pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT
BELAJAR IPA SECARA DARING MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS PADURESO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHOTIMATUS SANGADAH
NIM. 23060160048
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
ii
-
iii
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT
BELAJAR IPA SECARA DARING MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE
PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS PADURESO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHOTIMATUS SANGADAH
NIM. 23060160048
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
MOTTO
“Awak dinggo berjuang rusak ora dinggo berjuang yo rusak, awak dinggo
ngibadah rusak ora dinggo ngibadah yo rusak. Luwih becik kanggo berjuang lan
kanggo ngibadah”
KH. Muntaha Al-Hafidz
-
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT Atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu saya, Suratno (alm) dan Siti Badriyah, yang telah memberikan
dukungan serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata
seindah do’a dan tiada do’a yang paling khusyuk selain do’a yang terucap dari
orang tua.
2. Kakak-kakak dan adek-adek saya (Sri Endah Purwaningsih, Mahmudatus
Saniyah, Siti Rohmah, Saifudin Zukhri, Muhammad Saifulloh, Zulfah Uswatun
Khoiriyah dan Fika Fatkhul Huda) serta Siti Robingah yang senantiasa
memberikan motivasi dan do’a yang tak ada hentinya kepada saya sehingga
proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Keluarga besar Suratno.
4. Taman-teman saya yang selalu memberikan motivasi kepada saya dan
membantu menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna dan Teman-teman kamar
syantik.
6. Keluarga besar Scientist in Laga dan Teman-teman Tadris IPA Angkatan 2016.
7. Bapak Saiful Marom M.Sc yang sudah sejauh ini dengan sabar dan telaten
membimbing penelitian saya.
8. MTs Padureso yang sudah menjadi tempat penelitian.
9. Teman-teman PPL NEPATSA dan teman-teman KKN Wekas.
-
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah SWT.
yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Belajar IPA Secara Daring Menggunakan
Google Drive Pada Peserta Didik Kelas VII MTs Padureso”. Tidak lupa shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang
yakni dengan ajarannya agama Islam. Penulisan skripsi ini pun tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku Dekan FTIK Bidang Akademik
IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tadris IPA IAIN
Salatiga.
4. Ibu Muslimah Susilayati M.Pd. dan Bapak Arif Billah, M.Pd. selaku
Pembimbing Akademik.
-
x
5. Bapak Saiful Marom M.Sc. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,
serta para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 05 Juni 2020
Khotimatus Sangadah
NIM. 23060160048
-
xi
ABSTRAK
Sangadah, Khotimatus. 2020. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
Belajar IPA Secara Daring Menggunakan Google Drive Pada Peserta
Didik Kelas VII MTs Padureso. Skripsi, Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Saiful Marom, M. Sc.
Kata Kunci: Lingkungan keluarga; Minat belajar IPA
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
lingkungan keluarga terhadap minat belajar IPA secara daring menggunakan
google drive pada peserta didik kelas VII MTs Padureso dan untuk mengetahui
besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar IPA secara daring
menggunakan google drive pada peserta didik kelas VII MTs Padureso.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan secara teknik purposive sampling yaitu kelas VII
MTs Padureso Kebumen, dengan jumlah responden 31 anak. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan koefisien korelasi dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh lingkungan keluarga
terhadap minat belajar IPA secara daring menggunakan google drive pada peserta
didik kelas VII MTs Padureso. Dilihat pada uji hipotesis menggunakan regresi
linier sederhana, berdasarkan tabel anova pada uji regresi sederhana dengan
pengujian menggunakan angka F, dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05
diperoleh nilai F tabel sebesar 4,18 dan nilai F hitung 116,876. Karena nilai F
hitung dari tabel anova > nilai F tabel (116,876>4,18) ada pengaruh antara
variabel lingkungan keluarga terhadap minat belajar. Besar pengaruh lingkungan
keluarga terhadap minat belajar IPA secara daring menggunakan google drive
pada peserta didik kelas VII MTs Padureso. Pada uji hipotesis menggunakan
regresi linier sederhana Model Summary nilai R square dalam tabel sebesar
0,801. Angka R square disebut juga sebagai koefisien determinasi, angkat tersebut
berarti bahwa sebesar 80,1% besar pengaruh lingkungn keluarga terhadap minat
belajar.
-
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR ........................................................................ i
LOGO IAIN ..................................................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ............................ vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5
E. Definisi Operasional ..................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian .................................................................. 7
-
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ................................................................................ 9
1. Belajar ......................................................................................... 9
2. Lingkungan Keluarga ................................................................ 12
3. Minat Belajar ............................................................................. 17
4. Pembelajaran ............................................................................... 20
5. Pembelajaran Daring .................................................................. 23
6. Google Drive ............................................................................... 24
7. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ....................................... 26
B. Kajian Pustaka ................................................................................. 28
C. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 36
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 37
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 37
F. Uji Coba Intstrumen Penelitian ....................................................... 38
G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 40
H. Teknik Analisi Data ......................................................................... 42
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data ............................................................................... 47
B. Analisis Data ................................................................................. 54
-
xiv
1. Uji Coba Instrumen ................................................................. 54
2. Analisis Data ........................................................................... 56
C. Pembahasan ................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... . 66
CURRICULUM VITAE ................................................................................ . 93
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Skala Likert .................................................................................. 46
Tabel 4.2 Rentang Skala TCR ...................................................................... 46
Tabel 4.3 uji descriptive statistics Variabel x .............................................. 47
Tabel 4.4 Data TCR Variabel Lingkunagn Keluarga................................... 48
Tabel 4.5 uji descriptive statistics Variabel y .............................................. 49
Tabel 4.6 Data TCR Variabel Minat Belajar ............................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ........................................................................ 54
Tabel 4.8 Uji Reliability Statistics .............................................................. 55
Tabel 4.9 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................................ 56
Tabel 4.10 Uji Test of Homogeneity of Variances ...................................... 56
Tabel 4.11 Uji Correlations ........................................................................ 57
Tabel 4.12 Uji ANOVA ................................................................................ 58
Tabel 4.13 Uji Model Summary ................................................................... 59
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar SKK ............................................................................ 69
Lampiran 2. Lembar Penunjukan Dosen Pembimbing ............................... 70
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi ...................................................... 71
Lampiran 4. Lembar Surat Ijin Penelitian .................................................... 73
Lampiran 5. Lembar Validari Guru Mapel .................................................. 74
Lampiran 6. Kisi- Kisi Angket Penelitian .................................................... 77
Lampiran 7. Angket Variabel Lingkungan Keluarga ................................... 79
Lampiran 8. Angket Variabel Minat Belajar................................................ 82
Lampiram 9. Data Responden Koesioner Lingkungan Keluarga ............... 85
Lampiran 10. Data Responden Minat Belajar ............................................. 87
Lampiran 11. UJI SPSS 22 ........................................................................... 89
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perspektif psikologis, belajar adalah suatu proses perubahan
dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Nurjan, 2016:14). Untuk menciptakan
perubah tingkah laku peserta didik ada dua faktor yaitu faktor ekternal dan
faktor internal. Salah satu dari faktor ekternal yaitu lingkungan keluarga,
Hasbullah (2015:38) mengemukakan bahwa lingkungan keluarga adalah
lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi anak, dimana dalam
keluarga anak pertama-tama akan mendapatkan didikan dan bimbingan.
Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua dan utama mengingat
keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dimana anak akan
berinteraksi dengan keluarga. norma dan aturan yang ditanamkan dalam
keluarga akan melebur dalam diri anak sehingga perilakunya di luar merupakan
cermin dari perilakunya dalam keluarga, meskipun dalam beberapa kasus
terjadi pengecualian. Allah mempertegas fungsi keluarga dalam mendidik anak
dalam Surah al-Tahrim ayat 6: ۟ا أَنفَُسُكْم َوأَْهلِيُكْم نَاًرا َوقُوُدهَا أَيُّهَا ٱلَِّذيَن َءاَمنُو۟ا قُوََٰٰٓٓ يَ
َ َمآَٰ أََمَرهُْم َويَْفَعلُوَن َما يُْؤمَ ُرونَ ئَِكةٌ ِغََلظٌ ِشَداٌد َّلَّ يَْعُصوَن ٱَّللََّٰٓ ٱلنَّاُس َوٱْلِحَجاَرةُ َعلَْيهَا َملَ
-
2
artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”. Ayat di atas dapat dipahami bahwa posisi keluarga mempunyai
tanggung jawab yang sangat besar bagi perkembangan anak sehingga anak
akan selamat dari jilatan api neraka. Maka dasar utama yang diletakkan adalah
dasar-dasar tingkah laku dan budi pekerti (akhlak) anak didik (Lutfiyah.
2016:127).
Sehingga kemungkinan kondisi lingkungan keluarga yang tidak baik
akan menyebabkan kesulitan belajar anak, biasanya anak cendurung malas
belajar, dan memiliki minat belajar yang rendah. Kondisi saat ini akan
mengganggu pencapaian kematangan peserta didik dalam meraih tujuannya
dan khawatir jika dampaknya ke psikologis, kemungkinan membuat peserta
didik tidak minat untuk belajar lagi. Minat merupakan salah satu aspek internal
yang sangat penting dalam proses pembelajaran, tanpa adanya minat dari
peserta didik proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan maksimal
dan menyebabkan hasil pembelajaran menurun. Menurut Ngalimun (2017:54)
minat artinya kecenderungan jiwa seseorang yang tetap kepada sesuatu hal
yang dianggap berharga bagi seseorang tersebut. Minat merupakan penerimaan
akan suatu hubungan antardiri sendiri dengan sesuatu di luar diri, maka
semakin kuat atau tekat hubungan tersebut akan semakin besar minatnya.
-
3
Dalam hasil belajar IPA yang dicapai oleh peserta didik di Indonesia
juga yang tegolong rendah dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu karakteristik
peserta didik dan keluarga, kemapuan membaca, motivasi belajar, minat dan
konsep diri, strategi belajar, tingkat kehadiran dan rasa memiliki. Faktor yang
sangat penting adalah lingkungan belajar peserta didik dalam bentuk strategi
yang diciptakan guru untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki
peserta didik dalam pembelajaran IPA, dan menggunakan konsep IPA tersebut
dalam memahami lingkungan (Wisudawati dan Sulistyowati, 2017:11).
Berdasarkan keputusan pemerintah untuk mengantisipasi agar dampak
corona virus disease (covid-19) tidak melebar. Salah satu caranya dengan
mengubah pola pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh.
Untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan mekanisme belajar dari
rumah metode pembelajaran daring. Pembelajaran daring menurut Bilfaqih
dan Qomarudin (2015:1) yaitu program penyelenggaraan kelas pembelajaran
dalam jaringan. Tujuan pembelajaran daring untuk menjangkau kelompok
target yang masif dan luas. Melalui jaringan, dalam pembelajaran dapat
diselenggarakan secara masif dan dengan peserta yang tidak terbatas. Salah
satu aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring yaitu menggunakan
google drive. Menurut Ningrum dan Puspasari (2015:3) aplikasi google drive
adalah aplikasi penyimpanan data yang dapat digunakan dimana saja dan kapan
saja dengn komputer, laptop maupun ponsel yang terhubung dengan jaringan
internet.
-
4
Jadi melihat kondisi saat ini terhadap dampak penyebaran corona
virus disease (covid-19) di Indonesia yang dirasakan oleh dunia pendidikan
akan mempengaruhi proses belajar pada peserta didik. Selama pembelajaran
daring menggunakan google drive ini peserta didik tetap berada di rumah,
maka dari itu lingkungan keluarga selama proses pembelajaran berlangsung
apakah akan berpengaruh terhadap minat peserta didik pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Atas dasar pembahasan diatas maka peneliti mencoba untuk
mengetahui lingkungan keluarga dari peserta didik pada minat belajar IPA
secara online, yang kemudian menjadi bahan analisis skripsi dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Belajar IPA Secara Daring
Menggunakan Google Drive Pada Peserta Didik Kelas VII MTs Padureso”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar IPA
secara daring menggunakan google drive pada peserta didik kelas VII MTs
Padureso?.
2. Berapa besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar IPA
secara daring menggunakan google drive pada peserta didik kelas VII MTs
Padureso?.
-
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dari penelitian ini
tujuan yang hendak dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
minat belajar IPA secara daring menggunakan google drive pada peserta
didik kelas VII MTs Padureso.
2. Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
belajar IPA secara daring menggunakan google drive pada peserta didik
kelas VII MTs Padureso.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terlibat baik guru, siswa, peneliti, maupun peneliti lain. Manfaat
penelitian ini terdiri atas manfaat teoritis dan manfaat praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian menjadi salah satu acuan dalam mengembangkan IPA di
sektor pendidikan.
b. Menjadi wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya ilmiah
dan memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif dalam memilih model pembelajaran
yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA.
b. Bagi sekolah, dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman
mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam penelitian.
-
6
c. Bagi Peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam bentuk penelitian.
E. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, dengan harapan agar tidak
ada kesalahpahaman judul peneliti memberikan definisi operasional dengan
istilah-istilah:
1. Lingkungan Keluarga
Hasbullah (2015:38) mengemukakan bahwa lingkungan keluarga
adalah lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi anak, dimana
dalam keluarga anak pertama-tama akan mendapatkan didikan dan
bimbingan.
2. Minat Belajar
Menurut Ngalimun (2017:54) minat artinya kecenderungan jiwa
seseorang yang tetap kepada sesuatu hal yang dianggap berharga bagi
seseorang tersebut. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan
antardiri sendiri dengan sesuatu di luar diri, maka semakin kuat atau tekat
hubungan tersebut akan semakin besar minatnya.
3. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring menurut Bilfaqih dan Qomarudin (2015:1)
yaitu program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan. Tujuan
pembelajaran daring untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas. Melalui jaringan, dalam pembelajaran dapat diselenggarakan secara
-
7
masif dan dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran Daring dapat
diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun berbayar.
4. Google Drive
Menurut Ningrum dan Puspasari (2015:3) aplikasi Google drive
adalah aplikasi penyimpanan data yang dapat digunakan dimana saja dan
kapan saja dengn komputer, laptop maupun ponsel yang terhubung dengan
jaringan internet.
5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA adalah rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu
mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan
(reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu
yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati dan Susistyowati,
2017:22).
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal berisi halaman sampul luar, lembar berlogo, halaman
sampul dalam, halaman persetujuan bimbingan, halaman penesahan
kelulusan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto dan
-
8
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, dan abstrak.
2. Bagian Inti
BAB I berisi pendahuluan yang mencangkup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
operasional dan sistematika penulisan.
BAB II berisi landasan teori yang mencangkup telaah teoretik terhadap
pokok permasalahan atau variabel penelitian, kajian pustaka, dan hipotesis
penelitian.
BAB III berisi metode penelitian yang mencangkup jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,
instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV berisi deskripsi dan analisis data yang mencangkup deskripsi data
dan analisis data.
BAB V berisi penutup yang mencangkup kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup.
-
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Landasan teori merupakan telaah teoretik terhadap pokok
permasalahan atau variabel penelitian, berdasarkan pendahuluan yang
dipaparkan landasan teori ini terdiri dari:
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Nurjan (2016:14) mengungkapkan bahwa menurut perspektif
Islam, makna belajar bukan hanya sekadar upaya perubahan perilaku.
Belajar dalam Islam mempunyai konsep yang ideal, karena sesuai dengan
nili-nilai ajaran lam. Dalam Islam tujuan belajar bukanlah mencari rezeki
di dunia semata, tetapi untuk sampai kepada hakikat, memperkuat
akhlak, artinya mencari atau mencapai. ilmu yang sebenarnya dan akhlak
yang sempurna.
