pengaruh produk dan promosi terhadap keputusan …etheses.iainponorogo.ac.id/8270/1/gita rizqi...
TRANSCRIPT
PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MEMILIH MENABUNG DI BRI SYARIAH KC MADIUN
SKRIPSI
Oleh:
GITA RIZQI LUZUMI
NIM: 210815106
Pembimbing:
DWI SETYA NUGRAHINI, M.Pd
DTNP010
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2019
ABSTRAK Luzumi, Gita Rizqi. 2019. “Pengaruh Produk dan Promosi Terhadap Keputusan
Nasabah Memilih Menabung di BRI Syariah KC Madiun” Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dwi Setya Nugrahini, M.Pd.
Kata Kunci: Bank Syariah, Jasa, Kebutuhan
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh masalah ATM pada BRI Syariah KC Madiun juga masih sedikit jika dibandingkan dengan bank-bank konvensional lainnya, sehingga masih banyak masyarakat yang tak mau menggunakan produk-produknya. Aplikasi BRIS Online yang sering bermasalah yakni proses masuk ke aplikasi lambat (error), sehingga nasabah harus datang ke BRI Syariah KC Madiun langsung. Secara umum produk perlu dipromosikan, menurut nasabah BRI Syariah KC Madiun promosi yang dilakukan ke calon nasabah atau nasabah hanya menyebarkan brosur-brosur tanpa penjelasan yang cukup dari pihak BRI Syariah KC Madiun dan pihak BRI Syariah KC Madiun mempromosikan secara lisan tanpa ada brosur.
Rumusan masalah dari skripsi ini adalah: 1)apakah produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun 2)apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun 3)apakah produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun.
Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan metode penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner kepada nasabah yang memiliki tabungan di Bank BRI Syariah KC Madiun. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden, data yang diambil kemudian diolah dengan menggunakan software spss version 21.0. Analisis penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda yang meliputi uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih menabung di Bank BRI Syariah KC Madiun. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian produk terhadap keputusan nasabah memilih menabung di Bank BRI Syariah KC Madiun menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,036 lebih kecil dari 0,05. 2)Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih menabung di Bank BRI Syariah KC Madiun. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian promosi terhadap keputusan nasabah memilih menabung di Bank BRI Syariah KC Madiun menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05. 3)Berdasarkan uji F diperoleh nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05, variabel produk dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel keputusan nasabah memilih menabung di Bank BRI Syariah KC Madiun.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lahirnya bank syariah telah membawa dampak positif dalam khazanah
perbankan di Indonesia. Dengan keberadaan perbankan syariah ini dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu memberikan pelayanan jasa perbankan
atau lembaga keuangan yang bersih dari riba serta menjadi institusi yang lebih
baik. Jasa perbankan telah membantu dalam mempermudah pertukaran dan
membantu pembentukan modal bagi masyarakat.
Perbankan syariah dalam istilah internasional dikenal sebagai islamic
banking atau perbankan tanpa bunga (interest-free banking). Istilah perbankan
yang tidak terlepas dari usal-usul sistem perbankan syariah yang awalnya
dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi
perbankan muslim yang menginginkan agar kegiatan keuangan yang
dilaksanakan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, khususnya
berkaitan dengan larangan praktek riba, kegiatan yang bersifat spekulatif,
pelanggaran prinsip-prinsip keadilan serta penyaluran pembiayaan dan
investasi pada kegiatan yang tidak merusak moral dan halal secara syariah.1
Dewasa ini perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat pesat, hal
ini terbukti dengan munculnya bank syariah di setiap daerah, bahkan bank
1 Rahayu Istiqomah, ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa
Perbankan Syariah STAIN Salatiga Untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syariah”, Skripsi
(Salatiga: STAIN Salatiga, 2015), 1.
konvensional juga banyak yang melakukan konversi ke bank syariah. Kondisi
ini menimbulkan persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga harus
diimbangi dengan strategi pemasaran yang kuat untuk menarik minat calon
nasabah menabung di bank syariah.2
Lembaga-lembaga keuangan syariah mempunyai kedudukan yang sangat
penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah di tengah proses
pembangunan nasional. Berdirinya lembaga keuangan syariah merupakan
implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalat
dalam ekonomi Islam, selanjutnya dijadikan dalam bentuk pranata ekonomi
Islam. Salah satu jenis lembaga keuangan tersebut adalah perbankan syariah.
Dunia bisnis perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan dan
perkembangan yang pesat. Maraknya perkembangan perbankan syariah di
Indonesia yang tidak berbasis bunga, melahirkan begitu banyak para investor
dan nasabah berbagai penghimpunan dana.
Tingginya keinginan masyarakat terhadap bank syariah dalam menabung
serta pembiayaan membuat bisnis jasa dalam perbankan syariah semakin
prospektif. Bank syariah menjadi tempat untuk menghimpun dan menyalurkan
dana bagi masyarakat yang mempunyai misi berlandaskan keadilan, kejujuran,
kemanfaatan, kebersamaan yang sesuai dengan syariah.3
2 Ibid., 2.
3 Retnandi Meita Putri, “Pengaruh Perubahan Biaya Transaksi Kartu ATM (Anjungan
Tunai Mandiri) Pada Tabungan Faedah Terhadap Minat Bertransaksi Nasabah Di BRI Syariah KC
Semarang”, Skripsi (Semarang: UIN Walisongo, 2016), 1.
Sistem keuangan syariah merupakan sistem keuangan yang
menjembatani antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
memiliki kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Seluruh transaksi yang terjadi dalam kegiatan keuangan
syariah harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah
adalah prinsip yang didasarkan kepada ajaran Al-Quran dan Sunnah.4
Dalam rangka bersaing dengan bank konvensional, bank syariah harus
mampu memahami persepsi masyarakat bahwa sistem bank syariah lebih baik
daripada sistem konvensional. Oleh karena itu, dalam lingkungan yang
kompetitif, bank syariah perlu memasarkan produk mereka secara efektif.5
Maka seorang manajer di bank dalam menciptakan produk yang unggul harus
bisa memahami tingkat kualitas produk sesuai keinginan nasabah. Hal tersebut
dikarenakan produk memberikan dampak perasaan puas dan tidak puas yang
dialami oleh nasabah. Apabila produk yang diciptakan oleh bank
menyesuaikan perilaku nasabah, maka strategi tersebut bisa mempertahankan
loyalitas nasabah lama dan juga bisa menarik nasabah baru sehingga tingkat
penjualan produk dan laba perusahaan bisa tercapai.6
Produk sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Artinya, apa pun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan
pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk. Produk sebagai sesuatu
4 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), 19.
5 Ahmad Samsudin, ”Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah di
Kabupaten Tangerang”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017), 4.
6 Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service, 2015), 140.
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan.7
Ketika suatu bank sudah memiliki produk, maka masyarakat atau calon
nasabah perlu tahu dengan kehadiran produk tersebut, seperti manfaat, harga,
di mana diperoleh dan kelebihan produk dibandingkan produk pesaing.8 Salah
satu cara adalah promosi. Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang
terahir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga
kegiatan baik produk, harga dan lokasi/distribusi. Dalam kegiatan ini setiap
perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan
diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh
karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya.9Promosi tidak hanya dilakukan untuk
memberitahukan kepada masyarakat tentang produk dari perusahaan melainkan
bisa mempengaruhi perilaku promosi yaitu yang berujung dengan pembelian
produk. Promosi merupakan salah satu komponen penting dalam penentu
keberhasilan dari pemasaran.10 Dengan adanya promosi tersebut diharapkan
penjualan produk dapat lebih meningkatkan penjualan produk itu sendiri dan
menarik keputusan masyarakat.
7 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 216.
8 Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Prenada Media, 2004), 175.
9 Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), 58.
10 Sunyoto, Perilaku Konsumen, 163.
Pada perbankan syariah, keputusan pembelian konsumen dapat disebut
sebagai keputusan nasabah dalam menggunakan produk perbankan syariah.
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang
masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau
rekomendasi.11 Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ada 2 yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah
bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, promosi, dan tempat.12 Pola
hubungan yang ada pada penelitian ini adalah ketika produk baik maka
keputusan nasabah akan tinggi, ketika promosi baik maka keputusan nasabah
akan tinggi.
BRI Syariah KC Madiun sebagai salah satu bank syariah yang
memberikan produk-produk yang dibutuhkan oleh nasabah dan melayani jasa
perbankan berdasarkan prinsip syariah tanpa adanya riba. Jumlah nasabah yang
menabung di BRI Syariah KC Madiun pada tahun 2015 sampai 2018
mengalami peningkatan.13
“BRI Syariah KC Madiun mempunyai banyak produk-produk yang dibutuhkan nasabah sesuai kebutuhannya dan tidak ada riba dalam transaksi disini. Jumlah nasabah pada tahun 2015 sampai 2018 meningkat”
Berdasarkan wawancara nasabah BRI Syariah KC Madiun, ATM pada
BRI Syariah KC Madiun juga masih sedikit jika dibandingkan dengan bank-
bank konvensional lainnya, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mau
11 Irham Fahmi, Manajemen: Teori, Kasus dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2014), 163.
12 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 (Jakarta:
Erlangga, 2009), 24.
13 “M. Ali Najamuddin, Wawancara, 17 Oktober 2018”
menggunakan produk-produknya. Aplikasi BRIS Online yang sering
bermasalah yakni proses masuk ke aplikasi lambat (error), sehingga nasabah
harus datang ke BRI Syariah KC Madiun langsung.14
Secara umum produk perlu dipromosikan, menurut nasabah BRI Syariah
KC Madiun promosi yang dilakukan ke calon nasabah atau nasabah hanya
menyebarkan brosur-brosur tanpa penjelasan yang cukup dari pihak BRI
Syariah KC Madiun dan pihak BRI Syariah KC Madiun mempromosikan
secara lisan tanpa ada brosur.15
Dalam penelitian ini berfokus pada produk dan promosi. Dengan adanya
ketidaksesuaian pada produk dan promosi ini dapat mempengaruhi keputusan
nasabah yang menabung di BRI Syariah KC Madiun. Berdasarkan uraian
diatas peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada “Pengaruh Produk Dan
Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Menabung Di BRI Syariah
KC Madiun”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun?
2. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun?
14 “Mariatun, Wawancara, 18 Oktober 2018”
15 “Heni, Wawancara, 18 Oktober 2018”
3. Apakah produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun.
3. Untuk mengetahui pengaruh produk dan promosi terhadap keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis, diantaranya:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang asih
dan wawancara terutama bagi IAIN Ponorogo sebagai masukan untuk
pengembangan ilmu perbankan khususnya tentang pengaruh produk dan
promosi terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC
Madiun.
2. Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan kepada praktisi untuk menjadi bahan
pertimbangan untuk pengembangan produk dan promosi di masa mendatang
dan memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk pengetahuan
di BRI Syariah KC Madiun.
E. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini bisa tersusun secara sistematis, maka peneliti
menyusun kedalam lima bab, yaitu :
BAB I: Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah yang akan diteliti,
tujuan penelitian, kegunaan diadakannya penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: Teori, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Membahas tentang penjabaran dasar teori yang digunakan untuk
penelitian, penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis penilitian.
BAB III: Metodologi Penelitian
Terdiri dari rancangan penelitian, variable penelitian dan definisi
operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
data, dan metode pengelolaan dan analisis data.
BAB IV: Hasil dan Pembahasan
Terdiri dari hasil pengujian instrumen (validitas dan reliabilitas), hasil
pengujian deskripsi, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V: Penutup
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil pembahasan dan
memberikan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Keputusan Nasabah Menabung
a. Pengertian Keputusan Menabung
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya
kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya
dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu begitu besarnya pengaruh yang akan terjadi
jika seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan
atau adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor
ketidakhati-hatian dalam melakukan pengkajianmasalah.16
Menabung adalah tindakan yang di anjurkan oleh Islam, karena
dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk
pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.17 Keputusan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah memilih menabung pada
BRI Syariah KC Madiun .
16 Irham Fahmi, Manajemen: Teori, Kasus dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2014), 163.
17 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani, 2001), 153.
b. Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan membeli ada 5 tahap, yaitu:
1) Pengenalan Masalah
Hal ini adalah proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan. Dalam hal ini mengenai
kebutuhan nasabah akan produk dan jasa perbankan syariah.
2) Pencairan Informasi
Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan data untuk memenuhi
kebutuhan nasabah. Pencairan informasi ini bisa didapatkan dari
teman, keluarga, tetangga, iklan, brosur, lembaga, dan lain
sebagainya.
3) Evaluasi Alternatif
Hal ini menganggap konsumen membentuk penilaian atas
produk dengan sadar dan rasional. Dalam hal ini dikarenakan produk
yang ditawarkan.
4) Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Maka proses
selanjutnya yaitu keputusan membeli atau tidak.18
5) Perilaku Pasca Pembelian
Hal ini konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena
memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar
18 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran: Edisi 12 Jilid 1 (Jakarta:
Indeks, 2007), 234-243.
hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga
terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Dalam hal ini
selanjutnya apakah akan menggunakan produk tersebut lagi atau
tidak.19
c. Kondisi dalam Pengambilan Keputusan
Bentuk kondisi dalam pengambilan keputusan:
1) Kondisi pasti
Dalam kondisi ini proses pengambilan keputusan dilakukan
langsung tanpa adanya banyak alternatif, karena sudah jelas keputusan
yang diambil dan fokus yang dituju.
2) Kondisi Tidak Pasti
Dalam kondisi ini adalah keputusan yang dibuat belum
diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh.
Sehingga situasi seperti ini sebaiknya dilakukan yaitu melakukan riset,
mencari informasi sebanyak mungkin dan menggunakan metode yang
sesuai dengan kondisi masalah yang mungkin timbul.
3) Kondisi Konflik
Dalam kondisi ini maka pengambilan keputusan akan
menimbulkan dampak yang bisa saja merugikan salah satu pihak.
Dalam keadaan ini sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah
19 Ibid., 234-243.
dalam bentuk tawar menawar harga dan terealisasinya kesepakatan
bersama.20
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ada 2 yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah
bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, promosi dan tempat.21
Sedangkan faktor internal yaitu:
1) Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penetu keinginan dan perilaku
paling dasar. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras dan wilayah geografis. Kelas sosial memegang peranan penting
dalam suatu program pemasaran, karena adanya perbedaan substansial
di antara kelas-kelas tersebut memengaruhi perilaku pembelian
mereka.22
2) Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran,
20 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep & Kinerja
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016), 222-223.
21 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 (Jakarta:
Erlangga, 2009), 24.
22 Danang Sunyoto, Praktik Riset Perilaku Konsumen: Teori, Kuesioner, Alat dan
Analisis Data (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing Service, 2014), 8.
dan status sosial. 23 Dalam proses pengambilan keputusan pembelian,
ada beberapa peran yang bisa dimainkan oleh anggota keluarga.
Pemahaman terhadap peran-peran itu memberi wawasan tentang
bagaimana anggota keluarga berinteraksi dalam berbagai peran yang
terkait dengan konsumsi.24
3) Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup;
pekerjaan, keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep-diri; serta nilai
dan gaya hidup pembeli.25 Karena banyak dari karakteristik ini yang
mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku
konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara
seksama.26
2. Produk
a. Pengertian Produk
Produk secara umum adalah sesuatu yang diciptakan oleh
perusahaan agar dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
23 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran: Edisi 12 Jilid 1, 214-
217.
24 Damiati, Perilaku Konsumen (Depok: Rajawali Pers, 2017), 114.
25 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran: Edisi 12 Jilid 1, 222.
26 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, 172.
kebutuhan. Dalam perbankan, produk berupa jasa yang manfaatnya dapat
dirasakan oleh nasabah. 27
Produk sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Artinya, apa pun wujudnya selama itu dapat
memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai
produk. Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang berkualitas
tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai
keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.28
b. Karakteristik Produk
Ada empat karakteristik utama jasa yang memengaruhi rancangan
program pemasaran, yaitu sebagai berikut.
1) Intangibility (tidak berwujud)
Artinya, jasa tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa
tersebut dibeli atau dimiliki. Jasa berbeda dengan barang. Bila barang
merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah perbuatan,
tindakan, pengalaman, proses dan kinerja. Hal ini yang menyebabkan
jasa tidak dapat dilihat, dirasa atau diraba sebelum dibeli.
27 Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service, 2015), 203.
28 Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 216-218.
2) Inseparability (tidak terpisahkan)
Artinya, antara si pembeli jasa dengan penjual jasa saling
berkaitan. Barang biasanya diproduksi, dijual kemudian di konsumsi.
Sedangkan jasa terlebih dahulu dijual, diproduksi dan dikonsumsi.
3) Variability (bervariasi atau beraneka ragam)
Artinya, jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk. Jasa
merupakan banyak bentuk, kualitas dan jenis tergantung jasa tersebut
di produksi.
4) Perishability
Perishability berarti mudah lenyap atau tidak tahan lama.
Maksudnya jasa tidak dapat disimpan, begitu jasa dibeli, maka akan
segera dikonsumsi.29
c. Tingkatan Produk
Lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran pasarnya
yaitu:
1) Manfaat inti (Core Benefits)
Adalah manfaat yang sebenarnya yang dibutuhan dan akan
dikonsumsi oleh nasabah atau konsumen.
2) Produk dasar (Basic Product)
Adalah produk dasar yang merubah manfaat pokok produk
paling dasar.
29 Ibid., 217.
3) Produk harapan (Expected Product)
Adalah kondisi produk secara normal yang diharapkan untuk
dibeli oleh nasabah pada saat membeli produk tersebut.
4) Produk Pelengkap (Augmented Product)
Adalah produk yang dilengkapi dengan manfaat, sehingga
nasabah dapat membedakan dengan produk yang ditawarakan oleh
pesaing.
5) Produk potensial (Potensial Product)
Adalah produk tambahan yang mungkin dapat dikembangkan
untuk produk dimasa depan atau dimasa mendatang.30
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terahir. Kegiatan
ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan
baik produk, harga dan lokasi/distribusi. Dalam kegiatan ini setiap
perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa
yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan
sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
30
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, 4.
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha
menarik calon konsumen yang baru.31
b. Sarana Promosi
Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan antara lain:
1) Periklanan (advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, menarik dan memengaruhi calon nasabahnya.
2) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah.
3) Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan
lainnya.
4) Penjualan pribadi (personal selling)
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, muai dari cleaning service,
satpam sampai pejabat bank.32
c. Tujuan Promosi
1) Menginformasikan (informing)
a) Menginformasikan mengenai keberadaan produk dan jasa yang
disediakan oleh perusahaan
31 Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Prenadamedia Group, 2003), 58-59.
32 Ibid. 59.
b) Memperkenalkan cara pemakaian produk baru
c) Menyampaikan pada pasar untuk mengetahui perubahan harga
d) Menjelaskan cara kerja pada produk
e) Meluruskan kekeliruan yang ada
f) Mengurangi ketakutan nasabah atau konsumen
g) Membangun citra baik perusahaan
2) Membujuk sasaran pelanggan (persuading)
a) Membentuk pilihan merk
b) Mengalihkan pilihan pada merk tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan pada produk
d) Mendorong pelanggan untuk membeli
e) Mendorong pelanggan untuk menerima kunjungan para wiraniaga
3) Mengingatkan (reminding)
a) Mengingatkan para pembeli bahwa produk yang dibutuhan dalam
jangka pendek atau waktu dekat
b) Mengingatkan para pembeli untuk produk dijual pada tempat yang
dihendaki
c) Mengingatkan para pembeli pada produk tersebut
d) Mengingatkan para pembeli pada produk meskipun tanpa adanya
iklan yang dilakukan33
33 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi 3 (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008),
221-222.
B. Penelitian Terdahulu
Studi penelitian terdahulu merupakan telaah literature atau kajian
terhadap penelitian terdahulu yang relevan dengan topik dan masalah
penelitian. Penelitian yang dilakukan bukan penelitian yang pertama namun
sudah ada beberapa penelitian yang pertama namun sudah ada beberapa
penelitian terkait yang meneliti tentang produk, promosi dan keputusan
nasabah menabung. Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa penelitian
terdahulu antara lain:
Dalam penelitian Asti Dwi Putri (2016) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung
pada Produk Tabungan BSM PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Simpang Patal Palembang” dapat disimpulkan bahwa variabel promosi dan
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung.34
Perbedaan pada penelitian oleh Asti Dwi Putri dengan penulis, pada penelitian
Asti Dwi Putri menggunakan 2 variabel independen (X) yaitu promosi dan
kualitas pelayanan, sedangkan penulis menggunakan 2 variabel independen (X)
yaitu produk dan promosi. Sedangkan persamaannya meneliti variabel promosi
dan keputusan menabung.
Penelitian Rizka Ulfa Baiti (2016) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan IB
Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga” dapat disimpulkan variabel
34Asti Dwi Putri, “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Menabung pada Produk Tabungan BSM PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal
Palembang”, Skripsi (Palembang: UIN Raden Fatah, 2016), 8.
produk, lokasi, promosi dan orang/pegawai berpengaruh terhadap keputusan
menjadi nasabah tabungan iB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga,
sedangkan varibel bukti fisik tidak berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah tabungan iB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga.35 Perbedaan
pada penelitian Rizka Ulfa Baiti dengan penulis, pada penelitian Rizka Ulfa
Baiti menggunakan 5 variabel independen (X), sedangkan penulis
menggunakan 2 variabel independen (X). Sedangkan persamaannya meneliti
variabel produk, promosi dan keputusan nasabah.
Kemudian Kurniati (2017) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Produk Tabungan di BRI
Syariah Cabang Mataram” dapat disimpulkan variabel promosi berpengaruh
terhadap keputusan menjadi nasabah produk tabungan pada BRI Syariah
Cabang Mataram. 36 Perbedaan pada penelitian Kurniati dengan penulis, pada
penelitian Kurniati menggunakan 1 variabel independen (X), sedangkan
penulis menggunakan 2 variabel independen (X). Sedangkan persamaannya
meneliti variabel promosi dan keputusan nasabah.
Dalam penelitian Marza Afrina (2017) dengan penelitian yang berjudul
“Analisa Pengaruh Produk, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Nasabah Bank Syariah Bukopin” dapat disimpulkan variabel
produk, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
35 Rizka Ulfa Baiti, “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Tabungan IB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga”, Skripsi (Salatiga: IAIN Salatiga, 2016),
104-106.
36 Kurniati, “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Produk Tabungan
di BRI Syariah Cabang Mataram”, Skripsi (Mataram: UIN Mataram, 2017), 66.
variabel keputusan pembelian nasabah Bank Syariah.37 Perbedaan pada
penelitian Marza Afrina dengan penulis, pada penelitian Marza Afrina
menggunakan 3 variabel independen (X), sedangkan penulis menggunakan 2
variabel independen (X). Sedangkan persamaannya meneliti variabel produk,
promosi dan keputusan nasabah.
Selanjutnya Olivia Firda Yuanita (2017) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Produk, Kualitas Jasa, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan
Nasabah Penabung (Studi pada BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pasar Kranji,
Lamongan, Jawa Timur)” dapat disimpulkan bahwa variabel produk, kualitas
jasa dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pasar Kranji, sedangkan variabel
lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pasar Kranji .38 Perbedaan pada
penelitian oleh Olivia Firda Yuanita dengan penulis, pada penelitian Olivia
Firda Yuanita menggunakan 4 variabel independen (X), sedangkan penulis
menggunakan 2 variabel independen (X). Sedangkan persamaannya meneliti
variabel produk, promosi dan keputusan nasabah menabung.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen 1 sampai 5 variabel,
37 Marza Afrina, “Analisa Pengaruh Produk, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Nasabah Bank Syariah Bukopin”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017),
106.
38 Olivia Firda Yuanita, “Pengaruh Produk, Kualitas Jasa, Promosi dan Lokasi Terhadap
Keputusan Nasabah Penabung (Studi pada BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pasar Kranji,
Lamongan, Jawa Timur)”Skripsi (Surakarta: IAIN Surakarta, 2017), 72-73.
sedangkan penulis hanya menggunakan 2 variabel. Penulis berfokus pada
variabel produk dan promosi (variabel independen) dan keputusan nasabah
memilih menabung (variabel dependen).
Posisi atau sikap penelitian ini dengan penelian sebelumnya adalah
mengembangkan dari penelitian yang dilakukan Olivia Firda Yuanita. Teori
penelitian Olivia Firda Yuanita diambil teori Syamsi bahwa keputusan
didefinisikan sebagai suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif, sedangkan penelitian ini menggunakan teori yang diambil teori
Irham Fahmi bahwa keputusan adalah proses penelusuran masalah yang
berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada
terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang
selanjutnya digunakan sebagai pedoman basis dalam mengambil keputusan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting.39Dalam penelitian ini kerangka berfikir digunakan untuk
mengetahui variabel bebas yang memengaruhi variabel terikat.
Berdasarkan kerangka pemikiran di bawah dimaksudkan untuk
menjelaskan, mengungkapkan dan menentukan persepsi-persepsi keterkaitan
antara variabel bebas produk (X1) dan promosi (X2) secara masing-masing
berpengaruh terhadap variabel terikat keputusan nasabah memilih menabung
39Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta
2015), 60.
(Y), kemudian variabel bebas yaitu produk dan promosi bersama-sama juga
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan nasabah memilih
menabung.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan:
: Pengaruh secara parsial
: Pengaruh secara simultan
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Hipotesis disusun sesuai dengan jumlah rumusan
masalah yang ada. Atau dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan
sementara atas tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang
dibuat.40 Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah:
H0: Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun.
40Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan
(Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), 104.
Produk
(X1)
Promosi
(X2)
Keputusan Nasabah Memilih Menabung
(Y)
H1: Produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung di
BRI Syariah KC Madiun.
H0: Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun.
H2: Promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih menabung di
BRI Syariah KC Madiun.
H0: Produk dan promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun.
H3: Produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.41 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini dilakukan pada BRI Syariah KC
Madiun.Subyek dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun. Kemudian untuk penelitian ini
menggunakan pengujian hipotesis yang mengemukakan hipotesis dugaan
sementara dari permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini menggunakan
data primer dengan menyebarkan kuesioner pada nasabah BRI Syariah KC
Madiun. Alat bantu penelitian ini menggunakan software spss version 21.0.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah variabel penelitian dan definisi operasional variabel
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D, 9.
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Variabel independen, variabel ini sering disebut dengan variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent (terikat). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini
adalah produk (X1) dan promosi (X2).
b. Variabel dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC
Madiun.42
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah informasi ilmiah yang akan membantu
peneliti lain ketika akan melakukan penelitian dengan obyek yang sama.
Sehingga, kalau kiranya prosedur yang digunakan oleh peneliti sebelumnya
yang kurang tepat, maka tidak akan menggunakan prosedur yang sama atau
42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D, 38-39.
menggunakan prosedur pengukuran yang baru.43 Adapun tabel yang
menjelaskan mengenai definisi operasional dalam penelitian ini sebagai
berikut:44
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator Item Sumber
Produk (X1) a. Intangibility (tidak berwujud)
b. Inseparability (tidak
terpisahkan)
c. Variability (bervariasi atau
beraneka ragam)
d. Perishability (mudah lenyap
atau tidak tahan lama)
1,2
3,4
5,6
7,8
Kasmir, 2014
Promosi (X2) a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales
promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal
selling)
9,10
11,12
13,14
15,16
Kasmir, 2003
Keputusan Nasabah
Memilih Menabung
(Y)
a. Pengenalan masalah
b. Pencairan informasi
c. Evaluasi alternative
d. Keputusan membeli
e. Perilaku pasca pembelian
17,18
19,20,21
22,23
24,25
26,27,28
Philip Kotler
dan Kevin
Lane Keller,
2007
C. Populasi dan Sampel
Berikut ini adalah jenis dan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini:
43 Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, 97.
44 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 90.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karaktertik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.45 Adapun
populasi dari penelitian ini adalah sekitar 12.200 nasabah BRI Syariah KC
Madiun.46
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi.47 Penelitian ini
menggunakan jenis purposive sampling yang merupakan teknik
nonprobability sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh
peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel
tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.48 Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, yaitu:49
n=�
�����
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D, 80.
46 “Annas Indzadzil AM, Wawancara, 16 Oktober 2018”
47 Ali Mauludi, Teknik Belajar Statistika 2 (Jakarta: Alim’s publishing, 2016), 2.
48 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), 175.
49 Ibid., 180.
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
n =��.���
����.���.(�,�)�
= ��.���
���
= 99,18 (100 responden)
Berdasarkan rumus Slovin diatas dapat diketahui jumlah responden
adalah 99,18 dan dibulatkan menjadi 100 responden. Penelitian ini
menggunakan nilai e = 10% untuk taraf kesalahan.
D. Jenis dan Sumber Data
Berikut ini adalah jenis dan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini:
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian asosiatif.
Jenis penelitian asosiatif yaitu suatu rumusan masalah penelitian yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.50 Dengan
penelitian asosiatif ini maka akan dapat dibangun teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.51
50 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed methods)
(Bandung: Alfabeta, 2012), 61.
51 Ibid.,11.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer.
Data primer adalah sumber data yang langsung dari penyebaran daftar
pernyataan atau kuesioner kepada responden.52 Data primer yang
dikumpulkan meliputi tanggapan nasabah tentang produk, promosi dan
keputusan nasabah memilih menabung. Data primer dalam penelitian ini
adalah sebagian dari seluruh nasabah di BRI Syariah KC Madiun.
E. Metode Pengumpulan Data
Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban
atas pertanyaan yang diajukan.53 Wawancara yang dimaksud di sini adalah
teknik untuk mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan proses
pemecah masalah tertentu, yang sesuai dengan data.54 Wawancara yang
digunakan penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.
52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D, 225.
53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), 186.
54 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, 151.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.55 Penelitian ini menggunakan skala
likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:56
SS = Sangat Setuju skor 5
ST = Setuju skor 4
RG = Ragu-ragu skor 3
TS = Tidak setuju skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju skor 1
F. Metode Pengelolaan dan Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan
dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang
dibantu dengan program SPPS (software spss version 21.0). Adapun analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
pengukuran data dan teknik pengelolaan data antara lain adalah sebagai
berikut:
55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D, 142.
56 Ibid., 93-94.
1. Uji Validitas dan Uji Realibilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Hasil dari r hitung dibandingkan dengan r table dimana df= n-2 dengan
sig 5%. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila r tabel < r hitung.
Kriteria yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya menggunakan
software spss version 21.0. Data yang digunakan dalam uji coba 30
responden maka r tabel yang digunakan adalah 0,361 (nilai r Product
Moment).
b. Uji Realibilitas
Uji reabilitas adalah alat ukur mengukur kuesioner yang merupakan
indikator-indikator dari variabel. Setelah uji validitas maka dilanjutkan
dengan uji realibilitas dengan menggunakan software spss 21.0. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap pernyataan
adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Jika nilai Alpha > 0,60
maka reliabel.57
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis
regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji
heteroskesdastisitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji linieritas.
57 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press, 2015), 108.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian
mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan
dengan Uji Kolmogorov smirnov.
Hipotesis:
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji kenormalan data dikatakan data berdistribusi normal jika
nilai signifikansinya > 0,05 dan sebaliknya jika nilai signifikansinya <
0,05 berarti data tidak berdistribusi normal.58
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang
lain. Perhitungan ada tidaknya gejala ini dapat dilakukan dengan cara
menentukan formulasi regresi linier berganda dengan menggunakan
harga mutlak residual sebagai variabel dependen dan variabel
independennya adalah X1 dan X2.
Hipotesis yang digunakan:
H0 : varian residual homogen (tidak terjadi kasus heteroskedastisitas)
H1 : varian residual tidak homogen (terjadi kasus heteroskedastisitas)
58 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016), 38.
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi kasus
heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai signifikansinya < 0,05 maka
terjadi kasus heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokolerasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya. Cara mendeteksi autokolerasi dengan cara menggunakan
kriteria Durbin Watson sebagai berikut:
a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif.
b. Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokolerasi.
c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif.59
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen
dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan
mengakibatkan kolerasi yang sangat kuat. Selain itu, uji multikolinieritas
digunakan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan
keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Kriteria jika nilai VIF < 10
maka tidak terjadi multikolinearitas.60
59 Sujarweni, Metodologi Penelitian, 177.
60 Ibid., 158.
e. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Kriteria
yang digunakan dalam uji linieritas adalah apabila dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linier. Apabila nilai P-value yang
ditunjukkan oleh nilai Signifikansi pada Deviation from Linearity > 0,05,
maka hubungan antara variabel X dan Y adalah linier dan sebaliknya
apabila nilai P-value yang ditunjukkan oleh nilai Signifikansi pada
Deviation from Linearity < 0,05 maka hubungan antara variabel X dan Y
adalah tidak linier .61
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mencari pola hubungan
antara satu variabel dependen (Y) dengan satu variabel independen (X).62
Rumus regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a dan b = konstanta
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun (variabel dependen)
61 Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian, 55.
62 Ibid., 122.
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yakni produk dan promosi
(variabel independen). Adapun bentuk persamaannya adalah sebagai
berikut :63
y = β0 + β1x1 + β2x2 + �
Dimana:
y = keputusan nasabah memilih menabung
x1 = produk
x2 = promosi
β0 = intercept (titik kosong) populasi
β1 = koefisien regresi variabel produk
β2 = koefisien regresi variabel promosi
� = error
5. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing koefisien
regresi variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terkait
(dependent variable) maka digunakan uji statistik sebagai berikut :
a. Uji t
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara
individual mempengaruhi variabel dependen (Y).
Langkah-langkah pengujiannya:
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha
63 Ibid., 123-127.
Hipotesis 1
Ho : tidak ada pengaruh antara produk terhadap keputusan nasabah
memilih menabung.
Ha : ada pengaruh antara produk terhadap keputusan nasabah memilih
menabung.
Hipotesis 2
Ho : tidak ada pengaruh antara promosi terhadap keputusan nasabah
memilih menabung.
Ha : ada pengaruh antara promosi terhadap keputusan nasabah
memilih menabung.
2) Kesimpulan
Cara 1
Jika Sig > 0,05 Ho diterima
Jika Sig < 0,05 Ho ditolak
Cara 2
Jika –t table < t hitung < t table maka Ho diterima
Jika t hitung < -t table dan t hitung > t table maka Ho ditolak
b. Uji F
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (X1, X2)
secara bersama-sama terhadap variabel tidak dependen (Y).
Langkah-langkah pengujiannya:
1) Menentukan formulasi Ho dan Ha
Hipotesis 3
Ho : tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara produk dan
promosi terhadap keputusan nasabah memilih menabung.
Ha : ada pengaruh secara bersama-sama antara produk dan promosi
terhadap keputusan nasabah memilih menabung.
2) Kesimpulan
Cara 1
Jika Sig > 0,05 Ho diterima
Jika Sig < 0,05 Ho ditolak
Cara 2
F hitung < F table maka Ho diterima
F hitung > F table maka Ho ditolak
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel dependen (Y) yang disebabkan oleh
variabel independen (X). Jika R2 semakin besar, maka prosentase
perubahan semakin tinggi. Jika R2 semakin kecil, maka prosentase
perubahan variabel semakin rendah.64 Koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen.65
64 Sujarweni, Metodologi Penelitian, 161-164.
65 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi Edisi 7 (Semarang: BP Universitas Diponegoro, 2013), 95.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BRI Syariah KC Madiun
1. Sejarah BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.
10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT BRI
Syariah Tbk secara resmi beroperasi. Kemudian PT BRI Syariah merubah
kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian
diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT BRI Syariah Tbk hadir mempersembahkan sebuah
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan
nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan
menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip
syariah.66
Kehadiran PT BRI Syariah Tbk di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo
perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat
terhadap sebuah bank modern sekelas PT BRI Syariah yang mampu
66 Buku Laporan Tahunan BRI Syariah, 2015.
melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang
merah dengan brand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Aktivitas PT BRI Syariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT BRI
Syariah Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT BRI Syariah Tbk.
Saat ini PT. BRI Syariah Tbk menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT BRI Syariah Tbk tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah bawah. PT BRI Syariah Tbk menargetkan menjadi
bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan
perbankan.67
BRI Syariah KC Madiun mulai berdiri pertama pada tahun 28
November 2012 yang beralamatkan di Jl. S. Parman No. 44, Oro-oro Ombo,
Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Pimpinan Cabang BRI Syariah KC
Madiun adalah Bapak Fathurozi Bosman sampai saat ini.68
67 Ibid.,
68 “M. Ali Najamuddin, Wawancara, 17 Oktober 2018”
2. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi BRI Syariah KC Madiun sebagai berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KC Madiun
3. Visi dan Misi BRI Syariah
Visi BRI Syariah
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan
lebih bermakna.
Misi BRI Syariah
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
B. Hasil Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.69 Pengujian
ini dilakukan pada data awal atau uji coba yang diberikan kepada 30
responden. Responden ini merupakan nasabah yang menabung pada BRI
Syariah KCP Ponorogo.
69 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press, 2015), 108.
Kriteria yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya
menggunakan software spss version 21.0. Hasil dari r hitung dibandingkan
dengan r table dimana df= n-2 dengan sig 5%. Suatu kuesioner dikatakan
valid apabila r tabel < r hitung. Oleh karena data yang digunakan dalam uji
coba 30 responden maka r tabel yang digunakan adalah 0,361 (nilai r
Product Moment). Hasil pengujian validitas Y, X1 dan X2 dapat dilihat
pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
Tabel 4.1
Hasil Pengujian Validitas Variabel Y
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,541 0,361 Valid
2 0,411 0,361 Valid
3 0,626 0,361 Valid
4 0,651 0,361 Valid
5 0,406 0,361 Valid
6 0,522 0,361 Valid
7 0,658 0,361 Valid
8 0,484 0,361 Valid
9 0,524 0,361 Valid
10 0,617 0,361 Valid
11 0,538 0,361 Valid
12 0,773 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa nilai r hitung yang diperoleh
masing-masing item pertanyaan lebih dari r tabel = 0,361, sehingga semua
item pertanyaan untuk variabel Y valid.
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Validitas Variabel X1
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,766 0,361 Valid
2 0,644 0,361 Valid
3 0,547 0,361 Valid
4 0,421 0,361 Valid
5 0,582 0,361 Valid
6 0,485 0,361 Valid
7 0,656 0,361 Valid
8 0,475 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai r hitung yang diperoleh
masing-masing item pertanyaan lebih dari r tabel = 0,361, sehingga semua
item pertanyaan untuk variabel X1 valid.
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel X2
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,678 0,361 Valid
2 0,817 0,361 Valid
3 0,843 0,361 Valid
4 0,780 0,361 Valid
5 0,450 0,361 Valid
6 0,545 0,361 Valid
7 0,888 0,361 Valid
8 0,602 0,361 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai r hitung yang diperoleh
masing-masing item pertanyaan lebih dari r tabel = 0,361, sehingga item
pertanyaan untuk variabel X2 valid.
2. Uji Realibilitas
Uji reabilitas adalah alat ukur mengukur kuesioner yang merupakan
indikator-indikator dari variabel. Setelah uji validitas maka dilanjutkan
dengan uji realibilitas dengan menggunakan software spss 21.0. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap pernyataan
adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Jika nilai Alpha > 0,60
maka reliabel.70 Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Realibilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Batas Keterangan
1 Y 0,802 0,60 Reliabel
2 X1 0,674 0,60 Reliabel
3 X2 0,844 0,60 Reliabel
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas untuk X1, X2 dan
Y. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih
dari 0,60 sehingga item pertanyaan untuk variabel X1, X2 dan Y dikatakan
reliabel.
70 Ibid., Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, 108.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa variabel X1, X2 dan Y item
pertanyaan telah valid dan reliabel sehingga instrumen yang dimiliki dapat
digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian.
C. Hasil Pengujian Deskripsi
1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah memilih menabung di
BRI Syariah KC Madiun. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini
adalah sebanyak 100 nasabah dari total nasabah sebanyak 12.200 nasabah.
Berdasarkan kriteria yang digunakan meliputi jenis kelamin, pekerjaan dan
usia. Hasil ditunjukkan pada Tabel 4.5, Tabel 4.6 dan Tabel 4.7.
Tabel 4.5
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 40 40,0 40,0 40,0
Perempuan 60 60,0 60,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.5 diketahui bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 40
nasabah atau 40%. Sedangkan responden perempuan sebanyak 60 nasabah
atau 60%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang digunakan
dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.6
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
PNS 6 6,0 6,0 6,0
Pegawai Swasta 4 4,0 4,0 10,0
Wiraswasta 15 15,0 15,0 25,0
Pelajar 3 3,0 3,0 28,0
Mahasiswa 68 68,0 68,0 96,0
Lain-lain 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.6 diketahui bahwa responden dengan pekerjaan PNS sebanyak
6 nasabah atau 6%, responden dengan pekerjaan pegawai swasta sebanyak 4
nasabah atau 4%, responden dengan pekerjaan wiraswasta sebanyak 15 atau
15%, responden dengan pelajar sebanyak 3 atau 3%, responden dengan
mahasiswa sebanyak 68 atau 68%, sedangkan responden lain-lain sebanyak
4 atau 4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang digunakan
dalam penelitian ini mayoritas mahasiswa.
Tabel 4.7
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
<20 3 3,0 3,0 3,0
21-25 65 65,0 65,0 68,0
26-30 21 21,0 21,0 89,0
31-35 7 7,0 7,0 96,0
>36 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.7 diketahui bahwa jumlah responden yang berumur <20 tahun
sebanyak 3 nasabah atau 3%, responden yang berumur 21-25 tahun
sebanyak 65 nasabah atau 65%, responden yang berumur 26-30 tahun
sebanyak 21 nasabah atau 21%, responden yang berumur 31-35 tahun
sebanyak 7 nasabah atau 7%, sedangkan responden yang berumur >36
sebanyak 4 nasabah atau 4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden
yang digunakan dalam penelitian ini mayoritas berusia 21-25 tahun.
2. Gambaran Distribusi Jawaban Responden
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Keputusan Nasabah Memilih
Menabung (Y)
No Pertanyaan SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 Y1 7 7 78 78 11 11 4 4 0 0 100 100
2 Y2 26 26 59 59 15 15 0 0 0 0 100 100
3 Y3 29 29 56 56 14 14 1 1 0 0 100 100
4 Y4 18 18 69 69 13 13 0 0 0 0 100 100
5 Y5 26 26 50 50 24 24 0 0 0 0 100 100
6 Y6 28 28 49 49 20 20 3 3 0 0 100 100
7 Y7 29 29 56 56 15 15 0 0 0 0 100 100
8 Y8 26 26 54 54 20 20 0 0 0 0 100 100
9 Y9 21 21 45 45 31 31 3 3 0 0 100 100
10 Y10 35 35 46 46 17 17 2 2 0 0 100 100
11 Y11 27 27 43 43 30 30 0 0 0 0 100 100
12 Y12 19 19 50 50 24 24 7 7 0 0 100 100
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju. Dimana hasil terbanyak setuju terdapat pada item
pertanyaan Y1 yaitu BRI Syariah sangat mengutamakan pemenuhan
kebutuhan dana nasabahnya, dengan prosentase sebesar 78% atau sebanyak
78 responden.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Produk (X1)
No Pertanyaan SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X1.1 34 34 47 47 19 19 0 0 0 0 100 100
2 X1.2 48 48 47 47 5 5 0 0 0 0 100 100
3 X1.3 36 36 57 57 6 6 1 1 0 0 100 100
4 X1.4 40 40 52 52 7 7 1 1 0 0 100 100
5 X1.5 41 41 46 46 9 9 4 4 0 0 100 100
6 X1.6 45 45 47 47 4 4 4 4 0 0 100 100
7 X1.7 43 43 43 43 9 9 5 5 0 0 100 100
8 X1.8 44 44 48 48 7 7 1 1 0 0 100 100
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.9 diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju. Dimana hasil terbanyak setuju terdapat pada item
pertanyaan X1.3 yaitu Nasabah dan BRI Syariah telah terjalin hubungan
saling ketergantungan, dengan prosentase sebesar 57% atau sebanyak 57
responden.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Promosi (X2)
No Pertanyaan SS S R TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X2.1 24 24 62 62 12 12 2 2 0 0 100 100
2 X2.2 30 30 61 61 4 4 5 5 0 0 100 100
3 X2.3 31 31 60 60 8 8 1 1 0 0 100 100
4 X2.4 35 35 55 55 8 8 2 2 0 0 100 100
5 X2.5 38 38 56 56 4 4 2 2 0 0 100 100
6 X2.6 46 46 49 49 5 5 0 0 0 0 100 100
7 X2.7 30 30 62 62 5 5 3 3 0 0 100 100
8 X2.8 28 28 54 54 13 13 5 5 0 0 100 100
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju. Dimana hasil terbanyak setuju terdapat pada item
pertanyaan X2.1 dan X2.7 yaitu Saya mendapatkan informasi produk BRI
Syariah dari brosur yang disebarkan dan Saya mengetahui produk BRI
Syariah dapat dipinjam oleh perorangan, dengan prosentase sebesar 62%
atau sebanyak 62 responden.
D. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian
mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan
dengan Uji Kolmogorov smirnov.
Hipotesis:
H0 : residual berdistribusi normal
H1 : residual tidak berdistribusi normal
Untuk menguji kenormalan data dikatakan data berdistribusi
normal jika nilai signifikansinya > 0,05 dan sebaliknya jika nilai
signifikansinya < 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal.71
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,83990375
Most Extreme Differences
Absolute ,109
Positive ,109
Negative -,042
Kolmogorov-Smirnov Z 1,091
Asymp. Sig. (2-tailed) ,185
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa uji normalitas
menggunakan one-sample kolmogorov smirnov nilai signifikansi uji
normalitas residual sebesar 0,185. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka
H0 diterima artinya residual berdistribusi normal.
71 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian
(Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016), 38.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang
lain. Perhitungan ada tidaknya gejala ini dapat dilakukan dengan cara
menentukan formulasi regresi linier berganda dengan menggunakan
harga mutlak residual sebagai variabel dependen dan variabel
independennya adalah X1 dan X2.
Hipotesis yang digunakan:
H0: varian residual homogen (tidak terjadi kasus heteroskedastisitas)
H1: varian residual tidak homogen (terjadi kasus heteroskedastisitas)
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi kasus
heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai signifikansinya < 0,05 maka
terjadi kasus heteroskedastisitas.
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2,850 3,321 -,858 ,393
X1 ,092 ,079 ,116 1,163 ,248
X2 ,087 ,065 ,135 1,352 ,179
a. Dependent Variable: ABS_RES_1
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel X1 sebesar 0, 248 dan variabel X2 sebesar 0,179. Karena nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi kasus heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokolerasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya. Cara mendeteksi autokolerasi dengan cara menggunakan
kriteria Durbin Watson sebagai berikut:
i. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif.
ii. Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokolerasi.
iii. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif.72
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,323a ,105 ,086 3,879 1,280
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson
adalah 1,280. Hal ini berarti tidak ada autokorelasi.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen
dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan
mengakibatkan kolerasi yang sangat kuat. Selain itu, uji multikolinieritas
digunakan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan
72 Sujarweni, Metodologi Penelitian, 177.
keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Kriteria jika nilai VIF < 10
maka tidak terjadi multikolinearitas.73
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constan
t)
27,121 6,365 4,261 ,000
X1 ,322 ,151 ,205 2,128 ,036 ,992 1,008
X2 ,297 ,124 ,232 2,400 ,018 ,992 1,008
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan bahwa jika nilai VIF sebesar
1,008 < 10. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinearitas. e. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Kriteria
yang digunakan dalam uji linieritas adalah apabila dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linier. Apabila nilai P-value yang
ditunjukkan oleh nilai Signifikansi pada Deviation from Linearity > 0,05,
maka hubungan antara variabel X dan Y adalah linier dan sebaliknya
apabila nilai P-value yang ditunjukkan oleh nilai Signifikansi pada
73 Ibid., 158.
Deviation from Linearity < 0,05 maka hubungan antara variabel X dan Y
adalah tidak linier .74
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas Produk (X1)
ANOVA Table
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Y *
X
Between
Groups
(Combined) 207,007 12 17,251 1,055 ,408
Linearity 83,685 1 83,685 5,116 ,026
Deviation from
Linearity
123,322 11 11,211 ,685 ,749
Within Groups 1423,103 87 16,358
Total 1630,110 99
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai Deviation from
linearity adalah 0,749 > 0,05. Hal ini berarti hubungan antara variabel X1
dan Y adalah linier.
Tabel 4.16 Hasil Uji Linieritas Promosi (X2)
ANOVA Table
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Y *
X
Between
Groups
(Combined) 278,311 16 17,394 1,068 ,398
Linearity 102,197 1 102,197 6,275 ,014
Deviation from
Linearity
176,114 15 11,741 ,721 ,757
Within Groups 1351,799 83 16,287
Total 1630,110 99
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
74 Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian, 55.
Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai Deviation from
linearity adalah 0,757 > 0,05. Hl ini berarti hubungan antara variabel X2
dan Y adalah linier.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X1 Terhadap Y
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35,965 5,315 6,767 ,000
X ,356 ,154 ,227 2,303 ,023
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel Coefficients diperoleh regresi linier sederhana
sebagai berikut:
Y = 35, 965 + 0, 356X1
Nilai konstanta bernilai positif sebesar 35,965 menunjukkan bahwa apabila
variabel produk dan promosi dianggap konstan (0), maka tingkat keputusan
nasabah memilih menabung sebesar 35,965.
Nilai koefisien regresi variabel produk bernilai positif sebesar 0,356. Hal ini
berarti jika variabel produk ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel
promosi dianggap konstan, maka akan meningkatkan tingkat keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun sebesar 0,356.
Pengujian pengaruh X1 terhadap Y menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya X1
berpengaruh signifikan terhadap Y.
Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X1 Terhadap Y
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 37,372 4,236 8,823 ,000
X ,321 ,125 ,250 2,560 ,012
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan Tabel Coefficients diperoleh regresi linier sederhana
sebagai berikut:
Y = 37, 372 + 0, 321X1
Nilai konstanta bernilai positif sebesar 37,372 menunjukkan bahwa apabila
variabel produk dan promosi dianggap konstan (0), maka tingkat keputusan
nasabah memilih menabung sebesar 37,372.
Nilai koefisien regresi variabel produk bernilai positif sebesar 0,321. Hal ini
berarti jika variabel produk ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel
promosi dianggap konstan, maka akan meningkatkan tingkat keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun sebesar 0,321.
Pengujian pengaruh X2 terhadap Y menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya X2
berpengaruh signifikan terhadap Y.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun (variabel dependen)
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yakni produk dan promosi
(variabel independen).75 Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat
pada Tabel 4.19
Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27,121 6,365 4,261 ,000
X1 ,322 ,151 ,205 2,128 ,036
X2 ,297 ,124 ,232 2,400 ,018
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan tabel coefficient diperoleh model regresi linier ganda
sebagai berikut :
Y = 27,121 + 0,322X1 + 0,297 X2 + error
Nilai konstanta bernilai positif sebesar 27,121 menunjukkan bahwa apabila
variabel produk dan promosi dianggap konstan (0), maka tingkat keputusan
nasabah memilih menabung sebesar 27,121.
75 Wulansari, Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian, 123-127.
Nilai koefisien regresi variabel produk bernilai positif sebesar 0,322. Hal ini
berarti jika variabel produk ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel
promosi dianggap konstan, maka akan meningkatkan tingkat keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun sebesar 0,322.
Nilai koefisien regresi variabel produk bernilai positif sebesar 0,297. Hal ini
berarti jika variabel promosi ditingkatkan satu satuan dengan catatan
variabel produk dianggap konstan, maka akan meningkatkan tingkat
keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun sebesar
0,297.
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara
individual mempengaruhi variabel dependen (Y). Hipotesis yang
digunakan adalah
Ho : X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
H1 : X1 berpengaruh signifikan terhadap Y
Ho : X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
H2 : X1 berpengaruh signifikan terhadap Y
Tabel 4.2 Hasil Uji t Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27,121 6,365 4,261 ,000
X1 ,322 ,151 ,205 2,128 ,036
X2 ,297 ,124 ,232 2,400 ,018
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.20 dapat simpulkan sebagai
berikut:
1) Pengujian pengaruh X1 terhadap Y menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya X1
berpengaruh signifikan terhadap Y.
2) Pengujian pengaruh X2 terhadap Y menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya X2
berpengaruh signifikan terhadap Y.
b. Uji F
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (X1, X2)
secara bersama-sama terhadap variabel tidak dependen (Y). Hipotesis
yang digunakan adalah
Ho : model regresi yang diperoleh tidak sesuai/tidak signifikan
H1 : model regresi yang diperoleh sesuai/signifikan
Tabel 4.21 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 170,369 2 85,184 5,661 ,005b
Residual 1459,741 97 15,049
Total 1630,110 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
Berdasarkan tabel 4.21 bahwa nilai signifikansi 0,005 lebih kecil
dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya variabel X1 dan X2 secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Y.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel dependen (Y) yang disebabkan oleh
variabel independen (X).76
Tabel 4.22
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mod
el
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 ,323a ,105 ,086 3,879 ,105 5,661 2 97 ,005
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 21.0, 2019.
76 Sujarweni, Metodologi Penelitian, 161-164.
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.22 diketahui
bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,323 menunjukkan bahwa
hubungan antara X1 dan X2 tergolong lemah karena nilai R yang
dihasilkan kurang dari 1. Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,105
menunjukkan bahwa pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar
0,105= 10,5% dan sisanya 89,5% dipengaruhi oleh faktor lain selain X1
dan X2 yang tidak masuk dalam model pembahasan.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Menabung
di BRI Syariah KC Madiun
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel produk
(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun dilakukan dengan uji t
dengan hasil pengolahan data sebagaimana terdapat dalam tabel 4.20.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel produk bertanda positif, artinya variabel produk
berbanding lurus atau searah dengan keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun, dan hasil uji t diketahui nilai signifikansi adalah
0,036 > 0,05, artinya produk berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh produk terkait keputusan nasabah
memilih menabung. Penelitian Rizka Ulfa Baiti (2016) dengan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah Tabungan IB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga” dapat
disimpulkan variabel produk, lokasi, promosi dan orang/pegawai
berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan iB Muamalat di
Bank Muamalat KCP Salatiga dan Dalam penelitian Marza Afrina (2017)
dengan penelitian yang berjudul “Analisa Pengaruh Produk, Lokasi dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah Bank Syariah Bukopin”
dapat disimpulkan variabel produk, lokasi dan promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian nasabah Bank
Syariah.
2. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Menabung
di BRI Syariah KC Madiun
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel promosi
(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun dilakukan dengan uji t
dengan hasil pengolahan data sebagaimana terdapat dalam tabel 4.20.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besaran
koefisien regresi variabel promosi bertanda positif, artinya variabel promosi
berbanding lurus atau searah dengan keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun, dan hasil uji t diketahui nilai signifikansi 0,018
< 0,05, artinya promosi berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan
nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh promosi terkait keputusan nasabah
memilih menabung. Dalam penelitian Asti Dwi Putri (2016) dengan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Menabung pada Produk Tabungan BSM PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal Palembang” dapat
disimpulkan bahwa variabel promosi dan kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menabung dan Kurniati (2017) dengan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah Produk Tabungan di BRI Syariah Cabang Mataram” dapat
disimpulkan variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah produk tabungan pada BRI Syariah Cabang Mataram.
3. Pengaruh Produk dan Promosi Secara Bersama-sama Terhadap
Keputusan Nasabah Memilih Menabung di BRI Syariah KC Madiun
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel produk
(X1) dan variabel promosi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun
dilakukan dengan uji t dengan hasil pengolahan data sebagaimana terdapat
dalam tabel 4.21.
Berdasarkan hasil uji F bahwa nilai signifikansi 0,005 < 0,05 sehingga
H0 ditolak. Artinya variabel produk dan promosi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel keputusan nasabah memilih menabung di
BRI Syariah KC Madiun.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh produk dan promosi secara bersama-
sama terkait keputusan nasabah memilih menabung. Penelitian Rizka Ulfa
Baiti (2016) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan IB Muamalat di Bank
Muamalat KCP Salatiga” dapat disimpulkan variabel produk, lokasi,
promosi dan orang/pegawai berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah tabungan iB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga dan Dalam
penelitian Marza Afrina (2017) dengan penelitian yang berjudul “Analisa
Pengaruh Produk, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Nasabah Bank Syariah Bukopin” dapat disimpulkan variabel produk, lokasi
dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian nasabah bank syariah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil pengujian produk terhadap keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar
0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah memilih menabung di BRI Syariah
KC Madiun.
2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
memilih menabung di BRI Syariah KC Madiun. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil pengujian promosi terhadap keputusan nasabah memilih
menabung di BRI Syariah KC Madiun menghasilkan nilai signifikansi uji t
sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih menabung di
BRI Syariah KC Madiun.
3. Berdasarkan uji F diperoleh nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05
sehingga H0 ditolak. Artinya variabel produk dan promosi secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel keputusan nasabah memilih menabung
di BRI Syariah KC Madiun.
B. Saran
1. Bank diharapkan mampu meningkatkan produk agar masyarakat umum bisa
menggunakan fasilitas ATM dimanapun berada, sehingga keputusan
nasabah menabung lebih meningkat.
2. Bank diharapkan melakukan promosi tentang produk-produk bank syariah
agar masyarakat lebih mengetahui dan memahami produknya, sehingga
keputusan nasabah menabung lebih meningkat.
3. Bank diharapkan meningkatkan produk dan melakukan promosi secara
bersama-sama, sehingga keputusan nasabah menabung lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani, 2001.
Damiati. Perilaku Konsumen. Depok: Rajawali Pers, 2017.
Departemen Agama RI. Al- Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro, 2000.
Fahmi, Irham. Manajemen: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2014.
--------. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep & Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016.
Ghozali, Imam.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: BP Universitas Diponegoro, 2013.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014. --------. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media, 2004. --------. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenadamedia Group, 2003.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Indeks, 2007.
--------. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009.
Maulidi, Ali. Tehnik Memahami Statistika 2. Jakarta: Alim’s publishing, 2013. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.
Subagiyo, Rokhmat. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan. Jakarta: Alim’s Publishing, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta 2015.
--------.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed methods). Bandung:Alfabeta, 2012.
Sujarweni, V. Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015.
Sunyoto, Danang. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Center Of Academic Publishing Service, 2015.
--------. Praktik Riset Perilaku Konsumen: Teori, Kuesioner, Alat dan Analisis Data. Yogyakarta: Center Of Academic Publishing Service, 2014.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008.
Wulansari, Andhita Dessy. Aplikasi Statistika Parametrik dalam Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016.
DAFTAR SKRIPSI DAN JURNAL
Baiti, Rizka Ulfa. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan IB Muamalat di Bank Muamalat KCP Salatiga”, Skripsi.Salatiga: IAIN Salatiga, 2016.
Istiqomah, Rahayu.“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah STAIN Salatiga Untuk Menjadi Nasabah di Perbankan Syariah”, Skripsi. Salatiga: STAIN Salatiga, 2015.
Kurniati. “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Produk Tabungan di BRI Syariah Cabang Mataram”, Skripsi. Mataram: UIN Mataram, 2017.
Marza Afrina, “Analisa Pengaruh Produk, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah Bank Syariah Bukopin”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017.
Putri, Asti Dwi. “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung pada Produk Tabungan BSM PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal Palembang”, Skripsi. Palembang: UIN Raden Fatah, 2016.
Putri, Retnandi Meita. “Pengaruh Perubahan Biaya Transaksi Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Pada Tabungan Faedah Terhadap Minat Bertransaksi Nasabah Di BRI Syariah KC Semarang”, Skripsi. Semarang: UIN Walisongo, 2016.
Rusdianto, Hutomo dan Chanafi Ibrahim. “Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat Menabung dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating di Pati”. Jurnal Ekonomi Syariah. Vol 4 No 1 (Juni 2016).
Samsudin, Ahmad. “Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah di Kabupaten Tangerang”, Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017.
Yuanita, Olivia Firda. “Pengaruh Produk, Kualitas Jasa, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Penabung (Studi pada BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pasar Kranji, Lamongan, Jawa Timur)”Skripsi.Surakarta: IAIN Surakarta, 2017.