pengaruh keterlambatan kewajiban membayar...

111
PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI TERHADAP PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH SYARIAH JAKARTA 1 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh: SITI INDAROH KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M/ 1429 H

Upload: lebao

Post on 14-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI

TERHADAP PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB

BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH

SYARIAH JAKARTA 1

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

SITI INDAROH

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/ 1429 H

Page 2: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI

TERHADAP PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB

BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH

SYARIAH JAKARTA 1

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

SITI INDAROH

NIM. 103046228397

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

H. Sugiyarno, SE, MM, AAAIJ AM. Hasan Ali, MA

NIP. 150 370 226

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/ 1429 H

Page 3: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ”PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN

MEMBAYAR PREMI TERHADAP PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL

DI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH SYARIAH JAKARTA 1”

telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 22 mei 2008.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

pada Program Studi Muamalat.

Jakarta, 22 mei 2008

Mengesahkan

Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (…………....)

NIP. 150 210 422

Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag (…………….)

NIP. 150 318 308

Pembimbing I : H. Sugiyarno, SE, MM, AAAIJ (…………….)

Pembimbing II: AM. Hasan Ali, MA (…………….)

NIP. 150 370 226

Penguji I : Drs. H. Husni Thoyyar, M.Ag (……………..)

NIP. 150 050 919

Penguji II : Jaenal Aripin, M.Ag (……………)

NIP. 150 289 202

Page 4: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Mei 2008

Siti Indaroh

Page 5: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

ABSTRAKS

PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI

TERHADAP PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB

BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH

SYARIAH JAKARTA 1

Oleh

Siti Indaroh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap penyelesaian klaim meninggal di

AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif berupa jumlah premi dan klaim meninggal, sedangkan kualitatif berupa

mekanisme pembayaran premi dan prosedur pengajuan klaim meninggal. Dan untuk

metode analisa menggunakan Koefisien korelasi r-product moment dan Regresi linear

sederhana.

Hasil dari penghitungan secara manual diperoleh bahwa nilai r = 0,99 artinya

terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara variabel x (jumlah premi) dengan

variabel y (jumlah klaim meninggal dunia). Dengan persamaan regresi Y=-

0,733+0,09x, artinya setiap ada satu peningkatan jumlah premi sebesar 1 satuan

miliar, maka akan mempengaruhi peningkatan pada jumlah klaim meninggal sebesar

0,09 satuan miliar

Dengan kesimpulan pengaruh keterlambatan kewajiban membayar premi

terhadap penyelesaian klaim meninggal dunia di AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 berdampak positif dengan r= 0,99 yang artinya hubungan

yang sangat kuat. Berarti semakin tinggi jumlah premi yang diterima maka semakin

tinggi juga jumlah klaim meninggal yang dibayarkan. Jadi ketika pemegang

polis/peserta ditakdirkan meninggal dalam masa asuransi dan belum membayar premi

pada saat pengajuan klaim meninggal maka santunan kematian yang akan diterima

oleh ahli waris akan menurun/lebih kecil dari jumlah santunan kematian jika

pemegang polis/peserta tersebut membayar premi pada waktunya

Dan saran untuk Perusahaan asuransi harus lebih meningkatkan kualitas

pelayanannya dalam hal administrasi pembayaran premi dan proses klaim. Selain itu

Perusahaan agar lebih memperhatikan sistem prosedur yang lebih mudah agar dapat

dimengerti. Masyarakat yang berkenan membeli polis Asuransi Jiwa Syariah agar

lebih mengetahui bahwa pentingnya pembayaran premi pada perjanjian asuransi,

karena akan berpengaruh terhadap penyelesaian klaim meninggal.

Kata kunci (Penulusuran Katalog): Premi atau klaim

Page 6: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Rahman dan Rahim, segala puji

dan syukur hanya bagi Allah SWT yang merajai hari akhir. Dan telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Hanya lafaz Alhamdulillah akhirnya skripsi yang berjudul “PENGARUH

KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI TERHADAP

PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR

WILAYAH SYARIAH JAKARTA 1”selesai juga ditulis oleh penulis.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW

yang telah membawa cahaya kebenaran kepada keluarga, sahabat dan semoga kepada

kita selaku umatnya.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, tuntunan, bantuan

moril dan materil, dan segala bentuk bantuan yang sangat tinggi nilainya selama

menempuh studi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA, MM Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program Studi Muamalat Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Sekretaris Program

Studi Muamalat Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag

Page 7: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

3. Seluruh Dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat kepda penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga penulis dapat mengamalkan

ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.

4. Bapak H. Sugiyarno, SE, MM, AAAIJ dan Bapak AM. Hasan Ali, MA selaku

Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu luang, tenaga

serta pikiran untuk memberikan ilmu, pengarahan dan bimbingan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Mudah-mudahan Allah SWT mencatat amal

kebaikannya.

5. Pimpinan dan segenap karyawan AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah

Jakarta 1, khususnya Mba Dini, Mba Fitri, dan Bapak Dudi yang telah banyak

membantu memberikan informasi dan data dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Pimpinan beserta staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas

kepada penulis dalam memenuhi studi pustaka.

7. Dua manusia yang paling berjasa kepada penulis, yaitu Ibunda Sukinah dan

Ayahanda Rustam yang tidak terkira kasih sayangnya dan kesabaranya dalam

membesarkan penulis. Rasanya mustahil jasa keduanya dapat terbalas. Hanya

usaha memperbaiki diri dan doa yang tiada henti terputus yang dapat penulis

persembahkan. Semoga Allah SWT senantiasa membentangkan ampunan rahmat

kepada keduanya.

Page 8: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

8. Kakak-kakakku dan keluarga barunya Mba Endang, Mba Wit, Akang Jo’ dan

Adeku ‘iis’ tempat berkeluh kesah, ‘Iwan’ sindrom penyemangatku. Terima kasih

selama ini telah memberikan motivasi dan bantuan materil kepada penulis,

semoga kita dapat hidup dengan rahmat-Mu di dunia dan dapat berkumpul

kembali di surga-Mu. Yaa Allah Amin…

9. Sahabatku Erie dan Ella yang telah memberikan support dan persahabatan yang

indah ini. Terima kasih atas kehadiran kalian dalam hidup penulis. Buat

‘Qusayangimu’ kali ini tidak ada cinta dan terima kasih lagi untuk kamu.

10. Teman-temanku Vivi, Iez, Indi, Mba janah, Maul, Omi dkk, MalaNtheganknya,

Q, V3, Edi km, Ozi, Nuni, Nursyamsiah, Rian dan semua teman-teman TKF 2003.

Terima kasih atas semarak lima tahun bersama, Love U guyz…

11. Teman-teman hang out Yayah, Cipto, Neng yun, Neng Din, Bang Iben, Ipul, V3

‘FEIS’, Ayu ‘FEIS’, dan Rini ‘UNAS’. Keep always our friendship…

12. Semua teman-teman kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas

hari-hari yang menyenangkan dan menyebalkan. But you’re the best…

13. Ade sepupuku Yoyo buat komputer dan pengalaman dunia kerjanya.

14. Buat orang-orang yang meragukan penulis dalam menyelesaikan studi ini, terima

kasih karena dengan hal itu membuat penulis lebih bersemangat lagi untuk

menyelesaikan studi ini.

15. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Page 9: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Semoga seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

skripsi ini diberikan pahala yang berlimpah serta diliputi keberkahan dalam hidupnya.

Demikian, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi yang

membacanya.

Jakarta, 2 Mei 2008 M

27 Rabiul akhir 1429 H

Penulis

Page 10: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………..…

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. …

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………..

D. Review Studi Terdahulu ……………………………………….

E. Kerangka Teori ………………………………………………..

F. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan ……………………...

G. Sistematika Penulisan …………………………………………

BAB II PREMI DAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA SYARIAH

A. Pengertian Asuransi Jiwa Syariah ……………………………

B. Landasan Hukum Asuransi Syariah …………………………...

C. Pengertian Premi ………………………………………………

D. Pengertian Klaim ………………………………………………

E. Prinsip Dasar Asuransi Jiwa Syariah ………………………….

vi

x

xiii

1

5

5

6

9

10

17

19

22

28

31

32

Page 11: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB III GAMBARAN UMUM AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH

A. Sejarah dan Perkembangannya…………………………………

B. Falsafah, Visi, dan Misi ………………………………………..

C. Produk-produk Syariah ………………………………………..

D. Struktur Organisasi …………………………………………….

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Pembayaran Premi di AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1……………………………...

B. Mekanisme Pengajuan Klaim Meninggal di AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta ………………………..

C. Pertumbuhan Premi dan Klaim Meninggal AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 ……………………….

D. Kendala yang Dihadapi Dalam Pengurusan Klaim Meninggal

Terhadap Polis yang Preminya Terjadi Keterlambatan

Membayar……………….... . …………………………………

E. Analisis Pengaruh Keterlambatan Kewajiban Membayar Premi

Terhadap Penyelesaian Klaim Meninggal di AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1………………………..

37

40

41

51

61

65

74

79

84

Page 12: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………..

B. Saran-saran…………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….

87

88

90

93

Page 13: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi……………………………………………… 51

Gambar 4.1 Ilustrasi pembayaran premi pertama tanpa pemeriksaan dokter

(Non medical Insurance)……………………………………… .. 62

Gambar 4.2 Ilustrasi pembayaran premi pertama dengan pemeriksaan dokter

(Medical Insurance)……………………………………............... 64

Gambar 4.3 Flow chart (alur) pengajuan klaim meninggal dunia pada tahun I

dan tahun ke II……………………………………….................... 68

Gambar 4.4 Flow chart (alur) pengajuan klaim meninggal dunia pada tahun

ke III dan seterusnya…………………………………………....... 71

Gambar 4.5 Grafik Jumlah premi AJB BumiPutera1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007………………………............. 76

Gambar 4.6 Grafik Jumlah klaim meninggal AJB BumiPutera1912Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007…………………..... 78

Page 14: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hidup dan mati seperti dua sisi mata uang. Ia tak dapat dipisahkan, karena

setiap yang hidup pasti akan mati. Dan kematian merupakan suatu kepastian yang

tidak pasti, tidak ada seorang pun yang bisa memprediksinya.

Pada umumnya setiap manusia berkeinginan untuk mendapatkan

kepastian dalam hidupnya atau terhindar dari risiko. Akan tetapi banyak risiko

yang menghadang manusia seperti sakit, kebakaran, kecelakaan, kematian dan

risiko-risiko lainnya. Bagi kebanyakan orang, sakit dan meninggal dunia

merupakan kepastian yang tidak pasti. Namun, ketika peristiwa tersebut benar-

benar terjadi, implikasi biaya yang dikeluarkan dapat sedemikian besar dan

membebani kehidupan ekonomi rumah tangga. Salah satu cara mengatasi risiko

dari ketidak pastian tersebut adalah dengan berasuransi.

Sesuai dengan maksud dari asuransi itu sendiri adalah suatu persetujuan

dimana penanggung berjanji kepada tertanggung untuk membayar sejumlah

kerugian yang telah disepakati bila terjadi kerusakan, kerugian, atau kehilangan

keuntungan itu, disebabkan oleh sesuatu peristiwa yang belum terjadi.1

1 C.S.T Kansil dan Christine S.T.Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang

Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), cet-1, h.178

Page 15: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Asuransi itu sendiri merupakan lembaga keuangan bukan bank yang

memiliki tujuan untuk menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan uang

yang disebut dengan premi, dalam usaha perasuransian faktor yang paling

dominan adalah kepercayaan dan kepuasan. Masyarakat akan mendapatkan

manfaat atas dana yang telah disetor kepada perusahaan asuransi dengan

perjanjian yang telah disepakati bersama.

Dalam asuransi jiwa selain bersifat membagi risiko juga bersifat

menabung. Hal ini karena apabila kematian lebih lama dari yang ditentukan

dalam penutupan asuransi, berarti penanggung akan memberikan sejumlah uang

sebagaimana sudah ditetapkan sebelumnya.2

Oleh sebab itu, setiap calon peserta asuransi jiwa yang berkeinginan

membeli polis asuransi ada yang dipersyaratkan melalui pemeriksaan dokter

(medical check up), dan jujur dalam memberikan informasi mengenai catatan

medisnya. Agar perusahaan asuransi bisa lebih mudah untuk memproses klaim

yang diajukan, tanpa adanya ketidakjujuran dalam catatan medis yang diberikan.

Karena perusahaan asuransi bisa menolak klaim yang diajukan dengan alasan

ragu atas keabsahan catatan medis tertanggung.3

Kepuasan nasabah dalam berasuransi lebih banyak ditentukan oleh

bagaimana perusahaan asuransi memproses secara baik dan cepat klaim yang

2 Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung: PT Alumni, 2004), cet-3, h. 65

3 Hartono Widjaja, “Pusing Ngurus Klaim”, Proteksi XXVIII, No 192 (Januari 2007), h. 30

Page 16: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

diajukan pesertanya, maka kemudahan dalam proses penyelesaian klaim

merupakan tindakan yang paling penting didalam perusahaan asuransi untuk

dapat menanamkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi

tersebut.

Perusahaan asuransi tidak dengan mudah mengeluarkan dan atau

membayarkan klaim yang telah diajukan oleh Ahli waris walaupun klaim

merupakan kewajiban yang harus diberikan kepada ahli waris pada saat

mengalami kerugian financial. Meskipun, klaim itu adalah hak peserta asuransi

yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam

akad.4 Akan tetapi perusahaan asuransi harus dengan teliti memproses,

menghitung apakah klaim tersebut memang layak dibayarkan atau tidak.

Meskipun sebuah perusahaan Asuransi telah memberikan pelayanan klaim

secara maksimal ada satu masalah yang cukup berdampak pada penyelesaian

klaim yaitu keterlambatan kewajiban membayar premi yang harus dibayar oleh

peserta atau pemegang polis kepada perusahaan asuransi. Banyak para peserta

lebih banyak menuntut haknya yaitu pembayaran klaim dengan secepatnya tanpa

terlebih dahulu melaksanakan kewajibanya dengan membayar premi. Artinya,

pembayaran premi sering dilalaikan oleh peserta. Dalam perusahaan asuransi,

premi merupakan kewajiban pemegang polis untuk mendapatkan sejumlah

manfaat. Sedangkan klaim merupakan salah satu manfaat yang disediakan

4 Tim Penulis Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa

Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: Intermasa, 2003), Ed-2, h.136

Page 17: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

perusahaan asuransi sebagai bentuk pembayaran santunan apabila tertanggung

meninggal dunia.

Dengan adanya hak dan kewajiban yang timbul dalam sebuah perjanjian

asuransi maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian apakah

hubungan antara hak dan kewajiban antara tertanggung dan penanggung, yaitu

dalam pembayaran premi dan penyelesaian klaim.

Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk menjelaskan besarnya pengaruh

keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap penyelesaian klaim

meninggal dunia di AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

Pembayaran premi merupakan hal pokok yang sangat penting dalam kegiatan

operasional perusahaan asuransi, yang bisa mempengaruhi kinerja keuangan. Dan

kinerja keuangan yang baik berdampak pada proses pembayaran klaim yang

lancar. Sedangkan penyelesaian klaim mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

kepuasan nasabah, yang pada akhirnya berdampak pada reputasi sebuah

perusahaan asuransi.

Kedua pokok masalah tersebutlah yang kiranya ingin dijelaskan dalam

penelitian ini untuk menganalisa dan mengkaji dengan permasalahan-

permasalahan yang ada. Maka skripsi ini diberi judul “PENGARUH

KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR PREMI TERHADAP

PENYELESAIAN KLAIM MENINGGAL DI AJB BUMIPUTERA 1912

KANTOR WILAYAH SYARIAH JAKARTA 1”. Semoga penulisan skripsi ini

bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Page 18: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus kepada permasalahannya, maka penulis

membatasi penelitian ini hanya berkisar pada polis yang preminya mengalami

keterlambatan membayar dan klaim meninggal dunia pada asuransi perorangan di

AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

Untuk memudahkan pembahasan ini, maka akan dirumuskan

permasalahan yang akan dibahas dalam beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana mekanisme Pembayaran Premi di AJB Bumiputera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1?

2. Bagaimana prosedur penyelesaian klaim meninggal dunia di AJB

Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1?

3. Apa pengaruh keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap

penyelesaian klaim meninggal dunia di AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui mekanisme pembayaran premi di AJB Bumiputera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

2. Untuk mengetahui prosedur penyelesaian klaim meninggal dunia di AJB

Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

Page 19: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

3. Untuk mengetahui pengaruh keterlambatan kewajiban membayar premi

terhadap penyelesaian klaim meninggal dunia di AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, menambah pengetahuan dan wawasan tentang proses klaim

yang preminya mengalami keterlambatan.

2. Bagi Fakultas dan Jurusan, diharapkan memperluas wawasan tentang

sebuah perusahaan asuransi, khususnya dalam penyelesaian klaim.

3. Bagi AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, agar bisa

menjadi acuan untuk lebih menghimbau para pesertanya untuk membayar

premi pada waktunya.

4. Bagi masyarakat, menambah pengetahuan tentang proses klaim dan

pentingnya membayar premi pada perusahaan asuransi jiwa tepat pada

waktunya.

D. Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari adanya duplikasi dan penciplakan dengan penelitian

sebelumnya. Maka penulis mengevaluasi kembali penelitian-penelitian yang

membahas tema yang sama dengan judul penelitian yang akan dilakukan penulis.

Diantaranya adalah:

1. Penelitian terdahulu yang mengkaji tentang klaim yang dilakukan oleh Dian

Fitriani, Mahasiswi S1 Jurusan Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 20: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

2003 yang berjudul “Penyelesaian Sengketa Klaim pada PT Asuransi Syariah

Mubarakah Jakarta.” Dengan hasil penelitian banyaknya sengketa klaim yang

terjadi pada sebuah perusahaan asuransi disebabkan oleh perjanjian yang

sifatnya abstrak dan kurangnya pemahaman tertanggung pada isi polis itu

sendiri. Aspek etika dan moral sangat diperlukan diantaranya keterbukaan

dalam mengungkapkan semua fakta, itikad baik serta kejujuran harus dimiliki

oleh kedua belah pihak. Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah jika terjadi

sengketa klaim yang terjadi diupayakan penyelesaiannya melalui musyawarah

dan pada saat tidak mendapat titik temu dari permasalahan yang ada maka

sengketa klaim ini diselesaikan melalui lembaga arbitrase.5

2. Adapula penelitian yang berjudul “Hubungan Investigasi Klaim Meninggal

Dunia dengan Realisasi Pembayaran Klaim (studi kasus pada AJB

BumiPutera 1912 Syariah Jakarta)” oleh Ida Nurhidayah, Mahasiswi S1

Jurusan Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005. Dalam penelitian

ini disimpulkan bahwa hubungan investigasi klaim dengan pembayaran klaim

sangat erat. Karena perusahaan asuransi tidak hanya menggunakan logika

untuk melakukan pembayaran klaim, akan tetapi menggunakan fakta dan data

yang didapat dari lapangan. Sedangkan besarnya klaim itu sudah ditentukan di

awal, kecuali jika peserta dalam pembayaran ada penunggakkan pembayaran

premi. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan fakta adalah dengan cara

5 Dian fitriani,” Penyelesaian Sengketa Klaim pada PT Asuransi Syariah Mubarokah

Jakarta,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), h.58

Page 21: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

melayat, kunjungan, silaturahmi serta turut berbela sungkawa atas

meninggalnya peserta asuransi.6

3. Dalam penelitian lain yang berjudul “Analisis Proses Pembayaran Klaim

Terhadap Persepsi Pemegang Polis Asuransi Jiwa PT. AIG Lippo Karawaci”

yang dilakukan oleh Devi Yanti, Mahasiswi S1 Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. Penelitian

ini membahas tentang pengaruh pembayaran klaim terhadap persepsi

pemegang polis asuransi jiwa, yang berdampak positif dengan r = 0,925 yang

berarti hubungan yang sangat kuat. 7

Sementara itu dari segi teoritis ketiga penelitian ini tidak jauh berbeda.

Dengan demikian dari penelitan tersebut, maka penulis mencoba mengembangkan

dan menuangkan dalam sebuah penelitian yang tidak hanya fokus pada analisis

pengaruh (koefisien korelasi) tetapi pada prediksi (regresi) pengaruh

keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap penyelesaian klaim

meninggal dunia. Adapun metode yang digunakan adalah metode korelasi dan

regresi linier sederhana dengan menggunakan penghitungan secara manual

dengan alat bantu hitung.

6 Ida nurhidayah,” Hubungan Investigasi Klaim Meninggal Dunia dengan Realisasi

Pembayaran Klaim,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2005), h.56

7 Devi yanti,” Analisis Proses Pembayaran Klaim Terhadap Persepsi Pemegang Polis

Asuransi Jiwa di PT. AIG Lippo Karawaci,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h. 100

Page 22: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

E. Kerangka Teori

Premi adalah salah satu unsur penting dalam perusahaan asuransi jiwa

karena merupakan kewajiban pokok yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada

penanggung. Sebagai perjanjian timbal balik, asuransi bersifat konsensual, artinya

sejak terjadi kesepakatan timbullah kewajiban dan hak kedua belah pihak. Dalam

hubungan hukum asuransi, penanggung menerima pengalihan risiko dan

membayarkan klaim jika terjadi peristiwa yang tidak pasti (meninggal dunia)

yang sudah diperjanjikan dalam polis kepada ahli waris tertanggung, dan

tertanggung membayar sejumlah premi sebagai imbalannya.

Hubungan antara premi dan klaim merupakan salah satu contoh yang

menunjukkan bahwa kadang-kadang terjadi hubungan antara dua variabel yang

berbeda, yaitu variabel x dan variabel y.

Teori yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah teori korelasi.

Korelasi adalah teori yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan

variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antara dua

variabel tidak saja dalam bentuk sebab akibat, tetapi juga hubungan timbal balik

antara dua variabel.8

Untuk pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan

secara manual dengan alat bantu hitung. Skala yang digunakan adalah skala

8 Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet ke-2, h. 36

Page 23: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

interval yang kemudian dianalisa dengan menggunakan Uji regresi dan Koefisien

korelasi r-product moment.

F. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitan ini adalah statistik inferensial, yaitu jenis penelitian

digunakan untuk mendeskripsikan keadaan gejala sosial yang tampak dan

melihat hubungan-hubungan kausalitas antara gejala-gejala tersebut.9 Dalam

hal ini akan digunakan untuk meneliti keterlambatan kewajiban membayar

premi terhadap penyelesaian klaim meninggal dunia. Selain itu juga penelitian

ini merupakan kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, dimana

penulis dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya dinyatakan dalam

bentuk kata, kalimat atau gambar, tetapi juga dalam bentuk angka-angka

2. Pendekatan Penelitan

Pendekatan Penelitian ini dilakukan dengan cara survei. Tujuan dari

menggunakan pendekatan survei adalah untuk mengukur gejala-gejala yang

ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada. Jenis survei yang

digunakan adalah dengan survei sampel yang dilakukan hanya pada

9 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana,2005), h. 171

Page 24: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

sebagian kecil dari suatu populasi.10

Dalam hal ini hanya menganalisa

besarnya premi dan klaim meninggal dunia saja.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Sumber Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan wawancara

langsung kepada bagian yang menangani klaim dan premi pada AJB

BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

b. Sumber Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian kepustakaan

sebagai pendukung data primer. Dalam penelitian ini diperoleh melalui:

1) Company Profile

2) Laporan keuangan Tahun 2005 hingga 2007 AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

3) Majalah proteksi

4) Brosur-brosur

5) Buku-buku asuransi dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas.

4. Tehnik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka (Library Research) yaitu kajian pustaka yang dilakukan

untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep yang

akan dikaji. Bahan yang digunakan adalah laporan tahunan, majalah,

buku, dan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan

dengan kajian ini.

10 Subana,. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, h.32

Page 25: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

b. Untuk penelitian lapangan (Field Research) penulis mengumpulkan data

secara langsung dari tempat penelitian ini. Dengan melalui dua cara, yaitu:

1) Observasi terstruktur yaitu penulis melakukan pengamatan langsung

kelapangan dengan mendatangi nara sumber yaitu AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1. Hal ini guna untuk

mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi dilokasi penelitian yang

berkaitan dengan mekanisme pembayaran premi dan mekanisme

pengajuan klaim meninggal dunia.

2) Wawancara yaitu penulis melakukan wawancara terstruktur dengan

memberikan daftar pertanyaan yang telah ditentukan dengan

menggunakan pedoman wawancara. Untuk memperoleh informasi

berkenaan dengan hal-hal dan data-data tentang klaim dan premi.

Objek wawancara terbagi menjadi 2 yaitu:

a) Ibu Dini: Bagian Kesekretariatan

Untuk memperoleh informasi mengenai Company Profile AJB

BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

b) Ibu Fitri dan Bapak Dudi: Bagian Klaim

Untuk memperoleh informasi hal-hal dan data-data mengenai

premi dan klaim.

5. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 yang beralamat di Jl. Wolter Monginsidi No.

Page 26: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

84-86 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170. Dan yang menjadi objeknya

produk asuransi jiwa syariah (Mitra Iqra, Mitra Mabrur dan Mitra

Sakinah). Sampel yang digunakan adalah jumlah premi dan klaim

meninggal dunia tahun 2005-2007.

Sedangkan tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah dengan tehnik purposif. Tehnik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.11

Dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh

keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap penyelesaian klaim

meninggal, maka sampel yang digunakan hanya data-data tertentu saja

yaitu mengenai premi yang diterima dan klaim meninggal yang

dibayarkan.

6. Variabel Penelitian

a. Jumlah Premi yang diterima oleh AJB Bumiputera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007 (variabel x), adalah

variabel yang mempengaruhi atau variabel bebas.

b. Jumlah klaim meninggal dunia yang dibayarkan oleh AJB Bumiputera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007 (variabel y),

adalah variabel yang dipengaruhi atau varibel terikat.

11 Ali mauludi, Statistika 1Penelitian Ekonomi dan Sosial, (Jakarta:Prima Heza Lestari,2006),

Ed 1, h. 34

Page 27: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

7. Paradigma Penelitian

Paradigma dari penelitian ini adalah:

x y

Menunjukkan hubungan antara satu variabel independent (x= premi)

dengan satu variabel dependent (y= klaim meninggal dunia)

8. Teknik Analisa dan Interpretasi Data

a. Editing

Adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penulis selesai

menghimpun data di lapangan.12

Yaitu memeriksa kembali data-data

yang sudah diperoleh dari lapangan dan pustaka, agar tidak terjadi

kejanggalan-kejanggalan yang mengganggu pada instrumen dan data

yang diperoleh. Untuk menghindari adanya data yang kurang atau

terlewatkan.

b. Tabulasi

Setelah data diklasifikasi berdasarkan kebutuhan dalam penelitian,

maka tahap selanjutnya yaitu tabulasi. Memasukkan data pada tabel-

tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.13

12 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 165

13 Ibid., h. 168

Premi Klaim Meninggal Dunia

Page 28: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

c. Analisa dan Interpretasi Data

1) Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Metode Kualitatif, digunakan dalam penelitian ini karena

dalam mekanisme pembayaran premi dan prosedur pengajuan

klaim meninggal dunia diperoleh dari data yang dikumpulkan

berupa kata, kalimat atau gambar.

b) Metode Kuantitatif, mendeskripsikan data dalam bentuk

angka-angka. Karena penelitian ini akan menganalisa jumlah

premi dan klaim meninggal dunia.

c) Metode Korelasi, dengan menganalisa hubungan antara dua

variabel yaitu variabel x dan y. Untuk menganalisa hubungan

antara keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap

penyelesaian klaim meninggal dunia.

2) Interpretasi Data

a) Regresi linear sederhana

Regresi adalah suatu analisis yang digunakan sebagai alat

ukur untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independent x (jumlah premi) terhadap variabel dependent y

(jumlah klaim meninggal) pada AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1. Metode ini juga dapat dijadikan

sebagai ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau

Page 29: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

buruknya suatu variabel terhadap naik turunnya suatu variabel

y. Dengan rumus:

Keterangan:

Y: Nilai yang diukur pada variabel terikat

a: Konstanta

b: Koefisien regresi yang mengukur besarnya peningkatan atau

penurunan variabel y yang didasarkan pada variabel x

x : Nilai variabel bebas

b) Koefisien korelasi r-product moment

Digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan

kekuatan antara variabel x (jumlah premi) dan variabel y

(jumlah klaim meninggal). Dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

x = Jumlah premi yang diterima

y = Jumlah klaim meninggal yang dibayarkan

n = Jumlah sampel

Y= a+bx

r = n. ∑ x.y – (∑x) (∑y)

√ {n. ∑x2 – (∑x)

2 } {n. ∑ y

2- (∑y)

2}

Page 30: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Dan berikut ini adalah interpretasi hasil dari koefisien

korelasi sederhana.

Tabel 1.1

Interpretasi dari Koefisien korelasi r-product moment14

Nilai Koefisien Keterangan

0.90 - 1.00

0.70 – 0.90

0.50 - 0.70

0.30 – 0.50

0.00 - 0.30

-0.00 – (-) 0.30

-0.30 – (-) 0.50

-0.50 – (-) 0.70

-0.70 – (-) 0.90

-0.90 – (-) 1.00

Hubungan positif yang sangat kuat

Hubungan positif yang kuat

Hubungan positif yang sedang

Hubungan positif yang lemah

Hubungan positif yang sangat lemah

Hubungan negatif yang sangat lemah

Hubungan negatif yang lemah

Hubungan negatif yang sedang

Hubungan negatif yang kuat

Hubungan negatif yang sangat kuat

9. Adapun tehnik penulisan dalam penelitian ini merujuk kepada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007”

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis, penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab masing-

masing bab terdiri dari sub bab yaitu:

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu,

14 Boediono dan Wayan koster, Teori dan aplikasi Statistika dan Probabilitas, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), cet.ke-3, h.184-185

Page 31: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Kerangka Teori, Metode penelitian dan tehnik penulisan serta sistematika

penulisan.

Bab II Premi dan klaim dalam asuransi jiwa syariah

Dalam bab ini akan dibahas antara lain, Pengertian Asuransi Jiwa Syariah,

Landasan Hukum Asuransi Syariah, Pengertian Premi, Pengertian Klaim, Prinsip

Dasar Asuransi Jiwa Syariah..

Bab III Gambaran umum AJB BumiPutera 1912 Syariah

Dalam bab ini dibahas mengenai Sejarah dan perkembangannya, Falsafah,

visi dan misi, Produk-produk Syariah, dan Struktur organisasi AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

Bab IV Analisis dan pembahasan hasil penelitian

Dalam bab ini akan dibahas antara lain Mekanisme pembayaran premi

AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta1, mekanisme pengajuan

klaim meninggal AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta1,

pertumbuhan premi dan klaim meninggal AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta1 tahun 2005-2007, Kendala yang dihadapi dalam pengurusan

klaim meninggal terhadap polis yang mengalami keterlambatan kewajiban

membayar premi, Analisis pengaruh keterlambatan kewajiban membayar premi

terhadap penyelesaian klaim meninggal AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta1

Bab V Penutup

Dalam bab ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

Page 32: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB II

PREMI DAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA SYARIAH

A. Pengertian Asuransi Jiwa Syariah

Di Indonesia selain istilah asuransi juga dikenal pertanggungan. Dalam

bahasa Inggris disebut Insurance yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin

terjadi.15

Sedangkan dalam bahasa Belanda asuransi berarti Verzekering atau

Assurantie yang berarti pertanggungan16

dimana terdapat dua pihak, yakni suatu

pihak dapat menanggung atau menjamin dan pihak lain yang mendapat pergantian

atau jaminan atas suatu kerugian yang mungkin diderita sebagai suatu akibat dari

suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula belum dapat

ditentukan saat akan terjadi.

Pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Asuransi

Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan

tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui iuran tabarru’ untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.17

Sedangkan pada pasal 246 KUHD asuransi atau pertanggungan adalah

suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan

15 Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), h. 276

16 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Bandung Citra Aditiya, 1999), cet-2 h.6

17 Tim Penyusun Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta:

Intermasa, 2003), Edisi ke-2, h.135

Page 33: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk

memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena

suatu peristiwa yang tidak tentu.18

Berdasarkan definisi tersebut maka dalam asuransi terkandung tiga unsur,

yaitu:

1. Pihak tertanggung (Insured) yang berjanji untuk membayar uang premi

kepada pihak penanggung, secara sekaligus atau angsuran

2. Pihak penanggung (Insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang

(santunan) kepada tertanggung, apabila terjadi sesuatu risiko yang

mengandung unsur ketidak pastian.

3. Suatu peristiwa (accident) yang tidak diketahui sebelumnya

Dalam Undang-undang No 2 tahun 1992, dirumuskan definisi asuransi yang

lebih lengkap jika dibandingkan dengan rumusan yang terdapat dalam pasal 246

KUHD. Pengertian asuransi dalam UU No.2 Th.1992 ketentuan pasal 1 angka(1).

Asuransi atau pertanggungan adalah: Perjanjian antara dua belah pihak atau

lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin diderita

18 Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta: Djambatan, 1996),

cet-4, h. 1

Page 34: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.19

Pengertian asuransi jiwa menurut Abdul Kadir Muhammad adalah

perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.20

Menurut Abbas Salim, yang dimaksud dengan asuransi jiwa adalah

asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial yang

disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama.21

Jadi secara garis besar asuransi Jiwa syariah adalah perjanjian antara dua

pihak atau lebih yakni pemegang polis dan perusahaan asuransi jiwa, dimana

pemegang polis berkewajiban membayar premi yang telah disepakati sebelum

adanya penutupan asuransi dan perusahaan asuransi jiwa berkewajiban

membayarkan santunan kebajikan jika terjadi sesuatu yang tidak diketahui kapan

terjadinya yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

diasuransikan yang pengoperasiannya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam.

19 Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung: PT Alumni, 2004), cet-3, h.165

20 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, h. 168

21 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),

h.25

Page 35: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Risiko yang dihadapi oleh manusia yang paling besar hanya ada dua, yakni hidup

yang terlalu lama dan kematian yang terlalu cepat. Asuransi sebagai sebuah

mekanisme perlindungan merupakan langkah yang tepat bagi seseorang untuk

membagi atau mengalihkan suatu risiko, karena asuransi dapat memberikan rasa

aman bagi setiap orang yang diasuransikan.

Landasan Hukum Asuransi Syariah

Landasan dasar asuransi adalah sumber dari pengambilan hukum praktik

asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai wujud dari

bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran

Islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, maka landasan yang dipakai dalam hal

ini tidak jauh berbeda dengan metodologi yang dipakai oleh sebagian ahli hukum

Islam.22

a. Al-Qur’an Surah al-Maidah ayat 2

������������ ���� ��������� ������������� � ���� ����������

���� ����� �� !"#��$%������� & ���'�(�����

)*�� � ("�� )*�� %,-%⌧) �/���- /ا���ة ( ���� : ٢(

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada

22 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analis Historis,

Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Kencana , 2004), h. 104

Page 36: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Allah. Sesungguhnya Allah amat sangat besar siksa-Nya”

(al-Maidah/5:2)

Ayat ini memuat perintah tolong menolong antar sesama manusia.

Dalam bisnis asuransi nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan anggota

(Peserta asuransi) untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai

dana sosial (tabarru’).23

Tabarru berasal dari kata tabarra’a-yatabarra’u-tabarru’an,

artinya sumbangan, hibah, dana kebajikan atau derma.24

Niat tabarru ‘dana kebajikan’ dalam akad asuransi syariah

adalah alternatif uang sah yang dibenarkan oleh syara’ dalam melepas

diri dari praktek gharar. Kata tabarru sendiri tidak ditemukan dalam al-

Qur’an, akan tetapi kata tabarru dalam arti dana kebajikan terdapat

pada kata al-birr ‘kebajikan’ dapat ditemukan dalam surah al-Maidah

ayat 2 di atas.

b. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No 21/DSN-

MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah. Fatwa tersebut

dikeluarkan karena regulasi yang ada tidak dapat dijadikan pedoman

untuk menjalankan asuransi syariah. 25

23 Ibid., h. 105

24 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), cet. 1, h.35

25 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia,

(Jakarta:Kencana,2004), h. 128

Page 37: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

c. Peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah

berkaitan dengan asuransi syariah yaitu: 26

1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

421/KMK.06/2003 tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi

direksi dan komisaris perusahaan perasuransian.

2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

422/KMK.06/2003 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan

asuransi dan perusahaan reasuransi.

3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

423/KMK.06/2003 tentang pemeriksaan perusahaan perasuransian.

4) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

424/KMK.06/2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi

dan perusahaan reasuransi.

5) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

425/KMK.06/2003 tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan

usaha perusahaan penunjang usaha asuransi.

6) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No

426/KMK.06/2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan

perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.

26 Ibid

Page 38: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

7) Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No

Kep.4499/LK/2000 tentang jenis, penilaian dan pembatasan

investasi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan

sistem syariah.

a. Saling Meridhoi

�01,�234�, 567-8)*�� ����9�:��; �� ��<�='>?2�� @;���#���:�A

�'BC9E�F !G-H4�B�����F I��� "�A 5J�;��� KC�L4M0-: N�� OP��L��

Q@;�R-S: & ���� ��<�=�T���� Q@;�UV'W��A & ("�� )*�� �"8⌧X

Q@;��F

�Y☺[-\�] ) ء��� )٢٩ : ٤/ا Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesame kamu dengan jalan yang bathil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama suka diantara kamu…” (an-Nisa/4:29)

Tabarru’ merupakan pemberian sukarela seseorang kepada orang

lain, tanpa ganti rugi yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan

harta itu dari pemberi kepada orang yang diberi.27

Dana kebajikan yang kelak akan diterima oleh pemegang polis jika

ia meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir adalah dana

yang halal yang dikeluarkan dengan dasar saling meridhoi. Karena

dalam akad sudah dijelaskan bahwa setiap peserta harus mengikhlaskan

27 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem

Operasional, h.35

Page 39: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

sebagian dananya untuk membantu sesama peserta apabila diantara

mereka ada yang mengalami musibah.

b. Bebas dari Praktek Maisir

�M^5%�234�, �_7-8)*�� ��<��9�:��; �☺3��� �L$☺�,�`��

��ab�[☺������ H/�UcTd���� �@4���eTd���� fg$h] $N-S:

!G☺�� jN4�H�klm��� ����n-o��$h���? Q@;�p=��

�"���=�W /ا���ة ( �. : ٩( Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman)

khamar (arak), berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi

nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan: (al-Maidah/5:90)

Maisir artinya adanya salah satu pihak yang untung namun di lain

pihak justru mengalami kerugian.28

Dalam Asuransi konvensional jika

seorang peserta dengan alasan tertentu ingin membatalkan kontraknya

sebelum masa asuransi berakhir, maka yang bersangkutan tidak akan

menerima kembali uang yang telah dibayarkan kecuali sebagian kecil

saja.

Dalam asuransi syariah jika seseorang menjadi peserta asuransi

maka akan mendapatkan gambaran tentang berapa besar yang kelak

akan diterima jika peserta mengalami kerugian. Karena dalam asuransi

28 Ibid., h. 175

Page 40: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

syariah, akad yang digunakan sangat jelas dan juga penempatan dana

terpisah antara dana peserta dengan dana milik perusahaan.

d. Bebas dari Gharar

س*. و �*," ! ا +*� ! ا ل رس) ن&% : ل #� ��" ! ا � ر ة �� ه� �� ا ��

)م�*. ر ا�45 رو3( ر ا �2 ا �,/ �� و �01ة ا �,/ ��

Artinya : ”Dari Abu Hurairah, dia berkata: ”Rasulullah SAW melarang

jual beli hashat dan jual beli gharar(penipuan).” (HR.

Bukhari Muslim)

Gharar dalam pengertian bahasa adalah al-khida’ (penipuan), yaitu

suatu tindakan yang di dalamnya diperkirakan tidak ada unsur

kerelaan.29

Penipuan ini maksudnya suatu ketidakpastian yang terjadi

pada asuransi konvensional masalah ini muncul karena perjanjian yang

tidak pasti.

Berbeda dengan asuransi syariah yang lebih transparan dalam

operasionalnya, termasuk berapa yang akan dibayarkan, berapa lama

harus membayar dan dari mana pembayaran manfaat diambil.

e. Bebas dari Riba

� (G\�A�� p*�� q�k�n���� �rgL\�� ��&��Fs�L��� )�75ة ٢٧ : ٢/ ا(

Artinya : “… dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba…” (al-Baqarah/2:275)

29 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analis Historis,

Teoritis dan Praktis, h. 134

Page 41: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan).30

Riba merupakan

pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil yaitu seperti

praktek bunga pada Asuransi konvensional. Yang berlaku pada asuransi syariah

adalah sistem mudharabah dimana keuntungan dan kerugian dalam investasi pada

asuransi syariah dibagi merata berdasarkan kesepakan dalam akad.

F. Pengertian Premi

Dalam bahasa Inggris premi berarti premium yaitu uang angsuran kepada

perusahaan asuransi.31

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia premi

adalah uang yang harus dibayarkan pada waktu tertentu oleh yang akan

memperoleh ganti rugi.32

Seperti yang dikemukakan oleh Afzalur Rahman Premi adalah suatu harga

yang ditetapkan perusahaan asuransi untuk mengambil alih risiko dan memikul

beban kemungkinan risiko kerugian sebagaimana disepakati dalam kontrak

asuransi.33

30 Ibid., h. 132

31 Salim’s Ninth Collegiate, English-Indonesian Dictionary, (Jakarta: Modern English Press),

Edisi ke-1, h.1139

32 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,1989), cet-2, h.700

33 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1996), jilid 4, h.

108

Page 42: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Muhammad Muslehudin berpendapat bahwa premi adalah upah asuransi

atau harga yang dipungut oleh pihak penjamin agar dapat melaksanakan

kewajibannya.34

Sedangkan Abdul Kadir Muhammad berpendapat premi itu

adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh tertanggung kepada penanggung

setiap jangka waktu tertentu, biasanya setiap bulan selama asuransi berlangsung.35

Premi dalam pasal 246 KUHD, merupakan kewajiban tertanggung sebagai

imbalan dari kewajiban penanggung untuk mengganti kerugian tertanggung.

Premi ini biasanya dinyatakan dengan presentase dari jumlah pertanggungan,

yang menggambarkan penilaian penanggung terhadap risiko yang

ditanggungnya.36

Premi menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No 21/DSN-MUI/X/2001

adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada

perusahaan asuransi dengan kesepakatan dalam akad37

.

Dengan perincian bahwa :

1. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad

tabarru’.

2. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi jiwa dapat

menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk asuransi jiwa dan

34 Muhammad Muslehudin, Menggugat Asuransi Modern: mengajukan Suatu Alternatif baru

dalam perspektif hukum Islam, (Jakarta: Lentera 1999), h. 41

35 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, h. 172

36 Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, h. 51

37 Tim Penyusun Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional h. 138

Page 43: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat tidak memasukkan

riba dalam penghitungannya.

3. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan dan

hasil investasinya dibagi hasilkan kepada peserta.

4. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru’ dapat diinvestasikan

Dengan demikian premi dalam asuransi jiwa adalah merupakan imbalan jasa

atas jaminan perlindungan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada

tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang terhadap risiko hari tua atau

kematian.

Premi ini merupakan suatu hal yang sangat penting baik bagi perusahaan

asuransi maupun pemegang polis, dan bahkan masalah premi pada umumnya

menjadi salah satu pokok utama dalam melakukan penutupan polis. Karena

dengan adanya premi perusahaan asuransi dapat membayar klaim yang diajukan

oleh pemegang polis jika terjadi suatu kejadian yang diderita oleh salah satu atau

beberapa peserta, maka pembayaran klaim diambil dari dana premi yang telah

dikumpulkan.

Apabila uang premi yang harus dibayarkan besar, maka jumlah klaim

yang akan dibayarkan juga besar dan demikian sebaliknya. Tinggi rendahnya

premi inilah yang menjadi pertimbangan pokok bagi masyarakat apakah ia akan

mengasuransikan kepentingannya atau tidak. Pertimbangan lainnya adalah peran

perusahaan asuransi dalam mengelola dananya dan membayarkan klaim.

Page 44: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Dalam pasal 20 peraturan pemerintah No 73 tahun 1992 ditentukan, premi

harus ditetapkan pada tingkat yang mencukupi, tidak berlebihan, dan tidak

diterapkan secara diskriminatif.38

Tingkat premi dinilai tidak mencukupi apabila:

a. Sedemikian rendah sehingga sangat tidak sebanding dengan manfaat yang

diperjanjikan dalam polis asuransi yang bersangkutan.

b. Penetapan tingkat premi secara berkelanjutan akan membahayakan tingkat

solvabilitas perusahaan.

c. Penetapan tingkat premi secara berkelanjutan akan dapat merusak iklim

kompetisi yang sehat.

Jadi premi dalam asuransi jiwa syariah adalah dana yang harus dibayarkan

oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi jiwa atas jaminan perlindungan

yang diberikan oleh perusahaan kepada peserta dengan menyediakan sejumlah

uang terhadap risiko hari tua atau kematian sesuai dengan perjanjian yang

tercantum dalam polis yang didasarkan pada prinsip syariah Islam.

Pengertian Klaim

Klaim dalam bahasa Inggris berasal dari kata claims yang berarti tuntutan,

tagihan atau hak39

. Dalam kamus asuransi, klaim berarti permohonan atau

38 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, h. 36

39 Salim’s Ninth Collegiate, English-Indonesian Dictionary, h. 1139

Page 45: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

tuntutan seorang pemilik polis40

terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran

santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis.

Menurut Dewan Syariah Nasional No 21/DSN-MUI/X/2001 Klaim adalah

hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan

kesepakatan dalam akad.41

Dengan perincian bahwa klaim:

1. Klaim dapat dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal

perjanjian

2. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan

3. Klaim atas akad tijaroh sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan

kewajiban perusahaan untuk memenuhinya.

4. Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban

perusahaan sebatas yang disepakati dalam akad

Jadi Klaim dalam asuransi jiwa syariah adalah suatu tuntutan yang

dilakukan oleh pemegang polis untuk mendapatkan haknya, ketika terjadi

peristiwa yang dinyatakan dalam polis sesuai dengan kesepakatan yang telah

disepakati antara pemegang polis dan perusahaan asuransi.

40 Hasymi Ali, dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), cet ke-2, h. 55

41 Tim Penyusun Fatwa Dewan Syariah Nasional , Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, h. 138

Page 46: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Prinsip Dasar Asuransi Jiwa Syariah

Penutupan asuransi yang dilakukan oleh Perusahaan asuransi berpedoman

pada ketentuan prinsip dasar, yaitu:

4. Prinsip Kepentingan Yang Diasuransikan (insurable Interest)

Prinsip kepentingan menegaskan bahwa orang yang menutup

asuransinya mempunyai kepentingan (interest) dengan ahli waris yang

ditunjuk dalam polis (insurable).

Pasal 250 KUHD “ Apabila seseorang yang telah mengadakan

pertanggungan untuk diri sendiri, atau apabila untuk orang lain, jika pada saat

diadakan suatu pertanggungan itu tidak mempunyai kepentingan terhadap

barang yang dipertanggungkan itu maka penanggung tidaklah diwajibkan

untuk memberikan ganti rugi”.42

Apabila disimpulkan, maka ketentuan diatas mensyaratkan adanya

kepentingan dalam mengadakan perjanjian asuransi. Menurut ketentuan pasal

268 KUHD kriteria kepentingan itu harus:

a. Ada pada setiap asuransi (pasal 250 KUHD)

b. Dapat dinilai dengan uang

c. Dapat diancam oleh bahaya

42 Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransia, h. 55

Page 47: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

d. Tidak dikecualikan oleh Undang-Undang artinya, tidak

dilarang Undang-Undang dan tidak bertentangan dengan

ketertiban umum43

.

Pada pasal 268 KUHD tentang kriteria kepentingan yang dapat

diasuransikan mempunyai pengertian yang sangat sempit karena harus dapat

dinilai dengan uang, sedangkan ada kepentingan yang tidak dapat dinilai

dengan uang. Kepentingan yang tidak dapat dinilai dengan uang misalnya

hubungan keluarga, jiwa, anak, istri, dan lain-lain.44

Kepentingan dalam asuransi jiwa tidak dapat dinilai dengan uang

tetapi sejumlah uang dapat dijadikan ukuran pembayaran santunan jika terjadi

peristiwa yang menjadi sebab kematian.45

2. Prinsip I’tikad Baik (Utmos Good Faith)

Yaitu prinsip percaya mempercayai antara perusahaan asuransi jiwa

dengan nasabah dalam melaksanakan kontrak perjanjian dalam penutupan

asuransi.

Dalam perjanjian asuransi unsur saling percaya antara perusahaan dan

nasabah itu sangat penting. Perusahaan percaya bahwa nasabah akan

memberikan segala keterangannya dengan benar. Sedangkan nasabah juga

43 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia h. 86

44 Man suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, h.56

45 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, h. 87

Page 48: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

percaya bahwa kalau terjadi peristiwa yang diperjanjikan dalam polis maka

perusahaan akan membayar ganti rugi.

Prinsip ini mempunyai arti dan maksud yang lebih luas dari pada

I’tikad baik saja, yang terpenting disini adalah bahwa pemegang polis harus

memberi segala keterangan yang berhubungan dalam risiko agar perusahaan

asuransi tidak membuat kesalahan dalam penerimaan risiko tersebut, jika

pemegang polis secara sengaja memberi keterangan yang tidak sesuai dengan

faktanya maka hal ini dinilai sebagai pelanggaran.

3. Prinsip Ganti Rugi (Idemnity)

Asuransi adalah suatu kontrak “idemnitas” yaitu perjanjian

penggantian kerugian, dimana ganti rugi yang diberikan tidak boleh melebihi

kerugian yang sebenarnya.

Prinsip idemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi kematian.

Karena pihak penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau

anggota tubuh yang cacat atau hilang, karena idemnity berkaitan dengan ganti

rugi finansial.

Perusahaan menyediakan penggantian kerugian untuk kerugian yang

nyata diderita nasabah, dan tidak lebih besar daripada kerugian ini. Batas

tertinggi kewajiban perusahaan berdasarkan prinsip ini adalah memulihkan

Page 49: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

kondisi nasabah pada ekonomi yang sama dengan posisinya sebelum terjadi

kerugian.46

4. Prinsip Subrogasi (Subrogation Principle)

Prinsip ini bertujuan untuk mencegah nasabah memperoleh ganti

kerugian melebihi hak yang sesungguhnya dan mencegah pihak ketiga

membebaskan diri dari kewajibannya membayar ganti rugi.47

Pasal 284 KUHD “Apabila seorang penanggung telah membayar ganti

rugi sepenuhnya kepada tertanggung maka penanggung akan menggantikan

kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang

telah menimbulkan kerugian kepada tertanggung”.

Jadi prinsip subrogasi ini hanya dapat diberlakukan apabila ada dua

faktor, yakni :

a. Apabila tertanggung disamping mempunyai hak-hak terhadap

penanggung, juga mempunyai hak terhadap pihak ketiga.

b. Hak-hak itu muncul karena adanya kerugian.48

Dengan kata lain apabila tertanggung mengalami kerugian akibat

kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka penanggung setelah memberikan

46 AM. Hasan Ali Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analis Historis,

Teoritis dan Praktis, h.80

47 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, h. 122

48 Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung

Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, h. 61

Page 50: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

ganti rugi kepada tertanggung, akan menggantikan kedudukan tertanggung

dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut. 49

49 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analis Historis,

Teoritis dan Praktis h. 81

Page 51: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB III

GAMBARAN UMUM AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

AJB BumiPutera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional

pertama dan tertua di Indonesia. Dilahirkan empat tahun setelah berdirinya Budi

Oetomo, sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber inspirasi para pelopor

BumiPutera. Didirikan dikota Magelang Jawa Tengah, pada tanggal 12 Februari

1912 dengan nama Onderlinge Levensverzeking maatschaapij Persatuan Goeroe

Hindia Belanda atau O.L.Mij.PGHB.50

Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru sederhana yang menjadi

sekretaris pertama pengurus besar Budi Oetomo mempelopori berdirinya

organisasi yang kemudian menjadi AJB BumiPutera 1912 ini. Bersama dengan

rekannya M.K.H. Soebarto dan M. Adimidjojo yang masing-masing menjabat

sebagai Direktur dan Bendahara pada awal berdirinya perusahaan.51

Pada mulanya, perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia

Belanda. Kemudian perusahaan tersebut mengganti nama menjadi O.L.Mij.

Boemi Poetra, dan yang sekarang dikenal sebagai Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 atau disingkat AJB Bumiputera 1912. Dari Magelang,

50 AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company profile, (Jakarta:

AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2007) h.1

51 Ibid

37

Page 52: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Bumiputera 1912 pindah ke Yogyakarta pada tahun 1921 dan pada tahun 1958

kantor pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Dari Wisma Bumiputera yang belantai

21 di jalan Jend. Sudirman Jakarta, manajemen perusahaan mengatur usaha

perusahaan diseluruh Indonesia dan melakukan hubungan Internasional dengan

mitra usaha di negara lain seperti Jepang, Swiss, dan Fhilipina.52

Sekitar 2900

karyawan dan 22.400 agen tersebar di 605 kantor yang strategis terdapat diseluruh

tanah air yang melayani 9 juta lebih pemegang polis atau peserta AJB Bumiputera

1912 dan masyarakat umum.

Dengan sistem kebersamaan, AJB Bumiputera 1912 senantiasa

mengembangkan usaha atas dasar prinsip gotong-royong melalui pemberdayaan

potensi diri, oleh dan untuk komunitas Bumiputera. Kepentingan bersama para

pemegang polis untuk memiliki, mengendalikan dan mengarahkan nasib

perusahaan, membuat Bumiputera 1912 yang berbentuk usaha bersama (mutual)

unik dan berbeda dengan asuransi jiwa lainnya di Indonesia yang pada umumnya

berbentuk Perseroan Terbatas.

Sebagai perusahaan perjuangan, AJB Bumiputera 1912 tetap

mengedepankan profesionalisme dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang

baik, dan senantiasa menyesuaikan terhadap tuntutan lingkungan dengan

menciptakan produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal bagi

komunitasnya. AJB Bumiputera 1912 ingin tetap menjadi kebanggaan bangsa

52 Ibid., h.4

Page 53: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Indoensia dengan berupaya mewujudkan perusahaan yang berhasil baik secara

ekonomi maupun sosial.

Unit bisnis syariah AJB BumiPutera 1912 secara resmi terbentuk sejak

dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 286/KMK.6/2002

tanggal 7 November 2002 dalam bentuk cabang usaha Asuransi Jiwa Syariah dan

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/SDN-MUI/X/2001, tanggl 17 oktober

2001. Dalam rangka menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah,

maka berdasarkan keputusan Direksi No. SK.14/DIR/2002, tanggl 11 November

2002 dibentuk Divisi Asuransi Syariah dan kantor Cabang Asuransi Syariah

Jakarta.

Pada awal pembentukannya Divisi atau Cabang Asuransi Syariah

memiliki sarana dan prasarana, SDM, perkantoran dan sistem yang sangat

terbatas. Namun demikian Divisi Asuransi Syariah telah memulai operasinya,

ditandai dengan dilimpahkannya pengelolaan Asuransi Kumpulan Perjalanan Haji

dari Divisi Askum pada bulan Januari 2003, dan selanjutnya diluncurkannya

produk Asuransi Perorangan Syariah Mitra mabrur dan Mitra Iqra pada

pertengahan April 2003 dan Mitra Sakinah pada awal tahun 2004.

Page 54: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

B. Falsafah, Visi dan Misi

1. Falsafah

a. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat martabat

anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera 1912 sebagai peursahaan

perjuangan.

b. Mutualisme (kebersamaan)

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan

dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari oleh dan

untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

c. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan

perusahaan lingkungan. 53

2. Visi

Visi dari Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 adalah “Menjadi wahana

untuk menjadikan Bumiputera sebagai Asuransinya bangsa Indonesia di

segmen Asuransi Jiwa Syariah”

53 Ibid., h. 2

Page 55: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

3. Misi

Sedangkan Misi dari Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 adalah

“Menjadikan Bumiputera senantiasa berada dibenak dan dihati Bangsa

Indonesia disegmen Asuransi Jiwa Syariah” dengan :

a. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan

b. Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan prinsip dasar

gotong-royong

c. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat

optimal bagi komunitas Bumiputera

d. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial

C. Produk-produk AJB Bumiputera 1912 Syariah

AJB Bumiputera 1912 Syariah menawarkan beberapa jenis produk

asuransi berupa Mitra Iqra, Mitra Mabrur dan Mitra Sakinah.54

Setiap produk

memiliki manfaat dan ketentuan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Masing-

masing produk dirancang khusus untuk memproteksi musibah dari pemegang

polis/peserta.

Berikut ini akan dipaparkan jenis-jenis produk asuransi syariah AJB

Bumiputera 1912 beserta definisi, manfaat dan ketentuan dari masing-masing

produk tersebut.

54 AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-brosur produk

Asuransi syariah ,(Jakarta: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2007) h.1

Page 56: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

1. Mitra Iqra

a. Definisi

Asuransi jiwa syariah yang benefitnya dirancang untuk membantu

menyediakan dana kelangsungan belajar pada setiap tahapan jenjang

pendidikan anak, dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, baik

peserta masih hidup maupun meninggal dunia.

b. Manfaat

1) Jika pemegang polis atau peserta hidup atau ditakdirkan meninggal

dunia dalam masa asuransi, maka kepada pemegang polis atau ahli

waris yang ditunjuk dibayarkan tahapan dana pendidikan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 2 tahun

atau kurang maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai

pada saat anak berusia 4 tahun (TK)

b) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 3 tahun

sampai dengan 4 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan

dimulai pada saat anak berusia 6 tahun (SD)

c) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 5 tahun sampai

dengan 10 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada

saat anak berusia 12 tahun (SLTP)

Page 57: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

d) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 11 tahun sampai

dengan 13 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada

saat anak berusia 15 tahun (SLTA)

e) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 14 tahun sampai

dengan 16 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada

saat anak berusia 18 tahun (saat masuk Perguruan Tinggi)

2) Jika Polis habis kontrak dan peserta masih hidup maka kepada yang ditunjuk

dibayarkan dana pendidikan sekaligus atau berkala.

3) Jika pemegang polis/peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa

asuransi, maka ahli waris menerima:

a) Santunan Kebajikan

b) Dana Tabungan

c) Bagi Hasil (Mudharabah)

4) Jika pemegang polis/peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir,

maka pemegang polis/peserta akan mendapatkan:

a) Dana tabungan yang telah disetor

b) Bagi Hasil (Mudaharabah)

5) Jika anak yang ditunjuk ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi

atau dalam masa pembayaran tahapan dana pendidikan. Pemegang

polis/peserta dapat menunjuk pengganti (anak lain) untuk menerima tahapan

dana pendidikan yang belum diberikan.

Page 58: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

2. Mitra Mabrur

a. Definisi

Asuransi Jiwa Syariah yang dirancang untuk membantu pengelola dana

guna membiayai perjalanan ibadah haji. Produk ini merupakan gabungan

antara unsur tabungan dan unsur mudharabah (tolong menolong dalam

menanggulangi musibah) jika peserta ditakdirkan meninggal dunia.

b. Manfaat

1) Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir maka

peserta akan mendapatkan :

a) Dana tabungan yang telah disetor

b) Bagian keuntungan (Mudharabah) atas hasil investasi dana

tabungan

c) Bagian keuntungan atas dana khusus (Tabarru’) yang ditentukan

oleh AJB Bumiputera 1912 Syariah, jika ada.

2) Jika peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian asuransi berakhir

maka peserta akan mendapatkan :

a) Dana tabungan yang disetor

b) Bagian keuntungan (Maudharabah) atas hasil investasi dana

tabungan

3) Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian

asuransi maka ahli waris akan mendapatkan :

a) Dana tabungan yang telah disetor

Page 59: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

b) Bagian keuntungan (Mudharabah) atas hasil investasi dana

tabungan

c) Santuanan kebajikan

3. Mitra Sakinah

a. Definisi

Asuransi Jiwa Syariah yang merupakan gabungan antara unsur tabungan

dan unsur mudharabah, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya dana

masa depan keluarga. Dengan masa pembayaran premi 3 tahun lebih

pendek dari masa pertanggungan, manfaat asuransi secara bertahap dapat

dinikmati sejak masa pembayaran premi berakhir hingga masa asuransi

berakhir.

b. Manfaat

1) Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir, maka

pemegang polis akan mendapatkan:

a) Pada akhir masa pembayaran premi, sebesar 50% manfaat awal,

dibayar pada akhir tahun

b) Akhir tahun 1 setelah masa pembayaran premi, sebesar 30% sisa

nilai tunai

c) Akhir tahun 2 setelah masa pembayarn premi, sebesar 50% sisa

nilai tunai

d) Akhir tahun 3 setelah masa pembayaran premi, sebesar 100% sisa

nilai tunai

Page 60: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

2) Jika pemegang polis/peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian

asuransi berakhir, maka pemegang polis akan memperoleh nilai tunai.

3) Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian

asuransi, maka yang ditunjuk/penerima manfaat akan mendapatkan:

a) Nilai tunai

b) Santunan kebajikan sebesar selisih dari manfaat awal dengan

premi tabungan yang sudah dibayar, dan asuransinya berakhir.

4) Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian

asuransi setelah MPP (Masa Pembayaran Premi) berkahir, maka yang

ditunjuk/penerima manfaat akan mendapatkan:

a) Sisa nilai tunai

b) Santunan kebajikan sebesar manfaat awal

4. Produk Asuransi Kumpulan

a. Definisi

Asuransi kumpulan adalah asuransi jiwa syariah yang diperuntukkan

bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/ instansi, anggota suatu

organisasi/ lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/ event tertentu

yang pelaksanaannya diatur secara kumpulan atau grup.

Sebagai Pemegang polis askum adalah pimpinan

instansi/perusahaan, pimpinan organisasi/ lembaga, kreditur/ penanggung

jawab kegiatan/ event tertentu. Dan sebagai Tertanggung (disebut juga

Page 61: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

peserta) dalam polis Askum adalah karyawan/ pekerja suatu perusahaan/

instansi, anggota suatu organisasi/ lembaga, debitur atau peserta suatu

kegiatan/ event tertentu. Yang ditunjuk untuk menerima manfaat Askum

adalah pemegang polis Askum untuk diteruskan kepada peserta atau ahli

waris peserta.

b. Jenis-jenis produk Asuransi kumpulan adalah:

1) Produk Mitra Ta’awun Pembiayaan

Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam

menanggulangi musibah kematian. Produk ini diperuntukkan bagi

nasabah peminjam suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa

pembiayaan.

a) Jenis Pertanggungan Produk Mitra Ta’awun Pembiayaan

1) Pertanggungan dengan Manfaat Tetap

Pertanggungan yang diberikan dengan besar manfaat yang

tetap selama masa asuransi.

2) Pertanggungan dengan Manfaat Menurun Proporsional

Pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sebesar sisa

pokok pembiayaan yang menurun secara proporsional.

3) Pertanggungan dengan Manfaat Menurun Majemuk

Pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sebesar sisa

pokok pembiayaan yang menurun secara majemuk.

Page 62: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

2) Produk Mitra Barokah

Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan antara unsur tabungan

dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian.

Produk ini tidak dapat dijual dengan tambahan Asuransi Kecelakaan

Diri (Rider).

3) Produk Mitra Maslahat

Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam

menanggulangi musibah kematian. Produk ini dapat dijual dengan

tambahan Asuransi Kecelakaan Diri (Rider).

4) Produk Mitra Eka Warsa

Bersifat non saving, masa asuransi 1 tahun, memberikan benefit

berupa uang pertanggungan kepada pemegang polis apabila peserta

meninggal dunia.

5) Produk Mitra Kecelakaan Diri

Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam

menanggulangi musibah kematian

Tahapan yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

berkenaan dengan proses pengembangan produk asuransi kumpulan

tidak sama dengan pengembangan asuransi perorangan antara lain;

a. Permintaan calon nasabah terhadap produk

Tahapan ini merupakan sebuah proses awal terhadap pembuatan/

pengembangan produk. Dari kriteria kebutuhan dan permintaan

Page 63: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

calon tersebut, nantinya ditampung seperti apa kebutuhannya dan

kemudian bagaimana sebuah gagasan tentang produk tersebut

dipandang dari sudut pandang syariahnya.

b. Pembuatan konsep rancangan produk dan perhitungan aktuarianya.

1) Setelah penampungan ide dari kriteria yang dipinta tentang suatu

produk, tahapan selanjutnya adalah menyesuaikan calon produk

tersebut dengan misi dan sasaran yang hendak dituju oleh

perusahaan yang tertuang dalam perumusan konsep. Pada tahap

ini, aktuaria merumuskan spesifikasi desain produk yang akan

dikembangkan atau dibuat ke dalam bentuk profil jenis produk:

yaitu pengelompokan produk yang akan diterbitkan asuransi

sesuai dengan ketentuan peraturan DJLK yang berlaku tentang

asuransi kumpulan.

2) Manfaat dan risiko yang melekat pada produk; yaitu potensi

keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh atau manfaat dan

risiko yang melekat pada produk yang akan diperoleh atau

ditanggung oleh nasabah dan perusahaan selama masa

pertanggungan.

3) Biaya-biaya yang melekat pada produk; yaitu beban finansial

yang harus dibayar nasabah sehubungan dengan

pemanfaatannya, antara lain tarif premi, biaya administrasi dan

lain-lain. Ini merupakan tahapan dimana AJB Bumiputera 1912

Page 64: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Divisi Syariah mulai melakukan penilaian produk dari sudut

pandang pendapatan, dan biaya serta risiko.

4) Perhitungan bagi hasil dan margin keuntungan, adalah cara-cara

perhitungan yang digunakan oleh AJB Bumiputera 1912 Divisi

Syariah untuk menetapkan besarnya bagi hasil dan

margin/keuntungan asuransi yang harus dibayar perusahaan dan

atau besarnya bagi hasil yang akan diterima nasabah. Informasi

mengenai perhitungan bagi hasil dan margin/keuntungan

meliputi seluruh premi yang pernah diterima perusahaan

dibandingkan dengan:

a. Total biaya pengelolaan asuransi syariah dan

b. Beban klaim yang terjadi.

Page 65: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

D. Struktur Organisasi AJB BumiPutera 1912 Syariah

Gambar 3.1

Struktur Organisasi

Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Bagian

Pemasaran

Wakil Kadiv

Bidang operasioanl

Wakil Kadiv Adm, Inv,

Keu & Umum

Direksi

Divisi Asuransi

Syariah

Bagian Akunt

& Umum

Bagian

pelayanan PP

Bagian

Teknik

& Undw

Bagian

Pemberdayaan

SDM

Bagian Keu

& Investasi

Kantor Wilayah

K. Cab Luar

Jakarta

Kantor

cabang

Kantor

cabang

Kantor

cabang

Kantor

Cabang

K. Cab

Jakarta

Page 66: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Deskripsi Jabatan AJB BumiPutera 1912 Syariah

1. Dewan Komisaris

Melakukan pengawasan umum terhadap jalannya perusahaan yang

dikelola oleh Direksi. Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris dibantu

oleh Sektretaris Dewan Komisaris yang merangkap sebagai Sekretaris BPA

(Badan Perwakilan Rakyat)

2. Dewan Pengawas Syariah

Lembaga Independen dibawah naungan Dewan Syariah Nasional-Majelis

Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang tugas utamanya adalah mengawasi lembaga

keuangan syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah

difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional. Untuk mengkaji dan menentukan

keabsahan setiap jenis produk yang akan dipasarkan kepada masyarakat.

Sesuai Surat Majelis Ulama Indonesi No. U-218/DSN-MUI/IX/2006

tanggal 15 September 2006 susunan Dewan Pengawas Syariah AJB BumiPutera

1912 adalah sebagai berikut:

1. K.H.M.A. Sahal Mahfudh (Ketua)

2. Prof. Dr. H. Qodri Azizi, MA (Anggota)

3. Drs. H.A Fattah Wibisono, MS (Anggota)

3. Direksi

Bertanggung jawab penuh sebagai pengurus harian dan merupakan

penanggung jawab tertinggi atas pengelolaan perusahaan. Yang dipimpin oleh

Page 67: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Direktur Utama, dan bertugas melaksanakan pokok-pokok kebijakan perusahaan

yang diterapkan oleh sidang BPA.

4. Divisi Asuransi Syariah

Mengelola kegiatan pemasaran Asuransi Jiwa dan Investasi berbasis

syariah serta tanggung jawab kepada Direktur pemasaran atas peningkatan pangsa

pasar asuransi jiwa syariah dan pencapaian surpuls operasional.

Tugas dan Kewajiban Divisi Asuransi Syariah

a. Uraian Tugas

(1) Merumuskan strategi Perusahaan yang meliputi semua aspek pemasaran

syariah

(2) Membangun dan membina organisasi Divisi Asuransi Jiwa Syariah dalam

upaya efektivitas dan efisien implementasi strategi usaha untuk

mempertahankan dan mengembangkan dominasi pangsa pasar pada

seluruh lingkup pasar

(3) Mengelola investasi dipasar uang, pasar modal dan penyertaan syariah

dengan upaya memaksimalkan keuntungan hasil operasional untuk

mencapai profitabilitas usaha dengan mempertimbangkan ketentuan

regulasi dan batas-batas risiko yang dapat dipertanggung jawabkan di

syariah.

(4) Menghitung premi dan mengevaluasi produk asuransi jiwa syariah,

melakukan valuasi cadangan premi, membaut analisa surplus operasional,

dan hal-hal lain yang terkait dengan perhitungan aktuarial.

Page 68: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

(5) Mengelola dan mengendalikan sistem administrasi keuangan serta

menyusun laporan keuangan Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor

wilayah syariah

(6) Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan, kebendaharaan,

pengendalian sirkulasi dana dan pengendalian anggaran.

(7) Membangun dan membina kehumasan dalam menciptakan kepuasan

pelanggan.

b. Kewajiban

(1) Bertanggung jawab atas tersusunnya strategi usaha asuransi jiwa syariah

(2) Bertanggung jawab dalam mempertahankan dan mengembangkan pangsa

pasar

(3) Bertanggung jawab atas tercapainya tingkat pertumbuhan dan kualitas

serta keuntungan hasil usaha Divisi Asuransi Jiwa Syariah

(4) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya tertib administrasi dan

keuangan syariah

(5) Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan Divisi

Asuransi Jiwa Syariah

(6) Bertanggung jawab terhadap terciptanya iklim kerja yang kondusif

(7) Bertanggung jawab atas terpeliharanya citra baik perusahaan.

5. Wakil Kepala Divisi Bidang Operasional

Merancang dan menyusun pengelolaan kegiatan operasional pemasaran,

dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

Page 69: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Tugas dan Kewajian Wakil Kepala Divisi Bidang Operasional :

a. Uraian Tugas

(1) Merancang dan menyusun strategi pengembangan produk dan

underwriting asuransi jiwa syariah

(2) Melakukan koordinasi dengan seluruh unit kerja AJB BumiPutera

1912 dan grup usaha perusahaan.

(3) Melakukan pembinaan SDM pemasaran dalam upaya meningkatkan

efektivitas dan efisiensi implementasi strategi.

(4) Melakukan koordinasi dengan seluruh unit kerja dan lini bisnis lain

yang ada di AJB BumiPutera 1912

b. Kewajiban

(1) Bertanggung jawab atas tercapainya sasaran, tingkat pertumbuhan,

kualitas dan keuntungan hasil usaha.

(2) Bertanggung jawab mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar

asuransi jiwa

(3) Bertanggung jawab terhadap produktifitas SDM pemasaran

(4) Bertanggung jawab atas pemenuhan sasaran dan prasarana

6. Wakil Kepala Divisi Administrasi, Investasi, Keuangan dan Umum

Merancang dan menyusun pengelolaan kegiatan pelayanan kepada

peserta, administrasi keuangan dan investasi

Tugas dan kewajiban Wakil Kepala Divisi Administrasi, Investasi

Keuangan dan Umum :

Page 70: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

a. Uraian Tugas

1) Menjabarkan strategi bisnis asuransi jiwa syariah, meliputi seluruh aspek

pemasaran, administrasi, keuangan dan investasi.

2) Membangun dan membina kehumasan dalam menciptakan kepuasan

pelanggan.

3) Menjabarkan strategi penempatan dan pengembangan dana investasi.

4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal pemasaran,

administrasi, keuangan dan investasi.

b. Kewajiban

(1) Bertanggung jawab terhadap tercapainya optimalisasi keuntungan dari

hasil usaha.

(2) Bertanggung jawab atas tertib administrasi dan keuangan.

(3) Bertanggun jawab terhadap tercapainya kepuasan pelanggan.

(4) Bertanggung jawab terhasap terpeliharanya citra perusahaan.

7. Kepala Bagian pemasaran

Merancang dan menyusun program pemasaran asuransi berbasis syariah,

baik asuransi perorangan maupun asuransi kumpulan, serta melakukan evaluasi

atas implementasinya.

Tugas dan Kewajiban Kepala Bagian Pemasaran :

a. Uraian tugas

(1) Melaksanakan penelitian dan perencanaan pasar.

Page 71: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

(2) Merencanakan pengembangan produk dan disain sarana penjualan sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan pasar

(3) Evaluasi implementasi program kerja dan hasil kegiatan pemasaran

(4) Melakukan koordinasi antar bagian dan unit kerja lainnya.

(5) Melakukan kegiatan kehumasan.

b. Kewajiban

(1) Bertanggung jawab atas tercapainya market share di pasar asuransi syariah

(2) Bertanggung jawab atas terlaksananya evaluasi program kerja dan hasil

kegiatan pemasaran

(3) Bertanggung jawab terhadap kebenaran data/informasi dan rekomendasi

yang disampaikan kepada Wakil Kepala Divisi.

(4) Bertanggung jawab terhadap tertib pelaksanaan dan mekanisme kerja di

unit kerjanya.

(5) Bertanggung jawab atas tersedianya disain produk baru sesuai dengan

perkembangan tuntutan pasar.

8. Kepala Bagian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Merancang dan menyusun program pemberdayaan dan pengembangan

SDM, baik dinas dalam maupun dinas luar, serta melakukan evaluasi atas

implementasinya.

Tugas dan Kewajiban Kepala Bagian Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia:

Page 72: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

a. Uraian Tugas

(1) Merencanakan dan melaksanakan program pemberdayaan sumber daya

pemasaran dan keagenan.

(2) Merumuskan dan melaksanakan sistem dan prosedur serta mekanisme

operasional SDM pemasaran dan keagenan.

(3) Membangun dan membina sinergi antar lini bisnis dan grup usaha

perusahaan.

(4) Melakukan pembinaan dan supervisi di unit kerjanya.

(5) Melakukan koordinasi antar bagian dan unit kerja lainnya.

b. Kewajiban

(1) Bertanggung jawab terhadap efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kerja di

unit kerjanya.

(2) Bertanggung jawab atas terciptanya produktivitas kerja yang tinggi bagi

SDM pemasaran dan keagenan.

(3) Bertanggung jawab terhadap kebenaran data/informasi dan rekomendasi

yang disampaikan kepada Wakil Kepala Divisi

(4) Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM di unit kerjanya.

(5) Bertanggung jawab terpeliharanya citra baik perusahaan.

9. Kepala Bagian Pelayanan pemegang Polis

Merancang dan menyusun program pelayanan kepada peserta asuransi

perorangan maupun asuransi kumpulan, pengembangan produk dan underwriting,

serta melakukan evaluasi atas implementasinya.

Page 73: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Tugas dan Kewajiban Kepala Bagian Pelayanan pemegang Polis:

a. Uraian Tugas

(1) Merumuskan dan melaksanakan program pembinaan hubungan dengan

pemegang polis/peserta

(2) Merumuskan dan melaksanakan sistem pemeliharaan portofolio,

konservasi dan administrasi klaim.

(3) Melaksanakan pengembangan sinergi operasional dengan lini bisnis lain

dan grup usaha perusahaan.

(4) Merumuskan dan melaksanakan sistem pelayanan dan administrasi klaim.

(5) Merancang, menyusun dan melaksanakan strategi pengembangan produk

dan underwriting.

b. Kewajiban

(1) terciptanya hubungan yang harmonis dengan pemegang polis/peserta.

(2) Terselenggaranya administrasi portofolio yang tertib

(3) Terselenggaranya administrasi premi dan klaim yang tertib

(4) Terlayaninya permintaan pembayaran klaim dengan baik

(5) Terlaksananya perhitungan premi, evaluasi produk asuransi jiwa syariah,

valuasi cadangan premi, analisa suplus operasional, dan hal-hal lain yang

terkait dengan perhitungan aktuarial.

10. Kepala Bagian Administrasi Keuangan

Merancang dan menyusun program adminsitrasi keuangan, melaksanakan

kegiatan akuntansi serta melakukan evaluasi atas implementasinya.

Page 74: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Tugas dan Kewajiban Kepala Bagian Administrasi Keuangan:

a. Uraian Tugas

(1) Menghimpun dan menyusun rencana kerja, anggaran penerimaan dan

pengeluaran Divisi.

(2) Melakukan evaluasi realisasi terhadap anggaran.

(3) Menjabarkan strategi Divisi kedalam implentasi administrasi keuangan

dan akuntansi

(4) Menyusun dan melaksanakan sistem administrasi keuangan dan akuntansi

(5) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain serta melakukan kehumasan.

11. Kepala Wilayah

Membina dan mengendalikan implementasi kegiatan operasional

pemasaran dan pusat pelayanan bagi kantor cabang di wilayah pengawasannya.

12. Kepala Cabang

Membina dan mengendalikan implementasi kegiatan operasional

pemasaran asuransi jiwa syariah pada daerah dan tempat pelayanan didaerah-

daerah tempat kantor cabang berada.

Page 75: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Pembayaran Premi AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1

Premi menurut AJB BumiPutera 1912 Syariah dalam syarat-syarat umum

polis Asuransi Jiwa Syariah adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh

pemegang polis yang terdiri dari : Premi Tabungan (khusus untuk produk yang

mempunyai unsur tabungan), Premi Tabarru’ (derma atau dana kebajikan untuk

tujuan kerja sama tolong menolong dan saling menanggung diantara para peserta

bila terjadi klaim), dan Premi Biaya.

Cara pembayaran premi yang berlaku di AJB BumiPutera 1912 Syariah yaitu

dapat dibayarkan secara berkala seperti (tahunan, setengah tahunan dan

triwulan), maupun secara tunggal (sekaligus). Pembayaran premi bisa dengan

tunai atau mendebit dari rekening pemegang polis. Premi yang dibayarkan

pertama kali disebut premi pertama sedangkan premi setelah pembayaran

premi pertama disebut dengan premi lanjutan tahun pertama dan premi

lanjutan.

Tempat pembayaran premi dapat dilakukan melalui penagihan ke rumah,

melalui kantor tempat pemegang polis terdaftar, atau melalui bank yang telah

ditetapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Syariah. Cara dan tempat pembayaran

Page 76: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

premi ditentukan berdasarkan keinginan dan kesanggupan dari pemegang

polis yang juga disepakati oleh perusahaan asuransi.

Berikut ini adalah ilustrasi pembayaran premi pertama di AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1:

Gambar 4.1

Ilustrasi pembayaran premi pertama tanpa pemeriksaan dokter

(Non medical insurance) sampai terbit polis

____

____

______ Tidak Ya

Keterangan:

Calon peserta

Agen

Underwriting

Pengembalian premi

Kasir

Penerbitan polis

SPAJ

Disetujui

Page 77: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

1. Calon peserta mengisi SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa

Syariah), membayar premi pertama dengan melengkapi dokumen-

dokumen yang diminta Perusahan Asuransi.

2. Agen memeriksa dan membawa SPAJ, beserta kelengkapan

dokumen-dokumen dan premi pertama ke kantor cabang untuk

disetorkan ke kasir.

3. Bagian Underwriting memeriksa SPAJ dan dokumen-dokumen

pendukung, kemudian memberikan keputusan:

a. Jika permintaannya dapat disetujui dengan kondisi standar

atau diterima bagian Underwriting akan menerbitkan polis

atas nama calon peserta dan resmi menjadi peserta Asuransi

Jiwa Syariah. Jika diterima dengan syarat/substandart maka

peserta harus membayar ekstra premi (premi tambahan).

b. Jika permintaannya tidak dapat disetujui/ditolak, kasir akan

mengembalikan semua premi yang telah dibayarkan oleh

calon peserta tanpa potongan.

Page 78: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Gambar 4.2

Ilustrasi pembayaran premi pertama dengan pemeriksaan dokter

(Medical insurance) sampai terbit polis

____

________

____

______ Tidak Ya

Keterangan:

1. Calon peserta melakukan medical check up terlebih dahulu untuk

mendapatkan laporan medis mengenai riwayat kesehatan atau

penyakit yang pernah diderita calon peserta. Kemudian mengisi SPAJ

Calon peserta

Agen

Underwriting

Pengembalian premi

Kasir

Penerbitan polis

SPAJ

Disetujui

Medical check up

Page 79: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

(Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah), melengkapi dokumen-

dokumen yamg diperlukan dan membawa hasil medical check up

serta membayar premi pertama melalui agen.

2. Agen memeriksa dan membawa SPAJ, beserta kelengkapan

dokumen-dokumen termasuk hasil medical check up dan premi

pertama ke kantor cabang untuk disetorkan ke kasir.

3. Bagian Underwriting memeriksa SPAJ dan dokumen-dokumen

pendukung, kemudian memberikan keputusan:

b. Jika permintaannya dapat disetujui dengan kondisi standar

atau diterima bagian Underwriting akan menerbitkan polis

atas nama calon peserta dan resmi menjadi peserta Asuransi

Jiwa Syariah. Jika diterima dengan syarat/substandart maka

peserta harus membayar ekstra premi (premi tambahan).

b. Jika permintaannya tidak dapat disetujui/ditolak, kasir akan

mengembalikan semua premi yang telah dibayarkan oleh

calon peserta tanpa potongan

Sedangkan untuk pembayaran premi lanjutan Perusahaan Asuransi akan

mengirimkan nota tagihan premi lanjutan kepada Pemegang polis dengan

mencantumkan tanggal jatuh tempo.

B. Mekanisme Pengajuan Klaim Meninggal Dunia di AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

Page 80: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Klaim dalam asuransi jiwa ada berbagai macam, tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah klaim

meninggal dunia, baik meninggal dunia biasa atau karena kecelakaan.

Biasanya orang yang mengajukan klaim adalah Pemegang polis atau ahli waris peserta yang ditunjuk. Orang

ini bisa sebagai pemegang polis atau Ahli waris atau seseorang yang bertindak atas nama Pemegang polis atau yang

dikuasakan. Dalam Asuransi perorangan yang mengajukan klaim bisa Ahli waris bisa juga pemegang polis jika

tertanggung beda dengan pemegang polis.

Ahli waris memberitahu Perusahaan Asuransi bahwa tertanggung telah meninggal, dengan mengisi formulir

pengajuan klaim meninggal dan melampirkan dokumen-dokumen yang disyaratkan Perusahaan Asuransi, yaitu:

1. Surat pengajuan klaim

2. Polis asli/ polis pengganti

3. Kuitansi asli pembayaran premi terakhir yang sah

4. Foto copy bukti identitas diri (KTP/SIM/Pasport) peserta, pemegang

polis, yang ditunjuk, dan kartu keluarga yang masih berlaku dengan

menunjukkan aslinya.

5. Surat keterangan pemakaman setempat/ijin makam

6. Surat keterangan meninggal dari lurah yang dilegalisir oleh camat atau

akte kematian yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

Jika tertanggung meninggal dalam perawatan Dokter/Rumah

Sakit/Puskesmas, maka Ahli waris harus menyertakan dokumen tambahan selain

dokumen-dokumen di atas dari instansi terkait yang menangani tertanggung

sebelum meninggal, yaitu:

1. Surat keterangan meninggal dari dokter, dalam hal peserta meninggal

dunia dalam perawatan dokter/rumah sakit/puskesmas

2. Surat kuasa yang bermaterai cukup dari ahli waris yang menyatakan tidak

keberatan jika Badan (Perusahaan Asuransi) meminta riwayat perawatan

Page 81: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

dan/atau medical record peserta dari dokter atau rumah sakit/puskesmas

yang merawat peserta sebelum meninggal dunia.

Sedangkan jika tertanggung meninggal akibat kecelakaan maka dokumen

tambahan yang harus disertakan adalah:

1. Surat keterangan proses verbal kecelakaan dari kepolisian setempat.

2. Surat visum et-repertum dari Rumah Sakit.

Biasanya pihak instansi yang merawat peserta sebelum meninggal

menolak memberikan laporan medis ke Perusahaan asuransi karena dianggap

melanggar kode etik kedokteran. Tetapi dengan adanya surat kuasa bermaterai

dari Ahli waris maka Perusahaan asuransi akan sedikit lebih mudah mendapatkan

laporan medis tersebut untuk kepentingan memproses klaim meninggal.

Pada AJB BumiPutera 1912 Syariah Jakarta terdapat perbedaan prosedur

pengajuan klaim meninggal pada tahun pertama sebagai berikut:

Gambar 4.3

Flow chart (alur) pengajuan klaim meninggal dunia

pada tahun I dan tahun ke II

Page 82: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

__

______

Tidak disetujui disetujui

Keterangan:

1. Ahli waris memberitahu Perusahaan asuransi bahwa tertanggung telah

meninggal dunia. Dengan mengisi formulir pengajuan klaim serta

melampirkan dokumen-dokumen persyaratan klaim.

2. Kantor cabang menerima, memeriksa kelengkapan berkas klaim dan kondisi

polis dan data diri tertanggung serta mencatat tanggal penerimaan berkas

klaim.

3. Apakah dokumen klaim lengkap?

Kantor Cabang

Kantor Wilayah

Kantor Divisi Syariah

Kantor Pusat

Departemen klaim

Investigasi ke

lapangan

Ahli waris

Mengajukan klaim

Page 83: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

a. Jika dokumen klaim lengkap, kantor cabang akan meneruskan ke Kantor

wilayah dan Kantor Divisi Syariah. Dari Kantor Divisi Syariah akan

dilanjutkan ke Kantor pusat melalui Departemen klaim untuk melakukan

investigasi ke lapangan.

b. Jika dokumen klaim tidak lengkap. Kantor cabang membuat dan

mengirimkan surat permintaan kelengkapan dokumen tambahan kepada

Ahli waris. Selanjutnya Ahli waris melengkapi dokumen tambahan, jika

Ahli waris tidak melengkapinya maka klaim ditunda atau berhenti

diproses dan diarsip sampai dokumen lengkap.

4. Setelah investigasi (penyelidikan klaim) selesai dilakukan, maka Kantor pusat

melalui Departemen klaim akan memberikan keputusan:

a. Jika klaim disetujui

Maka Ahli waris menandatangani kuitansi pembayaran klaim dan

mendapatkan sejumlah uang, bisa dalam bentuk uang tunai maupun

selembar cek melalui kasir kantor cabang syariah.

b. Jika klaim ditolak

Kantor pusat melalui Departemen klaim mengirimkan surat penolakan

klaim dengan memberikan alasan penolakan klaim. Surat penolakan

klaim ditanda tangani oleh Direksi yang sebelumnya dikoordinasikan ke

Departemen hukum.

Jika tertanggung meninggal pada tahun pertama kantor wilayah akan

melanjutkan ke kantor pusat, dengan terlebih dahulu dilakukan investigasi ke

Page 84: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

lapangan untuk menyelidiki penyebab klaim. Untuk klaim tahun pertama karena

kecelakaan, dengan nilai klaim setinggi-tingginya Rp 100.000.000,00 (Seratus

juta rupiah) kepala wilayah berwenang memutuskan klaim dan berkewajiban

membuat laporan ke kantor pusat.

Dan Kepala Departemen klaim juga berwenang memutuskan klaim

meninggal pada tahun pertama atau tahun kedua bukan karena kecelakaan dengan

nilai diatas Rp 100.000.000- Rp 250.000.000

Sedangkan untuk seluruh klaim dengan nilai di atas Rp 250.000.000,00

(Dua ratus lima puluh juta rupiah) menjadi kewenangan Direksi melalui

Departemen klaim untuk memberikan keputusan klaim.

Gambat 4.4

Flow chart (alur) pengajuan klaim meninggal dunia

pada tahun III dan seterusnya

__

______

tidak disetujui disetujui

Ahli waris

Mengajukan klaim

Kantor cabang

Kantor wilayah

Investigasi ke

lapangan

Page 85: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Keterangan:

1. Ahli waris memberitahu Perusahaan asuransi bahwa tertanggung telah

meninggal dunia. Dengan mengisi formulir pengajuan klaim serta

melampirkan dokumen-dokumen persyaratan klaim.

2. Kantor cabang menerima, memeriksa kelengkapan berkas klaim dan kondisi

polis dan data diri tertanggung serta mencatat tanggal penerimaan berkas

klaim.

3. Apakah dokumen klaim lengkap?

a. Jika dokumen klaim lengkap. Kantor cabang akan melanjutkan ke Kantor

wilayah untuk melakukan investigasi ke lapangan.

b. Jika dokumen klaim tidak lengkap. Kantor cabang membuat dan

mengirimkan surat permintaan kelengkapan dokumen tambahan kepada

Ahli waris. Selanjutnya Ahli waris melengkapi dokumen tambahan, jika

Ahli waris tidak melengkapinya maka klaim ditunda atau berhenti

diproses dan diarsip sampai dokumen lengkap.

4. Setelah investigasi (penyelidikan klaim) selesai dilakukan, maka Kantor

wilayah akan memberikan keputusan:

a. Jika klaim disetujui

Page 86: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Maka Ahli waris menandatangani kuitansi pembayaran klaim dan

mendapatkan sejumlah uang, bisa dalam bentuk uang tunai maupun

selembar cek melalui kasir kantor cabang syariah.

b. Jika klaim ditolak

Kantor wilayah membuat dan mengirimkan surat penolakan klaim dengan

memberikan alasan penolakan klaim. Surat penolakan klaim ditandatangani

oleh pimpinan kepala wilayah yang sebelumnya dikoordinasikan ke

Departemen Hukum.

Jika tertanggung meninggal pada tahun ketiga dan seterusnya maka hanya

sampai di kantor wilayah saja. Untuk polis yang berumur lebih dari dua tahun

dengan nilai klaim setinggi-tingginya Rp 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah)

kepala wilayah berwenang memberikan keputusan.

Apabila selama dalam proses klaim dilakukan Perusahaan Asuransi

menemukan informasi yang menyimpang atau tidak sesuai dengan data-data yang

ada didalam SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah) pada saat

pengisiannya, misalnya calon peserta tidak menjawab secara benar pertanyaan-

pertanyaan tentang keterangan pribadi terutama riwayat penyakit selama 5 tahun

terakhir, maka dengan alasan tersebut Perusahaan Asuransi mempunyai

kewenangan untuk menolak klaimnya, karena klaim tersebut tidak layak untuk

dibayarkan.

Pada bab sebelumnya (BAB II) telah dijelaskan bahwa dalam perjanjian

asuransi syariah terdapat prinsip dasar asuransi jiwa syariah yang salah satunya

Page 87: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

adalah prinsip I’tikad baik. Calon peserta harus memberi segala keterangan yang

berhubungan dalam risiko agar perusahaan asuransi tidak membuat kesalahan

dalam penerimaan risiko tersebut, jika pemegang polis secara sengaja memberi

keterangan yang tidak sesuai dengan faktanya maka hal ini dinilai sebagai

pelanggaran.

Pada prakteknya prosedur pengajuan klaim meninggal pada AJB

BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 sudah terlaksana dengan baik

dan benar, tetapi kadang-kadang Ahli waris kurang memahami prosedur klaim

tersebut sehingga Perusahaan asuransi berupaya memberikan petunjuk berupa

surat-surat atau dokumen-dokumen yang diperlukan secara lengkap. Semua

berkas klaim beserta formulir pengajuan klaim yang telah dilengkapi dikirimkan

ke Perusahaan Asuransi. Bila klaim memenuhi syarat akan langsung dihitung dan

dibayarkan kepada Pemegang polis. Bila klaim tidak memenuhi syarat, maka

Pemegang polis diminta untuk melengkapi persyaratan tersebut. Tetapi jika klaim

ditolak maka Perusahaan Asuransi akan mengirimkan surat penolakan dengan

mencantumkan alasan penolakannya.

C. Pertumbuhan Premi dan Klaim Meninggal AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1

Premi sangat berpengaruh dalam pendapatan suatu perusahaan

asuransi. Karena semakin besar premi yang diterima maka semakin bertambah

pendapatan perusahaan asuransi. Dan dari pendapatan premi pula perusahaan

Page 88: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

asuransi membayarkan klaim yang diajukan oleh Ahli waris. Dalam asuransi

syariah Premi yang disetorkan oleh pemegang polis/peserta dibagi menjadi

tiga yaitu premi tabungan, tabarru’ dan premi biaya. Premi biaya merupakan

salah satu sumber pendapatan Perusahaan Asuransi selain dari hasil-hasil

investasi dan bagi hasil.

Sedangkan klaim merupakan salah satu kewajiban suatu perusahaan asuransi. Ketika klaim diajukan, disinilah

janji-janji Perusahaan Asuransi dipertanyakan. Dan pada saat inilah AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah

Jakarta 1 berusaha memenuhi janjinya dengan bukti, dan terus meningkatkan pelayanan terutama dengan penertiban

administrasi. Karena cara pelayanan dalam memproses klaim dan pembayarannya merupakan faktor penting yang bisa

mempengaruhi citra Perusahaan Asuransi.

Berikut ini akan dianalisa pertumbuhan jumlah premi dan klaim meninggal AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007:

Tabel 4.1

Pertumbuhan Jumlah premi dan jumlah tertanggung

tahun 2005-2007

Tahun Premi

(rupiah)

Tertanggung

(orang)

2005 18.322.623.007 215.743

2006 36.072.092.033 424.795

2007 46.885.594.062 552.234

Sumber: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

Tabel 4.1 menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah premi dan jumlah tertanggung selama periode 2005-2007

bergerak secara stabil dari tahun ke tahun. Untuk memberikan pemahaman terhadap pertumbuhan jumlah premi maka akan

dipaparkan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 4.5

Grafik Jumlah premi tahun 2005-2007

(dalam miliar rupiah)

Page 89: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

0

15000000000

30000000000

45000000000

2005 2006 2007

Premi

Sumber: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

Dari tabel 4.1 dan gambar 4.5 menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah premi yang diterima AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2005-2007 mengalami peningkatan secara signifikan.

Pada tahun 2005 jumlah premi yang diterima AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 sebesar

Rp 18.322.623.007 dengan jumlah tertanggung 215.743 orang dan kemudian tahun 2006 meningkat mencapai Rp

36.072.092.033 dengan jumlah tertanggung 424.795 yang mengalami peningkatan sebesar 96,9%. Peningkatan juga terjadi

pada tahun 2007 hingga 30% mencapai Rp 46.885.594.062 dengan jumlah tertanggung 552.234 orang.

Tabel 4.2

Pertumbuhan Jumlah klaim meninggal dan jumlah tertanggung

yang meninggal tahun 2005-2007

Tahun Klaim meninggal

(rupiah)

Tertanggung

(orang)

2005 1.085.381.468 2.147

2006 2.303.751.993 4.555

2007 3.672.806.734 7.261

Sumber: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

Tabel 4.2 menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah klaim meninggal dan jumlah tertanggung yang mengajukan

klaim meninggal selama periode 2005-2007 bergerak secara stabil dari tahun ke tahun. Untuk memberikan pemahaman

terhadap pertumbuhan jumlah klaim meninggal maka akan dipaparkan dalam bentuk grafik berikut ini:

Page 90: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Gambar 4.6

Grafik Jumlah klaim meninggal tahun 2005-2007

(dalam miliar rupiah)

0

1000000000

2000000000

3000000000

4000000000

2005 2006 2007

Klaim Meninggal Dunia

Sumber: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta

Sedangkan dari tabel 4.2 dan gambar 4.6 untuk klaim meninggal yang dibayarkan AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 pada tahun 2005 mencapai Rp 1.085.381.468 dengan jumlah tertanggung 2.147 yang

meningkat 112,2% pada tahun 2006 menjadi Rp 2.303.751.993 dengan jumlah tertanggung 4.555 orang. Kemudian di

tahun 2007 juga mengalami peningkatan mencapai 59,4% yakni sebesar Rp 3.672.806.734 dengan jumlah tertanggung

7.261 orang.

Maka dapat diketahui bahwa jumlah premi yang diterima AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta

1 mengalami peningkatan yang stabil demikian juga yang terjadi pada pembayaran klaim meninggal dari tahun 2005-2007.

D. Kendala yang Dihadapi Dalam Pengurusan Klaim Meninggal Terhadap

Polis Yang Preminya Terjadi Keterlambatan Membayar.

Untuk pembayaran premi lanjutan AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 memberikan masa

leluasa (grace periode) bagi pemegang polis atau tertanggung yang mengikuti produk unsur tabungan untuk membayar

premi lanjutan yaitu selama 30 (tiga puluh) hari setelah jatuh tempo pembayaran premi.

Jika sampai akhir masa leluasa premi belum dibayar sesuai dengan syarat-

syarat umum polis asuransi jiwa syariah pasal 6 maka pemegang polis dapat

menentukan salah satu pilihan sebagai berikut:

Page 91: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

1. Memperoleh nilai tunai, yaitu jumlah premi tabungan ditambah dengan

bagian keuntungan atas hasil investasi (Mudharabah). Dengan

menyerahkan polis dan kuitansi pembayaran premi terakhir kepada

perusahaan asuransi dan dengan demikian perjanjian asuransi berakhir.

2. Membayar tunggakan premi.

3. Apabila premi tidak dibayar sampai akhir masa leluasa dan peserta tidak

secara aktif menyatakan pilihan atas ketentuan pasal 6 ayat 1 dan 2, maka

Perusahaan asuransi secara otomatis akan memberlakukan pasal 6 ayat 2.

4. Apabila jumlah premi tabungan telah habis untuk membayar premi

tabarru’ maka secara otomatis perjanjian asuransi berakhir dan polis

sudah tidak berlaku.

Apabila dalam masa leluasa peserta ditakdirkan meninggal dunia maka

sesuai dengan pasal 5 ayat 2 syarat-syarat umum polis Asuransi Jiwa syariah

kepada yang ditunjuk (Ahli waris) akan dibayarkan manfaat santunan kebajikan

ditambah nilai tunai dengan ketentuan yang berlaku.

Dan agar lebih memperjelas ilustrasi tersebut akan dipaparkan dalam

bentuk tabel pengembangan dana pada produk Mitra Iqra. Berikut adalah

ilustrasinya:

Jenis Asuransi : Program pendidikan Mitra Iqra

Nama Peserta : Tuan Bumi

Usia Peserta : 33 tahun

Usia Anak : 4 tahun

Page 92: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Tabarru’ : 6,30%

Mulai Asuransi : Januari 2008

Premi disetahunkan : Rp 1.200.000

Masa Asuransi : 14 tahun

Manfaat Awal : Rp 16.800.000

Asumsi Hasil Investasi : 11%

Bagian Hasil Investasi : 70% Peserta

30% Perusahaan asuransi

Dengan rumus penghitungan sebagai berikut:

__

Manfaat Asuransi:

1. Bila Peserta dikarunia panjang umur sampai perjanjian asuransi berakhir, maka

kepada anak yang dibeasiswakan menerima Tahapan Dana Pendidikan sesuai

Tabel Pengembangan Dana (tabel 4.3), sejak umur 4 tahun sampai di perguruan

tinggi.

2. Bila anak sebagai penerima hibah ditakdirkan meninggal dunia sebelum seluruh

dana pendidikannya diterima, maka Tahapan Dana Pendidikan yang belum

diterimanya akan dibayarkan kepada Ahli Waris Bapak/Ibu/Sdr yang lain.

• Klaim meninggal : Santunan kebajikan + Nilai tunai

• Santunan kebajikan : Manfaat awal – Premi tahunan yang sudah

dibayar

• Nilai tunai : Tabungan + Mudharabah (bagi hasil)

Page 93: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

3. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam Masa asuransi, misal dalam

tahun ke 5 maka Ahli waris yang ditunjuk akan menerima dana:

4. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam Masa Asuransi, maka tahapan

yang berlaku untuk tahun ke 2 di Perguruan tinggi dan seterusnya adalah:

5. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, misal dalam

tahun ke-5 premi belum dibayarkan dan pada tahun yang sama peserta

ditakdirkan meninggal, maka Ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan

sebagai berikut:

Diketahui : Nilai tunai tahun ke 4 = Rp 2.499.638

Premi biaya tahun ke 5 = Rp 936.000

Tahapan dana yang telah dibayarkan : Rp 1.680.000

(2) PT (15% MA) 2.520.000

(3) PT (20% MA) 3.360.000

(4) PT (20% MA) 3.360.000

(5) PT (25% MA) 4.200.000

13.440.000

• Dana tabungan yang terkumpul 3.006.000

• Bagian keuntungan Hasil Investasi 832.469

• Santunan kebajikan 10.800.000

14.638469

Page 94: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Ditanya : Jumlah santunan yang diterima Ahli waris, jika Peserta belum

membayar premi pada tahun peserta meninggal (tahun ke-5)?

Jawab :

a. Menghitung premi tabarru’ tahun ke-5

Premi tabarru’ : Nilai tunai x Tabarru’ (6,30%)

: Rp 2.499.477 x 6,30%

: Rp 157.477

b. Menghitung Nilai tunai tahun ke-5

Nilai tunai : Nilai tunai tahun ke-4 – premi tabarru’ – premi biaya –

Tahapan dana yang telah dibayarkan

: (Rp2.499.638) – (Rp157.477) – (Rp936.000) – (Rp1.680.000)

: - 273.839

c. Santunan kebajikan tahun ke-5 sama dengan tahun ke-4, karena premi tahun

ke-5 tidak dibayarkan sehingga jumlah santunan kebajikan untuk tahun ke-5

sama besarnya dengan tahun ke-4.

d. Yang akan diterima oleh Ahli waris adalah:

• Nilai tunai tahun ke-5 : Rp -273.839

• Santunan kebajikan : Rp 12.000.000

Rp 10.526.161

Jadi pada dasarnya tidak ada kendala yang dihadapi oleh perusahaan

asuransi dalam penyelesaian klaim meninggal dunia terhadap polis yang

Page 95: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

preminya terjadi keterlambatan membayar. Selama jumlah nilai tunai masih ada

tetapi jika nilai tunai sudah habis maka tidak ada klaim yang dibayarkan.

Karena ketika Pemegang polis tidak membayarkan premi maka secara

otomatis nilai tunai yang ada akan dipotong untuk membayar premi tabarru (dana

kebajikan/tolong menolong).

E. Analisis Pengaruh Keterlambatan Kewajiban Membayar Premi terhadap

Penyelesaian Klaim Meninggal di AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1

Pembayaran premi merupakan hal pokok yang sangat penting dalam

kegiatan operasional Perusahaan Asuransi, yang bisa mempengaruhi kinerja

keuangan. Dan kinerja keuangan yang baik berdampak pada proses pembayaran

klaim yang lancar.

Jika Pemegang polis terlambat membayar premi, apakah keterlambatan itu

akan mempengaruhi proses penyelesaian klaim meninggal. Karena ketika

Pemegang polis tidak membayarkan premi yang juga melewati masa leluasa yang

diberikan Perusahaan asuransi dan pada saat yang sama Ahli waris mengajukan

klaim meninggal.

Berikut ini akan di analisa dengan menggunakan penghitungan secara

manual dengan alat bantu hitung (Lihat di lampiran):

Page 96: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

1. Regresi Linear Sederhana

Persamaan regresi digunakan untuk melakukan forecasting (ramalan)

atau prediksi apabila nilai dari variabel x di ketahui. Dari hasil penghitungan

secara manual diperoleh a= -0,733 dan b= 0,09.

Y= a+bx

Y=-0,733+0,09x

Interpretasi dari hasil uji regresi adalah sebagai berikut :

a = -0,733 menunjukan bahwa apabila x=0 pada persamaan regresi Y=-

0,733+0,09(0), maka berarti jika tidak ada peningkatan pada jumlah premi

yang diterima maka jumlah klaim meninggal bernilai –0,733 satuan miliar.

b = 0,09 menunjukkan bahwa setiap ada satu peningkatan jumlah premi sebesar 1

satuan miliar, maka akan mempengaruhi peningkatan pada jumlah klaim

meninggal sebesar 0,09 satuan miliar. Y=-0,733+0,09(1)

Adapun tanda (+) positif pada persamaan regresi 0,09 tersebut

menyatakan adanya hubungan yang kuat dan searah, antara jumlah premi

yang diterima dan klaim meninggal yang dibayarkan di AJB BumiPutera 1912

Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

2. Koefisien Korelasi r-product moment

Korelasi r-product moment adalah nilai koefisien yang digunakan

untuk mengetahui seberapa besar hubungan keterlambatan kewajiban

Page 97: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

membayar premi tehadap penyelesaian klaim meninggal di AJB BumiPutera

1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1. Dari hasil penghitungan secara

manual diperoleh r = 0,99.

Interpretasi dari hasil uji korelasi r-product moment diperoleh nilai r

sebesar 0,99. Karena r = 0,99 ada di antara nilai 0,90 – 1,00 (lihat tabel 1.1

pada BAB 1), maka artinya terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara

jumlah premi yang diterima terhadap jumlah klaim meninggal yang

dibayarkan.

Dengan demikian maka keseluruhan variabel x yaitu jumlah premi

yang diterima ternyata berpengaruh terhadap variabel y yaitu jumlah klaim

meninggal yang dibayarkan. Berarti semakin tinggi jumlah premi yang

diterima maka semakin tinggi juga jumlah klaim meninggal yang dibayarkan.

Jadi ketika pemegang polis/peserta ditakdirkan meninggal dalam

masa asuransi dan belum membayar premi pada saat pengajuan klaim

meninggal maka santunan kematian yang akan diterima oleh ahli waris akan

menurun dari jumlah santunan kematian jika pemegang polis/peserta tersebut

membayar premi pada waktunya.

Page 98: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau
Page 99: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan kesimpulan

dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari permasalahan ini adalah

sebagai berikut:

1. Mekanisme pembayaran premi yang berlaku di AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 dapat dibayarkan secara berkala seperti (tahunan,

setengah tahunan, dan triwulan) maupun secara tunggal (sekaligus).

Sedangkan tempat pembayaran dapat dilakukan melalui penagihan ke rumah,

melalui kantor tempat pemegang polis terdaftar, atau melalui bank yang telah

ditetapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1.

2. Prosedur pengajuan klaim meninggal di AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 jika tertanggung meninggal pada tahun ke III dan

seterusnya maka hanya sampai di Kantor wilayah saja pemrosesannya. Tetapi

jika tertanggung meninggal pada tahun ke I dan II maka kantor wilayah akan

melanjutkan pemrosesannya ke Kantor pusat c.q Departemen klaim.

3. Pengaruh keterlambatan kewajiban membayar premi terhadap penyelesaian

klaim meninggal yang berdampak positif dengan r = 0,99 yang berarti

hubungan yang sangat kuat antara keterlambatan kewajiban membayar premi

terhadap penyelesaian klaim meninggal. Jadi ketika pemegang polis/peserta

Page 100: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

ditakdirkan meninggal dalam masa asuransi dan belum membayar premi pada

saat pengajuan klaim meninggal maka santunan kematian yang akan diterima

oleh ahli waris akan menurun/lebih kecil dari jumlah santunan kematian jika

pemegang polis/peserta tersebut membayar premi pada waktunya.

4. Tidak ada kendala yang dihadapi AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1 dalam pengurusan klaim meninggal terhadap polis yang

preminya terjadi keterlambatan membayar, selama jumlah nilai tunai masih

ada untuk membayar premi tabarru’ (dana kebajikan).

5. Pertumbuhan jumlah premi yang diterima dan klaim meninggal yang

dibayarkan AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun

2005-2007 mengalami peningkatan secara signifikan.

B. Saran-saran

Untuk saran dari penulis mengenai permasalahan ini adalah:

1. Perusahaan asuransi harus lebih meningkatkan kualitas pelayanannya dalam

hal administrasi pembayaran premi dan proses klaim. Selain itu Perusahaan

agar lebih memperhatikan sistem prosedur yang lebih mudah agar dapat

dimengerti.

2. Perusahaan asuransi agar lebih menghimbau pesertanya agar membayar premi

pada waktu yang telah disepakati di awal kontrak.

Page 101: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

3. Masyarakat yang berkenan membeli polis Asuransi Jiwa Syariah agar lebih

mengetahui bahwa pentingnya pembayaran premi pada perjanjian asuransi,

karena akan berpengaruh terhadap penyelesaian klaim meninggal.

4. Perusahaan asuransi agar lebih selektif dalam menerima calon peserta baru,

terutama untuk agen yang berhubungan langsung dengan calon peserta.

5. AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1 agar lebih

meningkatkan kemampuan SDM yang sudah ada mengingat banyaknya

perusahaan asuransi yang berbasis syariah terus bermunculan.

Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis kemukakan,

dengan harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang membacanya

sekecil apapun manfaat itu.

Page 102: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

DAFTAR PUSTAKA

AL-Qur’an Karim dan Terjemahnya

Ali, A.M Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta:Kencana,2004

Ali, Hasymi.dkk. Kamus Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, 2002, cet.ke-2

Boediono dan Koster, Wayan. Teori dan Aplikasi Statistika Probabilitas.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-3

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana,2005.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian di

Indonesia. Jakarta:Kencana, 2004

Fitriani, Dian “Penyelesaian Sengketa Klaim pada PT. Asuransi Syariah

Mubarakah.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2003

Huggins, Kenneth dan D. Land, Robert. Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa

dan Kesehatan. Penerjemah Yayasan Dharma BumiPutera. Jakarta:

Yayasan Dharma BumiPutera, 1996

Kansil dan Kansil, Christine. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang

Indonesia. Jakarta:Sinar Grafika, 2002, cet. Ke-1

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1998

Laporan Tahunan Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1

Mauludi, Ali. Statistika 1 Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial. Jakarta:

Prima Heza Lestari, 2006, cet. Ke-1

Muhammad, Abdul Kadir. Hukum Asuransi Indonesia. Bandung: Citra

Aditya, 1999

Page 103: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Muslehudin, Muhammad. Menggugat Asuransi Modern: Mengajukan Suatu

Alternatif baru dalam perspektif hukum islam. Jakarta: Lentera, 1999

Ninth Collegiate, Salim’s. English-Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern

English Press, t.th., Edisi. ke-1

Nurhidayah, Ida.”Hubungan Investigasi Klaim Meninggal Dunia dengan

Realisasi Pembayaran Klaim pada AJB BumiPutera 1912 Syariah

Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2005

Purwosutjipto. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6. Jakarta:

Djambatan, 1996, cet. ke-4

Rahman, Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf,

1996, jilid 4

Salim, Abbas. Asuransi dan Manajemen Resiko. Jakrata: PT. Raja Grafindo

Persada,2003, cet. Ke-7

Sastrawidjaja, Man Suparman dan Endang. Hukum Asuransi Perlindungan

Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian. Bandung: PT.

Almni, 2004

Subana. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2005

Tim Penulis Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta: Intermasa, 2003,

Edisi. ke-2

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk praktis untuk peneliti

pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004

Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan

Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004. cet. ke-1

Wawancara Pribadi dengan Ibu Fitri, Jakarta. 27 Juli 2007

Widjaja, Hartono. “Pusing Ngurus Klaim.” Proteksi XXVIII. No. 192 (Januari

2007): h. 30

Page 104: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Yanti, Devi.”Analisis Pengaruh Proses Pembayaran Klaim Terhadap

Persepsi Pemegang Polis Asuransi Jiwa di PT. AIG Lippo Karawaci.”

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007

Page 105: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman wawancara

Nara sumber : Ibu Fitri

Jabatan : Bagian Klaim

Tempat : AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Company profile AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1?

2. Berapa jumlah premi dan klaim meninggal dunia tahun 2005-2007?

3. Berapa masa leluasa yang diberikan Perusahaan asuransi jika

peserta/pemegang polis belum bisa membayar premi tepat tanggal jatuh

tempo?

4. Dokumen-dokumen apa saja yang harus dilengkapi dalam pengajuan klaim

meninggal dunia?

5. Adakah kendala yang dihadapi oleh Perusahaan asuransi dalam proses klaim

meninggal untuk polis yang terlambat membayar premi?

6. Struktur Dewan Pengawas Syariah AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah

Syariah Jakarta 1 tahun 2007?

Page 106: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Hasil wawancara

Nara sumber : Ibu Fitri

Jabatan : Bagian Klaim

Tanggal : Jumat, 27 Juli 2007

Waktu : 11.00 (WIB) - selesai

Tempat : AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1

1. Tanya : Berapa jumlah premi dan klaim meninggal tahun 2005-2007?

Jawab :

Tahun Premi Klaim Meninggal

2005 18,322,623,007 1,085,381,468

2006 36,072,092,033 2,303,751,993

2007 46,885,594,062 3,672,806,734

2. Tanya: Berapa masa leluasa yang diberikan Perusahaan asuransi jika

peserta/pemegang polis belum bisa membayar premi tepat tanggal

jatuh tempo?

Jawab : Masa yang diberikan 30 hari setelah jatuh tempo. Ehm… karena

kita berbasis syariah maka tidak ada denda yang diberikan.

3. Tanya: Dokumen-dokumen apa saja yang harus dilengkapi dalam pengajuan

klaim meninggal dunia?

Jawab:

a. Polis asli

b. Kuitansi premi terakhir

c. Surat pengajuan klaim dari ahli waris

d. Penjelasan riwayat perawatan

e. Surat keterangan kematian dari instansi terkait

f. Surat keterangan pemeriksaan mayat

Page 107: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

g. Surat keterangan pemakaman

h. Foto copy identitas diri (Kartu Keluarga/KTP/SIM) Peserta,

Pemegang polis, atau yang ditunjuk dalam polis(Ahli waris).

4. Tanya: Adakah kendala yang dihadapi oleh Perusahaan asuransi dalam

proses klaim meninggal untuk polis yang terlambat membayar

premi?

Jawab: Ga ada kendala. Selama jumlah nilai tunai masih ada untuk

membayar premi tabarru’

5. Tanya: Struktur Dewan Pengawas Syariah AJB BumiPutera 1912 Kantor

Wilayah Syariah Jakarta 1 tahun 2007?

Jawab:

Sesuai Surat Majelis Ulama Indonesi No. U-218/DSN-MUI/IX/2006

tanggal 15 September 2006 susunan Dewan Pengawas Syariah AJB

BumiPutera 1912 adalah sebagai berikut:

4. K.H.M.A. Sahal Mahfudh (Ketua)

5. Prof. Dr. H. Qodri Azizi, MA (Anggota)

6. Drs. H.A Fattah Wibisono, MS (Anggota)

Tabel

Page 108: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

Hasil penghitungan jumlah premi dan klaim meninggal

secara manual (dalam miliar rupiah)

Tahun

(n)

Premi

(x)

Klaim

Meninggal

(y)

x2

y2

x.y

2005

2006

2007

18,3

36,0

46,8

1,0

2,3

3,6

334,89

1,296

2,190,24

1

5,29

12,96

18,3

82,8

168,48

∑n= 3 ∑x= 101,1 ∑y =6,9 ∑x2= 3.821,13 ∑y

2= 19,25 ∑x.y= 269,58

Sumber: Data diolah

Dari tabel di peroleh:

∑n= 3 ∑x2= 3.821,13

∑x= 101,1 ∑y2= 19,25

∑y = 6,9 ∑x.y= 269,58

3. Regresi Linear Sederhana

y = a+bx

b = n. (∑x.y)-( ∑x)( ∑y)

n. ∑x2 – (∑x)

2

= 3. (269,58) – (101,1) (6,9)

3. (3.821,13) – (101,1)2

= 808,74 – 697,59

11.463.39 – 10.221,21

= 111,15

1.242,18

= 0,089 (dibulatkan menjadi 0,09)

Page 109: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau

a = ∑ y – b ∑x

n n

= 6,9 – (0,09) 101,1

3 3

= 2,3 – (0,09) (33,7)

= 2,3 – 3,033

= - 0,733

4. Koefisien Korelasi r-product moment

r = n. ∑ x.y – (∑x) (∑y)

√ {n. ∑x2 – (∑x)

2 } {n. ∑ y

2- (∑y)

2}

= 3 (269,58) – (101,1). (6,9)

√ {3 (3.821,13)- (101,1)2} {3 (19,25) – (6,9)

2}

= 800,74 – 697,59

√ {(11.463,39) – (10.221,21)} {(57,75) – (47,61)}

= 111,15

√(1.242,18).(10,14)

= 111,15 = 111,15 = 0,99

√12.595,7052 112,2

Page 110: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau
Page 111: PENGARUH KETERLAMBATAN KEWAJIBAN MEMBAYAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7281/1/Siti... · 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau