pengaruh pertumbuhan aset dan pertumbuhan …

85
PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Program Studi Akuntansi Oleh : Nama : Zikra Alfarizi Timur NPM : 1505170585 Program Studi : Akuntansi FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN

PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Nama : Zikra Alfarizi Timur

NPM : 1505170585

Program Studi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

ABSTRAK

Zikra Alfarizi Timur, NPM : 1505170585. Pengaruh Pertumbuhan Aset dan

Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.

Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara 2019.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan aset dan

pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Penelitian ini

menggunakan metode pendekatan asosiatif. Metode pengambilan sampel

menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah dokumentasi dengan cara mengakses official website Bursa efek

Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode analisis linier

berganda. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa pertumbuhan aset

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas.

Kata Kunci : Pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, profitabilitas.

Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT., atas berkat

dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini. Dengan

segala kemampuan yang ada, yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Aset dan

Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Strata 1 (SI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi di

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dalam penyelesaian

proposal inipenulis banyak menghadapi hambatan, baik dari segi teknis, waktu,

tenaga serta biaya.

Namun dengan petunjuk dari Allah SWT serta bantuan bimbingan dan

fasilitas yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan sebagai semestinya. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Ratno Timur dan Ibunda Leni Mardianti, yang selalu tidak henti-

henti memberikan semangat dan harapan sehingga penulis biasa termotivasi

untuk mencapai segala cita-citanya terutama dalam menjalankan kuliah

dengan baik dan dapat memperoleh hasil yang baik.

2. Bapak DR. Agussani, M.AP. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara (UMSU).

Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

ii

3. Bapak H. Januri, SE, MM., M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

4. Bapak Ade Gunawan, SE, M.Si, Selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

5. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, SE, M.Si. Selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara (UMSU).

6. Ibu Fitriani Saragih, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

7. Ibu Zulia Hanum, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

8. Bapak Novien Rialdy, SE, MM. Sebagai pembimbing yang ikut membantu

dan membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi.

9. Buat sahabatku Sri Wahyuni yang selalu membantu dan menemani penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama mahasiswa lain agar dapat dijadikan sebagai bahan

perbandingan dan dapat digunakan sebagai sumber refrensi dalam

pembuatan skripsi selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Medan, April 2019

Penulis

ZIKRA ALFARIZI TIMUR

1505170585

Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah.......................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. Uraian Teoritis .................................................................................. 8

1. Profitabilitas ............................................................................... 8

a. Pengertian Profitabilitas .................................................. 8

b. Indikator Profitabilitas ..................................................... 9

c. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas .......................... 12

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas ............ 13

2. Pertumbuhan Aset....................................................................... 15

3. Pertumbuhan Penjualan .............................................................. 16

4. Penelitian Terdahulu ................................................................... 17

B. Kerangka Konseptual ........................................................................ 19

C. Hipotesis Penelitan ............................................................................ 21

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

iv

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 23

A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 23

B. Defenisi Operasional Variabel ........................................................... 23

C. Tempat dan Waktu Penelitan ............................................................. 25

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 25

E. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 28

BAB IV HASIL DAN LANDASAN............................................................ 35

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 35

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 35

2. Rasio Keuangan Perusahaan ....................................................... 36

a. Profitabilitas .................................................................... 36

b. Pertumbuhan Aset ........................................................... 37

c. Pertumbuhan Penjualan ................................................... 38

3. Statistik Deskriptif ...................................................................... 40

4. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................... 41

5. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 43

a. Uji Normalitas ................................................................. 43

b. Uji Multikolineralitas ...................................................... 45

c. Uji Autokorelasi .............................................................. 46

d. Uji Heterokedastisitas ...................................................... 47

6. Pengujian Hipotesis .................................................................... 48

B. Pembahasan ...................................................................................... 53

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 58

A. Kesimpulan ....................................................................................... 58

B. Saran ................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 21

Gambar 4.1 Hasil P-Plot Regression ............................................................. 43

Gambar 4.2 Hasil Histogram ......................................................................... 44

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ....................................................... 48

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rasio Keuangan Perusahaan Plastik dan Kemasan ......................... ....2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... ....17

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian ........................................................... ....25

Tabel 3.2Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI .............. ....26

Tabel 3.3Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI . ....27

Tabel 4.1 Rata – Rata Return On Asset ......................................................... ....37

Tabel 4.2 Rata – Rata Asset Growth .............................................................. ....38

Tabel 4.3 Rata – Rata Sales Growth .............................................................. ....39

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif................................................................ ....40

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... ....42

Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogrov – Smirnov .................................................... ....45

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolenearitas ............................................................ ....46

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... ....47

Tabel 4.9 Hasil Uji t (Parsial) ........................................................................ ....49

Tabel 4.10 Hasil Uji F (Simultan) ................................................................. ....51

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ................................................................. ....53

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup

dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan

pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang cukup pesat, menuntut perusahaan

untuk melakukan pengelolaan usaha yang lebih baik. Hal itu dilakukan untuk

menghadapi persaingan antar perusahaan, baik dari industri sejenis maupun industri

secara keseluruhan. Masing-masing perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif

dan efesien khususnya untuk meningkatkan prestasi perusahaan dalam kinerja

keuangannya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu,

perusahaan harus mengambil langkah-langkah baru untuk tercapainya tujuan

perusahaan. Keberhasilan perusahaan juga tidak bergantung pada manajer dan

manajemen perusahaan, tetapi juga pada tingkat keterlibatan karyawan terhadap

aktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan.

Menurut (Kasmir, 2016) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk melihat

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Rasio profitabilitas yang sering dipakai adalah Return On Assets (ROA)

merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dalam menghasilkan

laba dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

2

tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on assets (ROA)

merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return On Asset

(ROA) merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas

sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh perusahaan (Munawir, 2010).

Dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus dapat

beroperasi secara lancar dan dapat mengkombinasikan semua sumber daya yang

ada, sehingga dapat mencapai hasil dan tingkat laba yang optimal. Kelangsungan

hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan

itu sendiri. Profitabilitas merupakan salah satu faktor untuk menilai baik buruknya

kinerja perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu

perusahaan diantaranya Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt

To Equity Ratio (DER), Debt Ratio (DR), Pertumbuhan Penjualan dan

Pertumbuhan Aset (Barus, 2013)

Dengan demikian peneliti mengambil objek penelitian yaitu perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018

yang akan disajikan pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Rasio Keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2014-2018

Emiten Tahun Asset Growth Sales Growth

Return On

Asset (ROA)

ULTJ

2014 3,75% 13,19% 9,71%

2015 21,35% 12,18% 14,78%

2016 19,75% 6,65% 16,74%

2017 22,36% 7,33% 13,72%

2018 7,11% 8,81% 12,62%

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

3

INDF

2014 10,04% 10,15% 5,99%

2015 6,86% 0,74% 4,04%

2016 -10,52% 4,05% 6,41%

2017 7,02% 5,29% 5,85%

2018 9,77% 4,5% 5,13%

MLBI

2014 25,18% -16,10% 35,63%

2015 -5,84% -9,78% 23,66%

2016 8,29% 21,03% 43,17%

2017 10,33% 3,87% 42,71%

2018 15,11% 7,36% 42,38%

MYOR

2014 5,99% 17,90% 3,98%

2015 10,22% 4,58% 11,02%

2016 13,93% 23,83% 10,75%

2017 15,43% 13,44% 10,53%

2018 17,94% 15,58% 10,00%

ICBP

2014 17,12% 19,63% 10,16%

2015 6,63% 12,39% 11,01%

2016 8,82% 2,15% 12,56%

2017 9,40% 3,31% 11,21%

2018 8,68% 7,88% 10,65%

SKBM

2014 30,52% 14,20% 13,72%

2015 17,70% -8,00% 5,25%

2016 31,02% 10,19% 2,25%

2017 62,03% 22,67% 1,59%

2018 9,13% 6,10% 0,90%

STTP

2014 15,65% 28,06% 7,26%

2015 12,90% 17,22% 9,67%

2016 21,72% 3,33% 7,45%

2017 0,26% 7,47% 9,22%

2018 12,33% 10,67% 9,69%

Sumber: IDX 2014-2018 (Data di olah)

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

4

Dari data tabulasi diatas adalah perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Pada beberapa perusahaan di

atas PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, dan PT. Multi

Bintang Indonesia Tbk. terlihat bahwa pertumbuhan aset mengalami kenaikan

namun profitabilitas mengalami penurunan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan

aset semakin tinggi pula laba yang dihasilkan yang berarti semakin tinggi juga

profitabilitas perusahaan (Yuliana, 2014). Hal ini tidak sesuai dengan teori di atas.

Pada perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, PT. Sekar

Bumi Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, pertumbuhan penjualan

mengalami kenaikan namun profitabilitas mengalami penurunan. Semakin besar

penjualan yang diharapkan semakin tinggi profitabilitas perusahaan (Shintya, 2017)

Pada beberapa perusahaan diatas dapat dilihat Return On Asset (ROA)

mengalami penurunan pada PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company

Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Sekar Bumi Tbk,

setiap tahunnya. Return on asset (ROA) dinyatakan dalam dalam persentase yang

menunjukkan produktivitas dari seluruh dana yang dimiliki oleh perusahaan.

Semakin kecil return on asset (ROA) mengindikasikan keadaan perusahaan tidak

baik (Rifai, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Pertumbuhan Penjualan

Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”.

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah tersebut

diantaranya:

1. Pertumbuhan aset mengalami kenaikan namun Return On Asset (ROA)

mengalami penurunan pada tahun 2014-2018.

2. Pertumbuhan penjualan mengalami kenaikan namun Return On Asset

(ROA) mengalami penurunan pada tahun 2014-2018.

C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang akan diteliti tidak

terlalu meluas, maka peneliti membatasi penelitian ini sebagai berikut:

a. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sub sector

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)

b. Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan selama

periode lima tahunya itu tahun 2014-2018

c. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rasio Profitabilitas yang

diukur dengan Return On Asset (ROA)

2. Rumusan Masalah

Sehubung dengan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan

yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap profitabilitas

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2014-2018?

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

6

b. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap

profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018?

c. Apakah pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan

berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2018?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan mengetahui apakah pertumbuhan aset berpengaruh

terhadap profitailitas pada perusahaan makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

2. Untuk menguji dan mengetahui apakah pertumbuhan penjualan

berpengaruh terhadap profitailitas pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

3. Untuk menguji dan mengetahui apakah pertumbuhan aset dan

pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan makakan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2018.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah ilmu yang telah didapat selama

melaksanakan perkuliahan di Universitas dan dapat menambah wawasan

secara nyata.

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

7

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan acuan yang positif dalam

meningkatkan laba perusahaan dan dapat memotivasi dalam mencapai laba

sebesar mungkin.

3. Bagi universitas, diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan dasar dalam

meneliti pengaruh pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan terhadap

profitabilitas perusahaan.

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Menurut (Sudana, 2012) mengemukakan bahwa: “Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan

menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva,

modal dan penjualan perusahaan”.

Menurut (Ane, 2011) pengertian profitabilitas adalah “Profitabilitas

merupakan sumber daya dan aktiva manajemen yang dibuat untuk

menghasilkan penjualan, pendapatan, penghasilan operasi, atau sering laba,

untuk menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva

selama periode operasi.”

Menurut (Samryn, 2015) pengertian profitabilitasadalah

“profitabilitas merupakan suatu model analisis yang berupa perbandingan

data keuangan sehingga informasi keuangan tersebut lebih berarti. Analis

rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan neraca dan laporan laba rugi yang disajikan perusahaan.”

Menurut (Riyanto, 2011) profitabilitas suatu perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

9

Menurut (Sari, 2009) Profit merupakan hasil dari kebijakan manajemen.

Oleh karena itu, kinerja perusahaan dapat diukur dengan profit. Kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan profit disebut profitabilitas.

Menurut (Ardila, 2017) Profitabilitas juga berfungsi sebagai alat prediksi

keberlangsungan usaha perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga perusahaan

akan selalu berupaya meningkatkan profitabilitasnya.

Berdasarkan pengertian rasio profitabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa

rasio profitabilitas adalah rasio untuk menunjukkan efesiensi perusahaan.

b. Indikator Profitabilitas

Rasio profitabilitas dapat diukur melalui beberapa indicator sebagai

berikut:

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin digunakan untuk mengukur kemampuan tingkat

keuntungan kotor yang diperoleh setiap rupiah penjualan. Rasio ini

bermanfaat untuk mengukur keseluruhan efektivitas perusahaan

dalam menghasilkan produk atau jasa. Semakin rendah rasio ini

semakin kurang baik, karena ini menunjukkan adanya pemborosan

dalam biaya untuk menghasilkan produk atau jasa. Nilai GPM yang

tinggi dapat diartikan bahwa secara relatif perusahaan mencapai

efisiensi tinggi dalam pengelolaan produksi.

Gross profit margin = Laba kotor x 100%

Penjualan

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

10

2. Net Profit Margin

Net profit margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari tingkat volume usaha tertentu. NPM dapat

diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan, yaitusejauh

mana kemampuan menekan biaya-biaya yang ada di perusahaan.

Semakin tinggi Net Profit Margin maka suatu perusahaan semakin

efektif dalam menjalankan operasinya.

3. Return On Asset

Return on asset (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktivitas yang digunakan. ROA merupakan

rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada. Pada

penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas

adalah return on asset (ROA). Dimana pengertian return on asset

(ROA) menurut (Sudana, 2012) adalah: “ROA menunjukkan

kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi

pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efesiensi

manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan”.

Sedangkan menurut (Sutrisno, 2012) return on asset (ROA) adalah

“ukuran kemapuan perusahaan dan menghasilkan laba dengan semua

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan”. Adapun rumus untuk

menghitung return on asset (ROA) menurut (Sudana, 2012) adalah:

Net Profit Margin =Laba setelah pajak x 100%

Penjualan bersih

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

11

4. Return On Equity

Return on equity menunjukkan kemampuan dari ekuitas (umumnya

saham biasa) yang dimilki perusahaan untuk menghasilkan laba.

Pendapat lain juga menyatakan ROE digunakan untuk mengukur

kemampuan dari modal sendiri yang dimiliki dalam menghasilkan

laba. Modal sendiri adalah merupakan penjumlahan antara modal

saham dan laba ditahan.

5. Return On Investment

Return On Investment merupakan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan neto. ROI merupakan ukuran efisiensi penggunaan modal

di dalamsuatuperusahaan. Modal dapat diartikan sebagai total

aktivaatau total investasi. Bagiperusahaan pada umumnya masalah

efisiensi penggunaan modal adalah lebih penting dari pada masalah

laba, karena laba yang tinggi tidak menjadi satu- satunya ukuran

bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisiensi.

ROI =Net Incomex 100%

Total Asset

Return on asset=Earning After Taxes

Total Asset

ROE = Net income x 100%

Total Equity Capital

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

12

c. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut (Kasmir, 2008) menyatakan bahwa: “Tujuan penggunaan

rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan

yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu kewaktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Manfaat dari rasio profitabilitas:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari tahun ketahun.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

13

d. Faktor –Faktor yang mempengaruhi profitabilitas

Menurut (Barus, 2013) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

profitabilitas suatu perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan Penjualan

Tingkat pertumbuhan penjualan dapat mempengaruhi profitabilitas

perusahaan. Semakin tingginya penjualan bersih yang dilakukan oleh

perusahaan dapat mendorong semakin tingginya laba kotor yang mampu

diperoleh, sehingga dapat mendorong semakin tingginya profitabilitas

perusahaan. Dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan,

perusahaan dapat mengetahui trend penjualan produknya dari tahun ke

tahun. Penjualan harus dapat memenuhi biaya sehingga dapat

meningkatkan keuntungan. Maka perusahaan dapat menentukan langkah

yang akan diambil untuk mengantisipasi kemungkinan naik atauturunnya

penjualan pada tahun yang akan datang.

b. Pertumbuhan Aset

Dimana pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva

perusahaan, yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva yang digunakan

untuk aktivitas operasional perusahaan. Yang pada akhirnya juga akan

berpengaruh terhadap penentuan laba. Apabila semakin tinggi

pertumbuhan aset suatu perusahaan maka semakin baik pula keadaan

perusahaan tersebut. Dengan demikian, perusahaan mudah dalam

mengambil keputusan baik dari segi internal maupun eksternal. Dari segi

internal, pertumbuhan aset yang tinggi memungkinkan perusahaan juga

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

14

beroperasi lebih besar dan menghasilkan laba yang besar pula. Dari segi

eksternal, dengan mudah akan menanamkan modalnya dikarenakan

melihat perkembangan atau pertumbuhan perusahaan.

c. Current Ratio (CR)

N Current Ratio (CR) merupakan ukuran yang paling umum digunakan

untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek.

CR yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah

dalam likuiditas. Sebaliknya, suatuperusahaan yang CR-nya terlalu

tinggi juga kurangbagus, karena menunjukkan banyaknya dana

menganggur yang pada akhirny adapat mengurangi kemampuan laba

perusahaan. Dimana Current Ratio biasanya digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semakinr

endahnya nilai dari CR, maka akan mengindikasikan ketidakmampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga hal

ini dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan, dimana

perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya akan dikenai beban

tambahan atas kewajibannya.

d. Total Asset Turnover (TATO)

Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas penggunaan asst dalam menghasilkan pendapatan dari

penjualan. Semakin efesiennya suatu perusahaan dalam menggunakan

asetnya untuk memperoleh pendapatan, maka akan menunjukkan

semakin baiknya profit yang akan diterima, dan sebaliknya,

ketidakefisienan perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

15

hanya akan menambah beban perusahaan berupa investasi yang tidak

mendatangkan keuntungan.

e. Debt Ratio (DR)

Debt ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang

terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi hasil

persentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangannya bagi

kreditur maupun pemegang saham.

2. Pertumbuhan Aset (Asset Growth)

Menurut (Martono, 2013) pengertian asset merupakan aktiva yang

digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar asset

diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan.

Pertumbuhan aset didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva.

Semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya atau

asetnya akan menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

(Hani, 2017). Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan

semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan

meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditur) terhadap perusahaan, maka

proporsi penggunaan sumber dana hutang semakin lebih besar dari pada modal

sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditur atas dana yang ditanamkan

kedalam perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang dimiliki perusahaan.

Maka untuk mengukur tingkat pertumbuhan aset adalah dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Pertumbuhan asset = Total asset periode t-Total asset periode t-1 Total asset periode t-1

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

16

3. Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)

Menurut (Fahmi, 2014) pertumbuhan penjualan mencerminkan

keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi

pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan merupakan

indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri.

Perusahaan yang baik dapat juga ditinjau dari aspek penjualannya dari tahun

ketahun yang terus mengalami peningkatan. Hal ini akan berimbas pada

meningkatnya keuntungan perusahaan sehingga pendaan internal perusahaan

juga meningkat. Rasio pertumbuhan penjualanya itu rasio yang mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di

dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Rasio

pertumbuhan ini dilihat dari berbagai segi sales (penjualan), Earning after tax

(EAT), lab per lembar saham, dividen per lembar saham, dan harga pasar per

lembar saham.

Menurut (Duru, 2014) pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau

penurunan penjualan tahunan diukur sebagai persentase dari penjualan.

Perusahaan manufaktur atau dalam bidang lainnya ingin melakukan penjualan

yang meningkat dari tahun ke tahun agar laba yang dihasilkan dapat dibutuhkan

dalam kegiatan operasional maupun juga kegiatan keuangan seperti perluasan

saham serta perkembangan perusahaan yang lebih bagus dari kuantitas maupun

kualitas sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tentu memonitor

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

17

pertumbuhan penjualan perusahaan apakah ada peningkatan penjualan bagi

perusahaan tersebut dari tahun sebelumnya.

Adapun indikator pertumbuhan penjualan terdapat rumus untuk

mengetahui pertumbuhan penjualan, menurut (Sudana, 2012)adalah sebagai

berikut:

4. Penelitian Terdahulu

Peneliti-peneliti terdahulu yang digunakan sebagai bahan perbandingan

dan referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

PenelitianTerdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 (Putra,

2015)

Pengaruh Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan dan

Ukuran Perusahaan

terhadap

Profitabilitas (studi

kasus Bursa Efek

Indonesia)

Hasil penelitiannya mengatakan

bahwa pertumbuhan penjualan dan

ukuran perusahaan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan

industri makanan dan minuman di

BEI.

2 (Rizal,

2017)

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate social

resposibility (CSR)

dan Pertumbuhan

Aset terhadap

profitibilitas

perusahaan (Pada

Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Tahuhun 2011-

2015)

Hasil penelitian tersebut mengatakan

bahwa Pertumbuhan aset (Aset

growth) berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap

profitabilitas. Hal ini berarti jika

pertumbuhan aset meningkat maka

profitabilitas akan menigkat tetapi

tidak signifikan, sedangkan secara

simultan untuk pengungkapan CSR

dan pertumbuhan aset berpengaruh

secara bersama-sama terhadap

profitabilitas. Hasil penelitian ini

menjelaskan bahwa semakin tinggi

pengungkapan CSR perusahaan dan

Pertumbuhan Penjualan= Penjualan t sekarang – Penjualan t sebelumnya Penjualan t sebelumnya

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

18

juga tingginya rasio pertumbuhan

aset maka akan berpengaruh secara

simultan terhadap tingkat laba yang

tinggi.

3 (Yuliana,

2014)

Analisis

pertumbuhan aset

dan struktur modal

yang mempengaruhi

profitabilitas

perusahaan (studi

kasus Bursa Efek

Indonesia).

Hasil penelitian tersebut mengatakan

bahwa pertumbuhan aset

berpengaruh positif terhadap

profitabilitas dengan nilai koefisien

beta sebesar 0,144. Hal ini berarti

semakin besar pertumbuhan aset,

maka profitabilitas semakin besar.

Hasil pengujian menunjukkan nilai

signifikasi sebesar 0,009 dan nilai t

hitung sebesar 3,107 dimana P<

0,05. Struktur modal berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas

dengan nilai koefisien beta sebesar -

0,399. Hal ini berarti semakin besar

struktur modal, maka profitabilitas

semakin kecil. Hasil pengujian

menunjukkan nilai signifikasi

sebesar 0,000 dan nilai t hitung

sebesar -5,040 dimana P<0,05

sedangkan untuk koefisien

determinasi berganda (R²) sebesar

0,702, hal ini berarti 70,2% variasi

perubahan profitabilitas dipengaruhi

oleh variabel pertumbuhan aset dan

struktur modal sedangkan sisanya

sebesar 29,8% di sebabkan oleh

faktor lain yang tidak termasuk

dalam persamaan regresi yang

dibuat.

5 (Nugroho,

2011)

Pengaruh Likuiditas,

Pertumbuhan

Penjualan,

Perputaran Modal

Kerja, Ukuran

Perusahaan dan

Laverage terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Hasil Penelitiannya yaitu secara

simultan:

Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,

Perputaran Modal Kerja, Ukuran

Perusahaan dan Laverage

berpengaruh terhadap ROA.

Secara Parsial: Ukuran Perusahaan

dan Laverage berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA.

Sedangkan Likuiditas dan

Pertumbuhan Penjualan berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap

ROA.

6 (Tandi,

2018)

Pengaruh Struktur

Modal dan

Hasil Penelitiannya yaitu secara

simultan : Struktur Modal dan

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

19

Pertumbuhan Aset

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Otomotif yang

Terdaftar Di BEI

Periode 2013-2016.

Pertumbuhan Aset tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas

Secara Parsial: Pertumbuhan asset

tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Profitabilitas.

7 (Yuliana,

2017)

Pengaruh Likuiditas

dan Petumbuhan

Penjualan Terhadap

Profitabilitas (Studi

Kasus pada

Perusahaan

Manufaktur Sektor

Konsumsi yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(BEI) Periode 2011-

2015)

Hasil penelitiannya yaitu : secara

simultan, Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh signifikan terhadap

ROA pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Konsumsi yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

2011-2015

Secara Persial : pertumbuhan

penjualan berpengaruh signifikan

terhadap ROA pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Konsumsi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2011-2015

B. KerangkaKonseptual

Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman tidak akan

berjalan tanpa adanya sistem penjualan yang baik, maka perusahaan harus mengatur

sistem penjualan yang tepat. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada

profitabilitas, dengan mendaya gunakan aset yang dimilki yang mempengaruhi

tingkat produktivitas dan efesiensi perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi

profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang meningkatkan pertumbuhan penjualan

dengan menggunakan aset secara efisien dan efektif serta mengarah pada

penggunaan sumber daya yang optimal dapat mempertahankan posisi ekonomi dan

kelangsungan hidup perusahaan memberikan dampak yang positif terhadap

profitabilitas (Miswanto, 2017). Apabila pertumbuhan penjualan perusahaan setiap

tahun meningkat maka perusahaan dapat mempertimbangkan penambahan aset

guna mendukung aktivitas perusahaan yang nantinya diharapkan dapat

meningkatkan profitabilitas. Peningkatan aset yang diikuti dengan peningkatan

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

20

hasil operasional akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap

perusahaan. Dimana pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva

perusahaan, yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Apabila semakin

tinggi rasio pertumbuhan aset suatu perusahaan maka semakin baik pula keadaan

perusahaan tersebut (Rizal, 2017).

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan. Semakin besar asset diharapkan semakin besar hasil opearsional yang

dihasilkan perusahaan. Pertumbuhan asset adalah perubahan (peningkatan atau

penurunan) total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset (Asset

Growth) menggambarkan pertumbuhan aktiva yang digunakan untuk aktivitas

operasional perusahaan, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap laba. Apabila

semakin tinggi rasio pertumbuhan asset suatu perusahaan maka semakin baik pula

keadaan perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan mudah dalam

mengambil keputusan, baik dari segi internal maupun eksternal. Dari segi internal,

pertumbuhan aset yang tinggi memungkinkan perusahaan juga beroperasi lebih

besar dan menghasilkan laba yang lebih besar pula. Dari segi eksternal dengan

mudahakan menanamkan modalnya dikarenakan melihat perkembangan ataupun

pertumbuhan perusahaaan karena akan menjamin keuntungan bagi penanam modal

(investor) (Rizal, 2017).

Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau penurunan penjualan tahunan

di ukur sebagai persentase dari penjualan (Duru, 2014). Perusahaan manufaktur

atau dalam bidang lainnya ingin melakukan penjualan yang meningkat dari tahun

ke tahun agar laba yang dihasilkan dapat dibutuhkan dalam kegiatan operasional

maupun juga kegiatan keuangan seperti perluasan saham serta perkembangan

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

21

perusahaan yang lebih bagus dari kuantitas maupun kualitas sumber daya

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tentu memonitor pertumbuhan penjualan

perusahaan apakah ada peningkatan penjualan bagi perusahaan tersebut dari tahun

sebelumnya.

Tingkat pertumbuhan penjualan dapat mempengaruhi profitabilitas

perusahaan. Penjualan dengan profitabilitas menunjukkan semakin tinggi penjualan

akan semakin meningkatkan profitabilitas (Barus, 2013). Dengan menggunakan

rasio pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat mengetahui trend penjualan

produknya dari tahun ke tahun. Penjualan harus dapat memenuhi biaya sehingga

dapat meningkatkan keuntungan. Maka perusahaan dapat menentukan langkah

yang akan diambil untuk mengantisipasi kemungkinan naik atau turunnya

penjualan pada tahun yang akan datang.

Keterkaitan antara pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan terhadap

profitabilitas dapat tergambar pada kerangka konseptual berikut ini :

Gambar 2.1 KerangkaKonseptual

B. HipotesisPenelitian

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis untuk penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

makanan dan minumanyang terdaftar di BEI pada periode 2014-2018

Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan Penjualan

Profitabilitas

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

22

2. Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada periode

2014-2018

3. Pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap

profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

pada periode 2014-2018.

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

asosiatif. Menurut (Sugiyono, 2014), metode penelitian Kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/stattisitik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut (Sugiyono, 2014) pendekatan asosiatif

adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga

hubungan antara dua variabel atau lebih.

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana cara mengukur variabel. Definisi operasional yang

digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

a. Petumbuhan Aset

Pertumbuhanasetadalahperubahan (peningkatanataupenurunan) total

asset yang dimilki oleh perusahaan.

Adapun alat ukur pertumbuhan aset perusahaan yaitu dengan rumus:

Pertumbuhan aset = Total asset periode t-Total asset periode t-1 Total asset periode t-1

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

24

b. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan adalah pertumbuhan yang mencerminkan

keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai

prediksi pertumbuhan masa yang akan datang.

Adapun alat ukur pertumbuhan penjualan perusahaan yaitu dengan

rumus:

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi, terikat,

tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas. Variabel terikat ini

umumnya menjadi perhatian utama bagi peneliti. Variabel terikat (Y) dalam

penelitian ini profitabilitas (ROA). Rasio profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, menunjukkan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, dengan laba yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi perusahaan,

profitabilitas di ukur dengan Return On Asset (ROA). Adapun rumus ROA

yaitu:

PertumbuhanPenjualan=Penjualan t sekarang – Penjualan t sebelumnya Penjualan t sebelumnya

Return on asset=Earning After Taxes

Total Asset

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

25

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan plastik dan kemasan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data laporan

keuangan perusahaan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan dimulai dari pada bulan Juni sampai

bulan September tahun 2019.

Tabel 3.1

Perincian Waktu Penelitian

No Keterangan Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal

3. Bimbingan Proposal

4. Seminar Proposal

5. Pengolahan Data

6. Penyusunan Skripsi

7. Bimbingan Skripsi

8. Sidang Meja Hijau

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas kelompok

orang,kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.

Populasijuga merupakan keseluruhan kumpulan elemen-elemen berkaitan

dengan apayang peneliti harapkan dalam mengambil beberapa kesimpulan

(Ikhsan, 2014).

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

26

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 18

perusahaan. Penulis menetapkan BEI sebagai tempat penelitian karena BEI

sebagai tempat untuk memperoleh data berupa laporan keuangan yang dijadikan

sampel dalam penelitian.

Tabel 3.2

Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. AISA Tiga Pilar Sejahtera FoodTbk

2. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

3. CAMP Campina Tbk

4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

5. CLEO Sariguna Primatirta Tbk

6. DLTA Delta Djakarta Tbk

7. HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk

8. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

9. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

10. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

11. MYOR Mayora Indah Tbk

12. PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk

13. PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk

14. ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

15. SKBM Sekar Bumi Tbk

16. SKLT Sekar Laut Tbk

17. STTP Siantar Top Tbk

18. ULTJ UltraJaya Milk Industry and Trading

Company Tbk

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki

olehpopulasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi tersebut. Peneliti tentunya

merasa tertarik dalam mengestimisi satu atau lebih nilai-nilai populasi atau

menguji satu atau lebih hipotesis statistik (Ikhsan, 2014).

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

27

Kriteria dalam pengambilan sampel yang ditetapkan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan tersebut bergerak dalam sektor makanan dan minuman

yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Perusahaan yang lengkap mengeluarkan laporan keuangan tahun

2014-2018.

c. Mengeluarkan laporan keuangan lengkap setelah diaudit setiap tahun

padaperiode 2014-2018.

Sehingga dapat diperoleh perusahaan yang termasuk dalam sampel

penelitian ini adalah terdiri atas 7 perusahaan manufaktur. Berikut ini adalah 7

nama perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2014-2018 yang dipilih

menjadi objek dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 3.3

Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry and Trading

Company Tbk

2. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

3. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

4. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

5. MYOR Mayora Indah Tbk

6. SKBM Sekar Bumi Tbk

7. STTP Siantar Top Tbk

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif

merupakan data berbentuk angka-angka berupa laporan keuangan yaitu

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

28

dengan cara mempelajari, mengamati, dan menganalisis dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan objek penelitian.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah dokumen yang diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia (BEI) melalui url www.idx.co.id berupa laporan tahunan dengan

periode waktu Antara tahun 2014 sampai tahun 2018.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sesuai dengan sumber data yang diperoleh

melalui teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap dokumen-dokumen yang ada diperusahaan dengan

cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan, dan arsip-arsip yang ada

dibeberapa sumber, seperti di Burasa Efek Indonesia (BEI) dan penulis langsung

mengakses pada media internet melalui url www.idx.co.id.

G. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi linier berganda (multiple regressions). Metode ini digunakan untuk menguji

variabel dependen dengan variabel independen lebih dari satu. Pengolahan data

dengan menggunakan perangkat lunak (software) statistik SPSS (statistical)dengan

tahapan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis (uji t, uji F dan

uji adjusted R square).

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk meganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

29

umum dan generalisasi (Sugiyono, 2014). Adapun variabel yang akan diteliti

dengan statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah pengaruh pertumbuhan aset

dan pertumbuhan penjualan, terhadap profitabilitas

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Sugiyono, 2014) analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata

populasi atau nilai rata-rata variable dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap profitabilitas, maka digunakan alat teknik yang dimasukkan variable

independen dan dependen kedalam model persamaan regresi, sebagai berikut:

Y = α + β1 X2 + β2 X2 + βn Xn + e

Keterangan:

Y = Variabel terikat atau response.

X = Variabel bebas atau predictor.

α = Konstanta.

β = Slope atau Koefisien estimate.

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk menganalisis apakah model regresi

yang digunakan dalam penelitian adalah model regresi yang terbaik. Jika model

adalah model yang terbaik, maka hasil analisis regresi layak dijadikan sebagai

rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis

(Juliandi, 2015). Uji asumsi klasik terdiri dari:

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

30

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atautidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistic

Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai

signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2011).

2. Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali, 2011) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen, jika nilai

Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari

gejala multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka

dinamakan ada problem autokolerasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari

autokolerasi. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokolerasi maka dapat

dideteksi dengan uji Durbin-Waston (Juliandi, 2015).

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

31

- Jika nilai D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

- Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokolerasi.

- Jikanilai D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot

antara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID (Ghozali, 2013).

Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka hasil tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi dan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi berganda

adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang

dapat digunakan untuk memprediksi permintaan dimasa akan datang

berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih

variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent).

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

32

Rumus regresi linier berganda yaitu:

Y = α + β1 X2 + β2 X2 + βn Xn + e

Keterangan:

Y = Variabel terikat atau response.

X = Variabel bebas atau predictor.

α = Konstanta.

β = Slope atau Koefisien estimate.

Pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Statistic t (Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variable

dependen (Ghozali, 2013). Pengambilan keputusan pada uji statistik t dan

uji statistik F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada

taraf kepercayaan 0,05. Jika nilai signifikannya > 0,05 maka variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen,

sedangkan jika nilai signifikannya ≤ 0,05 maka variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

H₀ : tidak terdapat hubungan signifikan secara parsial antara

variable independen (X) dengan variabel dependen (Y).

H1 : terdapat hubungan signifikan secara parsial antara variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Menurut (Sugiyono, 2014) menggunakam rumus:

thitung = r √n − 2

√1 − r2

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

33

Keterangan:

t = Distribusi t

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah data

b. Uji StatistikF (Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat

(Ghozali, 2011). Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent. Jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel independent secara

bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

H₀ : tidak terdapat hubungan signifikan secara simultan antara

variabel independen (X) denganvariabeldependen (Y).

H1 : terdapat hubungan signifikan secara simultan antara variabel

independen (X) denganvariabeldependen (Y).

Menurut (Sugiyono, 2014) dirumuskan sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=

𝑅2/𝑘

(1−𝑅2)/(𝑛−𝑘)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota data atau kasus

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

34

4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Uji adjusted R² menunjukkan adanya korelasi atau hubungan antara

variabel independen dan variabel dependennya. Uji ini menjelaskan

hubungan antara variabel dan adanya faktor lain yang mempengaruhi

hubungan tersebut.

Analisis koefisiensi determinansi digunakan untuk melihat seberapa

besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen yang

dinyatakan dalam persentase. Untuk mencari besarnya pengaruh yang

ditimbulkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen

digunakan koefisien determinan dengan rumus :

KD = R² x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

R² =Koefisien Korelasi

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase

Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (cross sectional)

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya

mempunyai nilai koefisiensi determinasi yang tinggi.

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Desember

1912. BEI didirikan jauh sebelum indonesia merdeka oleh pemerintahan Hindia

Belanda yang diselanggarakan oleh Vereninging Voor de Effectenhandel yang pada

saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tanggal 11 Januari 1925

dibuka Bursa Efek di Surabaya dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di

Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. BEJ pertama kali diresmikan oleh Presiden

Suharto pada tahun 1977.

Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya merger

menjadi BEI . Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat beberapa sektor

perusahaan yang terdaftar, yaitu sektor utama (industri penghasil bahan

baku/industri pengelola sumber daya alam), sektor kedua (industri manufaktur),

sektor ketiga (industri jasa). Perusahaan manufaktur adalah salah satu sektor yang

ikut peran dalam pasar modal. Di dalam sektor manufaktur terdaftar subsektor

industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman merupakan

industri yang bergerak di bidang perkainan, namun bedanya pada proses

danhasilnya.

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan

minuman periode 2014-2018 (5 tahun). Penelitian ini melihat apakah pertumbuhan

aset dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

36

Indonesia periode 2014-2018. Sampel yang digunakan adalah perusahaan makanan

dan minuman yang menerbitkan laporan keuangan selama periode 2014-2018,

perusahaan yang terdafatar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode

2014-2018, dan perusahaan makanan dan minuman disajikan dalam bentuk

pecahan rupiah selama periode 2014-2018.

Berdasarkan kriteria tersebut jumlah perusahaan yang memenuhi syarat

sebanyak 7 perusahaan dari 18 populasi, maka 7 perusahaan diambil sebagai sampel

penelitian.

Berikut rata-rata pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan

perusahaanmakanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia 2014-

2018.

2. Rasio KeuanganPerusahaan

a. Profitabilitas

Variabel terikat (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas

yang dihitung dengan menggunakan return on asset (ROA). Return on asset (ROA)

merupakan rasio keuangan perusahaan yang terkait dengan potensi keuntungan

mengukur kekuatan perusahaan dalam membuahkan keuntungan atau juga laba

pada tingkat pendapatan, asset dan juga modal saham yang spesifik. Return On

Asset pada penelitian ini diukur dengan menggunakan proporsi peningkatan dan

penurunan laba bersih dan total asset pada laporan keuangan perusahaan makanan

dan minuman. Berikut ini data tentang return on asset (ROA) pada perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014

sampai tahun 2018.

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

37

Tabel 4.1

Rata-rata Return On Asset

No. Perusahaan Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1. ULTJ 9,71% 14,7% 16,7% 13,7% 12,6%

2. INDF 5,99% 4,04% 6,41% 5,85% 5,13%

3. MLBI 35,63% 23,66% 43,17% 42,71% 42,38%

4. MYOR 3,98% 11,02% 10,75% 10,53% 10,00%

5. ICBP 10,16% 11,01% 12,56% 11,21% 10,65%

6. SKBM 13,72% 5,25% 2,25% 1,59% 0,90%

7. STTP 7,26% 9,67% 7,45% 9,22% 9,69%

Rata-rata 12,35% 11,35% 14,19% 13,55% 13.05%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa return on asset pada perusahaan

makanan dan minuman berfluktuasi setiap tahunnya namun jumlahnya signifikan.

Pada tahun 2014 nilai retun on asset pada perusahaan sebesar 12,35%. Pada tahun

2015 nilai return on asset perusahaan mengalami penurunan menjadi 11,35%.

Tahun 2016 kembali mengalami kenaikan menjadi 14,19%. Pada tahun 2017 nilai

return on asset mengalami penurunan menjadi 13,55% dan pada tahun 2018

kembali mengalami penurunan menjadi 13,05%. Terjadi penurunan return on asset

disebabkan karena total aset yang diperoleh perusahaan cenderung menurun dan

sebaliknya kenaikan return on asset disebabkan karena meningkatnya total aset

yang diperoleh perusahaan.

b. PertumbuhanAset

Variabel bebas (X1) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan asset yang dihitung menggunakan asset growth (GROWTH). Asset

growth (GROWTH) merupakan rasio yang menunjukkan pertumbuhan perubahan

(peningkatan atau penurunan) total aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Pertumbuhan aset pada penelitian ini diukur dengan menggunakan proporsi

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

38

peningkatan dan penurunan total asset pada laporan keuangan perusahaan makanan

dan minuman.Semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset semakin tinggi pula laba

yang dihasilkan yang artinya semakin tinggi juga tingkat profitabilitas perusahaan.

Berikut ini data tentang asset growth (GROWTH) pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 sampai tahun

2018.

Tabel 4.2

Rata-rata Asset Growth

No. Perusahaan Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1. ULTJ 3,75% 21.3% 19,7% 22,3% 7,11%

2. INDF 10,04% 6,86% -10,52% 7,02% 9,77%

3. MLBI 25,18% -5,84% 8,29% 10,33% 15,11%

4. MYOR 5,99% 10,22% 13,93% 15,43% 17,94%

5. ICBP 17,12% 6,63% 8,82% 9,40% 8,68%

6. SKBM 30,52% 17,70% 31,02% 62,03% 9,13%

7. STTP 15,65% 12,90% 21,72% 0,26% 12,33%

Rata-rata 15,46% 9,97% 13,29% 18,12% 11,43%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa asset growth pada perusahaan asset

growth mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2014 nilai asset

growthpada perusahaan sebesar 15,46%. Pada tahun 2015 nilai asset growth

mengalami penurunan menjadi 9,97%. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan menjadi

13,29%. Tahun 2017 kembali mengalami kenaikan menjadi 18,12%. Namun pada

tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 11,43%. Terjadinya kenaikan

disebabkan oleh meningkatnya daya saing produktivitas berdampak pada kebijakan

perusahaan dalam pembelian sejumlah aset. Kebijakan pembelian sejumlah aset

tersebut berpengaruh pada peningkatan produktifitas dalam menghasilkan produk.

c. PertumbuhanPenjualan

Variabel bebas (X2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan penjualan yang dihitung menggunakan sales growth (GROWTH).

Page 51: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

39

Pertumbuhan penjualan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan proporsi

peningkatan dan penurunan total asset pada laporan keuangan perusahaan makanan

dan minuman. Sales growth (GROWTH) merupakan rasio yang menunjukkan

pertumbuhan peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penjualan

dengan profitabilitas menunjukkan semakin tinggi penjualan akan semakin

meningkatkan profitabilitas. Berikut ini data tentang sales growth (GROWTH)

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

periode tahun 2014 sampai tahun 2018.

Tabel 4.3

Rata-Rata Sales Growth

No. Perusahaan Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1. ULTJ 13,1% 12,1% 6,65% 7,33% 8,81%

2. INDF 10,15% 0,74% 4,05% 5,29% 4,5%

3. MLBI -16,10% -9,78% 21,03% 3,87% 7,36%

4. MYOR 17,90% 4,58% 23,83% 13,44% 15,58%

5. ICBP 19,63% 12,39% 2,15% 3,31% 7,88%

6. SKBM 14,20% -8,00% 10,19% 22,67% 6,10%

7. STTP 28,06% 17,22% 3,33% 7,47% 10,67%

Rata-rata 12,43% 4,19% 10,18% 9,05% 8,7%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sales growth pada perusahaan makanan

dan minuman penurunan. Pada tahun 2014 nilai sales growth pada perusahaan

sebesar 12,43%. Pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 4,19%. Pada

tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 10,18%. Pada tahun 2017 mengalami

penurunan menjadi 9,05% hingga tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 8,7%.

Terjadinya penurunan sales growth bisa disebabkan kondisi ekonomi masyarakat

yang mengurangi minat atau daya beli.

Page 52: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

40

3. Statistik Deskriptif

Variabel – variabel dalam penelitian dimasukkan ke program SPSS versi

23.00 dan menghasilkan output – output sesuai metode analisis data yang telah

ditentukan berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari seluruh data

yang digunakan terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Sumber : Hasil SPSS (2019)

Tabel diatas adalah tabel descriptive statistic yang merupakan salah satu

hasil output dari pengujian yang dilakukan dengan bantuan program SPSS

terhadap data Asset growth, Sales growth dan Return On Asset dimana tabel ini

merupakan pengujian terhadap kualitas data penelitian yang dilihat dari nilai rata

– rata, nilai maksimum dan minimum selama 5 tahun penelitian.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.1 diatas diketahui bahwa

asset growth diperoleh mean sebesar 12,8057. Hal ini berarti rata – rata total aset

perusahaan makanan dan minuman mampu mendapatkan sebesar 12,8%. Nilai

maksimum Asset growth diketahui sebesar 62,03 yang berarti Asset growth total

aset perusahaan makanan dan minuman dapat mencapai 62,03% dan nilai

minimum Asset growth yaitu -10,52 yang berarti aset terendah perusahaan

makanan dan minuman yaitu menurun 10,52%.

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Asset Growth 35 -10,52 62,03 448,20 12,8057 12,41516

Sales Growth 35 -16,10 28,06 301,25 8,6071 9,33055

Roa 35 ,90 43,17 451,41 12,8974 11,21350

Valid N (listwise) 35

Page 53: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

41

Variabel sales growth menunjukkan nilai mean sebesar 8,6071. Hal ini berarti

bahwa rata- rata penjualan perusahaan makanan dan minuman mampu

mendapatkan sebesar 8,61%. Nilai maksimum sales growth diketahui sebesar

28,06 yang berarti sales growth penjualan perusahaan makanan dan minuman

dapat mencapai 28,06%, dan nilai minimum sales growth yaitu sebesar-16,10 yang

berarti penjualan terendah perusahaan makanan dan minuman yaitu menurun

sebesar16,1%.

Variabel return on asset diperoleh mean sebesar 12,8974 hal ini berarti

bahwa rata – rata perusahaan makanan dan minuman mampu mendapatkan laba

bersih sebesar 12,8% dari total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai maksimum

return on asset diketahui sebesar 43,17 yang berarti nilai return on asset

perusahaan makanan dan minuman dapat mencapai 43,17% dan nilai minimum

return on asset sebesar 0,90 yang berarti laba bersih terendah perusahaan makanan

dan minuman yaitu menaik 0,9% dari seluruh total aset yang dimiliki perusahaan.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel

dependen akibat pengaruh dari nilai variabel independen. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel independen, yaitu variabel X1 pertumbuhan aset

(GROWTH), variabel X2 pertumbuhan penjualan (GROWTH) serta variabel

dependen, yaitu variabel Y profitabilitas (ReturnOnAsset) ROA.Melalui

pengujian yang dilakukan dengan bantuan program SPSS, maka diperoleh hasil

output yaitu tabel coefficients sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

42

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Roa

Sumber : Hasil SPSS (2019)

Dapat ditemukan persamaan regresinya berdasarkan kolom B yang

merupakan koefisien regresi tiap variabelnya. Jadi persamaan regresinya adalah

sebagai berikut :

Y = α + bx1 + bx2

Y = 16,151 + (-0,163)X1 + (-0,135)X3

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 16,151 artinya apabila Asset Growth, dan Sales Growth

nilainya 16,151, maka Profitabilitas (ROA) nya adalah16,151

2. Nilai B sebesar -0,163 dengan arah hubungannya negatif menunjukkan bahwa

setiap kenaikan asset growth maka akan diikuti penurunan return on asset

sebesar 0,163 atau 16,3% dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya

dianggap konstan.

3. Nilai B sebesar -0,135dengan arah hubungannya negatif menunjukkan bahwa

setiap kenaikan sales growth maka akan diikuti penurunan return on asset

sebesar 0,135 atau 13,5% dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya

dianggap konstan.

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,151 2,908 5,553 ,000

Asset Growth -,163 ,173 -,181 -,943 ,353

Sales Growth -,135 ,230 -,113 -,588 ,561

Page 55: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

43

5. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilkukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan dari asumsi klasik pada regresi berganda. Adapun pengujian

asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau

tidak. Untuk menentukan normalitas data dapat diuji dengan dua cara yaitu :

1) Analisis Grafik

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal p-plot regression dari atau dengan melihat histogram

residualnya.

Gambar 4.1

Hasil P-Plot Regression

Page 56: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

44

Dari gambar diatas hasil dari pengujian normalitas data dapat dilihat bahwa

data menyebar disekitar titik – titik yang menyebar di daerah diagonal dan

mengikuti garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

bberdistribusi normal, uji normalitas terpenuhi dan layak untuk dianalisis.

Gambar 4.2

Hasil Histogram

Dari gambar diatas diketahui bahwa grafik histogramnya menunjukkan

pola berdistribusi normal. Karena kurva membentuk lonceng dan memiliki

kecenderungan yang berimbang baik pada sisi kanan maupun kiri.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila tidak berhati – hati

secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa sebaliknya. Uji

statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji

statistik non – parametik Kolmogorov-smirnov (K-S).

Page 57: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

45

Tabel 4.6

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution isNormal.

b. Calculated fromdata. Sumber : Hasil SPSS (2019)

Dari hasil pengelolaan data pada tabel diatas diperoleh besarnya nilai

signifikansi Kolmogorov-smirnov adalah 0,083 (8,3%). Dari nilai tersebut dapat

disimpulkan bahwa A symp.sig (2-failed) lebih besar dari 0,05. Sehingga variabel

telah terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi yang kuat antara variabel independen (bebas). Model

regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation factor (VIF)< 5 Berarti data tidak ada

masalah multikolinearitas. Untuk menguji multikolinearitas dengan melihatnilai

Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari

gejala multikolinearitas. Berikut ini merupakan hasil output uji multikolinearitas

data yang telah diolah:

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,36227005

Most Extreme

Differences

Absolute ,148

Positive ,129

Negative -,148

Test Statistic ,148

Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c

Page 58: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

46

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Asset Growth ,798 1,254

Sales Growth ,798 1,254

a. Dependent Variable: Roa

Sumber : Hasil SPSS (2019)

Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai

VIF untuk variabel asset growth (X1) adalah 1,254 dan untuk variabel sales

growth (X2) adalah 1,254. Dari masing– masing variabel independen

menunjukkan bahwa nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel

independen yang diindikasikan dari nilai VIF dan Tolerance.

c. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t

dengan kesalah pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari

autokorelasi.

Salah satu cara mengidentifikasinya adalah melihat nilai Durbin Waston

(D-W) dalam hal ini ketentuannya adalah :

a) Jika D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasipositif

b) Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada korelasi

Page 59: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

47

c) Jika nilai D-W di atas +2 berarti ada auto korelasi negatif

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Sales Growth, AssetGrowth

b. Dependent Variable:Roa Sumber : Hasil SPSS (2019)

Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai Durbin

Watson adalah 0,906. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Durbin Watson

berada diantara -2 sampai +2 yang artinya regresi pada penelitian ini bebas

autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke

pengamatan yang lain berbeda. Sedangkan terjadi ketidaksamaan variance dari

residual pengamatan satu ke pengamatan lain tetap maka disebut

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode scatter plot

dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya). Jika tidak ada pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Dapat dilihat pada

gambar dibawah yaitu, sebagai berikut:

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,252a ,064 ,005 11,18516 ,906

Page 60: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

48

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Dari gambar diatas , dapat dilihat bahwa titik-titik yang dihasilkan dari model

data adalah menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola yang

jelas/teratur, serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Jika ada pola

yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka

hasil tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Dengan demikian tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi penelitian ini.

6. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh secara parsial antara

variabel independen dengan variabel dependen. Rumus yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

thitung = r √n − 2

√1 − r2

Keterangan:

t = Distribusi t

Page 61: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

49

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah data

Kriteria pengambilan keputusan :

H0diterima jika : -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, pada α = 5%, df = n-k

H0ditolakjika : thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel

Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 0,05 dengan nilai t tabel df = 35 – 2

= 33 adalah 1,692. Dengan demikian ttabel ini digunakan sebagai kriteria penarikan

kesimpulan. Berikut ini merupakan hasil output uji t pada data yang telah diolah:

Tabel 4.9

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,151 2,908 5,553 ,000

Asset Growth -,163 ,173 -,181 -,943 ,353

Sales Growth -,135 ,230 -,113 -,558 ,561

a. Dependent Variable:Roa Sumber : Hasil SPSS (2019)

1) Pengaruh Asset Growth terhadap Profitabilitas(ROA)

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh antara Asset Growth

terhadap Profitabilitas (ROA) diperoleh hasil sebagai berikut :

thitung =-0,943

ttabel =1,692

Page 62: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

50

Dari kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika : -1,692 ≤ -0,943 ≤ 1,692, pada α = 5%

Ho ditolak jika : -0,943 > 1,692 atau 0,943 < -1,692

Dari hasil tersebut, nilai -1,692 ≤ 0,943 ≤ 1,693 dan nilai probabilitas

(Sig) adalah sebesar 0,353 > 0,05 yang berdasarkan kriteria penelitian maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak berpengaruh antara

Asset Growth terhadap Profitabilitas (ROA).

2) Pengaruh Sales Growth terhadap Profitabilitas(ROA)

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial antara Sales Growth terhadap

Profitabilitas (ROA) diperoleh sebagai berikut :

thitung = -0,588

ttabel = 1,692

Dari kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika : -1,692 ≤ -0,588 ≤ 1,692, pada α = 5%

Ho ditolak jika : -0,588 > 1,692 atau 0,588 < -1,692

Dari hasil tersebut, nilai-1,692 ≤ -0,588 ≤ 1,692 dan nilai probabilitas (Sig)

adalah sebesar 0,561> 0,05 yang berdasarkan kriteria penelitian maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak berpengaruh antara

Sales Growth terhadap Profitabilitas (ROA).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji StatistikF)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Nilai fhitung ditentukan dengan menggunakan rumus:

Page 63: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

51

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=

𝑅2/𝑘

(1−𝑅2)/(𝑛−𝑘−1)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota data atau kasus

Kriteria pengambilan keputusan :

a. Tolak H0 apabila fhitung > ftabel atau – fhitung < -ftabel

b. Terima H0 apabila fhitung ≤ ftabel atau – fhitung ≤ -ftabel

Untuk menguji hipotesis statistik melalui uji F dilakukanpada tingkat α = 5% dan

nilai Fhitung untuk n = 35. Berikut ini merupakan hasil output uji F pada data yang

telah diolah :

Tabel 4.10

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 271,800 2 135,900 1,086 ,030b

Residual 4003,448 32 125,108

Total 4275,249 34

a. Dependent Variable:Roa

b. Predictors: (Constant), Sales Growth, AssetGrowth Sumber : Hasil SPSS (2019)

Dari hasil pengelolaan dengan menggunakan SPSS for windows versi 23.00,

untuk kriteria uji F dilakukan pada tingkat α=5% dengan nilai F untuk Ftabel = n-k-

Page 64: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

52

1 = 35–2-1= 32 adalah sebesar 3,29. Dari hasil pengujian secara simultan dengan

menggunakan pengujian Ftabel dan Fhitung pengaruh Asset Growth dan Sales Growth

terhadap Profitabilitas diperoleh 1,086 dengan signifikansi 0,030.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika : -3,29 ≤ fhitung ≤ 3,29, pada α = 5%

Ho ditolak jika : fhitung> 3,29 atau –fhitung< -3,29

Kriteria pengambilan kesimpulan berdasarkan probabilitas:

Ha diterima jika 0,000 < 0,05, pada taraf signifikan = 5% (sig ≤ α = 0,05)

Ha ditolak jika 0,000 > 0,05

Berdasarkan ANOVA di atas, diperoleh nilai Fhitung 1,086 ≤ Ftabel 3,29, dan nilai

signifikan 0,350 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Asset Growth dan Sales

Growth tidak berpengaruh secara bersama – sama (simultan) terhadap profitabilitas.

c. Koefisien Determinasi (R –Square)

Indikasi koefisien determinasi ditunjukkan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model dam menerangkan variabel terikat. Jika koefisien

determinasi (R2) Semakin besar atau mendekati 1, maka dapat dikatakan

bahwa kemampuan variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat

(Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas teliti dengan variabel terikat. Sebaliknya jika

koefisien determinasi (R2) semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat

dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

semakin kecil.

Page 65: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

53

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,252a ,064 ,005 11,18516

a. Predictors: (Constant), Sales Growth, AssetGrowth

b. Dependent Variable:Roa

Nilai yang didapat melalui uji determinasi yaitu sebagai berikut :

D = R2 x 100%

= 0,005 x 100

= 0,5%

Berdasarkan hasil koefisien determinan pada tabel diatas, nilai

adjusted R2 diketahui bernilai 0,5% artinya menunjukkan bahwa sekitar

0,5% variabel profitabilitas (Return On Asset) yang dijelaskan oleh variabel

pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan. Dengan kata lain kontribusi

pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan dalam mempengaruhi

Profitabilitas (Return On Asset) adalah sebesar 0,5% sementara 99,5%

adalah kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam model

regresi penelitian ini.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan kesesuaian teori, pendapat maupun penelitian terdahulu yang telah

dikemukakan sebelumnya, berikut ini merupakan pembahasan tentang seberapa

temuan masalah dalam penelitian :

Page 66: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

54

1. Pengaruh pertumbuhan aset terhadap profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya ditemukan bahwa

koefisien variabel asset growth memiliki tanda negatif dengan nilai thitung

sebesar -0,943 < ttabel 1.692 dengan nilai signifikasi sebesar 0,353 >0,05 yang

artinya tidak adanya pengaruh asset growth terhadap profitabilitas pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2018. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh asset growthterhadap profitabilitas.Menurut (Martono, 2013)

pengertian asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan. Semakin besar asset diharapkan semakin besar hasil operasional

yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan meningkatnya aset diharapkan akan

adanya pengelolaan yang baik sehingga dapat meningkatnya keuntungan. Tapi

yang terjadi pada perusahaan makanan dan minuman yag terdaftar di BEI

periode 2014-2018 ini kurangnya pengelolaan dengan aset yang dimiliki

sehingga tidak tercapainya keuntungan yang maskimal. Jadi dapat disimpulkan

apabila asset growth mengalami peningkatan atau penurunan, maka tidak akan

mempengaruhi nilai profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman.

Profitabilitas adalah kemampuan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.Hasil penelitian ini didukung

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh (Tandi, 2018) mengatakan

bahwa pertumbuhan aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sependapat dengan

hasil penelitian (Rizal, 2017) dan (Yuliana, 2014) dimana pertumbuhan aset

Page 67: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

55

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh Pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya ditemukan bahwa

koefisien variabel sales growth memiliki tanda negatif dengan nilai thitung

sebesar -0,588 < ttabel 1.692 dengan nilai signifikasi sebesar 0,561 > 0,05 yang

artinya tidak ditemukan adanya pengaruhsales growth terhadap profitabilitas

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

maka hipotesis kedua menyatakan bahwa sales growth mempunyai pengaruh

terhadap profitabilitas ditolak. Sehingga dapat disimpulkan apabila sales

growth mengalami peningkatan atau penurunan, maka tidak akan

mempengaruhi nilai profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman.

Pertumbuhan penjualan yang baik tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya

sistem penjualan yang baik.(Sari, 2014) menyatakan bahwa penjualan harus

dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Namun

yang terjadi pada perusahaan industri makanan dan minuman di BEI periode

2014-2018 ini pertumbuhan penjualan perusahaan disertai juga dengan

penambahan aktiva dan peningkatan biaya yang lebih besar seperti biaya

gaji, upah dan imbalan karyawan, biaya bahan baku, biaya pemasaran dan

iklan serta depresiasi nilai tukar rupiah akibat kenaikan biaya bahan baku

impor sehingga peningkatan profitabilitas yang diharapkan tidak dapat tercapai

karena pertumbuhan penjualan tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan. Penjualan yang tinggi tidak dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan. Sehingga tingkat pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

Page 68: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

56

terhadap profitabilitas. Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya

didukung yang telah dilakukan oleh (Putra, 2015) mengatakan bahwa

pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Ketidaksesuaian hasil ini dipengaruhi oleh banyaknya persediaan

bahan baku dan barang dalam proses tidak siap untuk dijual sehingga

mengakibatkan hasil penjual barang berkurang.

3. Pengaruh pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan terhadap

profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa

pengaruh variabel pertumbuhan asetdan pertumbuhan penjualan terhadap

profitabilitas (ROA) memiliki fhitungsebesar 1,086 < ftabel 3,29 dengan nilai

signifikan sebesar 0,350 > 0,5yang berdasarkan kriteria penilaian maka

hipotesis ketiga menyatakan bahwa pertumbuhan aset dan pertumbuhan

penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini

menujukkan pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan apabila

pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan mengalami peningkatan atau

penurunan, maka tidak akan mempengaruhi profitabilitas pada perusahaaan

makanan dan minuman. Profitabilitas adalah kemampuan memperoleh laba

dalamhubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Berdasarkan hasil koefisien determinan yang telah diuraikan sebelumnya pada

hasil penelitian, makaadjusted R2 diketahui bernilai 0,5% , artinya

Page 69: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

57

menunjukkan bahwa sekitar 0,5% variable profitabilitas yang dijelaskan oleh

variabel pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan. Dengan kata lain

kontribusi pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan dalam mempengaruhi

profitabilitas adalah sebesar 0,5%, sementara 99,5% adalah kontribusi dari

variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi penelitian ini. Hasil

penelitian ini tidak sependapat dengan hasil penelitian (Suhartini, 2018) dimana

pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan

terhadapprofitabilitas pada perusahaan pada perusahaan tekstil dan garment

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 70: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek

Indonesia tahun 2014 sampai 2018. Dari analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel pertumbuhan aset (GROWTH) tidak berpengaruh dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini menunjukkan apabila pertumbuhan

aset dengan profitabilitas yang artinya apabila asset growth mengalami

peningkatan maka tidak akan mempengaruhi nilai return on asetperusahaan

makanan dan minuman.

2. Tidak ditemukan adanya pengaruh variabel pertumbuhan penjualan (sales

growth) terhadap profitabilitas (return onasset). Hal ini menunjukkan

apabila sales growth mengalamipeningkatan atau penurunan, maka tidak

akan mempengaruhinilai return on asset pada makanan dan minuman.

Halini di sebabkan karena pertumbuhan penjualan bukan factorutama yang

dapat mempengaruhi profitabilitas, karenapertumbuhan penjualan disertai

dengan peningkatan biaya danpenambahan aktiva yang lebih besar sehingga

peningkatanprofitabilitas yang diharapkan tidak tercapai.

3. Variabel pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan secarabersama-

sama (simultan) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai Fhitungsebesar 1,086 dengan nilai signifikansi

0,030.

Page 71: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

59

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi manajemen perusahaan hendaknya manajer mampu mempertahankan

dan meningkatkan pengelolaan laba perusahaan yang dimiliki agar dapat

meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan aset dan

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

peridoe 2014-2018, sehingga variabel tersebut dapat dijadikan indikator

pertimbangan bagi investor.

3. Penelitian berikutnya perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas

mengingat variabel independen hanya terfokus pada faktor-faktor keuangan

saja dan perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada

perusahaan makanan dan minuman sehingga perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda dalam

waktu pengamatan yang lebih lama sehingga diharapkan hasil yang

diperoleh dapat digeneralisasikan.

Page 72: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ane, L. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Ardila, I. (2017). Pengaruh Corporate Social Responbility Terhadap Profitabilitas

dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Ilmiah Akuntansi, 3(2), 200–210.

Barus, A. C. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Wira Ekonomi Mikroskil,

3(2).

Duru, A. N. (2014). Account Receivable management and corpprate performance

of companies in the food & beverage industry: Evidence from Nigeria.

Accounting Auditing and Finance Research, 2(10), 34–47.

Fahmi, I. (2014). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21

(7th ed.).

Hani, S. (2017). Analisis Penggunaan Aset Dalam Mengukur Profitabilitas PT

Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk Medan. Jurnal Ilmiah Akuntansi,

1(1), 23–35.

Ikhsan, A. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis (1st ed.). medan: Citapustaka

media.

Juliandi, A. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis. Medan: UMSU Press.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan (2nd ed.). Jakarta: Prenada

Media.

Martono. (2013). Manajemen Keuangan (2nd ed.). Jakarta: Ekonisia.

Miswanto. (2017). Pengaruh Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Bisnis Dan Ekonomi, 24(2).

Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan (4th ed.). Yogyakarta: Liberty.

Nugroho, E. (2011). Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,

Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Levarage terhadap

Profitabilitas Perusahaan (Universitas Diponegoro).

Page 73: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

Putra, A. . W. dan I. B. B. (2015). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan

Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas. Manajemen, 4(7).

Rifai, M. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI

Tahun 2010-2012. Akuntansi, 1(1).

Riyanto, B. (2011). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.

Rizal, I. L. (2017). Pengaruh Pengungkapan Corporate social resposibility (CSR)

dan Pertumbuhan Aset terhadap profitibilitas perusahaan (Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahuhun 2011-2015). Ilmiah Rinjani, 5(2).

Samryn, L. M. (2015). Akuntansi Manajemen (Revisi: In). Jakarta: Prenada Media.

Sari. (2014). Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi, Debt to Equity Ratio

dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food and

Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012.

Ekonomi, 2(1), 1–15.

Sari, E. N. (2009). Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return

Saham (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Bei). Jurnal Riset Akuntansi

Dan Bisnis, 9(1), 80–105.

Shintya, M. N. (2017). Analisis pengaruh Leverage dan pertumbuhan penjualan

terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sector kosmetik yang terdaftar di

bursa efek Indonesia. Akuntansi, 2(2).

Sudana, I. M. (2012). Manajemen Keuangan Perusahaan (2nd ed.). Jakarta:

Erlangga.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta.

Suhartini, D. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Pertumbuhan Penjualan

Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Tekstil dan Garment yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018 (UMSU).

Sutrisno. (2012). Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (1st ed.). Yogyakarta:

Ekonisia.

Tandi, V. P. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Aset terhadap

Profitabilitas Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2013-2016).

Akuntansi, 6(2).

Page 74: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …

Yuliana. (2017). Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penualan Terhadap

Profitabilitas (studi kasus pada perusahaan manufaktur sector konsumsi yang

terdafar di bursa efek Indonesia periode 2011-2015) (Akademi Akuntansi

Permata Harapan).

Yuliana, F. (2014). Analisis Pertumbuhan Aset dan struktur Modal yang

Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan (studi kasus pada perusahaan semen

yang terdaftar di bursa efek Indonesia). Ekonomi Dan Keuangan, 1–14.

Page 75: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 76: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 77: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 78: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 79: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 80: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 81: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 82: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 83: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 84: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …
Page 85: PENGARUH PERTUMBUHAN ASET DAN PERTUMBUHAN …