pengaruh pendekatan pembelajaran saintifik terhadap ......spanyol. zaman sekarang berbeda. kapal...

70
46 LAMPIRAN

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 46

    LAMPIRAN

  • 47

    Lampiran I

    Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran

  • 48

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum Perlakuan

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01

    Kelas / Semester : 4A / II

    Mata Pelajaran : IPS

    Alokasi Waktu : 2×35 menit

    A. Standar Kompetensi

    2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan

    teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

    B. Kompetensi Dasar

    2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

    transportasi serta pengalaman menggunakannya.

    C. Indikator

    Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi.

    Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan

    sekarang.

    Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa

    kini.

    Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan

    sekarang.

    Menjelaskan cara menggunakan secara sederhana teknologi

    transportasi masa lalu dan masa kini.

    D. Tujuan Pembelajaran

    Siswa dapat mengenal perkembangan teknologi transportasi dasri

    masa lalu hingga sekarang.

  • 49

    Siswa dapat membandingkan/membedakan jenis teknologi

    transportasi.

    Siswa dapat menyebutkan peralatan teknologi transportasi masa lalu

    dan sekarang.

    Siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan teknologi

    transportasi.

    Siswa dapat menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi.

    E. Materi Pokok

    Perkembangan teknologi transportasi (terlampir).

    F. Pendekatan/Metode Pembelajaran

    Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.

    G. Sumber Belajar

    Hisnu. P, Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI

    kelas 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

    Sutoyo; Leo Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta:

    Departemen Pendidikan Nasional.

    H. Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Kegiatan Awal.

    Membuka pembelajaran dengan salam.

    Absensi.

    Apersepsi : bertanya bagaimana cara siswa menuju ke

    sekolah (jalan kaki atau memanfaatkan kendaraan).

    10 menit

    Kegiatan Inti

    Mengelompokkan teknologi transportasi berdasar

    55 menit

  • 50

    jenisnya.

    Membandingkan/membedakan jenis-jenis

    teknologi transportasi.

    Menyebutkan macam-macam teknologi

    transportasi.

    Menceritakan di depan kelas.

    Guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum

    diketahui siswa.

    Guru meluruskan kesalahan pemahaman,

    memberikan penguatan, dan penyimpulan.

    Kegiatan Akhir.

    Membuat simpulan tentang teknologi transportasi dan

    jenisnya.

    Menutup pembelajaran dengan salam.

    5 menit

  • 51

    I. Penilaian

    Penilaian pengetahuan siswa.

    Indikator Teknik

    Penilaian

    Bentuk

    Instrumen Soal

    Membandingkan/membedakan jenis teknologi

    transportasi.

    Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa

    lalu dan sekarang.

    Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa

    lalu dan masa kini.

    Menceritakan pengalaman menggunakan alat

    transportasi lalu dan sekarang.

    Menjelaskan cara menggunakan secara sederhana

    teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

    Tertulis

    uraian

    Jawaban

    singkat

    Jelaskan perbedaan teknologi

    transportasi masa lalu dan masa

    kini.

    Bandingkanperbedaan dari cara

    penggunaan teknologi transportasi

    masa lalu dan masa kini.

    Dalam mencapai kota Yogyakarta

    dari Jakarta, lebih efektif waktu

    menggunakan alat transportasi ...

  • 52

  • 53

    LAMPIRAN

    Materi

    PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI

    Sarana pengangkutan sangat penting bagi hidup manusia. Sarana

    pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu bahwa alat-alat

    transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perkembangan? Dahulu

    orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Alat

    transportasi yang digunakan sekarang terdiri dari transportasi darat, transportasi

    air, dan transportasi udara.

    1. Transportasi Darat

    Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang

    modern. Pada zaman dahulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat.

    Selanjutnya manusia memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta,

    keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat

    transportasi. Sekarang ada bermacam-macam alat transportasi, misalnya

    sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus, truk, kereta api, dan sebagainya.

    Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana.

    Kita ambil contoh sepeda

    pertama tidak mempunyai

    pedal atau kayuh. Pedal itu

    dipasang di roda belakang.

    Kemudian, sepeda Prancis

    dibuat dengan memakai pedal

    atau kayuh di depan.

    Sepeda kuda velocipede

    tahun 1817

    Sepeda Kirkpatrick tahun

    1839

    Sepeda Penny-farthing

    tahun 1860-an

    Sepeda “aman” tahun

    1885

    Roda depannya dibuat

    lebih besar. Sepeda pertama

    Gambar 1. Beberapa bentuk sepeda

    dalam sejarah perkembangannya.

  • 54

    memakai roda besi. Setelah itu, roda besi diberi karet keras. Tahun 1885,

    sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun 1888, ban keras

    diganti dengan ban yang diisi angin.

    Lalu muncul pemikiran

    untuk menciptakan sepeda

    yang tidak perlu dikayuh. Lalu

    sepeda itu ditambah mesin.

    Jadilah sepeda motor. Sepeda

    pertama adalah sepeda biasa

    yang dijalankan dengan mesin

    uap. Sepeda motor itu dibuat

    oleh Ernest dan Pierre

    Michaux tahun 1805. Sepeda

    Sepeda motor Daimler,

    1885

    Sepeda motor Triumph,

    1903

    Sepeda motor

    Bohmerland, 1923

    Sepeda motor trail

    buatan Jepang

    motor yang ada sekarang

    jauh lebih cepat dan modern.

    Gambar 2. Beberapa bentu sepeda

    motor dalam perkembangannya.

    Sekarang, kita dapat menemukan berbagai merek sepeda motor yang

    beraneka.

    Yang lebih maju lagi adalah mobil. Teknologi yang digunakan untuk

    membuat mobil juga berkembang. Mobil pertama dibuat di Jerman pada

    tahun 1880. Orang-orang yang terkenal sebagai pembuat mobil adalah Carl

    Benz, Henry Ford, dan Suzuki.

    Angkutan darat yang lain ialah kereta api. Kereta api mampu

    mengangkut lebih banyak orang dibandingkan mobil atau bus. Kereta api

    juga lebih cepat. Rangkaian kereta api ditarik oleh sebuah lokomotif.

    Teknologi yang digunakan kereta api pun berkembang. Zaman dahulu,

    lokomotif digerakkan dengan mesin uap. Uap itu diperoleh dengan

    memanaskan air yang ada dalam katel besar. Bahan bakar yang digunakan

    untuk lokomotif bermesin uap adalah batu bara atau kayu bakar. Kereta api

    zaman sekarang digerakkan oleh tenaga mesin diesel atau tenaga listrik.

  • 55

    2. Transportasi Air

    Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat

    bahwa negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari

    Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan

    lautan yang luas. Tentu saja untuk bepergian dari suatu pulau ke pulau lain

    tidak dapat menggunakan angkutan darat.

    Negara kita memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud

    transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan

    laut. Jenis angkutan air dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu transportasi

    air bermesin dan alat transportasi air tak bermesin.

    Kendaraan laut

    digerakkan dengan baling-

    baling di dalam air. Sebelum

    mesin uap ditemukan, kapal

    digerakkan dengan layar dan

    dayung. Jadi, dahulu orang

    berlayar bergantung pada

    angin, sehingga ketika berlayar

    bisa sangat lama. Ingatlah

    pedagang rempah-rempah pada

    Gambar 3. Kapal layar mengandalkan

    hembusan angin.

    zaman dahulu perlu waktu berbulan-bulan untuk mencapai Maluku dari

    Spanyol. Zaman sekarang berbeda. Kapal sudah digerakkan dengan mesin

    diesel. Ada juga kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Menurut

    fungsinya, kapal dibagi menjadi seperti berikut:

    a. Kapal barang

    Jenis kapal khusus untuk mengangkut barang. Biasanya dipakai untuk

    mengangkut mobil, beras, kontainer, dan sebagainya.

    b. Kapal penumpang

    Kapal yang khusus mengangkut orang. Yang termasuk kapal

    penumpang adalah kapal ferry.

  • 56

    Gambar 4. Kapal penumpang. Salah satu kapal yang digerakkan

    mesin.

    c. Kapal tanker

    Kapal tanker adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut

    minyak, gas, pelumas, solar, dan bensin.

    d. Kapal perang

    Kapal perang adalah kapal yang khusus digunakan oleh angkatan laut

    untuk berperang. Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjata dan

    meriam. Bahkan ada kapal yang dapat dipakai untuk mengangkut

    pesawat, yaitu kapal induk.

    e. Kapal tunda

    Kapal tunda adalah kapal yang digunakan untuk memandu kapal-

    kapal besar waktu masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan.

    f. Kapal ikan

    Kapal ikan adalah kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk

    menangkap ikan.

    g. Kapal riset

    Kapal riset adalah kapal yang digunakan para ahli atau peneliti untuk

    meneliti kehidupan laut.

    3. Transportasi Udara

    Bagaimana kita bepergian lewat udara? Kita bisa naik pesawat terbang.

    Sejak pesawat ditemukan, orang dapat dengan cepat berpindah dari satu

  • 57

    tempat ke tempat lain. Kita hanya memerlukan waktu kurang dari 1 jam dari

    Jakarta menuju Yogyakarta. Coba bandingkan dengan lamanya perjalanan

    menggunakan angkutan darat!

    Ada macam-macam alat

    transportasi udara. Selain pesawat

    udara, ada balon udara, dan

    helikopter. Balon udara pertama

    kali dibuat pada tahun 1783. Nama

    pembuatnya adalah Montgolfier.

    Balon udara dapat terbang karena

    diberi udara panas dari helium yang

    dibakar.

    Gambar 5. Balon udara merupakan

    salah satu alat transportasi udara.

    Alat transpotasi udara yang lain adalah pesawat udara. Pesawat udara

    digunakan untuk mengangkut penumpang. Pesawat udara pertama kali

    digerakkan dengan baling-baling. Sekarang, pesawat udara sudah

    menggunakan mesin jet. Pesawat udara sekarang dapat digunakan untuk

    mengangkut ratusan orang. Selain itu juga terdapat helikopter yang

    digerakkan oleh mesin dan baling-baling.

    Pesawat udara

    Helikopter

    Gambar 6. Pesawat udara dan helikopter merupakan alat transportasi

    udara.

    Transportasi udara memerlukan pelabuhan udara atau bandar udara.

    Bandar udara adalah terminal untuk pesawat. Bandar udara sering disingkat

    dengan bandara. Di setiap ibukota propinsi di Indonesia pasti memiliki

    bandara untuk mempermudah akses menuju suatu wilayah.

  • 58

    Kisi-kisi dan penskoran ketrampilan belajar IPS.

    No Kegiatan Pembelajaran Indikator Keterampilan Nomor Item Jumlah Item

    1. Guru menyampaikan materi

    dengan ceramah.

    Guru bertanyajawab dengan

    siswa.

    Terampil melihat gambar (P1).

    Terampil mendengar penjelasan guru

    (P1).

    Terampil bertanya masalah (P2).

    Terampil menyimak teks (P1).

    Terampil mengumpulkan informasi

    jenis teknologi transportasi (P4).

    Terampil mengklasifikasikan teknologi

    transportasi (P4).

    Terampil menganalisis perbedaan jenis

    teknologi transportasi (P3).

    Terampil menyimpulkan pembelajaran

    (P3).

    Terampil menjelaskan cara penggunaan

    teknologi transportasi (P5).

    Rubrik

    Keterampilan

    9

  • 59

    Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar

    Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!

    No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah

    skor T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

  • 60

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    Keterangan:

    T

    =

    Terampil

  • 61

    Td

    R.K.1

    =

    =

    Tidak Terampil

    Terampil melihat gambar.

    R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru.

    R.K.3 = Terampil bertanya masalah.

    R.K.4 = Terampil menyimak teks.

    R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi jenis teknologi transportasi.

    R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan teknologi transportasi.

    R.K.7 = Terampil menganalisis perbedaan jenis teknologi transportasi.

    R.K.8

    R.K.9

    =

    =

    Terampil menyimpulkan pembelajaran.

    Terampil menjelaskan cara penggunaan teknologi transportasi.

  • 62

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Perlakuan

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Satuan Pendidikan : SD Negeri Bringin 01

    Kelas / Semester : 4A / II

    Mata Pelajaran : IPS

    Alokasi Waktu : 2×35 menit

    A. Standar Kompetensi

    2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan

    teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

    B. Kompetensi Dasar

    2.4. mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

    C. Indikator

    Terampil melihat gambar kepadatan penduduk.

    Terampil mendengar penjelasan guru tentang kepadatan penduduk

    dan masalah sosial di lingkungan.

    Terampil bertanya masalah kepadatan penduduk.

    Terampil menyimak teks pembagian jenis masalah-masalah sosial.

    Terampil mengumpulkan informasi jenis masalah-masalah sosial.

    Terampil mengklasifikasikan jenis masalah sosial.

    Terampil menganalisis solusi mengatasi masalah sosial.

    Terampil menyimpulkan pembelajaran.

    Terampil menjelaskan cara mengatasi masalah sosial.

  • 63

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Melalui kegiatan mengamati gambar pemukiman padat penduduk,

    siswa dapat terampil melihat permasalahan yang muncul dari

    pemukiman padat penduduk sebagai akibat dari kepadatan

    penduduk.

    2. Melalui penjelasan guru tentang gambar pemukiman padat

    penduduk, siswa dapat terampil mendengarkan penjelasan guru

    mengenai permasalahan yang muncul dari pemukiman padat

    penduduk sebagai akibat dari kepadatan penduduk.

    3. Melalui kegiatan menanya permasalahan yang muncul dari

    pemukiman yang padat penduduk, siswa mampu terampil bertanya

    masalah-masalah yang muncul dari pemukiman padat penduduk

    sebagai akibat kepadatan penduduk.

    4. Melalui kegiatan menyimak teks “sempitnya ruang gerakku”, siswa

    dapat menyimak teks guna memahami bahwa pemukiman padat

    penduduk merupakan masalah sosial.

    5. Melalui kegiatan menyimak teks “masalah-masalah di sekitar kita”,

    siswa dapat menyimak teks guna memahami bentuk-bentuk

    masalah sosial dan pembagian sesuai jenisnya.

    6. Melalui kegiatan mengumpulkan informasi masalah sosial di

    sekitarnya, siswa dapat terampil mengumpulkan informasi guna

    mengetahui masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya.

    7. Melalui kegiatan mengklasifikasikan jenis masalah sosial, siswa

    mampu terampil mengklasifikasikan masalah sosial sesuai jenisnya

    dengan menyebutkan masing-masing 2 masalah sosial setiap

    jenisnya dengan tepat.

    8. Melalui kegiatan menganalisis solusi mengatasi masalah sosial.,

    siswa mampu terampil menganalisis solusi mengatasi masalah

    sosial dengan menyebutkan contoh mengatasi bentuk masalah

    sosial dengan tepat.

  • 64

    9. Melalui kegiatan menarik kesimpulan, siswa mampu terampil

    menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

    10. Melalui kegiatan mempresentasikan cara mengatasi masalah sosial

    dalam gambar yang didapatkan, siswa mampu terampil

    menjelaskan cara mengatasi bentuk masalah sosial dengan bahasa

    yang baik.

    E. Materi Pokok

    Masalah-masalah sosial di lingkungan (terlampir).

    F. Pendekatan/Metode Pembelajaran

    Pendekatan : Saintifik.

    Metode : Ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi,

    dan penugasan.

    G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

    Media / Alat

    Gambar tentang masalah-masalah sosial (pemukiman padat

    penduduk, sampah, pencurian).

    Teks bacaan “Keamanan lingkungan”.

    Lembar pengamatan.

    Sumber Belajar

    Hisnu. P, Tantya. - . Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4.

    Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

    Sutoyo; Leo Agung. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta:

    Departemen Pendidikan Nasional.

  • 65

    H. Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan

    1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam

    pembuka.

    2. Guru bertanya kabar dan melakukan absensi

    kehadiran siswa.

    3. Guru memberikan motivasi melalui penyampaian

    bahwa dalam pembelajaran siswa akan

    memperoleh keterampilan belajar melakukan

    pengamatan dalam pembelajaran.

    4. Apersepsi: guru bertanya jawab dengan siswa :

    a. Anak-anak pernah melihat pinggiran sungai

    yang dipenuhi rumah?

    b. Mengapa pinggiran sungai digunakan sebagai

    tempat tinggal?

    c. Pinggiran sungai yang dijadikan pemukiman

    menjadikan masalah atau tidak?

    10 menit

    Kegiatan Inti

    1. Siswa mengamati gambar pemukiman padat

    penduduk. (mengamati)

    2. Siswa merumuskan permasalahan yang muncul

    dari pemukiman yang padat penduduk. (menanya)

    3. Siswa menyimak teks tentang pemukiman padat

    penduduk yang berjudul “sempitnya ruang

    gerakku”. (mengumpulkan informasi)

    4. Siswa menyimak teks jenis-jenis masalah sosial

    dengan judul “masalah-masalah di sekitar kita”.

    (mengumpulkan informasi)

    50 menit

  • 66

    5. Siswa mengumpulkan bentuk masalah sosial di

    lingkungan. (mengumpulkan informasi)

    6. Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial

    sesuai jenisnya. (mengasosiasi)

    7. Siswa menganalisis cara mengatasi masalah sosial

    sesuai jenisnya. (mengasosiasi)

    8. Siswa menarik kesimpulan. (menyimpulkan)

    9. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

    10. Siswa mempresentasikan cara mengatasi masalah

    sosial berdasar gambar yang didapatkan.

    (mengkomunikasikan)

    Penutup

    1. Guru bertanya sekitar pembelajaran yang telah

    dilaksanakan.

    2. Guru menutup kegiatan belajar dengan salam

    penutup.

    10 menit

    I. Penilaian

    Penilaian keterampilan belajar melihat gambar pemukiman padat

    penduduk, keterampilan belajar mendengarkan penjelasan guru,

    keterampilan belajar bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk,

    keterampilan belajar menyimak teks, keterampilan belajar mengumpulkan

    informasi, keterampilan belajar mengklasifikasikan masalah sosial,

    keterampilan belajar menganalisis cara mengatasi masalah sosial,

    keterampilan belajar menyimpulkan pembelajaran, dan keterampilan

    belajar menjelaskan cara mengatasi masalah sosial dilaksanakan selama

    proses pembelajaran (terlampir).

  • 67

  • 68

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Materi

    Masalah-masalah Sosial di Lingkungan

    A. Pengertian Masalah Sosial

    Setiap hari kita menghadapi masalah. Misalnya, lupa mengerjakan PR,

    dijauhi teman-teman, baju seragam sobek, kesulitan mengerjakan tugas, dan

    sebagainya. Apakah masalah sosial sama dengan masalah-masalah tersebut?

    Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh

    manusia sebagai individu. Ketika kamu tidak mengerjakan PR, dijauhi teman-

    teman, dan sakit kamu sedang menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak

    akan dirugikan dengan masalahmu ini.

    Lalu apa masalah sosial? Apa bedanya dengan masalah pribadi? Kita

    tahu bahwa manusia adalah mahluk sosial. Manusia tidak bisa hidup seorang

    diri. Sejak bayi sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa

    makan, berbicara, berjalan, membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini

    artinya manusia selalu hidup bersama atau dalam masyarakat.

    Suatu hal dikatakan masalah sosial jika masyarakat lain ikut merasakan

    pengaruh masalah tersebut. Misalkan kasus pencurian. Peristiwa pencurian

    merupakan masalah sosial karena masyarakat di sekitar tempat pencurian juga

    merasakan pengaruhnya.

    Masalah pribadi bisa dipecahkan sendiri oleh orang yang bersangkutan.

    Tidak demikian halnya dengan masalah sosial. Masalah sosial harus

    dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama. Seorang warga tidak bisa

    menyelesaikan seorang diri ketika di lingkungannya sering terjadi kasus

    pencurian. Masalah ini hanya bisa diselesaikan bersama seluruh warga. Setiap

    warga harus mendukung upaya penyelesaian tersebut. Turut ronda malam di

  • 69

    lingkungan merupakan contoh keterlibatan warga dalam mengatasi masalah

    sosial.

    B. Mengenal Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat

    Kita tidak bisa bebas dari masalah-masalah sosial. Ada banyak sekali

    masalah sosial seperti berikut:

    1. Masalah-masalah kependudukan

    Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu

    disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah

    menentukan padat tidaknya suatu wilayah. Masalah-masalah

    kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk

    yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan

    penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya

    pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan

    penduduk.

    Beberapa kota besar di Indonesia

    sangat padat. Tingginya kepadatan

    penduduk menyebabkan masalah-masalah

    sosial seperti pengangguran, kemiskinan,

    rendahnya pelayanan kesehatan,

    meningkatnya tindak kejahatan,

    pemukiman kumuh, lingkungan tempat

    tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.

    Gambar 1. Pemukiman

    padat penduduk.

    Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah

    kependudukan. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain

    sebagai berikut.

    a. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga

    berencana.

    b. Melaksanakan program transmigrasi.

    c. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

    d. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin.

  • 70

    2. Tindak kejahatan

    Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan,

    penjambretan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan.

    Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Tindak

    kejahatan pencurian dan perampokan sering disebabkan oleh masalah

    Gambar 2. Perampokan karena

    faktor ekonomi.

    kemiskinan dan pengangguran.

    Karena itu pemerintah dan

    masyarakat harus berusaha keras

    untuk menciptakan lapangan kerja.

    Selain itu, kualitas dan pemerataan

    pendidikan harus ditingkatkan untuk

    meningkatkan keterampilan warga.

    3. Masalah sampah

    Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah

    sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak

    dikelola dengan baik. Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin

    belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat

    yang tinggal di kota atau di

    daerah padat penduduk.

    Masyarakat kota dan daerah

    padat penduduk menghasilkan

    banyak sekali sampah. Sampah

    segera menumpuk jika tidak

    segera diangkut ke tempat

    pembuangan akhir.

    Gambar 3. Sampah menumpuk

    Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah

    yang ditumpuk dapat menjadi sumber penyakit menular. Karena itu

    semua warga harus berperan serta mengatasi masalah sampah.

    Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk

    membuang sampah sembarangan. Dibanyak tempat banyak warga yang

  • 71

    biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air

    menjadi mampet. Akibatnya sering terjadi banjir jika hujan lebat.

    Semua masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa

    mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita

    biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudia

    kita menaruh sampah di tempat semestinya.

    4. Pencemaran lingkungan

    Terdapat 2 macam pencemaran, yaitu pencemaran air dan udara.

    Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, antara lain membuang

    sampah ke sungai dan menangkap ikan menggunakan pestisida. Perairan

    juga tercemar jika pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sungai.

    Pencemaran menyebabkan matinya ikan dan mahluk lainnya yang hidup

    di ari. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.

    Gambar 4. Asap pabrik

    menyebabkan pencemaran udara

    Pencemaran udara

    disebabkan asap kendaraan dan

    asap pabrik-pabrik. Udara yang

    kita hirup adalah udara yang

    sangat kotor. Bayangkan apa

    yang terjadi pada paru-paru kita

    bila kita menghisapnya setiap

    hari.

    Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi

    pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon

    sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta

    dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor,

    usahakan supaya kendaraan tersebut layak pakai. Jangan sampai

    kendaraan kita mengeluarkan banyak asap.

  • 72

    5. Kebakaran

    Masalah sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat

    di lingkunganmu adalah kebakaran.Kebakaran apa yang pernah kamu

    saksikan? Apakah rumah atau hutan? Apa yang terjadi ketika kebakaran?

    Api melahap segala sesuatu dengan cepat bukan?

    Kebakaran yang terjadi di

    masyarakat umumnya merupakan

    kebakaran pemukiman. Sebuah

    rumah terbakar dan menjalar ke

    rumah-rumah di sekitarnya.

    Penyebabnya antara lain kompor

    meledak dan sambungan arus

    pendek (korsleting) listrik. Karena

    Gambar 5. Kebakaran di rumah

    padat penduduk

    itu, masyarakat harus hati-hati dengan dua hal itu.

    Kebakaran pemukiman kumuh dan padat penduduk umumnya

    merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini disebabkan

    karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang

    mudah terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit

    dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Kebakaran pemukiman

    sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya

    kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.

    1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.

    2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.

    3. Mematikan kompor setelah memasak.

    4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.

    Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap

    kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu

    kesehatan dan lalu lintas. Selain iu, kawasan hutan akan semakin

    berkurang.

  • 73

    6. Rusaknya atau buruknya fasilitas umum

    Coba perhatikan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu?

    Beberapa fasilitas umum yang mudah dijumpai adalah sarana

    transportasi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana hiburan.

    Namun, dilingkungan kita fasilitas umum yang ada masih murang

    kualitasnya.

    Gambar 6. Jalan berlubang. Salah

    satu penyebab kecelakaan.

    Mengapa buruknya

    fasilitas umum menjadi

    masalah sosial? Fasilitas umum

    digunakan secara bersama oleh

    masyarakat. Kalau fasilitas

    umum itu rusak, maka

    masyarakat tidak bisa

    menggunakannya. Apa yang

    terjadi jika kendaraan melintasi

    jalan berlubang? Tentu resiko kecelakaan akan lebih besar? Bagaimana

    jika truk terjebak dalam lubang tersebut? Tentunya akan menyebabkan

    tersendatnya arus lalu lintas pada jalan tersebut.

    Coba kamu perhatikan keadaan fasilitas umum di lingkunganmu!

    Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau tidak terpelihara.

    Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api, dan kapal sudah tua

    dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya seperti telepon

    umum, WC umum, tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya.

    Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah.

    Meskipun demikian, masyarakat harus membantu merawat dan menjaga

    supaya tidak cepat rusak, supaya dapat digunakan untuk kepentingan

    masyarakat juga.

    7. Perilaku tidak disiplin

    Dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku

    tidak disiplin. Kita ambil contoh keadaan di jalan raya. Salah satu

  • 74

    penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin.

    Contoh perilaku tidak disiplin antara lain sebagai berikut:

    Gambar 7. Perilaku tidak

    disiplin pengendara yang

    melintas di atas trotoar.

    a. Menjalankan kendaraan melawan

    arus, biasanya dilakukan pengendara

    sepeda motor.

    b. Mengendarai sepeda motor di jalan

    yang bukan semestinya, misalnya

    trotoar.

    c. Parkir sembarangan.

    d. Angkot dan bus yang sering berhenti

    sembarangan.

    Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat.

    Misalnya perilaku membuang sampah sembarangan, tidak membayar

    pajak, dan tidak tertib antri.

    8. Pemborosan energi

    Gambar 8. TV menyala tanpa

    ditonton.

    Sumber energi berupa bahan

    bakar (minyak bumi, gas alam, dan

    batu bara) suatu ketika akan habis.

    Sumber energi ini tidak dapat

    diperbarui. Karena itu, kita harus

    hemat memakainya supaya sumber-

    sumber energi ini tidak cepat habis.

    Coba perhatikan keadaan di

    rumahmu? Apakah keluargamu

    Termasuk orang yang menghemat energi? Kita bisa belajar hemat dalam

    menggunakan energi. Contohnya cara menghemat energi antara lain

    sebagai berikut:

    a. Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.

    b. Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.

  • 75

    c. Memanfaatkan sumber energi alternatif.

    9. Kelangkaan barang-barang kebutuhan

    Dalam masyarakat kita beberapa

    kali terjadi kelangkaan barang

    kebutuhan tertentu. Beberapa waktu

    lalu masyarakat kesulitan

    mendapatkan air bersih. Akibatnya

    kebutuhan akan mandi, cuci, dan

    minum juga terganggu. Kelangkaan

    barang-barang kebutuhan sehari-hari

    meresahkan masyarakat. Oleh karena

    itu, kelangkaan barang-barang

    termasuk masalah sosial. Pemerintah

    mempunyai tugas memastikan bahwa

    Gambar 9. Kelangkaan air

    bersih membuat warga antri

    untuk mendapatkan air

    bersih.

    Kebutuhan sehari-hari masyarakat harus tercukupi. Dalam gambar 9.

    dapat kita lihat usaha pemerintah untuk mencukupi kebutuhan

    masyarakat akan air bersih dengan cara mendatangi dan memberikan air

    bersih pada warga yang mengalami kesulitan atau kelangkaan air bersih.

  • 76

    Lampiran 2. Media belajar

    Gambar Masalah Sosial

    Rusaknya fasilitas umum

    Pencemaran lingkungan

    Pemborosan energi

  • 77

    Teks bacaan

    Sempitnya Ruang Gerakku

    Pada suatu saat, Priska dan ibu Ani, ibunya, sedang bercakap-cakap. Mereka

    mereka merasa prihatin dengan

    berbagai masalah yang terjadi. Berbagai

    keluhan muncul dari masalah tersebut.

    Priska yang merasa prihatin merasa

    penasaran mendengar penjelasan

    ibunya. Ibu Ani pun bersedia

    memberikan penjelasan mengenai

    permasalahan-permasalahan yang

    terjadi. “Ibu, mengapa di sekitar tempat

    tinggal kita teman-teman Priska suka bermain sepak bola di jalanan?”, tanya

    Priska. “Sebenarnya mereka tidak senang nak bermain di jalanan, mereka lebih

    senang bermain di tanah lapang”, jawab ibu Ani. “Lalu mengapa mereka bermain

    di jalanan bu?”, Priska kembali bertanya. “Nak, cobalah lihat sekitar kita! Apakah

    terdapat tanah lapang di sekitar tempat tinggal kita?”, sahut ibu Ani. “Tidak bu,

    hanya ada rumah tempat tinggal yang sangat banyak”, jawab Priska. “Selain itu,

    coba Priska lihat! Apakah rumah-rumah tersebut terlihat teratur? Terlihat sangat

    rapat sekali bukan?, ibu Ani menanggapi. “Benar sekali bu, Priska pun sewaktu

    berangkat sekolah sangat tidak

    nyaman bu ketika berpapasan

    dengan pengendara sepeda motor bu.

    Mengapa rumah-rumah tersebut bisa

    sangat rapat dan tidak teratur seperti

    itu bu?” Priska kembali bertanya.

    “Itu karena penduduk di tempat

    tinggal kita sangat banyak dan tak sebanding dengan lahan yang tersedia. Setiap

    orang mempunyai keluarga yang membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal,

  • 78

    sehingga mereka memaksakan ruang yang belum terpakai”, jawab ibu Ani.

    Pertumbuhan penduduk yang cepat serta tidak merata persebarannya sangat

    mungkin memunculkan pemukiman padat penduduk. Pemukiman padat seperti ini

    akan membuat masyarakat tidak nyaman. Pemakaman padat penduduk seperti ini

    juga akan sangat mudah menimbulkan kebakaran yang disebabkan tidak

    teraturnya kabel listrik pada pemukiman tersebut. Apabila kebakaran terjadi akan

    sangat mungkin api menyambar rumah-rumah di sekitarnya. Masalah

    penumpukan sampah juga akan sangat mudah terjadi penumpukan sembarangan.

  • 79

    Masalah-masalah di Sekitar Kita

    Beni adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah kota besar. Ia

    adalah seorang yang begitu peduli terhadap lingkungannya. Dua tahun

    dia hidup di kota besar tersebut dan hidupnya tak pernah jauh dari

    berbagai masalah di sekitarnya yang tidak jarang juga mengganggu

    kenyamanannya.

    Tempat tinggal Beni adalah pemukiman yang tergolong pemukiman

    padat penduduk. Orang-orang yang terlalu banyak mendiami suatu

    wilayah juga berdampak pada jarak antar tempat tinggal yang semakin

    sempit. Beni tidak nyaman ketika dia harus berangkat beraktivitas. Dia

    harus berbagi jalan di sela-sela tembok rumah dengan orang lain dan

    tak jarang juga pengendara motor. Dia juga sangat jarang sekali

    merasakan pancaran langsung sinar matahari yang terhalang tembok

    dan atap rumah. Beni juga sangat sulit sekali mendapatkan ruang

    terbuka baginya untuk sejenak bersantai karena banyak ruang terbuka

    sudah berubah menjadi pemukiman. Terlalu padatnya penduduk pada

    tempat tinggal Beni juga tak jarang menimbulkan kelangkaan barang-

    barang kebutuhan di tempat tinggalnya, di antaranya kebutuhan akan

    air bersih. Kebutuhan penduduk akan air untuk minum, mandi, dan cuci

    tak diimbangi dengan jumlah debit air bersih yang terbatas. Tidak

    jarang pemerintah daerah tempat tinggal Beni harus memasok air

    bersih bagi penduduk di tempat tinggal Beni. Beni bisa sedikit merasa

    lega ketika pemerintah melakukan program transmigrasi kepada

    kelurahan di sebelahnya untuk mengurangi kepadatan di dekat tempat

    tinggalnya. Setidaknya kini terdapat ruang terbuka untuk ia sejenak

    beristirahat. Selain itu, kelangkaan akan kebutuhan air bersih juga

    jarang terjadi lagi.

    Namun, berbagai ketidaknyamanan Beni tidak hanya itu. Dalam

    perjalanannya menuju sebuah perusahaan tempat dia bekerja banyak

    hal yang sangat mengganggu kenyamanannya. Banyak sampah yang

  • 80

    berserakan di pinggir jalan yang menimbulkan bau tidak sedap. Selain

    itu, tumpukan sampah tersebut juga dapat menimbulkan suatu penyakit.

    Beni menyadari bahwa usaha pemerintah dengan mengangkut tumpukan

    sampah tersebut menuju tempat pembuangan akhir dan mendaur ulang

    sampah tak akan bisa berhasil menghilangkan tumpukan sampah tanpa

    diimbangi dengan kesadaran masyarakat. Beni tetap mengapresiasi

    usaha pemerintah. Setidaknya tumpukan sampah tidak sampai menjadi

    gunung sampah yang tinggi.

    Tidak hanya sampah yang mencemari lingkungan tempat tinggal

    Beni, namun limbah-limbah industri juga. Asap-asap hasil kegiatan

    industri sangat mencemari kandungan udara di kota Beni tinggal.

    Kandungan udara menjadi sangat kotor hingga tak jarang ia harus

    memakai masker sewaktu berjalan menuju tempatnya bekerja. Beni

    tidak jarang juga berpartisipasi dalam program pemerintah yang

    bernama “Car Free Day” yang mengharuskan suatu ruas jalan bebas

    dari asap kendaraan bermotor yang disertai penanaman pohon untuk

    mengurangi pencemaran udara.

    Keadaan di jalanan tidak kalah mengganggu kenyamanan Beni.

    Banyak ditemui perilaku tidak disiplin masyarakat. Haknya sebagai

    pejalan kaki untuk menggunakan trotoar sebagai jalurnya berjalan

    sangat terganggu oleh pengendara sepeda motor yang menggunakan

    trotoar sebagai jalur untuk menembus kemacetan. Peraturan

    pemerintah sudah jelas sanksinya, namun sekali lagi kesadaran

    masyarakat untuk menghargai hak orang lain masih sangat kurang.

    Tidak jarang polisi harus melakukan tilang kepada pengendara yang

    tidak disiplin untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh

    masyarakat.

    Rusak atau buruknya fasilitas umum juga menjadi masalah yang

    mengganggu kenyamanan masyarakat. Tidak jarang terjadi kecelakaan

    karena pengendara melintasi jalan berlubang atau mengenai tumpukan

    material sisa pembangunan fasilitas umum. Pemerintah selalu melakukan

    penutupan lubang-lubang di jalan dan pembersihan material tersebut

  • 81

    untuk mengurangi resiko kecelakaan, sehingga masyarakat juga merasa

    lebih nyaman.

    Berbagai tindak kejahatan juga sangat mengganggu kenyamanan

    masyarakat. Aturan dan sanksi sudah sangat jelas, namun masih saja

    terdapat tindak kejahatan yang didasarkan pada tujuan pribadi. Pada

    akhirnya pemerintah harus melakukan pengamanan yang lebih di tempat

    umum untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan juga untuk

    menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Masalah lain

    yang sangat menjadi perhatian Beni adalah perilaku masyarakat yang

    boros energi, dalam hal ini energi listrik. Namun, Beni juga salut

    terhadap usaha pemerintah yang mengajak masyarakat menghemat

    energi listrik dengan ajakan mematikan listrik yang tidak terpakai pada

    pukul 17.00-22.00. Beni sangat mendambakan lingkungan yang aman dan

    nyaman, namun usaha pemerintah tak akan berhasil tanpa kesadaran

    masyarakat.

  • 82

    Nama :

    Tabel Pengamatan Masalah Sosial di Lingkungan Kita

    No Masalah Sosial Jenis Cara Mengatasi

    Lembar Pengamatan

  • 83

    Lampiran 3. Kisi-kisi dan penskoran keterampilan belajar IPS.

    No Kegiatan Pembelajaran Indikator

    Keterampilan

    Nomor

    Item

    Jumlah

    Item

    1. Mengamati gambar

    pemukiman padat

    penduduk.

    Terampil melihat

    gambar pemukiman

    padat penduduk (P1).

    R.K.1 1

    Terampil

    mendengarkan

    penjelasan guru (P1).

    R.K.2 1

    2. Menanya permasalahan

    yang muncul dari

    pemukiman yang padat

    penduduk.

    Terampil bertanya

    masalah dalam

    pemukiman padat

    penduduk (P2).

    R.K.3 1

    3. Menyimak teks tentang

    pemukiman padat

    penduduk yang berjudul

    “sempitnya ruang

    gerakku”. Terampil menyimak

    teks (P1). R.K.4 1

    4. Menyimak teks jenis-jenis

    masalah sosial dengan

    judul “masalah-masalah di

    sekitar kita”.

    5. Mengumpulkan bentuk

    masalah sosial di

    lingkungan.

    Terampil

    mengumpulkan

    informasi (P3).

    R.K.5 1

    6. Mengklasifikasikan bentuk

    masalah sosial sesuai

    jenisnya.

    Terampilkan

    mengklasifikasikan

    masalah sosial (P4).

    R.K.6 1

    7. Menganalisis cara

    mengatasi masalah sosial

    sesuai jenisnya.

    Terampil

    menganalisis cara

    mengatasi masalah

    sosial (P3).

    R.K.7 1

    8. Menarik kesimpulan. Terampil

    menyimpulkan

    pembelajaran (P3).

    R.K.8 1

    9. Mempresentasikan hasil

    diskusi tentang cara

    mengatasi masalah sosial.

    Terampil

    menjelaskan cara

    mengatasi masalah

    sosial. (P5).

    R.K.9 1

  • 84

    Rubrik Penilaian Keterampilan Belajar IPS

    Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai keadaan yang sebenarnya!

    No Nama R.K.1 R.K.2 R.K.3 R.K.4 R.K.5 R.K.6 R.K.7 R.K.8 R.K.9 Jumlah

    skor T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td T Td

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

  • 85

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    Keterangan:

    T

    =

    Terampil

  • 86

    Td

    R.K.1

    =

    =

    Tidak Terampil

    Terampil melihat gambar pemukiman padat penduduk.

    R.K.2 = Terampil mendengar penjelasan guru.

    R.K.3 = Terampil bertanya masalah dalam pemukiman padat penduduk.

    R.K.4 = Terampil menyimak teks.

    R.K.5 = Terampil mengumpulkan informasi.

    R.K.6 = Terampil mengklasifikasikan masalah sosial.

    R.K.7 = Terampil menganalisis cara mengatasi masalah sosial.

    R.K.8

    R.K.9

    =

    =

    Terampil menyimpulkan pembelajaran.

    Terampil menjelaskan cara mengatasi masalah sosial.

  • 87

    Lampiran II

    Lembar Validasi

    Instrumen

  • 88

  • 89

  • 90

  • 91

    Lampiran III

    Instrumen Setelah

    Validasi

  • 92

    Rubrik Penilaian Ketrampilan Belajar IPS Siswa

    No Indikator Keterampilan

    Skor

    Kriteria

    Terampil Tidak

    R.K.1. Terampil melihat gambar pemukiman

    padat penduduk (P1). 1 0

    R.K.2. Terampil mendengarkan penjelasan

    guru (P1). 1 0

    R.K.3. Terampil bertanya masalah dalam

    pemukiman padat penduduk (P2). 1 0

    R.K.4. Terampil menyimak teks (P1). 1 0

    R.K.5. Terampil mengumpulkan informasi

    (P3). 1 0

    R.K.6. Terampilkan mengklasifikasikan

    masalah sosial (P4). 1 0

    R.K.7. Terampil menganalisis cara

    mengatasi masalah sosial (P3). 1 0

    R.K.8. Terampil menyimpulkan

    pembelajaran (P3). 1 0

    R.K.9. Terampil menjelaskan cara mengatasi

    masalah sosial. (P5). 1 0

  • 93

    Lampiran IV

    Lembar Observasi

    Aktivitas Guru

  • 94

    LEMBAR AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN

    PENDEKATAN SAINTIFIK

    Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD.

    Kelas/Semester : 4A/II

    Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

    Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan

    indikator pengamatan!

    ASPEK NO INDIKATOR DILAKSANAKAN

    YA TIDAK

    Kegiatan

    Awal

    Pembelajaran

    .

    1 Membuka pembelajaran

    dengan salam. √

    2 Melakukan absensi kehadiran

    siswa. √

    3 Memberikan motivasi. √

    4 Menginformasikan tujuan

    pembelajaran. √

    5 Melakukan apersepsi melalui

    tanya jawab dengan siswa. √

    Kegiatan Inti

    Pembelajaran

    .

    1

    Menampilkan gambar

    pemukiman padat penduduk

    yang menimbulkan masalah

    sosial.

    2

    Memberikan penjelasan kepada

    siswa tentang gambar

    pemukiman penduduk yang

    menimbulkan masalah sosial.

    3 Memberikan kesempatan siswa

    untuk bertanya terkait √

  • 95

    hal/masalah dalam gambar

    pemukiman padat penduduk

    yang menimbulkan masalah

    sosial.

    4 Membagikan teks bacaan. √

    5

    Memberikan kesempatan siswa

    untuk menyimak isi teks

    bacaan.

    6

    Memberikan kesempatan siswa

    untuk mengumpulkan

    informasi dari sumber belajar

    lain.

    7

    Memberikan kesempatan siswa

    untuk mengklasifikasikan

    bentuk masalah sosial sesuai

    jenisnya.

    8

    Memberikan kesempatan siswa

    untuk menganalisis cara

    mengatasi masalah sosial.

    9

    Membimbing siswa untuk

    dapat menarik kesimpulan

    dalam pembelajaran.

    10 Membagi kelas ke dalam

    beberapa kelompok. √

    11

    Memberikan kesempatan siswa

    untuk mempresentasikan cara

    mengatasi masalah sosial.

    Kegiatan

    Akhir

    Pembelajaran

    1

    Bertanyajawab dengan siswa

    terkait pembelajaran yang

    belum dipahami.

  • 96

    . 2

    Menutup pembelajaran dengan

    salam penutup. √

    Bringin, Mei 2015

    Observer

    Padmo Darwanto, S.Pd. SD

    NIP. 19580820 197802 1 001

  • 97

    Lampiran V

    Lembar Observasi

    Aktivitas Siswa

  • 98

    LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM

    PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN

    PEMBELAJARAN SAINTIFIK

    Pengampu : Kristin Sumaryani, S.Pd.SD.

    Kelas/Semester : 4A/II

    Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

    Petunjuk : Isilah kolom hasil sesuai dengan jumlah yang

    diperoleh!

    ASPEK NO INDIKATOR HASIL

    JUMLAH %

    Kegiatan Awal

    Pembelajaran.

    1

    Kesiapan dalam pembelajaran

    (mempersiapkan buku dan alat

    tulis).

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

    2

    Memperhatikan penjelasan guru

    terkait pembelajaran yang akan

    dilakukan.

    28 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 96%

    3 Berinteraksi dengan menjawab

    pertanyaan guru.

    28 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 96%

    Kegiatan Inti

    Pembelajaran.

    1

    Melihat gambar pemukiman

    padat penduduk yang

    menimbulkan masalah sosial.

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

    2

    Mendengarkan penjelasan guru

    tentang gambar pemukiman

    padat penduduk yang

    menimbulkan masalah sosial.

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

    3

    Bertanya terkait hal/masalah

    dalam gambar pemukiman padat

    penduduk.

    16 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 55%

  • 99

    4 Menyimak isi teks bacaan. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

    5 Mengumpulkan informasi dari

    sumber belajar lain.

    20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

    6 Mengklasifikasikan masalah

    sosial berdasar jenisnya.

    20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

    7 Menganalisis cara mengatasi

    masalah sosial.

    22 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 76%

    8 Menyimpulkan pembelajaran. 20 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 69%

    9 Membentuk kelompok. 29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 100%

    10 Mempresentasikan cara

    mengatasi masalah sosial.

    6 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 21%

    Kegiatan

    Akhir

    Pembelajaran.

    1

    Aktif bertanya mengenai materi

    yang belum dipahami. 5 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    29 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 17%

    Bringin, Mei 2015

    Observer

    Padmo Darwanto, S.Pd. SD

    NIP. 19580820 197802 1 001

  • 100

    Lampiran VI

    Skor Hasil Penelitian

  • 101

    SKOR KETERAMPILAN BELAJAR IPS SISWA KELAS 4A SDN

    BRINGIN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

    TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    NO

    JUMLAH AKTIVITAS KETERAMPILAN

    BELAJAR IPS

    TANPA PERLAKUAN DENGAN PERLAKUAN

    1 3 5

    2 5 4

    3 2 7

    4 5 6

    5 1 7

    6 2 8

    7 4 9

    8 2 5

    9 3 7

    10 4 9

    11 3 8

    12 1 9

    13 2 8

    14 4 7

    15 5 6

    16 3 9

    17 1 5

    18 2 7

    19 5 8

    20 3 9

    21 4 8

    22 3 8

    23 1 7

    24 3 5

    25 1 6

    26 3 5

    27 4 7

    28 2 6

    29 1 9

    RATA-RATA 2,8276 7,0345

    MAKSIMAL 5 9

    MINIMAL 1 4

  • 102

    Lampiran VII

    Hasil Output Data

    Statistik

  • 103

    Hasil Output Uji Normalitas

    Case Processing Summary

    Pembelajaran

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Jumlah Keterampilan belajar

    tanpa perlakuan 29 100,0% 0 0,0% 29 100,0%

    Descriptives

    Pembelajaran Statistic Std. Error

    Jumlah Keterampilan

    belajar tanpa

    perlakuan

    Mean 2,8276 ,24849

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 2,3186

    Upper Bound 3,3366

    5% Trimmed Mean 2,8084

    Median 3,0000

    Variance 1,791

    Std. Deviation 1,33815

    Minimum 1,00

    Maximum 5,00

    Range 4,00

    Interquartile Range 2,00

    Skewness ,145 ,434

    Kurtosis -1,027 ,845

    Tests of Normality

    Pembelajaran

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Jumlah Keterampilan

    belajar tanpa

    perlakuan

    ,146 29 ,119 ,906 29 ,013

    a. Lilliefors Significance Correction

  • 104

    Uji T Paired Samples T-print out

    Paired Samples Statistics

    Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

    Pair 1 Keterampilan Belajar IPS

    Dengan Perlakuan 7,0345 29 1,49959 ,27847

    Keterampilan Belajar IPS

    Tanpa Perlakuan 2,8276 29 1,33815 ,24849

    Paired Samples Correlations

    N Correlation Sig.

    Pair 1 Keterampilan Belajar IPS

    Dengan Perlakuan &

    Keterampilan Belajar IPS

    Tanpa Perlakuan

    29 -,068 ,725

    Paired Samples Test

    Paired Differences

    t df

    Sig.

    (2-

    tailed) Mean

    Std.

    Deviation

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair

    1

    Keterampilan

    Belajar IPS

    Dengan

    Perlakuan

    Keterampilan

    Belajar IPS

    Tanpa

    Perlakuan

    4,20690 2,07673 ,38564 3,41695 4,99684 10,909 28 ,000

  • 105

    Lampiran VIII

    Surat Izin Penelitian

  • 106

    Surat Ijin Observasi

  • 107

    Surat Ijin Penelitian

  • 108

    Lampiran IX

    Surat Keterangan Telah

    Melakukan Penelitian

  • 109

  • 110

    Lampiran X

    Dokumentasi

  • 111

    Pembelajaran Tanpa Perlakuan.

    Guru memberikan penjelasan.

    Guru bertanyajawab dengan siswa.

  • 112

    Siswa merangkum pembelajaran.

    Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.

  • 113

    Pembelajaran dengan perlakuan (pendekatan saintifik).

    Siswa mengamati gambar.

    Siswa menyimak teks bacaan.

  • 114

    Siswa mengklasifikasikan bentuk masalah sosial.

    Siswa menganalisis cara mengatasi masalah sosial.

  • 115

    Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.