pengaruh kelompok rujukan terhadap keputusan … · jati diri yang akan cenderung meniru apa yang...
TRANSCRIPT
PENGARUH KELOMPOK RUJUKAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH
(Studi Pada Mahasiswi FEBI UIN lampung)
SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Islam
Oleh
MEYLINDA FITRIANI
NPM. 1351010238
Program Studi : Ekonomi Islam
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1437 H / 2017 M
PENGARUH KELOMPOK RUJUKAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
KOSMETIK WARDAH
( Studi pada Mahasiswi FEBI UIN Raden Intan Lampung)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
MEYLINDA FITRIANI
NPM: 1351010238
Program Studi : Ekonomi Islam
Pembimbing I : Ahmad Habibi, M.E.
Pembimbing II : Erike Anggraini, D.B.A
FAKULTAS EKONOMO DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H / 2017 M
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman bagi konsumen segmen wanita, kosmetik
adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat di hindari, Kosmetik sudah menjadi bagian
yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia terutama wanita, kosmetik yang
awalnya merupakan kebutuhan sekunder sekarang seolah – olah berubah menjadi
kebutuhan primer manusia yang mana kebutuhan tersebut harus dapat terpenuhi.
Konsumen memiliki berbagai alasan untuk memilih suatu produk termasuk produk
kosmetik yang akan di konsumsi. Islam tidak sepenuhnya melarang seorang wanita untuk
berhias, justru ia mengajarkan cara berhias yang baik tanpa harus merugikan, apalagi
merendahkan martabat wanita itu sendiri.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
kelompok rujukan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Wardah studi pada
Mahasiswi FEBI UIN lampung ? dan bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap
konsumsi kosmetik dikalangan mahasiswi FEBI UIN RIL yang dipengaruhi oleh
kelompok rujukan sebagai faktor pengambilan keputusan ? penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kelompok rujukan mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
Untuk mengetahui optimalisasi kelompok rujukan terhadap keputusan pembelian
dikalangan mahasiswi FEBI UIN RIL.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan dua sumber
jenis data, yaitu data primer dan data sekunder yang didapat dengan menggunakan
metode kuesioner setelah data terkumpul , selanjutnya data di uji dengan menggunakan
uji validitas, reabilitas, dan uji regresi liner sederhana, selanjutnya data di analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif analisis, dengan sumber data yaitu data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis
data dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Pengolaan data
dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kedua variabel independen yaitu kelompok
rujukan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian
produk kosmetik Wardah. Hal ini memiliki arti bahwa semakin banyak kelompok
rujukan yang ada di kalangan Mahasiswi FEBI yang menggunakan kosmetik
Wardah, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian kosmetik Wardah
dikalangan mahasiswi FEBI. Terutama pada remaja yang berusia 18–25 tahun
atau mahasiswi semester 3–9 karena pada usia tersebut adalah proses pencarian
jati diri yang akan cenderung meniru apa yang sedang tren di lingkungannya.
Pandangan islam, islam memberikan rambu-rambu berupa arahan positif
dalam berkonsumsi, terdapat beberapa batasan dalam hal ini. Pertama batasan
dalam berifat dan cara, seorang muslimah harus mengetahui segala sesuatu yang
dilarang oleh islam. Mengkonsumsi produk-produk yang jelas keharamannya
harus dihindari. Dalam islam seorang muslim tidak diperbolehkan untuk
menerima berita dari seseorang melainkan stelah mengecek dengan teliti akan
kebenaran berita tersebut.
Kata kunci: kelompok rujukan, keputusan pembelian
MOTTO
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu
kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui, (QS, An-Nahl : 43)
PERSEMBAHAN
Skripsi sederhana ini kupersembahkan sebagai tanda cinta, sayang dan
hormat tak terhingga kepada:
1. Untuk ayah handaku Sukirno dan ibundaku Kuminah. Do’a tulus selalu
kepersembahkan atas jasa, pengorbanan, yang telah mendidik dan
membesarkanku dengan penuh kasih sayang sehingga menghantarkanku
menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung
2. Untuk kakak – kakakku Nuri Susilowati, S.pd, Agus Subandi dan Apri
Yanti, A.md beserta seluruh keluarga yang telah mendukung demi
keberhasilanku.
3. Untuk sahabatku Renny, April, Zicilia, Jhelly ma’rifat dan Susi Susanti
yang selalu memberikan dukungan dan membantu jalannya pembuatan
skripsi.
4. teman-teman seperjuangan Ekonomi angkatan 2013 khusus nya Ekonomi
Islam kelas D yang telah memberikan masukkan dan bantuannya selama
menimba ilmu di dalam maupun di luar kampus UIN Lampung.
5. Almamater tercinta UIN Lampung yang selalu ku banggakan tempatku
menimba ilmu pengetahuan.
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap penulis adalah Meylinda Fitriani, dilahirkan pada tanggal
14 Mei 1995 di Serbajadi Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Putri ke
empat dari empat bersaudara. Adapun pendidikan yang telah dicapai oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Taman Kanak-kanak (TK) ABA Serbajadi Natar, Lampung selatan
2. Sekolah dasar MIM Serbajadi Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan, yang diselesaikan pada tahun 2007.
3. Melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Natar yang diselesaikan pada tahun
2010.
4. Melanjutkan kejenjang pendidikan pada SMA Muhammadiyah 2 Bandar
lampung , selesai pada tahun 2013.
5. Melanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan tinggi pada Institut Agama
Islam Negri Raden Intan Lampung, dan mengambil program studi
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang senantiasa melimpahkan karunia, kasih saying-Nya dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh
kelompok Rujukan Terhadap Keputusan pembelian Kosmetik Wardah
(study pada mahasiswi FEBI UIN lampung)” dengan baik.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi pada program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) Universitas Islam Negri Lampung guna memperoleh gelar sarjana (S.E)
dalam bidang Ekonomi dan Bisnis Islam.
Penulis skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, saran, kritik, dan semangat
dari pihak lain yang di berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih
dengan ketulusan hati kepada :
1. Dr. Moh Bahrudin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung
2. Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, bimbingan dengan sangat sabar, dan memberikan
pengalaman yang luarbiasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Erike Anggraini, D.B.A selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, membimbing dengan sangat sabar dan memberikan
pengalaman yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Madnasir, S.E., M.Si selaku ketua jurusan ekonomi islam yang senantiasa
tanggap terhadap kesulitan mahasiswa.
5. Bapak, ibu staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
6. Pimpinan dan karyawan perpustakaan FEBI dan isntitut yang telah
memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain.
7. Kepada rekan–rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal itu tidak lain disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, waktu, dan dana yang dimiliki. Untuk itu kiranya pembaca
dapat memberikan masukan dan saran-saran guna melengkapi tulisan ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya
dan dapat memberikan sumbangan yang cukup bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman
Bandar lampung,
Penulis
Meylinda Fitriani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ........................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN. .......................................................................... iv
MOTTO. ............................................................................................................ v
PERSEMBAHAN. ............................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP. .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................
A. Penegasan Judul
B. Alasan Memilih Judul. . .................................................... 2
C. Latar Belakang Masalah. .................................................. 3
D. Rumusan Masalah ............................................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 9
F. Ruang Lingkup Penelitian. ............................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................
A. Konsep Teoritis
1.Pengertian Pemasaran. ................................................ 11
2.Pengertian Perilaku Konsumen ................................. 13
3.Pandangan Islam . ....................................................... 15
4.Jenis – jenis prilaku Konsumen .................................. 21
5.Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku Konsumen
22
6.Kelompok Rujukan .................................................... 29
7.Keputusan Pembelian. ................................................ 38
a. Tahap-tahap Dalam Pengambilan Keputusan ........ 38
b.Tipe –tipe Keputusan pembelian ........................... 43
A. Penelitian Terdahulu ................................................... 45
B. Kerangka Pemikiran ..................................................... 47
C. Hipotesis. ...................................................................... 47
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN ....................
A. Jenis dan sifat penelitian ............................................... 49
B. Sumber Data ................................................................ 49
C. Metode Pengambilan Data ............................................ 51
D. Populasi dan Sampel .................................................... 51
E. Deskripsi Operasional Variabel..................................... 55
F. Skala Pengukuran Variabel. .......................................... 56
G. Teknik Analisis Data .................................................... 57
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................
A. Penyajian Data
1. Gambaran Umum Perusahaan Wardah . ................... 60
2. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 64
3. Gambaran Umum Responden .................................... 67
4. Gambaran Tanggapan Responden. ............................ 70
B. Hasil Analisis Data ........................................................ 75
1. Uji Validitas . ............................................................. 75
2. Uji Reabilitas ............................................................. 77
3. Pembahasan Hipotesis .............................................. 78
C. Pembahasan ................................................................... 82
BAB V PENUTUP .........................................................................
A. Kesimpulan .................................................................... 90
B. Saran ............................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
DAFTAR TABEL
Table 1.1 : Table jumlah mahasiswi FEBI UIN RIL .................................... 7
Table II.1 : Tabel jenis kelompok rujukan serta karakteristik ....................... 33
Table III.1 : Tabel Jumlah mahasiswi FEBI UIN RIL sebagai populasi ........ 52
Tabel III.2 : Tabel devinisi operasional .......................................................... 55
Table IV.1 : Tabel responden berdasarkan jurusan ........................................ 68
Tabel IV.2 : Tabel responden berdasarkan semester ...................................... 68
Tabel IV.3 : Tabel responden berdsarkan uang saku perbulan ....................... 69
Tabel IV.4 : Table tanggapan responden terhadap kelompok rujukan ........... 70
Tabel IV.5 : Tabel tanggapan responden terhadap keputusan pembelian ...... 73
Tabel IV.6 : Tabel uji validitas variabel X ..................................................... 76
Tabel IV.7 : Tabel uji validitas variabel Y ..................................................... 76
Tabel IV.8 : Tabel hasil uji reabilitas ............................................................. 77
Tabel IV.9 : Tabel uji regresi linier sederhana ............................................... 78
Tabel IV.10 : Tabel hasi uji regresi sederhana ................................................. 78
Tabel IV.11 : Tabel Uji determinasi R2 ..........................................................................................
81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Proses pengambilan keputusan pembelian ............................ 39
Gambar 2.2 : Kerangka pemikiran............................................................... 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk mengetahui lebih dalam dan agar tidak adanya kesalah
pahaman tentang skripsi ini, penulis akan secara singkat menguraikan
beberapa istilah dari judul skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah :
“PENGARUH KELOMPOK RUJUKAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH (Studi Pada Mahasiswi FEBI
UIN Lampung )”
Secara terperinci yang yang dimaksud dengan beberapa istilah istilah
tersebut adalah :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah suatu daya atau kekuatan yang muncul dari suatu
benda atau orang dan juga gejala yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa yang ada di sekitarnya.1
2. Kelompok Rujukan
Secara umum kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang
atau lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Group referensi melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan
sebagai dasar pertimbangan atau titik referensi dalam membentuk
tanggapan efeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku seseorang2.
1 Basri MS., metodelogi penelitian sejarah. ( Jakarta: Restu Agung, 2006), hlm 79
2 Nugroho j.setiaji., perilaku konsumen,(Jakarta; Kencana, 2003), hlm. 193.
Beberapa jenis Dari kelompok rujukan adalah : 1). Kelompok utama
atau kelompok sekunder, seperti : teman, kolega dekat, keluarga, 2)
kelompok formal atau kelompok informal, 3) kelompok implicit dan
kelompok komunitas.
3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan–tindakan yang di lakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi, yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan, dalam mendapatkan, menggunakan barang-
barang atau jasa ekonomi yang dapat mempengaruhi lingkungan,
menurut American marketing association perilaku konsumen adalah
interaksi dinamis, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah konsumen yang telah menetapkan
pilihannya terutama berdasarkan kebutuhan yang sesungguhnya.3
keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif, pembelian sebagai referensi yang di bentuk
oleh pelanggan atas merek – merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan.
B. Alasan Memilih Judul
Alasan penulis mengambil judul tersebut karena cukup menarik
untuk di teliti dan di bahas dengan alasan sebagai berikut:
3 Philip khotler dan gary Armstrong, principles of marketing, alih bahasa bob sabran,
prinsip-prinsp pemasaran, edisi ke duabelas, jilid 1, penerbit Erlangga, jakarta, 2008, hlm 62.
1. Alasan Obyektif
Perkembangan industri kosmetik pada zaman modern saat ini
bagi kaum wanita sangatlah pesat, bagi para kaum wanita
kosmetik saat ini adalah kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan
yang wajib di miliki oleh setiap wanita terutama pada wanita
remaja saat ini, karena wanita selalu ingin terlihat cantik di
hadapan publik. Maka dari itu produk – produk kosmetik
sangat erat hubungannya dengan wanita.
2. Alasan Subyektif
Adanya referensi pendukung dari penelitian terdahulu, jurnal,
buku dan media-media yang ada. Selain itu permasalahan yang
akan dibahas sesuai dengan jurusan ekonomi islam fakultas
ekonomi dan bisnis islam UIN Raden Intan Lampung.
C. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman bagi konsumen segmen
wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat di hindari,
pada kondisi pasar seperti sekarang ini, Kosmetik sudah menjadi bagian
yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia terutama wanita,
kosmetik yang awalnya merupakan kebutuhan sekunder sekarang seolah–
olah berubah menjadi kebutuhan primer manusia yang mana kebutuhan
tersebut harus dapat terpenuhi.
Konsumen memiliki berbagai alasan untuk memilih suatu produk
termasuk produk kosmetik yang akan di konsumsi. Hal ini terjadi dengan
semakin meningkatnya taraf hidupnya masyarakat dan perkembangan
zaman dimana perubahan teknologi dan arus informasi berkembang pesat
dan kemudian mempengaruhi banyak hal, seperti kebutuhan, gaya hidup
dan keinginan yang semakin meningkat dan beragam, terutama Kebutuhan
akan kosmetik yang saat ini semakin meningkat terlebih lagi bagi segmen
remaja wanita. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan–perusahaan
yang mulai memasuki industri kosmetik, dengan mudahnya memasuki
pasar dan adanya kebutuhan perempuan terhadap kosmetik, membuat
banyak perusahaan memasuki bisnis kosmetik maka terjadi persaingan
produk di pasar dengan berbagai merek yang di tawarkan kepada
konsumen.
Islam tidak sepenuhnya melarang seorang wanita untuk berhias,
justru ia mengajarkan cara berhias yang baik tanpa harus merugikan,
apalagi merendahkan martabat wanita itu sendiri, sesungguhnya Allah
ta’ala berfirman :
“Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu ? dalam (siksaan) angin
yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap
yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka
sebelum itu hidup bermewahan. Dan mereka terus-menerus mengerjakan
dosan besar”. (QS. AL-Waaqi’ah 41-46).
Ayat tentang konsumsi di atas mengandung pembicaraan tentang
prinsip dasar dalam prilaku konsumsi. Meliputi halal dan baik (halalan wal
thayyiban), Tidak berlebihan (israf), pelit (bakhil), boros (tabzir), harus
seimbang (tawazun), proporsional dan bertanggung jawab, menimbulkan
kemaslahatan, dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan (mafsadat)
Konsumsi dan keimanan.
Dalam membeli suatu produk seseorang sangat membutuhkan
pertimbangan dan pendapat dari berbagai pihak dalam pengambilan
keputusannya. Dalam mengambil keputusan pembelian, seorang konsumen
membutuhkan berbagai sumber informasi yang akan di jadikan sebagai
referensi dalam menetapkan keputusan pembelian, sumber informasi dapat
berasal dari pengaruh keluarga, mayoritas teman, kelompok keanggotaan,
dan juga kelompok sosial.4
Kelompok Rujukan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang di
jadikan dasar pertimbangan atau referensi yang akan membentuk sifat
umum dan khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku termasuk di
dalamnya pedoman dalam keputusan pembelian. Kelompok rujukan dalam
hal ini adalah teman sebaya, pengaruh teman sebaya umumnya terjadi
karena terdapat kecenderungan seseorang untuk tunduk pada norma
kelompok, jika di bandingkan dengan remaja putra, para remaja putri
ternyata lebih rentan terhadap pengaruh dari teman sebaya.5
4Evania Sianturi, Erida, Ade Titi nevita, “pengaruh kelompok referensi dan gaya hidup
terhadap keputusan menggunakan blackberry” .,( Alumni fakulta ekonomi universitas jambi dan
staf mengajar di jurusan manajemen fakultas ekonomi universitas )., Vol 1, No 2, April – Juni
2012, Di akses 3 mei 2017, 21.39, hlm.127-129. 5 Ariesta Sara Trikrisna, I Ketut Rahyuda, prilaku remaja putridalam pembelian produk
hijau “body shop” di Kota Denpasar (Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas Udayana., Bali,
Hal ini menjadi fenomena tersendiri bagi pengusaha kosmetik
bersaing dalam industri produk kosmetik, dengan berbagai merek, dengan
tingkatan kualitas yang berbeda, produk tersebut di tawarkan mulai dari
harga yang terjangkau sampai dengan yang relatif mahal. Dan baik itu
produk kosmetik dari dalam maupun luar negeri.
Seiring meningkatnya jumlah perempuan yang memperhatikan
penampilan, maka industri ini akan terus berkembang, selain di penuhi
pemain industri kosmetik lokal, perusahaan kosmetik asing pun mulai
memasuki pasar Indonesia yang potensial. Adapun merek-merek kosmetik
yang saat ini beredar di Indonesia di antaranya, pond’s, la tulipe, pixy,
loreal, mustika ratu, Wardah, nivea, shinzui, revelon, maybeline,
oriflamme, make over, purbasari, dan lain-lain. Perusahaan kosmetik
tersebut berasal baik dari dalam dan luar negeri memberikan tawaran yang
menarik dan beraneka ragam untuk menarik minat konsumen sehingga
menimbulkan persaingan yang ketat. Mengingat hal tersebut maka
perusahaan di tuntut untuk dapat menciptakan sesuatu yang berbeda untuk
menghadapi persaingan yang ada.
Produk kosmetik Wardah memiliki arti bunga mawar, kosmetik
wardah merupakan brand lokal terbesar di Indonesia yang di produksi oleh
Paragon Tecnology and Inovastion (PTI), perusahaan ini merupakan
perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 28 tahun PTI juga yang telah
membawa wardah sebagai brand lokal terbesar di salah satu departemen
store terbesar di Indonesia dan PTI juga terus mengembangkan brand-brand
unggulannya. Tampaknya berusaha memberikan suatu yang dapat
memenuhi semua yang di butuhkan oleh konsumennya. Kosmetik Wardah
merupakan sebuah kosmetik yang tekemuka yang memproduksi dan
menyediakan produk kecantikan mulai dari skin care sampai dengan alat-
alat kosmetik dan juga menawarkan rangkaian produk kecantikan yang
dapat menjadi pilihan terbaik setiap wanita dari segala kelompok usia dan
juga penghasilan. Nama wardah tidak hanya besar di Indonesia saja tetapi
juga global, mengingat bahwa wardah tidak hanya di produksi untuk
pasaran dalam negeri saja namun kini telah beredar kosmetik buatan
Indonesia ini sampai menjangkau Malaysia.6 Umumnya kosmetik Wardah
banyak di gunakan oleh wanita baik itu yang sudah bekerja, maupun belum
bekerja bahkan mahasiswi sekalipun banyak yang menggunakan produk
Wardah.
Berdasarkan data yang ada bahwa jumlah mahasiswa wanita di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Lampung lebih banyak di
bandingkan jumlah mahasiswa pria. maka dari itu penulis sangat tertarik
untuk meneliti mahasiswi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN lampung
yang menggunakan produk kosmetik Wardah. Hal tersebut dapat di lihat
dari data berikut ini:
6https://documents.tips
Table 1.1 data jumlah Mahasiswi FEBI UIN Lampung 2013-2016
Jurusan Laki-laki Perempuan Jumlah
Perbankkan 686 1000 1.686
Ekonomi islam 398 733 1.131
Akutansi 314 462 776
Jumlah 1.398 2.195 3.593
Sumber : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Lampung 2017
Berdasarkan table 1.1 jumlah mahasiswa FEBI UIN Lampung pada
tahun 2013-2016 sejumlah 3.593 dari tiga jurusan yaitu Perbankkan,
Ekonomi Islam, dan Akutansi, dengan jumlah mahasiswa laki-laki
sebanyak 1.398 dan perempuan sebanyak 2.195.
Maka berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas
penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kelompok Rujukan Terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah ” dengan objek penelitian kepada
mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan bisnis Islam UIN Lampung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas makapenulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengaruh Kelompok Rujukan Terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik Merek Wardah di kalangan Mahasiswi FEBI
UIN lampung
2. Bagaimana Tinjauan Ekonomi Islam terhadap konsumsi kosmetik di
kalangan mahasiswi FEBI UIN RIL yang dipengaruhi oleh kelompok
rujukan sebagai faktor pengambilan keputusan pembeian kosmetik
merek Wardah.
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Kelompok Rujukan Terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik Merek Wardah di kalangan
Mahasiswi FEBI UIN Lampung.
2. Untuk mengetahui Tinjauan Ekonomi Islam terhadap konsumsi
kosmetik yang di pengaruhi oleh kelompok rujukan sebagai faktor
pengambilan keputusan.
Manfaat penelitian ini adalah :
Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan juga menambah
khasanah ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen pemasaran, dan
melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang di peroleh dari
perkuliahan.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek
Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh kelompok rujukan
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Wardah .
2. Ruang lingkup subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakulta Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini di laksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan awal dari kegiatan suatu
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
untuk berkembang dan mendapatkan laba. Pemasaran adalah faktor
yang paling penting pada perusahaan untuk mempertahankan kegiatan
usahanya secara berkesinambungan. Pemasaran ialah sebuah konsep
ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
yang berkelanjutan bagi para konsumen. Pemasaran berkaitan dengan
kegiatan mengidentifikasi dan menukan apa yang dibutuhkannya dari
manusia maupun lingkungan sosial.7
Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan akan memasuki
sebuah pasar yang ditujunya dan memasarkan produk atau jasa pada
konsumen tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifiksi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dari
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara menguntungkan.8
7Kotler, Philip, & Kevin Lane Keller, anajemen Pemasaran, Jakarta Erlangga, 2009, hlm.
5 8 Ibid, hlm. 5
Menurut Kotler ada lima konsep pemasaran antara lain:
a) Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa para konsumen akan menyukai
barang dan jasa yang tersedia dibanyak tempat dan murah
harganya. Dengan demikian perusahaan akan memfokuskan
perhatiannya pada upaya agar dapat mencapai efisiensi
produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
b) Konsep Produk
Konsep produk beranggapan bahwa konsumen akan menyukai
produk atau jasa yang menawarkan kualitas, penampilan, dan
perlengkapan inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini
perusahaan harus memusatkan perhatian pada upaya untuk
memproduksi barang atau jasa yang unggul dan secara terus
menerus akan menyempurnakannya.
c) Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen apabila
diabaikan, umumnya tidak akan membeli produk atau jasa yang
diproduksi perusahaan dalam jumlah yang memadai. Oleh
sebab itu perusahaan harus berupaya dalam kegiatan penjualan
dan melakukan promosi yang agresif dan gencar.
d) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran bahwa kunci untuk meraih sasaran
perusahaan agar menjadi lebih efektif dibandingkan dengan
pesaing adalah jika perusahaan itu mengintegrasikan
kegiatannya dalam menetapkan keinginan dan memuaskan dan
keinginan pasar yang menjadi target pemasaran.
e) Konsep pemasaran berwawasan masyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan keinginan pasar
sasaran, dan memberikan kepuasan yang diharapkan dengan
cara lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan
lebih mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
Secara filosofis, pemasaran bertujuan untuk menciptakan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang
terlibat dalam pertukaran. Pertukaran nilai tersebut bukan hanya
dengan para konsumen. Kegiatan ini merupakan bagian dari
masyarakat yang berkembang karena pertukaran nilai bagi para
anggota masyarakat sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.
2. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen terpusat pada ciri individu mengambil
keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah
tersedia seperti waktu, uang dan usaha, guna memperoleh barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Perilaku konsumsi dapat
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti psikologi, sosiologi, sosial,
dan juga ilmu ekonomi, sehingga dapat di katakana bahwa perilaku
konsumen merupakan gabungan dari semua bidang ilmu.
Menurut Kotler perilaku konsumen adalah mempelajari cara
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.9 Sedangkan menurut
Solomon perilaku konsumen adalah merupakan proses pengambilan
keputusan yang di pengaruhi oleh faktor internal, sosial, situsional, dan
eksternal. Faktor internal seperti motivasi, pembelajaran, sikap,
kepribadian, dan gaya hidup. Pengaruh sosial budaya seperti, sub
budaya, kelas sosial, dan keberadaan kelompok. Faktor situsosional
seperti halnya lingkungan dan waktu, meskipun sifatnya sulit
dikendalikan oleh pemasar, namun jika pemasar memahami secara
tepat faktor tersebut akan bermanfaat dalam mempengaruhi
konsumen.10
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahwa perilaku
konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan seseorang
untuk melakukan pembelian dan menggunakan barang atau jasa
dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat untuk memperoleh
barang atau jasa yang di harapkan dengan memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Konsumen dapat beragam dari sudut usia, jenis
9Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke XI, di terjemahkan oleh Benyamin
Molan, Jilid 2, Jakarta, Gramedia, 2005, hlm 201. 10
Tatik Suryani, perilaku konsumen di era internet, implikasinya pada strategi
pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013, hlm.6.
kelamin, status sosial, dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi
bagaimana mereka melakukan proses memilih sampai dengan
membuang produk yang akan di konsumsi.11
3. Pandangan Islam
a. Teori Konsumsi
Islam memberikan rambu-rambu berupa arahan positif
dalam berkonsumsi. Terdapat beberapa batasan dalam hal ini.
Pertama, pembatasan dalam sifat dan cara, seorang muslimah
haruslah mengetahui segala sesuatu yang dilarang oleh Islam.
Mengkonsumsi produk-produk yang jelas keharamannya harus
dihindari.
Menurut Yusuf Al-Qardhawi, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi dalam berkonsumsi, diantaranya konsumsi
pada barang-barang yang baik (halal), berhemat, tidak bermewah-
mewah, menjauhi hutang, menjauhi kebakhilan dan kekikiran.
Pernyataan Yusuf Al-Qardhawi diatas sejalan dengan firman Allah
dalam surat Al-Baqarah:168.12
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
11
Tengku Ezni b dan Hapsari Setyowardani, perilaku konsumen, Universitas terbuka,
Banten, 2010, hlm 1.4 12
Prof.Dr.H.Idri, M.Ag “ HADIS EKONOMI ekonomi dalam perspektif hadis nabi”
Kencana: Jakarta. Hlm. 97
langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.”
Dalam perilaku konsumsi, Islam menekankan kewajaran
dari segi jumlah, yakni sesuai dengan kebutuhan yang kita
butuhkan. Tidak bermewah-mewahan, Islam melarang umatnya
hidup dalam kemewahan yang di jelaskan dalam QS Al-Waaqi’ah
41-46.
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? dalam
(siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak
menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup
bermewahan. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa
besar.13
Kemewahan yang di maksud menurut Yusuf Al Qardhawi
adalah tenggelam dalam kenikmatan hidup berlebih-lebihan
dengan berbagai sarana yang serba menyenangkan. Jadi perilaku
dalam Islam adalah menekankan pada etika konsumsi seperti
mengkonsumsi sesuatu yang membawa manfaat dan maslahat,
tidak berbelanja secara berlebih-lebihan, berbelanja sesuai
kebutuhan dan tidak bermewah-mewahan.
Perilaku konsumen secara konvensional tentunya tidak
dapat diterima begitu saja dalam ekonomi Islam. Karena konsumsi
yang Islami berpedoman pada ajaran Islam yang tujuan utamanya
adalah pencapaian maslahah bukan utilitas. Maslahah dalam hal
ini adanya suatu manfaat dan keberkahan dari kegiatan
mengkonsumsi. Konsumen memperoleh manfaat pada saat
kebutuhan fisik atau material terpenuhi. Dan keberkahan di
perolehnya ketika Ia mengkonsumsi barang dan jasa yang
dihalalkan oleh syariat Islam. Mengkonsumsi yang halal
merupakan kepatuhan oleh Allah, karena memperoleh pahala.
Pahala inilah yang kemudian dirasakan sebagai berkah dari barang
jasa yang telah dikonsumsi.14
b. Perbedaan Kebutuhan Dan Keinginan
Penggerak awal kegiatan konsumsi dalam ekonomi
konvensional adalah adanya keinginan. Islam menolak perilaku
manusia untuk slalu memenuhi keinginannya, karena pada
dasarnya manusia memiliki kecenderungan terhadap keinginan
yang baik dan yang buruk. Keinginan manusia di dorong oleh
kekuatan yang ada di dalam diri atau di sebut hawa nafsu yang
menjadi penggerak seluruh perilaku manusia. Kualitas bahwa nafsu
seseorang berbeda–beda. Dalam Islam manusia harus mampu
14
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), RajaGrafindo Persada,
jakarta 2012.
mengendalikan dan mengarahkan keinginannya sehingga dapat
membawa manfaat bagi dunia dan akhirat.15
Keinginan yang dikendalikan dan diarahkan dapat
membawa kemanfaatan yakni kebutuhan. Kebutuhan di tuntut oleh
rasionalitas, normatif, dan positif, yaitu rasional ajaran Islam,
sehingga bersifat terbatas dan terukur dalam kuantitas dan
kualitasnya. Karena kesejahteraan hakiki bagi manusia menurut
Al-Ghazali tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima
tujuan dasar : (1). Agama, (2). Jiwa, (3). Keluarga, (4). Harta atau
kekayaan dan (5). Akal atau Intelektual.16
Kelima kebutuhan ini
semuanya penting untuk mendukung suatu perilaku kehidupan
yang Islami. Untuk mencukupi kebutuhan dan bukan memenuhi
kepuasan / keinginan adalah tujuan dari aktivitas ekonomi Islam,
dan usaha pencapaian tujuan itu adalah salah satu kewajiban dalam
beragama. Maslahah merupakan tujuan utama dalam hidup umat
muslim.
c. Prinsip distribusi dalam ekonomi islam
1. Prinsip keadilan dan pemerataan
Keadilan dalam islam merupakan prinsip pokok dalam
setiap aspek kehidupan termasuk juga dalam aspek
ekonomi.keadilan dalam distribusi dimaksudkan sebagai suatu
15
ibid 16
Adiwarman A. Karim, ekonomi mikro Islam, rajawali Pers, Jakarta, 2012, hlm. 62.
kebebasan melakukan aktifitas ekonomiyang berada dalam
bingkai etika dan norma-norma islam.
2. Prinsip persaudaraan dan kasih sayang
Konsep persaudaraan (ukhuwah) dalam islam
menggambarkan solidaritas individu dan sosial dalam
masyarakat islam yang tercermin dalam pola hubungan sesama
muslim.
3. Prinsip solidaritas sosial
Islam menghimbau adanya solidaritas sosial dan
menggariskan dan menentukannya dalam suatu sistem
tersendiri seperti, zakat, sedekah, dan lain-lain.17
d. Prinsip Konsumsi Menurut Abdul Mannan
Ada lima prinsip nilai yang harus menjadi pedoman dalam
perilaku konsumsi seorang muslim. Nilai–nilai tersebut yaitu :
1. Prinsip keadilan
Prinsip pertama mengenai konsumsi terdapat pada
firman Allah SWT, QS. Al-Baqarah:2:168:
“Hai sekalian manusia, makan lah yang halal lagi
baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langka-langkah syaitan; karena
17
Prof.Dr.H.Idri, M.Ag “ HADIS EKONOMI ekonomi dalam perspektif hadis nabi”
Kencana: Jakarta. Hlm. 150
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”.
Berdasarkan ayat di atas prinsip keadilan
mengandung pengertian bahwa dalam berkonsumsi
tidak boleh menimbulkan kedzaliman, berada dalam
koridor aturan atau hukum agama serta menjunjung
tinggi kepantasan dan kebaikan (hallan toyiban).
2. Prinsip kebersihan
Prinsip mengenai kebersihan diartikan bahwa benda
yang di konsumsi seseorang muslim harus bersih, bebas
dari kotoran atau penyakit yang dapat merusak fisik dan
mental manusia. Tentunya konsumsi memiliki manfaat,
bukan kemubadziran atau rusak.
3. Prinsip kesederhanaan
Prinsip ketiga adalah mengenai makanan dan
minuman adalah sikap yang sederhana, dalam hal ini
berarti tidak berlaku berlebih – lebihan, yang berarti
janganlah makan secara berlebihan. Nabi SAW
bersabda:18
“Makanlah, minumlah, dan pakailah serta
bersedekahlah tanpa sombong dan borong. Ibn abbas
ra berkata: makanlah sesukamu, dan pakailah
sesukamu asalkan anda terhindar dari dua
macam:boros dan sombong (HR. Bukhori)”.
18
Bukhori, Sohih Bukhori, Kitab Pakaian, Bab 1, Dar Alqutub Al-Ilmiyah, Libanon, 2014,
hlm. 1075
Sikap berlebih – lebihan sangat dibenci oleh Allah
dan merupakan pangkal dari berbagai kerusakan di
muka bumi. Sikap berlebih–lebihan ini mengandung
makna melebihi dari kebutuhan yang wajar dan
cenderung memperturutkan hawa nafsu, atau sebaliknya
terlampau kikir sehingga justru menyiksa diri sendiri.
4. Prinsip moralitas
Prinsip terakhir konsumsi seorang muslim secara
keseluruhan harus di bingkai berdasarkan moralitas
yang dikandung dalam Islam, sehingga tidak semata-
mata memenuhi segala kebutuhan.
4. Jenis – jenis Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian yang kompleks biasanya melibatkan peserta
pembelian dan pertimbangan pembeli yang lebih banyak. Adapun jenis
– jenis perilaku pembelian konsumen yaitu:19
a. Perilaku Pembelian Kompleks.
Konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks
(kompleks buying behaviour) ketika mereka sangat terlibat dalam
pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan antar merek.
Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal,
beresiko, jarang dibeli, dan sangat memperlihatkan ekspresi diri.
19
Philip Khotler dan Garry Amstrong, Op. Cit, hlm 177-179
Umumnya, konsumen harus mempelajari banyak hal tentang
katagori produk.
b. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonasi
Perilaku pembelian pengurangan disonasi (dissonance
reducing buying behavior) terjadi ketika konsumen sangat terlibat
dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan atau beresiko,
tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antar merek.
c. Perilaku pembelian kebiasaan
Perilaku pembelian kebiasaan (habitual buying behavior)
terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang rendah dan
sedikit perbedaan merek.
d. Perilaku Pembelian Mencari Keragaman
Konsumen melakukan perilaku pembelian mencari
keragaman (variety seeking buying behavior) dalam situasi yang
mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi
anggapan perbedaan merek yang signifikan. Dalam kasus semacam
itu, konsumen sering melakukan banyak pertukaran merek. Apabila
dilihat dari perilaku pencarian keragaman maka dapat di
klasifikasikan beberapa jenis perilaku pencarian keragaman yang di
lakukan oleh konsumen, antara lain sebagai berikut:
1) Exploratory purchase behavior, yaitu bergonta-
ganti merek untuk mencoba alternatif baru dalam
rangka menemukan yang lebih baik.
2) Vicarious exploration, yaitu mengumpulkan dan
mengamankan informasi mengenai alternatif baru
dan memikirkan pilihan tersebut secara mendalam.
3) Use innovativeness, yaitu menggunakan produk
yang sudah di adopsi dalam cara yang baru atau
unik.20
5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Konsumen di asumsikan selalu betujuan untuk memperoleh
kepuasan (Utility) dan kegiatan konsumsinya. Utility secara bahasa
berarti berguna (Usefulness), membantu (Helpfulness) atau
menguntungkan (Advantage). Dalam konteks ekonomi, utilitas di
maknai sebagai kegunaan barang yg di rasakan oleh seorang konsumen
ketika mengkonsumsi suatu barang. Kegunaan ini bisa juga di rasakan
sebagai rasa “tertolong” dari suatu kesulitan karena mengkonsumsinya
barang tersebut.21
Dengan hal tersebut maka konsumen telah mengambil sebuah
keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang karena faktor
“tertolong”. Pengambilan keputusan di dasari dengan berbagai hal baik
dari dalam individu maupun luar individu konsumen yang mampu
memberikan kepuasan yang tertinggi. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian barang ataupun
20 Tengku Ezni b dan Hapsari Setyowardani, perilaku konsumen, Universitas terbuka,
Banten, 2010, hlm 4.11. 21
Imadudin Yuliadi, Ekonomi Islam, sebuah pengantar, Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam (LPPI), Yogyakarta, 2001, hlm.21.
jasa adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.22
Adapun faktor-faktornya sebagai berikut:
a) Faktor-faktor Kebudayaan23
1) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling
besar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila
mahluk-mahluk lainnya bertindak berdasarkan naluri,
maka perilaku manusia umumnya di pelajari.
2) Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang lebih
kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat
di lihat berdasarkan kelompok nasionalisme, kelompok
keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
3) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok yang relative homogen
dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang
tersusun secara hierarki dan keanggotaannya
mempunyai nilai minat dan perilaku yang serupa.
Karakteristik kelas sosial antara lain:
22
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Menejemen Pemasaran, Alih Bahasa : Benyamin
Molan, PT Indeks, Indonesia, 2007, Hlm.214. 23
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen, diterjemahkan oleh Potan Arip Harahap,
Jakarta 1992. hlm 11
a. Orang – orang dalam setiap kelas sosial cenderung
mempunyai perilaku yang serupa di bandingkan
orang – orang dari 2 kelas yang berbeda.
b. Seseorang dipandang memiliki pekerjaan yang
rendah atau tinggi sesuai dengan kelas sosialnya.
c. Seseorang mampu berpindah dari kelas sosial satu
kekelas sosial yang lain, naik atau turun selama
hidupnya.24
b) Faktor-faktor Sosial25
1) Kelompok
Referensi sesorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa di
antaranya adalah seperti keluarga, teman dan tetangga.
Kelompok referensi pada umumnya dipengaruhi oleh
tiga cara. Pertama, kelompok referensi memperlihatkan
perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka
mempengaruhi sikap dan jati diri seseorang karena
orang tersebut umumnya ingin menyesuaikan diri.
Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk
menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan
produk pada merek seseorang.
24
Danang Sunyoto. Praktek riset dan perilaku konsumen, CAPS: Yogyakarta, 2014, hlm.6 25
Nugroho J. Setiadi Op. Cit Hlm 12.
2) Keluarga
Ada dua jenis keluarga dalam kehidupan pembeli, yang
pertama adalah : keluarga orientasi , yang merupakan
orang tua seseorang. Dari orang tua lah memperoleh
pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan
merasakan ambisi nilai pribadi nilai harga diri dan
cinta. Keluarga prokreasi adalah pasangan hidup anak
seorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan
konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat
yang telah diteliti secara intensif.
3) Peran Dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya, keluarga, club, organisasi, posisi
seseorang dalam setiap kelompok dapat
diidentifikasikan dalam peran dan status.
c) Faktor – faktor Pribadi26
1) Umur Dan Tahapan Dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga di tentuklan oleh siklus hidup
keluarga. Orang–orang dewasa biasanya mengalami
perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka
menjalani hidupnya.
26
Nugroho J. Setiadi, Op. Cit. Hlm 13
2) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok –
kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata –
rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3) Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang
adalah terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan
(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan
hartanya termasuk persentase yang mudah di jadikan
uang, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
mengeluarkan lawan menabung.
4) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang
secara keseluruhan yang berinteraksi dengan
lingkungan. Gaya hidup mencerminkan sesuatu dibalik
kelas sosial seseorang.27
5) Kepribadian Dan konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik
psikologis yang berada pada diri setiap orang yang
memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif
27
Nugroho J. Setiadi Op. Cit
konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel
yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku
konsumen.
a) Faktor – faktor Psikologis28
1) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini
timbul dari sesuatu keadaan fisiologis tertentu, seperti
lapar, haus, dan rasa tidak nyaman. Sedangkan
kebutuhan lain lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan
yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti
kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri, dan atau
kebutuhan diterima.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi,
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari
dunia ini. Persepsi akan melibatkan seseorang atas suatu
kejadian berdasarkan pengalaman masa lalu.
3) Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Perubahan
perilaku tersebut bersifat tetap dan fleksibel. Hasil
28
Ibid, hlm, 14.
belajar akan memberikan tanggapan tertentu perilaku
yang di pelajari bukan hanya perilaku yang tampak
akan tetapi emosi, sikap, kepribadian yang sifatnya
tidak tampakpun di pelajari.
4) Kepercayaan Dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriftif yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Kepercayaan ini
merupakan cita produk atau merek. Sedangkan sikap
menggambarkan penilaian kognitif, perasaan emosional
dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama
waktu tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan.
6. Kelompok Rujukan
Kelompok rujukan adalah group referensi yang melibatkan satu
atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik
referensi dalam bentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan
perilaku seseorang29
. Kelompok rujukan merupakan titik perbandingan
secara langsung dalam pembentukan perilaku seseorang. Berikut
kelompok yang terkait erat dengan konsumen, antara lain kelompok
persahabatan, kelompok kerja, kelompok belanja, masyarakat maya
dan kelompok pegiat para konsumen.30
a) Kelompok Persahabatan (friendship group)
29
Nugroho j. setiadi.,Op.Cit. hlm 194 30 Ujang Sumarwan 2002
Konsumen membutuhkan teman dan sahabat sesamanya,
memiliki teman atau sahabat merupakan naluri dari konsumen
sebagai mahluk sosial. Teman atau sahabat bagi seorang
konsumen akan memenuhi beberapa kebutuhan konsumen akan
kebersamaan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk
mendiskusikan masalah, ketika konsumen enggan akan
membicarakan dengan orang tua atau saudara kandung.
Sahabat memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
perilaku para konsumen setelah keluarga. Pendapat atau
kesukaan teman atau sahabat seringkali mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pengambilan keputusan pembeli
dan memilih produk atau merek. Semakin kental persahabatan
terjalin atau semakin percaya seseorang konsumen kepada
sahabatnya. Semakin besar pengaruhnya terhadap pengambilan
keputusan konsumen.
Istilah sahabat dalam Islam sedemikian popular, Nabi
memiliki banyak sahabat dalam mengembangkan Islam, ada ke
empat sahabat Nabi yang yang amat di kenal yang kemudian
memimpin masyarakat Islam setelah sepeninggalnya Nabi,
yaitu Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali. Keempat sahabt nabi
ini sedemikian tulus dan dekat dengan Nabi. Para sahabat itu
memiliki komitmen yang amat tinggi dalam memperjuangkan
Islam. Apa saja yang dilakukan oleh Nabi mereka ikuti dan
kerjakan, hubungan mereka di jalin bukan atas dasar
kepentingan, melainkan atas dasar cinta ajaran Islam yang
sedemikian mulia. Atas dasar itu maka hidup dan atau mati
mereka hanya di peruntukan bagi perjuangan agama ALLAH.
Sebaliknya antara sahabat dengan Nabi tidak pernah terjadi
konflik, salah paham dan sejenisnya. Bahkan keutamaan dan
dan kemuliaan para sahabat telah di sebutkan dalam kitab-kitab
umat terdahulu.
“Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang
yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-
Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-
penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-
orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan
pahala yang besar. (QS. Al-Fath: 29).31
b) Kelompok Belanja
Kelompok belanja adalah dua atau lebih konsumen yang
berbelanja bersama dan waktu sama. Kelompok belanja bias
merupakan kelompok persahabatan atau kelompok keluarga,
atau bisa juga orang lain yang kebetulan bertemu di toko untuk
membeli produk bersama. Konsumen secara tidak sengaja
bertanya kepada konsumen yang baru dikenalnya mengenai
produk atau jasa yang akan di belinya. Jika beruntung,
konsumen akan meraih banyak informasi mengenai produk
yang akan di belinya, dan di gunakan untuk pengambilan
keputusan membeli atau tidak. Informasi tersebut akan
mengurangi resiko kesalahan dalam membeli suatu produk.
c) Kelompok Kerja
Konsumen yang telah bekerja akan berinteraksi dengan
teman teman kerjanya baik dalam tim kecil maupun teman
kerja lainnya dalam bagian lain. Interaksi yang sering dan
intensif memungkinkan teman-teman dalam sekelompok kerja
mempengaruhi perilaku konsumsi dan pengambilan keputusan
31
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Fajar Mulya, Surabaya,
hlm.515.
konsumen dalam membeli produk atau jasa dan pemilihan
merek.
d) Kelompok Masyarakat Maya (virtual group or communities)
Perkembangan teknologi dan internet telah melahirkan
suatu kelompok atau masyarakat baru yang disebut kelompok
masyarakat maya, yang tidak dibatasi oleh batas kota, provinsi,
bahkan Negara, serta tidak dibatasi oleh waktu. Melalui
internet dan e-mail seseorang memiliki akses yang sangat luas
untuk mencari masyarakat internet yang sesuai dengan
kebutuhannya dan kemudian bergabung dengan masyarakat
tersebut. Konsumen yang telah menjadi kelompok masyarakat
maya akan sering mengakses informasi yang di butuhkannya
untuk pengambilan keputusan dalam pembelian dan pemilihan
suatu produk. Masyarakat internet memberikan pengaruh yang
besar terhadap pengambilan keputusan konsumen.
Table II.1 Lima jenis kelompok rujukan / group referensi
serta karakteristik
Jenis group referensi Karakteristik
Formal / informal Kelompok referensi formal memiliki
struktur yang rinci dengan jelas
“contoh kelompok kerja di kantor”,
sedangkan kelompok informal tidak
“contoh kelompok persahabatan/
teman di kampus”
Primary / secondary Kelompok referensi primary
melibatkan seringnya interaksi
langsung dan tatap muka “ contoh
keluarga / sanak saudara”, sementara
kelompok referensi secondary,
interaksi dan tatap muka tidak terlalu
sering “ contoh teman yang tinggal di
satu wilayah yang sama “
Membership Seseorang memberi anggota formal
dari kelompok acuan “ contoh
keanggotaan pada kelompok UKM”.
Aspirational Seseorang bercita-cita bergabung atau
melindungi kelompok referensi
aspirational
Dissociative Seseorang berupaya menghindari atau
menolak kelompok referensi
dissociative.32
Sumber : Tatik Suryani ; graham ilmu 2012
Pemasar mecoba menentukan apa makna yang diakui
bersama oleh berbagai macam group referensi (nilai umum,
kepercayaan, norma perilaku, dan sebagainya). Kemudian
32
Suryani, Tatik, perilaku konsumen : implikasi pada strategi pemasaran edisi 1,
Jogjakarta : Graha Ilmu, 2012.
mereka memilih group referensi tertentu untuk diasosiasikan
atau untuk mempromosikan produk mereka. Akan tetapi
pemasar jarang sekali memperhatikan proses sosial yang
melalui group referensi memindahkan makna budaya kepada
produk dan dari produk ke konsumen.33
Pada dasarnya, seseorang memihak atau bergabung dengan
sebuah referensi untuk tiga alasan, untuk mendapatkan
pengetahuan yang berharga, untuk mendapatkan penghargaan
atau menghindari hukum, dan untuk mendapatkan makna yang
digunakan untuk membangun, memodifikasi atau memelihara
konsep pribadi mereka, sasaran tersebut diatas mencerminkan
tiga jenis pengaruh yang diberikan group referensi.
Sedangkan group referensi yang telah di sebutkan di atas
dapat memberikan beberapa pengaruh antara lain :
1. Pengaruh informasi
Hal ini terjadi ketika seseorang atau individu
meniru perilaku dan pendapat dari anggota
suatu kelompok acuan yang memberikan
informasi yang berguna, informasi ini dapat
di sajikan secara verbalmaupun melalui ide
demonstrasi langsung.
2. Pengaruh normative
33
Nugroho J Setiadi., Op.Cit. hlm. 94
Pengaruh ini terjadi jika individu mengikuti
ketetuan kelompok acuan dengan tujuan
untuk memperoleh imbalan atau
menghindari hukuman.
3. Pengaruh ekspektasi nilai
Hal ini terjadi ketika individu merasa turut
memiliki dan membentuk nilaidan norma
dari suatu kelompok.34
Faktor faktor yang menentukan kekuatan pengaruh kelompok
1) Menginformasikan atau membuat individu lebih
menyadari mengenai produk atau merek tertentu. Suatu
kelompok pembelanja akan mempunyai pengaruh yang
kuat dalam hal memilih merek kepada anggota yang
tergabung dalam kelompoknya.
2) Memberikan kesempatan untuk membandingkan, dalam
interaksi anggota kelompok akan saling berbagi
pengalaman, menyampaikan ide, dan akan bertanya
kepada yang lainnya. Pengaruh kelompok akan kuat
jika dalam kelompok tersebut terdapat suasana untuk
saling berbagi pengalaman dan diskusi untuk
membandingkan berbagai pilihan.
34
Tatik Suryani, perilaku konsumen, graham ilmu, 2012
3) Mempengaruhi individu untuk mengadopsi sikap,
kelompok yang mempunyai pengaruh kuat kepada
anggotanya untuk menyesuaikan sikap dengan sikap
yang di kembangkan oleh kelompok, akan lebih
berpengaruh dibandingkan dengan kelompok yang
lemah dalam mempengaruhi perilaku anggotanya.35
Aplikasi kelompok rujukan dalam pemasaran
Karena kelompok rujukan mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku konsumen, maka pemasar berupaya memanfaatkan
kelompok rujukan ini. Kelompok rujukan mana yang seringkali
dipakai oleh pemasar dan bagaimana pemasar memanfaatkan
kelompok rujukan.
a) Selebritis
Di masyarakat Indonesia selebriti seperti penyanyi, pemain music,
artis, pelawak, dan atlit, eksekutif, politikus, merupakan orang-
orang yang mempunyai popularitas tinggi dan mempunyai
pengaruh yang kuat. Pemasarpun berupaya memanfaatkannya
terutama untuk kepentingan promosi. Dalam mempromosikan
produk atau jasa pemasar menggunakan selebriti sebagai bintang
iklan.
b) Artis
35
Ibid., hlm.226.
Penggunaan artis untuk mempromosikan produk dipandang
mempunyai pengaruh yang cukup kuat karena mempunyai
popularitas dimasyarakat. Pemasar biasanya memilih artis yang
sedang popular dan dikagumi, ada banyak peran yang dimainkan
oleh artis dalam mempromosikan produk dan jasa, antara lain:
memberikan kesaksian, memberikan penguatan atau dorongan,
berperan sebagai aktor dalam iklan, dan berperan sebagai juru
bicara perusahaan.
c) Pakar (expert)
Pemasar sering menggunakan tokoh yang mempunyai kepakaran
tertentu yang mempunyai relevansi dengan produk yang
diiklankan.
d) Orang biasa
Seringkali produk sabun detergen, susu anak-anak, dan bumbu
masak menggunakan orang biasa untuk mengiklankan produknya.
Mereka mengadakan lomba tentang pengalamannya menggunakan
produk dan hasil yang diperoleh atas penggunaan produknya. Hasil
perlombaan ini kemudian diiklankan sebagai kesaksian konsumen
atas kehebatan produknya dalam membantu konsumen untuk
memuaskan kebutuhannya.36
36
Tatik Suryani., Op.it., hlm. 231
7. Keputusan Pembelian
1. Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan yang spesifik terjadi dari urutan
kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pasca pembelian. Lihat gambar berikut.
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku
Pasca
Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian pembelian
Gambar 2.1 Proses keputusan pembelian.
Untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen perusahaan harus memahami tahap – tahap yang di
lalui oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.
Tahapan – tahapan dari suatu pembelian menurut kotler adalah
sebagai berikut :37
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenai
masalah dan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal ketika salah satu
kebutuhan normal seseorang seperti: rasa haus, lapar, dsb
muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi
dorongan.suatu kebutuhan juga dapat di picu pleh
37
Philip Kotler, menejemen pemasaran, edisi 9, Jakarta : PT Prenhallindo, 2002, hlm. 224
rangsangan eksternal, pada tahap ini konsumen
menemukan jenis kebutuhan atau masalah yang akan
muncul, apa yang memunculkan mereka dan bagaimana
kebutuhan atau masalah tadi mengarahkan konsumen
pada produk tertentu.
Dalam pandangan Islam proses pengenalan
kebutuhan akan produk di sebut dengan istilah ta’aruf.
Proses ta’aruf ini sangat jelas sekali di gambarkan oleh
Al-Quran dalam surat Al-hujurat:13
“hai manusia, sesungguhnya kami meciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulian di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha
mengenal”38
Tanpa adanya proses ta’aruf tentukan akan menjadi
kurangnya pengetahuan atau informasi yang didapat
sehingga akan menimbulkan sangkaan-sangkaan maupun
persepsi yang keliru.
b. Pencarian informasi
Proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan,
konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau
38
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Fajar Mulya, Surabaya,
hlm.517.
mungkin pula mencari informasi secara aktif. Sumber
informasi terbagi dalam empat kelompok yaitu:
1. Sumber Pribadi :keluarga, teman–teman,
tetangga, kenalan
2. Sumber Niaga :Periklanan, petugas penjuala,
kemasan.
3. Sumber Umum :media massa dan organisasi
konsumen.
4. Sumber Pengalaman :pernah menggunakan
produk.
Dalam islam pencarian informasi di sebut dengan
tabayyun berasal dari bahasan Arab: tabayyana –
tabayyanu – tabayyunan, yang berarti mencari kejelasan
hakekat suatu fakta dan informasi atau kebenaran suatu
fakta dan informasi dengan teliti, seksama dan hati-hati.
Dalam Al-Quran perintah tabayyun juga terdapat pada
surah Al-Hujarat 49:6:
“hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik member suatu berita, maka periksalah
dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”39
dalam ayat Al-Quran tersebut tersirat suatu perintah
Allah, bahwa setiap mukmin yang sedang berjihad fi
sabillilah hendaknya bersikap hati-hati dan teliti terhadap
orang lain.
c. Evaluasi Alternatif
Proses keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberapa
merek alternatif di dalam sejumlah pilihan. Tahap ini
konsumen akan memperhatikan cirri-ciri atau sifat yang
berkaitan langsung dengan kebutuhan merekan dan juga
akan menggali kembali ingatannya pada suatu brand,
mereka mencoba menyeleksi persepsinya sendiri
mengenai image suatu brand tersebut akan menciptakan
minat untuk membeli.
d. Keputusan pembelian
Tahap ketika konsumen benar-benar membeli
produk tersebut. Keputusan pembelian konsumen adalah
membeli atribut yang paling disukai, tetapi dua faktor
yang dapat muncul antara niat untuk membeli dan
keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap
39
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Fajar Mulya, Surabaya,
hlm.516.
orang lain, faktor kedua adalah situasi yang tidak di
harapkan. Konsumen mungkin niat untuk membeli
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga yang
di harapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Di
dalam Al-Quran terdapat pembahasan mengenai
makanlah yang halal dan jauhi makanan-makanan yang
haram QS. Al-Baqarah 168 :
“hai kalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi”40
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang
yang beriman akan senantiasa mengkonsumsi apa saja
yang di padang oleh syariat halal dan baik. Baik itu untuk
konsumsi dirinya sendiri, di nafkahkan kepada keluarga
atau di perjual belikan kepda kaum muslimin.
e. Perilaku pasca pembelian
Proses keputusan pembelian dimana konsumen
melakukan tindakan lebih lanjut setelah melakukan
pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan
mereka terhadap suatu produk.
2. Tipe – Tipe Keputusan Pembelian
Pola perilaku belanja konsumen mengalami perubahan dan
perkembangan sejalan dengan perubahan dan keinginan dan
kebutuhan kosumen. Pengalaman terhadap tipe keputusan
40
Ibid.hlm.25
belanja kosumen memudahkan para pengusaha ritel untuk
menyiapkan kebutuhan kosumen. Terdapat tiga jenis sebagai
berikut :41
a. Pemecahan masalah luas
Pemecahan masalah luas adalah suatu proses
pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen
memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk
meneliti dan menganalisis berbagai alternatif.
Konsumen terlibat dalam pemecahan yang luas ketika
membuat keputusan untuk kebutuhan yang penting,
atau hanya sedikit mereka memiliki pengetahuan
terhadap suatu produk.
b. Pemecahan masalah terbatas
Pemecahan masalah terbatas adalah suatu proses
pengambilan keputusan belanja yang menyertakan
suatu usaha dan waktu yang cukup banyak. Pada situasi
ini konsumen cenderung untuk mengandalkan
pengetahuan pribadi di bandingkan dengan informasi
eksternal.
c. Pengambilan keputusan bersifat kebiasaan
Pengambilan keputusan kebiasaan adalah
pengambilan keputusan belanja yang melibatkan sedikit
41
Christina widya utami, manajemen ritel strategi dan implementasi oprasional bisnis
ritel modern di Indonesia, salemba empat, Jakarta, 2012, hlm. 55-56.
sekali usaha dan waktu. Konsumen masa kini mengatasi
tekanan waktunya dengan menyederhanakan proses
pengambilan keputusan mereka. Kesetiaan konsumen
pada suatu toko tertentu merupakan contoh pembeuatan
keputusan berdasarkan kebiasaan.
B. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang telah ada penulis mengutip informasi
dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kelompok
rujukan dan keputusan pembelian antara lain :
1. Penelitian yang di lakukan oleh Evanisa, Erida Dan Ade (2012),
“Pengaruh kelompok referensi dan gaya hidup terhadap keputusan
menggunakan blackberry”. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
secara simultan kelompok referensi dan gaya hidup berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menggunakan blackberry.42
2. Selanjutnya penelitian yang di lakukan oleh Agus Budiyanto (2013),
yang berjudul “keputusan pembelian blackberry remaja di tanjau dari
kelompok acuan”. Hasil dari penelitian tersebut kelompok acuan di
ketahui secara umum dan keseluruhan mempengaruhi keputusan
pembelian pada diri remaja dalam membeli blackberry.43
3. Selain itu penelitian yang di lakukan oleh Haryogi Widya Prakoso dan
Sri Setyo Iriani (2015), yang berjudul “pengaruh kualitas produk dan
42
Evania, eridan, dan Ade “pengaruh kelompok referensi dan gaya hidup terhadap
keputusan menggunakan blackberry” jurnal Managemen (2012), Di Akses, 15 mei 2017, 21.07. 43
Agus budiyanto “keputusan pembelian blackberry remaja di tinjau dari kelompok
acuan” Jurnal (2013), di akses 15 mei 2017, 21.09.
kelompok acuan terhadap keputusan pembelian sepedah motor Suzuki
satrian F150”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian sepedah motor Suzuki F150, dan terdapat
pengaruh yang signifikan juga pada kelompok acuan terhadap
keputusan pembelian sepedah motor Suzuki F150 pada anak muda44
.
4. Nopiyanti, Dini Pratiwi, dan Zakaria Ismail (2015). “Analisis pengaruh
kredibilitas, daya tarik, dan keahlian celebrity endorserdalam iklan
produk kosmetik Wardah terhadap keputusan pembelian (study pada
mahasiswi di kota pangkal pinang)” hasil dari penelitian menunjukan
bahwa variabel kredibilitas, daya tarik, dan keahlian berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswi di kota
pangkalpinang.45
5. sari ramadanty (2016) yang berjudul “peran kelompok rujukan dalam
menentukan keputusan pembelian (study pada pelanggan keripik pedas
maicih Jakarta)” mendapatkan hasil bahwa hubungan dua variabel
sangat signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.46
Perbedaan penelitian terdahulu yang telah di jabarkan dengan
penelitian yang akan di teliti oleh penulis adalah, pada penelitian terdahulu
44
Haryogi W.P. dan Sri.S.I. “pengaruh kualitas produk dan kelompok acuan terhadap
keputusan pembelian sepedah motor Suzuki satria F150” jurnal (2015). Di akses 15 mei 2017,
21.12. 45
Nopiyanti, Dini dan Zakaria “Analisis pengaruh Kredibilitas, daya tari, dan keahlian
celebrity endorser dalam iklan produk kosmetik Wardah terhadap keputusan pembelian” jurnal
ilmiah progresif manajemen bisnis. vol 5. no 2. 2015 46
Sari ramadanty “peran kerlompok rujukan dalam menentukan keputusan pembelian”
journal of communication study, vol 3, no 1, 2016.
yang di teliti adalah pengaruh atribut-atribut produk seperti, merek,
kualitas, desain, keribilitas, dan celebrity endors. Sedangkan penelitian
yang di teliti oleh penulis adalah pengaruh kelompok rujukan (reference
group) yaitu pengaruh kelompok pertemanan atau lingkungan sekitar
dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk Wardah.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya,
penulis membuat kerangka pemikiran yang menjelaskan tentang
sistematika kerja penelitian ini, yaitu sebagaimana terlihat dalam gambar
berikut :
X Y
Kelompok Rujukan Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 kerangka pemikiran kelompok rujukan
dan keputusan pembelian
dari gambar diatas menjelaskan bahwa variabel independen adalah
kelompok acuan berpengaruh terhadap variabel dependen keputusan
pembelian kosmetik Wardah pada mahasiswi FEBI UIN Lampung.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian telah di nyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan Kuantitatif.
Ho : Kelompok Rujukan tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian Kosmetik Wardah.
Ha : Kelompok Rujukan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian Kosmetik Wardah.
BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Jenis dan sifat penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan data jenis kuatitatif. Metode kuatitatif
adalah metode yang penyajian datanya dalam bentuk angka dan analisi
data yang di gunakan bersifat statistik dan tujuan menguji hipotesis
penelitian.47
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat penelitian
deskriptif analisis. Penelitian deskriptif analisis penelitian yang
memaparkan data yang terdapat di lapangan, selanjutnya di lakukan
analisis dengan menggunakan pendekatan landasan teori yang
bertujuan menguji hipotesis penelitian dan menjelaskan hubungan
antara variabel yang di teliti.
B. Sumber Data
Data yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan sumber data
yakni data primer dan data sekunder.
47
Joko Subagyo, metodelogi penelitian dalam teori dan praktik, Jakarta : Rineka Cipta,
2011, hlm. 97
1. Data Primer
Suber data dalam penelitian ini adalah “ subjek dari mana data dapat di
peroleh”.48
Data primer merupakan sumber data penelitian yang di
peroleh secara langsung dari dari sumber asli. Data primer dapat
berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan
hasil pengujian.49
Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik riset lapangan (survey) dimana
pengumpulan datanya dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi
lembaran pertanyaan dan pernyataan kepada mahasiswi di lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Lampung terkait penelitian
yang di lakukan yaitu mengenai pengaruh keputusan pembelian
kosmetik merek Wardah. Dengan tujuan memperoleh informasi yang
relevan dengan masalah penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber tertulis
seperti literature, artikel dari surat kabar, tulisan ilmiah, keterangan –
keterangan atau publikasi dari internet yang dapat memberikan
informasi pendukung bagi penelitian. Yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan atu literature yang berhubungan dengan bpermasalahan
yang akan di teliti.
48
Arikunto, Suharsimi, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : rieneka
Cipta, 2006, hlm. 145. 49
Indriantoro, Nur dan Bambang supomo, metode penelitian bisnis untuk akutansi dan
manajemen, Yogyakarta: BPFE UGM, 1999, hlm. 14.
C. Metode Pengambilan data
1. Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk di jawab.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup ataupun terbuka.50
Teknik
ini di laksanakan dengan menggunakan daftar pertanyaan bentuk
tertutup untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Survey
di lakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden yaitu
Mahasiswi dengan serangkaian pertanyaan terkait dengan pengaruh
keputusan pembelian kosmetik, yaitu responden diminta menjawab
sendiri kuesioner yang telah di buat peneliti.51
D. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok, individu, atau wilayah yang terdiri dari
subyek / obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Misalnya, status sosial sama atau objek lain yang mempunyai karakteristik yang
sama.52
Dalam penelitian ini populasi yang di tetapkan adalah Mahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Lampung angkatan 2013-2016.
50
Sugioyo, Op.Cit. hlm. 142. 51
Neuman, W. Lawrence, social research method qualitative and quantitative
approaches, Pearson Education, Boston, 2003, Hlm. 60. 52
Cholid Narbuku & Abu Acmad, metode penelitian, Jakarta. Bumi Aksara. 2007, hlm 20
Table III. 1 data jumlah mahasiswi FEBI UIN Lampung
Jurusan Laki – laki Perempuan Jumlah
Perbankkan 686 1000 1.686
Ekonomi Islam 398 733 1.131
Akutansi 314 462 776
Jumlah 1.398 2.195 3.593
Sumber Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Lampung 2017.
2. Sample
Sample adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh
populasi.53
Teknik Sample yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu taknik
sample non probabilitas. Dengan jenis sample bertujuan (purposive) yaitu sample
yang memiliki tujuan untuk memahami informasi tertentu pada sumber tertentu
sample ini dapat di kelompokkan menjadi sample keputusan yang memilih
anggota sample yang sesuai dengan kriteria tertentu, sample yang di ambil adalah
sesuai yang telah di tentukan oleh peneliti, menurut karakteristiknya dalah :
1. Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Lampung
angkatan 2013-2016.
2. Mahasiswi yang telah menggunakan dan yang telah melakukan
pembelian produk kosmetik Wardah.
Jumlah anggota sampel sering di nyatakan dengan ukuran sampel. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, makin kecil peluang kesalahan
53
Sugiono, metode penelitian administrasi, Bandung, 2006, hlm 87
generalisasi (diberlakukan umum). Jumlah sampel yang paling tepat di gunakan
dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang di kehendaki. Tingkat
kepercayaan yang di kehendaki tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga
yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan makin kecil jumlah sampel yang di
perlukan, dan sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan, semakin besar jumlah
sampel yang di perlukan.
Menentukan jumlah sampel menurut Slovin
n= N
1+Ne2
Dimana:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas toleransi kesalahan 54
dengan menggunakan rumuas di atas, maka di peroleh perhitungan sebagai
berikut :
n= N
1+Ne2
n= 2,195
1+2.195(0,1)2
=95,64 Di Bulatkan 100
Jadi sampel yang di ambil 100
54
Sopiah dan atta mamang sangadji, “metodelogi penelitin pendekatan praktis dalam
penelitian”, Yogyakarta: ANDI 2010.
Dari jumlah sampel yang sudah di tentukan di atas, setiap kategori di atur
sedemikian rupa agar jumlah sampel yang di ambil memenuhi persyaratan yaitu
persyaratan mahasiswi di lingkungan FEBI UIN Lampung yaitu mulai dari
angkatan 2013 – 2016 dengan alasan karena Mahasiswi saat ini sudah mulai
menggunakan kosmetik.
E. Deskripsi Operasional Variabel
Variabel adalah konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada
subyek penelitian dan merupakan fokus dari kegiatan penelitian. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua variabel terikat ( dependent atau
diberi symbol Y) dan variabel bebas (independent atau diberi symbol X).
1. Variabel Independent X (bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau
menghasilkan akibat pada variabel yang lain. Dalam penelitian ini
variabel independent adalah X (Kelompok Rujukan).
2. Variabel Dependent Y (terikat)
Merupakan variabel yang di akibatkan atau dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah
Keputusan Pembelian Y (keputusan pembelian).55
55
Nanang Martono, metode penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder,
Jakarta, Raja Grafindo Persada 2012, hlm. 55
Table III.2 : Tabel Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
1. Kelompok
Rujukan
(variabel.
X).
Kelompok rujukan
adalah group referensi
yang melibatkan satu
atau lebih orang yang
dijadikan sebagai dasar
pembanding atau titik
referensi dalam bentuk
tanggapan afeksi dan
kognisi serta
menyatakan perilaku
seseorang
a. Pengetahuan
kelompok referensi
seputar produk.
b. Kreadibilitas
kelompok referensi.
c. Pengalaman
kelompok referensi.
d. Daya tarik
kelompok referensi.
Skala
Likert
2. Keputusan
Pembelian
(Variabel.
Y).
Keputusan pembelian
adalah solusi
penyelesaian masalah
kebutuhan konsumen.
a. Pengenalan
masalah
b. Pencarian
informasi
c. Evaluasi
alternatif
d. Keputusan
pembelian
Skala
Likert
a. Skala Pengukuran Variabel
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian ini fenomena sosial yang di tetapkan oleh peneliti secara
spesifik yang di sebut dengan variabel penelitian. Dengan skala ini maka
variabel akan di ukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Dan
indikator dari variabel akan menjadi titik tolak instrument item–item yang
berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Pada skala likert di lakukan
dengan menghitung responden kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
objek tertentu. Artinya pernyataan yang di susun oleh peneliti memilik
kategori positif atau negatif.56
Dari pertanyaan dan pernyataan dalam bentuk kuesioner, setiap
item akan di beri alternatif jawaban yaitu (1),(2),(3),(4) dan (5) kemudian
responden diminta untuk memilih salah satu jawaban / pernyataan yang
telah disediakan, dan untuk setiap jawaban akan di berikan penilaian
sebagai berikut:57
1. Untuk jawaban sangat setuju diberikan skor 5
2. Untuk jawaban setuju diberikan skor 4
3. Untuk jawaban netral diberikan skor 3
4. Untuk jawaban tidak setuju diberikan skor 2
5. Untuk sangat tidak setuju diberikan skor 1
56
Kasmadi Dan Nia Siti sunariah, panduan modern penelitian kuantitatif,Ialfabeth:
bandung, hlm. 74. 57
Ibid, hlm 94
b. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya dalam bentuk angka
dan analisis data yang di gunakan bersifat statistik dengan tujuan
menguji hipotesis penelitian.58
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kesahihhan suatu instrument penelitian. Suatu instrument
penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi,
sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah. Validitas disini di kaitkan dengan
validitas kuesioner. Validitas item digunakan untuk mengukur
ketepatan atau kecermatan suatu item dalam mengatur apa yang
ingin di ukur. Item yan g valid ditunjukkan dengan adanya
korelasi anatara item tershadap skor total item. Untuk penetuan
apakan suatu item layak di gunakan atau tidak, caranya dengan
melalukan uji signifikansi koefesien korelasi padataraf
signifikansi 0,05 yang artinya suatu item di anggap valid jika
berkorelasi signifikan terhadap skor total item.59
58
Joko Subagyo penelitian dalam teori dan praktik, Jakarta: Rieneka Cipta 2011, hlm.97. 59
Suharsimi Arikunto prosedur penelitian, Jakarta : rieneka cipta, 2010
b. Uji Reabilitas
Suatu alat ukur dikatakana reliable nilai alat dalam
mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara
konsisten memberikan hasil ukuran yang sama. Metode uji
reliable yang sering di gunakan adalah cronbach alpha. Metode
ini di gunakan dalam bentuk scala.
1. Cronbach alpha < 0,6 = reliabel buruk
2. Cronbach alpha 0,6-0,79 = reliabel di terima
3. Cronbach alpha 0,8 = reliabel baik.
c. Analisis Regresi Linier sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan antara
linier angtara suatu variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah
positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan data yang di
gunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX
Sumber : Sugiyono (2006)
keterangan :
Y: variabel dependen ( Keputusan pembelian)
X: variabel independen (kelompok rujukan )
a. : konstanta (nilai y’ apabila X=0)
b. : koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan )60
d. Uji Hipotesis
Uji T
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.61
Signifikansi
koefisien persial ini memiliki distribusi t dengan derajat
kebebasan n-k-1, dan signifikansi pada a= 0,05
Dimana kriteria pengujian adalah :
a. Perumusan : H0 = Hipotesis nihil dan Ha = Hipotesis
alternatif
b. thitung > ttabel maka H0 ditolak Ha diterima.
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain hipotesis di
terima.
c. thitung < ttabel maka H0 ditolak Ha ditolak.
Yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain
hipotesis di tolak.
d. Alpha 5%, ttabel untuk n-k-I =95 adalah 1.985.
60
Sugiyono, metode penelitian administrasi, bandung, 2006 61
Ibid, hlm 55.
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
1. Gambaran Umum Perusahaan Wardah
a. Sejarah singkat perusahaan wardah
Kosmetik wardah salah satu produk kosmetik tanah air
yang diproduksi oleh PT Paragon Tecnology and Innovation (PTI),
yang berdiri sejak 1985 dan telah mendapatkan sertifikat GMP
(Good Manufacturing Paratice), dengan pengalaman lebih dari 32
tahun, paragon telah diakui sebagai salah satu perusahaan
manufaktur kosmetik nasional terbesar diindonesia dan telah
diperhitungkan dalam taraf internasional dalam menciptakan
brand-brand unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, IX, dan
Putri. Sebagai perusahaan kosmetik asli Indonesia dengan tingkat
pertumbuhan lebih tinggi dengan rata-rata pertumbuhan industry
pertahun, kini paragon telah memiliki lebih dari 95 juta produk
personal care dan make up setiap tahunnya.
Pada tahun 1995, PTI kedatangan santri-santri dari
pesantren HIdayatullah yang menginginkan PTI memproduksi
kosmetik yang berlandaskan syariat dan bernafaskan islami,
adanya permintaan dari santri-santri tersebut kemudian lahirlah
produk kosmetik wardah dengan positioning kosmetik halal dan
aman. Dikatakan halal karena produknya telah memiliki sertifikat
halal dari LPPOM MUI, dan aman karena memakai bahan baku
bermutu tinggi dan telah memiliki nomor registrasi yang
dikeluarkan oleh departemen kesehatan. Pada tahun 1995 wardah
masih belum bisa berkembang dikarenakan manajemennya masih
kurang baik. Pada tahun 1996 PTI kembali mencoba
mengembangkan produk kosmetik Wardah, sejak itu penjualannya
semakin menanjak dan PTI memasuki pasar tat arias (decorative),
pada tahun 1999-2003 PTI mulai memodernisasi perusahaannya.
Produk kosmetik Wardah telah memasuki retail yang memerlukan
perubahan dari segi internal, selain telah memasuki retail, produk
kosmetik Wardah juga melakukan promosi dan melakukan
periklanan/adveristing diberbagai media untuk memperkenalkan
produk-produknya dipasar sasaran.62
Tahun 2009 hingga tahun 2013 merupakan tahun-tahun
keemasan bagi produk kosmetik Wardah. Pada tahun 2011, produk
kosmetik Wardah menerima Halal Award 2011 untuk kategori
Brand Kosmetik Halal. Tidak hanya itu, Wardah juga mengikuti
Halal & Healhty Product Fair di CNR expo, Istanbul – Turki. Pada
tahun 2011 ini juga, store Wardah pertama dibuka di FX Sudirman,
Jakarta. Selain keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih diatas,
wardah mendapatkan penghargaan The 2end Indonesia Original
Brand (IOB) 2011 versi majalah SWA. Pada tahun 2012, wardah
62
PT Paragon, Tecnology, and Innovation http//www.pticosmetics.com/wardah. Diakses
pada 15 januari 2018
membuka outlet sekaligus store Wardah pertama di Malaysia. Pada
tahun 2013, wardah sudah membuka 22.000 outlet di Indonesia
dan Malaysia. Wardah juga menjadi 1st lokal brand dengan
penjualan tertinggi di Matahari Departemen Store dan menduduki
ranking 3 dari seluruh brand (lokal dan global).
b. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
terus berkembang diberbagai bidang dengan menjadikan hari ini
lebih baik dari hari kemarin dan dapat memajukan perekonomian
masyarakat.
Misi
1) Mengembang karyawan yang kompeten dengan
menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk
mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.
2) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan
jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan
pelanggan melalui program pemasaran yang baik.
3) Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam
segi aspek.
4) Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan
teknologi baru dan berinovasi demi kepuasan
pelanggan.
5) Mengembangkan beberapa unit usaha secara letera
c. Produk Unggulan Kosmetik Wardah
1) Perawatan kulit (skin treatmen)
2) Perawatan tubuh (body series)
3) Make Up
4) Haji dan Umrah (hajj & umrah)
Dari keempat produk yang dikeluarkan oleh produk kosmetik
Wardah, yang paling unggul dari produk kosmetik lain adalah
produk untuk haji dan umrah. Produk haji dan umrah telah
diciptakan khusus untuk kebutuhan kulit muslimah yang
sedang menunaikan ibadah haji dan umrah. Karena suhu di
timur tengah yang berbeda dengan suhu di Indonesia, maka
wardah kosmetik menciptakan jenis produk sunscreen gel,
moisturize plus, all day protection, head to toc cleanser.
2. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah Singkat
fakultas ekonomi dan bisnis islam (FEBI) adalah jurusan ekonomi
islam dan perbankan syariah pada fakultas syariah tahun 2006.
Fakultas ekonomi dan bisnis islam (FEBI) UIN RadenIntan Lampung
berdiri padatahun 2015, dengan 2 (dua) jurusan, yaitu ekonomi syariah
dan perbankan syariah pada tahun 2017 FEBI memperoleh surat izin
dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI untuk membuka 2 (dua)
jurusan baru, yaitu jurusan akuntansi syariah dan jurusan manajemen
bisnis syariah.
Keberadaan 4 jurusan di FEBI tidak terlepas dari :
1) Pesatnya perkembangan dalam industri bisnis syariah (industri
keuangan, makanan halal, pariwisata keluarga, ekonomi
digital, busana muslim, senI dan desain, pendidikan ekonomi
syariah, serta bidang standarisasi dan sertifikasi).
2) Perkembangan pemikiran mengenai ekonomi islam, akuntansi
dan manajemen dalam perspektif islam yang ditandai dengan
semakin diterimanya prinsip – prinsip transaksi syariah secara
global.
3) Lingkungan dunia pendidikan.
4) Tuntutan stakeholders (dunia kerja, pembangunan,
mengembangkan competitiveness, etika tinggi, dll).
b. Visi
Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang unggul dalam
pengajaran, penelitian dan pengabdian sehingga mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan intelektual tinggi, kedalaman
spiritual, dan nilai intergritas kuat.63
63
https://febi.radenintan.ac.id
c. Misi
1) Membangun manajemen professional dalam mengelola sumber
daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan perguruan tinggi
yang unggul dan kompetitif.
2) Membangun dan mengembangkan kerjasama nasional,
regional, dan internasional.
3) Membangun dan pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses pembelajaran dan pelayanan.
4) Mengembangkan riset-riset di bidang Ekonomi Islam,
Perbankkan Syariah, Akutansi Syariah dan manajemen Bisnis
Syariah yang dibutuhkan masyarakat.
5) Mengembangkan SDM yang berkualitas dengan meningkatkan
kompetisi dosen dan staf.
6) Mengembangkan kurikulum berdasarkan pada inovasi dan
kebutuhan masyarakat.
7) Merumuskan dan melaksanakan pengabdian masyarakat
berbasis integrasi ilmu.
8) Menghantarkan mahasisiwa untuk memiliki keluasan ilmu,
pemahaman agama yang dalam (spiritual) dan nilai integritas
yang kuat, sehingga menghasilkan alumni yang professional di
bidang Ekonomi dan Bisnis Islam yang dilandasi oleh nilai-
nilai keislaman.
9) Menghantarkan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, melalui pengkajian dan penelitian ilmiah.
d. Tujuan
1) Menghasilkan sarjana dibidang ekonomi dan bisnis islam yang
bertaqwa, berilmu, memiliki intergritas professional.
2) Menghasilkan sarjana yang mampu menggabungkan teori-teori
ilmu ekonomi dan bisnis islam modern dengan nilai-nilai
keislaman dan kemanusiaan.
3) Melahirkan lulusan yang mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidangnya, serta memiliki pengetahuan agaman
dan umum yang memadai sehingga mampu berperan dalam
mewujudkan islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
e. Keunggulan FEBI UIN Raden Intan Lampung.
1) Memiliki visi misi dan tujuan yang jelas.
2) Rumusanmisi program studi mengintegrasikan ilmu
ekonomi islam dan ilmu keislaman sehingga menghasilkan
output sarjana ekonomi islam yang memiliki keunggulan
kompetitif.
3) Rumusan tujuan program studi memiliki indikator yang
terukur yaitu untuk menghasilkan sarjana-sarjana ekonomi
islam yang berkeahlian dalam bidang keilmuan,
professional, keterampilan dan mampu mengembangkan
konsep dan teori ilmu ekonomi islam
4) Rumusan sasaran program study memberikan kesempatan
yang sama kepada semua mahasiswa untuk
mengembangkan dirinya menjadi seorang ilmuan dan
professional yang memiliki integritas dan kapabilitas
bidang ekonomi islam.
f. Program Studi di FEBI UIN RadenIntan Lampung
Adapun Program Studi Strata 1 (S1) dalam FEBI sebagai berikut :
1) Ekonomi Syariah
2) Perbankan Syariah
3) Akuntansi Syariah
4) Manajemen Bisnis Syariah
3. Gambaran Umum Responden
Pada bagian ini di uraikan dan di jelaskan mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh
kelompokn rujukan terhadap keputusan pembelian. Penulis menyebar
kuesioner sebanyak 100 kuesioner, dimana responden merupakan
mahasiswi FEBi UIN Lampung. Profil responden yang ditanyakan
pada kuesioner adalah jurusan, semester, alamat, dan uang saku
perbulan. Berikut ini adalah data yang penulis peroleh mengenai profil
responden, yaitu:
1) Berdasarkan Jurusan
Table IV.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jurusan
No Jurusan Jumlah Persentase (%)
1 Ekonomi Islam 45 45%
2 Perbankkan Syariah 35 35%
3 Akutansi 20 20%
Total 100 100%
Suber : Data Primer yang telah diolah : 2017
Berdasrkan table IV.1 diketahui dari 100 responden mahasiswi
FEBI UIN Lampung terlihat bahwa responden lebih didominasi
oleh mahasiswi jurusan Ekonomi Islam yaitu sebanyak 45%,
sedangkan responden jurusan perbankkan syariah sebanyak 35%
dan jurusan Akutansi sebanyak 20%.
2) Berdasarkan semester
Tabel IV.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Semester
No Semester Jumlah Persentase (%)
1 IX 50 50%
2 VII 30 30%
3 V 10 10%
4 III 10 10%
Total 100 100%
Sumber : data primer yang diolah : 2017
Berdasarkan table IV.2 diketahui dari 100 responden terlihat bahwa
responden didominasi oleh mahasiswi semester IX sebanyak 50% ,
mahasiswi semester VII sebanyak 30 %, dan mahasiswi semester V
10%, semester III 10%, hal tersebut wajar terjadi karena pada
mahasiswi semester IX sudah banyak yang menggunakan
kosmetik.
3) Berdasarkan Uang Saku
Table IV.3
Klasifikasi Responden berdasarkan Uang Saku Perbulan
No Uang saku perbulan Jumlah Persentase (%)
1 < 300.000 17 17%
2 300.000 – 500.000 17 17%
3 500.000 – 1.000.000 58 58%
4 1.000.000 – 2.000.000 8 8%
5 2.000.000 0 0%
Total 100 100%
Sumber :data primer yang telah diolah ; 2017
Berdasarkan table IV.3 diketahui dari 100 responden terlihat bahwa
responden di dominasi oleh mahasiswi yang memiliki uang saku
500.000 – 1.000.000 sebanyak 58%. Hal ini wajar terjadi karena
dengan uang saku tersebut konsumen mahasiswi dapat membeli
kosmetik.
4. Gambaran Tanggapan Responden
pada bagian ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian yang
telah diperoleh melalui kuesioner yang di lakukan dilingkungan
Universitas islam Negri Lampung (UIN) yang berupa jawaban –
jawaban atas beberapa variabel penelitian yaitu : Kelompok Rujukan
dan Keputusan Pembelian.
Dalam kuesioner ini responden diberikan pernyataan mengenai
sikap responden terhadap pernyataan – pernyataan yang telah
disediakan pilihan jawaban dengan kategori (SS) Sangat Setuju, (S)
Setuju, (N) Netral, (TS) Tidak Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju.
Pernyataan ini merupakan tanggapan atau sikap responden terhadap
hal-hal yang ada dalam pernyataan – pernyataan berdasarkan apa yang
responden alami serta hal yang dapat mendorong responden
melakukan keputusan pembelian.
a. Tanggapan Responden Terhadap Kelompok Rujukan
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel kelompok
rujukan dapat dilihat pada tabel IV.4 berikut ini.
Table IV.4
Analisis Tanggapan Responden Terhadap Kelompok Rujukan
No Pernyataan Jawaban Total
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F % F %
1 P1 11 11% 48 48% 29 29% 14 14% 2 2% 100 100%
2 P2 45 45% 18 18% 19 19% 15 15% 3 3% 100 100%
3 P3 13 13% 31 31% 46 46% 9 9% 1 1% 100 100%
4 P4 8 8% 20 20% 47 47% 24 24% 1 1% 100 100%
5 P5 8 8% 33 33% 35 35% 18 18% 6 6% 100 100%
6 P6 8 8% 25 25% 51 51% 15 15% 1 1% 100 100%
7 P7 6 6% 28 28% 38 38% 24 24% 4 4% 100 100%
8 P8 13 13% 24 24% 32 32% 26 26% 5 5% 100 100%
9 P9 10 10% 30 30% 39 39% 18 18% 3 3% 100 100%
10 P10 33 33% 37 37% 16 16% 12 12% 2 2% 100 100%
Suber : Hasil pengolahan data primer, 2017
Keterangan F (frekuensi), SS (sangat setuju), S (setuju), N (netral), TS (tidak
setuju), STS (sangat tidak setuju).
Berdasarkan table IV.4 diatas, menunjukan bahwa tanggapan
responden sebagian besar setuju dan Netral, namun juga banyak
dari responden yang tidak setuju. Untuk tanggapan pernyataan –
pernyataan pertama (P1) yaitu ” Teman akrab anda menggunakan
produk kosmetik Wardah sehingga anda tertarik untuk
menggunakannya” 48% responden menjawab setuju. Kedua (P2)
yaitu “anda selalu berdiskusi dalam memilih produk kosmetik
dengan teman anda” sebanyak 45% responden menjawab setuju .
untuk tanggapan pernyataan yang ketiga (P3) “ anda merasa
senang atas saran yang diberikan oleh teman akrab untuk
menggunakan produk kosmetik Wardah” sebanyak 46% responden
menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan ke 4 (P4) yaitu
“saat anda berbelanja kosmetik dengan teman-teman, anda
disarankan untuk membeli produk kosmetik Wardah” sebanyak
47% responden menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan
kelima (P5) yaitu “teman-teman anda membeli produk kosmetik
Wardah sehingga anda tertarik untuk membeli” sebanyak 35%
responden menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan keenam
(P6) yaitu “anda merasa senang atas saran yang diberikan teman
belanja untuk membeli produk kosmetik Wardah”, 51% responden
menjawab netral. Untuk pernyataan ketujuh (P7) “ anda
disarankan oleh teman kuliah untuk menggunakan produk
kosmetik wardah”, sebanyak 38% responden menjawab netral.
Untuk pernyataan kedelapan (P8) yaitu “anda tertarik
menggunakan produk kosmetik Wardah karena banyak video
tutorial makeup yang menggunakannya”, sebanyak 39 %
responden menjawab Netral, untuk tanggapan pernyataan ke
Sembilan (P9) yaitu “anda merasa tertarik saat melihat model
kosmetik Wardah sehingga anda ingin menggunakannya”,
sebanyak 39% responden menjawab netral, untuk tanggapan
pernyataan kesepuluh (P10) yaitu “internet dan media sosial
merupakan sumber informasi produk kosmetik wardah”, sebanyak
37% responden menjawab setuju.
b. Tanggapan Responden Terhadap Kelompok Rujukan
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel kelompok
rujukan dapat dilihat pada tabel IV.4 berikut ini.
Table IV.5
Analisis Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
No Pernyataan Jawaban Total
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F % F %
1 Y1 65 65% 27 27% 4 3% 2 2% 2 2% 100 100%
2 Y2 9 9% 52 52% 26 26% 12 12% 1 1% 100 100%
3 Y3 15 15% 47 47% 23 23% 15 15% 0 0% 100 100%
4 Y4 25 25% 38 38% 22 22% 11 11% 4 4% 100 100%
5 Y5 8 8% 36 36% 38 38% 16 16% 3 3% 100 100%
6 Y6 8 8% 25 25% 48 48% 16 16% 3 3% 100 100%
7 Y7 5 5% 34 34% 35 35% 24 24% 2 2% 100 100%
8 Y8 15 15% 58 58% 16 16% 9 9% 2 2% 100 100%
9 Y9 10 10% 33 33% 40 40% 15 15% 2 2% 100 100%
10 Y10 9 9% 39 39% 34 34% 17 17% 1 1% 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2017
Keterangan : F (frekuensi), SS (sangat setuju), S (setuju), N
(netral), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).
Berdasarkan table IV.5 diatas menunjukan bahwa tanggapan
responden sebagian besar setuju dan netral, namun juga banyak
dari responden yang tidak setuju. Untuk tanggapan pernyataan
yang pertama (Y1) yaitu “anda membutuhkan produk kosmetik
yang sesuai dengan kulit anda “. 65% responden menjawab sangat
setuju. Untuk tanggapan pernyataan kedua (Y2) yaitu “anda
bertanya kepada teman-teman tentang produk kosmetik Wardah”,
sebanyak 52% responden menjawab setuju. Untuk tanggapan
pernyataan ketiga (Y3) yaitu “anda memperoleh informasi produk
kosmetik Wardah melalui promosi dan internet”, sebanyak 47%
responden menjawab setuju. Untuk tanggapan pernyataan keempat
(Y4) yaitu “anda mencari diinternet tentang produk kosmetik yang
baik dan halal”, sebanyak 38% responden menjawab setuju. Untuk
tanggapan pernyataan kelima (Y5) yaitu “anda melihat perubahan
teman anda menjadi lebih cantik setelah menggunakan produk
kosmetik Wardah, sehingga anda ingin menggunakannya”,
sebanyak 36% responden menjawab setuju. Untuk tanggapan
pernyataan keenam (Y6) yaitu “setelah anda menggunakan produk
kosmetik Wardah anda merasa lebih cantik”, sebanyak 48%
responden menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan ketujuh
(Y7) yaitu “anda memutuskan membeli produk kosmetik Wardah
berdasarkan pengalaman teman”, sebanyak 35% responden
menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan kedelapan (Y8)
yaitu “anda membeli produk kosmetik Wardah sesuai dengan
kebutuhan”, sebanyak 58% responden menjawab setuju. Untuk
tanggapan pernyataan kesembilan (Y9) yaitu “anda merasa puas
setelah menggunakan produk kosmetik Wardah”, sebanyak 40%
responden menjawab netral. Untuk tanggapan pernyataan
kesepuluh (Y10) yaitu “anda akan membeli lagi produk kosmetik
Wardah”, sebanyak 39% responden menjawab setuju.
B. Hasil Analisi Data
Penulis menggunakan uji validitas dan reabilitas, uji regresi linear
sederhana, uji hipotesis dan analisis statistic deskriptif , untuk menguji
hipotesis yang diajukan peneliti. Jawaban dihitung berdasrkan hasil
kuesioner yang telah disebarkan dimana terdiri dari 10 pernyataan tentang
kelompok rujukan, dan 10 pernyataan tentang keputusan pembelian.
1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner itu sendiri. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degre of freedom (df) = n-2 (n
adalah jumlah sampel). Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah
100 dan tingkat signifikasi 0.05 (5%), maka r tabel pada penelitian ini
adalah 0.165.
Untuk mengetahui tingkat validitas tersebut, maka akan dilakukan
terlebih dahulu perhitungan statistik dengan menggunakan program
SPSS 17. Adapun hasil output perhitungan uji validitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel IV.6
Uji Validitas Variabel X (Kelompok Rujukan)
Pernyataan Rhitung Rtabel Kesimpulan
P1 624 0,165 Valid
P2 376 0,165 Valid
P3 501 0,165 Valid
P4 561 0,165 Valid
P5 567 0,165 Valid
P6 547 0,165 Valid
P7 566 0,165 Valid
P8 442 0,165 Valid
P9 557 0,165 Valid
P10 238 0,165 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel IV.6 diatas, secara keseluruhan item
pernyataan pada variabel X (Kelompok Rujukan) dapat dinyatakan
valid karena seluruh item pernyataan memiliki nilai r hitung yang lebih
besar dari r tabel yaitu sebesar 0,165.
Tabel IV.7
Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Pernyataan Rhitung Rtabel Kesimpulan
P1 357 0,165 Valid
P2 614 0,165 Valid
P3 381 0,165 Valid
P4 331 0,165 Valid
P5 667 0,165 Valid
P6 448 0,165 Valid
P7 653 0,165 Valid
P8 512 0,165 Valid
P9 585 0,165 Valid
P10 621 0,165 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, secara keseluruhan item
pernyataan pada variabel Y (Keputusan Pembelian) dapat dinyatakan
valid karena seluruh item pernyataan memiliki nilai r hitung yang lebih
besar dari r tabel yaitu sebesar 0,165.
Hal ini sesuai dengan definisi kelompok secara umum yang
menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan antara dua orang atau
lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang bersama.
Dengan demikian didalam suatu kelompok aka nada interaksi, artinya
hubungan sosial yang terjadi diantara anggota kelompok saling
mempengaruhi.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
jika pengukurannya diulang. Penelitian ini melakukan uji reliabilitas
menggunakan metode Cronbanch’s Alpha, dengan kriteria bahwa
tingkat alpha dihitung lebih besar dari koefisien Cronbanch’s Alpha
sebesar 0,60 maka data yang diujikan memiliki tingkat reliabilitas yang
baik. Adapun perhitungan tingkat alpha yang dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17. Adapun hasil dari perhitungannya
dapat dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini :
Tabel IV.8
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.888 20
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel IV.8 diatas, seluruh item pernyataan dalam
kuisioner mempunyai Cronbach Alpha > 0,60, maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel.
C. Pembahasan Hipotesis
1) Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis statistik yang digunakan yakni regresi linier
sederhana berdasarkan data yang diperoleh menggunakan SPSS 17.
Adapun hasil regresi linier sederhana ditunjukan pada tabel IV.9
sebagai berikut
Tabel IV.9
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.081 .209 5.162 .000
X .740 .062 .771 11.982 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Pada prinsipnya model regresi linier merupakan suatu
model yang parameternya linier dan secara kuantitatif dapat
digunakan untuk menganalisis pengaruh suatu variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Regresi sederhana
berguna untuk meramalkan pengaruh suatu variabel bebas (X)
dengan sebuah variabel terikat (Y). Analisis regresi sederhana
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
kelompok rujukan terhadap keputusan pembelian kosmetik
Wardah.
Table IV.9 menunjukan bahwa hasil regresi sederhana
memiliki pengaruh yang positif antara kelompok rujukan terhadap
keputusan pembelian, hal ini ditunjukan dengan besarnya konstanta
(a) bernilai 1,081 dan nilai koefisien regresi (b) bernilai 0,740
sehingga dapat diperoleh persamaan regresi sederhanya sebagai
berikut:
Y= a + bX
Y= 1,081 + 0,740X
Koefisien – koefisien persamaan regresi linier sederhana
diatas dapat diartikan sebagai berikut :
a. Berdasarkan persamaan regresi menunjukan bahwa nilai
kontanta mempunyai arah koefisien regresi positif yaitu sebesar
1,081 menunjukan apabila variabel lain mengalami
peningkatan 1% maka variabel keputusan pembelian
mengalami kenaikan sebesar 1,081%.
b. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan uji regresi linier
sederhana koefisien regresi pada variabel X yaitu pengaruh
kelompok rujukan bertanda positif sebesar 0,740 artinya
menunjukan setiaap kenaikan 1% pengaruh kelompok rujukan
maka keputusan pembelian mengalami kenaikan sebesar
0,740%. Hasil penelitian koefisien regresi bernilai positif.
Berarti terjadi hubungan positif antara pengaruh kelompok
rujukan dan keputusan pembelian.
2) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
dimensi kelompok rujukan (X) dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterima atau ditolak,
terlebih dahulu menentukan ttabel dengan tingkat signifikansi jika sig.t <
0,05 (signifikansi 0,05), maka hipotesis alternative diterima, yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen dan sebaliknya. Pengambilan keputusan
jika thitung < ttabel atau –thitung >ttabel jadi H0 diterima thitung> ttabel atau thitung <
ttabel jadi H0 ditolak. Dalam penelitian ini menggunakan ttabel yang
diperoleh dari df = n-1 (100–1 = 99) dengan taraf signifikansi 0,05
diperoleh ttabel sebesar 1,660. Adapun hasil dari perhitungannya dapat
dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
Tabel IV.10
Uji Regresi Sederhana Coefficients
a
Model T Sig.
(Constant) 5.163 .000
Kelompok Rujukan 11.982 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel efisiensi
memiliki nilai thitung sebesar 5,163 dengan signifikansi 0,000. Hal
ini berarti bahwa thitung (5,163) > ttabel (1,660) maka H0 ditolak
sehingga variabel kelompok rujukan secara statistik dengan a = 5%
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini
dibuktikan dengan nilai (sig. 0,00 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan
bahwa kelompok rujukan berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian kosmetik Wardah.
3) Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan
oleh variabel bebas (X). Tujuannya adalah untuk menghitung
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin tinggi nilai R2
maka semakin besar proporsi
dari total variasi variabel depenen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen. Adapun hasil dari perhitungannya dapat
dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
Tabel IV.11
Uji Deteminasi R2
Model Summary
Mod
el R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .771a .594 .590 .35943 .594 143.579 1 98 .000
a. Predictors: (Constant), X Kelompok Rujukan
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel IV.11 diatas, dapat diketahui hasil uji
determinasi pada output model summary dari analisis regresi
sederhana tepatnya pada kolom R sebesar 0,771. Jadi pengaruh
kelompok rujukan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik
Wardah yaitu 77,1%, sedangkan sisanya sebesar 22,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
D. Pembahasan
1) Kelompok Rujukan berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Kosmetik Wardah.
hipotesis yang pertama yaitu variabel Kelompok Rujukan
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian diterima. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilat thitung yang lebih besar dari nilai ttabel, yaitu
didapat sebesar 5,163 > ttabel 1,660 dengan nilai signifikan 0,00 < 0, 05.
Hal tersebut menjelaskan bahwa adanya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Ini berarti variabel bebas yaitu variabel
Kelompok Rujukan berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil dari perhitungan tersebut sesuai dengan teori yang di
kemukakan oleh schiffman dan kanuk, bahawa kelompok rujukan
merupakan titik perbandingan secara langsung dalam pembentukan
perilaku seseorang.
Pengaruh kelompok rujukan dalam mengambil keputusan berperan
dalam tiga proses sebelumnya : pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif. Hal ini dapat dijelaskan dari salah satu
tahapannya yaitu pencarian informasi, konsumen akan mencari
informasi produk yang akan dibeli melalui berbagai sumber, sumber-
sumber informasi menurut kotler dan keller ada empat yaitu:
1) pribadi
2) komersial
3) publik
4) eksperimental
Dari keempat sumber tersebut yang paling mempengaruhi
konsumen adalah pribadi, yang mencakup keluarga, teman, rekan
kerja, maupun tetangga. Setelah mendapatkan banyak informasi
tentang produk yang akan dibeli, kemudian konsumen melakukan
proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif dan setelah itu
konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan Kemudia konsumen
melakukan tidak lanjut yang nyata yaitu mengambil keputusan
pembelian produk kosmetik Wardah.
Berdasarkan dari hasil pengujian dan sesuai dengan teori yang ada
hasil hipotesis menunjukan bahwa pengaruh kelompok rujukan yaitu
kalangan mahasiswi FEBI UIN Lampung berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah. Hal ini
memiliki arti bahwa semakin banyak kelompok rujukan yang ada di
kalangan Mahasiswi FEBI yang menggunakan kosmetik Wardah,
maka semakin tinggi pula keputusan pembelian kosmetik Wardah
dikalangan mahasiswi FEBI. Terutama pada remaja yang berusia 18 –
25 tahun atau mahasiswi semester 3–9 karena pada usia tersebut
adalah proses pencarian jati diri yang akan cenderung meniru apa yang
sedang tren di lingkungannya, seperti tren yang sedang ada di kalangan
mahasiswi saat ini yaitu menggunakan kosmetik, mahasiswi FEBI
yang telah menggunakan kosmetik Wardah mereka cenderung
menjawab setuju bahwa ketika ada sahabat mereka atau seseorang
yang berada didalam kelompok yang menggunakan kosmetik wardah
dan terlihat menarik maka mereka pun akan tertarik untuk membeli
dan menggunakannya.
Dari hasil diatas ternyata konsisten dengan hasil dari penelitian
yang diteliti oleh Evanisa, Erida, dan Ade (2012), menunjukan bahwa
kelompok referensi dan gaya hidup berpengaruh yang signifikan dalam
keputusan menggunakan blackberry. Penelitian agus Budiyanto
(2013) menjunjukan bahwa kelompok acuan diketahui secara umum
dan keseluruhan mempengaruhi keputusan pembelian pada diri remaja
dalam membeli blackberry. Dari beberapa penelitian menunjukan
bahwa konsumen selalu dipengaruhi oleh kelompok acuannya atau
rujukannya dalam berbagai tindakan, kelompok rujukan sangat
berpengaruh dalam membentuk keputusan khususnya dalam
mempertimbangkan keputusan membeli, terutama pada kelompok
acuan normatif seperti keluarga, rekan kerja dan teman. Kelompok
acuan normatif membuat konsumen memiliki pandangan terhadap
banyaknya pilihan produk dan merek serta membuat konsumen selalu
melibatkan opini obyektif tentang apa yang harus dilakukan. Tidak
hanya sampai disitu kelompok acuan normatif juga sangat
mempengaruhi konsumen dalam membentuk sikap, pemilihan produk,
proses informasi, hingga proses pengambilan keputusan. Hal ini
tampak mendukung hipotesis penelitian ini, dimana pengaruh
kelompok rujukan berpengaruh sangat besar terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Wardah.
2) Tinjauan ekonomi islam terhadap konsumsi kosmetik dipengaruhi oleh
kelompok rujukan
Konsumsi memang dianjurkan dalam islam, namun hanya untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pada hakikatnya konsumsi
dalam islam hanya sebagai sarana penolong untuk beribadah kepada
Allah SWT, rasulullah telah menjadi teladan para sahabatnya, serta
menjadi panutan dalam melangkah dan mengarungi samudra yang
dahsyat dengan gelombangnya. Ini merupakan keberhasilan mereka
dalam menjadikan dan mempraktekkan bimbingan Allah dala Al-
Quran:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Al-
Ahzab;21)
Dalam berbagai aktifitas dan pola kehidupan rasullullah
shallallahu’alaihi Wa Sallam memang sudah dirancang oleh Allah
SWT sebagai contoh teladan yang baik (uswah Hasana) bagi semua
manusia. Teladan ini mencakup beberpa aspek kehidupan termasuk
dalam pola makan atau pola konsumsi.
Sesungguhnya konsumsi selalu didasari niat untuk meningkatkan
stamina dalam ketaan pengabdian kepada Allah, sehingga menjadikan
konsumsi juga bernilai ibadah. Sebab hal-hal yang mubah bisa menjadi
ibadah jika disertai niat pendekatan diri kepada Allah, dalam hal ini
dimaksudkan untuk menambah potensi mengabdi kepada-Nya.
Seiring berkembangnya zaman, konsumsi tidak hanya sebagai
sarana memenuhi kebutuhan hidup melainkan sebagai untuk
memenuhi hasrat dan keinginan untuk mengikuti tren atau
perkembangan zaman. Salah satu tren yang sedang berkembang
dikalangan masyarakat saat ini adalah kosmetik. Kosmetik merupakan
zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau
aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari
beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami
dan kebanyakan dari bahan sintetis. Perihal atau tata cara penggunaan
kosmetik tersebut disebut dengan alat rias atau make up. Jenis
kosmetik meliputi krim perawatan kulit, lotion, bedak, parfum, lipstik,
kutek, perias waja, dan mata.
Pada kodratnya manusia adalah mahluk sosial yang butuh untuk
bermasyarakat tidak dapat hidup sendiri, dalam artian saling
membutuhkan satu sama lain, berteman, bertetangga, nongkrong atau
apapun sebutannya menjadi kebutuhan yang sangat tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Firman Allah Swt yang artinya:
“hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (At-taubah;119)
Islam juga melarang kita agar tidak bergaul dengan orang-orang
yang ahlaknya buruk yang akan membawa kita kepada adzab dan pada
akhirnya diiringi sebuah penyesalan kelak dihari kiamat. Dalam ayat
tersebut menjelaskan bahwa jika kita berteman dengan orang yang
ahlaknya buruk maka secara tidak langsung kita akan terpengaruh
dengannya. Jadi dari penjelasan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa
sesungguhnya pertemanan atau pergaulan dapat mempengaruhi diri
kita dalam bersikap maupun dalam mengambil keputusan.
Dari hasil analisis yang ada, bahwasanya kelompok rujukan yaitu
kelompok yang bersangkutan dengan konsumen yang berada
dilingkungan FEBI UIN Lampung. Konsumen yang berada
dilingkungan FEBI UIN Lampung melakukan pembelian produk
kosmetik Wardah belum sepenuhnya sesuai dengan ajaran Islam
ditambah dengan konsumen yang notabennya berlatar belakang
berpendidikan Agama Islam masih terpengaruh dengan tren yang
berkembang saat ini. Hal ini dilihat dari pernyataan yang ada didalam
kuesioner yaitu pernyataan ke 14 “anda mencari diinternet tentang
produk kosmetik yang baik dan halal” dalam pernyataan tersebut
hanya 38% responden yang menyatakan setuju.
Kelompok rujukan menjadi faktor pendorong dalam melakukan
keputusan pembelian hal ini dapat dilihat dalam jawaban responden
yang sebagian besar menganggap bahwa mereka yakin atau setuju
dengan adanya saran, pengalaman seseorang, evaluasi dan daya tarik
dalam melakukan keputusan pembelian kosmetik.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan data responden yang sebagian
setuju bahwa mereka melihat seseorang atau kerabat yang
menggunakan produk kosmetik Wardah terlihat menarik, mereka akan
menginginkannya bahkan membelinya. Keputusan pembelian terjadi
ketika ada rasa keinginan dan kebutuhan.
Menurut perspektif syariah bahwa kita akan menemukan informasi
yang bercampur baur antara yang dapat dipercaya dan yang dusta,
yang benar dan yang salah. Kita sebagai mahluk Allah yang diberikan
akal yang sehat, seharusnyadapat menyaring informasi yang
diperolehdalam firman Allah SWT bersabdah dalam surat Al-Hujarat:6
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”.
Ayat ini umum dan merupakan kaidah dasar dan penting, oleh
karena itu hendaknya siapapun itu, baik perorangan maupun kelompok
hendaknya tidak menerima suatu berita yang disampaikan oleh
mereka, dan jangan langsung berbuat sesuai dengan berita tersebut,
melainkan setelah mengeceknya dengan teliti akan kebenarannya.
Karena dikhawatirkan akan menimbulkan musibah pada seseorang
maupun kelompok tentu tanpa ada alasan yang mendukungnya. dalam
menyapaikan informasi produk seorang muslim tidak boleh
memberikan informasi yang tidak sesuai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan:
1. Berdasarkan dari uji validitas, uji reabilitas, teknik analisis regresi
linier sederhana, dan hasil uji t, variabel independen kelompok rujukan
(X) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
hal ini dibuktikan berdasarkan pengujian satu sisi tersebut hasil yang
diperoleh untuk ttabel sebesar 1,660. Sedang untuk thitung variabel
kelompok rujukan sebesar 5,163 berdasarkan hasil tersebut maka thitung.
Hal ini berarti bahwa thitung (5,163) > ttabel (1,660) maka H0 ditolak
sehingga variabel kelompok rujukan secara statistik dengan a = 5%
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.
2. Kelompok rujukan menjadi faktor pendorong dalam melakukan
keputusan pembelian hal tersebut yang terjadi di kalangan mahasiswi
FEBI UIN Lampung khususnya yang melakukan pembelian produk
kosmetik. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian dan sesuai dengan
teori yang ada hasil hipotesis menunjukan bahwa pengaruh kelompok
rujukan yaitu kalangan mahasiswi FEBI UIN Lampung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah.
Hal ini memiliki arti bahwa semakin banyak kelompok rujukan yang
ada di kalangan Mahasiswi FEBI yang menggunakan kosmetik
Wardah, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian kosmetik
Wardah dikalangan mahasiswi FEBI.
Dalam islam mengkonsumsi kosmetik di perbolehkan selama tidak
berlebih–lebihan, karena kosmetik adalah salah satu alat untuk
menghias diri atau memperindah diri seperti yang telah di jelaskan
dalam Qur’an Surat Al-A’raf ayat 31 dan kelompok rujukan dalam
islam dipilih yang baik atau yang benar seperti yang dijelaskan dalam
Qur’an Surat AT–Taubah ayat 119 dan berdasarkan QS Al-Hujuraat:6
seorang muslim tidak diperbolehkan untuk tidak menerima secara
langsung atas berita yang disampaikan oleh seseorang melainkan
setelah mengeceknya dengan teliti akan kebenarannya.
B. Saran
Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penelitian ini diharapkan
mempunyai implikasi yang luas untuk penelitian selanjutnya dengan topic
serupa. Adapun saran dari hasil penelitian ini untuk peneliti selanjutnya
yaitu :
1. Meskipun hasil penelitian kelompok rujukan dapat mempengaruhi
keputusan pembelian kosmetik wardah, namun akan lebih baik
apabila ditingkatkan kualitas produk, promosi dan pemberian harga
yang tidak tinggi agar produk tetap bisa dinikmati semua kalangan.
2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan bagian promosi seperti
memasang iklan pada majalah, Koran, penyebaran brosur yang
lebih luas, memasang reklame dipinggir jalan, maupun
menyampaikan iklan di TV dan radio agar merek kosmetik wardah
mudah dikenal dan diingat oleh masyaran luas.
3. Peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas area survey, tidak
hanya di lingkungan mahasiswi FEBI UIN RIL, tetapi seluruh
mahasiswi UIN RIL, peneliti selanjutnya juga bisa memperluas
objek penelitian, tidak hanyak maslah kelompok rujukan dan
keputusan pembelian, tetapi juga menyangkut faktor-faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : 2006.
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Fajar Mulya;Surabaya)
Ezni Tengku dan Setyowardani Hapsari, perilaku konsumen, Universitas terbuka
(Banten, 2010)
Idri, HADIS EKONOMI ekonomi dalam perspektif hadis nabi, (Kencana;Jakarta)
Karim Adiwarman, ekonomi mikro Islam,( rajawali Pers;Jakarta). 2012
Khotler Philip dan Armstrong Garry, Principles Of Marketing, Prinsip-Prinsip
Pemasaran, Edisi ke 12, Jilid 1, (Jakarta; Erlangga), 2008.
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke XI, di terjemahkan oleh
Benyamin Molan, Jilid 2, (Jakarta;Gramedia), 2005.
Kotler Philip dan Kevin Lane Keller, Menejemen Pemasaran, Alih Bahasa :
Benyamin Molan,( PT Indeks;Indonesia) 2007.
MS. Basri. Metodelogi Penelitian Sejarah. (Jakarta : Restu Agung), 2006
Narbuku Cholid & Achmad Abu. metode penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara)
2007.
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), (RajaGrafindo
Persada;jakarta) 2012.
Salim Petter dan Salim Yonni. kamus besar bahasa Indonesia konteporer
(Jakarta, modern English ) 1999.
Sugiyono. metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. (bandung: Alfabeta)
2008.
Sugiyono. metode penelitian administrasi, Bandung: 2006.
Sunyoto Danang, praktek riset dan perilaku konsumen, (CAPS;Yogyakarta) 2014.
Suryani Tatik, perilaku konsumen di era internet, implikasinya pada strategi
pemasaran. (Graha Ilmu, Yogyakarta), 2013.
Setiadi Nugroho j, Perilaku Konsumen, diterjemahkan oleh Potan Arip Harahap,
Jakarta. 1992.
Tika Mohammad Bapundu. metode penelitian riset bisnis. (Jakarta: Bumi aksara)
2006.
Utami Widya Cristian, manajemen ritel strategi dan implementasi oprasional
bisnis ritel modern di Indonesia,( salemba empat; Jakarta), 2012.
Yuliadi Imadudin, Ekonomi Islam, sebuah pengantar, Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam (LPPI), Yogyakarta, 2001.
Jurnal Agus Budiyanto, “Keputusan pembelian blackberry remaja di tinjau dari
Kelompok acuan”., Di akses, 15 mei 2017.
Jurnal Ariesta Sara Trikrisna, I Ketut Rahyuda. “ Prilaku Remaja Putri Dalam
Pembelian Produk Hijau “Body Shop” Di Kota Denpasar” Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, (Bali, Indonesia), Di Akses 7
februari 2017. 17.00.
Jurnal Evania, Erida, Ade Titi nevita, “pengaruh kelompok referensi dan gaya
hidup terhadap keputusan menggunakan blackberry”.,( Alumni fakulta
ekonomi universitas jambi dan staf mengajar di jurusan manajemen
fakultas ekonomi universitas ). Di akses 15 mei 2017.
Jurnal Haryogi Widya Prakoso dan Sri Setyo Iriani, “Pengaruh kualitas produk
dan Kelompok acuan terhadap keputusan pembelian sepedah motor Suzuki
F150., Di akses 15 mei 2017.
Jurnal Kenshi Poneva Yulindo “Pengaruh atribut-atribut Produk Terhadap
Keputusan
Jurnal Pembelian Green Produk Kosmetik Sariayu Martha Tilaar Di Kota Padang
Di akses, 7 februari 2017.
Jurnal Nopiyanti, Dini dan Zakaria “Analisis pengaruh Kredibilitas, daya tari,
dan keahlian celebrity endorser dalam iklan produk kosmetik Wardah
terhadap keputusan pembelian” jurnal ilmiah progresif manajemen
bisnis.vol 5. no 2. 2015
Jurnal Rahma Mia Almira. pengaruh kelompok acuan terhadap keputusan
pembelian Kosmetik Wardah. 2016, Di Akses, 7 Februari 2017.
Jurnal Sari Ramadanti., peran kelompok rujukan dalam menentukan keputusan
pembelian (study padapelanggan keripik pedas maicih di Jakarta)”, Di
akses 3 mei 2017.
PT Paragon, Tecnology, and Innovation http//www.pticosmetics.com/wardah.
Diakses pada 15 januari 2018.