pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../pengaruh... · guru sebagai pengajar yang...

90
1 SKRIPSI Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode pembelajaran terhadap presatasi belajar akuntansi siswa kelas XI ilmu social SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 Disusun oleh : Titis Cahya Buana X.7406049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dokhanh

Post on 03-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

1

SKRIPSI

Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode pembelajaran terhadap presatasi

belajar akuntansi siswa kelas XI ilmu social SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010

Disusun oleh :

Titis Cahya Buana

X.7406049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang sangat cepat serta perkembangan jaman yang

semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut

adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Seiring dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi, lembaga pendidikan dituntut untuk berperan

aktif dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara optimal guna

mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya

saing lulusan guna menghadapi ketatnya persaingan dan tantangan dunia kerja.

Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut

adalah pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa; tujuan pendidikan nasional

adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003).

Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu menciptakan

atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha

yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan tolok ukur utama yang

digunakan untuk melihat keberhasilan seseorang. Prestasi belajar siswa adalah

hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta

kegiatan pembelajaran di sekolah. Usaha untuk mencapai keberhasilan dalam

bidang pendidikan ini bukan hanya merupakan tanggung jawab dari sekolah

Page 3: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

3

semata, melainkan juga seluruh masyarakat termasuk di dalamnya adalah guru,

peserta didik dan orang tua.

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa

(faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi,

tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode

pembelajaran dan lingkungan. Adapun yang termasuk lingkungan disini adalah

lingkungan sekolah. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan

berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar.

Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar (Sardiman, 2006:75). Motivasi adalah

semangat yang timbul dari dalam diri untuk berkembang dan lebih baik. Menurut

Mudjiono, 2002:20,“motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar

baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa

sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.

Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa

terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa yang sangat termotivasi

untuk belajar akan memberikan dampak yang baik terhadap prestasi belajar atau

hasil belajar yang akan dicapai.

Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar

adalah faktor lingkungan, hal ini karena lingkungan merupakan suatu komponen

sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian

ini kondisi lingkungan sekolah dan keluarga menjadi perhatian karena faktor ini

sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar, karena sekolah adalah tempat serta wahana kegiatan dan

proses pendidikan berlangsung. Di sekolah nilai-nilai kehidupan ditumbuhkan dan

dikembangkan agar dapat memberikan manfaat bagi para siswa. Oleh karena itu,

sekolah menjadi wahana yang sangat berpengaruh dominan bagi pembentukan

Page 4: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

4

sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif

akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan ekstrakulikuler.

Selain lingkungan sekolah, lingkungan keluarga juga berpengaruh

terhadap keberhasilan belajar siswa, karena kelurga adalah lingkungan yang

paling dekat dengan siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,

pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah didalam keluarga, karena

banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan

keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi

pembinaan perilaku, aktivitas, dan belajar untuk berprestasi bagi seseorang.

Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataannya tidak terasa telah

terjadi pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan anaknya,

karena kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya

pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat

belajar yang lebih, karena waktu untuk belajar di rumah lebih banyak daripada di

sekolah. Orang tua justru seharusnya yang lebih bertanggung jawab terhadap

perkembangan anaknya.

Selain lingkungan belajar, faktor eksternal yang juga mempengaruhi

prestasi belajar siswa adalah faktor metode pembelajaran. Seorang guru dituntut

untuk menguasai berbagai metode pembelajaran, dengan melalui model

pembelajaran yang digunakan akan memberikan nilai tambah terhadap anak

didiknya. Namun, salah satu metode yang masih berlaku dan masih banyak

digunakan oleh para guru adalah metode pembelajaran konvensional metode ini

sebenarnya sudah tidak layak lagi digunakan sepenuhnya dalam proses

pembelajaran dan perlu diubah. Tapi untuk mengubah metode pembelajaran ini

sangat susah untuk guru, karena guru harus memiliki kemampuan dan

keterampilan menggunakan metode pembelajaran yang lainnya.

Banyak kita temukan di lapangan bahwa selama ini pembelajaran

akuntansi didominasi oleh guru melalui metode ceramah dan ekspositorinya.

Disamping itu, guru jarang mengajar siswa untuk menganalisa secara mendalam

tentang suatu konsep dan jarang mendorong siswa untuk menggunakan penalaran

logis yang lebih tinggi seperti kemampuan menguji atau memperlihatkan suatu

Page 5: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

5

konsep, dengan cara ini membiasakan siswa untuk malas berfikir dan menganalisa

suatu permasalahan yang timbul, karena siswa terbiasa diberikan materi yang

sudah tersedia, sehingga mengakibatkan semangat dan motivasi siswa untuk

berkembang menjadi kurang.

Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus

pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk

menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan

dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru

dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan

keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti

pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan bermacam-

macam hal, seperti prestasi belajar, semangat, dan motivasi belajar.

Mata pelajaran Akuntansi di SMA merupakan salah satu mata pelajaran

yang harus dikuasai oleh siswa jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar

yaitu mengenai siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan proses pencatatan,

pengelompokkan, pengikhtisaran, serta penyusunan laporan keuangan baik di

dalam perusahaan jasa, dagang maupun koperasi. Metode pembelajaran akuntansi

adalah cara maupun pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau

menyampaikan materi pelajaran akuntansi, yang membutuhkan kasabaran,

kecermatan, serta ketelitian dan kepahaman, untuk itu guru dituntut untuk tidak

hanya menyampaikan materi secara lisan atau ceramah saja tetapi harus memilih

metode yang dapat melatih siswa belajar mengalami, misalnya dengan diskusi,

praktek komputer akuntansi, memperbanyak latihan mengerjakan soal. Selama ini

guru di dalam menyampaikan materi pelajaran akuntansi dengan ceramah secara

lisan dan dengan menjelaskan materi di papan tulis.

SMA Negeri 7 Surakarta merupakan salah satu SMA favorit di Surakarta,

tetapi walaupun sebagai salah satu sekolah favorit, prestasi para siswa SMA

Negeri 7 Surakarta masih kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi

belajar dari para siswa, selain itu masih banyak siswa yang kurang aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar dan hanya mengorganisir sendiri apa yang

diperolehnya tanpa mengkomunikasikan dengan siswa lain. Lingkungan sekolah

Page 6: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

6

SMA Negeri 7 Surakarta yang letaknya sangat dekat dengan jalan raya

menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar sedikit terganggu karena

keramaian jalan dan getaran suara kendaraan. Faktor lain yang menyebabkan

prestasi belajar di SMA Negeri 7 kurang baik adalah para guru masih

menggunakan metode yang masih belum tepat dalam melaksanakan pembelajaran.

Bertolak dari uraian diatas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Motivasi, Lingkungan Belajar dan Metode

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial

SMA Negeri 7 Surakarta “. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 7

Surakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya prestasi belajar akuntansi masih rendah. Hal ini mungkin

disebabkan karena kurangnya motivasi belajar dari siswa itu sendiri. Selain itu,

banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan

hanya mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa mengkomunikasikan

dengan siswa lain sehingga pemahaman terhadap materi bahasan yang

dipelajari masih kurang.

2. Letak SMA Negeri 7 Surakarta yang dekat dengan jalan raya menyebabkan

lingkungan belajar tersebut kurang kondusif. Lingkungan belajar yang kurang

kondusif juga menyebabkan rendahnya prestasi belajar para siswa.

3. Banyak guru yang masih menggunakan metode konvensional dalam

melaksanakan pembelajaran, sehingga rendahnya prestasi belajar akuntansi

siswa disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan metode pembelajaran yang

sesuai dengan topik bahasan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang dikaji dalam

penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari apa yang menjadi tujuan

dilaksanakan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal – hal berikut :

Page 7: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

7

1. Motivasi belajar yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah motivasi yang

berasal dari dalam (faktor internal) yaitu minat, bakat dan tingkat intelegensi

dan motivasi yang berasal dari luar (faktor eksternal) yaitu lingkungan

(keluarga, pergaulan, teman, sekolah) dan metode pembelajaran.

2. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan belajar di sekolah dan di

rumah yang kondusif, yaitu yang dapat mendukung prestasi belajar siswa

termasuk sarana yang disediakan dan kenyamanan lingkungan belajar.

3. Metode pembelajaran yang akan dibahas adalah metode pembelajaran yang

paling sesuai dengan materi pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 7

Surakarta.

4. Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah nilai hasil belajar

(rapor) kelas XI IPS semester gasal TA. 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :

1 Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta ?

2 Adakah pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta ?

3 Adakah pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7

Surakarta ?

4 Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar, metode

pembelajaran, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga terhadap prestasi

belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar akuntansi siswa kelas XI

Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta.

Page 8: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

8

2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan belajar siswa kelas XI Ilmu

Sosial SMA Negeri 7 Surakarta.

3. Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran apakah yang digunakan

oleh guru akuntansi dalam pembelajaran pada siswa kelas XI Ilmu Sosial

SMA Negeri 7 Surakarta, sehingga memberikan kemudahan, kejelasan,

ketuntasan, kenyamanan bagi para siswa

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara motivasi

belajar, metode pembelajaran, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga

terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA

Negeri 7 Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penulis ingin mengetahui hubungan yang sebenarnya antara beberapa

faktor yang diteliti dengann prestasi belajar yang didapat pada hasil akhir serta

ingin menambah wawasan dan pengetahuan tentang penelitian tersebut.

2. Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk lebih menumbuhkan motivasi

siswa dalam pembelajaran akuntansi.

b. Dapat memberikan masukan atau bahan pertimbangan bagi guru dalam

menetukan metode pembelajaran yang paling tepat dan paling sesuai sehingga

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar

siswa.

c. Dapat digunakan oleh sekolah sebagai peningkatan kualitas dan mutu

pendidikan dengan lebih menjaga dan memelihara lingkungan belajar agar

selalu kondusif.

d. Memotivasi para orang tua untuk lebih ikut berpartisipasi dalam usaha

pembelajaran dan pendidikan anak.

Page 9: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakekat Pendidikan

Manusia adalah makhluk yang bisa berkembang dan berproduksi. Proses

produksi manusia tidak hanya secara kuantitatif, tetapi juga harus secara kualitif.

Perkembangan manusia untuk bisa menjadi lebih baik dan lebih berkualitas

dibutuhkan upaya humanisasi, ada pendapat mengatakan bahwa salah satu upaya

untuk menjadikan manusia lebih baik adalah melalui proses pendidikan.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, jadi dalam kehidupannya

dia selalu berinteraksi dengan manusia yang lainnya karena upaya humanisasi

manusia melalui proses pendidikan melibatkan banyak manusia lainnya. Di rumah

yang berperan besar dalam proses pendidikan adalah orang tua, sedangkan di

sekolah yang berperan dalam proses pendidikan adalah guru, dan di masyarakat

yang berperan dalam proses pendidikan adalah teman pergaulan, selain itu, faktor

individu juga berperan untuk menentukan hasil dari upaya pendidikan tersebut.

Dalam membicarakan pendidikan maka kita akan mengenal filsafat

pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari gagasan kita tentang manusia.

Hakekat pendidikan adalah menelusuri manusia itu sendiri sebagai bagian

pendidikan. Melihat pendidikan dan prosesnya dengan manusia, pendidikan

adalah sebagai suatu cara memanusiakan manusia menjadi manusia dewasa dalam

makna yang seutuhnya, artinya dia menjadi riil manusia yang mampu

menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara penuh sebagai manusia.

Menurut Freire hakekat pendidikan adalah membebaskan. Freire

mengungkapkan bahwa pendidikan haruslah mencermati realitas sosial,

pendidikan tidaklah dibatasi oleh metode dan teknik pengajaran bagi anak didik.

Pendidikan untuk kebebasan ini tidak hanya sekedar dengan menggunakan

proyektor dan kecanggihan sarana lainnya yang ditawarkan sesuatu kepada

peserta didik yang berasal dari latar belakang apapun.

Page 10: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

10

Pendidikan berupaya memberikan bantuan membebaskan manusia di

dalam kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan yang penuh dengan

kebodohan, ketertindasan oleh golongan yang kuat, kaya terhadap yang lemah,

miskin sehingga makin terasa menderita. Hal senada diungkapkan oleh Ki Hajar

Dewantara, bahwa pendidikan seharusnya memerdekakan, dalam pengertian

sederhana secara leksikal pendidikan adalah suatu proses pembebasan untuk

membuat manusia lebih manusiawi. Manusiawi berarti manusia yang lebih

manusia yang keluar dari ketertindasan dan kebodohan, memiliki derajat yang

sama dengan yang lain (duduk sama rendah berdiri sama tinggi).

Di Indonesia berdasarkan UU no.2 Tahun 1989 disebutkan bahwa

pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Komponen Proses Belajar Mengajar

Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di

dalamnya terjadi proses membudayakan dan memberadabkan manusia. Agar

terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi

kebudayaan dan peradaban.

Komponen dalam proses belajar mengajar terdiri dari masukan, keluaran

dan umpan balik. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala

karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan keunikan dan karakteristik

siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap

masukan. Unsur-unsur transformasi dalam proses pendidikan meliputi :

a. Pendidikan dan personal lainnya (guru)

b. Isi pendidikan

c. Teknik/metode

d. Sistem evaluasi

e. Sarana pendidikan dan sistem administrasi.

Page 11: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

11

Guru sebagai pendidik melakukan proses belajar mengajar berdasarkan

pada kurikulum yang berlaku, selain itu guru juga menyusun desain intruksional

untuk membelajarkan siswa, sedangkan siswa sebagai pembelajar di sekolah

memiliki kepribadian, pengalaman dan tujuan. Siswa mengalami perkembangan

jiwa, sesuai asas emansipasi diri menuju keutuhan dan kemandirian, karena siswa

yang belajar mengalami proses dan meningkatkan kemampuan mentalnya.

Keluaran dari proses pendidikan adalah siswa yang semakin berbudaya

dan beradab sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mengetahui dan

menetapkan apakah siswa telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan lembaga

pendidikan atau belum, diperlukan kegiatan evaluasi.

Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala informasi yang

berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses.

Adapun umpan balik yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat akan

memudahkan kegiatan perbaikan proses pendidikan.

3. Motivasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Motivasi Dalam kehidupan sehari-hari istilah motivasi sering digunakan untuk

menunjukkan semangat dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Akan

tetapi, makna atau arti lengkapnya masih sering dikacaukan dengan istilah-

istilah lain yang hampir mirip baik cara mengucapkan maupun ejaannya.

Seperti motif yang terdapat dalam bidang seni lukis, yang berarti tema atau

motion yang terdapat dalam bidang film, yang berarti gerak.

Masalah motivasi adalah masalah yang paling berpengaruh didalam

dunia pendidikan, bila kita berbicara tentang motivasi, biasanya hal-hal yang

menjadi pusat perhatian adalah faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong

orang untuk melakukan sesuatu dan mengapa seseorang melakukan sesuatu.

Dengan adanya motivasi siswa dalam belajar, dapat diketahui seberapa besar

minat dan semangat siswa dalam melakukan aktivasnya belajarnya. Namun

Page 12: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

12

dalam kenyataannya motivasi belajar yang dimiliki siswa itu bervariasi karena

motivasi tersebut merupakan perbedaan individual.

Motivasi secara umum diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dari

diri seorang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Peranan motivasi ini

sangat besar dalam mengerahkan seseorang dalam bertingkah laku. Proses

timbulnya motivasi didukung adanya kebutuhan seseorang yang belum

terpenuhi. Motivasi menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan.

Mc.Donald (dalam Oemar Hamalik,2001:158) mendefinisikan motivasi

adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam definisi ini

terdapat tiga unsur yang saling terkait, yaitu:

1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-

perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di

dalam sistem neuropisiologis dalam organism manusia, misalnya karena

perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga

perubahan energi yang tidak diketahui.

2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan, yaitu ingin melakukan

sesuatu yang mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan

suatu emosi, kemudian suasana emosi ini dapat menimbulkan kelakuan

yang bermotif. Perubahan ini mungkin boleh terjadi dan mungkin juga

tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan, tingkah laku atau sikap.

Seseorang merasa hasil belajarnya rendah, padahal dia memiliki buku

pelajaran yang lengkap, dia merasa memiliki cukup waktu, tetapi dia kurang

baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakan tidak

memadahi untuk memperoleh hasil belajar yang baik, dan oleh karena itu

dia harus mau mengubah cara-cara belajarnya. dorongan ini ditimbulkan

oleh perasaan.

3) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan, pribadi yang

bermotivasi mengadakan respon-respon yang tertuju ke arah satu tujuan.

Page 13: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

13

Berdasarkan pendapat Mc.Donald tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah daya penggerak yang menyebabkan dan mendorong

seseorang untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan atau motif.

b. Pengertian Motivasi Belajar

Seseorang siswa SMA yang setiap hari berangkat ke sekolah tentunya

mempunyai tujuan yang ingin dicapai dan seorang siswa akan berhasil dalam

belajar kalau dalam dirinya terdapat keinginan dan kemauan untuk belajar.

Keinginan untuk belajar merupakan prinsip pertama dalam kegiatan pendidikan

dan pengajaran, dan keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut

motivasi belajar, namun harus benar dilakukan atau dilaksanakan setiap saat

secara terjadwal.

Jika dihubungkan dengan motivasi dalam belajar, maka motivasi dapat

diartikan sebagai daya penggerak yang menyebabkan dan mendorong

seseorang untuk melakukan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang ingin

dicapai.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri

seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah

keterampilan maupun pengalaman. Motivasi mendorong minat belajar untuk

tercapainya suatu tujuan, maka siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena

termotivasi mencari prestasi, mendapat kedudukan dalam jabatan, menjadi

politikus dan memecahkan masalah (H. Martinis Yamin, 2006:173).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Seseorang

Keinginan untuk maju dan untuk berkembang tidak selalu dapat dilalui

dan dijalani dengan mudah, tetapi ada hal yang dapat mempengaruhi dan

mungkin juga dapat menghalangi seseorang untuk mencapai tujuan. Adapun

beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu

aktivitas disebut sebagai faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Asri

Laksmi R (1998:41) menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi, yaitu:

Page 14: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

14

a. Faktor internal, yaitu yang berasal dari individu sendiri antara lain minat,

bakat, intelegensi, tujuan individu dan lain-lain.

b. Faktor eksternal, yaitu yang berasal dari luar individu, seperti lingkungn

sosial, lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja dan lain-lain.

Agar motivasi individu dapat berkembang secara optimal, selain

dukungan kedua faktor tersebut di atas, kegiatan yang akan dilakukan

hendaknya :

a. Mempunyai nialai personal bagi individu tersebut

b. Hasilnya sangat bermanfaat bagi orang lain

c. Individu mempunyai keyakinan mampu meraihnya

d. Tugas yang dikerjakan tidak terlalu sulit atau resiko yang diambil tidak

terlalu besar

e. Hasil yang didapatkan sesuai dengan yang dikerjakan atau dilakukan.

d. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi

Menurut Wyner (dikutip oleh Haditomo,1998) menyebutkan cirri-ciri

individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah sebagai

berikut:

a. Menunjukkan aktivitas yang berprestasi

b. Menunjukkan ketekunan dan tidak putus asa dalam menghadapi kegagalan

c. Memilih tugas-tugas tingkat kesulitan yang sedang-sedang.

Menurut McClelland (dikutip dari Gipson,1998) dalam risetnya

menggambarkan bahwa orang-orang yang berprestasi tinggi dalam masyarakat

adalah:

a. Mereka yang memiliki berprestasi tinggi lebih suka menetapkan sendiri

tujuan prestasinya

b. Lebih suka menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sukar karena

mereka lebih suka tujuan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

c. Lebih menyukai balikan (feed-back) yang cepat dan efisien mengenai

prestasi mereka

d. Senang dan bertanggung jawab memecahkan setiap masalah.

Page 15: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

15

Heckhausen (dikutip Malayani,1982) mengemukakan ada enam sifat

individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, sifat-sifat tersebut

adalah:

a. Lebih mempunyai kepercayaan diri dalam menjalankan tugas yang

berhubungan dengan prestasi

b. Mempunyai sikap yang berorientasi ke masa depan dan lebih dapat

menangguhkan pemuasan untuk dapat menjalankan penghargaan (reward)

pada waktu kemudian

c. Memilih tugas yang kesukarannya sedang

d. Tidak suka membuang-buang waktu

e. Menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dengan kemampuan

sendiri.

f. Lebih tangguh dalam suatu tugas.

Dari pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

pandangan mereka tidak jauh berbeda dan semuanya memliki gambaran bahwa

individu yang memiliki motivasi akan selalu bekerja keras, tangguh, tidak

mudah putus asa, berorientasi kemasa depan, menyukai tugas yang memiliki

tingkat kesukaran sedang, menyukai balikan yang cepat dan efisien mengenai

prestasinya serta mandiri. Selain itu juga bertanggung jawab dalam

memecahkan masalah serta efektif dan efisien dalam upaya mencapai

tujuannnya.

e. Macam-macam Motivasi

Motivasi berkaitan dengan berbagai masalah dan situasi, dalam bahasan

ini, motivasi yang akan dibahas berhubungan dengan motivasi dalam proses

belajar. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat diartikan sebagai

dorongan penggerak yang berasal dari dalam diri seseorang yang menimbulkan

keinginan dan hasrat untuk belajar, sehingga tujuan yang diinginkan dapat

tercapai.

Page 16: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

16

Berdasarkan analisa dan pembatasan masalah yang akan diteliti, motivasi

yang akan dibahas pada pokoknya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

motivasi belajar intrinsik dan dan motivasi belajar ekstrinsik. Penjelasan dari

kedua motivasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi belajar intrinsik pada dasarnya adalah motif-motif yang

menjadi aktif, yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena

dalam diri setiap siswa atau individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu, motif ini sering disebut motif murni.

Jika dilihat dari segi tujuan kegiatan belajar, maka yang dimaksud

dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung

di dalam aktivitas bealajar itu sendiri. Aktivitas belajar didalam motivasi

intrinsik dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri

dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi

orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi

tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah

belajar, karena tanpa belajar tidak mungkin mendapatkan pengetahuan.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar, sehingga dapat dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang didalamnya ada aktivitas belajar yang dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan kegiatan belajar itu sendiri.

Perlu ditegaskan disini bahwa bukan berarti motivasi ekstrinsik ini

tidak baik dan tidak perlu, sebab kemungkinan keadaan siswa itu dinamis

dan berubah-ubah. Dorongan dari dalam diri sendiri untuk berkembang

menjadi lebih baik tidak ada, sehingga harus ada dorongan dari luar.

Page 17: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

17

f. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan beberapa upaya, yaitu

yang berhubungan dengan prinsip-prinsip belajar, unsur-unsur dinamis belajar,

pemanfaatan pengalaman, dan pengembangan cita-cita. Upaya-upaya tersebut

adalah:

1) Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

Prinsip belajar ada bermacam-macam, menurut beberapa ahli, ada

empat aliran psikologi tentang belajar, yaitu aliran behavioristik, kognitif,

humanistic dan gestalt. Masing-masing aliran ini mempunyai kelebihan dan

kekurangan, disamping itu masing-masing teori tidak sama kecocokannya

untuk menaggulangi materi yang berbeda. Guru wajib mengetahui dan

mengkaji semua teori itu guna mengantisipasi anak didik yang

membutuhkannya.

2) Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis belajar.

Kemampuan guru akan terlihat dalam usahanya menumbuhkan

motivasi, menyajikan materi pelajaran, memilih serta menggunakan alat

bantu, mengusahakan agar suasana belajar tetap kondusif serta menangani

kondisi siswa.

3) Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman

Pengajaran tidak akan behasil dengan baik jika tidak memanfaatkan

pengalaman yang sudah dimiliki, hal ini dapat berupa bahan apersepsi untuk

mempermudah penjelasan.

4) Mengembangkan cita-cita.

Kriteria tentang orang-orang terkenal atau para tokoh yang berhasil

perlu dijelaskan kepada siswa guna memberikan harapan-harapan yang

dapat diperoleh dengan usaha yang keras. Dengan demikian guru akan

Page 18: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

18

memberikan penguatan atau motivasi bagi siswa untuk belajar dan bekerja

keras.

4. Lingkungan Belajar

a. Macam-macam Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah lingkungan tempat proses belajar berlangsung

baik di sekolah maupun di rumah, lingkungan belajar sangat berpengaruh

terhadap prestasi yang akan dicapai oleh siswa dari belajar. Perbedaan dari

kedua lingkungan belajar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Lingkungan Belajar di Sekolah

Lingkungan belajar di sekolah adalah keadaan sosial maupun non

sosial yang berada didalam sekolah, yang termasuk dalam lingkungan

belajar di sekolah yaitu:

a) Gedung sekolah dan letaknya

Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, sehingga daya tampung

gedung sekolah kurang dapat memenuhi syarat yang mengakibatkan

siswa duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas, sehingga mereka tidak

dapat belajar dengan baik. Selain itu, letak sekolah yang terlalu strategis

sehingga terlalu ramai menyebabkan siswa tidak dapat berkonsentrasi

dengan baik pada waktu belajar.

b) Alat-alat belajar

Alat-alat dan perlengkapan pelajaran yang lengkap dan tepat akan

memperlancar siswa dalam proses belajarnya, jika siswa mudah

menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih

mudah dan giat.

c) Keadaan cuaca dan waktu belajar

Cuaca dan waktu yang tepat akan membantu siswa lebih konsentrasi,

apabila ruangan kelas siswa terlalu panas atau dingin akan dapat

mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Waktu belajar dapat

dilakukan pagi hari, siang, sore atau malam hari sesuai dengan keadaan

Page 19: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

19

situasi masing- masing siswa. Apabila suatu saat siswa terpaksa masuk

sekolah di siang hari, yang seharusnya siswa istirahat tetapi harus masuk

sekolah, hal ini akan membuat belajar mereka tidak dapat efektif,

sebaliknya bagi siswa yang masuk pagi hari akan lebih dapat menerima

pelajaran dengan baik.

d) Lingkungan sosial sekolah

Seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru yang selalu

menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri

tauladan yang baik khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin belajar

dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan

belajar siswa.

2) Lingkungan Belajar di Rumah

Lingkungan belajar di rumah pada dasarnya tidak lepas dari peran

kedua orang tua untuk memotivasi, memberi semangat, perhatian dan kasih

sayang kepada siswa itu sendiri. Perlu disadari bahwa waktu belajar di

sekolah tidaklah lama jika dibandingkan dengan rumah, sehingga orang tua

lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan studi anaknya. Lingkungan

belajar di rumah dapat dibedakan menjadi:

a) Rumah dan letaknya

Kondisi atau keadaan rumah yang sempit atau berantakan serta

perkampungan yang padat dan tidak memiliki sarana umum untuk

kegiatan remaja (seperti lapangan voly) akan mendorong siswa untuk

berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas untuk

dikunjungi.

b) Lingkungan sosial keluarga

Orang tua dan keluarga siswa lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar siswa, misalnya sifat-sifat orang tua dan praktik pengelolaan

keluarga, ketergantungan keluarga, jumlah keluarga (letak rumah) dapat

Page 20: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

20

memberi dampak yang baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan

hasil belajar yang dicapai siswa.

c) Lingkungan sosial masyarakat

Lingkungan sosial masyarakat termasuk tetangga di sekitar

perkampungan tempat tinggal siswa, yang kondisinya serba kekurangan

akan mempengaruhi belajar siswa, sehingga lingkungan masyarakat yang

banyak memiliki kegiatan menyebabkan siswa aktif dan sibuk dalam

kegiatan tersebut sehingga mengabaikan kegiatan belajarnya.

d) Lingkungan sosial teman

Teman-teman sepermainan siswa yang tidak sekolah dan menganggur

akan sangat mempengaruhi aktivitas ketekunan belajar siswa. Siswa akan

kesulitan dalam menemukan teman belajar dan berdiskusi atau

meminjam alat-alat belajar yang belum dia miliki.

b. Lingkungan Belajar yang Kondusif

Sehubungan dengan pentingnya kondisi lingkungan belajar saat

berlangsungnya proses belajar mengajar, dalam implementasi kurikulum 2004,

para ahli menyarankan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan

akademik, baik secara fisik maupun non fisik. Lingkungan fisik merupakan

kondisi belajar yang harus didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang

relevan dan memadah, sedangkan lingkungan non fisik lebih cenderung dengan

keadaan ataupun suasana lingkungan belajar tersebut. Lingkungan non fisik

memiliki peran yang besar juga dalam mempengaruhi kondisi belajar, terutama

pengaturan lingkungan belajar, penampilan, sikap guru, hubungan harmonis

antara guru dengan peserta didik, hubungan peserta didik dengan guru dan

sesama peserta didik itu sendiri, serta organisasi dan bahan pembelajaran

secara tepat sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik.

Soedomo (dalam Mulyasa;2005:15) menggaris bawahi bahwa “Semakin

menyenangkan tatanan lingkungan fisik, akan memberi dampak positif bagi

Page 21: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

21

proses belajar”. Lingkungan belajar harus mendapat perhatian yang besar,

karena lingkungan mempengaruhi situasi belajar, siswa tidak akan merasa

nyaman,aman dan tentram belajar manakala kondisi lingkungan yang tidak

mendukung, seperti letak sebuah sekolah, kebersihan sekolah, sirkulasi udara,

tata ruang dan suasana belajar.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan lingkungan belajar tidak

hanya lingkungan belajar di sekolah saja, tetapi juga termasuk didalamnya

adalah lingkungan belajar di keluarga atau rumah. Lingkungan belajar di

sekolah maupun lingkungan belajar di keluarga menyumbangkan pengaruh

yang besar terhadap keberhasilan prestasi belajar siswa.

Lingkungan belajar di sekolah yang kondusif menurut Mulyasa

(2005:16-17) dapat dikembangkan melalui berbagai layanan, sebagai berikut:

1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat

dalam melakukan tugas pembelajaran sehingga akan membangkitan nafsu

dan semangat belajar siswa yang kemudian menimbulkan rasa betah belajar

di sekolah.

2. Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang

berprestasi, atau berprestasi rendah.

3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, aman dan nyaman

bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.

4. Menciptakan kerjasama, saling menghargai, baik antara peserta didik

maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran.

5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan

pembelajaran.

6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama

antara peserta didik dan guru, sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai

fasilitator dan sebagai sumber belajar.

7. Mengembangkan system evaluasi belajar dan pembelajaran yang

menekankan pada evaluasi diri sendiri (self evaluation).

Page 22: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

22

5. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional,

metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,

memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan

tertentu, tetapi tidak setiap metode pembelajaran sesuai dan dapat digunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Menurut H. Marini S Yamin (2006:153) “Metode pembelajaran

merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh,

dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Macam-macam Metode Pembelajaran

Ada bermacam-macam jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan

oleh seorang guru dalam menyampaikan meteri kepada siswa, tergantung

bagaimana guru tersebut dapat menguasai metode pembelajaran yang akan

digunakannya. Semakin guru tersebut menguasai metode yang akan digunakan,

maka semakin baik hasil yang akan diperoleh dari proses belajar mengajar

tersebut. Menurut H. Marini S Yamin (2006:154) jenis-jenis metode yang

dapat digunakan tersebut anatara lain adalah:

1) Metode Ceramah

2) Metode Demonstrasi dan Eksperimen

3) Metode Tanya Jawab

4) Metode Penampilan

5) Metode Diskusi

6) Metode Studi Mandiri

7) Metode Pembelajaran Terprogram

8) Metode Latihan Bersama Teman

9) Metode Simulasi,dll

Page 23: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

23

c. Metode Pembelajaran yang Dapat Digunakan Oleh Guru

Dalam proses belajar mengajar, guru dihadapkan untuk memilih metode-

metode dari sekian banyak metode yang telah ditemukan oleh para ahli

sebelum ia menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan oleh pengajar

dalam memilih metode pembelajaran secara tepat dan akurat adalah sebagai

berikut:

1) Tujuan pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru

dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan

meteri pelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang

hendak dicapai pada akhir pengajaran serta kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa, sasaran tersebut dapat dicapai dengan

menggunakan metode-metode pembelajaran maupun pendekatan

pembelajaran tepat, relevan

2) Pengetahuan awal siswa

Pada awal sebelum guru masuk ke kelas memberikan materi pelajaran

kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan, yaitu

mengetahui pengetahuan awal siswa. Untuk dapat mengetahui

pengetahuan awal siswa, guru dapat melakukan preetes tertulis atau

tanya jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal

siswa, guru dapat menyususn strategi memilih metode pembelajaran

yang tepat untuk siswa.

3) Jumlah siswa

Idealnya metode yang guru terapkan di dalam kelas melalui

pertimbangan jumlah siswa yang hadir, memang ada ratio guru dan

siswa agar proses belajar mengajar dapat efektif, ukuran kelas

Page 24: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

24

menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan

penyampaian materi.

4) Alokasi waktu dan sasaran penunjang

Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan alokai waktu, metode

yang akan dipergunakan telah dirancang sebelumnya sesuia dengan

alokasi waktu, termasuk didalamnya perangkat penunjang

pembelajaran. Perangkat penunjang pembelajaran tersebut dapat

dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan,

chart, video, film, dan sebagainya.

5) Pengalaman dan kewibawaan pengajar

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman dalam mengajar,

semakin lama seorang guru dalam mengajar, maka semakin

berpengalaman. Disamping seorang guru harus berpengalaman dalam

mengajar, guru juga harus berwibawa karena kewibawaan merupakan

kelengkapan mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena dia

berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang

akademik maupun sosialnya.

6. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian prestasi belajar yang dikemukakan oleh para ahli sangat

bervariasi, hal tersebut dikarenakan latar belakang dan sudut pandang yang

berbeda-beda dari para ahli terebut. Kata prestasi dapat diartikan sebagai hasil

yang telah dicapai. Dalam pengertian ini prestasi merupakan suatu usaha yang

telah dilaksanakan menurut batas kemampuan dari pelaksanaan usaha tersebut.

Sedangkan kata belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan

oleh individu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku berupa pengetahuan

(aspek kognitif), sikap (aspek afektif), keterampilan (aspek psikomotorik),

Page 25: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

25

pada diri individu tersebut berkat adanya interaksi antara individu dengan

individu atau dengan lingkungannya.

Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar tersebut di atas, prestasi

belajar merupakan suatu hasil usaha yang dicapai oleh seseorang dalam

penguasaan pengetahuan, sikap serta keterampilan berkat pengalaman dan

latihan yang dinyatakan dalam perubahan tingkah laku.

Zainal Arifin (1990:3) menyatakan bahwa,”Prestasi belajar merupakan

suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah manusia, karena sepanjang

rentang hidup manusia, manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang

kemampuannya masing-masing”.

Sedang Sutratinah Tirtinegoro. (2001:43) mengatakan bahwa,”Prestasi

belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar”. Dengan

mengetahui prestasi belajar anak, dapat diketahui kedudukan anak dalam kelas,

apakah anak tersebut tergolong anak pandai, sedang atau kurang. Prestasi anak

ini dinyatakan dalam simbol, kata, huruf atau kalimat yang mencerminkan hasil

yang dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil dari usaha yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar yang

dinyataakan dalam betuk angka, huruf, maupun symbol, dalam penelitian ini

prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi yang dicapai oleh seorang siswa merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pengenalan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar penting artinya dalam membantu siswa

mencapai prestasi belajar yang setinggi-tinginya. Faktor-faktor yanag dapat

mempengaruhi prestasi belajar yang dimaksud seperti yang dikemukakan oleh

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:130-131):

1) Faktor Internal, meliputi: a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun

perolehan. Yang termasuk faktor ini misalnya adalah penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

Page 26: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

26

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas faktor intelektif, meliputi kecerdasan dan bakat, serta faktor kecakapan nyata seperti prestasi yang dimiliki dan faktor non intelektif seperti unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik dan psikis 2) Faktor Eksternal meliputi:

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c) Faktor fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim d) Faktor spiritual dan keagamaan.

c. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat penting bagi siswa, guru,

orang tua ataupun sekolah. Prestasi belajar penting karena sebagai hasil dari

proses belajar mengajar. Zaenal Arifin (1990:3-4) mengemukakan bahwa

prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain adalah:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

7. Mata Pelajaran Akuntansi

Salah satu definisi akuntansi yang menurut penulis paling relevan saat ini

adalah yang dikemukakan oleh American Accounting Association, yaitu

“Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuaran

dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk membantu para pemakai

informasi dalam membuat pendapat-pendapat serta keputusan-keputusan”.

(Terjemahan definisi akuntansi dari A Statement of Basic Accounting Theory,

American Accounting Association).

Page 27: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

27

Selain pengertian tersebut, menurut AICPA (American Institute of

Cerified Publik Accounting) dalam bukunya Agus Suranto, S.Pd (2005:2)

menyatakan bahwa “Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan,

peringkasan dengan cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kinerja atau

transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran

terhadap hasil-hasilnya.

Pengertian akuntansi begitu luas karena mencakup berbagai bidang

spesialisasi. Akuntansi mencakup semua informasi yang digunakan untuk

mengambil keputusan dari kegiatan tata buku, akuntansi merupakan salah satu

bagian dari mata pelajaran ekonomi yang dipelajari di program khusus IPS.

Permasalahan ekonomi, dalam konteks IPS yang dipelajari oleh siswa kelas XI

IPS adalah bagian dari upaya manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan yang

tak terbatas dengan sumber daya yang terbatas.

Mata pelajaran akuntansi ini adalah salah satu mata pelajaran yang

diberikan kepada siswa SMA Negeri 7 Surakarta yang duduk di kelas XI IPS.

Mata pelajaran ini sering dianggap sulit oleh siswa karena untuk

mempelajarinya membutuhkan ketelitian, keuletan, keterampilan serta

kemampuan menghitung dan pemikiran yang lebih banyak dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lainnya.

Ilmu akuntansi sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa kelas XI IPS,

materi yang dijarkan di SMA Negeri 7 Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Akuntansi dan Sistem Informasi

b. Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

c. Struktur Dasar Akuntansi

d. Silkus Akuntansi Perusahaan Dagang

e. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Mata pelajaran akuntansi SMA berfungsi mengembangkan pengetahuan

dan kemampuan siswa untuk beraktivitas, caranya adalah dengan mengenali

berbagai peristiwa ataupun kejadian dalam akuntansi, seperti transaksi jual

beli, laporan keuangan perusahaan, memahami konsep dan teori sederhana

Page 28: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

28

serta berlatih memecahkan masalah ekonomi sehari-hari, baik yang terjadi di

lingkungan masyarakat sekitar maupun lingkungan yang lebih luas. Dengan

demikian diharapkan mata pelajaran akuntansi yang diberikan kepada siswa

dapat menjadi bekal pengetahuan bagi siswa dalam menghadapi berbagai

permasalahan yang ada.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang motivasi belajar, lingkungan belajar, metode

pembelajaran dan prestasi belajar telah dilakukan oleh beberapa peneliti,

diantaranya adalah :

Penelitian yang dilakukan oleh Sutarti (2002) dengan judul “Hubungan

Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas III SLTP Negeri

17 Surakarta Tahun Ajaran 2000/2001”, tujuan penelitian tersebut adalah untuk

mengetahui seberapa besar : (1) Hubungan status sosial ekonomi orang tua

dengan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ; (2) Hubungan motivasi

belajar degan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ; (3) Hubungan status

sosial ekonomi orang tua dan motivasi secara bersama-sama dengan prestasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas III SLTP Negeri 17 Surakarta Tahun

Ajaran 2000/2001.

Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif sedangkan teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi regresi ganda.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ; (1) Ada hubungan

positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi

belajar (pada taraf signifikansi 5%). (2) Ada hubungan positif dan signifikan

antara motivasi belajar dengan prestasi belajar (pata taraf signifikansi 5%).

(3)Ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua

dan motivasi belajar secara bersama dengan prestasi belajar (pada taraf

signifikansi 5%).

Page 29: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

29

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Dina (2007)

dengan judul “Hubungan Antara Kedisplinan dan Motivasi Belajar Dengan

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Colomadu

Tahun Ajaran 2006/2007”, tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui

seberapa besar : (1) Hubungan positif dari kedisiplinan belajar, khususnya

pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Colomadu TA 2006/2007. (2) Hubungan positif dari motivasi belajar

dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Colomadu

TA 2006/2007. (3) Hubungan positif dari kedisiplinan belajar dan motivasi

belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Colomadu TA 2006/2007.

Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif sedangkan teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi regresi ganda.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ; (1) Ada hubungan

positif dan signifikan antara kedisiplinan dengan prestasi belajar (pada taraf

signifikansi 5%). (2) Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar (pata taraf signifikansi 5%). (3)Ada hubungan

positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dan motivasi belajar secara

bersama dengan prestasi belajar (pada taraf signifikansi 5%).

Melihat penelitian yang dilakukan oleh Sutarti dan Dina diatas terdapat

beberapa kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis saat ini.

Persamaan itu diantaranya terletak pada permasalahan yang dibahas yakni

motivasi dan prestasi belajar serta kesamaan kajian teori yang digunakan.

Teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi dan

regresi ganda seperti yang digunakan peneliti sebelumnya karena sama-sama

mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Perbedaannya

terletak pada objek tempat penelitian.

Page 30: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

30

C. Kerangka Berpikir

Bertolak dari tinjauan pustaka diatas, maka dapat dibuat suatau kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Prestasi belajar akuntansi adalah hasil belajar yang dicapai dalam proses

belajar akuntansi sehingga terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta

tingkah laku. Prestasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah motivasi belajar, lingkungan belajar dan metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Motivasi adalah semangat yang mendorong siswa tersebut untuk giat

belajar, oleh karena itu motivasi penting untuk dapat meningkatkan prestasi

belajar. Motivasi yang dimiliki seorang siswa berbeda-beda tergantung masing-

masing siswa tersebut. Motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar dapat

berasal dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun yang berasal dari luar

(eksternal). Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri berkaitan erat dengan

minat, bakat, tingkat intelegensi. Jika seorang siswa memiliki minat atau

keinginan serta termotivasi untuk belajar, untuk mendapatkan hasil prestasi

belajar yang memuaskan tidaklah sulit. Sedangkan faktor yang berasal dari

luar, diantaranya adalah lingkungan belajar dan peran guru. Guru mempunyai

peran tidak hanya sebagai pendidik tetapi juga mempunyai peran penting untuk

membangkitkan semangat siswa dalam belajar serta memberikan dorongan

kepada siswa untuk belajar.

Lingkungan belajar merupakan faktor pendukung tercapainya prestasi

belajar yang memuaskan. Lingkungan belajar merupakan tempat siswa dalam

melakukan segala aktivitas belajarnya baik dalam lingkungan sekolah maupun

lingkungan rumah yang dalam hal ini peran orang tua juga sangat

mempengaruhi. Lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman akan

memberikan pengaruh tersendiri bagi para siswa ketika melakukan proses

belajar. Kenyamanan lingkungan belajar di sekolah akan membuat para siswa

bisa selalu berkonsentrasi dalam belajar karena kenyamanan lingkungan belajar

di sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan prestasi

Page 31: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

31

belajar. Hal lain yang dapat mendukung adalah sarana dan prasarana yang

disediakan oleh sekolah. Sarana dan prasarana yang memadahi akan

memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas, sehingga diharapkan proses

belajar dapat mencapai tujuan yang maksimal yaitu prestasi belajar yang

memuaskan. Selain itu lingkungan belajar di rumah juga tidak kalah

pentingnya bagi keberhasilan belajar siswa, karena orang tua mempunyai

peranan yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar anak didik. Hal ini

tentunya dibutuhkan kerja sama antara pihak orang tua dengan sekolah

sehingga akan terjadi interaksi yang baik, yang nantinya akan memberikan

dampak yang baik juga terhadap hasil yang ingin dicapai.

Metode mengajar merupakan faktor yang sangat penting untuk

mendapatkan prestasi belajar siswa yang optimal. Metode mengajar itu sangat

bervariasi, sehingga guru dapat memilih dan menggunakan metode mengajar

yang sesuai dengan materi pelajaran agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

Dalam memilih metode, guru harus jeli dan mampu memilih metode yang

paling tepat diterapkan dalam penyampaian materi kepada siswa, sehingga

penjelasan dari materi pelajaran tersebut dapat diterima oleh para siswa. Selain

itu, pemilihan metode juga harus memperhatikan kemampuan siswa. Jangan

sampai seorang guru memaksakan kehendaknya untuk memilih dan

menggunakan suatu metode pembelajaran yang dirasa sulit untuk diterima oleh

siswanya hanya karena alasan guru tersebut tidak bisa menggunakan metode

yang lain. Hal ini akan membuat materi pelajaran yang disampaikan tidak

dapat diterima oleh siswa dan dampaknya adalah tujuan belajar tidak dapat

tercapai dan selanjutnya akan berdampak juga terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa, lingkungan tempat belajar siswa,

serta metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh seorang guru

sangat berperan dalam menentukan hasil serta prestasi belajar siswa.

Dari pemikiran-pemikiran diatas, maka dapat digambarkan kerangka

berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 32: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

32

1

4

2 3

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Keterangan :

X1 : Motivasi belajar

X2 : Lingkungan belajar

X3 : Metode pembelajaran

Y : Prestasi belajar

: Garis hubungan

C. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan analisa kerangka pemikiran di atas

dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

a. Ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta T.A 2009/2010.

b. Ada pengaruh positif antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta T.A 2009/2010.

c. Ada pengaruh positif antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta T.A 2009/2010.

d. Ada pengaruh positif antara motivasi belajar, lingkungan belajar dan metode

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu

Sosial SMA Negeri 7 Surakarta T.A 2009/2010.

X1

X2

X3

Y

Page 33: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penalitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta kelas XI IPS

semester gasal tahun ajaran 2009-2010

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar akuntansi siswa SMA Negeri 7

Surakarta.

b. SMA Negeri 7 memiliki data yang memadai untuk dilakukan penelitian

mengenai pengaruh motivasi, lingkungan dan metode terhadap hasil belajar.

c. SMA Negeri 7 Surakarta merupakan salah satu SMA unggulan di Surakarta,

sehingga hasil dari penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan yang

lebih lanjut baik secara teknis maupun non teknis.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang digunakan dalam penelitian

dari penyusunan perencanaan sampai pada perbanyakan laporan penelitian. Sesuai

dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis, maka waktu penelitian yang

diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini kurang lebih 6 ( enam ) bulan, yang

dimulai pada bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010, dengan

jadwal pelaksanaan sebagai berikut :

Page 34: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

34

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penyususnan Skripsi

Tahun 2009-2010 Kegiatan

Sept Okt Nov Des Jan Feb

1. Tahap Perencanaan

a. Pengajuan Judul

b. Menyusun Proposal

c. Mengurus Ijin

d. Menyusun Instrumen

e. Melaksanakan Try Out

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data

b. Menyusun dan Mengolah Data

3. Menyusun Laporan

B. Metode Penelitian

Suatu penelitian ilmiah dilakukan bertujuan untuk memecahkan

permasalahan yang sedang dikaji. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan

suatu metode, cara atau teknik agar hasil yang diperoleh benar-benar dapat

Page 35: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

35

dipertanggungjawabkan. Winarno Surakhmad ( 1998:131 ) memberikan

pengertian metode sebagai berikut “ Metode merupakan cara utama yang

digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa

dengan mempergunakan teknik seta alat-alat tertentu “.

Sedangkan pengertian penelitian menurut Sutrisno Hadi (2001:63) “

Research adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan

metode-metode ilmiah “. Berdasarkan pengertaian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

dengan menggunakan metode ilmiah.

Sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan dimuka, maka

penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan mendaptkan

informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual/ada pada saaat

penelitian berlangsung. Selain itu metode deskriptif juga dapat diartikan sebagai

suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Penyelidikan ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada

pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan intrepetasi tentang

arti data tersebut.

Menurut Hadari Nawawi (1995: 64) metode deskriptif dapat digolongkan

menjadi 3 (tiga) bentuk, yaitu: (a) Survey (Survey Studies), (b) Studi Hubungan

(Interrelationship Studies), (c) Studi Perkembangan (Development Studies).

Selanjutnya, mengacu pada pendapat diatas, maka ada beberapa macam penelitian

yang bisa diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif, yaitu: (a) Studi Kasus

(Cause Studies), (b) Studi Sebab Akibat dan Perbandinngan (Causal Comparative

Studies), (c) Studi Korelasi (Correlation Studies).

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan

menghubungkan antara tiga variabel bebas dengan satu variabel terikat. Jenis

Page 36: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

36

penelitiannnya adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas

yang dimaksud adalah motivasi, lingkungan belajar dan metode pembelajaran,

sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa.

Metode deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

meneliti sekelompok manusia, untuk membuat gambaran secara sistematis,

factual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki. Hal ini sesuai dengan cirri-ciri pokok metode penelitian

yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1998:140) sebagai berikut:

1. Penelitian deskriptif lebih memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang

ada pada saat sekarang.

2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalaisa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002:108) menyatakan bahwa “Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian”, sehingga dari pengertian tersebut dapat dikatakan

bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu yang hendak diteliti. Populasi ini dapat terdiri dari manusia,

benda-benda, tumbuhan, hewan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPS SMA Negeri 7

Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

2. Sampel

Dalam penelitian, tidak selalu perlu untuk meneliti semua subyek dalam

populasi, karena selain membutuhkan biaya yang besar juga memerlukan waktu

yang lama. Untuk itu dengan mengambil sebagian subyek suatu populasi atau

sering disebut dengan pengambilan sampel diharapkan hasil penelitian yang

didapatkan sudah dapat menggambarkan populasi yang bersangkutan. Sesuai

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002:109) bahwa “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Hasil penelitian dari sampel ini akan digunakan

Page 37: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

37

untuk melakukan generalisasi terhadap populasi yang ada. Dari populasi yang ada

didapatkan dua kelas sebagai sampel dari kelas XI yang ada di SMA Negeri 7

Surakarta yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel perlu dipergunakan teknik-teknik

pengambilan sampel agar sampel yang diperoleh benar-benar menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya. Menurut Sutrisno Hadi (2001:76) “Sampling

adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel”.

Selanjutnya teknik sampling menurut Sutrisno Hadi (2001:76-78) adalah

sebagai berikut:

a. Secara random sampling dapat ditempuh dengan: 1) Cara undian 2) Cara ordinal 3) Cara randomisasi dari table bilangan random

b. Secara non random sampling dapat ditempuh dengan: 1) Sample Proportional Sample 2) Stratified Sample 3) Purposive Sample 4) Quota Sample 5) Double 6) Area Probability Sample 7) Cluster Sample

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena sampel yang

akan digunakan ditentukan berdasarkan alasan dan pertimbangan tertentu, dalam

hal ini adalah berdasarkan prestasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang obyektif,dipercaya dan akurat dari

beberapa sumber yang telah ditentukan, maka diperlukan teknik pengumpulan

data. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:126-133) terdapat beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu:

1) Metode Test 2) Metode Kuesioner/Angket 3) Metode Interview 4) Metode Observasi

Page 38: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

38

5) Metode Dokumentasi

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

metode kuisioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner atau Angket

Definisi angket sama dengan definisi kuesioner. Suharsimi Arikunto

(2002:202) mendefinisikan “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui”.

Angket atau kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

Suharsimi Arikunto (2002:128) mengemukakan:

Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya: 1). Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri

b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

2). Dipandang dari jawaban yang diberikan ada: a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang orang lain b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain 3). Dipandang dari bentuknya, maka ada:

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup

b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka c) Chek list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check (v) pada kolom yang sesuai. d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti

oleh kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan

data yang berhubungan dengan motivasi belajar, lingkungan belajar dan metode

pembelajaran. Berdasarkan pembagian angket diatas maka untuk mendapatkan

data yang berhubungan dengan variabel tersebut dipergunakan angket tertutup

langsung dengan bentuk rating scale.

Page 39: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

39

Alasan penulis menggunakan angket tertutup langsung sebagai teknik

pengumplan data adalah untuk memudahkan dalam memberikan penilaian

terhadap pernyataan-pernyataan karena jawabannya sudah tersedia dan untuk

menggali/merekam informasi secara langsung dari orang yang bersangkutan yang

lebih tau tentang dirinya sendiri dan juga memudahkan penelitian.

Langkah-langkah pembuatan angket menurut Sanapsiah Faisal (1999:30)

adalah sebagai berikut:

1) Menyusun matrik spesifikasi data 2) Menyusun angket 3) Try out (uji coba) angket 4) Revisi angket 5) Memperbanyak angket 6) Menggunakan angket sebagai alat pengumpul data

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dapat dijelaskan langkah-

langkah pembuatan angket sebagai berikut:

1) Menyusun Matrik Spesifikasi Data

Matrik spesifikasi data berguna untuk melihat atau

memperjelas permaslahan yang akan dituangkan dalam angket, antara

lain batasan konsep yang akan diteliti serta variabel-variabel yang

akan diidentifikasi. Variabel-variabel yang perlu diidentifikasi dan

diukur adalah:

a) Variabel bebas pertama yaitu motivasi belajar

b) Variabel bebas kedua yaitu lingkungan belajar

c) Variabel bebas ketiga yaitu metode pembelajaran

Variabel terikat (Y) yaitu prestasi belajar siswa tidak perlu

diukur. Hal ini dikarenakan prestasi belajar sebagai variabel terikat

sudah terdapat data yang valid dan tidak perlu diubah.

Batasan konsep yang akan diteliti disini adalah indikator-

indikator yang terdapat di dalam tiap-tiap variabel bebas. Sehubungan

dengan variabel bebas yang akan diteliti dengan menggunakan angket

dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa, lingkungan belajar

siswa dan metode pembelajaran, maka tiga variabel inilah yang akan

Page 40: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

40

dijabarkan menjadi butir-butir dalam angket. Dari variabel-variabel

tersebut, dapat diidentifikasi indikator-indikatornya. Berdasarkan

indikator-indikator kemudian disusun angket, berikut adalah

indikator-indikator dari motivasi belajar, lingkungan belajar dan

metode pembelajaran:

a) Variabel bebas pertama (X1) yaitu motivasi belajar, indikatornya

adalah:

1) Perubahan tenaga dan semangat dalam diri seseorang.

2) Motivasi ditandai adanya dorongan efektif.

3) Motivasi untuk mecapai tujuan.

4) Prestasi siswa yang tinggi.

5) Rasa puas atas keberhasilan yang telah ditargetkan.

6) Rasa puas dan sukses ditentukan oleh diri sendiri lepas dari

pengaruh orang lain.

b) Variabel bebas kedua (X2) yaitu lingkungan bealajar, indikatornya

adalah:

1) Tempat melakukan aktivitas berlajar.

2) Lingkungan belajar yang kondusif.

3) Lingkungan belajar yang mendukung proses belajar mengajar.

4) Tempat yang strategis dan bersih.

5) Kedisiplinan yang berlaku di dalam lingkungan belajar tersebut.

6) Peraturan dalam lingkungan belajar yang telah ditetapkan.

c) Variabel bebas ketiga (X3) yaitu metode pembelajaran,

indikatornya adalah:

1) Cara menyampaikan materi pelajaran.

2) Media yang digunakan dalam proses penyampaian materi

pelajaran.

3) Kecakapan guru dalam menguasai metode pembelajaran.

4) Kenyamanan siswa dalam menerima meteri pembelajaran

dengan mengguanakan metode tersebut.

5) Pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 41: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

41

6) Keberhasilan siswa dengan menggunakan metode tersebut.

2) Menyusun Angket

Menyusun angket berarti membuat item-item pertanyaan

dan pernyataan, membuat pedoman dan petunjuk pengisian angket

dan membuat surat pengantar. Prosedur yang ditempuh dalam

pengisian angket adalah :

a) Menyusun kisi-kisi angket

Kisi-kisi angket diperlukan untuk melihat atau memperjelas

permasalahan yang akan dituangkan dalam angket serta untuk

mempermudah merekapitulasi data.

Page 42: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

42

Tabel 2.KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

No. Item Jml Prediktor Indikator

Positif Negatif

1. Motivasi adalah

perubahan tenaga

di dalam diri atau

pribadi seseorang

yang ditandai oleh

dorongan efektif

dan reaksi-reaksi

dalam mencapai

tujuan.

2. Motivasi belajar

siswa adalah daya

penggerak dari

dalam diri siswa

demi penghargaan

kepada diri sendiri.

a. Perubahan tenaga dan

semangat dalam diri

seseorang.

b. Motivasi ditandai dengan

dorongan efektif.

c. Motivasi untuk mencapai

tujuan.

a. Prestasi siswa yang tinggi.

b. Rasa puas atas keberhasilan

yang telah ditargetkan.

c. Rasa puas dan sukses

ditentukan oleh diri sendiri

dan lepas dari pengaruh

orang lain.

2,7,15,

21

3,5,9,

18

24,30

10,11,

17,26

23,27

8

16,29

1,13

4,12

14,19,

20

22,28

6,25

6

6

4

7

4

3

JUMLAH 17 13 30

Page 43: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

43

Tabel 3.KISI-KISI ANGKET LINGKUNGAN BELAJAR

No. Item Jml Prediktor Indikator

Positif Negatif

1. Lingkungan belajar

adalah tempat untuk

melakukan aktivitas

proses belajar yang

mendukung kegiatan

belajar.

2. Lingkungan belajar

adalah suatu tempat

yang mendukung

kegiatan belajar yang

memiliki peraturan

kedisiplinan.

a. Tempat melakukan aktivitas

belajar.

b. Tempat yang strategis dan

bersih.

c. Lingkungan belajar yang

kondusif.

d. Lingkungan belajar yang

mendukung proses belajar

mengajar.

a. Kedisiplinan yang berlaku

didalam lingkungan belajar

tersebut.

b. Peraturan dalam lingkungan

belajar yang telah

ditetapkan.

1,23

2,3,5,9

6,7,19

4,10,12,

13,14,

26,27

15,17,

29,30

16,28

22,24

8,21

11,20,

25

18

4

4

5

10

5

2

JUMLAH 22 8 30

Page 44: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

44

Tabel 4.KISI-KISI ANGKET METODE PEMBELAJARAN

No. Item Jml Prediktor Indikator

Positif Negatif

1. Metode pembelajaran

adalah segala sesuatu

yang digunakan oleh

guru untuk

menyampaikan materi

pelajaran.

2. Metode pembelajaran

adalah cara guru

menyampaikan serta

menguraikan dan

memberi latihan

kepada siswa untuk

mencapai tujuan

tertentu.

a. Cara menyampaikan materi

pelajaran.

b. Media yang digunakan

dalam proses penyampaina

materi pelajaran.

a. Kecakapan guru dalam

menguasai metode

pembelajaran.

b. Kenyamanan siswa dalam

menerima materi

pembelajaran dengan

menggunakan metode

tersebut.

c. Pencapaian tujuan

pembelajaran.

6,11,22

1,23,25

3,20,26,

27

5,9,14,

16,19,

21,28

7,8,15,

17,30

2

4,29

2,12,18

10,13

3

4

6

10

7

JUMLAH 22 8 30

b) Menyusun angket

Angket yang akan dibagikan kepada responden dapat

disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat surat pengantar yang berfungsi mengantarkan angket

yang dikirim kepada responden sehingga mereka tahu siapa

Page 45: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

45

pengirim angket, mengapa serta bagaimana responden harus

mengisi angket tersebut.

2) Membuat pedoman atau pejunjuk pengisian angket yang berisi

penjelasan tentang bagaimana cara pengisian angket sehingga

responden dapat mengisi angket dengan benar dan tidak terdapat

kekeliruan.

3) Membuat item pertanyaan yang mengacu pada variabel

penelitian dan sekaligus disertai alternatif jawabannya.

4) Membuat skoring atau penilaian angket untuk skala sikap pada

variabel-variabel yang menjadi pokok bahasan pada penelitian

ini.

Pemberian skor penialaian angket atau kuesioner dalam

penelitian ini berpedoman pada skala Likert (Bimo Walgito,1995:79),

dimana responden diminta untuk menyatakan sikapnya dalam lima

katagori jawaban, yaitu:

a) Sangat Setuju (Strongly Approve) b) Setuju (Approve) c) Tidak mempunyai pendapat (Undecide) d) Tidak Setuju (Disapprove) e) Sangat Tidak Setuju ( Strongly Disapprove)

Dalam penelitian ini peneliti memodifikasi opsi jawaban

tersebut diatas dengan maksud agar jawaban yang ditawarkan kepada

responden sesuai dengan pertanyaan dan informasi yang peneliti

butuhkan. Modifikasi jawaban tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) atau Selalu (SL)

b. Setuju (S) atau Sering (SR)

c.Tidak mempunyai pendapat atau Ragu-ragu (RR)

d. Tidak Setuju (TS) atau Jarang (JR)

e. Sangat Tidak Setuju (STS) atau Tidak Pernah (TP)

Dalam menskor angket ada dua kriteria penilaian, yaitu

pernyataan positif atau pernyataan negatif. Pernyataan positif, kriteria

bobot penilaiannya adalah sebagai berikut:

Page 46: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

46

Alternatif Jawaban BobotPenilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Untuk pernyataan negatif, kriteria bobot penilaiannya

adalah sebagai berikut:

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian

Sangat Setuju 1

Setuju 2

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 4

Sangat Tidak Setuju 5

3) Try Out (Uji Coba) angket

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data yang

sebenarnya, maka angket perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba

ngket ini penulis lakukan pada siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 7

Surakarta. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur

yang dibuat telah memenuhi validitas dan reliabilitas.

a) Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2002:144) mengemukakan “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

dan kesahihan suatu instrument”. Dari pendapat tersebut, validitas

menunjukkan bahwa suatu instrument dikatakan valid atau sahih

atau mempunyai tingkat validitas yang tinggi atau sebaliknya dan

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Page 47: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

47

Dalam penelitian ini butir instrumen dikatakan valid jika

validator setuju dengan semua kriteria yang ditentukan sehingga

butir telah sesuai/cocok dengan semua kriteria yang ditentukan.

Kriteria yang dimaksud meliputi: kesesuaian butir soal dengan

pokok bahasan, kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi, soal tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, kalimat soal mudah

dipahami, dan item soal tidak memberikan interprestasi ganda.

Untuk mencari validitas menggunakan rumus korelasi

product moment, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (2002:146), yaitu:

( )( )( )( ) ( )( )å åå åå åå

---

-=

2222xy

YYnXXn

YXXYnr

Keterangan :

xyr : indeks konsistensi internal butir ke-i

n : banyak subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i (dan subyek uji coba)

Y : total skor (dari subyek uji coba)

Soal dikatakan konsisten jika rxy ≥ 0,3 dan jika rxy < 0,3

maka soal dikatakan tidak konsisten dan harus dibuang.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Suharmi Arikunto (2006:86) “Bahwa reliabilitas

berhubungan dengan masalah kepercayaan”. Sedangkan menurut

Budiyono (2003:65),”Suatu instrument disebut reliabel apabila

hasil pengukuran dengan instrument tersebut dilakukan pada orang

yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang

berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang

sama atau pada waktu yang berlainan.

Page 48: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

48

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa uji

reliabilitas adalah hasil pengukuran dengan instrument yang

dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan untuk

mendapatkan hasil yang dpat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas

instrument, digunakan rumus Alpha yaitu:

r11 =

Keterangan:

r11 : Reliabilitas item

k : Banyaknya item

:Jumlah varians skor tiap-tiap item

: Varians total

4) Revisi Angket

Dalam tahap ini dari hasil uji coba angket dijadikan dasar

untuk merevisi angket. Revisi angket ini dilakukan dengan jalan

menghilangkan item-item pertanyaan yang tidak valid atau item-item

pertanyaan yang tidak valid didrop out/dibuang selama masih ada

instrument yang mewakilinya.

5) Memperbanyak angket sebanyak responden yang akan digunakan

6) Menggunakan angket sebagai alat pengumpul data

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan jalan menyebar angket dan observasi belum

cukup untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk itu peneliti juga

menggunakan teknik dokumentasi, yang digunakan untuk memperoleh data guna

mendapatkan informasi secara tertulis.

Suharsimi Arikunto (2002:134) mengemukakan “Dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya”.

Page 49: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

49

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi untuk

memperoleh data tentang prestasi belajar akuntansi. Teknik dokumentasi ini

diperlukan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar mata pelajaran

akuntasi. Dari data ini nilai hasil tes siswa kelas XI IPS semester I ajaran

2009/2010.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang akan

diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Uji normalitas keempat variabel

penelitian dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat sebagimana yang telah

diungkapkan oleh Sudjana (1996:273):

X2 =

Dimana:

X2 : Chi-Kuadrat

fo : Frekuensi yang diperoleh dari observasi

fh : Frekuensi yang diharapkan

b. Uji Lineritas dan Keberartian

Uji Lineritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan linier

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sudjana (1996:315-332)

rumus yang digunakan adalah:

JK (T) = S Y2

JK (a) =

b =

Page 50: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

50

JK(b/a) = b [SXY-

JK (S) = JK(T)-JK(a)-JK(b/a)

JK (G) = S [SY2- ]

JK (TC) = JK (S)- JK(G)

dk (TC) = k-2

dk(G) = n-k

KT(TC) =

KT(G) =

Fhitung =

Jika F hitung < F tabel maka model linear yang diambil benar-benar cocok,

tetapi jika F hitung > F tabel maka model linear yang diambil tidak cocok

c. Uji Independensi

Uji independensi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara dua vaktor variabel. Bila kedua faktor tidak ada hubungannya, maka

faktor tersebut independen. Begitu juga sebaliknya, jika kedua faktor tesebut

berhubungan, maka faktor tersebut dependen. Rumus yang digunakan untuk uji

independensi antara X1, X2 dan X3 adalah rumus korelasi product moment dari

Karl Pearson menurut Sudjana (2001:47) yaitu:

( )( )( )( ) ( )( )å åå åå åå

---

-=

YYnXXn

YXXYnr

222xy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total

X : Skor item

Y : Skor total

Page 51: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

51

n : Banyaknya subyek

Setelah harga rhitung ditentukan, kemudian dikonsultasikan dari rtabel pada

taraf signifikansi 5% dan = 40. Maka keputusan X1 adalah jika jika rhitung < rtabel

dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut independen, sebaliknya jika rhitung >

rtabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut dependen.

2. Uji Hipotesis

Sumber data yang telah diperoleh terdiri dari variabel-variabel dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis pertama dan kedua

1) Variabel bebas :

- Motivasi belajar (X1)

- Lingkungan belajar (X2)

- Metode pembelajaran (X3)

2) Variabel terikat: Prestasi belajar akuntansi (Y)

Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment, menurut Suharsimi

Arikunto (2002:146) yaitu:

( )( )( )( ) ( )( )å åå åå åå

---

-=

YYnXXn

YXXYnr

222xy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total

X : Skor item

Y : Skor total

n : Banyaknya subyek

Apabila harga rhitung > rtabel , maka terdapat hubungan antara

variabel X dan Y. Sebaliknya jika harga rhitung < rtabel , maka tidak terdapat

hubungan antara variabel X dan Y. Kriteria tingkat korelasi menurut

Winarno Surakhmad (1998:302), yaitu:

Page 52: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

52

0,00 sampai 0,20 = Korelasi rendah sekali

0,20 sampai 0,40 = Korelasi rendah

0,40 sampai 0,70 = Korelasi cukup

0,70 sampai 0,90 = Korelasi tinggi

0,90 sampai 1,00 = Korelasi tinggi sekali

b. Pengujian hipotesis ketiga

Menurut Sudjana (1996:349) untuk menguji hipotesis ketiga digunakan

teknik analisis korelasi dan regresi ganda, dengan langkah-langkag sebagai

berikut:

1) Menentukan persamaan garis regresi ganda

Ŷ = aO+ a1 X1 + a2 X2 + a3 X3

Dimana:

Ŷ : nilai kriterium yang dicari

ao : bilangan konstanta

a1 : koefisien prediktor 1

a2 : koefisien prediktor 2

a3 : koefisien prediktor 3

X1 : prediktor 1

X2 : prediktor 2

X3 : prediktor 3

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mencari koefisien ao, a1, a2, a3

adalah sebagai berikut:

ao = Ŷ - a1 X1 - a2 X2 - a3 X3

a1 =

Page 53: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

53

a2 =

a3 =

2) Menentukan koefisien korelasi ganda

Menghitung koefisien korelasi antara X1 (Motivasi belajar), X2

(Lingkungan belajar) dan X3 (Metode pembelajaran) terhadap Y (Prestasi

belajar siswa), dengan rumus sebagai berikut:

Ry123 =

Dimana:

Ry123 : koefisien korelasi antara X1, X2, X3 dan Y

: Koefisien X1

: Koefisien X2

: Koefisien X3

X1Y : Jumlah produk antara X1 dan Y

X2Y : Jumlah produk antara X2 dan Y

X3Y : Jumlah produk antara X3 dan Y

Y2 : Jumlah kuadrat Y

3) Uji keberartian koefisien korelasi ganda

Uji keberartian dengan uji F ini dilakukan untuk mengetahui

siknifikansi korelasi antara variabel dependen Y dengan variabel-variabel

dependennya dan untuk meyakinkan apabila regresi (bentuk linier) yang

didapat ada artinya bila dipakai untuk membuat suatu kesimpulan mengenai

Page 54: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

54

pertautan sejumlah variabel yang diteliti. Rumus yang digunakan menurut

Sudjana (1996:385) adalah:

F =

Keterangan :

F : Harga F garis regresi

n : Ukuran sample

k : Banyaknya variabel bebas

R: Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor-prediktornya

(variabel bebas dengan variabel terikat)

Page 55: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum

a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 7 Surakarta

SMA N 7 Surakarta yang berdiri megah dan strategis di Jalan Mr. Muh. Yamin No. 79 Surakarta, merupakan salah satu sekolah milik pemerintah yang lahir dan berkembang seiring dengan perkembangan waktu. Berikut ini uraian sejarah berdirinya SMA Negeri 7 Surakarta yang melalui beberapa periode, yaitu:

1. Periode I

Pada bulan Juli 1984 SMA Negeri 7 Surakarta berdiri dengan gedung yang masih menginduk di SMA Negeri 3 Surakarta. Siswa-siswanya masuk siang dan guru pengajar juga guru SMA Negeri 3 Surakarta, sebagai kepala sekolah untuk yang pertama kalinya (Alm.) Soeyono, B.A.

2. Periode II

Mulai tahun 1985, Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta dijabat oleh (Alm.) Drs. Soewandhi.

3. Periode III

Pada tanggal 22 Januari 1986, SMA Negeri 7 Surakarta menempati gedung baru yang terletak di Jalan Mr. Muh. Yamin No. 79 Surakarta dan menjadi SMA Negeri 7 Surakarta dengan Surat Keputusan No. 0558/C/1984 tanggal 20 November 1984. Pada saat itu memiliki 6 kelas, yaitu 3 ruangan untuk kelas I dan 3 ruangan untuk kelas II, tahun berikutnya bertambah 3 kelas, sehingga jumlahnya menjadi 9 kelas. Dari tahun ke tahun SMA Negeri 7 Surakarta terus berkembang dan mulai tahun 1996, sekolah ini mempunyai 20 ruang kelas yang terdiri dari 7 kelas untuk kelas I, 7 kelas untuk II dan 6 kelas untuk kelas III, serta memiliki ruang guru seluas 200 m2. Mulai tahun 1997 sampai 2001 sekolah ini mempunyai 22 ruang kelas yang terdiri dari 7 kelas I dari IA sampai IG, 7 kelas untuk kelas IIA sampai IIG, dan 7 kelas untuk kelas III yaitu (III IPA 1-2, III IPS 1 sampai dengan IPS 5) serta ruang khusus pelajaran agama. Dari tahun 2001 sampai sekarang sekolah ini memiliki 24 ruang kelas yang terdiri 8 ruang kelas untuk kelas X, 8 ruang kelas

Page 56: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

56

XI dan 7 ruang kelas untuk kelas XII (3 kelas IA dan 5 kelas IS) dan 1 ruang khusus pelajaran agama.

4. Periode IV

Bulan Januari 1992, Drs. Soewandhi selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta pada waktu itu pensiun, dan dirangkap oleh Drs. Sri Waloejo Mangundikoro, kepala sekolah SMA N 3 Surakarta sejak 21 Januari 1993 sampai 1 September 1993. Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta dijabat Ibnu Soewarsa, BA (alm.) dan mulai 1 September 1993 sampai bulan Desember 1993 Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta diampu oleh Widagdo, BA kepala SMA N 2 Surakarta.

5. Periode V

Bulan Januari 1994 terjadi pergantian kepala sekolah yang semula dijabat oleh Widagdo, BA diserahkan kepada Bapak Soekiman sampai tanggal 28 Juli 1995. Dengan adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 7 tahun 1994 maka nama SMA berganti menjadi SMU termasuk SMA Negeri 7 Surakarta. Kemudian sejak tanggal 28 Juli 1995 kepala sekolah SMA Negeri 7 Surakarta dijabat oleh Bapak Ignatius Sutaryo sampai tahun 1997.

6. Periode VI

Pada tanggal 12 April 1997 kepala sekolah SMA Negeri 7 Surakarta dijabat oleh Drs. Sediyono, MM alm. Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1998 Drs. Supardi Saraswoto dilantik di kota Semarang dan pada tanggal 7 April 1999 Drs. Supardi Saraswoto menjabat sebagai kepala sekolah SMA Negeri 7 Surakarta.

7. Periode VII

Pada tanggal 7 Agustus 2002 jabatan kepala sekolah dipegang oleh Drs. Edy Pudiyanto sampai pada 6 November 2007 dan sampai saat itu SMA Negeri 7 Surakarta telah memiliki 24 ruang kelas yaitu kelas X berjumlah 8 kelas, dan 4 kelas untuk kelas XI IA, 4 kelas untuk kelas XI IS. Untuk kelas XII sendiri terdiri dari 8 kelas yaitu 3 kelas untuk kelas XII IA, 5 kelas untuk kelas XII IS.

8. Periode VIII

Pada tanggal 16 November 2007 jabatan kepala sekolah dipegang oleh Dra. Hj. Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd sampai sekarang dan sampai saat ini SMA Negeri 7 Surakarta telah memiliki 24 ruang kelas yaitu kelas X berjumlah 9 kelas, dan 4 kelas untuk kelas XI IPA, 5 kelas untuk kelas XI IPS. Untuk kelas XII sendiri

Page 57: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

57

terdiri dari 9 kelas yaitu 4 kelas untuk kelas XII IPA, 5 kelas untuk kelas XII IPS, serta terdapat juga 3 ruangan baru yang saat ini belum digunakan. Ruangan ini terletak dilantai 2.

b. Keadaan Lingkungan SMA Negeri 7 Surakarta

SMA Negeri 7 Surakarta terletak di Jalan Muh. Yamin 79 Tipes Kodya Surakarta. SMA Negeri 7 Surakarta terletak di tengah kota dengan batas-batas sebagai berikut :

Ÿ Timur : Perkampungan penduduk

Ÿ Selatan : Lembaga Pendidikan Pratama Mulia

Ÿ Barat : Jalan Bhayangkara

Ÿ Utara : Jalan Muh. Yamin / Asrama Polisi

Page 58: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

58

Gambar 1 Lokasi sekolah

1. Kondisi Lingkungan Sekolah

a. Kebersihan

Kebersihan lingkungan sekolah di SMA Negeri 7 Surakarta

sudah baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas, ruang guru, halaman

sekolah, dan tempat-tempat lain. Siswa bertanggungjawab terhadap

kebersihan kelasnya masing-masing, sikap tanggung jawab itu dapat

ditunjukkan dengan adanya pembagian jadwal piket di tiap-tiap kelas.

Sedangkan penjaga sekolah bertanggung jawab terhadap kebersihan

tempat-tempat umum seperti kamar mandi, aula, halaman sekolah dan

lain-lain.

b. Kerapian

Kerapian di SMA Negeri 7 Surakarta ini dapat dilihat lapangan

parkir tempat kendaraan bermotor yang ditata dengan rapi, tempat parkir

guru dan siswa sudah terpisah, kerapian juga dapat dilihat pada

pengaturan taman. Seragam sekolah pun merupakan bentuk kerapian

Asrama

Jalan Bhayangkara SMA N 7 Surakarta

LB. PRATAMA MULIA

Kampung

Jalan Muh. Yamin

Perkampungan penduduk

S

U

B T

Page 59: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

59

yang terpancar dari SMA Negeri 7 Surakarta, karena untuk menegakkan

kedisiplinan juga, siswa wajib mengenakan seragam yang rapi, lengkap

dan sopan.

c. Ketenangan

Letak SMA Negeri 7 Surakarta yang berada di tepi jalan raya

dan berada di tengah kota menjadikan suasana belajar kurang kondusif

karena suara kendaraan yang lalu lalang, kendaraan yang lewat dapat

terdengar dari dalam kelas, terutama kelas yang berada di gedung sebelah

barat.

d. Keamanan

Kondisi keamanan di SMA Negeri 7 Surakarta cukup baik, hal

ini dapat dilihat dari adanya penjagaan baik oleh penjaga sekolah

maupun penjaga parkir, dan Satpam yang selalu berada di Pos pada saat

jam sekolah.

e. Ketertiban

Secara umum, ketertiban di SMA Negeri 7 Surakarta sudah

berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan oleh siswa-siswi yang selalu

tertib mengenakan seragam sesuai harinya, untuk hari Senin dan Selasa,

mengenakan seragam OSIS dengan badge OSIS, adapun untuk hari Rabu

dan Kamis siswa mengenakan seragam OSIS dengan badge SMA N 7

Surakarta, siswa mengenakan seragam batik pada hari Jum’at dan untuk

hari Sabtu mengenakan seragam Pramuka. Ketertiban pun tercermin dari

siswa-siswi maupun guru dan karyawan yang datang tepat waktu.

Sedangkan kondisi fisik sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:

Luas tanah 7700 m2 yang terdiri dari:

1. Tanah untuk bangunan sekolah : 3531 m2

2. Tanah untuk bangunan penjaga sekolah : 124 m2

3. Tanah untuk lapangan olahraga : 487 m2

4. Tanah untuk parkir : 1300 m2

5. Tanah untuk kebun : 294 m2

6. Tanah untuk halaman : 228 m2

Page 60: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

60

7. Tanah untuk taman : 736 m2

Tabel 5.Luas bangunan lain:

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Lab. Fisika

Lab. Kimia

Lab. Biologi

Kantor TU

Ruang BP3

Gudang Alat

Perpustakaan

Ruang UKS

Ruang BK

Ruang Stensil

Ruang Serba Guna

Masjid

Gudang Olah raga

154 m2

154 m2

80 m2

127 m2

12 m2

20 m2

18 m2

80 m2

24 m2

108 m2

250 m2

12 m2

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

Ruang Kepsek

Ruang Tamu

Ruang OSIS

Ruang Koperasi

Ruang Komputer

Ruang Transit

R. Ketrampilan

Ruang Guru

Gapura

Ruang Satpam

Bak Air

Ruang Ganti

WC Kepsek

35 m2

40 m2

30 m2

36 m2

42 m2

21 m2

51 m2

200 m2

14 m2

12 m2

6 m2

16 m2

6 m2

Bangunan lain:

1. WC Guru : 16 m2

2. WC Siswa Putra : 24 m2

3. WC Siswa Putri : 24 m2

4. Tempat Parkir : 486 m2

5. Bangunan Seleser : 1189 m2

6. Pagar : 360 m2

7. Bangunan Tempat Tinggal

a. Ruang Penjaga : 85 m2

b. . Ruang Ganti : 36 m2

8. Monumen : 1,5x1,5 m2

Uraian diatas merupakan gambaran umum tentang kondisi luas

tanah yang ditempati SMA Negeri 7 Surakarta. Berikut ini dipaparkan

Page 61: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

61

kondisi sarana baik fisik maupun non fisik yang mendukung proses belajar

mengajar di SMA Negeri 7 Surakarta.

2. Sarana Fisik

Sarana fisik yaitu semua bentuk ruang yang menunjang

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sarana itu antara lain :

Tabel 6. Daftar sarana fisik

NO SARANA JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11

12

13

14

15

Ruang kelas

Ruang tata usaha

Ruang kepala sekolah

Laboratorium IPA

Laboratorium komputer

Laboratorium bahasa

Ruang guru

Perpustakaan

Aula

PPL

Ruang BP/BK

Ruang UKS

Koperasi

Masjid / mushola

Kamar mandi

27

1

1

3

2

1

1

2

1

1

1

1

1

1

10

3. Sarana Non Fisik

Ada dua golongan yaitu:

a. Bentuk bukan materi

Berupa administrasi dan media cetak (surat kabar dan majalah).

b. Bentuk materi yang bukan ruang

Yaitu berupa alat olahraga, alat tulis menulis, alat kebersihan, alat

kesenian, alat ketrampilan, komputer, printer, scanner, alat ketrampilan

Page 62: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

62

memasak, peralatan praktikum kimia, peralatan praktikum fisika,

peralatan praktikum biologi, serta bahan-bahan praktikum

Selain itu masih ada sarana non fisik yang dapat menunjang

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang ada di tiap kelas, antara lain:

a. OHP

SMA Negeri 7 Surakarta menyediakan OHP untuk setiap kelas. Hal ini

untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. LCD

SMA Negeri 7 Surakarta menyediakan LCD untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar di kelas.

c. Kipas angin

d. Papan White Board

Sama seperti OHP, papan white board juga tersedia di tiap-tiap kelas. Hal

ini menjadikan suasana belajar lebih kondusif karena tidak menimbulkan

polusi seperti pada penggunaan papan tulis

e. Televisi Berwarna dilengkapi dengan VCD Player

Sarana dan media yang disediakan di SMA Negeri 7 Surakarta sangatlah

lengkap. Di setiap ruang kelas pun di sediakan televisi, disamping

sebagai media pembelajaran (dengan adanya VCD Player, dan telah

banyak tersedianya CD-CD pembelajaran, sehingga anak mengalami

variasi pembelajaran), televisi tersebut juga dapat digunakan sebagai

sarana hiburan sewaktu istirahat.

f. Sarana belajar lainnya seperti penggaris, penghapus, penggaris segitiga

dan lainnya.

g. Adanya dinding panjat (wall climbing), lapangan basket dan lapangan

tennis, sangatlah menunjang kegiatan ekstrakulikuler untuk anak-anak

pecinta alam dan pecinta olahraga. SMA Negeri 7 Surakarta berupaya

untuk memberikan fasilitas guna mengembangkan minat dan bakat

mereka sehingga anak-anak pun dapat menyalurkannya.

2. Deskripsi Data Khusus

Page 63: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

63

Agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian, maka data yang penulis peroleh dari analisis data akan disajikan secara terperinci. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini melibatkan empat variabel yang terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang pertama adalah motivasi (XI), variabel bebas yang kedua adalah lingkungan belajar (X2) dan variabel bebas yang ketiga adalah metode pembelajaran (X3), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar akuntansi (Y). Deskripsi data khusus dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:

a. Motivasi (X1)

Data tentang motivasi diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Page 64: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

64

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi

Interval Kelas Batas Nyata

x f fx x2 fx2

82 - 87 87,5 84,5 5 422,5 7140,25 35701,25

88 - 93 93,5 90,5 9 814,5 8190,25 73712,25

94 - 99 99,5 96,5 12 1158 9312,25 111747

100 - 105 105,5 102,5 5 512,5 10506,25 52531,25

106 - 111 111,5 108,5 14 1519 11772,25 164811,5

112 - 117 117,5 114,5 9 1030,5 13110,25 117992,25

118 - 123 123,5 120,5 6 723 14520,25 87121,5

60 6180 74551,75 643617

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui kelas interval dari data motivasi yang frekuensinya tertinggi terletak antara 106-111 dan yang terendah antara 422,5. Rata-rata (mean) data sebesar 103 dengan standar deviasi sebesar 11,00077. Median bernilai 104 dan modus mempunyai nilai 106.

Dari data distribusi frekuensi yang berdasarkan hasil angket tersebut dapat disimpulkan pada interval kelas 82-87 dengan rata-rata interval kelas 84,5, frekuensi yang muncul sebanyak 5 dan ini merupakan frekuensi motivasi yang terendah, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya motivasi siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar siswa kurang baik. Sedangkan pada interval kelas 106-111, frekuensi yang muncul sebanyak 14 dan merupakan frekuensi motivasi yang paling tinggi. Dengan adanya motivasi yang tinggi dari siswa untuk belajar maka hasil prestasi belajar akan baik.

Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 65: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

65

5

9

12

5

14

9

6

02468

101214

82-87 88-93 94-99 100-105 106-111 112-117 118-123

Interval kelas

Gambar 2. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi.

Berdasarkan grafik histogram distribusi frekuensi motivasi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa motivasi yang dimiliki oleh siswa satu dengan yang lain dalam belajar sangat berbeda, hal ini sesuai dengan bentuk diagram yang menggambarkan perbedaan frekuensi motivasi antar interval kelas.

b. Lingkungan Belajar (X2)

Data tentang lingkungan belajar diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar

Page 66: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

66

Interval Kelas Batas Nyata

x f fx x2 fx2

77 - 83 83,5 80 6 480 6400 38400

84 - 90 90,5 87 10 870 7569 75690

91 - 97 97,5 94 13 1222 8836 114868

98 - 104 104,5 101 12 1212 10201 122412

105 - 111 111,5 108 8 864 11664 93312

112 - 118 118,5 115 6 690 13225 79350

119 - 125 125,5 122 5 610 14884 74420

60 5948 72779 598452

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui kelas interval dari data lingkungan belajar yang frekuensinya tertinggi terletak antara 91-97 dan yang terendah antara 119-125. Rata-rata (mean) data sebesar 99,0666667 dengan standar deviasi sebesar 12,17370. Median bernilai 98 dan modus mempunyai nilai 88.

Dari data distribusi frekuensi yang berdasarkan hasil angket tersebut dapat disimpulkan pada interval kelas 119-125 dengan rata-rata interval kelas 125,5, frekuensi yang muncul sebanyak 5 dan ini merupakan frekuensi lingkungan belajar yang terendah, hal ini mungkin disebabkan karena lingkungan tempat siswa belajar kurang mendukung sehingga menghambat dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan pada interval kelas 91-97, frekuensi yang muncul sebanyak 13 dan merupakan frekuensi lingkungan belajar yang paling tinggi. Lingkungan belajar yang mendukung proses belajar akan memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar karena proses belajar dapat berjalan optimal dengan adanya dukungan dari lingkungan yang baik serta sarana yang memadahi.

Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 67: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

67

6

10

1312

86

5

02468

101214

77-83 84-90 91-97 98-104 105-111 112-118 119-125

Interval kelas

Gambar 3. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar

Berdasarkan grafik histogram distribusi frekuensi lingkungan belajar diatas, maka dapat dijelaskan bahwa lingkungan sanagt berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar siswa, bukan hanya lingkungan sekolah saja melainkan lingkungan rumah. Keragaman situasi dan kondisi lingkungan belajar yang berbeda-beda dari masing-masing siswa menyebabkan prestasi belajar siswa yang satu dengan yang lain tidak sama.

c. Metode Pembelajaran (X3)

Data tentang metode pembelajaran diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Page 68: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

68

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Metode Pembelajaran

Interval Kelas Batas Nyata

x F fx x2 fx2

87 - 92 92,5 89,5 6 537 8010,25 48061,5

93 - 98 98,5 95,5 12 1146 9120,25 109443

99 - 104 104,5 101,5 12 1218 10302,25 123627

105 - 110 110,5 107,5 16 1720 11556,25 184900

111 - 116 116,5 113,5 6 681 12882,25 77293,5

117 - 122 122,5 119,5 5 597,5 14280,25 71401,25

123 - 128 128,5 125,5 3 376,5 15750,25 47250,75

60 6276 81901,75 661977

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui kelas interval dari data metode pembelajaran yang frekuensinya tertinggi terletak antara 105-110 dan yang terendah antara 123-128. Rata-rata (mean) data sebesar 104,916667 dengan standar deviasi sebesar 9,48378. Median bernilai 104,5 dan modus mempunyai nilai 109.

Dari data distribusi frekuensi yang berdasarkan hasil angket tersebut dapat disimpulkan pada interval kelas 123-128 dengan rata-rata interval kelas 125,5, frekuensi yang muncul sebanyak 3 dan ini merupakan frekuensi metode pembelajaran yang terendah, hal ini mungkin disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kurang sesuai dan tidak bervariasi sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan pada interval kelas 105-110, dengan rata-rata 107,5 frekuensi yang muncul sebanyak 16 dan merupakan frekuensi metode pembelajaran yang paling tinggi, hal ini akan memberikan pengaruh baik pada hasil prestasi belajar siswa.

Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 69: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

69

6

12 12

16

6 53

02468

10121416

87-92 93-98 99-104 105-110 111-116 117-122 123-128

Interval kelas

Gambar 4. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Metode Pembelajaran

Berdasarkan grafik histogram distribusi frekuensi metode pembelajaran diatas, maka dapat dijelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan meteri pelajaran berdampak terhadap hasil belajar siswa.

d. Prestasi Belajar Akuntansi (Y)

Data tentang prestasi belajar akuntansi diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar

Interval Kelas Batas Nyata

x f fx x2 fx2

68 - 70 70,5 69 10 690 4761 47610

Page 70: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

70

71 - 73 73,5 72 10 720 5184 51840

74 - 76 76,5 75 10 750 5625 56250

77 - 79 79,5 78 14 1092 6084 85176

80 - 82 82,5 81 9 729 6561 59049

83 - 85 85,5 84 3 252 7056 21168

86 - 88 88,5 87 4 348 7569 30276

60 4581 42840 351369

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui kelas interval dari data prestasi belajar yang frekuensinya tertinggi terletak antara 77-79 dan yang terendah antara 83-85. Rata-rata (mean) data sebesar 76,317 dengan standar deviasi sebesar 5,48184. Median bernilai 76,5 dan modus mempunyai nilai 68. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa rata-rata berkisar dengan nilai 76,317, hal ini sesuai dengan frekuensi nilai yang sering muncul yaitu dengan frekuensi sebesar 14.

Pada rata-rata kelas interval 84, frekuensi yang muncul hanya 3, diartikan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa belum bisa optimal, masih sedikit siswa yang mendapatkan nilai baik, hal ini dikarenakan motivasi siswa dalam belajar masih sangat rendah, selain itu faktor lingkungan dan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar juga ikut memberikan pengaruh.

Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 71: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

71

10 10 10

14

9

34

02468

101214

68-70 71-73 74-76 77-79 80-82 83-85 86-88

Interval kelas

Gambar 5. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum data dianalisis maka terhadap data tersebut harus dilakukan pengujian persyaratan analisis sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residu terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan rumus chi-kuadrat maka diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Data Motivasi (X1)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui nilai 2tabelc

dengan dk = 4 (k – 3 = 7 – 3) pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 9,488, 2tabelc

> 2hitungc atau 9,488 > 8,088196. Sehingga nilai-nilai pada variabel X1 terdistribusi

secara normal.

b. Data Lingkungan Belajar Siswa (X2)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui nilai 2tabelc

dengan dk = 4 (k – 3 = 7 – 3) pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 9,488, 2tabelc >

Page 72: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

72

2hitungc atau 9,488 > 7,853327. Sehingga nilai-nilai pada variabel X2 terdistribusi

secara normal.

c. Data Metode Belajar (X3)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui nilai 2tabelc

dengan dk = 4 (k – 3 = 7 – 3) pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 9,488, 2tabelc

> 2hitungc atau 9,488 > 6,052238. Sehingga nilai-nilai pada variabel X3 terdistribusi

secara normal.

d. Data Prestasi Belajar Akuntansi (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui nilai 2tabelc

dengan dk = 4 (k – 3 = 7 – 3) pada taraf signifikan 5% adalah sebesar 9,488, 2tabelc >

2hitungc atau 9,488 > 6,875397. Sehingga nilai-nilai pada variabel Y terdistribusi secara

normal.

2. Uji Linieritas

Pada penelitian ini menganalisis tiga variabel bebas, yaitu motivasi (X1),

lingkungan belajar (X2) dan metode (X3) dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar akuntansi (Y). Oleh karena itu dalam pengujian persyaratan linieritas ini dilakukan tiga kali uji linieritas antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu uji linieritas antara motivasi dengan prestasi belajar, uji linieritas antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar dan uji linieritas antara metode pembelajaran dengan prestasi belajar.

a. Uji Linieritas antara Motivasi dan Prestasi Belajar

Page 73: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

73

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan antara variabel bebas (X1) dengan variabel terikat (Y), maka diperoleh hasil yang disajikan dalam bentuk perhitungan sebagai berikut :

Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Regresi X1 dengan Y

JK (G) = ( )

å å å÷÷

ø

ö

çç

è

æ-

iX ni

YY

2

2

= 590,67

b = ( )( )( )å å

å å-

-22 XXn

YXYXn

i

ii

= ( )( )( )2618064368060

4579618047318760

-´-´

= 0,217087

JK (b/a) = ( )( )

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

-å åån

YXYXb i

i

= ( )( )

þýü

îíì -

6045796180

4731870,217087

= 336,4846

JK (a) = ( )

n

Y2å

= ( )

604579 2

= 349454

JK (T) = å 2Y

= 351227

Page 74: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

74

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

= 351227 – 349454 – 336,4846 = 1436,499

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

= 1436,499 – 590,67 = 845,83

dk (TC) = k – 2

= 34 – 2 = 32

dk (G) = n – k

= 60 – 34 = 26

dk reg = 1

dk (S) = n – 2

= 60 – 2 = 58

KT (TC) = ( )( )TCdk TCJK

= 32

845,83 = 26,43225

KT (G) = ( )( )Gdk GJK

= 26

590,67 = 22,71795

KT reg = JK (b/a)

Page 75: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

75

= 336,4846

KT res = ( )( )SdkSJK

= 58

1436,499 = 24,76722

F hitung (1) = ( )( )GKTTCKT

= 22,7179526,43225

= 1,163496

F hitung (2) = res

reg

KT

KT

= 24,76722336,4846

= 13,58588

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (1) = 1,163496. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (1) pada dk (TC);dk (G) = 32;26 dan taraf signifikan 5% sebesar 1,90. Karena Fhitung (1) < Ftabel (1) atau 1,163496 < 1,90, berarti antara X1 dengan Y linier.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (2) = 13,58588. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (2) pada dkreg;dk (S) = 1;58 dan taraf signifikan 5% sebesar 4,02. Karena Fhitung (1) > Ftabel (1) atau 13,58588 > 4,02, berarti antara X1 dengan Y signifikan atau uji prasyaratnya terpenuhi sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi dapat mempengaruhi prestasi belajar.

b. Uji Linieritas antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar

Page 76: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

76

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan antara variabel bebas (X2) dengan variabel terikat (Y), maka diperoleh hasil yang disajikan dalam bentuk perhitungan sebagai berikut :

Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Regresi X2 dengan Y

JK (G) = ( )

å å å÷÷

ø

ö

çç

è

æ-

iX ni

YY

2

2

= 401,33

b = ( )( )( )å å

å å-

-22 XXn

YXYXn

i

ii

= ( )( )( )2594459759660

4579594445621060

-´-´

= 0,295495

JK (b/a) = ( )( )

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

-å åån

YXYXb i

i

= ( )( )

þýü

îíì -

6045795944

4562100,295495

= 763,4814

JK (a) = ( )

n

Y2å

= ( )

604579 2

= 349454

JK (T) = å 2Y

Page 77: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

77

= 351227

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

= 351227 – 349454 – 763,4814 = 1009,502

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

= 1009,502 – 401,33 = 608,17

dk (TC) = k – 2

= 34 – 2 = 32

dk (G) = n – k

= 60 – 34 = 25

dk reg = 1

dk (S) = n – 2

= 60 – 2 = 58

KT (TC) = ( )( )TCdk TCJK

= 33

608,17 = 18,42935

KT (G) = ( )( )Gdk GJK

= 25

401,33 = 16,05333

Page 78: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

78

KT reg = JK (b/a)

= 763,4814

KT res = ( )( )SdkSJK

= 58

1009,502 = 17,40521

F hitung (1) = ( )( )GTTCT

KK

= 16,0533318,42935

= 1,148008

F hitung (2) = res

reg

KT

KT

= 17,40521763,4814

= 43,86512

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (1) = 1,148008. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (1) pada dk (TC);dk (G) = 33;25 pada taraf signifikan5% sebesar 1,92. Karena Fhitung (1) < Ftabel (1) atau 1,148008 < 1,92, antara X2 dengan Y linier.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (2) = 43,86512. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (2) pada dkreg;dk (S) = 1;58 pada taraf signifikan 5% sebesar 4,02. Karena Fhitung (1) > Ftabel (1) atau 43,86512 > 4,02, dengan demikian antara X2 dengan Y signifikan atau uji prasyaratnya terpenuhi, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar.

c. Uji Linieritas antara Metode Belajar dan Prestasi Belajar

Page 79: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

79

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan antara variabel bebas (X3) dengan variabel terikat (Y), maka diperoleh hasil yang disajikan dalam bentuk perhitungan sebagai berikut :

Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Regresi X3 dengan Y

JK (G) = ( )

å å å÷÷

ø

ö

çç

è

æ-

iX ni

YY

2

2

= 610,08

b = ( )( )( )å å

å å-

-22 XXn

YXYXn

i

ii

= ( )( )( )2629566575760

4579629548239860

-´-´

= 0,373985

JK (b/a) = ( )( )

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

-å åån

YXYXb i

i

= ( )( )

þýü

îíì -

6045796295

4823980,373985

= 742,2047

JK (a) = ( )

n

Y2å

= ( )

604579 2

= 349454

JK (T) = å 2Y

Page 80: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

80

= 351227

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

= 351227 – 349454 – 742,2047 = 1030,779

JK (TC) = JK (S) – JK (G)

= 1030,779 – 610,08 = 420,70

dk (TC) = k – 2

= 31 – 2 = 29

dk (G) = n – k

= 60 – 31 = 29

dk reg = 1

dk (S) = n – 2

= 60 – 2 = 58

KT (TC) = ( )( )TCdk TCJK

= 29

420,70 = 14,50674

KT (G) = ( )( )Gdk GJK

= 29

610,08 = 21,03736

Page 81: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

81

KT reg = JK (b/a)

= 742,2047

KT res = ( )( )SdkSJK

= 58

1030,779 = 17,77205

F hitung (1) = ( )( )GTTCKT

K

= 21,0373614,50674

= 0,68957

F hitung (2) = res

reg

KT

KT

= 17,77205742,2047

= 41,76248

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (1) = 0,68957. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (1) pada dk (TC);dk (G) = 29;29 pada taraf signifikan 5% sebesar 1,85. Karena Fhitung (1) < Ftabel (1) atau 0,68957 < 1,85, berarti antara X3 dengan Y linier.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (2) = 41,76248. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel (2) pada dkreg;dk (S) = 1;58 pada taraf signifikan 5% sebesar 4,02. Karena Fhitung (1) > Ftabel (1) atau 41,76248 > 4,02, berarti antara X3 dengan Y signifikan atau uji prasyaratnya terpenuhi, sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar.

3.Uji Independensi

Page 82: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

82

Dari hasil perhitungan independensi diperoleh nilai 21XXr = 0,231987672.

Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung < rtabel atau 0,231987672 < 0,254, berarti tidak terdapat hubungan antara X1 dengan X2 (X1 dan X2 saling Independen). Dari hasil

perhitungan independensi X1 dengan X3 diperoleh nilai 21XXr = 0,223543391. Hasil

tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung < rtabel atau 0,223543391 < 0,254, berarti tidak terdapat hubungan antara X1 dengan X3 (X1 dan X3 saling Independen). Sedangkan hasil

perhitungan dari independensi antara X2 dengan X3 diperoleh nilai 21XXr =

0,179739582. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung < rtabel atau 0,179739582 < 0,254, berarti tidak terdapat hubungan antara X2 dengan X3 (X2 dan X3 saling Independen).

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama , Kedua dan Ketiga

a. Menentukan Hubungan antara Variabel X1 dan Y

Untuk mencari hubungan ini, maka digunakan analisis korelasi sederhana untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester gasal SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai YXr1

= 0,435642524. Hasil tersebut

dikonsultasikan dengan nilai rtebel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung > rtabel atau 0,435642524 > 0,254, berarti terdapat hubungan positif antara X1 dengan Y.

b. Menentukan Hubungan antara Variabel X2 dan Y

Untuk mencari hubungan ini, maka digunakan amalisis korelasi sederhana untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester gasal SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai YXr1

= 0,656216143, hasil tersebut

dikonsultasikan dengan nilai rtebel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung > rtabel atau 0,656216143 > 0,254, berarti terdapat hubungan positif antara X2 dengan Y.

Page 83: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

83

c. Menentukan Hubungan antara Variabel X3 dan Y

Untuk mencari hubungan ini, maka digunakan amalisis korelasi sederhana untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara metode dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester gasal SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai YXr3

= 0,647007804. Hasil tersebut

dikonsultasikan dengan nilai rtebel pada N = 60 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,254. Karena rhitung > rtabel atau 0,647007804 > 0,254, berarti terdapat hubungan positif antara X3 dengan Y.

2. Pengujian Hipotesis Keempat

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif antara motivasi, lingkungan belajar, dan metode degan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester gasal SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 digunakan analisis korelasi ganda dan regresi ganda.

a. Menentukan Persamaan Garis Regresi Ganda

Model hubungan yang dimaksud antara variabel X1,X2 dan X3 ditunjukkan dalam persamaan garis regresi ganda sebagai berikut :

321

^

316018,0264205,0149259,01,613469 XXXY +++=

b. Menentukan Koefisien Korelasi Ganda

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga ry = 0,8692422, hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai r table dengan N=60 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,254. Karena rhitung > rtabel atau 0,8692422 > 0,254, berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara XI,X2, dan X3 dengan Y.

c. Menentukan Keberartian Koefisien Korelasi Ganda

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat keberartian koefisien korelasi dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 124,09092 dan Ftabel = 2,78 pada taraf signifikan

Page 84: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

84

5%. Karena Fhitung > Ftabel atau 124,09092 > 2,78. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis alternatif diterima dan koefisien korelasi adalah signifikan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Antara Motivasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri siswa karena adanya semangat dan rangsangan dari dalam siswa itu sendiri. Tetapi pada kenyataannya motivasi belajar ini timbul bukan karena adanya suatu kebutuhan untuk meningkatkan prestasi sehingga menjadi lebih baik melainkan belajar karena ingin mendapatkan hadiah, pujian dari orang tua dan bahkan untuk menghindari hukuman. Jadi motivasi belajar ini dilakukan siswa hanya sebagai simbol, tetapi bukan untuk tujuan yang sebenarnya.

Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010”, teruji kenenarannya karena rhitung > rtabel atau 0,435642524 > 0,254. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

2. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Lingkungan belajar adalah lingkungan tempat proses belajar berlangsung baik di sekolah maupun di rumah, lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi yang akan dicapai oleh siswa dari proses belajar yang dilakukan. Sehubungan dengan pentingnya kondisi lingkungan belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar, maka lingkungan belajar yang kondusif dan akademik baik secara fisik maupun non fisik hendaknya dapat diwujudkan. Semakin menyenangkan tatanan lingkungan fisisk, maka akan member dampak positif bagi proses belajar, karena dengan begitu prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh positif antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 “, teruji kebenarannya karena rhitung > rtabel atau 0,656216143 > 0,254. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

Page 85: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

85

3. Hubungan Antara Metode Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan member latihan tentang isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada bermacam-macam jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, tergantung bagaimana guru tersebut dapat menguasai metode pembelajaran yang akan digunakannya atau tidak. Semakin guru tersebut menguasai metode yang akan digunakan dalam mengajar, maka semakin baik hasil yang akan diperoleh dari proses belajar mengajar tersebut.

Seorang guru yang hanya menguasai satu metode dan hanya metode tersebut yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, maka akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Hal ini menimbulkan rasa malas bagi siswa untuk mengikuti pelajaran yang akhirnya memberikan dampak yang kurang baik terhadap hasil prestasi belajar siswa.

Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh positif antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010”, teruji kebenarannya karena rhitung > rtabel atau 0,647007804 > 0,254. Hal ini menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif antara metode pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi.

4. Hubungan Antara Motivasi, Lingkungan Belajar dan Metode Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Proses belajar mengajar yang dilalui siswa berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan, hal ini perlu dilakukan secara teratur dan disiplin. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya baik intern maupun ekstern. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa tersebut adalah motivasi, karena peranan motivasi menentukan segala tindakan manusia demikian juga dalam aktivitas belajar yang didukung oleh kesadaran untuk mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan. Selain motivasi, faktor lingkungan belajar dan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga berpengaruh terhadap prestasi belajar, hal ini bukan hanya lingkungan belajar di sekolah saja melainkan juga lingkungan belajar di rumah yaitu keluarga.

Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh positif antara motivasi belajar, lingkungan belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010 teruji kebenarannya karena Fhitung > Ftabel atau 124,09092 > 2,78. Hal ini menunjukkan

Page 86: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

86

adanya hubungan dan pengaruh positif antara motivasi, lingkungan belajar serta metode pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi.

Page 87: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

87

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka dapat dibuat

kesimpulan penelitian sebagai berikut:

e. Ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

Artinya, motivasi yang dimiliki oleh siswa untuk belajar akuntansi baik yang

berasal dari dalm dirinya sendiri maupun motivasi yang berasal dari luar itu

mempengaruhi dan berdampak terhadap hasil prestasi belajar akuntansi.

f. Ada pengaruh positif antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran

2009/2010. Artinya, lingkungan belajar baik sekolah maupun lingkungan

belajar di rumah mempengaruhi proses belajar yang akhirnya berpengaruh

terhadap prestasi belajar, hal ini termasuk juga dengan sarana dan prasarana

yang tersedia didalam lingkungan belajar tersebut.

g. Ada pengaruh positif antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran

2009/2010. Artinya, metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh

seorang guru akuntansi dalam menyampaikan materi pelajaran berpengaruh

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa di akhir pembelajaran.

h. Ada pengaruh positif antara motivasi belajar, lingkungan belajar dan metode

pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu

Sosial SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Artinya, prestasi

belajar akuntansi dapat ditingkatkan dengan adanya motivasi belajar dari para

siswa itu sendiri, lingkungan yang mendukung beserta sarana dan

prasarananya, serta pemilihan metode yang tepat dalam penyampaian materi.

Page 88: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

88

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat dikaji mengenai

implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar pengembangan

penelitian selanjutnya, karena masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar Akuntansi. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pembuktian bahwa

prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun

faktor dari luar dan prestasi belajar tersebut dapat ditingkatkan dengan

menghilangkan faktor-faktor penghambat tersebut.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan oleh guru, orang tua maupun siswa. Bagi guru

perlu untuk menerapkan metode mengajar yang bervariasi supaya siswa tidak merasa

jenuh dan bosan. Bagi orang tua perlu mengkoordinasikan dan memperhatikan aktivitas

siswa agar kemampuan akademis yang ada selalu terlatih. Bagi siswa hendaknya selalu

memiliki motivasi dalam belajar sehingga melakukan aktivitas belajar tidak dengan

terpaksa sehingga mendapatkan hasil yang maksmal

C. SARAN

Saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan pada kesimpulan dan

implikasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Page 89: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

89

a. Bagi siswa hendaknya meningkatkan semangatnya dalam belajar sehingga bisa

mendapatkan prestasi yang baik.

b. Siswa hendaknya meningkatkan kemandirian dalam belajarnya sehingga tidak

menggantungkan kepada orang lain.

c. Kegiatan belajar siswa tidak hanya dilakukan di sekolah, oleh karena itu siswa

diharapkan mampu belajar secara aktif dan mandiri sehingga dapat diperoleh

prestasi belajar yang optimal.

2. Guru

a. Guru hendaknya selalu memberikan penguatan positif kepada siswa untuk

melakukan belajar mandiri sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar lebih

baik.

b. Guru hendaknya menguasai metode pembelajaran lebih dari satu, sehingga siswa

tidak bosan dalam kegiatan proses belajar mengajar dan hasil pembelajaran dapat

optimal.

3. Sekolah

a. Sekolah hendaknya selalu meningkatkan dan melengkapi sarana serta

prasarana yang dapat menunjang peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Sekolah hendaknya meningkatkan pemeliharaan lingkungan belajar yang dapat

mendukung berlangsungnya proses belajar yang maksimal.

4. Orang Tua

a. Orang tua hendaknya juga ikut melakukan pengawasan terhadap siswa ketika belajar

di rumah .

b. Orang tua hendaknya memacu semangat siswa untuk belajar.

c. Orang tua hendaknya memberikan sarana belajar melengkapi kebutuhan belajar siswa

sehingga siswa dapat belajar lebih optimal.

Page 90: Pengaruh motivasi, lingkungan belajar dan metode .../Pengaruh... · Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu ... jurusan Ilmu Sosial walaupun masih sangat dasar ... yang signifikan

90