pengaruh penggunaan media realia …digilib.unila.ac.id/32238/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASILBELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V
SD KARTIKA II-5 BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
DEA AYU PERMATA GUNAWAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ii
ABSTRAK
PENGARUH PENGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASILBELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V
SD KARTIKA II-5 BANDAR LAMPUNG
Oleh
DEA AYU PERMATA GUNAWAN
Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik di
SD Kartika II-5 Bandar Lampung. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
pengunaan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan
menggunakan design nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini
berjumlah 275 peserta didik dan sampel yang diambil 80 peserta didik dengan
kelas eksperimen 40 peserta didik dan kelas control 40 peserta didik. Instrument
yang digunakan adalah tes dan observasi, data dianalisis dengan menggunakan
rumus regresi linier sederhada. Hasil Penelitian menunjukkan ada pengaruh
pengunaan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas V
SD Kartika II-5 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018.
Kata kunci: hasil belajar, media realia, pembelajaran matematika.
iii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF USING THE RELIA MEDIA ON THEMATHEMATICS LEARNING OUTCOMES AT
THE FIFTH GRADE OF SD KARTIKA II-5BANDAR LAMPUNG
by
DEA AYU PERMATA GUNAWAN
The problem of this research is the result of the students’ learning outcomes at SDkartika II-5 bandar lampung is still low. The objectives of this research is to findout the influence of using the relia media on the learning process. The approachof the research is experimental design which is non-equivalent control groupdesign. The population of this study was for 275 students and the samples weretaken 80 students with experimental class of 40 students and control class of 40students. Of instrument what is use is a test data test counducted by using a simplelinier regression formula. The result of the research shows that there is asignificant influence in implementing the relia media on the mathematics learningoutcomes at the fifth grade of SD Kartika II-5 Bandar lampung in academic year2017/2018.
Keywords: learning outcomes, relia media, mathematics.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASILBELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V SD
KARTIKA II-5 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2017/2018
Oleh
DEA AYU PERMATA GUNAWAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
viii
RIWAYAT HIDUP
Dea Ayu Permata Gunawan lahir di Bandar Lampung pada
hari Selasa, 20 Agustus 1996. Peneliti merupakan anak
pertama dari dua bersaudara pasangan dari Bapak Gunadi
dan Ibu Rita Syahara,
Peneliti memperoleh pendidikan formal pertama kali di SDN 1 Labuhan Ratu
Bandar Lampung dan diselesaikan pada Tahun 2008. Kemudian peneliti
melanjutkan melanjutkan pendidikan menengah di SMP Muhammadiya 3 Bandar
Lampung, yang diselesaikan pada tahun 2011. Pendidikan menengah atas peneliti
selesaikan di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 2014. Selanjutnya pada
tahun 2014 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa S1-PGSD FKIP Universitas
Lampung melalui jalur Seleksi Non Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN).
Tahun 2017, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan praktik
mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di desa Semarang Jaya,
Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.
xi
MOTTO
“barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat makaharuslah memiliki banyak ilmu”
(H.R Ibnu Asakar)
“Gunakanlah ilmu bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain”(Penulis)
x
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur atas kehadiran Allah SWT, Skripsi sederhanaku
ini kupersembahkan untuk kedua (Alm) kakek Hasnuri dan (Alm) Matsaleh serta
nenekku (Alm) Muslimah, yang kusayangi terimakasih atas kasih sayang yang
telah di limpahkan semasa hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti.
Nenekku Rusmala yang sampai saat ini masih mendukung dan memberi kasih
sayang sampai saat ini.
Almamater tercinta Universitas Lampung
xi
SANWACANA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Realia Terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung”. sebagai syarat meraih gelar
sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, kepada bapak Drs. Maman Surahman M.Pd., selaku
Dosen Pembimbing I yang telah bersedia memberikan bimbingan, saran, kritik
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kepada bapak Drs. Sugiyanto M.PD.,
selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan saran,
kritik dalam penyelesaian skripsi ini, serta keapada Ibu Dra. Erni
Mustakim,M.Pd., selaku Pembahas yang telah banyak memberikan saran dan
masukan yang membangun dalam selesainya skripsi ini. Kedua orang tuaku
tercinta, Bapak Gunadi dan Ibu Rita Syahara Terimakasih atas doa dan kasih
sayangnya serta dukungan motivasi yang telah diberikan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terima kasih
kepada:
xii
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah menyediakan fasilitas
sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan
persetujuan sebagai bentuk legalisir skripsi yang diakui oleh Jurusan Ilmu
Pendidikan.
3. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD
Universitas Lampung yang membuat PGSD semakin baik.
4. Bapak Ibu Dosen serta Staf Karyawan PGSD FKIP Universitas Lampung
yang telah memberi ilmu pengetahuan dan membantu peneliti sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Kepala Sekolah H. Karyanto, S.Pd,. SD Kartika II-5 Bandar Lampung
yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
6. Ibu Sri Devi, S.Pd,. selaku Kordinator kelas V serta guru kelas V yang telah
membantu dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan
peneliti untuk melaksanakan penelitian.
7. Siswa kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018
yang ikut andil sebagai subjek dalam penelitian ini.
8. Adikku tersayang, Della Riskika Gunawan terimakasih atas doa dan kasih
sayangnya serta dukungan motivasi yang telah diberikan dalam penyelesaian
skripsi ini.
xiii
9. Harris Sanjaya terimakasih atas kasih sayang serta dukungan motivasi selama
penyelesaian skripsi ini
10. Sahabat-sahabatku tercinta dan seperjuanganku Aninda Hanny , Alysa fitri,
Dian Yanika dan sahabat LM membantu dan memotivasi serta setia
mendengar keluh kesah peneliti. terima kasih atas kebersamaannya selama
ini.
11. Teman-teman KKN Derios wardianto, Dewi Narulita, Hidia Aromi yang
selalu mendukung satu-sama lain.
12. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2014 khususnya kelas Reguler
terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan, namun peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Bandar Lampung, 10 Mei 2018Peneliti
Dea Ayu Permata GunawanNPM 1413053029
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 9C. Batasan Masalah ............................................................................ 9D. Rumusan Masalah ......................................................................... 9E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10
II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 12
A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................... 121. Belajar ........................................................................................ 12
1.1 Pengertian Belajar .............................................................. 121.2 Tujuan Belajar ..................................................................... 131.3 Prinsip Belajar ..................................................................... 13
2. Pembelajaran ............................................................................. 152.1 Pengertian Pembelajaran ..................................................... 152.2 Tujuan Pembelajaran........................................................... 152.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran .............................................. 16
B. Teori Belajar.................................................................................... 171. Teori Konstruktivisme................................................................. 183. Teori Behavioristik...................................................................... 192. Teori Kognitif.............................................................................. 19
C. Hasil Belajar .................................................................................... 201. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 202. Tujuan Hasil Belajar ................................................................... 223. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................... 234. Jenis-Jenis Hasil Belajar ............................................................. 23
D. Media Pembelajaran ........................................................................ 251. Pengertian Media Pembelajaran ................................................. 252. Tujuan Media Pembelajaran ...................................................... 263. Fungsi Media Pembelajaran ....................................................... 27
xv
4. Jenis- jenis Media Pembelajaran ................................................ 27E. Media Realia ................................................................................... 29
1. Pengertian Media Realia............................................................. 292. Jenis-Jenis Media Realia ............................................................ 303. Keungulan dan Kelemahan Media Realia .................................. 314. Langkah-Langkah Pengunaan Media Realia.............................. 33
F. Kurikulum 2013 .............................................................................. 341. Kurikulum 2013.......................................................................... 342. Pendekatan Sceintif Dalam Kurikulum 2013 ............................. 35
G. Pembelajaran Matematika ............................................................... 381. Pengertian Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............ 382. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar .............................. 393. Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar........................... 41
H. Penelitian Relevan........................................................................... 42I. Kerangka Fikir................................................................................. 43J. Hipotesis Peneitian ......................................................................... 46
III. METODE PENELITIAN ............................................................... 47
A. Jenis Penelitian.......................................................................... 47B. Tempat Penelitian...................................................................... 48C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 48D. Variabel Penelitian .................................................................... 50E. Defenisi Konseptual Dan Definisi Oprasional Variabel ........... 51F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 53G. Instrumen Penelitian.................................................................. 54H. Tekniki Analisis Data................................................................ 55I. Uji Hipotesis.............................................................................. 59
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 60
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 601. Visi dan Misi Sekolah .............................................................. 602. Tujuan Sekolah ........................................................................ 603. Situasi dan Kondisi Sekolah .................................................... 61
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 631. Persiapan Penelitian .................................................................. 632. Uji Coba Instrumen Penelitian................................................... 633. Pelaksanaan Penelitian............................................................... 66
C. Pengambilan Data Penelitian ......................................................... 67D. Analisis Data Penelitian ................................................................ 67
1. Data Aktivitas Peserta didik dengan Media Realia.................. 682. Data Hasil Belajar Peserta didik Kelas Kontrol....................... 69
a. Data Hasil Pretest ............................................................. 70b. Data Hasil Posttest ............................................................. 71
3. Data Hasil Belajar Peserta didik Kelas Eksperimen ................ 73a. Data Hasil Pretest............................................................... 73b. Data Hasil Posttest ............................................................. 75
4. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 77
xvi
E. Pengujian Hipotesis........................................................................ 77Regresi Linear Sederhana .............................................................. 77
F. Pembahasan.................................................................................... 79
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 82
A. Kesimpulan .................................................................................... 82B. Saran .............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 84
LAMPIRAN............................................................................................... 88
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel ................................................................................................... Halaman
1. Nilai UTS Matematika Peserta Didik Kelas V .............................. 5
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas V .......................... 41
3. Desain penelitian ............................................................................ 48
4. Jumlah Peserta didik Kelas V Sd Kartiika II-5 Bandar Lampung .. 49
5. Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ............................................ 50
6. Klasifikasi Reabilitas ...................................................................... 57
7. Interpetasi Indeks Daya Pembeda ................................................... 58
8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal.................................................... 58
9. Data Fasilitas SD Kartika II-5 Bandar Lampung............................ 62
10. Jumlah Peserta didik SD Kartika II-5 Bandar Lampung ................ 59
11. Hasil Uji Beda Butir Soal Tes Kogrintif ......................................... 65
12. Hasil Analisis Tingkaat Kesukaran Butir Soal Tes Kognitif ......... 65
13. Jadwal dan Pokok Bahasan Pelaksanaan Penelitian ....................... 63
14. Rekapitulasi Aktifitas peserta didik dengan Media Realia ........... 68
15. Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol ............................................ 70
16. Distribusi Nilai Postest Kelas kontrol............................................ 61
17. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol ............................................ 72
18. Distribusi Nilai Pretes Kelas Eksperimen...................................... 74
19. Distribusi Nilai Postest Kelas Eksperimen .................................. 75
20. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ..................................... 76
21. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana.................... 78
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 45
2. Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................................... 70
3. Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol.................................................. 72
4. Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................................ 74
5. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................... 76
6. Histogram Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kontrol..................... 77
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Matematika Kelas V ................................................................ 89
2. RPP Kelas Eksperimen ......................................................................... 91
3. RPP Kelas Eksperimen ......................................................................... 96
4. RPP Kelas Eksperimen ........................................................................ 101
5. RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 107
6. RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 112
7. RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 118
8. Lembar Observasi Pra Penelitian .......................................................... 124
9. Kisi – Kisi Lembar Observasi ............................................................... 127
10. Lembar Observasi ................................................................................. 128
11. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................................ 130
12. Aktivitas Belajar Menggunakan Media Realia ..................................... 132
13. Rekapitullasi Uji Validitas Lembar Observasi...................................... 133
14. Rekapitullasi Uji Reabilitas Lembar Observasi .................................... 134
15. Hasil Uji Coba Soal Tes........................................................................ 135
16. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes ...................................................... 137
17. Rekapitulasi Uji Reabilitas Soal Tes..................................................... 138
18. Rekapitulasi Uji Daya Beda Soal Tes ................................................... 139
19. Rekapitulasi Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes ...................................... 140
20. Soal Pretes dan Posttest......................................................................... 141
21. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Prettest Eksperimen ........................ 146
22. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas posttest Eksperimen ........................ 147
23. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Prettest Kontrol ............................... 148
xx
24. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas posttest Kontrol ............................... 149
25. Tabel Product Moment.......................................................................... 150
26. Tabel Harga Kritis Distribusi ................................................................ 151
27. Uji Hipotesis ......................................................................................... 152
28. Foto kegiatan penelitian ........................................................................ 157
29. Surat Izin Penelitian .............................................................................. 160
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan peranan penting untuk mewujudkan suatu bangsa
yang berkarakter, tangguh, dan mandiri. Pendidikan merupakan aspek yang
memiliki peranan pokok untuk membentuk generasi muda di masa yang akan
datang. Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan
bangsa tersebut. Karena pendidikan yang baik dapat mencapai kesejahteraan
hidup.
Mengembangkan potensi dan pertumbuhan peserta didik dapat di lakukan
dengan cara memberikan pengajaran, bimbingan, serta latihan. Pendidikan
yang berkualitas dapat mencetak generasi yan berkualitas dalam pencapaian
pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman,
sikap, sosial dan keterampilan. Peserta didik di tuntut aktif dalam proses
pembelajaran. Tujuan akhir dari kurikulum 2013 yaitu meningkatkan dan
menyeimbangkan antara sikap spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan
serta mampu menghasilkan manusia yang produktif, kreatif, efektif, dan
inovatif.
2
Pendidik memegang peranan penting dalam meningkatkan pendidikan.
Peningkatan pendidikan dapat dilakukan melalui upaya meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Menurut Azmahani (2012),
mengemukakan bahwa :
Learning outcomes are viewed as benchmarks in identifying andevaluating the intended education aspirations for balanced andexcellent graduates. Therefore, objectives and learning outcomesneed to be developed for courses of study and for each subject in thecourses of study.
Pendapat di atas diartikan bahwa hasil pembelajaran dilihat sebagai tolak
ukur dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi aspirasi pendidikan yang
dituju untuk lulusan yang seimbang dan baik. Karena itu, tujuan dan hasil
belajar perlu dikembangkan untuk kursus studi dan untuk setiap mata
pelajaran dalam program studi belajar.
Sejalan dengan pendapat Azmahani tersebut, menurut Lile (2014),
mengemukakan bahwa :
An adequate structuring of the courses and steady encouragement ofstudents may compensate a lower conscientiousness. Thischaracteristic of personality is more important in the case oftraditional courses, centred on professor, and less important, in thecase of those based on problem solving.
Pendapat dari Lile mengatakan bahwa penataan yang memadai kursus dan
mantap dorongan peserta didik dapat mnimbangin membangun kesadaran
yang lebih rendah. Karakteristik kepribadian lebih penting dalam kasus krusus
tradisional. Maka dari itu jika peserta didik lebih siap menerima pembelajaran
3
untuk meningkatkan hasil belajar, kita sebagai pendidik lebih efektif dalam
memberika arahan kepada peserta didik.
Hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada
kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya dan dilengkapi dengan
jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan
dengan pertimbangan yang baik. Menurut Watson (2014:12) hasil belajar:
1. Demonstrate the depth and breadth of general knowledge in the field ofElementary Education.
2. Demonstrate well-articulated theoretical beliefs and pedagogicalpractices relevant to the class / school and community.
3. Demonstrate effective communication skills that can be used wheninteracting with friends, administrators, and family.
4. Design, implement, and assess effective instructional approaches, withspecial emphasis on integrated curriculum, inquiry, creative teaching andinnovative methodology, and active learning strategies.
5. Establish a classroom environment sensitive to the cultural and linguisticneeds of all students.
6. Effectively utilize technology to improve student academic achievement.7. Demonstrate effective leadership skills in the school environment and
beyond.
Pendapat Watson mengatakan bahwa hasil belajar:
1. Menunjukkan kedalaman dan keluasan pengetahuan umum di bidangPendidikan Dasar.
2. Menunjukkan keyakinan teoretis dan praktik pedagogis yangdiartikulasikan dengan baik yang sesuai dengan kelas / sekolah danmasyarakat.
3. Menunjukkan kemampuan komunikasi yang efektif yang bisa digunakansaat berinteraksi dengan teman, dan keluarga.
4. Merancang, menerapkan, dan menilai pendekatan instruksional yangefektif, dengan penekanan khusus pada kurikulum terpadu, penyelidikan,pengajaran kreatif dan metodologi yang inovatif, dan strategi pembelajaranaktif.
5. Tetapkan lingkungan kelas yang peka terhadap kebutuhan budaya danbahasa dari semua peserta didik.
6. Efektif memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan prestasi akademikpeserta didik.
7. Menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang efektif di lingkungansekolah dan sekitarnya.
4
Kurikulum yang di berlakukan di harapkan dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari segi
kognitif, afektif dan psikomotorik. Kurikulum 2013 menekankan pada
pembentukan karakter peserta didik serta yang diterapkan adalah
pembelajaran berbasis tematik. Kegiatan pembelajaran tematik di dasarkan
pada sebuah sub tema yang di dalamnya terdiri dari beberapa mata pelajaran,
namun pada pembelajaran matematika dan PJOK tidak termasuk ke dalam
proses pembelajaran tematik. Penggabungan mata pelajaran ini di harapkan
dapat mempermudah peserta didik menerima pelajaran. Hal ini sesuai dengan
Permendikbud Tahun 2016 No.24, pasal 1 ayat 3 tentang KI dan KD pada
kurikulum 2013 pada pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa:
Pelaksanaan pembelajaran pada sekolah dasar/ Madrasah Ibtidaiyah(SD/MI) di lakukan dengan pendekatan tematik terpadu, kecuali untukmata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelasIV, V dan VI.
Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendektan
scientific yaitu suatu pendekatan yang berfokus kepada peserta didik. Hasil
belajar pada pendekatan ini juga lebih mengutamakan pada proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran scientific pendidik hanya
merangsang pemikiran peserta didik untuk menggali informasi lebih dalam
dan mendapat informasi dengan sendirinya. Proses pembelajaran ada
pendekatan scintific peserta didik di dorong untuk melakukan pengamatan,
tanya jawab, menalar, bereksperimen, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan dengan teman-temannya di sekolah.
5
Pendidik yang profesional tidak cukup hanya menguasi materi pelajaran saja,
akan tetapi pendidik harus bisa memberikan contoh kepada peserta didik.
Tidak hanya pendidik yang menjadi faktor peningkatan mutu pendidikan,
peserta didikpun menjadi salah satu faktor karna peserta didik adalah titik
pusat proses pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan harus di ikuti
peningkatan mutu peserta didik. Keberhasilan dari pembelajaran peserta didik
dapat di lihat dari hasil belajar peserta didik. Nilai dari peserta didik dapat
dapat di pakai sebagai keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah
dan dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran yang di berikan pendidik itu
berhasil atau tidak.
Belajar merupakan upaya untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan
sikap. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang di miliki
peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-
kemampuan tersebut mencakup asfek kognitif, afektif dan psikomotor hasil
belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan tingkat kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar dari penelitian ini di batasi pada asfek kognitif.
Pendidik harus kreatif dalam memilih media pembelajaran. Media yang
sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kapasitas
intelektual peserta didik, menyenangkan , dan harus membuat peserta didik
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Media adalah alat atau sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Media adalah alat bantu untuk pendidik untuk menyampaikan pembelajaran
supaya pembelajaran dapat bermakna bagi peserta didik.
6
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran untuk berfikir logis yang
dapat memberikan kegunaan praktis dalam pemecahan masalah. Selain untuk
berfikir logis, pembelajaran matematika merupakan dasar penemuan dan
pengembangan ilmu-ilmu lain. Pembelajaran matematika yang terdapat dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi pembelajaran matematika hendaknya di
mulai dengan masalah kontekstual dan sesuai situasi. Dengan pembelajaran
pengajaran secara kontekstual peserta didik dapat pengalaman dari
lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil observasi penelitian pendahuluan yang dilakukan pada
tanggal 23 November 2017 di SD Kartika II-5 Bandar Lampung diproleh
hasil belajar matematika yang dapat dikatakan masih rendah. Data yang
dipeoleh pada hasil belajar pada nilai Ujian Tengah Semester ganjil tahun
ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel di bawah.
7
Tabel 1. Nilai UTS Matematika Peserta Didik Kelas V SD Kartika II-5Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018
KelasJumlahPesertadidik
Nilai KKMJumlah
Ketuntasan
PersentaseKetuntasan
(%)Keterangan
VA 38 0 -74 75 `12 30,76 Tuntas
≥75 27 69,23 BelumTuntas
VB 40 0 -74 75 16 40,00 Tuntas
≥75 24 60,00 BelumTuntas
VC 40 0 -74 75 19 42,50 BelumTuntas
≥75 21 52,50 Tuntas
VD 40 0 -74 75 12 30,00 Tuntas
≥75 28 70,00 BelumTuntas
VE 38 0 -74 75 14 36,84 Tuntas
≥75 24 63,15 BelumTuntas
VF 40 0 -74 75 10 25,00 Tuntas
≥75 30 75,00 BelumTuntas
V G 40 0 -74 75 11 22,50 BelumTuntas
≥75 31 77,50 Tuntas
Jumlah Peserta Didik 275
Jumlah Peserta Didik Yang tidak Tuntas KKM75
163 59,27 %
Jumlah Peserta Didik yang Tuntas KKM 75 112 40,74 %
Sumber Pendidik Kelas V Sd Kartika II-5 Bandar Lampung
Berdasarkan pada tabel 1 di atas menunjukan bahwa hasil belajar peserta
didik masih rendah pada pelajaran matematika kelas V di SD Kartika II-5
Bandar Lampung. Hal ini dapat dibuktikan dengan membaca table di atas
peserta didik yang tidak mencapai KKM 75 sebesar 163 (59,28 %) dan
peserta didik yang sudah mencapai KKM 75 sebesar 112 (40,72).
8
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 23 November 2017, hasil belajar
dari penelitian yang dilakukan di SD Kartika II-5 Bandar Lampung di dapat
keterangan masih rendahnya hasil belajar matematika, proses pembelajaran
belum sepenuhnya berpusat pada peserta didik, Penggunaan media realia
belum dilakukan seutuhnya karna keterbatasan dana. Media pembelajaran
yang digunakan oleh pendidik belum maksimal sehinnga membuat peserta
didik kurang memahami pembelajaran matematika secara utuh.
Peneliti menggunakan media realia dalam pembelajaran matematika SD guna
membuat peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran dan bisa
membuat peserta didik menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam belajar.
Media realia merupakan benda nyata dapat dilihat, disentuh, dirasa dan di
manipulatif. Alat peraga untuk menerangkan atau mewujudkan proses
pembelajaran dan dapat ditemukan oleh peserta didik dalam kesehariannya.
Oleh sebab itu peneliti ingin mencoba menggunakan media realia pada
pembelajaran matematika agar mencapai Standar Kriteria Ketuntasan ( KKM)
yang ditetapkan oleh SD Kartika II-5 Bandar Lampung.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti menentukan judul Pengaruh
Penggunaan Media Realia Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V SD
Kartika II-5 Bandar Lampung.
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan maka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung belum
sepenuhnya berpusat pada pendidik.
2. Rendahnya hasil belajar matematika banyak di bawah KKM 75. Hal ini
di buktikan bahwa peserta didik yang mencapai nilai KKM sebesar 163
(59,27 %) dan yang sudah mencapai nilai KKM 75 sebesar 112
(40,74%).
3. Penggunaan media realia belum dilakukan secara optimal karna
keterbatasan dana dan masih belum efektif.
4. Media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik belum optimal
sehinnga membuat peserta didik kurang memahami pembelajaran
matematika.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada kajian hasil belajar matematika masih rendah dan penggunaan media
realia terhadap pembelajaran matematika yang belum terlaksana secara
optimal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
peneliti adalah “Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Media Realia Terhadap
Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung”?.
10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut “Untuk Mengetahui Pengaruh Penggunaan Media Realia
Terhadap Hasil Belajar Kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan ada manfaat secara langsung maupun tidak
langsung untuk dunia pendidikan, adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbang wawasan
dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan khususnya bagi Pendidik di
Sekolah Dasar yang nantinya setelah menjadi pendidik dapat membantu
peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1. Meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik kelas V SD Kartika
II-5 Bandar Lampung.
2. Memberikan proses pembelajaran dan ditekankan pada pemahaman
materi.
3. Peserta didik dapat pengalaman belajar yang mudah dipahami
dengan menggunakan media realia.
b. Bagi Pendidik
1. Sebagai bahan masukan dalam membimbing peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar.
11
2. Menambah wawasan pengetahuan dan kemampuan dalam
menyampaikan pembelajaran.
3. Menambah motivasi untuk penggunaan media dalam pembelajaran.
c. Bagi kepala sekolah
1. Sebagai bahan supervesi dan pembinaan pada pendidik tentang
penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman dalam proses
pembelajaran.
2. Sebagai masukan untuk kepala sekolah untuk memotivasi pendidik
d. Bagi Peneliti Lain
a. Sebagai refrensi lain mengenai penggunaan media realia terhadap
hasil belajar matematika.
b. Dapat membantu peneliti lain dalam pengunaan media realia
terhadap hasil belajar matematika.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar
1.1 Pengertian Belajar
Belajar merpakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
prilakunya. Abdillah (2002: 28) mengatakan “belajar sebagai suatu usaha
sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku, baik
melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”. Selanjutnya
menurut Hamalik (2012: 27) belajar “merupakan suatu proses suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, Belajar bukan hanya
mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami”. Sejalan dengan
Slameto (2015: 2) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengelaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
13
berdasarkan pengalaman yang dilakukan serta interaksi yang dilakukan di
dalam lingkungannya
1.2 Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik ke arah positif.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Hamalik (2012: 288)
tujuan belajar yaitu “merupakan seperangkat hasil yang hendak dicapai
setelah peserta didik melakukan pembelajaran ”. Sedangkan Dimyanti dan
Mudjiono ( 2006: 25) menyatakan bahwa tujuan belajar adalah “untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik sehingga ranah kognitif, efektif
dan psikomotor semakin berfungsi,akibat belajar tersebut peserta didik
mencapai tujuan belajar tertentu. Lebih lanjut Suryani dan Leo (2012: 39)
menyatakan tujuan belajar adalah “Merupakan rumusan tingkah laku dan
kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah ia
menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam prooses belajar”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
bertujuan untuk mengubah tingkah laku seseorang kearah yang lebih
positif, sehingga dapat mengembangkan potensi kognitif, afektif dan
psikomotor yang didalam dirinya.
1.3 Prinsip Belajar
Prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang
berbeda dan oleh setiap peserta didik secara individual. Slameto (2015: 27)
menguraikan prinsip-prinsip bnelajar sebagai berikut:
14
a) Berdasarkan prasyaratan yang diperlukan untuk belajar1. Dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan partisipasi
aktif meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuanonteraksional.
2. Bebelajar harus dapat menimbulkan reincfrorcement dan motivasiyang kuat pada sisw untuk mencapai tujuan intruksional.
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapatmengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar denganefektif.
4. Belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya.b) Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurutperkembangannya
2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dandiscovery.
3. Belajar adalah proses kontinguistas ( hubungan anatara pengertianyang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkanpengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkanresponse yang diharapkan.
c. Sesuai materi yang harus dipelajari1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga peserta didik mudahmenangkap pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuaidengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
d. Syarat keberhasilan belajar1. Belajar memerlukan saran yang cukup sehingga peserta didik dapat
belajar dengan tenang2. Repetisi, dalam belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian
keterampilan/siakp itu mendalam pada peserta didik.
Sedangkan menurut Aunurahman (2010: 113) prinsip-prinsip belajar
dalam proses pembelajaran yaitu ”hal apapun yang dipelajari murid harus
dipelajarinya sendiri,belajar dengan tempo senidiri,di beri penguatan,
penguasaan langkah pembelajaran, dan di beri tanggug jawab”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka peneliti menyempulkan
bahwa prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus
dilakukan pendidik agar proses belajar peserta didik sehingga proses
pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
15
2. Pembelajaran
2.1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta
didik. Proses pembelajaran terjadi karna adanya timbal balik untuk
memperoleh ilmu. Hamalik (2012: 239) menyatakan bahwa
pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material fasilitas,perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Sedangkan
Munandar dalam Suyono, dkk. (2011: 207) menyatakan bahawa
“Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreatiitas anak
secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif, mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan langsung dalam kondisi menyenangkan”.
Dilanjutkan dengan Dimyanti dkk (2006: 62) pembelajaran adalah
“Kegiatan pendidik secara terprogram dalam desaind instruksional, untuk
membuat belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpukan bahawa
pembelajaran merupakan alat bantu pendidik untuk menyampaikan
pembelajaran dengan cara terprogram dengan kombinasi untuk membuat
peserta didik menjadi aktif.
2.2 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan dari hasil belajar
peserta didik. Daryanto (2005: 58) mengungkapkan bahwa tujuan
pembelajaran adalah “tujuan yang menggambarkan pengetahuan,
16
kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki peserta didik
sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
tingkah laku yang dapat diamati dan diukur”. Dilanjutkan dengan
pendapat Suryosubroto (2009: 58) mengemukakan tujuan pembelajaan
adalah “ pernyataan mengenai konsep yang diharapkan dapat dikuasai
oleh peserta didikpada akhir periode pembelajaran”. Robert F. Meager
dalam Sumiati dan Asra (2009: 10) mengemukakan tujuan pembelajaran
ialah “perubahan tingkah laku yang menggambarkan tentang perubahan
yang diharapkan dari peserta didik”.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
ialah tujuan pembelajaran yang mengambarkan pengetahuan dan
kemampuan keterampilan peserta didik yang harus dimiliki sesuai
dengan rumusan yang telah diperinci yang diharapkan dari peserta didik
untuk merubah tingkah lakunya.
2.3. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik tidak mungkin terjadi
tanpa perlakuan pendidik yang membedakannya hanya pada perannya
saja. Menurut Susanto (2013: 87) prinsip-prinsip pembelajaran di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip pemusatan perhatian2. Prinsip menemukan3. Prinsip belajar sambil bekerja4. Prinsip belajar sambil bermain5. Prinsip hubungan sosial
Dilanjutkan dengan Weil dalam Hamruni (2012: 45) mengemukakan
prinsip-prinsip pembelajaran menjadi tiga prinsip, yaitu :
17
1. Usaha kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubahstruktur kognitif peserta didik
2. Pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik mestinyaberbeda
3. Mempelajari pengetahuan logika dan sosial dari temannya sendiri.
Selanjutnya Rusyan dalam Sagala (2011: 55) mengemukakan prinsip
atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Motivasi, yaitu motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri sendiridan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar diri.
2. Pembentukan persepsi yang tepat terhadap rangsangan sensoris.3. Kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar yang ditentukan
antara lain bakat khusus, taraf kecerdasan, minat serta tingkatkematangan dan jenis, sifat dan intensitas dari bahan yang dipelajari.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
pembelajaran diperlukannya suatu dasar yang harus diketahui guna
mengarahkan peserta didik agar mampu mengatasi tantangan dan
rintangan melalui sejumlah kompetensi peserta didik sehingga
pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
B. Teori Belajar
Teori belajar dapat membantu pendidik untuk memahami bagaimana peserta
peserta didik belajar. Pemahaman tentang cara belajar dapat membantu
proses belajar lebih aktif, efisien dan produktif. Berdasarkan teori belajar,
pendidik dapat merancang proses pembelajarannya. Teori belajar juga dapat
menjadi panduan pendidik untuk mengelola kelas serta membantu pendidik
untuk mengevaluasi proses, prilaku pendidik sendiri serta hasil belajar
peserta didik yang telah dicapai. Pemahaman mengenai teori belajar akan
membantu pendidik dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada
peserta didik sehingga dapat mencapi prestasu maksimal.
18
1. Teori Konstruktivisme
Kontruktivisme memaknai “belajar” sebagai proses mengonstruksi
pengetahuan” melalui proses internal seseorang dan interaksi dengan
orang lain. Hasil belajar akan dipengaruhi oleh kompetensi dan struktur
intelektual seseorang. Perspektif konstruktivisme pembelajaran,
dimaksud untuk mendukung proses belajar aktif yang berguna untuk
membentuk pengetahuan dan pemahaman.
Teori belajar konstruktivistik memiliki beragam wujud dalam
pembelajaran sesuai dengan penekanannya terhadap aspek individual
lebih penting dibandingkan aspek sosial. Kedua perspektif ini dalam
praktiknya dapat digunakan secara simultan dalam proses
“mengonstruksi” [engetahuan dan pemahaman.
Menurut Budiningsih (2005: 59) Konstruktivistik menekankan bahwa
peranan utama dalam kegiatan belajar adalah “Aktivitas peserta didik
dalam membangun, mengkonstruksi, pengetahuannya sendiri dan
hasilnya akan diperoleh informasi secara utuh”. Pandangan
konstruktivisme belajar bukalah semata-mata menstransfer pengetahuan
yang ada di lluar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak
memproses dan menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiilikinya.
19
2. Teori Behavioristik
Budiningsih (2005: 19) teori belajar behvioristik “Belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon”. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami peserta didik dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi anatara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia
dapat menunjukan perubahan tingkah laku.
3. Teori Kognitif
Perkembangan Kognitif anak akan maju apabila melalui beberapa
tahapan. Perkembangan Kognitif bergantung pada seberapa jauh anak
aktif memanipulatisi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini
mengidentifikassikan bahwa lingkungan dimana anak belajar sangat
menentukan proses perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget dalam
Komalasari (2010: 19) menyebutkan bahwa:
Bagaimana seseorang memperoleh kecakapan intelektual , padaumumnya akan berhubungan dengan proses mencari keseimbanganantara apa yang ia rasakan dan diketahui pada satu sisi dengan apayang ia lihat sebagai suatu fenomena baru sebagai pengalaman.
Berdasarkan teori belajar di atas peneliti menggunakan teori belajar
kognitif. Hal ini sangat sesuai digunakan dengan pembelajaran
matematika . Dengan teori kognitif peserta didik dapat memperoleh
informasi secara utuh dengan fenomena dimana peserta didik dapat
memperoleh pengalaman secara langsung. Peserta didik mendapat
pengalaman yang lebih luas, dengan mengunakan teori kognitif
20
pengetahuan yang di peroleh peserta didik di mulai dari C1 sampai
dengan C4. Sehingga pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
peserta didik menjadi seimbang.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar.
Menurut Gagne & Briggs dalam Suprihatiningrum (2013: 37 ) “Hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik
(learnern performes)”.
Sedangkan menurut Suprihatiningrum (2013: 37) Hasil belajar pada
sasarannya dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu pengetahuan dan
keterampilan.
Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan pendidikan”. In Mullen (2016: 3) learning outcomes are patterns
of deeds, values, insights, attitudes, appreciations, abilities, and skills.
Pendapat Mullen menyatakan bahwa hasil belajar berupa pola-pola
perbuatan, nilai-niai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
abilitas, dan keterampilan.
Hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada
kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya dan dilengkapi
dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat
dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. According to Watson
(2014:12) learning outcomes that must be achieved by students:
21
1. Demonstrate the depth and breadth of general knowledge in the fieldof Elementary Education.
2. Demonstrate well-articulated theoretical beliefs and pedagogicalpractices relevant to the class / school and community.
3. Demonstrate effective communication skills that can be used wheninteracting with friends, administrators, and family.
4. Design, implement, and assess effective instructional approaches,with special emphasis on integrated curriculum, inquiry, creativeteaching and innovative methodology, and active learning strategies.
5. Establish a classroom environment sensitive to the cultural andlinguistic needs of all students.
6. Effectively utilize technology to improve student academicachievement.
7. Demonstrate effective leadership skills in the school environment andbeyond.
Pendapat dari Watson mengatakan bahwa hasil belajar yang harusdicapai oleh peserta didik:
1. Menunjukkan kedalaman dan keluasan pengetahuan umum di bidangPendidikan Dasar.
2. Menunjukkan keyakinan teoretis dan praktik pedagogis yangdiartikulasikan dengan baik yang sesuai dengan kelas / sekolah danmasyarakat.
3. Menunjukkan kemampuan komunikasi yang efektif yang bisadigunakan saat berinteraksi dengan teman, dan keluarga.
4. Merancang, menerapkan, dan menilai pendekatan instruksional yangefektif, dengan penekanan khusus pada kurikulum terpadu,penyelidikan, pengajaran kreatif dan metodologi yang inovatif, danstrategi pembelajaran aktif.
5. Tetapkan lingkungan kelas yang peka terhadap kebutuhan budaya danbahasa dari semua peserta didik.
6. Efektif memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan prestasiakademik peserta didik.
7. Menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang efektif di lingkungansekolah dan sekitarnya.
Selain itu Anitah (2011: 219) menjelaskan bahwa hasil “Belajar
merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam
belajar”. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku
atau perolehan prilaku yang bersifat menetap, fun gsional, positif, dan
disadari.
22
Dari beberapa pengertian tentang hasil belajar menurut para ahli yang
telah dikemukakan, penelitian menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan sikap seseorang yang didapatkan dari proses belajar yang
mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan yang bersifat menetap
fungsional, positif dan disadari.
2. Tujuan Hasil Belajar
Tujuan hasil belajar untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik
sebagai pencapaian faktor belajar. Permendikbud Tahun 2017 No.3 pasal
2 menyatakan bahwa penilain hasil belajar “ Penilain hasil belajar oleh
pemerintah dilakukan melalui UN, penilain hasil belajar oleh satuan
pendidikan dilakukan melalui US dan USBN, penilain hasil belajar
dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku”. Selanjutnya menurut
Purwanto (2013: 15) menyatakan tujuan hasil belajar adalah
“Mengetahui kemajuan belajar peserta didik, mengetahui tingkat
efektifitas dan efisiensi sebagai komponen pembelajaran, menentukan
tindak lanjut pembelajaran bagi peserta didik, dan membantu peserta
didik untuk memilih sekolah sesuai dengan minat, bakat, serta
keinginannya. Sedangkan menurut Arifin (2012: 40) menyatakan tujuan
hasil belajar adalah “ Mengetahui tingkat peneguasaan peserta didik
terhadap materi yang telah diberikan, mengetahui kecakapan, motivasi
bakat, minat dan sikap peserta didik, mengetahui tingkat kemajuan dan
kesesuaian hasil belajar, menentukan kenaikan kelas, serta menempatkan
peserta didik pada potensi yang dimilikinya”.
23
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
tujuan hasil belajar adalah bentuk tingkat pencapaian yang berrguna
untuk mengetahuai tingkat pencapaian bakat , tingkat kemajuan dan
kesesuaian hasil belajar.
3. Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran
di kelas itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internalnya adalah faktor yang ada dalam diri individu yangsedang belajar. Faktor intrnal meliputi: faktor jasmaniah dan faktorpsikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang di luar individu. Faktor eksternalmeliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Berdasarkan faktor yanng mempengaruhi hasil belajar di atas peneliti
menggunakan faktor eksternal berupa pengunaan media realia terhadap
hasil belajar siwa. Pengunaan media realia terhadap hasil belajar
matematika.
4. Jenis-Jenis Hasil Belajar
Jenis hasil belajar merupakan hasil perubahan-perubahan yang terjadi
pada peserta didik menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang
menyangkut aspek kognitif, efektif dan psikomotor sebagai hasil dan
kegiatan belajar. Secara sederhana, hasil belajar diartikan sebagai tingkat
kebehasilan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran. Hasil
belajar merupaka pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
24
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam
Suprijono (2011: 5) hasil belajar berupa:
a. Informasi VerbalKemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baiklisan maupun tulisa. Kemampuan secara spesifik terhadap angsanganspesifik, kemampuan tersebut tidak memerlukanmanipulasi simbolpemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan IntelektualKemampuan memprentasikan konsep dan lambang. Keterampilanintelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuananalitissintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsipkeilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuanmelakukan aktivitas peserta didik kognitif yang bersifat khas.
c. Keterampilan KognitifKecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnyasendiri, kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidahdalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan MotorikKemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dankoordinasi.
e. SikapKemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaianterhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan internalisasi daneksteralisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikannilai-nilai sebagai standar prilakku.
Kingsley dalam Sudjana (2010: 45) membagi tiga masam hasil
belajar yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan (2) pengetahuan dan
pengertian, (3) sikap dan cita-cita.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diukur melalui alat evaluasi baik proses maupun
hasil. Hasil belajar peserta didik digunakan oleh pendidik untuk
25
dijadikan ukuran atau kreteria dalam mencapai suatu tujuan
pembelajaran.
D. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan peralatan yang digunakan oleh pendidik
untuk membantu proses penyampaian materi. Djamarah (2010: 136)
mengungkapkan bahwa media pemebelajaran adalah “alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyulur pesan guna mencapai
pembelajaran. Dilanjutkan dengan pendapat Musfiqon (2012: 28 ) media
pembelajaran itu adalah “Alat bantu fisik maupun non fisik yang sengaja
digunakan sebagai perantara antara pendidik dan peserta didik dalam
memahami pembelajaran agar lebih efektif dan efisien”. Sejalan dengan
Prihartin (2008: 50) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah “
media yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam
memahami dan memperoleh informasi yang dapat didengar maupun
dilihat oleh panca indra sehingga pembelajaran dapat berhasil dan
berdaya guna.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran segala alat bantu yang dapat digunakan dalam peroses
pembelajaran yang dapat dilihat didengar oleh panca indra sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan efisien.
26
2. Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya
dengan peningkatan mutu pendidikan. Sudjana (2010: 34) menyatakan
tujuan media pembelajaran yaitu “Pengajaran akan lebih menarik dapat
menimbulkan motivasi peserta didik, bahan pelajaran akan menjadi lebih
jelas maknanya, metode mengajar akan bervariasi, dan peserta didik akan
lebih aktif”. Sedangkan menurut Muaib, dan Rahmawati (2011: 67)
menyatakan bahawa tujuan media pembelajaran ialah “ Proses pengajaran
dapat berlangsung dengan tepat, mempermudah pendidik menyampaikan
informasi,mempermudah peserta didik dalam menerima materi ,
mendorong peserta didik menalar, menghindari kesalah pahaman”.
Selanjutnya menurut Arsyad (2014: 29) menyatakan bahwa tujuan media
pembelajaran adalah “ mempermudah mempermudah proses
pembelajaran di kelas, meningkatkan proses pembelajaran, menjaga
relevansi , membangun komunitas berbasis pendidikan kreatif dan
mengembangkan pola berfikir peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa
tujuan media pembelajaran adalah mempermudah proses pembelajaran,
mempermudah peserta didik serta merangsang pola berfikir lebih baik dan
cepat menalar.
27
3. Fungsi Media Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya memerlukan optimalisasi penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu peserta didik
memahami konsep-konsep yang abstrak. Media pembelajaran berbagai
fungsi. Suprihartiningrum (2013: 320-321) menyatakan ada enam fungsi
utama yaitu “Fungsi atnsi, fungsi motivasi, fungsi afektif, fungsi
kompensaton, fungsi psikomotorik, serta fungsi evaluasi”. Dilanjutkan
dengan Aryad (2014: 19) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran
yaitu “ Membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar , membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap peserta didik”. Seirama dengan Kemp & Dayton dalam
Arsad (2014: 28) menyatakn bahwa ada tiga fungsi utama media
pembelajaran “ Memotivasi minat atau tindakan yang menyajikan
informasi dan memberi instruksi”.
Berdasarkan pendapat teori di atas dapat disimppulkan bahwa fungsi
media pembelajaran yaitu sebagai sarana bagi peserta didik untuk
membangkitkan minat peserta didik dalam proses pembelajaran dalam
meningkatkan pemahaman yang di sajikan oleh pendidik.
4. Jenis – jenis Media Pembelajaran
Banyak sekali jenis media pembelajaran, yang paling kecil dan sederhana
murah dan media yang sangat mahal harganya. Ada media yang dapat
dibuat oleh pendidik sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Menurut
Hamzah (2011: 26 ) berdasarksan jenisnya media dapat dibedakan atas:
28
a. Media Audio , yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atausuaraContoh : cassette, tape, recorder dan radio
b. Media Visual yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa ataubentuk yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat peraga ini terbagiatas :
1. Media visuak dua dimensiMedia visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan.Contoh: gambar diatas kertas karton, gambar yangdiproyeksikan dengan opaque-projector, lembaran balik wayangbeber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saringdan foto.
2. Media visual tiga dimensi3. Disebut juga tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang,
lebar dan tinggi.Contoh: benda asli (realia) contoh barang atau speciment, alatturunan sederhana atau mack-up. Termasuk di dalam diorama,pemeran dan bak pasir.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi oleh seels dan Glasgow dalam Arsyad (2014:
35) di bagi dalam dua katagori luas yaitu pilihan media teknologi
mutakhir.
1. Pilihan Media Tradisionala. Visual diam yang di proyeksikan
1. Proyeksi opaque (tak tembus pandang)2. Proyeksi overhead3. Slide4. Filmstrips
b. Visual yang tak diproyeksikan1. Gambar, poster2. Foto3. charts, grafik, diagram4. Pameran papan info papan bulu
c. Audio1. Rekaman piringan2. Pita kaset, relel, cartridge
d. Penyajian multimedia1. Slide plus suara (tape)2. Multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan1. Film2. Televisi3. Video
29
f. Cetak1. Buku teks2. Modul teks terprogram3. Woorkbook4. Majalah ilmiah berkala5. Lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan1. Teka-teki2. Simulasi3. Permainan papan
h. Realia2. Model3. Specimen ( contoh )4. Manipulative ( peta, boneka)5. Alat peraga matematika
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhira. Media berbasis telekomunikasi
1. Telekonfren2. Kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor1. Computer assisted instruction2. Permainan computer3. System tutor intelejen4. Interaksif5. Hypermedia6. Compact ( vidio) disc
Dari jenis-jenis media di atas peneliti akan memilih jenis media menurut
Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2014: 35) yaitu media realia ( benda
asli). Karena diantara banyak media pembelajaran salah satu media yang
memiliki kelebihan cukup baik untuk melaksanakan pembelajaran pada
matematika yang memerlukan pengalaman langsung adalah media realia.
E. Media Realia
1. Pengertian Media Realia
Media realia merupakan benda nyata yang dapat digunakan.Menurut
Rusman (2005: 2) media realia yaitu “Semua media nyata”. Dalam
ruang kelas tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu kegiatan observassi
pada lingkungannya.Seirama dengan pendapat Sanaky (2011: 50)
30
menyatakan bahwa media realia yaitu benda nyata yang dapat di
hadirkan di ruang kelas atau keperluan proses pembelajaran. Sejalan
dengan Sanjaya ( 2011: 14) menyatakan bahwa media realia “Benda
nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau bisa disebut dengan
benda yang sebenarnya”.
Dari beberapa pengertian media di atas maka penulis menyimpulkan
bahwa media realia itu adalah media nyata atau objek nyata yang dapat
digunakan sebagai bahan belajar yang dapat di hadirkan dalam proses
pembelajaran. Media realia adalah media yang tidak mengalami
perubahan atau asli dan bukan berupa tirunan atau model dari benda
nyata. Media realia tersebut dapat berupa orang, mata uang, tumbuhan,
hewan, bebatuan, air, tanah, benda-benda dan makanan.
2. Jenis-Jenis Media Realia
Sebelum kita melihat jenis-jenis media realia, ada baiknya kita melihat
jenis-jenis media secara umum terlebih dahulu. Menurut Heinicich dalam
Pujita (2008: 4) jenis - jenis media realia “garis/bahan, cetak/ sulementari
materials ( papan tulis, gambar, skets, kartun, poster, papan, planel, bord,
and papan bulletin”.
Wibowo (2002: 41) mengungkapkan jenis-jenis media realia adalah
“serbaneka seperti papan tulis,( papan planel, papan bulletin, realia, karya
wisata’.
Lebih lanjut menurut pendapat Rusman (2005: 2) media realia yaitu
“Semua benda nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan
31
didalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan”. Misalnya tumbuhan,
batuan, binatang, intesectarium, benda-benda, air, sawah, makanan dan
sebagainya. Hal lain yang mengemukakan Hamalik (2012: 133) bahwa
media realia yaitu “Benda atau objek yang dapat digunakan untuk
membatu pengajaran seperti bunga, batu, koran, dan lain sebagainya
yang mungkin dibawa oleh peserta didik atau pendidik”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli maka
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media realia yaitu:
a. Benda benda hidup sperti: orang, binatang, dab tumbuhan
b. Benda-benda mati seperti: Meja, kursi, gelas, buku, majalah, koran,
lemari, figure foto, karpet, uang koin, bebatuan dan makanan.
3. Keunggulan dan Kelemahan Media Realia
Penggunaan media membawa dampak positif bagi kegiatan pembelajaran
Sudjana (2010: 13) menyatakan bahwa media realia mempunyai
kelebihan dan kekurangan yaitu:
a. Kelebihan media realia1. Dapat menimbulkan interaksi langsung antara anak dengan
benda nyarta2. Dapat membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada
saat mengamati, menangani, dan memanipulasi.3. Media rea lia dapat menanamkan konsep dasar yang bersifat
abstrak menjadi benar, kongkret dan realitis.4. Lebih membangkitkan motivasi untuk belajar.
b. Kekurangan media realia2. Ukurannya ada yang sebagian bentuk terlalu besar untuk anak
adan terlalu kecil sehingga menyulitkan anak untuk memahamimaedia tersebut.
3. Harga media realia mahal.4. Pemeliharaan media realia harus diperhatikan.
32
Keunggulan media realia diungkapkan oleh Pujita (2008: 29) media
realia mempunyai keunggulan yaitu:
a. Mudah didapat, pada umumnya media realia dapat ditemui karenamerupakan bendanyata yang ada disekitar lingkungan.
b. Memberikan informasi yang jelas dan akurat mengingat benda realiamerupakan benda yang nyata maka penjelasan atau informasi yangberkaitan benda tersebut menjadi jelas dan akurat.
Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara
yang cukup efektif apabila dilihat dari beberapa keunggulan media realia
tersebut. Namun menurut Pujita (2008: 15) media realia mempunyai
kelemahan yaitu:
a. Ukuran kendala utama dalam menghadirkan media realia dalam ruangkelas adalah ukuran yang terlalu besar. Apabila kegiatan belaqjarmengajar dilakukan dalam ruang kelas media realia berukuran besarsulit untuk dibawa ke ruang keals
b. Benda nyata yang berharga mahal. Benda-benda nyata yang harganyamahal tentunya silit untuk digunakan sebagai media realia. Hal inikarena biaya yang tidak mudah untuk dianggarkan, misalnya batu-batu berharga.
Ibrahim dan Syarodih (2005: 119) mengemukakan berbagai keunggulan
dalam penggunaan media realia yaitu:
a. Dapat memberikan kesempatan semaksiml mungkin pada anak untukmempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalamsituasi nyata.
b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami sendirisituasi yang sesungguhnya
c. Melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkinalat indra.
Sedangkan kelemahannya yaitu :a. Membawa anak-abak ke baerbagai tempat di luar sekolah kadang-
kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sebagainyab. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata
kaang-kaang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinankerusakan dalam penggunaannya
c. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yangsebenarnya seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian demibagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.
33
Selain memiliki potensi-potensi sebagai media pembelajaran, media realia
juga memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan realia adalah adanya
kemungkinan peserta didik mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap
objek yang sedang dipelajari. Kemungkinan lain adalah informasi yang
ingin disampaikan akan berbeda sehingga tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Langkah-Langkah Penggunaan Media Realia
Media pembelajaran merupakan alat bantu pendidik untuk membantu
tugasnya dalam pembelajaran media pembelajaran dikembangkan untuk
keefektifan dan efesiensi dalam mencapai pembelajaran. Dalam
penggunaan media pembelajaran tidak bisa digunakan dengan asal-asalan,
melainkan ada beberapa langkah yang sistematik.Menurut Sadiman,
(2006: 198) supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada
empat langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media realia,
yaitu:
1. Menyediakan benda-benda nyata yang berhubungan dengan bahanajar(materi ajar ) agar dapat dimanfaatkan dikelas dengan efisien
2. Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam prosespembelajaran dikelas. Peserta didik mendapatkan pengalamanlangsung dari benda-benda tersebut
3. Mengajak peserta didik mengamati secara langsung kemudianbersama temannya berdiskusi tentang materi yang diajarkan
4. Stelah mengamati dan berdiskusi serta bimbingan dari pendidikpeserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti menganalisi bahwa dalam
menggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan langkah-langkah
yang sistematis. Mencantumkan media realia yang akan digunakan
kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga media
34
realia yang digunakan dapat membantu pendidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
F. Kurikulum 2013
1. Kurikulum 2013
Sebagai salah satu untuk meningkatkan cita-cita bangsa Indonesia adalah
dengan mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh. Cerdas
mandiri dan berpeng pada nilai-nilai spritual. Menurut Kunandar (2014:
16) “dalam rangka mewujudkan generasi muda dalam suatu lingkaran
yang kondusif pemerintah melalui departemen” Pendidikan dan
Kebudayaan terus melakukan pembaharuan dan inovasi dalam dunia
pendidikan, salah satunya adalah pembaharuan dan inovasi kurikulum,
yakni lahirnya kurikulum 2013. Berkaitan dengan perubahan kurikulum
yang berbasis kompetensi sekaligus karakter yang dipastikan akan
membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan pengetahuan yang
sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Menurut Mulyasa
(2013: 7) kurikulum 2013 lebih ditekankan pada “pendidikan karakter,
terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi bagi tingkat
berikutnya”. Pendidikan karakter pada kurikulum ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan karakter dapat
diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang
terdapat dalam kurikulum.
Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa kurikulum 2013 untuk
memperbaiki sistem pendidikan dengan menerapkan pendidikan berbasis
35
karakter guna melahirkan generasi penerus bangsa yang produktif,
kreatif, inovatif, dan berkarakter.
2. Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum 2013
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang di rancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep.
Menurut Fadillah (2014: 16) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran
kurikulum 2013 yaitu,” sistem pembelajaran pada kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran tematik terpadu dan pendekatan saintifik (
Sceintific Approach)”. Sedangkan menurut Hosnan (2014: 9)
menjelaskan bahwa “Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran
yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun
pengetahuan melalui metode ilmiah.
Dijelaskan oleh Sudarwan dalam Majid (2014: 194) menyatakan bahwa
“ pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan,
penalaran, penemuan, dan penjelasan tentang suatu keberadaan .”
menurut Sudarwan dalam Majid (2014: 194) proses pembelajaran disebut
ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut:
a. Subtansi atau materi pembelajaran berbasis pada faktaatau fenomenayang dapat dijelaskan dengan logika atau penelaran tertentu, bukansebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata.
b. Penjelasan pendidik, respon peserta didik, dan interaksi edukatifpendidik peserta didik terbatas dari prasangka yang serta-merta,pemikiran, subyektif, atau penalaran yang menyimpang dari alurberfikir logis.
c. Mendorong dan mnginspirasi peserta didik berfikir secara kritis,analisis, dan tempat dalam mengidentifikasi, memahami,memecahkan masalah, dan mengaplikasikan subtansi atau materipembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berfikir hipotetikdalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain darisubtansi atau materi pembelajaran.
36
e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional, danobjektif dalam merespon subtansi atau materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapatdipertanggung jawabkan.
g. Tujuan pembelajaran di rumuskan secara sederhana dan jelas, namunmenarik sistem penyajiannya.
Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah yaitu,
sikap,pengtahuan, dan keterampilan. Kurikulum menekankan pada
dimensi pedagogik moderen dalam pembelajaran yang menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah ( sceintific approach) dalam
semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan,
bertanya, percobaan, , menganalisis menalar, dan menyimpulkan. Berikut
penjelasan kelima penjelasan tersebut :
1. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran ( Meaningful Learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu seperti menyajikan media objek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Mengamati sangat bermanfaat bagi penumbuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi.
2. Menanya
Kegian tanya jawan mengharuskan pendidik mampu mengisnpirasi
peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkaban ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Menanya kepada peserta
didik berfungsi untuk mebangkitkan rasa ingin tahu, mendorong dan
37
mengisnspirasi peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajara peserta
didik, membangkitkan keterampilan peserta didik, mendorong
partisipasi peserta didik, membangun sikap kjeterbukaan,
membiasakan peserta didik berfikir spontan, dan melatih kesantunan
dalam berbicara.
3. Mencoba
Menciptakan hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percoban, terutama untuk materi atau
subtansi yang sesuai. Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan
dengan lancar maka pendidik hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yang akan dilaksanakan murid, mempersiapkan
perlengkapan yang di digunakan, memperhitungkan tempat dan
waktu, menyediakan kertas kerja, membicarakan masalah kerja
kepada peserta didik serta mengumpulakn hasil dari percobaan.
4. Menalar
Menalar adalah salah salah satu istilah dalam kerangka proses
pembelajarandengan pendekatan ilmia yang dianut dalam kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa pendidik dan peserta didik
merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis
dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpilan yang berupa pengetahuan . penalaran yang
dimaksud merupakan penalaran ilmiah.
38
5. Menyimpulkan
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan yang
terakhir. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama dalam satu
kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan dengan sendiri setelah
mendengarkan hasil kegiatan mengelola informasi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan sentifk
adalah suatu pendekatan yang bertujuan memperoleh memperoleh
pengetahuan didasarkan pada struktur logis dengan tahapan, menanya,
mengamati, mencoba, menganalisis, dan mengakomodasikan.
G. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
pendidikan matematika penting diberikan kepada setiap peserta didik
disetiap jenjang pendidikan. Dengan pembelajaran matematika
diharapkan peserta didik mampu bertindak dan bertanggung jawan dalam
memecahkan msalah sehari-hari. Suwangsih (2010: 3) matematika
berasal dari bahasa latin “mathematika” yang mulanya diambil dari
bahasa yunani “mathematike “ yang berarti mempelajari. Aisyah dkk
(2008: 1) menyatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide, aturan-
aturan hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika
berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Adjie (2015: 34) memberikan
enam atau pengertian tentang matematika yaitu:
(1) matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak danterorganisir dengan baik, (2) matematika adalah pengetahuan tentangbilangan dan kalkulasi, (3) matematika adalah pengtahuan tentangpenalaran logik dan hubungan dengan bilangan, (4) matematikaadalah pengetahuan fakta-fakta kuantitatif dan masalah struktur-
39
struktur yang logik, dan (6) matematika adalah pengetahuan tentangaturan-aturan yang ketat.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang matematika yang telah
dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa matematika
merupakan penalaran logik yang berkenaan dengan ide-ide, aturan-
aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis.
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran matematika di SD memiliki peran penting dalam berbagai
disiplin ilmu memajukan daya pikir peserta didik. Tujuan pembelajaran
matematika di SD dapat dilihat di dalam (KTSP). Mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes,
akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat; melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan dengan symbol tabel diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
40
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam
mempelajari matematika, serta ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Sementara berdasarkan kurikulum 2013, tujuan pembelajaran
berdasarkan Standar kompetensi Lulusan SD yang diharapkan tercapai
meliputi:
1. Domain Sikap: memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggungjawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain.
2. Domain Keterampilan: memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya.
3. Domain Pengetahuan: memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora,
dengan wawasan kebangaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkugan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
41
3. Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan pendidik dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut. Ruang lingkup Matematika kelas V SD/MI mencakup:
1. Bilangan,
2. Geometri dan pengukuran.
Tabel 2 Kompetensi Inti dan Kompetensi DasarKOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)KOMPETENSI INI 4(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dankonsep tual dengan cara mengamatidan menanya berdasarkan rasa ingintahu tentang dirinya , maklukciptaan Tuhan dan kegiatannya, danbeda-benda yang dijumpainya dirumah, di sekoplah, dan tempatbermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktualdan konsep tual dalam bahasayang jelas, sistematis, logis dankritis, dalam karaya yang estetis,dalam gerakan yangmenvcerminkan anak sehat, dandalam tindakan yangmencerminkan prilaku anakbermain dan beraklak mulia
KOMPETENSI DASAR KOPETENSI DASAR3.4. Menjelaskan posisi suatu benda
dengan mengunakan arah mata angin4.4. menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan posisi suatubenda dengan menggunakan arahmata angin
3.5 menjelaskan skala melalui denah 4.5 menyelesaikan masalah berkaitandengan skala pada denah
3.6 menjelaskan dan menentukanvolume bangun ruang denganmenggunakan suatu volume ( sepertikubus satuan )
4.6 menyelesaikan masalah yangberkaitan dengan volume bangunruang dengan menggunakansutuan volum ( kubus satuan)
3.7 menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok )
4.7 membuat jaring-jaring bangunruang sederhana ( kubus danbalok )
3.8 menjelaskan data yang berkaitandengan diri peserta didik ataulingkungan sekitar serta carapengumpulannya
4.8 mengodentifiklasi data yangberkaitan dengan diri pesertadidik atau lingkungan
3.9 menjelaskan data penyajian data yangberkaitan dengan diri peserta didikdan membendingkan dengan data dirilingkungan sekiytar dalam bentukdaftar, tabel, diagram gambar (piktogram), diagram batang, ataudiagram garis
4.9mengorganisasikan danmenyajikan data yang berkaitandengan diri peserta didik danmembandingkan dengan data darilingkungan sekitar dalam bentukdaftar tabel, diagram batang ataudiagram garis
Sumber : Pendidik kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung
42
Berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang di
uraikan di atas peneliti menggunakan Standar kompetensi 3.6. Menjelaskan
Volume Bangun Ruang Dan Menemukan Jarinf-Jarinf Bangun Ruang . 4.6
Membuat Bangun Ruang Dan Jarinf-Jaring Bangun Ruang Sederhana (Kubus
Dan Balok).
H. Penelitian Relevan
1. Wahyuni .(2012) berdasarkan penelitiannya di SD Negri 1 Angkinang di
yogyakarta tentang Pengaruh Penggunaan Media Realia dan Media
Gambar Terhadap Hasil Belajar dan dan keterampilan proses dasar ipa
peserta didik SDN 1 angkinang. Penelitian tersebuat menyimpulkan
bahwa dengan penggunaan media realia dapat meningkatkan hasil belajar
serta keterampilan proses dasar ipa peserta didik SDN 1 Angkinang.
Pengaruhnya dapat dilihat pada hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
2. Kresnadi (2013) berdasarkan penelitiannya di SD Negri Pontianak di
Pontianak Tentang Pengaruh Penggunaan Media Realia Terhadap Hasil
Belajar Matematika Peserta didik SD Negri Pontianak. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa dengan pengunaan media realia dapat
meningkatkan hsil belajar . pengaruhnya dapat dilihat pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
3. Ningrum (2016) berdasarkan penelitiannya di MIN Mesjid Raya Banda
Aceh tentang Penggunaan Media Realia Melalui Penereapan Model
Koopratif Tipe Numberhead Together (NHT) Pada Pembelajaran
Matematika Peserta didik Min Mesjid Raya Banda Aceh. Penelitian
43
tersebut menyimppulkan bawa ada peningkatan hasil belajar serta
penerapan NHT dapat diterapkan di MIN Mesjed Raya .
4. Afriani, Rina. 2012. Pengaruh Antara Penggunaan Media Realia
terhadap Prestasibelajar Matematika. Universitas Lampung. Bandar
Lampung. Penelitian tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh media
realia terhadap hasil belajar siwa.
5. Galuh, 2013. Penerapan pengunaan media realia pada pembelajaran
tematik untuk meningkatkan aktivitas belajar. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pengumpulan data
instrument aktifitas belajar, sikap dan keterampilan. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang
positif.
Adapun hasil paparan dari kelima penelitian tersebut mengkaji tentang
pengunaan media realia dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hal
tersebut ketiga dapat dinyatakan relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, dimana variabel X (bebas) pada penelitian ini sama yaitu media
realia, sedangkan untuk variabel Y ( terikat) hasil belajar. Hal yang berbeda
pada penelitian ini terletak pada tempat dan waktu penelitian.
I. Kerangka Fikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai
masalah yang penting Sugiyono (2016: 91). Sedangkan menurut para ahli
yang lain keragka fikir adalah bagian dari teori yang menjelaskan tentang
alasan atau argumen bagi rumusan hipotesis, akan menggambarkan alur
44
pemikiran peneliti dan memberikan penjelasan kepada orang lain tentang
hipotesis yang diajukan Arikunto (2014: 99) pada bagian ini akan
dijelaskan antara pengaru media realia dengan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan observasi diketahui bahwa banyak peserta didik kelas V SD
Kartika II-5 Bandar Lampung yang memperoleh nilai rata-rata belum
mencapai standar KKM. Ada banyak faktor mempengaruhi hasil belajar
peserta didik yang rendah, salah satunya adalah penggunaan media
pembelajaran. Dari kedua faktor yang mempenggaruhi hasil belajar diatas,
penggunaan media pembelajaran yang menjadi penyebab yang cukup
mendasar.
Media pembelajaran merupakan alat bantu pendidik untuk menyalurkan
pesan dari pendidik kepada peserta didik, sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik dalam membantu
proses pembelajaran. Jadi penggunaan media pembelajaran diartikan
sebagai pendaya gunaan berupa tindakan alat bantu pendidik dan peserta
didik sebagai penyalur pesan dalam proses pembelajaran. Pada saat
pendidik menggunakan media, pendidik dapat menggunakan bermacam-
macam media karena media sangatlah beragam. Namun dalam hal ini,
peneliti menggunakan media realia dengan alat peraga, mengingat
pemanfaatan media realia khususnya alat peraga dalam pembelajaran
matematika sangat membantu mudah didapat serta mudah digunakan.
Dengan adanya penggunaan media maka aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran tidak hanya mendengarkan uraian dari pendidik, peserta didik
juga lebih aktif dalam aktifitas mengamati, menggunakan dan menggali
45
informasi media pembelajaran sebagai penyalur pesan, cara belajar ini
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, namun
dalam menggunakan media ada prinsip dalam memilih media. Media dipilih
untuk disesuaikan dengan tujuan dan materi pembelajaran kesesuaian materi
akan dilihat dari kompetensi dasar (KD), standar kompetensi (SK).
Pengunaan media realia dari proses pembelajaran pada penelitian ini
menggunakan pembelajaran matematika. Hasil belajar matematika dalam
proses pembelajaran dari ranah kognitif yang dibatasi dari C1 sampai
dengan C4. Ranah kognitif yang meliputi meliputi mengamati,memahami,
mengkomunikasikan, dan mencoba. Untuk mengetahui pengaruh
penggunaanya dilihat dari perbedaannya nilai posttest dan pretest.
Berdasarkan uraian di atas maka diduga ada pengaruh antara penggunaan
media realia dengan hasil belajar artinya semakin efektif penggunaan media
realia yang digunakan maka semakin efektif penggunaan media realia.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gamba 1. Arah Kerangka Berpikir Pengaruh Penggunaan MediaRealia Dengan Hasil Belajar Matematika.
Keterangan :
X : Media RealiaY : Hasil Belajar Matematika
: Pengaruh
Hasil BelajarMatematika (Y)
Media Realia
(X)
46
J. Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian
setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.
Menurut Soeharto (2015: 26) hipotesis adalah suatu pernyataan secara
empirik. Sedangkan Narbuko (2013: 13) menyatakan bahwa hipotesis
merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui
suatu penelitian, dan hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua
variabel atau lebih.
“Ada Pengaruh Penggunaan Media Realia terhadap Hasil Belajar
Matematika Pada peserta didik kelas V di SD Kartika II-5 Bandar
Lampung”.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini mengunakan jenis eksperimen, yang dimana eksperimen
menurut Sugiyono (2016: 107) jenis eksperimen merupakan metode yang
menjadi bagian dari jenis kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri,
dengan adanya kelompok kontrolnya. Jenis penelitian yang digunakan penulis
adalah quasi eksperimental desaind, dengan desain yang digunakan adalah
Nonequevalent Control Group Desain, desain kuasi eksperimen dengan
melibatkan perbedaan pretest maupun postes antara kelas eksperimen dan
kelas control. Kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan perlakuan
yang sama dari tujuan, isi, bahan pembelajaran dan waktu belajar.
Perbedaannya terletak pada pengunaan media realia dengan mengambil nilai
aktivitas peserta didik di kelas eksperimen.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh dengan
diberikan tes awal ( pretest) dengan tes yang sama, selain itu memberikan
perlakuan tertentu pada kelas eklsperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran di
kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan media realia,
sedangkan kelas kontrol tidak memperoleh perlakuan pengunaan media
realia. Pada akhir pertemuan diberi postest, dengan memberikan soal yang
48
bentuk pilihan ganda yang dilakuakn pada kedua kelas dengan soal tes yang
sama untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.
Table 3. Desain PenelitianKelompok Pretest Perlakuan PosttestEksperimen Y1 X Y2
Kontrol Y1 Y2
Sumber Sugiyono 2016
B. Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kartika II-5 Bandar Lampung tahun ajaran
2017/2018
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2017/2018.
C. Populasi dan Sample Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.
Menurut Arikunto (2014: 173) “ Populasi adalah keseluruhan subjek.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Study atau
penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus”. Sedangkan
menurut Sugiyono (2016: 117) “ populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti. Populasi dalam
49
penelitian ini adalah seluruh kelas V SD Kartika II-5 Bandar Lampung
tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 4. Jumlah Kelas V Kartika II-5 Bandar Lampung
No KelasBanyak Peserta didik
JumlahL P
1 VA 18 20 38
2 VB 19 21 40
3 VC 16 24 40
4 VD 16 24 40
5 VE 17 21 38
6 VF 18 22 40
7 VG 17 23 40
Jumlah 275Sumber. SD Kartika II-5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018
2. Sampel
Sampel meupakan sebagain dari populasi. Menurut Arikunto (2014: 174)
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan
menurut Sugiyono (2016: 118) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa sampel adalah jumlah atau karakteristik yang mewakili populasi
yang diteliti.
Selanjutnya cara-cara pengambilan sampel menurut Arikunto (2014: 174)
teknik sampling merupakan pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. Jenis teknik sampel yaitu random yaitu teknik
pengambilan sampel secrara acak. Sehingga dalam penelitian ini
menggunakan 2 kelas yang digunkan sebagai sampel. Penggambilan
sampel dengan cara undian , dengan cara memasukan kertas dalam
50
kaleng yang diberi nama-nama kelas VA sampai dengan kelas VG (
populasi) dengan jumlah yang akan diambil dua kelas untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dikocok seperti arisan yang keluar terlebih
dahulu merupakan kelas eksperimen dan yang kedua sebagai kelas
kontrol. Jadi telah dilakukan undian keluar yang pertama yaitu kelas VB
sebagai kelas eksperimen dan VD sebagai kelas kontrol.
Tabel 5. Kelas Eksperimen dan Kelas kontrolKelas Jumlah peserta didikVB ( eksperimen) 40VD ( Kontrol) 40Jumlah 80
Sumber. SD Kartika II-5 Bandar Lampung
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah hal atau sesuatu yang menjadi perhatian suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2016: 63) mengemukakan bahwa variabel
penelitian adalah “ sesuatu sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Penelitian ini terdiri dari
variabel bebas( variabel bebas independen dan variabel terikat dependen).
Variabel pada penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas ( dependen)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah media realia dengan di
lambangkan dengan (X)
2. Variabel Terikat ( Independen)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika
peserta didik kelas V Kartika II-5 Bandar Lampung di lambangkan
dengan (Y).
51
E. Definisi Konseptual dan Definisi Oprasional Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Definisi Konseptual Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Media realia adalah media nyata yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memberikan penalaran secara langsung
dalam bekerja sama dengan teman kelompok dan suatu media yang
dapat merangsang pemikiran peserta didik dengan benda nyata dalam
pembelajaran.
b. Variabel Hasil Belajar Matematika adalah suatu kemampuan yang
dimiliki peserta didik setalah ia mengalamai pengalaman belajarnya
berupa perubahan dalam aspek kognitif yang dicapai dalam bentuk
angka atau skor, aspek efektif dan juga psikomotorik. Hasil belajar
tersebut dapat dilihat dengan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang menunjukan tingkat kemampuan
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Definisi Oprasional Variabel
Definisi oprasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan Media Realia
Dalam penelitian ini kelas yang diberikan perlakukan media
pembelajaran dengan media realia adalah kelas eksperimen dengan
mengunakan langkah-langkah tertentu. Defenisi oprasional dengan
pengunaan media realia dalam penelitian ini adalah aktivitas pengajaran
meliputi a. Menyediakan benda-benda nyata yang berhubungan dengan
bahan ajar (materi ajar) agar dapat dimanfaatkan di kelas dengan
52
efisien, b. Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam proses
pembelajaran di kelas. Peserta didik mendapatkan pengalaman
langsung dari benda-benda tersebut,c. Mengajak peserta didik
mengamati secara langsung kemudian bersama temannya berdiskusi
tentang materi yang diajarkan, d. Setelah mengamati dan berdiskusi
serta bimbingan dari pendidik peserta didik dapat menyimpulkan materi
yang telah diajarkan.
b. Variabel Hasil Belajar Matematika
Pencapaian hasil belajar peserta didik berupa nilai yang diperoleh
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan pendidik
kepada peserta didik melalui evaluasi atau penilaian pada pembelajaran
matematika. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik
yang berupa kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar yang
telah dilalui, bukti ketercapaian kemampuan tersebut dapat dilihat dari
bentuk skor atau nilai yang berupada angka. Ukuran tersebut diperoleh
setelah peserta didik menjawab instrumen tes pengetahuan yang
disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Hasil
belajar yang diamati pada penelitian ini di fokuskan pada ranah kognitif
artinya hasil belajar dalam penelitian ini adalah pengetahuan berupa
angka-angka yang diperoleh dari hasil postest sebanyak 20 soal yang
dibuat dengan menggunakan test produk yang diturunkan dari ranah
kognitif C1 sampai C4 dan disesuaikan dengan SK dan KD
pembelajaran.
53
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2016: 240) dokumentasi merupakan catatan pristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang peneliti secara langsung dapat
mengambil bahan dokumen yang sudah ada dan meperoleh data yang
dibutuhkan salah satunya adalah catatan-catatan atau dokumen tentang
sekolah , daftar nama peserta didik, foto.
2. Teknik Tes
Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik tes. Menurut Arikunto (2014: 53) menyatakan bahwa “tes
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetauhi atau
mengukur dengan cara dan aturan-aturan yang sudah di tentukan”. Peserta
didik diberikan tes dalam bentuk pretest dan postes untuk mendapatkan
data pemahaman konsep. Tes yang digunakan dalam pretest sama dengan
soal yang digunakan dalam posttest. Tes dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik kemudian diteliti guna
melihat pengaruh dari penggunaan media realia dalam pemebelajaran.
3. Observasi
Perolehan data yang dibutuhkan dan relevan dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Menurut Sugiyono (
2016: 203) teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan “bila
peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”. Teknik
54
observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat keaktifan belajar
peserta didik selama proses pembelajaran dengan mengunakan media
pembelajaran realia. Penelitian ini menggunakan observasi tersetruktur
adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan
diamati, kapan dan di mana tempatnya. Penulis menyiapkan lembar
observasi dan mengamati setiap kegiatan peserta didik pada proses
pembelajaran.
G. Intrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Salah satu tujuan dibuatnya instrumen adalah
untuk memperoleh data informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang
ingin dikaji. Dalam mengumpulkan data penelitian menggunakan
instrumen tes dan non tes.
a. Instrumen Tes
Menurut Margono ( 2010: 170) “tes ialah seperangkat stimulus atau
rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksdu untuk
mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor
angka”. Bentuk tes yang diberikan alah tes pilihan ganda adalah salah
satu bentuk tes yang mempunyai satu alternatif jawaban yang benar
atau paling tepat. Dilihat strukturnya bentuk soal pilihan ganda terdiri
atas :
a. Steam : suatu pertanyaan yang berisi permasalahan yang akan
ditanyakan .
55
b. Option: sejumlah pilihan/alternatif jawaban.
c. Kunci : jawaban yang benar/ paling tepat.
d. Distractori/pengecoh : jawaban-jawaban lain selain kunci.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Instrumen
a. Uji Coba Instrumen
Sebelum soal tes diujikan kepada peserta didik, soal yang tes terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan
pada peserta didik kelas V Kartika II-5 Bandra Lampung yang
memiliki standar KKM sebesar 75.
a. Uji persyaratan Instrumen Non-Tes
Sebelum lembar observasi digunakan untuk mengamati apakah
media realia sudah diterapkan dengan efektif, lembar observasi perlu
diuji kevalidannya da reabilitasnya.
b. Uji Persyaratan Instrumen Tes
Setelah dilakukan uji coba instrumen tes, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis hasil uji coba yang bertujuan untuk mengetahui
validitasnya soal, reabilitas soal, daya pembeda soal, dan taraf
kesukaran soal.
2. Uji Validitas
Validitas tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses/ metode
dapat memberikan hasil yang sesuai. Menurut Arikunto (2014:211)
“validitas adalah ukuran yang mengajukan tingkat-tingkat kevalidan
56
atau kesahihan instrumen”. Satu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi . sebalikknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur tingkat validitas
dalam penenilaian ini digunakan rumus korelasi produnct moment
sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi X dan YN = jumlah responden∑XY = total perkalian skor X dan Y∑Y = jumlah skor variabel Y∑X = jumlah skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel Y(Arikunto 2014 :87)
3. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karna instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang realiabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Realiabel dapat diartikan
juga dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Penggunaan rumus alpha:
57
Keterangan:
: Koefisien reliabilitas
: Banyaknya butir soal∑ : Jumlah varians butir
: Varians totalTabel 6. Tabel Klasifikasi Reabilitas
Nilai Reliabilitas Kategori0,00 - 0,20 Sangat rendah0,21 - 0,40 Rendah0,41 - 0,60 Agak rendah0,61 - 0,80 Cukup0,81 - 1,00 Tinggi
Sumber Arikunto (2014:319)
1. Daya pembeda soal
Menganalisis daya pembeda soal ialah mengkaji soal-soal dari segi
kesanggupan tes tersebut dalam katagori tertentu. Pembeda adalah
kemampuan soal untuk membedakan peserta didik yang berkemampuan
tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah Arikunto
(2014: 211). Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda
yaitu:
D = − = PA − P
Keterangan :
J : Jumlah Peserta TesJA : Banyaknya Peserta Kelompok AtasJB : Banyaknya Peserta Kelompok AtasBA : Banyaknya Peserta Kelompok Atas Yang Menjawab Soal DenganBenar.BB : Banyaknya Peserta Kelompok Bawah Yang Menjawab SoalDengan Benar.P : Indeks Kesukaran
PA= : Proporsi Peserta Kelompok Atas Yang Menjawab Benar
PB= : Proporsi Peserta Kelompok Bawah Yang Menjawab Benar.
D= Daya beda
58
Tabel 7. Daftar Interpretasi Indeks Daya PembedaIndeks Daya Pembeda Keterangan
0,00 sampai 0,19 Jelek0,20 sampai 0,39 Cukup0,40 sampai 0,69 Baik0,70 sampai 1,00 Baik Sekali
Negativ Tidak BaikSumber: Arikunto (2014: 218)
Menguji daya pembeda soal dalam penellitian ini menggunakan
program Microsoft Office Excel 2007.
2. Taraf kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi peserta tes yang menjawab
benar terhadap butir soal tersebut. Untuk mengetahui tingkat kesukaran
butir tes digunakan rumus berikut.=Keterangan :P = tingkat kesukaranB = jumlah peserta didik yang menjawab benarJS= Jumlah peserta didik peserta didik.
Tabel 8. Klasifikasi Taraf Kesukaran SoalBesar Taraf Kesukaran (TK) Interprestasi
0,01 sampai 0,30 Sukar0,30 sampai 0,70 Cukup0,70 sampai 1,00 Mudah
Sumber Arikunto (2014:210)
59
I. Uji Hipotesis
Regresi Linier Sederhana
Guna menguji ada tidaknya pengaruh media pembelajaran (media realia
terhadap hasil belajar matematika, maka digunakan analisis regresi linier
sederhana untuk menguji hipotesis. Menurut Siregar (2013: 379) rumus
regresi linier sederhana yaitu :
Y = +KeteranganY= Variabel terikatX= Variabel bebasa = KonstantaB= Konstanta
Analisis uji regresi linier sederhana pada penelitian ini dilakukan dengan
aplikasi Microsoft Offiice Excel. Hipotesis yang akan diuji pada penelitian
ini adalah sebgai berikut:
Ha : Ada Pengaruh Penggunaan Media Realia terhadap Hasil Belajar
Matematika Pada Peserta didik Kelas V SD Kartika II-5 Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2017/2918.
Ho : Tidak Ada Pengaruh Penggunaan Media Realia terhadap Hasil
Belajar Matematika Pada Peserta didik Kelas V SD Kartika II-5
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2918.
82
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penggunaan media realia terhadap hasil belajar matematika peserta
didik kelas V. Pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar kelas
eksperimen dan kontrol. Kelas
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat diajukan
saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Kartika II-5 Bandar Lampung , yaitu sebagai berikut :
a. Bagi Peserta Didik
1. Diharapkan untuk memperbanyak pengalaman belajar yang didapat dari
lingkungan sekitar.
2. Dapat memotivasi dirinya sendiri untuk giat dalam belajar di sekolah maupun
belajar di rumah.
b. Bagi Pendidik
1. Diharapkan memilih media pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pemilihan media pembelajaran harus menjadikan peserta didik menjadi lebih
aktif sehingga tercipta pembelajaran yang lebih optimal dan hasil belajar pada
83
pembelajaran dapat meningkat.
2. Media realia dapat menjadi alternatif dalam pemilihan media
pembelajaran, karena dengan menggunakan media realia tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.
3. Menambah media pembelajaran baru yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran sehingga menjadi efektif dan efisien yang dapat membantu
pendidik memperjelas materi yang disampaikan.
c. Bagi Kepala Sekolah Sebaiknya kepala sekolah mengkondisikan pihak
pendidik untuk menggunakan media realia dan membantu pendidik untuk
menggunakan media pembelajaran yang beragam sehingga dapat dijadikan
referensi untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dan
pendidikan pada umumnya.
d. Bagi Peneliti Lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian
dibidang ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran,
informasi dan masukan tentang Pengaruh penggunaan media realia
terhadap hasil belajar matematika.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Husni. 2002. Pengertian Belajar dari Berbagai Sumber (Belajar danPembelajaran.Alfabeta.Bandung..
Adjie, Nahrowi, dan Maulana. 2015. Pemecahan Masalah Matematika. UPIPress:Bandung.
Afriani, Rina. 2012. Pengaruh Antara Penggunaan Media Realia TerhadapPrestasibelajar Matematika. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Aisyah , Nyimas, dkk. 2008 .Pengembangan Pembelajaran MatematikaSD.Dipdiknas.jakarta.
Anitah W, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Rineka Cipta. Jakarta.
Arifin, 2012. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Arikunto,Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.Rineka Cipta: Jakarta
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Aunurahman, 2010. Belajar dan Proses Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Aziz, Azmahani A., Khairiyah M. Yusof, and Jamaludin M. Yatim. (2012)."Evaluation on the Effectiveness of Learning Outcomes from Students’Perspectives." Procedia-Social and Behavioral Sciences 56): 22-30.https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042812040906.Diakses pada tanggal 5 Januari 2018 pukul 10.25 WIB.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Daryanto, 2005. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Standar Isi dan Standar KompetensiLulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. bp Pustaka Candra:Jakarta.
Dimyati dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.
85
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PT.Rineka Cipta: Jakarta.
Fadillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,SD/MTS, dan SMA/MA. Ar-Ruzz. Yogyakarta .
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Insan Mandiri. Yogyakarta
Hamzah, 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. BumiAksara: Jakarta
Hosnan, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad21. Ghalia Indonesia. Jakarta
Ibrahim, R., Nana Syaodih, S. 2005. Perencanaan Pengajaran . PT Rinekacipta. Jakarta.
Komalasari, Kokom. 2010. Pemebelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi.Refika Aditama. Bandung.
Kresnadi, 2013. Pengaruh Penggunaan Media Realia Terhadap Hasil BelajarMatematika Siswa SD Negri Pontianak. https://fkip.untan.ac.id/prodi-24-pendidikan-guru-sekolah-dasar.html . Diaskes Pada Tanggal 23Maret 2018.
Kunandar, 2014. Penilaian Autentik. PT Rajagafindo Persada. Jakarta
Lile, 2014. Effect of problembased learning and traditional instruction on selfregulated learning. The Journal of Education Research,HeldrefPublication, 99, 307-317. https://eric.ed.gov/?id=EJ744348. (Diaksespada tanggal 8 Desember 2017)
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT Remaja Rosdakarya.Bandung
Muaib dan Rahmawati.2011.Metode Permainan Edukatif Dalam Belajar BahasaArab. Diva Press. Yogyakarta
Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rineka Citra. Jakarta
Mullen, P.A. 2016. Effect of problembased learning and traditional instructionon self regulated learning. The Journal of Education Research,HeldrefPublication, 99, 307-317. https://eric.ed.gov/?id=EJ744348. (Diaksespada tanggal 8 oktober 2018).
Mulyasa, 2013. Pengembangam dan Implementasi Kurikulum 2013.Rosda.Jakarta
Musfiqon, 2012. Pengembangan Media dan Sumber Media Pembelajaran. PT.Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
86
Narbuko, Cholid. 2013. Metodologi Penelitian. Bandung: Bumi Aksara
Ningrum, 2016 .Penggunaan Media Realia Melalui Penereapan Model KoopratifTipe Numberhead Together (NHT) Pada Pembelajaran MatematikaSiswa Min Mesjid Raya Banda Aceh. https://repository.ar-raniry.ac.id/1055/1/Ningrum%20Wahyuni.pdf . Diaskes Pada Tanggal23 Maret 2018.
Permendikbud, 2016. No.24 pasal 1 ayat 3 tentang KI dan KD Kurikulum 2013
Permendikbud, .2017. No.3 pasal 2 tentang Penilaian Hasil Belajar
Prihatin, Eka. 2008. Guru Sebagai Fasilitator. Karsa Mandiri Persada. Bandung.
Pujita, 2008. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Purwanto, 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Puastaka Belajar. Jakarta.
Rusman, 2005. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan ProfesionalismeGuru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sadiman, Arief S dkk.2006. Media Pendidikan. RajaGrfindo Persada. Jakarta.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajara. Alfabeta. Bandung
Sanaky Hujair, 2011. Media Pembelajaran Buku Pengunaan wajib guru dandosen .Kaukaba. Yogyakarta
Sanjaya, Wina, Dr, Prof. 2011. Perencanaan dan Desain SistemPembelajaran.Prenada Media Group.Jakarta.
Siregar, syafian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. PT Fajar InterpratamMandiri. Jakarta
Slameto, 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. RinekaCipta: Jakarta.
Soeharto, Irawan. 2015. Metode Penelitian Sosial.Remaja Rosdakarya Offset:Bandung
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. RemajaRosdakarya: Bandung.
Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.Bandung.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Ar-ruzzMedia.Yogyakarta.
87
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning(Teori & Aplikasi PAIKEM).:Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Suryani, Nunuk dan Leo, Agung. 2012. Strategi Belajar dan Mengajar.Ombak:Jakarta
Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta.
Susanto, Ahmad .2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SekolahDasar.Kencana.Jakarta.
Suwangsih, Erna, dkk. 2010. Model Pembelajaran Matematika. UPI: Bandung
Suyono dan Hariyanto, 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan KonsepDasar.Rosda. Surabaya.
Syaodih. 2005. Media Pembelajaran. PT. Rosdakarya.Bandung
Wahyuni, 2012. Pengaruh Penggunaan Media Realia dan Media GambarTerhadap Hasil Belajar dan dan keterampilan proses dasar ipa pesertadidik SDN 1 angkinang Yogyakarta.(Sumber:http://joernal.student.uny.ac.id/jurnal/catagori/8/0. Diaskes pada tanggal23 maret 2018)
Watson, A.M. 2014. Self Early Childhood, Elementary Education –undergraduate and graduate, Middle Grades – undergraduate andgraduate, Language and Literacy and Special Education in Malaysianundergraduates. Malaysia. International EducationJournal,8.221228.https://uncw.edu/Ed/pdfs/learningoutcomes_eemls.pdf. (Diakses pada tanggal 29 November 2017).
Wibowo, 2002. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Balai Pustaka. Jakarta