pengaruh penilaian kinerja sales marketing …
TRANSCRIPT
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
96
PENGARUH PENILAIAN KINERJA SALES
MARKETING TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PADA PT. INTI ELEKTRINDO ABADI
Oleh :
Syamsurizal
Administrasi Bisnis, Politeknik Jakarta
Gedung Sentra Kramat Raya No.7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp.021 -31904598 Fax31904599
ABSTRAK
Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat
perhatian bagi perusahaan agar dapat bertahan dan bersaing di era
globalisasi . Salah satu pelaksanaan manajemen sumber daya manusia yaitu
adanya sistem penilaian kinerja bagi Karyawan. Penilaian kinerja diharapkan akan
memberikan feed back yang tepat, dan akhirnya membawa perubahan perilaku
karyawan kearah peningkatan produktivitas bagi perusahaan. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja
dan produktivitas kerja karyawan yang ada pada PT. Inti Elektrindo Abadi Jakarta.
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuisoner kepada 25
responden yang menjadi sampel. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa
pelaksanaan penilaian kinerja PT. Inti Elektrindo Abadi Jakarta, Dari hasil
perhitungan korelasi antara penilaian kinerja sales marketing terhadap
produktivitas kerja yaitu sebesar 0,97 sehingga dapat dikatakan bahwa penilaian
kinerja sales marketing dapat meningkatkan produktivitas kerja PT. Inti
Elektrindo Abadi dan dari hasil koefisien determinasi (KD = r2) dapat
diketahui bahwa metode pelatihan memberikan sumbangan terbesar terhadap
peningkatan produktivitas kerja Pada PT. Inti Elektrindo Abadi, yaitu sebesar 94
% dan sisanya 6% dipengaruhi faktor lain.
Kata kunci : Penilaian Kinerja, Produktivitas Kerja
ABSTRACT
Human resources issues today still remains the center of attention for the company
to survive and compete in the era of globalization. One implementation of human
resource management that their performance appraisal system for employees. The
performance assessment is expected to provide feed back right, and ultimately
bring behavior change towards improving employee productivity for the company.
The purpose of this research is to find out how the implementation of performance
assessment and productivity of existing employees at PT. Electric Inti Abadi
Jakarta. The data in this study obtained by distributing questionnaires to a sample
of respondents 25. Based on the results of data analysis showed that the
implementation of the performance appraisal PT. Electric Inti Abadi Jakarta, From
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
97
the calculation of the correlation between the performance appraisal sales
marketing to work productivity is 0.97 so it can be said that the assessment of the
performance of sales marketing can increase work productivity PT. Electric Inti
Abadi and of the coefficient of determination (KD = r 2) it can be seen that the
training methods provide the largest contribution to the increase of labor
productivity at PT. Electric Inti Abadi, ie by 94% and the remaining 6%
influenced by other factors..
Keywords: Performance Assessment, Work Productivity
PENDAHULUAN
Pada Saat ini, perusahaan
mengalami persaingan bisnis yang
ketat. Persaingan tersebut terjadi
secara global. Batas negara tidak
menjadi halangan dalam berbisnis.
Perusahaan lokal pun diharapkan
mampu bersaing dengan sesama
perusahaan lokal dan internasional.
Untuk menghadapi globalisasi,
perusahaan membutuhkan sumber
daya manusia (SDM) yang handal.
SDM tersebut harus mampu
mengelola perusahaan secara baik dan
berkualitas. SDM yang berkualitas
dapat meningkatkan kekuatan
perusahaan secara internal. Kekuatan
internal perusahaan dapat diperbaiki
dan ditingkatkan dengan cara
membuat manajemen kinerja yang
benar. Manajemen kinerja adalah
proses mengonsolidasikan penetapan
tujuan, penilaian, dan pengembangan
kinerja ke dalam sistem tunggal
bersama yang bertujuan memastikan
bahwa kinerja karyawan mendukung
tujuan strategis perusahaan (Dessler,
2003). Manajemen kinerja yang benar
akan menghasilkan kebijakan-
kebijakan perusahaan yang tepat.
Salah satu manajemen kinerja yang
sangat penting diperhatikan adalah
penilaian kinerja. Penilaian kinerja
merupakan kegiatan atau upaya sadar
manajer untuk mengevaluasi
(mengukur dan membandingkan)
kinerja karyawan saat ini dan/atau di
masa lalu yaitu hasil yang nyata
dicapai, dengan standar yang telah
ditentukan yaitu hasil yang
seharusnya dicapai agar manajer
dapat menuntut hasil yang diinginkan
dan mengambil tindakan korektif
terhadap kinerja yang kurang dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
Dengan adanya penilaian kinerja,
karyawan dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan dalam
bekerja. Kemudian, hasil penilaian
kinerja tersebut digunakan untuk
melakukan introspeksi diri.
Sedangkan bagi perusahaan, hasil
penilaian kinerja berguna dalam
pengambilan keputusan, yaitu:
pelatihan, pendidikan, sistem imbalan,
promosi, dan mutasi. Perusahaan
melaksanakan kebijaksanaan yang
paling tepat untuk karyawan.
Penilaian kinerja harus
dilakukan seperti penetapan sasaran
kinerja yang spesifik, terukur,
memiliki tingkat kemudahan yang
sedang dan berbatas waktu, sasaran
atau standar yang jelas sangat
diperlukan untuk memudahkan
karyawan dalam mencapai kinerja
yang telah ditetapkan dan akan
memudahkan kegiatan penilaian
kinerja. Faktor penilaian obyektif
memfokuskan pada fakta yang
bersifat nyata dan hasilnya dapat
diukur,misalnya kuantitas, kualitas,
kehadiran dan sebagainya.
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
98
Sedangkan faktor-faktor
subyektif cenderung berupa opini
seperti menyerupai sikap,
kepribadian, penyesuaian diri dan
sebagainya. Faktor-faktor subyektif
seperti pendapat dinilai dengan
meyakinkan bila didukung oleh
kejadian-kejadian yang
terdokumentasi. Dengan
pertimbangan faktor-faktor tersebut
diatas maka dalam penilaian kinerja
harus benar-benar obyektif yaitu
dengan mengukur kinerja karyawan
yang sesungguhnya atau
mengevaluasi perilaku yang
mencerminkan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Dengan
Penilaian kinerja yang obyektif akan
memberikan feed back yang tepat, dan
melalui feedback yang tepat
diharapkan terjadi perubahan perilaku
kearah peningkatan produktivitas
kerja yang diharapkan (Hariandja
:2002:198).
Produktivitas merupakan salah
satu komponen yang harus dimiliki
setiap perusahaan, semua kegiatan
manajemen yang berhubungan
dengan produktivitas untuk mencapai
tujuan perusahaan. Bagi perusahaan
yang memanfaatkan sumber daya
manusia, manajemen sumber daya
manusia diarahkan pada peningkatan
produktivitas kerja karyawan secara
maksimal. Berkaitan dengan ini maka
produktivitas menjadi hal yang
penting yang selalu ditingkatkan
karena dapat menggambarkan tingkat
efisiensi dan meningkatkan daya
saing dari perusahaan. Dalam
melaksanakan target produktivitas,
tenaga kerja memegang peran penting
dalam perusahaan, karena tenaga
kerja tersebut berperan sebagai
perencana, pelaksana, penggerak, dan
pengawas.
PT. Inti Elektrindo Abadi dalam
melakukan peningkatan produktivitas
karyawan salah satunya yaitu dengan
melakukan penilaian kinerja sales
marketing, dalam hal ini sales
marketing menjadi penting kaitanya
dengan orientasi pasar, karena
bagian sales marketing merupakan
bagian mencari pelanggan apabila
kinerja sales marketing baik maka
dengan sendirinya produktivitas
perusahaan dapat meningkat, kinerja
sales marketing menjadi perlu untuk
di bahas dikarena sales marketing
merupakan kontruks yang
menggambarkan penerapan strategi
perusahaan dalam memperoleh
pelanggan sehinggal dengan penilaian
kinerja salas marketing ini diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas
kerja pada PT. Inti Elektrindo Abadi.
Demi memenuhi kepentingan
sebagian besar pegawai lainnya
serta organisasi perusahaan yang luas,
dan agar karyawan memiliki kinerja
yang baik dan berkualitas maka
kebijaksanaan penilaian kinerja
karyawan tetap harus diselenggarakan
dengan mengabaikan kepentingan
sempit beberapa gelintir individu
pegawai yang bermasalah sehingga
diharapkan dengan penilaian kinerja
sales marketing mampu
meningkatkan produktivitas kerja
pada PT. Inti Elektrindo Abadi.
Berdasarkan uraian di atas
menunjukkan penilaian kinerja
merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dengan perusahaan dalam
upaya meningkatkan produktivitas
kerja. Oleh sebab itu sukses tidaknya
perusahaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan salah satunya
sangat tergantung penilaian kinerja
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
99
karyawan dalam hal ini sales
marketing sehingga dengan penilaian
kinerja secara menyeluruh terhadap
pelaksanaan pekerjaan serta perilaku
kerja karyawan yang berada dalam
perusahaan untuk memastikan bahwa
semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan
sebelumnya dan apabila terjadi
suatu kesalahan atau
penyimpangan maka pekerjaan
tersebut dapat segera diperbaiki dan
ditindaklanjuti sesuai dengan
peraturan. Berdasarkan latar
belakang di atas, dalam kajian ilmiah
ini penulis akan menguraikan lebih
lanjut tentang “Pengaruh Penilaian
Kinerja Sales Marketing Terhadap
Produktivitas Kerja Pada PT. Inti
Elektrindo Abadi”.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang
yang telah dikemukakan secara
spesifik, penulis dapat
mengidentifikasi kedalam beberapa
masalah yang dapat diuraikan
kedalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh
penilaian kinerja sales
marketing terhadap
Produktivitas kinerja pada PT.
Inti Elektrindo Abadi?
2. Bagaimana besaran pengaruh
penilaian kinerja sales
marketing terhadap
Produktivitas kinerja pada PT.
Inti Elektrindo Abadi?
3. Bagaimana Kendala dalam
meningkatkan Produktivitas
Kerja pada PT. Inti Elektrindo
Abadi?
4. Bagaimana solusi dalam
menghadapi kendala
peningkatan produktivitas kerja
pada PT. Inti Elektrindo
Abadi?
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan
data yang dipakai pada
tugas akhir ini ini adalah:
1) Kuisioner
Metode pengum-
pulan data yang
dilakukan dengan cara
Kuesioner/penyebaran
angket yaitu memberi
seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk
dijawab. (Sugiyono,
2011:142), angket
merupakan teknik
pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel
yang diukur dan tahu
apa yang bisa
diharapkan dari
responden. Angket juga
cocok untuk digunakan
bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar
di wilayah yang luas.
2) Penelusuran Data
Dokumen
Adalah melaku-kan
penelusuran data melalui
media cetak atau dokumen-
dokumen perusahaan yang
berupa brosur, pamphlet,
media online seperti
internet. Sehingga
memungkinkan peneliti
dapat memanfaatkan data
informasi teori, secepat
atau semudah mungkin,
dan dapan dipertanggung
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
100
jawabkan secara akademis.
2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono
(2013:2) mendefinisikan
metode penelitian sebagai
berikut: “Metode Penelitian
pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan
yang bersifat penemuan,
pembuktian dan
pengembangan suatu
pengetahuan sehingga
hasilnya dapat digunakan
untuk memahami,
memecahkan dan
mengantisipasi masalah.
Metode penelitian
yang penulis gunakan
adalah metode survey dengan
penyebaran angket kuesioner,
yaitu data yang didapat
dengan memberikan
pernyataan sikap kepada
beberapa orang karyawan
untuk dijawab, yang isinya
mengenai masalah penilaian
kinerja sales marketing
terhadap produktivitas kerja.
3. Populasi dan Sampel
Penelitian
1) Populasi
Menurut Sugiyono
(2012:115), pengertian
populasi adalah: “wilayah
generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan
kemudian ditarik
kesimpulannya.
a. Populasi Target
Populasi target adalah
merupakan populasi
keseluruhan pada
penelitian, yaitu seluruh
karyawan yang ada di
perusahaan baik
karyawan kontrak
ataupun karyawan tetap.
Populasi tersebut
berjumlah 49 orang
dengan latar belakang
pendidikan SMA, D3, S1
dan masa kerja yang
berbeda antara 1-5 tahun.
Adapun jumlah karyawan
menurut jenjang
pendidikan dapat dilihat
pada tabel 3.1.
Populasi Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah
Karyawan
1 Karyawan Pendidikan
S-1
15
2 Karyawan Pendidikan
D-3
22
3 Karyawan Pendidikan
SMA
12
Jumlah 49
Sumber Data: PT. Inti Elektrindo
Abadi
b. Populasi Terjangkau
Karena keterbatasan peneliti
dan banyaknya populasi
maka dalam penelitian ini
digunakan populasi
terjangkau yaitu
pengambilan populasi dilihat
dari krakteristik umum dari
seluruh karyawan yang
dibatasi dari jenjang
pendidikan S1 dan D3 dari
kedua latar pendidikan
tersebut karyawannya
sebanyak 27 karyawan saja.
2) Sampel Sampel adalah
bagian dari jumlah dan
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
101
karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono,
2012:62). Teknik
pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah teknik
Probability Sampling yaitu
teknik pengambilan sampel
yang memberi peluang
yang sama bagi setiap
anggota populasi. Teknik
sampel ini menggunakan
jenis Proportionate
Stratified Random Sampling
yaitu teknik pengambilan
dilakukan sampel bila
populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata
secara proporsional.
Untuk menghitung
penentuan jumlah sampel
dari populasi tertentu yang
dikembangkan, maka
pengambilan sampel
menggunakan rumus Slovin.
Dalam menentukan jumlah
sampel yang akan dipilih,
penulis menggunakan tingkat
kesalahan sebesar 5%, karena
dalam setiap penelitian tidak
mungkin hasilnya sempurna
100%, makin besar tingkat
kesalahan maka semakin
sedikit ukuran sampel.
Perhitungan pengambilan
sampel menggunakan rumus
Slovin sebagai berikut :
N
n =
1+Ne2
Keterangan:
n = sampel
N = Populasi
e = Margin kesalahan
(0,01, 0,02, 0,03,
0,04, 0,05, dsb)
Maka sampel yang didapat
dengan menggunakan rumus diatas
dalah sebagai berikut:
3) Variabel Pengukuran Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data primer dalam
penelitian ini adalah kuesioner.
Menurut Menurut Sugiyono
(2013:135) dalam menyebarkan
angket/kuisioner penetapan skor
menggunakan pendekatan “Skala
Likert” yaitu:
Pemberian skor untuk
masing-masing jawaban dalam
kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Pilihan pertama,
memiliki nilai skor 1
(satu)
b. Pilihan kedua, memiliki
nilai skor 2 (dua)
c. Pilihan ketiga, memiliki
nilai skor 3 (tiga)
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
102
d. Pilihan keempat,
memiliki nilai skor 4
(empat)
e. Pilihan kelima, memiliki
nilai skor 5 (lima)
4) Metode Anasisis Data
Metode analisis
data yang digunakan ini
adalah :
a. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui taraf signifikasi
pengaruh penilaian kinerja terhadap
produktivitas kerja dengan
mengunakan rumus korelasi,
pendapat Syofian Siregar, (2013:
387) rumus korelasi adalah sebagai
berikut :
Rumus Korelasi
Dimana :
n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
X = Penilaian Kinerja Sales
Marketing
Y = Produktivitas kerja
Keterangan : Nilai korelasi
paling sedikit –1, jadi
kalau koefisien korelasi r,
maka nilai r dinyatakan
sebagai berikut :
a. Bila r = 1, hub X dan Y
sempurna dan positif
(mendekati 1), hub sangat
kuat
b. Bila r = -1, hub X dan Y
sempurna dan negatif
(mendekati 1), hub sangat
kuat
c. Bila r = 0, hub X dan Y
sangat lemah, bahkan bisa
jadi tidak ada hubungan sama
sekali
d. Koefisien Determinasi:
Untuk mengetahui berapa
besar kontribusi penilaian
kinerja terhadap
produktivitas kerja,
digunakan teknik statistik
dengan menghitung besarnya
koefisien determinasi.
(Sugiyono, 2013:259),
koefisien determinasi dihitung
dengan mengkuadratkan
koefisien korelasi yang telah
ditemukan, yang selanjutnya
dikalikan dengan 100%,
dimana koefisien determinasi
dinyatakan dalam bentuk
persen.
KD = r2. 100 %
Dimana :
KD = Koefisien determinasi
n = Koefisien korelasi
c. Analisa Regresi
Peneliti juga menggunakan uji t
untuk mengetahui pengaruh dan
kaidah pengujian atau kriteria uji
regresi linier sederhana menurut
Sugiyono, (2012: 188).
Analisa ini merupakan suatu
alat untuk memperkirakan besarnya
peranan secara kuantitatif dari
perubahan kejadian lain yang
dinyatakan dalam variabel Y,
sehingga model regresi sederhana
dinyatakan dalam rumus :
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
103
Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik Uji
hipotesis menurut (Sugiyono,
2013:257) digunakan untuk mencari
makna hubungan variabel X
terhadap variabel Y. Adapun untuk
menguji hipotesis yang telah
diajukan, dapat digunakan uji
signifikasi korelasi product moment
dengan rumus :
Dimana :
t0 = Pengujian hipotesis
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Harga thitung yang diperoleh,
selanjutnya dibandingkan dengan
harga ttabel. Harga thitung dibandingkan
dengan harga ttabel pada taraf
kesalahan atau taraf signifikansi ().
5% dengan derajat kebebasan
(dk)=n-2, Jika harga thitung lebih besar
daripada harga ttabel (thitung > ttabel),
atau dengan kata lain harga thitung
berada di daerah penolakan Ho,
maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Untuk lebih
jelasnya mengenai kriteria pengujian
, adalah sebagai berikut :
Kriteria penguujian :
a. Jika thitung > ttabel, maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
b. Jika thitung < ttabel, maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
Berikut adalah hipotesis yang
akan diuji dalam pengambilan
keputusan baik itu penerimaan atau
penolakan hipotesis dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Ho : < 0 = tidak terdapat
kontribusi yang positif
antara penilaian kinerja
sales marketing terhadap
produktivitas kerja. b. Ha : > 0 = terdapat
kontribusi yang positif
antara penilaian kinerja
sales marketing terhadap
produktivitas kerja.
LANDASAN TEORI
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja Banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja dari
individu tenaga kerja
diantaranya, kemampuan,
motivasi, dukungan yang
diterima, keberadaan
pekerjaan yang mereka
lakukan, imbalan atau
insentif, hubungan mereka
dengan organisasi dan masih
banyak lagi faktor lainnya.
Organisasi atau perusahaan,
kinerjanya lebih tergantung
pada kinerja dari individu
tenaga kerja. Ada banyak
cara untuk memikirkan
tentang jenis kinerja
yang dibutuhkan para tenaga
kerja untuk suatu perusahaan
agar dapat berhasil
diantaranya dengan
mempertimbangkan tiga
elemen yaitu produktivitas,
kualitas dan pelayanan.
Menurut Tjiptono
(2011:67) “kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
104
kepadanya”.
Selanjutnya Rivai
(2011:309) “kinerja merupakan
suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan”. Untuk menyelesaikan
tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu. Kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam upaya perusahaan
untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan pendapat
beberapa ahli mengenai pengertian
kinerja karyawan, maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja karyawan
adalah hasil kerja yang dicapai
karyawan dalam melakukan tugas
maupun peranannya dalam suatu
perusahaan.
b. Tujuan Penilaian Kinerja Tujuan dilakukannya
penilaian kinerja karyawan
menurut Rivai (2011:312-
313) adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat
karyawan selama ini.
2. Pemberian imbalan yang
serasi, misalnya untuk
pemberian kenaikan gaji,
gaji berkala, gaji pokok,
kenaikan gaji istimewa,
insentif uang.
3. Mendorong pertanggung
jawaban dari karyawan.
4. Untuk pembeda antar
karyawan yang satu
dengan yang lain.
5. Pengembangan SDM
yang masih dapat
dibedakan lagi kedalam:
a. Penugasan kembali,
seperti diadakannya
mutasi atau transfer,
rotasi pekerjaan.
b. Promosi, kenaikan
jabatan.
c. Training atau latihan.
d. Meningkatkan motivasi
kerja.
e. Meningkatkan etos
kerja.
6. Memperkuat hubungan
antara karyawan dengan
supervisor melalui diskusi
tentang kemajuan kerja
mereka.
7. Sebagai alat untuk
memperoleh umpan balik
dari karyawan untuk
memperbaiki desain
pekerjaan, lingkungan
kerja, dan rencana karir
selanjutnya.
8. Riset seleksi sebagai
kriteria keberhasilan
efektivitas.
c. Pentingnya Pengukuran
Kinerja Umi Narimawati
(dalam tjiptono 2011:88),
menyatakan, “kinerja
merupakan kondisi yang
harus diketahui dan
diinformasikan kepada
pihak-pihak tertentu untuk
mengetahui tingkat
pencapaian hasil suatu
instansi dihubungkan dengan
visi yang diemban suatu
organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif
dari suatu kebijakan
operasional yang diambil”.
d. Kriteria Pengukuran
Kinerja Ada 6 kriteria
primer untuk mengukur
kinerja menurut Bernardin
dan Russel (1998 : 383)
dalam (Husein, 2012), yaitu :
1. Quality, merupakan
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
105
tingkat sejauh mana proses
atau hasil pelaksanaan
kegiatan mendekati tujuan
yang diharapkan.
2. Quantity, merupakan
jumlah yang dihasilkan,
misalnya jumlah rupiah,
jumlah unit, jumlah siklus
kegiatan yang
diselesaikan.
3. Timelines adalah sejauh
mana suatu kegiatan
diselesaikan pada waktu
yang dikehendaki dengan
memperhatikan koordinasi
output lain serta waktu
yang tersedia untuk
kegiatan lain.
4. Cost–affectiveness
adalah tingkat sejauh
mana penggunaan sumber
daya organisasi (manusia,
keuangan, teknologi,
material) dimaksimalkan
untuk mencapai hasil
tertinggi pengurangan
kerugian dari setiap unit
penggunaan sumber daya.
5. Need for supervision,
merupakan tingkat sejauh
mana seorang pekerja
dapat melaksanakan suatu
fungsi pekerjaan tanpa
memerlukan pengawasan
seorang supervisor untuk
mencegah tindakan yang
kurang diinginkan.
6. Interpersonal impact,
merupakan tingkat
sejauhmana karyawan atau
pegawai memelihara harga
diri, nama baik dan
kerjasama diantara rekan
kerja dan bawahan.
2. Produktivitas kerja
a. Pengertian Produktyivitas
Kerja
Masalah produktivitas
adalah masalah yang sangat
penting, apalagi untuk saat
ini. Masyarakat semakin
sadar bahwa produktivitas
dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia.
Meskipun demikian,
belum ada persamaan dalam
mengartikan produktivitas.
Hal ini disebabkan semakin
berkembangnya konsep
produktivitas dan banyaknya
definisi yang diberikan para
ahli.
Menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2011:94)
Produktivitas kerja adalah
perbandingan antara output
dengan input dimana output
nya harus mempunyai nilai
tambah dan teknik
pengerjaannya yang lebih
baik. Sedangkan
produktivitas per kapita
adalah besarnya produksi
yang dihasilkan perjiwa
per satu jam/hari kerja
(productivity per
man/hour/day).
Menurut Wibowo
dalam bukunya, “Manajemen
Kinerja” (2014:98),
produktivitas akan menjadi
ukuran yang berharga
tentang sumber daya yang
dipergunakan, baik sumber
daya manusia atau sumber
daya bukan manusia. Atau
dengan kata lain,
produktivitas merupakan
cermin, ukuran hasil kerja,
termasuk efisiensi dan
efektivitas. Apabila lebih
banyak keluaran dihasilkan
dari jumlah masukan yang
sama, atau masukan lebih
sedikit dapat dipergunakan
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
106
untuk mendapatkan
keluaran yang sama, maka
berarti produktivitasnya
baik, bagus. Menaikkan
produktivitas artinya
menghasilkan lebih banyak
keluaran atau output yang
lebih baik dengan tingkat
masukan (input) sumber daya
tertentu.
Menurut Mathis
(dalam Sri Budi Cantika Yuli
2012:204) menyebutkan
bahwa produktivitas kerja
merupakan pengukuran dan
kuantitas dari pekerjaan
dengan mempertimbangkan
dari seluruh biaya dan hal-hal
yang terkait dan yang
diperlukan untuk pekerjaan
tersebut. Produktivitas
kerja menunjukkan bahwa
individu merupakan
perbandingan dari efektivitas
keluaran (pencapaian untuk
kerja yang maksimal)
dengan efisiensi salah satu
masukan (tenaga kerja) yang
mencakup kuantitas, kualitas
dalam waktu tertentu. Dapat
disimpulkan bahwa
produktivitas kerja adalah
suatu ukuran dari pada hasil
kerja atau kinerja seseorang
dengan proses input
sebagai masukan dan
output sebagai keluarannya
yang merupakan indikator
daripada kinerja karyawan
dalam menentukan
bagaimana usaha untuk
mencapai produktivitas yang
tinggi dalam suatu organisasi.
Sedangkan Menurut
(Nasution, 2010:281)
menyatakan bahwa didalam
ilmu ekonomi, produktivitas
merupakan nisbah atau rasio
antara hasil kegiatan (output,
keluaran) dan segala
pengorbanan (biaya) untuk
mewujudkan hasil tersebut
(input, masukan)
b. Pengukuran Produktivitas
kerja
Pengukuran
produktivitas secara umum
menurut Sedarmayanti
(2011:206) dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1) Produktivitas total: adalah
perbandingan antara total
keluaran (output) dengan
total masukan (input)
persatuan waktu. Dalam
penghitungan
produktivitas total, semua
faktor masukan (tenaga
kerja, kapital, bahan,
energi) terhadap total
keluaran harus
diperhitungkan.
2) Produktivitas parsial:
adalah perbandingan
dari keluaran dengan satu
jenis masukan atau input
persatuan waktu, seperti
upah tenga kerja, kapital,
bahan, energi, beban kerja.
c. Faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja
Faktor yang
mempengaruhi tinggi
rendahnya produktivitas kerja
menurut Sedarmanyanti
(2011:2014) adalah:
1) Motivasi merupakan
kekuatan pendorong
kegiatan seseorang kearah
tujuan tertentu dan
melibatkan berbagai
kemampuan yang dimiliki
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
107
untuk mencapainya.
2) Kedisiplinan merupakan
sikap mental yang
tercermin dalam
perbuatan tingkah laku
perorangan, kelompok
atau masyarakat berupa
kepatuhan atau ketaatan
terhadap peraturan,
ketentuan, etika, norma
dan kaidah yang berlaku.
3) Etos kerja meruapakan
salah satu faktor penentu
produktivitas, karena etos
kerja merupakan
pandangan untuk menilai
sejauh mana kita
melakukan suatu
pekerjaan dan terus
berupaya untuk mencapai
hasil yang terbaik dalam
setiap pekerjaan
dilakukan.
4) Keterampilan faktor
keterampilan, baik
teknis maupun
manajerial sangat
menentukan tingkat
pencapaian produktivitas.
Dengan demikian setiap
individu selalu dituntut
untuk terampil dalam
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi (IPTEK)
terutama dalam perubahan
teknologi mutakhir.
5) Pendidikan tingkat
pendidikan harus selalu
dikembangkan, baik
melalui jalur pendidikan
formal maupun informal.
Karena setiap penggunaan
teknologi hanya akan
dapat dikuasi dengan
pengetahuan.
Dari beberapa
pendapat di atas dapat
disimpulkan produktivitas
kerja adalah perbandingan
antara hasil yang diperoleh
(output) dengan sumber daya
yang digunakan sebagai
masukan (input) selama
satuan waktu tertentu dalam
suatu proses kerja.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Penilaian
Kinerja sales marketing
terhadap produktivitas kerja
pada PT. Inti Elektrindo Abadi
Untuk mengetahui adanya
pengaruh penilaian kinerja sales
marketing terhadap produktivitas
kerja diperlukan alat sebagai
pengukur yaitu dengan
menggunakan analisis koefisien
korelasi, analisis regresi dan
hipotesis.
Hasil angket analisa dari
Penilianian Kinerja sales
marketing terhadap produktivitas
kerja pada PT. Inti Elektrindo
Abadi dengan tabel tabulasi data
dan korelasi linier sederhana
sebagai berikut :
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
108
Data Hasi Kuisioner Kinerja Sales Marketing No.
Responden
Jawaban
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 8 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
8 9 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
8 1
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 1
1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 1
2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 1
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 1
4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 1
5
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1
6
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
9 1
7
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 1
8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 1
9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 2
0
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
8 2
1
2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2
6 2
2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 2
3
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
8 2
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0 2
5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 835
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
109
Data Hasi Kuisioner Produktivitas Kerja No.
Responden Jawaban
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 36
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 8 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 29 9 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 29
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 16 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 30 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 20 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 21 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 30 22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
848
A. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah
untuk mengetahui seberapa jauh
atau erat hubungan antara
variabel X (penilaian kinerja)
dengan variabel Y (produktivitas
kerja).
Dalam perusahaan ini
koefisien korelasi ( r ) dapat
dianggap pengukuran yang
berguna dalam menghubungkan
kedua variabel dan di dalam
penggunaannya analisa korelasi
ini membutuhkan dua variabel,
yaitu variabel X dan variabel Y,
dimana X merupakan variabel
independent (tidak terikat),
sedangkan Y merupakan
variabel dependent (terikat).
Hasil perusahaan dapat
ditingkatkan apabila
produktivitas kerja yang tinggi
dari karyawan. Untuk
mengetahui sampai seberapa
besar pengaruh penilaian kinerja
sales marketing (X) terhadap
produktivitas kerja (Y), maka
penulis menggunakan analisis
korelasi sebagai berikut :
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
110
Karena r = 0,97 dan
mendekati 1; berarti pengaruh
antara penilaian kinerja sales
marketing dan produktivitas kerja
kuat dan positif, sehinggadapat
diambil kesimpulan bahwa penilaian
kinerja sales marketing dapat
mempengaruhi produktivitas kerja
tersebut.
B. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya
kontribusi variabel X terhadap Y
dapat dilihat dengan
menggunakan:
KD = r2.100%
= (0,97)2
. 100%
= 0,94 . 100%
= 94%
Jadi besarnya kontribusi
dari variabel X (penilaian kinerja
sales marketing) terhadap
variabel Y (produktivitas kerja)
adalah sebesar 94% dan sisanya
6% dipengaruhi oleh faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas
kerja.
2. Besaran pengaruh penilaian
kinerja sales marketing
terhadap prouktivitas kerja
pada PT. Inti Elektrindo Abadi
a. Analisis Regresi
Merupakann suatu alat untuk
memperkirakan besarnya pengaruuh
dari perubahan kejadian yang
dinyatakan dalam variael X
(penilaian kinerja sales marketing)
terhadap kejadian lain yang
dinyatakan dalam variabel Y
(produktivitas kerja)
Sebagai pembuktian dari
hasil analisis regresi maka dapat
ditampilkan dalam grafik regresi
linier sebagai berikut:
Kurva Grafik Regresi Linier
Data : Perhitungan Analisis Regresi
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
111
Data Hasi Perhitungan Variabel X dan Variabel Y
No.
Responden
X
Y
X2
Y2
XY
1 34 36 1156 1296 1224
2 38 40 1444 1600 1520 3 40 40 1600 1600 1600 4 35 38 1225 1444 1330 5 40 40 1600 1600 1600 6 30 30 900 900 900 7 30 30 900 900 900 8 28 29 784 841 812 9 28 29 784 841 812
10 30 30 900 900 900 11 40 40 1600 1600 1600 12 30 30 900 900 900 13 40 40 1600 1600 1600 14 30 30 900 900 900 15 31 30 961 900 930 16 29 30 841 900 870 17 40 40 1600 1600 1600 18 40 40 1600 1600 1600 19 30 30 900 900 900 20 28 28 784 784 784 21 26 30 676 900 780 22 30 29 900 841 870 23 38 39 1444 1521 1482 24 40 40 1600 1600 1600 25 30 30 900 900 900
835 848 28499 29368 28914
a. Uji t Sebagai perhitungan terakhir
yaitu untuk menguji kebenaran
apakah ada pengaruh penilaian
kinerja sales marketing terhadap
produktivitas kerja, maka diadakan
pengujian terhadap nilai korelasi (r)
dengan menggunakan rumus Uji t
sebagai berikut:
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
112
Dengan digunakan
signifikan level ( ) = 5% dan
degre of fredom (df) = 23 maka
diperoleh ttabel distribusi adalah
2,069. Dari hasil perhitungan
thitung = 19,13 dengan demikian
thitung (19,13) > ttabel (2,069)
berarti Ho ditolak sedangkan Ha
diterima sehingga hipotesis
tersebut menyatakan bahwa
adanya pengaruh penilaian kinerja
sales marketing terhadap
produktivitas kerja dapat diterima
(terbukti). Dari perhitungan
tersebut dapat disimpulkan bahwa
penilaian kinerja sales
marketing yang dilaksanakan
PT. Inti Elektrindo Abadi
terbukti memberikan pengaruh
yang positif bagi peningkatan
produktivitas kerja.
3. Kendala yang Dihadapi Dalam
Penilaian Kinerja Sales
Marketing Terhadap
Produktivitas Kerja Pada PT.
Inti Elektrindo Abadi
Setiap bentuk usaha akan
menghadapi masalah ataupun
rintangan. Begitu pula dalam
peningkatan produktivitas kerja
tentunya mempunyai masalah
baik masalah kecil maupun yang
cukup besar, mau tidak mau
perusahaan harus mengatasi
masalah tersebut agar tujuan
dapat dicapai dengan sebaik
mungkin. Sedangkan cara
mengatasinya untuk setiap
perusahaan berbeda-beda
tergantung dari kebijaksanaan
pimpinan perusahaan tersebut.
Demikian pula halnya
dengan pelaksanaan penilaian
kinerja sales marketing PT.
Inti Elektrindo Abadi
dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja, juga
mengalami kendala
permasalahan yang dihadapi
antara lain:
1) Kurangnya pemahaman
karyawan dalam hal ini sales
marketing terhadap RAP
(Result and Action Plan),
yang dibuat perusahaan.
2) Perusahaan kesulitan
dalam me review semua
kegiatan pekerjaan yang
telah dicapai atau belum
tercapai serta kesusulitan
dalam berdiskusi dalam
rangka perbaikan-perbaikan
rencana guna pencapaian
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
113
tujuan.
3) Kurangnya penilaian kinerja
yang diberikan perusahaan
kepada karyawan.
4) Penghargaan yang
diberikan kepada
karyawan yang telah
mencapai target kerja masih
belum memadai.
5) Masih lemahnya
penetapan rencana untuk
pengembangan kopetensi
bagi karyawan.
4. Solusi Dalam Menghadapi
Kendala Penilaian Kinerja
Sales Marketing Terhadap
Produktivitas Kerja Pada PT.
Inti Elektrindo Abadi
Upaya menghadapi kendala
penilaian kinerja dalam
peningkatan produktivitas kerja
seharusanya PT Inti Elektrindo
yang seharusanya dilakukan
adalah dengan:
1. Menetapkan apa yang
hendak dicapai di tahun
bersangkutan (Setting
Results). Tahap ini
dilaksanakan pada kuartal
pertama tahun yang
bersangkutan. Setiap
karyawan harus membuat
RAP (Result and Action
Plan), yaitu daftar yang
berisikan kegiatan-kegiatan
atau tindakan-tindakan apa
saja yang harus dilakukan
oleh karyawan dalam
mencapai hasil yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
sesuai dengan perannya
dalam perusahaan.
Tindakan-tindakan tersebut
merupakan pencerminan
strategi perusahaan yang
telah diterjemahkan
kedalam kisi-kisi pekerjaan
(Job description). RAP
membantu karyawan dalam
membuat rencana kerja dan
menyusun daftar pekerjaan
yang signifikan dalam
setahun ke depan. RAP juga
memmbantu karyawan
dalam menyelaraskan dan
memprioritaskan pekerjaan
dalam mencapai tujuan
organisasi tahun yang
bersangkutan. Selain itu
RAP juga membantu
manajemen untuk
mengevaluasi kinerja aktual
dibandingkan dengan
rencana tahunan perusahaan.
2. Mereview apa yang telah
dicapai di pertengahan
tahun (Reviewing Results).
Tahap ini biasanya
dilaksanakan pada kuartal ke
dua pada tahun yang
bersangkutan (mid year). Di
sini pihak manajemen akan
berdiskusi dengan karyawan
mengenai pencapaian hasil
sepanjang awal hingga
pertengahan tahun.
Mereview apakah ada
rencana yang harus di
ubah atau perlukah
melakukan perbaikan-
perbaikan awal dalam
rangka mencapai hasil yang
sudah ditetapkan
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
114
sebelumnya.
3. Memastikan apa yang
sudah dicapai pada akhir
tahun (Measuring Results).
Tahap ini biasanya
dilaksanakan pada akhir
tahun yang bersangkutan. Di
sini pihak manajemen akan
berdiskusi dengan karyawan
mengenai pencapaian hasil
akhir tahun dan
membandingkan dengan
rencana awal. Penilaian akan
diberikan kepada masing
karyawan apakah mencapai
target yang diinginkan atau
tidak. Tahap ini juga
membantu manajemen dalam
menentukan penghargaan
yang akan diterima oleh
karayawan.
4. Menetapkan penghargaan
berdasarkan hasil yang telah
dicapai (Rewarding Results).
Setelah penilaian atas kinerja
selesai, maka tahap
berikutnya adalah pemberian
penghargaaan atas kinerja
yang telah dicapai.
Penghargaan yang
diberikan perusahaan bisa
berupa kenaikan gaji, bonus,
dan promosi. Akan tetapi
apabila karyawan tidak dapat
menunjukan kinerja yang
memuaskan maka bentuk
penghargaan bisa berupa
tidak naik gaji sampai
dengan pemecatan.
5. Menetapkan rencana untuk
pengembangan kompetensi
(Development Planning).
Setiap karyawan dapat
mengajukan permohonan
untuk meningkatkan
kompetensi yang
dimilikinya, dimana hal
tersebut memang dibutuhkan
karyawan dalam mencapai
tujuan organisasi dengan
persetujuan dari pihak
manajemen atau sebaliknya.
Bentuk dari pengembangan
kompetensi ini misalnya
mengikuti kursus, seminar.
KESIMPULAN
1. Dari hasil analisis yang
dilakukan terhadap data
maupun jawaban atas kuesioner
yang telah diolah, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang kuat dan positif
antara penilaian kinerja sales
marketing terhadap
produktivitas kerja pada PT. Inti
Elektrindo Abadi.
3. Dari hasil perhitungan korelasi
antara penilaian kinerja sales
marketing terhadap produktivitas
kerja yaitu sebesar 0,96,
sehingga dapat dikatakan bahwa
penilaian kinerja sales marketing
dapat meningkatkan
produktivitas kerja PT. Inti
Elektrindo Abadi.
3. Berdasarkan hasil koefisien
determinasi (KD = r2)
dapat diketahui bahwa penilian
kinerja memberikan
sumbangan terbesar terhadap
peningkatan produktivitas kerja
Pada PT. Inti Elektrindo Abadi,
yaitu sebesar 94 % dan sisanya
6% dipengaruhi faktor lain.
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
115
SARAN
Berdasarkan kesimpulan
yang telah dikemukakan dan untuk
menyempurnakan penilaian kinerja
sales marketing dalam upaya
meningkatkan produktivitas kerja
pada PT. Inti Elektrindo Abadi,
maka penulis mencoba memberikan
saran yang tentunya diharapkan
dapat berguna serta sesuai dengan
yang diinginkan perusahan
diantaranya:
1. Perusahaan diharapkan
mampu lebih meningkatkan
penilaian kinerja sales
marketing dengan metode-
metode yang lebih baik dan
terarah dengan maksud dan
tujuan agar para karyawan
dalam hal ini sales
marketing dapat tetap
konsisten pada pekerjaan
yang ditekuninya dan tatap
loyal kepada perusahaan.
2. Sebaiknya perusahaan tetap
terus melakukan penilaian
serta kreativitas dalam
pembuatan program sales
marketing sehingga akan
memberikan suatu
mekanisme bagi perusahaan
untuk melakukan
diferensiasi sehingga dapat
digunakan sebagai alat
dalam meningkatkan kinerja
sales marketing dalam upaya
meningkatkan produktivitas
kerja.
3. Berkaitan dengan upaya
menghadapi kendala
penilaian kinerja sales
marketing terhadap
produktivitas kerja
seharusanya yang dilakukan
perusahaan adalah salah
satunya dengan cara
Setting Results, Result and
Action Plan, Job
description, Reviewing
Results, Measuring Results,
Rewarding Results,
Development Planning, hal
tersebut dimaksudkan agar
kinerja sales marketing lebih
baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono. 2011, Strategi
Pemasaran, Edisi Kedua
belas, Yogyakarta: Andi.
Hariandja, Marihot T.E, 2002.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Grasindo
Husein Umar. 2012, Metode Riset
Komunikasi Organisasi,
Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Hasibuan, Malayu S.P., 2011.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bumi Aksara,
Jakarta.
Kotler Philip dan Amstrong. 2011,
Prinsip-Prinsip Manajemen,
Jilid 1 Edisi Keduabelas,
Alih Bahasa Oleh Damos
Sihombing, MBA., Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane
Keller. 2011, Manajemen
Pemasaran, Edisi Keempat
belas, Jilid 1,
dialihbahasakan oleh
Benjamin Molan, Jakarta:
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
116
PT Indeks.
Nasution. 2010. Berbagai
Pendekatan Dalam Proses
Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Rivai, Veithzal. 2011,
Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk
Perusahaan: dari Teori ke
Praktik, Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sugiyono. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
___________. 2012. Memahami
Penelitian Kualitatif”.
Bandung: Alfabeta
___________. 2011. “Metode
Penelitian Kuantitatif,
kualitatif dan R &D”.
Bandung: Alfabeta, 2011
Siregar, Syofian. 2013. Statistik
Parametrik untuk Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Sedarmayanti. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (cetakan kelima).
Bandung : PT Refika
Aditama
JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 5 NO. 1, Mei 2016 / ISSN 2252-9993
117
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja,
Edisi keempat, Rajawali Pers,
Jakarta.