pengaruh sikap terhadap promosi daya tarik … · “pengaruh sikap terhadap promosi daya tarik...
TRANSCRIPT
PENGARUH SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA
MELALUI INSTAGRAM PADA MINAT MENGUNJUNGI
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Novryani Elisabet Siahaan
132214124
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA
MELALUI INSTAGRAM PADA MINAT MENGUNJUNGI
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Novryani Elisabet Siahaan
132214124
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala sesuatu yang bisa kau bayangkan adalah nyata.”
(Pablo Picasso)
“janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan.”
(Yesaya 41:10)
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus,
Orang tua dan Adikku,
Teman-temanku “Bilangan Prima”,
teman-teman angkatan 2013 dan
semua yang mendukung dalam
penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul :
PENGARUH SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA
MELALUI INSTAGRAM PADA MINAT MENGUNJUNGI DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 10 Oktober 2017 adalah hasil karya saya,
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25 dan Pasal
70).
Yogyakarta, 31 Oktober 2017
Yang membuat pernyataan,
Novryani Elisabet Siahaan
NIM : 132214124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Novryani Elisabet Siahaan
Nomor Mahasiswa : 132214124
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA
MELALUI INSTAGRAM PADA MINAT MENGUNJUNGI DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lainnya, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media sosial untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya, tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2017
Novryani Elisabet Siahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram pada
Sikap Terhadap Daya Tarik Wisata Dan Minat Mengunjungi di D.I. Yogyakarta”.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Penulis skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus kepada :
1. Yesus Kristus, yang selalu meyertai kehidupan penulis melalui berkat dan
kuasa-Nya.
2. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan
bimbingan, perhatian, dan masukan yang sangat berharga dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II
yang bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan
bimbingan, perhatian, dan masukan yang sangat berharga dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Seluruh dosen dan staf sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengarahan untuk
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Responden yang telah membantu penulis dengan memberikan waktu untuk
mengisi kuesioner guna melengkapi data yang penulis perlukan.
8. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan melalui doa,
kasih sayang dan nasihat untuk selalu sabar, berdoa, dan bersyukur dalam
segala hal.
9. Jhansen Parulian Siahaan, adik saya yang memberikan motivasi agar
segera menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman saya Bilangan Prima : Tari, Erika, Tami, Laras, Anggi, dan
Etta yang selalu membantu dan menemani melengkapi data, mendukung
dan memotivasi melalui semangat dan doa.
11. Randy Samuel Silalahi yang selama ini mendampingi, mendukung,
memotivasi, dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,
juga mendengarkan keluhan saya selama proses mengerjakan skripsi ini.
12. Teman-teman saya Elivia, Maria, Shinta, Vera, Vory, Indri yang
memberikan semangat, doa, dan motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Sepupu saya Yossy, Cardo, dan Jannah yang memberikan motivasi agar
segera mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
14. Keluarga baru saya ketika KKP (Kuliah Kerja Profesi) di Gunung Kidul :
Karina, Michelle, Fritz, dan Willy yang mengajarkan saya tentang kerja
keras, kesederhanaan dan bersyukur kepada Tuhan.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun bagi penulis agar dapat belajar lebih baik lagi untuk ke depannya dan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan semua pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 22 Agustus 2017
Penulis,
Novryani Elisabet Siahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PENGESAHAN .............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................................. v
PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xvii
HALAMAN DAFTAR GRAFIK .............................................................. xviii
HALAMAN DAFTAR DIAGRAM ........................................................... xviii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xix
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................ 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Literatur ............................................................................... 12
B. Perumusan Hipotesis ........................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 32
B. Subjek dan Objek ................................................................................ 32
C. Waktu dan Lokasi ............................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 33
E. Variabel ............................................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34
G. Teknik Pengambilan Data ................................................................... 34
H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ................................... 35
I. Skala Pengukuran Data ....................................................................... 39
J. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 40
K. Teknik Analisis Data .......................................................................... 42
BAB IV GAMBARAN UMUM D.I. YOGYAKARTA
A. Sejarah D.I. Yogyakarta ...................................................................... 47
B. Geografis, Iklim, dan Keadaan Alam ................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Pariwisata ............................................................................................ 52
D. Keadaan Ekonomi dan Keuangan ....................................................... 58
E. Keadaan Penduduk dan Tenaga Kerja ................................................ 62
F. Administrasi Pemerintah ..................................................................... 63
G. Situasi Sosial Ekonomi ....................................................................... 65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen ................................................................................. 69
B. Analisis Deskriptif Responden ................................................................. 73
C. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 81
D. Pengujian Data .......................................................................................... 87
E. Pembahasan ............................................................................................ 126
BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan Penelitian ............................................................................ 130
B. Implikasi Manajerial ............................................................................... 132
C. Implikasi Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 134
LAMPIRAN ........................................................................................................ 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1 Perkembagan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata se DIY Tahun 2011-2015 ................................... 2
4.1 Data Geografis dan Administratif Berdasarkan Wilayah ..................... 49
4.2 Daftar Daya Tarik Wisata ..................................................................... 53
4.3 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015 ......... 57
4.4 Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sub Sektor Pariwisata DIY Tahun 2013-2015
(per Kabupaten/Kota) ............................................................................ 60
4.5 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor
Pariwisata Se-DIY Tahun 2015 ............................................................ 61
4.6 Persentase Jumlah Penduduk setiap Daerah di DIY ............................. 63
4.7 Jumlah SDM/Tenaga Kerja di DIY ....................................................... 64
4.8 Data Jumlah Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta
Di DIY Tahun Pelajaran 2013/2014 ..................................................... 66
4.9 Data Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta DIY
Tahun Pelajaran 2013/2014 ................................................................... 67
5.1 Hasil Uji Validitas pada Variabel Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Melalui Instagram ..................................................................... 70
5.2 Hasil Uji Validitas pada Variabel Minat Mengunjungi ........................ 71
5.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 72
5.4 Karakteristik Responden Menurut Usia ................................................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5.5 Karakteristik Responden Menurut Frekuensi Membuka Instagram ..... 74
5.6 Karakteristik Responden Menurut Frekuensi
Mem-posting Foto/Video/Snapgram .................................................... 75
5.7 Analisis Deskriptif Variabel pada Karst Tubing Surobayan ................. 76
5.8 Analisis Deskriptif Variabel pada Grojogan Lepo Dlingo .................... 78
5.9 Analisis Deskriptif Variabel pada Curug Randusari ............................. 80
5.10 Hasil Uji Regresi Sederhana pada Karst Tubing Surobayan ................ 87
5.11 Hasil Uji Regresi Sederhana pada Grojogan Lepo Dlingo ................... 88
5.12 Hasil Uji Regresi Sederhana pada Curug Randusari ............................. 88
5.13 Hasil Uji Regresi Bersama-sama .......................................................... 89
5.14 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu Usia .......................................................................... 90
5.15 Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu Usia .......................................................................... 91
5.16 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu frekuensi membuka Instagram ................................ 93
5.17 Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu frekuensi membuka Instagram ................................ 95
5.18 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu frekuensi mem-posting foto/video/snapgram ......... 97
5.19 Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik
Wisata melalui Instagram Dilihat dari Segmentasi
Demografis, yaitu frekuensi mem-posting foto/video/snapgram ......... 99
5.20 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Kars Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat
Mengunjungi Dilihat dari Segmentasi Demografis, yaitu Usia .......... 101
5.21 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Karst Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Membuka Instagram ......................................................... 104
5.22 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Karst Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Mem-posting Foto/Video/Snapgram ................................. 107
5.23 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Grojogan Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat
Mengunjungi Dilihat dari Segmentasi Demografis, yaitu Usia .......... 110
5.24 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Grojogan Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Membuka Instagram .......................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
5.25 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Grojogan Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Mem-Posting Foto/Video/Snapgram .................................. 116
5.26 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Curug Randusari Melalui Instagram dan Minat
Mengunjungi Dilihat dari Segmentasi Demografis, yaitu Usia .......... 119
5.27 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Curug Randusari Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Membuka Instagram .......................................................... 121
5.28 Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Curug Randusari Melalui Instagram dan Minat
Mengunjunginya Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu
Frekuensi Mem-Posting Foto/Video/Snapgram ................................. 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1.1 Pantai Parangtritis ................................................................................ 7
1.2 Pantai Baron ......................................................................................... 7
5.1 Plot Normalitas Karst Tubing Surobayan .......................................... 82
5.2 Plot Normalitas Grojogan Lepo Dlingo ............................................. 83
5.3 Plot Normalitas Curug Randusari ...................................................... 84
5.4 Scatterplot Karst Tubing Surobayan .................................................. 85
5.5 Scatterplot Grojogan Lepo Dlingo ..................................................... 86
5.6 Scatterplot Curug Randusari .............................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Judul Halaman
1.1 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan
Nusantara di Indonesia pada 2014-2015 ............................................... 4
1.2 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan
Mancanegara di Indonesia pada 2014-2015 .......................................... 5
1.3 Urutan Jumlah Pengguna Internet se-Asia ............................................ 6
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Judul Halaman
4.1 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan
Nusantara di Indonesia pada 2014-2015 ......................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner dan Stimulus ........................................................ 138
Lampiran 2 Deskriptif Responden ........................................................... 158
Lampiran 3 Hasil Tabulasi Data .............................................................. 167
Lampiran 4 Hasil Output Uji Validitas dan Reliabilitas .......................... 186
Lampiran 5 Hasil Output Regresi Sederhana ........................................... 196
Lampiran 6 Hasil Output Post-Hoc Bonferroni ........................................ 199
Lampiran 8 Tabel R Moment ..................................................................... 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRAK
Pengaruh Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
pada Minat Mengunjungi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Novryani Elisabet Siahaan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap promosi daya
tarik wisata melalui Instagram pada minat mengunjungi daya tarik wisata yang
diprofilkan, yaitu Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug
Randusari. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pada
sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram dan minat
mengunjungi dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia dan segmentasi
perilaku, yaitu frekuensi penggunaan Instagram. Pengambilan sampel
menggunakan teknik convenience sampling dan disebar sebanyak 300 responden
yang terdiri dari 100 responden untuk Karst Tubing Surobayan, 100 reponden
untuk Grojogan Lepo Dlingo, dan 100 responden untuk Curug Randusari.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan ANOVA (Post Hoc-Bonferroni). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram berpengaruh positif pada minat mengunjunginya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada sikap terhadap
promosi daya tarik wisata melalui Instagram. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada minat mengunjungi
berdasarkan usia, frekuensi membuka Instagram, dan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
Kata Kunci : sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram, minat
mengunjungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
ABSTACK
The Influence of Attitude about Tourism Promotion Via Instagram to Visiting
Intention at Special Region of Yogyakarta
Novryani Elisabet Siahaan
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2017
This research aims to find out the influence of attitude about tourism promotion
via Instagram to visiting intention profiled are Karst Tubing Surobayan,
Grojogan Lepo Dlingo, and Curug Randusari. This research aims to find there
are any differences in the influence of attitude about tourism promotion via
Instagram and visiting intention be observed demographic segmentation, that is
age and behavior segmentation, that are frequency of Instagram usage also. The
questionnaires were distributed to 100 respondents for Karst Tubing Surobayan,
100 respondents for Grojogan Lepo Dlingo, and 100 respondents for Curug
Randusari were chosen by convenience sampling.
This research used ANOVA (Bonferroni’s Post-Hoc) to data analyzed. The results
showed that attitude about tourism promotion via Instagram to visiting intention
have a positive affect. The results show that there were differences attitude about
tourism promotion via Instagram. The results show that there was no difference in
visiting intention be observed by age, opening Instagram frequence and posting
photo/video/snapgram frequence.
Keywords : the influence of attitude about tourism promotion via Instagram,
visiting intention
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yogyakarta merupakan kota pelajar yang juga memiliki daya tarik wisata yang
tidak mengecewakan. Berdasarkan survei yang dilakukan salah satu situs
pencarian Asia Pasifik dan Timur Tengah, Wego, pada responden yang
melakukan pencarian untuk perjalanan domestik, Yogyakarta menjadi destinasi
populer pada tahun 2015. Wego menyatakan Yogyakarta sebagai destinasi yang
sangat menonjol dengan peningkatan pencarian sebesar 78% dibanding tahun
2014 (visitjogja.com).
Berbagai jenis daya tarik wisata dikembangkan di Yogyakarta, seperti wisata
alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, dan wisata belanja. Saat
ini daya tarik wisata alam baru di Yogyakarta mulai bermunculan. Namun, saat ini
potensi tersebut belum dikelola dengan baik. Daya tarik wisata alam dapat
menambah pendapatan daerah jika promosinya dioptimalkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Tabel 1.1 Perkembagan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor Pariwisata se DIY Tahun 2011-2015
No Kab/Kota 2011 2012 2013 2014 2015
1 Kota Yogyakarta 56,368,254,594 76,842,342,512 94,840,264,727 116,146,936,925 116,146,936,925
2 Kab. Sleman 38,943,756,254 53,194,912,852 68,632,185,594 84,780,228,453 104,985,102,620
3 Kab. Bantul 7,399,158,783 12,529,648,331 14,533,814,042 16,046,012,057 18,281,328,042
4 Kab. Kulon Progo 7,399,158,783 2,110,851,769 2,646,017,079 2,544,115,778 3,420,774,733
5 Kab. Gunung
Kidul
2,309,007,231 8,478,767,503 8,168,857,392 17,415,255,577 24,107,812,555
6 Pemda DIY 17,581,175 17,876,510 17,876,510 23,038,900 51,404,440
JUMLAH 106,215,569,037 153,174,399,477 188,839,015,344 188,839,015,344 266,993,359,315
Sumber : Dinas Pariwisata, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari tabel di atas terlihat Pendapatan Asli Daerah per sub sektor mengalami
peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2015. Dinas Pariwisata Yogyakarta
menyatakan kontribusi terbanyak berasal dari wisatawan lokal. Hal ini dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Grafik 1.1 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara di Yogyakarta pada
2014-2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Grafik 1.2 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Yogyakarta
pada 2014-2015
Sumber : Dinas Pariwisata, 2016
Kedua grafik di atas merupakan grafik peningkatan wisatawan yang mengunjungi
daya tarik wisata di Yogyakarta. Dari grafik di atas terlihat bahwa wisatawan
lokal mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari wisatawan mancanegara dari
tahun ke tahun. Saat ini pemanfaatan media sosial, terutama Instagram menjadi
strategi pemasaran yang sangat digemari. Saat ini mulai banyak tempat pariwisata
yang tereksplor melalui Instagram.
Saat ini pengguna Instagram di Indonesia mencapai 22 juta (http://inet.detik.com).
Dengan banyaknya pengguna Instagram, saat ini Instagram menjadi sosial media
yang potensial untuk mempromosikan objek wisata baru. Salah satu situs pencari
dan pembanding informasi, Wego, melakukan survei terhadap lebih dari 1,000
responden di Asia Tenggara, India, dan Australia (http://lifestyle.okezone.com).
Survei tersebut berakhir pada bulan Oktober 2013 lalu. Pada survei tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
responden ditanya apakah mereka setuju untuk traveling di dalam negeri dahulu
sebelum keluar negeri. Hasilnya, 8 dari 10 orang Indonesia ingin traveling di
dalam negeri terlebih dahulu. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa media
sosial berperan besar bagi responden dalam menentukan pilihan traveling-nya.
Umumnya mereka lebih suka mengunjungi daya tarik wisata yang baru untuk
ditunjukkan kepada teman-teman mereka.
Grafik 1.3 Urutan Jumlah Pengguna Internet se-Asia
Sumber : www.internetworldstats.com
Pada grafik 1.3, Indonesia berada pada urutan ke 4 pengguna internet di Asia.
(www.internetworldstats.com).
Berikut ini foto peringkat 2 besar daya tarik wisata ke D.I. Yogyakarta menurut
tingkat kunjungannya, yang diambil dari pengguna Instagram :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 1.1 Pantai Parangtritis (Sumber : www.instagram.com)
Foto ini diambil dari salah satu pengguna Instagram. Pantai Parangtritis mendapat
peringkat pertama tingkat kunjungan daya tarik wisata pada tahun 2011. Pantai
parangtritis merupakan daya tarik wisata yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat baik lokal maupun mancanegara.
Gambar 1.2 Pantai Baron (Sumber : www.instagram.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pantai Baron merupakan daya tarik wisata yang berada di Kabupaten Gunung
Kidul. Pantai Baron merupakan pantai unggulan Kabupaten Gunung Kidul pada
tahunn 2011.
Beberapa pengguna Instagram mengatakan bahwa mereka mengetahui adanya
objek wisata baru dengan adanya menu eksplore pada Instagram
(studipariwisata.com). juga pada menu search menampilkan sub-menu hashtag
yang menampilkan hashtag terpopuler saat ini. Jika kita menggunakan kata kunci
“eksplore” pada kolom pencarian, akan mucul beberapa hashtag (#) yang banyak
dipakai pengguna Instagram.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori digital marketing, sikap, minat
berkunjung dan segmentasi pasar. Digital marketing atau pemasaran digital adalah
suatu usaha untuk mempromosikan sebuah produk barang maupun jasa dengan
menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat
waktu, pribadi, dan relevan. Tujuan utama digital marketing, yaitu untuk
mempromosikan produk, membangun preferensi dan meningkatkan penjualan
melalui berbagai pemasaran digital teknik. Konsumen saat ini bergantung pada
internet untuk penelitian produk, membandingkan produk, membaca komentar
konsumen lain, berinteraksi dengan konsumen lain dan bisnis, dan melakukan
pembelian produk. Digital marketing juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan
marketing yang menggunakan berbagai media berbasis web.
Minat berkunjung merupakan bentuk dari minat berperilaku. Menurut Simamora
(2002:153) secara teoritis minat prilaku dibedakan dari sikap dimana diartikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sebagai suatu kecenderungan potensial untuk mengadakan reaksi jadi dapat
diterangkan bahwa sikap mendahului perilaku. Minat berkunjung dilakukan
berdasarkan apa yang telah mereka katakan tentang minat mereka untuk
mengambil keputusan.
Sikap merupakan keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk
bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam
menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Sikap juga
memberikan kesiapan untuk merespon, baik respon negatif maupun positif
terhadap suatu obyek atau situasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap, salah satunya media yang akan dibahas pada penelitian ini.
Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran
perusahaan dan pengalokasian sumberdaya yang harus dilakukan dalam rangka
mengimplementasikan program pemasaran (Tjiptono dan Chandra, 2012:150).
Segmentasi pasar sangat penting dalam manajemen pemasaran, yaitu untuk
mengklasifikasikan konsumen secara spesifik ke dalam kelompok-kelompok
tertentu. Segmentasi ini dapat membantu manajemen pemasaran dalam
pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Saat ini penggunaan Instagram sebagai wadah promosi suatu daya tarik wisata
belum dioptimalkan pengelola objek wisata itu sendiri. Justru pengunjung yang
melakukan promosi melalui posting-an di Instagram. Pengelola perlu mengetahui
penelitian ini untuk membantu pengelola dalam pemanfaatan media social,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
khususnya Instagram untuk keperluan suatu objek wisata baru. Beberapa
perusahaan berhasil mengelola konsumennya dengan dibantu oleh media sosial.
Media sosial membuat konsumen memiliki ruang untuk berbagi pesan, suara,
maupun video informasi yang berguna bagi perusahaan untuk mngembangkan
produknya. Pemerintah juga perlu mengetahuinya untuk menentukan kebijakan
yang akan dibuat untuk mempromosikan suatu daya tarik wisata. Jika pemerintah
dapat mengoptimalkan penggunaan Instagram untuk menarik wisatawan, maka
pendapatan daerah pada sektor pariwisata juga akan meningkat sehingga dapat
mendorong pertumbuhan.
C. Pertanyaan Penelitian
1) Apakah sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
berpengaruh pada minat mengunjungi daya tarik wisata yang diprofilkan:
Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari ?
2) Apakah ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram dan minat berkunjung dilihat dari segmentasi
demografis (usia) dan segmentasi perilaku (frekuensi penggunaan
Instagram) ?
D. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram pada minat mengunjungi daya tarik wisata yang
diprofilkan: Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug
Randusari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Untuk mengetahui adanya perbedaan pada sikap terhadap promosi daya
tarik wisata melalui Instagram dan minat mengunjungi dilihat dari
segmentasi demografis (usia) dan segmentasi perilaku (frekuensi
penggunaan Instagram).
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi pengelola daya tarik wisata
Diharapkan dengan adanya penelitian ini pengelola dapat mengoptimalkan
penggunaan Instagram sebagai tempat promosi suatu objek wisata baru.
b. Manfaat bagi pemerintah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
pada pemerintah bahwa promosi suatu objek wisata baru dapat dilakukan
dengan penggunaan Instagram. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi referensi kebijakan publik berkenaan dengan pengelolaan daya
tarik wisata di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Literatur
1. Manajemen Pariwisata
1.1.Pengertian Manajemen
Manajemen adalah kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar
mau melakukan sesuatu untuk kita. Manajemen yang sering kita dengar
dalam keseharian kita dapat bermakna seni dalam mengatur dan
mengelola. Manajemen dikatakan sebagai seni karena dalam tataran
pengambilan keputusan, keputusan yang diambil sering bervariasi
meskipun mereka diberikan data dan informasi yang sama (Wijayanto,
2012:2). Seni tersebut menjadi krusial dalam rangka menjaga kestabilan
sebuah entitas bisnis atau perusahaan dan organisasi.
Menurut Terry (1960), manajemen merupakan proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan. Menurut Usman (2012:6), manajemen dalam arti luas
adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dari beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni
dalam mengatur sistem baik orang dan perangkat lain agar dapat berjalan
dan bekerja sesuai dengan ketentuan dan tujuan perusahaan yang terdiri
dari berbagai aktivitas, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1.2.Penengertian Pariwisata
Menurut Mc Intosh (1995:10), pariwisata adalah
“a composite of activities, services and industries that deliver a
travel experience: transportation, accomodation, eating and
drinking establishment, shops, entertainment, activity, and other
hospitality service available for individuals or group that are
away from home.”
Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan,
“Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait bidang ini.” Sedangkan pengertian pariwisata menurut Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009, “Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah
daerah.”
1.3.Pengertian Manajemen Pariwisata
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pariwisata merupakan suatu tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
mengembangkan sektor pariwisata melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya sebagai buah pikiran dan sumberdaya
lainnya seperti teknologi dalam bidang pariwisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Perilaku Konsumen
2.1.Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (1997:6), perilaku konsumen adalah suatu
proses yang dilalui oleh seorang pemberi dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, serta bertindak pada konsumsi produk dan
jasa, maupun ide yang diharapkan dapat meenuhi kebutuhan seorang
tersebut. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995:4), perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tiakan tersebut yang terlibat
secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu
produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan tersebut. Sedangkan menurut Supranto dan Limakrisna
(2007:4), perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan
menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului
dan mengikuti tindakan ini.
2.2.Tujuan Perilaku Konsumen
Menurut Mowen dan Minor (2001:8), pemahaman tentang konsumen dan
proses konsumsi akan menghasilkan sejumlah manfaat, diantaranya adalah
kemampuan untuk membantu para menejer mengambil keputusan,
memberikan para peneliti pemasaran pengetahuan dasar ketika
menganalisis konsumen, membantu legislatif negara serta pembuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
peraturan menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan
pembelian barang atau jasa, dan membantu konsumen menengah dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik.
Mc Kechnie (2012) menyebutkan beberapa keuntungan memahami
perilaku konsumen, yaitu :
a. Analisis konsumen menjadi dasar bagi manajemen pemasaran untuk
merancang strategi pemasaran.
b. Analisis konsumen membantu pengembangan kebijakan publik bagi
perusahaan.
c. Analisis konsumen berkontribusi dalam pemasaran altruistik.
Pemasaran altruistik adalah bidang studi yang (1) meneliti penyebab
kalalaian perilaku konsumen. (2) mengaplikasikan penemuan untuk
mengembangkan metode pemeliharaan dan/atau mencegah guna
mengurangi tindakan konsumen yang menyimpang.
d. Analisis konsumen membentuk konsumen yang lebih efektif dalam
pembelian.
2.3. Faktor-Faktor Utama Penentu Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:250), ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu:
a. Faktor Psikologis
Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap,
dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. sikap adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten.
Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi
sikap. Kepribadian merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Kepribadian adalah pola individu untuk merespons
stimulus yang muncul dari lingkungannya.
b. Pengaruh Faktor Situasional
Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat
belanja, waktu belanja, penggunaan produk, dan kondisi saat
pembelian.
c. Pengaruh Faktor Sosial
Faktor sosial mencakup undang-undang atau peraturan, keluarga,
kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya.
3. Sikap
3.1.Pengertian Sikap
Menurut Sumarwan (2011:165) mendefinisikan sikap (attitudes) sebagai
faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep
sikap sangat terkait dengan kepercayaan (belief) dan perilaku behavior.
Sikap atau attitudes senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek.
Menurut Mowen dan Minor (1998:242), kepercayaan konsumen adalah
pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya.
Berdasarkan konsep kedua penulis tersebut maka pengetahuan konsumen
adalah yang sangat terkait dengan pembahasan sikap karena pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
konsumen adalah kepercayaan konsumen. Peter dan Olson (1999:130)
mendefinisikan sikap (attitude) sebagai evaluasi konsep secara
menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Suatu sikap akan
mempengaruhi proses interpretasi atau integrasi tergantung pada
kemudahannya diakses (accessibility) dalam ingatan atau kemungkinan
diaktifkan. Diantara berbagai faktor, yang dapat mempengaruhi
kemudahan sikap diakses adalah tingkat kepentingan (sikap yang relevan
lebih mudah diaktifkan), jumlah frekuensi pengaktifan yang telah
dilakukan sebelumnya (sikap yang sering diaktifkan akan lebih mudah
diakses), dan kekuatan asosiasi suatu konsep dengan sikap. Sikap dapat
diukur dengan mudah, yaitu dengan secara sederhana dan langsung
bertanya kepada konsumen untuk mengevaluasi konsep keinginan.
Beberapa definisi terbaru sikap menurut Mowen dan Minor (2002:319),
yaitu :
Sikap merupakan “kategorisasi objek” pada rangkaian kesatuan
evaluatif.
“Karakteristik utama yang membedakan sikap dari konsep lainnya
adalah sifat evaluatif atau afektif”.
Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang,
kelompok, situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3.2. Fungsi Sikap
Saat kita berbicara tentang fungsi sikap, tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi penggunaan sikap tersebut. Katz (1989:300)
mengidentifikasi empat fungsi sikap, yaitu :
a. Fungsi Utilitarium. Fungsi sikap utilitarium mengacu pada ide bahwa
orang mengekspresikan perasaan untuk memaksimalkan penghargaan
dan meminimalkan hukuman yang mereka terima dari orang lain.
Menurup pengertian utilitarian, sikap akan memandu perilaku untuk
mendapatkan penguatan positif dan menghindari hukuman-ekspresi
sikap seperti tanggapan operant.
b. Fungsi Pembelaan-Ego (Ego-Defensive). Fungsi sikap sebagai
pembela ego adalah melindungi orang dari kebenaran mendasar
tentang diri sendiri atau dari kenyataan ketajaman dunia luar. Fungsi
pembelaan ego, yang disebut juga fungsi pertahanan harga diri,
mengandalkan pada teori psikoanalitik. Jadi sikap, seperti prasangka
terhadap kaum minoritas, berfungsi sebagai mekanisme pembelaan
orang fanatik yang tidak mau mengakui kegelisahan diri mereka yang
paling dasar.
c. Fungsi Pengetahuan. Sikap juga digunakan sebagai standar yang
membantu seseorang untuk memahami dunia mereka. Dengan fungsi
pengetahuan, sikap seseorang terbentuk sebuah kerangka kerja
referensi dimana mereka menginterpretasikan dunianya. Oleh
karenanya, sikap konsumen sangat mempengaruhi bagaimana mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
secara selektif mengekspos dirinya dan mengamati komunikasi
pemasaran. Fungsi pengetahuan juga membantu menjelaskan beberapa
pengaruh kesetiaan merek.
d. Fungsi Nilai-Ekspresif. Fungsi nilai ekspresif dari sikap mengacu pada
bagaimana seseorang mengekspresikan nilai sentral mereka kepada
orang lain-yang juga disebut fungsi identitas social. Ekspresi sikap
bahkan dapat membantu seseorang dalam mendefinisikan konsep diri
mereka kepada yang lain. Pada kasus konsumen, fungsi ini dapat
dilihat pada situasi dimana seseorang mengekpresikan pandangan
positif tentang berbagai produk, merek, dan jasa dalam rangka
membuat pernyataan tentang diri mereka.
3.3. Komponen Sikap
Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak
disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan
terhadap beberapa objek atau ide (Kotler dan Keller 2009:186). Sikap
memiliki tiga komponen utama, yaitu :
a. Komponen Kognitif. Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh
berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan
informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan dan
persepsi yang ditimbulkan biasanya mengambil bentuk kepercayaan,
yaitu kepercayaan konsumen bahwa objek sikap mempunyai berbagai
sifat dan perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Komponen Afektif. Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk
atau merek tertentu merupakan komponen efektif dari sikap tertentu.
Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek tertentu
merupakan komponen efektif dari sikap tertentu. Emosi dan perasaan
ini sering dianggap oleh peneliti konsumen sangat evaluatif sifatnya,
yaitu mencakup penelitian seseorang secara langsung dan menyeluruh.
c. Komponen Konatif. Komponen yang berhubungan denga
kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan
tindakan khusus atau berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek
sikap tertentu.
4. Minat Berkunjung
Sutarno (2008:131) mendefinisikan minat sebagai suatu dorongan yang
tumbuh dari dalam disi seseorang untuk melakukan tindakan. Menurut
Bafadal (2006:191), minat tidak bisa dikelompokan sebagai pembawaan
tetapi sifatnya harus diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. Minat
berkunjung dapat diartikan sebagai suatu dorongan untuk datang ke suatu
tempat tertentu.
Menurut Simamora (2002:153), proses dalam pengambilan keputusan
meliputi pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influencer), pengambil
keputusan (decider), pembeli (buyer), dan pemakai (user). Dalam kaitannya
dengan minat berkunjung, minat merupakan pelanggan potensial yang
mempunyai arti pelanggan yang pernah atau yang belum pernah dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sedang akan berkunjung atau menggunakan produk atau jasa yang akan
digunakan.
5. Segmentasi
5.1. Pengertian Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih
homogen atau mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar
dan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai (McCarthy, 1982:192).
Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi
pemasaran perusahaan dan pengalokasian sumberdaya yang harus
dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran
(Tjiptono dan Chandra, 2012:150)
5.2. Dasar Segmentasi
Kotler dan Armstrong (1980:219) merumuskan dasar-dasar untuk membuat
segmentasi pasar, yaitu :
1. Segmentasi Geografis. Segmentasi geografis membagi pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, negara bagian,
daerah, kota, atau lingkungan sekitar. Suatu perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa wilayah geografis,
atau beroperasi di seluruh wilayah, tetapi memberikan perhatian pada
perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan.
2. Segmentasi Demografis. Segmentasi demografis membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktor- faktor tersebut
merupakan dasar yang paling umum yang digunakan untuk menetapkan
segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya, yaitu bahwa
tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering
berhubungan erat dengan variabel demografis.
3. Segmentasi Psikografis. Segmentasi psikografis merupakan pembagian
pasar dalam kelompok berdasarkan kelompok sosial, gaya hidup atau
karakteristik kepribadian.
4. Segmentasi Perilaku. Segmentasi perilaku membagi konsumen pada
kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau
respon terhadap suatu produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel
perilaku adalah titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar.
5.3. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap
penggunaan, atau reaksi mereka terhadap produk (Lupiyoadi, 2003:60)
a. Segmentasi Manfaat. Segmentasi ini membagi pasar menjadi
kelompok menurut beraneka manfaat yang dicari konsumen dari
produk.
b. Segmentasi Penggunaan. Segmentasi penggunaan membagi konsumen
dalam pengguna berat, pengguna menengah, dan pengguna ringan.
Pengguna berat biasanya hanya memiliki persentase kecil dari seluruh
pasar, tetapi memiliki persentase paling tinggi dari total pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Segmentasi Respons Promosi. Segmentasi respons promosi
mengelompokkan konsumen berdasarkan bagaimana konsumen
merespons bentuk-bentuk promosi
d. Segmentasi Loyalitas. Pada segmentasi ini, pasar dapat
disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Beberapa konsumen
benar-benar setia atau loyal terhadap satu macam produk.
e. Segmentasi Jasa. Segmentasi ini berdasarkan jasa berfokus pada
apakah penawaran jasa dapat dibedakan ? Apakah sebuah produk
membutuhkan level jasa yang sama ? Dan bisakah pengelompokkan
konsumen diidentifikasikan dengan permintaan jasa yang sama.
5.4. Manfaat Segmentasi
Manfaat dari segmentasi, yaitu :
a. Mendesain jasa yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. Ketika
membuat sebuah produk, produk tersebut nantinya menjadi sasaran
dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen atau produk tersebut
sesuai denga keinginan konsumen yang sudah ditetapkan di awal.
b. Menganalisis pasar. Kita dapat menganalisis pasar sasaran, melihat
dan menganalisis SWOT dari perusahaan kita.
c. Menemukan peluang. Dalam bisnis kita selalu memiliki pesaing,
dengan melakukan segmentasi terlebih dahulu, maka kita akan
menemukan peluang bisnis apa yang kita kuasai, dengan demikian,
maka akan menjadi berbeda walaupun termasuk dalam bisnis yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Menguasai posisi superior (unggul) dan kompetitif. Keuntungan
segmentasi lainnya, yaitu dapat menjadikan kita sebagai superior.
e. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Segmentasi
erat kaitannya dengan pemasaran, sehingga dengan adanya
segmentasi juga dapat menentukan strategi komunikasi yang baik dan
tepat sasaran untuk promosi terhadap konsumen.
6. Digital Marketing
Pemasaran langsung adalah penggunaan saluran pemasaran secara langsung
untuk mencapai dan memberikan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa
menggunakan perantara pemasaran (Kotler dan Keller, 2013:557). Pemasar
dapat menggunakan sejumlah saluran untuk mencapai prospek pelanggan,
yaitu : direct mail, katalog marketing, telemarketing, TV interaktif, kios,
situs web, dan perangkat mobile. Manfaat menggunakan pemasaran langsung,
yaitu memungkinkan pemasar menguji media alternatif untuk menemukan
pendekatan yang paling hemat biaya.
Menurut Marketing Institut dalam jurnalnya “What is Digital Marketing”
mendefinisikan digital marketing atau pemasaran digital sebagai penggunaan
teknologi digital untuk menciptakan komunikasi terpadu, terarah dan terukur
yang membantu memperoleh dan mempertahankan pelanggan sambil
membangun hubungan yang lebih mendalam dengan mereka. Sedangkan
menurut Clow dan Baack (2016:242) pemasaran digital menggabungkan e-
commerce, internet marketing, dan mobile marketing. Konsumen saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bergantung pada internet untuk penelitian produk, membandingkan produk,
membaca komentar konsumen lain, berinteraksi dengan konsumen lain dan
bisnis, dan melakukan pembelian produk. Digital marketing merupakan
praktek yang mempromosikan produk barang maupun jasa dengan
menggunakan saluran database yang didistribusikan secara online untuk
menjangkau konsumen dengan cara yang relevan, pribadi dan hemat biaya.
Digital marketing juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing yang
menggunakan berbagai media berbasis web.
Menurut Kotler dan Keller (2013:568) :
“Customers use word of mouth to talk about dozens of
brands each day, from media and entertainment products
such a movies, TV shows, and publications to food products,
travel services, and retail stores.”
Menurut Intuit (Perusahaan Perangkat Lunak), sosial media merupakan
salah satu kunci pada suatu bisnis. Sosial media menghubungkan
perusahaan dengan konsumen secara cepat. Sosial media digunakan
konsumen untuk berbagi pesan, gambar, suara, dan video informasi
dengan yang lainnya dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Sosial
media dapat digunakan pemasar untuk memberikan ruang pada suara
konsumen sehingga memperkuat aktivitas komunikasi. Dengan adanya
hal tersebut dapat mendorong perusahaan agar tetap inovatif dan relevan.
Sosial media dibagi menjadi tiga, yaitu komunitas dan forum online,
bloggers, dan jaringan sosial (seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan
Instagram). Media sosial memungkinkan konsumen untuk terlibat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
suatu produk pada tingkat yang lebih mendalam dan lebih luas dari
sebelumnya.
B. Perumusan Hipotesis
1. Relasi antara sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
dan minat berkunjung.
Menurut Sumarwan (2011:165) mendefinisikan sikap (attitudes) sebagai
faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap
sangat terkait dengan kepercayaan (belief) dan perilaku behavior.
Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek,
atributnya, dan manfaatnya. Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan
kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan faktor psikologis
yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian adalah pola individu
untuk merespons stimulus yang muncul dari lingkungannya.
Suatu sikap akan mempengaruhi proses interpretasi atau integrasi tergantung
pada kemudahannya diakses (accessibility) dalam ingatan atau kemungkinan
diaktifkan. Diantara berbagai faktor, yang dapat mempengaruhi kemudahan
sikap diakses adalah tingkat kepentingan (sikap yang relevan lebih mudah
diaktifkan), jumlah frekuensi pengaktifan yang telah dilakukan sebelumnya
(sikap yang sering diaktifkan akan lebih mudah diakses), dan kekuatan
asosiasi suatu konsep dengan sikap (Mowen dan Minor, 2009:319).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Hasil survey Nielsen pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa ada beberapa
sumber informasi penting yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia,
yaitu televisi dengan tingkat penetrasi 95%, disusul internet dengan tingkat
penetrasi 33%, radio dengan tingkat penetrasi 20%, surat kabar dengan tingkat
penetrasi 12%, dan tabloid dengan tingkat penetrasi 6% serta majalah dengan
tingkat penetrasi 5%.
Saat ini popularitas Instagram hampir menyamai Facebook dengan lebih dari
200 juta pengguna. Pengguna Instagram didominasi oleh orang-orang muda,
kaya, dan wanita menurut Clow dan Baack (2016:277). Dengan adanya
promosi daya tarik wisata di Instagram akan memberikan pengetahuan tentang
suatu daya tarik wisata kepada konsumen karena pengetahuan konsumen
merupakan kepercayaan konsumen.
Berdasarkan data di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai
berikut :
H1 : Sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
berpengaruh positif pada minat mengunjungi daya tarik wisata tersebut.
2. Perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram dan minat mengunjungi dilihat dari segmentasi demografis,
yaitu usia.
Usia wisatawan dapat mempengaruhi perilaku wisatawan terhadap minat
kunjungannya. Misalnya, saat ini pengunjung dalam usia remaja dan dewasa
cenderung mengunjungi suatu objek wisata karena ingin mendapat hasil foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
untuk di posting di Instagram. Dalam manajemen pemasaran, usia wisatawan
masuk dalam segmentasi demografis. Usia yang berbeda-beda antara satu
orang dengan yang lainnya dapat mengakibatkan adanya perbedaan sikap
maupun pengetahuan terhadap daya tarik wisata.
Sikap digunakan sebagai standar yang membantu seseorang untuk memahami
dunia mereka. Dengan fungsi pengetahuan pada sikap, sikap seseorang
terbentuk sebuah kerangka kerja referensi dimana mereka menginterpretasikan
dunianya. Oleh karenanya, sikap konsumen sangat mempengaruhi bagaimana
mereka secara selektif mengekspos dirinya dan mengamati komunikasi
pemasaran. Fungsi pengetahuan juga membantu menjelaskan beberapa
pengaruh kesetiaan merek (Katz, 1989:300).
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
Suatu perusahaan mungkin memutuskan beroperasi pada disatu atau beberapa
golongan usia, atau beroperasi untuk mempromosikan pada semua golongan
usia, namun memberi perhatian pada perbedaan golongan usia dalam
kebutuhan maupun keinginan (Kotler dan Keller, 2008:234).
Berdasarkan argumen di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagai berikut :
H2a : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
H2b : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi perilaku, yaitu usia.
3. Perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram dan minat mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku,
yaitu frekuensi membuka Instagram.
Frekuensi penggunaan Instagram juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu daya tarik wisata. Tingkat
frekuensi penggunaan Instagram yang berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya, mengakibatkan perbedaan pengetahuan dan minat pada suatu daya
tarik wisata. Dalam manajemen pemasaran, frekuensi penggunaan Instagram
masuk dalam segmentasi pasar, yaitu segmentasi demografis.
Suatu sikap akan mempengaruhi proses interpretasi atau integrasi tergantung
pada kemudahannya diakses (accessibility) dalam ingatan atau kemungkinan
diaktifkan. Diantara berbagai faktor, yang dapat mempengaruhi kemudahan
sikap diakses adalah tingkat kepentingan (sikap yang relevan lebih mudah
diaktifkan), jumlah frekuensi pengaktifan yang telah dilakukan sebelumnya
(sikap yang sering diaktifkan akan lebih mudah diakses), dan kekuatan
asosiasi suatu konsep dengan sikap (Mowen dan Minor, 2009:319).
Segmentasi perilaku membagi konsumen pada kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap suatu
produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah titik awal
terbaik untuk membangun segmen pasar. Berdasarkan argumen diatas, maka
penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H3a : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wiata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
H3b : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
4. Perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram dan minat mengunjunginya dilihat dari segmentasi demografis,
yaitu frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Frekuensi mem-posting foto/video/snapgram juga menjadi salah satu
faktor
yang dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu daya tarik
wisata. Tingkat frekuensi mem-posting foto/video/snapgram yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, mengakibatkan perbedaan
pengetahuan dan minat pada suatu daya tarik wisata. Dalam manajemen
pemasaran, frekuensi mem-posting foto/video/snapgram masuk dalam
segmentasi pasar, yaitu segmentasi demografis.
Suatu sikap akan mempengaruhi proses interpretasi atau integrasi
tergantung pada kemudahannya diakses (accessibility) dalam ingatan atau
kemungkinan diaktifkan. Diantara berbagai faktor, yang dapat
mempengaruhi kemudahan sikap diakses adalah tingkat kepentingan
(sikap yang relevan lebih mudah diaktifkan), jumlah frekuensi pengaktifan
yang telah dilakukan sebelumnya (sikap yang sering diaktifkan akan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mudah diakses), dan kekuatan asosiasi suatu konsep dengan sikap (Mowen
dan Minor, 2009:319).
Segmentasi Perilaku. Segmentasi perilaku membagi konsumen pada
kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau
respon terhadap suatu produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel
perilaku adalah titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar.
Berdasarkan argumen diatas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis
sebagai berikut :
H4a : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wiata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
H4b : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Ada dua metode kuantitatif, yaitu
metode eksperimen dan metode survei. Kerlinger (dalam Sugiyono, 2015:14)
mengemukakan bahwa, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan ubungan-hubungan antar veriabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian dengan metode kuantitatif ini bertujuan untuk mengembangkan dengan
menggunakan model-model matematis, teori-teori, dan hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
untuk menganalisis sikap pengunjung terhadap promosi melalui Instagram, sikap
terhadap daya tarik wisata dan minat berkunjung.
B. Subjek dan Objek
1) Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang belum pernah
berkunjung ke daya tarik wisata baru karena wisatawan tersebut
merupakan konsumen yang belum melakukan pembelian produk wisata
tersebut.
2) Objek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah sikap terhadap
Instagram dan minat berkunjung.
C. Waktu dan Lokasi
Penelitian akan dilakukan pada April 2017. Lokasi adalah Karst Tubing
Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari. Ketiga daya tarik
wisata ini berada di Kabupaten Bantul. Peneliti memilih ketiga daya tarik wisata
tersebut karena ketiga daya tarik wisata tersebut belum lama menjadi daya tarik
wisata hitz di Instagram. Ketiga daya tarik wisata tersebut juga belum terlalu
ramai dikunjungi wisatawan. Ketiga daya tarik tersebut belum lama muncul
sebagai daya tarik wisata baru yang perlu dikembangkan karena memiliki potensi.
D. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014:148). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah
responden pengguna Instagram yang belum pernah berkunjung ke Karst
Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari.
2) Sampel
Sampel adalah besaran karakteristik tertentu dari sebagian populasi yang
memiliki karakteristik sama dengan populasi (Nurastuti, 2007:127). Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan conveneince sampling, yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi yang telah ditetapkan terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dahulu oleh peneliti, yaitu wisatawan yang belum pernah berkunjung ke
Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari.
Adapun dalam penelitian ini digunakan 300 anggota sampel.
E. Variabel
a. Independent Variable atau variabel bebas merupakan variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini,
yang menjadi variabel bebas adalah sikap terhadap promosi daya tarik
wisata di Instagram (X).
b. Dependent Variable atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan
atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah minat mengunjungi (Y).
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi berbagai pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab reponden
yang telah ditentukan. (Sugiyono, 2014:230)
G. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah conveneince sampling. Peneliti
telah menentukan kriteria untuk ketersediaan anggota populasi untuk mendukung
penelitian dan diharapkan sampel yang terkumpul memenuhi kriteria guna
mendukung penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah responden yang memiliki
akun Instagram dan belum pernah mengunjungi Karst Tubing Surobayan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari. Sedangkan prosedur penelitiannya
adalah sebagai berikut :
1) Peneliti akan memilih foto-foto daya tarik wisata di Instagram yang
dijadikan stimulus penelitian, yaitu foto daya tarik wisata Karst Tubing
Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari yang bersumber
dari akun Instagram, yaitu explorejogja, wonderfuljogja, travelingjogja.
Peneliti memilih akun-akun tersebut karena followers ketiga akun tersebut
lebih dari 100.000 followers. Ketika membuka menu tags, banyak yang
melakukan tag foto perjalanan ke daya tarik wisata di Yogyakarta pada
akun tersebut. Peneliti juga memilih akun-akun tersebut karena akun
tersebut merupakan pengguna aktif Instagram.
2) Selanjutnya peneliti menunjukkan foto daya tarik wisata yang diprofilkan,
yaitu Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug
Randusari yang di-upload pada ketiga akun tersebut kepada responden.
3) Kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi.
H. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
a. Sikap terhadap promosi daya tarik wisata di Instagram dapat
mempengaruhi persepsi seseorang sehingga ingin mengunjungi tempat
tersebut. Hasil survey Nielsen pada tahun 2014 mengungkapkan
bahwa ada tiga sumber informasi penting yang biasa digunakan oleh
masyarakat Indonesia, yaitu televisi dengan tingkat penetrasi 95%,
disusul internet dengan tingkat penetrasi 33%, dan radio dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tingkat penetrasi 20%. Saat ini konsumen pada usisa remaja, bahkan
dewasa cenderung mengunjungi suatu daya tarik wisata dengan tujuan
utama untuk mendapatkan hasil foto yang akan di-posting ke
Instagram.
b. Sikap terhadap daya tarik wisata yang diprofilkan menentukan
bagimana seseorang mengambil keputusan, apakah seseorang tersebut
akan mengunjungi daya tarik wisata tersebut atau tidak.
c. Minat berkunjung didefinikan sebagai suatu dorongan yang tumbuh
dari dalam dari seseorang untuk melakukan tindakan, menurut Sutarno
(2008:181). Minat berkunjung dapat diartikan sebagai dorongan untuk
datang ke suatu tempat tertentu. Dalam kaitannya dengan minat
berkunjung, minat merupakan pelanggan potensial yang mempunyai
arti pelanggan yang pernah atau yang belum pernah dan yang sedang
akan berkunjung atau menggunakan produk atau jasa yang akan
digunakan.
d. Dalam ilmu pemasaran, pengetahuan tentang usia wisatawan sangat
penting untuk menentukan strategi yang akan digunakan untuk
menarik wisatawan agar mau mengunjungi daya tarik wisata. Dalam
manajemen pemasaran, usia wisatawan masuk dalam segmentasi pasar,
yaitu segmentasi demografis.
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kebangsaan. Suatu perusahaan mungkin memutuskan beroperasi pada
disatu atau beberapa golongan usia, atau beroperasi untuk
mempromosikan pada semua golongan usia, namun memberi perhatian
pada perbedaan golongan usia dalam kebutuhan maupun keinginan
(Kotler dan Keller, 2008:234).
2. Definisi Operasional
Dalam mencapai tujuan penelitian, peneliti menentukan variabel-variabel
operasional, yaitu :
1. Sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
dioperasionalkan sebagai berikut :
Saya sering melihat promosi daya tarik wisata di Instagram.
Instagram membantu saya untuk mendapatkan informasi tentang
daya tarik wisata yang belum pernah saya kunjungi.
Saya merasa puas dengan informasi yang saya dapatkan tentang
daya tarik wisata melalui Instagram.
Saya sangat tertarik pada promosi daya tarik wisata Karst Tubing
Surobayan/ Grojogan Lepo Dlingo/ Curug Randusari di Instagram.
2. Minat berkunjung ke daya tarik wisata dioperasionalkan sebagai
berikut:
Saya akan mengunjungi Karst Tubing Surobayan/ Grojogan Lepo
Dlingo/ Curug Randusari di masa mendatang.
Saya akan merekomendasikan Karst Tubing Surobayan/ Grojogan
Lepo Dlingo/ Curug Randusari di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Saya akan mengajak teman/keluarga/saudara ke Karst Tubing
Surobayan/ Grojogan Lepo Dlingo/ Curug Randusari di masa
mendatang.
Saya akan mencari informasi mengenai Karst Tubing Surobayan/
Grojogan Lepo Dlingo/ Curug Randusari.
3. Pembagian kelompok usia dioperasionalkan sebagai berikut :
Saya berumur kurang dari atau sama dengan 20 tahun (Kelompok
1).
Saya berumur 21-30 tahun (Kelompok 2).
Saya berumur lebih dari atau sama dengan 30 tahun (Kelompok 3).
4. Pembagian tingkat frekuensi penggunaan Instagram dioperasionalkan
sebagai berikut :
a. Frekuensi membuka Instagram :
Saya menggunakan Instagram kurang dari 5 kali dalam
sehari.
Saya menggunakan Instagram 5 kali sampai 10 kali dalam
sehari.
Saya menggunakan Instagram lebih dari 10 kali dalam sehari.
b. Frekuensi mem-posting foto/video dan melakukan snapgram di
Instagram :
Saya mem-posting foto/video dan melakukan snapgram di
Instagram kurang dari 3 kali dalam sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Saya mem-posting foto/video dan melakukan snapgram di
Instagram 3-5 kali dalam sehari.
Saya mem-posting foto/video dan melakukan snapgram di
Instagram lebih dari 5 kali dalam sehari.
Jarang
(kali/hari)
Sedang
(kali/hari)
Sering
(kali/hari)
Membuka
< 5 5 – 10 > 10
Posting dan
snapgram
< 3 3 - 5 > 5
I. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert pada pengukurannya.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada penelitian ini, peneliti
akan menggunakan Skala Likert untuk menganalisis sikap terhadap Instagram,
sikap terhadap daya tarik wisata, dan minat berkunjung. Dalam Skala Likert
terdapat lima kategori jawaban dengan skor sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan sesuatu
instrumen. Suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya.
Menurut Sumarni (2006:168) tinggi tendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran validitas yang dimaksud. Rumus korelasi yang dapat digunakan
adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi
pearson product moment (dalam Sanusi, 2011:77), sebagai berikut
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ] ∑ ∑ ]
Dimana :
r = koefisien relasi
x = skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
y = total skor butir
N = Jumlah sampel (responden)
Kemudian nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n-
2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r dalam tabel pada
alfa tertentu maka signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan
atau pernyataan itu valid.
2. Uji Reliabilitas
Relibilitas menunjukan suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik. Relibilitas menunjukan pada tingkat
keandalan sesuatu. Relibilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
menurut Suharsini. Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s
alpha > 0.60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha < 0.60.
dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua (Sanusi, 2011:82)
dilakukan dengan membelah butir penyataan atau pertanyaan menjadi dua
bagian. Cara pembelahan bisa dilakukan dengan mengacak atau
mengumpulkan butir ganjil dan genap. Selanjutnya, skor setiap butir pada
belahan dijumlahkan sehingga menjadi skor total untuk belahan ganjil dan
genap. Skor total kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus korelasi
product moment, kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman-Brown
(Sanusi, 2011:82), diformulasikan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dimana :
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis statistika deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai
subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok
subjek yang diteliti dan tidak untuk pengujian hipotesis.
2. Analisis Regresi Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel bebas dengan satu variabel terikat (Sugiyono, 2004:204).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah sikap terhadap promosi daya
tarik wisata di Instagram berpengaruh terhadap sikap terhadap daya tarik
wisata yang diprofilkan. Regresi linier sederhana ini dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah pertama. Bentuk umum dari persamaan regresi
dinyatakan dalam persamaan matematika, yaitu :
Dimana :
Y = nilai prediksi variabel Y berdasararkan variabel X
a = titik potong Y, nilai Y ketika X = 0 (Konstanta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b = perubahan rata-rata Y untuk setiap perubahan X, baik berupa peningkatan
maupun penurunan (koefisien regresi)
X = variabel X yang dipilih
Nilai b (koefisien regresi) dan a (konstanta) dihitung dengan rumus berikut :
∑ ∑
n = jumlah pengamatan (sampel)
X = nilai variabel bebas
Y = nilai veriabel terikat
Dengan menggunakan aplikasi SPSS, nilai koefisien regresi, standar error,
dan nilai thitung menjadi satu kesatuan. Nilai tersebut bermanfaat untuk
melakukan pengujian terhadap signifikansi koefisien regresi. Jika digunakan t-
hitung untuk menguji signifikansi koefisien regresi maka akan dicari dengan
rumus berikut :
Dimana :
b = koefisien regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sb = standar deviasi dari koefisien b.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut hemoskedastisitas dan jika beda disebut
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Model yang
baik adalah jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual terdistribusi normal atau tidak. Persamaan regresi
dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat
berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan cara melihat normal probability plot. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya.
5. Uji ANOVA (Post Hoc Bonferroni Test)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Uji ANOVA (Post Hoc Bonferroni Test) digunakan untuk menjawab rumusan
masalah apakah ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram, sikap terhadap daya tarik wisata, dan minat berkunjung
dilihat dari karakteristik konsumen, yaitu usia dan frekuensi pemakaian
Instagram.
6. Uji Hipotesis
Langkah pengujian :
a. Perumusan hipotesis
b. Memilih tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5% atau
0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM D.I. YOGYAKARTA
D.I. Yogyakarta merupakan objek yang diteliti pada penelitian ini, khususnya
tentang sikap seseorang suatu objek wisata. Pada penelitian ini, peneliti melihat
persepsi wisatawan nusantara. Berikut ini merupakan beberapa informasi yang
mendeskripsikan provinsi D.I. Yogyakarta secara umum.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang
terletak di pulau Jawa. Provinsi ini dikelilingi oleh Provinsi Jawa Tengah dan di
sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Di sebelah
selatan provinsi ini terdapat garis pantai yang cukup panjang, sedangkan di
sebelah utara mennjulang tinggi gunung berapi paling aktif di dunia, yaitu
Gunung Merapi dengan ketinggian 2.930 mdpl.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki
kewenangan istimewa tersendiri yang diatur dalam UU No. 3 Tahun 1959 dan
telah direvisi dalam UU No. 13 Tahun 2012. Kewenangan istimewa DIY meliputi
tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil
Gubernur, Kelembagaan Pemerintah Daerah Provinsi, kebudayaan, pertanahan,
dan penataan ruang. Keistimewaan DIY tersebut tidak terlepas dari jabatan
Gubernur DIY yang diisi oleh Sultan Hamengkubuwono selaku raja dari
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
A. Sejarah D.I. Yogyakarta
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai
pemerintahan sendiri atau Daerah Swapraja, yaitu Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I
pada tahun1755, sedangkan Kadipaten Pakualaman didirikan oleh Pangeran
Notokusumo (saudara Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar Adipati Paku
Alam I pada tahun 1813. Pemerintahan Hindia Belanda mengakui Kasultanan dan
Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang
dinyatakan dalam kontrak politik. Kontrak politik yang terakhir Kasultanan
tercantum dalam Staatsblaad 1941 Nomor 47, sedangkan kontrak politik
Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan kepada Presiden RI, bahwa
Daerah Kasultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman menjadi wilayah Negara
RI, bergabung menjadi satu kesatuan yang dinyatakan sebagai Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertanggungjawab langsung kepada
Presiden RI. Hal ini dinyatakan dalam :
1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII
tertanggal 19 Agustus 1945 dan Presiden RI.
2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal
5 September 1945 (dibuat secara terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal
30 Oktober 1945 (dibuat dalam satu naskah).
Dalam perjalanan sejarah selanjutnya kedudukan DIY sebagai Daerah Otonom
setingkat Provinsi sesuai dengan maksud Pasal 18 Undang-Undang No 3 Tahun
1945 (sebelum perubahan), diatur dalam Undang-Undang No 3 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta, Peraturan Pemerintah No 31
Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-
Undang No 9 Tahun 1955 (Lembaga Negara Tahun 1959 No 71, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1819) yang sampai saat ini masih berlaku. Dalam
undang-undang tersebut dinyatakan DIY meliputi bekas Daerah Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Daerah Kadipaten Pakualaman. Pada setiap
undang-undang yang mengatur Pemerintahan Daerah, dinyatakan keistimewaan
DIY tetap diakui, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-
Undang No 32 Tahun 2004.
Dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, DIY mempunyai peranan yang penting. Terbukti pada
tanggal 4 Januari 1946 sampai dengan 27 Desember 1949 pernah dijadikan
Ibukota Negara Republik Indonesia.
Pada saat ini Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono X dan Kadipaten Pakualaman dipimpin oleh Sri Paduka Paku
Alam IX, yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keduanya memainkan peranan yang menentukan dalam memelihara nilai-nilai
budaya dan adat istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta.
B. Geografis, Iklim dan Keadaan Alam
1. Geografis
DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak
pada 70°33-80°12 Lintang Selatan dan 110°00-110°50 Bujur Timur, dengan
luas 3.185,80 km2. Secara administratif terdiri dari 1 kota 4 kabupaten 78
kecamatan dan 438 kelurahan/desa, yaitu :
Tabel 4.1
Data Geografis dan Administratif Berdasarkan Wilayah
Kabupaten/Kota Luas Area
(km2)
Kecamatan Kelurahan/Desa
Kota Yogyakarta 32,50 14 45
Kab. Bantul 506,85 17 75
Kab. Kulon Progo 586,27 12 88
Kab. Gunungkidul 1.485,36 18 144
Kab. Sleman 574,82 17 86
DIY 3.185,80 78 438
Sumber : Data Statistik Kepariwisataan 2015
DIY di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur
Laut, Tenggara, Barat, dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Jawa Tengah
yang meliputi:
a. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut;
b. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara;
c. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat;
d. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Topografi
Kondisi topografi di DIY beraneka ragam, mulai dari bentuk dataran, lereng
pegunungan serta daerah pantai. Secara topografi, DIY dapat dikelompokkan
menjadi empat satuan wilayah sebagai berikut :
1. Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung berapi
hingga dataran fluvial gunung berapi termasuk termasuk juga bentang
lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul.
Daerah kerucut dan lereng gunung berapi merupakan daerah hutan lindung
sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini
terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung
berapi aktif dengan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai
obyek penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
2. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan eribu, yang terletak di
wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping
(limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air
permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari
(Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik
sehingga sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi
Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional
(pelarutan), dengan bahan induk batu gamping dan mempunyai
karakteristik lapisan tanah dangkal dan vegetasi penutup penutup sangat
jarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di Kulon Progo bagian
utara, merupakan bentang lahan struktural denudasional dengan topografi
berbukit, kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil.
4. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial hasil proses
pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang
di bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang
berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang
subur. Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin
yang belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang
dari Kulon Progo sampai Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di
Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya, merupakan
laboraturium alam untuk kajian bentang alam pantai.
3. Iklim
a. Temperatur
Temperatur harian rata-rata berkisar antara 26,6°C sampai 28,8°C
sedang temperatur minimum 18°C dan maksimum 35°C.
b. Kelembaban Udara
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 74% dengan kelembaban
minimum 65% dan maksimum 84%.
c. Curah Hujan
Curah hujan bervariasi antara 3mm sampai 496mm. Curah hujan diatas
300mm terjadi pada bulan Januari, Februari, April. Curah hujan
tertinggi 496mm terjadi pada bulan Februari dan curah hujan terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3mm sampai 24mm terjadi pada bulan Mei sampai Oktober. Curah
hujan tahunan rata-rata 1855mm. Sumber : data BPS Yogyakarta
2015-Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta 2016
C. Pariwisata
Perencanaan dalam sektor pariwisata Yogyakarta agar daerahnya dikunjungi ialah
mempromosikan slogan “Jogja Never Ending Asia” dengan maksud agar
Yogyakarta sebagai tujuan penting wisata menawarkan pengalaman yang tidak
akan pernah habis terutama suasana kota pelajar yang dinamis digabungkan
dengan suasana kerajaan yang eksotis berlandaskan kebudayaan tradisional jawa
yang juga miliki sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan
dan dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya sampai
sekarang dan masih tetap merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal di
Indonesia dan Mancanegara. Dan Jogjapun masih terjaga tatanan kehidupan
masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan sehari-hari yang cukup baik dalam
menjaga kelestarian alam dan kebudayaan sendiri, namun Yogyakarta tidak
menutup diri terhadap tumbuhnya budaya kontemporer maupun budaya lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Daya Tarik Wisata di DIY
Tabel 4.2
Daftar Daya Tarik Wisata di DIY
No Daya Tarik Wisata
Kota Yogyakarta
1 Kraton Yogyakarta 12 Museum Perjuangan
2 Taman Pintar 13 Museum Benteng Vredeburg
3 Gembira Loka 14 Museum Biologi UGM
4 Kebun Plasma Nutfah 15 Museum Puro Pakualaman
5 Pagelaran Kraton 16 Museum Batik Indonesia
6 Taman Sari 17 Istana Gedung Agung
7 Museum Sonobudoyo 18 Makan Raja Mataram
(Kotagede)
8 Museum Sasmitaloka
Pangsar Soedirman 19 Museum Bahari
9 Museum Taman Siswa
Dewantara Kirti Griya 20 Museum Kereta Keraton
10 Museum Sasana Wiratama
P. Diponegoro 21
Kampung Wisata
Dipowinatan
11 Museum Pusat Dharma
Wiratama 22 Museum Sandi
Kabupaten Sleman
23 Candi Prambanan 47 Bokesan, Ngemplak
24 Candi Kalasan 48 Kadisobo II, Sleman
25 Candi Sari 49 Gabugan, Turi
26 Candi Gebang 50 Kelor, Turi
27 Candi Banyu Nibo 51 Sendari, Mlati
28 Kraton Ratu Boko 52 Gamplong, Moyudan
29 Candi Sambisari 53 Nawung
30 Museum Pendidikan
Indonesia 54 Tunggularum, Turi
31 Museum Geoteknologi
UPN 55 Pentingsari, Cangkringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
32 Museum TNI AU
Dirgantara Mandala 56 Ketingan, Mlati
33 Maseum Affandi 57 Jetak II
34 Museum Gunung Merapi 58 Dome, Prambanan
35 Monumen Jogja Kembali 59 Sukunan
36 Museum/Sanggar Ullen
Sentalu 60 Pancoh
37 Paleoantropologi (UGM) 61 Ledok Nongko
38 Museum Gempa Prof. Dr.
Sarwidi 62 Pulesari
39 Museum Universitas Islam
Indonesia 63 Blue Lagoon
40 Brayut, Sleman 64 Kaliurang
41 Tanjung, Ngaglik 65 Kaliadem (Lava tour)
42 Grogol, Sayegan 66
Ramayana
Prambanan/Trimurti
43 Plempoh, Bokoharjo 67
Taman Rekreasi Anak
Kaliurang
44 Srowolan, Banyusumilir 68
Taman Nasional Gunung
Merapi
45 Kebangarum, Turi 69 Merapi Golf
46 Garongan, Turi
Kabupaten Bantul
70 Pantai Parangtritis 79 Kebun Buah Mangunan
71 Pantai Samas 79 Museum Wayang Kekayon
72 Gua Selangor 80 Museum Tani Jawa
Indonesia
73 Gua Cerme 81 Museum Tembi Rumah
Budaya
74 Pantai Kwaru 82 Museum Purbakala Pleret
75 Makam Imogiri 83 Museum Gumuk Pasir (Lab.
Geospasial)
76 Pantai Goa Cemara 84 Museum Soeharto (Dusun
Kemusuk)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
77 Pantai Pandansimo 85 Desa Wisata (36 Desa
Wisata
78 Hutan Pinus
Kabupaten Kulon Progo
86 Waduk Sermo 95 Desa Boroasri
87 Pantai Glagah 96 Desa Wisata Kalibiru
88 Pantai Trisik 97 Desa Wisata Banjarasri
89 Pantai Congot 98 Desa Wisata Sermo
90 Gua Kiskendo 99 Desa Wisata Sidoharjo
91 Suroloyo 100 Desa Wisata Sidorejo
92 Pemandian Tanjungsari 101 Desa Wisata Jatimulyo
93 Desa Wisata Banjaroyo 102 Desa Wisata Purwoharjo
94 Desa Wisata Nglinggo 103 Arus Progo
Kabupaten Gunung Kidul
104 Kawasan Pantai Baron-
Pantai Pok Tunggal 110 Gunung Gambar
105 Pantai Siung 111 Watu Lumbung
106 Pantai Wedi Ombo 112 Desa Wisata Goa Kalisuci
107 Pantai Sadeng 113 Desa Wisata Pindul,
Bejiharjo
108 Pantai Ngerenehan 114 Desa Wisata Bleberan, Sri
Gethuk
109 Goa Cerme 114 Desa Wisata Nglanggeran
Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2015
2. Akomodasi
a. Hotel Berbintang
Jumlah Hotel Bintang di DIY tahun 2015 yang bersertifikasi sebanyak
64 Hotel dengan jumlah kamar 5.478 yang terdiri dari :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1) Bintang 5 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah 1.518 kamar.
2) Bintang 4 sebanyak 16 Hotel dengan jumlah 1.178 kamar.
3) Bintang 3 sebanyak 19 Hotel dengan jumlah 1.737 kamar.
4) Bintang 2 sebanyak 13 Hotel dengan jumlah 648 kamar.
5) Bintang 1 sebanyak 9 Hotel dengan jumlah 397 kamar.
Jumlah wisatawan mancanegara di Hotel Bintang tahun 2015 sebanyak
231.971 orang, mengalami kenaikan sebesar 16,06% dibanding tahun
2014 sebanyak 199.864 orang. Sedangkan jumlah wisatawan nusantara
di Hotel Bintang tahun 2015 sebanyak 1.583.296 orang, mengalami
kenaikan sebesar 32,59% dibanding tahun 2014 sebanyak 1.194.148
orang. Tingkat penghunian kamar (TPK) Hotel Bintang rata-rata pada
tahun 2015 sebesar 63,72% yang mengalami kenaikan dibanding tahun
2014, yaitu sebesar 61,93%. Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu
wisatawan mancanegara di Hotel Bintang pada tahun 2015 sebesar
2,01 hari, atau mengalami penurunan 0,02 hari dibanding tahun 2014
sebesar 1,99 hari. Rata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan
nusantara di Hotel Bintang pada tahun 2015 sebesar 1,66 hari, atau
mengalami penurunan 0,04 hari dibanding tahun 2014 sebesar 1,62
hari.
b. Hotel Non Bintang
Jumlah Hotel Non Bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 561 Hotel
dengan jumlah kamar sebanyak 10.963 (belum termasuk Pondok
Wisata). Jumlah wisatawan mancanegara di Hotel Non Bintang di DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tahun 2015 sebanyak 76.514 orang, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 40,78% dibanding tahun 2014 sebanyak 54.349 orang. Jumlah
wisatawan nusantara di Hotel Non Bintang di DIY tahun 2015
sebanyak 2.230.424 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar
17,53% dibanding tahun 2014 sebanyak 1.897.819 orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Non Bintng di DIY tahun
2015 rata-rata mencapai 38,45% yang berarti mengalami penurunan
sebesar 1,82% dibanding tahun 2014 rata-rata mencapai 36,63%. Rata-
rata lama tinggal (LOS) wisatawan mancanegara di Hotel Non Bintang
di DIY tahun 2015 sebesar 1,79 hari, yang berarti mengalami kenaikan
sebesar 0,05 hari dibanding tahun 2014 yaitu, 1,74 hari. Rata-rata lama
tinggal (LOS) wisatawan nusantara di Hotel Non Bintang di DIY tahun
2015 sebesar 1,56 hari yang berarti tidak mengalami penurunan dan
kenaikan dibanding tahun 2014 yaitu, mencapai 1,56 hari.
3. Pengunjung
Tabel 4.3
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY
Tahun 2011-2015
Tahun Wisatawan
Mancanegara P (%)
Wisatawan
Nusantara P (%)
Wisatawan
Mancanegara dan
Nusantara
P (%)
2011 169,565 9.57 1,438,129 1.37 1,607,694 2.17
2012 197,751 16.62 2,162,422 50.36 2,360,173 46.80
2013 235,893 19.29 2,602,074 20.33 2,837,967 20.24
2014 254,213 7.77 3,091,967 18.83 3,346,180 17.91
2015 308,485 21.35 3,813,720 23.34 4,122,205 23.19 Keterangan : P = Pertumbuhan; Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Sarana Penunjang Wisata
a. Jumlah biro perjalanan, cabang biro perjalanan, dan agen perjalanan
wisata di DIY sebanyak 676 buah.
b. Jumlah restauran dan rumah makan di DIY sebanyak 1.505 buah.
c. Jumlah sarana pendukung (pramuwisata, gedung pertemuan, industri
kerajinan, dll) di DIY sebanyak 3.826 buah.
D. Keadaan Ekonomi dan Keuangan
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Perkembangan nilai PDRB DIY dalam beberapa tahun terakhir
menunjukan pola yang semakin meningkat. Atas dasar harga berlaku,
PDRB meningkat dari Rp 64,7 triliun di tahun 2010 menjadi 101,4 triliun
di tahun 2015. Atas dasar harga konstan tahun 2010, PDRB meningkat
dari Rp 64,7 triliun di tahun 2010 menjadi 83,5 triliun di tahun 2015.
Selama periode 2010-2015, kinerja pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh
rata-rata 5,2 per tahun.
Laju pertumbuhan ekonomi DIY periode 2000-2015 terlihat berfluktuasi
di bawah.
Laju pertumbuhan ekonomi DIY periode 2000-2015 terlihat berfluktuasi
di bawah 5,5 persen, setelah mengalami kontraksi di tahun 1998-1999.
Secara bertahap perekonomian mulai pulih yang ditandai oleh laju
pertumbuhan ekonomi hingga level 5,12 persen di tahun 2004. Selama
2009-2010, perekonomian juga tumbuh melambatnya perekonomian
hingga level 4,4 persen akibat dampak krisis finansial yang melanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
beberapa negara tujuan ekspor terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Selama periode 2010-2013 perekonomian secara perlahan membaik yang
ditandai oleh laju pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen dan level
pertumbuhan tertinggi yang mampu dicapai DIY selama lebih dari satu
dasawarsa. Dalam dua tahun terakhir, perekonomian tumbuh melambat
hingga level 4,9 persen di tahun 2015. (Sumber : Data Kementerian Keuangan RI-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan daerah Provinsi DIY 2015)
2. PAD (Pendapatan Asli Daerah) Provinsi DIY
Diagram 4.1
Komposisi PAD Provinsi
Sumber : Data Kementerian Keuangan RI-Tinjauan Ekonomi dan Keuangan daerah
Provinsi DIY 2015
41.11
1.35 1.54
2.85
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PAD di DIY
Tabel 4.4
Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor Pariwisata DIY
Tahun 2013-2015 (per Kabupaten/Kota)
DATI II
2013 2014 2015
Jumlah/Rp Prosentase
Jumlah/Rp Prosentase
Jumlah/Rp Prosentase
P K P K P K
Kota
Yogyakarta 94,840,264,727 50.2% 23.4% 116,146,936,925 49.0% 22.5% 116,146,936,925 43.5% 0.0%
Kab. Sleman 68,632,185,594 36.3% 29.0% 84,780,228,453 35.8% 23.5% 104,985,102,620 39.3% 23.8%
Kab. Bantul 14,533,814,042 7.7% 16.0% 16,046,012,057 6.8% 10.4% 18,281,328,042 6.8% 13.9%
Kab. Kulon
Progo 2,646,017,079 1.4% 25.4% 2,544,115,778 1.1% -3.9% 3,420,774,733 1.3% 34.5%
Kab. Gunung
Kidul 8,168,857,392 4.3% -3.7% 17,415,255,577 7.3% 113.2% 24,107,812,555 9.0% 38.4%
Pemda DIY 17,876,510 0.0% 0.0% 23,038,900 0.0% 28.9% 51,404,440 0.0% 123.1%
JUMLAH 188,839,015,344 100.0% 23.3% 188,839,015,344 100.0% 25.5% 266,993,359,315 100.0% 41.4%
*Keterangan : P=Proporsi K=Kenaikan, Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.5
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sub Sektor Pariwisata Se-DIY Tahun 2015
Sumber Kota Sleman Bantul Kulon Progo Gunung Kidul Pemda
DIY JUMLAH
Pajak Hotel &
Restaurant 106,789,831,895 91,434,201,042 6,599,191,306 1,021,300,925 3,073,735,274 TA 208,918,260,442
Pajak
Tontonan/
Hiburan
9,357,105,030 8,688,347,301 531,504,236 42,027,808 53,131,850 TA 18,672,116,225
Retribusi
Obyek dan
Daya Tarik
Wisata
TA 4,526,405,500 11,146,632,500 2,272,396,000 20,436,975,531 TA 38,382,409,531
Retribusi
Perijinan
Usaha
Pariwisata
TAP TAP TAP TAP TAP TAP 0
Retribusi
Penggunaan
Aset Milik
Pemda (Sewa/
Kontrak/ Bagi
Hasil)
336,148,777 4,000,000 85,050,000 543,969,900 51,404,440 1,020,573,117
TOTAL 116,146,936,925 104,985,102,620 18,281,328,042 3,420,774,733 24,107,812,555 51,404,440 266,993,359,315
*Keterangan : TAP=Tidak Ada Pungutan, TA=Tidak Ada. Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
E. Keadaan Penduduk dan Tenaga Kerja
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi DIY 2010-1020
jumlah penduduk DIY tahun 2015 tercatat 3.679.179 jiwa, dengan persentase
jumlah penduduk laki-laki 49,43% dan penduduk perempuan 50,57%. Menurut
hasil proyeksi penduduk 2010 back casting, persentase penduduk kota mencapai
66,74% dan penduduk desa mencapai 33,26%. Pertumbuhan penduduk pada
tahun 2015 terhadap tahun 2010 mencapai 1,19%, meningkat dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya, yang mencapai 0,98%. Dengan luas
wilayah 3.185,80 km2, kepadatan penduduk di DIY tercatat 1.155 jiwa per km
2.
Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta, yakni 12.699 jiwa per km2
dengan luas wilayah hanya sekitar satu persen dari luas DIY. Sedangkan
Kabupaten Gunungkidul yang memiliki wilayah terluas mencapai 46,63%
memiliki kepadatan penduduk terendah yang dihuni rata-rata 482 jiwa per km2.
Tabel 4.6
Persentase Jumlah Penduduk setiap Daerah di DIY
Tahun
Persentase Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota (%)
Kulon
Progo Bantul
Gunung
Kidul Sleman
Kota
Yogyakarta DIY
2013 11,22 26,34 19,48 31,76 11,20 100
2014 11,21 26,38 19,46 31,74 11,21 100
2015 11,20 26,41 19,44 31,73 11,22 100
Sumber : Data Statistik Kepariwisataan 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.7
Jumlah SDM/Tenaga Kerja di DIY
No SDM/Tenaga Kerja Jumlah/Jiwa (ribu orang)
1 Usia Kerja (usia 15-60 tahun)
- Angkatan Kerja 1.971.463
Bekerja 1.891.218
Pengangguran 80.245
- Bukan Angkatan Kerja 911.517
- Sekolah 297.972
- Mengurus Rumah Tangga 475.397
2 Bukan Usia Kerja (0 s/d 15
tahun, > 60 tahun)
0 - 15 tahun 803.400
> 60 tahun 492.200
Sumber : BPS (DIY dalam Angka 2015)
F. Administrasi Pemerintah
Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD). Pemerintah Daerah bertanggung jawab sebagai eksekutif dan
DPRD bertanggung jawab sebagai legislatif. Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dipimpin oleh seseorang Gubernur dengan ibukota provinsi adalah
Kota Yogyakarta.
Untuk melakukan tugasnya, dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, serta pelayanan masyarakat terdapat unsur-unsur
pembantu Pimpinan Pemerintah Daerah, yaitu Sekretariat Daerah (Setda),
Lembaga Teknis Daerah, dan Dinas Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sekretariat Daerah terdiri :
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
3. Asisten Administrasi Umum
Biro-biro :
1. Biro Tata Pemerintahan
2. Biro Hukum
3. Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Dan Kemasyarakatan
4. Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
5. Biro Administrasi Pembangunan
6. Biro Organisasi
7. Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Lembaga teknik daerah terdiri dari: 9 Badan (Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Penddidikan dan Pelatihan, Badan
Lingkungan Hidup, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Badan Kerjasama dan Penanaman Modal,
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat) dan 3 kantor, sedangkan Dinas
Daerah sejumlah 13 Dinas. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4
kabupaten dan 1 kota dengan 78 kecamatan dan 438 kelurahan/desa, yaitu
1) Kabupaten Kulonprogo terdiri dari 12 kecamatan dan 88 kelurahan/desa
2) Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan dan 75 kelurahan/desa
3) Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144 kelurahan/desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4) Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan dan 86 kelurahan/desa
5) Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan.
G. Situasi Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan yang bersifat negeri maupun swasta di Yogyakarta sangat
beragam, sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu
pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah menjadikan
Yogyakarta tumbuh sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan terkemuka
di Indonesia maupun Mancanegara. Berbagai macam sarana dan prasarana
penunjang pendidikan dan juga Kota Sepeda. Disamping itu, Daerah
Istimewa Yogyakarta juga berupaya untuk melengkapi kebutuhan-
kebutuhan akan sarana pendukung kegiatan pendidikan, diantaranya
Perpustakaan yang tersedia di pusat kota, dan sarana transportasi juga
senantiasa ditingkatkan sebagai tindakan untuk memberikan dukungan
terhadap kegiatan pendidikan. Berikut ini adalah data-data terkait kegiatan
dalam pendidikan di Yogyakarta :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.8
Data Jumlah Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta di DIY Tahun
Pelajaran 2013/2014
No Jenis Pendidikan Tinggi Jumlah
1 Perguruan Tinggi (Negeri) 5
2 Perguruan Tinggi (Kedinasan) 7
3 Perguruan Tinggi Swasta
(Universitas) 18
4 Perguruan Tinggi Swasta (Institut) 4
5 Perguruan Tinggi Swasta (Sekolah
Tinggi) 42
6 Perguruan Tinggi Swasta
(Politeknik) 9
7 Perguruan Tinggi Swasta
(Akademi) 57
Jumlah 142
Sumber : Direktori Perguruan Tinggi Yogyakarta Tahun 2013 (Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.9
Data Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta DIY Tahun Pelajaran 2013/2014
TK SD SLB SMP SMA SMK
N S J N S J N S J N S J N S J N S J
3 318 321 290 59 349 1 6 7 36 31 67 11 5 16 11 24 35
1 494 495 273 73 346 2 13 15 47 38 85 19 15 34 13 23 36
6 547 553 435 52 487 1 6 7 59 48 107 11 13 24 13 28 41
4 476 480 381 117 498 1 25 26 54 50 104 17 28 45 8 44 52
2 206 208 107 75 182 3 6 9 16 41 57 11 36 47 8 20 28
16 2041 2057 1486 376 1862 8 56 64 212 208 420 69 97 166 53 139 192
Sumber : Data Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY
*Keterangan : N=Negeri, S=Swasta, J=Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Tenaga Kerja
Jumlah angkatan kerja di DIY tercatat sebanyak 2,1 juta jiwa pada 2016
sehingga TPAK-nya sebesar 72,2%. Perkembangan TPAK DIY menurut
jenis kelamin menunjukan TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK
perempuan. TPAK laki-laki berfluktuasi pada kisaran 77-83%. TPAK
perempuan berfluktuasi berada pada kisaran 57-67%. Fenomena ini
mengindikasikan keterlibatan penduduk laki-laki dalam aktivitas
perekonomian lebih dominan.
Perkembangan TPAK menurut wilayah menunjukan TPAK pedesaan
selalu lebih tinggi dari perkotaan. TPAK pedesaan berfluktuasi antara 73-
82% dan TPAK perkotaan berfluktuasi antara 62-72%. Fenomena ini
terkait dengan kecenderungan penduduk perkotaan yang lebih memilih
menyelesaikan masa studi sampai tuntas sebelum masuk pasar tenaga kerja
serta lebih selektif dalam memilih pekerjaan. Sedangkan penduduk
pedesaan memiliki masa sekolah yang lebih singkat kemudian masuk
pasar tenaga kerja dalam motif membantu ekonomi keluarga, meski
berstatus pekerja keluarga atau di sektor informal.
3. Budaya dan Nilai
Dasar falsafah pembangunan daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) adalah Hamemayu Hayuning Bawono, sebagai cita-cita luhur untuk
menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta
berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahteraan
rakyat dan mendorong terciptanya sikap sertabperilaku hidup individu
yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia,
manusia dengan alam dan manusia dengan Ilahi dalam melaksanakan
hidup dan kehidupannya. Hakikat budaya adalah hasil cipta, karsa dan
rasa, yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah.
Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai
salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya
jawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan
sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi
tentrem, karto raharjo. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan
bermuara pada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen
Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan alat ukur instrumen yang valid dan reliabel
dalam proses pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
valid dan reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada
keseluruhan sampel. Dalam melakukan pengujian instrumen ini peneliti
menggunakan alat bantu software Microsoft Excel 2013 dan IBM SPSS Statistics
22.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
kevalidan. Suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan megukur apa yang seharusnya diukur. Butir
pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir pernyataan
dikatakan tidak valid apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (Suharmi,2006:168).
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment,
dari Pearson pada level signifikansi 5%. Untuk responden berjumlah 100 pada
tiap daya tarik wisata, dapat diperoleh derajad bebas df sebesar 100 – 2 = 98
dengan alpha 0,05 (5%) dengan 2 ekor, diperoleh nilai rtabel sebesar 0.197.
hasil pengujian validitas variabel-variabel tampak pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas pada Variabel Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik
Wisata Melalui Instagram
Daya Tarik Wisata Butir rhitung rtabel Keterangan
Karst Tubing
Surobayan
1 0,882 0,197 Valid
2 0,923 0,197 Valid
3 0,928 0,197 Valid
4 0,896 0,197 Valid
Grojogan Lepo
Dlingo
1 0,722 0,197 Valid
2 0,793 0,197 Valid
3 0,706 0,197 Valid
4 0,723 0,197 Valid
Curug Randusari
1 0,673 0,197 Valid
2 0,695 0,197 Valid
3 0,761 0,197 Valid
4 0,633 0,197 Valid
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.2
Hasil Uji Validitas pada Variabel Minat Mengunjungi
Daya Tarik Wisata Butir rhitung rtabel Keterangan
Karst Tubing
Surobayan
1 0,777 0,197 Valid
2 0,849 0,197 Valid
3 0,890 0,197 Valid
4 0,828 0,197 Valid
Grojogan Lepo
Dlingo
1 0,611 0,197 Valid
2 0,706 0,197 Valid
3 0,697 0,197 Valid
4 0,719 0,197 Valid
Curug Randusari
1 0,654 0,197 Valid
2 0,711 0,197 Valid
3 0,728 0,197 Valid
4 0,725 0,197 Valid
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Tabel di atas menggambarkan hasil perbandingan rhitung dengan rtabel masing-
masing butir pertanyaan nilainya lebih dari 0,197, maka dapat disimpulkan
hasil uji validitas pada semua butir pertanyaan secara keseluruhan data
dinyatakan valid, dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan
maka seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuesioner layak digunakan
sebagai alat pengumpulan data.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika Cronbach’s Alpha > 0,60. (Sanusi,
2011:82). Hasil uji reliabelitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.3
Hasil Uji Reliabilitas
Daya Tarik
Wisata Variabel
Cronbach's
Alpha Keterangan
Karst Tubing
Surobayan
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata
melalui Instagram
0,857 Reliabel
Minat Mengunjungi 0,700 Reliabel
Grojogan
Lepo Dlingo
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata
melalui Instagram
0,716 Reliabel
Minat Mengunjungi 0,620 Reliabel
Curug
Randusari
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata
melalui Instagram
0,637 Reliabel
Minat Mengunjungi 0,661 Reliabel
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Dari hasil analisis dapat dilihat variabel sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram pada Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo
Dlingo, dan minat mengunjungi menunjukkan bahwa seluruh butit pernyataan
lebih besar dari 0,601 maka reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Analisis Deskriptif Responden
Pada penelitian ini responden yang peneliti peroleh adalah sebanyak 300
responden yang terdiri dari 100 responden pengguna Instagram dan belum pernah
mengunjungi Karst Tubing Surobayan, 100 responden pengguna Instagram dan
belum pernah mengunjungi Grojogan Lepo Dlingo, dan 100 responden pengguna
Instagram dan belum pernah mengunjungi Curug Randusari. Pengumpulan data
dilakukan selama 2 minggu yang berlokasi di sekitar kampus 1 Universitas Sanata
Dharma, di sekitar Jalan Beo Demangan Baru, Depok, Sleman, di sekitar Jalan
Mrican Baru, Depok, Sleman, dan di sekitar Banguntapan, Bantul.
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
a. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Menurut Usia
Usia
Karst Tubing
Surobayan
Grojogan Lepo
Dlingo
Curug
Randusari TOTAL
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
≤ 20 31 29 11 71
21 - 30 59 69 89 217
≥ 31 10 2 0 12
TOTAL 100 100 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari total 300 responden di
penelitian ini terdapat 71 responden berusia ≤ 20 tahun, 217 responden berusia 21
– 30 tahun, dan 12 responden berusia ≥ 31 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi
Membuka Instagram
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Menurut Frekuensi Membuka Instagram
Frekuensi
Membuka
Karst Tubing
Surobayan
Grojogan Lepo
Dlingo
Curug
Randusari TOTAL
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
≤ 5 12 14 20 46
5-10 64 26 58 148
≥ 10 24 60 22 106
TOTAL 100 100 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari total 300 responden,
terdapat 46 responden yang membuka Instagram ≤ 5 kali dalam sehari,
terdapat 148 responden yang membuka Instagram 5 sampai 10 kali dalam
sehari, dan terdapat 106 responden yang membuka Instagram ≥ 10 kali dalam
sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Mem-
posting Foto/Video dan Snapgram
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Menurut Frekuensi
Mem-posting Foto/Video dan Snapgram
Frekuensi
Mem-posting
Foto/Video
dan
Snapgram
Karst Tubing
Surobayan
Grojogan Lepo
Dlingo
Curug
Randusari TOTAL
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
Jumlah
Responden
≤ 3 65 79 70 214
3-5 20 10 20 50
≥ 5 15 11 10 36
TOTAL 100 100 100
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan dari total 300 responden, terdapat
214 responden yang Mem-posting Foto/Video dan Snapgram ≤ 3 kali dalam
sehari, 50 responden yang Mem-posting Foto/Video dan Snapgram 3 – 5 kali
dalam sehari, dan 10 responden yang Mem-posting Foto/Video dan Snapgram
≥ 5 kali dalam sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Analisis Deskriptif Variabel
a. Analisis Deskriptif Variabel pada Daya Tarik Wisata Karst Tubing
Surobayan
Tabel 5.7
Analisis Deskriptif Variabel pada
Karst Tubing Surobayan
Variabel (1) Dimensi (2)
Skor
Rata-
rata Item
(3)
Skor
Rata-
rata
Variabel
(4)
Sikap Terhadap
Promosi Daya
Tarik Wisata
Melalui
Saya sering melihat promosi daya
tarik wisata di Instagram 3,13
3,09
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya
tarik wisata yang belum pernah saya
kunjungi
3,17
Saya merasa puas dengan informasi
yang saya dapatkan tentang daya
tarik wisata melalui Instagram
3,03
Saya sangat tertarik pada promosi
daya tarik wisata Karst Tubing
Surobayan di Instagram
3,03
Minat
Mengunjungi
Saya akan mengunjungi Karst Tubing
Surobayan di masa mendatang 3,33
3,28
Saya akan merekomendasikan Karst
Tubing Surobayan di masa
mendatang
3,30
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Karst
Tubing Surobayan di masa
mendatang
3,32
Saya akan mencari informasi
mengenai Karst Tubing Surobayan 3,17
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Keterangan :
1 = Variabel X dan Y
2 = Item Pertanyaan Kuesioner
3 = Rata-rata Skor per Item Pertanyaan
4 = Rata-rata dari Kolom 3
Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh rata-rata keseluruhan variabel sikap terhadap
promosi daya tarik wisata melalui Instagram 3,09 dengan rata-rata item tertinggi,
yaitu 3,17 pada pernyataan “Saya sering melihat promosi daya tarik wisata di
Instagram.” Sedangkan rata-rata keseluruhan variabel minat mengunjungi 3,28
dengan rata-rata item tertinggi, yaitu 3,33 pada pernyataan “Saya akan
mengunjungi Karst Tubing Surobayan di masa mendatang.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Analisis Deskriptif Variabel pada Daya Tarik Wisata Grojogan Lepo
Dlingo
Tabel 5.8
Analisis Deskriptif Variabel pada Grojogan Lepo Dlingo
Variabel (1) Dimensi (2)
Skor
Rata-
rata Item
(3)
Skor
Rata-rata
Variabel
(4)
Sikap Terhadap
Promosi Daya
Tarik Wisata
Melalui
Saya sering melihat promosi daya
tarik wisata di Instagram 3,45
3,43
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya
tarik wisata yang belum pernah saya
kunjungi
3,48
Saya merasa puas dengan informasi
yang saya dapatkan tentang daya
tarik wisata melalui Instagram
3,40
Saya sangat tertarik pada promosi
daya tarik wisata Grojogan Lepo
Dlingo di Instagram
3,38
Minat
Mengunjungi
Saya akan mengunjungi Grojogan
Lepo Dlingo di masa mendatang 3,37
3,41
Saya akan merekomendasikan
Grojogan Lepo Dlingo di masa
mendatang
3,42
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Grojogan
Lepo Dlingo di masa mendatang
3,51
Saya akan mencari informasi
mengenai Grojogan Lepo Dlingo 3,35
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Keterangan :
1 = Variabel X dan Y
2 = Item Pertanyaan Kuesioner
3 = Rata-rata Skor per Item Pertanyaan
4 = Rata-rata dari Kolom 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dari tabel 5.6 diperoleh rata-rata keseluruhan variabel sikap terhadap promosi
daya tarik wisata melalui Instagram 3,43 dengan rata-rata item tertinggi 3,48
pada variabel “Instagram membantu saya untuk mendapatkan informasi
tentang daya tarik wisata yang belum pernah saya kunjungi.” Sedangkan pada
variabel minat mengunjungi diperoleh rata-rata keseluruhan variabel 3,41
dengan rata-rata item tertinggi 3,51 pada pernyataan “Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Grojogan Lepo Dlingo di masa mendatang.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
c. Analisis Deskriptif Variabel pada Daya Tarik Wisata Curug Randusari
Tabel 5.9
Analisis Deskriptif Variabel pada Curug Randusari
Variabel (1) Dimensi (2)
Skor
Rata-
rata Item
(3)
Skor
Rata-rata
Variabel
(4)
Sikap
Terhadap
Promosi Daya
Tarik Wisata
Melalui
Saya sering melihat promosi daya
tarik wisata di Instagram 3,25
3,32
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya
tarik wisata yang belum pernah saya
kunjungi
3,41
Saya merasa puas dengan informasi
yang saya dapatkan tentang daya tarik
wisata melalui Instagram
3,38
Saya sangat tertarik pada promosi
daya tarik wisata Curug Randusari di
3,25
Minat
Mengunjungi
Saya akan mengunjungi Curug
Randusari di masa mendatang 3,49
3,50
Saya akan merekomendasikan Curug
Randusari di masa mendatang 3,50
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Curug
Randusari di masa mendatang
3,54
Saya akan mencari informasi
mengenai Curug Randusari 3,45
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Keterangan :
1 = Variabel X dan Y
2 = Item Pertanyaan Kuesioner
3 = Rata-rata Skor per Item Pertanyaan
4 = Rata-rata dari Kolom 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berdasarkan tabel di atas diketahui rata-rata keseluruhan variabel sikap
terhadap promosi melalui Instagram 3,32 dengan rata-rata item tertinggi 3,41
pada pernyataan “Instagram membantu saya untuk mendapatkan informasi
tentang daya tarik wisata yang belum pernah saya kunjungi.” Sedangkan pada
minat mengunjungi diperoleh rata-rata keseluruhan variabel 3,50 dengan rata-
rata item tertinggi 3,54 pada pernyataan “Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Curug Randusari di masa mendatang.”
C. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik
berfungsi untuk mengetahui apakah data yang dipakai telah bebas dari masalah
normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik juga
merupakan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis data
dengan uji regresi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi
normal atau tidak normal. Jika membentuk satu garis lurusa diagonal maka
dinyatakan berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas dalam
penelitian ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 5.1 Plot Normalitas Karst Tubing Surobayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 5.2 Plot Normalitas Grojogan Lepo Dlingo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 5.3 Plot Normalitas Curug Randusari
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa distribusi titik-titik membemtuk satu
garis lurus diagonal. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dan
variabel terikat pada regresi yang dihasilkan berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5.4 Scatterplot Karst Tubing Surobayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 5.5 Scatterplot Grojogan Lepo Dlingo
Gambar 5.6 Scratterplot Curug Randusari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Berdasarkan hasil output gambar 5.4, 5.5, 5.6 dapat dilihat bahwa hasil titik-titik
pola menyebar di bawah dan di atas sumbu Y. Titik-titk tersebut juga tidak
mempunyai pola yang teratur. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tidak
terjadi heteroskedastisitas.
D. Pengujian Data
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana (Simple Regression Analysis) digunakan untuk
menguji pengaruh sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
pada minat mengunjunginya. Hasil uji regresi sederhana sebagai berikut :
Tabel 5.10
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Karst Tubing Surobayan
Variabel Beta Sig
Sikap Terhadap Promosi Daya
Tarik Wisata Melalui
0,357 0,000
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Persamaan garis regresi menggunakan metode kuadrad terkecil kriteria (least
square criterion) adalah :
Koefisien regresi X sebesar 0,357. Dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolak H1 diterima atau sikap terhadap promosi daya tarik wisata Karst Tubing
Surobayan di Instagram berpengaruh positif pada minat mengunjunginya. Hal ini
berarti bahwa sikap terhadap promosi daya tarik wisata Karst Tubing Surobayan
melalui Instagram berpengaruh signifikan terhadap minat mengunjunginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.11
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Grojogan Lepo Dlingo
Variabel Beta Sig
Sikap Terhadap Promosi Daya
Tarik Wisata Melalui
0,389 0,000
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Persamaan garis regresi menggunakan metode kuadrad terkecil kriteria (least
square criterion) adalah :
Koefisien regresi X sebesar 0,389. Dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolak H1 diterima atau sikap terhadap promosi daya tarik wisata Grojogan Lepo
Dlingo di Instagram berpengaruh positif pada minat mengunjunginya. Hal ini
berarti bahwa sikap terhadap promosi daya tarik wisata Grojogan Lepo Dlingo
melalui Instagram berpengaruh signifikan terhadap minat mengunjunginya.
Tabel 5.12
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Curug Randusari
Variabel Beta Sig
Sikap Terhadap Promosi Daya
Tarik Wisata Melalui
0,284 0,004
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Persamaan garis regresi menggunakan metode kuadrad terkecil kriteria (least
square criterion) adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Koefisien regresi X sebesar 0,284. Dengan nilai signifikansi 0,04 < 0,05 maka Ho
ditolak H1 diterima atau sikap terhadap promosi daya tarik wisata Curug
Randusari di Instagram berpengaruh positif pada minat mengunjunginya. Hal ini
berarti bahwa sikap terhadap promosi daya tarik wisata Curug Randusari melalui
Instagram berpengaruh signifikan terhadap minat mengunjunginya.
Tabel 5.13
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo
Dlingo, dan Curug Randusari
Variabel Beta Sig
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata
Melalui Instagram
0,768 0,000
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
Persamaan garis regresi menggunakan metode kuadrad terkecil kriteria (least
square criterion) adalah :
Koefisien regresi X sebesar 0,768. Dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 maka Ho
ditolak H1 diterima atau sikap terhadap promosi daya tarik wisata Karst Tubing
Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan Curug Randusari di Instagram
berpengaruh positif pada minat mengunjunginya. Hal ini berarti bahwa sikap
terhadap promosi daya tarik wisata Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo
Dlingo, dan Curug Randusari melalui Instagram berpengaruh signifikan terhadap
minat mengunjunginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. Uji Anova Secara Bersama-sama
a. Untuk menjawab rumusan masalah 2a, yaitu sikap terhadap promosi
daya tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi
demografis, yaitu usia.
Tabel 5.14
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui
Instagram Dilihat dari Segmentasi Demografis, yaitu Usia
Usia (tahun)
(I)
Usia (tahun)
(J)
Rata-rata
(I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
≤ 20 21 – 30 3,313 3,278 0,035 0,615
21 – 30 ≥ 31 3,278 2,896 0,381 0,013
≥ 31 ≤ 20 2,896 3,313 0,381 0,010
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi demografis, yaitu
usia.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,615 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,013 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,010 < 0,05 ) : Ho ditolak
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan usia antara usia ≤ 20
dan 21 – 30 tahun.
ii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram berdasarkan usia antara usia 21 - 30 dan ≥
31 tahun.
iii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan ≥ 31
tahun.
b. Untuk menjawab rumusan masalah 2b, yaitu minat mengunjungi
daya tarik wisata dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
Tabel 5.15
Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik Wisata Dilihat dari
Segmentasi Demografis, yaitu Usia
Usia
(tahun) (I)
Usia (tahun)
(J)
Rata-
rata (I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
≤ 20 21 – 30 3,419 3,388 0,031 0,635
21 – 30 ≥ 31 3,388 3,187 0,200 0,162
≥ 31 ≤ 20 3,187 3,419 0,231 0,124
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata
dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
Ha : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi demografis, yaitu usia.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Kriteria pengambilan keputusan
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,635 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,162 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,124 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan 21 – 30 tahun.
ii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan usia antara usia 21 - 30 dan ≥ 31 tahun.
iii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan ≥ 31 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
c. Untuk menjawab rumusan masalah 3a, yaitu sikap terhadap promosi daya
tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu
frekuensi membuka Instagram.
Tabel 5.16
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui
Instagram Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi
Membuka Instagram
Frekuensi
Membuka
(kali/hari) (I)
Frekuensi
Membuka
(kali/hari) (J)
Rata-rata
(I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
≤ 5 5 – 10 3,304 3,145 0,159 0,078
5 – 10 ≥ 10 3,145 3,359 0,215 0,001
≥ 10 ≤ 5 3,359 3,304 0,0556 0,524
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu
frekuensi membuka Instagram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,078 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,001 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 5 dan ≥ 10 (0,524 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi membuka
Instagram antara membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
ii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram berdasarkan frekuensi membuka Instagram
antara membuka Instagram 5 - 10 dan ≥ 10 kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi membuka
Instagram antara membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
d. Untuk menjawab rumusan masalah 3b, yaitu minat mengunjungi daya
tarik wisata dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka
Instagram.
Tabel 5.17
Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik Wisata Dilihat dari
Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi Membuka Instagram
Frekuensi
Membuka
(kali/hari) (I)
Frekuensi
Membuka
(kali/hari) (J)
Rata-rata
(I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
≤ 5 5 – 10 3,375 3,326 0,049 0,560
5 – 10 ≥ 10 3,326 3,439 0,114 0,062
≥ 10 ≤ 5 3,439 3,375 0,065 0,428
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
Ha : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,560 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,062 > 0,05 ) : Ho diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
≤ 5 dan ≥ 10 (0,428 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi membuka Instagram antara
membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi membuka Instagram antara
membuka Instagram 5 - 10 dan ≥ 10 kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi membuka Instagram antara
membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
e. Untuk menjawab rumusan masalah 4a, yaitu sikap terhadap promosi daya
tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Tabel 5.18
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui
Instagram Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi
Mem-Posting Foto/Video/Snapgram
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video
/snapgram
(kali/hari)
(J)
Rata-rata
(I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata (I-J) Signifikansi
≤ 3 3 – 5 3,321 3,275 0,0462 0,564
3 – 5 ≥ 5 3,275 2,957 0,318 0,005
≥ 5 ≤ 3 2,957 3,321 0,364 0,000
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,564 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,005 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,000 < 0,05 ) : Ho ditolak
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3 dan 3 – 5
kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting 3 - 5 dan ≥ 5
kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3 dan ≥ 5
kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f. Untuk menjawab rumusan masalah 4b, yaitu minat mengunjungi daya
tarik wisata dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
Tabel 5.19
Perbandingan Minat Mengunjungi Daya Tarik Wisata Dilihat dari
Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi Mem-Posting
Foto/Video/Snapgram
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(J)
Rata-rata
(I)
Rata-rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata (I-J) Signifikansi
≤ 3 3 – 5 3,414 3,355 0,059 0,430
3 – 5 ≥ 5 3,355 3,387 0,090 0,392
≥ 5 ≤ 3 3,387 3,414 0,150 0,087
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
Ha : Ada perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,430 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,392 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,087 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3 dan 3 – 5
kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting 3 - 5 dan ≥ 5
kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik
wisata berdasarkan frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3 dan ≥ 5
kali/hari.
3. Uji Anova per Daya Tarik Wisata
a. Sikap terhadap promosi daya tarik wisata Karst Tubing Surobayan
melalui Instagram dan minat mengunjunginya dilihat dari segmentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
demografis, yaitu usia dan segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram dan frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Tabel 5.20
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Kars
Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat Mengunjungi Dilihat
dari Segmentasi Demografis, yaitu Usia
Variabel
Usia
(tahun)
(I)
Usia
(tahun)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap terhadap
promosi daya tarik
wisata melalui
≤ 20 21 – 30 3,177 3,050 0,126 0,340
21 – 30 ≥ 31 3,050 2,944 0,106 0,618
≥ 31 ≤ 20 2,944 3,177 0,232 0,304
Minat
Mengunjungi
≤ 20 21 – 30 3,298 3,271 0,027 0,791
21 – 30 ≥ 31 3,271 3,194 0,077 0,643
≥ 31 ≤ 20 3,194 3,298 0,104 0,553
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik Karst Tubing
Surobayan :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,340 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,618 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,304 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,791 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,643 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,643 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan usia
antara usia ≤ 20 dan 21 – 30 tahun.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan usia
antara usia 21 - 30 dan ≥ 31 tahun.
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan usia
antara usia ≤ 20 dan ≥ 31 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata Karst
Tubing Surobayan berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan 21 – 30
tahun.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata Karst
Tubing Surobayan berdasarkan usia antara usia 21 - 30 dan ≥ 31
tahun.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata Karst
Tubing Surobayan berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan ≥ 31 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 5.21
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Karst
Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya
Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi Membuka
Variabel
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap
terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 5 5 – 10 3,125 3,191 0,067 0,715
5 – 10 ≥ 10 3,191 2,815 0,377 0,006
≥ 10 ≤ 5 2,815 3,125 0,310 0,124
Minat
Mengunjungi
≤ 5 5 – 10 3,270 3,267 0,004 0,977
5 – 10 ≥ 10 3,267 3,287 0,020 0,850
≥ 10 ≤ 5 3,287 3,270 0,016 0,920
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
2) Tingkat signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram Karst Tubing Surobayan :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,715 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,006 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 5 dan ≥ 10 (0,124 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,977 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,850 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 5 dan ≥ 10 (0,920 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Karst Tubing Surobayan melalui Instagram
berdasarkan frekuensi membuka Instagram antara membuka
Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
ii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan
frekuensi membuka Instagram antara membuka Instagram 5 -
10 dan ≥ 10 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Karst Tubing Surobayan melalui Instagram
berdasarkan frekuensi membuka Instagram antara membuka
Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram 5 - 10 dan ≥ 10 kali/hari.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 5.22
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Karst
Tubing Surobayan Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya
Dilihat dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi
Mem-Posting Foto/Video/Snapgram
Variabel
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap
terhadap
promosi
daya tarik
wisata
melalui
≤ 3 3 – 5 3,150 3,162 0,012 0,932
3 – 5 ≥ 5 3,162 2,642 0,519 0,011
≥ 5 ≤ 3 2,642 3,150 0,507 0,003
Minat
Mengunjun
gi
≤ 3 3 – 5 3,281 3,325 0,044 0,707
3 – 5 ≥ 5 3,325 3,161 0,164 0,308
≥ 5 ≤ 3 3,161 3,281 0,120 0,378
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Karst Tubing Surobayan dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,932 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,011 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,003 < 0,05 ) : Ho ditolak
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,707 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,308 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,378 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Karst Tubing Surobayan melalui Instagram
berdasarkan frekuensi mem-posting foto/video/snapgram
antara mem-posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
ii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting 3 - 5 dan ≥ 5 kali/hari.
iii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Karst Tubing Surobayan melalui Instagram berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan ≥ 5 kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting 3 - 5 dan ≥ 5 kali/hari.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan ≥ 5 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
b. Sikap terhadap promosi daya tarik wisata Grojogan Lepo Dlingo
melalui Instagram dan minat mengunjunginya dilihat dari segmentasi
demografis, yaitu usia dan segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram dan frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Tabel 5.23
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Grojogan
Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat Mengunjungi Dilihat dari
Segmentasi Demografis, yaitu Usia
Variabel
Usia
(tahun)
(I)
Usia
(tahun)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 20 21 – 30 3,352 3,454 0,102 0,340
21 – 30 ≥ 31 3,454 3,250 0,203 0,546
≥ 31 ≤ 20 3,250 3,352 0,102 0,767
Minat
Mengunjungi
≤ 20 21 – 30 3,268 3,446 0,178 0,085
21 – 30 ≥ 31 3,446 3,875 0,428 0,188
≥ 31 ≤ 20 3,875 3,268 0,606 0,069
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
2) Tingkat signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,34 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,546 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,767 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,085 > 0,05 ) : Ho diterima
21 - 30 dan ≥ 31 ( 0,188 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 20 dan ≥ 31 ( 0,069 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan usia antara
usia ≤ 20 dan 21 – 30 tahun.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan usia antara
usia 21 - 30 dan ≥ 31 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan usia antara
usia ≤ 20 dan ≥ 31 tahun.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan 21 –
30 tahun.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo berdasarkan usia antara usia 21 - 30 dan ≥
31 tahun.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata
Grojogan Lepo Dlingo berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan ≥ 31
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5.24
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Grojogan
Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya Dilihat
dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi Membuka Instagram
Variabel
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 5 5 – 10 3,304 3,364 0,062 0,690
5 – 10 ≥ 10 3,364 2,475 0,109 0,323
≥ 10 ≤ 5 2,475 3,304 0,171 0,221
Minat
Mengunjungi
≤ 5 5 – 10 3,275 3,471 0,096 0,531
5 – 10 ≥ 10 3,471 3,386 0,108 0,433
≥ 10 ≤ 5 3,386 3,275 0,137 0,939
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,690 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,323 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 5 dan ≥ 10 (0,221 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,513 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,433 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 5 dan ≥ 10 (0,939 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
frekuensi membuka Instagram antara membuka Instagram ≤ 5
dan 5 – 10 kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
frekuensi membuka Instagram antara membuka Instagram 5 -
10 dan ≥ 10 kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
frekuensi membuka Instagram antara membuka Instagram ≤ 5
dan ≥ 10 kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram 5 - 10 dan ≥ 10 kali/hari.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 5.25
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Grojogan
Lepo Dlingo Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya Dilihat
dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi
Mem-Posting Foto/Video/Snapgram
Variabel
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap
terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 3 3 – 5 3,459 3,300 0,159 0,312
3 – 5 ≥ 5 3,300 3,250 0,050 0,811
≥ 5 ≤ 3 3,250 3,459 0,208 0,184
Minat
Mengunjungi
≤ 3 3 – 5 3,443 3,450 0,006 0,963
3 – 5 ≥ 5 3,450 3,075 0,375 0,065
≥ 5 ≤ 3 3,075 3,443 0,150 0,016
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Grojogan Lepo Dlingo dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,312 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,811 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,0184 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,963 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,065 > 0,05 ) : Ho diterim
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,016 < 0,05 ) : Ho ditolak
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting 3 - 5 dan ≥ 5 kali/hari.
iii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo melalui Instagram berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan ≥ 5 kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting 3 - 5 dan ≥ 5 kali/hari.
vi. Terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3
dan ≥ 5 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
c. Sikap terhadap promosi daya tarik wisata Curug Randusari melalui
Instagram dan minat mengunjunginya dilihat dari segmentasi
demografis, yaitu usia dan segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram dan frekuensi mem-posting foto/video/snapgram.
Tabel 5.26
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Curug
Randusari Melalui Instagram dan Minat Mengunjungi Dilihat dari
Segmentasi Demografis, yaitu Usia
Variabel
Usia
(tahun)
(I)
Usia
(tahun)
(J)
Rata-
rata (I)
Rata-
rata (J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 20 21 - 30 3,243 3,357 0,126 0,218
Minat
Mengunjungi ≤ 20 21 - 30 3,395 3,543 0,148 0,165
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Curug Randusari dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Curug Randusari dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik Karst Tubing
Surobayan :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,218 > 0,05 ) : Ho diterima
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 20 dan 21 – 30 ( 0,165 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan usia
antara usia ≤ 20 dan 21 – 30 tahun.
ii. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi daya tarik wisata
Curug Randusari berdasarkan usia antara usia ≤ 20 dan 21 – 30
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 5.27
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Curug
Randusari Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya Dilihat
dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi Membuka Instagram
Variabel
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Membuka
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 5 5 – 10 3,412 3,349 0,063 0,575
5 – 10 ≥ 10 3,349 3,131 0,218 0,051
≥ 10 ≤ 5 3,131 3,412 0,281 0,041
Minat
Mengunjungi
≤ 5 5 – 10 3,437 3,590 0,153 0,237
5 – 10 ≥ 10 3,590 3,262 0,329 0,011
≥ 10 ≤ 5 3,262 3,437 0,176 0,260
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Curug Randusari dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
membuka Instagram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Curug Randusari dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,575 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,051 > 0,05 ) : Ho diterima
≤ 5 dan ≥ 10 (0,041 < 0,05 ) : Ho ditolak
Pada variabel minat mengunjungi :
≤ 5 dan 5 – 10 ( 0,237 > 0,05 ) : Ho diterima
5 - 10 dan ≥ 10 ( 0,011 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 5 dan ≥ 10 (0,260 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan frekuensi
membuka Instagram antara membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10
kali/hari.
ii. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan
frekuensi membuka Instagram antara membuka Instagram 5 -
10 dan ≥ 10 kali/hari.
iii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
membuka Instagram antara membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10
kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan 5 – 10 kali/hari.
v. Terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang membuka
Instagram 5 - 10 dan ≥ 10 kali/hari.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi antara yang
membuka Instagram ≤ 5 dan ≥ 10 kali/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel 5.28
Perbandingan Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Curug
Randusari Melalui Instagram dan Minat Mengunjunginya Dilihat
dari Segmentasi Perilaku, yaitu Frekuensi
Mem-Posting Foto/Video/Snapgram
Variabel
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(I)
Frekuensi
Mem-
posting
foto/video/
snapgram
(kali/hari)
(J)
Rata-
rata
(I)
Rata-
rata
(J)
Perbedaan
Rata-rata
(I-J)
Signifikansi
Sikap
terhadap
promosi daya
tarik wisata
melalui
≤ 3 3 – 5 3,354 3,382 0,028 0,800
3 – 5 ≥ 5 3,382 2,925 0,456 0,007
≥ 5 ≤ 3 2,925 3,354 0,428 0,004
Minat
Mengunjungi
≤ 3 3 – 5 3,554 3,382 0,171 0,189
3 – 5 ≥ 5 3,382 3,250 0,131 0,505
≥ 5 ≤ 3 3,250 3,554 0,303 0,077
Sumber : Data Primer, diolah Tahun 2017
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik
wisata melalui Instagram Curug Randusari dan minat
mengunjunginya dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram.
Ha : Ada perbedaan pada sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram Curug Randusari dan minat mengunjunginya
dilihat dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi mem-posting
foto/video/snapgram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2) Tingkat signifikansi
α = 5%
3) Daerah Kritis
Jika Sig. ≤ α : tolak Ho
4) Keputusan
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,800 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,007 < 0,05 ) : Ho ditolak
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,004 < 0,05 ) : Ho ditolak
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
Instagram :
≤ 3 dan 3 – 5 ( 0,189 > 0,05 ) : Ho diterima
3 - 5 dan ≥ 5 ( 0,505 > 0,05 ) : Ho diterim
≤ 3 dan ≥ 5 ( 0,077 > 0,05 ) : Ho diterima
5) Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa :
i. Tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik
wisata Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
ii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
mem-posting foto/video/snapgram antara mem-posting 3 - 5
dan ≥ 5 kali/hari.
iii. Terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
Curug Randusari melalui Instagram berdasarkan frekuensi
mem-posting foto/video/snapgram antara mem-posting ≤ 3
dan ≥ 5 kali/hari.
iv. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan 3 – 5 kali/hari.
v. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting 3 - 5 dan ≥ 5 kali/hari.
vi. Tidak terdapat perbedaan minat mengunjungi berdasarkan
frekuensi mem-posting foto/video/snapgram antara mem-
posting ≤ 3 dan ≥ 5 kali/hari.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dibahas
dalam penelitian ini. Hasil penelitian pada Karst Tubing Surobayan, Grojogan
Lepo Dlingo, dan Curug Randusari menunjukkan bahwa sikap terhadap promosi
daya tarik wisata melalui Instagram berpengaruh positif pada minat
mengunjunginya. Artinya, jika konsumen menyukai promosi daya tarik wisata
melalui Karst Tubing Surobayan Instagram, maka konsumen juga berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
mengunjunginya. Dari hasil penelitian tersebut, maka teori Intuit (Perusahaan
Perangkat Lunak) yang menyatakan sosial media merupakan salah satu kunci
pada suatu bisnis, pernyataan tersebut terbukti benar. Sosial media
menghubungkan perusahaan dengan konsumen secara cepat. Sosial media
digunakan konsumen untuk berbagi pesan, gambar, suara, dan video informasi
dengan yang lainnya dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Sosial media dapat
digunakan pemasar untuk memberikan ruang pada suara konsumen sehingga
memperkuat aktivitas komunikasi. Dengan adanya hal tersebut dapat mendorong
perusahaan agar tetap inovatif dan relevan. Begitu juga dengan teori Clow dan
Black (2016:242) yang menyatakan bahwa konsumen saat ini bergantung pada
Internet untuk penelitian produk, membandingkan produk, membaca komentar
konsumen lain, berinteraksi dengan konsumen lain dan bisnis, dan melakukan
pembelian produk. Konsumen dapat membandingkan produk dengan membaca
komentar konsumen lain sehingga memungkinkan konsumen tersebut terpengaruh
dengan komentar konsumen lain tersebut.
Pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
berdasarkan usia, terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata
melalui Instagram berdasarkan usia antara kelompok 2 dan kelompok 3, juga
antara kelompok 1 dan kelompok 3. Pada variabel sikap terhadap promosi daya
tarik wisata melalui Instagram berdasarkan frekuensi membuka Instagram
terdapat perbedaan sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram
berdasarkan yang sedang dengan yang sering membuka Instagram. Terdapat
perbedaan juga pada variabel sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Instagram berdasarkan yang mem-posting sedang dengan yang sering mem-
posting, dan yang jarang mem-posting dengan yang sering mem-posting. Hasil
penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Katz (1989:300) yang menyatakan
tentang fungsi pengetahuan pada sikap. Katz menyatakan bahwa sikap konsumen
sangat mempengaruhi bagaimana mereka secara selektif mengekspos dirinya dan
mengamati komunikasi pemasaran. Fungsi pengetahuan membantu menjelaskan
beberapa pengaruh kesetiaan merek. Sikap digunakan sebagai standar yang
membantu seseorang untuk memahami dunia mereka.
Melihat penelitian tersebut, diketahui pula tidak ada perbedaan pada minat
mengunjungi daya tarik wisata berdasarkan usia, frekuensi membuka Instagram
maupun frekuensi mem-posting. Hal tersebut terjadi karena pada saat ini media
sosial terbuka dan dapat digunakan pada semua usia, namun konsumen pada usia
lebih dari 31 tahun kurang paham dalam pemanfaatan media sosial sebagai media
untuk mempromosikan daya tarik wisata juga dalam penggunaan Instagram-nya
sendiri. Pada variabel minat mengunjungi tidak terdapat perbedaan juga
disebabkan mengunjungi daya tarik wisata dibutuhkan konsumen pada semua
usia. Menurut McIntosh (1977) wisatawan adalah sebuah kelompok heterogen,
sehingga mereka memiliki motivasi berkunjung yang berbeda-beda. Wisatawan
mengunjungi daya tarik dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan
mengunjungi daya tarik wisata pengunjung mendapatkan beberapa manfaat, salah
satunya adalah untuk mengurangi stres karena aktivitas sehari-hari. dengan
mengunjungi daya tarik wisata pengunjung dapat berelaksasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAB VI
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta hasil olah
data yang didapat dari bab sebelumnya, kemudian susunan saran bagi praktisi,
pakar, pelaku, dan penyelenggara pemerintahan pada sektor pariwisata dalam
pengembangan pariwisata DIY serta implikasi untuk penelitian lanjutan.
A. Kesimpulan Penelitian
1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap promosi
daya tarik wisata Karst Tubing Surobayan, Grojogan Lepo Dlingo, dan
Curug Randusari melalui Instagram berpengaruh positif pada minat
mengunjunginya. Artinya, jika konsumen menyukai promosi daya tarik
wisata melalui Instagram, maka konsumen juga berminat
mengunjunginya.
2. Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan pada sikap terhadap
promosi daya tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi
demografis, yaitu kelompok 2 dengan kelompok 3, dan pada usia
kelompok 1 dengan usia kelompok 3. Sedangkan pada usia kelompok 1
dengan kelompok usia 2 tidak terdapat perbedaan sikap terhadap promosi
daya tarik wisata melalui Instagram. Hal ini disebabkan saat ini kelompok
usia 2 senang menggunakan media sosial sebagai pengguna aktif. Pada
minat mengunjunginya sendiri dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan
minat mengunjungi jika dilihat dari segmentasi demografis, yaitu usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perbedaan pada sikap terhadap
promosi daya tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi
perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram hanya terjadi pada yang
sedang dengan yang sering membuka Instagram. Sedangkan pada
frekuensi membuka Instagram yang jarang dengan yang sedang, dan pada
frekuensi membuka Instagram yang jarang dengan yang sering tidak
terjadi perbedaan. Sedangkan pada minat mengunjungi dapat disimpulkan
tidak terdapat perbedaan pada minat mengunjungi daya tarik wisata dilihat
dari segmentasi perilaku, yaitu frekuensi membuka Instagram.
4. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap
promosi daya tarik wisata melalui Instagram dilihat dari segmentasi
perilaku, yaitu frekuensi mem-posting foto/video/snapgram pada yang
mem-posting jarang dengan yang mem-posting sedang. Sedangkan pada
yang mem-posting sedang dengan yang mem-posting sering, dan yang
mem-posting jarang dengan yang mem-posting sering terdapat perbedaan
sikap terhadap promosi daya tarik wisata melalui Instagram. Pada minat
mengunjungi dapat disimpulkan tidak terjadi perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
B. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian, hal-hal yang dapat disarankan sehubungan
dengan penelitian yang telah dilakukan antara lain :
a. Bagi Stakeholder Pariwisata
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa promosi
daya tarik wisata melalui Instagram sangat mendukung ketertarikan para
wisatawan untuk mengunjungi daya tarik wisata. Pengelola diharapkan
dapat merekrut seseorang yang pandai mengoperasikan media sosial, yang
berusia 21 – 30 tahun. Pengelola daya tarik wisata diharapkan dapat
mempromosikan daya tarik wisata tersebut melalui Instagram lewat foto,
video, maupun snapgram dengan caption yang berisi informasi letak daya
tarik wisata, retribusi dan informasi lainnya sehingga konsumen memiliki
daya tarik untuk mengunjunginya. Pengelola juga dapat bekerja sama
dengan endorsers untuk mempromosikan daya tarik wisata karena
endorsers merupakan tokoh berpengaruh di media sosial.
b. Bagi Pemerintah Daerah DIY
Sebagai pengelola pariwisata, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa
Yogyakarta tentu perlu memahami promosi daya tarik wisata melalui
media sosial, salah satunya Instagram. Pada masa modern saat ini,
berbagai tingkat usia memiliki akun Instagram. Hal ini dapat
dimanfaatkan sebagai sarana mempromosikan daya tarik wisata yang ada
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah DIY dapat memberikan
pengarahan maupun sosialisasi tentang pentingnya penggunaan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
sosial sebagai sarana pemasaran. Pemerintah juga bisa membuat regulasi
agar pengelola membuat akun daya tarik wisata sebagai wadah promosi.
C. Implikasi Bagi Penelitian Lanjutan
Penelitian ini belum bisa dikatakan maksimal untuk menampilkan objek
penelitian secara utuh dan jelas. Oleh karena itu, diharapkan peningkatan mutu
bagi penelitian selanjutnya sebagai berikut :
1. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini merupakan variabel yang
diambil dari karakteristik (segmentasi) demografis konsumen.
Penelitian selanjutnya penulis sarankan untuk menambah atau
menggunakan variabel lain di luar karakteristik demografis dan
karakteristik perilaku.
2. Perlunya menambah jumlah sampel karena jumlah populasi pengguna
Instagram dan populasi daya tarik wisata yang semakin meningkat
setiap tahunnya.
3. Pada penelitian ini, peneliti memilih tiga daya tarik wisata sebagai
sampel daya tarik wisata. Penelitian selanjutnya penulis sarankan
untuk menggunakan daya tarik wisata yang tergolong baru lainnya
karena saat ini daya tarik wisata di DIY terus meningkat jumlahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR PUSTAKA
Adi. 2017 “Buku Panduan Wisata DIY (Yogyakarta Sightseeing Guidebook)”.
www.visitingjogja.com
Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar Manajemen, Bandung : CV Pustaka Setia.
Badan Pusat Statistika Yogyakarta. 2015. Cetak Biru Data Statistik Daerah
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Badan Pusat Statistika.
Copper, Donald R., dan Pamela S. Schindler. 2017 (terj. Rahma Wijayanti dan
Gina Gania). Metode Penelitian Bisnis (Edisi 12/Buku 1). Jakarta : Salemba
Empat.
Davis, Joel J., dan Ellys Tjo. 2013. Penelitian Periklanan : Teori dan Praktik
(Edisi 2). Jakarta : Rajawali Pers.
Dinas Pariwisata Yogyakarta. 2015. Cetak Biru Kepariwisataan Yogyakarta.
Yogyakarta : Dinas Pariwisata.
Engel, James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1994. Perilaku
Konsumen (Edisi 6, Jilid 1). Jakarta : Binarupa Aksara.
Fathurrahman, Izzan “Promosi Wisata Indonesia : Instagram Bisa Jadi Pilihan”
www.selasar.com
Gunawan, Imam. 2016. Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta : Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2015. Cetak Biru Tinjauan Ekonomi
dan Keuangan Daerah Provinsi DIY. Jakarta : Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 1991. Principles of Marketing. (5th Ed).
Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi 12,
Jilid 2). Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2013. Marketing Management (14
Edition). Boston : Pearson
Kotler, Phillip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta : Indeks.
Kotler, Phillip, dan Kevin Lane Keller. 2008 (terj. Bob Sabran). Manajemen
Pemasaran, Edisi 13. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Phillip., 2005 (terj. Susanto). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku
2. Jakarta : Salemba Empat.
Morissan. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta :
Kencana.
Mowen, John C., dan Michael Minor. 2001 (terj. Lina Salim). Perilaku
Konsumen, Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Noviandari, Lina. 2015 “Statistik Pengguna Internet dan Media Sosial Terbaru di
Indonesia” id.techinasia.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Olson, Jerry C., J. Paul Peter. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
= Consumer Behavior and Marketing Strategy (Edisi 9/Buku 1). Jakarta :
Salemba Empat.
Putra, Galang. 2014 “Konsep dan Definisi Pariwisata Manajemen”.
blog.djarumbeasiswaplus.org
Rachmatunnisa. 2016 “ Pengguna Instagram Tembus 500 Juta” inet.detik.com
Rush, Chumank. 2015 “Pengertian Pariwisata Menurut Ahli dan Undang-undang
Kepariwisataan”. www.ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.co.id/
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Nonparametrik (Edisi Revisi). Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Sarwono, Jonathan. 2014. Riset Skripsi dan Tesis dengan SPSS 22. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Schiffman, Leon G., dan Lestie Lazar Kanuk. 2007 (terj. Zoelkifli Kasip).
Perilaku Konsumen, Edisi 7. Jakarta : Indeks.
Setiawan, Risky, dan Akhmad Nayazik. 2015. Aplikasi Statistik untuk Penelitian :
Dilengkapi dengan Excel dan SPSS. Yogyakarta : Nuha Medika.
Silaen, Sofar, dan Yayak Heriyanto. 2013. Pengantar Statistika Sosial. Jakarta : In
Media.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan = Research and
Development/R and D. Bandung : Alfabeta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun
2009 tentang Kepariwisataan. Sekretariat Negara. Jakarta.
Yulianti, Fitri. 2013 “Instagram dan Facebook Promosikan Gratis Objek Wisata
di Indonesia” lifestyle.okezone.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN
I
Kuesioner dan Stimulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
KUESIONER
Kepada Yth
Pengguna Instagram
Dengan Hormat,
Dengan ini saya,
Nama : Novryani Elisabet Siahaan
NIM : 132214124
Mahasiswa tingkat akhir Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH
SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA MELALUI
INSTAGRAM PADA SIKAP TERHADAP DAYA TARIK WISATA DAN
MINAT MENGUNJUNGI DI D.I. YOGYAKARTA”, dalam skripsi ini saya
mohon bantuan saudara/i untuk memberi tanggapan dengan keadaan yang
sebenarnya terhadap pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini
guna memperoleh data yang saya butuhkan untuk penyusunan skripsi dan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan saudara/i yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi tanggapan pada kuesioner ini.
Hormat saya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Novryani Elisabet Siahaan
Kuesioner Penelitian
Setelah melihat foto Karst Tubing Surobayan isilah kolom di bawah ini.
*SS=Sangat Setuju
S=Setuju
N=Netral
TS=Tidak Setuju
STS=Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) atau (X) pada pernyataan berikut :
Pernyataan SS S N TS STS
Saya sering melihat promosi daya tarik
wisata di Instagram.
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya tarik
wisata yang belum pernah saya kunjungi.
Saya merasa puas dengan informasi yang
saya dapatkan tentang daya tarik wisata
melalui Instagram.
Saya tertarik pada promosi daya tarik
wisata Karst Tubing Surobayan di
Instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Saya akan mengunjungi Karst Tubing
Surobayan di masa mendatang.
Saya akan merekomendasikan Karst
Tubing Surobayan di masa mendatang.
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Karst Tubing
Surobayan di masa mendatang.
Saya akan mencari informasi mengenai
Karst Tubing Surobayan.
Di bawah ini merupakan pernyataan tentang Anda.
Akun Instagram : ....................................................
Lingkarilah pilihan Anda :
1. Usia Anda :
a. < 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. > 31 tahun
2. Frekuensi membuka Instagram (per hari) :
a. < 5 kali
b. 5 – 10 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
c. > 10
3. Mem-posting foto/video dan snapgram(per hari) :
a. < 3 kali
b. 3 – 5 kali
c. > 5
4. Pendidikan Anda saat ini :
a. SMP/SMA
b. Sedang menempuh S1
c. Sedang menempuh S2/S3
d. Lulus SMP, tidak melanjutkan pendidikan
e. Lulus SMA, tidak melanjutkan pendidikan
5. Apakah Anda memilih tempat/tujuan yang akan Anda kunjungi setelah
melihat posting-an di Instagram :
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Selalu
d. Kadang-kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
KUESIONER
Kepada Yth
Pengguna Instagram
Dengan Hormat,
Dengan ini saya,
Nama : Novryani Elisabet Siahaan
NIM : 132214124
Mahasiswa tingkat akhir Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH
SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA MELALUI
INSTAGRAM PADA SIKAP TERHADAP DAYA TARIK WISATA DAN
MINAT MENGUNJUNGI DI D.I. YOGYAKARTA”, dalam skripsi ini saya
mohon bantuan saudara/i untuk memberi tanggapan dengan keadaan yang
sebenarnya terhadap pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini
guna memperoleh data yang saya butuhkan untuk penyusunan skripsi dan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan saudara/i yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi tanggapan pada kuesioner ini.
Hormat saya,
Novryani Elisabet Siahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Kuesioner Penelitian
Setelah melihat foto Grojogan Lepo Dlingo isilah kolom di bawah ini.
*SS=Sangat Setuju
S=Setuju
N=Netral
TS=Tidak Setuju
STS=Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) atau (X) pada pernyataan berikut :
Pernyataan SS S N TS STS
Saya sering melihat promosi daya tarik
wisata di Instagram.
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya tarik
wisata yang belum pernah saya kunjungi.
Saya merasa puas dengan informasi yang
saya dapatkan tentang daya tarik wisata
melalui Instagram.
Saya tertarik pada promosi daya tarik
wisata Grojogan Lepo Dlingo di
Instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Saya akan mengunjungi Grojogan Lepo
Dlingo di masa mendatang.
Saya akan merekomendasikan Grojogan
Lepo Dlingo di masa mendatang.
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Grojogan Lepo
Dlingo di masa mendatang.
Saya akan mencari informasi mengenai
Grojogan Lepo Dlingo.
Di bawah ini merupakan pernyataan tentang Anda.
Akun Instagram : ....................................................
Lingkarilah pilihan Anda :
6. Usia Anda :
a. < 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. > 31 tahun
7. Frekuensi membuka Instagram (per hari) :
a. < 5 kali
b. 5 – 10 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
c. > 10
8. Mem-posting foto/video dan snapgram(per hari) :
a. < 3 kali
b. 3 – 5 kali
c. > 5
9. Pendidikan Anda saat ini :
a. SMP/SMA
b. Sedang menempuh S1
c. Sedang menempuh S2/S3
d. Lulus SMP, tidak melanjutkan pendidikan
e. Lulus SMA, tidak melanjutkan pendidikan
10. Apakah Anda memilih tempat/tujuan yang akan Anda kunjungi setelah
melihat posting-an di Instagram :
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Selalu
d. Kadang-kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
KUESIONER
Kepada Yth
Pengguna Instagram
Dengan Hormat,
Dengan ini saya,
Nama : Novryani Elisabet Siahaan
NIM : 132214124
Mahasiswa tingkat akhir Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH
SIKAP TERHADAP PROMOSI DAYA TARIK WISATA MELALUI
INSTAGRAM PADA SIKAP TERHADAP DAYA TARIK WISATA DAN
MINAT MENGUNJUNGI DI D.I. YOGYAKARTA”, dalam skripsi ini saya
mohon bantuan saudara/i untuk memberi tanggapan dengan keadaan yang
sebenarnya terhadap pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini
guna memperoleh data yang saya butuhkan untuk penyusunan skripsi dan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan saudara/i yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi tanggapan pada kuesioner ini.
Hormat saya,
Novryani Elisabet Siahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Kuesioner Penelitian
Setelah melihat foto Curug Randusari isilah kolom di bawah ini.
*SS=Sangat Setuju
S=Setuju
N=Netral
TS=Tidak Setuju
STS=Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) atau (X) pada pernyataan berikut :
Pernyataan SS S N TS STS
Saya sering melihat promosi daya tarik
wisata di Instagram.
Instagram membantu saya untuk
mendapatkan informasi tentang daya tarik
wisata yang belum pernah saya kunjungi.
Saya merasa puas dengan informasi yang
saya dapatkan tentang daya tarik wisata
melalui Instagram.
Saya tertarik pada promosi daya tarik
wisata Curug Randusari di Instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Saya akan mengunjungi Curug Randusari
di masa mendatang.
Saya akan merekomendasikan Curug
Randusari di masa mendatang.
Saya akan mengajak
teman/keluarga/saudara ke Curug
Randusari di masa mendatang.
Saya akan mencari informasi mengenai
Curug Randusari.
Di bawah ini merupakan pernyataan tentang Anda.
Akun Instagram : ....................................................
Lingkarilah pilihan Anda :
1. Usia Anda :
a. < 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. > 31 tahun
2. Frekuensi membuka Instagram (per hari) :
a. < 5 kali
b. 5 – 10 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
c. > 10
3. Mem-posting foto/video dan snapgram(per hari) :
a. < 3 kali
b. 3 – 5 kali
c. > 5
4. Pendidikan Anda saat ini :
a. SMP/SMA
b. Sedang menempuh S1
c. Sedang menempuh S2/S3
d. Lulus SMP, tidak melanjutkan pendidikan
e. Lulus SMA, tidak melanjutkan pendidikan
5. Apakah Anda memilih tempat/tujuan yang akan Anda kunjungi setelah
melihat posting-an di Instagram :
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Selalu
d. Kadang-kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
STIMULUS
1. Curug Randusari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
2. Grojogan Lepo Dlingo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
3. Kars Tubing Surobayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN
II
Deskripsi Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
KARAKTERISTIK RESPONDEN
No Daya Tarik
Wisata Usia
Frekuensi
Membuka
Frekuensi Mem-
posting di Instagram
1 1 1 1 2
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 2 1
5 1 1 2 2
6 1 1 3 1
7 1 2 2 1
8 1 1 2 1
9 1 2 2 2
10 1 1 2 2
11 1 1 1 3
12 1 3 2 1
13 1 3 3 2
14 1 3 2 1
15 1 3 1 1
16 1 1 2 1
17 1 1 2 3
18 1 1 2 1
19 1 1 1 1
20 1 2 2 1
21 1 2 2 1
22 1 2 2 3
23 1 1 2 1
24 1 2 3 1
25 1 1 3 1
26 1 2 3 2
27 1 2 2 3
28 1 1 1 1
29 1 2 2 1
30 1 2 1 1
31 1 2 1 1
32 1 2 1 1
33 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
34 1 1 1 1
35 1 2 2 1
36 1 2 2 2
37 1 2 3 1
38 1 2 2 1
39 1 2 2 1
40 1 2 2 1
41 1 2 2 3
42 1 2 2 3
43 1 1 2 1
44 1 1 2 3
45 1 1 3 3
46 1 2 2 1
47 1 2 3 1
48 1 2 2 2
49 1 2 3 3
50 1 2 2 3
51 1 2 2 1
52 1 1 2 1
53 1 1 2 2
54 1 1 2 2
55 1 1 2 2
56 1 1 2 2
57 1 2 2 1
58 1 2 2 3
59 1 2 3 3
60 1 1 2 1
61 1 2 3 1
62 1 2 3 1
63 1 2 3 2
64 1 1 2 2
65 1 1 2 3
66 1 2 3 1
67 1 3 3 3
68 1 3 2 1
69 1 2 2 1
70 1 2 2 1
71 1 2 3 1
72 1 3 2 1
73 1 2 2 1
74 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
75 1 2 2 1
76 1 1 2 1
77 1 2 2 3
78 1 1 2 1
79 1 3 2 1
80 1 2 2 1
81 1 3 2 1
82 1 3 2 1
83 1 3 3 1
84 1 2 3 2
85 1 2 3 1
86 1 2 2 1
87 1 2 2 3
88 1 2 2 3
89 1 2 2 1
90 1 2 2 1
91 1 3 3 1
92 1 3 2 2
93 1 1 2 1
94 1 1 2 1
95 1 1 2 1
96 1 1 2 2
97 1 3 2 2
98 1 3 3 3
99 1 3 3 3
100 1 3 3 2
101 2 2 3 2
102 2 2 3 1
103 2 2 3 1
104 2 2 3 1
105 2 2 3 1
106 2 3 2 1
107 2 1 2 2
108 2 1 1 1
109 2 1 3 1
110 2 1 1 1
111 2 1 3 2
112 2 1 1 2
113 2 1 3 1
114 2 1 3 1
115 2 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
116 2 1 3 1
117 2 1 3 1
118 2 1 1 2
119 2 1 3 1
120 2 1 2 1
121 2 1 3 1
122 2 3 3 1
123 2 1 3 1
124 2 1 2 1
125 2 1 2 1
126 2 1 2 1
127 2 1 2 1
128 2 1 3 1
129 2 1 3 2
130 2 2 3 1
131 2 2 3 1
132 2 2 3 1
133 2 2 3 1
134 2 2 3 2
135 2 2 1 1
136 2 2 1 1
137 2 2 1 1
138 2 2 1 1
139 2 2 3 2
140 2 2 3 2
141 2 2 3 1
142 2 2 3 3
143 2 2 3 1
144 2 2 3 1
145 2 2 3 1
146 2 2 3 2
147 2 2 2 1
148 2 2 3 1
149 2 2 3 1
150 2 2 2 3
151 2 2 2 1
152 2 2 2 1
153 2 2 3 1
154 2 2 3 1
155 2 2 3 1
156 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
157 2 2 3 1
158 2 2 2 1
159 2 1 3 3
160 2 1 1 1
161 2 2 3 1
162 2 2 2 1
163 2 2 3 1
164 2 1 3 1
165 2 2 3 3
166 2 1 3 1
167 2 1 1 1
168 2 1 1 1
169 2 1 3 1
170 2 2 3 3
171 2 2 3 1
172 2 2 2 1
173 2 2 2 1
174 2 2 3 1
175 2 2 3 1
176 2 2 2 3
177 2 2 2 1
178 2 2 2 1
179 2 1 2 1
180 2 2 2 3
181 2 1 3 1
182 2 2 3 1
193 2 2 1 1
184 2 2 3 3
185 2 2 3 1
186 2 2 2 1
187 2 2 2 1
188 2 2 3 1
189 2 2 3 1
190 2 2 3 3
191 2 2 2 1
192 2 2 3 1
193 2 2 2 1
194 2 2 2 1
195 2 2 3 1
196 2 2 3 1
197 2 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
198 2 2 3 1
199 2 2 3 1
200 2 2 1 3
201 3 1 3 2
202 3 1 1 1
203 3 1 2 1
204 3 1 1 1
205 3 1 2 1
206 3 1 2 2
207 3 1 3 1
208 3 2 3 1
209 3 2 2 1
210 3 2 1 3
211 3 2 3 1
212 3 2 3 1
213 3 2 3 1
214 3 2 1 1
215 3 2 2 3
216 3 2 2 1
217 3 2 3 1
218 3 2 3 2
219 3 2 1 3
220 3 2 2 1
221 3 2 2 1
222 3 2 1 1
223 3 2 2 1
224 3 2 3 1
225 3 2 2 2
226 3 2 2 1
227 3 2 1 1
228 3 2 2 3
229 3 2 2 1
230 3 2 1 1
231 3 2 3 1
232 3 2 2 1
233 3 2 2 1
234 3 2 2 2
235 3 2 1 1
236 3 1 3 1
237 3 2 2 1
238 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
239 3 1 2 1
240 3 2 1 2
241 3 2 2 1
242 3 1 2 1
243 3 1 3 1
244 3 2 2 1
245 3 2 2 1
246 3 2 2 1
247 3 1 2 1
248 3 2 2 2
249 3 2 3 3
250 3 2 1 1
251 3 2 2 1
252 3 2 2 1
253 3 2 2 2
254 3 2 2 1
255 3 2 3 1
256 3 2 3 3
257 3 2 1 1
258 3 2 2 1
259 3 2 2 2
260 3 2 2 1
261 3 2 3 1
262 3 2 3 3
263 3 2 3 1
264 3 2 3 1
265 3 2 2 1
266 3 2 2 1
267 3 2 2 2
268 3 1 2 1
269 3 1 2 1
270 3 2 2 1
271 3 2 2 1
272 3 2 3 2
273 3 2 2 1
274 3 2 1 3
275 3 2 2 1
276 3 2 2 1
277 3 1 2 1
278 3 2 2 2
279 3 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
280 3 2 1 3
281 3 2 2 1
282 3 2 2 2
283 3 2 1 2
284 3 2 2 1
285 3 1 2 1
286 3 2 2 2
287 3 2 2 1
288 3 2 3 1
289 3 2 2 2
290 3 2 2 1
291 3 2 1 1
292 3 2 2 2
293 3 2 2 1
294 3 1 1 1
295 3 2 1 1
296 3 2 1 2
297 3 2 2 1
298 3 2 3 2
299 3 2 2 1
300 3 1 1 2
Keterangan :
Daya Tarik Wisata Usia
1 = Karst Tubing Surobayan 1 = < 20
2 = Grojogan Lepo Dlingo 2 = 21 - 30
3 = Curug Randusari 3 = > 31
Frekuensi Membuka Instagram Frekuensi Mem-posting Foto/Video dan Snapgram
1 = < 5 1 = < 3
2 = 5-10 2 = 3-5
3 = > 10 3 = > 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
LAMPIRAN
III
Hasil Tabulasi Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
DATA HASIL JAWABAN KUESIONER
1. Karst Tubing Surobayan
Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram (X)
Responden STPDTWMI1 STPDTWMI2 STPDTWMI3 STPDTWMI4 Jumlah Rata-
rata
1 3 3 2 3 11 2.75
2 3 3 3 3 12 3
3 3 3 3 3 12 3
4 3 3 3 3 12 3
5 3 3 2 3 11 2.75
6 3 3 3 3 12 3
7 3 3 3 3 12 3
8 4 4 4 4 16 4
9 3 3 3 3 12 3
10 3 3 3 3 12 3
11 4 4 4 4 16 4
12 3 3 3 3 12 3
13 3 3 2 3 11 2.75
14 3 3 3 3 12 3
15 2 3 2 3 10 2.5
16 2 2 2 2 8 2
17 3 3 3 3 12 3
18 2 2 2 2 8 2
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 3 3 12 3
22 3 4 4 3 14 3.5
23 3 3 4 3 13 3.25
24 4 4 4 4 16 4
25 3 3 3 3 12 3
26 3 4 5 3 15 3.75
27 4 4 4 4 16 4
28 3 4 4 3 14 3.5
29 3 3 5 5 16 4
30 3 3 3 3 12 3
31 3 3 2 3 11 2.75
32 3 3 3 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
33 3 4 4 3 14 3.5
34 5 4 3 3 15 3.75
35 3 4 3 3 13 3.25
36 3 3 2 3 11 2.75
37 3 3 4 5 15 3.75
38 3 3 3 4 13 3.25
39 4 4 3 3 14 3.5
40 2 3 2 2 9 2.25
41 3 3 3 3 12 3
42 3 3 3 3 12 3
43 3 3 2 3 11 2.75
44 3 3 3 3 12 3
45 3 3 2 3 11 2.75
46 3 3 3 3 12 3
47 3 3 2 3 11 2.75
48 3 3 3 3 12 3
49 3 3 3 3 12 3
50 3 3 2 3 11 2.75
51 3 3 3 3 12 3
52 3 4 3 3 13 3.25
53 4 3 3 3 13 3.25
54 3 3 3 3 12 3
55 4 4 4 4 16 4
56 3 3 3 3 12 3
57 4 3 4 3 14 3.5
58 3 3 3 3 12 3
59 3 3 3 3 12 3
60 3 3 3 3 12 3
61 3 3 4 4 14 3.5
62 4 4 3 3 14 3.5
63 3 3 3 3 12 3
64 3 4 3 3 13 3.25
65 3 3 3 3 12 3
66 3 3 3 2 11 2.75
67 4 4 4 4 16 4
68 4 4 4 4 16 4
69 3 3 3 3 12 3
70 4 3 3 3 13 3.25
71 4 4 4 4 16 4
72 4 3 3 3 13 3.25
73 3 3 3 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
74 3 3 3 3 12 3
75 4 4 4 3 15 3.75
76 3 4 4 4 15 3.75
77 3 3 2 2 10 2.5
78 2 2 2 2 8 2
79 2 2 2 2 8 2
80 2 3 3 3 11 2.75
81 3 4 3 3 13 3.25
82 4 4 3 2 13 3.25
83 4 4 4 4 16 4
84 4 3 4 4 15 3.75
85 2 2 2 2 8 2
86 3 3 2 3 11 2.75
87 2 1 1 1 5 1.25
88 2 1 1 1 5 1.25
89 3 3 2 2 10 2.5
90 2 3 3 3 11 2.75
91 2 2 2 2 8 2
92 3 3 3 2 11 2.75
93 5 4 4 3 16 4
94 3 3 3 3 12 3
95 3 3 3 3 12 3
96 3 3 3 3 12 3
97 2 2 2 2 8 2
98 3 3 3 2 11 2.75
99 4 4 4 4 16 4
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 313 317 303 303 1236 309
Rata-rata 3.13 3.17 3.03 3.03 12.36
3.09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Minat Mengunjungi (Y)
Responden MM1 MM2 MM3 MM4 Jumlah Rata-
rata
1 3 3 3 3 12 3
2 3 3 3 3 12 3
3 2 3 3 3 11 2.75
4 4 3 3 4 14 3.5
5 4 4 4 4 16 4
6 3 3 3 3 12 3
7 3 3 3 3 12 3
8 4 4 4 4 16 4
9 3 3 3 3 12 3
10 3 3 3 3 12 3
11 4 4 4 4 16 4
12 3 3 3 3 12 3
13 3 3 3 3 12 3
14 3 3 3 3 12 3
15 4 4 4 4 16 4
16 3 2 3 2 10 2.5
17 3 3 3 3 12 3
18 3 2 3 3 11 2.75
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 3 3 12 3
22 3 3 3 3 12 3
23 3 3 3 3 12 3
24 4 4 4 4 16 4
25 3 3 3 3 12 3
26 4 4 4 4 16 4
27 4 4 4 4 16 4
28 3 5 4 3 15 3.75
29 3 3 2 3 11 2.75
30 3 3 4 3 13 3.25
31 3 3 3 3 12 3
32 3 3 3 3 12 3
33 3 3 3 3 12 3
34 3 4 4 3 14 3.5
35 3 3 5 4 15 3.75
36 3 4 4 4 15 3.75
37 4 3 4 3 14 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
38 3 3 3 3 12 3
39 3 3 3 3 12 3
40 3 3 3 2 11 2.75
41 3 3 4 3 13 3.25
42 2 3 4 3 12 3
43 4 3 3 3 13 3.25
44 3 3 3 5 14 3.5
45 3 3 5 3 14 3.5
46 3 4 3 3 13 3.25
47 3 3 5 4 15 3.75
48 3 3 3 2 11 2.75
49 4 4 3 3 14 3.5
50 3 2 3 2 10 2.5
51 3 4 3 3 13 3.25
52 4 4 3 3 14 3.5
53 3 3 3 3 12 3
54 3 2 3 3 11 2.75
55 4 3 3 3 13 3.25
56 4 3 3 3 13 3.25
57 3 3 3 3 12 3
58 4 4 3 3 14 3.5
59 3 5 4 3 15 3.75
60 3 3 3 3 12 3
61 4 4 3 3 14 3.5
62 3 3 3 3 12 3
63 4 4 4 3 15 3.75
64 4 4 4 3 15 3.75
65 4 3 3 3 13 3.25
66 3 5 4 3 15 3.75
67 3 3 2 3 11 2.75
68 3 2 1 2 8 2
69 4 3 3 3 13 3.25
70 3 4 4 3 14 3.5
71 4 4 4 3 15 3.75
72 3 3 3 3 12 3
73 3 4 3 3 13 3.25
74 4 4 4 4 16 4
75 4 3 3 4 14 3.5
76 4 4 4 4 16 4
77 3 3 3 3 12 3
78 2 2 3 3 10 2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
79 3 3 4 3 13 3.25
80 3 3 3 3 12 3
81 4 4 4 4 16 4
82 3 3 3 3 12 3
83 4 4 4 4 16 4
84 4 3 4 4 15 3.75
85 4 3 3 3 13 3.25
86 3 3 3 3 12 3
87 3 3 3 3 12 3
88 4 4 3 3 14 3.5
89 3 3 3 3 12 3
90 3 3 3 3 12 3
91 3 2 2 3 10 2.5
92 4 3 3 3 13 3.25
93 3 5 4 4 16 4
94 3 3 2 2 10 2.5
95 3 3 2 2 10 2.5
96 3 3 3 3 12 3
97 4 3 4 3 14 3.5
98 4 3 4 3 14 3.5
99 4 4 4 4 16 4
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 333 330 332 317 1312 328
Rata-rata 3.33
3.30
3.32 3.17 13.12
3.28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
2. Grojogan Lepo Dlingo
Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram (X)
Responden STPDTWMI1 STPDTWMI2 STPDTWMI3 STPDTWMI4 Jumlah Rata-
rata
1 3 3 3 3 12 3
2 4 3 4 3 14 3.5
3 3 3 3 3 12 3
4 4 4 4 4 16 4
5 4 4 4 4 16 4
6 2 3 3 3 11 2.75
7 3 3 3 3 12 3
8 4 4 4 4 16 4
9 3 3 3 3 12 3
10 3 3 3 3 12 3
11 4 4 4 4 16 4
12 3 3 3 3 12 3
13 3 3 3 3 12 3
14 3 3 3 3 12 3
15 4 4 4 4 16 4
16 2 3 3 2 10 2.5
17 3 3 3 3 12 3
18 3 3 3 3 12 3
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 5 4 3 15 3.75
22 3 3 4 3 13 3.25
23 3 4 3 3 13 3.25
24 4 5 4 4 17 4.25
25 3 3 3 3 12 3
26 4 4 4 4 16 4
27 4 4 4 4 16 4
28 3 3 3 3 12 3
29 3 3 5 3 14 3.5
30 3 3 2 3 11 2.75
31 3 2 2 3 10 2.5
32 2 2 2 3 9 2.25
33 3 3 2 3 11 2.75
34 3 4 3 3 13 3.25
35 3 5 5 3 16 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
36 4 4 3 3 14 3.5
37 5 3 3 3 14 3.5
38 5 5 3 3 16 4
39 3 3 5 4 15 3.75
40 3 3 2 3 11 2.75
41 3 4 5 3 15 3.75
42 5 3 3 3 14 3.5
43 4 2 3 3 12 3
44 5 4 3 2 14 3.5
45 3 3 3 4 13 3.25
46 3 4 5 3 15 3.75
47 3 3 4 3 13 3.25
48 4 5 3 3 15 3.75
49 3 3 4 3 13 3.25
50 3 3 3 3 12 3
51 4 3 4 4 15 3.75
52 4 4 3 4 15 3.75
53 4 4 4 4 16 4
54 3 3 3 3 12 3
55 4 4 4 4 16 4
56 4 3 3 4 14 3.5
57 4 4 4 4 16 4
58 3 3 3 3 12 3
59 4 4 3 4 15 3.75
60 4 4 3 4 15 3.75
61 4 4 3 4 15 3.75
62 4 4 4 3 15 3.75
63 4 4 4 4 16 4
64 4 4 3 4 15 3.75
65 3 3 3 3 12 3
66 4 4 3 4 15 3.75
67 4 4 4 4 16 4
68 4 4 4 3 15 3.75
69 4 4 4 3 15 3.75
70 4 4 3 4 15 3.75
71 3 3 3 3 12 3
72 3 4 4 4 15 3.75
73 4 4 4 4 16 4
74 3 4 3 4 14 3.5
75 4 4 3 4 15 3.75
76 4 4 4 4 16 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
77 3 3 3 3 12 3
78 3 3 3 3 12 3
79 3 4 4 4 15 3.75
80 3 3 3 3 12 3
81 4 3 3 4 14 3.5
82 3 2 3 3 11 2.75
83 3 3 4 4 14 3.5
84 4 3 4 4 15 3.75
85 3 4 4 4 15 3.75
86 4 4 4 4 16 4
87 3 3 3 3 12 3
88 3 3 3 3 12 3
89 3 3 3 2 11 2.75
90 3 3 3 3 12 3
91 2 3 3 2 10 2.5
92 3 3 3 4 13 3.25
93 3 4 3 3 13 3.25
94 3 3 3 3 12 3
95 3 4 3 4 14 3.5
96 3 3 3 3 12 3
97 4 3 3 3 13 3.25
98 4 4 4 4 16 4
99 4 3 4 4 15 3.75
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 345 348 340 338 1371 342.75
Rata-rata 3.45 3.48 3.40 3.38 13.71 3.43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Minat Mengunjungi (Y)
Responden MM1 MM2 MM3 MM4 Jumlah Rata-
rata
1 5 4 3 3 15 3.75
2 3 4 5 4 16 4
3 3 3 3 3 12 3
4 4 4 4 4 16 4
5 4 4 3 3 14 3.5
6 3 4 4 3 14 3.5
7 3 2 3 3 11 2.75
8 4 3 2 4 13 3.25
9 3 3 3 3 12 3
10 3 3 3 3 12 3
11 4 4 4 4 16 4
12 3 3 3 3 12 3
13 3 3 4 5 15 3.75
14 3 3 3 2 11 2.75
15 3 4 4 3 14 3.5
16 3 4 3 3 13 3.25
17 3 3 4 5 15 3.75
18 3 3 3 2 11 2.75
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 3 3 12 3
22 3 3 4 3 13 3.25
23 3 5 3 3 14 3.5
24 4 5 4 4 17 4.25
25 3 3 3 3 12 3
26 3 3 4 5 15 3.75
27 5 4 4 4 17 4.25
28 5 4 2 3 14 3.5
29 4 3 3 3 13 3.25
30 3 2 3 3 11 2.75
31 3 4 5 3 15 3.75
32 3 3 3 3 12 3
33 3 3 3 3 12 3
34 3 3 3 3 12 3
35 3 4 5 5 17 4.25
36 4 4 3 3 14 3.5
37 3 4 4 4 15 3.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
38 4 4 4 4 16 4
39 4 5 3 3 15 3.75
40 3 2 2 3 10 2.5
41 2 4 3 3 12 3
42 3 3 4 3 13 3.25
43 3 4 5 2 14 3.5
44 3 2 3 3 11 2.75
45 3 5 4 3 15 3.75
46 4 4 5 4 17 4.25
47 3 4 4 3 14 3.5
48 4 5 3 3 15 3.75
49 3 2 3 3 11 2.75
50 3 4 3 3 13 3.25
51 3 4 3 3 13 3.25
52 4 3 4 3 14 3.5
53 3 3 4 4 14 3.5
54 4 4 4 4 16 4
55 4 3 3 3 13 3.25
56 4 3 4 3 14 3.5
57 3 3 3 3 12 3
58 4 4 4 4 16 4
59 4 4 4 4 16 4
60 3 4 4 4 15 3.75
61 3 3 4 4 14 3.5
62 4 4 4 4 16 4
63 4 3 4 4 15 3.75
64 4 3 4 4 15 3.75
65 3 4 4 4 15 3.75
66 3 3 4 4 14 3.5
67 3 3 3 3 12 3
68 3 3 3 3 12 3
69 3 3 3 4 13 3.25
70 3 3 3 3 12 3
71 4 4 4 4 16 4
72 4 4 3 3 14 3.5
73 4 4 4 4 16 4
74 3 3 3 3 12 3
75 4 4 4 4 16 4
76 3 4 3 3 13 3.25
77 3 3 4 2 12 3
78 3 3 3 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
79 3 3 3 2 11 2.75
80 3 4 4 3 14 3.5
81 4 2 3 2 11 2.75
82 3 4 4 3 14 3.5
83 3 4 4 3 14 3.5
84 4 4 4 4 16 4
85 3 3 3 3 12 3
86 3 3 4 4 14 3.5
87 4 4 4 4 16 4
88 4 3 4 5 16 4
89 3 3 3 2 11 2.75
90 3 3 3 3 12 3
91 2 3 3 2 10 2.5
92 3 2 4 3 12 3
93 4 3 3 4 14 3.5
94 3 2 3 3 11 2.75
95 2 3 3 3 11 2.75
96 3 3 3 3 12 3
97 3 2 3 4 12 3
98 4 4 3 4 15 3.75
99 4 3 4 3 14 3.5
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 337 342 351 335 1365 341.25
Rata-rata
3.37
3.42
3.51
3.35 13.65 3.41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
3. Curug Randusari
Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram (X)
Responden STPDTWMI1 STPDTWMI2 STPDTWMI3 STPDTWMI4 Jumlah Rata-
rata
1 4 3 3 3 13 3.25
2 3 4 3 3 13 3.25
3 3 4 5 3 15 3.75
4 3 5 4 3 15 3.75
5 3 3 4 3 13 3.25
6 3 5 3 3 14 3.5
7 3 4 3 3 13 3.25
8 4 4 4 4 16 4
9 3 3 3 3 12 3
10 3 3 3 3 12 3
11 4 4 4 4 16 4
12 3 3 3 3 12 3
13 3 5 5 4 17 4.25
14 3 3 3 3 12 3
15 2 3 3 3 11 2.75
16 3 3 3 3 12 3
17 5 4 3 2 14 3.5
18 2 3 3 3 11 2.75
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 3 3 12 3
22 3 4 2 2 11 2.75
23 3 4 4 3 14 3.5
24 4 4 4 4 16 4
25 3 3 3 4 13 3.25
26 3 3 3 3 12 3
27 4 4 4 4 16 4
28 3 3 3 3 12 3
29 4 4 2 3 13 3.25
30 3 4 4 3 14 3.5
31 3 3 4 3 13 3.25
32 5 4 3 3 15 3.75
33 3 4 4 4 15 3.75
34 3 3 3 4 13 3.25
35 3 3 3 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
36 3 3 2 3 11 2.75
37 3 3 3 3 12 3
38 3 5 2 3 13 3.25
39 3 3 3 3 12 3
40 3 2 3 2 10 2.5
41 3 3 3 3 12 3
42 3 4 5 3 15 3.75
43 5 5 5 3 18 4.5
44 3 4 3 3 13 3.25
45 3 3 2 3 11 2.75
46 4 4 4 4 16 4
47 3 3 3 3 12 3
48 3 3 3 3 12 3
49 3 3 4 5 15 3.75
50 3 3 5 4 15 3.75
51 3 3 3 3 12 3
52 3 3 4 3 13 3.25
53 3 3 3 3 12 3
54 4 3 4 4 15 3.75
55 3 4 4 3 14 3.5
56 3 4 4 3 14 3.5
57 3 3 3 3 12 3
58 4 3 4 4 15 3.75
59 4 4 4 4 16 4
60 3 3 3 4 13 3.25
61 3 4 3 3 13 3.25
62 4 4 4 4 16 4
63 4 4 4 3 15 3.75
64 3 3 4 3 13 3.25
65 3 3 3 4 13 3.25
66 3 3 3 3 12 3
67 3 3 3 3 12 3
68 3 3 3 3 12 3
69 4 4 3 3 14 3.5
70 3 3 3 3 12 3
71 4 4 4 4 16 4
72 3 4 4 4 15 3.75
73 3 3 4 4 14 3.5
74 4 4 3 3 14 3.5
75 4 4 4 4 16 4
76 3 3 3 4 13 3.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
77 3 3 3 3 12 3
78 2 3 3 3 11 2.75
79 3 3 3 3 12 3
80 4 3 3 4 14 3.5
81 3 3 4 2 12 3
82 4 2 3 4 13 3.25
83 4 2 3 4 13 3.25
84 4 4 4 4 16 4
85 3 3 3 3 12 3
86 3 3 3 3 12 3
87 4 4 4 4 16 4
88 4 4 4 3 15 3.75
89 2 3 3 3 11 2.75
90 3 3 3 3 12 3
91 2 3 2 3 10 2.5
92 3 2 3 2 10 2.5
93 3 3 4 3 13 3.25
94 3 3 3 2 11 2.75
95 3 3 2 3 11 2.75
96 3 3 3 3 12 3
97 3 3 3 2 11 2.75
98 2 3 4 4 13 3.25
99 3 4 4 3 14 3.5
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 325 341 338 325 1329 332.25
Rata-rata 3.25 3.41 3.38 3.25 13.29 3.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Minat Mengunjungi (Y)
Responden MM1 MM2 MM3 MM4 Jumlah Rata-
rata
1 3 4 4 3 14 3.5
2 3 4 3 3 13 3.25
3 5 3 4 3 15 3.75
4 4 4 4 3 15 3.75
5 4 5 4 4 17 4.25
6 5 3 2 3 13 3.25
7 4 2 3 4 13 3.25
8 5 4 4 4 17 4.25
9 3 3 5 3 14 3.5
10 3 4 3 5 15 3.75
11 2 4 5 4 15 3.75
12 3 3 3 3 12 3
13 3 2 3 3 11 2.75
14 4 3 2 3 12 3
15 3 3 3 2 11 2.75
16 3 3 2 2 10 2.5
17 3 3 5 3 14 3.5
18 3 3 3 3 12 3
19 4 4 4 4 16 4
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 4 3 13 3.25
22 3 3 3 3 12 3
23 3 4 3 3 13 3.25
24 4 4 4 4 16 4
25 3 3 5 3 14 3.5
26 4 5 4 4 17 4.25
27 4 4 5 4 17 4.25
28 3 3 3 3 12 3
29 3 4 3 3 13 3.25
30 3 3 4 5 15 3.75
31 3 3 2 3 11 2.75
32 4 3 3 3 13 3.25
33 3 4 3 3 13 3.25
34 3 3 5 4 15 3.75
35 3 4 3 3 13 3.25
36 4 5 3 3 15 3.75
37 3 4 4 3 14 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
38 4 3 2 3 12 3
39 4 4 3 3 14 3.5
40 3 2 3 3 11 2.75
41 3 3 2 4 12 3
42 3 3 3 4 13 3.25
43 3 3 3 3 12 3
44 3 3 3 3 12 3
45 3 4 3 3 13 3.25
46 3 3 3 4 13 3.25
47 3 3 3 3 12 3
48 3 3 3 3 12 3
49 5 5 5 4 19 4.75
50 5 5 5 5 20 5
51 3 4 4 4 15 3.75
52 4 3 4 4 15 3.75
53 4 5 4 4 17 4.25
54 3 3 4 3 13 3.25
55 4 5 4 4 17 4.25
56 3 3 4 3 13 3.25
57 4 4 5 5 18 4.5
58 4 4 3 3 14 3.5
59 4 3 4 4 15 3.75
60 4 3 4 4 15 3.75
61 4 3 4 3 14 3.5
62 4 4 3 4 15 3.75
63 4 4 5 4 17 4.25
64 4 3 4 5 16 4
65 3 5 4 3 15 3.75
66 4 3 4 4 15 3.75
67 4 5 4 5 18 4.5
68 4 4 3 5 16 4
69 4 4 3 5 16 4
70 4 3 4 4 15 3.75
71 3 3 3 3 12 3
72 4 4 4 4 16 4
73 4 4 4 4 16 4
74 4 3 4 4 15 3.75
75 4 3 4 4 15 3.75
76 4 4 4 4 16 4
77 3 3 3 3 12 3
78 3 3 3 2 11 2.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
79 4 4 4 3 15 3.75
80 3 3 3 3 12 3
81 3 3 4 3 13 3.25
82 2 3 3 4 12 3
83 3 4 4 4 15 3.75
84 3 4 4 3 14 3.5
85 4 4 4 2 14 3.5
86 4 4 4 3 15 3.75
87 3 3 3 4 13 3.25
88 3 3 3 1 10 2.5
89 3 3 2 3 11 2.75
90 3 3 3 4 13 3.25
91 3 3 2 2 10 2.5
92 3 3 4 3 13 3.25
93 4 3 3 4 14 3.5
94 3 3 3 3 12 3
95 4 3 4 3 14 3.5
96 3 3 3 3 12 3
97 3 3 3 3 12 3
98 4 4 4 3 15 3.75
99 3 4 4 4 15 3.75
100 4 4 4 4 16 4
Jumlah 349 350 354 345 1398 349.5
Rata-rata 3.49
3.50
3.54 3.45 13.98
3.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN
IV
Hasil Output Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Uji Validitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Karst Tubing Surobayan
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .791** .757
** .664
** .882
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .791** 1 .790
** .782
** .923
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .757** .790
** 1 .808
** .928
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .664** .782
** .808
** 1 .896
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .882** .923
** .928
** .896
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Uji Validitas Minat Mengunjungi
Karst Tubing Surobayan
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .599** .610
** .578
** .318
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .599** 1 .669
** .618
** .484
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .610** .669
** 1 .711
** .372
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .578** .618
** .711
** 1 .490
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .318** .484
** .372
** .490
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Uji Validitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Grojogan Lepo Dlingo
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .681** .645
** .756
** .459
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .681** 1 .634
** .722
** .348
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .645** .634
** 1 .614
** .392
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .756** .722
** .614
** 1 .420
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .459** .348
** .392
** .420
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Uji Validitas Minat Mengunjungi
Grojogan Lepo Dlingo
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .509** .612
** .586
** .362
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .509** 1 .579
** .499
** .374
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .612** .579
** 1 .637
** .256
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .010
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .586** .499
** .637
** 1 .230
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .022
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .362** .374
** .256
* .230
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .022
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Uji Validitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Curug Randusari
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .503** .540
** .549
** .367
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .503** 1 .637
** .439
** .293
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .540** .637
** 1 .509
** .362
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .549** .439
** .509
** 1 .374
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .367** .293
** .362
** .374
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Uji Validitas Minat Mengunjungi
Curug Randusari
Correlations
P1 P2 P3 P4 BUTOT
P1 Pearson Correlation 1 .634** .722
** .521
** .348
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P2 Pearson Correlation .634** 1 .614
** .431
** .392
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P3 Pearson Correlation .722** .614
** 1 .600
** .420
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
P4 Pearson Correlation .521** .431
** .600
** 1 .576
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
BUTOT Pearson Correlation .348** .392
** .420
** .576
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Uji Reliabilitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Karst Tubing Surobayan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 4
Uji Reliabilitas Minat Mengunjungi
Karst Tubing Surobayan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 4
Uji Reliabilitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Grojogan Lepo Dlingo
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 4
Uji Reliabilitas Minat Mengunjungi
Grojogan Lepo Dlingo
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.838 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Uji Reliabilitas Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata Melalui Instagram
Curug Randusari
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.817 4
Uji Reliabilitas Minat Mengunjungi
Curug Randusari
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.846 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
LAMPIRAN
V
Hasil Output Regresi Sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Karst Tubing Surobayan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.423 .229 10.563 .000
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata Melalui
.276 .073 .357 3.769 .000
a. Dependent Variable: Minat Mengunjungi
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Grojogan Lepo Dlingo
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.099 .317 6.618 .000
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata Melalui
.382 .092 .389 4.160 .000
a. Dependent Variable: Minat Mengunjungi
Hasil Uji Regresi Sederhana pada Curug Randusari
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.403 .375 6.400 .000
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Wisata Melalui
.328 .112 .284 2.920 .004
a. Dependent Variable: Minat Mengunjungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Hasil Uji Regresi Sederhana Bersama-sama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.055 .199 5.300 .000
Sikap Terhadap Promosi
Daya Tarik Melalui
.713 .060 .768 11.805 .000
a. Dependent Variable: Minat Mengunjungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
LAMPIRAN
VI
Hasil Output Post Hoc-Bonferroni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Uji Post Hoc-Bonferroni Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata
Melalui Instagram Berdasarkan Usia
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 .03560 .07078 .615 -.1037 .1749
> 31 .41755* .16148 .010 .0998 .7353
21 - 30 < 20 -.03560 .07078 .615 -.1749 .1037
> 31 .38194* .15344 .013 .0800 .6839
> 31 < 20 -.41755* .16148 .010 -.7353 -.0998
21 - 30 -.38194* .15344 .013 -.6839 -.0800
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Uji Post Hoc-Bonferroni Minat Mengunjungi Berdasarkan Usia
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 .03128 .06585 .635 -.0983 .1609
> 31 .23151 .15023 .124 -.0641 .5272
21 - 30 < 20 -.03128 .06585 .635 -.1609 .0983
> 31 .20023 .14276 .162 -.0807 .4812
> 31 < 20 -.23151 .15023 .124 -.5272 .0641
21 - 30 -.20023 .14276 .162 -.4812 .0807
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Uji Post Hoc-Bonferroni Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata
Melalui Instagram Berdasarkan Frekuensi Membuka Instagram
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_Membuka
_Instagram
(J)
Frekuensi_Membuka
_Instagram
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 .15926 .08996 .078 -.0178 .3363
> 10 -.05558 .08723 .524 -.2272 .1161
5 – 10 < 5 -.15926 .08996 .078 -.3363 .0178
> 10 -.21484* .06502 .001 -.3428 -.0869
> 10 < 5 .05558 .08723 .524 -.1161 .2272
5 - 10 .21484* .06502 .001 .0869 .3428
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Uji Post Hoc-Bonferroni Minat Mengunjungi Berdasarkan Frekuensi
Membuka Instagram
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_Membuka
_Instagram
(J)
Frekuensi_Membuka
_Instagram
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 .04911 .08413 .560 -.1165 .2147
> 10 -.06472 .08157 .428 -.2252 .0958
5 – 10 < 5 -.04911 .08413 .560 -.2147 .1165
> 10 -.11382 .06081 .062 -.2335 .0058
> 10 < 5 .06472 .08157 .428 -.0958 .2252
5 - 10 .11382 .06081 .062 -.0058 .2335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Uji Post Hoc-Bonferroni Sikap Terhadap Promosi Daya Tarik Wisata
Melalui Instagram Berdasarkan Frekuensi Mem-posting
Foto/Video/Snapgram
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_
Memposting
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 .04626 .08015 .564 -.1115 .2040
> 5 .36412* .09304 .000 .1810 .5472
3 – 5 < 3 -.04626 .08015 .564 -.2040 .1115
> 5 .31786* .11246 .005 .0965 .5392
> 5 < 3 -.36412* .09304 .000 -.5472 -.1810
3 - 5 -.31786* .11246 .005 -.5392 -.0965
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Uji Post Hoc-Bonferroni Minat Mengunjungi Berdasarkan Frekuensi
Frekuensi Mem-posting Foto/Video/Snapgram
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_M
emposting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 .05972 .07550 .430 -.0889 .2083
> 5 .15043 .08764 .087 -.0220 .3229
3 – 5 < 3 -.05972 .07550 .430 -.2083 .0889
> 5 .09071 .10593 .392 -.1178 .2992
> 5 < 3 -.15043 .08764 .087 -.3229 .0220
3 - 5 -.09071 .10593 .392 -.2992 .1178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Uji Post Hoc-Bonferroni Karst Tubing Surobayan
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 .12657 .13195 .340 -.1354 .3885
> 31 .23297 .22523 .304 -.2141 .6801
21 - 30 < 20 -.12657 .13195 .340 -.3885 .1354
> 31 .10640 .21287 .618 -.3161 .5289
> 31 < 20 -.23297 .22523 .304 -.6801 .2141
21 - 30 -.10640 .21287 .618 -.5289 .3161
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 .02720 .10235 .791 -.1760 .2304
> 31 .10394 .17470 .553 -.2428 .4507
21 - 30 < 20 -.02720 .10235 .791 -.2304 .1760
> 31 .07674 .16511 .643 -.2510 .4045
> 31 < 20 -.10394 .17470 .553 -.4507 .2428
21 - 30 -.07674 .16511 .643 -.4045 .2510
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 -.06667 .18202 .715 -.4280 .2946
> 10 .31019 .19970 .124 -.0862 .7066
5 – 10 < 5 .06667 .18202 .715 -.2946 .4280
> 10 .37685* .13339 .006 .1121 .6416
> 10 < 5 -.31019 .19970 .124 -.7066 .0862
5 - 10 -.37685* .13339 .006 -.6416 -.1121
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 .00417 .14614 .977 -.2859 .2943
> 10 -.01620 .16034 .920 -.3345 .3021
5 – 10 < 5 -.00417 .14614 .977 -.2943 .2859
> 10 -.02037 .10710 .850 -.2330 .1922
> 10 < 5 .01620 .16034 .920 -.3021 .3345
5 - 10 .02037 .10710 .850 -.1922 .2330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
posting
(J)
Frekuensi_Mem
posting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 -.01250 .14612 .932 -.3025 .2775
> 5 .50714* .16837 .003 .1729 .8414
3 – 5 < 3 .01250 .14612 .932 -.2775 .3025
> 5 .51964* .19913 .011 .1244 .9149
> 5 < 3 -.50714* .16837 .003 -.8414 -.1729
3 - 5 -.51964* .19913 .011 -.9149 -.1244
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
posting
(J)
Frekuensi_Mem
posting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 -.04423 .11752 .707 -.2775 .1890
> 5 .12005 .13541 .378 -.1487 .3888
3 – 5 < 3 .04423 .11752 .707 -.1890 .2775
> 5 .16429 .16015 .308 -.1536 .4822
> 5 < 3 -.12005 .13541 .378 -.3888 .1487
3 - 5 -.16429 .16015 .308 -.4822 .1536
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Uji Post Hoc-Bonferroni Grojogan Lepo Dlingo
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 -.10172 .10613 .340 -.3124 .1089
> 31 .10185 .34331 .767 -.5796 .7833
21 - 30 < 20 .10172 .10613 .340 -.1089 .3124
> 31 .20357 .33596 .546 -.4633 .8704
> 31 < 20 -.10185 .34331 .767 -.7833 .5796
21 - 30 -.20357 .33596 .546 -.8704 .4633
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I) Usia (J) Usia
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 20 21 - 30 -.17791 .10213 .085 -.3806 .0248
> 31 -.60648 .33035 .069 -1.2622 .0493
21 - 30 < 20 .17791 .10213 .085 -.0248 .3806
> 31 -.42857 .32328 .188 -1.0703 .2131
> 31 < 20 .60648 .33035 .069 -.0493 1.2622
21 - 30 .42857 .32328 .188 -.2131 1.0703
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 -.06181 .15463 .690 -.3688 .2451
> 10 -.17100 .13867 .221 -.4463 .1043
5 - 10 < 5 .06181 .15463 .690 -.2451 .3688
> 10 -.10919 .10980 .323 -.3271 .1088
> 10 < 5 .17100 .13867 .221 -.1043 .4463
5 - 10 .10919 .10980 .323 -.1088 .3271
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 -.09615 .15291 .531 -.3997 .2074
> 10 -.01059 .13712 .939 -.2828 .2616
5 - 10 < 5 .09615 .15291 .531 -.2074 .3997
> 10 .08556 .10858 .433 -.1300 .3011
> 10 < 5 .01059 .13712 .939 -.2616 .2828
5 - 10 -.08556 .10858 .433 -.3011 .1300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_
Memposting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 .15886 .15616 .312 -.1511 .4688
> 5 .20886 .15616 .184 -.1011 .5188
3 - 5 < 3 -.15886 .15616 .312 -.4688 .1511
> 5 .05000 .20806 .811 -.3630 .4630
> 5 < 3 -.20886 .15616 .184 -.5188 .1011
3 - 5 -.05000 .20806 .811 -.4630 .3630
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_
Memposting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 -.00696 .15069 .963 -.3061 .2922
> 5 .36804* .15069 .016 .0689 .6672
3 - 5 < 3 .00696 .15069 .963 -.2922 .3061
> 5 .37500 .20078 .065 -.0235 .7735
> 5 < 3 -.36804* .15069 .016 -.6672 -.0689
3 - 5 -.37500 .20078 .065 -.7735 .0235
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Uji Post Hoc-Bonferroni Curug Randusari
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 .06336 .11261 .575 -.1602 .2869
> 10 .28155* .13568 .041 .0122 .5509
5 - 10 < 5 -.06336 .11261 .575 -.2869 .1602
> 10 .21819 .11060 .051 -.0013 .4377
> 10 < 5 -.28155* .13568 .041 -.5509 -.0122
5 - 10 -.21819 .11060 .051 -.4377 .0013
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
(J)
Frekuensi_Mem
buka_Instagram
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 5 5 - 10 -.15302 .12865 .237 -.4084 .1024
> 10 .17560 .15502 .260 -.1321 .4833
5 - 10 < 5 .15302 .12865 .237 -.1024 .4084
> 10 .32861* .12636 .011 .0778 .5794
> 10 < 5 -.17560 .15502 .260 -.4833 .1321
5 - 10 -.32861* .12636 .011 -.5794 -.0778
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Sikap_Terhadap_Promosi_Daya_Tarik_Wisata_Melalui_Instagram
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_
Memposting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 -.02801 .11002 .800 -.2464 .1904
> 5 .42857* .14378 .004 .1432 .7140
3 - 5 < 3 .02801 .11002 .800 -.1904 .2464
> 5 .45658* .16615 .007 .1268 .7864
> 5 < 3 -.42857* .14378 .004 -.7140 -.1432
3 - 5 -.45658* .16615 .007 -.7864 -.1268
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Minat_Mengunjungi
LSD
(I)
Frekuensi_
Memposting
(J)
Frekuensi_
Memposting
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
< 3 3 - 5 .17199 .13010 .189 -.0863 .4302
> 5 .30357 .17002 .077 -.0339 .6411
3 - 5 < 3 -.17199 .13010 .189 -.4302 .0863
> 5 .13158 .19649 .505 -.2584 .5216
> 5 < 3 -.30357 .17002 .077 -.6411 .0339
3 - 5 -.13158 .19649 .505 -.5216 .2584
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
LAMPIRAN
VII
Tabel R Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Tabel r Product Moment
Pada Sig. 0,05 (Two Tail)
N r N R N r N r N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127
36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI