pengaruh kualitas pelayanan dan produk terhadap kepuasan ... · (3) menganalisis apakah terdapat...
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK TERHADAP
KEPUASAN SERTA LOYALITAS PELANGGAN KFC DI
TANGERANG SELATAN
YESENIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Produk Terhadap Kepuasan serta Loyalitas Pelanggan KFC di
Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2014
Yesenia
NIM H24100021
ABSTRAK
YESENIA. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Terhadap Kepuasan
Serta Loyalitas Pelanggan KFC di Tangerang Selatan. Dibawah bimbingan
EDWARD SIREGAR
PT. Fast Food Indonesia adalah pemegang lisensi tunggal restoran cepat
saji terkemuka di dunia yaitu Kentucky Fried Chicken (KFC). Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis atribut-atribut kualitas pelayanan dan produk yang dapat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan KFC. Hasil penelitian dengan
Important Performance Analiyis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI)
menunjukan tingkat kepuasan pelanggan KFC sebesar 81,26 % yang
mengindikasikan pelanggan merasa sangat puas. Berdasarkan hasil analisis Part
Least Square (PLS), Kualitas Layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan namun berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada model
total pengunjung, pelajar dan non pelajar. Kualitas produk berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pada semua model. Kualitas produk tidak berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada model total pengunjung namun
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pada model pelajar dan
non pelajar. Serta kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pada
seluruh model.
Kata Kunci : CSI, IPA, Kepuasan, KFC, Loyalitas, PLS.
ABSTRACT
Yesenia. Effect of Service Quality and Product Againts Customer
Satisfaction and Loyalty at KFC South Tangerang region . Under the guidance of
EDWARD SIREGAR
PT. Fast Food Indonesia is the sole licensee of the leading fast food
restaurants in the world, Kentucky Fried Chicken ( KFC ). Goal of the research is
to analyze factors that can againts customer satisfaction and loyalty at KFC.
Research by Important Performance Analiyis (IPA) and Customer Satisfaction
Index (CSI) shows KFC customer satisfaction levels by 81.26 %, which indicates
a very satisfied customer. Based on the results of the Part Least Square (PLS)
analysis, service quality has no significant effect on satisfaction but significant
effect on customer loyalty for customer total, student and non student model.
Product quality has significant effect on satisfaction for all models. Product
quality has no significant effect on customer loyalty for customer total but product
quality has significant effect on loyalty for student and non student models.
Significant effect on satisfaction as well as loyalty for all models.
Keywords : CSI , KFC , IPA, Loyalty, Satisfaction, PLS.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK TERHADAP
KEPUASAN SERTA LOYALITAS PELANGGAN KFC DI
TANGERANG SELATAN
YESENIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Terhadap Kepuasan
serta Loyalitas Pelanggan KFC di Tangerang Selatan
Nama : Yesenia
NIM : H24100021
Disetujui oleh
Drs Edward H Siregar, SE MM
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhammad Najib, STP MM
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul Skripsi : Pengaruh h.ual" tas Pelayanan dan Produk Terhadap Kepuasan
serta Loyah as Pelanggan KFC di Tangerang Selatan
II
Nama : Yesenia
NIM : H2410002 1
Disetujui oleh
Drs Edward H Siregar, SE MM Pembimbing
STPMM
Tanggal Lulus : 18 MAR 2014
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 ini ialah
kepuasan dan loyalitas pelanggan, dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Produk Terhadap Kepuasan serta Loyalitas Konsumen KFC di Tangerang Selatan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs Edward H. Siregar SE
MM selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak JD Joewono, Bapak Marta Purba,
serta Bapak Wahab dari KFC pusat Gelael yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di KFC serta PIC/Manajer Restoran KFC Bintaro Plaza dan
KFC Alam Sutera yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga, atas
segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Maret 2014
Yesenia
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
METODE 4
Kerangka Pemikiran 4
Lokasi dan Waktu Penelitian 5
Pengumpulan Data 5
Pengujian Kuisioner 5
Pengolahan dan Analisis Data 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Gambaran Umum Perusahaan 8
Karakteristik Umum Pelanggan 8
Important Performance Analysis 9
Customer Satisfaction Index 10
Analisis PLS 11
Implikasi Manajerial 20
SIMPULAN DAN SARAN 21
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 23
RIWAYAT HIDUP 29
DAFTAR TABEL
1 Jumlah restoran dan store KFC berdasarkan kecamatan 2
2 Rentang nilai CSI 7
3 Perhitungan customer satisfaction index 10
4 Nilai average variance extracted 15
5 Nilai composite realibility 15
6 Nilai akar AVE total pengunjung 16
7 Nilai akar AVE karakteristik pelajar 16
8 Nilai akar AVE karakteristik non pelajar 16
9 Nilai R square 16
10 Nilai path coeffesient 17
DAFTAR GAMBAR
1 Prosentase PDRB Tangerang Selatan 2
2 Kerangka pemikiran penelitian 4
3 Diagram kartesius IPA 6
4 Hasil diagram kartesius IPA 9
5 Outer model total pengunjung 12
6 Outer model karakteristik pelajar 13
7 Outer model karakteristik non pelajar 14
8 Hasil model akhir PLS total pengunjung 19
9 Hasil model akhir PLS pelajar 19
10 Hasil model akhir PLS non pelajar 19
DAFTAR LAMPIRAN
1 Penjabaran atribut 24
2 Karakteristik umum pelanggan 26
3 Nilai uji validitas dan realibilitas kepentingan atribut 28
4 Nilai uji validitas dan realibilitas evaluasi atribut 29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan antar perusahaan pada masa kini bukan lagi berorientasi pada
cara meningkatkan volume penjualan tetapi lebih berorientasi bagaimana
memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan loyalitas. Pemasaran memiliki
peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan serta membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Kepuasan
pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan.
Semakin tingginya tingkat persaingan, akan menyebabkan pelanggan
menghadapi lebih banyak alternatif produk, harga, dan kualitas yang bervariasi,
sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari
beberapa produk (Kotler 2005). Kualitas yang rendah akan menimbulkan
ketidakpuasan pada pelanggan, tidak hanya pelanggan yang makan di restoran
tersebut tapi juga berdampak pada orang lain. Karena pelanggan yang kecewa
akan bercerita paling sedikit kepada 15 orang lainnya (Lupiyoadi dan Hamdani
2006). Untuk itu, upaya perbaikan kualitas layanan maupun kualitas produk akan
jauh lebih efektif bagi keberlangsungan bisnis.
Seiring dengan kecepatan perkembangan era globalisasi dan kemajuan
teknologi yang sangat pesat, pergerakan masyarakat terutama masyarakat urban
menjadi sangat cepat. Kebutuhan masyarakat akan produk praktis pun semakin
meningkat. Salah satu bisnis yang paling berkembang dalam penyedia produk
praktis saat ini adalah restoran.
Salah satu pertumbuhan jumlah restoran yang paling cepat adalah restoran
cepat saji. Sebuah survei yang dilakukan oleh Roy Morgan Single Source terhadap
25 ribu responden berusia 14 tahun ke atas, menunjukkan bahwa selama kuartal
I/2009 sebanyak 54% masyarakat Jakarta membeli makanan cepat saji. Sebanyak
53% masyarakat Ibu Kota membeli makanan cepat saji dalam 6 bulan terakhir dan
sebanyak 46% membeli dalam sebulan terakhir (Purnadi 2009). Dari data tersebut
dapat diindikasikan bahwa terdapat peluang yang besar bagi pertumbuhan bisnis
restoran siap saji. Kompetisi dalam industri restoran cepat saji menjadi semakin
sengit dengan bermunculannya berbagai restoran sejenis.
Kota Tangerang Selatan adalah wilayah hasil pemekaran dari kabupaten
Tangerang sejak tahun 2008. Daerah dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 juta
jiwa ini memiliki tingkat populasi yang padat dan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia
yang merupakan indeks yang digunakan sebagai alat ukur untuk melihat taraf
hidup masyarakat meliputi tiga unsur yaitu usia hidup, pengetahuan dan standar
hidup layak. IPM kota Tangerang Selatan pada tahun 2009 sebesar 74,82 dan
merupakan yang tertinggi di Provinsi Banten serta termasuk kategori “menengah
atas”. Selain itu, pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tangerang Selatan dengan proporsi yang paling besar yaitu sektor perdagangan,
hotel dan restoran sebesar 31,29% atau senilai 1,63 triliyun rupiah dan meningkat
30,96% dari tahun 2008. PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih
2
31,29%
14,02%
15,77%
12,68%
7,19%
14,09% 3,49%
PDRB
Perdagangan, Hotel danRestoran
Pengangkutan dankomunikasi
Industri pengolahan
Keuangan, sewa, dan jasaperusahaan
Bangunan
Jasa-jasa
perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah
tertentu dan dalam satu kurun waktu tertentu (BPS 2009).
Gambar 1 Proporsi (%) peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB Tangerang
Selatan (BPS Kabupaten Tangerang 2009)
Peningkatan sektor perdagangan dan restoran terutama disebabkan oleh
semakin marak pusat-pusat perbelanjaan yang bermunculan yang diikuti juga oleh
pertumbuhan jumlah restoran termasuk didalamnya restoran cepat saji. Jumlah
restoran KFC di Tangerang Selatan hingga akhir tahun 2013 berjumlah 15 gerai
yang tersebar dibeberapa kecamatan.
Tabel 1 Jumlah restoran dan store KFC berdasarkan kecamatan
Kecamatan Jumlah Restoran Jumlah KFC
Serpong 105 5
Serpong Utara 59 5
Ciputat 9 1
Ciputat Timur 10 -
Pd Aren 64 3
Pamulang 7 1
Setu 2 -
Sumber : BPS Tangerang Selatan (2013)
Tangerang Selatan merupakan daerah yang subur bagi restoran cepat saji
untuk tumbuh. Namun semakin banyaknya restoran cepat saji yang bermunculan,
konsumen akan memiliki banyak alternatif pilihan dari pesaing-pesaing oleh
karena itu perusahaan perlu memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan dan loyalitas konsumennya. Untuk itu, penelitian mengenai pengaruh
kualitas layanan dan produk terhadap kepuasan serta loyalitas pelanggan KFC di
Tangerang Selatan ini dilakukan.
3
Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana
karakteristik konsumen KFC?, (2) Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan KFC?,
(3)Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas
konsumen KFC berdasarkan data total pengunjung dan karakteristik profesi?, (4)
Apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas
konsumen KFC berdasarkan data total pengunjung dan karakteristik profesi?, (5)
Apakah terdapat pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen KFC ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Menganalisis
karakteristik konsumen KFC, (2) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan KFC,
(3) Menganalisis apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
dan loyalitas konsumen KFC berdasarkan data total pengunjung dan karakteristik
profesi, (4) Menganalisis apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap
kepuasan dan loyalitas konsumen KFC berdasarkan data total pengunjung dan
karakteristik profesi, (5) Menganalisis apakah terdapat pengaruh kepuasan
terhadap loyalitas konsumen KFC
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: (1) Bagi pihak perusahan adalah sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan dan evaluasi
dalam menjalankan usahanya, (2) Bagi para civitas akademika, penelitian ini
bermanfaat sebagai data pendukung bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan topik penelitian ini, (3) Bagi masyarakat pada umumnya, penelitian ini
bermanfaat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu konsumen secara
khusus dan ilmu pemasaran secara umum
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan serta loyalitas pelanggan KFC di Wilayah
Tangerang Selatan. Penelitian ini terbatas pada pelanggan KFC Alam Sutera dan
KFC Bintaro Plaza yang pernah datang ke outlet KFC tersebut minimal 1 kali
dalam sebulan terakhir.
4
METODE
Kerangka Penelitian
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Penelitian mengenai kepuasan dan loyalitas pelanggan KFC ini, pada
mulanya didasarkan oleh persaingan bisnis restoran sejenis yang semakin sengit.
Faktor pertama yang diperhatikan adalah tingkat kepentingan dan kinerja atribut
yang digambarkan oleh analisis Importance Performance analysis (IPA) dan
selanjutnya diukur tingkat kepuasan konsumen dengan analisis Customer
Satisfaction Index (CSI). Setelah itu, dilakukan pengujian pengaruh kualitas
layanan dan kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen KFC
dengan menggunakan analisis Structural Equation Model dengan Software
SmartPLS.
Kepuasan Konsumen
Loyalitas
Konsumen
Rekomendasi terhadap pengembangan KFC
Customer
Satisfaction Index
(CSI)
Analisa Structural Equation Model (SEM) dengan Partial
Least Square(PLS) dengan SmartPLS 2.0
Important Performance
Analysis (IPA)
Karakteristik
Konsumen
Atribut Restoran
Kualitas
pelayanan
Kualitas
Produk
Analisis
Deskriptif
Persaingan restoran cepat saji
Visi dan Misi KFC
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di KFC Alam Sutera yang berada di Kecamatan
Serpong Utara dan KFC Bintaro Plaza yang berada di Kecamatan Pondok Aren.
Kedua wilayah tersebut berada di wilayah Tangerang Selatan dengan jumlah rata-
rata penduduk paling banyak sehingga sampel dapat lebih mewakili populasi.
Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yaitu dari bulan Desember 2013 hingga
Februari 2014 dan pengambilan sampel dilakukan pada akhir pekan.
.
Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer merupakan data yang
dikumpulkan dan di susun oleh peneliti di lapangan yang di dapat dari pembagian
kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak terkait. Data sekunder di dapat dari
literatur-literatur, buku-buku, bahan pustaka lainnya yang terkait dalam penelitian
ini.
Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan teknik pengumpulan
data dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Populasi penelitian adalah
pelanggan KFC Alam Sutera dan KFC Bintaro Plaza. Metode pemilihan contoh
yang digunakan adalah metode non probability sampling dengan menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu dengan melakukan wawancara serta
membagikan kuesioner. Sebelum melakukan wawancara, terlebih dahulu
dinyatakan kesediaan pelanggan melakukan wawancara, dilanjutkan dengan
penyaringan pengunjung guna memperoleh pengunjung yang diinginkan.
Pengambilan Sampel
Menurut Umar (2004) jumlah sampel yang diambil dalam riset pemasaran
dapat menggunakan rumus Slovin:
........................................................................................................... (1)
Dimana :
n: Jumlah contoh
N: Jumlah populasi
e: Tingkat kesalahan yang masih dapat ditorerir
Data yang diperoleh dari manajer restoran KFC Bintaro Plaza , rata-rata
jumlah pengunjung KFC Bintaro Plaza dan KFC Alam Sutera mencapai sekitar
44.000 pengunjung setiap bulannya.
n=
≈100 orang..................................................................(2)
Jumlah responden yang diambil dari data populasi berdasarkan rumus
Slovin adalah 100 responden.
Pengujian Kuisioner
Uji Validitas
Menurut Umar (2004), validitas adalah istilah yang dipakai untuk
menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan
6
mengukur apa yang ingin diukur. Cara pengujian validitas dengan menghitung
korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan
rumus korelasi Pearson product moment dengan bantuan Software SPSS. Suatu
skala pengukuran disebut valid apabila nilai r hitung yang merupakan nilai
corrected Item Total Correlation lebih besar dari r tabel (0,361). Pengujian
validitas dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden menunjukkan
bahwa seluruh item valid karena memiliki nilai corrected Item Total Correlation
lebih besar dari 0,361.
Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2004) reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat
ukur kita digunakan berulang kali. Realibiltas juga dapat di artikan tingkat
keandalan kuesioner yang dapat mengukur sesuatu secara konsisten dari waktu ke
waktu. Suatu instrumen apabila sudah reliabel sebagai alat pengumpul data
apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala waktu yang
berlainan. Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha Cornbach
dengan bantuan SPSS versi 16. Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap 30
responden dinyatakan bahwa kuisioner reliabel karena memiliki nilai alpha
cornbach 0,855 lebih besar dari 0,7 sehingga dianggap telah reliabel.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan dan
memberikan gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui
sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku
umum. Karakteristik responden yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, status
pernikahan, pendidikan terakhir, profesi, pendapatan dan pengeluaran perbulan, top
of mind, sumber informasi, manfaaat utama yang dicari, jumlah kunjungan ke
restoran cepat saji dan KFC sebulan terakhir, rata-rata pengeluaran setiap kali ke KFC.
Keseluruhan data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner diolah menggunakan
SPSS versi 16 dan dibuat tabulasi sederhana untuk menghitung frekuensi setiap
karakteristik responden.
Important Performance Analysis (IPA)
Important performance analysis merupakan suatu teknik yang digunakan
untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut. Penjabaran
atribut dapat dilihat di Lampiran 1. Penilain tingkat kinerja dan tingkat
kepentingan dibuat dalam suatu matriks diagram kartesius dengan sumbu X
mewakili tingkat kinerja dan sumbu Y mewakili tingkat kepentingan.
Prioritas
utama (I)
Pertahankan
prestasi (II)
Prioritas
rendah (III)
Berlebihan
(IV)
Gambar 3 Diagram kartesius IPA
7
1. Kuadran I (Prioritas utama)
Menggambarkan atribut yang sangat penting bagi responden, tetapi belum
dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan.
2. Kuadran II (Pertahankan prestasi)
Menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh responden dan telah
dilaksankan dengan baik oleh perusahaan.
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Berisikan atribut yang dianggap kurang penting oleh responden dan tidak
begitu diperhatikan oleh perusahaan.
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Memaparkan atribut yang dianggap kurang penting bagi responden namun
telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan.
Customer Satisfaction Index (CSI)
CSI digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pengunjung secara
menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan
dari atribut-atribut kualitas. Tahap pengukuran CSI menurut Stratford dalam
Supranto (2001) adalah :
1. Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu mengubah nilai rataan kepentingan
menjadi angka persentase dari total rataan tingkat kepentingan seluruh atribut
yang di uji, sehingga didapatkan total WF 100%.
2. Menghitung Weighted Score (WS), yaitu nilai perkalian antara nilai rataan
tingkat kinerja (kepuasan) masing-masing atribut dengan WF masing-masing
atribut.
3. Menghitung Weighted total (WT), yaitu menjumlahkan WS dari semua atribut.
4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu WT dibagi skala maksimal yang
digunakan (dalam penelitian ini skala maksimal adalah 5), kemudian dikali
100%
Tabel 3 Rentang nilai CSI
Rentang Nilai Kategori
0,81-1,00 Sangat Puas
0,65-0,80 Puas
0,50-0,64 Netral
0,34-0,50 Tidak Puas
0,01-0,34 Sangat Tidak puas
Sumber: Supranto (2001)
Structural Equation Model dengan SmartPLS
Pada analisi SEM dengan menggunakan SmartPLS akan dilakukan dua
evaluasi model yaitu analisis evaluasi model pengukuran (Outer Model) dan
analisis evaluasi model struktural (Inner Model). Evaluasi terhadap model
pengukuran dikelompokan menjadi evaluasi terhadap model reflektif dan model
formatif. Penelitian ini menggunakan dan menganalisis model reflektif. Evaluasi
Outer model terlebih dahulu menganalisis 5 kriteria yaitu Loading factor,
Composite realibility, Average Variance Extracted(AVE), akar kuadrat AVE, dan
Cross Loading (Ghozali 2008).
8
Variabel laten dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu
kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas. Setiap variabel laten
masing-masing memiliki indikator reflektif yang mencerminkan variabel. Metode
analisis digunakan untuk mengetahui secara kesuluruhan pengaruh positif
langsung secara signifikan pada variabel laten eksogen yaitu kualitas produk dan
kualitas layanan terhadap variabel laten endogen yaitu kepuasan dan loyalitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT. Fast Food Indonesia
PT. Fast Food Indonesia didirikan pada tahun 1978 oleh Group Gelael,
suatu perusahan keluarga yang menjalankan bisnis pasar swalayan di Indonesia.
Setelah mendapat hak waralaba ekslusif dari Kentucky Fried Chicken Corporation
di Amerika Serikat untuk mengoperasikan Restoran-restoran Kentucky Fried
Chicken di Indonesia.
Pada bulan Maret 1979, Perseroan membuka restoran Kentucky Fried
Chicken pertama di jalan Melawai Raya 84-85 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Keberhasilan Restoran Kentucky Fried Chicken pertama ini segera di ikuti dengan
pembukaan restoran-restoran Kentucky Fried Chicken lainnya di Jakarta dan di
kota-kota lainnya di Indonesia. Pada akhir tahun 1995, PT. Fast
Food Indonesia mengoperasikan 129 Restoran Kentucky Fried Chicken di
27 kota besar. Kini, pangsa pasar PT. Fast Food Indonesia telah memiliki lebih
dari 450 Restoran yang tersebar luas di Seluruh Indonesia.
Karakteristik Umum Pelanggan
Karakteristik pelanggan KFC Alam Sutera dan KFC Bintaro Plaza dalam
penelitian ini sebanyak 61% perempuan dan 39% laki-laki. Usia dalam penelitian
ini beragam namun didominasi oleh remaja dengan usia 16-25 tahun sebesar 61%,
selanjutnya oleh usia dibawah 15 tahun sebesar 17%, 36-45 tahun 5% dan 45
tahun keatas 4%. Pendidikan Terakhir pelanggan terbanyak yaitu SMA sebesar
52% dikarenakan mayoritas pelanggan berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa
sebesar 58% dan Pegawai swasata sebesar 33%. Top of Mind untuk restoran cepat
saji memposisikan KFC sebagai retsoran cepat saji yang paling atas dipikiran
pelanggan saat ingin datang ke restoran cepat saji sebesar 73%, disusul
pesaingnya yaitu MCDonald sebesar 18%. Dalam sebulan terakhir rata-rata
pelanggan berkunjung ke restoran cepat saji sebanyak 2-3 kali dengan prosentase
47 % dengan kunjungan ke KFC sebanyak 2-3 kali dengan prosentase 46%. Rata-
rata jumlah uang yang dihabiskan oleh pelanggan setiap kali berkunjung ke KFC
adalah Rp 20.001-Rp 50.000 sebesar 59%. Data Lengkap mengenai karakteristik
responden KFC dapat dilihat pada Lampiran 2.
Important Performance Analysis (IPA)
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan MS Excel dan SPSS versi
16.0, atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat dipetakan
9
Kuadran I :
Prioritas tinggi
Kuadran III :
Prioritas rendah
Kuadran II :
Pertahankan prestasi
Kuadran IV :
Berlebihan
pada diagram kartesius dengan sumbu X mewakili tingkat kinerja dan sumbu Y
mewakili tingkat kepentingan.
Gambar 4 Diagram kartesius IPA
Berdasarkan diagram cartesius, atribut-atribut kualitas layanan dan
kualitas produk yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dapat dibagi
menjadi empat kuadran, yaitu:
Kuadran I
Kuadran ini menggambarkan daerah dengan tingkat kinerja di bawah
harapan konsumen. Atribut-atribut yang termasuk kuadran satu atau prioritas
untuk diperbaiki yaitu keramahan dalam pelayanan (A14), harga produk yang
sesuai (A22) dan kesungguhan karyawan dalam melayani pelanggan (A6).
Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini hendaknya dijadikan prioritas utama
bagi KFC untuk diperbaiki karena konsumen merasa kurang puas pada atribut-
atribut tersebut.
Kuadran II
Atribut-atribut yang termasuk kuadran dua yaitu kondisi ideal dimana
tingkat kinerja yang tinggi mampu memenuhi tingkat harapan konsumen yang
tinggi juga terhadap atribut tersebut. Atribut yang termasuk pada kuadran ini yaitu
kebersihan fasilitas fisik restoran (A1), produk yang enak (A15), produk yang
higienis (EA17), jaminan halal (A20), dan menangani transaksi dengan akurat
(A8). Kelima atribut yang telah memenuhi ekspektasi konsumen yang tinggi
hendaknya tetap dijaga dan dipertahankan prestasinya.
Kuadran III
10
Atribut-atribut yang termasuk kuadran tiga atau prioritas rendah dimana
tingkat kinerja yang rendah dan kurang penting bagi konsumen yaitu penampilan
karyawan yang rapih dan santun (A2), sarana fisik yang mutakhir (A3), perhatian
personal dari karyawan (A4), kemudahan dalam menghubungi pelayanan (A5),
karyawan melayani dengan baik dari awal hingga akhir (A7), pelayanan yang
cepat (A9), membantu kesulitan pelanggan dengan cepat (A10), menanggapi
permintaan konsumen dengan cepat (A11), karyawan yang kompeten dalam
bidangnya (A13), porsi yang pas (A18), kemasan yang praktis dan menarik (A19).
Kuadran IV
Atribut-atribut yang termasuk kuadran empat atau berlebihan dimana tingkat
kinerja yang tinggi namun harapan yang rendah dari konsumen. Atribut yang
termasuk dalam kuadran ini yaitu resputasi/citra (A12), aroma yang enak (A21),
variasi dan inovasi produk (A16). Alokasi sumberdaya yang digunakan pada
atribut-atribut di kuadran ini hendaknya dapat dialokasikan pada atribut yang
berada pada prioritas utama untuk diperbaiki.
Customer Satisfaction Index (CSI)
Tabel 5 Perhitungan CSI Atribut Kepentingan Evaluasi WF WS
A1 4,49 4,2 0,047715 0,20040383
A2 4,26 4,02 0,045271 0,18198937
A3 3,95 3,88 0,043571 0,1690542
A4 4,1 3,83 0,043571 0,16687566
A5 4,2 3,88 0,044633 0,17317747
A6 4,42 4,04 0,046971 0,18976408
A7 4,28 3,96 0,045484 0,18011477
A8 4,44 4,16 0,047184 0,1962848
A9 4,21 3,97 0,04474 0,17761637
A10 4,17 3,89 0,044315 0,17238363
A11 4,21 3,99 0,04474 0,17851116
A12 4,22 4,26 0,044846 0,19104357
A13 4,16 4,03 0,044208 0,1781594
A14 4,44 4,07 0,047184 0,19203826
A15 4,61 4,33 0,04899 0,21212859
A16 4,28 4,11 0,045484 0,1869373
A17 4,76 4,17 0,050584 0,2109373
A18 3,99 3,93 0,042402 0,16663868
A19 3,81 4 0,040489 0,16195537
A20 4,64 4,26 0,049309 0,21005739
A21 4,08 4,11 0,043358 0,17820191
A22 4,38 4,09 0,046546 0,19037407
Total 1,001594 4,06464718
Rata-rata 0,045527 0,18475669
CSI (%) 81,2929437
Sumber : Data primer (2014)
Berdasarkan hasil perhitungan weighted factor dan weighted score,
didapatkan nilai dari customer satisfaction index pelanggan KFC adalah sebesar
11
81,29%. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pelanggan telah
merasa sangat puas dengan kinerja KFC karena berada di dalam rentang 0,81-1,00
yang merupakan rentang yang menyatakan bahwa pelanggan telah merasa sangat
puas. Berdasarkan nilai rata-rata kepentingan dan nilai weighted score dapat
dilihat atribut restoran mana sajakah yang menurut pelanggan paling penting
dibandingkan dengan atribut lainnya untuk kualitas layanan dan kualitas produk
serta bagaimana kontribusi atribut tersebut dalam membentuk kepuasan pelanggan.
Atribut kualitas layanan yang paling dipentingkan oleh pelanggan yaitu
kebersihan fasilitas fisik restoran (A1), kesungguhan karyawan dalam melayani
(A8), dan keramahan karyawan dalam pelayanan (A14). Kualitas Produk yang
paling dipentingkan oleh pelanggan yaitu rasa produk yang enak (A15),
kehigienisan produk (A17) serta jaminan halal produk (A20). Berdasarkan nilai
weighted score atribut yang memberikan kontribusi dalam kepuasan pelanggan
paling besar yaitu Kebersihan fasilitas fisik dan rasa produk.
Analisis PLS
Analisis dengan menggunakan Partial Least Square digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel-variabel laten serta variabel laten dengan
indikator konstruknya. Dalam penelitian ini, model PLS dibuat berdasarkan data
total pengunjung dan data berdasarkan karakteristik profesi yaitu pelajar dan non
pelajar. Pembuatan model PLS berdasarkan karakteristik pelajar dan non pelajar
ini atas pertimbangan bahwa berdasarkan hasil penelitian pada karakteristik
responden, pengunjung KFC didominasi oleh pelajar sebesar 58 orang dan sisanya
42 orang non pelajar. Untuk itu, pengujian model berdasarkan karakteristik ini
perlu dilakukan karena dapat terlihat bahwa pengunjung KFC dapat dibagi
menjadi dua kategori utama yaitu kategori pelajar dan non pelajar.
Analisis Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi model pengukuran terlebih dahulu dilakukan pada tahap evaluasi
convergent validity yang meliputi pengukuran nilai validitas (loading factor dan
nilai AVE) serta pengukuran nilai realibilitas (Composite Realibility).
Pertama, dilakukan pendropan nilai loading factor yang kurang dari 0,7.
Suatu Indikator dikatakan mempunyai realibilitas yang baik jika nilainya lebih
besar dari 0,7 (Ghozali, 2008). Setelah dilakukan pendropan loading factor dilihat
apakah masih terdapat indikator yang loading faktornya dibawah 0,7. Jika masih
terdapat loading faktor di bawah 0,7 maka dilakukan run ulang kembali, sampai
hasil seluruh loading faktor untuk tiap indikator lebih besar dari 0,7.
12
a. Outer Model Total Pengunjung
Awal
Akhir
Gambar 5 Hasil Outer Model Total Pengunjung
Berdasarkan gambar, variabel kualitas layanan dicerminkan oleh empat
indikator utama yaitu karyawan bersungguh-sungguh dalam melayani (EA6),
Karyawan melayani dengan baik dari awal hingga akhir (EA7), karyawan
membantu kesulitan pelanggan dengan cepat (EA10), dan karyawan selalu ramah
dalam memberikan layanan (EA14). Dari keseluruhan variabel, variabel
keramahan karyawan mencerminkan kualitas layanan dengan nilai paling besar
yaitu 0,850. Variabel kualitas produk dicerminkan oleh empat indikator utama
yaitu rasa produk (EA15), variasi produk (EA16), kehigienisan produk (EA17)
serta porsi produk (EA18). Di antara keseluruhan indikator, kehigienisan produk
yang paling mencerminkan kualitas produk dengan nilai terbesar yaitu 0,810.
Kepuasan pelanggan dapat dicerminkan oleh tiga indikator utama yaitu harapan
yang terpenuhi (KL2), pengalaman yang memuaskan (KL3), kesenangan hati
(KL4). Di antara ketiga indikator utama tersebut, pengalaman yang memuaskan
bagi pelanggan mencerminkan kepuasan yang paling besar yaitu 0,819. Variabel
loyalitas dicerminkan oleh tiga variabel utama yaitu jarang melakukan peralihan
ke restoran lain (KL8), menjadikan KFC sebagai pilihan pertama saat ingin makan
di restoran cepat saji (KL9), dan kepercayaan bahwa KFC adalah restoran terbaik
(KL10). Di antara berbagai indikator utama tersebut, indikator KFC sebagai
pilihan pertama saat ingin makan di restoran cepat saji mencerminkan loyalitas
pelanggan yang paling besar yaitu 0,908.
13
b. Outer Model Pelajar
Awal
Akhir
Gambar 6 Hasil outer model karakteristik pelajar
Berdasarkan gambar, variabel kualitas layanan dicerminkan oleh tiga
indikator utama yaitu karyawan bersungguh-sungguh dalam melayani (EA6),
Karyawan melayani dengan baik dari awal hingga akhir (EA7), dan karyawan
selalu ramah dalam memberikan layanan (EA14). Dari keseluruhan variabel,
variabel keramahan karyawan mencerminkan kualitas layanan dengan nilai paling
besar yaitu 0,844. Variabel kualitas produk dicerminkan oleh lima indikator utama
yaitu rasa produk (EA15), variasi produk (EA16), kehigienisan produk (EA17),
porsi yang pas (EA18) serta kemasan yang praktis dan menarik (EA19). Di antara
keseluruhan indikator, porsi yang pas paling mencerminkan kualitas produk
dengan nilai terbesar 0,828. Kepuasan pelanggan dapat dicerminkan oleh dua
indikator utama yaitu pengalaman yang memuaskan (KL3), kesenangan hati
(KL4). Di antara ketiga indikator utama tersebut, pengalaman yang memuaskan
bagi pelanggan mencerminkan kepuasan yang paling besar yaitu 0,898. Variabel
loyalitas dicerminkan oleh lima variabel utama yaitu merekomendasikan KFC
kepada pihak lain (KL6), Kemungkinan akan kembali ke KFC lagi (KL7), jarang
melakukan peralihan ke restoran lain (KL8), menjadikan KFC sebagai pilihan
pertama saat ingin makan di restoran cepat saji (KL9), dan kepercayaan bahwa
KFC adalah restoran terbaik (KL10). Di antara berbagai indikator utama tersebut,
indikator KFC sebagai pilihan pertama saat ingin makan di restoran cepat saji
mencerminkan loyalitas pelanggan yang paling besar yaitu 0,827.
14
c. Outer Model Non Pelajar
Awal
Akhir
Gambar 7 Hasil outer model karakteristik non pelajar
Berdasarkan gambar, variabel kualitas layanan dicerminkan oleh delapan
indikator utama yaitu kemuktahiran sarana fisik (EA3), kemudahan dalam
menghubungi (EA5), karyawan bersungguh-sungguh dalam melayani (EA6),
karyawan melayani dengan baik dari awal hingga akhir (EA7), menangani
transaksi dengan akurat (EA8), karyawan membantu kesulitan pelanggan dengan
cepat (EA10), menanggapi permintaan konsumen dengan cepat (EA11), serta
karyawan selalu ramah dalam memberikan layanan (EA14). Dari keseluruhan
variabel, kemudahan dalam menghubungi pelayanan mencerminkan kualitas
layanan dengan nilai paling besar yaitu 0,809. Variabel kualitas produk
dicerminkan oleh tiga indikator utama yaitu variasi produk (EA16), kehigienisan
produk (EA17) serta porsi produk (EA18). Di antara keseluruhan indikator,
variasi produk yang paling mencerminkan kualitas produk dengan nilai terbesar
yaitu 0,864. Kepuasan pelanggan dapat dicerminkan oleh tiga indikator utama
yaitu harapan yang terpenuhi (KL2), pengalaman yang memuaskan (KL3),
kesenangan hati (KL4). Di antara ketiga indikator utama tersebut, pengalaman
yang memuaskan bagi pelanggan mencerminkan kepuasan yang paling besar yaitu
0,898. Variabel loyalitas dicerminkan oleh tiga variabel utama yaitu jarang
melakukan peralihan ke restoran lain (KL8), menjadikan KFC sebagai pilihan
pertama saat ingin makan di restoran cepat saji (KL9), dan kepercayaan bahwa
15
KFC adalah restoran terbaik (KL10). Di antara berbagai indikator utama tersebut,
indikator KFC sebagai pilihan pertama saat ingin makan di restoran cepat saji
mencerminkan loyalitas pelanggan yang paling besar yaitu 0,925.
Kedua, pengujian dari convergent validity adalah nilai Average Variance
Extracted (AVE). Konstruk dapat memiliki nilai validity yang baik ketika nilai
AVE lebih dari 0,5. Berdasarkan hasil analisis bahwa nilai AVE semua konstruk
lebih besar dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki
tingkat validitas yang baik.
Tabel 4 Nilai Average variance extracted
Total Pelajar Non Pelajar
Kepuasan 0,679580 0.804592 0.724859
Kualitas Layanan 0,637331 0.707429 0.595905
Kualitas Produk 0,632766 0.612854 0.728468
Loyalitas 0,804535 0.617763 0.818564
Sumber : Data diolah (2014)
Selanjutnya pengukuran nilai realibilitas konstruk dengan melihat output
smartPLS yaitu composite reliability lebih dari 0,7. Dari hasil output SmartPLS
Overview menunjukkan bahwa semua konstruk laten kualitas layanan, kualitas
produk, kepuasan dan loyalitas memiliki nilai composite reliability lebih dari 0,7.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki tingkat reliabilitas
dan validitas yang baik dengan standar yang telah dipenuhi.
Tabel 5 Composite reliability
Total Pelajar Non Pelajar
Kepuasan 0,864064 0.891716 0.808978
Kualitas Layanan 0,875087 0.878845 0.915307
Kualitas Produk 0,873280 0.887630 0.814398
Loyalitas 0,925071 0.889722 0.888737
Sumber : Data diolah (2014)
Evaluasi selanjutnya adalah evaluasi diskriminan validity yang dilakukan
dalam dua tahap yaitu melihat nilai cross loading dan membandingkan korelasi
antar konstruk dengan akar AVE berupa hasil output SmartPLS variabel laten
correlation.
Pertama, kriteria cross loading adalah setiap indikator yang mengukur
konstruk/variabel laten sendiri berkolerasi lebih tinggi dibandingkan dengan
konstruk/variabel laten lainnya. Hasil output cross loading menunjukkan nilai
korelasi indikator lebih tinggi dengan korelasi konstruk masing-masing
dibandingkan korelasi dengan konstruk lainnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa indikator pada konstruk kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan dan
loyalitas memiliki tingkat discriminant validity yang baik. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator tersebut memiliki tingkat validitas yang baik.
Kedua, membandingkan korelasi antar konstruk dengan akar AVE dengan
kriteria bahwa nilai akar AVE harus lebih besar dari nilai korelasi maksimal
konstruk. Perbandingan dilakukan dengan melihat akar AVE dengan korelasi tiap
konstruk dibawahnya.
16
Tabel 6 Akar AVE total
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Layanan
Kualitas
Produk
Loyalitas
Kepuasan Pelanggan 0,824366
Kualitas Layanan 0,396485 0,798330
Kualitas Produk 0,658858 0,630128 0,795465
Loyalitas 0,642915 0,600252 0,633774 0,896958
Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 7 Akar AVE pelajar
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Layanan
Kualitas
Produk
Loyalitas
Kepuasan Pelanggan 0,896990
Kualitas Layanan 0.172670 0,841088
Kualitas Produk 0.491483 0.468245 0,782849
Loyalitas 0.552587 0.464540 0.589482 0,785979
Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 8 Akar AVE non pelajar
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Layanan
Kualitas
Produk
Loyalitas
Kepuasan Pelanggan 0,851386
Kualitas Layanan 0.437014 0,771948
Kualitas Produk 0.716112 0.614788 0,853503
Loyalitas 0.581128 0.608499 0.487134 0,904745
Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan hasil output SmartPLS, semua konstruk nilai akar AVE lebih
besar dari nilai korelasi maksimal konstruk sehingga dapat dikatakan bahwa
konstruk kualitas produk, kualitas pelayanan, kepuasan dan loyalitas memiliki
tingkat discriminnat validity yang tinggi. Dengan demikian semua konstruk telah
memenuhi convergent validity dan mempunyai discriminant validity yang tinggi
sehingga dapat dilanjutkan untuk analisis inner model.
Analisis Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Evaluasi model struktural menggambarkan hubungan antara konstruk/
variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen, apakah terdapat pengaruh
positif atau negatif. Pengaruh antar konstruk dapat dilihat dari nilai R square
seperti pada Tabel 9.
Tabel 9 Nilai R square
Variabel Laten Total Pengunjung Pelajar Non Pelajar
Kualitas Layanan
Kualitas Produk
Kepuasan Pelanggan 0,392668 0.245785 0.512834
Loyalitas 0,399586 0.494553 0.503109
Sumber : Data diolah (2014)
17
Berdasarkan hasil output SmartPLS overview untuk total pengunjung.
Kualitas layanan dan kualitas produk mampu menjelaskan konstruk kepuasan
pelanggan sebesar 39,27 % dan sisanya 60,73 % diterangkan oleh variabel lain
yang tidak dirumuskan dalam model. Kualitas layanan, kualitas produk dan
kepuasan pelanggan dapat menjelaskan konstruk loyalitas sebesar 39,96 % dan
sisanya 60,04 % diterangkan oleh variabel lain di luar model.
Berdasarkan karakteristik pelajar, kualitas layanan dan kualitas produk
mampu menjelaskan konstruk kepuasan pelanggan sebesar 24,58 % dan sisanya
75,42 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak dirumuskan dalam model.
Kualitas layanan, kualitas produk dan kepuasan pelanggan dapat menjelaskan
konstruk loyalitas sebesar 49,45 % dan sisanya 50,05 % diterangkan oleh variabel
lain di luar model.
Berdasarkan karakteristik non pelajar, kualitas layanan dan kualitas produk
mampu menjelaskan konstruk kepuasan pelanggan sebesar 51,28 % dan sisanya
48,72 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak dirumuskan dalam model.
Kualitas layanan, kualitas produk dan kepuasan pelanggan dapat menjelaskan
konstruk loyalitas sebesar 50,31 % dan sisanya 49,69 % diterangkan oleh variabel
lain di luar model.
Evaluasi model struktural (inner model) selanjutnya yaitu melihat nilai
estimasi koefisien jalur meliputi pengaruh positif langsung suatu konstruk laten
dengan konstruk laten lainnya. Evaluasi ini melihat hasil output SmartPLS pada
Path Corellation (Mean, Stdev, T value) untuk melihat pengaruh langsung. Nilai
T-statistik sebagai dasar dalam menilai pengaruh signifikan suatu konstruk dan
melihat nilai Original Sample sebagai dasar dalam menilai seberapa besar
pengaruhnya. (Ghozali 2008)
Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab persamaan penelitian. Pengujian
hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat dari nilai T-statistik. Batas untuk menolak
atau menerima hipotesis yang diajukan adalah T-statistik 1,96 untuk p<0.05 (two
tailed). Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui pengaruh secara langsung antar
konstruk.
Tabel 10 Path coefficient Total Pengunjung Pelajar Non Pelajar
Original
Sample
T
Statistics
Original
Sample
T
Statistics
Original
Sample
T
Statistics
Kepuasan
Pelanggan ->
Loyalitas
0,343744 3,330310 0.366928 9.332043 0.480116 7.951769
Kualitas
Layanan ->
Kepuasan
Pelanggan
0,001286 0,014423 -0.073603 1.319122 -0.00521 0.109661
Kualitas
Layanan ->
Loyalitas
0,418271 3,372635 0.268465 5.649647 0.496780 8.526727
Kualitas Produk
-> Kepuasan
Pelanggan
0,625924 5,371275 0.525947 6.624689 0.719317 15.094262
Kualitas Produk
-> Loyalitas
0,007951 0,059902 0.283436 4.796101 0.181720 3.005042
Sumber : Data diolah (2014)
18
Kualitas layanan tidak berpengaruh positif langsung secara signifikan
terhadap kepuasan berdasarkan total pengunjung, karakteristik pelajar maupun
non pelajar. Kualitas layanan berpengaruh positif langsung secara signifikan
terhadap loyalitas pelanggan untuk total pengunjung, karakteristik pelajar maupun
non pelajar. Dengan demikian, semakin tinggi kualitas pelayanan maka akan
semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan.
Kualitas produk berpengaruh positif langsung secara signifikan terhadap
kepuasan pelanggan berdasarkan total pengunjung, karakteristik pelajar maupun
non pelajar. Dengan demikian, semakin tinggi kualitas produk maka akan semakin
tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan. Kualitas produk tidak berpengaruh positif
langsung secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan total
pengunjung namun berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan
berdasarkan karakteristik pelajar dan juga non pelajar.
Kepuasan pelanggan berpengaruh positif langsung secara signifikan
terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan total pengunjung, karakteristik pelajar
maupun non pelajar. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kepuasan
pelanggan maka akan semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan.
Analisis Hasil Model Pengunjung Total Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dianalisis bahwa pada model total
pengunjung ternyata konstruk kepuasan dipengaruhi oleh kualitas produk dan
loyalitas dipengaruhi oleh kualitas layanan. Kualitas Layanan berpengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan namun pengaruhnya tidak signifikan karena nilai t
hitung< t tabel. Hal ini dapat disebabkan karena ada variabel lain yang lebih
mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti kualitas produk, harga, ataupun
fasilitas restoran. Sementara itu kualitas layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas dengan nilai T hitung > T tabel (1,96) yaitu sebesar
3,37. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Qin dan Prybutok (2008) juga
mengungkapkan ada pengaruh signifikan antara kualitas layanan terhadap
loyalitas pelanggan restoran.
Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan nilai T hitung > T tabel = 1,96 yaitu sebesar 5,37. Hasil
penelitian Haryanto (2013) juga menyebutkan bahwa kualitas produk berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan restoran McDonald’s Manado.
Sebaliknya kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas namun tidak
signifikan karena nilai t hitung< t tabel.. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
membentuk loyalitas pelanggan diperlukan banyak variabel lain selain kualitas
produk seperti kualitas layanan, harga, fasilitas dan faktor-faktor lainnya.
Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
dengan nilai T hitung 3,33. Hasil penelitian ini serupa dengan Aryani dan Rosinta
(2010) bahwa kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan akan memberikan dampak
tersendiri pada perilaku pembelian selanjutnya.
19
Gambar 8 Hasil model akhir PLS total pengunjung
Analisis Hasil Model Karakteristik Pelajar
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dianalisis bahwa pada model
karakteristik pelajar, konstruk kepuasan dipengaruhi oleh kualitas produk dan
loyalitas dipengaruhi oleh kualitas layanan serta kualitas produk. Kualitas layanan
mempengaruhi loyalitas dengan nilai T hitung sebesar 5,65.
Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan nilai T hitung sebesar 6,62. Kualitas Produk juga berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai T hitung sebesar 4,79.
Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan
nilai T hitung 9,33.
Gambar 9 Hasil model akhir PLS pelajar
Analisis Hasil Model Karakteristik Non Pelajar Berdasarkan Penjelasan diatas, dapat dianalisis bahwa pada model
karakteristik pelajar, konstruk kepuasan dipengaruhi oleh kualitas produk dan
loyalitas dipengaruhi oleh kualitas layanan serta kualitas produk. Kualitas layanan
mempengaruhi loyalitas dengan nilai T hitung sebesar 8,52.
Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan nilai T hitung sebesar 15,09. Kualitas Produk berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai T hitung sebesar 3,00.
Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan
nilai T hitung 7,95.
Gambar 10 Hasil model akhir PLS non pelajar
Kualitas
Layanan
Loyalita
s
Kepuasan
Kualitas
Produk
Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Total Pengunjung
Kualitas
Layanan
Loyalitas
Kepuasan
Kualitas
Produk
Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Pelajar
Kualitas
Layanan
Loyalitas
Kepuasan
Kualitas
Produk
Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
Non Pelajar
20
Implikasi Manajerial
Hasil analisis pengolahan data dengan menggunakan SmartPLS yang
menggambarkan pengaruh postif atau negatif secara langsung antar variabel
konstruk/laten didalam model merupakan informasi yang sangat berharga. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai implikasi maajerial berupa saran-saran
alternatif dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk KFC
khususnya KFC Alam Sutera dan KFC Bintaro Plaza guna meningkatkan
kepuasan serta loyalitas pelanggan KFC.
Berdasarkan hasil penelitian, kualitas layanan tidak mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Walaupun demikian, kualitas layanan berpengaruh secara
langsung dan signifikan terhadap loyalitas. Hal ini menjadikan kualitas layanan
sangat penting dalam membentuk loyalitas pelanggan. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya, KFC perlu meningkatkan keramahan dalam pelayanan.
Variabel tersebut merupakan variabel yang paling dominan dalam mencerminkan
kualitas pelayanan berdasarkan model total pengunjung dan pelajar. Namun, tentu
saja variabel lain seperti kecepatan pelayanan, kesungguhan dalam pelayanan,
penanganan transaksi yang akurat harus terus diperbaiki dan ditingkatkan
kinerjanya. Selain itu, banyak responden KFC yang mengeluhkan kecepatan
pelayanan yang lama saat kondisi ramai hingga harus berdiri lama untuk
mengantri. Untuk itu, sebaiknya KFC membuka semua kasirnya saat kondisi
ramai hingga tidak terjadi antrian yang panjang. Kemudian disediakan asisten
yang membantu menyiapkan makanan atau minuman yang dipesan sehingga kasir
tidak perlu menyiapkan pesanan sendiri dan dapat mempercepat proses transaksi.
Kebersihan restoran juga perlu diperhatikan dengan baik. Beberapa saran dari
konsumen mengatakan sebaiknya piring kotor maupun sisa makanan dibersihkan
dari meja walaupun konsumen belum meninggalkan meja. Hal ini agar konsumen
menjadi lebih nyaman saat ingin beristirahat sejenak sebelum pergi atau sebelum
memesan kembali. KFC merupakan salah satu restoran yang paling inovatif dalam
hal penyediaan sarana fisik yang mutakhir atau paling modern termasuk
didalamnya fasilitas wi-fi dan komputer dengan internet. Sebagai restoran dengan
jumlah pengunjung terbanyak anak muda, fasilitas wi-fi menjadi salah satu
kebutuhan yang sangat penting bagi konsumen. Namun, beberapa responden
mengeluhkan wi-fi di KFC Alam Sutera maupun di KFC Bintaro Plaza terkadang
tidak dapat digunakan dan suka dimatikan. Untuk itu, sebaiknya pihak KFC
meningkatkan kinerja fasilitas wi-fi sehingga dapat membuat pelanggan merasa
lebih betah berada di KFC sehingga dapat melakukan pemesanan kembali dan
bahkan kembali datang ke KFC lebih sering lagi di waktu mendatang.
Berdasarkan hasil penelitian kualitas produk berpengaruh secara positif
terhadap kepuasan pelanggan namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan. Sebagai restoran cepat saji terkemuka di Indonesia maupun
dunia, KFC terkenal dengan produk ayam gorengnya yang enak dengan bumbu
rahasia. Namun, berdasarkan hasil penelitian indikator yang paling dominan
dalam mencerminkan kualitas produk yang dapat mempengaruhi kepuasan serta
loyalitas konsumen adalah kehigienisan produk, porsi yang pas dan variasi produk.
Untuk itu, selain meningkatkan cita rasa produk yang sesuai dengan keinginan
21
konsumen KFC juga perlu menjamin kehigienisan produknya mulai dari makanan
dan minumannya sampai wadah yang digunakan seperti piring, nampan, wadah
minum, hingga sedotan. Indikator kualitas produk lainnya seperti variasi produk,
porsi yang pas, kemasan yang praktis, jaminan halal dan aroma yang enak juga
perlu ditingkatkan guna meningkatkan kualitas produk agar dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas konsumen KFC.
Selain dari segi peningkatan mutu layanan dan produk dari perspektif
konsumen, KFC juga hendaknya menjaga mutu layanan dan produk dari
perspektif perusahaan dengan sistem manajemen yang baik. Dari segi manajemen
operasi meliputi menjaga mutu melalui quality assurance yang ketat untuk setiap
bahan mentah, bahan setengah jadi hingga produk olahan yang telah siap saji.
Dari segi SDM, penerapan SOP bagi karyawan dalam melayani lebih ditingkatkan
implementasinya dan dapat diberikan reward kepada karyawan dengan kinerja
yang tinggi. Selain itu, pihak manajemen juga dapat memberikan pelatihan-
pelatihan secara berkala agar dihasilkan kinerja yang lebih optimal lagi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Karakteristik konsumen KFC mayoritas berjenis kelamin perempuan.
Konsumen yang datang terbanyak pada usia 16-25 tahun dan sebagian besar
berpendidikan terakhir SMA serta berprofesi kebanyakan sebagai
pelajar/mahasiswa. Tingkat pendapatan konsumen per bulan kebanyakan
sebesar >Rp 1.000.000 dan setiap kali berkunjung, pelanggan KFC rata-rata
paling banyak menghabiskan sekitar Rp 20.000 - RP 50.000.
2. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan pelanggan KFC sebesar 81,29 %
dan dalam kategori sangat puas berdasarkan perhitungan customer satisfaction
index (CSI)
3. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas layanan tidak memiliki pengaruh
terhadap kepuasan pelanggan namun memiliki pengaruh yang postif terhadap
loyalitas pelanggan berdasarkan total pengunjung, karakteristik pelajar maupun
non pelajar. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan
maka konsumen akan semakin loyal terhadap KFC.
4. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas produk memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan total pengunjung, karakteristik
pelajar maupun non pelajar. Kualitas produk tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan total pengunjung namun
berpengaruh signifikan berdasarkan karakteristik pelajar maupun non pelajar.
Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas produk maka
konsumen akan semakin puas.
5. Berdasarkan hasil penelitian, Kepuasan memiliki pengaruh positif terhadap
loyalitas berdasarkan total pengunjung, karakteristik pelajar maupun non
pelajar. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan maka
konsumen akan semakin loyal terhadap KFC
22
Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga model kepuasan dan loyalitas
pelanggan KFC, secara konsisten kualitas produk dapat mempengaruhi secara
signifikan kepuasan pelanggan dan kualitas layanan mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Oleh karena itu dapat dijadikan masukan bagi KFC agar dapat
meningkatkan kualitas layanan maupun kualitas produknya agar dapat tercipta
kepuasan serta loyalitas pelanggannya.
2. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, antara lain hanya
menggunakan konstruk laten kualitas produk dan kualitas layanan sehingga
hasilnya masih kurang maksimal. Oleh karena itu dapat dilakukan penelitian
selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas
pada pelanggan KFC dengan alat analisis yang berbeda serta penambahan
konstruk agar mendapatkan hasil yang lebih mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani D, Rosinta F. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi, Bisnis &Birokrasi [Internet]. [diunduh 2014
Jan 14]; 17(2): 114-126. Tersedia pada: http://journal.ui.ac.id/jbb/
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 2009. Proporsi (%) Peranan
Sektoral Terhadap Pembentukan PDRB Tangerang Selatan tahun 2009.
Tangerang (ID): BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 2013. Statistik Restoran.
Tangerang (ID): BPS.
Ghozali I. 2008. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan Partial
Least Square. Edisi 2. Semarang (ID) : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Haryanto RA. 2013. Strategi Promosi, Kualitas Produk, Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran McDonal’s Manado. Jurnal EMBA,
[Internet]. [diunduh 2014 Jan 14]; 1 (4): 1465-1473. Tersedia pada:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Lupiyoadi R, Hamdani A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Purnadi R. 2009. Cepat Saji Eksis di Ibukota [Internet]. Jakarta (ID):SWA
[diunduh 2013 Des 7]. Tersedia pada: http://www.swa.co.id.
Qin H, Prybutok V. 2008. Determinants of Customer-Perceived Service Quality in
Fast-Food Restaurants and their Relationship to Customer Satisfaction and
Behavioral Intentions. The Quality Management Journal, [Internet].
[diunduh 2014 Jan 14]; 15(2). Tersedia pada: http://rube.asq.org/quality
managementjournal/
Supranto J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Meningkatkan
Pangsa Pasar. Jakarta (ID): PT. Rineka Cipta.
Umar H. 2004. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT.
Gramedia Pustaka Utama
23
LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjabaran atribut
Variabel Dimensi Indikator Kate
gori
Kode Tingkat
pengukuran
(Skala)
Kualitas
Layanan
Tangible Kebersihan fisik restoran STS-
SS
1-5
EA1 Likert,
dimana nilai
1=sangat
tidak setuju
dan
5=sangat
setuju
Kerapihan penampilan karyawan EA2
Kemodernan sarana fisik yang
dimiliki
EA3
Emphaty Karyawan memberikan perhatian
secara personal
STS-
SS
1-5
EA4
Pelanggan merasa mudah dalam
menghubungi
EA5
Karyawan bersungguh-sungguh
dalam melayani
EA6
Reliability Karyawan melayani dengan baik dari
awal hingga akhir
STS-
SS
1-5
EA7 Likert,
dimana nilai
1=sangat
tidak setuju
dan
5=sangat
setuju
Karyawan menangani transaksi
dengan akurat
EA8
Responsiv
eness
Karyawan memberikan pelayanan
dengan cepat
STS-
SS
1-5
EA9
Karyawan membantu kesulitan
pelanggan dengan cepat
EA10
Karyawan menanggapi permintaan
konsumen dengan cepat
EA11
Assurance Restoran memiliki reputasi/citra yang
baik
STS-
SS
1-5
EA12
Restoran memiliki karyawan yang
kompeten dalam bidangnya
EA13
Karyawan selalu ramah dalam
memberikan layanan
EA14
Kualitas
Produk
Rasa produk yang enak STS-
SS
1-5
EA15 Likert,
dimana nilai
1=sangat
tidak setuju
dan
5=sangat
setuju
Variasi dan inovasi produk EA16
Kehigienisan produk EA17
Porsi yang pas EA18
Kemasan yang praktis dan menarik EA19
Jaminan halal EA20
Aroma yang enak EA21
Harga produk yang sesuai EA22
Kepuasan
Kosumen
Berdasarkan pengalaman, pelanggan
merasa senang makan di KFC
STS-
SS
1-5
KL1 Likert,
dimana nilai
1=sangat
tidak setuju
dan
5=sangat
setuju
KFC telah memenuhi harapan
pelanggan
KL2
Pelanggan percaya bahwa makan di
KFC biasanya merupakan
pengalaman yang memuaskan
KL3
Secara keseluruhan, Anda percaya,
KFC menyenangkan hati pelanggan
ketika makan di KFC.
KL4
Loyalitas
Konsume
n
Pelanggan mengatakan hal positif
tentang KFC
STS-
SS
1-5
KL5 Likert,
dimana nilai
1=sangat
tidak setuju
dan
5=sangat
setuju
Pelanggan memberikan rekomendasi
kepada pihak lain untuk makan di
KFC.
KL6
Kemungkinan besar, Anda akan
makan di KFC lagi.
KL7
24
Lanjutan Lampiran 1
Variabel Dimensi Indikator Kate
gori
Kode Tingkat
Pengukuran
(Skala)
Pelanggan jarang melakukan
peralihan ke restoran cepat saji
lainnya.
KL8
KFC merupakan pilihan pertama jika
Pelanggan ingin makan di restoran
cepat saji.
KL9
Pelanggan percaya bahwa KFC
merupakan restoran cepat saji terbaik
KL10
25
Lampiran 2 Karakteristik pelanggan KFC
No Karakteristik Responden Keterangan Jumlah
1 Jenis Kelamin Laki-Laki 39
Perempuan 61
2 Status Menikah 21
Belum Menikah 79
3 Usia <15 tahun 17
16-25 tahun 61
26-35 tahun 13
36-45 tahun 5
>45 tahun 4
4 Pendidikan Terakhir SD 4
SMP/Sederajat 16
SMA/Sederajat 52
Diploma 11
S1 17
5. Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 58
Pegawai Negeri 1
Pegawai Swasta 33
Wirausaha 4
Ibu Rumah Tangga 4
6 Pemasukan per Bulan <Rp 1.000.000 45
Rp 1.000.001-Rp 3.000.000 28
Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 17
Rp 5.000.001-Rp 7.000.000 3
Rp 7.000.001-Rp 9.000.000 2
>Rp 9.000.000 5
7 Pengeluaran Perbulan <Rp 1.000.000 57
Rp 1.000.001-Rp 3.000.000 29
Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 6
Rp 5.000.001-Rp 7.000.000 3
>Rp 9.000.000 5
8 Top of Mind KFC 73
McDonald 18
A&W 1
Texas 1
Lainnya 7
9 Kunjungan bersama Sendirian 7
Teman 64
Keluarga 18
Pacar 7
Rekan Bisnis 2
Lainnya 2
10
Kunjungan ke Restoran Cepat Saji
sebulan terakhir
1 kali 19
2-3 kali 47
4-5 kali 18
>5 kali 16
11 Kunjungan ke KFC sebulan terakhir 1 kali 39
2-3 kali 46
4-5 kali 11
>5 kali 4
12 Manfaat Utama yang dicari Menghilangkan rasa lapar 43
Berkumpul bersama
teman/keluarg
35
Memperoleh susana santai 15
26
Lanjutan Lampiran 2
No Karakteristik Responden Keterangan Jumlah
13 Sumber Informasi Teman/keluarga 35
Papan nama KFC 48
Brosur/Pamflet 3
Media Social 5
Media Elektronik 8
Lainnya 1
14 Fokus utama Keragaman makanan dan
minuman 28
Pelayanan 6
Lokasi strategis 14
Fasilitas restoran 21
Harga produk 12
Rasaproduk 19
15 Rata-rata pengeluaran < Rp 20.000 5
Rp 20.001-Rp50.000 59
Rp 50.001-Rp 100.000 27
Rp 100.000- Rp 250.000 8
>Rp 250.000 1
27
Lampiran 3 Uji validitas dan realibilitas kepentingan atribut
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KA1 91.7333 80.133 .459 . .932
KA2 91.7333 79.651 .497 . .932
KA3 91.9333 82.823 .402 . .932
KA4 91.7333 82.478 .428 . .932
KA5 91.6667 78.230 .796 . .927
KA6 91.7000 76.562 .881 . .925
KA7 91.6000 80.041 .610 . .929
KA8 91.5667 81.771 .439 . .932
KA9 91.7667 79.564 .509 . .931
KA10 91.7000 76.562 .881 . .925
KA11 91.8333 78.144 .642 . .929
KA12 91.7000 81.183 .405 . .933
KA13 91.7333 77.926 .756 . .927
KA14 91.7333 77.030 .842 . .926
KA15 91.6333 80.240 .445 . .933
KA16 91.7333 79.168 .710 . .928
KA17 91.3667 82.585 .411 . .932
KA18 92.2667 77.237 .604 . .930
KA19 92.3000 77.183 .632 . .929
KA20 91.7000 76.562 .881 . .925
KA21 91.9000 79.128 .499 . .932
KA22 91.7667 77.357 .644 . .929
*Nilai validitas dilihat dari nilai corrected item total correlation. Untuk N=30 dengan signifikasi
5% maka variabel dianggap valid jika nilai t statistik lebih besar dari t tabel (0,361).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.933 .935 22
*Nilai realibilitas dilihat dari nilai Cronbach Alpha, jika lebih dari 0,7 maka dianggap reliabel
28
Lampiran 4 Uji validitas dan realibilitas evaluasi atribut
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
EA1 87.2667 67.237 .414 . .914
EA2 87.3667 64.516 .612 . .910
EA3 87.4000 66.938 .433 . .913
EA4 87.3333 65.126 .441 . .914
EA5 87.4667 64.189 .566 . .911
EA6 87.3000 63.666 .595 . .910
EA7 87.1667 63.316 .663 . .909
EA8 87.2333 63.426 .759 . .907
EA9 87.3333 64.713 .565 . .911
EA10 87.4000 65.145 .518 . .912
EA11 87.2333 65.564 .524 . .912
EA12 87.2333 64.254 .553 . .911
EA13 87.2667 66.616 .491 . .913
EA14 87.1000 65.610 .515 . .912
EA15 87.0667 62.409 .664 . .909
EA16 87.3333 66.161 .420 . .914
EA17 87.1000 65.679 .573 . .911
EA18 87.3667 63.137 .638 . .909
EA19 87.3000 63.734 .589 . .910
EA20 86.9000 65.955 .501 . .912
EA21 87.1667 65.454 .457 . .913
EA22 87.0667 64.892 .581 . .911
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.915 .915 22
29
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Yesenia, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 21
Maret 1993. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak
Hendi dan Ibu Sinawati. Bertempat tinggal di Jl Jombang Raya gang Damai
No.46 Kecamatan Pd Aren Kota Tangerang Selatan Banten.
Riwayat pendidikan penulis bermula dari SDN PD Pucung I hingga lulus
pada tahun 2004. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP Yadika 3
Ciledug hingga lulus dan melanjutkan lagi ke SMAN 29 Jakarta lulus pada tahun
2010. Penulis kemudian mengambil kuliah di program sarjanan Manajmenen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor hingga lulus pada
tahun 2014.
Selama kuliah, penulis aktif ikut dalam organisasi Keluarga Mahasiswa
Buddhis IPB (KMB-IPB). Penulis juga aktif dalam kepanitiaan Himpro dan BEM
FEM. Selain di bidang akademik dan organisasi, penulis juga pernah mengikuti
Program Kreativitas Mahasiswa dan pernah didanai oleh DIKTI.