pengaruh kemacetan lalu lintas dan jam masuk sekolah bagi pelajar sma tarakanita 2 pluit (artikel...
DESCRIPTION
mmTRANSCRIPT
Pengaruh Kemacetan Lalu Lintas dan Jam Masuk Sekolah bagi Pelajar SMA
Tarakanita 2 Pluit
Kemacetan lalu lintas adalah suatu keadaan dimana jalanan tidak bisa dilalui oleh kendaraan
roda dua atau empat. Kondisi lalu lintas seperti ini kerap kita temui dimana-mana, dan pada
umumnya kemacetan lalu lintas sering terjadi ketika pagi hari, jam makan siang dan jam pulang
kerja. Sehingga hal ini merupakan salah satu penyebab mengapa murid terlambat sampai
disekolah.
Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya kecelakaan lalu lintas
yang menyebabkan sebagian jalur transportasi tidak bisa dilalui sehingga memaksa pengendara
mobil dan motor harus mengurangi kecepatan. Selain itu, bisa juga terjadi karena daerah tempat
tinggal murid berdekatan dengan beberapa sekolah dan pasar, contohnya wilayah perumahan
Muara Karang, di wilayah ini terdapat sekolah SMAK Penabur 6 dan pasar yang berada di
tengah-tengah wilayah ini.
Selain itu, jam masuk sekolah murid dan jam masuk kerja masyarakat adalah jam 7.00 WIB.
Karena terdapat kesamaan jam masuk sekolah dan kerja, masyarakat luas berbondong-bondong
mengendarai kendaraan pribadi mereka dan berlomba-lomba untuk berangkat lebih pagi
dibandingkan yang lainnya. Namun nyatanya, yang terjadi adalah kemacetan lalu lintas semakin
parah dan kondisi lalu lintas cenderung lebih padat karena kendaraan dari berbagai wilayah
Jakarta menuju ke tempat kerja mereka di wilayah lain.
Penyebab lainnya adalah sikap masyarakat DKI Jakarta yang secara keseluruhan cenderung
konsumtif dan mementingkan gengsi didepan teman dan sanak saudara mereka, sebagai contoh,
salah satu pabrik pembuat mobil terkenal merangkai sebuah mobil baru yang memiliki kelebihan
dibandingkan dengan mobil-mobil yang lain, masyarakat langsung berbondong-bondong
membeli produk tersebut untuk.
Selain penyebab yang saya sebutkan diatas, masih ada beberapa penyebab lainnya, yaitu
kurangnya fasilitas transportasi umum yang aman dan nyaman sehingga menyebabkan semakin
maraknya masyarakat yang cenderung membeli mobil atau motor karena dianggap lebih praktis,
aman dan nyaman.
Kemacetan lalu lintas ternyata membawa beberapa dampak bagi kegiatan atau aktivitas para
murid di pagi hari dan siang hari. Dampak negative dari kemacetan lalu lintas jika terjadi pada
pagi hari adalah para murid terlambat datang ke sekolah, akibatnya murid dikenakan sanksi oleh
guru piket, contoh sanksinya adalah point negative sebesar 5 dan dikenakan hukuman untuk
mengambil buku absen, menyiram tanaman atau lari keliling aula.
Selain akibat diatas, ada juga akibat lainnya yaitu waktu belajar murid menjadi berkurang
karena menjalani sanksi atau hukuman dari guru piket, dan menyebabkan para murid menjadi
lelah sebelum mengikuti pelajaran.
Dampak lainnya adalah meningkatnya kemungkinan murid untuk bolos sekolah dengan alas
an macet kepada orangtua sehingga pulang lagi kerumah atau pergi ketempat lain (mall, café 24
jam, warnet) untuk main-main sehingga mengakibatkan murid berbohong kepada orangtua.
Dampak negative yang lainnya adalah, jika kemacetan lalu lintas terjadi pada siang hari, hal
ini akan menyebabkan para murid akan terlalu sore sampai dirumah sehingga menyebabkan
waktu istirahat murid menjadi berkurang. Jika waktu istirahat murid setelah kegiatan belajar
mengajar di sekolah berkurang, maka akan mengganggu kegiatan lain para murid seperti les
tambahan, atau mungkin mengurangi waktu belajar murid dirumah untuk persiapan ulangan atau
ujian besok harinya, bisa juga murid membutuhkan waktu untuk mengerjakan tugas. Tapi
ternyata waktu untuk melakukan kegiatan itu terhambat dan berkurang karena faktor kemacetan
lalu lintas.
Dampak kemacetan lalu lintas yang terjadi ternyata menjadi acuan dan alasan bagi beberapa
politikus, seperti gubernur DKI Jakarta periode sebelumnya, yaitu Bapak Sutiyoso untuk
menerapkan sebuah kebijakan baru sebagai upaya untuk menanggulangi dan mengurangi
kemacetan lalu lintas.
Dengan harapan kemacetan lalu lintas dapat berkurang dan tidak merugikan masyarakat dan
para murid. Kebijakan baru yang dianggap sebagai senjata untuk mengurangi kemcaetan adalah
dengan memajukan jam masuk sekolah murid dari pukul 07.00 WIB menjadi 06.30 WIB. Namun
kebijakan ini ditentang oleh sebagian masyarakat seperti kelompok para murid, tetapi tidak oleh
masyarakat luas. Bagi kelompok murid, kebijakan ini membawa dampak negative bagi mereka.
Dampak negative dari kebijakan tersebut adalah para murid cenderung tidak bisa mengatur
waktu, sehingga mereka harus bangun lebih pagi untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Akibat
bangun pagi tersebut, para murid kurang semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,
apalagi sebagian murid sering mengalami kesulitan atau gangguan tidur (insomnia) yang
menyebabkan mereka tidur lewat dari jam 12 malam, sehingga murid kurang waktu untuk
beristirahat.
Selain itu, jika murid mengalami kurang tidur akan mempengaruhi keaktifan murid dalam
belajar di dalam kelas. Akibatnya murid yang kurang tidur, akan cenderung merasa ngantuk
sehingga tidur saat jam pelajaran, atau mereka akan merasa terkantuk-kantuk ketika mengikuti
pelajaran namun murid tidak akan tidur saat jam pelajaran, melainkan akan terus mencoba
membuka matanya dan mengikuti pelajaran yang sedang dibahas oleh guru, tapi tidak
membuahkan hasil apapun dalam pelajaran.
Jika dalam proses belajar siswa terganggu karena kurangnya waktu tidur, para murid masih
bisa bertanya kepada temannya untuk membantu menjelaskan ulang mengenai pelajaran yang
tidak ia mengerti. Tapi jika sedang mengikuti ujian atau ulangan harian dan murid merasa
ngantuk dan memilih untuk tidur terlebih dahulu, hal tersebut akan mengurangi waktu bagi siswa
untuk menjawab soal yang diujikan, dan jika para siswa memilih untuk terus melanjutkan
menjawab pertanyaan soal ujian akan mengakibatkan kurangnya konsentrasi murid dalam
menjawab soal. Sehingga hal ini dianggap serba salah oleh para siswa.
Dampak ini sangat dirasakan merugikan bagi siswa kelas 12 (dua belas) karena waktu efektif
belajar siswa hanya beberapa bulan dan mereka harus mengikuti PT (pelajaran tambahan)
ataupun les untuk menyiapkan try out, ujian praktek, ujian sekolah dan ujian nasional menjelang
kelulusan. Karena padatnya jadwal kegiatan kelas 12 (dua belas), para siswa merasa lelah karena
selain mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, mereka masih harus mengikuti kegiatan
nonformal (les) dan mereka cemderung lebih membutuhkan waktu untuk istirahat lebih banyak
sehingga para siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Jika siswa beristirahat lebih banyak,
hal tersebut akan berdampak baik bagi pemahaman pembelajaran para siswa di sekolah, sehingga
kemudian berdampak bagi hasil try out yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 12 (dua belas).
Murid juga mengejar waktu untuk berangkat kesekolah, dimana mereka membutuhkan waktu
lebih lama untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. jika murid terlalu tergesa-gesa untuk
menyiapkan segala sesuatu kebutuhan sekolahnya, akan mengakibatkan beberapa barang atau
tugas siswa tertinggal dirumah.
Selain itu, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa juga menjadi alasan
mengapa murid tidur lebih malam, dan seperti yang kita ketahui, sebagian murid SMA
Tarakanita mempunyai prinsip sistem kebut satu malam untuk menyelesaikan tugasnya. Murid
yang cenderung tidurnya malam, bangunnya akan kesiangan dan menyebabkan murid terlambat
datang ke sekolah.
Dimajukannya jam masuk sekolah tidak hanya berdampak bagi murid dan masyarakat lain,
tetapi juga mempengaruhi para guru yang mengajar. Guru cenderung akan lebih pagi berangkat
ke sekolah, tetapi hal ini tidak seimbang dengan banyaknya waktu istirahat para guru. Kegiatan
guru lebih banyak dibandingkan murid, guru juga harus menyiapkan bahan-bahan yang akan
diajarkan kepada murid. Apalagi, beberapa guru di SMA Tarakanita 2 masih ada yang kuliah,
sehingga tuntutannya dalam mengajar lebih besar, karena selain mengajar, ia juga masih harus
mengerjakan tugas kuliah dan beberapa aktifitas kuliah.
Tetapi selain dampak negative yang dirasakan oleh siswa, ternyata memiliki dampak positif
bagi masyarakat. Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setempat adalah mereka tidak
harus berlomba-lomba dengan para murid yang hendak berangkat ke sekolah, dengan begitu
mereka memiliki waktu lebih banyak untuk bersiap-siap berangkat kerja.
Dampak lain bagi masyarakat adalah, masyarakat cenderung memiliki waktu istirahat yang
lebih banyak sehingga mereka mempunyai tenaga dan energy dalam melakukan pekerjaan
mereka di kantor atau pabrik industry.
Meskipun yang terjadi adalah demikian, dalam hati masyarakat, mereka pasti meminta
kebijakan baru dari gubernur DKI Jakarta periode baru, yaitu Bapak Joko Widodo. Dimana pada
suatu acara wawancara, ia sempat menyampaikan bahwa ia akan mengembalikan seperti semula
jam masuk sekolah, sehingga para siswa akan mempunyai waktu lebih banyak untuk beristirahat.
Tetapi di lain sisi, jika kebijakan tersebut akan diterapkan, masyarakat luas juga pasti akan
menuntut hal yang sama kepada gubernur untuk menerapkan kebijakan yang adil bagi seluruh
lapisan masyarakat, baik yang bekerja maupun sekolah.
Lidya Cahyadi
XII IPS 2
23