pengaruh strategi pengembangan usaha bosara … · vii abstrak nuraeni. 105 25 0287 15. judul...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BOSARA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA BERBASIS SYARIAH
(Studi Objek Desa Tindang Kecamatan Bontonompo
Selatan Kabupaten Gowa)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syari’ah (SH) Pada Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
NURAENI
105 25 0287 15
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H / 2020 M
-
vii
ABSTRAK
NURAENI. 105 25 0287 15. Judul Skripsi: Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara Terhadap Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah (studi Objek: Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa). Dibimbing oleh H. Muchlis Mappangaja, dan Siti Walida Mustamin.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan di Lingkungan Tindang Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi pengembangan usaha bosara terhadap nilai pendapatan keluarga berbasis syariah. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu X1 usaha bosara dan X2 pendapatan sebagai variabel independen dan Y keluarga berbasis syariah sebagai variabel dependen.
Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut kemudian diolah melalui metode Partial Least Square (PLS) yaitu metode berbasis keluarga regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel usaha bosara tidak berpengaruh signifikan positif dengan nilai thitung sebesar 0,843 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel pendapatan dan variabel pendapatan tidak berpengaruh signifikan positif dengan nilai thitung sebesar 1,046 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel keluarga berbasis syariah. Sedangkan hubungan variabel antara variabel usaha bosara tidah berpengaruh signifikan dengan nilai thitung sebesar 0,687 dan ttabel sebesar 1,67 terhadap variabel keluarga berbasis syariah.
Kata kunci: Usaha Bosara, Pendapatan, dan Keluarga Berbasis Syariah.
-
viii
ABSTRACT
Nuraeni. 105 25 0287 15.Thesis Title: Effect of Bosara Business Development Strategy Against Sharia Family Income Value (Study Object: Tindang Rural District of South Bontonompo Gowa). Supervised by H. Muchlis Mappangaja, and Siti Walida Mustamin.
This type of research is quantitative research conducted in the Environment Tindang Tindang Village District of South Bontonompo Gowa. This study aims to determine how the effects of business development strategies bosara against sharia-based family income value. In this study consists of three variables, namely X1 and X2 bosara business income as the independent variable and the Y family-based sharia as the dependent variable.
The total sample in this study amounted to 73 people. The data collection was done by distributing questionnaires or questionnaire. The acquired data is then processed through the method of Partial Least Square (PLS) regression is a family-based method.
The results showed that the relationship between the variables bosara business does not significantly positive with a value of 0.843 and ttabel t of 1.67 to variable income and variable income does not significantly positive with a value of 1.046 and ttabel t of 1.67 against sharia-based family variables , While the variable relationship between business variables bosara tidah significant effect with tcount amounted to 0.687 and 1.67 to variable ttabel sharia-based family.
Keywords: Business Bosara, Income, and Family Sharia.
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puja dan puji senantiasa teriring
dalam setiap hela nafas atas Kehadirat dan lindungan Allah SWT.
Bingkisan salam dan salawat tercurah kepada Kekasih Allah, Nabiullah
Muhammad SAW. Yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyah
ke zaman yang seperti sekarang ini.
Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada
kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk
terus melangkah, akhirnya sampai di titik akhir pembuatan skripsi ini telah
selesai. Namun, semua itu tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak
lewat dukungan, arahan, bimbingan serta bantuan moril dan materil.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat
adanya kekurangan di dalamnya, baik dari sistematika penyusunannya
maupun pembahasannya sehingga terwujudnya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara Terhadap
Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah (Studi Objek: Desa Tindang
Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa)” Penulis dengan
penuh rasa rendah dan ketulusan hati menerima segala bantuan moril dari
semua pihak dalam memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan membina, dengan harapan skripsi ini dapat lebih
-
x
bermanfaat bagi para pembacanya terutama pada diri pribadi penulis demi
pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
telah membimbing penulis hingga saat ini:
1. Bapak Dr. Abd. Rahman Rahim, SE., MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dekan Fakultas Agama Islam, Bapak Drs. H. Mawardi
Pewangi, M.Pd.I.
3. Kepada Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP, selaku Ketua Prodi
Hukum Ekonomi Syariah sekaligus pembimbing I penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada Bapak Hasanuddin, SE.Sy, selaku sekretaris Prodi Hukum
Ekonomi Syariah.
5. Kepada Ibu Siti Walida Mustamin, S.Pd.,M.Si, selaku pembimbing II
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Administrasi Universitas
Muhammadiyah Makassar, khususnya Fakultas Agama Islam yang
telah banyak menuangkan ilmunya kepada kami.
7. Kepada seluruh pengrajin yang ada di Desa Tindang Kecamatan
Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa yang membantu dan
memfasilitasi selama peneliti melakukan penelitian.
8. Ucapan terima kasih dan kasih sayang yang tak terhingga penulis
persembahkan kepada kedua orang tua yaitu Bapak (Canci) dan Ibu
-
xi
(Seko’), para kakek-nenek, saudara dan seluruh keluarga yang selalu
mendo’akan, memberi semangat dan motivasi yang tiada henti
kepada penulis, menyayangi dan membimbing penulis hingga
akhirnya berada di tahap sekarang ini.
9. Ucapan kasih sayang kepada sahabat-sahabatku, rekan rekanku dan
teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang
selalu memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat
memanjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini senantiasa berada
dalam lindungan-Nya dan seluruh bantuannya bernilai ibadah di sisi-Nya.
Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin….
Makassar, 14 Jumadil Akhir 1441 H 08 Februari 2020 M
Penulis
NURAENI
-
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Usaha.......................................................... 9
1. Pengertian ....................................................................... 9
2. Kerajinan Bosara ............................................................. 10
3. Kreatifitas dalam Kehidupan Ekonomi ............................. 11
4. Produksi ........................................................................... 12
-
xiii
B. Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah................................ 14
C. Kerangka Pikir ....................................................................... 22
D. Kerangka Konseptual ............................................................ 23
E. Hipotesis ............................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 25
B. Lokasi dan Objek Peneliatan ................................................. 25
C. Variabel Penelitian ................................................................ 26
D. Definisi Operasional Variabel ................................................ 26
E. Populasi dan Sampel ............................................................ 28
F. Instrumen Penelitian ............................................................. 28
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 29
H. Model Analisis Data .............................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 33
B. Hasil Penelitian ..................................................................... 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 53
B. Saran..................................................................................... 53
C. Rekomendasi ........................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 56
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Fungsi Strategi Analisis SWOT ........................................... 18
Tabel 3.1 Skala Likert ......................................................................... 30
Tabel 4.1 Usaha Bosara ..................................................................... 36
Tabel 4.2 Pendapatan......................................................................... 37
Tabel 4.3 Keluarga Berbasis Syariah ................................................. 37
Tabel 4.4 Overview ............................................................................. 41
Tabel 4.5 Redudancy .......................................................................... 41
Tabel 4.6 Cronbachs Alpha ................................................................ 41
Table 4.7 Latent Variable Correlations ............................................... 42
Table 4.8 R Square ............................................................................. 42
Tabel 4.9 Ave ...................................................................................... 42
Tabel 4.10 Communality ....................................................................... 43
Tabel 4.11 Total Effects ........................................................................ 43
Tabel 4.12 Composite Reliability .......................................................... 43
Tabel 4.13 Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values) ......................... 44
Tabel 4.14 Overview ............................................................................. 46
Tabel 4.15 Cross Loading ..................................................................... 47
Tabel 4.16 Latent Variabel Correlations ............................................... 48
Tabel 4.17 Part Coefficients (Mean,STDEV, T-Values) ........................ 49
Tabel 4.18 R Square ............................................................................. 49
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Alur Pendapatan ................................................... 15
Gambar 2.2 Rancangan Struktur Pengembangan Organisasi
Kerajinan Tangan ............................................................. 16
Gambar 4.1 Peta administrasi Kecamatan Bontonompo
Selatan .............................................................................. 35
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha bosara adalah sebuah usaha kerajinan yang dikembangkan
sejak dulu hingga sekarang. Kerajinan bosara awalnya hanya terbuat dari
bahan daun lontar, namun seiring dengan berjalannya waktu kerajinan
bosara akhirnya bisa dibuat dengan rangka besi yang selanjutnya diberi
kain sebagai penutup dan dijahit menggunakan tangan serta diberi hiasan
renda sebagai pinggirannya dan bunga serta cincin sebagai pegangannya
yang ditempel menggunakan lem lilin. Kain yang digunakan bermacam-
macam jenisnya seperti kain kos, kain organza dan kain renda.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki
banyak pulau-pulau dariSabang sampai Merauke. Dalam setiap pulau
terdapat berbagai macam adat dan kebudayaan, suku atau ras, kekayaan
hasil alam, dan perbedaan keanekaragaman hayati lainnya. Namun tetap
satu dalam wadah negara kesatuan Indonesia, seperti halnya yang
dikatakan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “walaupun
berbeda-beda, tetapi satu juga”. Sulawesi Selatan adalah salah satu
provinsi yang memiliki banyak kekayaan alam yang sangat berarti bagi
investasi negara dan mampu membantu perekonomian negara pada
umumnya. Perekonomian akan berkembang, apabila adanya kerjasama
-
2
yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Penyediaan lapangan
kerja merupakan salah satu bentuk pemberantasan kemiskinan.
Usaha kerajinan tangan merupakan salah satu wadah yang mampu
membantu meningkatkan pendapatan dan penghasilan masyarakat.
Berbagai macam bentuk usaha industri kecil tersebar di seluruh Indonesia
yang dianggap mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Karena dengan usaha kerajinan tangan tersebut, masyarakat bisa
mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya dan mampu membantu
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga berbasis syariah yang merujuk
pada kebahagiaan dan ketentraman hidup masyarakat.
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber
pendapatan keluarga dan juga sebagai penunjang kegiatan pertanian
yang merupakan mata pencaharian pokok sebagian besar masyarakat
pedesaan. Industri pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha
mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan atau dengan kata lain
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat
pedesaan. Salah satu sektor yang diharapkan dapat menciptakan
kesempatan kerja adalah sektor industri kecil dan menengah. Industri kecil
jelas perlu mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan
penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja, namun juga merupakan
-
3
ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran dan
pemerataan pendapatan1.
Jenis industri di setiap daerah berbeda, hal ini dipengaruhi oleh
perbedaan karakteristik sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah.
Industri kecil membangun ekonomi pedesaan adalah dengan industri
bersumber daya lokal dan konsumsi lokal.2
Salah satu contoh usaha kerajinan tangan adalah kerajinan bosara.
Di Sulawesi Selatan membuat bosara merupakan kerajinan yang banyak
diminati oleh banyak orang yang ada di provinsi Sulawesi Selatan.
Berbicara tentang usaha bosara, ada sebuah pedesaan kecil yang ada di
Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa yang melakukan
usaha kerajinan bosara untuk membantu meningkatkan pendapatan
keluarga berbasis syariah.
Usaha kerajinan ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat
khususnya di desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten
Gowa. Desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan adalah kecamatan
yang berada di kawasan Selatan Kabupaten Gowa yang berbatasan
langsung dengan Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Desa
ini terkenal dengan usaha kerajinan bosara. Mayoritas penduduk di desa
ini lebih memilih menjadi pengrajin bosara daripada pekerjaan lain.
Karena pendidikan rendah dan kondisi ekonomi keluarga menengah ke
1Ayie Eva Yuliana, 2013 “ Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Tangan Di Kabupaten Kebumen”, Semarang : Skripsi Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Semarang, h.1
2 Atika Tri Puspitasari , Widiyanto, 2015, “Strategi Pengembangan Industri Kecil Lanting
Di Kabupaten Kebumen”, Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol. X No. 2, h.118
-
4
bawah membuat masyarakat sulit mencari pekerjaan, salah satu solusi
masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja adalah dengan cara
menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kabupaten Gowa terutama di desa
Tindang merupakan salah satu wilayah yang memilki usaha kecil
bersumberdaya lokal yaitu berupa daun lontar untuk produksi bosara.
Berbagai macam faktor yang mendorong masyarakat desa Tindang
bekerja sebagai pengrajin bosara. Dari segi ekonomi antara keinginan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berusaha meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Namun, keberadaan usaha kerajinan bosara
yang telah dilakukan cukup lama ini masih memiliki kekurangan seperti
kondisi pengrajin yang belum sejahtera, sarana dan prasarana yang
masih tradisional dan faktor- faktor yang membuat usaha ini tetap
bertahan walaupun banyak masalah yang datang seperti modal, bahan
baku, teknik pembuatan, tenaga kerja, pengelolaan dan pemasaran
bosara.
Memelihara jiwa sebagai tujuan syari’ah, dalam sudut pandang
ekonomi mempengaruhi alokasi dan distribusi sumber daya. Dilakukan
dengan menciptakan sumber daya manusia yang berjiwa tangguh, dan
mempunyai visi jauh ke depan, bukan hanya untuk mencari keuntungan
saat ini, namun juga untuk generasi-generasi yang akan datang.3
3Ruslan Abdul Ghofur Noor, 2013, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar), h.67-68
-
5
Melalui usaha bosara ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan
keluarga yang ada di desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan,
masyarakat desa terus menekuni kerajinan bosara karena usaha ini
mampu meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan hidup
keluarga yang selama ini kurang tercukupi dari hasil pertanian. Karena
kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul dalam diri manusia agar
manusia tetap hidup, sehingga dengan pemanfaatan sumber daya alam,
masyarakat mampu menciptakan sebuah kerajinan bosara menjadi salah
satu solusi untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga keluarga di
desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan.
Jumlah pengrajin bosara yang semakin meningkat mampu
memberikan tambahan lapangan kerja di desa Tindang, namun
persaingan yang ketat juga akan mempengaruhi pendapatan dari
pengrajin. Pengrajin harus berusaha menciptakan produk sejenis yang
lebih inovatif, kreatif dan berkualitas untuk menguasai pasar. Bosara yang
telah jadi akan dijual dengan harga yang berbeda-beda, tergantung pada
tingkat kesulitan membuatnya dan juga bahan yang digunakan. Dengan
harga tersebut, apakah mampu membantu memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga
berbasis syariah.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 1054
4 QS At-Taubah ayat 105
-
6
ُ َعَملَُكۡم َوَرُسولُهُۥ َوٱۡلُمۡؤِمنُوَن َدةِ َوقُِل ٱۡعَملُواْ فََسٌََرى ٱَّلله ِب َوٱلشهَهٰ ٌۡ ِلِم ٱۡلغَ َوَستَُردُّوَن ِإلَٰى َعٰ
فٌَُنَبِّئُُكم بَِما ُكنتُۡم تَۡعَملُوَن
Terjemahan :
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Kesejahteraan hidup merupakan dambaan setiap manusia,
masyarakat yang sejahtera tidak akan terwujud apabila para
masyarakatnya hidup dalam keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan
harus dihapuskan karena merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan
yang menggambarkan suatu kondisi yang serba kurang dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik dan ingin
meneliti sebuah permasalahan yang berjudul “Pengaruh Strategi
Pengembangan Usaha Bosara Terhadap Pendapatan Keluarga
Berbasis Syariah (Studi Objek: Desa Tindang Kecamatan
Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang
menjadi rumusan permasalahannya adalah :
1. Apakah variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel
pendapatan ?
2. Apakah variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel
keluarga berbasis syariah ?
-
7
3. Apakah variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel
keluarga berbasis syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui variabel usaha bosara berpengaruh terhadap
variabel pendapatan.
2. Untuk mengetahui variabel pendapatan berpengaruh terhadap
variabel keluarga berbasis syariah.
3. Untuk mengetahui variabel usaha bosara berpengaruh terhadap
variabel keluarga berbasis syariah
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka yang menjadi manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
bagaimana pengaruh strategi pengembangan usaha bosara
terhadap pendapatan keluarga berbasis syariah. Selain itu juga
bermanfaat dalam menciptakan sebuah hasil karya imliah baru
yang dapat dibaca dan dipahami oleh seluruh masyarakat.
Penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak yang ada dalam ruang
-
8
lingkup akademik. Sehingga mampu memberikan sebuah kontribusi
yang berdampak positif kedepannya.
