pengaruh model think pair shaire berbantuan mobile...

178
PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE LEARNING BARBASIS ANDROID TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA KONSEP SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh : AHMA WIROGO NIM: 1113016300052 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE

LEARNING BARBASIS ANDROID TERHADAP KEMAMPUAN

KOGNITIF SISWA PADA KONSEP SUHU, KALOR DAN

PERPINDAHAN KALOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

AHMA WIROGO

NIM: 1113016300052

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2020 M

Page 2: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

i

Page 3: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

ii

Page 4: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

iv

ABSTRAK

Ahma Wirogo, 1113016300052. Pengaruh Model Think Pair Share Berbantuan

Mobile Learning Berbasis Android Terhadap Kemampuan Kognitif Pada

Suhu, Kalor, dam Perpindahan Kalor. Skripsi Program Studi Tadris Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa yang

masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android terhadap

kemampuan kognitif siswa pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor.

Penelitian dilaksanakan di SMK Kesehatan Utama Insani pada bulan Desember

2019 sampai Januari 2020. Sampel dari penelitian ini N=80 dengan 𝛼 = 5%, yaitu

kelas X Perawat B sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Perawat A sebagai kelas

kontrol, dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Metode

penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent

control grup. Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan

instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan

menggunakan uji Mann-Whitney yang dilakukan terhadap data posttest diperoleh

nilai Sig. (2-tailed) 0,00 < taraf signifikansi (α). Hal ini menunjukkan bahwa secara

signifikan, pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning berbasis Android berpengaruh terhadap kemampuan

kognitif siswa. Selain itu, hasil N-Gain, kelas eksperimen mengalami peningkatan

yang lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Sementara, hasil angket respon

siswa terkait penggunaan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile

Learning berbasis Androi pada pembelajaran, mendapat kategori baik dengan

persentase sebesar 78%.

Kata kunci: Model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis

Android, kemampuan kognitif, suhu, kalor, dan perpindahan kalor.

Page 6: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

v

ABSTRACT

Ahma Wirogo, 1113016300052. The influence of Think Pair Share Model-

assisted Mobile Learning Android based on cognitive ability at temperature, heat,

and heat transfer. Thesis study Program of Tadris Physics Faculty of Tarbiyah and

teaching UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

The main problem in this research is that students ' cognitive abilities are still low.

The study aims to determine how the adoption of a Think Pair Share model is

assisted by Android-based Mobile Learning against the cognitive abilities of

students in temperature, heat, and heat transfer materials. The research was

conducted in SMK Utama Insani Health in December 2019 until January 2020.

Sample of this study N = 80 with, namely Class X nurse B as experimental class

and class XI nurse A as control class, with sampling technique in the form of

purposive sampling. The research method used is the quasi experiment with a

nonequivalent control group design. The instruments used are 23 questions and a

non-test instrument in the form of a poll. Based on the hypothesis test results using

the Mann-Whitney test conducted against the Posttest data obtained the value of

GIS. (2-tailed) 0.00 < level of Significance (α). This suggests that in a significant

way, learning using Think Pair Share-assisted learning models of Android-based

Mobile Learning affects students ' cognitive abilities. In addition, the results of N-

Gain, the experiment class experienced a superior increase compared to the control

class. Meanwhile, the student response poll's use of Think Pair Share's learning

model with the help of Androi-based Mobile Learning on learning, got a good

category with a percentage of 78%.

Keywords: Think Pair Share Model assisted with Android-based Mobile Learning,

cognitive ability, temperature, heat, and heat transfer.

Page 7: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Think

Pair Share Berbantuan Mobile Learning Berbasis Android Terhadap

Kemampuan Kognitif Pada Suhu, Kalor, dam Perpindahan Kalor”. Sholawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, kepada

keluarganya, para sahabatnya dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.

Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku ketua Program Studi Tadris

Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd selaku penguji I dan Bapak Taufiq Al Farizi,

M.P.Fis, selaku penguji II sidang skripsi.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan saran

kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi ini.

5. Ibu Erina Hertanti, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan peneliti selama menjadi mahasiswa

pendidikan fisika.

6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya jurusan pendidikan IPA, Program Studi Tadris Fisika yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses

perkuliahan.

7. Ibu Dartini, M.Pd. selaku Kepala SMK Kesehatan Utama Insani yang telah

memberikan izin melakukan penelitian di SMK tersebut.

Page 8: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

vii

8. Dewan guru, staf, karyawan dan siswa-siswi SMK Kesehatan Utama Insani,

khususnya kelas X Perawat A dan X perawat B tahun ajaran 2019/2020.

9. Keluarga tercinta, Ayahanda Jamburi dan Ibunda Suparni yang selalu

memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan dukungan yang luar biasa kepada

peneliti.

10. Sahabat-Sahabatku Ali Fikri Abdillah, Rahmat, dan Succy Yuliyawati.

11. Keluarga Besar Tadris Fisika 2013 yang senantiasa menjadi keluarga selama

di perantauan, tempat peneliti berproses untuk menjadi lebih baik.

12. Keluarga Besar UKM FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

13. Seluruh Pengurus DKM Masjid Al Falah Taman Bona Indah.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang

diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

Amin.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak. Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Ciputat, Maret 2020

Peneliti

Page 9: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................. Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. iii ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

1. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

2. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...................... 7 A. Deskripsi Teoritis ....................................................................................... 7

1. Model Think Pair Share (TPS) ............... Error! Bookmark not defined.

2. Mobile Learning ..................................................................................... 9

3. Kajian Materi Subjek Suhu dan Kalor .................................................. 13

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 26

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 29

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 30 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 30

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 30

C. Prosedur Penelitian ................................................................................... 31

1. Tahap Persiapan ................................................................................... 31

2. Tahap Pelaksanaan ............................................................................... 31

3. Tahap Akhir ......................................................................................... 32

D. Variabel Penelitian.................................................................................... 32

E. Populasi dan Sampel ................................................................................. 32

Page 10: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

ix

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 33

G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 33

H. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................................................ 35

I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 39

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 39

2. Uji Homogenitas .................................................................................. 40

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 41

4. N-Gain (Normal Gain) ......................................................................... 42

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 44 A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 44

1. Rekapitulasi Data Penelitian ..............................................................................43

2. Data Hasil Pretest ................................................................................. 44

3. Data Hasil Posttest ................................. Error! Bookmark not defined.

4. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis SiswaError! Bookmark not

defined.

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik .................................................... 47

B. Pembahasan .............................................................................................. 50

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 55 A. Kesimpulan ............................................................................................... 54

B. Saran ........................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 55

Page 11: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Konsep Materi Suhu dan Kalor............................................... 13

Gambar 2. 2 Perbandingan Skala pada Termometer Celcius, Fahrenheit, Reamur,

dan Kelvin. ..................................................................................... 15

Gambar 2. 3 Aliran Panas Secara Konduksi Tidak Disertai Perpindahan Partikel.

....................................................................................................... 21

Gambar 2. 4 Perpindahan Kalor pada Peristiwa Angin Laut dan Angin Darat Terjadi

Secara Konveksi. ............................................................................ 22

Gambar 2. 5 Perpindahan Kalor pada Air Mendidih Terjadi Secara Konveksi. ... 22

Gambar 2. 6 Tubuh Menjadi Hangat Ketika Berada Dekat dengan Api Unggun. 23

Gambar 2. 7 Kerangka Berpikir. ........................................................................ 28

Gambar 4.1 Grafik Skor Mean Pretest pada Kelas Kontrol dan Eksperimen.......45

Gambar 4.2 Grafik Skor Mean Posstest pada Kelas Eksperimen dan Kontrol......46

Page 12: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tahapan (sintaks) Pembelajaran Kooperatif TPS ................................. 7

Tabel 2. 2 Kalor Jenis dari berbagai zat .............................................................. 16 Tabel 3. 1 Desain Penelitian ............................................................................... 31

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen s ......................................................................... 34

Tabel 3. 3 Kategori Validitas ............................................................................. 36

Tabel 3. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi .......................................................... 36

Tabel 3. 5 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas ............................................... 37

Tabel 3. 6 Klasifikasi Indeks Kesukaran............................................................. 38

Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................. 39

Tabel 3. 8 Kriteria Pengujian N-Gain ................................................................. 42 Tabel 4. 1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest ............... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest ..................... 45

Tabel 4. 3 N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................... 47

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontroll ....................................................... 47

Tabel 4. 5 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................................ 48

Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan PosttestError! Bookmark

not defined.

Page 13: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. 1 Hasil Angket Siswa pada Studi Pendahuluan ............................ 59

Lampiran A. 2 RPP Kelas Eksperimen ............................................................. 61

Lampiran A. 3 RPP Kelas Kontrol.................................................................... 85

Lampiran A. 4 Mobile Learning ...................... Error! Bookmark not defined.6

Lampiran B. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................... 1098

Lampiran B. 2 Instrumen Tes Uji Coba PenelitianError! Bookmark not

defined.

Lampiran B. 3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes.................................. 1094

Lampiran C. 1 Hasil Pretest ........................................................................... 126

Lampiran C. 2 Hasil Posttest .............................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran C. 3 Hasil Olah Data Per Jenjang Kognitif Bloom ...........................130

Lampiran C. 4 Uji Normalitas Hasil Pretest.................................................... 142

Lampiran C. 5 Uji Normalitas Hasil Posttest .................................................. 144

Lampiran C. 6 Uji Homogenitas Hasil Pretest ................................................ 146

Lampiran C. 7 Uji Homogenitas Hasil Posttest ............................................... 147

Lampiran C. 8 Uji Hipotesis Hasil Pretest ...................................................... 148

Lampiran C. 9 Uji Hipotesis Hasil Posttest ..................................................... 149

Lampiran C. 10 Uji N-gain............................................................................. 150

Lampiran C. 11 Uji Hipotesis N-gain................................................................152

Lampiran C. 12 Hasil Peningkatan Jenjang Kognitif Bloom.............................153

Lampiran D. 1 Surat Keterangan Penelitian .................................................... 156

Lampiran D. 2 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 158

Lampiran D. 3 Uji Refrensi ............................................................................ 158

Lampiran D. 4 Daftar Riwayat Hidup Penulis................................................. 159

Page 14: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan cabang mata pelajaran ilmu sains yang pengaplikasiannya

dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis anak. Kemampuan berfikir

analitis dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai peristiwa fenomena

alam sebagai bentuk implementasi dari ilmu Fisika.1 Kemampuan berpikir analitis

juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar, kecepatan dan efektivitas belajar.

Kemampuan berpikir seperti pada kemampuan menganalisis, kemampuan

mengevaluasi, dan kemampuan mencipta dalam memecahkan masalah dibutuhkan

dalam kehidupan, baik dilingkungan pekerjaan, maupun masyarakat terutama pada

abad ke 21. Keterampilan pada abad 21 sangat diperlukan, sehingga siswa harus

belajar untuk dapat memiliki kemampuan kecakapan di abad 21.2 Kecakapan abad

21 meliputi: bepikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi.3

Namun pada kenyataannya kemampuan satu diantara kecakapan abad 21 yaitu

komunikasi antar siswa di kelas masih rendah.

Indikasi rendahnya kemampuan berkomunikasi satu diantaranya yaitu nilai

rata-rata keterampilan berbicara dari 32 orang siswa adalah 59,81, sedangkan

ketuntasan belajar berbicara siswa 67,50. Siswa yang telah dikategorikan tuntas

sebanyak 5 orang (15,63%), sisanya 27 orang (84,37%) belum tuntas.4 Kemudian

peringkat kemampuan kognitif siswa Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70

negara yang ikut serta.5 Kurang dari 1% siswa Indonesia yang masuk dalam

1 Fimatu Rizka Erviani, dkk “MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN

EVALUATING (MPIDE) DISERTAI RESUME DAN VIDEO FENOMENA ALAM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA” Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016 h. 53

2 Ali Fikri Abdillah, Pengembangan Hypermedia Melalui 3D Flipbook untuk

Meningkatkan High Order Thinking Skill Pada Materi Gerak Parabola SMA” Skripsi, hl. 1 3 Joseph Bishop, Ph.D. Partnership for 21st Century Skills, Artikel. h. 10 4 I Putu Mas Dewantara, “Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Viie Smpn 5 Negara dan Strategi Guru Untuk Mengatasinya”,

Artikel Penelitian , Prodi Pendidikan Bahasa, Mei 2012, h. 4 5 OECD, “PISA 2015 Result in Focus”, 2016, h.5

Page 15: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

2

kategori mahir (mampu mengkritisi dan mengomunikasikan ide berdasarkan fakta-

fakta ilmiah dan pengetahuan yang dimiliki).6 Indikasi rendahnya kemampuan

siswa dalam berkomunikasi juga didasari pada pembelajaran Fisika cenderung

pasif, interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa kurang. Pada

saat guru memotivasi siswa untuk bertanya, hanya siswa yang memperhatikan saja

yang merespon. Akibatnya siswa kurang memahami materi yang diajarkan,

sehingga nilai rata-rata mata pelajaran Fisika masih rendah.7

Rendahnya siswa dalam kemampuan kognitif pada materi fisika satu

diantaranya yaitu Suhu dan Kalor. Suhu dan Kalor merupakan konsep yang banyak

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam mengukur suhu suatu wilayah,

memuaikan benda zat padat, perubahan wujud pada benda, perubahan kalor dengan

berbagai konduktor, misalkan untuk memasak, mengeringkan pakaian, menyetrika,

mendinginkan, dan sebagainya. Contoh-contoh tersebut menuntut seseorang untuk

memiliki kemampuan berkomunikasi bagaimana dapat mengkomunikasikan hasil

pengukuran yang baik, menentukan suhu wilayah dan mengkomunikasikan nilai

derajat panas suatu benda, sehingga meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Tidak hanya itu, kompetensi dasar materi suhu dan kalor pada kurikulum 2013 edisi

revisi 2017 mengindikasikan siswa untuk menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan kalor dengan konsep suhu dan kalor.8

Satu diantara upaya untuk meningkatkan kognitif siswa dengan kemampuan

berkomunikasi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share

(TPS). TPS lebih efektif mengembangkan keterampilan komunikasi lisan siswa.

Skor rata-rata keterampilan komunikasi siswa dengan model pembelajaran TPS

lebih baik dari skor rata-rata keterampilan komunikasi siswa.9 Terdapat

peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran fisika siswa kelas XI IPA 3 MAN 1

6 Iwar Permana Suwarna, “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa

Melalui Computer Based Test Pada Program Studi Pendidikan Fisika”, Laporan Penelitian UIN

Jakarta, 2016, h.2 7 A. Neizhela, Mosik, MENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN

KONTEKSTUAL DENGAN METODE THINK PAIR SHARE MATERI KALOR PADA SISWA

SMP, Unnes Physics Education Journal, h. 38 8 Sutejo, Fisika SMK/MAK Kelas X, (Bogor: Yudhistira, 2018), h. V. 9 A. Neizhela, Mosik, Op. Cit h. 41

Page 16: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

3

Jember semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disertai metode praktikum.10

Hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Makassar

mengalami peningkatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) sebesar 23,5% dari 62,55 menjadi 86% peserta didik telah memenuhi

standar nilai ketuntasan minimum. Namun, dikarenakan perkembangan zaman,

pembelajaran melalui model Think Pair Share lebih efektif jika diperbantukan

dengan mobile learning berbasis Android. Hasil wawancara guru dan siswa di

SMAN 13 Kabupaten Tangerang pada tanggal 6 September 2016, yaitu data

lapangan menunjukkan hampir 98% siswa SMAN 13 kabupaten Tangerang

memiliki smartphone berbasis Android, media yang digunakan dalam pembelajaran

adalah papan tulis dan sesekali proyektor dikarenakan tidak semua kelas memiliki

proyektor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kurangnya sarana dan prasarana di

sekolah tersebut. Media pembelajaran yang tidak memadai membuat peneliti

berinisiatif memilih media pembelajaran alternatif yaitu mobile learning berbasis

Android.

Mobile Learning diantaranya memiliki 3 kelebihan yaitu memudahkan

dalam mobilitas teknologi, meningkatkan keinginan siswa untuk belajar, dan

meningkatkan mobilitas dalam proses pembelajaran pada aspek informasi dan

evaluasi.6 Siswa akan lebih mudah mengakses pelajaran dimana pun dan kapan

pun, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ali Alfian dan Rudy

Kustijono bahwa media yang dikembangkan praktis, ditinjau dari siswa dapat

mengoperasikan secara mandiri dan lancar meski proses transfer file lambat.7

Sesuai data lapangan, memunculkan ide untuk menciptakan media pembelajaran

yang praktis di SMAN 13 kabupaten Tangerang, dengan menciptakan media

pembelajaran mobile learning berbasis Android, yang untuk saat ini adalah pilihan

tepat bagi siswa untuk lebih memanfaatkan smartphone, sehingga mampu

10 Mukhammad Irwansyah , dkk, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS) Disertai Metoed Praktikum untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Fisika Siswa Kelas XI IPA 3 MAN 1 Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016,

h. 375

Page 17: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

4

meningkatkan pemahaman konsep fisika, dan tidak dipungkiri akan membantu guru

dalam mengajar.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik

untuk menerapkan model Think Pair Share berbantuan media pembelajaran

menggunakan mobile learning berbasis Android kepada siswa SMK Kesehatan

Utama Insani Tangerang pada pembelajaran fisika khususmya dalam konsep Suhu

dan Kalor, dan untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil kognitif siswa. Maka

untuk mendapatkan jawaban tersebut peneliti melakukan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis

Android terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Konsep Suhu, Kalor, dan

Perpindahan Kalor” diharapkan dapat dijadikan sebagai indikator para guru untuk

mengetahui keberhasialan belajar para siswa dalam memahami pelajaran di

sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang timbul dari latar belakang di atas diantaranya:

1. Rendahnya tingkat komunikasi siswa dalam belajar fisika khususnya pada

konsep Suhu dan Kalor.

2. Suhu dan kalor merupakan konsep yang banyak ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari, guru belum menerapkan model pembelajaran yang

mengaplikasikan konsep suhu dan kalor pada proses pembelajaran.

3. Siswa kurang aktif dan interaktif pada proses pembelajaran fisika di kelas.

4. Media pembelajaran yang digunakan di sekolah kurang menunjang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

hanya dibatasi pada:

1. Hasil belajar siswa mengacu pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi. Ranah

kognitif yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkatan C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis).

Page 18: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

5

2. Mobile learning yang di gunakan yaitu pembelajaran menggunakan

smartphone.

3. Kemampuan yang diukur yaitu kemampuan kognitif.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh model Think Pair Share berbantuan Mobile

Learning berbasis Android terhadap kemampuan kognitif siswa?

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah diterapkan

model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui:

1. Pengaruh model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis

Android terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi suhu, kalor, dan

perpindahan kalor.

2. Peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah diterapkan model Think Pair

Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sebagai

latihan menimba ilmu pengetahuan melalui analisa praktik lapangan dengan

disertai data konkrit dalam penelitian tersebut.

b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk

mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran pada

siswa dalam mata pelajaran Fisika.

Page 19: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

6

2. Praktis

a. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat memberikan alternatif dan informasi

kepada guru tentang model Think Pair Share berbantuan media mobile learning

berbasis Android yang dapat diterapkan guna meningkatkan hasil belajar siswa

kelas X pada mata pelajaran Fisika dengan materi Suhu dan Kalor.

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar

siswa pada konsep Suhu dan Kalor melalui model Think Pair Share berbantuan

mobile learning berbasis Android.

c. Bagi pembaca dan peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah

satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk mengembangkan penelitian

lebih lanjut.

Page 20: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

7

2. BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Model Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share merupakan jenis cooperative learning yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Trianto, 2011:61). TPS dimaksudkan

sebagai alternatif terhadap metode tradisional yang diterapkan di kelas dengan

mengganti suasana pola diskusi secara efektif. TPS memberikan waktu kepada para

siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain. Tahap

utama dalam pembelajaran TPS menurut Trianto (2011: 61-62) dapat dilihat dalam

Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Tahapan (sintaks) Pembelajaran Kooperatif TPS

No. Tahapan TPS Kegiatan pembelajaran

Tahap I

Thinking (berpikir)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau

masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,

dan meminta siswa menggunakan waktu

beberapa menit untuk berpikir mengenai

jawaban atau masalah.

Tahap II

Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa berpasangan dengan

siswa lain untuk mendiskusikan apa yang

telah mereka peroleh.

Tahap III

Sharing (berbagi)

Guru meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi dengan keseluruhan kelas

mengenai apa yang telah mereka

bicarakan.

Sumber: Trianto (2011: 61-62).

Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

Page 21: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

8

pola interaksi siswa. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi

membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dalam

prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih

banyak waktu dalam berpikir, merespon dan juga saling membantu satu sama lain.11

Think Pair Shre bisa efektif untuk tiga alasan: strategi ini mengundang

respon dari semua orang di dalam kelas dan mendapatkan semua siswa ke dalam

peran-peran yang aktif secara kognitif. Karena setiap anggota dari pasangan

diharapkan untuk berpartisipasi, strategi ini mnegurangi kecendrungan

“penumpang gratis” yang bisa menjadi masalah saat menggunakan kerja kelompok.

Strategi ini mudah direncanakan dan diterapkan.12

Teknik Think Pair Share memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri

serta bekerja sama dengan siswa yang lain. Pada teknik ini guru membagi siswa

dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok

kemudian setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.

