pengaruh media peta rupa bumi dalam …lib.unnes.ac.id/19925/1/3201406570.pdf · diberinama...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MEDIA PETA RUPA BUMI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS
SMA ISLAM AN-NIDHOM KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Khoirul Umam
3201406570
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang pada ujian
skripsi pada:
Hari : Senin
Tanggal : 11 Februari 2013
DosenPembimbing I DosenPembimbing II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Sriyanto, S.Pd. M.Pd NIP. 19620904 1989011 001 NIP.19770722 2005011 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 20 Februari 2013
Penguji Skripsi
Muh. Sholeh, S.Pd.M.Pd NIP. 197707082006041001
Anggota I Anggota II
Drs. Apik BudiSantoso, M.Si Sriyanto, S.Pd. M.Pd______ NIP. 19620904 1989011 001 NIP.19770722 2005011 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dr. Subagyo, M.Pd
NIP. 19510808 1980031 003
iii
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etika ilmiah.
Semarang, 13 Januari2013
Khoirul Umam
NIM. 3201406570
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar dating
bersama kesulitan, dan kemudahan itu ada bersama kesulitan. (Q.S Ath.Thalaq: 7)
Setiap hari langkah kehidupan begitu cepat, bagaikan pembalap berebut
dan menjadi yang nomor 1, tetapi yang terakhir bukanlah yang terburuk.
(Khoirul Umam)
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT,
skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Ku H. Mustofa dan ibuku Hj. Mursidah
terima kasih atas dukungan dan do’a-do’anya.
2. Semua Kakakku atas do’a, dukungannya, dan
motivasi selamaini
3. Sahabat seperjuanganku Pendidikan
Geografi 2006 terima kasih atas waktu,
dukungan, dan bantuannya.
v
vi
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran Geografi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA ISLAM AN-NIDHOM Kabupaten
Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima
kasih yang setulus-tulusny akepada semua pihak yang telah membantu, baik
dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang ingin
penulis sampaikan yaitu kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.,Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di
kampus tercinta ini.
2. Dr. Subagyo, M,Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan ijin untuk penelitian.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M. Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang dan dosen pembimbing I, yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta arahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Sriyanto,S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II dan juga sebagai dosen wali, yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk,
serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen Geografi, yang dengan segala keikhlasan telah
memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu.
6. Izzul Ashofa, S. Pd., kepala sekolah SMA Islam An-Nidhom yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Siti Zulaikah S. Pd, guru Geografi di SMA Islam An-Nidhom yang telah
banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang telah menjadi subyek
penelitian, terima kasih atas kerjasamanya.
9. Keluarga besar kos Pink dan temen-temen seperjuangan, terima kasih atas
persahabatan, bantuan, semangat, dan dukungannya, semoga persaudaraan kita
bisa terus terjaga.
Kritikdan saran sangat diharapkan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembaca khususnya.
Semarang, 13 Januari 2013
Penulis
vii
viii
SARI
Umam, Khoirul.2013. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Drs. Apik Budi Santoso, M. Si, Pembimbing II:Sriyanto, S.Pd, M.Pd Kata kunci: Media, Peta Rupa Bumi, Hasil Belajar Siswa.
Media mempunyai arti yang cukup penting dalam suatu proses pembelajaran. Penjelasan yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa tersebut biasa saja berpangkal dari penjelasan yang kurang jelas, tidak ada salahnya jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013? (2) Bagaimana pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013?
Populasi dalam Penelitian ini adalah kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Sempel dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom, Pemilihan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan secara pelemparan koin diperoleh kelas eksperimen dan kontrol. Hasil pengundian terpilih kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan diberinama kelompok E dengan menggunakan media peta rupa bumi dan kelas XII IPS 2 sebagai kelas kontrol dan diberi nama kelompok K dengan menggunakan media konvensional. Variabel yang digunakan ada dua yaitu: (1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media peta rupa bumi dalam materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar petadan (2) Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan tes pengetahuan (Kognitif, Afektif, Psikomotorik). Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji kesamaan duavarians, uji perbedaan dua rata-rata, dan deskriptif persentase.
Hasil penelitian pada kelompok eksperimen pembelajaran geografi dengan menggunakan media peta rupa bumi, menunjukkan bahwa pada penggunaan media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar geografi. Hal ini ditunjukkan oleh harga thitung untuk hasil post test diperoleh hasil thitung = 4,92 lebih besar jika dibandingkan ttabel = 2,00.Nilaiaspekafektifbaikkelaseksperimendankontrolsama-sama mengalami kenaikan belajar. Untuk aspek psikomotorik kelas eksperimen 83,57 sedangkan untuk kelas kontrol 69,30.
viii
ix
Saran dari penelitian ini adalah peta rupa bumi dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan media peta rupa bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
E. Batasan Istilah ...................................................................................... 9
F. Sistematika Skripsi ............................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI ........................................................................... 13
1. Tinjauan Pembelajaran Geografi ..................................................... 13
2. Media Pembelajaran ........................................................................ 17
x
xi
3. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ...................................... 23
4. Peta .................................................................................................. 29
5. Peta Rupa Bumi ............................................................................... 36
6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi .. 44
B. Kerangka Berfikir ................................................................................. 49
C. Hipotesis ............................................................................................... 50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 52
B. Populasi, Sempel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 52
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 54
D. Rancangan Penelitian ........................................................................... 54
E. Metode pengumpulan Data .................................................................. 58
F. Metode analisis data ............................................................................. 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 70
1. Gambaran Umum Objek Lokasi Penelitian ..................................... 70
2. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 72
3. Hasil Analisis Aspek Data Kognitif ................................................ 75
4. Hasil Observasi siswa ...................................................................... 77
5. Hasil Observasi Terhadap Guru .................................................... 79
6. Data Angket Siswa .......................................................................... 82
B. Pembahasan……………………………………………….. ................ 83
xi
xii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 88
B. Saran .................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90
LAMPIRAN ..................................................................................................... 91
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Desain Eksperimen ................................................................................... 52
2. Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................... 57
3. Hasil Perhitungan Validasi Butir Soal ...................................................... 60
4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran .......................................................... 63
5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda ............................................................. 64
6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test ...................................... 66
7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas data populasi ................................... 67
8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 72
9. Hasil Analisis Perbedaan Dua rata – rata Data Post Test ......................... 76
10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 80
11. Rangkuman Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 81
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom .................................................. 71
2. Proses Belajar Kelas Experimen ............................................................... 73
3. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Test .............................................. 76
4. Grafik Nilai Kognitif Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................... 77
5. Analisis Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 79
6. Grafik Aktifitas Pembelajaran Guru ......................................................... 81
7. Diagram Tanggapan Siswa ....................................................................... 82
8. Guru Menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran ........ 84
9. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................... 138
xiv
xv
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 91
2. Silabus ..................................................................................................... 95
3. Instrumen Tes Hasil Belajar .................................................................... 97
4. Lembar Jawaban ..................................................................................... 101
5. Analisis Soal UjiCoba ............................................................................. 102
6. Analisis Hasil Belajar .............................................................................. 115
7. Kisi-Kisi Lembar Observasi Afektif Siswa ............................................ 121
8. Kriteria Pensekoran Afektif Siswa .......................................................... 122
9. Daftar Nilai Afektif ................................................................................. 125
10. Kisi-Kisi Lembar Observasi Psikomotorik Siswa .................................. 129
11. Daftar Nilai Psikomotorik ....................................................................... 130
12. Nilai Tanggapan Siswa ........................................................................... 132
13. Lembar Pengamatan Aktifitas Guru........................................................ 135
14. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 137
15. Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 138
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU
No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Pendidikan merupakan suatu sistem yang komponen-komponen yang
saling interaksi, saling korelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam arti sempit adalah proses pembelajaran di dalam kelas.
Artinya bahwa proses pembelajaran di dalam kelas juga merupakan suatu
sistem. Proses pembelajaran di dalam kelas sebagai suatu sistem mempunyai
banyak komponen antara lain: Guru, siswa, tujuan, materi pelajaran, strategi
pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi, dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup
pesat dewasa ini menuntut proses pembelajaran mau tidak mau harus
menyesuaikan dengan perkembangan zaman.Di era globalisasi sekarang ini
banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dalam proses pembelajaran. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku
yang terbaru sebagai Pusat Sumber Belajar masih sangat dibutuhkan oleh
seluruh warga sekolah dalam proses pembelajaran. Demikian juga
1
2
pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang
digalakkan yaitu berbagai macam media yang sangat cocok dengan kondisi
dan situasi saat ini.
Tersedianya media pembelajaran masih dirasakan sangat kurang baik
dalam jumlah maupun kualitasnya, sehingga tidak seimbang dengan jumlah
kelas dan jumlah siswa. Ditambah lagi penguasaan guru atas berbagai macam
media khususnya media elektronik masih sangat kurang, sehingga belum
mampu memanfaatkan media yang tersedia.
Dalam setiap proses pembelajaran masih sangat sedikit guru yang
merancang/mendesain media pembelajaran pada silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga penggunaan media pembelajaran
masih terkesan seadanya. Dengan keadaan seperti itu sudah barang tentu
membawa dampak terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajarannya. Oleh karena itu sosialisasi tentang penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran masih sangat dibutuhkan.
Kondisi saat ini, masih banyak guru yang menggunakan media
pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak guru
yang hanya mengandalkan buku paket sebagai media pembelajarannya.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini,
penggunaan media pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3
Penggunaan media pembelajaran model/benda tiruan saat ini sedang
diminati oleh para guru dan siswa. Media pembelajaran model merupakan
media tiga dimensi yang sangat menarik bagi siswa, karena mempunyai
banyak kelebihan. Media pembelajaran ini dapat menyajikan berbagai macam
bentuk model sesuai dengan benda aslinya/benda sebenarnya.
Minat belajar siswa perlu mendapat perhatian dari guru. Siswa memiliki
sifat mudah bosan terhadap suatu obyek, sehingga diperlukan sesuatu yang
bervariasi. Belajar sambil bermain dapat menumbuhkan minat siswa pada apa
yang dipelajarinya.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan
sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan siswanya. Hal itu
dapat diartikan bahwa guru yang mengajar dan siswa yang belajar.
Seperti apa yang dikatakan oleh Ali (2004:1) bahwa inti dari proses
pendidikan formal adalah mengajar, sedangkan inti proses pengajaran adalah
siswa belajar. Perpaduan dari guru yang mengajar dan siswa yang belajar
akan melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai
media perantaranya. Di sana semua komponen pengajaran diperankan
secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan,
termasuk di dalamnya lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang
mendukung dapat diciptakan agar proses belajar ini dapat berlangsung
optimal. Proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut
dengan pembelajaran. Hamalik (2003:48) menyimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik
4
antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa. Jadi, dapat
diartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu keadaan untuk
menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar yang
di dalamnya terdapat proses komunikasi. Komunikasi tersebut tidak harus
berupa pemberian materi dari guru kepada siswa saja, tetapi dapat dengan
cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah
disiapkan.
Hamalik (2002:48) juga menyatakan bahwa guru menempati posisi
kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan untuk mengarahkan agar siswa dapat mencapai tujuan
secara optimal. Oleh sebab itu, guru harus berusaha menciptakan suasana
belajar yang memungkinkan terjadinya pengalaman belajar pada diri siswa,
dengan mengerahkan segala sumber belajar dan menggunakan berbagai
strategi belajar-mengajar yang tepat. Selain itu, guru juga harus
mempunyai rencana tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat mengantarkan siswa ke
tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut menunjukkan bahwa tugas guru
berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan
menyenangkan bagi siswa.
Bahri dan Zain (2002:136) menyatakan bahwa kehadiran media
memang mempunyai arti yang cukup penting dalam suatu proses
pembelajaran. Ketidakjelasan dalam proses pembelajaran dapat dibantu
dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
5
akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat membantu dan mewakili kurangnya ucapan guru melalui
kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, siswa lebih
mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Setiap materi dalam mata pelajaran memiliki tingkat kesukaran
yang berbeda-beda. Begitu pun dalam mata pelajaran Geografi,ada
beberapa materi yang memerlukan imajinasi yang kuat untuk
menggambarkan suatu peristiwa masa lalu, sehingga siswa harus
mempunyai daya imaginasi yang tinggi. Akan tetapi, tidak semua materi
dalam setiap mata pelajaran sukar untuk dicerna, sehingga memerlukan
media sebagai perantaranya. Pada satu sisi ada materi pelajaran yang
tidak memerlukan alat bantu, tapi ada juga materi pelajaran yang sangat
memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran, contohnya media peta
untuk mata pelajaran Geografi. Sudjana (2007:6) mengatakan bahwa media
tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik
individual maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas
guru dalam kegiatan mengajar.
Penjelasan guru yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat
merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa
tersebut bisa saja berpangkal dari penjelasannya yang kurang jelas. Maka,
salah satu jalan keluar jika guru tidak memiliki kemampuan untuk
menjelaskan suatu materi dengan baik, tidak ada salahnya jika
6
menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
Sadman (2008:83) media adalah perangkat lunak yang berisi pesan
(informasi) yang lazimnya disajikan dengan menggunakan peralatan. Hal ini
dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan
media dapat mempertinggi kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar siswa
dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Pada kenyataannya, penggunaan media sebagai alat bantu atau
sebagai sumber belajar memang jarang digunakan. Hal tersebut
disebabkan karena berbagai kendala yang dimiliki oleh guru untuk membuat
media dan sekolah pun tidak banyak yang dapat menyediakan media untuk
menunjang proses belajar mengajar tersebut. Maka, tidak banyak guru
yang dapat menggunakan media karena berbagai keterbatasan yang
dimilikinya, padahal penggunaan media sangat penting apalagi untuk
materi-materi yang membutuhkan perantara dalam penyampaiannya.
Macam-macam peta tentang tiap bagian dunia, seperti peta
ekonomi, penduduk, politik dan sebagainya sangat diperlukan dalam
pembelajaran geografi, sebab terdapat beberapa materi yang sangat
membutuhkan media peta sebagai alat bantu dan bahkan sebagai sumber
belajar. Seperti apa yang dikatakan oleh Bahri dan Zain (2002:138) bahwa
kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan hasil
7
belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Jadi, Melalui
penggunaan media peta diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses
suatu pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa. Sejalan dengan Kurt Lewin yang mengembangkan teori
motivasi manusia di sekitar teori medan yang dikemukakan oleh Gestalt,
bahwa perilaku (behaviour) siswa sebagai perolehan belajar adalah fungsi
dari individu (person) dan lingkungan (environment). Jadi lingkungan
dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan belajar, yang didalamnya terdapat berbagai
macam komponen pembelajaran termasuk media.
Maka, berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
menerapkan penggunaan media peta rupa bumi dalam proses pembelajaran
Geografi dengan melakukan penelitian yang berjudul:“Pengaruh Media Peta
Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten
Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul diatas, maka penulis
mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran
geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?
8
2. Bagaimana pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi
terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran
geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh media peta rupa bumidalam
pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA
Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran
2012/2013.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran
geografi dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi.
9
2. Manfaat praktis
1. Bagi dinas pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian ini dapat
dipertimbangkan untuk menentukan kebijakan di bidang pendidikan.
2. Bagi kepala sekolah dan pengawas, hasil penelitian ini dapat
membantu meningkatkan pembinaan profesional dan supervisi kepada
para guru secara lebih efektif dan efisien.
E. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah yang dimaksud
dengan skripsi ini maka dalam penelitian perlu diadakan penegasan istilah
sebagai berikut.
1. Pengaruh
Pengaruh yaitu suatu daya yang ada atau timbul dari sesuatu,
orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkuatan gaib dan
sebagainya (WJS. Poerwodarminto, 2005:664). Dalam penelitian ini yang
disebut sebagai pengaru adalah penggunaan media peta rupa bumi.
2. Media Peta Rupa Bumi
Bahri dan Zain (2002:137) menyatakan bahwa media sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran. Peta rupa bumi adalah gambaran
permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi.
10
Peta rupa bumi dalam hal ini adalah alat bantu yang berupa
gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu yang
digunakan untuk media pembelajaran geografi.
3. Pembelajaran Geografi
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa dapat berubah kearah yang
lebih baik (Darsono, 2000:24).Geografi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan
(Sumaatmaja, 2001:11). Jadi pembelajaran geografi adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Pembelajaran Geografi dalam peneltian ini adalah pada kompetensi
dasar prinsip – prinsip dan keteramplan dasar peta pada kelas XII IPS
SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran
2012/2013
4. Hasil Belajar Siswa
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
usaha pikiran (W.J.S Poerwadarminto, 2004:348). Sedangkan belajar
adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan
lingkungannya (Hamalik, 2003:59).
Dalam hal ini hasil belajar yng digunakan dalam penelitan meliputi
dua komponen hasil belajar yaitu belajar efektif, kognitif dan
11
psikomotorik. Hasil belajar efektif sendiri diperoleh dari kegiatan
observasi pada proses belajar dengan menggunakan media peta rupa bumi,
kognitif ditunjukkan oleh nilai evaluasi yang merupakan hasil belajar dari
perubahan ketrampilan belajar siswa setelah mengalami proses belajar
sedangkan psikomotorik berdasarkan hasil observasi pada proses belajar.
F. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi
Bagian isi skripsiterdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian.
Bab II Kajian Kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan
yang dibahas yaitu mengenai ruang lingkup media peta.
Bab III Metodologi Penelitian yang berisikan tentang jenis dan desain
penelitian, populasi dan sampel dan teknik pengambilan sampel,
bahan dan peralatan pelitian, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, tahapan penelitian, teknik analisa data.
12
Bab IV Hasil Penelitian merupakan pembahasan hasil-hasil penelitian
mengenai deskripsi hasil pengolahan data dan analisis hasil
penelitian berdasarkan perhitungan statistik.
Bab V Kesimpulan dan Saran merupakan interpretasi dari kajian yang
penulis lakukan berdasarkan penelitian sebagai jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sedangkan saran merupakan
rekomendasi hasil yang didapatkan di lapangan yang bertolak
dari kekurangan yang didapat dari penelitian sehingga dapat
memberi sumbangan bagi pihak-pihak yang terkait.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustakan dan lampiran-
lampiran.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Tinjauan Pembelajaran Geografi
Pengenalan manusia dan perkembangan pemikiran manusia tentang
lingkungan menyebabkan pengertian geografi juga mengalami perubahan.
Menurut Daldjoeni, dalam Aprilia, 2005:6, geografi merupakan suatu ilmu
yang mempelajari seluk beluk permukaan bumi serta hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan
dalam konteks keruangan. Objek studi geografi adalah geosfer yaitu
permukaan bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer
(lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan
kehidupan). Persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dapat ditinjau
dari sudut pandang kewilayahan, kelingkungan dan adanya relasi
keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Sumaatmajda,
2001:11).
Ruang lingkup studi geografi menurut Sumaatmajda (2001:11),
adalah sebagai berikut: 1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya
bagi kehidupan manusia, 2) Penyebaran umat manusia dengan variasi
kehidupannya, 3) Interaksi keruangan umat manusia dengan
13
14
alamlingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-
tempat di permukaan bumi, 4) Kesatuan regional yang merupakan
perpaduan darat, perairan, dan udara di atasnya.
Ruang lingkup inilah yang menjadi ciri karakteristik terhadap
pengajaran geografi. Apa saja yang akan diproses pada pengajaran
geografi, materinya akan selalu digali dari permukaan bumi pada suatu
lokasi untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia yang bersangkutan
sebagai hasil interaksi faktor-faktor geografi pada lokasi yang
bersangkutan.
Bidang atau pokok-pokok telaah geografi menurut Daldjoeni,
dalam Aprilia, 2005:7, adalah sebagai berikut: 1) Ukuran, bentuk, dan
aneka gerakan bumi, 2) Persebaran serta posisi massa darat dan wujud
perairan, 3) Batuan, struktur dan relief berbagai permukaan bumi, 4) Air
yang ada di berbagai samudera, lautan serta seluk beluk gerakannya, 5)
Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan, 6) Atmosfer dengan gejala-
gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi,
7) Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berupa aneka penduduk
berdasarkan unit kenegaraan, 8) Aneka bentuk kegiatan manusia dalam
rangka menegakkan hidup perekonomiannya, 9) Bermacam-macam jenis
pemukiman manusia yang ada, 10) Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat
manusia, 11) Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antar
mereka.Sumber materi pengajaran geografi (Sumaatmaja, 2001:13 dalam
Aprilia, 2005:8), adalah kehidupan manusia di masyarakat, alam
15
lingkungan dengan segala sumber dayanya dan gejala-gejalanya, region-
region di permukaan bumi serta buku-buku.
Fungsi pendidikan geografi menurut Fairgrieve yang dikutip oleh
Sumaatmaja, (2001:16), adalah mengembangkan kemampuan calon warga
masyarakat dan warga negara yang akan datang untuk berfikir kritis
terhadap masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya, dan melatih
mereka untuk cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan
di permukaan bumi pada umumnya. Lebih lanjut lagi Sumaatmaja
mengungkapkan bahwa pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi
yang meliputi nilai teoritis, praktis, filosofis dan ketuhanan. Dengan
demikian, dengan mempelajari geografi diharapkan dapat membina anak
didik berfikir interagatif untuk dirinya sendiri dan untuk membina
kepentingan kehidupan pada umumnya.
Pembelajaran geografi selaku sistem intruksional mengacu pada
pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu
sama lainnya untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:10). Lebih lanjut
Djamarah (2002:48) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar
termasuk di dalamnya pembelajaran geografi sebagai suatu sistem
mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi.
Komponen-komponen dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
16
a. Tujuan
Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan yang ingin dicapai adalah
mengenalkan fakta yang terjadi pada siswa.
b. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran disusun secara sistematis dan terpadu dalam proses
pembelajaran sehingga mampu bersaing diera globalisasi.
c. Kegiatan Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi antara guru dan
siswa. Siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.
d. Metode
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang digunakan guru
bervariasi disesuaikan oleh materi pelajaran yang diajarkan.
e. Alat/Media
Dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan alat untuk
mempermudah usaha dalam mencapai tujuan. Alat yang digunakan
bervariasi dengan media belajar ataupun motivasi dan perintah yang
dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar.
f. Sumber Pelajaran
Sumber belajar merupakan bahanmateri dalam menambah ilmu
pengetahuan. Sumber pelajaran berupa buku paket ataupun buku
penunjang yang lain serta Lembar Kerja Siswa.
17
Agar tujuan dapat tercapai semua komponen yang ada harus
diorganisasikan sehingga antar komponen terjadi kerjasama. Pembelajaran
akan tercapai jika ada timbal balik yang baik antara guru dan siswa.
Interaksi yang terjadi antara komponen ini digambarkan dalam bagan
sebagai berikut.
Tujuan
Guru Siswa
Gambar 1. Bagan Komponen-komponen dalam Sistem Pembelajaran
(Sumber: Djamarah, 2002:48)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa media pembelajaran
memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media yang
tepat dengan materi pembelajaran yang disampaikan juga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya dapat
meningkat.
2. Media Pembelajaram
Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang
berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media
Strategi model/ metode media materi
Lingkungan
18
pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran tersebut.
Menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi
atau alasan teoritis yang benar. Istilah media yang merupakan bentuk
jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT
mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan/informasi (1997:21). Kata segala
memberi makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada jenis media
yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu, akan tetapi
juga yang keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk memperjelas atau
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi atau pesan tertentu. Jadi
apapun bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dapat disebut media.
Pengertian media memiliki multi makna, baik dilihat secara
terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi
disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan
tujuannya, sehinggabanyak orang membedakan pengertian media dan alat
peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara
bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable).
Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan
pada substansinya. Suatu media sebagai sumber belajar disebut alat peraga
bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja, tetapi sumber
belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses
19
atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung jawab
antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.
Media dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sebagai: alat bantu
mengajar (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional
media). Sebagai alat bantu mengajar (instructional aids), media berfungsi
untuk menyampaikan informasi atau menyajikan pesan dalam
pembelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik. Dalam hal ini
media berfungsi untuk membantu guru dalam mengajar baik dalam bentuk
audio, visual, audio visual aids maupun dalam bentuk lainnya, sebagai
contoh antara lain: OHP/OHT, film bingkai, foto, poster, peta, grafik, flip
chart, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini media disebut dengan istilah
teaching aids karena peranannya sebagai alat bantu pelengkap dalam
proses belajar mengajar.
Sebagai media pembelajaran (instructional media), media
mempunyai fungsi yang memungkinkan terjadinya interaksi dalam proses
belajar dari diri siswa pada waktu menggunakan media tersebut. Dalarn
hal ini pada umumnya digunakan media yang dirancang (media by design),
dalam hal merancangnya, Heinich, Molenda, dan Russell mengemukakan
suatu model yang disebut ASSURE yang terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
A : Analyze Learner Characteristics (menganalisis karakteristik orang yang belajar)
S : State Objective (menentukan tujuan) S : Select, modify, or design materials (memilih, memodifikasi, atau
merancang bahan) U : Utilize materials (menggunakan bahan)
20
R : Require Learner Response (mengetahui respons pembelajar) E : Evaluate (mengevaluasi) (Heinich at.all. (1996:71).
Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis
dengan memusatkan perhatian kepada siswa. Program pembelajaran
direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa dengan tujuan yang akan
dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara
penggunaannya harus dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.
Mengenai kegunaannya, secara umum media mempunyai kegunaan untuk
untuk menunjang proses pembelajaran. Adapun manfaat itu adalah sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar
belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda, maka anak
akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena
berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh anak-anak,
misalnya: adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan-bacaan, letak
geografis, kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain. Media
pembelajaran dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa
tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah
yang dibawa ke siswa. Jadi media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang tidak mungkin
dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
21
b. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
siswa dan lingkungannya.
c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki
masing-masing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar
saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba,
dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan
persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan
oleh siswa secara bersama-sama dan diarahkan kepada hal-hal yang
penting yang dimaksudkan oleh guru.
d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan
realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima
sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula.
Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lain-
lain bisa memberikan konsep dasar yang benar.
e. Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar.
Pemasangan gambar-gambar dipasang pada papan tempel, pemutaran
film, mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-
rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan
menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin
luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya
semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu
muncul.
22
g. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari
konkrit sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi
Borobudur misalnya, dapat memberikan imajinasi yang konkret
tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya.
Selanjutnya perlu diketahui ada beberapa pedoman umum yang
perlu diperhatikan guru dalam penggunaan media dalam proses
pembelajaran, yaitu:
a. Tidak ada satu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran, karena masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
c. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media
dengan karakteristik materi pelajaranyang disajikan.
d. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar
yang akan dilaksanakn, seperti belajar secara klasikal, belajar dalam
kelompok kecil, belajar secara individual.
e. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup, seperti
mengecek media yang akan dipakai, mempersiapkan serbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pengajaran di mulai.
f. Siswa perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar
mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting
selama penggunaan media.
23
g. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan
partisipasi aktif para siswa.
3. Klasifikasidan Jenis Media Pembelajaran
Dari beberapa perkembangan media muncul beberapa klasifikasi
menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Ada berbagai
pengklasifikasian media yang disesuaikan menurut tujuan atau maksud
pengelompokannya. Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang
sangat sederhana hingga yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya
menggunakan indera mata hingga perpaduan lebih dari satu indera, dari
yang murah dan tidak memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat
tergantung pada perangkat keras.
Perkembangan media pembelajaran mengalami revolusi empat kali
dalam dunia pendidikan. Revolusi pertama telah terjadi beberapa puluh
abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua menyerahkan pendidikan anak-
anaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai guru, revolusi kedua
terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama
pendidikan, revolusi ketigatimbul dengan tersedianya media cetak yang
merupakan hasil ditemukannya mesin teknik percetakan, dan revolusi
keempat berlangsung dengan meluasnya penggunaan media komunikasi
elektronik.
Para ahli memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda dalam
membuat klasifikasi atau mengelompokkan jenis media yang biasa
digunakan dalam proses pembelajaran pada siswa. Menurut
24
Schramm(1997:67), media digolongkan menjadi media rumit dan mahal
(big media), dengan media sederhana dan murah (little media). Sejalan
dengan kemajuan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran
juga mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2007:44)
mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi
cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi
berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer. Selanjutnya Arsyad (2007:46) mengutip pendapat dari Seels
dan Glasgow, membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media
tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa
media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio,
penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak,
permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir
berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media
berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).
Adapun menurut Sadiman (2005:20) media dikelompokkan
berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda
sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar
bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
Selanjutnya Rudy Bretz seperti yang dikutip oleh Arief Sadiman,
mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu:
suara, visual, dan gerak. Di samping itu Bretz juga membedakan antara
25
media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga
terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : (a) media audio visual gerak, (b)
media audio visual diam, (c) media audio semi gerak, (d) media visual
gerak, (e) media visual diam, (f) media semi gerak, (g) media audio, dan
(h) media cetak.
Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas,
tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan
tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain,
belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala
aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran.
Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas
perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa
dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu
pembelajaran tertentu.
Setiap jenis media pembelajaran seperti yang dipaparkan di atas
memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Terkait dengan penelitian ini, media yang digunakan untuk
pajangan dalam ruang kelas difokuskan pada media jenismedia visual
yang tidak diproyeksikan,yaitu antara lain:
a. Gambar Fotografik/ Gambar Diam/ Gambar Mati
Gambar fotografik termasuk pada jenis gambar diam/mati (still
pictures), misalnya misalnya gambar tentang manusia, binatang,
tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema
26
pelajaran yang diajarkan. Dalam pelaksanaannya, guru dapat
melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini.
Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri
(gambar rantai makanan, metamorfosa).
b. Media grafis
Media grafis yang dimaksud adalah suatu penyajian secara visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau
simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan,
menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam proses
pembelajaran di lembaga sekolah, antara lain berupa:
1) Sketsa, merupakan gambar sederhana. Sketsa dapat langsung
dibuat di atas kertas gambar yang dipersiapkan kemudian
ditempelkan pada dinding kelas, dan dapat pula langsung digambar
pada papan tulis sambil guru menerangkan dengan menggunakan
kapur biasa, spidol.
2) Gambar, merupakan bahasa berupa bentuk yang secara umum
dapat dimengerti oleh siapa saja yang melihat. Gambar yang
dimaksud gambar karya tangan Kemampuan gambar dapat
berbicara lebih banyak daripada seribu kata sehingga dapat
memperjelas suatu masalah karena sifatnya konkrit. Kelebihan lain
dari gambar yaitu dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
keterbatasan kemampuan pengamatan guru, selain harga yang
27
murah dan mudah dipergunakan tanpa memerlukan peralatan
khusus.
3) Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan
perkembangan sesuatu keadaan dengan menggunakan titik, garis
atau bentuk-bentuk dan diberi keterangan yang sesuai. Tujuan
penggunaan grafik yaitu untuk menjelaskan data statistik secara
visual, untuk memperlihatkan hubungan dan perbandingan,
pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara kuantitatif dengan
jelas. Dilihat dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis
grafik, yaitu grafik garis, grafik batang, grafik balok, grafik
lingkaran, dan grafik bergambar. Kelebihan grafik sebagai media
yaitu dapat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi,
dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal
ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah. Hal ini karena penyajian
data pada grafik jelas, cepat menarik, ringkas dan logis.
4) Bagan, merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara
visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan.
Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
suatu presentasi. Dalam bagan terdapat juga media grafis yang lain
seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.
Maksud penggunaannya dalam pembelajaran ialah untuk
memperlihatkan adanya hubungan, perkembangan, atau
perbandingan antara fakta inti dan buah pikiran.
28
5) Poster merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan
tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan
dan ide-ide lain. Pada poster hanya memberikan tekanan pada satu
atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan
melihat sepintas lalu.
a) Gambarnya sederhana berbentuk natural.
b) Menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok.
c) Tidak banyak warna.
d) Tulisan slogan/ tulisan yang efektif, ringkas, dan jelas.
Adapun fungsi poster sebagai media pendidikan yaitu sebagai
bahan untuk mengembangkan ide, sebagai peringatan, sebagai alat
membangkitkan motivasi dengan rasa estestis, sebagai alat
pendidikan preventif; contoh : cucilah tangan sebelum makan,
berdoalah sebelum belajar
6) Kartun dan karikatur. Gambaran tentang seseorang, suatu buah
pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang
lucu atau menggelikan yang biasa disebut dengan nama kartoon
atau karikatur. Dalam perkembangan dewasa ini kartun dapat
dibedakan dari karikatur dilihat dari segi visualisasinya, yaitu :
karikatur gambarnya berbentuk seri dan berwarna, lebih bersifat
menghibur sehingga selalu dipadukan dengan unsur teks dalam
adegannya, dan karikatur yang gambarnya berbentuk tunggal atau
29
tiga adegan dan hitam putih, lebih bersifat mengeritik atau
menyindir sehingga tidak menggunakan unsur teks berupa kalimat.
7) Peta datar, bentuk peta adalah penyajian visual yang merupakan
gambaran datar dari permukaan bumi atau sebagian dari padanya
dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan simbol visual
lainnya, sehingga dapat menggambarkan lokasi suatu tempat, luas,
jarak antar tempat, dan keadaan dalam bentuk perbandingan
dengan menggunakan skala tertentu.
Dalam penelitian ini jenis media yang digunakan dalam
pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
kecamatan Mijen Kabupaten Demakadalah jenismedia visual yang tidak
diproyeksikan sebagai sumber belajar yang dihadirkan guru di dalam
kelas.
4. Peta
1. Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar
dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada
dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan
penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu
dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.
Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus
mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta
karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas
30
Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi.
Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer. Peta dapat
digolongkan (diklasifikasikan) menjadi tiga jenis, yaitu jenis peta
berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuannya.
Selain itu Anda juga perlu mempelajari fungsi peta.
2. Peta Berdasarkan Isinya
Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan
isinya. Berdasarkan isinya, peta dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik).
1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan
bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan
yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam)
maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya
sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial
budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan
lainnya. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta
chorografi.
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk
relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi
digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi: Untuk mengetahui ketinggian suatu
31
tempat dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau
kemiringan lereng. Beberapa ketentuan pada peta topografi : Makin
rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan
daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak
antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai. Garis
kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi
(lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang
berkawah. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 :
50.000 sampai 1 : 100.000.
Kedua adalah Peta chorografi adalah peta yang
menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan
skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau
lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya
propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi
digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di
antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan
kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.
Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam
berbagai tata warna.
2) Peta Khusus atau Tematik
Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya
menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi
yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan
32
berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang
menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer)
tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta
khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta
penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart
(peta jalur penerbangan atau pelayaran).
3. Peta Berdasarkan Skalanya
Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang
berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya
peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta
adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi (lapangan). Berdasarkan skalanya peta
dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1:
100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan
peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak
terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan
Pertanahan Nasional).
2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000
sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta
kelurahan, peta kecamatan.
33
3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 :
250.000 sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk
menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi
Jawa Tengah, peta propinsi maluku.
4) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000
sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk
menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara,
benua bahkan dunia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar
angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil. Perhatikan
kembali peta curah hujan pada gambar 2.6. Berdasarkan isinya peta
tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya
termasuk peta.
4. Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-
contoh peta untuk berbagai tujuan:
1) Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya : peta lokasi sekolah SLTP/SMU
2) Peta Ilmu Pengetahuan
Contohnya : peta arah angin, peta penduduk
3) Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya : peta pusat perbelanjaan
34
4) Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya : peta museum, peta rute bus
5) Peta Navigasi
Contohnya : peta penerbangan, peta pelayaran
6) Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya : peta penggunaan tanah, peta curah hujan
7) Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya : peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
5. Fungsi Peta
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat
mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda
belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2) Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di
permukaan bumi.
3) Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
4) Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui
kondisi daerah yang akan diteliti.
5) Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6) Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7) Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
35
8) Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena -
fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
6. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta
tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain sumber,
perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui
bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa
sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Komponen
kelengkapan peta yang ada pada peta tersebut adalah:
1) Judul peta
2) Tanda orientasi
3) Skala peta
4) Inset peta (peta kecil yang terdapat dalam peta utama)
5) Garis bujur (meridian)
6) Garis lintang (paralel)
7) Garis tepi (border)
8) Sumber dan tahun pembuatan peta
9) Legenda dan proyeksi
7. Langkah–langkah Membuat Peta
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus
diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan
dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok
dalam pembuatan peta adalah:
36
1) Menentukan daerah yang akan Anda petakan.
2) Membuat peta dasar yaitu peta yang belum diberi simbol.
3) Mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai
dengan kebutuhan.
4) Membuat simbol-simbol yang mewakili data.
5) Menempatkan simbol pada peta dasar.
6) Membuat legenda (keterangan).
7) Melengkapi peta dengan tulisan secara baik dan benar.
5. PetaRupa Bumi
Nama geografis atau nama unsur rupabumi (topografi) baik dalam
ucapan dan tulisan lahir dari sejarah kebudayaan manusia sejak manusia
berhenti sebagai pengembara (nomaden). Sejak manusia mulai menetap di
suatu kawasan tertentu, manusia mulai menamai unsur-unsur rupabumi di
sekitarnya sebagai sarana komunikasi dan berkembangnya sistem acuan
dalam orientasi dan transportasi. Kini Nama unsur rupabumi tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan manusia sehari-hari. Nama unsur rupabumi
digunakan sebagai sarana komunikasi antara bangsa dan negara sejak
berkembangnya perpetaan, seperti Peta Claudios Ptolemaios (Ptolemy) di
abad ke-2 Masehi. Manusia modern tidak dapat lepas dari peta yang
memuat semua informasi unsur rupabumi untuk menunjang kegiatan
manusia seperti kegiatan perdagangan, eksplorasi, penelitian, perjalanan,
bahkan peperangan sekalipun.
37
Menyadari bahwa peta-peta dari berbagai bangsa yang memuat
Nama unsur rupabumi dalam abjad masing-masing tidak efektif sebagai
sarana komunikasi, maka salah satu program dari PBB yang pertama sejak
tahun 1950-an adalah program romanisasi peta-peta non-Romawi. Selain
itu, pada tahun 1875 Kongres Geografi Internasional Kedua di Paris telah
menetapkan bahwa abjad Romawi yang sederhana sebagai abjad baku
untuk mentranskripsi Nama geografis dari abjad non-Romawi ke abjad
Romawi. Abjad Romawi sederhana adalah abjad Romawi tanpa diakritik.
Program kedua dari PBB adalah membakukan Nama unsur rupabumi
secara internasional yang bertumpu pada pembakuan nasional, baik secara
tulisan maupun ucapannya.
Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari wilayah daratan dan
lautan yang meliputi kurang lebih 17.504 pulau (Depdagri, 2003). Di
pulau-pulau tersebut terdapat 726 bahasa daerah (menurut Summer
Institute of Linguistics). Keanekaragaman bahasa ini sangat berpengaruh
dalam tatacara penamaan unsur peta rupabumi yang dapat berakibat pada
ketidakseragaman penulisan unsur rupabumi di peta. Oleh karena itu, Tim
Nasional Pembakuan Nama Rupabumi yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 tanggal 29 Desember
2006, mempunyai wewenang penuh untuk mengatur tatacara pembakuan
nama rupabumi. Hal ini sesuai dengan Resolusi PBB No. 4 Tahun 1967
dari The First UN Conference of Standardization on Geographical
Names di Jenewa yang merekomendasi perlu dibentuknya National
38
Geographical Names Authority (lembaga nasional otoritas nama
geografis) di tiap negara anggota.Bentuk lembaga otoritas tersebut
disesuaikan dengan struktur pemerintahan setempat yang mempunyai
tugas dan fungsi pokok pembakuan nama unsur rupabumi, sebagai langkah
mendukung pembakuan nama unsur rupabumi di tataran internasional.
Unsur rupabumi umumnya dinamai oleh penduduk setempat dengan
menggunakan bahasa daerahnya yang mencerminkan bagian dari sejarah
dan kebudayaan suku bangsa yang pertama kali mendiami suatu wilayah.
Dalam penamaan unsur rupabumi biasanya mengandung elemen generik
yang dapat juga disebut sebagai nama generik dan elemen/nama spesifik.
Elemen generik dari suatu nama unsur rupabumi mencerminkan migrasi
manusia di masa lalu. Sebagai contoh, istilah wai yang artinya “sungai”
tidak hanya terdapat di Lampung saja tetapi tersebar mulai dari Pasifik
Selatan dalam bahasa Maori, Hawaii, Tonga, dan Maui sampai di
kawasan Indonesia seperti di wilayah Papua, Seram, Buru, Nusa Tenggara,
dan Lampung. Sehingga nama unsur rupabumi dalam bahasa setempat
harus dipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah yang panjang
dari migrasi manusia di muka bumi. Selain itu elemen spesifik dari nama
unsur rupabumi juga penting karena mencerminkan legenda atau mitos
dari suku bangsa yang mendiami kawasan tersebut. Dengan demikian
tugas Tim Nasional Pembakuan Nama Unsur Rupabumi antara lain
melestarikan bahasa dan budaya setempat.
39
Banyak nama unsur rupabumi di Indonesia belum memiliki nama
baik di daratan dan lautan terutama pulau-pulau. Walaupun sebagian dari
unsur rupabumi telah memiliki nama namun dalam kenyataannya di
lapangan masih beragam dan tidak baku dalam penulisan dan ucapannya.
Pada saat ini ditemukan banyak nama unsur rupabumi yang berganti
dari bahasa lokal menjadi bahasa yang tidak dikenal oleh masyarakat
setempat. Sebagai contoh, banyak digunakan bahasa asing untuk promosi,
terutama untuk nama permukiman (real estate), sehingga nama asli
desanya sudah tidak dikenal lagi. Sudah waktunya Pemerintah Indonesia
mulai membakukan dan menetapkan nama unsur rupabumi secara
nasional, yang bertumpu dari penamaan unsur rupabumi yang
dilaksanakan mulai dari tataran desa/kelurahan, sebagai bagian dari tertib
administrasi pemerintahan. Rupabumi ini dipersiapkan sebagai acuan bagi
pelaksanaan pembakuan nama unsur rupabumi di Indonesia dalam
pelaksanaan otonomi daerah. Dengan demikian semua lapisan masyarakat
termasuk semua jajaran Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
wajib memakai nama baku unsur rupabumi secara konsisten dan taat asas
dalam semua aktivitasnya.