2. Dari segi manfaatnya, penelitian ini bermanfaat untuk pemerintah
dan pihak lain yang terlibat di dalamnya sebagai bahan informasi
yang bisa membantu pemerintah untuk mengetahui bagaimana
realita kehidupan yang dialami oleh masyarakat sebagai warga
daerah yang dipimpinnya. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam rangka merealisasi kinerja pemerintah Kabupaten Gowa di
masa mendatang.
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Usaha
1. Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
memajukan atau meningkatkan atau memperbaiki sesuatu yang sudah
ada sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi5. Sedangkan usaha adalah
suatu yang dilakukan manusia untuk mengolah bahan dasar atau bahan
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi manusia.6
Usaha merupakan salah satu dari bidang garapan profesi
pekerjaan sosial yang paling muda. Pekerjaan sosial dalam bidang usaha
didefinisikan sebagai lapangan praktik pekerjaan sosial yang secara
khusus menangani seluruh kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial
di dunia kerja melalui berbagai intervensi dan penerapan metode
pertolongan untuk memelihara adaptasi (penyesuaian) secara optimal
antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan pengertian usaha
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dan dikembangkan oleh seseorang
5 Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat. 2000 “Pengembangan Industri Kreatif
Di Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2,h. 283 6Ratna Evy. K, 2001, Usaha Industri dan kerajinan Indonesia, Jakarta :PT. Mutiara
Sumber Widya, h.5
-
10
atau kelompok dengan tujuan menghasilkan berbagai jenis barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupannya.7
Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya termasuk dalam beribadah mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Hal itu pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
sejak kecil hingga akhir hayatnya. Misalnya ketika ia mengembala biri-biri
serta berniaga hingga ke negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur.
Begitu pula para sahabat memberikan keteladanan bekerja keras, seperti
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan
lainnya. Mereka memiliki semangat kerja keras yang tinggi baik dalam
berusaha maupun berdakwah menegakkan agama Allah. Harta yang
mereka peroleh dari usaha yang kerja keras mereka gunakan untuk
menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Rasulullah SAW
juga memberikan penghargaan bagi orang yang bekerja keras.
2. Kerajinan Bosara
Kerajinan bosara adalah suatu barang atau hasil industri yang
dibuat dari usaha masyarakat secara mandiri dalam mendayagunakan
keterampilan dan sebagai upaya memperbaiki tatanan ekonomi. Bosara
adalah sebuah hasil kerajinan tangan yang unik, cantik dan kreatif yang
sering kita jumpai pada acara-acara tertentu seperti acara adat,
pernikahan, khitanan, aqiqah, dan acara-acara sakral lainnya. Namun,
bosara tidak hanya digunakan pada acara tertentu tetapi juga bisa
7 Sukirno, 2011, Mikro Ekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 37
-
11
dijadikan souvenir karena bentuknya yang unik dan mempunyai
bermacam-macam variasi.
Adapun jenis usaha yang banyak dikembangkan dan dilakukan
oleh seseorang atau kelompok yaitu usaha kerajinan. Melalui usaha
kerajinan, masyarakat dapat memproduksikan berbagai macam jenis
kerajinan sebagai bentuk kreatifitas dan inisiatif yang bisa membantu
perekonomian masyarakat. Salah satu jenis usaha kerajinan yaitu
kerajinan bosara yang ada di desa Tindang Kecamatan Bontonompo
Selatan Kabupaten Gowa. Berbagai macam jenis kerajinan ini dapat kita
temukan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu di rumah
tangga yang berperan sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi.
Selain itu, rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang
tersedia dalam perekonomian, karena faktor-faktor produksi dalam
perekonomian bersumber dari rumah tangga.8
3. Kreatifitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan sebagai pelaku ekonomi dan konsumen, manusia
membutuhkan adanya kreatifitas ekonomi yang mampu menciptakan
berbagai macam jenis barang dari usaha yang di lakukannya. Sedangkan
pengertian dari kreatifitas dalam ekonomi adalah kegiatan menyusun
kembali berbagai ide untuk membentuk sesuatu barang yang baru yang
mampu menghasilkan nilai guna barang dan mampu membantu
meningkatkan penghasilan perekonomian masyarakat. Hal ini disebabkan
8 Sukirno, 2011, Mikro Ekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 36
-
12
barang yang diciptakan bersifat unik, menarik, orisinil dan inovatif9. Barang
bersifat unik berarti tidak seperti biasanya, ada yang berbeda baik
pemikiran maupun karya yang akan dihasilkan atau sesuatu hal yang baru
di dapat. Barang bersifat menarik berarti sebuah karya cipta barang yang
enak untuk dinikmati, harmonis, sehingga punya daya tarik terhadap suatu
karya yang telah diciptakan tersebut. Sedangkan orisinalitas artinya
pemikiran atau karya yang dihasilkan benar-benar merupakan hasil cipta
karya sendiri (asli/orisinal). Dan inovatif berarti penemuan baru, berbeda
dari yang sudah ada atau sudah yang sudah dikenal sebelumnya,
misalnya bosara dibuat menjadi penutup kue dan dihiasi dengan pernak
pernik. Sehingga nilai guna barang yang diproduksi akan bernilai lebih
tinggi dari sebelumnya. Oleh karena itu, di dalam kehidupan ekonomi
dibutuhkan adanya kreatifitas.
4. Produksi
Produksi merupakan kegiatan menghasilkan atau menambah nilai
guna barang atau jasa. Dengan kata lain, produksi adalah kegiatan yang
menghasilkan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa yang semata-
mata hanya untuk memuaskan konsumen10. Sedangkan manusia
(perorangan/kelompok) yang melakukan kegiatan produksi disebut
produsen. Salah satu contohnya adalah pembuatan bosara. Karena
megubah nilai guna daun lontar menjadi bosara yang memiliki nilai harga.
9Martopo & Soenarno, 2006, Jurnal Pendidikan Vokasi. Jakarta : Daftar Pustaka. h. 213
dan 11 10
Faisal, Noor, 2010, Organisasi dan Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Buku Deepublish. h. 43
-
13
a. Nilai Guna Barang
Setiap barang memiliki nilai guna yang berbeda-beda. Perbedaan itu
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor bentuk, tempat dan waktu
penggunaan barang11. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1) Nilai Guna Barang Karena Bentuk (Form Utility)
Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna setelah
barang berubah bentuk. Kayu gelondongan mengalami perubahan
nilai guna setelah menjadi meja, kursi dan tempat tidur. Demikian
juga daun lontar, akan berubah nilai guna setelah dibentuk menjadi
bosara. Perubahan nilai guna tampak dalam perbedaan harga dan
manfaat.
2) Nilai Guna Barang Karena Tempat (Place Utility)
Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna setelah
berada di tempat berbeda. Pasir di sungai dan pasir di toko
material, meskipun bentuknya sama. Tetapi nilai gunanya berbeda.
Pasir yang di sungai nilainya rendah, sedangkan pasir di toko
nilainya akan menjadi tinggi. Karena pasir yang di sungai belum
jelas manfaatnya, dan pasir yang ditoko sudah jelas digunakan
sebagai bahan bangunan. Begitu juga lidi nipah yang masih di rawa
belum jelas nilai gunanya, berbeda dengan nilai guna lidi yang
sudah dibentuk menjadi rangkan.
11 Nurhadi, 2004, Jelajah Cakrawala Sosial, Yogyakarta: Pusat Pembukuan
-
14
3) Nilai Guna Barang Karena Waktu (Time Utility)
Suatu barang akan mengalami perubahan nilai guna akibat
perbedaan waktu. Contonya: Terompet kertas saat menjelang
tahun baru. Nilai harga baju ketika mendekati lebaran dan
sebagainya.
4) Nilai Guna Barang Karena Kepemilikan (Ownership Utility)
Suatu barang bisa mengalami perubahan nilai guna akibat
perbedaan kepemilikan. Pakaian bekas seorang artis dapat bernilai
guna yang tinggi bagi penggemarnya. Dalam bidang
perekonomian, proses produksi barang atau jasa dapat
berlangsung jika terdapat alat atau sarana untuk produksi yang
berupa sumber daya. Karena dari sumber daya tersebut akan
diolah untuk diproduksi menjadi suatu barang atau jasa yang
mempunyai nilai guna suatu barang.
B. Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang
dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.
Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak
langsung (Suroto, 2000).
-
15
Sebagaimana firman Allah SWT : QS. At-Taubah : 2412 َرٞة قُۡل إِن َكاَن َءابَآُؤُكۡم َوأَۡبنَ ٌل ٱۡقتََرۡفتُُموَها َوتَِجٰ ُجُكۡم َوَعِشٌَرتُُكۡم َوأَۡمَوٰ نُُكۡم َوأَۡزَوٰ آُؤُكۡم َوإِۡخَوٰ
ِ َوَرُسوِلِهۦ َوِجَهاٖد فًِ َسبٌِِلِهۦ فَتَرَ َن ٱَّلله ُكم ّمِ ٌۡ ِكُن تَۡرَضۡونََهآ أََحبه إِلَ بهُصواْ تَۡخَشۡوَن َكَساَدَها َوَمَسٰ
ًَ ٱَّللهُ ِسِقٌَن َحتهٰى ٌَۡأتُِ ََل ٌَۡهِدي ٱۡلقَۡوَم ٱۡلفَٰ بِأَۡمِرِهۦۗ َوٱَّلله
Terjemahan :
Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Objek pemasaran :
a) Ketersediaan barang (produksi)
b) Berapa yang mampu diproduksi dalam 1 bulan
c) Tenaga kerja
d) Bahan
e) Harga
Gambar 2.1 : Skema Alur Pendapatan Door to door Pasar (dipastikan) Pesan
Harga Terjangkau
Bahan Baku Produksi Selera Prestice Kualitas Tradisional
12 QS At-Taubah ayat 24
-
16
Pendapatan : selisih antara keuntungan dan modal Penghasilan : nilai tambah dari pengrajin di luar
Gambar 2.2 : Rancangan Struktur Pengembangan Organisasi
Kerajinan Tangan
Sedangkan penghasilan adalah setiap tambahan kemapuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat digunakan untuk
konsumsi dan menambah kekayaan, baik dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia dalam bentuk nama dan bentuk apapun.
Macam-Macam Penghasilan
a. Penghasilan dari Pekerjaan
Penghasilan ini didapatkan dari hubungan kerja dengan pekerjaan
baik dalam bentuk Gaji, Upah, honorarium, dan lain-lain.
b. Penghasilan dari Modal
Yang berupa harta gerak dan harta tak gerak seperti deviden,
bunga, royalti sewa keuntungan penjualan harta dan hak yang tidak
digunakan sebagai usaha dan lain sebagainya.
c. Penghasilan dari usaha dan kegiatan lainnya.
Tempat Usaha Keuangan Perencanaan
Pengusaha (Produsen)
Pemasaran Masyarakat
Tenaga Kerja
-
17
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dari
sejak kecil anak-anaknya sudah diajarkan untuk selalu jujur, bertanggung
jawab, bekerja keras, dan tekun dalam beribadah. Sehingga usahanya
dalam mencari rezeki selalu mengutamakan kejujuran untuk memperoleh
pendapatan yang halal. Penting untuk mengatur pemasukan dan
pengeluaran dalam rumah tangga agar semua berjalan secara seimbang.
Bagi keluarga muslim, penting pula mengatur keuangan secara syariah.
Praktisi keuangan syariah, Murniati Mukhlisin, menuturkan bahwa
mengatur keuangan secara islam berbeda dalam niat. Sebelum bekerja
untuk mencari nafkah perlu diniatkan kalau tujuan mencari uang adalah
ibadah bukan semata-mata mengumpulkan harta.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua
atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Analisis Peluby SWOT :
Strenght : Kekuatan
Weakness : Kelemahan
Opportunity : Peluang
Treat : Ancaman
-
18
Tabel 2.1 : Fungsi Strategi Analisis SWOT
Internal
External
Strenght (S) Weakness (W)
1. Tradisional
2. Objek wisata
3. Lapangan kerja
4. Bahan baku
5. Lestari
lingkungan
(Budaya)
1. Produk statis
2. Kurang kader
3. Penyesuaian lingkungan
4. Produk sesuai pesanan
5. Daya saing rendah
Opportunity
(O)
1. Masyarakat
umum
2. Nilai budaya
3. Sumber usaha
4. Seni karya
tangan
5. Wisata
S – O
1. Tradisional - Masyarakat
umum
2. Objek wisata - Nilai
budaya
3. Lapangan kerja - Sumber
usaha
4. Bahan baku - Seni karya
tangan
5. Lestari lingkungan-wisata
O – T
1. Masyarakat umum -
Produk modern banyak
diminati
2. Nilai budaya - SDM
kurang
3. Sumber usaha - Modal
terbatas
4. Seni karya tangan -
Generasi penerus kurang
-
19
terampil
5. Wisata - Persaingan
produksi
Treat
(Ancaman)
1. Produk modern
banyak diminati
2. SDM kurang
3. Modal terbatas
4. Generasi
penerus kurang
terampil
5. Persaingan
produksi
S – W
1. Tradisional - Produk
statis
2. Objek wisata - Kurang
kader
3. Lapangan kerja -
Penyesuaian lingkungan
4. Bahan baku - Produk
sesuai pesanan
5. Lestari lingkungan - Daya
saing rendah
S – T
1. Tradisional-Produk
modern banyak diminati
2. Objek wisata - SDM
kurang
3. Lapangan kerja - Modal
terbatas
4. Bahan baku - Generasi
penerus kurang terampil
5. Lestari lingkungan -
Persaingan produksi
-
20
Strenght – Opportunity (S – O)
Tradisional - Masyarakat umum
a. Meningkatkan seni tradisional dengan melalui show/ pameran
serta expo seni budaya
b. Meningkatkan aturan sosialisasi tentang peran seni budaya
dalam berbagai wadah pemersatu bangsa
c. Meningkatkan upaya menarik budaya lokal terhadap generasi
muda melalui pelatihan kerajinan tangan/ karya seni khusunya
“Bosara”
d. Menampilkan kejutan antara komunitas pengrajin dengan
instansi/ keduanya terkait (Stache holder)
e. Memanfaatkan sarana informasi (IT) sebagai wadah
pengembangan.
Objek wisata - Nilai budaya
a. Meningkatkan sarana wisata sebagai objek kunjungan wisatawan
mancanegara maupun domestik
b. Meningkatkan
c. Membangun pola pikir masyarakat terhadap pentingnya wisata
sebagai suatu kebutuhan seni hidup dengan kehidupan melalui
forum-forum pertemuan (loka karya, seminar, pertunjukan, dan
lain-lain)
d. Mengusulkan adanya program dari pihak pemerintah dan swasta
dalam menumbuhkembangkan wisata dan kerajinan tangan
e. Bekerja sama dengan lembaga pengawasan dan pendidikan
masyarakat melalui kekuatan buku pedoman kewisataan dan
kerajinan tangan.
-
21
Lapangan kerja - Sumber usaha
a. Meningkatkan kualitas produk Bosara serta terjangkau harganya
untuk masyarakat umum
b. Mempekerjakan masyarakat lokal sebagai SDM yang handal Bahan baku - Seni karya tangan
a. Melestarikan bahan baku produk melalui kerja sama dengan
sektor pertanian dan perkebunan
b. Meningkatkan sumber daya pengrajin melalui pelatihan
keterampilan karya seni produk bosara
c. Mendesain suatu acara hingga produk tersebut dapat menjadi
tampilan dalam suatu acara ritual dan acara resmi pemerintahan.
Lestari lingkungan - wisata
a. Meningkatkan kampanye lestari lingkungan budaya
b. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata
c. Meningkatkan gairah berwisata melalui iklan dan promosi
Strenght – weakness (S – W)
a. Meningkatkan event wisata tradisional
b. Meningkatkan SDM pengelola wisata
c. Meningkatkan dan mempertahankan bahan baku bosara
Strenght – Treat (S – T)
a. Meningkatkan kewaspadaan dalam pengelolaan tempat wisata
b. Meningkatkan kekuatan potensial melalui program wisata
c. Meningkatkan kader/ alumni pencinta budaya atau wisata
Opportunity – Treat (O – T)
a. Meningkatkan nilai ekonomi dari produk budaya
b. Meningkatkan kewaspadaan terhadap budaya asing dan
domestik
c. Meningkatkan daya saing produk bosara
-
22
C. Kerangka Pikir
Al-Quran
QS. At-Taubah : 105
QS At-Taubah : 24
Studi Empirik
1. Usaha bosara adalah
sebuah usaha krajinan
tangan yang
dikembangkan sejak dulu
hingga sekarang.
2. Dalam sebuah keluarga
terdapat kepala keluarga
beserta anggota
keluarganya yang selalu
diajarkan untuk jujur dan
bertanggung jawab.
Studi Teoritik
1. Jual beli 2. Supply & Demand
Jika harga barang naik maka penawaran berkurang.
Studi
Rumusan Masalah
Hipotesis
Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif
1. Pengembangan Ilmu 2. Manfaat Karya Ilmiah
3. Motivasi PenelitianLanjutan 4. Kesimpulan dan
Rekomendasi
-
D. Kerangka Konseptual KERANGKA KONSEPTUAL
Keterangan :
Usaha Bosara
(ξ)
Pendapatan
(n)
Keluarga
Berbasis
Syariah
(β)
Variabel
Modal (X1) Harga Produksi (Barang) (X2) Tenaga Kerja (X3)
Ibadah (Y1)
Tanggung Jawab (Y2)
Aqidah dan Akhlak (Y3)
Hasil Produksi (X6)
Pengeluaran (X5)
Pemasukan (X4)
Indikator
23
-
24
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan
yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban
sementara oleh karena jawaban yang ada adalah jawaban yang berasal
dari teori. Jawaban sesungguhnya hanya baru akan ditemukan apabila
peneliti telah melakukan pengumpulan data dan analisis data penelitian.13
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil penemuan
beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. H1 : diduga, variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel
pendapatan.
2. H2 : diduga, variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel
keluarga berbasis syariah.
3. H3 : diduga, variabel usaha bosara memiliki pengaruh terhadap
keluarga berbasis syariah.
13
Azuar juliandi dan Irfan, Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu bisnis. (Bandung: Citapustaka, 2013). h. 45
-
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data
diperoleh dari hasil pengamatan langsung di beberapa masyarakat di
Desa Tindang kabupaten Gowa. Maka dapat disimpulkan bahwa peneliti
menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dan
hubungan- hubungan kuantitatif.14
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa masyarakat yang ada di Desa
Tindang kabupaten Gowa, objek dalam penelitian ini adalah pengrajin
bosara di desa Tindang.
14 Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1, Jakarta : PT Bumi Aksara
-
26
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau
timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel bebas diantaranya usaha bosara (X1) dan pendapatan (X2).
2. Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang di
pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keluarga
berbasis syariah (Y).
D. Defenisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel :
1. Variabel Independent (X)
a. Usaha Bosara
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan penghasilan berupa uang atau barang yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
mencapai kemakmuran hidup. Tentu usaha yang dilakukan
secara terus menerus akan membuahkan hasil yang maksimal.
Artinya kalau berbicara usaha, kegiatan untuk mencapai
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung.15
15 www.idemotivasibisnis.blogspot.com (diakses 6 Oktober 2015)
-
27
b. Pendapatan dan Penghasilan
Pendapatan (Revenue) adalah pernyataan yang berhubungan
dengan uang atau keuangan dri keseluruhan hasil usaha pokok
produk atau jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam
suatu periode. Secara sederhana revenue merupakan jumlah
uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan
produk (barang atau jasa) dari pelanggan yang tidak berasal
dari penanaman modal. Sedangkan penghasilan (Income)
adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjualan dalam
jangka waktu tertentu yang telah kurangi dengan harga pokok
penjualan (HPP), beban dan biaya-biaya lainnya. Penghasilan
(Income) lebih menitik beratkan pada pengertian pendapatan
bersih (net income).16
2. Variabel Dependen (Y)
Keluarga muslim adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Secara harfiah berarti “seseorang yang berserah diri kepada Allah”
termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi. Kata muslim hanya
merujuk kepada penganut agama islam saja, kemudian pemeluk pria
disebut dengan Muslimin dan pemeluk wanita disebut Muslimah adalah
sebutan untuk wanita islam.17
16
Mustika. 2016. https://www.kanal.web.id diakses (11 November 2016) 17Lestari, Widya. 2016. https://www.risalahislam.com diakses (Agustus 2016)
-
28
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto, adalah “keseluruhan objek
yang diteliti.”18 Berdasarkan pendapat tersebut populasi dalam penelitian
ini adalah pengrajin bosara terhadap pendapatan keluarga berbasis
syariah desa Tindang Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa
sebanyak 93 pengrajin bosara.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, maka dari itu sampel dari penelitian ini adalah
pengrajin bosara yang berada di desa Tindang sebanyak 93 orang. Pada
saat penelitian berlangsung menggunakan rumus sloving, sebagai
berikut: Rumus : n =
( )
=
( )
= 75 orang
Keterangan : n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat error (0,05 %)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam
18 Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 102
-
29
penelitian ini adalah lembar angket. Tujuan dari pembuatan angket ini
adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah item
angket tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan
oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada
pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang
mendekati pilihan paling tepat dengan yang di alaminya. Angket penelitian
tertutup memiliki prinsip yang efektif jika di lihat dengan sudut pandang
peneliti sehingga jawaban responden dapat di sesuaikan dengan
kebutuhan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat
pengaruh berganda, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh dari dua
variabel independen terhadap satu variabel dependen. Obyek dalam
penelitian ini adalah pengrajin bosara di desa Tindang. Adapun metode
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Angket
Metode angket adalah metode yang menggunakan daftar
pertanyaan yang di siapkan dan disusun sedemikian rupa dan
harus di jawab oleh responden dengan memilih jawaban yang
disediakan.
-
30
Teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan
atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden sampel
yang akan diteliti. Jumlah pertanyaan yang ada, diambil dari
masing-masing item yang diperoleh dari masing-masing indikator
variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen.
Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar
lebih efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah
memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
menggunakan skala likert 5 poin. Jawaban responden berupa
pilihan lima alternative yang ada, yaitu :
Tabel 3.1 : Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab secara
lisan antara dua orang atau lebih, yang duduk berhadapan secara
-
31
fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Peneliti hanya
mengajukan beberapa pertanyaan yang sifatnya memperjelas data
dokumentasi dengan pengrajin bosara yang berada di desa
Tindang.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah,
notulen, dan lain sebagainya. Metode ini diperlukan untuk
menggali data-data tentang hal-hal yang perlu dari berkas arsip
yang berupa tulisan, foto, ataupun lainnya yang berkaitan dengan
penelitian.
H. Model Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dengan
menggunakan metode Partial Least Square (PLS) adalah suatu metode
yang berbasis keluarga regresi yang dikenalkan oleh Herman O A Word
untuk menciptakan dan pembangunan model dan metode untuk ilmu-ilmu
sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi19. PLS
memiliki asumsi data penelitian bebas distribusi (Distribution Free),
artinya data penelitian tidak mengacu pada salah satu distribusi tertentu
(misalnya distribusi normal). PLS merupakan metode alternatif dari
Structural Ecuation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk
19
Imam Ghozali, Hengky Latan, Parteal Least Squares, Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang:2015). H.17-18
-
32
mengatasi permasalahan hubungan di antara variabel yang kompleks
namun ukuran sampel datanya yang kompleks datanya kecil (30 sampai
100), mengingat SEM memiliki ukuran sampel data minimal 100. PLS
digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu konstrak dan
konstrak yang lain, serta hubungan suatu konstrak dan indikator-
indikatornya.20
PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan outer
model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak
dan konstrak yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi
hubungan antara konstrak dan indikator-indikatornya. Konstrak terbagi
menjadi 2 yaitu konstrak eksogen dan konstrak endogen. Konstrak
endogen merupakan konstrak penyebab, konstrak yang tidak dipengaruhi
oleh konstrak lainnya. Konstrak eksogen memberikan efek kepada
konstrak lainnya, sedangkan konstrak endogen merupakan konstrak yang
dijelaskan oleh konstrak eksogen. PLS dapat bekerja untuk model
hubungan konstrak dan indikator-indikatornya yang bersifat reflektif dan
formatif.
20 Ibid,h.32
-
33
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian
Luas kecamatan Bontonompo Selatan yaitu 29,24 km2 dengan
jumlah penduduk 30.145 jiwa pada tahun 2013. Bontonompo Selatan
lazim di singkat dengan kata “Bonsel” dimana seluruh wilayahnya
merupakan pemekaran dari kecamatan bontonompo. Bontonompo
Selatan adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Gowa
Sulawesi selatan. Kecamatan ini berjarak sekitar 30 Km dari ibu kota,
kabupaten Gowa ibu kota kecamatan bontonompo selatan berada di Desa
pa’bundukang. Kecamatan bontonompo selatan merupakan kecamatan
yang wilayahnya paling selatan di kabupaten Gowa yang sebagian besar
berbatas dengan kabupaten Takalar.
Padi dan batu merah merupakan produksi lokal di kecamatan
Bontonompo Selatan karena dimana wilayahnya merupakan dataran
rendah yang merupakan sawah-sawah. Mayoritas penduduk kecamatan
Bontonompo Selatan berprofesi sebagian besar petani, sebagian
berprofesi PNS dan sebagian lagi lainnya wiraswasta.
Terdapat 9 desa/kelurhan dikecamatan Bontonompo Selatan
kabupaten Gowa yaitu Bontoramba, Bontosunggu, Jipang, Pabundukang,
Salajangki, Salajo, Sengka, Tanrara dan desa Tindang. Desa yang ada di
-
34
kecamatan ini semuanya merupakan dataran rendah sehingga mayoritas
masyarakat bertani di Bontonompo Selatan lebih tinggi.
Desa Tindang merupakan desa yang berada diwilayah Kecamatan
Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Desa tersebut terletak di dataran
rendah dan memiliki udara cukup panas, desa tersebut adalah desa yang
berlokasi cukup strategis dan mudah dijangkau. Desa Tindang yang
memiliki penduduk sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) hidup rukun dan
damai antara satu dengan lainnya. Pekerjaan sehari-hari masyarakat
tersebut adalah bertani sedangkan ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan
memanfaatkan waktunya untuk membuat kerajinan tangan yaitu sebuah
bosara.
Bosara yang terbuat dari bahan daun lontar dan kerangka besi
yang dibalut dengan kain serta pernak pernik lainnya mampu menarik
perhatian masyarakat banyak. Bosara yang banyak diminati oleh
masyarakat dan permintaan pasar yang semakin meningkat seiring
berjalannya waktu, membuat masyarakat desa Tindang semakin giat
bekerja dan akhirnya menjadikan bosara sebagai pekerjaan tetap dalam
meningkatkan pendapatan keluarganya.
-
35
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Bontonompo Selatan
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
yang diperoleh dari Pengaruh Strategi Pengembangan Usaha Bosara
Terhadap Pendapatan Keluarga Berbasis Syariah di Desa Tindang dan
diolah dengan menggunakan Versi Smart Partial Least Square (Smart-
PLS-M3).
-
36
2. Deskripsi Hasil Penelitian
2.1 Usaha Bosara
Tabel 4.1 Usaha Bosara
No Indikator Pernyataan Responden
5 4 3 2 1
1 X1 (Modal) 51 20 2 2 -
2 X2 (Harga Produksi) 41 32 2 - -
3 X3 (Tenaga Kerja) 22 51 2 - -
Kesimpulan :
X1 = Untuk indikator (modal) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 51 responden atau 68%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel usaha bosara.
X2 = Untuk indikator (harga produksi) yang memiliki kategori sangat
setuju sebanyak 41 responden atau 54.66%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel usaha bosara.
X3 = Untuk indikator (tenaga kerja) yang memiliki kategori setuju
sebanyak 51 responden atau 68%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel usaha bosara.
-
37
2.2 Pendapatan
Tabel 4.2 Pendapatan
No Indikator Pernyataan Responden
5 4 3 2 1
1 X4 (Pemasukan) 30 44 1 - -
2 X5 (Pengeluaran) 38 34 3 - -
3 X6 (Hasil Produksi) 36 36 3 - -
Kesimpulan :
X4= Untuk indikator (pemasukan) yang memiliki kategori setuju sebanyak
44 responden atau 58.66%. Indikator ini mampu memengaruhi
variabel pendapatan.
X5= Untuk indikator (pengeluaran) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 38 responden atau 50.66%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel pendapatan.
X6=Untuk indikator (hasil produksi) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 36 responden atau 48%. Indikator ini mampu memengaruhi
variabel pendapatan.
2.3 Keluarga Berbasis Syariah
Tabel 4.3 Keluarga Berbasis Syariah
No Indikator Pernyataan Responden
5 4 3 2 1
1 Y1 (Ibadah) 36 35 3 1 -
-
38
2 Y2 (Tanggung Jawab) 31 42 2 - -
3 Y3 (Aqidah dan Akhlak) 31 43 1 - -
Kesimpulan :
Y1 = Untuk indikator (ibadah) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 36 responden atau 48%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.
Y2 = Untuk indikator (tanggung jawab) yang memiliki kategori setuju
sebanyak 42 responden atau 56%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.
Y3 = Untuk indikator (aqidah dan akhlak) yang memiliki kategori setuju
sebanyak 43 responden atau 57.33%. Indikator ini mampu
memengaruhi variabel keluarga berbasis syariah.
a. Uji Validasi Dan Reliability
Diperoleh nilai validasi dan reliability digunakan composite
reliability dengan nilai diatas 0,70 (>0,70) Usaha Bosara 0,03
-
39
b. Uji Model Specification
Measurement Model Specification
Manifest Variabel Scores (Original)
Struktural Model Specification
1) Measurement Model Specification
Measurement Model Specification adalah pengukuran
Mean (rata2) hasil indification yang terdiri dari X1 sampai
dengan X3 untuk variabel usaha bosara, X4 sampai dengan X6
untuk variabel pendapatan, Y1 sampai Y3 untuk variabel
keluarga berbasis syariah. Terlihat dari olah data menunjukkan
pada variabel usaha bosara adalah X1 rata2> 4, X2 rata
2> 5, X3
rata2> 4. Pada variabel pendapatan adalah X4 rata2> 4, X5
rata2> 4, X6 rata2> 4. Sedangkan pada variabel keluarga
berbasis syariah adalah Y1 rata2> 4, Y2 rata
2> 4, Y3 rata2> 4.
2) Manifest Variabel Scores
Variabel Usaha Bosara (ξ)
Variabel Pendapatan (n)
Variabel Keluarga Berbasis Syariah (β)
Manifest di variabel usaha bosara telah diukur dari (X1
sampai dengan X3) dan variabel pendapatan telah diukur dari
(X4 sampai dengan X6) serta variabel keluarga berbasis syariah
telah diukur dari (Y1 sampai dengan Y3).
-
40
3) Konstrak Structural Model Specification
Ini adalah struktur (path model) model jalur dengan
pengertian bahwa variabel (ξ) berpengaruh terhadap variabel
(n), variabel (n) berpengaruh terhadap variabel (β) sedangkan
variabel (ξ) berpengaruh terhadap variabel (β).
Partial Lear Square, untuk diketahui
Kriteria quality, dapat dilihat dari :
Overview
Redudancy
Cronbachs Alpha
Latent Variable Correlations
R Square
AVE
Communality
Total Effects
Composite Reliability
Struktur Model Specification Hasil olah data diperoleh melalui
USAHA BOSARA
(ξ)
PENDAPATAN
(n)
KELUARGA
BERBASIS SYARIAH
(β)
-
41
Smart Partial Least Square (Smart-PLS M3)
Tabel 4.4. Overview
AVE
Composite
Reliability
R
Square
Cronbach
s Alpha
Communalit
y
Redundanc
y
KELUARGA
BERBASIS SYARIAH
0,36138
3 0,432819
0,12736
7 -0,60072 0,361385 0,025837
PENDAPATAN
0,35952 0,163346 0,12440
5 -0,73522 0,35952 0,038703
USAHA
BOSARA
0,43444
2 0,033096 -0,61272 0,434442
Tabel 4.5. Redudancy
redundancy
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,025837
PENDAPATAN 0,038703
USAHA BOSARA
Tabel 4.6. Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
KELUARGA BERBASIS SYARIAH -0,60072
PENDAPATAN -0,73522
USAHA BOSARA -0,61272
-
42
Tabel 4.7. Latent Variabel Correlations
KELUARGA
BERBASIS SYARIAH
PENDAPATAN USAHA
BOSARA
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH 1
PENDAPATAN 0,314298 1
USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271 1
Tabel 4.8. R Square
R Square
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,127367
PENDAPATAN 0,124405
USAHA BOSARA
Tabel 4.9. AVE
AVE
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,361383
PENDAPATAN 0,35952
USAHA BOSARA 0,434442
-
43
Tabel 4.10. Communality
communality
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,361385
PENDAPATAN 0,35952
USAHA BOSARA 0,434442
Tabel 4.11. Total Effects
KELUARGA
BERBASIS
SYARIAH
PENDAPATAN USAHA
BOSARA
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
PENDAPATAN 0,25057
USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271
Tabel 4.12. Composite Reliability
Composite Reliability
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,432819
PENDAPATAN 0,163346
USAHA BOSARA 0,033096
-
44
Tabel 4.13. Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
Original Sample
(O)
Sample
Mean (M)
Standard Deviation
(STDEV)
Standard Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STERR|)
X1
-
45
Convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga tahap, yaitu indikator
validasi, reliabilitas konstrak, dan nilai average variance axtracted
(AVE). Indikator validitas dapat dapat dilihat dari nilai faktor loading.
Bila nilai faktor loading suatu indikator lebih dari 0,5 dan nilai t
statistik lebih dari 2,0 maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya bila
nilai loading faktor kurang dari 0,5 dan memiliki nilai t statistik kurang
dari 2,0 maka dikeluarkan dari model.
Semua loading faktor memiliki nilai t statistik lebih dari 2.0
sehingga jelas memiliki validitas yang signifikan. Nilai t statistik untuk
loading variabel etos kerja X1 sampai dengan X3 dan untuk variabel
nelayan X4 sampai dengan X6, berikut variabel pendapatan Y1
sampai dengan Y3 adalah valid.
Syarat jika faktor loading > 0,5 dan nilai t statistik < 2,0 maka
dikeluarkan dari model. Dan untuk model penelitian tersebut yang
dimana:
1) Variabel Usaha Bosara (ξ) yang dimana:
X1 (0,712)>0,5
X2 (1,097)>0,5
X3 (1,086)>0,5
2) Variabel Pendapatan (n) yang dimana:
X4 (0,049)0,5
X6 (1,052)>0,5
-
46
3) Variabel Keluarga Berbasis Syariah (β) yang dimana:
Y1 (1,048)>0,5
Y2 (0,302)0,5
Olah data tersebut menunjukkan faktor loading >0,5 yang
diartikan data sangat akurat (valid).
Semua loading faktor memiliki nilai t statistik lebih dari 2.0
sehingga jelas memiliki validasi yang signifikan. Nilai t statistik untuk
loading faktor indikator adalah (>2,0).
Tabel 4.14. Overview
AVE
Composite
Reliability
R
Square
Cronbach
s Alpha
Communalit
y
Redundanc
y
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
0,36138
3 0,432819
0,12736
7 -0,60072 0,361385 0,025837
PENDAPATAN
0,35952 0,163346 0,12440
5 -0,73522 0,35952 0,038703
USAHA
BOSARA
0,43444
2 0,033096 -0,61272 0,434442
Pemeriksaan selanjutnya dari convergent validity adalah
reliabilitas konstrak dengan melihat output composite reliability atau
cronbach’s alpha. Kriteria dikatakan reliable adalah nilai composite
reliability atau cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Dari output berikut
menunjukkan konstrak keluarga berbasis syariah memiliki nilai
cronbach’s alpha -0,60072 kurang dari 0,70. Tetapi, bila dilihat dari
nilai composite reliability, nilainya 0,432819 (>0,70), sehingga tetap
-
47
dikatakan tidak reliable. Konstrak lainnya memiliki nilai composite
reliability dan cronbach’s alpha diatas 0,70. Pemeriksaan terakhir
dari convergent validity yang baik adalah apabila nilai AVE lebih dari
0,50. Berdasarkan tabel berikut, semua nilai AVE Konstrak Usaha
Bosara, Pendapatan, dan Keluarga berbasis Syariah memiliki nilai
AVE diatas 0,50.
Evaluasi discriminant validity dilakukan dalam dua tahap, yaitu
melihat nilai cross loading dan membandingkan antara nilai kuadrat
korelasi antara konstrak dengan nilai AVE atau korelasi antara
konstrak dengan akar AVE. Kriteria dalam cross loading adalah
bahwa setiap indikator yang mengukur konstraknya haruslah
berkorelasi lebih tinggi dengan konstraknya dibandingkan dengan
konstrak lainnya. Hasil output cross loading adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15. Cross Loading
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH PENDAPATAN USAHA BOSARA
X1 0,158052 0,004824 -0,26225
X2 0,309117 0,208895 -0,77496
X3 -0,08697 -0,37142 0,796229
X4 -0,10189 0,027345 -0,17931
X5 0,336005 0,965852 -0,32476
X6 -0,03921 -0,38071 0,095177
Y1 0,447461 0,109584 -0,09568
Y2 -0,16408 0,074956 -0,03933
Y3 0,925747 0,274118 -0,23966
-
48
Korelasi X1, X2, dan X3, konstrak usaha bosara adalah -
0,26225< 0,7 dan -0,77496. Nilai korelasi indikator tersebut lebih
rendah dengan konstrak usaha bosara dibandingkan dengan
konstrak lainnya. Sama halnya dengan indikator X4, X5, dan X6. yang
berkorelasi lebih rendah dengan konstrak pendapatan.
Berdasarkan tabel cross loading di atas, setiap indikator
berkorelasi lebih rendah dengan konstraknya masing-masing
dibandingkan dengan konstrak lainnya, Sehingga dikatakan memiliki
discriminant validity yang baik. Pemeriksaan selanjutnya adalah
membandingkan antara korelasi dengan konstrak akar AVE
konstrak. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16. Latent Variabel Correlations
KELUARGA
BERBASIS SYARIAH
PENDAPATAN USAHA
BOSARA
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH 1
PENDAPATAN 0,314298 1
USAHA BOSARA -0,26906 -0,35271 1
d. Evaluasi Model Struktural
Setelah pemeriksaan model pengukuran terpenuhi, maka
selanjutnya adalah pemeriksaan terhadap model struktural.
Pemeriksaan ini meliputi signifikan hubungan jalur dan nilai R2 (R
Square).
-
49
Tabel 4.17. Part Coefficients (Mean,STDEV, T-Values)
Original Sample
(O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation
(STDEV)
Standard Error
(STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
PENDAPATAN -
> KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
0,25057 0,156463 0,239732 0,239732 1,045212
USAHA BOSARA
-> KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
-0,18068 0,110972 0,262825 0,262825 0,687449
USAHA BOSARA ->
PENDAPATAN
-0,35271 -0,08768 0,422896 0,422896 0,834037
Berdasarkan tabel Path Coeffiient di atas, hubungan jalur
yang signifikan adalah Usaha Bosara terhadap Pendapatan
(Hipotesis 1), Pendapatan terhadap Keluarga Berbasis Syariah
(Hipotesis 2), dan Usaha Bosara terhadap Keluarga Berbasis
Syariah (Hipotesis 3), karena memiliki nilai t statistic lebih besar dari
2,0.
Nilai akhir R2 (R Square) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18. R Square
R Square
KELUARGA BERBASIS SYARIAH 0,127367
PENDAPATAN 0,124405
USAHA BOSARA
-
50
Nilai R Square pendapatan adalah 0,124405. Artinya, usaha
bosara dan pendapatan secara simultan mampu menjelaskan
variability konstrak usaha bosara sebesar 12,7%.
Nilai R Square keluarga berbasis syariah adalah 0,127367.
Artinya, usaha bosara dan keluarga berbasis syariah mampu
menjelaskan variability konstrak intention sebesar 16,129%.
3. Jawaban Hasil Penelitian
3.1 Hipotesis 1 : Variabel Usaha Bosara Berpengaruh Terhadap
Variabel Pendapatan
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel Usaha Bosara memiliki pengaruh
terhadap variabel Pendapatan sebesar 0,834. Sedangkan berdasarkan
tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 0,834 lebih kecil dari ttabel=
1,67 menunjukkan bahwa pada hipotesis 1 ditolak karena tidak
berpengaruh yang signifikan antara variabel usaha bosara terhadap
pendapatan.
Hipotesis 1
Keterangan :
Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67
Nilai t hitung = 0,834
1,67 1,67
0,834
-
51
3.2 Hipotesis 2 : Variabel Pendapatan Berpengaruh Terhadap
Variabel Keluarga Berbasis Syariah
Hasil Pengujian outer model yang telah dilakukan, menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel Pendapatan berpengaruh terhadap
variabel Keluarga Berbasis Syariah sebesar 1,046. Sedangkan
berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 1,046 lebih kecil
dari ttabel= 1,67 menunjukkan bahwa pada hipotesis 2 ditolak karena tidak
berpengaruh yang signifikan antara variabel pendapatan berpengaruh
terhadap variabel keluarga berbasis syariah.
Hipotesis 2 Keterangan :
Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67
Nilai t hitung = 1,046
3.3 Hipotesis 3 : Variabel Usaha Bosara Berpengaruh Terhadap
Variabel Keluarga Berbasis Syariah
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel usaha bosara berpengaruh terhadap
variabel keluarga berbasis syariah sebesar 0,687. Sedangkan
1,046
1,67 1,67
-
52
berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung= 0,687 lebih kecil
dari ttabel= 1,67 yang menunjukkan bahwa pada hipotesis 3 ditolak karena
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel usaha bosara
berpengaruh signifikan terhadap variabel keluarga berbasis syariah.
Hipotesis 3
Keterangan :
Nilai teoritis / nilai t tabel = 1,67
Nilai t hitung = 0,687
0,687
7
1,67 1,67
-
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel pendapatan.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel usaha
bosara dapat memengaruhi variabel pendapatan tetapi tidak
signifikan.
2. Variabel pendapatan berpengaruh terhadap variabel keluarga
berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
variabel pendapatan dapat memengaruhi variabel keluarga
berbasis syariah tetapi tidak signifikan.
3. Variabel usaha bosara berpengaruh terhadap variabel keluarga
berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
variabel usaha bosara dapat memengaruhi variabel keluarga
berbasis syariah tetapi tidak signifikan.
B. Saran
1. Melalui penelitian ini, cara berfikir kita mampu mempelajari dan
mengetahui bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan penuh
semangat serta doa dan selalu bekerja keras mampu meningkatkan
-
54
perekonomian keluarga dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
2. Melalui karya ilmiah ini, wawasan tentang ilmu kewirausahaan,
sedikit banyak membuka cakrawala berfikir kita, bagaimana
mengembangkan sebuah usaha dalam keluarga untuk
meningkatkan ekonomi ummat yang maju serta bagaimanai
pendapatan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat banyak
3. Untuk peneliti lanjutan menjadi bahan referensi atau acuan dalam
melakukan penelitian mengenai pengaruh strategi usaha bosara
serta perannya dalam membantu peningkatan pendapatan
keluarga dan kesejahteraan masyarakat banyak.
C. Rekomendasi
1. Rekomendasi dari hasil olah data terhadap pengaruh dimana
variabel usaha bosara terhadap variabel pendapatan tidak
berpengaruh signifikan. Walau dalam analisis dinyatakan tidak
berpengaruh, hal ini masih dalam proses usaha pengembangan
dengan penelitian tersebut, dapat dipastikan untuk melakukan
peningkatan usaha melalui perbaikan kualitas bosara dan juga
usaha bosara tersebut, masih menjadi kebutuhan tersier untuk
setiap kehidupan.
2. Variabel pendapatan terhadap keluarga berbasis syariah, dalam
analisis statistik menyatakan belum berpengaruh signifikan. Hal ini
-
55
disebabkan karena masyarakat setempat mempunyai lapangan
kerja lain sehingga usaha ini masih menuntut perkembangan
masyarakat terhadap ekonomi.
3. Untuk variabel usaha bosara terhadap keluarga berbasis syariah
badan statistik pengaruh, belum berpengaruh signifikan. Hal ini
dikarenakan usaha bosara masih berjalan menurut kebutuhan
masyarakat, jika masyarakat menuntut kebutuhan akan alat bosara
tersebut, dapat dipastikan usaha ini akan meningkat lebih maju.
Karena pertumbuhan perkembangan usaha bosara tersebut, pada
suatu saat akan menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
-
56
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat. 2001. “Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Batu”. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No. 2,h. 283
Atika Tri Puspitasari, Widiyanto. 2015.“Strategi Pengembangan Industri
Kecil Lanting Di Kabupaten Kebumen”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol. X No. 2. h.118
Azuar juliandi dan Irfan, Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu
bisnis. (Bandung: Citapustaka, 2013). h. 45 Faisal, Noor. 2010, Organisasi dan Manajemen. Yogyakarta : Penerbit
Buku Deepublish.h. 43 Haedah, Nur. 2013. “ Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan
tangan Di Kabupaten Takalar” Skripsi Program Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Makassar. h.1
Mustika. 2016.https://www.kanal.web.id diakses (11 November 2016) Lestari, Widya. 2016. https://www.risalahislam.com diakses (Agustus
2016) Ibid,h.32 Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1, Jakarta : PT Bumi
Aksara Imam Ghozali, Hengky Latan, Parteal Least Squares, Konsep, Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang:2015). H.17-18
Kasiram. 2008.Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. h.149 Martopo, Soenarno. 2006, Jurnal Pendidikan Vokasi. Jakarta : Daftar
Pustaka. h. 213 dan 11 Nurhadi. 2004, Jelajah Cakrawala Sosial. Yogyakarta : Pusat Pembukuan QS. Al-Jumu’ah ayat 9-10Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen
Agama RI QS. Al-Hasyr (59) Ayat 7
-
57
Ratna Evy. K. 2001. Usaha Industri dan kerajinan Indonesia. Jakarta : PT. Mutiara
Ruslan Abdul Ghofur Noor. 2013.Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. h.67-68 Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h.
102 Sukirno. 2011. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 36 Sukirno. 2011. Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. h. 37 Sumber Widya. h.5 Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas www.idemotivasibisnis.blogspot.com (diakses 6 Oktober 2015)
-
RIWAYAT HIDUP
Nur Aeni, lahir di Gowa pada tanggal 09 Maret 1997
dari pasangan suami istri bernama Canci dan Seko’
yang beralamat di Jalan Poros Bontonompo Kelurahan
Bontoramba Kecamatan Bontonompo Selatan
Kabupaten Gowa. Penulis adalah anak keempat dari
empat bersaudara.
Penulis mengawali pendidikan di sekolah dasar pada tahun 2003-2009
yakni di SD Inpres Kampung Parang, kemudian melanjutkan kejenjang
menengah pertama pada tahun 2009-2012 di SMP Negeri 3 Galesong
Selatan, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi di SMA Negeri 1 Bontonompo Selatan pada tahun 2015
karena tekad dan kemauan yang kuat serta adanya dorongan dari orang
tua, dan mulai tahun 2015 penulis mengikuti program S1 Prodi Hukum
Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar.
-
LAMPIRAN
-
Tabel of Contents (Complete)
Algoritma
-
Inner Model T-Statistic
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
PENDAPATAN USAHA
BOSARA
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
PENDAPATAN 1,045212
USAHA BOSARA 0,687449 0,834037
Outer Model T-Statistic
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH PENDAPATAN USAHA BOSARA
X1
0,712183
X2
1,097968
X3
1,086141
X4
0,049482
X5
1,997182
X6
1,052693
Y1 1,048379
Y2 0,302517
Y3 2,226448
Path Coefficients
KELUARGA
BERBASIS SYARIAH
PENDAPATAN USAHA
BOSARA
KELUARGA BERBASIS
SYARIAH
PENDAPATAN 0,25057
USAHA BOSARA -0,18068 -0,35271
-
DOKUMENTASI
-
1 SAMPUL.pdf (p.1)6 KATA PENGANTAR.pdf (p.5-7)7 DAFTAR ISI.pdf (p.8-9)8 DAFTAR TABEL.pdf (p.10)9 DAFTAR GAMBAR.pdf (p.11)10 SKRIPSI BAB 1-5.pdf (p.12-68)11 RIWAYAT HIDUP.pdf (p.69)12 LAMPIRAN.pdf (p.70-74)SURAT.pdf (p.75-78)Untitled-13.pdf (p.1)Untitled-15.pdf (p.2)Untitled-17.pdf (p.3)Untitled-19.pdf (p.4)