pengaruh media science education adaptive …
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE
LEARNING SYSTEM BERBASIS ANDROID TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA DI KELAS VIII MTsN 1 TANGERANG
SELATAN
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Voni Rahma Apriliana
NIM : 11150161000027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis Android
Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan
(Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Voni Rahma Apriliana
NIM. 11150161000027
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.
NIP. 197603092005012002 NIP. 196812282000031003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
ii
ABSTRAK
Voni Rahma Apriliana (NIM: 11150161000027), “Pengaruh Media Science
Education Adaptive Learning System Berbasis Android Terhadap Hasil
Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan”. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan IPA, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan media Science Education Adaptive Learning System berbasis
android pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Tangerang
Selatan tahun akademik 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah
quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel
penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel terpilih (purposive sampling)
sehingga diperoleh peserta didik kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol dan peserta
didik kelas VIII.8 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah
test yang berbentuk pilihan ganda serta lembar observasi guru dan angket respon
siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran Blended Learning
berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan nilai Sig 0,020 < 0,05. Hal tersebut
membuktikan bahwa media Science Education Adaptive Learning System berbasis
android berpengaruh terhadap hasil belajar IPA.
Kata Kunci: Media Science Education Adaptive Learning System, Android, Hasil
Belajar, IPA
iii
ABSTRACT
Voni Rahma Apriliana (11150161000027), The Effect of Science Education
Adaptive Learning System Media on Science Learning Outcomes at VIII Grade
of MTsN 1 Tangerang Selatan. Skripsi, Biology Education Study Program.
Science Education Major, Faculty of Tarbiyah and Teachers' Sciences, Islamic
State University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
The purpose of this research is to find out student learning outcomes through
Android-based Blended Learning model on science subject. This research was
conducted in MTsN 1 Tangerang Selatan in academic year 2018-2019. The
methodology of this research is quasi experiment. The research population is a
whole students in class VIII. Until this research was conducted by purposive
sampling, with the result that the students of class VIII.7 as a control class and
the students of class VIII.8 as the experiment class. The instrument of this
research is a multiple choice test, teacher's observation sheet, and student
response questionnaire. The results of the study found that Science Education
Adaptive Learning System Media affect student learning outcomes with a value of
Sig 0,020 < 0,05. This prove that Android-based Blended Learning model has an
effect on science learning outcomes.
Keywords: Science Education Adaptive Learning System Media, Android,
Learning Outcomes, Science
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Media Science Education Adaptive Learning System Berbasis
Android Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Gerak di
Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan”.
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir sebagai jalan untuk
memperoleh gelar S1 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini pula, perkenankanlah penulis
menghaturkan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Zulfiani, M.Pd., Pembimbing I dan Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.,
pembimbing II yang telah sangat berjasa dalam membimbing peneliti
untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Pembimbing akademik yang telah membimbing
peneliti dari tahun pertama mengemban studi hingga tahun terakhir ini.
6. Dra. Eka Munawaroh, M.Ed., Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 1 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian skripsi.
v
7. Nurlena, S.Pd., Guru bidang studi IPA di MTsN 1 Tangerang Selatan yang
senantiasa memberikan arahan selama kegiatan penelitian berlangsung.
8. Seluruh keluarga besar MTsN 1 Tangerang Selatan terutama kepada kelas
8.7 dan 8.8 yang telah bersedia bekerja sama dalam melakukan peneltian.
9. Kedua orangtua, Bapak Fatkhudin dan Ibu Lisnawati. Ketiga adikku
(Sonni Rahmat Febrian, Noviyan Trisandi Setiawan dan Alwi Nur Agus
Tomi) yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa, dukungan
yang tiada henti dan doa yang tak terbatas.
10. Teman-teman seperjuangan pendidikan biologi angkatan 2015 khususnya
MIMOSA kelas A yang telah memberikan kenangan yang tak terlupakan.
11. Dinda Desya Nurismi, Abda ‘Ilma Rodiana, Elah Nurlaelah, Siti
Nurkhotimah dan Anisa Dara Mutia yang telah setia menemani penulis
dalam segala keadaan yang tak terlupakan.
12. Wahyu Puji Lestari, Lia Anastasia, dan Melati Putri Kurnia yang telah
menjadi sahabat dan support system penulis.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis akan
selalu mengingat jasa yang telah diberikannya.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, maka dari itu besar harapan penulis agar mendapat kritik dan saran
yang membangun demi terciptanya karya yang lebih baik lagi. Semoga karya ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan para pembaca sekalian.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tangerang Selatan, Januari 2021
Penulis,
Voni Rahma Apriliana
11150161000027
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ixx
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 2
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................ 9
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................................ 9
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 23
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 24
D. Perumusan Hipotesis ................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian.................................................. 27
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 28
D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
vii
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 29
G. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran................................... 31
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 37
B. Analisis Hasil Penelitian ........................................................................... 40
C. Pembahasan ............................................................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
A. Kesimpulan ............................................................................................... 48
B. Saran ......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
viii
DAFTAR TABEL
No Tabel
Halaman
1. Tabel 3.1. Desain Penelitian……………….………………................… 27
2. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian……………………...….....… 30
3. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas…………………..……..............……..… 31
4. Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal……................. 32
5. Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal………………..……… 33
6. Tabel 3.7 Nilai uji N-Gain……………...……………………..……... 34
7. Tabel 4.1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan
Posttest di Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Mata Pelajaran IPA…
37
8. Tabel 4.2. N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen……………… 38
9. Tabel 4.3. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran
Science Education Adaptive Learning System.……………………………
39
10. Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Belajar……………………………….. 40
11. Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis……………………………….............… 41
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Gambar 2.1 Tampilan Awal Aplikasi ……………........…………… 12
2. Gambar 2.2 Tampilan Pemilihan Gaya Belajar ……………………... 13
3. Gambar 2.3. Pemilihan materi Pembelajaran ………………….……. 13
4. Gambar 2.4. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Pesawat
Sederhana………………………………………………………………
14
5. Gambar 2.5. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Katrol …………… 14
6. Gambar 2.6. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran………………… 15
7. Gambar 2.7. Tampilan Evaluasi Pembelajaran...............................….. 15
8. Gambar 2.8. Bagan Tema Gerak………………................................... 22
9. Gambar 2.9. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian…….………………. 26
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1: Latihan Soal Tema Gerak Biologi…….………………………. 53
2: Latihan Soal Tema Gerak Fisika……...………………………. 60
3: Kisi-Kisi Instrumen……………..……………….……………. 66
4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.……………….…………. 68
5: Lembar Angket Penilaian Siswa…..………….…….………… 89
6: Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema
Gerak……….……………………………….……….………..
1
90
7: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas
Eksperimen………………………………….……...…………
102
8: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas
Kontrol….………………………………...…………..…….…
104
9: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas
Eksperimen…………………....…………….…..…….……….
106
10: Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas
Kontrol…………………………………….…....…….……….
108
11: Statistik Uji Normalitas Pretest……………………………….. 110
12: Statistik Uji Normalitas Posttest………………………………. 112
13: Statistik Uji Homogenitas……………………………………... 114
14: Statistik Uji Mann-Whitney Pretest….………………………... 115
15: Statistik Uji Mann-Whitney Posttest….……………………….. 116
16: Statistik Data N-Gain….…….………………………………… 117
17: Hasil Uji Instrumen Penelitian.…….………………………….. 120
18: Foto Kegiatan Penelitian…..….…………………….................. 141
19: Surat Selesai Penelitian………….……….................................. 142
20: Lembar Pengesahan Uji Referensi……….................................. 143
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman di era modern ini sangat dirasakan oleh berbagai
lapisan masyarakat. Perkembangan zaman pula yang melahirkan berbagai inovasi-
inovasi yang dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupannya, baik
dalam hal teknologi, pendidikan, trasportasi, komunikasi dan lain-lain. Dalam
pesatnya perkembangan zaman, tak dapat di pungkiri bahwa kebutuhan akan hal
yang dapat menunjang sistem pendidikan demi terciptanya generasi sesuai dengan
harapan bangsa semakin dirasakan oleh masyarakat, khususnya para tenaga
pendidik itu sendiri.
Pendidikan yang baik merupakan pilar utama dalam membangun generasi
yang dapat bersaing dalam era globalisasi saat ini. Pada era globalisasi, manusia
dituntut untuk dapat menguasai teknologi dan menggunakannya dengan sebaik
mungkin. Jika kita melihat pada tujuan pendidikan di Indonesia seperti yang
tertuang pada Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
3
demokratis serta bertanggung jawab”,1 maka terlihat jelas bahwa pendidikan
harus melahirkan manusia yang tidak hanya berbudi pekerti luhur, namun juga
harus mempunyai potensi yang nantinya dapat bersaing pada era globalisasi
seperti yang sedang dialami saat ini.
Kurikulum 2013 sudah digunakan pada setiap sekolah di Indonesia.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education) dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-basedcurriculum).2 Fenomena yang senantiasa terjadi dalam dunia
pendidikan di Indonesia era global sekarang ini ialah selalu tertinggalnya
perkembangan dunia pendidikan dengan segala prosesnya, jika dibandingkan
dengan perkembangan teknologi, informasi dan dunia bisnis yang mengiringinya.3
Pengalaman belajar yang dirasakan oleh para siswa yang mengalami setiap
perubahan dalam pelaksanaan kurikulum merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Pengalaman belajar pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)
merupakan salah satu masa yang sangat penting bagi generasi muda. Pada masa
ini merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju kedewasaan.
Pada masa ini pula potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa mulai
diperhatikan dan diasah sedemikian rupa agar nantinya dapat berkembang dengan
baik dengan signifikan. Melalui usaha sinergis yang terintegrasi dalam teoritis dan
praktis, setiap lulusan SMP diharapkan mampu melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, memiliki keterampilan untuk hidup dan memiliki
kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan dasar Indonesia.4
Dewasa ini, pendidikan di Indonesia telah mengenal teknologi sebagai alat
bantu dalam proses kegiatan pembelajaran siswa. Namun, pada kenyataannya
hingga saat ini masih banyak guru yang terkendala dalam memanfaatkan
1Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, h.2.
2Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 134.
3Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional, (Bangka Belitung: Shiddiq Press, 2007), h.
8.
4Siti Alfi Syahrin, “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”, Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015. h. 2.
4
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut dikarenakan beban kerja guru terlalu banyak sehingga guru tidak
memiliki waktu untuk mengembangkan materi pembelajaran yang kreatif serta
kurangnya kompetensi guru dalam dalam memanfaatkan TIK sebagai media
pembelajaran.5 Oleh sebab itu, hingga saat ini masih banyak terlihat proses
pembelajaran di kelas yang terbilang monoton dan hanya menggunakan media
pembelajaran sederhana. Kurangnya kreatifitas dan inovasi para pendidik dalam
merancang metode belajar membuat proses pembelajaran di kelas membosankan
bagi peserta didik.6 Selain itu, terdapat hal lain yang melatarbelakangi penyebab
guru tidak dapat menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi pada
proses pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Agung dalam jurnal,
“Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan”
yaitu media dianggap merepotkan, media canggih dan mahal, tidak mampu
menggunakan media, media mengalihkan perhatian siswa sehingga siswa tidak
belajar dengan serius, tidak tersedianya media pembelajaran di sekolah, guru
terbiasa berceramah dan penggunaan media pembelajaran belum dihargai oleh
atasan.7
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu merupakan salah satu
mata pelajaran yang terdapat di SMP. Mata Pelajaran IPA Terpadu merupakan
salah satu cabang ilmu yang terintegrasi atas cabang-cabang ilmu lainnya, seperti
fisika dan kimia. Pembelajaran IPA terpadu merupakan model pembelajaran yang
mengemas IPA secara utuh meliputi biologi, fisika, dan kimia. Dalam
pembelajaran IPA terpadu, suatu tema dibahas dari sudut pandang atau kajian,
baik biologi, fisika, maupun kimia, sehingga siswa dapat mempelajari IPA secara
keseluruhan dari suatu tema.8
5Rusi Restiyani, Nengsih Juanengsih dan Yanti Herlanti. “Profil Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Media dan Sumber Pembelajaran oleh Guru Biologi”.
Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume VI No.01, 2014, h.2. 6Ibid, h.11.
7Rosita Primasari, Zulfiani dan Yanti Herlanti, “Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah
Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan”, Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume
VI No.01, 2014, h.2.
8P.Rahayu, S. Mulyani, dan Miswadi, “Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Melalui Lesson Study”, 2012, h.65.
5
Media pembelajaran sederhana dirasa kurang efektif untuk mencapai hasil
belajar yang optimal. Dengan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan inovasi
yang dapat diterapkan kepada para siswa agar tercapainya hasil belajar yang baik.
Salah satu inovasi yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah dengan
menggunakan pembelajaran berbasis teknologi yang dikenal dengan e-learning.
Dalam pengaplikasiannya, e-learning dapat menggunakan berbagai media, seperti
laptop atau komputer hingga ke handphone android. Mobile learning dirasa lebih
efektif dalam pencapaiannya untuk meningkatkan hasil belajar karena pada
dasarnya, penyampaian materi pembelajaran pada mobile learning tidak terbatas
hanya di kelas saja namun dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun. Mobile
learning umumnya memiliki fitur-fitur pencarian sesuai dengan keinginan
pengguna, sehingga berbagai jenis informasi dapat dengan cepat dicari dan
ditemukan.9 Mobile learning berbasis android menjadi hal yang paling tepat untuk
diterapkan pada saat ini. Pengembangan media pembelajaran khususnya pada
perangkat android menjadi salah satu alternatif baru dalam pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.10 Android merupakan suatu sistem operasi perangkat
lunak yang telah banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya, sehingga
penerapannya akan lebih mudah untuk dilaksanakan dibandingkan dengan
menggunakan sistem operasi perangkat lunak lainnya.
Minat belajar siswa dan hasil belajar siswa memiliki ketekaitan yang sangat
erat, dimana ketika minat belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa pun akan
optimal. Sebaliknya, jika minat belajar siswa rendah, maka hasil belajar yang
didapat siswa pun akan rendah pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya
ketepatan dalam penggunaan media pembelajaran yang diterapkan kepada siswa
haruslah sesuai agar dapat menghasilkan generasi yang sesuai dengan cita-cita
pendidikan di Indonesia. Untuk itu, maka penggunaan m-learning dirasa sangat
penting dalam menunjang keberhasilan seorang guru dalam melaksankan proses
pembelajaran dengan siswa.
9Nurwahyuningsih, Ibrahim dan Ishartiwi, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile
Learning berbasis Android Mata Pelajaran IPA untuk Siswa SMP”, 2017, h.81.
10Ibid, h.81.
6
Hasil observasi yang dilakukan di MTsN 1 Tangerang Selatan didapati
bahwa pada sekolah tersebut penyampaian pembelajaran IPA masih dilakukan
secara terpisah berdasarkan bidang studi walaupun masih dilakukan oleh satu
orang guru IPA. Hal tersebut terjadi karena kurangnya bahan ajar IPA yang
tersedia serta kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran IPA sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh pada hasil
belajar siswa yang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan tidak adanya
peningkatan hasil belajar atau bahkan penurununan hasil belajar yang salah satu
faktor utama nya di sebabkan oleh rasa bosan yang dirasakan oleh para siswa
dengan sistem pembelajaran sederhana yang hanya mengandalkan buku teks
pelajaran, papan tulis dan power point. Hasil pra-observasi dan wawancara yang
dilakukan peneliti menujukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai
perolehan yang optimal, dilihat dari nilai rapor siswa disemester sebelumnya.
Guru juga mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA dilakukan secara
sederhana dengan hanya menggunakan buku teks pelajaran, papan tulis dan power
point tanpa menggunakan media pembelajaran lainnya.
Berdasarkan fakta diatas, maka penggunaan media pembelajaran Sains
Education Adaptive Learning System dalam proses pembelajaran siswa
merupakan hal penting dan salah satu jalan keluar bagi permasalahan pendidikan
yang di hadapi oleh Indonesia saat ini. Media pembelajaran Sains Education
Adaptive Learning System memiliki beberapa kelebihan diantaranya terdapat fitur
pemilihan gaya belajar (gaya belajar Visual, Audio, Read dan Kinestik) sehingga
siswa dapat mengakses materi pembelajaran IPA sesuai dengan gaya belajar
masing-masing. Selain itu, aplikasi ini dapat diakses secara offline ketika siswa
hendak membaca materi pembelajaran. Media pembelajaran Sains Education
Adaptive Learning System merupakan aplikasi yang sangat mudah untuk diunduh
dan dipakai, dapat digunakan kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas ruang dan
waktu.
Penggunaan media pembelajaran Sains Education Adaptive Learning System,
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar bagi siswa serta dapat
mempermudah para guru untuk membantunya dalam proses pembelajaran,
7
terlebih lagi dalam penggunaan waktu dan tenaga yang di pakainya. Hasil
penelitian relevan menunjukkan media ICT, seperti pengembangan Science
Education Adaptive Learning System sebagai media belajar IPA berbasis android
dengan variasi gaya belajar siswa mampu menjadi solusi untuk masalah tersebut,
seperti yang dialami oleh MTsN 1 Tangerang Selatan yang dijelaskan dalam
penelitian Tri Windayani (2019) mengungkapkan bahwa guru merasa terbantu
dengan adanya media Science Adaptive Learning System karena dapat
mengefisiensi waktu dan memiliki tampilan aplikasi yang menarik sehingga siswa
lebih termotivasi untuk belajar IPA.11
Dari beberapa deskripsi tersebut, maka perlu diadakan penelitian terkait
media pembelajaran Sains Education Adaptive Learning System berbasis android
di MTsN 1 Tangerang Selatan. Penelitian ini sekaligus melihat pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa pada tema gerak, seperti halnya pada hasil yang
ditunjukkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang
positif.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat diidentifkasikan berdasarkan latar belakang yang
telah dijabarkan di atas, yaitu:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih belum optimal
2. Kurangnya pemanfaatan teknologi berbasis android pada proses pembelajaran
3. Kegiatan pembelajaran masih bergantung pada media pembelajaran yang
sederhana seperti buku, power point, dan papan tulis.
C. Pembatasan Masalah
Menurut latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dijabarkan, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada,
11Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto, “Pengembangan Science Education
Adaptive Learning System Sebagai Media Belajar IPA Berbasis Komputer dengan Variasi Gaya
Belajar Peserta Didik”. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual,
Jakarta, 2017.
8
1. Hasil belajar IPA di batasi pada aspek kognitif menurut taksonomi Bloom
2. Media pembelajaran berbasis android dimaksudkan pada media android
ScEd ASL konsep Gerak untuk SMP/MTs
3. Materi dibatasi pada lingkup tema gerak pada topik pesawat sederhana di
kelas 8 Kurikulum 2013
D. Rumusan Masalah
Penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui, “Bagaimana pengaruh media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android
terhadap hasil belajar IPA? “.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dengan
menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
berbasis android.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain:
1. Peserta didik mendapatkan pengalaman dalam menggunakan media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android.
2. Peningkatan hasil belajar IPA dan perubahan suasana belajar di kelas menjadi
lebih aktif.
3. Guru mendapatkan referensi media pembelajaran yang dapat diterapkan pada
proses pembelajaran di kelas.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Ketidakjelasan materi pelajaran yang disampaikan di kelas dapat
diatasi dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat sebagai perantara.
Media merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa secara garis besar media adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat
manusia mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap1. Media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran2. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa media
pembelajaran dinyatakan sebagai komponen sumber belajar yang dapat
merangsang siswa untuk belajar3. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu alat atau komponen yang digunakan pada proses pembelajaran untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar hasil belajar dicapai secara optimal.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan memungkinkan siswa
untuk belajar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan performa siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media pembelajaran juga
memiliki peran yang sangat penting pada proses pembelajaran karena media
pembelajaran yang tepat akan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
mencapai tujuan pendidikan.
1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.3. 2Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta:Kaukaba
Dipantara, 2013), h. 3. 3Ibid, h. 138.
9
10
Media pembelajaran memiliki jenis sesuai dengan tampilan dan fungsinya
masing-masing. Syaiful Bahri Djamarah membagi jenis media pembelajaran
dalam tiga kelompok, yaitu4:
1. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara. Media ini tidak cocok untuk penderita tunarungu atau mempunyai
kelainan dalam pendengaran. Contoh media auditif adalah radio, cassette
recorder, dan piringan hitam.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula
media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti
film bisu dan film kartun. Media ini tidak cocok untuk penderita tunanetra
atau yang mempunyai kelainan dalam penglihatan.
3. Media Audio-Visual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yaitu auditif dan visual. Karena meliputi kedua
jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Audiovisual diam
Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan
cetak suara.
b. Audiovisual gerak
Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar bergerak seperti film suara dan video cassette.
4Syaiful Bahr Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.24.
11
Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis media pembelajaran diatas,
diharapkan akan mempermudah para guru dalam melakukan pemilihan media
pembelajaran yang tepat pada saat merencanakan pembelajaran. Pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi, serta karakteristik siswa akan
sangat menunjang efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini akan
menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi android bernama Science
Education Adaptive Learning System.
2. Media Science Education Adaptive Learning System
Media Android ScEd-ALS (Science Education Adaptive Learning System)
dikembangkan oleh Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto pada
tahun 2018. Software pembuat aplikasi android yang digunakan adalah Adobe
Flash Profesional CS.65. Di dalam aplikasi ini terdapat materi pembelajaran IPA
yang dapat diakses oleh siswa sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Pada
tampilan awal aplikasi ini akan terlihat fitur pemilihan gaya belajar yang dapat
dipilih oleh siswa sebelum masuk ke pemilihan materi pembelajaran. Gaya belajar
yang dapat dipilih oleh siswa adalah flemming-visual, auditori, read, dan kinestik
(VARK). Materi pembelajaran disajikan secara menarik berupa bacaan teks,
gambar, video animasi yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang tersedia.
Pada kelas eksperimen dilakukan penentuan gaya belajar dengan
menggunakan angket gaya belajar VARK (visual, auditori, read dan kinestetik),
kemudian peserta didik diminta duduk secara berkelompok sesuai dengan gaya
belajarnya. Proses pembelajaran berlangsung dengan masing-masing peserta didik
membuka media android sesuai dengan gaya belajarnya dan guru hanya berperan
sebagai pembimbing.
5Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto, “Pengembangan Science Education
adaptive Learning System sebagai Media Belajar IPA Berbasis komputer dengan Variasi Gaya
Belajar Peserta Didik”, Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual,
Jakarta, 2017.
12
a. Tampilan Awal Aplikasi Science Adaptive Learning System
Pada halaman ini ditampilkan kolom login untuk siswa yang berisikan kolom
nama dan kelas. Kemudian, setelah siswa mengisi data berupa nama dan kelas,
siswa akan otomatis menuju halaman selanjutnya yaitu pemilihan gaya belajar.
Gambar 2.1. Tampilan Awal Aplikasi
b. Tampilan Pemilihan Gaya Belajar
Menu utama yang ditampilkan dalam laman ini merupakan pemilihan gaya
belajar yang terdiri dari gaya belajar auditori (gaya belajar yang berpusat pada
sistem pendengaran, tampilan materi pembelajaran akan lebih banyak
mengandung unsur suara), gaya belajar read and write (gaya belajar yang
berfokus pada tulisan, siswa akan mendapatkan tampilan materi pembelajaran
dengan banyak bacaan atau tulisan), gaya belajar visual (gaya belajar yang
berfokus pada gambar, siswa akan mendapatkan tampilan materi pembelajaran
dengan berupa gambar animasi penuh warna), dan gaya belajar kinestetik (gaya
belajar yang berfokus pada gerakan, Siswa akan mendapatkan tampilan materi
pembelajaran berupa visual yang tidak hanya sekedar gambar animasi melainkan
dengan berupa animasi bergerak).
13
Gambar 2.2. Tampilan Pemilihan Gaya Belajar
c. Pemilihan materi Pembelajaran
Tampilan selanjutnya akan muncul subbab materi yang akan dipelajari oleh
siswa. Siswa akan memilih salah satu materi yang akan dipelajari.
Gambar 2.3. Pemilihan materi Pembelajaran
d. Tampilan Materi Pembelajaran
Setelah memilih materi pembelajaran yang akan dipelajari, siswa akan
mendapatkan tampilan materi pembelajaran sesuai dengan tipe gaya belajar yang
telah dipilih sebelumnya pada halaman menu gaya belajar. Berikut ini merupakan
14
salah satu contoh tampilan materi pembelajaran pada konsep pesawat sederhana
dan katrol bebas.
Gambar 2.4. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Pesawat Sederhana
Gambar 2.5. Tampilan Pada Materi Pembelajaran Katrol
e. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran
Setelah semua rangkaian materi pembelajaran telah siswa lewati, maka akan
muncul laman kuis untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan oleh
siswa. Kuis ini berupa soal-soal pilihan ganda dan uraian, disetiap akhir materi
15
pembelajaran akan ditampilkan kuis dan berlaku disemua subbab materi. Berikut
merupakan contoh tampilan awal pada kuis Pesawat Sederhana 1 (katrol).
Gambar 2.6. Tampilan Awal Evaluasi Pembelajaran
f. Tampilan Evaluasi Pembelajaran
Tampilan soal-soal evaluasi para siswa akan muncul setelah siswa meng-klik
tombol “Start Quiz” setelah itu, akan muncul tampilan soal-soal yang harus
diselesaikan oleh siswa. Setelah siswa selesai menyelesaikan kuis, maka akan
muncul tombol “submit” dan kuis dinyatakan selesai. Berikut merupakan contoh
tampilan kuis pada pesawat sederhana 1 (katrol).
Gambar 2.7. Tampilan Evaluasi Pembelajaran
16
3. Pengertian Android
Menurut Nazruddin dalam jurnal Aplikasi Akademik Online Berbasis
Android pada Universitas Tama Jagakarsa, android merupakan sistem operasi
untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk
digunakan oleh bermacam piranti bergerak.6
Pada saat perilisan perdana android pada tanggal 5 November 2007, android
bersama Open Hardset Alliance menyatakan mendukung pengembangan Open
Source perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android di
bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform
perangkat seluler.7
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2009, sistem operasi android telah
memiliki banyak versi. Versi android yang saat ini merupakan hasil dari
pembaharuan, perbaikan dan penambahan fitur dari versi-versi sebelumnya.
Perbaikan dan penambahan fitur pada sistem android telah melalui jalan yang
panjang. Adapun versi-versi sistem operasi android adalah sebagai berikut:
1. Android 1.1
2. Android 1.5 (Cupcake)
3. Android 1.6 (Doughnut)
4. Android 2.0/2.1 (Eclair)
5. Android 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
6. Android 2.3 (Ginger Bread)
7. Android 3.0 (Honeycomb)
8. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
9. Android 4.1 (Jelly Bean)
10. Android 4.4 (Kit Kat)
11. Android 5.0 (Lollipop)
12. Android 6.0 (Marshmallow)
6Sulihati dan Andriyani, “Aplikasi Akademik Online Berbasis Android pada Universitas Tama
Jagakarsa”, 2016, h. 19.
7Andi Juansyah, “Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-Global Positioning
System (A-GPS) dengan Platform Android”, 2015, h. 2.
17
13. Android 7.0 (Nougat)
14. Android 8.0 (Oreo)
15. Android 9.0 (Pie)
16. Android 10
Android yang terdapat dalam penelitian ini merujuk pada penggunaan
telepon genggam berbasis android yang di dalamnya disisipkan sebuah aplikasi
pembelajaran IPA bernama Science Education Adaptive Learning System yang
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Android merupakan sebuah
sistem perangkat lunak yang dalam penggunaannya tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari, seperti halnya dalam bidang pendidikan, komunikasi hingga
transportasi. Penggunaan android merupakan hal yang paling tepat untuk
diterapkan dalam dunia pendidikan karena pada dasarnya manusia dalam era
globalisasi saat ini tidak bisa terlepas dari peran android itu sendiri, sehingga
android juga dapat memiliki fungsi lebih dalam kehidupan sehari-hari khususnya
dalam bidang pendidikan.
4. Integrasi Android Sebagai Media Pembelajaran
Integrasi antara media pembelajaran yang sederhana dan penggunaan android
terletak pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan guru.
Android menjadi media utama dalam sistem pembelajaran karena didalam
aplikasi tersebut terdapat sumber materi dan latihan soal untuk peserta didik.
Peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran kapanpun dan
dimanapun tanpa harus terpaku oleh keterbatasan ruang dan waktu.
Aplikasi Sains Educative Adaptive Learning System dapat menjadi
penunjang dalam melaksanakan proses pembelajaran karena ketika guru memiliki
keterbatasan waktu dalam penyampaian materi dikelas, maka guru dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada di sistem android tersebut untuk melanjutkan
proses pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Android hadir untuk melengkapi
kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran di kelas, begitu juga
sebaliknya.
18
Secara mendasar, terdapat tiga tahapan dalam melaksanakan model
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berbasis ICT, seperti yang
dikatakan oleh Grant Ramsay dalam Tao 2011 yang tercantum pada Jurnal Dika
Ayu Wastuti dan Dian Novita, yakni:8
a. Seeking of Information
Pada tahapan ini mencakup pencarian informasi dari berbagai sumber
yang tersedia di TIK, memilih secara kritis diantara sumber penyedia
informasi dengan berpatokan pada content of relevation, content of
reliability/validity dan academic clarity. Guru berperan sebagai sebagai
pengarah agar peserta didik terhindar dari tumpukan informasi dalam TIK.
b. Acquisition of Information
Pada tahapan ini, peserta didik secara individual maupun berkelompok
berupaya untuk menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannya
dengan ide yang ada di dalam pikiran peserta didik kemudian
menginterpretasikan informasi dari sumber yang tersedia dan
mengkomunikasikannya menggunakan fasilitas TIK.
c. Synthesizing of Knowledge
Tahap ini merupakan tahap mengkonstruksi/merekonstruksi
pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bertolak dari
hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang telah
diperoleh.
5. Hasil Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok atau penting. Karena pada hakikatnya
belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan.
Hal tersebut berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa
sebagai siswa. Dengan kata lain, keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
8Dika Ayu Astuti dan Dian Novita, “Blended Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematis No 1”, Jurnal Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Vol 5, 2019,
h.194.
19
dilihat dari kualitas pembelajaran yang berlangsung. Untuk mengetahui sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak, maka dilakukan upaya
atau tindakan berupa penilaian. Dengan kata lain, penilaian berfungsi untuk
mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat
menjadi tolak ukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Horward Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan
dan pengarahan, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori
hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
sikap, dan keterampilan motorik.
Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 domain atau ranah, yaitu
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Diantaranya adalah : Ranah kognitif, yaitu
ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, antara lain: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Ranah afektif, yaitu ranah yang berkenaan dengan sikap dan
terdiri dari lima aspek, yaitu: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan interaksi. Ranah psikomotor, yaitu ranah yang berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities).
Menurut pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah
ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Karena hasil
belajar merupakan bagian akhir dari proses pembelajaran dimana akan menjadi
tolak ukur bagi guru dan siswa, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Hasil belajar juga berkaitan dengan faktor-faktor yang menunjang proses
pembelajaran itu sendiri. Seperti halnya sarana prasarana, model dan media
pembelajaran serta minat belajar siswa. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
20
baginya.9
Dalam pelaksanaannya, hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah dalam bukunya yang
berjudul Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru yaitu, “Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:10 1)
Faktor internal (faktor dari dalam siswa) seperti halnya keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor ekternal (faktor dari luar siswa) yaitu kondisi
lingkungan yang ada di sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to
learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pembelajaran.
6. Penilaian Hasil Belajar
Pada akhir proses pembelajaran, hasil belajar yang dicapai oleh siswa diukur
menggunakan tes untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam
proses pembelajaran serta performa guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat digunakan sebagai hal yang memotivasi
siswa agar belajar lebih giat, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran oleh guru. Hal ini akan diperoleh apabila siswa dan guru
memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat.
Kriteria penilaian hasil belajar merupakan tingkatan nilai yang menunjukkan
pada taraf dimana siswa menguasai materi yang telah dipelajari. Untuk mengukur
hasil belajar, maka dilakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program pembelajaran11.
Setelah diukur melalui evaluasi, maka hasil pengukurannya dapat dinyatakan
dalam bentuk nilai yang memiliki tingkatan tertentu. Salah satu kriteria penilaian
9M. Joko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar, (Yogyakarta: Pinus, 2009), h. 73.
10Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h.129. 11Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2003) h. 197.
21
hasil belajar yang dinyatakan oleh Muhibbin Syah adalah sebagai berikut12:
80-100 = Sangat Baik
70-80 = Baik
60-69 = Cukup
50-59 = Kurang
0-49 = Gagal
Guru tidak memiliki keharusan untuk mengikuti kriteria penilaian hasil
belajar seperti yang dijelaskan diatas, karena norma-norma ukuran manapun bisa
digunakan sebagai acuan dalam memberikan ukuran terhadap hasil belajar sesuai
dengan aturan yang telah diterapkan masing-masing lembaga dengan syarat acuan
tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
Nomor 117 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum bahwa hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut13:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD
pada KI-3 dan KI-4.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang dapat dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator hasilnya dianalisis untuk
menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
tersebut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program perbaikan
bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya dibawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada
12Ibid, h. 223. 13Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum.
22
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.
7. Tema Gerak
Tema gerak merupakan gabungan dari beberapa materi pembelajaran yang
difokuskan pada terjadinya suatu pergerakan. Tema gerak disini berfokus pada
konsep sistem gerak pada manusia dan pesawat sederhana. Untuk mempermudah
dalam melihat materi pembelajaran yang akan berlangsung, maka berikut
ditampilkan peta konsep tema gerak materi sistem gerak pada manusia dan
pesawat sederhana.
Gambar 2.8 Bagan Tema Gerak
Tema Gerak
Pesawat Sederhana
Bidang Miring
Roda Berporos
Katrol
Katrol Bebas
Katrol Tetap
Katrol Majemuk
Tuas
Golongan 1
Golongan 2
Golongan 3
Sistem Gerak Pada Manusia
Rangka
Tulang
Tulang Rawan
Tulang Keras
Pipih
Pipa
Pendek
Tak Beraturan
Tulang Tengkorak
Tulang Badan
Tulang Anggota Gerak
Sendi
Otot
23
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang blended learning yang dilakukan oleh Fuja Siti Fujiwati
magister pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 dengan
judul “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis Online Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan
Pembelajaran.14
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efektivitas
model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar. Metode
dalam penelitian ini menggunaan kuasi eksperimen dimana mahasiswa
dikelompokan menjadi dua, yakni kelompok ekperimen dan kelompok
konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Alfath sarjana pendidikan
Universitas Negeri Semarang tahun 2013 tentang “Pengembangan Media Blended
Learning Berbasis Web Enhnces Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2”.15
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research And Development (R&D).
dengan desain penelitian quasi experimen desain. Penelitian yang merupakan
pengembangan penelitian dari pengembangan hasil produk dan pengujian
keefektifan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
media blended learning berbasis web enchanced course dapat membangkitkan
minat mahasiswa untuk mengakses e-learning fisika serta menimbulkan minat
dalam belajar fisika yang akan berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa. Pada
penelitian ini blended learning berbasis web enchances course memberikan
pengaruh rata-rata hasil belajar mahasiswa sebelum diberi tindakan adalah
65,57% kemudian setelah diberikan tindakan menjadi 76,50% sehingga
menghasilkan peningkatan belajar siswa.
Sujit Pal, Sibananda Sana, dan Asis Kumar Ghosh dalam jurnal yang berjudul
14Fuja Siti Fujiawati, “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis ONLINE Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran”, Tesis
Pascasarjana UPI Bandung, 2013. 15Siti Nur Alfath, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 4.
24
“Influence Of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The
Students Of Physical Science Of Class VIII.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa
siswa yang difasilitasi multimedia dalam pembelajaran fisika, menunjukkan hasil
yang lebih baik dari pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
tradisional atau ceramah. Penggunaan multimedia dan animasi untuk membuat
atau menciptakan pembelajaran yang atraktif, stimulatif dan interaktif.16
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Windayani sarjana pendidikan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019 tentang “Pembelajaran IPA
Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema Gerak Kelas VIII di MTs Negeri 1
Tangerang Selatan”.17
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap hal-hal penting terkait penerapan model
pembelajaran IPA terpadu berbasis android. Hasil pada penelitian ini
menunjukkan ketercapaian aspek materi berdasarkan respon peserta didik
mencapai 68% (kategori baik), aspek desain pembelajaran memiliki ketercapaian
67% (kategori baik), aspek implementasi ketercapaian 67% (kategori baik), dan
aspek kualitas teknis mencapai 74% (kategori baik). Sedangkan untuk respon guru
pada aspek praktis mencapai rata-rata 3,5 (kategori baik) dan untuk aspek
efektivitas mencapai 2,67 (kategori cukup baik). Secara keseluruhan baik guru
maupun siswa merasa terbantu dengan adanya pembelajaran berbasis android.
C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik akan mampu
membuat siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru. Dalam
melaksanakan proses pembelajaran, guru dibantu dengan media pembelajaran
dikelas. Media pembelajaran yang baik dan efektif akan membuat proses
16Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The
Students of Physical Science of Class VIII Bhatter College”, Journal of Multidisciplinary Studies,
2, 2012, pp. 76-86.
17Tri Windayani, “Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema Gerak
Kelas VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019, h.54.
25
pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang diharapkan baik oleh guru maupun
siswa hingga menghasilkan hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan pra-observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang penggunaan
media pembelajaran di MTsN 1 Tangerang Selatan, didapati bahwa guru masih
hanya mengandalkan media pembelajaran sederhana yang tersedia di sekolah
seperti buku, papan tulis dan power point. Hasil wawancara juga menunjukkan
bahwa guru tidak menyampaikan materi IPA secara terpadu tetapi disampaikan
secara terpisah antara materi fisika, kimia dan biologi. Siswa merasa bosan
dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena hanya menggunakan media
pembelajaran yang sederhana. Fakta lain menyebutkan bahwa hasil belajar IPA
siswa belum optimal terlihat dari perolehan nilai rapor pada semester sebelumnya.
Inovasi media pembelajaran yang dibuat oleh Zulfiani, Sujiyo Miranto dan
Iwan Permana Suwana melahirkan sebuah aplikasi media pembelajaran berbasis
android dengan nama Science Education Adaptive Learning System. Aplikasi
pembelajaran ini berisi tentang materi pembelajaran IPA yang dikemas dengan
menarik dan terdapat fitur pemilihan materi sesuai dengan gaya belajar (Visual,
Auditori, Read dan Kinestik) yang dapat dipilih oleh siswa. Dengan penggunaan
aplikasi Science Education Adaptive Learning System pada proses pembelajaran
diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan yang dialami oleh
guru maupun siswa sehingga pada akhirnya dapat membantu siswa untuk
mencapai hasil belajar yang optimal.
Konsep dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media Science Education Adaptive Learning System terhadap hasil belajar IPA
siswa di MTsN 1 Tangerang Selatan. Dengan demikian, peneliti merumuskan
kerangka pemikiran dalam bagan berikut:
26
Gambar 2.9 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
D. Perumusan Hipotesis
Menurut deskripsi teoritis dan kajian penelitian relevan, maka penulis
menemukan sebuah hipotesis dalam skripsi ini, yaitu “Penggunaan Media
Pembelajaran Science Education Adaptive Learning System Berbasis Android
Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII SMP”.
Guru
Penggunaan Media
pembelajaran yang
sederhana
Media Science
Education Adaptive
Learning System
Hasil Belajar IPA
Belum Optimal
Siswa
Inovasi
Proses
Pembelajaran
Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTsN 1 Tangerang Selatan Kelas 8 yang
beralamat di Jl. Pajajaran No.31, Pamulang Barat, Banten 15417. Waktu
penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2018/2019.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen
semu. Desain penelitiannya menggunakan The Nonequivalen Control Group
Desain dengan terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen tanpa melalui randomisasi yang keduanya diberikan pretest dan
posttest. Tema gerak dalam penelitian ini dibatasi pada topik pesawat sederhana
dimana kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan media Science
Education Adaptive Learning System dan kelas kontrol menggunakan media
pembelajaran sederhana seperti buku, power point dan papan tulis. Adapun desain
penelitian tersebut mengacu pada tabel yang tertera sebagai berikut:
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan:
O1: Pengukuran awal (pretest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O2: Pengukuran pasca perlakuan (posttest) siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
X: Pemberian perlakuan berupa penggunaan media Science Education Adaptive
Learning System berbasis android.
28
Adapun langkah penelitian untuk menerapkan desain penelitian diawali
dengan membagi sampel penelitian ke dalam dua kelompok yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan berupa
penggunaan media Science Educative Adaptive Learning System sedangkan pada
kelas kontrol menggunakan media pembelajaran sederhana seperti buku, power
point dan papan tulis.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i di MTsN 1 Tangerang Selatan
kelas 8 semester ganjil pada tahun akademik 2018/2019. Sampel dalam penelitian
ini yaitu kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol sebanyak 30 siswa dan kelas VIII.8
sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa. Kelas VIII.8 dipilih sebagai kelas
eksperimen berdasarkan observasi bahwa seluruh siswa pada kelas tersebut
memiliki ponsel berbasis android.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling atau sampel terpilih. Purpossive sampling merupakan metode
penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu.1 Dalam penelitian ini sampel diambil dari siswa-siswa yang berada
dalam sebuah kelas dan memenuhi kriteria penelitian yaitu memiliki handphone
android serta hasil belajar yang homogen.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dilakukan secara test dan nontest. Teknik
pengumpulan data tes menggukan soal-soal berbentuk pilihan ganda dan uraian
yang disajikan dalam pretest dan posttest. Sedangkan untuk teknik pengambilan
data nontest dilakukan dengan menggunakan lembar angket penilaian siswa
terhadap media Science Education Adaptive Learning System dan lembar
1Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h.60.
29
observasi terhadap guru mata pelajaran IPA Terpadu yang berisi tentang aktivitas
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa
berbentuk pilihan ganda dan uraian pada pretest dan posttest, angket respon siswa
terhadap media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System serta
lembar observasi guru dalam aktivitasnya melaksanakan proses pembelajaran di
kelas.
Sebelum soal-soal diberikan kepada siswa, soal tersebut di uji
kevaliditasannya. Uji validasi instrumen dilakukan untuk mengukur butir-butir
soal yang valid. Setelah dilakukan uji validasi, dari total 40 butir soal berbentuk
pilihan ganda terdapat 22 butir soal yang valid dan dari total 10 butir soal
berbentuk uraian terdapat 7 butir soal yang valid, sehingga soal yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 30 soal dengan 22 soal berbentuk pilihan ganda
dan 7 soal berbentuk uraian. Nomor soal yang valid dapat dilihat pada kisi-kisi
instrumen tes pada tabel 3.2 berikut.
30
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Indikator
Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Soal
yang
Digun
akan
C1
C2
C3
C4
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
34, 37 23*,
33*,
38*, 39
25,
29*,5^*,
6^*,
7^*, 8^*
12 8
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat
sederhana dalam
aktivitas gerak
tubuh
22,
26*,
30,
31*,
32*,
35,
36*, 40
9^* 11, 21*,
24*, 27,
28, 10^*
15 8
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
1, 4,
5*, 9,
13*,
19*
2*, 10* 3, 7,
17*, 2^
3^*,
4^*
14 8
Membandingkan
struktur rangka,
otot, dan jenis
sendi pada
manusia
14*,
15*,
20*
6* 4 4
Mempertimbangk
an penyebab serta
upaya
pencegahan
gangguan yang
terjadi pada
sistem gerak
manusia
16*,
18*
8, 12,
1^
5 2
Jumlah Soal 21 10 16 3 50 30
Keterangan:
Tanda * nomor soal yang valid
Tanda ^ nomor soal jenis uraian
31
G. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika memiliki
validitas yang tinggi. instrumen yang valid yaitu instrumen yang apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat.2 Validitas instrumen tes PG dan uraian menggunakan anates V4.
Berdasarkan perhitungan anates nomor soal PG yang valid yaitu 2, 5, 6, 10, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 29, 31, 32, 33, 36, dan 38 sedangkan
nomor soal uraian yang valid yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,
artinya apabila datanya benar sesuai dengan kenyataan maka berapa kalipun
diambil tetap akan sama.3 Reliabilitas instrumen tes pilihan ganda dan uraian juga
menggunakan anates V4. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel
3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas
Nilai Kategori
Antara 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,60 – 0,80 Tinggi
Antara 0,40 – 0,60 Cukup
Antara 0,20 – 0,40 Rendah
Antara 0,00 – 0,20 Sangat rendah
Hasil reliabilitas instrumen tes pilihan ganda yang didapat sebesar 0,88
termasuk dalam kategori sangat tinggi, begitu juga hasil reliabilitas instrumen tes
uraian yang diperoleh yaitu sebesar 0,98 termasuk kategori sangat tinggi.
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 168.
3Ibid., h. 178.
32
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu soal adalah proposisi atau persentase subyek yang
menjawab butir tes tertentu dengan benar. Tes yang baik adalah tes yang
mengandung soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.4 Uji tingkat
kesukaran tes pilihan ganda dan uraian menggunakan anates V4. Hasil analisis
tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis Soal
Sangat mudah 2, 3, 14, 15, 18, 28, 31 7
Pilihan
Ganda
(PG)
Mudah 4, 5, 6, 7, 8, 9, 19, 20, 21, 23, 24,
29, 30, 32, 33, 34, 35, 37
18
Sedang 1, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 22, 25, 27,
36, 38, 39, 40
14
Sukar 11 1
Sangat sukar - 0
Jumlah 40
Sangat mudah 1 1
Uraian Mudah 2, 3 2
Sedang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7
Sukar - 0
Sangat sukar - 0
Jumlah 10
4. Daya Beda
Suwarto (2007) dalam Pardimin dkk mengungkapkan bahwa untuk
menentukan butir soal yang tepat dalam suatu penelitian, harus diketahui bahwa
soal tersebut mempunyai daya beda yang baik terhadap siswa yang berbeda,
waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Dengan kata lain, daya beda
merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
4R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, Vol. 01 No. 02,
2017, h. 104.
33
berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah berdasarkan kriteria
tertentu.5 Hasil analisis daya beda butir soal dapat dilihat dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal
Interval Daya Beda
Butir
Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis Soal
-1,00 < DB < 0,20 Jelek 11, 27, 34, 37 4
Pilihan
Ganda
(PG)
0,20 < DB < 0,40 Cukup 2, 4, 5, 7, 9, 14, 18,
21, 22, 24, 25, 26,
28, 30, 31, 32, 33,
35, 38, 39, 40
21
0,40 < DB < 0,70 Baik 1, 3, 6, 8, 10, 12, 13,
15, 16, 17, 19, 20,
23, 29, 36,
15
0,70 < DB < 1,00 Sangat baik - 0
Jumlah 40
-1,00 < DB < 0,20 Jelek - 0
Uraian 0,20 < DB < 0,40 Cukup 1, 2, 2
0,40 < DB < 0,70 Baik 3 1
0,70 < DB < 1,00 Sangat baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7
Jumlah 10
H. Teknik Analisis Data
Teknk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data
kuantitatif deskriptif, dimana data hasil uji coba pada sampel dapat di
deskripsikan dengan bantuan angka-angka agar lebih mudah dipahami oleh
pembaca lainnya dan dapat dipergunakan untuk kepentingan penelitian yang akan
datang. Adapun teknik analisis datan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sebaran data pada sebuah
kelompok data atau variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas
5Pardimin, dkk., “Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika”, Wacana
Akademika, Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73.
34
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Uji Liliefors.6
Lhitung = |F(Zi) – S(Zi)|
Keterangan:
Lhitung : Harga mutlak terbesar
F(Zi) : Peluang angka baku
S(Zi) : Proporsi angka baku
Kriteria pengujian:
a. Jika Lhitung < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
b. Jika Lhitung > Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak
normal.
2. Uji N-Gain
Uji N-Gain atau uji normalitas gain digunakan untuk menunjukkan hasil uji
yang berupa selisih antara nilai pretest dan posttest dengan rumus sebagai
berikut:7
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori yang merujuk pada Tabel 3.7 dibawah ini:
Tabel 3.7 Nilai uji N-Gain
Nilai N-Gain Kategori
g > 0.7 Tinggi
0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang
g < 0.3 Rendah
6Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 174.
7Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah), 2014, h. 76.
35
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada hasil belajar di kelas
kontrol dan kelas eksperimen ditemukan hasil bahwa data yang diperoleh
terdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka dari itu uji-t tidak dapat
diterapkan pada penelitian ini dan digunakanlah uji Mann-Whitney. Uji Mann-
Whitney merupakan alternatif untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji ini
tidak memerlukan distribusi normal dan homogenitas variance, yang diperlukan
hanyalah data yang kontinu dan mempunyai skala ordinal.8
Uji Mann-Whitney dengan sampel atau nilai N2 lebih dari 20, maka untuk
menginterpretasikan nilai U gunakan nilai Z dalam kurva normal dapat dilihat
dalam formula sebagai berikut:9
Z =
𝑈− 𝑛1𝑛2
2
√(𝑛1)(𝑛2)(𝑛1+𝑛2+1)
12
Penarikan kesimpulan:
Apabila Zhitung > Ztabel atau Uhitung > Utabel → Tolak H0
Apabila Zhitung < Ztabel atau Uhitung < Utabel → Terima H0
4. Hipotesis Statistik
Peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut:
Ho : μ1 < μ2
Ha : μ1 > μ2
8Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013). h. 403.
9Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif,dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), h.278-279.
36
Keterangan:
Ho: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil
belajar IPA.
Ha: Terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil
belajar IPA.
μ1 : Rata-rata hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen.
μ2: Rata-rata hasil belajar IPA pada kelompok kontrol.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menyajikan hasil data yang diperoleh selama penelitian. Data
tersebut berupa hasil dari pretest dan posttest serta lembar oberservasi guru dan
angket respon siswa dari kelas eksperimen dengan menggunakan media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android dan
kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran sederhanaseperti buku,
papan tulis dan power point.
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian dilakukan untuk melihat sejauh mana perbedaan
hasil belajar siswa pada pretest dan posttest di kelas eksperimen dengan
menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
berbasis android dan kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran
sederhana.
1. Hasil Belajar IPA di Kelas Eksperimen dan Kontrol
Berikut ini merupakan hasil tes hasil belajar IPA di kelas eksperimen.
Berdasarkan pengolahan data dari perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest dan posttest ditunjukkan pada
tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan
Posttest di Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Mata Pelajaran IPA
Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Tertinggi 37.09 61.29 30.64 56.45
Nilai Terendah 6.45 27.41 6.45 22.58
Rata-Rata 21.18 47.58 16.77 40.05
Median 20.16 49.19 14.51 41.93
Modus 16.12 50 14.51 53.22
St.Deviasi 7.89 8.37 6.25 11.93
38
Berdasarkan tabel 4.1, terlihat nilai tertinggi pada hasil pretest yaitu 37,09
sedangkan nilai tertinggi pada hasil posttest yaitu 61,29. Nilai terendah pada hasil
pretest yaitu 6,45 sedangkan nilai terendah pada hasil posttest yaitu 27,41. Mean
atau nilai rata-rata pada hasil pretest yaitu 21,18 sedangkan rata-rata pada hasil
posttest 47,58. Berdasarkan data di atas terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar
pada kelas eksperimen yaitu meningkat sebanyak 26,4 poin.
Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai tertinggi pada hasil pretest yaitu 30,64
sedangkan nilai tertinggi pada hasil posttest yaitu 56,45. Nilai terendah pada hasil
pretest yaitu 6,45 sedangkan nilai terendah pada hasil posttest yaitu 22,58. Mean
atau nilai rata-rata pada hasil pretest yaitu 16,77 sedangkan rata-rata pada hasil
posttest 40,05. Berdasarkan data di atas terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar
pada kelas eksperimen yaitu meningkat sebanyak 23,28 poin.
2. N-Gain Hasil Belajar IPA
Tabel 4.2. N-Gain Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen
Data Kategori
Tinggi
Kategori
Sedang
Kategori
Rendah
Rata-Rata
Skor
Rata-Rata
Peningkatan
Pretest 0 2 28 21,18 26,4
Posttest 0 29 1 47,58
N-Gain Indeks
N-Gain Interpretasi
0,33
g > 0.70 Tinggi
0.30 < g < 0.70 Sedang
g < 0.30 Rendah
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen dengan gain ternomalisasi sebesar 0,33. Jika
dibandingkan dengan indeks N-Gain 0,30 < g < 0,70 maka peningkatan hasil
belajar di kelas eksperimen dikategorikan sedang.
39
3. Hasil Analisis Data Angket
Hasil analisis pada perhitungan data angket respon siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Science
Education Adaptive Learning System
Indikator Angket Persentase Kategori
Materi (Content) 81% Baik Sekali
Desain Pembelajaran 76% Baik
Implementasi 83% Baik Sekali
Kualitas Teknik 75% Baik
Rata-Rata 78,75% Baik
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan persentase respon siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System di
kelas eksperimen. Pada indikator pertama yaitu materi (content) memperoleh
presentase sebesar 81% yang berada pada kategori baik sekali. Selain itu hasil
respon siswa pada indikator kedua yaitu desain pembelajaran memperoleh
presentase sebesar 76% yang berada pada katagori baik. Pada indikator ketiga
yaitu implementasi memperoleh persentase 83% yang berada pada kategori baik
sekali. Serta pada indikator terakhir yaitu kualitas teknik memperoleh persentase
sebesar 75% yang berada pada kategori baik. Hasil rata-rata keseluruhan pada
angket respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Science Education
Adaptive Learning System sebesar 78,75%. Hal ini menujukkan penggunaan
media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System memperoleh
respon yang baik dari para siswa.
40
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Siswa
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan alat bantuan IBM SPSS
Statistic 22 dengan uji statistik Liliefors dan taraf signifikasinya sebesar 5%. Uji
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Belajar
Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Pretest Eksperimen .173 30 .023
Kontrol .175 30 .020
Posttest Eksperimen .138 30 .149
Kontrol .156 30 .062
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel di atas menggambarkan hasil uji normalitas pada saat pretest dan
posttest dalam pembelajaran IPA. Uji normalitas merupakan hasil uji SPSS
melalui teknik Liliefors test dengan membandingkan Asymp. Sig. (2-tailed)
dengan nilai α = 0,05, berikut merupakan hipotesis yang akan di uji :
Ho : Populasi dikatakan normal apabila taraf signifikasi > 0,05
Hi : Jika taraf signifikasi < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal
Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan perhitungan hasil belajar siswa
setelah pretest di kelas eksperimen dengan nilai 0,023 lebih kecil nilai
signifikasinya dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal. Adapun perhitungan hasil belajar siswa setelah posttest di
kelas eksperimen dengan nilai 0,149 lebih besar dari nilai signifikasinya α = 0,05.
Sehingga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan
untuk hasil belajar siswa setelah pretest di kelas kontrol dengan nilai 0,020 lebih
kecil nilai signifikasinya dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi
yang tidak terdistribusi normal. Kemudian untuk perhitungan hasil belajar siswa
setelah posttest di kelas kontrol dengan nilai 0,062 lebih besar nilai signifikasinya
dari α = 0,05, sehingga sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal.
41
2. Uji Hipotesis Hasil Belajar IPA
Uji hipotesis ini menggunakan Uji Mann-Whitney karena data yang diperoleh
terdistribusi tidak normal dan tidak homogen. Uji Mann-Whitney ini dilakukan
untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu:
Ho: Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran Science Education Adaptive
Learning System terhadap hasil belajar IPA.
Ha: Terdapat pengaruh media pembelajaran Science Education Adaptive Learning
System terhadap hasil belajar IPA.
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis
Pretest Posttest
Mann-Whitney U 292.500 293.500
Z -2.341 -2.319
Asymp. Sig. (2-tailed) .019 .020
a. Grouping Variable: Kelas
Kriteria Pengambilan Keputusan:
1) Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima
2) Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Berdasarkan tabel 4.6 memperlihatkan hasil uji dari SPSS melalui teknik Uji
Mann-Whitney dalam mengukur hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Tabel di atas menunjukkan nilai U sebesar 292,500 untuk pretest dan
293,500 untuk posttest. Apabila di konversikan ke nilai Z maka besarnya -2,341
untuk pretest dan -2,319 untuk posttest. Nilai Sig sebesar 0,019 untuk pretest dan
0,020 untuk posttest. Jika dilihat dari kriteria pengambilan keputusan, dapat
dituliskan Sig 0.019 < 0,05 untuk pretest dan Sig 0.020 < 0,05 untuk posttest.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis android
terhadap hasil belajar siswa.
C. Pembahasan
Penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning
System telah diterapkan di kelas eksperimen MTsN 1 Tanggerang Selatan.
42
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa di kelas eksperimen,
menunjukan adanya perbedaan hasil belajar selama guru menerapkan media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System dengan media
pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Hasil eksperimen yang
ditunjukkan pada tabel 4.1 menunjukkan adanya perbedaan pada hasil belajar
siswa. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari peningkatan nilai rata-rata setelah
pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest hasil belajar
siswa di kelas eksperimen 21.18 dan meningkat pada posttest sebesar 26.4
menjadi 47.58. Sedangkan untuk kelas kontrol hasil belajar pada pretest sebesar
16.77 dan meningkat pada posttest sebesar 23.28 menjadi 40.05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran Science Education Adaptive
Learning System berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut juga dapat
dipengaruhi oleh inovasi yang telah dilakukan dalam pembelajaran. Penerapan
media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System dapat dianggap
sebagai media inovatif yang mampu meningkatkan minat belajar siswa dalam
belajar IPA. Di dalam media tersebut juga terdapat fitur pemilihan gaya belajar
(gaya belajar Visual, Auditori, Read dan Kinestik) sehingga siswa dapat
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
Selain itu, dengan adanya media Science Education Adaptive Learning System
dapat membuat proses belajar mengajar tidak lagi menjadi monoton karena
adanya penggunaan media android sebagai salah satu sumber belajar. Terlebih
lagi di sekolah tersebut jarang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media teknologi seperti handphone secara langsung.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil rata-rata
pencapaian data posttest sebesar 40,05 untuk kelas kontrol dan 47,58 untuk kelas
eksperimen. Hal ini sejalan dengan Sujit Pal, Sibananda Sana, dan Asis Kumar
Ghosh dalam jurnal yang berjudul “Influence Of Interactive Multimedia
Courseware: A Case Study Among The Students Of Physical Science Of Class
VIII.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang difasilitasi multimedia
dalam pembelajaran fisika, menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada siswa
43
yang diajarkan dengan menggunakan metode tradisional. Penggunaan multimedia
dan animasi untuk membuat atau menciptakan pembelajaran yang atraktif,
stimulatif dan interaktif”1.
Penelitian ini juga mengukur peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan uji N-gain. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan gain ternormalisasi
sebesar 0,33. Jika dibandingkan dengan indeks N-Gain 0,30 < g < 0,70 maka
peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen dapat dikategorikan sedang. Hal ini
bersesuaian dengan Erni dan Mukminan yang menyatakan kemandirian dan hasil
belajar siswa dapat mendukung peningkatan belajar siswa menggunakan media m-
learning2.
Pengaruh penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive
Learning System tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa tetapi juga ditinjau
dari perolehan hasil respon siswa. Keberadaan android pada proses pembelajaran
ini direspon positif. Hal ini ditunjukkan oleh hasil data angket respon siswa.
Penggunaan media ini memperoleh persentase hasil rata-rata keseluruhan sebesar
78,75% yang dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada indikator pertama yaitu materi
(content) memperoleh persentase sebesar 81% yang berada pada kategori baik
sekali. Selain itu hasil respon siswa pada indikator kedua yaitu desain
pembelajaran memperoleh persentase sebesar 76% yang berada pada katagori
baik. Pada indikator ketiga yaitu implementasi memperoleh persentase 83% yang
berada pada kategori baik sekali. Serta pada indikator terakhir yaitu kualitas
teknik memperoleh persentase sebesar 75% yang berada pada kaegori baik.
Artinya, secara keseluruhan media pembelajaran Science Education Adaptive
Learning System memperoleh respon yang positif dari siswa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kegiatan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil belajar yang berbeda. Pada kelas
1Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive Multimedia Courseware: A Case Study Among The
Students of Physical Science of Class VIII, Bhatter College”, Journal of Multidisciplinary Studies,
2, 2012, pp. 76-88.
2Erni Mardliyani Rahmawati dan Mukminan, “Pengembangan M-Learning Untuk Mendukung
Kemandirian dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi”, Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan,
Vol 5 no 2, 2017, ISSN : 2407-0963, h. 165.
44
eksperimen jelas terlihat bahwa hasil belajar siswa lebih tinggi dari siswa di kelas
kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Science
Education Adaptive Learning System berbasis android berpengaruh pada hasil
belajar siswa.
Hasil riset dalam penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran
Science Education Adaptive Learning System berbasis android berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA siswa tetapi dalam hal pencapaian ketuntasan belum
berada dikategori memuaskan. Hal ini didasarkan pula pada beberapa temuan
lapangan yang menjadi perhatian peneliti. Para siswa terlihat begitu kesulitan
dalam mengerjakan soal-soal tersebut, bahkan soal essay pada materi fisika tidak
dijawab oleh siswa. Mereka mengungkapkan bahwa mereka tidak melakukan
persiapan belajar sebelum mengerjakan soal. Hal tersebut diketahui dari
pernyataan siswa secara langsung kepada peneliti.
Fakta temuan lapangan tersebut menjadi landasan berpikir peneliti bahwa hal
tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang
walaupun mengalami kenaikan dalam segi penilaian kognitif, tetapi tidak mampu
mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal). Terlebih lagi, nilai KKM pada
mata pelajaran IPA di MTs 1 Tangerang Selatan memiliki nilai yang terbilang
tinggi yaitu sebesar 79 jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
Hal-hal yang telah diuraikan diatas sesuai dengan yang dikatakan oleh
Muhibbin Syah dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu3: (1) Faktor internal (faktor yang berasal
dari dalam siswa) seperti halnya keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
(2) Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa) yaitu kondisi lingkungan
yang ada di sekitar siswa. (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.
3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h.129.
45
Dalam hal ini, faktor internal siswa sangat berpengaruh dalam menentukan
hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi
jasmani dan terlebih lagi kondisi rohani siswa yang tidak maksimal. Hal ini
ditunjukkan dalam kondisi dimana peserta didik hanya sekedar mendengarkan
penjelasan materi dari guru tanpa ada respon aktif seperti bertanya atau menjawab
pertanyaan ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh Tri Windayani (2019) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa
para siswa menjadi lebih terfokus pada gambar atau animasi yang ada di aplikasi
tersebut dibanding dengan isi materi pembelajarannya. Dapat dikatakan bahwa
siswa mengalami penurunan konsentrasi dalam belajar karena lebih terfokus
untuk memainkan aplikasi tersebut dibandingkan untuk fokus mendengarkan
penjelasan materi pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Peran guru
dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
Dalam pelaksanaannya, guru kurang melibatkan peserta didik dalam
mengintegrasikan media dan pembelajaran. Guru menjadi satu-satunya yang
berperan aktif dalam proses pembelajaran sedangkan siswa berada pada peran
yang pasif.
Berdasarkan kuesioner dan wawancara dari penelitian yang dilakukan oleh
Tri Windayani (2019) terungkap bahwa para siswa dan guru memberikan respon
positif dengan adanya media pembelajaran Science Adaptive Learning System.
Guru merasa dengan adanya media tersebut, pembelajaran IPA terasa lebih mudah
untuk dilakukan, baik dalam segi efisiensi waktu maupun konten yang ditawarkan
didalamnya. Para siswa pun merasa adanya penyegaran karena menggunakan
media android dalam pembelajaran IPA. Hal ini juga sejalan dengan hasil
observasi yang peneliti lakukan bahwa media pembelajaran Science Adaptive
Learning System mendapatkan respon yang baik dari guru maupun dari siswa.
Faktor-faktor yang telah dikemukakan diatas memiliki keterkaitan dan saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Selain faktor yang terdapat dalam diri
siswa, baik itu secara internal maupun eksternal, faktor lain yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar juga terdapat pada kompetensi guru dalam
mengajar, fasilitas sarana dan prasarana yang ada disekolah, media pembelajaran
46
yang digunakan dalam penyampaian materi, suasana lingkungan sekolah (apakah
ditempat yang sepi atau ramai dan berada dilingkungan yang bersih atau kumuh)
serta yang tidak kalah pentingnya yaitu karakter teman sebaya yang dapat
membawa pengaruh positif atau negatif dan dukungan orangtua secara moriil
kepada masing-masing anaknya.
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
menstimulus kualitas hidup manusia agar menjadi lebih baik lagi. Sikap, perilaku,
serta karakteristik siswa yang berbeda-beda mengharuskan pendidik untuk mampu
menciptakan pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran lebih bermakna bagi
siswa. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Ia hanya salah satu bagian dari
sumber belajar. Semua sumber belajar dirancang agar dapat mendorong prakarsa
dan proses belajar menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik agar pembelajaran
tetap betah untuk terus belajar.4
Namun, pada kenyataannya hanya sedikit pendidik yang melakukan inovasi-
inovasi berbasis teknologi untuk menyegarkan dan menunjang proses
pembelajaran siswa agar mencapai hasil belajar yang optimal. Hingga saat ini pula
masih banyak terlihat proses pembelajaran di kelas yang terbilang monoton dan
hanya menggunakan media pembelajaran sederhan. Pembelajaran seharusnya
tidak hanya dianggap sebagai proses pemindahan materi pembelajaran dari
pendidik kepada siswa. Lebih dari itu, pendidik harus mampu mengaitkan materi
dengan masalah atau kejadian yang ada di sekitar lingkungkan peserta didik, agar
pembelajaran lebih bermakna dan peserta didik lebih memahami materi apa yang
mereka dapatkan dalam pembelajaran. Selain itu, guru terkadang masih
memisahkan pembelajaran IPA berdasarkan disiplin ilmunya yaitu biologi, fisika,
dan kimia, sehingga dalam pembelajaran IPA memungkinkan untuk terjadinya
tumpang tindih antar materi seperti yang terjadi di MTsN 1 Tangerang Selatan.
Beberapa faktor yang mendasari guru belum melaksanakan IPA secara terpadu
adalah: (1) masih rendahnya motivasi guru dalam mengajarkan IPA secara
terpadu karena hal tersebut tidak sesuai dengan bidang keahliannya, (2) guru
4Harjali, “Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif: Studi
Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah Pertama di Ponorogo”, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, Vol 23, No1, 2016, h. 11.
47
merasa kurang maksimal ketika diharuskan untuk mengajar bidang diluar
keahliannya, (3) guru belum memiliki pemahaman tentang pengintegrasian
konsep-konsep IPA, karena selama ini telah terbiasa mengajarkan IPA secara
terpisah, (4) guru mengalami kesulitan karena belum menerima pelatihan tentang
pembelajaran IPA terpadu secara meluas5 .
Hal tersebut terjadi di kelas kontrol MTsN 1 Tanggerang Selatan di mana guru
masih menggunakan media pembelajaran sederhana dalam pembelajarannya yang
dimana proses pemberian materi oleh guru disampaikan secara lisan atau ceramah
dengan bantuan buku, papan tulis serta power point dan siswa hanya
mendengarkan dan mencermati apa yang disampaikan oleh guru tanpa peran aktif
didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa di kelas
kontrol menunjukan adanya perbedaan hasil belajar selama guru menerapkan
media pembelajaran sederhana yang sering digunakan sebelumnya.
Maka dari itu, pendidik harus bisa memilih model, metode, serta media
pembelajaran yang tepat agar penyampaian materi dapat diserap dan dipahami
oleh peserta didik. Selain itu, pendidik harus mampu menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan serta dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa
agar tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik dan memuaskan. Salah satu
inovasi yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah dengan
menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
yang pada dasarnya lebih banyak menggunakan teknologi dalam proses
pembelajarannya, tetapi tidak meninggalkan proses pembelajaran dengan bertatap
muka. Pembelajaran berbasis teknologi yang dikenal dengan e-learning, dalam
pengaplikasiannya e-learning dapat menggunakan berbagai media, seperti laptop
atau komputer hingga ke handphone android. Mobile learning dirasa lebih efektif
dalam pencapaiannya untuk meningkatkan hasil belajar karena pada dasarnya,
penyampaian materi pembelajaran pada mobile learning tidak terbatas hanya di
kelas saja namun dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun siswa berada.
5Silmiati, N. Y., “Perbandingan Retensi Siswa Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Konsep
Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Metode Pembelajaran Inkuiri”, ISSN
1412-565 X. h. 61-62.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
terhadap hasil belajar siswa di mata pelajaran IPA pada tema gerak. Hal ini dapat
ditunjukkan dari hasil uji hipotesis dengan metode uji Mann-Whitney diperoleh
hasil yaitu nilai Sig 0,019 < 0,05 untuk pretest dan nilai Sig 0,020 < 0,05 untuk
posttest yang berarti bahwa H0 ditolak. Pengaruh hasil belajar dapat disimpulkan
bahwa siswa yang mendapatkan perlakuan belajar dengan menggunakan media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System memiliki hasil belajar
yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan perlakuan belajar
dengan menggunakan media pembelajaran sederhana.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai acuan untuk perbaikan dimasa mendatang.
1. Media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System berbasis
android diharapkan dapat diterapkan pada tema lain dengan lingkup yang
lebih luas.
2. Guru bidang studi IPA diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran IPA
secara menyeluruh dalam satu tema, tidak dipisahkan dengan bidang kimia
dan fisika.
3. Siswa diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar serta dapat bekerja
sama dengan guru dalam menghidupkan suasana belajar agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
4. Hasil penelitian ini bersifat sederhana, maka dari itu hasil yang ditunjukkan
pada penelitian ini bukan merupakan hasil akhir yang mutlak. Semoga
peneltian ini dapat dijadikan sumber referensi pada peneltian selanjutnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Alfath, Siti Nur, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web
Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika
UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2013.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
Astuti, Dika Ayu, dan Dian Novita. Blended Learning Terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematis No 1. Jurnal Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto. Vol 5. 194. 2019.
Djamarah, Syaiful Bahr. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Fujiawati, Fuja Siti, “Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis ONLINE
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Kurikulum Dan Pembelajaran” Tesis Pascasarjana UPI Bandung.
Harjali. Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif:
Studi Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah Menengah Pertama di
Ponorogo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 23(1). 11. 2016.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta: Prestasi
Pustakaraya. 2014.
Janawi. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bangka Belitung: Shiddiq
Press. 2007.
Juansyah, Andi. Jurnal Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-
Global Positioning System (A-GPS) dengan Platform Android. Bandung. 2.
2015.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Kholis, R. Ahmad Nur. Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013. Jurnal
Penelitian Ilmiah Intaj. 1(2). 104. 2017.
50
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Nasir. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Nurachmandani, Setya. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Nurwahyuningsih, dkk. Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile
Learning berbasis Android Mata Pelajaran IPA untuk Siswa SMP. 81.
2017.
Pal, Sujit. Sibananda Sana. Asis Khumar Gosh. Influence of Interactive
Multimedia Courseware: A Case Study Among The Students of Physical
Science of Class VIII, Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies,
2, 2012.
Pardimin, dkk. Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika. Wacana
Akademika. 1(1). 73. 2007.
Primasari, Rosita. Zulfiani dan Yanti Herlanti. Penggunaan Media Pembelajaran
di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan, Jurnal UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, EDUSAINS Volume VI No.01, 2014.
Rahayu, P., dkk. Jurnal Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Melalui Lesson Study.
65. 2012.
Restiyani, Rusi. Nengsih Juanengsih dan Yanti Herlanti. Profil Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Media dan Sumber
Pembelajaran oleh Guru Biologi”. Jurnal UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,
EDUSAINS Volume VI No.01, 2014.
Rahmawati, Erni Mardliyani dan Mukminan. Pengembangan M-Learning Untuk
Mendukung Kemandirian dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi.
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan. 5(2). 165. 2017.
Rohmanurmeta, Fauzatul Ma’rufah, dkk. Jurnal Pengaruh Metode Brainstorming
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematik
Interaktif, 4 (2), 11, 2016.
Salinan Lampiran Permendikbud No.24 tahun 2016 tentang KI dan KD pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
51
Salinan Lampiran Permendikbud No.81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum
Sanaky, Hujair AH. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara. 2013.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media. 2016
Silmiati. Perbandingan Retensi Siswa Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu
Konsep Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Metode
Pembelajaran Inkuiri. 61-62.
Siregar, Syofyan. Statistika Prametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Sjukur, Sulihin B. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(3). 2012.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2011.
Sulihati dan Andriyani. Jurnal Aplikasi Akademik Online Berbasis Android pada
Universitas Tama Jagakarsa. Jakarta. 19. 2016.
Susilo, M. Joko. Sukses dengan Gaya Belajar. Yogyakarta: Pinus. 2009.
Sutopo, Aristo Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2012.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2013.
Syahrin, Siti Alfi, “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”,
Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2015.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3.
Utari. Toto Sutarto. Gani. Cartono. Evaluasi Proses Pembelajaran. Bandung:
Prisma Press. 2003.
52
Widyastono, Herry. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta:
Bumi Aksara. 2014.
Wijaya, Agung. Suryatin. Budi. Salirawati. Das. Cerdas Belajar IPA Untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Grasindo. 2009.
Windayani, Tri, “Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android Pada Tema
Gerak Kelas VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”, Skripsi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2019.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group. 2016.
Zulfiani, dkk. Pengembangan Science Education Adaptive Learning System
Sebagai Media Belajar IPA Berbasis Komputer dengan Variasi Gaya
Belajar Peserta Didik. Laporan Hasil Penelitian Pengembangan Hak
Kekayaan Intelektual. Jakarta. 2017.
53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tema Gerak Biologi
SOAL TEMA GERAK BIOLOGI
Nama : .............................................................
Kelas : .............................................................
Sekolah : .............................................................
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Berikut ini merupakan fungsi rangka manusia, kecuali . . . .
a. Melindungi alat tubuh yang penting (organ internal)
b. Sebagai alat gerak aktif
c. Tempat melekatnya otot
d. Menegakkan dan memberi bentuk tubuh
2. Fungsi sistem rangka antara lain melindungi organ internal, pada tubuh manusia,
tulang yang melindungi jantung dan paru-paru serta otak secara berturut-turut
adalah…
a. Tulang Belakang dan Tulang Rusuk
b. Tulang Rusuk dan Tulang Tengkorak
c. Tulang Tengkorak dan Tulang Rusuk
d. Tulang Belakang dan Tulang Tengkorak
3. Aktivitas berikut yang terkait dengan otot yang bekerja secara tidak sadar adalah..
a. Andi berolahraga dengan mengendari sepeda
b. Atlet kebugaran berlatih mengangkat barbel
c. Otot jantung yang terus memompa darah dalam tubuh
d. Rina mengunyah makanan dengan menggunakan gigi.
53
54
4. Kelompok tulang berikut yang menyusun gelang bahu adalah…
a. Tulang rusuk dan tulang dada
b. Tulang rusuk dan tulang belikat
c. Tulang belikat dan tulang selangka
d. Tulang selangka dan tulang dada
5. Perhatikan daftar nama tulang berikut!
I. Tulang pergelangan kaki
II. Tulang pelipis
III. Tulang pergelangan kaki
IV. Tulang kering
Yang merupakan tulang pendek ditunjukan oleh nomor…
a. I dan II
b. I dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
6. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah…
a. Reaksi otot polos terhadap rangsang lambat, reaksi otot lurik terhadapa
rangsang cepat
b. Otot polos berinti banyak, otot lurik berinti Satu
c. Otot polos berkerja dibawah kesadaran, otot lurik berkerja diluar kesadaran
d. Bentuk otot polos serabut memenjang, otot lurik berbentuk gelondok
7.
Perhatikan gambar aktivitas
mengangkat barbel di samping
ini, aktivitas tersebut
melibatkan persendian di tulang
siku yang merupakan jenis
sendi...
55
a. Sendi Putar
b. Sendi Engsel
c. Sendi Pelana
d. Sendi Geser
8. Seorang dokter menemukan seorang pasien yang menderita penyakit riketsia
sehingga menjadikan kaki anak tersebut bengkok seperti huruf O atau X, penyakit
si pasien tersebut merupakan akibat dari...
a. Kekurangan Protein
b. Aktivitas olahraga berlebih
c. Kekurangan Vitamin D
d. Kecelakaan berkendara
Untuk menjawab soal nomor 9 sampai dengan 10 perhatikan gambar berikut
9. Tulang dahi ditunjukan oleh nomor…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
10. X merupakan contoh hubungan antara dua tulang yang termasuk…
a. Sinkondrosis
56
b. Diartosis
c. Sinfibrosis
d. Amfiartrosis
11. Perhatikan gambar berikut ini!
Prinsip kerja tangan anak yang sedang menarik koper pada gambar di atas sama
dengan prinsip kerja...
a. Roda berporos
b. Pengungkit jenis ketiga
c. Pengungkit jenis kedua
d. Pengungkit jenis pertama
12. Perhatikan gambar persendian di samping!
Bagian yang berperan dalam menggerakkan persendian ” X” adalah...
a. Tulang B bergerak satu arah terhadap A
b. Tulang A bergerak ke segala arah
c. Tulang B berputar terhadap tulang A
d. Tulang B bergerak dua arah ke tulang A
13. Matrik tulang rawan disusun oleh serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat
yang disebut...
57
a. Kondrosit
b. Kondroblas
c. Kodroitin
d. Kartilago
14. Pada saat otot bisep kontraksi, otot trisep otomatis akan mengalami relaksasi.
Pada keadaan tersebut, kerja otot bisep dan trisep terjadi secara...
a. Sinergis
b. Antagonis
c. Agonis
d. Pronasi
15. Berikut merupakan ciri otot rangka, kecuali . . . .
a. berinti banyak di tepi
b. berkontraksi secara involunter (tidak sadar)
c. tersusun atas protein aktin dan miosin yang teratur
d. termasuk otot lurik
16. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .
a. Lordosis
b. Skoliosis
c. Kifosis
d. Nekrosis
17. Perhatikan gambar proses osifikasi di bawah ini!
58
Pernyataan yang sesuai dengan proses osifikasi tulang berdasarkan gambar,
adalah..
a. Proses osifikasi merupakan perubahan tulang dari kecil menjadi besar
b. Osifikasi tulang berawal dari tulang yang sudah dewasa
c. Berolahraga dengan rajin dapat menjadikan proses osifikasi berhasil
d. Pembuluh darah di dalam tulang rawan akan membawa mineral, yaitu kalsium
sehingga tulang terbentuk menjadi keras.
18. Gangguan pada tulang yang menyebabkan pengeroposan pada tulang adalah...
a. Osteoporosis
b. Osifikasi
c. Kifosis
d. Fraktura
19. Semua organ di bawah ini bekerja di bawah kendali otot polos, kecuali . . . .
a. usus
b. paru-paru
c. jantung
d. dinding pembuluh darah
20. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk tulang adalah ....
a. tulang panjang dan tulang pipih
b. tulang pendek dan tulang pipih
c. tulang panjang dan tulang dada
d. tulang panjang dan tulang pendek
59
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Bagaimanakah upaya untuk menjaga agar tulang tetap sehat?
2. Tuliskan 3 aktivitas pada tubuhmu serta jenis sendi yang bekerja pada
aktivitas tersebut!
3. Lengkapilah tabel perbedaan jenis otot di bawah ini!
Nama Otot Bentuk Sel Otot Jumlah Inti Sel Letak di Tubuh
... .... .... Usus, Lambung
Otot Jantung .... .... .....
.... .... Banyak .....
4. Mengapa kerja otot bisep dan trisep disebut antagonis?
5. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar tersebut, identifikasikanlah jenis tuas (pengungkit)
serta jenis sendi jenis sendi yang terletak diantara tulang tengkorak dan
leher tersebut!
60
Lampiran 2 Soal Tema Gerak Fisika
SOAL TEMA GERAK FISIKA
Nama : .............................................................
Kelas : .............................................................
Sekolah : .............................................................
Mata Pelajaran : IPA/Fisika
1. Alat berikut ini yang bukan berdasarkan prinsip tuas jenis I adalah ….
a. Jungkat jungkit
b. Sumur pompa
c. Pemecah kemiri
d. Pemotong kuku
2. Lift pada gedung perkantoran menggunakan konsep ….
a. Bidang miring
b. Katrol
c. Tuas
d. Sekrup
3. Berat Ali 400 N dan Ahmad 500 N, mereka bermain jungkat-jungkit dengan
papan yang panjangnya 4 m dan ditumpu ditengah-tengahnya. Ali duduk disalah
satu ujung papan, agar seimbang ahmad harus duduk pada jarak ….
a. 1,6 m dari titik tumpu
b. 1,6 m dari ujung papan
c. 0,8 m dari tititk tumpu
d. 0,8 m dari ujung papan
4. Besarnya kuasa F adalah…
a. 10 N
b. 60 N
47
61
c. 20 N
d. 80 N
5. Bidang miring licin panjangnya 3,2 m, disandarkan pada bak mobil tingginya 80
cm dari tanah. Papan itu digunakan untuk memindahkan benda yang beratnya
9000 N ke bak mobil, untuk itu diperlukan gaya dorong paling sedikit .…
a. 2250 N
b. 2500 N
c. 3000 N
d. 4500 N
6. Pesawat sederhana yang mampu melipat gandakan gaya adalah .…
a. Katrol
b. Tuas
c. Baji
d. Bidang miring
7. Contoh tuas jenis ketiga adalah sebagai berikut, kecuali .…
a. Lengan
b. Jepitan
c. Pemecah biji
d. Sekop
8. Kursi roda merupakan contoh pesawat sederhana jenis .…
a. Tuas
b. Pengungkit
c. Katrol
d. Roda
9. Sebuah beban ditarik ke atas dengan katrol tetap, apabila gesekan tali pada katrol
diabaikan, gaya kuasa yang diperlukan paling sedikit adalah .…
62
a. 50 N
b. 60 N
c. 70 N
d. 80 N
10. Sebuah batu dapat dipindahkan dengan bantuan pesawat sederhana, yaitu .…
a. Gir
b. Bidang miring
c. Katrol
d. Tuas
11. Jalan di pegunungan yang dibuat berkelok – kelok merupakan prinsip .…
a. Roda berporos
b. Bidang miring
c. Tuas
d. Putaran
12. Pada kendaraan bermotor terdapat …. untuk memudahkan pergerakan roda ketika
melaju.
a. Putaran
b. Gir
c. Katrol
d. Tuas
13. Pesawat sedehana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
melakukan .…
a. Usaha
b. Gaya
63
c. Beban
d. Kreativitas
14. Kegiatan berikut yang merupakan usaha sesuai pengertian Fisika adalah .…
a. Doni mendorong tembok
b. Budi menahan barbel di atas kepalanya
c. Siti berusaha belajar dengan giat
d. Ani berlari menuju sekolah
15. Katrol pada tiang bendera merupakan .…
a. Katrol bebas
b. Katrol majemuk
c. Katrol campuran
d. Katrol tetap
16. Keuntungan mekanik katrol tetap adalah .…
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
17. Sesuatu yang dapat mengakibatkan terjadi perubahan bentuk dan gerak benda,
merupakan pengertian dari….
a. Kecepatan c. Gaya
b. Percepatan d. Daya
18. Perhatikan gambar berikut !
•
F1 = 15 N F2 = 15 N F3= 25 N
Resultan ketiga gaya di atas adalah…..
a. 10 N ke kanan b. 10 N ke kiri c. 5 N ke kanan d. 5 N
ke kiri
19. Sebuah benda bermassa 25 kg didorong dengan gaya 4 N. Besar percepatan
benda adalah ….
a. 4,5 m/s2 b. 4,25 m/s2 c. 6,5 m/s2 d. 6,25 m/s2
64
20. Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat otot betis pemain bulu tangkis mengangkat
beban tubuhnya dengan bertumpu pada jari kakinya adalah ....
a. Pengungkit jenis I
b. Pengungkit jenis II
c. Pengungkit jenis III
d. Bidang Miring
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tiga gaya masing-masing 30 N ke utara, 40 N ke selatan, dan 90 N ke
utara bekerja pada sebuah meja. Usaha yang bekerja pada meja sebesar
720 J. Jarak perpindahan meja sejauh ....
2. Sebuah mobil bermassa 600 kg mulai bergerak dengan percepatan 2 m/s2.
Jika muatan mobil ditambah 400 kg. Agar percepatan mobil menjadi 3
m/s2, maka gaya dorong mesin mbil harus ditambah ....
3. Perhatikan gambar!
Seorang kurir membawa kotak yang beratnya 65 N dari titik A menuju
titik B, kemudian kurir kembali lagi ke titik A. Berapakah usaha yang
dilakukan kurir tersebut!
100 cm
B
A
65
4. Perhatikan gambar di samping!
Jika massa benda 200 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah
keuntungan mekanis katrol tersebut?
5. Sebuah benda bermassa 100 kg didorong ke atas bidang miring dengan
gaya F yang sejajar bidang miring (percepatan gravitasi 10 m/s2).
Hitunglah keuntungan mekanis bida miring tersebut!
w
200 kg
66
Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN
Nama Sekolah : MTsN 1 Tangerang Selatan
Alokasi Waktu : 80 Menit
Mata Pelajaran : IPA
Jumlah Soal : 50 Butir Soal
Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013
Jenis Soal : PG (Pilihan Ganda) dan Essay
Kompetensi Dasar :
3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur
rangka manusia
Indikator
Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Soal yang
Digunakan
C1
C2
C3
C4
Mengidentifikasi aktivitas
manusia terkait konsep usaha
34, 37 23*, 33*, 38*,
39
25, 29*,5^*,
6^*, 7^*, 8^*
12 8
Mengelompokkan prinsip
serta jenis pesawat sederhana
dalam aktivitas gerak tubuh
22, 26*, 30, 31*,
32*, 35, 36*, 40
9^* 11, 21*, 24*, 27,
28, 10^*
15 8
Menunjukkan struktur rangka
manusia termasuk kerja otot
1, 4, 5*, 9, 13*,
19*
2*, 10* 3, 7, 17*, 2^ 3^*,
4^*
14 8
67
dalam kehidupan sehari-hari
Membandingkan struktur
rangka, otot, dan jenis sendi
pada manusia
14*, 15*, 20* 6* 4 4
Mempertimbangkan
penyebab serta upaya
pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak
manusia
16*, 18* 8, 12, 1^ 5 2
Jumlah Soal 21 10 16 3 50 30
Keterangan:
Tanda * nomor soal yang valid
Tanda ^ nomor soal jenis essay
68
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs N 1 Tangerang Selatan
Matapelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / 1 (Satu)
Materi Pokok : Pesawat Sederhana
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KOMPETENSI INTI (KI)
KI 3 (PENGETAHUAN) KI 4 (KETERAMPILAN)
Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
69
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
KOMPETENDI DASAR (KD)
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
termasuk kerja otot pada
struktur rangka manusia
4.3 Menyajikan hasil
penyelidikan atau
pemecahan masalah
tentang manfaat
penggunaan pesawat
sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
IPK Pengetahuan
3.3.1 Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha
3.3.2 Mengelompokkan prinsip serta jenis pesawat sederhana
dalam aktivitas gerak tubuh
3.3.3 Menyelidiki keuntungan mekanik pesawat sederhana
3.3.4 Menyebutkan contoh pemanfaatan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode dan model pembelajaran blended learning berbasis
android yang disertai gambar/video, dengan melakukan eksperimen sendiri
secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta
didik lain. Peserta didik diharapkan dapat menganalisis keuntungan
penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta
didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME,
menumbuhkan prilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggung
jawab, dan kerjasma serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).
70
D. Materi
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Blended Learning
3. Metode : Tanya jawab dan diskusi informasi
F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : Handphone Android
Alat : Laptop, LCD projector, papan tulis, spidol.
Sumber Belajar : Kemendikbud, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta:
Kementrian Pendiidkan dan Kebudayaan, 2017
71
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 : 2 x 40 menit
Kegiatan Awal (10 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
▪ Guru
mengucapkan
salam dan
menanyakan
kabar kepada
siswa.
▪ Peserta didik
menjawab salam dan
kabar dari guru.
3 menit
▪ Guru
membimbing
siswa untuk
membaca doa
sebelum mulai
pembelajaran.
▪ Peserta didik
membaca doa
bersama guru.
Pembacaan doa
dipimpin oleh ketua
kelas.
▪ Guru mengisi
daftar hadir siswa
(absensi).
▪ Peserta didik
menunggu giliran
untuk diabsen dan
memberitahu kepada
guru tentang
temannya yang tidak
hadir.
▪ Guru menyiapkan
media (misalnya
power point dan
buku) yang akan
digunakan dalam
▪ Peserta didik
mengeluarkan buku
pelajaran IPA
Terpadu dan
membuka aplikasi di
72
pembelajaran. android pada
Handphone masing-
masing
▪ Guru mengecek
kesiapan siswa.
▪ Peserta didik dalam
kondisi yang
kondusif.
▪ Guru
menyampaikan
kompetensi dasar,
indikator dan
tujuan
pembelajaran.
▪ Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru.
7 menit
Apersepsi ▪ Guru melakukan
apersepsi dengan
mengajukan
masalah untuk
dipecahkan atau
pertanyaan untuk
diselidiki. Sebagai
contoh : “Apa
yang biasa
digunakan saat
membawa beban
yang berat ?”
▪ Peserta didik aktif
mendefinisikan sifat
dan parameter
masalah
10
menit
Kegiatan Inti ▪ Guru meminta
siswa membuka
buku pelajaran
IPA.
▪ Peserta didik
membuka buku
pelajaran IPA
▪ Peseta didik
50
menit
73
▪ Guru menjelaskan
konsep pesawat
sederhana jenis
pengungkit dan
tuas dengan
metode ceramah
menyimak penjelasan
guru.
▪ Membimbing
peserta didik
dalam melakukan
investigasi.
▪ Guru
mengarahkan
peserta didik
untuk
memanfaatkan
sumber informasi
lainnya untuk
pemecahan
masalah salah
satunya
menggunakan
handphone
android
▪ Mengimplementasikan
rencana untuk
memecahkan
masalah
menggunakan
penyelidikan
keterampilan proses
sains untuk
mengumpulkan dan
menganalisis
informasi
▪ Melakukan observasi,
dan mengumpulkan
data
▪ Guru
membimbing
peserta didik
mengorganisasi
▪ Peserta didik membuat
catatan pengamatan
▪ Peserta didik
mengolah data yang
74
data
▪ Guru
membimbing
peserta didik
mengkomunikasik
an temuan dan
penjelasannya
terkumpul dalam
bentuk grafik dan
table
▪ Peserta didik membuat
pola-pola dan
hubungan dalam data
▪ Peserta didik Menarik
kesimpulan dan
merumuskan
penjelasan
▪ Peserta didik
mengkomunikasikan
hasil penelitian
• Guru
menayangkan 5
soal pilihan ganda
melalui slide
powerpoint.
• Guru dan siswa
merangkum secara
lisan materi yang
telah dipelajari.
• Guru menugaskan
siswa untuk
mempelajari
materi
selanjutnya.
• Guru menutup
pembelajaran dan
memberi salam.
• Siswa menjawab soal
pilihan ganda yang
ditampilkan guru.
• Siswa dan guru
merangkum secara
lisan materi yang
telah dipelajari.
• Siswa ditugaskan
untuk mempelajari
materi selanjutya
• Siswa menjawab
salam.
75
2. Pertemuan 2 : 2 x 40 menit
Kegiatan Awal (10 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
▪ Guru
mengucapkan
salam dan
menanyakan
kabar kepada
siswa.
▪ Siswa
menjawab
salam dan
kabar dari
guru.
3 menit
▪ Guru
membimbing
siswa untuk
membaca doa
sebelum mulai
pembelajaran.
▪ Siswa
membaca doa
bersama guru.
Pembacaan
doa dipimpin
oleh ketua
kelas.
▪ Guru mengisi
daftar hadir
siswa (absensi).
▪ Siswa
menunggu
giliran untuk
diabsen dan
memberitahu
kepada guru
tentang
temannya yang
tidak hadir.
▪ Guru
menyiapkan
media
▪ Siswa
mengeluarkan
buku pelajaran
76
(misalnya
power point dan
buku) yang
akan digunakan
dalam
pembelajaran.
IPA
▪ Guru mengecek
kesiapan siswa.
▪ Siswa dalam
kondisi yang
kondusif.
▪ Guru
menyampaikan
kompetensi
dasar, indikator
dan tujuan
pembelajaran.
▪ Siswa
memperhatika
n penjelasan
guru.
7 menit
Apersepsi ▪ Guru
melakukan
apersepsi
dengan
menanyakan hal
yang berkaitan
dengan materi
pesawat
sederhana.
Seperti contoh:
“Apa yang
kalian gunakan
untuk
memindahkan
barang dari
▪ Siswa aktif
menjawab
pertanyaan
guru dengan
jawaban
produktif.
77
permukaan
tinggi ke
permukaan
yang lebih
rendah ?”
▪ Guru
menyampaikan
pendahuluan
materi.
▪ Siswa
memperhatika
n penjelasan
guru.
Motivasi ▪ Guru
memotivasi
siswa agar tetap
semangat
belajar dan
mengajak siswa
untuk selalu
bersyukur
kepada Tuhan
▪ Siswa
termotivasi
untuk
mempelajari
pesawat
sederhana.
Kegiatan Inti (60 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Mengamati
(Simulasi)
▪ Guru
menampilkan
peta konsep
tentang materi
yang ingin
dipelajari.
▪ Siswa
mengamati peta
konsep dan
mengetahui
materi-materi
yang akan
dipelajarinya.
10 menit
78
▪ Guru
menampilkan
video tentang
pesawat
sederhana jenis
bidang miring
▪ Siswa
mengamati
video yang
ditampilkan
guru.
Merumuskan
masalah
▪ Guru meminta
siswa untuk
melihat materi
pada aplikasi
android
▪ Guru
menstimulus
siswa untuk
bertanya.
▪ Siswa
mempelajari
materi
pembelajaran
lewat aplikasi
android.
▪ Siswa
menyampaikan
pertanyaan
produktif
dengan
antusias.
▪ Guru
mengapresiasi
siswa yang
bertanya
dengan
mengucapkan
kata “Good,
Bagus Sekali
dsb”.
▪ Siswa yang lain
terstimulus
untuk
mengembangka
n pertanyaan
siswa tersebut.
▪ Guru mengajak
siswa
berdiskusi
▪ Siswa berdiskusi
untuk dapat
menjawab
79
untuk
menjawab
pertanyan
tersebut.
pertanyaan
tersebut.
Membuat
Hipotesis
▪ Guru meminta
siswa untuk
membentuk
kelompok
diskusi yang
terdiri dari 4
kelompok.
▪ Siswa
membentuk
kelompok
diskusi dengan
efisien.
30 Menit
▪ Guru
membagikan
siswa LKS
▪ Siswa
mendapatkan
LKS
▪ Guru meminta
siswa untuk
mengerjakan
LKS tersebut
secara
berkelompok.
▪ Siswa
mengerjakan
LKS bersama
dengan masing-
masing
kelompok.
Mengumpulkan
Data
▪ Guru
membimbing
dan
memfasilitasi
siswa dengan
cara
mendatangi
kelompok
secara
bergantian
▪ Siswa
memberitahu
kepada guru
sejauh mana
diskusi telah
berlangsung,
kesulitannya
dan
membenarkan
jawaban apabila
80
untuk
menanyakan
sejauh mana
diskusi telah
berlangsung,
apakah
terdapat
kesulitan, dan
juga
mengklarifikas
i siswa apabila
ada
miskonsepsi.
ada yang keliru.
.
Menguji
Hipotesis
▪ Guru meminta
siswa untuk
menyampaikan
hasil
diskusinya.
▪ Siswa
menyampaikan
hasil diskusi
kelompok
(penjelasan
mengenai kaitan
mekanisme
pesawat
sederhana
dengan spesiasi
dan pandangan
para ahli) secara
bergantian.
30 menit
▪ Guru
memberikan
apresiasi
kepada setiap
▪ Siswa bersama
guru
memberikan
applause.
81
kelompok yang
telah selesai
menyampaikan
hasil diskusi
dengan
memberikan
applause.
▪ Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya,
menambahkan
atau
menyanggah
pada kelompok
presenter.
▪ Siswa lain
bertanya,
menambahkan
atau
menyanggah
pada kelompok
presenter.
▪ Guru
memberikan
penguatan
terhadap hasil
diskusi dan
menambahkan
informasi yang
belum
diperoleh
siswa.
▪ Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
10 menit
82
Kegiatan Akhir (10 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Merumuskan
Kesimpulan
Penutup
▪ Guru meminta
dari masing-
masing kelompok
untuk dapat
menarik
kesimpulan
terhadap
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
• Siswa dari
perwakilan
kelompok
menjelaskan
kesimpulan dari
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
8 menit
▪ Guru
menginformasika
n kepada siswa
mengenai materi
yang akan dibahas
di pertemuan
selanjutnya.
▪ Siswa
mendengarkan
informasi yang
disampaikan
oleh guru
mengenai
materi yang
akan dibahas di
pertemuan
selanjutnya.
▪ Guru meminta
ketua kelas untuk
memimpin doa
penutup belajar.
▪ Ketua kelas
memimpin doa,
siswa dan guru
do’a bersama.
2 menit
▪ Guru
mengucapkan
salam.
▪ Siswa
membalas
salam.
83
3. Pertemuan 3 : 2 x 40 menit
Kegiatan Awal (10 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
▪ Guru
mengucapkan
salam dan
menanyakan
kabar kepada
siswa.
▪ Guru
membimbing
siswa untuk
membaca doa
sebelum mulai
pembelajaran.
▪ Guru mengisi
daftar hadir
siswa (absensi).
▪ Guru
menyiapkan
media
pembelajaran
dan meminta
siswa untuk
membuka
aplikasi android
sains learning
▪ Siswa
menjawab
salam dan
kabar dari
guru.
▪ Siswa
membaca doa
bersama guru.
Pembacaan
doa dipimpin
oleh ketua
kelas
▪ Siswa
menunggu
giliran untuk
diabsen dan
memberitahu
kepada guru
tentang
temannya yang
tidak hadir.
▪ Siswa
membuka
aplikasi
3 menit
84
android sains
learning
▪ Guru mengecek
kesiapan siswa.
▪ Siswa dalam
kondisi yang
kondusif.
▪ Guru
menyampaikan
kompetensi
dasar, indikator
dan tujuan
pembelajaran.
▪ Siswa
memperhatika
n penjelasan
guru.
7 menit
Apersepsi ▪ Guru
melakukan
apersepsi
dengan
menanyakan hal
yang berkaitan
dengan materi
pesawat
sederhana.
Seperti contoh:
“Apa yang
kalian gunakan
untuk
memindahkan
barang dari
tempat yang
rendah ke
tempat yang
lebih timggi ?”
▪ Siswa aktif
menjawab
pertanyaan
guru dengan
jawaban
produktif.
85
▪ Guru
menyampaikan
pendahuluan
materi.
▪ Siswa
memperhatika
n penjelasan
guru.
Motivasi ▪ Guru
memotivasi
siswa agar tetap
semangat
belajar dan
mengajak siswa
untuk bersyukur
kepada Tuhan.
▪ Siswa
termotivasi
untuk
mempelajari
pesawat
sederhana.
Kegiatan Inti (60 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Mengamati
(Simulasi)
▪ Guru
menampilkan
peta konsep
tentang materi
yang ingin
dipelajari
tentang katrol
dan roda
berporos.
▪ Siswa
mengamati peta
konsep dan
mengetahui
materi-materi
yang akan
dipelajarinya.
10 menit
▪ Guru meminta
siswa untuk
melihat materi
pada aplikasi
android sains
▪ Siswa
mempelajari
materi
pembelajaran
lewat aplikasi
20 Menit
86
learning.
▪ Guru
menjelaskan
materi
pembelajaran
▪ Guru
menstimulus
siswa untuk
bertanya.
android sains
learning.
▪ Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
▪ Siswa
menyampaikan
pertanyaan
produktif
dengan
antusias.
Merumuskan
masalah
▪ Guru
mengapresiasi
siswa yang
bertanya
dengan
mengucapkan
kata “Good,
Bagus Sekali
dsb”.
▪ Siswa yang lain
terstimulus
untuk
mengembangka
n pertanyaan
siswa tersebut.
▪ Guru mengajak
siswa
berdiskusi
untuk
menjawab
pertanyan
tersebut.
▪ Siswa berdiskusi
untuk dapat
menjawab
pertanyaan
tersebut.
▪ Guru
memberikan
▪ Siswa
mendapatkan
30 Menit
87
siswa soal
untuk
dikerjakan
secara individu
Guru meminta
siswa untuk
mengerjakan
soal-soal
tersebut secara
individu.
soal dari guru
Siswa
mengerjakan
soal-soal yang
diberikan oleh
guru
▪ Guru meminta
siswa untuk
menjawab soal
ke depan kelas
▪ Siswa lain
bertanya,
menambahkan
atau
menyanggah
jawaban dari
siswa lain
▪ Guru
memberikan
konfirmasi
terhadap hasil
jawaban yang
dikerjakan oleh
siswa
▪ Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Langkah
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Merumuskan
Kesimpulan
▪ Guru meminta
siswa untuk dapat
• Siswa
menjelaskan
8 menit
88
Penutup
menarik
kesimpulan
terhadap
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
kesimpulan dari
pembelajaran
yang telah
dilakukan.
▪ Guru
menginformasika
n kepada siswa
mengenai materi
yang akan dibahas
di pertemuan
selanjutnya.
▪ Siswa
mendengarkan
informasi yang
disampaikan
oleh guru
mengenai
materi yang
akan dibahas di
pertemuan
selanjutnya.
▪ Guru meminta
ketua kelas untuk
memimpin doa
penutup belajar.
▪ Ketua kelas
memimpin doa,
siswa dan guru
do’a bersama.
2 menit
▪ Guru
mengucapkan
salam.
▪ Siswa
mengucapkan
salam.
H. Penilaian
Aspek Teknik Penilaian Instrumen
Kognitif Test Soal pretest dan posttest
Non-Tes Angket
89
Lampiran 5 Lembar Angket Penilaian Siswa
LEMBAR ANGKET PENILAIAN SISWA
MEDIA PEMBELAJARAN SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE LEARNING SYSTEM
PADA KONSEP RANGKA, OTOT, DAN PESAWAT SEDERHANA
Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Sekolah : …………………………..
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berikut sesuai dengan pendapat Anda
berdasarkan keterangan pada setiap jawaban.
Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang Baik
0 = Sangat Tidak Baik
No. Aspek Indikator Jawaban
0 1 2 3 4
1 Materi Kemudahan memahami materi
Kejelasan pembahasan materi
Kemenarikan penyajian materi
Keterkinian (keterbaruan materi)
Kontekstual
2 Desain
Pembelajaran
Keterbacaan teks pada media
Kejelasan tujuan pembelajaran
Sistematika materi
3 Implementasi
Kemudahan penggunaan
Intensitas penggunaan
4 Kualitas Teknis Kejelasan cara menggunakan media
Kualitas media pembelajaran
Kemenarikan background
Kualitas gambar
Kualitas musik
91
Lampiran 6
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang
Nama Observer : Voni Rahma Apriliana
Materi pokok : Pesawat Sederhana
Pertemuan : 1 (Satu)
Hari tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018
Petunjuk :
Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan
keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbasis android dalam
pembelajaran yang diamati.
A. Kegiatan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan
salam.
2. Guru mengkondisikan kesiapan
peserta didik menerima pelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi mengenai
materi yang akan diajarkan
4. Guru memberikan motivasi tentang
materi yang akan di ajarkan
5. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang harus di
capai peserta didik
√
√
√
√
√
92
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
6. Guru menyampaikan materi
pembelajaran.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar (Tim)
7. Guru menjelaskan peraturan
pembelajaran.
8. Guru memberikan tugas yang berisi
kategori yang berbeda-beda sesuai
dengan materi yang disampaikan guru.
9. Guru menugaskan siswa observasi
sederhana kemudian melakukan
diskusi bersama kelompoknya.
10. Guru menugaskan kelompok terpilih
untuk menjelaskan hasil diskusinya.
√
Penutup
11. Guru menayangkan soal evaluasi
kepada siwa.
12. Guru dan siswa merangkum
pembelajaran secara lisan materi yang
telah di pelajari.
13. Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.
14. Guru menutup pembelajaran dan
memberi salam.
√
√
√
√
√
√
a
√
√
93
B. Kegiatan Siswa
Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011)
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam.
2. Siswa mempersiapkan diri untuk
belajar.
3. Siswa memperhatikan dan merespon
apa yang di jelaskan oleh guru.
√
√
√
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
4. Siswa memperhatikan penjelasan
guru.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar (Tim)
5. Siswa melakukan observasi sederhana
kemudian melakukan diskusi bersama
kelompoknya.
6. Kelompok terpilih menjelaskan hasil
diskusinya.
√
Penutup
7. Siswa menjawab soal evaluasi yang
ditayangkan guru.
8. Siswa dan guru merangkum
pembelajaran secara lisan materi yang
telah di pelajari.
9. Siswa menjawab salam guru.
√
√
√
√
√
94
Keterangan:
A. Baik sekali C. Cukup
B. Baik D. Kurang
Catatan:
1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tepat waktu.
2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis pengungkit dan
tuas.
3. Pembelajaran dilakukan dengan media pembelajaran Science Education
Adaptive Learning System.
4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan
metode ceramah oleh guru, kemudian pada jam pelajaran kedua dan ketiga
disampaikan dengan menggunakan aplikasi Science Education Adaptive
Learning System.
5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif.
6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 23 orang.
Observer
(Voni Rahma Apriliana)
95
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang Selatan
Nama Observer : Voni Rahma Apriliana
Materi pokok : Sistem Gerak ( Pesawat Sederhana )
Pertemuan : 2 (Dua)
Hari tanggal : Senin, 27 Agustus 2018
Petunjuk :
Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan
keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Blended Learning berbasis
android dalam pembelajaran yang diamati.
A. Kegiatan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan menyapa siswa.
2. Guru mengkondisikan kesiapan
peserta didik sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
3. Guru melakukan apersepsi mengenai
materi yang akan diajarkan
4. Guru memberikan motivasi tentang
materi yang akan di ajarkan
5. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang harus di
capai peserta didik.
✓
✓
✓
✓
✓
96
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
6. Guru menjelaskan langkah-langkah
penggunaan aplikasi berbasis android
sebagai media pembelajaran
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar (Tim)
7. Guru menjelaskan peraturan
pembelajaran.
8. Guru menugaskan siswa untuk duduk
bersama kelompoknya.
9. Guru meminta siswa untuk belajar
secara mandiri menggunakan aplikasi
android bersama teman
kelompoknya.
10. Guru memberikan penguatan materi
dengan mengulas kembali materi
pembelajaran menggunakan metode
ceramah.
✓
✓
✓
✓
✓
Penutup
11. Guru menayangkan soal evaluasi
kepada siwa.
12. Guru dan siswa merangkum
pembelajaran secara lisan materi
yang telah di pelajari.
13. Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.
14. Guru menutup pembelajaran dan
memberi salam.
✓
✓
✓
✓
97
B. Kegiatan Siswa
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam dan sapaan
dari guru.
2. Siswa mempersiapkan diri untuk
belajar.
3. Siswa memperhatikan dan merespon
apa yang di jelaskan oleh guru.
✓
✓
✓
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
4. Siswa memperhatikan penjelasan
guru.
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar (Tim)
5. Siswa duduk seacara berkelompok
dan mempelajari materi
pembelajaran melalui aplikasi
android.
6. Siswa memperhatikan penguatan
materi pembelajaran dari guru.
✓
✓
✓
Penutup
7. Siswa menjawab soal evaluasi yang
ditayangkan guru.
8. Siswa dan guru merangkum
pembelajaran secara lisan materi
yang telah di pelajari.
9. Siswa menjawab salam guru.
✓
✓
✓
Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011)
Keterangan:
A: baik sekali C: cukup
B: baik D: kurang
98
Catatan:
1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tidak tepat waktu dikarenakan
adanya pembagian hadiah perlombaan 17 Agustus setelah upacara.
2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis bidang miring.
3. Pembelajaran dilakukan dengan media pembelajaran Science Education
Adaptive Learning System.
4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan
menggunakan aplikasi Science Education Adaptive Learning System. pada
jam pelajaran kedua materi pembelajaran disampaikan dengan
menggunakan metode ceramah oleh guru, kemudian, dan pada jam
pelajaran ketiga guru memberikan LKS
5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif
6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 23 orang.
Observer
(Voni Rahma Apriliana)
99
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Tema Gerak
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Kota Tangerang Selatan
Nama Observer : Voni Rahma Apriliana
Materi pokok : Sistem Gerak ( Pesawat Sederhana )
Pertemuan : 3 (Tiga)
Hari tanggal : Senin, 28 Agustus 2018
Petunjuk :
Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan
keterlaksanaan penerapan Model Pembelajaran Blended Learning berbasis
android dalam pembelajaran yang diamati.
A. Kegiatan Guru
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan menyapa siswa.
2. Guru mengkondisikan kesiapan
peserta didik sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
3. Guru melakukan apersepsi mengenai
materi yang akan diajarkan
4. Guru memberikan motivasi tentang
materi yang akan di ajarkan
5. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang harus di
capai peserta didik
✓
✓
✓
✓
✓
100
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
6. Guru menjelaskan langkah-langkah
penggunaan aplikasi berbasis android
sebagai media pembelajaran
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar (Tim)
7. Guru menjelaskan peraturan
pembelajaran.
8. Guru menugaskan siswa untuk duduk
bersama kelompoknya.
9. Guru meminta siswa untuk belajar
secara mandiri menggunakan aplikasi
android bersama teman
kelompoknya.
10. Guru memberikan penguatan materi
dengan mengulas kembali materi
pembelajaran menggunakan metode
ceramah.
✓
✓
✓
✓
✓
Penutup
11. Guru menayangkan soal evaluasi
kepada siwa.
12. Guru dan siswa merangkum
pembelajaran secara lisan materi
yang telah di pelajari.
13. Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya.
14. Guru menutup pembelajaran dan
memberi salam.
✓
✓
✓
✓
101
B. Kegiatan Siswa
Kegiatan Belajar Mengajar Skor
A B C D
Kegiatan awal
1. Siswa menjawab salam dan sapaan
dari guru.
2. Siswa mempersiapkan diri untuk
belajar.
3. Siswa memperhatikan dan merespon
apa yang di jelaskan oleh guru.
✓
✓
✓
Kegiatan inti
Menyajikan/ menyampaikan informasi
4. Siswa memperhatikan penjelasan
guru.
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar (Tim)
5. Siswa duduk seacara berkelompok
dan mempelajari materi pembelajaran
melalui aplikasi android.
6. Siswa memperhatikan penguatan
materi pembelajaran dari guru.
✓
✓
✓
Penutup
7. Siswa menjawab soal evaluasi yang
ditayangkan guru.
8. Siswa dan guru merangkum
pembelajaran secara lisan materi
yang telah di pelajari.
9. Siswa menjawab salam guru.
✓
✓
✓
Sumber : Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011)
102
Keterangan:
A: baik sekali C: cukup
B: baik D: kurang
Catatan:
1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tepat waktu.
2. Materi yang diajarkan mengenai pesawat sederhana jenis katrol dan roda
berporos.
3. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
Science Education Adaptive Learning System
4. Pada jam pelajaran pertama materi pembelajaran disampaikan dengan
menggunakan aplikasi Science Education Adaptive Learning System. pada
jam pelajaran kedua materi pembelajaran disampaikan dengan
menggunakan metode ceramah oleh guru, kemudian guru memberikan
soal evaluasi dari buku paket dan pada jam pelajaran ketiga guru mengulas
soal yang telah dijawab oleh siswa
5. Suasana kelas berjalan dengan kondusif
6. Peserta didik yang membawa handphone android berjumlah 22 orang.
Observer
(Voni Rahma Apriliana)
103
Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi di Kelas
Eksperimen
Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi untuk Mata Pelajaran
IPA di Kelas Eksperimen
No Nama Kelas Eksperimen
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
1 Laki-laki 40.32 Sedang 50 Tinggi
2 Laki-laki 48.38 Tinggi 41.93 Sedang
3 Perempuan 27.41 Sedang 50 Tinggi
4 Laki-laki 40.32 Sedang 41.93 Sedang
5 Perempuan 48.38 Tinggi 41.93 Sedang
6 Laki-laki 51.61 Tinggi 43.54 Sedang
7 Perempuan 41.93 Sedang 41.93 Sedang
8 Perempuan 35.48 Sedang 32.25 Sedang
9 Perempuan 50 Tinggi 51.61 Tinggi
10 Perempuan 37.09 Sedang 48.38 Tinggi
11 Perempuan 56.45 Tinggi 45.16 Tinggi
12 Perempuan 24.19 Sedang 33.87 Sedang
13 Perempuan 40.32 Sedang 46.77 Tinggi
14 Perempuan 29.03 Sedang 33.87 Sedang
15 Laki-laki 24.19 Sedang 38.7 Sedang
16 Laki-laki 20.96 Sedang 40.32 Sedang
17 Laki-laki 17.74 Rendah 22.58 Sedang
18 Laki-laki 29.03 Sedang 41.93 Sedang
19 Perempuan 32.25 Sedang 41.93 Sedang
20 Perempuan 50 Tinggi 38.7 Sedang
21 Perempuan 51.61 Tinggi 38.7 Sedang
22 Laki-laki 46.77 Tinggi 46.77 Tinggi
23 Perempuan 32.25 Sedang 41.93 Sedang
24 Laki-laki 37.09 Sedang 27.41 Sedang
25 Laki-laki 24.19 Sedang 33.87 Sedang
26 Perempuan 30.64 Sedang 46.77 Tinggi
27 Laki-laki 37.09 Sedang 46.77 Tinggi
28 Perempuan 50 Tinggi 46.77 Tinggi
29 Perempuan 53.22 Tinggi 51.61 Tinggi
30 Laki-laki 25.8 Sedang 45.16 Tinggi
104
No Nama Kelas Eksperimen
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
Total 1133.74
Sedang
1253.09
Sedang
Rata-Rata 37.79 41.77
Standar Deviasi 11.02 6.96
Nilai Maksimal 56.45 51.61
Nilai Minimal 17.74 22.58
105
Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Biologi di Kelas
Kontrol
Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Biologi untuk Mata Pelajaran
IPA di Kelas Kontrol
No Nama Kelas Kontrol
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
1 Laki-laki 33.87 Sedang 27.41 Sedang
2 Perempuan 37.09 Sedang 37.09 Sedang
3 Perempuan 46.77 Tinggi 40.32 Sedang
4 Perempuan 35.48 Sedang 41.93 Sedang
5 Laki-laki 29.03 Sedang 20.96 Sedang
6 Perempuan 30.64 Sedang 41.93 Sedang
7 Perempuan 43.54 Sedang 54.83 Tinggi
8 Perempuan 33.87 Sedang 19.35 Sedang
9 Perempuan 41.93 Sedang 43.54 Sedang
10 Laki-laki 16.12 Rendah 12.9 Rendah
11 Perempuan 32.25 Sedang 35.48 Sedang
12 Perempuan 51.61 Tinggi 46.77 Tinggi
13 Perempuan 35.48 Sedang 35.48 Sedang
14 Laki-laki 35.48 Sedang 46.77 Tinggi
15 Laki-laki 14.51 Rendah 29.03 Sedang
16 Laki-laki 30.64 Sedang 33.87 Sedang
17 Laki-laki 30.64 Sedang 48.38 Tinggi
18 Laki-laki 24.19 Sedang 30.64 Sedang
19 Perempuan 33.87 Sedang 40.32 Sedang
20 Perempuan 30.64 Sedang 40.32 Sedang
21 Perempuan 48.38 Tinggi 53.22 Tinggi
22 Laki-laki 11.29 Rendah 22.58 Sedang
23 Laki-laki 32.25 Sedang 30.64 Sedang
24 Perempuan 46.77 Tinggi 54.83 Tinggi
25 Perempuan 38.7 Sedang 40.32 Sedang
26 Perempuan 43.54 Sedang 43.54 Sedang
27 Perempuan 32.25 Sedang 35.48 Sedang
28 Laki-laki 22.58 Sedang 20.96 Sedang
29 Perempuan 37.09 Sedang 43.54 Sedang
30 Perempuan 41.93 Sedang 46.77 Tinggi
106
No Nama Kelas Kontrol
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
Total 1022.43
Sedang
1119.20
Sedang
Rata-Rata 34.08 37.31
Standar Deviasi 9.68 10.83
Nilai Maksimal 51.61 54.83
Nilai Minimal 11.29 12.90
107
Lampiran 9 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas
Eksperimen
Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Fisika untuk Mata Pelajaran
IPA di Kelas Eksperimen
No NAMA Kelas Eksperimen
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
1 Laki-laki 17.74 Rendah 38.7 Sedang
2 Laki-laki 16.12 Rendah 38.7 Sedang
3 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang
4 Laki-laki 11.29 Rendah 38.7 Sedang
5 Perempuan 9.67 Rendah 40.32 Sedang
6 Laki-laki 20.96 Sedang 50 Tinggi
7 Perempuan 12.9 Rendah 38.7 Sedang
8 Perempuan 16.12 Rendah 35.48 Sedang
9 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang
10 Perempuan 12.9 Rendah 41.93 Sedang
11 Perempuan 14.51 Rendah 37.09 Sedang
12 Perempuan 11.29 Rendah 41.93 Sedang
13 Perempuan 12.9 Rendah 43.54 Sedang
14 Perempuan 16.12 Rendah 43.54 Sedang
15 Laki-laki 14.51 Rendah 45.16 Tinggi
16 Laki-laki 14.51 Rendah 32.25 Sedang
17 Laki-laki 12.9 Rendah 35.48 Sedang
18 Laki-laki 14.51 Rendah 41.93 Sedang
19 Perempuan 11.29 Rendah 38.7 Sedang
20 Perempuan 16.12 Rendah 38.7 Sedang
21 Perempuan 12.9 Rendah 37.09 Sedang
22 Laki-laki 19.35 Sedang 40.32 Sedang
23 Perempuan 14.51 Rendah 41.93 Sedang
24 Laki-laki 14.51 Rendah 43.54 Sedang
25 Laki-laki 17.74 Rendah 43.54 Sedang
26 Perempuan 11.29 Rendah 43.54 Sedang
27 Laki-laki 16.12 Rendah 35.48 Sedang
28 Perempuan 14.51 Rendah 38.7 Sedang
29 Perempuan 12.9 Rendah 45.16 Tinggi
30 Laki-laki 12.9 Rendah 30.64 Sedang
108
No NAMA Kelas Eksperimen
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
Total 432.11
Rendah
1201.43
Sedang
Rata-Rata 14.40 40.05
Standar Deviasi 2.50 4.02
Nilai Maksimal 20.96 50.00
Nilai Minimal 9.67 30.64
109
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Pada Nilai Fisika di Kelas
Kontrol
Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada Nilai Fisika untuk Mata Pelajaran
IPA di Kelas Kontrol
No Nama Kelas Kontrol
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
1 Laki-laki 14.51 Rendah 30.64 Sedang
2 Perempuan 8.06 Rendah 38.7 Sedang
3 Perempuan 12.9 Rendah 43.54 Sedang
4 Perempuan 6.45 Rendah 40.32 Sedang
5 Laki-laki 11.29 Rendah 30.64 Sedang
6 Perempuan 12.9 Rendah 35.48 Sedang
7 Perempuan 8.06 Rendah 35.48 Sedang
8 Perempuan 4.83 Rendah 35.48 Sedang
9 Perempuan 11.29 Rendah 37.09 Sedang
10 Laki-laki 11.29 Rendah 33.87 Sedang
11 Perempuan 8.06 Rendah 37.09 Sedang
12 Perempuan 14.51 Rendah 43.54 Sedang
13 Perempuan 9.67 Rendah 30.64 Sedang
14 Laki-laki 14.51 Rendah 38.7 Sedang
15 Laki-laki 11.29 Rendah 30.64 Sedang
16 Laki-laki 12.9 Rendah 24.19 Sedang
17 Laki-laki 12.9 Rendah 40.32 Sedang
18 Laki-laki 9.67 Rendah 33.87 Sedang
19 Perempuan 4.83 Rendah 50 Tinggi
20 Perempuan 11.29 Rendah 40.32 Sedang
21 Perempuan 12.9 Rendah 35.48 Sedang
22 Laki-laki 1.61 Rendah 32.25 Sedang
23 Laki-laki 12.9 Rendah 27.41 Sedang
24 Perempuan 9.67 Rendah 35.48 Sedang
25 Perempuan 9.67 Rendah 45.16 Tinggi
26 Perempuan 14.51 Rendah 40.32 Sedang
27 Perempuan 8.06 Rendah 29.03 Sedang
28 Laki-laki 6.45 Rendah 35.48 Sedang
29 Perempuan 1.61 Rendah 35.48 Sedang
30 Perempuan 12.9 Rendah 41.93 Sedang
110
No Nama Kelas Kontrol
Pre-Test Kualitas Post-Test Kualitas
Total 301.49
Rendah
1088.57
Sedang
Rata-Rata 10.05 36.29
Standar Deviasi 3.64 5.63
Nilai Maksimal 14.51 50.00
Nilai Minimal 1.61 24.19
111
Lampiran 11 Statistik Uji Normalitas Pretest
Descriptives Kelas Statistic Std. Error
Normalitas 1 Mean 16.7690 1.14049
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 14.4364
Upper Bound 19.1016
5% Trimmed Mean 16.6315
Median 14.5100
Variance 39.022
Std. Deviation 6.24673
Minimum 6.45
Maximum 30.64
Range 24.19
Interquartile Range 8.06
Skewness .506 .427
Kurtosis -.277 .833
2 Mean 21.1767 1.43985
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 18.2318
Upper Bound 24.1215
5% Trimmed Mean 21.0807
Median 20.1550
Variance 62.195
Std. Deviation 7.88640
Minimum 6.45
Maximum 37.09
Range 30.64
Interquartile Range 11.69
Skewness .335 .427
Kurtosis -.825 .833
113
Lampiran 12 Statistik Uji Normalitas Postest
Descriptives Kelas Statistic Std. Error
Normalitas 1 Mean 40.0490 2.17773
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 35.5950
Upper Bound 44.5030
5% Trimmed Mean 40.1083
Median 41.9300
Variance 142.276
Std. Deviation 11.92794
Minimum 22.58
Maximum 56.45
Range 33.87
Interquartile Range 24.60
Skewness -.108 .427
Kurtosis -1.556 .833
2 Mean 47.5793 1.52771
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 44.4548
Upper Bound 50.7038
5% Trimmed Mean 47.8485
Median 49.1900
Variance 70.017
Std. Deviation 8.36761
Minimum 27.41
Maximum 61.29
Range 33.88
Interquartile Range 9.68
Skewness -.665 .427
Kurtosis .029 .833
116
Lampiran 14 Statistik Uji Mann-Whitney Pretest
Ranks Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Mann_Whitney 1 30 25.25 757.50
2 30 35.75 1072.50
Total 60
117
Lampiran 15 Statistik Uji Mann-Whitney Posttest
Ranks Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Mann_Whitney 1 30 25.28 758.50
2 30 35.72 1071.50
Total 60
Test Statisticsa
Mann_Whitney
Mann-Whitney U 293.500
Wilcoxon W 758.500
Z -2.319
Asymp. Sig. (2-tailed) .020
a. Grouping Variable: Kelas
118
Lampiran 16 Statistik Data N-Gain
Descriptives Kelas Statistic Std. Error
N_Gain_12 1 Mean .2821 .02171
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .2377
Upper Bound .3265
5% Trimmed Mean .2842
Median .3038
Variance .014
Std. Deviation .11891
Minimum .04
Maximum .47
Range .43
Interquartile Range .17
Skewness -.224 .427
Kurtosis -.750 .833
2 Mean .3334 .01686
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .2990
Upper Bound .3679
5% Trimmed Mean .3354
Median .3493
Variance .009
Std. Deviation .09236
Minimum .15
Maximum .49
Range .34
Interquartile Range .15
Skewness -.355 .427
Kurtosis -.751 .833
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
N_Gain_12 1 .093 30 .200* .969 30 .511
2 .122 30 .200* .964 30 .380
*. This is a lower bound of the true significance.
119
a. Lilliefors Significance Correction
ANOVA
N_Gain_12
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .040 1 .040 3.492 .067
Within Groups .657 58 .011
Total .697 59
120
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 N_Gain_1 .2821 30 .11891 .02171
N_Gain_2 .3334 30 .09236 .01686
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 N_Gain_1 & N_Gain_2 30 -.027 .887
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
N_Gain_1 -
N_Gain_2
-
.05137
.15253 .02785 -.10832 .00559 -
1.845
29 .075
121
Lampiran 17 Hasil Uji Instrumen Penelitian
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 72 Butir soal = 40 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 R1 26 2 12 26 26 2 2 R2 34 4 2 34 34 3 3 R3 28 10 2 28 28 4 4 R4 33 5 2 33 33 5 5 R5 30 10 0 30 30 6 6 R6 33 7 0 33 33 7 7 R7 33 6 1 33 33 8 8 R8 30 10 0 30 30 9 9 R9 36 4 0 36 36 10 10 R10 21 19 0 21 21 11 11 R11 25 15 0 25 25 12 12 R12 35 5 0 35 35 13 13 R13 33 6 1 33 33 14 14 R14 36 4 0 36 36 15 15 R15 25 15 0 25 25 16 16 R16 28 12 0 28 28 17 17 R17 21 19 0 21 21 18 18 R18 24 16 0 24 24 19 19 R19 19 21 0 19 19 20 20 R20 21 19 0 21 21 21 21 R21 26 14 0 26 26 22 22 R22 22 18 0 22 22 23 23 R23 24 16 0 24 24 24 24 R24 23 17 0 23 23 25 25 R25 27 13 0 27 27 26 26 R26 24 16 0 24 24 27 27 R27 23 15 2 23 23 28 28 R28 29 11 0 29 29 29 29 R29 25 14 1 25 25 30 30 R30 27 13 0 27 27 31 31 R31 28 12 0 28 28 32 32 R32 38 2 0 38 38 33 33 R33 30 10 0 30 30 34 34 R34 30 10 0 30 30 35 35 R35 37 3 0 37 37 36 36 R36 38 2 0 38 38 37 37 R37 38 2 0 38 38
122
38 38 R38 36 4 0 36 36 39 39 R39 36 4 0 36 36 40 40 R40 37 3 0 37 37 41 41 R41 32 8 0 32 32 42 42 R42 35 5 0 35 35 43 43 R43 32 8 0 32 32 44 44 R44 32 8 0 32 32 45 45 R45 34 6 0 34 34 46 46 R46 34 6 0 34 34 47 47 R47 31 9 0 31 31 48 48 R48 31 9 0 31 31 49 49 R49 33 7 0 33 33 50 50 R50 15 22 3 15 15 51 51 R51 19 19 2 19 19 52 52 R52 27 8 5 27 27 53 53 R53 33 7 0 33 33 54 54 R54 34 6 0 34 34 55 55 R55 36 4 0 36 36 56 56 R56 32 8 0 32 32 57 57 R57 37 3 0 37 37 58 58 R58 31 9 0 31 31 59 59 R59 25 15 0 25 25 60 60 R60 24 16 0 24 24 61 61 R61 20 20 0 20 20 62 62 R62 25 15 0 25 25 63 63 R63 22 18 0 22 22 64 64 R64 18 22 0 18 18 65 65 R65 21 19 0 21 21 66 66 R66 30 10 0 30 30 67 67 R67 31 9 0 31 31 68 68 R68 30 10 0 30 30 69 69 R69 27 13 0 27 27 70 70 R70 25 15 0 25 25 71 71 R71 30 10 0 30 30 72 72 R72 32 8 0 32 32
123
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 28,99 Simpang Baku= 5,66 KorelasiXY= 0,78 Reliabilitas Tes= 0,88 No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 R1 14 12 26 2 2 R2 16 18 34 3 3 R3 14 14 28 4 4 R4 16 17 33 5 5 R5 13 17 30 6 6 R6 16 17 33 7 7 R7 15 18 33 8 8 R8 14 16 30 9 9 R9 17 19 36 10 10 R10 9 12 21 11 11 R11 11 14 25 12 12 R12 18 17 35 13 13 R13 15 18 33 14 14 R14 18 18 36 15 15 R15 11 14 25 16 16 R16 13 15 28 17 17 R17 10 11 21 18 18 R18 11 13 24 19 19 R19 9 10 19 20 20 R20 11 10 21 21 21 R21 13 13 26 22 22 R22 10 12 22 23 23 R23 12 12 24 24 24 R24 13 10 23 25 25 R25 12 15 27 26 26 R26 13 11 24 27 27 R27 14 9 23 28 28 R28 15 14 29 29 29 R29 12 13 25 30 30 R30 15 12 27 31 31 R31 15 13 28 32 32 R32 18 20 38 33 33 R33 13 17 30 34 34 R34 15 15 30 35 35 R35 18 19 37 36 36 R36 18 20 38 37 37 R37 18 20 38
124
38 38 R38 18 18 36 39 39 R39 18 18 36 40 40 R40 17 20 37 41 41 R41 15 17 32 42 42 R42 17 18 35 43 43 R43 15 17 32 44 44 R44 16 16 32 45 45 R45 16 18 34 46 46 R46 16 18 34 47 47 R47 14 17 31 48 48 R48 14 17 31 49 49 R49 15 18 33 50 50 R50 6 9 15 51 51 R51 9 10 19 52 52 R52 13 14 27 53 53 R53 15 18 33 54 54 R54 16 18 34 55 55 R55 18 18 36 56 56 R56 14 18 32 57 57 R57 18 19 37 58 58 R58 15 16 31 59 59 R59 11 14 25 60 60 R60 10 14 24 61 61 R61 10 10 20 62 62 R62 11 14 25 63 63 R63 11 11 22 64 64 R64 11 7 18 65 65 R65 10 11 21 66 66 R66 15 15 30 67 67 R67 16 15 31 68 68 R68 14 16 30 69 69 R69 14 13 27 70 70 R70 12 13 25 71 71 R71 14 16 30 72 72 R72 18 14 32
125
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 - 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 - - 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 - 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 - 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 * 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 - 1 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 - - 1 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 17 18 17 18 18 19 16 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 32 R32 38 1 1 1 - 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 - 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 - 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 - 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 - 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 - 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 - 1 1 1 8 14 R14 36 - 1 1 - 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 - - 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 - - 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 - 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 - 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 - - 1 1 1 15 45 R45 34 1 - 1 - - - 1 16 46 R46 34 1 - 1 - - - 1 17 54 R54 34 1 1 1 1 1 1 1
126
18 4 R4 33 1 1 1 - 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 18 17 16 2 17 17 19 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 * 1 1 1 - 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 1 - - 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 1 1 - 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 19 18 16 18 19 19 18 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 32 R32 38 1 1 1 - 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 - 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 - 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 - 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 - 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 - - 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 - - 11 55 R55 36 - 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 - 1 - 1 1 13 42 R42 35 - 1 1 1 1 - - 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 - 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 - 1
127
17 54 R54 34 1 1 - - 1 1 1 18 4 R4 33 1 1 1 1 1 1 1 19 6 R6 33 - 1 - 1 1 - - Jml Jwb Benar 15 19 16 17 18 10 15 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 - 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 1 1 1 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 1 1 1 1 1 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 1 1 1 1 12 12 R12 35 1 1 1 1 1 1 1 13 42 R42 35 1 1 1 1 1 1 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 - 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 1 1 1 16 46 R46 34 1 1 1 1 1 1 1 17 54 R54 34 - 1 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 - 1 1 1 1 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 17 18 19 19 19 18 19 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 32 R32 38 1 1 1 1 1 2 36 R36 38 1 1 1 1 1 3 37 R37 38 1 1 1 1 1 4 35 R35 37 1 1 1 1 1 5 40 R40 37 1 1 1 - 1 6 57 R57 37 1 1 1 1 1 7 9 R9 36 1 - - - 1 8 14 R14 36 1 1 1 1 1 9 38 R38 36 1 1 1 1 1 10 39 R39 36 1 1 1 1 1 11 55 R55 36 1 1 1 - - 12 12 R12 35 1 1 1 - - 13 42 R42 35 1 1 1 - 1 14 2 R2 34 1 1 1 1 1 15 45 R45 34 1 1 1 1 -
128
16 46 R46 34 1 1 1 1 - 17 54 R54 34 1 1 1 1 1 18 4 R4 33 1 * * 1 1 19 6 R6 33 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 19 17 17 14 15 Kelompok Asor Nama berkas: D:\BU ZULFI\DATA BU ZULFI\DATA MENTAH GABUNGAN UJI INSTRUMEN.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 62 R62 25 - 1 - 1 1 - - 2 70 R70 25 1 1 - - 1 1 1 3 18 R18 24 - 1 - 1 1 - - 4 23 R23 24 - 1 1 1 1 - 1 5 26 R26 24 1 1 1 - 1 - 1 6 60 R60 24 - 1 1 1 1 1 1 7 24 R24 23 - - 1 - 1 - - 8 27 R27 23 1 1 1 - 1 - 1 9 22 R22 22 1 1 - 1 - - 1 10 63 R63 22 - 1 - 1 1 - 1 11 10 R10 21 1 1 - 1 - - - 12 17 R17 21 - 1 - - 1 - - 13 20 R20 21 1 1 1 1 - 1 - 14 65 R65 21 - - 1 1 1 1 1 15 61 R61 20 - - - - 1 - - 16 19 R19 19 1 1 1 1 - 1 1 17 51 R51 19 - * * 1 1 1 1 18 64 R64 18 1 1 - - 1 - 1 19 50 R50 15 - - * * * 1 1 Jml Jwb Benar 8 14 8 11 14 7 12 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 62 R62 25 - 1 1 - 1 1 1 2 70 R70 25 1 1 - - 1 1 1 3 18 R18 24 - - - - - 1 1 4 23 R23 24 - 1 - - - 1 1 5 26 R26 24 1 - - - - - 1 6 60 R60 24 1 - 1 - 1 1 1 7 24 R24 23 - 1 - 1 1 - 1 8 27 R27 23 1 1 * - - - 1 9 22 R22 22 - 1 - - 1 - 1
129
10 63 R63 22 - - - - - 1 1 11 10 R10 21 - - - - 1 - - 12 17 R17 21 1 1 - - 1 - 1 13 20 R20 21 - - - - - - - 14 65 R65 21 1 1 1 - 1 - 1 15 61 R61 20 - 1 1 - - 1 1 16 19 R19 19 1 - - - - 1 1 17 51 R51 19 1 - 1 1 - - - 18 64 R64 18 1 1 - 1 1 - - 19 50 R50 15 1 - 1 1 - - - Jml Jwb Benar 10 10 6 4 9 8 14 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 62 R62 25 1 - - 1 1 1 - 2 70 R70 25 - - 1 1 1 1 1 3 18 R18 24 1 1 1 1 - 1 1 4 23 R23 24 1 - - 1 - - 1 5 26 R26 24 - 1 1 1 - - 1 6 60 R60 24 1 - - 1 - 1 1 7 24 R24 23 - - - 1 1 - 1 8 27 R27 23 1 * - 1 - - 1 9 22 R22 22 - 1 1 - - - - 10 63 R63 22 1 - - 1 1 1 - 11 10 R10 21 1 1 - 1 1 1 1 12 17 R17 21 - 1 1 1 - - 1 13 20 R20 21 - 1 - - - 1 1 14 65 R65 21 - - 1 - 1 - - 15 61 R61 20 1 - - 1 1 1 - 16 19 R19 19 1 1 - 1 - 1 1 17 51 R51 19 - - - - - - - 18 64 R64 18 - - 1 - 1 - - 19 50 R50 15 - - - - - - - Jml Jwb Benar 9 7 7 13 8 9 11 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 62 R62 25 1 - - 1 - - - 2 70 R70 25 - 1 1 - 1 1 1 3 18 R18 24 - 1 1 - 1 1 1 4 23 R23 24 1 1 1 1 1 - 1 5 26 R26 24 1 1 1 1 1 - - 6 60 R60 24 1 - - - 1 1 1 7 24 R24 23 - 1 1 1 1 - 1 8 27 R27 23 - 1 1 1 1 1 1
130
9 22 R22 22 - - 1 - 1 1 1 10 63 R63 22 1 - - 1 - - - 11 10 R10 21 1 1 1 1 1 1 1 12 17 R17 21 - 1 - - 1 - - 13 20 R20 21 - 1 - - 1 1 1 14 65 R65 21 1 - - 1 - - - 15 61 R61 20 1 - - 1 - - - 16 19 R19 19 - 1 1 - 1 1 - 17 51 R51 19 - - - - - - 1 18 64 R64 18 1 - - 1 - - - 19 50 R50 15 - - - - - - - Jml Jwb Benar 9 10 9 10 12 8 10 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 62 R62 25 - 1 1 1 1 1 1 2 70 R70 25 1 1 1 1 - - - 3 18 R18 24 1 1 1 1 1 1 - 4 23 R23 24 1 1 - 1 - 1 1 5 26 R26 24 1 1 1 - 1 1 - 6 60 R60 24 - - 1 - 1 - - 7 24 R24 23 1 1 1 1 1 1 1 8 27 R27 23 - - 1 1 1 1 1 9 22 R22 22 1 1 1 1 1 1 1 10 63 R63 22 - 1 1 - 1 1 1 11 10 R10 21 1 1 - - - - - 12 17 R17 21 - - 1 1 1 1 1 13 20 R20 21 1 1 1 1 1 1 1 14 65 R65 21 - - - - 1 1 1 15 61 R61 20 - 1 1 1 1 1 1 16 19 R19 19 - - - - - - 1 17 51 R51 19 1 1 1 1 1 1 1 18 64 R64 18 - - - - 1 1 1 19 50 R50 15 - 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 9 13 13 12 15 15 14 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 62 R62 25 1 1 1 1 1 2 70 R70 25 - - 1 - - 3 18 R18 24 1 - - 1 - 4 23 R23 24 - 1 - - 1 5 26 R26 24 - 1 - 1 1 6 60 R60 24 1 1 1 - - 7 24 R24 23 - 1 - - 1
131
8 27 R27 23 - 1 - - - 9 22 R22 22 - 1 - - 1 10 63 R63 22 1 1 1 1 1 11 10 R10 21 - - - 1 1 12 17 R17 21 1 1 1 1 - 13 20 R20 21 - 1 - 1 - 14 65 R65 21 1 1 1 - 1 15 61 R61 20 1 1 1 - - 16 19 R19 19 - - - - - 17 51 R51 19 1 1 1 1 - 18 64 R64 18 1 1 1 - - 19 50 R50 15 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 10 15 10 9 9 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 72 Klp atas/bawah(n)= 19 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 17 8 9 47,37 2 2 18 14 4 21,05 3 3 17 8 9 47,37 4 4 18 11 7 36,84 5 5 18 14 4 21,05 6 6 19 7 12 63,16 7 7 16 12 4 21,05 8 8 18 10 8 42,11 9 9 17 10 7 36,84 10 10 16 6 10 52,63 11 11 2 4 -2 -10,53 12 12 17 9 8 42,11 13 13 17 8 9 47,37 14 14 19 14 5 26,32 15 15 19 9 10 52,63 16 16 18 7 11 57,89 17 17 16 7 9 47,37 18 18 18 13 5 26,32 19 19 19 8 11 57,89 20 20 19 9 10 52,63 21 21 18 11 7 36,84 22 22 15 9 6 31,58 23 23 19 10 9 47,37 24 24 16 9 7 36,84
132
25 25 17 10 7 36,84 26 26 18 12 6 31,58 27 27 10 8 2 10,53 28 28 15 10 5 26,32 29 29 17 9 8 42,11 30 30 18 13 5 26,32 31 31 19 13 6 31,58 32 32 19 12 7 36,84 33 33 19 15 4 21,05 34 34 18 15 3 15,79 35 35 19 14 5 26,32 36 36 19 10 9 47,37 37 37 17 15 2 10,53 38 38 17 10 7 36,84 39 39 14 9 5 26,32 40 40 15 9 6 31,58 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 50 69,44 Sedang 2 2 63 87,50 Sangat Mudah 3 3 51 70,83 Sangat Mudah 4 4 55 76,39 Mudah 5 5 58 80,56 Mudah 6 6 56 77,78 Mudah 7 7 52 72,22 Mudah 8 8 55 76,39 Mudah 9 9 49 68,06 Sedang 10 10 43 59,72 Sedang 11 11 13 18,06 Sukar 12 12 45 62,50 Sedang 13 13 38 52,78 Sedang 14 14 63 87,50 Sangat Mudah 15 15 51 70,83 Sangat Mudah 16 16 47 65,28 Sedang 17 17 49 68,06 Sedang 18 18 62 86,11 Sangat Mudah 19 19 58 80,56 Mudah 20 20 58 80,56 Mudah 21 21 60 83,33 Mudah
133
22 22 47 65,28 Sedang 23 23 59 81,94 Mudah 24 24 54 75,00 Mudah 25 25 49 68,06 Sedang 26 26 58 80,56 Mudah 27 27 37 51,39 Sedang 28 28 51 70,83 Sangat Mudah 29 29 54 75,00 Mudah 30 30 58 80,56 Mudah 31 31 62 86,11 Sangat Mudah 32 32 61 84,72 Mudah 33 33 61 84,72 Mudah 34 34 59 81,94 Mudah 35 35 58 80,56 Mudah 36 36 50 69,44 Sedang 37 37 56 77,78 Mudah 38 38 47 65,28 Sedang 39 39 42 58,33 Sedang 40 40 48 66,67 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,189 - 2 2 0,332 Signifikan 3 3 0,270 - 4 4 0,232 - 5 5 0,373 Signifikan 6 6 0,490 Sangat Signifikan 7 7 -0,022 - 8 8 0,293 - 9 9 0,194 - 10 10 0,387 Signifikan 11 11 -0,190 - 12 12 0,201 - 13 13 0,495 Sangat Signifikan 14 14 0,486 Sangat Signifikan 15 15 0,472 Sangat Signifikan 16 16 0,497 Sangat Signifikan 17 17 0,479 Sangat Signifikan 18 18 0,419 Sangat Signifikan 19 19 0,542 Sangat Signifikan
134
20 20 0,610 Sangat Signifikan 21 21 0,370 Signifikan 22 22 0,302 - 23 23 0,463 Sangat Signifikan 24 24 0,336 Signifikan 25 25 0,182 - 26 26 0,331 Signifikan 27 27 0,006 - 28 28 0,297 - 29 29 0,410 Sangat Signifikan 30 30 0,254 - 31 31 0,536 Sangat Signifikan 32 32 0,450 Sangat Signifikan 33 33 0,336 Signifikan 34 34 0,230 - 35 35 0,241 - 36 36 0,479 Sangat Signifikan 37 37 0,176 - 38 38 0,363 Signifikan 39 39 0,230 - 40 40 0,163 - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 72 Butir Soal= 40 No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 8++ 50** 10+ 4+ 0 2 2 4+ 63** 1- 3++ 0 3 3 7++ 8++ 51** 3- 0 4 4 5++ 7++ 55** 3+ 0 5 5 2- 58** 8- 1-- 0 6 6 56** 4+ 5++ 5++ 0
135
7 7 7++ 52** 4+ 9+ 0 8 8 11-- 4+ 55** 2- 0 9 9 8++ 49** 12- 3- 0 10 10 8++ 16- 2-- 43** 0 11 11 29+ 10+ 13** 19++ 0 12 12 45** 4- 17-- 6+ 0 13 13 14++ 2-- 38** 17+ 0 14 14 5- 63** 1- 2+ 0 15 15 7++ 51** 6++ 8++ 0 16 16 5+ 47** 6+ 13- 0 17 17 18--- 2- 2- 49** 0 18 18 62** 3++ 1- 6-- 0 19 19 2- 2- 58** 9-- 0 20 20 2- 6+ 58** 5++ 0 21 21 3+ 9--- 60** 0-- 0 22 22 15-- 47** 7++ 3- 0 23 23 8-- 59** 2- 3+ 0 24 24 10- 54** 1-- 7++ 0 25 25 49** 7++ 6++ 10+ 0 26 26 58** 4++ 6+ 4++ 0 27 27 4- 5- 37** 26--- 0 28 28 10+ 8++ 3- 51** 0 29 29 13--- 54** 1-- 4+ 0 30 30 2- 10--- 1-- 58** 0 31 31 4++ 62** 2+ 3++ 0 32 32 7-- 61** 2+ 2+ 0 33 33 61** 4++ 1- 5+ 0 34 34 5++ 1-- 6+ 59** 0 35 35 3+ 1-- 9-- 58** 0 36 36 50** 15--- 3- 2- 0 37 37 4+ 7+ 56** 2- 0 38 38 16-- 4- 3- 47** 0 39 39 4- 19-- 7+ 42** 0 40 40 14- 48** 5+ 5+ 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 28,99 Simpang Baku= 5,66
136
KorelasiXY= 0,78 Reliabilitas Tes= 0,88 Butir Soal= 40 Jumlah Subyek= 72 Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 47,37 Sedang 0,288 - 2 2 21,05 Sangat Mudah 0,320 Signifikan 3 3 47,37 Sangat Mudah 0,412 Sangat Signifikan 4 4 36,84 Mudah 0,307 Signifikan 5 5 21,05 Mudah 0,324 Signifikan 6 6 63,16 Mudah 0,540 Sangat Signifikan 7 7 21,05 Mudah 0,186 - 8 8 42,11 Mudah 0,266 - 9 9 36,84 Sedang 0,242 - 10 10 52,63 Sedang 0,371 Signifikan 11 11 -10,53 Sukar -0,192 - 12 12 42,11 Sedang 0,310 Signifikan 13 13 47,37 Sedang 0,364 Signifikan 14 14 26,32 Sangat Mudah 0,388 Signifikan 15 15 52,63 Sangat Mudah 0,461 Sangat Signifikan 16 16 57,89 Sedang 0,471 Sangat Signifikan 17 17 47,37 Sedang 0,486 Sangat Signifikan 18 18 26,32 Sangat Mudah 0,399 Sangat Signifikan 19 19 57,89 Mudah 0,573 Sangat Signifikan 20 20 52,63 Mudah 0,517 Sangat Signifikan 21 21 36,84 Mudah 0,390 Signifikan 22 22 31,58 Sedang 0,258 - 23 23 47,37 Mudah 0,519 Sangat Signifikan 24 24 36,84 Mudah 0,427 Sangat Signifikan 25 25 36,84 Sedang 0,327 Signifikan 26 26 31,58 Mudah 0,392 Signifikan 27 27 10,53 Sedang 0,106 - 28 28 26,32 Sangat Mudah 0,357 Signifikan 29 29 42,11 Mudah 0,461 Sangat Signifikan 30 30 26,32 Mudah 0,317 Signifikan 31 31 31,58 Sangat Mudah 0,399 Sangat Signifikan 32 32 36,84 Mudah 0,391 Signifikan 33 33 21,05 Mudah 0,171 - 34 34 15,79 Mudah 0,185 - 35 35 26,32 Mudah 0,255 - 36 36 47,37 Sedang 0,422 Sangat Signifikan 37 37 10,53 Mudah 0,124 - 38 38 36,84 Sedang 0,320 Signifikan 39 39 26,32 Sedang 0,198 - 40 40 31,58 Sedang 0,198 -
137
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 35,00 Simpang Baku= 13,50 KorelasiXY= 0,97 Reliabilitas Tes= 0,98 No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Rio 17 17 34 2 2 Haikal 13 13 26 3 3 Sayyida 19 18 37 4 4 Aidean 8 12 20 5 5 Raffie 19 17 36 6 6 Faiza 8 5 13 7 7 Ghifari 20 16 36 8 8 Hasbillah 17 17 34 9 9 maureen 25 25 50 10 10 Grace 25 25 50 11 11 Naira 25 25 50 12 12 Shabrina 25 25 50 13 13 Shiddiq 21 19 40 14 14 Egi 25 25 50 15 15 Ghania 23 22 45 16 16 Azeeza 25 25 50 17 17 Farrel 25 25 50 18 18 Naya 25 25 50 19 19 Aqilla 25 19 44 20 20 Salma 21 20 41 21 21 Azizi 19 16 35 22 22 Annisa 16 13 29 23 23 Dinda 15 16 31 24 24 Radityo 17 17 34 25 25 Faizi 18 18 36 26 26 Alif 17 15 32 27 27 Shafanah 12 10 22 28 28 Michella 1 0 1 29 29 Ananda 7 5 12 30 30 Aldo 7 5 12
138
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul 1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 9 maureen 50 5 5 5 5 5 2 10 Grace 50 5 5 5 5 5 3 11 Naira 50 5 5 5 5 5 4 12 Shabrina 50 5 5 5 5 5 5 14 Egi 50 5 5 5 5 5 6 16 Azeeza 50 5 5 5 5 5 7 17 Farrel 50 5 5 5 5 5 8 18 Naya 50 5 5 5 5 5 Rata2 Skor 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 Simpang Baku 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6 7 8 9 10 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 9 maureen 50 5 5 5 5 5 2 10 Grace 50 5 5 5 5 5 3 11 Naira 50 5 5 5 5 5 4 12 Shabrina 50 5 5 5 5 5 5 14 Egi 50 5 5 5 5 5 6 16 Azeeza 50 5 5 5 5 5 7 17 Farrel 50 5 5 5 5 5 8 18 Naya 50 5 5 5 5 5 Rata2 Skor 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 Simpang Baku 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kelompok Asor 1 2 3 4 5 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 1 22 Annisa 29 3 5 5 5 5 2 2 Haikal 26 5 3 5 0 * 3 27 Shafanah 22 5 5 2 5 5 4 4 Aidean 20 3 3 * * 0 5 6 Faiza 13 5 0 3 0 * 6 29 Ananda 12 5 5 2 * * 7 30 Aldo 12 3 4 2 1 2 8 28 Michella 1 1 * * * * Rata2 Skor 3,75 3,57 3,17 2,20 3,00 Simpang Baku 1,49 1,81 1,47 2,59 2,45
139
6 7 8 9 10 No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10 1 22 Annisa 29 3 3 * * * 2 2 Haikal 26 5 3 5 0 0 3 27 Shafanah 22 * * * * * 4 4 Aidean 20 3 3 4 2 2 5 6 Faiza 13 0 0 * * 5 6 29 Ananda 12 * * * * * 7 30 Aldo 12 * * * * * 8 28 Michella 1 * * * * * Rata2 Skor 2,75 2,25 4,50 1,00 2,33 Simpang Baku 2,06 1,50 0,71 1,41 2,52 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 10 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 5,00 3,75 1,25 0,00 1,49 0,53 2,38 25,00 2 2 5,00 3,57 1,43 0,00 1,81 0,64 2,23 37,50 3 3 5,00 3,17 1,83 0,00 1,47 0,52 3,52 52,50 4 4 5,00 2,20 2,80 0,00 2,59 0,92 3,06 72,50 5 5 5,00 3,00 2,00 0,00 2,45 0,87 2,31 70,00 6 6 5,00 2,75 2,25 0,00 2,06 0,73 3,09 72,50 7 7 5,00 2,25 2,75 0,00 1,50 0,53 5,19 77,50 8 8 5,00 4,50 0,50 0,00 0,71 0,25 2,00 77,50 9 9 5,00 1,00 4,00 0,00 1,41 0,50 8,00 95,00 10 10 5,00 2,33 2,67 0,00 2,52 0,89 3,00 82,50 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 10 No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 87,50 Sangat Mudah 2 2 81,25 Mudah 3 3 73,75 Mudah
140
4 4 63,75 Sedang 5 5 65,00 Sedang 6 6 63,75 Sedang 7 7 61,25 Sedang 8 8 61,25 Sedang 9 9 52,50 Sedang 10 10 58,75 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 10 No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0,539 - 2 2 0,544 - 3 3 0,789 Sangat Signifikan 4 4 0,752 Sangat Signifikan 5 5 0,714 Sangat Signifikan 6 6 0,702 Signifikan 7 7 0,802 Sangat Signifikan 8 8 0,818 Sangat Signifikan 9 9 0,842 Sangat Signifikan 10 10 0,702 Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 35,00 Simpang Baku= 13,50 KorelasiXY= 0,97 Reliabilitas Tes= 0,98
141
Butir Soal= 10 Jumlah Subyek= 30 No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 2,38 25,00 Sangat Mudah 0,539 - 2 2 2,23 37,50 Mudah 0,544 - 3 3 3,52 52,50 Mudah 0,789 Sangat Signifikan 4 4 3,06 72,50 Sedang 0,752 Sangat Signifikan 5 5 2,31 70,00 Sedang 0,714 Sangat Signifikan 6 6 3,09 72,50 Sedang 0,702 Signifikan 7 7 5,19 77,50 Sedang 0,802 Sangat Signifikan 8 8 2,00 77,50 Sedang 0,818 Sangat Signifikan 9 9 8,00 95,00 Sedang 0,842 Sangat Signifikan 10 10 3,00 82,50 Sedang 0,702 Signifikan
144
Lampiran 20 Lembar Pengesahan Uji Referensi
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI
Nama : Voni Rahma Apriliana
NIM : 11150161000027
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Berbasis
Android Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1
Tangerang Selatan
Pembimbing I : Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd.
Pembimbing II : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.
No Referensi Paraf Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
BAB I
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, h.2.
2. Herry Widyastono, Pengembangan
Kurikulum di Era Otonomi Daerah, (Jakarta:
Bu Aksara, 2014), h. 134.
3. Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru
Profesional, (Bangka Belitung: Shiddiq
Press, 2007), h. 8.
4. Siti Alfi Syahrin, “Pengaruh Model
Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa
Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta”, Skripsi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015. h. 2.
5. Fauzatul Ma’rufah Rohmanurmeta, Arni
Gemilang Arsanti dan Heny Kusuma
Widyaningrum. Jurnal Pengaruh Metode
Brainstorming Terhadap Motivasi dan Hasil
145
Belajar Pada Pembelajaran Tematik
Interaktif, Vol.4 No.2, 2016, h.11
6. Ibid, h.11.
7. P.Rahayu, S. Mulyani, dan Miswadi, Jurnal
Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu
dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Melalui Lesson Study, 2012,
h.65.
8. Nurwahyuningsih, Ibrahim dan Ishartiwi,
Jurnal Pengembangan Media Pembelajaran
Mobile Learning berbasis Android Mata
Pelajaran IPA untuk Siswa SMP 2017, h.81.
9. Ibid, h.81
10. Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo
Miranto, Pengembangan Science Education
Adaptive Learning System Sebagai Media
Belajar IPA Berbasis Komputer dengan
Variasi Gaya Belajar Peserta Didik. Laporan
Hasil Penelitian Pengembangan Hak
Kekayaan Intelektual, Jakarta, 2017
BAB II
1. Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended
Learning), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
2014), h.11.
2. Aristo Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan
Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), h. 4.
3. Husamah, op. cit., h. 12.
4. Sulihin B. Sjukur, “Pengaruh Blended
Learning Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK”, Jurnal
Pendidikan Vokasi, Vol 2, No. 3, 2012, h.
371.
5. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media, 2016), h. 147.
6. Sulihati dan Andriyani, Jurnal Aplikasi
Akademik Online Berbasis Android pada
Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta, 2016, h.
19.
146
7. Andi Juansyah, Jurnal Pembangunan
Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-
Global Positioning System (A-GPS) dengan
Platform Android, Bandung, 2015, h. 2.
8. Dika Ayu Astuti dan Dian Novita, “Blended
Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematis No 1”, Jurnal Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto,
Vol 5, 2019, h.194.
9. M. Joko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar,
(Yogyakarta: Pinus, 2009), h. 73.
10. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h.129.
11. Fuja Siti Fujiawati, “Pemanfaatan Model
Blended learning Berbasis ONLINE Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran”,
Tesis Pascasarjana UPI Bandung.
12. Siti Nur Alfath, “Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES”, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 4.
13. Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive
Multimedia Courseware: A Case Study
Among The Students of Physical Science of
Class VIII Bhatter College”, Journal of
Multidisciplinary Studies, 2, 2012, pp. 76-86.
14. Tri Windayani, “Pembelajaran IPA Terpadu
Berbasis Media Android Pada Tema Gerak Kelas
VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan”,
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019, h.54.
BAB III
1. Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo
Miranto, “Pengembangan Science Education
adaptive Learning System sebagai Media
Belajar IPA Berbasis computer dengan
Variasi Gaya Belajar Peserta Didik”, Laporan
Hasil Penelitian Pengembangan Hak
Kekayaan Intelektual, Jakarta, 2017.
2. Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk
Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h.60.
147
3. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 168.
4. Ibid., h. 178.
5. R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat
Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8
Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah
Intaj, Vol. 01 No. 02, 2017, h. 104.
6. Pardimin, dkk., “Analisis Butir Soal Tes
Pemecahan Masalah Matematika”, Wacana
Akademika Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73.
7. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian
Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012), h. 174.
8. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,
(Bandung: Alfabeta, 2007), h. 140-142.
9. Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar
Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:
Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif
Hidayatullah), 2014, h. 76.
10. Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2013). h. 403.
11. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif,
Kualitatif,dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenadamedia Group), h.278-279.
BAB IV
1. Sujit Pal. et al., “Influence of Interactive
Multimedia Courseware: A Case Study
Among The Students of Physical Science of
Class VIII, Bhatter College”, Journal of
Multidisciplinary Studies, 2, 2012, pp. 76-88.
2. Erni Mardliyani Rahmawati dan Mukminan,
“Pengembangan M-Learning Untuk
Mendukung Kemandirian dan Hasil Belajar
Mata Pelajaran Geografi”, Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan, Vol 5 no 2, 2017,
ISSN : 2407-0963, hal 165.
148
3. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), h.129.
4. Ibid, h.162.
5. Harjali, “Strategi Guru dalam Membangun
Lingkungan Belajar yang Kondusif: Studi
Fenomenologi pada Kelas-kelas Sekolah
Menengah Pertama di Ponorogo”, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 23, No1,
April 2016. h. 11.
6. Silmiati, N. Y., “Perbandingan Retensi Siswa
Smp Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Konsep
Cahaya Antara Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Dan Metode Pembelajaran Inkuiri”,
ISSN 1412-565 X. h. 61-62.
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Zulfiani, S.Si., M.Pd Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP. 197603092005012002 NIP. 196812282000031003