pengaruh kurikulum tersembunyi dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN
PNBP JURUSAN
PENGARUH KURIKULUM TERSEMBUNYI DAN
PEMBENTUKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI DIRI
MAHASISWA ORMAWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TIM PENELITI
Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd NIDN 0726048502
Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd NIDN 0023128001
Teguh Triwiyanto, S.Pd., M.Pd NIDN 0024127704
Wildan Zulkarnain, S.Pd., M.Pd NIDN 0009098108
Ahmad Nurabadi, S.Pd., M.Pd NIDN 0003018203
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
November 2018
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
RINGKASAN .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 5
D. Kegunaan ....................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ....................................................................... 6
F. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 6
G. Penting dan Urgensi Penelitian ....................................................... 6
H. Capaian Luaran Penelitian .............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) ............................... 9
B. Pembentukan Karakter (Character Building) .................................. 15
C. Motivasi Diri (Self Motivation) ....................................................... 18
D. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter
terhadap Motivasi Diri Mahasiswa ................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................ 24
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24
C. Instrumen Penelitian ....................................................................... 26
D. Analisis Data .................................................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 35
B. Uji Persyaratan Analisis Data ......................................................... 37
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 38
D. Uji Persamaan Regresi ................................................................... 39
E. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Kurikulum
Tersembunyi (X1) dan Pembentukan Karakter (X2) terhadap
Motivasi Diri (Y) ........................................................................... 40
F. Model Empirik Variabel Penelitian ................................................ 41
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) terhadap Motivasi
Diri Mahasiswa (Y) ........................................................................ 42
B. Pengaruh Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri
Mahasiswa (Y) ............................................................................... 44
C. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) dan Pembentukan
Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri Mahasiswa (Y) .................... 46
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................ 50
B. Saran .............................................................................................. 50
DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 52
ii
Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba)
Lampiran 2 Data Uji Coba
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba)
Lampiran 5 Data Penelitian
Lampiran 6 Deskripsi Data
Lampiran 7 Uji Persyaratan Analisis Data
Lampiran 8 Analisis Data
Lampiran 9 Luaran Penelitian (LoA)
iii
RINGKASAN
Bersatunya peran sebagai pelajar dan organisator dalam diri mahasiswa tentu
menjadi sebuah tanggung jawab yang besar agar kedua peran tersebut dapat berjalan
dengan baik. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasisaan
(ormawa) akan memiliki pengalaman lebih jika dibandingkan dengan ia hanya
mengikuti kuliah saja. Banyak nilai-nilai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dalam kehidupan ormawa. Hidden curriculum
merupakan sebagai segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum
ideal menjadi faktual. Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang didapatkan oleh
mahasiswa dalam kegiatan ormawa menjadi faktor penguat pembentukan karakter
mahasiswa.
Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya membangun
pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa yang berkarakter
adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-nilai moral yang
baik dalam kehidupannya. Mahasiswa yang memiliki karakter kuat juga memiliki
motivasi diri (self motivation) yang kuat pula. Adanya bekal nilai-nilai yang ada
kegiatan ormawa (hidden curriculum) dan proses pembentukan karakter (character
building), maka mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama
motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan
ormawa dalam pembentukan karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang krusial
dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Desain penelitian dengan menggunakan model regresi ganda. Sampel penelitian
adalah mahasiswa ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang,
sebanyak 158 orang mahasiswa. Instrumen penelitian ini adalah angket tertutup.
Angket sebelum digunakan untuk mengukur variabel pada sampel penelitian akan
diuji terlebih dahulu, yakni uji validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan
analisis data kuantitatif yang berupa deskriptif korelasional dan regresi ganda.
Analisis regresi dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 20.
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan: (1) tingkat
implementasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) kegiatan ormawa FIP UM
termasuk dalam kategori cukup baik; (2) tingkat implementasi pembentukan karakter
(character building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM termasuk dalam
kategori cukup baik; (3) tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa
FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik; (4) ada pengaruh yang signifikan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) terhadap motivasi diri (self motivation)
mahasiswa; (5) ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (character
building) terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa; dan (6) ada pengaruh
yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan pembentukan
karakter (character building) terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa.
Formula persamaan garis regresi ganda antara variabel kurikulum tersembunyi (X1)
dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y), yakni: Ŷ =
8,979 + 0,233X1 + 0,121X2.
Kata kunci: kurikulum tersembunyi, pembentukan karakter, motivasi diri,
organisasi kemahasiswaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan insan akademik muda yang merupakan harapan
bangsa dalam meneruskan roda pembangunan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya
kampus membekali para mahasiswanya berbagai potensi sesuai dengan bidang
ilmu masing-masing yang dipelajari oleh mahasiswa. Selain kompetensi akademik
intelektual yang terwadahi dalam kegiatan perkuliahan, mahasiswa seyogyanya
juga diberikan kemampuan dan kompetensi lain selain kemampuan akademik.
Organisasi kemahasiswaan (ormawa) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
mengembangkan kompetensi lain selain kompetensi akademik yang ia dapatkan di
kegiatan perkuliahan. Banyak unsur kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
yang dapat dikembangkan dalam kegiatan ormawa.
Kampus sebagai institusi pendidikan memiliki tugas memberikan
kompetensi mahasiswa secara optimal. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
ormawa akan memiliki pengalaman lebih jika dibandingkan dengan ia hanya
mengikuti kuliah saja. A hidden curriculum refers to the unspoken or implicit
values, behaviors, procedures, and norms that exist in the educational setting
(Alsubaie, 2015). Hidden curriculum as a source of unintentional natural
learning (Borges, dkk., 2017). While the formal curriculum consists of the
courses, lessons, and learning activities students participate in, as well as the
knowledge and skills educators intentionally teach to students, the hidden
curriculum consists of the unspoken or implicit academic, social, and cultural
messages that are communicated to students while they are in school (The
Glossary of Education Reform, 2017).
The hidden curriculum is hidden in the sense that it is not explicitly written
in the formal guideline, but is not necessarily hidden from public view (Takahiro,
dkk., 2014). Hidden curriculum akan muncul manakala terjadi secara efektif suatu
hubungan antarwarga sekolah, yang meliputi interaksi guru, peserta didik, struktur
kelas, keseluruhan pola organisasi peserta didik sebagai suatu sistem nilai sosial
(Sanjaya, 2015). Learners, however, may acquire muchmore than what is
2
explicitly specified in school textbooks and teacher manuals through an unwritten
curriculum in thesocial environment provided by the school (Lee, 2014). The
unwritten, hidden curriculum is generally acknowledged as the socialization
process of schooling (Kentli, 2009); and functions toreinforce dominant beliefs,
values and norms among learners (Giroux dan Penna, 1979).
Mengacu berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hidden
curriculum merupakan sebagai segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan
kurikulum ideal menjadi faktual. Wujud dari hidden curriculum adalah sebuah
kepercayaan, nilai, serta norma yang nantinya mempengaruhi peserta didik dalam
kehidupannya. Hidden curriculum menjadi faktor penting dalam proses
pembentukan karakter peserta didik. Kebiasaan dosen, perilaku yang ditampilkan
dosen, iklim kampus, dan bahkan dari mahasiswa itu sendiri merupakan bagian
dari hidden curriculum yang dapat mempengaruhi dan membentuk karakter
peserta didik.
Pembentukan karakter (character building) merupakan suatu upaya
menumbuhkan perilaku baik kepada peserta didik. Upaya tersebut harus didukung
oleh berbagai pihak agar pembentukan karakter mahasiswa dapat tercapai secara
optimal. Mahasiswa merupakan peserta didik di perguruan tinggi yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di perguruan tinggi.
Character building merupakan pembangunan karakter bangsa yang menjadi arus
utama pembangunan nasional (Noverino, 2017). Misi pembangunan nasional
memosisikan pendidikan karakter sebagai misi pertama guna mewujudkan visi
pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Pemerintah Republik Indonesia,
2010).
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 menegaskan tujuan pembentukan
karakter bangsa yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan
watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong
royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi ilmu
3
pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Pembangunan watak (character
building) bertujuan membangun manusia yang berakhlak, berbudi pekerti dan
berperilaku baik (Pemerintah Republik Indonesia, 2010).
Gunawan (2015) menyatakan bahwa pendidikan memiliki tugas
membentuk karakter (character building) pada diri peserta didik, sehingga ia
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara
yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Upaya membentuk karakter
(character building) pada diri mahasiswa dapat dilaksanakan dalam kegiatan
ormawa. Metode yang dapat digunakan dalam pembentukan karakter mahasiswa
adalah role model method, habitual method, dan reward-punishment method
(Na’imah, 2015). Penerapan ketiga model tersebut disesuaikan dengan
kepribadian setiap individu mahasiswa.
Motivasi menjadi hal penting dalam membentuk semangat seseorang.
Motivasi yang bersumber dari diri (self motivation) dapat menguatkan mahasiswa
relatif kuat dalam melakukan sesuatu, jika dibandingkan dengan yang bersumber
dari luar diri mahasiswa. Namun demikian, motivasi yang bersumber dari faktor
luar diri mahasiswa dapat menjadi faktor dalam diri mahasiswa manakala faktor
luar tersebut sudah terinternalisasi dalam diri mahasiswa. Motivasi yang dimiliki
mahasiswa akan mempengaruhi tingkat upaya individu dalam mencapai tujuan
organisasi dan juga tujuannya sendiri. Organisasi perlu mengarahkan motivasi
dengan menciptakan iklim organisasi melalui pembentukan budaya organisasi,
sehingga para anggota organisasi merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar
kinerja yang dicapai juga tinggi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (Brahmasari dan Suprayetno, 2008).
Motivasi yang bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu
dalam mencapai tujuan, sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi
individu dalam mencapai tujuan. Motivasi individu sangat tergantung oleh usaha
dan upaya seseorang itu sendiri dalam mencapai tujuan. Ormawa dapat menjadi
sarana yang sangat efektif dalam membantu seorang mahasiswa menemukan
kesadaran kemudian dorongan dan motivasi untuk berprestasi, karena ia berada
pada lingkungan pergaulan yang mendukung seorang mahasiswa mencapai
4
prestasinya (Ilham dan Tirtayasa, 2017). Motivation is essentially micro subjects,
although theories in both areas may contain variables that extend beyond that
designation (Miner, 2005).
That self-motivation is founded on a small set of independent motives
(Silvia, 2014). Self-motivation is intuitively, it seems likely that autonomy alone is
not a sufficient stimulus for high performance (Pelz, 1962). Self-motivation is all a
matter of how much in control you want to be (Chandler, 2001). Jika mengacu
pada beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa self
motivation merupakan kekuatan yang bersumber dari dalam diri seseorang dengan
berbagai keterampilan hebat yang dimiliki, untuk mendorong individu melakukan
sesuatu hal yang diinginkan, serta dapat mewujudkannya dengan sukses. Self
motivation dapat mendorong individu untuk mencapai tujuan dengan strategi dan
taktik yang jitu. Organisasi memerlukan orang-orang yang memiliki self
motivation yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Hidden curriculum yang dikembangkan dalam ormawa merupakan
langkah strategis dalam pembentukan karakter (character building) mahasiswa.
Ormawa yang dikelola dengan baik akan berdampak pada optimalnya
implementasi hidden curriculum yang dapat membentuk karakter mahasiswa
menjadi pribadi yang tangguh, memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja
dengan penuh nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi
hal krusial tema tentang hidden curriculum, character building, dan self
motivation untuk diteliti, guna mendapatkan suatu kajian ilmiah, teoritik, dan
empirik dalam mengembangkan potensi mahasiswa sebagai insan akademik
generasi penerus bangsa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Seberapa tinggi tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) dalam kegiatan ormawa FIP UM?
2. Seberapa tinggi tingkat implementasi pembentukan karakter (character
building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM?
5
3. Seberapa tinggi tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP
UM?
4. Apakah ada pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) terhadap
motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?
5. Apakah ada pengaruh pembentukan karakter (character building) terhadap
motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?
6. Apakah ada pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan
pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self
motivation) mahasiswa ormawa FIP UM?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) dalam kegiatan ormawa FIP UM;
2. Untuk mengetahui tingkat implementasi pembentukan karakter (character
building) mahasiswa dalam kegiatan ormawa FIP UM;
3. Untuk mengetahui tinggi tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa
ormawa FIP UM;
4. Untuk mengetahui pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM;
5. Untuk mengetahui pengaruh pembentukan karakter (character building)
terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM;
6. Untuk mengetahui pengaruh kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dan
pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self
motivation) mahasiswa ormawa FIP UM.
D. Kegunaan
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, sebagai bahan referensi dalam
membuat kebijakan yang mengatur tata kelola ormawa;
2. Bagi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, sebagai bahan referensi
memberikan pembinaan kepada pengurus ormawa;
6
3. Bagi Pendamping Ormawa, sebagai bahan referensi dalam memberikan
arahan dan pendampingan kepada ormawa;
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi melaksanakan
penelitian yang terkait dengan pengembangan potensi mahasiswa.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional menyatakan suatu variabel dalam rumusan dapat
diukur secara kuantitatif dan jelas. Definisi operasional variabel penelitian ini
adalah:
1. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) adalah indeks variasi nilai-nilai
kurikulum tersembunyi dalam kegiatan ormawa yang mencakup
kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, manajemen prioritas,
manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen
konflik, pembuatan keputusan, dan kemampuan komunikasi;
2. Pembentukan karakter (character building) adalah indeks variasi perilaku
mahasiswa ormawa yang mencakup kata-kata pendukung; waktu berkualitas;
penghargaan (hadiah); pelayanan; dan sentuhan fisik;
3. Motivasi diri (self motivation) adalah indeks variasi persepsi motivasi
mahasiswa ormawa yang mencakup tingkat kemauan; tanggung jawab;
pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
F. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian yang diuji dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi
diri mahasiswa (Y);
2. Ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi
diri mahasiswa (Y);
3. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan
karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).
G. Penting dan Urgensi Penelitian
Menyiapkan generasi penerus bangsa merupakan sesuatu yang harus
disadari oleh seluruh elemen bangsa. Mahasiswa merupakan generasi masa depan
7
yang memiliki posisi strategis dalam perkembangan masyarakat. Oleh sebab itu,
perguruan tinggi harus dapat menyiapkan mahasiswanya agar mampu mengisi
kemerdekaan dan mengembangkan kehidupan masyarakat menuju lebih baik.
Ormawa merupakan salah satu wahana yang dapat digunakan perguruan tinggi
untuk menyiapkan mahasiswa masa depan. Namun demikian, hal yang perlu
disadari juga bahwa tentu tidak semua mahasiswa aktif dalam kegiatan ormawa
dengan berbagai alasan yang menyertainya. Perguruan tinggi memiliki tanggung
jawab agar para mahasiswa dapat mengembangkan diri melalui ormawa.
Ada dua persepsi yang melekatkan pada mahasiswa yang menyebabkan
tidak aktif di ormawa, yaitu: (1) berorganisasi membuat performa akademik
mahasiswa menurun, yang mengakibatkan kesulitan untuk menyelesaikan studi;
dan (2) jika pun selesai akan memerlukan waktu yang relatif lama (Ahmaini,
2010; Anggoro, 2016). Perguruan tinggi seyogyanya berupaya untuk mengubah
persepsi yang demikian, sehingga diharapkan partisipasi mahasiswa dalam
kegiatan ormawa semakin meningkat. Tak dapat dipungkiri bahwa nilai-nilai
kehidupan tidak semuanya dapat diperoleh melalui kegiatan perkuliahan. Oleh
sebab itu, keberadaan ormawa menjadi faktor penting dalam mengembangkan
kemampuan diri mahasiswa.
Kualitas kegiatan mahasiswa juga menjadi indikator penilaian perguruan
tinggi oleh Kemristekdikti. Skor kualitas kegiatan mahasiswa Universitas Negeri
Malang pada tahun 2017 sebesar 1,02 (Kemristekdikti, 2017). Dari 4 indikator
penelitian Kemristekdikti, indikator kualitas kegiatan mahasiswa merupakan
indikator yang paling rendah. Universitas Negeri Malang telah berupaya untuk
memberikan stimulus kepada mahasiswa agar aktif dalam kegiatan ormawa.
Berbagai kegiatan pun diselenggarakan, seperti melibatkan ormawa dalam setiap
kegiatan universitas, yakni wisuda, dies natalis, atau pada saat Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Ormawa of the Years juga telah
diselenggarakan untuk mengapresiasi capaian prestasi ormawa.
Penelitian ini dilakukan untuk lebih mempertegas betapa pentingnya
seorang mahasiswa aktif dalam kegiatan ormawa. Berbagai pengalaman, ilmu
berorganisasi, atau berkomunikasi dengan orang lain merupakan hal yang dapat
diperoleh dalam kegiatan ormawa. Keharmonisan kehidupan kampus tidak
8
terlepas dari keharmonisan kehidupan mahasiswa di ormawa. Merupakan suatu
hal yang krusial dan penting dilakukan penelitian tentang kurikulum tersembunyi,
pembentukan karakter, dan motivasi diri mahasiswa yang tergabung dalam
kegiatan ormawa.
H. Capaian Luaran Penelitian
Luaran dari program penelitian ini yang telah tercapai sebagai target
capaian penelitian, yakni:
1. Hidden Curriculum and its Relationship with the Student Character Building,
3rd
International Conference on Education Management and Administration
(CoEMA 2018), Published by Atlantis Press.
2. Hidden Curriculum and Character Building on Self-Motivation Based on K-
means Clustering, 4th
International Conference on Education and Technology
(ICET 2018), Process Published by IEEE.
3. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi terhadap Motivasi Diri Mahasiswa,
Seminar Nasional Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2018, Proses Terbit UM
Press.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
Kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan merupakan sebuah
wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya agar ia kelak nantinya dapat hidup di masyarakat dan juga dapat
berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai pengalaman akan
dirancang untuk diberikan kepada peserta didik, sehingga dalam menyusun
kurikulum, lembaga pendidikan harus memperhatikan perkembangan yang ada,
agar kurikulum yang dirancang dapat memberikan pengalaman nyata kepada
peserta didik. Pengalaman itu baik yang didesain dalam kurikulum formal
maupun kurikulum yang tersembunyi (hidden curriculum).
The term hidden curriculum was used in the educational context is to
highlight the performance of the contingent forces of the school structure
combined with social values on the student’s education (Borges, dkk., 2017).
Hidden curriculum is the values and messages that are learned by informal
interactions between students and other team members related to patient care,
and by the intrinsic organizational, structural, and cultural influences of
education and learning (Bell, dkk., 2010; Hafferty, 1998). Hidden curriculum in
shaping professional identities has driven new approaches to leveraging trainees’
observations as teaching opportunities (Koo, 2013). The difference between the
formal curriculum and the hidden curriculum is that while the former specifies
openly what students are intended to learn, the latter involves that which is not
openly intended but which students learn regardless (Lee, 2014; Rogers, dkk.,
2012). Future study is needed to characterize its function within the hidden
curriculum (Balboni, dkk., 2015; McKenna dan Williams, 2017).
Ormawa merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mengembangkan
segenap potensi dirinya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh ormawa adalah
bagian dari kegiatan ekstrakurikulum yang di dalamnya terdapat muatan
kurikulum tersembunyi guna menunjang pengembangan diri mahasiswa.
Mahasiswa selain memiliki kewajiban menyelesaikan tugas kuliah, ia juga
10
memiliki tugas membumi di masyarakat, yakni dapat menyumbangkan
gagasannya untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Bekal
kemampuan tersebut dapat ia peroleh dari kegiatan ormawa. Indikator nilai-nilai
hidden curriculum dalam kegiatan ormawa adalah kepemimpinan, kepercayaan
diri, kreativitas, manajemen prioritas, manajemen waktu, kemampuan negosiasi,
sikap toleransi, manajemen konflik, pembuatan keputusan, dan kemampuan
komunikasi. Indikator hidden curriculum tersebut menjadi hal krusial dalam
pengembangan diri seorang mahasiswa.
1. Kepemimpinan
Mahasiswa merupakan calon pemimpin masa depan. Oleh sebab itu,
menjadi faktor penting setiap kegiatan perguruan tinggi yang terprogram harus
menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri peserta didik. Mahasiswa sebagai
calon pemimpin masa depan tentunya melalui sebuah proses berkader dan
berkiprah, terutama dalam kegiatan ormawa (Arfiyanto dan Susandini, 2014).
Ormawa dapat dijadikan sarana dalam menyiapkan seorang pemimpin masa depan
dengan berbagai tantangan yang akan muncul pada masanya. Kesiapan seorang
mahasiswa sebagai pemimpin masa depan dalam menghadapi perubahan itulah
merupakan hal yang penting untuk dikembangkan.
Kepemimpinan tidak diajarkan secara normatif kepada mahasiswa dalam
kegiatan perkuliahan, melainkan akan ia dapat dari kegiatan kemahasiswaan.
Nilai-nilai kerjasama dalam kelompok, interaksi dalam kelompok, dan
menyampaikan aspirasi merupakan wujud jiwa kepemimpinan mahasiswa terus
diasah. Kemampuan kepemimpinan mahasiswa akan diasah dalam kegiatan
ormawa. Pemimpin yang berkarakter adalah memiliki dasar keagaaman,
nasionalis, bertanggung jawab, optimis, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki
integritas, pantang menyerah dan ulet, berani mengambil risiko, serta berdedikasi
dan berkomitmen (Prasetya, 2012).
2. Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri pada diri seorang mahasiswa sangat penting untuk
dimiliki. Kemampuan dan keberanian mahasiswa untuk tampil dalam suatu forum
untuk bertukar gagasan merupakan wujud kepercayaan diri mahasiswa atas
11
kemampuan yang ia miliki. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan ormawa
berdampak pada mahasiswa yang bersangkutan memiliki kepercayaan diri (Iqbal,
2014). The concept covers students’ self-confidence and their expectations for
future performance (Hatlevik, dkk., 2018). Kepercayaaan diri terbentuk dan
berkembang melalui proses belajar di dalam interaksi seseorang dengan
lingkungannya (Siska, dkk., 2003). Kepercayaan diri yang dimiliki oleh seorang
mahasiswa menjadi bekal dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
lain. Ormawa menjadi wahana mahasiswa mengasah kepercayaan diri.
Kepercayaan diri yang dimiliki mahasiswa nantinya akan berguna dalam
dunia kerja (Pratiwi, 2017). Makin tinggi keaktifan mahasiswa dalam ormawa,
makin tinggi pula kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam
suatu tugas (Febriana, dkk., 2013). Seseorang harus memiliki kepercayaan diri
(efficacy) agar ia dapat fokus dalam melaksanakan pekerjaan dan tugas yang
emban (Theotokas, dkk., 2014). Kepercayaan diri merupakan daya penggerak
seseorang agar ia mampu melakukan dan menyelesaikan tugasnya.
3. Kreativitas
Daya kreativitas mahasiswa sangat perlu untuk dikembangkan. Daya
kreatif mahasiswa berkenaan dengan kemampuan bernalar dan menciptakan
sesuatu guna menyelesaikan masalah, baik masalahnya sendiri, masyarakat, dan
bangsa. Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan memiliki
kemampuan untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi dengan baik
(Gunawan, dkk., 2014). Kreativitas dalam teori klasik dikemukakan oleh Taylor
(1959) yang mengajukan lima tipologi kreativitas, yaitu: expressive (merasa),
productive (produktif), inventive (daya cipta), innovative (inovatif), dan
emergenative (menciptakan sesuatu yang orisinal).
Ormawa sebagai lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para
mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, dan orientasi aktivitas
penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus memiliki tugas
mengembangkan daya kreativitas para anggotanya. Kreativitas merupakan aspek
yang sangat penting untuk ditumbuhkembangkan pada mahasiswa, agar ia dapat
menciptakan, menemukan, dan mengkreasikan suatu hal yang unik, menarik, lebih
12
bermanfaat, dan juga meningkatkan nilai ekonomi (Habib, 2017). Daya kreativitas
mahasiswa ormawa terasah dalam kegiatan-kegiatan yang dirancang. Melalui
program kegiatan yang telah dirancang, mahasiswa dilatih untuk dapat melakukan
kreasi agar kegiatan berjalan dengan baik.
4. Manajemen Prioritas
Mahasiswa pada suatu waktu seorang mahasiswa akan dihadapkan pada
dua atau lebih kegiatan (tugas) yang harus ia lakukan atau ia selesaikan pada
waktu yang bersamaan. Oleh sebab itu, ia harus mampu mengukur tingkat
kepentingan dan mendesaknya suatu kegiatan. Berdasarkan pengukuran tingkat
kepentingan dan mendesaknya suatu kegiatan, ia dapat memutuskan kegiatan atau
tugas mana yang harus ia pilih untuk dikerjakan terlebih dahulu daripada yang
lain. Itulah manajemen prioritas. Seorang mahasiswa yang berhasil kuliah dan
organisasi ialah mahasiswa yang mampu mengukur prioritas kegiatan yang harus
ia lakukan. Jika seorang mahasiswa berniat untuk aktif di ormawa dan kuliah,
maka hal yang paling penting adalah manajemen waktu dan menentukan skala
prioritas yang disesuaikan dengan jadwal kuliah (Fahmayanti, 2016).
5. Manajemen Waktu
Hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
ormawa adalah ia harus mampu membagi waktu dengan baik antara kegiatan
kuliah dan kegiatan ekstrakurikulernya. Mahasiswa harus dapat membuat time
schedule agar dapat mengelola waktu dan kegiatannya dengan baik, sehingga
kuliah tetap dapat dilaksanakan dengan baik sambil melakukan aktivitas di
ormawa (Haryati, 2015). Menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa ormawa
untuk dapat mengatur waktunya agar seimbang antara kegiatan akademik (kuliah)
dengan kegiatan nonakademik di ormawa (Gunawan, 2017).
6. Kemampuan Negosiasi
Tantangan hidup di tengah-tengah masyarakat adalah seseorang memiliki
kemampuan negosiasi yang baik. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat
akademis secara khusus dan masyarakat sosial pada umumnya, diharapkan
13
memiliki andil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
Kemampuan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah
yang terjadi di masyarakat dengan mengedepankan musyawarah mufakat
merupakan kemampuan negosiasi. Kemampuan bernegosiasi adalah suatu proses
dimana sedikitnya dua orang atau lebih berusaha untuk mencapai sesuatu dan
bekerja sama sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam
menyelesaikan suatu permasalahan (Inayah, 2014).
Mahasiswa dalam kegiatan ormawa dilatih untuk dapat melakukan
negosiasi. Kehidupan ormawa penuh dengan interaksi oleh para anggotanya yang
tentu di dalamnya ada kesepakatan-kesepakatan ketika akan melaksanakan suatu
program. Kesepakatan-kesepakatan itu lahir dari adanya saling mengerti dan
memahami antara kedua belah pihak atau lebih, agar suatu program dapat
terlaksana untuk mencapai tujuan. Seorang mahasiswa disebut sebagai negosiator
yang ulung manakala ia berhasil dapat menang dan juga dapat membuat pihak lain
merasa menang (Tiyas, 2017).
7. Sikap Toleransi
Keragaman yang ada di masyarakat memerlukan sikap toleransi yang
tinggi agar terus tercipta harmoni kehidupan masyarakat yang penuh dengan rasa
damai. Sikap toleransi dan apresiasi antarmahasiswa, baik intra maupun antarumat
beragama, sebagai modal akademis guna mengarahkan kehidupan sosial yang
lebih kohesif pada kehidupan masa depan (Bahari, 2010). Sikap toleransi
mahasiswa diwujudkan dalam bentuk sikap saling menghargai, menghormati
sesama, saling memberi kesempatan dan keterbukaan dalam hubungan sosial
(Randa, 2017). Sikap toleransi mempengaruhi keharmonisan dalam kehidupan.
Berbagai ragam perbedaan ada dalam kehidupan ormawa, baik itu ras,
suku, agama, keyakinan, keinginan, atau tujuan. Perbedaan itu harus dikelola
dengan baik agar kehidupan mahasiswa penuh dengan sikap toleransi, saling
menghargai dan menghormati perbedaan, agar terus terjaga kehidupan yang penuh
harmoni. Perlu adanya upaya dan penciptaan lingkungan kampus agar para
mahasiswa dalam berbagai latar belakang identitasnya, memiliki rasa toleransi
yang tinggi terhadap sesama manusia.
14
8. Manajemen Konflik
Konflik terjadi manakala ada perbedaan kepentingan dan masalah antara
dua orang atau lebih. Perbedaan kepentingan dan masalah tersebut perlu disikapi
dengan bijak agar konflik tidak terus melebar menjadi konflik yang massif dan
luas. Mahasiswa sebagai insan akademik diharapkan mampu menyelesaikan
konflik secara rasional dan penuh tanggung jawab. Oleh sebab itu, perlu adanya
sikap kolaborasi dan kompromi untuk menyelesaikan konflik (Rahmawati, 2017).
Konflik yang terjadi dalam kehidupan ormawa merupakan wujud adanya
dinamika kelompok.
Ormawa yang di dalamnya terdapat banyak mahasiswa yang berkumpul
menjadi sebuah team work, keputusan yang diambil untuk menyelesaikan konflik
sebaiknya melibatkan para anggota, agar organisasi memperoleh pendapat dan
masukan untuk menentukan alternatif penyelesaian terbaik (Mardianto, dkk.,
2000). Mahasiswa yang aktif di ormawa diharapkan memiliki kemampuan
menyelesaikan masalah dengan baik dan penuh gagasan yang solutif. Tingginya
kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah akan dapat meningkatkan
kemampuan penalaran mahasiswa.
9. Pembuatan Keputusan
Kemampuan membuat keputusan yang tepat dan cepat merupakan hal
yang penting untuk dimiliki oleh mahasiswa. Keputusan-keputusan organisasi
maupun keputusan-keputusan pribadi memerlukan kemampuan yang tajam dalam
menganalisis suatu masalah. Mahasiswa ormawa dalam menjalankan program
organisasi tentu akan melalui tahapan pembuatan keputusan. Pembuatan
keputusan tersebut menyangkut masalah pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien, baik yang bersifat taktis maupun strategis. Pembuatan
keputusan perlu diambil untuk menunjukkan eksistensi organisasi terutama dalam
menyikapi keadaan yang ada di masyarakat (Basuki, 2015).
10. Kemampuan Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas utama dalam berinteraksi dengan orang
lain dan merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh orang.
15
Kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif sangat dituntut pada
mahasiswa calon pemimpin bangsa dan intelektual muda (Siska, dkk., 2003).
Kemampuan komunikasi mencakup kemampuan lisan dan tulisan. Kemampuan
komunikasi lisan mahasiswa akan terasah dalam ormawa, misalnya pada saat
melaksanakan rapat organisasi, bernegosiasi dengan birokrat kampus, dan pada
saat melakukan kunjungan organisasi lain. Kemampuan komunikasi tulis
mahasiswa akan terasah dalam mahasiswa, misalnya pada saat melakukan
korespondensi dengan organisasi lain.
B. Pembentukan Karakter (Character Building)
Pembentukan karakter (character building) menjadi hal yang penting
untuk terus dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan, agar suatu
bangsa memiliki generasi penerus yang berkarakter baik. Pembentukan karakter
bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan sangat penting untuk
ditanamkan. Menciptakan bangsa yang besar, bermartabat, dan disegani oleh
dunia dibutuhkan good society yang dimulai dari pembentukan karakter (Ainiyah,
2013). Karakter merupakan faktor penentu iklim organisasi, cara kerja organisasi,
dan daya kompetitif organisasi.
Ormawa menjadi wahana yang efektif dalam pembentukan karakter.
Karakter seseorang akan terlihat manakala berinteraksi dengan orang lain.
Mahasiswa melalui kegiatan ormawa akan terus dikembangkan karakternya agar
menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Organization with character is a powerful
means of building organization cultures that have both moral (Sarros dan Cooper,
2006). Institusi pendidikan tidak hanya tempat transfer ilmu pengetahuan saja,
namun juga sebagai tempat dalam pengembangan sikap, perilaku, karakter, dan
kepemimpinan. Thus, it is justifiable to reflect some basic value and character of
Indonesia and cultivate them to all young generation in the form of national
character building through education (Rokhman, dkk, 2013).
Keberhasilan pembentukan karakter terwujud dari sikap dan perilaku yang
ditampilkan oleh mahasiswa, baik pada saat berinteraksi dengan orang lain di
kampus dan di luar kampus. Mahasiswa yang memiliki karakter baik seperti selalu
berucap kata yang baik, memanfaatkan waktu untuk hal baik, mengapresiasi hal
16
baik yang dilakukan orang lain untuk diteladani, memiliki respons yang baik, dan
menampilkan gestur yang baik. Mahasiswa yang berakter merupakan harapan
bagi semua unsur masyarakat. Keberlanjutan estafet kepemimpinan bangsa
terletak pada kualitas mahasiswa, sehingga menjadi hal yang penting bagi
kampus, selain membekali mahasiswa ilmu pengetahuan juga menanamkan
karakter baik kepada mahasiswa. Indikator pengembangan karakter dalam
penelitian ini adalah: kata-kata pendukung; waktu berkualitas; penghargaan
(hadiah); pelayanan; dan sentuhan fisik.
1. Kata-kata Pendukung
Gaya bicara seseorang menentukan karakter orang tersebut. Gaya bicara
yang menarik, penuh dengan makna, pengemasan bahasa yang baik, dan bahasa
yang mampu menyejukkan lawan bicara adalah penting untuk dimiliki oleh
seorang mahasiswa. Kesemuanya tersebut merupakan kata-kata pendukung yang
mencari karakteristik berbicara yang santun. Oleh sebab itu, berbicara perlu
dipelajari bukan hanya sebagai teori berbicara, namun lebih menekankan pada
aspek kemahiran berbicara (Setyonegoro, 2013). Mahasiswa dalam berbicara
selain melakukan komunikasi dengan orang lain, berbicara juga memiliki tujuan
untuk mempengaruhi, memberi informasi, membujuk, berinteraksi dengan orang,
dan mengungkapkan pikiran.
Kemampuan mendengar, menyimak, dan menyampaikan kata merupakan
hal yang penting pada saat berbicara. Mahasiswa akan terlatih kemampuan
berbicaranya dalam kegiatan-kegiatan ormawa. Berbagai ragam latar belakang
identitas mahasiswa yang tergabung dalam ormawa juga memerlukan kemampuan
adaptasi bahasa tersendiri di kalangan mahasiswa, agar ia dapat diterima sesuai
dengan lingkungannya. Adaptasi yang baik yang dilakukan oleh mahasiswa
setidaknya akan membentuk gaya komunikasi mahasiswa yang sesuai dengan
lingkungan dan diterima dengan baik di ormawa yang ia ikuti (Simatupang, dkk.,
2015). Hal tersebut akan menjadi faktor terjalinnya komunikasi yang baik dengan
penuh toleransi dan harmonis dalam kehidupan kampus.
2. Waktu Berkualitas
Kemampuan memanfaatkan waktu dengan baik oleh mahasiswa adalah hal
yang sangat penting untuk bisa dilakukan. Asumsi yang menjadi perhatian terkait
17
hal tersebut adalah terkadang antara tugas dan waktu yang tersedia tidak
seimbang. Oleh sebab itu, mahasiswa harus mampu bisa memanfaatkan waktu
secara berkualitas yang berorientasi pada produktivitas. Waktu berkualitas
berkaitan dengan intensitas waktu seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tugas kuliah, jadwal perkuliahan, dan kegiatan nonakademik semuanya
memerlukan kerja keras untuk memenuhi target waktu yang telah ditetapkan
(Wolters, 2003).
3. Penghargaan (Hadiah)
Memberikan apresiasi sangat penting untuk dilakukan kepada orang-orang
yang telah bekerja keras dan/atau mencapai target. Penghargaan kepada orang lain
penting dalam menjaga dan mempertahankan agar motivasi untuk bekerja dan
menjalan tugas dengan baik dalam organisasi agar tetap terpelihara. Penghargaan
ini tidak hanya dalam materi melainkan juga dalam bentuk nonmateri.
Penghargaan yang diberikan kepada seseorang, baik dari individu maupun
organisasi bertujuan untuk menarik dan mempertahankan seseorang serta
memotivasi mereka agar terus meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan
individu dan organisasi (Maria, 2010).
4. Pelayanan
Mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ormawa tentu akan memainkan
peran banyak selain statusnya sebagai mahasiswa, seperti menjadi pengurus
ormawa yang harus mampu melayani orang lain yang memerlukan layanan
organisasi. Memberikan layanan dengan baik merupakan wujud karakter baik
yang dimiliki oleh orang (UPH Media Relations, 2014). Mahasiswa yang
berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan berinteraksi, melayani
secara maksimal, cerdas, ikhlas, menjaga diri dan kehormatan (Bali, 2013).
5. Sentuhan Fisik
Salah satu aspek berkomunikasi yang kuat adalah dengan adanya sentuhan
fisik, seperti berjabat tangan. Berjabat tangan yang erat dan kuat merupakan
indikator orang yang memiliki karakter kuat. Berjabat tangan merupakan bagian
18
dari karakter yang mencerminkan sopan santun seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat (Khairudin dan Susiwi, 2013). Bentuk respek dan perhatian kepada
orang lain dapat berupa sentuhan fisik seperti jabat tangan, saling senyum, sapa,
dan salam saat berjumpa yang merupakan bentuk dari perilaku penuh kasih dan
cinta damai (Maunah, 2015). Mahasiswa yang tergabung dalam ormawa akan
berkomunikasi dengan mahasiswa lain yang berasal dari beragam latar. Oleh
sebab itu, mahasiswa akan banyak melakukan interaksi, baik sentuhan fisik dan
nonfisik. Kedua aspek tersebut merupakan hal penting membangun karakter baik.
C. Motivasi Diri (Self Motivation)
Motivasi merupakan suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk
melaksanakan sesuatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi diri (self
motivation) memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan seseorang. Self
motivation merupakan daya penggerak yang berasal dari dalam diri seseorang
untuk melaksanakan sesuatu dalam mencapai tujuan serta memenuhi
kebutuhannya. Self motivation is an important determinant of person behaviors;
our results specify a possible link between perceptions of organizational and
outcomes (Cho dan Yang, 2018). Motivasi diri menjadi hal penting agar seseorang
dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan target organisasi.
Motivational are not used as a matter of fact (Smit, dkk., 2017). Before
acting, students weigh up and consider whether they believe themselves
sufficiently competent to execute schoolwork successfully and whether the task is
sufficiently valuable to them (Gollwitzer, 2012; Eccles dan Wigfield, 2002; Smit,
dkk., 2017). Motivasi memiliki kedudukan sangat penting dalam mengetahui
kekuatan, tingkat kemauan, dan tentang adanya sebuah proses belajar dan
kemudian bekerja (Gunawan dan Benty, 2007; Gunawan, 2014). Indikator
motivasi diri dalam penelitian ini adalah: tingkat kemauan; tanggung jawab;
pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
1. Tingkat Kemauan
Kemauan merupakan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu
sehingga akan menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan. Kegagalan yang dialami
menjadi tantangan untuk terus berusaha untuk mencapai tujuan. Tingkat kemauan
19
seseorang melakukan sesuatu menjadi faktor penentu motivasi diri individu
(Pratiwi, 2015). Tingkat kemauan seseorang menentukan derajat upaya yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan. Namun demikian, hal yang perlu diperhatikan
adalah walaupun memiliki kemauan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan ada
tantangan dan rintangan dalam melaksanakan kegiatan. Mahasiswa ormawa
dengan memiliki kemauan yang tinggi diharapkan mampu melaksanakan program
yang telah dirancang diiringi dengan kemampuan yang tinggi pula.
2. Tanggung Jawab
Menyelesaikan tugas yang diembankan kepada seorang individu
merupakan wujud tanggung jawab. Pengembangan sikap tanggung jawab dalam
diri peserta didik sangat penting untuk pembentukan karakter (Lewis, 2001;
Rolina, 2014). Ormawa dalam menyelesaikan program-programnya memerlukan
tingkat tanggung jawab yang tinggi para anggotanya. Oleh sebab itu, menjadi hal
penting setiap periode kepengurusan ormawa menyelesaikan program yang telah
direncanakan dalam satu periode, tidak mewariskan program kerja yang tidak
terselesaikan untuk periode kepengurusan selanjutnya.
3. Pengambilan Risiko
Adakalanya dalam menyelesaikan tugas, mahasiswa ormawa akan
menghadapi tantangan dan halangan. Kemampuan untuk membuat keputusan
dengan berbagai tantangan yang dihadapi akan menjadi hal tersendiri, sebab
keputusan yang dibuat tentu telah dipikirkan terkait dengan pengambilan risiko.
Kemampuan pengambilan risiko dengan memperhatikan rasionalisasi dapat
meningkatkan ketahanan mental dan perilaku kompetitif mahasiswa (Webber,
2017). Konsekuensi-konsekuensi logis terkait pengambilan risiko dalam
pengambilan keputusan juga harus diperhatikan oleh mahasiswa ormawa.
Pengambilan risiko harus berdasarkan rasionalisasi yang logis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Proses pengambilan risiko yang dilakukan oleh
mahasiswa ormawa akan menentukan ketajaman mereka dalam berpikir logis dan
kritis dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi.
20
4. Merealisasikan Rencana yang telah Diprogramkan
Program kerja yang baik adalah program kerja yang selesai. Realisasi
rencana kerja yang telah diprogramkan menjadi tolak ukur kinerja organisasi.
Oleh sebab itu, untuk menyukseskan rencana kerja memerlukan partisipasi aktif
para anggota organisasi. Semua unsur organisasi seyogyanya menjalankan tugas
dan kewajibannya sesuai dengan peran masing-masing. Pembagian tugas dan
spesifikasi tugas dalam struktur organisasi menjadi hal penting dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektifan penggunaan sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi (Gunawan dan Benty, 2017). Penggunaan sumber daya yang
terbatas harus dikelola dengan baik oleh organisasi.
D. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi dan Pembentukan Karakter
terhadap Motivasi Diri Mahasiswa
Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama dosen
merupakan implementasi dari kurikulum yang dirancang oleh perguruan tinggi.
Kegiatan perkuliahan bertujuan untuk membekali mahasiswa agar ia dapat
berkembang secara optimal sebagai insan akademik muda yang mampu berpikir
rasional. Selain kegiatan perkuliahan, ormawa merupakan wadah mahasiswa agar
ia lebih berkembang lagi dalam bidang lain, selain dari pengalaman yang ia
peroleh dari kegiatan perkuliahan. Ormawa dapat dijadikan wahana membekali
mahasiswa berbagai pengalaman. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting
perguruan tinggi mengembangkan program ormawa agar para mahasiswa
mendapatkan pengalaman lebih selain di kegiatan perkuliahan.
Bidang yang dapat dikembangkan di ormawa misalnya bidang keagamaan,
penalaran, kesenian, atau olah raga. Dari bidang-bidang tersebut jika dikelola
dengan baik, maka akan lahir para mahasiswa berprestasi sesuai dengan bidang
yang ia tekuni. Nilai-nilai yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan
ormawa merupakan bagian dari hidden curriculum. Hidden curriculum
merupakan suatu pengalaman yang didapatkan oleh peserta didik di luar kegiatan
pembelajaran (yang lazim disebut formal curriculum).
Penelitian yang dilakukan oleh Otewa (2016) menyimpulkan bahwa
impelemntasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh
21
yang positif terhadap pembentukan karakter (character building) dan sikap
peserta didik. Lebih lanjut penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan nilai-nilai
karakter yang dikembangkan dalam kurikulum tersembunyi yaitu: respect human
dignity; leadership; cares about the welfare of others; integrates individual
interests and social responsibilities; demonstrates integrity; reflects on moral
choices; seeks peaceful resolution of conflict; dan ascertains moral principles and
accepts responsibility for applying them.
Penelitian Dorpfeld (2017) menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum
tersebunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri
(self motivation) peserta didik. The implementation of this hidden curriculum was
designed to explore the question of how a curriculum based on self-determination
theory would influence student self motivation and art making in the classroom
(Griner, 2012). Aspek hidden curriculum dalam penelitian ini adalah:
kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen prioritas,
manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik,
pengambilan keputusan, dan kemampuan komunikasi.
The elements of hidden curriculum possessed in schools are values,
beliefs, attitudes, and norms and values which are important parts of school
function, ceremonies and the quality of interpersonal communication (Çubukçu,
2012). Penelitian Sulisworo dan Aulia (2017) menyimpulkan bahwa berbagai
sikap yang harus ditanamkan dalam pembentukan karakter adalah: faith, loyalty,
consistency, honesty, discipline, independency, affection, dan care. Sementara itu
hasil penelitian Milson (2010) menyimpulkan bahwa sikap yang dikembangkan
dalam proses pembentukan karakter adalah: punctuality; honesty; courtesy;
responsibility; dan respect for self.
Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang didapatkan oleh mahasiswa
dalam kegiatan ormawa menjadi faktor penguat pembentukan karakter
mahasiswa. Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya
membangun pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa
yang berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-
nilai moral yang baik dalam kehidupannya. Aspek character building dalam
22
penelitian ini adalah: kata-kata pendukung, waktu berkualitas, hadiah, pelayanan,
dan sentuhan fisik.
Mahasiswa yang berkarakter selalu mengucapkan hal-hal yang baik,
bertutur kata yang baik, dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu juga mampu
mengelola kegiatan dan waktu dalam beraktivitas. Mampu mengapresiasi suatu
capaian yang telah diraih, baik oleh diri sendiri, teman, maupun organisasi.
Menjadi penggerak dalam membangun masyarakat, ditunjukkan dengan
kesediaannya dalam melayani kepentingan masyarakat. Mahasiswa yang
berkarakter mampu berbaur dengan berbagai elemen masyarakat. Sehingga secara
fisik mahasiswa yang baik akan ikut hadir dalam permasalahan dan memiliki
kesediaan untuk menyelesaikan.
Agans, dkk., (2018) berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bawah
pembentukan karakter (character building) merupakan faktor yang dapat
menguatkan motivasi diri (self motivation) peserta didik. Lebih lanjut Agans,
dkk., (2018) mendeskripsikan indikator pembentukan karakter mencakup:
diligence, mastery focus, generosity, moral disengagement, dan honesty;
sedangkan indikator orientasi motivasi diri adalah: task orientation, intra-team
competition, dan intra-team conflict. Membangun karakter saat ini merupakan isu
yang krusial dan menjadi konsekuensi yang logis dalam membangun masyarakat
yang penuh dengan berbagai kompleksitas yang ada (Siegel, dkk., 2017).
Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan ormawa (hidden curriculum)
dan proses pembentukan karakter (character building), maka mahasiswa
diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama motivasi yang berasal dari
dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan ormawa dalam pembentukan
karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang krusial dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi. Pembentukan karakter mahasisa tidak cukup hanya dilaksanakan
dalam kegiatan perkuliahan yang sarat dengan teori, sehingga memerlukan
program lain yang mampu dapat mendukung pelaksanaan perkuliahan. Mahasiswa
yang berkarakter menjadi individu yang penuh motivasi dalam melaksanakan
semua kewajiban dan tugasnya. Gambar 2.1 hubungan konseptual variabel
penelitian.
23
Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
- Kepemimpinan - Kemampuan negosiasi
- Kepercayaan diri - Sikap toleransi
- Kreativitas - Manajemen konflik
- Manajemen prioritas - Pembuatan keputusan
- Manajemen waktu - Kemampuan komunikasi
Pembentukan Karakter (Character Building)
- Kata-kata pendukung
- Waktu berkualitas
- Penghargaan (hadiah)
- Pelayanan
- Sentuhan fisik
Motivasi Diri (Self Motivation)
- Tingkat kemauan
- Tanggung jawab - Pengambilan risiko
- Merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan
Gambar 2.1 Hubungan Konseptual Variabel Penelitian
24
Keterangan: X1 = Kurikulum tersembunyi
X2 = Pembentukan karakter
Y = Motivasi diri
X 1
X 2
Y
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Desain penelitian dengan menggunakan model regresi ganda.
Penelitian ini akan mendeskripsikan karakteristik frekuensi dan distribusi setiap
variabel. Penelitian deskriptif bermaksud untuk mendalami lebih jauh suatu
masalah (Gunawan, 2016). Karakteristik penelitian dan distribusi frekuensi
diperoleh berdasarkan hasil analisis instrumen penelitian. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan tiga variabel yang diukur secara kuantitatif.
Ketiga variabel dicari hubungannya satu dengan lainnya. Adanya koefisien
korelasi dapat membandingkan hasil pengukuran antara tiga variabel agar dapat
menentukan tingkat hubungan antara ketiga variabel tersebut (Arikunto, 2015;
Gunawan, 2016). Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan
karakter (X2) sebagai variabel prediktor akan dicari secara berurutan tingkat
pengaruhnya dengan variabel kriterium yaitu motivasi diri (Y). Adapun desain
penelitian seperti diilustrasikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek sumber informasi yang
diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, tumbuhan, peristiwa, dan gejala yang
memiliki ciri-ciri tertentu dan jelas (Wiyono, 2004). Populasi penelitian ini adalah
mahasiswa pengurus ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri
Malang (UM) Periode 2018, yang mencakup: (1) Dewan Mahasiswa Fakultas
25
(DMF); (2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMFA); (3) Himpunan
Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling (HMJ BK); (4) Himpunan
Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan (HMJ TEP); (5) Himpunan Mahasiswa
Jurusan Administrasi Pendidikan (HMJ AP); (6) Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah (HMJ PLS); (7) Himpunan Mahasiswa Jurusan
Kependidikan Sekolah dan Prasekolah (KSDP); (8) Himpunan Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Luar Biasa (HMJ PLB); dan (9) Koordinator Kegiatan
Mahasiswa (KKM) 3 Blitar.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut dan
memiliki karakteristik tertentu yang disebut dengan nilai statistik (Setyadin,
2005). Pengambilan sampel atau yang lazim disebut sampling memiliki teknik-
teknik tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, jumlah populasi sebanyak 269
orang mahasiswa, diambil sampel penelitian sebanyak 158 orang mahasiswa.
Jumlah sampel ini diperoleh berdasarkan perhitungan rumus Tabel Krejcie dan
Morgan (Setyadin, 2005).
Teknik proporsional random sampling untuk menentukan besarnya
sampel di setiap ormawa. Proporsional random sampling digunakan karena
karakteristik populasi terdiri dari kategori, kelompok, atau golongan yang setara
atau sejajar yang diduga kuat berpengaruh pada hasil penelitian (Winarsunu,
2012; Gunawan, 2016). Penentuan jumlah sampel tiap kelas menggunakan rumus
(Riduwan dan Kuncoro, 2016) yaitu:
SN
Nn i
i
Keterangan:
ni = Jumlah sampel setiap ormawa
Ni = Jumlah populasi setiap ormawa
N = Jumlah populasi keseluruhan
S = Jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Tabel Krejcie dan Morgan
Adapun hasil perhitungan besar sampel secara proporsional dan hasilnya
untuk tiap ormawa, dapat dilihat dalam Tabel 3.1.
26
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian Ormawa FIP UM
No Ormawa Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1 DMF 21 orang 12 orang
2 BEMFA 36 orang 21 orang
3 HMJ BK 29 orang 17 orang 4 HMJ TEP 35 orang 21 orang
5 HMJ AP 31 orang 18 orang
6 HMJ PLS 31 orang 18 orang
7 HMJ KSDP 32 orang 19 orang 8 HMJ PLB 30 orang 12 orang
9 KKM 3 Blitar 34 orang 20 orang
Jumlah total 269 orang 158 orang
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
suatu variabel. Instrumen penelitian disusun berdasarkan hasil jabaran indikator
dari masing-masing variabel penelitian yang telah ditetapkan. Adapun jabaran
indikator seperti ditampilkan pada Tabel 3.3. Instrumen penelitian ini adalah
angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan
pilihan jawaban lengkap, sehingga responden tinggal memberi tanda pada
jawaban yang dipilih (Wiyono, 2004). Oleh sebab itu, responden diberikan
kemungkinan jawaban yang berupa alternatif pilihan pada setiap item dalam
pelaksanaan pengumpulan data. Angket tertutup penelitian ini berbentuk rating
scale, yakni responden diminta menjawab pernyataan dengan cara membubuhkan
tanda silang (X) pada salah satu kolom yang sesuai di antara empat kolom pilihan
jawaban yang menunjukkan empat tingkatan skala sikap. Pedoman pemberian
skor pada setiap alternatif jawaban seperti ditampilkan pada pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Pedoman Pemberian Skor Angket
No Pilihan Jawaban Skor
1 Selalu (SL) 4
2 Sering (S) 3 3 Jarang (JR) 2
4 Tidak Pernah (TP) 1
Keterangan:
Pilihan Selalu (SL) : Apabila pernyataan cenderung mutlak menggambarkan
keadaan
27
Pilihan Sering (S) : Apabila pernyataan cenderung menggambarkan keadaan
tetapi belum mutlak demikian
Pilihan Jarang (JR) : Apabila pernyataan cenderung tidak menggambarkan
keadaan, tetapi belum mutlak demikian
Pilihan Tidak Pernah (TP) : Apabila pernyataan tidak menggambarkan keadaan
Angket sebelum digunakan untuk mengukur variabel pada sampel
penelitian akan diuji terlebih dahulu, yakni uji validitas dan reliabilitas. Uji
validitas digunakan untuk menguji kesahihan instrumen penelitian dengan tujuan
mengetahui apakah intrumen penelitian mampu mengukur yang hendak diukur.
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat keajegan instrumen penelitian.
Tabel 3.3 merupakan kisi-kisi jabaran variabel sebelum uji coba instrumen.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Jabaran Variabel Penelitian Sebelum Uji Coba
No Variabel Indikator Item
1 Kurikulum tersembunyi
(hidden curriculum)
Kepemimpinan 1, 2, 3
Kepercayaan diri 4, 5
Kreativitas 6, 7, 8 Manajemen prioritas 9, 10, 11
Manajemen waktu 12, 13
Kemampuan negosiasi 14, 15, 16
Sikap toleransi 17, 18, 19 Manajemen konflik 20, 21, 22
Pengambilan keputusan 23, 24, 25, 26
Kemampuan komunikasi 27, 28, 29, 30
2 Pembentukan karakter
(character building)
Kata-kata pendukung 1, 2, 3, 4, 5
Waktu berkualitas 6, 7, 8, 9, 10
Penghargaan (hadiah) 11, 12, 13, 14, 15
Pelayanan 16, 17, 18, 19, 20 Sentuhan fisik 21, 22, 23, 24, 25
3 Motivasi diri (self
motivation)
Tingkat kemauan 1, 2, 3
Tanggung jawab 4, 5, 6
Pengambilan risiko 7, 8, 9
Merealisasikan rencana
yang telah diprogramkan 10, 11, 12, 13
1. Uji Validitas
Validitas merupakan alat yang menguji apakah instrumen yang digunakan
dalam penelitian dapat mengukur dan menghasilkan data yang benar-benar
dibutuhkan dalam penelitian. Pengujian validitas instrumen penelitian yaitu tes
menggunakan teknik Product Moment Pearson dengan menggunakan program
28
komputer IBM SPSS Statistics 20. Teknik pengujian Product Moment Pearson
dipilih karena data yang didapatkan merupakan data interval. Rumus yang
digunakan adalah:
rxy =
2222 ΣYn.Σ.ΣXn.Σ
ΣY.ΣXΣXYn.
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total
X = Jumlah skor butir soal
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah subyek (Riduwan, 2006)
Nilai koefisien korelasi dikatakan valid apabila nilainya lebih atau sama
dengan nilai kritis. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pendidikan
dan memiliki nilai kritis pada tingkat signifikansi 5%. Tingkat validitas diuji
dengan mengorelasikan total skor dengan butir soal yang diujikan. Pengujian
validitas menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Uji coba terhadap
instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di UKM KSR PMI Unit Universitas
Negeri Malang. Responden uji coba penelitian berjumlah 38 orang anggota dan
pengurus KSR PMI Unit Universitas Negeri Malang Periode 2018. Adapun data
uji coba seperti pada Lampiran 2. Kriteria butir soal angket dapat dinyatakan valid
apabila harga rhitung > rtabel dan nilai signifikansi butir soal yang valid < 0,05
(Santoso, 2016). Sedangkan harga rtabel untuk N = 38 adalah 0,320.
Hasil uji validitas variabel kurikulum tersembunyi (X1) dari 30 item, yang
dinyatakan valid sebanyak 24 item dan tidak valid sebanyak 6 item. Hasil uji
validitas variabel pembentukan karakter (X2) dari 25 item, yang dinyatakan valid
sebanyak 20 item dan tidak valid sebanyak 5 item. Hasil uji validitas variabel
motivasi diri (Y) dari 13 item, yang dinyatakan valid sebanyak 10 item dan tidak
valid sebanyak 3 item. Analisis validitas instrumen uji coba dapat dilihat pada
Lampiran 3. Selanjutnya item soal yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian kepada responden adalah item yang valid. Sedangkan item yang tidak
valid tidak digunakan atau item digugurkan (Lampiran 3).
29
2. Uji Reliabilitas
Selain melakukan uji validitas, penelitian ini juga melakukan uji
reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur angket tersebut memiliki
keajegan. Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan instrumen penelitian
dalam mengukur apa saja yang diukur (Furchan, 1982; Gunawan, 2013). Untuk
menguji tingkat reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach dengan
bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Kriteria angket dinyatakan reliabel
apabila harga ralpha > rtabel (Santoso, 2016). Sedangkan harga rtabel untuk N = 38
adalah 0,320.
Hasil perhitungan ralpha untuk variabel kurikulum tersembunyi (X1) =
0,871; variabel pembentukan karakter (X2) = 0,830; dan variabel motivasi diri (Y)
= 0,718 (Lampiran 3). Seluruh ralpha dari ketiga variabel tersebut > 0,320.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa item dalam angket ketiga variabel tersebut
sudah reliabel. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data uji coba
penelitian, sebaran butir soal angket setelah uji coba ditampilkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Jabaran Variabel Penelitian Setelah Uji Coba
No Variabel Indikator Item
1 Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
Kepemimpinan 1, 2 Kepercayaan diri 3, 4
Kreativitas 5, 6, 7
Manajemen prioritas 8, 9
Manajemen waktu 10, 11 Kemampuan negosiasi 12, 13
Sikap toleransi 14
Manajemen konflik 15, 16 Pengambilan keputusan 17, 18, 19, 20
Kemampuan komunikasi 21, 22, 23, 24
2 Pembentukan karakter
(character building)
Kata-kata pendukung 1, 2, 3, 4, 5
Waktu berkualitas 6, 7, 8, 9 Penghargaan (hadiah) 10, 11, 12, 13, 14
Pelayanan 15, 16, 17, 18, 19
Sentuhan fisik 20
3 Motivasi diri (self
motivation)
Tingkat kemauan 1
Tanggung jawab 2, 3, 4
Pengambilan risiko 5, 6, 7
Merealisasikan rencana
yang telah diprogramkan 8, 9, 10
30
D. Analisis Data
Analisis data adalah salah satu bagian dari metode penelitian untuk
memberikan makna terhadap data yang diperoleh, sehingga peneliti dapat
menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis perhitungan statistik yang
datanya berupa data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis data
kuantitatif yang berupa deskriptif korelasional dan regresi ganda. Teknik analisis
deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan kurikulum tersembunyi (X1),
pembentukan karakter (X2), dan motivasi diri (Y). Tingkat hubungan antara
ketiga variabel yang diteliti dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi. Koefisien
korelasi dapat membandingkan hasil pengukuran antara tiga variabel sehingga
dapat mengetahui tingkat hubungan antara ketiga variabel (Arikunto, 2015).
Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)
sebagai variabel bebas akan dicari secara berurutan tingkat hubungannya dengan
variabel terikat yaitu motivasi diri (Y), kemudian dilakukan analisis uji asumsi
normalitas, homogenitas, dan linieritas. Jika ketiga asumsi terpenuhi, maka data
dianalisis regresi ganda untuk mengetahui sumbangan efektif dan sumbangan
relatif masing-masing variabel prediktor terhadap variabel kriterium.
1. Deskripsi Data
Adapun langkah yang digunakan dalam mendeskripsikan hasil penelitian
ini adalah dengan menentukan frekuensi, rerata, deviasi standar, dan persentase.
Menentukan frekuensi dilakukan dengan mengetahui sebaran frekuensi dari hasil
instrumen angket yang diberikan kepada sampel. Deskripsi frekuensi dengan
menggunakan formula stanfive seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Rumus Formula Stanfive
No Formula Rumus Kategori
1 ( X + 1,5 DS) < X Sangat baik
2 ( X + 0,5 DS) < X < (X + 1,5 DS) Baik
3 ( X - 0,5 DS) < X < (X + 0,5 DS) Cukup baik
4 ( X - 1,5 DS) < X < (X - 0,5 DS) Kurang baik
5 X < (X - 1,5 DS) Tidak baik Sumber: Wiyono dan Sunarni (2009)
31
2. Uji Persyaratan Analisis
Analisis regresi adalah teknik statistik parametrik yang digunakan untuk
memprediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel Y berdasarkan variabel
X, menentukan bentuk hubungan antara variabel X dan variabel Y, dan
menentukan besarnya arah koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
tersebut. Analisis regresi menghasilkan persamaan regresi yang digunakan untuk
menentukan besarnya variasi pada variabel Y (kriterium) yang diakibatkan oleh
variabel X (prediktor). Persamaan regresi ini juga dapat digunakan untuk
menentukan bentuk hubungan antara variabel kriterium dan variabel prediktor.
Bentuk hubungan antara kedua variabel ini ada dua jenis yaitu linier dan nonlinier.
Terdapat asumsi-asumsi yang berlaku untuk analisis regresi yaitu normalitas,
homogenitas, dan linieritas. Oleh sebab itu, sebelum analisis regresi dilakukan uji
asumsi normalitas, homogenitas, dan linieritas.
a. Uji Normalitas
Normalitas merupakan syarat yang dapat digunakan untuk menentukan
kesimpulan. Normalitas dapat terjadi apabila skor pada setiap variabel dalam
model mengikuti distribusi normal. Distribusi normal adalah kecenderungan data
untuk memiliki frekuensi yang posisinya berada pada pusat atau di tengah
distribusi. Normalitas akan tercapai apabila skor pada setiap variabel dalam model
mengikuti distribusi normal (Winarsunu, 2012). Uji normalitas dilakukan dengan
uji nilai Kolmogorov Smirnov menggunakan program analisis statistik IBM SPSS
Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi
normal, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan
berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Homogenitas dapat diasumsikan apabila indeks skor-skor variabel
endogen untuk setiap skor tertentu variabel eksogen selalu sama atau hampir
sama. Artinya varian kesalahan pada suatu nilai X adalah konstan. Asumsi
homogenitas dilihat dengan pemeriksaan indeks residu baku (standardized
residual zress) dalam distribusi. Subyek yang memiliki skor ekstrem tinggi atau
rendah atau disebut outlier dapat menyebabkan bilangan-bilangan statistik hasil
32
analisa kurang mencerminkan keadaan mayoritas subyek. Uji homogenitas
digunakan untuk mengetahui bahwa data yang akan dianalisis dengan regresi
variansnya relatif kecil (Setyadin, 2007). Uji homogenitas dilakukan dengan uji
nilai Homogeneity of Variance Test menggunakan program analisis statistik IBM
SPSS Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05 maka data dinyatakan
homogen, sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan tidak
homogen (Gunawan, 2016).
c. Uji Linieritas
Hubungan linier ditandai dengan kesamaan perubahan variasi antara
variabel kriterium dan variabel prediktor. Artinya, jika variabel prediktor
mengalami peningkatan, maka variabel kriterium juga akan mengalami
peningkatan, sedangkan hubungan nonlinier ditandai dengan bentuk hubungan
antara variabel prediktor dan kriterium yang berbentuk kurva (curvelinier).
Artinya jika variabel prediktor mengalami peningkatan, maka variabel kriterium
juga akan mengalami peningkatan, tetapi pada titik tertentu, peningkatan variabel
prediktor tidak akan diikuti oleh peningkatan variabel kriterium, tetapi justru
diikuti oleh penurunan variabel kriterium (Winarsunu, 2012).
Linieritas merupakan asumsi untuk menunjukkan bahwa hubungan antara
variabel terikat dan variabel bebas berbentuk garis lurus (linier). Hubungan garis
lurus antara variabel bebas dan variabel terikat akan menyebabkan data dapat
digunakan untuk melakukan prediktor (Winarsunu, 2012). Uji linieritas
menggunakan scatter diagram dan garis best fit (Sudjana, 1998). Variabel bebas
dan variabel terikat berhubungan secara linear artinya apabila dibuat scatter
diagram dari nilai-nilai variabel bebas dan variabel terikat dapat ditarik garis lurus
pada pancaran titik-titik kedua nilai variabel tersebut (Salladien, 1997).
Mendapatkan scatter diagram dan garis best fit menggunakan bantuan
program IBM SPSS Statistics 20, dengan ketentuan jika antara variabel bebas dan
variabel terikat membentuk atau mendekati garis lurus, maka data tersebut bersifat
linier. Sebaliknya jika data antara variabel bebas dan variabel terikat tidak
membentuk atau mendekati garis lurus, maka data tersebut tidak bersifat linier.
Uji linieritas dilakukan dengan uji nilai Curve Estimation Test menggunakan
33
program analisis statistik IBM SPSS Statistics 20. Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05
maka data dinyatakan linier, sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka data
dinyatakan tidak linier (Gunawan, 2016).
3. Pengujian Hipotesis
Analisis regresi ganda merupakan teknik analisis statistik parametrik yang
digunakan untuk menguji variasi variabel kriterium oleh beberapa variabel
prediktor. Penelitian ini memiliki variabel prediktor 1 (X1) kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum), variabel prediktor 2 (X2) pembentukan karakter
(character building), dan variabel kriterium (Y) motivasi diri (self motivation).
Analisis regresi digunakan untuk menemukan koefisien beta dari hubungan
variabel bebas (prediktor) kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter
(X2) dengan variabel terikat (kriterium) motivasi diri (Y) melalui rumus:
Y = ꞵ0 + ꞵ1X1 + ꞵ2X2
Keterangan:
Y = Kriterium,
ꞵ0 = Bilangan konstanta (beta 0)
ꞵ1 = Bilangan konstanta X1 (beta X1)
X1 = Bilangan prediktor 1
ꞵ2 = Bilangan konstanta X2 (beta X2)
X2 = Bilangan prediktor 2 (Draper dan Smith, 2014)
Analisis regresi dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics
20. Langkah-langkah analisis regresi adalah:
a. Mencari persamaan regresi
b. Menghitung Koefisien determinasi (R2) dengan persamaan
2
22112 ).().(
y
yxyxR
c. Menghitung residu atau kesalahan ramalan (Res)
Res = (1 – R2) (∑y
2)
d. Menghitung taraf korelasi (r)
34
2
2211 ).().(
y
yxyxr
atau 2R
e. Menghitung harga F regresi
)1(
)1(2
2
Rm
mNRF
Dengan:
N = Jumlah sampel
m = Jumlah prediktor = 2
f. Menghitung Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan efektif dan sumbangan relatif merupakan ukuran seberapa
besar variabel prediktor dalam analisis regresi memiliki kontribusi terhadap
variabel kriterium (Winarsunu, 2012). Sumbangan relatif menunjukkan ukuran
besarnya sumbangan suatu prediktor terhadap jumlah kuadrat regresi, sedangkan
sumbangan efektif menunjukkan ukuran sumbangan suatu prediktor terhadap
keseluruhan efektivitas garis regresi yang digunakan sebagai dasar prediksi.
Sebelum menentukan besarnya sumbangan relatif dan efektif dibuat Tabel Kerja
Anareg. Menentukan sumbangan efektif dan sumbangan relatif menggunakan
rumus:
%100)( 12
regJK
yxSR
))(( 2
1212 RSRSE xx
Keterangan:
SR = Sumbangan relatif
JKreg = Jumlah kuadrat regresi (sum of square)
SE = Sumbangan efektif
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data terdiri dari variabel: kurikulum tersembunyi (X1),
pembentukan karakter (X2), dan motivasi diri mahasiswa (Y). Tujuan dari
deskripsi data adalah untuk mengetahui tingkatan setiap variabel yang
dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu: sangat baik, baik, cukup baik, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut ini diuraikan deskripsi ketiga variabel penelitian.
1. Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)
Variabel kurikulum tersembunyi (X1) dengan indikator: kepemimpinan,
kepercayaan diri, kreativitas, manajemen prioritas, manajemen waktu,
kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik, pengambilan
keputusan, dan kemampuan komunikasi, diukur dengan 24 item (Lampiran 4).
Hasil analisis data terhadap variabel tersebut menunjukkan nilai: skor minimum =
59; skor maksimum = 95; mean = 74,28; median = 75; mode = 75; dan deviasi
standar = 7,749 (Lampiran 6). Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula
stanfive (Tabel 3.5) diperoleh distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)
No Interval F % Kategori
1 > 85,90 11 6,96 Sangat baik
2 78,15 – 85,90 34 21,52 Baik
3 70,40 – 78,15 63 39,87 Cukup baik
4 62,65 – 70,40 39 24,68 Kurang baik
5 < 62,65 11 6,96 Tidak baik
Jumlah 158 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang
mendapatkan skor: > 85,90 sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori sangat
baik; 78,15 s.d. 85,90 sebanyak 34 orang (21,52%) dengan kategori baik; 70,40
s.d. 78.15 sebanyak 63 orang (39,87%) dengan kategori cukup baik; 62,65 s.d.
70,40 sebanyak 39 orang (24,68%) dengan kategori kurang baik; dan < 62,65
sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori tidak baik.
36
2. Variabel Pembentukan Karakter (X2)
Variabel pembentukan karakter (X2) dengan indikator: kata-kata
pendukung; waktu berkualitas; penghargaan (hadiah); pelayanan; dan sentuhan
fisik, diukur dengan 20 item (Lampiran 4). Hasil analisis data terhadap variabel
tersebut menunjukkan nilai: skor minimum = 46; skor maksimum = 80; mean =
61,08; median = 60,50; mode = 60; dan deviasi standar = 6,57 (Lampiran 6).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula stanfive (Tabel 3.5) diperoleh
distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Pembentukan Karakter (X2)
No Interval F % Kategori
1 > 70,93 11 6,96 Sangat baik 2 64,36 – 70,93 35 22,15 Baik
3 57,79 – 64,36 66 41,77 Cukup baik
4 51,22 – 57,79 36 22,78 Kurang baik
5 < 51,22 10 6,33 Tidak baik
Jumlah 158 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang
mendapatkan skor: > 70,93 sebanyak 11 orang (6,96%) dengan kategori sangat
baik; 64,36 s.d. 70,93 sebanyak 35 orang (22,15%) dengan kategori baik; 57,79
s.d. 64,36 sebanyak 66 orang (41,77%) dengan kategori cukup baik; 51,22 s.d.
57,79 sebanyak 36 orang (22,78%) dengan kategori kurang baik; dan < 51,22
sebanyak 10 orang (6,33%) dengan kategori tidak baik.
3. Variabel Motivasi Diri Mahasiswa (Y)
Variabel motivasi diri mahasiswa (Y) dengan indikator: tingkat kemauan;
tanggung jawab; pengambilan risiko; dan merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan, diukur dengan 10 item (Lampiran 4). Hasil analisis data terhadap
variabel tersebut menunjukkan nilai: skor minimum = 21; skor maksimum = 67;
mean = 33,66; median = 34; mode = 34; dan deviasi standar = 4,784 (Lampiran
6). Berdasarkan hasil perhitungan dengan formula stanfive (Tabel 3.5) diperoleh
distribusi frekuensi seperti pada Tabel 4.3.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang
mendapatkan skor: > 40,84 sebanyak 1 orang (0,63%) dengan kategori sangat
37
baik; 36,06 s.d. 40,84 sebanyak 37 orang (23,42%) dengan kategori baik; 31,27
s.d. 36,06 sebanyak 71 orang (44,94%) dengan kategori cukup baik; 26,49 s.d.
31,27 sebanyak 41 orang (25,95%) dengan kategori kurang baik; dan < 26,49
sebanyak 8 orang (5,06%) dengan kategori tidak baik.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Diri Mahasiswa (Y)
No Interval F % Kategori
1 > 40,84 1 0,63 Sangat baik 2 36,06 – 40,84 37 23,42 Baik
3 31,27 – 36,06 71 44,94 Cukup baik
4 26,49 – 31,27 41 25,95 Kurang baik
5 < 26,49 8 5,06 Tidak baik
Jumlah 158 100
B. Uji Persyaratan Analisis Data
Sebelum data penelitian dianalisis dengan uji regresi ganda, data penelitian
harus memenuhi asumsi data, yaitu data harus normal, homogen, dan linier. Uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas (asymp. sig.)
variabel: kurikulum tersembunyi (X1) = 0,570; pembentukan karakter (X2) =
0,456; dan motivasi diri mahasiswa (Y) = 0,124 (Lampiran 7). Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa ketiga variabel nilai probabilitas > 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal.
Uji homonitas dengan Homogeneity of Variance Test diperoleh nilai
probabilitas (asymp. sig.) variabel: kurikulum tersembunyi (X1) = 0,001;
pembentukan karakter (X2) = 0,017; dan motivasi diri mahasiswa (Y) = 0,002
(Lampiran 7). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ketiga variabel nilai
probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan berasal dari data yang homogen.
Uji linieritas dengan Curve Estimation Test diperoleh nilai probabilitas
(asymp. sig.) relasi variabel: kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y) = 0,000; dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y) = 0,000 (Lampiran 7). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
kedua relasi variabel eksogen dan endogen memiliki nilai probabilitas < 0,05
maka dapat dinyatakan hubungan variabel penelitian bersifat linier.
Jika mengacu pada hasil uji persyaratan analisis data, maka data penelitian
telah memenuhi ketiga asumsi data, yakni normal, homogen, dan linier.
38
Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitian guna mendapatkan inferensi
dilakukan dengan analisis regresi ganda.
C. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan dua hipotesis yaitu: (1) ada pengaruh yang
signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y); (2)
ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y); dan (3) ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi
(X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan program IBM SPSS Statistics 20.
Hipotesis pertama yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan
kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Formula yang
digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah rumus uji t. Hasil analisis uji t
dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000 (Lampiran 8). Berdasarkan hasil analisis uji t dengan menggunakan
taraf signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0,000 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;
Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat
pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa
(Y) Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Hipotesis kedua yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan
pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Formula yang
digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah rumus uji t. Hasil analisis uji t
dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000 (Lampiran 8). Berdasarkan hasil analisis uji t dengan menggunakan
taraf signifikansi 0,05 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0,000 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;
Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat
39
pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y)
Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Hipotesis ketiga yang diajukan adalah ada pengaruh yang signifikan
kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi
diri mahasiswa (Y). Formula yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut
adalah rumus uji F. Hasil analisis uji F dengan bantuan program IBM SPSS
Statistics 20 memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (Lampiran 8).
Berdasarkan hasil analisis uji F dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Santoso, 2000; Stevens, 1996;
Gunawan, 2016). Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat
pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter
(X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan
pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) Ormawa
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
D. Uji Persamaan Regresi
Berdasarkan pengajuan hipotesis, uji persamaan regresi dalam penelitian
ini adalah pengaruh kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)
terhadap motivasi diri mahasiswa (Y) Ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang. Uji persamaan regresi tersebut mengacu pada analisis
regresi ganda dua prediktor. Berdasarkan hasil besaran koefisien beta pada Tabel
Coefficients kolom Unstandardized Coefficients B (Lampiran 8), diperoleh
formula persamaan garis regresi ganda antara variabel kurikulum tersembunyi
(X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y),
yakni:
Ŷ = 8,979 + 0,233X1 + 0,121X2
40
Interpretasi model berdasarkan formula persamaan regresi tersebut adalah:
Nilai k = 8,979. Hal ini berarti jika variabel kurikulum tersembunyi (X1) dan
pembentukan karakter (X2), maka variabel motivasi diri mahasiswa (Y) =
8,979 satuan.
Nilai a1 = 0,233. Hal ini berarti jika nilai variabel kurikulum tersembunyi
(X1) meningkat satu satuan, sementara nilai variabel prediktor lainnya
bersifat tetap, maka tingkat variabel motivasi diri mahasiswa (Y) akan
meningkat sebesar 0,233 satuan.
Nilai a2 = 0,121. Hal ini berarti jika nilai variabel pembentukan karakter (X2)
meningkat satu satuan, sementara nilai variabel prediktor lainnya bersifat
tetap, maka tingkat variabel motivasi diri mahasiswa (Y) akan meningkat
sebesar 0,121 satuan.
E. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)
dan Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri (Y)
Perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel prediktor terhadap
kriterium mengacu pada hasil analisis regresi ganda seperti pada Lampiran 8.
Adapun perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel kurikulum
tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri
mahasiswa (Y) seperti pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Variabel Beta ryxi Sumbangan Relatif
(B . ryxi)
Pengaruh
Simultan
X1 0,378 0,455 0,172 -
X2 0,166 0,343 0,057 -
X1 dan X2 - - - 0,229
Berpedoman pada Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa sumbangan relatif
variabel prediktor terhadap variabel motivasi diri mahasiswa (Y) adalah: variabel
kurikulum tersembunyi (X1) sebesar 17,2% dan variabel pembentukan karakter
(X2) sebesar 5,7%. Sumbangan efektif variabel prediktor secara simultan
mempengaruhi variabel kriterium sebesar 22,9%; dan sisanya sebesar 77,1%
merupakan kontribusi variabel lain di luar penelitian ini. Adapun hasil tersebut
diperoleh dari perhitungan:
41
Variabel Lain
77,1%
X1
17,2%
X2
5,7%
Ryx1 = 0,455
Ryx1X2 = 0,478
X1
X2
Y
Ryx2 = 0,343
Xn = 2
2 )( . 100%
= 22R-1 . 100%
= 2229,0-1 . 100%
= 0,771 . 100%
= 77,1%
Perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel prediktor (kurikulum
tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2) terhadap variabel kriterium
(motivasi diri mahasiswa (Y) seperti diilustrasikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Prediktor (X) terhadap Kriterium (Y)
F. Model Empirik Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil analasis regresi, baik dengan parsial (X1-Y, X2-Y) dan
simultan (X1-X2-Y) pada Lampiran 8, diketahui koefisien regresi masing-masing
relasi seperti diilustrasikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Model Empirik Variabel Penelitian
42
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) terhadap Motivasi Diri
Mahasiswa (Y)
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini menyimpulkan pengaruh
yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) terhadap motivasi diri mahasiswa
(Y). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dorpfeld
(2017) yang menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum tersebunyi (hidden
curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri (self motivation)
peserta didik. Mahasiswa merupakan insan akademik muda yang merupakan
harapan bangsa dalam meneruskan roda pembangunan. Oleh sebab itu, sudah
sepatutnya kampus membekali para mahasiswanya berbagai potensi sesuai dengan
bidang ilmu masing-masing yang dipelajari oleh mahasiswa. Selain kompetensi
akademik intelektual yang terwadahi dalam kegiatan perkuliahan, mahasiswa
seyogyanya juga diberikan kemampuan dan kompetensi lain selain kemampuan
akademik. Organisasi kemahasiswaan (ormawa) merupakan wadah bagi para
mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi lain selain kompetensi akademik
yang ia dapatkan di kegiatan perkuliahan. Banyak unsur kurikulum tersembunyi
yang dapat dikembangkan dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Kurikulum tersembunyi mengacu pada nilai-nilai, perilaku, prosedur, dan
norma-norma yang tidak terucapkan atau implisit yang ada dalam lingkungan
pendidikan (Alsubaie, 2015). Kurikulum tersembunyi sebagai sumber
pembelajaran alami yang tidak disengaja (Borges, dkk., 2017). Kurikulum
tersembunyi akan muncul manakala terjadi hubungan yang efektif antara semua
warga sekolah, meliputi interaksi guru, struktur kelas, dan siswa, serta
keseluruhan pola organisasi siswa sebagai sistem nilai sosial (Sanjaya, 2015).
Kurikulum tersembunyi yang tidak tertulis umumnya diakui sebagai proses
sosialisasi sekolah (Kentli, 2009); dan berfungsi untuk memperkuat keyakinan,
nilai, dan norma yang dominan di antara para pembelajar (Giroux dan Penna,
1979). Wujud dari kurikulum tersembunyi adalah sebuah kepercayaan, nilai, serta
norma yang nantinya mempengaruhi peserta didik dalam kehidupannya.
43
Kurikulum tersembunyi menjadi faktor penting dalam proses pembentukan
karakter peserta didik. Kebiasaan dosen, perilaku yang ditampilkan dosen, iklim
kampus, dan bahkan dari mahasiswa itu sendiri merupakan bagian dari kurikulum
tersembunyi yang dapat mempengaruhi motivasi diri mahasiswa. Motivasi yang
bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu dalam mencapai tujuan,
sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi individu dalam mencapai
tujuan. Motivasi diri adalah soal berapa banyak kendali yang diinginkan oleh
individu (Chandler, 2001). Motivasi diri dapat mendorong individu untuk
mencapai tujuan dengan strategi dan taktik yang jitu. Organisasi memerlukan
orang-orang yang memiliki motivasi diri yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan organisasi kemahasiswaan (hidden
curriculum), maka mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi,
terutama motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation).
Pelaksanaan kurikulum tersembunyi dirancang untuk mengeksplorasi
pertanyaan tentang bagaimana kurikulum berdasarkan teori dapat memberikan
pengalaman bermakna, motivasi diri, dan seni begi siswa (Griner, 2012).
Penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan unsur-unsur yang dikembangkan dalam
kurikulum tersembunyi yaitu: menghormati martabat manusia; kepemimpinan;
peduli tentang kesejahteraan orang lain; mengintegrasikan kepentingan individu
dan tanggung jawab sosial; menunjukkan integritas; merefleksikan pilihan-pilihan
moral; mencari penyelesaian konflik secara damai; dan memastikan prinsip-
prinsip moral dan menerima tanggung jawab untuk menerapkannya.
Aspek kurikulum tersebunyi dalam ormawa adalah: kepemimpinan,
kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen prioritas, manajemen waktu,
kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen konflik, pengambilan
keputusan, dan kemampuan komunikasi. Unsur-unsur kurikulum tersembunyi
yang dimiliki di sekolah adalah nilai, keyakinan, sikap, dan norma dan nilai yang
merupakan bagian penting dari fungsi sekolah, upacara dan kualitas komunikasi
interpersonal (Çubukçu, 2012). Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan
ormawa (yakni kurikulum tersebunyi, hidden curriculum), maka mahasiswa
diharapkan mempunyai motivasi tinggi, terutama motivasi yang bersumber dari
dalam diri mahasiswa (self motivation).
44
Motivasi yang dimiliki mahasiswa akan mempengaruhi tingkat upaya
individu dalam mencapai tujuan organisasi dan juga tujuannya sendiri. Ormawa
seyogyanya dapat menumbuhkan motivasi diri para anggotanya dengan penguatan
iklim dan budaya organisasi, sehingga para mahasiswa yang terlibat dalam
kegiatan ormawa akan terpacu untuk belajar dan bekerja lebih giat dan keras,
dengan harapan kinerjanya juga meningkat untuk mencapai visi, misi, serta tujuan
ormawa (Brahmasari dan Suprayetno, 2008; Gunawan, 2011). Motivasi yang
bersumber dari diri sendiri akan menentukan individu dalam mencapai tujuan,
sedangkan motivasi dari luar hanya mempengaruhi individu dalam mencapai
tujuan. Motivasi setiap individu dipengaruhi oleh usaha dan daya upaya individu
tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Ormawa merupakan wahana yang efektif guna membantu mahasiswa
dalam menemukakan kesadaran terhadap diri, yang selanjutnya dapat menjadi
motivasi untuk selalu berprestasi dan mensyukuri yang diraihnya, sebab ia ada di
lingkungan lingkungan dan teman yang selalu mendukungnya untuk mencapai
prestasi (Ilham dan Tirtayasa, 2017; Gunawan dan Benty, 2017). Motivasi diri
pada dasarnya adalah subyek mikro, meskipun teori tentang motivasi sendiri
mungkin mengandung variabel yang melampaui sebutan itu (Miner, 2005).
Motivasi diri menempatkan dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk
mencapai tujuan menjadi faktor utama dalam menumbuhkan motivasi seseorang
(Gunawan dan Benty, 2007; Gunawan, 2007).
B. Pengaruh Pembentukan Karakter (X2) terhadap Motivasi Diri
Mahasiswa (Y)
Berdasarkan hasil uji hipotesis, penelitian ini menyimpulkan pengaruh
yang signifikan pembentukan karakter (X2) terhadap motivasi diri mahasiswa (Y).
Hasil penelitian ini selaras dengan pendapat Gunawan (2015) yang menyatakan
bahwa pendidikan memiliki tugas membentuk karakter (character building) pada
diri peserta didik, sehingga ia memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Pembentukan karakter menjadi hal yang penting untuk terus dilaksanakan secara
45
kontinu dan berkesinambungan, agar suatu bangsa memiliki generasi penerus
yang berkarakter baik.
Pembentukan karakter bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa
depan sangat penting untuk ditanamkan. Karakter merupakan wujud dari perilaku
yang dilakukan secara konsisten dan tidak berdiri sendiri, artinya karakter
terintegrasi dengan sikap dan nilai yang diyakini oleh seseorang (Fahmy, dkk.,
2015; Gunawan, 2012). Pembentukan karakter harus dilakukan selaras dengan
pandangan hidup bangsa dan sikap hidup masyarakat yang merupakan hasil
refleksi dari keragaman masyarakat (Ferdiawan, dkk., 2013; Gunawan, 2015).
Seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab moral mengembangkan nilai-nilai
moral bangsa yang terwujud dalam perilakunya dengan berpedoman pada etika
dan karakter bangsa.
Temuan penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Woodhouse dan Enukoha (1986) yang menyimpulkan bahwa penanaman moral
dan karakter kepada anak muda sangat efektif dilakukan dengan kurikulum
tersembunyi yang ada dalam organisasi sekolah. Kurikulum tersembunyi dapat
meningkatkan keefektifan keberhasilan program pembentukan karakter
mahasiswa (Sulisworo dan Aulia, 2017; Çubukçu, 2012). Mahasiswa harus
ditanamkan nilai-nilai moral dan karakter yang baik. Pembentukan karakter
mahasiswa harus terprogram dalam pengajaran, kurikulum formal, dan kurikulum
tersembunyi serta terintegrasi dengan budaya sekolah (Veugelers, 2010). Belajar
dengan memiliki nilai-nilai kehidupan dan berkarakter baik adalah bagian penting
dari proses belajar di perguruan tinggi.
Mendidik mahasiswa agar memiliki karakter yang kuat membutuhkan
dosen yang memiliki pemahaman terhadap nilai-nilai pendidikan, berperilaku
yang berbasis moral, dan memiliki pandangan filosofis serta pedagogis yang kuat
dengan berlandaskan pada tradisi, kearifan lokal, dan budaya bangsa.
Pembentukan karakter merupakan suatu upaya menumbuhkan perilaku baik
kepada mahasiswa (Gunawan, 2011). Upaya tersebut harus didukung oleh
berbagai pihak agar pembentukan karakter mahasiswa dapat tercapai secara
optimal. Menciptakan bangsa yang besar, bermartabat, dan disegani oleh dunia
dibutuhkan good society yang dimulai dari pembentukan karakter (Ainiyah,
46
2013). Karakter merupakan faktor penentu iklim organisasi, cara kerja organisasi,
dan daya kompetitif organisasi.
Ada lima faktor yang harus diperhatikan lembaga pendidikan agar
kurikulum tersembunyi yang ada dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap
pembentukan karakter mahasiswa, yaitu: (1) interpreting teachers’ directions; (2)
knowing teacher / adult-pleasing behaviors; (3) fitting in with other students; (4)
working effectively in groups; (5) avoiding bullies (Myles, dkk., 2013). Jika dosen
dan pihak perguruan tinggi ingin mengoptimalkan kurikulum tersembunyi agar
dapat membentuk karakter mahasiswa yang baik, maka perlu memahami
bagaimana mahasiswa belajar, apa keinginan mahasiswa, dan bagaimana
mahasiswa berperilaku (Moyse dan Porter, 2015; Kusumaningrum, dkk., 2018;
Kusumaningrum, dkk., 2016). Karakter yang harus dibentuk dalam diri
mahasiswa dalam kurikulum tersembunyi adalah: punctuality; honesty; courtesy;
responsibility; dan respect to the others (Milson, 2010).
C. Pengaruh Kurikulum Tersembunyi (X1) dan Pembentukan Karakter
(X2) terhadap Motivasi Diri Mahasiswa (Y)
Berdasarkan hasil uji hipotesis, penelitian ini menyimpulkan pengaruh
yang signifikan kurikulum tersembunyi (X1) dan pembentukan karakter (X2)
terhadap motivasi diri mahasiswa (Y). Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan
oleh mahasiswa bersama dosen merupakan implementasi dari kurikulum yang
dirancang oleh perguruan tinggi. Kegiatan perkuliahan bertujuan untuk
membekali mahasiswa agar ia dapat berkembang secara optimal sebagai insan
akademik muda yang mampu berpikir rasional. Selain kegiatan perkuliahan,
organisasi kemahasiswaan merupakan wadah mahasiswa agar ia lebih
berkembang lagi dalam bidang lain, selain dari pengalaman yang ia peroleh dari
kegiatan perkuliahan.
Organisasi kemahasiswaan dapat dijadikan wahana membekali mahasiswa
berbagai pengalaman. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting perguruan tinggi
mengembangkan program organisasi kemahasiswaan agar para mahasiswa
mendapatkan pengalaman lebih selain di kegiatan perkuliahan. Bidang yang dapat
dikembangkan di organisasi kemahasiswaan misalnya bidang keagamaan,
47
penalaran, kesenian, atau olah raga. Dari bidang-bidang tersebut jika dikelola
dengan baik, maka akan lahir para mahasiswa berprestasi sesuai dengan bidang
yang ia tekuni. Nilai-nilai yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan
organisasi kemahasiswaan merupakan bagian dari hidden curriculum. Hidden
curriculum merupakan suatu pengalaman yang didapatkan oleh peserta didik di
luar kegiatan pembelajaran (yang lazim disebut formal curriculum).
Penelitian yang dilakukan oleh Otewa (2016) menyimpulkan bahwa
impelemntasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh
yang positif terhadap pembentukan karakter (character building) dan sikap
peserta didik. Lebih lanjut penelitian Otewa (2016) mendeskripsikan nilai-nilai
karakter yang dikembangkan dalam kurikulum tersembunyi yaitu: respect human
dignity; leadership; cares about the welfare of others; integrates individual
interests and social responsibilities; demonstrates integrity; reflects on moral
choices; seeks peaceful resolution of conflict; dan ascertains moral principles and
accepts responsibility for applying them.
Penelitian Dorpfeld (2017) menyimpulkan bahwa implementasi kurikulum
tersebunyi (hidden curriculum) memiliki pengaruh positif terhadap motivasi diri
(self motivation) peserta didik. The implementation of this hidden curriculum was
designed to explore the question of how a curriculum based on self-determination
theory would influence student self motivation and art making in the classroom
(Griner, 2012). Aspek hidden curriculum dalam organisasi kemahasiswaan
adalah: kepemimpinan, kepercayaan diri, kreativitas, soft skill, manajemen
prioritas, manajemen waktu, kemampuan negosiasi, sikap toleransi, manajemen
konflik, pengambilan keputusan, dan kemampuan komunikasi.
The elements of hidden curriculum possessed in schools are values,
beliefs, attitudes, and norms and values which are important parts of school
function, ceremonies and the quality of interpersonal communication (Çubukçu,
2012). Penelitian Sulisworo dan Aulia (2017) menyimpulkan bahwa berbagai
sikap yang harus ditanamkan dalam pembentukan karakter adalah: faith, loyalty,
consistency, honesty, discipline, independency, affection, dan care. Sementara itu
hasil penelitian Milson (2010) menyimpulkan bahwa sikap yang dikembangkan
dalam proses pembentukan karakter adalah: punctuality; honesty; courtesy;
48
responsibility; dan respect for self. Berbagai nilai-nilai hidden curriculum yang
didapatkan oleh mahasiswa dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan menjadi
faktor penguat pembentukan karakter mahasiswa.
Pembentukan karakter (character building) merupakan upaya membangun
pendidikan berdasarkan nilai-nilai moral yang baik, sehingga mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa memiliki karakter positif. Mahasiswa yang berkarakter
adalah mahasiswa yang memiliki perilaku dan menerapkan nilai-nilai moral yang
baik dalam kehidupannya. Mahasiswa yang berkarakter selalu mengucapkan hal-
hal yang baik, bertutur kata yang baik, dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu
juga mampu mengelola kegiatan dan waktu dalam beraktivitas. Mampu
mengapresiasi suatu capaian yang telah diraih, baik oleh diri sendiri, teman,
maupun organisasi. Menjadi penggerak dalam membangun masyarakat,
ditunjukkan dengan kesediaannya dalam melayani kepentingan masyarakat.
Mahasiswa yang berkarakter mampu berbaur dengan berbagai elemen
masyarakat. Sehingga secara fisik mahasiswa yang baik akan ikut hadir dalam
permasalahan dan memiliki kesediaan untuk menyelesaikan. Agans, dkk., (2018)
berdasarkan hasil penelitiannya menyimpulkan bawah pembentukan karakter
(character building) merupakan faktor yang dapat menguatkan motivasi diri (self
motivation) peserta didik. Lebih lanjut Agans, dkk., (2018) mendeskripsikan
indikator pembentukan karakter mencakup: diligence, mastery focus, generosity,
moral disengagement, dan honesty; sedangkan indikator orientasi motivasi diri
adalah: task orientation, intra-team competition, dan intra-team conflict.
Membangun karakter saat ini merupakan isu yang krusial dan menjadi
konsekuensi yang logis dalam membangun masyarakat yang penuh dengan
berbagai kompleksitas yang ada (Siegel, dkk., 2017).
Adanya bekal nilai-nilai yang ada kegiatan organisasi kemahasiswaan
(hidden curriculum) dan proses pembentukan karakter (character building), maka
mahasiswa diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, terutama motivasi yang
berasal dari dalam diri mahasiswa (self motivation). Keberadaan organisasi
kemahasiswaan dalam pembentukan karakter mahasiswa menjadi kebutuhan yang
krusial dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Pembentukan karakter mahasisa
tidak cukup hanya dilaksanakan dalam kegiatan perkuliahan yang sarat dengan
49
teori, sehingga memerlukan program lain yang mampu dapat mendukung
pelaksanaan perkuliahan. Mahasiswa yang berkarakter menjadi individu yang
penuh motivasi dalam melaksanakan semua kewajiban dan tugasnya.
50
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan:
1. Tingkat implementasi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) kegiatan
ormawa FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik, dengan mean 74,28;
2. Tingkat implementasi pembentukan karakter (character building) mahasiswa
dalam kegiatan ormawa FIP UM termasuk dalam kategori cukup baik, dengan
mean 61,08;
3. Tingkat motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM termasuk
dalam kategori cukup baik, dengan mean 33,66;
4. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan
koefisien regresi 0,455;
5. Ada pengaruh yang signifikan pembentukan karakter (character building)
terhadap motivasi diri (self motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan
koefisien regresi 0,343;
6. Ada pengaruh yang signifikan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
dan pembentukan karakter (character building) terhadap motivasi diri (self
motivation) mahasiswa ormawa FIP UM, dengan koefisien regresi 0,478.
B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, saran yang diajukan penelitian ini
adalah:
1. Bagi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, merancang kebijakan kegiatan
ormawa yang dapat dikonversi menjadi penghargaan akademik, memberikan
piagam penghargaan kepada para mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
ormawa dalam bentuk sistem kredit semester, dan merancang model
pembinaan mahasiswa yang terintegrasi dengan bidang penalaran;
2. Bagi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, merancang kebijakan tentang
model pembinaan ormawa di tingkat fakultas, memadukan program kerja
51
ormawa tingkat fakultas dengan bidang program kreativitas mahasiswa, dan
melakukan identifikasi kepada mahasiswa baru tentang bakat minatnya untuk
diarahkan pada ormawa yang sesuai dengan bakat minatnya mahasiswa;
3. Bagi Pendamping Ormawa, melakukan pembinaan kesekretariatan dan
manajemen ormawa sebagai upaya meningkatkan kemampuan manajerial dan
organisasi mahasiswa;
4. Bagi peneliti lain, melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain
selain variabel penelitian ini yang melekat dengan diri mahasiswa, seperti
gaya kepemimpinan mahasiswa, kemampuan manajerial mahasiswa, efikasi
diri mahasiswa, prestasi mahasiswa, dan kesiapan kerja mahasiswa ormawa,
dengan desain penelitian analisis jalur.
52
DAFTAR RUJUKAN
Agans, J. P., Su, S., dan Ettekal, A. V. 2018. Peer Motivational Climate and
Character Development: Testing a Practitioner-Developed Youth Sport
Model. Journal of Adolescence, 62, 108-115.
Ainiyah, N. 2013. Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Al-Ulum, 13(1), 25-38.
Alsubaie, M. A. 2015. Hidden Curriculum as One of Current Issue of Curriculum.
Journal of Education and Practice, 6(33), 125-128.
Arfiyanto, D., dan Susandini, A. 2014. Pola Pikir dan Kepemimpinan Mahasiswa
pada Ketua BEM Fakultas di Universitas Wiraraja Sumenep. Jurnal
Performance Bisnis & Akuntansi, 4(2), 54-74.
Arikunto, S. 2015. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bahari. 2010. Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh
Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama,
dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda
Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Laporan penelitian tidak
diterbitkan. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan
Keagamaan, Kementerian Agama; Maloho Jaya Abadi Press.
Balboni, M., Bandini, J., Mitchell, C., Epstein-Peterson, Z. D., Amobi, A., Cahill,
J., Enzinger, A. C., Peteet, J., dan Balboni, T. 2015. Religion, Spirituality,
and the Hidden Curriculum: Medical Student and Faculty Reflections.
Journal of Pain and Symptom Management, 1-27.
Bali, M. M. 2013. Peran Dosen dalam Mengembangkan Karakter Mahasiswa.
Humaniora, 4(2), 800-810.
Basuki, H. 2015. Proses Pengambilan Keputusan di Organisasi Kemasyarakatan.
Jurnal Translitera, 3, 50-59.
Bell, S. K., Wideroff, M., dan Gaufberg, L. 2010. Student Voices in Readers’
Theater: Exploring Communication in the Hidden Curriculum. Patient
Education and Counseling, 80, 354-357.
Borges, J. C., Ferreira, T. C., deOliveira, M. S. B., Macini, N., dan Caldana, A. C.
F. 2017. Hidden Curriculum in Student Organizations: Learning, Practice,
Socialization and Responsible Management in a Business School. The
International Journal of Management Education, 33(4), 1-9.
Brahmasari, I. A., dan Suprayetno, A. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
53
Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada
PT Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 10(2), 124-135.
Chandler, S. 2001. 100 Ways to Motivate Yourself: Change Your Life Forever.
New Jersey: The Career Press.
Cho, H. T., dan Yang, J. S. 2018. How Perceptions of Organizational Politics
Influence Self-Determined Motivation: The Mediating Role of Work
Mood. Asia Pacific Management Review, 23, 60-69.
Çubukçu, Z. 2012. The Effect of Hidden Curriculum on Character Education
Process of Primary School Students. Educational Sciences: Theory &
Practice, 12(2), 1526-1534.
Dorpfeld, H. 2017. The Hidden Curriculum of Cornell, (Online),
(https://education.cals.cornell.edu/sites/education.cals.cornell.edu/files/sha
red/documents/Dorpfeld%2C%20Hannah.pdf), diakses 23 Desember
2017.
Draper, N. R., dan Smith, H. 2014. Applied Regression Analysis. New York:
Wiley.
Eccles, J. S., dan Wigfield, A. 2002. Motivational Beliefs, Values, and Goals.
Annual Review of Psychology, 53(1), 109-132.
Fahmayanti, N. 2016. Motivasi dan Manajemen Waktu pada Mahasiswa
Wirausaha di Universitas Mulawarman (Studi Deskriptif Mahasiswa
Wirausaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Psikoborneo, 4(4), 673-
687.
Fahmy, R., Bachtiar, N., Rahim, R., dan Malik, M. 2015. Measuring Student
Perceptions to Personal Characters Building in Education: An Indonesian
Case in Implementing New Curriculum in High School. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 211, 851-858.
Febriana, B., Amriyatun, Winanti, L., dan Amelia, S. 2013. Hubungan Antara
Keaktifan Organisasi dengan Prestasi Belajar (Indeks Prestasi)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Prosiding
Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah Tahun 2013.
Ferdiawan, E., dan Putra, W. A. 2013. ESQ Education for Children Character
Building based on Phylosophy of Javaness in Indonesia. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 106, 1096-1102.
Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
54
Giroux, H. A., dan Penna, A. N. 1979. Social Education in the Classroom: The
Dynamics of the Hidden Curriculum. Theory and Research in Social
Education, 7(1), 21-42.
Gollwitzer, P. 2012. Mindset Theory of Action Phases. Dalam vanLange, P. A.
(Eds.), Theories of Social Psychology (hlm. 526–545). Los Angeles: Sage.
Griner, D. 2012. Student Autonomy: A Case Study of Intrinsic Motivation in the
Art Classroom. Disertasi tidak diterbitkan. Provo, Utah: Brigham Young
University.
Gunawan, I. 2007. Hubungan Keterlibatan Guru dalam Musyawarah Guru Mata
Pelajaran dan Kemampuan Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar
Siswa di SMA Negeri se-Kota Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Gunawan, I. 2011. Organizational Citizenship Behavior. Education Policy
Analysis Archives, 23, 23-39.
Gunawan, I. 2012. Mengembangkan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan
Lokal. Prosiding Seminar Nasional Meretas Sekolah Humanis untuk
Mendesain Siswa Sekolah Dasar yang Cerdas dan Berkarakter, PGSD
FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, hlm. 67-79.
Gunawan, I. 2013. Statistika untuk Kependidikan Sekolah Dasar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak Yogyakarta.
Gunawan, I. 2014. Pengaruh Supervisi Pengajaran dan Kemampuan Guru
Mengelola Kelas terhadap Motivasi Belajar Siswa. Ilmu Pendidikan Jurnal
Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 41(1), 44-52.
Gunawan, I. 2015. Values and Ethics in Educational Leadership: An Idea of
Character Building of Students. Conference Proceedings Character
Education in Indonesia Concepts and Applications in Primary Schools,
IKIP PGRI MADIUN, Madiun, 9 Juni, hlm. 1-13.
Gunawan, I. 2016. Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, I. 2017. Instructional Management in Indonesia: A Case Study. Journal
of Arts, Science & Commerce, 8(1), 99-107.
Gunawan, I. 2017. Prestasi Belajar Mahasiswa Fungsionaris UKM KSR PMI Unit
Universitas Negeri Malang. Ilmu Pendidikan Jurnal Kajian Teori dan
Praktik Kependidikan, 2(2), 171-177.
Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2007. Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan
Kemampuan Mengelola Kelas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Manajemen Pendidikan, 20, 21-31.
55
Gunawan, I., dan Benty, D. D. N. 2017. Manajemen Pendidikan: Suatu Pengantar
Praktik. Bandung: Alfabeta.
Gunawan, I., Suraya, S. N., dan Tryanasari, D. 2014. Hubungan Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Kritis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa pada
Matakuliah Konsep Sains II Prodi PGSD IKIP PGRI MADIUN. Premiere
Educandum, 4(1), 10-40.
Habib, M. A. F. 2017. Mahasiswa Kreatif Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya
(Studi Deskriptif tentang Kehidupan Mahasiswa Kreatif), (Online),
(http://web.unair.ac.id/admin/file/f_19997_Jurnal.pdf), diakses 2
Desember 2017.
Hafferty, F. W. 1998. Beyond Curriculum Reform: Confronting Medicine’s
Hidden Curriculum. Academic Medicine, 73(4), 403-407.
Haryati, S. 2015. Upaya Meningkatkan Soft Skill Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Makalah disajikan dalam Seminar Ilmiah Semesteran Korpri Subunit
Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Magelang, 16 April.
Hatlevik, O. E., Throndsen, I., Loi, M., dan Gudmundsdottir, G. B. 2018.
Students’ ICT Self-Efficacy and Computer and Information Literacy:
Determinants and Relationships. Computers & Education, 118, 107-119.
Ilham dan Tirtayasa. 2017. Motivasi Berprestasi melalui Organisasi Mahasiswa,
(Online), (http://untirta.ac.id/downlot.php?file=ArtikelMotivasiBerprestasi
MelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf.), diakses 2 November 2017.
Iqbal, M. 2014. Hubungan Keaktifan Berorganisasi dengan Kepercayaan Diri
pada Mahasiswa UIN Suska Riau. Tesis tidak diterbitkan. Riau:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Inayah, S. S. 2014. Konflik dan Negosiasi dalam Perspektif Komunikasi. Jurnal
Komunikasi dan Sosial Keagamaan, 16(2), 186-209.
Kentli, F. D. 2009. Comparison of Hidden curriculum Theories. European
Journal of Educational Studies, 1(2), 83-88.
Khairudin, M., dan Susiwi. 2013. Pendidikan Karakter melalui Pengembangan
Budaya Sekolah di Sekolah Islam Terpadu Salman Al Farisi Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Karakter, 3(1), 77-86.
Koo, K. 2013. Student Narratives and the Hidden Curriculum in the Surgery
Clerkship. Journal of Surgical Education, 1-2.
Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2016. Principal
Empowerment Through Soft System Methodology Approach. Proceeding
56
International Conferences on Education and Training, 2nd ICET Theme:
Improving the Quality of Education and Training Through Strengthening
Networking, Faculty of Education State University of Malang, hlm. 205-
211.
Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., dan Gunawan, I. 2018. Teachers
Empowerment of Pesantren-Based Junior High School East Java Province
Indonesia. Journal of Social Sciences and Humanity Studies, 4(3), 29-33.
Lee, J. F. K. 2014. A Hidden Curriculum in Japanese EFL Textbooks: Gender
Representation. Linguistics and Education, 27, 39-53.
Lewis, R. 2001. Classroom Discipline and Student Responsibility: The Students’
View. Teaching and Teacher Education, 17, 307-319.
Mardianto, A., Koentjoro, dan Purnamaningsih, E. H. 2000. Penggunaan
Manajemen Konflik Ditinjau dari Status Keikutsertaan dalam Mengikuti
Kegiatan Pecinta Alam di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Jurnal
Psikologi, 2, 111-119.
Maria, E. 2010. Hubungan Penghargaan Intrinsik terhadap Motivasi Kerja. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi, 17(1), 1-9.
Maunah, B. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan
Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1), 90-101.
McKenna, L., dan Williams, B. 2017. The Hidden Curriculum in Near-Peer
Learning: An Exploratory Qualitative Study. Nurse Education Today, 50,
77-81.
Milson, A. J. 2010. Creating a Curriculum for Character Development: A Case
Study. The Clearing House: A Journal of Educational Strategies, 74(2),
89-93.
Miner, J. B. 2005. Organizational Behavior: Essential Theories of Motivation and
Leadership. New York: M.E. Sharpe, Inc.
Moyse, R., dan Porter, J. 2015. The Experience of the Hidden Curriculum for
Autistic Girls at Mainstream Primary Schools. European Journal of
Special Needs Education, 30(2), 187-201.
Myles, B. S., Trautman, M. L., dan Schelvan, R. L. 203. The Hidden Curriculum
for Understanding Unstated Rules in Social Situations for Adolescents and
Young Adults. New York: AAPC Publishing.
Na’imah. 2015. Excellent Character Education of Students Lecturing a Concept
and its Implementary. Proceedings of the 1st International Conference on
57
Character Education, STAI Sultan Abdurrahman, Batam, 22-23 Agustus,
hlm. 179-185.
Noverino, R. 2017. Pendidikan Karakter di Sekolah melalui Pembiasaan
(Peralihan dari Knowing menjadi Being), (Online),
(http://romel.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39901/Pembiasaan+se
bagai+Cermin+Pendidikan+Karakter+Bangsa.docx.), diakses 2 November
2017.
Otewa, J. 2016. Using Hidden Curriculum Principles in Teaching Character
Education in Kenya. Baraton Interdisciplinary Research Journal, 6, 120-
126.
Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan
Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta: Pemerintah Republik
Indonesia.
Pelz, D. C. 1962. Self-Determination and Self-Motivation in Relation to
Performance: A Study of Interaction Effects. Michigan: Survey Research
Center, The University of Michigan.
Prasetya. 2012. Membentuk Karakter Pemimpin Masa Depan, (Online),
(https://prasetya.ub.ac.id/berita/Membentuk-Karakter-Pemimpin-Masa-
Depan-11038-id.pdf), diakses 1 Maret 2017.
Pratiwi, N. K. 2015. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan
Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Smk Kesehatan di Kota Tangerang. Jurnal Pujangga, 1(2), 75-105.
Pratiwi, S. S. 2017. Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 6(1), 54-
64.
Rahmawati, D. 2017. Gaya Manajemen Konflik Mahasiswa Aktivis Organisasi
HIMA PPB FIP UNY. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,
3(8), 416-428.
Randa, I. R. A. 2017. Sikap Toleransi Mahasiswa Lintas Etnis dan Agama di
Asrama Bujang Malaka Kabupaten Kubu Raya. Laporan penelitian tidak
diterbitkan. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rogers, D. A., Boehler, M. L., Roberts, N. K., dan Johnson, V. 2012. Using the
Hidden Curriculum to Teach Professionalism During the Surgery
Clerkship. Journal of Surgical Education, 423-427.
58
Rokhman, F., Syaifudin, A., dan Yuliati. 2013. Character Education For Golden
Generation 2045 (National Character Building for Indonesian Golden
Years). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1161-1165.
Rolina, N. 2014. Developing Responsibility Character for University Student in
ECE through Project Method. Procedia - Social and Behavioral Sciences,
123, 170-174.
Salladien. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
Sanjaya, W. 2015. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Kencana.
Santoso, S. 2016. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Gramedia.
Sarros, J. C., dan Cooper, B. K. 2006. Building Character: A Leadership
Essential. Journal of Business and Psychology, 2(1), 1-22.
Setyadin, B. 2005. Desain dan Metode Penelitian Kuantitatif. Modul IV disajikan
dalam Penataran Tenaga Fungsional Akademik Politeknik Kotabaru,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, Kotabaru Kalimantan
Selatan, 15 – 22 Februari 2005.
Setyadin, B. ([email protected]). 30 Mei 2007. Analisis Jalur. e-mail kepada
Imam Gunawan ([email protected]).
Setyonegoro, A. 2013. Hakikat, Alasan, dan Tujuan Berbicara (Dasar Pembangun
Kemampuan Berbicara Mahasiswa). Pena, 3(1), 67-80.
Siegel, J. Z., Crockett, M. J., dan Dolan, R. J. 2017. Inferences about Moral
Character Moderate the Impact of Consequences on Blame and Praise.
Cognition, 167, 201-211.
Silvia, P. J. 2014. Self-Awareness, Self-Motives, and Self-Motivation, (Online),
(https://www.researchgate.net/publication/238722683), diakses 23
Desember 2017.
Simatupang, O., Lubis, L. A., dan Wijaya, H. 2015. Gaya Berkomunikasi dan
Adaptasi Budaya Mahasiswa Batak di Yogyakarta. Jurnal Komunikasi
Aspikom, 2(5), 314-329.
Siska, Sudardjo, dan Purnamaningsih, E. H. 2003. Kepercayaan Diri dan
Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi,
2, 67-71.
Smit, K., deBrabander, C. J., Boekaerts, M., dan Martens, R. L. 2017. The Self-
Regulation of Motivation: Motivational Strategies as Mediator between
Motivational Beliefs and Engagement for Learning. International Journal
of Educational Research, 82, 124-134.
59
Stevens, J. 1996. Applied Multivariate Statistics for the Social Sciences. Mahwah:
Lawrence Erlbaum Associates.
Sulisworo, D., dan Aulia. 2017. Modeling the Nationalism Character Building
through Hidden Curriculum Attachment for High School Student at
Frontier Area of Indonesia. Proceedings 4th International Conference the
Community Development in ASEAN.
Takahiro, I., Kohei, K., dan Fumio, O. 2014. The Hidden Curriculum and Social
Preferences. Tokyo: The Research Institute of Economy, Trade and
Industry (RIETI).
Taylor, I. A. 1959. The Nature of the Creative Process. Dalam Smith, P., (Eds.)
Creativity (hlm. 51-82). New York: Hasting House.
The Glossary of Education Reform. 2017. Hidden Curriculum, (Online),
(http://edglossary.org/hidden-curriculum/), diakses 30 Desember 2017.
Theotokas, I., Lagoudis, I. N., dan Kotsiopoulos, N. 2014. Leadership Profiling of
Ocean Going Ship Masters. The Asian Journal of Shipping and Logistics,
30(3), 321-343.
Tiyas, A. J. 2017. Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kemampuan
Bernegosiasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri, (Online),
(http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/9625/54/article.pdf.), diakses 4
Desember 2017.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025. 2009. Bandung: Citra Umbara.
UPH Media Relations. 2014. Membangun Karakter Lewat Melayani Sesama,
(Online), (https://www.uph.edu/id/component/wmnews/new/1653-
developing-characters-by-serving-others-2.html), diakses 2 Februari 2018.
Veugelers, W. 2010. Moral Values in Teacher Education. International
Encyclopedia of Education, 3, 650-655.
Webber, D. A. 2017. Risk-Sharing and Student Loan Policy: Consequences for
Students and Institutions. Economics of Education Review, 57, 1-9.
Winarsunu, T. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang: UMM Press.
Wiyono, B. B. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Program SP4
Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang.
60
Wiyono, B. B., dan Sunarni. 2009. Evaluasi Program Pendidikan dan
Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang.
Wolters, C. A. 2003. Understanding Procrastination from a Self-Regulated
Learning Perspective. Journal of Educatinal Psychology, 95(1), 179-187.
Woodhouse, H., dan Enukoha, I. 1986. The Hidden Curriculum and Beyond: A
Nigerian Case Study. International Journal of Educational Development,
6(2), 103-116.
ANGKET UJI COBA
KURIKULUM TERSEMBUNYI, PEMBENTUKAN KARAKTER,
DAN MOTIVASI DIRI MAHASISWA ORMAWA
TIM PENELITI Ketua : Imam Gunawan Anggota : Desi Eri Kusumaningrum
Teguh Triwiyanto Wildan Zulkarnain Ahmad Nurabadi
KATA PENGANTAR
Angket ini bertujuan untuk mengukur aspek kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), pembentukan karakter (character building), dan motivasi diri mahasiswa (self motivation) ormawa. Mengisi angket ini dapat membantu upaya pengembangan kegiatan mahasiswa. Mohon mengisi sesuai dengan keadaan Saudara. Terima kasih atas kesediaan Saudara. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah kalimat yang ada dalam kolom pernyataan. 2. Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan keadaan Saudara. 3. Adapun alternatif jawaban di sebelah kanan mempunyai makna:
SL : Selalu JR : Jarang SR : Sering TP : Tidak pernah
ANGKET PENELITIAN
No Pernyataan Pilihan Jawaban
A KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)
1 Saya mampu mempengaruhi teman lain dalam organisasi agar ia mau melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diemban
SL SR JR TP
2 Jika organiasi meminta saya untuk menjadi ketua sebuah tim di organisasi, maja saya bersedia mengemban amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi
SL SR JR TP
3 Saya mampu melaksanakan tugas di dalam tim organisasi SL SR JR TP
4 Tugas yang saya emban dalam menjalankan roda organisasi, saya laksanakan dengan penuh rasa percaya diri mencapai keberhasilan
SL SR JR TP
5 Saya memiliki kemampuan menyampaikan gagasan-gagasan dengan penuh percaya diri kepada anggota lain
SL SR JR TP
6 Saya mampu mengembangkan model penyelesaian masalah organisasi SL SR JR TP
7 Ketika organisasi mengalami masalah, saya mampu memberikan ide yang berbeda dari ide anggota lain dalam menyelesaikan masalah organisasi
SL SR JR TP
8 Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan lebih rinci dari ide yang saya kemukakan kepada anggota lain
SL SR JR TP
9 Saya memiliki jadwal kegiatan dalam organisasi dan kuliah agar terdapat keseimbangan diantara keduanya
SL SR JR TP
10 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat kepentingan suatu kegiatan
SL SR JR TP
11 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat mendesaknya suatu kegiatan untuk segera dikerjakan atau diwujudkan
SL SR JR TP
12 Jadwal kegiatan yang saya susun membantu saya dalam melaksanakan aktivitas kuliah dan organisasi
SL SR JR TP
13 Saya mampu menyeimbangkan antara kapan waktu kuliah dan kapan waktu untuk organisasi
SL SR JR TP
14 Saya memiliki kemampuan menjelaskan gagasan saya dalam menyelesaikan masalah organisasi untuk mencapai titik kesepakatan bersama dengan anggota lain
SL SR JR TP
15 Jika ada perbedaan pandangan dengan anggota organisasi, saya mampu untuk membuat kesepahaman agar roda organisasi terus berjalan mencapai tujuan
SL SR JR TP
16 Saya akan tetap melaksanakan kesepakatan-kesepakatan dalam organisasi dengan SL SR JR TP
Lampiran 1
No Pernyataan Pilihan Jawaban
penuh tanggung jawab dan berkomitmen meskipun gagasan saya kurang disetujui oleh organisasi
17 Saya memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain SL SR JR TP
18 Hidup rukun dan damai dengan teman yang beda agama merupakan hal prinsip dalam kehidupan
SL SR JR TP
19 Perbedaan identitas antaranggota organisasi dapat meningkatkan iklim organisasi menuju budaya organisasi yang baik
SL SR JR TP
20 Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi selalu diselesaikan dengan musyawarah dengan para anggota secara proporsional
SL SR JR TP
21 Win-win solutions menjadi prinsip utama organisasi dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP
22 Kolaborasi dan kompromi merupakan hal penting dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP
23 Setiap pengambilan keputusan organisasi diawali dengan dengar pendapat dari para anggota
SL SR JR TP
24 Program kerja organisasi dirancang dengan prinsip pencapaian tujuan dan dilakukan dengan musyawarah mufakat
SL SR JR TP
25 Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan secara kolektif-kolegial SL SR JR TP
26 Pengambilan keputusan berlandaskan pada rasionalitas keputusan yang didukung dengan data yang tepat dan akurat
SL SR JR TP
27 Saya mampu menyampaikan pesan organisasi kepada pihak yang membutuhkan informasi
SL SR JR TP
28 Saya disetiap rapat organisasi ikut menyumbangkan gagasan dalam mengembangkan organisasi
SL SR JR TP
29 Bahasa yang lugas dan mengarah pada topik bahasan menjadi acuan saya dalam menyampaikan ide serta gagasan kepada organisasi
SL SR JR TP
30 Tulisan menjadi sarana efektif dalam menyampaikan gagasan kepada organisasi SL SR JR TP
B PEMBENTUKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)
1 Saya mudah memuji orang lain SL SR JR TP
2 Saya mudah memberikan kata-kata semangat yang memupuk semangat dan membesarkan hati
SL SR JR TP
3 Saya memiliki gaya bicara yang ramah dan intonasi suara yang bersahabat SL SR JR TP
4 Saya dalam berbicara menggunakan kata-kata yang merendah berupa permohonan, bukan tuntutan
SL SR JR TP
5 Kata-kata yang ditujukan kepada lawan bicara cenderung merupakan kata-kata dorongan, bukan sanggahan maupun kritikan
SL SR JR TP
6 Saya mampu memberi perhatian sepenuhnya pada lawan bicara dengan tatapan mata, mendengarkan tanpa sering menyela dan tampak terburu-buru
SL SR JR TP
7 Saya senang menghabiskan waktu bersama orang lain dan melakukan aktivitas bersama
SL SR JR TP
8 Saya menikmati dialog simpatik dengan berbagi pengalaman, pikiran dan perasaan dalam konteks yang ramah dan kontinu
SL SR JR TP
9 Saya memiliki kemampuan mendengarkan lawan bicara dengan penuh empati dan tidak sambil melakukan kegiatan lain
SL SR JR TP
10 Saya menikmat aktivitas dan pengalaman bersama orang lain dalam nuansa penuh kepedulian dan saling memahami
SL SR JR TP
11 Saya memiliki prinsip yang kuat bahwa kasih harus dibuktikan dengan pemberian, bingkisan, dan lain sebagainya
SL SR JR TP
12 Saya senang menerima suatu pemberian tanpa memandang nilai, bentuk maupun jenis pemberian tersebut
SL SR JR TP
13 Saya cenderung lebih senang memberi daripada menabung SL SR JR TP
14 Saya mengangap bahwa kehadiran fisik disaat orang lain sedang kritis adalah hadiah paling berharga yang bisa diberikan
SL SR JR TP
15 Saya senang membuat, menemukan maupun membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain
SL SR JR TP
16 Saya senang melakukan hal-hal yang orang lain harapkan kita lakukan SL SR JR TP
17 Saya melakukan sesuatu bagi orang lain yang memerlukan pemikiran, perencanaan, waktu, usaha, dan energi
SL SR JR TP
No Pernyataan Pilihan Jawaban
18 Saya berpendapat bahwa melakukan sesuatu untuk orang lain adalah wujud kasih kepadanya
SL SR JR TP
19 Saya senang melakukan hal-hal praktis untuk orang yang dikasihi SL SR JR TP
20 Saya merasa dicintai bila menerima pelayanan dari orang lain SL SR JR TP
21 Saya memiliki spontanitas yang kuat dalam berjabat tangan dan berpelukan untuk menunjukan kedekatan dan keterbukaan
SL SR JR TP
22 Saya secara naluriah mengharapkan pelukan dari seseorang di saat kritis SL SR JR TP
23 Saya setuju bahwa tidak ada yang lebih penting dari memeluk orang yang dikasihi di saat ia menangis
SL SR JR TP
24 Saya beranggapan bahwa sentuhan fisik merupakan komunikator yang kuat SL SR JR TP
25 Saya merasa diperhatikan dan dikasihi bila menerima sentuhan fisik SL SR JR TP
C MOTIVASI DIRI (SELF MOTIVATION)
1 Saya rela berkorban dalam upaya mencapai tujuan organisasi SL SR JR TP
2 Apabila saya merasa gagal dalam suatu usaha, saya akan tetap berusaha agar tidak terjadi kegagalan lagi
SL SR JR TP
3 Meskipun kurang mendapat dukungan dari rekan-rekan di ormawa, saya akan tetap melaksanakan rencana tugas itu
SL SR JR TP
4 Bagi saya ada suatu keharusan untuk dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab saya
SL SR JR TP
5 Pekerjaaan yang telah dipercayakan, tidak akan saya alihkan kepada rekan lain, betapapun sibuknya
SL SR JR TP
6 Bagi saya, semua tugas harus diselesaikan meskipun tanpa pengawasan dari ketua ormawa
SL SR JR TP
7 Saya berusaha menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam melaksanakan tugas organisasi, meskipun sering mendapatkan pertentangan
SL SR JR TP
8 Saya akan malu apabila gagal, dan akan lebih malu lagi apabila tidak pernah berani mencoba lagi
SL SR JR TP
9 Saya ingin menyumbangkan pemikiran melalui rapat-rapat, meskipun pemikiran tersebut penuh risiko
SL SR JR TP
10 Saya berusaha mewujudkan segala program kerja yang telah disepakati bersama SL SR JR TP
11 Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik, maka program yang telah dilaksanakan harus dievaluasi
SL SR JR TP
12 Saya belum merasa puas apabila program kerja yang telah dibuat belum bisa terlaksana semua
SL SR JR TP
13 Keberhasilan program kerja merupakan hasil kerja sama dengan segenap unsur organisasi
SL SR JR TP
Keterangan:
Item butir soal yang tidak valid dari uji validitas data uji coba instrumen penelitian (rh < 0,320)
DATA UJI COBA PENELITIAN
Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 109
2 0 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 102
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 108
4 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 79
5 2 4 1 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 87
6 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 81
7 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 94
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
9 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 79
10 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 95
11 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 97
12 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 98
13 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 0 2 4 4 4 3 3 4 4 98
14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 0 4 3 4 4 3 3 4 4 105
15 2 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 96
16 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 80
17 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 97
18 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 0 4 4 3 3 2 98
19 2 1 4 4 2 3 2 2 1 4 4 2 2 2 2 3 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 2 2 83
Lampiran 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
20 2 1 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 97
21 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 89
22 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 81
23 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 85
24 1 2 3 3 1 1 1 2 4 4 3 3 2 1 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 1 1 1 3 69
25 3 3 3 3 3 2 2 2 1 4 2 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 82
26 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 2 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 67
27 3 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 85
28 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 81
29 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 99
30 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 88
31 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 91
32 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 94
33 2 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 102
34 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 104
35 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 89
36 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 102
37 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 107
38 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 86
Variabel Pembentukan Karakter (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑
1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 87
2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 2 3 3 3 3 1 4 3 2 1 1 73
3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 87
4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 71
5 3 1 4 2 2 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 80
6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 69
7 4 3 2 3 4 2 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 81
8 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 70
9 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 2 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 75
10 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 2 1 1 2 3 73
11 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 1 2 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 64
12 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 67
13 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 2 2 2 3 75
14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 85
15 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 80
16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 71
17 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 84
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 70
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 1 1 1 1 80
20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 84
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑
21 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 82
22 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 64
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 72
24 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 1 1 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 69
25 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 3 3 2 2 2 4 4 76
26 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68
27 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
28 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 2 69
29 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 70
30 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 2 4 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 75
31 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 2 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 73
32 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 73
33 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 91
34 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 91
35 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 76
36 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 65
37 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 83
38 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 64
Variabel Motivasi Diri (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑
1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 45
2 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 46
3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 46
4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 39
5 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 41
6 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 40
7 3 3 2 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 41
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
9 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 46
10 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41
11 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 43
12 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 44
13 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 46
14 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 45
15 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 45
16 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 39
17 3 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 44
18 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 48
19 4 4 4 4 2 4 2 2 4 1 4 1 3 39
20 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 44
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑
21 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 43
22 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 35
23 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 42
24 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 4 4 35
25 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4 41
26 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 4 34
27 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
28 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 39
29 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 41
30 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 38
31 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 42
32 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 42
33 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 45
34 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 46
35 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 37
36 3 4 2 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 42
37 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 37
38 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 37
UJI VALIDITAS VARIABEL KURIKULUM TERSEMBUNYI (X1)
Correlations
it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 it14 it15 it16 it17
it1 Pearson Correlation 1 .241 .318 .361* .306 .257 .143 .163 -.225 -.119 -.152 -.024 .168 .556** .359* .275 .318
Sig. (2-tailed) .144 .052 .026 .062 .119 .393 .329 .174 .478 .363 .887 .312 .000 .027 .095 .052
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it2 Pearson Correlation .241 1 .111 .223 .309 .346* .469** .217 .213 .130 .164 .171 .404* .493** .310 -.044 .230
Sig. (2-tailed) .144 .507 .178 .059 .033 .003 .192 .199 .437 .326 .304 .012 .002 .059 .792 .165
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it3 Pearson Correlation .318 .111 1 .371* .417** -.027 -.057 .268 .064 -.088 .124 .294 .145 .326* -.040 .246 .179
Sig. (2-tailed) .052 .507 .022 .009 .873 .732 .103 .702 .601 .459 .073 .385 .046 .813 .136 .283
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it4 Pearson Correlation .361* .223 .371* 1 .360* .213 .183 .183 .199 .210 .190 .334* .165 .537** .451** .160 -.179
Sig. (2-tailed) .026 .178 .022 .027 .199 .272 .270 .231 .205 .253 .040 .323 .001 .004 .337 .281
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it5 Pearson Correlation .306 .309 .417** .360* 1 .431** .339* .693** .190 -.054 .266 .482** .302 .686** .247 -.062 .235
Sig. (2-tailed) .062 .059 .009 .027 .007 .037 .000 .254 .748 .106 .002 .065 .000 .136 .712 .156
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it6 Pearson Correlation .257 .346* -.027 .213 .431** 1 .730** .434** .035 -.026 .125 -.130 .000 .376* .394* -.050 -.080
Sig. (2-tailed) .119 .033 .873 .199 .007 .000 .007 .833 .877 .455 .435 1.000 .020 .014 .765 .631
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it7 Pearson Correlation .143 .469** -.057 .183 .339* .730** 1 .341* .187 .036 .149 -.017 .094 .425** .475** .003 .057
Sig. (2-tailed) .393 .003 .732 .272 .037 .000 .036 .260 .829 .371 .921 .574 .008 .003 .987 .732
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it8 Pearson Correlation .163 .217 .268 .183 .693** .434** .341* 1 .313 -.018 .362* .293 .092 .516** .137 -.126 .212
Sig. (2-tailed) .329 .192 .103 .270 .000 .007 .036 .056 .916 .026 .074 .583 .001 .411 .450 .201
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it9 Pearson Correlation -.225 .213 .064 .199 .190 .035 .187 .313 1 .303 .162 .518** .414** .080 .264 .078 .121
Sig. (2-tailed) .174 .199 .702 .231 .254 .833 .260 .056 .065 .332 .001 .010 .633 .109 .640 .471
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it10 Pearson Correlation -.119 .130 -.088 .210 -.054 -.026 .036 -.018 .303 1 .595** .205 .282 .181 .312 -.301 -.240
Sig. (2-tailed) .478 .437 .601 .205 .748 .877 .829 .916 .065 .000 .217 .086 .277 .057 .066 .147
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it11 Pearson Correlation -.152 .164 .124 .190 .266 .125 .149 .362* .162 .595** 1 .087 .263 .293 .157 -.198 -.298
Sig. (2-tailed) .363 .326 .459 .253 .106 .455 .371 .026 .332 .000 .604 .111 .074 .348 .235 .069
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it12 Pearson Correlation -.024 .171 .294 .334* .482** -.130 -.017 .293 .518** .205 .087 1 .470** .324* .264 .005 .306
Sig. (2-tailed) .887 .304 .073 .040 .002 .435 .921 .074 .001 .217 .604 .003 .047 .109 .974 .062
Lampiran 3
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it13 Pearson Correlation .168 .404* .145 .165 .302 .000 .094 .092 .414** .282 .263 .470** 1 .381* .376* .226 .290
Sig. (2-tailed) .312 .012 .385 .323 .065 1.000 .574 .583 .010 .086 .111 .003 .018 .020 .172 .077
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it14 Pearson Correlation .556** .493** .326* .537** .686** .376* .425** .516** .080 .181 .293 .324* .381* 1 .525** .109 .215
Sig. (2-tailed) .000 .002 .046 .001 .000 .020 .008 .001 .633 .277 .074 .047 .018 .001 .515 .196
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it15 Pearson Correlation .359* .310 -.040 .451** .247 .394* .475** .137 .264 .312 .157 .264 .376* .525** 1 .196 .137
Sig. (2-tailed) .027 .059 .813 .004 .136 .014 .003 .411 .109 .057 .348 .109 .020 .001 .238 .413
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it16 Pearson Correlation .275 -.044 .246 .160 -.062 -.050 .003 -.126 .078 -.301 -.198 .005 .226 .109 .196 1 .122
Sig. (2-tailed) .095 .792 .136 .337 .712 .765 .987 .450 .640 .066 .235 .974 .172 .515 .238 .467
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it17 Pearson Correlation .318 .230 .179 -.179 .235 -.080 .057 .212 .121 -.240 -.298 .306 .290 .215 .137 .122 1
Sig. (2-tailed) .052 .165 .283 .281 .156 .631 .732 .201 .471 .147 .069 .062 .077 .196 .413 .467
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it18 Pearson Correlation -.072 -.181 .437** .216 .023 -.314 -.324* .041 .040 -.328* -.138 .311 .000 -.026 -.307 .207 .221
Sig. (2-tailed) .670 .278 .006 .193 .890 .055 .047 .806 .812 .045 .410 .057 1.000 .875 .061 .214 .183
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it19 Pearson Correlation -.085 .097 .383* .141 .082 .093 .080 .300 .355* .127 .241 .002 .167 .048 .004 .156 .005
Sig. (2-tailed) .614 .562 .018 .398 .624 .579 .635 .068 .029 .446 .146 .992 .315 .776 .979 .349 .976
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it20 Pearson Correlation .236 .297 .391* .444** .591** .144 .234 .315 .277 .029 .187 .556** .622** .579** .390* .169 .391*
Sig. (2-tailed) .154 .070 .015 .005 .000 .389 .157 .054 .092 .862 .261 .000 .000 .000 .015 .310 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it21 Pearson Correlation .211 .202 .263 .463** .581** .232 .389* .386* .266 .072 .218 .543** .418** .545** .402* .117 .222
Sig. (2-tailed) .204 .225 .111 .003 .000 .162 .016 .017 .107 .668 .189 .000 .009 .000 .012 .484 .181
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it22 Pearson Correlation -.186 -.085 -.088 -.019 -.206 -.307 -.188 -.467** -.120 -.064 -.090 -.133 .000 -.217 -.016 -.151 -.161
Sig. (2-tailed) .263 .610 .599 .909 .214 .061 .259 .003 .474 .704 .590 .426 1.000 .191 .923 .365 .333
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it23 Pearson Correlation -.020 -.089 .070 .186 .000 -.112 .137 -.201 -.031 .023 -.036 .023 -.040 .041 .061 -.176 -.070
Sig. (2-tailed) .903 .595 .675 .262 1.000 .503 .413 .227 .854 .892 .828 .892 .810 .807 .717 .291 .675
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it24 Pearson Correlation -.111 -.097 -.077 .087 -.091 -.171 .050 -.219 -.067 .025 .079 .025 .044 .000 .022 -.096 -.077
Sig. (2-tailed) .506 .562 .647 .603 .586 .305 .767 .187 .688 .882 .636 .882 .793 1.000 .895 .568 .647
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it25 Pearson Correlation -.033 .012 .010 .313 .111 .181 .287 -.032 -.026 -.089 .011 .021 .033 .117 .155 -.009 -.048
Sig. (2-tailed) .844 .942 .953 .056 .509 .276 .080 .848 .876 .594 .948 .899 .846 .484 .352 .956 .775
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it26 Pearson Correlation .000 -.125 .095 .263 -.036 .000 .190 -.136 .047 .028 .068 .116 .156 .048 .231 -.004 -.050
Sig. (2-tailed) 1.000 .455 .569 .111 .829 1.000 .253 .416 .779 .868 .683 .489 .349 .775 .163 .979 .765
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it27 Pearson Correlation .095 -.022 .088 .051 .176 -.145 .278 .029 .140 -.099 .059 .239 .262 .192 .262 .141 .390*
Sig. (2-tailed) .572 .897 .599 .763 .291 .384 .091 .861 .401 .555 .727 .148 .112 .248 .112 .397 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it28 Pearson Correlation .184 .001 .145 .111 .234 .382* .491** .051 -.072 .044 .044 -.047 .041 .377* .363* -.025 -.051
Sig. (2-tailed) .268 .996 .386 .507 .157 .018 .002 .763 .669 .791 .792 .780 .809 .020 .025 .879 .762
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it29 Pearson Correlation .058 .197 .027 .080 .359* .400* .528** .224 .017 -.037 .238 .091 .114 .278 .396* -.128 .062
Sig. (2-tailed) .731 .237 .874 .631 .027 .013 .001 .176 .920 .824 .151 .586 .496 .091 .014 .443 .714
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it30 Pearson Correlation -.108 -.044 -.217 .128 .064 .236 .489** .153 .191 .017 .116 .137 .107 .089 .259 .049 -.030
Sig. (2-tailed) .520 .791 .191 .444 .703 .153 .002 .360 .250 .920 .487 .412 .524 .594 .117 .771 .856
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Total Pearson Correlation .288 .392* .348* .544** .590** .352* .566** .392* .379* .174 .332* .472** .532** .672** .605** .121 .239
Sig. (2-tailed) .079 .015 .032 .000 .000 .030 .000 .015 .019 .295 .042 .003 .001 .000 .000 .471 .148
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Correlations
it18 it19 it20 it21 it22 it23 it24 it25 it26 it27 it28 it29 it30 Total
it1 Pearson Correlation -.072 -.085 .236 .211 -.186 -.020 -.111 -.033 .000 .095 .184 .058 -.108 .288
Sig. (2-tailed) .670 .614 .154 .204 .263 .903 .506 .844 1.000 .572 .268 .731 .520 .079
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it2 Pearson Correlation -.181 .097 .297 .202 -.085 -.089 -.097 .012 -.125 -.022 .001 .197 -.044 .392*
Sig. (2-tailed) .278 .562 .070 .225 .610 .595 .562 .942 .455 .897 .996 .237 .791 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it3 Pearson Correlation .437** .383* .391* .263 -.088 .070 -.077 .010 .095 .088 .145 .027 -.217 .348*
Sig. (2-tailed) .006 .018 .015 .111 .599 .675 .647 .953 .569 .599 .386 .874 .191 .032
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it4 Pearson Correlation .216 .141 .444** .463** -.019 .186 .087 .313 .263 .051 .111 .080 .128 .544**
Sig. (2-tailed) .193 .398 .005 .003 .909 .262 .603 .056 .111 .763 .507 .631 .444 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it5 Pearson Correlation .023 .082 .591** .581** -.206 .000 -.091 .111 -.036 .176 .234 .359* .064 .590**
Sig. (2-tailed) .890 .624 .000 .000 .214 1.000 .586 .509 .829 .291 .157 .027 .703 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it6 Pearson Correlation -.314 .093 .144 .232 -.307 -.112 -.171 .181 .000 -.145 .382* .400* .236 .352*
Sig. (2-tailed) .055 .579 .389 .162 .061 .503 .305 .276 1.000 .384 .018 .013 .153 .030
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it7 Pearson Correlation -.324* .080 .234 .389* -.188 .137 .050 .287 .190 .278 .491** .528** .489** .566**
Sig. (2-tailed) .047 .635 .157 .016 .259 .413 .767 .080 .253 .091 .002 .001 .002 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it8 Pearson Correlation .041 .300 .315 .386* -.467** -.201 -.219 -.032 -.136 .029 .051 .224 .153 .392*
Sig. (2-tailed) .806 .068 .054 .017 .003 .227 .187 .848 .416 .861 .763 .176 .360 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it9 Pearson Correlation .040 .355* .277 .266 -.120 -.031 -.067 -.026 .047 .140 -.072 .017 .191 .379*
Sig. (2-tailed) .812 .029 .092 .107 .474 .854 .688 .876 .779 .401 .669 .920 .250 .019
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it10 Pearson Correlation -.328* .127 .029 .072 -.064 .023 .025 -.089 .028 -.099 .044 -.037 .017 .174
Sig. (2-tailed) .045 .446 .862 .668 .704 .892 .882 .594 .868 .555 .791 .824 .920 .295
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it11 Pearson Correlation -.138 .241 .187 .218 -.090 -.036 .079 .011 .068 .059 .044 .238 .116 .332*
Sig. (2-tailed) .410 .146 .261 .189 .590 .828 .636 .948 .683 .727 .792 .151 .487 .042
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it12 Pearson Correlation .311 .002 .556** .543** -.133 .023 .025 .021 .116 .239 -.047 .091 .137 .472**
Sig. (2-tailed) .057 .992 .000 .000 .426 .892 .882 .899 .489 .148 .780 .586 .412 .003
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it13 Pearson Correlation .000 .167 .622** .418** .000 -.040 .044 .033 .156 .262 .041 .114 .107 .532**
Sig. (2-tailed) 1.000 .315 .000 .009 1.000 .810 .793 .846 .349 .112 .809 .496 .524 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it14 Pearson Correlation -.026 .048 .579** .545** -.217 .041 .000 .117 .048 .192 .377* .278 .089 .672**
Sig. (2-tailed) .875 .776 .000 .000 .191 .807 1.000 .484 .775 .248 .020 .091 .594 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it15 Pearson Correlation -.307 .004 .390* .402* -.016 .061 .022 .155 .231 .262 .363* .396* .259 .605**
Sig. (2-tailed) .061 .979 .015 .012 .923 .717 .895 .352 .163 .112 .025 .014 .117 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it16 Pearson Correlation .207 .156 .169 .117 -.151 -.176 -.096 -.009 -.004 .141 -.025 -.128 .049 .121
Sig. (2-tailed) .214 .349 .310 .484 .365 .291 .568 .956 .979 .397 .879 .443 .771 .471
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it17 Pearson Correlation .221 .005 .391* .222 -.161 -.070 -.077 -.048 -.050 .390* -.051 .062 -.030 .392*
Sig. (2-tailed) .183 .976 .015 .181 .333 .675 .647 .775 .765 .015 .762 .714 .856 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it18 Pearson Correlation 1 .229 .176 .101 -.129 -.137 .000 .126 .206 .161 -.167 -.187 -.016 .041
Sig. (2-tailed) .166 .290 .547 .440 .411 1.000 .452 .215 .335 .317 .261 .925 .805
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it19 Pearson Correlation .229 1 .174 .106 -.108 -.081 -.088 -.014 .077 .044 -.076 -.154 .063 .227
Sig. (2-tailed) .166 .298 .527 .518 .628 .598 .934 .646 .795 .652 .356 .709 .171
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it20 Pearson Correlation .176 .174 1 .624** .000 .226 .247 .203 .291 .396* .328* .213 .088 .728**
Sig. (2-tailed) .290 .298 .000 1.000 .172 .136 .221 .076 .014 .045 .200 .598 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it21 Pearson Correlation .101 .106 .624** 1 -.081 .122 -.088 .121 .331* .389* .126 .285 .260 .659**
Sig. (2-tailed) .547 .527 .000 .629 .467 .598 .471 .042 .016 .451 .083 .114 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it22 Pearson Correlation -.129 -.108 .000 -.081 1 .596** .519** .195 .312 .254 .198 .108 .050 .085
Sig. (2-tailed) .440 .518 1.000 .629 .000 .001 .241 .057 .124 .234 .520 .768 .614
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it23 Pearson Correlation -.137 -.081 .226 .122 .596** 1 .790** .444** .606** .490** .531** .461** .344* .439**
Sig. (2-tailed) .411 .628 .172 .467 .000 .000 .005 .000 .002 .001 .004 .034 .006
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it24 Pearson Correlation .000 -.088 .247 -.088 .519** .790** 1 .587** .660** .534** .535** .502** .450** .427**
Sig. (2-tailed) 1.000 .598 .136 .598 .001 .000 .000 .000 .001 .001 .001 .005 .007
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it25 Pearson Correlation .126 -.014 .203 .121 .195 .444** .587** 1 .502** .297 .455** .489** .583** .491**
Sig. (2-tailed) .452 .934 .221 .471 .241 .005 .000 .001 .071 .004 .002 .000 .002
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it26 Pearson Correlation .206 .077 .291 .331* .312 .606** .660** .502** 1 .591** .513** .582** .518** .569**
Sig. (2-tailed) .215 .646 .076 .042 .057 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .001 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it27 Pearson Correlation .161 .044 .396* .389* .254 .490** .534** .297 .591** 1 .405* .524** .411* .606**
Sig. (2-tailed) .335 .795 .014 .016 .124 .002 .001 .071 .000 .012 .001 .010 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it28 Pearson Correlation -.167 -.076 .328* .126 .198 .531** .535** .455** .513** .405* 1 .592** .300 .562**
Sig. (2-tailed) .317 .652 .045 .451 .234 .001 .001 .004 .001 .012 .000 .067 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it29 Pearson Correlation -.187 -.154 .213 .285 .108 .461** .502** .489** .582** .524** .592** 1 .504** .638**
Sig. (2-tailed) .261 .356 .200 .083 .520 .004 .001 .002 .000 .001 .000 .001 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it30 Pearson Correlation -.016 .063 .088 .260 .050 .344* .450** .583** .518** .411* .300 .504** 1 .510**
Sig. (2-tailed) .925 .709 .598 .114 .768 .034 .005 .000 .001 .010 .067 .001 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Total Pearson Correlation .041 .227 .728** .659** .085 .439** .427** .491** .569** .606** .562** .638** .510** 1
Sig. (2-tailed) .805 .171 .000 .000 .614 .006 .007 .002 .000 .000 .000 .000 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL PEMBENTUKAN KARAKTER (X2)
Correlations
it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 it14 it15 it16 it17 it18 it19 it20 it21 it22 it23 it24 it25 Total
it1 Pearson Correlation 1 .370* .117 .459** .259 .174 .262 .188 .384* .245 .342* .114 .038 .000 .204 .251 .193 -.018 .176 .327* .299 .072 -.041 -.076 .142 .534**
Sig. (2-tailed) .022 .484 .004 .117 .296 .112 .258 .017 .138 .035 .495 .819 1.000 .219 .128 .246 .913 .290 .045 .069 .667 .808 .650 .395 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it2 Pearson Correlation .370* 1 .141 .415** .276 .176 .208 .118 .048 .354* .183 -.002 .149 .340* .327* .259 .013 .278 .244 .007 .291 -.446** -.432** -.321* -.297 .330*
Sig. (2-tailed) .022 .399 .010 .093 .291 .211 .481 .775 .029 .272 .993 .371 .037 .045 .116 .940 .091 .140 .967 .076 .005 .007 .049 .071 .043
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it3 Pearson Correlation .117 .141 1 .386* .198 .288 .344* -.056 .202 .212 -.070 -.034 .426** .164 .143 .161 .168 .321* .243 .100 .094 -.022 -.011 -.113 -.127 .391*
Sig. (2-tailed) .484 .399 .017 .234 .079 .035 .736 .224 .201 .676 .838 .008 .325 .393 .334 .314 .050 .142 .551 .575 .897 .948 .501 .449 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it4 Pearson Correlation .459** .415** .386* 1 .428** .281 .268 .126 .331* .314 .144 .153 .135 .162 .158 .321* .233 .247 .325* .280 .432** .000 -.038 -.045 -.046 .614**
Sig. (2-tailed) .004 .010 .017 .007 .088 .104 .449 .043 .055 .388 .358 .418 .330 .342 .049 .160 .134 .047 .089 .007 1.000 .819 .790 .783 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it5 Pearson Correlation .259 .276 .198 .428** 1 .211 .216 .333* .191 .328* .136 .127 -.243 .064 .002 .497** .222 -.040 .217 .136 .428** -.058 -.204 -.307 -.134 .385*
Sig. (2-tailed) .117 .093 .234 .007 .202 .193 .041 .251 .045 .416 .449 .141 .704 .988 .001 .180 .812 .190 .416 .007 .730 .218 .061 .422 .017
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it6 Pearson Correlation .174 .176 .288 .281 .211 1 .283 .079 .222 .268 -.044 .245 .355* .028 .085 .109 .148 .355* .252 .034 .340* .055 -.011 -.127 -.152 .436**
Sig. (2-tailed) .296 .291 .079 .088 .202 .085 .638 .180 .103 .794 .138 .029 .868 .613 .513 .377 .029 .127 .839 .037 .742 .946 .447 .361 .006
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it7 Pearson Correlation .262 .208 .344* .268 .216 .283 1 .306 .501** .324* .113 -.056 .230 .351* .200 .063 .181 .364* .317 .088 .067 -.269 -.154 -.270 -.115 .425**
Sig. (2-tailed) .112 .211 .035 .104 .193 .085 .062 .001 .047 .500 .741 .165 .031 .228 .709 .278 .025 .053 .598 .689 .103 .357 .101 .494 .008
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it8 Pearson Correlation .188 .118 -.056 .126 .333* .079 .306 1 .210 .407* -.047 .251 -.307 .151 -.096 .131 .147 .315 .109 .154 -.054 -.047 -.194 -.075 -.024 .251
Sig. (2-tailed) .258 .481 .736 .449 .041 .638 .062 .206 .011 .777 .129 .061 .367 .568 .433 .380 .054 .513 .357 .748 .781 .244 .653 .888 .128
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it9 Pearson Correlation .384* .048 .202 .331* .191 .222 .501** .210 1 .296 -.017 .096 .012 .164 .145 -.161 .227 .159 .073 .127 .325* .073 -.082 -.050 .015 .410*
Sig. (2-tailed) .017 .775 .224 .043 .251 .180 .001 .206 .071 .918 .566 .945 .325 .384 .334 .170 .339 .665 .449 .046 .663 .624 .766 .930 .011
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it10 Pearson Correlation .245 .354* .212 .314 .328* .268 .324* .407* .296 1 -.047 .188 .194 .531** .335* .284 .340* .602** .298 .166 .087 -.075 -.173 .001 .022 .589**
Sig. (2-tailed) .138 .029 .201 .055 .045 .103 .047 .011 .071 .780 .259 .242 .001 .040 .084 .037 .000 .069 .320 .605 .656 .298 .994 .894 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it11 Pearson Correlation .342* .183 -.070 .144 .136 -.044 .113 -.047 -.017 -.047 1 .133 -.066 .021 .232 .385* .273 -.084 .299 .390* -.029 -.090 -.044 -.100 .035 .325*
Sig. (2-tailed) .035 .272 .676 .388 .416 .794 .500 .777 .918 .780 .425 .695 .898 .161 .017 .098 .618 .068 .015 .864 .590 .793 .552 .837 .046
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it12 Pearson Correlation .114 -.002 -.034 .153 .127 .245 -.056 .251 .096 .188 .133 1 -.072 .213 .198 .247 .390* .289 -.098 .159 .028 .103 .174 .067 .025 .385*
Sig. (2-tailed) .495 .993 .838 .358 .449 .138 .741 .129 .566 .259 .425 .667 .199 .233 .135 .016 .079 .558 .341 .867 .539 .297 .687 .884 .017
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it13 Pearson Correlation .038 .149 .426** .135 -.243 .355* .230 -.307 .012 .194 -.066 -.072 1 .269 .464** .007 .129 .380* .170 -.180 -.072 .027 .156 .105 .087 .340*
Sig. (2-tailed) .819 .371 .008 .418 .141 .029 .165 .061 .945 .242 .695 .667 .103 .003 .966 .440 .019 .308 .278 .666 .874 .348 .530 .604 .037
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it14 Pearson Correlation .000 .340* .164 .162 .064 .028 .351* .151 .164 .531** .021 .213 .269 1 .354* .055 .361* .619** .271 -.028 -.052 -.152 -.023 -.080 -.055 .427**
Sig. (2-tailed) 1.000 .037 .325 .330 .704 .868 .031 .367 .325 .001 .898 .199 .103 .029 .744 .026 .000 .100 .868 .759 .364 .892 .634 .743 .008
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it15 Pearson Correlation .204 .327* .143 .158 .002 .085 .200 -.096 .145 .335* .232 .198 .464** .354* 1 .156 .526** .489** .401* .275 -.121 -.016 -.075 .192 .391* .589**
Sig. (2-tailed) .219 .045 .393 .342 .988 .613 .228 .568 .384 .040 .161 .233 .003 .029 .350 .001 .002 .013 .095 .469 .926 .655 .249 .015 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it16 Pearson Correlation .251 .259 .161 .321* .497** .109 .063 .131 -.161 .284 .385* .247 .007 .055 .156 1 .371* .168 .152 .332* .138 .056 -.037 -.150 -.096 .462**
Sig. (2-tailed) .128 .116 .334 .049 .001 .513 .709 .433 .334 .084 .017 .135 .966 .744 .350 .022 .312 .362 .041 .409 .737 .827 .370 .568 .004
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it17 Pearson Correlation .193 .013 .168 .233 .222 .148 .181 .147 .227 .340* .273 .390* .129 .361* .526** .371* 1 .372* .271 .323* -.009 .242 .069 .088 .318 .645**
Sig. (2-tailed) .246 .940 .314 .160 .180 .377 .278 .380 .170 .037 .098 .016 .440 .026 .001 .022 .021 .099 .048 .956 .143 .679 .600 .052 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it18 Pearson Correlation -.018 .278 .321* .247 -.040 .355* .364* .315 .159 .602** -.084 .289 .380* .619** .489** .168 .372* 1 .423** .258 -.059 -.117 -.080 .099 .122 .592**
Sig. (2-tailed) .913 .091 .050 .134 .812 .029 .025 .054 .339 .000 .618 .079 .019 .000 .002 .312 .021 .008 .118 .723 .485 .632 .556 .467 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
iy19 Pearson Correlation .176 .244 .243 .325* .217 .252 .317 .109 .073 .298 .299 -.098 .170 .271 .401* .152 .271 .423** 1 .581** .101 -.045 -.126 -.049 .184 .539**
Sig. (2-tailed) .290 .140 .142 .047 .190 .127 .053 .513 .665 .069 .068 .558 .308 .100 .013 .362 .099 .008 .000 .547 .790 .452 .771 .269 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it20 Pearson Correlation .327* .007 .100 .280 .136 .034 .088 .154 .127 .166 .390* .159 -.180 -.028 .275 .332* .323* .258 .581** 1 .005 .009 -.005 .197 .456** .506**
Sig. (2-tailed) .045 .967 .551 .089 .416 .839 .598 .357 .449 .320 .015 .341 .278 .868 .095 .041 .048 .118 .000 .978 .956 .975 .236 .004 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it21 Pearson Correlation .299 .291 .094 .432** .428** .340* .067 -.054 .325* .087 -.029 .028 -.072 -.052 -.121 .138 -.009 -.059 .101 .005 1 .227 .113 -.197 -.312 .340*
Sig. (2-tailed) .069 .076 .575 .007 .007 .037 .689 .748 .046 .605 .864 .867 .666 .759 .469 .409 .956 .723 .547 .978 .170 .498 .236 .057 .037
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it22 Pearson Correlation .072 -.446** -.022 .000 -.058 .055 -.269 -.047 .073 -.075 -.090 .103 .027 -.152 -.016 .056 .242 -.117 -.045 .009 .227 1 .688** .406* .292 .230
Sig. (2-tailed) .667 .005 .897 1.000 .730 .742 .103 .781 .663 .656 .590 .539 .874 .364 .926 .737 .143 .485 .790 .956 .170 .000 .011 .075 .164
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it23 Pearson Correlation -.041 -.432** -.011 -.038 -.204 -.011 -.154 -.194 -.082 -.173 -.044 .174 .156 -.023 -.075 -.037 .069 -.080 -.126 -.005 .113 .688** 1 .577** .336* .188
Sig. (2-tailed) .808 .007 .948 .819 .218 .946 .357 .244 .624 .298 .793 .297 .348 .892 .655 .827 .679 .632 .452 .975 .498 .000 .000 .039 .259
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it24 Pearson Correlation -.076 -.321* -.113 -.045 -.307 -.127 -.270 -.075 -.050 .001 -.100 .067 .105 -.080 .192 -.150 .088 .099 -.049 .197 -.197 .406* .577** 1 .599** .174
Sig. (2-tailed) .650 .049 .501 .790 .061 .447 .101 .653 .766 .994 .552 .687 .530 .634 .249 .370 .600 .556 .771 .236 .236 .011 .000 .000 .297
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it25 Pearson Correlation .142 -.297 -.127 -.046 -.134 -.152 -.115 -.024 .015 .022 .035 .025 .087 -.055 .391* -.096 .318 .122 .184 .456** -.312 .292 .336* .599** 1 .289
Sig. (2-tailed) .395 .071 .449 .783 .422 .361 .494 .888 .930 .894 .837 .884 .604 .743 .015 .568 .052 .467 .269 .004 .057 .075 .039 .000 .079
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Total Pearson Correlation .534** .330* .391* .614** .385* .436** .425** .251 .410* .589** .325* .385* .340* .427** .589** .462** .645** .592** .539** .506** .299 .230 .188 .174 .289 1
Sig. (2-tailed) .001 .043 .015 .000 .017 .006 .008 .128 .011 .000 .046 .017 .037 .008 .000 .004 .000 .000 .000 .001 .068 .164 .259 .297 .079
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI DIRI (Y)
Correlations
it1 it2 it3 it4 it5 it6 it7 it8 it9 it10 it11 it12 it13 Total
it1 Pearson Correlation 1 .119 .229 .357* -.086 .092 -.086 .000 .222 .081 .000 .000 -.148 .273
Sig. (2-tailed) .477 .166 .028 .609 .584 .607 1.000 .181 .627 1.000 1.000 .375 .097
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it2 Pearson Correlation .119 1 .054 .357* -.064 .583** .272 .284 .163 -.024 .333* .075 .081 .505**
Sig. (2-tailed) .477 .749 .028 .701 .000 .099 .084 .329 .884 .041 .652 .627 .001
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it3 Pearson Correlation .229 .054 1 .165 -.121 -.001 .107 -.135 .227 -.350* -.122 -.201 -.350* .126
Sig. (2-tailed) .166 .749 .324 .468 .993 .524 .418 .170 .031 .467 .227 .031 .451
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it4 Pearson Correlation .357* .357* .165 1 .227 .464** .220 .220 .259 .179 .163 .004 .059 .594**
Sig. (2-tailed) .028 .028 .324 .170 .003 .185 .185 .116 .281 .328 .980 .724 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it5 Pearson Correlation -.086 -.064 -.121 .227 1 .152 .152 .142 .232 .358* -.052 .100 -.011 .391*
Sig. (2-tailed) .609 .701 .468 .170 .362 .362 .395 .161 .027 .758 .552 .949 .015
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it6 Pearson Correlation .092 .583** -.001 .464** .152 1 .261 .244 .387* .171 .131 -.037 .071 .591**
Sig. (2-tailed) .584 .000 .993 .003 .362 .114 .140 .016 .304 .434 .825 .670 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it7 Pearson Correlation -.086 .272 .107 .220 .152 .261 1 .344* .553** .400* .057 .093 -.169 .617**
Sig. (2-tailed) .607 .099 .524 .185 .362 .114 .034 .000 .013 .735 .580 .311 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it8 Pearson Correlation .000 .284 -.135 .220 .142 .244 .344* 1 .117 .315 .386* .447** .271 .635**
Sig. (2-tailed) 1.000 .084 .418 .185 .395 .140 .034 .486 .054 .017 .005 .100 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it9 Pearson Correlation .222 .163 .227 .259 .232 .387* .553** .117 1 .295 .049 -.267 -.233 .577**
Sig. (2-tailed) .181 .329 .170 .116 .161 .016 .000 .486 .072 .772 .105 .160 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it10 Pearson Correlation .081 -.024 -.350* .179 .358* .171 .400* .315 .295 1 .031 .403* .160 .556**
Sig. (2-tailed) .627 .884 .031 .281 .027 .304 .013 .054 .072 .852 .012 .338 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it11 Pearson Correlation .000 .333* -.122 .163 -.052 .131 .057 .386* .049 .031 1 .078 .487** .355*
Sig. (2-tailed) 1.000 .041 .467 .328 .758 .434 .735 .017 .772 .852 .641 .002 .029
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it12 Pearson Correlation .000 .075 -.201 .004 .100 -.037 .093 .447** -.267 .403* .078 1 .300 .348*
Sig. (2-tailed) 1.000 .652 .227 .980 .552 .825 .580 .005 .105 .012 .641 .067 .032
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
it13 Pearson Correlation -.148 .081 -.350* .059 -.011 .071 -.169 .271 -.233 .160 .487** .300 1 .170
Sig. (2-tailed) .375 .627 .031 .724 .949 .670 .311 .100 .160 .338 .002 .067 .308
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Total Pearson Correlation .273 .505** .126 .594** .391* .591** .617** .635** .577** .556** .355* .348* .170 1
Sig. (2-tailed) .097 .001 .451 .000 .015 .000 .000 .000 .000 .000 .029 .032 .308
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RINGKASAN HARGA r UJI VALIDITAS
Ringkasan Harga r Uji Validitas Kurikulum Tersembunyi (X1)
No
ItemN r tabel r hitung Ket
1 38 0.320 0.288 T idak Valid
2 38 0.320 0.392 Valid
3 38 0.320 0.348 Valid
4 38 0.320 0.544 Valid
5 38 0.320 0.590 Valid
6 38 0.320 0.352 Valid
7 38 0.320 0.566 Valid
8 38 0.320 0.392 Valid
9 38 0.320 0.379 Valid
10 38 0.320 0.174 T idak Valid
11 38 0.320 0.332 Valid
12 38 0.320 0.472 Valid
13 38 0.320 0.532 Valid
14 38 0.320 0.672 Valid
15 38 0.320 0.605 Valid
16 38 0.320 0.121 T idak Valid
17 38 0.320 0.392 Valid
18 38 0.320 0.041 T idak Valid
19 38 0.320 0.227 T idak Valid
20 38 0.320 0.728 Valid
21 38 0.320 0.659 Valid
22 38 0.320 0.085 T idak Valid
23 38 0.320 0.439 Valid
24 38 0.320 0.427 Valid
25 38 0.320 0.491 Valid
26 38 0.320 0.569 Valid
27 38 0.320 0.606 Valid
28 38 0.320 0.562 Valid
29 38 0.320 0.638 Valid
30 38 0.320 0.510 Valid
Ringkasan Harga r Uji Validitas Pembentukan Karakter (X2)
No
ItemN r tabel r hitung Ket
1 38 0.320 0.534 Valid
2 38 0.320 0.330 Valid
3 38 0.320 0.391 Valid
4 38 0.320 0.614 Valid
5 38 0.320 0.385 Valid
6 38 0.320 0.436 Valid
7 38 0.320 0.425 Valid
8 38 0.320 0.251 T idak Valid
9 38 0.320 0.410 Valid
10 38 0.320 0.589 Valid
11 38 0.320 0.325 Valid
12 38 0.320 0.385 Valid
13 38 0.320 0.340 Valid
14 38 0.320 0.427 Valid
15 38 0.320 0.589 Valid
16 38 0.320 0.462 Valid
17 38 0.320 0.645 Valid
18 38 0.320 0.592 Valid
19 38 0.320 0.539 Valid
20 38 0.320 0.506 Valid
21 38 0.320 0.340 Valid
22 38 0.320 0.230 T idak Valid
23 38 0.320 0.188 T idak Valid
24 38 0.320 0.174 T idak Valid
25 38 0.320 0.289 T idak Valid
Ringkasan Harga r Uji Validitas Motivasi Diri (Y)
No
ItemN r tabel r hitung Ket
1 38 0.320 0.273 T idak Valid
2 38 0.320 0.505 Valid
3 38 0.320 0.126 T idak Valid
4 38 0.320 0.594 Valid
5 38 0.320 0.391 Valid
6 38 0.320 0.591 Valid
7 38 0.320 0.617 Valid
8 38 0.320 0.635 Valid
9 38 0.320 0.577 Valid
10 38 0.320 0.556 Valid
11 38 0.320 0.355 Valid
12 38 0.320 0.348 Valid
13 38 0.320 0.170 T idak Valid
UJI RELIABILITAS
Uji Reliabilitas Kurikulum Tersembunyi (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 38 100.0
Excludeda 0 .0
Total 38 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.871 24
Uji Reliabilitas Pembentukan Karakter (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 38 100.0
Excludeda 0 .0
Total 38 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.830 20
Uji Reliabilitas Motivasi Diri (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 38 100.0
Excludeda 0 .0
Total 38 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.718 10
ANGKET KURIKULUM TERSEMBUNYI, PEMBENTUKAN KARAKTER,
DAN MOTIVASI DIRI MAHASISWA ORMAWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TIM PENELITI Ketua : Imam Gunawan Anggota : Desi Eri Kusumaningrum
Teguh Triwiyanto Wildan Zulkarnain Ahmad Nurabadi
KATA PENGANTAR
Angket ini bertujuan untuk mengukur aspek kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), pembentukan karakter (character building), dan motivasi diri mahasiswa (self motivation) ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Mengisi angket ini dapat membantu upaya pengembangan kegiatan mahasiswa. Mohon mengisi sesuai dengan keadaan Saudara. Terima kasih atas kesediaan Saudara. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah kalimat yang ada dalam kolom pernyataan. 2. Berilah tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan keadaan Saudara. 3. Adapun alternatif jawaban di sebelah kanan mempunyai makna:
SL : Selalu JR : Jarang SR : Sering TP : Tidak pernah
ANGKET PENELITIAN
No Pernyataan Pilihan Jawaban
A KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)
1 Jika organiasi meminta saya untuk menjadi ketua sebuah tim di organisasi, maja saya bersedia mengemban amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi
SL SR JR TP
2 Saya mampu melaksanakan tugas di dalam tim organisasi SL SR JR TP
3 Tugas yang saya emban dalam menjalankan roda organisasi, saya laksanakan dengan penuh rasa percaya diri mencapai keberhasilan
SL SR JR TP
4 Saya memiliki kemampuan menyampaikan gagasan-gagasan dengan penuh percaya diri kepada anggota lain
SL SR JR TP
5 Saya mampu mengembangkan model penyelesaian masalah organisasi SL SR JR TP
6 Ketika organisasi mengalami masalah, saya mampu memberikan ide yang berbeda dari ide anggota lain dalam menyelesaikan masalah organisasi
SL SR JR TP
7 Saya memiliki kemampuan untuk menjelaskan lebih rinci dari ide yang saya kemukakan kepada anggota lain
SL SR JR TP
8 Saya memiliki jadwal kegiatan dalam organisasi dan kuliah agar terdapat keseimbangan diantara keduanya
SL SR JR TP
9 Saya memiliki tolak ukur atau indikator tersendiri dalam mengukur derajat mendesaknya suatu kegiatan untuk segera dikerjakan atau diwujudkan
SL SR JR TP
10 Jadwal kegiatan yang saya susun membantu saya dalam melaksanakan aktivitas kuliah dan organisasi
SL SR JR TP
11 Saya mampu menyeimbangkan antara kapan waktu kuliah dan kapan waktu untuk organisasi
SL SR JR TP
12 Saya memiliki kemampuan menjelaskan gagasan saya dalam menyelesaikan masalah organisasi untuk mencapai titik kesepakatan bersama dengan anggota lain
SL SR JR TP
13 Jika ada perbedaan pandangan dengan anggota organisasi, saya mampu untuk membuat kesepahaman agar roda organisasi terus berjalan mencapai tujuan
SL SR JR TP
14 Saya memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain SL SR JR TP
15 Setiap permasalahan yang muncul dalam organisasi selalu diselesaikan dengan musyawarah dengan para anggota secara proporsional
SL SR JR TP
16 Win-win solutions menjadi prinsip utama organisasi dalam menyelesaikan masalah SL SR JR TP
17 Setiap pengambilan keputusan organisasi diawali dengan dengar pendapat dari para SL SR JR TP
Lampiran 4
No Pernyataan Pilihan Jawaban
anggota
18 Program kerja organisasi dirancang dengan prinsip pencapaian tujuan dan dilakukan dengan musyawarah mufakat
SL SR JR TP
19 Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan secara kolektif-kolegial SL SR JR TP
20 Pengambilan keputusan berlandaskan pada rasionalitas keputusan yang didukung dengan data yang tepat dan akurat
SL SR JR TP
21 Saya mampu menyampaikan pesan organisasi kepada pihak yang membutuhkan informasi
SL SR JR TP
22 Saya disetiap rapat organisasi ikut menyumbangkan gagasan dalam mengembangkan organisasi
SL SR JR TP
23 Bahasa yang lugas dan mengarah pada topik bahasan menjadi acuan saya dalam menyampaikan ide serta gagasan kepada organisasi
SL SR JR TP
24 Tulisan menjadi sarana efektif dalam menyampaikan gagasan kepada organisasi SL SR JR TP
B PEMBENTUKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)
1 Saya mudah memuji orang lain SL SR JR TP
2 Saya mudah memberikan kata-kata semangat yang memupuk semangat dan membesarkan hati
SL SR JR TP
3 Saya memiliki gaya bicara yang ramah dan intonasi suara yang bersahabat SL SR JR TP
4 Saya dalam berbicara menggunakan kata-kata yang merendah berupa permohonan, bukan tuntutan
SL SR JR TP
5 Kata-kata yang ditujukan kepada lawan bicara cenderung merupakan kata-kata dorongan, bukan sanggahan maupun kritikan
SL SR JR TP
6 Saya mampu memberi perhatian sepenuhnya pada lawan bicara dengan tatapan mata, mendengarkan tanpa sering menyela dan tampak terburu-buru
SL SR JR TP
7 Saya senang menghabiskan waktu bersama orang lain dan melakukan aktivitas bersama
SL SR JR TP
8 Saya memiliki kemampuan mendengarkan lawan bicara dengan penuh empati dan tidak sambil melakukan kegiatan lain
SL SR JR TP
9 Saya menikmat aktivitas dan pengalaman bersama orang lain dalam nuansa penuh kepedulian dan saling memahami
SL SR JR TP
10 Saya memiliki prinsip yang kuat bahwa kasih harus dibuktikan dengan pemberian, bingkisan, dan lain sebagainya
SL SR JR TP
11 Saya senang menerima suatu pemberian tanpa memandang nilai, bentuk maupun jenis pemberian tersebut
SL SR JR TP
12 Saya cenderung lebih senang memberi daripada menabung SL SR JR TP
13 Saya mengangap bahwa kehadiran fisik disaat orang lain sedang kritis adalah hadiah paling berharga yang bisa diberikan
SL SR JR TP
14 Saya senang membuat, menemukan maupun membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain
SL SR JR TP
15 Saya senang melakukan hal-hal yang orang lain harapkan kita lakukan SL SR JR TP
16 Saya melakukan sesuatu bagi orang lain yang memerlukan pemikiran, perencanaan, waktu, usaha, dan energi
SL SR JR TP
17 Saya berpendapat bahwa melakukan sesuatu untuk orang lain adalah wujud kasih kepadanya
SL SR JR TP
18 Saya senang melakukan hal-hal praktis untuk orang yang dikasihi SL SR JR TP
19 Saya merasa dicintai bila menerima pelayanan dari orang lain SL SR JR TP
20 Saya memiliki spontanitas yang kuat dalam berjabat tangan dan berpelukan untuk menunjukan kedekatan dan keterbukaan
SL SR JR TP
C MOTIVASI DIRI (SELF MOTIVATION)
1 Apabila saya merasa gagal dalam suatu usaha, saya akan tetap berusaha agar tidak terjadi kegagalan lagi
SL SR JR TP
2 Bagi saya ada suatu keharusan untuk dapat menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab saya
SL SR JR TP
3 Pekerjaaan yang telah dipercayakan, tidak akan saya alihkan kepada rekan lain, betapapun sibuknya
SL SR JR TP
No Pernyataan Pilihan Jawaban
4 Bagi saya, semua tugas harus diselesaikan meskipun tanpa pengawasan dari ketua ormawa
SL SR JR TP
5 Saya berusaha menciptakan cara-cara yang lebih baik dalam melaksanakan tugas organisasi, meskipun sering mendapatkan pertentangan
SL SR JR TP
6 Saya akan malu apabila gagal, dan akan lebih malu lagi apabila tidak pernah berani mencoba lagi
SL SR JR TP
7 Saya ingin menyumbangkan pemikiran melalui rapat-rapat, meskipun pemikiran tersebut penuh risiko
SL SR JR TP
8 Saya berusaha mewujudkan segala program kerja yang telah disepakati bersama SL SR JR TP
9 Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik, maka program yang telah dilaksanakan harus dievaluasi
SL SR JR TP
10 Saya belum merasa puas apabila program kerja yang telah dibuat belum bisa terlaksana semua
SL SR JR TP
DATA PENELITIAN
Variabel Kurikulum Tersembunyi (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑
1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 78
2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 76
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 78
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 78
5 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 70
6 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 72
7 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65
8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 62
9 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 65
10 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 63
11 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 78
12 3 2 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 1 75
13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65
14 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 61
15 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 64
16 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 68
17 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 0 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 65
18 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 84
19 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 65
20 2 3 1 1 3 4 3 2 2 2 3 2 1 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 67
21 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 73
22 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 68
23 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 76
24 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 85
25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 75
26 1 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 75
27 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 84
28 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 75
29 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 4 3 3 4 2 2 2 64
30 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 59
31 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 87
32 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 59
33 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 84
34 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 84
35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 93
36 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 80
37 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 80
38 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
39 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 76
Lampiran 5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑
40 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 78
41 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 79
42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 74
43 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 74
44 1 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 68
45 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 80
46 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 90
47 2 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 69
48 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 83
49 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 80
50 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 1 77
51 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 0 4 3 3 3 2 3 2 64
52 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 76
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 2 3 3 3 68
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
55 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 4 3 2 4 4 2 3 2 2 1 4 59
56 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 66
57 4 4 4 3 3 2 1 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 1 66
58 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 72
59 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 82
60 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 75
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 77
62 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 77
63 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 79
64 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 91
65 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 74
66 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 0 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 71
67 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 69
68 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 81
69 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 70
70 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 72
71 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 1 1 1 1 61
72 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 76
73 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 71
74 3 4 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 73
75 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 60
76 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 68
77 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 79
78 4 4 3 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 76
79 4 3 4 3 2 2 1 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 76
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑
81 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 64
82 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 63
83 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 62
84 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 71
85 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 82
86 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 79
87 1 3 3 3 4 3 2 3 2 1 4 4 2 0 3 2 4 3 2 4 2 2 3 3 63
88 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 66
89 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
90 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 73
91 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75
92 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 85
93 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 75
94 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 0 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 71
95 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 75
96 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 83
97 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 87
98 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
99 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 73
100 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 87
101 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87
102 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75
103 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
104 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87
105 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75
106 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 87
107 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 0 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 71
108 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75
109 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 73
110 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 75
111 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 69
112 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 78
113 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 78
114 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 81
115 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 73
116 2 4 4 2 4 3 2 1 2 3 4 3 2 3 1 4 1 1 3 1 2 3 4 1 60
117 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 69
118 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 82
119 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 83
120 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80
121 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ∑
122 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80
123 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 80
124 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 77
125 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 77
126 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 81
127 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 77
128 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 78
129 1 3 0 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 67
130 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 65
131 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 2 3 4 69
132 2 3 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 66
133 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 72
134 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82
135 4 4 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 61
136 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 77
137 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
138 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
139 1 4 3 4 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 75
140 2 3 2 3 3 2 3 1 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 68
141 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 65
142 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 4 4 0 4 4 4 0 3 2 4 4 70
143 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 79
144 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 83
145 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 79
146 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 78
147 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 82
148 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 73
149 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 71
150 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 70
151 2 4 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 0 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 71
152 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 74
153 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 84
154 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 2 3 4 69
155 2 3 1 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 66
156 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 72
157 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82
158 4 4 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 61
Data Variabel Pembentukan Karakter (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑
1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 60
2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 1 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 46
3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64
4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 64
5 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 61
6 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 69
7 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 60
8 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 61
9 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 54
10 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 52
11 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 70
12 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60
13 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 67
14 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 58
15 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 52
16 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 70
17 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 58
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
19 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 51
20 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 2 1 3 2 4 1 4 3 3 3 49
21 3 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 57
22 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 59
23 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 61
24 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 72
25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
26 4 4 3 4 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 54
27 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
28 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 69
29 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 64
30 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 51
31 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 64
32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 51
33 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 55
34 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 58
35 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 71
36 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 60
37 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 51
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
39 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 60
40 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 66
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑
41 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 59
42 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60
43 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 59
44 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 54
45 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 64
46 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 67
47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 57
48 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 69
49 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 71
50 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 4 3 4 4 4 56
51 2 2 2 3 2 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2 61
52 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 68
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
55 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 53
56 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 59
57 4 3 0 4 2 3 4 3 4 3 2 3 2 1 3 4 4 2 4 3 58
58 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 54
59 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 61
60 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 71
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57
62 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 63
63 4 4 3 3 2 3 4 3 3 1 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 64
64 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 58
65 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 67
66 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 64
67 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 69
68 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 68
69 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 49
70 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 54
71 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 58
72 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 72
73 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 55
74 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 69
75 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 48
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
77 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 53
78 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 55
79 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 66
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 58
81 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑
82 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69
83 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 57
84 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 63
85 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62
86 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 0 0 0 3 3 3 3 3 2 4 53
87 2 3 2 3 4 4 4 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 4 4 4 53
88 2 3 3 2 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59
89 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
90 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 59
91 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54
92 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 65
93 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 58
94 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 53
95 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 58
96 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 65
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 77
98 2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 51
99 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 59
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 77
101 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69
102 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54
103 2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 51
104 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69
105 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54
106 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 69
107 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 53
108 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 55
109 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
110 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 54
111 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 62
112 4 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 62
113 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 69
114 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
115 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 54
116 2 2 4 3 3 4 2 3 4 2 1 4 3 2 4 2 4 1 2 3 55
117 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 62
118 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 2 4 69
119 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 72
120 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 66
121 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 53
122 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 66
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑
123 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 67
124 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 64
125 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 68
126 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 61
127 3 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 64
128 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 68
129 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 1 4 3 3 3 4 4 3 62
130 2 3 4 3 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 60
131 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 59
132 2 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 61
133 3 4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 59
134 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 66
135 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 54
136 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 66
137 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 54
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
139 4 4 2 4 4 3 4 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 57
140 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 63
141 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4 52
142 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 0 4 4 3 3 62
143 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
144 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 4 3 68
145 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 61
146 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 64
147 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 65
148 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3 62
149 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 61
150 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 56
151 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 63
152 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 64
153 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 68
154 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 70
155 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 60
156 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 67
157 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 58
158 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 52
Data Variabel Motivasi Diri (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 36
3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36
4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 36
5 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30
6 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28
7 2 3 2 2 3 4 3 3 4 2 28
8 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 29
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34
12 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32
13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 36
14 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 27
15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
16 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 34
17 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 35
20 4 3 3 1 2 3 2 2 4 3 27
21 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 35
22 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 36
23 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 35
24 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
26 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 33
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
28 3 4 3 1 2 3 3 4 4 4 31
29 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 35
30 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 26
31 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 30
32 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 24
33 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 30
34 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 30
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 32
37 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 30
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 34
40 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35
41 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 31
42 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 32
43 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 31
44 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 27
45 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 33
46 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
47 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 33
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
49 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 35
50 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 34
51 3 4 4 3 3 1 2 4 4 3 31
52 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
55 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26
56 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 30
57 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 34
58 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
59 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37
60 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 32
61 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31
62 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 36
63 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 34
64 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 35
65 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 34
66 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
67 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 32
68 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37
69 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 27
70 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 30
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
71 4 4 4 4 2 4 1 3 4 3 33
72 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
73 4 3 2 3 2 2 2 3 0 4 25
74 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
75 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
77 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 32
78 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 35
79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
80 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
82 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 37
83 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 31
84 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
85 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35
86 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 36
87 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24
88 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 35
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
90 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 31
91 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
92 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
93 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 35
94 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 35
95 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 35
96 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
98 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
99 4 4 34 3 4 2 4 4 4 4 67
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
101 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38
102 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
103 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
104 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38
105 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
106 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38
107 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 35
108 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
109 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 36
110 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 34
111 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33
112 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 32
113 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33
114 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
115 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 33
116 2 3 1 1 3 1 4 2 3 1 21
117 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 34
118 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 37
119 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
120 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
121 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
122 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
123 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
124 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36
125 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
127 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30
128 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
129 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 33
130 2 1 4 4 3 2 1 3 3 4 27
131 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 33
132 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 35
133 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 31
134 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 34
135 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 30
136 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 34
137 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
138 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
139 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
140 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 25
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
141 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 27
142 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 34
143 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 36
144 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
145 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34
146 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 35
147 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 37
148 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 35
149 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
150 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36
151 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 36
152 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 36
153 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35
154 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 33
155 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 35
156 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 31
157 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 34
158 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 30
DESKRIPSI DATA
Statistics
X1 X2 Y
N Valid 158 158 158
Missing 0 0 0 Mean 74.28 61.08 33.66 Median 75.00 60.50 34.00 Mode 75 60a 34a Std. Deviation 7.749 6.570 4.784 Range 36 34 46 Minimum 59 46 21 Maximum 95 80 67 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Lampiran 6
UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA
UJI NORMALITAS NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 158 158 158
Normal Parametersa,b
Mean 74.28 61.08 33.66 Std. Deviation 7.749 6.570 4.784
Most Extreme Differences
Absolute .062 .068 .094 Positive .047 .068 .094 Negative -.062 -.050 -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .784 .856 1.179 Asymp. Sig. (2-tailed) .570 .456 .124
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lampiran 7
UJI HOMEGENITAS Oneway
Test of Homogeneity of Variances X1
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
1.261 8 149 .268
ANOVA X1
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Between Groups 1567.843 8 195.980 3.715 .001 Within Groups 7859.904 149 52.751 Total 9427.747 157
Oneway
Test of Homogeneity of Variances X2
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
1.624 8 149 .223
ANOVA X2 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 143.638 8 17.955 6.403 .017 Within Groups 6633.451 149 44.520 Total 6777.089 157
Oneway
Test of Homogeneity of Variances Y
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
.664 8 149 .722
ANOVA Y
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Between Groups 535.909 8 66.989 3.265 .002 Within Groups 3057.313 149 20.519 Total 3593.222 157
UJI LINIERITAS Linieritas X1 – Y Curve Fit
Model Description
Model Name MOD_2 Dependent Variable 1 Y Equation 1 Linear Independent Variable X1 Constant Included Variable Whose Values Label Observations in Plots
Unspecified
Case Processing Summary
N
Total Cases 158 Excluded Cases
a 0
Forecasted Cases 0 Newly Created Cases 0
a. Cases with a missing value in any variable are excluded from the analysis.
Variable Processing Summary
Variables
Dependent Independent
Y X1
Number of Positive Values 158 158 Number of Zeros 0 0 Number of Negative Values 0 0
Number of Missing Values
User-Missing 0 0
System-Missing 0 0
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Y
Equation Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .207 40.786 1 156 .000 12.788 .281
The independent variable is X1.
Linieritas X2 – Y Curve Fit
Model Description
Model Name MOD_3 Dependent Variable 1 Y Equation 1 Linear Independent Variable X2 Constant Included Variable Whose Values Label Observations in Plots
Unspecified
Case Processing Summary
N
Total Cases 158 Excluded Cases
a 0
Forecasted Cases 0 Newly Created Cases 0
a. Cases with a missing value in any variable are excluded from the analysis.
Variable Processing Summary
Variables
Dependent Independent
Y X2
Number of Positive Values 158 158 Number of Zeros 0 0 Number of Negative Values 0 0
Number of Missing Values
User-Missing 0 0
System-Missing 0 0
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Y
Equation Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .117 20.756 1 156 .000 18.425 .250
The independent variable is X2.
ANALISIS REGRESI
Regresi X1 – Y (Parsial)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .455a .207 .202 4.273
a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 744.741 1 744.741 40.786 .000b
Residual 2848.481 156 18.259
Total 3593.222 157
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.788 3.287 3.891 .000
X1 .281 .044 .455 6.386 .000
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 8
Regresi X2 – Y (Parsial)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 X2b . Enter
a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .343a .117 .112 4.509
a. Predictors: (Constant), X2
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 421.946 1 421.946 20.756 .000b
Residual 3171.275 156 20.329
Total 3593.222 157
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18.425 3.364 5.477 .000
X2 .250 .055 .343 4.556 .000
a. Dependent Variable: Y
Regresi X1 – X2 – Y (Simultan)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .478a .229 .219 4.229
a. Predictors: (Constant), X2, X1
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 821.768 2 410.884 22.980 .000b
Residual 2771.454 155 17.880
Total 3593.222 157
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.979 3.734 2.404 .017
X1 .233 .049 .378 4.729 .000
X2 .121 .058 .166 2.076 .040
a. Dependent Variable: Y