pengaruh laporan keuangan dan karakteristik …eprints.perbanas.ac.id/1730/1/artikel ilmiah.pdf ·...

19
PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014 ARTIKEL ILMIAH Oleh: TRIFENA DITA TIARA 2012310168 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Upload: hoangmien

Post on 18-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK

PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI PERIODE

2012-2014

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

TRIFENA DITA TIARA

2012310168

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2016

1

PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014

Trifena Dita Tiara

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

ABSTRACT

Importance of the availability of funds is very influential in the survival and development of

the company. Disclosure of a company financial information is an important aspect to expect

profit. Purpose of this study is to see the influence of the financial statements and corporate

characteristics on stock return. The population in this study are all companies listed on the

Indonesian Stock Exchange from 2012 until 2014. While the sample is determined quota

sampling method. Analytical method used Partial Least Square with WarpPls version 5.0.

The results showed that simultaneous financial statements have no effect on stock return and

corporate characteristics have effect on stock return. While partially affecting stock return

that earnings, operating cash flow, cash flow financing, size corporate and ROE. Limitations

in this study is only able to explain the influence of independent variable on the dependent

variable just 26 percent.

Key words : Financial Statements, Corporate Characteristics, Stock Return

PENDAHULUAN

Perusahaan manufaktur termasuk

salah satu industri yang merasakan pahitnya

krisis ekonomi global. Menurut Ruriana

(2011), terjadinya krisis global tahun 2008

lalu menyebabkan gangguan dalam pasar

modal Indonesia karena harga saham

menjadi tidak stabil. Kondisi ini dapat

mempengaruhi keputusan para investor yang

akan menanamkan sahamnya. Dalam hal ini

Industri manufaktur yang berorientasi

ekspor terpuruk cukup tajam seiring

rendahnya permintaan dari Negara-negara

lain. Meningkatnya harga bahan baku

seiring melemahnya nilai tukar rupiah dan

sulitnya pinjaman dana dari dana perbankan.

Pentingnya ketersediaan dana sangat

berperngaruh dalam keberlangsungan dan

perkembangan perusahaan. Pengungkapan

informasi keuangan dalam laporan keuangan

tahunan suatu perusahaan merupakan aspek

penting.Informasi tersebut berguna bagi para

pemakainya, terutama investor untuk

pengambilan keputusan. Tentu saja bagi

para investor yang akan berinvestasi

mengharapkan keuntungan. Seorang

investor dibutuhkan pemahaman akan

pemilihan perusahaan yang menurutnya

menguntungkan.

Fenomena seperti inilah yang

menjadi salah satu faktor bagi investor perlu

rasa berhati-hati dan harus memahami atas

informasi yang berhubungan dengan

perusahaan yang menerbitkan saham.

Mengemukakan keterlibatan investor dalam

transaksi di pasar modal membutuhkan

informasi yang berkaitan dengan kinerja

2

perusahaan, karena perusahaan yang

memiliki kinerja yang baik mampu

memaksimalkan keuntungan perusahaan

yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan para pemilik saham.

Return saham merupakan tingkat

pengembalian berupa imbalan yang

diperoleh dari hasil jual beli saham. Return

dapat berupa return realisasi yang sudah

terjadi dan return ekspektasi yang belum

terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di

masa mendatang. Menurut Dessy (2014),

return memungkinkan investor untuk

membandingkan keuntungan aktual ataupun

keuntungan yang diharapkan dan disediakan

oleh berbagai investasi pada tingkat

pengembalian yang diinginkan. Disisi lain,

return juga memiliki peran yang signifikan

dalam menentukan nilai dari suatu investasi.

Mendapatkan tingkat pengembalian

berupa imbalan yang diperoleh dari hasil

jual beli saham salah satu informasinya

adalah laporan keuangan. Menurut Standar

Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 salah satu

tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Salah satu fungsi akuntansi yaitu melakukan

pengukuran termasuk pengukuran prestasi,

hasil usaha, laba, maupun posisi keuangan.

Contoh dari pengukuran itu adalah

pengukuran laba, arus kas, ukuran

perusahaan dan profitabilitas.

Pengungkapan informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mendapatkan

kepercayaan investor untuk pengambilan

keputusan. Selain itu, peneliti juga

termotivasi adanya perbedaan hasil dari

penelitian terdahulu. Hasil penelitian Kurnia

dan Adi (2013) laba akuntansi memiliki

pengaruh yang positif terhadap return

saham. Dapat disimpulkan semakin besar

laba akuntansi, maka tingkat return saham

perusahaan akan semakin tinggi. Namun

berbeda dengan hasil Jundan (2012)

informasi laba kotor tidak memiliki

pengaruh terhadap return saham.

Selanjutnya penelitian yang meneliti

tentang arus kas salah satunya yaitu nurul

(2014) menyatakan arus kas operasi, arus

kas investasi, arus kas pendanaan tidak

berpengaruh terhadap return saham.Namun

berbeda dengan hasil penelitian Daniati dan

Suhairi (2006) bahwa arus kas investasi

tidak berpengaruh terhadap Return Saham.

Dan menurut Jundan (2012) menyatakan

bahwa arus kas pendanaan berpengaruh

signifikan terhadap Return saham. Penelitian

yang dilakukan oleh Ruriana (2011) ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap return

saham. Karena semakin besar ukuran

perusahaan maka akan semakin besar pula

return yang diterima oleh pemegang saham.

Namun,hasil berbeda ditunjukkan oleh

Nurul (2014) ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap return saham.

Menurut Nurul (2014) bahwa ukuran

perusahaan tidak memiliki kandungan

informasi dengan menggunakan model

return saham. Penelitian selanjutnya,

Cerliena (2013) ROE mempunyai pengaruh

yang signifikan secara parsial terhadap

return saham.hal ini berarti bahwa

kemampuan menghasilkan laba bersih

setelah pajak dari modal yang dimiliki oleh

perusahaan yang menunjukkan kinerja suatu

perusahaan semakin baik. Namun berbeda

dengan Suriani (2012) yang berpendapat

bahwa ROE tidak mempunyai pengaruh

terhadap return saham.

