pengaruh pemberian core stability exercise …eprints.ums.ac.id/30814/12/naskah_publikasi.pdflansia...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN
METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN
DINAMIS PADA ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS
COLOMADU
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun oleh :
YESI SEPTIANA
J110100029
PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Yesi Septiana
NIM : J110100029
Jurusan : Fisioterapi D IV
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH
PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN METODE
PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA
ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS COLOMADU” telah
menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas
penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan
akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa mencantumkan nama
saya sebelum tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/
pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah
ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya
Surakarta, 14 Juli 2014
Yang menyatakan
Yesi Septiana
1
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI, 10 JULI 2014
YESI SEPTIANA / J110100029
“PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DENGAN
METODE PILATES EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN
DINAMIS DI ANGGOTA POSYANDU LANSIA BAGAS WARAS
COLOMADU”.
V Bab, 42 Halaman, 5 Tabel, 3 Gambar, 6 Lampiran
(Dibimbing Oleh : Totok Budi Santoso SST.Ft, MPh dan Yulisna Mutia Sari,
SST.FT, M.Sc(GRS)).
Latar Belakang : Lanjut usia (Lansia) adalah proses penuaan yang ditandai
dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan
penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu penyebab jatuh lansia
adalah gangguan muskuloskeletal, berupa melemahnya kekuatan otot-otot
postural dan menurunnya fleksibilitas. Pilates exercise sendiri bentuk latihan
dikembangkan oleh Joseph Pilates, olahraga ini menekankan keseimbangan tubuh
dengan core strength atau kekuatan keseimbangan baik dari otot dalam dan luar
tubuh.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise
terhadap keseimbangan dinamis pada lansia
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment, dengan
pendekatan pre and post test design group. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada
kelompok lansia di Posyandu Lansia Bagas Waras yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Total responden sebanyak 26 orang dibagi menjadi 2
kelompok (perlakuan dan kontrol). Kelompok perlakuan diberikan latihan pilates
exercise sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu dan di ukur
menggunakan Time Up and Go test (TUG).
Hasil Penelitian : Dari hasil uji komparatif Wilcoxon test mendapatkan hasil p <
0,05 yang berarti menunjukkan adanya pengaruh pemberian Pilates exercise.
Sedangkan dari hasil uji komparatif Mann-Whitney test juga mendapatkan hasil p
< 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan mengalami
peningkatan.
Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh pemberian core stability exercise dengan
metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol pada Anggota Posyandu Lansia Bagas Waras
colomadu
Kata kunci : Pilates exercise, Keseimbangan dinamis, Lanjut usia.
2
PENDAHULUAN
Lanjut Usia (Lansia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun
keatas. Secara biologis mengalami proses penuaan secara terus menerus, ditandai
dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan
penyakit yang disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ (Roubenoff et al., 2000). Salah satu permasalahan
lansia ialah tingginya angka prevalensi kejadian jatuh yang mencapai 30-50% dan
40% untuk angka kejadian jatuh berulang, dan pada tahun 2050 akan meningkat
menjadi 20%. Hal ini menurut WHO Global report jika permasalahan
keseimbangan yang mengakibatkan kejatuhan jika tidak ditangani secara serius.
Salah satu penyebab jatuh lansia adalah gangguan musculoskeletal, berupa
melemahnya kekuatan otot dan menurunnya fleksibilitas, yang menyebabkan
gangguan keseimbangan dan proses berjalan (keseimbangan dinamis). Ganggun
ini berhubungan dengan proses menua yang secara fisiologis disebabkan antara
lain oleh: 1 ) Kekakuan jaringan penghubung, 2) Berkurangnya massa otot, 3)
Perlambatan konduksi saraf, 4) Penurunan visus/lapang pandang dan 5)
Kerusakan proprioseptif. Jika gangguan muskuloskeletal terjadi terhadap otot-otot
core stability maka akan mempengaruhi postural dan menyebabkan gangguan
keseimbangan. Hal ini dilihat bahwa dengan core yang baik akan membantu
dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan pada lengan dan
tungkai. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya dengan stabilitas postur (aktifasi
otot core stability) yang optimal, maka mobilitas pada ektremitas dapat dilakukan
dengan baik (Barr, 2005).
Untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lansia yang berhubungan
dengan core stability, Punjab et al. (1992) memperkenalkan konsep stabilitas
lumbopelvic fungsional dalam penelitian biomekanik pergerakan biomekanik
manusia dan hal ini berhubungan dengan core. Stabilitas lumbopelvic atau
panggul mengacu pada kemampuan otot-otot punggung untuk menjaga tulang
belakang dan panggul dalam posisi yang optimal selama aktivitas gerak dan
olahraga. Jika struktur ini dipertahankan atau dijaga dalam keselarasan yang
optimal maka otot-otot dan sendi pada tungkai bawah dapat berfungsi secara
efisien (Manurung, 2012).
Dikutip oleh Moore (2005) Beberapa latihan yang dapat diberikan untuk
meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia ialah latihan yang berhubungan
dengan penstabilan dari core, antara lain adalah pilates exercise. Pilates exercise
sendiri adalah latihan kebugaran yang lebih menekankan kepada keseimbangan
tubuh dengan bentuk latihan core strength, adalah program menstabilkan core
untuk melatih komponen sensorik dan motorik yang terkait dengan system tulang
belakang agar dapat bekerja secara optimal dalam pencapaian nilai stabilitasnya.
3
TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh pemberian core stability exercise dengan
metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis pada anggota posyandu
lansia Bagas Waras Colomadu.
KERANGKA TEORI
Lanjut usia (Lansia) adalah kelompok lanjut usia adalah kelompok
penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Darmojo, 2004). Usia lanjut
dikelompokkan sebagai berikut (a) usia dewasa muda (elderly adulhood), yaitu
antara usia 18/19 tahun sampai 25 tahun, (b) usia dewasa penuh (middle years)
yaitu antara usia 25 tahun sampai 60/65 tahun, (c) usia lanjut (geriatric age), yaitu
usia 65 tahun sampai 70 tahun yang dibagi dalam usia 70 tahun sampai 75 tahun
(young old), usia antara 75 tahun sampai 80 tahun (old), usia lebih dari 80 tahun
(very old).
Keseimbangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan
stabilitas tubuh pada pusat gravitasi terhadap bidang tumpu. Keseimbangan
dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika
bergerak atau kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of
Gravitity (COG) selalu berubah
Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah: menyanggah
tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat
massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian
tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. Sistem informasi sensoris (visual, sistem
vestibular, somatosensoris). Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural
muscles response synergies)Kekuatan otot (Muscle Strength), Sistem adaptasi
(Adaptive systems), Lingkup gerak sendi (Joint range of motion). Faktor-faktor
yang mempengaruhi keseimbangan yaitu, Pusat gravitasi (Center of Gravity-
COG), Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG), Bidang tumpu (Base of Support-
BOS)
Pengukuran keseimbangan dinamis dalam penelitian ini menggunakan Time
Up Go Test (TUG Test). Nilai normal pada lansia sehat umur 75 tahun, rata – rata
waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 8,5 detik (Podsiadlo et al., 1991).
Penilaian dari Time Up and Go Test jika skor < 14 detik; 87% maka tidak ada
resiko tinggi untuk jatuh, sedangkan jika skor ≥ 14 detik; 87% resiko tinggi untuk
jatuh.
Pilates exercise adalah salah satu bentuk lain gerak tubuh yang
dikembangkan oleh Joseph Pilates, olahraga ini menekankan keseimbangan tubuh
yang salah satu latihan dari Core stability exercise, yang didalamnya memberikan
bentuk latihan dengan adanya peregangan / stretching dan penguatan /
strengthening pada bagian core antara pelvis, abdominal dan vertebra dengan
tujuan untuk membantu menstabilkan posisi tubuh baik diam ataupun bergerak
(Bryden, 2009). Prinsip latihan pilates sendiri memiliki enam prinsip pokok yaitu
4
centering, control, flow, breath, precision dan concentration (Ogle, 2011).
Pelaksanaan latihan ini dilakukan dengan 6-8 pengulangan, dengan waktu istrahat
1 menit disetiap sesi dan dilakukan 3 kali dalam satu minggu dan dilakukan
selama 5 minggu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh
Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei
2014. Sampel yang di peroleh dari penelitian ini berumlah 26 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis penelitian adalah penelitian
komparatif, dengan menggunakan pendekatan quasi exsperimental dan desain two
groups pre and post test design with control group design. Dalam penelitian ini
menggunakan alat ukut Time Up and Go Test. Pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol kemudian masing-masing di ukur sebelum dan sesudah
penelitian. Hasil pengukuran sebelum dan sesudah penelitian dicatat lalu akan di
uji pengaruh dengan menggunakan uji Wilcoxon Test. Kemudian untuk uji beda
pengaruh dilakukan dengan uji Man Whitney Test.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bagas Waras di Dusun Madoh
Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Dengan jumlah lansia yang aktif mengikuti
kegiatan berjumlah kurang lebih 40 orang lansia. Dalam penelitian ini mengambil
sampel dengan kriteria usia lebih dari 65 tahun dan mendapatkan sampel
penelitian sebanyak 26 orang. Responden dibagi menjadi dua kelompok, satu
kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian core
stability exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.
Dalam penelitian ini pengambilan data dengan menggunakan instrument kuisioner
dan Time Up Go Test (TUG Test), Pada kelompok perlakuan telah didapatkan 13
subyek yang akan diberikan core stability exercise dengan metode pilates exercise
sedangkan pada kelompok kontrol telah didapatkan 13 subjek yang tidak
diberikan perlakuan apapun. Pada kelompok perlakuan akan diberikan pilates
exercie selama 5 minggu dengan frekuensi latihan dilakuan setiap 3 kali dalam
seminggu. dan berikut adalah uraian dari karakteristik hasil penelitian :
Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan umur Umur Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Frekuensi Persentase Frekuensi Presentase
65-75 12 92 11 85
76-85 1 8 2 15
Jumlah 13 100 % 3 100%
5
Hasil Nilai Keseimbangan Dinamis Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Tabel 4.2. Distribusi hasil Time Up Go Test (TUG Test)
No Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Pre Post Selisih Pre Post Selisih
1 18 9 9 18 24 6
2 15 10 5 17 20 3
3 16 10 6 13 13 0
4 17 12 5 18 19 1
5 17 10 7 13 16 3
6 12 8 4 15 20 4
7 13 9 4 12 10 2
8 18 9 9 13 14 1
9 13 10 3 14 16 2
10 12 9 3 14 15 1
11 17 12 5 17 19 2
12 12 9 3 18 21 3
13 15 11 4 16 20 4
Analisis Data
Uji Pengaruh Kelompok Perlakuan
Pengujian pengaruh dari antara pemberian core stability exercise dengan
metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.
Tabel 4.3. Hasil Uji Wilcoxon Test No Kelompok perlakuan Signifikansi
1 Time Up Go Test .001
Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada
kelompok perlakuan, berarti terdapat pengaruh pemberian core stability exercise
dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis.
Uji Pengaruh Kelompok Kontrol
Pengujian pengaruh kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis,
menggunakan uji komparatif Wilcoxon Test.
Tabel 4.4. Hasil Uji Wilcoxon Test No Kelompok kontrol Signifikansi
1 Time Up Go Test .007
Hasil uji Wilcoxon Test menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 pada
kelompok kontrol, dimana berarti terdapat pengaruh terhadap keseimbangan
dinamis.
Uji Beda Pengaruh Antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol.
Pengukuran perbedaan kelompok perlakuan dan kontrol terhadap
keseimbangan dinamis, menggunakan uji Mann Whitney test.
6
Tabel 4.4.Hasil uji Mann Whitney test
No Data Uji Nilai Signifikansi
1 Time Up Go Test ,0001
Hasil interprestasi dari uji Mann Whitney test menunjukkan bahwa nilai p =
0,0001 pada uji beda pengaruh pemberian core stability exercise dengan metode
pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis menunjukkan bahwa nilai selisih
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Hasil
hipotesa dari uji ini didukung dengan melihat dari hasil interprestasi nilai Mean,
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6 Interpresatasi nilai Mean, nilai selisih kelompok perlakuan dan
kontrol No Interprestasi Nilai Nilai mean
1 Kelompok perlakuan 18.23
2 Kelompok kontrol 8.77
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Mean pada selisih
kelompok perlakuan lebih besar dengan nilai selisih sebesar 18.23 dibandingkan
dengan kelompok kontrol, dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
beda pengaruh antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode
pilates exercise dan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis.
Pembahasan
Karakteristikal Data.
Jumlah responden dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 26 orang dari tempat penelitian di Posyandu Bagas Waras di Dusun
Madoh Kecamatan Colomadu, Karanganyar dengan distribusi menurut umur
mendapatkan hasil terbanyak responden pada kelompok perlakuan dengan rentang
umur 65-75 tahun sebanyak 23 orang (92%) sedangkan pada kelompok kontrol
dengan rentang umur 65-75 tahun sebanyak 13 orang (85%). Lansia dengan
rentang umur tersebut mengalami proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
.
Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode Pilates Exercise
Terhadap Keseimbangan Dinamis.
Hasil uji analisa pemberian core stability dengan pilates exercise terhadap
keseimbangan dinamis didapatkan hasil nilai signifikansi p=,001(p<0,05), dimana
dapat dilihat hasil TUG test pada kelompok perlakuan mengalami penurunan
waktu tempuh antara pre dan post. Hal ini berarti pemberian core stability
exercise dengan metode pilates exercise memiliki pengaruh terhadap
keseimbangan dinamis, senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Kenedy
dkk (2006). Manfaat secara fisiologis dari latihan core stability dengan metode
pilates exercise yaitu terhadap otot-otot core, memberikan manfaat terhadap
kestabilan dan peningkatan komponen sensorik dan motorik yang terkait dengan
system tulang belakang agar dapat bekerja secara optimal. Keseimbangan dinamis
7
dalam prinsipnya meliputi dua hal, yaitu posisi statis dan gerakan yang terkontrol,
dalam konsep latihan yang diberikan oleh pilates exercise memberikan manfaat
dalam pengkontrolan gerak tubuh, sejalan dengan salah satu dari enam prinsip
pokok yaitu control, atau kemampuan untuk mengontrol alat dan gerak tubuh
yang digunakan (Barr,2005).
Beda Pengaruh Kelompok Pemberian Core Stability Exercise dengan Metode
Pilates Exercise dengan Kelompok Kontrol Terhadap Keseimbangan
Dinamis.
Dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pengaruh
antara kelompok pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise
dengan kelompok kontrol terhadap keseimbangan dinamis. Dilihat dari hasil TUG
test, pada kelompok kontrol tidak ada penurunan waktu tempuh pada hasil TUG
test. Dikarenakan pada kelompok kontrol tidak di berikan perlakuan sehingga
waktu jarak tempuh mengalami peningkatan dan stabil antara pre dan post test.
Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan waktu tempuh. Hal ini dikarenakan
pada pemberian core stability exercise dengan metode pilates exercise memacu
otot-otot core untuk bersinergi dalam bekerja membentuk keseimbangan dalam
bergerak, konsentrasi dan kontrol tubuh ditingkatkan dalam latihan ini dengan
berpusat pada core tubuh (Moore, 2005). Salah satu faktor dalam keseimbagan
dinamis adalah pusat gravitasi. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai
dengan arah atau perubahan berat ditambah adanya keadaan diamana lansia
mengalami penurunan kekuatan dalam mempertahankan garis keseimbangan, hal
ini menjadi permasalahan yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan
postural jika tidak ditanggapi dengan serius dikarenakan postur tubuh lansia akan
menyesuaikan dengan kemampuan otot dalam membentuk kesetimbangan (Ogle,
2011).
Latihan pilates terdapat 8 gerakan yaitu, Warm up, Chest lift, The Hundred,
. Roll Up, One Leg Circle, Rolling lika a ball, Open Leg Balance, The Side Kick
Series. Dari bermacam gerakkan tersebut latihan pilates exercise ini terdapat
dengan fase kontraksi dan rileksasi. Rileksasi memberikan manfaat pada otot
untuk lebih mudah beradaptasi dalam melakukan gerakan, hal ini sesuai dengan
prinsip dari sebuah gerakan yang didalamnya memuat unsur kontraksi dan
relaksasi, agonis dan antagonis. Kontraksi dan relaksasi pada latihan Pilates
exercise ini juga membantu dalam pembentukan posisi anatomi tubuh yang
benar, sehingga tubuh memiliki postur yang baik dan sehat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh pemberian core stability
exercise dengan metode pilates exercise terhadap keseimbangan dinamis di
anggota posyandu lansia Bagas Waras Colomadu.
Saran yang diberikan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik
terhadap peningkatan nilai keseimbangan dinamis adalah dengan perlunya dikaji
lebih jauh kembali faktor-faktor pengontrol dan penyebab gangguan
8
keseimbangan dinamis yakni faktor dari sistem syaraf pusat seperti sistem
informasi sensoris meliputi visual, sistem vestibular, dan somatosensoris, dan
pengukuran yang lebih mendalam baik dari sisi biomekanika atau faktor eksternal
keadaan sekitar dari responden. Selain itu,masih perlu dilakukan pengkajian
penelitian dengan metode yang sama terhadap karakteristik data yang lebih luas
dalam penelitian lebih lanjut. Baik dengan menambah jumlah responden dan jenis
kelamin yang bervariatif antara laki-laki dan perempuan, kemudian menambah
variabel-variabel yang dimiliki. Selain itu, saran yang diberikan untuk responden
adalah untuk melakukan core stability exercise dengan metode pilates exercise
guna menjaga keseimbangan tubuh saat bergerak, menjaga kesehatan fisiologis
kerja dari otot meski tidak lagi dipergunakan untuk kerja dengan intensitas yang
berat.
DAFTAR PUSTAKA
Barr KP, Griggs M & Cadby T. 2005. Lumbar Stabilization, Core concept and
current literature, part 1: American Journal of Physical Medicine &
Rehabilitation Copyright 2005: 473-480 by Lippincott Williams &
Wilkins.
Bryden & Lincoln. 2009. Stability Ball Exercises. Lincoln Bryden, Stability Ball Ecourse,
March 2009. Diaskes pada tanggal 28 Desember 2013 dari:
www.fitnesstrainingforlife.com.
Darmojo. 2004. Psikologi dewasa dan lanjut usia. Dikutip dari
psycologimania.com diakses pada tanggal 18 November 2013 dari :
http: //subjectguidepsychology.com
Dhaenkpedro. 2009. Keseimbangan (Balance). Diakses pada 18 November 2013
dari http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/.
Fredericson, Michael, Venu Akuthota, Andrea Ferreiro, Tamara Moore. 2008. Core
Stability Exercise Principles. Curr.Sports Med.Rep., Vol. 7, No. 1, pp. 39Y44,
2008.
Kennedy, Johnson Eric, Larsen Andrea, Ozawa Hiromi & Wilson Cristine. 2006. The
effects of Pilates-based exercise on dynamic balance in healthy adults. Journal
of Bodywork Movement Therapie. Exercise Physiology. Volume 11. Hal: 238-
242.
Moore Tammara & Fredericson Michael. 2005. Muscular Balance, Core Stability, and
Injury Prevention for Middle- and Long-Distance Runners. Phys Med Rehabil
Clin N Am 16 (2005) 669–689. Department of Orthopaedic Surgery, Division
of Physical Medicine and Rehabilitation. Stanford University School of
Medicine and Orthopedic Leaders Physical Therapy. USA.
Ogle & Marguerite. 2010. Exercises for Pilates Beginners. Diakses pada tanggal 24
Oktober 2013 dari: http://pilates.about.Com /od/pilatesmat/tp /Beginner
Exercises.htm.
9
Punjab. et al. 1992. Latihan Metode Neurac Lebih Efektif Daripada Senam Pilates
Terhadap Peningkatan Stabilitas Lumbopelvic. Universitas Kristen
Indonesia.
Roubenoff R, Frontera WR, Hughes VA, Fielding RA, Fiatarone MA & Evans
WJ. 2000. Aging of Skeletal Muscle : a 12-yr longitudinal study ;
Longitudinal Aging Muscle, 88: 1321–1326, 2000.
World Health Organization. 2007. WHO Global Report on Falls Preention in
Older Age. Aeing and Life Course Familly and Community Health
World Health Organization. Switzerland.