pengaruh penerapan model pembelajaran concept attainment
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT
ATTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA
MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS XI SMAN 8 GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
YOVITA HASKAR
105440009615
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019/2020
ii
iv
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar. Email: [email protected] : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax).Web: www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yovita Haskar
NIM : 105 4400 096 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainment Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Sisitem Gerak
Manusia Kelas XI SMAN 8 Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa:
Sripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya
sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Yovita Haskar
vi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar. Email: [email protected] : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax).Web: www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yovita Haskar
NIM : 105 4400 096 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Perjanjian,
Yovita Haskar
vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Kadang keberhasilan baru akan tiba setelah kesulitan dialami. Maka
jangan menyerah dalam menggapai keberhasilan walau kesulitan
menghadang.
.
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Kedua orang tuaku, Ayah (Haskar A. Razak) dan
Ibuku (Reski Rumma), saudaraku, dan sahabatku. Atas
keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
viii
ABSTRAK
Yovita Haskar. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainment
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas Xi
Sman 8 Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing II Anisa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas
XI SMAN 8 Gowa pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini (1) Bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang
diajarkan dengan model Concept Attainmentterhadap hasil belajar siswa kelas
XI SMAN Gowa pada Materi Sistem Gerak pada Manusia? (2) Apakah ada
pengaruh model Concept Attainment terhadap hasil belajar kognitif siswa
kelas XI SMAN 8 Gowa pada Materi Sistem Gerak pada Manusia?. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdiri atas 4 rombongan
belajar XI MIPA SMAN 8 Gowa dengan jumlah 132 siswa. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu Quasy
Experimental. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif,
statistik inferensial yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase menunjukkan
bahwa pada kelas eksperimen 93,9%masuk dalam kategori tuntas atau
mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan pada kelas kontrol 72,7% siswa
masuk dalam kategori tidak tuntas. Hasil penelitian ini menunjukkan Ada
pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil belajar
kognitif siswa, hal ini dilihat dari hasil uji hipotesis menggunakan uji
independent sample t-test yang diperoleh adalah 0,02< α = 0,05. Karena data
hasil uji hipotesis kurang dari 0,05 maka hipotesis penelitian yang diajukan
dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh terhadap hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran Concept Attainment siswa kelas XI SMAN
8 Gowa.
Kata kunci : Concept attainment, hasil belajar.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala, karena dengan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainment Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Sistem Gerak Pada Manusia Kelas XI
SMAN 8 Gowa”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Banyak hambatan yang Penulis alami dalam penyusunan skripsiini,
namun dengan keyakinan dan kesungguhan, akhirnya Penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penyusunan skripsi ini baik moral maupun material. Adapun ucapan terima
kasih yang disampaikan Penulis kepada, Irmawanty,S.Si.,M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Anisa S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan
kesempatan paling berharga bagi penulis. Semoga Allah SWT memberikan
perlindungan , kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan
yang telah dicurahkan kepada penulis selama ini.
Pada kesempatan ini, penghargaan dan terima kasih secara khusus
penulis sampaikan kepada :
ix
Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,M.M. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah menerima penulis menjadi
mahasiswa di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, M.Pd.,PH.D. Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan fasilitas yang lengkap dalam proses
belajar di fakultas khususnya di Jurusan Pendidikan Biologi. Ibu
Irmawanty S.Si.,M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan
pertimbangan dalam pemilihan judul penelitian. Bapak dan Ibu dosen
Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah membekali penulis dengan berbagai pengetahuan yang tak
ternilai harganya. Kepala SMA 8 Gowa, bapak Islamuddin, S.Pd., M.Pd
dan Guru Biologi Ibu Dra. Hasnah yang telah mengizinkan dan membantu
penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Orang tua saya tercinta,
Ayahanda Haskar A. Razak dan Ibunda Reski Rumma yang senantiasa
mengiringi saya dengan doa suci dan tak henti menasehati memberikan
motivasi serta mengorbankan segalanya demi kepentingan sayadalam
menuntut ilmu. Kakak saya Riska Angriani Haskar dan Adik saya Al
Fitrah Haskar serta saudara-saudari saya yang setia menemani serta
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Rekan-rekan seperjuangan
angkatan 2015 khususnya kelas Biologi C tanpa terkecuali bersama kita
menaklukkan semester-semester dan bersama kita menghadapi masalah-
x
masalah yang tak terduga. Terima kasih atas keseruan dan kekompakan
selama perkuliahan. Sahabat-sahabat tercinta saya, serta orang-orang yang
telah hadir dalam kehidupan saya yang membuat saya belajar lebih
banyak yang memberi saya arahan serta semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini, saya ucapkan banyak terima kasih. Seluruh pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
Skripsi ini disusun dan diusahakan agar tidak terjadi kesalahan di
dalamnya. Akan tetapi, sebagai manusia yang serba kekurangan pastilah
ada berbagai kesalahan yang terjadi baik dengan sengaja maupun tidak
sengaja. Untuk itu, penulis memohon maaf di sertai harapan supaya para
pembaca memberikan kritikan dan sarannya agar di hari mendatang
penulis dapat membuat karya yang lebih baik lagi.
Makassar, Januari 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ……. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ……. ii
SURAT PERYATAAN .......................................................................... ……. iii
SURAT PERJANJIAN .......................................................................... …….iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. ……. v
ABSTRAK .............................................................................................. ……. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ ……. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ……. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... ……. xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ……. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ……. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .................................................................................. 1
B. RumusanMasalah ............................................................................. 4
C. TujuanPenelitian .............................................................................. 4
D. ManfaatPenelitian ............................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka .................................................................................. 7
1. Hasil Belajar .............................................................................. 7
2. Model Pembelajaran Concept Attainment ................................ 11
3. SintaksModel PembelajaranConcept Attainment ..................... 18
4. Keterkaitan Antara Model Dengan Materi..................................22
5. Materi Sistem Gerak pada Manusia ........................................ …23
6. Penelitian yang Relevan .......................................................... .....31
xii
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 33
C. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 36
1. Jenis Penelitian ............................................................................ 36
2. Desain Penelitian ......................................................................... 36
3. variabelPenelitian ........................................................................ 37
4. Prosedur Penelirian ..................................................................... 37
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 39
C. Definisi Operasional.......................................................................... 40
D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41
F. Teknik Analisis Data ................................................................... ...... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 46
B. Pembahasan ........................................................................................ 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................ 60
B. Saran .................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62
LAMPIRAN .................................................................................................... .. 64
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Sintaks Model Pembelajaran Concept Attainment ............................ 18
3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 36
3.2 Sintaks Model Pembelajaran Concept Attainment ............................ 38
3.3 Distribusi Populasi ........................................................................... 39
3.4 Distribusi Sampel ............................................................................. 40
3.5 Kriteria Indek N-Gain ...................................................................... 44
4.1 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest) ............. 47
4.2 Data Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest) ................ 48
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol (Pretest) .......................................................... 48
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol (Posttest) ........................................................ 49
4.5 Data Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest) ............................... 50
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol (Posttest) .................................................................... 51
4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Belajar Selama
Penelitian Berlangsung ..................................................................... 52
4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
xiv
dan Kelas Kontrol ............................................................................ 53
4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ............................................................................ 54
4.10 Hasil Uji Rata-rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain) ..................... 54
4.11 Uji Hipotesis ................................................................................... 55
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Jenis-Jenis Otot ............................................................................... 29
2.2. Kerangka Pikir ................................................................................. 24
4.1.Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Pretest) ............................................................................................ 49
4.2 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Posttest) .......................................................................................... 51
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ........................................................................................... 65
A.1 Data Nilai Kelas Eksperimen .............................................................. 66
A.2 Data NilaiKelas Kontrol ....................................................................... 68
LAMPIRAN B ........................................................................................... 70
B.1 HasilAnalisis Statistik Deskriptif dan Inferensial Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen......................................................................... 71
LAMPIRAN C ........................................................................................... 76
C.1 Keterangan Validasi ............................................................................. 77
C.2 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) .................. 78
C.3 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Biologi ............................................. 86
C.4 Hasil Validasi Lembar Observasi Siswa .............................................. 92
C.5 Hasil Validasi Lembar Observasi Guru ................................................ 98
LAMPIRAN D ........................................................................................... 104
D.1 Silabus .................................................................................................. 105
D.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................................... 118
D.3 Tes Hasil Belajar (Pretest Posttest) ..................................................... 133
D.4 Kisi-Kisi soal ........................................................................................ 140
D.5 Lembar Observasi Siswa ...................................................................... 158
LAMPIRAN E ........................................................................................... 160
E.1 RekapitulasiNilaiPretest Kelas Eksperimen ......................................... 161
E.2 RekapitulasiNilaiPosttest Kelas Eksperimen ....................................... 164
E.3 RekapitulasiNilaiPretes Kelas Kontrol................................................. 167
E.4 RekapitulasiNilaiPosttest KelasKontrol ............................................... 170
LAMPIRAN F ........................................................................................... 173
F.1 Surat pengantar penelitian .................................................................... 174
F.2 Surat Permohonan izin Penelitian Dinas Penanaman Modal ............... 175
F.3 Surat KeteranganPenelitian Dinas Pendidikan ..................................... 176
F.4 Katrol Pelaksanaan Penelitian............................................................... 177
F.5 Surat Keterangan Telah Penelitian ....................................................... 179
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran mengacu pada tujuan pendidikan nasional
yang telah dirumuskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional serta telah ditetepkan dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara Republik Indonesia dengan ketetapan MPR Nomor II/
MPR/1993, bidang pendidikan bahwa “Pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat
jasmani dan rohani. Pendidikan nasional jugaharus menumbuhkan jiwa
patriotik dan mempertebal rasa cita tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa
dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan”.
Untuk merealisasikan kerangka dasar pendidikan seperti yang
telah dipaparkan di atas, tentunya diperlukan upaya maksimal dari
berbagai pihak, dalam melihat tugas dan tanggung jawab pendidikan
itu, tanpa harus terikat dengan kondisi formal pendidikan semata.
Kiranya perlu dipahami bahwa indikator keberhasilan suatu
proses pendidikan dan pengajaran tentunya tidak hanya terbatas pada
sederetan angka-angka prestasi belajar, akan tetapi harus terkait
dengan kemampuan seseorang anak didik merefleksikan program
belajarnya dalam bentuk aplikasi sikap positif melalui serangkaian
aktivitas yang selektif dan efektif. Prestasi yang demikian itu, maka
kita dapat memahami bahwa aspek nilai yang ditransfer dalam dunia
pendidikan dan pengajaran harus selalu terkait dengan unsur
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diproyeksikan melalui
kurikulum dan silabus pengajaran, untuk selanjutnya
dioperasionalisasikan melalui kegiatan pengajaran. Diukur dengan
menggunakan instrumen test yang tepat.
Permasalahan pembelajaran di SMAN 8 Gowa, guru masih
menerapkan model dan metode pembelajaran yang tidak
tepat.Sehingga siswa cenderung pasif dan sulit menerima pelajaran
dan hasil belajarsiswa dikategorikan masih tergolong rendah. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM tergolong
masih banyak, disekolah SMAN 8 Gowa kelas XI yang berjumlah
132 siswa hanya 36 siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM dan
sebanyak 96 siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM.
Sekolah menetapkan standar KKM yaitu 75%. Data yang diperoleh
kelas XI yang berjumlah 132 siswa didapatkan 24% siswa mampu
mencapai standar KKM, sedangkan 76% siswa masih mendapatkan
nilai dibawah standar KKM.
Untuk mencapai KKM yang diharapkan, salah satu upaya
yang dilakukan yaitu dengan menciptakan situasi belajar yang dapat
menarik perhatian siswa dengan menerapkan model-model
pembelajaran yang menarik untuk di terapkan pada materi yang akan
di ajarkan kepada siswa, karena kerepata model pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Adapun model
pembelajaran yang akan di terapkan yaitu model pembelajaran
concept attainment.
Model pembelajaran concept attainment merupakan suatu
model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa
memahami suatu konsep tertentu. Model pembelajaran ini menuntut
siswa agar dapat melatih kemampuan berpikir induktif dan berpikir
analisis.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yaitu concept attainment. Alasan ini diperkuat dengan
teori yang dikemukakan oleh Mukherjee (2011) bahwa hasil belajar
siswa dapat meningkat dengan menerapkan model concept attainment
dibandingkan metode ceramah. Dan model pembelajaran ini efektif
digunakan dalam pembelajaran biologi. Berdasarkan jurnal Penelitian
Sumadi (2014) dapat dilihat dari hasil data siswa yang menunjukkan
hasil belajar di peroleh sebanyak (52%) siswa yang mencapai KKM
dan setelah diterapkan model pembelajaran concept attainment di
peroleh data hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak
(80%) yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa nilai hasil
belajar siswa meningkat setelah menerapkan model pembelajaran ini.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis
dengan segenap kemampuan mencoba untuk melakukan suatu
penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang melibatkan
siswa dapat melatih kemampuan berpikir induktif dan berpikir
analisis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Concept Attainment terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI SMAN 8 Gowa pada Materi Sistem Gerak
Pada Manusia”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu :
1. Bagaimana hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model
Concept Attainment terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN Gowa
pada Materi Sistem Gerak pada Manusia?
2. Apakah ada pengaruh model Concept Attainment terhadap hasil belajar
kognitif siswa kelas XI SMAN 8 Gowa pada Materi Sistem Gerak pada
Manusia?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil belajar kognitif
siswa kelas XI SMAN 8 Gowa pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih/bantuan kepada kualitas pembelajaran biologi, utamanya
pada peningkatan hasil belajar biologi siswa melalui model pembelajaran
Concept Attainment.
2. Praktis
a. Bagi Siswa
Mendapatkan pengalaman baru dengan diterapkannya model
pembelajaran Concept Attainment sehingga lebih semangat dan aktif
dalam proses pembelajaran, dapat menguasai materi yang di
sampaikan, dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata
pelajaran biologi.
b. Bagi guru
Memberikan masukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
menerapkan model pembelajaran Concept Attainment untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Menambah tabungan sekolah tentang metode pembelajaran bagi
guru-guru disekolah tersebut dan dapat meningkatkan mutu
pendidikan sekolah yang diteliti.
d. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan mengenai model pembelajaran
Concept Attainment dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
serta sebagai bekal pengalaman untuk diterapkan ketika sudah
dilapangan menjadi seorang guru.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu kekuatan atau sumber daya yang tumbuh
dari dalam diri seseorang (individu). Belajar berhubungan dengan
tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat
seseorang seperti kelelahan dan pengaruh obat (Saondi, 2015 : 39-40)
Menurut Muhibbin Syah dalam Sinar (2018: 20-21) hasil belajar
adalah prestasi yangdicapai siswa setelah menyelesaikan sejumlah materi
pelajaran. Prestasi belajar adalah hasil belajar ideal yang terdiri dari
ranah psikologis, di mana ranah psikologis ini berubah sebagai akibat
proses belajar siswa.
Hasil belajar adalah perkembangan sejati dalam kebiasaan dan
keterampilan. Perilaku atau kebiasaan tidak nampak jika hanya
memahami fakta dan prosedur, tetapi akan nampak lewat penguasaan dan
menjadikannya milik sendiri. Penguasaan adalah usaha intelektual dan
latihan terus-menerus (Kanisius, 2010: 112)
Prestasi belajar adalah hasil kegiatan belajar yang diperoleh siswa,
seperti pengetahuan, sikap, keterampilan dan kecakapan yang
9
dirumuskan dalam bentuk angka atau huruf kepada siswa yang
dinyatakan berhasil (Firdianti,2018: 9).
Menurut Sihwidi (2018: 1) untuk mengukur hasil belajar
siswa,cara yang dilakukan oleh setiap guru adalah dengan cara menilai
hasil belajar siswa dari soal-soal tes yang telah dijawab.
Karakteristik interaksi belajar edukatif, dapat dilihat dengan ciri-
ciri yaitu prestasi belajar memiliki tujuan, mempunyai prosedur, adanya
materi yang ditentukan, ditandai dengan aktivitas anak didik,
pengoptimalan peran guru, kedisiplinan dan evaluasi (Rosid, 2019: 14-
16)
Menurut Dimyati Mahmud (1989) dalam Darmadi (2017: 303)
mengatakan bahwa secara umum, hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
a. Faktor internal (faktor dalam diri)
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa
itu sendiri yaitu kebutuhan, dorongan atau motif untuk berprestasi.
Faktor internal meliputi motivasi, perhatian siswa pada mata pelajaran
yang sedang berlangsung, tingkat pemahaman dan pengingatan yang
baik terhadap pelajaran dan tingkat kemampuan untuk menerapkan
apa yang dipelajari. Selain itu kemampuan untuk mereproduksi dan
menggeneralisasi. Faktor ini memiliki faktor intenal lain yaitu :
1) Fisiologi, yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra
10
2) Psikologis, yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan
kemampuan kognitif
b. Faktor eksternal (faktor diluar diri)
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
siswa.Faktor eksternal berupa sarana dan prasarana, kondisi
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan
masyarakat.Faktor eksternal meliputi kemampuan membangun siswa,
kemampuan menumbuhkan minat pelajaran, kemampuan memberikan
penjelasan, kemampuan menyebutkan pokok-pokok masalah yang
diajarkan, kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang
sedang berlangsung, dan kemampuan memberikan tanggapan terhadap
reaksi.
Menurut Susanto (2013: 5), hasil belajar merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa baik pada aspek
kognitif, efektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai materi pelajaran tertentu.
Keberhasilan anak-anak mencapai tujuan pembelajaran dapat
diketahui melalui evaluasi yang merupakan penggunaan informasi
untuk membuat pertimbangan yang efektif terhadap pemenuhan
kebutuhan siswa. Prestasi belajar siswa tidak hanya diukur dari
11
tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan
keterampilan.
Hasil belajar adalah perkembangan sejati dalam kebiasaan dan
keterampilan. Perilaku atau kebiasaan tidak nampak jika hanya
memahami fakta dan prosedur, tetapi akan nampak lewat penguasaan
dan menjadikannya milik sendiri. Penguasaan adalah usaha
intelektual dan latihan terus-menerus (Kanisius, 2010: 112)
Menurut Rosyid (2019: 12), Hasil belajar juga merupakan
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar,
dengan mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang juga merupakan
perubahan perilaku siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil
belajar dapat ditentukan apabila siswa memiliki tujuan dan proses
pembelajaran yang memiliki standar dalam mengukur perubahan
atau perkembangan jiwanya yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dengan itu, pembelajaran akan memiliki
tujuan tertentu sehingga dalam pelaksanaannya akan berjalan
sistematis dan terarah.
Selain itu, hasil belajar adalah proses untuk melihat sejauh
mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar atau keberhasilan yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti pembelajaran yang ditandai dengan bentuk
angka, huruf atau simbol yang disepakati oleh pihak penyelenggara
pendidikan. Dengan itu, prestasi digambarkan dari hasil yang
12
diperoleh oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
pencapaian yang diraihnya atau siswa telah mendapatkan prestasi
apabila telah mengikuti dan menyelesaikan serangkaian proses
belajar-mengajar sesuai pedoman yang ada dan akan diberikan hasil
dari aktivitas serta dievaluasi (Rosyid, 2019: 12).
2. Model Pembelajaran Concept Attainment
Menurut Joyce & Weil (1980) dalam Lefudin (2017: 173) model
pengajaran merupakan model pembelajaran bertujuan untuk membantu
siswa agar memperoleh informasi, ide,keterampilan, nilai, cara berfikir,
dan alat untuk mengekpresikan diri serta cara belajar. Tujuan model
pengajaran yaitu agar siswa mampu meningkatkan kemampuan
belajarnya sendiri menjadi lebih mudah dan efektif.
Pemahaman konsep siswa yang diberikan model pembelajaran
concept attainment berbantuan Lectora lebih baik dari pada kelas yang
diberi model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dikarenakan
model pembelajaran Concept Attainment membantu siswa melakukan
analisis terhadap contoh yang diberikan oleh guru yang berhubungan
dengan konsep sehingga siswa dapat memahami konsep tersebut
(Sugiyanti, 2014:137)
Model concept attainment lebih memfokuskan pada
pengembangan berpikir kritis siswa dalam menguji hipotesis.Dalam
pembelajaran harus ditekankan pada analisis siswa terhadap hipotesis
yang ada dan mengapa di terima, dimodifikasi atau ditolak.Siswa harus
13
dilatih dalam menciptakan jenis-jenis kesimpulan, seperti membuat
contoh penyangkal atau non-contoh, dan sebagaianya. Penerapan model
pembelajaran ini sangat menekankan pada dua aspek tersebut, yaitu
pengembangan konsep dan korelasi antara konsep yang terkait erat, serta
latihan berpikir kritis terutama dalam merumuskan dan menguji
hipotesis. Guru memberikan sejumlah pertanyaan yang dapat
menstimulasi siswa mengkaji dan menganalisis kembali contoh konsep
yang telah disampaikannya. Metode semacam secara langsung dan
melatih siswa mengembangkan strstegi berfikir serta mencari keterkitan
antara berbagai konsep yang sudah atau sedang dipelajari. Dengan ini
dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan concept
attainment lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis (Muhibbudin,2014:14)
Pada pelaksanaan yang berbeda menyebabkan terjadinya hasil
akhir yang berbeda pula antara kelompok eksperimen yang diajarkan
menggunakan model concept attainment dengan kelompok kontrol yang
menggunakan model konvensional (diskusi, ceramah, dan tanya jawab).
Dengan demikian ternyata terbukti bahwa model concept attainment
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (Sundari,
2017:59)
Menurut Uno (2008) dalam Saondi (2015: 38-39) pendekatan
pembelajaran pemrosesan informasi dengan model concept attainment
dikembangkan berdasarkan karya Jerome Brunner, dkk. Yang yakin
14
bahwa lingkungan sekitar manusia beragam dan sebagai manusia kita
harus mampu membedakan, mengkategorikan dan menamakan semua
itu. Kemampuan manusia dalam membedakan, mengelompokkan dan
menamakan sesuatu inilah yang menyebabkan munculnya sebuah
konsep. Concept attainment adalah suatu metode pembelajaran yang
bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.
Bruner, Goodnow, dan Austin (1956) dalam sofyan (2016 : 26)
model penemuan konsep relatif sama dengan model induktif, dirancang
untuk mengajarkan konsep dan membantu siswa lebih efektif dalam
mempelajari konsep. Model ini merupakan metode efisien dalam
menyajikan informasi yang tersusun dan terencana dari ruang lingkup
topik yang luas bagi siswa pada tiap tingkatan.
Prosedur pembelajarannya melalui tiga tahap yaitu: kategorisasi,
penemuan konsep, penyimpulan. Kategorisasi adalah upaya
mengkategorikan sesuatu yang sama atau tidak sesuai dengan konsep
yang diperoleh. Setelah kategori yang tidak sesuai disingkirkan, kategori
yang sesuai digabungkan sehingga membentuk suatu konsep. Setelah itu,
suatu konsep tertentu baru dapat disimpulkan. Tahap terakhir inilah yang
dimaksud dengan concept attainment
Belajar merupakan suatu kekuatan atau sumber daya yang tumbuh
dari dalam diri seseorang (individu). Belajar berhubungan dengan
tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
15
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan,kematangan, atau keadaan sesaat
seseorang seperti kelelahan dan pengaruh obat,(Saondi, 2015: 39-40).
Tahap-tahap penerapan model pembelajaran penemuan konsep
adalah sebagai berikut, pertama, melibatkan penyajian data pada
pembelajar, dalam bentuk contoh positif dan negatif, setiap data yang
diberikan merupakan konsep dan memiliki gagasan umum; tugas siswa
adalah mengembangkan satu hipotesis tentang sifat dari konsep tersebut.
Para pembelajar diminta untuk membandingkan dan memverifikasi sifat-
sifat dari contoj-contoh yang positif dan negative. Pada akhirnya siswa
diminta untuk memahami konsep-konsep mereka. Kedua, siswa menguji
penemuan konsep mereka, setelah itu guru dapat menilai benar atau salah
dari hipotesis siswa, kemudian guru merevisi pilihan konsep yang
mereka tentukan sebagaimana mestinya.Ketiga, siswa mendeskripsikan
pemikiran-pemikiran, siswa mendiskusikan peran sifat-sifat dan
hipotesis-hipotesis dan siswa mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
Model ini merupakan salah satu model pengajaran yang dimulai
dari sebuah gambar, yang biasanya dalam bentuk foto didalamnya berisi
materi-materi yang meliputi semua hal yang dapat digunakan siswa untuk
mendeskripsikannya dengan menggunakan bahasa yang digunakannya,
model pembelajaran ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik
dalam membaca dan menulis, (Syofyan 2016 :26-27)
16
Model pembelajaran Concept Attainment memiliki kelemahan dan
kelebihan.Kelebihan concept attainment sebagai berikut : a. Guru
langsung memberikan presentasi ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang kan
diajari oleh siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam
pencapaian tujuan pembelajaran, b. Concept attainment melatih konsep
siswa, menghubungkan pada kerangka yang ada, dan menghasilkan
pemahaman materi yang lebih mendalam, c. Concept Attainment
meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa. Adapun kekurangan
model concept attainment adalah sebagai beriukut : a. Siswa yang
memiiki kemampuan pemahaman rendah akan kesulitan untuk mengikuti
pembelajaran, karena siswa akan di arahkan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang diajukan, b. Tingkat keberhasilan pembelajaran
ditentukan oleh penyaian data yang disajikan oleh guru (Putri, 2017 :103-
104)
Pembelajaran model Concept Attainment dapat melatih siswa
untuk berpikir induktif melalui pengamatan contoh dan noncontoh
sehingga model pembelajaran tersebut sesuai dengan tuntutan kurikulum
2013. Berbagi bentuk model pengajaran konsep telah dikembangkan
guna mengajarkan konsep-konsep kunci yang berfungsi agar siswa
mampu berpikir tingkat tinggi (Wulansari, 2014 : 515-518)
Pengembangan perangkat model concept attainment dilakukan
menggunakan model pengembangan Plomp, yaitu (1) fase investigasi
awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi,
17
dan revisi, dan (5) fase implementasi. Sedangkan arah pengembangan
perangkat model concept attainment merupakan perangkat pembelajaran
yang dirancang untuk mencapai sesuai dengan kurikulum (Wiyono, 2013
: 51)
Concept Attainment adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat
dipelajari secara tepat dan efisien. Model pembelajaran ini memiliki
pandangan bahwa para siswa tidak hanya dituntut untuk mampu
membentuk konsep melalui proses mengklafikasi data akan tetapi mereka
juga dapat membentuk susunan konsep dengan kemampuannya sendiri.
Penggunaan model pembelajaran Concept Attainment diawali
dengan pemberian contoh-contoh aplikasi konsep yang akan diajarkan,
kemudian dengan mengamati contoh-contoh dan menurunkan definisi
dari konsep-konsep tersebut. Hal yang paling utama yang mesti
diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan model pembelajaran
ini adalah pemilihan contoh yang tepat untuk konsep yang diajarakan,
yaitu contoh tentang hal-hal yang akrab dengan siswa (Putri, 2017 : 100-
101)
Concept Attainment merupakan model pembelajaran yang
mendukung pengetahuan konseptual siswa dalam pendefinisian konsep
dan kemampuan menggambarakan komponen dari konsep. Model
pembelajaran ini mula-mula didesain oleh Bruce yang didasarkan pada
hasil riset Jerome Bruner dengan maksud untuk mengembangkan konsep
18
dan menganalisisnya. Model concep attainment sengaja dirancang untuk
membantu para siswa membentuk konsep-konsep dengan
kemampuannya sendiri, sehingga memberi kemudahan bagi siswa
mempelajari konsep tersebut dengan cara lebih efektif dan dapat
mengungkapkannya secara lisan (Amalia, 2016 : 2)
Terdapat banyak model pembelajaran yang telah diciptakan oleh
para ahli. Diantara model-model tersebut diantaranya adalah model
pembelajaran concept attainment dan model pembelajaran cognitive
Growth. Model pembelajaran concept attainment merupakan model
pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep dengan cara melakukan analisis terhadap contoh yang diberikan
oleh guru yang berhubungan dengan konsep yang sedang dipelajari
(Hedikawati,2013 : 15)
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi
pembelajaran dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode
pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih
luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik, sedangkan model
pembelajaran adalah sebagai suatu desain yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri
sendiri (Sofan, 2013 : 3-5)
19
3. Sintaks Model Pembelajaran Concept Attainment
Tabel 2.1 Syintaks Model Pembelajaran Concept Attainment
Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Penyajian data dan
identifikasi konsep
- Guru menyajikan
contoh yang telah
dilabeli (tiap contoh
telahdi
kelompokkan
sendiri-sendiri
antara contoh positif
dan negatif)
- Siswa membandingkan
sifat-sifat/ciri-ciri dalam
contoh-contoh positif
dan contoh-contoh
negatif.
- Siswa menjelaskan
sebuah Definisi menurut
sifat-sifat/ciri-ciri yang
paling esensial
Penguji pencapaian
konsep
- Guru menguji
hipotesis, menamai
konsep, dan
menyatakan kembali
definisi menurut
sifat-sifat/ciru-ciri
yang paling esensial.
- Siswa mengidentifikasi
contoh-contoh tambahan
yang tidal dilabeli
dengan tanda ya dan
tidak.
- Siswa membuat
contoh-contoh.
Analisis strategi
pemikiran
- Guru mengarahkan
siswa
mendiskusikan
- Siswa mendeskripsikan
pemikiran-pemikirannya.
- Siswa mendiskusikan
20
definisi sifat-
sifat/ciri-ciri antara
contoh positif dan
negatif.
peran sifat-sifat dan
hipotesi-hipotesis.
- Siswa mendiskusikan
jenis dan ragam
hipotesis.
Langkah-langkah pembelajaran pada model concept attainment
yang merupakan runpun model pembelajaran pemprosesan informasi terdiri
atas tiga tahapan yaitu 1. Penyajian data dan identifikasi konsep, 2.
Pengujian pencapaian konsep dan 3. Analisis startegi-strategi berfikir. untuk
lebih jelasnya diuraikan secara ringakas berikut ini.
1. Penyajian data dan identifikasi konsep
Tahapan pertama ini melibatkan penyajian data pada pembelajaran.
Setiap unit data merupakan contoh atau non contoh konsep yang
terpisah.unit-unit ini disajikan berpasangan. Data tersebut bisa berupa
kejadian , manusia, objek, cerita, gambar, atau unit lain yang dapat
dibedakan satu sama lain. Para pelajar diberi tahu bahwa seluruh contoh
positif memiliki satu gagasan umum dan tugas mereka adalah
mengembangakan satu hipotesis tentang sifat dari konsep tersebut.
Contoh-contoh disajikan dalam satu intruksi yang telah diatur
sebelumnya dan dilabeli dengan ya dan tidak. Para pembelajar diminta
untuk membandingkan dan memverifikasi sifat-sifat dari contoh-contoh
yang berbeda itu. (dalam hal ini, guru dan siswa mungkin ingin
21
mempertahankan atau menegaskan suatu catatan tentang sifat-sifat
tersebut). Pada akhirnya, pembelajar diminta menamai konsep-konsep
mereka dan menyampaikan atauran-aturan atau defenisi-defenisi konsep
menurut sifat-sifatnya yang paling esensial. (hipotesis mereka tidak
diferifikasi hingga tahap selanjutnya, siswa mungkin tidak tau nama-
nama beberapa konsep, tetapi nama-nama itu dapat disajikan ketika
konsep-konsep itu telah diferifikasi). Secara ringkas, tahapan ini
dilakukan dengan:
1. Guru menyajikan atau mempresentasikan contoh-contoh yang telah
dilabeli (sudah diberi nama atau label)
2. Siswa membandingkan sifat-sifat atau ciri-ciri dalam contoh-contoh
positif dan contoh-contoh negatif.
3. Siswa menjelaskan sebuah devfnisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang
paling esensial.
Berdasarkan tahapan diatas, dapat dirumuskan bahwa pada tahapan
ini aktivitas guru adalah menyajikan contoh, kemudian meminta tafsiran
siswa, selanjutnya meminta siswa untuk mendefinisikan. Sedangkan
aktivitas siswa adalah adalah membandingkan contoh positif dan contoh
negatif, kemudian mengajukan hasil tafsirannya, selanjutnya membangun
hipotesis dan mengujinya, dan terakhir menyatakan definisi menurut
atribut esensinya.
2. Pengujian pencapaian konsep
22
Tahapan kedua ini, siswa menguji penemuan konsep mereka,
pertama-tama dengan mengidentifikasi secara tepat contoh-contoh
tambahan yang tidak dilabeli dari konsep-konsep itu kemudian mereka
membuat contoh-contoh. Setelah itu, guru dan siswa dapat membenarkan
atau tidak membenarkan hipotesis mereka, merevisi pilihan konsep atau
sifat-sifat yang mereka tentukan sebagaiamana mestinya. Secara ringkas
tahapan ini dilakukan dengan:
1. Siswa mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang tidak dilabeli
dengan tanda Ya dan Tidak.
2. Guru menguji hipotesis, menamai konsep, dan menyatakan kembali
definisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang paling esensial.
3. Siswa membuat contoh-contoh dari materi sistem gerak
Berdasarkan tahapan diatas, dapat dirumuskan bahwa pada tahapan
ini aktivitas guru adalah meminta siswa untuk mengidentifikasi contoh-
contoh tambahan yang tidak bernama, kemudian mengkonfirmasikan
hipotesis, nama-nama konsep, dan menyatakan kembali definisi menurut
atribut essensinya, selanjutnya meminta contoh-contoh lain. Sedangkan
aktivitas siswa adalah memberi contoh-contoh, kemudian memberi nama
konsep, dan terakhir mencari contoh lainnya.
3. Analisis strategi berpikir
Tahapan ketiga ini, siswa mulai menganalisis strategi-strategi
dengan segala hal yang mereka gunakan untuk mencapai konsep.
Misalnya pembelajar pada mulanya mencoba konstruk-konstruk yang
23
luas dan secara bertahap mempersempit konstruk-konstruk itu; ada pula
yang memulai dengan konstruk-konstruk yang lebih berbeda. Pembelajar
dapat menggambarkan pola-pola siswa, apakah siswa fokus pada ciri-ciri
atau konsep-konsep, apakah siswa melakukannya sekaligus dalam satu
waktu atau beberapa saja, dan apa yang terjadi ketika hipotesis mereka
tidak dibenarkan. Apakah siswa mengubah strategi. Intinya secara
bertahap, siswa dapat membandingkan efektivitas setiap strategi yang
telah mereka rancang dan terapkan. Secara ringkas tahapan ii dilakukan
dengan:
1. Siswa mendeskripsikan pemikiran tentang materi sistem gerak
2. Siswa mendiskusikan peran sifat danhipotesis materi sistem gerak
3. Siswa mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis
Berdasarkan tahapan diatas, dapat dirumuskan bahwa pada tahapan
ini aktivitas guru adalah bertanya mengapa dan bagaiamana, selanjutnya
membimbing diskusi. Sedangkan aktivitas siswa adalah menguraikan
pemikirannya, kemudian mendiskusikan hipotesis dan atributnya,
selanjutnya mendiskusikan berbagai pemikirannya.
4. Keterkaitan Antara Model Dengan Materi
Terdapat suatu model pembelajaran yang dapat melatih siswa
berpikir yaitu concept attainment, keterkaitan antara system gerak dengan
concept attainment yaitu karena pada system gerak terbagi beberapa jenis
sehingga dapat dikaitkan dengan model concept attainment untuk melatih
siswa membedakan mana contoh yang positif dan contoh negatif dimana
24
yang dimaksud contoh positif dan contoh negatif ini adalah tes yang akan
di buat oleh peneliti pada tes tersebut system gerak ini akan diberi label
Ya atau Tidak pada masing-masing jenisnya.
Menurut Sumadi (2014:195) dalam penelitiannya tentang hasil
penelitian model pembelajaran concept attainment menunjukkan bahwa
penerapan model pencapaian konsep berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Dengan menerapkan konsep ini, kedua kelas memiliki hasil belajar
siswa yang sudah memenuhi indikatir keberhasilan yaitu minimal 80 %
siswa memenuhi KKM yaitu 75.Ketuntasan hasil belajar siswa tinggi
dikarenakan siswa termorivasi dan tertarik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran menngunakan modekl concept attainment.
5. Materi Sistem Gerak pada Manusia
a. Fungsi rangka
Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang berfungsi
untuk memberi bentuk tubuh, menyokong tubuh, tempat melekat otot,
melindungi alat-alat tubuh lunak, melakukan fungsi gerak, tempat
pembentukan sel darah dan tempat penyimpanan mineral dan lemak.
b. Jenis rangka
Macam-macam rangka berdasarkan fungsi dibedakan atas dua,
yaitu:
1) Rangka aksial.
Rangka aksial berfungsi menjaga organ utama tubuh
meliputi; tengkorak (tulang tempurung kepala), tulang punggung
25
(vertebra) dan tulang rongga dada yang berfungsi untuk
melindungi organ jantung dan paru-paru
2) Rangka apendikular
Rangka apendikular merupakan rangka tubuh yang
berhubungan dengan pergerakan, meliputi; gelang bahu (tulang
selangka dan tulang belikat), anggota gerak atas (tulang lengan
atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan,
tulang pergelangan kaki, tulang telapak tangan dan tulang jari-jari
tangan), gelang panggul dan tulang anggota gerak bawah (tulang
paha, tulang betis, tulang kering, tulang tempurung lutut, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki dan tulang jari-jari kaki).
c. Jenis-jenis tulang
1) Berdasarkan penyusunnya, tulang dibedakan atas;
a) Tulang rawan (kondrosit), dibentuk oleh kondroblas dan
mengandung serabut-serabut kolagen dan elastik sehingga
bersifat lentur. Tulang rawan terdiri dari tulang rawan hialin
(ujung tulang rusuk, larig dan trakea), tulang rawan fibrosa
(diantara tulang-tulang vertebra) dan tulang elastic (daun
telinga dan epiglotis).
b) Tulang sejati, bersifat keras karena mengandung banyak
mineral dan serabut-serabut protein dan dibedakan atas tulang
kompak (tulang yang tersusun rapat dan padat), dan tulang
spons (tulang yang tersusun longgar dan berongga-rongga).
26
2) Berdasarkan bentuk, tulang dibedakan atas tulang pipa, tulang
pipih, tulang pendek, tulang sesamoid dan tulang tidak beraturan
d. Persendian
Persendian atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang
atau lebih dan dibedakan atas;
1) Sinartosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan
adanya pergerakan, contoh antartulang pada tengkorak.
2) Amfiartrosis merupakan persendian yang masih adanya
pergerakan, contoh hubungan antara tulang rusuk dan ruas-ruas
tulang belakang
3) Diartrosis, merupakan persendian dengan adanya pergerakan
secara bebas, dibedakan menjadi sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana, sendi peluru dan sendi luncur.
e. Cara kerja otot dan mekanisme kontraksi otot
1) Cara kerja otot, dibedakan menjadi antagonis (berlawanan, contoh;
otot bisep dan trisep) dan sinergis (saling mendukung, contoh; otot
tulang rusuk saat bernapas).
2) Mekanisme kontraksi otot rangka terjadi karena pergeseran
filament aktin dan myosin
f. Jenis gerak otot rangka
Macam-macam gerak otot rangka dapat dibedakan atas fleksi
(gerakan menekuk), ekstensi (gerakan meluruskan), abduksi (gerak
tungkai yang arahnya menjauhi garis tengah), adduksi (gerak tungkai
27
yang arahnya menjauhi sumbu tubuh), pronasi (gerak menukar legan
sehingga telapak tangan menghadap ke belakang), supinasi (gerak
lengan menengadah keatas), inversi (gerak memiringkan telapak kaki
ke arah dalam) dan eversi (gerak memiringkan telapak kaki kearah
luar)
g. Kelainan dan gangguan
Kelainan dan gangguan pada sistem gerak, antara lain; fraktura
(retak atau patah tulang), dislokasi (gangguan persendian yang
menyebabkan sendi bergeser dari kedudukan semula), keseleo
(gangguan persendian akibat gerakan mendadak sehigga ligament
tertarik, tetapi tidak menyebabkan bergesernya persendian), gangguan
pada ruas-ruas tulang belakang (lordosis, kifosis dan skoliosis), rakitis
(penyakit tulang akibat kekurangan vitamin D), mikrosepalus
(gangguan pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat
kapur pada bayi), otrofi (penurunan fungsi otot dalam berkontraksi),
hipertrofi (kebalikan dari otrofi, menyebabkan otot berkembang lebih
besar), kram (hilangnya kemampuan otot utuk berkontraksi).
Hasil beljar terdiri dari 3 ranah.Dimana ranah itu meliputi rana
kognitif dari hasil belajar menurut bloom meliputi penguasaan konsep,
ide, pengetahuan factual, dan berkenaan dengan keterampilan-
keterampilan intelektual.Tujuan pembelajaran terkait dengan ranah
kognitif ini secara umum dirumuskan dengan mendeskripsikan
perilaku peserta didik. Yang kedua Ranah Afektif, berkenaan dengan
28
sikap dan nilai dibedakan menjadi 5 aspek, yakni penerimaan,
jawaban atau respons, penilaian,organisasi, dan internalisasi, Secara
umum kategori afektif dan karakteristik perilaku yang diekspresikan
pada peserta didik adalah sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif
tingkat tinggi.Yang ketiga Ranah Psikomotorik, hasil belajar yang
diekspresikan dalam bentuk keterampilan menyelesaikan tugas-tugas
manual dan gerakan fisik ataukemampuan bertindak. Hasil belajar
ranah ini mencakup aspek social seperti keterampilan berkomunikasi
dan kemampuan mengoperasikan alat-alat tertentu (Jufri, 2013:60-68)
Persendian atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang
atau lebih dan dibedakan atas;
1) Sinartosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan aanya
pergerakan, contoh antartulang pada tengkorak.
2) Amfiartosis merupakan persendian yang masih adanya
pergerakan, contoh hubungan antara tulang rusuk dan ruas-ruas
tulang belakang.
3) Diartrosis merupakan persendian dengan adanya pergerakan
secara bebas, dibedakan menjadi sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana, sendi peluru dan sendi luncur.
29
h. Cara kerja otot dan mekanisme kontraksi otot
1) Cara kerja otot, dibedakan menjadi antagonis (berlawanan, contoh;
otot bisep dan trisep) dan sinergis (saling mendukung, contoh; otot
tulang rusuk saat bernapas).
2) Mekanisme kontraksi otot rangka terjadi karena pergeseran
filament aktin dan myosin
3) Sumber energi kontraksi otot lainya berasal dari glikogen (gula
otot) yan terdapat di otot
i. Jenis Gerak Otot Rangka
Macam-macam gerak otot ragka dapat dibedakan atas fleksi
(gerakan menekuk), ekstensi (gerakan meluruskan), abduksi (gerak
tugkai yang arahnya menjauhi garis tengah), adduksi (gerak tungkai
yang arahnya menjauhi sumbu tubuh), pronasi (gerak menukar lengan
sehingga telapak tangan menghadap kebelakang), supinasi (gerak
lengan menengadah keatas), inversi (gerak memiringkan telapak kaki
ke arah dalam) dan eversi (gerak memiringkan telapak kaki ke arah
luar).
30
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Otot
https://seputarilmu.com/2018/12/sistem-otot-manusia.html
j. Kelainan dan gangguan pada sistem gerak
1) Gangguan pada tulang dan susunan ruas tulang belakang
a) Fraktura, yait patah tulang, dapat timbul karena terjadi
benturan yang keras.
b) Rakitis, yaitu ganggua pada pembentukan tuang karena
kekurangan vitamin D, akibatnya tulang menjadi lentur dan
mudah membengkokkan bahkan memendek.
c) Osteoporosis yaitu keroposnya tulang akibat kekurangan
kalsium
d) Nekrosa, yaitu kerusakan pada selaput periosteum tulang
e) Osteosarkoma (kanker tulang)
31
f) Layuh semu yaitu kerusakan pada bagian cakra epifise karena
infeksi bakteri sifilis pada saat anak dalam kandungan.
Akibatnya, tulang menjadi tidak bertenaga
g) Kifosis, yaitu kelainan bentuk tulang belakang sehingga
penderita terlihat bongkok.
h) Lordosis, yaitu kelainan pada tulang belakang yang
membengkok kebelakang
i) Skoliosis, yaitu kelainan tulang belakang membengkok kea rah
samping kanan dan kiri, tampak seperti huruf S.
2) Gangguan pada persendian
a) Rematik, yaitu radang sendi yang disebabkan oleh pengapuran
pada tulang rawan penghubung sendi sehingga membatasi
gerak dan menimbulkan rasa nyeri.
b) Asam urat (gout), yaitu radang (pembengkakan) sendi yang
disebabkan oleh penimbunanasam urat persendian, terutama
pada ruas jari-jari.
c) Osteoarthritis, yaitu radang sendi yang disebabkan bantal
tulang rawan dalam persendian pecah sehingga terjadi
pergesekan antartulang keras.
d) Artritis Sika, yaitu radang sendi yang disebabkan
berkurangnya minyak synovial akibat terinfeksi bakteri gonore
dan bakteri sifilis.
32
e) Lupus eritematous (lupus), yaitu suatu kondisi yang terkait
dengan radang sendi yang menyebabkan demam, ruam dan
bengkak persendian.
f) Bursitis yaitu kondisi menyakitkan yang diakibatkan oleh
peradangan pada bursa (kantong pembungkus minyak sinovial)
g) Dislokasi (terkilir) yaitu perubahan kedudukan sendi yang
biasanya diikuti pembengkakan
h) Ankilosis, yaitu persendian sulit digerakkan karena sudah lama
tidak digunakan
3) Gangguan pada otot
a) Distrofi, yaitu pengejangan otot bersifat menurun yang
ditandai dengan tidak adanya selaput pembungkus otot.
b) Kejang otot, yaitu pengejangan otot karena berkontraksi secara
terus-menerus sehingga organ yang terkena menjadi tidak
dapat berfungsi.
c) Atrofi, yaitu otot tidak dapat digerakkan karena terjadi
penyusutan ukuran otot akibat telah lama tidak digunakan,
misalnya pada kasus kelumpuhan.
6. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang penerapan model concept attainment dalam
pembelajaran telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut
masih menarik untuk diadakan peneliti lebih lanjut lagi. Beberapa
33
penelitian mengenai Model Concept Attainment yang telah dilakukan dan
dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini yaitu :
1. Menurut Legat (2018:15-16) Aktivitas siswa yang telah diamati dari
setiap pertemuan diperoleh bahwa rombel eksperimen dengan model
pembelajaran concept attainment mengalami peningkatan aktivitas
dari setiap pertemuan dengan nilai rata-rata akhir 63.26 memiliki
kategori cukup. Pada rombel kontrol dengan pembelajaran
konvensional juga mengalami peningkatan aktivitas dengan nilai rata-
rata akhir 57.47 memiliki kategori kurang.
2. Menurut Sumadi (2014:195) dalam penelitiannya tentang hasil
penelitian model pembelajaran concept attainment menunjukkan
bahwa penerapan model pencapaian konsep berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Dengan menerapkan konsep ini, kedua kelas
memiliki hasil belajar siswa yang sudah memenuhi indikatir
keberhasilan yaitu minimal 80 % siswa memenuhi KKM yaitu 75.
Ketuntasan hasil belajar siswa tinggi dikarenakan siswa termorivasi
dan tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menngunakan
modekl concept attainment.
3. Hidayati (2014:359) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
pendekatan strategi penemuan konsep yang dikembangkan dapat
dinyatakan layak secara teoritis maupun empiris. Kelayakan secara
teoritis dilihat dari hasil validasi rentang persentase mulai dari
86,66% sampai 91,68% dengan kategori sangat layak.
34
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran di SMAN 8 Gowa masih didominasi oleh
gurusehingga siswa cenderung pasif. Siswa hanya duduk,
mendengarkan,danmenyalin apa yang ditulis guru dipapan tulis.
Permasalahan tersebut membuatsiswa bosan mengikuti pelajaran dan
membuat penguasaan konsep siswaterhadap materi masih rendah. Hal
ini dapat dilihat dari banyak siswa yangbelum bisa menjelaskan
pengertian biologi.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan bagaimana masalah-masalah
dalam pembelajaran tidak lagi dilakukan, agar didapatkan hasil
pembelajaran yang maksimal dan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Di
dalam pembelajaran perlu diperkenalkan model pembelajaran yang tepat
dan menarik perhatian yangakan membawa siswa larut dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkandan memudahkan siswa memahami
konsep materi dengan baik, serta dapatmeningkatkan hasil belajar
siswa.
Model pembelajaran concept attainment merupakan model
pembelajaranyang dapat mempermudah dalam memahami konsep
materi dan membuatsiswa berfikir lebih kreatif. Materi disajikan
menggunakan contoh-contohbenar dan contoh-contoh salah, kemudian
denganmengamati contoh-contohdiperoleh definisi konsep-konsep
tersebut. Concept Attainment disajikan juga dalam bentuk latihan dan
dikerjakan secara bersama-sama sehingga menjadikan siswa lebih
35
aktif dan pembelajaran lebih bermakna.Oleh karenaitu diperlukan
pemahaman konsep dan ingatan yang kuat, tidak sekedarmenerima
atau menghafal, siswa harus ikut aktif dalam menemukan
konsep,membangun konsep mereka sendiri sehingga daya ingat tentang
materi ataukonsep akan lebih kuat dan tahan lebih lama dan akan
membantu siswakepada pemahaman konsep materi selanjutnya. Dan
hal ini sebagaimana kerangka berpikir peneliti sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Guru menggunakan model
pembelajaran konvensional yang
berlebihan sehingga siswa kurang
aktif di dalam kelas
Penerapan model pembelajaran Concept Attainment
Concept Attainment meningkatkan
pemahaman konsep pengetahuan
siswa
Memberikan pengaruh positif yang
signifikan terhadap hasil belajar
siswa
36
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran Concept Attainmentterhadap
hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 8 Gowa pada materi sistem
gerak pada manusia.
H1 : Ada pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil
belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 8 Gowa pada materi sistem
gerak pada manusia.
37
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperiman semu (Quasy
Experimental). Penelitian eksperimen semu (Quasy Experimenta)
merupakan pengembangan dari True Experimental Design.
2. Desain Penelitian
Jenis desain penelitian Quasi Experiment yang digunakan adalah tipe
Nonequivalent Control Group Design yang di mana hampir mirip dengan
Pretest-Posttest Control Group Design, hanya saja pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random. Desain penelitian ini mempunyai kelompok kontrol.Meskipun
memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono,
2018:77).
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
(Sugiyono, 2017)
Keterangan :
X1 : Pemberian perlakuan menggunakan model Concept Attainment
X2 :Pemberian perlakuan menggunakan model pembelajaran konvensional
O1 : Pemberian nilai pretest kelompok eksperimen
O2 : Pemberian nilai posttestkelompok eksperimen
O3 : Pemberian nilai pretest kelompok kontrol
O4 : Pemberian nilai posttest kelompok kontrol
38
2. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variabel
bebasyaitu model Concept Attainment dan variabel terikat yaitu hasil
belajar kognitif siswa.
3. Prosedur penelitian
a. Observasi
Observasi dilakukan di SMAN 8 Gowa pada kelas XI SMA.
b. Persiapan
1) Mengajukan syarat permohonan izin kepada Kepala Sekolah
SMAN 8 Gowa
2) Melakukan pertemuan dengan guru bidang studi Biologi kelas XI
3) Menentukan materi ajar yang akan diberikan kepada siswa
4) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
silabus
5) Membuat soal tes berupapilihan ganda yang akan digunakan
untuk uji pre-test dan post-test sesuai dengan materi yang
diajarkan.
c. Pelaksanaan (Syntaks Model Concept Attainment)
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang telah dirancang
sebelumnya, seperti melakukan pre-test untuk menentukan kelas
eksperimen dan melaksanakan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Concept Attainment.
39
Tabel 3.2 Sintaks Model Pembelajaran Concept Attainment
Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Penyajian data dan
identifikasi konsep
- Guru menyajikan
contoh yang telah
dilabeli (tiap contoh
telah di
kelompokkan
sendiri-sendiri
antara contoh positif
dan negatif)
- Siswa membandingkan
sifat-sifat/ciri-ciri dalam
contoh-contoh positif
dan contoh-contoh
negatif.
- Siswa menjelaskan
sebuah Definisi menurut
sifat-sifat/ciri-ciri yang
paling esensial
Penguji pencapaian
konsep
- Guru menguji
hipotesis, menamai
konsep, dan
menyatakan kembali
definisi menurut
sifat-sifat/ciru-ciri
yang paling esensial.
- Siswa mengidentifikasi
contoh-contoh tambahan
yang tidal dilabeli
dengan tanda ya dan
tidak.
- Siswa membuat
contoh-contoh.
Analisis strategi
pemikiran
- Siswa mendeskripsikan
pemikiran-pemikirannya.
- Siswa mendiskusikan
peran sifat-sifat dan
40
hipotesi-hipotesis.
- Siswa mendiskusikan
jenis dan ragam
hipotesis.
d. Evaluasi
Kegiatan ini temasuk melakukan pengujian hasil belajar siswa
melalui pemberian soal pre-test dan post-test, apakah mengalami
peningkatan atau tidak mengalami peningkatan sama sekali
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdiri
atas 4 rombongan belajar (rombel) XI MIPA SMAN 8 Gowa dengan
jumlah keseluruhan 132 orang.
Table 3.3 Distribusi Populasi
Kelas Jumlah Siswa
XI MIPA1 33
XI MIPA2 33
XI MIPA3 33
XI MIPA4 33
Jumlah 132
(SMAN 8 Gowa, 2019)
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan cara probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
41
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang
digunakan yaitu simple random sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang dilakukan secara acak. Karena populasi homogen, maka
untuk menentukan rombel kontrol dan rombel ekperimen menggunakan
teknik dengan cara undian. Pengundian ini dimaksudkan bahwa dari
keempat rombel tersebut mempunyai peluang untuk menjadi rombel
control dan rombel ekperimen. Dari hasil undian yang dilakukan, rombel
yang terpilih untuk menjadi sampel untuk rombel control adalah IX
MIPA2dan rombel ekperimen IX MIPA4.
Tabel 3.4 Distribusi Sampel
Kelas Jumlah siswa Keterangan
XI MIPA2 33 Kelas control
XI MIPA4 33 Kelas ekperimen
Jumlah 66
(SMAN 8 Gowa, 2019)
C. Defenisi Operasional
Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberikan gambaran
yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan. Definisi operasional
variabel pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Concept Attainment merupakan pembelajaran
yangterdiri dari tiga tahapan yaitu penyajian data, pengujian pencapaian
konsep dan analisis strategi pemikiran. Tahap pertama Guru menyajikan
contoh yang telah dilabeli (tiap contoh sudah dikelompokkan sendiri-
42
sendiri antara contoh positif dan negatif), Tahap kedua Guru menguji
hipotesis, menamai konsep, dan menyatakan kembali definisi menurut
sifat-sifat/ciri-ciri yang paling esensial, Tahap ketiga Analisis strategi
pemikiran dimana siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikirannya,
siswa mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
2. Hasil belajar siswa yaitu nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa
setelah melakukan proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.
Hasil belajar kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
tes setelah diterapkan model Concept attainment.
D. InstrumenPenelitian
1. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa.
2. Instrumen penelitian yang digunakan pada peningkatan hasil belajar
siswa adalah dengan penggunaan tes hasil belajar yang dibuat sendiri
oleh peneliti. Tes hasil belajar sendiri berjumlah 30 nomor dengan jenis
soal pilihan ganda.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk tercapainya suatu keberhasilan dalam suatu penelitian,
dibutuhkan teknik pengumpulan data yang konkret.Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu, observasi dan tes.
1. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengadakan pengamatan
terhadap objek yang diteliti, observasi dilaksanakan pada proses
43
pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa, penyampaian materi
(aktivitas guru) dan hasil belajar siswa. Alat yang digunakan yaitu berupa
lembaran yang diisi dengan pemberian tanda centang (√).
2. Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki
individu atau kelompok. Untuk memperoleh gambaran/informasi
tentangbagaimana pengaruhmodel pembelajaran Concept Attainment
terhadap hasil belajar kognitif siswa, maka digunakan tes sebagai
instrumen penelitian. Tes yang dilakukan yaitu ada tes awal (pretest)
sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir (posttest) susudah diberikan
perlakuan.
F. Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan dari instrument tes akan dianalisis untuk
mengukur signifikansi peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis yaitu
dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif ini membahas tentang cara pengumpulan,
peringkasan, penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih
mudah dipahami (Muchson, 2017:6)
Teknik analisis dskriptif yang digunakan adalah penyajian data
berupa modus, median, mean (rata-rata) dan standar deviasi.
44
2. Statistik inferensial
Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data
serta mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan
pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena
kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data
saja (Muchson, 2017:7)
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakkan teknik pengujian normalitas dengan bantuan program
Statistical Product and Service Solutions(SPSS) 25.
Untuk menetapkan normalitas digunakan pedoman sebagai berikut.
a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.
b. Bandingkan dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
c. Jika signifikansi yang diperoleh >α, maka populasi yang
berdistribusi normal.
d. Jika variansi yang diproleh < α, maka populasi yang berdistribusi
tidak normal. Rumusan Hipotesis yang diuji:
Ha = Populasi yang berdistribusi tidak normal.
45
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh bersifat homogen. Uji homogenitas yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS 25. Untuk menetapkan
homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut.
1) Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.
2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama
(homogen).
4) Jika variansi yang diproleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama
(tidak homogen).
c. Uji N-Gain
Menurut Prasetiyo (2013) data skor tes diperoleh dari tes yang
dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest untuk kelompok
eksperimen maupun kontrol. Kemudian dari skor data yang diperoleh
tersebut, dicari selisih antara skor posttest dan pretest dengan
menggunakan uji N-Gain.
Adapun nilai gain ternormalisasi yang telah diperoleh dapat di
interpretasikan terhadap kriteria gain seperti tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.5 : Kriteria Indek N-Gain
Indeks N-Gain Interpretasi
g > 0,70 Tinggi
0, 30 < g ≤ 0,70 Sedang
g ≤ 0, 30 Rendah
Sumber : Syofian (2013)
46
d. Uji Hipotesis
Jika syarat untuk pengujian hipotesis sudah terpenuhi yakni data
yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen,
maka memenuhi syarat untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
statistik uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis statistik
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
HO : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Concept Attainment
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Sistem Gerak Manusia.
H1 : Ada pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap
hasil belajar kognitif siswa pada Sistem Gerak Manusia.
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika sig (2-tailed) < α = 0,05
maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh model pembelajaran
Concep Attainment terhadap hasil belajar siswa. Sebaliknya jika Sig (2-
tailed) > α = 0.05 maka H0 diterima dan H1 di tolak berarti tidak ada
pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil belajar
siswa. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan N-Gain
Independent Samples T-test
47
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 8 Gowa
pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 dengan Pengaruh Model
Concept Attainment terhadap Hasi Belajar Kognitif siswa, maka diperoleh
data-data yang telah didapatkan melalui instrument tes sebanyak 30 nomor
untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
selama proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis
statistik deskriptif dan hasil analisis inferensial. Uraian dari masing-masing
deskripsi hasil analisis sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini membahas tentang cara pengumpulan,
peringkasan, penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih
mudah dipahami.Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 25.0. Teknik analisis deskriptif yang digunakan
adalah penyajian data berupa modus, median, mean (rata-rata) dan standar
deviasi.
48
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sebelum Diterapkan Model Pemebelajaran (Pretest)
Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35 siswa
yang dilaksanakan di SMA Negeri 8 Gowa untuk mata pelajaran
Biologi dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan
Perlakuan (Pretest)
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Sampel 33 33
Skor Maksimum 50 56,6
Skor Minimum 30 30
Mean 38,65 40,16
Median 40 40
Varians 31,87 41,49
Range 20,0 26,6
Standar Deviasi 5,646 6,441
Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh
hasil yaitu niai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
SMAN 8 Gowa sebelum penerapan model pembelajaran Concept
Attainment yaitu 38,65, dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 50.
Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 40,16 dengan nilai
terendah 30 dan nilai tertinggi 56,6.
Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat kelas
interval skor, maka diperoleh distribusi frekuensi belajar hasil belajar
seperti pada tabel 4.2 berikut:
49
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar
Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest)
Interval Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi
Persentase
(%)
93-100 Sangat Baik 0 0 0 0
84-92 Baik 0 0 0 0
75-83 Cukup 0 0 0 0
0-74 Kurang 33 100 33 100
Jumlah 33 100 33 100
Berdasarkan tabel distribusi dan frekuensi diatas maka dapat dilihat
bahwa seluruh siswa seluruh siswa pada kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan masih tergolong kategori kurang, begitupun dengan
seluruh siswa pada kelas kontrol juga masuk dalam kategori kurang.
Selanjutnya, untuk menentukan kriteria keberhasilan dikatakan
tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 pada
mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil BelajarBiologi Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest).
Nilai
Hasil
Belajar
Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi
Presentase
(%)
< 75 Tidak
Tuntas 33 100 33 100
≥75 Tuntas 0 0 0 0
Jumlah 33 100 33 100
Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase
menunjukkan bahwa seluruh siswa pada kelas eksperimen masuk dalam
kategori tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM, begitupun
dengan seluruh siswa kelas kontrol juga masuk dalam kategori tidak
tuntas.
50
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol (Pretest)
b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol(Posttest)
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap siswa
kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran Concept
Attainment dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.
Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah
diberikan Posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Sampel 33 33
Skor Maksimum 96,6 93,3
Skor Minimum 73,3 60
Mean 86,17 79,63
Median 86,02 79,75
Varians 44,66 48,43
Range 23,3 33,3
Standar Deviasi 6,683 6,959
0 0 0
33
0 0 0
33
0
5
10
15
20
25
30
35
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Fre
kuen
si
Kategori Hasil Belajar Siswa
Eksperimen Kontrol Column1
51
Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh
hasil setelah diberikan perlakuan yaitu niai rata-rata dari hasil belajar
siswa kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran concept
attainment yaitu 86,17, dengan nilai terendah 73,3 dan nilai tertinggi
96,6. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 79,63dengan
nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 93,3.
Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat kelas
interval skor, maka diperoleh distribusi dan frekuensi hasil belajar
setelah diberi perlakuan seperti ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Posttest)
Interval Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi
Presentase
(%)
93-100 Sangat
Baik 8 24,2 1 3,0
84-92 Baik 11 33,3 6 18,2
75-83 Cukup 12 36,4 17 51,5
0-74 Kurang 2 6,1 9 27,3
Jumlah 33 100 33 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase diatas
dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen setelah
diberikan perlakuan frekuensi tertinggi sebesar 36,4%. Sedangkan
hasil belajar pada kelas kontrol hasil frekuensi tertinggi sebesar
51,5% Meskipun hasil belajar pada kelas kontrol Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi dan persentase diatas dapat dilihat bahwa hasil
belajar pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan frekuensi
52
tertinggi masuk dalam kategori cukup dengan persentase meningkat
namun masih tergolong kurang dilihat dari hasil yang didapatkan.
Selanjutnya, untuk menentukan Kriteria keberhasilan
dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut :
Tabel 4.6Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi SiswaKelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest).
Nilai
Hasil
Belajar
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi
Presentase
(%)
< 75 2 6,1 9 27,3
≥75 31 93,9 24 72,7
Jumlah 33 100 33 100
Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase di atas
menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen 78,7%masuk dalam
kategori tuntas atau mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan pada
kelas kontrol 36,3% siswa masuk dalam kategori tidak tuntas.
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest)
8
11 12
2 1
6
17
9
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Frek
uen
si
Kategori Hasil Belajar Siswa
Eksperimen Kontrol Column1
53
e. Deskripsi Akivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol MateriSistem Gerak Manusia
Hasil pengamatan aktivitas siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas
eksperimen selama berlangsungnya penelitian tercatat aktivitas yang
terjadi pada setiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model pembelajaran concept attainment Dan
aktivitas siswa kelas kontrol selama berlangsungnya proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi
pada setiap pertemuan , selama proses belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengmatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam tabel persentase 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Aktivtas Belajar
Selama Penelitian Belangsung
Pertemuan
Eksperimen Kontrol
Persentase
(%) Kategori
Persentase
(%) Kategori
I 79,19 Aktif 76,96 Aktif
II 82,02 Sangat Aktif 81,60 Sangat Aktif
III 84,04 Sangat Aktif 85,03 Sangat Aktif
Rata-rata 81,75 Sangat Aktif 81,19 Sangat Aktif
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas diperoleh bahwa
pertemuan pertama dan kedua pada kelas eksperimen dan kontrol
masuk dalam kategori sangat aktif.
54
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta
mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan
pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena
kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data
saja.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi normal atau
tidak. Caranya yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada
program statistik SPSS versi 25.0. Adapun analisis program SPSS
memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu > α maka data tersebut dikatakan normal
sedangkan jika nilai analisis data < α maka data tersebut dikatakan tidak
normal. Untuk lebih jelasnya mengenai uji normalitas pada penelitian ini,
perhatikan tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8Hasil Uji NormalitasPretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Eksperimen Kontrol
Prettest Posttest Prettest Posttest
Sig 0,193 0,153 0,139 0,141
Tingkat Sig(α) 0,05
Berdasarkan tabel 4.8 mengenai uji normalitas, maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh data berdistribusi normal baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol karena semua data lebih besar dari
sig>0,05 .
55
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk
mengetahui homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity of
Variancetest pada One-way Anovaprogram statistik SPSS versi 25.0.
Adapun analisis program SPSSmemiliki taraf sig α = 0,05 yaitu> α maka
data tersebut homogen sedangkan < α maka data tersebut tidak homogen.
Untuk lebih jelasnya mengenai uji homogenitas pada penelitian ini,
perhatikan tabel 4.9 berikut:
Tabel4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan PosttestKelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sig 0,577 0,872
Tingkat Sig (α) 0,05
Berdasarkan tabel 4.9terlihat bahwa data hasil belajar baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memiliki nilai sig>0,05 , maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok data tersebut bersifat homogen.
c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)
Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara
nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kontrol. Adapun
hasil perhitungan uji normalitas gain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest N-
Gain Kategori Pretest Posttest
N-
gain Kategori
Jumlah siswa
33 siswa 33 siswa
56
Nilai
rata-
rata
38,5 86,02 77,04 Tinggi 40,16 79,75 65,43 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dimana berkategori tinggi karena nilai rata-rata N-
Gain berada diatas 0,7. Sedangkan pada kelas kontrol berkategori sedang
karena nilai rata-rata N-Gain berada di bawah 0,3-0,7.
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dimana variabel bebas pada
penelitian ini pengaruh model pembelajaran yaitu Concept Attainment
terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui uji hipotesis data peneliti
menggunakan ujiIndependent sample test. Adapun analisis taraf sig α =
0,05 yaitu > α maka tidak ada perbedaan dua model pembelajaran, < α
maka terdapat perbedaan dua model pembelajaran. Untuk lebih jelasnya
mengenai uji hipotesis pada penelitian ini, perhatikan tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.11 Uji Hipotesis
Statistik Nilai Signifikan
Sig(2-tailed) 0,002
Tingkat Sig (α) 0,05
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji hipotesis menggunakan uji
independent sample T-testHasil belajar siswa didapatkan nilai sig
0,02<0,05 untuk hasil belajar siswa di tolak dan di terimayaitu
terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Concept Attainment siswa kelas XI SMAN 8 Gowa.
57
B. Pembahasan
Hasil pegamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi
dengan penerapan model concept attainment terhadap hasil belajar biologi
bahwa jumlah persentase aktivitas siswa dari pertemuan pertama hingg
pertemuan terakhir berada pada kategori sangat aktif hal ini menunjukkan
bahwa aktivitas siswa dikelas eksperimen selama proses pembelajaran
dengan penerapan model concept attainment terhadap hasil belajar biologi
materi sistem gerak pada manusia sangat baik.
Berdasarkan catatan lapangan yang peneliti dapatkan pada proses
pembelajaran ini, siswa cukup antusias untuk menyampaikan informasi
kepada teman-temannya. Hal ini terbukti dari usaha masing-masing
kelompok, karena setiap kelompok memiliki perwakilan untuk maju
kedepan menjelaskan hasil diskusi nya. sehingga dapat membiasakan
siswa mempunyai sikap menghargai penjelasan dari temannya dan
membiasakan siswa untuk lebih aktif.
Pada kelas kontrol proses pembelajaran berlangsung kurang aktif,
dalam mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dijelaskan oleh
guru. Sehingga siswa kurang mampu memahami materi sistem gerak
manusia. Banyak siswa yang acuh ketika penyampaian materi. Hal ini
disebabkan model yang dipakai belum menarik dan gaya mengajar kurang
bisa membuat siswa menjadi aktif. Kemudian pada kelas eksperimen,
berdasarkan data deskripsi bahwa dalam penerapan model pembelajaran
58
Concept Attainment siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok,
lebih aktif dan menyenangkan, siswa menyimak penjelasan dari rekannya,
siswa menjadi berani untuk bicara di depan teman-temannya, peserta siswa
aktif dalam bertanya sehingga siswa dapat mengetahui informasi-informasi
baru dari rekan kelompoknya. Fakta penelitian didukung oleh kelebihan
dari model pembelajaran Concept Attainment yaitu peserta didik mampu
menguasai gagasan-gagasan penting yang diajarkan dengan cepat
memberikan laporan tentang kedalaman pemahaman siswa sekaligus akan
memperkuat pengetahuan.
Hasil di atas sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan
oleh Kiswandi, dkk.(2013: 18) dalam Unnes Journal Of Mathematics
Education mengemukakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran lain.
Hal ini dikarenakan kemampuan pemahaman konsep siswa yang diajar
dengan menggunakan model concept attainment lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran yang lain.
Pembelajaran dengan menggunakan model concept attainment mampu
meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam materi pembelajaran hal
ini disebabkan dalam pembelajaran siswa lebih aktif dalam membangun
pengetahuannya dimana dalam proses belajar siswa diajak berdiskusi guna
membahas materi yang dipelajari dengan berbagai pertanyaan guru untuk
membantu siswa membangun pengetahuannya. Pertanyaan yang diberi
telah disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa. Siswa dituntut untuk
59
memberi pendapat mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru sehingga dari pertanyaan tersebut diharapkan siswa mampu membuat
kesimpulan dari permasalahan yang dipelajari.
Menurut Putri (2017: 100) dalam jurnal Tatsqif mengemukakan
bahwa concept attainment adalah model pembelajaran yang dirancang
untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat
dipelajari secara tepat dan efisien. Model pembelajaran ini memiliki
pandangan bahwa para siswa tidak hanya dituntut untuk mampu
membentuk konsep melalui proses mengklasifikasi data akan tetapi
mereka juga dapat membentuk susunan konsep dengan kemampuannya
sendiri.
Pelaksanaan model pembelajaranConcept Attainment tentu juga
membutuhkan media. Sehingga membuat siswa dapat memperoleh
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Adapun media yang sesuai agar
pelaksanaan proses pembelajaran terlaksana lebih baik, dengan
menggunakan gambar, buku, dan lembar kerja siswa yang didalamnya
terdapat pertanyaan diskusi yang akan didiskusikan oleh masing-masing
kelompok, dengan menggali informasi dan jawaban dari berbagai sumber
yaitu buku dan internet. Tujuan dari lembar diskusi siswa oleh guru yaitu
agar terbangun rasa kerjasama dan menambah sikap aktif dalam setiap
kelompok.
Siswa mampu bekerjasama mengembangkan pengetahuan seperti
berpikir dan berkomunikasi dalam mengumpulkan informasi baru yang
60
diperoleh dari pembelajaran dengan teman sekelompoknya. Dari data
tersebut kegiatan diskusi yang dilakukan berpengaruh cukup baik terhadap
hasil belajar khususnya ranah kognitif dan psikomotor.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada proses penelitian ini
masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung, yaitu siswa sulit dikondisikan sehingga
pembelajaran kurang kondusif. Solusi yang dapat diterapkan oleh guru
yaitu membuat keadaan belajar yang menarik agar siswa tidak bosan.
Sedangkan kelebihan pada penelitian ini yaitu siswa dapat lebih aktif dan
mulai membiasakan diri untuk berbicara di depan teman-temannya, siswa
menghargai penjelasan dari siswa lainnya dan saling bekerjasama dengan
anggota kelompoknya.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui sampel memiliki
rata-rata yang bersifat homogen. Hal tersebut dikatakan kedua sampel
mempunyai kemampuan yang sama dan dapat digunakan dalam sampel
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai posttest siswa pada
materi sistem gerak manusia pada kelas eksperimen maupun kontrol
mengalami peningkatan.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Concept Attainment memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Di mana adanya peningkatan hasil belajar
siswa kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 4 SMA 8 Gowa pada materi sistem
gerak pada manusia yang dapat dilihat pada hasil analisis data deskriptif
yang menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen MIPA 4 yang diterapkan
model pembelajaran Concept Attainmentlebih tinggi dengan rata-rata
86,02.
2. Ada pengaruh model pembelajaran Concept Attainment terhadap hasil
belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 8 Gowa, hal ini dilihat dari hasil uji
hipotesis menggunakan uji independent sample test yang diperoleh adalah
0,02< α = 0,05. Karena data hasil uji hipotesis kurang dari 0,05 maka
hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
61
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, dan kesimpulan di
atas, dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dan
menjadi siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi sekolah
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan terdapat
kendala, sebaiknya sekolah lebih memperhatikan kelengkapan alat
yang diperlukan siswa untuk menunjang siswa agar lebih maju lagi.
3. Bagi Guru
Disamping menggunakan model konvensional guru juga perlu
menggunakan model pembelajaran Concept Attainment dalam proses
pembelajaran supaya lebih menyenangkan, aktif, dan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Concept Attainment dapat
digunakan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Rosid, Aminol,dkk. 2019. Prestasi Belajar. Malang : Literasi
Nusantara Abadi
Aswan,H. 2016. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo.
Darmadi,H. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta : Deepublish
Firdianti,Arinda. 2018. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta : CV GRE Publishing
Hidayati Nurul. 2014. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa dengan Pendekatan
Strategi Penemuan Konsep Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas
X SMA. Jurnal Bioedu/ISSN:2302-9528. Vol 3(1)
Jufri.Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung:Reka cipta
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta : Deepublish
Legat Eko.2018. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Concept Attainmrnt
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII MIA. Education And Since
Physics Journal.ISSN:2503-3425. Vol 5(1)
Muchson,M. 2017. Statistk Deskriptif. Bogor: Guepedia.
Muhibbudin, dkk.2014 Penerapan Concept Attainment Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Metabolisme. Jurnal Biologi Educasi. ISSN:2065-
6725. Vol 6(1)
Prakash Sahitya, Gujarat. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi
Peserta Didik Menjadi Cerdas & Berkarakter. Yogyakarta:Kanisius.
Sihwidi,Joko. 2018. Menilai Hasil Belajar Cepat, Tepat Dan Akurat Dengan
Plickers Zipgrade. Yogyakarta: Deepublish
Sinar.2018. MetodeActive Learning Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Siswa.Yogyakarta : Deepublish
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabeta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
CV Alvabeta
63
Sugiyanti,dkk.2014. Evektivitas Model Pembelajaran Concept Attainment dan
Model Pembelajaran Guided Discovery Berbantuan Lectora Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika. ISSN:2502-8391. Vol 3(2).
Sumadi, dkk. 2014. Penerapan Model Pencapaian Konsep Berbantu Kartu
Bergambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel di SMA.
Unnes/Journal of Biologi Educatiaon.ISSN:2252-6579. Vol 3 (2)
Sundari dewi, dkk. 2017. Pengaruh Pembelajaran Concept Attainment Model
(CAM) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMA Nahdatul
Ulama (NI) Palembang. Jurnal Edubiotik. ISSN:2597-9833. Vol 2 (2)
64
L
A
M
P
I
R
A
N
65
Daftar nilai pretest dan posttest kelas Eksperimen
No Nama Pretest Posttest
1. Almaisyah Bachtiar 50 96,6
2. Anastasyah 43,3 90
3. Apsah Tri Dayanti 36,6 96,6
4. Citra Megawati Syahrir 40 83,3
5. Hariani 36,6 86,6
6. Ismail 46,6 83,3
7. Maqfira 40 93,3
8. Muh. Aswar 43,3 80
9. Muh. Ichsan Pratama Putra 46,6 86,6
10. Muh. Kautsar Mustakim 36,6 83,3
11. Muh. Mirsya Ramadhan 50 80
12. Muh. Rahmad Hidayat 36,6 76,6
13. Musdalipa Haris 30 93,3
14. Nadhirah Dzulqaidah Rusdi 30 73,3
15. Nur Adhawia G 43,3 86,6
16. Nur Ika Azzahra Akbar 36,6 90
17. Nurhalisa 40 93,3
18. Nurul Fahira 33,3 86,6
19. Rahayu Nur Fitriani 33,3 83,3
20. Rezza Armiansah 36,6 86,6
66
21. Rifyaldi 43,3 96,6
22. Rismayanti 40 76,6
23. Ruhul Jafar 30 86,6
24. Shifa Zalsabila 43,3 73,3
25. Siliwangi 40 86,6
26. Siti Nuraizah 36,6 80
27. Sri Hasriani 36,6 80
28. St. Hjar Azzahra 40 83,3
29. Sudirman 33,3 93,3
30. Syarina Saydinah Arsyl Thamrin 30 96,6
31. Wahyuni 40 90
32. Krisna Boma Wirawan 30 80
33. Iindira Aqni Meisyah Putri 43,3 86,6
Daftar Nilai pretest dan posttest kelas Kontrol
No Nama Pretest Posttest
1. A. Kayla NashwaIhsan 36,6 80
2. AndiIqmaMuliaBahar 33,3 83,3
3. Anna SephiraFatmawati 40 83
4. AnnisaUl’afifah 43,3 86,6
5. AnugrahAdilFitri 36,6 93,3
6. AsrafArhandi 43,3 70
67
7. FitrianiKhaeria 46,6 73,3
8. KhusnulKhotimah 43,3 83,3
9. M. AsqarAsqariSyafrun 36,6 80
10. M. Danis 33,3 83,3
11. Mirayanti 33,3 73,3
12. Muh. Allfian AR 43,3 80
13. Muh. RifqiRahmatullah 40 80
14. Muhammad Adil 46,6 73,3
15. NadyaFebrianti 46,6 83,3
16. NethaniaVerojanRombe 30 83,3
17. Ninic Angela MeyPundissing 53,3 80
18. NirwansyahNur 40 90
19. NurAndinaAdha 36,6 73,3
20. NurIpmawatiNurdin 40 76,6
21. NurRidhaPutriKharisma 56,6 76,6
22. NurulFadilahMuda 30 86,6
23. NurulInsyiraAchmad 46,6 83,3
24. NurulUmayah 36,6 73,3
25. PutriAulia 40 86,6
26. Putri Indah Raehana 46,6 70
27. RahmatJafar 33,3 86,6
28. Rahmat M 40 83,3
68
29. Ramdani S 46,6 76,6
30. Rostia 36,6 76,6
31. SitiSyaenab 43,3 60
32. St. RahmiNurekaPutri 30 73,3
33. WisnuKurniawan Yusuf 36,6 90
69
DESKRIPTIF
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Pre-Test Eksperimen CA ,127 33 ,193 ,944 33 ,087
Posttest Eksperiment CA ,132 33 ,153 ,951 33 ,145
Pre-Test Kontrol ,134 33 ,139 ,951 33 ,140
Posttest Kontrol ,134 33 ,141 ,959 33 ,244
UJI HOMOGENITAS PRE-TEST
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Based on Mean ,315 1 64 ,577
Based on Median ,292 1 64 ,591
Based on Median and with
adjusted df
,292 1 63,303 ,591
Based on trimmed mean ,284 1 64 ,596
UJI HOMOGENITAS POST-TEST
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Based on Mean ,026 1 64 ,872
Based on Median ,037 1 64 ,848
Based on Median and with
adjusted df
,037 1 63,907 ,848
Based on trimmed mean ,018 1 64 ,892
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance
Pre-Test Eksperimen 33 20,0 30,0 50,0 1275,7 38,658 5,6462 31,879
Post-Test Eksperimen 33 23,3 73,3 96,6 2838,7 86,021 6,6830 44,663
Pre-Test Kontrol 33 26,6 30,0 56,6 1325,4 40,164 6,4417 41,496
Post-Test Kontrol 33 33,3 60,0 93,3 2632,0 79,758 6,9597 48,438
Valid N (listwise) 33
70
UJI NORMALITAS NGain
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
NGain_Persen Eksperimen Mean 77,0413 1,94218
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 73,0853
Upper Bound 80,9974
5% Trimmed Mean 77,2322
Median 76,3668
Variance 124,478
Std. Deviation 11,15696
Minimum 52,91
Maximum 95,14
Range 42,23
Interquartile Range 17,94
Skewness -,104 ,409
Kurtosis -,676 ,798
Kontrol Mean 65,4390 2,32317
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 60,7069
Upper Bound 70,1712
5% Trimmed Mean 65,9048
Median 68,4543
Variance 178,105
Std. Deviation 13,34560
Minimum 29,45
Maximum 89,43
Range 59,98
Interquartile Range 18,02
Skewness -,563 ,409
Kurtosis ,277 ,798
71
UJI HIPOTESIS INDEPENDENT
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Post_Kuran
g_Pre
Equal variances
assumed
1,087 ,301 3,261 64 ,002 7,76970 2,38252 3,01006 12,52933
Equal variances
not assumed
3,261 61,64
7
,002 7,76970 2,38252 3,00656 12,53284
UJI FREKUENSI PRE-TEST
Statistics
Pre-Test
Eksperimen Pre-Test Kontrol
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mean 38,658 40,164
Median 40,000 40,000
Mode 36,6 36,6
Std. Deviation 5,6462 6,4417
Variance 31,879 41,496
Range 20,0 26,6
Minimum 30,0 30,0
Maximum 50,0 56,6
Sum 1275,7 1325,4
Pre-Test Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 30,0 5 15,2 15,2 15,2
33,3 3 9,1 9,1 24,2
36,6 8 24,2 24,2 48,5
40,0 7 21,2 21,2 69,7
43,3 6 18,2 18,2 87,9
46,6 2 6,1 6,1 93,9
50,0 2 6,1 6,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
72
Pre-Test Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 30,0 3 9,1 9,1 9,1
33,3 4 12,1 12,1 21,2
36,6 7 21,2 21,2 42,4
40,0 6 18,2 18,2 60,6
43,3 5 15,2 15,2 75,8
46,6 6 18,2 18,2 93,9
53,3 1 3,0 3,0 97,0
56,6 1 3,0 3,0 100,0
Total 33 100,0 100,0
UJI FREKUENSI POST-TEST
Statistics
Post-Test
Eksperimen
Post-Test
Kontrol
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mean 86,021 79,758
Median 86,600 80,000
Mode 86,6 83,3
Std. Deviation 6,6830 6,9597
Variance 44,663 48,438
Range 23,3 33,3
Minimum 73,3 60,0
Maximum 96,6 93,3
Sum 2838,7 2632,0
Post-Test Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 73,3 2 6,1 6,1 6,1
76,6 2 6,1 6,1 12,1
80,0 5 15,2 15,2 27,3
83,3 5 15,2 15,2 42,4
86,6 8 24,2 24,2 66,7
73
90,0 3 9,1 9,1 75,8
93,3 4 12,1 12,1 87,9
96,6 4 12,1 12,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
Post-Test Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60,0 1 3,0 3,0 3,0
70,0 2 6,1 6,1 9,1
73,3 6 18,2 18,2 27,3
76,6 4 12,1 12,1 39,4
80,0 5 15,2 15,2 54,5
83,0 1 3,0 3,0 57,6
83,3 7 21,2 21,2 78,8
86,6 4 12,1 12,1 90,9
90,0 2 6,1 6,1 97,0
93,3 1 3,0 3,0 100,0
Total 33 100,0 100,0
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
105
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 GOWA Kelas : XI (Sebelas) Alokasi waktu : 4 JP x 45 menit / minggu Kompetensi Inti : 1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
2. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan
• Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
• Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel
• Menjelaskan kegiatan sel sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup
Sel • Komponen kimiawi
penyusun sel • Struktur dan fungsi
bagian-bagian sel • Kegiatan sel sebagai
unit struktural dan fungsional makhluk hidup
• Tranpor membran • Sintesis protein untuk
• Membaca dan mengkaji literatur tentang komponen kimiawi penyusun sel, struktur sel, proses yang terjadi di dalamnya dan mengamati gambar struktur sel prokariotik, sel tumbuhan, sel hewan dari berbagai sumber
• Melakukan pengamatan mikroskopik mengenai sel, sistem transpor zat pada membran sel, dan proses mitosis pada akar bawang segar/preparat awetan secara kelompok
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit
• Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan
106
terkecil kehidupan menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
• Reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak tubuh
• Membandingkan, menganalisis hasil pengamatan dan mempresentasikan dalam berbagai media tentang hubungan antara makanan yang dikonsumsi dengan zat penyusun sel
3.2 Menganalisis berbagai bioproses dalam sel yang meliputi mekanisme transpor membran, reproduksi, dan sistesis protein
• Menganalisis mekanisme tranpor membran
• Menganalisis sintesis protein untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
• Menganalisis reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak tubuh
4.2 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan percobaan
• Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan percobaan
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
• Mengidetifikasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
• Menjelaskan sifat totipotensi dan kultur jaringan
• Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan • Jenis-jenis jaringan
pada tumbuhan • Sifat totipotensi dan
kultur jaringan • Struktur dan fungsi
jaringan pada tumbuhan
• Mengamati jaringan-jaringan tumbuhan, hewan secara mikroskop dengan preparat basah/awetan dan iklan produk pemutih kulit yang menunjukkan lapisan kulit serta mengkaji literatur tentang struktur jaringan penyusun organ pada tumbuhan hewan dari berbagai sumber
• Menganalisis tentang sifat-sifat jaringan meristematis/embrional, sifat pluripotensi, totipotensi, polipotensi yang dikaitkan dengan dasar kultur jaringan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan
• Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan
3.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada
• Menjelaskan struktur jaringan pada hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan
• Mengaitkan hasil pengamatan tentang bentuk, letak dan fungsi jaringan pada
107
jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan
• Menjelaskan letak dan fungsi jaringan pada hewan
• Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan
• Struktur jaringan pada hewan
• Letak dan fungsi jaringan pada hewan
hewan, serta kebenaran konsep iklan kosmetik di media masyarakat secara kritis dan menyikapi secara benar dan mempresentasikan hasil kesimpulan tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
• Membuat desain sablon, souvenir, dompet, tas dengan hiasan bermotif struktur jaringan pada tumbuhan dan hewan
4.4 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan
• Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
• Memahami mekanisme gerak • Mengidentifikasi macam-
macam gerak • Mengidentifikasi kelainan pada
sistem gerak • Menjelaskan teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
• Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi • Mekanisme gerak • Macam-macam gerak • Kelainan pada sistem
gerak • Teknologi yang
mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak
• Memeragakan/ mendemonstrasikan berbagai cara kerja otot, sendi dengan berbagai macam gerakan oleh beberapa siswa serta mengamati gambar/video tentang kasus patah tulang/cedera
• Melakukan pengamatan struktur tulang dengan percobaan merendam tulang paha ayam dalam larutan HCl dan memban-dingkannya dengan tulang yang tidak diren-dam HCl dan percobaan pengaruh garam fisiologis terhadap kontraksi otot pada paha dan jantung katak serta struktur sel penyusun jaringan tulang
• Menghubungkan hasil pengamatan struktur tulang dengan pola makan rendah kalsium, proses menyusui, menstruasi, menyimpul-kan fungsi kalsium dalam sistem gerak, hasil peng-amatan proses kontraksi otot
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur
• Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature
108
paha dan jantung katak dengan berbagai gerakan/ aktivitas manusia, hasil pengamatan gerak otot dengan konsep mekanisme kontraksi otot
• Menganalisis jenis gerakan dan organ gerak yang berfungsi dalam berbagai kegiatan gerak yang dilakukan/ diperagakan dan mengaitkan proses-proses gerak yang dilakukan dengan kelainan yang mungkin terjadi
• Membuat awetan rangka ikan, katak atau ayam/burung berkelompok dan menyusun laporan struktur, fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak secara tertulis
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia
• Menjelaskan bagian-bagian darah: sel-sel darah dan plasma darah
• Menjelaskan beberapa golongan darah
• Menjelaskan tentang pembekuan darah
• Menjelaskan struktur jaringan dan fungsi serta ruang dan katup jantung
• Menganalisis proses peredaran darah
• Mengidentifikasi kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
• Menjelaskan teknologi yang berkaitan dengan kesehatan
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah • Bagian-bagian darah:
sel-sel darah dan plasma darah
• Golongan darah • Pembekuan darah • Jantung: struktur
jaringan dan fungsinya, ruang dan katup jantung
• Proses peredaran darah • Kelainan dan
gangguan pada sistem peredaran darah
• Teknologi yang berkaitan dengan
• Mengamati gambar jaringan darah, struktur jantung dan mengkaji literatur tentang kerja jantung, kelainan/ gangguan jantung, teknologi yang berkaitan dengan kesehatan jantung, struktur - fungsi sel darah, plasma darah
• Mengukur tekanan darah, melakukan penghitungan denyut jantung, tekanan darah, tes uji golongan darah, pembekuan darah, membuat sediaan apus darah untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk sel darah, menghitung jumlah sel darah menggunakan haemocytometer
• Melakukan pengamatan bagian-bagian jantung menggunakan jantung
109
jantung • Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia
kesehatan jantung kambing/sapi atau torso/gambar jantung manusia, melakukan observasi ke rumah sakit/klinik dan menemukan penggunaan teknologi dalam membantu gangguan sistem peredaran.
• Menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan, percobaan tentang struktur, fungsi sel-sel darah, plasma darah, golongan darah, struktur, fungsi jantung, hal-hal yang memengaruhi kerja jantung serta kaitan struktur - fungsi sel darah dengan berbagai kelainan pada sistem peredaran darah
• Menyajikan gambar/skema pembekuan darah dan mempresentasikan sistem peredaran darah serta teknologi yang digunakan dalam mengatasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran dengan berbagai bentuk media
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur
• Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literature
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
• Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
• Mengidentifikasi salah satu bagian saluran pencer-naan hewan ruminansia, saluran pencernaan manusia melalui berbagai media informasi dan mengenali posisi alat dan
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan • Zat Makanan. • BMR (Body Mass
Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
• Menu sehat • Struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada organ pencernaan
• Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
• Mengamati salah satu bagian saluran pencer-naan hewan ruminansia, saluran pencernaan manusia melalui berbagai media informasi dan mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan serta fungsinya dalam kerja kelompok
110
kelenjar pencernaan serta fungsinya
• Membandingkan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
• Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas normal
• Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
• Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan
• Melakukan percobaan uji zat makanan pada ber-bagai bahan makanan, proses pencernaan di mulut dan membanding-kan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan ruminansia menggunakan gambar/carta
• Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas normal selama 3 hari melalui kerja mandiri
• Membahas data pengamatan/perco-baan, menganalisis informasi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia dari berbagai sumber dan mengaitkan antara konsep dengan hasil pengamatan/perco- baan dan menyimpulkannya serta mempresenta-sikan secara lisan tentang struktur sel penyusun jaringan, organ pencernaan, fungsi dan prosesnya
• Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan
• Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi melalui makanan dalam kerja sistem pencernaan
• Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dalam kaitannya dengan
• Menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia dan hewan
• Menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan. • Struktur dan fungsi
organ pernapasan pada manusia dan hewan
• Mengamati carta dan/atau torso sistem pernapasan untuk menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia dan hewan serta mengkaji informasi mengenai fung-sinya,
111
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia
dan hewan • Menjelaskan proses pertukaran
O2, CO2 dari alveolus ke kapiler, kandungan zat dalam rokok yang dapat mengganggu sistem pernapasan
• Menganalisis mekanisme pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung)
• Menganalisis kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan
• Menjelaskan pengaruh merokok dengan kesehatan pernapasan
• Menjelaskan hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak bersih
• Menjelaskan keterkaitan perilaku merokok dengan struktur organ pernapasan
(serangga dan burung) • Mekanisme
pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung)
• Kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan
proses pertukaran O2, CO2 dari alveolus ke kapiler, kandungan zat dalam rokok yang dapat mengganggu sistem pernapasan
• Melakukan percobaan untuk menentukan kapasitas paru-paru dan penghasilan CO2 dalam proses pernapasan, melakukan pengamatan mikroskopis sediaan jaringan paru-paru dan menemukan faktor yang mempengaruhi volume udara pernapasan pada manusia dan hewan melalui percobaan
• Menghitung volume udara pernapasan pada serangga/ hewan dan menemukan hal-hal yang mempengaruhinya
• Membahas, menganalisis, menyimpulkan secara berkelompok dan mempresen-tasikan tentang keterkaitan hasil pengamatan sistem pernapasan manusia maupun hewan, pengaruh merokok dengan kesehatan pernapasan, hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak bersih, perilaku merokok dengan struktur organ pernapasan, fungsi sel penyusun jaringan pada organ pernapasan dengan penyakit/kelainan yang terjadi pada saluran pernapasan dalam berbagai bentuk media
4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur
• Mempresentasikan keterkaitan hasil pengamatan sistem pernapasan manusia maupun hewan, pengaruh merokok dengan kesehatan pernapasan, hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak bersih, perilaku merokok dengan struktur organ pernapasan, fungsi sel penyusun jaringan pada organ pernapasan dengan penyakit/kelainan yang terjadi
112
pada saluran pernapasan
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia
• Menjelaskan struktur dan fungsi organ pada sistem ekskresi pada manusia. dan hewan (belalang dan cacing)
• Menjelaskan proses ekskresi pada manusia
• Menjelaskan proses ekskresi pada hewan (belalang dan cacing)
• Menjelaskan kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi
• Menjelaskan teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Ekskresi Manusia • Struktur dan Fungsi
organ pada sistem ekskresi pada manusia. Dan hewan (belalang dan cacing)
• Proses ekskresi pada manusia
• Proses ekskresi pada hewan (belalang dan cacing)
• Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi
• Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi
• Mengamati dan mengenali struktur berbagai organ ekskresi, letak, fungsinya melalui kegiatan demonstrasi kelas/torso/gambar/video mengenai kerja ginjal, struktur ginjal kambing/sapi yang dibandingkan dengan ginjal manusia, hati, penampang melintang kulit untuk melihat struktur sel dan jaringan dan mengaitkan dengan fungsinya
• Mengkaji literatur tentang struktur sel yang menyusun jaringan dan fungsinya pada alat-alat ekskresi, proses pengeluaran sisa metabolisme: keringat, urin, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air) pada berbagai organ ekskresi, prinsip kerja dari dialisis darah serta kelainan/penyakit sistem ekskresi
• Melakukan percobaan uji urin orang normal dan orang sakit
• Membahas, menganalisis, menyimpulkan dan mempresentasikan tentang struktur, fungsi sel-sel penyusun jaringan pada organ ekskresi serta keterkaitan dengan fungsinya dan kemiripan sistem teknologi cuci darah dengan fungsi ginjal sebagai penyaring zat-zat sisa
4.9 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi
• Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi
113
bioproses pada tubuh
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
• Mengidentifikasi dan menggambarkan struktur sel saraf secara mikroskop
• Menganalisis cara kerja kulit, telinga, lidah, mata, hidung
• Menunjukkan adanya fungsi saraf pada tubuh
• Menjelaskan gerak refleks, letak bintik buta, letak reseptor perasa pada lidah
• Mengaitkan proses perambatan impuls pada sistem saraf
• Menjelaskan langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf secara fisik, kimia, Biologi
• Menjelaskan gerak otot sebagai organ efektor kerja saraf
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Regulasi • Sistem saraf • Sistem endokrin • Sistem indera • Proses kerja sistem
regulasi • Pengaruh psikotropika
pada sistem regulasi. • Kelainan yang terjadi
pada sistem regulasi
• Mengamati struktur sel saraf secara mikroskop/gambar dan membuat gambar hasil pengamatan
• Melakukan percobaan/games tentang cara kerja kulit, telinga, lidah, mata, hidung untuk menunjukkan adanya fungsi saraf pada tubuh, demonstrasi pemodelan seorang peserta didik dalam kelompok untuk memeragakan gerak refleks, letak bintik buta, letak reseptor perasa pada lidah serta mengaitkan proses perambatan impuls pada sistem saraf, merinci langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf secara fisik, kimia, Biologi serta mengaitkannya dengan gerak otot sebagai organ efektor kerja saraf
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literatur
• Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literature
3.11 Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa
• Menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguan
Bahan psikotoprika • Bahaya
• Menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguan yang terjadi pada
114
psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat
yang terjadi pada sistem regulasi, hubungan psikotropika dengan sistem regulasi
• Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat
• Mengaitkan antara struktur sel saraf dengan fungsinya
• Membedakan struktur sel saraf dengan sel-sel penyusun tubuh lainnya dalam fungsi bioproses pada tubuh, perambatan impuls pada sel saraf hingga menghasilkan kerja pada sel otot,
• Menyimpulkan pengaruh berbagai bahan psikotropika dan fungsi sel saraf
• Menjelaskan hubungan kerusakan saraf akibat bahan psikotropika untuk masa depan
sistem regulasi, hubungan psikotropika dengan sistem regulasi
• Mengaitkan antara struktur sel saraf dengan fungsi dan membedakannya dengan sel-sel penyusun tubuh lainnya dalam fungsi bioproses pada tubuh, perambatan impuls pada sel saraf hingga menghasilkan kerja pada sel otot, menyimpulkan dan mempresentasikan pengaruh berbagai bahan psikotropika dan fungsi sel saraf, hubungan kerusakan saraf akibat bahan psikotropika untuk masa depan peserta didik
4.11 Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
• Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system
• Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria dan wanita
• Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Reproduksi • Struktur dan fungsi
alat-alat reproduksi pada pria dan wanita
• Membaca teks tentang sistem reproduksi dari berbagai sumber, melihat film tentang pendidikan seks dan mencermati iklan tentang ASI dan KB
115
reproduksi manusia • Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia
• Menganalisis kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
• Proses pembentukan sel kelamin
• Ovulasi dan menstruasi • Fertilisasi, gestasi, dan
persalinan • ASI • KB • Kelainan/ penyakit
yang berhubungan dengan sistem reproduksi
• Membahas dalam kelompok fungsi dan tujuan KB, pemberian ASI, proses gametogenesis, menstruasi, fertilisasi melalui gambar, hubungan antara kesehatan reproduksi, program KB dan kependudukan serta penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi dari berbagai sumber literatur/media
• Menganalisis keunikan sel-sel pada jaringan sistem reproduksi dikaitkan dengan fungsinya, berbagai proses reproduksi dengan kesehatan diri dan masyarakat serta pentingnya KB harus dilakukan berdasarkan hasil diskusi
• Mempresentasikan hubungan antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan keluarga serta membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif dalam berbagai bentuk media
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
• Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
• Menjelaskan fungsi dan tujuan KB, pemberian ASI, proses gametogenesis, menstruasi serta fertilisasi
• Menganalisis hubungan antara kesehatan reproduksi, program KB dan kependudukan
• Menganalisis penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi
• Menganalisis keunikan sel-sel pada jaringan sistem reproduksi dikaitkan dengan fungsinya
• Menjelaskan berbagai proses
116
reproduksi dengan kesehatan diri dan masyarakat
• Menjelaskan pentingnya KB harus dilakukan
4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
• Mempresentasikan hubungan antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan keluarga
• Membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif dalam berbagai bentuk media
3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh
• Menganalisis penyebab HIV AIDS
• Menjelaskan struktur sel/jaringan tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh
• Menjelaskan fungsi antigen, antibodi bagi pertahanan tubuh,
• Menjelaskan penyebab gangguan kelainan kekebalan tubuh serta cara mengatasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sistem imun dari berbagai sumber
• Menganalisis proses terbentuknya kekebalan tubuh yang dapat terjadi secara pasif-aktif dan terjadi karena bekerjanya jaringan tubuh yang melawan benda asing masuk ke
Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pertahanan Tubuh • Antigen dan antibodi • Mekanisme pertahanan
tubuh • Peradangan, alergi,
pencegahan dan penyembuhan penyakit
• Imunisasi
• Membaca literature/melihat film/gambar tentang penyebab HIV AIDS, penyerangan virus tersebut pada sistem kekebalan tubuh, dan struktur sel/jaringan tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh
• Mengkaji literatur, mendiskusikan mengenai fungsi antigen, antibodi bagi pertahanan tubuh, mengumpulkan informasi, penyebab gangguan kelainan kekebalan tubuh serta cara mengatasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sistem imun dari berbagai sumber
• Mengobservasi lapangan (ke puskesmas, rumah sakit, klinik, dll) dan melakukan kegiatan role play mengenai mekanisme pertahanan tubuh untuk memahami mekanisme
117
dalam tubuh • Menjelaskan secara lisan
tentang mekanisme terbentuknya sistem kekebalan dalam tubuh, dapat terganggu akibat berbagai sebab dan istilah-istilah baru yang berkaitan dengan sistem kekebalan
sistem pertahanan tubuh • Menganalisis dan menyimpulkan
hasil analisis proses terbentuknya kekebalan tubuh yang dapat terjadi secara pasif-aktif dan terjadi karena bekerjanya jaringan tubuh yang melawan benda asing masuk ke dalam tubuh
• Menjelaskan secara lisan tentang mekanisme terbentuknya sistem kekebalan dalam tubuh, dapat terganggu akibat berbagai sebab dan istilah-istilah baru yang berkaitan dengan sistem kekebalan
4.14 Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat dalam program dan immunisasi serta kelainan dalam sistem imun
• Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat dalam program dan immunisasi serta kelainan dalam sistem imun
118
A. KompetensiInti
KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. KompetensiDasar
KompetensiDasar
Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
3.5.1 Mengidentifikasistrukturdanfungsitulangdlamsistemgerakmanusia
3.5.2 Mengidentifikasistrukturdanfungsisendidalamsistemgerakmanusia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMAN 8 Gowa Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi Pokok : Sistem Gerak Alokasi Waktu : 2x 45 Menit Pertemuan : I
119
dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
C. TujuanPembelajaran
1. Memahamidanmenjelaskanpengertian, jenis-jenis, mekanismepembentukan, susunandanpesendiantulangpadasistem gerakmanusia.
2. Menjelaskandanmengidentifikasipengertiandanstruktur, mekanismekontraksi, danmacam-macamototsertagerakpadamanusia.
D. MateriPembelajaran Strukturdanfungsitulang, ototdansendi 1. Pengertian, struktur, susunanrangka,jenis-jenis,
mekanismepembentukantulangdansendi 2. Pengertian, struktur, mekanismekontraksi, macam-macamgerakdanotot
E. MetodePembelajaran
Modelpembelajaran : Concept Attainment Pendekatan : Saintifik Metode : CeramahdanDiskusi kelompok
F. Media, AlatdanBahan 1. Media
a. Gambar b. LembarKerjaSiswa
2. Alat/Bahan a. Papantulis b. Spidol dan label
G. SumberBelajar
1. BukuBiologiSiswaKelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016 2. Bukureverensi yang relevan
H. Langkah-langkahPembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan membimbing siswa berdoa
2. Guru melakukan absensi dan dan memeriksa kesiapan
siswa untuk belajar
3. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan senam
kecil untuk meningkatkan konsentrasi siswa
4. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan melakukan
10
Menit
120
senam kecil. Siswa mampu melakukan berbagai gerakan
yang dapat dilakukan untuk itu kita harus senantiasa
bersyukur atas karunia tersebut
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materiya
Kegiatan
Inti
1. Guru memperlihatkan sebuah tabel yang berisi contoh-
contoh ciri tulang dan sendi
2. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
membandingkan sifat-sifat dan ciri-ciri dalam contoh
yang diberi label
3. Siswa dibimbing oleh guru untuk memberikan definisi
dari contoh-contoh yang diberikan
4. Guru memberikan penjelasan dan meluruskan informasi
70
Menit
Pengujian
Pencapaian
Konsep
1. Guru memperlihatkan contoh-contoh yang tidak diberi
label, dengan tanda YA dan TIDAK
2. Siswa mengidentifikasi contoh-contoh yang tidak diberi
label, dengan tanda YA dan TIDAK
3. Siswa memberikan contoh-contoh selain yang disajikan
guru
Analisis
Strategi
Berpikir
1. Siswa dibimbing oleh guru untuk duduk berdasarkan
kelompok
2. Setiap kelompok mendiskusikan sumber-sumber dari
energi dan contohnya
3. Siswa dari perwakilan tiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
4. Guru memperlihatkan peta konsep mengenai
tulangdansendi
5. Guru menjelaskan mengenai otot rangka dan contohnya
Konfirmasi
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang
belum dimengerti oleh siswa
2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengecek apakah siswa sudah mengerti materi yang
121
disampaikan
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru memberikan evaluasi dengan mengerjakan soal
latihan.
3. Guru dan siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing untuk mengakhiri pelajaran.
10
Menit
I. Penilaian proses danHasilBelajar 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
Contoh Instrumen Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik 1. Menunjukkan rasa
ingin tahu 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan kerja individu
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
122
5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok
1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain
Gowa, 2 Desember 2019
Peneliti Guru Mata Pelajaran
YovitaHaskar Dra.Hasnah NIM: 105440009615 NIP: 196709132014072001
Mengetahui, Kepala SMAN 8 Gowa
(Islamuddin S.Pd.,M.Pd) NIP: 196903151992031013
123
A. Kompetensi Inti
KI1: Menghayati danmengamalkanajaran agama yang dianutnya. KI2: Menghayatidanmengamalkanperilakujujur, disiplin, santun, peduli
(gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), bertanggungjawab, responsif, dan pro-aktifdalamberinteraksisecaraefektifsesuaidenganperkembangananak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakatdanlingkunganalamsekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dankawasaninternasional.
KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. KompetensiDasar
KompetensiDasar Indikator 3.5 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia.
3.5.3 Mengidentifikasikelainanpadasistemgerakmanusia
3.5.4 Menjelaskanmekanismekerjaotot
C. TujuanPembelajaran
1. Mengidentifikasikelainanpadasistemgerakmanusia 2. Menjelaskanteknologiuntukmembantukelainanpadasistemgerak
D. MateriPembelajaran 1. Kelainanpadasistemgerakmanusia 2. Teknologiuntukmembantukelainanpadasistemgerakpadamanusia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMAN 8 GOWA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI /Ganjil Materi Pokok : Sistem Gerak Alokasi Waktu : 2x 45 Menit Pertemuan : II
124
E. MetodePembelajaran
Modelpembelajaran : Concept Attainment Pendekatan : Saintifik Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusikelompok
F. Media, AlatdanBahan
1. Media a. Gambar b. PotonganKertas
2. Alat/Bahan a. Papantulis b. Spidoldan label
G. SumberBelajar
1. BukuBiologiSiswaKelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016 2. Bukureverensi yang relevan
H. Langkah-langkahPembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Aloka
si
Wakt
u
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan membimbing siswa
berdoa
2. Guru melakukan absensi dan dan memeriksa kesiapan
siswa untuk belajar
3. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan senam
kecil untuk meningkatkan konsentrasi siswa
4. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan
melakukan senam kecil. Siswa mampu melakukan
berbagai gerakan yang dapat dilakukan untuk itu kita
harus senantiasa bersyukur atas karunia tersebut
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
cakupan materiya
10
Menit
Kegiatan Inti 1. Guru memperlihatkangambar tentang kelainan pada
sistem gerak agar siswalebih berkonsentrasi
2. Memberikan 5 masalah kelainan pada sistem gerak
70
Menit
125
dan teknologi yang membantu kelainan sistem
gerakdengan menggunakanartikel
3. Guru
membimbingsiswauntukmemberikandefinisitentangm
asalah kelainan gerakdan teknologi yang membantu
kelainan sistemgerak yang telahdiberikan
4. Guru memberikanpenjelasandanmeluruskaninformasi
Pengujianpencapa
ian
1. Guru memperlihatkancontoh-contoh yang tidakdiberi
label, dengantanda YA dan TIDAK.
2. Siswamengidentifikasicontoh-contoh yang tidakdiberi
label, dengantanda YA dan TIDAK
Analisisstrategiber
pikir
1. Siswadibimbingoleh guru
untukdudukberdasarkankelompok
2. Setiapkelompokmendiskusikansumber-
sumberdarienergidancontohnya
3. Siswadariperwakilantiapkelompokmempresentasikan
hasildiskusinya
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru memberikan evaluasi
3. Guru memberikan tugas mandiri untuk menghapal
nama-nama tulang pada rangka manusia dan
menyetornya secara lisan
4. Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan
mengucapkan salam
10
Menit
I. Penilaian proses danHasilBelajar
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
Contoh Instrumen Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik 1. Menunjukkan rasa
ingin tahu 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
2. Ketelitian dalam 1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur, bekerja
126
No Aspek yang dinilai Rubrik melakukan kerja individu
dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat. 2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam
bekerja, hasil tidak tepat. 3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam
bekerja, hasil tepat. 3. Ketelitian dan
kehati-hatian dalam kerja kelompok
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik
5. Ketrampilan saat
berkomunikasi dalam diskusi kelompok
1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain
Gowa, 2 Desember 2019
Peneliti Guru Mata Pelajaran
YovitaHaskar Dra.Hasnah NIM: 105440009615 NIP: 196709132014072001
Mengetahui, Kepala SMAN 8 Gowa
(Islamuddin S.Pd.,M.Pd) NIP: 196903151992031013
127
127
A. Kompetensi Inti
KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator 4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature
4.5.1 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur
C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu membedakan struktur tulang paha ayam
yang direndam HCl dengan yang tidak direndam HCl
2. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu mengaitkan struktur, fungsi dan kelainan
sistem gerak dengan praktikum femur ayam
3. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menjelaskan pengaruh garam terhadap
kontraksi otot katak
4. Melalui kegiatan diskusi kliping siswa mampu menganalisis kelainan pada sistem
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMAN 8 GOWA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi Pokok : Sistem Gerak Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Pertemua : Pertemuan III
128
rangka yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan persendian, gangguan
tulang belakang dan gangguan pada sistem otot
D. Materi Pembelajaran
1. Melakukan pengamatan struktur tulang dan percobaan merendam paha ayam dalam
larutan HCL dan membandingkannya dengan tulang yang tidak direndam HCL
2. Percobaan pengaruh garam fisiologis terhadap kontraksi otot pada paha dan jantung
katak serta strukur sel penyusun jaringan tulang
3. Membuat awetan rangka ikan, katak atau ayam/burung berkelompok dan menyusun
laporan struktur, fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak secara tertulis
E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Concept Attainment Pendekatan : Saintifik Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok
F. Media, Alat dan Bahan 1. Media/Alat
a. LCD b. Laptop
2. Bahan a. LKS b. Larutan HCl c. Tulang paha ayam d. Katak
G. Sumber Belajar
1. Buku Biologi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016 2. Buku reverensi yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan membimbing siswa berdoa
2. Guru melakukan absensi dan dan memeriksa kesiapan
siswa untuk belajar
3. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan senam
kecil untuk meningkatkan konsentrasi siswa
4. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan melakukan
10
Menit
129
senam kecil. Siswa mampu melakukan berbagai gerakan
yang dapat dilakukan untuk itu kita harus senantiasa
bersyukur atas karunia tersebut
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materiya
Kegiatan
Inti
1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
2. Guru menyampaikan prosedur kegiatan praktikum
3. Guru meminta siswa melakukan kegiatan
praktikum sesuai dengan prosedur yang dijelaskan
4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
menuliskan data yang diperoleh dari praktikum
5. Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
6. Guru akan memberi tambahan materi dan
memberi penguatan dari hasil praktikum
70
Menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru memberikan evaluasi
3. Guru memberikan tugas mandiri untuk menghapal nama-
nama tulang pada rangka manusia dan menyetornya
secara lisan
4. Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
salam
10
Menit
I. Penilaian proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda
Contoh Instrumen Lembar Pengamatan Sikap
Pengamatan Perilaku Ilmiah
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan 1. Rasa ingin tahu (curiosity) 2. Ketelitian dalam melakukan kerja individu 3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok 4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja
secara individu maupun kelompok
130
5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok
Contoh Instrumen Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik 1. Menunjukkan rasa
ingin tahu 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan kerja individu
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok
1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain
131
Contoh Instrumen Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4 5
Kriteria penilaian :
Jumlah Skor Nilai 13 – 15 95 10 – 12 90 7 – 9 85 4 – 6 80 1 – 3 75
Contoh Instrumen Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan
1 2 3 4 1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum 2. Menggunakan alat sesuai fungsinya 3. Melakukan pengukuran dengan benar 4. Menyusun data hasil pengukuran 5. Membersihkan alat 6. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya
Jumlah
Keterangan: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Baik Sekali
132
Contoh Instrumen Lembar Penilaian Keterampilan Praktikum
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑥 100
Gowa, 2 Desember 2019
Peneliti Guru Mata Pelajaran
Yovita Haskar Dra.Hasnah NIM: 105440009615 NIP: 196709132014072001
Mengetahui, Kepala SMAN 8 Gowa
(Islamuddin S.Pd.,M.Pd) NIP: 196903151992031013
133
SOAL PRETEST
Nama : Kelas : Satuan Pendidikan : SMAN 8 Gowa Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Materi : Sistem Gerak Waktu : 2 x 45 menit PILIHAN GANDA Petunjuk 1. Sebelum anda mengerjakan soal dibawah ini jangan lupa berdoa dan membaca
“basmalah” 2. Tulis nama dan kelas pada kolom yang tersedia 3. Kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu 4. Berilah tanda silang (X) pada huruf jawaban yang dianggap paling benar pada lembar
jawaban 5. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda ingin menggantinya, coretlah
dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar. Contoh: Pilihan semula Dibetulkan menjadi
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b,
c, d atau e pada lembar jawaban! 1. Jika manusia tidak memiliki tulang,
maka yang terjadi adalah …. a. manusia tidak memiliki bentuk
tubuh, tidak dapat berdiri dan bergerak, serta organ tubuh tidak terlindungi.
b. manusia tidak memiliki bentuk tubuh, dapat berdiri dengan kokoh, serta dapat berlari.
c. manusia masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, berjalan, dan berlari.
d. manusia masih dapat melindungi organ tubuh bagian dalam dengan kulit sehingga tidak mudah rusak.
e. manusia dapat menyimpan mineral kalsium dan fosfor karena masih memiliki otot yang menyalurkan mineral tersebut.
2. Alasan tidak terjadinya gesekan dan bunyi keras pada susunan tulang belakang pada saat berlari adalah …. a. tulang belakang berbentuk huruf s
dan terdapat bantalan yang disebut diskus di setiap ruas tulang sehingga kedua tulang tidak mengalami gesekan.
b. tulang belakang berbentuk huruf s dan bersifat lentur sehingga memungkinkan seseorang untuk
A B C D E
A B C D E
134
dapat membungkuk atau meliukkan tubuhnya.
c. tulang belakang memiliki struktur yang kuat dan fleksibel sehingga dapat menopang berdiri tegaknya tubuh dan menyangga tengkorak.
d. tulang belakang bersifat lentur dan diantara ruasnya terdapat kartilago elastic sehingga menyebabkan tulang belakang bersifat elastic.
e. semua jawaban benar 3. Suatu penemuan di sebuah situs
manusia purba ditemukan beberapa tulang yang diduga tulang manusia purba. Tulang tersebut antara lain: tulang rusuk, tulang pergelangan tangan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang belakang, dan tulang belikat. Dari tulang yang telah ditemukan, yang termasuk tulang berbentuk tulang pipih adalah….. a. tulang rusuk dan tulang hasta b. tulang pergelangan tangan dan
tulang belakang c. tulang pengumpil dan tulang
belikat d. tulang belakang dan tulang rusuk e. tulang rusuk dan tulang belikat
4. Seorang penjaga pantai menemukan
sepotong tulang paha (femur) di tepi pantai. Setelah diamati beberapa saat maka ia menentukan bahwa tulang tersebut milik seseorang yang masih mengalami masa pertumbuhan. Penentuan tersebut didasarkan atas pengamatan pada….. a. keadaan cakram epifisis. b. struktur epifisis. c. keadaan tulang secara umum. d. struktur diafisis. e. matriks tulang.
5. Tulang dapat menjadi keras karena adanya penambahan….. a. CaCO3
b. NaHCO3
c. Ca3(PO4)
d. FeCO3
e. MgCO3
6. Perhatikan pernyataan berikut. 1) Tulang belakang beruas-ruas
sehingga kuat menyangga beban tubuh.
2) Tulang belakang tidak beruas-ruas sehingga kuat menyangga beban tubuh.
3) Tulang belakang yang terlalu membengkok ke depan disebut lordosis.
4) Tulang belakang yang terlalu membengkok ke belakang disebut kifosis.
5) Tulang belakang yang terlalu membengkok ke samping disebut skoliosis.
Dari pernyataan di atas yang bukan pernyataan tentang tulang belakang adalah….. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
7. Manakah pernyataan tentang osifikasi
yang paling benar.... a. osifikasi endokondrium terjadi
pada tulang pipih b. osifikasi intramembran terjadi pada
tulang pipa c. pada osifikasi intramembran terjadi
pergantian tulang rawan menjadi tulang keras
135
d. osifikasi endokondrium menyebabkan tulang tumbuh semakin panjang
e. osifikasi interkartilago diwawal dengan diferensiasi sel-sel mesenkim
8. Berikut ciri-ciri persendian: 1) Permukaan sendi dilapisi jaringan
ikat serabut. 2) Pada kapsul terdapat bantalan
kartilago. 3) Pada bantalan kapsul terdapat
membran sinovial. 4) Tidak selalu diperkuat ligament. Dari ciri-ciri diatas yang termasuk diartorsis adalah…… a. 1, 2, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 3 c. 1 dan 3 d. 2 dan 4 e. 4
10. Kepala dapat menengok ke kiri atau ke
kanan karena adanya sendi pada …. a. tulang leher dengan tulang paha. b. tulang atlas dengan tulang
tengkorak. c. tulang atlas dengan tulang leher. d. tulang rahang dengan tulang leher. e. tulang rahang dengan tulang
tengkorak. 11. Terdapat hubungan antartulang yang
dihubungkanoleh jaringan ikat ang kemudian menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. Hubungan antartulang yang dhubungkan oleh kartillago hialin terdapat pada….. a. hubungan antar ruas tulang
belakang. b. hubungan antar tulang tengkorak. c. hubungan antar ruas jari tangan. d. hubungan antar ruas jari kaki.
e. hubungan antar ruas tulang rusuk.
12. Sendi-sendi yang terlibat dan letak sendinya pada saat melangkahkan kaki adalah …. a. sendi engsel pada lutut, sendi
pelana pada pergelangan kaki. b. sendi peluru antara paha dan
panggul, sendi putar pada pergelangan kaki.
c. sendi putar pada lutut, sendi pelana pada paha dengan panggul.
d. sendi engsel pada lutut, sendi peluru antara paha dan panggul.
e. sendi pelana pada ibu jari, sendi peluru antara paha dan panggul.
14. Perhatikan gambar berikut!
Hubungan antar tulang yang ditunjuk oleh anak panah pada gambar di atas adalah….. a. sendi pelana – bergerak naik dan
turun b. sendi peluru – bergerak bebas ke
segala arah c. sendi putar – bergerak melingkar d. sendi engsel – bergerak ke satu
arah e. sendi peluru – bergerak meluncur
16. Abduksi merupakan gerakan menjauhi
badan, sebaliknya…… merupakan
136
gerakan mendekati badan. Contohnya, gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna. Kata yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah …. a. ekstensi b. adduksi c. fleksi d. pronasi e. depresi
17. Otot yang memiliki serabut yang
bercabang-cabang dan dipengaruhi oleh saraf otonom disebut …. a. otot lurik b. otot polos c. otot jantung d. otot serat lintang e. otot rangka
18. Perhatikan gambar berikut!
Disebut apakah otot pada gambar diatas? Mengapa dinamakan demikian? a. otot polos, karena sel otot tampak
polos dan tidak bergaris melintang. b. otot lurik, karena sel otot tampak
daerah gelap dan terang berselang-seling.
c. otot jantung, karena adanya warna gelap terang di sepanjang otot tersebut.
d. otot lurik, karena otot ini bekerja dibawah kendali pikiran dan kesadaran.
e. otot jantung, karena otot ini bekerja diluar kesadaran dan kendali pikiran.
19. Berikut hal-hal yang terjadi pada
mekanisme kontraksi otot. P : asetilkolin S : aktomiosinin
Q : rangsang T : energi dari ATP R : aktin + myosin Urutan mekanisme kontraksi otot yang benar adalah …. a. T Q P S R b. P Q R T S c. Q R P T S d. R T S P Q e. Q P R T S
20. Dari gambar di bawah ini bagian yang diberi label X dan Y adalah……
a. sarkomer dan filamen aktin. b. tropomiosin dan troponin. c. filamen aktin dan tropomiosin. d. tropomiosin dan troponin. e. sarkomer dan troponin.
21. Seseorang mengalami kecelakaan
sehingga tulangnya mengalami retak atau patah, tetapi posisi patahan belum bergeser dari posisi awal dan tidak melukai otot yang ada di sekitarnya. Kelainan yang dialami orang tersebut dikatergorikan sebagai …. a. fraktura sederhana b. fraktura sebagian c. fraktura kompleks d. fraktura berganda e. fraktura keseluruhan
22. Terjadi keadaan tulang mudah patah dan rapuh. Wanita lebih rentan terkena gangguan tulang ini dikarenakan wanita mengalami menopause. Gangguan yang terjadi pada kasus wanita tersebut dan sebab terjadinya adalah ….
X Y
137
a. osteoporosis, kondisi tulang yang keropos karena kekurangan vitamin.
b. osteoporosis, tulang cepat kehilangan kalsium karena kekurangan hormon.
c. rakhitits, kondisi pertumbuhan tulang terganggu karena kekurangan vitamin.
d. arthritis, peradangan pada persendian karena penumpukan zat kapur.
e. arthritis, peradangan pada persendian karena metabolism asam urat terganggu.
23. Suatu ketika temanmu mengajak untuk berolahraga dengan aktivitas yang cukup tinggi, namun kamu tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Beberapa jam kemudian kamu merasa kram pada otot kaki. Kram atau kejang otot dapat terjadi karena …. a. otot keras, kaya asam laktat, dan
suhu dingin. b. tulang retak, otot lelah, dan suhu
panas. c. sendi tulang infeksi, dingin, dan
cukup energi. d. otot dan tulang melekat, cukup
energi dan dingin. e. infeksi sendi, suhu dingin, dan
cukup energi.
24. Depresi dan elevasi merupakan hubungan antar dua otot atau lebih yang bekerja secara antagonis sebab depresi berarti gerakan otot menjauhi tubuh sedangkan elevasi yaitu mendekati tubuh. Jawaban yang benar dari pernyataan dan alasan di atas adalah …. a. pernyataan dan alasan benar
keduanya menunjukkan hubungan.
b. pernyataan dan alasan benar keduanya tidak menunjukkan hubungan.
c. pernyataan benar alasan salah. d. pernyataan salah alasan benar. e. pernyataan dan alasan salah.
25. Berikut ini gangguan pada sistem gerak: 1) terjadinya di daerah leher. 2) posisi kepala kearah kiri atau
kanan. 3) gerakan tiba-tiba melebihi batas. Gangguan pada alat gerak dengan tanda-tanda tersebut disebut …. a. stiff b. osteoporosis c. kifosis d. skiliosis e. lordosis
26. Berikut adalah ciri-ciri gangguan pada sistem gerak: 1) tulang patah atau retak 2) terjadi pembengkakakan 3) kemungkinna terjadi perdarahan Berdasarkan ciri-ciri di atas gangguan yang terjadi pada sistem gerak yang benar adalah …. a. fraktura b. kifosis c. rakhitis d. arthritis e. nekrosa
27. Seorang binaragawan selalu berolahraga secaa rutin untuk mempertahankan bentuk. tubuhnya. Latihan yang dilakukan terus menerus dapat menyebabkan otot mengalami….. a. kelemahan otot b. atrofi
138
c. hipertropi d. tetanus e. Miestenia gravis
28. Perhatikan gambar berikut.
Gambar (a) dan (b) menunjukkan gerakan ….. a. abduksi – adduksi b. ekstensi – fleksi c. supinasi – pronasi d. depresi – elevasi e. elevasi – supinasi
29. Seorang siswa melakukan percobaan
dengan merendam tulang ayam yang telah dibersihkan dari sisa-sisa daging melekat dengan larutan HCl. Sebelum perendaman, siswa mengamati kekerasan, kelenturan dan warna tulang. Setelah 5 hari, didapatkan hasil tulang berwarna pucat dan lentur. Apa yang terjadi pada tulang setelah direndam di dalam larutan HCl? Mengapa demikian? a. Tulang menjadi lentur karena HCl
menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar sel keluar dari tulang membentuk endapan di dalam larutan HCl.
b. Tulang menjadi lentur karena HCl menghilangkan warna pada tulang.
c. Tulang menjadi lentur karena HCl tetap di dalam tulang.
d. Tulang menjadi lentur karena HCl melarutkan zat kapur dalam tulang.
e. Tulang menjadi lentur karena HCl tidak memberikan pengaruh.
30. Rangka apendikular terdiri atas bahu, anggota gerak, dan panggul. Tulang panggul tersusun atas tulang …. a. tulang usus, tulang duduk, tulang
kemaluan. b. tulang paha, tulang usus, tulang
tulang duduk. c. tulang kemaluan, tulang usus,
tulang paha. d. tulang duduk, tulang betis, tulang
rusuk. e. tulang rusuk, tulang usus, tulang
kemaluan. 31. Praktikum pengamatan struktur tulang
belakang. Tujuan: untuk mengetahui struktur
penyusun tulang belakang Rumusan masalah: mengetahui bagian-bagian tulang belakang. Hasil pengamatan: susunan tulang belakang terdiri atas, 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 tulang pinggang, 5 ruas tulang belakang, 4 ruas tulang ekor. Hipotesis dari praktikum di atas yang tepat adalah …. a. struktur tulang belakang terdiri dari
tulang punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor.
b. struktur tulang belakang terdiri dari tulang leher, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor.
c. struktur tulang belakang terdiri dari tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor.
139
d. struktur tulang belakang terdiri dari tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, dan tulang ekor.
e. struktur tulang belakang terdiri dari tulang leher, tulang punggung, tulang kelangkang, dan tulang ekor.
32. Pernyataan yang benar mengenai otot
lurik adalah …. a. Bentuknya serabut panjang,
terletak di organ dalam dan bersifat involunter
b. Bentuknya gelendong, letaknya melekat pada rangka dan bersifat involunter
c. Bentuknya gelendong, terletak di organ dalam dan bersifat volunter
d. Bentuknya serabut panjang, terletak pada jantung dan bersifat volunter
e. Bentuknya serabut panjang, letaknya melekat pada rangka dan bersifat volunter
33. Sendi memiliki peranan penting dalam
sistem gerak. Tidak menutup kemungkinan sendi dapat terserang penyakit. Salah satunya yaitu nyeri sendi penyebab dari nyeri sendi ini kemungkinan karena seseorang terkena asam urat atau bisa jadi dikarenakan adanya radang pada sendi, sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Apakah upaya yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit nyeri sendi tersebut dari sekarang? a. Komsumsi banyak buah, makanan-
makanan bergizi, minum air yang banyak, mengurangi komsumsi jenis kacang-kacangan
b. Rajin beraktivitas untuk melatih persendian
c. Mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung purin tinggi. Misalnya ikan sarden, kerang dll
d. Mengikuti berbagai program kesehatan sampai program diet sekalipun
e. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi untuk perbaikan sendi
34. Otot merupakan salah satu bagian
terpenting dalam sistem gerak. Tulang dapat bekerja juga karena adanya gerakan yang dilakukan oleh otot terhadap tulang. Sebagai alat gerak aktif otot memilki kemampuan yaitu kontrakbilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. dibawah ini mekanisme kontraktibilitas adalah .... a. Memanjangnya ukuran otot akibat
geseran molekul aktin dan miosisn yang memerlukan energi daribpemecahan ATP
b. Memanjangnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan energi dari metabolisme aerobik glukosa
c. Mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion kalsium dan fosfat anorganik
d. Bergesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih tipis dan diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat
e. Memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari pemecahan ATP
140
Indikator Penilaian Soal Evaluasi
Bentuk Instrumen
Kriteria Penilaian
Skor Total
Tes tertulis pilihan ganda
Benar = 1 Salah = 0
1 jawaban = 1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0,35
158
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Pokok Bahasan :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek Yang Diamati Hasil
Pengamatan Ya Tidak
1. Siswa menjawab salam guru
2. Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
3. Siswa mendengarkan guru melakukan absebsi
4. Siswa dalam keadaan siap untuk belajar
5. Siswa menjawab apersepsi guru
6. Siswa memperhatikan motivasi yang disampaikan guru
7. Siswa memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan
tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
8. Siswa menyimak materi yang disampaikan guru
9. Siswa mudah memahami bahasa yang digunakan guru
10. Siswa membentuk kelompok sesui arahan dari guru
11. Siswa mulai bediskusi dengan teman kelompoknya
12. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
13. Siswa bertanya kepada guru perihal materi yang kurang
dipahami
159
14. Siswa menyimak yang disampaikan guru
15. Siswa menjawab salam penutup
Gowa.…………………2019
Observer
(...…………………..)
161
Rekapitulasi Kelas Eksperimen (Pre-Test)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor Nilai
1
Almaisyah
Bachtiar
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 15 50.0
2 Anastasyah 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43.3
3
Apsah Tri
Dayanti
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 36.7
4
Citra Megaw
ati Syahrir
1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 12 40.0
5 Hariani 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 36.7 6 Ismail 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 14 46.7
7 Maqfira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 40.0
8 Muh. Aswar 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 13 43.3
9
Muh. Ichsan Pratama Putra
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 14 46.7
10
Muh. Kautsa
r Mustak
im
0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 11 36.7
11
Muh. Mirsya Ramad
han
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 50.0
12
Muh. Rahma
d Hidaya
t
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 11 36.7
13 Musdal
ipa Haris
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 30.0
14 Nadhirah 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9 30.0
162
Dzulqaidah
Rusdi
15 Nur
Adhawia G
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 13 43.3
16
Nur Ika
Azzahra
Akbar
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 11 36.7
17 Nurhalisa 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12 40.0
18 Nurul Fahira 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10 33.3
19 Rahayu
Nur Fitriani
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10 33.3
20 Rezza
Armiansah
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 11 36.7
21 Rifyaldi 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 13 43.3
22 Rismayanti 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 12 40.0
23 Ruhul Jafar 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 9 30.0
24 Shifa
Zalsabila
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 13 43.3
25 Siliwangi 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 12 40.0
26 Siti
Nuraizah
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 11 36.7
27 Sri
Hasriani
0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11 36.7
28
St. Hjar
Azzahra
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12 40.0
29 Sudirman 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 10 33.3
30
Syarina Saydin
ah Arsyl
Thamri
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 30.0
163
n
31 Wahyuni 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 11 36.7
32
Krisna Boma Wiraw
an
0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 9 30.0
33
Iindira Aqni
Meisyah Putri
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 13 43.3
164
Rekapitulasi Kelas Eksperimen (Post-Test)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor Nilai
1 Almaisyah Bachtiar
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17 96.6
2 Anastasyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90.0
3 Apsah Tri Dayanti
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 96.7
4 Citra Megawati Syahrir
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 25 83.3
5 Hariani 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 26 86.7 6 Ismail 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 83.3 7 Maqfira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93.3
8 Muh. Aswar 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 24 80.0
9
Muh. Ichsan Pratama Putra
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.7
10
Muh. Kautsar Mustakim
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 83.3
11
Muh. Mirsya Ramadhan
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 24 80.0
12 Muh. Rahmad 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 23 76.7
165
Hidayat
13 Musdalipa Haris 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93.3
14 Nadhirah Dzulqaidah Rusdi
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73.3
15 Nur Adhawia G
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 26 86.7
16 Nur Ika Azzahra Akbar
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90.0
17 Nurhalisa 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93.3
18 Nurul Fahira 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 86.7
19 Rahayu Nur Fitriani
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 83.3
20 Rezza Armiansah
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 86.7
21 Rifyaldi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 96.7
22 Rismayanti 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 23 76.7
23 Ruhul Jafar 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.7
24 Shifa Zalsabila 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 22 73.3
25 Siliwangi 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.7
26 Siti Nuraizah 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 80.0
27 Sri Hasriani 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.0
28 St. Hjar Azzahra 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.3
29 Sudirman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 93.3
30
Syarina Saydinah Arsyl Thamrin
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29 96.7
31 Wahyuni 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90.0
166
32 Krisna Boma Wirawan
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 24 80.0
33
Iindira Aqni Meisyah Putri
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 86.7
167
Rekapitulasi Kelas Kontrol (Pre-Test)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor Nilai
1 Almaisyah Bachtiar 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 11 36,3
2 Anastasyah 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 10 33.3
3 Apsah Tri Dayanti 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 40.0
4 Citra Megawati Syahrir
1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 13 43.3
5 Hariani 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 36.7
6 Ismail 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 13 43.3
7 Maqfira 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 2 0 0 0 1 2 0 1 1 14 46.7
8 Muh. Aswar 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 13 43.3
9
Muh. Ichsan Pratama Putra
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 11 36.7
10 Muh. Kautsar Mustakim
1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 33.3
11
Muh. Mirsya Ramadhan
0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 10 33.3
12 Muh. Rahmad Hidayat
1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 13 43.3
168
13 Musdalipa Haris 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 12 40.0
14 Nadhirah Dzulqaidah Rusdi
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 46.7
15 Nur Adhawia G
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 14 46.7
16 Nur Ika Azzahra Akbar
1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 30.0
17 Nurhalisa 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 53.3
18 Nurul Fahira 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 12 40.0
19 Rahayu Nur Fitriani
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11 36.7
20 Rezza Armiansah
1 0 0 1 0 1 o 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 12 40.0
21 Rifyaldi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 17 56.7
22 Rismayanti 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 30.0
23 Ruhul Jafar 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 o 1 14 46.7
24 Shifa Zalsabila 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11 36.7
25 Siliwangi 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 12 40.0
26 Siti Nuraizah 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 14 46.7
27 Sri Hasriani 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 10 33.3
169
28 St. Hjar Azzahra 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 12 40.0
29 Sudirman 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14 46.7
30
Syarina Saydinah Arsyl Thamrin
1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11 36.7
31 Wahyuni 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 43.3
32 Krisna Boma Wirawan
0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 30.0
33
Iindira Aqni Meisyah Putri
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 11 36.7
170
Rekapitulasi Kelas Kontrol (Post-Test)
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor Nilai
1 Almaisyah Bachtiar 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.0
2 Anastasyah 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83.3
3 Apsah Tri Dayanti 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 25 83.3
4 Citra Megawati Syahrir
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 26 86.7
5 Hariani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28 93.3
6 Ismail 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 70.0
7 Maqfira 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 22 73.3
8 Muh. Aswar 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 83.3
9
Muh. Ichsan Pratama Putra
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 80.0
10 Muh. Kautsar Mustakim
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83.3
11 Muh. Mirsya Ramadhan
0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 22 73.3
12 Muh. Rahmad Hidayat
1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.3
171
13 Musdalipa Haris 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.0
14 Nadhirah Dzulqaidah Rusdi
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 73.3
15 Nur Adhawia G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 25 83.3
16 Nur Ika Azzahra Akbar
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 83.3
17 Nurhalisa 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80.0
18 Nurul Fahira 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 86.7
19 Rahayu Nur Fitriani
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 73.3
20 Rezza Armiansah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 23 76.7
21 Rifyaldi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 23 76.7
22 Rismayanti 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.7
23 Ruhul Jafar 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 25 83.3
24 Shifa Zalsabila 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 73.3
25 Siliwangi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 26 86.7
26 Siti Nuraizah 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 70.0
27 Sri Hasriani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 86.7
172
28 St. Hjar Azzahra 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.3
29 Sudirman 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23 76.7
30
Syarina Saydinah Arsyl Thamrin
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 23 76.7
31 Wahyuni 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 60.0
32 Krisna Boma Wirawan
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 22 73.3
33
Iindira Aqni Meisyah Putri
1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90.0
179
279
DOKUMENTASI
Gambar 1. Depan Sekolah SMA Negeri 8 Gowa
Gambar 2. Struktur Organisasi SMA Negeri 8 Gowa
Gambar 3. Peneliti menjelaskan langkah-langkah model
pembelajaran (kelas eksperimen)
Gambar 4. Diskusi Kelas Eksperimen
Gambar 5. Posttest kelas eksperimen
Gambar 6. Peneliti membagikan soal pretest (kelas kontrol)
Gambar 7. Diskusi Kelas Kontrol
Gambar 8. Posttest Kelas Kontrol
Gambar 9. Peneliti mendampingi kelompok
Gambar 10. Peneliti mengarahkan kelompok
Gambar 11. Foto bersama siswa
RIWAYAT HIDUP
Yovita Haskar. Dilahirkan pada hari kamis tanggal 01 Mei di
Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi
Selatan. Putri dari Pasangan Haskar A Razak dan Reski Rumma.
Penulis memulai jenjang pendidikan di SDN 177 Tolangi pada
tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu juga, penulis
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Sukamaju dan tamat pada tahun 2012. Lalu
melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Sukamaju dan menyelesaikan pendidikan
pada tahun 2015. Dengan izin Allah SWT, pada tahun 2015 penulis kemudian
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan Alhamdulillah diterima dan
terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi, Program Strata 1
(S1). Pada tahun 2019 penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi “ Pengaruh
Model Pembelajaran Concept Attainment terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada
Materi Sistem Gerak Manusia Kelas XI SMA Negeri 8 Gowa.