pengaruh peningkatan kualitas hidu1
TRANSCRIPT
PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS HIDUP
PENDERITA OSTEOARTHRITIS
TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di seluruh dunia akan menghadapi tekanan
biayayang berat pada 10-20 tahun mendatang, karena adanya peningkatan
penderitapenyakit muskuloskeletal. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
menyatakan bahwabeberapa juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan
tulang, dan angkatersebut diperhitungkan akan meningkat tajam karena
banyaknya orang yangberumur lebih dari 50 tahun pada tahun 2020. Beberapa
macam penyakitmuskuloskeletal adalah osteoartritis, artritis reumatoid, artritis
gout,osteoporosis, spondioloartropati, seronegatif, lupus eritomatosus sistemik ,
sertapenyakit reumatik jaringan lunak. (Nasution. 2006)
Penyakit musculoskeletal yang menyerang sendi dan paling
banyak dijumpai adalah osteoartritis (OA). OA merupakan penyakit sendi
degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Bagian tubuh yang
seringterkena OA adalah vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki
(Soeroso,2006:1195). Sekitar 34,7 orang pada tahun 2002 dan diprediksikan
mencapai 36,5juta orang pada tahun 2007 menderita OA. Prevalensi OA semakin
meningkatdengan bertambahnya usia. Diperkirakan 40 % dari populasi di atas 70
tahunmenderita OA dan 80% pasien OA mempunyai keterbatasan gerak dalam
berbagaiderajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas
hidupnya(Sujatno. 2007:xi). WHO memperkirakan 10% penduduk berusia lebih
65 tahunmenderita OA yang bergejala, dan sekitar 50% yang telah terkena OA
namunbelum mengeluh sakit. Penyakit ini dapat megenai pria dan wanita.
Sebelum usia45 pria lebih banyak terkena sedangkan setelah usia tersebut lebih
banyak mengenai wanita. (Wachjudi. 2007)Prevalensi di Indonesia berdasarkan
studi yang dilakukan di Jawa Tengahmenemukan pasien OA lutut mencapai
15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun
(Sujatno, 2007:xi). Karena prevalensi yangcukup tinggi dan sifatnya yang kronik-
progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar, baik di negara
maju maupun di negara berkembang.(Soeroso, 2006:1195)Dengan alasan itulah,
OA membutuhkan terapi yang tepat, Terapi OApada umumnya simptomatik,
misalnya dengan pengendalian faktor-faktor risiko,latihan, intervensi fisioterapi,
dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut seringdiperlukan pembedahan
(Soeroso, 2006:1200). Terapi OA memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan
penderita sehingga dapat meperbaiki kualitas hidupnya.Salah satu terapi yang
banyak disarankan adalah dengan terapi olahraga sepertibersepeda dan
berenang.Olahraga tidak terbatas kepada penderita osteoartritis saja, tetapi
kepadamasyarakat secara luas karena olahraga tidak hanya terbukti mengurangi
keluhanpada penderita osteoartritis tetapi juga dapat mencegah osteoartritis
sertamembuat masyarakat menjadi lebih sehat. Selain itu, perbaikan kualitas
hiduppada penderita osteoartritis akan memberikan kesadaran akan
pentingnyaolahraga. Kesadaran penderita osteoartritis dapat memberikan motivasi
terhadaplingkungan sekitar untuk berolahraga.
Dalam melakukan kegiatan olahraga,sebagian orang memiliki kendala
tersendiri seperti tidak punya waktu dan kurangmotivasi. Dari kedua alasan
tersebut, kurangnya motivasi untuk berolahragamerupakan alasan terbanyak.
Motivasi olahraga sangatlah penting untuk mewujudkan masyarakat
yang lebih sehat. Dengan adanya motivasi olahraga, industri olahraga diharapkan
dapat berkembang. Penulis mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan
antarapeningkatan kualitas hidup penderita osteoartritis dengan motivasi
masyarakatdalam berolahraga dan hubungan antara peningkatan motivasi
masyarakat denganperkembangan industri olahraga khususnya dalam bidang
olahraga sepeda.Bersepeda tidak hanya baik bagi kesehatan masyarakat tetapi
juga kepadalingkungan karena olahraga ini tidak menyebabkan polusi udara.
