pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, tingkat...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHANDAN BESARAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL
Doni Saputra¹, Prodi Mbti²
Universitas Telkom
AbstrakKeputusan mengenai struktur modal merupakan salah satu faktor fundamental dalam suatuperusahaan. Suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional maupun investasimembutuhkan pendanaan sebagai sumber modal. Pendanaan bisa diperoleh melalui dana internalperusahaan yaitu berupa laba ditahan dan pendanaan eksternal yaitu berupa utang maupunpenerbitan saham baru. Dibutuhkan keseimbangan dalam menentukan keputusan pendanaansehingga dapat menghasilkan struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Terdapat beberapafaktor yang dapat memengaruhi struktur modal suatu perusahaan yaitu diantaranyaprofitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran perusahaan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas, struktur aktiva, tingkatpertumbuhan, besaran perusahaan dan struktur modal. Selain itu juga, untuk mengetahui apakahprofitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran perusahaan secara simultanmaupun pasrsial berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui danmenjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi, dan merode verifikatif, yaitupenelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatupengujian hipotesis. Metode pengambilan sampel kepada responden menggunakan metode non-probability sampling yaitu purposive sampling, dimana pemilihan sampel yaitu berdasarkankriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebesar 30perusahaan real estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode2008-2010. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linierberganda. Berdasarkan hasil analisis data, maka didapat bahwa secara simultan variabel-variabelyang terdiri dari profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran perusahaantidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dengan nilai koefisien determinasi (R2)sebesar 9.3%. Sementara itu secara parsial didapat bahwa besaran perusahaan berpengaruhsignifikan terhadap struktur modal, Sedangakan profitabilitas, struktur aktiva dan tingkatpertumbuhan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Industri pada sektor real estate dan property di Indonesia pada tahun 2010
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan
jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan di sektor ekonomi
memiliki pengaruh terhadap peningkatan permintaan pada sektor property. Hal ini
juga tersurat pada annual report tahun 2010 yang dikeluarkan Lippo Karawaci. Pada
laporan tahunan tertulis :
Sektor properti di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa ditahun 2010 dimotori oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, peningkatan pendapatandan suku bunga yang rendah. Tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2011,walaupun kenaikan inflasi dan penyesuaian suku bunga berpotensi memperlambatpertumbuhan tersebut. Kementrian Perumahan Rakyat Indonesia memperkirakanpermintaan akan perumahan pada tahun 2010 mencapai 8 juta unit denganpertumbuhan 700.000 unit per tahun. Dengan bertumbuhnya masyarakat kelasmenengah, permintaan akan perumahan diperkirakan akan tumbuh dua kali lipatpada tahun 2015. (Annual report Lippo Karawaci, 2010).
Meningkatnya sektor industri property dan real estate di tahun 2010
menimbulkan optimisme bagi perusahaan properti dan para investor di tahun 2011.
Menurut Ketua Umum Dewan Pembina Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI)
Teguh Satria, dalam sektor properti, yang menyumbang angka tinggi adalah dari pasar
perkantoran, dimana permintaan lebih besar dari penawaran. Selain pasar perkantoran
yang pertumbuhannya tinggi, sektor residensial juga tinggi pertumbuhannya. Ketua
umum REI Setyo Maharso, memperkirakan permintaan pada sektor perumahan tahun
ini tumbuh 15% dari tahun 2010. Namun dari sektor ritel masih harus diwaspadai
karena mal-mal mulai tumbuh di kota-kota menengah mengingat sudah terlalu banya
ritel di kota-kota besar (properti.kompas.com).
Tugas Akhir - 2011
Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga
diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut. Pada tahun 2010
penjualan properti di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik. Penjualan
properti di Indonesia naik 12% pada tahun 2010 dibandingkan pada periode yang
sama tahun lalu, Keseluruhan penjualan properti di Indonesia mencapai angka Rp. 45
Triliun selama semester pertama tersebut. Produk properti yang mendorong
peningkatan penjualan properti di Indonesia adalah produk perkantoran serta
apartemen. Permintaan untuk produk-produk tersebut terbilang cukup banyak
sehingga prospek penjualan produk-produk tersebut pun cerah untuk kedepannya
(kreditrumahanda.com).
Peningkatan penjualan juga terjadi pada produk hunian. Berdasarkan survei
yang dilakukan Survei harga Properti Residensial (SHPR) bahwa terjadi peningkatan
secara umum dari triwulan 1 tahun 2009 sampai triwulan IV tahun 2010 untuk produk
hunian. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat
dan membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia. Tren peningkatan pada sektor
properti juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun berikutnya. Mengingat
persediaan lahan untuk hunian makin lama makin menipis, sementara kebutuhan
rumah terus bertambah (suara merdeka.com).
Tingginya tingkat permintaan dan penjualan di sektor properti juga tidak
lepas dari turunnya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) serta adanya kemudahan
persyaratan yang diberikan. Menurut survei yang dilakukan SHPR bahwa fasilitas
KPR tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti
residensial, sedangkan sisanya menggunakan fasilitas pembayaran secara tunai
bertahap dan sebagian kecil dilakukan dalam bentuk tunai atau cash.
Peningkatan pada sektor properti juga diiringi dengan peningkatan harga
khususnya pada sektor properti residensial. Menurut survei yang dilakukan oleh
SHPR bahwa sebagian besar responden mengungkapkan penyebab utama kenaikan
harga properti residensial berasal dari kenaikan harga bahan bangunan dan upah
Tugas Akhir - 2011
pekerja. Hal senada juga diungkapkan oleh Setyo Maharso bahwa harga rumah bisa
saja melonjak pada tahun 2011, sebab terjadi kenaikan pada harga bahan baku
khususnya harga semen. Menurut Machpudin, selaku General Manager PT
Metropolitan Land, rata-rata kenaikan harga rumah pada tahun 2011 secara
keseluruhan sekitar 15%. Walaupun begitu, permintaan di sektor residensial masih di
prediksi tinggi pada tahun 2011 (industri.kontan.co.id).
Berdasarkan fakta-fakta dan fenomena pada sektor real estate dan property,
maka peneliti tertarik untuk menjadikan perusahaan pada sektor real estate dan
property untuk dijadijan objek studi pada penelitian ini.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan dalam
melakukan kegiatan investasi baik dalam bentuk investasi modal kerja atau aktiva
tetap jangka panjang membutuhkan pendanaan sebagai sumber modal. Pendanaan
perusahaan dapat diperoleh melalui pendanaan internal yang berupa laba ditahan dan
pendanaan eksternal yang berupa utang maupun dengan menerbitkan saham (preffered
stock & common stock).
Suatu perusahaan dapat dikatakan baik dalam bidang permodalan jika
sebagian besar sumber modal yang digunakan untuk investasi berasal dari dana
internal. Pada kenyataannya seringkali sumber dana internal tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan investasi dan ekspansi perusahaan sehingga dibutuhkan dana
eksternal untuk memenuhi kebutuhan dana. Hal ini menimbulkan pilihan bagi
perusahaan untuk menggunakan opsi pendanaan eksternal.
Mengutip pendapat Brealey et al (2006:25) bahwa perusahaan-perusahaan
akan lebih menyukai pendanaan internal untuk membiayai investasi dan jika akan
mempergunakan pendanaan eksternal maka akan menggunakan utang terlebih dahulu
dan saham menjadi pilihan terakhir. Penggunaan dana internal akan menghilangkan
Tugas Akhir - 2011
ketergantungan terhadap pihak luar sehingga dapat mengurangi risiko keuangan yang
mungkin terjadi pada perusahaan.
Pemilihan pendanaan eksternal dengan menggunakan utang terlebih dahulu
dikarenakan penggunaan utang dapat menimbulkan penghematan pajak yang terjadi
karena pembayaran bunga. Dengan kata lain, utang dapat melindungi perusahaan
terhadap pajak (Brealey et al, 2006:14). Interpretasi lainya adalah bahwa perusahaan
memberikan sinyal berita bagus atau setidaknya netral kepada investor ketika
utangnya meningkat (Brigham & Houston, 2006:49).
Penggunaan modal melalui saham dinilai dapat memberikan dampak negatif
terhadap harga saham disamping menimbulkan biaya yang terlalu tinggi karena
adanya biaya emisi dalam penjualan saham baru (cost of new common stock) (Riyanto,
2008:253). Selain itu, terdapat beban berupa dividen yang harus dibayar kepada
pemegang saham baik pemegang saham preferen maupun pemegang saham biasa.
Namun dari segi risiko, pendanaan dengan menerbitkan saham tidak memberikan
dampak risiko sebesar pada biaya utang. Hal ini dikarenakan kegagalan untuk
membayar dividen pada pemegang saham tidak mengakibatkan pembubaran pada
perusahaan.
Pendanaan eksternal yang didapat dari utang dan saham sangat
mempengaruhi struktur modal perusahaan. Namun dibutuhkan keseimbangan antara
sumber modal yang digunakan. Tingginya pendanaan pada sumber modal utang saja
akan menimbulkan risiko yang terlalu tinggi untuk perusahaan karena terdapat bunga
dan beban pokok yang harus dibayarkan sehingga dapat menimbulkan masalah
keuangan yang dapat memungkinkan perusahaan mengalami risiko kebangkrutan. Di
sisi lain, penggunaan sumber dana dengan mengeluarkan saham baru menimbulkan
biaya yang terlalu besar mengingat biaya dari sumber dana dengan mengeluarkan
saham baru adalah yang paling tinggi di banding sumber pendanaan lain (Riyanto,
2008:293). Oleh karena itu dibutuhkan keseimbangan antara modal utang dan ekuitas
(modal sendiri) sehingga menghasilkan struktrur modal optimal bagi perusahaan.
Tugas Akhir - 2011
Menurut Riyanto (2008:23) bahwa aturan struktur finansiil konservatif yang
vertikal memberikan batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan
mengenai besarnya modal utang dan modal sendiri. Besaran modal asing dalam
keadaan bagaimanapun juga tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien
utang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri
tidak boleh melebihi 1:1 atau dengan kata lain debt ratio jangan lebih besar dari 50%,
sehingga modal utang tidak lebih besar dari modal sendiri. Pandangan ini adalah
terutama didasarkan pada prinsip keamanan, dimana hal ini akan memberikan
pengaruh yang baik terhadap kreditor maupun terhadap perusahaan sendiri.
Gambar 1.1
Sumber Pembiayaan Properti Residensial
Sumber : Survei Harga Properti Residensial
Gambar 1.1 menunjukan sumber utama pembiayaan pembangunan properti
residensial. Data tersebut didapat dari survei yang dilakukan oleh SHPR pada tahun
2010 yang menunjukan bahwa sebesar 54,4% sumber pembiayaan berasal modal
sendiri perusahaan. Sedangkan penggunaan utang melalui pinjaman bank yaitu
sebesar 27,2% dan sisanya berasal dari dana nasabah, pinjaman LKNB serta sumber
dana lainnya.
Gambar 1.2
Komposisi Pembiayaan Internal Perusahaan
Tugas Akhir - 2011
Sumber : Survei Harga Properti Residensial
Berdasarkan komposisinya sumber pembiayaan pembangunan properti dari
dana internal perusahaan sebagian besar berasal dari laba di tahan yaitu 45,83% dan
modal disetor sebesar 43,14% sedangkan sisanya berasal dari joint
venture/konsorsium dan dana lainnya. Tingginya tingkat penggunaan modal sendiri
melalui laba ditahan tidak lepas dari semakin meningkatnya tingkat penjualan pada
sektor properti dari tahun ketahun. Tingginya tingkat penjualan diharapkan dapat
meningkatkan laba yang diperoleh sehingga semakin besar laba ditahan yang dapat
digunakan untuk keperluan operasional atau investasi. Peningkatan penjualan
tercermin pada hasil survei yang dilakukan SHPR yang secara umum menunjukan
terjadi peningkatan penjualan dari triwulan I tahun 2009 sampai triwulan IV tahun
2010 seperti pada Tabel 1.1 .
Tabel 1.1
Perkembangan Penjualan Properti Residensial
Tugas Akhir - 2011
Sumber : Survei Harga Properti Residensial
Menurut Riyanto (2008:23) bahwa Pembelanjaan yang sehat pertama-tama
harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal yang tahan risiko, jika proporsi
modal asing atau utang melebihi modal sendiri akan menimbulkan risiko yang terlalu
tinggi bagi perusahaan mengingat utang merupakan modal dengan risiko tertinggi
karena dapat memungkinkan risiko pembubaran pada perusahaan. Keseimbangan
penggunaan modal ini akan menimbulkan struktur modal optimal.
Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang
dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata
sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Keputusan mengenai struktur modal
optimal juga akan meminimalkan risiko keuangan bagi perusahaan. Risiko keuangan
ini meliputi kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang ditargetkan dan
kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban. Risiko keuangan lain
yang timbul adalah adanya risiko pada pemegang saham sebagai akibat dari
penggunaan utang.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan suatu
sumber modal baik internal maupun eksternal di antaranya profitabilitas
(profitability), struktur aktiva (asset structure), tingkat pertumbuhan (growth
opportunity) dan ukuran perusahaan (firm size). Berdasarkan penelitian-penelitian
Tugas Akhir - 2011
sebelumnya terdapat kecenderungan perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal. Kecenderungan beberapa perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa
faktor seperti perbedaan waktu, objek, serta tempat dilakukannya penelitian.
Menurut Brealey et al (2006:25) dalam teori trade-off menunjukan bahwa
perusahaan dengan laba yang tinggi memiliki lebih banyak kapasitas pelayanan utang
dan lebih banyak manfaat penghematan pajak atas penggunaan utang karena itu harus
memberikan rasio utang yang lebih tinggi. Namun, terdapat fakta yang membantah
teori trade-off bahwa perusahaan yang profitable biasanya meminjam lebih sedikit.
Karena keperluan operasional perusahaan dapat ditutup oleh laba dana internal
perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masdar Mas’ud (2009)
menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal. Dengan kata lain, perusahaan dengan tingkat profitable yang tinggi akan
cenderung menggunakan utang lebih banyak. Hal ini berbanding terbalik dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mozes Tomasila (2009) yang menunjukan bahwa
profitabilitas berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap struktur modal. Hal
ini berarti bahwa perusahaan akan menggunakan pendanaan internal terlebih dahulu,
dan jika dibutuhkan baru akan menggunakan utang dan saham pada pilihan terakhir.
Menurut Brealey et al (2006:24) bahwa “Perusahaan dengan asset berwujud
(riil) dan aman serta laba kena pajak melimpah yang harus dilindungi sebaiknya
memiliki rasio sasaran utang yang tinggi”. Teori tersebut senada dengan penelitian
yang dihasilkan oleh masdar mas’ud (2009) bahwa struktur aktiva berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menunjukan bahwa semakin
besar struktur aktiva maka akan memperbesar pula penggunaan utang dalam struktur
modal perusahaan.
Menurut Weston & Brigham (2005:174) perusahaan yang tumbuh dengan
cepat cenderung lebih banyak menggunakan utang jangka panjang karena
membutuhkan modal yang yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang tumbuh
Tugas Akhir - 2011
secara lambat. Berdasarkan penelitian yang dihasilkan oleh Masdar Mas’ud (2009)
menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh secara positif dan signifikan.
Hal ini berarti perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi lebih menyukai
pendanaan melalui utang untuk menjalankan investasinya.
Penelitian sebaliknya dihasilkan oleh Ali Kesuma (2009) bahwa
pertumbuhan berpengaruh secara signifkan dan negatif terhadap struktur modal.
Dengan peningkatan pertumbuhan penjualan perusahaan maka dapat meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan dan laba perusahaan, dengan
peningkatan pendapatan tersebut, maka perusahaan dapat menutup biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk operasional perusahaan, dan memperbaiki struktur modal
perusahaan, karena dapat membayar hutang perusahaan dan meningkatkan modal
sendiri.
Besaran perusahaan memiliki pengaruh bagi perusahaan dalam
kemungkinannya mendapat pinjaman. Semakin besar perusahaan semakin besar pula
kesempatannya menerima pinjaman karena perusahaan yang besar memilki risiko
kebangkrutan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
Besaran perusahaan menunjukan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap struktur modal seperti yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh
Masdar Mas’ud (2009).
Keputusan mengenai struktur modal merupakan salah satu faktor
fundamental dalam operasi perusahaan. Karena itu, Kebijakan mengenai struktur
modal harus dipertimbangkan secara tepat dari segi risiko dan tingkat pengembalian
(return) sehingga perusahaan dapat memperoleh sruktrur modal yang optimal yang
berpengaruh pada meningkatnya nilai perusahaan. Berdasarkan uraian fakta-fakta dan
argumentasi mengenai pentingnya struktur modal dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
Tugas Akhir - 2011
“Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan dan
Besaran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2008-2010”.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan profitabilitas, struktur aktiva, tingkat
pertumbuhan, besaran perusahaan dan struktur modal pada perusahaan real
estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode
2008-2010?
2. Bagaimana pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan
dan besaran perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada
perusahaan real estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia
pada periode 2008-2010?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan
dan besaran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada
perusahaan real estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia
pada periode 2008-2010?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Perkembangan profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, besaran
perusahaan dan struktur modal pada perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode 2008-2010.
2. Pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran
perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan real
Tugas Akhir - 2011
estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode
2008-2010.
3. Pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran
perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan real
estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode
2008-2010.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini antara lain :
a. Bagi Peneliti
penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti untuk dapat berpikir secara
analitis, sistematis dan secara konseptual. Selain itu, peneliti juga berharap
penelitian ini dapat berguna pada masa yang akan datang baik bagi peneliti
pribadi maupun bagi masyarakat secara luas.
b. Bagi Akademisi
Peneliti berharap penelitian ini untuk kedepannya dapat dijadikan sebagai
bahan acuan atau referensi yang dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai kajian struktur modal serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
c. Bagi Perusahaan Real estate & property
peneliti berharap penelitian ilmiah ini dapat membantu perusahaan real estate
dan property dalam mengambil kebijakan pendanaan.
d. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi di bidang real estate dan
property, terutama dalam mengkaji mengenai struktur modal dan sumber
pendaanaan perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Tugas Akhir - 2011
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini berisi landasan teori, hasil penelitian terdahulu dan perumusan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel,
skala pengukuran, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel,
teknik sampling, serta teknik analisis dan statistik data yang digunakan.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan secara rinci tentang analisis data beserta pembahasannya
yang diuraikan secara kronologis dan sistematis.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian dimasa yang akan datang.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Masing-Masing Variabel
a. Nilai rata-rata profitabilitas selama periode 2008-2010 pada perusahaan
real estate dan property sebesar 0,059. Dimana terdapat 14 atau 46,67%
perusahaan yang memiliki nilai diatas rata-rata dengan nilai
profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,279 pada
PT. Pudjiadi And Sons Tbk. Perusahaan dengan nilai dibawah rata-rata
berjumlah 16 atau 53,33% perusahaan dengan nilai terendah terjadi pada
tahun 2008 yaitu sebesar -0,182 pada PT. Indonesia Prima Property Tbk.
b. Nilai rata-rata struktur aktiva selama periode 2008-2010 pada
perusahaan real estate dan property sebesar 0,165. Dimana terdapat 12
atau 40% perusahaan yang memiliki nilai diatas rata-rata dengan nilai
struktur aktiva tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 0,653
pada PT Pudjiadi And Sons Tbk. Perusahaan dengan nilai dibawah rata-
rata berjumlah 18 atau 60% perusahaan dengan nilai terendah terjadi
pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,002 pada PT. Dayaindo Resources
International Tbk.
c. Nilai rata-rata tingkat pertumbuhan selama periode 2008-2010 pada
perusahaan real estate dan property sebesar 0,349. Dimana terdapat 10
atau 33,33% perusahaan yang memiliki nilai diatas rata-rata dengan
nilai tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar
9,464 pada PT. Bukit Darmo Property Tbk. Perusahaan dengan nilai
dibawah rata-rata berjumlah 20 atau 66,67% perusahaan dengan nilai
Tugas Akhir - 2011
terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar -0,965 pada PT. Suryainti
Permata Tbk.
d. Nilai rata-rata besaran perusahaan selama periode 2008-2010 pada
perusahaan real estate dan property sebesar 6,054. Dimana terdapat 18
atau 60% perusahaan yang memiliki nilai diatas rata-rata dengan nilai
besaran perusahaan tertinggi terjadi pada tahun tahun 2010 yaitu sebesar
7,208 pada PT. Lippo Karawaci Tbk. Perusahaan dengan nilai dibawah
rata-rata berjumlah 12 atau 40% dengan nilai terendah terjadi pada tahun
2009 yaitu sebesar 3,541 pada PT. Pakuwon Jati Tbk.
e. Nilai rata-rata struktur modal selama periode 2008-2010 pada
perusahaan real estate dan property sebesar 1. Dimana terdapat 14 atau
46,67% perusahaan yang memiliki nilai diatas rata-rata dengan nilai
struktur modal tertinggi terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 3,161
pada PT. Jakarta International Hotel & Dev. Tbk. Perusahaan dengan
nilai dibawah rata-rata berjumlah 16 atau 53,33% perusahaan dengan
nilai terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,05 pada PT. Mas
Murni Indonesia Tbk.
2. Berdasarkan Pengujian Secara Simultan
Berdasarkan pengujian secara simultan didapat nilai nilai koefisien
determinasi (R2) yaitu sebesar 9,3% yang menunjukkan bahwa variabel yang terdiri
dari profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran perusahaan
memberikan pengaruh secara simultan sebesar 9,3% terhadap struktur modal.
Sedangkan sisanya sebesar 90,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan oleh
peneliti.
Selain itu, berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan, dapat
diketahui bahwa profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan dan besaran
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.
Tugas Akhir - 2011
3. Berdasarkan Pengujian Secara Parsial
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial, dapat diketahui bahwa
profitabilitas, struktur aktiva dan tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal, Sedangkan besaran perusahaan berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
diberikan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang
dapat dijadikan suatu pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan real estate dan property diharapkan dapat mempertahankan
pendanaan yang berasal dari ekuitas dan mempertimbangkan penggunaan modal yang
berasal dari utang. Hal ini dikarenakan jika terjadi kondisi ekonomi yang buruk,
tingkat DER yang tinggi menyebabkan kondisi finansial perusahaan menjadi kurang
efisien karena adanya beban tetap yang dibayarkan oleh perusahaan. Selain itu, hal ini
juga dilakukan agar perusahaan memiliki kapasitas pinjaman cadangan yang dapat
digunakan jika terdapat peluang investasi yang baik.
2. Bagi Investor
Investor dalam mengambil keputusan investasi khususnya pada perusahaan
real estate dan property sebaiknya memperhatikan tingkat Debt to equity ratio (DER).
DER yang semakin tinggi menunjukan tingkat penggunaan utang yang digunakan
perusahaan juga semakin tinggi. Tingkat penggunaan utang yang terlalu tinggi dapat
menimbulkan masalah keuangan pada perusahaan yang memungkinkan perusahaan
mengalami risiko kebangkrutan. Walaupun tingkat penggunaan utang yang tinggi
dapat menghasilkan nilai return yang lebih besar yang mungkin diterima oleh
Tugas Akhir - 2011
investor, namun penggunaan utang yang besar juga dapat meningkatkan risiko yang
mungkin ditanggung oleh investor akibat timbulnya risiko kebangkrutan.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Pada penelitian ini menunjukan bahwa hanya variabel besaran perusahaan yang
berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal oleh karena itu disarankan
untuk menggunakan variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
antara lain dividend pay out ratio, tingkat suku bunga, pajak, likuiditas dan risiko
bisnis sebagai penentu struktur modal.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011
1
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rodoni, & Maratush Sholihah. (2006). Pengujian Empiris Balance
Theory, Pecking Order Theory dan Signaling Theory pada Struktur
Modal Perusahaan di Indonesia. Jurnal Etikonomi, 5(1), 17-30.
Al-Najjar, Basil, & Taylor, Peter. (2008). The Relationship between Capital
Structure and Ownership Structure. Managerial Finance, 34 (12), 919-
933
Amidu, Mohammed. (2007). Determinants of Capital Structure of Banks in
Ghana: an Empirical Approach. Baltic Journal of Management, 2(1),
67-79.
Ariyanto, Taufik. (2000). Struktur Pemegang Saham dan Pengaruhnya
terhadap Struktur Modal Perusahaan. (Tesis, Universitas Indonesia,
Jakarta, Indonesia).
Blog Jual Sewa Property. (2010). Permintaan Perumahan di 2011 bisa tumbuh
15%. Diakses dari : http://jual-sewa-rumah.com/?p=142.
Brealey, Richard A., Marcus, Alan J., & Myers, Stewart. (2008). Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan jilid 2 (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. (2006). Dasar Dasar Manajemen
Keuangan, Edisi sepuluh Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Cetakan Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hadianto, Bram. (2008). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi
Tugas Akhir - 2011
2
Indonesia Periode 2000-2006: Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking
Order. Jurnal Manajemen, 7(2), 1-15.
Harmono. (2009). Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Mudrika Alamsyah. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Tepak Manajerial Magister
Manajemen UNRI, 6(6), 1-21.
M. Grahandaka. Pasar Properti Indonesia Beranjak Booming. Diakses dari :
vibiznews.com/.../Pasar%20Properti%20Indonesia%20Beranjak
%20Booming.pdf.
Martono & D. Agus Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Ekonisia.
Masdar Mas’ud. (2009). Faktor-Faktor Penentu Struktur Modal serta
Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek
Malayasia). Jurnal Aplikasi Manajemen, 7(1), 151-161.
Mozes Tomasila. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 3(1), 1-18.
Natalia Ririh dan R. Adhi. (7 Februari 2011). Tahun 2011, Sektor Properti
Menjanjikan [Online]. Diakses dari :
http://properti.kompas.com/read/2011/02/07/19470535/Tahun.2011.Se
ktor.Properti.Menjanjikan.
Noverius Laoli. (18 Februari 2011). Pertumbuhan Properti, Permintaan
Perumahan di 2011 bisa tumbuh 15 %. [Online]. Diakses dari :
Tugas Akhir - 2011
3
http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/59313/Permintaan-
perumahan-di-2011-bisa-tumbuh-15-.
Nugroho, Bhuono. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS, Yogyakarta, Andi.
Omran, Mohammad M., & Pointon, John. (2009). Capital Structure and Firm
Characteristics: an Empirical Analysis from Egypt. Review of
Acounting and Finance, 8(4), 454-474.
Riyanto, Bambang. (2008). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4,
Cetakan ke-8). Yogyakarta: BPFE.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi Keempat).
Jakarta : Salemba Empat.
Sinaga, Imelda. (2010). Pengaruh Profitability, Firm Size, Business Risk dan
Asset Tangibility Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008. (Skripsi, University of
Sumatra Utara, Indonesia). Diakses dari :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18936.
Situmorang, Manatap. (2010). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Stuktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Skripsi,
University of Sumatra Utara, Indonesia). Diakses dari :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18473.
Sriwardani, Ade Fatma Lubis, & Narumondang Bulan. (2007). Pengaruh
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal
dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur tbk. Jurnal Ekonomi, 2(1), 35-47.
Tugas Akhir - 2011
4
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
________. (2010). Statistika untuk Penelitian (cetakan ke-17). Bandung:
Alfabeta.
Survei Harga Properti Residensial. (2010). Diakses dari :
www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4FB4FDE5-12A6-4311-
9112.../SHPRtw3.pdf.
Van Horne, James C., & Wachowicz, John M. (2007). Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan buku 2 (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat.
Weston, J. Fred, & Brigham, Eugene F. (2005). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta : Erlangga.
Yanuar Nanok. (2008). Capital Structure Determinan di Indonesia. Jurnal
Akuntabilitas, 7(2), 122-127.
Zikmund, William G., Babin, Barry J., Carr, Jon C., & Griffin, Mitch. (2010).
Business Research Method.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2011