pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP HASIL
BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V
SD INPRES PERUMNAS III KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
ZULKARNAIN
10540 9144 14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Juli, 2018
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ZULKARNAIN
NIM : 10540 9144 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Strategi pembelajaran
Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD
Inpres Perumnas III Kota Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan kepada Tim
penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Juli 2018
Yang membuat pernyataan
ZULKARNAIN
v
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp (0411)-860132, 90221 Makassar
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ZULKARNAIN
Stambuk : 10540 9144 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya
menyusunnya sendiri tanpa dibuatkan oleh siapapun.
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi
dengan pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti yang tertera di atas maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Juli 2018
Yang membuat perjanjian
ZULKARNAIN
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
Hati menjadi tentram (Q.S. ar-Ra‟d 13: 28)
Aku percaya bahwa apapun yang Aku terima saat ini adalah
yang terbaik dari Allah
Dan Aku percaya dia akan selalu memberikan yang terbaik
untukku pada waktu yang telah ia tetapkan
Kupersembahkan
coretan teristimewa sepanjang waktu dalam pendidikan ini,
Saya bingkiskan sebagai salah satu wujud bakti
Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta
Atas segala tetesan keringat, do’a, dan pengorbanannya,
Kakakku tersayang
Atas perhatian, semangat, dan dorongannya
Serta sahabat
Yang telah hadir mengisi perjalanan hidupku.
vii
ABSTRAK
Zulkarnain 2018. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword
Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Nursalam dan
pembimbing II Hj.Rosleny B.
Rumusan masalah penelitian ini “Bagaimanakah pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar”. Dengan demikian
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen bentuk Pre Test Post
Test Design yaitu sebuah eksperimen yang dalam pelaksanaannya hanya
melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya kelas pembanding
(kelas kontrol) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar. Satuan eksperimen dalam
penelitian ini adalah murid Kelas V sebanyak dua puluh orang. Penelitian
dilaksanakan selama lima kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang). Dengan kata lain, terdapat perubahan pada siswa yaitu pada awal kegiatan
pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain atau bersikap
cuek selama pembelajaran berlangsung tetapi setelah menggunakan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siswa juga mulai aktif dan
percaya diri untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah melakukan
kegiatan permainan, mereka mengaku senang dan sangat menikmati permainan
yang dilakukan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses
pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada
saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan
ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Kata kunci: Pra-eksperimen, Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-
Teki Silang).
viii
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain kata Syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas Nikmat, Rahmat dan Ilham-Nya yang masih memberikan
kesehatan kepada kita semua, bisanya mata kita untuk melihat, telinga untuk
mendengar, kaki untuk melangkah semua itu adalah nikmat dari Allah SWT yang
ketika salah satu nikmat itu dicabut oleh Allah SWT maka dapat dipastikan
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini, makanya Allah
SWT berfirman dalam Surah Ar – Rahman surah nomor ke 55 yang artinya
“Maka Nikmat Tuhanmu mana lagi yang Engkau Dustakan, bahkan Allah SWT
mengatakan kalimat tersebut 31 kali dalam Surah Ar – Rahman, menandakan
betapa pentingnya kita untuk bersyukur kepadanya.
Tak lupa pula kita kirimkan dan kita haturkan salam dan shalawat atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW dialah manusia terbaik dimuka bumi ini,
dialah sang Revolusioner sejati yang telah merubah peradaban – peradaban dunia,
yang telah menggulung tikar – tikar Kejahiliyaan. Dialah yang telah merubah dari
tebing – tebing Kehancuran menuju puncak Kejayaan.
Rasa terima kasih penulis juga sampaikan kepada Kedua orang tua
Ayahanda Sabaruddin Rahmat dan Ibunda Erni Sari, yang sangat berjasa dalam
kehidupanku yang tidak dapat diuraikan satu persatu dan senantiasa menyertai
dengan doa.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembimbing I
Dr. H. Nursalam, M.Si dan. Pembimbing II, Dr. Hj. Rosleny B, M.Si. yang telah
ix
ix
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi
penyusunan proposal ini sampai tahap penyelesaian.
Penulis juga menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada Dr.H.
Abd. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulfasyah,S.Pd., M.A., Ph.D. Ketua
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Fitriani Saleh, S.Pd., M.Pd. Sekertaris
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak – bapak dan Ibu Dosen Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Darsa yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada
penulis, serta staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih juga kepada Asril Wahyudi , S.Pd. Kepala Sekolah
SD Inpres Perumnas III Makassar atas bantuannya, Bahria, S.Pd Wali kelas V
guru – guru lainnya yang telah memberikan kesempatan dan arahan kepada
penulis, Siswa – siswi SD Inpres Perumnas III Makassar atas kerjasama, motivasi
serta semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Rekan seperjuangan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2014 terkhusus Kelas 14 D
Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih solidaritas yang diberikan
selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak
berakhir sampai disini. Sahabat – sahabatku yang setia dan tulus memberikan
doa, dukungan dan masukan kepada penulis demi terselesainya proposal ini serta
x
x
seluruh keluarga besar. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak
sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dar
– NYA.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selamaa saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah – mudahan dapat memberi
manfaat bagi para membaca, terutama bagi diri pribadi penulis, Aamiin
Makassar, Februari 2018
PENULIS
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
xii
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9
1. Mata Pelajaran IPS ..................................................................... 9
2. Hakikat Belajar............................................................................ 12
3. Hasil Belajar ................................................................................ 13
4. Strategi Pembelajaran.................................................................. 16
5. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle.................................... 18
6. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 23
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 25
C. Hipotesis ............................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 27
1. Jenis Penelitian..............................................................................27
2. Desain Penelitian ......................................................................... 27
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28
1. Populasi........................................................................................ 28
2. Sampel ......................................................................................... 29
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 30
D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31
F. Teknik Analisis data........................................................................... 32
xiii
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 36
1. Deskripsi Hasil Prestest IPS Siswa kelas V SD Inpres
Perumnas III Makassar sebelum di terapkan strategi
Crossword Puzzle ........................................................................ 39
2. Deskripsi Hasil Belajar Post-test IPS siswa Kelas V
SD Inpres Perumnas III Makassar setelah diterapkan strategi
Crossword Puzzle ........................................................................ 39
3. Deskripsi Aktifitas Belajar IPS Siswa kelas V SD Inpres
Perumnas III Makassar selama diterapkan model
Crossword Puzzle......................................................................... 43
4. Pengaruh strategi Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar
Siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar........................ 45
B. Pembahasan ....................................................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 52
B. Saran .................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Keadaan populasi siswa kelas V SD Inpres Perumnas III
Makassar tahun ajaran 2017/2018 ......................................... 32
3.2 Sampel Penelitian siswa kelas V SD Inpres Perumnas III
Makassar tahun ajaran 2017/2018 ......................................... 33
3.3 Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 35
3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar .......................................... 39
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Pretest ....................................... 42
4.2 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai pretest .............. 43
4.3 Tingkat Hasil Belajar Pretest dan Posttest ............................ 44
4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS....... 45
4.5 Statistik Skor Hasil Belajar Pretest dan Posttest .................. 46
4.6 Perhitungan mencari mean (rata-rata) nilai pretest dan
posttest .................................................................................. 47
4.7 Tingkat Hasil Belajar Pretest dan Posttest ............................ 48
4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS....... 48
4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa .................... 49
4.10 Analisis skor Pre-test dan Post-test ...................................... 52
xv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................... 29
xvi
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Daftar Hadir Siswa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN B
Teks Soal Pretest
Teks Soal Posttest
Kunci Jawaban dan Penskoran
Daftar Hasil Belajar Pretest
Daftar Hasil Belajar Posttest
Daftar Hasil Belajar Pretest dan Posttest
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Pretest dan Posttest
Mencari harga “Md”
Mencari harga “∑ ”
Menentukan harga t Hitung
Tabel Distribusi T
LAMPIRAN C
Hasil Analisis Data Aktivitas Murid
Dokumentasi
Persuratan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah melalui perbaikan
proses belajar mengajar dalam berbagai konsep dan wawasan baru dalam proses
belajar mengajar di sekolah muncul dan berkembang seiring dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan memiliki tujuan,
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang menyatakan: Pendidikan tersebut
dilakukan manusia dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan taraf hidupnya,
melalui proses pendidikan diharapkan manusia menjadi cerdas atau memiliki
kemampuan, yang biasa dikenal dengan istilah skill dalam menjalani kehidupan.
Salah satu agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka setiap warga negara
harus ikut berupaya meningkatkan mutu pendidikan nasional tersebut. Pendidikan
Usia sekolah dasar merupakan usia yang aktif untuk mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak-anak. Potensi yang dikembangkan baik psikis dan fisik
yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian,kognitif,
bahasa, fisik/motorik dan seni.
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Dari pernyataan tersebut,
2
salah satu mata pelajaran yang wajib ada di pendidikan dasar yaitu Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) atau social studies adalah tentang manusia.
Tidak ada bagian dari kurikulum yang amat memperhatikan masalah hubungan
manusia selain studi social atau IPS, yang memang dirancang untuk membantu
kita semua memahami baik diri kita sendiri maupun orang lain dimulai dari
lingkungan keluarga, tetangga sampai pada mereka yang hidup jauh. Wahab
(Gunawan 2011:16). Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social
dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Somantri (Sapriya
2016:11).
IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan
satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. Sanusi
dalam Gunawan (2011:19) ilmu-ilmu social terdiri atas disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat
perguruan tinggi, makin lanjut, makin ilmiah sehingga ilmu social bersifat
interdisipliner. Sementara itu IPS merupakan sub program pada tingkatan
pendidikan dasar dan menengah, maka lahirlah nama Pendidikan IPS. Somantri
(Gunawan 2011:17). Adanya mata pelajaran IPS di semua jenjang pendidikan
menandai bahwa IPS sangat penting untuk dipelajarai. Mata pelajaran IPS
merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang
3
dinamis sehingga dengan mempelajari IPS siswa menjadi tahu tentang kondisi
sosial dan dapat menghadapi perubahan.
Salah satu upaya untuk menunjang keberhasilan proses belajar dan
pembelajaran, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional, yaitu guru
harus mampu mengolah materi dan mampu menciptakan proses pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa antusias untuk menerima
pelajaran. Idealnya dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
siswa diajak untuk melihat realita keadaan di sekitarnya dan memberikan
pengalaman yang membekas di benak siswa. Siswa diajak terjun langsung di
daerah sekitarnya untuk mengamati fakta dan ikut serta memanfaatkan sumber
daya alam secara optimal..
Pendidikan IPS memiliki empat tujuan, yaitu knowledge, skill, attitude, dan
value. Knowledge, sebagai tujuan utama pendidikan IPS membantu siswa
mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya. Skill, mecakup keterampilan
berpikir (thinking skills). Attitude, terdiri atas tingkah laku berpikir (intellectual
behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior). Value, yaitu nilai yang
terkandung dalam masyarakat, diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun
lembaga pemerintahan (Susanto, 2013).
Berdasarkan hal tersebut guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan
dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang
akan diajarkan. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling
berpengaruh dalam proses belajar dan pembelajaran. Ketiga komponen tersebut
adalah: kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, dan hasil pembelajaran.
4
Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan
dan mengembangkannya, agar kegiatan pembelajaran menuai hasil yang
maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
Seorang guru harus dapat menentukan strategi yang paling cocok untuk
digunakan dalam pembelajaran meskipun tidak dapat dipungkiri jika dalam
penggunaan strategi tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus
memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode
mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar
tertentu yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran.
Melihat pentingnya peranan belajar dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas berbagai hal dilakukan dalam rangka meningkatkan
hasil belajar di antaranya, penambahan fasilitas belajar, penataran guru-guru
(Program Bermutu), pelatihan pembelajaran, pengadaan media pembelajaran dan
masih banyak usaha-usaha lainnya yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun
instansi-instansi lain yang peduli tentang pendidikan.
Masalah utama dalam pembelajaran dan pengajaran pada pendidikan
formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini
tampak dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
memprihatinkan karena proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru
dan tidak memberikan akses bagi anak didik berkembang secara mandiri melalui
5
proses berfikir Trianto (2009:5). Hal lain yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar peserta didik adalah adanya metode atau strategi pembelajaran yang
kurang efektif dan efisien, misalnya metode atau strategi pembelajaran yang
monoton dari waktu ke waktu, tidak adanya penggunaan suatu alat bantu dalam
proses pembelajaran, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan
peserta didik sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang minat belajar
Berdasarkan observasi di SD Inpres Perumnas III Makassar diperoleh
informasi bahwa kurang tertarik untuk belajar IPS hanya sebagian kecil siswa
yang melibatkan diri secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung
antara lain: mengajukan pertanyaan, mengerjakan tugas, berdiskusi dan
melakukan suatu kegiatan, kurang terjalin kerja sama antara siswa yang satu
dengan yang lainnya, hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar IPS siswa
sekitar 60% masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar
70 dan 40% berada diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .
Observasi lebih lanjut diketahui bahwa penggunaan media pengajaran
dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, guru kurang mengaktifkan siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga guru pada umumnya
hanya mengajar dengan metode penugasan dan ceramah saja. Dengan metode
ceramah, seorang guru hanya berperan mentransfer ilmu yang dimilikinya tanpa
mempertimbangkan aspek kesiapan siswa akibatnya siswa bersifat pasif karena
hanya mendengarkan dan mencatat informasi sepenuhnya dari guru saja, tidak
terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, salah satunya dikarenakan
siswa merasa segan untuk bertanya kepada guru sehingga pembelajaran bersifat
6
monoton yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan rendahnya hasil belajar
IPS siswa dikelas V SD Inpres Perumnas III Kecamatan Rappocini Kota
Makassar yang merupakan tempat kegiatan magang 1 dan 2 dan observasi awal.
Banyak strategi yang dapat diterapkan di dalam pembelajaran. Salah
satunya yaitu strategi pembelajaran Crossword Puzzle membantu siswa dapat
belajar secara optimal karena menyenangkan dan menyerupai bermain tebak kata
melalui teka-teki silang. Selain itu, strategi Crossword Puzzle merupakan salah
satu penerapan dari strategi pembelajaran aktif, sehingga siswa akan tetap aktif
dalam mengikuti pembelajaran. Namun, kenyataannya strategi Crossword
Puzzle masih belum terlalu populer untuk pendidikan di Indonesia.
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) termasuk dalam jenis permainan
dan banyak digunakan dalam selingan di majalah ataupun koran yang biasanya
hanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, tetapi sekaligus untuk mengasah
otak Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) yang semula hanya untuk mengisi
waktu luang, dapat digunakan untuk media latihan soal-soal bagi siswa dengan
harapan dapat menarik perhatian siswa dan menumbuhkan minat siswa dalam
pembelajaran IPS.
Claire (2010:6) Crossword puzzle atau teka-teki silang adalah sebuah
teka-teki kata dalam kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang
tujuannya untuk menulis satu huruf di setiap persegi putih untuk membuat kata-
kata dengan diberikan petunjuk pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana
kata berakhir. Sedangkan Strategi Crossword Puzzle menurut Silberman (2016:
7
256) dapat mengundang keterlibatan siswa dan partisipasi langsung dengan
mendesain tes uji pada teka teki silang.
Alasan pemilihan strategi Crossword Puzzle atau teka-teki silang yaitu strategi
ini belum pernah diterapkan oleh guru kelas dalam proses pembelajaran yang
berlangsung. Selain itu juga strategi ini cocok diterapkan dikelas rendah maupun
dikelas tinggi baik secara individu maupun kelompok.
Penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle diharapkan pendidikan
tidaklah menjemukan, siswa akan merasa nyaman dalam proses pembelajaran,
dengan demikian materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh siswa.
Berdasarkan uraian terdahulu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
(Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki silang) terhadap peningkatan hasil
belajar IPS pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Penerapan Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) dalam pembelajaran
IPS sebagai salah satu peningkatkan hasil belajar siswa
b. Sebagai dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran
b. Mempermudah pemahaman siswa untuk mempelajari IPS dalam
penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang)
c. Sebagai masukan pentingnya aktif dan berfikir dalam proses
pembelajaran melalui pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) demi peningkatan kemampuan belajarnya.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Mata Pelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Pembelajaran adalah terjemahan dari instruction, yang diasumsikan dapat
mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media,
seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain sebagainya
sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan pernanan guru dalam
mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru
sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Sanjaya (Suprihatiningrum 2016:76).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin-
disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
pendidikan Somantri (Sapriya 2016:11). IPS adalah serangkaian kegiatan
pembelajaran di sekolah yang mempelajari isu-isu sosial yang berkembang di
masyarakat yang memuat keadaan geografis, perkembang sejarah dan kegiatan
ekonomi masyarakat. Menurut Sumaatmadja (Gunawan 2011:19) secara mendasar
IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku
dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha
memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan
10
kejiwaanya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya.
Pembelajaran IPS akan terus berkembang karena kehidupan masyarakat
global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu pembelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat
yang dinamis. Nursalam (2018:11) Pembelajaran IPS dapat diajarkan dengan
berbagai model, metode dan strategi maupun media pembelajaran, agar
mempermudah siswa dalam memahami pelajaran IPS. Salah satu usaha untuk
mengakomodir kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPS, guru
hendaknya mampu membuat pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan
dan memberikan dampak yang efektif pada siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan kajian ilmu-ilmu sosial secara terpadu yang
disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dan mempunyai tujuan agar
peserta didik dapat mengamalkan nilai-nilai (values) sehingga dapat menjadi
warga negara yang baik berdasarkan pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai
untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan
kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi di tunjang
dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa
pada keberhasilan pencapaian target belajar. Desain pembelajarn yang baik,
11
ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS memiliki tujuan sebagai acuan dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi
menyatakan mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan
sebagai berikut :
1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sehari-hari (sosial).
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama
dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat
lokal, nasional, global.
Adapun Djaljoeni (Sapriya 2016: 12-13) mengemukakan tujuan
pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:
1) IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social
science jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi 2) IPS yang
bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, dimana mata
pelajaran yang disajikan guru sekaligus harus ditempatkan dalam
konteks budaya melalui pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang
tepat. 3) IPS merupakan suatu penyederhanaan dan penyaringan
terhadap ilmu-ilmu socsial yang penyajiannya di sekolah disesuaikan
dengan kemampuan guru dan daya tangkap siswa. 4) IPS yang
mempelajari “closed areas: yaitu masalah-masalah sosial yang
pantang untuk dibicarakan di muka umum
Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai arah
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.
12
Pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Solihatin dan Raharjo, 2007:
14).
Hasan (Supriatna dkk, 2007: 5) tujuan pembelajaran IPS dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan
intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai
anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan membekali siswa agar dapat
mengembangkan kemampuan diri yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat
diterapkan di dalam kehidupannya. Dalam pembelajaran IPS diharapkan guru
dapat mendidik dan memberi bekal kepada siswa dengan pengetahuan dan
keterampilan agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya.
2. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa
dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa
tersebut. Hilgard (Suprihatiningrum 2016:13) mengatakan bahwa “belajar
merupakan suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan.
Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan, sementara seseorang seperti kelelahan atau dibawah
pengaruh obat-obatan”.
13
Winkel (Suprihatiningrum 2016:15) belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan
dan nilai-sikap. Oleh karena itu, siswa atau seorang yang belajar akan berhasil jika
terjadi proses perubahan tingkah laku dan ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
Gagne (Kurniawan 2014:4) memandang belajar sebagai proses internal
dan melibatkan unsur kognitif. Sedangkan Witherington (Ibrahim 2015:2) Belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu
pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau
pemahaman. Oleh karena itu, guru mengatur acara pembelajaran yang sesuai
dengan fase – fase belajar dan hasil belajar yang dikehendaki.
Berdasarkan uraian beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan
perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang
positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar menurut Gagne dan Briggs (Suprihatiningrum 2016:37)
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan
belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance).
14
Reiguth (Suprihatiningrum 2016:37) berpendapat bahwa hasil belajar atau
pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran
nilai dari metode (strategi) alternative dalam kondisi yang berbeda.
Purwanto (2009:48) mengemukakan bahwa dalam usaha memudahkan
memahami dan mengukur perubahan perilaku maka perilaku kejiwaan manusia
dibagi menjadi tiga domain atau ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kalau belajar menimbulkan perubahan, maka hasil belajar merupakan hasil
perubahan perilakunya.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk
pada suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya
kegiatan mengubah bahan menjadi barang jadi. Dalam siklus input-proses-hasil,
hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses.
Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa
berubah perilakunya dibanding sebelumnya Purwanto (2011:44).
Bloom et al (Kurniawan 2014:11). megelompokkan hasil belajar itu
menjadi menjadi tiga bagian yaitu kognitif,afektif dan psikomotorik
1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
15
2) Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek,
yakni penerimaan, jawabanatau reaksi, penelitian, organisasi, dan
internalisasi.Dalam aspek afektif terdiri atas 5 level, yaitu:
a) Penerimaan (Receiving/ Attending), yaitu memperhatikan,menyimak, dan
mendengarkan.
b) Penanggapan (Responding), yaitu dengan mengajukan pertanyaan,dan
menjawab pertanyaan.
c) Penilaian (Valuing), yaitu dengan ditandai penerimaan terhadapnilai yang
diperoleh.
d) Pengorganisasian (Organizing), yaitu dengan memilah-milah nilaiyang
diperoleh, dan menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.
e) Karakteristik (Characterization), yaitu dengan terbentuknya karakter
seseorang.
3) Ranah Psikomotorik, yaitu berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif. Sampson membagi aspek ini menjadi lima level, yaitu:
a) Kesiapan (Set), yaitu dengan menyiapkan alat untuk demonstrasi, kesiapan
dalam menerima pelajaran.
a) Meniru (Imitation), yaitu dengan melakukan sesuatu sesuai
dengancontoh yang diamati dan Membiasakan (Habitual), yaitu dapat
melakukan sesuatu tanpa melihat contoh.
16
b) Menyesuaikan (Adaption), yaitu dapat menguasai garakan-gerakan
tertentu.
c) Menciptakan (Origination), yaitu sudah sampai pada taraf mahir dapat
membuat variasi sendiri.
Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh
siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar
mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
materi pelajaran.
4. Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bias diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Strategi dalam dunia pendidikan diartikan sebagai a plan, method, or
series of aktivities designed to achieves a pacticular educational goal. J.R.David
(Sanjaya 2009:126). Dengan demikian strategi pembelajan dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertenru.
Kemp (Sanjaya 2009:126) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
17
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dick dan Carey (Sanjaya 2009:126) juga
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa.
Strategi Pembelajaran menurut Gulo (Suprihatiningrum 2016:148)
merupakan rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip
dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum
perbuatan guru-siswa dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar.
Hammalik (Suprihatiningrum 2016:149) strategi pembelajaran adalah
keseluruhan metode dan prosedur yang menitik beratkan pada kegiatan siswa
dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Dick dan Carey
(Suprihatiningrum 2016:150) juga berpendapat bahwa strategi pembelajaran
adalah komponen materi dan prosedur atau cara yang digunakan untuk
memudahkan siswa belajar.
Hasil studi Gulo (Kurniawan 2014:160) atas sejumlah pengertian strategi
berdasarkan asal usul kata, awal penggunaannya, serta pengertian strategi
pembelajaran dari beberapa ahli, ia menyimpulkan bahwa ;
a. Strategi belajar mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan
pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan tujuan pengajaran
dapat tercapai secara efektif.
18
b. Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum
perbuatan guru-siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
c. Pola dan urutan perbuatan guru-siswa merupakan suatu kerangka umum
kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap
menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang strategi pembelajaran di atas
maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran pada intinya merupakan
langkah-langkah pembelajaran, aktivitas guru-siswa dalam setiap langkah
pembelajaran, dalam setiap tahap aktivitas ada metode yang digunakan, dan
ditambah dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dan
aktivitas guru-siswa.
5. Penerapan Strategi Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam
Pembelajaran
a. Pengertian Crossword Puzzle
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana kata berakhir Claire (2010:6).
Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
19
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran.
Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi siswa aktif
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Zaini, dkk (Rosanti 20015:34) berpendapat bahwa strategi Crossword
Puzzle dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan
strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Sedangkan menurut Silberman (2016:256) mendesain tes uji pada teka-teki silang
mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung peserta didik. Teka-teki silang
dapat diselesaikan secara individu atau secara tim.
Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi murid aktif
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Murid diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Dengan ini muridakan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Selain itu, Crossword Puzzle (Teka Teki Silang) adalah strategi
pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi-materi yang sudah
disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan murid dalam mengingat
20
kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, murid mampu mencapai
tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Fungsi dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak
yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali
optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai.
Karena belajar dengan santai inilah yang dapat membuat murid menjadi lebih
paham dan mudah masuk dalam ingatan murid sehingga murid tidak mudah lupa
dengan materi yang sudah diajarkan.
b. Langkah-langkah Strategi Crossword Puzzle
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran aktif Crossword
Puzzle yang sama juga dikemukakan oleh Silberman (2016:256) yaitu sebagai
berikut:
1) Menjelaskan beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan
mata pelajaran yang telah diajarkan.
2) Menyusun crossword puzzle (teka-teki silang) sederhana dengan menyertakan
sebanyak mungkin unsur pelajaran. (Jika terlalu sulit membuat crossword
puzzle (teka-teki silang), maka diselingi dengan unsur-unsur yang
menyenangkan, yang tidak berkaitan dengan pelajaran).
3) Membuat contoh-contoh item teka-teki silang dengan mengunakan diantara
macam-macam berikut ini:
a) Definisi singkat
b) Kategori yang sesuai dengan unsurnya
21
c) Sebuah Contoh
d) Lawan kata
4) Membagikan crossword puzzle (teka-teki silang) kepada peserta didik, baik
secara individual maupun kelompok.
5) Menentukan batasan waktu. Berikan hadiah kepada individu atau tim dengan
benda yang paling konkrit
Dalam pelaksanaan strategi ini juga ada beberapa variasi yang dapat
dilakukan berdasarkan pendapat Silberman (2016:257) diantaranya:
1) Perintahkan seluruh kelompok bekerja secara kooperatif untuk menyelesaikan
teka-teki silang.
2) Sederhanakan teka-teki dengan menentukan satu kata yang menjadi kunci
untuk seluruh pelajaran. Tulislah teka-teki itu secara silang horisontal.
Gunakan kata yang meringkas poin-poin lain dalan sesi latihan dah susunlah
kata itu secara verbal ke dalam kata kunci.
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
Kelebihan dari pembelajaran dengan crossword puzzle menurut pendapat
Ghanoe (Fatwayani 2013:16) antara lain:
1) Dapat mengasah daya ingat
Ketika teka-teki disodorkan, anak akan menyisir semua pengalaman
pengalamannya hingga waktu itu. Selanjutnya ia akan memilah-milih semua
pengalamannya itu sekiranya cocok (sesuai) untuk menjawab teka-teki yang ada.
22
Dengan demikian, manfaat teka-teki sebagai pengasah daya ingat telah didapatkan
oleh seorang anak.
2) Belajar klasifikasi
Hanya jenis teka-teki yang meminta jawaban terkait golongan yang
diminta, semisal buah-buahan, binatang, alat transportasi, nama seseorang, nama-
nama benda dan sebagainya. Ketika anak disodori teka-teki tersebut, maka
seorang anak juga mendapatkan kesempatan untuk beradu pengetahuan dengan
lawan mainnya.
3) Mengembangkan kemampuan analisa
Hampir semua jenis teka-teki memilikinya. Ketika sebuah pertanyaan
disodorkan, seorang anak akan mengulas kembali seluruh pengalamannya dan
menganalisis pengalaman-pengalaman itu. Mana yang cocok untuk menjawab dan
makna yang cocok untuk beragumentasi terhadap jawaban yang dipilihnya.
4) Menghibur
Ketika anak sedang diberi teka-teki untuk dijawab, secara tidak langsung
ia akan melupakan ingatan-ingatan tertentu. Jika anak sedang cemas misalnya,
kecemasan itu akan terganti dengan kesibukannya dalam mencari jawaban dari
teka-teki yang ada.
5) Merangsang kreativitas
Secara tidak langsung anak juga akan dibantu teka-teki untuk menyalurkan
potensi-potensi kreatifitas yang dimilikinya. Di dalam mempertahankan jawaban
misalnya, anak akan belajar beragumentasi, memilih bahasa yang mudah
23
dipahami orang lain dan mencari cara-cara alternatif untuk menjawab. Tidak
jarang ketika mencari jawaban soal, seorang anak akan menemukan pertanyaan-
pertanyaan baru yang belum tentu didapatkan sebelumnya.
Beberapa kekurangan strategi pembelajaran crossword puzzle diantaranya:
1) Siswa dituntut untuk berkonsentrasi secara matang;
2) Banyak memakan waktu dalam mengisi teka teki silang;
3) Persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan guru harus matang.
4) Siswa menjadi kurang fokus terhadap materi yang disampaikan langsung oleh
guru dikarenakan lebih fokus untuk mengisi teka-teki silang.
5) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan melalui permainan
Crossword Puzzle dan jumlah siswa yang relatif besar sulit melibatkan
seluruhnya.
6. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) sudah banyak yang lakukan. Meskipun demikian, penelitian ini masih
tetap menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah
penelitian Astuti (2014) dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD
3 Temulus Mejobo Kudus”
Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) berpengaruh terhadap minat belajar siswa
kelas V SDN 3 Temulus. (2) Siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap
mata pelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle
24
(Teka-Teki Silang) ditinjau dari perasaan senang, perhatian, keterlibatan, dan
ketertarikan siswa, sehingga hasil belajar siswa cenderung lebih tinggi dari
sebelum diterapkannya strategi tersebut.
Rosanti (2015) Keefektifan Strategi Crossword Puzzle Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Awan Dan Cuaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri
Pegirikan 03 Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil penelitian keefektifan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa kelas
III SD Negeri Pegirikan 03 Kabupaten Tegal pada pembelajaran IPA materi
hubungan awan dan cuaca.
Fatwayani (2013) Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Crossword Puzzle
Pada Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar Persebaran Biosfer Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten
Jepara. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pembelajaran Crossword Puzzle,
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran
Crossword Puzzle pada mata pelajaran geografi kompetensi dasar persebaran
biosfer terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MA Mathalibul Huda Mlonggo
Kabupaten Jepara
Dari kajian penelitian tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi
Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Terhadap Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar
25
B. Kerangka Pikir
Rangkaian kegiatan pembelajaran, pengajaran dan pengaturan proses
belajar mengajar menentukan keberhasilan pembelajaran. Keduanya saling
mendukung satu sama lain. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS diperlukan
kesetimbangan antara keduanya. Salah satu komponen pengajaran adalah
pemanfaatan berbagai strategi pembelajaran secara dinamis dan kemampuan guru
untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok
bahasan IPS.
Salah satu upaya untuk menghilangkan anggapan siswa bahwa IPS itu
membosankan, maka hal-hal yang biasa menjadi kegemaran atau kesukaan siswa
diterapkan pula dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang biasa kita sebut
belajar sambil bermain. Siswa tidak akan merasa jenuh atau kesulitan dalam
memecahkan dan mengerjakan soal-soal IPS. Crossword Puzzle adalah salah satu
alternatif tersebut.
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
pertanyaan. Keunggulan Crossword Puzzle adalah strategi pembelajaran yang
bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan bagi para siswa.
Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki
26
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dijadikan penulis
sebagai landasan berpikir yang selanjutnya mengarahkan penulis untuk
menemukan data dan informasi guna memecahkan masalah yang telah
dikemukakan. Adapun landasan berpikir yang dijadikan pegangan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian pada bagian di atas, maka dapat dijadikan hipotesis
bahwa ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-
Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD
Inpres Perumnas III Makassar.
Pembelajaran IPS Rendah
Pretest
Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
Posttest
Analisis
Temuan/Hasil
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono (2016: 107).
Penelitian ini dilakukan di SD Inpres Perumnas III kecamatan Rappocini
Kota Makassar. Adapun dasar pertimbangan pengambilan lokasi dikarenakan
hasil belajar IPS masih rendah khususnya pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas
III dan sistem pembelajaran lebih berpusat pada guru.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental designs jenis
One-Group Pretes-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono (2016:111)
O1 X O2
28
Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan (strategi pembelajaran Crossword Puzzle)
O1 = Tes hasil belajar siswa sebelum diajar melalui strategi pembelajaran
Crossword Puzzle (Pretest)
O2 = Tes hasil belajar siswa setelah diajar melalui strategi pembelajaran
Crossword Puzzle (Posttest)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2016:117). Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi dalam peneletian secara keseluruhan siswa Kelas V SD Inpres
Perumnas III Makassar kecamatan Rappocini berjumlah 40 siswa. Untuk lebih
tepatnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 : Keadaan populasi siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun
ajaran 2017/2018
Kelas Jumlah siswa
V
A 20
B 20
TOTAL 40
Sumber : Tata usaha SD Inpres Perumnas III Makassar (2018)
29
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Sugiyono (2016:118). Dalam penelitian ini menggunakan teknik
proposive sampling yaitu penunjukan sampel dengan cara mengambil subjek
bukan berdasarkan strata, random atau daerah melainkan berdasarkan atas adanya
pertimbangan tertentu Arikunto (2013:183). Tekhnik ini dilakukan karna beberapa
pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penentuan sampel dalam penelitian
ini diawali dengan pertimbangan bahwa sebagian siswa kelas V yang dijadikan
sebagai sampel penelitian memiliki krateria yang hampir sama, hal yang
dipertimbangkan diantaranya adalah hasil belajar yang dicapai kelas. Adapun
tabel potensi kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar sebagai berikut.
Tabel 3.2 : Sampel penelitian siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun
ajaran 2017/2018
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
V B 12 8 20
Sumber : Tata usaha SD Inpres Perumnas III Makassar (2018)
Jadi sampel dari penelitian ini sebagian siswa kelas V SD Inpres Perumnas
III Makassar kecamatan Rappocini dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa.
30
C. Definisi Operasional Variabel
Secara operasional, variabel yang digunakan dalam penelitian dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran Crossword Puzzle adalah Strategi Crossword Puzzle
(teka-teki silang) adalah salah satu strategi yang berasal dari strategi
pembelajaran aktif (active learning) berupa sebuah teka-teki kata dalam
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis
satu huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan
petunjuk pertanyaan.
2. Hasil belajar siswa adalah hasil pengukuran yang diperoleh siswa melalui
suatu tes yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) teka-teki silang yang
menggambarkan tingkat penguasaan materi pelajaran pada siswa.
D. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes Hasil belajar
Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan posttest. pretest dilaksanakan
sebelum strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki silang) diterapkan,
sedangkan posttest dilaksanakan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan
menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang).
31
2. Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle (Teka-Teki Silang). Lembar observasi merupakan gambaran keseluruhan
aspek yang berhubungan dengan kurikulum yang menjadi pedoman dalam
pembelajaran. Lembar observasi ini berisi item-item yang akan diamati pada saat
terjadi proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Tes awal (pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya Strategi
Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang).
2. Treatment (pemberian perlakuan)
Dalam hal ini peneliti menerapkan strategi pembelajaran Crossword
Puzzle (Teka-Teki Silang) pada pembelajaran IPS.
3. Tes akhir (posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) Terhadap hasil belajar siswa kelas V.
32
4. Dokumentasi
Pengumpulan data berdasarkan dokumentasi berupa gambar hasil
penelitian yang diperoleh peneliti.
F. Teknik Analisis Data
Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut. Persentase (%) nilai rata-rata
= x 100%
Arikunto (2006:306)
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
33
Guna memperoleh gambaran umum rendahnya hasil belajar siswa kelas V
SD Inpres Perumnas III Kota Makassar, sebelum dan sesudah diberikan
penggunaan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang), maka
untuk keperluan tersebut dilakukan perhitungan rata-rata skor dengan rumus:
Me =
Keterangan :
Me = Mean
Xi = Nilai x ke i sampai ke n
N = Banyaknya siswa
Setelah rata-rata skor telah didapat, maka peneliti mengklasifikasikan hasil
tersebut berdasarkan Depdiknas (2006) yang dinyatakan sebagai berikut:
Tabel 3.4. Standar Ketuntasan Hasil Belajar
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 – 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sumber : Depdiknas (2006)
Hasil belajar siswa yang diarahkan pada penggunaan hasil belajar secara
individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai minimal
70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak
sekolah.
∑Xi
N
34
Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas klasikal apabila minimal 70% dari
jumlah siswa telah mencapai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam
penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menentukan harga thitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Md : mean dari perbedaan pretest dengan posttest
Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑X2d : jumlah kuadrat deviasi
X1 : hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 : hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
N : jumlah subjek pada sampel
d.b. (derajat bebas) : ditentukan dengan N-10
b. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md =
Keterangan:
Md : mean dari perbedaan pretest dengan posttest
∑d : jumlah dari gain (posttest – pretest)
N : jumlah subjek pada sampel
35
c. Mencari harga “∑X2d” dengan menggunakan rumus:
∑X2d = {d
2 – (∑d)
2 / N}
Keterangan:
∑X2d : jumlah kuadrat deviasi
∑d : jumlah dari gain (posttest – pretest)
N : jumlah subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria pengujian yang
signifikan:
Jika thitung > ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest dengan posttest
signifikan. Tetapi jika thitung < ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest
dengan posttest tidak signifikan.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pretest IPS Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Makassar sebelum diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres
Perumnas III Kota Makassar, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui
instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas
V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar.
Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III
Kota Makassar dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.1. Skor Nilai Pretest
No Nama Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 AMJ 75 85
2 DAS 60 80
3 MF 65 100
4 MAS 65 85
5 MFI 75 90
6 MI 80 100
7 MFF 65 80
8 MN 65 95
9 AA 65 95
10 SK 80 100
11 MA 65 85
12 MD 80 85
13 AAN 80 60
37
Sumber : Hasil Olahan Data
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas V SD
Inpres Perumnas III Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest
Pretest
Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690
Sumber : Hasil Olahan Data
No Nama Siswa Nilai
Pretest Posttest
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
38
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1385, sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 20. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut:
= ∑
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum penerapan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yaitu 69.2. Adapun
dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan kebudayaan
(Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Tingkat hasil belajar Pretest
No Interval Pretest Posttest Kategori Hasil
Belajar Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 – 100
1
10
5
4
-
5
50
25
20
0,00
-
2
2
9
7
0,00
10
10
45
35
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah 20 100 20 100
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 5%, rendah 50%, sedang 25%,
tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum
39
diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka- Teki Silang)
tergolong rendah.
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
Sumber : Hasil Olahan Data
Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar belum
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang
tuntas hanya 45% 75%.
2. Deskripsi Hasil Belajar Posttest IPS Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas
III Kota Makassar setelah diterapkan strategi pembelajaran Crossword
Puzzle (Teka-Teki Silang)
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
berikut ini.
Data perolehan skor hasil belajar kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Makassar setelah penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang):
Skor Kategorisasi Pretest Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90
Jumlah 20 100 20 100
40
Tabel 4.5. Skor Nilai Posttest
No Nama Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 AMJ 75 85
2 DAS 60 80
3 MF 65 100
4 MAS 65 85
5 MFI 75 90
6 MI 80 100
7 MFF 65 80
8 MN 65 95
9 AA 65 95
10 SK 80 100
11 MA 65 85
12 MD 80 85
13 AAN 80 60
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
Sumber : Hasil Olahan Data
41
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest dari siswa kelas V SD
Inpres Perumnas III Kota Makassar:
Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest
Pretest Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690
Sumber : Hasil Olahan Data
Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =
1690 dan nilai dari N sendiri adalah 20. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut:
= ∑
84,5
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah penerapan
staregi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yaitu 84,5 dari skor
ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 4.7. Tingkat hasil belajar Posttest
No Interval Pretest Posttest Kategori Hasil
Belajar Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 – 100
1
10
5
4
-
5
50
25
20
0,00
-
2
2
9
7
0,00
10
10
45
35
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah 20 100 20 100
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post-test dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 35%, tinggi 45%, sedang 10%,
rendah 10%, dan sangat rendah berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil siswa setelah diterapkan
stategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) tergolong tinggi.
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS
Sumber : Hasil Olahan Data
Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar telah
Skor Kategorisasi Pretest Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90
Jumlah 20 100 20 100
43
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang
tuntas adalah 90% 75%.
3. Deskripsi Observasi Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SD Inpres
Perumnas III Kota Makassar Pra dan Pasca dalam strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
No
. Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang
Aktif pada Pertemuan
ke- Rata-
rata % Kategori
1 2 3 4 5
1. Siswa yang hadir pada
saat pembelajaran
P
R
E
T
E
S
T
20 20 20
P
O
S
T
E
S
T
20 100 Aktif
2. Siswa yang mampu
mengikuti arahan guru
dengan baik
17 19 19 18,33 91,66 Aktif
3. Siswa yang aktif
mengikuti kegiatan
permainan
18 19 19 18,66 93,3 Aktif
4. Siswa yang tidak
memperhatikan pada saat
permainan berlangsung.
2 1 1 1,33 6,66 Tidak
Aktif
5. Siswa yang aktif dalam
kegiatan kelompok 17 19 19 18,33 91,66 Aktif
6. Siswa yang aktif
bertanya dan menjawab
pertanyaan guru
18 19 19 18,66 93,3 Aktif
7. Siswa yang mengajukan
diri untuk menyelesaikan
tes
13 14 16 14,33 71,66 Tidak
Aktif
44
No
. Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang
Aktif pada Pertemuan
ke- Rata-
rata % Kategori
1 2 3 4 5
8.
Siswa yang mampu
mengungkapkan
perasaan dan
pendapatnya setelah
melakukan kegiatan
permainan
16 18 19 17,66 88,33 Aktif
9.
Siswa yang mampu
menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir
pembelajaran
17 17 18 17,33 86,6 Aktif
Rata-rata 80,35 Aktif
Sumber : Hasil Olahan Data
Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III
menunjukkan bahwa:
a. Persentase kehadiran siswa sebesar 100%
b. Persentase siswa yang mampu mengikuti arahan guru denganbaik 91,66%
c. Persentase siswa yang aktif mengikuti kegiatan permainan 93,3%
d. Persentase siswa yang tidak memperhatikan pada saat permainan berlangsung
6,66%
e. Persentase siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok 91,66%
f. Persentase siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 93,3%
g. Persentase siswa yang mengajukan diri untuk menyelesaikan tes 71,66%
h. Persentase siswa yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
setelah melakukan kegiatan permainan 88,33%
45
i. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir
pembelajaran 86,6%
j. Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPS dengan
menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
yaitu 80,35%
Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu
siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif
75% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa,
dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan
aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 80,35% sehingga dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) telah mencapai
kriteria aktif.
4. Pengaruh Penerapan Strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) pada Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ada pengaruh dalam
menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Makassar”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
46
Tabel 4.10. Analisis skor Pre-test dan Post-test
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 75 85 10 100
2 60 80 20 400
3 65 100 35 1225
4 65 85 20 400
5 75 90 15 225
6 80 100 20 400
7 65 80 15 225
8 65 95 30 900
9 65 95 30 900
10 80 100 20 400
11 65 85 20 400
12 80 85 5 25
13 80 60 -20 400
14 65 85 20 400
15 50 85 35 1225
16 65 90 25 625
17 70 80 10 100
18 65 75 10 100
19 70 75 5 25
20 75 60 -5 25
1.380 1.690 320 8500
Sumber : Hasil Olahan Data
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
16
47
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ (∑ )
( )
=
3,380
3. Menentukan harga t Hitung
t =
√∑
( )
t =
√
( )
t =
√
t =
√
t =
t = 5,36
4. Menentukan harga t Tabel
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan table distribusi t dengan taraf
signifikan = 20 – 1 = 19 maka diperoleh t 0,05 = 2,09
Setelah diperoleh tHitung= 5,36 dan tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 5,36 > 2,09. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran
48
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.
Hasil yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang
terkumpul dan analisis data yang telah dilakukan.
Penelitian dilaksanakan pada kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar
yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang). Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) dapat digunakan sebagai strategi
pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang
sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara
aktif semenjak awal.
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) adalah sebuah teka-teki kata dalam
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
pertanyaan. Kotak hitam menandakan dimana kata berakhir Claire (2010:6).
Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu strategi
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaaan semua potensi yang dimiliki
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran.
49
Crossword Puzzle (Teka Teki Silang), melibatkan partisipasi siswa aktif
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle ini, siswa diberi penugasan secara individual
untuk mengerjakan soal teka-teki silang. Durasi mengerjakan penugasan ini,
diberi batas sampai 35 menit kemudian dikumpulkan.
Adapun dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
crossword puzzle , siswa kelas V sebagian besar mengerjakan penugasan teka-teki
silang dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, kelemahannya siswa menjadi agak
ribut ketika ada pertanyaan yang sulit. Sebagian kecil ada yang menoleh dan
meminta jawaban kepada temannya
Berdasarkan hasil pre-test, hasil belajar siswa tergolong rendah yaitu
terdapat sembilan orang siswa masih dibawah KKM. Hal ini dapat juga dilihat
dari rendahnya persentase tingkat hasil belajar siswa. Melihat dari hasil presentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum diterapkan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) tergolong rendah.
Selanjutnya berdasarkan hasil posttest hasil belajar siswa tergolong tinggi
dan hanya dua orang siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM jadi
setelah diterapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan
50
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang). Selain itu persentasi
kategori hasil belajar IPS siswa juga meningkat yakni sangat tinggi.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus
uji t, dapat diketahui bahwa ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa SD Inpres
Perumnas III Makassar. Dengan kata lain thitung lebih besar dibandingkan ttabel,
maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti
bahwa ada pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle
(Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar siswa.
Hasil analisis diatas yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) sejalan dengan hasil
observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada
siswa yaitu pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan
kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat
dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 2
orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 siswa yang melakukan
kegiatan lain pada saat permainan berlangsung. Pada awal pertemuan, hanya
sedikit siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Akan tetapi sejalan dengan
diterapkannya strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) siswa
mulai aktif.
Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab
pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk
menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah melakukan kegiatan permainan,
51
mereka mengaku senang dan sangat menikmati permainan yang dilakukan
sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang
menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran
berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan ketika mengikuti
proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelasV SD Inpres
Perumnas III Kota Makassar.
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)pada
siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebagai berikut :
1. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum
hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum
penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
dikategorikan rendah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil
belajar siswa yaitu sangat rendah 5%, rendah 50%, sedang 25%, tinggi 20%
dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Observasi pada saat pretest
siswa mengalami kesulitan belajar, seperti siswa kurang memerhatikan
pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak semua siswa
fokus dalam memperhatikan penjelasan karena suasana pembelajaran yang
kurang kondusif, dan tidak menyenangkan sebab komunikasi antara siswa
dan guru yang kurang baik, disertai rasa malu-malu bertanya dari siswa untuk
mengemukakan pendapatnya sehingga membuat hasil belajar IPS kurang
terarah.
2. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum
hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah
menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
53
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III
Kota Makassar dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi
35%, tinggi 45%, sedang 10%, rendah 10%, dan sangat rendah berada pada
presentase 0,00%. Berdasarkan hasil dari hasil observasi rata-rata persentase
jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai
90% . Hal ini dapat menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab
pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri
untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) telah mencapai
kriteria aktif.
3. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki
Silang)berpengaruh terhadap hasil belajarsetelah diperoleh tHitung= 5,36 dan
tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 5,36 > 2,09.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penerapan strategi
pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yang mempengaruhi hasil
belajarsiswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar, maka dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Perumnas III Kota
Makassar, disarankan menerapkan strategi pembelajaran Crossword Puzzle
54
(Teka-Teki Silang) untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk
belajar.
2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan strategi pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) ini dengan menerapkan pada materi
lain untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok dengan strategi
pembelajaran ini demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
3. Kepada Sekolah, strategi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
dengan berbantuan media pembelajaran dapat dijadikan sebagai sebuah
strategi dalam pembelajaran IPS yang dapat memotivasi belajar IPS siswa
dan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
55
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali press.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta; PT. Rineka Cipta
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta
B. Uno Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Buzan, Tony 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2007).
Claire, Elizabeth. 2010. Easy English Crossword Puzzles. United States of
America; Eardley Publications Saddle Brook.
Gunawan, Rudy.2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung;
CV.Alfabeta
Ibrahim, Mas‟ud 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Makassar; Universitas
Muhammadiyah Makassar
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung; Alfabeta
Purwanto. 2009. Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta; Pustaka Belajar
Said, Alamsyah dan Andi Budimanjaya. 2016. Active Learning 95 Strategi
Mengajar Multiple Intelligences. Jakarta; Prenadamedia Group
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta
Sanjaya, Wina. 2009. strategi pembelajaran berorientasi standar pendidikan.
Jakarta; Kencana Pernada Media Group
Sapriya. 2016. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung; PT.Remaja
Rosdakarya Offset
Silberman, Melvin L. 2016. Active Learning. Bandung; Nuansa Cendekia
Solihatin, E. Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisi Model Pembelajaran
IPS. Jakarta; PT Bumi Aksara.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung; Alfabeta
56
Supriatna N, S. Mulyani, dan A. Rokhayati. 2007. Pendidikan IPS di SD.
Bandung; Upi Press
Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta; Ar-Ruzz
Media
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed.3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta;
Kencana Predana Media Group
Astutik Fidiana. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
(Teka-Teki Silang) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD 3 Temulus
Mejobo Kudus. Naskah Publikasi.
Fatwayani, Ami. 2013. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Crossword Puzzle
Pada Mata Pelajaran Geografi Kompetensi Dasar Persebaran Biosfer
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MA Mathalibul Huda
Mlonggo Kabupaten Jepara, Skripsi; Universitas Negeri Semarang.
Nursalam, Nursalam; Suardi, Suardi. Perbandingan Pretest Dan Posttest Melalui
Penggunaan Media Power Point. Produktif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Teknologi Informasi, 2018, 2.1: 11-17.
Rosanti, Maya. 2015. Keefektifan Strategi Crossword Puzzle Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Awan Dan Cuaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Negeri Pegirikan 03 Kabupaten Tegal, Skripsi; Universitas Negeri
Semarang.
Lampiran A
Lampiran 1 : RPP
Lampiran 2 : Daftar Hadir Siswa
Lampiran 1
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V B
SD INPRES PERUMNAS III MAKASSAR
NO. NAMA SISWA L/P
PERTEMUAN KET
1 2 3 4 5
1 Ahmadinejadi L
√ √ √ √ √
2 Dikki A. S L √ √ √ √ √
3 Muh Fahril L √ √ √ √ √
4 Muh Ali Saputra L √ √ √ √ √
5 Muh Fitrah L √ √ √ √ √
6 Muh Ilham L √ √ √ √ √
7 Muh Fathi F L √ √ √ √ √
8 Muh Nabil L √ √ √ √ √
9 A Aryuda L √ √ √ √ √
10 Sayid Khaerul L √ √ √ √ √
11 Muh Alif L √ √ √ √ √
12 Muh Dafa L √ √ √ √ √
13 Anya Adwa
Nurhaeni P √ √ √ √ √
14 Fildzah Putri P √ √ √ √ √
15 Melani Putri P √ √ √ √ √
16 Nurjudah P √ √ √ √ √
17 Naila Salam Salsa P √ √ √ √ √
18 St. Nursiah P √ √ √ √ √
19 Rahayu P √ √ √ √ √
20 Fitria Suci P √ √ √ √ √
Ket: a : alfa (tanpa pemberitahuan)
s : sakit
i : izin
Laki-laki = 11 orang
Perempuan = 9 orang +
Jumlah siswa = 20 orang
Makassar, Juni 2018
Peneliti
Zulkarnain
10540914414
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas/Semester : V/I
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar
Kelas/Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : I (Pertama)
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
1.1.Mengenal keragaman kenampakan alam pegunungan, gunung, tanjung dan
sungai.
C. Indiakator
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia
b. Produk : Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah Indonesia
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia
b. Produk : Mampu Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah
Indonesia
„„„„„„„„„„„
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.
E. Materi Pembelajaran : Kenampakan alam wilayah Indonesia.
F. Model dan metode Pembelajaran :
1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)
2. Metode : ceramah, penugasan, kerja kelompok dan tanya jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Menjelaskan tentang cara pembelajaran dengan menerapkan teka teki
silang
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang kenampakan alam (pegunungan,
gunung, tanjung dan sungai) di Indonesia
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
c. Setiap kelompok mendapat materi yang berkaitan dengan kenampakan
alam wilayah Indonesia.
d. Guru memberi permainan menggunakan teka teki silang
e. Guru membuat soal dalam bentuk tek teki Silang
f. Setiap perwakilan kelompok secara bergantian maju ke papan tulis
untuk mengisi jawaban.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang jawabannya
benar.
b. Menyimpulkan pelajaran
c. Memberikan PR
H. Media dan Sumber Pelajaran
1. Media : Gambar
2. Sumber : Materi dari internet dan Buku IPS Untuk SD/MI Kelas 5 penulis
Siti Syamsiyah, dkk.
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan
jenis-jenis kenampakan alam buatan sesuai gambar serta mengerjakan
soal secara baik dan benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain
NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Asril Wahyudi, S.Pd
NIP. 19740701 199802 1 001
MATERI AJAR
Pengertian kenampakan alam
Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang nampak dipermukaan
bagian bumi atau alam. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan peraiaran.
Berikut contoh kenampakan alam yang ada di indonesia, yaitu :
Manfaat pegunungan antara lain: untuk usaha perkebunan bunga, sayuran,
tanaman industri, sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta
tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar
tidak punah.
2. Gunung
Contoh gambar gunung.
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih
tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih
besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih
tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung ditempat yang lain. Gunung
pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi
oleh puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa
memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang
berbeda.
3. Tanjung
Tanjung adalah sebutan untuk bagian dari wilayah daratan yang berbentuk
memanjang dan menjorok ke wilayah lautan. Tanjung banyak ditemui di sekitar
pantai, terutama di pulau-pulau kecil atau pulau besar yang berada di wilayah
kepulauan. Namun tanjung juga ada yang besar. Tanjung yang besar disebut
semenanjung, misalnya tanjung harapan dan semenanjung malaka.
Contoh gambar tanjung
4. Sungai
LEMBAR KERJA SISWA
Isilah kolom teka teki silang di bawah ini dengan benar !
1. 2.
3.
4.
Mendatar
1. Sekumpulan bukit yang berbentuk barisan
3. Daratan yang menjorok ke laut
4. Aliran air yang besar terjadi karena alam
Menurun
2. Lebih besar dari bukit, memiliki lerang yang tajam dan curam.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar
Kelas/Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : II (Kedua)
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3.2. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia
(Danau, Teluk dan Selat).
C. Indiakator 1.3.2
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan pengertian danau, teluk dan Selat.
b. Produk : Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian danau, teluk dan selat
b. Produk : Mampu Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat.
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar
E. Materi Pembelajaran : Kenampakan Alam Danau, teluk dan Selat
F. Model dan metode Pembelajaran :
1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)
2. Metode : ceramah, penugasan dan tanya jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Apersepsi
d. Mengumpulkan PR
3. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang danau, teluk dan selat
b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.
c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan danau, teluk dan
selat
d. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran berlangsung.
e. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat
f. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang
berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.
g. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa
4. Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar.
H. Media dan Sumber Belajar
Buku BSE IPS Kelas V penulis Sitti Syamsiah, dkk
Media : Gambar Danau, Teluk dan Selat
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan
antara danau, selat dan teluk sesuai gambar serta mengerjakan soal secara
baik dan benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain
NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Asril Wahyudi, S.Pd
NIP. 19740701 199802 1 001
MATERI AJAR
Kenampakan alam (Danau, Teluk dan Selat)
Danau adalah cekungan lereng yang terjadi karena peristiwa alam yang
menjadi penampungan dan penyimpanan air yang berasal dari hujan, mata air atau
air sungai.
Danau berisi sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu
tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran
sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana
rekreasi, dan olahraga. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak
berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau
periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau
gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau.
Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti
Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat
musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk
penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll),
persediaan air, dll. Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan
Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika
Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di
Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini.
Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang
disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh
para astronom sebagai danau. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :
1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi
karena pergeseran / patahan
2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme /
gunung berapi
3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran
aktivitas tektonisme dan vulkanisme
4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai
terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya
daerah es yang kemudian terisi air
7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.
Berikut nama-nama danau di Indonesia, yaitu :
1. Danau Airhitam - ada di Sumatera Selatan
2. Danau Ancueloot - ada di Nangroe Aceh Darussalam
3. Danau Anggi Giji - ada di Papua
4. Danau Anggi Gita - ada di Papua
5. Danau Bambenan - ada di Kalimantan Tengah
6. Danau Bangkau - ada di Kalimantan Selatan
7. Danau Batu Jai - ada di Nusa Tenggara Barat
8. Danau Batu - ada di Bali
9. Danau Bekuan - ada di Kalimantan Barat
82. Danau Toba - ada di Sumatera Utara
Berikut adalah salah satu contoh gambar danau, yaitu :
Gambar danau kelimutu
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau satu dengan
pulau yang lainnya. Indonesia memiliki banyak selat karena Indonesia terdiri dari
beriburibu pulau besar dan kecil. Contoh selat di Indonesia adalah Selat Sunda
yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatra.
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh
daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak
dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk jg merupakan kebalikan dari tanjung, dan
biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Contoh
teluk di Indonesia adalah teluk Jakarta dan teluk penyu.
Contoh gambar teluk penyu
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan tugas di bawah ini bersama teman kelompok kalian !
Isilah kolom Teka Teki Silang di bawah ini !
2.
1.
3.
Pertanyaan :
Mendatar :
1. Laut sempit yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.
3. Tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada 3
sisinya.
Menurun
2. Cekungan lereng yang terjadi karena alam
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Inpres Perumnas III Makassar
Kelas/Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : III (Ketiga)
A. Standar Kompetensi
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
5.3.Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian
waktu di Indonesia (Persebaran flora dan fauna).
C. Indiakator
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan pengertian flora dan fauna
b. Produk : Mengetahui persebaran flora dan fauna di indonesia
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian flora dan fauna
b. Produk:Mampu Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia.
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar
E. Materi Pembelajaran : Persebaran flora dan fauna di Indonesia
F. Model dan metode Pembelajaran :
1. Model : Crossword Puzzle (Teka Teki Silang)
2. Metode : ceramah, penugasan dan tanya jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Apersepsi
d. Mengumpulkan PR
6. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang persebaran flora dan fauna di
Indonesia
b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.
c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan flora dan fauna
d. Guru memperlihatkan gambar flora dan fauna serta persebarannya
e. Siswa mencatat hal-hal yang mereka ketahui dari penjelasan guru.
f. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran berlangsung.
g. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat
h. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang
berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.
i. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa
7. Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar
H. Media dan Sumber Belajar
Buku BSE IPS Kelas V penulis Sitti Syamsiah, dkk
Media : Gambar Flora dan Fauna
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa ketekunan, kedisiplinan dan kerjasama
dalam membantu teman yang kurang memahami materi pelajaran.
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan mengetahui persebaran
flora dan fauna sesuai gambar serta mengerjakan soal secara baik dan
benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Hj. Astati, S.Pd Zulkarnain
NIP. 19621231 198203 2 174 NIM. 10540914414
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Asril Wahyudi, S.Pd
NIP. 19740701 199802 1 001
MATERI AJAR
LEMBAR KERJA SISWA
Kerjakan soal di bawah ini bersama teman kelompok kalian !
Isilah kolom Teka Teki Silang di bawah ini
Pertanyaan :
Mendatar :
1. Dunia tumbuhan
2. Hutan ini memiliki musim kemarau yang
cukup panjang.
3. Dunia Hewan
Menurun :
4. Garis ...... yang digambar oleh Wallace.
*Selamat Bekerja*
2.
4.
1.
3.
Lampiran B
Lampiran 1 : Soal pretest
Lampiran 2 : Soal post-test
Lampiran 3 : Soal post-test
Lampiran 4 : Skor dan nilai hasil pretest
Lampiran 5 : Skor dan nilai hasil post-test
Lampiran 6 : Skor dan Nilai pretest & Post-test
Lampiran 7 : Skor dan Nilai rata-rata pretest &
Post-test
Lampiran 8 : Menentukan Harga “Md”
Lampiran 9 : Mencari harga “∑𝑿𝟐𝒅”
Lampiran 10 : Menentukan harga t Hitung
Lampiran 11 : Tabel Distribusi T
Lampiran 1
TEKS PRETEST
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
paling tepat !
1. Gambar atau lambang tertentu pada peta untuk mewakili objek tertentu
dinamakan ....
a. Legenda c. Simbol
b. Skala d. Panorama
2. Gunung berapi pada peta digambarkan dengan ....
a. Segitiga merah c. Segitiga hitam
b. Garis merah d. Kotak merah
3. Berikut ini adalah gunung-gunung berapi di Indonesia, kecuali ....
a. Gunung Sinabung c. Gunung Muria
b. Gunung Merapi d. Gunung Merbabu
4. Pegunungan Jayawijaya terletak di pulau ....
a. Sumatra c. Papua
b. Kalimantan d. Jawa
5. Sungai terpanjang di Indonesia adalah ....
a. Sungai Bengawan Solo c. Sungai Mahakam
b. Sungai Batanghari d. Sungai Kapuas
6. Sungai terpanjang di pulau Jawa adalah ....
a. Sungai Bengawan Solo c. Sungai Ciliwung
b. Sungai Barito d. Sungai Citarum
7. Daratan yang menjorok ke laut dinamakan ....
a. Lembah c. Selat
b. Teluk d. Tanjung
8. Dataran tinggi Dieng terdapat di Provinsi ....
a. Jawa Tengah c. Jawa barat
b. Jawa timur d. Banten
9. Berikut ini adalah manfaat dari danau, kecuali untuk ....
a. Irigasi pertanian
b. Tempat membuang limbah
c. Sumber air
d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
10. Laut yang menjorok ke daratan dinamakan ....
a. Selat c. Teluk
b. Tanjung d.Semenanjung
11. Pada daerah dataran tinggi penduduknya mengolah tanah dengan menanami
....
a. Padi c. Kaktus
b. Bakau d. Sayuran
12. Bagian permukaan bumi yang memiliki ketinggian antara 0 – 200 meter di
atas permukaan laut dinamakan ....
a. Jurang
b. Palung
c. Dataran rendah
d. Dataran tingg
13. Pantai Sanur dan Pantai Kuta terdapat di pulau ....
a. Sumatra
b. Papua
c. Bali
d. Lombok
14. Berikut ini yang bukan termasuk kenampakan alam adalah ....
a. Sungai c. Danau
b. Pelabuhan d. Gunung
15. Waduk Gajah Mungkur terletak di Porvinisi ....
a. Kalimantan Tengah
b. Sulawesi Tengah
c. Jawa Tengah
d. Kalimantan Barat
16. Tempat untuk mendarat dan tinggal landasnya pesawat terbang dinamakan ....
a. Bandar Udara c. Landasan Pacu
b. Pelabuhan d. Stasiun
17. Angin yang menyebabkan terjadinya musim penghujan di Indonesia adalah
.....
a. angin musim barat c. Angin pasat tenggara
b. angin musim timur d. Angin timur
18. Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah Indonesia beriklim.........
a. tropis c. Musim
b. Subtropis d. Sedang
19. Keuntungan ekonomi yang dirasakan dengan didirikannya bangunan
bersejarah adalah ...
a. kelestarian nilai sejarah dan budaya terpelihara
b. menjadi objek penelitian dan pendidikan
c. lingkungan menjadi menyenangkan
d. meningkatkan objek pariwisata
20. Tujuan utama pembangunan waduk adalah untuk . . . .
a. Pembangkit tenaga listrik c. Mengairi sawah
b. Objek pariwisata d. Perikanan darat
21. Dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh pembangunan industri adalah
.....
a. lapangan bekerja bertambah c. Terjadi pencemaran lingkungan
b. produksi barang & jasa meningkat d. Barang kebutuhan hidup terpenuhi
22. Yang merupakan hewan tipe asia adalah .......
a. kangguru & burung cendrawasih c. Kuskus & komodo
b. burung maleo & anoa d. Gajah & harimau
23. Salah satu ciri tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ......
a. daunnya rontok pada musim kemarau
b. daunnya hijau sepanjang tahun
c. memiliki jenis pohon yang sama
d. hanya tumbuh pada waktu musim hujan.
24. Sumber daya alam yang terdapat di laut antara lain, kecuali sumber daya ........
a. rumput laut c. Minyak bumi
b. ikan d. Batu bara
25. Di bawah ini merupakan pemanfaatan danau, kecuali .....
a. kegiatan perikanan c. Irigasi pertanian
b. pembangkit listrik d. Sarana transportasi
26. Pembagian daerah waktu di dasarkan pada garis .......
a. lintang c. Khatulistiwa
b. Bujur d. Equator
27. Tiga contoh kenampakan alam adalah ..........
a. Pegunungan, sungai dan waduk c. Waduk, pabrik, dan danau
b. sungai, pantai dan selat d. Selat, pantai, dan bandara
28. Daerah yang relatif datar dengan ketinggian kurang dari 200 m di atas
permukaan laut disebut ......
a. dataran rendah c. Dataran tinggi
b. dataran pantai d. Perbukitan
29. Jenis tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di dataran tinggi antara
lain .....
a. Teh & kina c. Karet & tebu
b. Kopi & kelapa sawit d. Cengkeh & kelapa
30. Kenampakan alam dataran tinggi pada umumnya dimanfaatkan untuk ....
a. Perkebunan c. Persawahan
b. Pertambangan d. Perikanan
Lampiran 2
TEKS POSTTEST
Isilah kolom teka teki silang di bawah ini !
Pertanyaan :
mendatar :
1. Dunia
tumbuhan
2. Aliran air
besar yang
terjadi karena
alam.
3. Tubuh
perairan yang
menjorok ke
daratan &
dibatasi oleh
daratan pada 3
sisinya.
5. Padang
rumput yang luas
tanpa semak.
8. Bukit yang
sangat besar dan
tinggi.
10. Fauna yang
bersisik dan
memiliki racun.
menurun :
2. Laut sempit yang menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya.
4. Bagian cekungan daratan di permukaan bumi yang terisi air
6.danau yang terletak di sumatera utara
7. Daratan yang menjorok ke laut.
9. Danau yang terletak di pulau Bali.
* [selamat bekerja]*
2.
1.
3.
4. 7.
5. 6.
9. 8.
10.
RUBRIK PEDOMAN PENILAIAN
No Aspek yang dinilai Skor
1 Kelincahan 20
2 Ketepatan 30
3 Kesesuaian 50
Jumlah 100
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN TEKS PRETEST
1. c. Simbol
2. a. Segitiga merah
3. c. Gunung Muria
4. c. Papua
5. d. Sungai Kapuas
6. a. Sungai Bengawan Solo
7. d. Tanjung
8. a. Jawa Tengah
9. b. Tempat membuang limbah
10. c. Teluk
11. d. Sayuran
12. c. Dataran rendah
13. c. Bali
14. b. Pelabuhan
15. c. Jawa Tengah
16. a. Bandar Udara
17. a. Angin Musim Barat
18. a. Tropis
19. d. Meningkatkan Objek Pariwisata
20. c. Mengairi Sawah
21. c. Terjadi Pencemaran Lingkungan
22. d. Gajah & harimau
23. d. Hanya Tumbuh Pada Waktu Musim Hujan
24. d. Batu Bara
25. d. Sarana Transportasi
26. b. Bujur
27. a. Pegunungan, Sungai dan Waduk
28. c. Dataran Tinggi
29. a. Teh & Kina
30. a. Perkebunan
KUNCI JAWABAN TEKS POSTTEST
Pertanyaan Mendatar :
1. Flora
2. Sungai
3. Teluk
5. Stepa
8. Gunung
10. Ular
Pertanyaan Menurun :
2. Selat
4. Danau
6. Toba
7. Tanjung
9. Batur
Lampiran 4
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PRETEST
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 AMJ 75 Tuntas
2 DAS 60 Tidak Tuntas
3 MF 65 Tidak Tuntas
4 MAS 65 Tidak Tuntas
5 MFI 75 Tuntas
6 MI 80 Tuntas
7 MFF 65 Tidak Tuntas
8 MN 65 Tidak Tuntas
9 AA 65 Tidak Tuntas
10 SK 80 Tuntas
11 MA 65 Tidak Tuntas
12 MD 80 Tuntas
13 AAN 80 Tuntas
14 FP 65 Tidak Tuntas
15 MP 50 Tidak Tuntas
16 NJ 65 Tidak Tuntas
17 NSS 70 Tuntas
18 SN 65 Tidak Tuntas
19 RJ 70 Tuntas
20 FS 75 Tuntas
Sumber : Hasil Olahan Data
Lampiran 5
DAFTAR SKOR & NILAI HASIL BELAJAR POST-TEST
No Nama siswa
Tahap menyelesaikan tes
Jumlah Nilai Kelincahan
(skor 20)
Ketepatan
(skor 30)
Kesesuaian
(skor 50)
1. AMJ 18 25 42 85 85
2. DAS 15 25 40 80 80
3. MF 20 30 50 100 100
4. MAS 18 25 42 85 85
5. MFI 20 28 42 90 90
6. MI 20 30 50 100 100
7. MFF 15 25 40 80 80
8. MN 20 30 45 95 95
9. AA 20 30 45 95 95
10. SK 20 30 50 100 100
11. MA 18 25 42 85 85
12. MD 18 25 42 85 85
13. AAN 10 20 30 60 60
14. FP 18 25 42 85 85
15. MP 18 25 42 85 85
16. NJ 20 28 42 90 90
17. NSS 15 25 40 80 80
18. SN 12 23 40 75 75
19. RJ 12 23 40 75 75
20. FS 10 20 30 60 60
Sumber : Hasil Olahan Data
Keterangan :
1. Kelincahan : 0 - 10 = Kurang lincah
11 - 15 = Cukup lincah
16 - 20 = Sangat lincah
2. Ketepatan : 0 - 15 = Tidak tepat
16 - 25 = Kurang tepat
26 - 30 = Sangat tepat
3. Kesesuaian : 1 - 30 = Tidak sesuai
31 - 40 = Kurang sesuai
41 - 50 = Sangat sesuai
Lampiran 6
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PRETEST DAN POSTTEST
No Nama Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 AMJ 75 85
2 DAS 60 80
3 MF 65 100
4 MAS 65 85
5 MFI 75 90
6 MI 80 100
7 MFF 65 80
8 MN 65 95
9 AA 65 95
10 SK 80 100
11 MA 65 85
12 MD 80 85
13 AAN 80 60
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
Sumber : Hasil Olahan Data
Lampiran 7
DAFTAR NILAI RATA-RATA PRETEST DAN POST-TEST
Pretest Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690
Sumber : Hasil Olahan Data
Lampiran 8
MENENTUKAN HARGA MD
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 75 85 10 100
2 60 80 20 400
3 65 100 35 1225
4 65 85 20 400
5 75 90 15 225
6 80 100 20 400
7 65 80 15 225
8 65 95 30 900
9 65 95 30 900
10 80 100 20 400
11 65 85 20 400
12 80 85 5 25
13 80 60 -20 400
14 65 85 20 400
15 50 85 35 1225
16 65 90 25 625
17 70 80 10 100
18 65 75 10 100
19 70 75 5 25
20 75 60 -5 25
1.380 1.690 320 8500
Sumber : Hasil Olahan Data
Md = ∑
16
Lampiran 9
MENENTUKAN MENCARI HARGA “∑
Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ (∑ )
( )
=
3,380
Lampiran 10
MENENTUKAN HARGA t Hitung
Menentukan harga t Hitung :
t =
√∑
( )
t =
√
( )
t =
√
t =
√
t =
t = 5,36
Lampiran 11
Tabel Distribusi T
d.b. Tingkat Signifikansi
Dua Sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
Satu Sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
Lampiran C
Lampiran 1 : Hasil Analisis Data Aktivitas
Siswa
Lampiran 2 : Dokumentasi
Lampiran 3 : Persuratan
Lampiran 1
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
No Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang
Aktif pada Pertemuan ke- Rata-
rata % Kategori
1 2 3 4 5
1. Siswa yang hadir
pada saat
pembelajaran
P
R
E
T
E
S
T
20 20 20
P
O
S
T
E
S
T
20 100 Aktif
2. Siswa yang mampu
mengikuti arahan
guru dengan baik
17 19 19 18,33 91,66 Aktif
3. Siswa yang aktif
mengikuti kegiatan
permainan
18 19 19 18,66 93,3 Aktif
4.
Siswa yang tidak
memperhatikan pada
saat permainan
berlangsung.
2 1 1 1,33 6,66 Tidak
Aktif
5. Siswa yang aktif
dalam kegiatan
kelompok 17 19 19 18,33 91,66 Aktif
6.
Siswa yang aktif
bertanya dan
menjawab
pertanyaan guru
18 19 19 18,66 93,3 Aktif
7.
Siswa yang
mengajukan diri
untuk
menyelesaikan tes
13 14 16 14,33 71,66 Tidak
Aktif
8.
Siswa yang mampu
mengungkapkan
perasaan dan
pendapatnya setelah
melakukan kegiatan
permainan
16 18 19 17,66 88,33 Aktif
9.
Siswa yang mampu
menyimpulkan
materi pembelajaran
pada akhir
pembelajaran
17 17 18 17,33 86,6 Aktif
Rata-rata 80,35 Aktif
Lampiran 2
DOKUMENTASI
Gambar 1. Pelaksanaan Ujian Pretest
Gambar 2. Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
Gambar 3 dan 4. Siswa Mulai Tampil di Depan Kelas
Gambar 5. Pemberian Umpan Balik
Gambar 6. Pelaksanaan Ujian Posttest
Lampiran 3
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP
ZULKARNAIN, lahir di kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan, pada tanggal 18 Nopember 1996. Anak
keempat dari empat bersaudara pasangan Idam Halik dan
Sitti Aisyah.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Inpres Perumnas III
Makassar tahun 2008. Pada tahun 2011 menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri
13 Makassar. Pada tahun 2014 menyelesaikan pendidikaan di SMK Nurkarya
Tidung Makassar, kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2018.
Selama berstatus sebagai mahasiswa, penulis giat dalam mengikuti
perkuliahan dikampus dan mengikuti seminar yang diadakan oleh kampus. Untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh
Penggunaan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD
Inpres Perumnas III Kota Makassar”