Diharapkan daripenelitian ini, industri olahraga khususnya dalam bidang olahraga
sepeda dapatberkembang dengan adanya ide-ide dari karya tulis ini.
B. ABSTRACT
Osteoarthritis is the most common joint disease causing disability. It is
one of themost prevalent diseases chronic worldwide and is associated with
substantial impact in patient individual quality of life as well as on health care
costs. It prevalence is expected to rise significantly in the upcoming
decades.Osteoarthritis therapy can be cured by exercise especially cycling
therapy.Because it can makes recovery of joint. Recovery of osteoarthritis can
increasemotivation of people to cycling together. This motivation can influence
thedevelopment of sport industry especially in industry of bicycle. The purpose
of this study was to analyze influence of cycling therapy for osteoarthritis
withmotivation to sport and influence of motivation to sport with development of
sport industry. The analysis is conduct by using descriptive methods. The
resultsshowed that cycling therapy have good effect for osteoarthritis and
makemotivation to sport for development of sport industry.Key words:
osteoarthritis, cycling therapy, motivation, sport industry
C. PEMBAHASAN
1. Osteoarthritis
Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit sendi menahun yang
ditandaioleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang
di dekatnya.Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi
ujung daritulang,yang memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada
kartilago dapatmenyebabkan tulang bergesekan satu sama lain,yang
menyebakan kekakuan,nyeridan pembatasan gerakan pada sendi. OA biasanya
terjadi pada orang yang berusiadi atas 45 tahun. Laki-laki di bawah umur55
tahun lebih sering menderitapenyakit ini dibandingkan dengan wanita pada
umur yang sama. Setelah umur 55tahun biasanya wanita lebih sering
menderita osteoarthritis dibandingkan denganwanita. Secara keseluruhan,
wanita lebih sering menderita osteoarthritis biladibandingkan dengan laki-
laki. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yanglebar dapat
menyebabkan tekanan yang menahun pada sendi lutut. Osteoartritisjuga sering
ditemukan pada orang yang kelebihan berat badan dan mereka
yangpekerjaanya mengakibatkan tekanan yang berlebihan pada sendi-sendi
tubuh.Penyakit ini dipengaruhi berbagai faktor antara lain : faktor
genetik,metabolik dan traumatik. Faktor risiko OA dibedakan dalam faktor
risiko kejadian (incident ) dan faktor risiko progresivitas dan berat OA.
Kejadian dipengaruhi olehfaktor lingkungan dan latar belakang genetik
yang banyak bervariasi dan membuat OA lebih kompleks.
Ada perbedaan faktor risiko untuk lokasi sendi,dimana faktor risiko
OA lutut berbeda dengan faktor risiko OA panggul, tangandan tulang
belakang. (Wachjudi. 2007)OA biasanya bermula dari kelainan pada sel-
sel yang membentuk komponen tulang rawan,seperti kolagen (serabut
protein yang kuat pada jaringanikat), dan proteoglikan (bahan yang
membentuk daya lenting pada tulang rawan).Akibat dari kelainan pada sel-sel
tersebut,tulang rawan akhirnya menipis danmembentuk retakan-retakan pada
permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang
di bawah tulang rawan tersebut,sehingga tulangyang bersangkutan menjadi
rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaikikerusakan tersebut.
Tetapi perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai
mengakibatkan timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yangterasa
nyeri. Pada akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi
kasar dan berlubang-lubang sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara
halus. Semuakomponen yang ada pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan
sinovial, tendon,dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan
sendi. Penyebabpasti dari terjadinya semua kelainan ini sampai saat ini masih
belum diketahuisecara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang
memungkinkan seseoranguntuk menderita osteoartritis, yaitu:- Umur - Berat
badan- Trauma pada sendi atau penggunaan sendi secara berlebihan-
Kelemahan pada otot- Penyakit lain yang dapat mengganggu fungsi dan
struktur normal pada tulangrawan seperti rematoid artritis, hemokromatosis,
gout, akromegali, dan sebagainyaPenyakit OA mempunyai gejala-gejala
yang biasanya menyulitkan bagikehidupan penderitanya. Adapun gejala
tersebut antara lain:
a) Nyeri Sendi (Recurring pain or tenderness in joint)
Keluhan nyeri merupakan keluhan utama yang sering-kali
membawapenderita ke dokter, walaupun mungkin sebelumnya sendi
sudah kaku danberubah bentuknya Biasanya nyeri sendi bertambah oleh
gerakan dan sedikitberkurang bila istirahat. Pada gerakan tertentu (misal
lutut digerakkan ke tengah)menimbulkan rasa. Nyeri pada OA dapat
menjalar kebagian lain, misal OApinggang menimbulkan nyeri betis
yang disebut sebagai “claudicatio intermitten”. Korelasi antara nyeri dan
tingkat perubahan struktur pada OA sering ditemukanpada panggul,
lutut dan jelek pada tangan dan sendi apofise spinalis
b) Kekakuan (Stiffness)
Pada beberapa penderita, kaku sendi dapat timbul setelah duduk
lamadikursi, dimobil, bahkan setelah bangun tidur. Kebanyakan
penderita mengeluhkaku setelah berdiam pada posisi tertentu. Kaku
biasanya kurang dari 30 menit.
c) Hambatan Gerakan Sendi (Inability to move a joint)
Kelainan ini biasanya ditemukan pada OA sedang sampai berat.
Hambatangerak ini disebabkan oleh nyeri, inflamasi, sendi
membengkok, perubahan bentuk.Hambatan gerak sendi biasanya
dirasakan pada saat berdiri dari kursi bangun daritempat berbaring,
menulis atau berjalan. Semua gangguan aktivitas tergantungpada lokasi
dan beratnya kelainan sendi yang terkena.
d) Bunyi gemeretak Sendinya terdengar berbunyi saat bergerak.
Suaranya lebih kasar dibandingkan dengan pada artritis reumatoid
dimana gemeretaknya lebih halus.gemeretak yang jelas terdengar dan
kasar merupakan tanda yang signifikan.
e) Pembengkakan Sendi (Swelling in a joint)
Sendi membengkak / membesar bisa disebabkan oleh radang
sendi danbertambahnya cairan sendi atau keduanya Jarang disertai panas
dan merahkemewrahan.
f) Perubahan cara berjalan. (Wachjudi. 2007)
g) Kemerahan pada daerah sendi (Obvious redness or heat in a joint)
(Australian Physiotherapy Association (APA). 2003:1)Pada umumnya
diagnosis OA didasarkan pada gabungan gejala klinik danperubahan
radiografi. Gejala klinik perlu diperhatikan, oleh karena tidak
semuapasien dengan perubahan radiografi OA mempunyai keluhan pada
sendi. Terdapat4 kelainan radiografi utama pada OA, yaitu :
penyempitan rongga sendi,pengerasan tulang bawah rawan sendi,
pembentukan kista dibawah rawan sendidan pembentukan osteofit ,
sendi yang dapat dikenai OA:
a) OA sendi lutut.
b) OA sendi panggul.
c) OA sendi-sendi kaki.
d) OA sendi bahu.
e) OA sendi-sendi tangan.
f) OA tulang belakang.( Wachjudi. 2007)
Penilaian secara holistik penderita osteoarthritis (National Institute for
Health and Clinical Excellence (NHS). 2008:9):
1) Sosial. Efek pada kehidupani. Aktivitas sehari-hariii. Pekerjaan rumah
tanggaiii. Hobbyb. Lifestyle expectations
2) Pemikiran yang adaa. Perhatianb. Dugaanc. Pengetahuan sekarang tentang
Osteoarthritis
3) Pekerjaana. Kemampuan untuk bekerjai. Jangka pendek. Jangka panjangb.
Penyesuaian diri dengan rumah atau tempat kerja
4) Suasana hatia. Gambaran tentang depresib. Stress lain dalam kehidupan
5) Kualitas tidur
6) Support network
a) Ide, perhatian, dugaan tentang karir
b) How carer is coping
c) Isolasi
7) Nyeri muskuloskeletal yang laina. Bukti adanya sindrom nyeri kronik
8) Sikap untuk berolahraga
9) Comorbidity
a. Fitness untuk pembedahan. Penilaian pada sebagian besar terapi obat yang
tepatc. Interaksi dua atau lebih morbiditasd. Jatuh10. Penilaian nyeria. Self-help
strategiesb. Analgesik i. Obat, dosis, frekuensi, waktuii. Efek samping
Penanganan permasalahan osteoartritis
Pengelolaan Osteoatritis berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yangterkena)
dan berat ringannya sendi yang terkena (Soerosoet al , 2006:1200).
Pengelolaannya terdiri dari 3 hal.
1.terapi non-farmakologis:
a. edukasi atau penerangan
b. terapi fisik dan rehabilitasi
c. penurunan berat badan
2. terapi farmakologis :
a. Analgesik oral non-opiat
b. Analgesik topikal
c. NSAID
d. Chondroprotectivee. Steroid intra-artikuler
3. Terapi bedah :
a. Malaligment, deformitas lutut Valgus-Varus dsb;
b. Arthroscopic debridement dan joint lavage
c. Osteotomid. Artroplasti sendi totalTerapi fisik berguna untuk melatih
pasein agar persendiannya tetap dapatdipakai dan melatih pasien untuk
melindungi sendi yang sakit (Joewono Soerosoet al :2006:1200). Terapi fisik
membuat penderita dapat beraktivitas sepertibiasanya sekaligus mengurangi
resiko fisik yang tidak berfungsi dengan baik.Terapi fisik pada penderita
osteoartritis dapat berupa fisioterapi ataupun olahragaringan seperti bersepeda
dan berenang. Terapi fisik ini berusaha untuk tidak memberikan beban yang
terlalu berat pada penderita. Fisioterapi dapat (APA, 2003:2):
1. mengurangi nyeri
2. meningkatkan pergerakan dan postur
3. memperkuat otot
4. meningkatkan fungsi independen
5. mengobati masalah biomekanika yang dapat mengekserbasi gejala
2. Olahraga
Berdasarkan konsumsi oksigen, olahraga dibagi menjadi (Deasy Silviasari,
2007:4) :
a. Anaeorobik, yaitu latihan yang terlalu banyak menuntut oksigen
tetapiselesai terlampau cepat sehingga tidak menghasilkan pengaruh
latihanyang jelas, misalnya lari sprint, bersepeda cepat dan renang.
b. Aerobik, yaitu latihan yang menuntut oksigen cukup banyak
sertaberlangsung cukup lama untuk menghasilkan pengaruh latihan yang
jelas,misalnya lari jarak jauh, renang dan tenis.Berdasarkan tipe dan
performance latihan, olahraga dibagi menjadi duabagian dasar, yaitu:
1) Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan
padapanjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis.
2) Olahraga statik, yaitu olahraga yang menyebabkan kontraksi
isometris.Olahraga dapat membantu pengelolaan penderita
osteoartritis asalkantidak terlalu membebani penderita. Olahraga yang
disarankan adalah (APA,2001:4-6):
a) Peregangan (Strengthening Exercise)
b) Senam (Combined Exercise)
c) Berenang (Water Exercise)
d) Berjalan.
Bersepeda, Olahraga bersepeda memiliki kelebihan karena beban yang
ditimpakanpada penderitanya lebih ringan. Selain itu olahraga bersepeda
dapat membantupenderita osteoartritits dalam (APA, 2003:2):
a. Melatih atau meningkatkan pergerakan
b. Memperbaiki lubrikasi sendi dan nutrisinya
c. Mengembalikan keseimbangan otot
d. Meningkatkan sirkulasi
e. Meningkatkan kekuatan dan stabilitas
f. Memperbaiki postur yang jelek
Terapi osteoartritis dengan bersepeda
Terapi osteoartritis direkomendasikan untuk berolahraga secara aerobik tanpa
terlalu membebani penderita. Hal tersebut dapat dilakukan denganbersepeda
yang tidak terlalu cepat. Dalam sebuah studi terlihat bahwa intensitasbersepeda baik
rendah maupun dengan intensitas tinggi memiliki hubungan dalamefektivitas dalam
meningkatkan fungsi tubuh dan mengurangi nyeri (APA,2001:5-6). Terapi bersepeda
dapat dilakukan dengan sepeda statis maupun sepedabiasa. Terapi bersepeda pada
penderita osteoartritis dilakukan sekali dalam seharidengan syarat lutut harus
mendekati batas peregangan (full extension) di bawahtarikan pedal. Dilakukan dalam
waktu minimal 5 menit dan maksimal sesuaidengan kemampuan (Deyleet al ,
2005:1308).
Peningkatan kualitas hidup pada penderita osteoartritis dengan bersepeda
Terapi bersepeda baik bagi penderita Osteoartritis karena
memberikankemampuan pada pergerakan penderita serta mengurangi rasa sakit. Hal
tersebutdapat meningkatkan semangat hidup penderita dan mengurangi
stressnya.Peningkatan kualitas hidup tersebut dapat terjadi selama penderita mau
untuk terus bersepeda dan menaati aturan lainnya seperti :a. Selalu mewaspadai rasa
sakit yang timbulb. Menghindari penekanan yang berlebihan pada sendic.
Menghindari gerakan secara tiba-tiba saat memungkinkand. Mengurangi berat badan
bagi penderita osteoartritis yang mengalamiobesitase. Jangan terlalu berlebihan dalam
melakukan aktivitas dan olahragaIstirahat, olahraga dan aktivitas yang seimbang
merupakan bagian yangterpenting dalam mengelola osteoartritis. Istirahat itu penting
saat sendi terasapanas, bengkak atau sakit (Canadian Physiotherapy
Association(CPA) 2009:2)
Keuntungan lain dari olahraga sepeda
Bersepeda dapat meningkatkan kesehatan penderita osteoarthritis, selainitu
olahraga sepeda juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui 4 cara yang
berbeda yaitu mengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal, meningkatkankontak
sosial, mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan (Bloomfield,2000:1).
Masyarakat yang sadar akan keuntungan dari olahraga sepeda akantermotivasi untuk
berpartisipasi dalam olahraga ini. Oleh karena itu, perludiketahui juga tentang arti
motivasi.
Motivasi terwujud dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Maslow (1954) membangun teori motivasi manusia yang
bertujuanmenjelaskan semua tipe kebutuhan manusia dan merankingnya dalam
golonganorang yang mencari untuk memuaskannya (Jarvis, 1999:102-103).
Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah:
1) Kebutuhan fisik (Physiological needs) Kebutuhan yang paling mendasar dan
harus dipenuhi. Tanpa kebutuhan ini,manusia tidak dapat hidup.
2) Keamanan (Safety needs) Bila kita merawat tubuh kita dengan cara berolaharaga
yang baik kita bisa yakinbahwa kita akan hidup lebih sehat tanpa gangguan fisik.
Ini adalah motivasi yangpaling mendasar. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas
olahraga seperti fitness,bermain bola basket, tenis dan bersepeda.
3) Kebersamaan (Social needs) Kebutuhan akan kebersamaan dinyatakan dalam
keinginan untuk bersama-samadengan sahabat-sahabat dan keluarga untuk
menjadi bagian kelompok dan bagiankebersamaan. Orang adalah makhluk sosial,
mereka ingin berkomunikasi dankontak dengan satu sama lain.
4) Penghargaan (Eestem needs) Dua aspek terhadap motivasi ini adalah penghargaan
terhadap diri sendiri danpenghargaan terhadap orang lain. Orang juga ingin
merasa dihargai, sehingga halini menjadi kebutuhan tersendiri.
5) Kebutuhan intelektual (Intelektual needs) Kebutuhan untuk memperoleh
pemahaman dan ilmu pengetahuan. Orang jugamembutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya.
6) Kebutuhan estetik (Aesthetic needs) Kebutuhan akan kecantikan dan
keseimbangan. Orang juga menginginkanpenampilan yang menarik. Dengan
olahraga, seorang pria dapat memiliki tubuhyang atletis dan seorang wanita dapat
memiliki tubuh yang kurus.
7) Aktualisasi diri pribadi (Self-actualisation)
Aktualisasi diri pribadi melibatkan sesuatu yang benar bagi sifat alami
seseoranguntuk pemenuhan secara personal dan mencapai suatu kemampuan atau
bakat.Motivasi berasal dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut. Kebutuhan akan olahraga merupakan suatu
motivasi.Motivasi yang timbul dalam masyarakat turut mengembangkan industri
olahraga.
D. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Osteoarthritis Menyebabkan Penurunan Kualitas Hidup Penderitanya
Osteoarthritis berdampak pada penderita secara fisik maupun
psikis.Secara fisik, penderita terbatas dalam melakukan aktivitas sehingga
pekerjaannyamenjadi terbatas. Fisik yang terganggu tersebut juga dapat
berpengaruh terhadappsikis penderita seperti timbulnya kecemasan karena
tidak bisa beraktivitas sepertisebelum menderita osteoarthritis. Kecemasan
tersebut lama-lama akan berubahmenjadi depresi karena adanya perasaan
membebani orang lain.
2. Terapi Bersepeda Memperbaiki Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis
Salah satu penanganan osteoarthritis yaitu dengan terapi fisik. Terapi
fisik membuat penderita dapat beraktivitas seperti biasanya. Terapi fisik pada
penderitaosteoartritis dapat berupa olahraga ringan seperti bersepeda. Terapi
fisik dapatmembantu penderita osteoarthritis dalam melatih pergerakan
tubuhnya agar aktivitas menjadi lebih leluasa karena terjadi perbaikan dalam
lubrikasi sendimaupun nutrisi sendi penderita osteoarthritis. Keseimbangan
otot dan sirkulasimenjadi lebih baik serta terjadi peningkatan kekuatan dan
stabilitas penderita.Postur penderita yang semula buruk juga dapat diatasi
dengan terapi fisik.Perbaikan penderita osteoarthritis dengan terapi, tidak
hanya pada fisik tetapi padapsikisnya juga, hal ini disebabkan olahraga dapat
mengurangi stress. Perbaikanfisik juga dapat memberikan rasa percaya diri
dan kemandirian pada penderitasehingga berdampak baik pada kondisi psikis
penderita.Terapi fisik dengan bersepeda juga memiliki keuntungan tambahan
yaitumengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal, meningkatkan kontak
sosial,mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan. Peningkatan kontak
sosial dapatterjadi disebabkan dengan bersepeda, seseorang dapat
mengenali penggunasepeda sehingga dapat bertukar sapa. Pengurangan
polusi udara disebabkansepeda tidak menghasilkan karbon yang mencemari
udara sehingga lebih ramahlingkungan. Hal ini dapat membantu dalam
mengatasiglobal warming jugamengurangi penggunaan minyak sebagai
bahan bakar transportasi sehinggaberdampak pada ekonomi pengguna.
Pengguna sepeda juga tidak perlu khawatir dengan kemacetan karena sepeda
dapat menerobos kemacetan. Tempat parker sepeda tidak memerlukan
ruangan yang luas seperti tempat parkir mobil sehinggalebih menghemat
tempat.
3. Hubungan antara Peningkatan Kualitas Hidup Penderita
Osteoartritisdengan Motivasi Masyarakat dalam Berolahraga
Osteoartritis merupakan penyakit yang diderita oleh orang yang
menginjak usia lanjut, orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)
maupun orangyang memiliki kebiasaan (life style) yang buruk. Kualitas
penderita osteoartritisdapat menurun karena keterbatasan mereka untuk
bergerak bahkan kurangnyakemandirian sehingga menimbulkan stress.
Apabila kondisi para penderitaosteoartritis dapat meningkat dengan
bantuan olahraga, hal tersebut dapatmenimbulkan dampak positif seperti :
1) Dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat bahwa
olahragamemberikan dampak yang baik bagi orang yang sakit bahkan
mencegahpenyakit dan meningkatkan kondisi tubuh pada orang yang
sehat
2) Meningkatkan motivasi masyarakat pada umumnya dan motivasi
penderitaosteoartritis secara khusus untuk berolahraga
3) Memberikan contoh bahwa penderita osteoartritis yang umumnya
berusialanjut dapat berolahraga dan memberikan semangat pada generasi
mudauntuk berolahraga dan tidak kalah dengan orang yang sudah tua
4) Keluarga penderita dapat merasakan dampaknya secara langsung
sepertiperbaikan kondisi penderita osteoartritis yang tidak membebani
keluarga.Penderita osteoartritis juga dapat memberikan dorongan agar
keluargadapat berolahraga bersama-sama sehingga memberikan waktu
keluargauntuk berolahraga sambil berekreasi. Juga menciptakan keluarga
yangsehat.
5) Dapat memberikan perkembangan bagi industri olahraga
denganbertambahnya ide-ide untuk pengadaan event olahraga keluarga
maupunolahraga bersama masyarakat. Bertambahnya motivasi masyarakat
jugadapat meningkatkan konsumsi masyarakat akan olahraga dan
peralatanolahraga.
6) Dapat memberikan lowongan untuk menjadi penerapi
(physical theraphists) pada penderita osteoartritisDampak positif yang
ditimbulkan dari peningkatan kualitas hiduppenderita osteoarthritis yaitu
peningkatan motivasi masyarakat dalam berolahraga.Motivasi olahraga itu
penting, karena tanpa motivasi, olahraga menjadi tidak menyenangkan
sehingga manfaat berolahraga itu lebih terasa pada orang yangtermotivasi
untuk berolahraga dibandingkan dengan yang tidak termotivasi.Dengan
adanya motivasi berolahraga masyarakat tidak perlu malas
untuk berolahraga bahkan bila motivasi berolahraga tersebut ditunjang
dengan fasilitasolahraga yang memadai, hal tersebut dapat memengaruhi
derajat kesehatanmasyarakat. Apabila motivasi masyarakat terhadap
olahraga meningkat, haltersebut dapat membuat perbaikan masalah
kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat sehingga tercipta Indonesia
yang benar-benar sehat.Telah disebutkan dalam bab I, bahwa motivasi
manusia bermacam-macam. Motivasi bagi penderita osteoarthritis untuk
berolahraga adalahpemenuhan kebutuhan keamanan, penghargaan, serta
kebutuhan estetik.Pemenuhan keamanan maksudnya adalah pemenuhan
terhadap rasa aman yangdidapatkan penderita karena dapat mengurangi
rasa nyeri. Kebutuhan akanpenghargaan didapatkan dari penghargaan
terhadap diri sendiri karena kembalinyarasa kemandirian dan percaya diri.
Kebutuhan estetik juga didapatkan penderitaosteoarthritis karena olahraga
dapat memperbaiki postur tubuh. Motivasi daripenderita osteoarthritis
dapat memacu motivasi dalam masyarakat karenapemenuhan
kebutuhan masyarakat tidak hanya keamanan, penghargaan dan estetik,
tetapi juga dengan pemenuhan kebutuhan kebersamaan dan aktualisasidiri.
Kebersamaan didapatkan dari kebersamaan masyarakat dengan
parapenderita osteoarthritis dan setelah semua pemenuhan terpenuhi dapat
terwujudpemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.
Hubungan antara Peningkatan Motivasi Masyarakat dengan
Perkembangan Industri Olahraga
Peningkatan kualitas hidup penderita osteoartritis dapat memberikan
dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap motivasi
masyarakatuntuk berolahraga bahkan untuk terciptanya atlit amatir dalam
bersepeda. Motivasi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi indutri
olahraga sepertiindustri pembuatan sepeda karena terciptanya kebutuhan
masyarakat untuk membeli sepeda.
DAFTAR PUSTAKA
Australian Physiotherapy Association. 2003.
Arthritis : Physiotherapy
Availablefrom URL :http://www.movephysio.com.au/self-care-tips/arthritis.pdf
Australian Physiotherapy Association. 2001.
Knee Joint Osteoarthritis PositionStatement
. Available from
URL :https://apa.advsol.com.au/staticcontent/staticpages/position_statements/mpa/
knee OAsummary.pdf Canadian Physiotherapy Association. 2009.
Information : Osteoarthritis
Available from URL :http://www.telmagrant.ca/ExerciseSheets/CPA%20Info
%20Sheets/Osteoarthritis%20Info.pdf Wachjudi, Rachmat G. 2007.
Osteoartritis : Alias Pengapuran Sendi
. Availablefrom URL :http://www.inter ne-
rshs.com/home3/kasus/artpeny/Osteoartritis_pengapuran.pdf National Institute for
Health and Clinical Excellence. 2008
. Ostearthritis: TheCare and Management of Osteoarthritis in adults
. Available from
URL :http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG59NICEguideline.pdf Madina, Deasy
S. 2007.
Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya denganKarakteristik Fisik pada Atlet
Berbagai Cabang Olahraga
. Available from
URL :http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/NILAI
%20KAPASITAS%20VITAL%20PARU.PDFSoeroso, Joewono. 2006.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Jilid II Edisi IV
.Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI.Bloomfield, Ashley. 2000.