pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, …eprints.ums.ac.id/71143/12/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
ZAHRUL MAKARIM SULTHONY
B 200 140 273
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN
LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
ZAHRUL MAKARIM SULTHONY
B 200 140 273
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Drs. Suyatmin Waskito Adi ,Msi)
NIDN: 060508630
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN
LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016)
Yang ditulis oleh:
ZAHRUL MAKARIM SULTHONY
B 200 140 273
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada hari Kamis, 7 Februari 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan penguji:
1. Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si. (.............................................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M. Ak (.............................................)
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Eny Kusumawati, S.E., M.M.,Ak.,CA. (.............................................)
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Syamsudin, S.E., M.M.)
NIDN. 0017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan
dalam daftar pustaka
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 7 Februari 2019
Penulis
ZAHRUL MAKARIM SULTHONY
B 200 140 273
1
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN
LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran
perusahaan, leverage, dan likuiditas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (teknik
pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu). Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk menguji dan
membuktikan hipotesis penelitian. Hasil analisis membuktikan bahwa profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility,
sedangkan ukuran perusahaan, leverage, dan likuiditas berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Kata Kunci: profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Abstract
This research aims to find out the effect of firm profitability, company size,
leverage, and liquidity to Corporate Social Responsibility disclosure. The
population of the study is a mining company listed on the Indonesia Stock
Exchange (BEI) period 2014-2016. Sampling method in this research using
purposive sampling (sampling method based on certain criteria). The data analysis
method used is multiple linear regression to test and prove the research hypothesis.
The results show that the company profitability does not affects the disclosure of
Corporate Social Responsibility, while the size, leverage, and liquidity affect the
disclosure of Corporate Social Responsibility.
Keywords: profitability, company size, leverage, liquidity, Corporate Social
Responsibility disclosure.
1. PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)
mendapatkan sorotan berbagai pihak karena dinilai gagal. Konfik antara masyarakat
dengan perusahaan, antara masyarakat dengan pemerintah yang bersumber dari
penguasaan sumber daya alam yang terus terjadi. Penyebabnya adalah program tanggung
jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh yang berarti bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Kewajiban untuk menenuhi tanggung jawab sosial sebuah perusahaan
2
pengelola sumber daya alam dalam tingkatan operasional, belum dapat di
implementasikan, karena banyak perusahaan yang memandang CSR hanya sebagai
sukarela bukan sebagai kewajiban.
Hal mendasar yang ingin selalu dibangun oleh suatu perusahaan adalah reputasi positif
tentang perusahaan. CSR dinilai sebagai salah satu cara suatu perusahaan guna membangun
reputasi tersebut. Jika pihak perusahaan menyatakan bahwa kewajiban CSR hanyalah
tambahan pengeluaran anggaran, maka pemerintah menilai CSR sebagai sarana
memeroleh dana di luar pajak dan kewajiban regulasi lainnya. Riset terbaru menyatakan
perusahaan di Indonesia memiliki kualitas tanggung jawab sosial atau Corporate Social
Responsibility (CSR) yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan asal Thailand
yang dilansir dalam CNN Indonesia.
Di Indonesia, praktik CSR telah mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini di
latarbelakangi oleh berbagai kasus yang terjadi seperti penggundulan hutan, meningkatnya
polusi dan limbah, buruknya kualitas dan keamanan produk, eksploitasi sumber daya alam
yang berlebihan, penyalahgunaan investasi dan lain-lain. Di Indonesia, kewajiban bagi
perusahaan untuk melakukan kegiatan-kegiatan CSR diatur dalam Undang-undang nomor
40 Tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (Endah, 2012).
Undang-undang nomor 40 Tahun 2007 pasal 74 menegaskan perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yang mana kewajiban
tersebut dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya
dilakukandengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Jika kewajiban tersebut (CSR)
tidak dijalankan maka, perseroan tersebut dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Selanjutnya dalam penjelasan pasal tersebut ditegaskan pula
mengenai tujuan diberlakukannya CSR, “untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan
yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
masyarakat.
CSR dalam Industri Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia dijelaskan di
Undang-Undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
Minerba). Dalam UU Minerba pasal 108 “Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Penyusunan program tersebut
untuk kemudian akan dikonsultasikan kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.”
3
Corporate Social Responsibility (CSR) diperkenalkan oleh Howard Bowen pada tahun
1953 yang mengacu pada kewajiban pelaku bisnis untuk membuat dan melaksanakan
kebijakan, keputusan, dan berbagai tindakan yang harus mengikuti tujuan dan nilai-nilai
dalam suatu masyarakat. Corporate Social Responsibility semakin populer pada tahun
1997 setelah John Elkington mengemukakan konsep 3P yang terdiri dari profit, planet, dan
people. Perusahaan tidak hanya mencari profit, tetapi peduli terhadap masyarakat (people)
dan lingkungan (planet) (Wahyudi, 2008 dalam Suharyanti 2017).
Pentingnya pengungkapan CSR membuat banyak peneliti melakukan penelitian dan
diskusi tentang praktik dan motivasi perusahaan mengungkapkan CSR. Penelitian yang
mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab social
perusahaan seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage dan likuiditas dilakukan oleh
Felicia dan Rasmini (2015), Putri dan Christiawan (2014) Eka (2014) dan Maiyarni,
Susfayetti dan Misni Erwati (2014). Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu tahun
pengamatan dan variabel penelitian.
2. METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang
mengungkapkan CSR di bursa efek indonesia (BEI). Sampel untuk penelitian ini
ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, anggota-anggota sampel yang dipilih dapat mewakili sifat-sifat
populasi (Sugiyono, 2013). Sampel yang diperoleh tiap tahunnya sebanyak 32 perusahaan
sehingga periode 2014-2016 diperoleh total sampel sebanyak 96 perusahaan. Data yang
digunakan adalah data sekunder dengan melihat laporan tahunan perusahaan-perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian ini diperoleh dari
www.idx.co.id.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Jumlah Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014
-2016
40
Jumlah Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan (annual
report) berturut-turut selama periode amatan 2014 - 2016.
(5)
Jumlah Perusahaan yang tidak menyajikan pengungkapan CSR
dalam laporan tahunan secara berturut-turut selama periode 2014 -
2016.
(1)
Jumlah perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan selama
periode amatan (2014 - 2016) dalam satuan rupiah (Rp).
(2)
4
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 32
Total data penelitian yang diolah = 32 x 3 tahun 96
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
3.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang tertera pada
konsep penelitian. Dalam penelitian ini statistik deskriptif memberikan sebuah gambaran
mengenai variabel-variabel yang diteliti dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),
dan standar deviasi. Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRO 96 -72,13 31,75 0,2808 12,99779
SIZE 96 5,36 7,94 6,7038 0,61078
LEV 96 -9,87 8,85 1,0888 1,98738
LIK 96 0,10 20,17 2,5662 3,28419
CSRD 96 0,23 0,77 0,3999 0,10096
Valid N (listwise) 96
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan hasil statistik yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa
sampel yang diolah sebanyak 96 sampel. Variabel independen memiliki nilai minimum
sebesar -72,13 dan nilai maksimum sebesar 31,75. Profitabilitas memiliki rata-rata 0,2808
dan standar deviasi sebesar 12,99779. Variabel independen size memiliki nilai minimum
sebesar 5,36 dan nilai maksimum sebesar 7,94. Size memiliki rata-rata 6,7038 dan standar
deviasi sebesar 0,61078. Variabel independen leverage memiliki nilai minimum sebesar -
9,87 dan nilai maksimum sebesar 8,85. Leverage memiliki rata-rata 1,0888 dan standar
deviasi sebesar 1,98738.Variabel independen likuiditas memiliki memiliki nilai minimum
sebesar 0,10 dan nilai maksimum sebesar 20,17. Likuiditas rata-rata 2,5662 dan standar
deviasi sebesar 3,28419.Variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial memiliki
memiliki nilai minimum sebesar 0,23 dan nilai maksimum sebesar 0,77. Pengungkapan
tanggung jawab sosial rata-rata 0,3999 dan standar deviasi sebesar 0,10096.
3.2 Uji Asumsi Klasik
Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji multikolineritas,
uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi
klasik mengenai keberadaan masalah tersebut
5
3.2.1 Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 96
Kolmogorov-Smirnov 0,101
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,018c
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Central Limit Theorem
(CLT). Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa N = 1 > 30. Hal ini menunjukkan
bahwa data yang banyaknya lebih dari 30 dapat dikatakan berdistribusi normal dan
dapat disebut sebagai sampel besar.
3.2.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4. Hasil Uji Multikoliniearitas
Variabel Tolerance
value VIF Keterangan
PRO 0,990 1,010 Tidak terjadi multikolineritas
SIZE 0,946 1,058 Tidak terjadi multikolineritas
LEV 0,977 1,023 Tidak terjadi multikolineritas
LIK 0,931 1,074 Tidak terjadi multikolineritas
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4. Diatas menunjukkan bahwa pengujian multikolinearitas
tidak terjadi adanya multikolinearitas, karena nilai VIF semua variabel kurang dari 10,
sedangkan tolerance value di atas 0,10. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak
adanya masalah multikoliniear dalam model regresi, sehingga disimpulkan memenuhi
syarat analisis regresi.
3.2.3 Uji Heterokedastisitas
Tabel 5. Pengujian Heteroskedastisitas menggunakan Rank Spearman
Variabel p-value Kriteria Keterangan
PRO 0,575 > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
SIZE 0,835 > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
LEV 0,126 > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
LIK 0,361 > 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Hasil tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa variabel bebas menunjukkan nilai p-value
(sig) lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
6
profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage dan likuiditas bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
3.2.4 Uji Autokorelasi
Tabel 6. Pengujian Autokorelasi
Nilai DW Keputusan
1,829 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Hasil tabel 6 diperoleh angka Durbin-Watson sebesar 1,829. Menurut Santoso
(2012), jika Durbin-Watson terletak di antara –2 dan +2, sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak terjadi autokorelasi. Hal ini berarti -2 < 1,829 < +2, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi
3.2.5 Uji Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang meliputi:
profitabilitas, ukuran perusahaan, Leverage dan likuiditas. Hasil analisis menggunakan
tingkat signigikansi sebesar 0,05 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel B t Sig. Keterangan
(constant) 0,024
PRO 0,000 -0,311 0,757 H1 Ditolak
SIZE 0,060 3,840 0,000 H2 Diterima
LEV -0,010 -2,094 0,039 H3 Diterima
LIK -0,006 -2,016 0,047 H4 Diterima
Sumber: Data sekunder diolah, 2018
Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel 7 secara sistematis dapat ditulis
persamaannya sebagai berikut:
CSRD = α + β1PRO + β2SIZE + β3LEV + β4LIK + ε
CSRD = 0,024+ 0,000PRO + 0,060SIZE - 0,010LEV -0,006 LIK + ε
3.3 Pembahasan
3.3.1 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pengungkapan tanggung
jawab sosial
Hasil perhitungan untuk variabel profitabilitas, diperoleh nilai thitung sebesar 0,223
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,757> 0,05 sehingga H1 ditolak artinya
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial.
7
Hal ini berarti perusahaan akan tetap mengungkapkan tanggung jawab sosialnya
tanpa memperhatikan besar kecilnya laba yang dihasilkan dengan kata lain variabel
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR). Hal ini didukung dengan pendapat bahwa ketika perusahaan
memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu
melaporkan hal-hal yang dapat menganggu informasi tentang sukses keuangan
perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para
pengguna laporan akan membaca ”good news” kinerja perusahaan, misalnya dalam
lingkup sosial, dan dengan demikian investor akan berinvestasi di perusahaan tersebut
(Trisnawati,2014).
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi merasa tidak perlu
mengungkapkan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaannya, dengan asumsi para
pembaca laporan tahunan sudah tertarik dengan pencapaian kinerja keuangan
perusahaan yang baik, dalam hal ini profitabilitas. Sehingga pengukapan tanggung
jawab sosial perusahaan hanya untuk memenuhi peraturan saja. Karena adanya UU
No. 25 tahun 2007 pasal 15 (b) dan PP No. 47 tahun 2012 yang mengatur tentang
tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan program tahunan yang harus dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, besar
kecilnya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap luasnya pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nursiam dan Gemitasari (2013),
Trisnawati (2014) dan Al-Baab dan Yunia (2017) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial (CSR).
3.3.2 Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Hasil perhitungan untuk variabel ukuran perusahaan, diperoleh nilai thitung sebesar
3,840 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H2 diterima artinya
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Hal ini berarti perusahaan dengan Semakin besar ukuran perusahaan akan
semakin banyak mengungkapkan CSR. Hal tersebut karena perusahaan besar akan
menghadapi tekanan yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil, yaitu tekanan
untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Ketersediaan sumber daya dan dana
membuat perusahaan merasa perlu membiayai penyediaan informasi untuk
8
pertanggungjawaban sosialnya. Dengan mengungkapakan kepedulian pada lingkungan
melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa
terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.
Sejalan dengan teori legitimasi bahwa perusahaan besar akan menyebabkan
dampak sosial yang besar, akibat dari aktivitas perusahaan besar lebih banyak
dibanding perusahaan kecil. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nursiam dan
Gemitasari (2013), Trisnawati (2014) dan Indrayenti dan Velycia (2015).
3.3.3 Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Hasil perhitungan untuk variabel leverage, diperoleh nilai thitung sebesar -0,311 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,039 < 0,05 sehingga H3 diterima artinya leverage
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini berarti semakin
besar leverage suatu perusahaan,maka semakin kecil perusahaan tersebut
mengungkapkan pertanggung jawaban sosial dan sebaliknya.
Hal itu disebabkan semakin tinggi tingkat leverage, maka semakin besar
kemungkinan perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang, Laba
yang dilaporkan lebih tinggi akan mengurangi sehingga manajer akan berusaha untuk
melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Kemungkinan
perusahaan melanggar perjanjian hutang. Supaya laba yang dilaporkan lebih tinggi
maka manajer harus mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan
informasi sosial Indrayenti dan Velycia (2015).
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Nursiam dan Gemitasari
(2013) dan tidak konsisten dengan hasil penelitian Putrid an Christiawan (2014) yang
menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility.
3.3.4 Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
Hasil perhitungan untuk variabel likuiditas, diperoleh nilai thitung sebesar -2,094 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,047 < 0,05 sehingga H4 diterima artinya likuiditas
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini berarti semakin
besar likuiditas suatu perusahaan,maka semakin kecil perusahaan tersebut
mengungkapkan pertanggung jawaban sosial dan sebaliknya. Jika perusahaan
memiliki tingkat likuiditas kecil maka perusahaan akan semakin besar
mengungkapkan CSR.
9
Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah penilaian kinerja perusahaan
merupakan faktor yang penting bagi pasar dalam membuat keputusan investasi,
apabila manajemen menilai tingkat likuiditas dari sudut pandang pasar, tingkat
likuiditas yang rendah menggambarkan kinerja perusahaan yang lemah. Dengan
kondisi seperti ini, pihak manajemen cenderung memiliki dorongan untuk melakukan
pengungkapan informasi yang lebih rinci sebagai upaya untuk menjelaskan alasan
lemahnya kinerja manajemen, dengan harapan pengungkapan tersebut dapat
memperbaiki penilaian pasar terhadap kinerja perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suta
dan Laksito (2012) Syamsiyah (2014) yang menunjukkan adanya hubungan likuditas
dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,
leverage, dan likuiditas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat tarik simpulan sebagai berikut:
(1) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,757 > 0,05. (2) Ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap pengungkapan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. (3)Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,039 > 0,05.
(4) Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,047 < 0,05.
4.2 Keterbatasan
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Penelitian ini hanya berfokus
pada bidang pertambangan, sehingga hasil penelitian ini kemungkinan tidak sama apabila
diimplementasikan pada jenis industri yang lain. (2) Dalam menentukan tingkat
pengungkapan CSR terdapat unsur subjektivitas dikarenakan sudut pandang pembaca
dalam menilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berbeda-beda. (3) Belum
diperhitungkan variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan.
10
4.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapakan dapat memperluas sampel dengan
menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menambah
tahun pengamatan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih objektif dalam menilai dan
mereview item-item CSR yang diungkapkan perusahaan sesuai dengan dasar yang ada dan
melibatkan pihak lain. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menguji beberapa
variabel lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan, mengingat nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 19,9%.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Rachmawati Nur Puji dan Trisnawati,Rina.2015. PENGARUH KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP REAKSI INVESTOR ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013 ) .Syariah Paper Accounting FEB UMS.
ISSN 2460-0784.
Eddy Rismanda Sembiring. (2003). KarakteristikPerusahaan dan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial. Simposium Nasional Akuntansi VIII, 2005
Evelina, Enny.2012. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Kesehatan Permodalan Bank
Swasta Nasional Di BEI”. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 3.
Felicia, Mungky dan Ni Ketut Rasmini. 2015. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Corporate social responsibility pada Perusahaan yang Terdaftar Di
BEI”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.2: 143-153, ISSN : 2302-8556.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. 2003. Ekonometri Dasar. (S. Zain, Ed.). Jakarta: Erlangga.
Hadi, Nur. 2011.Coporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Haninun, dan Nurdiawansyah. 2014. “Analysis Of Effect Size Company, Profitability, And
Leverage Against Social Responsibility Disclosure Of Listed Mining Industry In
Indonesia Stock Exchange Period 2009-2012”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Universitas Bandar Lampung Vol. 5, No. 1, Maret 2014. ISSN: 2087-2054.
Hantono, Teng Sauh Hwee. 2017. “Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage
Terhadap Profitabilitas Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel
Intervening Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Inovasi Vol.4 No.3.November 2017. ISSN
: 2356-3966.
Herawati, Heti. 2015. “Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan Corporate social responsibility”. Jurnal Riset Akuntansi dan
Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 2. ISSN 2339 – 1545.
11
Indrayenti dan Velycia. 2015. “The Effect Of The Characteristics Of The Company On
The Disclosure Of Corporate social responsibility” (Empirical Studies on The Coal
Industry Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2013). JURNAL Akuntansi
& Keuangan Vol. 6, No. 2, September 2015 Halaman 97 – 124. ISSN: 2087-2054.
Kamil, Ahmad, dan Antonius Herusetya. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility”. Media
Riset Akuntansi, Volume 2, No.1, Hal. 1-17.
Kusumawardani, Ira dan I Putu Sudana. 2017. “Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Pengungkapan Corporate social responsibility”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol.19.1: 741-770, ISSN: 2302-8556.
Luthfia, K. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan,Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan
Corporate Governance Terhadap Publikasi Sustainbility Report (Studi Empiris pada
Perusahaan- Perusahaan yang Listed (Go Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2007-2010.
Maiyarni, Reka, Susfayetti dan Misni Erwati. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate social
responsibility (CSR) Pada Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2012”. Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1, Februari
2014, hal. 79-94 ISSN 1979-4851
Nursiam dan Rina Gemitasari. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)”. PAPERS