pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi...
TRANSCRIPT
PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN
TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
DALAM MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
STUDI KASUS KAWASAN INDUSTRI DI JAKARTA UTARA
NIRA KURNIYANTI
1110092000059
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1436 H
PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN
TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
DALAM MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
STUDI KASUS KAWASAN INDUSTRI DI JAKARTA UTARA
Oleh
Nira Kurniyanti
1110092000059
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1436 H
ii
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR - BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA PUN.
Jakarta, Januari 2015
Nira Kurniyanti
1110092000059
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nira Kurniyanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 20 April 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 164 cm, 57 kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Iodida No 11. RT 010/ RW 008,
Perumahan Ciputat Baru, Tangerang Selatan
(15413)
No. Telp : 085717804710
Email : [email protected]
1998 – 2002 : SDN Singosari II Gresik, Jawa Timur
2002 – 2004 : SDN Kampung Sawah II, Ciputat
2003 – 2006 : SMPN 178 Jakarta
2006 – 2010 : SMAN 34 Jakarta
2010 – 2014 : S-1 Agribisnis, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
2012 – 2013 : Surveyor Kegiatan Pendataan Sektor Peternakan di Wilayah
Tangerang Selatan
2013 – 2014 : Praktik Kerja Lapangan pada Divisi Stock Preparation Mill A di
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Serang Mill
IDENTITAS DIRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN PELATIHAN
v
RINGKASAN
Nira Kurniyanti, Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen Terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsmsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasasan
Industri di Jakarta Utara. Dibawah bimbingan SITI ROCHAENI dan LILIS
IMAMAH ICHDAYATI.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer hidup bagi manusia, yang
terdiri dari menu konsumsi empat sehat lima sempurna. Konsumsi bahan pangan
masyarakat sehari – hari hendaknya memperhatikan kecukupan gizi baik kalori,
protein maupun vitamin. Kebutuhan konsumsi biasanya diperoleh dari makanan
pokok yang banyak mengandung karbohidrat, seperti nasi dan umbi – umbian.
Sementara kebutuhan protein diperoleh dari bahan pangan yang berasal dari
tumbuhan serta bahan pangan yang berasal dari hewan. Sedangkan vitamin dapat
diperoleh dari konsumsi buah – buahan segar.
Buah merupakan sumber vitamin yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh. Seiring berjalannya waktu, perdagangan bebas menyebabkan
serbuan buah impor di pasaran, dengan kualitas fisik dan rasa serta harga yang
dianggap lebih terjangkau beberapa konsumen beralih memilih konsumsi buah
non lokal. Pergeseran perilaku ini mengindikasikan pergeseran persepsi dan
preferensi seseorang terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.
Penelitian ini dilakukan di kawasan industri di Jakarta Utara dengan
pertimbangan Jakarta Utara sebagai sentra kegiatan industri dengan nilai
produktivitas tertinggi di DKI Jakarta, serta potensi dari wilayah yang strategis
yang berbatasan dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi pusat kegiatan
ekspor impor khususnya komoditas buah – buahan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik responden
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan studi kasus
kawasan industri di Jakarta Utara (2) menganalisis pengaruh kesadaran konsumen
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan studi kasus
kawasan industri di Jakarta Utara (3) menganalisis pengaruh persepsi konsumen
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan studi kasus
kawasan industri di Jakarta Utara (4) menganalisis pengaruh preferensi konsumen
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan studi kasus
kawasan industri di Jakarta Utara serta (5) menganalisis apakah terdapat pengaruh
kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal dengan studi kasus kawasan industri di Jakarta Utara.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebesar 58% perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara dapat
dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu kesadaran,
persepsi dan preferensi. Sedangkan sisanya sebanyak 42% dapat dijelaskan oleh
variabel lain di luar model ini. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa
ketiga variabel bebas yang diamati dengan tingkat kepercayaan 95% berpengaruh
nyata secara bersama – sama terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada
vi
kawasan industri di Jakarta Utara. Adapun hasil uji t menunjukkan bahwa
kesadaran konsumen berpengaruh positif nyata dengan indikator dominan kondisi
fisik konsumen setelah mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 422, persepsi
konsumen berpengaruh positif tidak nyata dengan indikator dominan yaitu waktu
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 399, serta preferensi
konsumen berpengaruh positif nyata dengan indikator dominan yaitu atribut
produk dimana konsumen mendapatkan kemudahan dalam memperoleh buah
lokal di pasaran dengan total skor 431terhadap perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
Kata kunci : Kesadaran, Persepsi, Preferensi Konsumen, Perilaku Konsumen
dalam Mengkonsumsi Buah Lokal, Kawasan Industri di Jakarta
Utara
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan nikmat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
skripsi yang berjudul “Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen
terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus
Kawasan Industri di Jakarta Utara”. Shalawat serta Salam tak lupa penulis
sampaikan pada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat,
dan umatnya yang senantiasa tawakal dan istiqomah di jalan Allah SWT.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang turut
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, terutama kepada :
1. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, memberikan saran dan koreksi serta memberikan
arahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
2. Dr. Lilis Imamah Ichdayati selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk membimbing, memberikan
saran dan koreksi serta memberikan arahan sampai terselesaikannya skripsi
ini.
3. Dr. Akhmad Riyadi Wastra selaku Dosen Penguji I dalam sidang munaqosyah
yang telah bersedia memberikan kritik, masukan dan perbaikan skripsi ini.
4. Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Dosen Penguji II dalam sidang
munaqosyah yang memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan
penulisan skripsi ini.
5. Dr. Agus Salim, M,Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengesahkan karya tulis
ini sebagai skripsi untuk perolehan gelar Sarjana Pertanian.
viii
6. Seluruh dosen pengajar yang diwakili Drs. Acep Muhib, M.Si selaku Ketua
Program Studi Agribisnis dan Rizki Adi Puspita Sari, SP, MMA selaku
Sekretaris Program Studi Agribisnis yang banyak memberikan saran dan
masukan.
7. Seluruh jajaran staff Fakultas Sains dan Teknologi yang telah membantu
penulis. Semoga Allah SWT membalas kebaikannya.
8. (Almh) Mama dan Papa yang memberikan dukungan, doa, kasih sayang,
perhatian dan kesabaran untuk memberikan semangat keberhasilan pada
penulis. Semoga penulis bisa menjadi kebanggan untuk keluarga. Aamiin..
9. Kakak tersayang, Ery yang memberikan saran, bantuan dan keceriaan pada
penulis selama proses penyelesaian skripsi.
10. Keluarga besar, Ibu, Dana, Tata, Emma, Tante Narti, Om Agut, Om Dut yang
selalu menyemangati keberhasilan penulis.
11. Teman seperjuangan, Ridwan, Bagus, Nailul, Ubay yang selalu bekerja sama,
menyemangati, dan berjalan bersama untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
12. Agbribisnis 2010, Icha, Tinda, Bulan, Lia, Deni, Aulia, Imas, Cindy dan
teman – teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang
memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran yang berkesan selama ini.
13. Senior Agribisnis, Bang Ano, Bang Atem, Bang Soleh, Bang Buluk, Bang
Fachrul yang membantu dan menyemangati demi terselesaikannya skripsi ini.
14. Berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, Bang
Ai, Panji, keluarga besar PB. Tangkas Barumun yang memberikan masukan
pada penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga Allah SWT memberi keberkahan kepada kita semua.
Amiin Ya Rabbal Allamin.
Wassalamuallaikum Wr. Wb
Jakarta, Januari 2015
Nira Kurniyanti
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Konsumen .................................................................................. 10
2.1.1 Model Perilaku Konsumen .............................................................. 11
2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .............. 13
2.2 Kesadaran ................................................................................................ 18
2.2.1 Indikator Kesadaran ....................................................................... 19
2.2.1.1 Pengetahuan ........................................................................ 20
2.2.1.2 Sikap ................................................................................... 22
2.2.1.3 Tindakan ............................................................................. 23
2.2.2 Cara Mengembangkan Kesadaran ................................................... 24
2.3 Persepsi ................................................................................................... 25
2.4 Preferensi................................................................................................. 30
2.5 Konsumsi................................................................................................. 32
2.6 Buah Lokal .............................................................................................. 33
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 35
2.8 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 40
x
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 42
3.2 Sumber Data........................................................................................... 42
3.3 Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 43
3.4 Metode Pengambilan Data ...................................................................... 46
3.4.1 Interview atau Wawancara ............................................................. 47
3.4.2 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 48
3.4.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 48
3.5 Definisi Operasional Variabel................................................................. 50
3.6 Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 54
3.6.1 Uji Validitas Data .......................................................................... 55
3.6.2 Uji Reliabilitas Data ...................................................................... 56
3.7 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 57
3.7.1 Uji Multikolinearitas .................................................................... 57
3.7.2 Uji Normalitas .............................................................................. 58
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 58
3.8 Metode Analisis Data ............................................................................. 59
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis ...................................................................................... 63
4.2 Demografi .............................................................................................. 63
4.3 Perindustrian dan Tenaga Kerja .............................................................. 66
4.4 Ekonomi ................................................................................................. 68
4.5 Sosial Budaya ......................................................................................... 70
4.6 Politik dan Pemerintahan ........................................................................ 72
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden......................................................................... 74
5.1.1 Jenis Kelamin ............................................................................... 74
5.1.2 Usia.............................................................................................. 75
5.1.3 Status Pernikahan ......................................................................... 76
5.1.4 Tingkat Pendidikan ...................................................................... 77
5.1.5 Status Pekerjaan ........................................................................... 78
5.1.6 Pendapatan ................................................................................... 78
5.1.7 Pengeluaran untuk Buah Lokal ..................................................... 79
5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ................................................. 82
xi
5.2.1 Uji Validitas Data .......................................................................... 82
5.2.2 Uji Reliabilitas Data ...................................................................... 82
5.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 83
5.3.1 Uji Normalitas ............................................................................... 83
5.3.2 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 83
5.3.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 84
5.4 Model Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal di
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ....................................... 84
5.4.1 Pengaruh Kesadaran Konsumen terhadap Perilaku Konsumen
dalam Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 .............................................................. 87
5.4.2 Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen
dalam Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 .............................................................. 91
5.4.3 Pengaruh Preferensi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen
dalam Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 .............................................................. 94
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 96
6.2 Saran ...................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99
LAMPIRAN ................................................................................................... 104
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1 Perkembangan Volume Impor Buah – buahan di Indonesia
Tahun 2007 – 2011 ................................................................ 2
2 Ketersediaan dan Kebutuhan Konsumsi Buah di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 1999 - 2003..................................................... 4
3 Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi di DKI
Jakarta Tahun 2009 .............................................................. 5
4 Produksi Buah – buahan di Indonesia Tahun 2006 – 2010 ..... 35
5 Jumlah Industri dan Tenaga Kerja Industri di Jakarta Utara
Tahun 2007 - 2011 ................................................................ 44
6 Jumlah Penduduk Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun
2013 ..................................................................................... 65
7 Jumlah Penduduk Migran Masuk di Jakarta Utara per
Kecamatan Tahun 2013 ....................................................... 65
8 Jumlah Industri Sedang atau Besar di Kotamadya Jakarta Utara
Tahun 2008 .......................................................................... 67
9 Jenis Industri Terbesar di Jakarta Utara Tahun 2008 ............. 68
10 Jenis Pekerjaan Penduduk di Jakarta Utara Tahun 2008 ........ 69
11 PDRB Menurut Harga Konstan Kota Jakarta Utara Tahun
2008 ..................................................................................... 69
12 Jenis dan Nilai Ekspor Komoditi Kotamadya Jakarta Utara
Tahun 2006 .......................................................................... 70
13 Pendidikan Penduduk Wilayah Jakarta Utara Tahun 2008
Berdasarkan Usia 10 Tahun ke Atas .................................... 71
14 Kecamatan dan Kelurahan di Kotamadya Jakarta Utara
Tahun 2008 .......................................................................... 73
xiii
15 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ............... 75
16 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Studi Kasus
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ......................... 76
17 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pernikahan Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ............... 77
18 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ............... 77
19 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ................ 78
20 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan (Gaji) Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ................ 79
21 Distribusi Responden Berdasarkan Pengeluaran Buah Lokal
Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ........ 80
22 Distribusi Responden Berdasarkan Pengeluaran Untuk Non
Buah Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun
2014 ............................................................................................ 81
23 Hasil Dugaan Pengaruh Kesadaran, Persepsi, dan Preferensi
Konsumen terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara ............................ 84
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1 Model Perilaku Konsumen ......................................................... 12
2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........... 13
3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesadaran ............................. 20
4 Proses Pembentukan Persepsi ........................................................ 27
5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi ................................ 28
6 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Preferensi ............................. 31
7 Rata – rata Pengeluaran per Kapita untuk Buah – buahan
di Indonesia Tahun 2011 ............................................................... 34
8 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 41
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1 Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................. 104
2 Lembar Kuesioner Penelitian .................................................... 111
3 Karakteristik Responden pada Penelitian Pengaruh
Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ................ 117
4 Tabulasi Data Variabel Kesadaran Konsumen (X1) pada
Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi
Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 ........................................................... 122
5 Tabulasi Data Variabel Persepsi Konsumen (X2) pada
Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi
Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 ............................................................ 127
6 Tabulasi Data Variabel Preferensi Konsumen (X3) pada
Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi
Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 .......................................................... 130
7 Tabulasi Data Variabel Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) pada Penelitian Pengaruh
Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi
Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ................ 133
8 Hasil Uji Validitas pada Penelitian Pengaruh Kesadaran,
Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap Perilaku
Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ............................ 138
xvi
9 Hasil Uji Reliabilitas pada Penelitian Pengaruh Kesadaran,
Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap Perilaku
Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014 ............................ 145
10 Hasil SPSS Perhitungan Regresi Linear Berganda pada
Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi
Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di
Jakarta Utara Tahun 2014 ............................................................ 147
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman
jenis buah, sehingga dengan pengelolaan sektor agribisnis yang tepat dapat
menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil buah - buahan tropis terbesar di
dunia. Buah merupakan sumber vitamin A, C, serat dan mineral yang berguna
sebagai zat pengatur tubuh serta untuk mengurangi peningkatan kadar gula darah,
sehingga ketersediaan buah – buahan yang memadai di pasaran memegang
peranan penting dalam penyediaan vitamin dan nutrisi untuk masyarakat.
Buah menjadi komoditas yang prospektif untuk dikembangkan karena
memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan permintaan pasar yang tumbuh pesat
baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Seiring berjalannya waktu dalam
menghadapi era globalisasi, keikutsertaan Indonesia dalam lembaga – lembaga
internasional seperti World Trade Organization (WTO), Asean Free Trade Area
(AFTA), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), dan Asean China Free
Trade Agreement (ACFTA) semakin mendorong pemerintah untuk lebih terbuka
atas masuknya produk impor di wilayah Indonesia.
Pemberlakuan AFTA yang merupakan bentuk kesepakatan negara –
negara Association of South East Asia Nations (ASEAN) untuk membentuk suatu
kawasan perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2004 yang secara serempak
dilakukan pada tahun 2010, menyebabkan jumlah dan ragam buah yang ber
2
edar di Indonesia semakin beragam. Perjanjian perdagangan bebas
ACFTA pada tahun 2002 menghasilkan kesepakatan mengenai penurunan tarif
masuk berbagai komoditi, sehingga berdampak pada penurunan hambatan tarif
masuk semua komoditi hortikultura yang harus diturunkan menjadi nol hingga
lima persen (Kementerian Perindustrian, 2012:2).
Pasar buah – buahan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin dibanjiri
buah impor, karena dampak dari penurunan tarif masuk impor produk tersebut.
Perkembangan volume impor buah di Indonesia dapat dilihat secara terperinci
pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Perkembangan Volume Impor Buah di Indonesia Tahun 2007 - 2011
Buah Volume Impor (Ton) Rata – rata
Pertumbuhan
(%) 2007 2008 2009 2010 2011
Jeruk 119.740 143.770 216.785 203.916 231.542 13,5%
Apel 146.655 141.239 155.277 199.484 214.245 8,5%
Pisang 25 56 328 2.779 1.631 38,75%
Nanas 345 2.014 198 219 267 -2,5%
Pepaya 57 163 300 580 299 16,25%
Melon 111 100 632 364 348 -4%
Sumber : Kementerian Pertanian (2012:2)
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa volume buah impor
yang masuk cukup fluktuatif, dengan rata – rata pertumbuhan tertinggi pada impor
buah pisang yang mencapai 38,75% dan impor buah melon dengan rata – rata
pertumbuhan terendah yaitu -4%. Hal ini mengindikasikan terjadinya pergeseran
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal, dimana persepsi akan
menggiring konsumen membangun kesadaran suatu produk. Kesadaran dan
persepsi akan membentuk sikap konsumen dalam memilih produk mana yang
3
akan dikonsumsinya, baik itu buah lokal maupun buah impor berdasarkan
preferensi konsumen tersebut.
Saat ini semakin banyak atribut buah yang menjadi preferensi konsumen
dalam mengkonsumsi buah, seperti jenis buah, stabilitas harga, higienitas,
komposisi nutrisi dan aspek lingkungan, sehingga dapat dikatakan bahwa
keterlibatan konsumen dalam memilih buah untuk konsumsi semakin
diperhitungkan. Keputusan mengkonsumsi buah lokal merupakan langkah awal
konsumen membentuk sikap positif dan evaluatif untuk mengkonsumsi buah
lokal secara terus – menerus.
Suatu negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia menjadikan
industri sebagai salah satu sektor yang mendapat prioritas untuk dikembangkan
menjadi motor bagi pembangunan ekonomi. Pembangunan sektor industri di
Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat terlihat
melalui bangunan pabrik sebagai tempat berlangsungnya proses produksi terus
berdiri di berbagai wilayah kepulauan di Indonesia.
Sektor industri sering disebut sebagai leading sector atau sektor
pemimpin, hal ini dikarenakan dengan adanya pembangunan industri, maka akan
memacu dan mengangkat pembangunan sektor - sektor lainnya seperti sektor
pertanian. Pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang sektor pertanian
untuk menyediakan dan memasarkan komoditas hortikultura baik bagi konsumsi
pangan individu tenaga kerja maupun bahan baku bagi industri pengolahan
(Kementerian Perindustrian, 2012:6).
4
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia dalam lingkup industri
memerlukan konsumsi pangan yang bergizi sesuai dengan asupan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh yang diperlukan dalam proses pertumbuhan untuk
menunjang kesehatan dan produktivitas dalam bekerja. Buah merupakan salah
satu konsumsi pangan yang termasuk dalam bagian menu penutup (dessert) yang
banyak mengandung vitamin, air dan mineral yang mempunyai banyak manfaat
untuk metabolisme tubuh.
Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk
terpadat, yang menjadi pusat pemerintahan negara yang terdiri dari lima
kotamadya. Layaknya kota besar, di provinsi DKI Jakarta ketersediaan buah –
buahan mudah ditemukan karena pada umumnya masyarakat di dalamnya
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya gizi bagi tubuh yang
didukung oleh kemampuan ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1999 – 2001
ketersediaan buah – buahan di DKI Jakarta mencapai 868.722 ton/ tahun dengan
kebutuhan konsumsi sebesar 109,48 kg/kapita/tahun (BPS DKI Jakarta, 2004:3).
Ketersediaan dan kebutuhan konsumsi buah – buahan di DKI Jakarta secara
terperinci dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 Ketersediaan dan Kebutuhan Konsumsi Buah di Provinsi DKI Jakarta
Tahun 1999 – 2003
No.
Tahun
Komoditi Buah – buahan
Ketersediaan
(Ton)
Kebutuhan Konsumsi
(Kg/kapita)
1. 1999 206.442 30,55
2. 2000 343.762 42,19
3. 2001 308.518 36,74
4. 2002 317.221 39,92
5. 2003 319.016 38,02 Sumber : BPS DKI Jakarta (2004:3)
5
Berdasarkan Tabel 2 di atas, pada tahun 2000 - 2001 ketersediaan buah –
buahan mengalami penurunan sebesar 35.224 ton karena peningkatan permintaan
buah – buahan yang tidak diimbangi oleh kemampuan produksi buah dalam negeri
terkait hasil produksi buah lokal yang fluktuatif dan musiman sehingga dilakukan
impor untuk mencukupi ketersediaan buah. Sejauh ini konsumsi buah lokal dan
buah impor telah lama berlangsung sehingga dapat diasumsikan terjadi pergeseran
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal.
Kotamadya Jakarta Utara yang memiliki luas wilayah 142,30 Km2
merupakan kota keempat terpadat penduduk pada tahun 2010 dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.645.649 jiwa dengan persentase sebesar 17,13%. Jakarta
Utara memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi karena merupakan pusat
perekonomian dari kegiatan industri dengan jumlah tenaga kerja terbanyak dan
nilai produksi terbesar mencapai Rp. 114.285.772.858.000, yang bersumber dari
686 perusahaan yang berasal dari kegiatan industri sektor swasta, kegiatan industri
dari BUMN, serta kegiatan industri kecil. Potensi ekonomi dari kegiatan industri
di Jakarta Utara secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi di DKI Jakarta
Tahun 2009
No. Kotamadya Jumlah
Perusahaan
Tenaga
Kerja
Nilai Produksi
Industri
Nilai
(%)
1. Jakarta Utara 686 156.789 114.285.772.858 49.6%
2. Jakarta Timur 320 95.374 97.176.056.863 42.23%
3. Jakarta Barat 537 51.581 15.024.895.037 6.53%
4. Jakarta Selatan 92 8.152 2.250.491.297 0.97%
5. Jakarta Pusat 64 5.594 1.348.077.371 0.66%
DKI Jakarta 1.699 317.450 230.085.293.426 100%
Sumber : Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Derah Provinsi DKI Jakarta (2009:18)
6
Potensi ekonomi DKI Jakarta sesungguhnya sangat kuat dimiliki oleh
kotamadya Jakarta Utara, karena terdapat pelabuhan besar Tanjung Priok yang
menjadi simpul utama aktivitas ekspor impor semua komoditas strategis bagi
negara, sehingga kawasan industri ini memiliki potensi yang cukup
menguntungkan untuk pemasaran sebuah produk khususnya buah lokal segar pada
konsumen dalam hal ini yaitu tenaga kerja industri. Oleh karena itu, penelitian ini
difokuskan untuk menganalisis bagaimana pengaruh kesadaran, persepsi, dan
preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada kawasan
industri di Jakarta Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, rumusan penelitian yang perlu dikaji
yaitu :
1. Bagaimana karakteristik responden terhadap perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara ?
2. Bagaimana pengaruh kesadaran konsumen terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di
Jakarta Utara ?
3. Bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta
Utara ?
7
4. Bagaimana pengaruh preferensi konsumen terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di
Jakarta Utara ?
5. Bagaimana pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada
kawasan industri di Jakarta Utara ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik responden terhadap perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
2. Menganalisis pengaruh kesadaran konsumen terhadap perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
3. Menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
4. Menganalisis pengaruh preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
5. Menganalisis pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada
kawasan industri di Jakarta Utara.
8
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
aplikasi dari perkuliahan yang telah diterima selama ini, yang bermanfaat
dalam penyelesaian tugas akhir peneliti untuk membantu mendapatkan
gelar Sarjana Pertanian dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
(Agribisnis).
2. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan kuantitas dan
kualitas penulisan karya ilmiah di tingkat perguruan tinggi serta menjadi
bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi
dan informasi bagi yang berminat melakukan penelitian di bidang sosial
ekonomi pertanian mengenai perilaku konsumen khususnya perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kawasan industri di Jakarta Utara yang
menjadi sentra aktivitas industri dengan jumlah tenaga kerja tertinggi yang
memiliki posisi strategis pelabuhan Tanjung Priok dalam kegiatan bongkar muat
9
untuk ekspor impor khususnya produk buah – buahan. Adapun kriteria responden
dalam penelitian ini adalah (1) tenaga kerja industri di kawasan industri Jakarta
Utara, (2) penggemar (senang mengkonsumsi buah), dan (3) membeli buah secara
rutin atau minimal satu bulan sekali. Buah – buahan yang dijadikan acuan dalam
penelitian ini adalah semua jenis buah lokal dengan pertimbangan buah – buahan
tersebut selalu tersedia setiap waktu dan mudah dijumpai di pasaran, baik pasar
tradisional maupun pasar modern.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Konsumen
Para pemasar akan selalu membutuhkan informasi yang handal untuk
megetahui seluk beluk mengenai konsumen yang menjadi target pasar. Secara
sederhana, istilah perilaku konsumen mengacu pada perilaku yang ditunjukkan
oleh para individu dalam membeli dan menggunakan barang atau jasa, dengan
pengertian perilaku adalah tindakan khusus yang ditujukan pada beberapa obyek
target yang selalu muncul dalam suatu konteks situasional atau lingkungan pada
waktu tertentu. Sedangkan konsumen adalah individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau
jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:7) bahwa perilaku konsumen adalah
proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Adapun menurut Ma’ruf (2005:50)
bahwa perilaku konsumen adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika
memutuskan membeli apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana
membelinya.
Suatu rumah tangga setiap bulannya akan membutuhkan berbagai macam
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan penghasilan
yang dimiliki jumlahnya terbatas. Dengan penghasilan yang terbatas tersebut,
11
rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang rasional akan memilih yang terbaik
produk yang akan dikonsumsinya (Suprayitno, 2008:53).
Lukman (2007:15) menyatakan bahwa pengertian konsumsi adalah segala
tindakan manusia dalam hal pemakaian barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup, baik kebutuhan langsung maupun tidak langsung yang bersifat
mengurangi utilitas atau daya guna barang tersebut.
Ritonga (2003:63) juga menyatakan bahwa dinamika konsumen dalam
pembelian sangat ditentukan oleh dinamika harga. Konsumen cenderung akan
membeli barang dalam jumlah yang banyak pada waktu harga sedang turun, dan
akan mengurangi pembelian bila harga naik.
2.1.1 Model Perilaku Konsumen
Menurut Assael dalam Sutisna (2003:6) komponen pusat dari model
perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan konsumen yang terdiri dari
proses merasakan, mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan
bagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta
memutuskan merek apa yang akan dibeli. Dalam proses pengambilan keputusan,
terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen diantaranya faktor
pertama adalah konsumen individual, faktor yang kedua adalah lingkungan yang
mempengaruhi konsumen dan faktor yang ketiga adalah stimulasi pemasaran atau
disebut juga strategi pemasaran. Adapun model perilaku konsumen secara
terperinci dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
12
Umpan Balik Bagi Konsumen
(Evaluasi Pasca Pembelian)
Umpan Balik Bagi Pemasar
Gambar 1. Model Perilaku Konsumen Sumber : Assael dalam Sutisna (2003:6)
Stimulasi pemasaran yang dilakukan merupakan hasil evaluasi strategi
pemasaran terdahulu yang dilakukan dengan cara melihat respon konsumen
dengan tujuan untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa depan. Sementara
itu konsumen individual akan mengevaluasi pembelian yang telah dilakukannya.
Jika pembelian yang dilakukan mampu memenuhi kebutuhan atau mampu
memuaskan apa yang diinginkannya, maka di masa mendatang akan terjadi
pembelian berulang – ulang. Bahkan lebih jauh dari itu, konsumen yang merasa
puas akan menyampaikan kepuasannya kepada orang lain, atau yang biasa disebut
sebagai pengaruh dari mulut ke mulut (word of mouth communication).
Konsumen
Individu
Lingkungan Pembuatan Keputusan
Konsumen
Tanggapan
Konsumen
Penerapan
Strategi
Pemasaran
13
2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (1995:232) dalam Amirulloh (2002:33-45) mengungkapkan bahwa
perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen secara terperinci
dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Sumber: Kotler (1995:232) dalam Amirulloh (2002:33-45)
Kebudayaan
Sub Budaya
Kelas Sosial
Budaya
Kelompok Referensi
Keluarga
Peran dan Status
Sosial
Usia
Pekerjaan
Keadaan Ekonomi
Gaya Hidup
Konsep Diri
Pribadi
Motivasi
Persepsi
Belajar
Keyakinan & Sikap
Psikologi
Perilaku
Konsumen
14
1. Faktor Kultural (Culture)
Faktor kultural mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam
terhadap pembentukan perilaku konsumen, sehingga pemasar harus memahami
beberapa aspek yang dapat mempengaruhi pembentukan faktor kultural
konsumen, diantaranya kebudayaan atau kultur, sub kultur dan kelas sosial
pembeli.
a. Kebudayaan (Culture)
Kultur atau kebudayaan adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan
dan perilaku seseorang. Kebudayaan terbentuk dari banyak unsur seperti
agama, sistem politik, adat – istiadat daerah, bahasa, karya seni, ilmu
pengetahuan, serta kebiasaan yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
b. Sub - Budaya (Sub Culture)
Tiap kultur mempunyai sub kultur yang lebih kecil, atau kelompok orang
dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup
yang sama. Sub budaya dapat dibedakan atas dasar kelompok - kelompok
yaitu diantaranya kelompok kebangsaan, keagamaan, suku dan geografis.
c. Kelas sosial (Social Class)
Kelas sosial didefinisikan sebagai strata (lapisan) yang relatif permanen dan
teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat
dan perilaku yang sama. Kategori kelas sosial biasanya tersusun secara
hierarki yang berkisar dari kelas sosial dengan status terendah hingga kelas
sosial dengan status tertinggi.
15
2. Faktor Sosial (Social)
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok
referensi, keluarga, peran dan status sosial konsumen. Faktor sosial ini dapat
mempengaruhi perilaku konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
a. Kelompok Referensi (Reference Group)
Kelompok referensi adalah kelompok – kelompok yang mempengaruhi
secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku dan sikap
seseorang.
b. Keluarga (Family)
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku seseorang dalam melakukan pembelian. Keterlibatan anggota
keluarga dalam proses produk berbeda – beda tergantung pada jenis
kebutuhan produk yang akan dibelinya.
c. Peran dan Status (Roles and Status)
Sepanjang perjalanan hidup seseorang yang terlibat dalam satu beberapa
kelompok, dimana dalam setiap peran terdiri dari aktivitas yang dilakukan
seseorang yang disesuaikan dengan orang – orang di sekelilingnya. Setiap
peran membawa suatu status yang mencerminkan penghargaan umum yang
diberikan oleh masyarakat, sehingga tidak hanya akan mempengaruhi
tingkah laku secara umum tetapi juga tingkah laku dalam kegiatan
pembelian.
16
3. Faktor Pribadi (Personal)
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian serta konsep diri yang dibangun oleh konsumen tersebut.
a. Usia dan Tahap Daur Hidup
Pola – pola pengeluaran konsumen sangat dipengaruhi oleh tingkat dari
siklus hidup keluarga yang dapat dikembangkan untuk membantu mengenal
kemungkinan – kemungkinan sikap, keinginan nilai – nilai yang berubah
pada seseorang sesuai tahapan yang dinilai dalam tahapan kehidupannya.
b. Pekerjaan
Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh pekerjaan yang sedang
digelutinya, dimana para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok –
kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata - rata terhadap produk
atau jasa tertentu.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan berpengaruh besar terhadap pilihan
produk dan tempat penjualan sebuah produk. Keadaan ekonomi seseorang
terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan kekayaan yang
dimiliki, kemampuan untuk meminjam serta sikapnya terhadap
pengendalian pengeluaran dengan menabung.
d. Gaya Hidup (Life Style)
Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan yang tercermin dari
kegiatan atau aktivitas, minat serta pendapatannya, sehingga gaya hidup
17
seseorang merangkum sesuatu yang lebih daripada kelas sosial ataupun
kepribadian orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri (Personality and Self Concept)
Setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan unik yang akan
mempengaruhi kegiatannya dalam pembelian produk maupun jasa tertentu.
4. Faktor Psikologi (Pshycology)
Psikologi seseorang akan dipengaruhi oleh empat faktor, yang terdiri dari
motivasi, persepsi, proses belajar, keyakinan dan sikap seseorang.
a. Motivasi
Motivasi merupakan suatu kebutuhan yang cukup kuat dan mendesak yang
mengarahkan seseorang untuk dapat mencari kepuasan suatu kebutuhan.
b. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses memilih, mengorganisasikan dan
menafsirkan masukan serta informasi oleh seseorang untuk menciptakan
sebuah gambaran yang bermakna bagi lingkungan seseorang.
c. Belajar
Belajar dapat diidentifikasikan sebagai perubahan perilaku yang timbul
sebagai akibat adanya pengalaman. Perubahan perilaku seseorang terjadi
melalui keadaan yang saling mempengaruhi antara dorongan (drive),
rangsangan (stimuli), petunjuk – petunjuk penting (cluse), tanggapan
(respon) serta faktor – faktor penguat (reinforcement).
18
d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan dan sikap merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut
seseorang untuk menguasai keyakinan yang berlandaskan pada
pengetahuan, opini serta kepercayaan terhadap sesuatu.
2.2 Kesadaran
Kesadaran dapat dikatakan sebagai tahap pertama dari proses adopsi
terhadap suatu produk atau ide baru. Kesadaran adalah suatu keadaan ketika
seseorang memahami apa yang dirasakannya (Suharso dan Retnoningsih,
2001:23). Kesadaran dalam bentuk lain adalah pemahaman atau pengetahuan
seseorang tentang dirinya dan keberadaan dirinya. Kesadaran merupakan unsur
dalam diri manusia yang berguna untuk memahami realitas dan menunjukkan
bagaimana cara bertindak atau menyikapi realitas tertentu (Halawa dalam
Santoso, 2010:11).
Rogers dalam Notoatmodjo (2007:144) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru, terjadi proses yang berurutan dalam diri
seseorang yakni :
1. Awareness, yakni ketika sesorang menyadari atau mengetahui suatu objek
(stimulus).
2. Interest, yakni ketika seseorang mulai tertarik terhadap stimulus.
3. Evaluation, yakni ketika seseorang menimbang – nimbang baik tidaknya
stimulus tersebut baginya.
4. Trial, yakni ketika seseorang mulai mencoba perilaku baru.
19
5. Adoption, yakni ketika subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Bila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
kesadaran, pengetahuan, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan
berlangsung langgeng (long lasting). Dan sebaliknya bila perilaku tidak didasari
oleh ketiga proses tersebut maka perilaku tersebut tidak akan berlangsung lama.
Kesadaran diharapkan dapat berujung pada proses adopsi konsumen
secara terus – menerus. Kesadaran yang dialami individu tidak datang begitu saja,
melainkan dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru,
pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang. Kesadaran
konsumen diukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen
mengenai keberadaan suatu produk (Peter dan Olson, 1999:53-54).
2.2.1 Indikator Kesadaran
Soekanto dalam Nurhidayat (2006:11-12) menyatakan faktor – faktor yang
dapat mempengaruhi kesadaran seseorang antara lain yaitu pengetahuan, sikap
dan tindakan. Indikator kesadaran ini merupakan suatu tahapan yang menunjuk
pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari yang terendah hingga tertinggi.
Indikator kesadaran secara terperinci dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
20
Gambar 3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Sumber: Soekanto dalam Nurhidayat (2006:11-12)
2.2.1.1 Pengetahuan
Effendi dan Makhfudli (2009:101) menyatakan bahwa pengetahuan
merupakan hasil yang yang didapat ketika seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Sunaryo (2004:25) pun menjelaskan bahwa
pengetahuan merupakan hasil yang didapat ketika seseorang melalui proses
sensoris khususnya yang terjadi pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
Sukmadinata (2007:41-46) mengemukakan bahwa pengetahuan yang
dimiliki seseorang dipengaruhi oleh faktor - faktor berikut ini :
Eksternal
Internal
Menerima
Merespon
Menghargai
Bertanggung
jawab
Persepsi
Respon
Mekanisme
Adopsi
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Kesadaran
21
a. Faktor Eksternal
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan memberikan pengaruh bagi seseorang dalam merespon
stimulus dari luar. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan merespon
lebih rasional terhadap stimulus atau informasi yang datang.
2. Media Masa
Media masa baik cetak maupun media elektronik merupakan
sumber informasi yang dapat diterima oleh seseorang, sehingga seseorang
yang lebih sering mendengar atau melihat media masa tersebut akan
memperoleh wacana informasi yang lebih beragam.
3. Kondisi Ekonomi
Keluarga dengan status ekonomi yang tinggi akan lebih mudah
mencukupi kebutuhan primer maupun sekunder dibandingkan dengan
keluarga status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan
sekunder dalam hal informasi atau pengetahuan.
4. Hubungan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupannya
saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang
berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi. Faktor
hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai
komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi.
5. Pengalaman
22
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari
lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Orang yang
berpengalaman lebih mudah menerima informasi dari lingkungan sekitar
sehingga lebih baik dalam mengambil suatu keputusan.
b. Faktor Internal
Faktor internal dalam hal ini meliputi keadaan jasmani dan rohani
seseorang. Jasmani yang dimaksud yaitu kondisi fisik seseorang,
sedangkan rohani yang dimaksud yaitu kondisi psikis, intelektual,
psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitif seseorang.
Pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor tersebut di atas
merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Pengaruh dari intelektual, afektif, kognitif dan pengalaman
manusia sebagai subjek akan mempengaruhi pengetahuannya terhadap
suatu objek yang terjadi melalui penginderaan.
2.2.1.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek, atau dengan kata lain sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap belum berarti tindakan seseorang, tetapi merupakan predisposisi
suatu tindakan.
Sikap yang dimiliki seseorang terdiri dari beberapa tingkatan sebagai
berikut :
23
1. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan ketika seseorang (subjek) bersedia memperhatikan
stimulus yang diberikan.
2. Merespon (Responding)
Merespon diartikan ketika seseorang memberikan jawaban ketika
ditanya, mengerjakan, menyelesaikan tugas yang diberikan, serta
menunjukkan bahwa orang tersebut menerima ide yang baru (stimulus).
3. Menghargai (Valuing)
Menghargai diartikan ketika seseorang mengajak orang lain
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
4. Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab diartikan ketika seseorang menerima segala risiko
yang telah dipilihnya.
2.2.1.3 Tindakan
Tindakan yaitu proses yang terjadi ketika seseorang mendapat stimulus,
kemudian melakukan penilaian terhadap apa yang telah diketahui untuk
dilaksanakan atau dipraktekkan secara nyata (Notoatmodjo, 2007:139). Tindakan
seseorang terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :
1. Persepsi
Yaitu mekanisme mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil.
24
2. Respon Terpimpin
Yaitu proses ketika seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan
pedoman atau urutan secara benar.
3. Mekanisme
Yaitu proses ketika seseorang bertindak tanpa menunggu ajakan atau
perintah dari orang lain.
4. Adopsi
Yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, yang berarti
tindakan tersebut telah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dari
tindakan tersebut.
2.2.2 Cara Mengembangkan Kesadaran
Sunny dan Hor (2008:46) menyatakan bahwa mengembangkan kesadaran
diri dapat dilakukan dengan cara menganalisis diri, yang dilakukan dengan cara
merefleksikan diri (pikiran dan perasaan), yang meliputi :
1. Perilaku
Yakni motivasi, pola berpikir, pola tindakan dan pola interaksi dalam relasi
dengan orang lain.
2. Kepribadian
Yakni kondisi karakter atau temperamen diri yang relatif stabil sebagai hasil
bentukan faktor sosial, budaya dan lingkungan sosial.
3. Sikap
Yakni cara respon seseorang terhadap stimulus objek luar tertentu
(menyenangkan atau tidak menyenangkan).
25
4. Persepsi
Yakni suatu proses ketika seseorang menyerap informasi dengan panca
indera kemudian memberikan pemaknaan atau penilaian.
2.3 Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia
dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi
mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) persepsi merupakan suatu proses yang
membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
rangsangan - rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan
lengkap tentang dunianya.
Sedangkan Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi
adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk
menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Setiap
individu mempunyai kecenderungan dalam melihat objek yang sama dengan cara
yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandang (Wardi, 2006:
118).
Sumarwan (2003:70) menyebutkan tahap pemaparan, perhatian dan
pemahaman sebagai persepsi, dimana persepsi ini bersama dengan memori akan
mempengaruhi pengolahan informasi. Persepsi setiap individu terhadap suatu
obyek akan berbeda – beda. Oleh karena itu persepsi memiliki sifat yang
26
subyektif yang sangat dipengaruhi oleh pikiran seseorang dan lingkungan yang
membentuknya.
Setiadi (2003:161-166) menjelaskan bahwa proses pembentukan persepsi
diantaranya sebagai berikut :
1. Seleksi Persepsi
Seleksi persepsi terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus
berdasarkan psychological (berbagai informasi yang ada di dalam memori) yang
dimiliki oleh konsumen. Stimulus akan diterima oleh indera penerima konsumen.
Sebelum seleksi persepsi terjadi, stimulus harus mendapatkan perhatian dari
konsumen terlebih dahulu.
Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan
memperoleh perhatian konsumen dikarenakan konsumen memiliki keterbatasan
sumber daya pemikiran untuk mengolah semua informasi yang diperolehnya.
Oleh karena itu konsumen melakukan seleksi terhadap setiap informasi dan
stimulus yang diterimanya.
2. Pengorganisasian Persepsi
Pengorganisasian persepsi berarti proses ketika konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang
menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas sebuah pemahaman.
Pengorganisasian ini akan mempermudah untuk memproses informasi dan
memberikan pengertian yang terintegrasi serta evaluasi terhadap stimulus.
27
3. Interpretasi Persepsi
Proses terakhir dari pembentukan persepsi adalah memberikan
interprestasi atas stimulus yang diterima konsumen. Setiap stimulus yang
diterima oleh konsumen baik disadari ataupun tidak disadari akan
diinterpretasikan oleh konsumen. Interpretasi tersebut didasarkan pada
pengalaman penggunaan suatu produk pada masa lalu, dimana pengalaman
tersebut tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen.
Pada proses ini konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam
memori jangka panjangnya (long term memory) yang akan membantu konsumen
melakukan evaluasi atas berbagai stimulus. Tahap inilah yang disebut persepsi
konsumen terhadap obyek atau citra produk (product images) sebagai output dari
penerimaan konsumen terhadap stimulus. Proses pembentukan persepsi secara
terperinci dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4 Proses Pembentukan Persepsi Sumber : Setiadi (2003:161-166)
Setiap individu akan memandang pada satu objek yang sama tetapi akan
mempersepsikannya secara berbeda. Sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang menurut Robbin (1996:124-128) yaitu pelaku persepsi, target
Stimulus
(Penglihatan, bau, rasa) Indra
Penerima
Seleksi
Pengorganisasian Persepsi
Interpretasi Persepsi
28
dan situasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang secara
terperinci dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sumber : Robbin (1996:124-128)
a. Pelaku Persepsi
Setiap individu sebagai pelaku persepsi dalam proses pembentukan
persepsi akan dilatar belakangi oleh kemampuan individu untuk mempelajari
Motif
Pengalaman
Harapan
Hal yang baru
Suara
Ukuran
Latar belakang
Kesamaan
Kedekatan
Waktu
Objek
Kebiasaan
Pelaku
Persepsi
Target
Situasi
Persepsi
29
sesuatu (attitude). Jika pelaku persepsi memandang pada suatu target dan
mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsiran itu dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi yaitu motif
individu terhadap sesuatu yang akan dipersepsikan, pengalaman individu dalam
menyusun persepsi serta harapan individu dalam menentukan persepsi tersebut.
b. Target
Karakteristik dalam target yang diamati seseorang akan dapat
mempengaruhi apa yang akan dipersepsikan. Karakteristik target yang dapat
mempengaruhi yaitu objek yang akan dipersepsikan merupakan perihal yang baru
(novelty), adanya gambaran hidup yang mempengaruhi dalam membentuk
persepsi (motion), suara – suara yang timbul pada saat membentuk persepsi
(sound), ukuran dari persepsi (size), latar belakang pembentukan persepsi
(background), kedekatan persepsi dengan objek lain yang dapat membentuk
persepsi yang hampir sama (proximity), serta kesamaan dari persepsi dengan
persepsi lain (similarity).
c. Situasi
Situasi merupakan konteks yang penting untung melihat suatu obyek atau
peristiwa, sehingga unsur – unsur dalam lingkungan sekitar akan mempengaruhi
persepsi seseorang. Situasi dalam membentuk persepsi seseorang dipengaruhi
oleh momen waktu yang tepat, struktur dari objek yang dipersepsikan, serta
kebiasaan yang berlaku dalam sosial masyarakat untuk merumuskan persepsi.
30
2.4 Preferensi
Menurut Simamora (2003:87), bahwa preferensi merupakan konsep
abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari
kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang.
Dengan kata lain preferensi konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi
barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan
untuk memperolehnya.
Sedangkan menurut Kotler (2005:49) preferensi diartikan sebagai derajat
kesukaan seseorang terhadap suatu jenis produk. Preferensi dapat terbentuk
melalui pola pikir konsumen yang didasari oleh beberapa alasan, antara lain :
a) Pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
Konsumen merasakan kepuasaan dalam membeli produk ini dan
merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya. Maka
konsumen akan terus menerus memakai atau menggunakan merek produk
tersebut, sehingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli.
b) Kepercayaan turun – temurun.
Dikarenakan kebiasaan keluarga menggunakan produk tersebut, maka
konsumen merasa puas untuk mengulangi membeli produk tersebut.
Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003:88)
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen yaitu atribut,
kepentingan, kepercayaan dan kepuasan. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen secara terperinci dapat dilihat pada Gambar 6
di bawah ini.
31
Gambar 6 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Preferensi Sumber : Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003:88)
1. Atribut
Konsumen diasumsikan untuk melihat produk sebagai sekumpulan atribut,
karena tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda mengenai atribut yang
relevan dengan kepentingan masing – masing.
2. Kepentingan
Tingkat kepentingan atribut berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing – masing, karena konsumen memiliki penekanan yang berbeda
– beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi.
3. Kepercayaan
Konsumen akan mengembangkan sejumlah kepercayaan mengenai letak
produk pada setiap atribut, yang biasa disebut brand image.
4. Kepuasan
Tingkat kepuasan konsumen akan beragam sesuai dengan perbedaan
atribut yang ditampilkan suatu produk.
Pengalaman
Kepercayaan
Atribut
Kepentingan
Kepuasan
Preferensi
32
2.5 Konsumsi
Konsumsi berasal dari bahasa Inggris yaitu Consumption yang berarti
pembelanjaan atas barang - barang dan jasa - jasa yang dilakukan oleh rumah
tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Barang - barang
yang diproduksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya
dinamakan barang konsumsi (Dumairy, 2004:114).
Adapun konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan individu secara biologi, psikologi, maupun sosial. Hal ini
terkait dengan fungsi makanan yaitu sebagai gastronomik, identitas, budaya, serta
status ekonomi seseorang. Oleh karena itu ekspresi setiap individu dalam
memilih makanan akan berbeda satu dengan yang lain. Ekspresi tersebut akan
membentuk pola perilaku makan yang disebut dengan kebiasaan makan (Baliwati,
2004:69).
Pola konsumsi pangan atau kebiasaan makan adalah susunan makanan
yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata - rata per orang per hari
yang umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pangan
atau makanan yang dikonsumsi pada dasarnya berfungsi untuk mempertahankan
kehidupan manusia yaitu sebagai sumber energi dan pertumbuhan serta mengganti
jaringan atau sel tubuh yang rusak.
Menurut Sediaoetama (1999:87), tingkat konsumsi ditentukan oleh
kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan. Kualitas makanan menunjukkan
adanya zat gizi yang diperlukan tubuh dalam konsumsi hidangan dan
33
perbandingannya terhadap satu dan lainnya, selain itu kualitas makanan yang
dipenuhi seseorang dapat mempengaruhi status gizi tubuhnya, sedangkan
kuantitas makanan menunjukkan jumlah masing - masing zat gizi terhadap
kebutuhan tubuh. Kebutuhan pangan yang dikonsumsi oleh manusia, secara
kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi (kal) yang dikandungnya, dimana
energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan
makanan (Almatsier, 2003:77).
2.6 Buah Lokal
Menurut Zulkarnain (2009:69), secara botani, buah dapat didefinisikan
sebagai ovari matang dari suatu bunga dengan segala isinya serta bagian - bagian
yang terkait erat dari bunga tersebut. Oleh karena itu, buah terdiri atas bagian -
bagian seperti dindng ovari atau pericarp (yang berdiferensiasi mejadi eksocarp,
endocarp, dan mesocarp), biji, jaringan plasenta, partisi, reseptakel, dan sumbu
tangkai bunga.
Buah merupakan bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak,
dan bentuk yang mengandung nilai - nilai estetis. Buah - buahan dewasa ini
semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat, baik sebagai bagian menu
makanan maupun sebagai komoditas ekonomi yang menguntungkan (Widodo,
1996:99).
Selama lima tahun terakhir permintaan buah – buahan meningkat di dalam
negeri. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya konsumsi buah di
masyarakat. Pada tahun 2007 pengeluaran per kapita untuk konsumsi buah –
34
buahan sebesar Rp. 9.005/bl yang kemudian pada tahun 2011 meningkat sebesar
Rp. 12.759/bl. Pengeluaran per kapita untuk konsumsi buah – buahan yang
meningkat disebabkan karena meningkatnya pendapatan masyarakat serta
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga hidup sehat
(Susenas, 2011:15). Adapun peningkatan pengeluaran per kapita untuk konsumsi
buah dapat dilihat secara terperinci pada Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7 Rata – rata Pengeluaran per Kapita untuk Buah – buahan Sumber : Susenas (2011:15)
Berdasarkan Gambar 7 di atas diketahui bahwa pada tahun 2007 – 2008
terjadi penurunan pengeluaran per kapita untuk buah per bulan sebesar 2,57% dan
peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 – 2010 sebesar 28,48%. Namun
berdasarkan data Kementerian Pertanian (2012:2), besarnya peningkatan
pengeluaran per kapita masyarakat untuk buah – buahan tidak sebanding dengan
peningkatan produksi buah lokal. Pada tahun 2006 – 2009, produksi buah lokal
hanya meningkat dalam jumlah yang kecil hingga terjadi penurunan produksi
20072008
20092010
2011
9005 8779 882112335 12759
Rata - rata Konsumsi Buah per Kapita per Bulan
35
pada tahun 2010. Perkembangan produksi buah lokal dapat dilihat secara
terperinci pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Produksi Buah – buahan di Indonesia Tahun 2006 – 2010
Buah Jumlah (Ton)
2006 2007 2008 2009 2010
Jeruk 2.256.543 2.625.884 2.467.632 2.131.768 2.028.904
Mangga 1.621.997 1.818.619 2.105.085 2.243.440 1.287.287
Pisang 5.037.472 5.454.226 6.004.615 6.373.533 5.755.073
Nanas 1.427.781 1.395.566 1.433.133 1.558.196 1.406.445
Salak 862 806 862 829 75
Pepaya 634 622 718 773 676
Sumber : Kementerian Pertanian (2010:3)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa produksi buah terbesar yaitu
buah pisang yang mencapai angka > 5.000.000 ton/ tahun. Dari keenam jenis
buah mengalami produksi yang fluktuatif naik dan turun. Hal itu disebabkan
karena semakin terbatasnya faktor produksi meliputi minimnya lahan untuk
budidaya karena alih fungsi lahan pertanian, mahalnya pembiayaan untuk
saprotan, bahkan perubahan alih profesi petani untuk bekerja diluar bidang
pertanian dengan harapan peningkatan taraf hidup yang lebih baik.
2.7 Penelitian Terdahulu
Tarigan, Hadi dan Sayamar (2013:4) melakukan penelitian berjudul
Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Buah Lokal di Pasar Tradisional
Arengka Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel konsumen dalam penelitian ini
menggunakan teknik Accidental Random Sampling yaitu responden yang bertemu
36
langsung dan kebetulan membeli buah - buahan lokal di Pasar Tradisional
Arengka dengan sampel sebanyak 40 responden. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada teknik analisis dalam teori reasoned action,
yaitu model yang dikembangkan oleh Fishbein.
Penelitian ini menggunakan model Sikap (AB), model Norma Subjektif
(SN), dan model Perilaku menggunakan teori Reasoned Action (BI). Model
Fishbein menekankan bahwa sikap konsumen terhadap atribut suatu produk
terbentuk karena adanya keyakinan terhadap atribut produk yang relevan dengan
keinginan konsumen serta hasil evaluasi terhadap atribut tersebut. Berdasarkan
variabel keyakinan terhadap atribut buah lokal, kemudahan memperoleh
merupakan atribut yang paling diyakini konsumen terbukti dengan skor tertinggi
yaitu 1,175.
Evaluasi (ei) adalah analisis pernyataan tentang penilaian yang timbul dari
dalam diri konsumen akibat membeli buah tanpa dipengaruhi faktor – faktor
eksternal. Atribut harga menjadi artibut yang paling penting dalam memilih buah
dengan skor sebesar 1,600. Konsumen merasa bahwa atribut harga sebagai atribut
penting yang menjadi evaluasi konsumen dalam pembelian buah. Buah yang
harganya murah dan terjangkau akan menarik minat konsumen untuk membelinya
secara konsisten.
Sehingga berdasarkan penelitian diperoleh bahwa sikap konsumen
terhadap pembelian buah lokal di Pasar Tradisional Arengka Kota Pekanbaru
bernilai positif dengan skor 5,619 yang secara keseluruhan nilai ini menunjukkan
sikap konsumen terhadap buah lokal di Pasar Tradisional Arengka Kota
37
Pekanbaru berada di skala baik, dan perilaku konsumen dalam membeli buah
lokal di Pasar Tradisional Arengka Kota Pekanbaru menunjukkan hasil yang
positif dengan nilai 297,12 yang berarti bahwa perilaku pembelian konsumen
terhadap buah lokal adalah baik.
Azizah (2008) melakukan penelitian berjudul Analisis Pengaruh Persepsi
dan Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Buah Lokal dengan
Studi Kasus Pada Lailai Market Buah Malang. Penelitian ini memiliki 96
responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini
menggunakan skala Likert untuk proses pengukuran data dan analisis regresi
linear berganda, uji F, uji t serta uji Asumsi Klasik untuk menganalisis data.
Penelitian ini menggunakan tujuh variabel bebas yaitu pelaku persepsi
(X1), target (X2), situasi (X3), kebudayaan (X4), sosial (X5), kepribadian (X6),
kejiwaan (X7) dan variabel terikat keputusan pembelian buah lokal (Y).
Berdasarkan pengolahan data diperoleh Fhitung sebesar 46.987 dengan signifikansi
0,000. Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,789 yang berarti besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 78,9% sedangkan
sisanya 21,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam
persamaan. Sedangkan berdasarkan uji t menunjukkan semua variabel bebas
berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat keputusan membeli buah
lokal dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Muzdalifah (2012) melakukan penelitian yang berjudul Kajian Preferensi
Konsumen terhadap Buah – buahan Lokal di Kota Banjarbaru. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analisis. Tujuan penelitian deskriptif adalah
38
untuk mengkaji preferensi terhadap atribut buah serta mengkaji daya saing buah
lokal dengan buah impor. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode survey dengan menggunakan instrument penelitian. Sedangkan jenis buah
lokal yang dijadikan acuan adalah buah jeruk, pisang dan pepaya dengan
pertimbangan buah – buahan tersebut selalu tersedia setiap waktu dan dapat
dijumpai dengan mudah baik di pasar tradisional maupun pasar modern dengan
jumlah responden sebanyak 40 orang.
Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap buah - buahan lokal
penelitian ini menggunakan analisis atribut sikap Model Fishbein. Atribut buah-
buahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) harga, (2) rasa, (3)
warna, (4) kesegaran, (5) aroma, (6) ukuran dan (7) kandungan vitamin. Sehingga
berdasarkan penelitian diperoleh bahwa konsumen percaya bahwa atribut harga,
rasa, warna, kesegaran, aroma, ukuran dan kandungan vitamin merupakan salah
satu faktor yang menjadi preferensi konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi
buah lokal. Kemudian didapatkan hasil urutan tingkat kepentingan konsumen
terhadap atribut buah lokal yang dinilai konsumen adalah rasa yang manis,
kesegaran buah, kandungan vitamin yang tinggi, ukuran yang besar,harga yang
murah, aroma yang harum dan warna. Secara umum menurut konsumen buah
impor memiliki daya saing yang lebih unggul dibandingkan produk buah lokal,
dari segi rasa, warna, aroma, ukuran dan kandungan vitamin, sedangkan produk
buah lokal unggul dari segi harga dan kesegaran.
Sudiyarto dan Hanani (2007:6) melakukan penelitian yang berjudul Kajian
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli dan
39
Mengkonsumsi Buah Lokal (Studi Kasus Kota Surabaya). Penelitian ini
merupakan bagian studi perilaku konsumen buah - buahan sekaligus untuk
menganalisis daya saing buah (lokal terhadap impor) atas dasar nilai sikap
kepercayaan konsumen terhadap berbagai macam buah misalnya (apel; jeruk dan
anggur), sehingga lokasi penelitian ditentukan secara sengaja.
Jumlah responden sebanyak 140 orang, ditentukan secara accidental yaitu
konsumen buah dengan kriteria : (1) penggemar (senang) makan buah - buahan;
(2) pembeli rutin buah minimal satu bulan sekali; (3) mewakili keluarga; (4)
keluarga memiliki penghasilan. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode survei dengan menggunakan instrumen penelitian yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan
menggunakan piranti lunak (soft ware) AMOS.
Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh budaya terhadap sikap konsumen
memperlihatkan bahwa nilai critical ratio (CR) 7,274 lebih besar dari 1,96,
sehingga dapat dikatakan berpengaruh positif signifikan. Besarnya nilai pengaruh
budaya terhadap sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah lokal adalah
sebesar 0,544 atau 54,40%. Hasil analisis untuk uji hipotesis pengaruh
lingkungan sosial terhadap sikap kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa
nilai critical ratio (CR) -1,171 lebih kecil dari -1,96, sehingga tidak signifikan.
Besarnya nilai pengaruh lingkungan sosial konsumen terhadap sikap kepercayaan
konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar 0,211 atau 21,10%.
Faktor karakteristik Individu konsumen yang tidak signifikan terhadap
sikap konsumen menunjukkan bahwa semakin tinggi perkembangan individu
40
konsumen yang terdiri dari: (1) usia; (2) pendidikan; (3) pekerjaan; (4) pendapatan
(income) dan (5) gaya hidup konsumen maka tidak berpengaruh nyata terhadap
sikap dalam membeli atau mengkonsumsi buah lokal. Hasil uji hipotesis
pengaruh psikologis terhadap sikap konsumen memiliki nilai critical ratio (CR)
3,412 lebih besar dari 1,96 sehingga berpengaruh positif signifikan. Besarnya
nilai pengaruh psikologis konsumen terhadap sikap kepercayaan konsumen pada
atribut buah lokal adalah sebesar 0,439 atau 43,90%. Hasil uji hipotesis pengaruh
strategi pemasaran terhadap sikap kepercayaan ternyata menunjukkan bahwa nilai
critical ratio (CR) 1,690 lebih kecil dari 1,96, sehingga tidak signifikan.
Besarnya nilai pengaruh strategi pemasaran terhadap sikap kepercayaan
konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar 0,225 atau 22,50%.
2.8 Kerangka Pemikiran
Seiring berjalannya waktu kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi
buah – buahan semakin meningkat. Buah merupakan salah satu sumber pangan
nabati yang kaya akan nutrisi dan vitamin yang baik untuk memenuhi gizi tubuh.
Tenaga kerja yang bekerja di kawasan industri di Jakarta Utara diasumsikan
memiliki perilaku konsumen yang berbeda – beda terhadap perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal.
Dalam penelitian ini perilaku konsumen yang akan dilihat yaitu kesadaran,
persepsi dan preferensi seseorang terhadap perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara. Peneliti
menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui karakteristik
41
responden dan perhitungan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda
untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi
konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada
kawasan industri di Jakarta Utara.
Gambar 8 Kerangka Pemikiran
Jakarta Utara
Konsumen Buah Lokal
(Tenaga Kerja Industri)
Perilaku Konsumen
Kawasan Industri
Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal
Kesadaran
Konsumen
Persepsi
Konsumen
Preferensi
Konsumen
Analisis
Deskriptif
Kualitatif dan Analisis Regresi
Berganda
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan industri di Jakarta Utara.
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Jakarta
Utara menjadi pusat kegiatan industri dan sentra aktivitas bongkar muat ekspor
impor khususnya produk buah – buahan di Pelabuhan Besar Tanjung Priok,
sehingga menjadi pasar yang strategis bagi pelaku bisnis untuk memasarkan buah
– buahan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross
- sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu dan
tidak memantau perubahan antar waktu. Waktu pelaksanaan penelitian pada
bulan Juni hingga Juli 2014.
3.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer yaitu informasi yang diperoleh secara langsung dari
hasil pengamatan lapangan. Data penelitian ini diperoleh dengan metode
wawancara dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner
kepada konsumen yang sedang bekerja pada kawasan industri di Jakarta
43
Utara dan yang pernah mengkonsumsi buah lokal sehingga dapat
memberikan informasi sehubungan dengan topik penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan pelengkap data primer yang umumnya
diperoleh dari sumber kepustakaan seperti literatur - literatur, bahan kuliah,
catatan, laporan, maupun dokumentasi selama penelitian, situs website
internet, karya tulis, buku, dan sumber - sumber lainnya yang erat
hubungannya dengan penelitian ini.
3.3 Metode Penentuan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2004:72). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki dan oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja pada kawasan
industri di Jakarta Utara yang menggemari atau mengkonsumsi buah lokal.
Adapun sampel dari penelitian ini adalah bagian dari populasi tenaga kerja yang
menggemari atau mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta
Utara. Jumlah industri dan tenaga kerja di Jakarta Utara secara terperinci dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
44
Tabel 5 Jumlah Industri dan Tenaga Kerja di Jakarta Utara Tahun 2007 - 2011
No. Tahun Jumlah Industri Jumlah Tenaga Kerja
1. 2007 989 183.782
2. 2008 786 162.993
3. 2009 686 156.749
4. 2010 639 157.677
5. 2011 538 150.430
Sumber : BPS Jakarta Utara (2012:3)
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode convenience sampling, karena populasi yang diteliti
bersifat infinite yang berarti jumlah dan identitas anggota populasi tersebut tidak
diketahui secara jelas. Convenience sampling merupakan cara pengambilan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dan
mempunyai kriteria sebagai responden (Sugiyono, 2006:250).
Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:89) metode convenience sampling
(accidental sampling) adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang
atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut
Sugiyono (2004:77) accidental sampling yaitu teknik mengambil sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan
bersedia menjadi responden penelitian dan cocok sebagai sumber data.
Dalam metode ini pengambilan sampel dilakukan secara acak, dimana
jumlah sampel minimum harus dihitung secara matematis berdasarkan
probabilitas. Metode untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah metode Slovin (Sevilla et. al., dalam Sugiyono, 2004:182), dengan rumus
sebagai berikut :
45
N
n =
1 + Ne2
Dimana berarti :
n = Jumlah sampel yang diambil
N = Jumlah populasi
e = Batas toleransi kesalahan
Berdasarkan data jumlah tenaga kerja industri diatas, populasi karyawan
industri pada tahun 2011 yaitu 150.430 pekerja, dengan toleransi kesalahan
sebesar 10% maka penghitungan jumlah sampel yang didapat yaitu :
150.430
n =
1 + 150.430 (10%)2
= 99,93 responden
Jadi berdasarkan rumus diatas, jumlah sampel yang diambil yaitu
sebanyak 99,93 responden, atau dibulatkan menjadi 100 responden untuk
memudahkan perhitungan. Dalam pelaksanaannya, peneliti akan mewawancarai
responden dengan menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan
reliabilitas. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan yang dimulai tanggal
23 Juni – 23 Juli 2014. Kuesioner yang digunakan terbagi dalam 5 bagian, yaitu
pertanyaan mengenai identitas responden, pernyataan dari komponen kesadaran,
pernyataan dari komponen persepsi, pernyataan dari komponen preferensi
konsumen, serta pernyataan dari komponen perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal.
46
Penyebaran kuesioner dilakukan di berbagai tempat antara lain di PT.
Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, PT. Volvo Karoseri, PT. Kayaba
Indonesia, PT. Denso, PT. Mayora, PT. Toyota Motor, Mall Kelapa Gading,
Depot Pujasera Sunter, Seven Eleven Sunter, Pusat Industri Kecil Cakung, PT.
Pertamina LPG Persero, PT. Pertamina Oil Product, PT. Mandom dan beberapa
tempat lain yang cukup strategis, dengan pertimbangan kemudahan pemberian
izin untuk penelitian. Responden yang diambil disesuaikan berdasarkan pada
ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya. Rata – rata dibutuhkan
waktu selama 10 – 20 menit untuk mengisi kuesioner. Responden dapat
menanyakan langsung pada peneliti jika terdapat pertanyaan yang kurang
dipahami.
3.4 Metode Pengambilan Data
Menurut Sugiyono (2004:137) terdapat dua hal yang mempengaruhi
kualitas data hasil penelitian, diantaranya kualitas instrumen penelitian dan
kualitas metode pengambilan data. Kualitas instrumen penelitian berkaitan
dengan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan, sedangkan kualitas metode
pengambilan data berkenaan dengan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang menjadi informasi penting yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan metode berikut :
47
3.4.1 Interview (Wawancara)
Menurut Sugiyono (2004:130), wawancara atau interview digunakan
sebagai metode pengambilan data, apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal
yang lebih mendalam dari responden. Wawancara ini diajukan kepada responden
untuk memudahkan responden mengisi dan memahami pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan dalam kuesioner.
Dalam kuesioner ini terdapat rancangan pertanyaan dan pernyataan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dimana tiap pertanyaan dan
pernyataan merupakan jawaban – jawaban yang mempunyai makna dalam
pengujian hipotesa. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner ini meliputi :
(1) pertanyaan terbuka untuk identitas reponden, (2) pertanyaan tertutup untuk
masing – masing komponen variabel dimana responden diminta menjawab
pertanyaan dengan memilih dari sejumlah jawaban alternatif. Jawaban yang
disediakan merujuk pada skala Likert.
Keuntungan kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup adalah mudah
diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban yang
diharapkan. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini, kuesioner akan diberikan
kepada karyawan industri di Jakarta Utara yang mengkonsumsi atau menggemari
buah lokal untuk menjawab pertanyaan atau pun pernyataan yang telah disusun
peneliti.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah skala Likert.
Sugiyono (2004:84) mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok masyarakat
48
tentang fenomena sosial. Jawaban setiap butir pernyataan mempunyai gradasi
dari sangat negatif hingga sangat positif, antara lain sebagai berikut :
1 = Sangat Tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu – ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
3.4.2 Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa kajian pustaka seperti
pengamatan, pencatatan, serta pencarian informasi tambahan yang didapat dari
internet, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu. Tinjauan pustaka dan
konsep yang digunakan terkait mengenai pengertian kesadaran, persepsi, dan
preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.
3.4.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:39), atau dengan kata lain
variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2002:96).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan
menjadi: (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan
mempengaruhi variabel lain, serta (2) variabel dependen (terikat), yaitu variabel
yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel dependen.
49
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39)
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Variabel kesadaran konsumen (X1), dengan sub variabel sebagai berikut :
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Tindakan
2. Variabel persepsi konsumen (X2), dengan sub variabel sebagai berikut :
a. Pelaku Persepsi
b. Target
c. Situasi
3. Variabel preferensi konsumen (X3), dengan sub variabel berikut ini :
a. Pengalaman sebelumnya
b. Kepercayaan turun - temurun
c. Atribut produk
d. Kepentingan
e. Kepuasan
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2009:40). Variabel
dependen adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana
nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel
50
dependen dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal segar (Y) dengan sub variabel sebagai berikut :
a. Budaya
b. Sosial
c. Pribadi
d. Psikologi
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada
suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau
membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut (Nazir, 2005:126). Definisi operasional dari masing – masing variabel
sebagai berikut :
a. Kesadaran Konsumen (X1)
Kesadaran merupakan tahap pertama dalam proses adopsi terhadap
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan indikator sebagai
berikut (Soekanto dalam Nurhidayat, 2006:11-12) :
1. Pengetahuan
a) Tingkat pendidikan konsumen
b) Sumber informasi mengenai buah lokal
c) Kondisi ekonomi konsumen
d) Hubungan sosial konsumen dengan lingkungan
e) Pengalaman di masa lalu terkait konsumsi buah lokal
f) Kondisi fisik konsumen setelah konsumsi buah lokal
51
g) Kondisi rohani/ psikis konsumen setelah konsumsi buah lokal
2. Sikap
a) Menerima keberadaan buah lokal
b) Merespon potensi buah lokal
c) Menghargai keberadaan buah lokal
d) Bertanggung jawab mengenai buah apa yang akan dikonsumsi
3. Tindakan
a) Pandangan konsumen terkait kualitas buah lokal
b) Respon terpimpin dalam mengkonsumsi buah lokal
c) Mekanisme konsumen untuk mengkonsumsi buah lokal
d) Adopsi perilaku mengkonsumsi buah lokal
b. Persepsi Konsumen (X2)
Persepsi merupakan kecenderungan konsumen dalam melihat objek yang
sama dengan cara yang berbeda – beda, dalam hal ini setiap konsumen memiliki
cara pandang yang berbeda – beda terkait perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi buah lokal. Adapun indikator yang digunakan yaitu sebagai
berikut (Robbin, 1996:124) :
1. Pelaku persepsi
a) Motif dalam mengkonsumsi buah lokal
b) Pengalaman di masa lalu
c) Pengharapan kualitas fisik dan rasa buah lokal
2. Target
a) Pencarian hal yang baru dalam konsumsi buah
52
b) Suara yang membentuk perilaku mengkonsumsi buah lokal
c) Ukuran buah lokal yang diharapkan
d) Latar belakang mengkonsumsi buah lokal
e) Kedekatan lokasi untuk memudahkan konsumsi buah lokal
3. Situasi
a) Waktu mengkonsumsi buah lokal
b) Objek atau buah lokal yang dipersepsikan
c) Kebiasaan sosial dalam mengkonsumsi buah lokal
c. Preferensi Konsumen (X3)
Preferensi merupakan kesukaan konsumen terhadap suatu produk sehingga
konsumen memutuskan untuk mengkonsumsi produk tersebut, dalam hal ini
kesukaan konsumen terhadap buah lokal sehingga melakukan pembelian secara
berulang untuk dikonsumsi. Adapun indikator yang digunakan yaitu sebagai
berikut (Lilien, Kotler dan Moriarthy dalam Simamora, 2003:88) :
1. Atribut : Kesukaan konsumen terhadap kualitas fisik dan rasa
2. Kepentingan : Motif konsumen mengkonsumsi buah lokal
3. Kepercayaan : Keyakinan konsumen pada kualitas buah lokal
4. Pengalaman : Pengalaman mengkonsumsi buah lokal di masa lalu
5. Kepuasan : Konsumen melakukan pembelian secara berulang
d. Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal (Y)
Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal yaitu tindakan
konsumen yang menunjukkan kebiasaan mengkonsumsi buah lokal, dengan
indikator sebagai berikut (Kotler dalam Amirulloh, 2002:33) :
53
1. Budaya
a) Kebiasaan sosial
b) Peranan kelompok
c) Status sosial
2. Sosial
a) Kelompok acuan
b) Keluarga
c) Peran dan status
3. Pribadi
a) Usia
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi
d) Gaya hidup
e) Konsep diri
4. Psikologi
a) Cara pandang konsumen
b) Motivasi
c)Proses belajar
d) Keyakinan
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara
terperinci dapat dilihat pada Lampiran 1.
54
3.6 Uji Instrumen Penelitian
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Sebelum kuesioner dijadikan alat pengumpul data,
terlebih dahulu perlu dilakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba instrumen
penelitian dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dari kuesioner
yang telah disusun. (Arikunto, 2002:144) mengungkapkan bahwa instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu uji validitas dan reliabilitas.
Pada saat pra penelitian, pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan
menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS versi 18.0. Pengujian
dilakukan terhadap 30 responden pra penelitian dengan tujuan untuk mendekati
kurva normal. Responden yang digunakan untuk pra penelitian adalah rsesponden
yang memiliki kriteria seperti sampel pada kawasan industri di Jakarta Utara.
Pada pra penelitian, dalam kuesioner terdapat 60 butir pernyataan yang terdiri dari
12 butir pernyataan dari komponen variabel persepsi konsumen, 19 butir
pernyataan dari komponen variabel kesadaran, 12 butir pernyataan dari komponen
variabel preferensi konsumen dan 17 butir pernyataan dari variabel perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal.
Berdasarkan pengujian validitas data saat pra penelitian terdapat beberapa
pernyataan yang dinilai tidak valid yang terdiri dari 4 pernyataan dari variabel
kesadaran konsumen, 1 pernyataan dari variabel persepsi konsumen, 7 pernyataan
dari variabel preferensi dan 2 pernyataan dari variabel perilaku mengkonsumsi
buah lokal, sehingga total butir pernyataan yang dinilai valid untuk penyusunan
kuesioener adalah sebanyak 46 butir pernyataan.
55
3.6.1 Uji Validitas Data
Validitas adalah alat ukur yang digunakan dalam pengukuran atau dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Hasan, 2006:15). Uji
validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item - item dalam kuesioner,
apakah item - item yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel
yang akan diteliti. Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, begitu
juga sebaliknya jika instrumen penelitian tersebut kurang valid maka memiliki
validitas yang rendah.
Dalam pengujian validitas untuk tiap butir pertanyaan dalam kuesioner
dilakukan dengan menggunakan analisis item, yaitu dengan menghitung skor tiap
butir pertanyaan (item) dengan skor total menggunakan teknik Pearson sebagai
berikut (Singarimbun dan Effendi, 1995:137) :
Dimana,
r = Nilai Pearson
N = Banyaknya sampel
∑X = Jumlah skor tiap item
∑Y = Jumlah skor total
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid
56
Pada saat pengujian validitas data, peneliti menggunakan alat bantu yaitu
program komputer SPSS versi 18.0, dimana jika suatu alat ukur mempunyai nilai r
hitung yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat
skor tersebut adalah valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Aconk dalam Singarimbun
dan Effendi, 1995:140). Sehingga suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
skor antar item - item variabel yang terdapat dalam instrumen penelitian.
Sedangkan dalam pengambilan keputusan uji reliabilitas, suatu instrumen
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali,
2001:57). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach Alpha (Arikunto, 2002:193), dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya pertanyaan
𝜎i = Jumlah varian total (butir)
𝜎2 = Varian total
57
Dalam melakukan perhitungan Cronbach Alpha, peneliti menggunakan
alat bantu program komputer yaitu SPSS versi 18.0, dimana instrumen dapat
dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60.
3.7 Uji Asumsi Klasik
Menurut Sarwono (2006,115-117) bahwa uji asumsi klasik dilakukan
untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrika,
dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi - asumsi
yang harus dipenuhi dalam metode Ordinary Least Square (OLS). Terdapat enam
asumsi yang diperlukan dalam penaksiran OLS, yaitu :
1. Rata - rata kesalahan pengganggu (e) sama dengan nol;
2. Kesalahan pengganggu berbentuk distribusi normal;
3. Kesalahan pengganggu tidak berkorelasi dengan variabel independen;
4. Tidak adanya Autokorelasi antar gangguan (e);
5. Tidak adanya Multikolinearitas; dan
6. Varian kesalahan pengganggu tetap (tidak terjadi Heteroskedastisitas).
3.7.1 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapatnya hubungan
yang linear atau mendekati linear diantara variabel - variabel bebas. Dalam
penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam
model regresi adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan
nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, dan nilai VIF disekitar
angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
58
multikolinearitas antara variabel bebas dalam suatu model regres (Sarwono,
2006:116).
3.7.2 Uji Normalitas
Menurut Sarwono (2006:116) bahwa uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah jika memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada
sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari data normal. Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas data sebagai berikut :
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sarwono (2006:117) behaw uji heteroskedastisitas dilakukan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi heteroskedastisitas
adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot
59
antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Yprediksi – Ysesungguhnya) yang telah di-
standardized. Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas
sebagai berikut :
a) Jika terdapat pola seperti titik yang membentuk pola tertentu atau teratur
(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta terdapat titik - titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8 Metode Analisis Data
Ardhana dalam Moleong (2002:103) mengungkapkan bahwa analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Adapun Taylor (1995:79) mendefinisikan
analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan
tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha
untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa metode analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis yang
diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data ke dalam kategori,
melakukan hipotesa sampai membuat kesimpulan secara lengkap.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif dengan tabulasi sederhana digunakan untuk
mendeskripsikan karakteristik tenaga kerja pada kawasan industri di Jakarta Utara
60
yang terdiri dari usia, status perkawinan, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan serta pengeluaran untuk buah lokal.
Menurut Sugiyono (2004:15), metode kuantitatif adalah metode yang
digunakan untuk meneliti populasi pada sampel tertentu yang pada umumnya
dilakukan secara random dengan menggunakan instrumen penelitian untuk
menguji hipotesis yang diterapkan. Analisis kuantitatif pada penelitian ini
menggunakan bantuan komputer dengan program Statistical Product and Service
Solution (SPSS) versi 18.0. Data yang diperoleh akan diolah kemudian dianalisis
dengan metode regresi linear berganda.
Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu
kesadaran konsumen (X1), persepsi konsumen (X2) dan preferensi konsumen (X3)
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal (Y). Adapun rumus
matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + e
Dimana,
Y = Perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien regresi
X1 = Variabel kesadaran konsumen
X2 = Variabel persepsi konsumen
X3 = Variabel preferensi konsumen
61
e = Faktor pengganggu
Menurut Arikunto (1996: 67) hipotesis adalah penjelasan yang bersifat
sementara yang diajukan dalam sebuah penelitian. Berdasarkan permasalahan
yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut :
Ho = Tidak ada pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi
kosumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
H1 = Terdapat pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi
konsumen terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
Untuk memvalidasi bentuk persamaan regresi linear berganda diatas maka
perlu dilakukan uji statistik sebagai berikut :
a. Uji t – Statistik
Uji t atau uji signifikan parsial dilakukan untuk menguji apakah setiap
variabel bebas memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat. Uji t
dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel (Widarjono,
2007:69). Adapun kriteria yang digunakan sebagai berikut :
Ho ditolak apabila : thitung > ttabel atau Sig < α, derajat bebas tertentu
H1 ditolak apabila : thitung < ttabel atau Sig > α, derajat bebas tertentu
b. Uji F- Statistik
Uji F- Statistik dilakukan untuk melihat apakah semua variabel
independen dalam model secara bersama – sama memiliki pengaruh yang nyata
terhadap variabel independen yang diteliti. Uji F dilakukan dengan
62
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai F tabel atau dengan membandingkan
nilai signifikansi dari Fhitung dengan nilai 𝛼 (Widarjono, 2007:73). Adapun kriteria
untuk uji F yang digunakan sebagai berikut :
Ho ditolak apabila : Fhitung > Ftabel atau Sig < α, derajat bebas tertentu
H1 ditolak apabila : Fhitung < Ftabel atau Sig > α erajat bebas tertentu
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi dihitung untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah 0 < R2 < 1. Nilai R
2 yang kecil menandakan bahwa kemampuan variabel -
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Adapun nilai yang mendekati satu menandakan bahwa variabel – variabel
independen mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Widarjono, 2007:71).
63
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Km2, terdiri dari luas
lautan 6.993,95 Km2 dan luas daratan 139,56 Km
2. Daratan Jakarta Utara
membentang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 km, menjorok ke darat
antara 4 s/d 10 km, dengan kurang lebih 110 pulau yang ada di Kepulauan Seribu.
Secara geografis terletak di 15o10”00’ - 05
o10”00’ LS dan antara 106
o29”00’ –
106o07”00’ BT. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Dati II Tangerang,
Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur di sebelah selatan, Kabupaten Dati II Tangerang
dan Jakarta Pusat di sebelah barat, Jakarta Timur dan Kabupaten Dati II Bekasi di
sebelah timur (BPS Jakarta Utara, 2013:2).
4.2 Demografi
Pada tahun 1961, Kotamadya Jakarta Utara memiliki jumlah penduduk
baru mencapai 469,80 ribu jiwa dan pada tahun 1971, mengalami peningkatan
menjadi 612,20 ribu jiwa, lalu pada tahun 1981 meningkat menjadi 976,40 ribu
jiwa. Angka ini terus bertambah di tahun 1990 menjadi 1.075.071 jiwa.
Kemudian pada Desember tahun 2000 menjadi 1.192.719 jiwa. Lalu pada Juni
2001 meningkat mencapai 1.437.057 jiwa, yang terdiri dari 714.319 jiwa laki –
laki dan 722.738 jiwa perempuan. Dengan demikian selama kurun waktu 1961 –
64
2001 jumlah penduduk Jakarta Utara meningkat tiga kali lipat, sedangkan lahan
yang ada tidak bertambah.
Meskipun jumlah penduduk Jakarta Utara terus mengalami peningkatan,
laju pertumbuhan penduduknya berangsur – angsur mengalami penurunan. Hal
ini karena dari tahun ke tahun terjadi penyebaran jumlah penduduk ke wilayah
sekitar DKI Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi
(BODETABEK). Penyebaran penduduk itu pun terus meningkat sejalan dengan
pembangunan di wilayah BODETABEK tersebut. Dalam kurun waktu 1961 –
2002, laju pertumbuhan penduduk Jakarta Utara tertinggi terjadi pada kurun 1971
– 1980, dimana peningkatan terjadi dari 2,71% menjadi 5,25% (BPS Jakarta
Utara, 2008:3).
Pada tahun 2001, Kepulauan Seribu beralih menjadi kabupaten terpisah
sehingga jumlah penduduk Jakarta Utara mengalami penurunan. Namun
berdasarkan data terakhir, tingkat kepadatan penduduk per kilometer persegi
kembali mengalami kenaikan. Dengan luas wilayah daratan 139,56 Km2, Jakarta
Utara harus menanggung penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2013, jumlah penduduk di Jakarta Utara mencapai 485.384 jiwa, yang
terdiri dari 243.065 jiwa laki – laki dan 242.319 jiwa perempuan. Hal tersebut
secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.
65
Tabel 6 Jumlah Penduduk Jakarta Utara Menurut Kecamatan Tahun 2013
No.
Kecamatan
Penduduk
Pria Wanita Jumlah
1. Kec. Penjaringan 119.820 122.824 242.644
2. Kec. Pademangan 16.848 16.122 32.970
3. Kec. Tanjung Priok 20.740 20.317 41.057
4. Kec. Koja 14.073 13.261 27.334
5. Kec. Cilincing 71.584 69.795 141.379
Total 243.065 242.319 485.384
Sumber : BPS Jakarta Utara (2014:2)
Bila dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar penduduk Kotamadya
Jakarta Utara tinggal di Kecamatan Penjaringan sehingga Penjaringan menjadi
kecamatan terpadat penduduk di Jakarta Utara dengan kepadatan 242.644 jiwa per
Km2. Selain itu bila dilihat dari jumlah penduduk migran yang masuk di
Kotamadya Jakarta Utara, sebagian besar penduduk migran baru juga
mendominasi tinggal di Kecamatan Penjaringan dengan kepadatan 247.609 jiwa
per Km2. Jumlah penduduk migrant masuk baru di Jakarta Utara secara terperinci
dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7 Jumlah Penduduk Migran Masuk Baru di Jakarta Utara Per Kecamatan
Tahun 2013
No.
Kecamatan
Penduduk
Pria Wanita Jumlah
1. Kec. Penjaringan 122.138 125.471 247.609
2. Kec. Pademangan 17.029 16.303 33.332
3. Kec. Tanjung Priok 20.893 20.597 41.490
4. Kec. Koja 14.310 13.538 27.848
5. Kec. Cilincing 73.005 71.644 144.469
Total 247.375 247.553 494.920
Sumber : BPS Jakarta Utara (2014:5)
66
Berdasarkan Tabel 7 di atas jumlah migran masuk yang baru mencapai
494.920 jiwa yang terdiri dari 247.375 jiwa laki – laki dan 247.553 jiwa
perempuan, sehingga jumlah keseluruhan penduduk di Jakarta Utara yaitu
980.304 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pendatang lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk asli, mengingat Jakarta Utara sebagai sentra
aktivitas industri maka banyak pendatang baik dari wilayah dalam negeri maupun
luar negeri yang merantau bekerja. Baik penduduk asli maupun pendatang
memadati Kecamatan Penjaringan sehingga Penjaringan menjadi kecamatan
terpadat baik dari kepadatan jumlah penduduk asli maupun penduduk migran
yang masuk di Kotamadya Jakarta Utara.
4.3 Perindustrian dan Tenaga Kerja
Industri memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian
khususnya di wilayah ibukota sebagai usaha padat karya yang beberapa
diantaranya terletak di Kotamadya Jakarta Utara. Berdasarkan data tahun 2007 -
2011, jumlah industri sedang atau besar di Jakarta Utara mengalami penurunan
dengan total mencapai 64%, demikian pula dari sisi tenaga kerja juga mengalami
penurunan dengan total sebesar 18,5%. Adapun jumlah industri sedang atau besar
di Jakarta Utara tahun 2008 secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah
ini.
67
Tabel 8 Jumlah Industri Sedang atau Besar di Jakarta Utara Tahun 2008
No. Tahun Jumlah
Industri
Persentase
Penurunan
(%)
Jumlah Tenaga
Kerja
Persentase
Penurunan
(%)
1. 2007 989 0% 183.782 0%
2. 2008 786 -25% 162.993 -12%
3. 2009 686 -14% 156.749 -3%
4. 2010 639 -7% 157.677 0.5%
5. 2011 538 -18% 150.430 -4%
Total -64% Total -18.5%
Sumber : BPS Jakarta Utara (2009:3)
Penurunan jumlah industri di Jakarta Utara terjadi karena peraturan
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk merelokasi
perusahaan industri pengolahan ke luar wilayah DKI Jakarta, dengan
pertimbangan untuk mengurangi pencemaran udara, air dan tanah akibat limbah
kegiatan industri, serta mengurai kepadatan penduduk akibat melonjaknya
pendatang yang merantau untuk bekerja. Secara otomatis bila jumlah industri
mengalami penurunan maka jumlah tenaga kerja industri di Jakarta Utara pun
menurun.
Wilayah yang menjadi sentra industri adalah Kecamatan Penjaringan
dengan persentase sebesar 45,8%. Subsektor pakaian mendominasi aktivitas
kegiatan usaha industri di Jakarta Utara. Jumlah usaha industri ini mencapai 274
usaha atau sebesar 47% dan mampu menyerap 92.331 tenaga kerja atau sebesar
71%. Kemudian industri makanan dan minuman sebanyak 96 usaha dengan
menyerap 16.101 tenaga kerja. Berdasarkan data BPS Jakarta Utara (2008:4)
subsektor industri pakaian menjadi subsektor yang dominan disebabkan cukup
besarnya nilai tambah yang dihasilkan serta produktivitas tenaga kerja yang juga
68
relatif tinggi. Adapun jenis industri terbesar di Jakarta Utara tahun 2008 secara
terperinci dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9 Jenis Industri Terbesar di Jakarta Utara Tahun 2008
No. Jenis Industri Jumlah
Industri
Jumlah Tenaga
Kerja
Persentase
1. Pakaian jadi 274 92.331 71%
2. Makanan dan
minuman
96 16.101 12%
3. Barang Karet dan
Plastik
80 7.217 5.5%
4. Tekstil 70 8.667 6.7%
5. Barang dari
logam
55 4.915 4.8%
Sumber : BPS Jakarta Utara (2009:4)
4.4 Ekonomi
Sesuai dengan letak geografis yang berada di pesisir pantai, maka
perekonomian penduduk di Kotamadya Jakarta Utara bergantung pada kegiatan
pelabuhan dan industri yang berada di sekitarnya. Pelabuhan Tanjung Priok
merupakan salah satu pelabuhan terpadat di Indonesia sehingga banyak jenis
sektor ekonomi yang berkembang guna mendukung jalannya aktivitas di
pelabuhan, salah satunya sektor jasa, baik pengiriman barang maupun
pergudangan. Selain bertumpu pada aktivitas pelabuhan, perekonomian juga
dipengaruhi oleh kegiatan industri yang bersumber dari industri tekstil, industri
pengolahan makanan dan minuman, industri kendaraan bermotor, industri
pengolahan barang dari karet dan logam.
Berdasarkan data BPS Jakarta Utara (2008:4), mayoritas penduduk bekerja
sebagai karyawan dan pedagang. Hal tersebut sejalan dengan terdapatnya
69
pelabuhan sebagai sarana keluar masuk produk, sehingga banyak penduduk yang
tertarik berdagang, baik menjadi pedagang kecil maupun pedagang skala besar.
Adapun jenis pekerjaan penduduk di Jakarta Utara tahun 2008 secara terperinci
dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10 Jenis Pekerjaan Penduduk di Jakarta Utara Tahun 2008
No. Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah
Laki – laki Perempuan
1. Karyawan Industri Swasta/
BUMN/TNI,
6.734 5.732 12.457
2. Pedagang 6.852 5.860 12.712
3. Buruh/ Tukang 1.124 - 1.124
4. Lain – lain 4.762 8.220 12.982
Sumber : BPS Jakarta Utara (2009:3)
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang
dicapai Kota Jakarta Utara pada tahun 2007 dengan nilai terbesar bersumber dari
sektor industri pengolahan yang bernilai Rp. 28.598.552 atau mencapai 45,48%.
PDRB menurut harga konstan Kotamadya Jakarta Utara secara terperinci dapat
dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11 PDRB Menurut Harga Konstan Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2007
No.
Sektor
Tahun
2006 (%) 2007 (%)
Rupiah (Juta) Rupiah (Juta)
1. Industri Pengolahan 27.308.908 46.19 28.598.552 45.48
2. Perdagangan, Hotel &
Restoran
10.747.082 18.18 11.475.824 18.25
3. Angkutan/ Komunikasi 7.216.777 12.21 8.159.654 12.98
4. Bangunan 5.215.740 8.82 5.590.096 8.89
5. Jasa 4.304.707 7.28 4.545.235 7.23
6. Perbankan 3.348.538 5.66 3.484.871 5.54
7. Pertanian 88.235 0.15 90.172 0.14
Sumber : BPS Jakarta Utara (2008:6)
70
Berdasarkan Tabel 11 di atas pendapatan dari sektor industri pengolahan
tahun 2006 – 2007 mengalami penurunan sebesar 0,71% karena peraturan
pemerintah mengenai relokasi industri di luar wilayah DKI Jakarta. Selain itu
sebagai wilayah yang berbatasan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, potensi
ekonomi wilayah Jakarta Utara juga ditopang dari kegiatan ekspor beberapa
komoditi unggulan. Potensi ekonomi berdasarkan jenis dan nilai ekspor komoditi
di Jakarta Utara tahun 2006 secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 12 berikut
ini.
Tabel 12 Jenis dan Nilai Ekspor Komoditi Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2006
No. Jenis Ekspor Utama Tahun 2006
(Ribu US)
Persentase
1. Produk Industri Lainnya 706.850.000 57.45%
2. Suku Cadang Otomotif 190.131.000 15.45%
3. Kayu Olahan 150.233.000 12.21%
4. Furniture 112.477.000 9.14%
5. Ikan (Hasil Laut) 70.549.100 5.75%
Sumber : BPS Jakarta Utara (2007:4)
Berdasarkan Tabel 12 di atas ekspor produk industri lainnya menjadi
komoditi dengan nilai terbesar mencapai $ 706.850.000 atau sebesar 57,45%,
mengingat keragaman jenis produk yang diproduksi pada kawasan industri di
Jakarta Utara.
4.5 Sosial Budaya
Jakarta Utara merupakan bagian dari DKI Jakarta yang memang tidak
terlepas dari keberagaman penduduk. Banyak warga yang keluar masuk baik
berasal dari Jawa ataupun luar Jawa. Setiap individu berusaha untuk dapat masuk
71
dan bertahan hidup dengan membawa kebiasaan dan kebudayaan masing –
masing. Terkadang benturan budaya dan kebiasaan sering terjadi, sehingga
konflik antar warga menjadi hal yang lumrah terjadi. Konflik yang kemudian
menjadi permasalahan sosial semakin beragam, sehingga sebagian dari Jakarta
mulai memiliki wajah yang hampir sama dengan kota – kota besar lainnya yaitu
menjadi kawasan kumuh dan marak tindak kejahatan.
Salah satu indikator budaya masyarakat yaitu melalui pendidikan yang
dilalui, dimana keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh tersedianya sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti jumlah sekolah dan jumlah guru.
Pada tahun 2007 di Jakarta Utara terdapat 432 SD dengan 121.155 murid dan
4.597 guru, SMP sebanyak 182 sekolah dengan 55.817 murid dan 4.054 guru,
SMU sebanyak 79 sekolah dengan 24.555 murid dan 2.356 guru serta 73 sekolah
kejuruan berbagai jenis dengan 21.420 murid dan 1.847 guru (BPS Jakarta Utara,
2008:6). Adapun pendidikan penduduk di Jakarta Utara secara terperinci dapat
dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 13 Pendidikan Penduduk Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2008
Berdasarkan Usia 10 Tahun ke Atas
No. Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki - laki Perempuan
1. Tidak bersekolah 62.726 107.030 174.306
2. SD 114.536 164.298 278.834
3. SMP 125.656 137.332 262.988
4. SMU 225.458 164.020 389.478
5. Diploma I/ II 2.224 4.448 6.672
6. Diploma III 16.680 18.626 35.306
7. Diploma IV/ S1 30.024 23.352 53.376
8. S2/S3 1.390 1.390 2.780
Total 583.224 620.496 1.203.740 Sumber : BPS Jakarta Utara (2009:5)
72
Berdasarkan Tabel 13 di atas diketahui bahwa sebagian besar penduduk
Jakarta Utara telah lulus SMU dengan jumlah sebanyak 389.478 jiwa atau
mencapai 32,35%. Sehingga bisa dikatakan bahwa penduduk Jakarta Utara telah
melampaui program wajib belajar 9 tahun, mengingat Kota Jakarta merupakan
salah satu pusat pendidikan di Indonesia, selain Kota Jogjakarta.
4.6 Politik dan Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Jakarta Utara telah mengalami beberapa kali
pergantian, sejak masih bernama Jayakarta sampai menjadi Kotamadya Jakarta
Utara. Kotamadya Jakarta Utara yang sebelumnya bernama Daerah Kota
Administrasi Jakarta Utara merupakan bagian dari DKI Jakarta yang dibentuk
berdasarkan Lembaran Daerah No. 5/1966 yang membagi DKI Jakarta menjadi
lima wilayah Kota Administratif, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta
Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan (BPS Jakarta Utara, 2009:4).
Pembagian wilayah ini dilakukan karena perkembangan Jakarta yang
semakin pesat sehingga dalam melaksanakan pemerintahan tidak dapat dilakukan
dari satu titik saja. Kota Administratif yang dibentuk di DKI Jakarta pada tahun
1966 berbeda dengan kota otonom karena tidak memiliki DPRD Tingkat II yang
mendampingi walikota (Murhananto, 2003:70). Seiring dengan perubahan sosial
politik di Indonesia, maka dikeluarkanlah Undang – Undang No. 11 Tahun 1990.
Undang – Undang tersebut mempertegas kedudukan walikota dan membagi
wilayah DKI Jakarta menjadi lima wilayah kotamadya yang dilengkapi dengan
DPRD Tingkat II.
73
Sejak saat itu kota administratif berubah menjadi Kotamadya, salah
satunya Kotamadya Jakarta Utara. Struktur wilayah Jakarta Utara berubah
kembali pada tahun 2001 dengan terpisahnya wilayah kecamatan Kepulauan
Seribu, karena bentuk realisasi dari diterbitkannya Peraturan Daerah No. 55
Tahun 2001 tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kepulauan Seribu.
Setelah mengalami beberapa kali perubahan, saat ini Kotamadya Jakarta Utara
terdiri dari 6 kecamatan, 31 kelurahan, 405 RW, dan 4.706 RT. Jumlah
kecamatan dan kelurahan di Kotamadya Jakarta Utara secara terperinci dapat
dilihat pada Tabel 14 berikut ini.
Tabel 14 Kecamatan dan Kelurahan di Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2008
Kecamatan Kelurahan
Penjaringan Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Pluit,
Penjaringan
Pademangan Pademangan Timur, Pademangan Barat, Ancol
Tanjung Priok Sunter Agung, Sunter Jaya, Kebon Bawang, Papanggo,
Warakas, Sungai Bambu, Tanjung Priok
Koja Tugu Selatan, Tugu Utara, Lagoa, Koja, Rawabadak
Utara, Rawabadak Selatan
Kelapa Gading Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur,
Pegangsaan Dua
Cilincing Sukapura, Rorotan, Marunda, Cilincing, Semper Timur,
Semper Barat, Kalibaru
Sumber : BPS Jakarta Utara (2009:4)
74
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah tenaga kerja kawasan industri di
Jakarta Utara yang menggemari atau mengkonsumsi buah lokal. Hasil dalam
penelitian ini merupakan data yang didapat secara langsung dari responden
melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data yang didapat kemudian diolah
dan diperlihatkan dalam satu tabel. Berdasarkan data dari 100 responden yang
pernah membeli atau gemar mengkonsumsi buah lokal segar melalui daftar
pertanyaan didapatkan karakteristik responden mengenai jenis kelamin, usia, latar
belakang pendidikan terakhir, status pekerjaan, besarnya gaji per bulan, besarnya
pengeluaran untuk konsumsi buah per bulan, serta besarnya pengeluaran untuk
konsumsi non buah per bulan.
Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai
objek penelitian. Adapun penjelasan dari karakteristik responden sebagai objek
penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti berikut :
5.1.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai jenis kelamin
responden yang dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut :
75
Tabel 15 Distribusi Jenis Kelamin Responden di Kawasan Industri Jakarta Utara
Tahun 2014
No. Jenis Kelamin Jumlah Dalam %
1. Laki – Laki 74 74%
2. Perempuan 26 26%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
adalah laki – laki dengan total mencapai 74% dan perempuan dengan total
sebanyak 26%. Hal ini dirasakan cukup wajar karena Jakarta Utara merupakan
pusat kegiatan industri dengan nilai produksi terbesar dari seluruh wilayah DKI
Jakarta, sehingga perusahaan juga seringkali me-rolling tenaga kerja ke cabang
perusahaan yang bukan hanya di daerah Jakarta Utara, seperti Kawasan Industri
Berikat Cikarang, Kawasan Industri Berikat Pulogadung, serta Cibitung sehingga
lebih banyak menyerap tenaga kerja laki – laki daripada tenaga kerja perempuan
karena dinilai memiliki fleksibilitas bergerak dan produktivitas yang lebih tinggi
dalam bekerja.
5.1.2 Usia
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai usia responden
dengan usia terendah yaitu usia 19 tahun dan usia tertinggi 54 tahun.
Penggolongan usia responden dilakukan dengan merujuk teori demografi dengan
interval lima tahun yang dapat dilihat pada Tabel 16 sebagai berikut :
76
Tabel 16 Distribusi Usia Responden di Kawasan Industri Jakarta Utara Tahun 2014
No. Rentang Usia Jumlah Dalam %
1. 19 – 24 Tahun 28 28%
2. 25 – 30 Tahun 27 27%
3. 31 – 36 Tahun 21 21%
4. 37 – 42 Tahun 11 11%
5. 43 – 48 Tahun 6 6%
6. 49 – 54 Tahun 7 7%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa proporsi paling besar adalah
dari responden berusia 19 – 24 tahun dengan total sebanyak 28% yang hanya
selisih 1% lebih banyak dari responden yang berusia 25 – 30 tahun dengan total
sebesar 27%. Selanjutnya responden yang berusia 31 – 36 tahun sebanyak 21%,
dan responden yang berusia 37 – 42 tahun dengan jumlah 11%. Jumlah
persentase usia responden yang paling kecil yaitu usia 43 – 48 tahun dengan
jumlah 6%. Persentase yang paling banyak yaitu dari responden usia 19 – 24
tahun karena pada umumnya industri banyak merekrut tenaga kerja yang masih
tergolong usia muda, cekatan dan produktif dalam bekerja dengan upah yang
relatif lebih murah.
5.1.3 Status Pernikahan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai status
pernikahan responden yang dapat dilihat pada Tabel 17 sebagai berikut :
77
Tabel 17 Distribusi Status Pernikahan Responden di Kawasan Industri Jakarta
Utara Tahun 2014
No. Status Jumlah Dalam %
1. Belum Menikah 36 36%
2. Menikah 64 64%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 17 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak
adalah responden yang memiliki status sudah menikah dengan total 64%, lalu
responden yang berstatus belum menikah dengan total sebesar 36%. Hal ini
menunjukkan bahwa seseorang dengan status pernikahan akan lebih
memperhatikan konsumsi buah untuk memenuhi gizi tubuh.
5.1.4 Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai tingkat
pendidikan responden dari yang terendah yaitu SD dan yang tertinggi yaitu Pasca
Sarjana yang dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 18 sebagai berikut :
Tabel 18 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Kawasan Industri
Jakarta Utara Tahun 2014
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Dalam %
1. SD 1 1%
2. SMU 35 35%
3. Sarjana 60 60%
4. Pasca Sarjana 4 4%
Total 100 100%
Pada Tabel 18 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak
yaitu responden yang berlatar belakang pendidikan lulusan sarjana yaitu sebanyak
60%. Lalu dari responden berlatar belakang pendidikan lulusan SMU yang
78
mencapai 35%, dan responden lulusan tingkat pasca sarjana sebanyak 4%.
Responden dengan latar belakang lulusan SD menjadi responden yang jumlahnya
paling sedikit yaitu hanya mencapai 1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar konsumen buah lokal berpendidikan cukup tinggi.
5.1.5 Status Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai status
pekerjaan responden yang dapat dilihat pada Tabel 19 sebagai berikut :
Tabel 19 Distribusi Status Pekerjaan Responden di Kawasan Industri
Jakarta Utara Tahun 2014
No. Instansi Pekerjaan Jumlah Dalam %
1. Industri Besar Milik Swasta 72 72%
2. Industri Besar Milik BUMN 23 23%
3. Industri Kecil 5 5%
Total 100 100%
Pada Tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden mayoritas
bekerja di industri besar milik swasta dengan total mencapai 72%, lalu responden
yang bekerja di industri besar dari badan usaha milik negara dengan jumlah 23%
dan responden yang bekerja di industri kecil dengan persentase terkecil yaitu
hanya sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen buah lokal di kawasan
industri Jakarta Utara didominasi oleh karyawan industri besar milik swasta.
5.1.6 Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai pendapatan
responden dengan nilai terendah yaitu Rp.2.200.000 dan nilai tertinggi sebesar
Rp.8.000.000. Penggolongan pendapatan responden dilakukan dengan cara
menghitung selisih nilai pendapatan tertinggi dan terendah lalu dibagi lima (sesuai
79
dengan 5 skala Likert yang digunakan) yang dapat dilihat pada Tabel 20 sebagai
berikut :
Tabel 20 Distribusi Pendapatan Responden (Gaji) di Kawasan Industri
Jakarta Utara Tahun 2014
No. Besaran Gaji/ bulan Jumlah Dalam %
1. Rp. 2.200.000 – Rp. 3.360.000 58 58%
2. Rp. 3.360.001 – Rp. 4.520.000 18 18%
3. Rp. 4.520.001 – Rp. 5.680.000 11 11%
4. Rp. 5.680.001 – Rp. 6.840.000 7 7%
5. Rp. 6.840.001 – Rp. 8.000.000 6 6%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 20 di atas dapat diketahui mayoritas responden
memiliki besaran gaji dengan rentang nilai antara Rp. 2.200.000 – Rp. 3.360.000
dengan jumlah persentase mencapai 58%, lalu responden dengan besaran gaji
rentang nilai antara Rp. 3.360.001 – Rp. 4.520.000 dengan persentase sebanyak
18%, dan rentang nilai Rp. 4.520.001 – Rp.5.680.000 sebanyak 11%. Sisanya
yaitu sebanyak 7% dari responden dengan besaran gaji antara Rp. 5.680.001 –
Rp. 6.840.000, dan 6% dengan besaran gaji Rp. 6.840.001 – Rp. 8.000.000
sehingga menunjukkan bahwa wilayah Jakarta Utara memiliki potensi ekonomi
yang cukup baik karena sebagian besar responden mendapatkan gaji lebih besar
dari UMR (Upah Minimum Regional) DKI Jakarta yaitu Rp. 2.400.000.
5.1.7 Pengeluaran Untuk Buah Lokal
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai pengeluaran
responden untuk buah lokal dengan nilai terendah yaitu Rp. 75.000 dan nilai
tertinggi sebesar Rp.1.000.000. Penggolongan pengeluaran responden untuk buah
lokal dilakukan dengan cara menghitung selisih nilai pendapatan tertinggi dan
80
terendah lalu dibagi lima (sesuai dengan 5 skala Likert yang digunakan) yang
dapat dilihat pada Tabel 21 sebagai berikut :
Tabel 21 Distribusi Pengeluaran Responden untuk Buah Lokal di Kawasan
Industri Jakarta Utara Tahun 2014
No. Pengeluaran untuk Buah Lokal/ bulan Jumlah Dalam %
1. Rp. 75.000 – Rp. 260.000 79 79%
2. Rp. 260.001 – Rp. 445.000 9 9%
3. Rp. 445.001 – Rp. 630.000 8 8%
4. Rp. 630.001 – Rp. 815.000 3 3%
5. Rp. 815.001 – Rp. 1.000.000 1 1%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 21 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
mengalokasikan pengeluaran khusus pembelian buah lokal segar dengan besaran
nilai Rp. 75.000 – Rp. 260.000 dengan jumlah persentase sebanyak 79%, lalu
persentase terbesar kedua yaitu responden yang mengalokasikan pengeluaran
untuk pembelian buah lokal segar dengan nilai antara Rp. 260.001 – Rp. 445.000
yaitu sebesar 9%, dan persentase terbesar ketiga dengan nilai antara Rp. 445.001 –
Rp. 630.000 dengan persentase 8%.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen masih sangat minim
dalam mengkonsumsi buah lokal, karena diasumsikan jika pengeluaran sebesar
Rp. 260.000 untuk membeli buah jeruk Rp. 25.000/kg maka didapat 10 kg buah
jeruk untuk konsumsi selama satu bulan atau 0,3 kg/ hari. Dugaan ini diperkuat
dengan distribusi pengeluaran untuk non buah responden dengan nilai terendah
yaitu Rp. 1.900.000 dan nilai tertinggi sebesar Rp.7.450.000. Penggolongan
pengeluaran responden untuk non buah dilakukan dengan cara menghitung selisih
81
nilai pendapatan tertinggi dan terendah lalu dibagi lima (sesuai dengan 5 skala
Likert yang digunakan) yang dapat dilihat pada Tabel 23 sebagai berikut :
Tabel 22 Distribusi Pengeluaran Responden untuk Non Buah di Kawasan Industri
Jakarta Utara Tahun 2014
No. Pengeluaran untuk Non Buah / bulan Jumlah Dalam %
1. Rp. 1.900.000 – Rp. 3.010.000 56 56%
2. Rp. 3.010.001 – Rp. 4.120.000 20 20%
3. Rp. 4.120.001 – Rp. 5.230.000 11 11%
4. Rp. 5.230.001 – Rp. 6.340.000 6 6%
5. Rp. 6.340.001 – Rp. 7.450.000 7 7%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 22 di atas sebanyak 56% responden mayoritas
mengalokasikan pengeluaran untuk pembelian kebutuhan selain buah dengan nilai
Rp. 1.900.000 – Rp. 3.010.000, lalu kemudian sebanyak 20% responden
mengalokasikan antara Rp. 3.010.001 – Rp. 4.120.000 untuk pengeluaran
kebutuhan non buah, kemudian sebanyak 11% mengalokasikan nilai antara Rp.
4.120.001 – Rp. 5.230.000, serta sebanyak 7% mengalokasikan nilai antara Rp.
6.340.001 – Rp. 7.450.000 untuk pemenuhan kebutuhan non buah. Persentase
terkecil didapat dari responden yang mengalokasikan pengeluaran untuk
kebutuhan non buah yaitu hanya 6% dengan nilai Rp. 5.230.001 – Rp. 6.340.000.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen lebih banyak
mengalokasikan pendapatannya untuk membeli kebutuhan lain selain buah lokal,
seperti sandang, papan, dan pangan lain.
82
5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Keseluruhan hasil uji validitas dan reliabilitas data yang telah dilakukan
sebagai berikut :
5.2.1 Uji Validitas Data
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai
Corrected Item – Total Correlation pada Output Cronbach Alpha) dengan nilai r
tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2. Pada penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung dengan cara 100 – 2 =
98. Sehingga dengan df = 98 dan alpha = 0,05 maka didapat r tabel dengan uji
dua sisi = 0,196.
Berdasarkan pengujian validitas yang dilakukan diketahui bahwa nilai r
hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari nilai r tabel. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam penelitian ini adalah valid,
terkecuali pada 4 indikator pada pernyataan variabel kesadaran konsumen, dan 4
indikator pada pernyataan variabel perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah
lokal, sehingga didapatkan 38 butir pernyataan yang dinilai valid yang secara
terperinci dapat dilihat pada Lampiran 6.
5.2.2 Uji Reliabilitas Data
Dalam pengambilan keputusan uji reliabilitas, suatu instrumen dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2001:57).
Berdasarkan pengujian reliabilitas diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa
83
keseluruhan variabel dalam penelitian ini reliabel. Adapun hasil uji reliabilitas
secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 7.
5.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi model
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal yang dilakukan telah
terbebas dari gejala heteroskedastisitas, multikolinearitas dan data terdistribusi
normal.
5.3.1 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas yang secara terperinci dapat dilihat pada
Lampiran 8, diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga
menunjukkan distribusi normal. Sehingga model regresi dalam penelitian ini telah
memenuhi asumsi normalitas.
5.3.2 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang secara terperinci dapat dilihat
pada Lampiran 8, diketahui bahwa kesadaran konsumen (X1) memiliki VIF
sebesar 1.472 dengan nilai tolerance 0.680, persepsi konsumen (X2) dengan VIF
sebesar 1.436 dan nilai tolerance 0.696, serta preferensi konsumen (X3) dengan
VIF sebesar 1.522 dengan nilai tolerance 0.657, sehingga seluruh variabel bebas
memiliki nilai VIF < 10 dan tolerance mendekati 1, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multiokolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi
yang digunakan.
84
5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot hasil uji heteroskedastisitas yang secara
terperinci dapat dilihat pada Lampiran 8, terlihat titik – titik menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.
Dengan demikian, asumsi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas
dalam model regresi telah terpenuhi.
5.4 Model Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal di
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014
Berikut adalah model regresi linear berganda yang merumuskan pengaruh
kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi
buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara.
Tabel 23 Hasil Dugaan Pengaruh Kesadaran, Persepsi, dan Preferensi Konsumen
terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri
Jakarta Utara Tahun 2014
Variabel Koefisien Thitung Sig Fhitung Sig R Square
Konstanta -7,760 -2,301 0,024 44,143 0,000 0,580
Kesadaran 0,443 4,507 0,000
Persepsi 0,054 0,629 0,531
Preferensi 0,543 5,867 0,000
ttabel = 1,984
Ftabel = 2,70
Berdasarkan Tabel 23 di atas, maka diperoleh model perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal sebagai berikut :
Y= -7,760 + 0,443X1 + 0,054 X2 + 0,543 X3
85
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi dari
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Jika nilai R2 hitung
semakin besar (mendekati satu) maka kontribusi dari variabel independen
terhadap variabel dependen semakin besar. Hal ini mengindikasikan bahwa
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel
dependen. Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada Tabel 23, maka
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,580. Hal ini menunjukkan bahwa
58% perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di
Jakarta Utara dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen. Sedangkan
sebanyak 42% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama –
sama dapat berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yang diteliti, dimana nilai
df1 merupakan hasil k-1, dan k merupakan jumlah variabel bebas dan terikat.
Sedangkan df2 didapat dari n - k, dengan n adalah jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel
atau dengan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai 𝛼, dengan ketentuan
sebagai berikut :
Ho : ditolak, jika Fhitung > Ftabel atau Signifikansi < 𝛼
H1 : ditolak, jika Fhitung < Ftabel atau Signifikansi > 𝛼
Berdasarkan hasil uji F yang terlihat pada Tabel 23 di atas diketahui
bahwa pada taraf kepercayaan sebesar 5% dan df 1 = 3 dan df 2 = 96 maka
didapatkan nilai Fhitung > Ftabel (44,143 > 2,70) atau signifikansi sebesar 0,000 <
86
0,05 maka tolak Ho dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh kesadaran,
persepsi dan preferensi konsumen secara bersama - sama terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara.
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat yang diteliti. Variabel bebas yang diduga
berpengaruh terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di
Jakarta Utara adalah kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen yang kemudian
akan dibandingkan dengan ttabel dan thitung atau dengan membandingkan nilai
signifikansi dengan nilai 𝛼, dengan ketentuan sebagai berikut :
Ho : ditolak, jika thitung > ttabel atau Signifikansi < 𝛼
H1 : ditolak, jika thitung < ttabel atau Signifikansi > 𝛼
Berdasarkan analisis data, maka analisis uji t dapat dilihat pada Tabel 23
dengan taraf signifikansi 5%, dengan (n) = 100 responden serta DK = n – 1 = 100
– 1 = 99, sehingga dari ketentuan tersebut diperoleh t tabel sebesar 1,984.
Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel atau nilai signifikansi
dengan nilai α maka didapat hasil sebagai berikut :
a. Variabel kesadaran dengan thitung> ttabel dengan nilai 4,507 > 1,984 atau
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima yang berarti kesadaran konsumen mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada kawasan
industri di Jakarta Utara.
b. Variabel persepsi dengan thitung< ttabel dengan nilai 0,629 < 1,984 atau
dengan nilai probabilitas sebesar 0,531 > 0,05 maka terima Ho dan H1
87
ditolak yang berarti persepsi seseorang tidak mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada kawasan
industri di Jakarta Utara.
c. Variabel preferensi dengan thitung> ttabel dengan nilai 5,867 > 1,984 atau
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima yang berarti preferensi seseorang mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada kawasan
industri di Jakarta Utara.
Berdasarkan model perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal
tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar -7,760 yang berarti jika skor variabel
kesadaran, persepsi dan preferensi dianggap tidak ada atau sama dengan nol, maka
skor variabel perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal berkurang.
Dengan kata lain perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal akan
berada pada tingkat -7,760, hal ini menunjukkan bahwa responden tanpa memiliki
kesadaran, persepsi dan preferensi terhadap konsumsi buah lokal akan berperilaku
mengkonsumsi buah impor.
5.4.1 Pengaruh Kesadaran Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
Model perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal memiliki
koefisien dari masing – masing variabel bebas yang akan menentukan nilai
dugaan jika terjadi perubahan. Variabel kesadaran (X1) memiliki koefisien
bernilai positif sebesar 0,443. Tanda positif ini menunjukkan pengaruh yang
searah antara kesadaran seseorang dalam mengkonsumsi buah lokal dengan
88
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal. Dengan kata lain jika
kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal meningkat sebesar satu
satuan maka akan terjadi peningkatan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal sebesar 0,443 satuan.
Variabel kesadaran memiliki thitung> ttabel dengan nilai 4,507 > 1,985, yang
berarti kesadaran seseorang mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara.
Hasil ini menunjukkan bahwa kesadaran akan membentuk perilaku seseorang,
dalam hal ini perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal.
Berdasarkan hasil tabulasi komponen kesadaran konsumen yang secara
terperinci dapat dilihat pada Lampiran 3, didapatkan indikator dengan total skor
terendah dan tertinggi. Indikator terendah yaitu tindakan konsumen untuk
mengadopsi perilaku mengkonsumsi buah lokal untuk membantu kesejahteraan
petani lokal dengan total skor 342. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
konsumen untuk mengkonsumsi buah lokal tidak mempertimbangkan pada aspek
kebenaran tindakan tersebut, dalam hal ini membantu kesejahteraan petani lokal.
Adapun indikator dengan total skor tertinggi atau dominan yaitu kondisi
fisik konsumen setelah mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 422. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran konsumen terbentuk dari kondisi internal
seseorang dalam hal ini kondisi fisik setelah mengkonsumsi buah lokal yang
merasa lebih segar karena merasakan manfaat nutrsi buah bagi tubuh.
Menurut Halawa dalam Santoso (2010:11) bahwa kesadaran merupakan
unsur dalam diri manusia yang berguna untuk memahami realitas dan
89
menunjukkan bagaimana cara bertindak atau menyikapi realitas tertentu. Pada
fase ini, konsumen mulai memahami mengenai dampak kebijakan pemerintah
terkait perdagangan bebas khususnya produk buah – buahan. Konsumen
memahami realitas bahwa seiring waktu berjalan, semakin banyak buah impor
yang masuk di pasaran yang dinilai memiliki kualitas rasa yang lebih baik (stabil),
tampilan warna yang menarik, kebersihan yang terjaga melalui pengemasan serta
harga yang cukup bersaing dengan buah lokal. Sehingga konsumen menunjukkan
bagaimana cara bertindak untuk menyikapi realitas tersebut dengan sadar bahwa
membeli buah lokal dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Rogers dalam Notoatmodjo (2007:144) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru, terjadi proses yang berurutan dalam diri
seseorang yakni ketika seseorang menyadari stimulus lalu mengalami ketertarikan
hingga menimbang – nimbang (evaluasi) manfaat stimulus tersebut bagi dirinya
untuk dicoba sebagai perilaku yang baru hingga pada berakhir pada proses adopsi
sesuai dengan pengetahuan dan kesadaran.
Kondisi demikian secara umum dapat dikaitkan dengan seberapa jauh
pengetahuan seseorang, karena perilaku seseorang yang didasari oleh pengetahuan
atau kesadaran akan bersifat langgeng atau long lasting. Dalam hal ini seseorang
akan mempertimbangkan produk yang mana yang dirasa memiliki manfaat gizi
yang dapat memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kondisi pasar bebas dalam
perdagangan khususnya produk buah segar menjadikan posisi buah lokal
tersaingi, sehingga dirasa cukup mengkhawatirkan bagi kesejahteraan petani
lokal. Dengan kondisi ini, pengetahuan dan kesadaran seseorang untuk cinta
90
bangsa dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu sadar memilih konsumsi
buah lokal sehingga dapat aktif membantu kehidupan petani dari negeri sendiri.
Sukmadinata (2007:41) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, karena pendidikan memberikan
pengaruh bagi seseorang dalam merespon stimulus dari luar. Seseorang yang
berpendidikan tinggi akan merespon lebih rasional terhadap stimulus atau
informasi yang datang. Hal ini dapat dikaitkan dengan jumlah responden
terbanyak dalam penelitian ini yaitu responden yang berlatar belakang pendidikan
lulusan sarjana sebanyak 60%. Dalam hal ini responden dengan tingkat
pendidikan sarjana memiliki pengetahuan yang rasional dalam merespon stimulus
dan informasi yang datang, karena cara berpikir yang sistematis berdasarkan
logika. Kemampuan merespon stimulus yang dilakukan responden adalah dengan
mengetahui daerah asal produksi buah lokal, atau berusaha aktif mencari tahu
kandungan gizi buah lokal yang akan dikonsumsi.
Peter dan Olson (1999:53-54) menyatakan bahwa kesadaran konsumen
diukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai
keberadaan suatu produk. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan pengetahuan
konsumen mengenai daerah sentra produksi buah lokal, yang artinya pada fase ini
konsumen menghargai keberadaan produk buah lokal. Selain itu, konsumen
memiliki pengetahuan manfaat gizi buah lokal untuk menjaga kesehatan tubuh
serta untuk penyembuhan ketika kondisi sakit.
Berdasarkan penjelasan dan hasil yang didapat dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam penelitian ini responden memperhatikan variabel kesadaran
91
konsumen, karena merupakan proses awal konsumen untuk mengadopsi perilaku
yang baru, dalam hal ini perilaku mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri
Jakarta Utara.
5.4.2 Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
Koefisien regresi untuk persepsi (X2) juga bernilai positif sebesar 0,054.
Tanda positif ini menunjukkan pengaruh yang searah antara persepsi seseorang
terhadap buah lokal dengan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi buah lokal.
Artinya jika persepsi seseorang dalam mengkonsumsi buah lokal meningkat
sebesar satu satuan , maka akan terjadi peningkatan perilaku seseorang dalam
mengkonsumsi buah lokal sebesar 0,054 satuan.
Variabel persepsi mempunyai thitung< ttabel dengan nilai 0,629 < 1,985, yang
berarti persepsi seseorang tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
perilaku mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara. Hal
ini menunjukkan bahwa stimulus yang ditujukan pada konsumen sudah cukup
baik direspon oleh konsumen meskipun tidak memberikan pengaruh yang nyata
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Jakarta Utara,
karena persepsi seseorang terhadap suatu objek pasti berbeda – beda.
Berdasarkan hasil tabulasi komponen persepsi konsumen yang secara
terperinci dapat dilihat pada Lampiran 4, didapatkan indikator dengan total skor
terendah dan tertinggi. Indikator terendah yaitu motif konsumen untuk
mempersepsikan perilaku dalam mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 319.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi buah
92
lokal tidak mempertimbangkan pada aspek motif tersebut, karenadalam hal ini
konsumsi buah lokal dirasa masih belum cukup memenuhi selera konsumen.
Kondisi ini dapat dikaitkan dengan kualitas produk pesaing (buah impor) yang
dinilai masih lebih unggul sehingga konsumen merasa lebih tercukupi selera
dengan konsumsi selain buah lokal.
Adapun indikator dengan total skor tertinggi atau dominan yaitu waktu
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 399. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah
lokal dapat diukur dari intensitas waktu seseorang dalam mengkonsumsi buah
lokal.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) persepsi merupakan suatu
proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan rangsangan - rangsangan yang diterima menjadi suatu
gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Kondisi ini memerlukan
rangsangan atau stimulus yang kuat dan intensif. Dalam hal ini stimulus yang
perlu ditingkatkan seperti kelancaran pendistribusian buah lokal di pasaran agar
konsumen mudah dalam menjangkau, serta peningkatan kualitas fisik dan rasa
buah agar konsumen dapat mempersepsikan bahwa buah lokal mampu bersaing
dengan buah non lokal.
Sugihartono, dkk (2007:8) mengemukakan bahwa persepsi adalah
kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk
menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Dalam hal
ini setiap responden mempunyai kecenderungan dalam melihat objek yang sama
93
dengan cara yang berbeda – beda karena faktor keterbatasan kemampuan
pengolahan informasi yang dilakukan otak dan alat indera responden.
Sumarwan (2003:70) menyebutkan tahap pemaparan, perhatian dan
pemahaman sebagai persepsi, dimana persepsi ini bersama dengan memori akan
mempengaruhi pengolahan informasi. Persepsi setiap responden terhadap suatu
obyek, dalam hal ini buah lokal akan berbeda – beda. Oleh karena itu persepsi
memiliki sifat yang subyektif yang sangat dipengaruhi oleh pikiran seseorang dan
lingkungan yang membentuknya.
Robbin (1996:124) menyatakan bahwa pelaku persepsi dapat
mempengaruhi persepsi seseorang. Jika seorang individu memandang pada suatu
target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsiran itu
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi
yaitu sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan.
Hal ini dapat dikaitkan dengan kepentingan responden untuk mengalokasikan
pendapatannya untuk pengeluaran non buah, seperti sandang, papan dan pangan
lainnya.
Berdasarkan penjelasan dan hasil yang didapat dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam penelitian ini responden tidak memperhatikan variabel persepsi
konsumen, karena setiap individu mempunyai kecenderungan dalam melihat
objek yang sama dengan cara yang berbeda – beda.
94
5.4.3 Pengaruh Preferensi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
Koefisien regresi untuk preferensi (X3) pun bernilai positif sebesar 0,543.
Tanda positif ini menunjukkan pengaruh searah antara preferensi seseorang dalam
mengkonsumsi buah lokal terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal. Artinya jika terdapat peningkatan preferensi seseorang dalam
mengkonsumsi buah lokal maka akan terjadi peningkatan perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal sebesar 0,543 satuan.
Variabel preferensi memiliki thitung> ttabel dengan nilai 5,867 > 1,985, yang
berarti preferensi seseorang mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara.
Berdasarkan hasil tabulasi komponen preferensi konsumen yang secara terperinci
dapat dilihat pada Lampiran 5, didapatkan indikator dengan total skor terendah
dan tertinggi. Indikator terendah yaitu kepentingan konsumen untuk
menunjukkan preferensi terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah
lokal dengan total skor 351. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi konsumen
untuk mengkonsumsi buah lokal tidak mempertimbangkan pada aspek
kepentingan tersebut, Kondisi ini dapat dikaitkan dengan kualitas produk pesaing
(buah impor) yang dinilai masih lebih unggul sehingga mampu memenuhi
kepentingan konsumen.
Adapun indikator dengan total skor tertinggi atau dominan yaitu atribut
produk dimana konsumen mendapatkan kemudahan dalam memperoleh buah
lokal di pasaran dengan total skor 431. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi
95
konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal dapat diukur dari
kemudahan konsumen memperoleh buah lokal di pasaran.
Menurut Simamora (2003:87), bahwa preferensi merupakan konsep
abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari
kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang. Hal ini
dapat dikaitkan dengan kesesuaian antara rasa buah lokal dengan kesukaan selera
konsumen, sehingga buah lokal masih diminati oleh konsumen di kawasan
industri di Jakarta Utara.
Kotler (2005:49) mengungkapkan bahwa preferensi diartikan sebagai
derajat kesukaan seseorang terhadap suatu jenis produk. Kondisi ini dapat
dikaitkan dengan kesukaan selera konsumen terhadap rasa buah lokal serta
kesukaan atas manfaat buah lokal yang dianggap minim penggunaan bahan kimia
(lilin) dibandingkan dengan buah non lokal, sehingga konsumen merasa lebih
aman untuk mengkonsumsi dalam jangka panjang.
Berdasarkan model tersebut diketahui bahwa ketiga koefisien regresi
variabel bebas bertanda positif. Selain itu, dapat juga diketahui bahwa preferensi
merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara
yang ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0.543 yang paling besar diantara
variabel lainnya.
96
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden penelitian didominasi oleh distribusi jenis kelamin
74% laki – laki, distribusi rentang usia 19 – 24 tahun sebanyak 28% ,
distribusi status pernikahan 64% telah menikah, distribusi tingkat pendidikan
sarjana sebanyak 60%, distribusi status pekerjaan 72% sebagai karyawan
industri besar milik swasta, distribusi besaran pendapatan/ bulan Rp.
2.200.000 – Rp. 3.360.000 sebanyak 58%, distribusi besaran pengeluaran
untuk konsumsi buah lokal/ bulan Rp. 75.000 – Rp. 260.000 sebanyak 79%,
serta distribusi besaran pengeluaran untuk konsumsi non buah/ bulan Rp.
1.900.000 - Rp. 3.010.000 sebanyak 56%.
2. Kesadaran konsumen (X1) berpengaruh positif nyata terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta
Utara dengan indikator dominan yaitu kondisi fisik konsumen setelah
mengkonsumsi buah lokal dengan total skor 422.
3. Persepsi konsumen (X2) berpengaruh positif tidak nyata terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta
Utara dengan indikator dominan yaitu waktu konsumen dalam mengkonsumsi
buah lokal dengan total skor 399.
97
4. Preferensi konsumen (X3) berpengaruh positif nyata terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta
Utara dengan indikator dominan yaitu atribut produk dimana konsumen
mendapatkan kemudahan dalam memperoleh buah lokal di pasaran dengan
total skor 431.
5. a) Kesadaran (X1), persepsi (X2), dan preferensi konsumen (X3) berpengaruh
secara bersama – sama terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada
kawasan industri di Jakarta Utara.
b) Kemampuan variabel bebas kesadaran (X1), persepsi (X2), dan preferensi
konsumen (X3) dalam menjelaskan variabel terikat perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi buah lokal pada kawasan industri di Jakarta Utara
sebesar 58%, sedangkan sisanya sebesar 42% dijelaskan oleh variabel lain di
luar penelitian ini.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai upaya untuk membantu mengatasi masalah perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di kawasan industri di Jakarta Utara
sebagai berikut :
1. Dari sisi akademis :
a. Melakukan penelitian dengan variabel bebas yang berbeda atau dengan
menambah jumlah variabel bebas yang lain
b. Peneliti perlu memperbanyak sampel agar generalisasi hasil lebih akurat
98
c. Menambah jenis buah selain buah lokal yaitu dengan buah non lokal
(buah impor) sebagai objek penelitian, namun menggunakan alat
analisis yang berbeda sehingga penelitian lebih bervariasi
d. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan di berbagai banyak tempat
yang memiliki potensi unggul lainnya
2. Seorang pemasar hendaknya memberikan stimulus kepada konsumen secara
intensif terkait dengan kelebihan dan kekurangan dari kualitas buah lokal yang
berada di kawasan industri di Jakarta Utara untuk menarik perhatian konsumen.
3. Pemegang kebijakan daerah diharapkan aktif untuk membantu pemasar buah
lokal mensosialisasikan iklan atau bentuk promosi lain di public area sebagai
bentuk rangsangan stimulus konsumen.
99
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. Prinsip-prinsip ilmu gizi. Jakarta : PT Gramedia Pusaka Utama. 2003
Amirullah. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2002
Anggasari, Popy. Pengaruh Ethnosentrisme terhadap Sikap, Preferensi dan
Perilaku Pembelian Buah Lokal dan Impor. [Tesis]. Program Studi
Manajemen dan Bisnis. Sekolah Pascasarjana IPB. 2012
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
V. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002
Azizah, Imarotul. Analisis Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Keputusan Pembelian Buah Lokal (Studi Kasus pada Lailai Market Buah
Malang). [Skripsi]. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Negeri (UIN) Malang. 2008.
Bachtiar,Wardi. Sosiologi Klasik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006
Baliwati. Status Gizi Anak Usia pra Sekolah. Bogor: IPB Press. 2004
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta. 2004. Ketersediaan dan Kebutuhan
Konsumsi Buah – buahan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 1999 – 2003.
Diakses pada 18 Agustus 2014 pkl 17.15 dari
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=55
¬ab=13
Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara. 2007. Jenis dan Nilai Ekspor Komoditi
Unggulan serta PDRB Menurut Harga Konstan Kota Jakarta Utara di
Jakarta Utara Tahun 2006. Diakses pada 18 Agustus 2014 pkl 17.15 dari
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/ekonomiekspor.php?ia=31
. 2009. Jumlah Industri Sedang atau Besar dan Jumlah Industri Terbesar
di Jakarta Utara Tahun 2008. Diakses pada 18 Agustus 2014 pkl 17.15
dari http://www.bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2012.pdf
. 2009. Kecamatan dan Kelurahan serta Jenis Pekerjaan Penduduk di
Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2008. Diakses pada 25 Agustus 2014 pkl
20.00 dari http://www.bakosurtanal.go.id/jakarta-utara
100
. 2009. Pendidikan Penduduk di Kotamadya Jakarta Utara Tahun 2008
Berdasarkan Usia 10 Tahun ke Atas Tahun 2008. Diakses pada 25
Agustus 2014 pkl 20.00 dari http://jakartautara.bps.go.id
Dumairy. Perekonomian Indonesia Cetakan ke – 5. Jakarta: Erlangga. 2004
Firdaus, Muhammad. SIKUH: Integrasi Analisis Ekonomi, Teknologi Budidaya
dan Sistem Informasi untuk Menunjang Kewirausahaan di Bidang
Hortikultura. Orange Book 2. IPB Press. 2011
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
BP Undip. 2001
Hasan, Iqbal. Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2006
Kementerian Keuangan. 2010. Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah DKI
Jakarta Tahun 2009. Diakses pada 30 Agustus 2014 pkl 08.00 dari
http://www.djpk.depkeu.go.id/attachments/article/257/09.%20DKI%20JA
KARTA.pdf
Kementerian Perindustrian. 2012. Perdagangan Bebas Indonesia dengan ACFTA
Tahun 2002. Diakses pada 30 Agustus 2014 pkl 10.00 dari
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/jurnal_inte
rnasional.pdf
. 2012. Peranan Sektor Industri dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Nasional Tahun 2011. Diakses pada 30 Agustus 2014 pkl 10.00 dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5422/Peran-Sektor-Industri-dalam-
Mendorong-Pertumbuhan-Ekonomi-Nasional
Kementerian Pertanian. 2010. Produksi Buah- buahan di Indonesia Tahun 2006 –
201o. Diakses pada 30 Agustus 2014 pkl 10.00 dari
http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti
. 2012. Perkembangan Volume Impor Buah – buahan di Indonesia Tahun
2007 – 2011. Diakses pada 30 Agustus 2014 pkl 10.00 dari
http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti.
. 2012. Rata – rata Pengeluaran per Kapita untuk Buah – buahan dari
Hasil Susenas Tahun 2011. Diakses pada 26 Agustus 2014 pkl 21.00 dari
pusdatin.setjen.pertanian.go.id/.../Buletin-Konsumsi
Kotler, Philiph. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia. 2005
101
Lukman. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007
Makhfudli dan Effendi. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009
Ma’ruf, Hendri. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005
Moeleong, Lexy, J. 2000. Metodologi Penenlitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Muzdalifah. Kajian Preferensi Konsumen terhadap Buah – buahan Lokal di Kota
Banjarbaru. [Skripsi]. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. 2012.
Nazir, M. Metode Penelitian Cetakan 5. Jakarta: Ghalia: Indonesia. 2005
Notoatmodjo, S. Perkembangan Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. 2007
Nur Hidayat, Dedy. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2006
Peter, JP dan Olson DW. Consumer Behavior and Marketing Strategy Edisi ke- 4.
Chicago (US): Irwin Inc 1999
Ritonga,dkk. Pelajaran Ekonomi Jilid 1. Jakarta : Erlangga. 2003
Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta. 2010
Robbin, Stephent. Perilaku Organisasi. Jakarta: Binarupa Aksara. 1996
Santoso, Singgih. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010
Santoso dan Tjiptono. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: Elex Media Komputindo. 2001
Sarwono, J. Teori dan Praktek Riset Pemasaran dengan SPSS. Yogyakarta: Andi,
2006
Schiffman dan. Kanuk. Costumer behavior. Prentice Hall. 2000
Sediaoetama. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi di Indonesia. Jakarta: PT
Dian Rakyat. 1999
102
Setiadi, Nugroho, J. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Kencana Prenanda Media.
2003
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2003
Singarimbun, M dan Effendi, S. Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Pustaka LP3S Indonesia. 1995
Suartining, Ni Ketut. Struktur, Perilaku dan Kinerja Pemasaran Anggur (Studi
Kasus di Desa Banjar Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng). [Skripsi].
Universitas Udayana. 2010
Sudiyarto. Sikap Kepercayaan Konsumen Sebagai Tolak Ukur Daya Saing Antara
Buah Apel Lokal dan Impor. [Tesis]. Surabaya: Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur. 2005
Sudjana. Metode Statistika Edisi ke – 6. Bandung: Tarsito. 2001
Sudiyarto dan Hanani, Nuhfil. Kajian Faktor - faktor yang Mempengaruhi
Konsumen dalam Membeli dan Mengonsumsi Buah Lokal. [Tesis].
Universitas Lampung, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5, No. 2,
Januari 2007
Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 2007
Sugiyono. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2004
Suharso dan Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya
Karya. 2001
Sukmadinata, Nana S. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia. 2003
Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. 2004
Sunny, T.H dan Kheng Hor. Marketing Wise Pendekatan Inkonvensional
terhadap Strategi Pemasaran di Asia Cetakan 2. Jakarta, Bhuana Ilmu
Populer. 2008
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja
Rodaskaya. 2003
103
Suprayitno, Eko. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Yogyakarta: UIN Malang
Press 2008
Tarigan, Hadi dan Sayamar. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Buah
Lokal di Pasar Tradisional Arengka Kota Pekanbaru. [Tesis]. Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Universitas Riau. 2013
Taylor.Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan Fenomenologis
terhadap Ilmu – ilmu Sosial. Diterjemahkan oleh Arief Furchan. Surabaya:
Usaha Nasional. 1995
Widarjono, Agus. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonesia. 2007
Widodo, Winarso, Drajat. Pemangkasan Pohon Buah-buahan. Jakarta: Penebar
Swadaya. 1996
Zulkarnain. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Budi Daya.
Jakarta: Bumi Aksara. 2009
104
Lampiran 1 : Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Kesadaran
Konsumen (X1)
Pengetahuan
Tingkat pendidikan
Responden menunjukkan pengaruh
latar belakang tingkat pendidikan
terhadap pengetahuan produk
B1
Media masa Responden menunjukkan sumber
informasi mengenai buah lokal
B2
Kondisi ekonomi
Responden menunjukkan pengaruh
kondisi ekonomi terhadap
pengetahuan produk
B3
Hubungan sosial
Responden menunjukkan perhatian
sosial terhadap permasalahan buah
lokal
B4
Pengalaman
Responden menunjukkan
pengalaman dari manfaat
mengkonsumsi buah lokal
B5
Kondisi fisik
Responden menunjukkan kesehatan
fisik setelah mengkonumsi buah
lokal
B6
Kondisi psikis
Responden menunjukkan kondisi
psikis saat mengkonsumsi buah lokal
B7
105
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Kesadaran
Konsumen (X1) Sikap
Kesediaan menerima Responden menerima kualitas rasa
buah lokal
B8
Kesediaan merespon Responden menunjukkan
tanggapan mengenai potensi
kualitas buah lokal
B9
Kesediaan menghargai Responden mempromosikan
kualitas rasa buah lokal kepada
kerabat atau rekan terdekat
B10
Kesediaan bertanggung
jawab
Responden menunjukkan perhatian
terhadap apa yang akan
dikonsumsi
B11
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Kesadaran
Konsumen (X1)
Tindakan
Pandangan responden Responden menunjukkan pandangan
dalam mengkonsumsi buah lokal
B12
Respon terpimpin Responden bertindak secara benar
untuk mengkonsumsi buah lokal
B13
Mekanisme (inisiatif)
Responden menunjukkan tindakan
inisiatif untuk mengkonsumsi buah
lokal
B14
Adopsi Responden menunjukkan tindakan
yang sudah berkembang dengan baik
terkait konsumsi buah lokal
B15
106
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Persepsi
Konsumen (X2)
Pelaku Persepsi
Motif
Responden menunjukkan motif
dalam mengkonsumsi buah lokal
C1
Pengalaman Responden menunjukkan
pengalaman mengkonsumsi buah
lokal di masa lalu
C2
Pengharapan
Responden menunjukkan
pengharapan dalam hal konsumsi
buah lokal
C3
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Persepsi
Konsumen (X2)
Target
Hal baru
Responden menunjukkan tujuan
yang baru dalam mengkonsumsi
buah lokal
C4
Suara Responden menunjukkan suara yang
membentuk perilaku mengkonsumsi
buah lokal
C5
Ukuran
Responden menunjukkan
pengharapan ukuran buah lokal
C6
Latar belakang Responden menunjukkan latar
belakang mengkonsumsi buah lokal
C7
Kedekatan Responden menunjukkan kedekatan
lokasi sehingga memudahkan
mengkonsumsi buah lokal
C8
107
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Persepsi
Konsumen (X2)
Situasi
Waktu
Responden menunjukkan waktu
dalam mengkonsumsi buah lokal
C9
Persepsi/ pandangan
terhadap buah lokal
Responden menunjukkan
pandangannya terhadap daya saing
buah lokal
C10
Kebiasaan sosial
Responden menunjukkan kebiasaan
sosial dalam mengkonsumsi buah
lokal
C11
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Preferensi
Konsumen (X3)
Pengalaman Kesukaan karena
pengalaman sebelumnya
Responden menjukkan pengalaman
yang disukai terkait buah lokal
D1
Kepercayaan Kesukaan karena
kepercayaan kualitas
keamanan produk
Responden menunjukkan kesukaan
karena kepercayaan buah lokal
D2
Atribut Produk Kesukaan responden
terhadap atribut buah
lokal
Responden menunjukkan kesukaan
terhadap atribut buah lokal
D3
Kepentingan Kesukaan responden
karena kepentingan
tertentu
Responden menunjukkan
kepentingan mengkonsumsi buah
lokal bagi tubuh
D4
Kepuasan Kesukaan karena
kepuasan
Responden menunjukkan kepuasan
dan pembelian buah lokal secara
berulang
D5
108
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Perilaku
Konsumen dalam
Mengkonsumsi
Buah Lokal (Y)
Budaya
Kebudayaan
Responden menunjukkan
kebudayaan yang mempengaruhi
dalam mengkonsumsi buah lokal
E1
Sub budaya Responden menunjukkan peranan
kelompok kebangsaan yang
mempengaruhi dalam
mengkonsumsi buah lokal
E2
Kelas sosial
Responden menunjukkan status
sosial dalam mengkonsumsi buah
lokal
E3
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Perilaku
Konsumen dalam
Mengkonsumsi
Buah Lokal (Y)
Sosial
Kelompok acuan
Responden menunjukkan kelompok
acuan yang mempengaruhi dalam
mengkonsumsi buah lokal
E4
Keluarga Responden menunjukkan peranan
keluarga yang mempengaruhi dalam
mengkonsumsi buah lokal
E5
Peran dan status
Responden menunjukkan peranan
status sosial dalam mengkonsumsi
buah lokal
E6
109
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Perilaku
Konsumen dalam
Mengkonsumsi
Buah Lokal (Y)
Pribadi
Usia Responden menunjukkan usia yang
mempengaruhi perilaku
mengkonsumsi buah lokal
E7
Pekerjaan Responden menunjukkan peranan
pekerjaan yang mempengaruhi
perilaku mengkonsumsi buah lokal
E8
Keadaan ekonomi Responden menunjukkan keadaan
ekonomi yang mempengaruhi
perilaku mengkonsumsi buah lokal
E9
Gaya hidup Responden menunjukkan gaya hidup
yang mempengaruhi perilaku
mengkonsumsi buah lokal bagi
tubuh
E10
Konsep diri Responden menunjukkan konsep diri
yang dibangun ketika mengkonsumsi
buah lokal
E11
110
Variabel Sub Variabel
(Dimensi)
Indikator Parameter Kode Pernyataan
Perilaku
Konsumen dalam
Mengkonsumsi
Buah Lokal (Y)
Psikologi
Motivasi Responden menjukkan kebutuhan
yang mendorong dalam perilaku
mengkonsumsi buah lokal
E12
Pandangan responden Responden menunjukkan pandangan
perilaku mengkonsumsi buah lokal
E13
Proses belajar Responden menunjukkan proses
belajar mengkonsumsi buah lokal
E14
Keyakinan
Responden menunjukkan keyakinan
pada kualitas buah lokal
E15
111
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Penelitian
Nomor Responden : ………………
PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN
TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI
BUAH LOKAL STUDI KASUS KAWASAN INDUSTRI
DI JAKARTA UTARA
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN)
Jakarta, maka saya mohon kesediaan kepada Bapak/ Ibu untuk berkenan mengisi
seluruh pertanyaan yang ada pada kuesioner. Atas kerjasama dan bantuan yang
Bapak/ Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.
A. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk : *) lingkari salah satu
1. Nama : ………………………………………………..…...
2. Jenis Kelamin* : L / P
3. Usia :………. tahun
4. Status Pernikahan* : a) Belum menikah
b) Menikah
5. Tingkat Pendidikan :
a) SD c) SMU
b) SMP d) Sarjana
e) Pasca Sarjana
6. Pekerjaan* : a) Karyawan Industri Besar milik Swasta
b) Karyawan Industri milik Negara
c) Karyawan Industri Kecil
7. Pendapatan (Gaji) /bulan : +…………………….
8. Rutinitas Pendapatan :
a) Per Jam c) Mingguan
b) Harian d) Bulanan
e) Tahunan
112
9. Pengeluaran Total/ bulan : + Rp ……………………….
10. Besaran Pengeluaran untuk Buah Lokal/ bulan : + Rp ……………………….
11. Besaran Pengeluaran untuk Non Buah/ bulan : + Rp ……………………….
Petunjuk Pengisian
Bapak/ibu/saudara/i cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Setiap
pernyataan mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/I, sehingga benar –
benar menggambarkan keadaan diri Anda. Skor/Nilai jawaban adalah sebagai
berikut :
Skor/Nilai 1 : Jika sangat tidak setuju (STS) dengan pernyataan
Skor/Nilai 2 : Jika tidak setuju (TS) dengan pernyataan
Skor/Nilai 3 : Jika ragu – ragu (R)dengan pernyataan
Skor/Nilai 4 : Jika setuju (S) dengan pernyataan
Skor/Nilai 5 : Jika sangat setuju (SS) dengan pernyataan
B. Komponen Variabel Kesadaran Konsumen (X1)
No. Pernyataan Skor/ Nilai
STS TS R S SS
Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu mengenai pernyataan berikut :
Indikator : Tingkat Pendidikan
1. Faktor pendidikan mempengaruhi
pengetahuan seseorang terhadap sebuah
produk (buah lokal)
Indikator : Media Masa
2. Promosi produk buah lokal sudah banyak
dilakukan media cetak dan elektronik
Indikator : Keadaan Ekonomi
3. Kondisi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi produk yang akan
dikonsumsi
Indikator : Hubungan Sosial
4. Saya merasa prihatin dengan
membanjirnya buah impor di pasaran
Indikator : Pengalaman
5. Saya mengkonsumsi buah lokal karena
telah merasakan manfaatnya dalam
tubuh
Indikator : Kondisi Fisik
6. Setelah mengkonsumsi buah lokal saya
113
merasa lebih segar
Indikator : Kondisi Rohani/ Psikis
7. Saya bangga mengkonsumsi buah lokal
Indikator : Menerima
8. Buah lokal memiliki pilihan rasa yang
beragam
Indikator : Merespon
9. Kualitas rasa buah lokal mampu bersaing
dengan rasa buah impor
Indikator : Menghargai
10. Ketika saya mengkonsumsi buah lokal,
saya mempromosikan kualitas rasa buah
lokal kepada orang terdekat
Indikator : Bertanggung jawab
11. Saya memperhatikan atas apa yang akan
saya konsumsi, termasuk untuk
konsumsi buah
Indikator : Persepsi/ Pandangan
12. Mengkonsumsi buah lokal menunjukkan
jiwa Nasionalisme dalam hal konsumsi
pangan
Indikator : Respon Terpimpin
13. Saya mengkonsumsi buah lokal secara
berkala
Indikator : Mekanisme
14. Saya mengkonsumsi buah lokal atas
insiatif sendiri
Indikator : Adopsi
15. Saya mengkonsumsi buah lokal untuk
membantu kesejahteraan petani buah
lokal
C. Komponen Variabel Persepsi Konsumen (X2)
No. Pernyataan Skor/ Nilai
STS TS R S SS
Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu mengenai pernyataan berikut :
Indikator : Motif
1. Saya mengkonsumsi buah lokal karena
mampu memenuhi selera saya
Indikator : Pengalaman
2. Saya sudah terbiasa mengkonsumsi
buah lokal sejak dahulu
Indikator : Pengharapan
3. Saya mengkonsumsi buah lokal agar
114
menjadi primadona di negeri sendiri
Indikator : Hal yang Baru
4. Saya mengkonsumsi buah lokal untuk
hidup yang lebih sehat
Indikator : Suara
5. Saya mengkonsumsi buah lokal karena
pengaruh lingkungan terdekat
Indikator : Ukuran
6. Saya mengkonsumsi buah lokal karena
ketertarikan ukuran yang ditawarkan
Indikator : Latar Belakang
7. Konsumsi buah lokal dapat
menyegarkan dan menyehatkan tubuh
Indikator : Kesamaan dan Kedekatan
8. Saya mengkonsumsi buah lokal karena
lokasi yang strategis sehingga
memudahkan
Indikator : Waktu
9. Saya mengkonsumsi buah lokal setiap
waktu
Indikator : Pandangan
10. Buah lokal mampu bersaing dengan
buah impor dalam hal rasa yang khas
Indikator : Kebiasaan sosial
11. Buah lokal dijadikan menu penutup
(dessert) dalam sajian 4 sehat 5
sempurna
D. Komponen Variabel Preferensi Konsumen (X3)
No. Pernyataan Skor/ Nilai
STS TS R S SS
Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu mengenai pernyataan berikut :
Indikator : Pengalaman
1. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena rasa yang cocok di lidah dan
kondisi pencernaan
Indikator : Kepercayaan
2. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena yakin minim penggunaan
bahan kimia/ lilin sebagai pengawet
Indikator : Atribut Produk
3. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena kemudahan memperoleh di
pasaran
115
Indikator : Kepentingan
4. Mengkonsumsi buah lokal baik untuk
mencukupi vitamin dan mineral yang
diperlukan tubuh
Indikator : Kepuasan
5. Saya puas ketika mengkonsumsi buah
lokal dan akan mengulangi pembelian
E. Komponen Variabel Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah
Lokal (Y)
No. Pernyataan Skor/ Nilai
STS TS R S SS
Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu mengenai pernyataan berikut :
Indikator : Kebudayaan (Adat Istiadat)
1. Mengkonsumsi buah lokal sudah
menjadi adat istiadat di lingkungan
Indikator : Sub Budaya (Kelompok Kebangsaan)
2. Saya mengkonsumsi buah lokal
sebagai wujud kebangsaan
Indikator : Kelas Sosial
3. Harga buah lokal terjangkau bagi saya
Indikator : Kelompok Acuan
4. Rekan pekerjaan menjadi kelompok
yang mempengaruhi saya untuk
mengkonsumsi buah lokal
Indikator : Keluarga
5. Keluarga menjadi pengambil
keputusan dalam hal pengeluaran
konsumsi (buah lokal)
Indikator : Peran dan status
6. Aktivitas dan kedudukan di lingkup
sosial mempengaruhi saya untuk
mengkonsumsi buah lokal
Indikator : Usia
7. Usia mempengaruhi saya dalam
mengkonsumsi produk (buah lokal)
Indikator : Pekerjaan
8. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena pengaruh lingkungan
pekerjaan
Indikator : Keadaan Ekonomi
9. Keadaan ekonomi mempengaruhi
saya dalam mengkonsumsi buah lokal
116
Indikator : Gaya Hidup
10. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena tuntutan gaya hidup
Indikator : Konsep Diri
11. Saya mengkonsumsi buah lokal untuk
membangun citra diri
Indikator : Motivasi
12. Mengkonsumsi buah lokal
menjadikan tubuh lebih sehat
Indikator : Pandangan
13. Saya mengkonsumsi buah lokal
karena tertarik pada warna, bau dan
rasa buah yang khas
Indikator : Proses Belajar
14. Perilaku mengkonsumsi buah lokal
adalah salah satu cara hidup sehat
Indikator : Keyakinan
15 Saya mengkonsumsi buah lokal
karena berkualitas
TERIMA KASIH
117
Lampiran 3 : Karakteristik Responden pada Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
No. Nama Jenis
Kelamin Usia Status Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran
Buah Lokal Pengeluaran Non Buah
1 Erick. A Laki – laki 23 Belum menikah SMU Industri Swasta 2.400.000 100.000 2.300.000
2 Phutut. P Laki – laki 24 Menikah Sarjana Industri BUMN 2.500.000 200.000 2.300.000
3 Aden Laki – laki 42 Menikah SD Industri BUMN 3.200.000 220.000 2.980.000
4 Rian Laki – laki 34 Menikah Sarjana Industri BUMN 4.000.000 175.000 3.825.000
5 Ully Perempuan 30 Menikah Sarjana Industri BUMN 5.000.000 150.000 4.850.000
6 Efendi. Z Laki – laki 30 Menikah Sarjana Industri BUMN 3.000.000 150.000 2.850.000
7 Doni Laki – laki 23 Belum menikah Sarjana Industri BUMN 2.500.000 75.000 2.425.000
8 Lili Perempuan 42 Menikah Sarjana Industri BUMN 3.900.000 200.000 3.700.000
9 Sifit. R Laki – laki 20 Belum menikah SMU Industri Swasta 2.500.000 100.000 2.400.000
10 Supriyadi Laki – laki 38 Menikah SMU Industri Swasta 5.000.000 120.000 4.880.000
11 Catur. A Laki – laki 25 Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
12 Diani Perempuan 28 Menikah Sarjana Industri Swasta 6.500.000 300.000 6.200.000
13 Rita. R Perempuan 45 Menikah Sarjana Industri Swasta 6.000.000 300.000 5.700.000
14 Widya Perempuan 36 Menikah SMU Industri Swasta 3.500.000 250.000 3.475.000
15 Bagus. M Laki – laki 28 Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 200.000 3.800.000
16 Toto Laki – laki 39 Menikah Sarjana Industri Swasta 7.000.000 200.000 6.800.000
17 Budi. S Laki – laki 26 Menikah Sarjana Industri Swasta 5.000.000 220.000 4.780.000
18 Naning Perempuan 25 Menikah SMU Industri Swasta 5.000.000 250.000 4.750.000
19 Nia. T Perempuan 24 Menikah SMU Industri Swasta 4.000.000 180.000 3.820.000
118
20 Panji. H Laki – laki 21 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.500.000 150.000 2.350.000
21 Luthfan Laki – laki 21 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
22 Hari . Laki – laki 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 130.000 3.870.000
23 Fikri Laki – laki 20 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.500.000 100.000 3.400.000
24 Shafi. N Perempuan 23 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.500.000 150.000 3.350.000
25 Satrio .D Laki – laki 21 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 100.000 2.850.000
26 Denny. O Laki – laki 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 200.000 3.900.000
27 Febrika. Perempuan 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 5.500.000 200.000 5.100.000
28 Rusuk. G Laki – laki 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.600.000 100.000 2.500.000
29 M. Arya Laki – laki 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 200.000 3.800.000
30 Catur. A Laki – laki 23 Belum Menikah Pasca Industri Swasta 6.000.000 550.000 5.450.000
31 Ari. S Laki – laki 21 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 250.000 2.750.000
32 Vindy. I Perempuan 31 Menikah Sarjana Industri Swasta 8.000.000 600.000 7.400.000
33 Ilman. D Laki – laki 28 Menikah Pasca Industri Swasta 6.000.000 200.000 5.800.000
34 Meili Perempuan 28 Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 300.000 3.700.000
35 Emma. G Perempuan 26 Belum Menikah Sarjana Industri BUMN 2.500.000 150.000 2.350.000
36 Zikri Laki – laki 27 Belum Menikah Sarjana Industri BUMN 3.000.000 175.000 2.825.000
37 Zeva Laki – laki 29 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.200.000 175.000 3.025.000
38 Novita Perempuan 27 Belum Menikah SMU Industri BUMN 2.400.000 150.000 2.250.000
39 Dimas Laki – laki 26 Menikah SMU Industri Swasta 2.500.000 200.000 2.300.000
40 Ari Laki – laki 28 Menikah Sarjana Industri Swasta 5.000.000 200.000 4.800.000
41 Adi. S Laki – laki 23 Belum Menikah SMU Industri Swasta 2.400.000 150.000 2.250.000
42 Ali Laki – laki 24 Menikah SMU Industri Swasta 2.500.000 250.000 2.250.000
43 Tino Adi. Laki – laki 27 Menikah SMU Industri Swasta 2.400.000 220.000 2.180.000
119
44 Dudi Laki – laki 36 Menikah Sarjana Industri Swasta 7.000.000 230.000 6.770.000
45 Toto. S Laki – laki 32 Menikah SMU Industri Swasta 2.500.000 200.000 2.300.000
46 Agung. G Laki – laki 31 Menikah SMU Industri Swasta 2.400.000 200.000 2.200.000
47 M. Yusuf Laki – laki 38 Menikah SMU Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
48 Sarwadi Laki – laki 38 Menikah SMU Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
49 Redo Laki – laki 32 Menikah SMU Industri Swasta 2.500.000 180.000 2.320.000
50 Devi Perempuan 31 Menikah SMU Industri BUMN 2.600.000 650.000 1.950.000
51 Ryiadhy Laki – laki 24 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.500.000 180.000 2.320.000
52 Hardian. Laki – laki 33 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 200.000 3.800.000
53 Diana. R Perempuan 62 Menikah SMU Industri Kecil 5.000.000 600.000 4.400.000
54 Liston. S Laki – laki 24 Belum Menikah SMU Industri Swasta 2.200.000 150.000 2.050.000
55 Buchori Laki – laki 55 Menikah Pasca Industri Swasta 8.000.000 550.000 7.450.000
56 Imam Laki – laki 57 Menikah Pasca Industri Swasta 4.000.000 550.000 3.450.000
57 Yudi. S Laki – laki 29 Menikah Sarjana Industri BUMN 2.500.000 600.000 1.900.000
58 Yudhis Laki – laki 27 Menikah Sarjana Industri Swasta 7.000.000 650.000 6.350.000
59 Gito. T Laki – laki 28 Menikah SMU Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
60 Eko. S Laki – laki 26 Menikah Sarjana Industri Swasta 6.000.000 200.000 5.800.000
61 Ferry. H Laki – laki 27 Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 250.000 2.750.000
62 Sugi Laki – laki 29 Menikah Sarjana Industri Swasta 7.000.000 280.000 6.720.000
63 Ratri. P Perempuan 29 Menikah Sarjana Industri Swasta 5.000.000 250.000 4.750.000
64 Mursitoja Laki – laki 35 Menikah Sarjana Industri Swasta 6.500.000 200.000 4.500.000
65 Tarisho Laki – laki 42 Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 225.000 3.775.000
66 Ahmad. J Laki – laki 47 Menikah SMU Industri Swasta 2.700.000 275.000 2.425.000
67 Kosiyono Laki – laki 31 Menikah SMU Industri Swasta 2.400.000 280.000 2.120.000
120
68 Yono. S Laki – laki 34 Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 250.000 2.750.000
69 Fathan Laki – laki 39 Menikah Sarjana Industri Swasta 2.400.000 220.000 2.180.000
70 Syamsul Laki – laki 33 Menikah Sarjana Industri BUMN 5.000.000 250.000 4.750.000
71 Angga. T Laki – laki 22 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 160.000 2.840.000
72 Taty. A Perrempuan 50 Menikah Sarjana Industri BUMN 3.000.000 180.000 2.820.000
73 Fauzi Adi Laki – laki 56 Menikah Sarjana Industri BUMN 6.000.000 150.000 5.850.000
74 Sutiyono Laki – laki 28 Menikah SMU Industri BUMN 3.000.000 175.000 2.825.000
75 Gita. W Perempuan 36 Menikah Sarjana Industri BUMN 3.000.000 200.000 2.800.000
76 Wita. M Perempuan 36 Menikah Sarjana Industri BUMN 3.000.000 150.000 2.850.000
77 Andri. G Laki – laki 23 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.500.000 175.000 2.325.000
78 Alqodri Laki – laki 23 Belum Menikah Sarjana Industri BUMN 2.400.000 150.000 2.250.000
79 M. Dana Laki – laki 24 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.400.000 175.000 2.250.000
80 Segav. A Laki – laki 24 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 200.000 2.800.000
81 TutI. H Perempuan 35 Menikah SMU Industri Swasta 3.000.000 650.000 2.350.000
82 Fauzi Laki – laki 48 Menikah SMU Industri BUMN 3.200.000 150.000 3.050.000
83 M. Poetra Laki –laki 25 Belum Menikah SMU Industri Kecil 2.500.000 175.000 2.325.000
84 Mamang Laki – laki 23 Belum Menikah SMU Industri Kecil 2.400.000 125.000 2.275.000
85 R. Fajri Laki – laki 33 Menikah SMU Industri Swasta 3.500.000 350.000 3.150.000
86 Lina. M Perempuan 34 Menikah SMU Industri Kecil 4.000.000 375.000 3.625.000
87 Hoerudin Laki – laki 23 Belum Menikah SMU Industri Kecil 2.400.000 200.000 2.200.000
88 Gomez Laki – laki 48 Menikah Sarjana Industri Swasta 4.000.000 250.000 3.750.000.
89 Yulianti Perempuan 40 Menikah SMU Industri Swasta 3.000.000 275.000 2.725.000
90 Puji. A Perempuan 53 Menikah SMU Industri Swasta 3.200.000 600.000 2.600.000
91 Sugito. A Laki – laki 30 Belum Menikah SMU Industri BUMN 2.400.000 150.000 2.250.000
121
92 Nila Sari Laki – laki 36 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.600.000 180.000 2.420.000
93 Al Afif. P Laki – laki 27 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.800.000 200.000 2.600.000
94 Listiyani Perempuan 28 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 150.000 2.850.000
95 Suhendar Laki – laki 40 Menikah SMU Industri BUMN 2.700.000 300.000 2.400.000
96 Farin. K Perempuan 25 Belum Menikah Sarjana Industri Swasta 2.500.000 200.000 2.300.000
97 Kosasih Laki – laki 43 Menikah Sarjana Industri Swasta 3.000.000 600.000 2.400.000
98 Hindarto Laki – laki 42 Menikah Sarjana Industri Swasta 5.000.000 300.000 4.700.000
99 Sofiyudin Laki – laki 43 Menikah Sarjana Industri Swasta 4.900.000 300.000 4.600.000
100 Slamet. S Laki – laki 50 Menikah Sarjana Industri Swasta 5.000.000 1.000.000 4.000.000
122
Lampiran 4 : Tabulasi Data Variabel Kesadaran (X1) Konsumen pada Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan
Preferensi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus
Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014
No. Butir pernyataan ke -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X1
1 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 53
2 4 4 4 3 2 2 4 5 4 3 2 4 1 3 3 48
3 3 1 4 3 1 1 5 5 1 4 4 4 4 4 5 49
4 2 2 3 3 4 4 5 4 2 3 3 2 4 3 4 48
5 4 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 52
6 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 52
7 2 2 2 2 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 53
8 2 2 2 3 4 4 4 5 4 3 3 2 2 4 4 48
9 2 2 3 2 2 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 43
10 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 1 1 3 5 51
11 1 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 4 45
12 3 2 4 4 4 4 4 5 1 4 3 2 4 3 2 49
13 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 49
14 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 5 4 61
15 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 2 5 57
16 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 3 2 2 3 3 51
17 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 57
18 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 60
19 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 2 4 5 51
123
20 4 1 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 2 3 4 53
21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 54
22 3 3 4 5 4 3 5 4 2 4 3 4 3 3 2 52
23 3 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 1 51
24 4 4 5 4 5 4 4 5 2 4 1 2 1 4 3 52
25 3 4 4 4 5 5 4 4 1 3 5 4 5 4 2 57
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
27 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 3 3 5 61
28 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 3 3 61
29 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 2 4 2 3 2 58
30 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 2 4 55
31 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 2 2 56
32 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 59
33 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 60
34 3 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 2 3 57
35 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 2 59
36 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 2 5 60
37 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 55
38 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 59
39 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 4 3 4 3 59
40 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 3 5 60
41 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 2 56
42 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 1 56
43 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 60
124
44 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 58
45 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 62
46 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 2 60
47 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 58
48 3 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 3 3 5 56
49 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 64
50 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 3 60
51 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 3 3 4 2 59
52 4 3 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 2 3 60
53 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 60
54 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 5 61
55 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 62
56 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 60
57 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 63
58 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 2 4 58
59 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 59
60 3 4 4 3 5 5 4 5 2 4 5 3 4 4 2 57
61 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 62
62 3 4 2 5 3 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 58
63 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 60
64 3 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 3 3 3 2 56
65 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 59
66 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 2 4 62
67 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 64
125
68 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 57
69 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 3 3 61
70 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 65
71 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 57
72 2 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 3 2 2 57
73 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 57
74 3 2 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 2 3 59
75 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 64
76 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 71
77 2 3 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 57
78 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 63
79 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 63
80 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 3 2 3 61
81 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 2 61
82 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 2 4 58
83 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57
84 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 60
85 3 4 5 3 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 2 58
86 4 3 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 3 3 4 59
87 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 60
88 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 66
89 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 63
90 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 3 3 2 3 3 57
91 3 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 3 4 2 58
126
92 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 60
93 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 4 58
94 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 5 56
95 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 62
96 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 62
97 5 4 4 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 2 60
98 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 63
99 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 3 3 62
100 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 57
351 350 405 405 422 418 438 428 348 410 402 356 350 349 342
127
Lampiran 5 : Tabulasi Data Variabel Persepsi (X2) pada Penelitian
Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen
terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah
Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
No. Butir pernyataan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 X2
1 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 5 39
2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 34
3 1 5 3 5 5 3 3 4 5 2 3 39
4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 39
5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 5 37
6 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 35
7 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 4 30
8 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 5 30
9 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 34
10 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 34
11 1 1 4 3 1 4 1 3 3 3 3 27
12 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 39
13 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 36
14 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 45
15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 42
16 2 2 3 4 4 4 3 5 4 4 5 40
17 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 40
18 4 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 44
19 1 1 3 4 4 4 1 4 4 4 2 32
20 4 4 3 4 3 5 4 4 5 3 4 43
21 3 3 4 4 4 4 3 5 4 2 3 39
22 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 5 40
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 40
24 3 3 4 3 4 4 4 4 5 2 3 39
25 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 45
26 2 4 3 5 4 3 5 4 5 1 3 39
27 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 48
28 3 4 3 5 5 5 2 5 5 3 3 43
29 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 46
30 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 47
31 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 37
32 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 42
128
33 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 42
34 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 43
35 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 38
36 3 3 3 2 3 4 3 4 5 3 3 36
37 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 41
38 3 4 3 4 4 4 3 5 3 3 2 38
39 3 3 4 4 4 5 3 4 5 4 3 42
40 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 4 46
41 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 45
42 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 38
43 4 4 3 3 5 4 3 5 4 3 3 41
44 3 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 43
45 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 35
46 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 45
47 2 3 4 5 4 5 3 3 3 3 5 40
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 44
49 2 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 47
50 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 36
51 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 38
52 4 3 4 4 4 4 4 5 4 2 5 43
53 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 44
54 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 38
55 2 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 41
56 3 3 5 4 4 4 4 3 5 3 4 42
57 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 43
58 3 3 3 4 4 4 3 4 5 3 5 41
59 3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 5 42
60 4 3 3 5 5 4 2 3 3 3 4 39
61 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 38
62 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 39
63 4 3 3 4 5 3 3 3 4 3 5 40
64 3 4 3 3 4 5 3 4 5 3 4 41
65 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 39
66 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 46
67 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 44
68 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 39
69 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 5 45
70 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45
71 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 39
129
72 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 39
73 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 5 41
74 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 40
75 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 34
76 3 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 46
77 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 41
78 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 42
79 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 34
80 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 39
81 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 46
82 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 39
83 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 41
84 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 37
85 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 38
86 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
87 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 40
88 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 41
89 4 4 4 5 5 5 3 5 3 3 5 46
90 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 37
91 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 39
92 2 3 5 3 4 3 2 4 4 3 2 35
93 3 4 3 5 5 3 3 3 4 4 3 40
94 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 41
95 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 38
96 3 3 3 3 3 5 5 3 3 2 4 37
97 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 34
98 3 3 4 3 4 3 4 4 5 2 4 39
99 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 42
100 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 43
319 338 364 377 382 386 347 384 399 326 382
130
Lampiran 6 : Tabulasi Data Variabel Preferensi (X3) pada Penelitian
Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen
terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah
Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
No.
Butir pernyataan ke-
1 2 3 4 5 X3
1 2 3 3 3 4 15
2 3 4 4 3 3 17
3 4 4 4 4 1 17
4 4 4 4 2 4 18
5 3 4 4 4 4 19
6 4 5 5 2 4 20
7 3 4 4 2 3 16
8 2 3 3 4 4 16
9 3 4 5 2 3 17
10 4 5 4 1 1 15
11 4 4 4 1 2 15
12 4 5 4 2 4 19
13 4 4 4 2 4 18
14 4 4 5 5 5 23
15 4 5 4 4 4 21
16 3 4 5 3 3 18
17 4 5 4 3 4 20
18 4 4 4 5 5 22
19 4 4 5 4 4 21
20 4 4 4 4 4 20
21 4 5 4 3 2 18
22 4 4 4 4 4 20
23 4 5 4 4 4 21
24 4 4 4 5 2 19
25 4 4 4 5 5 22
26 5 4 4 4 4 21
27 4 4 5 5 4 22
28 5 4 4 5 5 23
29 5 5 5 4 2 21
30 4 4 4 4 4 20
31 4 4 4 4 4 20
32 4 4 4 3 4 19
131
33 5 5 5 4 4 23
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 3 5 20
36 4 5 5 4 4 22
37 4 4 4 4 5 21
38 5 5 4 3 4 21
39 5 5 5 3 5 23
40 4 4 5 3 5 21
41 4 4 4 4 5 21
42 4 5 4 4 4 21
43 4 4 4 3 4 19
44 4 5 4 3 5 21
45 4 4 5 4 4 21
46 4 4 4 4 5 21
47 5 5 4 3 4 21
48 4 4 4 2 4 18
49 4 5 5 3 4 21
50 4 4 4 4 4 20
51 5 4 4 3 5 21
52 4 4 4 3 4 19
53 4 5 5 4 4 22
54 4 4 4 4 4 20
55 4 4 4 4 4 20
56 4 5 4 3 5 21
57 4 4 4 4 4 20
58 4 4 5 3 4 20
59 5 4 4 4 3 20
60 4 4 5 4 4 21
61 4 5 5 4 4 22
62 5 4 4 4 5 22
63 4 4 4 4 4 20
64 4 5 4 3 4 20
65 5 4 4 3 5 21
66 5 5 4 4 5 23
67 4 4 5 4 4 21
68 4 4 4 4 4 20
69 5 4 5 3 5 22
70 4 4 4 4 4 20
71 5 4 4 4 4 21
132
72 4 4 4 3 4 19
73 5 4 5 3 5 22
74 4 4 4 5 4 21
75 5 4 4 4 4 21
76 4 5 5 4 5 23
77 4 4 4 4 4 20
78 5 4 4 3 4 20
79 4 4 5 4 5 22
80 4 5 4 4 4 21
81 4 4 5 4 4 21
82 4 4 4 3 4 19
83 5 4 5 4 4 22
84 4 5 4 4 5 22
85 4 4 5 4 5 22
86 5 4 4 3 4 20
87 4 4 4 3 4 19
88 4 4 4 2 4 18
89 5 5 5 4 4 23
90 4 4 5 4 4 21
91 4 4 5 4 5 22
92 4 4 4 3 5 20
93 5 4 5 4 5 23
94 4 4 5 3 4 20
95 5 5 4 3 4 21
96 4 5 5 3 5 22
97 4 4 5 4 4 21
98 5 5 4 3 5 22
99 5 5 4 3 4 21
100 4 4 5 3 5 21
415 427 431 351 409
133
Lampiran 7 : Tabulasi Data Variabel Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) pada Penelitian Pengaruh
Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah
Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara Tahun 2014
No.
Butir pernyataan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y
1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 58
2 2 3 1 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 42
3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 3 4 5 3 5 35
4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 5 3 4 3 3 4 50
5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 5 52
6 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 50
7 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 4 4 43
8 4 4 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 43
9 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 5 4 3 4 5 48
10 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 5 3 5 48
11 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 5 3 2 43
12 4 4 3 2 4 4 4 2 4 5 1 2 3 4 5 51
13 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 2 4 53
14 5 5 4 3 5 5 2 2 4 2 1 2 2 3 2 47
15 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 4 47
16 4 2 2 2 3 3 2 2 4 5 3 4 5 3 2 46
17 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 5 4 3 4 3 51
18 4 2 5 2 4 4 4 2 3 4 2 3 4 5 4 52
19 4 4 2 2 4 2 2 4 4 3 4 5 3 4 3 50
20 2 4 3 3 4 4 2 1 5 2 3 4 5 3 4 49
134
21 4 3 4 4 5 5 1 3 4 4 5 3 4 4 5 58
22 4 4 1 3 4 4 2 1 3 5 4 4 3 5 4 51
23 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 3 2 2 2 3 50
24 5 3 5 2 3 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 47
25 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 4 5 4 4 58
26 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 5 4 3 3 54
27 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 2 4 5 4 60
28 4 5 5 3 5 5 5 2 4 3 3 4 5 3 5 61
29 5 4 4 3 4 4 2 2 2 5 5 3 3 3 4 53
30 4 3 2 3 5 5 4 2 3 3 2 4 2 4 5 51
31 4 3 4 4 4 4 5 4 4 2 3 2 3 5 4 55
32 3 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 3 4 3 3 55
33 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 59
34 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 56
35 3 3 3 4 5 4 5 4 2 3 3 3 3 2 4 51
36 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 4 2 3 5 57
37 3 4 4 3 5 4 4 4 5 3 5 5 3 4 3 59
38 4 3 3 4 4 4 5 4 4 2 2 2 4 5 5 55
39 3 4 4 3 5 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 59
40 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 57
41 3 3 3 4 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 56
42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 5 55
43 4 3 3 3 4 4 5 3 5 2 2 4 3 5 4 54
44 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 61
45 3 3 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 5 3 5 57
46 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 3 3 2 3 58
135
47 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 61
48 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 2 5 2 5 2 51
49 4 4 4 4 5 5 4 4 2 2 5 3 4 3 3 56
50 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 5 4 4 54
51 3 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 2 3 4 2 52
52 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 5 2 57
53 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 61
54 3 4 4 3 3 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 57
55 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 2 3 5 2 5 57
56 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 54
57 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 3 4 3 56
58 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 2 4 3 3 56
59 4 3 2 3 4 4 5 2 5 5 3 2 2 5 2 51
60 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 52
61 3 3 3 3 4 5 4 4 3 2 3 5 4 4 4 54
62 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 55
63 5 4 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 2 59
64 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 3 3 4 2 3 53
65 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 5 3 3 3 4 51
66 4 4 3 4 5 5 5 4 5 3 4 2 5 4 3 60
67 4 3 4 5 5 4 4 2 5 5 2 3 4 5 2 57
68 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 57
69 5 5 3 3 4 4 5 3 4 3 4 5 2 3 4 57
70 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 54
71 4 4 4 3 5 4 5 3 5 3 4 3 5 5 5 62
72 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 53
136
73 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 56
74 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 63
75 4 4 3 3 5 5 4 3 5 4 5 5 3 5 2 60
76 5 3 5 4 4 5 4 2 4 3 3 4 4 4 3 57
77 4 3 4 3 5 4 5 3 3 3 2 4 3 3 4 53
78 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 5 55
79 3 4 3 3 4 5 5 3 3 5 2 4 3 4 4 55
80 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 2 3 60
81 4 4 3 3 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3 58
82 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 61
83 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 2 3 4 5 57
84 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 3 2 5 4 56
85 3 3 3 3 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 3 56
86 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 2 61
87 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 2 4 57
88 4 3 4 3 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 54
89 5 3 4 3 5 4 4 4 2 4 3 4 5 3 4 57
90 4 5 3 3 5 4 4 3 3 2 2 5 4 5 3 55
91 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 4 2 56
92 4 3 3 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 58
93 5 4 4 3 5 5 3 4 2 3 3 5 5 2 4 57
94 4 3 4 3 5 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 58
95 3 4 3 4 4 5 5 2 3 5 5 4 3 3 2 55
96 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 3 56
97 4 3 3 3 5 4 5 3 2 4 3 4 5 5 3 56
98 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3 4 4 4 60
137
99 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 62
100 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 57
385 353 343 325 412 406 397 306 371 368 352 358 366 359 357
138
Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas pada Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kesadaran
No.1 Pearson
Correlation
1 .312** .320
** .314
** .108 .075 .161 .162 .290
** .298
** .105 .449
** .179 -.243
* .019 .582
**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .001 .286 .460 .109 .107 .003 .003 .297 .000 .074 .015 .848 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.2 Pearson
Correlation
.312** 1 .280
** .275
** .311
** .309
** .045 -.045 .370
** .204
* .140 .099 -.025 .077 -.103 .541
**
Sig. (2-tailed) .002 .005 .006 .002 .002 .655 .659 .000 .042 .165 .328 .808 .444 .310 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.3 Pearson
Correlation
.320** .280
** 1 .337
** .311
** .090 .166 .124 -.078 .257
** .285
** .310
** .082 -.144 -.139 .483
**
Sig. (2-tailed) .001 .005 .001 .002 .374 .098 .218 .442 .010 .004 .002 .419 .154 .168 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.4 Pearson Correlation
.314** .275
** .337
** 1 .325
** .217
* .083 -.116 .121 .427
** .263
** .220
* .095 -.241
* -.123 .500
**
Sig. (2-tailed) .001 .006 .001 .001 .030 .412 .249 .229 .000 .008 .028 .349 .016 .224 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.5 Pearson Correlation
.108 .311** .311
** .325
** 1 .535
** .073 -.059 .153 .246
* .130 .098 .075 -.100 -.129 .470
**
Sig. (2-tailed) .286 .002 .002 .001 .000 .469 .558 .129 .014 .198 .330 .455 .323 .200 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.6 Pearson Correlation
.075 .309** .090 .217
* .535
** 1 -.083 -.116 .129 .244
* .210
* .108 .174 -.015 -.140 .431
**
Sig. (2-tailed) .460 .002 .374 .030 .000 .413 .249 .203 .015 .036 .286 .083 .883 .163 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.7 Pearson
Correlation
.161 .045 .166 .083 .073 -.083 1 .049 .072 .036 -.062 .107 -.040 -.014 -.054 .195
Sig. (2-tailed) .109 .655 .098 .412 .469 .413 .630 .477 .724 .540 .289 .696 .890 .592 .051
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.8 Pearson
Correlation
.162 -.045 .124 -.116 -.059 -.116 .049 1 .067 -.053 -.146 -.015 -.176 -.128 .059 .046
Sig. (2-tailed) .107 .659 .218 .249 .558 .249 .630 .505 .601 .148 .880 .080 .205 .562 .653
139
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.9 Pearson Correlation
.290** .370
** -.078 .121 .153 .129 .072 .067 1 .082 -.023 .205
* .073 .065 .143 .494
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .442 .229 .129 .203 .477 .505 .419 .819 .041 .471 .518 .155 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.10 Pearson Correlation
.298** .204
* .257
** .427
** .246
* .244
* .036 -.053 .082 1 .365
** .286
** .194 -.146 -.063 .531
**
Sig. (2-tailed) .003 .042 .010 .000 .014 .015 .724 .601 .419 .000 .004 .053 .146 .533 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.11 Pearson Correlation
.105 .140 .285** .263
** .130 .210
* -.062 -.146 -.023 .365
** 1 .335
** .428
** -.070 -.111 .489
**
Sig. (2-tailed) .297 .165 .004 .008 .198 .036 .540 .148 .819 .000 .001 .000 .491 .270 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.12 Pearson Correlation
.449** .099 .310
** .220
* .098 .108 .107 -.015 .205
* .286
** .335
** 1 .370
** -.049 -.109 .580
**
Sig. (2-tailed) .000 .328 .002 .028 .330 .286 .289 .880 .041 .004 .001 .000 .631 .281 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.13 Pearson
Correlation
.179 -.025 .082 .095 .075 .174 -.040 -.176 .073 .194 .428** .370
** 1 .006 -.030 .451
**
Sig. (2-tailed) .074 .808 .419 .349 .455 .083 .696 .080 .471 .053 .000 .000 .952 .768 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.14 Pearson
Correlation
-.243* .077 -.144 -.241
* -.100 -.015 -.014 -.128 .065 -.146 -.070 -.049 .006 1 .062 .050
Sig. (2-tailed) .015 .444 .154 .016 .323 .883 .890 .205 .518 .146 .491 .631 .952 .541 .620
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No.15 Pearson Correlation
.019 -.103 -.139 -.123 -.129 -.140 -.054 .059 .143 -.063 -.111 -.109 -.030 .062 1 .117
Sig. (2-tailed) .848 .310 .168 .224 .200 .163 .592 .562 .155 .533 .270 .281 .768 .541 .246
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Kesadaran
Pearson Correlation
.582** .541
** .483
** .500
** .470
** .431
** .195 .046 .494
** .531
** .489
** .580
** .451
** .050 .117 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .051 .653 .000 .000 .000 .000 .000 .620 .246
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
140
Correlations
No1 No2 No3 No4 No5 No6 No7 No8 No9 No10 No11 Persepsi
No1 Pearson Correlation 1 .311** .143 .047 .050 .076 .377
** .132 .116 .140 .173 .525
**
Sig. (2-tailed) .002 .157 .641 .621 .452 .000 .190 .250 .166 .086 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No2 Pearson Correlation .311** 1 .072 .422
** .442
** .145 .428
** .202
* .283
** .059 .060 .653
**
Sig. (2-tailed) .002 .475 .000 .000 .149 .000 .044 .004 .562 .552 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No3 Pearson Correlation .143 .072 1 -.063 .010 .089 .183 .051 .036 .008 .027 .278**
Sig. (2-tailed) .157 .475 .532 .918 .379 .068 .617 .719 .940 .790 .005
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No4 Pearson Correlation .047 .422** -.063 1 .557
** .171 .125 .124 .111 .110 .090 .510
**
Sig. (2-tailed) .641 .000 .532 .000 .089 .214 .219 .270 .275 .372 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No5 Pearson Correlation .050 .442** .010 .557
** 1 .132 .125 .207
* .258
** .186 -.052 .538
**
Sig. (2-tailed) .621 .000 .918 .000 .191 .215 .038 .009 .063 .607 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No6 Pearson Correlation .076 .145 .089 .171 .132 1 .217* .406
** .266
** .143 .134 .494
**
Sig. (2-tailed) .452 .149 .379 .089 .191 .030 .000 .007 .157 .184 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No7 Pearson Correlation .377** .428
** .183 .125 .125 .217
* 1 .198
* .323
** .067 .287
** .645
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .068 .214 .215 .030 .048 .001 .509 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No8 Pearson Correlation .132 .202* .051 .124 .207
* .406
** .198
* 1 .404
** -.018 .020 .482
**
Sig. (2-tailed) .190 .044 .617 .219 .038 .000 .048 .000 .858 .842 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No9 Pearson Correlation .116 .283** .036 .111 .258
** .266
** .323
** .404
** 1 -.058 -.056 .479
**
Sig. (2-tailed) .250 .004 .719 .270 .009 .007 .001 .000 .565 .578 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No10 Pearson Correlation .140 .059 .008 .110 .186 .143 .067 -.018 -.058 1 .113 .325**
Sig. (2-tailed) .166 .562 .940 .275 .063 .157 .509 .858 .565 .262 .001
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
No11 Pearson Correlation .173 .060 .027 .090 -.052 .134 .287** .020 -.056 .113 1 .369
**
Sig. (2-tailed) .086 .552 .790 .372 .607 .184 .004 .842 .578 .262 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Persepsi Pearson Correlation .525** .653
** .278
** .510
** .538
** .494
** .645
** .482
** .479
** .325
** .369
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
141
Correlations
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Preferensi
Item1 Pearson Correlation 1 .347** .180 .090 .201
* .605
**
Sig. (2-tailed) .000 .073 .372 .045 .000
N 100 100 100 100 100 100
Item2 Pearson Correlation .347** 1 .189 -.145 -.036 .356
**
Sig. (2-tailed) .000 .060 .151 .721 .000
N 100 100 100 100 100 100
Item3 Pearson Correlation .180 .189 1 .102 .127 .495**
Sig. (2-tailed) .073 .060 .315 .208 .000
N 100 100 100 100 100 100
Item4 Pearson Correlation .090 -.145 .102 1 .246* .587
**
Sig. (2-tailed) .372 .151 .315 .013 .000
N 100 100 100 100 100 100
Item5 Pearson Correlation .201* -.036 .127 .246
* 1 .658
**
Sig. (2-tailed) .045 .721 .208 .013 .000
N 100 100 100 100 100 100
Preferensi Pearson Correlation .605** .356
** .495
** .587
** .658
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
142
Correlations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2 13 14 15
Perilaku
Konsumen
Item1 Pearson Correlation 1 .400** .335
** .242
* .291
** .130 .145 .233
* .075 -.043 -.016 -.021 -.215
* .030 -.187 .363
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .015 .003 .197 .150 .019 .458 .669 .872 .835 .032 .764 .062 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item2 Pearson Correlation .400** 1 .244
* .274
** .336
** .403
** .217
* .258
** .227
* -.137 .152 .036 -.089 -.036 -.150 .497
**
Sig. (2-tailed) .000 .015 .006 .001 .000 .030 .010 .023 .175 .131 .724 .378 .719 .135 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item3 Pearson Correlation .335** .244
* 1 .414
** .321
** .262
** .307
** .255
* .135 -.003 .029 -.012 .214
* -.149 .078 .583
**
Sig. (2-tailed) .001 .015 .000 .001 .008 .002 .010 .180 .977 .777 .905 .032 .139 .441 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item4 Pearson Correlation .242* .274
** .414
** 1 .375
** .498
** .320
** .414
** .153 .014 .176 -.157 -.035 .019 -.171 .583
**
Sig. (2-tailed) .015 .006 .000 .000 .000 .001 .000 .127 .887 .079 .118 .727 .851 .089 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item5 Pearson Correlation .291** .336
** .321
** .375
** 1 .529
** .318
** .271
** .108 -.016 .119 -.028 -.040 .146 -.079 .600
**
Sig. (2-tailed) .003 .001 .001 .000 .000 .001 .006 .283 .874 .238 .779 .693 .147 .435 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item6 Pearson Correlation .130 .403** .262
** .498
** .529
** 1 .338
** .297
** .115 .084 .049 -.141 .001 .037 -.103 .571
**
Sig. (2-tailed) .197 .000 .008 .000 .000 .001 .003 .255 .405 .632 .162 .996 .714 .309 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
143
Item7 Pearson Correlation .145 .217* .307
** .320
** .318
** .338
** 1 .443
** .241
* .058 -.014 -.039 -.012 .131 -.081 .586
**
Sig. (2-tailed) .150 .030 .002 .001 .001 .001 .000 .016 .568 .886 .700 .910 .194 .422 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item8 Pearson Correlation .233* .258
** .255
* .414
** .271
** .297
** .443
** 1 .120 -.072 .196 -.006 .059 .093 -.097 .602
**
Sig. (2-tailed) .019 .010 .010 .000 .006 .003 .000 .234 .478 .051 .953 .562 .355 .338 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item9 Pearson Correlation .075 .227* .135 .153 .108 .115 .241
* .120 1 .021 -.010 -.193 -.010 .169 -.089 .355
**
Sig. (2-tailed) .458 .023 .180 .127 .283 .255 .016 .234 .836 .923 .054 .919 .092 .381 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item10 Pearson Correlation -.043 -.137 -.003 .014 -.016 .084 .058 -.072 .021 1 .181 -.103 .059 -.100 -.065 .178
Sig. (2-tailed) .669 .175 .977 .887 .874 .405 .568 .478 .836 .072 .308 .561 .320 .518 .076
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item11 Pearson Correlation -.016 .152 .029 .176 .119 .049 -.014 .196 -.010 .181 1 .170 .017 -.094 -.076 .363**
Sig. (2-tailed) .872 .131 .777 .079 .238 .632 .886 .051 .923 .072 .091 .867 .350 .451 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item12 Pearson Correlation -.021 .036 -.012 -.157 -.028 -.141 -.039 -.006 -.193 -.103 .170 1 .165 -.080 -.048 .112
Sig. (2-tailed) .835 .724 .905 .118 .779 .162 .700 .953 .054 .308 .091 .101 .426 .634 .268
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item13 Pearson Correlation -.215* -.089 .214
* -.035 -.040 .001 -.012 .059 -.010 .059 .017 .165 1 -.109 .027 .213
*
Sig. (2-tailed) .032 .378 .032 .727 .693 .996 .910 .562 .919 .561 .867 .101 .281 .793 .033
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item14 Pearson Correlation .030 -.036 -.149 .019 .146 .037 .131 .093 .169 -.100 -.094 -.080 -.109 1 -.068 .168
Sig. (2-tailed) .764 .719 .139 .851 .147 .714 .194 .355 .092 .320 .350 .426 .281 .503 .094
144
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Item15 Pearson Correlation -.187 -.150 .078 -.171 -.079 -.103 -.081 -.097 -.089 -.065 -.076 -.048 .027 -.068 1 .011
Sig. (2-tailed) .062 .135 .441 .089 .435 .309 .422 .338 .381 .518 .451 .634 .793 .503 .916
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Perilaku
Konsumen
Pearson Correlation .363** .497
** .583
** .583
** .600
** .571
** .586
** .602
** .355
** .178 .363
** .112 .213
* .168 .011 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .076 .000 .268 .033 .094 .916
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
145
Lampiran 9 : Hasil Uji Reliabilitas pada Penelitian Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap
Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta Utara
Tahun 2014
Variabel Kesadaran Konsumen (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Variabel Persepsi Konsumen (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.613 15
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.671 11
146
Variabel Preferensi Konsumen (X3)
Variabel Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.648 5
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.662 15
147
Lampiran 10 : Hasil SPSS Perhitungan Regresi Linear Berganda Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen
terhadap Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Buah Lokal Studi Kasus Kawasan Industri di Jakarta
Utara Tahun 2014
Uji Normalitas dengan Histogram Uji Normalitas dengan P- Plot
148
Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Perilaku
Mengkonsumsi Buah
Lokal
29.2700 4.10679 100
Kesadaran 35.6500 3.35561 100
Persepsi 36.2200 3.77547 100
Preferensi 35.5100 3.62231 100
149
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .761a .580 .567 2.70361
a. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, KomitmenOrganisasional
b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 967.995 3 322.665 44.143 .000a
Residual 701.715 96 7.310
Total 1669.710 99
a. Predictors: (Constant), Preferensi, Persepsi, Kesadaran
b. Dependent Variable: Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
150
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.760 3.373 -2.301 .024
Kesadaran .443 .098 .362 4.507 .000 .680 1.472
Persepsi .054 .086 .050 .629 .531 .696 1.436
Preferensi .543 .093 .479 5.867 .000 .657 1.522
a. Dependent Variable: Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimen
sion
Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant
) Kesadaran Persepsi Preferensi
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1
1 3.985 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .006 26.712 .18 .12 .95 .02
3 .005 27.887 .38 .01 .05 .86
4 .004 30.577 .45 .87 .00 .1
a. Dependent Variable: Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal