pengaruh pendidikan informal terhadap...

95
i PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL (Studi Pada Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Aci Sutanti NIM. 1112018300042 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: duongnhi

Post on 25-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

i

PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP

KECERDASAN EMOSIONAL

(Studi Pada Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Aci Sutanti

NIM. 1112018300042

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

i

PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP

KECERDASAN EMOSIONAL

(Studi Pada Siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Aci Sutanti

NIM. 1112018300042

Mengetahui,

Pembimbing

Dr. Fidrayani, M.Pd.

NIP. 19760207 201503 2 001

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap Kecerdasan

Emosional (Studi pada siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang),

disusun oleh Aci Sutanti, NIM. 1112018300042, Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak diujikan pada sidang munaqasah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 27 November 2018

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Fidrayani, M.Pd.

NIP. 19760207 201503 2 001

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

iii

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

iv

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

v

ABSTRAK

Aci Sutanti, NIM. 1112018300042, “Pengaruh Pendidikan Informal

Terhadap Kecerdasan Emosional (Studi pada siswa kelas V SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang)” Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Kata Kunci: Pendidikan Informal, Kecerdasan Emosional

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan mencari data empirik

pengaruh pendidikan informal terhadap kecerdasan emosional siswa kelas V SD.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan di SD Al-Zahra Indonesia Pamulang. Pengambilan

sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner yang diberikan ada dua jenis, yaitu untuk mengetahui pendidikan

informal yang didapatkan siswa dan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa.

Kuesioner kecerdasan emosional mewakili indikator menurut teori Daniel

Goleman. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh thitung = 0,662 dan ttabel = 0,294 dengan

taraf signifikan (α) = 0,05. Karena thitung > ttabel (0,662 > 0,294), maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan, terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pendidikan informal terhadap kecerdasan emosional siswa.

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

vi

ABSTRACT

Aci Sutanti, NIM. 1112018300042. “The Effect of Informal Education

in Emotional Intelligence (Study on 5th Grade Students of Al-Zahra Indonesia

Elementary School Pamulang)” Teaching Education of Madrasah Ibtidaiyah

Department Thesis, Faculty of Tarbiyah and Teacherships. Islamic State

University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Key Words: Informal Education, Emotional Intelligence

The purpose of this research is to prove and looking for empirical data

about influence of informal education in emotional intelligence 5th grade students.

The method of this research is quantitative. This research did in Al-Zahra

Indonesia elementary school Pamulang. Technic sampling used in this research is

simple random sampling. The instrument used in this research is questionnaire.

The questionnaire provided is of two types, namely to find out the informal

education that students get and the emotional intelligence students have.

Questionnaire of emotional intelligence represent to indicator emotional

intelligence of Goleman. Based on t-test obtained tvalue = 0,662 and ttable = 0,294

with significance level (α) = 0,05. Because tvalue > ttable (0,662 > 0,294), then H0 is

rejected and Ha is accepted. This shown that there is effect between informal

education with emotional intelligence students.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan rasa syukur penulis sampaikan kepada

hadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kesehatan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,

para sahabatnya, dan umat Islam yang mengikutinya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari dalam penulisan ini banyak rintangan dan hambatan

yang dihadapi. Namun, berkat curahan karunia Allah SWT, dan siraman doa restu

dari berbagai pihak yang telah ikhlas memberikan dukungan dan bimbingan

secara moril dan materiil, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu, dengan segala ketulusan hati, penulis mempersembahkan rasa terima kasih

yang mendalam kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus merangkap

sebagai dosen pembimbing akademik yang tidak ada lelahnya memberikan

semangat.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Fidrayani, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dalam

pembuatan skripsi, serta memberikan semangat dan motivasi.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Kepala, guru, dan staff SD Al-Zahra Indonesia, Pamulang, Tangerang Selatan,

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD Al-Zahra

Indonesia.

7. Keluarga tersayang, terutama Bapak Suparno, Ibu Watik, Mas Adi Sutikno,

Alvin Romadhoni Setiawan, dan Aprilleo Ilham Santoso, yang telah

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

viii

8. memberikan dukungan dalam bentuk apapun, yang telah sabar menunggu

penulis menyelesaikan studinya.

9. Calon suami tercinta, Mas Tri Rochmadi, yang telah memberikan segala

sesuatu yang penulis butuhkan, yang telah sabar menunggu penulis

menyelesaikan studinya untuk segera meminang.

10. Mamih, Iah, Lina, sahabat yang tak henti-hentinya mengolok penulis karena

paling lambat mengerjakan skripsi, yang memicu penulis juga untuk segera

wisuda.

11. YOUDAH (Yolanda, Ociana, Uul, Dita, Aci, Halimah), sahabat angkatan

yang terus memberikan doa yang tulus.

12. Arina Taruli Sitorus, kakak sekaligus pembimbing skripsi yang mengajarkan

bahwa orang jujur itu tidak akan disalahkan.

13. Amaliatun Hikmah, adik angkatan serasa seumuran, yang telah menemani

penulis di masa-masa sulit.

14. Sonya Octavia, teman kantor yang memberikan semangat pada penulis untuk

segera wisuda.

15. Keluarga besar PGMI 2012, yang telah mengisi hari-hari penulis di awal-awal

semester.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-

mudahan bimbingan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan menjadi

pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan umumnya. Aamiin.

Jakarta, 29 Oktober 2018

Penulis

Aci Sutanti

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH .............................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .............................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8

A. Kecerdasan Emosional ............................................................................ 8

1. Pengertian Kecerdasan Emosional ................................................... 8

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional ............................................... 12

3. Faktor-faktor Kecerdasan Emosional ............................................... 13

4. Karakteristik Kecerdasan Emosional ............................................... 14

B. Pendidikan Informal ................................................................................ 15

1. Pengertian Pendidikan ...................................................................... 15

2. Faktor-faktor Pendidikan.................................................................. 17

3. Pendidikan Informal ......................................................................... 18

4. Pendidikan Keluarga ........................................................................ 19

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

x

5. Fungsi Keluarga ............................................................................... 21

6. Materi Pendidikan Keluarga............................................................. 24

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 25

D. Kerangka Teoritik ................................................................................... 26

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................. 29

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 30

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 32

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 32

1. Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional)............................... 34

2. Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal) .................................. 35

F. Uji Instrumen ........................................................................................... 37

1. Uji Validitas ..................................................................................... 37

2. Uji Reliabilitas.................................................................................. 38

G. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 39

1. Uji Normalitas .................................................................................. 39

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 39

H. Uji Hipotesis ............................................................................................ 40

I. Hipotesis Statistik .................................................................................... 42

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 43

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 43

1. Data Hasil Penelitian Variabel X (Pendidikan Informal)................. 43

2. Data Hasil Penelitian Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ............. 45

B. Uji Instrumen ........................................................................................... 47

1. Uji Validitas ..................................................................................... 47

2. Uji Reliabilitas.................................................................................. 48

C. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 50

1. Uji Normalitas .................................................................................. 50

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

xi

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 50

3. Uji Linieritas .................................................................................... 51

D. Uji Hipotesis ............................................................................................ 52

1. Uji Analisis Regresi Sederhana ........................................................ 52

2. Analisis Korelasi Sederhana............................................................. 54

3. Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 54

E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 55

F. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 56

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 57

A. Kesimpulan .............................................................................................. 57

B. Saran ........................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN ....................................................................................................... 61

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................ 29

Tabel 3.2. Distribusi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ............................ 31

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Skala Likert ........................................................... 33

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional).................. 35

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal) ..................... 36

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................... 40

Tabel 4.1. Deskripsi Data .................................................................................... 43

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel X (Pendidikan Informal) .................... 44

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ................ 46

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal) ..... 47

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional) . 48

Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Pendidikan Informal)................... 49

Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ............... 49

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 50

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 51

Tabel 4.10. Hasil Uji Linieritas ........................................................................... 51

Tabel 4.11. Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana ............................................ 53

Tabel 4.12. Hasil Uji Analisis Korelasi .............................................................. 54

Tabel 4.13. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 55

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teoritik .......................................................................... 29

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian ................................................................ 30

Gambar 4.1. Grafik Histogram Variabel X (Pendidikan Informal) .................... 45

Gambar 4.2. Grafik Histogram Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ................ 46

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel r Product Moment .................................................................. 62

Lampiran 2 Tabel t .............................................................................................. 63

Lampiran 3 Angket Instrumen Penelitian Variabel X (Pendidikan Informal) .... 64

Lampiran 4 Angket Instrumen Penelitian Variabel Y (Kecerdasan

Emosional) ....................................................................................... 66

Lampiran 5 Data Mentah Variabel X (Pendidikan Informal) ............................. 69

Lampiran 6 Data Mentah Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ......................... 70

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Variabel X (Pendidikan Informal) .................... 71

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kecerdasan Emosional) ................ 72

Lampiran 9 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 73

Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 74

Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi ................................................................ 75

Lampiran 12 Catatan Lapangan .......................................................................... 76

Lampiran 13 Lembar Uji Referensi .................................................................... 77

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 80

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jalur pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal,

nonformal, dan informal. Hal tersebut tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan dijelaskan lebih lengkap pada PP

No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Pada UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 13 Ayat 1 dikemukakan, ketiga

jalur tersebut saling melengkapi dan memperkaya.1 Hal itu disebabkan.

pendidikan melalui ketiga jalur tersebut berlangsung bersama-sama namun

mengkaji aspek yang berlainan. Dengan demikian, akan menjadi studi yang

lengkap tentang pendidikan.

Dari ketiga jalur tersebut, yang paling banyak mendapat perhatian

dari masyarakat maupun pemerintah adalah pendidikan formal. Hal ini

dikarenakan, pendidikan formal dijadikan tumpuan utama untuk

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan

berjenjang, yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi.2 Wajar saja jika pendidikan formal dijadikan acuan karena

pelaksanaannya pun berkelanjutan dan dijadikan syarat untuk mendapatkan

pekerjaan yang baik, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Lain pendidikan formal lain pendidikan nonformal. Pendidikan

nonformal lebih berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap

pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.3

Misalnya, orangtua meminta anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar. Hal

itu bertujuan untuk mendukung prestasi anak di sekolah.

1 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13

Ayat 1. 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1

Ayat 11. 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26

Ayat 1.

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

2

Selain itu, jika seseorang tidak dapat menempuh pendidikan formal,

maka orang tersebut bisa mengikuti program pendidikan nonformal yang

relevan. Seperti Paket A untuk SD, Paket B untuk SLTP, serta Paket C untuk

SLTA dan selanjutnya mengikuti penilaian penyetaraan yang diselenggarakan

oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah.

Beda dengan dua jalur pendidikan yang sudah dijelaskan

sebelumnya, pendidikan informal jarang diperhatikan oleh khalayak ramai.

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.4 Itu berarti, pendidikan informal

diselenggarakan secara terpisah, sepenuhnya merupakan tanggung jawab

keluarga, dan peserta didiknya pun adalah individu bukan dalam bentuk

kelompok.5

Keluarga, khususnya orangtua, berperan menjadi pendidik utama

dalam pendidikan informal. Oleh karena itu, orangtua harus memperhatikan

materi yang akan diajarkan. Selain itu, materinya pun harus disesuaikan

dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan itu sendiri.

Menurut Helmawati, asas atau dasar materi pendidikan yang akan

diberikan kepada anak hendaknya berdasarkan pada asas agama, asas falsafah,

asas psikologi, dan asas sosial.6 Hal itu bertujuan agar anak memiliki nilai

hidup jasmani, nilai estetis, nilai kebenaran, nilai moral, dan nilai keagamaan,

serta bertindak sesuai dengan nilai tersebut.7

Menurut Laela Maghfiroh, pola asuh orangtua mempengaruhi

kecerdasan emosional anak sebesar 8,8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor

lain.8 Goleman juga berpendapat sama. Ia mengatakan, kehidupan keluarga

4 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 27

Ayat 1. 5 Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan: Analisis Sosiologi Tentang Praksis

Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), h. 153. 6 Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 53. 7 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2017), h.

23. 8 Laela Maghfiroh, Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas

IV SDN Grogol Selatan 01, Kearsipan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, September 2017, h. 67.

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

3

merupakan sekolah pertama untuk mempelajari emosi. Artinya, bagaimana

seseorang merasakan perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memilih

tindakan yang tepat terhadap suatu peristiwa, dan mengungkapkan harapan

serta rasa takut.9

Tim dari University of Washington telah menemukan, orangtua yang

terampil secara emosional memiliki anak-anak yang pergaulannya lebih baik

dan memperlihatkan lebih banyak kasih sayang kepada orangtuanya. Selain

itu, anak-anak ini juga lebih pintar menangani emosinya, dan lebih efektif

menenangkan diri saat marah.10

Namun, sekolah dan budaya lebih menitikberatkan pada kemampuan

akademis dan mengabaikan kecerdasan emosional. Sebab masih banyak

keluarga yang sangat memprioritaskan kecerdasan intelektual (IQ) semata.11

Hal tersebut diperkuat oleh Yuli Setyowati yang menyatakan,

pemahaman dan kesadaran keluarga mengenai pentingnya komunikasi

keluarga dan pengaruhnya terhadap perkembangan emosi anak masih

tergolong rendah.12 Padahal, kecerdasan emosi harus dipupuk dan diperkuat

dalam diri setiap anak. Pasalnya, kecerdasan emosi sangat erat kaitannya

dengan kecerdasan-kecerdasan lain, seperti kecerdasan sosial, moral,

interpersonal, dan spiritual.

Sebagaimana fakta, kecerdasan intelektual bukan merupakan satu-

satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, sebab masih ada

faktor lain yang mempengaruhi. Di antaranya adalah kecerdasan emosional

yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol

desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati, serta kemampuan

bekerja sama.13

9 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia, 2009), h. 268. 10 Ibid., h. 271. 11 Ibid., h. 47. 12 Yuli Setyowati, Pola Komunikasi Keluarga dan Perkembangan Emosi Anak (Studi

Kasus Penerapan Pola Komunikasi Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Emosi

Anak pada Keluarga Jawa), Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2 No. 1, Juni 2005, h. 67-78. 13 Jassin Tuloli dan Dian Ekawaty Ismail, Pendidikan Karakter: Menjadikan Manusia

Berkarakter Unggul, (Yogyakarta: UII Press, 2016), h. 122-124.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

4

Menurut Goleman, kecerdasan akademis praktis tidak menawarkan

persiapan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Tak hanya itu, IQ

yang tinggi pun tidak menjamin kesejahteraan, gengsi, atau kebahagiaan

hidup.14

Senada dengan hal tersebut, Eva Nauli Thaib dalam penelitiannya

menyatakan, kecerdasan emosional dapat dinyatakan sebagai salah satu faktor

yang penting jika siswa memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar

yang lebih baik di sekolah serta menyiapkan mereka menghadapi dunia

nyata.15 Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional merupakan unitas.

Artinya, satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam

mengukir kesuksesan.16

Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang, terdapat 5-6 siswa di masing-masing kelas VA, VB, dan

VC membutuhkan bimbingan khusus. Para siswa tersebut tidak fokus saat

proses belajar mengajar, kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

guru, tidak berbaur dengan teman saat diskusi, mudah marah saat tugasnya

tidak terselesaikan, serta mudah mengganggu teman sekelas saat

pembelajaran.17 Kasus-kasus tersebut secara umum disebabkan oleh

rendahnya kapasitas kecerdasan emosional siswa.18

Dalam pandangan Islam, emosi identik dengan nafsu yang

dianugrahkan oleh Allah SWT. Nafsu inilah yang akan membawanya menjadi

baik atau jelek, budiman atau preman, pemurah atau pemarah, dan lain

sebagainya. Keberadaan nafsu dalam diri manusia ini harus dikelola dengan

baik agar mencapai perbuatan-perbuatan yang baik. Sebab pada dasarnya

kecerdasan dalam Islam adalah kemampuan mengelola atau mengendalikan

emosi dan perilakunya.19

14 Daniel Goleman, Op.Cit., h. 47. 15 Eva Nauli Thaib, Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Kecerdasan Emosional,

Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. 13 No. 2, Februari 2013, h. 398. 16 Jassin Tuloli dan Dian Ekawaty Ismail, Op.Cit., h. 121. 17 CL 01. 18 Jassin Tuloli dan Dian Ekawaty Ismail, Op.Cit., h. 122-124. 19 Muallifah, Pshyco Islamic Smart Parenting, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), h. 129.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

5

Dasar pengendalian emosi terdapat pada al-Qur’an surat Al-Hadid

ayat 22-23 berikut ini:

ل يحب كله مختال ف خور لكيل تأسوا على ما فاتكم ول تفرحوا بما آتاكم وللاه

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita

terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu

gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak

menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”20

Ayat di atas secara spesifik menggambarkan bahwa Allah

memerintahkan kepada manusia agar tidak berlebihan ketika menghadapi

sesuatu. Dengan kata lain ayat di atas memerintahkan agar manusia mampu

mengendalikan diri.

Pengendalian diri dalam Islam juga tercermin dalam hadis Nabi

sebagai berikut:

د با لصر عن ابى هريره رضى للا عنه ان رسو للا صلى للا عليه وسلم قال: ليس السدي

عة انما الشديدالذى يملك نفسه عند الغيب

“Darinya (Abu Hurairah) Radhiyallahu Anhu, ia berkata: Rasulullah

SAW bersabda, “Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat.

Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika

marah.” [shahih, Al-Bukhari (6114) dan Muslim (2609)]21

Hadis di atas sangat jelas, perasaan marah bukan untuk ditunjukkan

atau dilampiaskan sesuka hati. Akan tetapi terdapat anjuran untuk menguasai

nafsunya, dalam hal ini berarti anjuran untuk mengontrol emosinya.

Dalam Islam, bentuk nyata dari kecerdasan emosi adalah akhlakul

karimah atau budi pekerti yang baik. Akhlakul karimah merupakan perbuatan

baik dilakukan oleh seseorang yang muncul atas kemampuan seseorang

memahami nafsu dalam dirinya. Untuk mewujudkan budi pekerti yang baik

tersebut perlu ada kecakapan pengelolaan emosi, meliputi istiqomah

20 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Bumi Restu, 1976),

h. 537. 21 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim,

(Sukoharjo: Insan Kamil).

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

6

(konsistensi), rendah hati (tawadhu), tulus atau ikhlas, totalitas, seimbang, dan

integritas (membaur).22

Dari permasalahan-permasalahan yang sudah dipaparkan di atas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Pendidikan Informal Terhadap Kecerdasan Emosional (Studi pada siswa

kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya kecerdasan emosional siswa.

2. Kurangnya kesadaran orangtua tentang pentingnya kecerdasan emosional

bagi perkembangan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini

dibatasi pada pengaruh pendidikan informal terhadap kecerdasan emosional

siswa SD Al-Zahra Indonesia Pamulang yang meliputi:

1. Pendidikan informal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pendidikan keluarga.

2. Kecerdasan emosional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa

memiliki self awareness (kesadaran diri), self regulation (mengatur), self

motivation (motivasi), social awareness (kesadaran sosial), dan social

skills (kemampuan bersosial).

3. Siswa yang menjadi responden penelitian ini berjumlah 45 siswa yang

terdiri dari masing-masing kelas V-A, V-B, dan V-C SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang.

4. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus hingga November 2018.

22 Ary Agustian Ginanjar, ESQ; Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual Berdasarkan Islam, (Jakarta: Arga, 2006), h. 208.

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Adakah

pengaruh dan seberapa besar pengaruh pendidikan informal terhadap

kecerdasan emosional (studi pada siswa SD Al-Zahra Indonesia Pamulang)?”.

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan atau

menemukan data empirik tentang pengaruh pendidikan informal terhadap

kecerdasan emosional siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia, Pamulang.

F. Kegunaan Penelitian

1. Bagi individu; sebagai penambahan wawasan serta prasyarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi lembaga; penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi maupun

evaluasi dalam meningkatkan kecerdasan emosional maupun

menambahkan bentuk pendidikan informal di SD Al-Zahra Indonesia,

Pamulang.

3. Bagi ilmu pengetahuan; penelitian ini diharapkan dapat menambah

kekayaan keilmuan serta memperkaya hasil penelitian sebelumnya terkait

pendidikan informal dan kecerdasan emosional.

4. Bagi kampus; sebagai tambahan kepustakaan dan referensi penelitian

terkait pendidikan informal maupun kecerdasan emosional.

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecerdasan Emosional

1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Menyoal kecerdasan, khalayak ramai memahaminya sebagai

kecakapan seseorang untuk menyelesaikan sebuah masalah yang sedang

dihadapi dan mencari solusi atas semua itu. Definisi intelegensi yang

dituliskan oleh beberapa ahli dalam Wowo Sunaryo Kusnawa menjelaskan

bahwa:

Inteligensi sebagai kemampuan menyesuaikan diri (Tyler,1956;

Wechsler,1958; Sorenson,1977), inteligensi juga sebagai

kemampuan untuk belajar (Freeman,1971), inteligensi sebagai

kemampuan untuk berfikir abstrak (Mehrens,1973; Terman dalam

Crider, 1983, inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik

yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan

seseorang. Binet, 1857-1931 menyatakan bahwa inteligensi

berfungsi sebagai: (1) direction (kemampuan untuk memusatkan

pada suatu masalah yang harus dipecahkan); (2) adaptation

(kemampuan untuk menandakan adaptasi terhadap masalah yang

dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah); (3) criticism

(kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang

dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri), inteligensi sebagai

kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang bercirikan:

mengandung kesukaran, kompleks, abstrak dan diarahkan pada

tujuan (George D. Stoddard, 1941), serta Whitherington juga

mengemumukan inteligensi adalah “kelakuan cerdas”.23

Bertolak dari beberapa defenisi yang dituliskan para ahli

tersebut, maka dapat ditsimpulkan bahwa, inteligensi (kecerdasan)

merupakan kemampuan mengelola atau mengendalikan stimulus dari luar

diri dengan cara bijaksana sehingga efek atau responnya bersifat positif.

Efek positif mengandung dua pengertian. Pertama, responnya bersifat

efektif maksudnya dimana responnya tepat sesuai dengan yang diharapkan

dan kedua, responnya bersifat produktif, artinya yang dihasilkan

23 Wowo Sunaryo Kuswana, Biopsikologi (Pembelajaran Perilaku), (Bandung:

Alfabeta, 2014), h. 149.

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

9

maksimal.

Emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

didefinisikan sebagai (1) luapan perasaan yang berkembang dan surut

dalam waktu singkat; (2) keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis.24

Emosi jarang muncul sendiri, mereka tidak berdiri sendiri, tapi

berinteraksi dengan emosi lainnya. Umumnya beberapa emosi muncul dan

pudar bersamaan. Dan yang lebih sering terjadi adalah satu emosi muncul

terlebih dahulu lalu memicu emosi lainnya sambil emosi pertama ini

memudar atau hilang.

Menurut Goleman, emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk

bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah

ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi

adalah movere, kata kerja dalam Bahasa Latin adalah menggerakkan

atau bergerak. Kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak

dalam emosi. Bahwasanya emosi memancing tindakan, emosi

menjadi akar dorongan untuk bertindak terpisah dari reaksi-reaksi

yang tampak di mata.25

Emosi dapat digambarkan sebagai proses biologis dan hasil

evolusi karena mereka memberikan solusi yang baik untuk pemecahan

suatu masalah berulang seperti yang dihadapi nenek moyang kita

terdahulu. Menurut Wowo Sunaryo Kuswana emosi dapat dibedakan dari

sejumlah konstruksi serupa dalam bidang neuroscience afektif yaitu:

a. Perasaan yang terbaik dipahami sebagai representasi subjektif

dari emosi bagi individu yang mengalaminya.

b. Moods suatu pernyataan afektif difus yang biasanya

berlangsung selama jangka waktu yang lebih lama daripada

emosi, dan juga biasanya kurang intens dibandingkan emosi.

c. Hal yang mempengaruhi untuk topik emosi, perasaan, dan

suasana hati bersama-sama, meskipun biasanya digunakan

bergantian dengan emosi.26

24 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/emosi pada tanggal 1 November 2018 pukul 12:00

WIB. 25 Daniel Goleman, Emotional Intelligence, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2007), h. 7. 26 Wowo Sunaryo Kuswana, Opcit., h. 214.

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

10

Penelitian pada emosi sosial berfokus pada penampilan fisik

emosi termasuk bahasa tubuh manusia (mempengaruhi penampilan).

Sebagai contoh, meskipun tampaknya melawan individu tetapi dapat

membangun reputasi seseorang sebagai seseorang yang harus ditakuti.

Malu dan kebanggaan dapat memotivasi perilaku yang membantu

seseorang mempertahankan seseorang berdiri di sebuah komunitas, dan

harga diri adalah perkiraan seseorang tentang status seseorang.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa emosi adalah keadaan bergejolaknya perasaan (feeling)

sebagai akibat stimulus dari luar. Gejolak perasaan tersebut bisa bersifat

respon positif dan dapat pula bersifat negatif. Gejolak perasaan bersifat

positif tampak pada adanya respon berupa rasa empati, simpati, cinta,

rindu, kasihan, senang, bahagia, percaya diri, optimis, gembira, puas,

terkesima, tergiur, termotivasi dan terimprovisasi dari yang menerima

stimulus. Gejolak perasaan bersifat negatif seperti adanya respon cuek,

antipati, benci, dendam, jengkel, tidak enak, penderitaan, tidak percaya

diri, pesimis, tidak puas, tersontak, bosan, tidak termotivasi dan tidak

terimprovisasi dari yang menerima stimulus.

Akar awal kecerdasan emosional dapat ditelusuri dari karya

Charles Darwin tentang pentingnya ekspresi emosional untuk

kelangsungan hidup dan adaptasi. Penggunaan pertama istilah

“Kecerdasan Emosional” biasanya dihubungkan dengan disertasi Doktor

Wayne Payne, A Study Emotion. Mengembangkan kecerdasan emosional

dari tahun 1985. Namun, sebelum ini, istilah “Kecerdasan Emosional”

telah muncul di Leuner pada 1966.27

Pada 1983, pandangan Gardner dalam Frames Howard Gardner

of Mind. Beliau mengemukakan keragaman kecerdasan terus berkembang.

Gardner menyebut kecerdasan emosional sebagai kecerdasan pribadi yang

terdiri dari kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi.

Kecerdasan antar pribadi merupakan kemampuan untuk memahami orang

27 Ibid., h. 240-243.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

11

lain, apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana

bekerja bahu membahu dengan orang lain. Tenaga-tenaga penjualan,

politisi, guru, dokter, perawat dan pemimpin yang sukses merupakan

orang-orang yang mempunyai tingkat kecerdasan antar pribadi yang

sangat tinggi. Kecerdasan intra pribadi adalah kemampuan korelatif, tetapi

terarah kedalam diri. Kemampuan tersebut adalah kemampuan membentuk

suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu pada diri serta

kemampuan untuk menggunakan model tadi sebagai alat untuk menempuh

kehidupan secara efektif. Inti kecerdasan pribadi menurut Gardner

merupakan kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat

suasana hati, tempramen, motivasi dan hasrat orang lain.28

Kemudian, Stanley Greenspan (1989) juga mengajukan model

Emotional Inteligience (EI), diikuti oleh Peter Salovey dan John Mayer

(1989) yang menempatkan kecerdasan pribadi Gardner sebagai dasar

tentang kecerdasan emosional yang diteruskannya dengan memperluas

kemampuan ini menjadi lima faktor utama yaitu: 1. Mengenali emosi diri,

2. Mengelola emosi, 3. Motivasi diri, 4. Empati, 5. Hubungan Sosial29.

Selanjutnya, Daniel Goleman (1995) mengelompokkan kecerdasan

emosional menjadi lima domain yaitu; pemahaman terhadap emosi sendiri,

pengelolaan emosi sendiri, memotivasi diri sendiri, memahami peraan

orang lain, dan menata hubungan dengan orang lain yang dapat dilakukan

dengan jalan memahami perasaan orang lain atau empati.30

Martini Djamaris juga menjelaskan bahwa kecerdasan emosional

melibatkan sejumlah bentuk perilaku, bentuk emosi, dan berbagai bentuk

komunikasi. Selanjutnya, proses dan produk kecerdasan emosional juga

melibatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengurangi stress,

konflik, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengurangi

28 Daniel Goleman, Op.Cit., h. 50–52. 29 Ibid., h. 57-59. 30 Martini Djamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan

Penamas Murni, 2010), h. 142-143.

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

12

konflik, meningkatkan hubungan antara manusia, stabilitas, keberlanjutan

dan keharmonisan.31

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali

dengan baik emosi sendiri dan mampu mengelola atau mengendalikannya

dari yang sifatnya negatif atau rendah tingkatannya ketingkatan yang lebih

tinggi serta kemampuan mengenali dengan baik emosi orang lain dan

mampu menyesuaikan atau menjalin hubungan positif dengan orang lain.

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional dikembangkan karena kecerdasan

intelektual merupakan konsep yang sangat terbatas dalam menjelaskan

kemampuan manusia. Menurut Martini Djamaris kecerdasan emosional

terdiri dari dua aspek, yaitu aspek yang berkaitan dengan pemahaman

terhadap diri sendiri (seperti: tujuan hidup, arti hidup, respon terhadap

perilaku, dan lain-lain), dan aspek yang berkaitan dengan pemahaman

terhadap perasaan orang lain.32

Sedangkan menurut Daniel Goleman kecerdasan emosional

mencakup lima aspek, yaitu:

a. Kesadaran diri yaitu: kemampuan untuk mengetahui emosi

seseorang, kekuatan, kelemahan, pendorong, nilai-nilai dan tujuan

dan mengakui dampaknya pada orang lain saat menggunakan

insting untuk menuntun keputusan.

b. Self regulasi yaitu: melibatkan, mengontrol atau mengarahkan

emosi pengganggu seseorang dan dorongan dan menyesuaikan

dengan perubahan kondisi.

c. Keterampilan sosial yaitu: mengelola hubungan untuk

memindahkan orang ke arah yang diinginkan

d. Empati yaitu: mempertimbangkan perasaan orang lain terutama

ketika membuat keputusan.

e. Motivasi yaitu: dorongan untuk mencapai demi prestasi.33

31 Ibid., h. 143. 32 Ibid., h. 142. 33 Wowo Sunaryo Kuswana, Op.Cit., h. 245-246.

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

13

Konsep Goleman mencakup seperangkat kompetensi emosional

dalam setiap konstruk kecerdasan emosional. Kompetensi emosional

bukan bakat bawaan, tetapi kemampuan belajar lebih yang harus

dikerjakan dan dapat dikembangkan untuk mencapai kinerja yang luar

biasa. Tinggi rendahnya kapasitas pemilikan kecerdasan emosional ini

mempengaruhi peran kecerdasan emosional dalam hal pengenalan

perasaannya dan perasaan orang lain.

3. Faktor-faktor Kecerdasan Emosional

Seseorang akan memiliki kecerdasan emosi yang berbeda-beda.

Kecerdasan emosional mencakup penguasaan dalam menangani hubungan

sosial. Orang-orang yang terampil dalam kecerdasan sosial dapat menjalin

hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi

dan perasaan mereka, mampu memimpin dan mengorganisir, dan pintar

menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia.

Kecerdasan emosi juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor

penting penunjangnya hal tersebut diperkuat oleh Goleman dengan

menyatakan bahwa ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kecerdasan emosi antara lain:

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang. Setiap

manusia akan memiliki otak emosional yang di dalamnya terdapat

sistem saraf pengatur emosi atau lebih dikenal dengan otak

emosional. Otak emosional meliputi keadaan amigdala,

meokorteks, sistem limbik, lobus preforontal dan keadaan lain

yang lebih kompleks dalam otak emosional.

b. Faktor eksternal adalah faktor pengaruh yang berasal dari luar diri

seseorang. Faktor eksternal kecerdasan emosi adalah faktor yang

datang dari luar dan mempengaruhi perubahan sikap. Pengaruh

tersebut dapat berupa perorangan atau secara kelompok.

Perorangan mempengaruhi kelompok atau kelompok

mempengaruhi perorangan. Hal ini lebih memicu pada

lingkungan.34

34 Daniel Goleman, Op.Cit., h. 422-425, 166-167.

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

14

Lain Goleman lain Woro Priatini, Melly Latifah, dan Suprihatin

Guhardja. Mereka, dalam penelitiannya, mengatakan, ada tiga faktor yang

mempengaruhi kecerdasan emosional, yaitu tipe pengasuhan, lingkungan

sekolah, dan peran teman sebaya.35

Pertama, tipe pengasuhan pelatih emosi berpengaruh positif

nyata terhadap kecerdasan emosional remaja. Hal ini berarti, orangtua

yang menerapkan tipe pengasuhan pelatih emosi, akan mempunyai anak

remaja yang cerdas secara emosional. Kedua, kecerdasan emosional

dipengaruhi pula oleh disiplin di sekolah. Hal ini berarti semakin baik

disiplin di lingkungan sekolahnya, maka semakin baik pula tingkat

kecerdasan emosional peserta didiknya.

Ketiga, fungsi komparasi sosial dengan teman sebaya

berpengaruh positif sangat nyata terhadap kecerdasan emosional. Artinya

pengaruh teman sebaya sangat kuat pada masa remaja, maka teman sebaya

yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik, menjadi model dan

sumber informasi yang baik pula bagi remaja.

4. Karakteristik Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman kecerdasan emosi seseorang dapat pula

dikategorikan seperti halnya kecerdasan intelegensi. Tetapi kategori

tersebut hanya dapat diketahui setelah seseorang melakukan tes

kecerdasan emosi.36

Adapun ciri-ciri seseorang dikatakan memiliki kecerdasan emosi

yang tinggi apabila ia secara sosial mantap, mudah bergaul dan jenaka.

Tidak mudah takut atau gelisah, mampu menyesuaikan diri dengan beban

stres. Memiliki kemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang-

orang atau permasalahan, untuk mengambil tanggung jawab dan memiliki

pegangan moral. Kehidupan emosional mereka kaya, tetapi wajar,

memiliki rasa nyaman terhadap diri sendiri, orang lain serta

lingkungannya. Menurut Goleman seseorang dikatakan memiliki

35 Woro Priatini, dkk, Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah, dan Peran

Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja, Vol. 1 No. 1, Januari 2008, h. 52-53. 36 Ibid., h. 60-61.

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

15

kecerdasan emosi rendah apabila seseorang tersebut tidak memiliki

keseimbangan emosi, bersifat egois, berorientasi pada kepentingan sendiri.

Tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban yang sedang dihadapi, selalu

gelisah. Keegoisan menyebabkan seseorang kurang mampu bergaul

dengan orang-orang disekitarnya. Tidak memiliki penguasaan diri,

cenderung menjadi budak nafsu dan amarah, mudah putus asa dan

tenggelam dalam kemurungan.37

Dari paparan mengenai perkembangan emosi di atas dapat

disimpulkan bahwa karakteristik kecerdasan emosional yang harus

dimiliki anak yaitu anak dapat mengembangkan rasa percaya dirinya

untuk memotivasi diri, bersemangat dan bekerja keras untuk

keberhasilannya dalam belajar guna meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Pendidikan Informal

1. Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “pedagogie”, yang

akar katanya “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya

membimbing. Jadi, “pedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada

anak.38

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan

mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Menurut Moh. Solikodin

Djaelani pengertian pendidikan adalah:

a. Aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya

dengan jalan membina potensi-potensi pribadinnya yang

mencakup rohani (piket, rasa, karsa cipta dan budi nurani) dan

jasmani (panca indra serta keterampilan-keterampilan).

b. Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab

menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi

pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan

masyarakat.

c. Pendidikan berarti pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh

perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut

37 Ibid., h. 11-15. 38 Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Prenadamedia

Group, 2017), h. 26.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

16

dalam mencapai tujuannya.39

Definisi ilmu pendidikan yang dituliskan oleh beberapa ahli,

dalam Hasbullah, menjelaskan bahwa:

a. Menurut Prof. Dr. N. Driyarkara, ilmu pendidikan adalah

pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan

(mendidik dan dididik).

b. Menurut Prof. M. J Langeveld, ilmu pendidikan adalah suatu ilmu

yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa

keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa

hendaknya bertindak. Objek ilmu pendidikan ialah proses-proses

atau situasi pendidikan.

c. Dr. Sutari Imam Barnadib, ilmu pendidikan mempelajari suasana

dan proses-proses pendidikan.

d. Menurut Prof. Brodjonegoro, ilmu pendidikan adalah teori

pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang luas

ilmu pendidikan merupakan pengetahuan yang mempelajari soal-

soal yang timbul dalam praktik pendidikan40.

Menurut pendapat Syafril dan Zelhendri Zen mengemukakan

bahwa pendidikan adalah:

Upaya sadar untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

manusia dan melahirkan teori-teori pendidikan. Hakikat ilmu

pendidikan didasarkan kepada asumsi dasar pendidikan yang

mengatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses interaksi

yang bersifat manusiawi untuk menyiapkan peserta didik

menghadapi lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan demi

meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat, yang

berlangsung seumur hidup, sehingga memperoleh kiat menerapkan

IPTEK. Hal ini hanya bisa dicapai kalau pendidik melaksanakan

peranannya yang dinamis berupa pengendalian (proses menjadikan

peserta didik menjadi dirinya sendiri sedini mungkin dan

berlangsung sepanjang hayat)41.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa ilmu pendidikan membahas masalah-masalah yang

bersifat ilmu secara teori maupun praktis. Ilmu pendidikan juga berisi

39 Moh. Solikodin Djaelani, dkk, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Pustaka

Mandiri, 2015), h. 7. 40 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada,

2017), h. 5-6. 41 Syafril dan Zelhendri Zen. Op.Cit., h. 44-46.

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

17

tentang masalah-masalah yang menyangkut teori-teori, pedoman-pedoman

maupun prinsip-prinsip tentang pelaksanaan pendidikan secara ilmiah, dan

bergerak dari praktik kepenyusunan sistem pendidikan.

2. Faktor-faktor Pendidikan

Dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor pendidikan yang

dapat membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi namun faktor

integratifnya terutama terletak pada pendidik dengan segala kemampuan

dan keterbatasannya yang mencakup: faktor tujuan, faktor pendidik, faktor

peserta didik, faktor isi atau materi pendidikan, faktor metode pendidikan

dan faktor situasi lingkungan.42 Menurut Sutari Imam Barnadib, dalam

Hasbullah, perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu

yang mempengaruhi pikiran dan menentukan, yaitu:

a. Adanya tujuan yang hendak dicapai

b. Adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik) yang melakukan

pendidikan.

c. Yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu (milieu).

d. Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujauan.43

Antara faktor yang satu dengan faktor lainnya, tidak bisa

dipisahkan, karena semuanya saling mempengaruhi. Telah merupakan

pengetahuan umum bahwa pendidikan berlangsung sepanjang hayat (life

long) dan dilaksanakan melalui tiga jalur atau tiga lingkungan: pendidikan

informal, pendidikan formal yang diperoleh dari lembaga pendidikan/

sekolah, dan nonformal atau yang didapatkan dari luar sekolah. Sejalan

dengan hasil-hasil pengkajian bahwa pendidikan informal memegang

peran penting dalam pembentukan kepribadian, dan pendidikan nonformal

juga semakin penting bagi pendidikan orang dewasa.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor

pendidikan bertujuan untuk membantu seseorang dalam menghadapi

pembelajaran sepanjang hayat. Maksudnya agar manusia tersebut mampu

42 Moh. Solikodin Djaelani, dkk, Op.Cit., h. 8-11. 43 Hasbullah, Op.Cit. h. 7-8.

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

18

meningkatkan kualitas hidup.

3. Pendidikan Informal

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pendidikan informal diatur dalam tiga pasal, yaitu

pasal 1, 13, dan 27. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan informal

adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan; pasal 13 mengemukakan

bahwa pendidikan informal, nonformal dan formal, saling melengkapi dan

saling memperkaya; pasal 27 memuat dua hal yaitu bahwa pendidikan

informal dilakukan oleh keluarga dan berbentuk kegiatan belajar mandiri,

dan bahwa hasil pendidikan informal itu diakui sama dengan pendidikan

formal dan nonformal setelah peserta didiknya luas dalam ujian sesuai

dengan standar nasional pendidikan.44

Untuk kajian sosiologi pendidikan, pasal 27 ayat 1 yang

menerangkan bahwa pendidikan informal diselenggarakan oleh keluarga

memerlukan penjelasan karena dalam sosiologi ada dua konsep yang

berbeda dan sering terkacaukan dalam penggunaannya, yaitu keluarga

(family): satuan sosial yang terbentuk melalui pernikahan ,dan rumah

tangga (household): kesatuan sosial yang memiliki satu kehidupan-rumah

bersama.45

Pendidikan informal diperoleh dan berlangsung sepanjang hayat,

tetapi meskipun demikian yang terpenting adalah jalur pendidikan

informal dalam rumah tangga dan lingkungan, yang saling melengkapi

dengan pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan informal dalam

rumah tangga disebut juga pengasuhan, meliputi perawatan atau

pemeliharaan fisik dan pendidikan. Pendidikan informal juga memainkan

peran yang amat penting dalam pembentukan kepribadian, tetapi kurang

mendapat perhatian, baik dari masyarakat maupun pemerintah.

Pengasuhan dalam rumah tangga dimulai sejak hari kelahiran

(diyakini juga sejak anak dalam kandungan) dan berakhir pada saat anak

44 H. Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Offset, 2016), h. 150. 45 Ibid.

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

19

memasuki usia dewasa. Sementara itu, peran lingkungan berlangsung

terus sesudah individu memasuki usia dewasa bahkan sampai akhir hayat.

Komponen-komponen pendidikan informal berkembang sejalan

dengan usia anak. Mula-mula pendidikan informal sepenuhnya merupakan

pendidikan dalam rumah tangga, kemudian ditambah dengan lingkungan

sekitar, dan seterusnya ditambah lagi dengan melibatkan pendidikan

formal. Pada usia dewasa, secara mandiri individu menetapkan sendiri

sumber pendidikan informal itu. Di dalam perkembangannya,

ketergantungan berkurang bersamaan dengan meningkatnya kemandirian.

4. Pendidikan Keluarga

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar

seorang pelayan. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan

educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam

bahasa Inggris, pendidik berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di

dalam. Dalam bahasa Inggris, pendidikan diistilahkan to educate yang

berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual.46 Dalam UU No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan

sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.47

Jadi, pendidikan adalah segala usaha manusia untuk menciptakan

kualitas hidup yang baik. Selain itu, untuk bisa bergaul dan berbaur dalam

masyarakat.

46 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), h.

19. 47 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996), h. 98.

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

20

Sedangkan pengertian keluarga menurut Helmawati adalah

kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota, mempunyai

pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing

anggotanya. Selain itu, keluarga merupakan tempat pertama dan utama di

mana anak-anak belajar.48 Dalam pengertian lain, keluarga merupakan

sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan dengan suatu

tekad dan cita-cita untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera lahir

batin.49

Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak

dapat dipisahkan. Sebab, dimana ada keluarga di situ ada pendidikan.

Ketika orang tua melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mendidik

anak, maka pada waktu yang sama anak mendapatkan dan mengilhami

pendidikan dari orangtua.

Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan keluarga

merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang

diselenggarakan dalam keluarga, dan memberikan keyakinan agama, nilai

budaya, nilai moral dan keterampilan.50 Maksudnya, pendidikan keluarga

bersifat mandiri dan tidak terstruktur seperti di sekolah maupun lembaga

bimbingan belajar. Namun walau begitu, pendidikan keluarga memberikan

pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga adalah usaha

bersama anggota keluarga terutama orangtua dalam mewujudkan keluarga

yang terpenuhi kebutuhan spiritual dan materiilnya, melalui penanaman

nilai-nilai keagamaan, sosial budaya, cukup kasih sayang, terpenuhi

pendidikan, ekonomi, dan peduli terhadap lingkungan.

48 Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 42-43. 49 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 18. 50 Chabib Thoha, Op.Cit., h. 103.

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

21

5. Fungsi Keluarga

Menurut Ahmad Tafsir, dalam Helmawati, menyatakan bahwa

fungsi pendidik dalam keluarga harus dilakukan untuk menciptakan

keharmonisan baik di dalam maupun di luar keluraga itu. Oleh karena itu,

para orangtua harus menjalankan fungsi sebagai pendidik dalam keluarga

dengan baik, khususnya ayah sebagai pemimpin dalam keluaraga. fungsi

pendidikan dalam keluarga di antaranya fungsi biologis, fungsi ekonomi,

fungsi kasih sayang, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan, fungsi

sosialisasi anak, fungsi rekreasi, fungsi status keluarga, dan fungsi

agama.51

Berdasarkan fenomena di atas, terciptanya output pendidikan

yang gagal disebabkan tidak terpenuhinya fungsi keluraga yang sehat dan

bahagia. Mengutip Dadang Hawari, Nick De Frain, dalam “The National

Study On Family Strength”, mengemukakan lima hal tentang pegangan

atau kriteria menuju hubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu: a)

terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga; b) tersedianya waktu

bersama keluarga; c) interaksi segitiga (ayah, ibu, dan anak); d) saling

menghargai dalam interaksi ayah, ibu, dan anak harus erat dan kuat; dan e)

jika keluarga mengalami krisis, prioritas utama adalah keluarga.52

Berdasarkan kriteria tersebut Sudjana mencatat ada enam fungsi

yang harus dijalankan oleh keluarga sebagai lembaga sosial terkecil, yaitu:

a) fungsi biologis; b) fungsi edukatif; c) fungsi religius; d) fungsi

protektif; e) fungsi sosialisasi anak; dan f) fungsi ekonomis.53 Dari

keenam fungsi tersebut, salah satu fungsi yng sangat penting untuk

difungsikan dalam keluarga adalah fungsi religius karena dalam era

globalisasi telah terjadi reduksi pada fungsi religius.

Sementara Samsul Nizar, dalam Helmawati menyatakan, dalam

memberdayakan pendidikan keluarga sangat relevan untuk dibahas

beberapa fungsi keluarga. selanjutnya ia membagikan fungsi keluarga

51 Helmawati, Op.Cit., h. 44. 52 Ibid. 53 Ibid.

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

22

menjadi delapan fungsi, yaitu:54

a. Fungsi Agama

Fungsi agama adalah penanaman keimanan dan takwa untuk

mengajarkan kepada anggota keluarga agar selalu menjalankan

perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangan-Nya.

Penerapan pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan metode

pembiasaan dan peneladanan.

Dari teori di atas, dapat mengungkapkan, apabila suatu

keluarga menjalankan fungsi keagamaan maka keluarga tersebut akan

memiliki suatu pandangan bahwa kedewasaan seseorang di antaranya

ditandai oleh suatu pengakuan pada suatu sistem dan ketentuan norma

beragama yang direalisasikan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi Biologis

Fungsi biologis adalah fungsi pemenuhan kebutuhan agar

keberlangsungan hidupnya tetap terjaga secara fisik. Maksudnya,

pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani manusia.

Dari teori di atas, maka dapat disimpulkan, kebutuhan dasar manusia

untuk terpenuhinya kebutuhan biologis yaitu berupa kebutuhan seksual

yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan (regenerasi).

c. Fungsi Ekonomi

Fungsi ini berhubungan dengan bagaimana pengaturan

penghasilan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah

tangga. Maksudnya adalah seorang istri harus mampu mengelola

keuangan yang diserahkan oleh suaminya dengan baik.

Dari teori di atas, fungsi ekonomi yaitu pemenuhan

kebutuhan yang bersifat prioritas dalam keluarga. Sehingga,

penghasilan yang diperoleh suami akan dapat mencukupi kebutuhan

hidup keluarga.

d. Fungsi Kasih Sayang

Fungsi ini menyatakan bagaimana setiap anggota keluarga

54 Ibid., h. 44-49.

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

23

harus menyayangi satu sama lain. Di mana, orangtua hendaknya

menunjukkan dan mencurahkan kasih sayang kepada anaknya secara

tepat.

Dari teori di atas dapat disimpulkan, kasih sayang bukan

hanya berupa materi yang diberikan. Tetapi perhatian, kebersamaan

yang hangat sebagai keluarga, saling memotivasi dan mendukung

untuk kebaikan bersama anggota keluarga.

e. Fungsi Perlindungan

Fungsi ini menyatakan bagaimana setiap anggota keluarga

harus menjaga atau melindungi setiap anggota keluarganya dengan

memberikan kenyamanan dan keamanan dalam keluarga. Sehingga

tidak ada anggota keluarga saling menyakiti keluarganya, baik secara

fisik maupun psikis, serta menjaga kenyamanan situasi dan kondisi

lingkungan sekitar agar terbentuk keluarga yang sehat dan bahagia.

f. Fungsi Pendidikan

Pada fungsi ini menekankan, pendidikan merupakan salah

satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan martabat dan

peradaban manusia. Dalam fungsi ini, ayah sebagai seorang pemimpin

dalam keluarga atau seorang kepala keluarga hendaknya memberikan

bimbingan dan pendiidkan bagi setiap anggota keluarga, baik itu istri

maupun anak-anaknya. Karena anak-anak melihat, mendengar, dan

melakukan apa yang diucapkan atau dikerjakan orangtuanya. oleh

karena itu, tutur kata dan perilaku orangtua hendaknya dapat menjadi

teladan bagi anak-anaknya. Sekolah yang dipilih hendaknya mampu

mewakili orangtua untuk mendidik anak dalam mengembangkan

potensi-potensi yang dimilikinya.

g. Fungsi Sosialisasi Anak

Fungsi ini menjelaskan, dalam keluarga sejak dini ketika

berkomunikasi hendaknya anak mulai diajarkan untuk mampu

mendengarkan, menghargai, dan menghormati orang lain, serta peduli

dengan lingkungan sekitar dan diajarkan untuk bersikap jujur, saling

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

24

membantu, saling menyayangi, dan bertanggung jawab. Tidak hanya

kepada manusia, tetapi anak juga harus mempunyai etika yang baik

terhadap makhluk hidup lainnya.

h. Fungsi Rekreasi

Pada fungsi ini menyatakan, rekreasi merupakan salah satu

hiburan bagi jiwa dan pikiran. Orangtua memberi waktu untuk

menyegarkan pikiran, menenangkan jiwa, dan lebih mengakrabkan tali

kekeluargaan pada setiap anggota keluarganya.

6. Materi Pendidikan Keluarga

Seiring dengan tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan

anak-anaknya, maka materi atau kurikulum pendidikan yang akan

diajarkan dalam keluarga seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan

tujuan pendidikan itu sendiri. Orangtua sebagai pendidik yang pertama

dan utama kiranya perlu mengetahui materi pendidikan apa saja yang

harus diberikan kepada anak-anaknya. Apakah materi itu dapat memenuhi

harapan orangtuanya di kemudian hari atau dapatkah materi pendidikan itu

memenuhi kebutuhan kebahagiaan anaknya di dunia dan di akhirat.

Asas atau dasar materi pendidikan yang akan diberikan kepada

anak hendaknya berdasarkan pada asas agama, asas falsafah, asas

psikologi, dan asas sosial. Pendidikan yang diberikan dalam keluarga

islami tentunya harus berlandaskan nilai-nilai atau ajaran agama Islam.55

Pendidikan yang berasaskan pada agama akan membantu anak

dalam memiliki iman yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga

anak akan mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mampu

menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pendidikan agama

akan membentuk akhlak mulia serta menjadi manusia yang produktif.

Materi pendidikan yang berasaskan falsafah mengandung arti

materi pendidikan yang bermuatan nilai-nilai spiritual, nilai natural, nilai-

nilai kemanusiaan, nilai-nilai realistik, nilai-nilai perubahan, dan nilai-

nilai kemanfaatan. materi pendidikan yang berasaskan psikologi berarti

55 Ibid., h. 53.

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

25

pelajaran yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan tahap

perkembangan, pertumbuhan, kematangan, bakat, minat, keinginan-

keinginan, kecakapan, dan perbedaan anak itu sendiri.56

Materi pendidikan yang berasas sosial mengandung makna

materi pendidikan berisikan pengetahuan (sains), kepercayaan, nilai-nilai

ideal, keterampilan, cara berpikir, cara hidup, adat kebiasaan, tradisi,

undang-undang, sistem pemerintahan, kesusateraan, seni, dan unsur sosial

kemasyarakatan lainnya sehingga anak akan tumbuh menjadi warga

negara yang baik dan berguna selain untuk dirinya juga untuk lingkungan

sosialnya.57

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini juga pernah diangkat sebagai topik penelitian oleh

beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

mempelajari penelitian-penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat

dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penellitian ini. Antara

lain penelitian yang telah dilakukan oleh:

1. Eva Nauli Thaib pada 2013 dengan judul “Hubungan Antara Prestasi

Belajar dengan Kecerdasan Emosional” menyatakan dalam penelitiannya,

kecerdasan emosional dapat dinyatakan sebagai salah satu faktor yang

penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan

untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik di sekolah serta menyiapkan

mereka menghadapi dunia nyata. Untuk itu disarankan kepada pihak

sekolah terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur

kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi

siswa dalam proses pembelajaran.

2. Yuli Setyowati pada 2005 dengan judul “Pola Komunikasi Keluarga dan

Perkembangan Emosi Anak (Studi Kasus Penerapan Pola Komunikasi

Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Emosi Anak pada

56 Ibid. 57 Ibid.

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

26

Kelurga Jawa)” menyatakan dalam penelitiannya, pemahaman dan

kesadaran keluarga mengenai pentingnya komunikasi keluarga dan

pengaruhnya terhadap perkembangan emosi anak masih tergolong rendah.

Selain itu, pengaruh penerapan pola komunikasi keluarga terhadap

perkembangan emosi anak akan bersifat positif apabila di dalam keluarga

terdapat budaya komunikasi yang demokratis.

3. Laela Maghfiroh pada 2017 dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orangtua

Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IV SDN Grogol Selatan 01”

menyatakan dalam penelitiannya, pola asuh orangtua berpengaruh

terhadap kecerdasan emosional anak sebesar 8,8% serta sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

4. Woro Priatini, Melly Latifah, dan Suprihatin Guhardja pada 2008 dengan

judul “Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah, dan Peran Teman

Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja” menyatakan dalam

penelitiannya, ada tiga faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional,

yaitu tipe pengasuhan, lingkungan sekolah, dan peran teman sebaya. Dan

35,5% kecerdasan emosional remaja dipengaruhi oleh faktor tersebut.

D. Kerangka Teoritik

Kecerdasan emosional merupakan sebuah hal yang sangat penting

karena meskipun intelektual dapat mengatakan banyak hal secara objektif,

namun tidak dapat memberitahu bagaimana perasaan kita menjadi bijaksana,

karena wewenang kecerdasan emosional adalah hubungan pribadi dengan

orang lain. Selain itu, kecerdasan emosional itu sendiri bertanggungjawab

untuk penghargaan diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial.

Kecerdasan emosional bukan hanya berguna untuk mengendalikan

diri. Lebih dari itu, kecerdasan emosional juga dapat mencerminkan

kemampuan dalam “mengelola” perasaan kepada seseorang atau sesuatu.

Banyak keuntungan bila seseorang memiliki kecerdasan emosional

yang baik atau memadai. Pertama, kecerdasan emosional jelas mampu

menjadi alat untuk pengendalian diri, sehingga seseorang tidak terjerumus ke

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

27

dalam tindakan–tindakan bodoh, yang merugikan dirinya sendiri maupun

orang lain.

Kedua, kecerdasan emosional biasa diimplementasikan sebagai cara

yang sangat baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan

pemahaman tentang diri, kecerdasan emosional juga dapat memotivasi diri

agar tidak terpuruk dalam kegagalan.

Ketiga, kecerdasan emosional adalah modal penting bagi seseorang

untuk dapat mengembangkan bakat dalam dirinya. Pasalnya, jika siswa

tersebut memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka ia mampu

memahami dirinya sendiri dan dapat mengukur kemampuannya.

Untuk mewujudkan anak-anak yang memiliki kecerdasan emosional

tersebut, tentu ada kiat-kiat khusus yang dapat dilakukan. Pendidikan Informal

sesungguhnya sangatlah penting dalam mengembangkan kemandirian dan

pematangan, baik emosi atau intelek anak-anak. Orangtua banyak

memberikan pengaruh dan warna kepribadian seorang anak. Apapun yang

terjadi pada pendidikan keluarga, akan membawa pengaruh terhadap

kehidupan anak. Tindakan dan sikap orangtua seperti menerima anak,

mencintai anak, mendorong, dan membantu anak aktif dalam kehidupan

bersama, agar anak memiliki nilai hidup jasmani, nilai estetis, nilai kebenaran,

nilai moral, dan nilai keagamaan, serta bertindak sesuai dengan nilai tersebut,

merupakan perwujudan dari peran mereka sebagai pendidik.

Berdasarkan telaah pustaka di atas, maka disususn suatu kerangka

berpikir teoritis yang menyatakan bahwa pengaruh antara variabel penelitian

ini, untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran teoritis digambarkan dalam

gambar 2.1:

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

28

Gambar 2.1

Kerangka Teoritik

Keterangan

Variabel Bebas (X) : Pendidikan Informal

Variabel Terikat (Y) : Kecerdasan Emosional

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.58 Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang

telah disampaikan di atas, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

“Terdapat pengaruh positif dan signifikan pendidikan informal terhadap

kecerdasan emosional siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang.”

58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2006), h. 71.

Pendidikan Informal

Keluarga

Kecerdasan Emosional

a. Mengenali Emosi Diri

b. Manajemen Emosi

c. Memotivasi Diri Sendiri

d. Mengenali Emosi Orang

Lain

e. Menjalin Hubungan / Relasi

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Al-Zahra Indonesia Pamulang yang

beralamat di Jl. Vila Dago Boulevard Blok G, Benda Baru, Pamulang,

Tangerang Selatan, Banten 15415.

Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai pada Agustus hingga

November 2018. Penelitian dilakukan secara bertahap dimulai dari mencari

pokok permasalahan, mencari data, proses pengumpulan data, pengolahan

data, hingga tahap laporan penelitian.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jadwal Kegiatan Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengesahan Judul

2 Observasi

3 Bimbingan BAB I

4 Bimbingan BAB II

5 Bimbingan BAB III

6 Seminar Proposal

7 Penelitian

8 Bimbingan BAB IV

9 Bimbingan BAB V

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif. Menurut Sugiyono, metode kuantitatif dapat diartikan

sebagai:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

30

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.59

Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap

obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen dan dependen.60 Semisal, dalam

penelitian ini pendidikan informal sebagai variabel independen (sebab) dan

kecerdasan emosional sebagai variabel dependen (akibat).

Menurut Nazir, desain penelitian dalam pengertian yang lebih sempit

hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.61 Penelitian ini

menggunakan desain penelitian survei dengan teknik pengumpulan data

berupa kuesioner guna mengetahui pengaruh variabel X (Pendidikan Informal)

terhadap variabel Y (Kecerdasan Emosional).

Seperti pendapat Gee, dalam Nazir, desain untuk survei mengikuti

pola percobaan dengan kontrol statistik ataupun dengan analisis korelasi atau

regresi dalam menentukan tingkat hubungan yang terjadi.62 Berikut bagan

desain penelitian ini:

Gambar 3.1

Bagan Desain Penelitian

Keterangan

X : Pendidikan Informal

Y : Kecerdasan Emosional

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

59 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Cet. 19, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 14. 60 Ibid., h. 19. 61 Nazir, Metode Penelitian, Cet. 6, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 84. 62 Ibid., h. 90.

X Y

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

31

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya63. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa Kelas V SD Al-Zahra Indonesia Pamulang. Terdapat tiga

kelas, di mana masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Jadi total

keseluruhan populasi yaitu berjumlah 69 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.64 Sampel sifatnya harus representatif dalam arti

segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel

yang diambil.65 Berikut tabel distribusi jumlah populasi dan sampel

penelitian:

Tabel 3.2

Distribusi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kelas Populasi Sampel

1. V A 23 15

2. V B 23 15

3. V C 23 15

Jumlah 69 45

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah simple random sample (sampel acak sederhana). Dimana menurut

Nazir, cara untuk melakukan teknik ini adalah tiap unit populasi diberi

nomor. Kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara random, baik

dengan menggunakan random numbers ataupun dengan undian biasa.66

Sampel penelitian ini sebanyak 45 siswa, di mana masing-masing kelas V

A, V B, dan V C diambil sebanyak 15 siswa.

63 Sugiyono, Op.Cit., h. 117. 64 Ibid., h. 118. 65 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 6. 66 Nazir, Op.Cit., h. 276.

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

32

D. Variabel Penelitian

Menurut Suwarno, dalam Riduwan dan Akdon, variabel adalah

karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan

bermacam-macam nilai atau beberapa kategori.67 Senada dengan Suwarno,

Kadir menjelaskan, variabel adalah konsep yang mempunyai nilai yang

berubah-ubah atau mempunyai variasi nilai, keadaan, kategori, atau kondisi.68

Berdasarkan fungsinya dalam konstelasi variabel penelitian, variabel

terdiri atas: variabel bebas, tak bebas, kontrol, moderator, dan intervening.69

Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel, yakni variabel bebas dan tak

bebas.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas atau biasa disebut variabel independen, stimulus,

prediktor, atau antecedent adalah variabel memengaruhi variabel lain.70

Variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah pendidikan

informal.

2. Variabel Tak Bebas

Variabel tak bebas atau biasa disebut variabel dependen, respons, atau

kriteria adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.71 Variabel tak

bebas atau variabel Y dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.72 Instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Sehingga,

jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada

jumlah variabel yang diteliti.

67 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Cet. 2, (Bandung:

Alfabeta, 2007), h. 6. 68 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 7. 69 Ibid., h. 8. 70 Ibid. 71 Ibid. 72 Sugiyono, Op.Cit., h. 148.

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

33

Penelitian ini menggunakan jenis instrumen kuesioner. Menurut

Sugiono, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.73

Alternatif jawaban yang ada dalam kuesioner bisa juga

ditranformasikan dalam bentuk simbol kuantitatif agar menghasilkan data

interval. Caranya ialah dengan jalan memberi skor terhadap setiap jawaban

berdasarkan kriteria tertentu.74

Selanjutnya, untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, peneliti harus membuat acuan agar alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti selalu,

sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah. Selanjutnya untuk keperluan

analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor.75

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Skala Likert

No. Jenis Jawaban Skor

Positif Negatif

1 Selalu (SL) 5 1

2 Sering (SR) 4 2

3 Kadang-kadang (KK) 3 3

4 Jarang (JR) 2 4

5 Tidak Pernah (TP) 1 5

73 Ibid., h. 199. 74 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. 14, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009), h. 71. 75 Sugiyono, Op.Cit., h. 135.

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

34

1. Instrumen Kecerdasan Emosional

a. Definisi Konseptual

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk

mengatur diri, memotivasi diri, berempati kepada orang lain, dan

mampu berhubungan baik dengan lingkungan sekitar.

b. Definisi Operasional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa kelas V SD

Al-Zahra Indonesia Pamulang dalam mengelola kemampuan

emosional yang dapat diukur melalui kesadaran emosi diri sendiri,

kemampuan memanajemen emosi, kemampuan memotivasi diri,

kemampuan mengenali emosi orang lain serta menjalin hubungan

dengan orang lain.

c. Kisi-kisi

Penulis membuat pernyataan sebagaimana definisi

operasional variabel Y (Kecerdasan Emosional) sebanyak 45 soal.

Berikut penjelasannya:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Variabel Dimensi Indikator Butir Soal

(+) (-)

Variabel

Kecerdasan

Emosional

Mengenali

Emosi Diri

1. Kesadaran Diri 1,2,3 4,5

Manajemen

Emosi

1. Menempatkan perasaan

dengan tepat

6,7

2. Kemampuan menghibur

diri sediri

8,9

3. Melepaskan kecemasan 10 4. Melepaskan kemurungan 11,12 5. Melepaskan

Ketersinggungan

13,14 15

Memotivasi

Diri Sendiri

1. Menata emosi sebagai alat

mencapai tujuan

16,17 18

2. Mengendalikan diri

terhadap kepuasan

19

3. Dorongan hati 20,21 4. Produktif dan efektif dalam

berkarya

22 23

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

35

Variabel Dimensi Indikator Butir Soal

(+) (-) Mengenali

Emosi Orang

Lain

1. Mampu menerima sudut

pandang orang lain

24

2. Keterampilan dalam

bergaul

25,26

3. Mampu mendengarkan

orang lain

27,28

4. Memiliki kepekaan

terhadap orang lain

29,30 31

Menjalin

Hubungan/

Relasi

1. Bersikap demokratis 32,33 2. Dapat hidup selaras dengan

kelompok

34,35

3. Memahami pentingnya

membina hubungan dengan

orang lain

36,37,

38 39

4. Mampu menyelesaikan

konflik dengan orang lain

40,41 42

5. Senang berbagi rasa dan

bekerja sama

43,44 45

Total: 45

2. Instrumen Pendidikan Informal

a. Definisi Konseptual

Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan yang

berlangsung di dalam keluarga. Dimana di dalamnya keluarga

mendidik anak untuk membangun nilai-nilai keagamaan, budi pekerti

yang baik sehingga dapat diimplementasikan di lingkungan sekitar.

b. Definisi Operasional

Asas atau dasar materi pendidikan yang akan diberikan

kepada anak hendaknya berdasarkan pada asas agama, asas falsafah,

asas psikologi, dan asas sosial.76

1) Pendidikan yang diberikan dalam keluarga islami tentunya harus

berlandaskan nilai-nilai atau ajaran agama islam. Pendidikan yang

berasaskan pada agama akan membantu anak untuk memiliki iman

yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga anak akan

mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mampu

menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Pendidikan

76 Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 53.

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

36

agama akan membentuk akhlak mulia serta menjadi manusia yang

produktif.

2) Materi pendidikan yang berasaskan falsafah mengandung arti

materi pendidikan yang bermuatan nilai-nilai spiritual, nilai-nilai

natural, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai realistik, nilai-nilai

perubahan, dan nilai-nilai kemanfaatan.

3) Materi pendidikan yang berasaskan psikologi berarti pelajaran

yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan tahap

perkembangan, pertumbuhan, kematangan, bakat, minat,

keinginan-keinginan, kecakapan, dan perbedaan anak itu sendiri.

4) Materi pendidikan yang berasaskan sosial mengandung makna

materi pendidikan berisikan pengetahuan (sains), kepercayaan,

nilai-nilai ideal, keterampilan, cara berpikir, cara hidup, adat-

kebiasaan, tradisi, undang-undang, sistema pemerintahan,

kesusastraan, seni, dan unsur sosial kemasyarakatan lainnya

sehingga anak akan tumbuh menjadi warga negara yang baik dan

berguna selain untuk dirinya juga untuk lingkungan sosialnya.

c. Kisi-kisi

Penulis membuat pernyataan sebagaimana definisi

operasional variabel X (Pendidikan Informal) sebanyak 25 soal.

Berikut penjelasannya:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal)

Variabel Dimensi Indikator Butir Soal

(+) (-)

Pendidikan

Informal /

Pendidikan

Keluarga

Asas

Agama

Anak mampu

membedakan yang

baik dan buruk,

mampu menjalankan

perintah dan menjauhi

larangan Tuhan,

membentuk akhlak

mulia, serta menjadi

1,2,4,5

3,6

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

37

manusia yang

produktif.

Asas

Falsafah

Memahami nilai-nilai

spiritual, natural,

kemanusiaan,

realistik, perubahan,

dan kemanfaatan.

7,8,9,11 10,13

Asas

Psikologi

Dapat mengevaluasi

tahap perkembangan,

pertumbuhan,

kematangan, bakat,

minat, keinginan-

keinginan, kecakapan,

dan perbedaan anak.

12,14,15,16 17,20

Asas

Sosial

Mampu

mengaplikasikan

pengetahuan,

kepercayaan, nilai-

nilai ideal,

keterampilan, cara

berpikir, cara hidup,

adat-kebiasaan,

tradisi, undang-

undang, sistem

pemerintahan,

kesusastraan, seni, dan

unsur sosial.

18,19,21,23,24 22,25

F. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya

dinilai.77 Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis validitas yang dipilih dalam

penelitian ini adalah validitas isi.

Menurut Nana, validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat

penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut

77 Nana Sudjana, Op.Cit. h. 12.

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

38

mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak

diukur.78

Penelitian ini menggunakan analisis validitas jenis korelasi

moment product atau metode Pearson yang diberi notasi “r”. Berikut

rumus Peason Product Moment:79

Keterangan

rhitung : koefisien korelasi

∑X : jumlah skor dalam sebaran X

∑Y : jumlah skor dalam sebaran Y

∑XY : jumlah hasil skor X dan skor Y

∑X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

n : jumlah responden

Setelah dihitung koefisien korelasinya (rhitung) menggunakan

rumus Pearson Product Moment, bandingkan dengan rtabel dimana n = 45

dengan α = 5% (0,05) pada tabel r product moment. Adapun kriteria

keputusannya:80

Jika rhitung > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan valid

Jika rhitung < rtabel, maka butir instrumen dinyatakan gugur

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalan menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-

kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun

dalam suatu bentuk kuesioner.81

78 Ibid., h. 13. 79 Ibid., h. 144. 80 V. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press,

2015), h. 192. 81 Ibid.

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

39

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan. Adapun kriteria keputusannya:82

Jika nilai Alpha > 0,60 maka instrumen dinyatakan reliabel

Jika nilai Alpha < 0,60 maka instrumen dinyatakan tidak reliabel

G. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data

dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi

normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov.83 Adapun kriteria keputusannya:84

Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal

Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Populasi-populasi dengan varians yang sama besar dinamakan

populasi dengan varians yang homogen.85 Ada beberapa metode yang

telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini, salah satu yang terkenal

yakni Uji Bartlett

Setelah melakukan uji normalitas, maka dilakukan uji

homogenitas yang berfungsi untuk mengetahui apakah populasi homogen

atau heterogen. Analisis ini menggunakan bantuan program SPSS versi

19.0 yaitu menggunakan teknik Levene Statistic. Adapun kriteria

keputusannya sebagai berikut: 86

Jika nilai probabilitas > 0,05, maka dinyatakan homogen

Jika nilai probabilitas < 0,05, maka dinyatakan tidak homogen

82 Ibid. 83 Ibid., h. 52 84 Ibid., h. 55 85 Sudjana, Op.Cit., h. 249. 86 Ibid., h. 109.

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

40

H. Uji Hipotesis

Hipotesis ini diuji dengan teknik analisis regresi. Analisis regresi

adalah teknik analisis yang khas untuk jenis penelitian asosiatif. Analisis

regresi bertujuan mempelajari “pengaruh” variabel bebas (predictor) terhadap

variabel tak bebas (criterion).87

Jika skala pengukuran data dari dua variabel yang akan dianalisis

merupakan skala interval atau rasio, maka untuk menjelaskan pengaruh antara

kedua variabel tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan regresi

sederhana.88

Jika sudah mendapatkan nilai rhitung, maka peneliti dapat memberi

interpretasi terhadap kuatnya hubungan atau pengaruh antara variabel X

dengan variabel Y. Berikut pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi:89

Tabel 3.6

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang

ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang ada, maka perlu diuji

signifikansinya. Berikut rumus uji signifikansi korelasi product moment:90

Keterangan

thitung : Nilai t

r : Nilai koefisien korelasi

n : Jumlah sampel

87 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 175. 88 Ibid., h. 177. 89 Ibid., h. 257. 90 Ibid.

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

41

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel,

dimana untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan n = 45. Sebenarnya, uji

signifikansi korelasi product moment tidak perlu dihitung, tetapi langsung

dikonsultasikan pada tabel r product moment. (Lampiran 1)

Adapun kriteria keputusannya:91

Jika rhitung < rtabel, maka H0 diterima

Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak

Selanjutnya, untuk menguji pengaruh antara variabel satu dengan

variabel lain yakni menggunakan analisis regresi sederhana. Kriteria

pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:92

1. Cara Pertama

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada

pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya

ada pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel

Y (Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

2. Cara Kedua

Jika -ttabel < thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh

antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Jika thitung < -ttabel dan thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya ada

pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Setelah mengetahui ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel

Y, besar pengaruhnya nilai statistik terhadap variabel Y dapat dilihat dari

output B. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung persamaan

regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi

seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

91 Ibid., h. 258. 92 V. Wiratna Sujarweni, Op.Cit., h. 148.

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

42

dimanipulasi (dirubah-rubah). Maksudnya, jika skor variabel X naik satu

satuan, maka skor variabel Y akan naik senilai b.93 Nilai a dan b didapatkan

dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19.0. Berikut persamaan

regresi sederhana:94

Y = a + bX + e

Keterangan

Y : Nilai yang diprediksi

a : Konstanta atau bila harga X = 0

b : Koefisien regresi

X : Nilai variabel independen

Setelah mendapatkan persamaan regresinya, selanjutnya mencari

atau menghitung koefisien determinasi. Koefisien yang dikuadratkan (r2)

dinamakan dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien

determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya presentase

variansi bersama antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional) jika dikalikan dengan 100%. Oleh karena itu,

besarnya koefisien determinasi adalah 0 ≤ r2 ≤ 1.95

KD = x 100

Keterangan

KD : Nilai koefisien determinan

R : Nilai koefisien Korelasi

I. Hipotesis Statistik

H0 : = 0 (Tidak terdapat pengaruh antara pendidikan informal terhadap

kecerdasan emosional siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia

Pamulang)

Ha : ≠ 0 (Terdapat pengaruh positif antara pendidikan informal terhadap

kecerdasan emosional siswa kelas V SD Al-Zahra Indonesia

Pamulang)

93 Ibid. 94 Ibid., h. 144. 95 Ibid., h. 149.

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

43

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini sebanyak 45 siswa kelas V SD Al-

Zahra Indonesia Pamulang. Adapun jumlah butir soal variabel X (Pendidikan

Informal) sebanyak 25 soal dan variabel Y (Kecerdasan Emosional) sebanyak

45 soal.

Data yang diperoleh dari sebaran kuesioner tersebut adalah masing-

masing jumlah skor tertinggi dari variabel X dan variabel Y sebesar 116 dan

193. Nilai mean sebesar 94,6 dan 173,91. Nilai median sebesar 96,0 dan

175,0. Nilai modus sebesar 95 dan 169. Untuk standar deviasi sebesar 13,148

dan 9,117. Sedangkan tingkat penyebarannya (variance) sebesar 172,882 dan

83,128. Berikut deskripsi data dari pengolahan melalui SPSS versi 19.0:

Tabel 4.1

Deskripsi Data

Statistics

X Y

N Valid 45 45

Missing 0 0 Mean 94,60 173,91 Median 96,00 175,00 Mode 95a 169a Std. Deviation 13,148 9,117 Variance 172,882 83,128 Range 47 41 Minimum 69 152 Maximum 116 193 Sum 4257 7826

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

1. Data Hasil Penelitian Variabel X (Pendidikan Informal)

a. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Pendidikan Informal)

Tabel distribusi frekuensi untuk variabel X (Pendidikan

Informal) yang dihitung menggunakan rumus Strurges sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

44

K = 1 + (3,3) Log n

K = 1 + (3,3) Log 45

K = 1 + (3,3) 1,65

K = 1 + 5,44

K = 6,44

Sehingga jumlah kelas interval dibulatkan menjadi 6 kelas.

Berikut ini merupakan tabel distribusi frekuensi untuk variabel X

(Pendidikan Informal):

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel X (Pendidikan Informal)

Kelas Interval Batas

Bawah

Batas

Atas Frek. Absolut Frek. Relatif

69 - 76 68,5 76,5 5 11%

77 - 84 76,5 84,5 6 13%

85 - 92 84,5 92,5 7 16%

93 - 100 92,5 100,5 10 22%

101 - 108 100,5 108,5 9 20%

109 - 116 108,5 116,5 8 18%

Jumlah

45 100%

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui distribusi

frekuensi variabel X (Pendidikan Informal) tertinggi berada pada kelas

interval nomor 4 yang mempunyai rentang 93-100 dengan jumlah

sebanyak 10 siswa.

b. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel X (Pendidikan Informal)

Untuk visualisasi penyajian data tentang Variabel X

(Pendidikan Informal) digunakan grafik batang agar lebih

komunikatif. Grafik distribusi frekuensi untuk Variabel X (Pendidikan

Informal) dapat dilihat di bawah ini.

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

45

Gambar 4.1

Grafik Histogram Variabel X (Pendidikan Informal)

2. Data Hasil Penelitian Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

a. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Pendidikan Informal)

Tabel distribusi frekuensi untuk variabel Y (Kecerdasan

Emosional) yang dihitung menggunakan rumus Strurges sebagai

berikut:

K = 1 + (3,3) Log n

K = 1 + (3,3) Log 45

K = 1 + (3,3) 1,65

K = 1 + 5,44

K = 6,44

Sehingga jumlah kelas interval dibulatkan menjadi 6 kelas.

Berikut ini merupakan tabel distribusi frekuensi untuk variabel Y

(Kecerdasan Emosional):

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

46

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Kelas Interval Batas

Bawah

Batas

Atas Frek. Absolut Frek. Relatif

152 - 158 151,5 158,5 3 7%

159 - 165 158,5 165,5 5 11%

166 - 172 165,5 172,5 10 22%

173 - 179 172,5 179,5 14 31%

180 - 186 179,5 186,5 10 22%

187 - 193 186,5 193,5 3 7%

Jumlah

45 100%

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui distribusi

frekuensi variabel Y (Kecerdasan Emosional) tertinggi berada pada

kelas interval nomor 4 yang mempunyai rentang 173-179 dengan

jumlah sebanyak 14 siswa.

b. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Untuk visualisasi penyajian data tentang Variabel Y

(Kecerdasan Emosional) digunakan grafik batang agar lebih

komunikatif. Grafik distribusi frekuensi untuk Variabel Y (Kecerdasan

Emosional) dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 4.2

Grafik Histogram Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

47

Data yang diuraikan di atas merupakan hasil dari pengambilan

beberapa penelitian yang terdiri dari dua variabel, yaitu variabel X

(Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional). Untuk

mengetahui seberapa jauh hubungan antara dua variabel tersebut maka

dilakukan beberapa perhitungan secara statistik.

B. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner atau angket. Dalam perhitungan penelitian ini

menggunakan SPSS versi 19.0.

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan uji teknik

Pearson Product Moment untuk menyatakan kuesioner valid atau gugur

didasarkan pada rhitung > rtabel, rtabel didapatkan dari tabel r product moment.

(lampiran 1)

Uji validitas atau kesahihan item instrumen dalam penelitian ini

menghasilkan item valid dan gugur dengan rtabel untuk n = 45 dan = 0,05

adalah 0,294. Dikatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel dan

bernilai positif. Sebaliknya, jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir

pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

a. Uji Validitas Variabel X (Pendidikan Informal)

Adapun uji validitas pada variabel X (Pendidikan Informal),

diujicobakan di kelas V dengan responden 45 siswa, total item 25 soal

dengan kriteria valid sebanyak 25 item dan tidak ada item yang gugur.

Berikut tabel hasil uji validitas variabel X (Pendidikan Informal):

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal)

Aspek Item

Valid Gugur

Pendidikan

Informal

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25

-

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

48

b. Uji Validitas Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Adapun uji validitas pada variabel Y (Kecerdasan

Emosional), diujicobakan di kelas V dengan responden 45 siswa, total

item 45 soal dengan kriteria valid sebanyak 45 item dan tidak ada item

yang gugur. Berikut tabel hasil uji validitas variabel Y (Kecerdasan

Emosional):

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Aspek Item

Valid Gugur

Kecerdasan

Emosional

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 35, 36, 37,

38, 29, 40, 41, 42,

43, 44, 45

-

2. Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas selesai dilakukan, selanjutnya adalah hasil

pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukurannya

dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi,

uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga suatu pengukuran

dapat dipercaya.

Uji reliabilitas yakni derajat kepercayaan yang diperoleh dari

hasil kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Jika nilai Cronbach’s

Alpha lebih besar dari 0,60 maka dinyatakan reliabel atau konsisten.

Berdasarkan rumus alpha cronbach dengan menggunakan SPSS versi

19.0.

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

49

a. Uji Reliabilitas Variabel X (Pendidikan Informal)

Adapun uji reliabilitas pada variabel X (Pendidikan

Informal), menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,918.

Dengan demikian nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60,

sehingga kuesioner variabel X (Pendidikan Informal) dinyatakan

variabel atau konsisten. Berikut tabel hasil pengujian reliabilitas

kuesioner variabel X (Pendidikan Informal):

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

(Pendidikan Informal)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.916 .918 25

b. Uji Reliabilitas Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Adapun uji reliabilitas pada variabel Y (Kecerdasan

Emosional), menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,949.

Dengan demikian nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60,

sehingga kuesioner variabel Y (Kecerdasan Emosional) dinyatakan

variabel atau konsisten. Berikut tabel hasil pengujian reliabilitas

kuesioner variabel Y (Kecerdasan Emosional):

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

(Kecerdasan Emosional)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.943 .949 45

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

50

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One-Sample

Kolmogrov-Smirnov Test. Kriteria yang digunakan yaitu data dinyatakan

berdistribusi normal apabila koefisien signifikan lebih besar dari 5%

(0,05). Hasil uji normalitas menggunakan SPSS versi 19.0 dapat dilihat di

bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

X ,069 45 ,200* ,967 45 ,218 Y ,064 45 ,200* ,985 45 ,816

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.8, pada variabel X (Pendidikan Informal)

dan variabel Y (Kecerdasan Emosional) nilai signifikansi yang dihasilkan

sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan, nilai koefisien signifikansinya lebih

besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan, kedua data variabel tersebut

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, uji homogenitas data dilakukan untuk

menguji kesamaan nilai rata-rata yang berdistribusi normal dan

membuktikan kesamaan varians variabel yang membentuk sampel

tersebut. Dengan kata lain, setiap variabel yang diambil berasal dari

populasi yang sama. Syarat pengambilan sampel harus representatif,

artinya sampel harus dapat mewakili suatu populasi dengan baik.

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levence

statistik dengan program SPSS versi 19.0 dengan taraf signifikansi 0,05.

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho varians sama.

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho dvarians tidak sama.

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

51

Adapun hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,155 3 23 ,121

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui nilai signifikansi yang didapat

sebesar 0,121. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,121 >

0,05) maka antara kedua variabel tersebut mempunyai varians yang sama.

Dari tabel tersebut juga, diketahui nilai Levene Statistic sebesar 2,155,

maka dapat disimpulkan variasi data bersifat homogen.

3. Uji Linieritas

Uji korelasi product moment memerlukan tiga syarat yang

penting agar hasil kesimpulan perhitungan bersifat valid. Ketiga syarat

tersebut di antaranya: Pertama, data bersifat interval atau rasio. Kedua,

memiliki distribusi data normal atau melalui tahap uji normalitas data.

Ketiga, hubungan antar variabel yang hendak dikomparasikan bersifat

linier, atau melalui tahap uji linieritas data. Adapun kriteria pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut:

H0: Y = α + βX (regresi linier)

Ha: Y ≠ α + βX (regresi tak linier)

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji linieritas data variabel X

(Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional) yang

menggunakan program SPSS versi 19.0:

Tabel 4.10

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Y * X

Between Groups

(Combined) 3557,144 40 88,929 3,539 ,112

Linearity 1601,579 1 1601,579 63,744 ,001

Deviation from Linearity

1955,565 39 50,143 1,996 ,265

Within Groups 100,500 4 25,125 Total 3657,644 44

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

52

Maksud dari tabel 4.10 adalah hubungan linier pada variabel X

(Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional).

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan, variabel X (Pendidikan

Informal) menghasilkan nilai F sebesar 1,996 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,265. Dikatakan ada hubungan linier jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa 0,265 > 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut

adalah linier.

D. Uji Hipotesis

1. Uji Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk melihat pengaruh

antara variabel Y (Kecerdasan Emosional) dengan variabel X (Pendidikan

Informal). Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Cara Pertama

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada

pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel

Y (Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima,

artinya ada pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal)

dengan variabel Y (Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

b. Cara Kedua

Jika -ttabel < thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya tidak ada

pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel

Y (Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Jika thitung < -ttabel dan thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya ada

pengaruh antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel

Y (Kecerdasan Emosional) siswa kelas V.

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

53

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari persamaan regresi

sederhana yang didapat menggunakan program SPSS versi 19.0.

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 130,504 7,571 17,238 ,000

X ,459 ,079 ,662 5,787 ,000

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.11, diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,

maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh pendidikan

informal terhadap kecerdasan emosional siswa.

Dari tabel 4.11, diketahui thitung sebesar 5,787 dan untuk ttabel lihat

di tabel t (lampiran 2) sehingga diperoleh ttabel (df = n - 1; dua sisi/0,025)

sebesar 2,015. Jika thitung < -ttabel dan thitung > ttabel maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh pendidikan informal terhadap kecerdasan emosional siswa.

Setelah mengetahui ada pengaruh antara pendidikan informal

terhadap kecerdasan emosional, besar pengaruhnya nilai statistik terhadap

kecerdasan emosional dapat dilihat dari output B yaitu sebesar 0,459. Jadi

persamaan regresinya sebagai berikut:

Ŷ = a + bX + e

Ŷ = 130,50 + 0,459 X + e

Persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan bahwa jika skor

variabel X (Pendidikan Informal) naik satu satuan, maka skor variabel Y

(Kecerdasan Emosional) akan naik sebesar 0,459

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

54

2. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

korelasi antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional). Analisis korelasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment. Berikut ini adalah hasil

analisis korelasi sederhana yang didapat melalui program SPSS versi 19.0:

Tabel 4.12

Hasil Uji Analisis Korelasi

Correlations

X Y

X Pearson Correlation 1 ,662**

Sig. (2-tailed) ,000

N 45 45

Y Pearson Correlation ,662** 1

Sig. (2-tailed) ,000 N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.12, didapat angka nilai koefisien antara nilai

kuesioner variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y

(Kecerdasan Emosional) diperoleh angka korelasi sebesar 0,662. Besarnya

rxy yang dihasilkan terletak di antara 0,60 – 0,799. Hal ini menunjukkan,

antara variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y (Kecerdasan

Emosional) terdapat korelasi yang kuat. Kriteria ini berdasarkan pada tabel

3.5.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien yang dikuadratkan (r2) dinamakan dengan koefisien

determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi merupakan

proporsi untuk menentukan terjadinya presentase variansi bersama antara

variabel X (Pendidikan Informal) dengan variabel Y (Kecerdasan

Emosional) jika dikalikan dengan 100%. Oleh karena itu, besarnya

koefisien determinasi adalah 0 ≤ r2 ≤ 1.

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X

(Pendidikan Informal) dengan variabel Y (Kecerdasan Emosional) dalam

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

55

bentuk presentase, terlebih dahulu harus diketahui koefisien yang disebut

dengan Coefficient of Determination (koefisien penentu) dengan

menggunakan program SPSS versi 19.0:

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,662a ,438 ,425 6,915

a. Predictors: (Constant), X

Pada tabel 4.13 menjelaskan, koefisien determinasi (R Square)

sebesar 0,438 yang mengandung bahwa variabel X (Pendidikan Informal)

mempengaruhi variabel Y (Kecerdasan Emosional) sebesar 43,8%.

Sedangkan sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada

di luar penelitian atau disebut juga koefisien non determinasi.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,662, angka

indeks korelasi yang diproleh tidak bertanda negatif. Ini berarti korelasi antara

variabel X (Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional)

terdapat hubungan yang searah, dengan istilah lain terdapat korelasi yang

positif antara kedua variabel tersebut. Apabila dilihat besarnya rxy yang

diperoleh yaitu 0,662 ternyata terletak di antara interval 0,40 – 0,70. Artinya,

korelasi antara variabel X (Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan

Emosional) tergolong cukup tinggi. Secara sederhana, peneliti dapat

menginterpretasikan rxy yaitu terdapat korelasi positif dan signifikan antara

variabel X (Pendidikan Informal) dan variabel Y (Kecerdasan Emosional).

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa variabel X

(Pendidikan Informal) mempengaruhi variabel Y (Kecerdasan Emosional)

siswa sebesar 43,79% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dengan

demikian berdasarkan hasil penelitian tersebut maka, terbukti bahwa terdapat

pengaruh pendidikan informal terhadap kecerdasan emosional siswa kelas V

SD Al-Zahra Indonesia Pamulang.

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

56

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini kurang sepenuhnya

sampai pada tingkat kebenaran yang mutlak, mengingat masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahannya, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan waktu responden dalam menjawab tes yang diberikan,

karena penelitian diadakan di antara kesibukan atau di sela-sela kegiatan

responden, sebagai akibatnya timbul kecenderungan bahwa responden

menjawab kurang teliti.

2. Adanya saling memberitahukan antar responden dalam mengisi kuesioner

pada saat penelitian hingga dimungkinkan pengisisan jawaban masih ada

yang diragukan kebenarannya.

3. Kemungkinan dalam pembuatan kisi-kisi instrumen masih ada indikator-

indikator yang belum terungkap, mengingat penelitian ini hanya dibatasi

pada pengukuran kecerdasan emosional. Sedangkan pendidikan informal

masih sangat beragam cara pelaksanaan maupun ilmunya.

4. Beberapa responden membutuhkan bimbingan khusus untuk mengisi

kuisioner, sehingga dalam pengisian kuesioner peneliti harus menjelaskan

makna dari isi kuesioner yang disajikan dalam penelitian ini.

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Pendidikan Informal

Terhadap Kecerdasan Emosional (Studi pada siswa kelas V SD Al-Zahra

Indonesia Pamulang) dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara kedua variabel. Hal ini dapat dilihat dari

perolehan angka korelasi yang didapat sebesar 0,662 yang berada pada rentang

diantara 0,40 – 0,70. Artinya korelasi yang didapat termasuk kategori cukup

tinggi.

Dengan melihat tabel r product moment dengan n = 45 pada taraf

signifikansi 5%, ternyata diperoleh rxy 0,662 > rtabel 0,294, itu berarti Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X

(Pendidikan Informal) terhadap variabel Y (Kecerdasan Emosional).

Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa variabel X (Pendidikan Informal)

mempengaruhi variabel Y (Kecerdasan Emosional) sebesar 43,79% ,

sedangkan sisanya sebesar 56,21% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa: lebih meningkatkan kecerdasan emosional dan mengamalkan

segala ilmu yang diperoleh dari pendidikan di tengah keluarga (pendidikan

informal) agar menjadi siswa yang berprestasi dan bermanfaat bagi orang

lain.

2. Bagi pendidik: agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosional

dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses

pembelajaran.

3. Bagi orangtua: hendaknya terus memperhatikan anak-anaknya di rumah,

sehingga kecerdasan emosional siswa semakin baik.

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

58

4. Bagi calon peneliti selanjutnya: hendaknya mengembangkan penelitian ini

agar lebih berkembang dan bervariasi, serta lebih kreatif lagi sehingga

dapat dijadikan sebagai masukan informasi penelitian yang lebih baik.

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

59

DAFTAR PUSTAKA

Tuloli, Jassin dan Dian Ekawaty Ismail. Pendidikan Karakter: Menjadikan

Manusia Berkarakter Unggul. Yogyakarta: UII Press. 2016.

Thaib, Eva Nauli. “Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Kecerdasan

Emosional”. Jurnal Ilmiah Didaktika. Vol. 13 No. 2. 2013.

Goleman, Daniel. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia. 2009.

Ginanjar, Ary Agustin. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. 2001.

Muallifah. Pshyco Islamic Smart Parenting. Yogyakarta: Diva Press. 2009.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Bumi Restu.

1976.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul. Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim.

Sukoharjo: Insan Kamil.

Ginanjar, Ary Agustian. ESQ; Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

dan Spiritual Berdasarkan Islam. Jakarta: Arga. 2006.

Helmawati. Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2016.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2017.

Setyowati, Yuli. “Pola Komunikasi Keluarga dan Perkembangan Emosi Anak

(Studi Kasus Penerapan Pola Komunikasi Keluarga dan Pengaruhnya

terhadap Perkembangan Emosi Anak pada Kelurga Jawa)”. Jurnal Ilmu

Komunikasi. Vol. 2 No. 1. 2005.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

ayat 13 dan pasal 27.

Adiwikarta, Sudardja. Sosiologi Pendidikan: Analisis Sosiologi Tentang Praksis

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2016.

Subri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1999.

Maghfiroh, Laela. “Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Kecerdasan

Emosional Siswa Kelas IV SDN Grogol Selatan 01”. Kearsipan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

Kuswana, Wowo Sunaryo. Biopsikologi (Pembelajaran Perilaku). Bandung:

Alfabeta. 2014.

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

60

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/emosi pada 1 November

2018 pukul 12:00 WIB.

Djamaris, Martini. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan

Penamas Murni. 2010.

Priatini, Woro, Melly Latifah, dan Suprihatin Guhardja. “Pengaruh Tipe

Pengasuhan, Lingkungan Sekolah, dan Peran Teman Sebaya Terhadap

Kecerdasan Emosional Remaja”. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen.

Vol. 1 No. 1. 2008.

Syafril dan Zelhendri Zen. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Prenadamedia

Group. 2017.

Djaelani, Moh. Solikodin, Suriani, T. Zahara, dan Sartini. Dasar-Dasar

Kependidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri. 2015.

Suwarno, Wiji. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2009.

Thoha, Chabib. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

1996.

Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga.

Jakarta: Rineka Cipta. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Cet. 19. Bandung: Alfabeta. 2014.

Nazir. Metode Penelitian. Cet. 6. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005.

Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cet. 2. Bandung:

Alfabeta. 2007.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2015.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cet. 14. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2009.

Sujarweni, V. Wiratna. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

2015.

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

61

LAMPIRAN

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

62

Lampiran 1

Tabel r Product Moment

Tabel r Product Moment

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

63

Lampiran 2

Tabel t

Tabel t

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

64

Lampiran 3

Angket Instrumen Penelitian Variabel X (Pendidikan Informal)

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN INFORMAL (X)

Identitas Responden

Nama :

Kelas : V ...

Sekolah : SD Al-Zahra Indonesia

Petunjuk Pengisian angket:

Pilihlah salah satu jawaban diantara pilihan dibawah ini dengan

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat

adik - adik.

SL : Selalu

SR : Sering

KK : Kadang – Kadang

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

No PERNYATAAN JAWABAN

SL SR KK JR TP

1 Saya diwajibkan untuk sholat

lima waktu

2 Saya dimarahi orangtua jika

mencontek di sekolah

3 Orangtua tidak marah jika saya

tidak sholat

4 Orangtua mengajak saya sholat

berjamaah di rumah

5 Saya rajin belajar di rumah

tanpa diperintah orangtua

6 Saya tidak berpamitan jika

hendak pergi ke sekolah

7 Saya diajarkan untuk saling

tolong menolong dalam

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

65

mengerjakan pekerjaan rumah

8 Saya membantu atau mengajari

teman yang kesulitan dalam

belajar

9 Saya belajar lebih giat agar

mendapatkan prestasi di sekolah

10 Saya tidak membantu anggota

keluarga yang lain jika sedang

membersihkan rumah

11 Saya menghormati orangtua dan

guru, serta menyayangi saudara

dan teman

12 Orangtua memberikan motivasi

saat prestasi saya menurun

13 Saya tidak mendengarkan

nasihat yang diberikan orangtua

14 Orangtua memberikan apa yang

saya butuhkan

15 Orangtua mendukung saat saya

mengikuti perlombaan

16 Orangtua mendampingi saya

saat belajar

17 Saya dipaksa orangtua

mengikuti les (bimbingan

belajar)

18 Saya meminta maaf jika

melakukan kesalahan

19 Saya mematuhi peraturan di

sekolah dan di rumah

20 Orangtua tidak menanyakan

nilai saya di sekolah

21 Saya mengucapkan “tolong”

dan “terimakasih” bila

membutuhkan bantuan orang

lain

22 Saya tidak dimarahi orangtua

jika bolos sekolah

23 Saya merapihkan tempat tidur

setiap pagi

24 Orangtua memberikan solusi

saat saya ada masalah

25 Orangtua melarang saya

bermain dengan teman sebaya

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

66

Lampiran 4

Angket Instrumen Penelitian Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN KECERDASAN EMOSIONAL (Y)

Identitas Responden

Nama :

Kelas : V ...

Sekolah : SD Al-Zahra Indonesia

Petunjuk Pengisian angket:

Pilihlah salah satu jawaban diantara pilihan dibawah ini dengan

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat

adik - adik.

SL : Selalu

SR : Sering

KK : Kadang – Kadang

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

No PERNYATAAN JAWABAN

SL SR KK JR TP

1 Saya sadar bahwa berbuat kasar

kepada teman merupakan perbuatan

tidak terpuji

2 Saya berusaha untuk tidak

melakukan sifat negatif

3 Saya memikirkan apa dampak dari

perbuatan saya sebelum bertindak

4 Saya tidak akan meminta maaf

walaupun perbuatan saya salah

5 Saya tidak akan mengucapkan

terimakasih untuk siapapun yang

telah membantu saya

6 Saya bisa menempatkan diri pada

posisi orang lain

7 Saya mampu mengetahui bagaimana

perasaan orang lain terhadap saya

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

67

8 Saya dapat menerima kritik dan

pendapat orang lain sebagai motivasi

saya menjadi orang sukses di masa

depan

9 Saya senang bermain game diakhir

pekan

10 Saya belajar dengan rajin agar tidak

mendapatkan nilai jelek

11 Saya memaafkan teman saya bila ia

berbuat tidak baik

12 Saya melakukan hal-hal yang saya

sukai agar perasaan sedih saya hilang

13 Saya berusaha berfikir positif

14 Saya berusaha sabar menahan emosi

15 Saya mudah tersinggung

16 Saya tidak mudah merasa putus asa

17 Saya senang belajar

18 Saya merasa sedih apabila nilai saya

jelek

19 Saya tidak mudah berbangga diri

dengan prestasi yang saya peroleh

20 Saya senang membantu teman ketika

ia kesulitan belajar

21 Saya merasa berbagi dengan teman

merupakan kebaikan

22 Saya senang mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler seni di sekolah

23 Saya merasa bahwa apapun yang

saya lakukan tidak ada harapan untuk

masa depan

24 Saya menerima kritik dan saran dari

siapapun untuk kebaikan saya

25 Saya mampu mencari teman di

lingkungan baru

26 Saya senang memiliki teman-teman

baru

27 Saya tidak merasa sedih bila

dinasihati

28 Saya merasa bahwa nasihat membuat

saya akan sukses dimasa depan

29 Saya mencoba mendengarkan

keluhan teman yang bersedih

30 Saya berbagi makanan kepada teman

saya yang tidak membawa bekal

31 Saya tidak mendengarkan guru saya

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

68

pada saat proses belajar mengajar di

sekolah

32 Saya mau mendengarkan pendapat

dari orang lain

33 Saya berani mengajukan pertanyaan

kepada guru bila saya tidak mengerti

pelajaran tersebut

34 Saya senang belajar kelompok

dengan teman-teman

35 Belajar kelompok membantu saya

menyelesaikan kesulitan belajar

36 Saya mendukung teman yang ikut

perlombaan

37 Saya ikut bersedih bila teman tidak

naik kelas

38 Saya membantu teman bila

mengalami musibah

39 Saya tidak mengucapkan turut

berdukacita bila ada keluarga teman

saya meninggal

40 Saya mengakui kesalahan saya

41 Saya berani meminta maaf

42 Saya bersikap tidak peduli bila ada

teman bertengkar di dalam kelas

43 Saya senang melakukan kegiatan

gotong-royong membersihkan kelas

44 Saya senang menyumbangkan

barang bekas yang layak pakai

(buku, baju, mainan) kepada teman-

teman yang kurang mampu

45 Saya tidak suka berbagi apapun

barang yang saya miliki kepada

teman

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

69

Lampiran 5

Data Mentah Variabel X (Pendidikan Informal)

Data Penelitian

Variabel X (Pendidikan Informal)

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

70

Lampiran 6

Data Mentah Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Data Penelitian

Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

71

Lampiran 7

Hasil Uji Validitas Variabel X (Pendidikan Informal)

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Pendidikan Informal)

No. rhitung rtabel Ket.

Butir

1 0.458 0.294 Valid

2 0.528 0.294 Valid

3 0.454 0.294 Valid

4 0.710 0.294 Valid

5 0.539 0.294 Valid

6 0.580 0.294 Valid

7 0.609 0.294 Valid

8 0.470 0.294 Valid

9 0.524 0.294 Valid

10 0.500 0.294 Valid

11 0.612 0.294 Valid

12 0.516 0.294 Valid

13 0.704 0.294 Valid

14 0.692 0.294 Valid

15 0.473 0.294 Valid

16 0.650 0.294 Valid

17 0.650 0.294 Valid

18 0.747 0.294 Valid

19 0.566 0.294 Valid

20 0.646 0.294 Valid

21 0.629 0.294 Valid

22 0.538 0.294 Valid

23 0.643 0.294 Valid

24 0.489 0.294 Valid

25 0.578 0.294 Valid

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

72

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kecerdasan Emosional)

No.

Butir rhitung rtabel Kesimp.

1 0.459 0.294 Valid

2 0.479 0.294 Valid

3 0.616 0.294 Valid

4 0.559 0.294 Valid

5 0.453 0.294 Valid

6 0.476 0.294 Valid

7 0.544 0.294 Valid

8 0.476 0.294 Valid

9 0.452 0.294 Valid

10 0.401 0.294 Valid

11 0.541 0.294 Valid

12 0.659 0.294 Valid

13 0.551 0.294 Valid

14 0.541 0.294 Valid

15 0.522 0.294 Valid

16 0.506 0.294 Valid

17 0.451 0.294 Valid

18 0.476 0.294 Valid

19 0.610 0.294 Valid

20 0.625 0.294 Valid

21 0.551 0.294 Valid

22 0.674 0.294 Valid

No.

Butir rhitung rtabel Kesimp.

23 0.590 0.294 Valid

24 0.648 0.294 Valid

25 0.684 0.294 Valid

26 0.574 0.294 Valid

27 0.541 0.294 Valid

28 0.613 0.294 Valid

29 0.485 0.294 Valid

30 0.580 0.294 Valid

31 0.586 0.294 Valid

32 0.642 0.294 Valid

33 0.579 0.294 Valid

34 0.654 0.294 Valid

35 0.646 0.294 Valid

36 0.659 0.294 Valid

37 0.563 0.294 Valid

38 0.612 0.294 Valid

39 0.545 0.294 Valid

40 0.452 0.294 Valid

41 0.421 0.294 Valid

42 0.421 0.294 Valid

43 0.409 0.294 Valid

44 0.453 0.294 Valid

45 0.479 0.294 Valid

Page 88: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

73

Lampiran 9

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 89: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

74

Lampiran 10

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 90: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

75

Lampiran 11

Surat Bimbingan Skripsi

Page 91: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

76

Lampiran 12

Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN

Kode : CL 01

Pengamat : Peneliti

Hari, tanggal : Rabu, 1 Agustus 2018

Waktu : 07.30 – 11.00 WIB

Tempat : SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

Hasil pengamatan menemukan, terdapat beberapa siswa kelas V membutuhkan

bimbingan khusus. Para siswa tersebut tidak fokus saat proses belajar mengajar,

kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, tidak berbaur dengan

teman saat diskusi, mudah marah saat tugasnya tidak terselesaikan, serta mudah

mengganggu teman sekelas saat pembelajaran.

Jakarta, 1 Agustus 2018

Observer,

Aci Sutanti

Page 92: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

77

Lampiran 13

Lembar Uji Referensi

UJI REFERENSI

Nama : Aci Sutanti

NIM : 1112018300042

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul : Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap Kecerdasan Emosional

(Studi pada siswa kelas V SD AL-Zahra Indonesia Pamulang)

Pembimbing : Dr. Fidrayani, M.Pd.

NO. JUDUL REFERENSI PARAF

1.

Jassin Tuloli dan Dian Ekawaty Ismail, Pendidikan Karakter:

Menjadikan Manusia Berkarakter Unggul, (Yogyakarta: UII

Press, 2016), h. 122-124.

2.

Eva Nauli Thaib, Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan

Kecerdasan Emosional, Jurnal Ilmiah Didaktika, Vol. 13 No.

2, Februari 2013, h. 398.

3.

Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, (Jakarta: Gramedia,

2009), h. 239, 21, 7, 50-52, 57-59, 422-425, 166-167, 60-61,

11-15.

4.

Ary Agustin Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi dan Spiritual, (Jakarta: Penerbit Arga,

2001), h. 44.

5. Muallifah, Pshyco Islamic Smart Parenting, (Yogyakarta:

Diva Press, 2009), h. 129.

6. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

(Jakarta: Bumi Restu, 1976), h. 537.

7. Muhammad Fuad Abdul Baqi, Kumpulan Hadits Shahih

Bukhari Muslim, (Sukoharjo: Insan Kamil).

8. Ary Agustian Ginanjar, ESQ; Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan Islam, (Jakarta:

Arga, 2006), h. 208.

Page 93: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

78

9. Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoretis dan Praktis,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), h. 49, 42-43, 44,

45-49, 53.

10. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2017), h. 23, 87, 5-6, 7-8.

11.

Yuli Setyowati, Pola Komunikasi Keluarga dan

Perkembangan Emosi Anak (Studi Kasus Penerapan Pola

Komunikasi Keluarga dan Pengaruhnya terhadap

Perkembangan Emosi Anak pada Kelurga Jawa), Jurnal Ilmu

Komunikasi, Vol. 2 No. 1, Juni 2005, h. 67-78.

12. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 13 dan pasal 27.

13. Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan: Analisis

Sosiologi Tentang Praksis Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 153-154, 150.

14. Alisuf Subri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1999), h. 15.

15.

Laela Maghfiroh, Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap

Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IV SDN Grogol Selatan

01, Kearsipan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, September 2017, h. 67.

16. Wowo Sunaryo Kuswana, Biopsikologi (Pembelajaran

Perilaku), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 149, 214, 240-243,

245-246.

17.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/emosi pada 1 November

2018 pukul 12:00 WIB.

18. Martini Djamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi

Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010), h. 142-

143.

19.

Woro Priatini, dkk, Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan

Sekolah, dan Peran Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan

Emosional Remaja, Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen,

Vol. 1 No. 1, Januari 2008, h. 52-53.

20. Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,

(Depok: Prenadamedia Group, 2017), h. 26, 44-46

Page 94: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

79

21. Moh. Solikodin Djaelani, dkk, Dasar-Dasar Kependidikan,

(Jakarta: Pustaka Mandiri, 2015), h. 7, 8-11.

22. Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2009), h. 19.

23. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 98, 103.

24. Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orangtua dan

Komunikasi dalam Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h.

18.

25. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. 19, (Bandung: Alfabeta,

2014), h. 14, 19, 117, 118, 148, 199, 135, 212, 254, 257, 258

26. Nazir, Metode Penelitian, Cet. 6, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2005), h. 84, 90, 276

27. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 6,

249, 109

28. Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis

Statistika, Cet. 2, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 6.

29. Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data

dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2015), h. 7, 8

30. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet.

14, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 71, 12, 13,

144

31. V. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta:

Pustaka Baru Press, 2015), h. 192, 52, 55, 149, 144

Jakarta, 30 November 2018

Pembimbing

Dr. Fidrayani, M.Pd.

NIP. 19760207 201503 2 001

Page 95: PENGARUH PENDIDIKAN INFORMAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43562...ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi berjudul Pengaruh Pendidikan Informal Terhadap

80

Lampiran 14

Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ACI SUTANTI, lahir di Jakarta, 3 November 1994.

Putri Kedua dari empat bersaudara pasangan suami

istri Bapak Suparno dan Ibu Watik. Beragama

Islam. Peneliti bertempat tinggal di Komp. Inkopad

Blok P3 No. 19 RT/RW 07/07 Kel. Sasakpanjang,

Kec. Tajurhalang, Kab. Bogor 16320. Adapun

riwayat pendidikan peneliti yaitu peneliti

menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri

Kartika Sejahtera 01 tahun 2000 dan lulus pada

2006.

Lalu melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 14 Depok tahun

2006 dan lulus pada 2009, selanjutnya melanjutkan jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMA Negeri 1 Parung pada 2009 dan lulus pada 2012.

Kemudian melanjutkan jenjang program S1 sarjana pendidikan di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan melalui jalur mandiri

dan akhirnya dapat menyelesaikan jenjang S1 pada tahun 2019.

Demikian deskripsi singkat tentang penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca. Apabila ada pertanyaan dan kritikan yang membangun serta saran

untuk skripsi ini dapat menghubungi penulis. Email: [email protected].

Terimakasih.