pengaruh kepemimpinan transformasional dan …
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PT SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA
GELADIKARYA
Oleh :
CORRY MAGDALENA SIMARMATA
117007037
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
Universitas Sumatera Utara
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Geladikarya : PENGARUH KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL DAN KEPEMIMPINAN
TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PT SINAR
SOSRO TANJUNG MORAWA
Nama : Corry Magdalena Simarmata
NIM : 117007037
Program Studi : Magister Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE
Ketua
Dr. Ir. Nazaruddin, MT
Anggota
Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng Prof. Dr. Drs. Robert Sibarani, MS
Universitas Sumatera Utara
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Corry Magdalena Simarmata, 2016, Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa, Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE dan Dr.
Ir. Nazaruddin, MT
Kepemimpinan memiliki peran yang besar dalam perkembangan perusahaan
maupun peningkatan motivasi dan kinerja karyawan. Perkembangan yang ada saat
ini membuat perusahaan harus menentukan strategi yang tepat dalam menerapkan
kepemimpinan. Bagi pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa hendaknya
mempertahankan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
transaksional karena keduanya berpengaruh positif terhadap motivasi dan kinerja
karyawan. Jika melihat pada hasil penelitian kepemimpinan transformasional
lebih berpengaruh positif terhadap peningkatan motivasi dan kinerja tetapi
mengingat kembali bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kombinasi dari
kedua kepemimpinan tersebut
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional
(correlational Research) dengan pendekatan penelitiannya adalah cross sectional
yaitu mengkaji variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan pada
satu waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian
produksi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa yang berjumlah 180 karyawan, dengan
teknik pengambilan sampel probability sampling yaitu dengan menggunakan
simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 123 orang. Penelitian
ini menggunakan Path Analysis (Analisis Jalur) metode Bayesian, dengan variabel
independennya kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional,
serta variabel dependennya motivasi (Y1) dan kinerja karyawan (Y2).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya pada persamaan Y1, nilai
koefisien determinasi (R2) nya 11.5% dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional. Serta pada persamaan Y2, nilai
koefisien determinasi (R2) nya adalah 24.3% dipengaruhi oleh kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transaksional dan motivasi. Dalam pengujian
metode Bayesian diperoleh pada persamaan Y1 yang mempengaruhi secara
signifikan terhadap motivasi sebagai variabel intervening adalah kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh yang kecil
(tidak signifikan) dan pada persamaan Y2 yang mempengaruhi secara signifikan
terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan
transaksional dan motivasi sebagai variabel intervening memiliki pengaruh yang
kecil (tidak signifikan)
Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan
Transaksional, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Universitas Sumatera Utara
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa geladikarya yang berjudul :
“PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PT SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA”,
adalah benar merupakan hasil karya tulis saya sendiri dan belum pernah
dipublikasikan. Semua sumber dan data informasi yang digunakan telah
dinyatakan dengan jelas
Medan, Mei 2016
Yang membuat pernyataan,
Corry Magdalena Simarmata
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Corry Magdalena Simarmata, lahir di Lubuk Pakam, 21 Desember 1986,
merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari orang tua pasangan Bapak
Ir.M.Simarmata, MBA dan Ibu M.Br. Silalahi. Menikah dengan Fransdolin Andra
Zebulon Silintung Hutabarat, ST pada 25 April 2015.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 050591 Padang Cermin, Binjai : Tamat tahun 1998
2. SMP Swasta Trisakti1 Medan : Tamat tahun 2001
3. SMU Swasta Santo Thomas 2 Medan : Tamat tahun 2004
4. Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Riau : Tamat tahun 2008
5. Program Studi Magister Manajemen Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan : Tamat tahun
Riwayat Pekerjaan :
1. PT Medan Sugar Industri, Sebagai Administrasi Laboratorium (2012-2015)
Universitas Sumatera Utara
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
kasihNya, penulis dapat menyelesaikan Geladikarya yang berjudul :
“PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT
SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA”. Geladikarya ini disusun untuk
memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi Magister Manajemen
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Selama proses belajar dan menyelesaikankan geladikarya ini, penulis
banyak menerima bimbingan dan bantuan moril maupun materil baik secara
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Robert Sibarani, MS, selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng, selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT, selaku Sekretaris Program Studi Magister
Manajemen Universitas Sumatera Utara dan Anggota Komisi Pembimbing.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE., selaku Ketua Komisi
Pembimbing.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis hingga akhir studi dan seluruh pegawai
administrasi di Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera
Utara.
7. Pimpinan dan Staf PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
8. Bapak Ir. Morden Simarmata, MBA, Mama tercinta Mesia br. Silalahi dan
Bapak Mertua Dr. Gerben F. Hutabarat, DTM&H, Sp.MK dan Mama Mertua
Universitas Sumatera Utara
vi
Tina Ria br. Saragih D, terima kasih ananda hanturkan atas segala cinta dan
kasih yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya,
dan juga ucapan terima kasih kepada keempat saudara saya, kakak saya
Fransiska Simarmata,S.Psi,S.Pd, Meylin Simarmata,STP, abang saya Jaya
Simarmata,ST, dan adik saya Pratiwi Christa Simarmata, S.Kep,Ns yang
sudah memberikan saya semangat untuk menyelesaikan geladikarya.
9. Suami Fransdolin Andra Zabulon Silindung Hutabarat, ST terima kasih selalu
ada untuk penulis, untuk cinta dan kasih sayangnya.
10. Teman-teman Angkatan XXX MSDM di Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara.
11. Seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
penulis dalam penyelesaian geladikarya ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Geladikarya ini masih banyak memiliki
kekurangan, semoga hasil penelitian ini memberi manfaat bagi yang membacanya
terutama bagi manajemen PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Medan, Mei 2016
Penulis
Corry Magdalena Simarmata
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
Bab I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ............................................... 9
1.6 Asumsi-asumsi ..................................................................................... 9
Bab II. LANDASAN TEORI ........................................................................... 10
2.1 Teori Kinerja ........................................................................................ 10
2.1.1 Pengertian Kinerja ..................................................................... 10
2.1.2 Indikator Kinerja ........................................................................ 11
2.2 Teori Motivasi ...................................................................................... 12
2.2.1 Pengertian Motivasi ................................................................... 12
2.2.2 Indikator Motivasi ....................................................................... 14
2.3 Teori Kepemimpinan Transformasional .............................................. 16
2.3.1 Pengertian Kepemimpinan Transformasional ............................ 16
2.3.2 Indikator Kepemimpinan Transformasional .............................. 17
2.4 Teori Kepemimpinan Transaksional .................................................... 19
Universitas Sumatera Utara
viii
2.4.1 Pengertian Kepemimpinan Transaksional ................................. 19
2.4.2 Indikator Kepemimpinan Transaksional .................................... 21
2.5 Hubungan Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi ........ 22
2.6 Hubungan Kepemimpinan Transaksional terhadap Motivasi .............. 23
2.7 Hubungan Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja .......... 23
2.8 Hubungan Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja ................ 24
2.9 Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ................................. 25
2.10 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 25
2.11 Resume Penelitian Sebelumnya ......................................................... 29
Bab III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ......................... 30
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 30
3.2 Rumusan Hipotesis .............................................................................. 31
Bab IV. METODE PENELITIAN .................................................................. 32
4.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 32
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
4.3 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 32
4.4 Populasi dan Sampel ............................................................................ 34
4.5 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 37
4.6 Instrument Pengumpulan Data ............................................................. 37
4.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 37
4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ......................................................... 38
4.8.1 Uji Validitas ............................................................................... 39
4.8.2 Uji Reliabilitas ........................................................................... 40
4.8.2.1 Metode Koefisien Alpha Cronbach .............................. 40
4.8.3 Analisis Jalur (Path Analysis) ..................................................... 41
4.8.3.1 Pengertian Analisis Jalur ................................................ 41
4.8.3.2 Karakteristik Analisis Jalur ............................................ 42
4.8.4 Pengujian Dilakukan dengan Software AMOS versi 22 ............. 43
Universitas Sumatera Utara
ix
Bab V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 45
5.1. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................ 45
5.2. Organisasi dan Manajemen ................................................................. 46
5.2.1 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 47
5.2.2 Jam Kerja dan Tenaga Kerja ...................................................... 47
5.2.3 Uraian Tugas Jabatan ................................................................ 48
5.3. Proses Produksi ................................................................................... 51
5.3.1 Proses Produksi Produk A ......................................................... 51
5.3.2 Proses Produksi Produk B dan C ............................................... 54
5.3.3 Proses Produksi Produk D .......................................................... 55
Bab VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 56
6.1. Hasil Penelitian .................................................................................... 56
6.1.1 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 56
6.1.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 58
6.2. Hasil Analisis Responden ................................................................... 59
6.2.1 Kepemimpinan Transformasional (X1) ..................................... 59
6.2.2 Kepemimpinan Transaksional (X2) ........................................... 60
6.2.3 Motivasi Kerja (Y1) .................................................................... 61
6.2.4 Kinerja Karyawan (Y2) .............................................................. 62
6.3. Pengujian Analisis Jalur menggunakan Program AMOS 22 ............... 63
6.3.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 63
6.3.2 Hasil Koefisien Determinasi ...................................................... 64
6.3.4 Gambar Model Analisis Jalur .................................................... 65
6.3.4 Hasil Pengujian Analisis Jalur ................................................... 65
6.3.5 Pembuktian Hipotesis ................................................................ 67
6.4. Pembahasan ........................................................................................... 67
6.4.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap
Motivasi ..................................................................................... 68
6.4.2 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap
Motivasi ...................................................................................... 69
Universitas Sumatera Utara
x
6.4.3 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap
Kinerja Karyawan ...................................................................... 69
6.4.4 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional terhadap
Kinerja Karyawan ...................................................................... 70
6.4.5 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ........................ 71
6.5. Implikasi Manajerial ............................................................................. 71
Bab VII. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74
7.1. Kesimpulan .......................................................................................... 74
7.2. Saran .................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Perbandingan Realisasi dan Target Produksi PT. Sinar Sosro
Tahun 2012-2014 .................................................................................. 4
Tabel 2.1. Resume Penelitian Sebelumnya ............................................................ 29
Tabel 4.1. Operasional Variabel............................................................................. 33
Tabel 4.2. Tabel For Determining Sample Size From a Given Population ........... 36
Tabel 5.1. Data Jumlah Karyawan per Desember 2013 ......................................... 48
Tabel 6.1. Hasil Uji Validitas ................................................................................. 57
Tabel 6.2. Hasil Uji Relibilitas ............................................................................... 58
Tabel 6.3. Hasil kuesioner responden untuk variabel kepemimpinan
transformasional ................................................................................... 59
Tabel 6.4. Hasil kuesioner responden untuk variabel kepemimpinan
transaksional ......................................................................................... 60
Tabel 6.5. Hasil kuesioner responden untuk variabel motivasi ............................. 61
Tabel 6.6. Hasil kuesioner responden untuk variabel kinerja karyawan................ 62
Tabel 6.7. Hasil Uji Normalitas (Assesment Normality) ........................................ 63
Tabel 6.8. Koefisien Korelasi (Koefisien Determinasi) Square Multiple
Correlation............................................................................................ 64
Tabel 6.9. Hasil Pengujian AMOS 22, Metode Bayesian ...................................... 66
Tabel 6.10. Data Variabel Signifikan dan Tidak Signifikan .................................. 67
Tabel 6.11. Hasil Analisis Pengaruh ...................................................................... 68
Universitas Sumatera Utara
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual .................................................................... 30
Gambar 4.1. AMOS versi 22 .............................................................................. 44
Gambar 5.1. Struktur Organisasi ......................................................................... 46
Gambar 6.1. Model Kerangka Analisis Jalur ...................................................... 65
Gambar 6.2. Hasil Kerangka Pengujian .............................................................. 66
Universitas Sumatera Utara
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Corry Magdalena Simarmata, 2016, Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa, Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE dan Dr.
Ir. Nazaruddin, MT
Kepemimpinan memiliki peran yang besar dalam perkembangan perusahaan
maupun peningkatan motivasi dan kinerja karyawan. Perkembangan yang ada saat
ini membuat perusahaan harus menentukan strategi yang tepat dalam menerapkan
kepemimpinan. Bagi pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa hendaknya
mempertahankan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
transaksional karena keduanya berpengaruh positif terhadap motivasi dan kinerja
karyawan. Jika melihat pada hasil penelitian kepemimpinan transformasional
lebih berpengaruh positif terhadap peningkatan motivasi dan kinerja tetapi
mengingat kembali bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kombinasi dari
kedua kepemimpinan tersebut
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional
(correlational Research) dengan pendekatan penelitiannya adalah cross sectional
yaitu mengkaji variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan pada
satu waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian
produksi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa yang berjumlah 180 karyawan, dengan
teknik pengambilan sampel probability sampling yaitu dengan menggunakan
simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 123 orang. Penelitian
ini menggunakan Path Analysis (Analisis Jalur) metode Bayesian, dengan variabel
independennya kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional,
serta variabel dependennya motivasi (Y1) dan kinerja karyawan (Y2).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya pada persamaan Y1, nilai
koefisien determinasi (R2) nya 11.5% dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional. Serta pada persamaan Y2, nilai
koefisien determinasi (R2) nya adalah 24.3% dipengaruhi oleh kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transaksional dan motivasi. Dalam pengujian
metode Bayesian diperoleh pada persamaan Y1 yang mempengaruhi secara
signifikan terhadap motivasi sebagai variabel intervening adalah kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh yang kecil
(tidak signifikan) dan pada persamaan Y2 yang mempengaruhi secara signifikan
terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan
transaksional dan motivasi sebagai variabel intervening memiliki pengaruh yang
kecil (tidak signifikan)
Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan
Transaksional, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa merupakan perusahaan minuman ringan
yang memproduksi empat jenis produk yang terdiri dari produk A, B, C dan D.
Lini 2 dan 3 memproduksi produk A dan B selama tiga shift yang dikemas dalam
kemasan.
Saat ini tingkat persaingan industri makanan dan minuman sangat ketat dan
semakin berat. Agar Industri dapat bertahan dan berkembang dalam era
globalisasi saat ini dan untuk memperoleh keuntungan guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa agar tercapainya
tujuan perusahaan diperlukan kinerja yang tinggi dari keseluruhan karyawan atau
sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sementara untuk meningkatkan
kinerja karyawan dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan seorang pemimpin
terhadap karyawannya melalui motivasi kerja (Kurniawan, 2011).
Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam motivasi kerja dan sangat
dibutuhkan pada semua tipe organisasi. Semua pemimpin harus merencanakan
dan mengorganisasikan sumber daya yang ada dengan mempengaruhi dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang ditetapan. Keberhasilan
seorang pemimpin dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang ditetapkan terhadap
orang-orang yang dipimpinnya (Kurniawan, 2011). Menurut Hersey dan
Universitas Sumatera Utara
2
Blanchard (1992) kepemimpinan yang efektif itu memperhatikan kesesuaian
antara gaya kepemimpinan atasan dengan tingkat bawahannya.
Faktor dari keberhasilan suatu organisasi itu terletak pada gaya
kepemimpinan yang dipakai dalam organisasi tersebut. Gaya kepemimpinan
seorang leader menjadi model yang akan ditiru oleh bawahannya, oleh karena itu
keberhasilan dalam menjalankan visi dan misi perlu ditingkatkan melalui
pembentukan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia
tersebut diukur dari kinerja karyawan (performance) atau produktifitasnya
(Simanjuntak, 2015).
Salah satu permasalahan dasar dalam perusahaan adalah bagaimana
meningkatkan kinerja. Kinerja adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan
dalam menyelesaikan pekerjaan (Prawirosentono, 1999). Menurut Mangkunegara
(2005), kinerja adalah prestasi atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas
yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Baik buruknya kinerja
seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk cara pimpinan
dalam memimpin karyawannya. Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi atau
perusahaan ditentukan oleh kepemimpinan, bentuk kepemimpinan yang efektif
akan berdampak pada kemajuan perusahaan (Rahardjo dan Purbudi, 1997).
Seorang pemimpin yang baik adalah yang mampu memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan, sehingga kepemimpinan merupakan bagian
penting dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
3
Menurut Robertson (2002) menyatakan kinerja perusahaan dapat diketahui
melalui pengukuran kinerja pekerja. Pengukuran kinerja adalah suatu proses
penilaian kemajuan pekerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan
jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan
terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan
efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau acuan
untuk mengetahui tingkat kinerja secara menyeluruh. Pengukuran produktivitas
diperlukan untuk memperbaiki dan untuk meningkatkan produktivitas perusahan
yang meliputi penilaian kinerja karyawan, permasalahan internal perusahaan yang
berkaiatan dengan efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output
perusahaan (Sudiyarto dan Waskito, 2006).