Selanjutnya siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan

berdiskusi dengan pasangannya. Setelah itu kedua pasangan bertemu kembali

dalam kelompok berempat dan siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan

hasil kerjanya kepada kelompok berempat.13

Berdasarkan paparan para ahli di atas maka dapat disimpukan bahwa

pembelajaran Think Pair Share memiliki kesimpulan pada tahap Think guru

membeirkan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa diberikan waktu untuk

berpikir terkait pertanyaan tersebut. Pada tahap Pair siswa bertukar informasi

dengan temannya untuk saling bertukar pendapat, kemudian pada tahap Share

siswa membagikan hasil diskusi dengan temannya di depan kelas. Tujuan

menggunakan pembelajaran Think Pair Share agar tercapainya tujuan

11 Fransiska, dkk, “Pengaruh Think Pair Share disertai Make A Match terhadap Hasil Belajar Materi Gerak Tumbuhan”, Artikel Penelitian Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, tahun 2015, h. 5. 12 Paul Eggen, Doon Kauchak, Strartegi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten

dan Keterampilan Berpikir Edisi 6, terjemahan dari Strategi and Models for Teacher: Teaching

Content and Thinking Skills, Sixth Edition, oleh Satrio Wahono, (Jakarta: PT, Indeks, 2012), Cet. 1,

h. 134. 13 Andri WIjaksono, dkk, Teori Pembelajaran Bahasa: Suatu Catatan SIngkat,

(Yogyakarta: Penerbit Garudawacha, 2016), h. 338.

Page 22: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

9

pembelajaran dan siswa dapat mengasah keterampilan mereka dalam bersosialisasi

juga mengemukakan pendapat.

2. Mobile learning

a. Pengertian Mobile learning

Mobile learning merupakan bagaian dari pembelajaran. Mobile learning

adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat

wireless seperti handphone, personal digital assistants (PDAs), atau laptop.14

Mobile learning dapat juga diartikan sebagai kombinasi dari teknologi seluler dan

biaya yang menciptakan lingkungan belajar yang unik dan memberikan peluang

yang dapat melintasi waktu dan tempat.15

Mobile learning dapat diakses kapan saja dan tidak memiliki batas ruang

maupun waktu. Salah satu manfaat mobile learning adalah meningkatkan

produktivitas belajar siswa untuk memperluas pengetahuan yang dapat diperoleh

kapan saja dan dimana saja. Teknologi mobile mendukung akses dan tersedia lebih

luas untuk digunakan dalam pembelajaran.16 Perangkat mobile seperti smartphone,

laptop, dan PDA dengan adanya koneksi ke nirkabel dapat memfasilitasi mobile

learning. Mobile learning memungkinkan guru dan siswa dapat meningkatkan

fleksibilitas atau keluasan dalam kegiatan pembelajaran.17

b. Karakeristik Mobile Learning

14 Claire O’maley, “Guidelines for learning/teaching/tutoring in a mobile environment”.

Jurnal MOBIlearn, 2005, h. 7. 15 Genevieve Stanton and Jacues Ophoff, “Toward a method for mobile learning design”.

Article, Issues in Informing Science and Information Technology, 2013, h. 503 16 Muhamed Sarrab, Laila Elgamel and Hamza Aldabbas, “Mobile Learning (M-Learning)

and Educational Environments”. International Journal of Distributed and Parallel System

(IJDPS), 2012, h. 34. 17 Persita Pupung Hariadi, “Pengembangan Mobile Learning berbasis Multimedia Pada Materi

Sistem Imun Manusia untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi dan Pemahaman Konsep untuk

Siswa SMA kelas XI IPA”. Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017, h. 16.

Page 23: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

10

Mobile learning memiliki beberapa karakteristik yaitu Nomadicy, Ubiquity,

Personalization, Social Interactivity dan Context Sensitivity.18

Karakteristik Mobile learning Penjelasan

Nomadicy Perangkat mobile learning bersifat

portable bisa digunakan dimana saja dan

kapan saja. Siswa dapat mengakses

materi pelajaran dimanapun dan

kapanpun

Ubiquity, Keterkaitan mobile learning dengan

lingkungan belajar siswa. Siswa dapat

mengaitkan pembelajaran dengan

lingkungan sekitarnya dan dapat

menggali informasi dari mobile learning

dimana saja

Personalization, Mobile learning dapat digunakan secara

mandiri dan dapat dikontrol sendiri oleh

siswa. Mobile learning dapat diakses

sesuai dengan kebutuhan siswa.

Social Interactivity dan Konteks atau materi pelajaran menjadi

tujuan tercapainya pembelajaran dengan

menggunakan media mobile learning

Karakteristik Mobile learning Penjelasan

Context Sensitivity Mobile learning dapat meningkatkan

partisipasi aktif antara siswa dengan

siswa maupun siswa dengan guru yaitu

dengan kombinasi kegiatan kolaboratif

pada saat pembelajaran

18 Genevieve Stanton and Jacues Ophoff, “Toward a method for mobile learning design”.

Article, Issues in Informing Science and Information Technology, 2013, h. 503-504

Page 24: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

11

c. Manfaat dan Kontribusi Mobile Learning

Terdapat beberapa manfaat mobile learning didapatkan daripenggunaan media

pendidikan menurut Daryanto(2010), yaitu:

1) Memperjelas pesan agar tidakterlalu verbalistis;

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra;

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antarmurid dengan

sumber belajar;

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori dan kinestetiknya;

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.19

Selain manfaat, mobile learning memiliki kontribusi dalam penggunaannya

dimasa yang akan datang. Berikut merupakan kontribusi mobile learning menurut

Daryanto (2010), yaitu:

1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar;

2) Pembelajaran dapat lebih menarik;

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar;

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek;

5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun;

7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan;

8) Peran guru berubah ke arah yang positif.20

19 Indra Gunawan, Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai Media

Pembelajaran Pendukung, Artikel Prodi Fisika IAIN Reden Intan Lampung,2014 h. 2 20 Ibid, h.2

Page 25: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

12

3. Android

a. Pengertian Android

Sugeng Purwantoro dalam Gian Dwi mengatakan bahwa Android

merupakan suatu software (perangkat lunak) yang digunakan pada mobile device

(perangkat berjalan) yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti.21

Pengertian lain dari Android adalah sebuah sistem operasi untuk mobile berbasis

linux yang mencakup sistem operasi, middlware dan aplikasi.22

Menurut Bambang, “Sistem Operasi Android adalah program yang

bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras

komputer”.23 Menurut Kusnadi, “Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang

dibuat untuk mempermudah pengguna atau program aplikasi dalam mengakses

sumber daya komputer atau mobile device.24

21 Gian dwi oktiana, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Dalam Bentuk

Buku Digital Untuk Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar Membuat Intisari Siklus

Akuntansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, (skripsi

pendidikan akuntansi univeritas negeri yogyakarta: t. D.,2015), h. 30. 22 Nazruddin Safaat H., Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC

Berbasis Android Revisi Kedua, (Bandung: Informatika Bandung, 2015), h. 1 23 Bambang Hariyanto, Sistem Operasi, (Bandung: Informatika Bandung, 2009), Cet. 4, h.1 24 Kusnadi, dkk, Sistem Operasi, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008), h. v

Page 26: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

13

4. Kajian Materi Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

a. Peta Konsep

Peta konsep materi suhu dan kalor dapat dilihat pada gambar 2.1.

Alat ukur Menyebabkan

Berdasarkan skala

Berdasarkan jenis zat

yang diukur

Berkurang Bertambah

Berupa

Mekanisme

Perpindahannya

Gambar 2. 1 Peta Konsep Materi Suhu dan Kalor

b. Uraian Materi

1) Suhu

Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas atau dingin suatu

benda. Benda yang panas dikatakan dikatakan memiliki suhu tinggi. Benda yang

dingin dikatakan memiliki suhu rendah. Suhu dapat didefinisikan sebagai ukuran

2.Kalor 1.Suhu

Termometer

Reamur

Termometer

Celcius

Pemuaian Penyusutan

Perubahan

Suhu

Termometer

Termometer

Fahrenheit

Termometer

Kelvin

Termometer

Bimetal

Termometer

Zat Gas

Termometer

Zat Cair

Pemuaian

luas

Pemuaian

panjang

Pemuaian

volume

Radiasi Konveksi Konduksi

2.Kalor 1.Suhu

Perubahan Wujud

Page 27: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

14

rata-rata energi kinetik yang memiliki molekul-molekul benda. Definisi ini

berdasarkan pada tinjauan mikroskopis.

2) Termometer

Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik zat. Sifat termometrik

adalah sifat zat yang dapat berubah akibat perubahan suhu pada benda tersebut.

Sebagai contoh, apabila zat cair dipanaskan maka volumenya akan naik.

Sebaliknya, apabila zat cair didinginkan maka volumenya akan turun. Naik atau

turunnya volume zat cair tersebut dimanfaatkan sebagai acuan untuk menentukan

suhu suatu benda. Namun, tidak semua zat cair dapat digunakan sebagai bahan

pengisi termometer. Ada kriteria yang harus dipenuhi agar suatu zat dapat

digunakan sebagai bahan pengisi termometer, diantaranya memiliki pemuaian yang

teratur, mudah dilihat, dan tidak membasahi dinding termometer. 25

3) Skala Termometer

Setiap termometer pasti memiliki skala. Penetapan skala pada termometer

melalui tahapan penetapan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap

termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Penetapan titik tetap bawah

berdasarkan pada suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu

air ketika mendidih.

Titik tetap bawah dipilih titik beku air, yaitu suhu campuran antara es dan air

pada tekanan normal (76 cm Hg) dinyatakan 0℃. Titik tetap atas dipilih titik didih

air, yaitu suhu ketika air mendidih pada tekanan normal dinyatakan 100℃.26

Terdapat empat skala termometer yang sering digunakan, yaitu skala Celcius,

Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Perbandingan antarskala tersebut adalah sebagai

berikut.

25 Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan

Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 194 26 Ibid., h. 195.

Page 28: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

15

Gambar 2. 2 Perbandingan Skala pada Termometer Celcius, Fahrenheit, Reamur,

dan Kelvin.

Misal terdapat dua buah termometer X dan termometer Y, maka perumusan

umum untuk menentukan nilai suhu pada termometer X dan termometer Y adalah

sebagai berikut. 27

𝑇𝑥−𝑇𝑏𝑥

𝑇𝑎𝑥−𝑇𝑏𝑥=

𝑇𝑦−𝑇𝑏𝑦

𝑇𝑎𝑦−𝑇𝑏𝑦 (2.1)

Dengan

Tx = suhu pada termometer X;

Tbx = titik tetap bawah termometer X;

Tax = titik tetap atas termometer X;

Ty = suhu pada termometer Y;

Tby = titik tetap bawah termometer Y;

Tay = titik tetap atas termometer Y.

4) Kalor

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda

bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Kalor dapat menyebabkan perubahan

suhu suatu benda. Benda yang menerima kalor, suhunya menjadi lebih tinggi.

Benda yang melepaskan kalor, suhunya menjadi lebih rendah. Dengan demikian,

terdapat hubungan antara kalor dan perubahan suhu benda, yaitu berbanding lurus.

27 Ibid, h. 196.

Sumber: berpendidikan.com

Page 29: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

16

Artinya, jika suatu benda menerima (melepaskan) sejumlah kalor yang besar maka

perubahan suhuyang terjadi pada benda tersebut juga besar.

Selain perubahan suhu benda, massa benda juga berpengaruh terhadap kalor

yang diserap atau dilepaskan. Misalnya pada saat memasak air menggunakan dua

buah bejana. Bejana pertama berisi 1 kg air, sedangkan bejana kedua berisi 4 kg air.

Apabila kedua bejana dipanaskan atau diberi kalor dengan jumlah yang sama maka

bejana yang berisi air lebih sedikit akan lebih cepat naik suhunya. Hal ini berarti,

untuk menaikkan suhu air sampai rentang suhu yang sama, air yang massanya lebih

kecil memerlukan kalor yang lebih kecil. Begitu pula sebaliknya, air yang massanya

lebih besar memerlukan kalor yang lebih besar juga.

5) Kalor jenis

Selain massa benda, dua benda yang berbeda yang diberi kalor yang sama

mengalami perubahan suhu yang berbeda. Ternyata, setiap benda memerlukan

jumlah kalor yang berbeda untuk perubahan suhu yang sama. Misalnya, 1 kg besi

dan 1 kg air diberi kalor yang sama besar. Ternyata, besi akan mengalami kenaikan

suhu yang lebih besar dibandingkan air. Karakteristik suatu benda yang menyatakan

kemampuan benda tersebut untuk menyerap kalor disebut dengan kalor jenis. Jadi,

kalor jenis didefinisikan sebagai banyakanya kalor yang diperlukan oleh 1 kg benda

untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 1℃ atau 1 K. 28

Tabel 2. 1 Kalor Jenis dari berbagai zat29

No Zat Kalor Jenis

J.kg-1. ℃-1 kKal.kg-1. ℃-1

1. Air 4.200 1.000

2. Alkohol 2.400 580

3. Gliserin 2.400 580

4. Minyak tanah 2.200 550

5. Es 2.100 500

6. Uap air 2.010 480

28 Ibid., h. 204. 29 Ibid., h. 205.

Page 30: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

17

No Zat Kalor Jenis

J.kg-1. ℃-1 kKal.kg-1. ℃-1

No Zat Kalor Jenis

J.kg-1. ℃-1 kKal.kg-1. ℃-1

7. Kayu 1.700 400

8. Alumunium 900 210

9. Marmer 860 210

10. Besi/baja 450 110

11. Seng 390 90

12. Tembaga 390 90

13. Kuningan 380 90

14. Perak 230 60

15. Raksa 140 30

16. Emas 130 30

17. Timbal 130 30

Dari uraian tersebut, hubungan antara kalor dengan massa, perubahan suhu,

dan kalor jenis dirumuskan sebagai berikut.

𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 (2.2)

Dengan

𝑄 = kalor yang diserap/ dilepas benda (J);

𝑚 = massa benda (kg);

𝑐 = kalor jenis benda (J.kg-1.℃-1);

∆𝑇 = perubahan suhu (℃).

Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan

untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1℃.

𝐶 = 𝑚. 𝑐 (2.3)

Dengan

𝐶 = kapasitas kalor benda (J/℃).

Page 31: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

18

Dengan menggunakan hubungan antara kalor dan kapasitas kalor,

perumusan atas dapat dituliskan kembali dalam bentuk yang lain, yaitu sebagai

berikut.30

𝑄 = 𝐶. ∆𝑇 (2.4)

6) Asas Black

Dua benda yang suhunya berbeda dicampur, maka akan terjadi aliran kalor

dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah hingga terjadi

kesetimbangan. Hal ini diselidiki oleh Joseph Black, seorang ilmuwan Inggris.

Black menemukan fakta bahwa banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya

lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu

lebih rendah. Pernyatan tersebut disebut asas Black yang dalam bentuk persamaan

sederhana dapat ditulis,

Qlepas = Qditerima (2.5)

dengan Qlepas adalah banyaknya kalor yang dilepas oleh benda bersuhu lebih

rendah. Dalam hal ini diasumsikan taka da kalor yang terbuang.

Berdasarkan asas Black berlaku persamaan berikut:31

𝑚1𝑐1∆𝑇1 = 𝑚2𝑐2∆𝑇2 atau 𝑚1𝑐1(𝑇1 − 𝑇) = 𝑚2𝑐2(𝑇 − 𝑇2) (2.6)

7) Perubahan Wujud Zat

Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda sebanding dengan

massa benda dan nilai karakteristik benda itu yang mewakili suatu besaran yang

mewakili suatu besaran yang disebut kalor laten. Kalor laten suatu zat didefinisikan

sebagai besar kalor yang diperlukan oleh 1 kilogram zat tersebut untuk berubah

wujud. Kalor laten secara umum dilambangkan dengan L, sedangkan massa benda

dilambangkan dengan m sehingga kalor (Q) yang diperlukan untuk mengubah

wujud benda dapat dirumuskan dengan:32

Q = m . L (2.7)

30 Ibid. 31 Sutejo, Fisika SMK/MAK Kelas X, (Bogor: Yudhistira, 2018), h. 165. 32 Ibid., h. 171.

Page 32: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

19

Dalam SI, satuan kalor laten adalah joule per kilogram (J/kg). Ada dua macam

kalor laten sehubungan dengan perubahan wujud zat, yaitu kalor laten lebur atau

disingkat kalor lebur (Lb) dan kalor laten uap atau disingkat kalor uap (Lu).

Tabel 2.3 Kalor Laten Zat33

Zat Titik Lebur

(℃)

Kalor Lebur

(J.kg-1)

Titik Didih

(℃)

Kalor Uap

(J.kg-1)

Alumunium 660 2,45 x 104 2.450 1,14 x 104

Emas 1.063 6,45 x 104 2.660 1,58 x 106

Air 0 3,34 x 105 100 2,26 x 106

Raksa 507 1,18 x 104 903 2,72 x 105

8) Pemuaian

Benda akan mengalami pemuaian jika suhunya dinaikkan dan akan menyusut

jika suhunya diturunkan. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, zat cair dan gas.

Pemuaian pada zat pada zat padat dibedakan menjadi tiga, yaitu muai panjang, luas,

dan ruang (volume). Rumus untuk menentukan muai panjang, luas dan volume pada

zat padat dapat dilihat pada tabel 2.3.

Gas hanya mengalami pemuaian volume. Pemuaian pada gas dapat

berlangsung pada tekanan tetap, volume tetap atau suhu tetap. Perumusan pemuaian

pada gas mengikuti hukum Boyle-Gay Lussac.

𝑃1𝑉1

𝑇1=

𝑃2𝑉2

𝑇2 atau

𝑃

𝑉= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (2.8)

Dengan

V = volume gas (m3)

T = suhu mutlak gas (K)

P = tekanan gas (N.m-2)

33 Ibid, h. 172

Page 33: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

20

Tabel 2.4 Rumus Menentukan Muai Panjang, Luas dan Volume pada Zat Padat34

Muai panjang Muai luas Muai volume

∆𝐿 = 𝐿0. 𝛼. ∆𝑇

𝐿 = 𝐿0. (1 + 𝛼. ∆𝑇)

∆𝐴 = 𝐴. 𝛽. ∆𝑇

𝐴 = 𝐴0. (1 + 𝛽. ∆𝑇)

∆𝑉 = 𝑉. 𝛾. ∆𝑇

𝑉 = 𝑉0. (1 + 𝛾. ∆𝑇)

9) Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor dapat dibedakan menjadi tiga cara, yaitu konduksi,

konveksi, dan radiasi:

a) Konduksi

Konduksi kalor pada banyak zat dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan

antar molekul. Tumbukan molekul mentransfer energi gerakan termal ke sepanjang

benda. Konduksi atau kecepatan aliran kalor dinyatakan oleh hubungan,35

∆𝑄

∆𝑡= 𝑘𝐴

𝑇1−𝑇2

𝑙 (2.9)

Di mana A adalah luas penampang suatu benda, l adalah jarak antara kedua

ujung, yang mempunyai temperature 𝑇1 dan 𝑇2 dan k adalah konstanta pembanding

atau konduktivitas termal yang merupakan karakteristik zat tersebut. Zat-zat

dimana k besar, menghantarkan kalor dengan baik dan cepat dinamakan konduktor.

Sedangkan zat-zat yang memiliki k yang kecil merupakan penghantar kalor yang

buruk atau isolator.36 Jadi, zat non logam umumnya merupakan penghantar kalor

yang buruk (isolator), termasuk air dan udara. Udara sebagai isolator sering kita

manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika malam hari, udara terasa dingin

sehingga kita sering tidur menggunakan selimut untuk melindungi badan kita dari

udara dingin. Udara yang terperangkap diantara badan dan selimut berfungsi

sebagai isolator, yang dapat menghambat perpindahan kalor dari tubuh ke udara

34 Siti Wahyuni, op.cit., h. 217 35 Douglas C Giancoli, Fisika, Edisi 5, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 501. 36 Ibid, h. 502

Page 34: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

21

dingin di luar selimut yang menyebabkan badan kita tetap hangat. Fenomena pada

peristiwa konduksi dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2. 3 Aliran Panas Secara Konduksi Tidak Disertai Perpindahan Partikel.

b) Konveksi

Konveksi adalah proses dimana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul

dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila konduksi hanya melibatkan molekul

yang bergerak dalam jarak dekat dan bertumbukan, maka konveksi melibatkan

pergerakan molekul dalam jarak yang lebih jauh.37 Jadi, konveksi merupakan

transfer energi dengan cara perpindahan massa menempuh jarak yang cukup jauh.

Proses konveksi dapat diamati pada air yang dimasak di atas kompor. Air

yang berada di dasar wadah mendapatkan kalor dari nyala api secara konduksi.

Kemudian suhu air di dasar wadah akan bertambah sehingga volumenya naik.

Kenaikan volume ini yang menyebabkan massa jenis air menjadi lebih kecil

dibandingkan dengan air yang ada di bagian atas sehingga air menjadi lebih ringan

lalu bergerak ke atas. Perpindahan tersebut meninggalkan ruang kosong yang

langsung diisi oleh air yang belum panas dengan massa jenis lebih besar. Hal ini

akan terus terjadi sampai air bergerak dan terus berputar. Jadi, perpindahan kalor

secara konveksi dipengaruhi oleh perbedaan massa jenis fluida. Salah satu contoh

perpindahan kalor secara konveksi pada udara adalah peristiwa angin laut dan

angina darat, sedangkan perpindahan kalor secara konveksi pada air adalah

peristiwa air yang dimasak hingga mendidih seperti yang ditunjukkan pada gambar

2.5 dan gambar 2.6.

37 Ibid., h. 504.

Page 35: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

22

Gambar 2. 4 Perpindahan Kalor pada Peristiwa Angin Laut dan Angin Darat

Terjadi Secara Konveksi.

Gambar 2. 5 Perpindahan Kalor pada Air Mendidih Terjadi Secara Konveksi.

c) Radiasi

Setiap kehidupan di bumi ini bergantung pada transfer energi oleh matahari.

Energi ini ditransfer ke bumi melalui ruang yang hampa. Bentuk transfer energi dari

matahari ke bumi dalam kalor dinamakan radiasi. Radiasi pada intinya terdiri dari

gelombang elektromagnetik. Jadi, radiasi merupakan transfer energi oleh

gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan adanya materi, seperti dari

matahari. 38

38 Ibid., h. 507.

Sumber: mikirbae.com

Page 36: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

23

Gambar 2. 6 Tubuh Menjadi Hangat Ketika Berada Dekat dengan Api Unggun.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah:

1. Eka Erma Suryani dan Ishafit (2018) Pada Prosiding Seminar Nasional

Quantum yang berjudul “Penerapan Mmodel Pembelajaran Think -Pair-Share

(TPS) berbantuan Aplikasi APP Invertor pada Materi Kalor SMA kelas X

untuk Meningkatkan Hasil Belajar”. menunjukkan bahwa TPS berbantuan

Aplikasi APP Invertor dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

kalor.

2. Juliana Audina Pratiningsih, dkk. (2018) pada Jurnal Pendidikan Fisika dan

Teknologi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think-Pair-Share dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik MAN Lombok Barat Tahun Pelajaran 2017/2018” menunjukkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan metode

eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

3. A. Neizhela, Mosik (2015) pada Unnes Physics Education Journal yang

berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Kontekstual

dengan Metode Think Pair Share Materi Kalor pada Siswa SMP”

menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kontekstual dengan metode

think pair share dapat meningkatkan hasil belajar.

Sumber: fisikaasyik90.blogspot.com

Page 37: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

24

4. Mukhammad Irwansyah, dkk (2016) pada Jurnal Pembelajaran Fisika yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS) disertai Metode Praktikum untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA 3 MAN 1 Jember” menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan aktivitas dalam pembelajaran fisika kelas XI dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS melalui metode

praktikum.

5. Kasimuddin (2016) pada Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah

Makasar yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Makassar” menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika peserta didik.

6. Toni Rahmanto (2016) pada Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tpe Think Pair Share (TPS) Menggunakan Metode

Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Fisika dan Motivasi Belajar Peserta

Didik SMA UII Yogyakarta Kelas X Materi Suhu dan Kalor” menunjukkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan metode problem

solving dapat meningkatkan hasil belajar kognitif fisika materi suhu dan kalor

peserta didik.

7. Rahmania Sukmawati (2017) pada Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Think Pair Share Berbantuan Media Couple Card Tema Bunyi Terhadap

Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berkomunikasi Ilmiah” menunjukkan

bahwa model think pair share berbantuan media couple card berpengaruh

signifikan terhadap pemahaman konsep siswa.

8. Lia Rahmawati (2010) pada Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia” menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil

belajar siswa.

Page 38: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

25

9. Rina Yanti Pasaribu, dkk pada Artikel yang berjudu “Pengaruh Model

Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil belajar Kognitif Fisika Siswa

di SMAN 1 Tambusai Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi” menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap

hasil belajar kognitif fisika siswa kelas XI MIPA I SMA N 1 Tambusai.

10. Ika Yulianti Siregar, dkk (2017) pada Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia

yang berjudul “Pengaruh Think Pair Share Write Berbasis Hybrid Leraning

Terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir dan Hasil Belajar Kognitif

Siswa SMA Negeri 3 Malang” menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif

dengan F hitung sebesar 175,068 dan Sig. 0,000. Hasil tersebut menunjukkan

adanya pengaruh yang signifikan.

11. Miswandi Tendrita, dkk (2017) pada Jurnal Pendidikan yang berjudul

“Pembelajaran Reading -Concept-Map-Think Pair Share (Remap TPS) dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif” menunjukkan bahwa Remap TPS

berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa.

12. B.H. Siswati, A.D. Corebima (2016) pada Jurnal Biologi F-MIPA yang

berjudul “Hubungan Keterampilan Metakognitif dengan Hasil Kognitif IPA

dan Biologi Siswa SMP dan SMA di Malang Pada Pembelajaran Think Pair

Share (TPS)” menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara

keterampilan metakognitif dengan hasil belajar kognitif siswa.

Page 39: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

26

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penelitian Ika Yulianti Siregar, dkk bahwa (1) sedikitnya

kesempatan siswa untuk tatap muka dengan guru, (2) terbatasnya kesempatan

untuk berkonsultasi dengan guru mengenai permasalahan-permasalahan yang

muncul pada pembelajaran, (3) terbatasnya kesempatan untuk mengkonsultasikan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak

dapat mengembangkan kemampuan belajar kognitif. Kemampuan kognitif

merupakan salah satu dari bidang pengembangan oleh guru untuk meningkatkan

kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu megolah

perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternative pemecahan

masalah, pengembangan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan

waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan, dan persiapan pengembangan

kemampuan berpikir teliti (Depdiknas 2007:3).

Salah satu penyebab kurangnya kemampuan kognitif siswa yaitu karena

kerapkali dalam proses pembelajaran guru masih menjadi pusat pembelajaran. Guru

menjadi pusat pembelajaran sedangkan siswa hanya sebagai objek penerima

informasi saja. Sehingga siswa kurang mengoptimalkan kemampuannya untuk

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan kognitif. Selain itu guru belum

menstimulus kemampuan kognitif siswa dan banyak siswa yang menganggap

konsep suhu dan kalor sebagai konsep yang sulit untuk dipahami.

Berdasarkan permasalahan di atas dapat diatasi dengan melatih siswa melalui

kegiatan pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik harus merancang kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa agar

kesuksesan dalam belajar lebih optimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif adalah model pembelajaran

Think Pair Share berbantuan Mobile Learning.

Model pembelajaran Think Pair Share efektif untuk membuat variasi suasana

pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan

pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang

Page 40: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

27

digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu

berpikir, untuk merespons dan saling membantu.39 Model pembelajaran Think Pair

Share melibatkan siswa secara langsung untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Model pembelajaran

Think Pair Share juga melatih siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri

sehingga dapat menumbuhkan kemampuan kognitif. Dengan menerapkan Model

pembelajaran Think Pair Share siswa menjadi lebih aktif dalam mengaplikasikan

materi konsep dan kemampuan kognitif siswa akan meningkat. Bagan penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 2.7.

39 Rina Yanti Pasaribu, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa di SMAN 1 Tambusai Pada Pokok Bahasan Usaha

dan Energi. Artikel Program studi Pendidikan Fisika, Universitas Pasir Pengaraian, 2014. h. 2

Page 41: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

28

Gambar 2. 7 Kerangka Berpikir.

Kemampuan Kognitif Siswa Masih

Rendah

Penyebab:

Siswa masih menganggap konsep Suhu, Kalor, dan

Peprindahan Kalor sebagai konsep yang sulit untuk

dipahami.

Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru

Guru kurang menstimulasi dan melatih kemampuan kognitif

siswa.

Solusi: Model pembelajaran Think Pair

Share

Siswa menjadi aktif berkomunikasi dalam proses pembelajaran dan siswa

dapat memahami, berperan aktif dalam belajar, dan menstimulus

kemampuan kognitif.

Kemampuan Kognitif Siswa Meningkat

Page 42: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

29

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka

dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu: “Penggunaan Model pembelajaran

Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berpengaruh terhadap kemampuan

kognitif siswa pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor”.

Page 43: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

30

3. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Kesehatan Utama Insani yang

berlokasi di Jl. Amd. No. 9 Kec. Panongan Kab. Tangerang. Penelitian ini

berlangsung selama 2 bulan, sedangkan untuk pengambilan data dilakukan selama

empat minggu dari tanggal 16 Desember 2019 sampai 29 Januari 2020 pada

semester genap tahun ajaran 2019/2020.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi

experimental (eksperimen semu). Metode quasi experimental (eksperimen semu)

merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk mencari sebuah pengaruh dari

sebuah treatment (perlakuan) yang diberikan terhadap sebuah populasi atau sampel,

desain ini mempunyai kelas kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.40

Metode ini digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat keterampilan kognitif

siswa pada materi suhu dan kalor yang diberikan pembelajaran dengan model Think

Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android dengan pembelajaran

konvensional. Desain penelitian ini menggunakan desain nonequivalent control

group design. Desain ini terdapat dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol)

yang tidak dipilih secara acak.41

Kedua kelas yang digunakan pada pelaksanaan penelitian ini diberikan

perlakuan yang berbeda. Kelas pertama diberikan perlakuan dengan model

pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android

sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas kedua dijadikan kelas kontrol dengan

model pembelajaran konvensional sesuai dengan yang biasa digunakan guru

disekolah tempat penelitian berlangsung.

40 Sugiyono, Metode penelitian kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 116. 41 Ibid., h. 118.

Page 44: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

31

Kedua kelas tersebut akan diberikan tes awal (pretest) sebelum dilakukan

perlakuan dan tes akhir (posttest) setelah dilakukan perlakuan dan hasil dari kedua

kelas tersebut dibandingkan oleh peneliti. Desain penelitian ini dapat dilihat dalam

rancangan sebagai berikut:42

Tabel 3. 1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:

X1 : Pembelajaran berdasarkan model pembelajaran Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning berbasis Android

X2 : Pembelajaran konvensional

O1 : Test awal (Pretest) sebelum diberikan perlakuan

O2 : Test akhir (Posttest) sesudah diberikan perlakuan

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga tahap prosedur penelitian yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari penelitian. Tahapan ini

meliputi merumuskan masalah yang akan diteliti; studi pendahuluan berupa

wawancara guru; penyusunan RPP; menganalisis beberapa sumber referensi;

pembuatan instrumen tes. Kemudian instrumen tes yang telah disusun divalidasi

oleh beberapa ahli dan siswa untuk menguji kelayakan instrumen yang digunakan

untuk pretest dan posttest sebagai tes pengukuran variabel yang akan dicapai.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan atau tahap pengambilan data dimulai dengan memberikan

pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan

awal peserta didik terhadap konsep fisika yang akan dipelajari. Kemudian,

dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pembelajaran kepada kelas eksperimen

42 Ibid.

Page 45: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

32

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile Learning

berbasis Android, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional. Setelah proses pembelajaran dan pembelajaran selesai, peserta didik

diberikan posttest untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap keterampilan

kognitif peserta didik pada materi suhu dan kalor.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir merupakan tahapan analisis dan pelaporan. Pada tahap ini,

peneliti akan melakukan pengolahan dan menganalisis data yang diperoleh selama

pelaksanaan pembelajaran. Kemudian, peneliti akan menguji hipotesis penelitian

hingga penarikan kesimpulan.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu suatu atribut yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (Independent) dan

variabel terikat (Dependent). Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian

ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent), yaitu Model Pembelajaran Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning berbasis Android.

2. Variabel Terikat (Dependent), yaitu Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi

Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.44 Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X di SMK Kesehatan Utama Insani tahun ajaran

2019/2020.

43 Ibid., h.64. 44 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V.

(Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h. 108.

Page 46: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

33

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.45 Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X Perawat B sebagai kelas eksperimen dan X

Perawat A sebagai kelas kontrol.

Teknik pemilihan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan

tertentu.46 Pengambilan sampel dengan teknik ini bertujuan untuk menentukan

kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, sehingga dari beberapa kelas yang

menjadi populasi diambil dua kelas yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua tahapan dalam Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

yaitu tahap pertama dengan melakukan wawancara pada beberapa guru fisika di

Tangerang untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan dan

keterampilan kognitif siswa. Pada tahap kedua ketika berlangsungnya pembelajaran

dengan memberikan tes pada kelompok eksperimen dan kontrol. Tes adalah

kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan maupun bakat yang dimiliki oleh seseorang.47

Tes yang digunakan berupa pretest yang diberikan sebelum perlakuan dan

posttest yang diberikan setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning berbasis Android pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

45 Ibid. h. 109.

46 Sugiyono. loc. cit., h.126 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), cet. 15, h. 193

Page 47: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

34

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.48

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes. Instrumen

tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengukur

keterampilan kognitif peserta didik yang memenuhi indikator tes. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal

dan diberikan kepada peserta didik kelas X SMK Kesehatan Utama Insani.

Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Tes

48 Sugiyono, op. cit., h. 148

No Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

1 Memahami pengertian suhu dan skala termometer

1 2,3 3

2 Menganalisis pengaruh perubahan

suhu benda terhadap ukuran benda

(pemuaian)

4 5,7 6,8 5

3 Menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu 9 10 11 12,13 5

4 Menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan wujud benda 15,16 14 17 4

5 Menyelidiki proses konservasi

energi 18,19 2

6 Menyelidiki perpindahan kalor

secara konduksi, konveksi dan

radiasi

20,21 2

7 Menghitung laju perpindahan Kalor

secara konveksi, konduksi dan

radiasi

22,23 2

Page 48: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

35

H. Kalibrasi Instrumen Tes

Kalibrasi instrumen digunakan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan

instrumen yang digunakan. Sebelum instrumen tes digunakan pada sampel, terlebih

dahulu diuji cobakan pada siswa yang sudah mempelajari materi suhu dan kalor.

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari setiap butir soal. Berikut uji

coba yang dilakukan peneliti dengan bantuan Software anates A4.

1. Uji Validitas

Pada uji validitas dilakukan melalui dua tahap yaitu validitas konstruk dan

validitas lapangan.

a. Validitas Konstruk

Validasi konstruk pada penelitian ini menggunakan pendapat ahli (Judgement

expert) untuk menilai kesesuaian antara instrumen dengan aspek yang diukur.

Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang sesuai dengan lingkup yang

diteliti. Validitas konstruk ini memiliki dua aspek yang dapat diukur, yaitu aspek

materi meliputi kesesuaian isi materi fisika dalam soal dengan materi fisika yang

digunakan dalam penelitian yaitu suhu dan kalor dan aspek pendidikan meliputi

kesesuaian indikator soal dengan indikator berpikir kritis, indikator pembelajaran

yang tercantum pada RPP, serta kaidah penulisan soal.

b. Validitas Lapangan

Validitas lapangan dilakukan setelah pengujian konstruk oleh ahli dengan uji

coba instrumen. Instrumen tersebut di uji cobakan pada sampel darimana populasi

diambil dengan jumlah sampel yang digunakan 35 siswa pada kelas XII SMAN 1

Megamendung.

Jumlah 3 6 10 4 23

Presentase 13,1

% 26%

43,5

%

17,4

% 100%

Page 49: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

36

Hasil validitas lapangan dapat dihitung menggunakan rumus product moment

(rxy) dari persen yang dinyatakan secara matematis pada persamaan 3.1.49

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√(𝑁 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥)2)((𝑁 ∑ 𝑦2−(∑ 𝑦)2) (3.1)

Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X = Skor item

Y = Skor total

Untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir soal (item), maka rxy

hitung dibandingkan dengan rxy tabel Product moment.

Tabel 3. 3 Kategori Validitas

Interpretasi besarnya koefisien korelasi dan hasil uji validasi instrumen tes

dapat dilihat pada tabel 3.4 dan tabel 3.5.

Tabel 3. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi50

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,41 ˂ rxy ≤ 0,60 Cukup

49 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi

Aksara,2006), h. 87. 50 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 257.

Ketentuan nilai rtabel Kategori

rxy ≥ rtabel Valid

rxy ˂ rtabel Tidak Valid

Page 50: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

37

0,21 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui keajegan instrumen

dalam tes yang diukur. Artinya jika hasil tes tersebut dapat memberikan hasil yang

tetap maka tes tersebut dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi.51

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas,

rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas tes uraian menggunakan

rumus Alpha, yaitu:52

𝛼 = (𝑛

𝑛−1) (1 − ∑ 𝜎𝑥

2

𝜎𝑥2 ) (3.2)

Keterangan:

r = Jumlah butir soal

𝜎𝑖2 = Varians butir soal

𝜎𝑥2 = Varians skor total

Kriteria penafsiran indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.6.53

Tabel 3. 5 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

51 Arikunto, op.cit., h. 100. 52 Ibid., h. 122. 53 Ibid., h. 89.

Page 51: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

38

0,80 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 ˂ rxy ≤ 0.60 Cukup

0,20 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah (Tidak Valid)

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.54

Soal yang dibuat terlalu mudah merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan

berpikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sukar membuat siswa menjadi putus asa

dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena terlalu jauh dari

jangkauan kemampuan berpikirnya. Adapun persamaan untuk menentukan tingkat

kesukaran:

𝑃 =𝐵

𝐽𝑠 (3.3)

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar

Js = Jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran dapat

dilihat pada tabel 3.8 berikut:55

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran

No Rentang Nilai Kriteria

1 0,00 – 0,30 Sukar

2 0,30 – 0,70 Sedang

3 0,70 – 1,00 Mudah

4. Daya Pembeda

54 Ibid., h. 223. 55 Ibid., h. 225.

Page 52: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

39

Daya Pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.56

Untuk menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan persamaan berikut.57

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴=

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.4)

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Proporsi peserta kelompok atas

JB = Proporsi peserta kelompok bawah

Adapun kriteria daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada klasifikasi

yang dapat dilihat pada tabel 3.10.58

Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

Negative Drop

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

I. Teknik Analisis Data

Data yang nantinya diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya akan

diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan

56 Ibid., h.226. 57 Ibid., h. 228. 58 Ibid., h. 232.

Page 53: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

40

penelitian dan menguji hipotesis.59 Analisis data pada penelitian ini menggunakan

software SPSS untuk menguji normalitas, homogenitas, dan hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji asumsi yang digunakan untuk mengecek

apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak.60 Teknik yang digunakan

untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorof-Smirnov dan

Shapiro Wilk dengan bantuan Software Product and Service Solution (SPSS),

dengan langkah-langkah sebagai berikut:61

a. Tetapkan hipotesis statistik.

1) H0 = Data berasal dari populasi berdistribusi normal

2) H1 = Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

b. Gunakan taraf signifikan α = 5%.

c. Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukan oleh

significance (sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis

yang akan dipilih.

d. Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1) Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas merupakan pengujian terhadap sebuah objek (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) yang bertujuan untuk mengetahui apakah objek

tersebut memiliki varian data yang sama (homogen) atau tidak62. Uji homogenitas

dalam penelitian ini menggunakan uji One Way Anova pada Software Product and

Service Solution (SPSS) dengan langkah-langkah sebagai berikut:63

a. Tetapkan hipotesis statistik

59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RnD, (Bandung: Alfabeta,2011),

h.147. 60 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014), h. 153. 61 Ibid. 62 Ibid,. h. 167. 63 Ibid,. h. 168.

Page 54: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

41

1) Ho = tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelas (homogen)

2) H1 = ada perbedaan varian nilai dari kedua kelas (tidak homogen)

b. Gunakan taraf signifikan α = 0,05

c. Perhatikan significance (sig.) pada output setelah pengolahan data

d. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:

1) Jika sig. > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, yaitu kedua kelas memiliki

varian nilai yang sama (homogen)

2) Jika sig. ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yaitu kedua kelas memiliki

varian nilai yang berbeda (tidak homogen)

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh pada penerapan model pembelajaran

pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android

secara signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa pada penelitian ini

menggunakan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan Software Product and

Service Solution (SPSS). Uji hipotesis yang digunakan dalam tahap ini harus sesuai

dengan asumsi-asumsi statistik (uji normalitas dan uji homogenitas) yang telah

dilakukan. Langkah-langkah uji hipotesis menggunakan bantuan software SPSS

sebagai berikut:64

a. Tetapkan hipotesis statistik

1) Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata pretest hasil belajar siswa pada kedua

kelas

2) H1 = terdapat perbedaan rata-rata pretest hasil belajar siswa pada kedua kelas

b. Gunakan taraf signifikan α = 0,05

c. Perhatikan significance (2-tailed) pada output setelah pengolahan data

d. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:

1) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, yaitu tidak terdapat

perbedaan rata-rata pretest hasil belajar siswa pada kedua kelompok

2) Jika sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yaitu terdapat

perbedaan rata-rata pretest hasil belajar siswa pada kedua kelompok

64 Ibid., h. 178.

Page 55: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

42

4. N-Gain (Normal Gain)

Gain merupakan selisih antara nilai posttest dan pretest yang menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran. Uji

N-gain digunakan untuk mengetahui “judgement nilai” hasil peningkatan yang

terjadi (tinggi/sedang/rendah).65 N-Gain (Normalized Gain) digunakan untuk

mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil N-Gain dapat

diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut.66

𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (3.7)

Kriteria pengujian N-Gain menurut Hake dapat dilihat pada tabel 3.12.67

Tabel 3. 8 Kriteria Pengujian N-Gain

Nilai N-Gain (g) Kriteria

N-gain < 0,3 Rendah

N-gain 0,3 – 0,7 Sedang

N-gain > 0,7 Tinggi

65 Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.76. 66 Karman La Nani and Yaya S. Kusumah, The Effectiveness Ofict-Assisted Project Based

Learning In Enhancing Students’ Statistical Communication Ability, International Journal of

Education and Research: Vol.3 No. 8 August 2015, h. 190. 67 Ibid., h. 191.

Page 56: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

43

Page 57: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

44

4. BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan untuk

pelaksanaan pembelajaran dan dua kali pertemuan untuk melaksanakan pretest dan

posttest. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapat hasil pretest

dan posttest untuk pengukuran kemampuan kognitif siswa pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Data tersebut diperoleh dari instrumen tes yang telah valid dengan jumlah 30

soal. Data pretest diperoleh lebih dahulu sebelum kedua kelas diberikan

pembelajaran yang berbeda untuk memastikan kemampuan awal kedua kelas

penelitian sama. Sedangkan data posttest diperoleh setelah kedua kelas

melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda. Peneliti

menggunakan soal posttest yang sama dengan soal pretest. Adapun data hasil

penelitian pretest dan posttest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kontrol

adalah sebagai berikut:

1. Rekapitulasi Data Penelitian

N = 80 Kontrol Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest 1 4 17 12 13 2 6 13 8 15 3 5 12 8 13 4 7 12 5 17 5 6 11 5 17 6 6 15 9 15 7 8 12 8 17 8 5 12 6 16 9 8 13 8 15

10 9 9 6 17 11 10 10 6 16 12 5 13 8 13 13 7 9 5 18 14 3 15 8 8 15 5 9 5 14 16 8 13 12 17 17 7 12 7 18 18 7 15 9 15 19 8 14 8 13

Page 58: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

45

N = 80 Kontrol Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest 20 9 11 5 16 21 8 12 8 17 22 8 13 4 18 23 7 12 8 13 24 5 10 7 15 25 7 15 7 14 26 6 12 5 15 27 4 10 6 15 28 5 14 9 13 29 4 17 7 15 30 9 13 7 17 31 7 9 4 17 32 7 16 11 12 33 8 12 6 10 34 3 14 10 14 35 8 11 4 16 36 6 12 11 15 37 7 10 3 11 38 6 14 9 16 39 7 14 10 14 40 5 12 9 17

Jumlah 260 499 293 597

2. Data Hasil Pretest

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh skor permusatan dan penyebaran

data dari 23 soal pretest yang ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest Kelas

Kontrol dan Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

kontrol

Kelas

Eksperimen

Skor Tertinggi 12,00 10,00

Skor Terendah 3,00 3,00

Mean 7,33 6,50

Median 7,50 7,00

Modus 8,00 7,00

Standar Deviasi 2,25 1,70

Skor maksimum = 23,00

Table 4.1 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor

benar yang diperolah siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dengan skor

maksimum 23,00. Perolehan skor terendah diperoleh oleh kelas eksperimen yaitu

Page 59: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

46

3,00 dan mean terendah diperoleh kelas eksperimen yaitu 6,50. Skor tertinggi dari

kedua kelas diperoleh oleh kelas eksperimen yaitu sebesar 12,00 dari 23,00.

Gambar 4.1: Grafik Skor Mean Pretest pada Kelas Kontrol dan Eksperimen

3. Data Hasil Postest

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa skor permusatan dan

penyebaran data dari 23 soal posttest yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest Kelas

Kontrol dan Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas kontrol

Kelas

Eksperimen

Skor Tertinggi 17,00 18,00

Skor Terendah 9,00 8,00

Mean 12,48 14,93

Median 12,00 15,00

Modus 12,00 15,00

Standar Deviasi 2,11 2,24

7.3256.5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Sk

or M

ea

n

Nama Kelas

Kelas kontrol

Kelas Eksperimen

Page 60: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

47

Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor

benar yang diperolah siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dengan skor

maksimum 23,00. Skor tertinggi yang diperoleh kelas kontrol sebesar 17,00 dan

pada kelas eksperimen sebesar 18,00. Skor rata-rata atau mean dari kelas kontrol

sebesar 12,48 dan pada kelas eksperimen sebesar 14,93. Skor nilai tengah atau

median dari kelas kontrol sebesar 12,00 dan pada kelas eksperimen sebesar 15,00.

Skor yang sering muncul atau modus dari kelas kontrol adalah skor 12,00 dan pada

kelas eksperimen adalah skor 15,00. Standar deviasi yang diperoleh dari skor kelas

kontrol adalah 2,11 sedangkan kelas eksperimen adalah 2,24.

Gambar 4.2. Grafik Skor Mean Posstest pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

4. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa

Peningkatan kemampuan kognitif siswa pada materi suhu, kalor, dan

perpindahan kalor dapat dihitung menggunakan rumus N-gain. N-gain pada

masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

12.475

14.925

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Sk

or M

ea

n

Nama Kelas

Skor Mean Posstest pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas kontrol

Kelas Eksperimen

Page 61: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

48

Tabel 4.3 N-gain Kelas Kontrol dan Eksperimen

Kelas N-gain Kategori

Kontrol 0,33 Sedang

Eksperimen 0,51 Sedang

*Lampiran B.3

Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata N-gain untuk kelas kontrol dan

eksperimen. Peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas kontrol dan eksperimen

berada pada kategori sedang namun kelas eksperimen mengalami peningkatan yang

lebih besar. Kelas kontrol mendapatkan N-gain sebesar 0,33 lebih rendah

dibandingkan, N-gain yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 0,51.

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal

atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan posttest

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas kedua data menggunakan

rumus Shapiro-wilk melalui software SPSS. Berikut merupakan tabel 4.4

menggambarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

sig. 0,154 0,280 0,006 0,123

Uji Shapiro-wilk Sig. > 0,05 = Ho diterima

Keputusan

Data

Terdistribusi

Normal

Data

Terdistribusi

Normal

Data Tidak

Terdistribusi

Normal

Data

Terdistribusi

Normal

Nilai sig. diperoleh dari tabel Shapiro-wilk pada taraf signifikansi 5% atau

0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

normalitas, yaitu jika Jika sig. > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal.

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest kelas eksperimen dan kontrol

Page 62: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

49

di atas 0,05 yaitu sebesar 0,154 dan 0,280. Sehingga dapat disimpulkan data hasil

pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Nilai sig. data

posttest kelas kelas eksperimen di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,006 atau data tidak

terdistribusi normal, sedangkan nilai sig. data posttest kelas kontrol di atas 0,05

yaitu sebesar 0,123. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol

terdistribusi normal.

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki

varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas, uji

homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan posttest

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan uji Levene melalui software SPSS. Berikut merupakan tabel 4.8

menggambarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Pretest Posttest

Sig. 0,093 0,934

Uji Lavene Sig.≥ 0,05 = Ho diterima

Keputusan Data Homogen Data Homogen

Berdasarkan uji homogenitas Lavene Statistic pada taraf signifikansi 5% atau

0,05 diperoleh nilai sig. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian

hipotesis homogenitas yaitu jika Sig.≥ 0,05 maka Ho diterima, data dinyatakan

memiliki varian yang sama atau homogen. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig.

data hasil pretest dan posttest di atas 0,05 yaitu pretest sebesar 0,093 dan posttest

sebesar 0,934 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sama atau homogen.

6. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data skor pretest

terdistribusi normal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data posttest

terdistribusi tidak normal pada kelas eksperimen dan terdistribusi normal pada kelas

kelas kontrol. Varian data kedua kelas sama yaitu memiliki varian data yang

Page 63: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

50

homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis pada saat pretest menggunakan uji-

t’ dan pengujian hipotesis pada saat posttest menggunakan uji. Mann-Whitney.

Analisis tes statistik parametrik dan non parametrik ini melalui bantuan software

SPSS. Berikut merupakan tabel 4.6 menggambarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Pretest (Uji-t’) Posttest (Uji

Mann-Whitney)

N-Gain (Uji

Mann-Whitney)

Asymp.sig.

(2-tailed) 0,067 0,00 0,00

Keputusan Tidak terdapat

perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan

Nilai sig.(2-tailed) diperoleh dari tabel uji-t’ dan uji Mann-Whitney pada taraf

signifikansi 5% atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis untuk uji hipotesis, yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka

H0 ditolak H1 diterima. Tabel 4.6 menunjukkan nilai sig.(2-tailed) pretest

menggunakan uji-t’ didapatkan nilai sebesar 0,067 lebih besar dari taraf signifikansi

0,05, maka dinyatakan H0 diterima. Artinya, tidak terdapat perbedaan rata-rata

kemampuan kognitif siswa pada kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan

kogntitif siswa pada kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki

kemampuan yang sama dan kedua kelas layak untuk dijadikan sampel penelitian.

Nilai sig.(2-tailed) posttest menggunakan uji Mann Whitney di dapatkan nilai

sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka dinyatakan H0 ditolak.

Artinya terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok

eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok kontrol. Nilai

sig.(2-tailed) N-gain menggunakan uji Mann Whitney yaitu sebesar 0,00 lebih kecil

dari taraf signifikansi 0,05, maka dinyatakan H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan

rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok eksperimen dan rata-rata

kemampuan kognitif siswa pada kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Model Pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile Learning

berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa SMA pada materi Suhu, Kalor,

dan Perpindahan Kalor.

Page 64: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

51

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMK Kesehatan Utama Insani yang dilakukan

untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share berbantuan

Mobile Learning terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada materi suhu,

kalor, dan perpindahan kalor. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning dan kelas

kontrol menggunakan pendekatan saintifik.

Penelitian ini dilakukan di SMK Kesehatan Utama Insani yang dilakukan

untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share berbantuan

Mobile Learning terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada materi suhu,

kalor, dan perpindahan kalor. Kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan model Think Pair Share berbantuan Mobile Learning dan kelas

kontrol menggunakan pendekatan saintifik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, skor pretest pada kedua kelas

masih dibawah rata-rata setengah skor maksimum yaitu 11,50 dari skor maksimum

23. Rata-rata yang didapatkan oleh kelas eksperimen sebesar 6,50 dan kelas kontrol

sebesar 7,33. Hasil ini dikarenakan pada saat dilakukan pretest kedua kelas tersebut

belum mempelajari materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Pretest merupakan

tes yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh peserta didik telah memiliki

kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari.68

Berdasarkan perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji t rata-rata nilai

pretest kelas eksperimen dna kelas kelas kontrol bahwa nilai Sig. (2-tailed) = 0,068

> 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan pengetahuan peserta didik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Setelah melakukan pretest, kelas eksperimen dan kelas kontrol menjalankan

proses belajar mengajar. Untuk kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile Learning dalam proses belajar

mengajar. Pada saat ini dilakukan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan

68 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Prenada Media

Group, 2012), Cet. 5, h. 236.

Page 65: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

52

Mobile Leraning peserta didik belajar melalui handphone dengan saling

berpasangan. Peserta didik sangat antusias dan aktif dalam menemukan jawaban-

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam mobile learning.

Sehingga membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

Hasil penelitian sesuai dengan pernyataan Eka Erma Suryana dan Ishafit

penerapan model pembelajaran Think Pair share berbantuan aplikasi APP Invertor

membuat peserta didik merasa puas belajar dengan menggunakan model Think Pair

Share berbantuan aplikasi APP Invertor (Mobile Learning).69

Setelah peserta didik dapat menemukan jawaban dari tahap apersepsi, model

Think Pair Share ini dilanjut dengan berdiskusi dengan pasangannya bagian materi

yang ada dalam mobile learning. Karena peserta didik berdiskusi secara

berpasangan sehingga dapat mengembangkan kerja sama antar peserta didik dan

juga keterampilan sosial peserta didik. Ketika saat melakukan presentasi peserta

didik juga tidak mengandalkan satu sama lain dan saling bekerja sama, sehingga

tidak hanya satu peserta didik saja yang memahami materi suhu, kalor, dan

perpindahan kalor tetapu seluruh peserta didik dapat memahami materi tersebut.

Hasil penelitian sesuia dengan Kasimuddin penerapan model pembelajaran

koopertaif tipe Think Pair Share ini membuat peserta didik mampu mendiskusian

tugas yang diberikan oleh guru kepada teman serta mampu mencari solusi dengan

baik, peningkatkan hasil belajar disebabkan karena peserta didik mendiskusikan

solusi yang akan diperoleh serta berbagi bersama kelompok lain telah membuat

peserta didik mampu berbagi bersama teman sehingga tersebut juga disebabkan

karena peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran yang didiskusikan

bersama dengan temannya dan tidak lagi ada perasaan malu untuk bertanya atau

meminta bantuan.70

69 Eka Erma Suryani, dan Ishafit, Penerapan Model Pembelajaran Thin Pair Share (TPS)

berbantuan Aplikasi APP Invertor pada materi kalor SMA Kelas X untuk meningkatkan hasil

belajar. Prosiding Seminar Nasional Quantum. 2018. h. 428 70 Kasimuddin, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9

Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makasar. 2015 Vol. 4. h. 70

Page 66: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

53

Mobile Learning efektif dan praktis dalam membantu proses pembelajaran

dengan model Thin Pair Share. Media pembelajaran mobile learning berbasis

Android dikatakan praktis terkait dengan mudah tidaknya media pembelajaran

tersebut untuk digunakan. Media pembelajaran mobile learning berbasis Android

mudah dioperasikan karena terdapat petunjuk penggunaan dan sebagian fitur yang

digunakan dalam aplikasi menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemenarikan bagi

siswa. Media pembelajaran mobile learning berbasis Android dapat digunakan

dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun. Penggunaan media pembelajaran

mobile learning berbasis Android bisa melalui bluetooth atau bisa berbagi

menggunakan share it untuk diinstall. Pengaplikasian media pembelajaran Fisika

kedalam bentuk Android bagi siswa menjadi pertimbangan bagi guru untuk

menyatakan media pembelajaran ini praktis karena bersifat mobile learning. Guru

berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran dalam bentuk Android

menambah variasi belajar siswa.71

Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest, diperoleh nilai Sig. Sebesar 0,00

dan taraf signifikansi sebesar 0,05. Artinya, nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi

(α), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

think pair share berbantuan mobile learning terhadap kemampuan kognitif siswa

pada materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Eka Erma Suryani, dan Ishafit, bahwa model pembelajaran think

pair share berbantuan mobile learning efektif dalam meningkatkan kemampuan

kognitifi berdasarkan hasil posttest yang diberikan setelah pembelajaran

menggunakan model pembelajaran think pair share berbantuan mobile learning.72

Jika ditinjau dari skor rata-rata posttest, kelas eksperimen (14,93) memperoleh nilai

rata-rata yang lebih besar dibandingkan kelas kontrol (12,48). hal yang sama juga

diungkapan oleh Toni Rahmanto, bahwa pembelajaran menggunakan Think Pair

Share dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Hal ini berarti, model

71 Apan Fauzi. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING

BERBASIS ANDROID PADA MATERI SUHU KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK

SISWA SMA. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. h. 109 72 Op. Cit. h. 428

Page 67: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

54

pembelajaran think pair share berbantuan mobile learning dapat menjadi solusi atas

permasalahan dari rendahnya kemampuan berpikir kognitif siswa. Artinya, secara

keseluruhan penggunaan model pembelajaran think pair share berbantuan mobile

learning dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh yang positif terhadap

kemampuan kognitif siswa khususnya pada materi suhu, kalor, dan perpindahan

kalor.

Page 68: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

55

5. BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat

diambil dari penelitian ini yaitu:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Think Pair Share berbantuan Mobile

Learning terhadap kemampuan kognitifi siswa SMA pada materi suhu, kalor,

dan perpindahan kalor. Hasil uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney

terhadap data posstest menunjukkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,00. Skor rata-

rata posttest kelas eksperimen 14,93 dan kelas kontrol 12,48. Hal ini

menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol.

1. Peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen berada pada kategori

sedang. Secara keseluruhan kelas eksperimen mengalami peningkatan yang

lebih tinggi dari kelas kontrol. Peningkatan kemampuan kgonitif siswa kelas

eksperimen adalah 0,50 (sedang).

B. Saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian, saran yang dapat dipertimbangkan

antara lain:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan model Think

Pair Share berbantuan Mobile Learning berbasis Android dapat meningkatkan

kemampuan kognitif siswa, sehingga model pembelajaran ini dapat dijadikan

sebagai pilihan utama dalam melakukan pembelajaran fisika yang bisa

melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang dipadukan dengan Mobile

Learning untuk meneliti terkait variabel lain selain kemampuan kognitif siswa.

Page 69: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

56

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Jakarta: Bumi

Aksara,2006.

Bambang Hariyanto, Sistem Operasi, Bandung: Informatika Bandung, 2009.

Bishop, Joseph, Partnership for 21st Century Skills, Artike. 2012

Dewantara, I Putu Mas, “Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Viie Smpn 5 Negara dan Strategi Guru

Untuk Mengatasinya”, Artikel Penelitian Prodi Pendidikan Bahasa, 2012.

Douglas C Giancoli, Fisika, Edisi 5, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001.

Eggen, Paul Doon Kauchak, Strartegi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan

Konten dan Keterampilan Berpikir Edisi 6, terjemahan dari Strategi and

Models for Teacher: Teaching Content and Thinking Skills, Sixth Edition,

oleh Satrio Wahono, Jakarta: PT, Indeks, 2012.

Erviani, Fimatu Rizka, dkk. “Model Pembelajaran Instruction, DOing, dan

Evaluating (MPID) disertai Resume dan Video Fenomena Alam dalam

pembelajaran Fisika di SMA”, Jurnal Pembelajaran Fisika. 2016.

Fauzi, Apan. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis

Android Pada Materi Suhu kalor dan Perpindahan Kalor untuk Siswa SMA.

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Fikri Abdillah, Ali, “Pengembangan Hypermedia Melalui 3D Flipbook untuk

Meningkatkan High Order Thinking Skill Pada Materi Gerak Parabola

SMA”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018

Fransiska, dkk, “Pengaruh Think Pair Share disertai Make A Match terhadap Hasil

Belajar Materi Gerak Tumbuhan”, Artikel Penelitian Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, 2015.

Hariadi, Persita Pupung, “Pengembangan Mobile Learning berbasis Multimedia

Pada Materi Sistem Imun Manusia untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Biologi dan Pemahaman Konsep untuk Siswa SMA kelas XI IPA”. Tesis,

Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.

Herlanti, Yanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains,

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 70: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

57

Indra Gunawan, Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai Media

Pembelajaran Pendukung, Artikel Prodi Fisika IAIN Reden Intan Lampung,

2014.

Irwansyah, Mukhammad, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Disertai Metoed Praktikum untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA 3 MAN 1 Jember”,

Jurnal Pembelajaran Fisika, 2016.

Karman La Nani and Yaya S. Kusumah, The Effectiveness Ofict-Assisted Project

Based Learning In Enhancing Students’ Statistical Communication Ability,

International Journal of Education and Research, 2015.

Kasimuddin, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Makassar, Jurnal Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Makasar. 2015.

Kusnadi, dkk, Sistem Operasi, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008.

Neizhela, A, “Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Konstekstual

dengan Metode Think Pair Share Materi Kalor Pada Siswa SMP” Jurnal

Unnes Physics Education, 2015.

OECD, “PISA 2015 Result in Focus”, Artikel, 2016.

Oktiana, Gian dwi,“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Dalam

Bentuk Buku Digital Untuk Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar

Membuat Intisari Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di Kelas XI MAN 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, Skripsi pendidikan akuntansi

univeritas negeri yogyakarta, 2015.

O’maley, Claire “Guidelines for learning/teaching/tutoring in a mobile

environment”. Jurnal MOBIlearn, 2005.

Pasaribu, Rina Yanti, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa di SMAN 1

Tambusai Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi. Artikel Program studi

Pendidikan Fisika, Universitas Pasir Pengaraian, 2014.

Safaat H., Nazruddin , Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan

Tablet PC Berbasis Android Revisi Kedua, Bandung: Informatika Bandung,

2015.

Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Prenada

Media Group, 2012.

Sarrab, Muhamed, Elgamel, Laila and Aldabbas, Hamza, “Mobile Learning (M-

Learning) and Educational Environments”. International Journal of

Distributed and Parallel System (IJDPS), 2012.

Page 71: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

58

Stanton, Genevieve and Ophoff, Jacues, “Toward a method for mobile learning

design”. Article, Issues in Informing Science and Information Technology,

2013.

Sugiyono, Metode penelitian kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RnD, Bandung: Alfabeta,

2011.

Suryani, Eka Erma dan Ishafit, Penerapan Model Pembelajaran Thin Pair Share

(TPS) berbantuan Aplikasi APP Invertor pada materi kalor SMA Kelas X

untuk meningkatkan hasil belajar. Prosiding Seminar Nasional Quantum.

2018.

Sutejo, Fisika SMK/MAK Kelas X. Bogor: Yudhistira, 2018.

Suwarna, Iwar Permana, “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif

Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada Program Studi Pendidikan

Fisika”, Laporan Penelitian UIN Jakarta, 2016.

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Bumi

Aksara, 2014.

Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi

dan Rekayasa, Kesehatan), Jakarta: Sinektika, 2014.

Wijaksono, Andri, dkk, Teori Pembelajaran Bahasa: Suatu Catatan SIngkat,

Yogyakarta: Penerbit Garudawacha, 2016.

Page 72: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Hasil Angket Siswa pada Studi Pendahuluan

2. RPP Kelas Eksperimen

3. RPP Kelas Kontrol

4. Mobile Learning

Page 73: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Lampiran A. 1 Hasil Angket Siswa pada Studi Pendahuluan

HASIL ANALISIS ANGKET SISWA

Nama Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Jumlah Responden : 100 siswa

1. Bagaimana pendapat Anda tentang mata pelajaran fisika?

Sangat Menarik : 6 (6%)

Menarik : 13 (18%)

Kurang Menarik : 33 (33%)

Tidak Menarik : 30 (30%)

2. Menurut Anda, apakah pelajaran fisika itu sulit?

Ya : 90 (90%)

Tidak : 10 (10%)

3. Menurut Anda, apakah materi suhu dan kalor memiliki tingkat kesulitan yang tinggi?

Ya : 85 (85%)

Tidak : 15 (15%)

4. Berapa nilai UAS Fisika Anda?

Rentang Nilai

Jumlah Siswa

Semester 1 Semester 2

0-49 26 28

50-79 63 60

80-100 11 12

5. Apakah guru mata pelajaran fisika sudah mengajar sesuai keinginan Anda?

Ya : 40 (40%)

Tidak : 60 (60%)

Page 74: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

6. Apakah anda sudah paham akan materi yang diajarkan oleh guru?

Ya : 40 (40%)

Tidak : 60 (60%)

7. Model pembelajaran apa yang paling sering digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas pada mata pelajaran fisika?

No Model pembelajaran Jumlah pemilih Presentase (%)

1. Problem Based Learning 2 2%

2. Cooperative Learning 3 3%

3. Introduction Connection Application

Reflection Extension

0 0%

4. Lainnya: Ceramah 95 95%

Page 75: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Lampiran A. 2 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu Kalor dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Suhu, Kalor, Kalor Jenis dan Termometer

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 76: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD-1 KD-2

1.11 Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya.

2.11 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan,

dan berdiskusi.

IPK IPK

1.11.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

2.11.1 Menanggapi pertanyaan tentang suhu dan

kalor dengan aktif dan kritis.

2.11.2 Mengikuti arahan guru dengan cermat, teliti,

tekun, hati-hati dan bertanggungjawab.

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan

kalor dengan konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam percobaan

yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.1 Menjawab pertanyaan klarifikasi

terkait konversi suhu.

4.11.1 Menggunakan termometer analog dan

termometer digital dengan tepat untuk

pengukuran suhu air.

3.11.2 Menilai definisi kalor yang telah dibuat. 4.11.2 Melakukan diskusi kelompok tentang kalor.

3.11.3 Menilai definisi kalor jenis zat yang

telah dibuat

4.11.3 Melakukan diskusi tentang kalor jenis.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 77: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

1. Siswa dapat menjawab pertanyaan klarifikasi terkait konversi suhu melalui penggunaan

termometer analog dan termometer digital dengan tepat untuk pengukuran suhu air dengan benar.

2. Siswa dapat menilai definisi kalor yang telah dibuat melalui diskusi kelompok tentang kalor.

3. Siswa dapat menilai definisi kalor jenis zat yang telah dibuat melalui diskusi tentang kalor jenis.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

I

a. Air panas, air

hangat dan air

dingin

b. Tangan dapat

merasakan

perbedaan

panas dingin.

a. Wujud Zat

b. Suhu

c. Termometer

d. Kalor

e. Kalor jenis

Suhu Pengukuran suhu

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran : Cooverative Learning Think Pair Share

Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran : Mobile Learning

2. Alat dan Bahan

a. Handphone

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan salam.

2. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa bersama.

3. Memeriksa kehadiran siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

5 menit

Page 78: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

3. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

a. Apersepsi

1) Guru membuka pelajaran,

mengabsen pendidik, dan

menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan.

2) Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kompetensi

dasar yang akan dicapai.

3) Guru menyampaikan cakupan

materi yang akan dipelajari.

(empati)

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

5 menit

b. Motivasi:

Guru menjelaskan tentang manfaat

dan pentingnya mempelajari materi

ini.”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. 5 menit

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi yang

akan dibahas yaitu suhu dan

kalor.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ditempilkan

pada power point.

3. Memberitahukan model

pembelajaran yang digunakan

yaitu model Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning

1. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

3. Menyimak model

pembelajaran yang

digunkan oleh guru.

5 menit

Inti

Mengamati

Pengenalan tentang materi suhu

diawali dengan pengenalan konversi

suhu termometer analog dan

Memperhatikan demonstrasi

yang ditampilkan oleh guru. 5 menit

Page 79: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

termometer digital dengan tepat

untuk pengukuran suhu air.

Menanya

Guru mendorong peserta didik

untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan.

Peserta didik bertanya

tentang penjelasan yang

belum di mengerti.

30 menit

Mencoba

Guru membagi peserta didik

aplikasi mobile learning

tentang suhu.

Kemudian guru memberikan

waktu kepada peserta didik

untuk berpikir (think) terkait

materi yang ditampilkan pada

mobile learning kemudian

guru memberikan waktu untuk

peserta didik dapat memahami

materi yang di sampaikan.

Selanjutnya peserta didik yang

sudah telah membuka mobile

learning dan memahami isi

materi yang di dalamnya

duduk secara berpasangan

(Pair) dan mendiskusikan hasil

dari materi yang didapatkan.

Peserta didik menerima

aplikasi mobile

learning.

Peserta didik berpikir

(think) isi materi dalam

mobile learning yang

mereka terima dari

guru

Peserta didik duduk

dengan temannya dan

mendiskusikan hasil

kesimpulan dengan

pasangan temannya

(pair)

20 menit

Menalar

Guru membimbing peserta

didiknya dalam berdiskusi

pada penggunaan mobile

learning yang telah dipelajari

oleh peserta didik

Guru menilai sikap peserta

pada saat diskusi

Peserta didik berdiskusi

berdasarkan pertanyaan

yang ada dalam mobile

learning secara

berpasangan

Page 80: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengkomunikas

ikan

Guru memberikan peringatan

bahwa waktu diskusi sudah

hampir selesai.

Guru memberikan kesempatan

untuk setiap pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya (share)

Peserta didik selesai

berdiskusi dengan

pasangannya

Setelah itu peserta

didik membacakan

hasil diskusinya

Penutup

a. Guru membimbing peserta

didik dalam meyimpulkan

b. Guru memberikan pertanyaan

secara lisan

Menyimpulkan materi

pembelajaran

Perwakilan peserta didik

menjawab

15 menit

c. Refleksi terhadap kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru. 3 menit

d. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

2 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

Tangerang, Januari 2020

Mengetahui,

Guru bidang studi Peneliti

Anisa Pratiwi, S.Pd Ahma Wirogo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 81: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu Kalor dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Perubahan wujud zat dan pemuaian

Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Page 82: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

KD-1 KD-2

1.11 Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

2.11 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan,

dan berdiskusi.

IPK IPK

1.11.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

2.11.1 Menanggapi pertanyaan tentang perubahan

wujud zat dan pemuaian dengan aktif dan

kritis.

2.11.2 Mengikuti arahan guru dengan cermat, teliti,

tekun, hati-hati dan bertanggungjawab.

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan

perpindahan kalor dengan konsep

suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam percobaan

yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.1 Menjawab pertanyaan klarifikasi

yang berkaitan dengan konsep

pemuaian

4.11.1 Melakukan diskusi kelompok tentang

pemuaian pada zat padat, zat cair dan zat gas.

3.11.2 Mempertimbangkan prosedur yang

tepat pada permasalahan pemuaian

4.11.2 Mendemonstrasikan percobaan pemuaian zat

cair yang dipanaskan.

3.11.3 Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan berdasarkan fakta

pada permasalahan pemuaian zat

padat

4.11.3 Melakukan diskusi tentang fakta anomali air.

IPK IPK

3.11.4 Membuat strategi yang logis pada

permasalahan perubahan wujud zat

4.11.4 Mendemonstrasikan percobaan pemanasan

air dan pembakaran lilin untuk mengamati

proses perubahan wujud zat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 83: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

1. Siswa dapat menjawab pertanyaan klarifikasi yang berkaitan dengan konsep pemuaian melalui

diskusi kelompok tentang pemuaian pada zat padat, zat cair dan zat gas dengan benar

2. Siswa dapat mempertimbangkan prosedur yang tepat pada permasalahan pemuaian melalui

demonstrasi percobaan pemuaian zat cair yang dipanaskan dengan benar

3. Siswa dapat membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan fakta pada permasalahan

pemuaian zat pada melalui diskusi tentang fakta anomali air dengan benar

4. Siswa dapat membuat strategi yang logis pada permasalahan perubahan wujud zat melalui

demonstrasi percobaan pemanasan air dan pembakaran lilin untuk mengamati proses perubahan

wujud zat dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

II

a. Air panas, air

hangat dan air

dingin

b. Air dan lilin

memuai jika

dipanaskan

a. Perpindahan

panas

b. Pemuaian zat

padat, zat cair

dan zat gas

c. Perubahan

wujud zat

Pemuaian

Pemuaian

volume pada zat

padat dan zat cair.

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran : Cooverative Learning Think Pair Share

Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran : Mobile Learning

2. Alat dan Bahan

a. Handphone

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Page 84: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Pendahuluan

Orientasi

4. Memberikan salam.

5. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa bersama.

6. Memeriksa kehadiran siswa.

4. Menjawab salam.

5. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

6. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

5 menit

b. Apersepsi

4) Guru membuka pelajaran,

mengabsen pendidik, dan

menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan.

5) Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kompetensi

dasar yang akan dicapai.

6) Guru menyampaikan cakupan

materi yang akan dipelajari.

(empati)

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

5 menit

c. Motivasi:

Guru menjelaskan tentang manfaat

dan pentingnya mempelajari materi

ini.”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. 5 menit

Pemberian Acuan

4. Memberitahukan materi yang

akan dibahas yaitu perubahan

wujud zat dan pemuaian.

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ditempilkan

pada power point.

6. Memberitahukan model

pembelajaran yang digunakan

yaitu model Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning

4. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

5. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

6. Menyimak model

pembelajaran yang

digunkan oleh guru.

5 menit

Inti

Page 85: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengamati

Pengenalan tentang materi

perubahan wujud zat diawali dengan

pengenalan perubahan wujud zat

pada benda di sekitar.

Memperhatikan demonstrasi

yang ditampilkan oleh guru. 5 menit

Menanya

Guru mendorong peserta didik

untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan.

Peserta didik bertanya

tentang penjelasan yang

belum di mengerti.

30 menit

Mencoba

Guru membagi peserta didik

aplikasi mobile learning

tentang suhu.

Kemudian guru memberikan

waktu kepada peserta didik

untuk berpikir (think) terkait

materi yang ditampilkan pada

mobile learning kemudian

guru memberikan waktu untuk

peserta didik dapat memahami

materi yang di sampaikan.

Selanjutnya peserta didik yang

sudah telah membuka mobile

learning dan memahami isi

materi yang di dalamnya

duduk secara berpasangan

(Pair) dan mendiskusikan hasil

dari materi yang didapatkan.

Peserta didik menerima

aplikasi mobile

learning.

Peserta didik berpikir

(think) isi materi dalam

mobile learning yang

mereka terima dari

guru

Peserta didik duduk

dengan temannya dan

mendiskusikan hasil

kesimpulan dengan

pasangan temannya

(pair)

20 menit

Menalar

Guru membimbing peserta

didiknya dalam berdiskusi

pada penggunaan mobile

learning yang telah dipelajari

oleh peserta didik

Peserta didik berdiskusi

berdasarkan pertanyaan

yang ada dalam mobile

learning secara

berpasangan

Page 86: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Guru menilai sikap peserta

pada saat diskusi

Mengkomunikas

ikan

Guru memberikan peringatan

bahwa waktu diskusi sudah

hampir selesai.

Guru memberikan kesempatan

untuk setiap pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya (share)

Peserta didik selesai

berdiskusi dengan

pasangannya

Setelah itu peserta

didik membacakan

hasil diskusinya

Penutup

e. Guru membimbing peserta

didik dalam meyimpulkan

f. Guru memberikan pertanyaan

secara lisan

Menyimpulkan materi

pembelajaran

Perwakilan peserta didik

menjawab

15 menit

g. Refleksi terhadap kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru. 3 menit

h. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

2 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

Tangerang, Januari 2020

Mengetahui,

Guru bidang studi Peneliti

Annisa Pratiwi, S.Pd Ahma Wirogo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 87: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Asas Black

Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Page 88: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

KD-1 KD-2

1.11 Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

2.11 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan

percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.

IPK IPK

1.11.2 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

2.11.3 Menanggapi pertanyaan tentang Asas

Black dengan aktif dan kritis.

2.11.4 Mengikuti arahan guru dengan cermat,

teliti, tekun, hati-hati dan

bertanggungjawab.

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan

kalor dengan konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.1 Menilai laporan observasi

berdasarkan catatan observasi terkait

konsep Asas Black

4.11.1 Mendemonstrasikan percobaan

pencampuran air dingin dan air panas.

3.11.2 Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan berdasarkan alternatif

yang tersedia terkait konsep Asas

Black

4.11.2 Melakukan diskusi kelompok tentang

konsep Asas Black.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 89: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

1. Siswa dapat menilai laporan observasi berdasarkan catatan observasi terkait konsep Asas Black

melalui penggunaan alat sederhana dalam percobaan yang berhubungan dengan kalor dengan benar

2. Siswa dapat membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan alternatif yang tersedia

terkait konsep Asas Black melalui diskusi kelompok tentang konsep Asas Black dengan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

III

a. Air panas dan

air dingin

b. Air menjadi

hangat ketika

air panas dan

air dingin

dicampurkan

a. Suhu akhir

campuran Asas Black

Percobaan Asas

Black

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran : Cooverative Learning Think Pair Share

Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran : Mobile Learning

2. Alat dan Bahan

Handphone

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Page 90: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Pendahuluan

Orientasi

7. Memberikan salam.

8. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa bersama.

9. Memeriksa kehadiran siswa.

7. Menjawab salam.

8. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

9. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

5 menit

c. Apersepsi

7) Guru membuka pelajaran,

mengabsen pendidik, dan

menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan.

8) Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kompetensi

dasar yang akan dicapai.

9) Guru menyampaikan cakupan

materi yang akan dipelajari.

(empati)

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

5 menit

d. Motivasi:

Guru menjelaskan tentang manfaat

dan pentingnya mempelajari materi

ini.”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. 5 menit

Pemberian Acuan

7. Memberitahukan materi yang

akan dibahas yaitu Asas Balck.

8. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ditempilkan

pada power point.

9. Memberitahukan model

pembelajaran yang digunakan

yaitu model Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning

7. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

8. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

9. Menyimak model

pembelajaran yang

digunkan oleh guru.

5 menit

Inti

Page 91: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengamati

Pengenalan tentang materi Asas

Black diawali dengan pengenalan

perubahan kalor masuk dan kalor

yang keluar dalam sistem.

Memperhatikan demonstrasi

yang ditampilkan oleh guru. 5 menit

Menanya

Guru mendorong peserta didik

untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan.

Peserta didik bertanya

tentang penjelasan yang

belum di mengerti.

30 menit

Mencoba

Guru membagi peserta didik

aplikasi mobile learning

tentang suhu.

Kemudian guru memberikan

waktu kepada peserta didik

untuk berpikir (think) terkait

materi yang ditampilkan pada

mobile learning kemudian

guru memberikan waktu untuk

peserta didik dapat memahami

materi yang di sampaikan.

Selanjutnya peserta didik yang

sudah telah membuka mobile

learning dan memahami isi

materi yang di dalamnya

duduk secara berpasangan

(Pair) dan mendiskusikan hasil

dari materi yang didapatkan.

Peserta didik menerima

aplikasi mobile

learning.

Peserta didik berpikir

(think) isi materi dalam

mobile learning yang

mereka terima dari

guru

Peserta didik duduk

dengan temannya dan

mendiskusikan hasil

kesimpulan dengan

pasangan temannya

(pair)

20 menit

Menalar

Guru membimbing peserta

didiknya dalam berdiskusi

pada penggunaan mobile

learning yang telah dipelajari

oleh peserta didik

Peserta didik berdiskusi

berdasarkan pertanyaan

yang ada dalam mobile

learning secara

berpasangan

Page 92: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Guru menilai sikap peserta

pada saat diskusi

Mengkomunikas

ikan

Guru memberikan peringatan

bahwa waktu diskusi sudah

hampir selesai.

Guru memberikan kesempatan

untuk setiap pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya (share)

Peserta didik selesai

berdiskusi dengan

pasangannya

Setelah itu peserta

didik membacakan

hasil diskusinya

Penutup

Guru membimbing peserta

didik dalam meyimpulkan

Guru memberikan pertanyaan

secara lisan

Menyimpulkan materi

pembelajaran

Perwakilan peserta didik

menjawab

15 menit

Refleksi terhadap kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru. 3 menit

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

2 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

Tangerang, Januari 2020

Mengetahui,

Guru bidang studi Peneliti

Annisa Pratiwi, S.Pd Ahma Wirogo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 93: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Peprindahan Kalor

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Page 94: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

KD-1 KD-2

1.11 Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

2.11 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;

hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan

percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.

IPK IPK

1.11.1 Mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

2.11.1 Menanggapi pertanyaan tentang

perpindahan kalor dengan aktif dan kritis.

2.11.2 Mengikuti arahan guru dengan cermat,

teliti, tekun, hati-hati dan

bertanggungjawab.

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan

kalor dengan konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.1 Mengidentifikasi alasan pada

permasalahan perpindahan kalor

4.11.1 Mendemonstrasikan percobaan

perpindahan kalor secara konduksi,

konveksi dan radiasi.

3.11.2 Kemampuan memberikan alasan

pada permasalahan perpindahan kalor

4.11.2 Melakukan diskusi tentang perpindahan

kalor bersama kelompoknya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 95: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

1. Siswa dapat mengidentifikasi alasan pada permasalahan perpindahan kalo melalui demonstrasi

percobaan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi dengan benar

2. Siswa dapat memberikan alasan pada permasalahan perpindahan kalor melalui diskusi tentang

perpindahan kalor bersama kelompoknya dengan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur

IV

a. Sendok menjadi

panas

b. Air menjadi

panas

c. Kain menjadi

kering

a. Konduksi

b. Konveksi

c. Radiasi

Perpindahan

kalor

a. Eksperimen

tentang

konduksi

b. Eksperimen

tentang

konveksi

c. Eksperimen

tentang radiasi

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pendekatan Saintifik

Model Pembelajaran : Cooverative Learning Think Pair Share

Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran : Mobile Learning

2. Alat dan Bahan

Handphone

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Page 96: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Pendahuluan

Orientasi

10. Memberikan salam.

11. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa bersama.

12. Memeriksa kehadiran siswa.

10. Menjawab salam.

11. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

12. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

5 menit

d. Apersepsi

10) Guru membuka pelajaran,

mengabsen pendidik, dan

menyampaikan kegiatan yang

akan dilakukan.

11) Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kompetensi

dasar yang akan dicapai.

12) Guru menyampaikan cakupan

materi yang akan dipelajari.

(empati)

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

5 menit

e. Motivasi:

Guru menjelaskan tentang manfaat

dan pentingnya mempelajari materi

ini.”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. 5 menit

Pemberian Acuan

10. Memberitahukan materi yang

akan dibahas yaitu Asas Balck.

11. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ditempilkan

pada power point.

12. Memberitahukan model

pembelajaran yang digunakan

yaitu model Think Pair Share

berbantuan Mobile Learning

10. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

11. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

12. Menyimak model

pembelajaran yang

digunkan oleh guru.

5 menit

Inti

Page 97: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengamati

Pengenalan tentang materi

Perpindahan Kalor diawali dengan

pengenalan fenomena konduksi,

konveksi dan radiasi.

Memperhatikan demonstrasi

yang ditampilkan oleh guru. 5 menit

Menanya

Guru mendorong peserta didik

untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan.

Peserta didik bertanya

tentang penjelasan yang

belum di mengerti.

30 menit

Mencoba

Guru membagi peserta didik

aplikasi mobile learning

tentang suhu.

Kemudian guru memberikan

waktu kepada peserta didik

untuk berpikir (think) terkait

materi yang ditampilkan pada

mobile learning kemudian

guru memberikan waktu untuk

peserta didik dapat memahami

materi yang di sampaikan.

Selanjutnya peserta didik yang

sudah telah membuka mobile

learning dan memahami isi

materi yang di dalamnya

duduk secara berpasangan

(Pair) dan mendiskusikan hasil

dari materi yang didapatkan.

Peserta didik menerima

aplikasi mobile

learning.

Peserta didik berpikir

(think) isi materi dalam

mobile learning yang

mereka terima dari

guru

Peserta didik duduk

dengan temannya dan

mendiskusikan hasil

kesimpulan dengan

pasangan temannya

(pair)

20 menit

Menalar

Guru membimbing peserta

didiknya dalam berdiskusi

pada penggunaan mobile

learning yang telah dipelajari

oleh peserta didik

Peserta didik berdiskusi

berdasarkan pertanyaan

yang ada dalam mobile

learning secara

berpasangan

Page 98: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Guru menilai sikap peserta

pada saat diskusi

Mengkomunikas

ikan

Guru memberikan peringatan

bahwa waktu diskusi sudah

hampir selesai.

Guru memberikan kesempatan

untuk setiap pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya (share)

Peserta didik selesai

berdiskusi dengan

pasangannya

Setelah itu peserta

didik membacakan

hasil diskusinya

Penutup

Guru membimbing peserta

didik dalam meyimpulkan

Guru memberikan pertanyaan

secara lisan

Menyimpulkan materi

pembelajaran

Perwakilan peserta didik

menjawab

15 menit

Refleksi terhadap kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru. 3 menit

Guru menyampaikan rencana

pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

2 menit

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

Tangerang, Januari 2020

Mengetahui,

Guru bidang studi Peneliti

Annisa Pratiwi, S.Pd Ahma Wirogo

Page 99: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Lampiran A. 3 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Suhu, Kalor, Kalor Jenis dan Termometer

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 100: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian, perubahan

wujud zat, dan perpindahan kalor dengan

konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan

kalor.

IPK IPK

3.11.1 Menjawab pertanyaan klarifikasi terkait

konversi suhu.

4.11.1 -

3.11.2 Menilai definisi kalor yang telah dibuat. 4.11.2 -

3.11.3 Menilai definisi kalor jenis zat yang telah

dibuat

4.11.3 -

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

3.11.1 Siswa dapat mengklarifikasi pernyataan yang berkaitan dengan konversi suhu dengan benar,

setelah siswa melakukan kegiatan memperhatikan pemaparan konversi suhu yang disampaikan

oleh guru.

3.11.2 Siswa dapat mendefinisikan kalor dengan benar, setelah siswa melakukan kegiatan

memperhatikan pemaparan kalor yang disampaikan oleh guru.

3.11.3 Siswa dapat mendefinisikan kalor jenis zat dengan benar, setelah siswa melakukan kegiatan

memperhatikan pemaparan kalor jenis yang disampaikan oleh guru.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Terlampir

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : konvensional

Metode pembelajaran : tanya jawab dan ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Slide Power Point Materi Suhu dan Kalor, video teknik pengukuran suhu dengan thermometer.

Page 101: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

2. Alat dan Bahan

a. Laptop

b. LCD

c. Papan tulis, spidol, dan penghapus

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahapa Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan salam.

2. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa

bersama.

3. Memeriksa kehadiran siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

3. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

10 menit

Apersepsi

Menggali pengetahuan awal siswa

dengan pertanyaan:

“apakah ada keterkaitan antara

fluida dengan suhu dan kalor?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Motivasi

Memberikan motivasi siswa

dengan pertanyaan:

“adakah pengaruh kenaikan suhu

dengan massa jenis suatu zat?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi yang

akan dibahas yaitu suhu dan

kalor.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

ditempilkan pada power

point.

1. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

Inti

Page 102: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapa Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengamati

Meminta siswa mengamati

tayangan video yang diputar di

depan kelas tentang teknik

pengukuran suhu dengan

termometer yang tepat.

Memperhatikan tayangan

video yang diputar oleh

guru di depan kelas.

Menanyakan

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila ada

hal yang belum dipahami tentang

termometer.

Siswa bertanya hal-hal yang

belum dipahami tentang

video yang telah diamati.

70 menit

Mempersilakan siswa lain untuk

menjawab.

Siswa lain menjawab

pertanyaan.

Mengeksplorasi

Menyampaikan jawaban yang

disampaikan oleh siswa jika

jawaban yang diberikan siswa

kurang tepat.

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh

guru.

Memaparkan materi tentang cara

konversi suhu, kalor dan kalor

jenis.

Memperhatikan dan

mencatat pemaparan materi

konversi suhu, kalor dan

kalor jenis yang

disampaikan oleh guru.

Mengasosiasikan

Memberi latihan-latihan soal

tentang konversi suhu, kalor dan

kalor jenis dalam bentuk tertulis.

Mengisi latihan-latihan soal

tentang konversi suhu, kalor

dan kalor jenis dalam

bentuk tertulis.

Mengkomunikasikan

Meminta perwakilan dari

beberapa siswa untuk menulis

hasil pekerjaannya di papan tulis.

Beberapa siswa menuliskan

hasil pekerjaannya di papan

tulis.

Bersama dengan siswa membahas

hasil pekerjaan temannya di

papan tulis.

Bersama dengan guru

membahas hasil pekerjaan

temannya di papan tulis.

Memberikan koreksi, tambahan

dan penguatan untuk meluruskan

pemahaman siswa.

Memperhatikan koreksi

tambahan dan penguatan

yang disampaikan oleh

guru.

Penutup

Page 103: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapa Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Kesimpulan

Bersama siswa

menyimpulkan bahan ajar

tentang materi suhu, kalor

dan kalor jenis.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan oleh guru.

10 menit

Memberi kesempatan

kepada siswa jika masih ada

materi yang belum

dipahami.

Bertanya jika masih ada materi

yang belum dipahami.

Menjawab pertanyaan dari

siswa

Memperhatikan penjelasan

dari guru.

Refleksi

Memberikan tugas rumah

kepada siswa untuk

mempelajari dan

merangkum materi

selanjutnya tentang

perubahan wujud zat dan

pemuaian.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru.

Penutup

Menutup pembelajaran dan

meminta salah satu siswa

memimpin doa bersama.

Berdoa bersama yang dipimpin

salah satu siswa dan

mengucapkan salam penutup.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

I. LAMPIRAN

Lampiran Materi Pembelajaran

Page 104: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Perubahan wujud zat dan pemuaian

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 2

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 105: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian, perubahan

wujud zat, dan perpindahan kalor dengan

konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan

kalor.

IPK IPK

3.11.4 Menjawab pertanyaan klarifikasi terkait

peristiwa pemuaian

4.11.1 -

3.11.5 Mempertimbangkan prosedur yang tepat

pada permasalahan pemuaian

4.11.2 -

3.11.6 Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan berdasarkan fakta pada

permasalahan pemuaian zat padat

4.11.3 -

3.11.7 Membuat strategi yang logis pada

permasalahan perubahan wujud zat

4.11.4 -

C. TUJUAN PEMBELAJARAN (A, B, C, D)

3.11.1 Siswa dapat mengklarifikasi pernyataan yang berkaitan dengan pemuaian dengan benar, setelah

siswa melakukan kegiatan memperhatikan pemaparan tentang pemuaian yang disampaikan

oleh guru.

3.11.2 Siswa dapat mempertimbangkan prosedur yang tepat pada permasalahan pemuaian dengan

benar, setelah siswa melakukan kegiatan memperhatikan pemaparan tentang pemuaian zat

padat, zat cair dan zat gas yang disampaikan oleh guru.

3.11.3 Siswa dapat mempertimbangkan fakta pada peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

dengan tepat, setelah siswa melakukan kegiatan memperhatikan pemaparan tentang fenomena

anomali air yang disampaikan oleh guru.

3.11.4 Siswa dapat membuat strategi yang logis pada permasalahan perubahan wujud zat dalam

kehidupan sehari-hari dengan tepat, setelah siswa melakukan kegiatan memperhatikan

pemaparan tentang konsep perubahan wujud zat yang disampaikan oleh guru.

Page 106: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

D. MATERI PEMBELAJARAN

Terlampir

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : konvensional

Metode pembelajaran : Tanya jawa dan ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Slide power point tentang perubahan wujud zat dan pemuaian, video cara memperbaiki bumper

mobil yang penyok dengan air panas.

2. Alat dan Bahan

a. Laptop

b. LCD

c. Papan tulis, spidol, dan penghapus

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan salam.

2. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa

bersama.

3. Memeriksa kehadiran siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

3. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran. 10 menit

Apersepsi

Menggali pengetahuan awal siswa

dengan pertanyaan:

“apakah ada keterkaitan antara

perubahan suhu terhadap

peristiwa perubahan wujud zat

dan pemuaian?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Page 107: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Motivasi

Memberikan motivasi siswa

dengan menyampaikan manfaat

pembelajaran:

“setelah mempelajari materi

perubahan wujud zat dan

pemuaian, kalian dapat

mengetahui fenomena alam

beserta penyebabnya. Seperti

hilangnya kamper dalam lemari

dan rel kereta api yang diberi

celah tiap panjang tertentu”

Menyimak manfaat

mempelajari perubahan

wujud zat dan pemuaian

yang diberikan oleh guru.

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi

yang akan dibahas yaitu

perubahan wujud zat dan

pemuaian.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

ditempilkan pada power

point.

1. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

Inti

Mengamati

Meminta siswa mengamati

tayangan video yang diputar di

depan kelas tentang cara

memperbaiki bumper mobil yang

penyok dengan air panas.

Memperhatikan tayangan

video yang diputar oleh

guru di depan kelas.

70 menit

Menanyakan

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila ada

hal yang belum dipahami tentang

video yang ditampilkan dengan

materi yang akan dipelajari.

Siswa bertanya hal-hal yang

belum dipahami tentang

video yang telah diamati.

Mempersilakan siswa lain untuk

menjawab.

Siswa lain menjawab

pertanyaan.

Page 108: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengeksplorasi

Menyampaikan jawaban yang

disampaikan oleh siswa jika

jawaban yang diberikan siswa

kurang tepat.

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh

guru.

Memaparkan materi tentang

perubahan wujud zat dan

pemuaian.

Memperhatikan dan

mencatat pemaparan materi

perubahan wujud zat dan

pemuaian yang

disampaikan oleh guru.

Mengasosiasikan

Memberi latihan-latihan soal

tentang perubahan wujud zat dan

pemuaian dalam bentuk tertulis.

Mengisi latihan-latihan soal

tentang perubahan wujud

zat dan pemuaian dalam

bentuk tertulis.

Mengkomunikasikan

Meminta perwakilan dari

beberapa siswa untuk menulis

hasil pekerjaannya di papan tulis.

Beberapa siswa menuliskan

hasil pekerjaannya di papan

tulis.

Bersama dengan siswa membahas

hasil pekerjaan temannya di

papan tulis.

Bersama dengan guru

membahas hasil pekerjaan

temannya di papan tulis.

Memberikan koreksi, tambahan

dan penguatan untuk meluruskan

pemahaman siswa.

Memperhatikan koreksi

tambahan dan penguatan

yang disampaikan oleh

guru.

Penutup

Kesimpulan

Bersama siswa menyimpulkan

bahan ajar tentang materi

perubahan wujud zat dan

pemuaian.

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan oleh

guru.

10 menit

Memberi kesempatan kepada

siswa jika masih ada materi yang

belum dipahami.

Bertanya jika masih ada

materi yang belum

dipahami.

Page 109: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Menjawab pertanyaan dari siswa Memperhatikan penjelasan

dari guru.

Refleksi

Memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mempelajari dan

merangkum materi selanjutnya

tentang Asas Black.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru.

Penutup

Menutup pembelajaran dan

meminta salah satu siswa

memimpin doa bersama.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

I. LAMPIRAN

Lampiran Materi Pembelajaran

Page 110: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Asas Black

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 3

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 111: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan

kalor dengan konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.5 Menilai laporan observasi

berdasarkan catatan observasi terkait

konsep Asas Black

4.11.5 -

3.11.6 Membuat dan menentukan hasil

pertimbangan berdasarkan alternatif

yang tersedia terkait konsep Asas

Black

4.11.6 -

C. TUJUAN PEMBELAJARAN (A, B, C, D)

3.11.1 Siswa dapat menilai laporam observasi pencampuran dua zat cair yang berbeda suhu dengan

benar, setelah siswa melakukan kegiatan memperhatikan pemaparan tentang Asas Black.yang

disampaikan oleh guru.

3.11.2 Siswa dapat mempertimbangkan adanya alternatif dalam menyelesaikan masalah pencampuran

dua zat yang berbeda suhu dengan menerapkan Asas Black, setelah siswa mengamati tayangan

video pencampuran dua zat cair sejenis namun berbeda warna dan memliliki suhu yang berbeda.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Terlampir

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode pembelajaran : Tanya jawab dan ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Page 112: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Slide power point materi Asas Black dan video pencampuran dua zat cair sejenis dengan suhu dan

warna yang berbeda.

2. Alat dan Bahan

a. Laptop

d. LCD

e. Papan tulis, spidol, dan penghapus

3. Sumber Belajar

c. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

d. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan salam.

2. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa

bersama.

3. Memeriksa kehadiran siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

3. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

10 menit Apersepsi

Menggali pengetahuan awal siswa

dengan pertanyaan:

“apakah ada keterkaitan antara

peristiwa perubahan wujud zat

dan pemuaian terhadap Asas

Black?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Motivasi

Memberikan motivasi siswa

dengan memberi pertanyaan:

“bagaimanakah suhu akhir dari

pencampuran dari dua zat yang

memiliki ukuran suhu berbeda?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Page 113: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi

yang akan dibahas yaitu Asas

Black.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

ditempilkan pada power

point.

1. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

Inti

Mengamati

Meminta siswa mengamati

tayangan video yang diputar di

depan kelas tentang pencampuran

zat cair sejenis namun memiliki

warna dan suhu yang berbeda.

Memperhatikan tayangan

video yang diputar oleh

guru di depan kelas.

70 menit

Menanyakan

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila ada

hal yang belum dipahami tentang

video yang ditampilkan dengan

materi yang akan dipelajari.

Siswa bertanya hal-hal yang

belum dipahami tentang

video yang telah diamati.

Mempersilakan siswa lain untuk

menjawab.

Siswa lain menjawab

pertanyaan.

Mengeksplorasi

Menyampaikan jawaban yang

disampaikan oleh siswa jika

jawaban yang diberikan siswa

kurang tepat.

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh

guru.

Memaparkan materi tentang Asas

Black.

Memperhatikan dan

mencatat pemaparan materi

Asas Black yang

disampaikan oleh guru.

Mengasosiasikan

Memberi latihan-latihan soal

tentang Asas Black dalam bentuk

tertulis.

Mengisi latihan-latihan soal

tentang Asas Black dalam

bentuk tertulis.

Page 114: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Mengkomunikasikan

Meminta perwakilan dari

beberapa siswa untuk menulis

hasil pekerjaannya di papan tulis.

Beberapa siswa menuliskan

hasil pekerjaannya di papan

tulis.

Bersama dengan siswa membahas

hasil pekerjaan temannya di

papan tulis.

Bersama dengan guru

membahas hasil pekerjaan

temannya di papan tulis.

Memberikan koreksi, tambahan

dan penguatan untuk meluruskan

pemahaman siswa.

Memperhatikan koreksi

tambahan dan penguatan

yang disampaikan oleh

guru.

Penutup

Kesimpulan

Bersama siswa menyimpulkan

bahan ajar tentang Asas Black.

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan oleh

guru.

10 menit

Memberi kesempatan kepada

siswa jika masih ada materi yang

belum dipahami.

Bertanya jika masih ada

materi yang belum

dipahami.

Menjawab pertanyaan dari siswa Memperhatikan penjelasan

dari guru.

Refleksi

Memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mempelajari dan

merangkum materi selanjutnya

tentang perpindahan kalor.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru.

Penutup

Menutup pembelajaran dan

meminta salah satu siswa

memimpin doa bersama.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

I. LAMPIRAN

Lampiran Materi Pembelajaran

Page 115: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMK Kesehatan Utama Insani

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Sub Materi Pokok : Perpindahan Kalor

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

Pertemuan : 4

A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 116: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD-3 KD-4

3.11 Menganalisis proses pemuaian,

perubahan wujud zat, dan perpindahan

kalor dengan konsep suhu dan kalor.

4.11 Menggunakan alat sederhana dalam

percobaan yang berhubungan dengan kalor.

IPK IPK

3.11.1 Mengidentifikasi alasan pada

permasalahan perpindahan kalor

4.11.7 -

3.11.2 Kemampuan memberikan alasan

pada permasalahan perpindahan kalor

4.11.8 -

C. TUJUAN PEMBELAJARAN (A, B, C, D)

3.11.1 Siswa dapat mengidentifikasi alasan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari, setelah siswa melakukan kegiatan

memperhatikan pemaparan materi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi

yang disampaikan oleh guru..

3.11.2 Siswa dapat memberikan alasan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan perpindahan

kalor dalam kehidupan sehari-hari, setelah siswa mengamati tayangan video cara peletakkan

water heater pada aquarium pada tahap connect di langkah pembelajaran.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Terlampir

E. MODEL PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : konvensional

Metode pembelajaran : Tanya jawab dan ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran

Slide power point materi perpindahan kalor, video cara peletakkan water heater pada aquarium.

2. Alat dan Bahan

Page 117: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

a. Laptop

b. LCD

c. Papan tulis, spidol, dan penghapus

3. Sumber Belajar

a. Sutejo. Fisika. Bogor: Yudhistira, 2018.

b. Wahyuni, Siti. Fisika Jilid 1 untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Sinektika Parbuesa, 2014.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

1. Memberikan salam.

2. Meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa

bersama.

3. Memeriksa kehadiran siswa.

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu

siswa.

3. Menanggapi guru saat

pemeriksaan kehadiran.

10 menit

Apersepsi

Menggali pengetahuan awal siswa

dengan pertanyaan:

“apakah ada keterkaitan antara

Asas Black terhadap perpindahan

kalor?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Motivasi

Memberikan motivasi siswa

dengan memberi pertanyaan:

“apakah massa jenis juga

mempengaruhi perpindahan

kalor?”

Menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi

yang akan dibahas yaitu

perpindahan kalor.

1. Menyimak materi yang

akan dibahas yang

disampaikan oleh guru.

Page 118: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

ditempilkan pada power

point.

2. Menyimak tujuan

pembelajaran yang

ditampilkan melalui

power point.

Inti

Mengamati

Meminta siswa mengamati

tayangan video yang diputar di

depan kelas tentang peletakkan

water heater pada akuarium.

Memperhatikan tayangan

video yang diputar oleh

guru di depan kelas.

70 menit

Menanyakan

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila ada

hal yang belum dipahami tentang

video yang ditampilkan dengan

materi yang akan dipelajari.

Siswa bertanya hal-hal yang

belum dipahami tentang

video yang telah diamati.

Mempersilakan siswa lain untuk

menjawab.

Siswa lain menjawab

pertanyaan.

Mengeksplorasi

Menyampaikan jawaban yang

disampaikan oleh siswa jika

jawaban yang diberikan siswa

kurang tepat.

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh

guru.

Memaparkan materi tentang

perpindahan kalor.

Memperhatikan dan

mencatat pemaparan materi

perpindahan kalor yang

disampaikan oleh guru.

Mengasosiasikan Memberi latihan-latihan soal

tentang perpindahan dalam

bentuk tertulis.

Mengisi latihan-latihan soal

tentang perpindahan kalor

dalam bentuk tertulis.

Mengkomunikasikan Meminta perwakilan dari

beberapa siswa untuk menulis

hasil pekerjaannya di papan tulis.

Beberapa siswa menuliskan

hasil pekerjaannya di papan

tulis.

Page 119: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Tahapan Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu Guru Siswa

Bersama dengan siswa membahas

hasil pekerjaan temannya di

papan tulis.

Bersama dengan guru

membahas hasil pekerjaan

temannya di papan tulis.

Memberikan koreksi, tambahan

dan penguatan untuk meluruskan

pemahaman siswa.

Memperhatikan koreksi

tambahan dan penguatan

yang disampaikan oleh

guru.

Penutup

Kesimpulan

Bersama siswa menyimpulkan

bahan ajar tentang perpindahan

kalor.

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan oleh

guru.

10 menit

Memberi kesempatan kepada

siswa jika masih ada materi yang

belum dipahami.

Bertanya jika masih ada

materi yang belum

dipahami.

Menjawab pertanyaan dari siswa Memperhatikan penjelasan

dari guru.

Refleksi

Memberikan tugas rumah kepada

siswa untuk mempelajari dan

merangkum materi selanjutnya

tentang termodinamika.

Mencatat tugas rumah yang

diberikan oleh guru.

Penutup

Menutup pembelajaran dan

meminta salah satu siswa

memimpin doa bersama.

Berdoa bersama yang

dipimpin salah satu siswa

dan mengucapkan salam

penutup.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Teknik Penilaian: Tertulis

Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda

Tangerang, Januari 2020

Mengetahui

Kepala SMK Kesehatan Utama Insani Guru Mata Pelajaran

Page 120: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Dartini, M.Pd Anisa Pratiwi, S. Pd

4. Mobile Learning

Page 121: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Page 122: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

Lampiran B. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

Materi Pokok : Suhu Kalor dan Perpindahan Kalor

Kelas : XI

Jenis Tes : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

Jumlah Soal : 23

No Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

1 Memahami pengertian suhu dan skala termometer 1 2,3 3

2 Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda

terhadap ukuran benda (pemuaian) 4 5,7 6,8 5

3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan

suhu 9 10 11 12,13 5

4 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan

wujud benda 15,16 14 17 4

5 Menyelidiki proses konservasi energi 18,19 2

6 Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi,

konveksi dan radiasi 20,21 2

7 Menghitung laju perpindahan Kalor secara

konveksi, konduksi dan radiasi 22,23 2

Jumlah 3 6 10 4 23

Presentase 13,1% 26% 43,5% 17,4% 100%

Page 123: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

110

Lampiran B. 2 Instrumen Tes

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

1 Berikut ini penyebab kenaikan suhu suatu zat adalah....

A. Energi yang hilang dari partikel suatu zat

B. Energi kinetik yang berkurang dari partikel suatu

zat

C. Jumlah atom dan molekul dalam suatu

perubahan zat

D. Volume zat menurun

E. Energi kinetik yang bertambah dari partikel

suatu zat

Suhu merupakan ukuran rata-rata energi

kinetik partikel suatu zat. Suhu dikatakan

naik saat energi kinetiknya meningkat,

begitupun sebaliknya.

Jawaban: E

C2

2 Suhu suatu zat bila diukur dengan termometer Celcius

menunjukan angka 25 0C. Jika suhu benda tersebut

diukur dengan termometer

Fahrenheit, angka yang terbaca

adalah....

A. 14 0F

B. 20 0F

C. 45 0F

𝑡0𝐹 = (9

5𝑥25) + 32 = 45 + 32

= 770𝐹

Jawaban: D

C3

Page 124: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

111

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

D. 77 0F

E. 318 0F

3 Termometer X dirancang dapat mengukur air. Air mulai

membeku di titik pada termometer X menunjukan skala

-20 dan mulai mendidih pada skala 140. Jika suatu

benda diukur dengan termometer Celcius menunjukan

nilai 450C maka tentukan nilai yang ditunjuk saat diukur

dengan termometer X...

A. -520

B. -920

C. 520

D. 720

E. 920

Rasio termometer x = rasio termometer

Celcius

𝑇𝑥 − 𝑋𝑏

𝑋𝑎 − 𝑋𝑏=

𝑇𝑐 − 𝐶𝑏

𝐶𝑎 − 𝐶𝑏

𝑇𝑥 − (−20)

140 − (−20)=

45 − 0

100 − 0

𝑇𝑥 + 20

160=

45

100

100(𝑇𝑥 + 20) = 45(160)

100 𝑇𝑥 + 2000 = 7200

100 𝑇𝑥 = 7200 − 2000

100 𝑇𝑥 = 5200

𝑇𝑥 = 5200

100= 520

Jawaban: C

C3

4 Sebuah plat bimetal terdiri dari dua bahan dengan

koefisien muai yang berbeda. Koefisien muai bagian

Prinsip kerja bimetal, jika suhunya

dinaikan plat bimetal akan melengkung ke

C2

Page 125: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

112

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

atas lebih kecil dibanding koefisien muai bagian bawah.

Jika suhunya dinaikan di seluruh bagian plat bimetal,

apa yang terjadi pada plat bimetal tersebut?

A. mengembang

B. mengerut

C. Tetap sama

D. Melengkung ke bawah

E. Melengkung ke atas

arah yang koefisien muainya lebih kecil,

saat suhunya diturunkan akan melengkung

ke arah yang koefisien muainya lebih

besar.

Jawaban: E

5 Sebuah plat alumunium berongga berdiameter 2,000 cm

pada suhu 300,0 K. Perubahan suhu yang dibutuhkan

untuk merubah diameter lubang menjadi 1,996 cm

adalah.... (koefisien muai panjang alumunium = 2,4 x

10-5 K-1 )

A. Didinginkan sampai 83 K

B. Didinginkan sampai 170 K

C. Didinginkan sampai 230 K

D. Dipanaskan sampai 370 K

E. Dipanaskan sampai 430 K

Diketahui:

L0 = 2,000 cm

T0 = 300,0 K

Lt = 1,996 K

α = 2,4 x 10-5 K-1

Ditanyakan: ΔT ?

Jawab:

∆𝑙 = 𝑙0𝛼∆𝑇

∆𝑇 = ∆𝐿

𝐿0 𝛼

∆𝑇 = 1,996 − 2,000

(2,000)(2,4 × 10−5)

∆𝑇 = −83 𝐾

Jawaban: A

C3

Page 126: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

113

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

6 Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien muai panjang

(α) dari berbagai jenis logam berikut:

Jenis

Logam

L (cm) A (0C-1) T (0C)

(1) 10 0,00016 50

(2) 100 0,00025 50

(3) 100 0,00018 50

(4) 100 0,00020 50

(5) 100 0,00028 50

Dari data tabel, berdasarkan analisa kamu, logam

yang terpanjang setelah dipanaskan adalah....

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Dengan menggunakan rumus

∆𝑙 = 𝑙0𝛼∆𝑇

Jenis

Loga

m

L

(cm)

A (0C-

1)

T

(0C)

(1) 10 0,0001

6

50

(2) 100 0,0002

5

50

(3) 100 0,0001

8

50

(4) 100 0,0002

0

50

(5) 100 0,0002

8

50

Maka nilai logam yang terpanjang setelah

dipanaskan adalah jenis logam 5

Jawaban: E

C4

7 Sebatang besi pada suhu 20°C memiliki panjang 4 m dan

lebar 4 mm. Jika besi tersebut dipanaskan hingga

mencapai 40°C dan koefisien muai panjang besi sebesar

Diketahui:

P = 4 m

l = 4 mm = 0,004 m

C3

Page 127: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

114

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

12×10-6 /°C, besarnya pertambahan luas besi setelah

dipanaskan adalah....

A. 0,000768 m2

B. 0,007680 m2

C. 0,076800 m2

D. 0,700680 m2

E. 7,006800 m2

𝐴0 = 𝑝 × 𝑙 𝐴0 = 4 𝑚 × 0,004 𝑚 = 0,016 𝑚2

T1 = 20 0C

T2 = 40 0C

ΔT = 40 – 20 = 20 0C

α = =12×10-6 /°C

β=2 α= 2(12×10-6 /°C)= 24×10-6 /°C

Ditanyakan: At =?

Jawab:

𝐴𝑡 = 𝐴0 (1 + 𝛽∆𝑇)

𝐴𝑡 = 0,016 (1 + 24 × 10−6 × 20)

𝐴𝑡 = 0,02368 𝑚2

∆𝐴 = 𝐴𝑡 − 𝐴0

∆𝐴 = 0,02368 − 0,01600

∆𝐴 = 0,0076800 𝑚2 Jawaban: B

8 Sebuah drum besi (koefisien muai panjang besi 12 x 10-

6 /0C) volumenya 200 liter diisi minyak sampai penuh

(koefisien muai volume minyak 950 x 10-6 /0C)

diletakan dihalaman toko pengecer minyak pada pagi

hari saat suhunya 20 0C. Pada siang hari suhu naik

menjadi 40 0C, bila drum tidak ditutup dan minyak tidak

menguap maka volume minyak yang tumpah akibat

pemuaian yakni....

A. 3,656 liter

Diketahui:

Besi α = 12 x 10-6 /0C

VDrum = 200 liter

Minyak γ = 950 x 10-6 /0C

Tpagi = 20 0C Tsiang = 40 0C

Ditanyakan:

ΔV?

Jawab:

ΔV = V0.γ. ΔT

C4

Page 128: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

115

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

B. 2,656 liter

C. 2,156 liter

D. 1,656 liter

E. 1,156 liter

Minyak: ΔV = (200) ( 950 x 10-6 )(40-20)

Drum: ΔV = (200) ( 12 x 10-6 )(40-20)

Volume tumpah: ΔVminyak – ΔVDrum =

3,656 liter

Jawaban: A

9 Berikut ini peristiwa yang menjelaskan tentang

terjadinya transfer energi adalah....

A. Kalor

B. Energi dalam

C. Suhu

D. Energi kinetik

E. Energi potensial

Kalor merupakan bentuk energi yang

berpindah dari benda yang suhunya lebih

tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah

ketika benda bersentuhan.

Jawaban: A

C1

10 Berikut ini ciri suatu benda menerima/melepaskan kalor

yakni....

A. Beratnya berkurang

B. Terdapat perubahan suhu

C. Massanya bertambah

D. Volumenya tetap

E. Terdapat gelembung-gelembung udara

Kalor merupakan energi panas yang dapat

mempengaruhi suhu suatu benda, sehingga

jika suatu benda menerima kalor maka

suhunya akan naik tetapi jika benda

tersebut melepaskan kalor maka suhunya

akan turun.

Jawaban: B

C2

Page 129: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

116

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

11 Sebuah tembaga bermassa 4 kg dengan suhu 20°C menerima

kalor sebanyak 15600 J. Jika kalor jenis tembaga tersebut 390

J/kg°C, suhu tembaga tersebut akan menjadi....

A. 10°C

B. 20°C

C. 30°C

D. 40°C

E. 50°C

Diketahui:

m = 4 kg

T1 = 20°C

Q = 15400 J

c = 385 J/kg°C

Ditanyakan: T2 = ?

Jawab:

∆𝑇 =𝑄

𝑚𝑐=

15600

4 × 390=

15600

1560= 100𝐶

𝑇2 = ∆𝑇 + 𝑇1 = 10 + 20 = 30 0C

Jawaban: C

C3

12 Perhatikan tabel berikut!

Jenis Logam Kalor

(J)

Kalor Jenis

(kal/g0C) ΔT (0C)

(1) 2.200 0,11 40

(2) 2.200 0,90 40

(3) 2.200 0,093 40

(4) 2.200 0,031 40

(5) 2.200 0,056 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam yang

memiliki massa terbesar adalah....

Diketahui:

Q = mcΔT

𝑚 = 𝑄

𝑐∆𝑇

𝑚1 =𝑄1

𝑐∆𝑇=

2200

0,11 × 40= 500 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑚1 =𝑄1

𝑐∆𝑇=

2200

0,90 × 40= 61,1 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑚1 =𝑄1

𝑐∆𝑇=

2200

0,093 × 40= 591,4 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑚1 =𝑄1

𝑐∆𝑇=

2200

0,031 × 40

= 1774,2 𝑔𝑟𝑎𝑚

C4

Page 130: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

117

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

𝑚1 =𝑄1

𝑐∆𝑇=

2200

0,056 × 40= 982,1 𝑔𝑟𝑎𝑚

Dengan pemberian kalor dan suhu yang

sama, massa terbesar yakni logam yang

memiliki kalor jenis paling kecil.

Jawaban: D

13 Kompor listrik digunakan untuk memanaskan 10 liter air

dari suhu 100C menjadi 1000C dibutuhkan waktu selama

6 menit. Jika 1 KWh seharga Rp.415,- , maka biaya yang

harus dikeluarkan yakni....

A. Rp.435,75,-

B. Rp.560,75-

C. Rp.635,75-

D. Rp.720,75-

E. Rp.835,75-

1 KWh = 3.600.000 J

m = 10 liter = 10 kg

cair = 4.200 J/Kg oC

T1= 10 0C

T2 = 100 0C

ΔT = 100-10 = 90 0C

Q = mcΔT

Q = (10) (4.200) (90)

Q = 3.780.000 J

Q = 3.360.000

3.600.000 = 1,05 KWh

Biaya yang harus dibayar:

1,05 𝐾𝑊ℎ × 𝑅𝑝. 415 = 𝑅𝑝. 435,75 −

C4

Page 131: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

118

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

Jawaban: A

14 Sebongkah es dimasukan ke dalam wadah berisi air

panas sehingga seluruh es mencair. Pernyataan yang

benar tentang peristiwa tersebut yakni....

A. Energi telah ditransfer dari energi kinetik

partikel yang lebih tinggi menuju energi kinetik

partikel yang lebih rendah

B. Energi telah ditransfer dari energi kinetik

partikel yang lebih rendah menuju energi kinetik

partikel yang lebih tinggi

C. Tidak ada transfer energi antara sebongkah es

dan air panas

D. Kalor telah mengalir kembali dan sebagainya

E. Air panas menerima energi dari es

Benda yg memiliki energi lebih tinggi

akan menyesuaikan dengan lingkungan

sekitarnya, sampai akhirnya terjadi

kesetimbangan.

Jawaban: A

C4

15 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah

wujud/fasa suatu benda bergantung dari....

A. Massa benda dan kalor jenis benda

B. Massa benda dan perubahan suhu benda

C. Perubahan suhu benda dan kalor jenis benda

D. Kalor jenis benda dan kalor laten

Banyaknya kalor yang diperlukan untuk

mengubah wujud suatu benda bergantung

dari masaa benda m (kg) dan kalor laten L

(J/kg)

Q = m.L

Jawaban: E

C1

Page 132: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

119

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

E. Massa benda dan kalor laten

16 Jumlah energi yang dibutuhkan untuk merubah cairan

menjadi gas begitupun sebaliknya tanpa perubahan suhu

adalah....

A. Kalor laten peleburan

B. Kalor laten penguapan

C. Kapasitas kalor

D. Kalor jenis

E. Kalor pemuaian

Kalor laten penguapan adalah kalor yang

dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari

fase cair ke uap.

Jawaban: B

C1

17 Bank soal SNMPTN

Lima kilogram es bersuhu -220C dipanaskan sampai

seluruh es tersebut mencair dengan suhu 00C. Jika kalor

laten es 333 kJ/kg dan kalor jenis es 2100 J/kg0C, maka

jumlah kalor yang dibutuhkan yakni....

A. 1496 kJ

B. 1596 kJ

C. 1696 kJ

D. 1796 kJ

E. 1896 Kj

Diketahui:

m = 5 kg

T1 = -22 0C

T2 = 0 0C

Les = 333 kJ/kg = 333000 J/kg

cair = 2100 J/kg0C

Ditanyakan:

Q = ?

Jawab:

Q = Q1 + Q2

Q = m.cair. ΔT + m.Les

Q = (5)(2100)(22) + (5)(333000) =

1896000 J

C3

Page 133: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

120

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

= 1896 kJ

Jawaban: E

18 Sebanyak 200 gram air pada suhu 80 0C dicampur

dengan 300 gram air pada suhu 200C. Suhu campuran

pada keadaan setimbang jika cair= 1 kal/g 0C yakni....

A. 20 0C

B. 44 0C

C. 100 0C

D. 220 0C

E. 225 0C

Diketahui:

m1 = 200 gram

m2 = 300 gram

ΔT1 = 80 − Tc

ΔT2 = Tc – 20

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

Qlepas = Qterima

m1c1ΔT1= m2c2ΔT2

(200) (1) (80−Tc) = (300) (1) (Tc − 20)

(2) (1) (80 − Tc) = (3) (1) ( Tc − 20)

160 − 2 Tc = 3 Tc − 60

5 Tc = 220

Tc = 440C

Jawaban: B

C3

19 Tiga kilogram batang timah hitam dengan kalor jenis

130 J.kg-1 C-1 bersuhu 800C dicelupkan ke dalam 10 kg

air dengan kalor jenis 4186 J.kg-1 C-1. Setelah terjadi

kesetimbangan termal, suhu akhir campuran 200C. Suhu

air mula-mula adalah ….

A. 14, 440C

B. 19,440C

Dik : mtimah = 3 kg

ctimah = 1400 J.kg-1 C-1

Ttimah = 800C

mair = 10 kg

cair = 4200 J.kg-1 C-1

Suhu kesetimbangan termal (T) = 20 0C

Dit : Suhu air mula-mula (Tair) = ...?

Jawab:

Qlepas = Qterima

Qtimah = Qair

C3

Page 134: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

121

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

C. 23,440C

D. 28,440C

E. 35,440C

mtimah ctimah ΔT = mair cair ΔT

(3)(130)(80-20) = (10)(4186)(20-T)

(390)(60) = (41860)(20-T)

23400 = 837200 – 41860 T

41860T = 837200– 23400

41860T =813800

T =813800 / 41860

T = 19, 440C

Jawaban: B

20 Di bawah ini adalah contoh perpindahan kalor secara

konveksi..

A.

B.

Yang merupakan contoh perpindahan

kalor secara konveksi adalah peristiwa

angin laut yaitu pada gambar D. gambar A

dan C merupakan contoh perpindahan

kalor secara radiasi, sementara gambar B

dan E adalah contoh perpindahan kalor

secara konduksi.

Jawaban: D

C2

Page 135: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

122

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

C.

D.

E.

21 Saat kamu menggantung baju atau celana pada tali

jemuran, pakaianmu akan cepat kering meskipun tidak

ada cahaya matahari, hal ini disebabkan....

Penguapan cairan tidak hanya terjadi

akibat adanya matahari, faktor lain yakni

hembusan angin dan kelembapan udara.

C2

Page 136: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

123

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

A. Mendidihnya parfum

B. Penguapan cairan

C. Mencairnya cairan

D. Kondensasi dari deodoran

Cairan diserap oleh pakaian

Hal ini karena adanya titik kesetimbangan.

Kelembapan udara adalah banyaknya

kandungan air di udara. Tingkat

kelembapan dalam pakaian sangat tinggi

dengan tingkat kelembapan udara sekitar,

sehingga mengakibatkan perpindahan

massa antara air di baju menuju udara.

22 Sebuah ruangan memiliki kaca jendela yang luasnya 2

m × 1,5 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu permukaan

dalam kaca 25°C dan suhu pada permukaan luar kaca

30°C, berapakah laju konduksi kalor yang masuk ke

ruang itu? (k = 0,8 J.m-1.s-1.0C-1)

A. 375 J/s

B. 3750 J/s

C. 37500 J/s

D. 375000 J/s

E. 3750000 J/s

Diketahui:

A = (2×1,5) m = 3 m2

d = 3,2 mm = 3,2 x 10-3

k = 0,8 J.m-1.s-1.0C-1

ΔT=30 °C - 25°C = 5°C= 278 K

Ditanyakan:

H = ?

Jawab:

𝐻 = 𝑘𝐴∆𝑇

𝑑=

0,8 × 3 × 5

3,2 × 10−3

= 3750𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒

𝑠

Jawaban: B

C3

23 Dinding sebuah rumah yang berukuran 8 m × 4 m

memiliki suhu permukaan dalam sebesar 20°C dan suhu

permukaan luar sebesar 10°C. Berapa banyak kalor yang

hilang karena konveksi alami pada dinding selama

Diketahui:

A= (8 × 4) m = 32 m2

ΔT= 200C - 100C =100C

t = 24 jam = 86.400 s

C3

Page 137: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

124

No Soal Jawaban Aspek

Kognitif

sehari, jika diketahui koefisien konveksi rata-rata

sebesar 3,5 J.s-1.m-2.0C-1....

A. 9,68 x 104 J

B. 9,68 x 105 J

C. 9,68 x 106 J

D. 9,68 x 107 J

E. 9,68 x 108 J

k = J.s-1.m-2.0C-1

Ditanyakan:

Q = ?

Jawab:

Q = k.A. ΔT.t

Q = 3,5 × 32 x 10 × 86400

= 9,68 × 107 J

Jawaban: D

Page 138: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

125

Lampiran B. 2 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

No. Butir

Soal

Daya pembeda

(%) Tingkat kesukaran korelasi Signifaknsi

1 36,36 mudah 0,390 Signifikan

2 45,45 sedang 0,417 Signifikan

3 45,45 sedang 0,377 Signifikan

4 45,45 sukar 0,521 Sangat signifikan

5 36,36 sukar 0,370 Signifikan

6 36,36 sedang 0,388 Signifikan

7 45,45 sedang 0,454 Sangat signifikan

8 27,27 Sangat sukar 0,535 Sangat signifikan

9 9,09 mudah 0,193 -

10 36,36 mudah 0,277 -

11 54,33 sedang 0,489 Sangat signifikan

12 45,45 sukar 0,388 Signifikan

13 54,55 sukar 0,432 Signifikan

14 54,55 Sangat mudah 0,429 Signifikan

15 45,45 sukar 0,458 Sangat signifikan

16 72,73 mudah 0,593 Sangat signifikan

17 45,45 sukar 0,385 Signifikan

18 36,36 sukar 0,381 Siginifikan

19 63,64 sedang 0,575 Sangat signifikan

20 63,64 sedang 0,575 Sangat signifikan

21 63,64 mudah 0,510 Sangat signifikan

22 45,45 sedang 0,359 Signifikan

23 36,36 sukar 0,426 signifikan

Page 139: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

126

LAMPIRAN C

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Hasil Olah Data Per Indikator Kognitif Bloom

4. Uji Normalitas Hasil Pretest

5. Uji Normalitas Hasil Posttest

6. Uji Homogenitas Hasil Pretest

7. Uji Homogenitas Hasil Posttest

8. Uji Hipotesis Hasil Pretest

9. Uji Hipotesis Hasil Posttest

10. Uji N-gain

11. Hasil Hipotesis N-gain

12. Hasil Peningkatan Kognitif Bloom

Page 140: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

127

A. Lampiran C.1 Hasil Pretest

Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa Pretest Eksperimen Pretest Kontrol

1 4 12

2 6 8

3 5 8

4 7 5

5 6 5

6 6 9

7 8 8

8 5 6

9 8 8

10 9 6

11 10 6

12 5 8

13 7 5

14 3 8

15 5 5

16 8 12

17 7 7

18 7 9

19 8 8

20 9 5

21 8 8

22 8 4

23 7 8

24 5 7

25 7 7

26 6 5

27 4 6

28 5 9

29 4 7

30 9 7

31 7 4

32 7 11

33 8 6

34 3 10

35 8 4

36 6 11

37 7 3

38 6 9

39 7 10

40 5 9

Jumlah 260 293

Rata-rata 6,50 7,33

SD 1,7 2,245

Penulisan 6,50 ± 1,7 7,33 ± 2,25

Page 141: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

128

Deskriptif Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

KELOMPOK Statistic Std. Error

NILAI KELAS

EKSPERIMEN

Mean 6,50 ,268

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 5,96

Upper Bound 7,04

5% Trimmed Mean 6,53

Median 7,00

Variance 2,872

Std. Deviation 1,695

Minimum 3

Maximum 10

Range 7

Interquartile Range 3

Skewness -,216 ,374

Kurtosis -,484 ,733

KELAS

KONTROL

Mean 7,33 ,355

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6,61

Upper Bound 8,04

5% Trimmed Mean 7,28

Median 7,50

Variance 5,046

Std. Deviation 2,246

Minimum 3

Maximum 12

Range 9

Interquartile Range 4

Skewness ,214 ,374

Kurtosis -,460 ,733

Page 142: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

129

B. Lampiran C.2 Hasil Posttest

Data Skor Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa Posttest Eksperimen Posttest Kontrol

1 13 17

2 15 13

3 13 12

4 17 12

5 17 11

6 15 15

7 17 12

8 16 12

9 15 13

10 17 9

11 16 10

12 13 13

13 18 9

14 8 15

15 14 9

16 17 13

17 18 12

18 15 15

19 13 14

20 16 11

21 17 12

22 18 13

23 13 12

24 15 10

25 14 15

26 15 12

27 15 10

28 13 14

29 15 17

30 17 13

31 17 9

32 12 16

33 10 12

34 14 14

35 16 11

36 15 12

37 11 10

38 16 14

39 14 14

40 17 12

Jumlah 597 499

Rata-rata 14,93 12,48

SD 2,23 2,11

Penulisan 14,93 ± 2,23 12,48 ± 2,11

Page 143: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

130

Deskriptif Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

KELOMPOK Statistic Std. Error

NILAI KELAS EKSPERIMEN Mean 14,93 ,353

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 14,21

Upper Bound 15,64

5% Trimmed Mean 15,08

Median 15,00

Variance 4,994

Std. Deviation 2,235

Minimum 8

Maximum 18

Range 10

Interquartile Range 4

Skewness -,989 ,374

Kurtosis 1,222 ,733

KELAS KONTROL Mean 12,48 ,334

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 11,80

Upper Bound 13,15

5% Trimmed Mean 12,42

Median 12,00

Variance 4,461

Std. Deviation 2,112

Minimum 9

Maximum 17

Range 8

Interquartile Range 3

Skewness ,209 ,374

Kurtosis -,343 ,733

Page 144: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

131

C. Lampiran C.3 Hasil Olah Data Per Jenjang Kognitif Bloom

Perhitungan Data Pretest Ranah Kognitif Bloom

Kelas Eksperimen

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

1 SE1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

2 SE2 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SE3 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

4 SE4 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

5 SE5 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 SE6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

7 SE7 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

8 SE8 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

9 SE9 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

10 SE10 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1

11 SE11 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0

12 SE12 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

13 SE13 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

14 SE14 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 SE15 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

16 SE16 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0

Page 145: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

132

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

17 SE17 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

18 SE18 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

19 SE19 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

20 SE20 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

21 SE21 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

22 SE22 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1

23 SE23 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

24 SE24 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

25 SE25 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

26 SE26 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0

27 SE27 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

28 SE28 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 SE29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

30 SE30 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

31 SE31 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

32 SE32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

33 SE33 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

34 SE34 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 SE35 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

36 SE36 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Page 146: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

133

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

37 SE37 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 SE38 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 SE39 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 SE40 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

Jumlah 25 29 25 16 15 17 7 7 9 8 13 3 9 12 6 4 14 5 1 23 5 3 4

Rata-Rata 0.6 0.7 0.6 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.3 0.

1 0.2 0.3 0.2 0.1 0.4 0.1 0 0.6 0.1 0.1 0.1

Jumlah 110 24 37 12 36 37 4

% Rata-rata

perindikator 0.55 0.30 0.23 0.15 0.23 0.19 0.10

% Rata-rata

perjenjang 39% 20% 19%

Total 260

Total

Persentase 77%

Page 147: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

134

Perhitungan Data Pretest Ranah Kognitif Bloom

Kelas Kontrol

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

1 SK1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

2 SK2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

3 SK3 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

4 SK4 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

5 SK5 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

6 SK6 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

7 SK7 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

8 SK8 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

9 SK9 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

10 SK10 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

11 SK11 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

12 SK12 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

13 SK13 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0

14 SK14 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0

15 SK15 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

16 SK16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0

17 SK17 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

18 SK18 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

19 SK19 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

Page 148: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

135

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

20 SK20 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

21 SK21 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

22 SK22 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

23 SK23 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

24 SK24 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

25 SK25 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

26 SK26 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 SK27 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 SK28 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

29 SK29 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0

30 SK30 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 SK31 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

32 SK32 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

33 SK33 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 SK34 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0

35 SK35 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

36 SK36 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0

37 SK37 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

38 SK38 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

39 SK39 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

40 SK40 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

Jumlah 25 25 24 28 9 16 6 16 18 23 7 2 18 2 2 3 13 12 6 23 10 4 1

Page 149: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

136

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

Rata-Rata 0.6 0.6 0.6 0.7 0.2 0.4 0.2 0.4 0.5 0.6 0.2 0.1 0.5 0.1 0.1 0.1 0.3 0.3 0.2 0.6 0.3 0.1 0.025

Jumlah 111 22 64 20 20 55 1

% Rata-rata

perindikator 56% 28% 40% 25% 13% 28% 3%

% Rata-rata

perjenjang 45% 17% 28%

Total

Persentase 33%

Page 150: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

137

Perhitungan Data Posttest Ranah Kognitif Bloom

Kelas Eksperimen

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

1 SE1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

2 SE2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0

3 SE3 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0

4 SE4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1

5 SE5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

6 SE6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

7 SE7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0

8 SE8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

9 SE9 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

10 SE10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0

11 SE11 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

12 SE12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

13 SE13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

14 SE14 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 SE15 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1

16 SE16 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

17 SE17 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

18 SE18 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

19 SE19 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

Page 151: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

138

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

20 SE20 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

21 SE21 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

22 SE22 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

23 SE23 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1

24 SE24 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

25 SE25 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

26 SE26 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0

27 SE27 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1

28 SE28 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1

29 SE29 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

30 SE30 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1

31 SE31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0

32 SE32 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0

33 SE33 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0

34 SE34 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1

35 SE35 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

36 SE36 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

37 SE37 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0

38 SE38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

39 SE39 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

40 SE40 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0

Page 152: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

139

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

Jumlah 36 34 32 27 24 33 28 25 23 27 20 27 32 20 32 23 18 22 23 33 18 21 19

Rata-Rata 0.9 0.85 0.8 0.68 0.6 0.83 0.7 0.63 0.58 0.68 0.5 0.68 0.8 0.5 0.8 0.58 0.45 0.55 0.58 0.83 0.45 0.53 0.475

% Rata-rata

perindikator 77% 76% 59% 74% 58% 59% 48%

% Rata-rata

perjenjang 70% 63% 59%

Total 597

Total

Persentase 64%

Page 153: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

140

Perhitungan Data Posttest Ranah Kognitif Bloom

Kelas Kontrol

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

1 SK1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0

2 SK2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0

3 SK3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

4 SK4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0

5 SK5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0

6 SK6 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

7 SK7 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

8 SK8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

9 SK9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

10 SK10 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

11 SK11 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1

12 SK12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

13 SK13 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0

14 SK14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0

15 SK15 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

Page 154: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

141

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

16 SK16 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0

17 SK17 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

18 SK18 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

19 SK19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0

20 SK20 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0

21 SK21 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0

22 SK22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0

23 SK23 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1

24 SK24 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

25 SK25 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0

26 SK26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

27 SK27 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

28 SK28 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0

29 SK29 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

30 SK30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

31 SK31 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

32 SK32 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0

33 SK33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

Page 155: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

142

No. Nama

Butir Soal

1 4 5 14 17 2 9 8 10 15 21 6 7 11 16 18 19 3 12 13 20 23 22

D C C C B D E D B D C C D A D B C E B D B C D

34 SK34 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1

35 SK35 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

36 SK36 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0

37 SK37 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1

38 SK38 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0

39 SK39 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0

40 SK40 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0

Jumlah 35 34 32 24 23 33 24 17 18 24 16 20 20 18 24 15 14 19 21 26 16 20 6

Rata-Rata 0.8

8

0.8

5

0.

8

0.

6

0.5

8 0.83 0.6

0.4

3

0.4

5

0.

6

0.

4 0.5 0.5

0.4

5

0.

6

0.3

8

0.3

5

0.4

8

0.5

3

0.6

5

0.

4

0.

5 0.15

Jumlah 148 57 75 40 71 102 6

% Rata-rata

perindikato

r

74% 71% 47% 50% 44% 51% 15%

% Rata-rata

perjenjang 64% 46% 51%

Total 499

Total

Persentase 56%

Page 156: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

143

D. Lampiran C.4 Uji Normalitas Hasil Pretest

1. Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Perumusan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

a) H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

b) H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Taraf signifikan α = 5 %

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

di tunjukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah

pengelolaan data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

b) Jika sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas

Kontrol 40 100,0% 0 0,0% 40 100,0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df ti Statistic df Sig.

Kelas

Kontrol ,118 40 ,169 ,967 40 ,280

a. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Tingkat sig.0,280 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 ditolak H1

diterima sehingga Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Page 157: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

144

2. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Perumusuan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

a) H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

b) H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Taraf signifikan α = 5 %

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

di tunjukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah

pengelolaan data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

b) Jika sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas

Eksperimen 40 100,0% 0 0,0% 40 100,0%

Tests Of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Kelas

Eksperimen ,166 40 ,007 ,959 40 ,154

A. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Tingkat sig.0,154 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 ditolak H1

diterima sehingga Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Page 158: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

145

E. Lampiran C.5 Uji Normalitas Hasil Posttest

1. Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Perumusuan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

a) H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

b) H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Taraf signifikan α = 5 %

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

di tunjukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah

pengelolaan data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

b) Jika sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Case Processing Summary

Kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas

Kontrol 40 100,0% 0 0,0% 40 100,0%

Tests Of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Kelas

Kontrol ,139 40 ,050 ,956 40 ,123

A. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Tingkat sig.0,123 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 ditolak H1

diterima sehingga Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Page 159: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

146

2. Kelas Eksperimen

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:

1. Perumusuan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

a) H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

b) H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Taraf signifikan α = 5 %

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

di tunjukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah

pengelolaan data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

b) Jika sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Case Processing Summary

Kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas

Eksperimen 40 100,0% 0 0,0% 40 100,0%

Tests Of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Kelas

Eksperimen ,163 40 ,009 ,918 40 ,006

A. Lilliefors Significance Correction

Kesimpulan:

Tingkat sig.0,006 yang menunjukkan bahwa sig ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1

diterima sehingga Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

Page 160: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

147

F. Lampiran C.6 Uji Homogenitas Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:

1. Perumusuan hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

a) H0 = Varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok sama atau

homogen

b) H1 = Varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok berbeda atau

heterogen

2. Taraf signifikan α = 5 % = 0,05

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang di

tunjukan oleh nilai significant pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan

data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak.

b) Jika nilai sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,900 1 78 ,093

Kesimpulan:

Tingkat sig. 0,093 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 maka H0 diterima H1

ditolak sehingga varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok sama atau

homogen

Page 161: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

148

G. Lampiran C.7 Uji Homogenitas Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:

1. Perumusuan hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

a) H = Varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok sama atau

homogen

b) H1 = Varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok berbeda atau

heterogen

2. Taraf signifikan α = 5 % = 0,05

3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang di

tunjukan oleh nilai significant pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan

data.

4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai sig. > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak.

b) Jika nilai sig. ≤ 0,05 sig maka H0 ditolak H1 diterima.

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,007 1 78 ,934

Kesimpulan:

Tingkat sig. 0,934 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 maerka H0 diterima H1

ditolak sehingga varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok sama atau

homogen

Page 162: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

149

H. Lampiran C.8 Uji Hipotesis Hasil Pretest

Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:

1. Data berdistribusi normal dan varian yang homogen, sehingga menggunakan

uji hipotesis parametrik

2. Perumusan hipotesis untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut:

a) H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa

pada kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitifi siswa pada

kelompok kontrol.

b) H1 = Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

3. Taraf signifikan α = 5 % = 0,05

4. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditunjukkan oleh nilai Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah

pengolahan data.

5. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima.

b) Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

Group Statistics

Kelompok N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Nilai Kelas Eksperimen 40 6,50 1,695 ,268

Kelas Kontrol 40 7,33 2,246 ,355

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

F t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances

assumed 2,900 -1,854 78 ,067 -,825 ,445 -1,711 ,061

Equal variances

not assumed -1,854 72,533 ,068 -,825 ,445 -1,712 ,062

Kesimpulan:

Nilai Sig. (2-tailed) = 0,068 > 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak. Sehingga Tidak

terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok

eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok kontrol.

Page 163: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

150

I. Lampiran C.9 Uji Hipotesis Hasil Posttest

Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:

1. Data berdistribusi tidak normal dan varian yang homogen, sehingga

menggunakan uji hipotesis non parametrik

2. Perumusan hipotesis untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut:

a) H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa

pada kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

b) H1 = Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

3. Taraf signifikan α = 5 % = 0,05

4. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditunjukkan oleh nilai Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah

pengolahan data.

5. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima.

b) Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima H1 ditolak

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum Of Ranks

Kelas Eksperimen 40 52,44 2097,50

Kelas Kontrol 40 28,56 1142,50

Total 80

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 322,500

Wilcoxon W 1142,500

Z -4,632

Asymp. Sig. (2-Tailed) ,000

A. Grouping Variable: Kelompok

Kesimpulan:

Nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05, H0 ditolak H1 diterima. Sehingga Terdapat

perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok eksperimen

dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok kontrol.

Page 164: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

151

J. Lampiran C.10 Uji N-Gain

Uji N-Gain Kelas Kontrol

No Nama

Siswa Pretest (X1)

Postest

(X2) d = X2-X1 N-Gain Kategori

1 SK1 12 17 5 0,45 Sedang

2 SK2 8 13 5 0,33 Sedang

3 SK3 8 12 4 0,27 Rendah

4 SK4 5 12 7 0,39 Sedang

5 SK5 5 11 6 0,33 Sedang

6 SK6 9 15 6 0,43 Sedang

7 SK7 8 12 4 0,27 Rendah

8 SK8 6 12 6 0,35 Sedang

9 SK9 8 13 5 0,33 Sedang

10 SK10 6 9 3 0,18 Rendah

11 SK11 6 10 4 0,24 Rendah

12 SK12 8 13 5 0,33 Sedang

13 SK13 5 9 4 0,22 Rendah

14 SK14 8 15 7 0,47 Sedang

15 SK15 5 9 4 0,22 Rendah

16 SK16 12 13 1 0,09 Rendah

17 SK17 7 12 5 0,31 Sedang

18 SK18 9 15 6 0,43 Sedang

19 SK19 8 14 6 0,40 Sedang

20 SK20 5 11 6 0,33 Sedang

21 SK21 8 12 4 0,27 Rendah

22 SK22 4 13 9 0,47 Sedang

23 SK23 8 12 4 0,27 Rendah

24 SK24 7 10 3 0,19 Rendah

25 SK25 7 15 8 0,50 Sedang

26 SK26 5 12 7 0,39 Sedang

27 SK27 6 10 4 0,24 Rendah

28 SK28 9 14 5 0,36 Sedang

29 SK29 7 17 10 0,63 Sedang

30 SK30 7 13 6 0,38 Sedang

31 SK31 4 9 5 0,26 Rendah

32 SK32 11 16 5 0,42 Sedang

33 SK33 6 12 6 0,35 Sedang

34 SK34 10 14 4 0,31 Sedang

35 SK35 4 11 7 0,37 Sedang

36 SK36 11 12 1 0,08 Rendah

37 SK37 3 10 7 0,35 Sedang

38 SK38 9 14 5 0,36 Sedang

39 SK39 10 14 4 0,31 Sedang

40 SK40 9 12 3 0,21 Rendah

Rata-rata 0,33 Sedang

Page 165: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

152

Uji N-Gain Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Pretest

(X1)

Postest

(X2) d = X2-X1 N-Gain Kategori

1 SE1 4 13 9 0,47 Sedang

2 SE2 6 15 9 0,53 Sedang

3 SE3 5 13 8 0,44 Sedang

4 SE4 7 17 10 0,63 Sedang

5 SE5 6 17 11 0,65 Sedang

6 SE6 6 15 9 0,53 Sedang

7 SE7 8 17 9 0,60 Sedang

8 SE8 5 16 11 0,61 Sedang

9 SE9 8 15 7 0,47 Sedang

10 SE10 9 17 8 0,57 Sedang

11 SE11 10 16 6 0,46 Sedang

12 SE12 5 13 8 0,44 Sedang

13 SE13 7 18 11 0,69 Sedang

14 SE14 3 8 5 0,25 Rendah

15 SE15 5 14 9 0,50 Sedang

16 SE16 8 17 9 0,60 Sedang

17 SE17 7 18 11 0,69 Sedang

18 SE18 7 15 8 0,50 Sedang

19 SE19 8 13 5 0,33 Sedang

20 SE20 9 16 7 0,50 Sedang

21 SE21 8 17 9 0,60 Sedang

22 SE22 8 18 10 0,67 Sedang

23 SE23 7 13 6 0,38 Sedang

24 SE24 5 15 10 0,56 Sedang

25 SE25 7 14 7 0,44 Sedang

26 SE26 6 15 9 0,53 Sedang

27 SE27 4 15 11 0,58 Sedang

28 SE28 5 13 8 0,44 Sedang

29 SE29 4 15 11 0,58 Sedang

30 SE30 9 17 8 0,57 Sedang

31 SE31 7 17 10 0,63 Sedang

32 SE32 7 12 5 0,31 Sedang

33 SE33 8 10 2 0,13 Rendah

34 SE34 3 14 11 0,55 Sedang

35 SE35 8 16 8 0,53 Sedang

36 SE36 6 15 9 0,53 Sedang

37 SE37 7 11 4 0,25 Rendah

38 SE38 6 16 10 0,59 Sedang

39 SE39 7 14 7 0,44 Sedang

40 SE40 5 17 12 0,67 Sedang

Rata-Rata 6,5 14,925 8,425 0,51 Sedang

Page 166: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

153

K. Lampiran C.11 Uji Hipotesis N-Gain

Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:

1. Data berdistribusi tidak normal dan varian yang homogen, sehingga

menggunakan uji hipotesis non parametrik

2. Perumusan hipotesis untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut:

a) H0= Tidak terdapat perbedaan rata-rata N-gain kemampuan kognitif siswa

pada kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

b) H1= Terdapat perbedaan rata-rata N-gain kemampuan kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

3. Taraf signifikan α = 5 % = 0,05

4. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditunjukkan oleh nilai Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah

pengolahan data.

5. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika nilai Sig. (2-tailed)

≤ 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0

diterima H1 ditolak

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Kelas Kontrol 40 55,20 2208,00

Kelas Eksperimen 40 25,80 1032,00

Total 80

Test Statisticsa

N-Gain

Mann-Whitney U 212,000

Wilcoxon W 1032,000

Z -5,661

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: Kelompok

Kesimpulan:

Nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05, H0 ditolak H1 diterima. Sehingga Terdapat

perbedaan rata-rata N-gain kemampuan berpikir kognitif siswa pada

kelompok eksperimen dan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada

kelompok kontrol.

Page 167: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

154

L. Lampiran C.12 Hasil Peningkatan Perjenjang Kognitif Bloom

Hasil Peningkatan Indikator Kemampuan Kognitif

Kelas Kontrol

No Nama

Siswa

Pretest

(X1)

Postest

(X2) d = X2-X1 N-Gain Kategori

1 SK1 8 10 2 0,67 Sedang

2 SK2 6 7 1 0,20 Rendah

3 SK3 6 9 3 0,60 Sedang

4 SK4 3 5 2 0,25 Rendah

5 SK5 4 8 4 0,57 Sedang

6 SK6 7 7 0 0,00 Rendah

7 SK7 7 8 1 0,25 Rendah

8 SK8 5 7 2 0,33 Sedang

9 SK9 6 8 2 0,40 Sedang

10 SK10 5 7 2 0,33 Sedang

11 SK11 4 4 0 0,00 Rendah

12 SK12 6 10 4 0,80 Tinggi

13 SK13 3 5 2 0,25 Rendah

14 SK14 4 8 4 0,57 Sedang

15 SK15 2 4 2 0,22 Rendah

16 SK16 8 8 0 0,00 Rendah

17 SK17 6 8 2 0,40 Sedang

18 SK18 6 8 2 0,40 Sedang

19 SK19 4 7 3 0,43 Sedang

20 SK20 3 5 2 0,25 Rendah

21 SK21 6 7 1 0,20 Rendah

22 SK22 3 9 6 0,75 Tinggi

23 SK23 6 6 0 0,00 Rendah

24 SK24 4 4 0 0,00 Rendah

25 SK25 4 8 4 0,57 Sedang

26 SK26 4 9 5 0,71 Tinggi

27 SK27 5 7 2 0,33 Sedang

28 SK28 6 7 1 0,20 Rendah

29 SK29 2 6 4 0,44 Sedang

30 SK30 6 9 3 0,60 Sedang

31 SK31 3 5 2 0,25 Rendah

32 SK32 7 9 2 0,50 Sedang

33 SK33 5 7 2 0,33 Sedang

34 SK34 5 8 3 0,50 Sedang

35 SK35 2 6 4 0,44 Sedang

36 SK36 5 5 0 0,00 Rendah

37 SK37 1 3 2 0,20 Rendah

38 SK38 6 6 0 0,00 Rendah

39 SK39 8 9 1 0,33 Sedang

40 SK40 6 7 1 0,20 Rendah

Rata-Rata 4,925 7 2,075 0,33754 Sedang

Page 168: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

155

Hasil Peningkatan Indikator Kemampuan Kognitif

Kelas Eksperimen

No Nama

Siswa

Pretest

(X1)

Postest

(X2) d = X2-X1 N-Gain Kategori

1 SE1 2 5 3 0,33 Sedang

2 SE2 6 9 3 0,60 Sedang

3 SE3 3 6 3 0,38 Sedang

4 SE4 5 9 4 0,67 Sedang

5 SE5 5 9 4 0,67 Sedang

6 SE6 4 8 4 0,57 Sedang

7 SE7 6 9 3 0,60 Sedang

8 SE8 3 10 7 0,88 Tinggi

9 SE9 5 7 2 0,33 Sedang

10 SE10 5 9 4 0,67 Sedang

11 SE11 5 8 3 0,50 Sedang

12 SE12 4 8 4 0,57 Sedang

13 SE13 5 8 3 0,50 Sedang

14 SE14 2 6 4 0,44 Sedang

15 SE15 3 6 3 0,38 Sedang

16 SE16 5 8 3 0,50 Sedang

17 SE17 5 7 2 0,33 Sedang

18 SE18 5 8 3 0,50 Sedang

19 SE19 6 7 1 0,20 Rendah

20 SE20 6 8 2 0,40 Sedang

21 SE21 5 8 3 0,50 Sedang

22 SE22 3 9 6 0,75 Tinggi

23 SE23 5 6 1 0,17 Rendah

24 SE24 4 8 4 0,57 Sedang

25 SE25 5 8 3 0,50 Sedang

26 SE26 3 9 6 0,75 Tinggi

27 SE27 1 6 5 0,50 Sedang

28 SE28 5 7 2 0,33 Sedang

29 SE29 3 7 4 0,50 Sedang

30 SE30 5 8 3 0,50 Sedang

31 SE31 5 10 5 0,83 Tinggi

32 SE32 3 8 5 0,63 Sedang

33 SE33 3 5 2 0,25 Rendah

34 SE34 2 8 6 0,67 Sedang

35 SE35 7 7 0 0,00 Rendah

36 SE36 4 9 5 0,71 Tinggi

37 SE37 6 6 0 0,00 Rendah

38 SE38 4 9 5 0,71 Tinggi

39 SE39 5 8 3 0,50 Sedang

40 SE40 3 8 5 0,63 Sedang

Rata-Rata 4,275 7,725 3,45 0,50031 Sedang

Page 169: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

156

LAMPIRAN D

SURAT KETERANGAN

1. Surat Keterangan Penelitian

2. Dokumentasi Penelitian

3. Uji Referensi

4. Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 170: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

157

Lampiran D. 1 Surat Keterangan Penelitian

Page 171: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

158

Lampiran D. 2 Dokumentasi Penelitian

Page 172: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

159

Lampiran D. 3 Uji Refrensi

Page 173: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

160

Page 174: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

161

Page 175: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

162

Page 176: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

163

Page 177: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

164

Page 178: PENGARUH MODEL THINK PAIR SHAIRE BERBANTUAN MOBILE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Instrument yang digunakan berupa 23 soal pilihan ganda dan instrumen

165

Lampiran D. 4 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Ahma Wirogo

Alamat : Jl. Bona Permai IV B4/4, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta

Selatan

Kode Pos : 12440

Nomor Telpon : 083894626935

Email : [email protected]

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Kelahiran : Jakarta, 26 Maret 1995

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan

2001 SD Negeri 07 Lebak Bulus

Juni 2001 – Juni 2007

2007 SMP Negeri 226 Jakarta

Juni 2007 – Juni 2010

2010 SMKN 29 Jakarta

Juni 2010 – Juni 2013

2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tadris Fisika

September 2013 – Juli 2020