pengaruh konsentrasi gula terhadap sirup buah naga
DESCRIPTION
tugas akhirTRANSCRIPT
1
PENGARUH KOSENTRASI GULA TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP BUAH NAGA
Joko Gagung¹), dan Sunarto.²)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menentukan konsentrasi gula yang tepat sehingga dihasilkan sirup daging buah naga dengan karakteristik yang baik dan disukai panelis. Percobaan laboratorium dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan panelis 20 orang . Variabel pengamatan meliputi rasa, aroma, dan warna sirup yang dihasilkan. Perolehan data dianalisa dengan uji Friedman, perbedaan yang terjadi dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan BNT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kosentrasi gula yang ditambahkan dalam proses pembuatan sirup buah naga yang baik adalah 50%, dengan jumlah peringkat paling tinggi yaitu 79,5. Penambahan gula pada sirup buah naga menghasilkan rasa manis yang pas dengan dengan kekentalan yang disukai oleh panelis tanpa merubah warna dan aromanya. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan gula terhadap nilai gizi pada setiap satuan berat sirup buah naga. Kata kunci: konsentrasi gula, karakteristik sirup buah naga
EFFECT OF SUGAR CONCENTRATION TO
DRAGON FRUIT SYRUP CHARACTERISTICS
ABSTRACT
The study aims to determine the appropriate concentration of sugar syrup so that the resulting meat dragon fruit with the good characteristics and panelists preferred. Laboratory experiments conducted using completely randomized design (CRD) and consists of 5 treatments and 3 replications with 20 people panelists. Observation variables include taste, aroma, and color of the syrup. Acquisition data were analyzed with Friedman test, the differences that occur conducted further tests using LSD. Based on the results of research known concentration of added sugars in the process of making a good dragon fruit syrup is 50%, with the highest number of ranks is 79.5. The addition of sugar to the dragon fruit syrup produces a sweet taste that fits with the viscosity preferred by the panelists without changing the color and aroma. It is recommended for further research on the effect of adding sugar to the nutritional value per unit weight on the dragon fruit syrup.
Keywords: sugar concentration, dragon fruit syrup characteristics
1) Tenaga Teknis STPP Malang 2) Dosen STPP Malang
2
PENDAHULUAN
Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily Cactoidea, yang terdiri dari buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Buah naga memiliki rasa
yang menyegarkan pada bagian daging buahnya. Sebagai penciri buah naga memiliki kulit buah semacam sisik naga (bracts atau scales) menyerupai sisik kulit naga sehingga di Asia dikenal sebagai dragon fruits (Mizrahi et al., 2002).
Saat ini, di Indonesia maupun negara–negara Asia dan Amerika latin telah meningkatkan luas areal tanamnya, sehingga akan meningkatkan jumlah produksinya. Pada tingkat produksi tertentu diperkirakan kebutuhan buah naga yang terolah agar dapat memperpanjang masa simpannya akan sangat diperlukan.
Peran buah naga sebagai tanaman berkhasiat obat merupakan hal yang sudah diyakini kebenarannya. Buah naga sangat berperan dalam membantu proses pencernaan, mencegah kanker colon dan diabetes, mengandung substansi yang mampu menetrsalisir racun (logam berat), menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah selain mencegah batuk dan asma. Tingginya kadar potassium, protein, fiber, sodium dan calcium merupakan kelebihan buah naga sebagai buah kesehatan dibandingkan buah buahan lainnya.
Karena peran yang begitu penting sebagai tanaman obat, maka kesegaran dan sedikitnya perubahan fisik serta biologisnya sangat diperlukan didalam proses pengolahan. Oleh sebab itu pengolahan dengan peningkatan aktivitas air dengan penambahan gula menjadi sangat penting dan strategis untuk dilaksanakan.
Warna merah suatu sari buah mengindikasikan adanya kandungan antioksidan yang tinggi, oleh sebab itu, maka penggunaan warna alami dengan
menggunakan kulit buah naga perlu dicoba dalam proses pembuatan sirup buah naga. Kulit buah naga mengandung nutrisi, mineral maupun vitamin seperti : B1, vitamin B2, vitamin B3 and vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, flavonoid, thiamin, niacin, pyridoxine, kobalamin, glucose, phenolic, betacyanins, polyphenol, carotene, phosphorus, besi dan phytoalbumin. Tingginya kadar phytoalbumins menunjukkan tingginya kadar antioksidan. Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan penelitian tentang berapa konsentrasi gula yang perlu ditambahkan dalam proses pembuatan sirup buah naga yang baik dan disukai oleh panelis.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan dengan
metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Jumlah panelis untuk uji kesukaan sebanyak 20 orang. Perlakuan yang dicobakan adalah konsentrasi gula sebanyak 40% (P1); 45% (P2); 50% (P3); 55% (P4) dan 60% (P5).
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sirup buah naga adalah daging buah naga yang diperoleh dari petani di sekitar STPP Malang, gula pasir dan asam sitrat. Bahan Kimia yang digunakan untuk pengujian adalah aquades, ethanol 40%, larutan Pb asetat 5%, larutan Na2HPO4 5%, HCL 4N, indikator metil orange, NaOH 4N, larutan Luff Schrool, KI 30%, H2SO4 6N, larutan Na2S2O3 0.1 N, indikator amilum 1 %. Alat yang digunakan dalam percobaan yaitu waring blender, kompor gas, panci, pengaduk kayu, baskom, corong, kain saring, botol dan tutup, hand refractometer, neraca analitik, viskometer brookfield, gelas ukur, pH meter, buret, erlenmeyer, dan pipet tetes.
Perolehan data dianalisis menggunakan sidik ragam (anova), perbedaan yang terjadi dilanjutkan
3
dianalisis dengan uji Beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Pelaksanaan Percobaan
Pelaksanaan percobaan dilakukan dalam dua tahap yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Percobaan pendahuluan dimaksudkan
untuk menentukan perlakuan dasar yang mendukung percobaan utama. Percobaan Pendahuluan a. Menentukan Tahapan Proses Pembuatan
Sirup buah naga yang terbaik. Prinsip pembuatan sari buah naga tersebut sama dengan pembuatan sari buah jeruk sebagaimana dalam Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Sirup Buah Naga (Haryoto dalam Satuhu, 1994).
b. Pembuatan Sirup buah naga dengan
menggunakan berbagai jenis gula sebagai perlakuan. Jenis gula yang digunakan adalah adalah gula putih
Buah Naga
Sortasi
Pembelahan Buah
Ekstraksi Sari Buah
Gula + Air ( 2 : 1)
Dididihkan (100oC)/ hingga padatan 65o Brix
Sirup Gula Panas
Sari Buah Naga
Pencampuran
(konsentrasi gula sesuai perlakuan)
Botol + Tutup
Pencucian + Pembilasan
Sterilisasi air mendidih
(30 menit)
Penirisan Botol + Tutup
Botol Steril
Pemanasan 70oC + asam sitrat 0,2%
Sirup Buah Naga
Pengisian dan Penutupan Botol
Pasteurisasi 77oC (30 menit)
Pendinginan & Penyimpanan
4
konsumsi Dari hasil percobaan pendahuluan didapatkan bahwa setiap jenis gula memberikan karakteristik yang berbeda pada sirup buah naga yang dihasilkan.
c. Pembuatan Sirup buah naga dengan
berbagai konsentrasi gula sebagai perlakuan pada percobaan pendahuluan ini, konsentrasi sari buah yang ditambahkan pada pembuatan sirup buah naga yaitu sebesar 40%, 45%, 50%, 55% dan 60%.
Percobaan Utama
Percobaan utama dilakukan dengan mempelajari pengaruh penggunaan berbagai konsentrasi gula dan konsentrasi sari buah terhadap karakteristik sirup buah naga yang dihasilkan. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, konsentrasi gula yang akan digunakan adalah 40%, 45%, 50% , 55% dan 60%. Prosedur pembuatan sirup buah naga adalah sebagai berikut : 1. Persiapan alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah waring blender, timbangan analitis, panci, kompor,
gelas ukur, pengaduk kayu, kain saring, corong, hand refraktometer, botol dan tutup. Sebelum dipakai, botol dan tutup botol ini harus disterilisasi terlebih dahulu. Caranya botol dicuci dengan deterjen lalu dibilas menggunakan air bersih, kemudian dilakukan sterilisasi dengan cara direbus dalam air mendidih selama 30 menit.
Sirup gula dibuat dengan cara melarutkan gula dalam air sambil dilakukan pengadukan dan pemanasan hingga total padatan terlarut mencapai 650 Brix. Perbandingan gula dan air yang digunakan adalah 2 : 1. Sari buah naga diperoleh dari penghancuran daging buah naga yang teksturnya sudah lunak. Buah naga yang digunakan adalah buah naga daging buaah warna putih yang mampunyai tingkat kematangan optimal yang ditandai dengan tekstur daging buah telah lunak dan berair
banyak, dengan rasa manis agak asam, dan warna daging buah putih. Sebelum diambil sari buahnya, daging buah naga mengalami beberapa perlakuan pendahuluan seperti sortasi, pencucian, ekstraksi sari buah dan penyaringan sehingga dihasilkan sari buah yang siap digunakan untuk pembuatan sirup. 2. Pencampuran dan Pemanasan
Pencampuran antara sirup gula dan sari buah dilakukan dalam panci sambil dilakukan pengadukan, kemudian dilakukan pemanasan hingga total padatan terlarut mencapai 650-680 Brix. Setelah tercapai total padatan terlarut yang diinginkan, dilakukan penambahan asam sitrat 0,2%.
3. Pengisian dan Penutupan Botol
Proses pengisian sirup ke dalam botol harus dilakukan dengan cara hot filling yaitu pada waktu sirup masih panas. Ruang antara/head space diberikan sebesar 4 cm.
4. Pasteurisasi
Setelah dilakukan pengisian, maka botol harus cepat ditutup, kemudian dilakukan pasteurisasi. Pasteurisasi dilakukan pada suhu 770 C selama 30 menit. Pada saat pasteurisasi tutup botol agak sedikit dilonggarkan agar proses deaerasi berjalan sempurna. Proses deaerasi bertujuan untuk
menghilangkan udara dari dalam bahan dan mencegah adanya gelembung-gelembung udara pada sirup yang telah dibotolkan. Setelah selesai, botol diangkat dan tutup dikencangkan.
5. Pendinginan
Setelah pasteurisasi selesai dilakukan, perlu dilakukan penirisan dan pendinginan untuk membersihkan sisa-sisa air yang menempel pada botol. Pendinginan dilakukan dengan cara dibiarkan selama beberapa saat di suhu ruang sebelum dilakukan penyimpanan. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang di tempat yang kering dan bersih
5
agar sirup mempunyai daya simpan yang cukup lama.
Kriteria Pengamatan Pengamatan yang dilakukan terhadap sirup buah naga meliputi 1) Penilaian Organoleptik dengan menggunakan Uji friedman dan sidik ragam. Penilaian organoleptik yang diamati adalah warna, aroma, dan rasa setelah diencerkan (Setiawan, 2005 ), 2) Sifat kimia yang
diamati adalah kadar gula total (metode Luff-Schoorl), kadar vitamin C, dan pH (Sudarmadji, 1996).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Organoleptik Sirup Buah Naga
Hasil penilaian kesukaan terhadap rasa, aroma dan warna sirup buah naga tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan Skor Kesukaan Panelis terhadap Sirup Buah Naga pada Berbagai Perlakuan.
Panelis P1 (40%) P2 (45%) P3 (50%) P4 (55%) P5 (60%) Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2,6 1,3 1,6 2,3 2,6 2,0 1,3 2,3 1,3 1,3 2,3 1,1 1,3 2,0 1,5 1,0 2,0 2,0 2,0 2,6
2,3 1,0 1,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1,3 2,3 2,0 1,3 1,3 2,0 1,3 1,3 2,0 2,0 1,0 2,6
2,0 1,0 1,6 2,0 3,0 2,0 2,0 1,0 3,0 1,0 1,0 2,0 2,0 1,3 1,6 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2,3 1,3 1,3 2,0 2,0 2,1 2,0 2,3 1,3 2,3 2,3 1,3 1,0 2,0 1,6 1,0 2,3 2,0 2,6 2,6
2,3 1,0 1,3 2,6 2,0 2,3 2,3 2,3 1,3 2,3 2,0 1,6 1,3 2,0 1,6 1,0 2,0 3,0 1,0 2,3
2,0 1,3 1,0 2,3 2,6 1,6 1,6 2,6 2,0 2,3 3,0 2,0 1,0 1,3 1,6 2,0 2,0 2,3 2,0 2,0
2,6 1,6 2,0 2,3 2,3 2,3 2,3 2,6 1,3 2,0 2,3 1,3 1,3 2,0 2,0 1,0 2,3 2,0 3,0 2,6
2,0 1,3 1,0 3.0 1,6 2,0 2,0 2,3 1,3 2,3 2,0 1,3 1,6 2,0 1,6 1,6 2,3 2,0 1,0 3,0
2,0 1,0 1,6 2,6 3,0 2,0 1,6 2,3 1,6 2,6 3,0 2,0 1,6 1,0 2,0 1,3 2,3 2,6 2,3 2,0
1,6 1,3 1,3 2,0 2,0 2,0 2,6 1,3 1,3 2,0 2,0 1,0 1,0 2,0 2,0 1,0 2,0 2,3 2,0 2,0
2,3 1,3 1,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1,0 1,6 2,0 1,6 2,0 2,0 1,3 1,6 2,3 2,3 1,0 2,0
2,3 1,0 1,3 2,0 2,6 2,0 1,6 2,0 1,3 2,0 3,0 2,0 1,6 1,3 1,6 2,0 2,0 2,0 2,0 1,6
2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1,6 2,3 1,3 1,6 1,5 1,6 1,0 2,0 2,0 1,0 2,0 2,3 2,0 1,6
2,0 1,0 1,0 2,0 1,0 2,3 2,0 2,0 1,3 2,0 2,0 1,6 3,5 3,0 1,3 1,3 2,3 2,6 1,0 2,6
2,0 1,6 1,6 1,6 2,6 2,0 3,0 2,6 1,0 2,6 3,0 2,3 1,6 1,0 1,6 1,6 2,3 2,3 2,6 2,6
Total 36,6 35 37,5 37,6 37,5 38,5 38,8 37,2 40,4 35,4 35,3 37,2 37,4 38,8 41,5
Rerata 1,8 1,8 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 2,0 1,8 1,8 1,9 1,9 1,9 2,1
Keterangan : skala penilaian 1 s/d 3
Data pada Tabel 2 menunjukan bahwa rasa, aroma dan warna dari sirup buah naga pada berbagai perlakuan pada kisaran mendekati suka sampai dengan sangat suka.
Analisis statistik untuk mengetahui respon panelis terhadap tingkat kesukaan sirup buah naga dilakukan melalui pendekatan non parametrik melalui uji
friedman dan pendekatan parametrik melaui rancangan acak lengkap. Pengujian statistik melalui uji friedmann dengan mengasumsikan panelis tidak seragam dan mengelompokan panelis sebagai kelompok ulangan. Pemeringkatan dilakukan dengan menyusun data dari nilai terbesar pada setiap panelis, hasil selengkapnya tercantum pada Tabel 3.
6
Tabel 3. Hasil Peringkat Tingkat Kesukaan Sirup Buah Naga Untuk Uji Friedmann
Panelis P1 (40%) P2 (45%) P3 (50%) P4 (55%) P5 (60%) Rasa Aro
ma
Warn
a
Rasa Arom
a
Warn
a
Rasa Arom
a
Warn
a
Rasa Aroma Warna Rasa Arom
a
Warn
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4,5 2,0 1,0 4,5 5,0 2,0 1,0 3,0 3,0 1,0 4,0 2,0 4,5 3,0 1,0 3,0 2,0 2,0 2,0 4,0
4,0 2,0 4,5 2,0 3,5 2,0 2,5 2,0 3,5 4,0 3,0 1,5 1,5 2,5 2,0 2,5 2,0 2,0 2,0 4,0
2,5 2,0 4,0 2,5 5,0 3,5 4,0 1,5 1,5 5,0 1,0 2,5 5,0 4,0 3,5 4,0 2,0 1,5 2,0 3,0
2,5 2,0 2,5 2,0 2,0 4,0 3,0 3,0 3,0 5,0 4,0 3,5 2,0 3,0 2,0 3,0 4,5 2,0 4,0 4,0
4,0 2,0 4,5 4,0 3,5 4,5 5,0 4,5 3,5 4,0 3,0 4,0 1,5 2,5 4,5 1,0 1,5 5,0 3,0 2,0
2,5 4,0 1,0 4,0 2,0 1,0 2,0 4,5 5,0 2,0 3,5 2,5 1,0 4,0 3,5 4,0 2,0 3,5 2,0 3,0
4,5 4,0 4,5 4,5 4,0 5,0 4,0 5,0 3,0 3,5 4,0 3,5 4,5 3,0 4,0 3,0 4,5 2,0 5,0 4,0
1,5 4,5 2,0 5,0 1,0 2,0 2,5 4,5 3,5 4,0 3,0 1,5 3,0 2,5 4,5 4,5 4,0 1,5 3,0 5,0
2,5 2,0 4,0 5,0 4,0 3,5 2,0 3,0 4,0 3,5 3,5 2,5 3,0 1,0 1,0 1,0 4,5 5,0 4,0 3,0
1,0 2,0 2,5 2,0 2,0 2,0 5,0 1,0 3,0 3,5 2,0 1,0 2,0 3,0 4,0 3,0 2,0 4,5 2,0 2,0
4,0 4,5 2,0 2,0 3,5 2,0 2,5 2,0 1,0 1,0 3,0 4,0 5,0 2,5 2,0 4,5 4,0 3,0 3,0 1,0
5,0 2,0 2,0 2,5 2,0 3,5 2,0 1,5 3,0 1,0 3,5 2,5 3,0 4,0 3,5 4,0 2,0 1,5 2,0 1,0
2,5 5,0 4,5 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 3,0 2,0 1,0 5,0 2,0 3,0 4,0 3,0 2,0 4,5 2,0 1,0
1,5 2,0 2,0 2,0 3,5 4,5 2,5 2,0 3,5 2,0 3,0 4,0 4,0 5,0 2,0 2,5 4,0 4,0 3,0 3,5
2,5 5,0 4,0 1,0 2,0 3,5 5,0 4,5 1,5 3,5 3,5 5,0 3,0 1,5 3,5 2,0 4,5 3,5 5,0 5,0
Total 54,5 52,5
60,0 61,0
67,5 57,0 79,5 63,0 62,5 49,5
56,5 51,5 55,5 60,5
69,0
Rerata 2,7 2,6 3 3 3,3 2,8 3,97 3,1 3,1 2,4 2,8 2,57 2,77 3 3,4
Keterangan peringkat 1 s/d 5
Hasil Analisa Uji Friedmann
Analisis statistik melalui pendekatan uji friedmann menunjukkan bahwa untuk variabel rasa nilai X2 hitung = 10,48. Sedangkan X2 tabel = 9,49. Dengan
demikian terdapat perbedaan nyata antar perlakuan. Perlakuan yang berbeda nyata dilakukan uji lanjutan dengan mencari nilai Z. berdasarkan uji lanjut didapatkan notasi pada masing-masing perlakuan sebagaimana pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Hasil Notasi Rasa.
Perlakuan
Jumlah peringkat Notasi
P1 P2 P3 P4 P5
54,5 61,0 79,5 49,5 55,5
ab ab a b ab
Berdasarkan notasi perlakuan pada Tabel 4 yang bisa direkomendasikan adalah P3 yaitu perlakuan dengan kadar gula 50 %. Kadar gula dibawah 50% yaitu pada P1 dan P2 (masing-masing 40% dan 50% )
bagi kebanyakan panelis rasanya kurang manis. Sedangkan di atas 50% perlakuan P4 dan P5 ( masing-masing 55% dan 60% rasanya terlalu manis) menurut Lutony (1993) gula pada sirup buah naga berfungsi
7
sebagai pemanis, menyempurnakan rasa asam, cita rasa lain dan juga memperbaiki kekentalan sangat berpengaruh terhadap tekstur produk yang dihasilkan, seperti menimbulkan rasa lembut di mulut pada produk minuman ringan sebagaimana dinyatakan oleh Nicol (1979) dengan demikian kosentrasi 50% paling optimal dalam meningkatkan rasa dan tekstur pada sirup buah naga.
Pada pengamatan parameter aroma dan warna tidak ada perbedaan berdasarkan hasil uji friedman. Dengan nilai X2 untuk aroma sebesar 2,68. Dan untuk warna sebesar 3,37. Sedangkan X2 tabel sebesar 9,49. Sedangkan berdasarkan analisa sisik ragam untuk ketiga parameter baik rasa, warna maupun aroma tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Perbandingan antara hasil uji Friedman sebagaimana pada Tabel 5.
Tabel 5. Perbandingan Hasil Analisa Terhadap Parameter Rasa, Aroma dan Warna
Hasil Uji Rasa Aroma Warna
Uji Friedmann Beda nyata Tidak beda nyata Tidak beda nyata
RAL Tidak beda nyata Tidak beda nyata Tidak beda nyata
Berdasarkan hasil analisa,pembuatan sirup buah naga yang bisa direkomendasikan adalah dengan pencampuran sirup gula sebesar 50%. Penambahan gula menghasilkan rasa yang paling di sukai dengan warna dan aroma yang relatif sama dengan perlakuan yang lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Konsentrasi gula yang perlu ditambahkan dalam proses pembuatan sirup buah naga yang baik adalah 50%. Dengan jumlah peringkat paling tinggi yaitu 79,5.
2. Penambahan gula 50% pada sirup buah naga menghasilkan rasa manis yang pas dengan kekentalan yang disukai oleh panelis dengan tidak merubah warna dan aromanya.
Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan gula terhadap nilai gizi pada setiap satuan berat sirup buah naga.
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu teknik, Biologi. CV.Armico. Bandung.
Lutony, T. L., 1993. Tanaman Sumber
Pemanis. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Nicol, W.M. 1979. Sucrose and Food
Technology. Edited by G.G. Birch and K.J. Parker. Applied Science Publishers Ltd. London.
__________. 1982. Sucrose, The Optimum
Sweetener. Edited by G.G. Birch and K.J. Parker. Applied Science Publishers Ltd. London.
Satuhu, S. 1994. Penanganan dan
pengolahan Buah. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiawan, N., 2005. Statistika Non
Parametrik. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran. Bandung.
Sudarmadji, S., B. Haryono, Suhardi..1996.
Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty.
Yogyakarta.
8
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.