pengaruh model pembelajaran joyfull learning …

12
Vol. 3, No. 2, February - August‘21 ISSN 2622-8823 Page | 275 ojs-unita.com PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA FANTASI MELALUI VIRTUAL ONLINE OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SIPOHOLON TAHUN AJARAN 2020/2021 Mega Lina Asrina Sinaga 1 , Erlinawati Situmorang 2 1 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli email: [email protected] 2 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli email: [email protected] Abstract - This study aims to determine the effect of the Joyfull learning model on the ability to write fantasy stories by class VII students of SMP Negeri 2 Sipoholon in the 2020/2021 Academic Year. The population in this study amounted to 110 people consisting of 4 classes namely VII-1, VII-2, VII-3, and VII-4. The sample in this study amounted to 28 people who were taken by a simple random sampling process. The research method used in this research is the experimental method. Hypothesis testing is done by using the "t" test. From data processing, the mean value of Pre-test = 61.07, standard deviation = 8.43, standard error = 1.62. In the post-test, the average value = 77.67, standard deviation = 8.18, standard error = 1.57. Based on the normality test, the results of the pre-test and post-test were normally distributed. The value of F is obtained from the table with a level of significance = 0.05 or F_0 (n1 1n2 - 1) F_count < F_table or 1.06 < 4.20 so it can be concluded that the sample comes from a homogeneous population. The results of the calculation of the "t" test obtained the value of t_0 = 7.37. After t_0 is known, then this value will be consulted with table 1 at a significant level of 5% of 2.05. Based on the calculations that have been done, it can be seen that t_0 > t_table , which is 7.37 > 2.05. Thus H_0 (nil hypothesis) is rejected and H_a (alternative hypothesis) is accepted. This proves that the joyfull learning model has an effect on the ability to write fantasy stories by class VII students of SMP Negeri 2 Sipoholon for the 2020/2021 Academic Year. Keywords: Joyful Learning Model, Fantasy Story Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Joyfull learning terhadap kemampuan menulis cerita fantasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun Ajaran 2020/2021. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110 orang yang terdiri dari 4 kelas yaitu VII-1, VII- 2, VII-3, dan VII-4. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 orang yang diambil dengan proses Simple random sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata Pre-test = 61,07, standar deviasi = 8,43, standar error = 1,62. Pada Post-test, diperoleh nilai rata-rata = 77,67, standar deviasi = 8,18, standar error = 1,57. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test berdistribusi normal. Harga F didapat dari tabel dengan taraf nyata = 0,05 atau (n1 1n2 - 1)

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 275

ojs-unita.com

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS CERITA FANTASI MELALUI VIRTUAL ONLINE OLEH

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SIPOHOLON

TAHUN AJARAN 2020/2021

Mega Lina Asrina Sinaga

1 , Erlinawati Situmorang

2

1 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli

email: [email protected] 2 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli

email: [email protected]

Abstract - This study aims to determine the effect of the Joyfull learning model on the ability to write

fantasy stories by class VII students of SMP Negeri 2 Sipoholon in the 2020/2021 Academic Year. The

population in this study amounted to 110 people consisting of 4 classes namely VII-1, VII-2, VII-3, and

VII-4. The sample in this study amounted to 28 people who were taken by a simple random sampling

process.

The research method used in this research is the experimental method. Hypothesis testing is done by

using the "t" test. From data processing, the mean value of Pre-test = 61.07, standard deviation = 8.43,

standard error = 1.62. In the post-test, the average value = 77.67, standard deviation = 8.18, standard

error = 1.57. Based on the normality test, the results of the pre-test and post-test were normally

distributed. The value of F is obtained from the table with a level of significance = 0.05 or F_0 (n1 – 1n2

- 1) F_count < F_table or 1.06 < 4.20 so it can be concluded that the sample comes from a homogeneous

population. The results of the calculation of the "t" test obtained the value of t_0 = 7.37. After t_0 is

known, then this value will be consulted with table 1 at a significant level of 5% of 2.05. Based on the

calculations that have been done, it can be seen that t_0 > t_table , which is 7.37 > 2.05.

Thus H_0 (nil hypothesis) is rejected and H_a (alternative hypothesis) is accepted. This proves that the

joyfull learning model has an effect on the ability to write fantasy stories by class VII students of SMP

Negeri 2 Sipoholon for the 2020/2021 Academic Year.

Keywords: Joyful Learning Model, Fantasy Story

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Joyfull learning

terhadap kemampuan menulis cerita fantasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun Ajaran

2020/2021. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110 orang yang terdiri dari 4 kelas yaitu VII-1, VII-

2, VII-3, dan VII-4. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 orang yang diambil dengan proses Simple

random sampling.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata Pre-test =

61,07, standar deviasi = 8,43, standar error = 1,62. Pada Post-test, diperoleh nilai rata-rata = 77,67,

standar deviasi = 8,18, standar error = 1,57. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test

berdistribusi normal. Harga F didapat dari tabel dengan taraf nyata = 0,05 atau (n1 – 1n2 - 1)

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 276

ojs-unita.com

atau 1,06 4,20 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang

homogen. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh nilai = 7,37. Setelah diketahui, maka nilai tersebut

akan dikonsultasikan dengan tabel 1 pada taraf signifikan 5% sebesar 2,05. Berdasarkan perhitungan

yang telah dilakukan, maka dapat diketahui , yakni 7,37 .

Dengan demikian (hipotesis nihil) ditolak dan (hipotesis alternatif) diterima. Hal ini membuktikan

bahwa model pembelajaran joyfull learning berpengaruh terhadap kemampuan menulis cerita fantasi

oleh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun Ajaran 2020/2021.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Joyfull Learning, Cerita Fantasi

I. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu komponen atau

upaya mengembangkan kemampuan individu

sehingga bisa hidup optimal sebagai pribadi

maupun sebagai anggota masyarakat dalam

menghadapi kemajuan zaman. Menurut Carter

V.Good “Pendidikan adalah proses

perkembangan kecakapan seseorang dalam

bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam

masyarakatnya”.

Seiring dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang cepat dan pesat

di era globalisasi ini membawa banyak

perubahan di dalam dunia pendidikan. seperti

yang terjadi pada saat ini, dunia harus

menghadapi kenyataan bahwa pandemi saat ini

mengakibatkan pemerintah segera mengeluarkan

kebijakan dan mengubah sistem pendidikan di

Indonesia untuk memutus rantai penyebaran

covid 19 dengan menerapkan pembelajaran

daring atau virtual online yang menjadi solusi

aman bagi keluarga Indonesia di dalam

melakukan pembelajaran.

Pembelajaran online secara umum digunakan

untuk menggambarkan kegiatan belajar

mengajar yang terjadi di ranah online dan

diakses dari jarak jauh melalui suatu perangkat

seperti tablet atau ponsel di situs web atau

melalui aplikasi.

Keterampilan menulis menjadi landasan dalam

pengembangan keterampilan yang berbasis teks

pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013

menekankan pada kemampuan peserta didik

dalam mengenali hingga menciptakan berbagai

jenis teks sastra maupun nonsastra. Ada

beberapa jenis teks yang dipelajari peserta didik

di kelas VII SMP/MTS, yaitu teks deskripsi,

teks cerita fantasi, teks prosedur, teks laporan

observasi, dan teks cerita rakyat.

Penelitian kali ini berfokus pada salah satu

kompetensi dasar menulis yaitu menulis cerita

fantasi. Teks cerita fantasi adalah cerita fiksi

bergenre prosa yang isinya menceritakan hal-hal

di luar nalar manusia dan terbentuk dari fantasi

penulis. Dikatakan fantasi karena isi dari

ceritanya memaparkan suatu peristiwa yang

dirangkai oleh pengarang dengan menggunakan

daya khayal sehingga dapat merangsang

imajinatif para pembaca dan menarik minat

pembaca, selain itu cerita fantasi juga dapat

merangsang daya pikir kreatif peserta didik.

Berdasarkan pengamatan yang pernah peneliti

lakukan selama menjalani PPL di kelas VII SMP

Negeri 2 Sipoholon menunjukkan bahwa

sebagian peserta didik mengalami kendala dalam

menulis teks cerita fantasi karena beberapa

faktor, yaitu: 1) kurangnya keseriusan peserta

didik dalam belajar, hal ini terlihat ketika guru

menjelaskan materi pembelajaran, peserta didik

kurang antusias, 2) peserta didik mengalami

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 276

ojs-unita.com

kesulitan dalam menulis ceita fantasi, sehingga

peserta didik malas dan tidak mau berusaha

untuk memikirkan ide-ide yang baru atau cara

untuk memunculkan ide, 3) Model pembelajaran

yang digunakan belum bervariasi sehingga

kurangnya motivasi dan ketertarikan peserta

didik dalam menulis cerita fantasi, 4)

Kemampuan siswa dalam menulis cerita fantasi

belum memenuhi kriteria ketuntasan.

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk

meneliti menulis cerita fantasi dengan

menggunakan model pembelajaran joyfull

learning (Pembelajaran yang menyenangkan)

untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dave Meirer menyatakan bahwa “belajar

menyenangkan (joyfull learning) adalah sistem

pembelajaran yang berusaha untuk

membangkitkan minat, adanya keterlibatan

penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai

yang membahagiakan pada diri siswa”. Joyfull

learning bisa dilakukan dengan berbagai cara;

bisa melalui nyanyian, belajar berkelompok,

berteka teki, memanfaatkan media, atau bahkan

dengan metode permainan, guru juga dapat

membuat suasana kelas menjadi hidup dengan

cara guru menetapkan peraturan bahwa siswa

bebas mengeluarkan pendapat mengenai materi

pembelajaran tanpa rasa canggung dengan syarat

tetap beretika sehingga siswa merasa senang,

memiliki rasa antusias, dan presepsi yang

menyenangkan selama pembelajaran..Selain itu

dapat mendorong siswa untuk selalu mencari

tahu dan berusaha mencari tahu.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Joyfull

Learning Terhadap Kemampuan Menulis Cerita

Fantasi Melalui Virtual Online Oleh Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun

Ajaran 2020/2021”

II. KERANGKA TEORITIS,

KERANGKA KONSEPTUAL, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Pengertian Virtual Learning (Pembelajaran

Daring)

Virtual learning mengacu pada proses

pembelajaran yang terjadi di kelas maya melalui

jaringan internet (Pannen,1999). Penerapan

virtual learning ditujukan untuk mengatasi

masalah keterpisahan ruang dan waktu antara

siswa dan pengajar melalui media digital. Siswa

dapat memperoleh bahan belajar yang sudah

dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang

tersedia dalam situs internet.

Model Pembelajaran Joyfull Learning

Joyfull learning berasal dari kata joyfull yang

berarti menyenangkan dan learning yang berarti

pembelajaran, joyfull learning sebenarnya

adalah konsep, strategi, dan praktis

pembelajaran yang merupakan sinergi dan

pembelajaran kontekstual, teori,

konstruktivisme, pembelajaran aktif dan

psikologi perkembangan peserta didik.

Dave Meler menyatakan bahwa “ belajar

menyenangkan (Joyfull learning) adalah sistem

pembelajaran yang berusaha untuk

membangkitkan minat, adanya keterlibatan

penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai

yang membahagiakan pada siswa”.

Joyfull learning adalah pendekatan yang

digunakan oleh pengajar, dalam hal ini guru

membuat siswa lebih dapat menerima materi

yang disampaikan yang dikarenakan suasana

yang menyenangkan serta tanpa ketegangan

dalam menciptakan rasa senang selama proses

berlangsung. Rasa senang ini bukan saja

dirasakan oleh siswa semata tetapi juga guru.

Disisi lain, proses pembelajaran ini akan

mencuatkan tingkat kreativitas siswa sebagai

pembelajar dan guru sebagai pengajar.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Joyfull

Learning

● Tentukan prosedur atau langkah-langkah

yang akan diajarkan kepada siswa.

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 277

ojs-unita.com

● Mintalah kepada siswa untuk fokus dan

memperhatikan anda ketika akan segera

memulai proses pembelajaran,

menjelaskan pembelajaran sampai pada

akhirnya pembelajaran selesai. ● Kemudian kirimkanlah video-video

pembelajaran dan contoh cerita fantasi

yang telah kamu siapkan sebelumnya

untuk dibahas, video-video tersebut dapat

kamu ambil dari youtobe dan share ke

peserta didik di grup belajar. ● Perintahkan siswa untuk menonton video

pembelajaran tersebut dengan waktu yang

telah ditentukan, lalu jelaskanlah sedikit

inti-inti dari materi pembelajaran dengan

metode ceramah dan Tanya jawab. ● lalu persilahkan siswa untuk menanyakan

sesuatu yang tidak dimengerti. Guru

memberikan kebebasan kepada siswa

untuk bebas mengeluarkan segala

pendapat,ide,pertanyaan, maupun saran

tentang materi yang dipelajari. Siswa

dapat menjadikan guru menjadi teman

dalam bertukar pikiran tanpa rasa takut

dan segan namun siswa harus tetap

memiliki sopan santun ● Berikan soal latihan atau pertanyaan dari

video pembelajaran tersebut untuk melatih

ingatan peserta didik. ● Siswa kemudian diberi tugas atau latihan

yang disesuaikan pada waktu itu. ● Setelah selesai mengerjakan soal, siswa

disuruh mengirimkan hasil pekerjaannya

tersebut ke dalam grup belajar whatsaap

dalam bentuk gambar/foto. ● Siswa menyimpulkan materi yang

dipelajari. ● Guru menyempurnakan kesimpulan yang

telah diperoleh dari siswa dan

memberikan penghargaan kepada siwa

yang terdahulu mengirimkan jawaban ke

grup belajar tentunya dengan

mempertimbangkan hasil pekerjaanya.

Kelebihan Model Pembelajaran Joyfull

learning

● Suasana belajar rileks dan menyenangkan,

dengan melibatkan kerja otak kiri dan

kanan akan menjadikan belajar murid

lebih ringan dan menyenangkan sehingga

murid tidak mengalami stress dalam

belajarnya. ● Banyak strategi yang bisa diterapkan, ada

banyak jenis metode yang ada di joyfull

learning yang dapat diterapkan dan

dikombinasikan antara metode yang satu

dengan yang lainnya, sehingga kita

tinggal menentukan sendiri jenis metode

mana yang diterapkan. ● Merangsang kreativitas dan aktivitas,

kreativitas terjadi jika kita dapat

menggunakan informasi yang sudah ada

didalam otak kita dan mengombinasikan

dengan informasi yang lain sehingga

tercipta hal baru yang bernilai tambah.

Demikian juga jika kita menggunakan

metode joyfull learning kita akan

menghubungkan metode joyfull learning

kita dengan informasi yang sudah ada di

memori kita untuk dikombinasikan dan

dipadukan antara informasi yang satu

dengan yang lain sehingga tercipta

sesuatu yang baru. ● Lebih bervariasi dalam menyampaikan

materi pembelajaran, dengan penguasaan

materi yang mantap guru dapat mendesain

membungkus suatu penyajian materi

kegiatan belajar mengajar lebih menarik

dengan berbagai variasi agar peserta didik

mengikuti dengan suasana hati yang

gembira dan semangat tinggi.

Kekurangan model pembelajaran joyfull

learning

● Jika guru tidak berhasil mengendalikan

kelas maka kelas akan menjadi sangat

ramai dan susah dikendalikan ● Guru harus mempunyai kreatifitas yang

tinggi agar peserta didik tidak bosan ● Guru harus menguasai banyak metode

pembelajaran karena pada model

pembelajaran joyfull learning harus

menerapkan banyak metode

pembelajaran.

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 278

ojs-unita.com

Manfaat Model Pembelajaran Joyfull

Learning

Manfaat model pembelajaran yang

menyenangkan dalam proses pembelajaran

yakni; guru bisa memunculkan potensi-potensi

yang dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu,

guru dapat mengembalikan fungsi mengajar ke

fitrah awalnya, yakni membangkitkan potensi

anak didik melalui transfer pengetahuan yang

tidak bersifat indoktriner ataupun pendiktean

dengan guru sebagai instrumen dan

fasilitatornya. Disisi lain, pembelajaran yang

menyenangkan dapat membuat siswa berani

mencoba/berbuat, berani bertanya, berani

mengemukakan pendapat/gagasan, berani

mempertanyakan gagasan orang lain.

Hakikat Cerita Fantasi Cerita fantasi adalah salah satu jenis teks narasi,

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi

perkembangan kejadian atau peristiwa, Fiksi

bergenre fantasi merupakan dunia khayal yang

tidak mungkin dijadikan biasa. Cerita fantasi

dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan

dapat diterima sebagai sebuah cerita oleh

pembaca .

Menurut Nurgiyantoro (2012;295) “Cerita

fantasi merupakan cerita fiksi yang

menampilkan khayal dan imajinatif dari seorang

pengarang. Cerita fiksi adalah cerita yang

menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang

derajat kebenarannya diragukan, baik

menyangkut hampir, seluruh maupun hanya

sebagian cerita. Cerita fantasi menciptakan

dunia imajinatif yang diciptakan sendiri oleh

pengarang cerita”.

Kurniaman dan Jismulatif (2010:44-45)

menjelaskan bahwa “cerita fantasi ialah

karangan yang memaparkan terjadinya

peristiwa, dalam bentuk cerita yang bukan

sebenarnya terjadi melainkan peristiwa rekaan

pengarang. Peristiwa itu adalah peritiwa fiktif”.

Sejalan dengan pendapat Nafsiah dkk. (2012:2)

bahwa “Cerita fantasi adalah cerita yang derajat

kebenarannya diragukan. Apa yang dikisahkan

dalam cerita itu kurang masuk akal, paling tidak

ada bagian-bagian tertentu”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang

defenisi cerita fantasi , maka dapat disimpulkan

bahwa cerita fantasi merupakan genre cerita

yang mengisahkan tentang sebuah peristiwa

khayalan atau imajinasi dari rekaan pengarang

itu sendiri yang dikaitkan dengan beberapa hal

seperti sejarah, keajaiban, pertukaran waktu dan

tempat, maupun makhluk yang lain di luar

dimensi manusia sehingga derajat kebenarannya

diragukan. Meskipun cerita fantasi memiliki

unsur keajaiban tetapi cerita fantasi berbeda

dengan ilmu sulap.

Unsur-unsur teks Cerita Fantasi a. Tema

b. Tokoh dan Penokohan

c. Alur atau Plot

d. Latar

e. Sudut Pandang

f. Amanat

g. Gaya Bahasa

Ciri- ciri teks cerita fantasi Menurut Kurniaman dan Jismulatif (2012:45),

ada beberapa ciri cerita fantasi berdasarkan dari

segi, yaitu:

1. Berdasarkan segi isi, karangan fantasi

(cerita fantasi) merupakan salah satu

bentuk dari karangan narasi dasar

pembentukanya adalah perbuatan atau

tindakan yang terjadi dalam suatu

rangkaian waktu sehingga merangsang

daya khayal para pembaca 2. Dari segi tujuan, karangan fantasi

bertujuan untuk memperluas pengetahuan

masyarakat. Selain itu, karangan fantasi

berusaha untuk memberikan maksud

tertentu menyampaikan maksud

terselubung kepada pembaca atau

pendengar. Dengan demikian, karangan

fantasi memiliki tujuan untuk

menyelesaikan sebuah permasalahan

dengan cara yang menyenangkan. 3. Berdasarkan segi unsur, karangan fantasi

ditandai dengan adanya penokohan, jalan

cerita (alur), dan konflik. Tidak hanya

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 279

ojs-unita.com

unsur-unsur itu saja, unsur cerita fantasi

meliputi tema, alur, tokoh dan penokohan,

latar, sudut pandang, amanat dan gaya

bercerita. 4. Dari segi penggunaan bahasa, bahasa

yang digunakan menulis bersifat subjektif.

Pilihan kata (diksi) yang digunakan sangat

dipengaruhi oleh jiwa pengarangnya. Hal

ini sejalan dengan penjelasan cerita

fantasi lahir dari pengalaman pengarang

dengan sentuhan fantasi di dalamnya.

Jenis Teks Cerita Fantasi Cerita Fantasi berdasarkan kesesuaiannya

dengan kehidupan nyata yaitu:

a. Cerita fantasi total

Pada cerita kategori ini semua yang terdapat

pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia

nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total

fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek,

nama kota benar-benar rekaan pengarang.

b. Cerita fantasi irisan

Yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi

tetapi masih menggunakan nama-nama daalm

kehidupan nyata, menggunakan nama tempat

yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa

pernah terjadi pada dunia nyata.

Cerita fantasi berdasarkan latar cerita

a. Latar waktu sezaman

Yang berarti latar yang digunakan satu masa,

seperti: fantasi masa kini, fantasi masa lampau,

atau fantasi masa yang akan dating/futuristik

b. Latar lintas waktu

Berarti cerita fantasi menggunakan dua latar

waktu yang berbeda, misalnya: masa kini dan 40

tahun mendatang (futuristik).

Struktur Cerita Fantasi 1. Orientasi

2. Komplikasi

3. Resolusi

Ciri kebahasaan teks cerita fantasi a. Penggunaan kata ganti dan nama orang

sebagai sudut pandang penceritaan b. Penggunaan kata yang mencerap

pancaindra untuk deskripsi latar (tempat,

waktu, suasana)

c. Menggunakan pilihan kata dengan makna

kias dan makna khusus d. Menggunakan kata sambung penanda

urutan waktu e. Penggunaan kata ungkapan keterkejutan f. Penggunaan dialog/kalimat langsung

dalam cerita.

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis adalah metode

eksperimen, metode ini dipilih sesuai dengan

masalah dan tujuan penelitian. Krathwohl

(1997:7) memberi keterangan tentang metode

eksperimen ini, yaitu: “Metode penelitian

eksperimen merupakan metode yang bersifat

validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh

satu atau lebih variabel terhadap variabel lain.

Variabel yang memberi pengaruh

dikelompokkan sebagai variabel bebas dan

variabel yang dipengaruhi dikelompokkan

sebagai variabel terikat”.

Untuk itu penelitian ini menggunakan metode

eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran Joyfull learning

terhadap kemampuan menulis cerita fantasi

melalui virtual online oleh siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Sipoholon Tahun Ajaran 2020/2021.

FORMAT PENILAIAN MENULIS CERITA

FANTASI

N

o

ASPEK

PENILA

IAN

SKOR

4 3 2 1

1 Kelengka

pan

aspek

formal

cerita

fantasi

yang

memuat:

a. Judul

b.

Narasi/N

askah

c. Dialog

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or dan

judulny

a

mengg

ambark

an

keselur

uhan

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or

(misaln

ya ada

judul,

narasi

dan

dialog)

tetapi

Apabi

la

cerita

fantas

i

hanya

memu

at dua

indika

tor

(misal

nya

ada

narasi

Apabil

a

cerita

fantasi

hanya

memu

at satu

indikat

or

(misal

nya

narasi

tanpa

ada

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 280

ojs-unita.com

isi teks

(judul,

narasi,

dan

dialog)

judul

tidak

mengg

ambark

an

keselur

uhan

isi teks

dan

judul

tetapi

tidak

ada

dialog

)

judul,

nama

penuli

s, dan

dialog

)

2 Kelengka

pan dan

kepaduan

unsur

cerita

fantasi

yang

memuat:

a. Fakta

(plot,

tokoh/pe

nokohan

dan latar)

dan

sarana

cerita

(sudut

pandang

dan gaya

bahasa)

b.Penge

mbangan

tema

yang

relevan

dengan

judul

c.

memiliki

amanat

atau

pesan

moral

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or

dengan

lengka

p (fakta

dan

sarana

cerita,

penge

mbang

an

tema

yang

relevan

dengan

judul,

dan

memili

ki

amanat

)

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or,

tetapi

pada

salah

satu

bagian

indikat

or tidak

lengka

p

(misaln

ya

memua

t ketiga

indikat

or

tetapi

tidak

menga

ndung

gaya

bahasa

1)

Apabi

la

cerita

fantas

i

hanya

memu

at dua

indika

tor

(misal

nya

aman

at,

fakta,

dan

sarana

cerita

tanpa

penge

mban

ga n

tema

yang

releva

n

denga

n

judul)

atau

2)

Cerita

fantas

i

memu

at

ketiga

indika

tor,

Apabil

a

cerita

fantasi

hanya

memu

at satu

indikat

or dan

tidak

digam

barkan

denga

n jelas

(misal

nya

hanya

memu

at

fakta

dan

sarana

cerita

tanpa

penge

mbang

an

tema

yang

releva

n

denga

n judul

dan

sama

sekali

tidak

memu

at

pesan

tetapi

pada

setiap

bagia

n

indika

tor

tidak

lengk

ap

(misal

nya

fakta

cerita

tanpa

latar,

judul

tidak

releva

n

denga

n

tema)

moral)

3 Kelengka

pan

struktur

cerita

fantasi

yang

memuat:

a.

Orientasi

(pengena

lan

tokoh)

b.

Komplik

asi

(munculn

ya

konflik)

c.

Resolusi

(penyeles

aian

masalah)

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or

dengan

lengka

p

(orienta

si,

kompli

kasi,

dan

resolusi

)

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or

namun

tidak

terlalu

komple

ks

(misaln

ya

memua

t ketiga

indikat

or

namun

bagian

kompli

kasi

belum

mencer

min

Apabi

la

cerita

fantas

i

hanya

memu

at dua

indika

tor

(misal

nya,

hanya

terdap

at

strukt

ur

orient

asi

dan

kompl

ikasi

saja)

Apabil

a

cerita

fantasi

hanya

memu

at satu

indikat

or

(misal

nya,

hanya

terdap

at

struktu

r

kompl

ikasi

saja)

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 281

ojs-unita.com

kan

klimak

s

cerita)

4 Ketepata

n kaidah

kebahasa

an cerita

fantasi

yang

memuat:

a.Ejaan

Bahasa

Indonesia

(EBI)

b.penggu

naan kata

keterkeju

tan

c.

Menggun

akan kata

sambung

penanda

urutan

waktu

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t ketiga

indikat

or

dengan

lengka

p

(sudah

sesuai

EBI,

terdapa

t

penggu

naan

kata

ungkap

an

keterke

jutan,

dan

mengg

unakan

pilihan

kata

sambun

g

penand

a

urutan

waktu)

Apabil

a cerita

fantasi

memua

t tiga

indikat

or

namun

pada

salah

satu

indikat

or tidak

lengka

p

(misaln

ya,

sudah

penggu

naan

kata

ungkap

an

keterke

jutan,

kata

sambun

g

penand

a

urutan

waktu,

dan

lebih

dari

setenga

h

tulisan

nya

sesuai

EBI

Apabi

la

cerita

fantas

i

hanya

memu

at dua

indika

tor

(misal

nya,

cerita

hanya

sesuai

EBI

dan

piliha

n kata

penan

da

urutan

waktu

.

Namu

n,

tidak

terdap

at

pengg

unaan

kata

ungka

pan

keterk

ejutan

)

Apabil

a

cerita

fantasi

hanya

memu

at satu

indikat

or

(misal

nya,

hanya

memil

iki

kata

sambu

ng

penan

da

urutan

waktu

namun

tidak

memil

iki

pengg

unaan

kata

ungka

pan

keterk

ejutan

dan

lebih

dari

seteng

ah

tulisan

tidak

sesuai

EBI

Keterangan: Skor 4: 25, skor 3: 20, skor 2:15,

skor 1 : 10

Skor Maksimal: 100

Nilai akhir =

KATEGORI PENILAIAN

Kategori Penilaian

Sangat baik 85-100

Baik 75-84

Cukup 65-74

Kurang 55-64

Sangat kurang 0-54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen

yakni penelitian yang bersifat melihat akibat

suatu perlakuan. Desain yang digunakan untuk

mengidentifikasi akibat dari perlakuan tersebut

adalah desain one group pre-test dan post-test,

yaitu desain yang mengadakan pre-test dan post-

test pada satu kelompok. Pembelajaran dimulai

dari pengadaan pre-test untuk mengetahui

kemampuan awal siswa kemudian diadakan

perlakuan dengan menerapkan pembelajaran dan

selanjutnya diadakan post test untuk menjaring

kemampuan siswa dengan adanya perlakuan.

Setelah tes dilakukan, maka dilakukan

perhitungan skor untuk setiap subjek penelitian.

Penelitian eksperimen ini menganalisis data dari

dua variabel, yaitu dari hasil pre-test dan hasil

post-test dari kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon

Tahun Ajaran 2020/2021. Berikut ini adalah data

penelitian yang di dapat dari masing-masing

siswa perolehan data dari hasil tes kemampuan

menulis cerita fantasi pre-test dan post-test

siswa

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-Test

N

o Nama

Skor

Nilai A

P

1

A

P

2

A

P

3

A

P

4

1 Afril P.L

Sihombing

15 20 20 10 65

2 Amelia

Sibagariang

10 20 25 10 65

3 Bervin

Sibagariang

10 10 15 10 45

4 Chacha 20 20 20 15 75

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 282

ojs-unita.com

Gracia

Leondita

5 Christian A

Simanungkal

it

15 20 10 15 60

6 Cristin Sari

Hutabarat

20 15 20 10 65

7 Dwi Paskaria

Sinaga

20 15 10 15 60

8 Elisabeth

Wahya

Hutauruk

20 15 20 10 65

9 Elvian

Lorenza

Sinaga

15 20 25 15 75

10 Esra Yohana

Situmeang

20 10 10 15 55

11 Febyola

Panggabean

25 15 15 10 65

12 Gita

Hutahaean

10 15 15 10 50

13 Helen

Paulina

Panggabean

25 10 15 10 60

14 Jeremia

Hutabarat

15 10 10 10 45

15 Jessica Uli

Siregar

20 10 20 10 60

16 Kiki Monika

Simanungkal

it

20 20 20 10 70

17 Letare

Siahaan

25 15 20 10 70

18 Marsel

Junior

Siregar

15 10 10 10 45

19 Naomi

Septiar

Sibagariang

15 10 20 10 55

20 Pitri Manalu 15 20 20 15 70

21 Putri L.P

Panggabean

15 10 20 15 60

22 Ricky M

Sibagariang

10 15 15 10 50

23 Sanny

Sibagariang

15 15 15 10 55

24 Sheila 20 20 15 10 65

Septina

Hutabarat

25 Vany

Panggabean

25 20 15 10 70

26 Yogi

Hutabarat

20 15 20 15 70

27 Yosafat

Sibagariang

10 20 15 10 55

28 Yosi

Hutabarat

20 15 15 15 65

Jumlah 1710

Rata-Rata 61,0

7

Berdasarkan tabel diatas skor tertinggi

kemampuan menulis cerita fantasi adalah 75 dan

skor terendah 45 dari 28 siswa. Nilai rata-rata

yang diperoleh dari jumlah siswa 1710: 28 =

61,07. Kemampuan menulis cerita fantasi siswa

dikatakan kurang

Hasil Penelitian post test akan dilakukan

penelitian setelah mengajar denggan

menggunakan model pembelajaran joyfull

learning. Materi pelajaran tentang menulis cerita

fantasi sebanyak 1 soal :

1. Tulislah sebuah cerita fantasi yang unik

dan menarik berdasarkan khayalan dan

imajinasimu sendiri dengan memilih salah satu

topik diatas dengan memperhatikan:

1. Unsur-unsur cerita fantasi

2. Struktur cerita fantasi (orientasi,

komplikasi, resolusi)

3. Kaidah kebahasaan cerita fantasi

Tabel 4.4 Data Hasil Post-Test

N

o Nama

Skor

Nila

i A

P

1

A

P

2

A

P

3

A

P

4

1 Afril P.L

Sihombing

20 20 20 15 75

2 Amelia

Sibagariang

25 15 20 15 75

3 Bervin

Sibagariang

15 20 15 15 65

4 Chacha 25 20 25 25 95

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 283

ojs-unita.com

Gracia

Leondita

5 Christian A

Simanungka

lit

15 20 20 15 70

6 Cristin Sari

Hutabarat

25 20 25 10 80

7 Dwi

Paskaria

Sinaga

20 20 20 15 75

8 Elisabeth

Wahya

Hutauruk

25 20 20 20 85

9 Elvian

Lorenza

Sinaga

25 20 25 20 90

10 Esra

Yohana

Situmeang

20 20 20 20 80

11 Febyola

Panggabean

20 15 20 15 70

12 Gita

Hutahaean

25 15 15 15 70

13 Helen

Paulina

Panggabean

15 20 20 20 75

14 Jeremia

Hutabarat

15 20 15 15 65

15 Jessica Uli

Siregar

25 20 20 15 80

16 Kiki

Monika

Simanungka

lit

20 20 20 25 85

17 Letare

Siahaan

25 20 20 25 90

18 Marsel

Junior

Siregar

20 15 20 10 65

19 Naomi

Septiar

Sibagariang

20 20 25 15 80

20 Pitri Manalu 20 20 25 20 85

21 Putri L.P

Panggabean

25 20 20 10 75

22 Ricky M

Sibagariang

15 15 20 20 70

23 Sanny

Sibagariang

20 20 20 15 75

24 Sheila

Septina

Hutabarat

25 20 20 20 85

25 Vany

Panggabean

25 15 25 20 85

26 Yogi

Hutabarat

25 20 20 20 85

27 Yosafat

Sibagariang

15 15 20 15 65

28 Yosi

Hutabarat

25 20 20 15 80

Jumlah 217

5

Rata-Rata 77,6

7

Berdasarkan tabel diatas skor tertinggi

kemampuan menulis cerita fantasi adalah 90 dan

skor terendah 65 dari 28 siswa. Nilai rata-rata

yang diperoleh dari jumlah siswa 2175: 28 =

77,67. Kemampuan menulis cerita fantasi siswa

dikatakan baik

Materi pelajaran tentang menulis cerita fantasi

sebanyak 1 soal :

1. Tulislah sebuah cerita fantasi yang unik dan

menarik berdasarkan khayalan dan imajinasimu

sendiri dengan memilih salah satu topik diatas

dengan memperhatikan:

1. Unsur-unsur cerita fantasi

2. Struktur cerita fantasi (orientasi,

komplikasi, resolusi)

3. Kaidah kebahasaan cerita fantasi

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis cerita fantasi kelas

VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun

Ajaran 2020/2021 sebelum menggunakan

Model Pembelajaran Joyfull Learning

diperoleh nilai rata-rata 61,07 dimana

nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 284

ojs-unita.com

adalah 45, sehingga dapat dikategorikan

dalam kategori kurang (D).

2. Kemampuan menulis cerita fantasi siswa

kelas VII SMP Negeri 2 Sipoholon Tahun

Ajaran 2020/2021 sesudah menggunakan

Model Pembelajaran Joyfull Learning

diperoleh nilai rata-rata 77,67 dimana

nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah

65, sehingga termasuk dalam kategori

baik (B).

3. Kemampuan menulis cerita fantasi dengan

Model Pembelajaran Joyfull Learning

sangat berpengaruh. Hal ini dibuktikan

dengan uji hipotesis dari pada taraf

5% = 2,05. Karena yang di dapat lebih

besar dari sehingga ditolak

dan diterima.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Defenisi online virtual

https://luckyfourd.blogspot.com/2018/0

4/media-berbasis- virtual-

learning.html?m+1

[2] Elina Syari, Zulkarnaini, Sumarmo.

2009. Pembelajaran Menulis. Ebook.

Jakarta:Departemen Pendidikan

Nasional

[3] Fajria, Najmi. 2017. Pelakasanaan

Pembelajaran Menulis Teks Cerita

Fantasi di Kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia. Volume 6 Nomor

2: 265-281

[4] Hanna Sundari.2015. Model-model

Pembelajaran Dan Pemerolehan

Bahasa Kedua/Asing.Jurnal.Universitas.

Indraprasta PGRI Jakarta.

http://journal.unas.ac.id/pujangga/article

/viewFile/321/219

[5] Helmiati. 2012. Model Pembelajaran.

Ebook. Pekanbaru: Aswaja Pressindo

http://eprints.walisongo.ac.id/1588/4/08

3511017_Bab2.pdf

Jenis-jenis pembelajaran online

https://www.hotcourses.co.id/study-

abroad-info/latest-news/mengenal-

berbagai-elemen-pembelajaran-online

[7] J.R Raco, 2010. Metode Penelitian

Kualitatif. Ebook. Jakarta: PT

Gramedia.

[8] Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Bahasa indonesia

SMP/MTs. Kelas VII. Edisi Revisi

2017.Ebook. Halaman 43-80

[9] Laily Nur Zahrina, U’um

Qomariyah.2018. Peningkatan

Keterampilan Menulis Teks Cerita

Fantasi Melalui Strategi Joyfull

Learning Untuk Siswa Kelas VII B SMP

Negeri 7 Semarang. Jurnal Pendidikan

Bahasa dan Sastra

Indonesia.Universitas Negeri Semarang.

https://media.neliti.com/media/publicati

ons/316181-peningkatan-keterampilan-

menulis-teks-ce-90b2e847.pdf

[10] Nafisah, Durrotun, dkk. 2010.

Karakteristik Cerita Fantasi Anak

Indonesia.Periode 2000-2010. Diunduh

di https://scholar.google.co.id/scholar

tanggal 1 Maret 2018

[11] Nurjaman, Agus. Joyfull Learning.

Guepedia the first on Publisher in

Indonesia

[12] Putri Khoerunnisa, Syifa Masyhuril

Aqwal. 2020. Analisis Model-Model

Pembelajaran. . Jurnal Pendidikan

Dasar. Universitas Muhammadiyah

Tangerang.Vol.4.https://ejournal.stitpn.a

c.id/index.php/fondatia/article/download

/441/422

[13] Refni Ramadani, Citra Stiati, Moriarti

Warjean Luke. 2020. Pengaruh Model

Pembelajaran Joyful Learning

Menggunakan Media Online Terhadap

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING …

Vol. 3, No. 2, February - August‘21

ISSN 2622-8823

Page | 285

ojs-unita.com

Anak Adhd Di Masa Pandemi Covid-19.

Jurnal Prosiding Seminar Nasional FIP.

Universitas Negeri Padang. ISBN 978-

602-50898-7-9.

https://fip.unesa.ac.id/fipppti/public/proc

eeding/index.php/webinar2020/article/d

ownload/120/90

[14] Riyana, Cepi. Modul Konsep

Pembelajaran Online.Ebook.

[15] Siti Julaeha .2011. Virtual Learning:

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi Untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran.

Jurnal.Universitas Terbuka.

https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/a

rticle/download/6868/5901

[16] Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi

Penelitian .Ebook.Yogyakarta: Literasi

Media Publishing

[17] Sofan Amri, Iif Khoiru Ahmadi, Proses

Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

Dalam Kelas, Jakarta, PT Prestasi

Pustakaraya, 2010.

[18] Sudjana, N. 2002. Metode

Statistika.Bandung: Tarsito

[19] Sudjino, Anas. 2009. Pengantar

Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pres

[20] Sugiyono. 2013. Buku Metode

Penelitian kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Ebook. Bandung: Alfabeta

[21] Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012.

Metode Penelitian Pendidikan .

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

[22] Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis

Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa bandung.

[23] Yindri Yahya , Didi Yulistio,M.Arifin.

Kemampuan Menulis Teks Cerita

Fantasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 14

Kota Bengkulu.Jurnal.Universitas

Bengkulu.https://ejournal.unib.ac.id/ind

ex.php/korpus/article/download/6791/33

90

[24] Yunus, Mohammad. Modul Hakikat

Menulis.Ebook

[25] Zainal, Arifin. 2009. Evaluasi

Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

[26] Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi

Pendidikan Sosial dan Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara