pengaruh pemberian kombinasi ... - universitas indonesia

14
Majalah Ilmu Kefarmasian Majalah Ilmu Kefarmasian Volume 8 Number 3 Article 2 12-30-2011 Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing (Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe (Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Putih Asam Urat Tikus Putih Anita Ayu Dwi Ajie Saputri Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia Juheini Amin Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia Azizahwati Azizahwati Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik Part of the Natural Products Chemistry and Pharmacognosy Commons, Other Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Commons, and the Pharmaceutics and Drug Design Commons Recommended Citation Recommended Citation Saputri, Anita Ayu Dwi Ajie; Amin, Juheini; and Azizahwati, Azizahwati (2011) "Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing (Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Putih," Majalah Ilmu Kefarmasian: Vol. 8 : No. 3 , Article 2. DOI: 10.7454/psr.v8i3.3479 Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik/vol8/iss3/2 This Original Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Pharmacy at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Majalah Ilmu Kefarmasian by an authorized editor of UI Scholars Hub.

Upload: others

Post on 18-Apr-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Majalah Ilmu Kefarmasian Majalah Ilmu Kefarmasian

Volume 8 Number 3 Article 2

12-30-2011

Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing

(Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe (Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe

Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar

Asam Urat Tikus Putih Asam Urat Tikus Putih

Anita Ayu Dwi Ajie Saputri Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia

Juheini Amin Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia

Azizahwati Azizahwati Fakultas Farmasi ,Universitas Indonesia

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik

Part of the Natural Products Chemistry and Pharmacognosy Commons, Other Pharmacy and

Pharmaceutical Sciences Commons, and the Pharmaceutics and Drug Design Commons

Recommended Citation Recommended Citation Saputri, Anita Ayu Dwi Ajie; Amin, Juheini; and Azizahwati, Azizahwati (2011) "Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Air Akar Kucing (Acalypha indica Linn.) dengan Ekstrak Etanol 70% Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Tikus Putih," Majalah Ilmu Kefarmasian: Vol. 8 : No. 3 , Article 2. DOI: 10.7454/psr.v8i3.3479 Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik/vol8/iss3/2

This Original Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Pharmacy at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Majalah Ilmu Kefarmasian by an authorized editor of UI Scholars Hub.

Page 2: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 141Majalah Ilmu Kefarmasian

ISSN : 1693-9883Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 8 No.3 Desember 2011, 128-164

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAKAIR AKAR KUCING (Acalypha indica Linn.)

DENGAN EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG JAHEMERAH (Zingiber officinale Rosc.) TERHADAP

PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIHAnita Ayu Dwi Ajie Saputri, Juheini Amin, AzizahwatiFakultas Farmasi, Universitas Indonesia

ABSTRACTHyperuricemia treatment can be given roots of Acalypha indica Linn. Combined with redginger plant (Zingiber officinale Rosc.) as anti-inflammatory drug. This study aimed toexamine the effect of aqueous extract the roots of Acalypha indica Linn. with 70% etha-nol extract of rhizome of Red Ginger from the decrease in blood uric acid levels of malerats made hiperurisemia by potassium oxonate. There were 35 male white rats of SpragueDawley strain weighing 180 g to 200 gs were divided into seven groups. Three groups weregiven a combination of extract, consist of a fixed dose 5.4 g/200 g bb of Acalypha indica L.was combined with varied dose of red ginger, respectively 14 mg/200 g bb, 28 mg/200 g bb,and 56 mg / 200 g bb suspended with 0.5% CMC solution. Another groups consisted of asingle dosage 5.4 g/200 g bb comparative of Acalypha indica Linn, allopurinol comparison,control induction, and normal controls were administered orally for eight days. Measure-ment of uric acid levels in blood plasma by enzymatic colorimetric method on UV-VISspectrophotometer with a wavelength 520 nm. The results showed that the combination5.4 g/200 g aqueous extract the root of Acalypha indica Linn with 56 mg/200 g red gingermight decrease uric acid levels equivalent to allopurinol and normal controls.

Keywords: Acalypha indica Linn., hyperuricemia, potassium oxonate, uric acid, Zingiberofficinale Rosc.

ABSTRAKPengobatan hiperurisemia dapat diberikan tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn)yang dikombinasikan dengan tanaman jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) sebagai obatantiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak airakar tanaman akar kucing dengan ekstrak etanol 70% rimpang Jahe Merah dilihat daripenurunan kadar asam urat darah tikus putih jantan yang dibuat hiperurisemia oleh ka-lium oksonat. Sebanyak 35 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dengan berat180 g sampai 200 g dibagi menjadi tujuh kelompok. Tiga kelompok diberikan kombinasiekstrak, yaitu akar kucing dengan dosis tetap 5,4 g/200 g bb yang dikombinasikan denganvariasi dosis jahe merah, masing-masing 14 mg/200 g bb, 28 mg/200 g bb, dan 56 mg/200g bb dan disuspensikan dengan larutan CMC 0,5%. Kelompok lainnya terdiri dari pem-

Corresponding author : [email protected]

Page 3: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 142Majalah Ilmu Kefarmasian

banding tunggal akar kucing dosis 5,4 g/200 g bb, pembanding alopurinol, kontrol induksidan kontrol normal dan diberikan secara per oral selama delapan hari. Pengukuran kadarasam urat dalam plasma darah dilakukan dengan metode kolorimetri enzimatik padaSpektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 520 nm. Hasil menunjukkan bahwakombinasi ekstrak air akar tanaman akar kucing 5,4 g/200 g bb dengan jahe merah 56mg/200 g bb dapat menurunkan kadar asam urat setara dengan alopurinol dan kontrolnormal.

Kata kunci: Acalypha indica Linn, asam urat, hiperurisemia, kalium oksonat, Zingiberofficinale Rosc.PENDAHULUANSeiring dengan perkembangan waktu,masyarakat di dunia mulai beralih meng-gunakan pengobatan herbal dalam peny-embuhan penyakit yang diderita. Hal inidisebabkan karena adanya peningkatankepercayaan terhadap status kesehatandari masyarakat (Ebadi, 2007). Denganadanya peningkatan penggunaan pen-gobatan herbal, keamanan dan efikasi,serta kontrol kualitas dari obat herbal yangsesuai prosedur menjadi perhatian pentingbagi kesehatan. Pemanfaatan obat herbalumumnya digunakan secara empirissehingga diperlukan pengujian khasiatdan keamanannya sehingga mutu obatherbal dapat terjamin (WHO, 2000).Salah satu penyakit yang umumnya dio-bati dengan pengobatan herbal adalahhiperurisemia. Keadaan ini ditandai den-gan kadar asam urat melebihi 7,8 mg/dL pada pria dan 6,0 mg/dL pada wanitayang dapat terjadi karena adanya pening-katan kadar asam urat dalam darah atauterjadi penurunan ekskresinya (Dipiro, etal., 2005). Kadar asam urat dapat mening-kat tergantung dari fungsi ginjal, metabo-lisme purin, dan asupan makanan yangmengandung purin (Sutedjo, 2007). Ka-dar asam urat darah yang tinggi dapat me-nyebabkan peningkatan kristal asam uratyang berbentuk seperti jarum terutama di

persendian sehingga menimbulkan rasasakit dan muncul sindrom klinis yang dis-ebut penyakit gout (Murrray, et al., 2003).Alopurinol merupakan obat sintetik yangbanyak digunakan untuk mengobati hi-perurisemia. Alopurinol merupakan satu-satunya obat yang bekerja menurunkansintesis dari asam urat melalui pengham-batan xantin oksidase yang berfungsimengubah hipoxantin menjadi xantindan selanjutnya xantin menjadi asam urat(Wilmana, 2003). Oleh karena itu, banyakdikembangkan penelitian terhadap obatherbal yang mempunyai efek menurunk-an kadar asam urat sehingga dapat men-jadi pilihan terapi hiperurisemia.Salah satu tanaman yang telah terbuktisecara in vivo dapat menurunkan kadarasam urat dalam darah adalah tanamanakar kucing (Acalypha indica Linn.).Pemberian rebusan akar dari A. indicaLinn ini mempunyai efek menurunkankadar asam urat pada tikus putih jantanyang diinduksi kalium oksonat pada dosis2,7g/ 200 g bb; 5,4 g/ 200g bb; dan 10,8g/200 g bb. Ketiga dosis ini dapat menu-runkan kadar asam urat tikus (Pratita,2005). Pada penelitian lainnya telah di-lakukan uji toksisitas akut ekstrak air akartanaman akar kucing dan pengaruhnyaterhadap hematologi dan histologi organpada mencit. Hasil yang didapatkan ada-

Page 4: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 143Majalah Ilmu Kefarmasian

lah ekstrak air tanaman akar kucing prak-tis tidak toksik (> 15 g/kg) dan pemberi-annya secara oral tidak mempengaruhihematologi dan histologi organ jantungdan paru mencit (Anggraini, 2005).Pengobatan herbal sering dikombinasi-kan dari beberapa tanaman obat untukmeningkatkan potensi dan khasiatnya.Penderita gout kadang disertai dengantimbulnya inflamasi. Oleh karena itu,pengobatan herbal pada penyakit goutdapat diberikan salah satu tanaman obatyang berkhasiat sebagai antiinflamasi, yai-tu jahe merah (Zingiber officinale Rosc.).Pada penelitian terdahulu, pemberianoral ekstrak etanol-air dari jahe merah(50−100mg/kg) memperlihatkan efektivi-tas sebagai antiinflamasi terhadap mencityang diinduksi karaginan (Kitagata-Cho,2007). Proses ekstraksi jahe merah ber-dasarkan rujukan dari buku MonografiEkstrak Tumbuhan Obat Indonesia Vol-ume 1 menggunakan campuran pelarutetanol-air dengan konsentrasi 70%(Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,2004). Rimpang jahe merah memilikiaktivitas farmakologi yang besar sebagaiantiinflamasi karena adanya kandungangingerol dan shogaol (Hassanabat, 2005).Selain itu, secara empiris jahe merah jugadapat digunakan dalam pengobatan pen-yakit gout (Ravindran dan Nirman, 2005).Oleh sebab itu, pada penelitian ini diuji-kan kombinasi akar kucing dengan jahemerah sehingga diharapkan kombinasitersebut dapat mempengaruhi penurunankadar asam urat.Tujuan Penulisan ini untuk mengetahuipengaruh pemberian kombinasi ekstrakair akar dari tanaman Akar Kucing (Aca-lypha indica Linn.) dengan ekstrak etanol70% rimpang Jahe Merah (Zingiber of-

ficinale Rosc.) terhadap penurunan kadarasam urat darah tikus putih jantan

METODEAlatAlat yang digunakan dalam penelitian,antara lain sonde oral, spuit 5 ml (Ter-umo), jarum suntik 25 G, pipet mikro(Socorex), microtube, sentrifugator (Di-gisystem Lab. Instrument Inc.), spektro-fotometer UV-VIS (Termo Spectronic),kuvet semimikro (Plastibrand), timban-gan analitik (Ohaus), timbangan hewan,mikrohematokrit, rotary evaporator,shaker, alkoholmeter, waterbath, lemaripengering, alat penggiling, termometer,panci infus, cawan penguap, dan alat-alatgelas.

BahanBahan UjiBahan yang digunakan adalah akar ker-ing tanaman akar kucing (Acalyphaindica Linn.) yang diperoleh dari ling-kungan sekitar UI Depok. Rimpang jahemerah ( Zingiber officinale Rosc.) diper-oleh dari Balai Penelitian Tanaman Obatdan Aromatik. Kedua tanaman ini telahdideterminasi oleh pusat penelitian danpengembangan Lembaga Ilmu Pengeta-hun Indonesia (LIPI) Bogor.

Hewan Uji

Hewan yang digunakan dalam peneli-tian ini adalah tikus putih jantan galurSprague-Dawley, dengan berat badanberkisar 180—200 g yang berumurkurang lebih tiga bulan bulan sebanyak35 ekor. Tikus-tikus ini telah diaklimati-sasi selama 14 hari dalam kandang hewan

Page 5: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 144Majalah Ilmu Kefarmasian

Fakultas Farmasi UI. Tujuannya adalahmenyesuaikan tikus dengan lingkunganbaru dan mengurangi stres pada tikus(Hoff, 2000). Selama aklimatisasi, dilaku-kan pengamatan terhadap keadaan umumdan penimbangan berat badan untuk me-milih tikus yang sehat yang selanjutnyaakan digunakan dalam percobaan. Tikusini diperoleh dari Fakultas PeternakanBagian Non-Ruminansia dan Satwa Hara-pan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan dalam pe-nelitian ini adalah Reagen kit Asam Urat(Enzymatic Colorimetric Method, Ran-dox), kalium oksonat (Sigma AldrichChemical), Alopurinol (Kimia Farma),eter, heparin (Fahrenheit), CMC (BratacoChemika), Alkohol 70%, dan Aquadest.

Cara KerjaPersiapan Simplisia UjiAkar segar tanaman akar kucing dib-ersihkan dengan air mengalir, diangin-anginkan di udara terbuka satu hari dandikeringkan di lemari pengering padasuhu 30—35oC selama lima hari. Akaryang telah kering diserbukkan denganalat penggiling dan diayak dengan meng-gunakan ayakan B30. Rimpang jahe di-cuci dengan air mengalir hingga bersih.Rimpang kemudian diiris tipis-tipis den-gan ukuran 1—4 mm dan dikeringkandalam lemari pengering selama lima hari.Rimpang yang telah kering diserbukkanmenggunakan blender. Serbuk kemudiandiayak menggunakan ayakan mesh 25.

Pembuatan ekstraka. Akar KucingSerbuk simplisia akar kucing ditimbangsebanyak 500 g dan dipanaskan meng-gunakan air (1:10) dalam panci infus se-lama 30 menit terhitung setelah mencapaisuhu 90oC sambil sesekali diaduk. Setelahitu, disaring panas-panas menggunakankain flanel untuk memperoleh filtrat.Ampasnya dipanaskan kembali dengancara yang sama menggunakan perband-ingan air yang sama sebanyak dua kalipengulangan. Filtrat yang diperoleh di-kumpulkan dan diuapkan menggunakancawan penguap didalam waterbath padasuhu 50—60oC hingga diperoleh ekstrakkental. Rendemen yang diperoleh ditim-bang dan dicatat beratnya. Dekoktasi inidilakukan sebanyak tiga kali dengan totalserbuk simplisia yang digunakan 1,5 kg.

b. Jahe MerahSerbuk simplisia ditimbang sebanyak 250g kemudian dimaserasi dalam etanol 70%.Dalam maserator, dimasukkan satu bagi-an serbuk dan sepuluh bagian etanol 70%.

Penetapan dosis bahan ujiDosis efektif akar tanaman akar kucingyang dapat digunakan sebagai penurunkadar asam urat pada tikus putih jantanyang diinduksi dengan kalium oksonatadalah 2,7 g/ 200 g bb; 5,4 g/200 g bb; dan10,8 g/200 g bb (Pratita, 2005). Pada pe-nelitian ini, ditetapkan dosis tetap akarkucing 5,4 g/200 g bb tikus untuk semuakelompok perlakuan dengan larutan uji.Dosis efektif ekstrak etanol jahe merahyang digunakan secara oral pada men-cit adalah 2 mg/20 g bb (Kitagata-cho,

Page 6: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 145Majalah Ilmu Kefarmasian

2007). Dalam penelitian ini, dosis terse-but dikonversi untuk dosis tikus menjadi14 mg/200 g bb tikus. Dosis ini menjadidosis I yang akan dikombinasikan dengandosis akar kucing. Dosis II dandosis IIIdibuat tingkatan dosis dari dosis pertamayaitu menjadi 28 mg/200 g bb untuk dosisII dan 56 mg/200 g bb untuk dosis III.

Pembuatan Kombinasi SediaanPada penelitian ini volume peroral yangdiberikan adalah 3 ml untuk masing-masing hewan uji. Dalam 3 ml tersebut,terdapat 2 ml ekstrak air akar dari A. In-dica Linn dan 1 ml ekstrak etanol 70% jahemerah. Dosis akar kucing dikalikandengan rendemen yang didapatkan men-jadi 5,4 g/200 g bb x 14,16% = 0,765g/ 2 mllarutan. Selanjutnya ditimbang 0,765 gekstrak air akar tanaman akar kucing danditambahkan larutan CMC 0,5% sampai2ml. Untuk dosis jahe merah yang akandiberikan, dilakukan pengenceran daridosis III menjadi dosis II dan dari dosisiII menjadi dosis I. Dosis III jahe merahyang telah dikalikan dengan hasil rende-men menjadi 56 mg/200 g bb x 19,67%= 11,02 mg/ml. Pembuatan larutan dosisIII dilebihkan karena akan diambil untukpengenceran dosis II dan dosis I. Sediaanuji dosis I, II, III jahe merah dibuat den-gan mencampurkan masing-masing ek-strak pekat dalam larutan CMC 0,5%.

Pembuatan Sediaan Alopurinol

Dosis lazim alopurinol pada manusiaadalah 200 mg per hari (Wilmana, 2007).Dosis untuk tikus didapatkan dari perka-lian dengan faktor konversi dari manusiake tikus yaitu 0,018 dan faktor farmakoki-netika yaitu 10. Dosis untuk tikus adalah200 mg x 0,018 x 10 = 36 mg/ 200 g bbper hari. Pembuatan sediaan dilakukandengan membuat suspensi dengan 0,5 %CMC.

Pembuatan Sediaan Kalium OksonatUntuk membuat kondisi hiperurisemiapada hewan uji, dosis kalium oksonatyang diberikan adalah 250 mg/kg bb(Osada, 1993). Dosis untuk satu tikus di-dapatkan 50 mg/200 mg bb. Sebanyak 750mg kalium oksonat ditimbang dan disus-pensikan dengan larutan CMC 0,5 % sam-pai volume 30 ml. Konsentrasi suspensikalium oksonat yang didapatkan adalah25 mg/ml.

PerlakuanPada penelitian ini, hewan uji yang digu-nakan sebanyak 35 ekor tikus jantan yangdibagi secara acak ke dalam 7 kelompokdan masing-masing terdiri dari 5 ekor. Pe-nentuan jumlah tikus pada setiap kelom-pok dihitung berdasarkan rumus federer:(n-1)(t-1) ≥ 15, dimana n menunjukkanulangan minimal dati tiap perlakuan dan tmenunjukkan jumlah perlakuan (Jusman,2009). Uraian tentang tiap kelompok da-pat dilihat pada Tabel 1.

Page 7: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 146Majalah Ilmu Kefarmasian

VII

Tabel 1. Rincian perlakuan tiap kelompok uji selama delapan hari

No KelompokPerlakuan

Hari 1-7 Hari ke-8

Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3

I Dosis I

II Dosis 2

III Dosis 3

K e l o m p o k

IV tunggal akarkucing 5,4g/200 g bb

V Pembandingobat

VI Kontrol in-

Diberi campuran sediaanuji Dosis I, akar kucing 5,4g/200 g bb – rimpang jahemerah 14 mg/200 g bbDiberi campuran sediaanuji Dosis I, akar kucing 5,4g/200 g bb – rimpang jahemerah 28 mg/200 g bbDiberi campuran sediaanuji Dosis I, akar kucing 5,4g/200 g bb – rimpang jahemerah 56 mg/200 g bb

Diberi sediaan uji tunggalakar Acalypha indica L. 5,4g/200 g bb dalam CMC 0,5%

Diberi alupurinol 36 mg/200g bb dalam larutan CMC0,5 %

Induksi kaliumoksonat

Induksi kaliumoksonat

Induksi kaliumoksonat

Induksi kaliumoksonat

Induksi kaliumoksonat

Induksi kalium

P e m b e r i a nlarutan uji

P e m b e r i a nlarutan uji

P e m b e r i a nlarutan uji

P e m b e r i a nlarutan uji

P e m b e r i a nobat

P e m b e r i a n

Pengambi landarah

Pengambi landarah

Pengambi landarah

Pengambi landarah

Pengambi landarah

Pengambi lan

duksi Diberi larutan CMC 0,5%

Kontrol Nor-mal Diberi larutan CMC 0,5%

oksonat

Diberi larutanCMC 0,5 %

larutan CMC0,5%P e m b e r i a nlarutan CMC0,5%

darah

Pengambi lanDarah

Perlakuan dilakukan satu kali seharipada setiap kelompok. Selama tujuh hari,kelompok I sampai dengan kelompok VIIdiberikan sediaan sesuai dengan Tabel 1.Larutan uji untuk setiap kelompok diberi-kan secara oral menggunakan alat sondelambung. Dosis yang diberikan masing-masing disesuaikan dengan berat badantikus.Pada hari ke-8, kelompok I sampai VIdiberikan larutan uji satu jam setelah di-lakukan pemberian induksi kalium ok-sonat secara intraperitonial. Akan tetapi,kelompok VII hanya diberikan larutan

CMC 0,5% secara intraperitonial. Duajam setelah pemberian induksi kaliumoksonat, dilakukan pengambilan darahmelalui sinus orbital mata tikus.

Pengambilan DarahTikus dianestesi dengan cara diinhalasimenggunakan eter terlebih dahulu sebe-lum dilakukan pengambilan darah. Se-lanjutnya, darah diambil dengan meng-gunakan pipet mikrohematokrit melaluivena sinus orbital mata. Vena ini terletakpada sudut bola mata dengan mengarah kedaerah belakang bola mata, digerak-

Page 8: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 147Majalah Ilmu Kefarmasian

kan masuk sambil diputar-putar sehinggadarah akan keluar akibat kapilaritas (Hoff,2000).

Penentuan Kadar Asam UratPrinsip PengukuranKadar asam urat diukur dengan metodekolorimetri enzimatik (Randox Labo-ratories Ltd., 2010). Pada pengukuranmetode ini, asam urat diubah secara en-

trol induksi dan kontrol normal sebagaipatokannya. Selisih rata-rata kadar asamurat kelompok kontrol induksi denganrata-rata kadar asam urat sampel diband-ingkan dengan selisih rata-rata kadarasam urat kontrol induksi dengan kadarasam urat kontrol normal. Perhitunganefektivitas penurunan kadar asam uratdiperlihatkan dari rumus berikut ini:

(kadar induksi-kadarsampel)

zimatik menjadi alantoin dan hidrogenperoksida. Hidrogen peroksida bereaksi

% Efektivitas =(kadar induksi-kadar

normal)

x 100%

dengan asam 3,5-dikloro-2-hidroksiben-zensulfonat (DCHBS) dan 4- aminofena-zon menjadi kuinonimin merah. Pereaksiyang digunakan adalah pereaksi komer-sial Randox untuk asam urat.

Analisis DataData yang diperoleh diolah mengguna-kan prog SPSS versi 19 dengan melihatuji normalitas (Saphiro-Wilk) dan uji ho-mogenitas (Lavene) yang digunakan seba-gai syarat uji ANOVA. Apabila data terd-istribusi normal dan homogen, dilakukananalisis varian satu arah (ANOVA) un-tuk melihat hubungan untuk melihatperbedaan rata-rata dari dua atau lebihkelompok perlakuan dan dilanjutkan den-gan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Jikasalah satu syarat untuk uji ANOVA tidakdipenuhi, maka dilakukan uji Kruskal–Wallis untuk melihat adanya perbedaan,selanjutnya dilakukan uji Mann - Whit-ney (Besral, 2010).

Efektivitas Penurunan Kadar Asam UratPersentase efektivitas penurunan kadarkadar asam urat dihitung menggunakanrata-rata kadar asam urat kelompok kon-

HASIL DAN PEMBAHASANPenetapan DosisPada penelitian ini, dosis akar tanamanakar kucing yang digunakan 5,4 g/ 200 gbb. Dosis tersebut digunakan dengan per-timbangan akan dikombinasikan denganekstrak tanaman lainnya. Dosis ini dibuattetap agar dapat dilihat efektivitasnya ke-tika dikombinasikan dengan dengan dosisekstrak etanol 70% dari rimpang jahe me-rah yang akan divariasikan. Dari referensiyang didapatkan, dosis efektif sebagai an-tiinflamasi pada ekstrak etanol jahe merahyang digunakan secara oral pada mencitadalah 2 mg/20 g bb (Kitagata-cho, 2007).Dosis yang telah ditetapkan untuk ekstrakakar kucing kemudian dikalikan denganfaktor konversi rendemen ekstrak dan di-dapatkan hasil 0,765 g. Untuk dosis jahemerah 14 mg/200 g bb tikus dijadikandosis pertama dan divariasikan menjadi 2kali dan 4 kali dosis I, sehingga besar dosisII dan III jahe merah masing-masing 28mg/ 200 g bb dan 56 mg/200 g bb. Dosis inidikalikan dengan faktor konversi ren-demen jahe merah dan didapatkan dosisekstrak sebesar 0,275 mg dosis I; 5,5 mgdosis II; dan 11,02 mg dosis III.

Page 9: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 148Majalah Ilmu Kefarmasian

Uji KhasiatObat standar yang digunakan sebagaipembanding karena memiliki aktivi- taspenghambat xantin oksidase adalahalopurinol.Alopurinol umumnya dikon-sumsi satu kali sehari oleh penderita hi-perurisemia. Walaupun waktu paruhnyapendek (1-3 jam), alopurinol mengalamibiotransformasi oleh xantin oksidasemenjadi aloxantin (oxipurinol) yangwaktu paruhnya lebih panjang (Wilmana,2007). Bahan uji yang berasal dari bahanalam memiliki sifat yang akumulatif se-hingga efeknya agak lambat dan umumn-ya juga dikonsumsi satu kali sehari secaraoral. Oleh karena itu, pada penelitian ini,semua sediaan uji diberikan satu kali se-hari secara oral selama delapan hari.Kalium oksonat digunakan sebagai ba-han penginduksi asam urat pada tikuskarena merupakan penghambat urikaseyang poten dan memiliki waktu bersihanyang singkat. Pada tikus, urikase berperandalam konversi asam urat menjadi allan-toin yang mudah larut dalam air dan mu-dah diekskresi. Penghambatan enzim iniakan menyebabkan akumulasi asam uratdalam darah. Kalium oksonat dapat di-gunakan dalam penelitian dengan modelhewan coba agar menjadi hiperurisemia.Untuk menimbulkan hiperurisemia, kali-um oksonat diberikan secara intraperito-nial dengan dosis 50 mg/200 g bb (Osada,1993).Tikus perlakuan dibagi menjadi tujuhkelompok yang masing-masing kelompokberjumlah 5 ekor tikus. Pada hari perta-ma sampai ketujuh diberikan sediaan uji,pembanding dosis tunggal akar kucingdan alopurinol secara oral pada kelompokI sampai V. Pada hari kedelapan, semuahewan uji pada lima kelompok ini diberi-

kan kalium oksonat secara intraperitonialuntuk menginduksi peningkatan asamurat.Kelompok VI adalah kontrol induksiyang hanya diberikan kalium oksonat se-cara intraperitonial pada hari kedelapan.Kelompok ini memberikan gambarankadar asam urat tertinggi setelah 2 jamdiinduksi. Pada hari pertama sampai kariketujuh, kelompok ini hanya diberikanlarutan CMC 0,5 %.Kelompok VII adalah adalah kontrol nor-mal yang hanya diberikan larutan CMC0,5% secara oral..Pengukuran kadar asam urat dilakukandengan menggunakan pereaksi komer-sial Randox. Metode pengukuran asamurat yang digunakan dalam penelitanadalah metode enzimatik dengan urikaseyang diukur dengan spektrofotometerUV-VIS. Metode ini dipilih karena ca-ranya sederhana, memiliki absorbsivitasyang tinggi dan umum digunakan. Asamurat dapat diukur dengan menggunakanspektrofotometer karena hidrogen perok-sida yang terbentuk akan bereaksi denganpereaksi menghasilkan quinonimin, suatusenyawa yang memiliki gugus kromofor,yang dapat diukur serapannya.. Grafik ra-ta-rata penurunan kadar asam urat padasemua kelompok perlakuan ditunjukkanpada gambar berikut:

Page 10: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 149Majalah Ilmu Kefarmasian

Keterangan:Kelompok I :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 14 mg/200 g bbKelompok II :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 28 mg/200 g bbKelompok III :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 56 mg/200 g bbKelompok IV :Pembanding dosis tunggal akar tanaman kucing 5,4 g/200 g bbKelompok V :Pembanding obat alopurinol 36 mg/200 g bbKelompok VI :Kontrol induksiKelompok VII:Kontrol normalGambar 1. Grafik rata-rata kadar asam urat semua kelompok setelah delapan hari perlakuan

Data kadar asam urat yang diperolehkemudian diuji kenormalan dengan ujiSaphiro-wilk dan homogenitas denganuji Lavene. Analisis data menunjukkandata kadar asam urat terdistribusi nor- maldan memiliki variasi yang homogen. Makasyarat melakukan uji benda denganmenggunakan analisis varian satu arah(ANOVA) telah terpenuhi. Uji ANOVAberguna untuk mengetahui adanya per-bedaan kadar asam urat antarkelompokperlakuan. Hasilnya menunjukkan adan-ya perbedaan bermakna (α ≤ 0,05) antarkelompok perlakuan sehingga untukmengetahui kolompok mana saja yangberbeda secara bermakna dilakukan ujibeda nyata terkecil (BNT).Rata-rata kadar asam urat yang diperolehmenunjukkan adanya penurunan kadarasam urat dari kelompok dosis I,II, dan

III serta kelompok pembanding alopu-rinol dan pembanding dosis akar kucingtunggal bila dibandingkan dengan kontrolinduksi. Dari ketiga kelompok kombinasidosis, terlihat penurunan kadar asam uratyang yang paling tinggi pada kelompokdosis III dengan rata-rata kadar asam urat2,5664 mg/dL.Grafik rata-rata kadar asam urat mem-perlihatkan bahwa adanya penurunankadar asam urat pada kelompok I, II, III(kelompok dosis ), IV( pembanding sedi-aan tunggal akar kucing), V (Pembandingallopurinol), VII (kontrol normal) terha-dap rata-rata kadar asam urat kelompokVI (kontrol induksi). Hasil statistik BNTmenunjukkan adanya perbedaan bermak-na antara kelompok I, II, III, IV, V dan VIIdengan kelompok VI. Hal ini menunjuk-kan adanya penurunan kadar asam urat

Page 11: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 150Majalah Ilmu Kefarmasian

yang bermakna oleh semua kelompokdosis dan kelompok pembanding sertakelompok normal.Grafik tersebut menunjukkan adanya pe-nurunan rata-rata kadar asam urat padakelompok I,II, dan III bila dibandingkandengan rata-rata kadar asam urat kelom-pok IV (Pembanding dosis akar kucing5,4 g/200 g bb). Akan tetapi, dari hasilstatistik BNT, perbedaan bermakna hanyaditunjukkan antara kadar asam urat dosiskelompok III (kombinasi dosis 5,4 g/200 gbb akar kucing- 56 mg/200 g bb) dengankelompok IV (pembanding sediaan tung-gal akar kucing).Penurunan rata-rata kadar asam urat un-tuk kelompok III. V, dan kelompok kon-trol normal (VII) masing masing 2,5664mg/dL, 2,2482 mg/dL, dan 2,0199 mg/dL. Ketika dibandingkan dengan ujistatistiknya, hasil BNT juga menunjuk-kan tidak adanya perbedaan antara kadarasam urat kelompok III dan kelompok Vdengan kelompok normal. Hal ini men-unjukkan bahwa kelompok sediaan dosis

III dan kelompok V (pembanding alopu-rinol) dapat menurunkan kadar asamurat mencapai kadar normal. Dengan de-mikian, efek penurunan kadar asam uratkelompok III setara dengan kelompok V.Dari grafik diperlihatkan adanya penu-runan antara rata-rata kadar asam uratuntuk kelompok I, II, dan III yaitu sebesar3,7562 mg/dL, 3,3204 mg/dL, dan 2,5664mg/dL. Hasil BNT menunjukkan bahwaantara kelompok I, II tidak ada perbedaanbermakna. Akan tetapi, antara kelompokII dan kelompok III terdapat perbedaanyang signifikan terhadap penurunan ka-dar asam urat. Oleh karena itu, dapat dis-impulkan untuk kelompok II dan III ter-dapat perbedaan bermakna.Hasil penurunan kadar asam urat dihi-tung efektivitasnya dengan menggunakanrata-rata kadar asam urat kelompok kon-trol induksi dan kontrol normal sebagaipatokannya. Grafik persentase efektivitaspenurunan kadar asam urat ditunjukkanpada gambar berikut:

Keterangan:Kelompok I :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 14 mg/200 g bbKelompok II :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 28 mg/200 g bbKelompok III :Dosis akar kucing 5,4 g/200 g bb – jahe merah 56 mg/200 g bbKelompok IV :Pembanding dosis tunggal akar tanaman kucing 5,4 g/200 g bbKelompok V :Pembanding obat alopurinol 36 mg/200 g bb

Page 12: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 151Majalah Ilmu Kefarmasian

Gambar 2. Grafik efektivitas penurunan kadar asam urat rata-rata kelompok dosis dan pembanding

Page 13: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 152Majalah Ilmu Kefarmasian

Berdasarkan grafik efektivitas penurunankadar asam urat rata-rata yang diper-oleh dari setiap kelompok terlihat bahwaalopurinol memiliki kemampuan penu-runan yang paling besar yaitu 92,76 % ke-mudian diikuti dengan dosis III (82,68%).Hal ini menunjukkan bahwa efektivitaspenurunan asam urat oleh alopurinolmencapai maksimal. Berdasarkan dataini, dosis III (bahan uji dengan kombinasidosis 5,4 g/200 g bb akar kucing dengan56 mg/200 g bb jahe merah) memiliki ke-mampuan menurunkan kadar asam uratyang lebih baik daripada pembandingdosis akar kucing tunggal. Dari ketiga do-sis tersebut, dosis III memiliki efektivitaspenurunan asam urat yang paling besar.Peningkatan konsentrasi dosis jahe merahmenyebabkan potensi efektivitasnya men-ingkat.

KESIMPULANBerdasarkan data yang diperoleh daripenelitian ini, dapat disimpulkan bahwaketiga kombinasi dosis sediaan uji dapatmenurunkan kadar asam urat tikus putihjantan dengan kombinasi ekstrak air tana-man akar kucing 5,4 g/200 g bb denganekstrak etanol 70% jahe merah 56 mg/200g bb memperlihatkan penurunan kadarasam urat yang setara dengan pemband-ing alopurinol dengan efektivitas 82,68%.

DAFTAR ACUANBadan Pengawas Obat dan Makanan RI.

2004. Monografi Ekstrak TumbuhanObat Indonesia Volume 1. Author. Ja-karta. 18-20.

Besral. 2010. Pengolahan dan AnalisaData-1 Menggunakan SPSS. Departe-men Biostatistika Fakultas KesehatanMasyarakat UI. Depok. 23-30, 58-64.

Cai Guo Huang, Yan Jun Zhang, Jian RongZhang, Wen Jie Li, and Bin Hua Jiao.2008. Hypouricemic Effects of Phe-nylpropanoid Glycosides Acteoside ofScrophularia ningpoensis on SerumUric Acid Levels in Potassium Oxonate-Pretreated Mice. The American Journalof Chinese Medicine, 36(1): 149-157.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Farmakope Indonesia edisi III.Depkes RI. Jakarta. 840.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2000. Parameter Standar Umum EkstrakTumbuhan Obat. Depkes RI. Jakarta.13-17.

Dipiro JT, et al.(Ed.). (2005). Pharmaco-thetapy A pathophysiologic ApproachSixth Edition. The Mc Graw-Hill Com-panies. USA. 1705-1710.

Ebadi M. 2007. Pharmacodynamic Basic ofHerbal Medicine 2nd Edition. Taylor &Francis Group, LLC. New York. 1-2.

Ernst ME, Elizabeth CC. 2009. Gout. DalamWilliam D. Linn, Marion R. Wofford,Mary Elizabeth O’Keefe, & L. MichaelPosey. (2009). Pharmacotherapy in Pri-mary Care. The McGraw-Hill Compa-nies, Inc. USA. 389-390.

Gunawan D, Sri M. 2004. Ilmu Obat Alam(Farmakognosi) Jilid 1. Penebar Swa-daya. Jakarta. 67-69.

Harris, Mark D, Lori B, Siegel MD, Jefrey A,Alloway MD. 2000. Gout and Hyper-uricemia. American Family Physician.

Hassanabat, Zahra FD, Zahra G, Mostafa J,Mohammad F. 2005. The Anti-Inflam-matory Effects of Aqueous Extract ofGinger Root in Diabetic Mice. Iran: De-partment of Physiology and Pharma-cology, Faculty of Medicine, MashhadUniversity of Medical Sciences, Mash-had. DARU, 13: 2, 70-72.

Hoff S. 2000. Methods of Blood Collection inThe Mouse. Lab Animal, 50-51.

Page 14: Pengaruh Pemberian Kombinasi ... - Universitas Indonesia

Vol. 8, No.3, Desember 2011 153Majalah Ilmu Kefarmasian

ISSN : 1693-9883Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1, No.... April 2011, 1 - 56

Jamilah M. 2008. Penentuan Nilai LD50 Ek-strak Air Herba Akar Kucing (Acalyphaindica Linn) dan Pengaruhnya terhadapKadar Asam Urat dalam Darah TikusPutih Jantan yang Diinduksi KaliumOksonat. Skripsi Sarjana Farmasi. De-partemen Farmasi FMIPA UI. Depok.

Jusman SW, Halim A. 2009. OxidativeStress in Liver Tissue of Rat Inducedby Chronic Systemic Hypoxia. MakaraKesehatan, 1(13): 34-38.

Jelikic-Stankov M, P Djurdjevic, D Stankov.2003. Determination of uric acid in hu-man serum by an enzymatic methodusing N-methyl-N-(4-aminophenyl)-3-methoxyaniline reagent. Journal ofSerbian Chemistry Society, 691-698.

Kenneth G S, Hyon C. 2006. Epidemiology,risk factors, and lifestyle modificationsfor gout. Arthritis Research & Therapy,8: 1-7.

Kitagata-cho N. 2007. Red Ginger Extract:All Natural Anti-Arthritic & Anti-in-flammatory Agent for Food & CosmeticsApplications. Oryza Oil & Fat Chemical.Ichinomiyacity Japan. 1-21.

Kraft K, Hobbs C. 2004. Pocket Guide toHerbal Medicine. Thieme Stuttgart.New York. 70-71.

Mirvat. 2006. Penetapan Beberapa Param-eter Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak AirAkar Kucing (Acalypha indica Linn.).Skripsi Sarjana Farmasi. DepartemenFarmasi FMIPA UI. Depok. 11-29.

Murray RK, Rodwell VW, Granner DK,Mayes PA. 2003. Biokimia Harper, edisi25. Terjemahan Andry Hartono. Pener-bit buku kedokteran EGC. Jakarta. 366-377.

Osada Y, et al. 1993. Hypouricemic effect ofthe Novel Xanthine Oxidase Inhibitor,TEI- 6720, in Rodent. Europe Journal ofPharmacology, 241: 183-188.

Pratita A. 2005. Pengaruh rebusan AkarTanaman Akar Kucing (Acalypha in-dica Linn) Terhadap Kadar Asam Uratdalam Darah pada Tikus Putih Jantanyang Diinduksi Kalium Oksonat. SkripsiSarjana Farmasi. Departemen FarmasiFMIPA UI Depok. 12-13.

Price, Sylvia A, L Wilson. 1995. Patofisi-ologi Buku 2 Edisi 4. Terjemahan PeterAnugerah. Penerbit Buku KedokteranEGC. Jakarta. 1242-1246.

Randox Laboratories Ltd. 2010. Uric Acid(UA) Enzymatic Colorimetric MethodManual. United Kingdom, Revised Sep-tember 16, 2010, 1-3.

Ravindran, Nirman B (Ed.). 2005. GingerThe Genus Zingiber. CRC Press. USA.471-472.

Samuelsson G. 1999. Drugs of Natural Ori-gin. A Textbook of Pharmacognosy 4threvised Edition. Apotekarsocieteten,46−47.

Sigma Aldrich. 2001. Certificate of AnalysisPotassium Oxonate. USA.

Standard of ASEAN herbal medicine, Vol. I.1993. ASEAN Countries. Jakarta. 447-457.

Sutedjo AY. 2007. Buku Saku Mengenal Pen-yakit melalui Pemeriksaan Laborato-rium. Yogyakarta.77-78.

WHO. 2000. General Guidelines For Meth-odologies On Research And Evaluationof Traditional Medicine. WHO. Geneva.

Wilmana PF, Sulistia G. 2007. Analgesik-antipiretik, analgesik-antiinflamasi nonsteroid dan obat pirai. Dalam: SulistiaG.G. (ed.). 2007. Farmakologi dan ter-api, ed. 5. Bagian Farmakologi FakultasKedokteran Universitas Indonesia, Ja-karta, 242-246.

Corresponding author : [email protected]