pengaruh mengikuti shalat berjama’ah...
TRANSCRIPT
PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI DI
PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH
SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Disusun Oleh :
AHMAD ZAIDUN 1104012
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2010
ii
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 ( lima ) eksemplar
Hal : Persetujuan Naskah Usulan Skripsi
Kepada.
Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang
Di tempat
Assalamu’alaikum.Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i:
Nama : AHMAD ZAIDUN
NIM : 1104012
Fak/Jur : DA’WAH / KOMUNIKASI DAN PENYIARAN
ISLAM
Judul Skripsi : PENGARUH MENGIKUTI SHALAT BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI KABUPATEN SEMARANG
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian,
atas perhatianya diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Semarang, 05 Desember 2010
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi
__Drs. H. Muchlis Yahya, M.A__ NIP: 19610117 1988031002
Bidang Metodologi
_ Ahmad Faqih, S.Ag, M.Si_ NIP: 19730308 199703 1004
iii
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, 05 Desember 2010
Tanda Tangan
Ahmad Zaidun
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Allah SWT, semoga menjadi amal yang shaleh. Amin.
Ayahandan dan Ibunda, kekasih hati yang aku cintai dan sayangi yang telah
memberikan dorongan matriil dan imatriil.
Para pendidik yang budiman yang telah mendidik dan mengarahkanku.
Mereka yang selalu berjuang untuk memperoleh keridhoan Ilahi.
Orang-orang yang selalu dekat di hati.
v
MOTTO
الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت)رواه الترمذى(
“Orang cerdas adalah orang yang bisa mengintrospeksi
dirinya, serta mau beramal untuk bekal setelah mati” (HR. Tirmidzi)
vi
ABSTRAKSI
Nama: Ahmad Zaidun, NIM: 1104012, Judul: Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah Terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Dua variabel utama dalam penelitian ini adalah Mengikuti Shalat Berjama’ah dan Perilaku Keagamaan. Mengikuti Shalat Berjama’ah terdiri dari empat indicator, yaitu keaktifan shalat berjama’ah, pemeliharaan shalat berjama’ah, kesinambungan shalat berjama’ah, dan penghayatan shalat berjama’ah. Sedangkan Perilaku Keagamaan juga terdiri dari empat indikator, yaitu perilaku keagamaan kepada Allah SWT., perilaku keagamaan kepada diri sendiri, perilaku keagamaan kepada sesama manusia, dan perilaku keagamaan kepada alam sekitar.
Subyek penelitian ini adalah para santri Pondok Pesantren Santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Dengan pengambilan sampel dari 73 santri sebagai responden dari seluruh santri yang ada di pondok pesantren ini.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan angket. Dat yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden berupa angket tertutup skala Likert, yaitu pada jawaban A diberi skor 3, jawaban B diberi skor 2, dan jawaban C diberi skor 1.
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product moment dari Pearson. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan dengan koefisien product moment r = 0,771, pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan nilai thitung = 10,15, sedangkan nilai ttabel 0,05 = 1,671 dan ttabel 0,01 = 2,390, berarti hasilnya adalah signifikan karena thitung lebih besar dari ttabel.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, seraya mengucapkan puji syukur
Alhamdulillah kehadirat Allah SWT Robbul ‘izzati yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya, serta kekuatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini dalam rangka memperoleh gelas
kesarjanaan Strata Satu (S.1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo
Semarang dengan judul “Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah Terhadap
Perilaku Keagamaan Santri Di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo
Gunungpati Kabupaten Semarang”.
Sholawat serta salam senantiasa penulis sampaikan Keharibaan Nabiyullah
Muhammad SAW., para keluarga, sahabat dan para pengikut beliau hingga
sampai akhir zaman. Semoga kita selalu mendapat syafa’atnya kelak dihari kiamat.
Amin.
Selanjutnya, menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
lepas dari bantuan dari beberapa pihak yang selama ini telah membantu dengan
tulus dan ikhlas, maka kiranya tiada kata yang dapat diucapkan selain
memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. M. Djamil, M.A., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang yang
telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. M. Zain yusuf, M.M., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang yang telah memberikan motivasi dan arahan tentang
penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Fakhrur Rozi, M.Ag., selaku Kepala Jurusan KPI, yang telah
memberikan pengarahan dan pengesahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Muchlis Yahya, M.A., dan Bapak Drs. Ahmad Faqih, S.Ag.,
M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
viii
5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Walisongo Semarang
yangtelah memberikan berbagai informasi pengetahuan kepada penulis.
6. Pengasuh, kepala Ponpes, para ustadz dan pegurus Ponpes Roudlotus
Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang yang telah memeberikan ijin dan
data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan doa demi
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kekasih pujaan hati yang aku cintai dan sayangi selalu siap sedia membantu
dalam penyusunan skripsi ini, baik moriil maupu materiil.
9. Sahabat-sahabat yang tidak dapat disebut namanya satu persatu yang telah
memberi motivasi dan bantuan untuk mewujudkan harapan dan anganku
sebagai awal menggapai cita-cita.
Atas segala jasa dan jerih payah serta bantuan tersebut, penulis mereka
sangat berhutang budi yang tiada mampu untuk membalasnya, kecuali hanya doa
semoga amal dan ibadahnya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Amin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna dalam arti sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 05 Desember 2010
Penulis
Ahmad Zaidun
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... ii
PENGESAHAN……………………………………………………………... iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................ vi
ABSTRAKSI ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Permasalahan ............................................................ 4
1.3. Tujuan Dan Manfaat Hasil Penelitian ....................................... 4
1.4. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORITIK TENTANG SHALAT BERJAMA-
’AH DAN PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI ...................... 9
2.1. Shalat Berjama’ah ..................................................................... 9
2.1.1. Definisi Shalat Berjama’ah.............................................. 9
2.1.2. Dasar Hukum Shalat Berjama’ah .................................... 10
2.1.3. Hukum Shalat Berjama’ah .............................................. 11
2.1.4. Hikmah Shalat Berjama’ah.............................................. 12
2.2. Perilaku Keagamaan .................................................................. 15
2.2.1. Definisi Perilaku Keagamaan ......................................... 15
2.2.2. Bentuk-Bentuk Perilaku Keagamaan ............................ 17
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Keagama-
an ..................................................................................... 20
x
2.3. Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sujorejo Smg . 25
2.4. Hubungan Mengikuti Shalat Berjama’ah Dengan Perilaku Ke-
agamaan ..................................................................................... 26
2.5. Hipotesis .................................................................................... 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29
3.1. Jenis Dan Metode Penelitian ...................................................... 29
3.2. Definisi Konseptual Dan Operasional ........................................ 29
3.3. Sumber Dan Jenis Data .............................................................. 32
3.4. Populasi Dan Sampel ................................................................. 32
3.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 33
3.6. Metode Analisis Data ................................................................. 38
BAB IV : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAN PERILAKU
KEAGAMAAN SANTRI ROUDLOTUS SA’IDIYYAH
SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG ................................ 41
4.1. Keadaan Umum Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
Sukorejo Semarang .................................................................... 41
4.2. Keadaan Kyai, Ustadz, Pengurus dan Santri ............................. 45
4.3. Pelaksanaa Shalat Berjama’ah Santri ........................................ 47
4.4. Perilaku Keagamaan Santri ....................................................... 52
BAB V : ANALISIS TENTANG PENGARUH MENGIKUTI SHALAT
BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ...... 55
5.1. Analisis Pendahuluan ................................................................ 55
5.2. Analisis Uji Hipotesis ............................................................... 70
5.3. Analisis Lanjut .......................................................................... 75
BAB VI : PENUTUP ....................................................................................... 77
6.1. Kesimpulan ............................................................................... 77
6.2. Limitasi ..................................................................................... 78
6.3. Saran-saran ............................................................................... 78
xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan ............................................................ 34
Tabel 2: Uji Validitas Mengikuti Shalat Berjama’ah ......................................... 36
Tabel 3: Uji Validitas Perilaku Keagamaan ....................................................... 36
Tabel 4: Uji Reliabilitas ..................................................................................... 38
Tabel 5: Jumlah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gu-
nungpati Semarang 2008/2009 ........................................................... 46
Tabel 6: Data Nilai Hasil Angket Tentang Mengikuti Shalat Berjama’ah San-
tri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang ............................................................................................. 48
Tabel 7: Data Nilai Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan Santri Pondok
Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang ..... 52
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjamaah ............... 57
Tabel 9: Kategori Nilai Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah ............................ 58
Tabel 10: Frequencies. Indikator A (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama-
’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 60
Tabel 11: Frequencies. Indikator B (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama-
’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 61
Tabel 12: Frequencies. Indikator C (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama-
’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 62
Tabel 13: Frequencies. Indikator D (Mengikuti Ibadah Shalat Berjama-
’ah)Variabel Independen (X) ............................................................ 63
Tabel 14: Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri ................. 64
Tabel 15: Kategori Nilai Perilaku Keagamaan Santri ........................................ 65
Tabel 16: Indikator A (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel
Dependen (Y) .................................................................................... 67
xii
Tabel 17: Indikator B (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel
Dependen (Y) .................................................................................... 68
Tabel 18: Indikator C (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel
Dependen (Y) .................................................................................... 69
Tabel 19: Indikator D (Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT) Variabel
Dependen (Y) .................................................................................... 70
Tabel 20: Koefisien Korelasi Nilai mengikuti ibadah Shalat Terhadap Peri-
laku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah
Sukorejo Gunungpati Semarang ....................................................... 71
Tabel 21: Signifikansi Koefisien Korelasi ......................................................... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Diagram Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah ................................. 59
Gambar 2: Diagram Perilaku Keagamaan Santri ............................................... 65
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam hidupnya selalu merindukan kebahagiaan.
Kebahagiaan yang hakiki ternyata bukanlah berasal dari pola hidup bebas
seperti burung, melainkan justru diperoleh melalui pola hidup yang
konsisten mentaati suatu aturan tertentu, yaitu agama.
Sebagai langkah awal dalam mencari kebahagiaan, manusia harus
menyadari makna keberadaannya di dunia ini. Al Qur’an sebagai pedoman
hidup menjelaskan tentang keadaan manusia dengan amat gamblang, yaitu
sebagaimana yang disebutkan dalam surat An-Nisa’ ayat 13 dan 14 :
نمطع وي الله ولهسرو خلهدات ينري ججت ا منتهحت ارهالأن الدينا خفيه ذلكو زالفو ظيم13( الع( نمص وعي الله ولهسرو دعتيو هوددح خلهدا يارن )14(مهني عذاب وله فيها خالدا
Artinya,“…Barang siapa taat pada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
mamasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang amat menghinakan.” ( QS. An Nisaa’: 13 dan 14 ). ( Depag RI, 1993: 118).
Salah satu bentuk ketaatan itu adalah shalat. Shalat merupakan
ibadah yang paling fundamental bagi umat Islam. Ia bukan sekadar
2
kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi (seharusnya) merupakan kebutuhan
manusia secara spiritualitas.
Shalat berasal dari kata shalla-yushalli-shalat-shilat, yang berarti
hubungan. shalat berarti adanya keterjalinan atau hubungan vertikal antara
makhluk dan Khalik,. Shalat merupakan wahana untuk mendekatkan diri
pada Tuhan, ber-taqarrub kepada Allah SWT, karena itu, seorang Mukmin
yang benar-benar shalat, jiwanya tenang dan pikirannya lapang
(http//psikologi2.tripot.com/sholst.htm)(2O:06:2009).
Shalat merupakan hal pertama yang harus dipertanggungjawabkan
oleh seorang hamba dalam pengadilan agung hari qiamat, dalam hadist
Qudsi Tamim Ad Dari menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ـ م ع را ئ س حل ص تحل ص ناف ةاللص ا ةاميق ال مو ي دبع ال هيل ع بسحا ي م لوا هلفناو سدفت سدائ سرع هلم
”Hal pertama yang akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban) dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika ia baik, maka baiklah seluruh amalannya; dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh amalannya,” (HR.Thabrani). (Al- Thabarany, 2001 : 398).
Terlebih shalat berjama'ah, shalat berjama'ah di masjid adalah salah
satu ciri utama masyarakat Islam. dalam berbagai kesempatan dengan tujuan
berkumpulnya umat Islam disuatu tempat untuk melakukan sholat
berjama’ah untuk memupuk rasa persaudaraan, persatuan, bertukar pikiran
dan persamaan. Dalam banyak ayat-ayat-Nya, Allah SWT memuji kaum
muslimin yang komitmen dengan sholat berjama’ahnya. Di antara pujian
Allah adalah:
3
1. Sholat berjama’ah dijadikan salah satu indikator kesuksesan orang-
orang mukmin.
2. Sholat berjama’ah adalah salah satu indikator masyarakat yang
bersyukur atas kemenangan yang dianugerahkan Allah kepada mereka
(http//psikolog2.tripot.com/sholat.htm)(20:06:2009).
Namun banyak orang yang mengabaikan karena mereka tidak
mengetahui dan kurang meyakini hikmah yang terkandung dalam sholat
berjama'ah itu sendiri. Fenomena yang ada sekarang, jarang sekali anak-
anak bahkan orang tua atau dewasa yang pergi ke masjid sholat berjama'ah
(Wawancara: Widarto,30 April 2009 di masjid Nurul Huda Semarang),
kalaupun ada kebanyakan sholat maghrib dan isya’, itupun hanya sebagian
kecil dari penduduk yang ada. Sebagai dampaknya sering sekali didapati
anak-anak atau orang dewasa bahkan santri yang kurang disiplin, sering
mengulur waktu, rasa persaudaraan nya kurang, mudah bertengkar, sulit
diajak gotong royong, dan masih banyak lagi. Mereka beranggapan bahwa
yang penting itu mengerjakan sholat karena merupakan sebuah kewajiban.
Bahkan ada santri yang malas sholat berjama'ah dengan berbagai alasannya
(Wawancara dengan Pengurus Pondok, Mahrus Ali, 20 April 2009 di
Semarang) padahal sholat berjama'ah itu adalah sangat dianjurkan
Rasulullah S.A.W dan sudah menjadi peraturan Pondok Pesantren.
Pada dasarnya Pondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan
non formal yang masih tetap eksis di era millennium seperti sekarang.
Pondok Pesantren tidak hanya menawarkan penguasaan cabang ilmu yang
4
termuat dalam sejumlah mata pelajaran kurikulumnya, namun lebih dari itu
bahwa Pondok Pesantren adalah sebagai lembaga kehidupan untuk kembali
menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang semakin pudar dikalangan
para santri khususnya santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
Sukorejo Gunungpati Semarang.
Maka dengan adanya pembiasaan mengikuti shalat berjamaah
diharapkan santri mempunyai perilaku keagamaan, mulai dari kedisiplinan,
kebersamaan, saling menghargai, melatih mengatur waktu, menambah
persaudaraan yang nantinya dapat mencegah diri dari permusuhan, dan lain
sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas, maka penelitian akan terfokus pada
masalah yaitu adakah pengaruh mengikuti shalat berjama'ah terhadap
perilaku keagamaan Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyah Sukorejo
Gunungpati Semarang ?
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh mengikuti sholat
berjama'ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren
Roudlotus Sai’diyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
5
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah :
1.3.2.1 Manfaat teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wacana keilmuan dibidang ilmu dakwah, khususnya bidang
penelitian shalat berjama'ah.
1.3.2.2 Manfaat praktis.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
dimanfaatkan oleh para praktisi dakwah khususnya para
pengasuh Pondok Pesantren dalam pembinaan para
santrinya.
1.4 Telaah Pustaka
Pertama, penelitian yang dilakukan Sulikhah (2001) yang berjudul
“Pengaruh Pelaksanaan Ibadah Sholat Dan Puasa Wajib Terhadap
Semangat Kerja Para Pengemudi Becak Di Kecamatan. Semarang Barat
Kodya Semarang”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan aspek
yang diteliti oleh Sulikhah adalah, mengetahui sejauh mana kesadaran
pengamalan ibadah shalat dan puasa wajib para pengemudi becak. Metode
yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode survei dengan teknik
pengambilan data melalui angket.
Penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa, sebanyak
responden para pengemudi becak di Kec. Semarang Barat. Sebanyak 70 %
6
dari 70 responden menyatakan melakukan ibadah shalat wajib kurang dari
lima kali dalam sehari semalam, 20 % dari 20 responden menyatakan rajin,
yaitu melakukan ibadah shalat wajib lima kali dalam sehari semalam. Yang
tidak pernah menyatakan tidak pernah melakukan sama sekali sebanyak
10% dari 10 responden.
Dari hasil di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa kesadaran
para pengemudi becak di dalam melaksanakan ibadah shalat wajib masih
dibilang masih rendah disebabkan minimnya pengetahuan keagamaan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Marfungah (2005) yang
berjudul ”Pengaruh Intensitas Shalat Lima Waktu Terhadap Motivasi
Beragama Anak Di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang”. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan aspek yang diteliti yaitu sejauh
mana intensitas shalat lima waktu dalam memotivasi anak di Panti Asuhan
Darul Hadlonah Semarang. Metode yang digunakan adalah survei. Teknik
yang digunakan dengan menggunakan pengkodingan data yang di peroleh
dari responden melalui penyebaran angket yang sudah dijawab dan
dikembalikan pada penulis.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : pada taraf signifikan 1 % diperoleh hasil 1xy =
642 dan rt = 0,312 pada taraf signifikan 5 % dan 0,403 pada taraf signifikan
1 %. Jadi, dengan demikian rxy lebih besar dari rt yang berarti hipotesis
diterima.
7
Berdasarkan hasil perhitungan Freg dapat diketahui bahwa Freg
adalah 26,667. Karena Freg = 26,667 > Ft = 4,08 pada taraf signifikan 5 %
dan 7,31 pada taraf signifikan 1 % dengan demikian hipotesis diterima.
Dengan demikian ada korelasi yang signifikan antara intensitas shalat lima
waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan Darul Hadlonah
Semarang.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Suhari (2005). Penelitian ini
berjudul ”Pengaruh Ketaatan Beribadah Shalat Terhadap Etos Kerja
Karyawan Di Pt. Tri Sinar Purnama Kedungpani Kota Semarang”.
Sedangkan aspek yang diteliti oleh Suhari adalah sejauh mana ketaatan
beribadah shalat terhadap etos kerja karyawan. Metode yang digunakan
adalah metode survei dengan pengkodingan data dari penyebaran angket
kepada responden.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, bahwa ketaatan beribadah
berpengaruh terhadap etos kerja karyawan di PT. Tri Sinar Purnama
Kedungpani Semarang. Hal ini dapat diketahui dengan hasil pengukuran
korelasi yang diperoleh dari ketaatan beribadah shalat dengan etos kerja
karyawan dengan menggunakan taraf signifikan 5 %. Pad taraf signifikan 5
% nilai rt 0,195, sedangkan hasil rxy = 0,636 perolehan rxy lebih besar dari rt
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan demikian hipotesis
diterima.
Dari tiga penelitian diatas hanya meneliti mengenai masalah umum
yaitu mengenai pengaruh pelaksanaan sholat fardlu lima waktu terhadap
8
para pelakunya. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan lebih spesifik
dan belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu pengaruh
mengikuti sholat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri Pondok
Pesantren Roudlotus Sa’idyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
9
BAB II
LANDASAN TEORITIK TENTANG SHOLAT BERJAMAAH DAN
PERILAKU KEAGAMAAN SANTRI
2.1 Sholat Berjama’ah
2.1.1 Definisi Sholat Berjama’ah
Sholat menurut bahasa, berarti doa, memohon kebajikan (Ash
Shidieqy, 1998: 42).
Sholat ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam,
dan memenuhi syarat yang ditentukan (Rosjid, 2003: 53).
Sholat menurut istilah syara’ ialah rangkaian kata dan
perbuatan yang telah ditentukan, mulai dengan membaca takbir dan
diakhiri dengan salam (Anwar, 2001: 15). Adapun yang dimaksud
berjama’ah disini adalah hubungan antara imam dan makmum
walaupun makmumnya hanya seorang (Anwar, 2001: 35). Dibawah
ini akan penulis cantumkan beberapa pengertian mengenai sholat
berjama’ah sebagai berikut:
a). Menurut H. Sulaiman Rosjid (2003) dalam bukunya yang
berjudul “Fiqh Islam” menerangkan bahwa yang dinamakan
sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan bersama-sama
dan salah seorang dari mereka mengikuti yang lain yang
dilakukan di tempat tertentu.
10
b). Menurut KH. Muhyiddin Abdussomad (2005) menerangkan
sholat berjama’ah adalah sholat yang dilakukan sekelompok
orang secara bersama-sama, yang diawali dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, dimana satu orang menjadi imam dan
yang lainnya menjadi makmum yang dilakukan di tempat
tertentu.
c). Dalam Ensiklopedi Hukum Islam sholat berjama’ah adalah sholat
yang dilakukan secara bersama-sama dipimpin oleh seorang
imam (Dahlan, 1996: 1573).
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, maka dapat
didefinisikan bahwa sholat berjama’ah di masjid adalah sholat yang
dilakukan secara bersama-sama dengan sekelompok orang dimana
satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum dengan
memenuhi syarat-syaratnya, yang dilakukan di masjid.
2.1.2 Dasar Hukum Sholat Berjama’ah
Dasar hukum sholat jama’ah yang kuat adalah dalam Al-
Qur'an, Allah SWT berfirman dalam QS, An-Nisa' (4) ayat 102 :
وإذا كنت فيهم فأقمت لهم الصلاة فلتقم طائفة منهم معك وليأخذوا مهتلحأس
Artinya: ”Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata,....” (Depag RI, 1993 : 138).
11
Menurut para ahli tafsir dan fiqh, ayat ini mengandung
perintah untuk melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan takut
di medan perang. Lebih lanjut para fuqaha’ menyatakan, kalaulah
shalat berjama’ah tidak disyariatkan, tentu saja di waktu perang juga
tidak disyariatkan.(Dahlan, 1996 : 1573).
Adapun dasar hukum shalat berjama’ah dalam sunnah
Rasulullah Saw adalah berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Umar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
)متفق عليه(صالة الجماعة افضل من صالة الفذ بسبع و عشرين درجة
Artinya: “Shalat berjamaah itu lebih utama dari pada shalat sendirian dengan perbandingan dua puluh tujuh derajat.” (Bahreisj, 2001: 64).
Berdasarkan ayat Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW
diatas maka ulama’ fiqih sepakat (ijma’) bahwa sholat berjama’ah di
masjid itu disyariatkan dan lebih utama dilaksanakan dari sholat
sendiri (Dahlan, 1996 : 1574).
2.1.3 Hukum Sholat berjamaah
Sebagian ulama' mengatakan bahwa hukum sholat berjama'ah
itu adalah fardu 'ain, sebagian berpendapat bahwa sholat berjama'ah
fardu khifayah, dan sebagian lagi berpendapat sunnah mu'akkad
(sunat istimewa). Yang akhir inilah yang lebih layak, kecuali bagi
sholat jum’at. Menurut kaidah persesuaian beberapa dalil dalam
masalah ini, seperti yang telah disebutkan diatas, pengarang Nailul
Autar berkata, “Pendapat yang seadil-adilnya dan lebih dekat kepada
12
yang betul ialah sholat berjama’ah itu sunat muakkad.” (Rasjid, 2003:
107).
Bagi laki-laki, sholat lima waktu berjama’ah di masjid lebih
baik daripada sholat berjama’ah dirumah, kecuali sholat sunat, maka
di rumah lebih baik. Bagi perempuan, sholat di rumah lebih baik
karena itu lebih aman bagi mereka (Rasjid, 2003 : 108).
2.1.4 Hikmah Sholat Berjamaah
Adapun hikmah-hikmah yang terkandung dalam sholat
berjama’ah dapat dilihat dari segi moral (rohani) dan dari segi
kesehatan (jasmani).
2.1.4.1 Ditinjau dari segi moral.
Dari segi moral sholat berjamaah diantaranya:
1. Dapat mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat
sombong, tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan
kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah
SWT (htt://psikolog2tripot.com/sholat.htm (20: 06:2009).
2. Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan
keburukan.
Firman Allah dalam QS. Al Ankabut ayat 45 :
...وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
Artinya:…"Dan tegakkanlah sholat karena sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (Depag RI, 1993 : 635).
13
3. Dapat memperteguh persatuan, membangun tali
persaudaraan antara umat Islam.
4. Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama derajatnya.
5. Saling memberikan pertolongan dalam hal ibadah dan
kepentingan lainnya dan lain sebagainya (Alibasyah,
2002 : 160).
2.1.4.2 Ditinjau dari segi kesehatan.
Shalat disamping mengandung hikmah secara moral seperti
diuraikan diatas, juga mengandung hikmah secara fisik
terutama yang menyangkut masalah kesehatan
(htt://psikolog2tripot.com/sholat.htm, (20: 06:2009). Hikmah
shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh Dr. A.
Saboe yang mengemukakan pendapat ahli-ahli (sarjana)
kedokteran yang termasyhur terutama di barat. Mereka
berpendapat sebagai berikut :
1. Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas
pergelangan tangan kiri. Sikap seperti ini akan
memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung ,
serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari
kedua persendian tangan akan menjadi lebih baik
sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi
lebih lancar.
2. Ruku’, yaitu membungkukkan badan dan meletakkan
telapak tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar
merupakan suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini
akan mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan
14
dengan ruas tulang belakang, ruas tulang punggung, ruas
tulang leher, ruas tulang pinggang, dan sebagainya.
3. Sujud, sikap ini menyebabkan semua otot-otot bagian
atas akan bergerak. Hal ini bukan saja menyebabkan
otot-otot menjadi besar dan kuat, tetapi peredaran urat-
urat darah sebagai pembuluh nadi dan pembuluh darah
serta limpa akan menjadi lancar di tubuh kita.
4. Duduk Iftirasy (duduk antara dua sujud & tahiyat awal),
posisi duduk seperti ini menyebabkan tumit menekan
otot-otot pangkal paha , hal ini mengakibatkan pangkal
paha terpijit. Pijitan tersebut dapat menghindarkan atau
menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha (neuralgia)
yang menyebabkan tidak dapat berjalan. Disamping itu
urat nadi dan pembuluh darah balik di sekitar pangkal
paha dapat terurut dan terpijit sehingga aliran darah
terutama yang mengalir kembali ke jantung dapat
mengalir dengan lancar. Hal ini dapat menghindarkan
dari penyakit bawasir.
5. Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat
menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami
wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga
dapat untuk mempermudah buang air kecil.
6. Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.
Hal ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher
dan kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan
penyakit kepala dan kuduk kaku.
Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa
sholat disamping merupakan ibadah yang wajib dan istimewa
ternyata juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi
15
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat manusia (http//psikologi2.
tripot.com/sholat.htm)(20: 06: 2009).
2.2 Perilaku Keagamaan
2.2.1 Definisi Perilaku Keagamaan
Perilaku sering disebut juga dengan tingkah laku, secara
etimologi perilaku adalah tanggapan / tradisi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdikbud, 1994: 755).
Sedangkan perilaku keagamaan dapat diartikan sebagai suatu
keadaan yang ada dalam diri individu yang mendorong untuk
bertingkah laku sesuai kadar afeksi dan kognasi. Aspek kognitif dan
afektif terikat dari pengalaman ketuhanan, rasa keagamaan, dan
kerinduan akan tuhan. Sedangkan perilaku terhadap agama sebagai
unsur kognitif.
Menurut Elizabeth K. Nottingham perilaku keagamaan adalah
usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari
keberadaan diri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat
membangkitkan kebahagiaan batin yang sempurna. Meskipun
perhatian melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan
sehari-hari di dunia (Jalaludin, 2000 : 237). Senada dengan pernyataan
di atas Muh. Wijanarto mendefinisikan perilaku keagamaan adalah
keadaan yang ada pada diri seseorang dengan cara melaksanakan
semua perintah Tuhan dan meninggalkan semua larangan-Nya.
16
Sehingga hal ini akan membawa ketenteraman dan ketenangan pada
dirinya.
Hanafi Ansori yang berpendapat bahwa perilaku keagamaan
merupakan suatu bentuk penghayatan hidup bersama yang dilandasi
dengan iman kepada Tuhan, dalam aktivitasnya selalu mencerminkan
perilaku-perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Kelakuan
religius menurut sepanjang agama berkisar dari perbuatan-perbuatan
ibadah dan akhlak, baik secara vertikal terhadap Tuhan maupun secara
horizontal sesama manusia (Ansori, 1999 : 48).
Jadi tingkahlaku adalah reaksi total individu terhadap
rangsangan sebagai penampilan reaksi pernyataan, ekspresi dari gejala
kejiwaan yang berdasarkan kehendak.
Perilaku keagamaan dapat diartikan sebagai praktek seseorang
terhadap keyakinan dan perintah-perintah Allah, sebagai manifestasi
(perwujudan) keyakinan tersebut. Seseorang yang mempunyai
keyakinan yang kuat senantiasa akan selalu melaksanakan perintah
Allah (Agama) tanpa merasa bahwa perbuatan tersebut merupakan
suatu beban yang memberatkan, akan tetapi melaksanakan perintah
Allah tersebut berdasarkan kesadaran yang timbul dari diri sendiri
tanpa paksaan.
Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keagaman adalah
perilaku individu yang dijiwai oleh norma-norma agama Islam baik
17
secara vertikal maupun horizontal setelah mendapat rangsangan dari
luar.
2.2.2 Bentuk-bentuk perilaku keagamaan
Berdasarkan pengertian perilaku keagamaan tersebut di atas,
maka hal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai kehidupan
manusia, bukan hanya sekedar melakukan ritual, namun juga segala
aktivitas yang didorong oleh kekuatan supranatural.
Bentuk daripada perilaku keagamaan seseorang dapat diketahui
daripada praktek agamanya, dimana ketaan dan hal-hal yang dilakukan
sesuai dengan apa yang diperoleh dari agamanya.
Perilaku keagamaan adalah aktifitas manusia dalam kehidupan
berdasarkan atas nilai-nilai ajaran agama Islam atau pelaksanaan dari
seluruh ajaran agama Islam.
Bentuk-bentuk perilaku keagamaan seseorang diantaranya :
1. Ibadah sholat
Ibadah sholat baik fardhu maupun yang berbentuk sunnah,
namun dalam hal ini ibadah sholat yang berkaitan dengan sholat
dengan berjamaah.
Secara harfiah kata sholat berasal dari bahasa Arab, yaitu isim
masdar dari fi’il madhi sholla yang berarti do’a dan mendirikan sholat
(yunus, 1973 : 220). Yang dimaksut sholat disini adalah ibadah khusus
yang terdiri dari perkataan-perkataan dalam perbuatan-perbuatan
tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
18
menurut beberapa syarat tertentu yang dianjurkan oleh rosulullah
SAW (Manat,1993 :31).
Sholat merupakan bentuk daripada pengabdian manusia
dengan tuhannya yang harus dikerjakan oleh umat Islam dimanapun
dan dengan kondisi yang bagai manapun. Orang Islam yang taat
adalah orang Islam yang mengerjakn ibadah sholat dengan ikhlas
tidak ada paksaan dan hanya ingin mendapat ridho dari Allah SWT.
Dalam kehiudupan sehari-hari ap-abila sholat berjamaah
dikerjakan dengan rutin dan penuh kekhusukan maka akan menuntun
kearah kebenaran perilaku dansekaligus akan menjauhkan diri dari
hal-hal yang buruk. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al
Ankabut ayat 45:
....إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
Artinya : ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar ...” (Depag RI, 1996 : 634).
Dalam mengerjakan sholat setiap hari telah ditentukan waktunya
dengan tujuan melatih kedisiplinan dan pembinaan hidup yang teratur
dan untuk kehidupan bermasyarakat akan memperkokoh persatuan
dan kebersamaan dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.
2. Kepedulian sosial
Dalm kehidupan bermasyarakt tentunya kita juga harus
mempunyai bentuk kepedulian sosial. Kepedulian sosial; ini
merupakan perilaku berbertuk sosial, Artinya perilaku –perilaku yang
ditunjukkan untuk berhubungan dengan sesama manusia
19
(hablumminannas) misalnya saling tolong menolong ,saling
menghormati.
Firman Allah SWT (Q.S. Al-Maidah : 2)
....وان والعد ثمإل ا والتعاونواعلى لىالبروالتقوىعوتعاونوا
Artinya : “ Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong kamu dalam dosa dan permusuhan” (Q.S. A- Maidah : 2) (Depag, 156-157).
3. Akhlak Sebagai Bentuk Perilaku Keagamaan Santri
Akhlak secara etimologi berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat (Mustofa,2004 : 1). Menurut istilah “Akhlak” adalah
usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk
memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi
baik (Mustofa, 2004 : 3).
Abdullah Hamid Yunus menyatakan :
الاخلاق هي صفة الانسان الادابية
Artinya; akhlak ialah segala sifat manusia yang terdidik (Mustofa,
2004 : 3).
Sedangkan “akhlak” menurut aspek terminologi adalah
sebagai berikut:
Menurut Ibn Maskawaih, akhlak adalah keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu (Mansur, 2005:
22).
20
Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah gambaran tentang
kondisi yang menetap di dalam jiwa. Semua perilaku yang bersumber
dari akhlak tidak memerlukan proses berfikir dahulu. Perilaku baik dan
terpuji yang berasal dari sumber di jiwa disebut akhlak mahmudah dan
berbagai perilaku buruk disebut akhlak mazdmumah.
Perilaku menetap yang dilakukan dengan spontan tanpa
proses berpikir, karena orang mau mengeluarkan harta atau diam
ketika marah melalui usaha dan proses berpikir, ia tidak dapat
dianggap orang yang dermawan dan sabar.
Dalam kitab ihya’ ulumuddin Al-Ghozali menyatakan,
“akhlak” ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan
pertim-bangan pemikiran dahulu. (Mustofa, 2004 : 4).
2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan
a. Faktor Intern
Faktor hukum yaitu pengaruh emosi (perasaan) yang mana
dari pengaruh emosi tersebut memunculkan selektifitas. Selektifitas
ini merupakan daya pilih atau memuat perhatian untuk menerima,
mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar diri manusia
(Sarwono, 2002: 155).
Emosi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
pembentukan perilaku keagamaan. Hal ini didukung oleh Dr. Zakiah
Daradjat yang menyatakan, sesungguhnya emosi memegang peranan
21
penting dalam sikap dan tindak agama yang dapat dipahami, tanpa
menghindari emosinya (Daradjat, 1993: 77).
Beberapa teori belajar dari psikologi behavioristik dikemuka-
kan oleh para psikolog behavoristik, mereka ini sering disebut
“Contemporary Behavioristis” atau juga disebut “S-R
psychologists”. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu
dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguat (reinforcement)
dari lingkungan.
Skinner berpendapat bahwa manusia berbuat sesuatu dalam
lingkungannya untuk mendatangkan pemenuhan kebutuhan atau
menghindari datangnya hukum atau pengalaman yang tidak enak
(Ancok, 2001: 72) termasuk dalam faktor internal yaitu kognisi.
Para ahli aliran kognifis berpendapat bahwa tingkah laku
seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi
dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu
dan memperoleh insight untuk memecahkan masalah. Jadi tingkah
laku seseorang lebih bergantung kepada insight terhadap hubungan-
hubungan yang ada di dalam suatu situasi (Sartono, 1970: 127-128).
Pendekatan perkembangan kognitif, yang mempunyai asumsi
bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang sangat
fundamental membimbing tingkahlaku individu. Dalam pendekatan
ini ada tiga model :
22
1.) Model Kognitif Piaget
Perkembangan manusia dapat digambarkan dan konsep
fungsi dan struktur konsep fungsi merupakan mekanisme biologi
bawaan yang sama bagi setiap orang untuk mengorganisasikan
pengetahuan ke dalam struktur kognisi, supaya dapat beradaptasi
dengan lingkungan.
Sedangkan konsep struktur adalah interaksi sistem
pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku
inteligen, yang diistilahkan dengan konsep skema (refleks)
(Faqih, 2000 : 14).
2.) Model Pemrosesan Informasi
Manusia sebagai suatu sistem, terdiri dari input berupa
rangsangan yang masuk ke dalam reseptor. Proses adalah
pekerjaan otak yang mengkonfirmasikan informasi dalam
berbagai cara, dan out put berbentuk tingkah laku.
3.) Model kognisi sosial; menekankan pengaruh pengalaman sosial
terhadap perkembangan.
b. Faktor Eksternal
1.) Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama bagi santri, oleh
karena itu peranan keluarga (orang tua) dalam pengembangan
kesadaran beragama santri sangatlah dominan.
23
Mengenai pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan
agama bagi anak, Nabi Muhammad.Saw bersabda;
ا ممنم لودوي لودطلفي ال عفةر ابواهي هدواناه وي نصراناه وي هدوانه )رواه البيهقي(
Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dari keadaan fitrah maka
kedua orang tuanyalah anak itu menjadi yahudi, nasrani atau majusi (Mustofa, 1983 : 172).
Seorang ahli psikolog, yaitu Hurlock berpendapat bahwa
keluarga merupakan “Training Centre” bagi penanam niali-nilai
(termasuk juga nilai-nilai agama) dan kemampuan untuk
mengamalkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,
baik secara personal maupun sosial kemasyarakatan.
2. Lingkungan Masyarakat
Yang dimaksud lingkungan masyarakat adalah situasi
atau kondisi interaksi sosial dan sosio kultural yang secara
potensial berpengaruh terhadap perkembangan fitrah keagamaan
santri.
Hurlock mengemukakan standar atau aturan – aturan
kelompok memberikan pengaruh kepada pandangan moral dan
tingkah laku para anggota-anggotanya. Corak perilaku anak
merupakan cermin dan perilaku warga masyarakat pada
umumnya (Jaelani, 2000 : 15).
Perilaku atau akhlak orang dewasa yang menunjang bagi
perkembangan kesadaran beragama santri adalah mereka yang
24
taat melaksanakan ajaran agama. Separuh agama, menjalin
persaudaraan, saling menolong, jujur. Juga sikap dan perilaku
yang dilarang agama seperti permusuhan, saling mencurigai,
munafik, mengambil hak orang lain dan perilaku maksiat lainnya
(Faqih, 2000 : 16).
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
mempunyai program sistematik dalam melaksanakan bimbingan
pengajaran dan latihan kepada murid, agar mereka berkembang
sesuai potensinya yang menyangkut aspek fisik, psikis
(intelektual dan emosional), sosial maupun moral spiritual.
Menurut Hurlock, sekolah mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap kepribadian santri karena sekolah
merupakan substitusi dari keluarga dan guru substitusi dari orang
tua (Jaelani, 2000 : 16).
4. Lingkungan Pesantren
Pondok pesantren merupakan lembaga non formal yang
berusaha membimbing dan mengarahkan masyarakat (santri)
untuk belajar ilmu-ilmu keagamaan secara mendalam. Hal ini
didukung dengan adanya faktor-faktor seperti; pelaksanaan shalat
berjamaah, pengajian rutin, puasa dan kegiatan-kegiatan lainnya
(Dhofier, 1982 : 56).
25
2.3 Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sai’diyah Sukorejo Semarang
Santri adalah seseorang yang menuntut ilmu agama atau belajar di
sebuah lembaga pendidikan Islam non formal dengan seorang kyai
(Muthohar, 2007: 106).
Pondok Pesantren adalah tempat tinggal santri yang didalamnya
terdapat aktivitas mengaji antara kyai dan santri (Muthohar, 2007 : 12).
Dengan demikian santri Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyah adalah
semua santri yang menuntut ilmu agama Islam atau yang belajar di sebuah
pendidikan Islam Non formal yang dibina langsung oleh seorang kiyai
dengan bantuan para ustadz yang bertempat tinggal di Sukorejo Semarang;
Santri merupakan bagian dari kehidupan Pondok Pesantren, dan
biasanya jumlah santri dalam sebuah pesantren menjadi tolok ukur atas maju
mundurnya suatu Pondok Pesantren. Semakin banyak santri maka Pesantren
akan maju, dan juga sebaliknya (Dhofier, 1982: 56).
Pondok Pesantren mempunyai peranan besar dalam pembentukan
moral para santri salah satunya adalah dengan praktek membiasakan sholat
dengan berjamaah, dengan ini santri dengan sendirinya akan terlatih untuk
senantiasa ingat akan Allah sehingga ketaqwaannyapun akan meningkat
dengan begitu perilaku keagamaanyapun akan menjadi lebih baik.
26
2.4 Hubungan mengikuti Sholat Berjamaah terhadap perilaku keagaman
Santri
Dengan rajin mengikuti sholat berjamaah seorang santri akan dapat
menjaga diri dari perbuatan yang jelek atau jahat. Sebagaimana Firman Allah
SWT dalam surat Al Ankabut ayat 45:
....إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
Artinya : ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar ...” (Depag RI, 1996 : 634).
Sholat bukanlah sekedar melaksanakan gerakan dan bacaan tertentu
yang diawali takbir dan diakhiri dengan salam, tetapi harus tercermin dalam
perilaku sehari-hari. Semua pengakuan Allah SWT sebagai Tuhan,
Muhammad SAW sebagai Rasul, harus terbukti dalam perilaku, berupa
ketaatan terhadap semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Bagi seseorang yang telah melakukan sholat berjama’ah dengan
khusuk akan menumbuhkan perilaku keberagaman yang baik, baik hubungan
dengan Allah SWT maupun hubungan dengan sesama manusia
(http:\\psikologi2.tripod.com\sholat.htm)(20: 06: 2009).
Kedudukan sholat berjama’ah dalam Islam merupakan wasilah
paling ampuh dalam menghapus perbedaan status sosial antara kaum
muslimin, menghilangkan sikap fanatik terhadap warna kulit, suku bangsa,
dan nasab.
Dengan sholat berjama’ah akan berpengaruh terhadap perilaku
keagaman baik yang bersifat hubungan dengan Allah dengan cara
meningkatkan kualitas ibadahnya, maupun yang bersifat hubungan dengan
27
sesama manusia yang berupa motivasi untuk senantiasa berperilaku baik
menurut kadar ketaatannya.
Takbir sebagai pembuka sholat menunjukkan sebuah pengakuan dan
sikap dasar dalam kehidupan seoarang Muslim hanya Allah SWT yang maha
besar, sehingga menumbuhkan pengabdian, permohonan, dan penyandaran
hidup hannya kepada Allah SWT semata.
Gerakan sholat seperti ruku’, I’tidal, sujud, dan tahiyat merupakan
simbol penghormatan hakiki kepada Allah. Tatkala sujud, kepala kita
disejajarkan dengan tanah. hal itu bermakna, di hadapan Allah manusia dan
tanah sama-sama makhluk maka tidak pantas jika kita berlaku angkuh, gila
hormat, dan sebagainya, sebab pujian dan penghormatan hakiki hanya
diberikan kepada Allah SWT.
Sholat ditutup dengan salam, sambil menengok ke kanan dan ke kiri.
Ketika menutup sholat itu kita mendoakan orang di sekitar kita agar diberi
keselamatan dan keberkahan. Bacaan dan gerakan itu bermakna, seorang
Muslim hendaknya menebar kemaslakhatan dan manfaat bagi orang lain,
bukan menjadi “trouble maker” atau pembawa bencana dan kesulitan bagi
orang lain (http\\sholat\index.php.htm) (20: 06: 2009).
Dengan demikian maka setiap santri yang aktif mengikuti shalat
berjamaah di masjid akan berpengaruh terhadap perilaku keagamaannya. Hal
itu berarti semakin tekun mengikuti shalat jama’ah, akan semakin baik pula
perilaku keagamaan santri.
28
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan sementara
(Azwar, 1997: 49) jadi, sebuah hipotesis diterima jika fakta-fakta
membenarkan dan akan ditolak jika kenyataannya bertolak belakang dengan
kenyataan semula. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah hipotesis kerja (Ha). Ada pengaruh positif antara mengikuti sholat
berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren
RoudlotuS Sai”diyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu,
menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang
diolah dengan metode statistika (Azwar, 1997: 5)
3.1.2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
survei, yaitu metode yang informasinya dikumpulkan dari responden
dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989: 3).
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional
Dalam skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Mengikuti
Shalat Berjama’ah Terhadap Perilaku Keagamaan Santri Di Pondok
Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Semarang”. Agar tidak terjadi
kekeliruan dalam mengungkap pengertian yang dimaksud dalam judul
tersebut, maka perlu dilakukan batasan pemahaman terhadap vareiabel yang
diteliti, yaitu diperlukan definisi konseptual dan operasional. Hal ini sebagai
usaha menjelaskan ruang lingkup penelitian tersebut.
3.2.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah mengikuti
shalat berjama’ah. Definisi konseptualnya adalah shalat, sholat yaitu
30
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi syarat
yang ditentukan. (Rasjid, 2003 : 53).
Adapun yang dimaksud berjama’ah disini adalah sholat yang
dilakukan secara bersama-sama, dan salah satu dari mereka mengikuti
yang lain yang dilakukan di suatu tempat tertentu (Rasjid, 2003 : 355).
Dari pengertian tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa
shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan kelompok orang secara
bersama-sama yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam dimana
satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum serta
sesuai dengan syarat-syaratnya yang dilakukan di masjid.
Definisi operasionalnya adalah shalat berjama’ah, yang dapat
ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut:
1. Keaktifan shalat berjama’ah.
2. Pemeliharaan shalat berjama’ah.
3. Kesinambungan shalat berjama’ah.
4. Penghayatan shalat berjama'ah
3.2.2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku
keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo
Gunungpati Semarang.
Definisi konseptualnya yaitu perilaku, perilaku adalah kegiatan
manusia, tindakan manusia sebagai penampakan, realisasi pernyataan,
31
ekspresi dan manifestasi dari gejala-gejala kejiwaan (Jamaludin, 1993:
32).
Sedangkan agama adalah segenap kepercayaan (pada Tuhan)
serta dengan ajaran kebaikan dan kewajiban-kewajiban yang diberikan
dengan kepercayaan itu (Poerwadarminto, 1970: 18).
Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo
Gunungpati Semarang adalah seseorang yang menuntut ilmu atau
belajar di sebuah lembaga pendidikan islam non formal yang
dibimbing langsung oleh seorang kiai dibantu beberapa ustadz yang
berlokasi di Sukorejo Gunungpati Semarang.
Dengan demikian perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren
Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang adalah
serangkaian tingkah laku santri yang dilandasi oleh ajaran-ajaran
agama Islam, baik berbentuk deviasi vertikal terhadap Tuhan maupun
secara horisontal terhadap sesama manusia.
Definisi operasionalnya adalah perilaku keagamaan santri di
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang, yang dapat ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai
berikut :
1. Berbuat baik kepada Allah S.W.T
2. Berbuat baik kepada diri sendiri
3. Berbuat baik kepada sesama manusia
4. Berbuat baikkepada alam sekitar
32
3.3. Sumber dan Jenis Data
Suharsimi Arikunto (1998: 114) mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
subjek penelitian. Dalam hal ini adalah para santri yang terdiri dari para
peserta didik Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Data primer
Data primer yaitu data yang ada pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar,
1997: 91). Adapun data primer dalam penelitian ini berupa hasil
pengisian angket yang disebarkan ke responden.
3.3.2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh dari subyek penelitian (Azwar, 1997: 91). Data ini
melengkapi dan menguatkan dari sekunder data primer, tentu saja
berhubungan dengan skripsi yang penulis bahas, misalnya buku-buku,
majalah, hasil penelitian, dan karya-karya lain.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1998: 115).
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh santri Pondok Pesantren
Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang yang berjumlah 146
santri. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
33
(Arikunto, 1998: 117). Jadi populasinya adalah seluruh santri yang berjumlah
146 santri, dan sampelnya adalah sejumlah santri yang jumlahnya kurang dari
populasi.
Sebagai pedoman sebagaimana tersebut dalam bukunya Suharsimi
Arikunto (2002: 112) dinyatakan bahwa jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10 – 15 % atau 20- 25 % atau lebih. Maka sampel penulis
tentukan sebesar 50 %, jadi jumlah sampelnya adalah 50 % x 146 = 73 santri.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data adalah cara bagaimana dapat diperoleh data
mengenai variabel tersebut (Arikunto, 1998: 137). Adapun tehnik pengum-
pulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan
wawancara. Angket adalah metode yang menggunakan daftar pertanyaan
untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden (Koencoroningrat,
1991 : 173). Wawancarauatu proses interaksi dan komunikasi oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Singarimbun
dam Effendi,1985 :145).
Adapun jenis angket yang digunakan adalah bersifat tertutup dengan
model bogardus (Arikunto, 1998: 141). Yaitu dengan jawaban yang sudah
disediakan dengan diberi kode jawaban a, b, c.
Sebagaimana yang dimaksud, maka dalam penelitian ini penulis telah
melakukan pendefinisian terhadap masing-masing variabel sehingga dapat
diketahuidimensi dan indikator yang diukir dari variabel tersebut, kemudian
34
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun kisi-kisi instrumen yang berupa
pernyataan dan pertanyaan.
Adapun kisi-kisi tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.
Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan
No. Variabel Indikator No. Instrumen
1. Pengaruh Mengikuti Shalat Berjama’ah (X)
- Keaktifan Sholat Berjama’ah
- Pemeliharaan Sholat
Berjama’ah
- Kesinambungan Sholat
Berjama’ah
- Penghayatan sholat berjama’ah
1 – 3
4 – 7
8 - 9
10 - 11
2. Perilaku Keagamaan (Y)
- Berbuat baik kepada Allah
SWT
- Berbuat baik Kepada Diri
sendiri
- Berbuat baik Kepada Sesama
Manusia
- Berbuat baik Kepada Alam
Sekitar
1 – 3
4 – 6
7 – 9
10 – 13
Dari kisi-kisi tersebut dituangkan kedalam item-item pertanyaan yang
masing-masing variabel terdiri dari 11 dan 13 item. Dalam pembuatan item-
item instrument dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Menurut
Kimnear sebagaimana dikutip oleh Umar Husein (2002: 95), skala ini
berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
35
Adapun jenis angket yang digunakan adalah bersifat tertutup, yaitu
jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih (Arikunto,
1998: 141).
Angket ini digunakan untuk mencari data atau informasi yang relevan
dan validitas yang setinggi mungkin. Dalam penelitian alat ukur yang
digunakan adalah skala Likert dengan menggunakan tiga alternatif jawaban,
yaitu untuk alternatif jawaban A diberi skor nilai 3, untuk alternatif jawaban
B diberi skor nilai 2, dan alternatif jawaban C diberi skor nilai 1.
3.5.1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas adalah kesucian alat ukur, yaitu alat ukur yang
digunakan dalam pengukuran untuk menggunakan apa yang hendak
diukur (Hasan, 2004: 15). Ada dua macam uji validitas yang akan
penulis lakukan, yaitu:
a. Validitas Konstruk (Construct Validity), yakni kerangka dari suatu
konsep yang nantinya dari kerangka itu peneliti dapat menyusun
tolak ukur operasional konsep tersebut dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan (Singarimbun dan Effendy, 1989: 125). Peneliti telah
melakukan uji validitas konstruk melalui dua cara: Pertama, dengan
memberikan definisi pada konsep yang akan diukur (tentang
mengikuti shalat berjama’ah dan perilaku keagamaan) berdasarkan
konsep para ahli yang tertulis dalam literatur. Kedua, untuk
memperkuat hasil validitas konstruk tersebut, penulis
mengkonsultasikan konsep tersebut dengan para ahli yang
36
berkompeten di dalam bidang konsep yang akan diukur. Dalam hal
ini penulis konsultasikan kepada dosen pembimbing dan hasil yang
diperoleh bahwa instrumen yang akan dijadikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dinyatakan valid.
b. Uji validitas dengan menghitung korelasi antara skor masing-
masing pertanyaan dengan skor butir hasil pengujian yang
diperoleh melalui SPSS menunnjukikan correlation pearson
masing-masing instrumen yang dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 2.
Uji Validitas Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah
Variable Item Pertanyaan Nilai Pearson Corelation Status
Mengikuti ibadah shalat berjamaah
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11
0,5353** 0,6660** 0,5878** 0,5561** 0,6244** 0,5169** 0,5714** 0,5856** 0, 6684** 0.3786* 0,3725*
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
** : Signifikan pada level 0,01
* ; Signifikan pada level 0,05
Tabel 3.
Uji Validitas Perilaku Keagamaan
Variable Item Pertanyaan Nilai Pearson Corelation Status
Perilaku Item 12 0,6731** Valid
37
Keagamaan Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24
0,6208** 0,5189** 0,3804** 0,6161** 0,1799* 0,3339* 0,6462** 0,4584** 0,4746** 0,4748** 0,4859** 0,4868**
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
** : Signifikan pada level 0,01
* : Signifikan pada level 0,05
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara masing-
masing skor item pertanyaan, baik variable X (X1 – X11) maupun
variable Y (Y1 – Y13) terhadap total skor item-item masing-masing
pertanyaan (mengikuti shalat berjam’ah dan perilaku keagamaan)
menunjukkan hasil yang signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing pertanyaan pada
variable X dan Y adalah valid, sehingga masing-masing item yang
telah dikumpulkan melalui instrumen penelitian ini layak untuk
dianalisis lebih lanjut.
3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Reliabilitas
mengandung tiga makna, yaitu tidak berubah-ubah, konsisten dan
dapat diandalkan (Hasan, 2004: 15). Agar pengujian hipotesis
penelitian dapat mengenai sasaran, maka instrumen (alat ukur) yang
digunakan harus reliabel. Dalam hal ini penulis menggunakan proses
38
perhitungan SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen
tersebut, dan hasil dari pengujian dapat diperoleh dengan ditunjukkan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.
Uji Reliabilitas
Variabel Item Pertanyaan
Cronbach Apha
Keputusan
- Mengikuti shalat berjama’ah (X)
- Perilaku keagamaan (Y)
1 s/d 11
12 s/d 24
0,8591
0,8194
Reliabel
Reliabel
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas
variabel X = 0,8591, dan tingkat reliabilitas untuk variabel Y = 0,8194.
Hal ini berarti bahwa alat ukur (instrumen) yang akan dipakai sangat
reliabel untuk digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data.
3.6. Metode Analisis Data
Setelah penulis memperoleh data dari obyek penelitian kemudian
diadakan analisis data yang bersifat kuantitatif yang melalui beberapa tahap:
3.6.1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan yaitu tahap pemberian score angket yang
dijawab oleh responden. Adapun pemberian score pada setiap item
dalam penelitian ini menggunakan standar sebagai berikut:
1. Alternatif jawaban "a" diberi score 3
2. Alternatif jawaban "b" diberi score 2
3. Alternatif jawaban "c" diberi score 1
3.6.2. Analisis Uji Hipotesis
39
Analisis ini untuk menguji distribusi frekuensi yang telah
disusun dalam analisis pendahuluan yaitu dengan analisis statistik yang
memakai rumus statistik korelasi product moment sebagai berikut:
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑∑∑
−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X (shalat) dan
variabel Y (keberagamaan)
∑XY = Jumlah variabel X dikali vareabel Y
∑X = Variabel shalat berjama’ah
∑Y = Variabel sikap keberagamaan santri
N = Jumlah responden
3.6.3. Analisis Lanjut
Setelah hasil analisis uji hipotesis dengan rumus korelasi
product moment dilakukan, kemudian hasil tersebut diinterprestasikan
dengan mengkonsultasikan pada tabel product moment. Ketentuan
yang dipakai sebagai berikut:
1. Jika nilai thitung lebih besar atau sama dengan nilai ttabel berarti
hipotesis yang berbunyi ada pengaruh positif antara sholat
berjama’ah terhadap perilaku keberagamaan santri adalah diterima.
2. Jika nilai thitung lebih kecil dari pada nilai ttabel berarti hipotesis yang
berbunyi ada pengaruh positif antara shalat berjama’ah dengan
perilaku keberagamaan santri adalah ditolak.
40
Setelah diperoleh persamaan korelasi antara variabel X dan Y,
maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai thitung
dengan nilai ttabel baik pada taraf signikansi 5% atau 1%. Apabila
nilai yang dihasilkan dari thitung > ttabel maka yang hasil yang peroleh
signifikan, yang berarti hipotesis yang diajukan diterima. Namun
apabila nilai yang dihasilkan dari thitung < ttabel maka hasil yang
diperoleh non-signifikan, yang berarti hipotesis yang diajukan ditolak.
Kemudian penulis sertakan hasil SPSS untuk mencocokkan hasil yang
telah dihitung secara manual dengan komputer.
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DAN PERILAKU
KEAGAMAAN SANTRI ROUDLOTUS SAID’IYYAH SUKOREJO
GUNUNGPATI SEMARANG
4.1. Keadaan Umum Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo
Kecamatan Gunungpati Kota Semarang
4.1.1. Tinjauan Historis
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunung-
pati Semarang didirikan oleh Hadrotus Syekh Muhammad Said Al
Masyhad pada tahun 1994 sesuai wasiat dari gurunya Romo Kyai
Muhsin Syafi’i Bululawang Malang Jawa Timur. Bermula dengan
tanah wakaf kurang lebih 10 m2, ia mencurahkan perjuangannya di
Kalialang Sukorejo dan sekitarnya hingga sekarang luas pesantren
mencapai 20.000 meter persegi.
Nama Roudlotus Sa’idiyyah dipakai berdasarkan petunjuk
gurunya Simbah Kyai Marwan Jragung Demak dan Romo Kyai
Muhsin Syafi’i Malang yang dibarengi dengan mujahadah dan
riyadhoh beliau di makam para Wali Pulau Jawa.
Dari tahun ke tahun pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
berkembang dengan pesat, mulai pengobatan, Lembaga Pendidikan
Diniyyah, Tahfidz Al Qur’an, hingga Pendidikan Formal SMP Islam
42
Terpadu Roudlotus Sa’idiyyah. (Wawancara: Ust. Fahmi, Kepala
Pondok Pesantren,28 Oktober 2009, di Semarang).
Pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah mempunyai visi,
misi dan tujuan pendidikan sebagaimana pesantren pesantren yang
lain yaitu sebagai berikut :
1. Visi pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
adalah membentuk muslim ”Hamilil Qur’an Lafdhan Wa Ma’nan
Wa Amalan”.
2. Misi pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
adalah memahami makna dan mengamalkan isi kandungan Al
Qur’an.
3. tujuan pendidikan pada pondok pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
adalah membentuk generasi yang berkepribadian Qur’ani/ Muslim
pemandu Qur’an yang hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya
dan mengajarkan/ mengamalkan ajarannya. (Wawancara: Ust.
Abdul Ghofur, Sie.Pendidikan, , 29 Oktober 2009, di Semarang).
4.1.2. Letak Geografis
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah saat ini menempati
tanah seluas kurang lebih 20.000 m2 dan letaknya di Kalialang Desa
Sukorejo kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Adapun batas-batas
lokasi Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang dapat diuraikan sebagai berikut:
- Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sekaran.
43
- Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Manyaran.
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Sadeng.
- Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sampangan.
4.1.3. Keadaan Pondok Pesantren
4.1.3.1. Lingkungan Fisik
Gedung Pondok Pesantren Putra berdiri dengan
sederhana satu komplek yang besar memiliki tujuh kamar
santri dan satu kamar mandi dengan ukuran kurang lebih 8 x 4
meter perkamarnya. Bangunannya permanen dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Atap dan langit-langit berupa dak / cor (rencana lantai dua
2. Dinding-dinding dari tembok.
3. Masing-masing kamar memiliki lemari minimal 12 lemari.
4. Tembok dicat dengan warna cream.
5. Jendela dari kayu.
Sedangkan gedung Pondok Pesantren Putri terdiri dari
empat kamar besar dengan ukuran kurang lebih 6 x 8 meter
persegi dan adanya kamar mandi di setiap kamarnya.
4.1.3.2.Sarana Fisik
Sarana fisik yang ada di Pondok Pesantren Roudlotus
Sa’idiyyah dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ruang Lurah Pondok : 1 lokal
2. Ruang Ustad : 1 lokal
44
3. Ruang sekretaris dan bendahara : 1 lokal
4. Ruang mengaji : 8 lokal
5. Masjid : 1 lokal
6. Musholla : 1 lokal
7. Kantin : 1 lokal
8. Lapangan bermain : 1 lokal
9. Kamar mandi umum / tamu : 1 lokal
4.1.3.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren
Sebagaimana umumnya lembaga Pendidikan Islam
(Pesantren) lainnya, pesantren ini dipimpin oleh seorang Kyai
dan memiliki pembantu seorang Lurah Pondok beserta jajaran
kepengurusannya untuk membantu melaksanakan tugas dalam
mendidik dan membina santri setiap harinya.
STRUKTUR DEWAN PENGURUSPONPES ROUDLOTUS SA’IDIYAHTAHUN 2008/2009
45
4.2. Keadaan Kyai, Ustadz, Pengurus dan Santri
4.2.1. Keadaan Kyai
Kyai adalah tokoh kharismatik yang diyakini memiliki
pengetahuan agama yang luas sebagai pemimpin dan pemilik
pesantren (Muthohar, 2007: 32).
Kyai merupakan figur sentral yang memiliki otoritas untuk
merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh
pelaksana-an pendidikan. Kyai dan keluarganya menjadi tauladan bagi
santri dan masyarakat sekitarnya. Di samping itu ia juga memikirkan
pembangunan fisik pesantren dan pengembangannya dibantu oleh
para donatur dan para dermawan.
4.2.2. Keadaan Ustadz dan Pengurus
Ustadz dan pengurus adalah santri kyai yang dipercayai
untuk mengajar agama kepada para santri dan dibimbing atau
disupervisi oleh kyai (Muthohar, 2007: 33). Disamping itu juga
mengurusi perawatan dan perbaikan sarana fisik Pondok Pesantren.
Untuk mengetahui keadaan Ustadz dan Pengurus menurut latar
belakang pendidikan dan status pada tahun kepengurusan 2008/2009.
Tabel. 5
KEADAAN USTADZ DAN PENGURUS PONDOK PESANTREN ROUDLOTUS SA’IDIYYAH SUKOREJO GUNUNGPATI SEMARANG
No. Nama Pendidikan Status 1. 2. 3. 4.
KH. Musyafa’ Ky. Fadloli
Ust. W.Fahmi Ust. Nurruddin
Kepondokan Kepondokan
Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren
Penasehat Penasehat
Ketua Pondok Waka. Pondok
46
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Ust. Abd. Ghofur Ust. Mahrus Ali
Ust. Arif T. M. As’ad
Ust. M. Munir Ust. Aris Ginanto
Nur Huda Ust. Hamdani
Sukron Makmun Khotibul Umam
M. Kharis Ahmad Ahyadi
Sobirin Ust. Rif’an
Ust. Nur Qulyubi Ustdz. Ma’rufah
Nur Sa’idah
Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren
Santri Aktif Sarjana Keguruan Sarjana Keguruan
Santri Aktif Lulusan Pesantren
Santri Aktif Santri Aktif Santri Aktif Santri Aktif Santri Aktif
Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren Lulusan Pesantren
Sie. Pendidikan Waka Pendidikan
Sie. Keamanan Waka Keamanan
Sekretaris I Sekretaris II Bendahara
Sie. Asrama Sie. Pengairan
Sie. Perlengkapan Sie. Perlengkapan Sie. Kebersihan
Sie. Humas Ustadz Ustadz
Ustadzah Ustadzah
Sumber: Data PonPes Roudlotus Sai’diyyah.
4.2.3. Keadaan Santri
Santri merupakan bagian dari kehidupan pesantren.
Pesantren kecil biasanya mempunyai santri-santri dari sekitar
wilayahnya pada tingkat kecamatan atau kabupaten, sedangkan
pesantren yang tergolong besar mempunyai santri-santri di seluruh
pelosok nusantara (Muthohar, 2007: 34). Berdasarkan dari tehnik
dokumentasi yang penulis lakukan, di bawah ini penulis laporkan
tentang data santri putra putri tahun 2008/2009 (Data dari Pengurus
Pondok). Secara keseluruhan berjumlah 146 santri untuk jelasnya
dapat dilihat dalam tabel berikut:
47
Tabel 6.
Jumlah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang 2008/2009
Kamar Santri NO
Putra Putri 1 2 3 4 5 6
Sunan Ampel Sunan Bonang Sunan Kudus Sunan Kali Jogo Sunan Muria Sunan Gunung Jati
15 20 15 17 15 16
Siti Aminah Siti khotijah Fatimah Zahra’ Siti Aisyah Masyithoh
11 9 10 12 6
Jumlah
Jumlah 98 48 146 Sumber : Data PonPes Roudlotus Sai’diyyah.
4.3. Pelaksanaan Shalat Berjama’ah Santri
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, di pondok pesantren
Roudlotus Sa’idiyyah Sukorjo Gunungpati Semarang shalat berjama’ah
merupakan ibadah yang diwajibkan untuk semua santri baik putra maupun
putri, juga kegiatan mengaji atau ibadah yang lain seperti membaca al-
Qur’an, mendalami agama, beramal sholeh, puasa sunah dan riyadhoh
(mengamalkan sesuatu berdasarkan bimbingan atau ijazah dari seorang kyai).
Dalam hal ini penulis memfokuskan pada shalat berjama’ah.
Shalat berjama’ah adalah termasuk yang diwajibkan,yaitu
berjama’ah shalat fardlu ditambah mujahadah (shalat malam). Dari masing-
masing kegiatan ada absensinya dan sangsi-sangsi bagi yang melanggarnya,
contohnya sekali meninggalkan shalat berjama’ah dendanya Rp.500,- dan
terus ditambahkan dari setiap pelanggaran-pelanggaran. Kemudian setiap
malam jum’at ada pemanggilan / persidangan untuk santri yang bermasalah
dan dilakukan secara rutin terus menerus. Namun bagi santri yang tidak
48
mampu membayar denda maka dikenakan hukuman sesuai kebijakan
pengurus (Ust. Arif T, 2009).
Dan berdasarkan observasi yang penulis lakukan kurang lebih satu
bulan, yaitu penulis terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari santri mulai
dari bangun tidur sampai tidur kembali, penulis juga ikut melakukan apa yang
dikerjakan santri, yang berarti ikut merasakan suka dukanya menjadi santri,
sampai akhirnya penulis berpendapat bahwa dengan pembiasaan shalat
berjama’ah maka perilaku atau sikap keberagamaan santri lebih baik dan
kehidupan setiap harinya juga lebih teratur. Maka di pondok pesantren
Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang pada setiap kamarnya
ditempatkan seorang Ustadz atau pembimbing kamar untuk mengontrol
aktivitas sehari-hari santri agar tetap terpelihara dan terkendali.
Sebab setiap harinya santri harus belajar mengatur waktunya sebaik
mungkin, meskipun sudah dijadwalkan oleh pengurus pondok pesantren, ada
absensi shalat berjama’ah, absensi mengaji dan ketentuan-ketentuan setiap
pelanggaran. Dengan demikian pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan terus
menerus, ternyata santri lambat laun mengalami perubahan yang cukup
signifikan. Mereka lebih tepat waktu, disiplin, peduli terhadap teman atau
orang sekitarnya, suka kerja sama dan kesadaran menjalankan perintah agama
lebih meningkat. Misalnya ketika mendengar panggilan shalat segera
bergegas menuju masjid, bila temannya membutuhkan bantuan segera
membantu, tidak canggung makan satu piring besar bersama-sama dan gemar
beramal sholeh.
49
Disamping observasi yang penulis lakukan, untuk mengetahui
pelaksanaan shalat berjama’ah santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
Sukorejo Gunugpati Semarang, diperoleh angket yang penulis berikan pada
sampel penelitian angket tentang mengikuti shalat berjama’ah, Adapun hasil
dari angket tersebut penulis dapatkan dari penyebaran angket dari 146 santri
diambil 73 santri yang kemudian diperoleh dari tabel berikut:
Tabel 7.
Data Nilai Hasil Angket Tentang Mengikuti Shalat Berjama’ah Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang
Jawaban Nilai Jawaban X No. Resp. a. b. c. 3 2 1
Jumlah Nilai X
1 2 3 4 5 6 7 81 11 0 0 33 0 0 332 9 2 0 27 4 0 313 8 3 0 24 6 0 304 9 2 0 27 4 0 315 8 3 0 24 6 0 306 8 3 0 24 6 0 307 8 3 0 24 6 0 308 7 4 0 21 6 0 279 5 6 0 15 12 0 2710 4 7 0 12 14 0 2611 2 9 0 6 18 0 2412 8 3 0 24 6 0 3013 8 3 0 24 6 0 3014 7 3 1 21 6 1 2815 3 8 0 9 16 0 2516 1 10 0 3 20 0 2317 4 7 0 12 14 0 2618 4 7 0 12 14 0 2619 2 9 0 6 18 0 2420 11 0 0 33 0 0 3321 1 9 1 3 18 1 22
50
1 2 3 4 5 6 7 822 0 10 1 0 20 1 2123 1 10 0 3 20 0 23
24 8 3 0 24 6 0 30
25 9 2 0 27 4 0 3026 1 9 1 1 18 1 2027 7 4 0 21 8 0 2928 3 8 0 9 16 0 2529 10 1 0 30 2 0 3230 0 5 6 0 10 6 1631 1 9 1 3 18 1 2232 5 6 0 15 12 0 2733 5 6 0 15 12 0 2734 2 8 1 6 16 1 2335 2 8 1 6 16 1 2336 2 6 3 6 12 3 2137 0 10 1 0 20 1 2138 1 10 0 3 20 0 2339 5 6 0 15 12 0 2740 3 8 0 9 16 0 2541 4 7 0 12 14 0 2642 9 2 0 27 4 0 3143 6 5 0 18 10 0 2844 7 4 0 21 8 0 2945 2 9 0 6 18 0 2446 5 6 0 15 12 0 2747 3 8 0 9 16 0 2548 9 2 0 27 4 0 3149 10 1 0 30 2 0 3250 4 7 0 12 14 0 3651 1 10 0 3 20 0 2352 5 5 1 15 10 1 2653 4 7 0 12 14 0 2654 3 7 1 9 14 1 2455 1 9 1 3 18 1 2256 5 6 0 15 12 0 2757 6 5 0 18 10 0 2858 4 7 0 12 14 0 2659 2 8 1 6 16 1 23
51
1 2 3 4 5 6 7 860 3 8 0 9 16 0 2561 7 3 1 21 6 1 28
62 10 1 0 30 2 0 32
63 9 2 0 27 4 0 3164 5 5 1 15 10 1 2665 3 8 0 9 16 0 2566 6 4 1 18 8 1 2767 2 9 0 6 18 0 2468 3 8 0 9 16 0 2569 7 4 0 21 8 0 2970 2 9 0 6 18 0 2471 5 6 0 15 12 0 2772 10 1 0 30 2 0 3273 6 5 0 18 10 0 28
Σ 1948
Keterangan:
1 : Nomor masing-masing responden
2, 3, 4 : Banyaknya masing-masing jawaban A, B, dan C yang dipilih oleh
responden pada item pertanyaan pada variabel X (mengikuti shalat
berjama’ah) sejumlah 11 pertanyaan.
5, 6, 7 : Jumlah nilai jawaban X yang disesuaikan dengan bobot nilai pada
setiap jawabannya, yaitu A = 3, B = 2 dan C = 1.
Contoh pada responden nomor 1
Jawaban A: 11x 3 = 33
Jawaban B: 0 x 2 = 0
Jawaban C: 0 x 1 = 0
8 : Jumlah nilai X untuk masing-masing responden.
Contoh pada responden nomor 1
52
33 + 0 + 0 = 33
Σ : Nilai Total Variabel X
4.4. Perilaku Keagamaan Santri
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, ternyata santri sangat
berbeda dengan anak pada umumnya yang seusia, di pondok pesantren santri
dituntut untuk selalu berakhlakul karimah atau mempunyai perilaku
keagamaan yang lebih baik. Contohnya perilaku pada kyai, ia harus
menundukkan pandangan, bila kyai di dekatnya ia harus merendahkan dirinya
atau jongkok, melaksanakan apa dawuh (ucapan) kyai. Begitu pula
prilakunya terhadap ustadz dan santri yang lain santri harus berperilaku
santun, tidak boleh berkata kotor, berpakaian rapi, tidak boleh berambut
panjang, makan minum harus sambil duduk, wajib amsol (kerja bakti) bila
diperlukan.tidak boleh berpacaran dan lain-lain.
Dalam hubungan terhadap Allah SWT yaitu ibadah santri sangat
dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah qobliyah atau ba’diyah, puasa –
puasa sunah, memakai minyak wangi, menggunakan kayu siwak, tasbih dan
kalau shalat disamping menutup aurat juga harus berpakaian rapi (memakai
sarung,baju muslim,tidak bergambar atau tulisan dan peci). Pembinaan
akhlak sangat ditekankan dibanding ketrampilan, santri dituntut untuk tetap
berakhlakul karimah di dalm maupun di luar pondok.
Disamping itu untuk mengetahui keadaan perilaku keagamaan santri
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang,
juga diperoleh angket yang penulis berikan pada sampel penelitian angket
53
tentang perilaku keagamaan santri. Adapun hasil dari angket tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 8.
Data Nilai Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan Santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang
Jawaban Nilai Jawaban Y No. Resp.
a. b. c. 3 2 1 Jumlah Nilai Y
1 2 3 4 5 6 7 81 13 0 0 39 0 0 39 2 10 3 0 30 6 0 36 3 11 2 0 33 4 0 37 4 12 0 1 36 0 1 37 5 6 6 1 18 12 1 31 6 9 3 1 27 6 1 34 7 10 3 0 30 6 0 36 8 9 3 1 27 6 1 34 9 12 1 0 36 2 0 38 10 8 4 1 24 8 1 33 11 5 7 1 15 14 1 30 12 10 2 1 30 4 1 35 13 9 2 2 27 4 2 33 14 3 10 0 9 20 0 29 15 4 8 1 12 16 1 29 16 1 11 1 3 20 1 26 17 4 9 0 12 18 0 30 18 6 7 0 18 14 0 32 19 5 7 1 15 14 1 30 20 13 0 0 39 0 0 39 21 3 9 1 9 18 1 28 22 3 9 1 9 18 1 28 23 4 8 1 12 16 1 29 24 7 5 1 21 10 1 32 25 12 0 1 39 0 1 37 26 4 9 0 12 18 0 30 27 6 7 0 18 14 0 32 28 4 9 0 12 18 0 30 29 10 3 0 30 6 0 36
54
1 2 3 4 5 6 7 830 1 10 2 3 20 2 25
31 2 11 0 6 22 0 28 32 12 0 1 36 0 1 37 33 12 1 0 36 2 0 38 34 7 6 0 21 12 0 33 35 2 10 1 6 20 1 27 36 5 7 1 15 14 1 30 37 3 9 1 9 18 1 28 38 2 9 2 6 18 2 26 39 3 9 1 9 18 1 28 40 4 8 1 12 16 1 29 41 9 3 1 27 6 1 34 42 6 6 1 18 12 1 31 43 12 1 0 36 2 0 38 44 2 5 6 6 10 6 22 45 5 7 1 15 14 1 30 46 8 4 1 24 18 1 33 47 5 7 1 15 14 1 30 48 11 1 1 33 2 1 36 49 11 2 1 30 4 1 36 50 12 1 0 36 2 0 38 51 8 3 2 24 6 2 32 52 7 5 1 21 10 1 32 53 9 2 2 27 4 2 27 54 2 10 1 6 20 1 32 55 6 7 0 18 14 0 32 56 3 10 0 9 20 0 29 57 10 3 1 30 6 1 27 58 10 3 0 30 6 0 36 59 9 3 1 27 6 1 34 60 5 7 1 15 14 1 30 61 11 1 1 33 2 1 36 62 12 0 1 36 0 1 37 63 9 4 0 27 8 0 35 64 10 2 1 30 4 1 35 65 12 0 1 36 0 1 37 66 7 5 1 21 10 1 32 67 2 10 1 6 20 1 27
55
1 2 3 4 5 6 7 868 3 9 1 9 18 1 28
69 9 4 0 27 8 0 35 70 2 9 2 6 18 2 26 71 9 3 1 27 6 1 34 72 11 2 0 33 4 0 37 73 5 7 1 15 14 1 30
Σ 2347
Keterangan:
1 : Nomor masing-masing responden
2, 3, 4 : Banyaknya masing-masing jawaban A, B, dan C yang dipilih oleh
responden pada item pertanyaan pada variabel Y (perilaku
keagamaan) sejumlah 11 pertanyaan.
5, 6, 7 : Jumlah nilai jawaban Y yang disesuaikan dengan bobot nilai pada
setiap jawabannya, yaitu A = 3, B = 2 dan C = 1
Contoh pada responden nomor 1
Jawaban A: 13 x 3 = 33
Jawaban B: 0 x 2 = 0
Jawaban C: 0 x 1 = 0
8 : Jumlah nilai Y untuk masing-masing responden.
Contoh pada responden nomor 1
39 + 0 + 0 = 39
Σ : Nilai Total Variabel Y
56
BAB V
ANALISIS TENTANG PENGARUH MENGIKUTI SHALAT
BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang data-data pengaruh mengikuti shalat
berjama’ah, dan juga data-data tentang perilaku keagamaan santri di Pondok
Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Data-data ini
bersifat kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson.
Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh
mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri di Pondok
Pesantren Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang. Adapun langkah-
langkah yang digunakan untuk menganalisis data tersebut dapat diuraikan dalam
pembahasan di bawah ini.
5. 1. Analisis Pendahuluan
Untuk mengetahui pengaruh mengikuti shalat berjama’ah terhadap
perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
Sukorejo Gunungpati Semarang akan penulis paparkan dikegiatan riset
melalui tabel-tabel yang diambil dari data-data responden.
Untuk mengetahui lebih jelasnya data-data tersebut dapat diketahui
melalui jawaban dari angket yang disebarkan kepada responden. Angket
yang digunakan adalah angket yang mempunyai 3 alternatif jawaban, yaitu:
Untuk alternatif jawaban A diberi skor nilai 3
57
Untuk alternatif jawaban B diberi skor nilai 2
Untuk alternatif jawaban C diberi skor nilai 1
Angket yang telah penulis sebarkan kepada 73 santri sebagai
responden di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang sebanyak 24 pertanyaan yang terdiri dari:
a. Sebelas (11) pertanyaan seputar pelaksanaan ibadah shalat berjama’ah,
yaitu pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3 mengenai keaktifan shalat
berjama’ah, pertanyaan nomor 4 sampai dengan 6 mengenai
pemeliharaan shalat berjama’ah, pertanyaan nomor 7 sampai dengan 9
mengenai kesinambungan shalat berjama’ah, dan pertanyaan nomor 10
sampai dengan 11 mengenai penghayatan shalat berjama’ah.
b. Tiga belas (13) pertanyaan seputar perilaku keagamaan santri, yaitu
pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3 mengenai Berbuat baik kepada
Allah, pertanyaan nomor 4 sampai dengan 6 mengenai Berbuat baik
kepada diri sendiri, pertanyaan nomor 7 sampai dengan 9 mengenai
Berbuat baik kepada sesam manusia, dan pertanyaan nomor 10 sampai
dengan 13 mengenai Berbuat baik kepada alam sekitar.
Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi, kemudian
menganalisis hasil angket tentang pengaruh mengikuti shalat berjama’ah
terhadap perilaku keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah
Sukorejo Gunungpati Semarang, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
5.1.1. Data Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjama’ah
Tabel 9.
58
Distribusi Frekuensi Variabel Mengikuti Shalat Berjamaah S_JAMAAH
1 1.4 1.4 1.41 1.4 1.4 2.73 4.1 4.1 6.83 4.1 4.1 11.07 9.6 9.6 20.56 8.2 8.2 28.87 9.6 9.6 38.48 11.0 11.0 49.39 12.3 12.3 61.65 6.8 6.8 68.53 4.1 4.1 72.68 11.0 11.0 83.65 6.8 6.8 90.44 5.5 5.5 95.92 2.7 2.7 98.61 1.4 1.4 100.0
73 100.0 100.0
16.0020.0021.0022.0023.0024.0025.0026.0027.0028.0029.0030.0031.0032.0033.0036.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang
mengikuti shalat berjama’ah, penulis menggunakan rumus:
3) ( TerendahNilaiTertinggiNilaiI −∑
=
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertingginya =
33, dan nilai terendah = 16, sehingga nilai interval dapat dihitung
sebagai berikut:
7,53
)1633(
=
−∑=I
Jadi nilai interval untuk tabel megikuti shalat berjama’ah
adalah 5,7 sehingga dapat dikelompokkan sebagaimana seperti tabel
berikut:
59
Tabel 10.
Kategori Nilai Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah
Interval kelas Kategori Frekuensi Prosentase 27,3-33 Tinggi 27 36,99 %
21,5-27,2 Sedang 41 56,16 % 15,7-21,4 Rendah 5 6,85 %
Jumlah 73 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 27
responden (36,99%) termasuk dalam kategori “tinggi” mengikuti
ibadah shalat berjamaah. Selanjutnya sebanyak 41 responden
(56,16%) termasuk dalam kategori “sedang” dalam mengikuti ibadah
shalat berjama’ah. Sedangkan 5 responden (6,85%) termasuk dalam
kategori “rendah” mengikuti ibadah shalat berjama’ah.
Berdasarkan data distribusi frekuensi mengikuti shalat
berjama’ah tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk tabel
grafis histogram berikut:
S_JAMAAH
35.032.530.027.525.022.520.017.515.0
Sholat Berjamaah30
20
10
0
Std. Dev = 3.67 Mean = 26.7
N = 73.00
60
Gambar1. Diagram Mengikuti Ibadah Shalat Berjamaah
Dari keterangan di atas dapat dicari nilai rata (mean)
mengikuti ibadah shalat berjama’ah dengan menggunakan rumus:
7,26 73
1948
=
=
∑=
MX
NXMX
Dari perhitungan di atas dapat diketahui rata-rata (mean) =
26,7 sehingga dapat dianalisis bahwa mengikuti ibadah shalat
berjama’ah termasuk kategori sedang yaitu pada interval 21,5-27,2.
5.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Mengikuti Ibadah Shalat
Berjama’ah
Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada responden dapat
dilihat hasil deskripsi statistik frekuensi pengkodingan data setelah
penyebaran angket dengan menggunakan SPSS. Dari data peng-
kodingan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 11. Frequencies
Indikator A (Keaktifan Shalat Berjama’ah) Variabel Independen (X)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
23,3 % 75,3 % 5,4 % 1 Sebelum masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah
58,9 % 39,7 % 1,4 % 2 Setelah masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid
Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah
3 Sering meninggalkan 34,2 % 64,4 % 1,4 %
61
shalat berjamaah di masjid Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah
Dari pertanyaan pertama indikator mengikuti ibadah shalat
berjama’ah pada variabel independen tentang “Apakah sebelum
masuk pesantren selalu mengikuti shalat berjamaah ?” Dari jawaban
responden diperoleh 23,3% menyatakan “selalu”, 75,3% menyatakan
“kadang-kadang” dan 5,4% menyatakan “tidak pernah”. Selanjutnya
item kedua mengenai “Apakah setelah masuk pesantren selalu
mengikuti shalat berjamaah ?”, 58,9% menjawab “selalu”, 39,7 %
menyatakan “kadang-kadang”, dan 1,4 % menyatakan “tidak pernah”.
Untuk item ketiga tentang “Apakah Anda sering meninggalkan shalat
berjamaah di masjid ?”, 34,2% menjawab “selalu”, 64,4% “kadang-
kadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 12. Frequencies
Indikator B (Pemeliharaan Shalat Berjama’ah) Variabel Independen (X)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
30,1 % 61,6 % 8,2 % 4 Selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid meski sibuk Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
26,1 % 61,6 % 12,3 % 5 Selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid secara istiqomah dan tepat waktu
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
62
64,4 % 31,5 % 4,1 % 6 Selalu berusaha memperbaiki cara shalat berjamaah di masjid Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
58,6 % 40 % 1,4 % 7 Selalu memperhatikan kerapatan shof shalat Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Pada item pertanyaan keempat tentang “Apakah Anda selalu
mengikuti shalat berjamaah di masjid ?”, 30,1% responden
menyatakan “selalu”, 61,6% menyatakan “kadang-kadang”, dan 8,2%
responden menyatakan “tidak pernah”. Untuk item kelima “Apakah
selalu mengikuti shalat berjamaah di masjid secara istiqomah dan
tepat waktu ?”. Ternyata dari responden diperoleh jawaban 26,1%
menyatakan “selalu”, 61,6% menyatakan “kadang-kadang”, dan
12,3% menyatakan “tidak pernah”. Pada item pertanyaan keenam
“Apakah Anda selalu memperbaiki cara shalat berjamaah di masjid ?”,
64,4% menjawab “selalu”, 31,5% menyatakan “kadang-kadang”, dan
4,1% menyatakan “tidak pernah”. Pertanyaan terakhir dari indikator
pemeliharaan shalat berjama’ah tentang ”Apakah Anda selalu
memperhatikan kerapatan shof dalam shalat ?”, 58,6% responden
menyatakan “selalu” memperhatikan, 40 % menyatakan “kadang-
kadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 13. Frequencies
Indikator C (Kesinambungan Shalat Berjemaah) Variabel Independen (X)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
8 Dalam menjalankan shalat 24,7 % 69,9 % 1,4 %
63
fardhu pernah tidak berjamaah di masjid Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
41,1 % 56,2 % 2,7 % 9 Berjamaah di masjid setiap hari dalam menjalankan shalat fardhu Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari keterangan tabel di atas pada pertanyaan 8 sampai
dengan 9 bahwa pada pertanyaan kedelapan mengenai “Apakah
dalam menjalankan shalat fardhu pernah tidak berjama’ah di
masjid ?”, 24,7 % menyatakan “selalu”, 69,9 % menyatakan “kadang-
kadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”. Sementara
pertanyaan kesembilan tentang “Apakah Anda selalu shalat
berjama’ah di masjid dalam menjalankan shalat fardhu ?”, 41,1%
menjawab “selalu”, 56,2% menyatakan “kadang-kadang”, dan 2,7%
menyatakan “tidak pernah”.
64
Tabel 14. Frequencies
Indikator D (Penghayatan Shalat Berjamaah) Variabel Independen (X)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
53,4 % 17,8 % - 10 Apakah Anda selalu ingat Allah pada saat melaksanakan shalat
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
74 % 23,3 % 2,7 % 11 Apakah Anda mengerti arti dan maksud bacaan shalat
Mengerti Kurang mengerti Tidak mengerti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa item 10 sampai
dengan 11, pada pertanyaan kesepuluh tentang “Apakah Anda selalu
ingat Allah pada saat melaksanakan shalat ?”. Ternyata dari hasil
jawaban responden 53,4% menyatakan “selalu”, dan 17,8%
menyatakan “kadang-kadang”. Sementara untuk item pertanyaan
kesebelas mengenai “Apakah Anda mengerti arti dan maksud bacaan
shalat ?”, 74% menyatakan “mengerti”, dan 23,3% “kurang mengerti”,
dan 2,7 % menyatakan “tidak pernah”.
65
5.1.3. Data Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri
Tabel 15.
Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Keagamaan Santri PER_KEAG
1 1.4 1.4 1.41 1.4 1.4 2.73 4.1 4.1 6.84 5.5 5.5 12.36 8.2 8.2 20.55 6.8 6.8 27.4
10 13.7 13.7 41.12 2.7 2.7 43.88 11.0 11.0 54.84 5.5 5.5 60.35 6.8 6.8 67.14 5.5 5.5 72.67 9.6 9.6 82.27 9.6 9.6 91.84 5.5 5.5 97.32 2.7 2.7 100.0
73 100.0 100.0
22.0025.0026.0027.0028.0029.0030.0031.0032.0033.0034.0035.0036.0037.0038.0039.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang
perilaku keagamaan, penulis menggunakan rumus:
3) ( TerendahNilaiTertinggiNilaiI −∑
=
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertingginya
39 dan nilai terendah 22, sehingga nilai interval dapat dihitung
sebagai berikut:
7,53
)2239(
=
−=I
66
Jadi nilai interval untuk tabel perilaku keagamaan adalah =
5,7, sehingga dapat dikategorikan sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 16.
Kategori Nilai Perilaku Keagamaan Santri
Interval kelas Kategori Frekuensi Prosentase 33,3 – 39
27,5 – 33,2 21,7 – 27,4
Tinggi Sedang Rendah
30 35 8
41,1 % 47,9 % 11,0 %
Jumlah 73 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 30
responden (41,1%) termasuk dalam kategori “tinggi” perilaku
keagamaannya. Kemudian sebanyak 35 responden (47,9%) termasuk
dalam kategori “sedang” perilaku keagamaannya. Sedangkan
sebanyak 8 responden (11,0%) termasuk dalam kategori “rendah”
perilaku keagamaannya.
Berdasarkan data distribusi frekuensi perilaku keagamaan
tersebut, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk diagram
histogram seperti berikut:
Gambar 2. Diagram Perilaku Keagamaan Santri PER_KEAG
40.038.036.034.032.030.028.026.024.022.0
Perilaku Keagamaan16
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 3.96 Mean = 32.2
N = 73.00
67
Dari keterangan di atas dapat dicari nilai rata-rata (mean)
perilaku keagamaan santri dengan rumus sebagai berikut:
15,3273
2347
=
=
∑=
NYMy
Dari perhitungan di atas diketahui nilai rata-rata (mean) =
32,15, sehingga dapat dianalisis bahwa perilaku keagamaan santri
termasuk dalam kategori tinggi yaitu pada interval 27,5 – 33,2.
5.1.4. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Perilaku Keagamaan
Tabel 17.
Indikator A (Berbuat baik Kepada Allah SWT) Variabel Dependen (Y)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
37 % 61,6 % 1,4 % 1 Apakah Anda selalu mentaati perintah Allah setelah aktif mengikuti shalat berjamaah
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
32,9 % 63 % 4,1 % 2 Apakah Anda selalu menjauhi larangan Allah Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
40 % 56,2 % 4,1 % 3 Bagaimana perilaku Anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah Anda selalu bersyukur
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari pertanyaan pertama indikator perilaku keagamaan pada
variabel dependen tentang “Apakah Anda selalu mentaati perintah
68
Allah setelah aktif mengikuti shalat berjamaah ?” dari jawaban
diperoleh 37% responden menyatakan “selalu”, dan 61,6%
menyatakan “kadang-kadang”, dan 1,4 % menyatakan “tidak pernah”.
Untuk item pertanyaan kedua tentang “Apakah Anda selalu menjauhi
larangan Allah ?”, 32,9% responden menyatakan “selalu”, dan 63%
menyatakan “kadang-kadang”, dan 4,1 % menyatakan “tidak pernah”.
Sedangkan pertanyaan item yang ketiga tentang “Bagaimana perilaku
Anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah Anda selalu
bersyukur ?”, 40% responden menyatakan “selalu”, 56,2%
menyatakan “kadang-kadang”, dan 4,1 % menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 18.
Indikator B (Berbuat baik Kepada Diri Sendiri) Variabel Dependen (Y)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
49,31% 43,8% 6,85 % 4 Setelah sering mengikuti shalat berjamaah, apakah Anda selalu rajin dalam belajar
Bertambah rajin
Kurang rajin Tidak rajin
54,8% 45,2 % - 5 Bagaimana perilaku Anda terhadap peraturan pesantren apakah Anda selalu mentaati
Selalu Kadang-kadang
Tidak pernah
30,1% 8,2 % 61,6 % 6 Perkelahian bagi anak remaja adalah wajar, apakah Anda pernah melakukannya
Tidak pernah Tidak tahu Pernah
Pada item keempat tentang “Setelah sering mengikuti shalat
berjama’ah, apakah Anda selalu rajin dalam belajar ?”. dari
pertanyaan ini 49,31% responden menyatakan “bertambah rajin”, dan
69
43,8% menyatakan “kurang rajin”, dan 6,85 % menyatakan “tidak
rajin”. Pertanyaan kelima tentang “Bagaimana perilaku Anda
terhadap peraturan pesantren apakah Anda selalu mentaati ?”, 54,8%
responden menyatakan “selalu”, dan 45,2% responden menyatakan
“kadang-kadang”. Sedangkan pertanyaan keenam tentang
“Perkelahian bagi anak remaja adalah wajar, apakah Anda pernah
melakukannya ?”, 30,1% menyatakan “tidak pernah”, dan 8,2%
menyatakan “tidak tahu”, serta 61,6 % responden menyatakan
‘pernah”.
Tabel 19. Frequencies
Indikator C (Berbuat baik Kepada Sesama Manusia) Variabel Dependen (Y)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
86,3 % 13,7 % - 7 Setelah Anda sering mengikuti shalat berjamaah bagaimana perilaku Anda terhadap orang lain yang lebih tua
Menghormati Kadang-kadang Tidak pernah
38,4 % 60,2 % 1,4 % 8 Bagaimana perilaku Anda kepada teman sesama santri, apakah selalu baik
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
87,7 % 11 % 1,4 % 9 Apabila ada yang minta sumbangan / peminta-minta bagaimana seharusnya
Memberi Kadang-kadang Tidak pernah
Pada pertanyaan ketujuh tentang “Setelah Anda sering
mengikuti shalat berjamaah bagaimana perilaku Anda terhadap orang
lain yang lebih tua ?” 86,3% responden menyatakan “menghormati”,
70
dan 13,7% responden menyatakan “kadang-kadang”. Pertanyaan
kedelapan tentang “Bagaimana perilaku Anda kepada teman sesama
santri, apakah selalu baik ?”, 38,4% menyatakan “selalu”, dan 60,2%
menyatakan “kadang-kadang”, serta 1,4% responden menyatakan
“tidak pernah”. Sedangkan pada pertanyaan kesembilan tentang
“Apabila ada yang minta sumbangan/ peminta-minta bagaimana
seharusnya ?”, 87,7% menyatakan “memberi”, 11% menyatakan
“kadang-kadang”, dan 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
Tabel 20. Frequencies
Indikator D (Berbuat baik Kepada Alam Sekitar) Variabel Dependen (Y)
Jawaban No. Pertanyaan A B C
78,1% 21,9 % - 10 Setelah Anda rajin mengikuti shalat berjamaah bagaimana seharusnya sikap Anda kepada alam sekitar
Peduli Kadang-kadang Tidak pernah
57,5 % 42,5 % - 11 Apakah Anda selalu merawat tanaman hias dan hewan peliharaan Anda
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
52,1% 43,8 % 4,1 % 12 Apakah Anda selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan Anda
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
43,8 % 54,8 % 1,4 % 13 Apakah Anda selalu membuang sampah di tempat sampah
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertanyaan
kesepuluh tentang “Setelah Anda rajin mengikuti shalat berjamaah
bagaimana seharusnya sikap Anda kepada alam sekitar ?”, 78,1%
responden menyatakan “peduli”, serta 21,9% menyatakan “kadang-
71
kadang”. Selanjutnya pada pertanyaan kesebelas tentang “Apakah
Anda selalu merawat tanaman hias dan hewan peliharaan Anda ?”,
57,5% menyatakan “selalu”, dan 42,5% menyatakan “kadang-
kadang”. Kemudian pertanyaan keduabelas tentang ” Apakah Anda
selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan Anda ?”, 52,1%
menyatakan “selalu”, dan 43,8% menyatakan “kadang-kadang”, serta
4,1% menyatakan “tidak pernah”. Sedangkan pada pertanyaan
ketigabelas tentang “Apakah Anda selalu membuang sampah di
tempat sampah ?”, 43,8% menyatakan “selalu”, dan 54,8%
menyatakan “kadang-kadang”, serta 1,4% menyatakan “tidak pernah”.
5.2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah “Adanya pengaruh positif antara
mengikuti ibadah shalat berjamaah dengan perilaku keagamaan santri di
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang”.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan rumus Product Moment
dari Pearson dengan menggunakan SPSS. Maka langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
a. Mencari Korelasi Antara Variabel X dan Y Dengan Menggunakan
Rumus Korelasi Product Moment dari Pearson:
})(.}.{)(.{)).(().(
2222 YYnXXnYXXYnr
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
72
Untuk mencari rumus korelasi di atas, terlebih dahulu perlu disajikan
tabel kerja yang terdiri atas enam kolom seperti yang tercantum dalam tabel
berikut:
Tabel 21.
Koefisien Korelasi Nilai mengikuti ibadah Shalat Terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo
Gunungpati Semarang
No. Responden X Y X2 Y2 XY
01 02 03 04 05 06 1 33 39 1089 1521 1287 2 31 36 961 1296 1116 3 30 37 900 1369 1110 4 31 37 961 1369 1147 5 30 31 900 961 930 6 30 34 900 1156 1020 7 30 36 900 1296 1080 8 27 34 729 1156 918 9 27 38 729 1444 1026
10 26 33 676 1089 858 11 24 30 576 900 720 12 30 35 900 1225 1050 13 30 33 900 1089 990 14 28 29 784 841 812 15 25 29 625 841 725 16 23 26 529 676 598 17 26 30 676 900 780 18 26 32 676 1024 832 19 24 30 576 900 720 20 33 39 1089 1521 1287 21 22 28 484 784 616 22 21 28 441 784 588 23 23 29 529 841 667 24 30 32 900 1024 960 25 30 37 900 1369 1110 26 20 30 400 900 600 27 29 32 841 1024 928 28 25 30 625 900 750 29 32 36 1024 1296 1152 30 16 25 256 625 400 31 22 28 484 784 616 32 27 37 729 1369 999 33 27 38 729 1444 1026
73
01 02 03 04 05 06 34 23 33 529 1089 759 35 23 27 529 729 621 36 21 30 441 900 630 37 21 28 441 784 588 38 23 26 529 676 598 39 27 28 729 784 756 40 25 29 625 841 725 41 26 34 676 1156 884 42 31 31 961 961 961 43 28 38 784 1444 1064 44 29 22 841 484 638 45 24 30 576 900 720 46 27 33 729 1089 891 47 25 30 625 900 750 48 31 36 961 1296 1116 49 32 36 1024 1296 1152 50 36 38 1296 1444 1368 51 23 32 529 1024 736 52 26 32 676 1024 832 53 26 27 676 729 702 54 24 32 576 1024 768 55 22 32 484 1024 704 56 27 29 729 841 783 57 28 27 784 729 756 58 26 36 676 1296 936 59 23 34 529 1156 782 60 25 30 625 900 750 61 28 36 784 1296 1008 62 32 37 1024 1369 1184 63 31 35 961 1225 1085 64 26 35 676 1225 910 65 25 37 625 1369 925 66 27 32 729 1024 864 67 24 27 576 729 648 68 25 28 625 784 700 69 29 35 841 1225 1015 70 24 26 576 676 624 71 27 34 729 1156 918 72 32 37 1024 1369 1184 73 28 30 784 900 840
Jumlah 1948 2347 52952 76585 63293
Keterangan:
Kolom 01: Subyek (responden)
Kolom 02: Skor variable X
74
Kolom 03: Skor variable Y
Kolom 04: Hasil pengkuadratan skor X
Kolom 05: Hasil pengkuadratan skor Y
Kolom 06: Hasil perkalian antara skor X dan Y
Langkah selanjutnya adalah mengolah data di atas ke dalam
rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:
Diketahui:
582589843248433
)82296).(70792(48433
)55084095590705).(37947043865496(45719564620389
)2347()76585).(73.()1948()52952).(73()2347).(1948()63293.(73
})(.}.{)(.{)).(().(
63293765855295223471948
22
2222
2
2
=
=
−−−
=
−−
−=
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
=∑=∑
=∑
=∑=∑
YYnXXnYXXYnr
XYYX
YX
635,06345,057,76327
48433
==
=
r
75
Dari pengolahan data SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 22.
Signifikansi Koefisien Korelasi
Correlations
1 .635**. .000
73 73.635** 1.000 .
73 73
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
S_JAMAAH
PER_KEAG
S_JAMAAH PER_KEAG
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Koefisien korelasi product moment (r) didapat sebesar 0,635
menyatakan besarnya derajat kearah hubungan antara mengikuti ibadah
shalat berjama’ah dengan perilaku keagamaan santri di Pondok Pesantren
Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
b. Analisis selanjutnya yaitu menentukan besarnya sumbangan (koefisien
determinan koefisien penentu) variabel X terhadap variabel Y dengan
rumus:
Kp = r2 x 100%
Kp = (0,635)2 x 100%
= 0,403225 x 100%
= 40,32%
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh nilai
mengikuti ibadah shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan santri
sebesar 40,32% ditentukan oleh variabel lain.
76
c. Untuk analisis yang terakhir adalah uji signifikansi dengan rumus thitung
yaitu:
93,6926,677251214,03506051,5
77251214,0)42614977,8).(635,0(
4071,071.635,0
403225,01273.635,0
12.2
==
=
=
=
−−
=
−
−=
rnrthitung
Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan tingkat kesalahan
a = 0,05 ; db = n-2 = 73-2 = 71, sehingga diperoleh ttabel = 1,671. ternyata
thitung > ttabel atau 6,93 > 1,671. Ini berarti korelasi X dan Y atau hubungan
mengikuti ibadah shalat berjama’ah dengan perilaku keagamaan santri di
Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang
adalah signifikan.
5.3. Analisis Lanjut
Pada taraf signifikan 5% maupun 1%, jika thitung lebih besar dari ttabel
berarti signifikan, dan jika thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak signifikan.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 6,93, sedangkan nilai ttabel
0,05 = 1,671 dan ttabel 0,01 = 2,390, berarti hasilnya adalah signifikan.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat diketahui bahwa thitung lebih
besar dari ttabel. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan yang
77
signifikan, yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut. Maka
hipotesis yang diajukan diterima, atau dengan kata lain ada pengaruh positif
antara mengikuti ibadah shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan
santri di Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati
Semarang.
78
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari proses analisis data terhadap 73 santri yang
dilakukan pada bab V menunjukkan kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, Pelaksanaan shalat berjama’ah di kalangan santri Pondok
Pesantren Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang.
Menunjukkan 56,16 % aktif melaksanakan shalat berjama’ah. Artinya dalam
mengikuti shalat berjama’ah para santri dikategorikan sedang. Sedangkan
yang rajin atau dalam kategori tinggi hanya 36,99 %.
Kedua, berdasarkan hasil angket yang diperoleh, ternyata perilaku
keagamaan santri Pondok Pesantren Roudlotus Sa’idiyaah sukorejo
Gunungpati Semarang termasuk dalam katerogi baik, terlihat dari jumlah
nilai 35 dari nilai maksimum 39. Hal ini menunjukkan bahwa 41,1%
mempunyai perilaku keagamaan yang baik.
Ketiga, berdasarkan data kuantitatif, menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif antara pelaksanaan shalat berjama’ah dengan perilaku
keagamaan santri. Hal ini berarti bahwa semakin baik pelaksanaan shalat
berjama’ah santri, maka semakin baik pula perilaku keagamaannya. Dan
semakin buruk pelaksanaan shalat berjama’ah santri, semakin buruk pula
perilaku keagamaannya. Hal ini terbukti dari hasil nilai koefisien product
moment pada r = 0,635, pada taraf signifikansi 5 % (1,671) maupun taraf
79
signifikansi 1% (2,390). Dengan demikian hasil hipotesis penulis yang
menyatakan ”Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan shalat
berjama’ah santri dengan perilaku keagamaan santri” dapat diterima
kebenarannya.
6.2. Limitasi
Penelitian ini memilki keunggulan dibidang metodologi, yaitu
pengolahan analisis data dengan SPSS yang sebelumnya sudah teruji
validitas reabilitasnya, sehingga memberikan keaslian hasil yang diperoleh.
Dalam penelitian ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
khususnya dalam bidang penerjemahan hasil penelitian berupa angka-angka
kedalam bentuk yang diskriptif, namun penulis sudah beruapaya sebaik-
baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca.
6.3. Saran-saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka berikut ini akan
penulis sampaikan saran-saran :
1. Untuk Pondok Pesantren
a. Walaupun hasil penelitian tentang pelaksanaan shalat berjama’ah
santri dikatakan sudah baik, namun harus terus diupayakan adanya
pembiasaan dan contoh-contoh yang baik serta diciptakan suasana
keagamaan yang harmonis, misalnya sering mengadakan pencerahan
atau siraman rohani setelah shalat berjama’ah dan sebagainya.
80
b. Hendaknya mengembangkan sarana dan prasarana yang telah ada
untuk menunjang kegiatan ibadah santri dalam keseharian agar lebih
baik.
c. Untuk memantau perilaku keberagamaan santri agar lebih baik, perlu
diadakan kerja sama yang harmonis antara pondok pesantren dengan
orangtua atau wali santri.
2. Untuk orangtua
Hendaknya diupayakan suasana keluarga yang agamis dengan
sering membiasakan shalat berjama’ah bersama keluarga. Disamping itu
orangtua perlu mengadakan pengawasan terhadap perkembangan dan
perubahan yang dialami anak. Sehingga apabila terjadi atau terdapat hal-
hal yang dapat menggangu perkembangan jiwanya dapat dicari segera
jalan keluarnya.
3. Untuk santri
a. Semua ilmu yang diterima di bangku pondok pesantren baru akan
ada maknanya apabila ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Hendaknya meningkatkan kedisiplinan dan keistiqomahan dalam
melaksanakan shalat berjama’ah, baik mengenai waktu dan cara
pelaksanaannya
c. Bergaullah dengan orang-orang shaleh, niscaya akan mendapatkan
ilmu darinya.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik. Metodologi Penelitian Agama; Suatu Pengantar. Yogyakarta:
Tiara Wacana. 1989. Abdusshomad, Muhyiddin. Penuntun Qolbu. Surabaya: Khalista. 2005. Abubakar, Bahrun. Tahapan Mendidik Anak. Bandung: ISB. 2005. Ahmadi, Abu. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. 1997. Ahyadi, Abdul Aziz. Psikologi Agama (kepribadian muslim pancasila). Bandung:
Sinar baru Al-Gasindo. 2001. Al-Thabarani. Al-Mu’jam Al-Ausath Al-Maktabah Al-Syamilah, Edisi II.
http://www.wagfeya.net/shamela, juz 4. (20: 2009). Alibasyah, Permadi. Bahan Renungan Kalbu. Jakarta: Mutiara Tauhid. 2002 Ancok, Djamaludin. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004. Anwar, Moh. Terj. Fathul Mu’in. Bandung: SBA. 2001. ---------- Terjemah Safinatunnaja, Bandung: SBA, 2003. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
Rineka Cipta. 2002. Ash Shiddieqy, Hasbi. Pedoman Sholat. Jakarta : Bulan Bintang. 1998. Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997. Bahreisj, Hussein. Al-Jamius Shahih. Surabaya: CV Karya Utama. t.th Dahlan, Abdul Azis. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,
jilid 5. 1996, Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Surya Cipta. 1993. Drajad, Zakiyah. Kesehatan Mental (peranan dalam pendidikan dan pengajaran).
Jakarta: Bulan Bintang. 1993. Faqih, Ainur Rohim. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, UII. Yogya.2001.
Hadi, Sutrisno. Statistik. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, Jilid II. 1987. http//psikolog2.tripot.com/sholat.htm.20-09-2009 http\\sholat\index.php.htm.20-09-2009 Husein, Umar. Metode Riset Komukasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Indonesia.
2002. Irsyady, Kamran As’at. Mengajari Anak shalat. Bandung: ISB. 2007. Jaelani, A.F. Penyuci Jiwa (Tazkiyat Al- Nafs) dan Kesehatan Mental. Jakarta:
Amzah. 2000. Koencoroningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta.
1991. Mansyur. Sulamut Taufiq (terjemah). Jombang: Cahaya Hati. 2005. Manaf, Muar.Pilar Ibadah Dan Do’a, Bamdung :Angkasa. 1993. Muthohar, Ahmad. Ideologi Pendidikan Pesantren. Semarang: Pustaka Rizki
Putra. 2007. Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002. Poerwadarminto, W.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka. 1985. Rahmad, Jalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2000. Rasjid, Sulaiman. Fiqih Islam. Bandung: SBA. 2003. Saiful, Hidayat. Kamus Istilah Populer. Surabaya: Mekar. t.th. Sartono. Membentuk Pribadi Muslim. Jakarta: Gema Cipta. 1970. Sarwono. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan Dan Konseling Islam. Yogyakarta:
UII Press. 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2008. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.
1989. Yunus,Muhammad.Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta Yoguakarta. Penyelenggara
penterjemah Al-Qur’an. 1973.
Zahri, Mustofa. Ma’rifatullah wa Ma’rifatur Rosul. Surabaya: PT Bina Ilmu.
2004. Zamar Khasye, Dhofier. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Kehidupan
Kiai. Jakarta: LP3S. 1982. Wawancara: Ust. Fahmi, Kepala Pondok Pesantren, Wawancara, 28 Oktober
2008, jam 16.00–17.00 WIB Wawancara: Ust. Abdul Ghofur, Sie.Pendidikan, Wawancara, 29 Oktober 2008,
jam 16.00-17.00 WIB Wawancara: Mahrus Ali, 20 April 2009 di Ponpes Roudlotus Saidiyyah Semarang
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Ahmad Zaidun Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 30 Juni 1982 Alamat : Banaran Rt. 2/V Kac. Gunungpati Semarang Nama Orang Tua:
Ayah : Ahmadun Ibu : Komsah
Anak Ke : 6 dari 7 bersaudara Pendidikan : - MI Al-Iman Banaran Lulus Tahun 1996
- MTs Al-Asror Patemon Lulus Tahun 1999 - MA Al-Asror Patemon Lulus Tahun 2002 - IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2010
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS
Nama : ____________________ Umur : ____________________ Angket Untuk Santri Petunjuk Pengisian
a. Pilih salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan anda dengan cara memberi tanda (×)
b. Semua alternatif jawaban tidak ada yang salah c. Kejujuran anda sangat membantu dalam penelitian ini d. Terima kasih atas bantuan anda 1. Pelaksanaan Ibadah Sholat Berjama’ah
Keaktifan Sholat Berjama’ah
1) Apakah Anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid?
a. Selalu mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti
c. Tidak pernah mengikuti
2) Apakah Anda sering meninggalkan sholat berjama’ah di masjid?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Pemeliharaan Sholat Berjama’ah 3) Apakah Anda melaksanakan shalat berjama’ah secara istiqomah dan tepat
waktu?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4) Bagaimana sikap Anda saat mengerjakan shalat berjama’ah?
a. Khusyuk
b. Kurang khusyuk
c. Tidak khusyuk
5) Apakah Anda selalu berusaha memperbaiki cara shalat berjama’ah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Penghayatan sholat berjama’ah
6) Apa yang Anda ingat saat melaksanakan shalat berjama’ah?
a. Selalu ingat Allah
b. Sering-sering ingat Allah
c. Jarang ingat Allah
7) Apakah Anda mengingat arti dan maksud bacaan shalat?
a. Selalu mengingat
b. Kadang mengingat
c. Tidak pernah
2. Perilaku Keagamaan Santri
Tanggung Jawab Kepada Allah SWT
8) Apakah Anda mentaati semua perintah Allah?
a. Selalu melaksanakan perintah-Nya
b. Melaksanakan bila ada kesempatan
b. Kadang melanggarnya
9) Bagaimana sikap Anda bila sedang mendapat nikmat dari Allah?
a. Bersyukur kepada-Nya
b. Kadang bersyukur
c. Kadang lupa bersyukur
10) Bila berdo’a kepada Allah tidak segera terkabul, apa yang Anda lakukan?
a. Berusaha dan terus berdo’a
b. Tidak berdo’a lagi
c. Pasrah
Tanggung Jawab Kepada Diri sendiri
11) Bagaimana sikap Anda terhadap peraturan pesantren?
a. Selalu memperhatikan
b. Kadang memperhatikan
c. Masa bodoh
12) Perkelahian bagi anak muda adalah wajar, apakah anda pernah
melakukannya?
a. Tidak pernah
b. Tidak tahu
c. Pernah
13) Apabila diperintah ustadz atau pengurus, bagaimana sikap Anda?
a. Selalu mematuhi
b. Kadang mematuhi
c. Tidak patuh
Tanggung Jawab Kepada Sesama Manusia
14) Bagaimana sikap Anda kepada sesama santri?
a. Selalu baik
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
15) Bagaimana sikap Anda kepada pengurus dan ustadz?
a. Selalu hormat dan patuh
b. Kadang
c. Tidak pernah
16) Apabila ada yang minta sumbangan atau peminta-minta, sikap Anda?
a. Memberi
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Tanggung Jawab Terhadap Alam Sekitar
17) Bagaimana sikap Anda terhadap lingkungan alam sekitar?
a. Ikut memelihara keindahan alam
b. Biasa-biasa saja
c. Masa bodoh
18) Dimana Anda membuang sampah
a. Di tempat sampah
b. Di sembarang tempat
c. Sesuka hati
Data sebaran angket untuk responden
No. Responden Umur 1 Andre Wibowo 14 tahun 2 Charisma 14 tahun 3 Fakiyatul Azizah 15 tahun 4 Sakti Khiatul Umam 16 tahun 5 Erna Desi 14 tahun 6 Adita Kurniawan 14 tahun 7 Faisal Budi 14 tahun 8 Ayu Setiyani 12 tahun 9 Catur Awang 16 tahun 10 Rizki Auliya 13 tahun 11 Dwi Kumala 15 tahun 12 Ulil Fuad 16 tahun 13 Fardia Lutfi 14 tahun 14 Yose Dorina 13 tahun 15 Reza Destiawan 14 tahun 16 Ifan Maulana 13 tahun 17 Ninik Kholifah 13 tahun 18 Clara Nisya 15 tahun 19 Lissa Dwi 13 tahun 20 Miftahul Huda 13 tahun 21 Oktafiani J. 15 tahun 22 M. Ikhsan 13 tahun 23 Suriwiyanti 14 tahun 24 Khoirul Ikhsan 14 tahun 25 Hakimatul Achwa 18 tahun 26 Muh. Misbach 14 tahun 27 Arifatul Jannah 16 tahun 28 Dwi Ari 13 tahun 29 Sholikhin 15 tahun 30 Widiyati 14 tahun
Hasil Uji Coba
Uji Validitas Dan Reliabilitas
UJI VALIDITAS & REABILITAS VARIABEL X Reliability
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,910 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Resp.1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 22 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 13 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 24 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 26 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 28 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 29 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2
10 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 211 1 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 112 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 113 1 3 1 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 1 3 1 3 214 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 215 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 216 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 117 1 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 218 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 219 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 120 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 321 1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 3 3 2 1 3 1 2 222 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 123 1 2 2 1 3 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 324 2 2 1 2 3 1 3 1 3 2 3 3 1 2 3 3 3 125 1 3 1 2 3 2 3 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 126 1 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 127 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 128 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 229 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 130 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 1
VARIABEL XResp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 22 3 2 1 1 3 1 1 2 1 1 3 3 1 1 3 1 3 13 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 24 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 15 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 26 3 1 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 27 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 28 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 29 3 2 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2
10 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 111 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 212 3 1 1 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 3 313 3 3 1 1 3 1 1 2 3 1 3 3 2 1 3 1 3 214 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 215 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 216 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 117 3 1 1 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 1 3 218 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 3 119 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 220 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 3 3 2 1 3 1 2 222 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 123 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 3 3 3 1 3 2 3 124 3 2 1 2 3 3 1 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 325 3 1 1 2 3 3 1 1 3 2 3 3 1 2 3 2 2 226 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 227 2 1 1 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 2 3 128 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 229 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2 1 3 230 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3
VARIABEL Y
Item Statistics
1,6667 ,66089 302,4000 ,49827 301,6667 ,71116 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 301,8333 ,64772 302,3000 ,74971 301,8000 ,66436 301,7333 ,73968 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 302,4333 ,77385 301,7000 ,65126 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 301,7667 ,72793 302,5667 ,56832 301,8667 ,62881 30
SOAL_1SOAL_2SOAL_3SOAL_4SOAL_5SOAL_6SOAL_7SOAL_8SOAL_9SOAL_10SOAL_11SOAL_12SOAL_13SOAL_14SOAL_15SOAL_16SOAL_17SOAL_18
Mean Std. Deviation NItem-Total Statistics
34,9667 58,792 ,515 ,90734,2333 62,185 ,256 ,91234,9667 57,068 ,640 ,90434,7667 55,013 ,767 ,90034,2000 54,786 ,791 ,89934,8000 62,786 ,121 ,91734,3333 55,885 ,714 ,90134,8333 57,592 ,636 ,90434,9000 60,576 ,289 ,91434,7667 55,013 ,767 ,90034,2000 54,786 ,791 ,89934,2000 54,786 ,791 ,89934,9333 58,823 ,521 ,90734,7667 55,013 ,767 ,90034,2000 54,786 ,791 ,89934,8667 57,775 ,555 ,90634,0667 64,409 -,031 ,91934,7667 60,116 ,404 ,910
SOAL_1SOAL_2SOAL_3SOAL_4SOAL_5SOAL_6SOAL_7SOAL_8SOAL_9SOAL_10SOAL_11SOAL_12SOAL_13SOAL_14SOAL_15SOAL_16SOAL_17SOAL_18
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
36,6333 64,447 8,02790 18Mean Variance Std. Deviation N of Items
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL Y Reliability
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,889 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
2,4667 ,57135 301,7000 ,74971 301,6667 ,71116 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 302,2000 ,84690 301,7667 ,89763 301,5667 ,67891 302,3000 ,59596 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 302,4333 ,77385 301,7000 ,65126 301,8667 ,77608 302,4333 ,77385 301,7667 ,72793 302,5667 ,56832 301,8667 ,62881 30
SOAL_1SOAL_2SOAL_3SOAL_4SOAL_5SOAL_6SOAL_7SOAL_8SOAL_9SOAL_10SOAL_11SOAL_12SOAL_13SOAL_14SOAL_15SOAL_16SOAL_17SOAL_18
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
34,4333 58,392 ,118 ,89435,2000 54,234 ,448 ,88535,2333 53,013 ,602 ,88035,0333 50,171 ,816 ,87234,4667 51,223 ,716 ,87634,7000 55,872 ,249 ,89335,1333 53,223 ,437 ,88735,3333 54,230 ,506 ,88334,6000 58,179 ,134 ,89435,0333 50,171 ,816 ,87234,4667 51,223 ,716 ,87634,4667 51,223 ,716 ,87635,2000 55,338 ,411 ,88635,0333 50,171 ,816 ,87234,4667 51,223 ,716 ,87635,1333 53,223 ,564 ,88134,3333 59,540 -,013 ,89735,0333 54,930 ,475 ,884
SOAL_1SOAL_2SOAL_3SOAL_4SOAL_5SOAL_6SOAL_7SOAL_8SOAL_9SOAL_10SOAL_11SOAL_12SOAL_13SOAL_14SOAL_15SOAL_16SOAL_17SOAL_18
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
36,9000 59,748 7,72970 18Mean Variance Std. Deviation N of Items
LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS
Nama : ____________________ Umur : ____________________ Angket Untuk Santri Petunjuk Pengisian
a. Pilih salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan anda dengan cara memberi tanda (×)
b. Semua alternatif jawaban tidak ada yang salah c. Kejujuran anda sangat membantu dalam penelitian ini d. Terima kasih atas bantuan anda 1. Pelaksanaan Ibadah Sholat Berjama’ah
Keaktifan Sholat Berjama’ah
1) Apakah sebelum masuk pesantren, anda selalu mengikuti sholat
berjama’ah di masjid?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2) Apakah setelah masuk pesantren, Anda selalu mengikuti sholat
berjama’ah di masjid?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3) Apakah anda sering meninggalkan sholat berjama’ah di masjid?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
Pemeliharaan Sholat Berjama’ah 4) Apakah anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid meski sibuk?
a. Selalu melaksanakan
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5) Apakah anda selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid secara
istiqomah dan tepat waktu?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6) Apakah anda selalu berusaha memperbaiki cara sholat berjama’ah di
masjid?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak selalu
7) Terhadap kerapatan shof sholat, apakah anda selalu memperhatikan?
a. Selalu memperhatikan
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Kesinambungan Sholat Berjama’ah 8) Apakah dalam menjalankan sholat fardhu pernah dengan tidak berjamaah
di masjid?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu tidak berjamaah
9) Selalukah anda berjamaah di masjid setiap hari dalam menjalankan sholat
fardhu?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Penghayatan sholat berjama’ah
10) Apakah anda selalu ingat Allah SWT, pada saat melaksanakan sholat?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
11) Apakah anda mengerti arti dan maksud bacaan sholat?
a. Mengerti
b. Kurang mengerti
c. Tidak mengerti
2. Perilaku Keagamaan Santri
Perilaku Keagamaan Kepada Allah SWT
12) Setelah aktif mengikuti sholat berjamaah, apakah anda selalu mentaati
semua perintah Allah ?
a. Selalu mentaati
b. Kadang-kadang
c. Tidak mentaati
13) Apakah anda selalu menjauhi larangan Allah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
14) Bagaimana perilaku anda bila sedang mendapat cobaan dari Allah, apakah
anda selalu bersyukur?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Perilaku Keagamaan Kepada Diri sendiri
15) Setelah sering mengikuti sholat berjamaah, apakah anda selalu rajin dalam
belajar?
a. Bertambah rajin
b. Kurang rajin
c. Tidak rajin
16) Bagaimana perilaku anda terhadap peraturan pesantren,apakah selalu
mentaati?
a. Selalu mentaati
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
17) Perkelahian bagi anak muda adalah wajar, apakah anda pernah
melakukannya?
a. Tidak pernah
b. Tidak tahu
c. Pernah
Perilaku Keagamaan Kepada Sesama Manusia
18) Setelah anda sering mengikuti sholat berjamaah, Bagaimana perilaku anda
terhadap orang lain yang lebih tua?
a. Menghormati
b. Kadang-kadang
c. Tidak menghormati
19) Bagaimana perilaku anda kepada teman sesama santri, apakah selalu
baik?
a. Selalu baik
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
20) Apabila ada yang minta sumbangan atau peminta-minta, bagaimana
seharusnya?
a. Memberi
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Perilaku Keagamaan Kepada Alam Sekitar
21) Setelah anda rajin mengikuti sholat berjamaah, bagaimana seharusnya
terhadap alam di sekitar anda?
a. Peduli
b. Kurang peduli
c. Tidak peduli
22) Bagaimana dengan tanaman hias dan hewan periaraan anda, apakah anda
selalu merawatnya?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
23) Apakah Anda selalu mengikuti kerja bakti di lingkungan anda?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
24) Apakah anda selalu membuang sampah di tempat sampah?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Data sebaran angket untuk responden
No. Responden Umur 1 Oktaviani 15 tahun 2 Khoirul Ihsan 14 tahun 3 Huda Miftah 13 tahun 4 M. Ikhsan 13 tahun 5 Fina 16 tahun 6 Mustofa 14 tahun 7 Hakimatul Ahwa 18 tahun 8 Veri Rizal 14 tahun 9 Muh. Labib Al-Faqih 15 tahun 10 A. Khoirul 15 tahun 11 Fifi Fardiatus Salamah 16 tahun 12 Khiyarul 14 tahun 13 Irene Ari 15 tahun 14 Azzahra Auliya 13 tahun 15 Suri Dwi Yanti 15 tahun 16 Nurgraini Puput 14 tahun 17 Fakiatul Azizah 15 tahun 18 Amaliatul 13 tahun 19 Anisyah Wahyu 15 tahun 20 Faizah 14 tahun 21 Surgayah 13 tahun 22 A. Dwi 13 tahun 23 Nur. H. Kolakoli 14 tahun 24 Saodah 17 tahun 25 Lusiana 15 tahun 26 Rifah 16 tahun 27 Finanti 16 tahun 28 Sholifiati 15 tahun
29 Lutfia Lastianingrum 15 tahun 30 Fatimah 14 tahun 31 Rika Rindi Anika 13 tahun 32 Lailaturraohmah 14 tahun 33 Izzatun Niswah 13 tahun 34 Nafi'ah 17 tahun 35 Fitri Rusdina Utami 13 tahun 36 Miftakul Jannah 13 tahun 37 Hidayatul Wasi'ah 13 tahun 38 Adriliawati Qurotul Aini 13 tahun 39 Mardiyanto 16 tahun 40 M. Nafik 15 tahun 41 Syafi'in 16 tahun 42 Oki Bayu 14 tahun 43 Miftahul Huda 14 tahun 44 Nita Anoriany 12 tahun 45 Ngamaliatul Chabai 12 tahun 46 Faridatul M. 13 tahun 47 Enggi Srinito 12 tahun 48 Dina Virizal 12 tahun 49 Nur Azizah 14 tahun 50 Seruni Prahita Suci 12 tahun 51 Rizki Ristianitiwi 11 tahun 52 Silmi Khaffah 13 tahun 53 Erika Yulianti 12 tahun 54 M. Winarto 14 tahun 55 Zilfa Fajar Kurnia 12 tahun 56 Tiwik Wahyu 15 tahun 57 A. Nur Ridwan 13 tahun 58 Nur Fuanzen 13 tahun 59 Fuad Hasan 14 tahun 60 A. Mutohar 14 tahun 61 Khoirul Ikhsan 15 tahun 62 Anding Ahsanu Amala 12 tahun 63 Ahmad Rofik 17 tahun 64 Rizal Veri Ardiyan 14 tahun 65 Abdullah 13 tahun 66 Ahmad Muslih 15 tahun 67 Agus Wahyudi 16 tahun 68 Hidayatullah 17 tahun 69 Huda Miftah 11 tahun 70 M. Aidin 13 tahun 71 M. Khoiul Anam 14 tahun 72 Sakti Khiatul Umam 14 tahun 73 Ahmad Tamyiz 14 tahun
Data uji validitas dan reabilitas skala mengikuti shalat berjama’ah dan perilaku keagamaan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Oktaviani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 Khoirul Ihsan 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 Huda Miftah 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 M. Ikhsan 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 35 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 Fina 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 26 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 Mustofa 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 37 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 Hakimatul Ahwa 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 38 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 Veri Rizal 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 29 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 Muh. Labib Al-Faqih 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
10 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 A. Khoirul 2 2 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 211 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 Fifi Fardiatus Salamah 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 312 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 Khiyarul 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 313 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 Irene Ari 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 314 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 Azzahra Auliya 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 315 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 Suri Dwi Yanti 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 216 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 Nurgraini Puput 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 217 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 Fakiatul Azizah 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 218 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 Amaliatul 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 219 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 Anisyah Wahyu 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 320 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Faizah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 Surgayah 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 222 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 A. Dwi 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 223 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Nur. H. Tolakoli 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 224 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 Saodah 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 325 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 Lusiana 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 326 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 Rifah 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 227 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 Finanti 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 228 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 Sholifiati 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 229 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Lutfia Lastianingrum 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 330 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 Fatimah 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 231 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 Rika Rindi Anika 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 232 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 Lailaturraohmah 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 333 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 Izzatun Niswah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 334 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 Nafi'ah 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 235 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 Fitri Rusdina Utami 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 336 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 Miftakul Jannah 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 337 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 Hidayatul Wasi'ah 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 338 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 Adriliawati Qurotul Aini 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 239 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 Mardiyanto 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 240 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 M. Nafik 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 241 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 Syafi'in 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 242 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 Oki Bayu 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 243 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 Miftahul Huda 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 Nita Anoriany 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 145 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 Ngamaliatul Chabai 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 246 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 Faridatul M. 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 247 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 Enggi Srinito 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 348 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 Dina Virizal 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 349 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 Nur Azizah 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 350 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 Seruni Prahita Suci 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 251 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Rizki Ristianatiwi 3 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3
DATA VARIABEL UNTUK ANALISIS PERILAKU
KEAGAMAANNAMA RESPONDEN
DATA VARIABEL UNTUK ANALISIS MENGIKUTI SHALAT
BERJAMA'AH
52 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 Silmi Khaffah 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 253 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 Erika Yulianti 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 254 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 M. Winarto 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 255 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 Zulfa Fajar Kurnia 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 256 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 Tiwik Wahyu 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 257 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 A. Nur Ridwan 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 258 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 Nur Fuanzen 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 259 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 Fuad Hasan 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 360 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 A. Mutohar 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 261 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 Khoirul Ikhsan 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 362 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Anding Ahsanu Amala 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 363 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 Ahmad Rofik 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 264 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 Rizal Veri Ardiyan 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 265 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 Abdullah 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 366 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 Ahmad Muslih 2 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 267 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 Agus Wahyudi 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 268 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 Hidayatullah 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 269 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 Huda 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 270 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 M. Aidin 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 271 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 M. Khoiul Anam 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 372 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 Sakti Khiatul Umam 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 373 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 Ahmad Tamyiz 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2
HASIL ANALISIS PENELITIAN
Frequencies Statistics
73 730 0
26.6849 32.1507.42954 .46313
27.0000 32.000027.00 30.00
3.66999 3.9569613.46880 15.65753
20.00 17.0016.00 22.0036.00 39.00
1948.00 2347.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
S_JAMAAH PER_KEAG
Frequency Table S_JAMAAH
1 1.4 1.4 1.41 1.4 1.4 2.73 4.1 4.1 6.83 4.1 4.1 11.07 9.6 9.6 20.56 8.2 8.2 28.87 9.6 9.6 38.48 11.0 11.0 49.39 12.3 12.3 61.65 6.8 6.8 68.53 4.1 4.1 72.68 11.0 11.0 83.65 6.8 6.8 90.44 5.5 5.5 95.92 2.7 2.7 98.61 1.4 1.4 100.0
73 100.0 100.0
16.0020.0021.0022.0023.0024.0025.0026.0027.0028.0029.0030.0031.0032.0033.0036.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PER_KEAG
1 1.4 1.4 1.41 1.4 1.4 2.73 4.1 4.1 6.84 5.5 5.5 12.36 8.2 8.2 20.55 6.8 6.8 27.4
10 13.7 13.7 41.12 2.7 2.7 43.88 11.0 11.0 54.84 5.5 5.5 60.35 6.8 6.8 67.14 5.5 5.5 72.67 9.6 9.6 82.27 9.6 9.6 91.84 5.5 5.5 97.32 2.7 2.7 100.0
73 100.0 100.0
22.0025.0026.0027.0028.0029.0030.0031.0032.0033.0034.0035.0036.0037.0038.0039.00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
UJI NORMALITAS NPar Tests
Descriptive Statistics
73 26.6849 3.66999 16.00 36.0073 32.1507 3.95696 22.00 39.00
S_JAMAAHPER_KEAG
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
73 7326.6849 32.15073.66999 3.95696
.091 .118
.082 .118-.091 -.109.776 1.005.584 .265
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
S_JAMAAH PER_KEAG
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
UJI HOMOGENITAS Oneway
Descriptives
PER_KEAG
1 25.0000 . . . . 25.00 25.001 30.0000 . . . . 30.00 30.003 28.6667 1.15470 .66667 25.7982 31.5351 28.00 30.003 29.3333 2.30940 1.33333 23.5965 35.0702 28.00 32.007 29.5714 3.40867 1.28836 26.4189 32.7239 26.00 34.006 29.1667 2.22860 .90982 26.8279 31.5054 26.00 32.007 30.4286 2.99205 1.13089 27.6614 33.1958 28.00 37.008 32.3750 2.87539 1.01660 29.9711 34.7789 27.00 36.009 33.6667 3.64005 1.21335 30.8687 36.4647 28.00 38.005 32.0000 4.74342 2.12132 26.1103 37.8897 27.00 38.003 29.6667 6.80686 3.92994 12.7575 46.5758 22.00 35.008 34.3750 2.26385 .80039 32.4824 36.2676 31.00 37.005 35.0000 2.34521 1.04881 32.0880 37.9120 31.00 37.004 36.5000 .57735 .28868 35.5813 37.4187 36.00 37.002 39.0000 .00000 .00000 39.0000 39.0000 39.00 39.001 38.0000 . . . . 38.00 38.00
73 32.1507 3.95696 .46313 31.2275 33.0739 22.00 39.00
16.0020.0021.0022.0023.0024.0025.0026.0027.0028.0029.0030.0031.0032.0033.0036.00Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
PER_KEAG
2.502 15 57 .007
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
PER_KEAG
560.331 15 37.355 3.755 .000567.012 57 9.948
1127.342 72
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Correlations
Correlations
1 .635**. .000
73 73.635** 1.000 .
73 73
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
S_JAMAAH
PER_KEAG
S_JAMAAH PER_KEAG
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Uji validitas perilaku keagamaan Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. ITEM_1 2,1233 ,4698 73,0 2. ITEM_2 2,5616 ,5267 73,0 3. ITEM_3 2,3288 ,5015 73,0 4. ITEM_4 2,2055 ,5764 73,0 5. ITEM_5 2,1507 ,6162 73,0 6. ITEM_6 2,5890 ,5734 73,0 7. ITEM_7 2,5616 ,5524 73,0 8. ITEM_8 2,2329 ,4865 73,0 9. ITEM_9 2,3836 ,5434 73,0 10. ITEM_10 2,5342 ,5023 73,0 11. ITEM_11 2,7123 ,5131 73,0
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 26,3836 14,3508 3,7882 11 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM_1 24,2603 12,3619 ,5353 ,8484 ITEM_2 23,8219 11,6762 ,6660 ,8384 ITEM_3 24,0548 12,0525 ,5878 ,8445 ITEM_4 24,1781 11,8151 ,5561 ,8468 ITEM_5 24,2329 11,3756 ,6244 ,8412 ITEM_6 23,7945 11,9711 ,5169 ,8499 ITEM_7 23,8219 11,8706 ,5714 ,8455 ITEM_8 24,1507 12,1298 ,5856 ,8449 ITEM_9 24,0000 11,5833 ,6684 ,8379 ITEM_10 23,8493 12,7409 ,3786 ,8590 ITEM_11 23,6712 12,7237 ,3725 ,8596 Reliability Coefficients N of Cases = 73,0 N of Items = 11 Alpha = ,8591
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. ITEM_1 2,3562 ,5102 73,0 2. ITEM_2 2,3014 ,5448 73,0 3. ITEM_3 2,3699 ,5402 73,0 4. ITEM_4 2,4247 ,6218 73,0 5. ITEM_5 2,5479 ,5011 73,0 6. ITEM_6 1,6849 ,9110 73,0 7. ITEM_7 2,8630 ,3462 73,0 8. ITEM_8 2,3973 ,4927 73,0 9. ITEM_9 2,8630 ,3842 73,0 10. ITEM_10 2,7808 ,4166 73,0 11. ITEM_11 2,5753 ,4977 73,0 12. ITEM_12 2,4795 ,5800 73,0 13. ITEM_13 2,4247 ,5249 73,0
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 32,0685 15,8425 3,9803 13 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ITEM_1 29,7123 13,0967 ,6731 ,7911 ITEM_2 29,7671 13,0978 ,6208 ,7941 ITEM_3 29,6986 13,4912 ,5189 ,8024 ITEM_4 29,6438 13,7047 ,3804 ,8144 ITEM_5 29,5205 13,3364 ,6161 ,7957 ITEM_6 30,3836 13,7953 ,1799 ,8513 ITEM_7 29,2055 14,8322 ,3339 ,8158 ITEM_8 29,6712 13,2793 ,6462 ,7938 ITEM_9 29,2055 14,3600 ,4584 ,8089 ITEM_10 29,2877 14,1800 ,4746 ,8073 ITEM_11 29,4932 13,8368 ,4748 ,8061 ITEM_12 29,5890 13,4399 ,4859 ,8049 ITEM_13 29,6438 13,6769 ,4868 ,8050 _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients N of Cases = 73,0 N of Items = 13 Alpha = ,8194