Tujuan pembuatan Prinsip, Kebijakan, dan Prosedur Pembakuan
Nama Rupabumi adalah untuk membantu para administrator pemerintahan
dan swasta, pembuat peta, pendidik, penyedia informasi, dan masyarakat
luas dalam menuliskan unsur nama rupabumi yang baku. Peta Rupa bumi
merupakan salah satu bentuk peta, yang menampilkan kondisi permukaan
40
bumi baik berupa penutupan lahan,jalan, kontur, toponimi, batas
administrasi dan lain-lain.
Kata topografi maupun rupa bumi sebenarnya merupakan kata yang
lazim didengar oleh para geograf. Biasanya, kedua kata tersebut di sandang
dengan kata peta di depannya, sehingga menjadi peta topografi dan peta
rupa bumi. Juga, lazimnya peta rupa bumi di Indonesia di sebut sebagai peta
RBI (Rupa Bumi Indonesia). Kembali pada permasalahan awal, apakah
topografi dan rupa bumi merupakan kata yang bersinonim atau mungkin
berbeda makna. Topografi secara bahasa berasal dari kata Yunani, topos
yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan.
Menurut istilah, Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan
bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan
asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai
bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap
lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya
menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis
lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan
berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Objek dari
topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk
pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan
secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk
bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai
alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk
41
kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi
membutuhkan studi topografi yang lebih detail.(Wikipedia, 2009).
Sementara, untuk istilah rupa bumi sendiri belum ditemukan definisi
yang baku baik di KBBI maupun di literature lainnya. Terkait dengan hal
ini, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan awal, maka dapat dilakukan
analisis dengan mengetahui di mana istilah rupa bumi ini mulai muncul. Di
Indonesia, istilah rupa bumi selalu di sandangkan dengan kata peta.
Umumnya, orang lebih akrab dengan panggilan peta RBI atau Peta Rupa
Bumi Indonesia. Istilah ini muncul, mengutip tulisan dari sebuah buku
karangan Jacub Rais yang merupakan biografi tentang dirinya sendiri
dengan judul : Jacub Rais 80 Tahun, Merintis Geomatika di Indonesia:
Sementara itu, untuk membedakan dengan peta topografi, aku mengusulkan
agar bakosurtanal memakai istilah peta rupa bumi. Usulanku diterima oleh
kedua belah pihak. Istilah ini aku ambil dari Malaysia yang menyebut peta
topografi dengan sebutan peta rupa bumi dan peta geologi dengan peta kaji
bumi.
Beberapa kalimat di atas menjelaskan kepada kita bahwa seorang yang
bernama Jacub Rais-lah yang pertama kali menggunakan kalimat “rupa
bumi” di Indonesia untuk menggantikan istilah Topografi untuk menyebut
nama peta buatan Bakosurtanal. Jadi, telah jelas sekarang bahwa kata
topografi sama dengan rupa bumi, yang sebelumnya telah lama digunakan
oleh Negara Malaysia.
42
Lalu, mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa kedua istilah
tersebut terkesan berbeda. Kedua istilah ini terkesan berbeda dikarenakan
kata peta yang berada di depannya. Bila disandang kata peta, maka akan
tercipta kata peta topografi dan peta Rupa Bumi. Kita telah paham bahwa
rupa bumi dan topografi merupakan kata-kata yang memiliki makna yang
sama. Namun, kandungan peta topografi dan peta RBI secara substansi
berbeda walaupun secara esensi sama.
Sebelum bakosurtanal membuat peta yang kemudian dinamakan Rupa
Bumi Indonesia, telah dikenal jenis peta topografi yang dibuat oleh Dittop
AD/ Basurta ABRI, yang kemudian dinamakan LCO. Hal yang paling
mendasar yang membedakan antara keduanya tentunya dari sisi
pembuatnya. Selain itu, perbedaannya dapat dilihat dari penomorannya.
Pada peta topografi LCO, masih menggunakan dua jenis simbol, huruf dan
angka. Sementara, pada peta rupa bumi, penomorannya hanya
dilambangkan dengan angka saja.
Perbedaan dapat pula dilihat dari tampilan lay out. Namun, dari segi
isi hampir sama yang walaupun kenampakan jalan setapak, menurut buku
jacub rais 80 tahun tersebut, di jelaskan bahwa telah disepakati bahwa tidak
dicantumkan pada peta RBI namun, ketika dicetak kenampakannya masih
ada karena sudah ada dipelat cetak dan sukar dibuang. Masih banyak
perbedaan-perbedaan lainnya yang membuat orang melihat topografi dan
rupa bumi sebagai dua buah istilah yang berbeda. namun berdasarkan uraian
43
di atas, telah jelaslah bahwa 2 istilah tersebut mengandung makna yang
sama.
Dalam UU No 4 Tahun 2011 tentang informasi Geospasial disebutkan
dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bahwa Peta Rupa Bumi Indonesia
adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah
darat. Sedangkan yang secara umum dipahami sebagai Peta Rupabumi
Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-
unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI.
Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7
tema, yaitu:
Tema 1 : Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah,
pemukiman dan sebagainya
Tema2 : Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis
pantai dan sebagainya
Tema 3 :Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
Tema 4 : Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya
lainnya
Tema 5 :Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi
dan jembatan
Tema6 :Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten,
kecamatan dan desa
Tema 7 :Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat,
nama gunung dan sebagainya.
44
Setiap negara mempunyai sistem penomoran peta masing-masing.
Oleh karena itu nomor peta umumnya unik. Sistem penomoran peta
rupabumi Indonesia dalam bentuk kodenumerik. Dari nomor tersebut
dapat diketahui lokasi dimana suatu daerah berada lengkapdengan skala
petanya. Sistematika penomoran indeks peta di Indonesia dimulai dari 90°BT dan
15°LS dan seterusnya hingga ke arah Utara dan ke arah Timur. Sistem
penomoran untuk lembar Peta Rupabumi Indonesia dimulai dari skala
1:250.000 (4 digit) lalu diturunkan sampai ke skala1:10.000 (8 digit). Urutan
penomoran Peta Rupabumi yang diterbitkan BAKOSURTANAL
mengikuti aturan tertentu.
6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi
Tujuan penggunaan media peta rupa bumi secara umum adalah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah proses
pembelajaran geografi di sekolah. Secara khusus dapat memberikan
arahan materi pelajaran secara sistematis berdasarkan keilmuan geografi
sesuai topik, sub topik dan sub-sub topik secara berkaitan sehingga
tetap pada jalur materinya.
Joseph D. Novak dan Gowin, D.B., (1995) menjelaskan bahwa
dalam proses pendidikan atau pembelajaran yang berkualitas diperlukan
adanya strategi yang ampuh (powerfull) untuk membantu siswa belajar
dan membantu pendidik mengorganisasikan bahan pelajaran (learning
material). Salah satu alat pendidikan yang penting untuk membantu
siswa belajar dan membantu pendidik mengorganisasikan bahan
45
pelajaran adalah peta konsep. Melalui peta konsep, siswa dan pendidik
terbantu untuk melihat makna dari bahan pelajaran.
Secara spesifik tujuan dari pembuatan peta konsep geografi dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Memberikan arahan dalam mempelajari geografi secara utuh baik fisik
maupun sosial dalam konteks keruangan, kewilayahan, dan
kelingkungan yang membedakan dengan ilmu lainnya serta
mempunyai makna dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum geografi,
khususnya bagi guru yang disesuaikan dengan standart kompetensi
dan kompetensi dasar, sehingga tidak berada di luar jalur materi
geografi dengan menyesuaikan tingkat jenjang sekolahnya.
c. Sebagai acuan untuk penulisan buku-buku pelajaran geografi dengan
bahasan yang dapat lebih mudah dipahami oleh siswa.
d. Untuk memudahkan reviewer dalam meng-audit buku-buku
pelajaran sesuai dengan jalur ilmu geografi dan kurikulum yang
telah dibuat.
e. Mempermudah bagi guru untuk memperoleh data geografi baik
langsung maupun tidak langsung guna memperjelas bahan ajar di
kelas maupun di luar kelas.
Menurut Teori Belajar Ausubel diperkenalkan adanya pengatur
awal (advance organizer) yang mengarahkan individu pada materi
yang akan dipelajari. Adanya peta diharapkan dapat berfungsi sebagai
46
pengatur awal dalam pendidikan untuk mempelajari materi geografi.
Penggunaan peta sebagai alat instruksional menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajarinya. Spaulding (1999) menemukan bahwa peranan peta
ternyata tidak berbeda dengan peranan definisi tertulis dalam
meningkatkan hasil belajar.
Peta dapat digunakan untuk menganalisis penguasaan siswa
terhadap konsep yang dipelajari secara lebih rinci dari pada tes.
Rincinya pemaparan pemahaman konsep yaitu dalam hal menunjukkan
jumlah konsep yang dikuasai, kedalaman penguasaaan materi (hierarki),
perluasan penguasaan materi (diferensiasi progresif), dan kebulatan
penguasaan suatu topik (penyesuaian integratif).
Peta dalam hal ini dapat berfungsi sebagai alat evaluasi yang
efektif. Keunikan peta sebagai alat evaluasi adalah dapat langsung
ditemukannya miskonsepsi pada peta konsep siswa (Ross, et.al., 2001).
Secara lebih rinci manfaat peta dalam hubungannya dengan pendidikan
dan pembelajaran adalah : (a) mempermudah dalam mengorganisasikan
pengetahuan, dan (b) memotivasi dalam pembelajaran siswa.
Menurut Sumaatmadja (2001) pengajaran Geografi hakikatnya
adalah pengajaran tentang gejala-gejala Geografi yang tersebar di
permukaan bumi. Untuk memberikan citra tentang penyebaran dan lokasi
gejala-gejala tadi kepada anak didik, tidak dapat hanya diceramahkan,
ditanyajawabkan didiskusikan melainkan harus ditunjuk dan diperagakan.
47
Mengingat daya jangkau dan pandangan terbatas, penunjukan serta
peragaan. Mengingat daya jangkau dan pandangan kita terbatas,
penunjukkan serta peragaan itu dilakukan dengan pengajaran Geogafi.
Adapun media pengajaran Geografi tersebut antara lain:
1) Peta, peta merupakan konsep dan hakekat dasar pada Geografi dan
pengajaran Geografi. Oleh karena itu, mengajarkan dan mempelajari
Geografi tanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep yang baik
pada diri anak didik yang dapat meningkatkan kongnitif, afektif dan
psikomotor mereka haruslah memanfaatkan peta. Prosesnya mulai
pengenalan, pembacaan, pemilihan dan pembuatan, melalui proses ini
mereka dibimbing untuk mengerti, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi penyebaran lokasi gejala dan relasi keruangannya satu
sama lain.
2) Atlas, atlas adalah kumpulan bermacam-macam peta yang membentuk
simbol-simbol, tulisan dan bahasa dengan penafsiran yang sama, pada
atlas ini disajikan berbagai peta berdasarkan kenegaraan, gejala alam,
penyebaran, sumberdaya, penyebaran aspek kebudayaan dan lain
sebagainya. Penggunaan dan pemanfaatan atlas pada pengajaran
Geografi oleh anak didik perlu mendapatkan bimbingan.
3) Globe, globe merupakan bentuk dan model yang sangat mini dari bola
bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas lebih jauh
lagi dapat membina dan mengembangkan citra tentang konsep tentang
waktu, iklim, musim dan gejala-gejala alam lainnya baik yang
48
berkenaan dengan atmosfer, hidrosfer maupun litosfer. Dengan
demikian pengunaan dan pemanfaatan sebagai media pengajaean
Geografi dapat lebih meningkatkan kemapuan kongnitif, afektif, dan
psikmotor anak didik tentang relasi keruangan gejala-gejala Geografi
dipermukaan bumi.
4) Gambar dan potret, yang berkenaan dengan gejala-gejala Geografi
selain diadalkan oleh sekolah dan guru, dapat pula pengadaannya
ditugaskan kepada anak-anak. Dengan demikian adapun fungsi gambar
dan potret dalam pengajaran Geografi yaitu agar peningkatan citra dan
konsep kepada anak didik dapat terpenuhi.
5) Slide, film dan VTR merupakan media pengajaran modern yang dapat
membantu membina citra dan konsep Geografi lebih meningkat pada
diri anak didik. Sampai saat ini terutama bagi sekolah-sekolah daerah-
daerah terpencil media ini masih merupakan barang mewah.
6) Diagram dan grafik yang dapat dideskripsikan data kualitatif gejala-
gejala Geografi, dapat membantu meningkatkan citra dan konsep
Geografi yang bersifat matematis-kuantitatif kepada anak didik. Dari
citra dan konsep tadi mereka akan memahami tentang relasi, interelasi
dan interaksi keruangan gejala-gejala geografi yang dapat
menimbulkan ketimpangan dan masalah.
7) Media cetak yang berupa surat kabar, majalah dan terutama buku.
Media menjadi sumber informasi yang memperkaya citra dan konsep
Geografi kepada anak didik. Pemanfaatannya tentu saja menuntut
49
prasarat tentang kemampuan dan minat baca serta kemampuan
berbahasa. Oleh karena itu, secara bertahap prasyarat ini dipenuhi
melalui tugas membaca dari guru Geografi.
Hal demikian guru Geografi menyelenggarakan PBM secara
komperhensip integral dengan menerapkan berbagai medel dan
menggunakan berbagai media yang serasi dengan pokok bahasan dan
mencapai tujuan intruksional.
B. Kerangka Berpikir
Peta rupa bumi sebagai alat peraga atau benda model dalam
pengajaran materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta
sangat berguna baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru alat ini akan
mempermudah dalam penyampaian materi pembelajaran dan bagi siswa
dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam menelaah
materi. Selain itu penggunaan media peta rupa bumi ini diharapkan dapat
memperkuat ingatan siswa akan materi yang telah diberikan guru dikelas.
Hal ini dapat dibuktikan apabila seseorang secara terus menerus melihat
suatu benda, maka dapat dipastikan seseorang itu hafal sekalipun tanpa
melihatnya. Dengan penggunaan peta rupa bumi ini dapat mendorong
siswa untuk menggunakan indera penglihatan mereka dan untuk belajar
dengan mengamati model atau media yang dihadirkan guru di dalam kelas.
Dengan seringnya menggunakan media peta rupa bumi dalam
mempelajari materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar petaakan
50
memperkuat ingatan siswa dan akhirnya akan meningkatkan hasil
belajarnya.Secara singkat dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Pembelajaran dengan Indera Memori Otak media peta rupa bumi penglihatan
Meningkatkan Memperkuat hasil belajar ingatan
Gambar 2. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh media peta rupa bumi
dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS
SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak, peneliti membandingkan rata-
rata hasil belajar kelas yang menggunakan media peta rupa bumi dalam
penyampaian materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta dengan
kelas yang tidak menggunakan media peta rupa bumi dalam penyampaian
materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta. Jika ada perbedaan
hasil belajar maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif yang
disebabkan oleh pemberian perlakuan dalam penelitian ini yang berupa
penggunaan media peta rupa bumi.
51
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis
dalam rangka untuk menarik simpulan:
Ha : Ada pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi
terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.
Ho : Tidak ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran
geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-
Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian
yang ingin memberikan dan menggunakan suatu gejala yang disebut latihan
atau percobaan untuk dilihat hubungan sebab akibat sebagai perbedaan dari
suatu penelitian.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain control group pre test
post test yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pre test maupun
post test antara kelompok eksperimen dan kontrol. Desain tersebut dapat
dijelaskan melalui tabel 1.
Tabel 1. Desain Eksperimen
Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir E Y1 X1 Y2 K Y1 X2 Y2
Keterangan:
E =Kelompok eksperimen K = Kelompok kontrol X1 =pembelajaran dengan
media peta rupa bumi
X2 =pembelajaran dengan bahan ajar konfensional
Y1 = Tes awal Y2 =Tes akhir
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2006:115), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas
52
53
XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran
2012/2013 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XII IPS-1 yang
berjumlah 35 siswa dan XII IPS-2 yang berjumlah 34 siswa.
2. SampelPenelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006:117). Lebih lanjut Arikunto (1998:131), menyatakan
bahwa sebagai perkiraan dalam pengambilan sampel apabila subjeknya
kecil, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan
peneliti.
Mengingat jumlah kelas XII IPS yang ada di SMA Islam An-
Nidhom hanya terdiri dari dua kelas maka kedua kelas tersebut
diikutsertakansebagai sampel penelitian, dua kelas tersebut diberi
perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk
menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan cara
pelemparan koin maka di peroleh kelas XII IPS 1 diberi perlakuan
dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media peta rupabumi
di beri nama kelompok E dan sedangkan kelas XII IPS 2 dilakukan
dengan media bahan ajar konfensional (pembelajaran dengan
menggunakan buku dan lks tanpa menggunakan media) dan diberi
nama kelompok K.
54
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang menjadi pusat perhatian
(Arikunto, 1996: 99). Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
menggunakan media peta rupa bumipada materi prinsip-prinsip dan
keterampilan dasar peta.
2. Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan
tes pengetahuan (kognitif).
D. Rencana Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tentang pembelajaran siswa di kelas
yang memerlukan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Peran
guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran ini akan dilaksanakan oleh
peneliti dan dibantu oleh observer yang akan mengamati proses pembelajaran
yang berlangsung. Dalam rancangan penelitian ini sekelompok subjek yang
diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara random menjadi dua
kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen adalah kelas yang dikenai variabel perlakuan tertentu
dalam jangka waktu tertentu pula. Kemudian kedua kelas tersebut dikenai
pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada
variabel perlakuan.
55
Langkah langkah rancangan penelitian sebagai berikut:
1. Memilih 2 subjek penelitian, satu subjek sebagai kelas eksperiman dan
subjek lain sebagai kelompok kontrol.
2. Mempertahankan agar kondisi-kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali
satu hal yaitu kelas eksperiman dikenai veriabel eksperimental X dan Y.
3. Memberikan tes pada kedua kelompok dengan pengukuran yang sama
4. Menghitung rata-rata masing-masing kelompok dan mencari perbedaan
kedua rata-rata itu.
5. Menerapkan tes statistik tertentu untuk menguji apakah perbedaan itu
signifikan, yaitu cukup besar untuk menolak hipotesis nol dan menerima
hipotesis alternative.
Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama
Peneliti mencari data tentang populasi yang ada dengan cara:
a). Siswa yang terdapat dalam populasi tersebut adalah siswa yang berada
pada tingkat yang sama yaitu kelas XII IPS.
b). Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran geografi pada sub
pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta berdasarkan
kurikulum yang sama.
c). Siswa diampu oleh guru yang sama.
d). Siswa diajarkan dengan jumlah jam pelajaran yang sama.
e). Siswa terletak disekolah yang sama dengan daerah yang sama.
f). Buku yang digunakan siswa relatif sama
56
Berdasarkan kriteria yang diperoleh, selanjutnya menentukan sempel
penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan
mempertimbangkan siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang
sama, duduk pada kelas yang sama dan tidak ada kelas unggulan.
2. Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba sesuai dengan kompetensi dasar
dan indikator yang akan dicapai.
3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang sudah dibuat.
Dengan menggunakan tes uji coba inilah yang akan digunakan sebagai tes
hasil belajar pada kelas sampel.
4. Mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba dan menganalisis data
hasil soal uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas,
realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.
5. Menentukan soal uji coba yang memenuhi syarat berdasarkan kriteria
seperti pada poin no. 6 sehingga diperoleh soal-soal yang sesuai dengan
kriteria tersebut.
6. Sebelum pembelajaran di mulai maka tes tahap awal (pre tes), tes ini
dilaksanakan untuk mengetahui data awal sebelum sempel mendapat
perlakuan pembelajaran yang berbeda.
7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi
pada kelas eksperimen dan juga melaksanakan pembelajaran menggunakan
media bahan ajar konfensionalpada kelas kontrol.
8. Metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam masing-masing kelas
sama, dan bahan ajar yang digunakan pada kedua kelas berbeda.
57
9. Melaksanakan evaluasi tes hasil belajar (post tes) pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
10. Menganalisis hasil tes
Menyusun laporan hasil penelitian dilakukan 3 kali pertemuan baik
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk lebih jelasnya dapat lihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen.
Pertemuan
Ke
Kegiatan pembelajaran
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
Pertama 1. Penjelasan mengenai penggunaan media pembelajaran konfesioanal.
2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konfesional.
3. diskusi kelas
1. Penjelasan mengenai penggunaan media peta rupa bumi.
2. Pelaksanaan pembelajaran media peta rupa bumi.
3. diskusi kelas
Kedua 1 Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konfesional.
2. diskusi kelas
1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi.
2. diskusi kelas
Ketiga Tes akhir Tes akhir
58
E. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barang-
barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian dan lain-lain (Arikunto,2006:236).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar
nama-nama siswa yang akan menjadi sampel penelitian dan juga daftar
nama-nama siswa yang akan menjadi responden dalam uji coba instrumen.
Selain itu metode ini juga digunakan untuk mendapatkan data nilai
geografi pada rapot kelas XII IPS semester 2 dari populasi. Data nilai
tersebut kemudian dianalisis dalam rangka menarik simpulan, dari analisis
data tersebut dapat diketahui apakah populasi yang dijadikan penelitian
berdistribusi normal dan mempunyai varians serta rata-rata yang sama.
2. Metode Tes
Tes ini bertujuan untuk memperoleh data tingkat hasil belajar
geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak.
Bentuk tesnya adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan lima
pilihan jawaban.Dalam penyusunan perangkat tes langkah-langkah yang
ditempuh sebagai berikut:
a. Materi yang akan diteskan dibatasi pada pokok bahasan prinsip dan
keterampilan dasar peta.
59
b. Menyusun sejumlah soal uji coba berbentuk soal obyektif pilihan
ganda dengan lima pilihan jawaban. Pilihan soal obyektif ini dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi
2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun
3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah
dikoreksi.
Setelah soal disusun, dilakukan uji coba (try out) terlebih dahulu
agar pengukuran dalam penelitian dapat memberikan hasil yang benar-
benar mencerminkan keadaan yang diukur. Hal tersebut untuk mengetahui:
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
3. Uji Coba Instrumen
a. Menentukan Validitas
Validitas sering diartikan dengan kesahihan.Suatu alat ukur
disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak
mengukur obyek yang seharusnya diukur dan harus sesuai dengan
kriteria tertentu.Artinya adanya kesesuaian antara alat ukur dengan
fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran (Arikunto
2006:168).Untuk menguji validitas instrumen tes dalam penelitian ini
rumus Point Biserial.
pbisr =qp
SMM
t
Tp −
Keterangan :
rpbis = Koefisien point biserial
60
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) St = Standar deviasi skor total p = Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut q = 1- p (Arikunto, 2008:270)
Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal
No Ketegori Jumlah Nomor soal
1 Valid 31 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 22, 24, 26, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40
2 Tidak valid 9 3,8,15,20,21,22,23,25,27,36
Sumber : Uji Instrumen soal tes, 2012
Setelah dihitung ritem dibandingkan dengan rtabel hasil
korelasi product momen, dengan taraf signifikan 5%, jika ritem> rtabel
maka item dikatakan valid. Data selengkapnya disajikan pada tabel 3.
Soal yang termasuk kategori tidak valid maka tidak dipakai, dapat
dilihat pada lampiran 5 halaman 102.
b. Menentukan Reliabilitas
Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan. Artinya suatu
tes memiliki terkendala bilamana tes tersebut dipakai mengukur
berulang-ulang hasilnya sama. Dengan demikian reliabilitas dapat
pula diartikan dengan keajegan atau stabilitas.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
61
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau releabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006:168).
Mencari reliabilitas instrumen tes dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut:
11r = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−1kk
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −−
tkVMkM )(1
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen (satu tes penuh) k = banyaknya butir soal Vt = varians total M = skor rata-rata (Arikunto,2008:185)
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel
prodak momen dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r
tabel , maka instrumen bersifat reliabel. Klasifikasi reliabilitas soal
adalah sebagai berikut.
0,800 < r ≤ 1,000 : sangat tinggi
0,600 < r ≤ 0,800 : tinggi
0,400 < r ≤ 0,600 : cukup
0,200 < r ≤ 0,400 : rendah
0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (Arikunto 2006).
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas untuk seluruh item
soal diperoleh rhitung 0,858. Jika n = 30 dengan taraf signifikansi 5%
maka diperoleh rtabel sebesar 0,361. Oleh karena rhitung> rtabel yaitu
0,858 > 0,361 maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel.
62
Perhitungan reliabilitas secara lengkap disajikan pada lampiran 5
hal 106.
c. Menentukan Taraf kesukaran
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
IK = BA
BA
JSJSJBJB
+
+
Keterangan:
IK = Indeks Kesukaran
JBA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada
kelompok atas
JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada
kelompok bawah
JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
(Arikunto, 2008:208)
Dalam penelitian ini kreteria yang digunakan adalah sebagai
berikut.
0,10 ≤ p ≤ 0,30 butir soal sukar
0,30 ≤ p ≤ 0,70 butir soal sedang
0,70 ≤ p ≤ 1,00 butir soal mudah
data selengkapnya disajikan pada tabel 4 untuk lebih jelasnya pada
lampiran 5 halaman 107.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran
63
No Kategori Jumlah Nomor soal
1 Sangat sukar 1 21
2 Sukar 4 4, 11, 19, 20
3 Sedang 30 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
4 Mudah 5 3, 9, 15, 25, 34
5 Sangat mudah 0 -
Sumber : Hasil penelitian, 2012
d. Daya Pembeda
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
DP = A
BA
JSJBJB −
Keterangan :
DP = Daya pembeda soal
JBA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada
kelompok atas
JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada
kelompok bawah
JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
(Arikunto, 2008:201)
Mengetahui tingkat daya pembeda soal dilakukan dengan
mengkonsultasikan skor DP yang diperoleh dengan klasifikasi
sebagai berikut.
0,00 ≤ D ≤ 0,20 daya beda jelek
0,20 ≤ D ≤ 0,40 daya beda cukup
64
0,40 ≤ D ≤ 0,70 daya beda baik
0,70 ≤ D ≤ 1,00 daya beda baik sekali
(Arikunto, 2008:201).
Soal-soal dalam kategori sangat jelek dan jelek dibuang. Data
selengkapnya disajikan pada tabel 5 lebih jelasnya lihat lampiran 5
hal 108.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda
No Kategori Jumlah Nomor soal
1 Sangat jelek 0 -
2 Jelek 10 3, 8, 15, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 36
3 Cukup 21
1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19,
24, 26, 28,29, 30, 32, 34, 35, 37,
38
3 Baik 8 2, 5, 14, 16, 31, 33, 39, 40
4 Sangat baik 1 17
Sumber : Hasil penelitian, 2012
Berdasarkan hasil pengujian instrumen soal dan analisis yang meliputi
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal maka soal-soal
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal yang dinyatakan valid,
reliabel, memiliki taraf kesukaran bervariasi yaitu soal-soal yang mudah,
sedang dan sukar, serta soal yang memiliki daya pembeda antara cukup, baik
dan sangat baik. Selanjutnya soal-soal yang memenuhi kriteria tersebut
adalah soal-soal nomor: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22,
24, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 dengan jumlah soal
sebanyak 30 soal, dan semuanya digunakan sebagai evaluasi atau posttes.
65
Sedangkan soal-soal yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak digunakan
dalam evaluasi atau posttes.
F. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian terdiri dari 3 analisis yaitu: 1) analisis
perbedaan dua rata-rata hasil pre test, 2) analisis perbedaan dua rata-rata hasil
post test dan 3) analisis perbedaan antara pre test dan post test dari masing-
masing kelompok sampel. Analisis tersebut dapat dilanjutkan apabila data
berdistribusi normal dan homogen. Apabila tidak berdistribusi normal dan
homogen maka analisis yang digunakan adalah statistika non parametrik.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang
diperoleh distribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk uji
normalitas adalah uji Chi Kuadrat (χ2),yaitu :
χ2 = ( )i
2i1
1 EEO −∑
=
k
i
Keterangan:
χ2 = Chi Kuadrat Oi = Frekuensi yang diperoleh dari sampel Ei = Frekuensi yang diharapkan dari sampel K = banyaknya kelas interval (Sudjana, 1996:239)
Jika harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat
tabel, berarti data yang diperoleh telah mengikuti distribusi normal.
Hasil perhitungan uji normalitas data populasi dapat dilihat pada
tabel 6 lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 112.
66
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test
Kelas χ2hitung χ2
tabel Kriteria
Eksperimen 5,169 7,81
Normal
Kontrol 2,286 Normal
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012
Karena χ2hitung < χ2
tabel maka dapat disimpulkan bahwa data pre
test berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai
pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan statistik
parametrik
2. Uji Homogenitas Populasi
Uji homogenitas data sangat penting bila data penelitian dari
kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. Uji ini
untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil
dari populasi yang sama (Arikunto, 2006:278). Dalam penelitian ini
jumlah kelas yang akan diteliti ada dua kelas oleh karena itu untuk
menguji homogenitas data digunakan uji kesamaan dua varians sebagai
berikut:
F = terkecilVarians terbesarVarians
Jika Fhitung>Ftabel, maka varians kedua kelompok sampel berbeda
tetapi jika Fhitung<Ftabel, maka varians kedua kelompok sampel sama atau
homogen.
Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest disajikan pada
Tabel7 lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 110.
67
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Populasi Kelas Varians Fhitung Ftabel Kriteria
Eksperimen 59,00 1,2535 3,84
Mempunyai varians yang
sama Kontrol 56,22
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data pretes, diperoleh
Fhitung =1,2535< Ftabel =3,84, jadi dapat disimpulkan bahwa kelas
Eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama
3. Uji t
Berdasarkan hasil uji kesamaan dua varians, apabila kedua
kelompok mempunyai varians yang sama, maka rumus t-test yang
digunakan adalah:
t =
ke
ke
n1
n1S
XX
+
−
dengan
S2 = 2nn1)S(n1)S(n
ke
2kk
2ee
−+−+−
Keterangan:
Xe = rata-rata kelompok eksperimen Xk = rata-rata kelompok kontrol ne = jumlah anggota kelompok eksperimen nk = jumlah anggota kelompok kontrol Se
2 = varians kelompok eksperimen Sk
2 = varians kelompok kontrol (Sudjana 1996:239)
68
Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah (n1+n2-2)
dengan peluang (1-α), α taraf signifikan (Sudjana 1996: 243). Dalam
penelitian ini diambil taraf signifikan α =5%, dengan kriteria pengujian
sebagai berikut:
a). Terima Ho jika thitung < t(1-α)(ne+nk-2) , hal ini berarti tidak ada
perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
b). Tolak Ho jika thitung > t(1-α)(ne+nk-2), hal ini berarti ada perbedaan nilai
rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4. Analisis Hasil Observasi Penelitian
Data analisis aktivitas diperoleh dari lembar aktivitas siswa yang
telah dipersiapkan, selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas
siswa dicatat baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.
Dari dua data tersebut diperoleh data aktivitas siswa yang kemudian
dianalisis yaitu dengan membandingkan kelas manakah yang lebih aktif
dalam proses pembelajaran.
5. AnalisisPengamatan Pembelajaran Guru di Kelas
Analisis lembar observasi pengamatan model pembelajaran guru
di kelas bertujuan untuk menilai pembelajaran yang dilakukan peneliti
dengan menggunakan media peta rupa bumi pada kelas eksperimen dan
menggunakan bahan ajar konvensional di kelas kontrol yang kemudian
dianalisis menggunakan analisis presentase oleh observer. Untuk
69
menganalisis presentase digunakan rumus distribusi presentase, dengan
rumus:
Nilai = ∑∑ 100 (Purwanto, 2004: 102).
6. Analisis Hasil Angket
Data angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa
tentang bahan ajar yang telah digunakan dalam proses pembelajaran yang
telah berlangsung. Dari data tersebut kemudian masing-masing item
dianalisis persentasenya. Untuk menganalisis hasil angket yaitu dengan
menggunakan metode deskriptif persentase teknik ini diberikan untuk
memberikan deskripsi mengenai variable penggunaan bahan ajar yang
digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol berupa persepsi siswa yang dibuat dalam bentuk angket. Rumus
yang digunakan adalah:
Persentase (%) Jawaban = 100%
Keterangan:
n : Jumlah Jawaban Responden
N : Jumlah seluruh Jawaban (Ali, 1984: 148).
Jumlah pertanyaan 10 butir dan skor jawaban untuk masing–
masing sub variabel dihitung berdasarkan skor yang diberikan tiap
jawaban: a, b, dan c oleh responden dengan bobot 3, 2 dan 1. Jumlah
seluruh responden dihitung berdasarkan jumlah rata–rata dengan
persentase 100%.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak lokasi penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Islam An-
Nidhom. Secara administratif SMA Islam An-Nidhom terletak Jl.
Mlati Gang 3Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Letak
astronomis SMA Islam An-Nidhom terletak pada garis lintang
60.50’02,14” dan pada garis bujur 1100.42’33,76” dengan batas –
batas sebagai berikut :
1) Di sebelah Utara : Desa Tanggul
2) Di sebelah timur : Kelurahan Ngelo Wetan dan Kecamatan
Demak
3) Di sebelah selatan : Kelurahan Ngelo Wetan
4) Di sebelah barat : Kelurahan Banteng Mati
Keterangan peta dapat dilihat pada lampiran 14 hal 137:
70
71
Gambar 3. Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom Sumber Dokumentasi Penelitian
b. Kondisi sekolah
1) Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana penunjang proses pembelajaran di SMA
Islam An-Nidhomadalah ruang kelas yang berjumlah 15 kelas.
Selain ruang kelas di SMA Islam An-Nidhomjuga dilengkapi
dengan sarana dan prasarana pendukung kegiatan lainnya, seperti
ruang laboratorium, perpustakaan, ruang guru, ruang bimbingan
konseling, ruang OSIS, kantin, mushola, kamar mandi dan WC
dan lain-lain. Semua sarana dan prasarana tersebut disediakan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di Sma Islam An-Nidhom.
2) Tenaga pengajar geografi
Tenaga pengajar geografi di SMA Islam An-Nidho Msebanyak 2
orang. Pembagian jatah kelas mengajar yaitu satu guru mengajar
mata pelajaran di kelas X dan XI secara keseluruhan tidak hanya
mata pelajaran geografi saja tetapi sosiologi.Tenaga pengajar
72
yang satunya mengajar di kelas XII tenaga pendidik tersebut juga
tidak hanya mengajar geografi saja tetapi juga mengajar bidang
IPS yang lain seperti sejarah.
3) Kurikulum
Sebagai salah satu sekolah yang berstandar nasional di Indonesia,
kurikulum yang digunakan sebagai pedoman di SMA Islam An-
Nidhom adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelas Hari Jam ke- Tanggal
Eksperimen (E)
Rabu 2-3 12 Desember 2012
Jumat 3-4 14 Desember 2012
Kontrol (K)
Sabtu 7-8 15 Desember 2012
Selasa 3-4 18 Desember 2012
Sumber: Jadwal SMA Islam An-Nidhomtahun ajaran 2011/2012
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua
kelompok yaitu kelompok E sebagai kelompok eksperimen dan kelompok
K sebagai kelompok kontrol. Pada prinsipnya, kedua kelompok baik
eksperimen maupun kontrol melalui tahapan yang sama yaitu
pembelajaran (2x pertemuan) dan 1 kali tes akhir (post tes). Akan tetapi
model pembelajaran yang digunakan berbeda yaitu pada kelompok kontrol
menggunakan media pembelajaran konfensional dan pada kelompok
73
eksperimen menggunakan menggunakan media peta rupa bumi. Post tes
dilaksankan pada akhir pertemuan setelah kelompok ekperimen dan
kontrol mendapatkan perlakuan yang berbeda sehingga dapat mengetahui
hasil belajar siswa. Waktu pembelajaran yang digunakan dari kedua
kelompok relatif sama yaitu 6 jam pelajaran dengan 3 kali pertemuan
termasuk postes dengan alokasi waktu setiap jam pelajaran 45 menit, dapat
di lihat pada tabel 8.
a. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan
menggunakan media peta rupa bumi (dapat di lihat pada gambar 4).
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar dalam proses
pembelajaran geografi, peneliti menggunakan metode angket. Berikut
ini adalah langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksprimen yang
Gambar 4. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen Sumber Dokumentasi Penelitian
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
74
dilaksanakan di kelompokE pada pokok bahasan keterampilan dasar peta
dan pemetaan.
1) Pertemuan pertama
Pada kelas eksperimen, guru menjelaskan materi sesuai dengan
Rencana Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada
lampiran, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media peta
rupa bumi dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.
2) Pertemuan kedua
Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana
Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu
pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dengan
materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.
3) Pertemuan ketiga
Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan
menggunakan media peta rupa bumi pertemuan ke tiga diadakan
tes akhir (post tes) dan pembagian angket.
b. Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan
mediapembelajaran konfensional. Berikut ini adalah langkah-langkah
pembelajaran pada kelompok kontrol yang dilaksanakan pada siswa
kelompok K.
75
1) Pertemuan pertama
Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi sesuai dengan
bahan ajar yang di gunakan untuk kelas kontrol yaitu menggunakan
media pembelajaran konfensional yang sudah disesuaikan dengan
Rencana Pembelajaran.
2) Pertemuan kedua
Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana
Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
konfensional dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.
3) Pertemuan ketiga
Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan
menggunakan pembelajaran konfensional pertemuan ke tiga
diadakan tes akhir (post tes) dan pembagian angket.
3. Hasil Analisis data kognitif
Hasil analisis data kognitif pada penelitian ini menggunakan
hasil uji t atau juga disebut dengan t test, uji t digunakan untuk
mengetahui apakah di antara kelompok kontrol dan eksperimen
memiliki kemampuan yang sama atau kemampuan yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis varinas bahwa kedua data hasil post test
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varinas
yang sama maka uji t dilakukan dengan menggunakan rumus kedua
yaitu uji t jika varians kedua sampel sama. Berdasarkan hasil analisis
76
uji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol pada post test diperoleh hasil pada tabel 9:
Tabel 9. Hasil analisis perbedaan dua rata-rata data post test
Kelas Rata-rata t hitung t tabel
Eksperimen 76,44 4,92 2,00
Kontrol 67,89
Hasil perhitungan uji analisis perbedaan dua rata-rata hasil post
test diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar 76,44
sedangkan rata-rata untuk kelompok kontrol sebesar 67,89 dengan
hasil perhitungan analisis perbedaan dua rata-rata diperoleh hasil thitung
= 4,92 (dapat dilihat pada lampiran) dan t0.095 (34,33) = 2,00 (dapat
dilihat pada lampiran). Dengan demikian thitung > t0.095 (34,33), ini
menunjukkan data terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol atau dapat dikatakan bahwa hasil
Gambar 5. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Tes Sumber Dokumentasi penelitian
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
p
p
b
g
N
k
Gam
4. Hasi
a) A
p
d
e
d
post test kel
pada kelomp
berbunyi “a
geografi terh
Nidhom Ke
kontrol dan e
mbar 6. Gra
il Observasi
Analisis dat
An
peningkatan
deskriptif pe
Be
eksperimen
dari awal pe
626466687072747678
ompok eksp
pok kontrol
da pengaruh
hadap hasilb
ecamatan M
eksperimen
afik Nilai Ko
i siswa
ta hasil afek
nalisis lemb
afektif sisw
ersentase.
erdasarkan o
pada pembe
ertemuan si
perimen lebih
(dapat lihat
h media pet
belajar sisw
Mijen Kabup
dapat dilihat
ognitif KeloKontro
ktif
bar observas
wa kemudian
observasi dip
elajaran men
swa sudah
Ekperimen , 76.44
h baik diban
gamabar 5)
ta rupa bum
a kelas XII
paten Demak
t pada Gamb
ompok Ekspol
si afektif be
n dianalisis
peroleh bah
nggunakan m
memberikan
Kontrol, 67.8
ndingkan has
). Maka hipo
mi dalam pem
IPS SMA
k”.Hasil be
bar 6.
erimen dan K
ertujuan untu
menggunak
wa afektif s
media peta
n antusias y
89
77
sil post test
otesis yang
mbelajaran
Islam An-
lajar kelas
Kelompok
uk menilai
kan analisis
siswa kelas
rupa bumi
yang cukup
78
baik dengan selalu mengacungkan tangan untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan
muncul di setiap siswa pada waktu pembelajaran, pertemuan I
mencapai 46%siswa sering mengacungkan tangan jika guru memberi
pertanyaan. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media peta rupa bumi di tunjukkan siswa dengan
menyelesaikan tugas tepat waktu dan dikerjakan lengkap dan rapi,
70% siswa memiliki dua buku penunjang untuk pelajaran
geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin meningkan
(lihat pada lampiran) karena rasa ingin tahu siswa tentang suatu
daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa bumi.Efektifitas
penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang positif
terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat pada
kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran 9 hal 124.
b) Analisis data Hasil belajar Psikomotorik
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai
psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan
menggunakan media peta rupa bumi) mencapai 83,57% siswa sangat
terampil. Kelompok kontrol (pembelajaran menggunakan media
pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik
siswa 69,75% siswa terampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
gambar 7.
5. Hasi
mode
yang
meng
pemb
kontr
perse
distri
Nil
il Observasi
Hasil obs
el pembelaja
g dilakukan
ggunakan m
belajaran m
rol yang k
entase oleh o
ibusi present
60
65
70
75
80
85
laiSkor
∑∑=
i Terhadap
servasi terha
aran Guru d
n Guru d
media peta
menggunakan
kemudian
observer. Un
tase sebagai
Eksperim
83.57
TotalSkor diperyangr
∑
Gambar 7
Guru
adap guru di
di kelas bertu
dengan me
peta rupa
n media pem
dianalisis m
ntuk mengan
berikut :
men
%100xroleh
7. Analisis H
i lakukan de
ujuan untuk
enerapkan
a bumidi k
mbelajaran
menggunaka
nalisis presen
Kontrol
69.75
Hasil belajar
engan cara p
k menilai pem
model pem
kelas eksper
konfensiona
an analisis
ntase diguna
r Psikomoto
79
pengamatan
mbelajaran
mbelajaran
rimen dan
al di kelas
deskripsi
akan rumus
Ekperimen
Kontrol
orik
80
Tabel 10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru
Tahap Aktivitas
Pendahuluan Situasional
a. Mengkondisikan kelas b. Menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Melakukan apersepsi d. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Kegiatan inti
Eksplorasi a. Menyajikan gambaran materi yang akan dipelajari b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang akan
dipelajari untuk materi hari ini Elaborasi
a. Memberikan arahan apa yang akan dipelajari a. Membimbing siswa dalam diskusi
Konfirmasi Membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
Penutup Evaluasi
a. Membimbing siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan materi.
b. Mengawasi pelaksanaan evaluasi (postes) Skor total pengamatan
Aspek pengamatan yang digunakan untuk menilai model pembelajaran
yang diterapkan guru pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdiri dari
3 aspek yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan inti dan penutup. Pada tahap
persiapan diklasifikasikan pada tebel 10 .Berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan observer pada guru diperoleh hasil pada tabel 11:
K
Eks
K
Berd
mode
perte
menj
rupa
pada
meng
baik
Untu
7
8
8
8
8
8
9
Tabel
Kelas
sperimen
Kontrol
dasarkan tab
el pembelaj
emuan I seb
jadi 86,36. S
bumi dipero
a pertemuan
ggunakan m
dibandingka
uk lebih jelas
78
80
82
84
86
88
90
Pertem
84.06
l 11. Rangku
I
84,09
81,82
bel diatas ba
aran metode
besar 81,82
Sedangkan p
oleh skor pad
n ke-2 men
media peta ru
an dengan m
snya dapat d
muan 1 Pe
6
8
81.82
Gambar 8.
uman Aktiv
II
88,6
86,3
ahwa pada k
e konvensio
sedangkan
pada kelomp
da pertemua
ningkat me
upa bumi di
menggunakan
dilihat dalam
rtemuan 2
88.64
86.36
. Grafik Akti
vitas PembelaPertemuan
Rata
64 86
36 84
kelompok k
onal diperole
pada pertem
pok eksperim
an 1 dengan
njadi 88,64
ipeorleh akt
n media pem
m gambar 8 p
Rata rata
86.37
84.09
ifitas Pembe
ajaran Guru
a-rata K
6,37 S
4,09 S
kontrol deng
eh skor akti
muan ke-2
men dengan
skor sebesar
4. Pada pem
tivitas guru
mbelajaran k
ada grafik b
9
elajaran Guru
81
Keterangan
Sangat Baik
Sangat Baik
gan dengan
ivitas pada
meningkat
media peta
r 84,09 dan
mbelajaran
yang lebih
konfesional.
berikut ini.
Eksperimen
Kontrol
u
6. Data
siswa
siswa
guru
deng
berm
berha
rupa
prins
50%
meny
evalu
83%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a Angket Sis
Hasil an
a dapat me
a yang men
. Siswa jug
gan menggu
minat dengan
arap guru da
bumi setiap
sip dan keter
lebih siswa
yenangkan,
uasi pembela
siswa lebih
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Soal 1 Soa
51 54
403
9
swa
nalisi Gamb
mahami ma
nyatakan tida
a sangat be
unkan medi
n pembelajar
apat menggu
p belajar geo
rampilan da
a mengatakan
menarik. S
ajaran meng
mudah mem
al 2 Soal 3 Soa
60
51
429
40
11 11
Gambar9.
bar 9 diagra
ateri yang t
ak paham te
rminat jika
a peta rupa
ran menggun
unakan pemb
ografi di dep
asar peta 54
n belajar me
Selama pem
ggunakan me
mahami pros
l 4 Soal 5 Soal
5460
0 40 37
9 6
.Diagram Ta
am di bawa
telah disamp
entang mater
guru melak
a bumi, 11
nakan media
belajaran me
pan kelas pad
% siswa me
enggunakan
mbelajaran gu
edia peta rup
ses belajar m
l 6 Soal 7 Soal
69
60
729 29
3 31
anggapan Sis
ah menunju
paikan oleh
ri yang dibe
ksanakan pem
1% siswa y
a peta rupa bu
enggunakan
da materi po
engatakan ha
media peta
uru juga m
pa bumi yang
mengajar.
8 Soal 9 Soa10
57
83
934
1411 93
swa
82
ukkan 51%
guru, 9%
erikan oleh
mbelajaran
yang tidak
umi. Siswa
media peta
okokprinsip
al tersebut,
rupa bumi
memberikan
g membuat
l
3
a
b
c
83
Berdasarkan analisis data hasil belajar dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik kelas
eksperimen dengan menggunakan media peta rupa bumilebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan media pembelajaran
konfesional.
B. Pembahasan
1. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi
Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan sikap dan tingkah
laku pada penelitian ini di teliti dalam ranah afektif, psikomotorik dan
tanggapan siswa, pada penelitian efektif dan psikomotorik siswa maka
dilakuka observasi terhadap aktivitas belajar siswa, aktivitas yang
diamati adalah minat dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran
baik yang menggunakan media peta rupabumimaupun yang tidak
menggunakan peta rupabumi. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan ada peningkatan hasil aktivitas belajar siswa pada pertemuan
pertama sampai pertemuan ketiga antara kelas yang menggunakan media
peta rupabumi maupun kelas yang tidak menggunakan media peta
rupabumi, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan muncul di setiap siswa
pada waktu pembelajaran, pertemuan I mencapai 46%siswa sering
mengacungkan tangan jika guru memberi pertanyaan. Antusias siswa
84
untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa
bumi ditunjukkan siswa dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan
dikerjakan lengkap dan rapi, 70% siswa memiliki dua buku penunjang
untuk pelajaran geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin
meningkat (lihat pada lampiran 9 hal 125) karena rasa ingin tahu siswa
tentang suatu daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa
bumi.Efektifitas penggunaan media pembelajaran memberikan dampak
yang positif terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat
pada kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran untuk
melihat penggunaan peta rupa bumi dapat dilihat pada gambar 10.
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai
psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan
Gambar 10. Guru menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
85
menggunakan media peta rupabumi) mencapai 83,57% siswa sangat
terampil. Kelompok kontrol (pembelajaran menggunakan media
pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik
siswa 69,75% siswa terampil.
Berdasarkan analisis deskritif prosentase mengenai hasil belajar afektif
siswa tersebut terdapat perbedaan hasil belajar, walaupun materi dan
pendekatan yang digunakan pada proses belajar sama. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa manfaat penggunaan peta rupabumidalam
proses pembelajaran adalah: (a) mempermudah dalam
mengorganisasikan pengetahuan, dan (b) memotivasi dalam
pembelajaran siswa.
Tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan media
peta rupabumi menunjukkan 51% siswa dapat memahami materi yang
telah disampaikan oleh guru, 9% siswa yang menyatakan tidak paham
tentang materi yang diberikan oleh guru. Siswa juga sangat berminat jika
guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunkan media peta rupa
bumi, 11% siswa yang tidak berminat dengan pembelajaran
menggunakan media peta rupa bumi. Siswa berharap guru dapat
menggunakan pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi setiap
belajar geografi di depan kelas pada materi pokokprinsip prinsip dan
keterampilan dasar peta 54 % siswa mengatakan hal tersebut, 50% lebih
siswa mengatakan belajar menggunakan media peta rupa bumi
menyenangkan, menarik. Selama pembelajaran guru juga memberikan
86
evaluasi pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi yang
membuat 83% siswa lebih mudah memahami proses belajar mengajar.
Tidak dapat dipungkiri peta rupa bumi dapat digunakan untuk
menganalisis penguasaan siswa terhadap konsep yang dipelajari
secara lebih rinci dari pada tes. Rincinya pemaparan pemahaman
konsep yaitu dalam hal menunjukkan jumlah konsep yang dikuasai,
kedalaman penguasaaan materi (hierarki), perluasan penguasaan materi
(diferensiasi progresif), dan kebulatan penguasaan suatu topik
(penyesuaian integratif).
2. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013
Hasil belajar menggunakan media peta rupabumi dalam
pembelajaran geografi dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa
pada penggunaan media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang
lebih baik terhadap hasil belajar geografi dibandingkan dengan
penggunaan media atlas pada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh
harga thitung untuk hasil post test diperoleh hasil thitung = 4,92 lebih besar
jika dibandingkan ttabel = 2,00, berarti Ho ditolak. Ditolaknya Ho berarti
diterimanya Ha, maka secara statistik hipotesis penelitian yang berbunyi
ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi
87
terhadap hasilbelajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
Kecamatan Mijen Kabupaten Demak”.
Penggunaan media peta rupa bumi ternyata menghasilkan hasil
belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media atlas
yang selama ini digunakan oleh sebagian besar guru geografi, artinya
siswa yang mengikuti pelajaran dengan menggunakan media peta rupa
bumi memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan media atlas, pada mata pelajaran geografi pada kelas XII
SMA ISLAM AN NIDHOM. Hal ini disebabkan pada peta rupa bumi
memiliki 7 unsur tema yaitu :
Tema 1 : Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah,
pemukiman dan sebagainya
Tema 2 : Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau,
garis pantai dan sebagainya
Tema 3 :Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
Tema 4 : Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan
budaya lainnya
Tema 5 :Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel
transmisi dan jembatan
Tema6 :Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten,
kecamatan dan desa
Tema 7 :Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama
selat, nama gunung dan sebagainya
88
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas
XII IPS SMA Islam AnNidhom mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan (1) kognitif kelas eksperimen 73,33 dan kelas kontrol
67,47, (2) afektif kelas eksperimen dan kontrol sama mengalami kenaikan
belajar, (3) psikomotorik kelas eksperimen 83,57 dan kelas kontrol 69,30.
2. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil belajar geografi pada materi pokok
prinsip-prinsip dan keterampilan peta, pembelajaran dengan menggunakan
media peta rupa bumi ada pengaruhnya. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai rata-rat Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai kemudian
dilakukan uji hipotesis atau perbedaan dua rata-rata antara hasil belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar kedua kelompok secara signifikan, karena
diperoleh t hitung
sebesar 4,92 dan t tabel
sebesar 2,00 sehingga t berada pada
daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar
siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten
Demak.
88
89
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat
disampaikan adalah:
1. Hasil pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran geografipada kelasXII SMA
Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, maka media peta
rupa bumi dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif sumber belajar
sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.
2. Masih banyaknya guru-guru geografi yang menggunakan bahan ajar
konfensional dalam pembelajaran untuk menggunakan media peta rupa
bumi guru perlu menguasai sumber belajar tersebut sehingga guru dapat
dengan mudah menyampaikan materi kepada siswa dengan
menggunakanmedia peta rupa bumi.
3. Peta Rupa Bumi dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif
sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan media peta rupa
bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Aprilia. 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi dengan Menggunakan Metode Inkuiri di SMP Negeri 2 Pundong Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005.Skripsi. YK: UNY.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi III). Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, M.A, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Bahri, S dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Rineka Cipta
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik,Oemar. 2003. Metode Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tursito.
Poerwadarminto, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sudjana. 1996. Metode Statistika, Bandung : Tarsito.
Sumaatmajda, Nursid. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara: Jakarta.
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
90
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA ISLAM AN NIDHOM
Kelas / Semester : XII / 1 (dua)
Mata Pelajaran : Geografi
Jumlah Pertemuan : 2
Pertemuan Ke : 1
A. Standar Kompetensi :
2. Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan
B. Kompetensi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan prisip prinsip dasar peta dan pemetaan
C. Indikator :
• Menjelaskan pengertan peta
• Mendeskripsikan jenis jenis peta
• Menjelaskan komponen peta
D. Tujuan Pembelajaran :
• Menjelaskan pengertan peta
• Mendeskripsikan jenis jenis peta
• Menjelaskan komponen peta
E. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Peta
2. Jenis jenis peta
3. Komponen peta
92
F. Karakter Siswa yang diharapkan :
1. Disiplin ( Discipline ) 4. Jujur ( fairnes )
2. Perhatian (respect )
3. Tekun ( diligence )
G. Strategi Pembelajaran :
1. Model pembelajaran : Inquiri
2. Metode pembelajaran : Ceramah,Diskusi, Tugas, Tanya Jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran :
NO Kegiatan Waktu Teknik
1 Kegiatan awal
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam “selamat pagi”
2. Berdo’a dan mengabsen siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5’
penjelasan
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Melalui pengamatan gambar peta, siswa
mengutarakan pendapat tentang peta.
Elaborasi
1. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat
memahami pengertian peta dan isinya.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa menbaca
peta.
3. Siswa melaporkan hasil diskusi
kelompok.
30’
Instruksi
Ceramah
diskusi
93
4. Siswa dapat membaca peta dunia.
Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3 Penutup
1. Mengulang materi tentang peta
2. Pekerjaan Rumah : Mengerjakan soal-
soal latihan
10’
I. Alat dan Sumber Belajar :
1. Buku panduan belajar
2. Gambar peta
J. Penilaian :
Kriteria Penilaian
1.Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep a. semua benar
b. sebagian besar benar
c. sebagian kecil benar
d. semua salah
4
3
2
1
94
2. Performan
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Kerjasama
Partisipasi
a. bekerjasama
b. kadang-kadang
kerjasama
c. tidak bekerjasama
a. aktif berpartisipasi
b. kadang-kadang aktif
c. tidak aktif
4
2
1
4
2
1
SOAL
1. apakah yang dimaksud dengan peta
2. apakah fungsi dari skala
3. Sebutkan 2 fungsi peta
4. Apakah perbedaan peta thopografi dengan peta chorografi
5. Sebutkan komponen komponen peta
Guru Geografi Guru Peneliti
Siti Zulaikah Khoirul Umam NIP. NIM.3201406570
95
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Islam An-Nidhom
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII IPS
Standar Kompetensi : Mempraktikan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit)
Sumber / Bahan / Alat
2.1
Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
• Komponen peta • Prinsip dasar peta
dan pemetaan
• Secara individu,
mengidentifikasi komponen peta pada atlas
• Secara kelompok diskusi
tentang penggambaran satu wilayah pada globe ke bidang datar
• Secara kelompok membuat
peta suatu wilayah dari globe ke bidang datar
• Menunjukkan
komponen-komponen peta
• Mengidentifikasi
prinsip dasar peta dan pemetaan membuat peta wilayah pada bidang datar
• Mempraktekkan
prinsip proyeksi peta ke bidang datar
Jenis tagihan : Tugas individu Test kelompok Test tertulis Bentuk tagihan : Uraian berstruktur
45 menit
Sumber : Buku Geografi kelas XII Bahan/Alat : Media peta rupa bumi
96
• Membuat peta
lingkungan sekitar/sekolah
• Secara kelompok
mengukur lokasi sekolah/lingkungn dengan menggunakan kompas, meteran dan busur
• Secara kelompok
mengolah data hasil pegukuran lokasi sekolah/lingkungan
• Secara kelompok membuat
peta hasil pengukuran langsung di lapangan
• Membuat laporan
data hasil pengukuran
• Merumuskan data
hasil pengukuran • Membuat peta
hasil pengukuran langsung di lapangan
Jenis tagihan : Tugas individu Test tertulis Bentuk tagihan : Uraian berstruktur
Sumber : Buku Geografi kelas XII Bahan/Alat : Media peta rupa bumi
Guru Geografi Guru Peneliti
Siti Zulaikah Khoirul Umam NIP. NIM. 320140657
97
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
A. Petunjuk Pengerjaan:
1. Kerjakanlah soal‐soal berikut ini pada lembar jawaban yang tersedia! 2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor absen di sudut kanan atas pada
lembar jawaban! 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab! 4. Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar dengan memberikan tanda
silang (x) pada huruf di lembar jawaban! 5. Telitilah kembali jawabanmu, sebelum diserahkan kepada guru! 6. Selamat mengerjakan.
B. Daftar Pertanyaan:
1. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagaimana ketampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Pernyataan merupakan definisi peta menurut .... a. Erwin Raiz b. R.M. Soetardjo Soerjosoemamo c. Bintarto d. Bakosurtanal e. ICA (International Cartographic: Associatioan)
2. Institusi pemerintah Indonesia yang menangani survei dan pemetaan nasional adalah: a. Bappenas d. BPKP b. BPPT e. Bakorstanasda c. Bakosurtanal
3. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil. Gambaran konvensional artinya ....
a. Lukisan tentang permukaan bumi b. Gambaran yang diwujudkan dalam bidang datar c. Gambaran yang telah disepakati secara internasional d. Perubahan bentuk bumi dad tiga dimensional menjadi dua dimensional e. Gambar simbol peta yang berasal dari tokoh kartografi
4. Berikut ini merupakan fungsi dari peta, kecuali....
a. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi b. Peta menyajikan warna yang memiliki makna berbeda c. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang d. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi e. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah
5. Di bawah ini merupakan tugas seorang kartograf, kecuali ....
a. Menyelidiki dan mengukur data untuk membuat peta b. Mengoreksi, menganalisa data untuk membuat peta c. Mencocokkan data sesuai dengan keadaan di lapangan d. Mencetak peta sesuai dengan kenyataan yang diperoleh e. Mengadakan pemotretan
98
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini! 1. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi 2. Peta menyajikan gambaran tiga dimensional 3. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang 4. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi 5. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah Dari pernyataan di atas fungsi peta dapat ditunjukkan oleh nomor .... a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4
7. Keuntungan proses pembuatan peta secara teristris adalah .... a. Hasil yang diperoleh relatif banyak b. Pengukuran jarak, arah dan ketinggian dapat dilakukan secara cermat c. Dapat dilakukan dengan cepat d. Dapat membuat banyak kenampakan di permukaan bumi secara detail e. Tidak perlu takut terhalang menjumpai rintangan alam
8. Yang membedakan peta antara peta topografi dengan peta chorografi terletak pada …. a. Timbul d. Fotogrametris b. Datar e. Visual c. Digital
9. Peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus yang terdapat di daerah tertentu disebut peta …. a. Topografi d. Lanchaf b. Chorografi e. Konvensional c. Tematik
10. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai dengan 1: 250.000 disebut peta .... a. Kadaster d. Skala kecil b. Skala besar e. Skala geografis c. Skala sedang
11. Di bawah ini yang merupakan contoh peta skala kecil adalah peta .... a. Indonesia d. Negara Eropa b. Dunia e. Asia c. Asia Tenggara
12. Semakinbesar skala peta maka semakin .... a. Besar angka skala peta b. Luas days jangkau penggambaran peta c. Lebar kertas yang dibutuhkan untuk membuat sebuah peta d. Tinggi tingkat penggunaan dan pemahaman dalam membaca peta e. Detail dalam menggambarkan kondisi suatu daerah
13. Dikatakan peta skala geografis apabila peta tersebut menggambarkan .... a. Kondisi geografis suatu wilayah b. Alat peraga yang balk bagi siswa untuk belajar geografi c. Persebaran persebaran tumbuh-tumbuhan yang dipengaruhi oleh faktor
geografis d. Perbandingan kondisi geografis antar wilayah yang berada dalam satu
negara e. Kelompok negara, benua abu dunia
14. Berikut ini yang termasuk bagian daripeta umum adalah peta .... a. Topografi, peta chorografi, peta hidrografi b. Topografi, peta chorografi, peta dunia c. Chorografi, peta hidrografi, peta geografi
99
d. Topografi, peta arkeologi, peta klimatologi e. Negara, peta benua, peta dunia
15. Peta isohyet adalah peta yang menggambarkan tentang .... a. Persebaran penduduk d. Banyaknya curah hujan b. Persebaran flora e. Letak suatu tempat c. Persebaran fauna
16. Berikut ini merupakan bagian dari peta tematik, kecuali peta .... a. Kepadatan penduduk d. Penggunaan lahan b. Kriminalitas e. Asia tenggara c. Lokasi
17. Berdasarkan objek yang dipetakan, peta dibagi menjadi 2 macarn, yaitu .... a. Peta aktif dan peta pasif d. Peta visual dan peta digital b. Peta statis dan peta dinamis e. Peta regional dan peta dunia c. Peta tunggal dan peta jamak
18. Peta yang banyak dijual di toko-toko buku merupakan jenis peta .... a. Timbul d. Gradual b. Datar e. Digital c. Visual
19. Letak astronomis tempat-tempat yang digambarkan pada peta diketahui melalui .... a. Garis tepi peta d. Koordinat lintang dab bujur b. Legenda e. Orientasi c. Inset peta
20. Untuk mengetahui luas suatu wilayah pada peta dengan melihat .... a. Judul peta d. Lettering b. Simbol peta e. Skala peta c. Legenda
21. Simbol garis terdapat di peta, tetapi tidak terdapat dipermukaan bumi. Simbol garis tersebut menggambarkan tentang .... a. Aliran sungai d. Jalan raya b. Jalur penerbangan e. Jalan kereta api c. Jalur transportasi
22. Dari pernyataan di bawah ini yang betul adalah .... a. Setiap peta harus ada inset b. Skala inset tidak harus sama dengan skala peta pokok c. Kumpulan keterangan pada peta terdapat pada lettering d. Judul peta harus diletakkan pada bagian atas tengah e. Arah mata angin dapat dibuat menurut keinginan pembuat peta
23. Hysography symbols adalah simbol yang berupa kenampakan .... a. Relief batuan d. Vegetasi b. Air e. Alam yang bisa dipetakan c. Hasil budidaya manusia
24. Jarak antara desa X ke desa Y sejauh 6 km, pada peta jarak desa tersebut tergambar 2 cm. Maka peta tersebut berskala .... a. 1 : 200.000 d. 1 : 350.000 b. 1 : 250.000 e. 1 : 400.000 c. 1 : 300.000
100
25. Jenis skala yang sering dipakai dalam membuat peta di Indonesia adalah skala .... a. Pecahan d. Numerik P. Inchi e. Verbal c. Garis
26. Simbol yang merupakan kebalikan dari simbol piktoral adalah simbol .... a. Nonpiktoral d. Gradual b. Abstrak e. Konvensional c. Huruf
27. Simbol titik yang bersifat kuantitatif artinya simbol yang menggambarkan …. a. Letak suatu wilayah b. Penyebaran hasil bumi c. Fenomena tertentu d. Koordinat wilayah yang tidak sesuai e. Nilai atau bobot angka
28. Jika dalam dua peta dimana peta yang satu memuat waduk Kedungombo, sedangkan peta yang lain tidak memuat waduk Kedungombo. Perbedaan tersebut perlu di analisa melalui .... a. Sumber peta itu dibuat b. Tahun pembuatan peta c. Peralatan yang digunakan dalam membuat peta d. Tenaga ahli pembuat peta e. Lembaga yang berwewenang dalam membuat peta
29. Untuk melihat kedalaman laut dalam peta maka perlu menganalisa .... a. Warna biru d. Gema duga b. Warna gradual e. Radiosonde c. Batu duga
30. Berikut ini yang termasuk simbol titik adalah .... a. Kota, gunung, pelabuhan d. Gunung, pelabuhan, candi b. Kota, gunung, candi e. Jalan raya, pelabuhan, waduk c. Kota, jalan raya, waduk
101
LEMBAR JAWABAN
Nama : ………………………………
Kelas : ………………………………
1. A B C D E 16. A B C D E
2. A B C D E 17. A B C D E
3. A B C D E 18. A B C D E
4. A B C D E 19. A B C D E
5. A B C D E 20. A B C D E
6. A B C D E 21. A B C D E
7. A B C D E 22. A B C D E
8. A B C D E 23. A B C D E
9. A B C D E 24. A B C D E
10. A B C D E 25. A B C D E
11. A B C D E 26. A B C D E
12. A B C D E 27. A B C D E
13. A B C D E 28. A B C D E
14. A B C D E 29. A B C D E
15. A B C D E 30. A B C D E
102
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL TEST
No Kode No Soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 uji 20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 2 uji 13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 3 uji 11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 4 uji 21 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 5 uji 28 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 6 uji 27 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 uji 29 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 uji 24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 9 uji 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
10 uji 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 uji 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 12 uji 06 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 uji 12 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14 uji 08 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 uji 03 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 16 uji 07 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 17 uji 16 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 18 uji 26 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 19 uji 25 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 20 uji 22 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 21 uji 02 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 22 Uji 04 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 23 uji 01 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 24 uji 10 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 25 Uji 14 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 26 uji 18 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 27 uji 30 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 28 uji 09 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 29 uji 05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 30 uji 17 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20 12 28 7 19 17 16 18 22 18 6 20 13 15 27 11 17 20 6 4
Val
idita
s
Mp 24,8 26,8 6,6 68,6 22,2 23,1 24,7 21,9 23,7 25,4 28,2 23,5 25,1 24,7 22,4 27,2 26,6 23,5 28,0 23,3
Mt 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4
p 0,67 0,40 0,93 0,23 0,63 0,57 0,53 0,60 0,73 0,60 0,20 0,67 0,43 0,50 0,90 0,37 0,57 0,67 0,20 0,13
q 0,33 0,60 0,07 0,77 0,37 0,43 0,47 0,40 0,27 0,40 0,80 0,33 0,57 0,50 0,10 0,63 0,43 0,33 0,80 0,87
pq 0,22 0,24 0,06 0,18 0,23 0,25 0,25 0,24 0,20 0,24 0,16 0,22 0,25 0,25 0,09 0,23 0,25 0,22 0,16 0,12
St 7,49 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94
r pbis 0,64 1,49
-18,8
0 8,86 0,36 0,67 1,20 0,23 1,29 1,69 1,15 0,99 1,09 1,13 0,99 1,50 2,04 1,01 1,12 0,25
r tabel 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
1 0,36
Kriteria valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak
Day
a pe
mbe
da JBA 12 11 14 6 13 11 11 9 13 12 6 12 9 11 14 10 14 12 5 2
JBB 8 1 14 1 6 6 5 9 9 6 0 8 4 4 13 1 3 8 1 2
JSA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
JSB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
DP 0,3 0,7 0,0 0,3 0,5 0,3 0,4 0,0 0,3 0,4 0,4 0,3 0,3 0,5 0,1 0,6 0,7 0,3 0,3 0,0
Kriteria cuku
p baik jelek cukup baik cuku
p cuku
p jelek cukup
cukup
cukup
cukup
cukup baik jelek baik
baik sekal
i
cukup
cukup jelek
Tin
gkat
ke
suka
ran B 20 12 28 7 19 17 16 18 22 18 6 20 13 15 27 11 17 20 6 4
JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
IK 0,67 0,40 0,93 0,23 0,63 0,57 0,53 0,60 0,73 0,60 0,20 0,67 0,43 0,50 0,90 0,37 0,57 0,67 0,20 0,13
Kriteria sedang
sedang
mudah
sukar
sedang
sedang
sedang
sedang
mudah
sedang
sukar
sedang
sedang
sedang
mudah
sedang
sedang
sedang
sukar
sukar
kriteria soal dipakai
dipakai
dihapus
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dihapus
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dihapus
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dihapu
s
103
No Soal No Soal Skor total 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y2 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 31 961 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 30 900 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 30 900 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 30 900 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 30 900 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 27 729 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 26 676 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 26 676 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 26 676 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 625 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 25 625 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 23 529 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 23 529 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 24 576 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 529 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 21 441 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 19 361 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 18 324 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 17 289 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 14 196 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 121 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12 144 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 12 144 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7 49 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 36
1 17 21 14 25 11 19 20 17 20 20 19 17 22 12 10 14 10 18 19 642 15420
26,0 21,7 20,6 24,3 20,7 25,2 21,3 23,7 24,5 24,2 25,5 22,4 25,9 23,6 26,0 22,7 23,8 26,7 25,8 25,3 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 0,03 0,57 0,70 0,47 0,83 0,37 0,63 0,67 0,57 0,67 0,67 0,63 0,57 0,73 0,40 0,33 0,47 0,33 0,60 0,63 0,97 0,43 0,30 0,53 0,17 0,63 0,37 0,33 0,43 0,33 0,33 0,37 0,43 0,27 0,60 0,67 0,53 0,67 0,40 0,37 0,03 0,25 0,21 0,25 0,14 0,23 0,23 0,22 0,25 0,22 0,22 0,23 0,25 0,20 0,24 0,22 0,25 0,22 0,24 0,23 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 0,29 0,12 -0,43 0,92 -0,55 0,98 -0,04 1,08 1,20 1,35 1,95 0,43 1,75 1,24 1,28 0,31 0,76 1,28 1,85 1,75 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,36
1 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
tidak tidak tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid 31 1 10 10 9 11 8 9 13 11 13 14 12 13 13 8 5 9 8 13 14 0 7 11 5 14 3 10 7 6 7 6 7 4 9 4 5 5 2 5 5 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0,1 0,2 -0,1 0,3 -0,2 0,3 -0,1 0,4 0,3 0,4 0,5 0,3 0,6 0,3 0,3 0,0 0,3 0,4 0,5 0,6
jelek jelek jelek cukup jelek cukup jelek cukup cukup cukup baik cukup baik cukup cukup jelek cukup cukup baik baik
1 17 21 14 25 11 19 20 17 20 20 19 17 22 12 10 14 10 18 19 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 k = 40
0,03 0,57 0,70 0,47 0,83 0,37 0,63 0,67 0,57 0,67 0,67 0,63 0,57 0,73 0,40 0,33 0,47 0,33 0,60 0,63 M = 21,400
sangat sukar
sedang sedang sedang mudah sedang
sedang sedang sedang sedang sedang sedang
sedang
mudah
sedang
sedang sedang sedang sedang sedang Vt = 56,040
dihapus dihapus dihapus dipakai dihapus dipakai
dihapus dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dihapus dipakai dipakai dipakai dipakai r11 = 0,844
P
R
K
MM
pqKAPBya
Perhitungan
Rumus
Keterangan:
Mp = Mt = St = p = q = Kriteria Apabila rpbiPerhitunganBerikut ini cyang lain danalisis butir
No Ko
2 Uji1 Uji
4 Uji3 Uji
6 Uji5 Uji
8 Uji7 Uji
10 Uji9 Uji
12 Uji11 Uji
14 Uji13 Uji
16 Uji15 Uji
18 Uji17 Uji
20 Uji19 Uji
22 Uji21 Uji
24 Uji23 Uji
26 Uji25 Uji
28 Uji27 Uji
30 Uji29 Uji
Jumlah
n Validitas
Rata-rataRata-rataStandart Proporsi Proporsi
is > rtabel, mn contoh perhdihitung denr soal. ode Buti
no
i 25i 02
i 30i 36
i 31i 18
i 14i 15
i 41i 33
i 03i 12
i 26i 23
i 24i 28
i 05i 06
i 17i 21
i 01i 16
i 27i 08
i 35i 07
i 34i 13
i 37i 42
h 2
Butir Soal S
a skor total ya skor total deviasi skorsiswa yang msiswa yang m
maka butir so
itungan padngan cara y
r soal 1 (X)
Sko
11
11
11
11
01
01
10
11
11
11
11
01
00
00
00
20
Siklus 1
yang menjaw
r total menjawab bmenjawab sa
oal valid.
a butir soal yang sama,
or Total (Y)
3031
3030
3029
2727
2626
2626
2525
2323
2324
1921
1718
1417
1211
712
67
642
wab benar pa
benar pada sealah pada se
no 1, selanjdan diperol
Y2
900961
900900
900841
729729
676676
676676
625625
529529
529576
361441
289324
196289
144121
49144
3649
15420
ada butir soal
etiap butir soetiap butir so
jutnya untukleh seperti
XY
3031
3030
3029
2727
026
026
250
2323
2324
1921
1718
017
00
00
00
496
104
l
oal oal
k butir soal pada tabel
105
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Mp = Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
= 496 20
= 24.80
Mt = Jumlah skor total Banyaknya siswa
= 642 30
= 21.40
p = Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa
= 20 30
= 0.67
q = 1 p = 1 0.67 = 0.33
St = 15420 642 2
= 7.49 30 30
rpbi
s = 24.80 21.40
0.67
7.49 0.33
= 0.642
Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361 Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
R
K
k
M
V
K
A
B
k
M
P
K
Rumus:
Keterangan:
k =
M =
Vt =
Kriteria
Apabila r11
Berdasarkan
k =
M =
Vt =
r11
=
4
= 0,84
Pada a = 5%
Karena r11 >
P
Banyakny
Rata-rata
varians to
> r tabel, m
n tabel pada
40
21,4000
15420
40 40 - 1
4
% dengan n =
> rtabel, mak
erhitungan
ya butir soal
a skor total
otal
maka instrume
analisis ujic
642
30 30
1
- 2
= 30 diperole
ka dapat disi
Reliabilitas
l
en tersebut r
oba diperole
2
= 5
21.400 4040
eh r tabel = 0
impulkan ba
s Instrumen
reliabel.
eh:
6.0400
- 56.0400
0.304
ahwa instrum
n
21.40
men tersebut
106
reliable
0000 Bud
Rumus
KeterangaIK : JBA : JBB : JSA : JSB : Kriteria
I0.00 < 0.11 < 0.31 < 0.71 <
Berikut ini cuntuk butir sdiperoleh se
KelomNo Kode1 uji 202 uji 133 uji 114 uji 215 uji 286 uji 277 uji 298 uji 249 uji 23
10 uji 1911 uji 1512 uji 0613 uji 1214 uji 0815 uji 03
Jumlah
IK = 12
Berdasarksedang
Perhitung
an: Indeks kesuJumlah yanJumlah yanBanyaknyaBanyaknya
Interval IK IK < IK < IK < IK <
contoh perhisoal yang lai
eperti pada ta
mpok Atas e Sko0 1 3 1 1 1 1 1 8 1 7 1 9 1 4 1 3 1 9 0 5 1 6 0 2 0 8 1 3 1
12
2 +
= kan kriteria, m
gan Tingkat
ukaran ng benar padng benar pada siswa padaa siswa pada
0.10 0.30 0.70 1.00
tungan padain dihitung dabel analisis
or No123456789
101112131415
8
30 0.67
maka soal no
t Kesukaran
da butir soal da butir soal a kelompok aa kelompok b
KriteriaSangat suk
SukarSedangMudah
a butir soal ndengan cara butir soal.
Kelompok
o Koduji 0uji 1uji 2uji 2uji 2uji 0Uji 0uji 0uji 1
0 Uji 11 uji 12 uji 33 uji 04 uji 05 uji 1
Jumlah
o 1 mempun
n Soal
pada kelomppada kelomp
atas bawah
a kar
no 1, selanjutyang sama,
k Bawah de Skor07 1
6 126 125 122 102 104 101 1
0 014 08 0
30 009 005 0
7 08
nyai tingkat k
pok atas pok bawah
tnya dan
r
kesukaran ya
107
ang
Rumus
KeterangaD : BA : BB : JA : JB :
Kriteria
Inte0.00 < 0.20 < 0.40 <
0.70 < Perhitung
Berikut inyang lain analisis bu
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Jum
DP
an: Daya PembJumlah yanJumlah yanBanyaknyaBanyaknya
erval DP DP < 0.2DP < 0.4DP < 0.7
DP < 1.0gan
ni contoh perdihitung de
utir soal.
KelompokKode uji 20 uji 13 uji 11 uji 21 uji 28 uji 27 uji 29 uji 24 uji 23 uji 19 uji 15 uji 06 uji 12 uji 08 uji 03
mlah
=
= 0
Perhitunga
beda ng benar padng benar pada siswa pada a siswa pada
Kriteri20 Jelek40 Cukup70 Baik
00SangaBaik
rhitungan paengan cara
k Atas Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
12 12
15 0.27
an Daya Pem
da butir soal pda butir soal p
kelompok akelompok b
ia k p
at
ada butir soalyang sama,
No123456789
101112131415
8
15
mbeda Soal
pada kelomppada kelomp
atas bawah
l no 1, selanjdan dipero
Kelomo K
uuuuuuUuu
U u u u u u
Juml
pok atas pok bawah
njutnya untukoleh seperti
mpok BawahKode uji 07 uji 16 uji 26 uji 25 uji 22 uji 02 Uji 04 uji 01 uji 10 Uji 14 uji 18 uji 30 uji 09 uji 05 uji 17 ah
108
k butir soal pada tabel
h Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8
109
TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN PRE TES ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
No Kelas Σ
Kelompok K Kelompok E � 1 53 57 110 2 50 50 100 3 53 63 117 4 57 53 110 5 47 53 100 6 63 50 113 7 57 67 123 8 60 47 107 9 47 57 103
10 60 50 110 11 73 50 123 12 60 57 117 13 77 47 123 14 53 60 113 15 63 63 127 16 60 63 123 17 47 63 110 18 50 53 103 19 67 60 127 20 70 67 137 21 70 50 120 22 50 60 110 23 67 67 133 24 60 60 120 25 57 47 103 26 60 57 117 27 63 57 120 28 63 63 127 29 67 53 120 30 47 43 90 Σ 1770 1687 X` 59.00 56.22 S2 68.31 45.01
Ni - 1 29 29 58.00 (Ni-1) Log Si 53.20 47.94 101.15
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
110
(Ni-1)Si2 1981.11 1305.19 3286.30
111
UJI HOMOGENITAS HASIL PRE TES ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho : σ2
1 = σ22
H1 : σ2
1
=
σ22
Kriteria: Ho diterima jika χ2
hitung<χ2 (1-α) (k-1)
χ2(α)(k-
1) Pengujian Hipotesis
Sampel ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si2 log Si
2 (dk) log Si
2 IX IPS 1 30 29 68.31 1981.11 1.8345 53.201 IX IPS 2 30 29 45.01 1305.19 1.6533 47.945
Σ 60 58 113.32 3286.30 3.4878 101.146
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = Σ(ni-1) Si2 = 3286.2963 = 56.660 Σ(ni-1) 58
Log S2 = 1.7533
Harga satuan B
B = (Log S2 ) Σ (ni - 1) = 1.7533 x 58 = 101.69
χ2 = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log Si
2}
= 2.3026 . . = 1.254
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel = 3.84
1.2535 3.84
Karena χ2hitung <χ2
tabel maka data antar kelompok homogen
Daerah penolakan Ho Daerah
penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
101.69-101.1458
Hipotesis Ho : Ha :
Pengujian HRumus yang
Kriteria yanHo diterima
Pengujian HNilai maksim
Nilai minimaRentang Banyak kela
Kelas In
46.67 53.17 58.67 64.17 69.67 75.17
U
Karena χ² bnormal
UJI
Data berdisData tidak
Hipotesis: g digunakan:
ng digunakanjika χ2<χ2
tabel
Hipotesis mal
al
as
nterval
52.17 57.67 63.17 68.67 74.17 79.67
Untuk α = 5%
erada pada d
Daerah
I NORMAL
DATA N
stribusi normaberdistribusi
n
= 76
= 46= 30= 6
Batas Kelas b
46.17 52.67 58.17 63.67 69.17 74.67 80.17
%, dengan dk
2.2861daerah peneri
penerimaan Ho
LITAS AWA
NILAI Kelom
al normal
6.67 P
6.67Rx
0.00 sn
Z untuk batas kls.
-1.55 -0.77 -0.10 0.56 1.23 1.90 2.56
= 6 - 3 = 3 di
7.8maan Ho, ma
DaeraHo
AL PRE TE
mpok K
Panjang KelasRata-rata ( x )s n
Peluang untuk Z
0.4398 0.2782 0.0402 0.2138 0.3907 0.4710 0.4948
peroleh χ² tab
81 aka data terse
ah penolakan
ES
s
Luas Kls. Untuk Z
0.1615 0.2381 0.2540 0.1768 0.0803 0.0238
bel = 7.
ebut berdistrib
112
=
= = =
Ei
4.84537.14257.61965.30492.40980.7138
χ² �
81
busi
Hipotesis Ho :Ha :
Pengujian HRumus yang
Kriteria yan
Ho diterima
Pengujian HNilai maksim
Nilai minimaRentang Banyak kela
Kelas In
43.33 49.83 55.33 60.83 66.33 71.83
U
Karena χ² bnormal
UJI
Data berdisData tidak b
Hipotesis: g digunakan:
ng digunakan
jika χ2<χ2tabel
Hipotesis mal
al
as
nterval
- 48.83 - 54.33 − 59.83 - 65.33 - 70.83 - 76.33
ntuk α = 5%
erada pada d
Daerah
I NORMAL
DATA N
stribusi normaberdistribusi n
n
= 66
= 43= 23= 6
Batas Kelas
Zba
42.83 49.33 54.83 60.33 65.83 71.33 76.83
, dengan dk =
5.1698daerah peneri
penerimaan Ho
LITAS AWA
NILAI Kelom
al normal
.67 Pa
.33 Rax )
.33 sn
Z untuk atas kls.
-2.00 -1.03 -0.21 0.61 1.43 2.25 3.07
= 6 - 3 = 3 dip
7.81maan Ho, ma
DaeraHo
AL PRE TE
mpok E
anjang Kelasata-rata ( )
Peluang untuk Z
0.4770 0.3478 0.0820 0.2300 0.4240 0.4879 0.4989
peroleh χ² tab
1 aka data terse
ah penolakan
ES
Luas Kls. Untuk Z
0.1293 0.2658 0.3120 0.1940 0.0638 0.0111
bel = 7.8
ebut berdistrib
n
113
=
= = =
Ei
4.9120 10.0985 11.8561 7.3728 2.4257 0.4212
χ² �
81
busi
UJI
Hipotesis Ho : σ1
2
Ha : σ12
Uji Hipotesis
Untuk mengu
Ho diterima a
Dari data dip
Sumbe
Jum
x
VariaStandart
Berdasarkan
F hit =
Pada α = 5% dk pembilangdk penyebut =F tab. = F (0
1Karena F bemempunyai v
DaerahpenerimHo
Daepenerim
KESAMAA
KELOM
2 = σ22
2
=
σ22
s
uji hipotesis dig
apabila Fhit < F
D
F 1/2
eroleh:
er variasi
mlah n
x ans (s2) deviasi (s)
rumus di atas d
68.31 =45.01
dengan: g = nb - 1 = nk -1 0.025)(30:30)
D
.5179 2.1rada pada dae
varians yang tid
h maan
rah aan Ho
AN DUA VA
MPOK EKS
2
2
gunakan rumus
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah Penolak
2a (nb-1):(nk-1)
Kelom
diperoleh:
= 1.5179
= 30 -= 30 -= 2.1010
Daerah Penolak
010 erah penerimaadak berbeda.
ARIANS NI
SPERIMEN
s:
kan Ho
mpok Kontrol
168730
56.22 45.01 6.71
1 = 29 1 = 29
0
kan Ho
an Ho, maka
ILAI PRE T
DAN KON
KelEksp
1
568
dapat disimpu
TES ANTAR
NTROL
ompok perimen 177030
9.00 8.31
8.27
ulkan bahwa k
114
RA
kedua kelompo
ok
UJI PE
TESANTA
HipotesisHo : Ha :
Uji HipoteUntuk men
Dimana,
Ho diterim
Daerah PenolaHo
Dari data d
Su
VStan
Berdasarka
s =
t hit =
Pada α = 5
Daerah Pen
RBEDAAN
ARA KELO
μ1 = μ1 ≠
esis nguji hipotesis
ma apabila -t1-1/2
akan
diperoleh:
umber variasi
Jumlah n
x Varians (s2) ndart deviasi (s)
an rumus di ata
= 30
= 59.00
7.53
% dengan dk =
nolakan Ho
-2.00
pene
pene
N DUA RATA
OMPOK EKS
μ2 μ2
digunakan rum
2a < t hit < t1-1/2a
K
)
as diperoleh:
1 630
5
1 30
= 30 +30 - 2 =5
Daerah erimaan Ho
Daerah erimaan Ho
A-RATA / U
SPERIMEN
mus:
a
Kelompok Eks
177030
59.0068.318.27
68.31 + 0 + 30
56.22
+ 1 30
58 diperoleh t t
2.00
UJI DUA PI
DAN KELO
Daerah Penola
sperimen
30 1 0 2
= 1.43
tab. = t(0.95)(58)
Daerah Penola
HAK NILA
OMPOK KO
akan Ho
Kelompok K
168730
56.2245.016.71
45.01 =
=
akan Ho
115
AI PRE
ONTROL
Kontrol
2 1
7.53
2.00
116
TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN POS TES
ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN
No Kelas Σ Kelompok K Kelompok E
1 87 80 167 2 77 60 137 3 83 63 147 4 70 70 140 5 67 77 143 6 73 70 143 7 73 67 140 8 80 57 137 9 73 67 140
10 70 67 137 11 80 70 150 12 80 77 157 13 77 57 133 14 70 67 137 15 87 73 160 16 70 60 130 17 80 60 140 18 80 60 140 19 77 63 140 20 83 63 147 21 80 70 150 22 70 73 143 23 73 63 137 24 67 77 143 25 63 70 133 26 77 83 160 27 77 67 143 28 80 73 153 29 93 70 163 30 77 63 140 Σ 2293 2037 X 76.44 67.89 S2 44.39 46.35
Ni - 1 29 29 58.00 (Ni-1) Log Si 47.77 48.31 96.09
(Ni-1)Si2 1287.41 1344.07 2631.48
117
UJI HOMOGENITAS HASIL POST TES ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho : σ2
1 = σ22
H1 : σ2
1
=
σ22
Kriteria: Ho diterima jika χ2
hitung<χ2 (1-α) (k-1)
χ2(α)(k-
1) Pengujian Hipotesis
Sampel ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si2
IX IPS 1 30 29 44.39 1287.41 IX IPS 2 30 29 46.35 1344.07
Σ 60 58 90.74 2631.48
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = Σ(ni-1) Si2 = 2631.4815 Σ(ni-1) 58
Log S2 = 1.6568
Harga satuan B
B = (Log S2 ) Σ (ni - 1) = 1.6568 x 58 = 96.093
χ2 = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log Si
2}
= 2.3026 96.093 - 96.0870 = 0.013
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel =
0.0135 3.84
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Hipotesis Ho :Ha :
Pengujian HRumus yang
Kriteria yanHo diterima
Pengujian HNilai maksim
Nilai minimaRentang Banyak kela
Kelas In
63.33 69.83 75.33 80.83 86.33 91.83
U
Karena χ² bnormal
UJI
Data berdisData tidak b
Hipotesis: g digunakan:
ng digunakanjika χ2<χ2
tabel
Hipotesis mal
al
as
nterval
- 68.83 - 74.33 − 79.83 - 85.33 - 90.83 - 96.33
ntuk α = 5%
erada pada d
Daera
I NORMAL
DATA N
stribusi normaberdistribusi n
n
= 93
= 63= 30= 6
Batas Kelas b
62.83 69.33 74.83 80.33 85.83 91.33 96.83
, dengan dk =
4.27279daerah peneri
h penerimaanHo
LITAS AKH
NILAI Kelom
al normal
3.33 P
3.33 Rx
0.00 sn
Z untuk batas kls.
-2.04 -1.07 -0.24 0.58 1.41 2.23 3.06
= 6 - 3 = 3 dip
9 7.8maan Ho, ma
n o
DaeHo
HIR (Post Te
mpok K
Panjang KelasRata-rata ( x ) s n
Peluang untuk Z
0.4795 0.3571 0.0955 0.2203 0.4206 0.4873 0.4989
peroleh χ² tab
81 aka data terse
erah penolaka
es)
s
Luas Kls. Untuk Z
0.1224 0.2615 0.3158 0.2003 0.0667 0.0116
bel = 7.8
ebut berdistrib
an
118
= 5.0
= 76= 6.6= 30
Ei O
3.6717 37.8463 99.4744 66.0098 92.0003 20.3484
χ² � =
81
busi
00
6.44 66
0
Oi (Oi-Ei)² Ei
3 0.1239 0.1706 1.2749 1.4882 0.0001 1.218 = 4.2728
Hipotesis Ho :Ha :
Pengujian HRumus yang
Kriteria yan
Ho diterima
Pengujian HNilai maksim
Nilai minimaRentang Banyak kela
Kelas In
56.67 63.17 68.67 74.17 79.67 85.17
U
Karena χ² bnormal
UJI
Data berdisData tidak b
Hipotesis: g digunakan:
ng digunakan
jika χ2<χ2tabel
Hipotesis mal
al
as
nterval
- 62.17 - 67.67 − 73.17 - 78.67 - 84.17 - 89.67
Untuk α = 5%
erada pada d
Daerah
I NORMAL
DATA N
stribusi normaberdistribusi n
n
= 83
= 56= 26= 6
Batas Kelas
Zba
56.17 62.67 68.17 73.67 79.17 84.67 90.17
, dengan dk =
2.7587daerah peneri
penerimaan Ho
LITAS AKH
NILAI Kelom
al normal
3.33 Pa
6.67 Rax )
6.67 sn
Z untuk atas kls.
-1.72 -0.77 0.04 0.85 1.66 2.46 3.27
= 6 - 3 = 3 dip
7.81maan Ho, ma
Daerpeno
HIR (Post Te
mpok E
anjang Kelasata-rata ( )
Peluang untuk Z
0.4575 0.2785 0.0163 0.3020 0.4512 0.4931 0.4995
peroleh χ² tab
1 aka data terse
rah olakan Ho
es)
Luas Kls. Untuk Z
0.1790 0.2948 0.2857 0.1492 0.0419 0.0063
bel = 7.8
ebut berdistrib
119
= 4.4
= 67= 6.8= 38
Ei O
6.8008 11.2008 110.85665.6705 1.5938 0.2405
χ² �
81
busi
44
7.89 81
8
Oi (Oi-Ei)²
Ei6 0.09410 0.1296 2.1736 0.0192 0.1040 0.240
= 2.7587
UJI KESAM
Hipotesis
Ho :
Ha :
Uji Hipotesis
Untuk mengu
Ho diterima a
Dari data dip
Su
VStand
Berdasarkan
F hit =
Pada α = 5% dk pembilangdk penyebut =F tab. = F (0
Karena F bemempunyai v
DaerahpenerimHo
Daepenerim
MAAN DUA
σ12 =
σ12
=
s
uji hipotesis dig
apabila Fhit < F
eroleh:
umber variasi
Jumlah n
x Varians (s2) dart deviasi (s)
rumus di atas d
= 46.35 44.39
dengan: g = nb - 1 = nk -1 0.025)(30:30)
1.0440 erada pada dvarians yang tid
h maan
rah aan Ho
A VARIANSEKSPERIM
σ22
σ22
gunakan rumus
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah P
F 1/2a (nb-1):(nk-1
)
diperoleh:
= 1.0
= = =
Daerah P
2.1010 daerah penerimdak berbeda.
S NILAI POMEN DAN K
s:
Penolakan Ho
1)
Kelompok Ko
203730
67.8946.356.81
0440
30 - 1 =30 - 1 =2.1010
Penolakan Ho
maan Ho, ma
OST TES ANKONTROL
ontrol
= 29 = 29
aka dapat disi
NTARA KEL
Kelompok Eksperimen
2293 30
76.44 44.39 6.66
impulkan bahw
120
LOMPOK
n
wa kedua kelompok
Kh
UJI PERB
ANTARHipotesisHo : Ha :
Uji HipotUntuk me
Dimana,
Ho diterim
Daerah PenolHo
Dari data
S
Stan
Berdasark
s
t hit
Pada α =
Daerah Pe
Karena t hithasil belajar
EDAAN DURA KELOMs
μ1 = μ1 ≠
tesis enguji hipotesis
ma apabila -t1-1
lakan
diperoleh:
umber variasi
Jumlah n
x Varians (s2) ndart deviasi (s
kan rumus di at
= 30
= 76.44
6.74
5% dengan dk
enolakan Ho
-2.00 t berada padr awal kelom
pen
pen
UA RATA-RMPOK EKSPE
μ2 μ2
s digunakan ru
/2a < t hit < t1-1/
K
s)
tas diperoleh:
0 1 430
6
130
= 30 +30 - 2 =
a daerah penmpok eksperi
Daerah nerimaan Ho
Daerah nerimaan Ho
RATA / UJI ERIMEN D
mus:
/2a
Kelompok Eks
229330
76.4444.396.66
44.39 +0 + 30
67.89
+ 1 30
=58 diperoleh t
2.00 nolakan Ho, imen lebih b
DUA PIHAAN KELOM
Daerah PenolHo
sperimen
30 10 2
= 4.92
t tab. = t(0.95)(58
Daerah PenolHo
4.92 maka dapat
baik dari pad
AK NILAI POMPOK KON
akan
Kelompok K
2037 30
67.89 46.35 6.81
46.35 =
8) =
akan
disimpulkanda kelompok
121
OST TES NTROL
Kontrol
6.74
2.00
n bahwa k kontrol.
122
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Mata Pelajaran : Geografi Satuan Pendidikan : SMA ISLAM AN-NIDHOM Kelas : XII IPS Semester : 1 (Satu) Materi Pokok : Prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan A. Standar Kompetensi
Mempraktekan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
B. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.
C. Aspek Pengamatan
Variabel Aspek Spesifikasi
Hasil belajar ranah
afektifitas siswa
1. Keaktifian
2. Perhatian
3. Kedisiplinan
4. Tanggung jawab
• Keaktifan mengukapakan pendapat
• Keaktifan bertanya • Keaaktifan menjawab
petanyaan guru • Keaktifan meredpon
jawaban teman • Perhatian mengikuti
pembelajaran • Perhatian terhadap
pendapat orang lain • Perhatian terhadap
tanggahan orang lain • Kedispilan siswa terhadap
waktu • Kedesiplinandalam
berpakian • Kedisiplinan dalam Tanya
jawab. • Tanggung jawab dalam
tugas • Tanggung dalam terhadap
hasil belajar
123
KRITERIA PENSEKORAN AFEKTIF
1. Aspek Keaktifan
A. Keaktifan mengungkapan pendapat
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 3 kali atau lebih
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 2 kali
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 1 kali
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat
B. Keaktifan Bertanya
Nilai 4: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali atau lebih
Nilai 3: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 2 kali
Nilai 2: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 1 kali
Nilai 1: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali
C. Keaktifan menjawab pertanyaan guru
Nilai 4: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, lengkap
dan sempurna
Nilai 3: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, namun
kurang lengkap
Nilai 2: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru kurang benar, kurang
lengkap
Nilai 1: Siswa tidak menjawab pertanyaan guru
D. Keaktifan merespon jawaban teman
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 3 kali atau
lebih
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 2 kali
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 1 kali
Nilai 4: Siswa tidak merespon jawaban teman
2. Aspek Perhatian
A. Perhatian mengikuti pembelajaran
Nilai 4: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 15-20 menit
Nilai 3: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 10-15 menit
Nilai 2: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 5-10 menit
124
Nilai 1: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama kurang 5 menit
B. Perhatian terhadap pendapat orang lain
Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 3 kali atau lebih
Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 2 kali
Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 1 kali
Nilai 1: Siswa tidak mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
C. Perhatian terhadap sanggahan atas pendapatnya
Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan sangat baik
Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan baik
Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan kurang baik
3. Aspek Kedisiplinan
A. Kedisiplian siswa terhadap waktu
Nilai 4: Siswa selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat
Nilai 3: Siswa selalu masuk tepat waktu dan tidak pernah terlambat
sampai 5 menit
Nilai 2: Siswa pernah tidak masuk dan pernah terlambat sampai dengan 5
menit
Nilai 1: Siswa pernah tidak masuk dan sering terlambat sampai lebih dari
5 menit
B. Kedisiplinan dalam berpakaian
Nilai 4: Siswa berpakaian dengan sangat baik dan rapi
Nilai 3: Siswa berpakaian dengan baik dan rapi
Nilai 2: Siswa berpakaian cukup baik dan cukup rapi
Nilai 1: Siswa berpakaian kurang baik dan kurang rapi
C. Kedisiplinan dalam bertanya
Nilai 4: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan sangat baik
125
Nilai 3: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan baik
Nilai 2: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan kurang baik
4. Aspek tanggung jawab
A. Tanggung jawab terhadap guru
Nilai 4: Siswa mengerjakan tugas dan selesai serta lengkap
Nilai 3: Siswa mengerjakan tugas dan selesai namun kurang lengkap
Nilai 2: Siswa mengerjakan tugas dan tidak selesai
Nilai 1: Siswa tidak mengerjakan tugas
B. Tanggung jawab terhadap hasil kerja
Nilai 4: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan sangat baik
Nilai 3: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan baik
Nilai 2: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan kurangbaik
126
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKPERIMEN) Pertemuan 1
NO NAMA KRITERIA
JML SKOR 1 2 3 4 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1 Abdul Chodir 4 3 4 3 4 4 4 3 29 90.625
2 Abdul Kholiq 3 3 3 3 3 4 3 3 25 78.125
3 Agus Subiyanto 2 3 3 3 4 4 3 3 25 78.125
4 Ahmad Suryanto 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87.5
5 Andip Prastiyo 3 3 4 3 2 3 4 3 25 78.125
6 Anis Setyowati 3 3 4 3 3 4 3 3 26 81.25
7 Aprilia Puspitarini 2 3 4 3 4 4 3 3 26 81.25
8 Eka Safitri 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87.5 9 Erfan 4 3 3 3 4 3 4 4 28 87.5
10 Erlia Anin Ariani 3 3 3 3 4 2 3 4 25 78.125
11 Erviana Windasari 3 3 3 4 4 3 4 3 27 84.375
12 Heru Syeh Maulana 3 3 3 3 3 4 4 3 26 81.25
13 Hidayatul Mustafidah 4 3 4 4 3 4 4 4 30 93.75
14 Khoiriyah 2 3 3 3 3 4 3 3 24 75
15 Litvia Hidayati 3 3 3 4 3 3 4 3 26 81.25
16 Lutfi Maulana 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87.5
17 M. Abdul Fatah 3 3 4 3 3 3 3 3 25 78.125
18 M. Fauzi Ahsan 3 3 3 4 3 4 3 3 26 81.25
19 M. Syaifuddin 2 3 3 4 3 3 2 3 23 71.875
20 Malik Ahmad 3 3 3 4 4 3 2 4 26 81.25
21 Maniatul Dhom'an 3 3 3 3 4 2 3 3 24 75
22 Mar'atus Solikhah 2 3 3 3 3 3 2 3 22 68.75
23 Muhammad Fahimul Fuad 2 3 4 3 3 4 3 3 25 78.125
24 Nadia Husna A. 3 3 3 3 4 3 3 4 26 81.25
25 Nisa'atus Solihah 2 3 4 3 2 4 2 3 23 71.875
26 Nor Eliya Akhadah 4 3 4 3 4 4 3 4 29 90.625
27 Rani Hidayati 2 3 4 3 2 4 3 2 23 71.875
28 Ratna Setyoningsih 4 3 4 3 3 4 4 3 28 87.5
29 Ria Nita 3 3 3 4 2 4 3 2 24 75
30 Riko Mawati 3 3 4 3 3 4 4 3 27 84.375
31 Rubiatun 2 3 3 3 3 3 2 3 22 68.75
32 Sisri Nurvia 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87.5
33 Siti Munjayanah 3 3 3 4 4 3 2 4 26 81.25
34 Sri Lestari 4 3 4 3 3 4 4 3 28 87.5
35 Teguh Setiawan 3 3 3 4 3 4 3 3 26 81.25
JML
Skor 4 10 0 17 9 15 22 10 7Skor 3 16 34 18 25 16 11 19 25Skor 2 9 0 0 0 4 2 6 2 Skor 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Persentase skor 4 29 0 49 26 43 63 29 20
Persentase skor 3 46 97 51 71 46 31 54 71
Persentase skor 2 26 0 0 0 11 6 17 6
127
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 2
NO NAMA KRITERIA
JML SKOR Keterangan 1 2 3 4 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1 Abdul Chodir 4 4 4 3 4 4 4 3 30 93.75 sangat aktif
2 Abdul Kholiq 4 3 4 4 3 3 2 3 26 81.25 baik
3 Agus Subiyanto 3 4 3 4 3 4 3 3 27 84.38 sangat aktif
4 Ahmad Suryanto 3 3 4 3 4 4 4 3 28 87.5 sangat aktif
5 Andip Prastiyo 4 3 4 3 4 3 4 2 27 84.38 sangat aktif
6 Anis Setyowati 3 4 4 3 4 4 4 3 29 90.63 sangat aktif
7 Aprilia Puspitarini 4 4 3 4 3 4 3 2 27 84.38 sangat aktif
8 Eka Safitri 3 4 3 4 3 4 3 2 26 81.25 baik
9 Erfan 3 3 4 3 3 4 3 3 26 81.25 baik
10 Erlia Anin Ariani 4 3 4 3 4 3 3 3 27 84.38 sangat aktif
11 Erviana Windasari 3 4 4 3 4 4 2 3 27 84.38 sangat aktif
12 Heru Syeh Maulana 3 4 4 4 4 4 2 2 27 84.38 sangat aktif
13 Hidayatul Mustafidah 4 3 4 3 3 3 3 2 25 78.13 baik
14 Khoiriyah 3 4 4 4 3 4 3 2 27 84.38 sangat aktif
15 Litvia Hidayati 3 3 4 4 3 4 3 3 27 84.38 sangat aktif
16 Lutfi Maulana 3 4 4 4 3 4 4 4 30 93.75 sangat aktif
17 M. Abdul Fatah 4 3 3 4 3 3 3 4 27 84.38 sangat aktif
18 M. Fauzi Ahsan 3 4 4 3 2 4 2 3 25 78.13 baik
19 M. Syaifuddin 3 3 3 4 3 4 4 2 26 81.25 baik
20 Malik Ahmad 3 3 4 4 4 3 4 2 27 84.38 sangat aktif
21 Maniatul Dhom'an 4 4 3 4 4 4 4 4 31 96.88 sangat aktif
22 Mar'atus Solikhah 3 4 4 3 3 3 4 3 27 84.38 sangat aktif
23 Muhammad Fahimul Fuad 4 3 4 3 4 4 4 3 29 90.63 sangat aktif
24 Nadia Husna A. 3 4 4 4 3 4 3 2 27 84.38 sangat aktif
25 Nisa'atus Solihah 4 3 4 3 3 3 4 3 27 84.38 sangat aktif 26 Nor Eliya Akhadah 4 4 4 4 3 4 3 3 29 90.63 sangat aktif
27 Rani Hidayati 3 3 4 4 2 3 2 2 23 71.88 baik
28 Ratna Setyoningsih 3 4 4 4 4 4 3 4 30 93.75 sangat aktif
29 Ria Nita 3 4 4 3 4 3 3 2 26 81.25 baik
30 Riko Mawati 4 3 3 3 4 3 4 3 27 84.38 sangat aktif
31 Rubiatun 3 3 4 4 3 4 2 3 26 81.25 baik
32 Sisri Nurvia 3 4 4 4 3 4 3 3 28 87.5 sangat aktif
33 Siti Munjayanah 3 3 3 4 3 4 4 2 26 81.25 baik
34 Sri Lestari 4 3 4 3 4 4 4 3 29 90.63 sangat aktif
35 Teguh Setiawan 3 4 4 4 3 4 3 2 27 84.38 sangat aktif
JML
Skor 4 13 18 27 20 14 24 14 4Skor 3 22 17 8 14 19 11 15 17Skor 2 0 0 0 0 2 0 5 13
Skor 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Persentase skor 4 37 51 77 57 40 69 40 11 Persentase skor 3 63 49 23 40 54 31 43 49Persentase skor 2 0 0 0 0 6 0 14 37
128
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELAS KONTROL) Pertemuan 1
NO NAMA KRITERIA
JML SKOR Keterangan1 2 3 4 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1 Abdul Azis 1 2 4 4 3 4 4 3 25 78.13 baik 2 Abdul Karim 2 3 3 4 3 4 3 2 24 75.00 baik 3 Agus Priyanto 1 2 3 4 1 3 2 2 18 56.25 cukup baik 4 Alfiyanah 1 3 3 4 2 3 2 1 19 59.38 cukup baik 5 Andre Pratama 2 2 4 4 3 4 1 1 21 65.63 cukup baik 6 David Nur Afandi 3 3 3 3 2 4 2 1 21 65.63 cukup baik 7 Dewi Setiawati 2 3 4 2 1 4 1 1 18 56.25 cukup baik 8 Dian Nur Indahsari 3 2 4 3 2 4 3 2 23 71.88 baik 9 Eni Susanti 1 2 3 4 2 4 2 2 20 62.50 cukup baik 10 Falikul Isbah 4 3 4 3 2 4 2 3 25 78.13 baik 11 Fulki Al Azir 3 2 3 4 3 4 1 4 24 75.00 baik 12 Gian Muchamad 2 3 4 3 2 3 3 4 24 75.00 baik 13 Indah Kusmiatun 3 3 3 4 2 4 2 3 24 75.00 baik 14 Indah Marheni 1 2 4 4 3 4 1 3 22 68.75 baik 15 Iskhilmi Hidayah 1 2 3 3 3 3 2 2 19 59.38 cukup baik 16 Jayani 2 3 3 4 2 4 2 2 22 68.75 baik 17 Kholid Zarqowi 2 2 4 3 3 4 3 3 24 75.00 baik 18 Lailatul Hidayah 2 3 4 4 2 4 2 3 24 75.00 baik 19 Lisa Lusiana Kurniasari 1 2 3 3 2 4 3 2 20 62.50 cukup baik 20 Mohamad Saifudin 1 3 4 4 2 4 2 2 22 68.75 baik 21 Nazar Ma'arif 2 3 4 3 3 4 2 1 22 68.75 baik 22 Nor Fadhkhiyah 1 2 3 4 2 3 1 2 18 56.25 cukup baik 23 Nurchomsatun 3 3 3 4 2 4 1 2 22 68.75 baik 24 Nurul Mohammad Soleh 4 2 4 3 3 4 1 2 23 71.88 baik 25 Oktavi Akhadiyah 3 3 4 2 4 3 2 3 24 75.00 baik 26 Rosmalia Oftafia 3 2 4 3 2 4 1 2 21 65.63 cukup baik 27 Sakti Sudarsono 1 2 3 4 3 4 1 1 19 59.38 cukup baik 28 Selamet Joko Karneli 1 2 4 3 3 3 1 2 19 59.38 cukup baik 29 Setia Bekti 1 3 4 4 1 4 2 2 21 65.63 cukup baik 30 Siti Juliawati 2 3 3 2 2 4 2 3 21 65.63 cukup baik 31 Solikhin 2 3 4 3 3 4 2 3 24 75.00 baik 32 Syaifudin 3 2 4 4 2 4 2 2 23 71.88 baik33 Titik Suciati 2 2 4 3 3 4 3 3 24 75.00 baik34 Ulya Rahmawati 3 2 4 3 2 4 1 2 21 65.63 cukup baik
JML
Skor 4 2 0 20 17 1 27 1 2 Skor 3 9 16 14 14 13 7 6 10
Skor 2 12 17 0 3 17 0 16 17
Skor 1 11 0 0 0 4 0 12 6
Persentase skor 4 6 0 57 49 3 77 3 6Persentase skor 3 26 46 40 40 37 20 17 29Persentase skor 2 34 49 0 9 49 0 46 49
129
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELASKONTROL) Pertemuan 2
NO NAMA KRITERIA
JML SKOR Keterangan 1 2 3 4 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1 Abdul Azis 3 3 3 3 4 4 3 3 26 81.25 baik 2 Abdul Karim 2 3 4 3 3 4 2 2 23 71.88 baik 3 Agus Priyanto 3 3 4 3 3 4 3 2 25 78.13 baik 4 Alfiyanah 2 3 3 3 3 4 2 1 21 65.63 cukup baik 5 Andre Pratama 4 3 4 3 3 4 2 1 24 75.00 baik 6 David Nur Afandi 2 3 3 3 4 4 3 1 23 71.88 baik 7 Dewi Setiawati 2 3 4 3 3 4 2 1 22 68.75 baik 8 Dian Nur Indahsari 2 3 4 3 3 4 3 2 24 75.00 baik 9 Eni Susanti 2 3 3 3 3 4 2 2 22 68.75 baik 10 Falikul Isbah 3 3 4 3 4 4 2 3 26 81.25 baik 11 Fulki Al Azir 4 3 3 3 4 4 1 3 25 78.13 baik 12 Gian Muchamad 3 3 4 3 3 4 3 3 26 81.25 baik 13 Indah Kusmiatun 4 3 3 3 3 4 2 3 25 78.13 baik 14 Indah Marheni 2 3 4 3 4 4 1 3 24 75.00 baik 15 Iskhilmi Hidayah 3 3 4 3 2 4 2 3 24 75.00 baik 16 Jayani 3 3 4 3 4 4 2 3 26 81.25 baik17 Kholid Zarqowi 2 3 4 3 2 4 3 4 25 78.13 baik18 Lailatul Hidayah 4 3 3 3 3 4 2 2 24 75.00 baik
19 Lisa Lusiana Kurniasari 4 3 4 4 2 4 3 3 27 84.38 sangat aktif20 Mohamad Saifudin 3 3 4 3 3 4 2 3 25 78.13 baik21 Nazar Ma'arif 3 3 4 3 2 4 2 2 23 71.88 baik22 Nor Fadhkhiyah 2 3 3 4 3 4 3 3 25 78.13 baik 23 Nurchomsatun 3 3 4 3 4 4 4 3 28 87.50 sangat aktif 24 Nurul Mohammad Soleh 2 3 3 4 4 4 4 3 27 84.38 sangat aktif 25 Oktavi Akhadiyah 2 3 4 3 4 4 4 4 28 87.50 sangat aktif 26 Rosmalia Oftafia 3 3 4 4 4 4 3 4 29 90.63 sangat aktif 27 Sakti Sudarsono 3 3 4 3 4 4 3 3 27 84.38 sangat aktif 28 Selamet Joko Karneli 2 3 4 3 3 4 3 2 24 75.00 baik 29 Setia Bekti 3 3 3 4 3 4 3 4 27 84.38 sangat aktif 30 Siti Juliawati 2 3 3 4 3 4 4 3 26 81.25 baik 31 Solikhin 2 3 3 4 2 4 2 2 22 68.75 baik 32 Syaifudin 3 2 3 4 2 4 2 2 22 68.75 baik 33 Titik Suciati 3 3 4 3 4 4 2 3 26 81.25 baik 34 Ulya Rahmawati 3 3 4 3 2 4 2 2 23 71.88 baik
JML
Skor 4 5 0 21 8 12 34 4 4 Skor 3 15 33 13 26 15 0 12 16
Skor 2 14 1 0 0 7 0 16 10
Skor 1 0 1 0 0 0 0 2 4
Persentase skor 4 14 0 60 23 34 97 11 11Persentase skor 3 43 94 37 74 43 0 34 46Persentase skor 2 40 3 0 0 20 0 46 29
130
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Satuan Pendidikan: SMA ISLAM AN-NIDHOM
Kelas: XII IPS
Semester: 1 (Satu)
Materi Pokok: Prnsip-prisip dasar peta dan pemetaan
A. Standar Kompentensi
Mempraktekan keterampilan
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
C. Aspek Pengamatan
No Aspek yang diamati Skor Kriteria
1 Menggali informasi melalui studi
pustaka 4 3 2 1
Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
2 Menemukan informasi melalui studi pustaka
4 3 2 1
Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
3 Memecahkan masalah 4 3 2 1
Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
4 Kecakapan berkomunikasi dengan lisan 4 3 2 1
Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
5 Kecakapan bertanya dalam kelas 4 3 2 1
Sanagt baik Baik Cukup baik Kurang baik
131
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK E (KELAS EKSPERIMEN)
NO NAMA ASPEK YANG
DIAMATI JML SKOR KETERANGAN 1 2 3 4
1 Abdul Chodir 4 3 4 4 15 93.75 sangat terampil 2 Abdul Kholiq 4 3 3 3 13 81.25 terampil 3 Agus Subiyanto 4 4 3 4 15 93.75 sangat terampil 4 Ahmad Suryanto 3 2 3 3 11 68.75 terampil 5 Andip Prastiyo 2 2 4 4 12 75.00 terampil 6 Anis Setyowati 3 4 2 2 11 68.75 terampil 7 Aprilia Puspitarini 4 4 3 3 14 87.50 sangat terampil 8 Eka Safitri 3 3 4 3 13 81.25 terampil 9 Erfan 4 4 3 3 14 87.50 sangat terampil 10 Erlia Anin Ariani 3 3 4 4 14 87.50 sangat terampil 11 Erviana Windasari 4 2 3 3 12 75.00 terampil 12 Heru Syeh Maulana 4 4 3 3 14 87.50 sangat terampil 13 Hidayatul Mustafidah 4 3 3 3 13 81.25 terampil 14 Khoiriyah 4 4 2 3 13 81.25 terampil 15 Litvia Hidayati 3 2 4 4 13 81.25 terampil 16 Lutfi Maulana 3 3 4 3 13 81.25 terampil 17 M. Abdul Fatah 3 2 4 4 13 81.25 terampil 18 M. Fauzi Ahsan 3 3 4 4 14 87.50 sangat terampil 19 M. Syaifuddin 4 2 3 3 12 75.00 terampil 20 Malik Ahmad 3 3 4 3 13 81.25 terampil 21 Maniatul Dhom'an 4 2 4 4 14 87.50 sangat terampil22 Mar'atus Solikhah 4 4 4 4 16 100.00 sangat terampil23 Muhammad Fahimul Fuad 4 2 3 3 12 75.00 terampil 24 Nadia Husna A. 4 4 3 2 13 81.25 terampil 25 Nisa'atus Solihah 3 4 4 4 15 93.75 sangat terampil 26 Nor Eliya Akhadah 3 4 3 3 13 81.25 terampil 27 Rani Hidayati 2 4 3 3 12 75.00 terampil 28 Ratna Setyoningsih 3 4 4 4 15 93.75 sangat terampil29 Ria Nita 4 3 4 2 13 81.25 terampil 30 Riko Mawati 4 2 4 3 13 81.25 terampil 31 Rubiatun 2 3 4 4 13 81.25 terampil 32 Sisri Nurvia 3 2 4 4 13 81.25 terampil 33 Siti Munjayanah 3 4 4 4 15 93.75 sangat terampil 34 Sri Lestari 3 4 3 4 14 87.50 sangat terampil 35 Teguh Setiawan 4 4 3 4 15 93.75 sangat terampil
83.57 sangat terampil
132
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK K (KELAS KONTROL)
NO NAMA KRITERIA JML SKOR KETERANGAN 1 2 3 4
1 Abdul Azis 2 3 2 3 10 62.50 kurang terampil 2 Abdul Karim 2 2 4 4 12 75.00 terampil 3 Agus Priyanto 3 3 2 2 10 62.50 kurang terampil 4 Alfiyanah 2 2 2 4 10 62.50 kurang terampil 5 Andre Pratama 2 3 2 2 9 56.25 kurang terampil 6 David Nur Afandi 3 3 3 3 12 75.00 terampil 7 Dewi Setiawati 2 2 3 3 10 62.50 kurang terampil 8 Dian Nur Indahsari 2 1 3 4 10 62.50 kurang terampil 9 Eni Susanti 2 2 2 4 10 62.50 kurang terampil 10 Falikul Isbah 2 3 3 4 12 75.00 terampil 11 Fulki Al Azir 1 2 4 3 10 62.50 kurang terampil 12 Gian Muchamad 1 2 4 3 10 62.50 kurang terampil 13 Indah Kusmiatun 1 3 3 4 11 68.75 terampil 14 Indah Marheni 3 3 3 3 12 75.00 terampil 15 Iskhilmi Hidayah 3 3 3 2 11 68.75 terampil 16 Jayani 3 2 2 2 9 56.25 kurang terampil 17 Kholid Zarqowi 2 2 3 3 10 62.50 kurang terampil 18 Lailatul Hidayah 4 4 2 2 12 75.00 terampil 19 Lisa Lusiana Kurniasari 4 4 2 2 12 75.00 terampil 20 Mohamad Saifudin 4 2 2 3 11 68.75 terampil 21 Nazar Ma'arif 4 3 3 3 13 81.25 terampil 22 Nor Fadhkhiyah 2 3 3 4 12 75.00 terampil 23 Nurchomsatun 1 4 3 4 12 75.00 terampil 24 Nurul Mohammad Soleh 1 2 3 4 10 62.50 kurang terampil 25 Oktavi Akhadiyah 2 3 2 4 11 68.75 terampil 26 Rosmalia Oftafia 1 2 3 3 9 56.25 kurang terampil 27 Sakti Sudarsono 2 4 3 3 12 75.00 terampil 28 Selamet Joko Karneli 4 3 3 4 14 87.50 sangat terampil 29 Setia Bekti 3 3 4 4 14 87.50 sangat terampil 30 Siti Juliawati 3 2 3 3 11 68.75 terampil 31 Solikhin 3 3 3 4 13 81.25 terampil 32 Syaifudin 2 2 3 4 11 68.75 terampil 33 Titik Suciati 1 2 4 4 11 68.75 terampil 34 Ulya Rahmawati 1 3 3 4 11 68.75 terampil
69.30 terampil
133
ANGKET TANGAPAN SISWA SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama : Kelas : Petunjuk:
1. Pilihalah salah satu jawaban sesui kondisi sebenarnya caranya dengan member silang.
2. Jawaban tidak mempengaruhi anda
1. Apakah kalian dapat memahami materi yang telah disampaikan? a. Paham c. tidak paham b. Kurang
2. Menurut kalian bahan ajar yang sering kalian gunakan dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung?
a. Sangat membantu c. tidak membantu b. Kurang membantu
3. Apakah media peta rupa bumi menarik minat belajar kalian? a. Sangat berminat c. Tidak berminat b. Kurang berminat
4. Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi?
a. Menyenangakan c. Membosankan b. Kurang
5. Bagaimana materi yang diajarkan dengn menggunakan peta rupa bumi? a. Menyenangkan dan mudah dipahami c. Membosankan b. Menyenangkan tapi sulit dipahami
6. Menurut kalian apakah penyusunan informasi bahan ajar menggunakan peta rupa bumi membuat kalian memahami materi yang disampaikan?
a. Ya c. tidak tahu
b. ragu- ragu 7. Apakah dengan menggunakan peta rupa bumi bias membantu kalian
menguasai materi yang disampaikan a. Sangat membantu c. Tidak b. Kurang
8. Bagaiman kesan anda terhadap tampilan media peta rupa bumi tersebut? a. Sangat menarik c. Tidak menarik b. Kurang menarik
9. Bagaimana pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran? a. Sangat menarik c.Tidak menari b. Kurang menarik
10. Apakah setelah pembelajaran dan mengerjakan evaluasi kalian dapat menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut?
a. Ya dapat b. Hanya sebagian c. Tidak
134
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS EKPERIMEN)
No Nama Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Chodir b c c b b b b b a a2 Abdul kholid b b b c b a b b a a 3 Agus Subiyanto b b a a b a a a a a 4 Ahmad Suryanto a b a b b a a c b a 5 Andip Prastiyo a a a a a b a a a a 6 Anis Setyowati a a b b b a a a a a 7 Aprilia Puspitarini a a a a a b b a a a 8 Eka Safitri a b c a a b a c a a 9 Erfan b c c a a b b a b a 10 Erlia Anin Ariani a a a b a b a a b a 11 Erviana Windasari b b b a b a b b a a 12 Heru Syeh Maulana b a a a a b a a a a 13 Hidayatul Mustafidah b b b b b a b b b b 14 Khoiriyah a a a a a b b a b b 15 Litvia Hidayati a b b a c a a b b a 16 Lutfi Maulana b c a a a b a a a a 17 M. Abdul Fatah c a c a b a a a a a 18 M. Fauzi Ahsan a a a a a b a a a a 19 M. Syaifuddin b b a b a a a a b b 20 Malik Ahmad a a a a a a a a a a 21 Maniatus Dhom’an b a a a b a a a b a 22 Mar’ atus Solikhah a b a a a a a a b a 23 Muhammad Fahimul F a a a a b a a a a a 24 Nadia Husna A a a b b c a b a a a 25 Nisa’atus Solihah b b a a b a b b a a 26 Nor elina Akhadah a a b b a a a a c a 27 Rani hidayah c c a c a a c c c c 28 Ratna Setyoningsih a a a b b b a a b b 29 Ria Nita a a b b b a a b c a 30 Riko Mawati b b b c a a a c a a 31 Rubiatun b a a b a a a b a a 32 Sisri Nurvia a a a b b b a b a a 33 Siti Munjayanah a a a b a a b a b a 34 Sri Lestari b b b b a b a b a a 35 Teguh Setiawan c a a a a c a a b b J M L
Skor a 3 4 4 3 2 1 1 4 3 1Skor a 14 12 10 14 14 13 10 10 12 5Skor a 18 19 21 18 19 21 24 21 20 19Persentase skor c 9 11 11 9 6 3 3 11 9 3Persentase skor b 40 34 29 40 40 37 29 29 34 14Presentase skor a 51 54 60 51 54 60 69 60 57 83
135
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL)
No Nama Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Azis c b c c c b b b c b2 Abdul Karim c b c c c b b b b b 3 Agus Priyanto c b b b b c b c b b 4 Alfianah c b b b b b c b c b 5 Andre Pratama c b c c c c c c b b 6 David Nor Afandi c a c c c c b c b b 7 Dewi Setiawati c a c c c c b c b b 8 Dian Nur indah Sari b a b b a a a a b a 9 Eni Susanti c b c c b c a c b b 10 Falikul Isbah b b b b b b b b b a 11 Fulki Al Azir b b b c c c b c c c 12 Gian Muchammad c b c b c c b b b c 13 Indah Kusmiatun b b c c c c b c c b 14 Indah Marheni c b c c c c b b c a 15 Iskhilmi Hidayah c b c c a a a b b c 16 Jayani b b b b b b b b a a 17 Kholid Yarkowi b b c c c b c c c c 18 Lailatul Hidayah b b c c b a b c c b 19 Lisa Lusiana Kurniasari c c c b a b c b b c 20 Muhammad Saifudin b c b c c c b c b b 21 Nazar Ma’arif c c b a b b a a a c 22 Nur Fadhkhiyah c b c c b c b c c c 23 Nurchomsatun a b b b b b b a c b 24 Nurul Mohammad Soleh c b c c c c b a b b 25 Oktavi Akhdiayah c b c b c c c c c b 26 Rosmalia Oftafia c b b b c b c c b b 27 Sakti Sudarsono b b b c c b c b b b 28 Selamet Joko karneli b b b c c c c c b b 29 Setia Bekti b b b b c c b b b a 30 Siti Juliawati c b c c b b b c c b 31 Solikhin c a b c b b b b c b 32 Syaifudin b a c c c c b b c b 33 Titik Suciati b b c b c b b a a b 34 Ulya Rahmawati b a c c c c c b c b J M L
Skor c 16 12 12 10 8 6 4 4 2 0Skor b 24 24 20 18 16 14 12 8 6 4Skor a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Persentase skor c 47 35 35 29 24 18 12 12 6 0Persentase skor b 71 71 59 53 47 41 35 24 18 12Persentase skor a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
136
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU MENGGUNAKAN MEDIA PETA RUPA BUMU
(Pertemuan ke- 1)
Nama Guru : Tanggal pelaksanaan :
Petunjuk: Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai
Tahap Aktivitas Skor
1 2 3 4
Pendahuluan Situasional
e. Mengkondisikan kelas f. Menyampaikan tujuan pembelajaran. g. Melakukan apersepsi h. Menjelaskan model pembelajaran yang
digunakan
√ √ √
√
Kegiatan inti Eksplorasi a. Menyajikan gambaran materi yang akan
dipelajari b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang
akan dipelajari untuk materi hari ini
√ √
Elaborasi
b. Memberikan arahan apa yang akan dipelajari
c. Membimbing siswa dalam diskusi
√ √
Konfirmasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
√
Penutup Evaluasi
a. Membimbing siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan materi.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kuis atau evaluasi (postes)
√
√
Skor total 37
Penilaian: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Skor maksimal ideal = 4 x 11 = 44
137
Rata-rata skor =
= = 3,36
Presentase aktivitas guru =
100% = = 84,09
Kriteria penilaian: Tingkat pengelolaan pembelajaran Kriteria 85% 100% Pengelolaaan pembelajaran sangat baik 70% 84% Pengelolaan pembelajaran baik 60% 69% Pengelolaan pembelajaran cukup baik 50% 59% Pengelolaan pembelajaran kurang baik < 50% Pengelolaan pembelajaran tidak baik
138
PETA LOKASI PENELITIAN The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.