pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap …lib.unnes.ac.id/20426/1/1401411378-s.pdf · negeri...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS KRIDA MANDALA
KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN
KABUPATEN BANYUMAS
Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Destia Rinta Cahayani
1401411378
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 27 Mei 2015
Destia Rinta Cahayani
1401411378
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Hari, tanggal : 19 Mei 2015
Tempat : Tegal
Mengetahui
Koordinator UPP Tegal Pembimbing
Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. Moh. Fathurrahman, S.Pd. M.Sn.
19630923 198703 1 001 19770725 200801 1 008
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, oleh Destia Rinta Cahayani
1401411378, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP
UNNES pada tanggal 27 Mei 2015
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19560427 198603 1 001 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Sigit Yulianto, M.Pd.
19630721 198803 1 001
Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2
Drs. Utoyo, M. Pd. Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn.
19620619 198703 1 001 19770725 200801 1 008
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al-Insyiroh: 5)
Bukanlah aib jika mengalami suatu kegagalan, yang merupakan aib jika
tidak berusaha bangkit dari kegagalan. Tetaplah menjadi diri sendiri
dengan penuh keyakinan. (Penulis)
Jadilah guru yang dapat memotivasi dan memberikan inspirasi kepada
siswanya, karena hal terindah bagi guru adalah dapat melihat siswanya
berhasil. (Penulis)
Persembahan
Orang tuaku Bapak Hadi Waluyo dan Ibu
Sri Haryati yang selalu menyemangatiku,
memberikan kasih sayang yang tulus, dan
mendoakan.
Mba Tisna, Adib, Yona, dan Rio yang selalu
mendoakan dan memotivasi.
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas”. Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi, tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
3. Dra. Hartati, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
penelitian.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
penelitian.
5. Moh. Fathurrahman, S. Pd. M. Sn., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat kepada
penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Kepala SD Negeri di Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan
vii
Kabupaten Banyumas yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
7. Guru Kelas V SD Negeri di Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas yang telah memberikan waktu dan
bimbingannya dalam membantu penulis melaksanakan penelitian.
8. Staf Guru, Karyawan, dan Siswa SD Negeri di Gugus Krida Mandala
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas yang telah bersedia
bekerjasama dalam penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Tegal, 27 Mei 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Cahayani, Destia Rinta. 2015. Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing:Moh. Fathurrahman, S. Pd. M. Sn.
Kata Kunci:motivasi belajar siswa, pemberian penguatan verbal.
Motivasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki siswa demi
keberhasilan belajarnya. Motivasi Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain yaitu penguatan verbal yang diberikan guru dalam pembelajaran.
Perbedaan penguatan verbal yang diberikan oleh guru kemudian memunculkan
motivasi belajar siswa yang berbeda-beda pula, seperti halnya motivasi belajar
siswa di SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan
Kabupaten Banyumas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh pemberian penguatan verbal
terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
Metode dalam penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri se-
Gugus Krida Mandala yang berjumlah 224 siswa, tetapi karena keterbatasan dana,
waktu, dan tenaga, maka dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 139
siswa yang ditentukan menggunakan rumus Proporsional Random Sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk pemberian penguatan
verbal dan motivasi belajar siswa. Analisis data penelitian menggunakan regresi
linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai signifikansi sebesar 0,000.
Oleh karena 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan
verbal terhadap motivasi belajar siswa, (2) hasil R sebesar 0,442 yang artinya
terjadi hubungan yang sedang antara pemberian penguatan verbal dan motivasi
belajar siswa, (3) koefisien determinasi (R2) 0,195 menunjukkan bahwa persentase
sumbangan pengaruh variabel independen sebesar 19,5%. Hal ini menunjukkan
bahwa 19,5% motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh pemberian penguatan
verbal guru, sedangkan 80,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas
dalam penelitian.Bertitik tolak pada hasil penelitian, maka guru hendaknya
memberikan penguatan verbal kepada siswa dengan baik sesuai dengan prinsip
dan cara pemberian penguatan verbal, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dan hasil yang dicapai dapat lebih optimal.
ix
DAFTAR ISI Halaman
JUDUL ................................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PRAKATA .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB
1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 8
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 9
1.6.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 9
2 KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 11
2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 11
2.1.1 Motivasi Belajar ................................................................................ 11
2.1.2 Teori-teori Motivasi …………………… ........................................... 12
2.1.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ......................................................... 13
2.1.4 Faktor/unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 17
2.1.5 Fungsi Motivasi Belajar dalam Pembelajaran .................................... 18
2.1.6 Indikator Motivasi Belajar .................................................................. 19
x
2.1.7 Pemberian Penguatan Verbal.............................................................. 21
2.1.8 Komponen Pemberian Penguatan Verbal ........................................... 25
2.1.9 Tujuan Pemberian Penguatan ............................................................. 26
2.1.10 Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan .............................................. 28
2.1.11 Cara/model Penggunaan Penguatan ................................................... 30
2.1.12 Penerapan dalam Pemberian Penguatan ........................................... . 34
2.1.13 Hubungan Pemberian Penguatan Verbal dengan Motivasi Belajar ... 36
2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 37
2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 42
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 44
3 METODE PENELITIAN .................................................................. 45
3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 45
3.2 Populasi ............................................................................................. 46
3.3 Sampeldan Teknik Sampling .............................................................. 47
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ....................................... 49
3.4.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 49
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................ 50
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 52
3.5.1 Angket ................................................................................................ 52
3.5.2 Dokumentasi ...................................................................................... 53
3.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 54
3.6.1 Validitas Instrumen ........................................................................... 58
3.6.2 Reliabilitas Instrumen ........................................................................ 60
3.7 Metode Analisis Data ......................................................................... 62
3.7.1 Analisis Deskriptif .............................................................................. 62
3.7.2 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 63
3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................. 64
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 69
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 69
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 69
4.1.2 Deskripsi Responden ......................................................................... 71
xi
4.1.2 Analisis Deskriptif .............................................................................. 72
4.1.3 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 85
4.1.4 Hasil Analisis Akhir (Analisis Korelasi, Analisis Regresi Linier
Sederhana, dan Koefisien Determinasi) ............................................. 87
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 93
5 PENUTUP ......................................................................................... 102
5.1 Simpulan ............................................................................................ 102
5.2 Saran .................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105
LAMPIRAN ........................................................................................................ 108
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 47
3.2 Penarikan Sampel Siswa Kelas V ......................................................... 49
3.3 Skor Butir Soal pada Skala Likert ......................................................... 55
3.4 Populasi Siswa Uji Coba ...................................................................... 55
3.5 Penarikan Sampel Uji Coba .................................................................. 56
3.6 Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan Verbal (Uji Coba) .................. 57
3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar (Uji Coba) ...................................... 57
3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 66
4.1 Data Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 71
4.2 Deskripsi Data ....................................................................................... 72
4.3 Indeks Variabel Motivasi Belajar ......................................................... 80
4.4 Indeks Variabel Pemberian Penguatan Verbal ..................................... 83
4.5 Rekapitulasi Rata-Rata Indeks Variabel ............................................... 85
4.6 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 86
4.7 Hasil Uji Linieritas ................................................................................ 87
4.8 Hubungan Variabel X dengan Variabel Y ............................................ 88
4.9 Nilai B Persamaan Regresi ................................................................... 89
4.10 Hasil Koefisien Determinasi ................................................................. 90
4.11 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 91
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................. 44
3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 46
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian ................................................ 108
2 Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian .................................................. 112
3 Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Angket ....................................... 116
4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan
Verbal (Uji Coba) .................................................................................. 117
5 Angket Uji CobaMotivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan
Verbal ..................................................................................................... 119
6 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan
Verbal (setelah uji validitas dan reliabilitas) ......................................... 128
7 Angket Penelitian Pemberian Penguatan Verbal dan Motivasi Belajar
Siswa ...................................................................................................... 130
8 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket .................................. 137
9 Output Uji Validitas Uji Coba Angket................................................... 139
10 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket .......................................... 148
11 Output Uji Reliabilitas Uji Coba Angket ............................................... 150
12 Data Hasil Penelitian Pemberian Penguatan Verbal dan Motivasi
Belajar Siswa ........................................................................................ 154
13 Rekapitulasi Skor Angket Pemberian Penguatan Verbal dan
Motivasi Belajar Siswa .......................................................................... 166
14 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 170
15 Hasil Uji Linieritas ................................................................................. 171
16 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ....................................................... 174
17 Surat Izin Penelitian ............................................................................... 175
18 Surat Rekomendasi Permohonan Izin Riset ........................................... 176
19 Surat Keterangan Pengambilan Data ..................................................... 178
20 Foto Penelitian ...................................................................................... 186
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai hal-hal yang
mendasari penulis melakukan penelitian, antara lain latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan dasar yang
memiliki peran besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Proses
keberlangsungan pendidikan di sekolah dasar sangat bergantung pada guru. Guru
sebagai pendidik harus mampu menyajikan suatu pembelajaran yang berkualitas
untuk mengembangkan potensi peserta didiknya. Sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar
kualifikasi dan kompetensi guru SD/MI disebutkan dalam Kompetensi Pedagogik
nomor 6 yaitu “Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.” Salah satu komponen
penting untuk mengembangkan potensi peserta didik yaitu dengan memberikan
kegiatan pembelajaran yang memotivasi peserta didik mencapai prestasi belajar
secara optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Uno (2010: 27) yang menyatakan
bahwa motivasi pada dasarnya dapat membantu siswa dalam menentukan hal-hal
yang dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan yang hendak dicapai,
2
menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan menentukan
ketekunan belajar.
Sardiman (2004: 40) menyatakan bahwa “Seseorang akan berhasil dalam
belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau
dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal
ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami
mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada ke dua unsur
motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa
motivasi, kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil”. Dengan demikian
motivasi siswa dalam pembelajaran sangat penting, hal tersebut sesuai dengan
pendapat Sardiman (2004: 102) yang menyatakan bahwa fungsi motivasi adalah
untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk
mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan yakni perbuatan mana yang akan
dikerjakan.
Mengingat pada besarnya peran motivasi dalam mencapai keberhasilan
suatu pembelajaran, maka guru memiliki tugas untuk memberikan dorongan atau
motivasi kepada siswa. Siswa melakukan kegiatan belajar karena adanya
dorongan oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar ini dikatakan sebagai motivasi belajar (Dimyati dan Mudjiono 2006: 80).
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang bisa timbul dari diri sendiri
(internal) dan dari luar (eksternal) untuk menggerakkan dan mengarahkan
perilaku siswa.
3
Membekali peserta didik agar cerdas secara pengetahuan dan sosial
merupakan peran guru di sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai pengajar maupun
pendidik memiliki peran besar terhadap siswa dan keberlangsungan kegiatan
belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno (2006: 168) yaitu guru
harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses
pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan
sekolah dan diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, guru dapat
mengoptimalkan perannya di kelas dengan menguasai keterampilan mengajar.
Penguasaan keterampilan mengajar yang baik akan mempengaruhi tingkat
keaktifan dan partisipasi siswa yang dapat menjadi motivasi belajarnya.
Uno (2013: 33-4) pada penjelasan faktor-faktor lingkungan dalam motivasi
menyatakan bahwa ganjaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif yang
melatarbelakangi perbuatan itu. Penguatan motif yang berasal dari luar disebut
proses reinforcement. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran salah satunya
dapat dilakukan dengan pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal
terhadap perilaku yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dapat dikatakan bahwa pemberian penguatan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar, salah satunya yaitu penguatan verbal. Guru memiliki
peran terhadap motivasi yang dimiliki siswa, sehingga sudah semestinya guru
menerapkan pemberian penguatan verbal untuk memotivasi siswanya. Motivasi
siswa sebagai dorongan dalam kegiatan pembelajaran tidak timbul secara spontan,
4
siswa memerlukan stimulus berupa hal-hal yang menyenangkan dari guru. Respon
siswa terhadap stimulan yang diberikan guru inilah yang akan menjadi motivasi
bagi siswa untuk berperilaku lebih baik.
Saidiman dalam Uno (2010: 168) menyatakan bahwa penguatan
merupakan tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku
tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
Pemberian penguatan bertujuan untuk: (1) meningkatkan perhatian siswa; (2)
melancarkan atau memudahkan proses belajar; (3) membangkitkan dan
mempertahankan motivasi; (4) mengontrol atau mengubah sikap yang
mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang produktif; (5) mengembangkan
dan mengatur diri sendiri dalam belajar; (6) mengarahkan pada cara berpikir yang
baik dan inisiatif pribadi. Dengan demikian, tujuan pemberian penguatan saling
berkesinambungan, karena dengan adanya penguatan maka motivasi siswa dalam
memahami pelajaran akan meningkat.
Usman (2010: 80-1) menyatakan bahwa penguatan dalam pembelajaran
terdiri dari dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan
verbal biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya, misalnya bagus; bagus sekali;
betul; pintar; ya, seratus buat kamu!. Sedangkan penguatan non verbal merupakan
penguatan yang berupa gerak isyarat, menggunakan pendekatan, sentuhan,
kegiatan yang menyenangkan, dan simbol atau benda.
5
Pemberian penguatan kepada siswa dalam proses pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Salah satu pemberian penguatan
yang sangat berpengaruh yaitu pemberian penguatan verbal. Dalam pembelajaran
terkadang guru kurang menyadari rendahnya motivasi belajar siswa salah satunya
dipengaruhi oleh pemberian penguatan verbal, sehingga perlu diketahui seberapa
besar pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa.
Penguatan verbal merupakan respon guru terhadap perilaku dan prestasi siswa
dalam pembelajaran dengan menggunakan kata-kata dan kalimat pujian. Dengan
pemberian penguatan verbal oleh guru kepada siswa, maka siswa akan merasa
usahanya dihargai oleh guru dengan mendapat kata-kata dan kalimat pujian. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah (2010: 120) yang menyatakan bahwa
penguatan verbal merupakan pujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru
untuk respon atau tingkah laku siswa. Ucapan tersebut dapat berupa kata-kata;
bagus, baik, betul, benar, tepat, dan lain-lain. Dapat juga berupa kalimat; misalnya
hasil pekerjaanmu baik sekali atau sesuai benar tugas yang kau kerjakan.
Penguatan verbal sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam
memahami pelajaran. Pemberian penguatan verbal sangat penting dilakukan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran, karena melalui pemberian penguatan
verbal tersebut siswa juga akan berkompetisi dengan siswa yang lain agar dapat
menjadi yang terbaik dan mendapatkan pujian yang menyenangkan dari guru.
Tanpa menggunakan penguatan verbal juga dapat menjadikan situasi dan suasana
kelas tidak kondusif dan membosankan. Dengan suasana seperti itu kesiapan,
perhatian dan konsentrasi siswa cenderung lemah. Oleh karena itu, guru sebaiknya
6
menggunakan keterampilan memberi penguatan verbal agar siswa termotivasi,
bergairah, lebih siap menerima materi pelajaran dan menciptakan suasana yang
kondusif dalam belajar.
Pemberian penguatan verbal oleh guru diharapkan kegiatan pembelajaran
akan berhasil dan lebih efektif khususnya pembelajaran di Sekolah Dasar. Dengan
pemberian penguatan verbal kepada siswa juga dapat menumbuhkan semangat
dalam belajar. Agar penguatan dapat memberi pengaruh yang efektif, semua
bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan siapa sasarannya dan
bagaimana teknik pelaksanaannya. Oleh karena itu, perlu adanya peran guru
dalam memberikan penguatan verbal yang tepat dan maksimal dalam
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan dan membangkitkan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran, karena pemberian penguatan verbal sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa,
penguatan verbal yang diberikan guru pada siswa dilaksanakan bukan tanpa
tujuan, melainkan penguatan tersebut untuk memotivasi siswa sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Pemberian penguatan verbal yang dilakukan secara berkesinambungan dan
teratur akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Fadloil (2012) dengan judul
”Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa
Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Tanggul Jember
Tahun Ajaran 2011/2012”, yang hasilnya menyatakan variabel pemberian
7
penguatan oleh guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar siswa.
Uno (2013: 23) menyatakan bahwa seorang siswa dapat dikatakan
memiliki motivasi belajar yang baik apabila memiliki ciri-ciri yang salah satunya
yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk belajar serta adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar. Namun pada kenyataannya, kondisi yang terjadi di kelas
V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan
Kabupaten Banyumas menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat motivasi
belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar
yang tinggi, ada pula yang rendah, bahkan terkadang dijumpai pula siswa yang
kerap membolos sekolah karena kurangnya semangat atau motivasi untuk belajar.
Selanjutnya, kondisi ini perlu disikapi secara bijak dan dicarikan solusi terutama
oleh guru kelas.
Terkait dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Gugus Krida
Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, setelah penulis
melakukan observasi, penulis menemukan beberapa masalah yang sering terjadi
antara lain yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru,
yaitu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa, sehingga
pembelajaran membosankan dan beberapa siswa menjadi kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Terdapat siswa yang kurang memperhatikan proses
pembelajaran dengan bermain sendiri dan mengobrol dengan siswa yang lain.
Oleh karena itu, perlu adanya peran nyata guru dalam memberikan penguatan
verbal untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
(1) Guru mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa pasif dalam
kegiatan pembelajaran.
(2) Adanya motivasi dan antusias belajar siswa yang berbeda-beda dalam
proses pembelajaran.
(3) Adanya kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
(4) Pengaruh pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa yang
masih belum dipahami guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah
yang akan diteliti yakni :
(1) Variabel yang diteliti adalah pemberian penguatan verbal dan motivasi
belajar siswa.
(2) Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus
Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
9
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalahnya
adalah bagaimana pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menunjukkan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian.
Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan penelitian,
sehingga diperoleh tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan
mendeskripsikan pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bisa menambah kajian ilmu
pendidikan khususnya yang berkaitan dengan pemberian penguatan verbal dalam
pembelajaran.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi siswa, guru,
masyarakat, sekolah, dan penulis. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
10
1.6.2.1 Bagi siswa
Diharapkan dengan pemberian penguatan verbal, siswa dapat termotivasi
dan antusias untuk belajar, sehingga berdampak pada peningkatan hasil
belajarnya.
1.6.2.2 Bagi guru
Diharapkan guru dapatmelaksanakan pembelajaran yang menyenangkan
dengan memberikan penguatan verbal yang lebih maksimal agar siswa menjadi
lebih termotivasi dan antusias untuk belajar lebih giat.
1.6.2.3 Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bahwa terdapat pengaruh pemberian penguatan verbal dalam pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Semoga dengan hal ini, masyarakat
dapat lebih memahami mengenai pentingnya penguatan verbal terhadap motivasi
belajar siswa.
1.6.2.4 Bagi sekolah
Diharapkan sekolah mendapatkan sumbangan pemikiran dalam upaya
peningkatan motivasi belajar siswa dan memberikan masukan bagi sekolah untuk
melakukan perbaikan terhadap pembelajaran, sehingga sekolah dapat menjadi
lembaga yang dapat mencetak lulusan yang berkualitas.
1.6.2.5 Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan tentang keterampilan memberi penguatan
verbal sehingga dapat menerapkan pemberian penguatan verbal yang lebih
maksimal dalam proses pembelajaran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini dijelaskan tentang teoriyang digunakan sebagai pedoman
kerja penulisan, kajian empiris (hasil penelitian yang relevan), kerangka berpikir,
dan hipotesis penelitian. Uraian selengkapnya mengenai kajian pustaka adalah
sebagai berikut.
2.1 Kajian Teori
Hal-hal yang akan dibahas di dalam kajian teori yakni : (1) motivasi
belajar; (2) teori-teori motivasi; (3) faktor/unsur yang mempengaruhi motivasi
belajar; (4) fungsi motivasi belajar dalam pembelajaran; (5) indikator motivasi;
(6) pemberian penguatan verbal, (7) komponen pemberian penguatan verbal; (8)
tujuan pemberian penguatan; (9) prinsip-prinsip penggunaan penguatan; (10)
cara/model penggunaan penguatan; (11) hubungan pemberian penguatan verbal
dengan motivasi belajar siswa. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1.1 Motivasi Belajar
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang, yang menyebabkan
seseorangtersebut bertindak atau berbuat. Sardiman (2004: 102) menyatakan
12
bahwa “motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan daya
penggerak yang
13
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga
diharapkan tujuan dapat tercapai”.
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang berkaitan erat dan saling
mempengaruhi. Purwanto (1990: 85) mendefinisikan belajar adalah perubahan
suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan tersebut bisa mengarah kepada
tingkah laku yang baik, tapi ada kemungkinan mengarah ke tingkah laku yang
buruk. Kemudian Uno (2006: 31) mendefinisikan motivasi belajar sebagai
dorongan baik internal maupun eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengertian motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi kekuatan dan
mendorong seseorang dalam kegiatan belajar untuk mencapai sesuatu yang ingin
dicapai. Sehingga, ketika seseorang memiliki kebutuhan sebagai suatu
perangsang, ia akan terdorong untuk memperoleh kebutuhan sebagai tujuan dalam
usahanya tersebut.
2.1.2 Teori-teori Motivasi
Purwanto (1990: 74-8) mengemukakan pendapatnya mengenai teori-teori
motivasi, yakni: teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, teori
daya pendorong dan teori kebutuhan.
14
(1) Teori Hedonisme
Teori ini menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah
mahluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan
kenikmatan.
(2) Teori Naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok atau
yang disebut juga sebagai naluri, adapun naluri tersebut yaitu: (1)naluri
mempertahankan diri; (2) naluri mengembangkan diri; (3) naluri
mempertahankan jenis.
(3) Teori reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak
berdasarkan pada naluri-naluri, akan tetapi berdasarkan pola-pola tingkah
laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang lain hidup. Oleh
karena itu, teori ini disebut sebagai teori lingkungan kebudayaan.
(4) Teori daya pendorong
Daya pendorong sama halnya dengan naluri, akan tetapi hanya satu
dorongan kekeuatan yang luas terhadap satu arah umum.
(5) Teori kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan
psikis maupun fisik.
2.1.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa, guru perlu teliti dan
hati-hati dalam menyampaikanya, sebab terkadang guru bermaksud memberikan
15
motivasi agar siswanya lebih semangat dan tekun dalam belajar, tapi yang terjadi
siswa tidak termotivasi, karena motivasi yang diberikan kurang tepat. Menurut
Sardiman (2007: 92-5) ada beberapa bentuk dan cara yang perlu diperhatikan guru
dalam menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:(1)
memberi angka; (2) hadiah; (3) kompetisi atau persaingan; (4)ego involvement;
(5) memberi ulangan; (6) mengetahui hasil; (7) pujian;(8) hukuman;(9) hasrat
untuk belajar; (10) minat; (11) tujuan yang diakui.
(1) Memberi angka
Angka merupakan simbol dari nilai yang dicapai siswa dalam
kegiatan belajarnya. Meskipun angka atau nilai bukan satu-satunya tujuan,
tapi dalam kenyataannya banyak siswa yang mengejar nilai ulangan yang
baik, nilai rapot yang baik, bahkan nilai ujian akhir yang baik. Dengan
kata lain yang menjadi motivasi yang sangat kuat bagi siswa.
(2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi berprestasi. Sebagian
siswa merasa senang dan bangga apabila dia diberikan hadiah atau nilai
yang baik disekolah oleh guru mereka maupun orangtua.
(3) Kompetisi atau persaingan
Kompetisi dapat dijadikan sebagai sarana motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Kompetisi baik secara individual maupun kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
(4) Ego involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga mau bekerja keras
16
dengan mempertaruhkan harga diri menjadi salah satu bentuk motivasi
yang cukup penting. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri.
(5) Memberi ulangan
Siswa akan menjadi giat kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh
karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang
harus diingat disini adalah jangan terlalu sering memberikan ulangan,
karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Selain itu guru juga harus
terbuka dan memberitahukan kepada siswa kalau akan ulangan.
(6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk
lebih giat belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan. Semakin mengetahui
bahwa prestasi belajarnya meningkat maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar dengan harapan hasilnya yang meningkat.
(7) Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan motivasi yang
baik. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta akan
membangkitkan harga diri.
(8) Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi sarana yang dapat menumbuhkan
17
motivasi. Oleh karena itu dalam memberikan hukuman guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
(9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesenjangan yaitu ada maksud
dan keinginan untuk belajar. Hasrat untuk belajar pada diri siswa menjadi
penilaian terhadap adanya motivasi belajar sehingga sudah semestinya
hasilnya akan lebih baik.
(10) Minat
Minat bisa muncul karena adanya kebutuhan, maka dikatakan minat
merupakan sarana motivasi yang pokok atau utama. Proses belajar
mengajar dapat berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Adapun
beberapa cara untuk memunculkan minat yaitu dengan membangkitkan
adanya suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman
yang telah lalu, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik,
dan menggunakan berbagai macam bentuk atau metode mengajar.
(11) Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, juga menjadi
sarana motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
yang ingin dicapai maka akan timbul semangat untuk terus belajar demi
menggapai tujuan yang dimaksud.
Selain bentuk-bentuk di atas, tentunya masih banyak bentuk dan cara lain
yang bisa dimanfaatkan oleh guru. Selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu
18
guru mampu mengembangkan dan mengarahkan bentuk-bentuk motivasi tersebut,
supaya hasil belajar yang diperoleh dapat bermakna.
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 162-8) “ada enam faktor yang didukung
oleh sejumlah teori psikologis dan penelitian terkait yang memiliki dampak
terhadap motivasi belajar siswa”. Keenam faktor yang dimaksud yaitu: (1) sikap;
(2) kebutuhan; (3) rangsangan; (4) afeksi; (5) kompetensi; (6) penguatan.
Syah (2010: 129) mengutarakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa menjadi tiga macam, yakni: (1) faktor internal (faktor dari dalam siswa),
yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; (2) faktor eksternal (faktor dari
luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa; (3) faktor pendekatan
belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi-materi pelajaran.
Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Misalnya yaitu seorang siswa yang memiliki
kemampuan tinggi (faktor internal) dan dapat dorongan positif dari orang tuanya
(faktor eksternal) mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih
mementingkan kualitas hasil pembelajaran.
Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti yang disebutkan oleh Dimyati dan
Mujiono (2006: 97-101), yaitu: (a) cita-cita atau aspirasi; (b) kemampuan
siswa;(c) kondisi siswa, meliputi jasmani dan rohani; (d) kondisi lingkungan; (e)
19
unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; (f) upaya guru dalam
membelajarkan siswa.
2.1.5 Fungsi Motivasi Belajar dalam Pembelajaran
Motivasi berhubungan dengan suatu tujuan. Hal ini dikarenakan bahwa
motivasi mengandung harapan yang akan diperoleh atas apa yang dilakukan oleh
pelaku, dalam hal ini siswa. Dengan demikian, motivasi mempegaruhi adanya
kegiatan, sehubungan dengan hal tersebut Sardiman (2007: 85) mengutarakan
pendapatnya mengenai fungsi motivasi, yaitu: (a) pendorong siswa dalam berbuat,
yaitu sebagai penggerak dalam setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (b) penentu
arah perbuatan, yakni motivasi dapat memberikan arah dalam kegiatan yang
dikerjakan agar sesuai dengan rumusan tujuanya; (c) menyeleksi perbuatan, yaitu
memilih dan menentukan perbuatan yang serasi dan harus dikerjakan agar dapat
mencapai tujuan.
Djamarah (2010: 122) mengungkapkan bahwa “Motivasi intrinsik maupun
ektrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi
perbuatan. Ketiganya menyatu dalam sikap terimplikasi dalam perbuatan.
Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk
bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah
dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi
dalam setiap perbuatan dalam belajar.”
Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono (2002: 85-6) melihat pentingnya
fungsi motivasi belajar menjadi dua, yaitu fungsi motivasi bagi siswa dan fungsi
motivasi bagi guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa yaitu: (1)
20
menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir; (2)
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan
teman sebaya; (3) mengarahkan kegiatan belajar; (4) membesarkan semangat
belajar; (5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan bekerja secara
berkesinambungan. Sedangkan fungsi motivasi belajar bagi guru yaitu: (1)
membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat belajar siswa sampai
belajar; (2) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang
beraneka ragam; (3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di
antara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur,
teman diskusi, motivator, pemberi hadiah atau pendidikan; (4) memberi peluang
guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.
Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat dikatakan bahwa peran
motivasi dalam proses kegiatan belajar sangat penting sekali, hasil belajar akan
optimal jika adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin
berhasil pula proses pembelajaran. Sehingga dengan adanya motivasi seorang
siswa akan lebih giat lagi dalam proses pembelajarannya dan motivasi juga dapat
mendorong usaha dan mencapai pestasi siswa.
2.1.6 Indikator Motivasi Belajar
Motivasi dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan
tertentu. Saat siswa diberikan motivasi untuk belajar mereka mengekspresikan
motivasi ini dengan banyak cara yang berbeda. Meskipun motivasi itu merupakan
suatu kekuatan dorongan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat
21
kita amati. Adapun yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi indikator-
indikator motivasi belajar itu sendiri.
Menurut Sardiman (2007: 83) indikator motivasi yaitu: (1) tekun dalam
menghadapi tugas; (2) ulet dan tidak mudah putus asa; (3) menerima pelajaran
dengan baik untuk mencapai prestasi; (4) senang belajar mandiri; (5) senang, rajin
dalam belajar dan penuh semangat; (6) berani mempertahankan pendapat bila
benar; (7) suka mengerjakan soal-soal latihan.
Uno (2007: 23) mengungkapkan bahwa motivasi belajar mempunyai
peranan besar dalam keberhasilan seseorang dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Adapun indikator tersebut adalah: (1) adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)
adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar;
(5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar
yang kondusif.
Indikator yang diuraikan Uno tersebut digunakan peneliti dalam
penyusunan angket motivasi. Berdasarkan uraian di atas jelaslah indikator/ciri
seorang siswa yang mempunyai motivasi tinggi adalah mereka sangat semangat
untuk mencapai tujuannya dan tidak mudah menyerah, sebelum mendapatkan apa
yang inginkan. Siswa mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan
dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan
responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan
pemecahannya.
22
2.1.7 Pemberian Penguatan Verbal
Uno (2010: 167) mengatakan bahwa keterampilan mengajar guru
merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan
memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran
dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Sa’ud (2010: 55) menjelaskan bahwa guru yang
profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik.
Dalam mengajar diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Keterampilan guru
dalam proses belajar mengajar antara lain: (1) keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, (2) keterampilan menjelaskan, (3) keterampilan bertanya, (4)
keterampilan memberi penguatan, (5) keterampilan menggunakan media
pembelajaran, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7)
keterampilan mengadakan variasi.
Keterampilan memberikan penguatan secara garis besar dapat dimaknai
sebagai kemampuan guru dalam memberikan respon terhadap perilaku siswa
dalam kegiatan belajar mengajar, agar siswa terdorong untuk meningkatkan
perilaku positif tersebut. Pada dasarnya istilah penghargaan, hadiah, pujian yang
sering disamaartikan dengan penguatan memiliki kedudukan sebagai bagian
dalam keterampilan dalam memberi penguatan.
Soemantri dan Permana (1998/1999: 272) menyatakan bahwa memberi
penguatan merupakan suatu tindakan atau respons terhadap suatu bentuk perilaku
yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut
23
disaat yang lain. Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Marno
dan Idris (2010: 132) mendefinisikan penguatan sebagai responpositif yang
diberikan guru kepada siswa atas perilaku positif yang dicapai dalam proses
belajarnya, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku
tersebut.
Pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku siswa akan mendorong
siswa tersebut agar berbuat lebih baik lagi. Hamzah (2010: 168)menyatakan
bahwa “Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang
arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar
dalam mengikuti pelajaran merasa dihormati dan diperhatikan. Penghargaan
mempunyai pengaruh positif dalam kehidupan manusia sehari-hari, yaitu
mendorong seseorang memperbaiki tingkah laku serta meningkatkan kegiatannya
atau usahanya.”Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut Saidiman
(1997) dalam Hamzah (2010: 168) mengatakan bahwa memberikan penguatan
diartikan dengan tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah
laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
Djamarah (2010: 118) mendefinisikan pemberian penguatan sebagai
respon dalam proses interaksi edukatif berupa respon positif dan respon negatif.
Respon positif adalah respon yang diberikan melalui hadiah, sedangkan respon
negatif diberikan melalui hukuman. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu
mengubah tingkah laku seseorang. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Alma,
dkk (2010: 39-40) yang menyatakan bahwa pemberian penguatan adalah respon
positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang memungkinkan
24
tingkah laku tersebut timbul kembali. Tidak jauh berbeda dengan pendapat
tersebut, pengertian penguatan juga dikemukakan oleh Mulyasa (2011: 77) bahwa
pemberian penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut.
Sedangkan menurut Usman (2010: 82-3) keterampilan memberi penguatan
merupakan segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si
penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun
koreksi. Selain itu, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang
dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa
agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
Darmadi (2012: 2) menyatakan bahwa pemberian penguatan dalam
kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. Penguatan
verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan
penguatan non verbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian
sesuatu, dan lain sebagainya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan
positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan
dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan
penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang
tidak menyenangkan.
25
Selanjutnya, Sanjaya (2008: 164-5) menyatakan bahwa penguatan verbal
adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata baik kata-kata pujian dan
penghargaan atau kata-kata koreksi. Melalui kata-kata itu siswa akan merasa
tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan terdorong untuk
lebih aktif belajar. Misalnya ketika diajukan sebuah pertanyaan kemudian siswa
menjawab dengan tepat, maka guru memuji siswa tersebut dengan mengatakan:
“bagus!” atau “tepat sekali”, “wah...hebat kamu”, dan lain sebagainya. Demikian
juga ketika jawaban siswa kurang sempurna, guru berkata: “hampir tepat” atau
“seratus kurang lima puluh”, dan lain sebagainya. Apa yang diungkapkan guru
menunjukkan bahwa jawaban siswa masih perlu penyempurnaan.
Sa’ud (2010: 65) memaknai penguatan verbal sebagai penguatan yang
diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan
sebagainya. Misalnya: “pintar sekali”, “bagus”, “betul”, “seratus buat Nani”. Hal
ini dilakukan guru dalam rangka memberikan umpan balik agar siswa dapat
mempertahankan perilaku positif tersebut. Tidak jauh berbeda dengan pendapat
tersebut, Hamzah (2010: 169) menyatakan bahwa penguatan verbal merupakan
penguatan yang diberikan berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan guru.
Contohnya yaitu: “baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai
pendapatmu”, “pikiranmu sangat cerdas”, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat tersebut, secara garis besar penguatan verbal adalah
segala kegiatan guru yang diungkapkan dengan kata atau kalimat berupa pujian,
persetujuan, nasihat untuk memberikan dorongan kepada siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, sehingga terjadi perubahan positif pada kegiatan belajar siswa
dan dapat mendorong motivasi siswa.
26
2.1.8 Komponen Pemberian Penguatan Verbal
Menurut Marno dan Idris (2008: 135) ada beberapa komponen dalam
memberikan penguatan yang perlu dipahami dan dikuasai oleh guru. Hal ini akan
membuat guru menjadi bijaksana dan sistematis dalam pelaksanaannya.
Penguatan verbal dapat diberikan dengan komentar guru berupa kata-kata pujian,
dukungan, dan pengakuan sebagai penguatan tingkah laku dan kinerja siswa.
Komentar tersebut merupakan balikan yang dapat dilakukan oleh guru atas kinerja
ataupun perilaku siswa.
Djamarah (2010: 120-2) mengemukakan bahwa komponen dalam
memberikan penguatan verbal yang merupakan pujian dan dorongan yang
diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkah laku siswa yaitu: Ucapan yang
berupa kata-kata, misalnya; “bagus”, “baik”, “betul”, “benar”, “tepat”, dan lain-
lain. Ucapan yang berupa kalimat, misalnya; “hasil pekerjaanmu baik sekali”,
“sesuai sekali tugas yang kamu kerjakan”, dan sebagainya.
Menurut Uno (2010: 169) penguatan verbal dapat dikelompokan menjadi
dua bentuk. Adapun bentuk komponen penguatan verbal yaitu kata-kata dan
kalimat. Komponen enguatan verbal berupa kata-kata merupakan penguatan yang
diberikan kepada siswa berupa kata saja, hal ini dilakukan secara singkat, mudah
dipahami sehingga siswa mudah dalam menangkap respon dari guru. Contoh:
“baik”, “bagus”, dan “tepat”. Sedangkan komponen penguatan verbal berupa
kalimat merupakan umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau
27
kalimat untuk memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat
mengerti kemampuan dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut.
Contoh: “saya sangat menghargai pendapatmu”, dan “pikiranmu sangat cerdas”.
Murni, dkk (2010: 123) menyatakan bahwa penguatan verbal dapat
dinyatakan dalam dua bentuk, yakni:
a. Kata-kata, seperti: “bagus”, “ya”, “tepat”, “betul”, “bagus sekali”, dan
sebagainya.
b. Kalimat, seperti: “pekerjaanmu bagus sekali”, “caramu memberi
penjelasan baik sekali”, dan sebagainya.
Hurlock (1990: 90) menyatakan bahwa apapun bentuk penguatan yang
digunakan, pada dasarnya penguatan harus sesuai dengan perkembangan anak.
Hal ini akan menimbulkan keefektivan dari penguatan itu sendiri.Maka dari itu
untuk penguatan verbal seharusnya dilakukan sesuai tahap perkembangan siswa.
Baik penguatan verbal berupa kata maupun kalimat sebaiknya disampaikan
dengan tepat dan benar sesuai perkembangan bahasa anak dan usia. Secara garis
besar dari uraian tersebut di atas komponen penguatan verbal terdiri dari kata dan
kalimat.
2.1.9 Tujuan Pemberian Penguatan
Dalam pemberian penguatan, perlu diketahui tujuan yang akan diperoleh.
Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya guru tidak sekedar memberikan
penguatan saja, akan tetapi mengetahui benar tujuan yang harus dicapai. Karena
dengan tujuan itu sendiri akan menjadi arah bagi guru dalam melangkah. Secara
garis besar pemberian penguatan sebagai respon positif bertujuan untuk
mempertahankan serta meningkatkan perbuatan positif yang siswa lakukan dalam
28
kegiatan belajarnya, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi
yang telah dicapainya.
Secara terperinci Saidiman(1997) dalam Uno (2010: 168) menyatakan
bahwa keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk: (1) meningkatkan
perhatian siswa; (2)melancarkan atau memudahkan proses belajar; (3)
membangkitkan dan mempertahankan motivasi; (4) mengontrol atau mengubah
sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang produktif; (5)
mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; (6) mengarahkan pada
cara berpikir yang baik/divergen dan inisiatif pribadi.
Selanjutnya menurut Marno dan Idris (2008: 133) menjelaskan bahwa
“Pemberian penguatan apabila dilakukan dengan cara dan prinsip yang tepat dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan penggunaannya. Adapun tujuan penggunaan
penguatan adalah: (a) meningkatkan perhatian siswa dalam proses belajar; (b)
membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa; (c)
mengarahkan pengembangan berpikir siswa ke arah berpikir divergen; (d)
mengatur dan mengembangkan diri anak sendiri dalam proses belajar; (e)
mengendalikan serta memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif serta
mendorong munculnya tingkah laku yang produktif”. Pendapat tersebut diperkuat
oleh Mulyasa (2010: 78) yang mengatakan bahwa penguatan bertujuan untuk
meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina
perilaku yang produktif.
29
Dari pendapat tersebut, secara garis besar pemberian penguatan bertujuan
untuk:
(1) meningkatkan motivasi dan atusias siswa dalam belajar,
(2) mengontrol perilaku yang negatif,
(3) menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan
(4) memelihara iklim kelas yang kondusif.
2.1.10 Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan
Meskipun pemberian penguatan sifatnya sederhana dan dapat berdampak
positif pada siswa, terkadang pemberian penguatan juga dapat membuat siswa
enggan belajarkarena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan yang
dikehendaki dan perilaku siswa. Untuk itu guru harus memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pemberian penguatan agar tidak terjadi kesalahan dalam
penerapanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soemantri dan Permana
(1998/1999: 277) yang menyatakan ada beberapa hal yang penting yang dapat
dijadikan pedoman sebagai prinsip guru dalam memberikan suatu penguatan
kepada siswa, adapun prinsip tersebut adalah: (1) dilakukan dengan hangat dan
semangat; (2) memberikan kesan positif kepada peserta didik; (3) berdampak
terhadap perilaku positif; (4) dapat bersifat pribadi atau kelompok; (5) hindari
penggunaan respon negatif.
Usman (2010: 84) menjelaskan bahwa terdapat tiga prinsip penggunaan
penguatan dalam pembelajaran, yakni:
30
(a) Kehangatan dan Keantusiasan
Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan
menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan
penguatan.
(b) Kebermaknaan
Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi
penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya.
(c) Menghindari Penggunaan Respons yang Negatif
Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respons
negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda menghina, ejekan
yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk
mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak dapat
memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung
menyalahkannya, tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.
Sedangkan Sa’ud (2010: 66) mengatakan bahwa “Prinsip-prinsip
keterampilan memberi penguatan yaitu: (a) kehangatan dan antusias; (b)
kebermaknaan; (c) menghindari respon yang negatif; (d) penguatan pada
perseorangan; (e) penguatan pada kelompok siswa; (f) penguatan yang diberikan
dengan segera; (g) penguatan yang diberikan secara variatif”.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Djamarah (2010: 123-4)
mengungkapkan empat prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan
penguatan kepada siswa, dengan harapan pemberian penguatan dapat dilakukan
secara tepat, yaitu:
(a) Hangat dan antusias
Kehangatan dan keantusiasan guru dalam pemberian penguatan kepada
siswa memiliki aspek penting terhadap tingkah laku dan hasil belajar
siswa. Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian yang tampak dari
interaksi guru dengan siswa.
(b) Hindari penggunaan penguatan negatif
Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat
mengubah motivasi, penampilan, dan tingkah laku siswa, namun
pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara
psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari. Banyak
31
akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya: siswa menjadi
frustasi, menjadi pemberani, dan peristiwa akan terulang kembali.
(c) Penggunaan yang bervariasi
Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik
komponennya maupun caranya, dan diberikan secara hangat dan antusias.
Pemberian penguatan juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya
bervariasi.
(d) Bermakna
Agar setiap pemberian penguatan menjadi efektif, maka harus
dilaksanakan pada situasi dimana siswa mengetahui adanya hubungan
antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya dan melihat, bahwa
itu sangat bermanfaat.
Selanjutnya, dalam pelaksanaannya menurut Soemantri dan Permana
(1998/1999: 276) guru harus pula memperhatikan hal-hal penting antara lain: (1)
gunakan jenis penguatan secara bervariasi; (2) jangan menunda pemberian
penghragaan, karena akan menjadi tidak berguna; (3) penguatanpun dapat
diberikan kepada respons peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi
keberanian peserta didiknya. Dengan demikian, pemberian penguatan verbal
dalam kegiatan pembelajaran oleh guru kepada siswa harus sesuai dengan prinsip
penggunaan penguatan agar tujuan pemberian penguatan verbal dapat tercapai
dengan baik sehingga motivasi dan antusias siswa dapat bertambah.
2.1.11 Cara Penggunaan Penguatan
Djamarah (2010: 122-3) juga menyatakan bahwa guru dalam memberikan
penguatan memiliki variasi model atau cara dalam menyampaikanya. Adapun
keempat model tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Penguatan seluruh kelompok
Penggunaan penguatan kepada seluruh anggota kelompok dapat
dilakukan guru secara terus-menerus seperti halnya pada pemberian
32
penguatan untuk individu. Misalnya komponen penguatan yang dapat
digunakan: penguatan verbal, gestural, tanda dan kegiatan.
(2) Penguatan yang ditunda
Penundaan penguatan sebenarnya kurang efektif bila dibandingkan
dengan pemberian secara langsung. Tetapi penundaan tersebut dapat
dilakukan dengan memberi penjelasan atau isyarat verbal, bahwa
penguatan ditunda dan akan diberikan kemudian.
(3) Penguatan partial
Penguatan partial sama dengan penguatan sebagian atau tidak
berkesinambungan. Hal ini diberikan untuk sebagian dari respon siswa dan
digunakan untuk menghindari penggunaan penguatan negatif dan
pemberian kritik.
(4) Penguatan perorangan
Penguatan perorangan merupakan pemberian penguatan secara
khusus, misalnya menyebut kemampuan, penampilan, dan nama siswa
yang bersangkutan, karena akan lebih efektif daripada tidak menyebut
apapun.
Sejalan dengan pendapat di atas, Usman (2010: 82) menyebutkan cara
menggunakan penguatan yaitu: (1) penguatan kepada pribadi tertentu, penguatan
harus jelas kepada siapa ditujukan, sebab bila tidak, akan kurang efektif. Oleh
karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru terlebih dahulu menyebut nama
siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya; (2) penguatan kepada
33
kelompok, penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya
apabila satu tugas telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru
membolehkan kelas itu bermain bola voli yang menjadi kegemarannya; (3)
pemberian penguatan dengan segera, penguatan seharusnya diberikan dengan
segera setelah muncul tingkah laku atau respons siswa yang diharapkan.
Penguatan yang ditunda pemberiannya, cenderung kurang efektif; (4) variasi
dalam penggunaan, jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya
bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan
kebosanan dan lama-kelamaan akan kurang efektif.
Selanjutnya, Marno dan Idris (2008: 137-8) menjelaskan bahwa ada
beberapa cara penggunaan penguatan yang perlu diperhatikan agar penguatan
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pemberian penguatan yang baik dan secara
maksimal tujuan tersebut dapat tercapai sehingga dapat membangkitkan motivasi
siswa, cara penggunaan tersebut yaitu sebagai berikut:
(a) Penguatan pada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas ditujukan kepada siswa tertentu. Oleh karena itu,
pandangan guru harus tegas diarahkan kepada anak yang memperoleh
penguatan, dan penguatan harus jelas ditujukan kepada siapa dan usahakan
menyebut namanyaserta memandang kepadanya. Contohnya jika Ani
menjawab dengan tepat pertanyaan guru, sebaiknya guru memandang Ani
dan mengatakan “Ani, tepat jawabanmu”. Penguatan akan kurang berarti
bagi Ani jika guru mengatakan “Ani,tepat jawabanmu”, sambil guru
melihat ke luar kelas atau sedang menulis di papan tulis.
(b) Penguatan kepada kelompok
Penguatan dapat juga diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya jika
satu tugas telah dilaksanakan dengan baik oleh satu kelas, guru dapat
mengizinkan kelas tersebut untuk bermain basket yang memang menjadi
kegemaran mereka. Atau jika ada satu atau sebagian kelompok kelas yang
berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka guru dapat pula
34
mengatakan “Bapak senang sekali, kelompok A telah menunjukkan
kemajuan yang pesat”.
(c) Penguatan yang tidak penuh
Sering didapat jawaban yang diberikan anak atas pertanyaan guru sedikit
mengandung kebenaran. Untuk itu, penguatan yang digunakan tentu
penguatan yang tidak penuh. Teknik ini dapat dilakukan dengan
mengatakan, “Jawabanmu ada benarnya, akan lebih sempurna kalau lebih
rinci lagi”. Hal ini mengenai bagaimana teknik mengatakan tergantung
konteks dan keadaan jawaban anak. Kesimpulannya, prinsip dalam
penguatan tidak penuh adalah pengakuan guru atas jawaban yang sebagian
salah.
(d) Variasi penggunaan
Untuk menghindari ketidakbermaknaan, guru dapat menggunakan
penguatan secara bervariasi. Penggunaan penguatan yang itu-itu saja dapat
menjadi bahan tertawaan anak. Bahkan anak-anak ikut serta memberikan
penguatan apabila teman lain menjawab dengan benar. Untuk menghindari
lunturnya makna penguatan dan kemungkinan menjadi bahan tertawaan
anak, guru dapat menvariasikan penggunaannya. Dan yang lebih penting
untuk itu adalah menerapkan prinsip-prinsip penggunaannya secara
matang.
Alma, dkk (2010: 42-4) menjelaskan bahwa modus penggunaan penguatan
yaitu: (1) whole group reinforcement, komponen reinforcement dapat diterapkan
guru pada seluruh kelas dari waktu ke waktu. Komponen yang digunakanbiasanya
berupa tindakan verbal, token, gestural, dan aktivitas; (2) delayed reinforcement,
komponen reinforcement langsung dapat diberikan guru dengan segera,biasanya
penundaan dijembatani dengan pemberian keterangan bahwa reinforcement
diberikan kemudian; (3) partial reinforcement, digunakan untuk menghindari
reinforcement negatif dengan tidak mengkritik jawaban siswa yang salah, tetapi
meminta siswa lain menjawab/memberi tanggapan, seandainya jawaban siswa
yang kedua benar maka dikembalikan kepada siswa yang pertama untuk
mengulangi jawaban yang benar kemudian diberi penguatan; (4) personalized
reinforcement, sebaiknya diberikan langsung/segera pada siswa secara perorangan
35
karena kemampuannya. Dalam hal memberikan penguatan ini, terutama yang
bersifat verbal atau gestural, dibutuhkan keberanian guru memandang muka
murid.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
cara/model menggunakan penguatan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran
yaitu dengan memberikan penguatan kepada kelompok siswa maupun siswa
secara perorangan, penguatan diberikan dengan segera, dan penguatan dilakukan
secara bervariasi agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menghilangkan tujuan
pemberian penguatan kepada siswa dalam proses pembelajaran.
2.1.12 Penerapan dalam Pemberian Penguatan
Guru sebagai pengguna keterampilan memberikan penguatan dituntut
ketepatan dalam memberikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan apabila
pemberian penguatan ini digunakan pada situasi atau waktu yang tidak tepat,
maka hal ini akan mengakibatkan keefektifan penguatan tersebut hilang.
Sebaliknya bila penggunaan penguatan digunakan secara tepat dalam proses
belajar mengajar, maka hal ini akan menimbulkan pengaruh yang positif terhadap
aktivitas belajar peserta didik.
Menurut Djamarah (2010: 119) bahwa semua aspek yang terdapat pada
pemberian penguatan dapat berpengaruh pada kelompok usia siswa manapun,
tidak terbatas pada satu tingkat sekolah tertentu saja, baik untuk anak yang sudah
dewasa maupun yang belum dewasa. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian penguatan ialah guru harus yakin, bahwa siswa akan menghargainya
dan menyadari akan respon yang diberikan guru terhadap perilaku yang dilakukan
36
oleh siswa. Pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat: (1) siswa
memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainya dan benda yang menjadi
tujuan diskusi; (2) siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca,
dan bekerja di papan tulis; (3) menyelesaikan hasil kerja (selesai penuh, atau
menyelesaikan format); (4) bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian,
ketelitian, keindahan, dan mutu materi); (5) perbaikan pekerjaan (dalam kualitas,
hasil atau penampilan); (6) ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal,
fisik, dan tertulis); (7) tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri,
mengelola tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).
Selanjutnya sedikit berbeda dengan pendapat tersebut Wingkel (1986)
dalam Uno (2010: 169) mengemukakan bahwa “Penguatan diberikan atas dasar
bentuk perilaku siswa berupa: (a) perhatian kepada guru, kawan, atau objek
diskusi; (b) tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan di papan tulis; (c)
penyelesaian hasil pekerjaan (PR); (d) kualitas pekerjaan atau tugas (kerapian,
keindahan); (e) perbaikan/ penyempurnaan tugas; (f) tugas-tugas mandiri”.
Dengan demikian, guru dalam memberikan penguatan sebaiknya dilakukan
dengan teliti dan berhati-hati dalam menentukan cara pemberian penguatan
terhadap seorang siswa sebagai individu sebagai anggota kelompok kelas. Cara
dan frekuensi pemberian penguatan akan berhubungan dengan kebutuhan
individu,kepentingan, tingkah laku,dan kemampuan yang semuanya merupakan
prinsip-prinsip yang sangat berarti dalam keterampilan penguatan ini.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pemberian penguatan verbal,
keberhasilan pemberian penguatan verbal yang diuraikan oleh Djamarah
37
digunakan penulis dalam penyusunan angket pemberian penguatan verbal yang
meliputi: (1) komponen penguatan verbal; (2) prinsip penggunaan penguatan
verbal; (3) cara/model penggunaan penguatan verbal.
2.1.13 Hubungan Pemberian Penguatan Verbal dengan Motivasi Belajar
Siswa
Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar.
Segala fasilitas belajar yang lengkap dengan harapan supaya siswa dapat masuk
sekolah dan belajar dengan penuh semangat. Tetapi semua itu akan sia-sia, jika
siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar.
Menurut Uno (2013: 29-37) semua anak memiliki motivasi, namun tidak
semua anak termotivasi untuk bertinglah laku baik. Sebagian motivasi timbul dari
diri siswa, dan sebagian lagi timbul dari luar. Motivasi internal dan eksternal
bekerja besama-sama untuk membuat siswa menjadi orang yang bertanggung
jawab. Motivasi dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak baik dari dalam
diri siswa (motivasi intrinsik) maupun dari luar siswa (motivasi ektrinsik). Dan
daya penggerak itulah yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar itu
sendiri sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Apabila mengharapkan motivasi selalu muncul atau datang dalam diri
seseorang merupakan hal yang tidak mungkin, hal ini dikarenakan tingkat
motivasi seseorang cenderung berubah-ubah. Selain itu banyak hal yang harus
dipelajari oleh siswa setiap hari di sekolah. Pada dasarnya kegiatan belajar
mengajar tidaklah selalu menarik, belum lagi banyaknya mata pelajaran yang
harus dipelajari. Oleh karena itu perlu adanya penguatan salah satunya yaitu
38
penguatan verbal dari guru dalam pembelajaran. Ada banyak upaya yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa,
penguatan verbal merupakan unsur yang paling penting dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Uno (2013: 34) yang
menyatakan bahwa salah satu teknik motivasi dalam pembelajaran yaitu dengan
pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal yang dilakukan dengan
baik terhadap perilaku siswa merupakan cara paling mudah dan efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Beberapa uraian tentang penguatan verbal dan motivasi di atas, bahwa
hubungan penguatan verbal dengan motivasi merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Jika motivasi sebagai ”penggerak” memiliki peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka penguatan verbal adalah unsur
yang tidak kalah pentingnya. Penguatan verbal adalah bagian dari motivasi,
artinya penguatan verbal merupakan salah satu atau bentuk dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Sedangkan motivasi sendiri dikatakan sebagai hasil dari
penguatan verbal. Jadi hubungan antara penguatan verbal dengan motivasi belajar
dapat dikatakan sebagai hubungan yang membutuhkan dan saling mengisi antara
yang satu dengan yang lain, terjadi proses memberi dan menerima antara
keduanya.
2.2 Kajian Empiris
Ada beberapa penelitian terdahulu yang sudah dilakukan terhadap guru
dalam hal pemberian penguatan. Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada
penelitian ini diantaranya yaitu:
39
(1) Penelitian yang dilaksanakan oleh Ach. Fadloil (2012) dari Universitas
Jember yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap
Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X.3
SMA Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemberian penguatan oleh
guru mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal
ini dibuktikan dengan menggunakan uji F, dimana perolehan perhitungan
F hitung > F tabel yaitu (11,547>2,922) dengan signifikansi 0,002. Nilai
koefisien korelasi R sebesar 0,527 yang berarti bahwa pemberian
penguatan oleh guru memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi
belajar siswa sebesar 52,7% berarti tingkat hubungan variabel X dan
variabel Y cukup kuat. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,278
yang berarti bahwa variabel pemberian penguatan oleh guru
mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 27,8%.
(2) Penelitian yang dilaksanakan oleh Kurniawati (2014) dari Universitas
Negeri Yogyakarta yang berjudul “Keterampilan Guru Memberi
Penguatan Kepada Anak dalam Metode Pemberian Tugas di Kelompok B
TK Aba Dukuh Mantrijeron Yogyakarta”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa guru memberikan penguatan verbal untuk memberi
pujian, dorongan, motivasi, membujuk anak, menasihati, dan menegur
anak saat anak mengerjakan tugas. guru telah menerapkan pemberian
penguatan verbal sebesar 100%. Guru yang telah menerapkan penguatan
dengan mendekati 80%, penguatan sentuhan 40%, penguatan dengan
40
gerak/isyarat 100%, penguatan simbol/benda 40%, dan penguatan dengan
kegiatan yang menyenangkan 100%.
(3) Penelitian yang dilaksanakan oleh Tutik Wulidyawati (2013) dari Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Variasi dan
Fungsi Pemberian Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas V
Sekolah Dasar Se-Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penguatan yang digunakan guru bahasa Jawa se-
Kecamatan Ngampel bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variasi pemberian penguatan dibagi menjadi dua yaitu penguatan positif
dan negatif. Variasi yang dilakukan adalah (1) penguatan verbal (2)
gabungan penguatan verbal dengan gerak/isyarat (3) gabungan penguatan
verbal dengan pendekatan kepada anak (5) gabungan penguatan verbal
dengan kegiatan. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa fungsi
pemberian penguatan adalah untuk meningkatkan perhatian dan motivasi
belajar siswa.
(4) Penelitian yang dilaksanakan oleh Novita Ardiyansari (2012), dari
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul
“Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan Verbal dan Penguatan
Non Verbal dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus
II Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan
signifikan penguatan verbal dan non verbal terhadap motivasi belajar
siswa pada taraf signifikansi untuk penguatan verbal sebesar 37,052%
41
sedangkan untuk penguatan non verbal sebesar 57,348% dengan koefisien
korelasi sebesar 0,944.
(5) Penelitian yang dilaksanakan oleh Fitri Lovita (2013), dari Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang yang berjudul “Pengaruh Penguatan
Guru dan Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK
Pekanbaru Riau”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat
pengaruh yang signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau, (2) terdapat pengaruh yang signifikan
antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK
Perbankan Riau, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan
guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK
Perbankan Riau.
(6) Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Wahyu Nugraheni (2011) dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang
berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) dan Fasilitas
Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
Kelas X SMA N 1 Klego Boyolali Tahun 2010/2011”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa:(1) Ada pengaruh yang signifikan pemberian
penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mata pelajaran
ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Klego Boyolali tahun 2010/2011.
Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel
atau 0,553 > 0,312; (2) Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N
42
1Klego Boyolali tahun 2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan
diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,462 > 0,312; (3) Ada
pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) dan
fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Klego Boyolali tahun
2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh F hitung lebih besar
dari F tabel atau 13,54 > 3,26.
(7) Penelitian yang dilakukan oleh Elok Dwi Pertiwi (2013) dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Penguatan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
XI di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian penguatan berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Pakusari.
(8) Penelitian yang dilakukan oleh Lia Novitasari (2013) dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Penguatan dan Belajar Mandiri Terhadap Prestasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Siswa
Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara pemberian penguatan
(reinforcement) dan belajar mandiri terhadap prestasi belajar mata
pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X Program
43
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun
pelajaran 2012/2013.
(9) Penelitian yang dilaksanakan oleh Lawrence Weinstein dari Universitas
Melbourne dan Vincent M. Colucci dari Universitas Maine yang
diterbitkan pada tahun 1970 yang berjudul “Peningkatan Nilai Tambahan
Melalui Penguatan Verbal”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
setelah diberi penguatan verbal, siswa lebih cepat menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapatkan lebih banyak pujian
dapat lebih cepat dan banyak menjawab sehingga memperoleh poin 7,
siswa yang mendapatkan pujian dengan jumlah yang sedang mendapatkan
poin 3, dan siswa yang mendapatkan sedikit pujian mendapatkan poin 1.
(10) Penelitian yang dilaksanakan oleh Carlos J. Panahon dari Universitas
Negeri Minnesota dan Brian K. Martens dari Universitas Syracuse yang
diterbitkan pada 31 Mei 2012 yang berjudul “Perbandingan Kelompok
yang Tidak Mendapatkan Penguatan dan Kelompok yang Mendapatkan
Penguatan terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa menurun apabila tidak diberi
penguatan dalam proses pembelajaran, dan prestasi belajar siswa
meningkat apabila diberi penguatan oleh guru dalam proses pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Guru sebagai seorang pendidik menginginkan kesuksesan dalam
pendidikan dan pengajaran bagi siswanya. Namun pada kenyataanya, yaitu dalam
44
proses pembelajaran guru terkadang mengalami suatu kegagalan. Kegagalan
belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa, tetapi bisa juga dari guru
yang tidak berhasil memberikan motivasi dalam membangkitkan semangat siswa
untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang
bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi belajar merupakan faktor
yang sangat menentukan keberhasilan siswa.
Pemberian penguatan verbal sebagai jalur alternatif yang memiliki
kontribusi besar terhadap usaha dalam memotivasi belajar siswa menjadi pilihan
bagi guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan memberikan
penguatan verbal, siswa merasa dihargai segala prestasi dan juga usahanya.
Penguatan verbal merupakan bagian dari perubahan tingkah laku siswa yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (Feed back) bagi si
penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun
koreksi.
Pemberian penguatan verbal yang disampaikan secara lisan, dapat
dilakukan oleh guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada prinsipnya
pemberian penguatan verbal memiliki tujuan yaitu memberikan umpan balik agar
siswa mampu memperthankan dan meningkatkan prestasi maupun tingkah laku
yang positif. Semakin maksimal guru dalam memberikan motivasi melalui
pemberian penguatan verbal kepada siswa, maka makin tinggi pula keberhasilan
pembelajaran itu.
45
Jika pemberian penguatan verbal yang dilakukan guru dalam pembelajaran
yang akan menjadi dasar langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran, serta
dapat berimbas pada peningkatan motivasi belajar siswa, maka ada pengaruh yang
terjadi antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa di
sekolah yang dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah pada suatu penelitian” (Sugiyono 2013: 64). Berdasarkan
kerangka berpikir, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
Ha : ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan verbal
terhadap motivasi belajar siswa
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan
verbal terhadap motivasi belajar siswa.
Pemberian
Penguatan
Verbal
(X)
Motivasi Belajar
(Y)
46
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bagian metode penelitian berisi hal-hal yang berkaitan dengan
metode yang digunakan pada penelitian ini. Hal-hal tersebut antara lain:(1)
desainpenelitian; (2) populasi; (3) sampel dan teknik sampling; (4) variabel
penelitian dan definisi operasional; (5) metode pengumpulan data; (6) instrumen
penelitian; (7) metode analisis data. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto. Sugiyono
dalam Riduwan (2013: 50) mengemukakan bahwa ”penelitian ex post facto adalah
suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut”. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, karena penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau angka dalam statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 11).
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi. Model analisis regresi
dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa variabel-variabel yang diteliti memiliki
hubungan yang fungsional. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara
47
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Penelitian ini
meneliti tentang pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
X : pemberian penguatan verbal
Y : motivasi belajar
3.2 Populasi
Sugiyono (2013: 119) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Sukardi
(2014: 53) menyatakan bahwa populasi adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V SD
Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas yang berjumlah 224 orang dengan rincian sebagai berikut:
(X) (Y)
48
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus
Krida Mandala Purwokerto Selatan
Jumlah Siswa
kelas V
1. SD Negeri 1 Karangpucung 31
2. SD Negeri 2 Karangpucung 38
3. SD Negeri 3 Karangpucung 20
4. SD Negeri 4 Karangpucung 36
5. SD Negeri 5 Karangpucung 22
6. SD Negeri 1 Tanjung 20
7. SD Negeri 2 Tanjung 22
8. SD Negeri 3 Tanjung 35
Jumlah siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus
Krida Mandala Purwokerto Selatan
224
Sumber: Data studi pendahuluan di SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
3.3 Sampel dan Teknik Sampling
Sugiyono (2013: 120) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Menurut Sugiyono (2013: 122) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
49
(a) Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik Probability Sampling antara
lain: simple random sampling, proportionate stratified random sampling,
disproportionate stratified random, area (cluster) sampling (sampling
menurut daerah).
(b) Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Nonprobability Sampling
meliputi: sampling sistematis, kuota, insidental, purposive, jenuh,
snowball.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik probability samplingbertipe simple random sampling, yakni penulis akan
mengambil sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik Simple
Random Sampling dengan cara undian. Penulis menyediakan nama-nama siswa
kemudian dilakukan undian seperti pada arisan. Nama yang keluar dijadikan
sampel dalam penelitian. Pada penelitian ini jumlah populasi 224 dan ukuran
sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf
kesalahan 5% sehingga diperoleh sampel sebesar 139 siswa.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi
karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto (2013: 182) berpendapat
bahwa “Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak
sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan
subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding (proporsional)
dengan banyaknya subjek pada masing-masing wilayah”. Pengambilan sampel
tiap sekolah menggunakan rumus sebagai berikut:
ni =
x n
50
Keterangan:
ni : sampel setiap sekolah
n : jumlah sampel seluruhnya
Ni : populasi setiap sekolah
N : jumlah populasi seluruhnya Riduwan (2013: 18)
Perhitungan pengambilan sampel setiap sekolah dalam penelitian ini
disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Krida Mandala
No. Nama Sekolah Jumlah
Populasi
Proporsi Sampel
1. SD N 1 Karangpucung 31 31/224 x 139 = 19,2 19
2. SD N 2 Karangpucung 38 38/224 x 139=23,6 24
3. SD N 3 Karangpucung 20 20/224x 139= 12,4 12
4. SD N 4 Karangpucung 36 36/224 x 139 = 22,3 22
5. SD N 5 Karangpucung 22 22/224 x 139= 13,7 14
6. SD N 1 Tanjung 20 20/224 x 139= 12,4 12
7. SD N 2 Tanjung 22 22/224 x 139 = 13,6 14
8. SD N 3 Tanjung 35 35/224 x 139 = 21,7 22
Jumlah 224 139
Sumber: Data diolah.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 63). Dalam penelitian ini
variabel yang digunakan yakni variabel independen dan variabel dependen.
51
3.4.1.1 Variabel Independen (X)
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono
(2013: 64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pemberian
penguatan verbal dengan indikator yaitu: komponen penguatan verbal, cara/model
penggunaan penguatan verbal, dan prinsip penggunaan penguatan verbal.
3.4.1.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2013: 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen yaitu motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-
Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas
dengan indikator yaitu: adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan,
adanya penghargaan dalam belajar, adanya keinginan yang menarik dalam belajar,
dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara penulis
dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga
diharapkan dapat menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
52
3.4.2.1 Pemberian Penguatan Verbal
Pemberian penguatan verbal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pemberian penguatan verbal yang baik dilakukan dengan menggunakan
komponen pemberian penguatan verbal, sesuai dengan prinsip-prinsip
penggunaan penguatan verbal, dan cara penggunaan penguatan verbal yang tepat
karena antara komponen, prinsip, dan cara ini saling berkesinambungan
pelaksanaannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut dan juga adanya ketentuan pemberian
penguatan verbal yang baik agar tujuan pemberian penguatan verbal dapat
tercapai, secara operasional pemberian penguatan verbal dalam penelitian ini
adalah respon siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan
Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas terhadap pemberian penguatan verbal
yang dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung yang meliputi: (1)
komponen pemberian penguatan verbal; (2) prinsip-prinsip pemberian penguatan
verbal; (3) cara pemberian penguatan verbal.
3.4.2.2 Motivasi Belajar
Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.Oleh karena itu, secara
operasional motivasi belajar dalam penelitian ini adalah respon siswa kelas V SD
Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas terhadap motivasi belajarnya, yang meliputi: (1) adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)
adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar;
53
(5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar
yang kondusif.
3.5 Teknik Pengumpulan data
Dalam menghimpun dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini, teknik yang di gunakan adalah:
3.5.1 Angket
Metode ini digunakan untuk pengumpulan data berbentuk pertanyaan
secara tertulis kepada responden (siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida
Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan) untuk dijawab menggunakan angket
tertutup. Angket dalam penelitian ini untuk memperoleh data dari variabel
pemberian penguatan verbal dan variabel motivasi belajar siswa. Pertanyaan yang
disajikan untuk memperoleh data dari variabel pemberian penguatan verbal
meliputi komponen penguatan verbal, prinsip-prinsip penggunaan penguatan
verbal, dan cara/model penggunaan penguatan verbal. Pertanyaan yang disajikan
untuk memperoleh data dari variabel motivasi belajar siswa meliputi: (1) adanya
hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan
dalam belajar; (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya
lingkungan belajar yang kondusif.
Jenis angket yang digunakan dalampenelitian ini yaitu angket tertutup
dengan skala likert 4. Menurut Sugiyono (2013: 136) yang dimaksud dengan skala
likert yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
54
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dan dengan skala
likert, variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”.
3.5.2 Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Arikunto (2010: 274) berpendapat bahwa dokumentasi digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Menurut Riduwan (2013: 43) dokumentasi bertujuan untuk “memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan
dengan penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
dokumentasi untuk mengumpulkan data berupa daftar nama siswa kelas V SD
Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas, daftar nama guru kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, dan foto penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Riduwan (2013: 69), “instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis dalam kegiatannya mengumpulkan
55
data”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 102) “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.” Jadi,
dapat disimpulkan instrumen penelitian adalah pedoman tertulis mengenai soal
yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari objek yang diteliti. Jumlah
instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuosioner.
Penelitian ini menggunakan dua angket. Angket pertama digunakan untuk
mengukur variabel X yaitu pemberian penguatan verbal, sedangkan angket kedua
digunakan untuk mengukur variabel Y yaitu motivasi belajar. Angket dibuat
dengan menentukan indikator terlebih dahulu yang kemudian dirumuskan ke
dalam kisi-kisi angket uji coba (lampiran 4). Setelah kisi-kisi dibuat selanjutnya
menyusun angket yang akan digunakan (lampiran 5).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan
tingkatan-tingkatan nilai untuk setiap alternatif jawaban menggunakan skala
likert. Responden diminta untuk memberi tanda centang (√) pada kolom yang
tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Keterangan mengenai alternatif
jawaban tersebut sebagai berikut:
(1) Selalu, berarti selalu dilakukan setiap hari dan tidak pernah tidak
dilakukan.
(2) Sering, berarti sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan.
(3) Jarang, berarti dilakukan tetapi lebih banyak tidak dilakukan.
(4) Tidak pernah, berarti tidak pernah dilakukan sama sekali.
56
Dalam menginterpretasi data, penulis menggunakan skor pada setiap item
pernyataan. Skor untuk setiap item pernyataan dalam angket dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.3 skor untuk setiap butir soal pada SkalaLikert
Jawaban Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak pernah 1 4
Sebelum melakukan pengambilan data, instrumen yang telah disusun diuji
cobakan terlebih dahulu kepada 32 siswa dalam populasi di luar sampel penelitian
(lampiran 3). Adapun populasi siswa uji coba didapat dari hasil pengurangan
jumlah populasi penelitian tiap sekolah dengan sampel siswa tiap sekolah,
sehingga populasi uji coba adalah 85 siswa. Rinciannya sebagai berikut.
Tabel 3.4 Populasi Uji Coba
No. Sekolah Dasar Populasi Siswa Uji Coba
1. SD Negeri 1 Karangpucung 31 – 19 = 12
2. SD Negeri 2 Karangpucung 38 – 24 = 14
3. SD Negeri 3 Karangpucung 20 – 12 = 8
4. SD Negeri 4 Karangpucung 36 – 22 = 14
5. SD Negeri 5 Karangpucung 22 – 14 = 8
6. SD Negeri 1 Tanjung 20 – 12 = 8
7. SD Negeri 2 Tanjung 22 – 14 = 8
8. SD Negeri 3 Tanjung 35 – 22 = 13
Jumlah 85 Siswa
Sumber: Data diolah.
Penentuan sampel uji coba angket juga menggunakan rumus proporsional
random sampling. Berikut perhitungan populasi sampel siswa uji coba
57
berdasarkan rumus proporsional random sampling.
Tabel 3.5 Penarikan Sampel Uji Coba
No. Sekolah Dasar
Jumlah
Populasi
Siswa Uji
Coba
Sampel Siswa Uji Coba
1. SD N 1 Karangpucung 12 siswa 12 / 85 x 32 = 4,51 = 5
2. SD N 2 Karangpucung 14 siswa 14 / 85 x 32 = 5,27 = 5
3. SD N 3 Karangpucung 8 siswa 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3
4. SD N 4 Karangpucung 14 siswa 14 / 85 x 32 = 5,27 = 5
5. SD N 5 Karangpucung 8 siswa 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3
6. SD N 1 Tanjung 8 siswa 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3
7. SD N 2 Tanjung 8 siswa 8 / 85x 32 = 3,01 = 3
8. SD N 3 Tanjung 13 siswa 13 / 85 x 32 = 4,89 = 5
Jumlah 85 siswa 32 siswa
Sumber: Data diolah.
Instrumen uji coba berupa angket pemberian penguatan verbal dan
motivasi belajar.Angket uji coba variabel pemberian penguatan verbal terdapat 35
item soal yang terdiri item pernyataan positif dan item pernyataan negatif. Angket
uji coba variabel motivasi belajar terdapat 36 item soal yang terdiri dari
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket uji coba variabel pemberian
penguatan verbal dan variabel motivasi belajar diuji cobakan kepada siswa di luar
sampel namun termasuk dalam populasi penelitian. Kisi-kisi angket uji coba
variabel pemberian penguatan verbal dan variabel motivasi belajar adalah sebagai
berikut:
58
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan Verbal (Uji Coba)
Dimensi
Pemberian
Penguatan
Verbal (X)
Indikator Soal No. Item Jumlah
Item Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
Komponen
Penguatan
Verbal
Kata penguatan
yang disampaikan
guru
1,2,3,4,33 5,6 13
Kalimat penguatan
yang disampaikan
guru
7,8,9,10 11,12
Prinsip
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Hangat dan antusias 13,32 14 11
Hindari penggunaan
penguatan negatif
15 16
Bermakna 17,27 28
Penggunaan yang
bervariasi
18,34 19
Model/cara
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Penguatan seluruh
kelompok
20, 26 21 11
Penguatan yang
ditunda
22,30 29
Penguatan partial 23 35
Penguatan
perorangan
24,31 25
Total 23 12 35
Sumber: Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. (Halaman: 118-24)
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar (Uji Coba)
Dimensi Indikator
No. Item Jumlah
Item Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Adanya hasrat
dan keinginan
untuk berhasil
Ulet 1, 4, 5 2, 3, 6 6
Tidak mudah putus
asa
Mau belajar dari
kesalahan
59
Dimensi Indikator
No. Item Jumlah
Item Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Adanya
dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
Dari dalam
individu
8, 9, 10, 11 7, 12 6
Dari luar individu
Adanya harapan
dan cita-cita
masa depan
Belajar penuh
semangat
14, 16, 18 13, 15, 17 6
Berusaha menjadi
lebih baik
Keyakinan
mencapai tujuan
belajar
Adanya
penghargaan
dalam belajar
Penghargaan
verbal
20, 21, 22,
24
19, 23 6
Penghargaan non
verbal
Adanya
keinginan yang
menarik dalam
belajar
Keinginan
mendalami materi
secara mandiri
26, 28, 30 25, 27, 29 6
Tekun dalam
menghadapi tugas
Memperhatikan
penjelasan dari
guru
Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif
Lingkungan
sekolah
31, 34 32, 33, 35,
36
6
Lingkungan
keluarga
Lingkungan
masyarakat
Total 19 17 36
Sumber: Uno, Hamzah. B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara. Halaman (23)
3.6.1 Validitas Instrumen
Instrumen yang baik harus lolos uji validitas. Uji validitas menunjukkan
tingkat keandalan suatu instrumen. Arikunto (2010: 211) ”Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
60
tepat”. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba terlebih
dahulu. Instrumen tersebut diujicobakan pada siswa di luar sampel penelitian
tetapi masih dalam satu populasi.
Data hasil uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk mengetahui
perolehan skor guna menghitung hasil uji coba (lampiran 8). Dalam menghitung
validitas hasil uji coba penulis menggunakan program Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 17. Dalam pengujian validitas item angket uji coba
pemberian penguatan verbal dan angket uji coba motivasi belajar, diketahui n=32
maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361.
Dalam perhitungan validitas hasil uji coba penulis menggunakan program
SPSS versi 17. Langkah-langkah dalam menghitung uji validitas melalui program
SPSS menurut Priyatno (2010: 118-9) yaitu “pilih Analyze – Correlate –
Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, semua variabel dimasukkan
ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of
Significance pilih Two-tailed”. Untuk hasil output uji validitas dapat dibaca pada
lampiran 9.
Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 32 dengan
dk = n-2 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. “Suatu item
dikatakan valid yaitu manakala nilai dari rhitung> rtabel” (Priyatno, 2010: 120). Oleh
karena itu, nilai rhitung dari masing-masing item pada output Correlations
dibandingkan dengan nilai rtabel agar diketahui item yang valid. Rekap hasil
perhitungan uji validitas terdapat pada lampiran 10.
61
Berdasarkan rekap hasil perhitungan uji validitas, terdapat beberapa item
yang valid dan yang tidak valid. Dari 35 item pada angket penguatan verbal yang
telah diuji cobakan, terdapat 27 item pernyataan yang valid, yaitu item nomor 1,
2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 33,
34, 35.. Sementara itu, terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu item nomor 5, 11,
14, 21, 22, 25, 28, 29.
Sedangkan pada angket motivasi belajar, dari 36 item yang telah diuji
cobakan terdapat 24 item yang valid yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 16, 18,
20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35.. Sementara item yang tidak
valid ada 10, yaitu nomor 1, 3, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 19, 23, 32, 36.
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (Arikunto 2010: 221). Uji reliabilitas digunakan
untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan
dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno 2010:
97).
Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode
Cronbach Alpha. pengujian reliabilitas ini menggunakan software Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 17. Langkah-langkah uji reliabilitas
yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analiysis. Pada kotak dialog Reliability
Analyze, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada
Statistics, pada bagian Descriptives for pilih Scale if item deleted. Kemudian
62
Continue, pada Model pilih Alpha lalu OK. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat
dilihat pada output Reliability Statistics dilihat angka pada Cronbach’s Alpha
(Priyatno, 2010: 121-2). Output hasil perhitungan reliabilitas terdapat pada
lampiran 11.
Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang
dimasukkan harus dipastikan hanya data item yang valid saja. Menurut Sekaran
dalam Priyatno (2010: 98), “Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik”. Dari pendapat di atas
dapat diambil keputusan jika r11> 0,6 maka reliabel, sedangkan jika r11< 0,6 maka
tidak reliabel.
Dalam penelitian ini, perhitungan dari 27 item penguatan verbal yang valid
didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Dapat diketahui bahwa data hasil uji
coba angket penguatan verbal dinyatakan lolos uji reliabel, karena dapat
dibuktikan dengan (0,935 > 0,6). Sedangkan dari 24 item motivasi belajar yang
valid didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,882, maka diketahui bahwa data
hasil uji coba angket motivasi belajar dinyatakan lolos uji reliabel. Hal ini
dibuktikan dengan (0,882> 0,6). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka
reliabilitas angket dinyatakan baik karena lebih dari 0,8.
Dengan demikian 27 item pada angket penguatan verbal dan 24 item
angket motivasi belajar yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen
dalam penelitian ini.
63
3.7 MetodeAnalisis Data
Analisis data merupakan kegiatan mengolah data setelah data dari seluruh
responden atau sumber data yang lain terkumpul. Metode analisis data dalam
penelitian ini meliputi:
3.7.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (Sugiyono 2013:199). Dalam menganalisis data dengan
statistik deskriptif, data yang akan dianalisis berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan
(Sugiyono 2013: 6). Data dalam penelitian ini berupa skor angket pemberian
penguatan verbal dan skor angket motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-
Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas.Analisis deskriptif dilakukan terhadap dua variabel, yaitu sebagai
berikut:
3.7.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Pemberian Penguatan Verbal
Analisis deskriptif variabel pemberian penguatan verbal dilakukan dengan
analisis indeks. Analisis indeks digunakan untuk mengetahui persepsi umum
responden mengenai sebuah variabel yang diteliti. Jika instrumen menggunakan
skala jawaban 4, maka nilai indeks dihitung dengan rumus:
Nilai indeks= ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3)+ (%F4x4)) / 4
Keterangan:
64
F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2
F3 = Frekuensi responden yang menjawab 3
F4 = Frekuensi responden yang menjawab 4
(Ferdinand 2006: 292)
3.7.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar
Analisis deskriptif variabel motivasi belajar juga dilakukan dengan analisis
indeks untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel
yang diteliti (Ferdinand 2006: 292).
3.7.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan pada penelitian ini meliputi uji
normalitas dan uji linearitas. Berikut uraian selengkapnya.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak. Penulis menggunakan bantuan program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 17 untuk menghitung
normalitas data dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov.
Langkah-langkah uji normalitas data dengan bantuan Statistical Product
and Service Solutions (SPSS) versi 17 adalah sebagai berikut: ubah data ke dalam
bentuk unstandardized residual. Setelah data diubah, langkah selanjutnya yaitu
pilih menu Analyze Non-parametric Test 1-Sample K-S. Kemudian akan
muncul kotak dialog dengan nama One-Sample Kolmogorov-Smirnov test.
Masukkan variabel Unstandardized Residuals ke kotak Test Variable List. Pada
65
Test Distribution centang (√) Normal. Langkah terakhir yakni klik OK untuk
mengakhiri perintah.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada output tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test pada nilai Asymp. Sig. (2-Tailed). Data normal jika sig>
α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas adalah sebagai berikut: “Jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data
berdistribusi normal” (Priyatno 2010: 71).
3.7.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.Pengujian linearitas
dilakukanmenggunakan bantuan program SPSS versi 17. Langkah-langkah uji
linieritas, yaitu: pilih Analyze, lalu klik Compare Means, dan pilih Means. Muncul
kotak dengan nama Means, masukkan variabel penguatan verbal (X) ke kotak
Independet List dan variabel motivasi belajar (Y) ke kotak Dependet List.
Selanjutnya, klik Options, pada Statistik for First Layer, pilih Test of Linearity,
kemudian klik Continue. Langkah terakhir adalah klik OK untuk mengakhiri
perintah.
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada outputANOVATable pada kolom
Sig.baris Linearity. Dasar pengambilan keputusan uji linearitas menurut Priyatno
(2010: 73), yaitu: Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier, apabila
nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (Sig < 0,05).
3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
66
Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi. Analisis regresi digunakan
untuk memprediksi hubungan antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi
belajar siswa. Koefisien determinasi digunakan untuk menganalisis seberapa besar
pengaruh yang terjadi antara pemberian penguatan verbal terhadap motivasi
belajar siswa serta mengetahui persentase pengaruh yang terjadi antara pemberian
penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa.
3.7.3.1 Analisis Regresi Sederhana
Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis
tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan
informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat
diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan
perubahan (Riduwan 2013: 147).
Penulis menggunakan program SPSS versi 17 untuk menghitung analisis
regresi sederhana. Langkah-langkah analisis regresi yaitu: Klik Analyze –
Regression – Linier. Masukkan variabel motivasi belajar (Y) ke kotak Dependent
dan variabel pemberian penguatan verbal (X) pada kotak Independent lalu klik
OK (Priyatno 2010: 56-8).
Pengambilan keputusan pada analisis regresi sederhana meliputi beberapa
hal sebagai berikut:
(1) Analisis Korelasi
Menurut Priyatno (2012: 75) pengambilan keputusan tentang hubungan
atau korelasi variabel X terhadap variabel Y yaitu melihat koefisien korelasi pada
67
output kedua (Model Summary) kolom R. Jika angka pada kolom R mendekati 1,
maka hubungan variabel X terhadap variabel Y adalah kuat dan
sebaliknya.Menurut Sugiyono (2011: 242) interpretasi koefisien korelasi ada 5
macam dengan ketentuan dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Angka Koefisien Kriteria
1. 0,00- 0,199 sangat rendah
2. 0,20- 0,399 Rendah
3. 0,40- 0,599 Sedang
4. 0,60- 0,799 Kuat
5. 0,80- 1,000 sangat kuat
(2) Persamaan Regresi Sederhana
Untuk memperoleh harga a dan b pada persamaan regresi linier sederhana
dapat dilihat pada Output Coefficient pada Unstandarlized Coefficients B:
Constant dan pemberian penguatan verbal. (Priyatno 2010: 76).Selanjutnya
persamaan regresi ditulis dengan menggunakan rumus:
Y = a + b X
Keterangan :
Y=subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X= variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu yang diprediksikan
a= nilai konstanta harga Y jika X = 0
b= nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Harga a dan b dapat juga dihitung dengan rumus berikut ini:
68
b =
( ) a =
(3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang
dikalikan dengan 100%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan varabel Y. Pada
penelitian ini, untuk menghitung besarnya koefisien determinasi dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 17. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
pilih menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel penguatan verbal
ke kotak Independent dan variabel motivasi belajar ke kotak Dependent,
kemudian klik OK untuk mengakhiri perintah. Besar koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel Model Summaryb kolom R Square.Persentase koefisien
determinasi dapat ditentukan dengan rumus :
Keterangan:
KP = nilai koefisien determinan
r2
=nilai koefisien korelasi
3.7.3.2 Uji Hipotesis
Pengambilan keputusan tentang signifikansi pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dapat dilihat pada output keempat (Coefficients) pada kolom t hitung.
Jika nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya, ada
KP = r2 x 100%
69
pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y (Priyatno 2012:
75). Selain itu, signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat juga
dilihat pada outputCoefficientskolom Sig.
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada output ANOVA kolom Sig.
Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis, yaitu: jika Sig> 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Namun, jika Sig< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
103
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil dan pembahasan
yang telah dikemukakan penulis, maka simpulan dari penelitian ini yaitu besarnya
pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa tergolong
sedang dengan koefisien R sebesar 0,442. Kontribusi variabel X terhadap variabel
Y sebesar 19,5% sedangkan 80,5% ditentukan oleh faktor lain. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan
verbal dengan motivasi belajar. Semakin tinggi pemberian penguatan verbal guru
kepada siswa maka motivasi belajar siswa semakin tinggi. Oleh karena itu,
semakin tinggi pemberian penguatan verbal guru diharapkan dapat membantu
meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida
MandalaKecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut.
5.2.1 Bagi Guru
1) Guru hendaknya memberikan penguatan verbal secara variatif kepada
104
siswa di setiap pembelajaran, untuk menghindari kejenuhan di dalam
suasana kelas dalam situasi pembelajaran.
2) Guru hendaknya memberikan penguatan verbal disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa, untuk siswa kelas rendah berbeda dengan siswa
kelas tinggi yang sudah terbiasa dengan pemberian penguatan-penguatan
verbal yang monoton saja seperti: sudah bagus, baik sekali, sangat baik,
dan lain-lain. Guru harus lebih kreatif dapat dengan memberikan pujian
berupa “Ani hebat sekali telah mendapatkan nilai seratus pasti Ani belajar
dengan sungguh-sungguh, kalian jangan mau kalah sama Ani yang
mendapatkan nilai seratus” atau dapat dengan membangkitkan semangat
siswa dengan memberikan pepatah seperti “Tidak ada orang hebat yang
malas untuk belajar”.
3) Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberi
penguatan yang bervariasi seperti penghargaan dengan tanda bintang,
smile atau senyum, dan hadiah.
4) Guru hendaknya melakukan kegiatan pembelajaran diselingi dengan
menyanyi, memberikan yel-yel atau jargon, menggunakan gambar agar
siswa melaksanakan kegiatan belajar di kelas dengan penuh variasi
kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa semangat mengikuti
pembelajaran.
5.2.2 Bagi Kepala Sekolah
1) Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, dengan menyediakan peralatan atau media
105
pembelajaran, contohnya gambar yang menarik dan sesuai dengan
pelajaran, kertas untuk membuat tanda penghargaan berupa bintang atau
smile.
2) Kepala sekolah hendaknya berkomunikasi dengan guru dalam
perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mengambil tindakan
bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah danmemperbaiki upaya
meningkatkan motivasi siswa.
106
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. et al. 2010. Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Ardiyansari, Novita. 2012. Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan
Verbal dan Penguatan Non Verbal dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri Se-Gugus II Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta:
Rineka Cipta.
, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmadi, Hamid. 2012. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Fadloil, Ach. 2012. Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap
Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X.3
SMA Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.
Universitas Jember.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2014. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Refika Aditama.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Hurlock, Elizabeth B. 1990. Child Development: Psikologi Perkembangan Anak
Jilid 2. Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjndrasa. Jakarta: Erlangga.
Kasmadi, dan Sunariah, Nia Siti. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Kurniawati. 2014. Keterampilan Guru Memberi Penguatan Kepada Anak dalam
Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Aba Dukuh Mantrijeron
Yogyakarta. Jurnal. Universitas negeri Yogyakarta.
107
Lovita, Fitri. 2013. Pengaruh Penguatan Guru dan Perhatian Orang Tua
terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Pekanbaru Riau. Skripsi.
Universitas Negeri Padang.
Marno, dan Idris. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran: Menciptakan
Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang; UNNES Press.
Murni, Wahid, dkk. 2010. Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Nugraheni, Pratiwi Wahyu. 2011.Pengaruh Pemberian Penguatan
(Reinforcement) dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Klego Boyolali Tahun
2010/2011. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Novitasari, Lia. 2013. Pengaruh Pemberian Penguatan dan Belajar Mandiri
Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur
Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas
Sebelas Maret.
Panahon, Carlos J dan Martens, Brian. K. 2012. Perbandingan Kelompok yang
Tidak Mendapatkan Penguatan dan Kelompok yang Mendapatkan
Penguatan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Universitas Negeri
Minnesota dan Universitas Syracuse.
Pertiwi, Elok Dwi. 2013. Pengaruh Pemberian Penguatan Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi. Universitas Jember.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
108
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi.Bandung: Kencana.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Soemantri, Mulyani dan Permana, Johar. 1998/1999.Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Depdikbud.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
, 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, Hamzah. B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Weinstein, Lawrence dan Colucci, Vincent. M. 1970. Peningkatan Nilai
Tambahan Melalui Penguatan Verbal. Jurnal. Universitas Melbourne dan
Universitas Maine.
Wulidyawati, Tutik. 2013. Variasi dan Fungsi Pemberian Penguatan dalam
Pembelajaran Bahasa Jawa kelas V Sekolah Dasar Se-Kecamatan Ngampel
Kabupaten Kendal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
109
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA POPULASI PENELITIAN
SD Negeri 1 Karangpucung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Fika Avisya Putri 17. Muhammad Bintang Araka
2. Muhammad Ryanur R. A. 18. Muhammad Rizqy M. S
3. Aditya Trilaksono 19. Muhamad Solihin
4. Bayu Aji Nugroho 20. Novia Fitri Listyana
5. Daffa Ainun Nadhif 21. Nur Annisa
6. Dea Ananda Salfani 22. Nur Arif Ramadani
7. Diyan Cahyaningrum 23. Paskhalis Adiel G
8. Evita Serafika Dyah P. 24. Rafi Abyaz Hanif
9. Ezra Hafizh Cahya G. 25. Rifqi Muhi Andiyana
10. Fadilla Aminata Z 26. Wahyu Alip Iguh P.
11. Fikri Arya Rizki N 27. Az Zahra Ramadani
12. Galuh Putra Pradeska 28. Zahra Dwi Karunia
13. Ginda Raya R. 29. Ismi Azizah
14. Hafidzal Yuko N. 30. Aathifah sabiya Laura R.
15. Kandela Intan Utami 31. Salfara Sadreani Arifin
16. Muhammad Rafie Faisal
SD Negeri 2 Karangpucung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Ajeng Satya A. 20. Muh. Albaihaqi Naufal
2. Bagas Syaeful I. 21. Muh. Andrean D.
3. Cindi Ayuningtyas 22. Nasywa Aulia H.
4. Cindy Alfianita 23. Puput Purwati
5. Damar Galih 24. Putri Cahya
6. Dandi Setya B. 25. Putri Latih
7. Dinda Primas R. 26. Rafi Anggara
8. Dwi Puspitasari 27. Rafiko Dwi
9. Fadhilah 28. Rayhan Malika
10. Fathan Rira R. 29. Reza Andika
11. Firdiansyah Nesa 30. Salwa Aufiya
12. Iqbal Yanuar 31. Shahifah Nur F.
13. Karina Khusnul K. 32. Tegar Catur P.
14. Kenza Dilis A. 33. Venna Sherlyta
15. Laura Satriani 34. Zulfa Putri Y.
16. Mega Safitri 35. Andhika Rian Eka
17. Melianisa H. 36. Ar Rafli Dwi
18. Melisa Nur Fadia 37. Gilang Mahendra
19. Melita Amelia 38. Anandita Norma K. M.
110
SD Negeri 3 Karangpucung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Naufal Ramadani 11. Ahviq Dimas M
2. Faisal Adi Satrio 12. Yesika Afrilia Cesarani
3. Tegar Bramantyo 13. Keti Yuniar
4. Niken Ayu P. 14. Delia Mega R.
5. Natan Nael Suherman 15. Serli Ananta
6. Rizki Moh Zidni 16. Yuan Okan Ringga A.
7. Ega Oktrian Saputra 17. Dimas Oki Nugroho
8. Kharisma Nikmah R. 18. Desi Ika Natasya A.
9. Windi Sania 19. Trio Wanda Putra
10. Diva Jaya M. 11. Yogi Nefriansyah
SD Negeri 4 Karangpucung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Eko Cahyono 19. Isti Nurlaeli
2. Aji Tegar Hamdani 20. Kamal Abdul Haq
3. Aryo Bagus Pambudi 21. Neni Damayanti
4. Dea Susilawati 22. Nia Setiawati
5. Firman Sarif 23. Nur Malikul Khusna
6. Nanda Setyowati 24. Ridho Muhamad Arbi
7. Airifti Nafisa 25. Safina Nur Fajri A.
8. Defanda Setyo Satrio 26. Shinta Okta Fianingrum
9. Destin Dwi Pangesti 27. Silvia Ayu Aprilia
10. Egi Pindi Setiawan 28. Syahrani Melani Putri
11. Enjela Putri Pradana 29. Uswatun Khasanah
12. Feri Ardianto 30. Verdi Cahyo Nugroho
13. Feri Saputra 31. Wahrudin
14. Frans Deni Setiawan 32. Yoga Pambudi
15. Ibnu Tri Subekti 33. Muhammad Ariq Hilal
16. Irvan Herdiansah 34. Andre Firmansyah
17. Efti Herawati 35. Aris Saktian Karunia
18. Muhammad Faisal N. H 36. Cindy Cahya Lisnaeni
SD Negeri 5 Karangpucung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Sageta Angga Mardika 12. Iman Setiawan
2. Hani Widya Wati 13. Kinanti Nur Afifah
3. Adi Widodo 14. Rifki Kurniawan
4. Dwi Yunitasari 15. Tenti Pratini
5. Gilang Ardiansyah 16. Vallentina Adinda
6. Yoga Farda Nugroho 17. Susi Ambarwati
7. Achmad Muzaki 18. Abdul Majid
8. Adi Nugroho 19. Andika Bagas
9. Bima Satria Y. 20. Khansa Herbas
10. Christina V. 21. Fajri Rakha
111
11. Denis Imanuel S. 22. Hanif Fahmi
SD Negeri 1 Tanjung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Anindya Silvana 11. Naja Esa Danti
2. Catur Ahmad T. 12. Naafi Dwiana Pratiwi
3. Esya Ela Saputri 13. Nabila Varrera O.
4. Fausi N. 14. Raikhan Alif M.
5. Ika Uji Apriyani 15. Rafli Gusti Setya P.
6. Imel Tri Andriyani 16. Violant Bilma I. N.
7. Luqman Kusuma R. 17. Wulan Dita Putri
8. Muhammad Reza K. 18. Zahra Gisha Aulya
9. Muhammad Zaki Z. 19. Dhiya Ulhaq R.
10. Novanda Santosa P. 20. Baron Elang Shetura
SD Negeri 2 Tanjung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Ardianto 12. Maizar Dewantara
2. Ferry Septiyanto 13. Marintin Dwi M.
3. Muhammad Bahrul Ulum 14. Muna Rantika
4. Rifki Hidayatulloh 15. Nadia Cahyaningrum
5. Rahmat Saiful Alim 16. Rayna Najma Zahiyah
6. Alda Sisi Nuraeni 17. Rizky Gayuh Pambudi
7. Amel Cahyani 18. Tsani Nurrokhim R.
8. Bayu Satrio Aji 19. Wanda Ciptaningsih
9. Eka Febri Saputra 20. Nisa Anida
10. Yusuf Saputra 21. Asnan Mustaqim
11. Khikmah Dwi Lestari 22. M. Syahrin Sabirin
SD Negeri 3 Tanjung
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
1. Sri Widiastuti 19. Fendi Eko Prasetyo
2. Irfan Alamsyah 20. Friska Herliana A.
3. Putra Afdul Nur P. 21. Hafies Ndaru Arief W.
4. Rino Wijaya 22. Ikmal Wahyu Nugroho
5. Dion Nurchidayat 23. Ilyas Ananda Syaputra
6. Hikmah Salsabila 24. Laily Latif Nurrohmah
7. Hannah Dwi Ambarwati 25. Nisa Alya Salsabila
8. Monica Indah Suciyanti 26. Nurul Amin
9. Adenna Khansa Nabila 27. Radella Rahma Sabani
10. Adittia Nur Cahyo 28. Ridho Jafar Sidik M.
11. Afifah Febiliana 29. Salshabila Atmanefia N.
12. Agung Ramadani 30. Satria Wibawa Laksono
13. Alifah Falah R. 31. Tegar Rizqi Dwitama
14. Arya Mukti 32. Vitto Dwi Nugroho
15. Arzeti Ika Febrianti 33. Wardani Irsyad Fauzi N.
16. Dewi Rosida 34. Waridatun Nida
112
17. Dhamar Bagus K. 35. Putra Heri Pebrian
18. Diva Intan N.
113
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN
No. Nama Siswa Asal Sekolah
1 Nur Arif Ramadani SD Negeri 1 Karangpucung
2 Wahyu Alip Iguh P. SD Negeri 1 Karangpucung
3 Daffa Ainun Nadhif SD Negeri 1 Karangpucung
4 M. Rizqy M. S. SD Negeri 1 Karangpucung
5 Fadilla Aminata Z SD Negeri 1 Karangpucung
6 Zahra Dwi Karunia SD Negeri 1 Karangpucung
7 Rifqi Muhi Andiyana SD Negeri 1 Karangpucung
8 Muhammad Bintang Araka SD Negeri 1 Karangpucung
9 Ginda Raya R. SD Negeri 1 Karangpucung
10 Dea Ananda Salfani SD Negeri 1 Karangpucung
11 Az Zahra Ramadani SD Negeri 1 Karangpucung
12 Fikri Arya Rizki N SD Negeri 1 Karangpucung
13 Hafidzal Yuko N. SD Negeri 1 Karangpucung
14 Aditya Trilaksono SD Negeri 1 Karangpucung
15 Muhammad Ryanur R. A. SD Negeri 1 Karangpucung
16 Aathifah sabiya Laura R. SD Negeri 1 Karangpucung
17 Ismi Azizah SD Negeri 1 Karangpucung
18 Galuh Putra Pradeska SD Negeri 1 Karangpucung
19 Nur Annisa SD Negeri 1 Karangpucung
20 Fadhilah SD Negeri 2 Karangpucung
21 Anandita Norma K. M. SD Negeri 2 Karangpucung
22 Karina Khusnul K. SD Negeri 2 Karangpucung
23 Rafiko Dwi SD Negeri 2 Karangpucung
24 Melianisa H. SD Negeri 2 Karangpucung
25 Nasywa Aulia H. SD Negeri 2 Karangpucung
26 Rafi Anggara SD Negeri 2 Karangpucung
27 Firdiansyah Nesa SD Negeri 2 Karangpucung
28 Rayhan Malika SD Negeri 2 Karangpucung
29 Melita Amelia SD Negeri 2 Karangpucung
30 Tegar Catur P. SD Negeri 2 Karangpucung
31 Gilang Mahendra SD Negeri 2 Karangpucung
32 Fathan Rira R. SD Negeri 2 Karangpucung
33 Melisa Nur Fadia SD Negeri 2 Karangpucung
34 Puput Purwati SD Negeri 2 Karangpucung
35 Shahifah Nur F. SD Negeri 2 Karangpucung
36 Bagas Syaeful I. SD Negeri 2 Karangpucung
37 Salwa Aufiya SD Negeri 2 Karangpucung
38 Reza Andika SD Negeri 2 Karangpucung
114
39 Andhika Rian Eka SD Negeri 2 Karangpucung
40 Cindy Alfianita SD Negeri 2 Karangpucung
41 Mega Safitri SD Negeri 2 Karangpucung
42 Dinda Primas R. SD Negeri 2 Karangpucung
43 Putri Cahya SD Negeri 2 Karangpucung
44 Yuan Okan Ringga A. SD Negeri 3 Karangpucung
45 Niken Ayu P. SD Negeri 3 Karangpucung
46 Keti Yuniar SD Negeri 3 Karangpucung
47 Faisal Adi Satrio SD Negeri 3 Karangpucung
48 Tegar Bramantyo SD Negeri 3 Karangpucung
49 Dimas Oki Nugroho SD Negeri 3 Karangpucung
50 Yesika Afrilia Cesarani SD Negeri 3 Karangpucung
51 Ega Oktrian Saputra SD Negeri 3 Karangpucung
52 Yogi Nefriansyah SD Negeri 3 Karangpucung
53 Natan Nael Suherman SD Negeri 3 Karangpucung
54 Trio Wanda Putra SD Negeri 3 Karangpucung
55 Diva Jaya M. SD Negeri 3 Karangpucung
56 Aji Tegar Hamdani SD Negeri 4 Karangpucung
57 Shinta Okta Fianingrum SD Negeri 4 Karangpucung
58 Isti Nurlaeli SD Negeri 4 Karangpucung
59 Nur Malikul Khusna SD Negeri 4 Karangpucung
60 Enjela Putri Pradana SD Negeri 4 Karangpucung
61 Uswatun Khasanah SD Negeri 4 Karangpucung
62 Ridho Muhamad Arbi SD Negeri 4 Karangpucung
63 Nia Setiawati SD Negeri 4 Karangpucung
64 Muhammad Faisal N. H SD Negeri 4 Karangpucung
65 Eko Cahyono SD Negeri 4 Karangpucung
66 Ibnu Tri Subekti SD Negeri 4 Karangpucung
67 Defanda Setyo Satrio SD Negeri 4 Karangpucung
68 Frans Deni Setiawan SD Negeri 4 Karangpucung
69 Kamal Abdul Haq SD Negeri 4 Karangpucung
70 Egi Pindi Setiawan SD Negeri 4 Karangpucung
71 Firman Sarif SD Negeri 4 Karangpucung
72 Feri Saputra SD Negeri 4 Karangpucung
73 Aris Saktian Karunia SD Negeri 4 Karangpucung
74 Wahrudin SD Negeri 4 Karangpucung
75 Silvia Ayu Aprilia SD Negeri 4 Karangpucung
76 Dea Susilawati SD Negeri 4 Karangpucung
77 Muhammad Ariq Hilal SD Negeri 4 Karangpucung
78 Dwi Yunitasari SD Negeri 5 Karangpucung
79 Denis Imanuel S. SD Negeri 5 Karangpucung
80 Fajri Rakha SD Negeri 5 Karangpucung
81 Tenti Pratini SD Negeri 5 Karangpucung
82 Abdul Majid SD Negeri 5 Karangpucung
115
83 Yoga Farda Nugroho SD Negeri 5 Karangpucung
84 Hanif Fahmi SD Negeri 5 Karangpucung
85 Iman Setiawan SD Negeri 5 Karangpucung
86 Susi Ambarwati SD Negeri 5 Karangpucung
87 Christina V. SD Negeri 5 Karangpucung
88 Bima Satria Y. SD Negeri 5 Karangpucung
89 Andika Bagas SD Negeri 5 Karangpucung
90 Achmad Muzaki SD Negeri 5 Karangpucung
91 Khansa Herbas SD Negeri 5 Karangpucung
92 Wulan Dita Putri SD Negeri 1 Tanjung
93 Esya Ela Saputri SD Negeri 1 Tanjung
94 Luqman Kusuma R. SD Negeri 1 Tanjung
95 Novanda Santosa P. SD Negeri 1 Tanjung
96 Muhammad Reza K. SD Negeri 1 Tanjung
97 Anindya Silvana SD Negeri 1 Tanjung
98 Imel Tri Andriyani SD Negeri 1 Tanjung
99 Naja Esa Danti SD Negeri 1 Tanjung
100 Violant Bilma I. N. SD Negeri 1 Tanjung
101 Rafli Gusti Setya P. SD Negeri 1 Tanjung
102 Nabila Varrera O. SD Negeri 1 Tanjung
103 Nisa Anida SD Negeri 2 Tanjung
104 Khikmah Dwi Lestari SD Negeri 2 Tanjung
105 Ferry Septiyanto SD Negeri 2 Tanjung
106 Marintin Dwi M. SD Negeri 2 Tanjung
107 Alda Sisi Nuraeni SD Negeri 2 Tanjung
108 Rahmat Saiful Alim SD Negeri 2 Tanjung
109 Wanda Ciptaningsih SD Negeri 2 Tanjung
110 Nadia Cahyaningrum SD Negeri 2 Tanjung
111 Nurul Amin SD Negeri 3 Tanjung
112 Friska Herliana A. SD Negeri 3 Tanjung
113 Nisa Alya Salsabila SD Negeri 3 Tanjung
114 Vitto Dwi Nugroho SD Negeri 3 Tanjung
115 Ilyas Ananda Syaputra SD Negeri 3 Tanjung
116 Dewi Rosida SD Negeri 3 Tanjung
117 Hikmah Salsabila SD Negeri 3 Tanjung
118 Rino Wijaya SD Negeri 3 Tanjung
119 Satria Wibawa Laksono SD Negeri 3 Tanjung
120 Monica Indah Suciyanti SD Negeri 3 Tanjung
121 Arya Mukti SD Negeri 3 Tanjung
122 Agung Ramadani SD Negeri 3 Tanjung
123 Laily Latif Nurrohmah SD Negeri 3 Tanjung
124 Ridho Jafar Sidik M. SD Negeri 3 Tanjung
125 Irfan Alamsyah SD Negeri 3 Tanjung
126 Dhamar Bagus K. SD Negeri 3 Tanjung
116
127 Alifah Falah R. SD Negeri 3 Tanjung
128 Hannah Dwi Ambarwati SD Negeri 3 Tanjung
129 Afifah Febiliana SD Negeri 3 Tanjung
130 Adenna Khansa Nabila SD Negeri 3 Tanjung
131 Tegar Rizqi Dwitama SD Negeri 3 Tanjung
132 Muna Rantika SD Negeri 2 Tanjung
133 Eka Febri Saputra SD Negeri 2 Tanjung
134 Tsani Nurrokhim R. SD Negeri 2 Tanjung
135 Maizar Dewantara SD Negeri 2 Tanjung
136 Yusuf Saputra SD Negeri 2 Tanjung
137 Baron Elang Shetura SD Negeri 1 Tanjung
138 Hafies Ndaru Arief W. SD Negeri 3 Tanjung
139 Rizky Gayuh Pambudi SD Negeri 2 Tanjung
117
Lampiran 3
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA ANGKET PENELITIAN
No. Nama Siswa Asal Sekolah
1 Desi Ika Natasya Amalia SD Negeri 3 Karangpucung
2 Serli Ananta SD Negeri 3 Karangpucung
3 Delia Mega Rafiah SD Negeri 3 Karangpucung
4 Laura Satriani SD Negeri 2 Karangpucung
5 Efita Serafika Dyah P. SD Negeri 1 Karangpucung
6 Paskhalis Adiel Gunawan SD Negeri 1 Karangpucung
7 Fika Afisya Putri SD Negeri 1 Karangpucung
8 Muhamad Sholihin SD Negeri 1 Karangpucung
9 Iqbaal Yanuaar SD Negeri 2 Karangpucung
10 Dandi Setya B. SD Negeri 2 Karangpucung
11 Venna Sherlyta SD Negeri 2 Karangpucung
12 Cindy Alfianita SD Negeri 2 Karangpucung
13 Vallentina Adinda SD Negeri 5 Karangpucung
14 Kinanti Nur Afifah SD Negeri 5 Karangpucung
15 Radella Rahma Sabani SD Negeri 3 Tanjung
16 Difa Intan Nur Fadillah SD Negeri 3 Tanjung
17 Adittia Nur Cahyo SD Negeri 3 Tanjung
18 Rayna Najma Zahiyah SD Negeri 2 Tanjung
19 Efti Herawati SD Negeri 4 Karangpucung
20 Syahrani Melani Putri SD Negeri 4 Karangpucung
21 Safina Nur Fajri Ade k. SD Negeri 4 Karangpucung
22 Aryo Bagus Pambudi SD Negeri 4 Karangpucung
23 Sri Widiastuti SD Negeri 3 Tanjung
24 Dyan Cahyaningrum SD Negeri 1 Karangpucung
25 Wardani Irsyad Fauzi N. SD Negeri 3 Tanjung
26 Airifti Nafisa SD Negeri 4 Karangpucung
27 Adi Nugroho SD Negeri 5 Karangpucung
28 M. Syahrin Sabirin SD Negeri 2 Tanjung
29 Bayu Satrio Aji SD Negeri 2 Tanjung
30 Naafi Dwiana Pratiwi SD Negeri 1 Tanjung
31 Fausi Naharussurur SD Negeri 1 Tanjung
32 Catur Ahmad T. SD Negeri 1 Tanjung
118
Lampiran 4
KISI-KISI ANGKET UJI COBA PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
Komponen
Penguatan
Verbal
Kata penguatan yang
disampaikan guru
1*, 2*, 3*,
4*, 33*
5, 6* 13
Kalimat penguatan
yang disampaikan
guru
7*, 8*, 9*,
10*
11, 12*
Prinsip
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Hangat dan antusias 13*, 32* 14 11
Hindari penggunaan
penguatan negatif
15* 16*
Bermakna 17*, 27* 28
Penggunaan yang
bervariasi
18*, 34* 19*
Model/cara
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Penguatan seluruh
kelompok
20*, 26* 21 11
Penguatan yang
ditunda
22, 30* 29
Penguatan partial 23* 35*
Penguatan perorangan 24*, 31* 25
Total 23 12 35
119
KISI-KISI ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR
Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Adanya hasrat dan
keinginan untuk
berhasil
Ulet 1, 4*, 5* 2*, 3, 6* 6
Tidak mudah putus
asa
Mau belajar dari
kesalahan
Adanya dorongan
dan kebutuhan
dalam belajar
Dari dalam individu 8, 9*, 10,
11*
7*, 12 6
Dari luar individu
Adanya harapan
dan cita-cita masa
depan
Belajar penuh
semangat
14, 16*,
18*
13*, 15, 17 6
Berusaha menjadi
lebih baik
Keyakinan
mencapai tujuan
belajar
Adanya
penghargaan
dalam belajar
Penghargaan verbal 20*, 21*,
22*, 24*
19, 23 6
Penghargaan non
verbal
Adanya keinginan
yang menarik
dalam belajar
Keinginan
mendalami materi
secara mandiri
26*, 28*,
30*
25*, 27*,
29*
6
Tekun dalam
menghadapi tugas
Memperhatikan
penjelasan dari guru
Adanya
lingkungan belajar
yang kondusif
Lingkungan sekolah 31*, 34* 32, 33*,
35*, 36
6
Lingkungan
keluarga
Lingkungan
masyarakat
Total 19 17 36
120
Lampiran 5
ANGKET UJI COBA PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Petunjuk pengisian angket:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu!
3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya!
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan!
5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas!
6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih!
7. Pilihan jawaban:
a. Selalu : selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering : sering dilakukan dan kadang-kadang tidak
dilakukan
c. Jarang : jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah : tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET PENGUATAN VERBAL
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
1. Saat saya mengerjakan tugas
dengan baik, bapak/ibu guru
berkata “hebat”.
2. Bapak/ibu guru berkata
“ya/benar/tepat” apabila saya
menjawab pertanyaan dengan
benar.
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
SEKOLAH :
121
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
3. Bapak/ibu guru berkata
“pintar/pandai” apabila saya
mendapat nilai yang bagus.
4. Apabila saya mengerjakan PR,
bapak/ibu guru berkata “rajin”.
5. Saat saya mengerjakan soal
dengan salah, bapak/ibu guru
berkata “bodoh”.
6. Bapak/ibu guru hanya diam
saja apabila saya mengerjakan
soal dengan benar.
7. Ketika saya berhasil mendapat
nilai yang baik saat ulangan,
bapak/ibu guru berkata “Kamu
hebat/nilai kamu bagus
sekali!”
8. Bapak ibu guru memberikan
nasihat dengan berkata
“Belajar yang rajin ya!”
kepada saya.
9. Bapak/ibu guru berkata “Ya
pendapatmu/jawabanmu bagus
dan tepat sekali!” saat saya
dapat mengutarakan
pendapat/menjawabpertanyaan.
10. Ketika saya berhasil menjawab
soal/pertanyaan dengan benar,
bapak/ibu guru berkata
“Jawabanmu benar/tepat
sekali!”
11. Saat saya tidak mengerjakan
PR, bapak/ibu guru berkata
“dasar anak malas”
12. Saat saya dapat mengerjakan
tugas dengan benar, bapak/ibu
guru hanya diam saja tidak
memberikan pujian kepada
saya.
13. Bapak/ibu guru memberikan
nasehat kepada siswa dengan
nada lemah lembut.
122
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
14. Bapak/ibu guru memberikan
nasehat dengan membentak-
mbentak.
15. Saat siswa melakukan
kesalahan, bapak/ibu guru
membenarkan dengan berkata
“tidak apa-apa, lain kali tidak
boleh begitu ya”.
16. Bapak/ibu guru marah sambil
berkata keras saat saya tidak
dapat mengerjakan soal.
17. Saya merasa senang apabila
mendapatkan ucapan
terimakasih setelah membantu
bapak/ibu guru.
18. Saat saya mendapat nilai
bagus, bapak/ibu guru
memberikan ucapan selamat
dan mengajak siswa lain untuk
memberikan tepuk tangan.
19. Bapak/ibu guru hanya diam
saja ketika saya dapat
mengerjakan soal di depan
kelas.
20. Bapak/ibu guru berkata “kalian
hebat!” kepada kelompok
diskusi yang dapat
mengerjakan tugas kelompok
dengan benar.
21. Saat kelas ramai dan berisik,
bapak/ibu guru marah-marah
kepada seluruh siswa.
22. Bapak/ibu guru membacakan
cerita yang menarik setelah
siswa mengerjakan ulangan
harian dan mendapat nilai
bagus.
23. Saat jawaban saya kurang
lengkap, bapak/ibu guru
berkata “ya bagus, hampir
tepat”, kemudian menyuruh
teman lain menjawab.
123
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
24. Setiap saya menjawab
pertanyaan dengan benar
bapak/ibu guru langsung
memberikan pujian/pengakuan
dengan menyebut nama saya.
25. Ketika saya tidak dapat
mengerjakan soal di papan
tulis, bapak/ibu guru
mendiamkan dan membiarkan
saya.
26. Bapak/ibu guru memberikan
nasehat kepada seluruh siswa
di kelas.
27. Saya menjadi semangat belajar
ketika saya dapat mengerjakan
soal dengan benar dan saya
mendapat pujian dari
bapak/ibu guru.
28. Saya menjadi malas ketika
saya mengerjakan soal dengan
salah dan bapak/ibu guru
memarahi saya.
29. Ketika akan mengerjakan soal
ulangan, bapak/ibu guru diam
dan tidak mengatakan akan
memberikan hadiah kepada
siswa yang mendapatkan nilai
bagus.
30. Ketika siswa mendapatkan
nilai ulangan yang tinggi,
bapak/ibu guru langsung
memberikan bintang kepada
siswa tersebut.
31. Bapak/ibu guru memberikan
selamat kepada saya di depan
kelas ketika saya mendapat
nilai tinggi.
32. Ketika saya melakukan
kesalahan, bapak/ibu guru
memberi nasehat kepada saya
untuk lebih baik lagi.
124
No.
Pernyataan
Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
33. Ketika saya mengerjakan soal
di depan kelas dengan benar,
bapak/ibu guru berkata
“bagus”.
34. Bapak/ibu guru mendekati
saya menanyakan mengapa
saya tidak bisa mengerjakan
soal dan membantu saya
sampai saya paham dan bisa
mengerjakan soal.
35. Ketika saya salah mengerjakan
soal di depan kelas, bapak/ibu
guru memarahi saya dan tidak
menunjuk siswa lain untuk
memperbaikinya.
125
ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR
Petunjuk pengisian angket:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu!
3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya!
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan!
5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas!
6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih!
7. Pilihan jawaban:
a. Selalu : selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering : sering dilakukan dan kadang-kadang tidak
dilakukan
c. Jarang : jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah : tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
1. Saya mengerjakan soal tanpa
disuruh guru.
2. Saya malas mengerjakan soal
latihan.
3. Saya menyerah jika soal yang
saya kerjakan sulit.
4. Saya terus mencoba
mengerjakan tugas sampai bisa
dan selesai.
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
SEKOLAH :
126
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
5. Saya bersedia menerima
hukuman apabila saya berbuat
salah.
6. Jika guru memberikan tugas di
kelas, saya lebih suka bergurau
dengan teman dan mencontek
jika akan dikumpulkan.
7. Saya menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas rumah
8. Saya segera mematikan
televisi saat waktu belajar tiba.
9. Saya mengulangi materi
pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
10. Orangtua saya bertanya
tentang pelajaran yang telah
diajarkan bapak/ibu guru di
sekolah.
11. Bapak/ibu guru membantu
saya dalam belajar di sekolah.
12. Keluarga saya membuat gaduh
saat saya belajar di rumah.
13. Saya malas mengerjakan tugas
dari bapak/ibu guru.
14. Saya semangat mengikuti
pelajaran di sekolah.
15. Apabila saya tidak bisa
mengerjakan soal ulangan,
saya mencontek pekerjaan
teman.
16. Saya bertanya pada guru jika
tidak paham.
17. Saya mengerjakan tugas
dengan asal-asalan.
18. Saya mengerjakan soal-soal
latihan agar lancar dalam
mengerjakan ulangan.
19. Saya diejek teman ketika
mendapat nilai rendah.
20. Saya mendapatkan ucapan
terima kasih apabila saya dapat
membantu bapak/ibu guru.
127
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
21. Saya mendapat nasihat dari
guru maupun orang tua agar
rajin belajar.
22. Bapak/ibu guru tersenyum
apabila saya mengerjakan soal
di papan tulis dengan benar.
23. Saat diskusi kelompok
bapak/ibu guru hanya duduk di
depan kelas.
24. Saya mendapat tepuk tangan
atau acungan jempol dari
bapak/ibu guru apabila nilai
ulangan saya bagus.
25. Saya malas membaca kembali
materi yang sudah diajarkan
bapak/ibu guru.
26. Saya mempelajari terlebih
dahulu materi-materi yang
akan disampaikan oleh guru.
27. Saya menyuruh orang
tua/saudara saya untuk
mengerjakan pekerjaan rumah.
28. Saya merasa senang apabila
dapat menyelesaikan tugas dari
guru.
29. Saya merasa malas
mendengarkan penjelasan dari
guru ketika jam pelajaran.
30. Saya memperhatikan
penjelasan dari bapak/ibu guru
dengan seksama.
31. Bapak/ibu guru membantu
saya ketika mengalami
kesulitan dalam mempelajari
suatu materi.
32. Teman di kelas membuat
gaduh saat pelajaran
berlangsung.
33. Orang tua/saudara saya
membiarkan saja saat saya
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah.
128
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
34. Orang tua menasehati saya
agar rajin belajar.
35. Lingkungan sekitar rumah
saya kotor dan gaduh sehingga
membuat saya malas belajar.
36. Pada pukul 19.00-21.00, di
lingkungan sekitar rumah saya
sangat berisik karena ada
anak-anak atau tetangga yang
sedang bermain.
129
Lampiran 6
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
Komponen
Penguatan
Verbal
Kata penguatan yang
disampaikan guru
1,2,3,4,33 6 11
Kalimat penguatan
yang disampaikan
guru
7,8,9,10 12
Prinsip
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Hangat dan antusias 13,32 9
Hindari penggunaan
penguatan negatif
15 16
Bermakna 17,27
Penggunaan yang
bervariasi
18,34 19
Model/cara
Penggunaan
Penguatan
Verbal
Penguatan seluruh
kelompok
20, 26 7
Penguatan yang
ditunda
30
Penguatan partial 23 35
Penguatan perorangan 24,31
Total 22 5 27
130
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR
Dimensi Indikator No. Item Jumlah
Item Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Adanya hasrat dan
keinginan untuk
berhasil
Ulet 4, 5 2, 6 4
Tidak mudah putus
asa
Mau belajar dari
kesalahan
Adanya dorongan
dan kebutuhan
dalam belajar
Dari dalam individu 9, 11 7 3
Dari luar individu
Adanya harapan
dan cita-cita masa
depan
Belajar penuh
semangat
16, 18 13 3
Berusaha menjadi
lebih baik
Keyakinan
mencapai tujuan
belajar
Adanya
penghargaan dalam
belajar
Penghargaan verbal 20, 21, 22,
24
4
Penghargaan non
verbal
Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
Keinginan
mendalami materi
secara mandiri
26, 28, 30 25, 27, 29 6
Tekun dalam
menghadapi tugas
Memperhatikan
penjelasan dari guru
Adanya lingkungan
belajar yang
kondusif
Lingkungan sekolah 31, 34 33, 35 4
Lingkungan
keluarga
Lingkungan
masyarakat
Total 15 9 24
Lampiran 7
131
ANGKET PENELITIAN PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Petunjuk pengisian angket:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu!
3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya!
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan!
5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas!
6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih!
7. Pilihan jawaban:
a. Selalu : selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering : sering dilakukan dan kadang-kadang tidak
dilakukan
c. Jarang : jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah : tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET PENGUATAN VERBAL
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
1. Saat saya mengerjakan tugas
dengan baik, bapak/ibu guru
berkata “hebat”.
2. Bapak/ibu guru berkata
“ya/benar/tepat” apabila saya
menjawab pertanyaan dengan
benar.
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
SEKOLAH :
132
3. Bapak/ibu guru berkata
“pintar/pandai” apabila saya
mendapat nilai yang bagus.
4. Apabila saya mengerjakan PR,
bapak/ibu guru berkata “rajin”.
6. Bapak/ibu guru hanya diam
saja apabila saya mengerjakan
soal dengan benar.
7. Ketika saya berhasil mendapat
nilai yang baik saat ulangan,
bapak/ibu guru berkata “Kamu
hebat/nilai kamu bagus
sekali!”
8. Bapak ibu guru memberikan
nasihat dengan berkata
“Belajar yang rajin ya!”
kepada saya.
9. Bapak/ibu guru berkata “Ya
pendapatmu/jawabanmu bagus
dan tepat sekali!” saat saya
dapat mengutarakan
pendapat/menjawabpertanyaan.
10. Ketika saya berhasil menjawab
soal/pertanyaan dengan benar,
bapak/ibu guru berkata
“Jawabanmu benar/tepat
sekali!”
12. Saat saya dapat mengerjakan
tugas dengan benar, bapak/ibu
guru hanya diam saja tidak
memberikan pujian kepada
saya.
13. Bapak/ibu guru memberikan
nasehat kepada siswa dengan
nada lemah lembut.
15. Saat siswa melakukan
kesalahan, bapak/ibu guru
membenarkan dengan berkata
“tidak apa-apa, lain kali tidak
boleh begitu ya”.
16. Bapak/ibu guru marah sambil
berkata keras saat saya tidak
dapat mengerjakan soal.
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
17. Saya merasa senang apabila
133
mendapatkan ucapan
terimakasih setelah membantu
bapak/ibu guru.
18. Saat saya mendapat nilai
bagus, bapak/ibu guru
memberikan ucapan selamat
dan mengajak siswa lain untuk
memberikan tepuk tangan.
19. Bapak/ibu guru hanya diam
saja ketika saya dapat
mengerjakan soal di depan
kelas.
20. Bapak/ibu guru berkata “kalian
hebat!” kepada kelompok
diskusi yang dapat
mengerjakan tugas kelompok
dengan benar.
23. Saat jawaban saya kurang
lengkap, bapak/ibu guru
berkata “ya bagus, hampir
tepat”, kemudian menyuruh
teman lain menjawab.
24. Setiap saya menjawab
pertanyaan dengan benar
bapak/ibu guru langsung
memberikan pujian/pengakuan
dengan menyebut nama saya.
26. Bapak/ibu guru memberikan
nasehat kepada seluruh siswa
di kelas.
27. Saya menjadi semangat belajar
ketika saya dapat mengerjakan
soal dengan benar dan saya
mendapat pujian dari
bapak/ibu guru.
30. Ketika siswa mendapatkan
nilai ulangan yang tinggi,
bapak/ibu guru langsung
memberikan bintang kepada
siswa tersebut.
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
31. Bapak/ibu guru memberikan
134
selamat kepada saya di depan
kelas ketika saya mendapat
nilai tinggi.
32. Ketika saya melakukan
kesalahan, bapak/ibu guru
memberi nasehat kepada saya
untuk lebih baik lagi.
33. Ketika saya mengerjakan soal
di depan kelas dengan benar,
bapak/ibu guru berkata
“bagus”.
34. Bapak/ibu guru mendekati
saya menanyakan mengapa
saya tidak bisa mengerjakan
soal dan membantu saya
sampai saya paham dan bisa
mengerjakan soal.
35. Ketika saya salah mengerjakan
soal di depan kelas, bapak/ibu
guru memarahi saya dan tidak
menunjuk siswa lain untuk
memperbaikinya.
135
ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR
Petunjuk pengisian angket:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu!
3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya!
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan!
5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas!
6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih!
7. Pilihan jawaban:
a. Selalu : selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering : sering dilakukan dan kadang-kadang tidak
dilakukan
c. Jarang : jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah : tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
2. Saya malas mengerjakan soal
latihan.
4. Saya terus mencoba
mengerjakan tugas sampai bisa
dan selesai.
5. Saya bersedia menerima
hukuman apabila saya berbuat
salah.
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
SEKOLAH :
136
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
6. Jika guru memberikan tugas di
kelas, saya lebih suka bergurau
dengan teman dan mencontek
jika akan dikumpulkan.
7. Saya menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas rumah
9. Saya mengulangi materi
pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
11. Bapak/ibu guru membantu
saya dalam belajar di sekolah.
13. Saya malas mengerjakan tugas
dari bapak/ibu guru.
16. Saya bertanya pada guru jika
tidak paham.
18. Saya mengerjakan soal-soal
latihan agar lancar dalam
mengerjakan ulangan.
20. Saya mendapatkan ucapan
terima kasih apabila saya dapat
membantu bapak/ibu guru.
21. Saya mendapat nasihat dari
guru maupun orang tua agar
rajin belajar.
22. Bapak/ibu guru tersenyum
apabila saya mengerjakan soal
di papan tulis dengan benar.
24. Saya mendapat tepuk tangan
atau acungan jempol dari
bapak/ibu guru apabila nilai
ulangan saya bagus.
25. Saya malas membaca kembali
materi yang sudah diajarkan
bapak/ibu guru.
26. Saya mempelajari terlebih
dahulu materi-materi yang
akan disampaikan oleh guru.
27. Saya menyuruh orang
tua/saudara saya untuk
mengerjakan pekerjaan rumah.
28. Saya merasa senang apabila
dapat menyelesaikan tugas dari
guru.
137
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
29. Saya merasa malas
mendengarkan penjelasan dari
guru ketika jam pelajaran.
30. Saya memperhatikan
penjelasan dari bapak/ibu guru
dengan seksama.
31. Bapak/ibu guru membantu
saya ketika mengalami
kesulitan dalam mempelajari
suatu materi.
33. Orang tua/saudara saya
membiarkan saja saat saya
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah.
34. Orang tua menasehati saya
agar rajin belajar.
35. Lingkungan sekitar rumah
saya kotor dan gaduh sehingga
membuat saya malas belajar.
SKOR UJI COBA ANGKET PENGUATAN VERBAL
No. Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
2 2 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 1 3 1 4 4 3 4 4 1 3 4 2 4 4
3 3 4 2 2 4 1 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 1 3 4 3 4 4
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4
5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
8 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4
9 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4
10 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
11 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
12 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
13 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4
14 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4
15 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4
16 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
17 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4
18 1 3 2 1 4 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 2 4 2 3 1 3 2 4 3 3 4 4 1 1 2 2 2 4
19 2 4 3 2 4 1 2 3 3 3 4 3 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 2 3 4 2 4
20 2 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 2 4
21 2 4 2 2 4 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3
22 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4
23 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
24 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 1 4 2 4 1 4 2 4 3 3 4 4 1 2 4 3 3 4
25 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 2 2 4 3 2 4
26 2 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
27 1 3 1 2 4 4 2 3 1 2 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 4 1 1 1 4 3 3 4 4 1 3 2 2 3 4
28 2 2 1 2 3 2 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 4 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3
29 2 2 1 2 4 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 4 4 1 1 3 2 1 2
30 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4
32 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
Lam
piran
8
13
8
SKOR UJICOBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
2 1 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
3 1 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3
4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
6 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2
7 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
8 1 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2
9 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2
10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1
11 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3
12 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2
13 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2
14 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3
15 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
16 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
17 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 4
18 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 1 3 3 3 3
19 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4
20 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
21 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
22 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
23 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
24 1 4 1 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 2 3
25 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3
26 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3
27 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
28 1 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 2 3 1 1 4 4 2
29 1 4 3 4 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
30 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2
31 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4
32 1 3 1 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
13
9
140
Lampiran 9
OUTPUT UJI VALIDITAS
UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Correlations
skortotal
item1 Pearson
Correlation
.725**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item2 Pearson
Correlation
.604**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item3 Pearson
Correlation
.844**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item4 Pearson
Correlation
.617**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item5 Pearson
Correlation
,298
Sig. (2-tailed) ,097
N 32
item6 Pearson
Correlation
.557**
Sig. (2-tailed) ,001
N 32
item7 Pearson
Correlation
.841**
Sig. (2-tailed) ,000
141
N 32
item8 Pearson
Correlation
.422*
Sig. (2-tailed) ,016
N 32
item9 Pearson
Correlation
.700**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item10 Pearson
Correlation
.837**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item11 Pearson
Correlation
,289
Sig. (2-tailed) ,109
N 32
item12 Pearson
Correlation
.399*
Sig. (2-tailed) ,024
N 32
item13 Pearson
Correlation
.427*
Sig. (2-tailed) ,015
N 32
item14 Pearson
Correlation
,325
Sig. (2-tailed) ,070
N 32
item15 Pearson
Correlation
.449**
Sig. (2-tailed) ,010
N 32
142
item16 Pearson
Correlation
.405*
Sig. (2-tailed) ,021
N 32
item17 Pearson
Correlation
.400*
Sig. (2-tailed) ,023
N 32
item18 Pearson
Correlation
.611**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item19 Pearson
Correlation
.373*
Sig. (2-tailed) ,035
N 32
item20 Pearson
Correlation
.600**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item21 Pearson
Correlation
,108
Sig. (2-tailed) ,556
N 32
item22 Pearson
Correlation
,298
Sig. (2-tailed) ,097
N 32
item23 Pearson
Correlation
.462**
Sig. (2-tailed) ,008
N 32
143
item24 Pearson
Correlation
.730**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item25 Pearson
Correlation
,036
Sig. (2-tailed) ,846
N 32
item26 Pearson
Correlation
.490**
Sig. (2-tailed) ,004
N 32
item27 Pearson
Correlation
.712**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item28 Pearson
Correlation
,219
Sig. (2-tailed) ,229
N 32
item29 Pearson
Correlation
,066
Sig. (2-tailed) ,721
N 32
item30 Pearson
Correlation
.777**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item31 Pearson
Correlation
.774**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
144
item32 Pearson
Correlation
.627**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item33 Pearson
Correlation
.679**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item34 Pearson
Correlation
.567**
Sig. (2-tailed) ,001
N 32
item35 Pearson
Correlation
.439*
Sig. (2-tailed) ,012
N 32
skortotal Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N 32
145
OUTPUT UJI VALIDITAS
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Correlations
skortotal
item1 Pearson
Correlation
,332
Sig. (2-tailed) ,063
N 32
item2 Pearson
Correlation
.383*
Sig. (2-tailed) ,030
N 32
item3 Pearson
Correlation
.351*
Sig. (2-tailed) ,049
N 32
item4 Pearson
Correlation
.428*
Sig. (2-tailed) ,015
N 32
item5 Pearson
Correlation
.452**
Sig. (2-tailed) ,009
N 32
item6 Pearson
Correlation
.409*
Sig. (2-tailed) ,020
N 32
item7 Pearson
Correlation
.520**
Sig. (2-tailed) ,002
N 32
item8 Pearson
Correlation
,315
Sig. (2-tailed) ,079
N 32
item9 Pearson
Correlation
.434*
Sig. (2-tailed) ,013
N 32
item10 Pearson .360*
146
Correlation
Sig. (2-tailed) ,043
N 32
item11 Pearson
Correlation
.456**
Sig. (2-tailed) ,009
N 32
item12 Pearson
Correlation
,241
Sig. (2-tailed) ,184
N 32
item13 Pearson
Correlation
.383*
Sig. (2-tailed) ,030
N 32
item14 Pearson
Correlation
,246
Sig. (2-tailed) ,174
N 32
item15 Pearson
Correlation
,161
Sig. (2-tailed) ,378
N 32
item16 Pearson
Correlation
.642**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item17 Pearson
Correlation
-,037
Sig. (2-tailed) ,840
N 32
item18 Pearson
Correlation
.787**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item19 Pearson
Correlation
,242
Sig. (2-tailed) ,183
N 32
item20 Pearson
Correlation
.600**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
147
item21 Pearson
Correlation
.645**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item22 Pearson
Correlation
.464**
Sig. (2-tailed) ,007
N 32
item23 Pearson
Correlation
,295
Sig. (2-tailed) ,101
N 32
item24 Pearson
Correlation
.524**
Sig. (2-tailed) ,002
N 32
item25 Pearson
Correlation
.448*
Sig. (2-tailed) ,010
N 32
item26 Pearson
Correlation
.545**
Sig. (2-tailed) ,001
N 32
item27 Pearson
Correlation
.383*
Sig. (2-tailed) ,030
N 32
item28 Pearson
Correlation
.550**
Sig. (2-tailed) ,001
N 32
item29 Pearson
Correlation
.426*
Sig. (2-tailed) ,015
N 32
item30 Pearson
Correlation
.584**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item31 Pearson
Correlation
.657**
Sig. (2-tailed) ,000
148
N 32
item32 Pearson
Correlation
-,011
Sig. (2-tailed) ,954
N 32
item33 Pearson
Correlation
.619**
Sig. (2-tailed) ,000
N 32
item34 Pearson
Correlation
.409*
Sig. (2-tailed) ,020
N 32
item35 Pearson
Correlation
.387*
Sig. (2-tailed) ,028
N 32
item36 Pearson
Correlation
-,013
Sig. (2-tailed) ,944
N 32
skortotal Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N 32
149
Lampiran 10
REKAPITULASI UJI VALIDITAS
UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
dengan r tabel = 0,361. Taraf signifikansi = 0,05 dan n = 32, dk = n-2
Nomor
Item
Pearson
Correlation
Validitas Nomor
Item
Pearson
Correlation
Validitas
Item 1 0,725 Valid Item 21 0,108 Tidak
Valid
Item 2 0,604 Valid Item 22 0,298 Tidak
Valid
Item 3 0,844 Valid Item 23 0,462 Valid
Item 4 0,617 Valid Item 24 0,730 Valid
Item 5 0,298 Tidak
Valid
Item 25 0,036 Tidak
Valid
Item 6 0,557 Valid Item 26 0,490 Valid
Item 7 0,841 Valid Item 27 0,712 Valid
Item 8 0,422 Valid Item 28 0,219 Tidak
Valid
Item 9 0,700 Valid Item 29 0,066 Tidak
Valid
Item 10 0,837 Valid Item 30 0,777 Valid
Item 11 0,289 Tidak
Valid
Item 31 0,774 Valid
Item 12 0,399 Valid Item 32 0,627 Valid
Item 13 0,427 Valid Item 33 0,679 Valid
Item 14 0,325 Tidak
Valid
Item 34 0,567 Valid
Item 15 0,449 Valid Item35 0,439 Valid
Item 16 0,405 Valid
Item 17 0,400 Valid
Item 18 0,611 Valid
Item 19 0,373 Valid
Item 20 0,600 Valid
150
REKAPITULASI UJI VALIDITAS
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
dengan r tabel = 0,361. Taraf signifikansi = 0,05 dan n = 32, dk = n-2
Nomor
Item
Pearson
Correlation
Validitas Nomor
Item
Pearson
Correlation
Validitas
Item 1 0,332 Tidak
Valid
Item 21 0,645 Valid
Item 2 0,383 Valid Item 22 0,464 Valid
Item 3 0,351 Tidak
Valid
Item 23 0,295 Tidak
Valid
Item 4 0,428 Valid Item 24 0,524 Valid
Item 5 0,452 Valid Item 25 0,448 Valid
Item 6 0,409 Valid Item 26 0,545 Valid
Item 7 0,520 Valid Item 27 0,383 Valid
Item 8 0,315 Tidak
Valid
Item 28 0,550 Valid
Item 9 0,434 Valid Item 29 0,426 Valid
Item 10 0,360 Tidak
Valid
Item 30 0,584 Valid
Item 11 0,456 Valid Item 31 0,657 Valid
Item 12 0,241 Tidak
Valid
Item 32 0,011 Tidak
Valid
Item 13 0,383 Valid Item 33 0,619 Valid
Item 14 0,246 Tidak
Valid
Item 34 0,409 Valid
Item 15 0,161 Tidak
Valid
Item35 0,387 Valid
Item 16 0,642 Valid Item 36 0,013 Tidak
Valid
Item 17 0,037 Tidak
Valid
Item 18 0,787 Valid
Item 19 0,242 Tidak
Valid
Item 20 0,600 Valid
151
Lampiran 11
OUTPUT UJI RELIABILITAS
UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.935 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 84.47 155.805 .681 .931
item2 83.72 160.660 .561 .933
item3 84.25 150.839 .814 .929
item4 84.19 157.383 .592 .932
item6 83.75 157.032 .478 .934
item7 84.13 151.145 .862 .928
item8 83.81 163.060 .431 .934
item9 84.09 155.636 .695 .931
152
item10 84.06 152.125 .816 .929
item12 83.63 163.339 .341 .935
item13 84.06 160.706 .373 .936
item15 83.75 163.548 .390 .935
item16 83.28 167.628 .293 .935
item17 83.59 165.926 .335 .935
item18 83.97 156.676 .655 .931
item19 83.56 165.867 .271 .936
item20 83.91 158.410 .613 .932
item23 83.84 160.394 .417 .935
item24 84.28 152.596 .754 .930
item26 83.53 163.289 .439 .934
item27 83.78 158.757 .692 .931
item30 84.63 148.694 .788 .929
item31 84.13 153.468 .785 .929
item32 83.66 158.684 .589 .932
item33 83.84 157.168 .661 .931
item34 84.00 156.387 .542 .933
item35 83.34 165.910 .349 .935
OUTPUT UJI RELIABILITAS
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
153
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item2 82.63 53.145 .292 .882
item4 82.81 51.190 .337 .881
item5 83.19 47.577 .468 .879
item6 82.81 49.835 .511 .876
item7 82.81 50.996 .488 .877
item9 83.19 49.448 .401 .880
item11 83.06 49.028 .468 .878
item13 82.63 53.145 .292 .882
item16 83.25 47.484 .573 .874
item18 83.06 48.448 .694 .871
item20 83.06 48.706 .594 .874
item21 82.81 49.383 .646 .873
item22 83.28 50.080 .420 .879
item24 83.41 47.668 .532 .876
item25 82.81 51.964 .331 .881
item26 83.16 48.781 .499 .877
item27 82.63 53.145 .292 .882
item28 82.94 49.609 .556 .875
item29 82.59 53.346 .340 .882
item30 82.97 49.709 .536 .876
item31 83.06 48.319 .641 .872
item33 82.97 49.128 .502 .876
154
item34 82.72 50.273 .509 .877
item35 83.09 51.572 .257 .883
SKOR ANGKET PENGUATAN VERBAL
No Nomor Item
1 2 3 4 6 7 8 9 10 12 13 15 16 17 18 19 20 23 24 26 27 30 31 32 33 34 35
1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
5 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3
6 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
7 2 4 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 3
8 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
9 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4
10 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4
11 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
12 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
13 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3
14 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3
15 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
16 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
17 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3
18 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
19 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
20 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3
21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4
23 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4
Lam
piran
12
155
24 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4
25 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4
26 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
27 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4
28 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
29 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3
30 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3
31 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3
32 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4
33 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3
34 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3
35 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2
36 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4
37 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
38 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
39 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3
40 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
41 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
42 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2
45 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 1 3 4 3 1 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3
46 2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3
47 2 2 2 2 4 3 4 2 1 1 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 4 2 1
48 2 3 2 2 1 2 4 2 2 1 4 4 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 4 2 2
49 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3
50 2 3 2 2 4 2 2 2 3 1 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3
156
51 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2
52 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4
53 3 2 2 2 4 2 2 4 3 1 3 4 4 4 2 2 3 1 3 2 2 2 4 2 2 4 3
54 2 3 2 1 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 1 4 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 3
55 2 3 2 2 1 2 4 3 2 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 4 3 2
56 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2
57 2 4 2 2 1 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 2 4 2 2 1 2 4 2 3
58 2 4 2 2 1 2 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 1 2 3 2 3
59 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2
60 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2
61 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4
62 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3
63 2 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2 4 3 2
64 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3
65 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2
66 2 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 4 2 4 2 2
67 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3
68 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3
69 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3
70 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3
71 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3
72 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3
73 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3
74 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
75 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
76 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
77 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
15
7
78 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4
79 3 3 3 1 3 1 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 1 3 1 3 3 3
80 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2
81 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 2 2 3 3
82 3 4 3 2 4 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 1 3 4 3 2 4 3 2 2 2
83 3 2 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3
84 3 2 3 2 4 1 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2 4 1 3 2 2
85 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2
86 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3
87 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2
88 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2
89 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2
90 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3
91 2 2 1 3 1 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 1 3 1 3 4 3 3
92 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3
93 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3
94 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2
95 2 3 2 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 2 1 3 4 2 3 2 3 4 2 4 3 2
96 2 3 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2
97 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 4 2 2 4 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2
98 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2
99 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2
100 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3
101 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
102 3 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 2 2
103 3 3 2 3 2 2 1 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3
104 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3
158
105 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2
106 2 2 2 2 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 2
107 2 3 2 4 2 2 4 3 1 3 4 3 3 4 1 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 3 1
108 1 2 4 4 2 1 2 2 2 3 3 3 3 4 3 1 3 4 1 2 4 4 2 1 2 2 2
109 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3
110 1 2 2 1 2 2 3 1 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2
111 3 4 4 3 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 1
112 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 4 4
113 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3
114 3 2 2 4 1 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 1 2 3 2 3
115 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3
116 1 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 4 3 3
117 1 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 1 3 4 3 4 2 2 1 4 3 3 2 2 4 2 3
118 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3
119 2 3 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 2 4 3 2 2 3 2 2 4 2 4 3 3
120 2 4 3 3 4 3 3 1 3 4 4 4 1 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 1 3
121 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
122 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 4
123 2 2 2 4 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 2
124 3 4 3 2 3 3 4 1 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 1 3
125 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2
126 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4
127 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 2 2 4 2 4 3 4
128 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
129 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3
130 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
131 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
15
9
132 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
133 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
134 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2
135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
136 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3
137 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3
138 2 4 2 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 4 2 2 4 2 4 2 3
139 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2
160
SKOR ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
No. Nomor Item
2 4 5 6 7 9 11 13 16 18 20 21 22 24 25 26 27 28 29 30 31 33 34 35
1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4
2 4 3 1 4 4 3 2 4 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2
3 4 3 1 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 3 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
8 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4
11 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
12 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
13 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
17 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
18 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
19 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4
20 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
21 4 4 2 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3
22 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
161
24 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3
25 3 3 1 3 3 3 1 4 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3
26 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3
31 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
32 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
33 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
34 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
35 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4
36 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4
37 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
38 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 2 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2
40 4 4 3 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
42 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 3
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 3 3 4 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3
45 4 2 1 3 4 4 2 4 2 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3
46 4 3 1 4 4 2 2 4 2 3 2 2 1 1 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4
47 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
48 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
50 4 4 1 4 4 3 1 4 2 4 3 4 2 1 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4
162
51 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
52 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4
53 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
54 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 4 4 4 4
55 2 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2 4 1
56 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 4 3 3 3 1 4 3 3 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3
58 4 2 2 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 1 4 2 3 2 3 3 3 3
59 4 3 1 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 3 3 4 4 2 1 4 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4
62 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 1 4 2 3 2 3 3 3 3
63 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2
64 4 2 1 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3
65 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3
66 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
68 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
70 4 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
71 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 1 4 4 4 4 4 4 2 3
73 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 1 2 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
77 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4
163
78 3 3 1 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4
79 3 3 1 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4
80 4 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 3 2 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4
81 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 1 3 3 4 4 4
82 4 4 1 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3
83 4 4 4 4 3 2 1 3 3 3 2 2 1 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2
84 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
85 2 3 4 3 2 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2
86 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3
87 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4
88 4 4 1 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2
89 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4
90 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
91 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3
92 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 2 4 2 2 4 3 3
93 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 4
94 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
95 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 4 3 2 3 2 4 4 3
96 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
97 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
98 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 1 4 4 2 4 1 3 2 2 2 3 3
99 4 3 1 3 4 2 3 4 2 3 2 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3
100 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4
101 4 3 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4
102 4 4 1 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 4 3 4
103 2 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 4 2
104 3 3 3 4 4 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
164
105 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
106 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4
107 4 3 1 4 4 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 2 3 4 3
108 4 3 2 4 3 2 4 4 2 2 2 4 2 1 2 2 4 3 4 3 2 4 3 3
109 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3
110 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 1
111 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
112 4 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 2 1 3 2 4 2 2 2 2 3 4 4
113 3 2 1 4 3 3 2 4 3 2 1 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4
114 4 3 1 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3
115 2 3 4 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4
116 4 4 4 4 4 1 2 4 2 3 2 3 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4
117 4 2 2 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 4
118 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 1
119 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 1
120 4 3 2 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4
121 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3
122 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
123 4 3 2 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4
124 4 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4
125 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3
126 4 4 3 1 3 4 2 3 3 2 3 4 3 1 3 3 1 2 4 3 4 4 2 2
127 4 2 1 3 3 4 3 4 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3
128 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1
129 4 4 1 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4
130 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 1
131 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
165
132 4 3 3 4 2 3 2 4 1 3 1 3 2 1 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4
133 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
134 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 2 3 3
135 4 2 1 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3
136 4 4 1 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
137 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
138 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3
139 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
16
6
167
Lampiran 13
REKAPITULASI SKOR ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
No.
Skor Total
Pemberian
Penguatan Verbal Motivasi Belajar
1. 93 77
2. 84 69
3. 106 76
4. 86 84
5. 89 93
6. 84 96
7. 85 80
8. 93 90
9. 100 94
10. 100 79
11. 95 88
12. 100 84
13. 86 93
14. 90 86
15. 90 92
16. 87 86
17. 88 86
18. 96 93
19. 86 79
20. 90 90
21. 106 85
22. 97 91
23. 92 84
24. 98 86
25. 95 67
26. 104 93
27. 98 93
28. 101 96
29. 93 91
30. 92 85
31. 90 84
32. 92 90
33. 93 85
34. 89 83
35. 86 83
36 95 86
37 96 86
168
38 107 86
39 79 84
40 103 84
41 101 87
42 100 78
43 108 93
44 77 71
45 75 73
46 94 71
47 83 89
48 71 89
49 82 88
50 82 77
51 73 84
52 93 85
53 74 86
54 67 71
55 70 70
56 70 90
57 72 77
58 71 66
59 70 84
60 70 91
61 88 76
62 72 67
63 83 74
64 70 75
65 76 64
66 77 69
67 80 82
68 77 83
69 78 84
70 78 80
71 74 85
72 88 78
73 72 77
74 69 92
75 104 92
76 99 78
77 99 86
78 98 79
79 77 73
80 74 78
81 84 81
169
82 80 78
83 80 73
84 69 79
85 72 70
86 89 88
87 72 82
88 81 80
89 82 77
90 76 85
91 84 61
92 75 61
93 80 67
94 73 72
95 82 62
96 75 65
97 73 85
98 75 59
99 67 74
100 74 76
101 85 73
102 82 76
103 73 75
104 94 67
105 85 81
106 88 68
107 69 77
108 69 69
109 83 81
110 60 75
111 90 88
112 95 68
113 75 71
114 72 76
115 77 60
116 75 73
117 75 65
118 71 83
119 69 83
120 84 73
121 71 75
122 79 81
123 70 75
124 86 79
125 75 72
170
126 96 68
127 82 70
128 100 85
129 86 72
130 100 78
131 85 81
132 94 71
133 94 87
134 81 73
135 104 72
136 100 83
137 88 87
138 79 83
139 78 87
171
Lampiran 14
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
penguatanverbal motivasibelajar
N 139 139
Normal Parametersa,,b
Mean 84.4029 79.6043
Std. Deviation 10.98927 8.58767
Most Extreme Differences Absolute .092 .100
Positive .092 .052
Negative -.064 -.100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.081 1.176
Asymp. Sig. (2-tailed) .193 .126
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
172
Lampiran 15
HASIL UJI LINEARITAS
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
motivasibelajar *
penguatanverbal
139 100.0% 0 .0% 139 100.0%
Report
Motivasibelajar
Penguata
nverbal Mean N Std. Deviation
60.00 87.0000 1 .
67.00 85.0000 2 2.82843
69.00 77.2000 5 7.29383
70.00 75.6667 6 6.71317
71.00 76.7500 4 4.03113
72.00 75.3333 6 6.86052
73.00 68.7500 4 6.70199
74.00 78.2500 4 8.13941
75.00 74.1250 8 4.67325
76.00 66.5000 2 10.60660
77.00 70.2000 5 9.03881
78.00 69.0000 3 13.85641
79.00 79.6667 3 2.51661
80.00 77.5000 4 7.93725
81.00 79.5000 2 2.12132
82.00 81.0000 6 6.81175
83.00 82.3333 3 8.38650
84.00 82.8000 5 1.92354
173
85.00 70.5000 4 5.06623
86.00 76.8333 6 9.66264
87.00 90.0000 1 .
88.00 79.2000 5 7.98123
89.00 84.6667 3 6.65833
90.00 79.4000 5 10.71448
92.00 83.0000 3 4.58258
93.00 85.0000 5 1.41421
94.00 85.5000 4 3.10913
95.00 91.2500 4 4.64579
96.00 82.0000 3 13.45362
97.00 84.0000 1 .
98.00 88.6667 3 3.21455
99.00 86.0000 2 9.89949
100.00 87.8571 7 3.38765
101.00 86.5000 2 10.60660
103.00 90.0000 1 .
104.00 89.6667 3 8.50490
106.00 80.0000 2 5.65685
107.00 69.0000 1 .
108.00 77.0000 1 .
Total 79.6043 139 8.58767
174
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
motivasibel
ajar *
penguatan
verbal
Between
Groups
(Combined) 5214.772 38 137.231 2.765 .000
Linearity 1986.076 1 1986.076 40.022 .000
Deviation
from
Linearity
3228.696 37 87.262 1.758 .014
Within Groups 4962.465 100 49.625
Total 10177.237 138
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
motivasibelajar *
penguatanverbal
.442 .195 .716 .512
175
Lampiran 16
HASIL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 penguatanverbal
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: motivasibelajar
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .442a .195 .189 7.73237
a. Predictors: (Constant), penguatanverbal
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1986.076 1 1986.076 33.218 .000a
Residual 8191.161 137 59.789
Total 10177.237 138
a. Predictors: (Constant), penguatanverbal
b. Dependent Variable: motivasibelajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 50.467 5.098 9.900 .000
penguatanverbal .345 .060 .442 5.763 .000
a. Dependent Variable: motivasibelajar
176
Lampiran 17
SURAT IZIN PENELITIAN
Lampiran 18
SURAT REKOMENDASI PERMOHONAN IZIN RISET
177
178
Lampiran 19
179
SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN DATA
180
181
182
183
184
185
186
187
Lampiran 20
FOTO PENELITIAN
SD Negeri 1 Karangpucung
SD Negeri 2 Karangpucung
188
SD Negeri 3 Karangpucung
SD Negeri 4 Karangpucung
189
SD Negeri 5 Karangpucung
SD Negeri 1 Tanjung
190
SD Negeri 2 Tanjung
SD Negeri 3 Tanjung