Dari penjalasan perbedaan penelitian

terdahulu dan pentingnya informasi bagi

investor dalam berinvestasi untuk

mendapatkan return saham, maka penulis

tertarik untuk meneliti: “Pengaruh

Laporan Keuangan Dan Karakteristik

Perusahaan Terhadap Return Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar di BEI Tahun 2012 – 2014”.

3

RERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

Signalling Theory

Landasan teori merupakan teori

dasar yang digunakan dalam sebuah

penelitian, dalam penelitian ini yang

digunakan sebagai teori dasar adalah

signaling theory (teori sinyal). Menurut

Ross (1977) dalam Sugiarto (2009:48) teori

signaling didasarkan pada ide bahwa

manajer yang memiliki informasi bagus

tentang perusahaan berupaya menyampaikan

informasi tersebut kepada investor luar agar

harga saham perusahaan meningkat.

Menurut Jogiyanto (2000:392) informasi

yang dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman akan memberikan sinyal bagi

investor dalam pengambilan keputusan

investasi. Jika pengumuman tersebut

mengandung nilai positif, maka diharapkan

pasar akan bereaksi dan pengumuman

tersebut dapat diterima dengan sinyal baik

oleh investor sehingga akan terjadi

perubahan volume perdagangan saham dan

mampu mendapatkan tingkat pengembalian

atau keuntungan atas pembelian saham suatu

perusahaan tersebut.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan berisikan data-

data yang menggambarkan keadaan

keuangan suatu perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang banyak digunakan

sebagai acuan untuk mengambil keputusan

berinvestasi.Laporan keuangan adalah

laporan pertanggungjawaban manajer atau

pimpinan perusahaan atas pengelolaan

perusahaan yang dipercayakan kepadanya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholder) terhadap perusahaan.

Tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambilan keputusan ekonomi

yang dilihat dari perhitungan laba akuntansi

dan arus kas. Arus kas yang dapat dibagi

menjadi tiga yaitu : arus kas operasi, arus

kas investasi dan arus kas pendanaan.

Laba Akuntansi

Menurut Budi (2007:77) Perhitungan

Rugi-Laba merupakan laporan mengenai

kemajuan perusahaan. Pada dasarnya

Laporan Rugi-Laba memberitahu apa yang

diperoleh perusahaan tahun itu, apakah

untung atau rugi, dan berapa banyak untung

atau ruginya. Laporan ini menggambarkan

kemajuan usaha perusahaan selama satu

periode tertentu atau selama satu tahun

buku. Investor membutuhkan beberapa

informasi tentang laba akuntansi sebagai

pertimbangan dalam menentukan apakah

investor tersebut akan membeli atau menjual

atau menahan investasinya.

Arus Kas Menurut Sofyan Syafri Harahap

(2002 : 243) laporan arus kas memberikan

informasi yang relevan tentang penerimaan

dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan

pada periode tertentu. Laporan arus kas

dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian,

yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan

arus kas pendanaan. Arus kas operasi adalah

aktivitas penghasilan utama pendapatan

perushaan dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas investasi maupun

pendanaan. Arus kas operasi mencakup

semua efek kas dari setiap transaksi atau

kejadian penentu komponen laba bersih,

contohnya seperti kas penerimaan dari hasil

penjualan barang dagang, pembayaran gaji

karyawan, dan pembayaran kas pembelian

bahan kepada supplier.

Arus kas investasi adalah peroleh

dan pelepasan aktiva jangka panjang baik

yang berwujud maupun yang tidak berwujud

serta investasi lain yang tidak termasuk

setara kas, antara lain menerima dan

menagih pinjaman, utang, surat berharga,

4

atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif

lainnya yang digunakan dalam proses

produksi. Kegiatan yang termasuk

pendanaan adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dala jumlah serta

komposisi modal dan pinjaman jangka

panjang perusahaan, berupa kegiatan

mendapatkan sumber-sumber dana dari

pemilik dengan memberikan prospek

penghasilan dari sumber dana tersebut,

meminjam dan membayar utang kembali

atau melakukan pinjaman jangka panjang

untuk membayar utang tertentu.

Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan merupakan

kualitas atau ciri yang melekat dari suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat

dua indikator yang dapat membuktikan

bagaimana karakteristik perusahaan itu

dapat dikatakan baik atau sebaliknya, yaitu :

size perusahaan dan profitabilitas.

Size Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan

besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran

perusahaan yang menunjukkan besar

kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar

kecilnya modal, total aktiva atau total

penjualan yang diperoleh oleh perusahaan

tersebut. Besar kecilnya perusahaan akan

mempengaruhi kemampuan dalam

menanggung resiko yang mungkin timbul

akibat berbagai situasi yang dihadapi

perusahaan berkaitan dengan operasinya

(ismail 2004). Biasanya perusahaan yang

besar mempunyai kemampuan lebih baik

dalam menghadapi risiko dan

mengembangkan operasi perusahaan. Hal ini

disebabkan karena perusahaan besar lebih

menganekaragamkan produk atau bidang

usahanya, yang bertujuan untuk

mendiversifikasikan risiko dalam

menjalakan usahanya. Maksudnya yaitu

dengan risiko yang minimal akan

mendaparkan keuntungan, atau dengan

risiko tertentu untuk memperoleh

keuntungan investasi yang maksimal.

Profitabilitas

Profitabilitas bertujuan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu

dan juga memberikan gambaran tentang

tingkat efektivitas manajemen dalam

melaksanakan kegiatan operasinya.

Profitabilias (syafri 2008:304) merupakan

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

laba melalui semua kemampuan dan sumber

yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan

sebaginya. Penelitian ini menggunakan rasio

Return On Equity (ROE).

Return On Equity merupakan

perbandingan antara laba bersih sesudah

pajak dengan total ekuitas. Menurut Rita

dkk (2014) ROE secara jelas mengukur

keuntungan perusahaan bagi pemilik saham

biasa, bunga, dan dividen dimasukkan ke

dalam analisis laba yang di dapat oleh suatu

perusahaan yang disalurkan ke pemilik

modal. Sehingga semakin tinggi return atau

penghasilan yang diperoleh akan semakin

baik pula kedudukan pemilik perusahaan.

Return Saham

Return Saham menunjukkan tingkat

pengembalian yang diterima dari investasi

pada periode–periode tertentu, ketika return

saham terus membaik yang artinya terus

meningkat dapat menunjukan bahwa harga

saham perusahaan tersebut semakin

membaik yang akan berpengaruh pada

tingkat pengembalian saham. Menurut

Hartono (2003 : 124) Return dan resiko

memiliki hubungan yang positif, jika

semakin besar resiko yang harus ditanggung

maka akan semakin besar return yang harus

di kompensasikan.

5

Pengaruh Laporan Keuangan terhadap

Return Saham

Salah satu informasi yang diperlukan

untuk pengambilan keputusan investasi

adalah laporan keuangan. Menurut Standar

Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 salah satu

tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengertian signaling theory (teori sinyal)

dapat dikatakan bahwa laporan keuangan

merupakan salah satu contoh informasi yang

bagus bagi para investor. Karena apabila

laporan keuangan yang disediakan oleh

perusahaan akan meningkat tiap tahunnya,

merupakan suatu sinyal yang baik untuk

dapat dipertimbangkan. Dalam penelitian ini

secara langsung melihat indikator dari

laporan keuangan yaitu : laba akuntansi

perusahaan serta arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan.

Penelitian yang dilakukan Kurnia

(2013) laba akuntansi memiliki pengaruh

yang positif signifikan pada return saham.

Karena semakin besar laba akuntansi, maka

tingkat return saham perusahaan akan

semakin tinggi. Menurut Suriani (2012)

berpendapat bahwa arus kas dari operasi

berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Artinya jika perusahaan memperoleh

arus kas operasi yang semakin tinggi, maka

akan semakin tinggi kepercayaan investor

pada perusahaan sehingga investor akan

membeli saham perusahaan yang akhirnya

akan meningkatkan return saham.

Peningkatan aktivitas investasi juga

berhubungan dengan peningkatan arus kas

masa mendatang dan berpengaruh positif

terhadap return saham Triyono dan Hartono

(2000). Arus kas dari aktivitas pendanaan

menurut Jundan (2012) dianggap inormasi

yang relevan oleh investor sebagai dasar

keputusan ekonomi.

Hipotesis 1 : Laporan keuangan berpengaruh

terhadap return saham.

Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Return Saham

Karakteristik perusahaan merupakan

kualitas atau ciri yang melekat dari suatu

perusahaan.Dalam signaling theory (teori

sinyal) karakteristik suatu perusahaan

mampu menunjukkan sinyal yang baik bagi

investor. Penelitian ini terdapat dua

indikator yang membuktikan bagaimana

karakteristik perusahaan itu dapat dikatakan

baik atau sebaliknya, yaitu : size perusahaan

dan profitabilitas. Ruriana (2011)

berpendapat bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap

return saham. Karena semakin besar ukuran

perusahaan maka akan semakin besar pula

return yang diterima oleh pemegang saham.

Hal ini disebabkan karena ukuran

perusahaan yang besar berdasar saham yang

dimilikinya, dapat memberikan prospek

yang baik bagi investor serta mampu

memberikan laba yang lebih besar sehingga

dapat menghasilkan Return yang lebih besar

bagi pemegang saham. Penelitian yang

dilakukan oleh Cerliena (2013) tentang

profitabilitas dengan menggunakan rasio

ROE menyatakan terdapat pengaruh yang

positif signifikan terhadap Return Saham.

Karena kemampuan menghasilkan laba

bersih setelah pajak dari modal yang

dimiliki oleh perusahaan dapat mennjukan

kinerja suatu perusahaan semakin baik.

Hipotesis 2 : Karakteristik berpengaruh

terhadap return saham.

Berdasarkan penjelasan diatas maka

kerangka pemikiran dalam penelitian ini

adalah :

6

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Klasifikasi Sampel

Populasi pada penelitian ini yaitu

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI selama periode 2012-2014. Teknik

pengambilan sampel menggunakan metode

quota sampling. Adapun kriteria pada

penelitian ini yaitu : (1) Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2012-2014. (2)

perusahaan manufaktur yang

mempublikasikan laporan keuangan audit

secara berturut-turut per 31 Desember 2012-

2014 (3) perusahaan manufaktur yang

mempublikasikan laba perusahaan setiap

tahun selama periode pengamatan.

Data Penelitian

Data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang tidak harus

menggunakan teknik tertentu agar

memperoleh informasi yang dibutuhkan

peneliti atau pihak tertentu.

Data penelitian ini merpakan

perusahaan manufaktur dan diperoleh dari

website Bursa Efek Indonesia

www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Market Directory (ICMD).

Variabel Penelitian

Variabel independen dalam

penelitian ini merupakan laporan keuangan

yang terdiri dari laba akuntansi dan arus kas

serta karakteristik perusahaan yang terdiri

dari ukuran perusahaan dan profitabilitas.

Variabel dependen penelitian ini yaitu

return saham.

Definisi Operasional Variabel

Return Saham

Return saham merupakan

pengembalian atau keuntungan bagi investor

yang menanamkan saham pada suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini

menggunakan return realisasi dimana hanya

melihat yang return sudah terjadi dan

bahkan sudah terdapat dalam data historis.

Dalam penelitian ini harga saham yang

digunakan adalah closing price per tahun

dengan rumus :

(Pit – Pi(t – 1))

Rit =

Pi(t – 1)

Laporan

Keuangan

Karakteristik

perusahaan

Return

Saham

Laba Akuntansi

Arus Kas operasi

Arus Kas investasi

Size Perusahaan

Profitabilitas

Arus Kas Pendanaan

7

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu

proses pencatatan angka dalam setiap

transaksi aset-aset nyata suatu perusahaan.

Dimana laporan keuangan merupakan

informasi penting bagi para pengambil

keputusan ekonomi.dalam laporan keuangan

mempunyai beberapa indikator seperti

laporan laba rugi dan laporan arus kas.

Laba Akuntansi

Laba akuntansi dapat memberikan

gambaran keberhasilan perusahaan dalam

suatu periode. Dalam penelitian ini untuk

laba akuntansi dapat dihitung dengan rumus

: Suriani (2012).

LAK(T) – LAK(T-1)

Laba Akuntansi =

LAK(T-1)

Arus Kas Operasi

Arus kas operasi merupakan

penghasil utama pedapatan perusahaan

seperti penerimaan kas dari penjualan,

bunga pinjaman, pengeluaran atas

pembelian bahan baku, pembayaran pajak

dan kewajiban lainnya. Arus kas operasi

dapat dihitung dengan menggunakan rumus

:

AKO(t) – AKO(t-1)

∆AKOit =

AKO(t-1)

Arus Kas Investasi

Arus kas investasi merupakan

kegiatan aktiva jangka panjang yang

berwujud maupun tidak berwujud seperti

pembelian aset tetap. Arus kas investasi

dapat dihitung dengan menggunakan rumus

:

AKI(t) – AKI(t-1)

∆AKIit =

AKI(t-1)

Arus Kas Pendanaan

Arus kas pendanaan merupakan

kegiatan pembiayaan aktivitas yang

mengakibatkan perubahan komposisi modal

dan kegiatan yang dapat mendapatkan

sumber-sumber pendanaan. Arus kas

pendanaan dapat dihitung degan

menggunakan rumus :

AKP(t) – AK(t-1)

∆AKPit =

AKP(t-1)

Karakteristik Peusahaan

Karakteristik perusahaan merupakan

suatu gambaran atau cirri yang melekat

dalam suatu perusahaan.terdapat indikator

dalam penelitian ini yang mampu

menunjukan suatu karakteristik perusahaan

yaitu : size perusahaan dan profitabilitas.

Size Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan

gambaran penilaian atas suatu perusahaan.

Dapat dikatakan suatu perusahaan itu baik

atau tidaknya dapat dilihat dari besar atau

kecilnya perusahaan tersebut. Dalam ukuran

perusahaan ini dapat dihitung menggunakan

rumus :

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan gambaran

hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan

dan keputusan operasional. Dalam penelitian

ini menggunakan rasio Return on Equity

(ROE). Dimana dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Laba Bersih Setelah Pajak

ROE =

Ekuitas

8

Alat Analisis

Penelitian ini teknik analisis data

yang digunakan adalah pengujian analisis

deskriptif dan PLS-SEM serta diharapkan

dapat memberi hasil apa pengaruh antara

variabel yang diteliti. Dilihat pada model

penelitian yang mempunyai beberapa

indikator dan variabel, penelitian ini

menggunakan pendekatan WarpPLS(Partial

Least Square) serta disebabkan pada

penelitian ini secara tidak langsung

mengukur laporan keuangan dan

karakteristik perusahaan dengan teori yang

belum kuat. Pemilihan alat uji dengan

pendekatan PLS juga dikarenakan PLS tidak

memberi syarat bahwa data pada penelitian

harus berdistribusi normal dan bisa

menggunakan sampel yang kecil (Imam dan

Latan, 2014 : 6). PLS mempunyai sifat yang

lebih powerfull dari pada multivariate

karena dapat membangun model penelitian

dengan banyak variabel dan indikator (Imam

dan Latan, 2014 : 3). Adapun langkah-

langkah yang dilakukan dalam

menggunakan PLS-SEM yaitu

konseptualisasi model, menentukan metoda

analisis algorithm, menentukan metoda

resampling, menggambar diagram jalur, dan

evaluasi model, melaporkan hasil ananlisis

PLS.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk memberikan gambaran

tentang variabel yang digunakan dalam

penelitian ini baik variabel dependen dan

independen. Variabel dependen penelitian

ini yaitu return saham. sedangkan variabel

independen dalam penelitian ini adalah laba

akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan, ukuran

perusahaan dan profitabilitas. Berikut adalah

gambaran dari masing-masing variabel

independen dan variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 1

STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2012

Variabel

Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

RS 85 254999 15152.71 44286.705

LAK 452.405 1772034750570.000 110866049026.45341 297100330957.406100

AKO -25484273296.000 1376343990024.000 103955384403.01767 261878428327.703520

AKI -914531718898 25211957016 -63416941933.64 172147776904.243

AKP -921268618136.000 879470158426.000 -16571860478.39835 207631255374.647580

UP 13.957051786036708 29.87363932122852 23.528305443057945 4.982431673704165

Sumber : data diolah

9

Tabel 2

STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2013

Variabel

Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

RS 1.1400000000001 379999.000000000000 18761.358666666663 62531.09471466443

LAK 338357 2004243694796 133569266257.67 347854442519.645

AKO -106551188954

987023231522 90373684979.96 221229962182.714

AKI -882146008038.000 -480.139 -70826566375.31416 163537881609.56363

AKP -613320636891 143970331083 -18109414420.33 112968188073.697

UP 14.39332993631402 30.057155810379600 23.41046233449113 4.867364202542248

Sumber : data diolah

Tabel 3

STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2014

Variabel

Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

RS 80 389999 19174.53 62504.837

LAK 458634 2129215450081 110232669733.60 334208229986.954

AKO -862339383146 2316125821044 88059021998.27 383836961091.436

AKI -815592277344 11840535935 -82444038717.67 173826074834.762

AKP -1177272244030 521712904798 -33644106407.00 213650083945.199

UP 14.617983332857658 30.150734292956560 23.495702162495885 4.848307057275815

Sumber : data diolah

RS (Return Saham) pada tahun 2012

nilai RS (Return Saham) tertinggi oleh PT.

Delta Djakarta, dan untuk nilai terendah

oleh PT. Asiaplast. LAK pada tahun 2012

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

LAK tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe

Farma. sedangkan perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai LAK terendah adalah

PT. Multi Bintang Indonesia. AKO pada

tahun 2012 perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai AKO tertinggi (maximum)

adalah PT. Kalbe Farma. Sedangkan

perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

AKO terendah (minimum) adalah PT.

Pelangi Indah Canindo. Perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKI

tertinggi (maximum) adalah PT. Lionmesh.

Sedangkan perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai AKI terendah (minimum)

adalah PT. Kalbe Farma. pada tahun 2012.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

AKP tertinggi (maximum) adalah PT.

Mayora Indah. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKP

terendah (minimum) adalah PT. Kalbe

Farma. Perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai UP tertinggi (maximum)

adalah PT. Tempo Scan Pacific. Sedangkan

perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

UP terendah (minimum) adalah PT. Multi

Bintang Indonesia. Perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai ROE tertinggi

(maximum) adalah PT. Multi Bintang

Indonesia. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai ROE

terendah (minimum) adalah PT. Asiaplast.

Pada tahun 2013 Nilai RS (Return

Saham) tertinggi (maximum) oleh PT. Delta

10

Djakarta, dan untuk nilai terendah

(minimum) oleh PT. Indospring. Perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai LAK

tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe

Farma dengan nilai. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai LAK

terendah adalah PT. Asahimas flat glass.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

AKO tertinggi (maximum) adalah PT.

Mayora Indah. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKO

terendah (minimum) adalah PT. Kabelindo

Murni dengan nilai. Perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai AKI tertinggi

(maximum) adalah PT. Multi Bintang

Indonesia. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKI

terendah (minimum) adalah PT. Kalbe

Farma. Perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai AKP tertinggi (maximum)

adalah PT. Ricky Putra Globalindo.

Sedangkan perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai AKP terendah (minimum)

adalah PT. Kalbe Farma. Perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai UP tertinggi

(maximum) adalah PT. Kalbe Farma.

Sedangkan perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai UP terendah (minimum)

adalah PT. Multi Bintang Indonesia.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

ROE tertinggi (maximum) adalah PT. Multi

Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai ROE

terendah (minimum) adalah PT. Alaska

Industrindo.

Pada tahun 2014 nilai RS (Return

Saham) tertinggi (maximum) oleh PT. Delta

Djakarta, dan untuk nilai terendah

(minimum) oleh PT. Asiaplast. Perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai LAK

tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe

Farma Sedangkan perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai LAK terendah adalah

PT. Asahimas flat glass. Perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKO

tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe

Farma sedangkan perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai AKO terendah

(minimum) adalah PT. Mayora Indah.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

AKI tertinggi (maximum) adalah PT.

Martina Berto Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai AKI

terendah (minimum) adalah PT. Mayora

Indah. Perusahaan manufaktur yang

memiliki nilai AKP tertinggi (maximum)

adalah PT. Mayora Indah. Sedangkan

perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

AKP terendah (minimum) PT. Kalbe Farma.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

UP tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe

Farma. Sedangkan perusahaan manufaktur

yang memiliki nilai UP terendah (minimum)

adalah PT. Multi Bintang Indonesia.

Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai

ROE tertinggi (maximum) adalah PT. Multi

Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan

manufaktur yang memiliki nilai ROE

terendah (minimum) adalah PT. Tempo

Scan Pacific.

Hasil Analisis Statistik

TABEL 4

OUTPUT INDICATOR WEIGHT

RS LK KP Type (as

defind)

SE Pvalue VIF WLS ES

RS (1.000) 0.000 0.000 Formative 0.068 <0.001 0.000 1 1.000

LAK 0.000 (0.408) 0.000 Formative 0.078 <0.001 9.087 1 0.392

AKO 0.000 (0.398) 0.000 Formative 0.078 <0.001 8.124 1 0.372

AKI 0.000 (0.074) 0.000 Formative 0.085 0.192 1.114 1 0.013

11

AKP 0.000 (0.308) 0.000 Formative 0.080 <0.001 1.451 1 0.224

UP 0.000 0.000 (0.904) Formative 0.070 <0.001 1.177 1 0.500

ROE 0.000 0.000 (0.904) Formative 0.070 <0.001 1.177 1 0.500

Sumber: Data diolah

TABEL 5

OUTPUT R-squared, Adjusted R-squared dan Q-squared

Return Saham Laporan

Keuangan

Karakteristik

perusahaan

R-Squared 0.275

Adj. R-Squared 0.264

Composite Realib. 1.000 0.825 0.469

Avg. Var. Extrac 1.000 0.588 0.306

Full Collin. VIF 1.521 2.201 1.871

Q-Squared 0.283

Sumber : Data diolah

TABEL 6

OUTPUTPath Coefficient dan P-Value

Path coefficients P Value

LK KP LK KP

RS -0.515 0.251 RS <0.001 <0.001

Sumber : Data diolah

TABEL 7

OUTPUT GENERAL RESULT

APC ARS AVIF

P-values 0.383 0.275 1.044

Sumber : Data diolah

Pembahasan

Pengaruh Laporan keuangan terhadap

return saham

Laporan keuangan merupakan

variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel laporan keuangan memiliki empat

indikator yaitu laba akuntansi, arus kas

operasi, arus kas investasi dan arus kas

pendanaan. Berdasarkan hasil uji hipotesis

pertama dengan menggunakan program

WarpPls bahwa laporan keuangan tidak

berpengaruh terhadap Return saham yang

berarti H1 ditolak. Hal ini dapat dilihat pada

beta (β) laporan keuangan sebesar -0.515

yang tidak mempunyai pengaruh secara

simultan terhadap return saham. Hal ini

mengingindikasikan bahwa laporan

keuangan bukan merupakan informasi yang

relevan, dikarenakan terdapat laporan

keuangan suatu perusahaan yang

perubahannya tidak konsisten dalam periode

sebelum atau sesudahnya yang cenderung

menurun.

Penelitian ini didasari oleh teori

sinyal dimana manajemen suatu perusahaan

mempunyai dorongan yang kaut untuk

12

memberikan informasi perusahaan terutama

informasi keuangan dalam rangka

meningkatkan kepercayaan investor. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa

laporan keuangan yang rendah dapat

menghambat perusahaan untuk memberikan

informasi kepada investor. Bagi investor

belum sepenuhnya percaya karena investor

menyadari bahwa ketidakstabilan laporan

keuangan tidak menjamin perusahaan

tersebut untuk dapat menentukan besar

return yang diharapkan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian lailatus (2014), bahwa laporan

keuangan dengan menggunakan indkator

laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

return saham.

Pengaruh Karakteristik perusahaan

terhadap return saham

Karakteristik perusahaan merupakan

variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel karakteristik perusahaan meiliki

dua indikator yaitu Ukuran perusahaan dan

profitabilitas dengan menggunakan rasio

ROE. Karakteristik perusahaan merupakan

suatu gambaran atau ciri yang melekat

dalam suatu perusahaan. Karakter suatu

perusahaan dapat dikatakan baik atau tinggi

merupakan informasi yang tepat bagi

investor untuk mengambil keputusan

investasi. Tetapi jika karakteristik

perusahaan tergolong rendah, investor akan

tidak mempercayai perusahaan tersebut

dalam mengambil keputusan investasi.

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

dengan menggunakan program WarpPls

bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh

postif terhadap Return saham yang berarti

H2 diterima. Hal ini dikarenakan bahwa

karakteristik perusahaan dapat dikatakan

sehat akan mewakili nama baik perusahaan

itu sendiri maka, bagi para investor akan

lebih mudah untuk merespon pengambilan

keputusan investasi dengan melihat

bagaimana karakteristik perusahaan itu

sendiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil

analisis data yang memiliki nilai pvalue

sebesar <0.001 yang memiliki pengaruh

terhadap Return saham.

Penelitian ini mendukung adanya

teori sinyal yang menyatakan bahwa

manajemen dalam perusahaan memberikan

informasi yang baik kepada pihak investor

tentang gambaran perusahaannya. Ukuran

perusahaan serta profitabilitas suatu

perusahaan dapat mempengaruhi

karakteristik perusahaan dalam penyebaran

informasi sehingga para investor dapat

menerima gambaran mengenai kondisi

perusahaannya untuk pengambilan

keputusan dengan tingkat pengembalian

yang diinginkan.

Dalam penelitian ini karakteristik

perusahaan digunakan sebagai variabel laten

predictor yang terbentuk oleh dua indikator

yaitu, Ukuran perusahaan dan profitabilitas

dengan menggunakan rasio ROE Serta

return saham merupakan sebagai variabel

criterion. Dalam hal ini dapat ditarik

kesimpulan bahwa suatu karakteristik

perusahaan semakin baik atau besar maka

perusahaan tersebut memiliki informasi

yang baik bagi investor untuk pengambilan

keputusan investasi. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian Jundan

(2012) dan ginting (2012), yang menyatakan

tidak ada pengaruh terhadap return saham.

Laba akuntansi

Laba akuntansi merupakan salah satu

indikator pembentuk laporan keuangan.

Dari hasil penelitian ini laba akuntansi

memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa

laba akuntansi secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Return saham.

Perubahan laba akuntansi dalam penelitian

ini dapat dilihat dari nilai laba periode

sebelum dikurangi dengan laba periode

sekarang dibagi laba periode sebelum

13

Perusahaan yang memiliki nilai laba yang

tinggi mencerminkan bahwa laporan

keuanganya dapat memberikan informasi

yang baik untuk para investor.

Berdasarkan teori sinyal dijelaskan

bahwa manajemen perusahaan memiliki

dorongan yang besar untuk memberikan

informasi laporan keuangannya untuk

meningkatkan tingkat kepercayaan investor

untuk berinvestasi. Suatu perusahaan

memiliki nilai laba yang tinggi

mencerminkan bahwa perusahaan tersebut

mampu mengatur kinerja keuangannya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Kurnia dan

Adi (2013), menyatakan bahwa Laba

Akuntansi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Return saham.

Arus kas operasi

Arus Kas Operasi merupakan salah

satu indikator pembentuk laporan keuangan.

Dari hasil penelitian ini arus kas operasi

memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa

arus kas operasi secara parsial berpengaruh

terhadap Return saham. Arus kas operasi

merupakan penghasil utama pedapatan

perusahaan seperti penerimaan kas dari

penjualan, bunga pinjaman, pengeluaran atas

pembelian bahan baku, pembayaran pajak

dan kewajiban lainnya. Perubahan arus kas

operasi dapat dilihat dari arus kas operasi

periode sebelum dikurangi dengan arus kas

operasi periode sekarang dibagi dengan arus

kas operasi periode sebelum.

Berdasarkan teori sinyal yang telah

dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan

memiliki dorongan yang besar untuk

memberikan informasi laporan keuangannya

untuk meningkatkan tingkat kepercayaan

investor untuk berinvestasi. Hal ini

dikarenakan manajemen perusahaan maupun

investor menyadari dan merespon bahwa

arus kas operasi menjamin perusahaan

dalam menjalankan aktivitas usahanya di

masa yang akan datang dengan baik. Hasil

penelitian ini kosisten dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh ginting

(2012) bahwa arus kas operasi berpengaruh

signifikan terhadap return saham

Arus kas investasi

Arus kas investasi merupakan salah

satu indikator pembentuk laporan keuangan.

Dari hasil penelitian ini arus kas investasi

memiliki nilai 0.192 yang artinya bahwa

arus kas investasi secara parsial tidak

berpengaruh terhadap return saham karena

nilainya menyatakan lebih dari 0.05. Arus

kas investasi merupakan kegiatan aktiva

jangka panjang yang berwujud maupun

tidak berwujud seperti pembelian aset tetap.

Perubahan arus kas investasi dapat dilihat

dari arus kas investasi periode sebelum

dikurangi arus kas investasi periode

sekarang dibagi dengan arus kas investasi

periode sebelum. Perusahaan yang memiliki

nilai arus kas investasi yang baik

menceriminkan kemampuan laporan

keuangan perusahaan mampu melakukan

kegiatan jangka panjang yang dapat

memberikan inforamsi yang layak bagi

investor.

Berdasarkan teori sinyal yang telah

dijelaskan, bahwa manajemen perusahaan

memiliki dorongan yang besar untuk

memberikan informasi laporan keuangannya

untuk meningkatkan tingkat kepercayaan

investor untuk berinvestasi. Hal ini

mengindikasikan bahwa arus kas investasi

bukan merupakan informasi yang relevan

bagi investor sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi. Sebesar apapun arus

kas yang terjadi pada aktivitas investasi

tidak dapat memprediksi kapan realisasi

terjadinya untung akan investasi yang

dilakukan. Apabila keuntungan investasi

terjadi pada tahun berikutnya, tapi bisa saja

keuntungan akan investasi tersebut baru bisa

dipetik lima tahun kemudian. Ketidakpastian

14

itu yang membuat para investor ragu untuk

menentukan return yang diharapkan.

Arus kas pendanaan

Arus kas pendanaan merupakan

salah satu pembentuk laporan keuangan.

Dari hasil penelitian ini arus kas pendanaan

memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa

arus kas pendanaan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Arus kas pendanaan merupakan

kegiatan pembiayaan aktivitas yang

mengakibatkan perubahan komposisi modal

dan kegiatan yang dapat mendapatkan

sumber-sumber pendanaan. Perubahan arus

kas pendanaan dapat dilihat dari arus kas

operasi periode sebelum dikurangi dengan

arus kas pendanaan periode sekarang dibagi

dengan arus kas pendanaan periode sebelum.

Perusahaan yang memiliki nilai arus kas

pendanaan yang baik menceriminkan

laporan keuangan perusahaan mampu

melakukan kegiatan pembiayaan aktivitas

perusahaan.

Berdasarkan teori sinyal yang telah

dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan

memiliki dorongan yang besar untuk

memberikan informasi laporan keuangannya

untuk meningkatkan tingkat kepercayaan

investor untuk berinvestasi. Hal ini berarti

setiap peningkatan untuk aktivitas

pendanaan akan diikuti dengan peningkatan

return saham. Arus kas dari aktivitas

pendanaan dianggap informasi yang relevan

oleh investor sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi. Hasil penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh ginting (2012) yang

menyatakan bahwa arus kas pendanaan

memiliki pengaruh signifikan terhadap

return saham.

Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah

satu indikator pembentuk karakteristik

perusahaan. Dari hasil penelitian ini Ukuran

perusahaan memiliki nilai <0.001 yang

artinya nahwa ukuran perusahaan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Ukuran perusahaan

merupakan gambaran penilaian atas suatu

perusahaan. Dapat dikatakan suatu

perusahaan itu baik atau tidaknya dapat

dilihat dari besar atau kecilnya perusahaan

tersebut. Ukuran perusahaan yang dapat

dihitung dengan log natural total asset.

Perusahaan dengan ukuran besar maka akan

mecerminkan karakteristik yang baik dengan

melihat berapa besar aset yang dimiliki.

Berdasarkan teori sinyal yang telah

dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan

memiliki dorongan yang besar untuk

memberikan informasi laporan keuangannya

untuk meningkatkan tingkat kepercayaan

investor untuk berinvestasi. Ukuran

perusahaan dapat mempengaruhi dalam

menyebarluaskan informasi berdasarkan

kebutuhan investor. Semakin besar ukuran

perusahaan, maka perusahaan tersebut akan

memiliki informasi yang cenderung

memiliki gambaran untuk masa depan

perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

triana (2013) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap return

saham.

Roe

ROE merupakan salah satu indikator

pembentuk karakteristik perusahaan. Dari

hasil penelitian ini ROE memiliki nilai

<0.001 yang berarti bahwa ROE secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Rasio ROE merupakan rasio

untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mengelola modalnya. Perusahaan

menggunakan rasio ini untuk mengetahui

bagaimana kondisi keuangan dilihat dari

pengembalian modal. Perusahaan dengan

nilai ROE tinggi mencerminkan kemampuan

profitabilitasnya dapat mengantisipasi

15

adanya kerugian dan meningkatkan modal

suatu perusahaan.

Berdasarkan teori sinyal yang telah

dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan

memiliki dorongan yang besar untuk

memberikan informasi laporan keuangannya

untuk meningkatkan tingkat kepercayaan

investor untuk berinvestasi. ROE merupakan

tolak ukur profitabilitas, dimana para

pemegang saham pada umunya ingin

mengetahui tingkat probabilitas modal

saham dan keuntungan yang telah mereka

tanam kembali dalam bentuk laba yang

ditanam. Hal ini mengindikasikan bahwa

semakin tinggi ROE maka akan

meningkatkan kinerja perusahaan yang

semakin baik dan akan berdampak pada

meningkatnya harga saham yang semakin

tinggi, maka return saham juga akan

meningkat dan sebaliknya. Hasil penelitian

ini konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rita dan Arfan (2014) yang

menyatakan bahwa ROE secara parsial

berpengaruh terhadap return saham.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN

SARAN

Hasil pengujian statistic dengan

menggunakan PLS dapat disimpulkan : (1)

Variabel laporan keuangan dengan indikator

laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan secara

simultan memberikan hasil tidak

berpengaruh terhadap return saham. (2)

Variabel karakteristik perusahaan dengan

indikator ukuran perusahaan dan ROE

memberikan hasil secara simultan

berpengaruh terhadap return saham.

Pada penelitian ini terdapat beberapa

keterbatasan penelitian. Dari hasil nilai

Adjusted R-squared (ARS) penelitian ini

sebesar 0.264 yang berarti bahwa Return

saham dapat dipengaruhi oleh Laba

akuntansi, Arus kas Operasi, Arus kas

investasi, Arus kas pendanaan, ukuran

perusahaan dan profitabilitas dengan

menggunakan rasio ROE sebesar 26,4% dan

sisanya sebesar 73,6% dapat dipengaruhi

oleh variabel lain. Pengujian data dalam

penelitian ini menggunakan Partial Least

Square (PLS) yang tidak dapat menjelaskan

secara terperinci mengenai hasil analisis

deskriptif. Hasil model PLS yang

ditunjukkan dalam tabel general results

bahwa penelitian ini mempunyai model

tidak fit. Keterbatasan data yang berhasil

dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi 3

tahun, hal ini menjadikan daya

komparabilitasnya sangat rendah jika

dibandingkan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nina (2006) yang mengambil

periode pengamatan selama 6 tahun.

Adapun saran untuk penelitian

mendatang yaitu, Penelitian selanjutnya

diharapkan menambahkan faktor-faktor lain

sebagai variabel independen dalam

mempengaruhi return saham, seperti kondisi

inflasi, kurs mata uang, dan kondisi lainya

dari luar perusahaan. Untuk penelitian

selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk

menggunkan pengujian lainya untuk

mengetahui hasil dari statistic deskriptif.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk

menambah jumlah data serta periode waktu

agar model yang dihasilkan memenuhi

criteria yang ditentukan.

DAFTAR RUJUKAN

Dessy Arika Yuana, 2014. Pengaruh Nilai

Perusahaan, Pertumbuhan Arus Kas

operasi, Pertumbuhan Arus Kas

Investasi, Dan Arus Kas Pendanaan

terhadap Return saham pada

perusahaan tekstil dan Garment yang

terdaftar di BEI perioe 2010-2013.

Journal of Accounting. Universitas

Maritim Raja Ali Haji,

Tanjungpinang.

Daniati, Nina dan Suhairi. 2006. Pengaruh

Kandungan Informasi Komponen

16

Laporan Arus Kas dan laba bersih

terhadap Expected Return Saham.

Simposium Nasional Akuntansi

(Padang).

Evi Mutia, 2012. Pengaruh Informasi Laba

dan Arus Kas terhadap Harga

Saham. Jurnal Akuntansi,Vol 1, No

1, Oktober 2012 : 12-22.

Imam Ghozali dan Hengki Latan. 2014.

Partial Least Squares konsep,

Metode dan Aplikasi menggunakan

Program WarpPLS 4.0 : Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro Semarang.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta : PT.

Salemba Empat.

Jundan Adiwiratama, 2012. Pengaruh

Informasi Laba, Arus Kas, dan Size

Perusahaan terhadap Return

Saham.Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Humanika Jinah, Universitas

Brawijaya. Vol 2, No 1, Hal2

Jogiyanto Hartono, 2000. Teori Portofolio

dan analisis investasi : FEB UGM

Yogyakarta.

Juwita, Cerliena. 2013. “Pengaruh Variabel

ROA, ROE, DER, EPS, dan PER

terhadap Return Saham perusahaan

non bank LQ 45 Periode 2010-

2012”. Jurnal Keuangan, Vol 4 No

1: Halaman 4 dan 13.

Kurnia Adi Saputra dan Ida Bagus Putra

Astika, 2013. Pengaruh Informasi

Laba Akuntansi dan Informasi

Corporate Social and Responsibility

pada Return Saham studi pada

perusahaan pertambangan di BEI. E-

Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 3.3 (2013):101-106.

Lailatus Sa’adah dan Kadarusman, 2014.

Pengaruh laba akuntansi, komponen

arus kas, ukuran perusahaan terhadap

harga saham pada perusahaan

kelompok LQ45 yang listing di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal

manajemen dan akuntansi vol 3,

nomor 2, Agustus 2014.

Nurul Hidayati, 2014. Pengaruh Informasi

Komponen Arus Kas, Laba Kotor,

Size Perusahaan, Nilai Buku

Perusahaan Terhadap Return Saham

Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Daftra Efek Syariah.

Jurnal Ilmiah Keuangan Islam,

Unversitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga.

Rita Amalia, Muhammad Arfan dan M.

Shabri, 2014. Pengaruh laba,

pengungkapan corporate social

responsibility, dan profitabilitas

terhadap abnormal return saham

studi empiris pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal akuntansi Pascasarjana

Universitas Syiah Kuala, pp. 124-

132.

Ruriana Ulfa, 2011. Pengaruh ukuran

perusahaan, leverage, economic

value added, return on investment

dan earning per share terhadap

return saham yang diterima

pemegang saham. Jurnal Akuntansi

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Sugiarto. 2009. Struktur modal, struktur

kepemilikan perusahaan,

permasalahan keagenan dan

17

inforrmasi asimetris : Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian bisnis :

Alfabeta, Bandung.

Suriani Ginting, 2012. “Analisis Pengaruh

Pertumbuhan Arus Kas dan

Profitabilitas terhadap Return Saham

pada Perusahaan LQ 45 di Bursa

Efek Indonesia”. Jurnal Wira

Ekonomi Mikroskil, Volume 2,

Nomor 01.

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori

Akuntansi : Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Triyono dan Jogiyanto Hartono. 1998.

Hubungan Kandungan Informasi

Arus Kas, Komponen Arus Kas dan

Laba Akuntansi dengan Harga atau

Return Saham. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia. Vol. 3. No. 1.

Hal : 54-68.

Triana Fransiska, 2013. Pengaruh Laporan

Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran

Perusahaan, DER Terhadap Return

Saham. e-Jurnal Binar Akuntansi.

Vol. 2 No. 1, Januari 2013.

Harahap, Sofyan Syafri . 2002. Teori

Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.