Selama 4 tahun terakhir kondisi ketenagakerjaan di PT. Sinar Sosro kurang
memuaskan hal ini ditandai dengan target produksi yang tidak tercapai seperti
terlihat pada Tabel 1.1. Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya bahan baku, kerja mesin dan tenaga kerja. Dari hasil wawancara
dengan pimpinan bahwa kualitas dan jumlah bahan baku telah memenuhi
kebutuhan produksi dan kinerja mesin juga telah memenuhi kapasitas produksi
dimana setiap bulan juga selalu dilakukan perawatan (maintenance) terhadap
mesin yang dilakukan oleh teknisi dari dalam dan dari luar perusahaan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
4
demikian salah satu penyebab menurunnya produksi di PT. Sinar Sosro ditengarai
adalah faktor tenaga kerja.
Tabel 1.1
Perbandingan Realisasi dan Target Produksi PT. Sinar Sosro
Tahun 2012-2015
No Tahun Jumlah
Tenaga
Kerja
Target
Produksi
(Krat)
Realisasi
(Krat)
%
Capaian
1 2012 180 7.398.351 6.823.500 92.23
2 2013 180 7.878.995 7.195.099 91.32
3 2014 180 6.814.110 5.947.356 87.28
4 2015 180 6.305.870 5.303.730 84.10
Sumber : Data Perusahaan Tahun 2012-2015 (Data Diolah)
Data menunjukkan bahwa adanya kinerja yang menurun di PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa. Hal ini dapat diukur dengan capaian realisasi produksi yang
rata-rata tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, dalam
pelaksanaan aktivitasnya PT. Sinar Sosro memerlukan perbaikan kinerja
karyawan sehingga PT. Sinar Sosro mampu menunjang tercapainya tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Wagimo dan Ancok (2005) menyatakan
bahwa salah satu hal yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah gaya
kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional yang
diterapkan oleh pimpinan di organisasi tersebut. Gaya kepemimpinan yang baik
adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja kepada
bawahannya untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut (Dewi, 2012).
Soegihartono (2012) juga menyatakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan atau penurunan kinerja karyawan adalah
kepemimpinan. Kepemimpinan yang menghormati ide dan pendapat para
Universitas Sumatera Utara
5
karyawan akan memberikan kebebasan untuk memunculkan daya kreativitas dan
inisiatif dalam usaha penyelesaian pekerjaan yang diberikan. Pemimpin yang baik
akan mampu menumbuhkan kepercayaan dari para karyawan sehingga mempu
menimbulkan dorongan bawahan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja
karyawan (Soegihartono, 2012). Apabila dalam suatu perusahaan tercipta
kesenjangan antara pimpinan dan bawahnnya, maka akan timbul rasa tidak
nyaman yang mana nantinya akan mempengaruhi kinerja karyawan (Susanta,
2013).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Maulizar, Musnadi dan Yunus (2012)
menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
transaksional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan transformasional dalam memberikan motivasi dengan
menitikberatkan pada perilaku untuk membantu transformasi antara karyawan
dengan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan kepemimpinan transaksional dalam memfokuskan perhatiannya pada
proses pertukaran atau imbalan yang didasarkan pada kesepakatan mengenai
klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja dan penghargaan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Faktor berikutnya yang harus diperhatikan dalam mengukur kinerja baik
individual maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan adalah motivasi.
Gibson dalam Luhgiatno (2006) menyatakan kinerja pegawai merupakan fungsi
dari motivasi dan ability atau perpaduan antara motivasi yang ada pada diri
seseorang dan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Sejalan dengan
Universitas Sumatera Utara
6
itu Arizona (2013) menyebutkan untuk meningkatkan komitmen organisasional
dalam mencapai kinerja yang maksimal sangat perlu memperhatikan motivasi
yang diberikan kepada pegawai, karena komitmen pegawai untuk terus bekerja
menjadi bagian dari suatu organisasi yang tidak terpisahkan untuk dapat
meningkatkan kinerja.
Menurut keterangan seorang karyawan bagian produksi di PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa, menyatakan bahwa pimpinan pada perushaan secara sadar atau
tidak telah melakukan upaya yang digolongan dalam kepemimpinan
transformasional dan transaksional seperti : pimpinan melakukan pendekatan
hubungan yaitu menjadi memberi nasehat dan perhatian bagi karyawan
(transformasional), pemimpin memberi imbalan berupa pujian jika target
pekerjaan berhasil dicapai bawahan (transaksional).
Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional terhadap kinerja karyawan
dengan motivasi sebagai variabel intervening Pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, kinerja
karyawan PT. Sinar Sosro mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Saat ini ketercapaian kinerja sangat tergantung kepada kepemimpinan dan
motivasi karyawan dalam beradaptasi terhadap tuntutan kinerja tersebut sehingga
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui :
Universitas Sumatera Utara
7
1. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap motivasi
pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa?
2. Apakah kepemimpinan transaksional berpengaruh terhadap motivasi pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa?
3. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa?
4. Apakah kepemimpinan transaksional berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi
pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
2. Menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap motivasi pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
3. Menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
4. Menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
Universitas Sumatera Utara
8
5. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar
SosroTanjung Morawa.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi PT. Sinar Sosro
a. Memberikan masukan kepemimpinan yang bisa mempengaruhi motivasi
karyawan secara signifikan untuk selanjutnya digunakan sebagai salah satu
dasar dalam pengambilan keputusan.
b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan
kepemimpinan yang strategis guna meningkatkan kinerja karyawan PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa
2. Bagi Program Studi
Sebagai bahan untuk studi kepustakaandan memperkaya penelitian ilmiah di
Sekolah Pascasarjana
3. Bagi Peneliti
Sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama kuliah serta menambah dan memperluas pengetahuan dalam bidang
sumber daya manusia
4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai referensi atau informasi bagi pihak yang berkepentingan dalam rangka
mengkaji permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
9
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Agar penelitian ini dapat fokus dan terarah serta terhindar dari hasil
penelitian yang tidak relevan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan penelitian.
Batasan-batasan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
2. Penelitian ini hanya untuk melihat pengaruh kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transaksional, motivasi dan kinerja
karyawan.
3. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa dalam menunjang pekerjaan bagian produksi.
4. Faktor-faktor lain diluar faktor yang diteliti dalam penelitian ini dianggap
konstan (caterisparibus).
1.6 Asumsi-Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini dapat diterima dengan
baik oleh PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa dan menjadi salah satu rujukan
dalam meningkatkan kinerja karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
2. Data kuantitatif yang digunakan dalam pengukuran kinerja karyawan
dianggap benar sehingga layak digunakan dalam analisis setelah melalui
proses uji validitas dan reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Teori Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja. Menurut Ranupandojo & Husnan
(2002), faktor-faktor kinerja yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :
1. Kuantitas kerja, banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada
yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat
diselesaikan
2. Kualitas kerja, mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.
Biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, ketrampilan, kebersihan hasil
kerja.
3. Keandalan, dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan
memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerja
sama
4. Inisiatif, Kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif,
memberikan saran-saran untuk peningkatan dan menerima tanggung jawab
menyelesaikan.
5. Kerajinan, kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksanaan dan juga yang
bersifat rutin.
6. Sikap, perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan atau teman kerja.
Universitas Sumatera Utara
11
7. Kehadiran, keberadaan karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan
waktu/jam kerja yang telah ditentukan.
Kinerja (performance) sudah menjadi kata populer yang sangat menarik
dalam pembicaraan manajemen politik. Konsep kinerja pada dasarnya dapat
dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (per individu) dan kinerja organisasi.
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam
suatu organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
tersebut (Bastian, 2001). Kinerja dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari
suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga
merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu organisasi .
2.1.2 Indikator Kinerja
Indikator yang digunakan alam variabel ini adalah :
a. Kualitas Kerja
Standard ini dilakukan dengan cara membandingkan antara besarnya volume
kerja yang seharusnya (Standard kerja norma) dengan kemampuan sebenarnya.
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang
seharusnya dikerjakan. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap
kualitas perkerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
ketrampilan dan kemampuan karyawan (Robbins,2006).
Universitas Sumatera Utara
12
b. Kuantitas Kerja
Standard ini menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibandingkan
volume kerja. Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja.
Kuantitas kerja merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan (Robbins,2006).
c. Tanggung Jawab
Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban
karyawan untuk melaksanakan perkerjaan yang diberikan perusahaan.
2.2 Teori Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi
Kata motivasi (motivation) berasal dari kata movere yang berarti dorongan
atau menggerakkan (to move). Motif adalah daya penggerak yang mencakup
dorongan, alasan dan keinginan yang timbul dari seseorang yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu. Motivasi mempersoalkan cara mengarahkan daya dan potensi
bawahan agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi sangat penting karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia supaya bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang
agar mereka bekerja keras, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2001). Menurut Arep dan
Tanjung (2003), motivasi diartikan sebagai dorongan seseorang untuk bekerja.
Universitas Sumatera Utara
13
Motivasi diidentifikasikan sebagai dorongan yang dihasilkan dari keinginan
individu untuk memuaskan kebutuhan seperti rasa lapar, haus dan pengakuan
sosial (Umar, 2003). Motivasi atau motivation berarti pemberian motif,
penimbunan motive atau hal yang menimbulkan keadaan yang menimbukan
dorongan. Motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk
bertindak dengan cara tertentu.
Filippo dalam Hasibuan (2001), berpendapat bahwa motivasi adalah suatu
keahlian dalam mengarahan karyawan dan organisasi agar mau bekerja supaya
berhasil, sehingga tercapainya keinginan para karyawan dan tujuan organisasi.
Handoko (2008), mengemukakan bahwa motivasi yang ada pada seseorang
merupakan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi pada diri
seseorang merupakan kekuatan pendorong guna mewujudkan suatu perilaku untuk
dapat mencapai kepuasan bagi dirinya sendiri.
American Encyclopedia dalam Hasibuan (2001) mengemukakan bahwa
motivasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan
topangan dan mengarahkan tindak tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan
biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia. Maskowits dalam Hasibuan (2001) berpendapat bahwa motivasi secara
umum didefinisikan sebagai inisiasi, pengarahan tingkah laku dan pelajaran
motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Robbins (2001), mendefenisikan motivasi sebagai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang
Universitas Sumatera Utara
14
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individual. Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorag atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga
dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan
yang alami untuk memuaskan dan memperarahkan kehidupan. Nasution (2000),
megartikan motivasi sebagai alat pembangkit, penguat dan penggerak seorang
karyawan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan hasil.
Motivasi individu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi prestasi, pengakuan diri, sifat
pekerjaan, tanggung jawab dan pengembangan karir sedangkan faktor ekstrinsik
meliputi gaji, lingkungan kerja, hubungan kerja (Handoko, 2008). Teori Herzberg
juga menyampaikan bahwa kinerja dipengaruhi oleh faktor motivator yang
dimanifestasikan pada keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan, dan
pengembangan diri. Teori ini menjelaskan bahwa dengan perubahan intrinsik
faktor kepuasan kerja dapat dimotivasi,faktor ekstrinsik hanya merupakan faktor
yang bersifat mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja.
2.2.2 Indikator Motivasi
Indiktor motivasi yang digunakan dalam penelitian ini, menurut Handoko
(1998) :
a. Pengakuan.
Universitas Sumatera Utara
15
Pengakuan adalah perasaan pegawai untuk diakui pada saat karyawan
melakuan ataupun menyelesaikan pekerjaannya,pengakuan ini biasa
berbentuk menghargai maupun memberikan kepercayaan terhadap
penyelesaian tugas, memperoleh respek dari atasan.
b. Gaji
Gaji merupakan bentuk penghargaan yang diberikan organisasi atas hasil
kerja atau kontribusi pegawainya dalam membantu tugas-tugas organisasi
untuk mencapai tujuannya dan dalam hal ini gaji diberikan secara periodik
yaitu tiap bulan.
c. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal merupakan hubungan antara bawahan dan atasan
yang didasari oleh perasaan sebagai sesama individu yang harus
bersosialisasi dan saling menghargai dalam satu lingkungan kerja
d. Kebijakan Organisasi
Kebijakan organisasi adalah sebuah sistem kerja yang memiliki
karakteristik, peraturan, prosedur ataupun budaya yang harus diikuti oleh
para pegawai. Hal ini tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai organisasi
yang ingin mewujudkan pencapaian tujuan organisasi secara efisien.
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu proses dimana pemimpin memastikan
bahwa aktifitas karyawan di perusahaan atau organisasi yang aktual sesuai
dengan yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
16
2.3 Teori Kepemimpinan Transformasional
2.3.1 Pengertian Kepemimpinan Tranformasional
Istilah kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata, yaitu
kepemimpinan (leadership) dan transformasional (transformational). Bass dalam
Hanafi (1997) mengemukakan kepemimpinan transformasional adalah suatu
kepemimpinan dimana pemimpin memotivasi bawahannya untuk mengerjakan
lebih dari yang diharapkan semua dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan
dan nilai pentingnya pekerjaan. Pemimpin transformasional adalah pemimpin
yang mampu membuat bawahannya menyadari perspektif yang lebih luas,
sehingga kepentingan individu akan disubordinasikan terhadap kepentingan tim,
organisasi atau kepentingan lain yang lebih luas.
Bass (1985) mendefenisikan kepemimpinan transformasional didasarkan
pada pengaruh dan hubungan pemimpin dengan pengikut atau bawahan. Para
pengikut merasa percaya, mengagumi, loyal dan menghormati pemimpin, serta
memiliki komitmen dan motivasi yang tinggi untuk berprestasi dan berkinerja
yang lebih tinggi. Seorang pemimpin transformasional dapat memotivasi para
pengikutnya dengan tiga cara (Yukl, 1998), yaitu : (1) membuat mereka lebih
sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan, (2) mendorong mereka
untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan diri sendiri,
dan (3) mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka pada yang lebih tinggi.
Menurut Bass (1985) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
berbeda dengan kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transformasional
adalah kepemimpinan yang berlangsung melebihi dari sekedar pertukaran atau
Universitas Sumatera Utara
17
imbalan bagi kinerja yang ditampilkan oleh pengikut tetapi lebih didasarkan pada
kepercayaan dan komitmen. Pemimpin transformasional memperhatikan hal-hal
kebutuhan pengembangan dari masing-masing para pengikut dan persoalan-
persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara
baru dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan dan mengilhami para
pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.
Kepemimpinan transformasional inilah yang sungguh-sungguh diartikan sebagai
kepemimpinan yang sejati karena kepemimpinan ini sungguh bekerja menuju
sasaran yang mengarahkan organisasi pada suatu tujuan yang tidak pernah diraih
sebelumnya (Locke, 1997). Dengan diterapkan kepemimpinan transformasional
maka bawahan akan merasa dipercaya, dihargai dan bawahan akan lebih
menghargai pimpinanya.
2.3.2 Indikator Kepemimpinan Transformasional
Indiktor kepemimpinan transformasional yang digunakan dalam penelitian
ini, menurut Bass (1990) dalam Mujiasih dan Hadi (2003) :
a. Karisma
Memberikan visi dan sense of minssion, menanamkan rasa bangga,
mendapatkan respect dan kepercayaan (trust). Pemimpin transformasional
terlihat kharismatik oleh pengikutnya dan mempunyai suatu kekuatan dan
pengaruh. Kharisma umumnya berkenaan dengan tindakan pengikut
(follower) sebagai reaksi atas perilaku pemimpinnya. Pemimpin
transformasional membangkitkan dan memberi semangat pengikutnya
Universitas Sumatera Utara
18
dengan sebuah visi dan sense of mission yang mendorong bawahan untuk
melakukan usaha yang lebih (extra effort) dalam mencapai tujuan.
Pengikut akan selalu berusaha untuk menyamai pemimpinnya. Sehingga
pemimpin yang berkharisma akan sepenuhnya dihormati, memiliki
referent power, sehingga layak ditiru, memiliki standar yang tinggi dan
menetapkan tujuan yang menantang bagi pengikutnya.
b. Inspirasional
Mencakup kapasitas seorang pemimpin untuk menjadi panutan bagi
bawahannya. Pemimpin menyampaikan tujuan yang jelas dan menjadi
contoh yang baik bagi bawahannya. Mengkomunikasikan ekspektasi yang
tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan upaya, mengekspresikan
tujuan dengan cara-cara yang sederhana. Perilaku pemimpin
transformasional dapat merangsang antusiasme pengikutnya terhadap
tugas dan dapat menumbuhkan kepercayaan bawahan terhadap
kemampuan untuk menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan. Pemimpin
transformasional menggunakan simbol-simbol dan seruan emosional yang
sederhana untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman atas tujuan
yang akan dicapai bersama.
c. Stimulus Intelektual
Kemampuan pemimpin untuk menghilangkan keengganan bawahan untuk
mencetuskan ide-ide, mendorong bawahan lebih kreatif dan menstimulus
pemikiran dari bawahan dalam memecahan permasalahan. Pemimpin
transformasional mendorong pengikutnya untuk memikirkan kembali cara-
Universitas Sumatera Utara
19
cara lama mereka dalam melakukan sesuatu atau untuk merubah masa
lalunya dengan ide-ide dan pemikirannya. Mereka juga didorong
mengembangkan rasionalitas serta didorong untuk mempertimbangkan
cara-cara yang kreatif dan inovatif untuk membangun dirinya.
d. Perhatian Individu
Perhatian dapat berupa bimbingan dan mentoring kepada bawahannya.
Pemimpin memberikan perhatian personal terhadap bawahannya dan
memberi perhatian khusus agar bawahan dapat mengembangkan
kemampuan. Pemimpin transformasional memperlakukan secara berbeda
tetapi seimbang terhadap pengikutnya untuk memelihara kontak hubungan
dan komunikasi yang terbuka dengan pengikutnya. Perhatian secara
individual merupakan identifikasi awal terhadap potensi bawahan.
Sedangkan monitoring dan pengarahan merupakan bentuk perhatian
individual yang ditunjukkan melalui tindakan konsultasi, nasehat dan
tuntunan yang diberikan oleh pemimpin transformal.
2.4 Teori Kepemimpinan Transaksional
2.4.1 Pengertian Kepemimpinan Transaksional
Menurt Bass (1985) pemimpin transaksional memotivasi pengikutnya
dengan cara menukar imbalan untuk perkerjaan atau tugas yang telah
dilaksanakan misalnya dengan penghargaan, pujian, terhadap pengikutnya yang
melakukan kinerja yang tinggi. Tetapi sebaliknya akan memberikan penalti
(punishment) terhadap pengikutnya yang mempunyai kinerja yang rendah atau
Universitas Sumatera Utara
20
berada dibawah target. Menurut Bass (1990) dan Hughes, et al, (2002) imbalan
akan mempengaruhi motivasi bawahan dan selanjutnya akan mempengaruhi
kinerja dan keputusan bawahan. Pertukaran mengenai imbalan didasarkan pada
kesepakatan menegnai tugas yang harus dilaksanakan. Pemimpin transaksional
selalu mendorong pengikutnya untuk mencapai tingkat kinerja yang telah
disepakati bersama.
Menurut Burn (1978) gaya kepemimpinan transaksional merupakan
kepemimpinan yang melakukan transaksi memotivasi para pengikut dengan
menyerukan kepentingan pribadi mereka. Lebih lanjut Yukl (2010)
kepemimpinan transaksional dapat melibatkan nilai-nilai tetapi nilai tersebut
relevan dengan proses pertukaran seperti kejujuran, tanggung jawab, dan timbal
balik. Pemimpin tansaksional membantu para pengikut mengindentifikasi apa
yang harus dilakukan, dengan identifikasi tersebut pemimpin harus
mempertimbangkan konsep diri dan selfesteem dari bawahan (Ivancevich dan
Matteson, 2006).
Yulk (1998) mengemukakan bahwa hubungan pemimpin transaksional
dengan bawahan tercermin dari tiga hal yakni :
1. Pemimpin mengetahui apa yang diinginkan bawahan dan menjelaskan apa
yang akan mereka dapatkan apabila kerjanya sesuai dengan harapan.
2. Pemimpin menukar usaha-usaha yang dilakukan bawahan dengan imbalan
3. Pemimpin reponsif terhadap kepentingan pribadi bawahan selama
kepentingan tersebut sebanding dengan nilai pekerjaan yang telah dilakukan
bawahan.
Universitas Sumatera Utara
21
2.4.2 Indikator Kepemimpinan Transaksional
Indiktor kepemimpinan transaksional yang digunakan dalam penelitian ini,
menurut Bass (1990) dalam Mujiasih dan Hadi (2003) :
a. Imbalan Kontingen
Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa yang harus dilakukan
bawahan jika ingin mendapatkan imbalan tertentu dan menjamin bawahan
akan memperoleh apa yang diinginkannya sebagai pengganti usaha yang
dilakukan. Kontrak pertukaran imbalan untuk suatu upaya, menjanjikan
imbalan bagi mereka yang melakukan kinerja dengan baik, menghargai
prestasi kerja. Pada kepemimpinan transaksional, pemberian imbalan
sesuai dengan upaya penyelesaian pekerjaan yang dilakukan pengikut atau
bawahan. Bentuk kesepakatan ini merupakan bentuk pertukaran aktif
antara pemimpin dan pengikut, yaitu bawahan akan menerima imbalan
atas target tujuan tugas atau pekerjaan yang diupayakan dan target tersebut
merupakan hasil kesepakatan antara keduanya. Selain itu, pemimpin
transaksional bertransaksi dengan bawahan dengan memfokuskan pada
aspek kesalahan yang dilakukan bawahan, menunda keputusan, atau hal-
hal lain yang kemungkinan mempengaruhi terjadinya kesalahan.
b. Manajemen Eksepsi Aktif
Pemimpin berusaha mempertahankan prestasi dan cara kerja dari
bawahannya, apabila ada kesalahan pemimpin langsung bertindak
memperbaikinya. Pemimpin secara aktif mencari apa ada kesalahan dan
jika ditemukan akan mengambil tindakan seperlunya. Pemimpin
Universitas Sumatera Utara
22
transaksional menekankan fungsi manajemen sebagai kontrol, pemimpin
secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap bawahanya untuk
mengantisipasi adanya adanya kesalahan. Namun demikian apabila terjadi
kesalahan pemimpin akan melakukan tindakan koreksi.
c. Manajemen Eksepsi Pasif
Pemimpin hanya bertindak jika ada laporan kesalahan, sehingga tanpa ada
informasi maka pemimpin tidak mengambil tindakan. Pemimpin
melakukan intervensi, kritik dan koreksi setelah kesalahan terjadi dan
standar atau target yang telah disepakati tidak tercapai, sehingga pemimpin
hanya menunggu semua proses dalam tugas atau pekerjaan setelah selesai.
2.5 Hubungan Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi
Hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi.
Tugas utama pimpinan adalah sebagai motivator bagi bawahan untuk melakukan
tindakan yang mengarah pada tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi merupakan suatu kondisi dimana karyawan membutuhkan
apresiasi penuh atas pekerjaannya, mendapatkan suasana yang nyaman dalam
pekerjaannya, keamanan dalam bekerja, gaji/upah yang baik, pekerjaan yang
menarik dan disiplin yang bijaksana dari setiap pimpinanya. Motivasi adalah
kondisi atau keadaan dalam suatu perusahaan yang ingin meningkatkan
keuntungan yang lebih besar dari yang sebelumnya, maka dari itu motivasi kerja
sangat berperan penting dalam mendapatkan kinerja yang maksimal dampak yang
Universitas Sumatera Utara
23
terjadi apabila di dalam perusahaan tidak ada motivasi kerja, maka sudah sangat
jelas kinerja karyawan akan menurun.
2.6 Hubungan Kepemimpinan Transaksional terhadap Motivasi
Hasil penelitian Gomangani (2008) kepemimpinan transaksional
berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi karyawan. Dimana
kepemimpinan transaksional yang dibutuhkan organisasi karena dapat
memberikan arahan, menjelaskan perilaku yang diharapakan, serta memberikan
reward dan punishment, yang dimungkinkan dapat berpengaruh pada motivasi
kerja.
2.7 Hubungan Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja
Hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan
kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikut.
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah
perusahaan atau organisasi. Karena tanpa adanya kepemimpinan yang baik maka
perusahaan tidak akan berjalan dengan baikdan kinerja dari masing-masing
karyawan pun tidak akan tercapai dengan baik pula. Teori kepemimpinan
tansformasional sangat efektif dalam mengembangkan kinerja karyawan atau pun
anggota dalam suatu organisasi. Kepemimpinan transformasional sering juga
diidentikkan dengan kepemimpinan karismatik yang mana selalu memperhatikan
Universitas Sumatera Utara
24
hubungan yang baik antara atasan dan bawahan dalam sebuah organisasi ataupun
perusahaan. Menurut Eka (2004) kepemimpinan transformasional adalah
kemampuan untuk memberikan inspirasi dan memotivasi para pengikutnya untuk
mencapai hasil-hasil yang lebih besar dari pada yang direncanakan secara orisinil
dan untuk imbalan internal.
Sebuah organisasi atau perusahaan pada dasarnya ingin mendapatkan
kinerja karyawan yang baik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pihak
perusahaan harus memperhatikan kondisi-kondisi dari seluruh karyawannya,
diantaranya adalah dengan menumbuhkan kemampuan kerja yang baik bagi para
karyawannya (Farlen, 2011).
2.8 Hubungan Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja
Hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transaksional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Pemimpin transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin
bawahan tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan pada bawahannya.
Kepemimpinan transaksional memiliki dampak yang positif terhadap
kinerja. Sejalan dengan pendapat Bass (1985), peranan pemimpin dalam
pandangan kepemimpinan transaksional merupakan suatu penjelasan bahwa
pemimpin menjelaskan peranan pengikut dan memotivasi mereka melalui imbalan
bagi kinerja yang baik serta serta memberikan hukuman bagi sikap yang buruk.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Robbins (2011), kepemimpinan
transaksional adalah pemimpin yang membimbing atau memotivasi bawahan
Universitas Sumatera Utara
25
mereka ke arah tujuan yang telah ditetapkan dengan memperjelas peran dan
tuntutan tugas.
Kinerja merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan
dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja. Setiap organisasi pada
dasarnya akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda terhadap sumber daya
manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas kerja karyawan.
2.9 Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Hasil Penelitian Wahyu dan Poernomowati (2004) diketahui bahwa
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi
ini mendasari/ melatarbelakangi perilaku seseorang. Motivasi terbentuk karena
adanya kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk bertindak demi tercapainya
kebutuhan atau tujuan. Sebagai individu, seorang karyawan akan berusaha
memenuhi kebutuhan hidupnya salah satunya dengan bekerja. Di dalam bekerja ia
akan secara sadar menetapkan tujuan bekerja dan berusaha untuk memenuhinya
sehingga pada gilirannya akan berupaya untuk menjadikan dirinya bermanfaat
bagi organisasi dengan menghasilkan kinerja yang tinggi.
2.10 Penelitian Terdahulu
Tatilu, Lengkong, Sendow (2014) melakukan penelitina dengan judul
“Kepemimpinan Transaksional, Transformasional, Servant Leadership
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama
Universitas Sumatera Utara
26
Manado”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh (1)
Kepemimpinan transaksional, transformasional, servant leadership, secara
simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang
Malalayang; (2) Kepemimpinan Transaksional terhadap kinerja karyawan pada
PT. Sinar Gelesong Pratama Cabang Malalayang; (3) Kepemimpinan
Transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama
Cabang Malalayang; (4) Servant Leadership terhadap kinerja karyawan pada PT.
Sinar Galesong Pratama Cabang Malalayang. Dengan perkembangan yang ada
saat ini, agar tetap dapat eksis dan berkembang maka manajemen perlu melakukan
pendekatan yang efektif dalam kegiatan operasional diantaranya dengan
menerapkan model kepemimpinan yang tepat serta meningkatkan kualitas produk
dan pelayanan kepada konsumen.
Responden penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sinar Galesong
Pratama Cabang Malalayang yaitu sejumlah 32 orang. Analisis data menggunakan
Regresi Linear Berganda yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS,
digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan kepemimpinan
Transaksional, Transformasional, Servant Leadership berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
Kepemimpinan memiliki peran yang besar dalam perkembangan
perusahaan maupun peningkatan kinerja karyawan. Perkembangan yang ada saat
ini membuat perusahaan harus menentukan strategi yang tepat dalam menerapkan
kepemimpinan, karena setiap model kepemimpinan memiliki keunggulan dan
Universitas Sumatera Utara
27
kelemahan yang bebeda. Pemimpin harus melihat kedepan apa yang harus
diperbaiki dan apa yang harus dipertahankan.
Bhaskara dan Sandroto (2011), melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Indosiar Visual Mandiri Departemen
News”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Apakah
terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja
karyawan PT. Indosiar Visual Mandiri Departemen News (2) Apakah terdapat
pengaruh kepemimpinan transaksional terhadap motivasi kerja karyawan PT.
Indosiar Visual Mandiri Departemen News (3) Apakah terdapat pengaruh dari
kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional secara bersama-
sama terhadap motivasi kerja karyawan PT. Indosiar Visual Mandiri Departemen
News.
Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Departemen News PT. Indosiar Visual Mandiri. Proses pengambilan sampel
dilakukan dengan metode sampling jenuh atau sensus. Alasan pemilihan
Departemen News adalah karena departemen ini merupakan ujung tombak bagi
terselenggaranya program acara berita dan majalah yang berkualitas yang
diharapkan oleh pemirsa TV dan pembaca majalahnya. Dari 45 kuesioner yang
penulis sebarkan, hanya 40 yang kembali dan diisi dengan lengkap sehingga dapat
diolah lebih lanjut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Indosiar Visual
Mandiri Departemen News maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut, yaitu
Universitas Sumatera Utara
28
terdapat pengaruh kepemimpinan tranformasional terhadap motivasi kerja
karyawan PT. Indosiar Visual Mandiri Departemen News, terdapat pengaruh
kepemimpinan transaksional terhadap motivasi kerja karyawan PT. Indosiar
Visual Mandiri Departemen News dan terdapat pengaruh dari kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional secara bersama-sama terhadap
motivasi kerja karyawan pada PT. Indosiar Visual Mandiri Departemen News.
Untuk itu agar dapat memotivasi kerja karyawan, maka pimpinan di departemen
news sebaiknya dapat tetap menerapkan kepemimpinan transformasional dan
transaksionalyang tinggi dan penerapannya disesuaikan dengan situasi yang ada.
Komardi (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Serta Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Individual Karyawan Dalam Organisasi
Perusahaan Industri Telekomunikasi”. Permasalahan kepemimpinan yang
dihadapi pada perusahaan industri telekomunikasi pada saat ini adalah pola
kepemimpinan yang dipakai masih berlandaskan pendekatan perilaku (Behavior
Theorims of Leadership), untuk itu perlu dikembangkan dengan model
kepemimpinan yang diharapan mampu memenuhi harapan dan mengatasi
tantangan terhadap tingginya tingkat persaingan, pertumbuhan yang sangat cepat,
penuh dengan ketidakpastian, baik dari segi teknologi, regulasi maupun pasar.
Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan survei dan jenis
penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel terdiri dari 150 orang dari
level manajerial dan level officer serta pelaksana dari seluruh bagian, unit kerja,
termasuk beberapa cabang perusahaannya. Model analisis data mengunakan
Universitas Sumatera Utara
29
pengujian hipotesis dengan analisis Model Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian hipotesis menunjukkan bahwa hubungan kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional terhadap motivasi dari hasil
penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan.
Pimpinan pada semua level pada perusahaan ini, perlu terus mempertahankan dan
meningkatkan daya dorong untuk memotivasi para pegawai untuk mencapai
kinerja yang sesuai dengan yang diharapkan.
2.11 Resume Penelitian Sebelumnya
Tabel. 2.1. Resume Penelitian Sebelumnya No Penulis Judul Analisis Data Kesimpulan
1 J. Tatilu,
V.P.K
Lengkong,
G. Sendow
(2014)
Kepemimpinan
Transaksional,
Transformasional, Servant
Leadership Pengaruhnya
Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Sinar
Galesong Pratama Manado
Regresi Linear
Berganda
Hasil penelitian menunjukkan
Kepemimpinan Transaksional,
Transformasional, Servan
Leadership berpengaruh secara
simultan terhadap Kinerja
Karyawan.
2 R. D.
Bhaskara,
C. W.
Sandroto
(2011)
Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan
Kepemimpina
Transaksional Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan
PT. Indosiar Visual Mandiri
Departemen News
Regresi Linear
Berganda
Hasil pengujian hipotesis
diperoleh terdapat pengaruh
Kepemimpinan Transformasional
dan
Kepemimpinan Transaksional
secara bersama-sama terhadap
Motivasi Kerja Karyawan PT
Indosiar Visual Mandiri
Departemen News.
3 Dadi
Komardi
(2009)
Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan
Transaksional Serta
Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja dan Kepuasan
Individual Karyawan
Dalam Organisasi
Perusahaan Industri
Telekomunikasi
Structural
Equation
Modeling
Diperoleh hasil bahwa hubungan
Kepemimpinan Transformasional
dan Transaksional terhadap
Motivasi menunjukkan hubungan
yang positif dan berpengaruh
secara signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
30
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menunjukkan hubungan
logis antar faktor/variabel yang telah diidentifikasikan penting untuk menganalisis
masalah penelitian. Dengan perkataan lain kerangka konseptual menjelaskan pola
hubungan semua faktor/variabel yang terkait atau dijelaskan dalam landasan teori.
Pola hubungan antar variabel dalam kerangka konseptual, pada umumnya
ditampilkan dalam model skematik (Sinulingga, 2014).
Berdasarkan permasalahan penelitian dan kajian teoritis sebagaimana telah
dijelaskan pada Bab II, kerangka konseptual penelitian yang dibangun
sebagaimana disajikan pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan Gambar 3.1 maka untuk menyelesaikan persoalan tersebut
digunakan path analysis (analisis jalur).
Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Kepemimpinan
Transaksional
(X2)
Motivasi (Y1)
Kinerja
Karyawan
(Y2)
H1
H2
H3
H4
H5
Universitas Sumatera Utara
31
3.2 Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori tersebut, hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (hubungan), yaitu yang menyatakan
hubungan antara dua variabel atau lebih dalam sebuah populasi.
Berdasarkan kerangka teori tersebut, hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (hubungan), yaitu yang menyatakan
hubungan antara dua variabel atau lebih dalam sebuah populasi. Adapun hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ho.1 : Kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap
motivasi pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
2. Ho.2 : Kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh terhadap
motivasi pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
3. Ho.3 : Kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
4. Ho.4 : Kepemimpinan transaksional tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
5. Ho.5 : Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
korelasional (correlational research) yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan
dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor
berkorelasi dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
Penelitian korelasional hanya tertarik untuk mendapatkan jawaban tentang ada
tidaknya hubungan satu faktor dengan faktor lain. Pendekatan dalam penelitian ini
adalah cross sectional, yaitu mengkaji variabel independen dan variabel dependen
secara bersamaan pada satu waktu tertentu. (Sinulingga, 2014).
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakn di PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa yang terletak
di Jalan Raya Tanjung Morawa, Km. 14,5 Deli Serdang 20362. Waktu penelitian
dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Maret
2015.
4.3 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari dua variabel independent (eksogen), satu variabel
intervening (endogen) dan satu variabel dependen (endogen). Variabel eksogen
terdiri dari kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional,
Universitas Sumatera Utara
33
variabel intervening adalah motivasi dan variabel endogen adalah kinerja
karyawan. Defenisi variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Operasional Variabel
Variabel Defenisi
Operasional Indikator
Skala
Pengukuran
Eksogen 1
Kepemimpinan
Transformasional
(X1)
Kepemimpinan
didasarkan pada
pengaruh dan
hubungan antara
pimpinan dengan
karyawan di PT.
Sinar Sosro Tanjung
Morawa
- Karisma
- Inspirasional
- Stimulus
Intelektual
- Perhatian
Individual
Skala Likert
Eksogen 2
Kepemimpinan
Transaksional
(X2)
Kepemimpinan
memotivasi
karyawan dengan
cara menukar
imbalan untuk
pekerjaan atau tugas
yang telah
dilaksanakan, tetapi
sebaliknya akan
memberikan penalti
(punishment)
terhadap
pengikutnya yang
mempunyai kinerja
rendah atau berada
di bawah target
- Imbalan Kontinjen
- Manajemen
Eksepsi Aktif
- Manajemen
Eksepsi Pasif
Skala Likert
Endogen 1
Motivasi (Y1)
Sesuatu yang
menimbulkan
dorongan atau
semangat kerja atau
dapat dikatakan
pendorong semangat
kerja pada PT. Sinar
Sosro Tanjung
Morawa untuk
mencapai tujuan
- Pengakuan
- Gaji
- Hubungan
Interpersonal
- Kebijakan
Organisasi
- Pengawasan
Skala Likert
Endogen 2
Kinerja
Karyawan
(Y2)
Hasil atau tingkat
keberhasilan
seseorang secara
keseluruhan selama
periode tertentu
- Kualitas Kerja
- Kuantitas Kerja
- Tanggung Jawab
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
34
Pengukuran setiap variabel yang ada dalam kerangka teoritis adalah bagian
integral dari kegiatan penelitian dan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
rancangan penelitian bersangkutan. Salah satu aspek penting dalam pengukuran
variabel operasional penelitian adalah cara memberi nilai atas setiap variabel yang
diukur. Nilai dari setiap variabel diukur dengan menggunakan skala tertentu
sesuai dengan sifat dari variabel tersebut.
Skala pengukuran yang digunakan dalam variabel ini adalah skala Likert,
skala ini merupakan pernyataan deklaratif yang mengindikasikan berbagai derajat
kesetujuan (degree of agreeness) responden terhadap suatu pernyataan. Tingkat
kesetujuan itu pada umumnya dibagi atas lima tingkatan yaitu Sangat Tidak
Setuju diberi skor nilai (1), Tidak Setuju diberi skor nilai (2), Netral diberi skor
nilai (3), Setuju diberi skor nilai (4), dan Sangat Setuju diberi skor nilai (5).
Pengukuran variabel dilakukan bukan melalui pertanyaan (question) tetapi melalui
pernyataan (statement) dan respon diminta membuat pilihan tentang tingkat
kesetujuannya sesuai dengan persepsinya dengan memilih salahsatu angka
(Sinulingga, 2014)
4.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek
yang dikenakan investigasi oleh peneliti (Sekaran, 2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa yang berjumlah 180 karyawan.
Universitas Sumatera Utara
35
Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Sebuah subset terdiri dari
sejumlah elemen dari populasi ditari sebagai sampel melalui mekanisme tertentu
dengan tujuan tertentu. Elemen-elemen yang ditarik dari populasi akan disebut
sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh gabungan seluruh elemen-elemen
yang ditarik tersebut merepresentasikan karakteristik dari populasi (Sinulingga,
2014)
Juliandi dan Irfan (2013) menyatakan beberapa langkah-langkah yang dapat
dijadikan pedoman dalam menentukan sampel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Target populasi : menentukan populasi yang menjadi target penelitian. Dalam
hal ini adalah karyawan PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa
2. Desain pengambilan sampel : menentukan bentuk sampel yang akan
digunakan, apakah probability sampling dan non probability sampling
3. Ukuran sampel : menentukan jumlah sampel yang diambil dari populasi
Teknik Pengambilan sampel dalam penelitin ini menggunakan simple
random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu hal ini
dilakukan apabila karakteristik atau ciri dari populasi adalah relatif homogen.
Dengan kata lain tidak ada diskriminasi dalam pengambilan sampel, siapa saja
anggota populasi dapat dipilih untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2014).
Penentuan pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini diambil
mengacu pada Table For Determining Sample Size From A Given Population oleh
Krejcie dan Morgan (2000) dalam Juliandi & Irfan (2013). Berdasarkan Tabel 4.2,
maka jumlah sampel dari populasi 180 orang yang akan diambil adalah sebanyak
Universitas Sumatera Utara
36
123 orang. Dalam memulai observasi penelitian akan diambil sampel 30
responden sebagai langkah awal dalam menentukan tingkat validasi dan
reliabilitas indikator dari kuisioner yang akan diberikan.
Tabel 4.2. Table For Determining Sample Size From a Given Population
Populasi
(N)
Sampel
(n)
Pupulasi
(N)
Sampel
(n)
Pupulasi
(N)
Sampel
(n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 100000 384
Universitas Sumatera Utara
37
4.5 Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
sumber data primer dan sekunder.
1) Data primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber data, yaitu dari karyawan pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh tidak langsung dari sumber data, yang akan tetapi
melalui sumber data lainnya seperti dokumentasi dan hasil studi.
4.6 Instrument Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, dibutuhkan instrumen atau peralatan yang perlu
dirancang secara spesifik. Instrumen pengumpulan data adalah peralatan yang
digunakan dalam mengukur variabel-variabel independen dan dependen dari
konsep penelitian (Sinulingga, 2014). Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik kuisioner, dan untuk
selanjutnya instrument ini kemudian akan diuji validitas dan reliabilitasnya, hal
ini akan mendapatkan kualitas instrumen penelitian dan pengumpulan kualitas
data.
4.7 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang umum digunakan dalam
penelitian yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan
Universitas Sumatera Utara
38
teknik pengumpulan data yang tepat akan memudahkan pelaksanaan penelitian
dan memberikan nilai yang tinggi terhadap hasil penelitian tersebut. Beberapa
teknik pengumpulan data yang telah umum digunakan ialah interview, kuisioner,
observasi dan dokumentasi. Masing-masing teknik ini digunakan sesuai dengan
keperluannya dengan memperhatikan kendala waktu dan biaya karena mutu dan
kecukupan data adalah fungsi dari waktudan dana yang tersedia untuk
mengumpulkannya (Sinulingga, 2014).
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menggunakan kuisioner.
1. Kuisioner adalah pernyataan yang disusun peneliti untuk mengetahui
pendapat/persepsi responden penelitian tentang suatu variabel yang diteliti.
Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuisioner dilakukan dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang berhubungan
dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
2. Studi dokumentasi, mengumpulkan data dan informasi dari dokumen
perusahaan dan berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian.
4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Keabsahan data (goodnessof data) sebuah penelitian merupakan fondasi dari
mutu hasil penelitian tersebut. Oleh karena itu, sebelum analisis dilakukan
keabsahan data perlu terlebih dahulu diuji dan hasil pengujian harus terbuka bagi
semua pihak yang berkaita dengan hasil penelitian tersebut. Pengujian keabsahan
data mempunyai dua dimensi yaitu pengujian kesahihan atau validitas data (data
Universitas Sumatera Utara
39
validity testing) dan pengujian kehandalan atau reliabilitas data (data reliability
testing). (Sinulingga, 2014)
4.8.1 Uji Validitas
Validitas data adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian
antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Oleh karena
itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrumen
pengumpulan data (kuisioner) (Sinulingga, 2014).
Melakukan uji coba kuisioner dengan meminta 30 responden menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi
skor (nilai) akan lebih menekati kurva normal (Umar, 2010).
Kriteria pengujian dengan rumus 4.1 Korelasi product moment, uji validitas
menurut Sugiyono (2014) adalah :
1. Jika rhitung ≥ 0,30 maka variabel pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < 0,30 maka variabel pertanyaan dinyatakan tidak valid
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur koefisien korelasi antara faktor
dan faktor total adalah
𝒓𝒙𝒚=
𝒏 𝒙𝒚−( 𝒙) ( 𝒚)
𝒏 𝒙𝟐−( 𝒙)𝟐 𝒏 𝒚𝟐− ( 𝒚)𝟐
Rumus 4.1. Rumus Korelasi Product Moment
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
40
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara X dan Y
𝑥1 = skor variabel independen X
𝑦1 = skor variabel dependen Y
4.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi
dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tersebut (Sinulingga, 2014).
4.8.2.1 Metode Koefisien Alpha Cronbach
Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan koefisien Alpha Cronbach
yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaan-
pertanyaannya menggunakan skor dalam rentang tertentu, dalam hal ini digunakan
rentang antara 1 sampai 5. Dalam penelitian ini akan digunakan batasan tertentu
Cronbach’s Alpha sebesar 0.60 (Ghozali, 2011)
Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Alpha
Cronbach adalah sebagai berikut:
𝑟11=
𝑘𝑘−1
1− 𝜎𝑏2
𝜎𝑡 2
Rumus 4.2. Rumus Korelasi koefisien Alpha Cronbach
Dimana:
𝑟11 = reliabilitas instrument (koefisien Alpha Cronbach)
k = jumlah butir pertanyaan dalam instrumen
𝜎𝑏2= jumlah varians butir butir pertanyaan
𝜎𝑡2 = varians total
Universitas Sumatera Utara
41
Instrumen pengumpul data dikatakan reliable atau diindikasikan memiliki
realibilitas tinggi apabila uji Alpha Cronbach memberikan koefisien lebih besar
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥0,60.
4.8.3 Analisis Jalur (Path Analysis)
4.8.3.1 Pengertian Analisis Jalur
Analisis Jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang
digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matriks korelasi dai dua atau lebih
model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan dengan
lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi
dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi oleh
model dibandingkan dengan matriks korelasi hasil observasi variabel dan nilai
goodness-of-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan goodness-of-fit
(Ghozali, 2014).
Analisis jalur merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hubungan kausal antara dua atau lebih variabel. Path Analysis didasarkan pada
sistem persamaan linear yang pertama kali dikembangkan oleh Sewall Wright
pada tahun 1930an. Path analysis diadopsi oleh bidang ilmu sosial sejak tahun
1960an. Path analysis berbeda dengan teknik analisis regresi lainnya, dimana
Path Analysis memungkinkan pengujian dengan variabel mediating/ intervening/
perantara (Ghozali, 2012). Model analisis jalur menganalisis besarnya pengaruh
langsung dan tidak langsung dari variabel sebab terhadap variabel akibat.
Universitas Sumatera Utara
42
4.8.3.2 Karakteristik Analisis Jalur
Seperti telah dijelaskan diatas, tujuan dari analisis jalur ialah menganalisis
hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan variabel dependen baik
hubungan langsung maupun tidak langsung. Variabel independen yang
merupakan variabel penyebab disebut variabel eksogen (exogenous variabels) dan
variabel dependen yang merupakan variabel akibat disebut (endogenous
variabels). Model-model analisis yang telah dikembangkan untuk menjelaskan
hubungan sebab akibat tersebut menuntut persyaratan sebagai berikut (schumaker
& Lomax, 1996 dalam Sinulingga, 2014):
a. Hubungan antar variabel independen dan variabel dependen harus bersifat
linier dan merupakan hubungan sebab akibat.
b. Antar variabel independen (variabel penyebab) tidak terdapat
multikolinieritas atau kalaupun ada haruslah nilainya rendah.
c. Data yang digunakan untuk menganalisis harus berskala interval. Jika
variabel-variabel diukur dengan skala nominal atau ordinal maka harus
ditransformasikan kedalam skala interval.
d. Variabel-variabel yang diteliti harus dapat diobservasi dan diukur secara
langsung
e. Semua variabel residu yaitu variabel yang tidak diukur tidak berkorelasi
dengan salah satu variabel yang ada.
f. Sifat hubungan antar variabel hanya satu arah dalam arti tidak terjadi
saling mempengaruhi (looping).
Universitas Sumatera Utara
43
4.8.4 Pengujian dilakukan dengan software AMOS Versi 22
Perkembangan software AMOS telah berlangsung sangat cepat dan
sekarang AMOS Versi 22 telah ada dipasaran. Metode estimasi maximum
likelihood yang digunakan oleh program AMOS 22 memerlukan asumsi yang
sangat ketat berkaitan dengan jumlah sampel harus besar dan data terdistribusi
secara normal multivariat. Asumsi ini sering tidak dapat dipenuhi oleh peneliti.
Dengan perkembangan statistic. Bayesian saat ini, persoalan jumlah sampel kecil
dan data tidak multivariate norma dapat diatasi dengan mudah (Ghozali, 2014).
Sampai tahun 1980an statistik Bayes masih dipandang sebagai alternatif
daripada statistik klasikal. Belum diterimanya statistik Bayes untuk analisa data
kuantitatif karena perhitungan distribusi posterior yang sangat sulit dilakukan.
Baru dalam tahun 1990an ditemukan metode Markov Chain Monte Carlo
(MCMC) yang diikuti dengan pertumbuhan personal computer membuat
perhitungan distribusi posterior menjadi sangat mudah. Dengan menggunakan
MCMC kita dapat menyelesaikan masalah yang sebelumnya tidak bisa
diselesaikan dengan metode tradisional (Ghozali, 2014).
Gambar 4.1. menyajikan metode-metode estimasi parameter yang disediakan
dalam software AMOS Versi 22.
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 4.1. AMOS Versi 22
Statistik Bayesian menggunakan iterasi jumlah re-sampling data yang
sangat besar untuk mencapai distribusi normal dengan menggunakan metode
markov Chain Monte Carlo (MCMC). Program AMOS 22 telah mengintegrasikan
MCMC ke dalam program, sehingga kita dapat menggunakan metode estimasi
Bayesian. Dalam penelitian ini digunakan metode estimasi parameter Bayesian
Estimation, dengan pertimbangan tidak membutuhkan asumsi normalitas
multivariat. Koefisien parameter disimpulkan signifikan pada 0.05 jika pada nilai
credibel interval lower bound dan upper bound, range dari lower bound ke upper
bound tidak mengandung nilai 0 (nol).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
45
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pembentukan perusahaan Sosro tidak lepas dari sejarah terciptanya Teh
Botol yang diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga
Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa
Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering
dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar
wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas
bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk
Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan
memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi
CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta. Hingga
akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas
kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu
menunggu tehnya dimasak. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh
siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974
didirikan PT Sinar Sosro. PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa merupakan
perusahaan minuman ringan yang memproduksi empat jenis produk yang terdiri
dari produk A, B, C dan D. Lini 2 dan 3 memproduksi produk A dan B selama
tiga shift yang dikemas dalam kemasan.
Universitas Sumatera Utara
46
5.2 Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dapat dilihat
pada Gambar 5.1. PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menggunakan tipe
organisasi lini dan staf yang merupakan kombinasi dari organisasi lini dan
fungsional.
Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal mulai dari pucuk
pimpinan hingga level bawah. Pimpinan berhak menetapkan keputusan,
kebijaksanaan dan merealisasikan tujuan perusahaan dengan bantuan dari staf
berupa saran, data, informasi sebagai pertimbangan untuk menetapkan
keputusan/kebijaksanaan.
DIREKTUR
OPERASI
GENERAL
MANAGER
SEKRETARIS
MANAGER QC
SUPERVISOR QC
MANAGER PRODUKSI
& MAINTENANCE
SUPERVISOR
LOGISTIK
SUPERVISOR
PRODUK TB A
SUPERVISOR
PRODUK TB B
SUPERVISOR
PRODUK TB CAMDK
MANAGER
WORKSHOP
MANAGER ACC.
FINANSIAL
SUPERVISOR
ACC. FINANSIAL
STAFF ACC.
FINANSIAL
MEKANIS
BENGKEL
SUPERVISOR
PEMBELIAN
ADMINISTRASI
PEMBELIAN
SUPERVISOR
GUDANG PB/PI
KEPALA GUDANG
PB
KEPALA GUDANG
PI
OPERATOR
MANAGER ACC.
FINANSIAL
SUPERVISOR
PERSONALIA & UMUM
ADMINISTRASI,
PERS &UMUM
SATPAM
SUPIR
BOY OFFICE
(Sumber: PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2012)
Gambar 5.1 Struktur Organisasi
Universitas Sumatera Utara
47
5.2.1 Visi dan Misi Perusahaan
Tujuan utama dari perusahaan sebagai mana visi perusahaan adalah :
Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepas rasa dahaga konsumen, kapan
saja, di mana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua Pihak yang
terkait (“TOTAL BEVERAGE COMPANY“) . Untuk mencapai visi tersebut PT.
Sinar Sosro memiliki misi yaitu :
1. Membangun merek Sosro sebagai merek teh yang alami, berkualitas, dan
unggul
2. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh,
maupun non teh, dan menjadikannya pimpinan pasar dalam kategorinya
masing-masing
3. Membangun dan memimpin jaringan distribusi.
4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka
panjang baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan.
5. Membangun Sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai
dengan nilai – nilai utama perusahaan.
6. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
7. Menyumbang devisa ke negara.
5.2.2 Jam Kerja dan Tenaga Kerja
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan merupakan perusahaan minuman
ringan yang memproduksi empat jenis produk yang terdiri dari produk A, B, C,
dan D. Lini 2 dan 3 memproduksi produk A dan B selama tiga shift yang dikemas
dalam kemasan botol. Shift pertama dimulai pukul 08.00-16.00 WIB. Shift kedua
dimulai pukul 16.00-24.00 WIB. Shift ketiga dimulai pukul 24.00-08.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
48
Produk C dan D diproduksi selama satu shift kerja dimulai dari pukul 08.00-16.00
WIB . Produk C dikemas dalam kemasan kotak sedangkan produk D dalam galon.
Jumlah tenaga kerja sebanyak 268 orang dengan total karyawan produksi
180 orang dan. Data jumlah karyawan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 5.1 Data Jumlah Karyawan per Desember 2013
No. Departemen Jumlah (orang)
1 Accounting/Finance 7
2 Pembelian 3
3 P G A 35
5 Gudang PB/PI 25
6 Quality Control 18
7 Produksi 180
Total 268
Sumber: PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan (2013)
5.2.3 Uraian Tugas Jabatan Struktural PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan
Adapun uraian tugas serta wewenang berdasarkan jabatan masing-masing,
yaitu:
1. General Manager.
a. Tugas General Manager.
1. Mengawasi pelaksanaan proses produksi.
2. Mengawasi efisiensi dan persediaan produksi.
3. Mengawasi distribusi produk jadi maupun persediaan di gudang.
4. Mengawasi pelaksanaan kegiatan personalia dan administrasi.
5. Mengkoordinir manager untuk melaksanakan sistem mutu.
b. Wewenang General Manajer.
1. Mengalokasikan anggaran dalam batasan wewenang yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
49
2. Menentukan sistem standar mutu dan mengaudit sistem mutu.
3. Menegur dan menindak bawahan yang melakukan pelanggaran aturan.
4. Menghentikan kegiatan bila ditemukan bahan berbahaya pada produk.
2. Manager Produksi dan Maintenance.
a. Tugas Manager Produksi dan Maintenance.
1. Membuat prosedur dan instruksi kerja serta formulir catatan mutu.
2. Mengontrol dan memeriksa laporan produksi dan performansi mesin.
3. Membuat program maintenance dan overhaul tahunan.
4. Meningkatkan teknik dan metode maintenance secara terus-menerus.
5. Memastikan kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja.
6. Memastikan sistem mutu perusahaan terlaksana dengan baik.
7. Mengusulkan rekruitment, promosi, rotasi, dan pelatihan karyawan.
8. Menjadi peserta panel test pada setiap batch pemasakan.
b. Wewenang Manager Produksi dan Maintenance.
1. Mengalokasikan anggaran dalam batasan wewenang yang ditetapkan.
2. Menegur bawahan yang melakukan pelanggaran kerja.
3. Menghentikan produksi jika ditemukan bahan berbahaya pada produk.
4. Mengambil keputusan apabila terjadi hambatan operasional produksi.
3. Supervisor Produksi dan Maintenance.
a. Tugas Supervisor Produksi dan Maintenance.
1. Menyiapkan bahan baku, mesin, sarana produksi dan SDM.
2. Mengadakan serah terima dan evaluasi proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
50
3. Mengecek pelaksanaan SOP produksi.
4. Melaksanakan sistem mutu perusahaan.
5. Membuat jadwal maintenance.
6. Membuat laporan performansi mesin dan pemakaian spare part.
7. Menjaga kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja.
b. Wewenang Supervisor Produksi dan Maintenance.
1. Menegur bawahan yang bekerja tidak sesuai peraturan yang berlaku.
2. Mengambil keputusan yang perlu pada tugas setiap shift.
4. Operator Produksi.
a. Tugas Operator Produksi.
1. Menjaga kebersihan, sanitasi mesin dan ruangan kerja.
2. Menyiapkan dan menjalankan mesin sesuai perencanaan produksi.
3. Mengisi formulir laporan mesin maupun administrasi produksi.
4. Mengikuti pelatihan dan pengarahan dari supervisor atau manager.
5. Melaksanakan ketentuan sistem mutu perusahaan.
b. Wewenang Operator Produksi.
Mencatat kerusakan bahan baku dalam formulir laporan kerja.
5. Operanik.
a. Tugas Operanik.
1. Melaksanakan maintenance sesuai dengan jadwal.
2. Menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan, dan keselamatan kerja.
3. Melaksanakan sistem mutu perusahaan.
b. Wewenang Operanik.
Universitas Sumatera Utara
51
1. Melaporkan pada atasan apabila terjadi hambatan dalam operasional.
2. Melakukan perbaikan mesin/peralatan apabila terjadi breakdown.
5.3 Proses Produksi
Produksi adalah keseluruhan proses yang dilakukan untuk menghasilkan
produk atau jasa (Sukaria, 2009).
5.3.1 Proses Produksi Produk A.
Uraian proses produksi untuk produk A adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang digunakan.
a. Bahan baku.
Bahan baku merupakan bahan utama pada proses produksi sampai
dihasilkan barang jadi. Bahan baku yang digunakan adalah air yang
merupakan bahan utama serta bahan pendukung proses produksi, teh melati
yaitu campuran teh hijau dengan bunga melati dan gula dengan standar gula
> 9°brix (persentase sukrosa pada gula).
b. Bahan penolong.
Bahan penolong merupakan bahan yang dimasukkan pada produk akhir
dengan tujuan untuk meningkatkan mutu produk. Bahan penolong yang
digunakan adalah kemasan teh (botol), penutup botol (crown cork), kemasan
akhir (crate) dan ink untuk mencetak kode produksi pada botol.
c. Bahan tambahan.
Bahan tambahan tidak termasuk ke produk jadi tetapi berfungsi
memperlancar proses produksi. Bahan yang digunakan adalah penyaring teh
Universitas Sumatera Utara
52
dan sirup (celaton), pembunuh bakteri pada air (chlorine), pasir silika untuk
menyaring benda asing dalam air dan kaustik soda (NaOH) yang merupakan
deterjen pada proses pencucian botol.
2. Uraian proses produksi.
a. Pengolahan air (water treatment).
Proses pengolahan air bertujuan untuk memurnikan air dengan memompa
air menuju bak reservoir kemudian menyaring kotoran yang terlarut
menggunakan pasir silika. Selanjutnya air disaring menggunakan arang
karbon untuk menghilangkan bau air tanah. Kemudian air disaring
menggunakan resin untuk menghilangkan kesadahan air menjadi nol.
b. Proses pembuatan teh cair pahit.
Teh dimasukkan ke extract tea tank kemudian air dari buffer tank III
dialirkan melalui plate heat exchanger untuk mendidihkan air hingga suhu
105ºC. Penyeduhan dilakukan selama 60 menit pada suhu 90ºC.
c. Proses pembuatan sirup.
Gula dimasukkan sebanyak 500 kg/batch ke dalam sugar dissolver
kemudian dicampur air dengan suhu 105ºC selama 30 menit.
d. Proses pembuatan teh cair manis.
Sirup dan teh dicampur di mix tank kemudian disaring dengan bag filter.
Warna teh disesuaikan dengan standar perusahaan yaitu standar A, B, dan
C. Standar A berwarna pucat, standar B gelap dan standar C lebih gelap dari
B. Standar yang dipakai adalah standar B+.
Universitas Sumatera Utara
53
e. Pembotolan.
Teh yang telah sesuai standar perusahaan dimasukkan ke dalam botol kaca
dengan proses sebagai berikut:
1. Pensortiran botol.
Mensortir botol kotor berat, kena cat, pecah, berjamur/lumut secara
manual oleh karyawan dan dengan mesin autz packer.
2. Pencucian botol.
Proses pencucian botol pada mesin washer bertujuan agar botol bersih
dan steril yang terdiri dari beberapa tahap pencucian, yaitu:
a. Preposition spraying, yaitu membilas botol dengan air.
b. Preposition soaking, yaitu membersihkan kotoran yang tersisa.
c. LYE I, yaitu menyabun botol menggunakan larutan NaOH.
d. LYE II, yaitu membersihkan botol dari kotoran yang melekat.
e. Hot water I, yaitu membilas sisa NaOH untuk membunuh bakteri.
f. Hot water II, yaitu menyemprot ulang botol dengan air panas.
g. Light inspection I, yaitu memeriksa botol secara visual.
f. Pengisian teh ke dalam botol.
Mengalirkan teh ke pasteurizer untuk menaikkan suhu teh dan botol agar
bebas bakteri dan awet selama setahun tanpa menambah zat pengawet.
g. Pemberian tutup botol (crown cork).
Memasang dan mensterilkan tutup botol berisi teh dengan mesin crowner.
1. Light inspection II.
Memeriksa produk yang tidak sesuai standar dengan mesin dan
operator.
2. Pencetakan kode produksi botol.
Mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada botol.
3. Pencucian peti botol (krat).
Universitas Sumatera Utara
54
Menyemprot air pada krat yang melalui conveyor menuju mesin
crater.
4. Penyimpanan dan masa inkubasi.
Menyusun krat pada palet berdasarkan batch produksi dan diberi
nomor, nama supervisor dan tanggal inkubasi. Inkubasi berlangsung
2-3 hari untuk memeriksa perubahan produk kemudian produk siap
dipasarkan.
5.3.2 Proses Produksi Produk B dan C
Produk B dan C hanya berbeda pada kemasan, produk B dengan kemasan
botol dan Produk C dengan kemasan kotak. Bahan baku yang digunakan adalah
teh hitam, gula, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan
adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener. Bahan tambahan yang digunakan adalah
botol kaca, tetrapack, kardus, tutup botol dan sedotan.
Proses produksi dimulai dengan mensterilkan air tanah melalui proses water
treatment, yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan
ke tanki 2 yang berisi karbon, selanjutnya dimasukkan ke tanki 3 yang berisi
softener dan dipanaskan hingga 1000C. Air panas dialirkan ke tanki teh untuk
menyeduh teh hitam dan ke tanki gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula.
Sirup gula ditambahkan konsentrat sari buah sesuai jenis rasa produk kemudian
teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas.
Selanjutnya teh dialirkan ke tanki pencampuran dengan sirup gula. Teh cair manis
dialirkan ke mesin filler.
Botol yang telah steril dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Teh
manis cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol dan
Universitas Sumatera Utara
55
langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan. Botol dimasukkan ke
dalam crate dan dipindahkan ke kamar karantina kemudian produk siap
dipasarkan.
5.3.3 Proses Produksi Produk D
Bahan baku yang digunakan adalah air, bahan penolong terdiri dari pasir
kuarsa, karbon, dan softener dan bahan tambahan meliputi galon dan tutup galon.
Bagian luar galon dibersihkan dengan mesin filling kemudian dimasukkan
ke ruang pencucian bagian dalam galon. Air disterilkan di tanki 1 yang berisi pasir
kuarsa, kemudian tanki 2 yang berisi karbon, kemudian tanki 3 yang berisi
softener, tanki 4 merupakan tanki buffer 1 dan tanki 5 merupakan buffer 2 untuk
proses demineralisasi. Pada tanki 6 merupakan buffer 3 yang berisi karbon dan
softener. Air dimasukkan ke mesin ozonator untuk menambah ozon ke dalam air
kemudian dimasukkan ke final filler tank dan air diisi ke dalam galon. Galon yang
telah berisi ditutup dan disegel kemudian disusun ke rak galon untuk memeriksa
kebocoran, selanjutnya produk siap dipasarkan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
56
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil Penelitian
6.1.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajad kesesuaian
antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Suatu
instrumen yang valid akan mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen
(kuisioner) yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Analisis
validitas dan reliabilitas dilakukan bersamaan yang diolah secara program SPSS
versi 17 melalui menu Analyze, Scale dan Reliability Analysis dan pada sampel
30 responden.
Dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden, maka dilakukan analisis
korelasi antar skor pertanyaan dengan nilai standar validitas (rkritis). Untuk nilai r
product momen (rkritis), pada 30 sampel dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,361.
Apabila nilai rhitung lebih besar atau sama dengan 0,361 maka dapat dinyatakan
item tersebut valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan valid
(Sukaria, 2014). Pada Tabel 6.1 berikut ini hasil uji validitas dapat dilihat :
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 6.1 Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Nilai rkritis Nilai rhitung Keterangan
Kepemimpinan Transformasional
(X1)
X1-1 0,361 0,945 Valid
X1-2 0,361 0,911 Valid
X1-3 0,361 0,814 Valid
X1-4 0,361 0,553 Valid
X1-5 0,361 0,723 Valid
X1-6 0,361 0,919 Valid
X1-7 0,361 0,684 Valid
X1-8 0,361 0,865 Valid
X1-9 0,361 0,823 Valid
X1-10 0,361 0,837 Valid
X1-11 0,361 0,894 Valid
X1-12 0,361 0,926 Valid
Kepemimpinan Transaksional (X2)
X2-1 0,361 0,927 Valid
X2-2 0,361 0,755 Valid
X2-3 0,361 0,820 Valid
X2-4 0,361 0,837 Valid
X2-5 0,361 0,840 Valid
X2-6 0,361 0,769 Valid
X2-7 0,361 0,672 Valid
X2-8 0,361 0,703 Valid
X2-9 0,361 0,927 Valid
Motivasi (Y1) Y1-1 0,361 0,930 Valid
Y1-2 0,361 0,685 Valid
Y1-3 0,361 0,779 Valid
Y1-4 0,361 0,674 Valid
Y1-5 0,361 0,634 Valid
Y1-6 0,361 0,679 Valid
Y1-7 0,361 0,646 Valid
Y1-8 0,361 0,845 Valid
Y1-9 0,361 0,605 Valid
Y1-10 0,361 0,693 Valid
Y1-11 0,361 0,682 Valid
Y1-12 0,361 0,840 Valid
Y1-13 0,361 0,871 Valid
Y1-14 0,361 0,665 Valid
Y1-15 0,361 0,911 Valid
Kinerja Karyawan (Y2)
Y2-1 0,361 0,736 Valid
Y2-2 0,361 0,802 Valid
Y2-3 0,361 0,681 Valid
Y2-4 0,361 0,603 Valid
Y2-5 0,361 0,710 Valid
Y2-6 0,361 0,648 Valid
Y2-7 0,361 0,451 Valid
Y2-8 0,361 0,769 Valid
Y2-9 0,361 0,736 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17, 2015 (Data diolah)
Universitas Sumatera Utara
58
Seluruh pertanyaan pada tiap variabel dengan masing-masing indikator
pada Tabel 6.1 memiliki nilai validitas lebih besar dari 0,361 sehingga dinyatakan
valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
6.1.2 Hasil Uji Realiabilitas
Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas
instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua
karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian Koefisien Alpha Cronbach yaitu
memberikan indikasi seberapa baik item-item dalam set saling berkorelasi secara
positif. Koefisien Alpha Cronbachdihitung sebagai interkorelasi rata-rata antara
item-item dalam set tersebut. Makin dekat nilai koefesien alpha cronbach kepada
angka 1 maka kuat konsistensi internal realiabilitas (Sinulingga, 2014). Dalam
suatu kelompok item-item pertanyaan dinyatakan reliabel bilamana angka
koefisien alpha cronbach ≥0,60 (Ghozali, 2011).
Pengujian dilakukan dengan teknik alpha cronbach, dengan jumlah sampel
30 responden. Perhitungan reliabilitas penelitian dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 17. Pada Tabel 6.2 diuraikan hasil reliabilitas.
Tabel 6.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Cronbach Keterangan
Kepemimpinan Transformasional (X1) 0,966 Reliabel
Kepemimpinan Transaksional (X2) 0,946 Reliabel
Motivasi (Y1) 0,954 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y2) 0,907 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17, 2015 (Data diolah)
Universitas Sumatera Utara
59
Dari Tabel 6.2 terlihat bahwa nilai alpha cronbach semua variabel lebih
besar dari 0,60 hal ini menunjukkan bahwa variabel reliabel atau handal untuk
digunakan dalam penelitian.
6.2 Hasil Analisis Responden
6.2.1 Kepemimpinan Transformasional (X1)
Data hasil kuisioner variabel kepemimpinan transformasional terhadap
responden karyawan diperoleh pada Tabel 6.3, yaitu sebagai berikut:
Tabel 6.3 Hasil kuesioner responden untuk variabel kepemimpinan transformasional No Pertanyaan STS
(%)
TS
(%)
KS
(%)
S
(%)
SS
(%)
1 Pimpinan selalu mendorong bawahan untuk menitikberatkan perhatian pada tujuan yang akan dicapai.
5,7 62,6 31,7
2 Pimpinan menekankan pentingnya komitmen pada kepercayaan yang dipegang.
9,8 59,3 30,9
3 Pimpinan bertindak konsisten dengan nilai-nilai yang diyakini.
9,8 52,8 37,4
4 Pimpinan selalu menetapkan standar kerja yang tinggi
6,5 49,6 43,9
5 Pimpinan memberikan gambaran peluang-peluang baru yang menarik.
29,3 45,5 25,2
6 Pimpinan tidak pernah lelah untuk terus mendorong bawahannya dalam mencapai tujuan.
3,2 65,9 30,9
7 Pimpinan mendorong bawahan untuk berani menyampaikan ide-ide dan opini di perusahaan ini.
12,2 71,5 16,3
8 Pimpinan mengarahkan bawahan untuk melihat permasalahan dari segi yang berbeda.
17,1 62,6 20,3
9 Pimpinan menyarankan cara baru bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan.
9,7 64,2 26,1
10 Pimpinan selalu mengajarkan bawahan untuk jeli melihat kemampuan orang lain
13 53,7 33,3
11 Pimpinan membantu mengembangkan potensi dan keunggulan yang dimiliki bawahan.
23,6 69,9 6,5
12 Pimpinan memfokuskan karyawan untuk mengembangkan kelebihan pribadi.
3,3 60,9 35,8
Rata-Rata 14,4 57 28,6
Sumber : Hasil Pengolahan Microsoft Office Excel, 2007(Data Diolah)
Tabel 6.3 menunjukkan variabel kepemimpinan transformasional sudah
dilaksanakan dengan baik, dimana rata-rata responden yang menyatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
60
setuju adalah sebanyak 28,6%, setuju sebanyak 57% dan kurang setuju sebanyak
14,4%.
6.2.2 Kepemimpinan Transaksional (X2)
Data hasil kuesioner variabel kepemimpinan transaksional terhadap
responden karyawan diperoleh pada Tabel 6.4, yaitu sebagai berikut :
Tabel 6.4 Hasil kuesioner responden untuk variabel kepemimpinan transaksional
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5) 1 Pimpinan memberikan imbalan jika saya mampu
melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan dengan baik.
9,8 63,4 26,8
2 Pimpinan memberikan pedoman kerja kepada saya untuk melakukan pekerjaan.
15,5 64,2 20,3
3 Pimpinan mempromosikan saya, setiap saya bekerja dengan keras.
9,8 58,5 31,7
4 Pimpinan mengawasi secara langsung kinerja saya agar sesuai denganstandar dan prosedur kerja yang telah ditetapkan.
5,7 62,6 31,7
5 Pimpinan melakukan tindakan perbaikan atas kesalahan yang saya lakukan.
31,7 45,5 22,8
6 Pimpinan membimbing saya sebelum terjadi penyimpangan dari aturan standar.
12,3 47,9 39,8
7 Pimpinan memberikan peringatan dan saksi apabila terjadi kesalahan dalam proses kerja yang saya lakukan.
17,9 49,6 32,5
8 Pimpinan selalu memantau kesalahan yang saya lakukan dalam bekerja.
13 58,5 28,5
9 Pemimpin melakukan kritik dan koreksi kepada saya setelah target yang disepakati tidak tercapai.
13,8 62,6 23,6
Rata-Rata 11,9 59,9 28,2
Sumber : Hasil Pengolahan Microsoft Office Excel, 2007(Data Diolah)
Tabel 6.4 menunjukkan variabel kepemimpinan transaksional sudah dilaksanakan
dengan baik, dimana rata-rata responden yang menyatakan sangat setuju adalah
sebanyak 28,2%, setuju sebanyak 59,9% dan kurang setuju sebanyak 11,9%.
Universitas Sumatera Utara
61
6.2.3 Motivasi (Y1)
Data hasil kuisioner variabel motivasi kerja terhadap responden karyawan
diperoleh pada Tabel 6.5, yaitu sebagai berikut :
Tabel 6.5 Hasil kuesioner responden untuk variabel motivasi
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5) 1 Saya terdorong untuk mendapat kepercayaan dari
pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaan.
10,6 58,5 30,9
2 Saya terdorong karena pimpinan mampu menghargai hasil kerja bawahan dan pimpinan memberi penghargaan terhadap bawahan yang berprestasi.
16,3 68,3 15,4
3 Saya terdorong karena pimpinan menunjukkan perilaku kepemimpinan nyata dan sangat menghargai pegawainya.
7,3 52,1 40,6
4 Saya terdorong karena memandang gaji yang diterima sebanding dengan kerja.
10,6 45,5 43,9
5 Saya terdorong karena gaji yang diterima sesuai dengan perubahan harga kebutuhan pokok sehari-hari.
18,7 55,3 26
6 Saya terdorong karena memandang gaji yang diterima dapat memacu kinerja.
37,4 52,1 10,5
7 Saya terdorong melihat pimpinan berupaya mencari tahu keinginan dan harapan bawahannya
37,4 46,3 16,3
8 Saya terdorong melihat pimpinan mampu mengkomunikasikan harapan atau keinginannya terhadap bawahannya
21,1 55,3 23,6
9 Saya terdorong karena pimpinan mampu memberikan masukan dalam setiap permasalahan yang dihadapi bawahan
33,3 56,9 9,8
10 Saya terdorong karena merasa bahwa aturan atau prosedur yang diterapkan oleh pimpinan tidak mengekang
30,1 53,7 16,2
11 Saya terdorong karena merasa bahwa pimpinan mampu menyelesaikan permasalahan organisasi
7,3 62,6 30,1
12 Saya terdorong karena pimpinan memiliki pengalaman penanganan organisasi yang baik dan memiliki pengetahuan secara baik
39,1 51,2 9,7
13 Saya terdorong karena memandang pimpinan memahami prosedur dan tata laksana pekerjaan
30,1 56,9 13,0
14 Saya terdorong karena merasa pimpinan sering memberi pengarahan sesuai peraturan dan prosedur kerja
16,3 59,3 24,4
15 Saya terdorong karena merasa pimpinan bersifat adil dalam memberikan penilaian terhadap hasil kerja
32,5 52,8 14,7
Rata-Rata 15,9 55,1 28,9
Sumber : Hasil Pengolahan Microsoft Office Excel, 2007(Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 6.5 menunjukkan variabel motivasi sudah dilaksanakan dengan baik,
dimana rata-rata responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak
28,9%, setuju sebanyak 55,1% dan kurang setuju sebanyak 15,9%.
6.2.4 Kinerja Karyawan (Y2)
Data hasil kuesioner variabel kinerja karyawan terhadap responden
diperoleh pada Tabel 6.6, yaitu sebagai berikut :
Tabel 6.6 Hasil kuesioner responden untuk variabel kinerja karyawan
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5) 1 Saya memiliki kemampuan yang baik dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.
33,3 60,2 6,5
2 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan pimpinan dengan memperhatikan kualitas.
7,3 62,6 30,1
3 Pimpinan memiliki standard kualitas bekerja membuat saya semakin produktif.
10,6 59,3 30,1
4 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya bekerja dibawah waktu yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
17 72,4 10,6
5 Pimpinan memberikan target jumlah dalam bekerja, saya selalu menyelesaikannya.
17,3 60,2 32,5
6 Sistem kerja pimpinan selalu memperhatikan kuantitas dari kualitas kerja yang saya lakukan.
17,1 52,8 30,1
7 Sebelum melakukan setiap pekerjaan dari pimpinan, saya selalu membuat perencanaan yang baik.
30,1 50,4 19,5
8 Saya selalu bekerja dengan penuh tanggung jawab dan menunjukan kinerja yang baik.
11,4 56,1 32,5
9 Pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan menuntut saya untuk melakukan kinerja yang baik.
29,3
60,9
9,8
Rata-Rata 18,2 59,4 22,4
Sumber : Hasil Pengolahan Microsoft Office Excel, 2007(Data Diolah)
Tabel 6.6 menunjukkan variabel kinerja karyawan sudah dilaksanakan dengan
baik, dimana rata-rata responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak
22,4%, setuju sebanyak 59,4% dan kurang setuju sebanyak 18,2%. Dari data ini
Universitas Sumatera Utara
63
dapat dijelaskan bahwasanya karyawan sangat memahami pentingnya kinerja
dalam bekerja untuk menghasilkan target perusahaan maupun kuantitasnya.
6.3 Pengujian Analisis Jalur menggunakan Program AMOS 22
6.3.1 Hasil Uji Normalitas (Asessment Normality)
Hasil Uji Normalitas merupakan output untuk menguji apakah data kita
normal secara multivariate sebagai syarat asumsi yang harus dipenuhi dengan
metode Maximum Likelihood pada pengujian AMOS 22. Multivariate normality
diuji melalui Mardia’s Statistic dan ambang batas yang digunakan adalah
maksimal nilai critical ratio Mardia’s Statistic = 3 (Bagozzi & Baumgartner, 1994
dalam Ghozali 2014). Pada tingkatan univariat, normalitas data dapat dievaluasi
dari skewness (=menunjukkan pemuncakan distribusi data) dimana critical ratio
untuk skewness dan kurtosistidak lebih dari ±2,58 (Bagozzi & Baumgartner, 1994
dalam Ghozali 2014). Berdasarkan kriteria-kriteria pengujian normalitas data
maka disimpulkan data yang digunakan terdistribusi secara normal, sebagaimana
nampak pada tabel berikut ini. Pada Tabel 6.7 diuraikan hasil dari Uji Normalitas.
Tabel 6.7 Hasil Uji Normalitas (Assesment Normality)
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 12, 2015 (Data diolah)
Universitas Sumatera Utara
64
Nampak pada tabel diatas bahwa nilai univariate skewness tidak ada yang
lebih besar dari 3 dan univariate kurtosis tidak ada yang melebihi 10 sebagaimana
disarankan oleh Kline (2004). Kondisi ini didukung oleh nilai critical ratio (C.R.)
untuk skewness maupun kurtosis setiap variabel tidak ada yang lebih besar dari
±2,58 sehingga bisa disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal pada
tingkatan univariat (Byrne, 2001). Sedangkan pada basis multivariate kurtosis
nampak bahwa nilai CR. Juga tidak lebih besar dari ±2,58 sehingga disimpulkan
bahwa data terdistribusi secara normal pada tingkatan multivariat (Byne, 2001).
6.3.2 Hasil Koefisien Determinasi
Priyatno (2008) menyatakan bahwa koefisien determinasi bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Koefien determinasi pada tabel square multiple correlations
pada Tabel 6.8. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukan seberapa besar hubungan
yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R
berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang
terjadi semakin kuat sebaiknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang
terjadi semakin lemah.
Tabel 6.8 Koefisien Korelasi (Koefisien Determinasi)
Square Multiple Correlations
Estimate
Y1 0,115
Y2 0,243
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 12, 2015 (Data diolah)
Nilai koefisien determinasi pada motivasi (Y1) sebesar 0,115. Artinya
11,5% motivasi karyawan dipengaruhi oleh variabel independen kepemimpinan
Universitas Sumatera Utara
65
transformasional dan kepemimpinan transaksional. Sedangkan sisanya 88,5%
dipengaruhi oleh variabel lain. Kemudian nilai koefisien determinasi pada kinerja
karyawan (Y2) sebesar 0,243. Artinya 24,3% kinerja karyawan dipengaruhi oleh
variabel kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional dan
variabel intervening motivasi. Sedangkan sisanya 75,7% dipengaruhi oleh
variabel lain.
6.3.3 Gambar Model Analisis Jalur
Gambar model persamaan diatas dalam bentuk diagram jalur seperti
dibawah pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1 Model Kerangka Analisis Jalur
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 22, 2015 (Data diolah)
6.3.4 Hasil Pengujian Analisis Jalur
Dalam pola hubungan jalur, hubungan sebab akibat dapat dibedakan dua
tipe pola hubungan yaitu model rekursif dan model non rekursif. Dalam model
Universitas Sumatera Utara
66
rekursif, pola hubungan variabel eksogen dan endogen searah dalam arti tidak
terjadi hubungan balik atau looping. Sebaliknya, dalam model non rekursif pola
hubungan tidak seluruhnya searah atau dapat dikatakan pola hubungan dari
sebagian variabel eksogen atau endogen bersifat berbalik. Pada penelitian ini
model rekursif.
Hasil pengujian analisis jalur pada 123 sampel dengan menggunakan
AMOS 22, metode bayesian dapat dilihat pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9 Hasil Pengujian AMOS 22, Metode Bayesian
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 22, 2015 (Data diolah)
Hasil pengolahan data kerangka pengujian dapat dilihat pada Gambar 6.2 berikut:
Gambar 6.2 Hasil Kerangka Pengujian
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 22, 2015 (Data diolah)
Universitas Sumatera Utara
67
6.3.5 Pembuktian Hipotesis
Parameter ada tidaknya pengaruh secara parsial dapat diketahui berdasarkan
nilai upper bound dan lower bound tidak mengandung nilai 0 (nol) pada = 0,05.
Dalam menentukan tingkat signifikan variabel tersebut dengan metode Beyesian
adalah jika nilai dengan = 0,05, cukup melihat nilai 95% lower bound sampai
95% upper bound tidak mengandung nilai 0 (nol). Jika mengandung nilai 0 (nol)
maka nilai estimasi parameter tersebut tidak signifikan pada = 0,05.
Kesimpulan dari hasil pengujian menggunakan AMOS 22 diperoleh data seperti
Tabel 6.10 berikut :
Tabel 6.10 Data Variabel Signifikan dan Tidak Signifikan
Variabel 95% Lower
Bound
95% Upper
Bound
Keterangan
Kepemimpinan transformasional
(X1) terhadap motivasi (Y1) 0,239 0,384 Signifikan
Kepemimpinan transformasional
(X1) terhadap kinerja karyawan (Y2). 0,209 0,385
Signifikan
Kepemimpinan transaksional (X2)
terhadap motivasi (Y1) 0,067 0,140 Signifikan
Kepemimpinan transaksional (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y2) 0,176 0,265 Signifikan
Motivasi (Y1) terhadap kinerja
karyawan (Y1) 0,165 0,267 Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan AMOS versi 22, 2015 (Data diolah)
6.4 Pembahasan
Dari hasil penelitian dengan 2 (dua) variabel eksogen dan variabel endogen
2 (dua) variabel, diperoleh seperti Tabel 6.11 berikut:
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 6.11 Hasil Analisis Pengaruh
Variabel Pengaruh Keterangan/Nilai
Kepemimpinan
Transformasional (X1)
terhadap motivasi (Y1) berpengaruh positif
sebesar 0.309
terhadap kinerja (Y2) berpengaruh positif
sebesar 0.221
Kepemimpinan
Transaksional (X2)
terhadap motivasi (Y1) berpengaruh positif
sebesar 0.297
terhadap kinerja (Y2) berpengaruh positif
sebesar 0.217
Motivasi (Y1) terhadap kinerja (Y2) berpengaruh positif
sebesar 0.103
Sumber : Kesimpulan hasil pengolahan AMOS versi 22, 2016 (Data Diolah)
6.4.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi
Berdasarkan hasil analisis jalur Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transformasional (X1) yang memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel motivasi (Y1) sebesar 0.309. Dalam hal ini jika
kepemimpinan transformasional (X1) meningkat sebesar 1 satuan maka motivasi
(Y1) akan meningkat sebesar 0.309. Begitu juga sebaliknya jika kepemimpinan
transformasional PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa menurun sebesar 1 satuan,
maka motivasi karyawan akan menurun sebesar 0.309.
Dengan hasil penelitian ini, jelas bahwa kepemimpinan transformasional
merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatan motivasi karyawan di PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa. Hasil penelitian ini telah membuktikan dan
mendukung hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi.
Universitas Sumatera Utara
69
6.4.2 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Motivasi
Berdasarkan hasil analisis jalur pada Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transaksional (X2) yang memiliki pengaruh positif dan signifikan
yaitu secara langsung terhadap motivasi (Y1) sebesar 0.297. Jadi dalam hal ini jika
kepemimpinan transaksional (X2) PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa meningkat
sebesar 1 satuan, maka motivasi akan meningkat sebesar 0.297, begitu juga
sebaliknya jika kepemimpinan transaksional PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
menurun sebesar 1 satuan, maka motivasi karyawan akan menurun sebesar 0.297.
Dengan hasil penelitian ini, jelas bahwa kepemimpinan transaksional
merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan motivasi karyawan di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa. Hasil penelitian ini telah membuktikan dan
mendukung hasil penelitian Gomangani (2008) kepemimpinan transaksional
berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi karyawan.
6.4.3 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis jalur pada Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transformasional (X1) yang memiliki pengaruh positif dan
signifikan yaitu secara langsung terhadap kinerja karyawan (Y2) sebesar 0.221.
Jadi dalam hal ini jika kepemimpinan transformasional (X1) PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa meningkat sebesar 1 satuan, maka kinerja pegawai akan
meningkat sebesar 0.221, begitu juga sebaliknya jika kepemimpinan
transformasional PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa menurun sebesar 1 satuan,
maka kinerja pegawai akan menurun sebesar 0.221.
Universitas Sumatera Utara
70
Dengan hasil penelitian ini, jelas bahwa kepemimpinan transformasional
merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatan kinerja karyawan di PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa. Hasil penelitian ini telah membuktikan dan
mendukung hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
6.4.4 Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis jalur pada Tabel 6.11,nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transaksional (X2) yang memiliki pengaruh positif dan signifikan
yaitu secara langsung terhadap kinerja (Y1) sebesar 0.217. Jadi dalam hal ini jika
kepemimpinan transaksional (X2) PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa meningkat
sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.217, begitu
juga sebaliknya jika kepemimpinan transaksional PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa menurun sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan menurun sebesar
0.217.
Dengan hasil penelitian ini, jelas bahwa kepemimpinan transaksional
merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan kinerja karyawan di PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa. Hasil penelitian ini telah membuktikan dan
mendukung hasil penelitian Soekarini (2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan
transaksional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
71
6.4.5 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis jalur Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel yang
memiliki pengaruh signifikan yaitu secara langsung adalah variabel motivasi (Y1)
terhadap kinerja karyawan (Y2) sebesar 0.103 artinya terjadi korelasi positif pada
penghitungan persamaan kinerja karyawan (Y2). Jadi dalam hal ini jika motivasi
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa meningkat sebesar 1 satuan, maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.103, begitu juga sebaliknya jika
motivasi pegawai PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa menurun sebesar 1 satuan,
maka kinerja pegawai akan menurun sebesar 0.103.
Dengan hasil penelitian ini, jelas bahwa motivasi merupakan salah satu
faktor yang mampu meningkatkan kinerja karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa. Hasil penelitian ini telah membuktikan dan mendukung hasil penelitian
Wahyu dan Poernomowati (2004) diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
6.5 Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil uji hipotesis sebagaimana telah dijelaskan bahwa faktor
yang diteliti, yaitu kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional
dan motivasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.
Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa, beberapa kebijakan yang harus ditempuh oleh perusahaan antara lain:
1. Kepemimpinan Transformasional
Universitas Sumatera Utara
72
Berdasarkan hasil analisis jalur Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transformasional (X1) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel motivasi (Y1) dan variabel kinerja karyawan (Y2)
yaitu sebesar 0.309 dan 0.221. Kepemimpinan transformasional
mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan dengan indikator dari
kepemimpinan seperti karisma, inspirasional, perhatian individual, serta
stimulus intelektual. Agar dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan
melalui kepemimpinan transformasional adalah:
a. Pimpinan agar membantu mengembangkan potensi dan keunggulan yang
dimiliki karyawan
b. Pimpinan agar mendorong karyawan untuk berani menyampaikan ide-ide
dan opini di perusahaan.
c. Pimpinan agar tidak pernah lelah untuk terus mendorong bawahannya
dalam mencapai tujuan.
d. Pimpinan agar selalu mendorong bawahan untuk menitikberatkan
perhatian pada tujuan yang akan dicapai.
2. Kepemimpinan Transaksional
Berdasarkan hasil analisis jalur pada Tabel 6.11, nilai koefisien dari variabel
kepemimpinan transaksional (X2) yang memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel motivasi (Y1) dan variabel kinerja karyawan (Y2)
yaitu sebesar 0.297 dan 0.217. Kepemimpinan transaksional mempengaruhi
motivasi dan kinerja karyawan dengan indikator : imbalan kontinjen,
Universitas Sumatera Utara
73
manajemen eksepsi aktif dan manajemen eksepsi pasif. Agar dapat
meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan melalui kepemimpinan
transaksional adalah:
a. Pimpinan agar memberikan imbalan berupa pujian jika karyawan mampu
melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan dengan baik.
b. Pimpinan agar mengawasi secara langsung kinerja karyawan agar sesuai
dengan standar dan prosedur kerja yang telah ditetapkan.
c. Pimpinan agar memberikan peringatan apabila terjadi kesalahan dalam
proses kerja yang dilakukan oleh karyawan.
d. Pimpinan agar melakukan kritik dan koreksi kepada karyawan setelah
target yang disepakati tidak tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
74
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan transformasional (X1) dan Kepemimpinan transaksional (X2)
menjelaskan motivasi kerja karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
adalah sebesar 11,5% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
2. Kepemimpinan transformasional (X1), Kepemimpinan transaksional (X2) dan
motivasi (Y1) menjelaskan kinerja karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa adalah sebesar 24,3% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
transformasional, kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap kinerja
karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa.
4. Faktor yang paling besar berpengaruh di dalam meningkatkan kinerja
karyawan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa adalah kepemimpinan
transformasional.
Universitas Sumatera Utara
75
7.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, bagi pimpinan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa hendaknya mempertahankan kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional karena keduanya
berpengaruh positif terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Jika melihat
pada hasil penelitian kepemimpinan transformasional lebih berpengaruh
positif terhadap peningkatan motivasi dan kinerja tetapi mengingat kembali
bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kombinasi dari kedua
kepemimpinan tersebut
2. Bagi Sekolah Pasca Sarjana Magister Manajemen
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan
kepemimpinan transaksional berpengaruh signifikan dan positif, maka
penting mengintegrasikan materi ini dalam perkuliahan mengenai konsep dan
cara meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan melalui kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional
3. Bagi Penelitian selanjutnya
Bagi peneliti lain yang ingin mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional terhadap motivasi dan
kinerja dapat menambahkan variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi
motivasi dan kinerja.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
76
DAFTAR PUSTAKA
Arep dan Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas
Trisakti: Jakarta.
Arizona, Dika, Riniwati, Harsuko, Harahap, Nuddin. 2013, Analisis Pengaruh
Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Malang), API Student Journal, Vol. 1 Hal. 1-11.
Bangun,W, 2012. ManajemenSumberDayaManusia.Jakarta;Erlangga
Bass, B.,M,. 1985.Leadership and Performance Beyond Expectations, The Free
Press. New York.
Bastian, 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Dewi, Sarita Permata, 2012, Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi
Kasus Pada SPBU Anak Cabang Perusahaan RB. Group), Jurnal Nominal,
Vol.1, No. 1.
Eka, Nuraini, 2004, Paradigma Baru Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta :
FEUI
Farlen, Frans, 2011, “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Studi pada Karyawan PT. United Tractors, Tbk
Samarinda, Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
Ghozali, 2014. Model Persamaan Struktural, Konsep dan Aplikasi dengan
Progam AMOS 22, UNDIP, Semarang.
Gomangani, Osias, 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Mutiara
Harappan Kalabahi Kabupaten Alor. Tesis. Universitas Terbuka. Jakarta.
Hanafi, Mamduh., M. 1997. Manajemen. Yogyakarta: YKPN
Handoko. 2008. Manajemen Personalis & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
BPFE
Handoko, Reksohadirpodjo dan Sukanto. 1998. Organisasi Perusahaan : Teori,
Struktur dan Perilaku. Yogyakarta: BPFE
Universitas Sumatera Utara
77
Hughes, Richard L, et all. 2002. Leadership : Enhacing the Lesson of Experience,
McGraw-Hill Companies Fourth Edition.
Ivancevich, Konopaske, Matteson. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi.
Edisi 7 Jilid 2. Alih bahasa : DharmaYuwono. Jakarta: Erlangga.
J.Tatilu,V.P.K Lengkong, G. Sendowo, 2014. Kepemimpinan
Transaksional,Transformasional , Servant Leadership Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Manado.
Juliandi dan Irfan, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu ilmu
bisnis, Ciptapustaka Media Perintis, Bandung.
Komardi, Dadi, 2009. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan
Transaksional serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja dan Kepuasan
individual Karyawan dalam Organisasi Perusahaan Industri
Telekomunikasi.
Kurniawan, Hendra, 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformaional
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Berau Karya Indah di Surabaya Melalui
Motivasi Kerja. Skripsi. Universitas Airlangga.
Luhgiatno, 2006, Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Terhadap Kinerja, Fokus
Ekonomi, Vol. 1 No. 1 Hal. 1-12.
Locke. E. A. 1997. Esensi Kepemimpinan (Terjemahan). Alih bahasa: Harsiwi
Agung. Jakarta: Mitra Utama.
Mangkunegara, A. Aanwar Prabu, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.
Maulizar, Musnadi, S, dan Yunus, M, 2012. Pengaruh Kepemimpinan
Transaksional dan Transformasional terhadap Kinerja Pegawai Bank
Syariah Mandiri Cabang Banda. Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana.
Universitas Syiah Kuala.
Mujiasih, Endah & Hadi, Sutrisno. 2003. Persepsi Mengenai Gaya
Kepemimpinan Transaksional dan Pengaruhnya Terhadap Upaya Ekstra
(Extra Effort) Pegawai Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Salatiga
dan Kabupaten Semarang di Ungaran, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.
10 No. 2, September.
Nasution, 2000. Manajemen Personalia, Aplikasi dalam Perusahaan. Jakarta:
Djambatan.
Universitas Sumatera Utara
78
Prawirosentono, Suryadi, 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE
Ramdhani, Aprilia, 2013. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai
Variabel Intervening Pada PT. PLN (Persero) Area Jember. Skripsi.
Universitas Jember
Ranupandojo, Hidjrachman dan Suad Husnan. 2012. Manajemen Personalia.
Edisi 4, Pustaka Binawan Presindo FE-UGM, Yogyakarta
Robbins, Stephen, P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Samsudin, Saddili. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka
Setia.
Sekaran, 2003. Reserch Methods for business, 4th ed. Penerjemah : Kwan Men
Yon, New York : John Wiley dan Sons Inc.
Simanjuntak, Mafe Robbi, 2015). Analisis Faktor-Faktor Kedisiplinan dan
Lingkungan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Dengan
Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Rumah Sakit Royal Prima
Medan. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Sinulingga, Sukaria. 2014. Metode Penelitian. USU. Press. Medan.
Soegihartono, A., 2012, Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Dengan Mediasi Komitmen (di PT. Alam Kayu Sakti Semarang).
Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 3 No.1
Soekarini, Nyoman, 2014. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional,
Kepemimpinan Transaksional, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT. BCA, TBK Cabang Jember dengan Motivasi Sebagai
Variabel Intervening. Tesis. Universitas Jember.
Sudiyarto dan Waskito. 2006. Analisa Pengukuran dan Evaluasi Produktivitas
dengan Metode OMAX di Bagian Produksi Pabrik Gula Gelmpolkerep
Mojokerto
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta
Susanta, I Wayan Niko., Nadiasa, Mayun., Adnyana, Ida Bagus Rai.,2013,
Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Jasa Konstruksi di Denpasar, Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur
Teknik Sipil, Vol. 2 No. 2
Universitas Sumatera Utara
79
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan
Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Rajawali Press,
Jakarta.
Wagimo dan Ancok, 2013. Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan
Transaksional dengn Motivasi Bawahan di Militer. Jurnal Psikologi.
Volume 32, No. 2, 112-127. Univeristas Gadjah Mada.
Wahyu, Sri Layla dan Poernomowati, Sri (2004), Pengaruh Motivasi Terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan Perusahaan, Gemawisata, Vol. 2 No. 2.
Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi, Prenhallindo. Jakarta.
Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi kelima. Indeks,
Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
i
Karakteristik Responden
Deskriptif penelitian mengenai gambaran umum responden tidak akan
dimasukkan ke dalam proses pengolahan data. Data-data tersebut hanya
digunakan sebagai supporting data untuk memberikan justifikasi tambahan atas
hasil penelitian. Adapun gambaran umum responden terdiri dari (1) umur
responden, (2) masa kerja responden dan (3) jenis kelamin. Data-data deskriptif
dari responden dapat dilihat pada Gambar 6.1, Gambar 6.2, dan Gambar 6.3
sebagai berikut :
Gambar 6.1 Identitas Responden Menurut Umur Responden
Dari Gambar 6.1 terlihat bahwa karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
sebagian besar berusia antara 17-30, yaitu sebanyak 78 orang (63%). Sedangkan
karyawan diatas 30 tahun sebanyak 40 orang (33%).dari data ini mendapatkan
gambaran pentingnya usia muda dari pekerjaan PT. Sinar Sosro untuk dilakukan
63%
33%
4%
Umur Responden
17-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun
Universitas Sumatera Utara
ii
pembinaan sumber daya manusia dengan harapan karyawan dapat memberikan
potensinya dalam bekerja.
Gambar 6.2 Identitas Respondan Berdasarkan Masa Kerja
Dari Gambar 6.2 dapat terlihat bahwa karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
memiliki masa kerja yang masih sedikit pengalaman, hal ini terlihat pada gambar
umur masa kerja karyawan yang paling banyak 1-5 tahun, ada sebanyak 53 orang
(43%). Ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan-
pelatihan kepada karyawan agar dapat lebih produktifitas dalam bekerja.
43%
33%
22%
2%
Masa Kerja
1-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun
Universitas Sumatera Utara
iii
Gambar 6.3 Identitas Respondan Menurut Jenis Kelamin
Dari Gambar 6.3 dapat terlihat bahwa karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
jumlah responden seluruhnya karyawan laki-laki sebanyak 123 orang (100%) dan
seluruh responden berasal dari bagian produksi.
100%
0%
Jenis Kelamin
Laki-laki perempuan
Universitas Sumatera Utara
iv
Kuesioner kepada Pimpinan dan Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/i
..............................................
Di
Tempat
Dengan hormat, dalam upaya menyelesaikan pendidikan di Program Studi
Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara, saya harus melakukan
penelitian untuk menyusun Geladikarya. Agar penelitian dapat diselesaikan, saya
memerlukan data dan pendapat dari Bapak/Ibu/Sdr/i.
Untuk itu saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi kuesioner
yang terlampir. Kami sangat mengharapkan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi semua
pertanyaan yang ada dengan benar dan baik. Jawaban terhadap kuesioner ini
semata digunakan untuk penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu mengisi kuesioner ini,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Corry Magdalena Simarmata
Universitas Sumatera Utara
v
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
2. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara lima alternatif jawaban
dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yag sudah disediakan.
3. Apabila ada kekeliruan dalam memilih alternatif jawaban berikan tanda sama
dengan (=) pada jawaban yang telah dibuat tadi kemudian beri tanda silang
pada jawaban yang baru.
4. Jawablah semua pertanyaan yang ada tanpa ada yang terlewati.
5. Kami menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang diberikan.
6. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
B. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Universitas Sumatera Utara
vi
C. Kuesioner
1. Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
1 Pimpinan selalu mendorong bawahan
untuk menitikberatkan perhatian pada
tujuan yang akan dicapai.
2 Pimpinan menekankan pentingnya
komitmen pada kepercayaan yang
dipegang.
3 Pimpinan bertindak konsisten dengan
nilai-nilai yang diyakini.
4 Pimpinan selalu menetapkan standar
kerja yang tinggi
5 Pimpinan memberikan gambaran
peluang-peluang baru yang menarik.
6 Pimpinan tidak pernah lelah untuk
terus mendorong bawahannya dalam
mencapai tujuan.
7 Pimpinan mendorong bawahan untuk
berani menyampaikan ide-ide dan
opini di perusahaan ini.
8 Pimpinan mengarahkan bawahan
untuk melihat permasalahan dari segi
yang berbeda.
9 Pimpinan menyarankan cara baru bagi
karyawan untuk melaksanakan
pekerjaan.
10 Pimpinan selalu mengajarkan bawahan
untuk jeli melihat kemampuan orang
lain
11 Pimpinan membantu mengembangkan
potensi dan keunggulan yang dimiliki
bawahan.
12 Pimpinan memfokuskan karyawan
untuk mengembangkan kelebihan
pribadi.
2. Variabel Kepemimpinan Transaksional (X2)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
1 Pimpinan memberikan imbalan jika
saya mampu melaksanakan pekerjaan
yang diperintahkan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
vii
2 Pimpinan memberikan pedoman kerja
kepada saya untuk melakukan
pekerjaan.
3 Pimpinan mempromosikan saya, setiap
saya bekerja dengan keras.
4 Pimpinan mengawasi secara langsung
kinerja saya agar sesuai denganstandar
dan prosedur kerja yang telah
ditetapkan.
5 Pimpinan melakukan tindakan
perbaikan atas kesalahan yang saya
lakukan.
6 Pimpinan membimbing saya sebelum
terjadi penyimpangan dari aturan
standar.
7 Pimpinan memberikan peringatan dan
saksi apabila terjadi kesalahan dalam
proses kerja yang saya lakukan.
8 Pimpinan selalu memantau kesalahan
yang saya lakukan dalam bekerja.
9 Pemimpin melakukan kritik dan
koreksi kepada saya setelah target
yang disepakati tidak tercapai.
3. Variabel Motivasi (Y1)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
1 Saya terdorong untuk mendapat
kepercayaan dari pimpinan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2 Saya terdorong karena pimpinan
mampu menghargai hasil kerja
bawahan dan pimpinan memberi
penghargaan terhadap bawahan yang
berprestasi.
3 Saya terdorong karena pimpinan
menunjukkan perilaku kepemimpinan
nyata dan sangat menghargai
pegawainya.
4 Saya terdorong karena memandang
gaji yang diterima sebanding dengan
kerja.
5 Saya terdorong karena gaji yang
diterima sesuai dengan perubahan
harga kebutuhan pokok sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
viii
6 Saya terdorong karena memandang
gaji yang diterima dapat memacu
kinerja.
7 Saya terdorong melihat pimpinan
berupaya mencari tahu keinginan dan
harapan bawahannya
8 Saya terdorong melihat pimpinan
mampu mengkomunikasikan harapan
atau keinginannya terhadap
bawahannya
9 Saya terdorong karena pimpinan
mampu memberikan masukan dalam
setiap permasalahan yang dihadapi
bawahan
10 Saya terdorong karena merasa bahwa
aturan atau prosedur yang diterapkan
oleh pimpinan tidak mengekang
11 Saya terdorong karena merasa bahwa
pimpinan mampu menyelesaikan
permasalahan organisasi
12 Saya terdorong karena pimpinan
memiliki pengalaman penanganan
organisasi yang baik dan memiliki
pengetahuan secara baik
13 Saya terdorong karena memandang
pimpinan memahami prosedur dan tata
laksana pekerjaan
14 Saya terdorong karena merasa
pimpinan sering memberi pengarahan
sesuai peraturan dan prosedur kerja
15 Saya terdorong karena merasa
pimpinan bersifat adil dalam
memberikan penilaian terhadap hasil
kerja
4. Variabel Kinerja Karyawan (Y2)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
KS
(3)
S
(4)
SS
(5)
1 Saya memiliki kemampuan yang baik
dalam menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh pimpinan.
2 Saya selalu mengerjakan tugas yang
diberikan pimpinan dengan
memperhatikan kualitas.
Universitas Sumatera Utara
ix
3 Pimpinan memiliki standard kualitas
bekerja membuat saya semakin
produktif.
4 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya
bekerja dibawah waktu yang
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
5 Pimpinan memberikan target jumlah
dalam bekerja, saya selalu
menyelesaikannya.
6 Sistem kerja pimpinan selalu
memperhatikan kuantitas dari kualitas
kerja yang saya lakukan.
7 Sebelum melakukan setiap pekerjaan
dari pimpinan, saya selalu membuat
perencanaan yang baik.
8 Saya selalu bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan menunjukan
kinerja yang baik.
9 Pekerjaan yang diberikan oleh
pimpinan menuntut saya untuk
melakukan kinerja yang baik.
Universitas Sumatera Utara
x
LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PENDAHULUAN BY SPSS 17
a. Variabel Kepemimpinan Transformasional (𝑿𝟏)
Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 42.1333 42.395 .945 .960
p2 42.1667 42.489 .911 .961
p3 42.1667 43.316 .814 .963
p4 42.0667 45.651 .553 .970
p5 42.2667 44.754 .723 .966
p6 42.1667 42.420 .919 .960
p7 42.0000 44.414 .684 .967
p8 42.2000 42.717 .865 .962
p9 42.2000 44.234 .823 .963
p10 42.0667 43.720 .837 .963
p11 42.1000 42.438 .894 .961
p12 42.1000 42.162 .926 .960
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.966 12
Universitas Sumatera Utara
xi
b. Variabel Kepemimpinan Transaksional (𝑿𝟐)
Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 29.3333 13.471 .927 .934
p2 29.3333 14.023 .755 .942
p3 29.4667 13.637 .820 .939
p4 29.2000 12.579 .837 .938
p5 29.4000 13.628 .840 .938
p6 29.2000 13.545 .769 .941
p7 29.3333 14.299 .672 .946
p8 29.4000 12.800 .703 .949
p9 29.3333 13.471 .927 .934
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.946 9
Universitas Sumatera Utara
xii
c. Variabel Motivasi (𝒀𝟏)
Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 57.5667 56.875 .930 .946
p2 57.7333 59.099 .685 .952
p3 57.6667 57.678 .779 .950
p4 57.8333 59.454 .674 .952
p5 57.7000 59.390 .634 .953
p6 57.8000 58.579 .679 .952
p7 57.5667 60.185 .646 .952
p8 57.6333 57.413 .845 .948
p9 57.6333 59.344 .605 .954
p10 57.6333 58.930 .693 .951
p11 57.7000 59.459 .682 .952
p12 57.6667 57.057 .840 .948
p13 57.7000 57.666 .871 .948
p14 57.6667 59.402 .665 .952
p15 57.7000 55.941 .911 .946
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.954 15
Universitas Sumatera Utara
xiii
d. Variabel Kinerja Karyawan (𝒀𝟐)
Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 31.6333 17.689 .736 .892
p2 31.5000 17.293 .802 .887
p3 31.6333 18.309 .681 .896
p4 31.5000 18.672 .603 .902
p5 31.6333 17.826 .710 .894
p6 31.5000 18.121 .648 .899
p7 31.7667 19.702 .451 .911
p8 31.6000 17.007 .769 .890
p9 31.5000 17.983 .736 .893
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 9
Universitas Sumatera Utara
xiv
LAMPIRAN DATA RESPONDEN
A. Data Responden Variabel Kepemimpinan Transformasional No. Responden K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 Ktotal
1 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
6 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
7 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
8 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
9 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
10 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
11 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
12 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
13 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
14 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
15 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
16 3 3 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 49
17 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
18 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 42
19 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 46
20 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 39
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
22 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 52
23 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 50
24 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
25 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
26 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
27 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
28 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
29 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
30 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
31 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
32 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
33 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
34 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
35 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
36 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
37 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
Universitas Sumatera Utara
xv
38 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
39 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
40 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
41 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
42 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
43 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
44 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
45 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
46 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 53
47 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
48 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 42
49 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 46
50 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 39
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
52 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 52
53 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 50
54 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
55 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
56 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
57 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
58 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
59 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
60 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
61 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
62 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
63 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
64 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
65 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
66 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
67 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
68 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
69 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
70 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
71 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
72 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
73 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
74 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
75 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
76 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 53
77 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
78 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 42
Universitas Sumatera Utara
xvi
79 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 46
80 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 39
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
82 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 52
83 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 50
84 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
85 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
86 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
87 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
88 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
89 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
90 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
91 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
92 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
93 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
94 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
95 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
96 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 49
97 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 42
98 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 50
99 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 49
100 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
101 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
102 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
103 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
104 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
105 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
106 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 53
107 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
108 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 42
109 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 46
110 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 39
111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
112 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 52
113 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 50
114 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
115 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 47
116 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44
117 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
118 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44
119 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
Universitas Sumatera Utara
xvii
120 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 52
121 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 40
122 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 42
123 3 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 46
B. Data Responden Variabel Kepemimpinan Transaksional
No. Responden K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 Ktotal
1 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31
3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 41
6 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
7 4 4 4 4 5 4 3 4 3 35
8 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
9 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
11 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
12 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
13 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
14 4 4 5 3 4 4 4 4 4 36
15 3 3 3 3 3 4 4 3 4 30
16 3 3 3 4 3 3 3 4 4 30
17 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
18 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
19 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
20 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
21 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
22 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
23 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
24 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
25 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
26 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32
27 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
28 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
29 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
30 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
31 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
32 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31
33 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32
34 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
Universitas Sumatera Utara
xviii
35 4 3 5 5 5 5 5 4 5 41
36 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
37 4 4 4 4 5 4 3 4 3 35
38 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
39 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
40 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
41 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
42 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
43 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
44 4 4 5 3 4 4 4 4 4 36
45 3 3 3 3 3 4 4 3 4 30
46 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
47 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
48 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
49 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
50 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
51 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
52 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
53 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
54 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
55 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
56 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32
57 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
58 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
59 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
60 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
61 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
62 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31
63 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32
64 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
65 4 3 5 5 5 5 5 4 5 41
66 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
67 4 4 4 4 5 4 3 4 3 35
68 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
69 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
70 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
71 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
72 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
73 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
74 4 4 5 3 4 4 4 4 4 36
75 5 5 5 4 3 4 4 3 4 37
Universitas Sumatera Utara
xix
76 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
77 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
78 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
79 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
80 5 4 5 5 4 5 5 4 4 41
81 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
82 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
83 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
84 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
85 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
86 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32
87 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
88 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
89 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
90 3 3 4 3 5 3 5 3 4 33
91 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
92 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31
93 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40
94 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
95 4 3 5 5 5 5 5 4 5 41
96 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
97 4 4 4 4 5 4 3 4 3 35
98 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
99 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
100 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
101 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
102 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
103 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
104 4 4 5 3 4 4 4 4 4 36
105 5 5 5 5 5 4 4 3 4 40
106 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
107 4 4 4 4 3 4 5 5 5 38
108 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36
109 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33
110 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
111 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
112 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
113 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
114 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
115 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
116 4 4 3 4 4 3 3 4 3 32
Universitas Sumatera Utara
xx
117 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
118 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
119 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39
120 5 5 4 5 5 3 5 3 4 39
121 4 5 4 4 5 4 4 4 4 38
122 3 3 4 4 5 4 4 5 4 36
123 5 5 4 5 5 5 5 3 4 41
C. Data Responden Variabel Motivasi No.
Responden K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12
K13 K14 K15
Ktotal
1 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 59
2 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 60
3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 57
4 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 4 61
5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 62
6 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 52
7 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 60
8 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 62
9 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 61
10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 55
11 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 51
12 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 55
13 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 57
14 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 66
15 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 5 66
16 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 60
17 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 53
18 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 56
19 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 50
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
21 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 4 65
22 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 64
23 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 54
24 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 58
25 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 56
26 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 49
27 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 56
28 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 58
29 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 65
30 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 3 64
31 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 59
Universitas Sumatera Utara
xxi
32 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 60
33 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 57
34 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 4 61
35 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 62
36 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 52
37 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 60
38 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 62
39 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 61
40 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 55
41 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 51
42 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 55
43 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 57
44 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 66
45 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 5 66
46 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 51
47 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 53
48 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 56
49 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 50
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
51 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 4 65
52 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 64
53 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 54
54 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 58
55 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 56
56 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 49
57 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 56
58 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 58
59 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 65
60 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 3 64
61 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 59
62 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 60
63 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 57
64 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 4 61
65 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 62
66 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 52
67 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 60
68 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 62
69 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 61
70 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 55
71 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 51
72 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 55
Universitas Sumatera Utara
xxii
73 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 57
74 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 66
75 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 5 66
76 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 51
77 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 53
78 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 56
79 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 50
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
81 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 4 65
82 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 64
83 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 54
84 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 58
85 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 56
86 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 49
87 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 56
88 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 58
89 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 65
90 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 3 64
91 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 59
92 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 60
93 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 57
94 4 4 3 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 4 61
95 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 62
96 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 52
97 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 60
98 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 62
99 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 61
100 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 55
101 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 51
102 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 55
103 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 57
104 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 66
105 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 5 66
106 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 51
107 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 53
108 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 56
109 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 50
110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
111 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 4 65
112 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 64
113 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 54
Universitas Sumatera Utara
xxiii
114 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 58
115 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 56
116 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 49
117 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 56
118 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 58
119 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 65
120 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 3 64
121 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 53
122 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 56
123 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 50
D. Data Responden Variabel Kinerja Karyawan
No. Responden K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 Ktotal
1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 43
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 40
4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35
5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 40
6 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
7 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
8 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
9 4 4 5 5 4 5 5 3 4 39
10 4 3 3 4 3 3 4 3 3 30
11 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
12 4 4 5 4 3 5 4 3 4 36
13 4 4 3 4 3 3 3 4 5 33
14 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
15 5 4 3 4 5 4 5 5 5 40
16 4 3 4 5 4 4 4 4 5 37
17 3 3 4 4 3 4 4 3 3 31
18 4 3 4 4 4 3 5 4 4 35
19 3 3 4 4 3 4 4 3 4 32
20 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
21 5 5 3 4 4 3 4 4 4 36
22 5 4 4 3 4 4 3 4 3 34
23 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
24 4 3 4 4 4 4 5 4 5 37
25 4 4 4 4 4 4 3 4 5 36
26 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36
27 5 4 4 4 3 4 4 3 5 36
28 5 4 3 4 3 3 4 3 4 33
Universitas Sumatera Utara
xxiv
29 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
30 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
31 5 5 5 5 4 5 5 5 4 43
32 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
33 5 4 4 4 4 5 5 4 5 40
34 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35
35 5 4 3 4 5 5 4 5 5 40
36 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
37 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
38 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
39 4 4 5 5 4 5 5 3 4 39
40 4 3 3 4 3 3 4 3 3 30
41 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
42 4 4 5 4 3 5 4 3 4 36
43 4 4 3 4 3 3 3 4 5 33
44 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
45 5 4 3 4 5 4 5 5 5 40
46 4 3 4 5 4 4 4 4 5 37
47 3 3 4 4 3 4 4 3 3 31
48 4 3 4 4 4 3 5 4 4 35
49 3 3 4 4 3 4 4 3 4 32
50 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
51 5 5 3 4 4 3 4 4 4 36
52 5 4 4 3 4 4 3 4 3 34
53 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
54 4 3 4 4 4 4 5 4 5 37
55 4 4 4 4 4 4 3 4 5 36
56 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36
57 5 4 4 4 3 4 4 3 5 36
58 5 4 3 4 3 3 4 3 4 33
59 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
60 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
61 5 5 5 5 4 5 5 5 4 43
62 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
63 5 4 4 4 4 5 5 4 5 40
64 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35
65 5 4 3 4 5 5 4 5 5 40
66 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
67 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
68 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
69 4 4 5 5 4 5 5 3 4 39
Universitas Sumatera Utara
xxv
70 4 3 3 4 3 3 4 3 3 30
71 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
72 4 4 5 4 3 5 4 3 4 36
73 4 4 3 4 3 3 3 4 5 33
74 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
75 5 4 3 4 5 4 5 5 5 40
76 4 3 4 5 4 4 4 4 5 37
77 3 3 4 4 3 4 4 3 3 31
78 4 3 4 4 4 3 5 4 4 35
79 3 3 4 4 3 4 4 3 4 32
80 4 4 5 4 5 5 4 5 4 40
81 5 5 3 4 4 3 4 4 4 36
82 5 4 4 3 4 4 3 4 3 34
83 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
84 4 3 4 4 4 4 5 4 5 37
85 4 4 4 4 4 4 3 4 5 36
86 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36
87 5 4 4 4 3 4 4 3 5 36
88 5 4 3 4 3 3 4 3 4 33
89 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
90 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
91 5 5 5 5 4 5 5 5 4 43
92 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
93 5 4 4 4 4 5 5 4 5 40
94 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35
95 5 4 3 4 5 5 4 5 5 40
96 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
97 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
98 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
99 4 4 5 5 4 5 5 3 4 39
100 4 3 3 4 3 3 4 3 3 30
101 4 3 4 4 3 4 4 3 4 33
102 4 4 5 4 3 5 4 3 4 36
103 4 4 3 4 3 3 3 4 5 33
104 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
105 5 4 3 4 5 4 5 5 5 40
106 4 3 4 5 4 4 4 4 5 37
107 3 3 4 4 3 4 4 3 3 31
108 4 3 4 4 4 3 5 4 4 35
109 3 3 4 4 3 4 4 3 4 32
110 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32
Universitas Sumatera Utara
xxvi
111 5 5 3 4 4 3 4 4 4 36
112 5 4 4 3 4 4 3 4 3 34
113 4 3 4 5 4 4 5 4 4 37
114 4 3 4 4 4 4 5 4 5 37
115 4 4 4 4 4 4 3 4 5 36
116 4 4 4 4 4 3 5 4 4 36
117 5 4 4 4 3 4 4 3 5 36
118 5 4 3 4 3 3 4 3 4 33
119 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
120 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
121 5 3 3 3 3 3 4 3 4 31
122 4 5 3 4 4 3 4 4 4 35
123 4 4 4 5 4 4 5 5 4 39
Universitas Sumatera Utara
xxvii
Lampiran Pengujian
Metode Bayesian Pada Program AMOS 22
1. Gambar Hasil Kerangka Pengujian
2. Data Hasil Pengujian
Universitas Sumatera Utara