pengaruh penerapan model pembelajaran …lib.unnes.ac.id/22520/1/4201411012-s.pdf · 2015-11-14 ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF BERBANTUAN GAME UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA
skripsi
disajikansebagaisalahsatusyarat
untukmemperolehgelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikanFisika
oleh
Tri Handayani
4201411012
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
i
MOTTO
“ Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada
perubahan.” (Mignon McLaughlin)
“ “Mulai “ adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan
sesuatu adalah, “mulai”. Tapi juga megherankan , pekerjaan apa yang dapat kita
selesaikan kalau kita hanya memulainya.” (Clifford Warren)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini untuk :
Ibu dan Ayahku tercinta terimakasih atas kasih sayang, pengorbanan dan
doanya.
Adik ku Desi Sunyahni yang selalu mendukungku hingga saat ini
Atoek Wikwok yang selalu memberikan semangat dan mendukungku
hingga saat ini
Sahabat-sahabatku ( Angga, Lisa , Nunung, septi, ita, ayu, anda, dan Tea)
yang telah menjadi sahabat baik dan banyak memberikan semangat serta
bantuan selama ini
Teman-teman pendidikan fisika angkatan 2011.
Teman-teman gary kos ( dasman, juju, pipin, uby, fulanah, pepeb, icen ,
isnul, anis, dan ela) yang selalu mendukungku hingga saat ini
ii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat. Alhamdulillah dengan
rahmat-Nya tersusunlah skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif BerbantuanGame Untuk Meningkatkan Minat Belajar
Dan Pemahaman Konsep Siswa”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa
saran,kritik, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Khumaedi, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
4. Prof. Dr. Hartono, M.Pd, dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Drs. Mosik, M.S, dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
6. Sunarno, S.Si., M.Si, dosen penguji yang telah memberikan saran dan
masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
iii
7. Prof. Dr. Hartono, M.Pd, selaku dosen wali yang telah memberikan arahan
dan saran selama penulis belajar di UNNES.
8. Seluruh Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama belajar di UNNES.
9. Dra. Jadmi Rahayu, M.M, selaku kepala SMA Negeri 1 Bergasyang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Drs. Sutoyo, guru mata pelajaran FISIKA SMA Negeri 1 Bergas yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
11. Kedua orang tuakuyang selalu memberikan do’a dan dukungan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2011jurusan Fisika yang telah memberikan saran
dalam penyusunan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu baik material maupun spiritual.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi
pembaca khususnya dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Semarang, Agustus 2012
Penulis
iv
ABSTRAK
Handayani, Tri . 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan
Game Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa.
Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Prof. Dr. Hartono, M.Pd. dan
Pembimbing II : Drs. Mosik, M.S.
Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif, Game, Minat Belajar, Pemahaman
Konsep
Observasi awal yang dilakukan di SMA N 1 Bergas menunjukkan adanya
kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
hasil belajar kognitif siswa rendah, sehingga mengakibatkan pemahaman konsep
siswa juga rendah. Pembelajaran fisika memerlukan model yang dapat
meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa , yakni dengan
pembelajaraan kooperatif berbantuan game . Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis model pembelajaran kooperatif berbantuan game terhadap minat
belajar dan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini merupakan studi eksperimen
dengan nonequivalent control group design , yang diterapkan pada pokok bahasan
perpindahan kalor kelas X. Berdasarkan hasil analisis minat belajar dan
pemahaman konsep siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari
kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji t minat belajar siswa
menunjukkan , sedangkan dengan α= 5% dan dk = 124
diperoleh hasil 1,658, uji t pemahaman konsep menunjukkan bahwa
, sedangkan dengan α = 5% dan dk= 124 diperoleh hasil 1,658, karena t
berada pada daerah penerimaan Ha, maka kelompok eksperimen lebih baik
daripada kelompok kontrol. Hal ini diperkuat dengan hasil uji gain untuk minat
belajar siswa kelas eksperimen 0,398, kelas kontrol sebesar 0,127, sedangkan gain
untuk pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 0,72, kelas kontrol sebesar
0,67. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif
berbantuan game dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa
.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................v
PRAKATA..............................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................7
1.5 Penegasan Istilah..........................................................................................8
1.6 Sistematika skripsi.....................................................................................10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar........................................................................................................12
ix
2.2 Pembelajaran Fisika...................................................................................14
2.3 Minat Belajar..............................................................................................16
2.4 Pemahaman Konsep...................................................................................20
2.5 Hubungan Minat dan Pemahaman Konsep................................................21
2.6 Model Pembelajaran Kooperatif................................................................23
2.7 Game..........................................................................................................27
2.8 Model Pembelajaran Demonstrasi.............................................................30
2.9 Perpindahan Kalor......................................................................................31
2.10 Kerangka Berpikir......................................................................................39
2.11 Hipotesis.....................................................................................................43
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sample..................................................................................44
3.2 Variabel Penelitian.....................................................................................45
3.3 Desain Penelitian.......................................................................................46
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data.........................................................50
3.5 Instrumen Penelitian...................................................................................52
3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................58
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .........................................................................................64
4.2 Pembahasan................................................................................................72
x
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan....................................................................................................77
5.2 Saran..........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................79
LAMPIRAN..........................................................................................................81
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................45
3.2 Klasifikasi Reliabilitas.....................................................................................54
3.3 Kriteria Tingkat Kesukaraan soal ....................................................................55
3.4 Kriteria Daya Beda Soal...................................................................................56
3.5 Kriteria Presentase Skor...................................................................................59
3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep.......................................................................60
4.1 Hasil Uji Normalitas (Uji Barlet).....................................................................65
4.2 Rekapitulasi Hasil Pemahaman Konsep Antara Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen.............................................................................................................66
4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest.......................................................66
4.4 Hasil Gain Minat Belajar.................................................................................67
4.5 Hasil Gain Pemahaman Konse.........................................................................67
4.6 Uji Hipotesis Minat Belajar Siswa ..................................................................68
4.7 Uji Hipotesis Pemahaman Konsep...................................................................69
4.8 Hasil Analisis Minat Belajar dan Pemahaman Konsep....................................70
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Perpindahan Kalor secara Konduksi...............................................................32
2.2 Menentukan Kecepatan Aliran Kalor...............................................................33
2.3 Konveksi Kalor Dalam Air.............................................................................34
2.4 Pemanasan Air dalam Ketel Terjadi secara Kondukai dan Konveksi..............35
2.5 Peristiwa Konveksi...........................................................................................36
2.6 Angin Laut.......................................................................................................36
2.7 Angin Darat......................................................................................................37
2.8 Radiasi..............................................................................................................38
2.9 Skema Kerangka Berpikir................................................................................41
3.1 Rancangan Penelitian.......................................................................................48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Angket Minat....................................................................................81
2. Angket Minat..................................................................................................86
3. Angket Tanggapan Siswa................................................................................88
4. Kisi-kisi Soal Uji Coba.................................................................................112
5. Soal Uji Coba................................................................................................113
6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba......................................................................120
7. Daftar Nama Peserta Tes Uji Coba...............................................................121
8. Analisis Uji Coba Soal Pemahaman Konsep................................................122
9. Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba...................................................126
10. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba........................................................129
11. Perhitungan Tingkat Kesukaraan Soal Uji Coba..........................................131
12. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba...................................................133
13. Daftar Peserta Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...................................135
14. Silabus ..........................................................................................................136
15. RPP Kelas Eksperimen.................................................................................138
16. RPP Kelas Kontrol........................................................................................152
17. Kisi-kisi Soal Penelitian Pemahaman Konsep .............................................166
18. Soal Posttest .................................................................................................184
19. Kunci Jawaban Soal Posttest .......................................................................192
20. Daftar Nilai Ujian Tengah Semester 2 Kelas X SMA N 1 Bergas...............193
x
21. Uji Homogenitas Populasi............................................................................194
22. Uji Normalitas...............................................................................................196
23. Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...........................208
24. Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........................209
25. Daftar Nilai Pretest Minat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................210
26. Daftar Nilai Posttest Minat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...............214
27. Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............218
28. Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...........224
29. Uji t Pemahaman Konsep .............................................................................230
30. Uji t Minat Belajar .......................................................................................234
31. Uji Gain Pemahaman Konsep ......................................................................238
32. Uji Gain Minat Belajar .................................................................................243
33. Respond Siswa..............................................................................................248
34. Kartu Soal.....................................................................................................250
35. Surat Keputusan Pembimbing.......................................................................256
36. Surat Ijin Penelitian.......................................................................................257
37. Surat Keterangan penelitian..........................................................................260
38. Foto Penelitian..............................................................................................261
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari
tahun ke tahun. Perubahan mendasar terjadi pada segi kurikulum tiap jenjang
pendidikan maupun segi pola pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing
sekolah. Perkembangan dunia pendidikan yang cepat, memacu sekolah untuk
menerapkan pola pedidikan yang dinamis pada berbagai bidang. Salah satu upaya
yang dilakukan sekolah dalam menerapkan pola pendidikan yang dinamis adalah
dengan memanfaatkan perkembangan media dalam kegiatan pembelajaran.
Pemanfaatan media yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat mendukung
berlangsungnya pembelajaran yang interaktif antara siswa dan guru. Media
pembelajaran merupakan sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru (Arsyad,
2006:15).
Menurut Hamalik, sebagaimana yang dikutip oleh Arsyad (2006: 15-16)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
2
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
“ In order to improve teaching, it is necessary that teachers recognize and
work on students most common difficulties in order to minimize those difficulties
by varying the teaching methods. McDenmott (1996) points out that most of
learning problems occur because the ways in which concepts are explained to
students are complex and difficult to understand”(Fiscarelli, 2013) . Dalam
rangka meningkatkan pengajaran guru perlu mengenali kesulitan paling umum
yang dialami siswa untuk meminimalkan kesulitan siswa dengan cara
memvariasikan metode dalam pengajaran, McDermott(1996) menunjukkan bahwa
sebagian besar masalah pembelajaran terjadi karena cara menjelaskan konse-
konsep sulit dimengerti oleh siswa.
Peningkatan kualitas pendidikan memerlukan perbaikan proses
pembelajaran disekolah, untuk itu diperlukan kreativitas guru dalam merancang
pembelajarannya agar tercipta suasana atau iklim dalam pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana
pembelajaran yang kondusif dan menantang berkompetisi secara sehat, akan
berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Sebaliknya, tanpa hal
itu apapun yang dilakukan guru tidak akan mendapat respon siswa secara aktif.
Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang sangat berpengaruh
dalam kegiatan pembelajaran. Minat seperti yang dipahami selama ini dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi
3
tertentu. Seandainya,seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap
matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya.
Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi
yang diinginkan. Guru dalam kaitan ini sebaiknya berusaha membangkitkan minat
siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya
dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif seperti
terurai diatas (Syah, 2006:151)
Pembelajaran Fisika ditingkat SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk
melatih siswa agar dapat menguasai pengetahuan dan konsep fisika. Ilmu
pengetahuan alam khususnya fisika pada hakekatnya adalah menyangkut produk
dan proses. Bahkan, secara lebih lengkap dijelaskan ada tiga komponen, yaitu
sikap ilmiah, proses ilmiah dan produk ilmiah. Oleh karenanya, pengajaran eksata
tidak sebatas mementingkan penguasaan siswa terhadap fakta, konsep, dan teori-
teori, tetapi yang lebih penting adalah siswa mengerti dan paham terhadap proses
bagaimana fakta, konsep, dan teori itu ditemukan.
Hasil riset yang dilakukan pada para siswa di Amerika sebagaimana yang
dikutip oleh Rusman (2010) memperlihatkan bahwa banyak dari mereka gagal
untuk membuktikan pengertian secara mendalam ketika mereka mempelajari sains
fisika dengan metode konvesional. Ini berarti ada kecenderungan hanya ada
beberapa saja yang mampu bertahan dengan metode ini dan dapat sukses.
Menurut Meisner yang dikutip oleh Masa’mah (2008) menyadari bahwa
siswa tidak semuanya mampu memahami materi dengan cara pengajaran
4
konvesional. Masing-masing siswa memiliki kecerdasan yang berbeda. Ini berarti
anak dengan tipe kecerdasan tertentu sebaiknya diperlakukan dengan cara tertentu
juga. Sebagai contoh apabila ada anak yang memiliki kecerdasan otak kanan
sangat kuat namun memiliki kecenderungan otak kiri yang kurang baik, maka
akan lebih baik diberikan game-game yang berhubungan dengan Fisika,bukan
hanya rumus saja atau penjelasan kata-kata. Menurut Garder yang dikutip oleh
Masa’mah (2008) mengatakan bahwa tidak ada anak dengan kemampuan yang
identik, itulah mengapa pengajaran yang bervariasi perlu dilakukan.
Bahrudin (2005) sebagaimana yang dikutip oleh Masa’mah (2008)
menyatakan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan pertama-tama adalah apabila
anak dapat belajar dengan senang. Apabila sekolah tidak dapat memberikan rasa
nyaman maka keberhasilan anak untuk belajar berkurang 50%, oleh karena itu
proses pembelajaran harus dibangun berdasarkan kegembiraan murid dan guru.
Hasil belajar Fisika yang rendah juga disebabkan kurangnya minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran Fisika. Salah satu faktor yang menyebabkan
kurangnya minat siswa untuk belajar Fisika yaitu model pembelajaran yang
digunakan guru Fisika selama proses pembelajaran kurang menarik. Sebagian
besar guru Fisika di Indonesia pada umumnya dan di kabupaten Semarang pada
khususnya masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya.
Akibatnya siswa semakin enggan untuk belajar Fisika, dan kesan sulit dari
pelajaran Fisika juga semakin kuat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan model pembelajaran baru dan guru
profesional yang diharapkan mampu menyelenggarakan pembelajaran yang
5
efektif, yaitu dengan merancang bahan belajar (stimullus) yang mampu menarik
dan memotivasi siswa untuk belajar dan mampu menggunakan berbagai model
pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran menarik yang dapat
diterapkan yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game.
Salah satu pembelajaran berorientasi pada siswa yaitu pembelajaran
kooperatif yang merupakan pembelajaran secara berkelompok. Dalam model
pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling
membantu belajar satu dengan lainnya. Kelompok-kelompok tersebut
beranggotakan siswa dengan hasil belajar tinggi, rata-rata, dan rendah, laki-laki
dan perempuan , siswa dengan latar belakang suku berbeda yang ada dikelas,
kelompok heterogen ini akan bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim.
Pada kelompok kooperatif ini, siswa diharapkan dapat saling membantu,
saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang
mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-
masing.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah game. Game atau
permainan adalah setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain
dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
pula, sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks
tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Permainan merupakan kesibukan yang
dipilih sendiri oleh pemain tanpa adanya unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa
tanggung jawab dan tidak mempunyai tujuan tertentu. Sadiman (2009: 75)
6
Tujuan peneltian ini adalah untuk membandingkan peningkatan antara kelas
yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game dan
model demonstrasi.Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan
sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
(Aris, 2014: 62)
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka model
pembelajaran kooperatif berbantuan game dapat dijadikan sebagai salah satu cara
membuat pembelajaran Fisika lebih menarik yang melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran melalui penelitian yang berjudul” Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk
Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Konsep Siswa”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, permasalahan yang akan dikaji
adalah:
a. Bagaimana perbandingan peningkatan minat belajar siswa SMA N 1
Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif berbantu game dengan model pembelajaran demonstrasi?
b. Bagaimana perbandingan peningkatan pemahaman konsep siswa SMA N 1
Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif berbantu game dengan model pembelajaran demonstrasi?
7
c. Bagaimana respon siswa tentang ” Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan Minat Belajar
dan Pemahaman Konsep Siswa SMA” ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan minat belajar siswa SMA N
1 Bergas kelas X antara yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif berbantuangame dengan model pembelajaran demonstrasi?
b. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman konsep siswa
SMA N 1 Bergas kelas X antara menggunakan model pembelajaran
kooperatif berbantuangame dengan model pembelajaran demonstrasi?
c. Untuk mengetahui respon siswa tentang ”Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Game Untuk Meningkatkan
Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa SMA”?
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, diantaranya bagi siswa, guru, dan bidang pendidikan. Bagi siswa,
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar Fisika melalui model
pembelajaran kooperatif berbantuan game, sehingga pemahaman konsep siswa
juga ikut meningkat. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
alternatif pilihan bagi guru dalam rangka membelajarkan Fisika dan mengurangi
perbedaan kemampuan pemahaman antar siswa. Bagi bidang pendidikan,
8
diharapkan penelitian ini dapat menambah alternatif pembelajaraan yang
membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran Fisika, sehingga
proses pembelajaraan dapat berjalan lebih efektif.
1.5. Penegasan Istilah
a. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara 4
sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,
jenis kelamin, rasatau suku yang berbeda ( Rusman, 2010 : 202).
b. Game
Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan.
permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu
sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks
tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Game atau permainan
merupakan setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain
dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu pula. Sadiman (2009: 75) . Game dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
game online, game offline dan game yang ada didalam kelas.
c. Model pembelajaran Demonstrasi
Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
9
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan (Aris, 2014: 62)
d. Minat belajar
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda
dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara ( tidak dalam waktu
yang lama) dan belum tentu diikutin dengan perasaan senang, sedangkan
minat selalu diikuti dengan perasaan senang dari situ diperoleh kepuasaan
(Slameto, 2010: 57).
e. Pemahaman konsep
Pemahaman merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang
khususnya siswa agar memperoleh hasil yang optimal. Pemahaman konsep
adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan
menjelaskan hubungan yang sederhana antara faktor-faktor dan konsep
(Arikunto, 2007: 118).
Pemahaman konsep adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu
konsep yang meliputi kemampuan membedakan, menjelaskan,
menguraikan, lebih lanjut, dan mengubah konsep. Pemahaman konsep
dalam penelitian ini adalah konsepsi siswa yang sama dengan konsepsi
para fisikawan yang menyangkut pemahaman siswa dalam materi
10
1.6 Sistematika Skripsi
Susunan skripsi ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian pendahuluan,
bagian isi dan bagian akhir skripsi.
1.6.1 Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan skripsi ini berisi halaman judul, pengesahan, motto
dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar
gambar dan daftar tabel.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari lima bab,sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bagian bab 1 ini berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah dan sistematika skripsi.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bagian bab 2 ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan
pedoman atau acuan dalam melakukan penelitian,
kerangka berpikir dan hipotesis.
Bab 3 : Metode Penelitian
Bagian bab 3 ini berisi metode yang digunakan untuk
analisis data yang meliputi: metode penentuan obyek
penelitian, metode pengumpulan data, penyusunan
instrumen, prosedur penelitian dan metode analisis data.
11
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian bab 4 ini berisis hasil-hasil penelitian yang
diperoleh yang disertai dengan analisis data serta
pembahasannya.
Bab 5 : Penutup
Bagian bab 5 ini berisis simpulan dari penelitian dan
saran-saran.
1.6.3 Bagian Akhir Skripsi
Bagian bab akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
Proses belajar tidak lepas dari adanya beberapa komponen pembelajaran
antara lain: tujuan pembelajaran, peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,
strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran menekankan adanya suatu proses atau kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa. Menurut Teori Kognitif, belajar tidak hanya
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah proses berpikir, perubahan persepsi
dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap
orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan didalam dirinya yang tertata
dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan
baik apabila materi pelajaran yang baru beradaptasi sesuai dengan struktur
kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa.
Proses belajar Fisika menurut Piaget mengarahkan pada pola tahap
perkembangan tertentu sesuai dengan umur siswa. Proses belajar terjadi melalui
tahap-tahap: asimilasi (proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur
kognitif siswa), akomodasi (proses penyesuaian struktur kognitif siswa dengan
pengetahuan baru), equilibrasi (proses penyeimbngan mental setelah terjadi
asimilasi/akomodasi).
13
Proses pembelajaran Fisika menurut Brunner mengarah pada cara guru
mengatur materi pelajaran dan bukan ditentukan oleh umur siswa. Proses belajar
terjadi melalui tahap-tahap : enaktif ( aktifitas siswa untuk memahami
lingkungan), ikonik( siswa melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualisasi
verbal),simbolik ( siswa memahami gagasan-gagasan abstrak). Saat proses belajar
berlangsung, siswa dibebaskan untuk belajar sendiri atau belajar dengan cara
menemukan (discovery).
Proses belajar fisika menurut Ausubel mengarah pada kemampuan siswa
dalam mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang
baru. Proses belajar terjadi melalui tahapan-tahapan: memperhatikan stimulus
yang diberikan, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan
informasi yang sudah dipahami. Aplikasinya siswa belajar secara deduktif ( dari
umum ke khusus).
Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam dalam kapasitas pribadi
seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan
praktik yang dilakukannya (Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007). Proses
belajar pada siswa dapat terjadi dengan berbagai cara, namun demikian dalam
kegiatan belajar mengajar tidak boleh dilakukan sembarangan, guru harus
menggunakan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat.
Menurut Gagne dan Berliner, sebagaimana yang dikutip oleh Anni (2006,
2-5) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisasi
mengubah perilakunya karena hasil pengalaman. Morgen et.al menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dan
14
praktik atau pengalaman. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman. Cronbach di dalam bukunya
Educational Psychology menyatakan bahwa belajar sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya.
Hal-hal pokok mengenai definisi belajar sebagai yaitu:
1. Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behaviour changes,
aktual maupun potensial).
2. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.
3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha ( dengan sengaja).
2.2 Pembelajaran Fisika
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam atau sains.
Fisika mempelajari tingkah laku alam dari berbagai bentuk gejala atau fenomena
yang muncul di alam, untuk kemudian memahami penyebabnya. Jadi, belajar
Fisika tidak lepas dari penguasaan konsep dasar Fisika melalui pemahaman dan
pengalaman langsung, melalui inquiry.
Belajar Fisika adalah proses mengasah kemampuan untuk memahami
konsep, prinsip, maupun hukum-hukum alam. Pada proses pembelajaran siswa
dilatih untuk mampu menyusun kembali dalam bahasanya sendiri, pengetahuan
tentang Fisika yang diperolehnya sesuai dengan tingkat kematangan dan
perkembangan intelektualnya. Kemampuan berpikir analitis, induktif, dan
deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam
sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif menggunakan matematika, serta
15
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri menjadi
kemampuan-kemampuan utama yang dikembangkan dalam belajar.
( Depdiknas, 2003: 1).
“ Science studies andparticulary physics are among the school subjects
with which students in Turkey have the most difficulty. Research has shown that
physics classes in Turkey are largely implemented, with traditional methods of
instruction. As is recognized, traditional teaching methods render the teacher the
dominant figure in the clasroom will making the student a passiveparticipant. This
kind of model from the very beginning leads students into the path of traditional
learning strategies such as memorization and replication”(Selcuk, 2013). Studi
sains dan khususnya Fisika adalah salah satu mata pelajaran sekolah yang paling
sulit di Turki. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelas Fisika di Turki sebagian
besar dilaksanakan dengan metode tradisional Seperti yang diakui, metode
pengajaran tradisional membuat guru dominan dikelas sementara membuat siswa
pasif, Sehingga model pengajaran tradisional kurang menarik saat proses
pembelajaran berlangsung.
Teori Fisika tidak cukup hanya dibaca dan dihafal tetapi harus dipahami
serta jika memungkinkan dipraktikkan secara langsung, sehingga siswa terlatih
untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah. Karakterisktik pembelajaran
Fisika harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek
nyatayang ada dialam sekitar atau keadaan yang dialami siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
16
Proses pembelajaran yang semacam ini akan memberikan suasana yang
menyenangkan, keluar dari rutinitas mendengar dan mencatat,dan mengaktifkan
seluruh indra siswa. Semakin banyak indra yang dilibatkan dalam proses
pembelajaran, semakin lama ingatannya tersimpan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Fisika
lebih menitikberatkan pada proses pemberian pengalaman langsung kepada siswa
dengan menerapkan pembelajaran menyenangkan, sehingga siswa dapat
menyimpan pengetahuan yang didapat.
2.3 Minat Belajar
Minat merupakan faktor instrinsik yang dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar seseorang. Minat berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka,
senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik. Seseorang yang mempunyai
minat terhadap suatu pelajaran, maka seseorang tersebut akan cenderung
bersungguh-sungguh mempelajarinya, sedangkan seseorang yang kurang berminat
terhadap suatu pelajaran maka cenderung enggan mempelajarinyan. (Slameto,
2010: 57).
Menurut Lazandes dan ittel (2012) menyatakan bahwa “ subject-specific
interest is an important determinant for succesful learning and advanced
achievement”(Lazandes, 2012). Minat merupakan faktor penting penentu
keberhasilan pembelajaran dan peningkatan prestasi siswa.
Minat berhubungan dengan perasaan tertarik atau tidak tertarik,
ketertarikan seseorang terhadap sesuatu timbul karena ada sesuatu yang dianggap
menarik. Minat dapat membuat siswa lebih dekat dan terus terdorong untuk
17
memahami hal-hal yang dipelajarinya. Siswa yang mempunyai minat terhadap
pelajaran akan mempunyai keinginan besar untuk berhasil, sehingga bila siswa
tertarik untuk mempelajari fisika maka dapat meningkatkan aktivitas belajar
fisika. Minat merupakan faktor internal yang memberi pengaruh terhadap aktivitas
beajar fisika. Minat merupakan faktor internal yang memberi pengaruh terhadap
aktivitas belajar fisika.
Indikator minat belajar menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat
dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
c. Memperoleh suatu kebangaan dan kepuasaan pada sesuatu yang diminati.
Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal
ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu:
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran
fisika, maka ia harus terus mempelajari bidang tersebut.
b. Ketertarikan Siswa. Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa
untuk cenderung merasa tertarik pada orang, kegiatan, atau bisa berupa
pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
18
c. Perhatikan dalam Belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan,
pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan hal lain. Seseorang
yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan
memperhatikan objek tertentu. Misalnya, seorang siswa menaruh minat
terhadap pelajaran fisika, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan
dari gurunya.
d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor
minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang
pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas, bahan
pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa
mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya
ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang
berkemampuan rata-rata.
e. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari
obyek tersebut.
f. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran. Minat secara umum termasuk dalam
kategori perangkat afektif yang memiliki intensitas tinggi. Dalam Depdiknas
(2008:6) penilaian minat antara lain dapat digunakan untuk:
19
1. mengetahui minat siswa sehingga siswa mudah untuk pengarahan dan
pembelajaran.
2. Menggambarkan keadaan langsung dikelas.
3. Mengelompokkan siswa yang memiliki minat sama.
4. Acuan dalam menilai kemampuan siswa secara keseluruhan dan
memiliki metode yang tepat dalam penyampaian materi.
5. Mengetahui tingkat minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru,
dan
6. Meningkatkan motivasi belajar siswa
Minat merupakan sumber dari usaha, hubungannya dengan belajar yaitu
minat merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam aktivitas belajar. Karena
minat merupakan sumber yang menyebabkan siswa lebih berkonsentrasi dalam
belajar, lebih semangat, dan menimbulkan perasaan senang sehingga siswa tidak
cepat merasa bosan untuk belajar.
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran, guru harus
mampu menerapkan pembelajaran yang menarik, mengkondisikan kelas sesuai
dengan harapan akan dapat meningkatkan minat siswa untuk lebih tertarik
mempelajari materi. Oleh karena itu, seorang guru dalam menyampaikan
pelajaran harus mampu membuat siswa senang dalam belajar. Dari berbagai
kajian teori diatas, maka model pembelajaran kooperatif berbantuan game
merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman konsep
siswa.
20
2.4 Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang
khususnya siswa agar memperoleh hasil yang optimal. Pemahaman konsep adalah
suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan
hubungan yang sederhana antara faktor-faktor dan konsep. (Arikunto, 2007: 118).
Pemahaman sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi
pesertadidik. Hal ini ditunjukkan melalui penerjemahan materi pesertadidik, dan
melalui mengestimasikan kecenderungan masa depan. Hasil belajar ini berada
pada satu tahap diatas peningkatan materi sederhana dan mencerminkan tingkat
pemahaman rendah.
Pemahaman konsep adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep
yang meliputi kemampuan menbedakan, menjelaskan, menguraikan, lebih lanjut,
dan mengubah konsep.
Siswa dikatakan memahami konsep apabila siswa telah mampu
mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh dari konsep.
Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep.
2. Menyatakan obyek-obyek menurut sifat-sifatnya (konsep).
3. Memberikan contoh dan bukan contoh suatu konsep.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5. Mengembangkan syarat cukup suatu konsep.
6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
21
7. Menggunakan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah. (Wardhani,
2005: 85)
Hasil belajar merupakan hal penting yang akan dijadikan sebagai tolok ukur
sejauh mana keberhasilan seseorang dalam belajar (Anni, 2007: 5-8). Hasil belajar
siswa dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut
memahami konsep materi yang sudah diajarkan.
Jadi, yang dimaksud pemahaman dalam penelitian ini adalah suatu
kemampuan untuk mengerti secara benar konsep-konsep atau fakta-fakta.
Pemahaman sebagai salah satu indikator kadar keberhasilan belajar siswa dapat
bernilai amat baik, baik, cukup, dan buruk. Pemahaman (understanding)
merupakan prasyarat mutlak untuk menuju tingkat kemampuan kognitif yang
lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2.5 Hubungan Minat Dan Pemahaman Konsep
Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap suatu mata
pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga
dapat diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Ada beberapa cara untuk dapat membangkitkan minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran tersebut, diantaranya yaitu:
1. Dengan cara membuat materi yang akan diajarkan semenarik mungkin dan
tidak membosankan, baik dari bentuk buku, materi, desain pembelajaran yang
membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan
seluruh domain belajar siswa ( kognitif, afektif, dan psikomotorik) sehingga
siswa menjadi aktif, maupun performansi yang menarik saat mengajar.
22
2. Keadaan atau situasi yang menarik minat.
Keadaan atau suasana dalam kelas hendaknya diusahakan sedemikian rupa
sehingga tidak membosankan dan cepat membuat siswa menjadi lelah.
Keadaan dan suasana yang menarik adalah yang mendukung terpenuhinya
kebutuhan siswa baik kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani maupun
rohani( Arikunto 1990:105).
Dalam suatu penelitian diperoleh adanya korelasi antara minat dan hasil
belajar Fisika, hasil belajar yang diteliti oleh penulis adalah hasil belajar kognitif
untuk lebih tepatnya adalah pemahaman konsep. Dalam penelitian tersebut
disebutkan semakin tinggi minat siswa terhadap pelajaran fisika, semakin tinggi
hasil belajarnya. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi minat belajar siswa
maka semakin tinggi juga tingkat pemahaman konsep tentang materi Fisika
tersebut. Minat siswa dalam belajar Fisika sebesar 40%, angka tersebut
menunjukkan bahwa minat siswa dalam belajar fisika tergolong sedang , dari hasil
penelitian juga menyebutkan bahwa prestasi siswa terhadap mata pelajaran Fisika
juga tergolong sedang yaitu 46%. Hasil belajar Fisika yang masih tergolong
sedang tersebut disebabkan karena minat siswa terhadap Fisika juga masih
tergolong sedang dan teknik yang dilakukan guru dalam membangkitkan minat
siswa belajar Fisika masih tergolong cukup baik. Namun dapat dikatakan bahwa
teknik yang dilakukan guru dalam membangkitkan minat siswa belajar Fisika
sudah mempunyai pengaruh dan meningkatkan hasil belajar.
23
2.6 Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang
lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan
pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam
pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi
siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.(Rusman, 2010:
201-202)
Secara sederhana kata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara
bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim.
Pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu
antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang
dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Rusman (2010: 203-204) mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen.
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar
pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
24
mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses
pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling
membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh rekan sebaya
(Peerteaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Menurut Rusman(2010: 206) menyatakan Pembelajaran kooperatif akan
efektif digunakan apabila:
1) Guru menekankan pentingnya usaha bersama disamping usaha secara
individual
2) Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar
3) Guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri
4) Guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa
5) Guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai
permasalahan
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik
tersebut merupakan sesuatu yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran yang lain. Hal tersebut disebutkan dalam Rusman (2010: 207) yang
menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran secara tim
Artinya pembelajaran dilakukan secara bersama–sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Pada pembelajaran kooperatif mempunyai fungsi manajemen, yaitu fungsi
perencanaan, sebagai organisasi dan sebagai kontrol.
25
3. Kemauan untuk bekerja sama
Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka prinsip kebersamaan dan
bekerja sama yang harus selalu ditekankan.
4. Keterampilan bekerja sama. Pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa
untuk bekerja sama akan mempengaruhi kemampuan sosial siswa. Dalam hal
ini adalah keterampilan berinteraksi, berkomunikasi dan menyampaikan
pendapat.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
elemen-elemen atau prinsip-prinsip yang saling terkait. Menurut Roger dan David
Johson sebagaimana di jelaskan oleh Rusman (2010: 212) ada beberapa unsur
yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif, yaitu saling
ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individu, dan
keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.
Aris (2014: 46) menyatakan bahwa terdapat enam langkah utama atau
tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.
26
FASE-FASE AKTIVITAS GURU
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalandemonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik
upaya maupun hasil belajar individual dan
kelompok.
Kelebihan metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) Siswa
mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran; 2)
Keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa dapat berkembang karena
27
adanya interaksi dan tukar pendapat; 3) Siswa memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar karena didorong dan didukung dari rekan sebaya.
Kelemahan pembelajaran kooperatif antara lain: 1) Selama kegiatan diskusi
kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang
dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan; 2) Saat diskusi kelompok, terkadang didominasi oleh seseorang, hal
ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
2.7 Game
Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan.
permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga
ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau
dengan tujuan refreshing.
Game merupakan sesuatu hal yang dimainkan dengan suatu aturan tertentu
yang biasa digunakan untuk tujuan kesenangan dan dapat juga digunakan untuk
tujuan pendidikan. (Sadiman, 2009: 75)
Game dibagi menjadi 3 kategori, yaitu game online, game offline dan game
yang ada didalam kelas.
1) Game online
Dalam kamus Wikipedia, game online disebutkan mengacu pada sejenis
game yang dimainkan melalui jaringan komputer, umumnya dimainkan
dalam jaringan internet. Biasanya internet games dimainkan oleh banyak
pemain dalam waktu yang bersamaan dimana satu sama lain bisa tidak
28
mengenal. Game online adalah bentuk dari teknologi yang hanya bisa diakses
melalui jaringan komputer, misalnya : Roly poly cannon 3 game dan game
memasak gulungan kalifornia.
2) Game offline
Game offline adalah game tanpa menggunakan jaringan internet sehingga
game tersebut tidak dapat dimainkan secara bebas oleh siapapun. Contoh
game offline yaitu: playstation, sega dan nitendo.
3) Permainan
Dewi(2010), menyatakan bahwa permainan merupakan bagian dari bermain
dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan.
Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat
peraturan, play dan budaya. Permainan adalah kegiatan pelatihan di dalam
atau di luar ruangan yang menyenangkan dan penuh dengan tantangan.
Adapun bentuk dari kegiatannya berupastimulus kehidupan melalui kegiatan
yang kreatif, rekreatif dan edukatif. Baik secara individual maupun secara
kelompok, dengan tujuan untuk pengembangan diri maupun kelompok.
Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
definisi permainan adalah suatu aktifitas belajar yang dilakukan oleh
beberapa individu atau kelompok yang melibatkan aspek motorik, kognitif
dan psikomotorik untuk pengembangan diri yang meliputi kecakapan fisik,
intelektual, soasial, moral, dan emosional.
Pada ensiklopedia wikipedia sebagaiman yang dikutip oleh sandyajizah
(2013) menyatakan definisi dari game “ is a recreational activity involving one or
29
more players, defined by a) a good that the players try reach, and b) some set of
rules that determines what the players can do. Games are played primarily for
entertainment or enjoyment.
Dari definisi game tersebut dapat disimpulkan kriteria dari suatu
permainan : a) tujuan akhir yang ingin dicapai pemain, b) ada sejumlah aturan
yang menentukan batasan-batasan tindakan yang bisa dilakukan pemain, c)
tindakan pemain diluar batasan-batasan tersebut akan dianggap sebagai tindakan
curang.
Kriteria pemilihan media pembelajaran: (1). Ketepatan dengan tujuan
pembelajaran (2). Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran (3). Kemudahan
memperoleh media (4). Ketersediaan waktu dalam penggunaannya (5). Memilih
media pembelajaran harus sesuai dengan taraf Berfikir siswa.(Ummi, 2014).
Tabel Jenis Game yang digunakan
Materi Game
Perpindahan kalor
secara konduksi
Video perpindahan kalor secara konduksi
Game memasak gulung california
Perpindahan kalor
secara konveksi
Game memasak gulung california
Cooking akademi
Ular tangga
Playing card
Perpindahan kalor
secara radiasi
Video perpindahan kalor secara radiasi
Ular tangga
Playing card
30
2.8 Model Pembelajaran Demonstrasi
Demonstrasi atau peragaan merupakan salah satu strategi mengajar dimana
guru memperlihatkan suatu benda asli, benda tiruan,atau suatu proses dari materi
yang diajarkan kepada seluruh siswa(Miftahul, 2013: 231). Hal ini juga berarti
bahwa strategi demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
mempertahankan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk
tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain didepan seluruh
siswa.
Langkah-langkah pembelajaranya menurut, (Aris, 2014: 62-63)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario
yang telah disiapkan
5. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisis dan mendemonstrasikan
pengalaman
7. Guru dan siswa membuat kesimpulan
8. Penutup
Kelebihan pembelajaran demonstrasi, Menurut (Miftahul, 2014: 233)
1. Membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkret
31
2. Memusatkan perhatian siswa
3. Lebih mengarahkan proses belajar siswa pada materi yang sedang dipelajari
4. Lebih menekankan pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran dalam
diri siswa
5. Membuat siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
6. Membuat proses pengajaran lebih menarik
7. Merangsang siswa untuk aktif mengamati dan menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan
8. Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda
2.9 Perpindahan Kalor
Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas kalor merupakan suatu bentuk
energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu. Perpindahan kalor dapat
terjadi dengan 3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan uraian berikut.
1. Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi (hantaran) adalah perpindahan kalor
melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat perantara tersebut tidak
berpindah. Perhatikan gambar 2.1
32
Gambar 2.1
Perpindahan kalor secara konduksi
Sumber : http://www.pengertianahli.com
Dari gambar 2.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan dengan api,
ternyata ujung logam yang dipegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut
membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang logam yang
dipanaskan ke ujung batang yang dipegang. Ada zat yang daya hantarnya baik,
ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya
maka zat dikelompokkan menjadi dua yaitu konduktor dan isolator.
a) Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik), antara lain:
tembaga, alumunium, besi, dan baja.
b) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara lain: kaca, karet,
kayu, dan plastik.
Kemampuan menghantarkan kalor logam dapat dijelaskan dengan
menganggap adanya elektron-elektron bebas pada logam. Elektron bebas ialah
elektron yang dengan mudah dapat pindah dari suatu atom ke atom lain. Di tempat
yang dipanaskan energi elektron-elektron bertambah besar. Karena elektron bebas
mudah pindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat dibawa ke tempat lain
33
di dalam zat dan dapat diberikan ke elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui
tumbukan. Dengan cara ini energi berpindah lebih cepat.
Gambar 2.2 menentukan kecepatan aliran kalor
Sumber : Widodo (2009 : 115)
Dari percobaan dan penalaran ditemukan bahwa kecepatan mengalirnya
kalor dengan cara konduksi dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu potong
zat bergantung pada lima faktor, yaitu selisih suhu T, luas penampang A, tebal zat
L, lamanya kalor mengalir t, dan jenis zat. Dari percobaan ditemukan bahwa kalor
yang mengalir,
Sebanding dengan selisih suhu antara kedua ujung potongan zat yang
ditinjau
Sebanding dengan luas penampang potongan (A)
Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L)
Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
34
Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir dari ujung
bersuhu ke ujung bersuhu dapat dinyatakan dengan persamaan :
(2.1)
dengan :
H = Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
K = Koefisien konduksi termal (Kal/ )
= Perbedaan suhu (oC)
A = Luas penampang (m2)
L = Panjang (m)
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena
aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir,
yaitu zat cair dan zat gas.
a. Konveksi dalam zat cair
Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang.
Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan naik
ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas,
yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air
tersebut dinamakan aruskonveksi.
35
Gambar 2.3 Konveksi kalor di dalam air
Sumber : Widodo(2009:116)
Penerapan konveksi kalor dalam air pada kehidupan sehari-hari.
1) Pemanasan air dalam ketel
Pada saat memanaskan air dalam ketel, maka terjadi perpindahan kalor
secara konduksi dan konveksi.
Gambar 2.4 Pemanasan air dalam ketel terjadi secara konduksi dan konveksi
Sumber : Widodo (2009: 117)
b. Konveksi Udara
36
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan
udara yang lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar
dibawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan
menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara
panas akan naik dan udara dingin akan turun.
Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari
dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong asap
pada tangki pabrik.
Gambar 2.5 peristiwa konveksi
Sumber : Widodo (2009:118)
a. Angin laut (terjadi siang hari)
Pada siang hari daratan lebih cepat panas dari pada lautan. Akibatnya udara
diatas daratan naik, dan kekosongan tersebut akan digantikan oleh udara yang
lebih dingin dari atas laut yang bertiup ke darat, sehingga terjadilah angin laut.
37
Gambar 2.6 Angin laut
Sumber : Widodo (2009:118)
b. Angin darat ( terjadi malam hari )
Pada malam hari daratan lebih cepat dingin dari pada lautan, karena daratan
lebih cepat melepaskan kalor. Akibatnya udara panas dilautan naik dan
kekosongan tersebut digantikan oleh udara yang lebih dingin dari atas daratan
yang bertiup ke laut, sehingga terjadilah angin darat.
Gambar 2.7 Angin darat
Sumber : Widodo (2009:118)
Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat
dinyatakan dengan persamaan:
(2.2)
dengan :
H : Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
38
h : Koefisien konveksi (Kal/m detoC)
A : Luas penampang (m2)
∆T : Perbedaan suhu (oC)
3. Radiasi
Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak
memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi, akan tetapi panas matahari
dapat dirasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara
konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi
lewat radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat
perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran )
kalor dinamakan termoskop.
Gambar 2.8 Radiasi
Sumber : Widodo (2009:119)
Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak dihitamkan, apabila
pancaran kalor jatuh pada bola A, maka tekanan gas didalam bola A bertambah
besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Apabila bola A dan bola B
bersama-sama diberi pancaran kalor, maka permukaan alkohol dibawah A tetap
turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini menujukkan bahwa bola
39
lampu yang dihitamkan menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang
tidak dihitamkan.
Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat
dinyatakan dengan:
(2.3)
Dengan :
W : Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e : emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕 : konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8
watt m-2
K-4
T : Suhu mutlak (K)
Catatan: Untuk benda hitam e=1
Untuk benda bukan hitam 0<e<1
2.11 Kerangka Berpikir
Dari paparan teori diatas, maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai
berikut:
Permasalahan yang terjadi di SMA pada mata pelajaran Fisika adalah
pembelajaran masih berlangsung satu arah,guru masih mendominasi jalannya
pembelajaran, siswa menjadi pasif dan kurang memahami konsep dengan baik,
sehingga nilai rata-rata kelas masih rendah.
Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau
menyerap kalor lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih
mengkilap.
40
Pemahaman merupakan bagian dari hasil belajar aspek kognitif,
pemahaman siswa rendah disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran fisika. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya
minat siswa untuk belajar fisika yaitu model pembelajaran yang digunakan selama
proses pembelajaran kurang menarik siswa. Sebagian besar guru masih
menggunakan metode konvesional yaitu siswa hanya mendengarkan ceramah dari
guru dan latihan mengerjakan soal, akibatnya siswa semakin enggan untuk
mempelajari fisika dan kesan sulit dari pembelajaran fisika semakin kuat.
Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika dapat dilihat dari
pemahamna terhadap materi yang merupakan hasil belajarnya.
Berangkat dari masalah tersebut maka perlu adanya metode pembelajaran
yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan minat belajar dan
meningkatkan pemahaman materi fisika. Oleh karena itu, guru harus merancang
dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan solutif untuk mengetahui
permasalahan tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk
dijadikan solusi bagi permasalahan yang ada yaitu dengan menggunakan suatu
metode belajar yang ada unsur belajar dan bermainnya yaitu menerapkan model
pembelajaran kooperatif berbantu game .
Dari kegiatan, pada kelas eksperimen diatas diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Selanjutnya hasil
belajar pre-test dan post-test kelompok eksperimen dianalisis untuk membuktikan
kebenaran hipotesis atau mengetahui adanya pengaruh dan besarnya pengaruh
41
penerapan model pembelajaran kooperatif berbantu game untuk meningkatkan
minat belajar dan pemahaman konsep siswa SMA Negeri 1 Bergas.
42
Gambar 2.9 Skema Kerangka Berpikir
Fakta
Model pembelajaran kurang menarik
Siswa pasif
Minat belajar siswa rendah
Hasil belajar siswa rendah
Pemahaman konsep siswa rendah
Model pembelajaran kooperatif
berbantu game
Kelebihan:
a) terjadi hubungan saling menguntungkan diantara anggota kelompok atas dan
kelompok bawah yang akhirnya akan melahirkan motivasi yang tinggi untuk
menemukan konsep yang benar
b) mengembangkan semangat kerja kelompok dan semangat kebersamaan
diantara anggota kelompok
c). Menumbunkan komunikasi yang efektif dari semangat berkompetisi
diantaraanggota kelompok.
Pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game
Peningkatan Minat belajar
siswa
Peningkatan pemahaman
konsep siswa
43
2.12 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan
yang dijarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Ha : Peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang dijarkan
dengan model pembelajaran demonstrasi
Ho : Peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih
kecil atau sama dengan yang diajarkan dengan model pembelajaran
demonstrasi
Ha : Peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih
besar yang diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Bergas dengan populasi dan sampel sebagai berikut:
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 80). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA N 1
Bergas tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 kelas dan 360 siswa.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 81). Sampel yang diambil dari populasi harus
benar-benar representative atau mewakili dari keseluruhan populasi. Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas X-1,X-2, X-3, dan X-7 SMA N 1 Bergas.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Dengan menggunakan
teknik purposive sampling diperoleh empat kelas sebagai kelas sampel yang akan
menjadi dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol.
45
Menurut Sugiyono (2009: 124) purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Tujuan atau pertimbangan pemilihan kelas
X-1, X-2, X-3, dan X-7 sebagai sampel adalah berdasarkan kondisi awalnya,
yaitu berdasarkan nilai fisika ujian tengah semester genap. Keempat kelas ini yang
mempunyai nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda. Selain itu pemilihan sampel
juga berdasarkan kesamaan guru pengampu mata pelajaran Fisika di SMA N 1
Bergas.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat
(Sugiyono, 2009: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif berbantuan game .
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat,karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan pemahaman
konsep siswa.
46
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain nonequivalent
control group design yang merupakan bagian dari quasi experiment. Menurut
Sugiyono (2009: 116), bentuk desain nonequivalent control group ini
pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.
Rancangan penelitian dengan desain tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian
O1 : Pretestsebelum penelitian kelompok eksperimen
O3 : Pretestsebelum penelitian kelompok kontrol
O2 : Posttestsesudah penelitian kelompok eksperimen
O4 : Posttestsesudah penelitian kelompok kontrol
X : Perlakuan (Pembelajaran kooperatif berbantuan game)
Y : Perlakuan (dengan menggunakan metode demonstrasi)
Penelitian diawali dengan mengadakan tes awal pemahaman konsep fisika
dan angket minat belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian
kedua kelas diberi perlakuan perlakuan yang berbeda, untuk kelas eksperimen
diterapkan pembelajaran kooperatif berbantuangame pada kelompok eksperimen,
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 Y O4
47
sedangkan pada kelompok kontrol digunakan model pembelajaran demonstrasi.
Setelah itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi test akhir untuk
mengetahui perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
3.3.1 Alur Penelitian
Langkah – langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan populasi dan sampel penelitian dari subyek penelitian. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, hal ini disebabkan
karena pengambilan sampel berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu,
yaitu nilai ujian semester genap yang tidak jauh berbeda.
2. Pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan silabus yang
menggunakan pembelajaran kooperatif berbantuangame serta perangkat
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi.
3. Pembuatan instrumen berupa soal dan angket untuk pretest dan posttest yang
telah diuji cobakan pada kelompok diluar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yaitu kelas IX dimana kelas tersebut sudah pernah
mempelajari perpindahan kalor.
4. Menganalisis hasil uji coba soal sehingga diketahui validitas, reabilitas,
tingkat kesukaran dan daya beda dari soal tersebut.
5. Pemilihan soal uji coba yang memenuhi syarat sebagai soal pretest dan
posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
48
6. Pelaksanaan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
dari pretest pemahaman konsep fisika tersebut adalah acuan kondisi awal
siswa sebelum diterapkan perlakuan.
7. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif berbantuangame pada kelompok
eksperimen dan pembelajaran demonstrasi pada kelompok kontrol.
8. Pelaksanaan ujian akhir berupa posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontol yaitu berupa soal dan angket minat belajar siswa.
9. Hasil posttest yang telah dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dianalisis dengan uji gain, uji signifikansi dan uji hipotesis.
10. Pengambilan kesimpulan dengan berupa perbandingan hasil pretest dan hasil
posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
11. Penyusunan laporan sebagai hasil penelitian.
49
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, alur dalam penelitian ini
dapat digambarkan pada diagram berikut :
Sampel Uji Coba Soal
Gambar 3.1 Rancangan penelitian
Uji Gain
Uji Signifikansi
Uji Normalitas
Populasi
Tehnik Purposive
Sampling
Nilai Ulangan Fisika Tengah Semester 2
Kelas Uji Coba
Instrumen
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pretest
Pembelajaran kooperatif berbantuan game
Pembelajaran demonstrasi
Posttest
Uji Normalitas
50
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data penelitian iniadalah siswa SMA N 1 Bergas tahun ajaran
2014/2015, kelas X-1 dan X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 dan X-7
sebagai kelas kontrol.
3.4.2 Jenis Data dan Penelitian
Data penelitian ini adalahdata kualitatif dan data kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes pemahaman yaitu berupa pretest dan posttest,
sedangkan data kualitatif diperoleh dari angket penilaian minat belajar siswa awal
dan akhir dan angket respond siswa.
3.4.3 CaraPengambilan Data
Data yang digunakan masing-masing diambil dengan cara sebagai berikut:
1) Data mengenai hasil tes pemahaman diperoleh dengan melaksanakan tes
pemahaman berupa soal pilihan ganda.
2) Data mengenai minat siswa diperoleh dengan mengisi angket minat belajar
padaawal pembelajaran dan akhir pembelajaran berlangsung.
3) Data ketertarikan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
sesudah dilakukan penelitian diperoleh dari angket respond siswa pada akhir
pembelajaran.
3.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga
yaitu:
51
1) Dokumentasi
Dalam penelitian ini,metode dokumentasi digunakan untuk mencari data
tentang nama siswa, jumlah siswa dan nilai siswa. Data tersebut diperoleh dari
tata usaha dan guru mata pelajaran fisika yang mengampu siswa kelas X semester
II tahun ajaran 2014/2015. Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan
tengah semester 2, data nilai ulangan tengah semester 2 selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
2) Angket
Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau
internet (Sugiyono, 2009: 142).
3) Tes
Metode tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai
materi perpindahan kalor. Test yang digunakan berupa tes objektif berbentuk
pilihan ganda. Test ini dibagi menjaddi dua yaitu, pre-test ( tes awal ) dan post-
test (tes akhir). Pretest dilakukan sebelum mendapat perlakuan dan posttest
dilakukan setelah mendapat perlakuan.
52
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu:
instrumen pembelajaran dan instrumen evaluasi.
1) Instrumen pembelajaran
1. Silabus
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran
3. Macam-macam game
4. Kartu soal
5. Papan ular tangga
2) Instrumen evaluasi
1. Kisi-kisi soal dan angket
2. Soal pre-test danpost-test
3. Angket untuk mengukur minat belajar siswa(angket awal dan akhir)
4. Angket refleksi
3.5.1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa seperangkat kelengkapan
pembelajaran dan soal-soal pretest-posttest. Sebuah tes yang baik sebagai alat
pengukur harus memenuhi persyaratan tes, diantaranya adalah validitas dan
reliabilitas.
3.5.1.1. Uji Validitas Tes
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
53
Rumus untuk menguji validitas adalah:
√
Dengan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah siswa
X = skor item
Y = skor total
= jumlah perkalian X dan Y
Hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikasi 5%. Jika
didapatkan harga rhitung> rtabel, maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan
tetapi sebaliknya jika harga rhitung< rtabel, maka dikatakan bahwa instrumen tidak
valid. (Arikunto, 2010)
Hasil perhitungan skor tes uji coba untuk aspek soal pemahaman konsep
diperoleh bahwa soal yang valid ada 35 nomor yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, dan 35.
3.5.1.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas
instrument berbentuk soal obyektif dengan skor 1 dan 0 maka reliabilitas
instrumen yang digunakan dengan menggunakan rumus KR-20. Menurut
54
Arikunto(2002: 103) penggunaan rumus KR-20 akan memberikan harga
reliabilitas yang tinggi.
[
[
]]
Dengan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyak butir pertanyaan
: varians total
P : proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir ( proporsi
subjek yang mendapat skor 1)
p :
q :
Untuk menghitung koefisien reliabilitas pada angket digunakan rumus alpha
yaitu:
[
[
]]
Dengan varians total sebagai berikut:
∑ ∑
Untuk mencari varians butir digunakan rumus :
55
Dengan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyak butir soal
i : nomor butir soal
: varians total
N : jumlah peserta
∑ : jumlah varian tiap-tiap item
∑ : jumlah skor total kuadrat
∑ : kuadrat dari jumlah skor ( Arikunto, 2006: 109-110)
Klasifikasi reliabilitas disajikan secara rinci pada tabel 3.2 berikut
Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas
Interval Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan
harga r product moment pada taraf signifikasi 5%. Jika harga r11> rtabel maka
dikatakan bahwa instrument tersebut tidak reliabel.
56
Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha untuk tes kognitif
pemahaman konsep siswa diperoleh bahwa adalah 0,747 sedangkan
untuk taraf signifikasi 5% adalah 0,339. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen
tes reliabel untuk mengukur pemahaman konsep siswa.
3.5.1.3. Tingkat Kesukaran
Soal dapat dikatakan baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah
ataupuntidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran
soal bentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut:
Keterangan
P : Proporsi (angka indeks kesukaran soal)
B : Banyak peserta yang menjawab bentul butir soal yang bersangkutan
:Jumlah peserta yang mengikuti test
Tabel 3.3 kriteria tingkat kesukaran soal
P(indeks kesukaran) Kriteria
0,71-1,00 Mudah
0,31-0,70 Sedang
0,00-0,30 Sukar
(Arikunto, 2002: 208)
Berdasarkan hasil skor tes ujicoba untuk aspek kognitif pemahaman
konsep diperoleh bahwa soal yang mudah yaitu nomor
1,2,3,4,5,6,7,8,11,12,13,16,18,21,22,23,24,26,27,28,29,32,34,35,soal yang sedang
yaitu nomor 9,14,15,17,25, 30, 31, dan soal yang sukar yaitu nomor 10,19,20,33.
57
3.5.1.4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal
tersebut dalam membedakan peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang
kurang pandai. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan :
: banyaknya peserta kelas atas
: banyaknya peserta kelas bawah
: banyaknya kelas atas yang menjawab benar
: banyaknya kelas bawah yang menjawab benar
Tabel kriteria 3.4 Daya Beda Soal
Daya pembeda soal Kriteria
Jelek (dibuang)
Cukup
Baik
Sangat baik
Negatif Sangat jelek (dibuang)
(Arikunto, 2007: 211
58
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Analisis Data Awal
3.6.1.1. Uji Homogenitas
Pada awal penelitian, peneliti harus mengetahui apakah populasi dan sampel
yang akan diteliti bersifat homogen ataukah tidak.
Hipotesis yang digunakan adalah :
(Tidak adaperbedaan varians populasi)
(Ada perbedaan varians populasi)
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Barlett yang
menggunakan statistik chi kuadrat sebagai berikut:
∑
Dengan ∑ dan ∑
∑
Dengan :
= varian masing-masing kelompok
S= varian gabungan
B = Koefisien Barlett
= jumlah siswa dalam kelas
Jika
dengan demikian kriteria populasi dalam keadaan homogen
terpenuhi. Dalam data diperoleh sebesar dan
sebesar . Hal ini dapat
disimpulkan bahwa populasi mempunyai varians yang sama (homogen).
59
3.6.1.2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian
terdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas menggunakan
Chi-Kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:
∑
Jika
, maka data terdistribusi normal.
3.6.2. Analisis Data Tahap akhir
Data yang digunakan pada analisis tahap akhir adalah data post-test dan data
minat akhir.
3.6.2.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang
akan dianalisis, karena menjadi metode statistik yang digunakan.
Untuk menguji normalitas data digunakan rumus chi-kuadrat,yaitu:
∑
3.6.2.2. Analisis Minat Belajar siswa
Penilaian minat belajar dari angket dianalisis dengan analisis persentase
menggunakan rumus distribusi persentase sebagai berikut:
Data hasil pengukuran minat belajar siswa dianalisi dengan rumus
deskriptif prosentase yaitu:
∑
∑
60
Dengan :
N : Presentase nilai siswa yang diperoleh (Sudjana, 2002: 131)
Tabel 3.5 Kriteria presentase skor
Rentang Kriteria
85%-100% Minat sangat tinggi
69%-84,99% Minat tinggi
53%-68,99% Minat sedang
37%-52,99% Minat rendah
25%-36,99% Minat sangat rendah
3.6.2.3 Analisis Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa, digunakan tes
pilihan ganda yang masing-masing disediakan 5 alternatif jawaban.
Perhitungan tingkat pemahaman konsep menggunakan persamaan sebagai berikut:
dengan:
Np% : presentase skor yang diharapkan
n : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimum
Berdasarkan perhitungan diatas, maka kriteria pemahaman konsep dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut:
61
Tabel 3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep Siswa
3.6.2.4. Uji Gain
Besar peningkatan pemahaman konsep fisika antara sebelum dan
sesudahdiberi perlakuan dilakukan dengan uji gain. Peningkatan pemahaman
konsep digunakan rumus gain ternormalisasi, yaitu :
dengan :
= gain ternormalisasi
= nilai rata-rata pada post test
= nilai rata-rata pada pre test
Besarnya faktor (g) dikategorikan sebagai berikut :
Tinggi < g > > 0,70
Sedang 0,3 ≤ < g > ≤ 0,7
Rendah < g > < 0,3 (Wiyanto, 2008: 86)
62
3.6.2.5. Uji Hipotesis
Untuk membandingkan keadaan setelah tindakan penelitian, baikminat
maupun pemahaman pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka perlu
diadakan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan
uji dua pihak. Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : (rat-rata dua kelompok tidak berbeda secara signifikan)
Ha : (rata-rata dua kelompok berbeda secara signifikan)
Rumus yang digunakan adalah:
√
(
√
√ )
Keterangan :
: Nilai rata-rata kelas eksperimen
: Nilai rata-rata kelas kontrol
: simpangan baku kelas eksperimen
: simpangan baku kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: korelasi antara dua sampel (Sugiyono, 2009: 274).
Dengan
∑
√∑
63
Dari yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan dengan
menggunakan dk = n1+n2-2 dan taraf signifikansi 5 %. Ho akan diterima jika
.
77
BAB 5
PENUTUP
4.2 Simpulan
Penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan game pada materi
perpindahan kalor dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar Fisika.
Hal ini dapat dilihat pada analisis rata-rata minat belajar pada kelas eksperimen,
dimana perolehan nilai pemahaman konsep siswa berada pada kriteria sedang ,
berbeda pada kelas kontrol berada pada kriteria rendah.
Penerapan model pembelajaran kooperatif berbantuan game pada materi
perpindahan kalor dapat meningkatkan pemahaman konsep lebih baik
dibandingkan model demonstrasi. Hal ini dapat dilihat pada analisis uji gain,
dimana peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 0,72, lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol yakni sebesar 0,67.
4.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran kooperatif
berbantuan game dapat dijadikan refrensi bagi guru dalam memilih model
pembelajaran fisika untuk digunakan dalam pembelajaran, tetapi saat menerapkan
model pembelajaran ini sebaiknya menggunakan waktu sekitar 3 jam atau lebih ,
agar dapat menerapkan dan mengaplikasikan beberapa game dalam kegiatan
78
pembelajarannya sehingga model pembelajaran kooperatif berbantuan game
dapat diterapkan dengan efektif dan efisien.
79
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri . 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
angkasa
Aris, Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta. AR-Ruzz Media
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Depdiknas. 2008. Rencana Strategi Depdiknas. Jakarta: Balitbang
Dony, Novaliendry. 2013.Aplikasi game geografi berbasis multimedia interaktif.
Padang : Universitas Negeri Padang
Fiscarelli, Silvio H. 2013. Interactive Simulations to Physics Teaching : A Case
Study In Brazilian High School. International Journal of Learning and
Teaching,vol 5, Issue (2013) 18-23
Husaini, Usman dan Purnomo Setyadi Akbar. 2008. Pengantar Statisitik. Jakarta :
PT Bumi Aksara
Lazandes Rebecca and Ittle Angela.2012. Mathematics Interest and Achievement :
What Role Dole Perceived Parent and Teacher Support Play? A
Longitudinal Analysis. International Journal of Gender Science and
Techology, vol.5, No.3
Lestari, Dewi. 2010. Definisi game. Suka bumi : Universitas Muhammadiyah
Sukabumi
Madia Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Semarang
Ma’samah, Ummi.2008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Physics
Fun Materi Fluida Statis Terhadap Minat Belajar Fisika Siswa Kelas
XI SMA N 1 Slawi Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang
FMIPA UNNES.
Miftahul, Huda.2013.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 standar proses untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.
80
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru edisi kedua. Jakarta : PT RajaGrafindo
Sadiman. 2009.Media Pendidikan pengertian pengembangan dan pemanfaatan.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Selcuk Gamze S. 2013. A Comparison of Achivement In Problem-Based,Strategic
and traditional learning classes In Physics. International Journal On
New Trends In Education and Their Implications,vol 4 Issue: Article:14
ISSN 13096249
Shara. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan
Media Kartu Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan
Dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas VII SMP Negeri 15
Palu. Palu: Pendidikan Matematika Tadulako
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.
Sudjana. 2002. Metode Statistika (edisi ke-6). Bnadung : Tarsito.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Wardhani, Sri. 2005. Pembelajaran dan Penilaian Aspek Pemahaman Konsep,
Perlawanan,Komunikasi dan pemecahan masalah. Yogyakarta : PPG
matematika
Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkankan Kompetensi
Laboratorium.Semarang:UNNES Press
Yulianti Dwi, Wiyanto. 2009.Perancangan Pembelajaran Inovatif Prodi
Pendidikan Fisika.Semarang: UNNES Perss
http://blogspot.com/2013/01/pengertian-game-danonline-game-dlm.html
http://pedoman-skripsi.blogspot.com/2011/07/indikator minat belajar.html
81
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN MINAT SISWA TERHADAP MATA
PELAJARAN FISIKA
No Indikator Sub Indikator Favorable Unfavorable
1. Perhatian siswa Kehadiran dikelas
Persiapan menjelang
pelajaran / ulangan
Usaha untuk mendalami
pelajaran
13
1
15
14
2
16
2. Penilaian terhadap
mata pelajaran
Tanggapan tentang
fisika
Tanggapan tentang
demonstrasi fisika
4,6,8,10,11
35,36
3,5,7,9,12
37
3. Partisipasi dalam
KBM fisika
Kesediaan siswa untuk
mendengarkan pelajaran
Bertanya
Mencatat
Mengerjakan soal latihan
Melakukan diskusi dikelas
17
15
19
21
31,33
18
16
20
22
32,34
4. Sikap siswa
terhadap tugas
guru
ketersediaan mengerjakan
tugas
ketepatan waktu
mengumpulkan tugas
25
23
26
24
5. Tanggapan
tentang materi
perpindahan kalor
hubungan materi
perpindahan kalor dengan
peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari
38 39
6. Penilaian terhadap
cara guru
mengajar
tanggapan tentang cara guru
mengajar mata pelajaran
fisika
27 28
82
ANGKET MINAT SISWA
TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA(Uji Coba)
Kelas/Semester:.........................
Hari/tanggal :.........................
Petunjuk
1. berilah tanda √ pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kalian
dibawah ini.
2. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai akademik
kalian.
3. Kejujuran dan keterbukaan kalian dalam menjawab isi pertanyaan ini
akan sangat membantu penelitian ini.
Keterangan pilihan jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
No PERTANYAAN SS S TS STS
1. Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Dion berusaha
membaca materi yang akan diajarkan.
2.
Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Anton jarang
membaca materi yang akan diajarkan terlebih dahulu.
3. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari
4. Fisika merupakan mata pelajaran yang mudah dipelajari
5. Fisika merupakan mata pelajaran yang membosankan
6. Fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan
83
7. Fisika merupakan mata pelajaran yang hanya mempelajari
rumus
8. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya
mempelajari rumus
9. Fisika merupakan mata pelajaran yang kurang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari
10. Fisika merupakan mata pelajaran yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari
11. Fisika merupakan mata pelajaran yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
12. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
13. Dion sering mengikuti kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
14. Antonjarang mengikuti kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
15. Dion sering bertanya apabila menemui materi yang tidak di
pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran fisika
16. Anton jarang bertanya apabila menemui materi yang tidak
di pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran fisika
17. Dion sering mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
guru tentang materi mata pelajaran fisika
18. Antonjarang mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
guru tentang materi mata pelajaran fisika.
19. Dion sering mencatat semua materi yang disampaikan guru
mengenai pelajaran fisika
20. Anton jarang mencatat semua materi yang disampaikan
guru mengenai pelajaran fisika
21. Dion sering mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
84
22. Anton jarang mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
23. Dion sering mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika
tepat waktu.
24. Anton jarang mengumpulkan tugas mata pelajaran
pelajaran fisika tepat waktu
25. Mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu
akan melatih kedisiplinan siswa
26. Mengumpulka tugas mata pelajaran fisika tepat waktu akan
memberatkan siswa
27. Dion menyukai guru yang mengajar mata pelajaran fisika
dengan cara mengaitkan materi dengan peristiwa-peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari
28. Anton kurang menyukai guru yang mengajar mata
pelajaran fisika dengan cara mengaitkan materi dengan
peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
29. Dion terbiasa berdiskusi dengan teman satu kelas ketika
menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung
30. Anton jarang berdiskusi dengan teman satu kelas ketika
menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung
31. Dion terbiasa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru secara berkelompok
32. Anton lebih suka mengerjakan soal latihan yang diberikan
oleh guru secara sendirian
33. Dion lebih bisa memahami materi mata pelajaran fisika
apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif
berbantuan game
34. Dion menyukai materi pada mata pelajaran fisika apabila
menggunakan model pembelajaran kooperatif berbantuan
game
85
35. Anton kurang bisa memahami materi mata pelajarn fisika
apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif
berbantuan game
36. Perpindahankalormerupakan salah satu materi dalam mata
pelajaran fisika yang mempunyai banyak aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk game
37. Perpindahankalor merupakan salah satu materi dalam
pelajaran fisika yang jarang mempunyai aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk game
86
Lampiran 2
ANGKET MINAT SISWA
TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA
Kelas/Semester:.........................
Hari/tanggal :.........................
Petunjuk
4. berilah tanda √ pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kalian
dibawah ini.
5. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh terhadap nilai
akademik kalian.
6. Kejujuran dan keterbukaan kalian dalam menjawab isi pertanyaan ini
akan sangat membantu penelitian ini.
Keterangan pilihan jawaban:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
No PERTANYAAN SS S TS STS
1. Sebelum mata pelajaran fisika berlangsung Dion berusaha
membaca materi yang akan diajarkan.
2. Fisika merupakan mata pelajaran yang mudah dipelajari
3. Fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan
4. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya
mempelajari rumus
5. Fisika merupakan mata pelajaran yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari
87
6. Fisika merupakan mata pelajaran yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
7. Dion sering mengikuti kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran fisika pada saat jam mata pelajaran fisika
8. Dion sering bertanya apabila menemui materi yang tidak di
pahami pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran fisika
9. Dion sering mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
guru tentang materi mata pelajaran fisika
10. Dion sering mencatat semua materi yang disampaikan guru
mengenai pelajaran fisika
11. Dion sering mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
12. Dion sering mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika
tepat waktu.
13. Mengumpulkan tugas mata pelajaran fisika tepat waktu
akan melatih kedisiplinan siswa
14. Dion menyukai guru yang mengajar mata pelajaran fisika
dengan cara mengaitkan materi dengan game dalam
kehidupan sehari-hari
15. Dion terbiasa berdiskusi dengan teman satu kelas ketika
menemui materi yang tidak saya pahami pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung
16. Dion terbiasa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru secara berkelompok
17. Dion lebih bisa memahami materi mata pelajaran fisika
apabila didemonstrasikan
18. Perpindahankalormerupakan salah satu materi dalam mata
pelajaran fisika yang mempunyai banyak aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari
88
Lampiran 3
ANGKET TANGGAPAN SISWA
Isilah angket dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolom respon yang tersedia.
Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai pelajaran.
No PERTANYAAN RESPON
STS TS S SS
1. Saya tertarik mengikuti pelajaran fisika materi
perpindahan kalor dengan model pembelajaran
kooperatif berbantu game
2. Saya merasa senang mengikuti pelajaran fisika
materi pepindahan kalor dengan model pembelajaran
kooperatif berbantu game
3. Saya lebih mudah memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan menggunakan model
kooperatif berbantiu game
4. Saya dapat meningkatkan kemampuan saya untuk
mengingat suatu konsep pelajaran
5. Saya lebih mudah menyelesaikan soal perpindahan
kalor
6. Saya bersemangat saat melalukan permainan atau
game dengan materi perpindahan kalor
7. Saya tidak segan bertanya kepada guru jika ada
pelajaran yang tidak jelas
8. Saya lebih mudah memahami materi setelah
melakukan permainan atau game sesuai dengan
materi
9. Saya bersemangat mengerjakan soal latihan dikelas
dan dirumah yang diberikan oleh guru
10. Saya termotivasi untuk lebih giat belajar karena
mengikuti pelajaran dengan menggunakan model
89
kooperatif berbantu game
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Saya Tidak Setuju
Kriteria presentase skor:
Sangat Baik(SB) :
Baik (B) :
Cukup (C) :
Kurang (K) :
Sangat Kurang (SK) :
90
Lampiran 4
KISI-KISI UJI PEMAHAMAN POKOK BAHASAN PERPINDAH KALOR
A. STANDAR KOMPETENSI
4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. KOMPETENSI DASAR
4.2 Menganalisis Cara Perpindahan Kalor
Sub
poko
k
baha
san
Indikator Aspek
pemaha
man
konsep
No soal Soal Pembahasan Skor
Perp
inda
han
kalo
r
secar
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara
konduksi
P1 2 Perpindahan kalor secara
konduksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair,
dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
Jawabannya: d. Hanya
dalam zat padat
Perpindahan kalor secara
konduksi adalah
perpindahan kalor yang
91
a
kond
uksi
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair
dan gas
tidak disertai perpindahan
zat penghantar,berdasarkan
daya hantar
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi
perpindahan kalor dengan
cara konduksi
P4
P3
5
6.
Jumlah kalor yang dipancarkan
oleh sebuah benda yang suhunya
lebih besar dari 0 K berbanding
lurus dengan.....
a. Massa benda itu
b. Luas permukaan benda
c. Suhu sekelilingnya
d. Pangkat dua dari
suhunya
Baik buruknya suatu benda
sebagai penghantar emisi panas
ditentukan oleh faktor.....
a. Luas permukaan benda
b. Panjang benda
c. Koefisien konduksi
Jawabannnya : b. Luas
permukaan benda
Karena persamaan
matematisnya :
Jawabannya : c. Koefisien
konduksi termal
92
P3
P4
34
35
termal
d. Suhu benda
e. Panjang benda
Laju perpindahan kalor secara
konduksi bergantung kepadahal-
hal berikut, kecuali...
a. Panjang atau tebal
bahan
b. Massa jenis bahan
c. Konduktivitas termal
d. Beda suhu
e. Luas penampang
Besar kalor yang dapat
dipindahkan melalui suatu
penghantar per satuan waktu
berbanding terbalik dengan...
a. Selisih suhu
b. Konduktivitas termal
Jawabannya : b. Massa jenis
bahan
Jawabannya : c. Panjang
atau ketebalan
93
c. Panjang atau ketebalan
d. Luas permukaan
e. Massa jenis
Menyelidiki hubungan
anatara perambatan kalor
tiap satuan waktu,
koefisien konduksi
termal,perbedaan
suhu,luas penampang dan
panjang
P5
12
Kalor yang mengalir persatuan
waktu melalui suatu konduktor
tidak tergantung pada.....
a. Luas penampang
konduktor
b. Selisih suhu kedua
ujung konduktor
c. Panjang konduktor
d. Jenis konduktor
e. Massa jenis konduktor
Jawabannya : e. Massa jenis
konduktor
Karena laju konduksi kalor
melalui sebuahbdinding
bergantung pada empat
besaran:
1. Beda suhu
2. Ketebatan
dinding(d) /panjang
potongan
3. Luas permukaan (A)
4. Konduktivitas
94
P5
P5
14
15
Energi yang dipindahkan secara
konduksi sepanjang batang logam
yang luas penampangnya A
dengan laju tetap adalah Q.
Selisih suhu antara kedua titik
yang berjarak d dan terletak di
sepanjang sumbu batang tersebut
sebanding dengan...
a. Q d A
b. Q d A-1
c. Q d-1
A
d. Q d-1
A-1
e. Q-1
d-1
A-1
Dimensi konduktivitas termal
suatu benda adalah...
a. ML-2
T-2
ϴ-1
thermal (k)
Sebanding dengan selang
waktu lamanyakalor
Jawabannya : b. Q d A-1
Jawabannya : c. MLT-3
ϴ-1
95
P5
18
b. MLT-2
ϴ-1
c. MLT-3
ϴ-1
d. MLT-4
ϴ-1
e. ML-1
T-2
ϴ-1
Kalor yang mengalir tiap satuan
waktu yang melalui konduktor
adalah...
a. Berbanding lurus
panjang konduktor
b. Berbanding terbalik
dengan panjang
konduktor
c. Berbanding terbalik
dengan penampang
konduktor
d. Berbanding terbalik
dengan suku
konduktor
e. Berbanding lurus
Jawabannya : b. Berbanding
terbalik dengan panjang
konduktor
96
P5
22
dengan emisivitas
konduktor
Penyolderan komponen
elektronika menggunakan timah
merupakan salah satu contoh
perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
Jawabannya : b. Konduksi
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konduksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
penyelesaian masalah
sehari-hari
P2
8
Alat memasak yang terbuat dari
logam dan selalu kena panas,
bagian pegangannya selalu terbuat
dari kayu atau plastik. Contoh ini
merupakan aplikasi dari konsep....
a. Radiasi
b. Isolator
Jawabannya : e. Konduksi
Logam disebut juga sebagai
konduktor , (benda yang
baik untuk menghantarkan
panasdisebut isolator),jadi
peristiwatersebutmerupakan
contoh dari perpindahan
97
P6
19
c. Konveksi
d. Absorbsi
e. Konduksi
Pada malam hari mata pisau yang
terbuat dari logam terasa lebih
dingin dari pada gagang
kayunya.hal ini disebabkan...
a. Logam berada pada
suhu lebih rendah dari
pada kayu
b. Logam merupakan
penghantar kalor yang
lebih baik daripada
kayu
c. Logam mempunyai
kalor jenis yang kecil
daripada kayu
d. Logam memiliki
permukaan yang lebih
kalor secara konduksi
Jawabannya : d. Logam
memiliki permukaan yang
lebih mengkilap dari pada
kayu
98
P7
25
mengkilap dari pada
kayu
e. Molekullogam
bergetar lebih kuat
daripada molekul
kayu.
Batang baja dan kuningan luas
penampangnya dan panjangnya
sama,salah satu ujungnya
dihubungkan. Suhu batang baja
yang bebas 2000C,Sedangkan
suhu ujung batang kuningan yang
bebas 1000C. Jika koefisien
konduksi kalor baja dan kuningan
masing-masing 0,12 dan 0,24
kal/sec. Maka suhu pada titik
sambung kedua batang tersebut
adalah...
a. 2250C
Jawabannya : d. 1500C
99
P7
26
b. 2000C
c. 1750C
d. 1500C
e. 1250C
Dua batang logam (P dan Q)
dengan ukuran yang sama tapi
terbuat dari bahan yang berbeda.
Ujung-ujungnya diletakkan
menjadi satu dengan lainnya.
Kemudian ujung lain masing-
masing diberi suhu 00C dan 100
0C.
Konduktivitas termal logam P
empat kali lebih besar dari
konduktivitas termal logam Q.
Suhu pada persambungan
adalah...
a. 200C
b. 250C
c. 500C
Jawabannya : a. 200C
100
P7
27
d. 750C
e. 800C
Sebatang alumunium dengan
koefisien konduksi termal
memiliki luas penampang
ujungnya 1cm2 ujung-ujung
batang itu bersuhu 00C dan 20
0C
besar kalor yang akan merambat
tiap detiknya adalah...
a. 0,1 kal
b. 0,2kal
c. 0,3 kal
d. 3 kal
e. 30 kal
Jawabannya : a. 0,1 kal
Perp
inda
han
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara
konveksi
P1
3
Perpindahan kalor secara
konveksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair,
Jawabannya : e. Hanya pada
zat cair dan gas
101
kalo
r
secar
a
konv
eksi
P3
P1
10
16
dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair
dan gas
Berikut ini yang bukan
merupakan penerapan radiasi
kalor adalah.....
a. Termos es
b. Efek rumah kaca
c. Alat pemanggang roti
d. Pendingin kamar
e. Ventilasi kamar
Konveksi terjadi pada zat ...
a. Hanya pada zat padat
b. Hanya pada zat cair
c. Hanya pada gas
Jawabannya : e. Ventilasi
kamar
Jawabannya : d. Hanya
pada padat dan cair
102
d. Hanya pada padat dan
cair
e. Hanya pada cair dan
gas
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi
perpindahan kalor dengan
cara konveksi
Menyelidiki hubungan
perambatan kalor tiap
satuan waktu, koefisien
konveksi, luas penampang.
P7
28
Sebuah jendela kaca dalam ruang
yang berpengatur suhu(berAC)
tebalnya 3,2 mm luasnya 3 m2 dan
suhu padakaca bagian dalam
adalah 250C, sedangkan suhu pada
kaca bagian luar adalah 300C. Bila
diketahui konduktivitas termal 0,8
W/m K,maka kalor yang mengalir
tiap detik adalah...
Jawabannya : d. 3750 Js-1
103
a. 1500 Js-1
b. 22500 Js-1
c. 3000 Js-1
d. 3750 Js-1
e. 4500 Js-1
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konveksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
penyelesaian masalah
sehari-hari
P2
P6
1
20
Memasak daging dengan cara
diasapi merupakan penerapan
perpindahan kalor secara.....
a. Kapiler
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Konduksi
e. Radiasi termal
Terjadinya angin laut, pancaran
sinar matahari, dan proses
memasak air menggunakan ketel
diatas api berturut-turut
Jawabannya : b. Konveksi
104
P2
23
merupakan proses perpindahan
kalor secara...
a. Konduksi, konveksi,
radiasi
b. Konveksi, radiasi,
konduksi
c. Radiasi, konveksi,
radiasi
d. Konduksi,radiasi,
konduksi
e. Radiasi,konduksi,konv
eksi
Memasak daging dengan cara
diasapi merupakan penerapan
perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
b. Kapiler
c. Konduksi
d. Magnetik
Memasak daging dengan
cara diasapi merupakan
perpindahan kalor secara
konveksi,karena
perpindahan kalor melalui
suatu medium dengan
disertai perpindahan zat
perantaranya.
Jawabannya : b. Konveksi,
radiasi, konduksi
105
e. Radiasi
Jawabannya : a. konveksi
Perp
inda
han
kalo
r
secar
a
radia
si
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara radiasi
P1
P1
4
7
Perpindahan kalor secara radiasi
terjadi...
a. Dalam zat padat, cair,
dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair
dan gas
Perpindahan energi oleh pancaran
matahari dinamakan.....
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Isolasi
d. Konveksi
e. Tidak langsung
Jawabannya : b. Hanya
dalam gas
Jawabannya : b. Radiasi
106
P2 21 Bola lampu listrik yang berisi
kawat pijar dijaga dalam keadaan
vakum. Panas yang menyebar
ketika lampu dinyalakan
menunjukkan adanya perpindahan
kalor secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
Jawabannya : c. Radiasi
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi
perpindahan kalor dengan
cara radiasi
P5 17 Energi yang dipancarkan suatu
benda banyak tergantung pada ...
a. Temperatur benda
b. Bahan (jenis benda)
c. Luas permukaan benda
d. Sifat benda
e. Bentuk permukaan
Jawabannya :a. Temperatur
benda
107
benda
Menyelidiki hubungan
antara perambatan kalor
tiap satuan waktu, kostanta
stefan-boltzman
,emisivitas , suhu dan luas
penampang
P5 13 Energi yang dipancarkan oleh
sebuah benda hitam sempurna
dengan luas permukaan A pada
suhu T dalam waktu t sebanding
dengan.....
a. A2T
2t
b. A2T
3t
c. ATt4
d. AT4t
e. AT2t2
Jawabannya : d. AT4t
108
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konveksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
penyelesaian masalah
sehari-hari
P3
P3
9
11
Sistem pemanasan suatu ruangan lebih
mengandalkan pada pemanasan secara.....
a. Langsung
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
e. Emisi
Berikut ini merupakan penerapan konveksi
dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.....
a. Pendingin rumah
b. Cerobong asap
c. Katub udara kompor
Jawabannya : b.
Radiasi
Karena radiasi
adalahperpindaha
n energi kalor
dalam bentuk
gelombang
elektro magnet,
yang dapat
merambat tanpa
medium
perantara.
Jawabannya : d.
Efek rumah kaca
109
P3
P7
P7
24
29
30
d. Efek rumah kaca
e. Angin darat
Jika kita berada didekat api unggun maka
kalor akan merambat dari api unggun ke
tubuh kita melalui proses...
a. Radiasi dan konveksi
b. Radiasi dan konduksi
c. Konduksi dan konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan
oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K dan
2000 K adalah...
a. 1:1
b. 2:1
c. 4:1
d. 8:1
e. 16:1
Suatu benda hitam pada suhu 270C
Jawabannya : d.
Radiasi
Jawabannya : e.
16:1
Jawabannya : e.
110
P7
P7
31
32
memancarkan energi R J/s. Benda hitam
tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi
3270C. Energi yang dipancarkan menjadi...
a. 2R
b. 4R
c. 6R
d. 12R
e. 16R
Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K
dengan emisivitas 0,3 lampu itu mempunyai
daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah....
cm2
a. 18
b. 1,8
c. 9
d. 0,9
e. 1,6
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5)
dan 𝛔= 6 x 10-8
watt/m2K
4 adalah 1000K.
16R
Jawabannya : d.
0,9
Jawabannya : d.
20 cm2
111
P7
33
Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas
permukaan filamen....
a. 5 cm2
b. 10 cm2
c. 15 cm2
d. 20 cm2
e. 25 cm2
Perbandingan jumlah energi yang
dipancarkan dalam bentuk radiasi tiap detik
oleh bendahitam pada temperatur327 0C dan
270C adalah...
a. 2:1
b. 4:1
c. 8:1
d. 16:1
e. 32:1
Jawabannya : d.
16:1
112
Keterangan :
P1 = Menafsirkan P4 = Merangkum P7 = Menjelaskan
P2 = Mencontohkan P5 = Menyimpulkan
P3 = Mengklasifikasikan P6 = Membandingkan
113
Lampiran 5
SOAL FISIKA
UJI COBA PENELITIAN PEMAHAMAN KONSEP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI SMA
Waktu : 90 menit
Petunjuk :
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ( ) !
Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah!
Selamat mengerjakan!
1. Memasak daging dengan cara
diasapi merupakan penerapan
perpindahan kalor secara.....
a. Kapiler
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Konduksi
e. Radiasi termal
2. Perpindahan kalor secara
konduksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan
gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan
gas
3. Perpindahan kalor secara
konveksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
4. Perpindahan kalor secara
radiasi terjadi...
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
114
5. Jumlah kalor yang
dipancarkan oleh sebuah
benda yang suhunya lebih
besar dari 0 K berbanding
lurus dengan.....
a. Massa benda itu
b. Luas permukaan benda
c. Suhu sekelilingnya
d. Pangkat dua dari suhunya
e. Suhunya
6. Baik buruknya suatu benda
sebagai penghantar emisi
panas ditentukan oleh
faktor.....
a. Luas permukaan benda
b. Panjang benda
c. Koefisien konduksi termal
d. Suhu benda
e. Panjang benda
7. Perpindahan energi oleh
pancaran matahari
dinamakan.....
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Isolasi
d. Konveksi
e. Tidak langsung
8. Alat memasak yang terbuat
dari logam dan selalu kena
panas, bagian pegangannya
selalu terbuat dari kayu atau
plastik. Contoh ini
merupakan aplikasi dari
konsep....
a. Radiasi
b. Isolator
c. Konveksi
d. Absorbsi
e. Konduksi
9. Sistem pemanasan suatu
ruangan lebih mengandalkan
pada pemanasan secara.....
a. Langsung
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
e. Emisi
10. Berikut ini yang bukan
merupakan penerapan radiasi
kalor adalah.....
a. Termos es
b. Efek rumah kaca
c. Alat pemanggang roti
d. Pendingin kamar
e. Ventilasi kamar
11. Berikut ini merupakan
penerapan konveksi dalam
kehidupan sehari-hari,
kecuali.....
a. Pendingin rumah
b. Cerobong asap
c. Katub udara kompor
115
d. Efek rumah kaca
e. Angin darat
12. Kalor yang mengalir
persatuan waktu melalui
suatu konduktor tidak
tergantung pada.....
a. Luas penampang konduktor
b. Selisih suhu kedua ujung
konduktor
c. Panjang konduktor
d. Jenis konduktor
e. Massa jenis konduktor
13. Energi yang dipancarkan oleh
sebuah benda hitam
sempurna dengan luas
permukaan A pada suhu T
dalam waktu t sebanding
dengan.....
a. A2T
2t
b. A2T
3t
c. ATt4
d. AT4t
e. AT2t2
14. Energi yang dipindahkan
secara konduksi sepanjang
batang logam yang luas
penampangnya A dengan laju
tetap adalah Q. Selisih suhu
antara kedua titik yang
berjarak d dan terletak di
sepanjang sumbu batang
tersebut sebanding dengan...
a. Q d A
b. Q d A-1
c. Q d-1
A
d. Q d-1
A-1
e. Q-1
d-1
A-1
15. Dimensi konduktivitas
termal suatu benda adalah...
a. ML-2
T-2
ϴ-1
b. MLT-2
ϴ-1
c. MLT-3
ϴ-1
d. MLT-4
ϴ-1
e. ML-1
T-2
ϴ-1
16. Konveksi terjadi pada zat ...
a. Hanya pada zat padat
b. Hanya pada zat cair
c. Hanya pada gas
d. Hanya pada padat dan cair
e. Hanya pada cair dan gas
17. Energi yang dipancarkan
suatu benda banyak
tergantung pada ...
a. Temperatur benda
b. Bahan (jenis benda)
c. Luas permukaan benda
d. Sifat benda
e. Bentuk permukaan benda
18. Kalor yang mengalir tiap
satuan waktu yang melalui
konduktor adalah...
116
a. Berbanding lurus panjang
konduktor
b. Berbanding terbalik dengan
panjang konduktor
c. Berbanding terbalik dengan
penampang konduktor
d. Berbanding terbalik dengan
suku konduktor
e. Berbanding lurus dengan
emisivitas konduktor
19. Pada malam hari mata pisau
yang terbuat dari logam
terasa lebih dingin dari pada
gagang kayunya.hal ini
disebabkan...
a. Logam berada pada suhu
lebih rendah dari pada kayu
b. Logam merupakan
penghantar kalor yang lebih
baik daripada kayu
c. Logam mempunyai kalor
jenis yang kecil daripada
kayu
d. Logam memiliki permukaan
yang lebih mengkilap dari
pada kayu
e. Molekul logam bergetar lebih
kuat daripada molekul kayu.
20. Terjadinya angin laut,
pancaran sinar matahari, dan
proses memasak air
menggunakan ketel diatas api
berturut-turut merupakan
proses perpindahan kalor
secara...
a. Konduksi, konveksi, radiasi
b. Konveksi, radiasi, konduksi
c. Radiasi, konveksi, radiasi
d. Konduksi,radiasi, konduksi
e. Radiasi,konduksi,konveksi
21. Bola lampu listrik yang berisi
kawat pijar dijaga dalam
keadaan vakum. Panas yang
menyebar ketika lampu
dinyalakan menunjukkan
adanya perpindahan kalor
secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
22. Penyolderan komponen
elektronika menggunakan
timah merupakan salah satu
contoh perpindahan kalor
secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
117
23. Memasak daging dengan cara
diasapi merupakan penerapan
perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
b. Kapiler
c. Konduksi
d. Magnetik
e. Radiasi
24. Jika kita berada didekat api
unggun maka kalor akan
merambat dari api unggun ke
tubuh kita melalui proses...
a. Radiasi dan konveksi
b. Radiasi dan konduksi
c. Konduksi dan konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
25. Batang baja dan kuningan
luas penampangnya dan
panjangnya sama,salah satu
ujungnya dihubungkan. Suhu
batang baja yang bebas
2000C,Sedangkan suhu ujung
batang kuningan yang bebas
1000C. Jika koefisien
konduksi kalor baja dan
kuningan masing-masing
0,12 dan 0,24 kal/sec. Maka
suhu pada titik sambung
kedua batang tersebut
adalah...
a. 2250C
b. 2000C
c. 1750C
d. 1500C
e. 1250C
26. Dua batang logam (P dan Q)
dengan ukuran yang sama
tapi terbuat dari bahan yang
berbeda. Ujung-ujungnya
diletakkan menjadi satu
dengan lainnya. Kemudian
ujung lain masing-masing
diberi suhu 00C dan 100
0C.
Konduktivitas termal logam P
empat kali lebih besar dari
konduktivitas termal logam
Q. Suhu pada persambungan
adalah...
a. 200C
b. 250C
c. 500C
d. 750C
e. 800C
27. Sebatang alumunium dengan
koefisien konduksi termal
memiliki luas penampang
ujungnya 1cm2 ujung-ujung
batang itu bersuhu 00C dan
200C besar kalor yang akan
118
merambat tiap detiknya
adalah...
a. 0,1 kal
b. 0,2kal
c. 0,3 kal
d. 3 kal
e. 30 kal
28. Sebuah jendela kaca dalam
ruang yang berpengatur
suhu(berAC) tebalnya 3,2
mm luasnya 3 m2 dan suhu
padakaca bagian dalam
adalah 250C, sedangkan suhu
pada kaca bagian luar adalah
300C. Bila diketahui
konduktivitas termal 0,8 W/m
K,maka kalor yang mengalir
tiap detik adalah...
a. 1500 Js-1
b. 22500 Js-1
c. 3000 Js-1
d. 3750 Js-1
e. 4500 Js-1
29. Perbandingan laju kalor yang
dipanaskan oleh sebuah
benda hitam bersuhu 4000K
dan 2000 K adalah...
a. 1:1
b. 2:1
c. 4:1
d. 8:1
e. 16:1
30. Suatu benda hitam pada suhu
270C memancarkan energi R
J/s. Benda hitam tersebut
dipanasi hingga suhunya
menjadi 3270C. Energi yang
dipancarkan menjadi...
a. 2R
b. 4R
c. 6R
d. 12R
e. 16R
31. Sebuah lampu filamen
bersuhu 25000K dengan
emisivitas 0,3 lampu itu
mempunyai daya 60
watt,makaluasfilamennya
adalah.... cm2
a. 18
b. 1,8
c. 9
d. 0,9
e. 1,6
32. Suhu filamen sebuah lampu
pijar (e=0,5) dan 𝛔= 6 x 10-8
watt/m2K
4 adalah 1000K.
Jika daya lampu itu 60
watt,maka luas permukaan
filamen....
a. 5 cm2
b. 10 cm2
119
c. 15 cm2
d. 20 cm2
e. 25 cm2
33. Perbandingan jumlah energi
yang dipancarkan dalam
bentuk radiasi tiap detik oleh
benda hitam pada temperatur
327 0C dan 27
0C adalah...
a. 2:1
b. 4:1
c. 8:1
d. 16:1
e. 32:1
34. Laju perpindahan kalor
secara konduksi bergantung
kepada hal-hal berikut,
kecuali...
a. Panjang atau tebal bahan
b. Massa jenis bahan
c. Konduktivitas termal
d. Beda suhu
e. Luas penampang
35. Besar kalor yang dapat
dipindahkan melalui suatu
penghantar per satuan waktu
berbanding terbalik dengan...
a. Selisih suhu
b. Konduktivitas termal
c. Panjang atau ketebalan
d. Luas permukaan
e. Massa jenis
120
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1 B 11 D 21 C 31 D
2 D 12 E 22 B 32 D
3 E 13 D 23 A 33 D
4 B 14 B 24 D 34 B
5 B 15 C 25 D 35 C
6 C 16 E 26 A
7 B 17 A 27 A
8 E 18 B 28 D
9 B 19 C 29 E
10 E 20 B 30 E
121
Lampiran 7
DAFTAR NAMA PESERTA TES UJI COBA
1 AAJ 32 LT
2 ADF 33 LTQ
3 AK 34 MAA
4 AP 35 MDA
5 AN 36 MMP
6 ANH 37 MZ
7 AR 38 NF
8 CS 39 NFF
9 DAP 40 NFI
10 DP 41 NID
11 DS 42 NIJ
12 DW 43 NKS
13 EA 44 NM
14 EBR 45 NMRF
15 EE 46 NS
16 EL 47 NTA
17 FK 48 RDW
18 FYA 49 REA
19 GFW 50 RH
20 GPB 51 RIH
21 HP 52 RWL
22 IRM 53 SF
23 IS 54 SFH
24 ISP 55 SR
25 KI 56 SRR
26 KM 57 TA
27 KNA 58 UK
28 LKS 59 WI
29 LN 60 ZA
30 LPR 61 ZAL
31 LRM 62 ZRF
NO Kode Responden No Kode Responden
122
Lampiran 8
ANALISIS UJI COBA SOAL PEMAHAMAN KONSEP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AAJ 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
2 ADF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 AK 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
4 AP 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
5 AN 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
6 ANH 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7 AR 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
8 CS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 DAP 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
10 DP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 DS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 DW 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
13 EA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EBR 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
15 EE 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
16 EL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 FK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 FYA 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
19 GFW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 GPB 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
21 HP 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
22 IRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 IS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 ISP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 KI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 KM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 KNA 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
28 LKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 LN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 LPR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 LRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 LT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 LTQ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 MAA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 MDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 MMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 MZ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 NF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 NFF 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
40 NFI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 NID 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 NIJ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 NKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 NM 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
45 NMRF 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
46 NS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 NTA 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
48 RDW 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
49 REA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 RH 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
51 RIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 RWL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 SF 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
54 SFH 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
55 SR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 SRR 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
57 TA 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
58 UK 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
59 WI 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
60 ZA 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
61 ZAL 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
62 ZRF 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
32 32 37 51 54 32 32 45 32 32
0,516129032 0,516129032 0,596774194 0,82258 0,87097 0,983870968 0,516129032 0,72581 0,516129032 0,516129032
sedang sedang sedang mudah mudah mudah sedang mudah sedang sedang
0,968 0,968 0,806 0,355 0,258 0,968 0,968 0,548 0,968 0,097
sangat baik sangat baik sangat baik cukup cukup sangat baik sangat baik baik sangat baik sangat baik
0,986 0,986 0,882 0,433 0,412 0,986 0,986 0,638 0,986 0,986
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
q 0,483870968 0,483870968 0,403225806 0,17742 0,12903 0,016129032 0,483870968 0,27419 0,483870968 0,483870968
pq 0,249739854 0,249739854 0,240634755 0,14594 0,11238 0,015868887 0,249739854 0,19901 0,249739854 0,249739854
(∑X)^2/N 36000,58065
S^2 130,3777315
K/K-1 1,029411765
S^2-∑pq 124,001821 0,95109663
r11 0,97907006
reliabel
rtabel 0,339
Validitas
Daya Beda
TK
No SoalNO Kode Responden
123
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
59 37 52 32 37 61 41 37 37 32
0,95161 0,596774194 0,83871 0,516129032 0,596774194 0,98387 0,66129 0,596774194 0,596774194 0,516129032
mudah sedang mudah sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang
0,806 0,323 0,968 0,806 0,032 0,677 0,806 0,806 0,958
jelek sangat baik cukup sangat baik sangat baik jelek baik sangat baik sangat baik sangat baik
1,207 0,531 0,699 0,534 0,531 2,019 0,558 0,531 0,531 0,534
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
0,04839 0,403225806 0,16129 0,483870968 0,403225806 0,01613 0,33871 0,403225806 0,403225806 0,483870968
0,04605 0,240634755 0,13528 0,249739854 0,240634755 0,01587 0,22399 0,240634755 0,240634755 0,249739854
no soal
124
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
60 37 60 61 41 45 52 51 45 37
0,96774 0,59677 0,96774 0,98387 0,66129 0,72581 0,83871 0,82258 0,72581 0,596774194
mudah sedang mudah mudah sedang mudah mudah mudah mudah sedang
jelek sangat baikjelek jelek baik baik baik baik baik sangat baik
1,449 0,531 1,449 2,019 0,558 0,531 0,699 0,688 0,531 0,56
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
0,03226 0,40323 0,03226 0,01613 0,33871 0,27419 0,16129 0,17742 0,27419 0,403225806
0,03122 0,24063 0,03122 0,01587 0,22399 0,19901 0,13528 0,14594 0,19901 0,240634755
no soal
125
31 32 33 34 35
0 0 0 0 0 9 81
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 1 13 169
0 0 0 0 1 11 121
0 0 0 0 1 13 169
0 0 0 0 1 13 169
0 0 0 0 1 13 169
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 1 17 289
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 0 11 121
0 0 0 0 1 9 81
0 0 0 0 1 12 144
0 1 0 0 1 17 289
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 0 1 0 14 196
1 1 1 1 1 35 1225
0 0 0 0 1 9 81
0 0 0 0 0 9 81
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 0 12 144
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
0 0 0 0 1 12 144
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 1 12 144
0 1 0 0 1 13 169
1 1 1 1 1 35 1225
0 1 0 0 1 11 121
0 0 0 0 0 11 121
1 1 1 1 1 35 1225
0 0 0 0 0 11 121
1 1 1 1 1 35 1225
1 1 1 1 1 35 1225
0 0 0 0 1 12 144
1 0 0 1 1 18 324
1 1 1 1 1 35 1225
0 0 0 0 1 13 169
0 0 0 0 0 11 121
1 0 0 1 1 18 324
1 0 0 1 1 11 121
1 0 0 1 1 18 324
0 0 0 0 1 13 169
0 0 0 0 1 8 64
37 41 32 37 54 1494 44084
0,596774194 0,66129 0,516129032 0,596774194 0,87097
sedang sedang sedang sedang mudah
sangat baik baik sangat baik sangat baik cukup
0,528 0,558 0,534 0,528 0,854
valid valid valid valid valid
0,403225806 0,33871 0,483870968 0,403225806 0,12903
0,240634755 0,22399 0,249739854 0,240634755 0,11238 6,37591
y Y²no soal
126
Lampiran 9
Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep
Rumus : ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah siswa
X = skor item
Y = skor total
∑ = jumlah perkalian X dan Y
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
No Soal
1
1 AAJ 0 9 0 81 0
2 ADF 1 35 1 1225 35
3 AK 0 13 0 169 0
4 AP 0 11 0 121 0
5 AN 0 13 0 169 0
6 ANH 0 13 0 169 0
7 AR 0 13 0 169 0
8 CS 1 35 1 1225 35
9 DAP 0 17 0 289 0
10 DP 1 35 1 1225 35
11 DS 1 35 1 1225 35
12 DW 0 11 0 121 0
13 EA 0 9 0 81 0
14 EBR 0 12 0 144 0
15 EE 0 17 0 289 0
16 EL 1 35 1 1225 35
17 FK 1 35 1 1225 35
18 FYA 0 14 0 196 0
19 GFW 1 35 1 1225 35
20 GPB 0 9 0 81 0
Y² XYNO Kode Responden Skor total (Y) X²
127
21 HP 0 9 0 81 0
22 IRM 1 35 1 1225 35
23 IS 1 35 1 1225 35
24 ISP 1 35 1 1225 35
25 KI 1 35 1 1225 35
26 KM 1 35 1 1225 35
27 KNA 0 12 0 144 0
28 LKS 1 35 1 1225 35
29 LN 1 35 1 1225 35
30 LPR 1 35 1 1225 35
31 LRM 1 35 1 1225 35
32 LT 1 35 1 1225 35
33 LTQ 1 35 1 1225 35
34 MAA 1 35 1 1225 35
35 MDA 1 35 1 1225 35
36 MMP 1 35 1 1225 35
37 MZ 1 35 1 1225 35
38 NF 1 35 1 1225 35
39 NFF 0 12 0 144 0
40 NFI 1 35 1 1225 35
41 NID 1 35 1 1225 35
42 NIJ 1 35 1 1225 35
43 NKS 1 35 1 1225 35
44 NM 0 12 0 144 0
45 NMRF 0 13 0 169 0
46 NS 1 35 1 1225 35
47 NTA 0 11 0 121 0
48 RDW 0 11 0 121 0
49 REA 1 35 1 1225 35
50 RH 0 11 0 121 0
51 RIH 1 35 1 1225 35
52 RWL 1 35 1 1225 35
53 SF 0 12 0 144 0
54 SFH 0 18 0 324 0
55 SR 1 35 1 1225 35
56 SRR 0 13 0 169 0
57 TA 0 11 0 121 0
58 UK 0 18 0 324 0
59 WI 0 11 0 121 0
60 ZA 0 18 0 324 0
61 ZAL 0 13 0 169 0
62 ZRF 0 8 0 64 0
32 1494 44084 1120jumlah
128
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
129
Lampiran 10
Contoh Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Pemahaman Konsep
Rumus :
[
[
]]
Kriteria pengambilan keputusan :
Apabila , maka soal tersebut reliabel
1. Perhitungan varians total
Rumus yang digunakan adalah :
∑ ∑
Sehingga varians totalnya adalah :
= 130,37
2. Perhitungan varians butir
Rumus yang digunakan adalah :
Varians butir ke- 1 adalah
= 0,249
130
Dan seterusnya sampai varians butir ke -35
Dengan demikian jumlah varians butir ke-1 sampai ke-35 adalah :
∑
3. Perhitungan koefisien reliabilitas
[
] [
]
= 0,979
Harga pada taraf signifikansi 5 % adalah 0,339. Karena harga
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel.
131
Lampiran 11
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Tes Pemahaman Kosep
Rumus :
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyak peserta yang menjawab betul butir soal yang bersangkutan
= jumlah peserta yang mengikuti tes
Kriteria
Soal dengan P < 0,30 adalah soal tergolong sukar
Soal dengan adalah soal tergolong sedang
Soal dengan P > 0,70 adalah soal tergolong mudah
Perhitungan
Berikut ini adalah contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
No Soal
X
1 AAJ 0
2 ADF 1
3 AK 0
4 AP 0
5 AN 0
6 ANH 0
7 AR 0
8 CS 1
9 DAP 0
10 DP 1
NO Kode Responden
132
= 0,5
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1
mempunyai tingkat kesukaran sedang
11 DS 1
12 DW 0
13 EA 0
14 EBR 0
15 EE 0
16 EL 1
17 FK 1
18 FYA 0
19 GFW 1
20 GPB 0
21 HP 0
22 IRM 1
23 IS 1
24 ISP 1
25 KI 1
26 KM 1
27 KNA 0
28 LKS 1
29 LN 1
30 LPR 1
31 LRM 1
32 LT 1
33 LTQ 1
34 MAA 1
35 MDA 1
36 MMP 1
37 MZ 1
38 NF 1
39 NFF 0
40 NFI 1
41 NID 1
42 NIJ 1
43 NKS 1
44 NM 0
45 NMRF 0
46 NS 1
47 NTA 0
48 RDW 0
49 REA 1
50 RH 0
51 RIH 1
52 RWL 1
53 SF 0
54 SFH 0
55 SR 1
56 SRR 0
57 TA 0
58 UK 0
59 WI 0
60 ZA 0
61 ZAL 0
62 ZRF 0
32
62
B
Js
133
Lampiran 12
Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Rumus yang digunakan :
Keterangan :
: banyaknya peserta kelas atas
: banyaknya peserta kelas bawah
: banyaknya kelas atas yang menjawab benar
: banyaknya kelas bawah yang menjawab benar
Daya pembeda soal Kriteria
Jelek (dibuang)
Cukup
Baik
Sangat baik
Negatif Sangat jelek (dibuang)
134
Berikut ini perhitungan daya pembeda pada butir no 1.
Mean kelompok atas =
Mean kelompok bawah
( Antara nilai 0,70 sampai 1,00; jadi soal dikatakan sangat baik )
Untuk butir soal yang lain cara perhitungannya analog dengan cara diatas.
No Soal No Soal
1 1
1 ADF 1 32 SR 1
2 CS 1 33 ZA 0
3 DP 1 34 UK 0
4 DS 1 35 SFH 0
5 EL 1 36 EE 0
6 FK 1 37 DAP 0
7 GFW 1 38 FYA 0
8 IRM 1 39 ZAL 0
9 IS 1 40 SRR 0
10 ISP 1 41 NMRF 0
11 KI 1 42 AR 0
12 KM 1 43 AN 0
13 LKS 1 44 ANH 0
14 LN 1 45 AK 0
15 LPR 1 46 EBR 0
16 LRM 1 47 KNA 0
17 LT 1 48 NFF 0
18 LTQ 1 49 NM 0
19 MAA 1 50 SF 0
20 MDA 1 51 WI 0
21 MMP 1 52 TA 0
22 MZ 1 53 RH 0
23 NF 1 54 NTA 0
24 NFI 1 55 RDW 0
25 NID 1 56 DW 0
26 NIJ 1 57 AP 0
27 NKS 1 58 GPB 0
28 NS 1 59 HP 0
29 REA 1 60 EA 0
30 RIH 1 61 AAJ 0
31 RWL 1 62 ZRF 0
31 1
NO Kelompok Atas
jumlah
No Kelompok Bawah
jumlah
135
Lampiran 13
DAFTAR PESERTA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No Nama No Nama No Nama No Nama
1 Aris 33 Aan Galih Prananto 1 Andini Kusumawati 32 Ainur Rika Rahmadhani
2 Barik Kharisma Nurbani 34 Ajeng Mega Anggreany 2 Anis Safitri 33 Akmaludin Malik Hilalan
3 Bunga Septiana Sari 35 Alim Jati Kusuma 3 Aulia Virly Ekananda Hastriana 34 Anesia Desi Rahmawati
4 Deva Eka Raharja 36 Clara Widya W. 4 Az-zahra Muna Nabilla 35 Ari Setyoningsih
5 Dian Fatmawati 37 Dewi Sekar Sari 5 Cintya Herliana 36 Arif Dwi Saputra
6 Dianingrum Dwi Putri Damayanti 38 DharA Mega Carissa Henrita 6 Ega Kinanti 37 Ary Madita Damayanti
7 Erma Utafia 39 Dian Yulia Wulandari 7 Gladis Fiolita Yunia 38 Ayu Margiyani
8 Fahrur Ahmadi 40 Dionisius Nico Wahyu 8 Hasna Nafisah 39 Bagas Edward Yudanto
9 Fina Andriyani 41 Dita Wulan Sari 9 Hendy Pradipta Kurniawan 40 Chindy Titanica
10 Indra Okta Saputra 42 Donadus Hildovan Shutmulder C. 10 Himawan Muria Siwi 41 Chomar Nur Machmut
11 Jodi Nugroho Setiawan 43 Een 11 Khikmatul Khaulia 42 Desy Duwi Ambarwati
12 Manggar Rizka Novitri 44 Eka Andriyani Hasanah 12 Kintan Aulia Viralgi 43 Devi Saptaningrum
13 Meida Nur Afifah 45 Engga Adi Nugroho 13 Kresna Ari Yudha 44 Devita Inanda Hernawan
14 Miftah Karunia Jawi 46 Firdha Khoirun N. 14 Lami Sari 45 Dina Parwati
15 Mlati Fashla 47 Fitri Novitasai 15 Lutfi Muzzammil Faqih 46 Elian Afurkhan
16 Muhammad Budi Wibowo 48 Fitriyati 16 Mega Silvia 47 Enanda Mofi
17 Nadira Nurul 'Izzah 49 Helmi Riza Wijaya 17 Muchammad Nashiruddin A. 48 Farid Muhammad Hanatyo
18 Novi Anggita Enggarsari 50 Indah Tri A. 18 Muhamad Nur Dawam Abadi 49 Farid Pramanas
19 Nur Wachid Saputra 51 Jihan Haris Najunda 19 Muhammad Arva Priambodo 50 Galih Prasetyo
20 Nurul Fandhilah 52 Marcellinus Unggul Fridayanto 20 Nailul Barokah 51 Happy Kharisma Nurulizza
21 Nurul Hanifah 53 Marya Elvira Diana 21 Puji Hastuti 52 Hari Murdiyanto
22 Nurunnisa Paquita 54 Megananda Fajar Annisa 22 Putri Mutiara Nabela 53 Herninda P.
23 Panji Nur Rozaki 55 Nadza Ivan Drian 23 Rahmat Khasbi Assidiqi 54 Iik Marginingsih
24 Rian Boro Supriadi 56 Nila Uswatun Khasanah 24 Rina Narisa Zuliani 55 Ilham Rakyan Mahardika
25 Rizki Widiardi 57 Riky Prastyo 25 Rizky Alexander Reynald 56 Lely Dayanti
26 Rizqy Fadlur Rohman 58 Satrio Adi Pangestu 26 Roro Dea Widiya Kharisma 57 Luki Rachdatul Asfiyah
27 Rr. Noviana Gusti Poetri 59 Shania Arum Destyarini 27 Rosikhin Najib 58 Mei Lifkiana
28 Ruli Andriyanto 60 Viona Ika Safira 28 Salma Firdayanti 59 Mohammad Aryawansyah Aziz
29 Trisnia Nungki Khotimah 61 Wahyu Rizki N.C 29 Sekar Hermi P. 60 Muhammad Abdul Aziz
30 Wilda Nusva Lilasari 62 Yorika S. 30 Vischa Anggraeni 61 Nor Cholifah
31 Yulia Fitriani 63 Zulfa Susanti 31 Yusef Erix Estrada 62 Nurul Azizah
32 Humam Adzani 63 Ricky Ardiansyah
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
136
Lampiran 14
SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Standard kompetensi 4 : menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Mengamati demonstrasi perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi melalui game
Menganalisis konduksi, konveksi, dan radiasi kalor serta penerapannya dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelas yaitu dengan menggunakan game ular tangga,playing card, dan teka-teki silang
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
Penugasan, tes tertulis
4 jam Sumber: Buku paket
Bahan: lembar diskusi, bahan presentasi, kartu soal
Alat: game (game
memasak gulung
california,cooking
akademi ular
tangga,kartu soal,teka-
teki silang
137
SILABUS KELAS KONTROL
Standard kompetensi 4 : menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Mengamati demonstrasi perpindahan kalor cara konduksi, konveksi, dan radiasi
Menganalisis konduksi, konveksi, dan radiasi kalor serta penerapannya dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelas
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
Penugasan, tes tertulis
4 jam Sumber: Buku paket
Bahan: lembar diskusi, bahan presentasi
Alat: pemanas, bejana, zat cair, manik-manik berwarna, media presentasi
138
Lampiran 15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran : Perpindahan Kalor secara konduksi dan konveksi
Alokasi waktu : 2x 45menit
Pertemuan : 1
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis cara perpindahan kalor
C. Indikator
1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi
2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
dengan cara konduksi dan konveksi.
3. Menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan waktu,
koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas penampang dan
panjang
4. Menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien
konveksi, luas penampang.
139
5. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara konduksi dan
konveksi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian
masalah sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara
konduksi dan konveksi
2. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi.
3. Siswa dapat menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap
satuan waktu, koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas
penampang dan panjang
4. Siswa dapat menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan
waktu, koefisien konveksi, luas penampang.
5. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara konduksi
dan konveksi dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas bahwa kalor merupakan
suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu.
Kalor berpindah dari benda atau sistem bersuhu rendah. Perpindahan
kalor dapat terjadi dengan 3 cara,
yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
1. Konduksi
Perpindahan kalor
secarakonduksi (hantaran) adalah
perpindahan kalor melalui zat perantara
dimana partikel-partikel zat perantara
Gambar 1.1
Perpindahan kalor secara konduksi
140
tersebuttidak berpindah. Perhatikan gambar 1.1 berikut.
Dari gambar 1.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan
dengan api, ternyata ujung logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung
logam yang kita pegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut
membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang logam yang
dipanaskan ke ujung batang yang kita pegang. Ada zat yang daya
hantarnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk.
Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua
yaitu konduktor dan isolator.
c) Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan
baik), antara lain: tembaga, alumunium, besi, dan baja.
d) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara
lain: kaca, karet, kayu, dan plastik.
. Dari percobaan ditemukan bahwa kalor yang mengalir.
Sebanding dengan selisih suhu antara kedua ujung
potongan zat yang ditinjau
Sebanding dengan luas penampang potongan (A)
Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan
(L)
Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir
dari ujung bersuhu ke ujung bersuhu dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Keterangan:
H = Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
141
K = Koefisien konduksi termal (Kal/ )
= Perbedaan suhu (oC)
A = Luas penampang (m2)
L = Panjang (m)
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan
kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat
yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas.
c. Konveksi dalam zat cair
Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang.
Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan
naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin
dari atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau
sirkulasi air tersebut dinamakan aruskonveksi.
Gambar 1.3 Konveksi kalor di dalam air
142
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang
lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin
dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap
dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan
udara dingin akan turun.
Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan
sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan
pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik.
Gambar 1.6 peristiwa konveksi
Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat
dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan :
H : Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
h : Koefisien konveksi (Kal/m detoC)
A : Luas penampang (m2)
F. Model Pembelajaran
Model : Model pembelajaran kooperatif
G. Media Pembelajaran
Media pembelajaran : Game( game memasak gulung california, cooking
akademi, Teka-teki silang
143
H. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
kegiatan
Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu
Pendahuluan Membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan
menanyakan peserta didik
yang tidakmasuk
Menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajar dan
memotivasi peserta didik
Memotivasi peserta
didikdisini adalah dengan
menampilkan beberapa game
yangberhubungan dengan
materi,dari beberapa game
diharapkan dapat memotivasi
siswadan meningkatkan minat
belajarnya
Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang dapat
dicapai
Menjawab salam
Siap dan
mendengarkan
penjelasan guru
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
5 menit
Inti Eksplorasi
Apa yang terjadi jika sebuah
sendok dimasukkan kedalam
gelas yang berisi teh panas?
Mengapa demikian
Apa yang terjadi jika air
dipanaskan hingga mendidih?
Mengapa demikian?
Menjawab pertanyaan
dan menyusun
hipotesis sementara
10 menit
144
Elaborasi
Mengkondisikan dan
mengelompokkan siswa
Siswa dibagi menjadi 6
kelompok,setiap kelompok
terdiri 5 siwa
Siswa diajak bermain
game,game disini adalah teka-
teki silang
Membagikan lembar teka-teki
silang pada setiap kelompok
mengenai perpindahan kalor
secara konduksi dan konveksi
Meminta masing-masing
kelompok untuk menyelesaikan
teka-teki silang
Membimbing siswa untuk
menyelesaikan lembar teka-teki
silang
Meminta perwakilan dari
kelompokterpilih untuk
menyajikan hasil pekerjaannya
Mendengarkan dan
duduk sesuai
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Siswa mengikuti
aturan mainnya
Mempelajari teka-teki
silang dan dan
mengerjakannya
secara bersamaan
Bersama anggota
kelompoknya
menyelesaikan teka-
teki silang
Memperhatikan
penjelasan guru
Mempresentasikan
hasil kegiatan
60 menit
Konfirmasi
Meminta siswa untuk
menanggapi hasil darikelompok
lain
Membantu siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan
Memberiikan
tanggapan terhadap
hasil dari kelompok
lain
Menyimpulkan hasil
kegiatan
10 menit
145
penutup Memberi motivasi pada siswa
untuk belajar dirumah
Menutup pelajaran dengan
mengucap salam
Memberikan salam
kepada guru.
5 menit
I. Sumber Pembelajaran
1. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
3. Teka-teki silang
J. Penilaian
1. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa
2. Bentuk instrumen pilihan ganda
K. Daftar Pustaka
Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama
L. Alat Evaluasi
146
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran : Perpindahan Kalor secara radiasi
Alokasi waktu : 2x 45menit
Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis cara perpindahan kalor
C. Indikator
6. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
7. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
dengan cara radiasi.
8. Menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu,
kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang
9. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara radiasi pada
peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara radiasi
7. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan kalor secara radiasi.
147
8. Siswa dapat menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap
satuan waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas
penampang
9. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara radiasi
dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
Radiasi
Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak
memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan tetapi panas
matahari dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah
dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari
ke bumi terjadi lewat radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan
kalor tanpa zat perantara.
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran )
kalor dinamakan termoskop.
Dua buah lampu dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi
warna.
Gambar 2.0 Radiasi
148
Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila
pancaran kalor jatuh pada bola A, tekanan gas didalam bola A, bertambah
besar dan permukaan alkohol di bawah B akan naik. Bila A dan B
bersama-sama diberi pancaran kalor, permukaan alkohol dibawah A tetap
turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini menu jukkan bahwa
bola hitam menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu yang tidak
dihitamkan.
Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan
waktu dapat dinyatakan dengan:
Keterangan
W : Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e : emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕 : konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8
watt m-2
K-4
T : Suhu mutlak (K)
Catatan: Untuk benda hitam e=1
Untuk benda bukan hitam 0<e<1
Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor
lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap.
152
F. Model Pembelajaran
Model : Model pembelajaran kooperatif
G. Media Pembelajaran
Media pembelajaran : Game(game memasak gulung california, cooking
akademi,ular tangga dan playing card)
H. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
kegiatan
Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu
Pendahulu
an
Membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan
menanyakan peserta didik
yang tidakmasuk
Menanyakan kesiapan
peserta didik untuk belajar
dan memotivasi peserta
didik
Memotivasi peserta
didikdisini adalah dengan
menampilkan beberapa
game yangberhubungan
dengan materi,dari
beberapa game diharapkan
dapat memotivasi siswadan
meningkatkan minat
belajarnya
Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang dapat
dicapai
Menjawab salam
Siap dan
mendengarkan
penjelasan guru
Mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan guru
5 menit
Inti Eksplorasi
Apa yang kalian rasakan jika
Menjawab
pertanyaan dan
10
menit
153
duduk didekat api unggun?
Mengapa demikian ?
Mengapa pakaian yang
berwarna cerah lebih nyaman
dikenakan saat cuaca panas
daripada pakaian yang
berwarna gelap?
menyusun
hipotesis
sementara
Elaborasi
Mengkondisikan dan
mengelompokkan siswa
Siswa dibagi menjadi 6
kelompok,setiap kelompok
terdiri 5 siwa
Siswa diajak bermain
game,game disini adalah ular
tangga dan kartu soal
Setiap perwakilan kelompok
maju kedepan untuk
bermain ular tangga, melalui
ular tangga mereka akan
mendapat sebuah kartu soal,
kartu soal dikerjakan dengan
anggota kelompoknya
masing-masing
Demikian seterusnya sampai
semua siswa bermain ular
tangga, pemain yang selesai
lebih dulu dinyatakan sebagai
pemenang
Mendengarkan
dan duduk sesuai
kelompok
Siswa
membentuk
kelompok
Siswa bermain
ular tangga dan
kartu soal
Bersama dengan
anggota
kelompok
menyelesaikan
kartu soal
Siswa bergiliran
maju kedepan
untuk bermain
ular tangga dan
60
menit
154
kartu soal
Konfirmasi
Membantu siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan
Menyimpulk
an hasil
kegiatan
10
menit
penutup Memberi motivasi pada
siswa untuk belajar dirumah
Menutup pelajaran dengan
mengucap salam
Memberikan
salam kepada
guru.
5 menit
I. Sumber Pembelajaran
4. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
5. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
6. Ular tangga
7. Kartu soal
J. Penilaian
3. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa
4. Bentuk instrumen pilihan ganda
K. Daftar Pustaka
Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama
L. Alat Evaluasi
155
Lampiran 16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran : Perpindahan Kalor secara konduksi dan konveksi
Alokasi waktu : 2x 45menit
Pertemuan : 1
M. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi
N. Kompetensi Dasar
Menganalisis cara perpindahan kalor
O. Indikator
10. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi dan konveksi
11. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
dengan cara konduksi dan konveksi.
12. Menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap satuan waktu,
koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas penampang dan
panjang
13. Menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan waktu, koefisien
konveksi, luas penampang.
156
14. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalordengan cara konduksi dan
konveksi pada peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian
masalah sehari-hari
P. Tujuan Pembelajaran
10. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara
konduksi dan konveksi
11. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi.
12. Siswa dapat menyelidiki hubungan anatara perambatan kalor tiap
satuan waktu, koefisien konduksi termal,perbedaan suhu,luas
penampang dan panjang
13. Siswa dapat menyelidiki hubungan perambatan kalor tiap satuan
waktu, koefisien konveksi, luas penampang.
14. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara konduksi
dan konveksi dalam kehidupan sehari-hari
Q. Materi Pembelajaran
Pada penjelasan sebelumnya telah dibahas bahwa kalor merupakan
suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu.
Kalor berpindah dari benda atau sistem bersuhu rendah. Perpindahan
kalor dapat terjadi dengan 3 cara,
yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
3. Konduksi
Perpindahan kalor secarakonduksi
(hantaran) adalah perpindahan kalor melalui
zat perantara dimana partikel-partikel zat
Gambar 1.1
Perpindahan kalor secara konduksi
157
perantara tersebuttidak berpindah. Perhatikan gambar 1.1 berikut.
Dari gambar 1.1 tersebut jika ujung batang logam dipanaskan
dengan api, ternyata ujung logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung
logam yang kita pegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut
membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang logam yang
dipanaskan ke ujung batang yang kita pegang. Ada zat yang daya
hantarnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya buruk.
Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua
yaitu konduktor dan isolator.
e) Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan
baik), antara lain: tembaga, alumunium, besi, dan baja.
f) Isolator ( zat yang kurang baik menghantar panas), antara
lain: kaca, karet, kayu, dan plastik.
. Dari percobaan ditemukan bahwa kalor yang mengalir.
Sebanding dengan selisih suhu antara kedua ujung
potongan zat yang ditinjau
Sebanding dengan luas penampang potongan (A)
Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan
(L)
Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
Atas dasar itu, secara matematik banyak kalor H yang mengalir
dari ujung bersuhu ke ujung bersuhu dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Keterangan:
H = Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
158
K = Koefisien konduksi termal (Kal/ )
= Perbedaan suhu (oC)
A = Luas penampang (m2)
L = Panjang (m)
4. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah perpindahan
kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi pada zat
yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas.
d. Konveksi dalam zat cair
Bila air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang.
Karena massa jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringgan dan
naik ke atas. Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin
dari atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau
sirkulasi air tersebut dinamakan aruskonveksi.
Gambar 1.3 Konveksi kalor di dalam air
159
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang
lebih dingin turun. Konveksi udara dapat dilihat pada gambar dibawah. Jika lilin
dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap
dari obat nyamuk yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan
udara dingin akan turun.
Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan
sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan
pembuatan cerobong asap pada tangki pabrik.
Gambar 1.6 peristiwa konveksi
Banyak kalor yang merambat tiap satuan waktu secara konveksi dapat
dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan :
H : Perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/det)
h : Koefisien konveksi (Kal/m detoC)
A : Luas penampang (m2)
R. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Model : Model pembelajaran kooperatif
Metode : Demonstrasi
160
S. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
kegiatan
Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu
Pendahul
uan
Membuka pelajaran
dengan mengucapkan
salam dan menanyakan
peserta didik yang
tidak masuk
Menanyakan kesiapan
peserta didik untuk
belajar dan memotivasi
peserta didik
Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang
dapat dicapai
Menjawab salam
Siap dan mendengarkan
penjelasan guru
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
5 menit
Inti Eksplorasi
Apa yang terjadi jika
sebuah sendok
dimasukkan kedalam
gelas yang berisi teh
panas?
Mengapa demikian
Apa yang terjadi jika air
dipanaskan hingga
mendidih?
Mengapa demikian?
Menjawab pertanyaan
dan menyusun
hipotesis sementara
10
menit
Elaborasi Mendengarkan dan 60
161
Mengkondisikan dan
mengelompokkan siswa
Siswa dibagi menjadi 6
kelompok,setiap
kelompok terdiri 5 siwa
Guru
mendemonstrasikan
sesuai dengan materi
yang diajarkan
Membagikan LDS pada
setiap kelompok
mengenai perpindahan
kalor secara konduksi
dan konveksi
Meminta masing-masing
kelompok untuk
menyelesaikan LDS
Membimbing siswa
untuk menyelesaikan
LDS
Meminta perwakilan dari
kelompokterpilih untuk
menyajikan hasil
pekerjaannya
duduk sesuai kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Siswa mengamati
demonstrasi
Mempelajari LDS dan
mengerjakannya secara
bersamaan
Bersama anggota
kelompoknya
menyelesaikan LDS
Memperhatikan
penjelasan guru
Mempresentasikan
hasil kegiatan
menit
Konfirmasi
Meminta siswa untuk
menanggapi hasil
darikelompok lain
Membantu siswa untuk
Memberiikan
tanggapan terhadap
hasil dari kelompok
lain
10
menit
162
menyimpulkan hasil
kegiatan
Menyimpulkan hasil
kegiatan
penutup Memberi motivasi pada
siswa untuk belajar
dirumah
Menutup pelajaran
dengan mengucap salam
Memberikan salam
kepada guru.
5 menit
T. Sumber Pembelajaran
8. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
9. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
10. Teka-teki silang
U. Penilaian
5. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa
6. Bentuk instrumen pilihan ganda
V. Daftar Pustaka
Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama
W. Alat Evaluasi
163
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMA N 1 Bergas
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Materi Pelajaran : Perpindahan Kalor secara radiasi
Alokasi waktu : 2x 45menit
Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai
perubahan energi
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis cara perpindahan kalor
C. Indikator
1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan
cara radiasi.
3. Menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan waktu,
kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang
4. Mengaplikasikan konsep perpindahan kalor dengan cara radiasi pada
peristiwa alam yang relevan dalam penyelesaian masalah sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan konsep perpindahan kalor secara radiasi
2. Siswa dapat menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan
kalor secara radiasi.
164
3. Siswa dapat menyelidiki hubungan antara perambatan kalor tiap satuan
waktu, kostanta stefan-boltzman ,emisivitas , suhu dan luas penampang
4. Siswa dapat mengetahui prinsip perpindahan kalor secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
Antara radiasi dengan matahari terdapat ruang hampa yang tidak
memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan tetapi panas matahari
dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin berpindah dengan cara
konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari matahari ke bumi terjadi lewat
radiasi(pancaran). Jadi radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara.
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi ( pancaran ) kalor
dinamakan termoskop.
Dua buah lampu dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi
warna.
Gambar 2.0 Radiasi
Bola lampu A dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila pancaran
kalor jatuh pada bola A, tekanan gas didalam bola A, bertambah besar dan
permukaan alkohol di bawah B akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi
pancaran kalor, permukaan alkohol dibawah A tetap turun dan permukaan alkohol
165
di bawah B naik. Hal ini menu jukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih
banyak daripada bola lampu yang tidak dihitamkan.
Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan
waktu dapat dinyatakan dengan:
Keterangan
W : Energi kalor tiap satuan luas tiap satuan waktu ( watt/m2K)
e : emisivitas, besarnya tergantung sifat permukaan benda.
𝛕 : konstanta stefan-Boltzman = 5,672.10-8
watt m-2
K-4
T : Suhu mutlak (K)
Catatan: Untuk benda hitam e=1
Untuk benda bukan hitam 0<e<1
F. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Model : Model pembelajaran kooperatif
Metode : Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
kegiatan
Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu
Pendahulua
n
Membuka pelajaran
dengan mengucapkan
salam dan menanyakan
peserta didik yang tidak
masuk
Menanyakan kesiapan
Menjawab salam
Siap dan
mendengarkan
5 menit
Benda yang permukaannya hitam kusam memancarkan atau menyerap kalor
lebih baik dari pada benda yang permukaannya putih mengkilap.
166
peserta didik untuk
belajar dan memotivasi
peserta didik
Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang dapat
dicapai
penjelasan guru
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
Inti Eksplorasi
Apa yang terjadi jika
sebuah sendok
dimasukkan kedalam gelas
yang berisi teh panas?
Mengapa demikian
Apa yang terjadi jika air
dipanaskan hingga
mendidih?
Mengapa demikian?
Menjawab
pertanyaan dan
menyusun
hipotesis
sementara
10
menit
Elaborasi
Mengkondisikan dan
mengelompokkan siswa
Siswa dibagi menjadi 6
kelompok,setiap
kelompok terdiri 5 siwa
Guru mendemonstrasikan
sesuai dengan materi yang
diajarkan
Membagikan LDS pada
setiap kelompok mengenai
perpindahan kalor secara
konduksi dan konveksi
Mendengarkan dan
duduk sesuai
kelompok
Siswa membentuk
kelompok
Siswa mengamati
demonstrasi
Mempelajari LDS
dan
mengerjakannya
secara bersamaan
Bersama anggota
60
menit
167
Meminta masing-masing
kelompok untuk
menyelesaikan LDS
Membimbing siswa untuk
menyelesaikan LDS
Meminta perwakilan dari
kelompokterpilih untuk
menyajikan hasil
pekerjaannya
kelompoknya
menyelesaikan
LDS
Memperhatikan
penjelasan guru
Mempresentasikan
hasil kegiatan
Konfirmasi
Meminta siswa untuk
menanggapi hasil
darikelompok lain
Membantu siswa untuk
menyimpulkan hasil
kegiatan
Memberiikan
tanggapan terhadap
hasil dari
kelompok lain
Menyimpulkan
hasil kegiatan
10
menit
penutup Memberi motivasi pada
siswa untuk belajar
dirumah
Menutup pelajaran dengan
mengucap salam
Memberikan salam
kepada guru.
5 menit
H. Sumber Pembelajaran
11. Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
12. Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
168
13. Teka-teki silang
I. Penilaian
7. Tes tertulis dan angket minat belajar siswa
8. Bentuk instrumen pilihan ganda
J. Daftar Pustaka
Widodo,Tri.2009.Fisika untuk SMA/MA.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Supiyanto.2007.Fisika SMA untuk kelas X jilid1. Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama
K. Alat Evaluasi
169
Lampiran 17
KISI-KISI UJI PEMAHAMAN POKOK BAHASAN PERPINDAH KALOR
C. STANDAR KOMPETENSI
4.Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
D. KOMPETENSI DASAR
4.2 Menganalisis Cara Perpindahan Kalor
Sub
poko
k
baha
san
Indikator Aspek
pemaha
man
konsep
No soal Soal Pembahasan Skor
Perp
inda
han
kalo
r
secar
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara
konduksi
P1 2 Perpindahan kalor secara konduksi
terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
Jawabannya: d.
Hanya dalam zat
padat
Perpindahan kalor
secara konduksi
170
a
kond
uksi
e. Hanya pada zat cair dan gas
adalah
perpindahan kalor
yang tidak
disertai
perpindahan zat
penghantar,berdas
arkan daya hantar
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi
perpindahan kalor dengan
cara konduksi
P4
P3
5
6.
Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuah
benda yang suhunya lebih besar dari 0 K
berbanding lurus dengan.....
a. Massa benda itu
b. Luas permukaan benda
c. Suhu sekelilingnya
d. Pangkat dua dari suhunya
Baik buruknya suatu benda sebagai
penghantar emisi panas ditentukan oleh
faktor.....
a. Luas permukaan benda
b. Panjang benda
Jawabannnya : b.
Luas permukaan
benda
Karena
persamaan
matematisnya :
Jawabannya : c.
171
P3
P4
29
30
c. Koefisien konduksi termal
d. Suhu benda
e. Panjang benda
Laju perpindahan kalor secara konduksi
bergantung kepadahal-hal berikut, kecuali...
a. Panjang atau tebal bahan
b. Massa jenis bahan
c. Konduktivitas termal
d. Beda suhu
e. Luas penampang
Besar kalor yang dapat dipindahkan melalui
suatu penghantar per satuan waktu
berbanding terbalik dengan...
a. Selisih suhu
b. Konduktivitas termal
c. Panjang atau ketebalan
d. Luas permukaan
e. Massa jenis
Koefisien
konduksi termal
Jawabannya : b.
Massa jenis bahan
172
Jawabannya : c.
Panjang atau
ketebalan
Menyelidiki hubungan
anatara perambatan kalor
tiap satuan waktu,
koefisien konduksi
termal,perbedaan
suhu,luas penampang dan
panjang
P5
10
Kalor yang mengalir persatuan waktu
melalui suatu konduktor tidak tergantung
pada.....
a. Luas penampang konduktor
b. Selisih suhu kedua ujung konduktor
c. Panjang konduktor
d. Jenis konduktor
e. Massa jenis konduktor
Jawabannya : e.
Massa jenis
konduktor
Karena laju
konduksi kalor
melalui
sebuahbdinding
bergantung pada
empat besaran:
Beda suhu
Ketebatan
dinding(d)
/panjang
potongan
173
P5
12
Energi yang dipindahkan secara konduksi
sepanjang batang logam yang luas
penampangnya A dengan laju tetap adalah
Q. Selisih suhu antara kedua titik yang
berjarak d dan terletak di sepanjang sumbu
batang tersebut sebanding dengan...
a. Q d A
b. Q d A-1
c. Q d-1
A
d. Q d-1
A-1
Luas
permukaan
(A)
Konduktivitas
thermal (k)
Sebanding dengan
selang waktu
lamanyakalor
Jawabannya : b.
Q d A-1
174
P5
P5
13
16
e. Q-1
d-1
A-1
Dimensi konduktivitas termal suatu benda
adalah...
a. ML-2
T-2
ϴ-1
b. MLT-2
ϴ-1
c. MLT-3
ϴ-1
d. MLT-4
ϴ-1
e. ML-1
T-2
ϴ-1
Kalor yang mengalir tiap satuan waktu yang
melalui konduktor adalah...
a. Berbanding lurus panjang konduktor
b. Berbanding terbalik dengan panjang
konduktor
c. Berbanding terbalik dengan
penampang konduktor
d. Berbanding terbalik dengan suku
konduktor
e. Berbanding lurus dengan emisivitas
konduktor
Jawabannya : c.
MLT-3
ϴ-1
Jawabannya : b.
Berbanding
terbalik dengan
panjang
konduktor
175
P5 18 Penyolderan komponen elektronika
menggunakan timah merupakan salah satu
contoh perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
Jawabannya : b.
Konduksi
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konduksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
penyelesaian masalah
sehari-hari
P2
21
Alat memasak yang terbuat dari logam dan
selalu kena panas, bagian pegangannya
selalu terbuat dari kayu atau plastik. Contoh
ini merupakan aplikasi dari konsep....
a. Radiasi
b. Isolator
c. Konveksi
d. Absorbsi
e. Konduksi
Jawabannya : e.
Konduksi
Logam disebut
juga sebagai
konduktor ,
(benda yang baik
untuk
menghantarkan
panasdisebut
isolator),jadi
176
P7
P7
22
Batang baja dan kuningan luas
penampangnya dan panjangnya sama,salah
satu ujungnya dihubungkan. Suhu batang
baja yang bebas 2000C,Sedangkan suhu
ujung batang kuningan yang bebas 1000C.
Jika koefisien konduksi kalor baja dan
kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24
kal/sec. Maka suhu pada titik sambung
kedua batang tersebut adalah...
f. 2250C
g. 2000C
h. 1750C
i. 1500C
j. 1250C
peristiwatersebut
merupakan
contoh dari
perpindahan kalor
secara konduksi
Jawabannya : d.
1500
177
P7
23
Dua batang logam (P dan Q) dengan ukuran
yang sama tapi terbuat dari bahan yang
berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian
ujung lain masing-masing diberi suhu 00C
dan 1000C
. Konduktivitas termal logam P
empat kali lebih besar dari konduktivitas
termal logam Q. Suhu pada persambungan
adalah...
a. 200C
b. 250C
c. 500C
d. 750C
e. 800C
Sebatang alumunium dengan koefisien
konduksi termal
memiliki luas penampang ujungnya 1cm2
ujung-ujung batang itu bersuhu 00C dan
200C besar kalor yang akan merambat tiap
Jawabannya : a.
200C
Jawabannya : a.
0,1 kal
178
detiknya adalah...
a. 0,1 kal
b. 0,2kal
c. 0,3 kal
d. 3 kal
e. 30 kal
Perp
inda
han
kalo
r
secar
a
konv
eksi
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara
konveksi
P1
P1
3
14
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
Konveksi terjadi pada zat ...
a. Hanya pada zat padat
b. Hanya pada zat cair
Jawabannya : e.
Hanya pada zat
cair dan gas
Jawabannya : d.
Hanya pada padat
dan cair
179
c. Hanya pada gas
d. Hanya pada padat dan cair
e. Hanya pada cair dan gas
180
Menyelidiki hubungan
perambatan kalor tiap
satuan waktu, koefisien
konveksi, luas penampang.
P7
24
Sebuah jendela kaca dalam ruang yang
berpengatur suhu(berAC) tebalnya 3,2 mm
luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian
dalam adalah 250C, sedangkan suhu pada
kaca bagian luar adalah 300C. Bila diketahui
konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor
yang mengalir tiap detik adalah...
a. 1500 Js-1
b. 22500 Js-1
c. 3000 Js-1
d. 3750 Js-1
e. 4500 Js-1
Jawabannya : d.
3750 Js-1
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konveksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
P2
1
Memasak daging dengan cara diasapi
merupakan penerapan perpindahan kalor
secara.....
a. Kapiler
b. Konveksi
Jawabannya : b.
Konveksi
Memasak daging
dengan cara
diasapi
181
penyelesaian masalah
sehari-hari
P2
19
c. Radiasi
d. Konduksi
e. Radiasi termal
Memasak daging dengan cara dibakar
merupakan penerapan perpindahan kalor
secara...
a. Konveksi
b. Kapiler
c. Konduksi
d. Magnetik
e. Radiasi
merupakan
perpindahan kalor
secara
konveksi,karena
perpindahan kalor
melalui suatu
medium dengan
disertai
perpindahan zat
perantaranya.
Jawabannya : a.
konveksi
182
Perp
inda
han
kalo
r
secar
a
radia
si
Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara radiasi
P1
P1
P2
4
7
17
Perpindahan kalor secara radiasi terjadi...
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
Perpindahan energi oleh pancaran matahari
dinamakan.....
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Isolasi
d. Konveksi
e. Tidak langsung
Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar
dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang
menyebar ketika lampu dinyalakan
menunjukkan adanya perpindahan kalor
secara...
Jawabannya : b.
Hanya dalam gas
Jawabannya : b.
Radiasi
Jawabannya : c.
Radiasi
183
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
Menyelidiki faktor-faktor
yang mempengaruhi
perpindahan kalor dengan
cara radiasi
P5 15 Energi yang dipancarkan suatu benda
banyak tergantung pada ...
a. Temperatur benda
b. Bahan (jenis benda)
c. Luas permukaan benda
d. Sifat benda
e. Bentuk permukaan benda
Jawabannya :a.
Temperatur benda
Menyelidiki hubungan
antara perambatan kalor
tiap satuan waktu, kostanta
stefan-boltzman
,emisivitas , suhu dan luas
P5 13 Energi yang dipancarkan oleh sebuah benda
hitam sempurna dengan luas permukaan A
pada suhu T dalam waktu t sebanding
dengan.....
a. A2T
2t
Jawabannya : d.
AT4t
184
penampang
b. A2T
3t
c. ATt4
d. AT4t
e. AT2t2
Mengaplikasikan konsep
perpindahan kalor dengan
cara konveksi pada
peristiwa alam yang
relevan dalam
penyelesaian masalah
sehari-hari
P3
P7
20
25
Jika kita berada didekat api unggun maka
kalor akan merambat dari api unggun ke
tubuh kita melalui proses...
a. Radiasi dan konveksi
b. Radiasi dan konduksi
c. Konduksi dan konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan
oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K dan
2000 K adalah...
a. 1:1
b. 2:1
Jawabannya : d.
Radiasi
Jawabannya : e.
16:1
185
P7
P7
26
31
c. 4:1
d. 8:1
e. 16:1
Suatu benda hitam pada suhu 270C
memancarkan energi R J/s. Benda hitam
tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi
3270C. Energi yang dipancarkan menjadi...
a. 2R
b. 4R
c. 6R
d. 12R
e. 16R
Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K
dengan emisivitas 0,3 lampu itu mempunyai
daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah....
cm2
f. 18
g. 1,8
h. 9
Jawaban : e. 16 R
Jawabannya : d.
0,9
186
P7
28
i. 0,9
j. 1,6
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5)
dan 𝛔= 6 x 10-8
watt/m2K
4 adalah 1000K.
Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas
permukaan filamen....
f. 5 cm2
g. 10 cm2
h. 15 cm2
i. 20 cm2
j. 25 cm2
Jawabannya : d.
20 cm2
Keterangan :
P1 = Menafsirkan P4 = Merangkum P7 = Menjelaskan
P2 = Mencontohkan P5 = Menyimpulkan
P3 = Mengklasifikasikan P6 = Membandingkan
187
Lampiran 18
SOAL POST-TEST PENELITIAN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X SMA
Waktu : 60 menit
Petunjuk :
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ( ) !
Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah!
Selamat mengerjakan!
1. Memasak daging dengan cara diasapi merupakan penerapan perpindahan
kalor secara.....
a. Kapiler
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Konduksi
e. Radiasi termal
2. Perpindahan kalor secara konduksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
3. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi.....
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
188
e. Hanya pada zat cair dan gas
4. Perpindahan kalor secara radiasi terjadi...
a. Dalam zat padat, cair, dan gas
b. Hanya dalam gas
c. Hanya dalam zat cair
d. Hanya dalam zat padat
e. Hanya pada zat cair dan gas
5. Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuah benda yang suhunya lebih
besar dari 0 K berbanding lurus dengan.....
a. Massa benda itu
b. Luas permukaan benda
c. Suhu sekelilingnya
d. Pangkat dua dari suhunya
e. Suhunya
6. Baik buruknya suatu benda sebagai penghantar emisi panas ditentukan
oleh faktor.....
a. Luas permukaan benda
b. Panjang benda
c. Koefisien konduksi termal
d. Suhu benda
e. Panjang benda
7. Perpindahan energi oleh pancaran matahari dinamakan.....
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Isolasi
d. Konveksi
e. Tidak langsung
8. Alat memasak yang terbuat dari logam dan selalu kena panas, bagian
pegangannya selalu terbuat dari kayu atau plastik. Contoh ini merupakan
aplikasi dari konsep....
a. Radiasi
189
b. Isolator
c. Konveksi
d. Absorbsi
e. Konduksi
9. Berikut ini merupakan penerapan konveksi dalam kehidupan sehari-hari,
kecuali.....
a. Pendingin rumah
b. Cerobong asap
c. Katub udara kompor
d. Efek rumah kaca
e. Angin darat
10. Kalor yang mengalir persatuan waktu melalui suatu konduktor tidak
tergantung pada.....
a. Luas penampang konduktor
b. Selisih suhu kedua ujung konduktor
c. Panjang konduktor
d. Jenis konduktor
e. Massa jenis konduktor
11. Energi yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam sempurna dengan luas
permukaan A pada suhu T dalam waktu t sebanding dengan.....
a. A2T
2t
b. A2T
3t
c. ATt4
d. AT4t
e. AT2t2
12. Energi yang dipindahkan secara konduksi sepanjang batang logam yang
luas penampangnya A dengan laju tetap adalah Q. Selisih suhu antara
kedua titik yang berjarak d dan terletak di sepanjang sumbu batang
tersebut sebanding dengan...
a. Q d A
b. Q d A-1
190
c. Q d-1
A
d. Q d-1
A-1
e. Q-1
d-1
A-1
13. Dimensi konduktivitas termal suatu benda adalah...
a. ML-2
T-2
Ө1
b. MLT-2
Ө-1
c. MLT-3
Ө-1
d. MLT-4
Ө-1
e. ML-1
T-2
Ө-1
14. Berikut ini yang bukan merupakan penerapan radiasi kalor adalah.....
a. Termos es
b. Efek rumah kaca
c. Alat pemanggang roti
d. Pendingin kamar
e. Ventilasi kamar
15. Energi yang dipancarkan suatu benda banyak tergantung pada ...
a. Temperatur benda
b. Bahan (jenis benda)
c. Luas permukaan benda
d. Sifat benda
e. Bentuk permukaan benda
16. Kalor yang mengalirtiap satuan waktu yang melalui konduktor adalah...
a. Berbanding lurus panjang konduktor
b. Berbanding terbalik dengan panjang konduktor
c. Berbanding terbalik dengan penampang konduktor
d. Berbanding terbalik dengan suku konduktor
e. Berbanding lurus dengan emisivitas konduktor
17. Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum.
Panas yang menyebar ketika lampu dinyalakan menunjukkan adanya
perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
191
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
18. Penyolderan komponen elektronika menggunakan timah merupakan salah
satu contoh perpindahan kalor secara...
a. Konveksi
b. Konduksi
c. Radiasi
d. Kapiler
e. Magnetik
19. Terjadinya angin laut, pancaran sinar matahari, dan proses memasak air
menggunakan ketel diatas api berturut-turut merupakan proses
perpindahan kalor secara...
a. Konduksi, konveksi, radiasi
b. Konveksi, radiasi, konduksi
c. Radiasi, konveksi, radiasi
d. Konduksi,radiasi, konduksi
e. Radiasi,konduksi,konveksi
20. Jika kita berada didekat api unggun maka kalor akan merambat dari api
unggun ke tubuh kita melalui proses...
a. Radiasi dan konveksi
b. Radiasi dan konduksi
c. Konduksi dan konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
21. Batang baja dan kuningan luas penampangnya dan panjangnya sama,salah
satu ujungnya dihubungkan. Suhu batang baja yang bebas
2000C,Sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas 100
0C. Jika
koefisien konduksi kalor baja dan kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24
kal/sec. Maka suhu pada titik sambung kedua batang tersebut adalah...
192
a. 2250C
b. 2000C
c. 1750C
d. 1500C
e. 1250C
22. Dua batang logam (P dan Q) dengan ukuran yang sama tapi terbuat dari
bahan yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan menjadi satu dengan
lainnya. Kemudian ujung lain masing-masing diberi suhu 00C dan 100
0C.
Konduktivitas termal logam P empat kali lebih besar dari konduktivitas
termal logam Q. Suhu pada persambungan adalah...
a. 200C
b. 250C
c. 500C
d. 750C
e. 800C
23. Sebatang alumunium dengan koefisien konduksi termal
memiliki luas penampang ujungnya 1cm2 ujung-ujung
batang itu bersuhu 00C dan 20
0C besar kalor yang akan merambat tiap
detiknya adalah...
a. 0,1 kal
b. 0,2kal
c. 0,3 kal
d. 3 kal
e. 30 kal
24. Sebuah jendela kaca dalam ruang yang berpengatur suhu(berAC) tebalnya
3,2 mm luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian dalam adalah 25
0C,
sedangkan suhu pada kaca bagian luar adalah 300C. Bila diketahui
konduktivitas termal 0,8 W/m K,maka kalor yang mengalir tiap detik
adalah...
a. 1500 Js-1
b. 22500 Js-1
193
c. 3000 Js-1
d. 3750 Js-1
e. 4500 Js-1
25. Perbandingan laju kalor yang dipanaskan oleh sebuah benda hitam
bersuhu 4000K dan 2000 K adalah...
a. 1:1
b. 2:1
c. 4:1
d. 8:1
e. 16:1
26. Suatu benda hitam pada suhu 270C memancarkan energi R J/s. Benda
hitam tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi 3270C. Energi yang
dipancarkan menjadi...
a. 2R
b. 4R
c. 6R
d. 12R
e. 16R
27. Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K dengan emisivitas 0,3 lampu itu
mempunyai daya 60 watt,makaluasfilamennya adalah.... cm2
a. 18
b. 1,8
c. 9
d. 0,9
e. 1,6
28. Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5) dan 𝛔= 6 x 10-8
watt/m2K
4
adalah 1000K. Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas permukaan
filamen....
a. 5 cm2
b. 10 cm2
c. 15 cm2
194
d. 20 cm2
e. 25 cm2
29. Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung kepadahal-hal berikut,
kecuali...
a. Panjang atau tebal bahan
b. Massa jenis bahan
c. Konduktivitas termal
d. Beda suhu
e. Luas penampang
30. Besar kalor yang dapat dipindahkan melalui suatu penghantar per satuan
waktu berbanding terbalik dengan...
a. Selisih suhu
b. Konduktivitas termal
c. Panjang atau ketebalan
d. Luas permukaan
e. Massa jenis
195
Lampiran 19
KUNCI JAWABAN SOALPENELITIAN
1 B 11 D 21 D
2 D 12 B 22 A
3 E 13 C 23 A
4 B 14 E 24 D
5 B 15 A 25 E
6 C 16 B 26 E
7 B 17 C 27 D
8 E 18 B 28 D
9 D 19 A 29 B
10 E 20 D 30 C
196
DAFTAR NILAI UTS FISIKA KELAS X SEMESTER 2
TAHUN AJARAN 2015
No Nama X-1 Nama X-2 Nama X-3 Nama X-7
1 Aris 84 Aan Galih Prananto 40 Andini Kusumawati 63 Ainur Rika Rahmadhani 40
2 Barik Kharisma Nurbani 81 Ajeng Mega Anggreany 42 Anis Safitri 64 Akmaludin Malik Hilalan 35
3 Bunga Septiana Sari 63 Alim Jati Kusuma 52 Aulia Virly Ekananda Hastriana 70 Anesia Desi Rahmawati 47
4 Deva Eka Raharja 53 Clara Widya W. 85 Az-zahra Muna Nabilla 56 Ari Setyoningsih 65
5 Dian Fatmawati 65 Dewi Sekar Sari 44 Cintya Herliana 67 Arif Dwi Saputra 40
6 Dianingrum Dwi Putri Damayanti 64 DharA Mega Carissa Henrita 50 Ega Kinanti 78 Ary Madita Damayanti 30
7 Erma Utafia 81 Dian Yulia Wulandari 54 Gladis Fiolita Yunia 54 Ayu Margiyani 67
8 Fahrur Ahmadi 43 Dionisius Nico Wahyu 51 Hasna Nafisah 55 Bagas Edward Yudanto 63
9 Fina Andriyani 78 Dita Wulan Sari 64 Hendy Pradipta Kurniawan 49 Chindy Titanica 55
10 Indra Okta Saputra 62 Donadus Hildovan Shutmulder C. 43 Himawan Muria Siwi 55 Chomar Nur Machmut 60
11 Jodi Nugroho Setiawan 43 Een 50 Khikmatul Khaulia 69 Desy Duwi Ambarwati 55
12 Manggar Rizka Novitri 49 Eka Andriyani Hasanah 54 Kintan Aulia Viralgi 62 Devi Saptaningrum 50
13 Meida Nur Afifah 79 Engga Adi Nugroho 85 Kresna Ari Yudha 45 Devita Inanda Hernawan 60
14 Miftah Karunia Jawi 49 Firdha Khoirun N. 82 Lami Sari 61 Dina Parwati 55
15 Mlati Fashla 65 Fitri Novitasai 87 Lutfi Muzzammil Faqih 65 Elian Afurkhan 55
16 Muhammad Budi Wibowo 40 Fitriyati 52 Mega Silvia 50 Enanda Mofi 50
17 Nadira Nurul 'Izzah 77 Helmi Riza Wijaya 59 Muchammad Nashiruddin A. 53 Farid Muhammad Hanatyo 50
18 Novi Anggita Enggarsari 74 Indah Tri A. 80 Muhamad Nur Dawam Abadi 66 Farid Pramanas 55
19 Nur Wachid Saputra 61 Jihan Haris Najunda 65 Muhammad Arva Priambodo 54 Galih Prasetyo 30
20 Nurul Fandhilah 85 Marcellinus Unggul Fridayanto 46 Nailul Barokah 60 Happy Kharisma Nurulizza 55
21 Nurul Hanifah 70 Marya Elvira Diana 65 Puji Hastuti 48 Hari Murdiyanto 50
22 Nurunnisa Paquita 61 Megananda Fajar Annisa 58 Putri Mutiara Nabela 90 Herninda P. 55
23 Panji Nur Rozaki 46 Nadza Ivan Drian 65 Rahmat Khasbi Assidiqi 54 Iik Marginingsih 55
24 Rian Boro Supriadi 54 Nila Uswatun Khasanah 79 Rina Narisa Zuliani 58 Ilham Rakyan Mahardika 50
25 Rizki Widiardi 50 Riky Prastyo 59 Rizky Alexander Reynald 70 Lely Dayanti 53
26 Rizqy Fadlur Rohman 44 Satrio Adi Pangestu 59 Roro Dea Widiya Kharisma 61 Luki Rachdatul Asfiyah 80
27 Rr. Noviana Gusti Poetri 57 Shania Arum Destyarini 61 Rosikhin Najib 52 Mei Lifkiana 75
28 Ruli Andriyanto 52 Viona Ika Safira 63 Salma Firdayanti 64 Mohammad Aryawansyah Aziz 67
29 Trisnia Nungki Khotimah 58 Wahyu Rizki N.C 65 Sekar Hermi P. 80 Muhammad Abdul Aziz 60
30 Wilda Nusva Lilasari 54 Yorika S. 50 Vischa Anggraeni 60 Nor Cholifah 57
31 Yulia Fitriani 61 Zulfa Susanti 48 Yusef Erix Estrada 58 Nurul Azizah 65
32 Humam Adzani 45 Ricky Ardiansyah 47
1948 Ʃ 1859 Ʃ 1890 Ʃ 1731
32 n 31 n 31 n 32
60,8732 Mean 59,9663 Mean 60,9518 Mean 54,0938
181,558 S²(Varian) 184,32 S²(Varian) 97,5008 S²(Varian) 128,604
13,4743 Si 13,5764 Si 9,87425 Si 11,3404Si
Ʃ
n
Mean
S²(Varian)
197
Lampiran 21
Uji Homogenitas Populasi
Hipotesis
Ho : Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan tengah semester bersifat homogen
Ha :Anggota populasi berdasarkan nilai ulangan tengah semester bersifat tidak homogen
Pengujian Hipotesis
Dengan harga satuan Barlet sebesar
Dan harga varians populasi sebesar
Kriteria yang digunakan
Ho diterima bila
Ha diterima bila
198
χ2 tabel = χ2(1-α)(dk), derajat kebebasan (dk)= k-1, kesalahan relatif (α)= 5% dengan k = 3
Pengujian Hipotesis
kelas ni dk=ni-1 Si² (dk)Si² log Si² (dk) log Si²
x-1 32 31 181,56 5628,286 2,259 70,029
x-2 31 30 184,31 5529,3 2,266 67,966 3,96 7,81
x-3 31 30 97,50078 2925,023 1,989 59,670
x-7 32 31 128,6038 3986,718 2,109 65,387 karena X² hitung < X² tabel maka Ho diterima dan data antar kelompok bersifat homogen
Ʃ 134 122 591,97 18069,33 8,623 263,053
s2 log s2B X²hitung
X²hitung X²tabel
Homogen 7,81
uji homogenitas
148,1092 2,170582 264,811 4,047936
4,047936
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
196
196
Lampiran 22
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 85
1 84 40 1 nilai terendah 40
2 81 43 range 45
3 63 43 banyak kelas 6
4 53 44 1 panjang interval kelas 8
5 65 45 1 banyak data 32
6 64 46 1
7 81 49 Rata-rata 60,87
8 43 49 varians 181,56
9 78 50 1 simpangan baku 13,47
10 62 52 1
11 43 53 1
12 49 54
13 79 54
14 49 57 1
15 65 58 1
16 40 61
17 77 61
18 74 61
19 61 62 1
20 85 63 1
21 70 64 1
22 61 65
23 46 65
24 54 70 1
25 50 74 1
26 44 77 1
27 57 78 1
28 52 79 1
29 58 81
30 54 81
31 61 84 1
32 45 85 1
1
2
UJI NORMALITAS KELAS X-1
2
2
3
2
197
197
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
40 − 47 6 39,5 -1,59 0,4441
48 − 55 7 47,5 -0,99 0,3389 0,1052 3,37 6 2,06
56 − 64 8 55,5 -0,40 0,1554 0,1835 5,87 7 0,22
65 − 72 3 64,5 0,27 0,1064 0,2618 8,38 8 0,02
73 − 80 4 72,5 0,86 0,3051 -0,1987 6,36 3 1,78
81 − 88 4 80,5 1,46 0,4279 -0,1228 3,93 4 0,00
87,5 1,98 0,4761 -0,0482 1,54 4 3,93
Jumlah 7,999973951
Interval
198
198
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,99 11,07
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
199
199
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 87
1 40 40 1 nilai terendah 40
2 42 42 1 range 47
3 52 43 1 banyak kelas 6
4 85 44 1 panjang interval kelas 8
5 44 46 1 banyak data 32
6 50 48 1
7 54 50 Rata-rata 58,09
8 51 50 varians 184,32
9 64 50 simpangan baku 13,58
10 43 51 1
11 50 52
12 54 52
13 85 54
14 82 54
15 87 57
16 52 57
17 59 58 1
18 80 59 1
19 65 61 1
20 46 63 1
21 65 64 1
22 58 65
23 65 65
24 79 65
25 59 65
26 59 79 1
27 61 80 1
28 63 82 1
29 65 85
30 50 85
31 48 87 1
2
2
4
2
3
UJI NORMALITAS KELAS X-2
2
200
200
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
40 − 47 5 39,5 -1,37 0,4441
48 − 55 9 47,5 -0,78 0,3389 0,1052 3,37 5 0,79
56 − 64 7 55,5 -0,19 0,1554 0,1835 5,87 9 1,67
65 − 72 4 63,5 0,40 0,0754 0,2308 7,39 7 0,02
73 − 80 2 71,5 0,99 0,2852 -0,2098 6,71 4 1,09
81 − 88 4 79,5 1,58 0,4162 -0,131 4,19 2 1,14
87,5 2,17 0,4761 -0,0599 1,92 4 2,25
Jumlah 6,971628806
Interval
201
201
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
6,97 11,07
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
202
202
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 90
1 63 45 1 nilai terendah 45
2 64 48 1 range 45
3 70 49 1 banyak kelas 6
4 56 50 1 panjang interval kelas 8
5 67 52 1 banyak data 31
6 78 53 1
7 54 54 Rata-rata 60,95
8 55 54 varians 97,50
9 49 55 simpangan baku 9,87
10 55 55
11 69 56 1
12 62 58
13 45 58
14 61 60
15 65 60
16 50 61
17 53 61
18 66 62 1
19 54 63 1
20 60 64
21 48 64
22 90 65 1
23 54 66 1
24 58 67 1
25 70 68 1
26 61 69 1
27 52 70
28 64 70
29 80 78 1
30 60 80 1
31 58 90 1
2
2
2
2
2
2
2
UJI NORMALITAS KELAS X-3
203
203
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
45 − 52 5 44,5 -1,67 0,4292
53 − 60 10 52,5 -0,86 0,2454 0,1838 5,70 5 0,09
61 − 68 10 60,5 -0,05 0,0596 0,305 9,46 10 0,03
69 − 76 3 68,5 0,76 0,3315 0,3911 12,12 10 0,37
77 − 84 2 76,5 1,57 0,4616 -0,1301 4,03 3 0,26
85 − 92 1 84,5 2,38 0,4951 -0,0335 1,04 2 0,89
91,5 3,09 0,4995 -0,0044 0,14 1 5,28
Jumlah 6,921269505
Interval
204
204
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
6,92 11,07
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
205
205
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 80
1 40 30 nilai terendah 30
2 35 30 range 50
3 47 35 1 banyak kelas 6
4 65 40 panjang interval kelas 8
5 40 40 banyak data 32
6 30 47
7 67 47 Rata-rata 54,09
8 63 50 varians 128,60
9 55 50 simpangan baku 11,34
10 60 50
11 55 50
12 50 50
13 60 53 1
14 55 55
15 55 55
16 50 55
17 50 55
18 55 55
19 30 55
20 55 55
21 50 55
22 55 57 1
23 55 60
24 50 60
25 53 60
26 80 63 1
27 75 65
28 67 65
29 60 67
30 57 67
31 65 75 1
32 47 80 1
5
2
2
2
2
2
3
8
UJI NORMALITAS KELAS X-7
206
206
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
30 − 37 3 29,5 -2,17 0,485
38 − 45 2 37,5 -1,46 0,4279 0,0571 1,77 3 0,85
46 − 53 8 45,5 -0,76 0,2764 0,1515 4,70 2 1,55
54 − 61 12 53,5 -0,05 0,0199 0,2565 7,95 8 0,00
62 − 69 5 61,5 0,65 0,2422 0,2621 8,13 12 1,85
70 − 77 1 69,5 1,36 0,4131 -0,1709 5,30 5 0,02
78 − 85 1 77,5 2,06 0,4803 -0,0672 2,08 1 0,56
84,5 2,68 0,4963 -0,016 0,50 1 0,50
jumlah 5,33
Interval
207
207
Untuk α = 5%, dengan dk=6-1= 5 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
5,33 11,07
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
208
208
Lampiran 23
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No Nilai No Nilai NO Nilai No Nilai
1 31 33 37 1 49 33 43
2 43 34 37 2 31 34 34
3 51 35 49 3 34 35 29
4 20 36 26 4 37 36 43
5 49 37 26 5 37 37 31
6 40 38 26 6 31 38 37
7 49 39 37 7 57 39 31
8 34 40 40 8 31 40 40
9 23 41 34 9 34 41 37
10 37 42 26 10 49 42 40
11 31 43 37 11 31 43 37
12 43 44 37 12 34 44 37
13 55 45 46 13 26 45 40
14 20 46 37 14 40 46 43
15 20 47 43 15 31 47 40
16 31 48 49 16 31 48 34
17 51 49 40 17 40 49 43
18 31 50 55 18 34 50 43
19 57 51 40 19 37 51 37
20 40 52 46 20 40 52 43
21 54 53 46 21 40 53 37
22 43 54 43 22 51 54 37
23 37 55 46 23 26 55 43
24 34 56 43 24 23 56 43
25 34 57 34 25 43 57 43
26 40 58 46 26 34 58 23
27 26 59 43 27 43 59 43
28 26 60 43 28 40 60 40
29 51 61 49 29 49 61 43
30 49 62 46 30 57 62 34
31 49 63 49 31 31 63 43
32 34 32 29
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
209
209
Lampiran 24
DAFTAR NILAI POSTTEST EKSPERIMEN DAN KONTROL
NO Nilai No Nilai NO Nilai No Nilai
1 82 33 90 1 73 33 83
2 87 34 97 2 77 34 80
3 87 35 70 3 80 35 77
4 63 36 97 4 77 36 80
5 82 37 82 5 87 37 67
6 73 38 90 6 83 38 84
7 87 39 82 7 83 39 77
8 87 40 70 8 70 40 80
9 87 41 87 9 83 41 84
10 70 42 90 10 67 42 80
11 73 43 82 11 83 43 84
12 87 44 82 12 77 44 63
13 87 45 82 13 73 45 84
14 82 46 90 14 83 46 80
15 80 47 90 15 83 47 73
16 82 48 93 16 73 48 84
17 82 49 90 17 73 49 70
18 80 50 90 18 73 50 87
19 73 51 80 19 80 51 80
20 82 52 90 20 77 52 84
21 87 53 90 21 73 53 84
22 87 54 90 22 83 54 77
23 87 55 87 23 63 55 83
24 90 56 80 24 80 56 87
25 87 57 82 25 67 57 77
26 77 58 90 26 70 58 80
27 87 59 87 27 83 59 77
28 70 60 77 28 77 60 84
29 87 61 87 29 73 61 83
30 90 62 90 30 77 62 84
31 87 63 93 31 67 63 84
32 80 32 80
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
210
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 A-001 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 60 83 tinggi
2 A-002 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
3 A-003 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 60 83 tinggi
4 A-004 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 69 tinggi
5 A-005 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55 76 tinggi
6 A-006 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 57 79 tinggi
7 A-007 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 57 79 tinggi
8 A-008 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 88 sangat tinggi
9 A-009 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 60 83 tinggi
10 A-010 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
11 A-011 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 59 82 tinggi
12 A-012 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
13 A-013 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 57 79 tinggi
14 A-014 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 61 85 sangat tinggi
15 A-015 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 52 72 tinggi
16 A-016 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 64 89 sangat tinggi
17 A-017 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
18 A-018 3 1 2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 49 68 sedang
19 A-019 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 62 86 sangat tinggi
20 A-020 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 54 75 tinggi
21 A-021 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 65 90 sangat tinggi
22 A-022 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 62 86 sangat tinggi
23 A-023 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 64 89 sangat tinggi
24 A-024 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 63 88 sangat tinggi
25 A-025 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 52 72 tinggi
26 A-026 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 59 82 tinggi
27 A-027 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75 tinggi
28 A-028 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 63 88 sangat tinggi
29 A-029 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 51 71 tinggi
30 A-030 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 54 75 tinggi
31 A-031 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 58 81 tinggi
32 A-032 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 63 88 sangat tinggi
2554
32,00
80 Minat tinggi
10 31%
21 66%
1 3%
0 0
0 0
MINAT BELAJAR AWAL KELAS EKSPERIMEN
Kriteria
jumlah
n
rata-rata
Skor NilaiNomor Soal
No Kode
Rentang Kriteria jumlah siswa prosentase
25,00%-36,99%
Minat sangat tinggi
Minat tinggi
Minat sedang
Minat rendah
Minat sangat rendah
85%-100,00%
69,00%-84,99%
53,00%-68,99%
37,00%-52,99%
211
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 B-001 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 53 74 tinggi
2 B-002 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 50 69 tinggi
3 B-003 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 55 76 tinggi
4 B-004 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 55 76 tinggi
5 B-005 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 44 61 sedang
6 B-006 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 57 79 tinggi
7 B-007 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
8 B-008 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 64 89 sangat tinggi
9 B-009 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 56 78 tinggi
10 B-010 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75 tinggi
11 B-011 2 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 51 71 tinggi
12 B-012 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71 tinggi
13 B-013 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
14 B-014 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
15 B-015 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 54 75 tinggi
16 B-016 3 1 0 0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 46 64 sedang
17 B-017 2 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 2 3 4 4 4 4 56 78 tinggi
18 B-018 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69 tinggi
19 B-019 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 57 79 tinggi
20 B-020 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 50 69 tinggi
21 B-021 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
22 B-022 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 57 79 tinggi
23 B-023 2 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 51 71 tinggi
24 B-024 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 57 79 tinggi
25 B-025 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 51 71 tinggi
26 B-026 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 45 63 sedang
27 B-027 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69 tinggi
28 B-028 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69 tinggi
29 B-029 3 1 2 2 3 3 4 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 47 65 sedang
30 B-030 2 1 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 50 69 tinggi
31 B-031 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69 tinggi
2250,00
31
73 Minat tinggi
1 3%
26 84%
4 13%
0 0
0 025,00%-36,99% Minat sangat rendah
69,00%-84,99% Minat tinggi
53,00%-68,99% Minat sedang
37,00%-52,99% Minat rendah
Rentang Kriteria jumlah siswa prosentase
85%-100,00% Minat sangat tinggi
MINAT BELAJAR AWAL KELAS EKSPERIMEN
No KodeNomor Soal
Skor Nilai
jumlah
n
rata-rata
kriteria
212
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 C-001 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 56 78 tinggi
2 C-002 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 60 83 tinggi
3 C-003 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 50 69 tinggi
4 C-004 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 58 81 tinggi
5 C-005 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 56 78 tinggi
6 C-006 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 63 88 sangat tinggi
7 C-007 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71 tinggi
8 C-008 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 51 71 tinggi
9 C-009 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 99 sangat tinggi
10 C-010 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
11 C-011 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 93 sangat tinggi
12 C-012 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 1 4 2 3 4 52 72 tinggi
13 C-013 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 72 tinggi
14 C-014 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64 89 sangat tinggi
15 C-015 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 60 83 tinggi
16 C-016 3 1 1 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 1 3 4 3 3 51 71 tinggi
17 C-017 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
18 C-018 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 100 sangat tinggi
19 C-019 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 60 83 tinggi
20 C-020 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 90 sangat tinggi
21 C-021 3 1 1 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 1 3 4 3 3 51 71 tinggi
22 C-022 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
23 C-023 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
24 C-024 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 62 86 sangat tinggi
25 C-025 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 63 88 sangat tinggi
26 C-026 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 51 71 tinggi
27 C-027 3 1 1 1 3 4 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 44 61 sedang
28 C-028 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 62 86 sangat tinggi
29 C-029 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 63 88 sangat tinggi
30 C-030 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 65 90 sangat tinggi
31 C-031 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64 89 sangat tinggi
2489
31
80 tinggi
12 39%
18 58%
1 3%
0 0
0 025,00%-36,99% Minat sangat rendah
69,00%-84,99% Minat tinggi
53,00%-68,99% Minat sedang
37,00%-52,99% Minat rendah
Rentang Kriteria jumlah siswa prosentase
85%-100,00% Minat sangat tinggi
MINAT BELAJAR AWAL KELAS KONTROL
No KodeNomor Soal
Skor Nilai Kriteria
jumlah
n
rata-rata
213
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 D-001 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
2 D-002 4 2 1 1 4 3 3 4 2 3 3 2 3 1 3 3 1 4 47 65 sedang
3 D-003 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 63 88 sangat tinggi
4 D-004 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 61 85 sangat tinggi
5 D-005 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
6 D-006 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 60 83 tinggi
7 D-007 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 62 86 sangat tinggi
8 D-008 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 57 79 tinggi
9 D-009 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 49 68 sedang
10 D-010 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 65 90 sangat tinggi
11 D-011 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 65 90 sangat tinggi
12 D-012 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 61 85 sangat tinggi
13 D-013 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 94 sangat tinggi
14 D-014 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 61 85 sangat tinggi
15 D-015 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 47 65 sedang
16 D-016 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71 tinggi
17 D-017 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 58 81 tinggi
18 D-018 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 64 89 sangat tinggi
19 D-019 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 56 78 tinggi
20 D-020 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 61 85 sangat tinggi
21 D-021 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 60 83 tinggi
22 D-022 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 56 78 tinggi
23 D-023 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 58 81 tinggi
24 D-024 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74 tinggi
25 D-025 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75 tinggi
26 D-026 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 65 90 sangat tinggi
27 D-027 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 56 78 tinggi
28 D-028 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
29 D-029 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72 tinggi
30 D-030 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 48 67 sedang
31 D-031 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 54 75 tinggi
32 D-032 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50 69 tinggi
33 D-033 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 49 68 sedang
34 D-034 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 92 sangat tinggi
35 D-035 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 0 0 0 0 0 0 36 50 rendah
36 D-036 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 54 75 tinggi
37 D-037 4 2 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 56 78 tinggi
38 D-038 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 51 71 tinggi
39 D-039 4 2 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 56 78 tinggi
40 D-040 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 51 71 tinggi
3108
40
78 tinggi
12 38%
14 44%
5 16%
1 3%
0 025,00%-36,99% Minat sangat rendah
69,00%-84,99% Minat tinggi
53,00%-68,99% Minat sedang
37,00%-52,99% Minat rendah
Rentang Kriteria jumlah siswa prosentase
85%-100,00% Minat sangat tinggi
MINAT BELAJAR AWAL KELAS KONTROL
No KodeNomor Soal
Skor Nilai
jumlah
n
rata-rata
Kriteria
214
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 A-001 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 56 78
2 A-002 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
3 A-003 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
4 A-004 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71
5 A-005 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 79
6 A-006 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 58 81
7 A-007 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 61 85
8 A-008 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 63 88
9 A-009 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74
10 A-010 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
11 A-011 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55 76
12 A-012 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
13 A-013 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 59 82
14 A-014 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 55 76
15 A-015 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 62 86
16 A-016 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 51 71
17 A-017 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 60 83
18 A-018 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 78
19 A-019 4 1 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 53 74
20 A-020 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 58 81
21 A-021 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 65 90
22 A-022 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 61 85
23 A-023 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 63 88
24 A-024 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 66 92
25 A-025 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 54 75
26 A-026 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 57 79
27 A-027 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
28 A-028 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66 92
29 A-029 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 94
30 A-030 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74
31 A-031 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 56 78
32 A-032 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 62 86
2557
31
82 tinggi
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS EKSPERIMEN
No KodeNomor Soal
Skor Nilai
jumlah
n
rata-rata
Kriteria
215
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 B-001 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 55 76
2 B-002 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 49 68
3 B-003 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
4 B-004 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 55 76
5 B-005 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 38 53
6 B-006 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 55 76
7 B-007 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74
8 B-008 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 63 88
9 B-009 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 59 82
10 B-010 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 51 71
11 B-011 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 55 76
12 B-012 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 53 74
13 B-013 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 55 76
14 B-014 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 57 79
15 B-015 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 50 69
16 B-016 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 2 51 71
17 B-017 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69
18 B-018 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 51 71
19 B-019 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55 76
20 B-020 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
21 B-021 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69
22 B-022 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
23 B-023 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 51 71
24 B-024 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 56 78
25 B-025 3 2 1 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 59 82
26 B-026 3 1 1 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 43 60
27 B-027 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 52 72
28 B-028 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50 69
29 B-029 3 1 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 58 81
30 B-030 3 1 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 58 81
31 B-031 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 56 78
2292
31
74 tinggi
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS EKSPERIMEN
No KodeNomor Soal
Skor Nilai
jumlah
n
rata-rata
Kriteria
216
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 C-001 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71
2 C-002 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 61 85
3 C-003 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50 69
4 C-004 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 55 76
5 C-005 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 62 86
6 C-006 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 71
7 C-007 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
8 C-008 3 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 49 68
9 C-009 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 97
10 C-010 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 55 76
11 C-011 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 68 94
12 C-012 2 2 2 3 3 3 4 1 2 2 3 4 4 2 3 1 2 4 47 65
13 C-013 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
14 C-014 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 60 83
15 C-015 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 60 83
16 C-016 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 53 74
17 C-017 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
18 C-018 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 97
19 C-019 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
20 C-020 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 54 75
21 C-021 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 54 75
22 C-022 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
23 C-023 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74
24 C-024 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 94
25 C-025 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 54 75
26 C-026 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 56 78
27 C-027 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 48 67
28 C-028 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 63 88
29 C-029 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 60 83
30 C-030 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 96
31 C-031 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 60 83
2448,61
31
79 tinggi
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS KONTROL
No KodeNomor Soal
Skor Nilai
jumlah
n
rata-rata
Kriteria
217
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 D-001 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
2 D-002 4 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 4 3 50 69
3 D-003 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 57 79
4 D-004 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 62 86
5 D-005 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 54 75
6 D-006 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 58 81
7 D-007 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 55 76
8 D-008 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 55 76
9 D-009 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 59 82
10 D-010 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 58 81
11 D-011 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 65 90
12 D-012 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 59 82
13 D-013 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 54 75
14 D-014 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 56 78
15 D-015 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 1 2 3 49 68
16 D-016 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 63 88
17 D-017 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52 72
18 D-018 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 2 44 61
19 D-019 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
20 D-020 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 58 81
21 D-021 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 64 89
22 D-022 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 60 83
23 D-023 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 60 83
24 D-024 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 52 72
25 D-025 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 53 74
26 D-026 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
27 D-027 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 74
28 D-028 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 63 88
29 D-029 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 55 76
30 D-030 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
31 D-031 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 46 64
32 D-032 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 51 71
33 D-033 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 75
34 D-034 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 49 68
35 D-035 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 55 76
36 D-036 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 42 58
37 D-037 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 63 88
38 D-038 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 60 83
39 D-039 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 52 72
40 D-040 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 60 83
3075,00
40
77 tinggi
MINAT BELAJAR AKHIR KELAS KONTROL
No KodeNomor Soal
Skor Nilai Kriteria
jumlah
n
rata-rata
218
218
Lampiran 27
Uji Normalitas Pretest Pemahaman KonsepKelas Eksperimen
NO Nilai urut frekuensi nilai tertinggi 57
1 31 20 nilai terendah 20
2 43 20 range 37
3 51 20 banyak kelas 7
4 20 23 1 panjang interval kelas 5
5 49 26 banyak data 63
6 40 26
7 49 26 Rata-rata 39,51
8 34 26 varians 88,64
9 23 26 simpangan baku 9,41
10 37 26
11 31 31
12 43 31
13 55 31
14 20 31
15 20 34
16 31 34
17 51 34
18 31 34
19 57 34
20 40 34
21 54 37
22 43 37
23 37 37
24 34 37
25 34 37
26 40 37
27 26 37
28 26 37
29 51 40
30 49 40
31 49 40
32 34 40
33 37 40
34 37 40
35 49 43
36 26 43
37 26 43
38 26 43
39 37 43
40 40 43
41 34 43
42 26 43
43 37 46
44 37 46
45 46 46
46 37 46
47 43 46
48 49 46
49 40 49
50 55 49
51 40 49
52 46 49
53 46 49
54 43 49
55 46 49
56 43 49
57 34 51
58 46 51
59 43 51
60 43 54 1
61 49 55
62 46 55
63 49 57 1
6
8
6
3
2
8
3
6
4
6
8
219
219
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
20 − 24 4 19,5 -2,13 0,4834
25 − 29 6 24,5 -1,59 0,4441 0,0393 2,48 4 0,94
30 − 34 10 29,5 -1,06 0,3554 0,0887 5,59 6 0,03
35 − 39 8 34,5 -0,53 0,2019 0,1535 9,67 10 0,01
40 − 44 14 39,5 0,00 0 0,2019 12,72 8 1,75
45 − 49 14 44,5 0,53 0,2019 -0,2019 12,72 14 0,13
50 − 54 4 49,5 1,06 0,3554 -0,1535 9,67 14 1,94
55 − 59 3 54,5 1,59 0,4441 -0,0887 5,59 4 0,45
58,5 2,02 0,4783 -0,0342 2,15 3 0,34
jumlah 5,59
Interval
220
220
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
5,59 12,592
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
221
221
Uji Normalitas Pretest Pemahaman KonsepKelas Kontrol
NO Nilai urut frekuensi nilai tertinggi 57
1 49 23 nilai terendah 23
2 31 23 range 34
3 34 26 banyak kelas 7
4 37 26 panjang interval kelas 5
5 37 29 banyak data 63
6 31 29
7 57 31 Rata-rata 37,95
8 31 31 varians 50,37
9 34 31 simpangan baku 7,10
10 49 31
11 31 31
12 34 31
13 26 31
14 40 31
15 31 31
16 31 34
17 40 34
18 34 34
19 37 34
20 40 34
21 40 34
22 51 34
23 26 34
24 23 37
25 43 37
26 34 37
27 43 37
28 40 37
29 49 37
30 57 37
31 31 37
32 29 37
33 43 37
34 34 40
35 29 40
36 43 40
37 31 40
38 37 40
39 31 40
40 40 40
41 37 40
42 40 40
43 37 40
44 37 43
45 40 43
46 43 43
47 40 43
48 34 43
49 43 43
50 43 43
51 37 43
52 43 43
53 37 43
54 37 43
55 43 43
56 43 43
57 43 43
58 23 49
59 43 49
60 40 49
61 43 51 1
62 34 57
63 43 572
9
8
10
10
14
3
2
2
2
222
222
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
23 − 27 4 22,5 -2,18 0,4854
28 − 32 11 27,5 -1,47 0,4292 0,0562 3,54 4 0,06
33 − 37 18 32,5 -0,77 0,2794 0,1498 9,44 11 0,26
38 − 42 10 37,5 -0,06 0,0239 0,2555 16,10 18 0,23
43 − 47 14 42,5 0,64 0,2389 0,2628 16,56 10 2,60
48 − 52 4 47,5 1,35 0,4115 -0,1726 10,87 14 0,90
53 − 57 2 52,5 2,05 0,4798 -0,0683 4,30 4 0,02
56,5 2,61 0,4955 -0,0157 0,99 2 1,03
jumlah 5,09
Interval
223
223
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
5,09 12,592
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
224
224
Lampiran 28
Uji Normalitas Posttest Pemahaman KonsepKelas Eksperimen
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 97
1 82 63 1 nilai terendah 63
2 87 70 range 34
3 87 70 banyak kelas 7
4 63 70 panjang interval kelas 5
5 82 70 banyak data 63
6 73 73
7 87 73 Rata-rata 84,22
8 87 77 varians 48,01
9 87 77 simpangan baku 6,93
10 70 77
11 73 80
12 87 80
13 87 80
14 82 80
15 80 80
16 82 82
17 82 82
18 80 82
19 73 82
20 82 82
21 87 82
22 87 82
23 87 82
24 90 82
25 87 82
26 77 82
27 87 82
28 70 87
29 87 87
30 90 87
31 87 87
32 80 87
33 90 87
34 97 87
35 70 87
36 97 87
37 82 87
38 90 87
39 82 87
40 70 87
41 87 87
42 90 87
43 82 87
44 82 87
45 82 87
46 90 90
47 90 90
48 93 90
49 90 90
50 90 90
51 80 90
52 90 90
53 90 90
54 90 90
55 87 90
56 80 90
57 82 90
58 90 90
59 87 90
60 77 93
61 87 93
62 90 97
63 93 97 2
2
2
2
3
2
8
18
18
2
225
225
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
63 − 67 1 62,5 -3,13 0,4991
68 − 72 4 67,5 -2,41 0,492 0,0071 0,45 1 0,68
73 − 77 5 72,5 -1,69 0,4545 0,0375 2,36 4 1,13
78 − 82 17 77,5 -0,97 0,334 0,1205 7,59 5 0,88
83 − 87 18 82,5 -0,25 0,0987 0,2353 14,82 17 0,32
88 − 92 14 87,5 0,47 0,1808 0,2795 17,61 18 0,01
93 − 97 4 92,5 1,19 0,383 -0,2022 12,74 14 0,12
96,5 1,77 0,4616 -0,0786 4,95 4 0,18
jumlah 3,34
Interval
226
226
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
3,34 12,592
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
227
227
Uji Normalitas Posttest Pemahaman KonsepKelas Kontrol
NO Nilai Urut Frekuensi nilai tertinggi 87
1 73 63 nilai terendah 63
2 77 63 range 24
3 80 67 banyak kelas 7
4 77 67 panjang interval kelas 3
5 87 67 banyak data 63
6 83 67
7 83 70 Rata-rata 78,24
8 70 70 varians 36,38
9 83 70 simpangan baku 6,03
10 67 73
11 83 73
12 77 73
13 73 73
14 83 73
15 83 73
16 73 73
17 73 73
18 73 77
19 80 77
20 77 77
21 73 77
22 83 77
23 63 77
24 80 77
25 67 77
26 70 77
27 83 77
28 77 77
29 73 80
30 77 80
31 67 80
32 80 80
33 83 80
34 80 80
35 77 80
36 80 80
37 67 80
38 84 80
39 77 80
40 80 84
41 84 84
42 80 84
43 84 84
44 63 84
45 84 84
46 80 84
47 73 84
48 84 84
49 70 84
50 87 83
51 80 83
52 84 83
53 84 83
54 77 83
55 83 83
56 87 83
57 77 83
58 80 83
59 77 83
60 84 83
61 83 87
62 84 87
63 84 87
2
4
3
8
11
11
10
11
3
228
228
Hipotesis
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data berdistribusi tidak normal
Pengujian Hipotesis
Menggunakan rumus
Kriteria
Ho diterima jika
2hitung<
2tabel
Tabel Frekuensi Diharapkan dan Pengamatan
f Batas Kelas Z untuk batas Kelas Peluang Z Luas tiap kelas interval frekuensi diharapkan(Ei) frekuensi Pengamatan(Oi) X^2
63 − 65 2 62,5 -2,61 0,4955
66 − 68 4 65,5 -2,11 0,4826 0,0129 0,81 2 1,73
69 − 71 3 68,5 -1,61 0,4463 0,0363 2,29 4 1,28
72 − 74 8 71,5 -1,12 0,3686 0,0777 4,90 3 0,73
75 − 77 11 74,5 -0,62 0,2324 0,1362 8,58 8 0,04
78 − 80 11 77,5 -0,12 0,0478 0,1846 11,63 11 0,03
81 − 83 11 80,5 0,38 0,148 0,1958 12,34 11 0,14
84 − 86 10 83,5 0,87 0,3078 -0,1598 10,07 11 0,09
87 − 89 3 86,5 1,37 0,4147 -0,1069 6,73 10 1,59
88,5 1,70 0,4554 -0,0407 2,56 3 0,08
jumlah 5,72
Interval
229
229
Untuk α = 5%, dengan dk=7-1= 6 diperoleh
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
5,72 12,592
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
230
Lampiran 29
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA
HASIL POSTES ANTARA
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN
KONTROL
33 73 83
34 77 80
35 80 77
36 77 80
37 67 77
38 83 80
39 83 77
40 70 80
41 83 80
42 80 80
43 83 80
44 77 63
45 73 80
46 83 80
47 83 73
48 73 80
49 73 70
50 83 87
51 80 80
52 77 80
53 73 80
54 83 77
55 63 83
56 80 87
57 67 77
58 77 80
59 83 87
60 77 80
61 73 83
62 77 80
63 77 80
jumlah 5046 5238
S² 6,895 7,075
S 2,626 2,660
n 63 63
rata-rata 80,10 83,14
POSTES kontrol POSTES Eksperimen
1 83 90
2 87 70
3 87 70
4 63 97
5 83 90
6 83 90
7 87 90
8 87 77
9 87 87
10 80 90
11 83 90
12 87 90
13 87 83
14 83 90
15 80 90
16 83 93
17 83 90
18 80 90
19 83 97
20 83 90
21 87 90
22 87 90
23 87 87
24 90 69
25 87 83
26 77 90
27 87 87
28 67 77
29 87 87
30 90 90
31 90 93
32 63 80
NONILAI
231
Korelasi antara dua kelompok
Nilai Postes(E) Nilai Postes (K) Xi-Xrata-rata Yi-Yrata-rata
X Y x y
1 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
2 70 87 -12,3 7,92 151,29 62,7264 -97,416
3 70 87 -12,3 7,92 151,29 62,7264 -97,416
4 97 63 14,7 -16,08 216,09 258,5664 -236,376
5 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
6 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
7 90 87 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984
8 77 87 -5,3 7,92 28,09 62,7264 -41,976
9 87 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224
10 90 80 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084
11 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
12 90 87 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984
13 83 87 0,7 7,92 0,49 62,7264 5,544
14 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
15 90 80 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084
16 93 83 10,7 3,92 114,49 15,3664 41,944
17 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
18 90 80 7,7 0,92 59,29 0,8464 7,084
19 97 83 14,7 3,92 216,09 15,3664 57,624
20 90 83 7,7 3,92 59,29 15,3664 30,184
21 90 87 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984
22 90 87 7,7 7,92 59,29 62,7264 60,984
23 87 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224
24 69 90 -13,3 10,92 176,89 119,2464 -145,236
25 83 87 0,7 7,92 0,49 62,7264 5,544
26 90 77 7,7 -2,08 59,29 4,3264 -16,016
27 87 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224
28 77 67 -5,3 -12,08 28,09 145,9264 64,024
29 87 87 4,7 7,92 22,09 62,7264 37,224
30 90 90 7,7 10,92 59,29 119,2464 84,084
31 93 90 10,7 10,92 114,49 119,2464 116,844
32 80 63 -2,3 -16,08 5,29 258,5664 36,984
X² Y² xyNo respon
232
33 83 73 0,7 -6,08 0,49 36,9664 -4,256
34 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
35 77 80 -5,3 0,92 28,09 0,8464 -4,876
36 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
37 77 67 -5,3 -12,08 28,09 145,9264 64,024
38 80 83 -2,3 3,92 5,29 15,3664 -9,016
39 77 83 -5,3 3,92 28,09 15,3664 -20,776
40 80 70 -2,3 -9,08 5,29 82,4464 20,884
41 80 83 -2,3 3,92 5,29 15,3664 -9,016
42 80 80 -2,3 0,92 5,29 0,8464 -2,116
43 80 83 -2,3 3,92 5,29 15,3664 -9,016
44 63 77 -19,3 -2,08 372,49 4,3264 40,144
45 80 73 -2,3 -6,08 5,29 36,9664 13,984
46 80 83 -2,3 3,92 5,29 15,3664 -9,016
47 73 83 -9,3 3,92 86,49 15,3664 -36,456
48 80 73 -2,3 -6,08 5,29 36,9664 13,984
49 70 73 -12,3 -6,08 151,29 36,9664 74,784
50 87 83 4,7 3,92 22,09 15,3664 18,424
51 80 80 -2,3 0,92 5,29 0,8464 -2,116
52 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
53 80 73 -2,3 -6,08 5,29 36,9664 13,984
54 77 83 -5,3 3,92 28,09 15,3664 -20,776
55 83 63 0,7 -16,08 0,49 258,5664 -11,256
56 87 80 4,7 0,92 22,09 0,8464 4,324
57 77 67 -5,3 -12,08 28,09 145,9264 64,024
58 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
59 87 83 4,7 3,92 22,09 15,3664 18,424
60 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
61 83 73 0,7 -6,08 0,49 36,9664 -4,256
62 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
63 80 77 -2,3 -2,08 5,29 4,3264 4,784
Jumlah 5238 5046 3148,47 3012,363 641,052
rata-rata 83,143 80,095
r 0,208
akar n 7,937253933
X2 80,095
X1 83,143
s1^2/n 0,112306392
s2^2/n 0,10944231
2r 0,416312843
s1/akar n 0,335121458
s2/akar n 0,330820661
X1-X2 3,048
rmus bawah 0,419039539
tpretes 7,273776612 Ha diterima
t tabel 1,658
233
Hipotesis
Ho : peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang dijarkan
dengan model pembelajaran demonstrasi
Ha : peningkatan minat belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang dijarkan dengan model
pembelajaran demonstrasi
Kriteria
Jika , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
√
(
√
√ )
√
√
√
Pada α = 5% dengan dk= 32+31+31+32-2=124 diperoleh
Karena berada pada penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Lampiran 30
1,658 7,27
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
234
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA
HASIL POSTES MINAT
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN
DAN KONTROL
33 76 69
34 68 79
35 75 86
36 76 75
37 83 81
38 76 76
39 74 76
40 88 82
41 82 81
42 71 90
43 76 82
44 88 75
45 76 78
46 79 68
47 69 88
48 71 72
49 69 61
50 71 75
51 76 81
52 75 89
53 69 83
54 75 83
55 82 72
56 78 74
57 82 75
58 80 74
59 92 88
60 88 76
61 81 75
62 81 64
63 78 71
jumlah 5094 4970
S² 7,423 8,136
S 2,724 2,852
n 63 63
rata-rata 80,85 78,88
POSTES Eksperimen POSTES Kontrol
1 80 78
2 92 85
3 94 89
4 81 78
5 79 86
6 81 71
7 85 72
8 88 80
9 94 97
10 72 76
11 94 94
12 72 65
13 82 72
14 76 83
15 86 83
16 92 74
17 83 72
18 78 97
19 94 85
20 81 75
21 90 75
22 85 72
23 88 74
24 92 94
25 75 75
26 79 78
27 72 67
28 92 88
29 94 83
30 74 96
31 78 83
32 86 72
NONILAI
235
Korelasi antara dua kelompok
Nilai Postes(E) Nilai Postes (K) Xi-Xrata-rata Yi-Yrata-rata
X Y x y
1 80 78 1,16 -0,09 1,3456 0,0081 -0,1044
2 92 85 13,16 6,63 173,1856 43,9569 87,2508
3 94 89 15,16 10,91 229,8256 119,0281 165,3956
4 81 78 2,16 -0,09 4,6656 0,0081 -0,1944
5 79 86 0,33 8,02 0,1089 64,3204 2,6466
6 81 71 1,72 -7,26 2,9584 52,7076 -12,4872
7 85 72 5,88 -5,87 34,5744 34,4569 -34,5156
8 88 80 8,66 1,91 74,9956 3,6481 16,5406
9 94 97 15,16 19,13 229,8256 365,9569 290,0108
10 72 76 -6,62 -1,70 43,8244 2,89 11,254
11 94 94 15,16 16,35 229,8256 267,3225 247,866
12 72 65 -6,62 -12,81 43,8244 164,0961 84,8022
13 82 72 3,10 -5,87 9,61 34,4569 -18,197
14 76 83 -2,45 5,24 6,0025 27,4576 -12,838
15 86 83 7,27 5,24 52,8529 27,4576 38,0948
16 92 74 13,16 -4,48 173,1856 20,0704 -58,9568
17 83 72 4,49 -5,87 20,1601 34,4569 -26,3563
18 78 97 -1,06 19,13 1,1236 365,9569 -20,2778
19 94 85 15,16 6,91 229,8256 47,7481 104,7556
20 81 75 1,72 -3,09 2,9584 9,5481 -5,3148
21 90 75 11,44 -3,09 130,8736 9,5481 -35,3496
22 85 72 5,88 -5,87 34,5744 34,4569 -34,5156
23 88 74 8,66 -4,48 74,9956 20,0704 -38,7968
24 92 94 12,83 16,35 164,6089 267,3225 209,7705
25 75 75 -3,84 -3,09 14,7456 9,5481 11,8656
26 79 78 0,33 -0,31 0,1089 0,0961 -0,1023
27 72 67 -6,62 -11,42 43,8244 130,4164 75,6004
28 92 88 12,83 9,41 164,6089 88,5481 120,7303
29 94 83 15,60 5,24 243,36 27,4576 81,744
30 74 96 -5,23 17,74 27,3529 314,7076 -92,7802
31 78 83 -1,06 5,24 1,1236 27,4576 -5,5544
32 86 72 7,27 -5,87 52,8529 34,4569 -42,6749
xyNo respon X² Y²
236
33 76 69 -2,45 -8,65 6,0025 74,8225 21,1925
34 68 79 -10,78 1,08 116,2084 1,1664 -11,6424
35 75 86 -3,84 8,02 14,7456 64,3204 -30,7968
36 76 75 -2,45 -3,09 6,0025 9,5481 7,5705
37 83 81 4,16 2,47 17,3056 6,1009 10,2752
38 76 76 -2,45 -1,70 6,0025 2,89 4,165
39 74 76 -5,23 -1,70 27,3529 2,89 8,891
40 88 82 8,66 3,85 74,9956 14,8225 33,341
41 82 81 3,10 2,47 9,61 6,1009 7,657
42 71 90 -8,01 12,19 64,1601 148,5961 -97,6419
43 76 82 -2,45 3,85 6,0025 14,8225 -9,4325
44 88 75 9,16 -3,09 83,9056 9,5481 -28,3044
45 76 78 -2,45 -0,31 6,0025 0,0961 0,7595
46 79 68 0,33 -10,03 0,1089 100,6009 -3,3099
47 69 88 -9,40 9,41 88,36 88,5481 -88,454
48 71 72 -8,01 -5,87 64,1601 34,4569 47,0187
49 69 61 -9,40 -16,98 88,36 288,3204 159,612
50 71 75 -8,01 -3,09 64,1601 9,5481 24,7509
51 76 81 -2,45 2,47 6,0025 6,1009 -6,0515
52 75 89 -3,84 10,80 14,7456 116,64 -41,472
53 69 83 -9,40 5,24 88,36 27,4576 -49,256
54 75 83 -3,84 5,24 14,7456 27,4576 -20,1216
55 82 72 3,16 -5,87 9,9856 34,4569 -18,5492
56 78 74 -1,06 -4,48 1,1236 20,0704 4,7488
57 82 75 3,10 -3,09 9,61 9,5481 -9,579
58 80 74 1,16 -4,48 1,3456 20,0704 -5,1968
59 92 88 13,16 9,41 173,1856 88,5481 123,8356
60 88 76 9,16 -1,70 83,9056 2,89 -15,572
61 81 75 1,72 -3,09 2,9584 9,5481 -5,3148
62 81 64 1,72 -14,20 2,9584 201,64 -24,424
63 78 71 -1,06 -7,26 1,1236 52,7076 7,6956
Jumlah 5094 4970 3671,204 4143,973 1105,706
rata-rata 80,853 78,884
r 0,283
akar n 7,937253933
X2 78,88
X1 80,85
s1^2/n 0,117820841
s2^2/n 0,129146255
2r 0,566966033
s1/akar n 0,343250406
s2/akar n 0,359369245
X1-X2 1,97
rmus bawah 0,420749061
tpretes 4,682125721 Ha diterima
t tabel 1,658
237
Hipotesis
Ho : peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih kecil atau sama dengan yang
diajarkan dengan model pembelajaran demonstrasi
Ha : peningkatan pemahaman konsep siswa SMA yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif berbantuan game lebih besar yang diajarkan dengan model
pembelajaran demonstrasi
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
√
(
√
√ )
√
√
√
Pada α = 5% dengan dk= 32+31+31+32-2=124 diperoleh
Karena berada pada penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
1,658 4,68
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
238
Lampiran 31
Uji Gain Pemahaman Konsep
pre-test post-test perubahan
1 C-001 31 83 52 0,753623188
2 C-002 43 87 44 0,771929825
3 C-003 51 87 36 0,734693878
4 C-004 20 63 43 0,5375
5 C-005 49 83 34 0,666666667
6 C-006 40 83 43 0,716666667
7 C-007 49 87 38 0,745098039
8 C-008 34 87 53 0,803030303
9 C-009 23 87 64 0,831168831
10 C-010 37 80 43 0,682539683
11 C-011 31 83 52 0,753623188
12 C-012 43 87 44 0,771929825
13 C-013 43 87 44 0,771929825
14 C-014 20 83 63 0,7875
15 C-015 20 80 60 0,75
16 C-016 31 83 52 0,753623188
17 C-017 51 83 32 0,653061224
18 C-018 31 80 49 0,710144928
19 C-019 57 83 26 0,604651163
20 C-020 40 83 43 0,716666667
21 C-021 54 87 33 0,717391304
22 C-022 43 87 44 0,771929825
23 C-023 37 87 50 0,793650794
24 C-024 34 90 56 0,848484848
25 C-025 34 87 53 0,803030303
26 C-026 40 77 37 0,616666667
27 C-027 26 87 61 0,824324324
28 C-028 46 67 21 0,388888889
29 C-029 51 87 36 0,734693878
30 C-030 49 90 41 0,803921569
31 C-031 49 90 41 0,803921569
32 D-001 31 63 32 0,463768116
No Respondennilai kelas kontrol
gain
239
33 D-002 34 73 39 0,590909091
34 D-003 37 77 40 0,634920635
35 D-004 37 80 43 0,682539683
36 D-005 49 77 28 0,549019608
37 D-006 46 67 21 0,388888889
38 D-007 46 83 37 0,685185185
39 D-008 46 83 37 0,685185185
40 D-009 37 70 33 0,523809524
41 D-010 40 83 43 0,716666667
42 D-011 34 80 46 0,696969697
43 D-012 46 83 37 0,685185185
44 D-013 37 77 40 0,634920635
45 D-014 37 73 36 0,571428571
46 D-015 46 83 37 0,685185185
47 D-016 37 83 46 0,73015873
48 D-017 43 73 30 0,526315789
49 D-018 49 73 24 0,470588235
50 D-019 40 83 43 0,716666667
51 D-020 34 80 46 0,696969697
52 D-021 40 77 37 0,616666667
53 D-022 46 73 27 0,5
54 D-023 46 83 37 0,685185185
55 D-024 43 63 20 0,350877193
56 D-025 46 80 34 0,62962963
57 D-026 43 67 24 0,421052632
58 D-027 34 77 43 0,651515152
59 D-028 46 83 37 0,685185185
60 D-029 43 77 34 0,596491228
61 D-030 43 73 30 0,526315789
62 D-031 49 77 28 0,549019608
63 D-032 46 77 31 0,574074074
2538 5046 2508 41,74424437
63 63 63 63
40,29 80,10 39,81
57 90
23 63
69,368682 53,46134
8,3287864 7,311726
varians
simpangan
nilai minimal
jumlah
jumlah responden
rata-rata
nilai maksimal 0,6626
sedang
240
Pre-test Post-test
1 A-001 49 90 41 0,803921569
2 A-002 31 70 39 0,565217391
3 A-003 34 70 36 0,545454545
4 A-004 37 97 60 0,952380952
5 A-005 37 90 53 0,841269841
6 A-006 54 90 36 0,782608696
7 A-007 57 90 33 0,76744186
8 A-008 31 77 46 0,666666667
9 A-009 34 87 53 0,803030303
10 A-010 49 90 41 0,803921569
11 A-011 54 90 36 0,782608696
12 A-012 34 90 56 0,848484848
13 A-013 26 83 57 0,77027027
14 A-014 40 90 50 0,833333333
15 A-015 51 90 39 0,795918367
16 A-016 54 93 39 0,847826087
17 A-017 46 90 44 0,814814815
18 A-018 34 90 56 0,848484848
19 A-019 37 97 60 0,952380952
20 A-020 46 90 44 0,814814815
21 A-021 46 90 44 0,814814815
22 A-022 57 90 33 0,76744186
23 A-023 26 87 61 0,824324324
24 A-024 23 69 46 0,597402597
25 A-025 43 83 40 0,701754386
26 A-026 34 90 56 0,848484848
27 A-027 43 87 44 0,771929825
28 A-028 46 77 31 0,574074074
29 A-029 49 87 38 0,745098039
30 A-030 57 90 33 0,76744186
31 A-031 54 93 39 0,847826087
32 A-032 29 80 51 0,718309859
No RespondenNilai Kelas eksperimen
Perubahan gain
241
Peningkatan rata-rata pemahaman konsep siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
33 B-001 43 83 40 0,701754386
34 B-002 34 80 46 0,696969697
35 B-003 29 77 48 0,676056338
36 B-004 43 80 37 0,649122807
37 B-005 43 77 34 0,596491228
38 B-006 37 80 43 0,682539683
39 B-007 46 77 31 0,574074074
40 B-008 40 80 40 0,666666667
41 B-009 37 80 43 0,682539683
42 B-010 40 80 40 0,666666667
43 B-011 37 80 43 0,682539683
44 B-012 37 63 26 0,412698413
45 B-013 40 80 40 0,666666667
46 B-014 43 80 37 0,649122807
47 B-015 40 73 33 0,55
48 B-016 34 80 46 0,696969697
49 B-017 43 70 27 0,473684211
50 B-018 43 87 44 0,771929825
51 B-019 37 80 43 0,682539683
52 B-020 43 80 37 0,649122807
53 B-021 37 80 43 0,682539683
54 B-022 37 77 40 0,634920635
55 B-023 43 83 40 0,701754386
56 B-024 43 87 44 0,771929825
57 B-025 43 77 34 0,596491228
58 B-026 23 80 57 0,74025974
59 B-027 43 87 44 0,771929825
60 B-028 40 80 40 0,666666667
61 B-029 43 83 40 0,701754386
62 B-030 34 80 46 0,696969697
63 B-031 43 80 37 0,649122807
2560 5238 2678 45,2622469
63 63 63 63
40,63 83,14 42,51
57 97
26 53
60,56379 69,73965
7,782274 8,351027
jumlah
jumlah responden
rata-rata
nilai maksimal
nilai minimal
varians
simpangan
0,718448363
tinggi
242
Rumus uji gain ternormalisasi :
Tinggi : < g > > 0,70
Sedang : 0,3 ≤ < g > ≤ 0,7
Rendah : < g > < 0,3
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
Lampiran 32
Uji Gain Minat Belajar Siswa
eksperimen gain kontrol gain
Pre-test 40,63 40,29
Post-test 83,14 80,1
tinggi sedang
rata-ratakelompok
0,72 0,67
243
1 A-001 68 78 0,305625
2 A-002 53 92 0,8297872
3 A-003 62 94 0,8421053
4 A-004 53 71 0,3793617
5 A-005 68 79 0,3490625
6 A-006 64 81 0,46
7 A-007 62 85 0,5978947
8 A-008 62 88 0,6710526
9 A-009 72 94 0,7857143
10 A-010 53 72 0,4089362
11 A-011 68 94 0,8125
12 A-012 53 72 0,4089362
13 A-013 74 82 0,3053846
14 A-014 72 76 0,1567857
15 A-015 68 86 0,5659375
16 A-016 74 92 0,6923077
17 A-017 74 83 0,3683213
18 A-018 53 78 0,527234
19 A-019 62 94 0,8421053
20 A-020 59 81 0,5258537
21 A-021 76 90 0,595
22 A-022 62 85 0,5978947
23 A-023 74 88 0,5192308
24 A-024 74 92 0,6796154
25 A-025 67 75 0,2424242
26 A-026 62 79 0,4518421
27 A-027 59 72 0,322439
28 A-028 74 92 0,6796154
29 A-029 53 94 0,8817021
30 A-030 53 74 0,4385106
31 A-031 62 78 0,4152632
32 A-032 80 86 0,3055
kelompok eksperimen
No Responden Pre-test Post-test gain
244
33 B-001 74 76 0,1053429
34 B-002 62 68 0,1594737
35 B-003 62 75 0,3421053
36 B-004 74 76 0,0919231
37 B-005 62 53 -0,2426316
38 B-006 59 76 0,4241463
39 B-007 72 74 0,050036
40 B-008 62 88 0,6710526
41 B-009 78 82 0,1872187
42 B-010 53 71 0,3793617
43 B-011 71 76 0,1906068
44 B-012 71 74 0,0953034
45 B-013 74 76 0,1053429
46 B-014 72 79 0,25018
47 B-015 53 69 0,3497872
48 B-016 64 71 0,1921905
49 B-017 53 69 0,3497872
50 B-018 69 71 0,0454843
51 B-019 59 76 0,4241463
52 B-020 69 75 0,1819372
53 B-021 53 69 0,3497872
54 B-022 59 75 0,3902439
55 B-023 62 71 0,2323684
56 B-024 59 78 0,4580488
57 B-025 74 82 0,3053846
58 B-026 53 60 0,1429787
59 B-027 69 72 0,0909686
60 B-028 62 69 0,1957895
61 B-029 65 81 0,4400922
62 B-030 74 81 0,2523077
63 B-031 72 78 0,2064286
4085 4967 24,381136
63 63 63
64,84444 78,84016 0,387
80 94
53 53
7,890262 8,640899S²
Jumlah
n
rata-rata
max
min sedang
245
1 C-001 78 80 0,099909991
2 C-002 83 85 0,083383323
3 C-003 69 69 0
4 C-004 81 76 -0,214506173
5 C-005 78 86 0,374887489
6 C-006 88 71 -1,3336
7 C-007 71 72 0,047651697
8 C-008 71 68 -0,094960576
9 C-009 99 97 -1
10 C-010 72 76 0,150107991
11 C-011 93 94 0,198847262
12 C-012 72 65 -0,249820014
13 C-013 72 72 0
14 C-014 89 83 -0,500450045
15 C-015 83 83 0
16 C-016 71 74 0,095303394
17 C-017 72 72 0
18 C-018 98 97 -0,39
19 C-019 83 75 -0,49970006
20 C-020 90 75 -1,572016461
21 C-021 71 75 0,142955091
22 C-022 72 72 0
23 C-023 72 74 0,050035997
24 C-024 86 94 0,599712023
25 C-025 88 75 -1
26 C-026 71 78 0,238258485
27 C-027 61 67 0,142967344
28 C-028 86 88 0,100071994
29 C-029 88 83 -0,3336
30 C-030 90 96 0,570987654
31 C-031 89 83 -0,500450045
Post-test gain
kelompok kontrol
No Responden Pre-test
246
32 D-001 72 72 0
33 D-002 65 69 0,119815668
34 D-003 79 88 0,428571429
35 D-004 85 86 0,090968586
36 D-005 74 75 0,052671466
37 D-006 83 81 -0,166166767
38 D-007 76 86 0,416666667
39 D-008 76 79 0,125
40 D-009 68 82 0,434564809
41 D-010 81 90 0,473684211
42 D-011 90 90 0
43 D-012 85 82 -0,181937173
44 D-013 75 94 0,76
45 D-014 78 85 0,318181818
46 D-015 65 68 0,080069124
47 D-016 71 88 0,571477545
48 D-017 72 82 0,357142857
49 D-018 61 89 0,717948718
50 D-019 75 78 0,12
51 D-020 81 85 0,210526316
52 D-021 83 89 0,333533293
53 D-022 78 83 0,249774977
54 D-023 81 83 0,142489712
55 D-024 72 74 0,071428571
56 D-025 74 75 0,038461538
57 D-026 75 90 0,6
58 D-027 78 80 0,099909991
59 D-028 72 88 0,550035997
60 D-029 72 76 0,150107991
61 D-030 67 75 0,249924992
62 D-031 75 84 0,36
63 D-032 69 71 0,045484293
4895 5075 3,026312995
63 63 63
77,70143 80,55651 0,048036714
99 97
61 65
8,457183 8,159666
rendah
Jumlah
n
rata-rata
max
min
S²
247
Peningkatan rata-rata minat belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Rumus uji gain ternormalisasi :
Tinggi : < g > > 0,70
Sedang : 0,3 ≤ < g > ≤ 0,7
Rendah : < g > < 0,3
Kelompok Eksperimen
Kelompok kontrol
eksperimen gain kontrol gain
pre-test 64,84 77,7
post-test 78,84 80,55
sedang rendah
rata-ratakelompok
0,3981797 0,127803
248
Lampiran 33
HASIL TANGGAPAN SISWA TERHADAP
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN GAME
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A-001 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 35 87,50
2 A-002 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 33 82,50
3 A-003 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 72,50
4 A-004 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
5 A-005 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,50
6 A-006 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,50
7 A-007 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 97,50
8 A-008 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 32 80,00
9 A-009 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 27 67,50
10 A-010 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100,00
11 A-011 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
12 A-012 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 35 87,50
13 A-013 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 35 87,50
14 A-014 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,50
15 A-015 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 77,50
16 A-016 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 28 70,00
17 A-017 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 30 75,00
18 A-018 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 35 87,50
19 A-019 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 35 87,50
20 A-020 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32 80,00
21 A-021 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 32 80,00
22 A-022 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 28 70,00
23 A-023 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31 77,50
24 A-024 3 4 2 3 3 4 3 2 4 3 31 77,50
25 A-025 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 29 72,50
26 A-026 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 82,50
No Angket Skor siswa NilaiNo Kode
249
28 A-028 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 36 90,00
29 A-029 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 31 77,50
30 A-030 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
31 A-031 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 95,00
32 A-032 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 26 65,00
33 A-033 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36 90,00
34 A-034 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
35 A-035 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 70,00
36 A-036 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 35 87,50
37 A-037 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100,00
38 A-038 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
39 A-039 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
40 A-040 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 34 85,00
41 A-041 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 33 82,50
42 A-042 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 24 60,00
43 A-043 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
44 A-044 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 72,50
45 A-045 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
46 A-046 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77,50
47 A-047 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 27 67,50
48 A-048 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 80,00
49 A-049 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
50 A-050 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 26 65,00
51 A-051 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 31 77,50
52 A-052 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36 90,00
53 A-053 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75,00
54 A-054 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37 92,50
55 A-055 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 72,50
56 A-056 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 37 92,50
57 A-057 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 97,50
58 A-058 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 72,50
59 A-059 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 31 77,50
60 A-060 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 72,50
61 A-061 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 32 80,00
62 A-062 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 36 90,00
63 A-063 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 32 80,00
221 221 202 198 186 211 183 192 187 211 2012 5030
3,51 3,51 3,21 3,14 2,95 3,35 2,90 3,05 2,97 3,35
40
63
79,84
Baikkriteria
jumlah
rata-rata tiap nomer
skor total
jumlah siswa
rata-rata
250
Lampiran 34
1
Dua batang logam (P dan Q) dengan
ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan
yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian
ujung lain masing-masing diberi suhu 00C
dan 1000C
. Konduktivitas termal logam P
empat kali lebih besar dari konduktivitas
termal logam Q. Suhu pada persambungan
adalah...
2
Energi yang dipindahkan secara konduksi
sepanjang batang logam yang luas
penampangnya A dengan laju tetap adalah
Q. Selisih suhu antara kedua titik yang
berjarak d dan terletak di sepanjang
sumbu batang tersebut sebanding dengan...
a. Q d A
b. Q d A-1
c. Q d-1
A
d. Q d-1
A-1
e. Q-1
d-1
A-1
3
Terjadinya angin laut, pancaran sinar matahari,
dan proses memasak air menggunkaan ketel
diatas api berturut-turut merupakan proses
perpindahan kalor secara...
4
Batang baja dan kuningan luas
penampangnya dan panjangnya sama,salah
satu ujungnya dihubungkan. Suhu batang
baja yang bebas 2000C,Sedangkan suhu
ujung batang kuningan yang bebas 2500C.
Jika koefisien konduksi kalor baja dan
kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24
kal/sec. Maka suhu pada titik sambung
kedua batang tersebut adalah...
5
Dua batang logam (P dan Q) dengan
ukuran yang sama tapi terbuat dari bahan
yang berbeda. Ujung-ujungnya diletakkan
menjadi satu dengan lainnya. Kemudian
ujung lain masing-masing diberi suhu 00C
dan 1000C
. Konduktivitas termal logam P
empat kali lebih besar dari konduktivitas
termal logam Q. Suhu pada persambungan
adalah...
6
Sebatang alumunium dengan koefisien
konduksi termal
memiliki luas penampang ujungnya
1cm2 ujung-ujung batang itu bersuhu 0
0C
dan 200C besar kalor yang akan merambat
tiap detiknya adalah...
251
7
Sebuah jendela kaca dalam ruang yang
berpengatur suhu(berAC) tebalnya 3,2 mm
luasnya 3 m2 dan suhu padakaca bagian
dalam adalah 250C, sedangkan suhu pada
kaca bagian luar adalah 300C. Bila
diketahui konduktivitas termal 0,8 W/m
K,maka kalor yang mengalir tiap detik
adalah...
8
Perbandingan laju kalor yang dipanaskan
oleh sebuah benda hitam bersuhu 4000K
dan 2000 K adalah...
9
Suatu benda hitam pada suhu 270C
memancarkan energi R J/s. Benda hitam
tersebut dipanasi hingga suhunya menjadi
3270C. Energi yang dipancarkan menjadi...
10
Sebuah lampu filamen bersuhu 25000K
dengan emisivitas 0,3 lampu itu
mempunyai daya 60
watt,makaluasfilamennya adalah.... cm2
11
Suhu filamen sebuah lampu pijar (e=0,5)
dan 𝛔= 6 x 10-8
watt/m2K
4 adalah 1000K.
Jika daya lampu itu 60 watt,maka luas
permukaan filamen....
12
Perbandingan jumlah energi yang
dipancarkan dalam bentuk radiasi tiap
detik oleh benda hitam pada temperatur
327 0C dan 27
0C adalah...
13
Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju perpindahan kalor
secara konduksi ?
14
Jelaskan persamaan dan perbedaan
konduksi, konveksi dan radiasi ?
15
Sebuah benda mempunyai luas permukaan
2,5 . Jika benda tersebut bersuhu
Sedangkan ruangan benda tersebut bersuhu
, hitunglah banyak kalor yang
dipindahkan selama 2 menit ? ( h = 7,1 j/s
K)
16
Emisivitas benda berbentuk bola bernilai
0,9 benda tersebut menyerap kalor dengan
laju pancaran 0,45 j/s. Jika jari-jari bola 4
cm. Hitunglah suhu benda setelah
menyerap kalor dari lingkungan ?
252
17
Sebuah keping logam yang tebal 4 mm
dengan perbedaan suhu antara kedua
permukaan dilalui oleh arus
sebanyak 200 kkal/jam. Setiap 5 luas
penampangnya. Berapakah konduktivitas
termalnya dinyatakan dalam W/ C ?
18
Sebuah plat terbuat dari nikel setelah 0,6
cm menyekat dua ruangan dengan selisih
temperatur . Plat ini dapat
menghantarkan energi panas joule
tiap jam melalui bidang seluas 4 .
Tentukanlah koefisien termal dari nikel ?
19
Luas keseluruhan dinding sebuah almari
pendingin adalah . Jika kemampuan
menyekat dinding itu setara dengan
kemampuan menyekat gabus yang
tebalnya 10 cm dan perbedaan suhu
didalam dan diluar lemari adalah ,
Berapa joule kalor yang lewat melalui
dinding itu setiap sekon ?
20
Batang tembaga panjang 1 m luas
penampang 2 . Ujung yang satu
bersuhu tetap sedang ujung yang lain
. Berapakah kalor yang merambat
tiap detik ?
21
Sebuah pipa air panas dibuat dari tembaga
yang tebalnya 0,004 m dan luas
permukaannya 0,12 . Bila suhu air
panas dan suhu ruangan maka
berapakah laju hantaran kalor melalui
dinding pipa ? konduktivitas termal
tembaga k = 390 w.
22
Kamu sedang duduk disekitar api unggun
sebutkan cara-cara perpindahan kalor yang
menyebabkan kamu merasakan hangat,
mengapa bukan cara perpindahan kalor
yang lain yang berperab dalam hal ini ?
23
Pakaian berwarna hitam terasa panas,
dibandingkan dengan pakaian berwarna
putih , mengapa demikian ?
24
Sebuah plat tipis memiliki total luas
permukaan 0,02 . Plat tersebut
dipanaskan dengan sebuah tungku hingga
suhunya mencapai 1.000 K. Jika emisivitas
plat 0,6 maka tentukan laju radiasi yang
dipancarkan plat tersebut ?
253
25
Dua batang logam sejenis A dan B
memiliki perbandingan luas penampang
lintang 2 : 1, sedangkan panjang 4:3. Bila
beda suhu antara kedua ujungnya sama,
hitung perbandingan laju hantaran kalor
pada A dan B?
26
Berapa banyak kalor yang masuk kedalam
rumah akibat konveksi udara melalui
dinding rumah berukuran 10,0 x 5,00 m
selama 1 menit jika permukaan dalam
dinding rumah dijaga bersuhu tetap
saat udara luar bersuhu ? Anggap
koefisien konveksi rata-rata 4,00
W .
27
Kawat lampu pijar yang mempunyai luas
permukaan kira-kira 50
memancarkan energi dengan laju 2,8 s
. Jika kawat pijar dianggap sebagai
benda hitam , tentukan suhu permukaan
kawat pijar.
28
Sebuah bola tembaga jari-jari 4,5 cm
dipanaskan dalam sebuah tungku perapian
bersuhu , jika emisivitas bola 0,3.
Berapakah laju kalor yang dipancarkannya
? W
29
Sebuah benda hitam sempurna mempunyai
luas permukaan 1000 dengan suhu
jika konstanta stefan-Boltmanz =
W/ . Maka berapakah
besarnya energi yang dipancarkan selama
1 menit ?
30
Sebuah benda hitam berbentuk bola
dengan jari-jari 5 cm dijaga pada suhu
konstan . Berapa laju kalor yang
dipancarkan ?
31
Pak irhan membangun dinding luar
rumahnya dengan lapisan kayu setebal 3
cm disisi luar dan lapisan sterefoam
setebal 2,2 cm disisi dalamnya. Jika suhu
permukaan dalam dan suhu
permukaan luar , maka tentukan laju
aliran kalor permeter kuadrat yang
melewati dinding ! (
)
32
Sebuah jendela kaca dalam ruangan yang
berpengatur suhu (berAC) tebalnya 3,2
mm. luasnya dan suhu pada kaca
bagian dalamnya adalah , sedangkan
suhu kaca bagian luarnya adalah .
254
Bila diketahui konduktivitas termal 0,8
W/mK, berapakah kalor yang mengalir
tiap detik ?
33
Apakah yang dimaksud dengan
perpindahan kalor secara konduksi?
34
Apa yang dimaksud dengan perpindahan
kalor secara konveksi?
35
Apa yang dimaksud dengan perpindahan
kalor secara radiasi ?
36
Sebuah keping logam yang tebalnya 4 mm
dengan perbedaan suhu antara kedua
permukaannya dilalui oleh kalor
sebanyak 200 kkal/jam setiap luas
penampangnya. Tentukan konduktivitas
termalnya dalam satuan W/Mk ?
37
Sebuah benda hitam berbentuk bola
dengan jari-jari 5 cm dijaga pada suhu
konstan . Berapakah laju kalor yang
dipancarkan?
38
Hitunglah banyak kalor yang dihantarkan
selama 8 jam melalui kaca jendela yang
berukuran panjang 180 cm, lebar 160 cm,
dan tebal 2,5 mm. Diketahui suhu
permukaan luar jendela dan suhu
permukaan dalamnya . Koefisien
konduksi termal kaca 0,0025 kal/s ?
39
Secangkir teh bersuhu dibiarkan
terbuka didalam ruangan yang bersuhu
. Jika luas permukaan cangkir 40
dan kalor yang hilang selama 5 menit
adalah 36 j, hitunglah koefisien
konveksinya?
40
Kalor yang melalui suatu penghantar
sebesar 2500 j/s. Apabila panjang
penghantar itu dijadikan setengah kali
panjang semula. Maka laju perpindahan
kalor yang melalui bahan tersebut
sebesar..... j/s
41
Perpindahan kalor secara konduksi terjadi
di.... .
42
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi
di....
255
43
Perpindahan kalor secara radiasi terjadi
di...
44
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
perpindahan secara radiasi ?
45
Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju perpindahan kalor
secara konduksi ?
46
Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju perpindahan kalor
secara konveksi ?
47
Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor
secara konduksi ?
48
Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor
secara konveksi ?
49
Sebutkan 3 contoh perpindahan kalor
secara radiasi ?
50
Apa perbedaan perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi ?
256
Lampiran 35
257
Lampiran 36
258
259
260
Lampiran 37
261
Lampiran 38
FOTO PENELITIAN
Pelaksanaan Pretest
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan game
Pelaksanaan Posttest