pengaruh modernisasi terhadap budaya nenek moyang masyarakat toraja
DESCRIPTION
Pengaruh Modernisasi terhadap Budaya Nenek Moyang Masyarakat Toraja. Presentasi Antropologi Kelompok 3B: Fitaria Setioso (10605074) Maximillian Eureka (12205039) Ngurah A. Pranata (12206012) Gusriansyah (12206060) Wahyu Hendro (13205126). Latar Belakang. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENGARUH MODERNISASI
TERHADAP BUDAYA NENEK MOYANG
MASYARAKAT TORAJA
Presentasi Antropologi Kelompok 3B:
Fitaria Setioso (10605074)Maximillian Eureka (12205039)Ngurah A. Pranata (12206012)
Gusriansyah (12206060)Wahyu Hendro (13205126)
LATAR BELAKANG
Sejak dahulu, masyarakat Sulawesi Selatan telah memiliki aturan tata hidup (sistem pemerintahan, sistem kemasyarakatan dan sistem kepecayaan)
Adanya perbedaan kelompok masyarakat etnis Toraja yang tinggal di Kabupaten Tana Toraja (cenderung homogen) dengan yang hidup sebagai perantauan di luar Tana Toraja (pola pikir, hidup dalam konteks masyarakat yang majemuk, secara etnis maupun agama)
TUJUAN
Mengetahui pengaruh modernisasi terhadap masyarakat Toraja dalam aspek:
Sistem Pengetahuan dan Teknologi Sistem Masyarakat Mata Pencaharian dan Ekonomi Sistem Religi Kesenian Bahasa
RUMUSAN PERMASALAHAN
Bagaimana pengaruh modernisasi terhadap kebudayaan?
Modernisasi yang bagaimana yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat Toraja?
Seberapa signifikan perubahan kebudayaan Toraja masa kini dibandingkan dengan masa lampau?
Apakah masyarakat Toraja masa kini masih menerapkan kebudayaannya?
LANDASAN TEORI
GRAND THEORY Ferdinand Toennies Gemeinschaft dan
Gesselschaft: Saya membedakan kelompok sosial dalam dua tipe yaitu
Gemeinschaft (community), yaitu kelompok yang terbentuk karena
rasa kebersamaan dan ikatan saling membutuhkan yang
dirasakan pula sebagai tujuan bersama. Dan yang kedua adalah
Gesellschaft (society), yaitu kelompok yang terbentuk untuk
memfasilitasi kebutuhan dan keinginan individual anggotanya.
LANDASAN TEORISUPPORTING THEORY
Teori psikoanalisa Sigmund Freud:
Saya meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-
waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
LANDASAN TEORISUPPORTING THEORY Paradigma budaya Clifford Geertz:
Budaya adalah sistem yang diturunkan dari konsep yang diekspresikan dalam bentuk
simbol-simbol dimana masyarakat
mengkomunikasikan, mengabadikan, dan
mengembangkan pengetahuan tentang kehidupan dan cara
menyikapinya.
LANDASAN TEORI
SUPPORTING THEORY
Konsep kurungan besi Max Weber (Iron Cage Concept):
Meningkatnya rasionalisasi dalam kehidupan manusia
memerangkap setiap individu dalam “kurungan besi” aturan-
aturan sosial yang disebut birokrasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Literatur Wawancara dengan :
Anggi Putra Yanse Juryanto Tandepadang
PEMBAHASAN
SISTEM MASYARAKAT Dalam budaya nenek moyang orang Toraja, ada
stratifikasi sosial yang cukup menonjol. Ketika perbudakan masih berlaku di Toraja, dikenal golong puang (penguasa, tuan) dan kaunan (budak). Namun pada zaman kolonial Belanda hal itu dilarang.
Tetapi dalam prakteknya, masyarakat adat Toraja tetap membedakan empat kasta dalam masyarakat yang diurut dari yang tertinggi yaitu: Tana’ Bulaan (Keturunan Raja. Bulaan = Emas) Tana’ Bassi (Keturunan bangsawan. Bassi = Besi) Tana’ Karurung (Bukan bangsawan, tetapi bukan juga
orang kebanyakan. Karurung = sejenis kayu yang keras) Tana’ Kua-Kua (Kua-Kua = sejenis kayu yang rapuh)
Dalam hubungan dengan upacara-upacara adat, dikenal pula golongan imam (To Minaa atau To Parenge’) dan orang awam (To Buda).
SISTEM MASYARAKAT
MATA PENCAHARIAN DAN EKONOMI
Pendapatan Rp.2.490.279/kk/
tahun (Kabupaten
termiskin ke-2)
Generasi muda merantau ke luar
daerah (terutama di luar sulawesi selatan)
Modernisasi yang dibawa perantau
Teori Toennies: community society
TINJAUAN PENGARUH MODERNISASI EKONOMI TERHADAP UPACARA RAMBU SOLO’
Rambu
solo’
modernisa
si
BISNIS
o Rambu solo’=pesta adat duka cita yang didalamnya terdapat Ma'tinggoro tedong (penyembelihan kerbau dalam julah besar).
o Semula, kerbau lumpur khas toraja yang langka berasal dari kerabat dan masyarakat yang respect terhadap si mati. Sekarang menjadi kerbau ternak yang murah dan mudah didapat dari sumbawa.
o Penyelenggaraaan acara yang semula dilakukan gotong royong menjadi acara yang diatur EO bahkan dengan sponsor.
RELIGI
Aluk to Dolo• Percaya
satu dewa yaitu Puang Matua didopsi oleh Gereja untuk menyebut Tuhan Allah.
Masuknya Kristen• Pelarangan
hal-hal yang berbau takhayul oleh Gereja.
Dualisme• Memandang
ajaran kristen dan kebudayaan sebagai 2 hal independen yang berjalan bersamaan
KESENIAN
Terjadi perubahan perilaku sosial, seperti adanya unsur gengsi.
Contoh: Upacara pemakamanKeluarga yang meninggal :Menyediakan kerbau seadanya banyak menyediakan kerbau walaupun hal itu pemborosan (demi martabat)Kerabat :Memberikan kerbau murni sebagai rasa simpati unsur hutang (harga diri dipertaruhkan)
BAHASA
Menggunakan bahasa Austronesia Barat (di Tana Toraja) menggunakan bahasa yang sama hanya saja keaslian dan intensitasnya dalam penggunaan bahasa berkurang, yaitu dengan mencampur bahasa toraja dengan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasanya secara utuh jika berada di dalam kelompok masyarakat Toraja (perantauan)
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Atap yang semula terbuat dari bambu disubstitusi dengan atap seng.
Tiang rumah yang besar dan kokoh, dulu diambil dari hutan adat sekarang dibeli.
Menjaga kayu-kayuan yang tumbuh di hutan supaya tidak ditebang muda atau dicuri.
Memberi tanda beberapa pohon tertentu, kemudian diberitahu masyarakat bahwa pohon tersebut dipersiapkan untuk pembangunan/perbaikan bangunan adat (Tongkonan, Alang ataupun Lantang).
Wawancara
KESIMPULAN
KESIMPULAN Modernisasi mempengaruhi kebudayaan
dalam hal landasan berpikir, dimana manusia menjadi lebih kritis dan individualis dalam menjalankan perannya dalam masyarakat.
Modernisasi yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat antara lain adalah masuknya zaman kolonial Belanda, masuknya agama Kristen, hingga yang paling dominan adalah modernisasi pola pikir yang dibawa oleh generasi muda Toraja yang umumnya kaum perantau.
KESIMPULAN Signifikansi perubahan kebudayaan dan
pergeseran nilai-nilainya ada pada penghapusan perbudakan serta sistem kemasyarakatan, religi, mata pencaharian, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan pada aspek kesenian dan bahasa, tidak terlampau berubah jauh dibandingkan dengan pada masa nenek moyang.
Masyarakat Toraja masih menerapkan kebudayaannya namun sebatas tidak berbenturan dengan nilai-nilai agama (Kristen pada umumnya) dan tuntutan ekonomi.
TERIMA KASIH