pengaruh penerapan syariat islam terhadap potensi …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENERAPAN SYARIAT ISLAM TERHADAP
POTENSI WISATA DI KOTA BANDA ACEH
TESIS
Oleh :
ISRAWATI
147003058/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
PENGARUH PENERAPAN SYARIAT ISLAM TERHADAP
POTENSI WISATA DI KOTA BANDA ACEH
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister
Sains dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ISRAWATI
147003058/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
Judul Tesis : PENGARUH PENERAPAN SYARIAT
ISLAM TERHADAP POTENSI WISATA
DI KOTA BANDA ACEH
Nama Mahasiswa : Israwati
Nomor Induk Mahasiswa : 147003058
Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Irsyad Lubis, SE, M.Sos, Sc, Ph.D Dr. Rujiman, MA
Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
Prof. Dr.lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S
Tanggal Lulus : 06 Juli 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
Telah diuji pada
Tanggal 06 Juli 2017
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Irsyad Lubis, SE, M.Sos, Sc, Ph.D
Anggota : 1. Dr. Rujiman, MA
2. Prof. Dr.lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE
3. Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS
4. Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
PERNYATAAN
“PENGARUH PENERAPAN SYARIAT ISLAM TERHADAP POTENSI
WISATA DI KOTA BANDA ACEH”
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Perencanaan
Pembanguna Wilayah dan Perdesaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Medan, 13 Januari 2017
Penulis
Israwati
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
PENGARUH PENERAPAN SYARIAT ISLAM TERHADAP POTENSI WISATA DI KOTA BANDA ACEH
ABSTRAK
Kota Banda Aceh sebagai salah satu tujuan wisata telah memberlakukan
syariat islam yang bersinergi dengan laju pertumbuhan pariwisata itu sendiri.
Pengembangan pariwisata di Aceh berkaitan erat dengan Qanun dan peraturan
daerah yang ada. Berdasarkan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang
kepariwisataan, sistem pengembangan pariwisata di Aceh disesuaikan dengan
pelaksanaan syariat Islam di Aceh, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku dan pakaian di tempat pariwisata serta penginapan yang disediakan oleh
losmen maupun hotel di sekitar lokasi wisata
Sebelum pemberlakuan syariat Islam hal-hal yang tidak diperbolehkan
dalam Islam bisa dipraktekkan dengan mudah namun sekarang semuanya telah
diawasi oleh Polisi Syariat dari Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar,
pelanggarnya akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini tentu
menimbulkan kontradiksi ditengah masyarakat dan merupakan tantangan
tersendiribagi pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi pariwisata
berbasis Islami.Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dimana variabel yang dihasilkan tidak memerlukan pembanding dan tertuang
dalam angka-angka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
syariat Islam (adanya pelarangan hiburan nonsyariah, pelarangan perbuatan
maksiat, kewajiban berbusana Islami, penerapan penginapan Islami dan
ketersediaan makanan halal) terhadap pengembangan potensi wisata di Kota
Banda Aceh dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan potensi wisata
setelah diterapkan syariat Islam di Kota Banda Aceh.
Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh dengan sampel sebanyak 100
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Syariat Islam pada
pariwisata di Kota Banda Aceh memiliki keterkaitan terhadap laju pertumbuhan
pariwisata tersebut. Secara simultan, pelarangan hiburan non syariah (X1),
pelarangan perbuatan non syariah (X2), kewajiban berbusana Islami (X3),
penerapan penginapan Islami (X4) dan ketersediaan makanan halal (X5)
berpengaruh signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda
Aceh. Secara parsial, pelarangan hiburan non syariah (X1) berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda
Aceh. Pelarangan perbuatan non syariah (X2) berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh.
Hambatan yang terjadi dilapangan berdasarkan kuisioner yang telah diberikan
menunjukkan bahwa dari elemen aparatur pemerintah menyumbang persentase
sebesar 65, kesadaran individu 15%, koordinasi antar instansi terkait dan unsur-
unsur masyarakat dan fasilitas pendukung syariah Islam di lokasi-lokasi objek
wisata sebesar 10%.
Kata Kunci : Potensi Wisata, Pengembangan Wilayah, Syariat Islam
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
THE INFLUENCE OF THE IMPLEMENTATION OF THE ISLAMIC
SHARIA ON TOURISM POTENTIAL IN BANDA ACEH
ABSTRACT
Banda Aceh as one of the tourism destination towns has implemented the
Islamic Sharia which is synergic with the development of the tourism itself. The
development of tourism in Aceh is closely related to Qanun and the Regional
Regulations. Based on Qanun No 8/2013 on Tourism, the system of developing
tourism in Aceh is adjusted to the implementation of the Islamic Sharia,
specifically which is related to the behavior and the clothes worn in the tourism
spots and hotels provided by the agents or the hotels in the tourism areas.
Before the Islamic Sharia was in effect, everything could be practiced
easily, but today every action is controlled by Sharia Police, the Regional
Government, the community, and every violation will be imposed by sanction. It
arouses conflict in society and the challenge for the local government in
developing the Islamic-based tourism. The research used descriptive quantitative
method in which the variables did not need standard of comparison, and they
were embodied in figures. The objective of the research was to find out the
influence of the implementation of the Islamic Sharia (prohibition to perform non-
sharia entertainment, prohibition to commit immoral act, obligation to wear
Islamic clothes, implementation of the Islamic-based hotels, and providing halal
food) on the development of tourism in Banda Aceh and to find out some obstacles
in developing tourism after the Islamic Sharia is in effect in Banda Aceh.
The research was conducted in Banda Aceh; the samples were 100
respondents. The result of the research showed that the implementation of the
Islamic Sharia in tourism in Banda Aceh was closely related to the development
of the tourism itself. Simultaneously, prohibition to perform non-sharia
entertainment (X1), prohibition to commit non-sharia act (X2), obligation to wear
Islamic clothes (X3), implementation of the Islamic-based hotels (X4), and
providing halal food (X5) had significant influence on the development of tourism
(Y) in Banda Aceh. Partially, prohibition to perform non-sharia entertainment
(X1) had negative and insignificant influence on the development of tourism (Y) in
Banda Aceh. Prohibition to commit non-sharia act (X2) had positive but
insignificant influence on the development of tourism (Y) in Banda Aceh. Some
obstacles in the field, based on the questionnaires, showed that the contribution of
government apparatus was 65%, individual awareness was 15%, and
coordination among the related agency, the community, and supporting facilities
for the Islamic Sharia in the tourism objects was 10%.
Keywords: Tourism Potential, Regional Development, Islamic Sharia
ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tesis yang berjudul
“Pengaruh Penerapan Syariat Islam Terhadap Potensi Wisata di Kota
Banda Aceh” dapat penulis selesaikan. Tesis ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara.
Keberhasilan penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, maka penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, MS, sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE, sebagai Ketua Program Studi
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD)
3. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Sos, Sc, Ph.D dan Dr. Rujiman, MA, sebagai
Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu,
masukan dan arahan kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS dan Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si,
sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang
bermanfaat kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
5. Suami dan anak-anak tersayang yang telah banyak berkorban dan memberi
semangat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ix
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta mertua yang tidak pernah berhenti
memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang luar biasa, sehinga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini.
7. Rekan-rekan seperjuangan di PWD khususnya Juliana Khairina Harahap dan
Meilina Daulaydan seluruh rekan-rekan tampan kelas angkatan genap Tahun
2014.
8. Pegawai Biro Administrasi Sekolah Pascasarjana USU Medan yang telah
membantu penuh kebutuhan administrasi selama penulis menempuh
pendidikan.
9. Dan seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
pendidikan Magister di SPs USU Medan yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan tesis
ini, oleh karenanya segala kritik dan saran yang bersifat perbaikan akan diterima
dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih. Akhir kata, semoga penyusunan
tesis ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Medan, 13 Januari 2017
Penulis,
Israwati
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
x
RIWAYAT HIDUP
Israwati lahir di Banda Aceh 2 Juni 1982, merupakan anak sulung dari 5
bersaudara dari pasangan H. Marwan Ibrahim dan Hj. Fatimah Yusuf.
Jenjang pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu pada tahun 1988
sampai dengan tahun 1994 pendidikan dasar di SD 2 Mata Ie Aceh Besar, Tahun
1994 sampai dengan Tahun 1997 pendidikan Menengah Pertama di SMP 2 Darul
Imarah, Tahun 1997 sampai dengan Tahun 2000 pendidikan menengah atas di
MAN 2 Banda Aceh. Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 melanjutkan kuliah
di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Prodi Bahasa Inggris di Universitas
Serambi Mekah Banda Aceh. Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2013 kuliah
Pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Amba Banda Aceh.
Sejak tahun 2006 hingga sekarang penulis adalah Pegawai Negeri Sipil di
Badan Pemberdayaan Masyarakat di Provinsi Aceh. Pada tahun 2014 penulis
melanjutkan pendidikan S2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Perdesaan di
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN SAMPUL DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
PERNYATAAN
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... . ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 7
1.5 Kerangka Pemikiran ....................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 9
2.1 Perencanaan Pembangunan Wilayah .............................. 9
2.2 Pengertian Syariat Islam ................................................. 10
2.3 Pengertian Pariwisata ...................................................... 11
2.4 Bentuk Pariwisata ........................................................... 12
2.5 Upaya Pengembangan Pariwisata ................................... 13
2.6 Daerah Tujuan Wisata .................................................... 14
2.6.1 Objek dan Daya Tarik Wisata .............................. 14
2.6.2 Prasarana Wisata .................................................. 17
2.6.3 Sarana Wisata ...................................................... 18
2.6.4 Tata laksana/ Infrastruktur ................................... 19
2.6.5 Masyarakat/ Lingkungan ..................................... 20
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 24
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 24
3.2 Defenisi Operasional ...................................................... 24
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................... 25
3.4 Sampling ......................................................................... 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 28
3.6 Teknik Analisis Data ..................................................... 29
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xii
3.7 Pengujian Validitas dan Realiabilitas Data ..................... 30
3.7.1 Uji Validitas ......................................................... 30
3.7.2 Uji Reliabilitas ..................................................... 31
3.8 Pengujian Asumsi Klasik ................................................ 31
3.8.1 Uji Normalitas ..................................................... 31
3.8.2 Uji Multikolinearitas ............................................ 32
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 33
3.9 Pengujian Hipotesis ........................................................ 34
3.9.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .......... 34
3.9.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ............ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 36
4.1 Hasil Penelitian .................................................................. 36
4.1.1 Gambaran Umum ................................................ 36
4.1.1.1 Profil Kota Banda Aceh ........................ 36
4.1.1.2 Perekonomian ....................................... 38
4.1.1.3 Kegiatan Kepariwisataan ...................... 39
4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data ..................... 41
4.1.2.1 Uji Validitas Data ................................. 41
4.1.2.2 Uji Reliabilitas ..................................... 42
4.1.3 Deskripsi Karakteristik Responden ..................... 42
4.1.4 Potensi Wisata berdasarkan Karakteristik
Responden ........................................................... 44
4.1.5 Deskripsi Variabel Penelitian ............................. 47
4.1.6 Hasil Analisis Statistik ........................................ 51
4.1.6.1 Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik ........... 51
4.1.6.2 Koefisien Determinasi ......................... 54
4.1.7 Pengujian Hipotesis ............................................ 54
4.1.7.1 Pengujian secara Simultan .................... 54
4.1.7.2 Regresi Linear Berganda ...................... 55
4.1.7.3 Uji-t (secara Parsial) ............................. 56
4.2 Pembahasan ........................................................................ 57
4.2.1 Penerapan Syariat Islam ...................................... 57
4.2.2 Hambatan – hambatan yang dihadapi dalam
Pengembangan Potensi Wisata ........................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 62
5.1 Kesimpulan......................................................................... 62
5.2 Saran ............................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xiii
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
4.1. Gambaran Luas Wilayah dan Persentasenya dari masing-masing
Kecamatan di Kota Banda Aceh ..................................................... 37
4.2. Banyaknya Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Kota
Banda Aceh, 2015 ........................................................................... 40
4.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala ............................................................. 42
4.4 Karakteristik Responden ................................................................. 43
4.5 Tabulasi Data Potensi Wisata berdasarkan Karakteristik
Responden ....................................................................................... 45
4.6 Deskripsi Penerapan Syariah menjadi lebih baik, Jumlah Kunjungan
selama dan Hambatan- hambatan yang dihadapi dalam Pengembangan
Potensi Wisata di Kota Banda Aceh ............................................... 46
4.7 Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 48
4.8 Deskripsi Variabel Hiburan Non Syariah ........................................ 48
4.9 Deskripsi Variabel Perbuatan Non Syariah ..................................... 49
4.10 Deskripsi Variabel Busana Islami ................................................... 49
4.11 Deskripsi Variabel Penginapan Islami ............................................ 50
4.12 Deskripsi Variabel Makanan Halal ................................................. 50
4.13 Deskripsi Variabel Potensi Wisata .................................................. 50
4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................ 53
4.16 Ringkasan Hasil Uji Anova ............................................................. 54
4.17 Analisis of Variance (Anova) .......................................................... 54
4.18 Ringkasan Hasil Uji Coeffisients .................................................... 56
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 8
4.1. Peta Administratif Kota Banda Aceh .............................................. 38
4.2 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 52
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Formulir Persetujuan Responden (Informed Consent) ...................... 66
2. Kuesioner ........................................................................................ 67
3. Master Tabel ..................................................................................... 73
4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 86
5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 88
6. Analisis Regresi Berganda ................................................................ 1001100
7. Crosstabs ........................................................................................... 106
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata menjadi salah satu sektor penting bagi ekonomi nasional
ditengah ketidakpastian ekonomi dunia. Kendati perekonomian dunia
diprediksikan melambat, namun prospek bisnis pariwisata diperkirakan masih
akan tetap berkembang (Kurnianto, 2009:88). Bahkan Asosiasi Pengusaha
Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita memprediksikan pengusaha yang bergerak
pada sektor pariwisata akan terus bertambah. Hal ini berarti sektor pariwisata
masih terus menggeliat maju.
Indonesia mematok target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 9
juta orang pada tahun 2015 (BPS Pusat). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sendiri menargetkan pencapaian 9 juta wisatawan sebagai target
optimistis, sementara target pesimisnya 8,5 juta orang. Pencapaian ini dinilai
wajar, mengingat pada tahun 2014 sektor pariwisata tumbuh dengan cukup baik
dan signifikan. Sepanjang tahun 2014 (data BPS Pusat), sumbangan devisa
pariwisata mencapai 9,07 miliar dollar AS atau naik 6,03 persen dibandingkan
tahun 2013. Kontribusi pariwisata bagi produk domestik bruto juga terus naik.
Hingga Oktober, wisman (wisatawan mancanegara) sudah mencapai 6,58 juta
orang atau naik 5 persen dibanding kunjungan wisman pada periode yang sama
tahun sebelumnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Tahun 2015 tingkat pengeluaran wisata manca negara mencapai 1.133,8
miliar dollar AS. Jumlah tersebut naik 1,39 persen dibandingkan tahun 2014. Hal
yang menarik kini tengah dikembangkan serta gencar dipromosikan oleh
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu menjadikan Indonesia sebagai
destinasi wisata dunia.
Aceh sebagai salah satu tujuan wisata, telah menyandang julukan sebagai
daerah syariat Islam (Fadli, 2012:71). Hal ini dikarenakan daerah Aceh telah
mencanangkan penerapan syariat Islam sejak 1 Muharram 1423 H / 23 Maret
2002. Menurut Sudirman (2009:22), pelaksanaan syariat Islam di Aceh bisa
bersinergi dengan laju pertumbuhan pariwisata, terlebih saat ini Pemerintah Aceh
sedang menggalakkan program tahun kunjungan di Aceh. Ia mencontohkan,
pemeran sosok Haji Uma dalam serial drama komedi yang populer di Aceh itu
berharap kepada semua pemangku kepentingan dan masyarakat agar bisa bersatu
mewujudkan program destinasi wisata di propinsi paling ujung Pulau Sumatera
itu.
Tempat-tempat pariwisata yang dekat dengan lokasi Kota Banda Aceh
sangat menarik dan mudah dijangkau. Jalan yang menghubungkan antara satu
tempat dengan tempat lainnya juga sangat bagus, sehingga memudahkan
masyarakat untuk mencapai lokasi tersebut. Adapun tempat-tempat wisata yang
menjadi pilihan masyarakat diantaranya Mesjid Raya Baiturrahman yang
merupakan icon Kota Banda Aceh, sebuah mesjid yang sangat bagus dan
memiliki 5 buah kubah ini terletak di pusat Kota Banda Aceh. Kemudian ada juga
Kapal PLTD apung dan kapal di atas rumah (Lampulo). Kedua kapal yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
terdampar di 2 tempat di tengah Kota Banda Aceh ini merupakan simbol
kenangan akan dahsyatnya terjangan tsunami yang melanda wilayah ini. Selain itu
karena memang letak geografis kotanya tepat berada di pinggir pantai maka Kota
Banda Aceh memiliki beragam objek wisata yang hampir didominasi oleh
wilayah perairan, salah satunya adalah Pulau Weh yang berjarak hanya 32 km dari
Banda Aceh. Pulau yang merupakan salah satu obyek wisata favorit wisatawan ini
memiliki daya tarik karena keindahan pantai yang berpasir putih dan keadaan
pulaunya yang masih sangat terjaga (www.utiket.com). Kegiatan diving dan
memancing banyak dilakukan wisatawan dipulau tersebut. Pantai lainnya yang tak
kalah menarik antara lain : Pantai Lampuuk, Pantai Lhoknga, Pantai Pasir Putih,
Pantai pemandian air panas Krueng Raya, air terjun dan lokasi wisata lainnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh
membawa beberapa dampak sosial dan psikis bagi masyarakatnya. Keadaan
dimana sebelumnya hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam dengan mudah
dilakukan tanpa ada pengawasan dari Pemerintah Daerah ataupun masyarakat
sekitar. Hal tersebut terutama terjadi di daerah objek-objek tujuan wisata sehingga
yang terjadi adalah munculnya kekhawatiran dalam mengembangkan objek-objek
wisata berbasis syariat. Namun demikian Pemerintah Kota Banda Aceh sangat
optimis bahwa penerapan syariat Islam akan berdampak positif terhadap
pengembangan pariwisata di Kota Banda Aceh.
Dalam pengelolaan tempat-tempat wisata di atas pemerintah berupaya
untuk tetap melaksanakan syariat Islam meskipun menghadapi berbagai kendala.
Sektor pariwisata selama ini diasumsikan sebagai aktivitas yang cenderung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
bertentangan dengan syariat Islam sehingga dengan demikian sebagian
masyarakat cenderung apatis. Setiap masyarakat harus menjalankan apa yang
telah menjadi peraturan (Qanun) yang telah ditetapkan sesuai dengan syariat
Islam. Antara lain dilarang memakai pakaian ketat dan wajib memakai jilbab bagi
kaum wanita yang beragama Islam, diberlakukannya hukum cambuk bagi
masyarakat yang bermain judi dan menggunakan narkoba. Larangan ini diperkuat
dengan adanya Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) untuk merazia orang-orang
yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan, serta kaum wanita juga dilarang
membaur dengan teman prianya.
Dengan adanya syariat Islam maka diberlakukannya wisata Islami yang
disesuaikan dengan konteks syariat Islam sehingga menjadi konsep pariwisata
yang Islami. Kementerian Pariwisata RI memproyeksikan tahun 2016 ini Aceh
sebagai salah satu destinasi wisata halal dunia, selain Sumatera Barat dan
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Konsep wisata halal ini sering disebut “Halal
Destination” untuk pasar Timur Tengah. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi pihaknya akan konsisten mengedepankan wisata
halal bagi wisatawan khususnya penyediaan usaha pariwisata yang
pelaksanaannya mematuhi aturan syariah, seperti hotel halal, sistem makanan
halal, paket wisata halal, amenitas destinasi yang berstandar halal, seperti
musholla di objek wisata, serta event/atraksi wisata yang halal. Hotel tidak
menyediakan minuman beralkohol dan fasilitas spa terpisah untuk pria dan
wanita, juga memiliki sarana ibadah bersih, terawat dan nyaman dengan arah
kiblat shalat yang benar. Restoran juga harus menyajikan produk makanan dan
minuman bersih, higienis dan bersertifikasi. Selain itu pelaku biro perjalanan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
wisata dalam menjalankan usahanya harus sesuai dengan nilai-nilai syariah,
seperti paket wisata berbasis Islami.
Pengembangan pariwisata di Aceh berkaitan erat dengan Qanun dan
peraturan daerah yang ada. Berdasarkan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang
kepariwisataan, sistem pengembangan pariwisata di Aceh harus disesuaikan
dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh, khususnya hal-hal yang berkaitan
dengan perilaku dan pakaian di tempat pariwisata serta penginapan yang
disediakan oleh losmen maupun hotel di sekitar lokasi wisata. Aturan yang harus
ditaati wisatawan diantaranya tertuang pada pasal 83, yaitu (1) Wisatawan
nusantara dan wisatawan manca negara diwajibkan berbusana sopan di tempat-
tempat wisata, (2) Wisatawan muslim diwajibkan berbusana sesuai syariat Islam,
(3) Pemandian di tempat umum dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, (4)
Bagi masyarakat yang menonton pertunjukan/hiburan, dipisahkan antara laki-laki
dan perempuan, (5) Bagi pengusaha, kelompok masyarakat atau aparatur
pemerintah dan badan usaha dilarang memberikan fasilitas kemudahan dan/atau
melindungi orang untuk melakukan mesum, khamar/mabuk-mabukan dan
maisir/judi, dan (6) Setiap orang, baik sendiri maupun kelompok berkewajiban
mencegah terjadinya perbuatan maksiat. Hal ini diatur untuk mewujudkan
pariwisata yang berpotensi namun tetap berjalan sesuai dengan syariat yang ada.
Kedatangan pengunjung adalah dalam rangka untuk menikmati potensi
utama tersebut. Memiliki daya tarik wisata yang unik, menarik dan berbeda
dengan daerah-daerah wisata lainnya yang memberikan nilai tambah dan kesan
tersendiri bagi siapapun yang berkunjung. Keunikan sejarah Aceh masa lalu dan
peninggalan Tsunami sehingga Aceh memiliki ruh yang sangat kuat sebagai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
destinasi wisata Islami. Aceh merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang
mendapat julukan sebagai daerah syariat Islam (Fadli, 2012:26).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Penerapan Syariat Islam Terhadap Potensi Wisata
di Kota Banda Aceh’’.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat
diidentifikasi masalah yaitu :
1. Apakah penerapan syariat Islam (adanya pelarangan hiburan nonsyariah,
pelarangan perbuatan maksiat, kewajiban berbusana Islami, penerapan
penginapan Islami, dan ketersediaan makanan halal) berpengaruh secara
signifikan terhadap potensi wisata di Kota Banda Aceh?
2. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam pengembangan potensi wisata
setelah diterapkan syariat Islam di Kota Banda Aceh?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan syariat
Islam terhadap potensi wisata di Kota Banda Aceh. Tujuan khusus penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh penerapan syariat Islam (adanya pelarangan hiburan
nonsyariah, pelarangan perbuatan maksiat, kewajiban berbusana Islami,
penerapan penginapan Islami, dan ketersediaan makanan halal) terhadap
pengembangan potensi wisata di Kota Banda Aceh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
2. Mengetahui hambatan apa yang dihadapi dalam pengembangan potensi wisata
setelah diterapkan syariat Islam di Kota Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara umum penelitian ini akan memberikan sudut pandang positif pada
masyarakat luas bahwa potensi pariwisata yang berbasis syariat Islam
tidak memberikan dampak negatif apapun.
2. Memberikan sumbangan dalam pengembangan daerah khususnya dalam
bidang kepariwisataan yang berbasiskan syariat Islam, sehingga wisata di
Aceh dapat berkembang dengan baik.
3. Bagi Pemko Banda Aceh dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam ketetapan jumlah wisatawan yang berkunjung baik wisatawan
lokal maupun wisatawan luar daerah dan manca negara.
4. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan perluasan
wawasan berfikir sehingga dapat mengaplikasikan konsep dan teori yang
telah didapatkan secara objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dengan penerapan syariat Islam diharapkan akan mendatangkan tingkat
keamanan yang tinggi untuk iklim investasi. Undang-undang syariat Islam akan
mendatangkan keunikan tersendiri bagi para wisatawan untuk lebih dapat
mengetahui seperti apa bentuk sebuah pariwisata ketika dipengaruhi oleh hukum
Islam sehingga jumlah wisatawan akan bertambah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
Kerangka pemikiran tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
1. Pelarangan Hiburan Nonsyariah
2. Pelarangan Perbuatan Nonsyariah
3. Kewajiban Busana Islami
4. Penerapan Penginapan Islami
5. Penyediaan Makanan Halal
Penerapan
Syariat Islam
yariat Islam
- Qanun Aceh tentang Pariwisata
- Perda tentang Pariwisata
Pengembangan Potensi Wisata
Kesejahteraan Masyarakat
Pembangunan Wilayah
Kota Banda Aceh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Pembangunan Wilayah
Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah dan
perencanaan aktivitas pada ruang wilayah. Perencanaan ruang wilayah biasanya
dituangkan dalam perencanaan tata ruang wilayah, sedangkan perencanaan
aktivitas biasanya tertuang dalam rencana pembangunan wilayah, baik jangka
panjang, jangka menengah maupun jangka pendek. Perencanaan wilayah
sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah (Sirojuzilam dan
Mahalli, 2010).
Visi adalah cita-cita tentang masa depan wilayah yang diinginkan. Visi
seringkali bersifat abstrak tetapi ingin menciptakan ciri khas wilayah yang ideal
sehingga berfungsi sebagai pemberi inspirasi dan dorongan dalam perencanaan
pembangunan wilayah. Misi adalah kondisi ideal yang setingkat di bawah visi
tetapi lebih realistik untuk mencapainya.
Perencanaan wilayah diperlukan mengingat potensi wilayah yang
merupakan pemberian alam maupun hasil karya manusia dimasa lalu adalah aset
yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam jangka
panjang dan bersifat langgeng. Untuk mencapai hal ini maka pemanfaatan aset itu
haruslah direncanakan secara menyeluruh dan cermat.
Pariwisata merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang dapat dilihat dari
dua sisi yakni sisi permintaan (demand side) dan sisi pasokan (supply side).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
Keberhasilan dalam pengembangan pariwisata di Kota Banda Aceh sangat
tergantung kepada kemampuan perencana (Pemerintah Daerah) dalam
mengintegrasikan kedua sisi tersebut secara berimbang menjadi sebuah rencana
pengembangan pariwisata. Dinamika yang terjadi pada kedua sisi pariwisata
dimaksud dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal di daerah asal
wisatawan maupun di daerah Kota Banda Aceh yang telah menerapkan syariat
Islam sebagai tujuan kunjungannya.
2.2 Pengertian Syariat Islam
Syariat adalah segala hal yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
manusia. Waluyo (2008:33) menyebutkan syariah adalah ketentuan - ketentuan
agama yang merupakan pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk
meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Syariat Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhoan Allah SWT, hal ini dirumuskan dalam Al-Qur’an surah
Al-Jatsiyah ayat 18 yang artinya “Kemudian kami jadikan kamu berada di atas
syariah (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariah itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
Semula kata syariat diartikan dengan agama, dan pada akhirnya syariat
ditujukan khusus untuk praktek agama. Penunjukan ini dimaksudkan untuk
membedakan antara agama dan syariat. Pada akhirnya, agama itu satu dan berlaku
secara universal, sedangkan syariat berbeda antara umat yang satu dengan umat
lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya, kata syariat digunakan untuk
menunjukkan hukum-hukum Islam, baik yang ditetapkan langsung oleh Al-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
Qur’an dan Hadist, maupun yang telah dicampuri oleh pemikiran manusia
(ijtihad). Kata syariat sering diungkapkan dengan syariat Islam, yaitu syariat
penutup untuk syariat agama-agama sebelumnya, karena itu syariat Islam adalah
syariat yang paling lengkap dalam mengatur kehidupan keagamaan dan
kemasyarakatan, melalui ajaran Islam tentang akidah, ibadah, muamalah dan
akhlak.
Hasbi (2009:22) menjelaskan syariat Islam dapat dibagi menjadi dua
pengertian: pertama dalam pengertian luas, kedua dalam pengertian sempit.
Dalam pengertian luas, syariat Islam ini meliputi semua bidang hukum yang telah
disusun dengan teratur oleh para ahli fiqih dalam pendapat-pendapat fiqihnya
mengenai persoalan dimasa mereka, atau yang mereka perkirakan akan terjadi
kemudian, dengan mengambil dalil-dalilnya langsung dari Al-Qur’an dan Hadist,
atau sumber pengambilan hukum seperti: ijma’, qiyas, istihsan, istish-hab, dan
mashlahah mursalah. Sedangkan syariat Islam dalam pengertian sempit adalah
hukum-hukum yang berdalil pasti dan tegas, yang tertera dalam Al-Qur’an, Hadist
yang sahih, atau yang ditetapkan oleh ijma’.
2.3 Pengertian Pariwisata
Sebagai suatu gejolak sosial, pemahaman akan pengertian dari makna
pariwisata memiliki banyak definisi. Akan tetapi dari kegiatan penulisan tesis ini,
suatu sintesa mengenai konsepsi dan pengertian pariwisata yang digunakan
sebagai suatu tinjauan pustaka dapat dibatasi pada pengertian: “ suatu susunan
organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan,
produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari
orang yang sedang bepergian (Kusdianto, 1996:11)”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
obyek dan daya tarik wisata. Selain itu pariwisata juga disebut sebagai industri
yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1969, ketika disadari bahwa
industri pariwisata merupakan usaha yang dapat memberikan keuntungan pada
pengusahanya (Wahab,1985). Sehubungan dengan itu Pemerintah Republik
Indonesia sejak dini mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1969
tanggal 6 Agustus 1969, menyatakan bahwa usaha pengembangan pariwisata di
Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian
dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan
negara (Yoeti, 1983).
2.4 Bentuk Pariwisata
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata ini dapat
diklasifikasikan bentuknya ke dalam beberapa kategori sebagaimana yang
disampaikan Wardiyatmoko (2009:33) berikut ini:
1. Menurut asal wisatawan
Dilihat dari asal wisatawan, apakah asal wisata itu dari dalam atau luar negeri.
Jika dalam negara berarti bahwa sang wisatawan ini hanya pindah tempat
sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya (pariwisata domestik),
sedangkan jika ia datang dari luar negeri dinamakan pariwisata Internasional.
2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran
Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing.
Pemasukan valuta asing itu berarti memberi efek positif terhadap neraca
pembayaran luar suatu negara yang dikunjungi wisatawan ini disebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang warga negara keluar negeri
memberikan efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri negaranya
ini dinamakan pariwisata aktif.
3. Menurut jangka waktu
Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan
pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang
bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek
dan jangka panjang, yang mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang
berlaku oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya waktu
yang dimaksud.
4. Menurut jumlah wisatawan
Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlahnya wisatawan yang datang, apakah
sang wisatawan datang sendiri atau dalam suatu rombongan. Maka timbullah
istilah- istilah pariwisata tunggal dan rombongan.
5. Menurut alat angkut yang dipergunakan
Dilihat dari segi penggunaan alat pengangkutan yang dipergunakan oleh sang
wisatawan, maka katagori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara,
pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah
sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.
2.5 Upaya Pengembangan Pariwisata
Menurut Suwantoro (2004), upaya pengembangan pariwisata yang dilihat
dari kebijaksanaan dalam pengembangan wisata alam, dari segi ekonomi pariwista
alam akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Memang pariwisata alam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
membutuhkan investasi yang relatif lebih besar untuk pembangunan sarana dan
prasarananya. Untuk itu diperlukan evaluasi yang teliti terhadap kegiatan
pariwisata alam tersebut.
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pariwisata alam yang berbentuk
ekoturisme belum berhasil berperan sebagai alat konservasi alam maupun untuk
mengembangkan perekonomian. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya
mendapatkan dana pengembangan kegiatannya. Pengelolaan kawasan wisata alam
banyak menggunakan dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung sebagai
mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian kegiatan pariwisata
alam belum tercapai secara optimal.
2.6 Daerah Tujuan Wisata
Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang
pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan,
pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5 unsur:
2.6.1 Objek dan Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang
menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Nugroho
(2009) menyatakan objek dan daya tarik wisata terdiri atas:
a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata di kelompokkan kedalam:
1) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam,
2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya,
3) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.
Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya tarik wisata
harus dirancang dan dibangun/dikelola secara profesional sehingga dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
menarik wisatawan untuk datang. Membangun suatu objek wisata harus
dirancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria tertentu.
b. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:
1) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah,
nyaman dan bersih.
2) Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3) Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
4) Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
5) Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam
pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.
6) Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai
khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacara-upacara adat, nilai luhur
yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa
lampau.
c. Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada
potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada kriteria
keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan (RH. Wijaya,
2010).
1) Kelayakan Finansial
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari
pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi sudah harus
diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan untuk
kembali modal pun sudah harus diramalkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
2) Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang
ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki
dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan
kerja/berusaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat
meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak,
perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain.
3) Dalam kaitannya dengan hal ini pertimbangan tidak semata-mata
komersial saja tetapi juga memperhatikan dampaknya secara lebih luas.
Sebagai contoh, pembangunan kembali candi Borobudur tidak semata-
mata mempertimbangkan soal pengembalian modal pembangunan candi
melalui uang retribusi masuk candi, melainkan juga memperhatikan
dampak yang ditimbulkannya, seperti jasa transportasi, jasa akomodasi,
jasa restoran, industri kerajinan, pajak dan sebagainya.
4) Kelayakan Teknis Pembangunan
Objek wisata harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dengan
melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk
membangun suatu objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut
rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang
bila objek wisata tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.
5) Kelayakan Lingkungan
Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan
pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang
mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak lingkungan tetapi
sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia dan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga menjadi
keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan antar manusia
dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam dan manusia dengan
Tuhannya.
2.6.2 Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan
manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah
tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan
lain sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan dikunjungi oleh
wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dan
disesuaikan dengan lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan.
Menurut Oetomo (2001:26) pembangunan prasarana wisata yang
mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu
objek wisata yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek
wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas,
kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata,
seperti bank, apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, barber,
dan sebagainya. Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan
koordinasi yang mantap antara instansi terkait bersama dengan instansi pariwisata
di berbagai tingkat. Dukungan instansi terkait dalam membangun prasarana wisata
sangat diperlukan bagi pengembangan pariwisata di daerah. Koordinasi di tingkat
pelaksanaan merupakan modal utama suksesnya pembangunan pariwisata.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
Yusmanto (2008:22) menjelaskan bahwa dalam pembangunan prasarana
pariwisata pemerintah lebih dominan karena pemerintah dapat mengambil
manfaat ganda dari pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus
informasi, arus lalu lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah, dan
sebagainya, yang tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja
masyarakat.
2.6.3 Sarana Wisata
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang
diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan
wisatanya. Pembangunan sarana wisata disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan
baik kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat
menentukan tuntunan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus
disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi,
restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek
wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.
Sarana wisata kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata yang
harus disediakan, dan secara kualitatif yang menunjukkan pada mutu pelayanan
yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh
pelayanan (Kusnandar, 2008:208). Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu
pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standart
wisata yang baku, baik secara nasional dan secara internasional, sehingga
penyedia sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang
akan disediakannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
2.6.4 Tata Laksana/Infrastruktur
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana
wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik di atas
permukaan tanah dan di bawah tanah. Hal ini dijelaskan lebih rinci oleh Jatmoko
(2006:63) seperti:
a. Sistem pengairan, distribusi air bersih, sistem pembuangan air limbah yang
membantu sarana perhotelan/restoran.
b. Sumber listrik dan energi serta jaringan distribusikannya yang merupakan
bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.
c. Sistem jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancar akan
memudahkan wisatawan untuk mengunjungi objek-objek wisata.
d. Sistem komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan
informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat.
e. Sistem keamanan atau pengawasan yang memberikan kemudahan di berbagai
sektor bagi para wisatawan. Keamanan diterminal, di perjalanan, dan di objek-
objek wisata, di pusat-pusat perbelanjaan, akan meningkatkan daya tarik suatu
objek wisata maupun daerah tujuan wisata. Di sini perlu ada kerjasama yang
mantap antara petugas keamanan, baik swasta maupun pemerintah, karena
dengan banyaknya orang di daerah tujuan wisata dan mobilitas manusia yang
begitu cepat membutuhkan sistem keamanan yang ketat dengan para petugas
yang selalu siap setiap saat. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan
baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana
wisata, sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas
hidupnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
2.6.5 Masyarakat/Lingkungan
Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik
wisata akan mengundang kehadiran wisatawan.
a. Masyarakat
Masyarakat di sekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran
wisatawan tersebut dan akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para
wisatawan. Untuk ini masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui
berbagai jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.
Dalam hal ini pemerintah melalui instansi-instansi terkait telah
menyelenggarakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya
adalah dalam bentuk bina masyarakat sadar wisata. Dengan terbinanya
masyarakat yang sadar wisata akan berdampak positif karena mereka akan
memperoleh keuntungan dari para wisatawan yang membelanjakan uangnya.
Para wisatawan pun akan untung karena mendapat pelayanan yang memadai
dan juga mendapatkan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Lingkungan
Di samping masyarakat di sekitar objek wisata, lingkungan alam di sekitar
objek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan
tercemar. Lalu lalang manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat
mengakibatkan rusaknya ekosistem fauna dan flora di sekitar objek wisata.
Oleh sebab itu perlu adanya upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui
penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu objek
wisata.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
c. Budaya
Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata
merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan
hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun
kelestariannya tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang
mengesankan bagi tiap wisatawan yang berkunjung. Masyarakat yang
memahami, menghayati, dan mengamalkan sapta pesona wisata di daerah
tujuan wisata menjadi harapan semua pihak untuk mendorong pengembangan
pariwisata yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
2.7 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
terhadap perkembangan potensi pariwisata Islami, berikut beberapa hasil
rangkumannya :
Penelitian Analisis Potensi wisata Syariat dengan mengoptimalkan industri
kreatif di Jawa Tengah dan Yogyakarta (2015), menyimpulkan bahwa 81 persen
responden menghendaki industri kreatif ada dalam wisata syariah. Sebagai contoh
penyediaan pramuwisata yang paham akan nilai-nilai islam, spa syariah, salon
syariah, dan penekanan adab perjalanan dalam islam selama wisata melalui biro
perjalanan syariah. Industri kreatif dalam menopang pariwisata syariah ini
dilandaskan dalam penggunaan informasi berupa aturan islam yang mengatur
segala kehidupan manusia. Selain itu, wisatawan juga dapat ditemani pramuwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
yang senantiasa mengingatkan dan memberikan pemahaman tentang pariwisata
syariah dan ilmu lainnya. Karakteristik wisata syariah yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu lokasi, transportasi, konsumsi dan hotel.
Sofyan (2012), dalam penelitiannya tentang hotel syariah dan wisata
syariah, menyatakan bahwa saat ini pengelolaan pariwisata syariah telah menjadi
tren pariwisata dunia, serta pasar yang sangat menjanjikan. Terbukti berbagai
negara berlomba-lomba memikat para wisatawan dengan menyiapkan berbagai
destinasi pariwisata syariah, termasuk Indonesia. Negara dengan populasi muslim
terbesar dunia ini bisa dikatakan kecenderungan masyarakatnya terhadap produk
halal atau sesuai syariah mempunyai kecendrungan yang terus meningkat. Hal ini
bisa ditunjukkan dengan berbagai macam indikasi, seperti pertumbuhan
perbankan syariah yang kian marak. Begitu pula dengan indeks kepedulian
masyarakat terhadap produk halal.
Sugiati (2013), Judul penelitian Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah
untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Muslim Domestik dan Mancanegara
di Kota Bandung. Dijelaskan bahwa pariwisata syariah dinilai memiliki prospek
yang cukup bagus dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Potensi pasar
pariwisata syariah makin prospektif lantaran jumlah pendapatan yang didapatkan
dari wisatawan Muslim terbilang tinggi. Strategi pengembangan syariah yang
berusaha menangkap potensi pasar tersebut termasuk penyediaan paket wisata
baru, akomodasi yang Islami, tempat ibadah nyaman, makanan halal dan objek
wisata islam yang patut dikembangkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
Fanzikri (2015), penelitian yang berjudul Partisipasi Kelompok Pemuda
dalam Pengembangan Pariwisata Islami di Kota Banda Aceh berkesimpulan
bahwa perkembangan pariwisata Islami di Kota Banda Aceh selama lima tahun
terakhir menunjukkan semakin maju dan berkembang. Strategi pemerintah
sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi kelompok pemuda dalam
pengembangan pariwisata Islami di Kota Banda Aceh bersifat top-down
(kebijakan dari atas ke bawah), yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok
masyarakat dan pemuda yang berfungsi untuk mempromosikan dan melakukan
penyuluhan pariwisata kepada masyarakat. Sedangkan kebijakan pemerintah
dalam pengembangan pariwisata Islami telah dirumuskan dalam Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Banda Aceh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda Aceh, dimana wilayah ini
memiliki banyak daerah wisata yang dapat dikunjungi dan penerapan syariat
Islam merupakan keunikan tersendiri. Penulis melakukan penelitian dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan dikarenakan terdapat banyak tahapan dalam penelitian ini,
dimulai dari observasi awal, penentuan masalah, penentuan subjek penelitian,
penyusunan pedoman wawancara dan pelaksanaan wawancara.
3.2 Defenisi Operasional
Untuk memfokuskan pengertian terhadap variabel penelitian ini, disusun
defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :
1. Syariat Islam adalah hukum/peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi
kehidupan umat Islam yang di aplikasikan di wilayah Kota Banda Aceh.
2. Potensi Wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata
Kota Banda Aceh yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat tersebut.
3. Hiburan non syariah yang dimaksud di penelitian ini adalah kegiatan hiburan
di Kota Banda Aceh yang tidak mengedepankan nilai-nilai syariah sehingga
berpotensi menggelincirkan umat Islam ke dalam dosa dan kemaksiatan,
contohnya : konser, bioskop, night club dan lain-lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
4. Perbuatan non syariah adalah perbuatan yang menyalahi ketentuan syariat
Islam yang dilakukan masyarakat di Kota Banda Aceh, contohnya : judi,
narkoba, prostitusi dan lain-lain.
5. Penginapan halal adalah penginapan di Kota Banda Aceh yang menerapkan
konsep halal dengan memenuhi beberapa kriteria (seperti menyediakan
makanan halal yang di produksi di dapur yang halal pula, terdapat tempat
ibadah yang memadai serta tersedia perlengkapan shalat di masing-masing
kamar, penunjuk arah kiblat dan disertakan pula dengan jadwal waktu shalat).
6. Busana Islami, sebagaimana dimaksud dalam qanun Aceh No.11 Tahun 2002,
khusus pasal 13 disebutkan bahwa setiap orang Islam wajib berbusana Islami
yaitu menggunakan pakaian yang menutup aurat, sopan dan tidak
menimbulkan syahwat bagi yang melihat.
7. Wisata syariat adalah salah satu sistem pariwisata di Kota Banda Aceh yang
diperuntukkan bagi wisatawan muslim yang pelaksanaannya mematuhi aturan
syariah.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang menjadi sasaran di
dalam penelitian, sedangkan sampel merupakan sebahagian dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2006: 108). Jumlah penduduk Kota Banda Aceh saat ini
mencapai 277.627 jiwa (BPS Kota Banda Aceh, 2016). Populasi dalam penelitian
ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang berusia 25-60 tahun yaitu 114.041
jiwa (BPS Kota Banda Aceh, 2016).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2014:110). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2010:131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengingat
populasi yang diteliti berjumlah besar, maka sampel yang dijadikan subjek dalam
penelitian ini adalah sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan
bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti.
Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan random
sampling yang menggunakan teknik rumus Slovin berikut :
n = 21 Ne
N
+
Keterangan
n = Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
1 = Konstanta
e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari
jumlah populasi yang ada yaitu :
n =)1,0(041.1141
041.1142+
=1)01,0(042.114
041.114
+
= 100 (pembulatan 99,91)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
Dari rumus Slovin diatas didapat sampel sebanyak 100 (seratus) orang.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dan maksimal, maka sampel
dalam penelitian ini ditentukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
1. Beragama Islam
2. Usia ≥25 tahun
3. Lokasi tempat tinggal responden maksimal berjarak 1 Km dari objek wisata
4. Minimal telah berdomisili di Kota Banda Aceh selama 5 (lima) tahun.
3.4 Sampling
Sugiyono (2014:121) menyatakan bahwa, “Sampling adalah teknik
pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:116), “Teknik
pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga diperoleh sampel
(contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya”.
Sebuah sampling dapat diklasifikasikan sebagai non probabilitas dan
probabilitas (Naresh K. Maholtra, 2009:375). Sampel probability merupakan
sampel dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang yang sama
untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan sampel non probability kebalikan dari
probability dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama
dan pemilihan sampel bersifat objektif. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik nonprobability, karena tidak semua populasi dari masyarakat
Kota Banda Aceh yang berada di kawasan objek-objek wisata memiliki
kesempatan untuk terpilih sebagai sampel.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Analisis data merupakan salah satu tahapan penting dalam proses
penelitian. Penelitian ini mengunakan teknik analisis deskriptif yaitu analisis yang
ditujukan untuk memetakan, menggambarkan dan memaparkan objek tertentu.
Teknik yang digunakan didalamnya adalah mengemukakan setiap variable secara
rinci dan jelas berdasarkan fenomena sosial yang mempunyai beragam nilai.
Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
pengaruh syariat Islam terhadap potensi wisata di Kota Banda Aceh.
Dalam mengumpulkan data dan informasi dimaksud, penulis
menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi sebagai alat, dimana yang
diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Dalam hal ini
penulis mewawancarai instansi-instansi terkait untuk mengetahui potensi
wisata dan sejauhmana penerapan syariat Islam pada objek-objek wisata di
Kota Banda Aceh.
2. Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui. Adapun angket yang diberikan terbagi atas dua
variabel, yaitu syariat Islam dan potensi wisata. Masing-masing variabel
terdiri atas 10 pertanyaan. Sehingga jumlah seluruh pertanyaan yang diberikan
adalah 20. Sedangkan penilaian setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
Tabel 3.1 Skala Pengukuran
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju/Sangat Baik/Sangat Sesuai 5
Setuju/Baik/Sesuai 4
Kurang Setuju/Kurang Baik/Kurang Sesuai 3
Tidak setuju/Tidak Baik/Tidak Sesuai 2
Sangat tidak Setuju/Sangat tidak Baik/Sangat tidak Sesuai 1
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal
atau variabel yang ada dalam penelitan ini yang berupa catatan, transkrip,
buku,surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang masyarakat disekitar objek wisata,
jumlah pengunjung, tempat-tempat wisata dan peningkatan wisatawan di Kota
Banda Aceh.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Regresi Linier Berganda
Lin (2008) dalam Sunjoyo, dkk (2013) berpendapat bahwa analisis regresi
adalah teknik yang digunakan untuk mengembangkan persamaan regresi dan
memberikan perkiraan. Pada umumnya uji regresi bertujuan untuk menguji
hubungan-hubungan ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau
lebih variabel independen (bebas), menguji pengaruh antara variabel X terhadap
variabel Y, dimana variabel yang dipengaruhi disebut dependen dan variabel yang
mempengaruhi disebut independen. Penelitian ini menggunakan jenis uji regresi
berganda karena memiliki lebih dari satu variabel independen (sikap, norma,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
subjektif, kontrol keprilakuan yang dipersepsikan) yang mempengaruhi variabel
dependennya.
Maka analisis regresinya dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Y = a + b1X1+b2x2+b3x3+b4x4+b5x5+µ
(Sugiyono, 2014)
Dimana :
Y : Potensi Wisata di Kota Banda Aceh
X1 : Pelarangan Hiburan Nonsyariah (Skala)
X2 : Pelarangan Perbuatan Nonsyariah(Skala)
X3 : Kewajiban Busana Islami(Skala)
X4 : Penerapan Penginapan Islami(Skala)
X5 : Penyediaan Makanan Halal (Skala)
a : Harga Y apabila X = 0 (harga konstanta)
b : Koefesien Regresi
µ : Standard Error
3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2009). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat
mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas
dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variabel.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-
tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom(df) = n-2, dalam
hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r-hitung > r-tabel maka pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r-hitung < r-tabel
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2009).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Pengukuran reliabilitas dilakukan
dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji
statistik Cronbach’s Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable
jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2009).
3.8 Pengujian Asumsi Klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah
linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan
dilakukan pengujian asumsi normalitas , multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2009). Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambian keputusannya
adalah (Ghozali, 2009):
a. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2009).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi
adalah sebagai berikut:
a. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2009).
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2009).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
c. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
Variance Inflation Factor (VIF). kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilaitolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2009).
Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di
atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari
multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatanke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plotantara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar
analisisnya adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
a. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009). Dalam penelitianini,
hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : Variabel bebas yaitu syariat Islam tidak mempunyai pengaruh terhadap
potensi wisata di Kota Banda Aceh.
Ha : Variabel bebas yaitu yaitu syariat Islam mempunyai pengaruh terhadap
potensi wisata di Kota Banda Aceh.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2009) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.9.2 Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubunganantara variabel X dan
Y, apakah variabel X (beban kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y
(produktifitas kerja) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2009). Hipotesis yang
digunakan dalam pengujian ini adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
Ho : Variabel-variabel bebas (syariat Islam) tidak mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat (potensi wisata)
Ha : Variabel-variabel bebas (syariat Islam) mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat (potensi wisata).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2009) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Gambaran Umum
4.2.1.1 Profil Kota Banda Aceh
Secara geografis Kota Banda Aceh memiliki posisi sangat strategis yang
berhadapan dengan negara-negara di Selatan Benua Asia dan merupakan pintu
gerbang Republik Indonesia di bagian Barat. Kondisi ini merupakan potensi yang
besar baik secara alamiah maupun ekonomis, apalagi didukung oleh adanya
kebijakan pengembangan KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu)
dan dibukanya kembali Pelabuhan Bebas Sabang, serta era globalisasi. Potensi
tersebut secara tidak langsung akan menjadi aset bagi Kota Banda Aceh
khususnya dan Provinsi Aceh umumnya.
Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh secara geografis terletak
antara 05º16’15’’–05º36’16’’ Lintang Utara dan 95º16’15’’–95º22’35’’ Bujur
Timur. Tinggi rata-rata 0,80 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah
61,36 km2 dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Barona Jaya dan Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan, 17 Mukim, 70 Desa dan 20
Kelurahan. Berikut tabel luas wilayah dan nilai persentasenya dari masing-masing
Kecamatan :
Tabel 4.1
Gambaran Luas Wilayah dan Persentasenya dari Masing-Masing
Kecamatan di Kota Banda Aceh
No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase (%)
1. Meuraxa 7.258 11,85
2. Jaya Baru 3.780 6,16
3. Banda Raya 4.789 7,80
4. Baiturrahman 4.539 7,40
5. Lueng Bata 5.341 8,70
6. Kuta Alam 10.047 16,37
7. Kuta Raja 5.211 8,49
8. Syiah Kuala 14.244 23.21
9. Ulee Kareng 6.150 10,02
Jumlah 61.359 100,00 Sumber : Banda Aceh dalam angka, 2016
Kota Banda Aceh secara umum bersuhu panas, dengan suhu udara rata-
rata bulanan berkisar antara 25.5°C sampai 27,5°C. Sedangkan suhu terendah dan
tertinggi bervariasi antara 18,0°C hingga 20,0°C dan antara 33,0°C hingga
37,0°C. Kota Banda Aceh dibelah oleh sungai Krueng Aceh yang merupakan
sungai terpanjang di Kota Banda Aceh. Ada tujuh sungai yang melalui Kota
Banda Aceh yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air, sumber air baku,
kegiatan perikanan, dan sebagainya, yaitu : Krueng Aceh, Krueng Daroy, Krueng
Doy, Krueng Neng, Krueng Lhueng Paga, Krueng Tanjung, dan Krueng Titi
Panjang. Wilayah Kota Banda Aceh memiliki air tanah yang bersifat asin, payau.
Ada tiga pintu kedatangan ke Banda Aceh, yaitu Bandara Internasional
Sultan Iskandar Muda, Pelabuhan Ulee Lheu dan terminal bus.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
Gambar 4.1. Peta Administratif Kota Banda Aceh
Sumber : Bappeda Kota Banda Aceh
4.2.1.2 Perekonomian
Wilayah Kota Banda Aceh sebagai kota Administratif dengan pemukiman
yang cukup padat dan lahan kosong terbatas membuatnya sulit untuk memiliki
industri-industri berskala besar, pertanian ataupun peternakan. Pada tahun 2015
produksi sektor pertanian hanya 507 ton, buah dan sayur sebesar 9580 Kuintal,
2024 ekor untuk sektor peternakan sapi dan 61800 ekor untuk ayam potong (Aceh
Dalam Angka, BPS). Berdasarkan statisitik diketahui bahwa produksi tertinggi
didapat dari sektor perikanan laut (fishery) yaitu sekitar 111.756.000 ton (Aceh
Dalam Angka, 2015) dimana Kota Banda Aceh diuntungkan oleh lokasinya yang
berdekatan dengan Samudera Hindia, namun sektor ini sangat bergantung kepada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
musim, cuaca dan tekhnik penangkapan ikan serta populasi dari biota laut itu
sendiri.
Hal tersebut menjadikan kegiatan perekonomian di Kota Banda Aceh lebih
digerakkan oleh sektor-sektor jasa. Salah satunya adalah sektor pariwisata. Itu
sebabnya visi walikota yang akan menjadikan Banda Aceh sebagai Bandar Wisata
Islami patut mendapat dukungan berbagai pihak dan kalangan.
4.2.1.3 Kegiatan Kepariwisataan
Banda Aceh Bandar Wisata Islami, demikian visi Walikota Banda Aceh
yang bermaksud menjadikan pariwisata sebagai garda terdepan dalam
pembangunan dan pengembangan Kota Banda Aceh. Penetapan visi Kota Banda
Aceh ke depan ini patut diberikan acungan jempol. Sebagaimana diketahui Banda
Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh tidak memiliki industri yang dapat
dibanggakan. Demikian pula sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan lain
sejenisnya tidak dimiliki Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh lebih dikenal
sebagai kota Budaya dan Pendidikan.
Menurut Direktur Akademi Pariwisata Muhammadiyah Aceh, dalam
artikelnya beliau mengamati kegiatan kepariwisataan di Kota Banda Aceh
khususnya dan Provinsi Aceh pada umumnya Pasca Tsunami semakin
berkembang pesat disebabkan tiga hal yaitu Tsunami, Helsinki dan Aksessibility.
Pertama dengan adanya peristiwa tsunami, Provinsi Aceh semakin dikenal
ke berbagai penjuru dunia. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya arus
kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara ke Provinsi Aceh.
Peristiwa semacam itu merupakan momentum yang amat tepat untuk menjadikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
Provinsi Aceh umumnya dan Kota Banda Aceh khususnya sebagai salah satu
Daerah Tujuan Wisata Islami di Indonesia. Berikut tabel jumlah wisatawan dan
mancanegara di Kota Banda Aceh beberapa tahun terakhir.
Tabel 4.2
Banyaknya Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di
Kota Banda Aceh, 2015
Bulan Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah
Januari 16 918 1 175 18 093
Februari 11 446 948 12 394
Maret 16 444 1 189 17 633
April 30 213 1 067 31 280
Mei 24 997 1 468 26 465
Juni 19 733 998 20 731
Juli 17 323 489 17 812
Agustus 25 262 847 26 109
September 18 767 1 170 19 937
Oktober 28 592 1 210 29 802
November 22 662 1 001 23 663
Desember 21 433 1 577 23 010
Jumlah 2015 253 790 13 139 266 929
2014 224 939 11 103 236 042
2013 183 286 4 749 188 035
2012 172 646 4 319 176 965
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh
Kedua, perjanjian damai antara pemerintah R.I. dan GAM yang
ditandatangani di Helsinki 15 Agustus 2005 yang lalu dimana salah satu butir
kesepahaman menyebutkan bahwa Aceh akan menikmati akses langsung dan
tanpa hambatan ke negara-negara lain melalui laut dan udara serta berhak
melakukan perdagangan dan bisnis secara internal dan internasional serta menarik
investor dan wisatawan asing secara langsung ke Aceh.
Ketiga, hubungan melalui udara ke Banda Aceh semakin menggembirakan.
Oleh karena itu Kota Banda Aceh yang memiliki aneka ragam potensi pariwisata
akan semakin dikenal baik dalam maupun luar negeri yang pada gilirannya akan
berwisata ke Kota Banda Aceh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
Pengembangan kebudayaan Aceh kedepan terutama sebagai upaya
membenahi kembali kondisi Aceh menjadi daerah yang rukun, aman dan damai
menjadi salah satu faktor yang tidak bisa diabaikan. Maka salah satu pilarnya
adalah membangun kembali tatanan dan pranata budaya masyarakat Aceh yang
berakar pada adat istiadat dan budaya. Adat istiadat dan budaya merupakan
elemen dan aspiratif dasar bagi pengembangan dan eksistensi budaya Aceh
tersebut. Melalui pola ini maka setiap sisi kehidupan masyarakat harus
dilandaskan pada kesadaran kebudayaan.
Dalam kaitan tersebut untuk dapat eksisnya kebudayaan Aceh yang
bernafaskan Islam, maka mengaplikasikan Syariat Islam dalam kehidupan sehari-
hari perlu diwujudkan, selain membina dan mengaplikasikan hukum adat dan adat
istiadat serta pranata-pranatanya sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
4.2.2.1 Uji Validitas Data
Penelitian dilakukan setelah peneliti melakukan uji validitas untuk
mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pernyataan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan
adalah validitas isi yaitu dimana kevalidan sebuah item pernyataan variabel
dilakukan oleh panel ahli dan dalam penelitian ini adalah kedua pembimbing
peneliti. Setelah kedua pembimbing peneliti menyatakan bahwa butir-butir
pernyataan variabel sesuai selanjutnya peneliti langsung melakukan penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Formula Alpha
Cronbach’s. Hasil uji reliabilitas skala pada kedua variabel menunjukkan hasil
yang reliabel. Koefisien reliabilitas menunjukkan telah memenuhi persyaratan
keandalan alat ukur, maka item-item tersebut yang digunakan sebagai instrumen
penelitian sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Skala
No Skala Jumlah Item Formula Alpha Cronbach’s
1 Hiburan non syariah 5 0,817
2 Perbuatan non syariah 5 0,811
3 Busana Islami 5 0,875
4 Penginapan Islami 5 0,763
5 Makanan halal 5 0,880
6 Potensi Wisata 5 0,854 Sumber: Hasil Penelitian (2016)
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi dari ke enam
item berkisar antara 0,763 hingga 0,880. Hal ini menunjukkan bahwa skala
analisis telah memenuhi persyaratan keandalan alat ukur. Oleh karena itu, 30 item
yang baik mampu membentuk alat ukur yang reliabel, maka ke 30 item itulah
yang digunakan dalam pengumpulan data.
4.2.3 Deskripsi Karakteristik Responden
Kuisioner yang dibagikan dalam penelitian ini berjumlah 100 kuisioner.
Dengan sasaran utama adalah mereka yang tinggal dalam radius 5 km dari objek
wisata dan beragama Islam. Usia yang ditentukan adalah >25 tahun dan harus
sudah menetap di Kota Banda Aceh minimal 5 (lima) tahun terakhir. Hal ini
dilakukan karena penulis berpendapat bahwa kriteria tersebut sudah memenuhi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
persyaratan dalam memberikan suatu pendapat atau jawaban sesuai dengan
kuisioner yang penulis bagikan
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin,
usia, pekerjaan, pendidikan dan lama tinggal di Kota Banda Aceh. Penulis
membagikan kuisioner secara acak di beberapa tempat sesuai dengan kriteria
responden yang telah ditentukan sebelumnya. Secara lengkap pengelompokan
responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden f %
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 49 49,0
b. Perempuan 51 51,0
Total 100 100,0
2 Usia
a. 25-30 tahun 30 30,0
b. 31-40 tahun 64 64,0
c. 41-50 tahun 2 2,0
d. >50 tahun 4 4,0
Total 100 100,0
3 Pekerjaan
a. PNS 23 23,0
b. Pegawai Swasta 12 12,0
c. Wiraswasta 25 25,0
d. Lain-lain 40 40,0
Total 100 100,0
4 Pendidikan
a. SD 0 0,0
b. SLTP 19 19,0
c. SLTA 21 21,0
d. Perguruan Tinggi 60 60,0
Total 100 100,0
5 Lama Tinggal
a. 5-10 Tahun 25 25,0
b. 11-15 Tahun 35 35,0
c. >15 tahun 40 40,0
Total 100 100,0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin
responden terbanyak adalah perempuan yaitu 51 responden sedangkan laki-laki
sebanyak 49 responden. Dari segi usia jumlah responden terbanyak berada di
kriteria usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 64 responden. Dari klasifikasi pekerjaan,
responden terbanyak yaitu klasifikasi lain-lain sebanyak 40 responden. Pekerjaan
lain-lain yang dimaksudkan disini adalah Perangkat Desa, Kepala Desa, Imam
masjid, Ibu rumah tangga yang berdomisili di sekitar tempat wisata, pengemudi
dan pelaku bisnis di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. Selanjutnya
klasifikasi pendidikan didominasi oleh tingkat Perguruan Tinggi yaitu sebanyak
60 responden dan terbanyak untuk lamanya berdomisili di Kota Banda Aceh
adalah lebih dari 15 tahun dengan jumlah 40 responden.
Sementara angka terendah dari hasil pengelompokan karakteristik
responden adalah 2 responden untuk kategori usia 41-50 tahun, 12 responden
dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta pada kategori pekerjaan, 19 responden
untuk kategori jenjang pendidikan yaitu SLTP dan 25 responden dengan rata-rata
lama domisili 5-10 tahun.
4.2.4 Potensi Wisata berdasarkan Karakteristik Responden
Potensi wisata berdasarkan karakteristik responden di Kota Banda Aceh
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
Tabel 4.5
Tabulasi Data Potensi Wisata berdasarkan Karakteristik Responden
No Karakteristik
Responden
Kategori Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
F % F % f % F %
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 0 0,0 25 25,0 24 24,0 49 49,0
b. Perempuan 2 2,0 23 23,0 26 26,0 51 51,0
Total 2 2,0 48 48,0 50 50,0 100 100,0
2 Umur
a. 25-30 tahun 1 1,0 16 16,0 13 13,0 30 30,0
b. 31-40 tahun 1 1,0 31 31,0 32 32,0 64 64,0
c. 41-50 tahun 0 0,0 0 0,0 2 2,0 2 2,0
d. >50 tahun 0 0,0 1 1,0 3 3,0 4 4,0
Total 2 2,0 48 48,0 50 50,0 100 100,0
3 Pekerjaan
a. PNS 0 0,0 10 10,0 13 13,0 23 23,0
b. Pegawai
Swasta
2 2,0 6 6,0 4 4,0 12 12,0
c. Wiraswasta 0 0,0 12 12,0 13 13,0 25 25,0
d. Lain-lain 0 0,0 20 20,0 20 20,0 40 40,0
Total 2 2,0 48 48,0 50 50,0 100 100,0
4 Pendidikan
a. SD 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
b. SLTP 0 0,0 10 10,0 9 9,0 19 19,0
c. SLTA 1 1,0 10 10,0 10 10,0 21 21,0
d. Perguruan
Tinggi
1 1,0 28 28,0 31 31,0 60 60,0
Total 2 2,0 48 48,0 50 50,0 100 100,0
5 Lama Tinggal
a. 5-10 Tahun 1 1,0 15 15,0 9 9,0 25 25,0
b. 11-15 Tahun 0 0,0 13 13,0 22 22,0 35 35,0
c. >15 tahun 1 1,0 20 20,0 19 19,0 40 20,0
Total 2 2,0 48 48,0 50 50,0 100 100,0
Tabel 4.5 diatas menunjukkan tentang keterkaitan antara potensi wisata
dengan karakteristik responden. Karakteristik responden pada kategori jenis
kelamin memberikan keterkaitan berimbang terhadap potensi wisata. Sementara
kelompok usia 31-40 tahun pada kategori umur memberikan keterkaitan tertinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
terhadap potensi wisata. Lain-lain pada kategori pekerjaan, Perguruan Tinggi pada
kategori jenjang pendidikan dan 11-15 tahun pada kategori Lama Tinggal dalam
tabel Tabulasi Data Potensi Wisata berdasarkan Karakteristik Responden diatas
memiliki keterkaitan tertinggi terhadap potensi wisata. Secara umum melalui tabel
diatas terlihat bahwa responden dengan usia 31-40 tahun yang memiliki jenjang
pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi dengan masa tinggal antara 11-15 tahun
di Kota Banda Aceh memiliki keterkaitan tinggi terhadap potensi wisata.
Dari hasil jawaban responden terhadap penerapan syariat Islam menjadi
lebih baik, jumlah kunjungan selama penerapan syariat Islam dan hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam pengembangan potensi wisata di Kota Banda
Aceh dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Penerapan Syariat Islam Menjadi Lebih Baik, Jumlah Kunjungan Selama
Penerapan Syariat Islam dan Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
Pengembangan Potensi Wisata di Kota Banda Aceh
No Tabulasi Silang
Potensi Wisata Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
f % f % f % f %
1 Yang membuat penerapan syariat Islam menjadi lebih baik
a. Acara-acara Islami 0 0.0 1 1.0 4 4.0 5 5.0
b. Aparatur yang
berkredibilitas
2 2.0 21 21.0 17 17.0 40 40.0
c. Kesadaran individu 0 0.0 10 10.0 13 13.0 23 23.0
d. Pemantapan qanun 0 0.0 5 5.0 5 5.0 10 10.0
e. Peran lingkungan
dan keluarga
0 0.0 11 11.0 11 11.0 22 22.0
2. Jumlah kunjungan selama penerapan syariat Islam
a. Menurun 1 1.0 6 6.0 5 5.0 12 12.0
b. Meningkat 1 1.0 42 42.0 45 45.0 88 88.0
3 Hambatan-hambatan yang dihadapi
a. Aparatur pemerintah 2 2.0 29 29.0 34 34.0 65 65.0
b. Kesadaran individu 0 0.0 6 6.0 9 9.0 15 15.0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
Tabel 4.6. (Lanjutan)
No Tabulasi Silang
Potensi Wisata Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
f % f % f % f %
c. Koordinasi antar
instansi terkait dan
unsur-unsur
masyarakat
0 0.0 6 6.0 4 4.0 10 10.0
d. Fasilitas pendukung
syariah islam di
objek wisata
0 0.0 7 7.0 3 3.0 10 10.0
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa responden menyatakan yang
membuat penerapan syariat Islam menjadi lebih baik berdasarkan pengembangan
potensi wisata adalah aparatur yang berkredibilitas yaitu sebanyak 21 responden
(21%), selanjutnya jumlah kunjungan selama penerapan syariat Islam meningkat
berdasarkan katagori sedang dan tinggi sebanyak 87 responden (87%), sedangkan
hambatan-hambatan yang harus diatasi agar penerapan syariat Islam berjalan
sesuai harapan adalah sebanyak 34 responden (34%) menyatakan pihak aparatur
pemerintah berpengaruh dalam pengembangan potensi wisata dengan katagori
tinggi.
4.2.5 Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data
pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Lebih jelasnya deskripsi
data penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48
Tabel 4.7
Deskripsi Data Penelitian
Mean Std. Deviation N
Y 4,3600 .46188 100
X1 4,3180 .61239 100
X2 4,1820 .60242 100
X3 4,1500 .54560 100
X4 4,1220 .46960 100
X5 4,3140 .39518 100
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
Berdasarkan analisis tabel di atas, skor independent (hiburan non syariah,
perbuatan non syariah, busana Islami, penginapan Islami dan makanan halal) dan
variabel dependent (potensi wisata) dibagi ke dalam tiga kategorisasi dengan
langkah sebagai berikut ini :
Rendah : X < ( -1.SD)
Sedang : X ≤ ( -1. SD) X< ( + 1. SD)
Tinggi : ≤ ( +1.SD) X
Keterangan :
X = Nilai Total batasan kategori
= Mean (rata-rata)
SD = standar Deviasi
Berdasarkan hasil deskripsi data di atas, diperoleh tabel frekuensi
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Deskripsi Variabel Hiburan Non Syariah
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 10 10,0
2 Sedang 42 42,0
3 Tinggi 48 48,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
X
X X
X
X
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diketahui bahwa 10 orang responden
(10%) termasuk dalam kategori rendah, 42 orang (42%) termasuk dalam kategori
sedang dan 48 orang (48%) termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya peneliti
mentabulasikan persentase perolehan pada variabel perbuatan non syariah pada
tabel 4.9.
Tabel 4.9
Deskripsi Variabel Perbuatan Non Syariah
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 4 4,0
2 Sedang 46 46,0
3 Tinggi 50 50,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat diketahui bahwa 4 orang responden
(4%) termasuk dalam kategori rendah, 46 orang (46%) termasuk dalam kategori
sedang dan 50 orang (50%) termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya peneliti
mentabulasikan persentase perolehan pada variabel busana Islami pada tabel 4.9.
Tabel 4.10
Deskripsi Variabel Busana Islami
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 5 5,0
2 Sedang 43 43,0
3 Tinggi 52 52,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat diketahui bahwa 5 orang responden
(5%) termasuk dalam kategori rendah, 43 orang (43%) termasuk dalam kategori
sedang dan 52 orang (52%) termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya peneliti
mentabulasikan variabel penginapan Islami pada tabel 4.11 berikut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
Tabel 4.11
Deskripsi Variabel Penginapan Islami
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 4 4,0
2 Sedang 73 73,0
3 Tinggi 23 23,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat diketahui bahwa 4 orang responden
(4%) termasuk dalam kategori rendah, 73 orang (73%) termasuk dalam kategori
sedang dan 23 orang (23%) termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya peneliti
mentabulasikan persentase perolehan pada variabel makanan halal pada tabel
4.12.
Tabel 4.12
Deskripsi Variabel Makanan Halal
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 3 3,0
2 Sedang 69 69,0
3 Tinggi 28 28,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat diketahui bahwa 3 orang responden
(3%) termasuk dalam kategori rendah, 69 orang (69%) termasuk dalam kategori
sedang dan 28 orang (28%) termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya peneliti
mentabulasikan persentase perolehan pada variabel potensi wisata pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Deskripsi Variabel Potensi Wisata
No Rentang Frekuensi %
1 Rendah 2 2,0
2 Sedang 48 48,0
3 Tinggi 50 50,0
Total 100 100
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
Berdasarkan tabel 4.13 maka dapat diketahui bahwa 2 orang responden
(2%) termasuk dalam kategori rendah, 48 orang (48%) termasuk dalam kategori
sedang dan 50 orang (50%) termasuk dalam kategori tinggi.
4.2.6 Hasil Analisis Statistik
4.2.6.1 Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
terhadap data penelitian yang meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas
dan uji normalitas sebaran.
1) Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model
regresi, berikut merupakan hasil analis uji multikolinearitas sebagaimana
terlihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) X1 .483 2.071
X2 .234 4.277
X3 .268 3.730
X4 .324 3.090
X5 .377 2.650
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel
independent (X1, X2, X3, X4 dan X5) sebesar menunjukkan lebih besar dari
0,10. Nilai VIF variabel juga menunjukkan lebih kecil dari 10. Hal ini
menyimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatanke pengamatan
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heteroskedstisitas. Berikut ini hasil analisis uji heteroskedastisitas
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
dan tidak membentuk pola yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53
3) Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam
variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hal ini berarti uji
normalitas yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan apakah syarat sampel
yang representatif terpenuhi atau tidak, sehingga dapat digeneralisasikan pada
populasi (Hadi, 2000; 45). Uji normalitas sebaran ini menggunakan teknik
Kolmogrov Smirnov Test yang dikatakan normal jika (P > 0,05). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat berdasarkan hasil penghitungan menggunakan SPSS
20.0 for windows pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 100
Normal Parametersa,,b Mean 4.3600000
Std. Deviation .37216142
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .091
Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z 1.100
Asymp. Sig. (2-tailed) .178
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji normalitas variabel dependent dan
independent keduanya dikatakan normal. Dimana potensi wisata diperoleh
nilai K-Sz = 0,178. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari
kedua variabel berdistribusi secara normal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
54
4.2.6.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besar
persentase pengaruh pengaruh variabel independent (hiburan non syariah,
perbuatan non syariah, busana Islami, penginapan Islami dan makanan halal)
terhadap variabel dependent (potensi wisata). Hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada Tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16
Ringkasan Hasil Uji Anova
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .806a .649 .631 .28073 1.530
Dari tabel model summary dapat terlihat bahwa R square sebesar 0.649.
Artinya bahwa pengembangan potensi wisata sebesar 65% dipengaruhi oleh
pelarangan hiburan nonsyariah, pelarangan perbuatan non syariah, kewajiban
berbusana Islami, penerapan penginapan Islami, dan ketersediaan makanan halal.
4.2.7 Pengujian Hipotesis
4.2.7.1 Pengujian secara Simultan
Untuk menguji hipotesis mengenai variabel independent dalam hubungan
dengan potensi wisata di Kota Banda Aceh, maka dapat dijelaskan pada Tabel
4.17.
Tabel 4.17
Analisis of Variance (Anova)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.712 5 2.742 34.798 .000a Residual 7.408 94 .079 Total 21.120 99
a. Predictors: (Constant), Makanan Halal, Busana Islami, Hiburan Non Syariah, Penginapan Islami,
Perbuatan Non Syariah
b. Dependent Variabel : Potensi Wisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55
Berdasarkan Tabel 4.17 maka dilakukan pengujian secara simultan dengan
rumusan hipotesis:
H1 : Nilai Fhitung sebesar 34,798 dan nilai Ftabel sebesar 1,985, maka diduga H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya bahwa pelarangan hiburan nonsyariah,
pelarangan perbuatan non syariah, kewajiban berbusana Islami, penerapan
penginapan Islami, dan ketersediaan makanan halal secara simultan
berpengaruh terhadap potensi wisata.
Dengan demikian hasil perhitungan menyimpulkan bahwa hipotesis
alternatif (Ha) diterima sedangkan hipotesis null (Ho) ditolak. Ini berarti bahwa
variabel pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah
(X2), kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan
ketersediaan makanan halal (X5) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Banda Aceh.
4.2.7.2 Regresi Linier Berganda
Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent
(pelarangan hiburan nonsyariah, pelarangan perbuatan non syariah, kewajiban
berbusana Islami, penerapan penginapan Islami, dan ketersediaan makanan halal)
terhadap variabel dependent (potensi wisata). Peneliti mendeskripsikan hasi
analisis regresi berganda sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.18.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
Tabel 4.18
Ringkasan Hasil Uji Coeffisients
Model
Unstandarized
Coeficient
B Standard
Error t-hitung ttabel Sig.
1 (Constant) .675 .327 2.064 .042
Pelarangan hiburan non syariah
(X1) -.042 .066 -.634 1,985 .528
Pelarangan perbuatan non syariah
(X2) .087 .097 .893 1,985 .374
Kewajiban berbusana Islami (X3) .298 .100 2.984 1,985 .004
Penerapan penginapan Islami (X4) -.373 .106 -3.536 1,985 .001
Ketersediaan makanan Halal (X5) .882 .116 7.593 1,985 .000
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk
pada uji regresi ini adalah sebagai berikut.
Y = 0,675-0,042X1 + 0,087X2 + 0,298X3-0.373X4 + 0.882X5
4.2.7.3 Hasil Uji–t (Secara Parsial)
Uji t ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah (X2),
kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan
ketersediaan makanan halal (X5) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh secara
parsial.
Perumusan hipotesis :
H1 : Nilai thitung -0,634 dan nilai ttabel 1,985 dengan p-value (Sig) sebesar 0,528,
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya pelarangan hiburan non syariah
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pengembangan potensi
wisata di Kota Banda Aceh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
H2 : Nilai thitung 0,893 dan nilai ttabel 1,985 dengan p-value (Sig) sebesar 0,374,
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya pelarangan perbuatan non
syariah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pengembangan
potensi wisata di Kota Banda Aceh.
H3 : Nilai thitung 2.984 dan nilai ttabel 1,985 dengan p-value (Sig) sebesar 0,004
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya kewajiban berbusana Islami
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan potensi wisata
di Kota Banda Aceh.
H4 : Nilai thitung -3.536 dan nilai ttabel 1,985 dengan p-value (Sig) sebesar 0,001
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya penerapan penginapan Islami
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengembangan potensi wisata
di Kota Banda Aceh.
H5 : Nilai thitung 7.593 dan nilai ttabel 1,985 dengan p-value (Sig) sebesar 0,000
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ketersediaan makanan halal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan potensi wisata
di Kota Banda Aceh.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Penerapan Syariat Islam
Nilai konstanta sebesar 0,675 artinya bahwa tanpa adanya variabel
pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah (X2),
kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan
ketersediaan makanan halal (X5) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh telah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58
memiliki nilai sebesar 67,5. Nilai ini belum maksimal, sehingga diperlukan faktor
lainnya untuk meningkatkan pengembangan potensi wisata. Variabel pelarangan
hiburan non syariah berpengaruh terhadap pengembangan potensi wisata sebesar -
0,042 artinya apabila terjadi peningkatan pelarangan hiburan non syariah, maka
pengembangan potensi wisata mengalami penurunan.
Variabel pelarangan perbuatan non syariah berpengaruh positif sebesar
0,087. Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap pelarangan perbuatan non
syariah maka akan memberikan pengaruh terhadap pengembangan potensi wisata.
Hal ini dikarenakan fasilitas yang tersedia di penginapan islami belum mampu
menyaingi fasilitas yang tersedia di hotel-hotel berbintang.
Variabel kewajiban berbusana Islami berpengaruh positif sebesar 0,298.
Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap kewajiban berbusana Islami maka
akan memberikan pengaruh terhadap pengembangan potensi wisata.
Variabel penerapan penginapan Islami berpengaruh negatif sebesar -0,373.
Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap penerapan penginapan Islami maka
mengalami penurunan terhadap pengembangan potensi wisata.
Variabel ketersediaan makanan halal berpengaruh positif sebesar 0,882.
Artinya apabila terjadi peningkatan terhadap ketersediaan makanan halal, maka
memberikan pengaruh terhadap pengembangan potensi wisata.
Pengujian secara simultan dan diperoleh hasil bahwa Fhitung sebesar 34,798
sedangkan Ftabel pada taraf signifikan α = 5% adalah sebesar 1,985. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel dengan tingkat probabilitas 0.000. Adapun
hasil pengujian hipotesis yang diuji adalah nilai Fhitung 34,798>Ftabel 1,985 maka
variabel pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
59
(X2), kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan
ketersediaan makanan halal (X5) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh.
Dengan demikian hasil perhitungan menyimpulkan bahwa hipotesis alternatif
(Ha) diterima sedangkan hipotesis null (Ho) ditolak. Ini berarti bahwa variabel
pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah (X2),
kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan
ketersediaan makanan halal (X5) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh.
Analisis R square sebesar 0,649 (64,9%). Artinya bahwa pengembangan
potensi wisata di Kota Banda Aceh dipengaruhi oleh variabel pelarangan hiburan
non syariah (X1), pelarangan perbuatan non syariah (X2), kewajiban berbusana
Islami (X3), penerapan penginapan Islami (X4) dan ketersediaan makanan halal
(X5), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini yang dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
potensi wisata.
4.3.2 Hambatan-hambatan yang Dihadapi dalam Pengembangan Potensi
Wisata
Secara umum hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengembangan
potensi wisata setelah Syariat Islam diterapkan di Kota Banda Aceh berdasarkan
kuisioner yang diisi responden adalah masih adanya aparatur pemerintah yang
belum bertindak secara profesional, ditunjukkan dengan masih adanya beberapa
oknum pemerintah yang justru melakukan pelanggaran terhadap syariat Islam itu
sendiri. Tidak hanya menjadi contoh yang tidak baik bagi masyarakat, hal tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
60
berdampak langsung pada kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dalam penegakan syariat Islam ditambah lagi dengan tindakan
beberapa oknum pemerintah yang masih terkesan tebang pilih sehingga penerapan
syariat Islam dianggap tidak maksimal.
Koordinasi antar instansi terkait dan unsur-unsur masyarakat yang masih
belum bersinergi dengan baik menjadi faktor penghambat lainnya dalam
penerapan syariat Islam. Seringkali polisi syariat tidak berdaya ketika berhadapan
dengan pelaku pelanggaran syariat yang memiliki relasi ataupun posisi di
pemerintahan. Hal ini kemudian menimbulkan kekecewaan masyarakat karena
hukuman/sanksi yang diterapkan tidak teraplikasi secara merata.
Hambatan lain yang tidak lepas dari keberhasilan pelaksanaan syariat
Islam adalah fasilitas pendukung di objek-objek wisata, seperti fasilitaas untuk
bersuci, toilet yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, pos polisi syariah
yang tersedia untuk memantau pelanggaran syariah atau sebagai wadah pelaporan
masyarakat.
Di sisi lain kesadaran individu pada sebagian masyarakat yang masih
terdapat keraguan tentang penerapan syariat Islam yang menili bahwa dengan
penerapan syariat Islam akan membatasi ruang dan gerak mereka serta
memundurkan peran sosial merupakan tantangan tersediri baik bagi aparatur
maupun masyarakat Aceh dalam memahami dan mendapatkan pengertian tentang
pola penerapan syariat Islam yang baik dan benar. Sosialisasi tentang tata cara
pelaksanaan syariat Islam terhadap masyarakat oleh pemerintah melalui Dinas
Syariat Islam, diskusi-diskusi rutin dengan masyarakat di berbagai pelosok sangat
diperlukan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat. Untuk mengubah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
61
pandangan masyarakat tentang syariat Islam, tentu tidak tuntas hanya dalam
beberapa kali melakukan sosialisasi Qanun (Peraturan Daerah) melalui media atau
seminar-seminar terbuka, tetapi membutuhkan energi yang lebih besar dalam
jangka waktu panjang, membutuhkan pendekatan-pendekatan persuasif lainnya
yang kemudian mampu mewujudkan pemahaman masyarakat terhadap penerapan
syariat Islam itu sendiri. Betapa Islam sangat santun dan menghargai hak-hak
asasi manusia, setiap pelanggaran ada cara-cara penyelesaian yang baik melalui
hukum, baik hukum yang berlaku di negara maupun hukum Islam itu sendiri.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data
yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan, pelarangan hiburan non syariah (X1), pelarangan perbuatan
non syariah (X2), kewajiban berbusana Islami (X3), penerapan penginapan
Islami (X4) dan ketersediaan makanan halal (X5) berpengaruh signifikan
terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh. Secara
parsial, pelarangan hiburan non syariah (X1) berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh.
Pelarangan perbuatan non syariah (X2) berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pengembangan potensi wisata (Y) di Kota Banda Aceh.
2. Pengembangan sektor kepariwisataan di Kota Banda Aceh masih memerlukan
berbagai perangkat pengembangan yang memadai, peraturan dan kebijakan
serta pedoman-pedoman pengembangan terpadu yang dikelola secara
profesional sehingga nantinya dapat mendukung pencapaian keberhasilan
pengembangan pariwisata Islami di Kota Banda Aceh.
3. Hambatan yang terjadi dilapangan berdasarkan kuisioner yang telah diberikan
kepada 100 responden menunjukkan bahwa dari elemen aparatur pemerintah
menyumbang persentase sebesar 65, kesadaran individu 15%, koordinasi antar
instansi terkait dan unsur-unsur masyarakat dan fasilitas pendukung syariah
Islam di lokasi objek-objek wisata masing – masing menyumbang sebanyak
10%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
5.4 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka diberikan
beberapa saran. Adapun saran-saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengembangan potensi wisata dapat memberikan dampak positif terhadap
kehidupan masyarakat di sekitarnya, khususnya dari segi ekonomi.
Masyarakat di Kota Banda Aceh mendapatkan keuntungan dari perkembangan
wisata, dengan adanya penerapan syariat Islam diharapkan dapat
meningkatkan potensi wisata. Pelaksanaan wisata yang Islami dapat
menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Oleh karenanya
diharapkan kepada pemerintah daerah terus melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan syariat Islam yang dapat mengembangkan potensi wisata.
2. Agar pelaksanaan syariat Islam menjadi lebih baik hendaknya sosialisasi dan
pengarahan secara terus menerus tentang arti pentingnya bersyariah Islam
kepada masyarakat harus terus dilaksanakan, menghentikan semua aktifitas/
transaksi jual beli disaat azan berkumandang, penerapan busana Islami di
kampus-kampus dan pusat keramaian lainnya serta kegiatan keagamaan yang
dikoordinir secara merata sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat.
3. Peneliti lainnya diharapkan untuk melakukan penelitian yang berhubungan
dengan variabel penelitian lainnya yang memberikan pengaruh terhadap
potensi wisata yang tidak dibahas dalam penelitian ini, sehingga dapat
menambah khazanah penelitian misalnya variabel ekonomi syariah, kerajinan
cindera mata yang Islami dan pembentukan masyarakat pariwisata Islami.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Fahruddin S. 2010. Perkembangan Hotel Syariah di Indonesia; Mengonsep
Pariwisata Islami. Vol XVIII.
Ayu Kinnara, 2013. Pariwisata Islam di Danau Laut Tawar Kecamatan Bintang
Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Sosiologi. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Dalimunthe. Nasruddin, 2007. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan
Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Tesis.
PWD. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Fadli. 2012. Tafsir Kebudayaan. Kanisius : Yogyakarta.
Gusfahmi. 2007. Pajak Menurut Syariah. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hasbi. 2009. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Cet. Ke 5, UI Press :
Jakarta.
Alim. HT. 2015. Analisis Potensi Wisata Syariat dengan Mengoptimalkan
Industri Kreatif di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tesis. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Inon, Beydha. 2006. Analisa Pengembangan Daerah Pariwisata.
Kurnianto. 2009. Pariwisata Berwawasan Lingkungan: Belajar dari Kawasan
Wisata Ancol. Grafindo Jaya : Jakarta.
Kusudianto. 1996. Sosiologi Pariwisata. Andi Offest : Yogyakarta.
Fanzikri. 2015. Partisipasi Kelompok Pemuda Dalam Pengembangan Pariwisata
Islami di Kota Banda Aceh. Tesis. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Haidar Tsany A. 2015. Analisis Potensi Wisata Syariat dengan Mengoptimalkan
Industri Kreatif di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tesis. Universitas
Diponegoro.
Majalah Tempo. 2016. Dukung Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal. Artikel.
Edisi Juli.
Muchtar Mahmud, 2008. Banda Aceh Bandar Wisata Islami. Diakses Januari
2017 :Https://rumahmedia.wordpress.com/2008/09/23/banda-aceh-bandar-
wisata-islami/
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
Nugroho. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.
Oetomo. 2001. Pengembangan Industri Pariwisata dan Isu Ketenagakerjaan.
Unnes : Surabaya.
Peraturan Walikota Banda Aceh No. 17 Tahun 2016, tentang Penyelenggaraan
Wisata Halal
Peraturan Walikota Banda Aceh No.16 Tahun 2016, tentang Penyelenggaraan
Produk Pangan Halal dan Higienis.
RH. Wijaya. 2010. Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Tangkahan Dalam
Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat. Tesis
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sucipto, Hery dan Fitria Andayani. 2014. Wisata Syariah, Karakter, Potensi,
Prospek dan Tantangannya. Grafindo Book Media &Wisata Syariah
Consulting. Jakarta Selatan.
Sapudin A., Adi F & Sutomo.(2014). Analisis perbandingan Hotel dan Pariwisata
Syariah dengan Konvensional. Bogor: Magister Manajemen Syariah IPB.
Sudirman. 2009. Kepariwisataan. Gramedia : Jakarta.
Suwantoro. 2004. Pemasaran Pariwisata. Pradnya Paramita : Jakarta.
Sofyan, Riyanto. 2012. Prospek Bisnis Pariwisata Syariah, Republika : Jakarta.
Sugiati. 2013. Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah untuk Meningkatkan
Kunjungan Wisatawan Muslim Domestik dan Mancanegara di Kota
Bandung. UPI : Bandung.
Waluyo. 2008. Antropologi Agama. Kanisius : Yogyakarta.
Wardiyatmoko. 2009. Pariwisata Indonesia: Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebudayaan. Penerbit Kanisius dan Lembaga Studi Realino : Yogyakarta.
Yeni Yuniawati, 2013. Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah untuk
meningkatkan Kunjungan Wisatawan Muslim Domestik/Internasional di
Kota Bandung. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Yoeti. 1983. Membangun dan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri
Pariwisata. Refika Aditama : Bandung.
Yoeti, Oka. 2005. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata,
Pradnya Paramita. Jakarta.
Yusmanto. 2008. Ekologi Pariwisata. Angkasa Offset : Jakarta.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
66
Lampiran 1. Informed Consent
FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Judul : Pengaruh Penerapan Syariat Islam terhadap Potensi Wisata di
Kota Banda Aceh
Nama Peneliti : Israwati
NIM : 147003058
Saya adalah mahasiswi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
yang akan melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Penerapan Syariat Islam terhadap Potensi Wisata di Kota Banda Aceh.
Saya mengharapkan partisipasi anda dalam memberikan jawaban atas
wawancara sesuai dengan pendapat anda tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya
akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban anda, informasi yang anda
berikan hanya akan digunakan untuk proses penelitian.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, anda bebas
menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun.
Jika anda bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan
ini pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti anda bersedia
menjadi responden pada penelitian ini. Terima kasih atas perhatian anda untuk
penelitian ini.
Peneliti Medan, Maret 2017
Nama Responden
Israwati ____________________
NPM. 147003058
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
67
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Angket
I. Petunjuk
1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat
mengumpulkan data, fakta dan informasi sebagai bahan penulisan tesis
Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD)
Universitas Sumatera Utara (USU)
2. Judul tesis adalah : Pengaruh Penerapan Syariat Islam terhadap Potensi
Wisata di Kota Banda Aceh
3. Kepada Yth Bapak/Ibu/Sdr/Sdri, dimohon untuk dapat memberikan
tanggapan terhadap pernyataan (angket) ini, dengan cara memilih dan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif tanggapan yang
telah disediakan (a,b,c,d,e) yang dianggap paling sesuai.
4. Atas partisipasi dan bantuannya penulis mengucapkan terima kasih.
II. Data Responden
1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia : a. ≥ 25 tahun b. 26-45 tahun
c. 46-65 tahun d. >65 tahun
3. Pekerjaan : a. PNS/TNI/POLRI b. Peg. Swasta
c. Wiraswasta d. Lain-lain
4. Pendidikan : a. SD b. SLTP
c. SLTA d. Sarjana/Pascasarjana
e. Lain-lain
5. Lama tinggal di
Kota Banda Aceh : a. 5-10 tahun b. 10-15 tahun
c. >15 tahun d. Lain-lain
III. Pertanyaan tentang variabel Hiburan Nonsyariah
1. Pelarangan hiburan non syariah membuat masyarakat merasa nyaman
karena sebelumnya masyarakat telah menikmati bentuk – bentuk hiburan
non syariah.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak tersedianya hiburan nonsyariah membuat masyarakat dan
pengunjung merasakan lebih kental nilai – nilai islami yang di terapkan di
Kota Banda Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
68
3. Pembolehan hiburan non syariah ke khalayak (misal : konser2 yang tidak
berbusana islami, dsb) membuat nilai-nilai islami yang ada akan
memudar.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
4. Hiburan non syariah dimana laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya
dapat berbaur (misal : bioskop, night party, dll) meresahkan warga karena
memungkinkan terjadinya tindakan maksiat.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
5. Pelarangan hiburan nonsyariah meningkatkan kunjungan wisatawan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
IV. Pertanyaan tentang variabel Perbuatan Nonsyariah
6. Sanksi terhadap pelanggar perbuatan maksiat di Kota Banda Aceh
membuat warga semakin yakin bahwa penerapan syariat Islam dapat
mengurangi tingkat kemaksiatan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7. Perbuatan maksiat yang terjadi di Kota Banda Aceh mengalami penurunan
sejak pemberlakuan syariat Islam sehingga mendorong datangnya
wisatawan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
69
8. Berkurangnya angka kriminalitas merupakan salah satu hasil dari
penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh dan lebih memberikan rasa
aman bagi wisatawan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
9. Perbuatan maksiat yang dilarang di Kota Banda Aceh di ganti dengan
pengisian kegiatan positif secara rutin dalam bentuk tausiyah dan hiburan
Islami.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10. Berkurangnya pelanggaran perbuatan maksiat tidak lepas dari keterlibatan
polisi syariah secara intens dalam berpatroli disekeliling Kota Banda Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
V. Pertanyaan tentang variabel Busana Islami
11. Busana Islami telah melekat pada keseharian masyarakat Kota Banda
Aceh seiring pemberlakuan syariat Islam.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12. Masyarakat merasa risih bila tidak berbusana Islami dikarenakan hampir
seluruh masyarakat di Kota Banda Aceh telah mengenakannya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
13. Dengan adanya razia pakaian Islami secara rutin di seputaran Kota Banda
Aceh dan memberikan sanksi kepada pelanggarnya membuat masyarakat
lebih yakin bahwa penegakan syariat Islam berjalan sesuai harapan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
70
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
14. Penerapan aturan wajib berbusana Islami tidak memberatkan masyarakat
dalam menaatinya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
15. Dengan berbusana Islami masyarakat terbebas dari tindak asusila.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
VI. Pertanyaan tentang variabel Penginapan Islami
16. Penginapan berbasis syariah yang tersedia di Kota Banda Aceh semakin
memperkuat citra daerah Islami yang diterapkannya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
17. Sebahagian besar penginapan yang ada di Kota Banda Aceh telah
menyandang predikat penginapan Islami.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
18. Penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh sejalan dengan pertumbuhan
penginapan syariah sehingga membawa dampak positif terhadap pelaku
bisnis.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
71
19. Jumlah penginapan Islami yang tersedia di Kota Banda Aceh lebih
banyak dibanding penginapan konvensional.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
20. Adanya penerapan syariat Islam tidak saja meningkatkan ketersediaan
penginapan Islami namun juga menunjang potensi wisata di Kota Banda
Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
VII. Pertanyaan tentang variabel Makanan Halal
21. Makanan halal merupakan salah satu komponen penting dalam penerapan
syariat Islam.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
22. Kewajiban menjual makanan dan minuman halal di Kota Banda Aceh
merupakan wujud dari konsistensi pemerintah dalam menerapkan hukum
Islam.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
23. Mengkonsumsi makanan halal bagi seorang muslim merupakan suatu
keharusan karena akan menentukan kualitas keimanan dan ketaatannya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
24. Kewajiban menjual makanan dan minuman halal di setiap objek wisata
Kota Banda Aceh memberi dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat sekitar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
25. Penerapan syariat Islam yakni ; tanpa hiburan nonsyariah, tanpa perbuatan
maksiat, kewajiban berbusana Islami, penginapan Islami dan makanan
halal ternyata meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota
Banda Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
VIII. Pertanyaan tentang variabel Potensi Wisata
26. Tanpa hiburan non syariah wisatawan tetap dapat menikmati objek
wisata berbasis syariah.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
27. Adanya berbagai sanksi terhadap perbuatan maksiat di lokasi wisata
meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan ke Kota Banda Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
28. Penerapan busana islami tidak berdampak terhadap penurunan jumlah
wisatawan non muslim yang berkunjung ke Kota Banda Aceh.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
29. Adanya penginapan Islami menimbulkan dampak positif dari segi sosial,
budaya dan kesehatan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
73
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
30. Penyediaan makanan halal merupakan daya tarik wisatawan.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
31. Hal-hal yang dapat membuat pelaksanaan syariat Islam di Kota Banda Aceh
menjadi lebih baik.
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------
32. Menurut Bapak/Ibu jumlah kunjungan selama penerapan syariat Islam di
Kota Banda Aceh mengalami :
a. Menurun, karena
b. Meningkat, karena
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
-------------
33. Kendala yang harus diatasi agar penerapan syariat Islam di Kota Banda
Aceh berjalan sesuai harapan.
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
75
Lampiran 3. Master Tabel No.
Resp
X1 Jlh
Rata-rata
Katagori X2
Jlh Rata-rata
Katagori X3
Jlh Rata-rata
Katagori 1 2 3 4 5 1 5 1 2 3 4 5
1 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
2 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
3 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
4 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
5 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Tinggi 4 4 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi
6 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
7 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
8 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 3 4 3 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
9 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi 3 5 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 3 Tinggi
10 4 4 2 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 5 5 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 3 3 3 17 3.4 2 Sedang
11 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 4 5 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi 4 3 3 3 4 17 3.4 2 Sedang
12 5 5 1 2 5 18 3.6 2 Sedang 5 4 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi 4 5 5 5 5 24 4.8 3 Tinggi
13 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
14 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
15 3 3 3 3 4 16 3.2 1 Rendah 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
16 3 3 4 4 3 17 3.4 1 Rendah 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 5 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
17 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 4 4 5 20 4 2 Sedang
18 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 3 3 3 17 3.4 2 Sedang 3 3 3 3 4 16 3.2 2 Sedang
19 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 5 4 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 5 5 22 4.4 3 Tinggi
20 3 4 3 4 4 18 3.6 1 Rendah 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
21 1 4 5 5 5 20 4 2 Sedang 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi
22 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang
23 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi 3 5 2 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang
24 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
25 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 4 5 5 22 4.4 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
26 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
27 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
28 5 5 4 5 4 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 5 22 4.4 3 Tinggi
29 3 3 3 3 1 13 2.6 1 Rendah 3 3 2 3 2 13 2.6 1 Rendah 2 4 3 3 3 15 3 1 Rendah
30 4 4 5 4 5 22 4.4 3 Tinggi 2 4 3 3 3 15 3 2 Sedang 2 3 3 3 3 14 2.8 1 Rendah
31 4 4 4 2 4 18 3.6 2 Sedang 3 3 3 4 4 17 3.4 2 Sedang 3 4 4 3 3 17 3.4 2 Sedang
32 5 5 4 2 2 18 3.6 2 Sedang 2 2 2 3 4 13 2.6 1 Rendah 3 3 3 3 3 15 3 1 Rendah
33 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi 3 4 4 4 4 19 3.8 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
34 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 4 5 4 5 22 4.4 3 Tinggi
35 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 5 5 5 24 4.8 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
36 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 5 4 4 5 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
37 5 4 4 5 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
38 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 4 5 5 4 22 4.4 3 Tinggi
39 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi 3 4 4 4 4 19 3.8 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
40 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 3 5 4 3 19 3.8 2 Sedang 4 4 4 5 3 20 4 2 Sedang
41 4 3 4 3 2 16 3.2 1 Rendah 3 4 3 3 3 16 3.2 2 Sedang 2 4 1 3 2 12 2.4 1 Rendah
42 3 1 4 3 4 15 3 1 Rendah 2 2 3 1 1 9 1.8 1 Rendah 4 4 1 1 2 12 2.4 1 Rendah
43 4 4 5 3 3 19 3.8 2 Sedang 4 5 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi 4 5 5 3 4 21 4.2 3 Tinggi
44 2 4 4 3 3 16 3.2 1 Rendah 2 1 2 4 4 13 2.6 1 Rendah 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
45 3 3 4 3 4 17 3.4 1 Rendah 3 4 5 4 4 20 4 2 Sedang 3 4 3 4 4 18 3.6 2 Sedang
46 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 4 24 4.8 3 Tinggi 4 4 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi
47 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
48 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 4 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi 5 5 4 4 4 22 4.4 3 Tinggi
49 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 4 24 4.8 3 Tinggi
50 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
51 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
52 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
53 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
54 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
55 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
56 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 4 5 5 22 4.4 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
57 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
58 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
59 5 5 4 5 4 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 5 22 4.4 3 Tinggi
60 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang
61 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi 3 5 2 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang
62 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
63 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang
64 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
65 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
66 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
67 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
68 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi
69 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
70 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
71 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
72 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
73 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
74 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
75 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi
76 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
77 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
78 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
79 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
80 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
81 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
82 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
83 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
84 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
85 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi
86 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
87 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
88 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 3 4 3 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
89 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi 3 5 4 5 4 21 4.2 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 3 Tinggi
90 4 4 2 4 4 18 3.6 2 Tinggi 4 4 5 5 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 3 3 3 17 3.4 2 Sedang
91 5 5 4 4 5 23 4.6 3 Tinggi 4 5 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi 4 3 3 3 4 17 3.4 2 Sedang
92 5 5 1 2 5 18 3.6 2 Sedang 5 4 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi 4 5 5 5 5 24 4.8 3 Tinggi
93 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
94 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
95 3 3 3 3 4 16 3.2 1 Rendah 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
96 3 3 4 4 3 17 3.4 1 Rendah 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 5 4 4 4 21 4.2 3 Tinggi
97 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 4 4 5 20 4 2 Sedang
98 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 3 3 3 17 3.4 2 Sedang 3 3 3 3 4 16 3.2 2 Sedang
99 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 5 4 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 4 5 5 22 4.4 3 Tinggi
100 3 4 3 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 4 4 4 5 21 4.2 3 Tinggi 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
78
No.
Resp X4
Jlh Rata-rata
Katagori X5
Jlh Rata-rata
Katagori Y
Jlh Rata-rata
Katagori 1 5 1 5 1 2 3 4 5
1 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
2 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
3 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
4 4 5 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 4 4 22 4.4 2 Sedang 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi
5 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
6 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
7 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
8 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 3 4 4 3 18 3.6 2 Sedang
9 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
10 5 4 3 3 3 18 3.6 2 Sedang 3 4 5 4 4 20 4 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
11 4 3 3 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 3 5 5 5 22 4.4 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
12 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 5 5 5 22 4.4 2 Sedang 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
13 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
14 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
15 6 4 4 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 3 5 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
16 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 3 5 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 3 5 5 3 21 4.2 2 Sedang
17 5 4 3 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
18 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 5 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
19 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
20 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
21 5 5 3 4 3 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
22 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 5 4 22 4.4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
23 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
24 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
25 5 5 4 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 4 5 22 4.4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
26 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 5 4 5 23 4.6 3 Tinggi
27 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
28 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
29 3 3 4 3 3 16 3.2 1 Rendah 3 2 5 4 4 18 3.6 1 Rendah 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
79
30 2 4 2 4 3 15 3 1 Rendah 2 4 5 5 4 20 4 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
31 4 4 4 3 3 18 3.6 2 Sedang 3 4 5 3 5 20 4 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
32 4 3 3 3 3 16 3.2 1 Rendah 3 4 5 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
33 4 4 3 4 4 19 3.8 2 Sedang 4 4 5 4 5 22 4.4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
34 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 5 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi
35 5 5 3 4 2 19 3.8 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
36 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 5 5 4 22 4.4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
37 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
38 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 5 4 4 5 22 4.4 3 Tinggi
39 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 5 22 4.4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
40 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 3 3 19 3.8 2 Sedang 3 3 3 3 3 15 3 1 Rendah
41 2 2 2 3 3 12 2.4 1 Rendah 3 3 5 4 5 20 4 2 Sedang 4 3 5 4 3 19 3.8 2 Sedang
42 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 2 2 5 4 4 17 3.4 1 Rendah 4 1 4 4 1 14 2.8 1 Rendah
43 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
44 4 4 3 3 3 17 3.4 2 Sedang 2 2 4 3 4 15 3 1 Rendah 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
45 3 4 4 5 3 19 3.8 2 Sedang 4 3 5 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
46 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
47 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
48 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
49 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
50 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
51 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
52 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
53 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
54 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
55 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
56 5 5 4 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 4 5 22 4.4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
57 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 4 5 5 4 5 23 4.6 3 Tinggi
58 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
59 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Tinggi
60 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 5 4 22 4.4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
80
61 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
62 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
63 4 5 5 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 4 5 5 4 22 4.4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
64 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
65 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
66 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
67 4 5 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 4 4 22 4.4 2 Sedang 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi
68 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
69 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
70 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
71 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
72 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
73 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
74 4 5 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 4 4 22 4.4 2 Sedang 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi
75 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
76 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
77 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
78 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
79 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
80 4 5 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 4 4 22 4.4 2 Sedang 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi
81 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
82 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
83 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
84 4 5 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 4 4 22 4.4 2 Sedang 5 5 4 5 5 24 4.8 3 Tinggi
85 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
86 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
87 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
88 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 3 4 4 3 18 3.6 2 Sedang
89 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang
90 5 4 3 3 3 18 3.6 2 Sedang 3 4 5 4 4 20 4 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
91 4 3 3 4 4 18 3.6 2 Sedang 4 3 5 5 5 22 4.4 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
81
92 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 5 5 5 22 4.4 2 Sedang 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
93 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
94 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
95 6 4 4 4 4 22 4.4 3 Tinggi 4 3 5 5 4 21 4.2 2 Sedang 5 4 4 5 4 22 4.4 3 Tinggi
96 4 4 3 3 4 18 3.6 2 Sedang 4 3 5 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 3 5 5 3 21 4.2 2 Sedang
97 5 4 3 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 5 5 5 5 25 5 3 Tinggi
98 5 4 3 3 4 19 3.8 2 Sedang 4 3 5 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang
99 5 4 4 4 4 21 4.2 2 Sedang 4 4 4 4 5 21 4.2 2 Sedang 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
100 4 4 4 4 4 20 4 2 Sedang 4 4 5 5 5 23 4.6 3 Tinggi 5 4 5 5 4 23 4.6 3 Tinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
82
Lampiran 4. Uji Hipotesis
No X1 X2 X3 X4 X5 Y
1 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5
3 5 4.6 4.2 4.2 4.2 4.4
4 5 4.6 4.4 4.2 4.4 4.8
5 4.2 4 4.2 4.2 4 4
6 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4
8 4 3.6 4 4 4 3.6
9 4.8 4.2 4.2 3.8 4.6 4.2
10 3.6 4.4 3.4 3.6 4 4.4
11 4.6 4.2 3.4 3.6 4.4 4.6
12 3.6 4.4 4.8 3.8 4.4 5
13 4 3.6 4 4 4.2 4
14 4.2 4 4 4 4 4
15 3.2 4.2 4.4 4.4 4.2 4.4
16 3.4 4 4.2 3.6 4.2 4.2
17 4.4 3.8 4 4 4.6 5
18 3.6 3.4 3.2 3.8 4 4
19 5 4.6 4.4 4.2 4.2 4.6
20 3.6 4.2 4.4 4 4.6 4.6
21 4 5 4.4 4 4.6 5
22 4 4 3.8 4.4 4.4 4
23 4.8 3.6 3.8 4 4.6 5
24 5 5 5 5 5 5
25 5 4.4 4.4 4.4 4.4 4.2
26 5 5 4 4.2 5 4.6
27 4 4 4 4 4 4
28 4.6 4 4.4 4 4 4
29 2.6 2.6 3 3.2 3.6 4
30 4.4 3 2.8 3 4 4.4
31 3.6 3.4 3.4 3.6 4 4.6
32 3.6 2.6 3 3.2 4 4
33 4.6 3.8 4 3.8 4.4 4.2
34 4 4.2 4.4 4 4.2 4.4
35 5 4.8 5 3.8 4.6 5
36 4 4.6 4 4.2 4.4 4
37 4.6 4 4 4.2 4.6 4.2
38 4.4 4.2 4.4 4 4.2 4.4
39 4.6 3.8 4 4 4.4 4.2
40 4.2 3.8 4 4.4 3.8 3
41 3.2 3.2 2.4 2.4 4 3.8
42 3 1.8 2.4 3.6 3.4 2.8
43 3.8 4.4 4.2 5 4.6 5
44 3.2 2.6 4 3.4 3 4
45 3.4 4 3.6 3.8 4.2 4.6
46 5 4.8 4.2 4.6 5 4.2
47 4 4 4.4 4 4.2 4.4
48 5 4.4 4.4 4.2 4.2 4
49 5 5 4.8 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
83
51 4 4 4 4 4 4
52 5 5 5 5 5 5
53 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4
56 5 4.4 4.4 4.4 4.4 4.2
57 5 5 4 4.2 5 4.6
58 4 4 4 4 4 4
59 4.6 4 4.4 4 4 4
60 4 4 3.8 4.4 4.4 4
61 4.8 3.6 3.8 4 4.6 5
62 5 5 5 5 5 5
63 4 4 3.8 4.4 4.4 4
64 5 5 5 5 5 5
65 5 5 5 5 5 5
66 5 4.6 4.2 4.2 4.2 4.4
67 5 4.6 4.4 4.2 4.4 4.8
68 4.2 4 4.2 4.2 4 4
69 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5
72 5 5 5 5 5 5
73 5 4.6 4.2 4.2 4.2 4.4
74 5 4.6 4.4 4.2 4.4 4.8
75 4.2 4 4.2 4.2 4 4
76 4 4 4 4 4 4
77 5 5 5 5 5 5
78 5 5 5 5 5 5
79 5 4.6 4.2 4.2 4.2 4.4
80 5 4.6 4.4 4.2 4.4 4.8
81 5 5 5 5 5 5
82 5 5 5 5 5 5
83 5 4.6 4.2 4.2 4.2 4.4
84 5 4.6 4.4 4.2 4.4 4.8
85 4.2 4 4.2 4.2 4 4
86 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 4 4 4
88 4 3.6 4 4 4 3.6
89 4.8 4.2 4.2 3.8 4.6 4.2
90 3.6 4.4 3.4 3.6 4 4.4
91 4.6 4.2 3.4 3.6 4.4 4.6
92 3.6 4.4 4.8 3.8 4.4 5
93 4 3.6 4 4 4.2 4
94 4.2 4 4 4 4 4
95 3.2 4.2 4.4 4.4 4.2 4.4
96 3.4 4 4.2 3.6 4.2 4.2
97 4.4 3.8 4 4 4.6 5
98 3.6 3.4 3.2 3.8 4 4
99 5 4.6 4.4 4.2 4.2 4.6
100 3.6 4.2 4.4 4 4.6 4.6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Variabel Y – Potensi Wisata Correlations
Correlations
PW1 PW2 PW3 PW4 PW5 PW Total
PW1 Pearson Correlation 1 .391* .473** 1.000** .391* .802**
Sig. (2-tailed) .033 .008 .000 .033 .000
N 30 30 30 30 30 30
PW2 Pearson Correlation .391* 1 .446* .391* 1.000** .831**
Sig. (2-tailed) .033 .013 .033 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PW3 Pearson Correlation .473** .446* 1 .473** .446* .706**
Sig. (2-tailed) .008 .013 .008 .013 .000
N 30 30 30 30 30 30
PW4 Pearson Correlation 1.000** .391* .473** 1 .391* .802**
Sig. (2-tailed) .000 .033 .008 .033 .000
N 30 30 30 30 30 30
PW5 Pearson Correlation .391* 1.000** .446* .391* 1 .831**
Sig. (2-tailed) .033 .000 .013 .033 .000
N 30 30 30 30 30 30
PW Total
Pearson Correlation .802** .831** .706** .802** .831** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.854 5
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PW1 17.4667 3.016 .686 .820
PW2 17.7667 2.806 .711 .813
PW3 17.5333 3.223 .550 .853
PW4 17.4667 3.016 .686 .820
PW5 17.7667 2.806 .711 .813
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
86
2. Variabel X1 – Hiburan Non Syariah Correlations
Correlations
HNS1 HNS2 HNS3 HNS4 HNS5 HNS Total
HNS1 Pearson Correlation 1 .741** .171 .303 .452* .687**
Sig. (2-tailed) .000 .368 .103 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30
HNS2 Pearson Correlation .741** 1 .382* .562** .726** .864**
Sig. (2-tailed) .000 .037 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
HNS3 Pearson Correlation .171 .382* 1 .797** .383* .725**
Sig. (2-tailed) .368 .037 .000 .037 .000
N 30 30 30 30 30 30
HNS4 Pearson Correlation .303 .562** .797** 1 .494** .817**
Sig. (2-tailed) .103 .001 .000 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30
HNS5 Pearson Correlation .452* .726** .383* .494** 1 .780**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .037 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30
HNS Total
Pearson Correlation .687** .864** .725** .817** .780** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
87
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.817 5
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
HNS1 17.0333 7.137 .480 .823
HNS2 16.9000 7.128 .794 .743
HNS3 17.2000 6.786 .521 .814
HNS4 17.0333 6.930 .707 .755
HNS5 16.9000 6.852 .637 .773
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
88
3. Variabel X2 – Perbuatan Non Syariah
Correlations
Correlations
PNS1 PNS2 PNS3 PNS4 PNS5 PNS Total
PNS1 Pearson Correlation 1 .416* .615** .391* .688** .774**
Sig. (2-tailed) .022 .000 .032 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PNS2 Pearson Correlation .416* 1 .508** .572** .625** .726**
Sig. (2-tailed) .022 .004 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PNS3 Pearson Correlation .615** .508** 1 .768** .706** .890**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PNS4 Pearson Correlation .391* .572** .768** 1 .648** .816**
Sig. (2-tailed) .032 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PNS5 Pearson Correlation .688** .625** .706** .648** 1 .895**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PNS Total
Pearson Correlation .774** .726** .890** .816** .895** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.811 6
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PNS1 37.3667 27.895 .713 .779
PNS2 37.1333 29.844 .677 .798
PNS3 37.5333 26.257 .854 .755
PNS4 37.3667 28.309 .773 .780
PNS5 37.2000 26.993 .865 .762
PNS Total 20.7333 8.547 1.000 .878
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
90
4. Variabel X3 – Busana Islami Correlations
Correlations
BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI Total
BI1 Pearson Correlation 1 .460* .537** .698** .587** .805**
Sig. (2-tailed) .011 .002 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
BI2 Pearson Correlation .460* 1 .696** .555** .375* .759**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .001 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30
BI3 Pearson Correlation .537** .696** 1 .646** .604** .860**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
BI4 Pearson Correlation .698** .555** .646** 1 .698** .876**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
BI5 Pearson Correlation .587** .375* .604** .698** 1 .787**
Sig. (2-tailed) .001 .041 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
BI Total Pearson Correlation .805** .759** .860** .876** .787** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
91
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 5
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BI1 16.4667 4.809 .679 .855
BI2 16.3000 5.114 .624 .867
BI3 16.4000 4.455 .755 .836
BI4 16.4000 4.731 .798 .826
BI5 16.3000 5.183 .678 .855
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
92
5. Variabel X4 – Penginapan Islami Correlations
Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI Total
PI1 Pearson Correlation 1 .337 .213 .098 .341 .595**
Sig. (2-tailed) .068 .258 .606 .065 .001
N 30 30 30 30 30 30
PI2 Pearson Correlation .337 1 .455* .534** .371* .715**
Sig. (2-tailed) .068 .012 .002 .043 .000
N 30 30 30 30 30 30
PI3 Pearson Correlation .213 .455* 1 .652** .643** .809**
Sig. (2-tailed) .258 .012 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PI4 Pearson Correlation .098 .534** .652** 1 .599** .752**
Sig. (2-tailed) .606 .002 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PI5 Pearson Correlation .341 .371* .643** .599** 1 .790**
Sig. (2-tailed) .065 .043 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
PI Total Pearson Correlation .595** .715** .809** .752** .790** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
93
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.763 5
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PI1 15.8667 3.568 .299 .822
PI2 16.1000 3.610 .564 .713
PI3 16.4667 2.947 .641 .677
PI4 16.3667 3.482 .611 .697
PI5 16.2667 3.444 .672 .681
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
94
6. Variabel X5 – Makanan Halal Correlations
Correlations
MH1 MH2 MH3 MH4 MH5 MH Total
MH1 Pearson Correlation 1 .709** .632** .314 .575** .792**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .091 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
MH2 Pearson Correlation .709** 1 .572** .612** .860** .904**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
MH3 Pearson Correlation .632** .572** 1 .396* .665** .793**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .031 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
MH4 Pearson Correlation .314 .612** .396* 1 .712** .728**
Sig. (2-tailed) .091 .000 .031 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
MH5 Pearson Correlation .575** .860** .665** .712** 1 .916**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
MH Total
Pearson Correlation .792** .904** .793** .728** .916** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
95
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.880 5
Item- Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
MH1 17.7667 2.806 .651 .873
MH2 17.8667 2.809 .848 .826
MH3 17.6000 2.938 .671 .865
MH4 17.6333 3.068 .577 .886
MH5 17.8000 2.717 .862 .820
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
96
Lampiran 6. Analisis Regresi Berganda Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Makanan Halal, Busana Islami, Hiburan Non Syariah, Penginapan Islami, Perbuatan Non Syariaha
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .806a .649 .631 .28073 1.530
a. Predictors: (Constant), Makanan Halal, Busana Islami, Hiburan Non Syariah, Penginapan Islami, Perbuatan Non Syariah
b. Dependent Variable: Potensi Wisata
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.712 5 2.742 34.798 .000a
Residual 7.408 94 .079
Total 21.120 99
a. Predictors: (Constant), Makanan Halal, Busana Islami, Hiburan Non Syariah, Penginapan Islami, Perbuatan Non Syariah
b. Dependent Variable: Potensi Wisata
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 (Constant) .675 .327 2.064 .042
Hiburan Non Syariah -.042 .066 -.056 -.634 .528 .483 2.071
Perbuatan Non Syariah .087 .097 .113 .893 .374 .234 4.277
Busana Islami .298 .100 .352 2.984 .004 .268 3.730
Penginapan Islami -.373 .106 -.380 -3.536 .001 .324 3.090
Makanan Halal .882 .116 .755 7.593 .000 .377 2.650
a. Dependent Variable: Potensi Wisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
97
Charts
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
98
Hasil Uji Deskriptif Descriptives
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std. Deviation
Hiburan Non Syariah 100 2.40 2.60 5.00 431.80 4.3180 .61239
Perbuatan Non Syariah 100 3.20 1.80 5.00 418.20 4.1820 .60242
Busana Islami 100 2.60 2.40 5.00 415.00 4.1500 .54560
Penginapan Islami 100 2.60 2.40 5.00 412.20 4.1220 .46960
Makanan Halal 100 2.00 3.00 5.00 431.40 4.3140 .39518
Potensi Wisata 100 2.20 2.80 5.00 436.00 4.3600 .46188
Valid N (listwise) 100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
99
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 100
Normal Parametersa,,b Mean 4.3600000
Std. Deviation .37216142
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .091
Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z 1.100
Asymp. Sig. (2-tailed) .178
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
100
Frequency Table
Hiburan Non Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 10 10.0 10.0 10.0
Sedang 42 42.0 42.0 52.0
Tinggi 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Perbuatan Non Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 4 4.0 4.0 4.0
Sedang 46 46.0 46.0 50.0
Tinggi 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Busana Islami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 5 5.0 5.0 5.0
Sedang 43 43.0 43.0 48.0
Tinggi 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penginapan Islami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 4 4.0 4.0 4.0
Sedang 73 73.0 73.0 77.0
Tinggi 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
101
Makanan Halal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 3 3.0 3.0 3.0
Sedang 69 69.0 69.0 72.0
Tinggi 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Potensi Wisata
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 2 2.0 2.0 2.0
Sedang 48 48.0 48.0 50.0
Tinggi 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA