pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet …repository.radenintan.ac.id/278/1/skripsi_fix.pdf · yang...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi
Oleh
ERMA INDRIYANA
NPM :1211060086
Jurusan :Pendidikan Biologi
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438H/2017
ii
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi
Oleh
ERMA INDRIYANA
NPM :1211060086
Jurusan :Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA.
Pembimbing II:Aulia Novita Sari, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438H/2017
iii
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Oleh:
Erma Indriyana
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung pada mata pelajaran IPA, bahwa guru dalam proses pembelajaran hanya
menggunakan LKS dan buku cetak saja. Hal ini berdampak terhadap rendahnya hasil
belajar siswa pada kelas VIII. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung”.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 6Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017,
sampel dipilih secara acak kelas dengan pengambilan sebanyak 2 kali diperoleh
sampel kelas VIII F dan VIII G yang berjumlah 74 siswa. Kelas VIII F terpilih
sebagai kelas kontrol dan kelas VIII G terpilih sebagai kelas eksperimen.Untuk
mengetahui pengaruh hasil belajar dilakukan tes dengan soal essay berjumlah 10 soal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar
leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIIIdi SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest siswa
pada kelas eksperimen adalah 40 dan posttes 81. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai
pretes 41 dan posttes 67. Hasil uji t menunjukkan bahwa diperoleh hasil sig. (2-
tailed)< 0,005. Dari hasil data yang diperoleh terlihat bahwa kelas eksperimen dengan
menggunakan bahan ajar leaflet memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol yang hanya menggunakan LKS dan buku cetak.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan
ajar leaflet memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP
PGRI 6 Bandar Lampung.
Kata kunci:bahan ajar leafletdan hasil belajar
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, (0721) 703260
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
: PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII
DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
Nama : Erma Indriyana
NPM : 1211060086
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I , Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Aulia Novita Sari, M.Pd
NIP. 19560611 198803 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Bambang Sri Anggoro, M. Pd
NIP. 19840228 2006 04 1 004
v
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, (0721) 703260
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul, “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6
BANDAR LAMPUNGDisusun oleh: Erma Indriyana, NPM: 1211060086,Jurusan
Pendidikan Biologi, telah dimunaqasyahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal: Kamis/ 26Januari 2017.
TIM DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd (………………...….)
Sekretaris : Indarto,M.Sc (………………...….)
Penguji Utama : Dr. Guntur Cahaya Kesuma, MA (………………...….)
Penguji Pendamping I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA (………………...….)
Penguji Pendamping II : Aulia Novitasari, M.Pd (………………...….)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd
NIP. 195608101987031001
vi
MOTTO
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
(QS. Al-Baqarah : 168)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Almarhum Kholil yang membuat penulis
termotivasi menyelesaikan skripsi. Ayahanda Sutiyo dan Ibunda Romelah
yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta kasih sayang mereka,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak tercinta, Eri Wibowo beserta istrinya Sringatun dan ke
ponakkankuDeri Marta Yusup yang selalu memberi motivasi serta semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabat - sahabatku (Yuniyati Rosdiana Siregar, Sinta Damaiyanti, Dewi
Maharani, Desi Ria Kumala, Dewi Setiawati, Deni Susana, Dian Sari, Berti
Anina, Nopriyani, Suci Setiawati, Dini Julian, Umi Rohmah, Ana Adieni,
Rizkiana Nurmareta) yang telah membantu dan memberikan semangat selama
penyelesaiaan skripsi ini.
4. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung yang telah mendidikku
menjadi orang yang mapu berfikir lebih maju dan berfikir lebih dewasa serta
berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 10 September 1993, di desa Way ngison,
Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Primgsewu. Penulis merupakan anak ke-2 dari 2
bersaudara, buah hati pasangan dari Kholil dan Romelah.
Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 4 Patoman Kecamatan Pagelaran,
Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di SMP 11
Maret Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, lulus pada
tahun 2009 dan melanjutkan di SMA Negeri 1 Pagelaran, Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2012.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri
Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Program Studi
Pendidikan Biologi pada tahun 2012. Pada bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan
KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten
Lampung Tengah. Kemudian Pada Oktober 2015 penulis melaksanakan PPL
(Praktikum Pengalaman Lapangan) di SMK PGRI 4 Bandar Lampung.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillaahirrabbil’alamiin puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
kemudahan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas
VIII DI SMP PGRI 6 Bandar Lampung” Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyan dan Keguruan IAIN
Raden Intan Lampung. Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak
menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta tidak mengurangi rasa
terimakasih kepada semua pihak, maka secara khusus penulis menyebutkan beberapa,
sebagai berikut:
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.
2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Dwijowati Asih
Saputri, M.Siselaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
3. Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA, selaku pembimbing I dan Aulia Novita
Sari, M.Pdselaku pembimbing II, yang telah menyediakan waktu dan dengan
sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
4. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung yang
telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis selama
menempuh perkuliahan sampai selesai.
5. Riyanto S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung yang
telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
6. Siti Mariyam S.Pd, selaku guru Mata Pelajaran IPA yang telah membantu
selama penulis mengadakan penelitian.
7. Teman-teman seperjuanagan jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2012 dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan iklas dicatat sebagai
amal ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin.Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa
dalam penulisan ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari
ukura kesempurnaan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.Amiin.
Bandar Lampung, 2016
Penulis
ERMA INDRIYANA
NPM. 1211060086
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
PERSETUJUAN ................................................................................................. iv
PENGESAHAN .................................................................................................. v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8
C. Batasan Masalah ................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bahan Ajar .............................................................................................. 12
1. Definisi ......................................................................................... 13
2. Tujuan Bahan Ajar ....................................................................... 13
3. Manfaat Bahan Ajar ..................................................................... 15
4. Jenis Bahan Ajar ........................................................................... 14
5. Penyususan Bahan Ajar ................................................................ 15
xii
6. Prinsip – prinsip Pemilihan Bahan Ajar ....................................... 16
B. Leaflet .................................................................................................... 16
1. Definisi .......................................................................................... 16
2. Struktur Leaflet ............................................................................. 17
3. Isi Pesan Dari Leaflet .................................................................... 18
4. FaktorPenggunaanLeaflet .............................................................. 19
5. Keunggulan dan Kelemahan Leaflet ............................................. 21
C. Hasil Belajar .......................................................................................... 21
a. Pengertian Belajar .......................................................................... 21
b. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 22
c. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Belajar .................................. 28
D. Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia ................ 30
E. Penelitian Relavan .................................................................................. 35
F. Kerangka Pikir ....................................................................................... 36
G. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 40
B. Metode Penelitian ................................................................................... 40
C. Desain Penelitian .................................................................................... 40
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 41
E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 42
F. Teknik Sampling ..................................................................................... 43
G. Prosedur Penelitian ................................................................................. 43
1. Persiapan ........................................................................................... 43
2. Tahap pelaksanaan penelitian............................................................. 44
3. Tahap pasca pelaksanaan ................................................................... 45
H. Teknik pengumpulan data ....................................................................... 45
I. Instrument Penelitian .............................................................................. 47
1. Tes ..................................................................................................... 48
xiii
a. Uji Validitas ........................................................................... 48
b. Reliabilitas ............................................................................. 49
c. Uji Daya Beda ........................................................................ 50
d. Tingkat Kesukaran ................................................................. 50
J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 51
1. Angket Respon Siswa ........................................................................ 52
2. Uji Normalitas ................................................................................... 52
3. Uji Homogenitas ............................................................................... 53
4. Uji Hipotests Statistik ........................................................................ 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Uji Instrumen ............................................................... 59
1. Uji Validitas .................................................................................. 59
2. Uji Tingkat Kesukaran ................................................................. 61
3. Uji Daya Beda .............................................................................. 62
4. Uji Reliabilitas ............................................................................... 63
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 63
1. Analisis Hasil Pretast dan Postest .................................................. 64
2. Presentase Ketercapaian Indikator .................................................. 65
3. Analisis Data .................................................................................. 66
C. Pembahasan .......................................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRA
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar ................................................................................... ..5
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasy Eksperimen ....................................................... 41
Tabel 3.2 Interprestasi Validitas ................................................................................ 49
Tabel 3.3 Interprestasi Indeks Reabilitas .................................................................. 50
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................ 50
Tabel 3.5 InterprestasiTingkat Kesukaran Butir Soal ............................................... 51
Tabel 3.6 Kriteria Respon Siswa ............................................................................... 52
Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba ....................................................................... 60
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................................... 61
Tabel 4.3 Daya Beda Butir Soal ................................................................................ 62
Tabel 4.4 Hasil Pretest dan Postest ........................................................................... 64
Tabel 4.5 Ketercapaian Indikator Pretest Eksperimen dan Kontrol ......................... 65
Tabel 4.6 Ketercapaian Indikator Posttest Eksperimen dan Kontrol ..................... …66
Tabel 4.7Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttes ....................................... …67
Tabel 4.8Hasil Uji Homogenitas ............................................................................ …67
Tabel 4.9Uji t Independent .................................................................................... …68
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Saluran Pencernaan .......................................................................... 30
Gambar 2.2 Rongga Mulut ................................................................................... 31
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 38
Gambar 3.1 Pengaruh Variabel X dan Y ........................................................ .....42
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa ......................................... 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1Bahan Ajar Leaflet Sistem Pencernaan Manusia .............................. 80
Lampiran 2 Silabus Pembelajaran ....................................................................... 84
Lampiran 3RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 86
Lampiran 4RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 94
Lampiran 5Kisi- kisi wawancara guru ............................................................... 102
Lampiran 6Lembar wawancara guru ................................................................. 103
Lampiran 7Angket Respon Siswa ...................................................................... 105
Lampiran 8Lembar Diskusi Siswa ..................................................................... 106
Lampiran 9Kisi Kisi Butir Soal.......................................................................... 112
Lampiran 10Lembar Soal Pretest Dan Posttest .................................................. 124
Lampiran 11Pedoman Penilaian Soal ................................................................ 127
Lampiran 12Daftar Nama Responden Uji Coba Soal ........................................ 131
Lampiran 13Perhitungan Uji Coba Soal Dengan Program Anates .................... 132
Lampiran 14 Nama Siswa .................................................................................. 138
Lampiran 15Nilai Pretest Dan Postest ............................................................... 140
Lampiran 16Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Eksperimen ............. 142
Lampiran 17Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Kontrol .................... 144
Lampiran 18Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Eksperimen............ 147
Lampiran 19Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Kontrol .................. 150
Lampiran 20Perhitungan Angket Respon Siswa................................................ 153
Lampiran 21Uji Normalitas Pretest Posttes Eksperimen dan Kontrol .............. 154
Lampiran 22Uji Homogenitas Pretest Posttest Eksperimen dan Kontrol ......... 155
Lampiran 23Uji-T Hipotesis .............................................................................. 157
Lampiran 24Dokumentasi .................................................................................. 158
Lampiran 25Surat penelitian dan validitas ......................................................... 162
xvii
1. Surat Keterangan Validitas
2. Surat Izin Penelitian
3. Surat Telah Melaksanakan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara
sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching-material.1
Bahan ajar salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru
kepada siswa, dengan adanya bahan ajar atau alat-alat penunjang, proses
pembelajaran akan memberikan pandangan bahwa guru atau instruktur bukanlah satu-
satunya sumber belajar. Bahan ajar dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Penggunaan bahan ajar diharapkan
dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar yang dicapai.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran.
Menggunkan bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran,
sehingga lebih terbantu dan mudah dalam proses belajar. Bahan ajar dapat dibuat
dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang
akan disajikan. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang
1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 120.
2
sesuai kebutuhan pembelajaran, yaitu yang sesuai dengan karakteristik siswa, bahan
ajar membantu pembelajaran dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping
buku-buku teks yang terkadang sulit dipahami, dengan tersedianya bahan ajar yang
bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik, siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk
belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap guru, siswa juga
akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.
Bentuk bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (a) Bahan ajar
cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket. (b)
Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio. (c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
(d) Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk
interaktif.2
Leaflet merupakan bahan ajar berbentuk selembaran kertas yang diberi
gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak berisi tulisan) pada kedua sisi kertas serta
dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Leaflet biasanya berukuran A4
yang dilipat tiga.3 Leaflet adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak yang berisikan
2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 174. 3 Roymond H. Simamora, Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan, (Jakarta: Buku
Kedokteran EGC, 2009), h. 70 – 71.
3
rangkuman materi pelajaran. Materi pelajaran tersebut diambil dari beberapa sumber
belajar baik buku maupun internet yang dijadikan satu dalam bentuk leaflet. Agar
terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi
atau gambar-gambar dengan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta
mudah dipahami.
Hasil belajar adalah suatu puncak proses pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan dari proses
pembelajaran tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah siswa
melakukan serangkaian kegiatan belajar yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik.4 Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran merupakan keberhasilan siswa
dalam membentuk kompotensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam
membimbing siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar dalam proses pembelajaran
sangat lah penting, orang yang mendapatkan hasil belajar sesuai harapan berarti
memperoleh keberhasilan atau kesuksesan, semua orang pasti menginginkan harapan,
cita-cita dan keinginannya tercapai. Memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan
dambaan setiap siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa adalah bahan ajar leaflet.
Belajar merupakan interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental
4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), h.3.
4
yang terjadi dalam diri seseorang dalam kegiatan pembelajaran.5 Guru dan siswa
dalam pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan
akan berfungsi baik jika terwujudnya interaksi antara guru dan siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan siswa tidak terlepas dari perjuangan,
bimbingan, dan tuntunan dari para guru dan begitu juga sebaliknya, para guru akan
dikatakan berhasil jika mampu membimbing, membina dan mengajarkan siswa
dengan baik dan professional.
Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran IPA di SMP PGRI 6
Bandar Lampung, yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan angket
wawancara menunjukkan bahwa guru menyatakan dalam proses pembelajaran sudah
menggunakan bahan ajar, namun hanya menggunakan bahan ajar LKS yang di
sediakan di sekolah, hal itu membuat siswa kurang tertarik untuk membaca dan
memahami bahan ajar yang telah diberikan.6
Proses Belajar mengajar di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII
khususnya pelajaran IPA masih didominasi oleh aktifitas guru. Guru kurang
bervariasi menggunakan dan mengembangkan bahan ajar, dimana pada saat proses
pembelajaran guru hanya sebatas memberikan materi pelajaran yang terdapat pada
LKS. Siswa hanya mendengarkan dan menerima penjelasan yang disampaikan oleh
guru yang menyebabkan siswa merasa bosan jenuh dan tidak bisa belajar mandiri.
Oleh karena itu di SMP PGRI 6 Bandar Lampung diperlukan bahan ajar yang dapat
5 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakart: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 134.
6 Siti Mariyam, Hasil Wawancara Guru IPA (SMP PGRI 6 Bandar Lampung, 2016).
5
meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang digunakan guru selama ini
berdampak pada hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar
Lampung
No Taksonomi Bloom Kelas VIII
1. C1 (Mengingat) 43%
2. C2 (Memahami) 36%
3. C3 (Mengaplikasi) 33%
4. C4 (Menganalisis) 31%
Sumber: Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Data yang diperoleh pada hasil belajar siswa yang bisa menjawab pertanyaan
tingkatan kognitif C1 (Mengingat) hanya 43 %, C1 merupakan pengetahuan
mencakup kemampuan mengenali, mengetahui dan mengingat hal-hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Tingkatan kognitif C2 (Memahami), siswa
yang bisa menjawab di tingkat kognitif C2 ini hanya 36%, tingkat kognitif C2
merupakan pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari hal-
hal yang telah dipelajari, pada jenjang ini siswa dituntut untuk mengerti dan
memahami konsep yang dipelajari. Pada tingkatan kognitif C3 (mengaplikasi) siswa
yang bisa menjawab 33%, di soal C3 siswa dituntut untuk menerapkan prinsip dan
konsep dalam suatu situasi yang baru. Tingkatan kognitif C4 (menganalisis) siswa
yang bisa menjawab 31%, tingkat kognitif C4 siswa diminta untuk menguraikan
informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan
pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat.
6
Solusi supaya dapat memudahkan proses pembelajaran yaitu dengan
menggunakan bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sangat berperan penting dalam proses
pembelajaran sehigga guru harus bisa memvariasikan penggunaan bahan ajar yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Meningkatkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang sangat penting,
guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas, selain sebagai pengajar, guru
dituntut sebagai pembimbing bagi siswa. Kemampuan dalam penguasaan materi,
kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan pendekatan, bahan
ajar serta strategi pembelajaran yang dimiliki oleh guru sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar siswa. Penggunaan bahan ajar merupakan sebuah kreatifitas guru
untuk membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dalam pelajaran,
mengingat bahwa karakteristik siswa dalam kelas yang heterogen, salah satu bahan
ajar yang dapat digunakan adalah bahan ajar leaflet.
Kelebihan leaflet yaitu efektif untuk pesan singkat, sederhana, dan murah,
siswa dapat belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat
memberikan detil yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru dapat
mempelajari informasi yang rumit bersama-sama. Leaflet menarik untuk dilihat,
mudah untuk dimengerti, merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet, lebih
ringkas dalam penyampaian isi informasi. Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun
secara sistematis, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, hal ini untuk
menarik minat baca dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
7
Siswa diharapkan dengan menggunkan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan
kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar IPA, sehingga akan meningkatkan
hasil belajar. Pemilihan bahan ajar yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses
pembelajaran maupun hasil belajaranya. Hasil belajar IPA tidak dapat dicapai dengan
maksimal jika dalam pemilihan bahan ajar yang digunakan tidak tepat. Setyono
berpendapat bahwa bahan ajar leaflet dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, meningkatkan minat baca siswa membaca sumber belajar, dan
membuat siswa lebih aktif belajar sehingga leaflet dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.7
Penggunaan bahan ajar leaflet, mampu menarik keinginan siswa untuk
membaca sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara
sistematis, sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan
ukuran font yang sesuai.8 Penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet
efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan
pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Dema.9
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMP PGRI 6 Bandar Lampung khususnya pada kelas VIII semester
7 Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung : Universitas Lampung, 2013), h. 5. 8Ibid h. 5.
9 Khumaidah, Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada
Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak, (Semarang : Skripsi IAIN Walisongo Semarang,
2011), h. 56.
8
ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar
Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPA siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung masih rendah.
2. Guru mata pelajaran IPA belum memvariasikan bahan ajar dan masih
menggunakan bahan ajar lks.
3. Materi sistem pencernaan pada manusia masih sulit dipahami.
4. Bahan ajar leaflet dalam proses pembelajaran belum pernah diterapkan di
SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
C. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini pada masalah yang diharapkan, maka
ruang lingkup penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada pengukuran hasil belajar kognitif IPA yang
meliputi aspek kognitif yang memiliki indikator yaitu C1(Mengingat), C2
(Memahami), C3 (mengaplikasi), dan C4 (Menganalisis).
2. Penelitian ini menggunakan bahan ajar leaflet dibatasi pada materi
pembelajaran sistem pencernaan pada manusia.
9
3. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP PGRI 6
Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah
yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung ?.
2. Berapakah besar pencapain indikator hasil belajar pada tingkat
C1(Mengingat), C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis) di
SMP PGRI 6 Bandar Lampung?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar
leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung menggunakan indikator ranah kognitif C1(Mengingat),
C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis).
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang menjadi
bekal untuk menjadi calon guru yang profesional.
2. Manfaat bagi siswa
10
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
siswa dalam proses pembelajaran.
3. Manfaat bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi guru
dalam pembelajaran IPA agar tidak selalu terpaku pada buku ajar yang
digunakan.
4. Manfaat Bagi Sekolah
Bagi sekolah yaitu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas
belajar mengajar dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa khususnya
mata pelajaran IPA dengan melatihkan kepada guru untuk menggunakan
bahan pembelajaran berupa leaflet.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bahan Ajar
1. Definisi
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara
sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga
teaching-material.1
Menurut Sanjaya, bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi
dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
satuan pendidikan tertentu.2 Sedangkan Majid mengungkapkan bahwa bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.3
1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 120.
2 Wina Sanjaya1, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h.
141. 3 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 173.
12
Menurut Prastowo, bahwa: Bahan ajar merupakan segala bahan (baik
informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan
dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementaspi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS,
model atau maket, leaflet, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan
sebagainya.
Dari beberapa definisi bahan ajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
standar kompetensi yang ingin dicapai dan membantu guru dalam proses
pembelajaran.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/ guru)
2) Kompetensi yang akan dicapai
3) Konten atau isi materi pembelajaran
4) Informasi pendukung
5) Latihan-latihan
6) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
7) Evaluasi.4
4 Ibid, h. 174.
13
2. Tujuan Bahan Ajar
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntunan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.5
3. Manfaat Bahan Ajar
Manfaat bagi guru:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
b. Tidak lagi bergantung kepada buku teks yang yang terkadang sulit untuk
diperoleh.
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi.
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada
gurunya.
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.6
5 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya
Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 159. 6Ibid, h. 159-160.
14
Bahan ajar sangat banyak manfaatnya bagi peserta didik oleh karena itu
harus disusun secara bagus, manfaatnya seperti dibawah ini:
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.7
4. Jenis Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
a. Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed),
seperti model atau maket.
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact
disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk
interaktif.8
7Ibid, h. 160.
8Abdul Majid, Loc.Cit.
15
5. Penyusunan Bahan Ajar Cetak
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah judul atau
materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai
oleh peserta didik. Menurut Steffen-Peter Ballstaedt sebagaimana yang dikutip
oleh Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, penyusunan bahan ajar cetak harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 9
a. Susunan tampilan, menyangkut urutan yang mudah, judul yang singkat,
rangkuman dan tugas pembaca.
b. Bahasa yang mudah, menyangkut mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat,
jelasnya hubungan kalimat, dan kalimat yang tidak terlalu panjang.
c. Menguji pemahaman, menyangkut menilai melalui orangnya dan check list
untuk pemahaman.
d. Stimulan, enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berfikir,
dan menguji stimulan.
e. Kemudahan dibaca, menyangkut keramahan terhadap mata (huruf yang
digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, serta
mudah dibaca.
f. Materi instruksional, menyangkut pemilihan teks, bahan kajian, dan lembar
kerja (work sheet).
9 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Op. Cit. 16.
16
6. Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:10
a. Prinsip relevansi
b. Konsistensi
c. Kecukupan
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki
keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip
konsistensi artinya adanya ketegasan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar
yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
B. Leaflet
1. Definisi
Leaflet adalah bahan ajar cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi
tidak dimatikan. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat
dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa sederhana, singkat serta
mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang
10
Ibid, h. 162.
17
dapat mengiringi peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi
dasar.11
Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat
sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa . Biasanya ukuran A4 dilipat tiga.12
Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui
lembaran kertas yang dilipat, isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau
kombinasi.13
Sedangkan Kholid mendefinisikan leaflet adalah suatu bentuk
media publikasi yang berupa kertas selebaran dengan ukuran tertentu, disajikan
dalam bentuk lembaran kertas berlipat (pada umumnya 2-3 lipatan) dan tanpa
jilid.14
Berbagai definisi leaflet diatas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah
bahan ajar cetak berupa satu lembar kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian
yang berisi mengenai pesan-pesan atau informasi yang dalam hal ini berupa
materi pelajaran dan dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar.
2. Struktur Leaflet
Membuat leaflet sebagai bahan ajar, leaflet paling tidak memuat antara lain:
a. Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnya materi.
11
Abdul Majid. Op.Cit h.177. 12
Falasifah, Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal Dengan
Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang
Tahun Ajaran 2013-2014, (Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2014), h. 15. 13
Heri D. J. Maulana, Promosi Kesehatan. (Jakarta: EGC, 2009), h. 175. 14
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan
Aplikasinya (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h. 139.
18
b. KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL.
c. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik,
memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan
pengalaman pembacanya.
d. Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait
dengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan
secara individu atau kelompok dan ditulis dikertas lain.
e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang
diberikan.
f. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi
misalnya buku, majalah, internet, dan jurnal hasil penelitian.15
3. Isi Pesan Pada Leaflet
Isi pesan atau informasi pada leaflet harus dapat dipahami dengan baik oleh
yang membacanya. Menurut Jalaludin Rakhmat ada beberapa sistem penyusunan
pesan yaitu :16
a. Attention (perhatian), artinya pesan yang disampaikan harus menarik
perhatian pembaca.
b. Need (kebutuhan), artinya pesan yang disampaikan harus memenuhi
kebutuhan pembaca.
15
Ibid, h. 150 16
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h.
297.
19
c. Satisfaction (pemuasan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat
mendorong pembaca dengan kelengkapan, kejelasan dan sebagainya.
d. Visualization (visualisasi), artinya pesan yang disampaikan harus
dapat memberikan gambaran dalam pikiran pembaca.
e. Action (tindakan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat
mendorong pembaca untuk bertindak. Misalkan setelah belajar
matematika dengan menggunakan leaflet, seorang siswa menjadi lebih
giat mempelajari kembali materi matematika (mengulang) dan
mengerjakan latihan soal.
4. Faktor Penggunaan Leaflet
Leaflet harus bersifat komunikatif, yakni menarik perhatian, menarik
minat, dan menimbulkan kesan. Komunikatif tidaknya sebuah leaflet ditentukan
oleh berbagai faktor, seperti yang dijelaskan oleh Effendy sebagai berikut:17
a. Faktor bentuk
Bentuk membawa makna, meskipun sering sekali tanpa disadari. Seperti
leaflet yang bentuknya persegi panjang yang berarti normal, tepat dan
fungsional.
b. Faktor warna
17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remadja Karya,
1999), hal. 152-153.
20
Bagi media leaflet warna merupakan faktor penting karena menjadi
pemikat perhatian khalayak.
c. Faktor ilustrasi
Sesuatu yang indah, cantik, lucu, aneh dan luar biasa adalah hal-hal
yang dapat menarik memikat perhatian khalayak. Jadi untuk membina
daya tarik pada leaflet, pihak yang akan menggunakan leaflet dapat
memilih dari salah satu unsur-unsur tersebut. Gambar dapat bercerita
banyak. Peribahasa Cina mengatakan: sebuah gambar sama dengan
seribu kata, karena itu pula agar komunikatif leaflet sebaiknya diberi
ilustrasi.
d. Faktor bahasa
Kalimat yang singkat tetapi komunikatif itu merupakan pesan yang
menimbulkan kesan pada publik. Jadi untuk leaflet kalimatnya harus
singkat, tepat dan ampuh.
e. Faktor huruf
Leaflet harus mampu memikat perhatian khalayak yang dapat dibaca
dalam sekilas pandang. Huruf-huruf yang berderet mengungkapkan
makna kata-kata yang merupakan suatu pesan, amat penting.
5. Keunggulan Dan Kelemahan Leaflet
Leaflet memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan leaflet antara
lain leaflet efektif untuk pesan singkat, sederhana dan murah, siswa dapat belajar
21
mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat memberikan detil
(misalnya statistik) yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru
dapat mempelajari informasi yang rumit bersama- sama. Sedangkan kelemahan
leaflet adalah leaflet mudah hilang dan rusak, dapat menjadi kertas percuma
kecuali guru secara aktif melibatkan siswa dalam membaca dan menggunakan
materi dan pesan yang disampaikan terbatas.18
C. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Gagne, sebagaimana yang dikutip Agus
Supriyono yaitu ”(1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi
dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. (2) Belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi”.19
“Definisi belajar, seperti yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah,
secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkuangan yang melibatkan proses
kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses
kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat
dipandang sebagai proses belajar.20
Sedangkan menurut Winkel yang
dikutip oleh Yatim Riyanto, belajar adalah suatu aktifitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
18
Nursyamsiah, Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Itensi
Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecematan Pesanggrahan Jakarta
Selatan, (Jakarta : Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 27. 19
Agus Suprijono, Cooperative Learning,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4, 2010)
h.13. 20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke 12, 2012),
h. 68.
22
pengetahuan-pengalaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan
itu bersifat secara relatif konstan dan membekas.”21
Berbagai definisi belajar di atas, dapat di simpulkan bahwa belajara adalah
suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan perubahan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya yang lebih baik, hasil pengalamannya sendiri
dalam interkasi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Terhadap definisi tentang hasil belajar diantaranya :
a. Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris.22
b. Hasil belajar merupakan presentasi belajar peserta didik secara
keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan.23
c. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang dapat diamati dalam perubahan sikap dan keterampilan.24
21
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenata Media Group,
Cet. Ke 3 2009), h. 138. 22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 3. 23
Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet. Ke 2,
2006), h. 248. 24
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,(Jakarta :Pt.
Bumi Aksara,2011), h. 155.
23
Hasil belajar menurut teori Benjamin S. Blom secara garis besar terbagi
menjadi tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara garis besar, membagi
klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu:
1. “Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.”25
Beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu setelah proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung yang hasilnya berupa nilai, angka atau
perubahan sikap dan tingkah laku. Belajar seseorang dapat meningkatkan
kemampuan yang baik dalam bidang pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap
yang dapat bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri.
1) Hasil Belajar Ranah Kognitif
Guru dapat menentukan hasil belajar peserta didik setelah melakukan
evaluasi. Taksonomi Bloom dalam revisinya membagi ranah kognitif menjadi dua
dimensi yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Ranah kognitif
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu
a. Mengingat ( C1)
25
Nana Sudjana, Op.Cit, h. 22.
24
Mengingat adalah menarik kembali informasi pengetahuan yang
tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses
kognitif yang paling rendah tingkatanya.
b. Memahami (C2)
Memahami adalah mengkontruksi makna dari atau pengertian
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi
yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru kedalam skema yang telah ada
dalam pemikiran siswa. Beberapa unsur yang termasuk kedalam
memahami yaitu menafsirkan, memberikan contoh mengklasifikasikan,
meringkas, menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan.
c. Mengaplikasikan (C3)
Mengaplikasikan mencangkup penggunaan prosedur guna
menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu
mengaplikasikan berkaitan erat dengan penegtahuan prosedural.
Beberapa unsur yang termasuk dalam mengaplikasikan yaitu
menjalankan dan mengimplementasikan.
d. Menganalisis (C4)
Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan
menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut
dan strukturnya besarnya. Beberapa unsur yang termasuk kedalam
25
menganalisis yaitu membedakan, mengorganisir dan menemukan pesan
tersirat.
e. Mengevalusai (C5)
Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada.
Beberapa unsur yang termasuk kedalam mengevaluasi yaitu memeriksa
dan mengkritik.
f. Mencipta (C6)
Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang original.
Beberapa unsur yang termasuk kedalam mencipta yaitu membuat,
merencanakan, dan memproduksi.26
2). Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis katagori ranah afektif
sebagai hasil belajar, diantaranya :
a. Penerimaan (attending)
Penerimaan yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang dating kepada siswa dalam bentuk masalah,
26
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Siliwangi: Rosda, 2009), h.186
26
situasi, gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan
untuk menerima stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari
luar.
b. Jawaban (responding)
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,
kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang dating kepada dirinya.
c. Penilaian(valuing)
Penilaian yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d. Organisasi
Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan
dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam
organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi tentang nilai dan lain-
lain.
27
e. Internalisasi (karakteristik)
Internalisasi yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke
dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.27
“Menurut Hidayat Kosadi, ranah afektif terdiri atas (5) lima aspek
yang harus diamati yaitu: 1). Keantusiasan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar; 2). Peserta didik selalu
memperhatikan penjelasan guru selama proses belajar mengajar;
3). Peserta didik dapat merespon/menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan; 4). Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam
memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan; 5).
Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam memberikan jawaban
dari pertanyaan peserta didik yang lain.”28
3). Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c. Kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris dan lain-lain.
d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan
ketepatan
27
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) h.
29-31. 28
Hidayat Kosadi, Evaluasi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia,( Bandung:
Alfabeta, 1994), h. 34.
28
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi29
Menurut Sukardi, ranah psikomotorik terdiri atas (3) tiga
aspek yang harus diamati yaitu: 1). Keaktifan peserta didik
dalam berbicara ke depan kelas tentang materi yang telah
disampaikan; 2). Keaktifan peserta didik dalam menuliskan
jawaban atas pertanyaan guru ke depan kelas; 3).
Keterampilan peserta didik dalam menuliskan laporan akhir
diskusi kelompok.30
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan usaha untuk mencapai hasil
yang maksimal. Dalam usaha ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Menurut Slameto Secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Faktor internal (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar), yang terdiri dari:
a. Faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh)
b. Faktor psikologi
Faktor–faktor itu antara lain : intelegensi, perhatian, minat,
bakat, kesiapan, motivasi, kematangan dan kemantapan.
c. Faktor kelelahan
2. Faktor Eksternal (Faktor yang ada diluar individu) terdiri dari:
a) Faktor Keluarga
Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
29
Ibid, h. 30-31. 30
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta :Bumi
Aksara, 2005), h. 52.
29
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan Peserta didik,
relasi Peserta didik dengan Peserta didik, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap belajar Peserta didik. Pengaruh ini terjadi karena
keberadaannya.31
Berdasarkan pengertian di atas maka hasil belajar biologi peserta didik
dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor yang ada dalam diri peserta didik yang
sedang belajar (internal) diantaranya faktor jasmani peserta didik, yakni proses
belajar peserta didik akan terganggu jika kesehatan peserta didik merasa
terganggu, selanjutnya faktor psikologis, intelegensi, minat dan perhatian peserta
didik untuk belajar sangat mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya faktor
kelelahan jika peserta didik merasa kelelahan dalam pembelajarannya maka proses
belajar tidak akan terjadi dengan baik.
Proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang ada di luar peserta didik itu
sendiri (eksternal) diantaranya faktor keluarga, suasana keluarga yang harmonis
akan membawa peserta didik belajar dengan baik lain halnya dengan keluarga
yang kurang harmonis akan menjadikan peserta didik kurang konsetrasi dalam
proses belajar. Faktor lainnya yang berasal dari luar yaitu faktor sosial, metode
31
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h. 54.
30
yang dipakai pendidik dalam mengajar, keadaan gedung sekolah dan sebagainya
sangat mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor masyarakat
juga mempengaruhi proses belajar karena peserta didik hidup dilingkungan
masyarakat jadi kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan peserta didik juga
sangat mempengaruhi.
D. Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-
kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan
alat yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan
bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan manusia sangat panjang, yaitu sekitar 9 meter. Dapatkah kamu
menjelaskannya, mengapa saluran pencernaan yang sepanjang itu dapat tertata rapi
di dalam tubuh? Saluran pencernaan makanan tersusun dari atas ke bawah meliputi
rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Gambar : Sistem pencernaan manusia
31
a. Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalamrongga mulut
terdapat alat-alat yang berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun khemis.
Alat pencernaan mekanik terdiri atas gigi dan lidah, sedangkan alat pencernaan
khemis berupa kelenjar ludah.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung rongga mulut
dan lambung. Hulu kerongkongan (faring) merupakan persimpangan antara
saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Pada pangkal faring terdapat katup
yang disebut epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila ada
makanan yang menunju kerongkongan. Kerongkongan terletak di belakang
tenggorokan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya kira-kira 20 cm
dan lebarnya lebih kurang 2 cm. Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan
dua pertiga otot polos yang memungkinkan gerakan peristaltik, yaitu gerakan
meremas dan mendorong. Fungsi kerongkongan untuk jalan makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju ke dalam lambung. Bagian dalam kerongkongan
selalu basah dengan cairan yang licin. Cairan tersebut dihasilkan oleh kelenjar-
32
kelenjar yang dihasilkan oleh dinding kerongkongan. Cairan itu berfungsi untuk
menjaga agar makanan menjadi basah dan licin, sehingga dapat mempermudah
gerakan makanan menuju lambung.
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung merupakan kantong berotot berbentuk seperti ketimun. Lambung
terletak di rongga perut bagian atas kiri dan sebagian tertutup oleh organ-organ
lainnya yang berdekatan. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas yang
berdekatan dengan hati disebut kardiak, bagian tengah yang membulat disebut
fundus, dan bagian bawah yang letaknya dekat usus disebut pylorus.
d. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus merupakan tabung yang panjangnya kira-kira 6–8 meter. Usus
halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari atau duodenum (25 cm),
usus kosong atau jejenum (7 meter), dan usus penyerapan atau ileum (1 meter).
Pankreas dan empedu bermuara pada usus 12 jari. Pada dinding usus halus
terdapat jonjotjonjot usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan pembuluh darah.
Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan dan menyerap sari makanan
yang siap diedarkan oleh darah. Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase,
sukrase, dan laktase.
e. Usus Besar (Kolon)
Usus besar berukuran panjang sekitar 1 meter. Pada usus besar terdapat suatu
penyempitan (lipatan-lipatan ke dalam) dan di antaranya terdapat tonjolan (lipatan-
lipatan dan bergelembung). Di daerah pertemuan antara usus halus dan usus besar
33
terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum yang berfungsi untuk
mencegah makanan kembali ke usus halus.
2. Kelenjar Pencernaan Makanan
Kelenjar pencernaan mempunyai fungsi untuk menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia sebagai berikut.
a. Kelenjar Ludah
Dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, penghasil ludah berbentuk
cair dan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk membasahi
makanan di dalam mulut.
b. Kelenjar Lambung
Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lender atau musin, di
bagian fundus menghasilkan getah lambung, dan di bagian fundus bawah
menghasilkan asam klorida. Oleh getah lambung, makanan diubah menjadi, seperti
bubur atau kim. Adanya asam lambung dapat membunuh kuman yang masuk ke
dalam lambung bersama makanan dan juga menggiatkan getah lambung bekerja.
c. Kelenjar Aksesori
Kelenjar aksesori merupakan kelenjar yang terletak di luar saluran
pencernaan makanan. Kelenjar tersebut meliputi hati (hepar), empedu, dan
pankreas. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar. Hepar terdapat di dalam
rongga perut bagian atas kanan, di bawah diafragma. Hati menghasilkan cairan
34
empedu yang ditampung di dalam kantung empedu. Cairan empedu berfungsi
untuk mengemulsikan lemak di dalam makanan. Pankreas terletak di antara
duodenum di belakang lambung. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase,
dan lipase. Enzim tripsin untuk menguraikan protein menjadi asam amino. Enzim
amilase mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase menguraikan lemak
menjadi gliserol dan asam lemak.
d. Kelenjar Usus Halus
Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus menghasilkan getah
usus yang mengandung beberapa enzim, yaitu:
1) enzim maltase, mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa;
2) enzim sukrase, mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa;
3) enzim laktase, mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa;
4) enzim peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino
3. Mekanisme Pencernaan
a. Pencernaan Mekanik
b. Pencernaan Kimiawi/khemis
4. Zat Makanan dan Fungsinya
Zat-zat makanan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu zat makanan
makro (makronutrien) dan mikro (mikronutrien). Makronutrien terdiri atas
karbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan mikronutrien terdiri atas vitamin dan
35
mineral di dalam tubuh. Zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan sel-sel yang rusak, dan penyediaan energy
zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh merupakan zat makanan yang bergizi.
Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan zat-zat makanan
yang bergizi.
E. Penelitian Relevan
Penelitian menurut Endah Tri Septiani pada Jurnal tahun 2013 berjudul
“Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa.” hasil penelitian
menyatakan sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap
penggunaan bahan ajar leaflet sehingga pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar leaflet berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan
aktivitas siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.32
Penelitian menurut Khumaidah pada tahun 2010 berjudul “Efektivitas
Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada
Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak” menyimpulkan
bahwa penggunaan metode diskusi dengan bahan ajar jenis leaflet efektif untuk
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia
32
Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung: Universitas Negeri Lampung , 2013), h.1
36
pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.33
Penelitian menurut Cinde Futriyah tahun 2013 berjudul” Penggunaan Bahan
Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa “
menyimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan penggunaan bahan ajar leaflet
dengan metode diskusi kelompok terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi
oleh siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan ketertarikan yang tinggi
terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran.34
F. Kerangka Pikir
Berfikir merupakan sintesisa tentang hubungan antar variabel yang disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dodeskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis
sehingga menhasilkan sintesis tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya
digunakan untuk merumuskan hipotesis.35
Pemilihan bahan ajar yang tepat akan membantu berhasilnya proses
pembelajaran dikelas, salah satunya dengan menggunakan bahan ajar yang
inovatif, seperti bahan ajar leaflet merupakan alternatif yang digunakan untuk
memotivasi belajar mandiri dan mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar.
33
Khumaidah, Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada
Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. (Semarang: Skripsi IAIN Walisongo Semarang, ,
2010), h. 56 34
Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan
Penguasaan Materi Oleh Siswa, Jurnal, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14 35
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 92
37
Sehingga akan meningkatkan hasil belajar kognitif. Bahan ajar leaflet dapat
dipergunakan secara efektif oleh guru-guru.
Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator hasil belajar terdiri dari enam dimensi
kognitif antara lain: C1 (mengingat), mencangkup ingatan hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. C2(memahami) mencangkup kemampuan
menangkap dari dan makna hal yang dipelajari, C3(mengaplikasi) , mencangkup
kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang
nyata dan baru, C4(menganalisis) mencangkup kemampuan merinci suatu
kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keselururhan dapat dipahami
dengan baik, misalnya menguraikan masalah menjadi bagian yang lebih kecil,;
C5(mengevaliasi) mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, C6(mencipta) mencangkup kemampuan
membentuk suatu pola baru.
Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet siswa
dapat tertarik untuk membaca materi yang akan dipelajari. Bahan ajar leaflet juga
meggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan siswa juga bisa belajar
dengan mandiri.
Penelitian ini menggunakan sampel 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan menggunakan bahan ajar leaflet dan
pada kelas kontrol menggunakan bahan ajar lks. Adapun varabel yang digunakan
yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
38
1. Penggunaan bahan ajar leaflet (X) sebagai variabel bebas.
2. Hasil belajar kognitif siswa (Y) sebagai variabel terikat.
Kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Berpikir
Hasil belajar kognitif rendah, bahan ajar kurang menarik,
bahasa di bahan ajar sulit dipahami.
Lebih tertarik untuk membaca bahan ajar dan mudah memahami materi
di bahan ajar
Hasil Belajar Kognitif Terberdayakan
Bahan ajar yang menarik siswa untuk membaca dan bahasa di bahan ajar
yang mudah dipahami oleh siswa.
Leaflet
Pembelajaran Biologi
39
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas VIII.
H1 : Ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas VIII.
40
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September – oktober 2016 di SMP
PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
B. Metode Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif, data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1 Dalam penelitian ini
digunakan metode Quasi Eksperimen .
C. Desain Penelitian
Desain equivalent control group design. Desain ini melibatkan dua kelas,
yaitu kelas eksperimen adalah kelas yang memperoleh perlakuan pemberian bahan
ajar leaflet, sedangkan kelas kontrol adalah kelas memperoleh pembelajaran IPA
dengan menggunakan lks.
1Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D
(Bandung: Alfabeta,2012), h. 7.
41
Tabel 3.1
Desain Penelitian Quasi Eksperimen
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 C O2
Keterangan:
O1 : tes awal sebelum setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol.
O2 : posttest/ tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X : pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet.
C : pembelajaran dengan menggunakan lks.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang diteliti oleh peneliti, baik itu manusia,
benda, sistem maupun yang lainnya. Variabel sering kali diartikan sebagai sesuatu
yang mempunyai variasi nilai. Hal penting, jika sesuatu itu tidak mempunyai variasi
nilai, maka sesuatu itu tidak bisa dianalisis (terutama secara statistik).2 Variabel
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut dengan
Variabel X. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah bahan ajar
leaflet.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi dengan adanya
peralakuan dari variabel bebas atau disebut variabel Y. Dalam penelitian
2Prastya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Negara, 1999), h. 41-42.
42
ini variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif siswa kelas VIII.
Hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Pengaruh Variabel X dengan Y
E. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung semester ganjil
pada tahu Ajaran 2016/2017. Subjek penelitian terdiri dari populasi dan sampel.
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup,
populasi berhubungan dengan data bukan manusianya. Populasi terdiri atas subjek
atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.3 Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar
Lampung yang terdiri dari 7 kelas yang jumlah 279 siswa. Sedangakan sampel
penelitian ini adalah kelas VIII F yang berjumlah 37 siswa dan kelas VIII G yang
berjumlah 37 siswa.
3 Sugiyono, Op.Cit., h.117.
X Y
43
F. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, dikarenakan siswa
dianggap memiliki karakteristik yang sama (homogen). Pengambilan sampel secara
acak dapat dilakukan dengan menggunakan bilangan random, komputer, maupun
dengan undian. Bila pengambilan dengan undian, maka setiap anggota populasi
diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi. Setiap anggota
populasi memiliki peluang sama untuk menjadi anggota sampel.4
G. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
a) Menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam
kurikuluk KTSP yang mendukung penelitian.
b) Mengkaji literatur mengenai hasil belajar dan proses pembuatan bahan
ajar leaflet
c) Menyusun instrumen penelitian berupa rpp, silabus, soal, lembar diskusi
siswa, angket respon siswa
d) Membuat bahan Ajar leaflet untuk proses pembelajaran
e) Perbaikan Instrumen penelitian berdasarkan hasil judgement oleh dosen-
dosen ahli dalam bidang kajian.
f) Sosialisasi penggunaan bahan ajar leaflet yang akan digunakan dalam
penelitian.
5 Ibid, h. 91.
44
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Kelas Eksperimen
1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat.
2) Siswa diberi soal pretest hasil belajar kognitif pada materi sistem
pencernaan manusia.
3) Membagikan bahan ajar leaflet dan menjelaskan materi sistem
pencernaan manusia.
4) Membagi kelompok belajar menjadi enam, masing-masing terdiri dari
4-5 siswa. Kelompok dibuat heterogen dengan tingkat kepandaiannya
dengan mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok.
5) Memberikan kesempatan untuk masing-masing kelompok untuk
berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.
6) Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil
diskusi kelompok mereka di depan kelas.
7) Memberikan penilaian terhadap hasil diskusi.
8) Melaksanakan postest hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem
pencernaan pada manusia.
9) Mengumpulkan data melalui angket untuk mengetahui respon siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi pencemaran
lingkungan menggunakan bahan ajar leaflet.
45
b. Kelas Kontrol
1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat.
2) Siswa diberi soal pretest hasil belajar kognitif pada materi sistem
pencernaan manusia.
3) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar lks.
4) Siswa diberi lembar diskusi siswa
5) Melaksanakan postest hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem
pencernaan pada manusia.
3. Tahap Pasca Pelaksanaan
1) Mengolah data yang didapat selama proses pembelajaran pada tahapan
pelaksanaan penelitian.
2) Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh.
3) Menyimpulkan hasil analisis data.
4) Menyusun laporan hasil penelitian (Skripsi).
H. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan-keterangan atau bukti-bukti mengenai objek yang
akan diteliti. Dalam upaya memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan tekni-teknik sebagai berikut :
46
1. Tes
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan maupun
jawabannya. Tes ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif
siswa . Bentuk tes yang digunakan adalah berupa essay . Tes ini terdiri dari
tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) di buat relatif sama dilihat dari
ranah kognitifnya meliputi : mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalsis (C4). Tes awal (pre test) digunakan
untuk melihat kemampuan dasar siswa dan digunakan sebagai tolak ukur
pencapaiaan hasil belajar kognitif siswa sebelum mendapat perlakuan dengan
menggunkan bahan ajar leaflet. Sedangkan tes akhir (post test) digunakan
untuk mengetahui perolehan hasil belajar dan ada tidaknya perubahan setelah
melaksanakan dengan menggunakan bahan ajar leaflet. dengan demikian
dapat menjadi tolak ukur keberhasilan penggunaan bahan ajar leaflet dalam
pembelajaran.
2. Angket ( kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah
orang yang memberikan tanggapan- tanggapan atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.5 Metode ini digunakan untuk mengetahui respon
siswa setelah selesai menempuh pembelajaran materi pencemaran lingkungan
5 M. Iqbal Hasan, Metodologi penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke-
1 2002), h. 83.
47
dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Angket yang digunakan penulis
adalah angket tertutup dimana pertanyaan dan jawaban sudah disediakan dan
tidak ada jawaban tambahan yang bertujuan untuk memperoleh data respon
siswa terhadap proses pembelajaran.
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto, metode dokumentasi adalah alat pengumpulan
data tertulis atau tercetak tentang fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai
bukti fisik penelitian dan hasil penelitian dokumentasi ini akan menjadi
sangat kuat kedudukannya.6 Metode ini penulis menggunakan untuk
mendapatkan data yang berkenaan dengan kegiatan peserta didik selama
proses belajar, serta prasarana yang menunjang proses belajar mengajar.
I. Instrumen Penelitian
Prinsip penelitian adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena tersebut disebut variabel
penelitian.7
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) h.
159. 7 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial, (Bandung: Alfabeta,2013), h.
44.
48
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.8 Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu
diadakan uji coba instrumen untuk mengukur validitas dan reabilitas tes atau angket
sebelum digunakan pada sampel yang akan diteliti. Uraian dari setiap jenis instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Test
Test ini digunakan untuk menilai hasil belajar kognitif peserta didik.
Instrument penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes
objektif, berbentuk essay sebanyak 10 butir soal. Validitas dan reliabilitas
soal tes dilakukan untuk mendapatkan soal yang memadai dari segi validasi,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas
yang tinggi, yaitu bila instrumen tersebut telah dapat mengukur apa yang
diinginkan.9 Uji validiatas merupakan suatu tes yang dilakukan dan yang
akan di ukur sehingga dapat menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur,
mengukur apa yang ingin diukur sehingga mempunyai validitas atau tidak
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.192. 9 Ibid, h. 211.
49
valid. Mengukur valid atau kesahihan butir soal peneliti menggunakan
Anates, dengan kriteria bila rxy di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa
butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.10
Tabel 3.2
Interprestasi indeks korelasi “r”Product moment”
Besarnya “r”Product moment” (rxy) Interpretasi
rxy ≤ 0, 30 Tidak valid
rxy > 0,30 Valid
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, 2012.
b) Reliabilitas
Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama.11
Reabilitas berhubungan
dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Setelah dilakukan uji validitas, butir soal yang valid diuji reliabilitasnya.
Reabilitas tes essay dapat diketahui dengan meggunakan Anates, untuk
menentukan reliabilitas tes instrumen, dengan kriteria sebagai berikut:
10
Sugiyono, Op Cit, h. 179. 11
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.
Ke-22, 2010) h. 173.
50
Tabel 3.3
Interprestasi indeks reabilitas
Besarnya “rhitung” Interpretasi
rhitung >0, 7 Reabilitas
rhitung < 0,7 Tidak reabilitas
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.
Ke-22, 2010)
c) Uji Daya Pembeda
Daya pembeda adalah suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan
butir soal tersebut mampu membedakan anatara peserta didik yang dapat
menjawab soal dan peserta didik yang tidak dapat menjawab soal.12
Daya
pembeda instrumen adalah tingkat kemampuan instrumen untuk membedakan
antara peserta didik yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang berkemampuan rendah. Uji daya pembeda tes diukur
menggunakan Anates.
Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda
Kreteria Besar DP Interprestasi
Daya pembeda
DP< 0,20 Jelek
0,21 ≤ DP≤ 0,40 Cukup
0,41≤ DP≤ 0,70 Baik
0,71≤ DP≤ 1,00 Sangat baik Sumber : Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta, 2013,
h. 232
12
Ibid, h.210
51
d) Tingkat Kesukaran
Bermutu atau tidaknya setiap butir item tes hasil belajar pertama dapat
diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh
masing-masing butir item soal tersebut. Soal yang memiliki tingkat kesukaran
sesuai dengan tujuan tes dan dilihat dari kemampuan peserta didik dalam
menjawab. Menguji taraf kesukaran digunakan Anates.
Tabel 3.5
Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
Besar P Interprestasi
P < 0,29
0,30≤ P ≤0,69
P > 0,70
Sukar
Sedang
Mudah
Sumber: Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara:
Jakarta: 2013, h. 225
Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat
kesukaran butir cukup (sedang). Maka dari itu, untuk keperluan pengambilan
data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal dengan kriteria cukup
(sedang), yaitu dengan membuang butir-butir soal dengan kategori terlalu mudah
dan terlalu sukar. 13
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa pretest-posttes dan data
kualitatif berupa angket respon siswa.
13
Ibid, h. 372.
52
1. Angket Respon Siswa
Data angket respon siswa tentang bahan ajar leaflet yang diterapkan pada
proses pembelajaran dianalisis dengan cara menghitung presentase jawaban
siswa menggunakan rumus berikut: 14
% 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥 100%
Tabel 3.6
Kriteria Respon Siswa
Propotion Corret (P)/ Nilai Interprestasi
Antara 0,81 sampai 1,0 Tinggi
Antara 0.61 sampai 0,80 Cukup
Antara 0,41 sampai 0,60 Agak Cukup
Antara 0,21 sampai 0,40 Rendah
Antara 0,0 sampai 0,20 Sangat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rhineka
cipta, Jakarta, 2006, h. 276
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas populasi harus
dipenuhi sebagai syarat untuk menentukan perhitungan yang akan dilakukan
pada uji hipotesis berikutnya. Data yang diuji yaitu data kelas eksperimen dan
data kelas kontrol. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan
14
Suharsimi arikunto. Op.Cit. h. 93.
53
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program spss 16,
dengan keputusan uji sebagai berikut :15
Ho : Jika sig > ⍺ maka H0 diterima atau kedua data berdistribusi normal.
H1 : Jika sig > ⍺ maka H0 ditolak atau kedua data berdistribusi tidak normal.
Sedangkan ⍺ = 0,05
4. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Levene’s untuk
mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak.
Penelitian ini menggunakan program SPSS Versi 16 dengan keputusan uji
sebagai berikut:16
Ho : Jika sig > ⍺ maka H0 diterima atau kedua data homogen.
H1 : Jika sig < ⍺ maka H0 ditolak atau kedua data tidak homogen.
Sedangkan ⍺ = 0,05
5. Uji Hipotesis Statistik
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data
berdistribusi normal dan homogen. Maka pada penelitian ini menggunakan
statistik parametis (Uji t).
15
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan SPSS,
(Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 159 16
Ibid, h. 216
54
Setelah data dinyatakan normal dan homogen maka dilakukan uji
Independent t Test menggunakan program SPSS Versi 16. Berikut adalah
hipotesis dari uji-t.
Hipotesis Uji: 17
H0: 𝑠𝑖𝑔 ≥ ⍺ (tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol)
H1 : 𝑠𝑖𝑔 ≤ ⍺(terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol)
Sedangkan ⍺ = 0,05
17
Ibid, h. 188
55
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung dengan menggunakan bahan ajar leaflet untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap hasil belajar IPA kelas VIII pada materi pokok sistem pencernaan apada
manusia, maka didapatkan hasil penelitian yang terdiri atas : Gambaran Umum SMP
PGRI 6 Bandar Lampung, data hasil penelitian, yang meliputi : Angket respon siswa
tehadap bahan ajar leaflet, selanjutnya diuraikan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian, tabel, dan gambar yang
dideskripsikan secara rinci sebagai berikut.
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
SMP PGRI 6 Bandar Lampung didirikan pada tahun 1986 dengan nama SLTP
PGRI 7 Bandar Lampung. Dengan pimpinan pertama sebagai Kepala Sekolah adalah
Bapak Drs. Hi. TH. Sucipto (Alm). Pada tahun 1989, SLTP PGRI 7 Bandar Lampung
tercatat oleh Direktorat Jendran Pendidikan Dasar Dan Menengah dan mendapatkan
Akreditasi Pertama Kali “Diakui” pada tahun 1991. Kemudian Pada Tahun 2000
SLTP PGRI 7 Bandar Lampung berubaha nama menjadi SLTP PGRI 6 Bandar
Lampung.
56
SMP PGRI 6 Bandar Lampung merupakan sekolah swasta yang terletak di
Jalan. Jl. Letkol Hi. Indro Suratmin No.33 Sukarame Bandar Lampng, dengan NSS
(Nomor Statistik Sekolah) 10807170/202126002075 dan status SMP PGRI 6 Bandar
Lampung ialah terakreditasi “A”. Madarasa ini berdri diatas tanah yang luasnya 6400
m2.
Visi SMP PGRI 6 Bandar Lampung “Berprestasi berdasarkan imtaq, dengan
lingkungan yang sehat berbudi pekerti luhur dan menjadi pilihan masyarakat “
sedangkan misinya yaitu :
1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara effektif.
2. Meningkatkan kemampuan dan professional guru.
3. Memanfaatkan sumber belajar yang optimal.
4. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler olah raga dan seni sesuai dengan
potensi yang ada.
5. Peningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa inggris aktif.
6. Melaksanakan 7 K yang melibatkan setiap warga sekolah.
7. Melaksanakan tata tertib siswa secara efektif.
8. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama yang
dianut dan diyakini.
Selain memiliki visi dan misi, SMP PGRI 6 Bandar Lamapung juga memliki
tujuan dan sasaran yaitu :
57
1. Memiliki nilai rata-rata UNAS diatas 7,0 dengan peringkat sekolah setiap
tahun meningkat.
2. Kemampuan guru dalam melaksanakan tugas semakin baik.
3. Optimalisasi sumber dan sarana belajar disekolah.
4. Memiliki team olahraga bola voli dan Futsal serta team kesenian dan
mampu tampil diberbagai event di kota Bandar Lampung.
5. Siswa mampu dalam berkomunikasi dengan berbahasa inggris baik lisan
maupun tulisan.
6. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rindang dan indah sebagai
upaya menciptakan kenyamanan dan kesejukan untuk belajar, berlatih dan
beriman.
7. Meminimalisir jenis pelanggaran tata tertib oleh siswa.
2. Penggunaan Bahan Ajar Dalam Proses Pembelajaran
Pembelajaran IPA di SMP PGRI 6 Bandar Lampung setiap minggunya
dilaksanakan dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan memiliki alokasi
waktu 2 x 40 menit. Penelitian dimulai tanggal 29 september samapi 8 oktober 2016.
Dalam penelitian menggunakan dua kelas, yaitu VIII G sebagai kelas eksperimen
yang proses pembelajarannnya didesain menggunakan bahan ajar leaflet. Sedangkan
kelas VIII F sebagai kelas kontrol didesain hanya dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS).
Petemuan pertama pada kelas eksperimen dimulai tanggal 30 september 2016,
sedangkan pada kelas kontrol dimulai tanggal 1 oktober 2016. Pada kelas eksperimen
58
hal-hal yang pertama dilakukan, dimulai dengan pemberian tes awal (pretest) untuk
mengetahui kemampuan dasar siswa kemudian membagikan siswa kedalam beberapa
kelompok, untuk masing-masing kelompok terdiri dari tujuh siswa. Pada tahap ini
guru memotivasi siswa dan menjelaskan poin-poin tentang materi saluran-saluran
pencernaan manusia serta mengenalkan bahan ajar yang akan digunkan pada saat
pembelajaran yaitu bahan ajar leaflet. Guru mengajak siswa untuk membaca bahan
ajar leaflet dan mempersilahkan siswa untuk bertanya materi yang belum mereka
pahami. Kemudian setiap kelompok siswa dibagikan lembar diskusi siswa, setelah
siswa selesai mengerjakan lembar diskusi perwakilan kelompok dipersilahkan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada saat diskusi kelompok lain diberikan
waktu untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi, ketika kelompok presentasi
tidak bisa menjawab pertanyaan dari kelompok lain tugas guru yang akan menjawab
pertanyaan tersebut. Pada kelas kontrol dimulai dengan pemberian tes awal (pretest),
kemudian membagikan siswa kedalam beberapa kelompok untuk masing-masing
kelompok terdiri dari tujuh siswa. Guru menjelaskan materi yang di sampaikan
berdasarkan LKS kemudian siswa diberikan lembar diskusi siswa. Pada kelas kontrol
siswa tidak diminta untuk presentasi tetapi hanya berdiskusi bersama kelompok lalu
hasil diskusinya dikumpulkan.
Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 3 oktober
2016, sedangkan pada kelas kontrol tanggal 5 oktober 2016. Pada pertemuan kedua
ini guru menanyakan kepada siswa apa yang kurang jelas mengenai materi yang di
pelajari hari yang lalu. Guru membagikan bahan ajar leaflet yang ke dua kemudian
59
guru mengajak siswa untuk membaca bahan ajar leaflet sambil menjelaskan apa yang
siswa pertanyakan. Diakhir pembelelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal
posttes dan mengisi lembar angket respon siswa terhadap bahan ajar leaflet. Pda
kelas kontrol guru menjelaskan materi dengan menggunkan bahan ajar LKS,
kemudian di akhir pembelajran juga di berikan posttes.
B. Analisis Hasil Uji Instrumen
Sebelum soal digunakan untuk memperoleh data tentang nilai awal siswa dan
nilai akhir siswa setelah menggunakan bahan ajar leaflet, terlebih dahulu soal diuji
cobakan pada 30 siswa kelas IX SMP PGRI 6 Bandar Lampung untuk mengetahui
validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
1. Uji Validitas
Tes yang peneliti gunakan untuk diujikan pada kelas eksperimen dan kontrol
sebelumnya di uji coba diluar populasi. Tes yang di uji coba berupa soal essay
berjumlah 20 soal. Uji coba tes yang dimaksud untuk mengetahui apakah butir soal
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Upaya untuk mendapatkan data yang akurat
maka tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria yang baik.
Data hasil penelitian terhadap tes dapat dilihat pada (lampiran 15).
Hasil analisis validitas butir soal tes hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel
4.1 dibawah ini :
60
Tabel 4.1
Validitas Soal Tes Uji Coba
No.
Butir
Soal rhitung rtabel Kriteria
1 0.585 0,361 Valid
2 0.585 0,361 Valid
3 0.510 0,361 Valid
4 0.576 0,361 Valid
5 0.638 0,361 Valid
6 0.638 0,361 Valid
7 0.342 0,361 Tidak valid
8 0.585 0,361 Valid
9 0.697 0,361 Valid
10 0.147 0,361 Tidak valid
11 0.092 0,361 Tidak valid
12 0.121 0,361 Tidak valid
13 0.600 0,361 Valid
14 0.239 0,361 Tidak valid
15 0.637 0,361 Valid
16 0.640 0,361 Valid
17 0.032 0,361 Tidak valid
18 0.599 0,361 Valid
19 -0.012 0,361 Tidak valid
20 -0.059 0,361 Tidak valid
Sumber : pengolahan data (perhitungan pada lampiran 13)
Dari hasil penelitian tes hasil belajar kognitif IPA dengan 20 butir soal uraian
didapat 12 soal yang valid dengan 8 soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid yaitu
nomor soal 7, 10, 11, 12, 14, 17, 19, 20, maka butir soal yang tersebut tidak dipakai.
Butir soal yang valid yaitu nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 15, 16, 18. Peneliti
menggunakan 10 butir soal dari 12 soal yang valid maka ada dua soal yang tidak
dipakai, dengan melihat hasil analisis oleh ahli validator nomor 1 dan 3 tidak di pakai
61
karena pertanyaan menmbulkan jawaban yang singkat dan terdapat kesamaan
pertanyaan dengan soal lain.
2. Uji Tingkat Kesukaran
Adapun hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 4.2
dibawah ini :
Tabel 4.2
Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Hasil Belajar Kognitif
No. Butir
Soal Tingkat Kesukaran (%) Keterangan
1 67.19 Sedang
2 67.19 Sedang
3 56.25 Sedang
4 72.92 Mudah
5 68.75 Sedang
6 68.75 Sedang
7 20.83 Sukar
8 67.19 Sedang
9 62.50 Sedang
10 15.63 Sukar
11 25.00 Sukar
12 18.75 Sukar
13 43.75 Sedang
14 31.25 Sedang
15 46.88 Sedang
16 46.88 Sedang
17 21.88 Sukar
18 43.75 Sedang
19 25.00 Sukar
20 20.83 Sukar
Sumber : pengolahan data perhitungan pada ( lampiran 13)
62
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal, di peroleh 7 soal
dengan kriteria sukar, 12 soal dengan kriteria sedang, 1 soal dengan kriteria mudah
dan Perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada ( lampiran 15).
3. Uji Daya Beda
Adapun hasil analisis daya pembeda butir soal padat dilihat pada tabel 4.3
dibawah ini :
Tabel 4.3
Daya Pembeda Butir Soal Tes Hasil Belajar Kognitif
No. Butir Soal Daya Pembeda Keterangan
1 0, 4063 Cukup
2 0, 4063 Cukup
3 0, 5000 Baik
4 0, 4583 Baik
5 0, 5417 Baik
6 0, 5417 Baik
7 0, 2500 Cukup
8 0, 4063 Cukup
9 0, 6250 Cukup
10 0, 0625 Jelek
11 0 Jelek
12 0, 0417 Jelek
13 0, 5417 Baik
14 0, 2500 Cukup
15 0, 5625 Baik
16 0, 5625 Baik
17 0, 0625 Jelek
18 0, 5417 Baik
19 0 Jelek
20 0 Jelek
Sumber : pengolahan data perhitungan pada ( lampiran 13)
63
4. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, item-item yang valid kemudian diuji
reliabilitasnya. Perhitungan indeks reliabilitas tes dilakukan terhadap butir tes yang
valid yang terdiri dari 20 butir yang akan digunakan untuk mengambil data. Menurut
Anas Sudijono, suatu tes dikatakan baik jika memiliki reliabilitas lebih dari 0,70.
Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 13) menunjukan bahwa tes tersebut
memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,90 sehingga butir-butir soal tersebut dapat
menghasilkan data relatif sama walaupun digunakan pada waktu yang berbeda,
demikian tes tersebut memiliki kriteria tes yang layak digunakan untuk mengambil
data.
C. Hasil Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes (pretest dan posttest) siswa.
Data-data tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif pada
siswa kelas VIII G (kelas eksperimen) dan VIII F (kelas kontrol) semester ganjil pada
materi sistem pencernaan pada manusia. Data tersebut diperoleh dari 74 siswa, kelas
VIII G sebagai kelas eksperimen sebanyak 37 siswa dan kelas VIII F sebagai kelas
kontrol sebanyak 37 siswa. Pada kelas eksperimen proses pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan bahan ajar leaflet IPA dan pada kelas kontrol proses
pembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar leaflet IPA. Berdasarkan hasil
penelitian, didapatkan nilai pretest dan postest, baik pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Data yang didapatkan tersebut kemudian diuji normalitas, homogenitas,
64
dan uji-t. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian diperoleh data-data sebagai
berikut :
1. Analisis Hasil Pretest dan Postest
Berdasarkan hasil pretest dan postest pada materi sistem pencernaan pada
manusia, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam bentuk tabel
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Pre Test dan Post Test Siswa
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas
Hasil Pretest Hasil Posttest
Rata-
Rata
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah Rata-rata
Nilai
tertinggi
Nilai
terendah
Eksperimen 40,5 70 30 81,2 93 70
Kontrol 41,1 60 26 67,9 86 50
Sumber : Pengelolahan Data Perhitungan (lampiran 15)
Berdasarkan dari tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa nilai rata-rata
pretest untuk kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan kelas kontrol. Kelas
eksperimen mendapatkan nilai rata-rata pretest 40,1 sednagkan kelas kontrol 41,5.
Namun untuk nilai rata-rata postest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas
kontrol, kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 81,2 dan kelas kontrol 67,9.
2. Presentase Ketercapaian Indikator
Berdasarkan hasil perhitungan prettest dan posttest yang telah dilakukan pada
kedua kelas eksprimen dan kelas kontrol menunjukan pencapaian indikator, maka
65
data selanjutnya perhitungan persentase pada setiap tingkatan taksonomi Bloom.
Kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir. Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu: mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mencipta (C6). Perhitungan pencapain indikator ini bertujuan untuk melihat
pencapaian hasil belajar kognitif siswa, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Persentase Ketercapaian Indikator Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol Taksonomi
Bloom
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami)
C3
(Mengaplikasi)
C4
(Menganalisis)
Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelas
Eksperimen
68% 37% 28% 16%
Kelas
Kontrol
70% 44% 22% 11%
Sumber : pengelolahan data perhitungan (lampiran 16 dan lampiran 18)
Berdasarkan analisis tabel di atas, hasil pretest di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung, pencapaian indikator ranah kognitif kelas eksperimen C1(Mengingat) 68%,
C2(Memahami) 37%, C3 (Mengaplikasi) 28 %, C4(Menganalisis) 16%. Sedangkan
pada kelas kontrol C1(Mengingat) 70%, C2(Memahami) 44%, C3 (Mengaplikasi)
22%, C4(Menganalisis) 11%. Pada ranah kognitif C1 dan C2 kelas kontrol lebih
tinggi dari kelas eksperimen.
66
Tabel 4.6
Persentase Ketercapaian Indikator Postest
Kelas Eksperimen dan Kontrol Taksonomi
Bloom
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami)
C3
(Mengaplikasi)
C4
(Menganalisis)
Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelas
Eksperimen
88% 81% 77% 75%
Kelas
Kontrol
93% 71% 52% 40%
Sumber : pengelolahan data perhitungan (lampiran 18 dan lampiran19)
Berdasarkan analisis tabel di atas, hasil posttes pencapaian indikator ranah
kognitif kelas eksperimen C1(Mengingat) 88%, C2(Memahami) 81%,
C3(Mengaplikasi) 77%, C4(Menganalisis) 75%. Sedangkan pada kelas kontrol
C1(Mengingat) 93%, C2(Memahami) 71%, C3(Mengaplikasi) 52%,
C4(Menganalisis) 40%. C2, C3, C4 Kelas ekperimen lebih tingggi dibandingankan
kelas kontrol.
3. Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas hipotesis penelitian menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov dengan bantuan program spss 16. Hasil uji normalitas terhadap data
nilai pretest dan posttest hasil belajar IPA diketahui bahwa nilai pretest dan
posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada materi sistem sistem
pencernaan pada manusia berdistribusi normal. Rekapulasi hasil uji
normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
67
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Jenis tes Sig. Kriteria nilai
Sig. 2 tailed
tabel > α (0,05)
Kesimpulan
Sig. > 0,05
(berdistribusi normal)
Pretest eksperimen 0,064
0,05
Berdistribusi normal Pretest control 0,190
Posttest eksperimen 0,085
Posttest control 0,200
Sumber: Hasil Perhitungan Uji Normalitas (Lampiran 21)
Dari hasil data uji normalitas dengan nilai sig.2 tailed > α (0,05), maka
dapat diperolah bahwa semua data berdistribusi normal atau data berasal dari
distribusi normal, sehingga dapat melanjutkan uji prasyarat selanjutnya yaitu
uji homogenitas data.
b. Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah test of homogenity of
variance untuk mengetahui kedua varian memiliki karakteristik yang sama
atau tidak. Hasil uji homogenitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas
Sumber: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas(Lampiran 22)
Dari hasil uji homogenitas diatas, diketahui semua data memperoleh
nilai sig.> 0,05, maka dapat disimpulkan nilai pretest dan posttest baik di
Jenis tes Sig. Kesimpulan
Sig. > 0,05 (homogen)
Pretest eksperimen 0,264
Homogen Pretest control 0,949
Posttest eksperimen 0,241
Posttest control 0,706
68
kelas eksperimen maupun di kelas kontrol secara keseluruhan berasal dari
data yang sama (homogen). Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas terpenuhi analisis dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis
penelitian menggunakan uji t independent.
c. Uji t Independent
Uji t independent digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Data
hasil penelitian ini di uji dengan menggunakan Independent sample t Test.
dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4.9
Uji t Independent
Test for equality of mean
Sig. (2-tailed) Mean
difference
Standar error
mean diffence
Bahan Ajar Leaflet
Terhadap Hasil
Belajar
Equal
variance
assumed
0,00 - 40,70 1,64
Sumber: Hasil Perhitungan Uji t Independent (Lampiran 23)
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa
dilihat dari sig.(2-tailed) < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan nilai hasil belajar menunjukkan perbedaan yang signifikansi
,artinya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet mempengaruhi
hasil belajar siswa.
69
4. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan bahan Ajar leaflet dalam
Pembelajaran.
Pada akhir pembelajaran, siswa diminta mengisi angket respon siswa
terhadap pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia dengan
menggunakan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar siswa. Angket
mengungkapkan ke enam aspek berupa pelaksanaan pembelajaan selama ini.
Tanggapan respon pada aspek kesatu berada pada predikat baik. aspek kedua
berada pada predikat baik. Aspek ketiga berada pada predikat baik. Aspek
keempat predikat baik. Dan aspek kelima pada predika baik . Aspek keenam
pada predikat sangat baik juga. Rekap tanggapan siswa terhadap penggunaan
bahan ajar leaflet dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Gambar 4.1
Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa
0
20
40
60
80
100
120
Leaflet Menarik
Leaflet Mudah Dipahami
Leaflet Mudah Dimengerti
Gambar Di Leaflet
Mendukung Materi
Leaflet Memudahkan
Proses Pembelajaran
Leaflet Meningkatkan
keinginan Membaca
YA
TIDAK
70
C. Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas tentang pengaruh bahan ajar leaflet pada materi
sistem pencernaan pada manusia dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembahasan hasil penelitian ini juga dilengkapi
dengan pembahasan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar leaflet. Pembahasan terhadap hasil penelitian dilakukan
berdasarkan analisis data.
a. Pengaruh Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada
Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia
Selama proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet pada
kelas eksperimen berlangsung sangat kondusif. Bahan ajar leaflet dilakukan dengan
Tiga tahapan yaitu penyajian materi, tanya jawab dan pemecahan masalah, setelah
terbagi dalam kelompok masing-masing kelompok diberikan lembar diskusi siswa
(LDS). Setiap anggota kelompok harus bekerja sama dalam satu tim, jika terdapat
kesulitan harus dipecahkan bersama-sama dengan kelompoknya. Jika LDS sudah
selesai dikerjakan maka perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
mereka, jika kelompok lain yang kurang jelas diperbolehkan untuk bertanya. Jika
jawaban belum tepat maka tugas guru untuk membenarkan jawabannya.
Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan LKS dan buku cetak,
ketuntasan pada kelas kontrol sangat berbeda jauh dengan kelas eksperimen, karena
pada saat kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan bahan ajar leaflet
71
sedangkan pada kelas kontrol kegiatan pembelajaran hanya menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan buku cetak.
b. Hasil Belajar siswa pada kelas Eksperimen dan Kontrol
Hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol mengalami perubahan, untuk kelas eksperimen mendapatkan rata-rata
nilai pretest lebih kecil dari kelas kontrol, tetapi nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. (Tabel 4.4), sehingga dapat dikatakan
bawah bahan ajar leaflet berpanguruh terhadap hasil belajar. Bahan ajar leaflet dapat
memberikan hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar
lks.
Berdasarkan hasil rekapitulasi angket respon siswa yang telah diketahui
bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet, hal
ini terlihat bahwa 81 % siswa menganggap penggunaan bahan ajar leaflet yang
digunkan menarik, 86% siswa menjawab bahan ajar leaflet yang digunakan mudah
dipahami, 86 % siswa menganggap bahasa dibahan ajar leaflet mudah dimengerti,
91% siswa menjawab bahwa gambar dibahan ajar leaflet mendukung materi, 94%
siswa menganggap bahwa dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan
proses pembelajaran, dan 97% siswa menjawab bahwa dengan adanya bahan ajar
leaflet dapat meningkatkan keingan untuk membaca. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan bahan ajar leaflet dalam proses pembelajran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
72
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai
pretest dan posttest baik kelas eksperimen dan kontrol pada uji normalitas
menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, karena
kedua data berasal dari data yang berdistribusi normal sehingga dapat diteruskan
dengan uji homogenitas sebagai syarat uji hipotesis. Uji homogenitas pada Tabel 4.8
dapat diketahui bahwa hasil perhitungan homogenitas data pretest dan posttest baik
kelas eksperimen maupun kontrol, didapatkan bahwa hasil bahwa nilai hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen dan kontrol secara keseluruhan berasal dari sampel yang
memiliki karakteristik sama atau homogen.
Hasil uji hipotesis dengan uji t independent dapat dilihat pada tabel 4.9
mendapatkan hasil sig. (2-tailed)< 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan hasil belajar kognitif dikedua kelas penelitian berbeda yang artinya
pengaruh bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung.
Pencapaian indikator Hasil belajar siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung
kelas eksperimen terdapat pencapaian indikator yang meningkat pada ranah
indikatornya pada saat prettes lebih kecil dari pada posstest. Pencapaian indikator
posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih tinggi kelas eksperimen
terkecuali pada ranah kognitif pada C1 kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas
eksperimen. (Tabel 4.5 dan 4.6). Berdasarkan hasil analisa data di atas dapat
disimpulkan hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pencernaan manusia pada
73
kelas eksperimen mengalami peningkatan di setiap ranah indikatornya. Artinya
pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet memilki pengaruh terhadap
hasil belajar kognitif siswa, dimana siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam
proses pembelajaran. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen siswa dituntut untuk
memahami materi pembelajaran melalui bahan ajar leaflet sebagai sumber informasi.
Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan bahan ajar leaflet.
Bahan ajar leaflet berisi materi pembelajaran yang sudah diringkas, mudah
dimengerti oleh siswa, dan menarik siswa untuk membacanya. Sehingga mampu
meningkatkan ranah indikator C1, C2, C3 dan C4. Selain itu, siswa diberi kesempatan
mengkomunikasikan pemahamannya melalui diskusi yang dilakukan bersama-sama
dengan teman dan guru. Dengan demikian pada kelas eksperimen memperoleh
pemahaman secara langsung berasal dari hasil pemikirannnya dan hasil diskusi yang
telah dilakukan dan disampaikan secara berkelompok. Dengan dilaksanakannnya
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet membuat siswa
memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga, meningkatkan keinginan untuk
membaca materi, dan dapat berpengaruh pada hasil belajar.
Penggunaan bahan ajar leaflet telah banyak dilakukan oleh peneliti Endah
Tri Septiani, Tri Jalmo, Berti Yolida, Cinde Futriyah Menyatakan bahwa
penggunaan bahan ajar leaflet mampu menarik minat baca siswa untuk membaca
sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara sistematis,
sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran
font yang sesuai. Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan
74
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan
ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam
pembelajaran.1,2
Hasil analisis data hasil penelitian, diketahui bahwa bahan ajar leaflet dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata
skor posttest hasil belajar dan hasil diperoleh siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil tes belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil
belajar siswa kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
siswa kelas eksperimen sangat tertarik pada bahan ajar leaflet ini karena sebelumnya
bahan ajar leaflet ini tidak pernah digunakan oleh guru sebelumnya. Bahan ajar leaflet
mempu meningkatakan minat baca siswa karena bahan ajar leaflet menyajikan materi
dengan penggunaan gambar, warna menarik serta bahasan yang mudah dipahami oleh
pembaca. Penggunaan bahan ajar leaflet menjadikan siswa lebih termotovasi untuk
belajar karena siswa harus menguasai materi agar dapat menjawab soal saat diakhir
pembelajaran.
1 Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung: Universitas Negeri Lampung , 2013), h. 8. 2 Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan
Penguasaan Materi Oleh Siswa, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14.
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet dapat mempengaruhi terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII. Hal ini dapat dibuktikan dengan:
1. Terdapat pengaruh antara bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas VIII, rata-rata pretest eksperimen sebesar 40,5 sedangkan posttest 81,2.
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh hasil sig. < 0,05, artinya
H0 ditolak H1 diterima. Artinya bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung.
2. Hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung terdapat
hasil posttes pencapaian indikator ranah kognitif kelas eksperimen
C1(Mengingat) 88%, C2(Memahami) 81%, C3(Mengaplikasi) 77%,
C4(Menganalisis) 75%. Sedangkan pada kelas kontrol C1(Mengingat) 93%,
C2(Memahami) 71%, C3(Mengaplikasi) 52%, C4(Menganalisis) 40%. C2, C3,
dan C4 Kelas ekperimen lebih tingggi dibandingankan kelas kontrol.
76
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, penelti memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi Peserta didik
Disarankan kepada siswa untuk saling bekerja sama dalam memecahkan
suatu yang ada didalam maupun diluar kelas serta dapat menciptakan rasa
kebersamaan dalam proses pembelajaran agar mampu meningkatkan hasil
belajar kognitif secara maksimal.
2. Bagi Guru
Disarankan kepada guru hendaknya inovatif dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan suatu bahan ajar
leaflet menjadi suatu refrensi.
3. Bagi Sekolah
Disarankan kepada sekolah agar dapat menciptakan kondisi yang mampu
mendorong para guru untuk mencoba menerapkan bahan ajar leaflet dalam
pembelajaran IPA khususnya dan bidang studi lain pada umumnya dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi Peneliti Lain
Disarankan kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian, dapat
melanjutkan penerapan penggunaan bahan ajar leaflet untuk menilai hasil
belajar pada ranah kognitif dan minat baca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006.
Agus Suprijono. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4.
2010.
Ahmad Kholid. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media,
dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press. 2002.
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2009.
. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.2010
Cinde Futriyah. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan
Penguasaan Materi Oleh Siswa. Lampung: Universitas Lampung. Jurnal.
2013
Departemen Agama. Al-Quran dan terjemahnya. Bandung: CV Diponegoro. 2000.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, UU no. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3. Jakarta: Depdiknas. 2003.
Endah Tri Septiani dkk. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Lampung : Universitas Lampung. Jurnal Vol 2, No 4. 2013.
Falasifah. Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal
Dengan Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI
IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 2013-2014. Semarang : Skripsi
Universitas Negeri Semarang. 2014.
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2011.
Hamid Darmadi. Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta. 2013.
Heri D. J. Maulana. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC, 2009.
Hidayat Kosadi. Evaluasi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia.
Bandung: Alfabeta. 1994.
Jalaludin Rakhmat. Psikolog Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002.
Khumaidah. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis
Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung
Demak. Semarang : Skripsi IAIN Walisongo Semarang. 2011.
M. Iqbal Hasan. Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia,
Cet ke-1 2002.
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke 12.
2012.
Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. 2003.
Nursyamsiah. Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan
Itensi Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas
Kecematan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Jakarta : Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah. 2013
Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Pt. Bumi Aksara. 2011.
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remadja
Karya. 1999.
Prastya Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Negara. 1999.
Roymond H. SimamoraBuku. Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. 2009.
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakart: Raja Grafindo Persada. 2012.
Sofan Amri dan Ahmadi Iif Khoiru. Kontruksi Pengembangan Pembelajaran:
Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya. 2010.
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan
SPSS. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2013.
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &
D . Bandung: Alfabeta. 2012.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2005.
Slameto. Belajar dan FaKtor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipata.
2013.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010.
Umar Tirtaraharjadja dan S.I.La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipata. 2010.
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
2009.
. Strategi Pembcelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Bandung : Kencana Prenada Media Group. 2006.
Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenata Media
Group, Cet. Ke 3. 2009.
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Siliwangi: Rosda, 2009.
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : Jl.Letkol H Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Telp. (0721) 703260
KARTU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa/i : Erma Indriyana
NPM : 1211060086
Jurusan : Pendidikan Biologi
Pembimbing 1 : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA.
Pembimbing 2 : Aulia Novita Sari, M.Pd.
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar
Lampung
No Tanggal Materi Konsultasi Paraf Pembimbing
1 2
1 07-03-2016 Konsultasi Bab I ………….
2 22-03-2016 Konsultasi Bab I dan angket
wawancara
………….
3 29-03-2016 Konsultasi Bab I …………
4 31-03-2016 Konsultasi Bab I, II, III ………….. …………
5 11-04-2016 Konsultasi Bab I, II, III …………
6 15-04-2016 Konsultasi Bab I, II, III …………
7 03-05-2016 ACC Bab I, II, II …………... ………….
8 22-08-2016 Revisi Proposal ………….
9 05-08-2016 Konsultasi Instrumen
10 10-08-2016 Validasi Instrumen
11 07-11-2016 Konsultasi Bab I-V
12 Konsultasi Bab I-V
13 Konsultasi Bab I-V
14
15
16
Bandar Lampung, 2016
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Aulia Novita Sari, M.Pd
NIP. 19560611 198803 1 001
Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan
makanan. Menghaluskan makan pada mulut dengan
bantuan gigi dan lidah.
Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat yang
berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun
kimiawi.
Alat pencernaan mekanik terdiri atas gigi dan
lidah, sedangkan alat pencernaan kimiawi berupa
kelenjar ludah.
Gigi berfungsi menghancurkan makanan,
sedangkan lidah berfungsi membolak-balikan
makan dan lidah juga berfungsi membantu menelan
makanan.
Pada mulut, terdapat kelenjar air liur
menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir,
dan enzim ptialin.
Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga
mulut dan membantu proses menelan.
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam
mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa).
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran
penghubung rongga mulut dan lambung.
Hulu kerongkongan (faring) merupakan
persimpangan antara saluran pernapasan dan
saluran pencernaan.
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semseter : VIII(Delapan)/I
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x 40 Menit)
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar :
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Indikator : 1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia
2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada
manusia
Proses pencernaan
makanan meliputi dua tahap
yaitu tahap pencernaan
mekanik dan kimiawi.
Pencernaan secara mekanik
terjadi di dalam mulut yaitu
ketika menguyah makanan
hingga halus.
Pencernaan makanan kimiawi
terjadi di dalam usus yaitu
makanan dipecah menjadi
molekul-molekul yang lebih
sederhana oleh enzim-enzim
pencernaan.
Fungsi kerongkongan untuk jalan makanan yang
telah dikunyah dari mulut menuju dalam lambung,
menghasilkan gerak peristaltik dan mencegah
cairan lambung masuk ke kerongkongan.
Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut
epiglotis.
Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila
ada makanan yang menunju kerongkongan.
Kerongkongan terletak di belakang tenggorokan.
Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan
dua pertiga otot polos yang memungkinkan
gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas dan
mendorong.
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi
dengan bantuan enzim yang disebut pepsin.
Pepsin berperan mengubah protein menjadi
pepton.
Di dalam lambung terdapat asam klorida yang
menyebabkan lambung menjadi asam.
Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung.
Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman-
kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin.
Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot
dinding lambung berkontraksi.
Hal tersebut menyebabkan makanan akan
tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam
klorida.
Makanan akan menjadi berbentuk bubur.
Kemudian, makanan yang telah mengalami
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke
dalam usus halus.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu usus
dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.
Di dalam usus halus terdapat dua proses
pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan
proses penyerapan sari makanan.
Pada dinding usus halus terdapat jonjot-jonjot
usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan
pembuluh darah.
Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan
dan menyerap sari makanan yang siap diedarkan
oleh darah.
Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase,
sukrase, dan laktase.
Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali
hasil pencernaan.
Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus
besar melintang dan usus besar turun.
Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami
pembusukan.
Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherihia Coli.
Air dan garam mineral dari sisa makanan
tersebut akan diserap oleh usus kembali.
Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui
anus dalam bentuk tinja (feses).
Anus atau dubur adalah penghubung antara
rektum dengan lingkungan luar tubuh.
Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi
untuk membuka dan menutup anus.
Fungsi utama anus adalah sebagai alat
pembuangan feses melalui proses defekasi
(buang air besar).
Latihan
Bagaimana langkah-langkah dalam proses
menelan makanan?
Kelenjar Pencernaan Makanan Kelenjar pencernaan mempunyai fungsi untuk menghasilkan
enzim-enzim pencernaan. Kelenjar-kelenjar pencernaan
manusia sebagai berikut.
a. Kelenjar Ludah
Dalam mulut terdapat tiga
pasang kelenjar ludah, penghasil
ludah berbentuk cair dan getah
yang mengandung air dan lendir.
Ludah berfungsi untuk membasahi
makanan di dalam mulut.
b. Kelenjar Lambung
Seluruh bagian dalam
dinding lambung
menghasilkan lendir atau
musin, di bagian fundus
menghasilkan getah
lambung, dan di bagian
fundus bawah
menghasilkan asam
klorida.
c. Kelenjar Aksesori
Kelenjar aksesori merupakan
kelenjar yang terletak di
luar saluran pencernaan makanan.
Kelenjar tersebut meliputi hati
(hepar), empedu, dan pankreas
d. Kelenjar Usus Halus
Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus
menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa
enzim, yaitu : enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase,
enzim peptidase.
ZAT MAKANAN yang diperlukan oleh tubuh manusia
mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah: • Sebagai sumber/ penghasil energi
Zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan yaitu karbohidrat dan lemak.
• Sebagai pembangun tubuh Zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral.
• Sebagai pelindung 1. zat makanan yang berperan menjaga
keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ metabolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang,
mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf).
2. Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan zat makanan yang
molekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O).
Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi,
membantu proses metabolisme, menjaga
keseimbangan asam basa, serta membantu
pembentukan struktur sel, jaringan dan organ
tubuh.
Sumber karbohidrat adalah padi, jagung, gandum
dan biji-bijian lainnya, sagu, ketela pohon, ketela
rambat, dan kentang.
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semseter : VIII(Delapan)/I
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x 40 menit)
Standar Komeptensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
Kompetensi Dasar :
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Indikator : 1. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
2. Menjelaskan macam-macam zat makanan.
3. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan
zat yang ada di dalamnya
4. Menganalisis gangguan yang terjadi pada
pencernaan manusia.
LEMAK
• Lemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram
lemak menghasilkan energi 9 kilokalori.
• Lemak tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H),
Oksigen (O), dan kadang-kadang fosfor (P) serta
nitrogen (N).
• Berdasarkan komposisi kimianya lemak dibedakan
menjadi lemak sederhana, lemak campuran,dan
derivat lemak.
• Fungsi lemak adalah sumber energi; pelindung tubuh
dari pengaruh suhu rendah; pelarut vitamin A, D, E,
dan K; pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara
lain jantung, lambung), yaitu sebagai bantalan
lemak; bahan penyusun hormon dan vitamin.
• Berdasarkan asalnya, lemak dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
• Lemak nabati adalah lemak dari tumbuhan yang
dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun,
berbagai tanaman kacang dan buah alpukat.
• Lemak hewani adalah lemak dari hewan yang
dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega,
susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
• Penyerapan lemak di dalam usus halus
PROTEIN
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang
terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-
kadang mengandung unsur S (belerang) dan P
(fosfor).
Protein dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
protein hewani dan protein nabati.
Protein berperan penting dalam pertumbuhan,
perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh (sel,
jaringan, dan organ)
VITAMIN • Vitamin adalah zat organik pelengkap makanan
yang diperlukan tubuh.
• Fungsi vitamin yaitu untuk memperlancar
metabolisme tubuh. Vitamin tidak menghasilkan
energi.
• Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
• Vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan
dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam
lemak dapat disimpan dalam tubuh.
MINERAL
• Tubuh membutuhkan mineral dalam jumlah sedikit
yaitu 4% dari kebutuhan kalori total.
• Mineral dapat diperoleh dari daging, sayuran,
buah-buhan, susu dan keju. Mineral berfungsi
sebagai zat penyusun tubuh, mempercepat reaksi
dan menjaga kondisi fisiologi tubuh.
• Mineral tidak mengalami proses pencernaan,
karena sifatnya mudah larut dalam air sehingga
mineral mudah diserap oleh darah di kapiler
jonjot-jonjot usus halus. Berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokkan
menjadi 2, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
Gangguan-gangguan pada sistem pencernaan makanan
adalah:
1. Apendistis gangguan ini disebut juga radang usus buntu.
2. Magh gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam
lambung berlebih.
3. Ulkus atau radang dinding lambung yaitu gangguan pada
lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam
lambung (HCl) dibanding makan yang masuk.
4. Sembelit yaitu gangguan yang terjadi akibat
penyerapan air di usus besar secara berlebihan,
akibatnya fases menjadi keras.
5. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar
parotid yang membengkak.
6. Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi
pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu
(misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.)
Latihan
Mengapa jika kita mengunyah nasi secara terus
menerus akan terasa manis ?
84
Lampiran 2
SILABUS PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : VIII(delapan)
SEMESTER : I (satu)
STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator Tujuan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
1.4 Mendeskripsikan
sistem pencernaan
pada manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
1. Saluran pencernaan
pada manusia
2. Kelenjar Pencernaan
pada manusia
3. Mekanisme
pencernaan pada
manusia
4. Zat makanan dan
fungsinya
5. Gangguan-gangguan
1. Menyebutkan
saluran pencernaan
pada manusia.
2. Menjelaskan tahapan
pencernaan pada
manusia
3. Menjelaskan fungsi
dari saluran
pencernaan pada
manusia
1. Siswa dapat
menyebutkan saluran
pencernaan pada
manusia.
2. Siswa dapat
menjelaskan tahapan
pencernaan pada
manusia
3. Siswa dapat
menjelaskan fungsi dari
saluran pencernaan
Teknik :
tertulis
Bentuk
instrumen:
Tes
subyektif/
Essay
Instrumen
penilaian: sebanyak
10 soal
Jenis
Tagihan: Lembar
4 X 40
menit
( 2 X
pertemuan )
Buku IPA
SMP untuk
kelas VIII,
Erlangga
Buku IPA
Terpadu
untuk
SMP/MTS
kelas VIII,
Bahan ajar
leaflet
85
pada sistem
pencernaan pada
manusia
4. Mengetahui
kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia
5. Menjelaskan
macam-macam zat
makanan.
6. Menentukan jenis
makanan
berdasarkan
kandungan zat yang
ada didalamnya
7. Menganalisis
gangguan yang
terjadi pada
pencernaan manusia.
pada manusia.
4. Siswa dapat mengetahui
kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia
5. Siswa dapat
menjelaskan macam-
macam zat makanan.
6. Siswa dapat
menentukan jenis
makanan berdasarkan
kandungan zat yang ada
didalamnya
7. Siswa dapat
Menganalisis gangguan
yang terjadi pada
pencernaan manusia.
diskusi
Siswa
(LDS)
86
87
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP KELAS EKSPERIMEN)
Sekolah : SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII (Delapan) / I
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
I. Indikator
1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia
2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia
4. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
5. Menjelaskan macam-macam zat makanan.
6. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya
7. Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia.
II. Tujuan
1. Siswa dapat menyebutkan saluran pencernaan pada manusia.
2. Siswa dapat menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia.
4. Siswa dapat mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan.
6. Siswa dapat menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada
didalamnya
7. Siswa dapat Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia.
88
III. Materi
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar
yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat
yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan bagian
yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
a. Rongga Mulut
b. Kerongkongan (Esofagus)
c. Lambung (Ventrikulus)
d. Usus Halus (Intestinum)
e. Usus Besar (Kolon)
2. Kelenjar Pencernaan Makanan
a. Kelenjar Ludah
b. Kelenjar Lambung
c. Kelenjar Aksesori
d. Kelenjar Usus Halus
3. Mekanisme Pencernaan
a. Pencernaan Mekanik
b. Pencernaan Kimiawi/khemis
4. Zat Makanan
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Vitamin
e. Mineral
5. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan
a. Penyakit Gigi
b. Hepatitis
c. Diare
d. Konstipasi
89
5. Kanker Lambung
6. Keracunan Makanan
III. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Model : Comperative Learning
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama 2 X 40 Menit
Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa.
2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa.
3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan
pembelajaran.
4. Guru memberikan soal pretest untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran
dimulai.
Apersepsi dan Motivasi
Mengapa kita perlu makan, dan mengapa
makanan yang kita makan perlu dicerna
lebih dahulu?
Prasyarat pengetahuan
Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh
manusia?
Bagaimana cara kerja sistem pencernaan
pada manusia?
35 menit
Kegiatan
inti
Eksplorasi
1. Guru membagikan bahan ajar leaflet sistem
90
pencernaan pada manusia
2. Guru mengajak siswa membaca leaflet pada
materi sistem pencernaan pada manusia
3. Siswa membaca leaflet yang diberikan.
4. Guru menjelasakan tentang saluran pencernaan
pada manusia
5. Siswa membaca leaflet dan mendengarkan
penjelasan dari guru.
Elaborasi
1. Guru membentuk siswa berkelompok.
2. Guru memberikan LDS untuk masing-masing
kelompok.
3. Masing – masing kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan setiap siswa dapat
mengetahui jawabannya.
4. Guru mengintruksi siswa menulis hasil diskusinya.
5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya.
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan pada kelompok
lain untuk memberi sanggahan.
2. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
kepada guru.
3. Guru melengkapi informasi yang disampaikan
40 menit
Kegiatan
akhir
1. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan
dari materi pelajaran
2. Guru memberikan informasi untuk materi
5 menit
91
Pertemuan Ke Dua 2 X 40 Menit
pertemuan selanjutnya.
3. Guru mengakhiri dan mengucapkan salam.
Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa.
2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa.
3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan
pembelajaran.
Apersepsi dan Motivasi :
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energi atau sebagai bahan pembangun
tubuh?
Prasyarat pengetahuan
Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh
manusia ?
5 menit
Kegiatan
inti
Eksplorasi
1. Guru membagiakan bahan ajar leaflet yang
selanjutnya.
2. Guru menjelaskan materi lanjutan dari
pertemuan sebelumnya.
3. Guru membimbing siswa dalam menentukan
kelompoknya.
Elaborasi
1. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan
40 menit
92
V. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber : Buku IPA SMP untuk kelas VII, Erlangga
: Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas VIII, CV. Usaha
Makmur
2. Bahan ajar : leaflet
VI. Instrumen Penilaian
1. Teknik : tertulis
masalah gangguan sistem pencernaan pada
manusia yang terjadi di lingkungan.
2. Guru mengintruksikan siswa mencari jawaban dari
pertanyaan yang telah guru berikan
3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan
berdiskusi bersama kelompoknya.
4. Perwakilan dari setiap kelompok diskusi
mempresentasikan hasil diskusi.
Konfirmasi
1. Guru memberikan kesempatan pada kelompok
lain untuk memberi sanggahan.
2. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
kepada guru.
3. Guru melengkapi informasi yang disampaikan.
Kegiatan
akhir
1. Guru memberikan posttest sebagai evaluasi
pembelajaran.
2. Guru membagikan angket respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet.
3. Siswa menjawab lalu mengumpulkan angket
respon .
4. Guru mengakhiri pembelajaran dan
mengucapkan salam.
35 menit
93
2. Bentuk instrumen : tes subyektif/ uraian
3. Instrumen penilaian : sebanyak 10 soal
Bandar Lampung,.......................
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Siti Mariyam, S.Pd Erma Indriyana
Mengetahui,
Kepala SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Riyanto S.Pd
94
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP KELAS KONTROL)
Sekolah : SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VIII (Delapan) / I
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (4 x 40 menit)
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
I. Indikator
1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia
2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia
4. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
5. Menjelaskan macam-macam zat makanan.
6. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya
7. Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia.
II. Tujuan
1. Siswa dapat menyebutkan saluran pencernaan pada manusia.
2. Siswa dapat menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia.
4. Siswa dapat mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan.
6. Siswa dapat menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada
didalamnya
7. Siswa dapat Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia.
95
III. Materi
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar
yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat
yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan bagian
yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.
1. Saluran Pencernaan
a. Rongga Mulut
b. Kerongkongan (Esofagus)
c. Lambung (Ventrikulus)
d. Usus Halus (Intestinum)
e. Usus Besar (Kolon)
2. Kelenjar Pencernaan Makanan
a. Kelenjar Ludah
b. Kelenjar Lambung
c. Kelenjar Aksesori
d. Kelenjar Usus Halus
3. Mekanisme Pencernaan
a. Pencernaan Mekanik
b. Pencernaan Kimiawi/khemis
4. Zat Makanan dan Fungsinya
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat makanan yang molekulnya tersusun matas
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
b. Lemak
Lemak atau lipid merupakan zat makanan yang molekulmolekulnya
tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Kadang-kadang juga terdapat fosfor (P) dan nitrogen (N).
c. Protein
96
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur-
unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung unsur S (belerang) dan
P (fosfor).
d. Vitamin
Menurut sifat kelarutannya, vitamin dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan B) dan vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Secara garis besar vitamin
berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh.
e. Mineral
Unsur-unsur mineral digolongkan menjadi dua, yaitu unsurunsur makro
(makroelemen) dan unsur-unsur mikro (mikroelemen).
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan
1. Penyakit Gigi
Penyakit gigi disebabkan oleh keasaman akibat penguraian karbohidrat
khususnya gula oleh bakteri di dalam mulut.
2. Hepatitis
Radang hati yang menular (hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati.
Hepatitis sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh
virus.
3. Diare
Diare (mencret) dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput
dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa
gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.
4. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi karena penyerapan air di dalam usus besar
terjadi secara berlebihan.
5. Kanker Lambung
Gejala-gejala permulaan dari kanker lambung, antara lain merasa panas,
kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna)
97
berlangsung terus-menerus, sedikit rasa mual, rasa kembung, gelisah
sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
6. Keracunan Makanan
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh bakteri yang terdapat di
dalam makanan. Bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat
membahayakan tubuh. Gejala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-
muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut, serta demam.
III. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama 2 X 45 Menit
Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa.
2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa.
3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan
pembelajaran.
4. Guru memberikan soal pretest untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran
dimulai.
Apresiasi dan Motivasi
Mengapa kita perlu makan, dan mengapa
makanan yang kita makan perlu dicerna
lebih dahulu?
Prasyarat pengetahuan
Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh
manusia?
Bagaimana cara kerja sistem pencernaan
35 Menit
98
pada manusia?
Kegiatan
inti
Eksplorasi
1. Guru menjelasakan tentang saluran pencernaan
pada manusia.
2. Guru menjelaskan tahapan sistem pencernaan
pada manusia.
3. Guru menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan
4. Guru membentuk siswa berkelompok
Elaborasi
1. Guru memberikan LDS ke pada kelompok
diskusi.
2. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya
3. Guru mengintruksi siswa menulis hasil diskusinya
dikertas dan dikumpulkan.
4. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya
dikertas dan dikumpulkan.
Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
3. Guru meluruskan pertanyaan
40 menit
Kegiatan
akhir
1. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan
dari materi pelajaran
2. Guru memberikan informasi untuk materi
pertemuan selanjutnya.
3. Guru mengakhiri dan mengucapkan salam.
5 menit
99
Pertemuan Ke Dua 2 X 45 Menit
Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi
waktu
Kegiatan
awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan
berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa.
2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa.
3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan
pembelajaran.
Apresiasi dan Motivasi :
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber
energi atau sebagai bahan pembangun
tubuh?
Prasyarat pengetahuan
Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh
manusia ?
5 menit
Kegiatan
inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan kelenjar-kelenjar pencernaan
makanan.
2. Guru menjelaskan contoh dari zat-zat makanan.
3. Guru menjelaskan gangguan-gangguan yang
terjadi pada sistem pencernaan manusia.
Elaborasi
1. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan
masalah sistem pencernaan pada manusia.
2. Guru mengintruksikan siswa mencari jawaban
dari pertanyaan yang telah guru berikan
3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan
40 menit
100
V. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber : Buku IPA SMP untuk kelas VII, Erlangga
: Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas VII, CV. Usaha
Makmur
2. Media : Papan tulis, spidol.
VI. Instrumen Penilaian
1. Teknik : tertulis
2. Bentuk instrumen : tes subyektif/ uraian
3. Instrumen penilaian : sebanyak 10 soal
berdiskusi bersama kelompoknya.
4. Guru mengintruksi untuk menulis hasil diskusi
di kertas untuk dikumpul.
5. Siswa mencatat dengan rapi di kertas selembaran
untuk dikumpul.
Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
3. Guru meluruskan pertanyaan.
Kegiatan
akhir
1. Guru memberikan posttest sebagai evaluasi
pembelajaran.
2. Guru mengakhiri pembelajaran dan
mengucapkan salam.
35 menit
101
Bandar Lampung,.......................
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Siti Mariyam Erma Indriyana
Mengetahui,
Kepala SMP PGRI 6 Bandar Lampung
Riyanto S.Pd
102
Lampiran 5
KISI-KISI WAWANCARA GURU
No Variabel Indikator Pertanyaan No.Soal
1. Minat siswa
Minat siswa
terhadap
pembelajaran
IPA
Bagaimana minat dan sikap siswa
ketika pembelajaran IPA sedang
berlangsung ?
1
2 Materi
Materi sistem
pencernaan
pada manusia
Bagaimana menuru Bapak/Ibu
mengenai matari sistem
pencernaan pada manusia?
2
2. Metode
pembelajaran
Strategi
penyampaian
Apakah metode pembelajaran yang
biasa Bapak/ Ibu gunakan saat
menyampaikan sistem pencernaan
pada manusia?
3
3. Sumber
belajar
Jenis sumber
belajar
Sumber belajar/bahan apa saja
yang digunakan siswa dalam
proses belajar khususnya pada
mataeri sistem pencernaan pada
manusia? kemudian apa respon
siswa ?
4
4.
Sarana
belajar
Ketersediaan
fasilitas
sekolah
Apakah fasilitas disekolah dapat
digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran khususnya
dibidang pelajaran IPA?
5
Bahan ajar
leaflet
Pembelajaran
Menurut Bapak/Ibu bagaimana jika
bahan ajar materi sistem
pencernaan pada manusia dikemas
menjadi bentuk leaflet
pembelajaran ?
6
103
Lampiran 6
LEMBAR WAWANCARA GURU MENGENAIK PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN IPA DISEKOLAH
Sebagai sarana pengumpulan data dalam rangka penelitian skripsi dengan tema :
“Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas
VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung”
Nama Sekolah :
Nama :
Profesi :
Petunjuk : setiap pertanyaan di jawab dengan jelas disertai dengan penjelasan dan
saran apabila diperlukan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Pertanyaan :
1. Bagaimana minat dan sikap siswa ketika pembelajaran IPA sedang
berlangsung?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai materi sistem pencernaan pada
manusia ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Apakah metode pembelajaran yang biasa bapak/ibu gunakan saat
menyampaikan materi sistem pencernaan pada manusia?
104
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Sumber belajar/bahan ajar apa saja yang digunakan siswa dalam proses
belajar khususnya pada materi sistem pencernaan pada manusia ? lalu,
bagaimana respon siswa?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Apakah fasilitas disekolah dapat digunakan untuk mendukung proses
pembelajran khususnya pelajaran IPA?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
6. Menurut bapak/ibu bagaimana jika bahan ajar materi sistem pencernaan pada
manusia dikemas menjadi bentuk bahan ajar leaflet?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Bandar Lampung, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Siti Mariyam, S.Pd
105
Lampiran 7
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN AJAR
LAFLET PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
A. PENGANTAR
Kamu telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet
pada materi sistem pencernaan pada manusia, semoga kalian mendapatkan nilai
yang memuaskan. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai hasil belajar kognitif kamu pada materi IPA setelah kamu diberi
perlakuan dengan bahan ajar leaflet. Data ini akan digunakan untuk
memperbaiki pelaksanaan pembelajaran IPA khususnya pada materi sistem
pencernaan pada manusia dimasa yang akan datang.
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti
2. Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang menjadi salah
satu jawaban Anda
3. Apapun jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai IPA
atau Biologi Anda, oleh sebab itu jawablah dengan jujur
4. Sebelum menjawab pertanyaan , terlebih dahulu tuliskan biodata Anda
C. BIODATA RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Asal sekolah :
No PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakan bahan ajar leaflet yang di gunakan menarik?
2. Apakah bahan ajar leaflet yang digunakan dalam proses
pembelajran selama ini mudah dipahami?
3. Apakah bahasa di bahan ajar leaflet mudah di mengerti?
4. Apakah gambar yang ada dalam bahan ajar leflet
mendukung materi?
5. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat
memudahkan proses pembelajaran?
6. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat
meningkatkan keinginan untuk membaca?
106
106
Lampiran 8
Lembar diskusi Siswa
Didkusikan dengan teman satu kelompok mu !
1. Perhatikan gambar berikut!
a. Sebutkan nama organ-organ yang ada pada gambar,
b. Sebutkan enzim yang dihasilkan no 4
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Nama Kelompok :
Kelas :
107
2. Pada urutan saluran pencernaan terdapat proses mekanik dan kimiawi. Jelaskan proses
mekanik dan proses kimiawi !
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Tentukan 5 gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi !
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Lambung manusia aktif mengeluarkan HCL untuk mencerna makanan, padahal HCL
merupakan asam kuat yang juga dapat menghancurkan sel. Mengapa sel-sel lambung
dalam keadaan normal tidak tercerna oleh HCL?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
108
Lembar diskusi Siswa
Dikusikan dengan teman satu kelompok mu !
1. Sebutkan urutan saluran pencernaan pada manusia!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Jelaskan fungsi dari enzim Ptialin ?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Mengapa ketika kita memakan makan yang mengandung HCL berlebih perut kita
terasa perih?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Nama Kelompok :
Kelas :
109
4. Serat makanan sangatlah banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh
manusia. Apa yang terjadi jika seseorang kekurangan serat ? (C4)
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
110
Lembar diskusi Siswa
Dikusikan dengan teman satu kelompok mu !
1. Sebutkan 5 makanan yang mengandung lemak hewani(C1)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Jelaskan fungsi dari protein untuk tubuh ? (C2)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Setiap hari Ani selalu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Tentukan
enzim apakah yang mengubah karbohidrat yang dicerna oleh Ani di saluran pencernaan
mulut?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Nama Kelompok :
Kelas :
111
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Mengapa ketika kita menelan makanan, makanan tersebut tidak masuk kedalam
tenggorokan (C4)
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
112
Lampiran 9
KISI-KISI SOAL UJI COBA
UNTUK MENGETAHUAI HASIL BELAJAR KOGNITIF
SEKOLAH : SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : VIII (delapan)
SEMESTER : I (satu)
STANDAR KOMPETENSI :1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KOMPETENSI DASAR : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Ranah
kognitif
Materi Indikator
Pembelajaran
Soal Jawaban No
Soal
C1
mengingat
Saluran
pencernaan
pada manusia
Menyebutkan
saluran
pencernaan pada
manusia
Gambar diatas merupakan saluran
pencernaan manusia, sebutkan
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
1
1
2
4
3
5
113
nama saluran pencernaan manusia
yang di tunjukan no 1-2-3-4-5?
Kelenjar
Pencernaan
pada manusia
Menyebutkan
kelenjar-kelenjar
pencernaan pada
manusia
Sebutkan 4 kelanjar pencernaan pada
manusia?
a. Kelenjar
Ludah
b. Kelenjar
Lambung
c. Kelenjar
Aksesori
d. Kelenjar
Usus Halus
2
Mekanisme
pencernaan
pada manusia
Menyebutkan
macam-macam
mekanisme
pencernaan pada
manusia
Sebutkan 2 tahap sistem pencernaan
pada manusia?
a. Pencernaan mekanik
b. Pencernaan kimiawi
3
Zat makanan
dan fungsinya
Menyebutkan
jenis-jenis
makanan yang
mengandung
karbohidrat
Sebutkan 3 contoh makanan yang
mengandung karbohidrat?
a. Jagung
b. Kentang
c. Nasi
4
114
Gangguan-
gangguan pada
sistem
pencernaan
pada manusia
Menyebutkan
gangguan-
gangguan yang
terjadi pada
sistem
pencernaan pada
manusia
Sebutkan 3 contoh penyakit pada
sistem pencernaan?
a. Diare
b. Parotitis atau
pembengkakan kelenjar
gondok
c. Apendisitis
5
C2
Mengetahui
Saluran
pencernaan
pada manusia
Menjelaskan
fungsi saluran
pencernaan pada
manusia
Jelaskan fungsi kerongkongan dalam
sistem penncernaaan pada manusia?
Fungsi kerongkongan adalah untuk
jalan makanan yang telah dikunyah
dari mulut menuju ke dalam
lambung.
6
Kelenjar
Pencernaan
pada manusia
Menjelaskan
fungsi dari
cairan yang
dihasilkan
kelenjar
pencernaan
Jelaskan fungsi dari cairan empedu? Cairan empedu berfungsi untuk
mengemulsikan lemak di dalam
makanan.
7
Mekanisme
pencernaan
pada manusia
Menjelaskan
tahap
mekanisme
Jelaskan tahapan pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi ?
a. Pencernaan mekanik adalah
proses pengubahan makanan dari
bentuk yang besar atau kasar
8
115
pencernaan
menjadi bentuk yang kecil atau
halus. Pencernaan mekanik dapat
berlangsung melalui proses: 1.
Pengunyahan yang dilakukan
gigi di rongga mulut. 2. Gerakan
lambung menyebabkan makanan
di dalam lambung seperti
diaduk-aduk dan diremas-remas
sampai menjadi bubur. Dengan
adanya gerakan itu zat makanan
bergerak di dalam saluran
pencernaan.
b. Pencernaan kimiawi adalah
proses pengubahan makanan dari
zat yang kompleks menjadi zat-
zat yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim. Proses
pencernaan khemis dilakukan
oleh enzim-enzim ataupun
getah/cairan yang dikeluarkan
oleh kelenjar-kelenjar
116
pencernaan. Pencernaan khemis
dimulai dari rongga mulut, yang
dilakukan oleh kelenjar ludah
yang mengandung enzim ptyalin
(amilase) untuk memecah
amilum (pati). Pencernaan
kimiawi juga berlansung di
dalam lambung dan usus.
Zat makanan
dan fungsinya
Menjelaskan zat
makanan yang
mengandung
protein
Jelaskan fungsi protein bagi tubuh ? Fungsi protein sebagai penyusun
sel-sel baru untuk pertumbuhan,
memperbaki sel-sel tubuh yang
rusak dan mengatur semua proses
di dalam tubuh.
9
Gangguan-
gangguan pada
sistem
pencernaan
pada manusia
Menjelaskan
gangguan sistem
pencernaan
Jelaskan apa yang dimaksdu dengan
ulkus atau radang dinding lambung?
Ulkus atau radang dinding
lambung, yaitu gangguan pada
lambung yang disebabkan oleh
tingginya produksi asam lambung
(HCl) dibandingkan makanan yang
10
117
masuk.
C3
mengaplikasi
Saluran
pencernaan
pada manusia
Mengaitkan
kerja saluran
pencernaan pada
proses menelan.
Makan merupakan kebutuhan pokok
manusia. Manusia makan supaya
mempunyai energi untuk beraktivitas.
Bagaimanakah proses menelan
makanan?
Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar
makanan tidak masuk ke dalam
pipa udara (trakea) dan ke paru-
paru, sedangkan bagian atap mulut
sebelah belakang (palatum mole,
langit-langit lunak) terangkat agar
makanan tidak masuk ke dalam
hidung. Kerongkongan (esofagus)
merupakan saluran berotot yang
berdinding tipis dan dilapisi oleh
selaput lendir. Kerongkongan
menghubungkan tenggorokan
dengan lambung. Makanan
didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi
oleh gelombang kontraksi dan
11
118
relaksasi otot ritmik yang disebut
dengan peristaltik.
Kelenjar
Pencernaan
pada manusia
Menentukan
kelenjar dan
enzim
pencernaan yang
membantu
mengubah
protein dan
lemak
Seseorang dalam kesehariannya sering
mengonsumsi makanan yang
mengandung protein dan lemak.
Tentukan kelenjar dan enzim apakah
yang membantu pengubahan lemak
dan protein ?
Protein dan lemak akan diubah di
kelenjar pankreas.
Enzim tripsin, memiliki
fungsi untuk mengubah
protein menjadi polipeptida.
Enzim lipase pankreas,
memiliki fungsi untuk
mengemulsikan lemak
menjadi asam lemak dan
gliserol.
12
Mekanisme
pencernaan
pada manusia
Mengaitkan
mekanisme
pencernaan
makanan secara
kimiawi
Mengapa jika kita mengunyah nasi
secara terus menerus maka akan terasa
manis ?
Nasi merupakan bahan makanan
yang mengandung karbohidrat.
Nasi mengalami pencernaan
mekanik dan kimiawi di dalam
mulut, dimulut terdapat kelenjar
ludah yang menghasilkan ludah.
Ludah mengandung musin dan
enzim ptialin, enzim ptialin
13
119
berfungsi untuk mengubah zat
tepung (amilum) menjadi glukosa.
Nasi merupakan bahan makan yang
mengandung amilum. Pada saat
mengunyah nasi, maka sebagian
amilum akan di pecah menjadi
glukosa.
Zat makanan
dan fungsinya
Mengaitkan zat
makanan
karbohidrat
terhadap tubuh.
Nasi merupakan sumber makanan
yang mengandung karbohidrat.
Mengapa memakan nasi yang berlebih
bisa menambah timbunan lemak
dalam jaringan tubuh?
Karena kandungan karbohidrat di
dalam nasi masuk dalam tubuh
sangat cepat berubah. Karbohidrat
diuraikan menjadi gula, dan melalui
proses tertentu kelebihan gula
diubah menjadi lemak.
14
Gangguan-
gangguan pada
sistem
pencernaan
pada manusia
Mengaitkan
pengaruh makan
terhadap
gangguan yang
terjadi pada
sistem
Seseorang yang tidak teratur makan
biasa terserang penyakit magh.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Karena pada saat jam tertentu akan
dihasilkan asam klorida/HCL di
lambung yang siap digunakan untuk
mencerna makanan yg masuk. Jika
pada jam tersebut belum ada
makanan yg masuk, maka asam
15
120
pencernaan lambung/HCL itu akan melukai
dinding lambung itu sendiri karena
tidak ada makanan atau sesuatu yg
dapat di cerna.
C4
Menganalisis
Saluran
pencernaan
pada manusia
Menganalisis
proses
pengunyahan di
saluran
pencernaan
mulut
Pada proses pencernaan makanan
mengapa kita lebih disarankan
mengunyah makanan yang dimakan
sebanyak 33 kali?
Karena kalau kita mengunyah
hanya beberapa kali tekstur
makanan yang akan kita telan masih
keras, itu akan berpengaruh pada
proses pencernaan di lambung yang
akan menyebabkan lambung harus
bekerja ekstra, yang akan
menyebabkan keluarnya asam
lambung berlebih, jika asam
lambung yang dikeluarkan berlebih
secara terus menerus akan
menyebabkan lambung terluka.
16
Kelenjar
Pencernaan
Menganalisis
bagian dari
Empedu adalah cairan bersifat basa
yang pahit dan berwarna hijau
Jika produksi empedu berlebih,
seseorang akan merasa mual atau
17
121
pada manusia kelenjar hati kekuningan karena mengandung
pigmen bilirubin, biliverdin, dan
urobilin. Apa yang terjadi jika
produksi cairan empedu berlebihan?
bahkan muntah. Biasanya
berlebihnya produksi empedu
disebabkan karena kebiasaan
makan yang tak sehat, gaya hidup
yang tidak teratur, dan masalah
pada pencernaan. Ketika terlalu
banyak asupan makanan, tubuh
tidak bisa mencerna makanan
dengan semestinya sehingga tubuh
memproduksi lebih banyak cairan
empedu.
Mekanisme
pencernaan
pada manusia
Menganalisis
mekanisme
pencernaan
makanan
Perhatikan gambar dibawah ini !
Mengapa posisi makan seperti gambar
diatas, masih tetap bisa tertelan dan
Karena adanya gerak peristaltik.
gerak peristaltik merupakan
gerakan meremas dan mendorong
yang arahnya selalu menuju
lambung, jadi walaupun dalam
keadaan telentang kita tetap dapat
menelan
18
122
kemudian menuju lambung?
Zat makanan
dan fungsinya
Menganalisis zat
makanan yang
di butuhkan oleh
tubuh.
Mengapa kita disarankan
mengonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna ?
Karena makan makanan 4 sehat 5
sempurna sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Makanan 4 sehat 5
sempurna mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral
yang di perlukan oleh tubuh.
Makanan tersebut mengandung
unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantitasnya. Makanan 4
sehat 5 sempurna juga mengandung
zat tenaga, pembangun, dan zat
pengatur untuk tubuh. Jika zat
makanan di dalam tubuh kita tidak
seimbang akan menyebabkan
penyakit. Mengonsumsi makanan 4
sehat 5 sempurna akan
meyeimbangkan terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat
19
123
pembangun, dan zat pengatur
tubuh.
Gangguan-
gangguan pada
sistem
pencernaan
pada manusia
Menganalisis
gangguan sistem
pencernaan
Pada saat buang air besar Ani sering
merasa kesakitan, ternyata dia
menderita gangguan pencernaan yaitu
sembelit. Berdasarkan saran dokter
Ani diminta untuk perbanyak makan
buah-buahan dan sayur-sayuran.
Menurutmu, mengapa demikian ?
Karena Mengonsumsi makanan
yang kaya serat, seperti buah-
buahan dan sayur-sayuran dapat
mengurangi gangguan sembelit.
Serat tidak tercerna oleh tubuh kita
dan cenderung mampu menyimpan
air dibandingkan jenis makanan
yang lain. Sembelit terjadi karena
air terlalu banyak terserap, semakin
lama feses berada di dalam usus
besar, semakin banyak air yang
terserap sehingga feses menjadi
sangat keras dan sukar dikeluarkan.
20
124
Lampiran 10
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1.
Gambar diatas merupakan saluran pencernaan manusia, sebutkan nama saluran
pencernaan manusia yang di tunjukan no 1-2-3-4-5?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 contoh makanan yang mengandung karbohidrat?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Sebutkan 3 contoh penyakit pada sistem pencernaan?
...........................................................................................................................................
1
2
4
3
5
Nama :
Kelas :
No. Absen :
125
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. Jelaskan fungsi kerongkongan dalam sistem penncernaaan pada manusia?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
5. Jelaskan tahapan pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi ?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
6. Jelaskan fungsi protein bagi tubuh ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
7. Mengapa jika kita mengunyah nasi secara terus menerus akan terasa manis ?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
8. Seseorang yang tidak teratur makan bisa terserang penyakit magh. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
126
9. Pada proses pencernaan makanan mengapa kita lebih disarankan mengunyah makanan
yang dimakan sebanyak 33 kali?
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
10. Perhatikan gambar dibawah !
Mengapa posisi makan seperti gambar diatas, masih tetap bisa tertelan dan kemudian
menuju lambung?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Selamat Mengerjakan
127
Lampiran 11
Pedoman Penilaian Soal
No
Soal
Poin Karakteristik
1
3 - Jika mampu menyebutkan saluran penccernaan manusia dengan benar
dan berurutan
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menyebutkan 3 saluran penccernaan manusia dengan
berurutan
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menyebutkan 2 saluran penccernaan manusia dengan
berurutan
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
0
- Tidak ada jawaban
2
3 - Jika mampu menyebutkan 3 contoh makanan dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menyebutkan 2 contoh makanan dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menyebutkan 1 contoh makanan dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
0 - Tidak ada jawaban
128
3
3 - Jika mampu menyebutkan 3 penyakit dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menyebutkan 2 contoh penyakit dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menyebutkan 1 penyakit dengan benar
- Jawaban sesuai dengan soal
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
0 - Tidak ada jawaban
4
3 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan dengan benar dan
tepat
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan dengan benar tetapi
kurang tepat
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan tetapi bahasanya
kurang jelas dipahami
0 - Tidak ada jawaban
5
3 - Jika mampu menjelaskan tahapan sistem pencernaan mekanik dan
kimiawi secara benar dan tepat.
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menjelaskan salah satu tahapan sistem pencernaan
manausia secara benar dan tepat.
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menjelaskan sistem pencernaan manusia tetapi kurang
tepat
129
0 - Tidak ada jawaban
6
3 - Jika mampu menjelaskan fungsi protein dengan lengkap, benar dan
tepat
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika hanya menjelaskan 1 fungsi protein dengan benar
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menjelaskan fungsi protein tetapi kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban
7
3 - Jika mampu menjelaskan dengan lengkap, tepat dan benar sesuia
dengan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menjelaskan dengan benar dan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menjelaskan tetapi jawaban kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban
8
3 - Jika mampu menjelaskan dengan lengkap, tepat dan benar sesuia
dengan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menjelaskan dengan benar dan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menjelaskan tetapi jawaban kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban
9
3 - Jika mampu menganalisis dengan lengkap, tepat dan benar sesuia
dengan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menganalisis dengan tepat dan benar sesuia dengan
pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menganalisis tetapi jawaban kurang tepat
130
0 - Tidak ada jawaban
10 3 - Jika mampu menganalisis dengan lengkap, tepat dan benar sesuia
dengan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
2 - Jika mampu menganalisis dengan tepat dan benar sesuia dengan
pertanyaan
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
1 - Jika mampu menganalisis tetapi jawaban kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban
131
Lampiran 12
Daftar Nama Responden Untuk Uji Coba
Kelas : IX. A
Nama Sekolah : SMP PGRI 6 Bandar Lampung
No. Nama Responden
1 Ade Riyansyah
2 Aldi Setyo Nugroho
3 Aldila Ghani Aufar
4 Alwi Maldani
5 Andre Wijayanto
6 Andriansyah
7 Anisa Ocha Olivia
8 Assyfa
9 Ayu Febri Antika
10 Azrian Rizki Akbar
11 Brendi Deri Saputra
12 Dinda Anisa Putri
13 Diska Amanda Hamidi
14 Diyon Saputra
15 Elma Amelia
16 Fikri Ramadani
17 Firli Aditiya Putra
18 Gilang Edi Saputra
19 Gita Cahya Ramadani
20 Helen Junita
21 Ika Azzahra
22 Mayang Sari
23 Mei Sari Fikriani
24 Muhamad Alfan
25 Muhamad Suprianto
26 Nurul Anisa Putri H.
27 Putri Febriani
28 Putri Wulandari
29 Rama Ardiansyah
30 Safitri
*uji coba soal dilakukan setelah pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia
132
138
Lampiran 14
NAMA - NAMA SISWA
NO Kelas G Eksperimen Kelas F Kontrol
1 Adam Alfa Ridani Adelia Febri Yanti
2 Ahmad Afandi Azka Rhaudatur Hayati
3 Alan Ramadhan Anisa Tuzzahra
4 Ari Kurniawan Adinda Ajeng P
5 Chicco Putra Adi Djakus Ade Irma Sari
6 Dewi Safitri Ahmad Zulfikar
7 Dimas Putra Bayu Dio Aldi Pratama
8 Gabriel Kurniawan Desi Laila Ratna Sari
9 Gilang Nur Haqiqi Deni Irawan
10 Hermawan Deci Ayuni
11 Intan Paramita Dita Wahyu A
12 Intan Sri Deviyana Eras Saputra
13 Lisa Amelia Ferdian Pratama
14 Livi Yuriska Adelia Ferdi Yanto N.C
15 Lusi Desiana Putri Fio Ferdiansyah Putra
16 M. Akbar Gilang Ade Wijaya
17 Mentari Helzyah Pandu Firdaus
18 Miko Tama Setiawan Hanna Salsabila R.
19 Nadia Safitri Hasan Supriadi
20 Nanda Gita Amelia Ita Sepira
21 Natyas Ayulia Indah Nur bayati
22 Niar Inayah Ivan Abdillah Arfat
23 Nuri L Hasnah Krisna Yoga P
24 Putri Dayantara Masyaroh Seni Muntiawati
139
25 Putri Jelita M.Yusuf Al farizki
26 Rama Destriyansyah Nanda Fatika Putri
27 Rifki Akbar M. S Rendra Sukmawan
28 Rivka Anisa Meliyana Soni Prabu Saputra
29 Ryan Ardiansyah Syakira Trisna Putri
30 Selly Rahayu Silvi Yana
31 Siti Juliha Selvi Ramalinda
32 Sultan Hambali Tio Ahmad Nasuha
33 Tundung Adi Wijaya Tri Sabatia
34 Vera Ayu Lestari Qur’ani Dwi Saputra
35 Yohana Putri Yanti Sulisetiawati
36 Yunita Sari Yeni setiawati
37 Yogi Saputra Yogi Hasanah Saputra
140
Lampiran 15
Daftar Nilai
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nama siswa pretest posttes Nama siswa pretest posttes
1 Adam Alfa Ridani 30 73 Adelia Febri Yanti 30 50
2 Ahmad Afandi 36 76 Azka Rhaudatur Hayati 36 60
3 Alan Ramadhan 36 80 Anisa Tuzzahra 43 66
4 Ari Kurniawan 40 73 Adinda Ajeng P 30 66
5 Chicco Putra Adi Djakus 40 83 Ade Irma Sari 36 63
6 Dewi Safitri 46 86 Ahmad Zulfikar 33 50
7 Dimas Putra Bayu 50 86 Dio Aldi Pratama 33 70
8 Gabriel Kurniawan 40 70 Desi Laila Ratna Sari 40 70
9 Gilang Nur Haqiqi 30 76 Deni Irawan 43 73
10 Hermawan 30 76 Deci Ayuni 43 73
11 Intan Paramita 40 76 Dita Wahyu A 26 56
12 Intan Sri Deviyana 36 83 Eras Saputra 46 70
13 Lisa Amelia 36 80 Ferdian Pratama 36 63
14 Livi Yuriska Adelia 43 86 Ferdi Yanto N.C 36 76
15 Lusi Desiana Putri 43 83 Fio Ferdiansyah Putra 46 70
16 M. Akbar 30 76 Gilang Ade Wijaya 43 60
17 Mentari 50 80 Helzyah Pandu Firdaus 46 60
18 Miko Tama Setiawan 43 76 Hanna Salsabila R. 40 66
19 Nadia Safitri 50 86 Hasan Supriadi 40 80
20 Nanda Gita Amelia 46 86 Ita Sepira 50 73
21 Natyas Ayulia 36 93 Indah Nur bayati 60 66
22 Niar Inayah 40 70 Ivan Abdillah Arfat 43 73
23 Nuri L Hasnah 40 86 Krisna Yoga P 30 86
24 Putri Dayantara 40 80 Masyaroh Seni
Muntiawati
50 66
141
25 Putri Jelita 43 83 M.Yusuf Al farizki 50 80
26 Rama Destriyansyah 43 83 Nanda Fatika Putri 26 80
27 Rifki Akbar M. S 33 76 Rendra Sukmawan 60 60
28 Rivka Anisa Meliyana 40 86 Soni Prabu Saputra 36 70
29 Ryan Ardiansyah 40 86 Syakira Trisna Putri 40 70
30 Selly Rahayu 50 76 Silvi Yana 60 60
31 Siti Juliha 33 90 Selvi Ramalinda 36 80
32 Sultan Hambali 70 83 Tio Ahmad Nasuha 50 66
33 Tundung Adi Wijaya
40 93 Tri Sabatia 50 76
34 Vera Ayu Lestari
40 76 Qur’ani Dwi Saputra 40 70
35 Yohana Putri
50 90 Yanti Sulisetiawati 40 70
36 Yunita Sari
33 90 Yeni setiawati 40 66
37 Yogi Saputra
33 73 Yogi Hasanah Saputra 36 60
RATA-RATA 40,5 81,2 41,11 67,9
142
Lampiran 16
PENCAPAIAN INDIKATOR PRETEST KELAS EKSPERIMEN
no nama siswa No Soal
SKOR SKOR MAX.
Xi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adam Alfa Ridani 3 2 3 1 0 0 0 0 0 0 9 30 30
2 Ahmad Afandi 3 3 2 0 0 1 1 0 1 0 11 30 36
3 Alan Ramadhan 3 3 3 1 1 0 0 0 0 0 11 30 36
4 Ari Kurniawan 3 2 3 2 0 0 0 0 2 0 12 30 40
5 Chicco Putra Adi Djakus 3 3 1 1 2 0 0 1 0 0 11 30 40
6 Dewi Safitri 0 0 0 3 2 2 2 1 2 2 14 30 46
7 Dimas Putra Bayu 2 3 0 0 0 2 2 2 2 2 15 30 50
8 Gabriel Kurniawan 3 1 1 0 3 2 0 2 0 0 12 30 40
9 Gilang Nur Haqiqi 3 1 1 3 0 1 0 0 0 0 9 30 30
10 Hermawan 3 2 2 0 0 2 0 0 0 0 9 30 30
11 Intan Paramita 0 3 3 0 2 1 2 1 0 0 12 30 40
12 Intan Sri Deviyana 2 0 2 0 3 2 0 2 0 0 11 30 36
13 Lisa Amelia 2 3 2 1 0 0 0 1 2 0 11 30 36
14 Livi Yuriska Adelia 0 0 3 2 2 2 1 2 1 0 13 30 43
15 Lusi Desiana Putri 3 3 2 2 2 1 0 0 0 0 13 30 43
16 M. Akbar 2 3 2 0 0 2 0 0 1 0 10 30 30
17 Mentari 3 3 3 2 2 2 0 0 0 0 15 30 50
18 Miko Tama Setiawan 1 2 3 1 2 0 2 2 0 0 13 30 43
19 Nadia Safitri 3 3 3 3 2 0 1 0 0 0 15 30 50
20 Nanda Gita Amelia 2 3 3 2 2 1 0 1 0 0 14 30 46
143
21 Natyas Ayulia 2 3 1 1 1 1 1 0 1 0 11 30 36
22 Niar Inayah 1 3 1 0 0 1 2 2 1 1 12 30 40
23 Nuri L Hasnah 2 3 1 1 1 0 2 2 0 0 12 30 40
24 Putri Dayantara 3 2 0 0 0 0 3 2 2 0 12 30 40
25 Putri Jelita 0 2 3 0 0 0 2 2 2 2 13 30 43
26 Rama Destriyansyah 3 0 0 2 2 2 0 2 2 0 13 30 43
27 Rifki Akbar M. S 3 1 1 0 0 2 1 0 2 0 10 30 33
28 Rivka Anisa Meliyana 2 2 2 2 0 2 2 0 0 0 12 30 40
29 Ryan Ardiansyah 3 3 2 2 0 0 2 0 0 0 12 30 40
30 Selly Rahayu 2 3 3 2 1 2 1 1 0 0 15 30 50
31 Siti Juliha 0 2 0 0 2 1 1 0 2 2 10 30 33
32 Sultan Hambali 3 3 3 3 3 3 0 0 2 1 21 30 70
33 Tundung Adi Wijaya 2 2 3 0 2 2 1 0 0 0 12 30 40
34 Vera Ayu Lestari 3 1 1 2 2 2 1 0 0 0 12 30 40
35 Yohana Putri 3 3 3 1 1 1 2 1 0 0 15 30 50
36 Yunita Sari 1 1 1 2 0 2 2 0 1 0 10 30 33
37 Yogi Saputra 1 2 3 0 0 2 1 1 0 0 10 30 33
Jumlah 78 79 70 42 40 44 35 28 26 10
144
Lampiran 17
PENCAPAIAN INDIKATOR PRETEST KELAS KONTROL
no nama siswa
SKOR SKOR MAX.
Xi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adelia Febri
Yanti 2 1 1 2 1 2 0 0 0 0 9 30 30
2 Azka Rhaudatur
Hayati 3 2 2 1 2 1 0 0 0 0 11 30 36
3 Anisa Tuzzahra 3 3 2 1 1 1 2 0 0 0 13 30 43
4 Adinda Ajeng P 2 2 2 2 0 1 0 0 0 0 9 30 30
5 Ade Irma Sari 3 1 1 2 2 0 1 1 0 0 11 30 36
6 Ahmad Zulfikar 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 10 30 33
7 Dio Aldi Pratama 3 3 3 1 0 0 0 0 0 0 10 30 33
8 Desi Laila Ratna
Sari 3 3 2 1 2 1 0 0 0 0 12 30 40
9 Deni Irawan 2 0 2 3 2 2 0 1 1 0 13 30 43
10 Deci Ayuni 2 2 2 2 0 2 2 0 1 0 13 30 43
11 Dita Wahyu A 0 1 3 2 1 0 0 0 1 0 8 30 26
12 Eras Saputra 2 3 2 2 3 2 0 0 0 0 14 30 46
13 Ferdian Pratama 2 3 2 1 2 1 0 0 0 0 11 30 36
14 Ferdi Yanto N.C 1 3 3 2 0 2 0 0 0 0 11 30 36
15 Fio Ferdiansyah
Putra 3 3 3 2 1 0 0 0 1 1 14 30 46
16 Gilang Ade
Wijaya 2 3 2 1 1 2 0 1 1 0 13 30 43
17 Helzyah Pandu
Firdaus 3 3 1 2 1 2 0 2 0 0 14 30 46
145
18 Hanna Salsabila
R. 3 3 1 1 1 1 2 0 0 0 12 30 40
19 Hasan Supriadi 1 2 2 2 2 0 1 2 0 0 12 30 40
20 Ita Sepira 3 3 3 1 2 1 0 2 0 0 15 30 50
21 Indah Nur bayati 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 18 30 60
22 Ivan Abdillah
Arfat 3 2 1 2 2 1 2 0 0 0 13 30 43
23 Krisna Yoga P 2 1 1 2 1 0 1 1 0 0 9 30 30
24
Masyaroh Seni
Muntiawati 2 2 2 0 2 0 3 2 2 0 15 30
50
25 M.Yusuf Al
farizki 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 15 30 50
26 Nanda Fatika
Putri 2 1 2 2 1 0 0 0 0 0 8 30 26
27 Rendra
Sukmawan 3 3 3 3 3 1 2 0 0 0 18 30 60
28 Soni Prabu
Saputra 2 2 1 2 0 2 2 0 0 0 11 30 36
29 Syakira Trisna
Putri 2 2 2 2 3 0 1 0 0 0 12 30 40
30 Silvi Yana 3 3 3 2 1 1 1 1 1 2 18 30 60
31 Selvi Ramalinda 2 2 2 1 2 1 1 0 0 0 11 30 36
32 Tio Ahmad
Nasuha 1 2 2 3 1 2 2 2 0 0 15 30 50
33 Tri Sabatia 1 2 2 2 2 2 2 0 2 0 15 30 50
34 Qur’ani Dwi
Saputra 3 1 1 2 1 2 0 2 0 0 12 30 40
35 Yanti
Sulisetiawati 2 2 3 1 1 0 0 1 2 0 12 30 40
36 Yeni setiawati 2 2 3 1 1 0 0 1 2 0 12 30 40
146
37 Yogi Hasanah
Saputra 2 2 3 1 1 0 0 1 1 0 11 30 36
Jumlah 82 78 75 62 49 37 28 23 19 7
Perhitungan Pretestt Mengenai Indikator Hasil Belajar
Rumus = Skor Siswa Tiap item
X 100 Skor Total
Indikator Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. C1 (Mengingat) 227
X100 = 68% 333
235 X 100 = 70%
333
2. C2 (Memahami) 126
X 100 = 37% 333
148 X 100 = 44%
333
3. C3 (Mengaplikasi) 63
X 100 = 28% 222
51 X 100 = 22%
222
4. C4 (Menganalisis) 36
X 100 = 16% 222
26 X 100 = 11%
222
147
Lampiran 18
PENCAPAIAN INDIKATOR POSTTES KELAS EKSPERIMEN
no nama siswa No Soal
SKOR SKOR MAX.
Xi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adam Alfa Ridani 3 3 2 0 3 0 3 2 0 3 22 30 73
2 Ahmad Afandi 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 23 30 76
3 Alan Ramadhan 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 24 30 80
4 Ari Kurniawan 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 22 30 73
5 Chicco Putra Adi Djakus 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 25 30 83
6 Dewi Safitri 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 26 30 86
7 Dimas Putra Bayu 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 30 86
8 Gabriel Kurniawan 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 21 30 70
9 Gilang Nur Haqiqi 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23 30 76
10 Hermawan 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23 30 76
11 Intan Paramita 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23 30 76
12 Intan Sri Deviyana 2 3 3
3 2 2 2 2 3 25 30 83
13 Lisa Amelia 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 24 30 80
148
14 Livi Yuriska Adelia 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 26 30 86
15 Lusi Desiana Putri 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 25 30 83
16 M. Akbar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 23 30 76
17 Mentari 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 24 30 80
18 Miko Tama Setiawan 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 23 30 76
19 Nadia Safitri 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 30 86
20 Nanda Gita Amelia 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 30 86
21 Natyas Ayulia 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28 30 93
22 Niar Inayah 2 3 3 3 2 2 3 1 1 1 21 30 70
23 Nuri L Hasnah 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 26 30 86
24 Putri Dayantara 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 24 30 80
25 Putri Jelita 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 25 30 83
26 Rama Destriyansyah 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 25 30 83
27 Rifki Akbar M. S 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 23 30 76
28 Rivka Anisa Meliyana 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 26 30 86
29 Ryan Ardiansyah 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 26 30 86
30 Selly Rahayu 3 3 3 2 3 2 3 2 1 1 32 30 76
149
31 Siti Juliha 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 27 30 90
32 Sultan Hambali 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 30 83
33 Tundung Adi Wijaya 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28 30 93
34 Vera Ayu Lestari 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23 30 76
35 Yohana Putri 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 27 30 90
36 Yunita Sari 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 27 30 90
37 Yogi Saputra 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 22 30 73
Jumlah 102 94 99 91 99 82 91 80 82 86
150
Lampiran 19
PENCAPAIAN INDIKATOR POSTTES KELAS KONTROL
no nama siswa
SKOR SKOR MAX.
Xi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adelia Febri
Yanti 3 3 3 1 0 2 0 1 2 0 15 30 50
2 Azka Rhaudatur
Hayati 3 3 3 3 3 1 1 1 0 0 18 30 60
3 Anisa Tuzzahra
3 3 3 2 2 1 2 1 1 2 20 30 66
4 Adinda Ajeng P
3 3 2 2 2 1 1 0 2 0 20 30 66
5 Ade Irma Sari
3 3 2 3 2 2 2 1 1 0 19 30 63
6 Ahmad Zulfikar
3 3 3 2 2 1 1 0 0 0 15 30 50
7 Dio Aldi Pratama
3 3 3 3 2 2 1 0 2 1 21 30 70
8 Desi Laila Ratna
Sari 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 21 30 70
9 Deni Irawan
3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 22 30 73
10 Deci Ayuni
2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 22 30 73
11 Dita Wahyu A
3 2 3 3 3 2 1 0 0 0 17 30 56
12 Eras Saputra
3 3 3 2 3 2 3 1 0 1 21 30 70
13 Ferdian Pratama
3 3 2 3 2 2 2 1 1 0 19 30 63
151
14 Ferdi Yanto N.C
3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 23 30 76
15 Fio Ferdiansyah
Putra 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 21 30 70
16 Gilang Ade
Wijaya 3 3 3 3 3 2 1 0 0 0 18 30 60
17 Helzyah Pandu
Firdaus 3 3 3 2 3 0 0 2 2 0 18 30 60
18 Hanna Salsabila
R. 2 2 3 2 2 2 2 2 0 3 20 30 66
19 Hasan Supriadi
3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 30 80
20 Ita Sepira
3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 22 30 73
21 Indah Nur bayati
3 3 3 2 2 2 2 1 2 0 20 30 66
22 Ivan Abdillah
Arfat 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 22 30 73
23 Krisna Yoga P
3 3 3 3 2 3 2 3 2 0 26 30 86
24
Masyaroh Seni
Muntiawati 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 20 30
66
25 M.Yusuf Al
farizki 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 24 30 80
26 Nanda Fatika
Putri 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 24 30 80
27 Rendra
Sukmawan 1 2 2 2 4 2 0 3 1 1 18 30 60
28 Soni Prabu
Saputra 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 21 30 70
29 Syakira Trisna
Putri 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 30 70
152
30 Silvi Yana
3 3 3 3 3 1 0 0 1 1 18 30 60
31 Selvi Ramalinda
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 24 30 80
32 Tio Ahmad
Nasuha 3 3 3 3 3 2 2 1 0 0 20 30 66
33 Tri Sabatia
3 3 3 3 3 2 3 0 1 2 23 30 76
34 Qur’ani Dwi
Saputra 3 2 3 2 1 2 1 2 2 3 21 30 70
35 Yanti
Sulisetiawati 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 21 30 70
36 Yeni setiawati
3 3 2 2 2 1 3 2 1 1 20 30 66
37 Yogi Hasanah
Saputra 3 3 3 2 3 0 0 2 2 0 18 30 60
Jumlah 105 104 104 90 83 65 63 54 47 42
Perhitungan Posttes Mengenai Indikator Hasil Belajar
Rumus = Skor Siswa Tiap item
X 100 Skor Total
Indikator Hasil Belajar Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1. C1 (Mengingat) 313
X100 = 93% 333
295 X 100 = 88%
333
2. C2 (Memahami) 238
X 100 = 71% 333
272 X 100 = 81%
333
3. C3 (Mengaplikasi) 117
X 100 = 52% 222
171 X 100 = 77%
222
4. C4 (Menganalisis) 89
X 100 = 40% 222
168 X 100 = 75%
222
153
153
Lampiran 20
Perhitungan Angket Respon Terhadap Bahan Ajar Leaflet
1. Apakan bahan ajar leaflet yang di gunakan menarik?
Jawaban YA sebanyak 30 siswa, sehingga 30
37x100 = 81%
2. Apakah bahan ajar leaflet yang digunakan dalam proses pembelajran selama
ini mudah dipahami?
Jawaban YA sebanyak 32 siswa, sehingga 32
37x100 = 86%
3. Apakah bahasa di bahan ajar leaflet mudah di mengerti?
Jawaban YA sebanyak 32 siswa, sehingga 32
37x100 = 86%
4. Apakah gambar yang ada dalam bahan ajar leflet mendukung materi?
Jawaban YA sebanyak 34 siswa, sehingga 34
37x100 = 91%
5. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan proses
pembelajaran?
Jawaban YA sebanyak 35 siswa, sehingga 35
37x100 = 94%
6. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat meningkatkan keinginan
untuk membaca?
Jawaban YA sebanyak 36 siswa, sehingga 36
37x100 = 97%
154
Lampiran 21
Uji Normalitas Pretest Eksperimen Dan Kontrol
Tests of Normality
kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest 1 .140 37 .064 .881 37 .001
2 .121 37 .190 .951 37 .104
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas Postest Eksperimen Dan Kontrol
Tests of Normality
kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
postes 1 .135 37 .085 .942 37 .054
2 .113 37 .200* .970 37 .405
a. Lilliefors Significance Correction
155
Lampiran 22
Uji Homogenitas Prettest Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
prettes_eksperimen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.342 8 28 .264
Uji Homogenitas Prettest Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
prettes_kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.264 6 29 .949
Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
postes_eksperimen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.414 7 27 .241
156
Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
postes_kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.657 7 29 .706
157
Lampiran 23
UJI T (PENGUJIAN HIPOTESIS)
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 1 37 40.5135 7.78753 1.28026
2 37 81.2162 6.27223 1.03115
t-test for Equality Of Means
t
df
Sig.(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Eror
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Equal
Variance
assumed
Equal
Variance
not
assumed
-24.760
-24.760
72
68.873
.000
.000
-40.70270
-40.70270
1.64388
1.64388
-43.97972
-43.98226
-37.42569
-37.42315
158
KELAS EKSPERIMEN
Siswa Mengerjakan soal pre test Pembelajaran Menggunakan Leaflet
Siswa berdiskusi bersama kelompok Perwakilan Kelompok Presentasi
Pembelajaran Menggunakan Leaflet Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok
Siswa Mengisi Lembar Angket Siswa Mengerjakan Soal Post test
KELAS KONTROL
Siswa Mengerjakan soal pre test Pembelajaran Menggunakan Lks
Berdiskusi Bersama Kelompok Siswa Mengerjakan soal post test
Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok