pengaruh persepsi gambar digital etalase toko...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERSEPSI GAMBAR DIGITAL ETALASE
TOKO PAKAIAN TERHADAP MINAT PELANGGAN
UNTUK MASUK TOKO PAKAIAN
SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
DIAJUKAN OLEH I GEDE AYUSTA DG No. Pokok: 040318450
KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2009
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulisan skripsi dengan judul ”Pengaruh Tipe Etalase Toko Pakaian Terhadap
Minat Pelanggan untuk Masuk Toko Pakaian (Studi Penelitian Eksperimen
Dengan Menggunakan Gambar Digital)” dapat terselesaikan dengan baik untuk
memenuhi sebagian persyaratan dan memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan
manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan demi terselasaikannya
penulisan skripsi ini. Pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Bapak Drs. Ec. H. Karjadi Mintaroem, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga
2. Bapak Sri Gunawan, DBA selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga.
3. Bapak Dr. Djoni Budiardjo, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
4. Ibu Prof. Dr. Sri Wahyuni Astuti, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan banyak waktu serta memberikan banyak perbaikan dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah
memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
iv
6. Kedua orang tua penulis, Bapak I Made Sahariyana dan Almarhumah Ibu Nur
Indiah. Terima kasih atas kesabaran dan tuntunannya selama ini.
7. Malaikatku yang selalu mensupport aku, thanks ya angeIiyana.
8. My bro I Made Bayuangga, lulus and susul aku bro! Kadek and Komang, juga
Ableh, Ciprut, Zamid. Tiada henti saya mengucapkan terima kasih.
9. Teman-teman kuliah yang udah lebih dulu lulus ivan, arik, fany, jodi, heri,
anton, agung, and yang gak kesebut disini. Bagi temen2 yang belum, yang
sabar ya, semua ada jalan masing2.
10. Anak2 kos violet bagus, riko, holis, anak2 hukum 2005 yang nemenin selama
nyusun skripsi. Khusus buat temenku (c) Bima Andi Purwadya SE., SH. yang
g pernah berhenti mensupport aq. Makasih...makasih...
11. Mbak Weni n melcom crew mbak nurul, mbak mamik yang selalu menuntun
dan menjadi orang yang sabar saat berdikusi.
12. Pihak-pihak lain yang membantu terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan saran demi
kebaikan skripsi ini. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat,
baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.
Surabaya, 1 Juni 2009
Penulis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
v
ABSTRAKSI
Etalase merupakan salah satu faktor yang penting untuk memajang produk pada toko khususnya toko pakaian. Ada dua tipe etalase yang selama ini umum dipakai oleh toko pakaian yaitu etalase dengan bentuk flat dan etalase dengan bentuk arcade. Desain atau bentuk etalase dipercaya dapat mempengaruhi persepsi dan minat pelanggan toko pakaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi dan minat untuk masuk toko pelanggan atas etalase flat dan arcade, serta mengetahui pengaruh persepsi pelanggan atas etalase terhadap minat pelanggan untuk masuk toko pakaian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium. responden diberi gambar digital etalase flat dan arcade secara artifisial, kemudian responden diminta mengisi kuisioner persepsi atas elemen gambar digital etalase (X) dan minat untuk toko (Y). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari 100 orang responden yang berstatus sebagai mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Metode yang penentuan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling, dengan metode accidental sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji paired t test dan simple linier regression yang diolah menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada persepsi dan minat pelanggan atas etalase flat dan etalase arcade. Etalase tipe flat mempunyai nilai rata-rata persepsi (3,94) dan minat (4,07) yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata persepsi (2,66) dan minat (2,83) etalase tipe arcade . Hasil uji regresi pengaruh persepsi terhadap minat untuk tipe flat adalah :
Yf = 1,134 + 0,744 Xf Sedangkan hasil uji regresi pengaruh persepsi terhadap minat untuk tipe arcade adalah: Ya = 0,515 + 0,868 Xa
Sehingga ada pengaruh yang signifikan persepsi pelanggan toko pakaian di Surabaya terhadap minat untuk masuk toko pada tipe etalase flat dan tipe etalase arcade. Pengaruh lebih besar terdapat pada etalase tipe arcade sebesar 43% dibandingkan flat yang memiliki pengaruh sebesar 28%. Kata kunci : etalase toko pakaian, persepsi pelanggan, minat untuk masuk toko pakaian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
ABSTRAKSI ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5. Sistematika Skripsi .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan Teori ........................................................................ 8
2.1.1 Konsep Pemasaran ....................................................... 8
2.1.1.1 Pemasaran Ritel .............................................. 9
2.1.2 Lingkungan Toko ........................................................ 14
2.1.2.1 Display ............................................................ 16
2.1.3 Sikap Pelanggan .......................................................... 21
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
vii
2.1.4 Persepsi Pelanggan ...................................................... 24
2.1.5 Intention to Enter ........................................................ 26
2.1.6 Hubungan Antar Variabel Penelitian ............................ 27
2.1.6.1 Persepsi Pelanggan Atas Tipe Etalase ............. 27
2.1.6.2 Minat Pelanggan Atas Tipe Etalase ................ 28
2.1.6.3 Pengaruh Persepsi Pelanggan Atas Tipe Etalase 29
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................ 29
2.3 Model Analisis dan Hipotesis .................................................. 30
2.3.1 Model Analisis ............................................................... 30
2.3.2 Hipotesis ......................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 32
3.2 Pendekatan Penelitian .............................................................. 33
3.3 Eksperimen Laboratorium ........................................................ 33
3.4 Identifikasi Variabel ................................................................. 34
3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................. 34
3.5.1 Perlakuan Dalam Eksperimen ........................................ 34
3.5.2 Variabel Bebas Pada Penelitian Kausal ......................... 35
3.5.3 Variabel Terikat ............................................................. 38
3.6 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian .............................. 39
3.7 Tipe dan Sumber Data .............................................................. 39
3.8 Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 39
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
viii
3.9 Teknik Analisis ........................................................................ 40
3.9.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 40
3.9.2 Pengolahan Data .......................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 42
4.1.1 Karakteristik Responden ................................................ 42
4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .........................................
4.2.1 Uji Validitas ................................................................... 43
4.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................... 43
4.3 Deskripsi Variabel Penellitian .................................................. 44
4.3.1 Persepsi Atas Gambar Etalase Flat ................................ 45
4.3.2 Minat Untuk Masuk Toko Pada Etalase Flat ................. 48
4.3.3 Persepsi Atas Gambar Etalase Arcade ........................... 49
4.3.4 Minat Untuk Masuk Toko Pada Etalase Arcade ............ 52
4.4. Perbedaan Persepsi dan Minat Untuk Masuk Toko pada Tipe
Flat dan Arcade ..................................................................... 52
4.4.1 Perbedaan Persepsi Gambar Digital Etalase Flat dan
Arcade ............................................................................ 53
4.4.2 Perbedaan Minat Untuk Masuk Toko pada Etalase Flat dan
Arcade ............................................................................ 54
4.5 Pengaruh Persepsi Gambar Digital Etalase Terhadap Minat Untuk
Masuk Toko ............................................................................ 54
4.6 Pembahasan ............................................................................. 57
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ix
4.6.1 Perbedaan Persepsi Gambar Digital Etalase Flat dan
Arcade ............................................................................ 57
4.6.2 Perbedaan Minat Untuk Masuk Toko pada Etalase Flat dan
Arcade ............................................................................ 59
4.6.3 Pengaruh Persepsi Gambar Digital Etalase Terhadap Minat
Untuk Masuk Toko ........................................................ 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 63
5.2 Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR KEPUSTAKAAN ........................................................................ 65
LAMPIRAN
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Faktor Lingkungan Toko ........................................................ 15
Gambar 2.2 Tricomponent Attitude Model ................................................. 23
Gambar 2.3 Model Analisis Penelitian Eksperimental ............................... 30
Gambar 2.4 Model Analisis Penelitian Conclusive .................................... 30
Gambar 3.1 Sketsa Etalase Flat .................................................................. 35
Gambar 3.2 Etalase Flat ............................................................................. 35
Gambar 3.3 Sketsa Etalase Arcade ............................................................. 36
Gambar 3.4 Etalase Arcade ......................................................................... 36
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .................. 42
Tabel 4.2 Validitas ..................................................................................... 43
Tabel 4.3 Reliabilitas .................................................................................. 44
Tabel 4.4 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase flat atas promotion ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan ................................................................................. 45
Tabel 4.5 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase flat atas merchandise ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan ................................................................................. 46
Tabel 4.6 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase flat atas fashion ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan 47
Tabel 4.7 Deskripsi jawaban indikator minat responden untuk masuk toko dengan etalase tipe flat .............................................................. 48
Tabel 4.8 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase arcade atas promotion ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan ................................................................................. 49
Tabel 4.9 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase arcade atas merchandise ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan ................................................................................. 50
Tabel 4.10 Deskripsi jawaban pada indikator persepsi responden pada etalase arcade atas fashion ditinjau dari aspek kemudahan dan ketertarikan ................................................................................. 51
Tabel 4.11 Deskripsi jawaban indikator minat responden untuk masuk toko dengan etalase tipe arade ......................................................... 52
Tabel 4.12 Hasil uji t berpasangan persepsi gambar digital etalase flat dan arcade ......................................................................................... 53
Tabel 4.13 Hasil uji t berpasangan minat untuk masuk toko gambar digital etalase flat dan arcade ................................................................ 54
Tabel 4.14 Hasil perhitungan regresi persepsi gambar digital terhadap minat untuk masuk toko ....................................................................... 55
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Store window memegang peranan yang sangat penting dalam
mempromosikan sebuah produk pada industri ritel pakaian saat ini. Hal tersebut
didasarkan oleh pernyataan Sen and Block (2002), bahwa store window atau yang
sering disebut dengan etalase merupakan instrumen kunci yang seharusnya
dilakukan oleh setiap pengecer sebagai cara untuk mengkomunikasikan dan
menggambarkan secara visual berbagai macam barang dagangan yang dijual.
Hal yang sama dikemukakan oleh Berman and Evans (1992) yang
menyatakan bahwa etalase merupakan bagian integral yang melingkupi
pengalaman belanja pelanggan dan memiliki dampak pada perilaku pelanggan.
Etalase memiliki dua fungsi utama yaitu: untuk (1) mengidentifikasi toko pakaian
dan produk yang ditawarkannya, (2) menarik perhatian pelanggan untuk
melakukan pembelian di toko pakaian. (Berman and Evans, 1992)
Menurut Berman and Evans (2003) etalase yang menarik akan
memberikan citra toko yang baik pada industri ritel dan juga memberikan solusi
bagi pelanggan yang selalu menginginkan yang terbaik bagi pelanggan itu sendiri.
Penempatan etalase yang menarik dapat membuat persepsi pelanggan terhadap
suatu toko pakaian akan menjadi lebih positif dibandingkan dengan etalase yang
menempatkan barang tidak tertata rapi. Menurut Feldman and Lynch (1988)
persepsi pelanggan pada etalase tergantung pada apa yang dilihat dan tergantung
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
pada informasi-informasi yang diterima dan selanjutnya diproses sesuai dengan
kebutuhan pelanggan itu sendiri. Etalase yang merupakan tahap awal untuk
memasuki toko dan menjadi sangat penting kegunaannya.
Sen et al., (2002) menyatakan mengenai pentingnya etalase dalam
menampilkan barang dagangan dan membentuk persepsi pelanggan, namun belum
ada penelitian yang menyatakan tentang sejauh mana perbedaan jenis etalase
membentuk persepsi pelanggan. Yildirim et al., (2007) pada penelitiannya di
Turki menyatakan bahwa jenis etalase yang berbeda akan menimbulkan persepsi
pelanggan yang berbeda pula. Hasil penelitian yang dilakukan Yildirim et al.,
(2007) di Turki menyatakan bahwa persepsi pelanggan pada jenis etalase flat lebih
positif daripada jenis etalase arcade. Meskipun penelitian ini berdasarkan
penelitian Yildirim et al., (2007) namun kondisi tersebut dapat berbeda apabila
dilakukan pada lokasi yang berbeda.
Terdapat enam jenis etalase yang digunakan dalam industri ritel pakaian
yang dikemukakan oleh para peneliti. Akan tetapi, pada penelitian ini
menfokuskan pada dua jenis etalase yang umum digunakan pada industri ritel saat
ini yaitu flat windows dan arcade windows. Etalase yang berjenis flat menurut
Mun (1981) adalah etalase yang berbentuk lurus terbuat dari kaca bening menyatu
dengan pintu depan, sedangkan arcade windows adalah etalase yang diseting
dengan pintu masuk menjorok ke dalam di antara 2 etalase yang saling
berhadapan (Pintel and Diamond, 1983).
Etalase memberikan banyak informasi yang bervariasi tentang barang
dagangan yang dijual pada sebuah toko pakaian. Berbagai informasi yang terdapat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
pada etalase akan menimbulkan persepsi pelanggan akan toko tersebut. Yildirim
et al., (2007) menyatakan persepsi pelanggan yang muncul ketika melihat gambar
etalase pada toko pakaian terbagi atas tiga elemen yaitu persepsi atas promotion,
persepsi atas merchandise dan persepsi atas fashion. Menurut penelitian Yildirim
et al., (2007) di Turki, persepsi atas promosi pada etalase toko pakaian bisa diukur
berdasarkan penilaian pelanggan dalam melihat program promosi seperti diskon
dan spesial diskon yang terpajang pada etalase toko pakaian tersebut. Persepsi atas
merchandise pada etalase diukur berdasarkan penilaian pelanggan dalam melihat
ragam kelengkapan pakaian yang dijual dan dipajang pada etalase toko pakaian
tersebut. Persepsi atas fashion pada etalase diukur berdasarkan penilaian
pelanggan dalam melihat model pakaian terbaru yang dipajang toko pakaian
tersebut. Pada penelitian ini, persepsi responden terhadap stimuli yang ditangkap
oleh penglihatan mereka, tetapi tidak pada etalase toko yang sebenarnya, yang
dilihat oleh responden adalah gambar digital etalase toko (bentuk flat dan bentuk
arcade). Setelah responden melihat gambar digital tersebut, kemudian responden
membayangkan melintasi di depan toko pakaian seperti yang ada pada gambar
digital etalase. Dari penilaian tersebut diharapkan responden melihat adanya
perbedaan kemudahan menangkap informasi dan ketertarikan atas etalase flat dan
arcade dari gambar digital tersebut.
Setelah responden menilai gambar digital etalase toko, diharapkan mereka
akan atau berminat untuk melakukan sesuatu. Minat atau niat pelanggan untuk
melakukan sesuatu menurut Yildirim et al., (2007) meliputi 2 hal yaitu intention
to enter dan kemudian intention to purchase. Pada penelitian ini hanya digunakan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
satu bentuk minat pelanggan, yaitu intention to enter (minat untuk masuk toko).
Kotler (1973) menyatakan bahwa interior dan exterior toko dapat didesain
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi perasaan pelanggan dan membuat
pelanggan berminat untuk masuk toko. Penilaian minat pelanggan akan mengukur
besarnya keinginan pelanggan untuk memasuki toko pakaian berdasarkan
perbedaan persepsi mereka atas jenis etalase flat dan etalase arcade. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yildirim et al., (2007) di Turki menyatakan etalase
flat yang memiliki penataan pajangan yang mendatar (memanjang ke samping)
dipersepsikan lebih positif karena responden dapat menangkap informasi lebih
cepat dan lebih jelas dibandingkan etalase arcade yang memiliki penataan
pajangan yang menjorok ke dalam (memanjang ke belakang). Atas dasar persepsi
yang positif tersebut dapat memunculkan minat yang lebih kuat untuk masuk
toko.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini
akan menguji dan menganalisis “Pengaruh Persepsi Gambar Digital Etalase
Toko Pakaian Terhadap Minat Pelanggan Untuk Masuk Toko Pakaian”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang menjadi pokok
persoalan dalam penelitian ini adalah :
Apakah terdapat perbedaan persepsi pelanggan atas elemen promotion,
merchandise dan fashion yang dipajang di etalase saat melihat gambar digital
etalase flat dan etalase arcade ?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
Apakah terdapat perbedaan minat pelanggan untuk masuk toko saat melihat
gambar digital etalase flat dan etalase arcade ?
Apakah persepsi pelanggan atas elemen promotion, merchandise dan fashion
yang dipajang pada etalase toko berpengaruh terhadap minat pelanggan untuk
masuk toko?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui perbedaan persepsi pelanggan atas elemen promosi,
merchandise dan fashion yang dipajang di etalase saat melihat gambar
digital etalase flat dan etalase arcade.
2. Untuk mengetahui perbedaan minat pelanggan untuk masuk toko saat
melihat gambar digital etalase flat dan etalase arcade
3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelanggan atas elemen promosi,
merchandise dan fashion yang dipajang di etalase terhadap minat
pelanggan untuk masuk toko pakaian.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ada, maka penelitian bermanfaat untuk:
1. Untuk mengetahui persepsi dan minat pelanggan dalam melihat etalase pada
sebuah toko pakaian di Surabaya.
2. Memberi masukan bagi investor yang bergerak dalam bidang ritel pakaian
yang ingin membangun toko pakaian di Surabaya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
3. Menambah khasanah di bidang pemasaran.
4. Untuk menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
yang berhubungan topik penelitian ini.
1.5. Sistematika Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan
dalam penyusunan skripsi ini.
BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian, penelitian sebelumnya, perumusan
hipotesis dan model analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai pendekatan penelitian, identifikasi
variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, prosedur
pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum subyek dan obyek penelitian,
deskripsi hasil penelitian, analisis model, pengujuan hipotesis, dan
pembahasan penelitian.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan yang didapatkan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran bagi pemasar dan penelitian selanjutnya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep Pemasaran
Kotler and Keller (2006 : 6) mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi dari
sebuah organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan value kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan dengan pelanggan untuk memberikan keuntungan bagi
organisasi dan para stakeholder. Dari definisi di atas dapatlah diterangkan bahwa
arti pemasaran adalah jauh lebih luas dari arti penjualan. Pemasaran mencakup
usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
yang perlu dipuaskan, produk sesuai, menentukan cara - cara promosi dan
penyaluran / penjualan produk tersebut.
Dalam Marketing Management, Kotler and Keller (2006:15-17)
menjelaskan bahwa ada beberapa konsep yang berkaitan dengan aktivitas
pemasaran. Konsep yang pertama adalah production concept yang merupakan
salah satu konsep tertua dalam bisnis yaitu konsep dimana manajer produksi
berkonsentrasi dalam pencapaian efisiensi produksi tingkat tinggi, biaya yang
rendah, dan distribusi massa. Sedangkan product concept mengatakan bahwa
pelanggan akan memilih produk yang menawarkan kualitas, penampilan, dan fitur
yang paling inovatif. Konsep selanjutnya adalah selling concept, konsep ini
berpandangan bahwa organisasi harus menjual produk sebanyak-banyaknya. Pada
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9
tahun 1950-an muncul marketing concept yang memberikan porsi lebih besar bagi
pelanggan dalam proses pemasaran itu sendiri. Bahkan, strategi pemasaran yang
dibuat berdasarkan orientasi pasar yang akhirnya akan lebih efektif dalam
penciptaan superior customer value. Kotler dan Armstrong (2001: 14)
menjelaskan bahwa marketing concept adalah strategi yang berorientasi pada
pasar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memaksimalkan fungsi
integrated marketing dengan tujuan akhir memaksimumkan keuntungan melalui
kepuasan pelanggan. Konsep terakhir, yang merupakan konsep yang dianggap
paling sempurna, adalah holistic marketing concept yang didasari oleh
pengembangan, pendesainan, dan pengimplementasian program pemasaran,
proses, dan aktivitas yang saling berkaitan satu sama lain.
Kotler dan Armstrong (2001: 4) mendefinisikan pemasaran sebagai proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai. Kotler dan Armstrong (2001: 4) juga menjelaskan bahwa dua tujuan utama
dari pemasaran adalah menarik pelanggan yang baru dengan menjanjikan superior
value dan mempertahankan pelanggan yang ada dengan memenuhi kepuasan
pelanggan. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelanggan dibutuhkan konsep pemasaran yang baik sehingga tujuan
yang ingin dicapai perusahaan dapat tercapai.
2.1.1.1 Pemasaran Retail
Untuk mempermudah pendistribusian barang atau jasa dari produsen
kepada pelanggan, maka fungsi retailer dan wholesaler menjadi sangat penting
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
sebagai penghubung. Retailing berasal dari kata perancis kuno “retailer” yang
berarti “a piece of” atau “to cut up” (Utami, 2006). Pengertiannya adalah retailer
membeli barang dari produsen dalam jumlah besar serta membaginya dalam
jumlah yang lebih kecil untuk dijual lagi ke pelanggan akhir.
Gilbert (2003:6) mendefinisikan retail sebagai “any business that directs
its marketing efforts toward satisfying the final consumer based upon the
organization of selling goods and services as a means a distribution.” Pemasaran
retail adalah kegiatan pemasaran yang merupakan rantai akhir dalam rangkaian
distribusi dari produsen sampai ke tangan pelanggan. Panjang atau pendeknya
rangkaian distribusi tergantung pada banyaknya “perantara” diantara produsen
dan pelanggan. Pemasaran retail meliputi semua fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penjualan atau penyewaan barang dan jasa kepada pelanggan akhir.
Kegiatan pemasaran retail terdiri dari pembelian barang dagangan untuk dijual
kembali, penentuan toko, penataan barang dagangan, penentuan harga, periklanan,
penjualan, pengelolaan keuangan, serta pelayanan. Retailer menggunakan saluran
distribusi yang ada untuk menghubungkan produsen dengan pelanggan akhir.
Mc Goldrick (2002: 2) menjelaskan bahwa pemasaran dalam bidang ritel
berkembang seiring dengan adanya pengalihan kekuasaan dari manufaktur kepada
peritel sejak tahun 1980-an. Aspek kunci bagi manajer pemasaran ritel adalah
melihat situasi yang ada dari sudut pandang pelanggan. Kemudian
menerjemahkannya ke dalam keputusan-keputusan yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Tujuan dari kegiatan pemasaran retail (pengecer) adalah menciptakan laba
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11
dengan cara melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan atas produk dan jasa.
Dalam pemasaran retail, kunci untuk menciptakan laba terletak pada kemampuan
retailer melayani target pelanggannya. Meyer et al. (1988) mengelompokkan
bisnis pemasaran retail ke dalam lima kategori sebagai berikut :
1. Tipe kepemilikan perusahaan
Berdasarkan tipe kepemilikan perusahaan, bisnis pemasaran retail terdiri dari :
a. Retailer independen dan Waralaba
b. Jaringan perusahaan (corporate chain), yaitu beberapa perusahaan retail
yang dijalankan secara bersama-sama dibawah satu manajemen, dimiliki
oleh sekelompok pemegang saham.
2. Produk atau jasa yang ditawarkan
Berdasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, bisnis pemasaran retail terdiri
dari :
a. Bisnis retail jasa
Terdapat beberapa bentuk bisnis pemasaran retail yang menyediakan jasa,
yaitu :
1) Rented-goods services, dimana pelanggan menyewa dan
menggunakan produk perusahaan retail.
2) Owned-goods services, dimana perusahaan retail memperbaiki atau
merawat produk yang dimiliki oleh pelanggan.
3) Non-goods services, dimana perusahaan retail menawarkan jasa
yang tidak berwujud kepada pelanggan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12
b. Bisnis retail produk
Terdapat beberapa bentuk bisnis pemasaran retail yang menyediakan
produk, yaitu :
1) Department stores
Perusahaan retail yang memiliki karyawan minimal 25 orang dan
menjual berbagi lini produk yang terdiri dari pakaian, perlengkapan
rumah tangga dan kebutuhan rumah tangga. Contoh: Matahari,
SOGO
2) Specialty stores
Perusahaan retail yang menjual lini produk sedikit dengan ragam
yang lebih banyak dalam lini tersebut. Contoh: toko pakaian, toko
olahraga.
3) Catalog showrooms
Perusahaan retail yang menawarkan harga murah, merek nasional,
memiliki area belanja terbatas serta gudang yang berdekatan
dengan area display produk. Contoh: Ruang Pamer PT. Kedawung
Subur di Rungkut.
4) Supermarket
Perusahaan retail besar yang menjual banyak produk makanan
dengan harga murah. Contoh: supermarket HERO.
5) Convenience stores
Perusahaan retail kecil yang menjual produk makanan, serta
lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk. Contoh:
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
Indomart.
6) Superstores
Perusahaan retail besar yang merupakan kombinasi dari retailer
produk makanan dan non-makanan. Contohnya Carrefour.
c. Bisnis retail tanpa toko, yaitu bisnis pemasaran retail yang menjual produk
dan jasa dengan metode penjualan langsung, pemesanan melalui mesin
elektronik, atau pemesanan melalui surat.
3. Strategi penentuan harga
Berdasarkan strategi penentuan harga yang dilakukan, bisnis pemasaran retail
terdiri dari :
a. Full-price retailers, yaitu perusahaan retail yang menetapkan harga
berdasarkan biaya produk dan biaya penjualan.
b. Off-price retailers, yaitu perusahaan retail yang menetapkan harga
berdasarkan biaya pabrik.
4. Lokasi
Berdasarkan lokasi toko, bisnis pemasaran retail terdiri dari :
a. Central business district retailers
Lokasi toko retail terletak di pinggiran kota. Hal ini dilakukan mengikuti
pergerakan penduduk dari daerah pusat kota ke daerah pinggiran kota.
b. Single store
Lokasi toko retail terletak jauh dari toko retail lainnya dalam satu wilayah
tertentu. Hal ini dilakukan agar toko tersebut memiliki tempat yang cukup
luas sebagai daya tarik bagi pelanggan untuk mengunjungi toko tersebut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
c. Pusat perbelanjaan (shopping center)
Pembangunan pusat perbelanjaan dibangun oleh developer, selanjutnya
toko-toko yang berada di dalam pusat perbelanjaan tersebut disewakan
kepada beberapa retailer yang berbeda. Tujuan pembangunan pusat
perbelanjaan adalah mengumpulkan sekelompok retailer yang mewakili
banyak lini produk dan jasa ke dalam satu tempat.
2.1.2. Lingkungan Toko
Dari semua perusahaan ritel yang berbentuk toko, desain dan lingkungan
toko merupakan elemen penting dari bauran pemasaran retail (Mc Goldrick, 2002:
453). Kotler (1973) dalam Engel (1995) mendefinisikan lingkungan toko sebagai
bentuk rangsangan dan informasi yang diterima pelanggan ketika berbelanja di
dalam toko. Menurut Lovelock et al., (2005: 314), lingkungan toko berkaitan
dengan gaya dan tampilan fisik dari sebuah toko serta elemen-elemen experiential
yang ada dalam toko.
Lingkungan toko merupakan keseluruhan dari ciri fisik pada lingkungan
retail (Hawkins et al., 2004:478). Lingkungan toko dipercaya sebagai cerminan
dari kualitas, harga, dan biaya pengalaman belanja yang akan dijumpai oleh
pelanggan pada toko tersebut. Lingkungan toko terdiri dari beberapa faktor, yaitu:
1) Kondisi ambient toko, berkenaan dengan kondisi elemen nonvisual (tidak
dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan keberadaannya) dalam lingkungan
toko. Kondisi ambient dalam toko meliputi temperatur udara, kualitas
udara, suara, musik, dan aroma.
2) Kondisi fisik toko, berkenaan dengan kondisi elemen visual (dapat dilihat)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
dalam lingkungan toko. Kondisi fisik dalam toko meliputi tata letak,
peralatan, warna, perabot, dan luas ruangan.
3) Kondisi sosial toko, berkenaan dengan kondisi elemen sosial dalam
lingkungan toko. Kondisi sosial dalam toko meliputi karakteristik tenaga
penjualan, jumlah tenaga penjualan, karakteristik pelanggan, dan jumlah
pelanggan.
4) Simbol toko, berkenaan dengan elemen simbol yang ada dalam lingkungan
toko. Simbol dalam toko meliputi tanda, POP display, dan model dekorasi.
Gambar 2.1 Faktor Lingkungan Toko
Sumber : Hawkins et al. (2004)
Penelitian ini lebih menitikberatkan pada kondisi fisik lingkungan toko
sebagai dasar teori dari store windows (etalase). Dari sekian aspek kondisi fisik
yang disebutkan Hawkins (2004), etalase merupakan aspek yang ada di dalam
Kondisi ambient (ambient
conditions)
Kondisi fisik (physical
conditions)
Kondisi sosial (social
conditions)
Simbol (symbols)
Suhu udara (temperature) Kualitas udara (air quality) Suara (noise) Musik (music) Aroma (odor)
Tata letak (layout) Peralatan (equipment) Warna (colors) Perabot (furnishings) Luas ruangan (space)
Karakteristik tenaga penjualan(sales force characteristics) Jumlah tenaga penjualan (number of sales force) Karakteristik pelanggan (customer characteristics) Jumlah pelanggan (number of customer)
Tanda (signs) Display POP (POP displays) Model dekorasi (décor style)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16
Point of Purchase. Hal pertama yang menentukan calon pelanggan untuk masuk
dan berbelanja adalah saat calon pelanggan melihat area window display (etalase)
atau calon pelanggan melihat ke arah dalam toko melalui kaca etalase toko.
2.1.2.1 Display
Dalam dunia retail yang mengandalkan toko sebagai tempatnya untuk
berjualan, display/pajangan yang terdapat etalase merupakan hal yang sangat
penting untuk dikonsepkan para retailer dalam memberikan promosi kepada
pelanggannya. Bila konsep interior merupakan konsep jangka panjang dari toko,
maka konsep dekorasi display dalam etalase merupakan konsep jangka pendek
dari toko. Menurut Angky (2006) memberi pengertian tentang kajian display :
A. Pentingnya display dalam toko
Ada beberapa alasan mengapa display merupakan satu bagian yang sangat
penting dalam toko pakaian.
a. Menjual meliputi suatu aktivitas memperlihatkan dan mempromosikan.
display merupakan aktivitas dari memperlihatkan produk yang dijual
tersebut.
b. Display ada untuk memancing pelanggan untuk masuk ke dalam toko dan
berbelanja.
c. Dengan display di bagian depan toko diharapkan dapat membuat
pelanggan berhenti di depan etalase dan setidaknya melihat di seluruh
bagian toko.
d. Usaha mempromosikan dan meningkatkan image visual dari toko.
e. Menghibur pelanggan dan menambah pengalaman berbelanja pelanggan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
f. Memperkenalkan dan menjelaskan produk terbaru dari toko.
g. Mendidik pelanggan dengan menjawab pertanyaan tentang aplikasi dan
mix & match dari produk atau tentang tren fashion.
B. Klasifikasi display
Merupakan suatu keharusan untuk mengubah-ubah penataan
display/pajangan pada etalase toko, hal ini untuk mengantisipasi kebosanan
pelanggan dengan suasana toko sekaligus sebagai upaya untuk terus
memancing pelanggan untuk terus berbelanja serta memberikan informasi
pada pelanggan akan produk-produk terbaru yang ditawarkan oleh toko
pakaian tersebut.
a. Kategori display berdasarkan jangka waktu perubahannya, yaitu :
1. Display mingguan. Display yang termasuk di dalam kategori ini
diubah setiap minimal 1 (satu) mingguan
2. Display musiman. Display yang diganti sesuai dengan musimnya,
misalnya display winter atau summer.
3. Display occasional. Display yang ditata sesuai dengan even yang
sedang berlangsung, seperti even Valentine, Idul Fitri atau Natal.
b. Tipe display
Bila digolongkan berdasarkan tipe displaynya, display dalam etalase toko
dapat dibagi menjadi :
1. Point of purchase display adalah display yang menampilkan produk
yang paling diunggulkan di toko tersebut.
2. Independent display adalah display yang tidak berkaitan dengan tema
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
display pada saat itu.
3. Advertising display adalah display tentang iklan brand atau merek yang
dijual, misalnya poster atau lightbox.
c. Display berdasarkan item yang dipajang
Berdasarkan dari item yang didisplay, display dapat diklasifikasikan
menjadi 4 (empat) macam display, yaitu :
1. One item display
Display yang hanya memajang satu item produk saja, seperti ball gown
yang diandalkan di suatu toko.
2. Line of good display
Display yang menampilkan satu tipe produk saja walaupun memiliki
berbagai macam model atau warna. Misalnya hanya memajang rok
saja.
3. Related merchandise display
Semua produk atau item beserta aksesoris dengan satu tema yang
cocok dipakai bersamaan.
4. Variety or assortment display
Display yang memajang berbagai produk yang tidak bisa dipakai
secara bersamaan namun dijual di dalam toko tersebut.
d. Karakter display
Karakter display dapat diklasifikasikan juga menjadi dua macam, yaitu :
1. Promotional display
Display yang mempromosikan, menekankan atau mempertajam bagian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
konsep, tren, item atau yang lainnya.
2. Institutional display
Display kategori ini lebih mempromosikan ide-ide daripada produk
yang dijual. Display ini mencoba menunjukkan bahwa toko tersebut
berguna dan tertarik pada sebuah komunitas, sehingga produk-produk
yang dijualnya bertujuan untuk memberikan manfaat bagi anggota
komunitas tersebut.
e. Display berdasarkan letak atau tempatnya
Sementara bila dikategorikan berdasarkan letak atau tempat displaynya,
dapat dibedakan menjadi :
1. Floor display adalah display yang ada di selling area.
2. Window display adalah display yang ada di bagian depan toko.
C. Window display
Window display adalah pajangan produk, gambar-gambar, simbol-simbol
dan sebagainya yang terletak didepan toko atau sering disebut orang sebagai
etalase. Banyak fakta menunjukkan bahwa pajangan yang terletak didepan
toko sangat mempengaruhi perhatian pelanggan dan dapat mengundang
mereka untuk masuk toko (Sigit, 2006:115). Dari definisi tersebut window
display mempunyai peranan penting untuk menarik perhatian pelanggan dan
secara tidak langsung juga membuat pelanggan memperhatikan macam-
macam barang yang dijual di toko tersebut sehingga pelanggan ingin masuk ke
dalam toko. Dengan menciptakan window display/etalase toko yang kreatif
dapat menyampaikan pesan atau citra yang positif pada toko tersebut (Ogenyi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
Omar, 1999:286). Window display yang baik diharapkan dapat menarik
pelanggan untuk masuk ke dalam toko dan melakukan pembelian ketika
berada di dalam toko, caranya adalah menata barang yang terbaik dan sedang
in (tren) dan menarik yaitu dengan komposisi warna yang tepat ditunjang
dengan penataan cahaya, juga sesuai dengan tema saat itu.
Terdapat sekitar enam tipe desain etalase yang ada di dunia yang sering
digunakan oleh para peritel, akan tetapi hanya ada 3 tipe desain etalase yang
umumnya digunakan dalam industri ritel pakaian dari berbagai kombinasi
yang ada, yaitu: etalase flat, etalase arcade, dan etalase corner windows.
Etalase yang bertipe flat menurut Mun (1981) adalah bentuk etalase yang
berbentuk lurus terbuat dari kaca bening menyatu dengan pintu depan,
sedangkan Pintel and Diamond (1983) menyatakan arcade windows adalah
desain etalase yang disetting dengan pintu masuk menjorok ke dalam di antara
2 etalase yang saling berhadapan. Desain arcade windows mengurangi
keluasan bagian depan toko, namun memiliki ruang lebih luas untuk
memamerkan barang dagangan pada dua etalase yang berhadapan. Etalase
yang bertipe corner di desain khusus untuk toko pakaian yang terletak di
pojok gedung tidak termasuk dalam penelitian ini.
Dalam menata atau memajang suatu produk di toko pakaian diperlukan
suatu media agar pelanggan lebih mudah dan mengobservasi pakaian tersebut,
media yang digunakan dikenal dengan istilah mannequin, Mannequin
(manekin) merupakan boneka atau patung yang menampilkan pakaian dan
aksesoris yang dipajang agar tampak lebih menarik, pakaian yang sedang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
diunggulkan pada masa itu, entah itu karena pakaian tersebut merupakan
pakaian baru atau pakaian mahal. Kadang kala dengan menggunakan
mannequin, retailer bisa memberikan suasana yang unik pada pelanggan
dengan memberikan imajinasi pada pelanggan tentang bagaimana bila
mannequin tersebut adalah pelanggan yang mengamatinya tersebut.
Pada beberapa penelitian menyatakan bahwa para pelanggan lebih suka
untuk mengamati dan menggali informasi toko pakaian dari etalase toko
(Castananeda, 1996; Fletcher, 1987). Senada dengan pernyataan diatas,
terdapat keyakinan dari para peritel bahwa etalase dapat menyita perhatian
pelanggan dan menarik mereka masuk ke dalam toko telah menghasilkan alat
komunikasi yang menarik bagi pemasar setelah bertahun-tahun terabaikan
(Discount Store News: Horvitz 1998). Etalase juga diyakini mempunyai
hubungan yang kuat dengan periklanan dalam membantu menciptakan dan
mempertahankan image retailer yang baik dalam benak pelanggan (Park et al,
1986).
2.1.3 Sikap Pelanggan
Istilah sikap (attitudes) berasal dari bahasa latin aptus, yang berarti
kecocokan atau kesesuaian (Mowen and Minor, 2002: 319). Peter and Olson
(2000: 130) mendefinisikan sikap sebagai suatu proses evaluasi konsep secara
menyeluruh, sedangkan menurut Schiffman and Kanuk (2005: 222) adalah :
”attitude is a learned predisposition to behave in a consistenly favorable or
unfavorable way with respect to a given object”. Maksud dari pernyataan
Schiffman and Kanuk adalah sikap merupakan suatu kecenderungan, yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
diperoleh dari hasil belajar dalam maksud yang konsisten yang menunjukkan rasa
suka atau tidak suka terhadap suatu obyek. Dari batasan yang diberikan oleh
Schiffman dan Kanuk tersebut, maka dapat dilihat bahwa sikap bukan sesuatu
yang ada sejak lahir tetapi sesuatu yang dipelajari individu. secara umum, segala
informasi yang dimiliki pelanggan tentang produk dan jasa akan semakin
mungkin mereka membentuk sikap tentang itu (Schiffman and Kanuk, 2005: 265).
Ketika sesorang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka ia akan
senantiasa membentuk sikap (baik positif maupun negatif) tentang informasi
produk atau jasa yang telah diterimanya dan kognitif (knowledge dan beliefs)
mereka sendiri. Sikap memiliki karakteristik konsisten dalam arti sikap akan
menimbulkan perilaku yang secara relatif sesuai dengan sikap tersebut. Konsisten
berarti bahwa sikap merupakan sesuatu yang berlangsung lama dan sulit untuk
berubah.
Sikap merupakan proses pembelajaran yang membentuk seseorang yang
terjadi ketika seseorang merasakan, menanggapi dari suatu proses dan tingkah
lakunya. Ketika pelanggan memliki sikap positif terhadap suatu produk maka
kecenderungan untuk melakukan pembelian secara nyata terhadap produk itu akan
lebih besar. Sikap terdiri dari 3 komponen :
a. Komponen kognitif
Menurut Schiffman and Kanuk (2005: 256) komponen kognitif merupakan
suatu pengetahuan dan persepsi yang diperoleh dari kombinasi pengalaman
secara langsung dengan obyek sikap dan informasi dari berbagai sumber yang
terkait.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
b. Komponen afektif
Tahap afektif merupakan tahap dari hasil pemahaman pelanggan tentang
penilaian suka dan tidak suka yang meliputi emosi dan perasaan seseorang
terhadap stimulus. Peter and Olson (2000: 38) menyatakan pelanggan dapat
mengalami empat tipe tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan khusus,
suasana hati, evaluasi yang berbeda, tingkat intensitas dan daya kembangnya.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif merupakan komponen terakhir dari tiga model komponen
sikap. Komponen konatif merupakan kecenderungan melakukan sesuatu
terhadap suatu obyek.
GAMBAR 2.2 TRICOMPONENT ATTITUDE MODEL
Pada penelitian ini akan meneliti persepsi atas imajinasi seseorang setelah melihat
gambar digital etalase (aspek kognitif) dan dampaknya pada minat untuk masuk
toko (aspek konatif). Gambar digital etalase merupakan stimuli yang diberikan
pada pengelihatan dimana stimuli tersebut akan dinilai oleh persepsi pelanggan
dan setelah dievaluasi oleh otak akan menciptakan niat oleh pelanggan untuk
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24
melakukan sesuatu (minat untuk masuk toko).
2.1.4 Persepsi Pelanggan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pelanggan atas etalase
toko pakaian karena persepsi pelanggan terhadap etalase merupakan hal yang
perlu diketahui oleh para pemilik toko pakaian. Persepsi pada penelitian ini
merupakan hasil interpretasi respon kognitif seorang pelanggan yaitu pengetahuan
dan pengalaman langsung pelanggan dengan obyek persepsi dalam hal ini gambar
etalase. Etalase dinilai sebagai instrument kunci dari para peritel yang menjual
pakaian sebagai cara untuk mengkomunikasikan dan menggambarkan secara
visual produk pakaian yang mereka jual (Sen and Block, 2002). Etalase pada
industri ritel pakaian mempunyai dua peran utama yaitu untuk mengidentifikasi
sebuah toko dan produk pakaian yang dijual toko tersebut, serta untuk menarik
pelanggan untuk berkunjung dan berbelanja di toko tersebut (Berman and Evans,
1992). Sehingga dengan mengukur persepsi pelanggan atas dua tipe etalase maka
nantinya akan diketahui tipe etalase mana yang lebih tepat untuk digunakan pada
sebuah toko pakaian agar menimbulkan persepsi pelanggan yang positif.
Persepsi pelanggan pada etalase toko pakaian ritel menurut Yildrim et al.,
(2007) dinilai melalui elemen yang melekat pada etalase toko pakaian yaitu
promotion, merchandise dan fashion :
1. Persepsi pelanggan akan promotion menurut Yildrim et al., (2007) merupakan
penilaian pelanggan bagaimana etalase toko pakaian ritel memperlihatkan
kemudahan/kesenangan pelanggan saat melihat adanya diskon dan diskon
spesial yang terpajang pada etalase toko pakaian ritel tersebut. Pada penelitian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25
yang dilakukan Yildrim et al., (2007) menyatakan bahwa persepsi pelanggan
atas dimensi promotion dinilai lebih positif pada gambar etalase flat.
2. Persepsi pelanggan akan merchandise (barang dagangan) pada toko pakaian
menurut Yildrim et al., (2007) merupakan penilaian pelanggan bagaimana
etalase toko pakaian ritel memperlihatkan kemudahan/kesenangan kepada
pelanggan untuk melihat kelengkapan pakaian yang dipajang pada etalase toko
pakaian ritel tersebut. Pada penelitian yang dilakukan Yildrim et al., (2007)
menyatakan bahwa persepsi pelanggan atas dimensi merchandise dinilai lebih
positif pada gambar etalase flat.
3. Persepsi pelanggan akan fashion pada toko pakaian menurut Yildrim et al.,
(2007) merupakan penilaian pelanggan bagaimana etalase toko pakaian ritel
memperlihatkan kemudahan/kesenangan kepada pelanggan dalam melihat
model pakaian terbaru yang dipajang pada etalase toko pakaian ritel tersebut.
Pada penelitian yang dilakukan Yildrim et al., (2007) menyatakan bahwa
persepsi pelanggan atas dimensi fashion dinilai lebih positif pada gambar
etalase flat.
2.1.5 Intention to Enter (minat untuk masuk toko)
Hal yang muncul setelah pelanggan melakukan penilaian atas etalase
adalah munculnya tingkat kemungkinan pelanggan pada minat mereka untuk
memasuki toko tersebut atau tidak. Salah satu harapan utama retailer yang
berbasis toko adalah menarik atau memikat pelanggan untuk berkunjung atau
masuk ke dalam toko tersebut. Niat untuk masuk toko dan juga niat untuk
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26
melakukan pembelian ketika berada di dalam toko sangat berguna dalam hal
forecasting dan rencana pemasaran selanjutnya (Peter dan Olson, 2000).
Niat berperilaku merupakan cara terbaik untuk memprediksi perilaku
pelanggan di massa yang akan datang. Oleh karena itu niat berperilaku selayaknya
dikelola dengan baik, karena dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar,
pelanggan yang setia akan menjadi aset strategis perusahaan (Peter dan Olson,
2000).
Houston (1984: 78) mengatakan bahwa minat berperilaku (behaviour
intentions) mempunyai 2 arti:
1. Kemungkinan dan kecenderungan berperilaku
Kecenderungan berperilaku merupakan arti niat yang spesifik dan terbatas.
Pengukuran niat seperti ini paling sering dan paling cocok untuk sesuatu
yang tahan lama dan faktor-faktor lain untuk dipertimbangkan sebelum
berperilaku, misalnya uang yang berlebih, waktu yang terbatas dsb.
2. Rencana berperilaku
Rencana berperilaku merupakan arti niat yang luas. Rencana ini memuat
kemungkinan yang menyebabkan seseorang berperilaku berbeda dari
biasanya atau dari yang disukainya. Niat berperilaku ini diciptakan melalui
suatu proses pilihan atau keputusan.
Dalam penelitian ini dapat diketahui tipe etalase mana yang lebih cocok
digunakan oleh usaha ritel pakaian berbasis toko sehingga dapat diketahui tipe
etalase yang dapat memunculkan tingkat kemungkinan yang lebih besar dalam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27
minat pelanggan untuk memasuki toko dan juga untuk berkunjung ulang dengan
toko.
2.1.6. Hubungan antar Variabel Penelitian
Variabel - variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan keterkaitan satu
sama lain. Adapun hubungan antar variabel dijelaskan sebagai berikut:
2.1.6.1 Persepsi Pelanggan Atas Tipe Etalase
Dalam beberapa penelitian yang diungkapkan pada penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa etalase toko memainkan peranan penting dalam membentuk
persepsi pelanggan pada sebuah toko pakaian. Betman et al., (1998) menyatakan
bahwa pelanggan seringkali menggunakan informasi yang ada pada etalase untuk
membuat keputusan mereka berbelanja. Pada penelitian ini stimuli pada dua
gambar digital etalase ditangkap oleh indera pengelihatan responden untuk
melihat apa saja yang terpajang dalam etalase tersebut, yang diharapkan
membentuk persepsi pelanggan atas toko pakaian tersebut. Dengan kata lain,
respon kognitif didapat responden dari pengetahuan mereka atas elemen etalase,
yaitu pakaian yang dipajang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda antara
pelanggan satu dengan pelanggan lainnya (Sen and Block, 2002). Penelitian yang
dilakukan Yildirim et al., (2007) menyatakan bahwa persepsi pelanggan pada
etalase flat dinilai lebih positif daripada tampilan yang ada di dalam etalase
arcade. Hal ini disebabkan oleh karena etalase flat yang memiliki penataan
mendatar (berjajar ke samping) yang memberikan kemudahan untuk melihat dan
mendapatkan informasi yang ada di dalam etalase ketika pelanggan melintas di
depan toko pakaian dibandingkan dengan etalase arcade yang mempunyai
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28
penataan pajangan menjorok ke dalam akan membuat pelanggan yang melintas
kurang bisa menangkap dengan sempurna informasi pada etalase tersebut.
2.1.6.2 Minat Pelanggan Atas Tipe Etalase
Pada penelitian ini penilaian akan minat pelanggan untuk masuk toko
merupakan penilaian sikap (konatif) yang didasarkan minat mereka untuk
melakukan sesuatu setelah melihat gambar digital etalase. Sen et al., (2002)
menemukan bahwa etalase dapat mempengaruhi minat seseorang untuk masuk
toko. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yildrim et al.,
(2007) membuktikan bahwa adanya perbedaan minat ketika melihat etalase
dengan dengan bentuk yang berbeda yang ditunjukkan dengan gambar. Pada
penelitian yang dilakukan Yildirim et al., (2007) di menunjukkan bahwa minat
pelanggan untuk masuk toko ketika melihat gambar digital etalase flat lebih besar
daripada minat pelanggan untuk masuk toko ketika melihat gambar digital etalase
arcade.
2.1.6.3 Pengaruh Persepsi Pelanggan Atas Gambar Digital Terhadap Minat
Pelanggan Untuk Masuk Toko
Persepsi pelanggan mengenai elemen yang terdapat pada etalase dapat
mempengaruhi dua kunci utama perilaku/keputusan belanja seseorang yaitu
masuk dan melakukan pembelian (Berman and Evans, 1992). Persepsi pelanggan
atas etalase toko pakaian yang baik dapat memunculkan minat mereka untuk
memasuki toko tersebut atau tidak. Yildrim et al., (2007) menyatakan bahwa
perbedaan tipe etalase yang terletak pada bentuk etalase dan cara penataan
pajangan yang ada di dalam etalase menimbulkan perbedaan persepsi dan minat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
untuk masuk toko. Rosenborg and Martin (1995) menjelaskan bahwa etalase
merupakan satu bagian yang sangat penting dalam toko karena etalase dapat
membuat pelanggan berhenti ketika mereka melintas di depan toko untuk melihat
informasi pada etalase dan juga untuk memancing pelanggan untuk memasuki
toko. Dengan demikian, jika pelanggan mempunyai persepsi yang positif atas
etalase toko pakaian maka minat pelanggan untuk memasuki toko dengan
sendirinya akan lebih besar.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Yildirim et al., (2007). Tujuan
penelitian yang dilakukan Yildirim et al., adalah untuk mengetahui efek dari
gambar digital etalase berdasarkan persepsi pelanggan dan minat belanja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara tipe etalase dengan
persepsi pelanggan dan minat dalam berbelanja.
2.3 Model Analisis Dan Hipotesis
2.3.1 Model Analisis
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan landasan
teori seperti yang diuraikan diatas, maka model analisis penelitian eksperimental
yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.3 Model Analisis Penelitian Eskperimental
Tipe etalase (treatment)
Persepsi
Minat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30
Keterangan :
= treatment
Desain eksperimen within subject, dimulai dari pemberian treatment/perlakuan
pada responden berupa dua gambar digital tipe etalase (tipe etalase flat dan tipe
etalase arcade), setelah itu diberikan kuisioner pada responden untuk mengetahui
persepsi pelanggan atas elemen etalase pada gambar dan juga minat pelanggan
untuk masuk toko setelah melihat dan memberikan penilaian atas dua gambar tipe
etalase tersebut. Treatment dilakukan pada satu kelompok saja untuk mengetahui
persepsi dan minat responden untuk masuk toko akan bernilai lebih positif pada
tipe etalase flat atau tipe etalase arcade. Metode pengambilan data adalah
eksperimen one-shot case study, yaitu pre eksperimen yang dilakukan dengan
pengukuran satu kali saja. Setelah melakukan eksperimen pada responden
kemudian mencari pengaruh dari persepsi atas gambar digital etalase terhadap
minat pelanggan untuk masuk toko dengan model analisis sebagai berikut :
Gambar 2.4 Model Analisis Penelitian Conclusive
Penelitian conclusive merupakan hasil dari penelitian eksperimen laboratorium
yang dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui pengaruh
persepsi atas gambar digital etalase toko terhadap minat pelanggan untuk masuk
toko
2.3.2 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori
Persepsi pelanggan atas gambar digital etalase
Minat pelanggan untuk masuk toko
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
yang dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dikemukakan sebagai
berikut :
H1 : Terdapat perbedaan persepsi pelanggan atas elemen promotion,
merchandise dan fashion yang dipajang di etalase pada gambar digital
etalase flat dan etalase arcade
H2 : Terdapat perbedaan perbedaan minat pelanggan untuk masuk toko saat
melihat gambar digital etalase flat dan etalase arcade
H3 : Persepsi pelanggan atas elemen promotion, merchandise dan fashion yang
dipajang di etalase berpengaruh pada minat untuk masuk toko saat melihat
gambar digital etalase flat dan arcade
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu penelitian yang
mempelajari apakah perubahan variabel bebas mengakibatkan terjadinya
perubahan variabel lainnya (Mc Daniel dan Gates, 2001 : 59). Pendekatan kausal
umumnya digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua variabel
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kausal karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari pengaruh variabel
bebas (persepsi atas gamabar digital etalase) terhadap variabel terikat (minat
untuk masuk toko).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Malhotra (1999 : 213) bahwa eksperimen
merupakan metode utama dalam penelitian kausal dan eksperimen merupakan
salah satu metode untuk mendapatkan variabel penelitian dalam penelitian causal.
Ada dua jenis metode eksperimen, yaitu eksperimen lapangan dan
eksperimen laboratorium, sedangkan penelitian ini menggunakan eksperimen
laboratorium dimana peneliti menciptakan sebuah situasi kondisi yang diinginkan.
Melalui eksperimen laboratorium, peneliti dapat mengontrol kondisi yang
diinginkan sekaligus menghindari faktor-faktor yang tidak diinginkan.
Pada penelitian ini peneliti memanipulasi etalase toko sesuai dengan tipe
etalase yang diinginkan oleh peneliti, agar dapat diketahui perbedaan persepsi
32
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
33
responden atas elemen yang di dalam dua tipe etalase toko dan minat belanja
konsumen (melalui gambar digital). Penggunaan gambar digital ini merupakan
salah satu bentuk treatment yang diberikan kepada responden penelitian.
3.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan
pada pengujian hipotesis. Alat yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif
adalah kuisioner yang disebarkan kepada sampel dari populasi yang telah
ditentukan.
3.3 Eksperimen laboratorium
Etalase yang digunakan atau dimaksud dalam penelitian ini adalah setting
secara artifisial, artinya responden hanya melihat gambar hasil foto digital etalase
flat dan etalase arcade, tanpa melihat langsung etalase toko yang sebenarnya.
Eksperimen yang dilakukan mengikuti proses sebagai berikut :
1. Diperlihatkan dua tipe gambar etalase hasil rekayasa digital kepada tiap
responden, gambar artifisial etalase bentuk flat dan gambar artifisial
etalase bentuk arcade dengan isi atau unsur didalamnya, pencahayaan,
baju yang dipajang dan jumlah manekin disamakan. Sehingga 4 aspek
tersebut merupakan variabel kontrol. Gambar tersebut ditunjukkan secara
bergantian dalam satu waktu.
2. Setelah itu setiap responden diminta menilai masing-masing dari dua
gambar tersebut. Gambar etalase yang diperlihatkan kepada responden
diperoleh dari hasil rekayasa komputer grafis dan kondisinya diupayakan
semirip mungkin dengan etalase sesungguhnya. Kontrol lainnya adalah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34
waktu melihat etalase maksimal 5 menit setiap gambar etalase dan juga
imajinasi responden ketika membayangkan dirinya melewati etalase di
depan toko tersebut.
3. Responden mengisi kuisioner tentang persepsi dan minatnya untuk masuk
toko berdasarkan penilaian atas tipe etalase, setelah melihat dua gambar
etalase secara bergantian sambil membayangkan dirinya melintasi tipe
etalase tersebut.
3.4 Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang bertindak sebagai penyebab atau
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
persepsi atas gambar digital tipe etalase (X)
2. Variabel Terikat
Variabel yang mengukur efek dari perubahan yang terjadi pada variabel
bebas pada responden. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
pelanggan untuk masuk toko (Y).
3.5. Definisi Operasional
3.5.1. Perlakuan dalam Eksperimen
Perlakuan atau treatment yang dilakukan adalah dengan membuat 2 tipe
etalase secara artifisial yang berbeda penataan pajangannya yang sesuai dengan
tipe etalase berdasarkan penelitian yang ada pada sebuah toko pakaian sedangkan
kontrolnya adalah tipe pakaian, warna, jumlah manekin dan pencahayaan pada
gambar etalase adalah sama. variabel tipe etalase berbentuk kategori, sehingga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
variabel etalase ini diukur dengan menggunakan skala nominal atau categorical
dengan bentuk dummy, untuk gambar digital etalase flat diberi kode 1 dan untuk
gambar digital etalase arcade diberi kode 2
1. Etalase flat adalah tipe etalase yang berbentuk lurus terbuat dari kaca bening
menyatu dengan pintu depan, ditunjukkan oleh kedua gambar berikut :
Gambar 3.1. Sketsa Etalase Flat
Sumber: Kemal Yıldırıma, Aysu Akalın Başkayab, M. Lütfi Hidayetoğluc, The Effects of the Store Window Type on Consumers’ Perception and Shopping Attitudes Through the Use of Digital Pictures, G.U. Journal of Science, 2007.
Gambar 3.2. Etalase Flat
Sumber: Kemal Yıldırıma, Aysu Akalın Başkayab, M. Lütfi Hidayetoğluc, The Effects of the Store Window Type on Consumers’ Perception and Shopping Attitudes Through the
Use of Digital Pictures, G.U. Journal of Science, 2007.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36
2. Etalase arcade adalah tipe etalase yang diseting dengan pintu masuk menjorok
ke dalam di antara 2 etalase yang saling berhadapan, ditunjukkan oleh kedua
gambar berikut:
Gambar 3.3. Sketsa Etalase Arcade
Sumber: Kemal Yıldırıma, Aysu Akalın Başkayab, M. Lütfi Hidayetoğluc, The Effects of the Store Window Type on Consumers’ Perception and Shopping Attitudes Through the
Use of Digital Pictures, G.U. Journal of Science, 2007. Gambar 3.4.
Etalase Arcade
Sumber: Kemal Yıldırıma, Aysu Akalın Başkayab, M. Lütfi Hidayetoğluc, The Effects of the Store Window Type on Consumers’ Perception and Shopping Attitudes Through the
Use of Digital Pictures, G.U. Journal of Science, 2007.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37
3.5.2 Variabel Bebas pada penelitian kausal
1. Persepsi atas elemen gambar digital etalase (X)
Merupakan penilaian responden atas kemudahan dan ketertarikan dalam
menangkap informasi atas elemen yang ada di dalam gambar digital etalase
ketika mereka melihat gambar digital etalase dan membayangkan saat dirinya
berjalan melintas di depan toko pakaian yang memiliki etalase dalam bentuk
flat (yang memiliki penataan pajangan mendatar) dan arcade (yang memiliki
penataan pajangan menjorok ke dalam). Pengukuran persepsi atas elemen
etalase dilakukan melalui kuisioner dengan skala likert 5-point. Menurut
Yildirim et al., (2007) Inti dari penilaian pajangan pada etalase diatas adalah
sebagai berikut :
a. Persepsi atas promotion
Indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi atas promotion
adalah :
1. Kemudahan responden melihat program promosi pada barang yang
dipajang di dalam etalase toko pakaian saat responden
membayangkan dirinya melewati etalase tersebut (pada gambar
digital etalase flat dan etalase arcade).
2. Ketertarikan responden pada informasi dalam program promosi di
etalase toko pakaian saat responden membayangkan dirinya
melewati etalase tersebut.
b. Persepsi atas merchandise
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38
Indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi atas merchandise
adalah :
1. Kemudahan responden untuk melihat ragam kelengkapan pakaian
yang dipajang di dalam etalase toko pakaian, saat responden
membayangkan dirinya melewati etalase tersebut (pada gambar
digital etalase flat dan etalase arcade).
2. Ketertarikan responden pada ragam kelengkapan pakaian di etalase
toko pakaian, saat responden membayangkan dirinya melewati
etalase tersebut.
c. Persepsi atas fashion
Indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi atas fashion
adalah :
1. Kemudahan responden untuk melihat info model pakaian terbaru
yang dipajang di dalam etalase toko pakaian, saat responden
membayangkan dirinya melewati etalase tersebut (pada gambar
digital etalase flat dan etalase arcade).
2. Ketertarikan responden pada model pakaian terbaru di etalase toko
pakaian saat responden membayangkan dirinya melewati etalase
tersebut.
3.5.3 Variabel Terikat (variabel dependen)
Minat pelanggan untuk masuk toko (Y) setelah melihat gambar digital etalase.
Pengukuran minat dalam penelitian ini juga diukur dengan skala likert 5-point.
Pada penelitian ini minat pelanggan diukur dari tingkat kemungkinan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39
pelanggan untuk masuk ke dalam toko setelah mengevaluasi gambar digital
etalase. Minat pelanggan untuk masuk toko diukur dengan tingkat kesetujuan
untuk masuk toko atas pernyataan-pernyataan sebelumnya :
Tingkat kemungkinan responden untuk memasuki toko pakaian.
3.6. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi UNAIR
Surabaya. Untuk penelitian ini sebanyak 100 orang. Metode pengambilan
sampel dengan cara accidental sampling, metode pengambilan sampel yang
didasarkan pada prinsip kemudahan untuk mendapatkan sampel. Jumlah ini
sesuai dengan rekomendasi dari Hair et al., (1998: 605) bahwa untuk
mendapatkan pengukuran yang dianggap baik maka jumlah sampel 100 atau
lebih.
3.7. Tipe dan Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang didapat dengan penyebaran kuesioner.
2. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari studi kepustakaan yang
berasal dari buku dan jurnal.
3.8. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini meliputi:
1. Studi Pustaka
Data diperoleh melalui buku, jurnal ilmiah, serta literatur lain yang berkaitan
dengan topik penelitian yang selanjutnya dijadikan sebagai landasan teori
penelitian.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40
2. Studi Lapangan
Studi lapangan disini merupakan eksperimen laboratorium sehingga
responden tidak berada di depan toko tetapi responden diberikan gambar
digital etalase dengan harapan mereka membayangkan dirinya melintas di
depan etalase toko seperti yang tampak dalam gambar yang diberikan
peneliti. Setelah itu responden diberi kuisioner untuk mendapatkan hasil dari
eksperimen yaitu persepsi dan minat untuk masuk toko setelah melihat
gambar digital etalase.
3.9 Teknik Analisis
3.9.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas untuk menguji variabel persepsi dan minat
pelanggan untuk masuk toko.
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu alat
ukur atau kuisioner yang digunakan (Ghozali, 2006:45). Validitas data
diukur dengan menggunakan teknik korelasi total item. Item dapat
dikatakan konsisten secara internal jika memiliki nilai di atas 0,3.
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui akurasi dan ketepatan
pengukurnya. Reliabilitas dihitung dengan koefisian alpha cronbach. Jika
koefisien menunjukkan angka di atas 0,6 maka realibilitas terpenuhi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41
3.9.2. Pengolahan data
1. Uji pair t-test
Uji pair t-test digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan
persepsi setelah melihat gambar digital etalase flat dan etalase arcade. Uji pair t-
test dilakukan karena semua responden memberikan penilaian baik pada tipe
etalase flat dan etalase arcade. Dalam istilah statistik hal tersebut disebut
berpasangan atau paired (Ghozali, 2006: 56). Untuk mengetahui apakah
perbedaan yang ada adalah signifikan maka yang harus diperhatikan adalah nilai
significant two-tailed, jika > 0,025 maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dan juga
sebaliknya.
2. Regresi Linear Sederhana
Regresi yang digunakan adalah regresi linier sederhana yang menguji
pengaruh persepsi terhadap minat pelanggan untuk masuk toko. Untuk
menginterpretasikan hasil dari analisis regresi linear, yang pertama kali dilakukan
adalah melihat nilai adjusted R square (R2) untuk mengetahui seberapa besar
variasi dari variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Selanjutnya
adalah melihat signifikansi dari tabel uji F dan uji t. Jika nilai signifikansi < 0,05
maka maka dapat disimpulkan jika variabel bebas berpengaruh pada variabel
terikat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan dari
penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi
hasil penelitian, karakteristik responden, deskripsi variabel penelitian, validitas
dan reabilitas, uji t (paired sample t-test), persepsi atas elemen etalase toko, minat
pelanggan untuk masuk toko, serta pembahasannya.
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data yang telah didapatkan
melalui penyebaran kuesioner, selanjutnya, dilakukan pembahasan atas hasil dari
analisis pengolahan data.
4.1.1. Karakteristik Responden
Penjelasan atas karakteristik dari responden diuraikan sebagai berikut :
a. Berdasarkan jenis kelamin
Responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, sebagai berikut :
TABEL 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 54 54.0
Wanita 46 46.0 Total 100 100.0
Sumber: lampiran
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden dalam
penelitian ini adalah 59,5% pria dan 40,5% wanita.
42
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43
4.2 Validitas dan Reliabiltas Alat Ukur
4.2.1 Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan untuk penelitian. Kuesioner yang disusun oleh penulis harus
bisa mengukur apa yang ingin diukur dalam penelitian, dan untuk itu maka
dilakukan uji validitas. Pengujian dilakukan atas tiap item pertanyaan pada
kuisioner yang disebarkan pada 100 responden. Pengujian dilakukan dengan cara
menghitung koefisien korelasi pearson dari tiap pernyataan dengan skor total yang
diperoleh. Apabila r hitung lebih besar dari 0,3, maka pernyataan tersebut
dianggap valid dan sebaliknya jika r hitung kurang dari 0,3, maka pernyatan
tersebut dianggap tidak valid atau gugur. Hasil uji validitas terhadap variabel
persepsi gambar digital etalase adalah sebagai berikut :
TABEL 4.2 VALIDITAS
Variabel Indikator Item Pearson Correlation
Keterangan
Item 1 0.4524 Valid Promosi Item 2 0.5686 Valid Item 1 0.3433 Valid Merchandise Item 2 0.6390 Valid Item 1 0.4620 Valid
Persepsi atas gambar digital
etalase flat Fashion
Item 2 0.6267 Valid Item 1 0.5915 Valid
Promosi Item 2 0.6840 Valid Item 1 0.5684 Valid
Merchandise Item 2 0.6072 Valid Item 1 0.5645 Valid
Persepsi atas gambar digital etalase arcade
Fashion Item 2 0.7243 Valid
Sumber: lampiran
Dari tabel 4.7 dapat dilihat jika semua pernyataan memiliki korelasi > 0,3
sehingga semua pernyataan dalam kuisioner dapat dinyatakan valid.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih,
atau dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini reliabilitas kuisioner diukur
melalui teknik pengukuran reliabilitas konsistensi internal dengan menghitung
cronbach alpha (α). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan
alpha dengan butir 0,6. Dimana jika cronbach alpha (α) lebih besar dari 0,6 maka
butir-butir pernyataan dalam kuisioner adalah reliabel (Ghozali, 2006:42).
Reliabel atau tidaknya kuisioner dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.3 Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpha Keterangan
Persepsi gambar digital etalase flat 0.7699 Reliabel
Persepsi gambar digital etalase arcade 0.8425 Reliabel
Sumber: lampiran
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian
Skala yang digunakan adalah skala Likert, dimana skala peringkat dimulai
dari nilai 1 (sangat tidak setuju) dengan bobot terendah sampai dengan nilai 5
(sangat setuju) dengan bobot tertinggi. Semakin tinggi bobot yang diperoleh,
semakin baik kategorinya. Untuk menentukan nilai rata-rata dari masing-masing
responden terhadap item-item pernyataan, maka dilakukan dengan cara
menjumlah nilai jawaban tersebut dibagi dengan masing-masing jumlah item atau
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
indikator dalam setiap variabel. Berikut merupakan penjelasan tentang variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian :
4.3.1 Persepsi atas Gambar Digital Etalase Flat
Tabel 4.4
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Flat Atas Promotion Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 0 4.05 0 3.83 Tidak setuju 3 11
Netral 15 19 Setuju 56 46
Sangat setuju 26 24 Total 100 100
Sumber: lampiran Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan
melihat promosi di etalase flat bahwa persentase jawaban yang paling banyak
adalah jawaban kategori setuju dengan nilai 56 %. Kemudian secara berturut –
turut sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban sangat setuju sebanyak
26 %, netral sebanyak 15 %, jawaban tidak setuju sebanyak 3 % dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban
responden diperoleh nilai 4,05 yang menunjukkan responden setuju bahwa etalase
tipe flat memberikan kemudahan bagi responden melihat promosi produk apabila
ada orang yang melintas di depannya.
Dari tabel 4.4 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan
melihat promosi di etalase flat bahwa persentase jawaban yang paling banyak
adalah jawaban kategori setuju dengan nilai 46 %. Kemudian secara berturut –
turut sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban sangat setuju sebanyak
24 %, netral sebanyak 19 %, jawaban tidak setuju sebanyak 11 % dan tidak ada
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban
responden diperoleh nilai 3,83 yang menunjukkan responden setuju bahwa atas
pernyataan tertarik untuk melihat informasi penawaran program promosi pada
pakaian yang terpajang di etalase toko pakaian.
Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Flat Atas Merchandise Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 0 4.18 0 3.77 Tidak setuju 0 4
Netral 11 30 Setuju 60 51
Sangat setuju 29 15 Total 100 100
Sumber: lampiran
Dari tabel 4.5 dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan
melihat merchandise di etalase flat bahwa persentase jawaban yang paling banyak
adalah jawaban kategori setuju dengan nilai 60 %. Kemudian secara berturut –
turut sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban sangat setuju sebanyak
29 % dan sisanya jawaban netral sebanyak 11 %. Tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban
responden diperoleh nilai 4,18 yang menunjukkan responden setuju bahwa etalase
tipe flat memberikan kemudahan bagi responden melihat merchandise atau barang
dagangan yang dipajang apabila ada orang yang melintas di depannya.
Dari tabel 4.5 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan
melihat merchandise di etalase flat bahwa jawaban yang paling banyak adalah
jawaban kategori setuju dengan nilai 51 %. Kemudian secara berturut – turut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47
sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban netral sebanyak 30 %, sangat
setuju sebanyak 15 %, jawaban tidak setuju sebanyak 4 % dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban
responden diperoleh nilai 3,77 yang menunjukkan responden setuju bahwa atas
pernyataan tertarik pada ragam kelengkapan pakaian yang terpajang pada etalase
toko pakaian.
Tabel 4.6
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Flat Atas Fashion Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 0 4.13 1 3.72 Tidak setuju 5 9
Netral 8 24 Setuju 56 49
Sangat setuju 31 17 Total 100 100
Sumber: lampiran
Tabel 4.6 dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan melihat
fashion di etalase flat bahwa jawaban yang paling banyak adalah jawaban kategori
setuju dengan nilai 46,6 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai dengan
jumlah persentasenya adalah jawaban sangat setuju sebanyak 25.2 %, jawaban
tidak setuju sebanyak 16.8 %, jawaban sangat tidak setuju 6,1 % dan sisanya yang
menjawab netral sebanyak 5.3 %. Berdasarkan rata-rata jawaban responden
diperoleh nilai 4,13 yang menunjukkan responden setuju bahwa etalase tipe flat
memberikan kemudahan bagi responden melihat fashion atau trend baju terbaru
apabila ada orang yang melintas di depannya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48
Tabel 4.6 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan melihat
fashion di etalase flat bahwa jawaban yang paling banyak adalah jawaban kategori
setuju dengan nilai 49 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai dengan jumlah
persentasenya adalah jawaban netral sebanyak 24 %, sangat setuju sebanyak 17
%, jawaban tidak setuju sebanyak 9 % dan responden yang menjawab sangat tidak
setuju ada 1 %. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh nilai 3,72
yang menunjukkan responden setuju bahwa atas pernyataan ketertarikan
responden pada model pakaian terbaru yang terpajang pada etalase toko pakaian.
4.3.2 Minat Untuk Masuk Toko Pada Etalase Flat
Tabel 4.7
Deskripsi Jawaban Indikator Minat Responden untuk Masuk Etalase Flat
Kategori Frekuensi Persentase Rata-rata Sangat tidak setuju 0 0 4,07
Tidak setuju 2 2 Netral 18 18 Setuju 51 51
Sangat setuju 29 29 Total 100 100
Sumber: lampiran
Dari tabel 4.7 dijelaskan dari jawaban minat responden untuk memasuki
toko, bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah jawaban kategori
setuju dengan nilai 51 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai dengan jumlah
persentasenya adalah jawaban sangat setuju sebanyak 29 %, jawaban netral
sebanyak 18 %, jawaban tidak setuju 2 % dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh
nilai 4,07 yang menunjukkan responden setuju dengan pernyataan berminat untuk
masuk pada etalase tipe flat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49
4.3.3 Persepsi atas Gambar Digital Etalase Arcade
Tabel 4.8
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Arcade Atas Promotion Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 5 2.92 4 2.89 Tidak setuju 37 33
Netral 23 36 Setuju 31 24
Sangat setuju 4 3 Total 100 100
Sumber: lampiran
Tabel 4.8 dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan melihat
promosi di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah
tidak setuju dengan nilai 37 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai dengan
jumlah persentasenya adalah jawaban setuju sebanyak 31 %, jawaban netral
sebanyak 23 %, jawaban sangat tidak setuju 5 % dan jawaban sangat setuju
sebanyak 4 %. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh nilai 2,92 yang
menunjukkan responden cukup setuju bahwa etalase tipe arcade memberikan
kemudahan bagi responden melihat promosi produk apabila ada orang yang
melintas di depannya
Tabel 4.8 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan melihat
promosi di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah
yang menjawab netral dengan nilai 36 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai
dengan jumlah persentasenya adalah jawaban tidak setuju sebanyak 33 %,
jawaban setuju sebanyak 24 %, jawaban sangat tidak setuju 5 % dan jawaban
sangat setuju sebanyak 4 %. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
nilai 2,89 yang menunjukkan responden cukup setuju bahwa etalase tipe arcade
menimbulkan ketertarikan responden saat melihat informasi penawaran program
promosi pada pakaian yang terpajang
Tabel 4.9
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Arcade Atas Merchandise Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 11 2.31 8 2.60 Tidak setuju 56 46
Netral 25 24 Setuju 7 22
Sangat setuju 1 0 Total 100 100
Sumber: lampiran
Dari tabel 4.9 dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan
melihat merchandise di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling
banyak adalah jawaban kategori tidak setuju dengan nilai 56 %. Kemudian secara
berturut – turut sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban netral
sebanyak 25 %, jawaban sangat tidak setuju sebanyak 11 %, jawaban setuju, ada 7
% dan sisanya yang menjawab sangat setuju sebanyak 1 %. Berdasarkan rata-rata
jawaban responden diperoleh nilai 2,31 yang menunjukkan responden tidak setuju
bahwa etalase tipe arcade memberikan kemudahan bagi responden melihat
merchandise atau barang dagangan yang dipajang apabila ada orang yang melintas
di depannya.
Tabel 4.9 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan melihat
merchandise di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling banyak
adalah yang menjawab tidak setuju dengan nilai 46 %. Kemudian secara berturut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51
– turut sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban netral sebanyak 24 %,
jawaban setuju sebanyak 22 %, jawaban sangat tidak setuju 8 % dan tidak ada
jawaban sangat setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh nilai
2,60 yang menunjukkan responden tidak setuju bahwa etalase tipe arcade
menimbulkan ketertarikan responden pada ragam kelengkapan pakaian yang
terpajang pada etalase toko pakaian
Tabel 4.10
Deskripsi Jawaban Pada Indikator Persepsi Responden Pada Etalase Arcade Atas Fashion Ditinjau Dari Aspek Kemudahan Dan Ketertarikan
Item 1(Kemudahan) Item 2(Ketertarikan) Kategori Frekuensi Rata-rata Frekuensi Rata-rata
Sangat tidak setuju 8 2.52 6 2.76 Tidak setuju 50 36
Netral 24 34 Setuju 18 24
Sangat setuju 0 0 Total 100 100
Sumber: lampiran
Tabel 4.10 dijelaskan persepsi responden pada aspek kemudahan melihat
fashion di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah
jawaban kategori tidak setuju dengan nilai 50 %. Kemudian secara berturut – turut
sesuai dengan jumlah persentasenya adalah jawaban netral sebanyak 24 %,
jawaban setuju sebanyak 18 %, jawaban sangat tidak setuju 8 % dan tidak ada
yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh
nilai 2,52 yang menunjukkan responden cukup setuju bahwa etalase tipe arcade
memberikan kemudahan bagi responden melihat fashion atau trend baju terbaru
apabila ada orang yang melintas di depannya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52
Tabel 4.10 dijelaskan persepsi responden pada aspek ketertarikan melihat
fashion di etalase arcade bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah
jawaban tidak setuju dengan nilai 36 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai
dengan jumlah persentasenya adalah jawaban netral sebanyak 34 %, jawaban
setuju sebanyak 24 %, jawaban sangat tidak setuju 6 % dan tidak ada jawaban
sangat setuju. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh nilai 2,76 yang
menunjukkan responden cukup setuju bahwa etalase tipe arcade menimbulkan
ketertarikan responden pada model pakaian terbaru yang terpajang pada etalase
toko pakaian.
4.3.4 Minat Untuk Masuk Toko pada Etalase Arcade
Tabel 4.11
Deskripsi Jawaban Indikator Minat Responden untuk Masuk Etalase Arcade
Kategori Frekuensi Persentase Rata-rata Sangat tidak setuju 6 3.1 2,83
Tidak setuju 31 26.7 Netral 38 19.8 Setuju 24 26.0
Sangat setuju 1 24.4 Total 100 100.0
Sumber: lampiran
Tabel 4.12 dijelaskan dari jawaban minat responden untuk memasuki toko,
bahwa persentase jawaban yang paling banyak adalah jawaban kategori netral
dengan nilai 38 %. Kemudian secara berturut – turut sesuai dengan jumlah
persentasenya adalah jawaban tidak setuju sebanyak 31 %, jawaban setuju
sebanyak 24 %, jawaban sangat tidak setuju 6 % dan yang menjawab sangat
setuju hanya 1 orang. Berdasarkan rata-rata jawaban responden diperoleh nilai
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53
2,83 yang menunjukkan responden cukup setuju dengan pernyataan berminat
untuk masuk pada etalase tipe arcade.
4.4 Perbedaan Persepsi atas Gambar Digital Etalase dan Minat Untuk
Masuk Toko Pada Etalase Flat dan Arcade
Untuk menguji adanya perbedaan minat dan persepsi gambar digital tipe
flat dan arcade digunakan uji statistik parametrik. Uji ini dilakukan karena data
berskala interval. Namun sebelumnya dilakukan pengujian, data dipastikan
berdistribusi normal terlebih dahulu. Namun demikian berdasarkan kaidah central
limit theorem jika data berjumlah lebih dari 30 maka data diasumsikan
berdistribusi normal (Solimun, 2000).
Uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan persepsi
dan minat adalah uji t sampel berpasangan.
4.4.1 Perbedaan Persepsi atas Etalase Flat dan Arcade
Berikut adalah hasil uji t sampel berpasangan persepsi atas gambar digital:
Tabel 4.12 Hasil uji t berpasangan persepsi gambar digital Etalase Flat dan Arcade
Etalase Mean Std.
Deviation T Sig. Flat 3.9471 0.53427 Arcade 2.6667 0.67913 13.635 0.000
Sumber: lampiran
Hasil pengujian dengan menggunakan uji t berpasangan menunjukkan rata
– rata persepsi gambar digital (promosi, merchandise dan fashion) pada etalase
flat sebesar 3.9471 sedangkan rata – rata pada etalase arcade sebesar 2.6667. hasil
tersebut menunjukkan persepsi atas etalase flat lebih tinggi dibandingkan tipe
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
54
arcade. Untuk memastikan nilai rata – rata tersebut berbeda, dapat dilihat dari
hasil uji t. Tabel menunjukkan nilai t sebesar 13.635 dengan tingkat signifikansi
0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga ada perbedaan yang
signifikan persepsi gambar digital etalase tipe flat dan arcade.
4.4.2 Perbedaan Minat Untuk Masuk Toko pada Etalase Flat dan Arcade
Berikut adalah hasil uji t sampel berpasangan pada variabel minat untuk
masuk etalase :
Tabel 4.13 Hasil uji t berpasangan minat untuk masuk pada Etalase Flat dan Arcade
Etalase Mean Std.
Deviation T Sig. Flat 4.07 0.742 Arcade 2.83 0.900 10.066 0,000
Sumber: lampiran
Hasil pengujian dengan menggunakan uji t berpasangan menunjukkan rata
– rata minat untuk masuk pada etalase flat sebesar 4.07 sedangkan rata – rata pada
etalase arcade sebesar 2.83. Hasil tersebut menunjukkan hampir tidak ada
perbedaan minat pada etalase tipe flat dan arcade. Hasil perhitungan t diperoleh
nilai sebesar 10,066 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi ini lebih
kecil dari 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan minat untuk masuk etalase
pada tipe flat dan arcade.
4.5 Pengaruh Persepsi Atas Gambar Digital Etalase Terhadap Minat
Untuk Masuk Toko
Untuk menguji hipotesis yang berbunyi ”ada pengaruh persepsi atas
gambar digital etalase terhadap minat untuk masuk toko dilakukan pengujian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55
dengan menggunakan regresi linier sederhana. Perhitungan regresi dilakukan dua
kali yaitu pada tipe flat dan tipe arcade. Perhitungan regresi linier sederhana
karena variabel bebas yang digunakan tunggal. Berikut adalah hasil uji regresi
persepsi gambar digital terhadap minat untuk masuk :
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Regresi Persepsi Atas Gambar Digital Etalase Terhadap
Minat untuk Masuk Toko Flat Arcade
Variabel Koefisien Regresi t Sig
Koefisien Regresi t Sig
Konstanta 1,134 2.403 0,018 0,515 1.852 0,067 Persepsi gambar digital (X) 0,744 6.278 0,000 0,868 8.592 0,000
R 0,531 0,650 R² 0,287 0,430
Sumber: lampiran
1. Koefisien regresi
Dari hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel diatas, maka
persamaan regresi linier sederhana untuk etalase flat akan diperoleh sebagai
berikut:
Yf = 1,134 + 0,744 Xf
Koefisien regresi menunjukkan tanda positif yang berarti hubungan antar
variabel searah, artinya apabila semakin baik persepsi atas gambar digital flat
semakin besar keinginan untuk masuk dalam etalase demikian sebaliknya. Nilai
koefisien regresi hubungan antar variabel tersebut adalah sebesar 0,744.
Persamaan regresi linier sederhana untuk tipe arcade diperoleh hasil
sebagai berikut:
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56
Ya = 0,515 + 0,868 Xa
Koefisien regresi menunjukkan tanda positif yang berarti hubungan antar
variabel searah, artinya apabila semakin baik persepsi atas gambar digital arcade
semakin besar keinginan untuk masuk dalam etalase demikian sebaliknya. Nilai
koefisien regresi hubungan antar variabel tersebut adalah sebesar 0,868.
2. Koefisien determinasi
Analisis koefisien determinasi (R²) yaitu nilai yang menggambarkan besar
kecilnya perubahan minat untuk masuk etalase flat yang disebabkan oleh persepsi
gambar digital. Koefisien (R²) menunjukkan variasi perubahan dalam variabel
terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Semakin tinggi nilai R² maka semakin
baiklah model tersebut. Nilai dari R² berkisar antara 0 sampai 1, semakin
mendekati 1 maka semakin baik kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat dalam model tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang terangkum
pada tabel, bahwa nilai R² sebesar 0,287 yang berarti menunjukkan bahwa
pengaruh persepsi atas gambar digital flat pada minat untuk masuk sebesar 28,7 %
dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisa variabel lain
tersebut 71,3 %.
Berdasarkan hasil analisis yang terangkum pada tabel, bahwa nilai R² pada
etalase arcade sebesar 0,569 yang berarti menunjukkan bahwa pengaruh persepsi
atas gambar digital arcade pada minat untuk masuk sebesar 43 % dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisa variabel lain tersebut 57 %.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57
3. Koefisien korelasi
Kemudian nilai R menunjukkan koefisien korelasi, yaitu hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian diperoleh R sebesar 0,531.
Nilai korelasi 0,531 tersebut menunjukkan adanya hubungan yang cukup antara
persepsi atas gambar digital etalase flat terhadap minat untuk masuk toko.
Korelasi dikatakan sangat erat jika bernilai antara 0,400 – 0,599 (Sugiono; 1998).
Hasil penelitian diperoleh R pada etalase arcade sebesar 0,650. Nilai
korelasi 0,650 tersebut menunjukkan adanya hubungan yang erat antara persepsi
atas gambar digital arcade dengan minat untuk masuk toko. Korelasi dikatakan
erat jika bernilai antara 0,6 – 0,8 (Sugiono; 1998).
4. Uji t
Uji t dimaksudkan untuk menguji tingkat signifikansi hubungan linier
antara variabel persepsi atas gambar digital etalase dengan minat untuk masuk
toko (Malhotra, 1999: 588). Dari hasil analisis uji t diperoleh t hitung sebesar
6.278 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena tingkat signifikansi
lebih kecil dari (<) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan persepsi atas gambar digital flat terhadap minat untuk masuk toko.
Dari hasil analisis uji t etalase arcade diperoleh t hitung sebesar 8.592 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari
(<) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi
atas gambar digital arcade terhadap minat untuk masuk toko.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58
4.6 Pembahasan
Setelah diketahui hasil penelitian baik yang dibahas dalam bentuk
deskriptif dengan nilai frekuensi dan nilai rata – rata, uji beda dengan
menggunakan uji t berpasangan dan uji regresi linier berganda maka selanjutnya
akan dibahas hasil tersebut berdasarkan kajian teori yang relevan.
4.6.1 Perbedaan Persepsi Gambar Digital Etalase Flat dan Arcade
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi gambar digital etalase pada
tipe flat lebih tinggi dibandingkan tipe arcade. Nilai jawaban yang lebih tinggi
menunjukkan bahwa persepsi gambar digital etalase tipe flat dinilai responden
lebih mudah dan lebih tertarik untuk mengamati promotion, merchandise, dan
fashion etalase dibandingkan tipe arcade.
Berdasarkan aspek kemudahan hal ini disebabkan pada desain etalase flat
dengan penataan datar membuat semua produk berada dalam satu garis linier yang
sama sehingga membuat responden atau pelanggan yang akan melintas di depan
toko akan lebih mudah melihat dibandingkan tipe etalase arcade. Kedua
berdasarkan aspek ketertarikan menunjukkan bahwa responden lebih tertarik pada
tipe flat dibandingkan dengan tipe arcade. Ketertarikan tersebut dilihat dari
beberapa aspek promotion, merchandise, dan fashion. Ketertarikan tersebut terkait
dengan penataan flat yang lebih sederhana dan memungkinkan responden dengan
cepat melakukan observasi atas semua barang atau informasi yang diinginkan dari
sebuah etalase. Ini terkait dengan fungsi pajangan adalah untuk menghibur
pelanggan dan menambah pengalaman berbelanja pelanggan. Disamping itu
berdasarkan cara pelanggan dalam melihat etalase saat melintas di depan toko
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
maka model etalase flat dirasakan akan membuat pelanggan maksimal dalam
menangkap informasi dan pajangan yang ada dalam etalase. Dengan adanya
penataan yang mendatar atau horisontal maka pengunjung tidak perlu
mengeluarkan kemampuan mengekplorasi lebih untuk melihat pajangan
dibandingkan etalase yang dipajang depan dan belakang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Penelitian
yang dilakukan Yildirim et al. (2007) menyatakan bahwa persepsi pelanggan pada
etalase flat dinilai lebih positif daripada tampilan yang ada di dalam etalase
arcade. Hal ini disebabkan oleh karena etalase flat yang memiliki penataan
mendatar (berjejer ke samping) memberikan kemudahan untuk melihat dan
mendapatkan informasi yang ada di dalam etalase ketika pelanggan melintas di
depan toko pakaian dibandingkan dengan etalase arcade yang mempunyai
penataan pajangan menjorok ke dalam akan membuat pelanggan yang melintas
kurang bisa menangkap dengan sempurna informasi pada etalase tersebut.
4.6.2 Perbedaan Minat untuk Masuk Toko pada Etalase Flat dan Arcade
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat pelanggan untuk masuk
etalase pada gambar digital etalase tipe flat lebih tinggi dibandingkan tipe arcade.
Nilai jawaban yang lebih tinggi menunjukkan bahwa setelah melihat gambar
digital etalase tipe flat responden lebih mudah dan lebih tertarik untuk masuk toko
dibandingkan toko yang memakai etalase tipe arcade.
Hal yang muncul setelah pelanggan melakukan penilaian atas etalase
adalah munculnya tingkat kemungkinan pelanggan pada minat mereka untuk
memasuki toko tersebut atau tidak. Salah satu harapan utama retailer yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
60
berbasis toko adalah menarik atau memikat pelanggan untuk berkunjung atau
masuk ke dalam toko tersebut. Niat untuk masuk toko dan juga niat untuk
melakukan pembelian ketika berada di dalam toko sangat berguna dalam hal
forecasting dan rencana pemasaran selanjutnya (Peter dan Olson, 2000).
Tipe etalase flat terbukti lebih menghasilkan minat untuk masuk yang
lebih tinggi (rata – rata minat pada etalase flat = 4,07) dibandingkan tipe arcade
(rata – rata minat pada etalase arcade = 2,83) ini disebabkan beberapa alasan.
Pertama bentuk etalase yang mendatar memungkinkan pengunjung dapat
langsung masuk ke etalase tanpa harus berjalan lebih jauh mencapai pintu masuk
seperti halnya pada etalase arcade. Kedua pada etalase bentuk flat memungkinkan
pelanggan tidak merasa enggan untuk segera masuk karena ekplorasi pelanggan
akan pakaian lebih cepat dilakukan dibandingkan bentuk arcade yang membuat
pelanggan harus melihat ke bagian lebih dalam dari etalase.
4.7 Pengaruh Persepsi Atas Gambar Digital Etalase terhadap Minat
Untuk Masuk Toko
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi atas gambar digital etalase
tipe flat maupun etalase tipe arcade berpengaruh pada minat untuk masuk toko.
Adanya pengaruh atas gambar digital etalase tipe flat dan arcade terhadap minat
untuk masuk toko ini sesuai dengan fungsi dan tipe etalase yang bertujuan
menarik minat pelanggan untuk masuk. Etalase merupakan media agar pelanggan
lebih mudah dan mengobservasi pakaian atau barang yang didagangkan. Pada
beberapa penelitian menyatakan bahwa para pelanggan lebih suka untuk
mengamati dan menggali informasi toko pakaian dari etalase toko (Castananeda,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61
1996; Fletcher, 1987). Etalase juga dapat menyita perhatian pelanggan dan
menarik mereka masuk ke dalam toko (Discount Store News: Horvitz 1998).
Etalase juga dapat membantu menciptakan dan mempertahankan image retailer
yang baik dalam benak pelanggan Park et al. (1986).
Minat pelanggan untuk masuk dalam etalase menunjukkan peran etalase
sebagai media promosi atau media untuk mengenalkan produk terbukti
berpengaruh. Demikian pula peran etalase sebagai media untuk mengenalkan
barang dagangan atau merchandise terbukti berpengaruh. Dan salah satu fungsi
lain dari etalase adalah untuk mengenalkan desain atau fashion terbaru juga
terbukti berpengaruh untuk membuat pelanggan berminat untuk masuk dan ingin
melakukan mengeksplorasi lebih jauh terhadap barang – barang dagangan yang
terdapat dalam etalase.
Pada penelitian ini pelanggan atau responden hanya ditunjukkan gambar
etalase dengan dua tipe. Meskipun ditunjukkan dengan menggunakan gambar
namun gambar etalase tersebut dibuat sesuai dengan keadaan aslinya sehingga
dengan gambar tersebut akan membuat pelanggan dapat membayangkan apabila
pelanggan melintas di depan etalase yang sebenarnya. Dengan membayangkan
atau berimaginasi seperti melintas di depan etalase sebenarnya, pelanggan dapat
memberikan persepsi atas elemen promotion, merchandise dan fashion. Karena
gambar yang terlihat dapat menghasilkan interpretasi respon kognitif seorang
pelanggan yaitu pengetahuan dan pengalaman pelanggan sebelumnya pada
etalase toko yang sebenarnya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
62
Melihat hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh etalase
arcade lebih tinggi dibandingkan etalase flat. Pada etalase flat sebesar 28,7 %
sedangkan pada etalase arcade sebesar 43 %. Melihat hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa pada penelitian dengan desain eksperimental terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu aspek validitas internal dan eksternal. Validitas
internal menjawab pertanyaan apakah perlakuan memang benar – benar
menghasilkan perbedaan atau kemaknaan hasil (Zainuddin, 2000). Validitas
internal ini dapat dipenuhi dengan adanya kontrol pada beberapa aspek yang
menjadi penganggu dan adanya replikasi. Penelitian eksperimental juga harus
memenuhi syarat validitas eksternal yaitu menjawab pertanyaan sejauh mana
derajat representatifitas hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Hal ini dapat
dipenuhi dengan adanya randomisasi. Pada penelitian ini gambar etalase yang
ditunjukkan pada responden adalah gambar artifisial. Terkait dengan hal tersebut
maka kekurangan desain eksperimental pada penelitian ini adalah tidak adanya
randomisasi pada sampel penelitian dan tidak ada kelompok kontrol.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini sesuai dengan tujuan
penelitian adalah sebagai berikut :
1 Ada perbedaan persepsi pelanggan atas elemen promotion, merchandise dan
fashion yang dipajang di etalase saat melihat gambar digital etalase flat dan
etalase arcade. Persepsi pelanggan lebih besar pada etalase flat
dibandingkan etalase arcade. Besarnya nilai rata-rata pada etalase flat lebih
tinggi dibandingkan pada etalase arcade karena etalase flat memberikan
kemudahan pada pelanggan untuk menangkap informasi, serta etalase flat
memberikan daya tarik yang yang lebih baik dibandingkan etalase arcade
2 Ada perbedaan minat pelanggan untuk masuk toko saat melihat gambar
digital etalase flat dan etalase arcade. Minat pelanggan untuk masuk toko
lebih besar pada etalase flat dibandingkan etalase arcade. Besarnya nilai
rata-rata etalase flat lebih tinggi dibandingkan etalase arcade karena bentuk
etalase yang mendatar yang memungkinkan pengunjung dapat langsung
masuk ke etalase tanpa harus berjalan lebih jauh mencapai pintu masuk
seperti halnya pada etalase arcade.
3 Ada pengaruh persepsi pelanggan atas elemen promotion, merchandise dan
fashion yang dipajang di etalase terhadap minat pelanggan untuk masuk
toko pakaian baik pada etalase flat maupun arcade. Besarnya pengaruh
63
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64
persepsi pelanggan atas elemen promotion, merchandise dan fashion yang
dipajang di etalase terhadap minat pelanggan untuk masuk toko pakaian baik
pada etalase flat sebesar 28,7 %. Besarnya pengaruh persepsi pelanggan atas
elemen promotion, merchandise dan fashion yang dipajang di etalase
terhadap minat pelanggan untuk masuk toko pakaian baik pada etalase
arcade sebesar 43 %.
5.2 Saran
Saran yang diajukan dalam penelitian dengan berdasarkan hasil penelitian
serta kesimpulan :
1. Pentingnya setiap toko pakaian mendesain dan memiliki etalase yang
menarik yang terletak di bagian depan toko pakaian, karena etalase
terbukti berpengaruh pada persepsi pelanggan dan akhirnya dapat
mempengaruhi minat pelanggan untuk memasuki toko tersebut.
2. Sebaiknya para pemasar yang bergerak pada industri ritel pakaian
mempertimbangkan menggunakan etalase bentuk flat sebagai sarana untuk
memajang barang dagangan karena etalase flat terbukti memiliki nilai
persepsi yang tinggi.
3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan setting etalase toko
pakaian yang sebenarnya sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih nyata
sebagai masukan pada pemilik toko pakaian.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Berman, B. and Evans, J. Retail Management. 1992. Fifth Edition. New York: Maxwell and Macmillan Press.
--------------. and Evans, J. Retail Management. 2003. Fifth Edition. New York: Maxwell and Macmillan Press.
Bettman, J.R., Luce, M.F., and Payne, J.W. 1998. Constructive consumer choice processes. Journal of Consumer Research. 25: 187-217.
Castaneda, L. 1996. There’s More in Store. The Dallas Morning News, January 16, 1D.
Discount Store News, 1994. Store Design, Merchandising Valuable Selling Tools. Vol. 26, pp. 21–33.
Engel, James F. and Paul W Miniard. 2001. Consumer Behavior. Ninth Edition. Harcourt College Publishers.
Feldman, J.M., and Lynch, J.G. 1988. Self generated validity and other effects of measurement on belief, attitude, intentions and behavior. Journal of Applied Psychology: Human Perception and Performance. 73: 421-435.
Fletcher, K., 1987. Consumers’ Use and Perceptions Of Retailer-Controlled Information Sources. International Journal of Retailing. 2. 59–66.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi analisis Multivariat dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gilbert, David. 2003. Retail Marketing Management. Second Edition. Tottenham Court Road, London: Pearson Education Limited.
Hawkins, Del I., Roger J. Best and Kenneth A. Coney. 2004. Consumer Behaviour: Building Marketing Strategy. International Edition. New York: McGraw-Hill.
Houston, Raymond L. 1984. Buyer Behaviour: A decision Making Approach. Columbus, Ohio; Charles E. Merril Publishing Co.
Kotler, Phillip. 1973. Atmospherics as a Marketing Tool. Journal of Retailing. Vol. 49: 48-64.
------------------. and Kevin L. Keller. 2006. Marketing Management. Twelfth edition.
United States of America: Pearson Prentice Hall.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
67
-----------------. and Gary Armstrong. 2001. Principles of Marketing. New Jersey. Prentice Hall
Maholtra, N.K. 1999. Marketing Research: an Applied Orientation. New Jersey.
Mc Goldrick, Peter. 2002. Retail Marketing. Second Edition. McGraw Hill.
Mun, D. 1981. Shops: A manuel of planning and design. London: Architectural Press, 89-104.
Meyer, Warren G., Donald P. Kohns, E. Edward Harris and James R. Stone III, 1998. Retail Marketing. Eight Edition. McGraw-Hill.
Mowen, J. and M. Minor. 2002. Consumer Behaviour: a Framework. Prentice-Hall,Inc.
Omar, Ogenyi. 1999. Retailling Marketing
Pintel, G. and Diamond, J. 1983. Englewood cliffs: Retailing. Prentice Hall Inc. 282-313.
Patria, R. Angky. 2006. Tugas Akhir: Redesain Interior Gerai CitySurf dan CityGirls Yang Dinamis Kasual. Institut Teknologi 10 November Surabaya.
Park, C.W., Iyer, E.S., and Smith, D.C., 1989. The e�ects of situational factors on in-store grocery shop. Journal of Consumer Research Vol. 15. No. 4. 422–434.
Peter., J. and J.C. Olson. 2000. Behaviour Marketing strategies. Singapore: McGraw-Hill.
Sen, S., Block, L.G., and Chandran, S. 2002. Window Displays and Consumer Shopping Decisions. Journal of Retailing and Consumer Services. 9: 277-290.
Solimun. 2005. “Structural and Equation Aplikasi Software AMOS” Modelling. Malang. Fakultas MIPA dan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang
Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2005. Consumer Behavior. Eighth Edition. Prentice-Hall Inc. New Jersey: Upper Saddle River.
Triyono, Sigit. 2006. Sukses Terpadu Bisnis Ritel. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia, Jakarta.
Yildirim, Kemal. Aysu Akalın Başkayab, M. Lütfi Hidayetoğluc. 2007. The Effects of the Store Window Type on Consumers’ Perception and
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68
Shopping Attitudes Through the Use of Digital Pictures. G.U. Journal of Science. Vol. 20 No. 2. 33-40.
Zainuddin, Muhammad. 2000. Metode Penelitian. Surabaya. Airlangga University Press.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69
Lampiran 1
Kuesioner
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Responden Yth,
Saya mahasiswa S1, Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas
Airlangga, sedang menyusun skripsi
sebagai salah satu syarat kelulusan.
Penelitian yang saya lakukan
mengenai Pengaruh Persepsi
Gambar Digital Etalase Toko
Pakaian Terhadap Minat
Pelanggan Untuk Masuk Toko
Pakaian. Untuk itu saya memohon
kesediaan saudara/i guna mengisi
kuisioner ini. Atas waktu dan
partisipasinya, saya ucapkan terima
kasih
A. Karakteristik Responden
Berilah tanda cawang (V) pada
salah satu jawaban yang menurut
saudara paling sesuai.
1. Usia anda saat ini :
( ) 18-21th
( ) 22-25 th
2. Jenis kelamin :
( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3. Apakah anda pernah mengunjungi
atau berbelanja di toko ritel khusus
pakaian yang terletak di mall/pusat
pertokoan
( ) Ya
( ) Tidak
Berikut adalah gambar jenis etalase flat (memiliki penataan pajangan berjajar
menyamping) dan arcade (memiliki penataan pajangan berjajar ke belakang).
Gambar ini diupayakan sesuai dengan bentuk aslinya. Gambar didesain dari 2
arah pandang, tampak frontal (depan) dan tampak samping (450) untuk
menyesuaikan arah pandangan mata seperti halnya ketika anda sedang berjalan
atau melintasi depan etalase toko pakaian. Dari kedua gambar tersebut kemudian
amati dan rasakan ketika anda sedang berjalan atau berlalu di depan toko pakaian
yang memiliki masing-masing tipe etalase tersebut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
71
BOBOT PENILAIAN: STS = "SANGAT TIDAK SETUJU TS = "TIDAK SETUJU" N = "NETRAL" S = "SETUJU" SS = "SANGAT SETUJU" Saat melihat gambar bayangkan anda melintas di depan toko pakaian yang menggunakan jenis etalase seperti terlihat pada gambar
FLAT Pernyataan STS TS N S SS 1. Ketika saya sedang melintas di depan
toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan spesial diskon pada etalase tersebut ternyata mudah dilihat
2. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan spesial diskon pada etalase tersebut cukup menarik bagi saya
3. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan ragam jenis pakaian pada etalase tersebut mudah dilihat
4. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan ragam jenis pakaian pada etalase tersebut menarik bagi saya
5. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan model pakaian pada etalase tersebut mudah dilihat
6. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan model pakaian terbaru pada etalase tersebut menarik bagi saya
7. Saya berminat untuk memasuki toko pakaian dengan etalase tersebut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
72
BOBOT PENILAIAN: STS = "SANGAT TIDAK SETUJU TS = "TIDAK SETUJU" N = "NETRAL" S = "SETUJU" SS = "SANGAT SETUJU" Saat melihat gambar bayangkan anda melintas di depan toko pakaian yang menggunakan jenis etalase seperti terlihat pada gambar
ARCHADE Pernyataan STS TS N S SS 1. Ketika saya sedang melintas di depan
toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan spesial diskon pada etalase tersebut mudah dilihat
2. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan spesial diskon pada etalase tersebut menarik bagi saya
3. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan ragam jenis pakaian pada etalase tersebut mudah dilihat
4. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan ragam jenis pakaian pada etalase tersebut menarik bagi saya
5. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan model pakaian pada etalase tersebut mudah dilihat
6. Ketika saya sedang melintas di depan toko dan melihat etalase, menurut pendapat saya penempatan model pakaian terbaru pada etalase tersebut menarik bagi saya
7. Saya berminat untuk memasuki toko pakaian dengan etalase tersebut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
73
Lampiran 2
Data Mentah Hasil Penelitian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
74
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
No. Usia Jenis
Kelamin Pernah
mengunjungi Promosi 1
(flat) Promosi 2 (flat)
Promosi flat
1 1 2 1 4 3 3,5 2 1 2 1 4 4 4 3 1 1 1 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 5 1 2 1 5 2 3,5 6 1 2 1 5 4 4,5 7 1 1 1 5 4 4,5 8 1 2 1 5 5 5 9 1 2 1 4 4 4 10 1 2 1 4 3 3,5 11 1 2 1 4 4 4 12 1 1 1 4 3 3,5 13 1 2 1 4 4 4 14 1 2 1 4 4 4 15 1 2 1 4 4 4 16 1 1 1 4 3 3,5 17 1 2 1 4 5 4,5 18 1 1 1 4 4 4 19 1 2 1 5 4 4,5 20 1 2 1 3 3 3 21 1 2 1 5 5 5 22 1 1 1 4 5 4,5 23 1 1 1 4 4 4 24 1 1 1 4 4 4 25 1 1 1 4 5 4,5 26 1 1 1 4 4 4 27 1 1 1 4 3 3,5 28 1 1 1 4 2 3 29 1 2 1 4 4 4 30 1 2 1 4 2 3 31 1 1 1 4 3 3,5 32 1 2 1 5 4 4,5 33 1 1 1 3 4 3,5 34 1 1 1 3 2 2,5 35 1 1 1 4 4 4 36 1 2 1 5 5 5 37 1 2 1 4 5 4,5 38 1 1 1 4 4 4 39 1 1 1 5 4 4,5 40 1 2 1 3 4 3,5 41 1 2 1 3 2 2,5 42 2 1 1 4 4 4 43 2 1 1 4 5 4,5 44 2 1 1 5 4 4,5 45 2 1 1 3 3 3 46 2 2 1 3 3 3 47 2 1 1 4 3 3,5 48 2 2 1 4 4 4 49 2 1 1 3 4 3,5 50 2 1 1 5 4 4,5 51 2 2 1 4 2 3 52 2 2 1 2 2 2 53 2 1 1 4 4 4 54 2 1 1 5 4 4,5 55 2 2 1 5 5 5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
75
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
No. Usia Jenis
Kelamin Pernah
mengunjungi Promosi 1
(flat) Promosi 2 (flat)
Promosi flat
56 2 1 1 5 5 5 57 2 1 1 4 5 4,5 58 2 1 1 5 4 4,5 59 2 2 1 5 5 5 60 2 1 1 5 4 4,5 61 2 1 1 5 4 4,5 62 2 1 1 5 5 5 63 2 2 1 5 5 5 64 2 1 1 4 5 4,5 65 2 2 1 4 2 3 66 2 2 1 4 4 4 67 2 2 1 4 4 4 68 2 2 1 4 3 3,5 69 2 1 1 4 4 4 70 2 1 1 4 4 4 71 2 2 1 2 2 2 72 2 2 1 4 3 3,5 73 2 1 1 4 5 4,5 74 2 2 1 3 4 3,5 75 2 2 1 5 5 5 76 2 2 1 4 3 3,5 77 2 1 1 4 5 4,5 78 2 1 1 3 4 3,5 79 2 2 1 5 4 4,5 80 2 2 1 4 4 4 81 2 2 1 2 2 2 82 2 1 1 5 5 5 83 2 1 1 4 4 4 84 2 1 1 4 5 4,5 85 2 1 1 5 5 5 86 2 1 1 4 5 4,5 87 2 1 1 4 3 3,5 88 2 2 1 3 3 3 89 2 2 1 4 4 4 90 2 1 1 5 3 4 91 2 1 1 4 4 4 92 2 2 1 3 3 3 93 2 2 1 4 4 4 94 2 2 1 5 4 4,5 95 2 2 1 3 4 3,5 96 2 2 1 3 3 3 97 2 2 1 4 2 3 98 2 1 1 3 3 3 99 2 2 1 4 5 4,5
100 2 1 1 4 5 4,5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
76
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
Merchandise 1 (flat)
Merchandise 2 (flat)
Merchandise flat
Fashion 1 (flat)
Fashion 2 (flat)
Fashion flat
Persepsi Gambar Digital
Flat 4 4 4 4 4 4 3,83 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 4 3 3,5 4 4 4 3,83 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3,5 4 4 4 3,67 5 4 4,5 5 4 4,5 4,5 5 3 4 5 3 4 4,17 5 4 4,5 4 4 4 4,5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 3,5 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 4 4 4 4 3 3,5 3,67 4 5 4,5 4 4 4 4,17 5 4 4,5 4 4 4 4,17 4 4 4 5 2 3,5 3,83 4 3 3,5 2 3 2,5 3,17 5 4 4,5 4 5 4,5 4,5 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 5 5 5 5 5 5 4,83 5 3 4 4 4 4 3,67 5 5 5 4 4 4 4,67 4 4 4 3 4 3,5 4 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 4 3 3,5 4 5 4,5 4 4 4 4 3 4 3,5 4 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 4 2 3 4 2 3 3,17 4 3 3,5 2 2 2 2,83 3 4 3,5 4 4 4 3,83 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3,5 2 3 2,5 3,17 4 5 4,5 5 4 4,5 4,5 5 4 4,5 3 4 3,5 3,83 3 2 2,5 3 2 2,5 2,5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4,5 4 5 4,5 4,5 3 4 3,5 4 3 3,5 3,67 5 3 4 4 3 3,5 4 5 4 4,5 5 5 5 4,33 4 3 3,5 4 3 3,5 3,17 4 3 3,5 4 3 3,5 3,67 4 3 3,5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3,5 4 4 4 4 5 4 4,5 3,83 4 4 4 5 3 4 3,67 4 2 3 4 2 3 3,17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4,5 5 5 5 4,33 5 4 4,5 5 5 5 4,67 5 4 4,5 4 4 4 3,83 3 3 3 4 3 3,5 2,83 5 4 4,5 4 4 4 4,17 5 4 4,5 4 4 4 4,33 4 5 4,5 5 4 4,5 4,67
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
77
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
Merchandise 1 (flat)
Merchandise 2 (flat)
Merchandise flat
Fashion 1 (flat)
Fashion 2 (flat)
Fashion flat
Persepsi Gambar Digital
Flat 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4,5 4 4 4 5 4 4,5 4,33 5 4 4,5 4 5 4,5 4,67 4 5 4,5 5 4 4,5 4,5 4 4 4 3 4 3,5 4 4 4 4 5 5 5 4,67 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3,5 4 2 3 3,67 4 3 3,5 2 2 2 2,83 5 4 4,5 5 5 5 4,5 4 4 4 2 4 3 3,67 4 3 3,5 4 3 3,5 3,5 5 5 5 5 5 5 4,67 5 4 4,5 4 4 4 4,17 4 3 3,5 4 3 3,5 3 5 4 4,5 4 4 4 4 4 3 3,5 4 3 3,5 3,83 4 4 4 4 4 4 3,83 4 5 4,5 5 5 5 4,83 3 5 4 4 4 4 3,83 3 4 3,5 5 4 4,5 4,17 5 4 4,5 3 4 3,5 3,83 5 4 4,5 5 4 4,5 4,5 4 3 3,5 4 4 4 3,83 5 4 4,5 4 4 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4,33 3 4 3,5 4 4 4 3,83 3 4 3,5 5 1 3 3,67 4 4 4 5 5 5 4,67 4 4 4 5 4 4,5 4,33 4 4 4 4 4 4 3,83 4 4 4 5 3 4 3,67 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4,5 4 4 4 4,17 5 5 5 5 4 4,5 4,5 4 4 4 4 4 4 3,67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4,5 4,33 4 3 3,5 4 4 4 3,67 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,5 4 2 3 3,17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3,5 5 4 4,5 4,17 4 4 4 5 3 4 4,17
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
78
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
Minat (flat)
Promosi 1
(arcade) Promosi 2 (arcade)
Promosi arcade
Merchandise 1 (arcade)
Merchandise 2 (arcade)
Merchandise arcade
4 4 3 3,5 2 3 2,5 4 3 3 3 4 3 3,5 4 3 4 3,5 3 3 3 5 4 4 4 3 2 2,5 4 4 3 3,5 2 4 3 4 4 3 3,5 4 4 4 3 5 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 2,5 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2,5 4 3 2 2,5 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2,5 2 3 2,5 3 2 2 2 1 2 1,5 4 4 3 3,5 2 2 2 5 4 3 3,5 1 2 1,5 3 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4,5 3 4 3,5 5 4 3 3,5 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 5 1 2 1,5 3 2 2,5 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2,5 5 1 2 1,5 3 2 2,5 4 3 4 3,5 3 4 3,5 3 4 3 3,5 2 4 3 4 2 2 2 2 3 2,5 4 3 3 3 2 3 2,5 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3,5 2 2 2 5 2 2 2 1 1 1 4 2 3 2,5 2 4 3 3 3 4 3,5 3 4 3,5 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3,5 3 4 3,5 4 4 3 3,5 2 2 2 3 4 4 4 2 2 2 4 5 5 5 2 3 2,5 2 2 2 2 2 3 2,5 4 2 4 3 2 4 3 5 5 4 4,5 3 4 3,5 3 4 4 4 2 2 2 5 1 1 1 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2,5 3 4 3 3,5 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 5 5 5 2 3 2,5 4 4 4 4 3 4 3,5 5 4 2 3 2 4 3 4 2 2 2 3 2 2,5 3 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1,5 5 2 2 2 2 2 2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
79
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
Minat (flat)
Promosi 1
(arcade) Promosi 2 (arcade)
Promosi arcade
Merchandise 1 (arcade)
Merchandise 2 (arcade)
Merchandise arcade
5 1 1 1 1 1 1 5 3 4 3,5 4 4 4 5 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 1 1 1 5 2 2 2 1 1 1 4 2 3 2,5 1 2 1,5 5 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 3 2 2,5 4 2 2 2 2 3 2,5 5 2 3 2,5 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 5 2 2 2 2 3 2,5 5 3 3 3 3 2 2,5 4 2 3 2,5 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2,5 4 2 1 1,5 2 1 1,5 3 4 3 3,5 3 3 3 3 2 3 2,5 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1,5 4 2 3 2,5 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 3 1 2 1,5 4 4 3 3,5 2 2 2 5 4 3 3,5 2 1 1,5 4 3 3 3 2 3 2,5 5 3 4 3,5 5 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2,5 2 3 2,5 4 4 3 3,5 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 2 2 2 5 3 3 3 3 2 2,5 4 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 1 2 1,5 5 4 4 4 3 4 3,5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2,5 4 3 2 2,5 3 3 3
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
80
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN Fashion 1 (arcade)
Fashion 2 (arcade)
Fashion arcade
Persepsi Gambar Digital Arcade Minat (arcade)
4 2 3 3 4 3 3 3 3,17 4 2 4 3 3,17 3 3 4 3,5 3,33 4 4 4 4 3,5 2 4 4 4 3,83 3 4 2 3 3,33 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2,5 2 2 4 3 3 4 3 2 2,5 2,67 3 2 3 2,5 2,67 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2,33 2 3 2 2,5 2 3 4 3 3,5 3 3 2 1 1,5 2,17 1 3 3 3 3,33 3 3 4 3,5 3,83 5 3 3 3 2,83 2 1 1 1 1,67 2 1 2 1,5 1,83 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2,17 3 1 2 1,5 1,83 2 3 4 3,5 3,5 3 2 4 3 3,17 3 2 3 2,5 2,33 4 2 3 2,5 2,67 3 2 4 3 3 3 4 3 3,5 3 3 2 2 2 1,67 2 4 3 3,5 3 4 3 4 3,5 3,5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3,5 3,5 3 4 3 3,5 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3,5 4 2 3 2,5 2,33 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3,67 4 3 3 3 3 3 1 2 1,5 1,5 1 3 4 3,5 3 3 2 4 3 3,17 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3,5 4 3 4 3,5 3,67 3 2 3 2,5 2,83 4 3 2 2,5 2,33 1 2 3 2,5 2,83 4 2 2 2 1,83 2 2 2 2 2 2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
81
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN Fashion 1 (arcade)
Fashion 2 (arcade)
Fashion arcade
Persepsi Gambar Digital Arcade
Minat (arcade)
1 1 1 1 1 4 4 4 3,83 4 2 2 2 2 2 1 2 1,5 1,5 2 2 2 2 1,67 2 1 2 1,5 1,83 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2,67 4 4 2 2 2,83 3 2 3 2,5 2,33 4 4 4 4 2,83 4 2 2 2 2,33 2 2 3 2,5 2,33 3 2 3 2,5 2,67 3 3 2 2,5 2,33 2 2 3 2,5 2,33 2 2 1 1,5 1,5 3 4 3 3,5 3,33 4 2 2 2 2,17 2 2 2 2 2 2 3 2 2,5 2,17 2 2 2 2 1,5 1 4 3 3,5 3 4 2 2 2 2,33 4 2 2 2 2,17 2 3 2 2,5 2,67 2 2 3 2,5 2,5 2 2 3 2,5 2,67 3 4 2 3 3,5 3 4 4 4 3,67 3 2 3 2,5 2,5 2 2 3 2,5 2,67 3 2 1 1,5 1,5 2 2 2 2 2 2 1 2 1,5 2,5 2 3 3 3 2,83 3 2 3 2,5 2,5 2 3 3 3 2,67 3 2 1 1,5 1,67 1 3 4 3,5 3,67 4 4 4 4 4 4 2 3 2,5 2,5 4 4 4 4 4 4 2 3 2,5 2,67 3 2 3 2,5 2,67 3
Keterangan : Usia 1 = 18-21 th 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = 22-25 th 2 = Tidak Setuju Jenis Kelamin 1 = Laki-laki 3 = Netral 2 = Perempuan 4 = Setuju Pernah mengunjungi 5 = sangat Setuju 1 = Pernah Mengunjungi 2 = Tidak pernah mengunjungi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
82
Lampiran 3
Karakteristik Responden
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
83
Frequencies Frequency Table
Usia
44 44.0 44.0 44.056 56.0 56.0 100.0
100 100.0 100.0
18 - 21 tahun22 - 25 tahunTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenis Kelamin
54 54.0 54.0 54.046 46.0 46.0 100.0
100 100.0 100.0
PriaWanitaTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pernah mengunjungi
100 100.0 100.0 100.0YaValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
84
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reliabilitas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
85
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PROM_1_A 13.0800 11.4683 .5915 .8246 PROM_2_A 13.1100 11.4928 .6840 .8040 MER_1_A 13.6900 12.7211 .5684 .8268 MER_2_A 13.4000 11.8990 .6072 .8195 FAS_1_A 13.4800 12.3329 .5645 .8274 FAS_2_A 13.2400 11.4570 .7243 .7965 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 6 Alpha = .8425
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
86
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PROM_1_F 19.6300 7.8920 .4524 .7508 PROM_2_F 19.8500 6.7146 .5686 .7222 MER_1_F 19.5000 8.6768 .3433 .7726 MER_2_F 19.9100 7.1534 .6390 .7044 FAS_1_F 19.5500 7.7449 .4620 .7487 FAS_2_F 19.9600 6.6246 .6267 .7037 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 6 Alpha = .7699
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
87
Lampiran 5
Frekuensi Jawaban Responden Atas Indikator Penelitian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
88
Frequencies Frequency Table
Promosi 1 (flat)
3 3.0 3.0 3.015 15.0 15.0 18.056 56.0 56.0 74.026 26.0 26.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Promosi 2 (flat)
11 11.0 11.0 11.019 19.0 19.0 30.046 46.0 46.0 76.024 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Merchandise 1 (flat)
11 11.0 11.0 11.060 60.0 60.0 71.029 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
NetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Merchandise 2 (flat)
4 4.0 4.0 4.030 30.0 30.0 34.051 51.0 51.0 85.015 15.0 15.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
89
Fashion 1 (flat)
5 5.0 5.0 5.08 8.0 8.0 13.0
56 56.0 56.0 69.031 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Fashion 2 (flat)
1 1.0 1.0 1.09 9.0 9.0 10.0
24 24.0 24.0 34.049 49.0 49.0 83.017 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Minat (flat)
2 2.0 2.0 2.018 18.0 18.0 20.051 51.0 51.0 71.029 29.0 29.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Promosi 1 (arcade)
5 5.0 5.0 5.037 37.0 37.0 42.023 23.0 23.0 65.031 31.0 31.0 96.0
4 4.0 4.0 100.0100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
90
Promosi 2 (arcade)
4 4.0 4.0 4.033 33.0 33.0 37.036 36.0 36.0 73.024 24.0 24.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Merchandise 1 (arcade)
11 11.0 11.0 11.056 56.0 56.0 67.025 25.0 25.0 92.0
7 7.0 7.0 99.01 1.0 1.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Merchandise 2 (arcade)
8 8.0 8.0 8.046 46.0 46.0 54.024 24.0 24.0 78.022 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Fashion 1 (arcade)
8 8.0 8.0 8.050 50.0 50.0 58.024 24.0 24.0 82.018 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
91
Fashion 2 (arcade)
6 6.0 6.0 6.036 36.0 36.0 42.034 34.0 34.0 76.024 24.0 24.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Minat (arcade)
6 6.0 6.0 6.031 31.0 31.0 37.038 38.0 38.0 75.024 24.0 24.0 99.0
1 1.0 1.0 100.0100 100.0 100.0
Sangat tidak setujuTidak setujuNetralSetujuSangat setujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
92
Lampiran 6
Deskripsi jawaban Responden
Berdasarkan Nilai Mean
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
93
Descriptives
Descriptive Statistics
100 2 5 4.05 .730100 2 5 3.83 .922100 3 5 4.18 .609100 2 5 3.77 .750100 2 5 4.13 .761100 1 5 3.72 .889100 2 5 4.07 .742100 1 5 2.92 1.022100 1 5 2.89 .920100 1 5 2.31 .800100 1 4 2.60 .921100 1 4 2.52 .882100 1 4 2.76 .889100 1 5 2.83 .900100
Promosi 1 (flat)Promosi 2 (flat)Merchandise 1 (flat)Merchandise 2 (flat)Fashion 1 (flat)Fashion 2 (flat)Minat (flat)Promosi 1 (arcade)Promosi 2 (arcade)Merchandise 1 (arcade)Merchandise 2 (arcade)Fashion 1 (arcade)Fashion 2 (arcade)Minat (arcade)Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
94
Lampiran 7
Hasil Uji t
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
95
T-Test
Paired Samples Statistics
3.9471 100 .53427 .05343
2.6667 100 .67913 .06791
Persepsi GambarDigital FlatPersepsi GambarDigital Arcade
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Correlations
100 -.186 .064Persepsi GambarDigital Flat & PersepsiGambar Digital Arcade
Pair1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
1.2804 .93905 .09391 1.0941 1.4667 13.635 99 .000Persepsi GambarDigital Flat - PersepsiGambar Digital Arcade
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
T-Test
Paired Samples Statistics
4.07 100 .742 .0742.83 100 .900 .090
Minat (flat)Minat (arcade)
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Correlations
100 -.118 .242Minat (flat) &Minat (arcade)
Pair1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
1.24 1.232 .123 1.00 1.48 10.066 99 .000Minat (flat) -Minat (arcade)
Pair1
Mean Std. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
96
Lampiran 8
Hasil Uji Regresi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
97
Regression
Variables Entered/Removedb
Persepsi GambarDigital Flat
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Minat (flat)b.
Model Summary
.536a .287 .280 .630Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Persepsi Gambar Digital Flata.
ANOVAb
15.636 1 15.636 39.418 .000a
38.874 98 .39754.510 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Persepsi Gambar Digital Flata.
Dependent Variable: Minat (flat)b.
Coefficientsa
1.134 .472 2.403 .018
.744 .118 .536 6.278 .000
(Constant)Persepsi GambarDigital Flat
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Minat (flat)a.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
98
Regression
Variables Entered/Removedb
Persepsi GambarDigital Arcade
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Minat (arcade)b.
Model Summary
.655a .430 .424 .683Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Persepsi Gambar Digital Arcadea.
ANOVAb
34.420 1 34.420 73.827 .000a
45.690 98 .46680.110 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Persepsi Gambar Digital Arcadea.
Dependent Variable: Minat (arcade)b.
Coefficientsa
.515 .278 1.852 .067
.868 .101 .655 8.592 .000
(Constant)Persepsi GambarDigital Arcade
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Minat (arcade)a.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
99
Lampiran 9
Gambar Digital Penelitian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
100
ETALASE FLAT
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
101
ET ALASE ARCADE
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga