pengaruh kegiatan bekerja angkat gallon …/pengaruh...v abstract gitaning ratri, nim r.0205016....

51
PENG TERH TENA FAKULT GARUH KEGIATAN BEK HADAP KELUHAN MUS AGA KERJA DI PT. TIRT SKRIP Untuk Memenuhi Memperoleh Gelar Sarj Gitaning R NIM. R020 PROGRAM D IV KES TAS KEDOKTERAN UNIV SURAKA 2009 KERJA ANGKAT GALLON SKULOSKELETAL PADA TA INVESTAMA KLATEN PSI i Persyaratan jana Sains Terapan Ratri 05016 SEHATAN KERJA VERSITAS SEBELAS MA ARTA 9 N A N ARET

Upload: hoangngoc

Post on 19-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

PENGARUH TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL

TENAGA KERJA DI PT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENGARUH KEGIATAN BEKERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL

TENAGA KERJA DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Gitaning RatriNIM. R0205016

PROGRAM D IV KESEHATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2009

BEKERJA ANGKAT GALLON TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA

TIRTA INVESTAMA KLATEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Gitaning Ratri NIM. R0205016

PROGRAM D IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

GALLON PADA

TIRTA INVESTAMA KLATEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Kegiatan Bekerja Angkat Gallon Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Tenaga Kerja di PT. Tirta Investama Klaten

Gitaning Ratri, NIM/Semester : R.0205016, Tahun : 2009

Telah diuji dan disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari ......., Tanggal .............tahun.......

Pembimbing Utama

Nama : dr. Harninto, MS, Sp.Ok ..................................

Pembimbing Pendamping

Nama : Tarwaka, PGDip.Sc.,M.Erg

NIP : 160 045 635 ..................................

Penguji Utama

Nama : dr. Putu Suriyasa, MS. Sp.Ok, PKK

NIP : 140 120 857 ..................................

Surakarta,.................................

Tim Skripsi Ketua Program D. IV Kesehatan Kerja

Sumardiyono, SKM, M.Kes dr. Putu Suriyasa, MS. Sp.Ok, PKK NIP. 19650706 198803 1 002 NIP. 140 120 857

Page 3: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta,............................. Gitaning Ratri NIM.R0205016

Page 4: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

iv

ABSTRAK

GITANING RATRI, NIM R.0205016. Pengaruh Kegiatan Bekerja Angkat Gallon Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Tenaga Kerja di PT. Tirta Investama Klaten. Surakarta: Program Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Tujuan penelitian ini adalah: ingin mengetahui apakah ada pengaruh dari kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan muskuloskeletal tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pada area produksi 5 gallon di PT. Tirta Investama Klaten sebanyak 60 orang. Sampel yang digunakan adalah 20 orang. Sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan metode angket atau kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan T-Test.

Hasil penelitian ini diperoleh t hitung = -2.342 atau nilai sign. = 0.030. karena nilai P value < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kegiatan bekerja angkat galon terhadap timbulnya keluhan muskulo-skeletal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: “Ada pengaruh dari kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten”. Saran dari penelitian ini adalah: “memberikan perhatian sebaik-baiknya terhadap tenaga kerja dengan memberikan fasilitas kesehatan pada tenaga kerja yang mengalami keluhan muskuloskeletal Kata Kunci: Angkat Gallon, Keluhan Muskuloskeletal

Page 5: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

v

ABSTRACT

GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT. Tirta Investama Klaten. Surakarta: Program of the Diploma IV Health Work The Faculty Mediciness of Sebelas Maret University.

Research target is: wishing to know whether there influence from activity work to lift the gallon to sigh of muskuloskeletal of Labour in PT. Tirta Investama Klaten.

This Research type is analytic observasional with the approach of cross sectional. Population in this research is labour of produce 5 gallon area in PT. Tirta Investama Klaten as much 60 people. Sampel used by 20 people. Sampling use the purposive sampling. Data collecting by using method of enquette or kuesioner. Analyse the data in this research use T-Test.

Result of this research is obtained by t hitung = - 2.342 or assess the sign = 0.030. because value of P value < 0.05, inferential hence that there are activity influence work to lift the gallon to incidence of sigh musculosceletal.

Conclusion from this research is: " There is influence from activity work to lift the gallon to sigh musculosceletal of labour in PT. Tirta Investama Klaten".

suggestion from this research is: " giving attention as well as possible to labour by giving health facility of natural labour sigh musculosceletal”. Key Words: Lift The Gallon, Sigh Muskuloskeletal.

Page 6: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sains Terapan pada Program Studi Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, meskipun

usaha keras untuk hal tersebut telah penulis upayakan. Oleh karena itu kritik dan

saran sangat penulis harapkan demi perbaikan maupun penyempurnaannya.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dr. dr. A.A Subiyanto, MS, , selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Putu Suriyasa, dr., MS., PKK. Sp. Ok. , selaku Ketua Program Diploma IV

Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. dr. Harninto, MS, Sp.Ok , selaku pembimbing I Skripsi.

4. Bp. Tarwaka, PGDip.Sc.,M.Erg , selaku Pembimbing II Skripsi.

5. Pimpinan Perusahaan PT. Tirta Investama Klaten yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Penelitian.

6. Bapak Alex, selaku Kepala Bagian Produksi yang telah membantu dan

memberikan dukungan kepada penulis selama melaksanakan Penelitian.

7. Ibu Yanti, selaku HRD PT. Tirta Investama Klaten yang telah membantu penulis

dalam melaksanakan Penelitian.

8. Bapak Jatmiko, selaku Ketua Bagian K3 PT. Tirta Investama yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan Penelitian.

9. Bapak Syamsul Choirudin, selaku Paramedis PT. Tirta Investama yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan Penelitian.

Page 7: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

vii

10. Semua karyawan PT. Tirta Investama Klaten, atas segala bantuan dan dukungan

yang diberikan.

11. Bapak, Ibu, Kakak, dan orang – orang terdekat yang aku sayangi, atas segala doa,

cinta, dukungan, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

skripsi ini dengan lancar.

12. Semua teman - teman D IV Kesehatan Kerja.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam

penyusunan skripsi ini. Tetapi besar harapan penulis agar ini dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya, serta penyusun senantiasa mengharapkan masukan, kritik

dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

Salam sejahtera bagi kita semua,

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

Page 8: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PENGESAHAN ................................................................................................... ii

PERNYATAAN ................................................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

PRAKATA ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 6

B. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 15

C. Hipotesis ................................................................................................... 15

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 17

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 17

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 17

C. Populasi dan Subjek Penelitian ................................................................ 17

D. Tehnik Sampling ...................................................................................... 18

E. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................ 18

F. Definisi Operasional Variabel .................................................................. 19

G. Desain Penelitian ...................................................................................... 23

H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 24

I. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 24

Page 9: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

ix

BAB IV. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 25

A. Gambaran Umum Tempat Kerja .............................................................. 25

B. Keadaan Subjek ........................................................................................ 32

C. Hasil Pengujian Keluhan Muskuloskeletal .............................................. 33

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 36

A. Mengangkat Gallon .................................................................................. 36

B. Keluhan Muskuloskeletal ......................................................................... 36

C. Pengaruh angkat Gallon terhadap Keluhan Muskuloskeletal .................. 37

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................ 38

A. Kesimpulan ............................................................................................... 38

B. Saran ......................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

Page 10: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

x

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Batasan Beban yang boleh diangkat ................................................ 7

TABEL 1.2 Identitas Sampel ............................................................................... 32

TABEL 1.3 Hasil Perhitungan Skor Keluhan Muskuloskeletal ........................... 33

TABEL 1.4 Hasil Analisis Prosentase Keluhan Muskuloskeletas Pre-Test ........ 34

TABEL 1.5 Hasil Analisis Prosentase Keluhan Muskuloskeletal Post-Test ....... 35

TABEL 1.6 Hasil Korelasi Statistik Keluhan Muskuloskeletal ........................... 35

Page 11: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.1 Kuesioner Nordic Body MAP

LAMPIRAN 1.2 Hasil Kuesioner Nordic Body MAP PadaTenaga Kerja sebelum

mengangkat gallon.

LAMPIRAN 1.3 Hasil Kuesioner Nordic Body MAP Pada Tenaga Kerja sesudah

mengangkat gallon.

LAMPIRAN 1.4Tabel Kerja Analisis T-Test.

LAMPIRAN 1.5 Distribusi Frekuensi

LAMPIRAN 1.6 Grafik Frekuensi tingkat keluahan muskuloskeletal.

LAMPIRAN 1.7Surat Keterangan PKL atau Magang

Page 12: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Revolusi industri merupakan suatu perubahan terbesar yang terjadi di negara

Inggris pada abad ke -18 yang diawali ketika munculnya penyempurnaan prinsip

kerja mesin uap oleh James Watt tahun 1769. Prinsip kerja ini sangatlah

mempengaruhi perkembangan teknologi pada tehun-tahun berikutnya yang pada

akhirnya dalam jangka waktu 50 tahun telah mencetuskan revolusi industri yang

secara garis besar dapat kita artikan sebagai pergantian tenaga makhluk hidup

dengan benda mati. Benda mati disini dapat kita artikan dengan tenaga mesin.

Revolusi industri ini menyebabkan banyak dampak yang negatif diantaranya

pengangguran, tindak kriminalitas semakin meningkat juga banyak terdapat produk-

produk masal dan banyak tedapat spesialisasi pabrik.

Dalam dunia perindustrian tidak satupun jenis usaha yang tidak

menginginkan untuk memperoleh kesuksesan. Setiap usaha ingin dikelola dan

dioperasikan dengan baik agar terjadi suatu proses berkesinambungan yang efektif

dan efisien. Tetapi banyak usaha yang mendapatkan kesuksesan sesaat dan nama

tersebut sudah tidak terdengar lagi di dunia industri. Karena tidak mementingkan

proses pengelolaan dan pengoperasian yang baik.Sekarang ini perkembangan industri

di Indonesia semakin maju. Kemanjuan teknologi dan perelatan-peralatan yang

digunakan dalam setiap kegiatan produksi mempunyai dampak positif dan negatif.

Teknologi dan peralatan-peralatan modern akan memberi dampak positif karena akan

Page 13: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xiii

mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia. Akan tetapi peralatan-peralatan

tersebut memiliki dampak negatif seperti potensi bahaya yang besar bila yang

mengoperasikan belum siap untuk menerima teknologi tersebut.Tubuh manusia

dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot

yang bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh, memungkinkan kita untuk

dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan di satu pihak

mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga mencapai

kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup. Di pihak lain, dengan

bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain

bahwa setiap pekerja merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut

dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Dalam penelitian ini dibahas

mengenai beban kerja yang berupa beban fisik, yaitu kegitan

mengangkat.Mengangkat adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan dengan

maksud utama untuk membawa suatu objek dari satu lokasi ke lokasi tujuan tertentu

(Sritomo Wignjosoebroto, 2003).

Kegiatan mengangkat banyak terdapat dalam lingkungan pabrik-pabrik,

pelabuhan-pelabuhan, perhubungan darat,pertanian, perkebunan, kehutanan dan

sektor kegiatan ekonomi lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai

kegiatan mengangkat disekitar kita. Tapi seringkali pekerjaan manual ini justru

beresiko. Dalam pekerjaan mengangkat secara manual dapat mengakibatkan

keluhan-keluhan pada otot-otot skeletal yang sering disebut dengan keluhan

muskuloskeletal.

Page 14: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xiv

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot yang

dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit

(Tarwaka, dkk, 2004). Pendapat lain tentang keluham muskuloskeletal adalah

keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lain sebagainya pada sistem otot

(muskuloskeletal) seperti tendon , pembuluh darah, sendi tulang, syaraf dan masih

banyak lagi yang diakibatkan oleh aktivitas kerja (Noor Fitrihana, 2008). Kelihan

muskuloskeletal sering juga dinamakan MSD (Musculosceletal Disorder) atau cidera

pada sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993).

Di PT. Tirta Investama Klaten terdapat suatu pekerjaan di mana aktivitas

kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang lebih besar yaitu aktivitas mengangkat

gallon yang terdapat di area produksi 5 gallon bagian packing.

Berdasarkan survei awal di PT. Tirta Investama Klaten tersebut pada area

produksi 5 gallon bagian packing dijumpai adanya tenaga kerja yang mengeluh

adanya nyeri yang sangat hebat di bagian otot-otot skeletal setelah melakukan

kegiatan mengangkat gallon. Hal ini dikarenakan para tenaga kerja tenaga kerja

mengalami kontraksi otot yang berlebihan dan dalam waktu pembebanan yang cukup

lama dan dilakukan berulang kali.

Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh

seseorang sesuai dan seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif

maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Kemampuan kerja

seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung

dari tingkat keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan

ukuran tubuh dari pekerja yang bersangkutan (Suma’mur, 1994).

Page 15: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xv

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian mengenai

pengaruh dari kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan muskuloskeletal

tenaga kerja pada area produksi 5 gallon bagian packing di PT. Tirta Investama

Klaten.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada uraian di atas, maka permasalahan pada

penelitian ini adalah: Adakah pengaruh dari kegiatan bekerja angkat gallon terhadap

keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja di PT. Tirta Investama ?

C. Tujuan Penelitian

Selaras dengan permasalahan dalam penelitian yang telah diuraikan di atas,

dapat dijelaskan di sini bahwa tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui

pengaruh kegiatan bekerja angkat gallon terhadap timbulnya keluhan

muskuloskeletal pada tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten.

Dari rumusan masalah tampak tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana pengaruh kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan

muskuloskeletal. Dengan kata lain penelitian ini dimaksudkan untuk mencari data

yang signifikan tentang pengaruh kegiatan angkat gallon terhadap keluhan

muskuloskeletal tenaga kerja di PT. Tirta Investama.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Page 16: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xvi

Berkaitan dengan manfaat penelitian ini, ada satu pendapat yang menyatakan

pentingnya penelitian tentang pengaruh kegiatan bekerja angkat gallon terhadap

keluhan muskuloskeletal. Dalam kegiatan angkat gallon sangat berpengaruh terhadap

kesehatan tenaga kerja yaitu dengan timbulnya keluhan muskuloskeletal karena

setiap hari tenaga kerja melakukan angkat gallon secara manual dan kegiatan tersebut

dapat menjadi sumber penyebab adanya penyakit akibat kerja. Dengan demikian

penelitian ini dapat diharapkan sebagai pembuktian bahwa bekerja angkat gallon

dapat menyebabkan timbulnya keluhan muskuloskeletal.

2. Aplikatif

a. Dari uraian di atas diharapkan tenaga kerja mampu menyesuaikan berat beban

dengan kemampuan fisiknya.

b. Diharapkan perusahaan menyediakan alat bantu dalam pengangkatan gallon

tersebut.

Page 17: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xvii

BAB II

Landasan Teori

A. Tinjauan Pustaka

1. Mengangkat

a) Pengertian Mengangkat

Mengangkat adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan dengan maksud

utama untuk membawa suatu objek dari satu ke lokasi tujuan tersebut. (Sritomo

Wignjo Soebroto, 2003). Dari berbagai masalah ergonomi dalam sistem kerja

bongkar muat yang paling dominan adalah aktivitas angkat. Apabila dalam

mengangkat suatu benda tidak dilakukan secara benar maka hal tersebut dapat

menimbulkan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan mengangkat adalah

sebagai berikut :

1) Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.

2) Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan licin, kasar, naik turun dan

lain-lain.

3) Ketrampilan kerja.

4) Peralatan kerja.

5) Ukuran beban yang akan diangkut.

6) Metode angkut yang benar.

Page 18: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xviii

c) Cara mengangkat yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis yaitu :

1) Beban diusahakan menekan pada otot-otot tungkai yang kuat dan sebanyak

mungkin otot tulang belakang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.

2) Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan (Sarwono,

2002:91).

d) Batasan beban yang boleh diangkat

Tabel 1. 1 Batasan beban yang boleh diangkat.

Batasan angkat

(Kg) Tindakan

Di bawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu diadakan

16-34 Prosedur administratif diperlukan untuk

mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang dalam

mengangkat beban tanpa menanggung resiko yang

berbahaya dengan perantara alat bantu

34-35 Sebaiknya operator yang terpilih menggunakan

sistem pemindahan secara terlatih dibawah

pengawasan penyelia.

Di atas 35 Harus menggunakan peralatan mekanis operator

terpilih dan terlatih, pernah mengikuti pelatihan K3

di bawah pengawasan ketat.

(sumber data : Komisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Inggris,

1982)

Page 19: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xix

3. Ergonomi

a) Pengertian Ergonomi

Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dua kata yaitu

“ergon” berarti kerja dan “nomos” berarti aturan atau hukum. Jadi secara ringkas

ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem kerja (Tarwaka, 2004).

Untuk lebih memahami pengertian ergonomi, perlu ditamilkan definisi-

definisi ergonomi dari beberapa ahli ergonomi terdahulu. Di bawah ini merupakan

beberapa definisi ergonomi yang berhubungan dengan tugas, pekerjaan dan desain:

1) Ergonomi adalah studi karakteristik dan kemampuan manusia yang

mempengaruhi design peralatan, pekerjaan dan sistem (Corlett & Clark,

1995).

2) Ergonomi design adalah menjadi aplikasi faktor manusia, informasi

kepada perancangan peralatan, mesin, sistem, tugas, lingkungan dan

pekerjaan untuk manusia produktif, aman, efektif dan nyaman

(Manuaba,1998).

Dari uraian tersebut maka selanjutnya kita dapat mendefinisikan ergonomi

sebagai berikut : Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk

menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik

dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia

baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi baik

(Tarwaka, 2004).

b) Tujuan Ergonomi

Page 20: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xx

Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :

1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan

mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2) Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan

meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif

maupun setelah tidak produktif.

3) Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu

aspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem

kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas

yang tinggi (Tarwaka, 2004).

2. Keluhan Muskuloskeletal

a) Pengertian Muskuloskeletal

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal

yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang ringan sampai sangat sakit.

(Tarwaka, dkk, 2004). Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam

waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,

ligament dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan

dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDS) atau cidera pada sistem

muskuloskeletal (Grandjean, 1993).

b) Jenis Keluhan Otot

Page 21: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxi

1) Keluhan Sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat

otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera

hilang apabila pembebanan dihentikan (Tarwaka, 2004).

2) Keluhan Menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.

Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot

masih terus berlanjut (Tarwaka, 2004).

c) Bagian otot yang sering dikeluhkan

Bagian-bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang

meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot

bagian bawah. Di antara keluhan otot skeletal tersebut yang paling banyak dialami

oleh pekerja adalah otot bagian pinggang (Low Back Pain = LBP) (Tarwaka, 2004).

e) Faktor Penyebab terjadinya Keluhan Muskuloskeletal

Peter Vi (2000) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal, yaitu :

1) Peregangan otot yang berlebihan

Peregangan otot yang berlebihan (over exertion) pada umumnya

sering dikeluhkan oleh pekerja di mana aktivitas kerjanya menuntut

pengerahan tenaga yang lebih besar seperti aktivitas mengangkat,

mendorong, menarik dan menahan beban yang berat. Peregangan otot

yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan

melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa sering dilakukan,

maka dapat mempertinggi resiko terjadinya cedera otot skeletal.

2) Aktivitas berulang

Page 22: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxii

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus

seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar dan angkat angkut.

Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara

terus menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi.

3) Sikap Kerja Tidak Alamiah

Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi

bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan

tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat. Semakin

jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula

resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada

umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja

tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja (Grandjean, 1993;

Anis & McConville, 1996; Waters & Anderson, 1996 & Manuaba, 2000).

4) Penyebab kombinasi meliputi :

a) Umur

Choffin (1979) dan Guo et al. (1995) menyatakan bahwa pada

umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-

65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan

tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur.

Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan

otot mulai menurun sehingga resilo terjadinya terjadinya kelihan otot

meningkat.

b) Jenis Kelamin

Page 23: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxiii

Walaupun masih ada perbedaan pendapat dari beberapa ahli tentang

pengaruh jenis kelamin terhadap resiko keluhan otot skeletal, namun

beberapa hasil penelitian secara signifikan menunjukkan bahwa jenis

kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko keluhan otot. Hal ini terjadi

karena secara fisiologis, kemampuan otot wanita memang lebih rendah

daripada pria. Astrand & Rodahl (1977) menjelaskan bahwa kekuatan

otot wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga

daya tahan otot pria pun lebih tinggi dibandingkan wanita.

c) Kebiasaan Merokok

Sama halnya dengan faktor jenis kelamin, pengaruh kebiasaan

merokok terhadap resiko keluhan otot juga masih diperdebatkan dengan

para ahli, namun demikian, beberapa penelitian telah membuktikan

bahwa meningkatnya keluhan otot sangat erat hubungannya dengan lama

dan tingkat kebiasaan merokok. Semakin lama dan semakin tinggi

frekuensi merokok, semakin tinggi pula tingkat keluhan otot yang

dirasakan. Boshuizen et al. (1993) menemukan hubungan yang signifikan

antara kebiasaan merokok dengan keluhan otot pinggang, khususnya

untuk pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot. Hal ini sebenarnya

terkait erat denga kondisi kesegaran tubuh seseorang. Kebiasaan merokok

akan dapat menurunkan kapasitas paru-paru, sehingga kemampuan untuk

mengkonsumsi oksigen menurun dan sebagai akibatnya, tingkat

kesegaran tubuh juga menurun. Apabila yang bersangkutan harus

melakukan tugas yang menunutut pengerahan tenaga, maka akan mudah

Page 24: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxiv

lelah karena kandungan oksigen dalam darah rendah, pembakaran

karbohidrat terhambat, terjadi tumpukan asam laktat dan akhirnya timbul

rasa nyeri otot.

d) Kesegaran Jasmani

Pada umumnya, keluhan otot lebuh jarang ditemukan pada seseorang

yang dalam aktivitas kesehariannya melakukan pekerjaan yang

memerlukan pengerahan tenaga yang besar, di sisi lain tidak mempunyai

waktu yang cukup untuk istirahat, hampir dapat dipastikan akan terjadi

keluhan otot. Tingkat keluhan otot juga sangat dipengaruhi oleh tingkat

kesegaran tubuh. Laporan NIOSH yang dikutip dari hasil penelitian Cady

et al. (1979) menyatakan bahwa untuk tingkat kesegaran tubuh yang

rendah, maka resiko terjadinya keluhan adalah 7,1 %, tingkat kesegaran

tubuh sedang adalah 3,2 % dan tingkat kesegaran tubuh tinggi adalah 0,8

%. Dari uraian di atas dapat digarisbawahi bahwa, tingkat kesegaran

tubuh yang rendah akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot.

Keluhan otot akan meningkat sejalan dengan bertambahnya aktivitas

fisik.

e) Kekuatan Fisik

Sama halnya dengan beberapa faktor lainnya, hubungan antara

kekutan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal juga masih

diperdebatkan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan, namun penelitian lain menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara kekuatan fisik dengan keluhan otot skeletal. Chaffin and

Page 25: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxv

Park (1973) yang dilaporkan oleh NIOSH menemukan adanya

peningkatan keluhan punggung yang tajam pada pekerja yang melakukan

tugas yang menuntut kekuatan melebihi batas kekuatan otot pekerja. Bagi

pekerja yang kekuatan ototnya rendah, resiko terjadinya keluhan tiga kali

lipat dari yang mempunyai kekuatan tinggi.

f) Ukuran Tubuh (antropometri)

Walaupun pengaruhnya relatif kecil, berat badan, tinggi badan dan

massa tubuh merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya

keluhan otot skeletal (Tarwaka, 2004)

B. Kerangka Pemikiran

Faktor Intern v Umur v Jenis Kelamin v Ukuran tubuh (anthropometri),

meliputi : · Berat Badan · Tinggi dan Pendek

v Massa tubuh

Page 26: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxvi

C. Hipotesis

1. Pengertian Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu

dibuktikan kebenaran- nya, suatu hipotesa akan diterima kalau bahan-bahan

penyelidikan membenarkan pernyataan itu, dan akan ditolak bilamana kenyataan

menyangkalnya (Sutrisno Hadi, 2004).

Adapun juga pendapat lain tentang pengertian hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara

empiris (Sumadi Suryabrata, 1989).

Dari dua pendapat yang penulis kemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa,

hipotesis adalah rumusan pernyataan tentang hubungan tertentu antara dua fakta atau

lebih yang perlu dibuktikan kebenarannya berdasarkan hasil penelitian.

Keluhan Muskuloskeleta

l

Kegiatan Bekerja

Mengangkat

Kegiatan Bekerja Mengangkat yang Ergonomis dan Tidak

Ergonomis

Page 27: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxvii

2. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian dan kerangka berpikir penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut : Ada pengaruh dari kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan

muskuloskeletal tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten.

Page 28: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxviii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik yaitu

penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel-variabel melalui

pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (Sumadi Suryabrata, 1989).

Berdasarkan pendekatannya, maka dalam penelitian ini digunakan

pendekatan cross sectional karena variabel sebab akibat yang terjadi pada objek

penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan

pada situasi yang sama (Soekidjo Notoatmojo, 1993).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tirta Investama Klaten area produksi 5

gallon bagian packing, pada tanggal 25 Juni-4 Juli 2009.

C. Populasi dan Subjek Penelitian

populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang

diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan (Sutrisno Hadi, 2004).

populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pada area produksi 5 gallon

yang berjumlah 60 orang.

Subyek penelitian adalah tenaga kerja bagian angkat gallon pada area

produksi 5 gallon bagian packing di PT. Tirta Investama Klaten, dengan kriteria

sebagai berikut :

Page 29: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxix

1. Subjek Inklusi ialah subjek dimana peneliti menjadikan subjek ini sebagai

sampel. Subjek inklusi dalam penelitian ini antara lain jenis kelamin laki-laki,

usia 19-40 tahun, masa kerja lebih dari 1 tahun.

2. Subjek Eksklusi ialah subjek di mana peneliti tidak menjadikan subjek ini

sebagai sampel. Subjek eksklusi dalam penelitian ini antara lain tenaga kerja

sakit, tenaga kerja tidak mau menjadi subjek.

D. Tehnik Sampling

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 60 orang yang berasal dari area

produksi 5 gallon. Untuk mendapatkan sampel yang representatif teknik

penentuannya dengan menggunakan Purposive sampling berarti pemilihan

sekelompok subjek dengan jumlah yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan

ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi. (Sutrisno Hadi, 2004). Dari proses di atas

diperoleh 20 sampel yang sesuai dengan ciri-ciri atau kriteria yang sudah ditentukan.

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bekerja

angkat gallon.

2. Variabel terikat

Page 30: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxx

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keluhan

muskuloskeletal.

3. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara

variabel bebas dan terikat.

Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada dua, yaitu :

a) Variabel pengganggu terkendali : umur, Jenis kelamin, masa kerja.

b) Variabel pengganggu tidak terkendali : kebiasaan merokok, kesegaran

jasmani, sikap kerja tidak alamiah, kekuatan fisik, beban yang di-

perkenankan, aktivitas berulang, lingkungan kerja fisik dan indek massa

tubuh.

Dalam penelitian ini peneliti tidak dapat mengendalikan semua variabel

pengganggu dikarenakan tidak mempunyai cukup waktu untuk penelitian.

F. Definisi Opersional Variabel Penelitian

1. Angkat gallon

Angat gallon adalah memindahkan gallon dari roda berjalan ke tempat

penyusunan gallon yang sudah disediakan atau disebut dengan pallet secara manual

dengan berat per gallon 20 Kg dan tenaga kerja melakukan pekerjaan ini secara

berulang-ulang selama 7 jam kerja dengan perpindahan atau rolling setiap 1 jam

dengan istirahat selama 30 menit per jamnya. Angkat gallon ini terdapat di area

produksi 5 gallon bagian packing.

Alat ukur : Observasi

Page 31: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxi

Hasil pengukuran : Kegiatan Bekerja Angkat Gallon yang Ergonomis

dan Tidak Ergonomis.

Skala Pengukuran : Nominal

2. Keluhan Muskuloskeletal

Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot yang

dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.

Dalam penelitian ini jenis keluhan muskuloskeletal meliputi seluruh bagian-

bagian otot di dalam tubuh seseorang.

Alat ukur : Kuesioner Nordic Body MAP

Hasil pengukuran : Tingkat KeluhanMuskuloskeletal yang dialami

oleh tenaga kerja.

Skala Pengukuran : Interval.

3. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin adalah penentuan sampel berdasarkan laki-laki atau wanita.

Walaupun masih ada perbedaan pendapat dari beberapa ahli tentang pengaruh jenis

kelamin terhadap keluhan muskuloskeletal, namun beberapa hasil penelitian secara

signifikan menunjukkan bahwa jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko

keluhan otot skeletal.

4. Usia

Usia adalah lama waktu hidup seseorang (ada setelah dia dilahirkan). Usia

merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya keluhan muskuloskeletal. Pada

umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-65 tahun.

Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan

Page 32: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxii

terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Hali ini terjadi karena pada usia

setengah baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehinggaresiko terjadinya

keluhan otot skeletal meningkat.

5. Masa Kerja

Masa Kerja adalah lama waktu seseorang bekerja sejak diterima di

perusahaan sampai dilakukan penelitian.

6. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang

dengan menghisap rokok dalam jangka waktu yang sangat sering. Sama halnya

dengan jenis kelamin, pengaruh kebiasaan merokok terhadap resiko keluhan otot

skeletal juga masih diperdebatkan dengan beberapa ahli, namun demikian beberapa

penelitian telah membuktikan bahwa meningkatnya keluhan otot skeletal sangat erat

hubungannya dengan lama dan tingkat kebiasaan merokok. Semakin lama dan

semakin tinggi frekuensi merokok maka semakin tinggi pula tingkat keluhan otot

yang dirasakan.

7. Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang dalam

kehidupan sehari-hari. Pada umumnya keluhan otot skeletal lebih jarang ditemukan

pada seseorang yang dalam aktivitas kesehariannya mempunyai cukup waktu untuk

istirahat. Sebaliknya bagi yang dalam kesehariannya melakukan pekerjaan yang

memerlukan pengerahan tenaga yang besar, di sisi lain tidak mempunyai waktu yang

cukup untuk istirahat, hampir dapat dipastikan akan terjadi keluahan otot skeletal.

8. Sikap kerja tidak alamiah

Page 33: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxiii

Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi

bagian-bagian tubuh bergerak menjayhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan

terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat dan lain sebagainya.

Semakin jauh bagian tubuh dari pusat gravitasi, maka semakin tinggi pula resiko

terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja ini pada umumnya karena karakteristik

tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan

keterbatasan pekerja (Grandjean, 1993; Anis & McCnville, 1996; Waters &

Andersaon, 1996;Manuaba, 2000).

9. Kekuatan Fisik

Kekuatan Fisik adalah Kemampuan yang dimiliki oleh setiap tubuh manusia

untuk melakukan suatu pekerjaan. Secara fisiologis ada yang dilahirkan dengan

struktur otot yang mempunyai kekuatan fisik lebih kuat dibandingkan dengan yang

lainnya. Dalam kondisi kekuatan yang berbeda ini, apabila harus melakukan

pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot, jelas yang mempunyai kekuatan

rendah akan lebih rentan terhadap resiko cedera otot. Namun untuk pekerjaan-

pekerjaan yang tidak memerlukan pengerahan tenaga, maka faktor kekuatan fisik

kurang relevan terhadap resiko keluhan otot skeletal.

10. Beban yang diperkenankan

Beban kerja yang diperkenankan adalah setiap beban kerja yang diterima oleh

seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan

kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut.

11. Aktivitas Berulang

Page 34: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxiv

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus

seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu besar, angkat-angkut dan lain-lain.

Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus

menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi.

12. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan Kerja Fisik adalah faktor-faktor keadaan di sekitar tempat kerja

seperti mikroklimat, kebisingan dan penerangan. Evalusi lingkungan dilakukan

dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja

terhadap paparan lingkungan kerja.

13. Indek Massa Tubuh

Indek Massa tubuh adalah suatu pengukuran yang menunjukkan hubungan

antara berat badan dan tinggi badan.

G. Desain Penelitian

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk

Populasi

Subjek

Purposive sampling

Sebelum Mengangkat Gallon

(Pre-Test)

SesudahMengangkat Gallon

(Post-Test)

T-Test

Page 35: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxv

pengambilan data adalah lembar isian data (kuisioner), yaitu daftar pertanyaan yang

digunakan untuk menentukan subjek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kuesioner Nordic Body MAP, di mana kuesioner ini terdiri dari

beberapa pertanyaan tentang tingkat keluhan muskuloskeletal. Kuesioner ini akan

dibagikan kepada tenaga kerja atau populasi yang terdapat di area 5 gallon tersebut

untuk diisi. Pembagian kuesioner ini dilakukan pada saat awal sebelum bekerja atau

disebut dengan pre-test dan sesudah kerja atau post-test. Dari hasil kuesioner tersebut

selanjutnya akan diberi skor pada setiap jawaban yang dipilih. Untuk jawaban tidak

sakit diberi skor 1, agak sakit diberi skor 2, sakit diberi skor 3 dan untuk jawaban

sangat sakit diberi skor 4. Setelah semua data terkumpul maka akan dilakukan

analisis data untuk menemukan hasil yang signifikan.

I. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Tehnik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan :

1. Memberi score atau nilai setiap bagian otot skeletal.

2. Uji statistik T-Test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 15.0

dengan Interpretasi hasil sebagai berikut :

a. Jika p value ≤ 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.

b. Jika p value > 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.

c. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan (Hastono,

2001).

Page 36: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxvi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

AQUA dirintis oleh almarhum Bapak Tirto Utomo, SH. (1930-1994). Beliau

berpikir hadirnya industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia

melalui PT. Golden Mississipi pada tanggal 23 Februari 1973.

Kegiatan perusahaan di mulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan

pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Percobaan

dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produksi komersial dimulai sejak tanggal

1 oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertamanya

adalah AQUA botol kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan AQUA 5

galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca.

Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-masa sulit karena masih

rendahnya tingkat prmintaan masyarakat terhadap produk AQUA. Dengan berbagai

upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyarakat sehingga penjualan dapat

ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978. Saat itu

merupakan titik awal perkembangan pesat produk AQUA yang selanjutnya terus

berkembang hingga sekarang.

Semua produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah ke

atas, baik untuk perkantoran, maupun rumah tangga dan restoran. Namun saat

berbagai jenis kemasan baru yaitu 1500 ml, 500 ml, 220 ml dari kemasan plastik

mulai diproduksi sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat

Page 37: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxvii

luas karena mudahnya transportasi dan harga yang terjangkau. Pada tahun 2006

AQUA juga memproduksi minuman penambah ion tubuh dengan merek MIZONE

500 ml.

Pada tahun 1981, AQUA memutuskan untuk mengganti bahan baku yang

semula dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self flowing

spring).

Diterimanya AQUA oleh masyarakat luas dan wilayah penjualan yang telah

menjangkau seluruh pelosok Indonesia, maka AQUA harus meningkatkan kapasitas

produksinya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat itu, lisensi

AQUA diberikan kepada PT.Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada

tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang

sama juga diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Pemberian lisensi ini disertai

dengan kewajiban penerapan standar produksi dan pengendalian mutu yang prima.

Upaya ekspor dirintis sejak tahun 1987 dan terus berjalan baik hingga kini mencakup

Singapore, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Total

kapasitas produksi dari seluruh pabrik AQUA pada saat ini adalah 1.665 milyar liter

per tahun.

Di luar negeri, tepatnya di Filipina, dijalin pula kerja sama untuk

memproduksi AQUA yang telah berproduksi sejak tahun 1998. Sedang di Brunai

Darussalam, pada tahun 1991 dilakukan kerjasama dengan membentuk IBIC SDN

BHD untuk memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek

SEHAT. Nama ini dipilih karena tidak adanya sumber mata air pegunungan yang

Page 38: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxviii

memenuhi standar produksi AQUA, sehingga bahan bakunya diambil dari sumur

bor. Karena itu nama AQUA tidak digunakan.

Saat ini produk AQUA terdiri dari beraneka kemasan dan ukuran, baik

kemasan sekali pakai (disposable) maupun kemasan ulang-alik (returnable).

Kemasan sekali pakai terdiri atas botol PET (poly Ethelen Therephthalate) 1500 ml,

625 ml, 600 ml, 330 ml dan gelas plastik PP (Poly Propelence) 240 ml, Kemasan

ulang-alik terdiri dari botol kaca 375 ml, botol PC (Poly Carbonate) 5 gallon (19 ltr).

Semula AQUA memproduksi botol-botol plastik yang memakai bahan PVC

(Poly Vinyl Chlorid) yang diduga kurang ramah lingkungan karena menimbulkan

hujan asam apabila terbakar. Pada tahun 1988 AQUA mengganti mesin produksi dan

bahan bakunya PET, sedangkan di Eropa pada saat itu masih dipakai PVC. AQUA

merupakan yang pertama kali merubah botol bulat desain Eropa menjadi persegi dan

bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi

standar internasional. Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula

berukuran 220 ml, diciptakan oleh Research and Development AQUA dan sekarang

menjadi sangat populer di Indonesia.

Pada saat perusahaan go-publik pada tanggal 1 Maret 1990 maka PT. Golden

Mississipi dirubah menjadi PT. Aqua Golden Mississipi.

Pada Tahun 1994 dan 1995, AQUA adalah AMDK pertama yang berhasil

memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk pabrik Bekasi, Citeureup dan Mekarsari.

Menyusul kemudian pabrik Pandaan, Mambul, Subung dan Berastagi. Semua pabrik

AQUA sedang di proses untuk mendapatkan sertifikat ISO 9002. Sertifikat lain yang

telah diperoleh yaitu Good Manufacturing Practise atau Cara Produksi yang baik

Page 39: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xxxix

dari NSF (National Sanitation Foundation). Pabrik yang telah memperoleh sertifikat

ini adalah pabrik Bekasi, Citeuruep, Mekarsari dan Pandaan. Kedua perusahaan

AMDK di Indonesia pada awal 1999, AQUA di Bekasi, Bogor, Sukabumi, Pandaan

dan Bali memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

dari SGS, Holland HACCP adalah suatu metode untuk mengontrol produksi agar

tidak terjadi kegagalan proses produksi yang bisa mengakibatkan menurunnya

kualitas produksi.

Pada tahun 1986, AQUA meraih “Asia Star Award” dari Tokyo, Jepang. Dan

pada tahun 1991 berhasil meraih “Management Award 1991” kategori manajemen

umum dalam program yang diselenggarakan oleh Word Executive’s Digest bersama

Asian Institute of Management dan Japan Airlines.

Penghargaan lain yang diterima berupa “Piala Nusa Adi Kualita” untuk

kualitas manajemen perusahaan terbaik dari kadin jaya, dan penghargaan sebagai

peserta terbaik pada penilaian penerapan cara produksi yang baik, untuk kelompok

produksi air minum dalam kemasan dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia

pada tahun 1997. Pada kwartal akhir tahun 1999 hasil survey Independent dari

majalah Readers Digest di Singapura menempatkan AQUA sebagai “Superbrand

1999” yang paling dikenal dan dipercaya mutunya.

Hampir tidak ada kegiatan olahraga pentingyang tidak dihadiri oleh AQUA.

Merek AQUA amat terkenal di Indonesia, ASEAN bahkan Eropa melalui PON.

Pesta Sukan, Pencak Silat, SEA GAMES, Thomas Uber Cup, World Cup, Sudirman

Cup, Word Golf Competition dan sebagainya. AQUA mendirikan beberapa diklat

bulutangkis “AQUA PUSPITA” di kota-kota Jakarta, Surabaya, Denpasar untuk

Page 40: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xl

membina bibit-bibit muda di perbulutangkisan. Keterlibatan AQUA di dunia

olahraga telah beberapa kali mennghasilkan penghargaan bagi perusahaan.

Bagi AQUA merupakan suatu kebanggan tersendiri dapat menemani setiap

peristiwa bersejarah di Indonesia seperti pertemuan APEC dan KTT di Jakarta,

Peringatan Hari Kemerdekaan setiap tahun di Istana Negara dan berbagai peristiwa

bersejarah lainnya.

Pada tanggal 17 Juli 1987, Tirta Utama mengakuisisi PT. Varia Industri Tirta

yang memproduksi (AMDK) merek VIT dan merupakan merek kedua dari group

AQUA. Saat ini total kapasitas produksi VIT 287 juta liter per tahun.

Di Amerika AQUA mendapatkan “AQUA Award” tahun 1985-1989 secara

berturut-turut untuk bidang periklanan, promosi dan public relation. PT. Aqua

Golden Mississipi juga merupakan kantor Sekretariat permanen bagi The

Internasional Bottled Water Assosiation (IBWA), untuk kemasan Asia Timur Tengah

dan Afrika Utara semenjak bulan september 1992, di samping menjadi anggota

Direksi dan Council di Amerika Serikat dan di Eropa.

Komitmen dan ketertiban almarhum Tirta Utomo dalam industri AMDK yang

dirintisnya menjadi sorotan dunia dan pada bulan Oktober 1992 di Cincinati,USA

almarhum Tirto Utomo dinobatkan sebagai tokoh pencetus dan penggerak industri

AMDK di kawasan Asia dan Timur Tengah dan masuk dalam “Half Of Fame”

industri Bottled Water.Beliau adalah orang Asia Pertama yang memperoleh

penghargaan tersebut, dan dipilih dari nominasi yang berasal dari Asia, Amerika,

Australia, Canada, Eropa, Amerika Serikat dan Latin Amerika.

Page 41: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xli

Pada tanggal 16 Juni 1995, dibentuk PT.Tirta Investama sebagai perusahaan

induk yang mengayomi Unit-unit produksi AQUA yang tersebar di seluruh Indonesia

dan sekarang menjadi lebih dikenal sebagai Aqua Group.

Suatu peristiwa bersejarah kembali terukir melalui perjanjian kerjasama yang

ditanda tangani pada tanggal 4 september 1998 di Jakarta antara pemilik Group

AQUA dan Group DANONE dari Perancis, melalui salah satu perusahaan investasi

mereka yaitu Feddian Pte.Ltd. Dari sinilah Danone masuk dengan 40% sahamnya

dalam induk perusahaan (Holding Company) group AQUA yaitu PT. Tirta Investama

(TIV) disusul dengan masuknya investor lain dengan jumlah saham 11% sehingga

almarhum Tirto Utomo memiliki 49% saham di PT. Tirta Investama sebagai induk

perusahaan dari group AQUA.

Salah satu alasan dilakukannya aliansi strategis ini adalah untuk menghadapi

pasar global pada saat diberlakukannya peraturan AFTA dan WTO yang akan

menghilangkan rambu-rambu dan peraturan pasar individual dan sekaligus

membentuk pasar bersama yang terbuka.

PT.Tirta Investama Klaten merupakan salah satu pabrik pengolahan air

minum dalam kemasan (AMDK) yang berada dalam group Tirta Investama. Pabrik

ini berlokasi di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa

Tengah.

Pabrik Tirta Investama Klaten berdiri pada bulan Oktober 2002 dan

memproduksi AMDK bermerek AQUA. Luas area pabrik Tirta Investama Klaten

adalah 105.836 m2 yang digunakan untuk bangunan seluas 42.998 m2 (40% dari

area) dan untuk area terbuka atau taman seluas 62.838 m2 (60% dari area). Total

Page 42: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlii

karyawan pada tahun 2002 adalah 184 karyawan, tahun 2003 berjumlah 294

karyawan, tahun 2004 berjumlah 366 karyawan, tahun 2005 berjumlah 552

karyawan, tahun 2006 berjumlah 512 karyawan dan tahun 2009 telah menjadi 569

karyawan. Bangunan yang berada di area pabrik PT. Tirta Investama Klaten adalah :

1. Satu gedung untuk memproduksi 5 galon.

2. Satu gedung untuk memproduksi 1500 dan 600 ml (SPS I).

3. Satu gedung untuk memproduksi 600 ml, 330 dan 240 ml (SPS II).

4. Satu gedung untuk memproduksi MIZONE 500 ml (SPS III).

Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Tirta Investama Klaten

sudah diselenggarakan dengan baik, antara lain sudah terdapat unit pengolahan

limbah, pelayanan kesehatan yang sudah baik, sudah mempunyai Panitia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Penyediaan alat penanggulangan

kebakaran sudah baik, sistem keselamatan kerja yang baik dan lain sebagainya.

Penelitian ini dilakukan secara khusus di area produksi 5 gallon. Dalam

bagian ini gallon di dari roda berjalan secara satu per satu ke tempat penyusunan

gallon yang sudah disediakan atau disebut dengan pallet dengan cara manual dengan

berat per gallon 20 Kg dan tenaga kerja melakukan pekerjaan ini secara berulang-

ulang selama 7 jam kerja dengan perpindahan atau rolling setiap 1 jam dengan

istirahat selama 30 menit per jamnya. Mengangkat gallon ini apabila dilakukan

sesuai prosedur dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara

ergonomis. Tetapi apabila kegiatan angkat gallon dilakukan tidak sesuai prosedur

dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara tidak ergonomis.

B. Keadaan Subjek

Page 43: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xliii

Dalam penelitian ini populasi yang terdapat pada area produksi 5 gallon

berjumlah 60 orang tenaga kerja dengan jenis kelamin laki-laki. Selanjutnya untuk

menentukan sampel peneliti menggunakan tehnik sampling purposive yaitu

menentukan sampel berdasrkan ciri-ciri atau kriteria yang sudah ditentukan. Pada

akhirnya setelah dilakukan purposive sampling peneliti mendapatkan sampel

sebanyak 20 orang.

Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan yang

dimintakan kepada 20 responden tersebut. Dalam penelitian ini peneliti ingin

mengetahui pengaruh kegiatan mengangkat gallon pada tenaga kerja sebelum (pre-

test) dan sesudah (post-test) mengangkat gallon. Hasil dari data ini kemudian

dibandingkan dan di uji dengan menggunakan uji t-test yang dibantu dengan program

statistik SPSS 15.0.

Di bawah ini adalah tabel tentang identitas sampel penelitian :

Tabel 1.2 Identitas Sampel area Produksi 5 gallon

No. Urut Sampel Jenis Kelamin Usia Masa Kerja 1. L 26 1 th, 8 bl 2. L 22 1 th, 4 bl 3. L 26 1 th, 7 bl 4. L 33 2 th, 2 bl 5. L 25 4 th, 6 bl 6. L 28 2 th, 2 bl 7. L 27 2 th 8. L 27 1 th, 7 bl 9. L 19 1 th 10. L 28 4 th 11. L 33 2 th 12. L 38 2 th 13. L 21 1 th 14. L 22 1 th, 4 bl 15. L 38 4 th 16. L 25 2 th

Page 44: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xliv

17. L 30 3 th 18. L 24 2 th 19. L 22 1 th, 4 bl 20. L 35 4 th, 3 bl

C. Hasil Pengujian Keluhan Muskuloskeletal

1) Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Skor Keluhan Muskuloskeletal

No. Keluhan Muskuloskeletal Perbedaan

Pre-test Post-Test

1) 39 37 2

2) 39 33 6

3) 40 49 9

4) 36 67 31

5) 35 52 17

6) 47 33 14

7) 31 35 4

8) 37 34 3

9) 31 41 10

10) 49 35 14

11) 47 38 9

12) 28 42 14

13) 34 53 19

14) 35 38 3

15) 57 58 1

16) 42 68 26

17) 39 57 18

18) 51 70 19

19) 40 45 5

20) 42 47 5

Mean 39,95 46,6

SD 7,316 12,202

Page 45: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlv

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terjadi kenaikan rata-rata keluhan

pada tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten dalam kegiatan mengangkat gallon.

Hal ini dapat diketahui berdasarkan mean dari skor tingkat keluhan yang disebarkan

kepada 20 sampel yang menunjukkan adanya peningkatan skor dari 39,95 menjadi

46,6. Berdasarkan hasil ini maka peneliti dapat mengatakan terdapat perbedaan mean

atau rata-rata sebelum dan sesudah mengangkat gallon.

2) Tabel 1.4 Hasil Analisis Prosentase Keluhan Muskuloskeletas Pre-Test

No. Kelas Interval

Pre-Test % (Prosentase)

1. 28-33 15

2. 34-39 40

3. 40-45 20

4. 46-51 20

5. 52-57 5

3) Tabel 1.5 Hasil Analisis Prosentase Keluhan Otot Muskuloskeletal Post-

Test

No. Kelas Interval

Post-Test % (Prosentase)

1. 33-39 40

2. 40-46 15

3. 47-53 20

4. 54-60 10

5. 61-67 5

6. 68-74 10

4) Tabel 1.6 Hasil Korelasi Statistik Keluhan Muskuloskeletal

No. Skor Keluhan Muskuloskeletal

Rata-rata Standar Deviasi

Signifikan

1. Sebelum (Pre-test) 39,95 7,316 P=0,03

2. Sesudah (Post-Test) 46,6 12,202

Page 46: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlvi

Terdapat perbedaan rata-rata antara sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan

mengangkat gallon, hal ini dapat diketahui dengan hasil analisis dengan

menggunakan uji t-test yang dibantu dengan program SPSS 15.0 di mana diperoleh

hasil nilai signifikan 0,03. Karena nilai signifikan < 0,05 maka pada tenaga kerja

yang melakukan kegiatan mengangkat gallon terlihat mengalami peningkatan

keluhan muskuloskeletal dibandingkan dengan sebelum mengangkat gallon, hal ini

terlihat dari rata-rata keluhan yang mengalami peningkatan tingkat keluhan yaitu

39,95 menjadi 46,6.

Page 47: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlvii

BAB V

PEMBAHASAN

A. Mengangkat Gallon

Dalam penelitian ini mengangkat gallon merupakan pemindahan gallon dari

roda berjalan ke tempat penyusunan gallon yang sudah disediakan atau disebut

dengan pallet secara manual dengan berat per gallon 20 Kg dan tenaga kerja

melakukan pekerjaan ini secara berulang-ulang selama 7 jam kerja dengan

perpindahan atau rolling setiap 1 jam dengan istirahat selama 30 menit per jamnya.

Angkat gallon ini terdapat di area produksi 5 gallon bagian packing. Mengangkat

gallon ini apabila dilakukan sesuai prosedur dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut

dilakukan secara ergonomis. Tetapi apabila kegiatan angkat gallon dilakukan tidak

sesuai prosedur dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara tidak

ergonomis.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil adanya peningkatan keluhan

muskuloskeletal sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) mengangkat gallon

signifikan, jadi dapat dilihat bahwa sebagian besar tenaga kerja tidak ergonomis

dalam melakukan kegiatan angkat gallon.

B. Keluhan Muskuloskeletal

Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot yang

dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.

Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keluhan muskuloskeletal, antara lain

peregangan otot berlebih, aktivitas berulang, sikap kerja tidak alamiah. Keluhan

Page 48: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlviii

muskuloskeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat

pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang.

Sebaliknya, keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya

berkisar antara 15-20 % dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot

melebihi 20 %, maka peredaran darah ke otot berkurang menurut tingkat kontraksi

yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. Suplai oksigen ke otot

menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi

penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot (Grandjean,

1993).

C. Pengaruh kegiatan bekerja angkat gallon terhadap keluhan muskulo-

skeletal

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan hasil bahwa

kegiatan bekerja angkat gallon sangat berpengaruh terhadap timbulnya keluhan

muskuloskeletal. Dari hasil analisis data ditemukan peningkatan timbulnya keluhan

muskuloskeletal terhadap tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten. Hal ini terlihat

dari rata-rata keluhan yang mengalami peningkatan tingkat keluhan yaitu 39,95

menjadi 46,6.

Dan pada hasil akhir penelitian ini peneliti secara rinci mendapatkan bukti

bahwa ada pengaruh yang signifikan bekerja angkat gallon terhadap timbulnya

keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja di PT. Tirta Investama Klaten karena P

Value = 0,03. Dan nilai signifikan harus < 0,05.

Page 49: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

xlix

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan terhadap

tenaga kerja di PT. Tirta Investama, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh

kegiatan bekerja angkat galon terhadap timbulnya keluhan musculoskeletal.

Dalam proses mengangkat gallon sebagian besar posisi dalam mengangkat

tidak ergonomis. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan timbulnya keluhan

muskuloskeletal yang signifikan yaitu P Value = 0,03 < 0,05.

Dengan diperolehnya hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa tenaga kerja

dalam mengangkat gallon tidak sesuai dengan prosedur atau norma-norma dalam

sikap kerja.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka diajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tenaga kerja yang mengangkat beban

mengalami keluhan muskolekeletal, karena itu hendaknya pihak peusahaan

memperhatikan kesehatan karyawan dengan memberikan peralatan yang

memadai untuk memudahkan karyawan dalam memindahkan barang.

2. Memberikan perhatian yang sebaik-baiknya pada tenaga kerja dengan

memberikan fasilitas kesehatan pada karyawan yang mengalami keluhan

musculoskeletal.

3. Tenaga kerja diharapkan dapat bekerja mengangkat gallon sesuai dengan

prosedur atau norma-norma sikap dalam bekerja.

Daftar Pustaka

Page 50: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

l

Anis, J.F & McConville. 1996. Anthropometry. Edited by Bharattacharya, A &

McGlothin, J.D. 1996. Occupational Ergonomics Theory and Application.

Marcel Dekker Inc. New York 1-46.

Astrand, P.O. and Rodahl, K. 1977. Textbook of work physiology, 2th ed.

McGraw-Hill Book Company. USA.

Choffin, D.B. 1979. Localized Muscle Fasique, Definition and Measurement.

Journal of Occupational Medecine. 15 = 346-354.

Grandjean, E, 1993. Fitting the Task to the Man, 4th edt. Taylor & Francis Inc.

London.

Hastono, 2001. Analisis Data. Jakarta: FKM UI.

Jonathan Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Komisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1982. Batasan Angkat Maksimum.

Inggris. Manuaba, A. 2000. Ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja. Editor : Sritomo

Wignyosoebroto dan Stefanus Eko Wiranto. 2000. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi 2000. Guna Wijaya. Surabaya. 1-4.

Noor Fitrihana, 2008. B4D3 Ergonomi. B4D3 Consultant. Sarwono Endhie, 2002. Green Company Pedoman Pengolahan Lingkungan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT. Astra Internasional Tbk. Soekidjo Notoatmojo, 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: CV.

Rineka Cipta. Sritomo Wignjosoebroto, 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:

Guna Wijaya. Sumadi Suryabrata, 1989. Metodologi untuk Produktivitas Kerja. Yayasan

Swabhawa Karya. Jakarta. Suma’mur, P.K, 1994. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cet-4, Penerbit

PT. Gunung Agung. Jakarta: 82-92. Sutrisno Hadi, 2004. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Produktivitas. Surakarta: Uniba Press.

Page 51: PENGARUH KEGIATAN BEKERJA ANGKAT GALLON …/Pengaruh...v ABSTRACT GITANING RATRI, NIM R.0205016. Activity Influence Work To Lift The Gallon of Sigh Musculosceletal of Labour in PT

li

Waters, T.S & Putz-Anderson, V 1996a. Manual materials handling. Edited by

Bharattacharya, A & McGlothin, J.D. 1996. Occupational Ergonomics Theory and Application Marcel Dekker Inc. New York. 329-350.