Dalam perspektif psikologis, belajar adalah suatu proses
perubahan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga dapat diartikan sebagai
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruha dan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
-
10
b. Jenis-jenis Belajar
Jenis belajar dalam pendidikan maupun sosial menurut Slameto
(2015:5) sebagai berikut:
1) Belajar bagian (part learning, fractioned learning),
2) Belajar dengan wawasan (learning by insight),
3) Belajar diskriminatif (discriminatory learning),
4) Belajar global/keseluruhan (global whole learning),
5) Belajar insidental (incidental learning),
6) Belajar instrumental (instrumental learning),
7) Belajar laten (latent learning),
8) Belajar mental (mental learning),
9) Belajar produktif (productive learning),
10) Belajar verbal (verbal learning).
Adapun perbedaan pendapat yang lain jenis-jenis belajar
yaitu: belajar arti kata-kata, belajar kognitif, belajar menghafal, belajar
teoretis, belajar konsep, belajar kaidah, belajar berpikir, belajar
kemampuan motorik, dan belajar estetis (Djamarah, 2015:27).
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2015:27) sebagai
berikut:
1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a) Setiap peserta diik harus partisipasi aktif, untuk meningkatkan
minat dan membimbing mencapai tujuan instruksional.
-
11
b) Belajar dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada peserta diik
untuk mencapai tujuan instruksional.
c) Belajar memerlukan lingkungan yang menentang di mana peserta
diik dapat mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan
belajar dengan efektif.
d) Belajar memerlukan interaksi siswa dengan lingkungannya
2) Sesuai dengan hakikat belajar
a) Belajar merupakan proses kontinyu, harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
b) Belajar merupakan proses organisasi, adaptasi dan eksplorasi.
c) Belajar adalah proses yang bersifat kontingunitas (hubungan antara
pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga
mendapatakan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang
diberikan menimbulkan respnse yang diharapkan.
3) Sesuai materi yang dipelajari
a) Belajar bersifat keseluruhan serta materi yang dipelajari memiliki
struktur, penyajian sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
b) Belajar dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang akan dicapai.
4) Sesuai syarat dalam keberhasilan belajar
a) Diperlukan sarana belajar yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
-
12
b) Proses belajar diperlukan ulangan berkali-kali, agar konsep,
keterampilan dan sikap itu mendalam pada siswa.
2. Lingkungan keluarga
a. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Lingkungan yang di tempati oleh manusia digolongkan menjadi
tiga bagian, sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Hasbullah
(2015:141) bahwa lingkungan belajar dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1) Lingkungan keluarga, lingkungan keluarga ini lah merupakan
lingkungan pertama dan paling utama bagi anak.
2) Lingkungan sekolah, lingkungan sekolah ini merupakan lingkungan
kedua setelah lingkungan pendidikan.
3) Lingkungan masyarakat, setelah mendapatkan pendidikan di
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat merupakan lingkungan
ketiga dalam pendidikan anak.
b. Lingkungan Keluarga
Salah satu dari macam-macam lingkungan belajar adalah
lingkungan keluarga, Hasbullah (2015:38) mengemukakan bahwa
lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan paling pertama dan
utama bagi anak, dimana dalam keluarga anak pertama-tama akan
mendapatkan didikan dan bimbingan.
c. Pengertian Keluarga
Menurut Lestari (2016:5) definisi keluarga dapat ditinjau dari
tiga sudut pandang, definisi struktural, keluarga didefinisikan
-
13
berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti
orang tua, anak dan kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada
siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat uncul
pengertian tentang keluarga sebagai asal-usul (families of origin),
keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation),
dan keluarga batin (extended family).
Definisi fungsional keluarga didefinisikan dengan penekanan
pada terpenuhnya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-
fungsi tersebut mencangkup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan
emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Definisi ini
memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
Definisi transaksional, keluarga didefinisikan sebagai kelompok
yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang
memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa
ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Definisi
ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.
d. Faktor-Faktor yang Membedakan Keluarga
Menurut Slameto (2015:60) faktor-faktor yang membedakan
keluarga ada 6 yaitu :
1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara didikan orang tua kepada anak berpengaruh terhadap
belajar anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar
-
14
anaknya. Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan
yang penting. Anak/siswa yang mengalami kesukaran- kesukaran
diatas dapat di tolong dengan memberikan bimbingan belajar yang
sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat
mempengaruhi keberhasilan bimbingan.
2) Relasi Antar anggota
Keluarga Relasi antar anggota yang terpenting adalah relasi
orang tua kepada anaknya. Relasi anak dengan saudaranya atau
dengan anggota keluarga yang lain juga mempengaruhi belajar anak.
Sebetulnya relasi antar anggota keluarga ini erat hubungannya dengan
dengan cara orang tua mendidik. Demi kelancaran belajar serta
keberhasilan anak, perlu di usahakan relasi yang baik didalam
keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang
penuh pengertian dan kasih sayang disertai dengan bimbingan dan bila
perlu hukumanhukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri
3) Suasana Rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau
kejadiankejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak
berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang
penting yang tidak termasuk faktor yang di sengaja. Rumah sering di
pakai untuk keperluan tertentu. Selanjutnya agar anak dapat belajar
dengan baik perlulah di ciptakan suasana rumah yang tenang dan
-
15
tentram selain anak kerasan /betah tinggal di rumah, anak juga dapat
belajar dengan baik.
4) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar
anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin
kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak
terganggu sehingga belajar anak juga terganggu. Sebaliknya jika
keluarga yang kaya raya orang tua sering mempunyai kecendrungan
untuk memanjakan anak, anak hanya suka berfoya-foya atau senang-
senang akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada
belajar, hal ini juga dapat menganggu belajar anak.
5) Pengertian Orang Tua
Anak balajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila
anak sedang belajar jangan di ganggu dengan tugas-tugas di rumah.
Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat orang tua wajib
memberi pengertian dan mendorongnya membantu sedapat mungkin
kesulitan yang di alami anak di sekolah.
6) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan dan kebiasaan dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar, sehingga perlu ditanamkan
-
16
kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak agar mendorong
semangat anak untuk belajar.
Dari penjelasan di atas bahwa peneliti mengetahui indikator-
indikator lingkungan keluarga adalah :
1) Perhatian orang tua
2) Cara orang tua mendidik
3) Hubungan antar anggota keluarga
4) Keadaan Ekonomi Keluarga
5) Suasana Rumah
e. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga dapat memperkuat setiap individu,
menciptakan kekuatan keluarga, memperbesar penghargaan terhadap diri
sendiri, mempunyai potensi sebagai strategi pencegahan yang utama bagi
seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari
serta mempunyai relevansi dalam masyarakat yang berada dalam
lingkungan yang penuh dengan tekanan (Umayana dan Cahyati,
2015:96).
f. Fungi Dukungan Keluarga
Ayuni (2020:54) mengungkapka dalam dukungan keluarga
memiliki peransangat penting, karena keluarga bisa memberikan
dorongan fisik maupun mental. Keluarga memiliki fungsi dukungan
yaitu:
-
17
1) Dukungan Informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator
(penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian
saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu
masalah. Manfaat dari dukungan ini yaitu dapat menekan munculnya
suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan
aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan
ini adalah nasehat, uasulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.
2) Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebgai sumber dan
validator identitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,
penghargaan, perhatian. Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian
informasi, saran, atau umpan balik tentang situasi dan kondisi
individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong indifidu untuk
mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah.
3) Dukungan Instrumental
Keluarga adalah sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,
dalam dukungan instrumental merupakan dukungan keluarga untuk
membantu secara langsung, dan memberikan kenyamanan serta
kedekatan.
-
18
3. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Menurut Ngalimun (2017:54) minat artinya kecenderungan jiwa
seseorang yang tetap kepada sesuatu hal yang dianggap berharga bagi
seseorang tersebut. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan
antardiri sendiri dengan sesuatu di luar diri, maka semakin kuat atau tekat
hubungan tersebut akan semakin besar minatnya. Pendapat lain minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (Slameto, 2015:180).
Minat secara sederhana adalah kecendrungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa
yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena
memusatkan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
memungkinkan siswa dati untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan (Susanto, 2016:16).
b. Cara Meningkatkan Minat Belajar
Cara paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu
objek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang
telah ada. Misalnya siswa menaruh minat pada olahraga balap mobil.
Sebelum mengajarkan percepatan gerak, pengajar dapat menarik
perhatian siswa dengan menceritakan sedikit mengenai balap mobil yang
baru saja berlangsung, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi
-
19
pelajaran yang sesungguhnya. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan
informasi pada siswa mengenaihubungan antara suatu bahan pengajaran
yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan
kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang (Slameto, 2015:180).
c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Factor-faktor yang mempengaaruhi belajar banyak jenisnya,
tetapi dapat kerucurkan lagi. Slameto (2015:54) mengungkapkan bahwa
factor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor
internal. Faktor internal terdiri dari faktor kesehatan, cacat tubuh,
prikologis, intelegensi, perhatian, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan
minat.
Slameto (2015:57) mengatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk diperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus
yang disertai rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena
perhatian sifatnya sementara ( tidak dalam waktu yang lama) dan belum
tentu diikuti dengan rasa senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan
perasaan senang dan dari situ diperoleh rasa senang.
Minat berpengaruh terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan
belajar dengan sungguh-sungguh, karena menurut mereka tidak ada daya
tarik baginya. Mereka segan untuk belajar, sehingga tidak memperoleh
kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa
-
20
akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah
semangat kegiatan belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat
terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ira mempunyai minat yang
lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik pada
pembelajaran yang dipelajarinya (Slameto, 2015:57).
d. Indikator Minat Belajar
Indikator Minat Belajar yang diharapkan Slameto (2015:180)
mengemukakan bahwa Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menunjukan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal
dari pada hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu ativitas. Peserta didik yang memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung akan memberi perhatian yang lebih
besar terhadap subjek tersebut.
4. Pembelajaran
Dalam konsep Dasar Pembelajaran ini, ada beberpa hal yang akan
ditelaah diantaranya:
a. Pengertian Pembelajaran
Menurut Fathurrohman (2017:20) pembelajaran adalah usaha
sadar yang dilakukan oleh guru untuk membuat peserta didik belajar,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
dimana perubahan itu karena adanya usaha dan ditandai dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama. Sedangkan menurut Ngalimun (2017:44) pembelajaran pada
-
21
dasarnya merupakan suatu proses yang dilakukan oleh guru dan peserta
didik sehingga terjkadi proses belajar dalam arti adanya perubahan
perilaku individu peserta didik itu sendiri.
b. Unsur-Unsur Sistem Pembelajaran
Fathurrohman (2017:20) mengungkapkan kegiatan
pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen
dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
1) Peserta didik
Peserta didik merupakan seseorang yang bertindak sebagai
pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
2) Guru
Guru merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengelola,
katalisato, dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar yang efektif.
3) Tujuan
Tujuan yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran pernyataan tentang perubahan perilaku
(kognitif, psikomotorik, dan afektif).
4) Materi pelajaran
Materi pelajaran segala informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan berupa fakta, prinsip, dan konsep.
-
22
5) Metode
Metode merupakan cara yang teratur untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan
mereka mencapai tujuan.
6) Media
Media merupakan bahan pengajaran dengan atau tanpa
peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.
7) Evaluasai
Evaluasai merupakan cara teratur yang digunakan untuk
menilai suatu proses dan hasilnya.
c. Prinsip- Prinsip Pembelajaran
Fathurrohman (2017:21) mengemukakan tiga prinsip penting
dalam proses pembelajaran.
1) Proses pembelajaran adalah berupa bentuk kreasi lingkungan yang
dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif peserta didik.
Dalam pengaturan lingkungan ini bertujuan untuk menyediakan
pengalaman belajar yang memberi latihan-latihan penggunaan fakta-
fakta.
2) Berhubungan dengan adanya tipe-tipe pengetahuan yang harus
dipelajari yaitu pengetahuan fisis, sosial, dan logika yang masing-
masing memerlukan situasi yang berbeda dalam pembelajarannya.
3) Dalam proses pembelajaran diharuskan melibatkan peran lingkungan
sosial. Dengan mempelajari pengetahuan logika dan sosial dari
-
23
temannya sendiri., anak akan belajar lebih efektif dibandingkan
dengan belajar yang menjauhkan dari hubungan sosial dan akan lebih
baik melalui pergaulan dan hubungan sosial. Oleh karena itu, melalui
hubungan sosial itulah anak berinteraksi.
5. Pembelajaran Daring
a. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring menurut Bilfaqih dan Qomarudin (2015:1)
yaitu program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan.
Tujuan pembelajaran daring untuk menjangkau kelompok target yang
masif dan luas. Melalui jaringan, dalam pembelajaran dapat
diselenggarakan secara masif dan dengan peserta yang tidak terbatas.
Pembelajaran daring dapat diselenggarakan dan diikuti secara gratis
maupun berbayar.
b. Karakteristik Pembelajaran Daring
Menurut Bilfaqih dan Qomarudin (2015:4) pembelajaran daring
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
diselenggarakan melalui jejaring web. Setiap mata kuliah/pelajaran
menyediakan materi dalam bentuk rekaman video atau slideshow,
dengan tugas-tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas
waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian.
-
24
2) Masif
Pembelajaran daring yaitu pembelajaran dengan jumlah
partisipan tanpa batas dan diselenggarakan melalui jejaring web.
3) Terbuka
Sistem Pembelajaran daring bersifat terbuka dalam artian
terbuka aksesnya bagi kalangan pendidikan, kalangan industri,
kalangan usaha, dan khalayak masyarakat umum. Dengan sifat
terbuka, tidak ada syarat pendaftaran khusus bagi pesertanya. Siapa
saja, dengan latar belakang apa saja dan pada usia berapa saja, bisa
mendaftar. Hak belajar tak mengenal latar belakang dan batas usia.
6. Google Drive
a. Pengertian Google Drive
Google drive merupakan suatu aplikasi berbasis e-learning yang
memiliki manfaat mengirim jenis file, penyimpanan google drive dapat
tersinkronisasi pada folder computer dan smartphone, dapat melakukan
editing menggunakan google aplikasi seperti pengolah kata, presentasi
dan formulir, dapat memberikan hak akses dan di sediakannya ruang
penyimpanan yang besar (Prihandi, 2017:2). Menurut Ningrum dan
Puspasari (2015:3) aplikasi Google drive adalah aplikasi penyimpanan
data yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja dengn komputer,
laptop maupun ponsel yang terhubung dengan jaringan internet.
-
25
b. Kelebihan dan Kelemahan Google Drive
1) Kelebihan
Menurut Ningrum dan Puspasari (2015:5) aplikasi google
drive memiliki kelebihan yaitu:
a) Memungkinkan membuat dukumen, seperti mengola data,
mengolah angka, membuat presentasi, form dan dokumen lainnya
b) Google drive memudahkan untuk berbagi file dengan orang lain,
dan juga memudahkan orang lain untuk melakukan pengeditan
terhadap file yang kita buat
c) Para pengguna layanan google lainnya akan merasakan kemudahan
dalam memanagement file dari google drive, karena google drive
secara otomatis terintegrasi dengan layanan google lainnya.
d) Google drive memberikan layanan pencarian yang lebih baik dan
lebih cepat untuk para penggunanya dengan menggunakan kata
kunci tertentu. Google drive juga dapat mengenali gambar atau teks
dari dokumen hasil scan.
e) Menampilkan berbagai File, lebih dari 30 tipe file yang dapat
dibuka dan ditampilkan oleh Google drive, termasuk file video, file
image, dan lain-lain tanpa mengharuskan pengguna untuk
mengunduh dan menginstal software yang sesuai dengan tipe atau
ekstensi file tersebut.
-
26
f) Google drive mempunyai kemampuan untuk membuat,
menjalankan dan membagi file aplikasi favorit yang dimiliki oleh
pengguna.
2) Kelemahan
Selaian memiliki kelebihan aplikasi google drive juga
memiliki kekurangan yaitu aplikasi google drive digunakan hanya saat
online tidak bisa secara offline, jadi harus tetap terhubung dengan
internet.
7. Pembelajaran Ilmu Pengetrahuan Alam (IPA)
a. Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetrahuan Alam (IPA)
Iimu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu yang
memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang
faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events)
serta hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota
dari rumpun IPA antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi/Astrofisika,
dan Geologi. Selain itu, IPA adalah ilmu yang pada awalnya diperoleh
dan dikembangkan berdasarkan percobaan namun pada perkembangan
selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori. IPA
memiliki dua hal saling berkaitan yang tidak terpisah, yaitu IPA sebagai
produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk yaitu pengetahuan
IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedual, dan
metakognitif sedangkan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini
kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan
-
27
sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas
(Wisudawati dan Susistyowati, 2017:22).
b. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetrahuan Alam (IPA)
Pembelajaran IPA dapat digambarkan sebagai suatu sistem,
yaitu sistem pembelajaran IPA. Sistem pembelajaran IPA terdiri atas
komponen masukan pembelajaran, proses pembelajaran dan keluaran
pembelajaran. Pembelajaran IPA merupakan interaksi antara komponen-
komponen pembelajran dalam bentuk proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Proses pembelajaran IPA harus memperhatikan karakteristik
IPA sebagai proses dan IPA sebagai produk. IPA sebagai integrative
science atau IPA terpadu telah diberikan di SD /MI dan SMP/MTs
sebagai materi pembelajaran IPA Terpadu dan secara terpisah di
SMA/MA sebagai mata pembelajaran ilmu biologi, fisika, IPA, serta
Bumi dan Atariksa. Objek IPA adalah proses IPA dan produk IPA. Atas
dasar hal lain ini, pembelajaran IPA meliputi pula pembelajaran proses
dan produk IPA. Objek proses belajar IPA adalah kerja ilmiah,
sedangkan objek produk IPA adalah pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif IPA.
-
28
Pembelajaran berbasis kompetensi menuntut peserta didik untuk
mengusai konsep IPA setelah mempelajari materi pokok atau uraian
materi pokok tertentu menguasai konsep IPA, penguasaan tersebut
diperoleh melalui proses IPA antara lain eksperimen, dan dapat
menggunakan pengetahuannnya tersebut untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari (Wisudawati dan Susistyowati, 2017:26).
B. Kajian Pustaka
Penelitian yang relevan adalah memberikan pemeparan tentang
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya atau penelitian
terdahulu. Oleh karena itu, agar penelitian dapat diketahui keasliannya perlu
dilakukan kajian pustaka. Kajian tentang pengaruh lingkungan keluarga
terhadap minat belajar peserta didik memang bukanlah kajian yang pertama
kali, terutama penelitian jurnal maupun skripsi. Sejauh penelitian yang
dilakukan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh
lingkungan keluarga terhadap minat belajar peserta didik, Berikut adalah kajian
penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat penulis sebagai acuan
diantaranya.
Setiani, dkk (2017) melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Belajar Anak”. Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
belajar internal anak di SD Negeri 1 Ramban Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada
pnelitian ini hipotesis yang diajukan dalam yaitu ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap minat belajar internal anak di SD Negeri 1 Ramban Tahun
-
29
Pelajaran 2015/2016. Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan korelasional dengan populasi berjumlah 118 siswa yang
terdiri dari siswa Kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 1 Ramban Semester Genap
Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa
yang diambil 50% dari jumlah populasi dengan teknik stratified proportional
random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier
sederhana yang telah terpenuhi uji prasyarat analisis. Berdasarkan hasil analisis
data, diperoleh nilai sebesar 9,5200 > sebesar 2,00172, sehingga hipotesis yang
diajukan diterima, maka ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
belajar internal anak di SD Negeri 1 Ramban Tahun Pelajaran 2015/2016. Serta
variabel lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat belajar internal
dengan kontribusi R Square sebesar 61%.
Aini, dkk (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat
Berwirausaha”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji ada tidaknya
pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa dan
pengaruh lingkungan sekolah terhadap minat berwirausaha siswa. Teknik
pengambilan sampel yaitu sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan metode
deskripstif kuantitatif. Penelitian ini metode pengumpulan data dengan angket
untuk data lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan minat berwirausaha.
Analisis data dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap
minat berwirausaha siswa dibuktikan dengan t hitung 3,518 > t tabel 1,986 dan
-
30
taraf signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Serta terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan lingkungan sekolah terhadap minat berwirausaha siswa
dibuktikan dengan t hitung 2,038 > t tabel 1,986 dan taraf signifikansi sebesar
0,044 < 0,05.
Fitriana dan Wahyuni (2015) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Perekonomian Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Mtss
Keude Simpang Empat Simpang Keuramat-Aceh Utara”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji tentang pengaruh perekonomian keluarga terhadap
prestasi belajar siswa di MTsS Keude Simpang Empat, Kecamatan Simpang
Keuramat. Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian studi deskriptif
dan korelasional. Alat untuk mengukur koefisien korelasi dalam penelitian ini
adalah menggunakan rumus product moment dari Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perekonomian keluarga berpengaruh signifikan dengan
prestasi belajar siswa MTsS Keude Simpang Empat. Dari hasil koefesien
korelasi yang diperoleh menunjukkan Ha diterima dengan t-hitung = 5,306 di
luar penerimaan Ho. Dari hasil koefesien korelasi yang diperoleh menunjukkan
bahwa besar pendapatan orang tua (0,638) menjadi faktor terbesar yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa, sementara jumlah tanggungan orang tua
(0,255) menjadi faktor terendah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
MTsS Keude Simpang Empat Simpang Keuramat.
Santosa (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Stmik Duta
Bangsa Surakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor
-
31
lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan
kebebasan dalam bekerja terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa
STMIK Duta Bangsa Surakarta baik secara parsial maupun secara simultan.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien
determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian lingkungan
keluarga, mayoritas responden mempunyai penilaian lingkungan keluarga
mendukung. Penilaian variabel pendidikan kewirausahaan, mayoritas
responden mempunyai penilaian baik. Penilaian variabel ekspektasi
pendapatan, mayoritas responden mempunyai penilaian tinggi. Penilaian
variabel kebebasan dalam bekerja, mayoritas responden mempunyai penilaian
rendah. Penilaian untuk variabel minat berwirausaha, mayoritas responden
mempunyai penilaian rendah. Lingkungan keluarga, pendidikan
kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan kebebasan dalam bekerja
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan variabel lingkungan keluarga,
pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan kebebasan dalam
bekerja akan berdampak pada peningkatan minat kewirausahaan mahasiswa
STMIK Duta Bangsa Surakarta. Faktor lingkungan keluarga, pendidikan
kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan kebebasan dalam bekerja
berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa
Surakarta baik secara parsial maupun simultan.
-
32
Kurniawan, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi, dan Kepribadian Terhadap Minat
Wirausaha Melalui Self Efficacy”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh lingkungan keluarga, motivasi wirausaha, kepribadian wirausaha
terhadap minat wirausaha melalui self efficacy. Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Analisis data menggunakan deskriptif persentase dan analisis jalur
(path analysis). Hasil analisis data menunjukan variabel lingkungan keluarga,
motivasi wirausaha, kepribadian wirausaha berpengaruh terhadap minat
wirausaha melalui self efficacy.
Abstract Lutviana dan Suryani (2015) melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Kesiapan Belajar, dan Disiplin
Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Di MA NU Raudlatul Muallimin Wedung”. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh lingkungan keluarga, kesiapan
belajar, dan disiplin belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS mata
pelajaran ekonomi di MA. NU Raudlatul Muallimin Wedung secara simultan
maupun parsial. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuisioner,
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
persentase, analisis regresi ganda. Hasil dari analisis regresi ganda, analisis uji
asumsi klasik, dan analisis uji hipotesis. Hasil dari analisis regresi ganda
penelitian ini yaitu Y = 5.555 + 0.229X1 + 0.265X2 + 0.761X3. Ada pengaruh
secara simultan sebesar 67,0%, sedangkan pengaruh secara parsial untuk
-
33
lingkungan keluarga sebesar 6,708%, kesiapan belajar sebesar 8,41%, da
disiplin belajar sebesar 44,756%.
Syarifuddin, dkk (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Dampak
Lingkungan Terhadap Minat Mahasiswa Pariwisata Berwirausaha (Studi Kasus
pada Mahasiswa STP ARS Internasional, Bandung)”. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan lingkungan tempat interaksi sosial mahasiswa, minat
berwirausaha serta dampak lingkungan terhadap minat mahasiswa untuk
berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
verifikatif, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausalitas lingkungan terhadap
minat berwirausaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan
lingkungan keluarga, teman, masyarakat dan media sosial, mendukung
mahasiswa untuk berwirausaha. Sementara minat yang tumbuh pada
mahasiswa dilihat dari ketertarikan, perhatian, keinginan, sampai pada
kemauan untuk berwirausaha dengan kategori baik. Dampak lingkungan
terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha, sebesar 39 persen. Artinya
bahwa lingkungan menjadi faktor penentu tumbuhnya minat mahasiswa untuk
berwirausaha. Semakin sering mahasiswa berada dalam lingkungan yang
memberikan motivasi berwirausaha, maka semakin tinggi pula minat
mahasiswa untuk berwirausaha yang dimungkinkan dapat memulai
berwirausaha.
Ismawan, dkk (2018) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengoptimalan Cloud Storage-Google Drive Sebagai Media Pembelajaran
Untuk Guru SMP Dan SMA”. Tujuan dan manfaat dari pengabdian ini agar
-
34
peserta didik melalui guru gurunya dapat terbantu dalam berbagi materi,
berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok dengan adanya Google Drive dan
bagi guru agar dapat memberikan materi yang dapat diakses oleh peserta didik
dengan mudah serta melihat siapa saja yang mengerjakan tugas dan dapat
berdiskusi langsung dengan peserta didik apabila peserta didik sulit memahami
materi, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran baru nantinya.
Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah memberikan tambahan wawasan dan
bekal tentang pemanfaatan cloud storage-google drive sebagai media
pembelajaran yang baik.
Sohibun dan Ade (2017) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class Berbantuan
Google Drive”. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan teknik random
sampling pada pengguna layanan wifi dan layanan internet provider pada
gawai, terdapat 98% mahasiswa fisika menggunakannya dan 80% diantaranya
aktif menggunakannya untuk mengakses berbagai media sosial. Media
pembelajaran interaktif banyak dikembangkan dan dapat diakses melalui
gawai. Akan tetapi, belum banyak digunakan dosen dan mahasiswa, hanya 14,3
% saja dosen yang menggunakan e-learning. Virtual Class pada e-learning
merupakan lingkungan belajar online, berupa berbasis web, portal atau
software. Pembelajaran di dunia nyata, setiap peserta baik dosen maupun
mahasiswa harus memenuhi aturan yang disepakati saat kontrak kuliah. Salah
satu strategi untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa fisika adalah
melalui media pembelajaran berbasis Virtual Class berbantuan Google drive.
-
35
Oleh karenanya, perlu dikembangkan pembelajaran yang dapat menunjang
pembelajaran konvensional di kelas.
Dari sembilan penelitian terdahulu masing-masing penelitian ada
persamaan dan perbeda. Pada kali ini dari penelitian yang akan dilakukan,
dengan dengan penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan.
Berdasarkan kajian yang telah diteliti tersebut, sepengetahuan peneliti selama
ini belum ada yang mengkaji pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
belajar IPA secara daring menggunakan google drive, sebagaimana yang
peneliti kaji dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh lingkungan keluarga
terhadap minat belajar IPA secara daring menggunakan google drive pada
peserta didik kelas VII MTs Padureso”.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang telah diuraikan
diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Lingkungan keluarga tidak dapat mempengaruhi minat belajar IPA secara
daring menggunakan google drive pada peserta didik kelas VII MTs Padureso.
Ha: Lingkungan keluarga dapat mempengaruhi minat belajar IPA secara
daring menggunakan google drive pada peserta didik kelas VII MTs Padureso.
-
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono
(2015:13) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang ditetapakan. Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif, penelitian
asosiatif menurut Sugiyono (2015:55) merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di MTs Padureso dan penelitian
dilakukan pada semester dua tanggal 21 mei 2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Padureso, yang
terdiri kelas VII, VIII dan IX yang berjumlah 180 siswa.
2. Sampel
Kelas yang akan dijadikan sebagai sampel yaitu kelas VII.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling,
Sugiyono (2015:124) mengungkapkan teknik sampling purposive
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jadi
-
37
pemilihan kelas VII tersebut berdasarkan saran yang diberikan oleh guru
yang mengajar kelas.
D. Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen
(bebas) dan variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel
independen atau bebasnya adalah lingkungan keluarga sedangkan variabel
dependen atau terikatnya adalah minat belajar IPA secara daring menggunakan
google drive.
E. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner Menurut Sugiyono (2015:142) adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu denagn pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden.
2. Dokumentasi
Iskandar dan Narsim (2015:51) mengatakan bahwa dokumentasi
ditunjukan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-
buku, relevan, laporan kegiatan, foto-foto, film, dokumenter, dan data yang
relevan dengan penelitian.
-
38
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebelum di uji cobakan diuji validitas isi dengan
dikonsultasikan serta disetujui oleh dosen pembimbing dan guru mata
pelajaran. Dan uji instrumen penelitin menggunakan program SPSS 22 sebagai
berikut:
1. Uji Validitas
Menurut Sarwono (2015:247) validitas dikatakan secara umum
sebagai ketentuan kesimpulan, inferensi, atau proposis dari hasil riset yang
dilakukan mendekati kebenaran.
Teknik penguji yang sering digunakan para peneliti untuk uji
validitas pada program SPSS adalah penggunaan korelasi Bi-variate
Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total. Dalam
penelitian ini menggunakan korelasi Corrected Item-Total, menurut
Sarwono (2015:249) dengan tingkat kesalahan 10%, maka koefisien korelasi
(ri) hasil perhitungan harus lebih besar dari 0,2. Sedangkan untuk tingkat
kesalahan 5%, maka nilai ri tabel sebesar 0,3. Pengambilan keputusan dengn
ketentuan sebagai berikut:
1) Nilai koefisien korelasi (ri) hasil perhitungan harus positif. Jika
hasilnya negatif maka butir pernyataan tersebut tidak valid dan harus
dihitung untuk analisis selanjutnya.
2) Nilai koefisien korelasi (ri) hasil perhitungan harus lebih besar dari
nilai koefisien tabel. Jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari nilai
-
39
tabel, maka butir pernyataan tidak valid dan harus dihilangkan untuk
analisis selanjutnya.
Uji validitas soal pada penelitian ini menggunakan bantuan
program aplikasi SPSS 22, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS
2) Klik variate view pada SPSS data editor
3) Pada kolom Name ketik nomer (sesuai kebutuhan peneliti), kemudian
terakhir ketikan jumlah
4) Pada kolom desimal angka ganti 0 untuk seluruh item.
5) Buka data view pada SPSS data editor
6) Ketikan data sesuai dengan variabelnya
7) Lakukan analisis data dengan prosedur sebagai berikut:
a) Klik Analyze>Scale>Reliability Analysis
b) Klik semua variabel dan masukan ke kotak items
c) Pada bagian model, pilih Alpha
d) Pada bagian Statistics, pilih item, scale, scale if item deleted. Klik
continue, kemudian OK.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan mengasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2015:173). Menurut Sarwono (2015:248) uji
reliabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai reliabilitas dengan
-
40
menggunakan model Cronbach’s Alpha dengan ketentuan bahwa
pertanyaan mempunyai reabilitas, jika
1) Nilai Cronbach’s Alpha tidak boleh negatif
2) Nilai Cronbach’s Alpha hasil perhitungan sama atau lebih besar dari
0,8. Ambang nilai Cronbach’s Alpha yaitu antara 0,6-0,7. Maka nilai
Cronbach’s Alpha hitung dari data tidak boleh lebih kecil dari ambang
tersebut.
Langkah-langkahnya uji reabilitas menggunakan Cronbach’s
Alpha pada SPSS 22 sebagai berikut:
8) Masuk program SPSS
9) Klik variate view pada SPSS data editor
10) Pada kolom Name ketik nomer (sesuai kebutuhan peneliti),
kemudian terakhir ketikan jumlah
11) Pada kolom desimal angka ganti 0 untuk seluruh item.
12) Buka data view pada SPSS data editor
13) Ketikan data sesuai dengan variabelnya
14) Lakukan analisis data dengan prosedur sebagai berikut:
e) Klik Analyze>Scale>Reliability Analysis
f) Klik semua variabel dan masukan ke kotak items
g) Pada bagian model, pilih Alpha
h) Pada bagian Statistics, pilih item, scale, scale if item deleted. Klik
continue, kemudian OK.
-
41
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1. Koesioner
Teknik angket untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis sesuai indikator variabel kepada
sampel untuk dijawabnya. Digunakan teknik angket ini karena seluruh
jumlah sampel tidak memungkinkan untuk diwawancarai. Dalam penelitian
ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang berisi daftar
pertanyaan yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan
dihitung menggunakan statistik.
Teknik skala Likert dipergunakan dalam melakukan pengukuran
atas jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian
yang dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap item jawaban.
Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang akan
diajukan kepada responden, penelitian ini akan mengacu kepada pernyataan
Sugiyono (2015:93) bahwa dengan skala Likert variabel yag akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi berupa melampirkan dokumen-
dokumen seperi angket dan data-data statistika.
-
42
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2015:152) pedoman pengambilan keputusan
dalan uji normalitas sebagai berikut:
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya tidak
normal.
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya
normal.
2. Uji Homogenitas
Sarwono (2015:160) mengungkapkan dalam uji homogenitas,
Kriteria pengujian hipotesis menurut:
1) H0 ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05.
2) H1 diterima apabila nilai signifikansi > 0,05.
H0= varian sama
H1= Varian tidak sama
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk uji homogenitas
menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS
2) Klik variable view pada data editor
3) Pada kolom name ketik lingkungan keluarga, dan pada baris kedua
ketik minat belajar
4) Pada kolom Decimals angka diganti menjadi nol
5) Klik OK
-
43
6) Buka data view pada data editor, pada kolom Eksperimen dan Kontrol
ketik data total skor item
7) Langkah-langkah analisis data:
a) Klik Analyze > Compare Means > One Way Anova
b) Klik variabel lingkungan keluarga dan masukkan ke kotak Dependent
list, klik minat belajar dan masukkan ke kotak Factor
c) Klik Options
d) Pada bagian Statistics pilih descriptive dan Homogenity of Variances
test, kemudian
e) Bagian missing values, pilih exlude cases analysis by analysis
f) klik Continue
8) Klik OK
3. Uji Hipotesis
a. Regresi Linear Sederhana
Menurut Sarwono (2015: 93) regresi linear sederhana digunakan
untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel
bebas. Jika nilai signifikansi (Sig.) kurang dari probabilitas 0,05
mengandung arti bahwa ada pengaruh antara dua variabel dan sebaliknya
jika nilai signifikansi lebih besar dari probabilitas 0,05 mengandung arti
tidak ada pengaruh antara dua variabel.
-
44
Langkah-langkan uji regresi linear sederhana dengan SPSS 22
sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS
2) Klik variable view pada data editor
3) Pada kolom Name ketik Lingkungan Keluarga dan kolom Name
pada baris kedua ketik Minat Belajar.
4) Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel
X dan Y
5) Ketik data sesuai variabelnya
6) Melakukan analisis
a) Klik Analyze>Regression>Linear
b) Klik variabel Lingkungan Keluarga (X) dan masukkan ke kolom
Independent, kemudian klik variabel Minat Belajar (Y) dan
masukkan ke kolom Dependent.
c) Isi kolom method dengan perinthah enter.
d) Lakukan pengaturan untuk kotak dialog Linear Regresions:
options
(1) Kilik Options maka akan muncul kotak dialog Linear
Regressions: Options
(2) Pada bagian Stepping Method Criteria, masukkan angka 0,05
pada kolom Entery
(3) Beri tanda cek pada Include constant in equation
(4) Pada bagian Missing Values, pilih Exclude cases listwise
-
45
(5) Klik Continue
e) Lakukan pengaturan untuk kotak dialog Linear
Regresions:Statistic
(2) Klik Statistics maka akan muncul kotak dialog Linear
Regresions:Statistic
(3) Pada bagian Regression Coefficient, pilih Estimates, Model
fit, dan Descriptives
(4) Pada bagian Residuals, pilih Durbin-Watson dan Casewise
diagnostics, kemudian beri tanda cek All Cases
(5) Klik Continue
f) Klik OK
b. Koefisien Korelasi
Sarwono (2015:93) mengungkapkan korelasi adalah pengukuran
asosiasi berguna untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan-hubungan
anatar dua variabel atau lebih, dengan kriteria sebagai berikut:
0 = tidak ada korelasi antara dua variabel
> 0-0,25 = korelasi sangat lemah
> 0,25-0,5 = korelasi cukup
> 0,5-0,75 = korelasi kuat
> 0,75-0,99= korelasi sangat kuat
1 = korelasi sempurna
-
46
Dari segi signifikannya, kriteria pengujian hipotesis menurut
Sarwono (2015:106) sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikannya > 0,05 (0,01); Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika nilai signifikannya < 0,05 (0,01); Ho ditolak dan Ha diterima.
-
47
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Penilaian kuoesioner menggunakan teknik skala likert dengan skor:
Tabel 4.1 Skala Likert
Bentuk Jawaban Simbol Bobot Skor
Selalu SL 5
Sering SR 4
Kadang-Kadang KK 3
Jarang JR 2
Tidak pernah TP 1
Sumber: Hanum, dkk (2015:80)
Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden digunakan rumus
sebagai berikut:
TCR = Rata-rata SkorX100
Skor Maksimum
Dimana: TCR= Tingkat Capaian Responden
Tabel 4.2 Rentang Skala TCR
NO Persentasi Pencapaian Kriteria
1. 81% - 100% Sangat baik
2. 61% - 80% Baik
3. 41% - 60% Cukup
4. 21% - 40% Kurang baik
-
48
5. 0% - 20% Tidak baik
Sumber: Hanum, dkk (2015:81)
1. Lingkungan Keluarga
Deskripsi data mencakup paparan/penyajian data tiap variabel (mean,
median, modus, standar deviasi dan varian). Pada deskripsi data menggunakan
uji descriptive statistics freuencies pada SPSS 22. Pada hasil tabel dibawah ini
pada variabel lingkungan keluarga nilai mean 38,65, median 40,00 , mode 36,
standar deviasi 6,902, dan varian 47,637.
Tabel 4.3 uji descriptive statistics Variabel x
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 Totalx
N Valid 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Missing
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3,68
3,77 4,00 3,87 4,4
8 3,68 3,81 3,45 4,29 3,61 38,65
Std. Error of Mean
,170
,221 ,180 ,190 ,15
3 ,238 ,199 ,240 ,198 ,226 1,240
Median 3,00
4,00 4,00 4,00 5,0
0 4,00 4,00 3,00 5,00 4,00 40,00
Mode 3 5 5 3 5 5 5 3 5 4 36a
Std. Deviation
,945
1,230
1,000
1,056
,851
1,326
1,108
1,338
1,101
1,256
6,902
Variance ,892
1,514
1,000
1,116
,725
1,759
1,228
1,789
1,213
1,578
47,637
Range 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 28
Minimum 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 22
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Sum 114 117 124 120 139 114 118 107 133 112 1198
Sumber: SPSS 22
Variabel lingkungan keluarga diperoleh data hasil Tingkat Capaian
Responden (TCR) setiap item penyataaan dalam tabel dibawah ini:
-
49
Tabel 4.4 Data TCR Variabel Lingkunagn Keluarga
N
o Pernyataan
Skor Sk
or Mean TCR
Kat
agor
i
5 4 3 2 1
1 Selama belajar dari
rumah orang tua
anda mengawasi saat
belajar.
0 2 14 7 8
114 3,67 73,55 Baik
2 Setiap hari selama
belajar di rumah
orang tua anda
menanyakan tugas
yang diberikan oleh
guru.
2 2 9 6 12 117 3,77 75,48 Baik
3 Orang tua anda
memperhatikan
waktu belajar anda.
0 2 9 7 13 124 4 80 Baik
4 Selama belajar dari
rumah menggunakan
google drive orang
tua anda
memperhatikan
ketenangan untuk
belajar.
1 0 13 5 12 120 3,87 77,42 Baik
5 Orang tua anda
mendorong agar
belajar sunguh-
sunguh dan rajin
selama belajar di
rumah.
0 1 4 5 21 139 4,48 89,68
Sang
at
Baik
6 Selama belajar dari
rumah menggunakan
google drive orang
tua anda
memberikan
kebutuhan belajar.
3 3 6 8 11 114 4,07 73,55 Baik
7 Keluarga tidak
membiarkan anda 1 2 10 7 11 118 3,80 76,13 Baik
-
50
kalau anda tidak
belajar, selama
belajar dari rumah.
8 Setiap ada masalah
dan kesulitan anda
bercerita kepada
orang tua dan
keluarga anda.
4 2 10 6 9 107 3,45 69,03 Baik
9 Anda merasa
nyaman jika belajar
dari rumah
menggunkan google
drive.
0 4 3 4 20 133 4,29 85,81
Sang
at
Baik
1
0
Apabila anda
memerlukan alat
belajar, anda
membicarakan
kepada orang tua.
4 0 8 11 8 112 3,61 72,26 Baik
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan data tadel ditas diperoh hasil Tingakt Capaian Responden
(TCR) pada variabel lingkungan keluarga untuk soal pernyataan untuk item
soal 5 dan 9 dalam rentang skala 81% - 100%, sehingga dalam katagori sangan
baik. Sedangkan pada item soal selain 5 dan 9 dalam rentang skala TCR 61% -
80% , sehingga semua item pernytaan dalam katagori baik.
2. Minat Belajar
Deskripsi data mencakup paparan/penyajian data tiap variabel (mean,
median, modus, standar deviasi dan varian). Pada deskripsi data menggunakan
uji descriptive statistics freuencies pada SPSS 22. Pada hasil tabel dibawah ini
pada variabel variabel minat belajar nilai mean 38,42, median 39,00, mode 39,
standar deviasi 6,510, dan varian 42,385.
-
51
Tabel 4.5 uji descriptive statistics Variabel y
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 Totaly
N Valid 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,00 3,90 4,03 4,00 3,52 3,55 3,97 3,68 3,71 4,06 38,42
Std. Error of Mean
,147 ,176 ,157 ,154 ,179 ,145 ,176 ,209 ,148 ,179 1,169
Median 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 4,00 4,00 4,00 4,00 39,00
Mode 4 4 4a 4 3 3 4a 5 4 5 39
Std. Deviation ,816 ,978 ,875 ,856 ,996 ,810 ,983 1,166 ,824 ,998 6,510
Variance ,667 ,957 ,766 ,733 ,991 ,656 ,966 1,359 ,680 ,996 42,385
Range 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 27
Minimum 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 23
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Sum 124 121 125 124 109 110 123 114 115 126 1191
Sumber: SPSS 22
Variabel minat belajar diperoleh data hasil Tingkat Capaian Responden
(TCR) setiap item penyataaan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Data TCR Variabel Minat Belajar
N
o Pernyataan
Skor Sko
r
Mea
n TCR
Katag
ori
5
4
3 2 1
1
Selama belajar dari
rumah
menggunakan
google drive anda
sangat tertarik
dengan mata
pelajaran IPA
Terpadu
0 0 10 11 10 124 4 80 Baik
2 Anda bersemangat
mengikuti proses 0 3 7 11 10 121 3,90 78,06 Baik
-
52
pembelajaran IPA
Terpadu selama
belajar dari rumah
menggunakan
google drive
3
Anda senang
dengan pelajaran
IPA Terpadu
selama belajar dari
rumah
menggunakan
google drive
0 1 8 11 11 125 4,03 80,64 Baik
4
Anda selalu
bersungguh-
sungguh mengikuti
pelajaran IPA
Terpadu dari rumah
menggunakan
google drive
0 1 8 12 10 124 4 80 Baik
5
Anda selalu
mengikuti Test
maupun ujian IPA
Terpadu
menggunakan
google drive
selama belajar dari
rumah
1 1 17 5 7 109 3,51
6 70,32 Baik
6
Anda sangat
senang Test
maupun ujian IPA
Terpadu
menggunakan
google drive
selama belajar dari
rumah
0 2 14 11 4 110 3,54 70,96 Baik
7 Anda selalu
memahami 0 3 6 11 11 123 3,96 79,35 Baik
-
53
pelajaran IPA
Terpadu saat
belajar dari rumah
menggunakan
google drive
dimulai
8
Anda selalu
antusias ketika
guru IPA Terpadu
memberikan
pertanyaan dalam
belajar
mengunakan
google drive
1 4 9 7 10 114 3,67 73,54 Baik
9
Anda mengerjakan
tugas IPA Terpadu
yang diberikan
guru menggunakan
google drive
dengan baik
0 2 10 14 5 115 3,70 74,19 Baik
1
0
Anda selalu
mengerjakan tugas
IPA Terpadu
menggunakan
google drive
dengan jujur
0 3 5 10 13 126 4,06 81,29 Sanga
t Baik
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan data tadel ditas diperoh hasil Tingakt Capaian Responden
(TCR) pada variabel minat belajar semua dalam rentang skala TCR 61% - 80%
kecuali pada item nomer 10 dalan rentang skala 81% - 100%,, sehingga semua
item pernytaan dalam katagori baik.selain pada nomer 10 dikatagorikan angat
baik.
-
54
B. Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen berupa angket yang digunakan adalah uji coba
validitas dan reabilitas. Hasil dari uji coba instrumen ini sebagai berikut:
a. Uji validitas
Berdasarkan uji validitas instrumen yang berupa angket sudah
dikonsultasikan oleh dosen pembimbing dan sudah divalidasi oleh guru
kelas serta uji coba instrumen menggunakan SPSS. Dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Corrected Item-Total, menurut Sarwono
(2015:249) dengan tingkat kesalahan 10%, maka koefisien korelasi (ri)
hasil perhitungan harus lebih besar dari 0,2. Sedangkan untuk tingkat
kesalahan 5%, maka nilai ri tabel sebesar 0,3. Pengambilan keputusan
dengn ketentuan sebagai berikut:
3) Nilai koefisien korelasi (ri) hasil perhitungan harus positif. Jika
hasilnya negatif maka butir pernyataan tersebut tidak valid dan harus
dihitung untuk analisis selanjutnya.
4) Nilai koefisien korelasi (ri) hasil perhitungan harus lebih besar dari
nilai koefisien tabel. Jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari nilai
tabel, maka butir pernyataan tidak valid dan harus dihilangkan untuk
analisis selanjutnya.
Hasil uji validasi menggunkan SPSS 22, karena penelitian
menggunakan tingkat kesalahan 5%, maka nilai ri tabel sebesar 0,3.
Dilihat dari hasil Corrected Item-Total Correlation, analisis nilai
-
55
koefisien korelasi (ri) semua butir pernyataan bernilai positif dan lebih
besar dari 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan