pengaruh suhu
TRANSCRIPT
-
5/26/2018 pengaruh suhu
1/15
LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
ENZIM IIMetode Pengaruh Suhu
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan PraktikumBiokimia Pangan
Oleh :
Nama : Firni Rismawati NRP : 11.302.0021Meja : 10 (sepuluh)Kelompok : A
Asisten : Rayi Annissa TiaraswaraTanggal Percobaan : 20 April 2013
LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURURSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2013
-
5/26/2018 pengaruh suhu
2/15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANENZIM I
METODE PENGARUH SUHU
Firni Rismawati : 11.302.0021Yuke rusiani : 11.302.0022
INTISARI
Tujuan uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim adalah untukmengetahui adanya pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.
Prinsip uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim adalahberdasarkan pada perbedaan suhu pada enzim dimana pada suhuminimum kecepatan reaksi berlangsung lambat sedangkan padasuhu yang lebih tinggi (optimum) berlangsung paling cepat dan padasuhu maksimum reaksi berlangsung lambat.
Berdasarkan hasil percobaan pada uji pengaruh suhu terhadapaktivitas enzim dapat disimpulkan bahwa enzim aktif bekerja padasuhu 37C.
I. PENDAHULUANBab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang
Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan,dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang PercobaanKegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amatlah rumit.
Hal ini mudah dimengerti bila mengingat demikianberagamnya bahan yang digunakan sebagai nutrien oleh sel
di satu pihak dan berbagai ragam substansi yang disintesismenjadi komponen-komponen sel di pihak lain. Cara selmelakukannya terletak pada enzim, suatu substansi yang adadalam sel dalam jumlah yang sangat kecil dan mampumenyebabkan terjadinya bermacam-macam perubahan yangberkaitan dengan proses-proses selular (dan kehidupan). Takmungkin ada kehidupan tanpa enzim (Pelczhar, 1986).
Enzim sebagai protein akan mengalami denaturasi jikasuhunya dinaikkan. Akibatnya daya kerja enzim menurun.
-
5/26/2018 pengaruh suhu
3/15
Pada suhu 45C efek predominanya masih memperlihatkankenaikan aktivitas sebagaimana dugaan dalam teori kinetik.Tetapi lebih dari 45C menyebabkan denaturasi ternal lebih
menonjol dan menjelang suhu 55C fungsi katalitik enzimmenjadi punah (Gaman, 1994).
1.2. Tujuan PercobaanTujuan uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim adalah
untuk mengetahui adanya pengaruh suhu terhadap aktivitasenzim.
1.3. Prinsip PercobaanPrinsip uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim adalah
berdasarkan pada perbedaan suhu pada enzim dimana padasuhu minimum kecepatan reaksi berlangsung lambatsedangkan pada suhu yang lebih tinggi (optimum)berlangsung paling cepat dan pada suhu maksimum reaksiberlangsung lambat.
1.4.Reaksi Percobaan
E + S ES
ES E + S
Gambar 1. Reaksi Kimia Uji Konsentrasi Substrat
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Enzim, (2) Faktoryang Mempengaruhi Kerja Enzim, dan (3) Pengaruh Suhu
2.1. EnzimEnzim merupakan zat yang berperan sangat penting
dalam proses metabolisme dan katabolisme di dalam tubuhmakhluk hidup, serta mempunyai kekhasan tersendiri. Didalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainankekhasannya, artinya suatu enzim hanya mampu menjadikatalisator untuk reaksi tertentu saja (Poedjiadi, 2005).
Pada umumnya enzim tersusun atas dua bagian yaituapoenzim dan koenzim. Apoenzim adalah bagian protein dari
-
5/26/2018 pengaruh suhu
4/15
enzim yang memiliki sifat tidak tahan panas dan berfungsiuntuk menentukan kekhususan dari enzim, contohnya darisubstrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan
tergantung dari enzimnya. Sedangkan koenzim merupakangugus prostetik yang terkait erat pada apoenzim. Akan tetapi,koenzim tidak begitu terkait erat oleh apoenzim dan mudahdipisahkan dengan cara dialisis. Koenzim bersifat tahan panas(termostabil) dan mengandung ribosa dan fosfat. Fungsi darikoenzim adalah untuk menentukan sifat dari reaksinya dandapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen,misalnya pada koenzim NADP (Nicotaimida AdeninDenukleotida Phospat), maka reaksi yang terjadi adalah reaksi
dehidrogenase. Apabila antara apoenzim dan koenzimdipisahkan satu sama lainnya maka akan menyebabkanenzim tidak aktif, namun keduanya dapat digabungkanmenjadi holoenzim (Pelczhar, 1986).
2.1. Faktor yang Mempengaruhi Kerja EnzimFaktor-faktor yang dapat mempenaruhi kerja enzim
diantaranya adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat,pengaruh suhu, pengaruh pH, dan adanya inhibitor(Poedjiadi, 2005).
2.2. Pengaruh SuhuReaksi yang menggunakan katalis enzim dapat
dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu rendah reaksi kimiaberlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggireaksi berlangsung ledih cepat (Poedjiadi, 2005).
Enzim merupakan suatu protein, maka kenaikan suhudapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabilaterjadi proses denaturasi, maka bagian aktif dari enzim akan
terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzimmenjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akanmenurun (Poedjiadi, 2005).
III. BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Bahan yangDigunakan, (2) Alat yang Digunakan, dan (3) ProsedurPercobaan.
-
5/26/2018 pengaruh suhu
5/15
3.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan pada uji pengaruh suhu terhadapaktivitas enzim adalah kedelai,kentang, urea, katekol, dan
aquadest.
3.2. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan pada uji pengaruh suhuterhadap aktivitas enzim adalah pipet tetes, tabung reaksi,botol semprot, pendingin (freezer), gelas kimia, dan penangasair.
3.3. Prosedur Percobaan
15 tetes substrat
15 tetes
ekstrak
Diamkan selama 15 menit dan
amati
0 C 37 C 70 C
Gambar 2. Metode Pengaruh Suhu
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) HasilPengamatan dan (2) Pembahasan.
-
5/26/2018 pengaruh suhu
6/15
4.1. Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
Suhu Ekstrak Substrat WarnaHasil
I
Hasil
II0C
A Urea
Putih - -
37C Merah muda + +
70CMerah muda
dengan gumpalan- -
0C
B Katekol
Coklat - -
37C Coklat + +
70CGumpalan coklat
dan endapan
putih
- -
(Sumber : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013)Ket : (+) : Enzim aktif bekerja
(-) : Enzim tidak aktif bekerjaHasil I : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan 2013
4.2. PembahasanBerdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa
enzim aktif bekerja pada suhu optimumnya,yaitu pada suhu37C.
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Pengaruh Suhu Sampel A
-
5/26/2018 pengaruh suhu
7/15
Gambar 4. Hasil Pengamatan Uji Pengaruh Suhu Sampel BPercobaan dilakukan pada suhu yang berbeda-beda yaitu
pada 0C, 37C, dan 70C. Tujuan dilakukan pada suhu yangberbeda-beda ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim
pada suhu yang berbeda. Pada suhu 0C dianggap sebagai
suhu minimum untuk mengetahui aktivitas enzim karena padasuhu di bawah 0C enzim masih dapat bekerja walaupundengan kecepatan yang sangat minimum. Pada suhu 37Cdianggap sebagai suhu optimum untuk mengetahui kecepatanreaksi enzim dan pada suhu 70C dianggap sebagai suhumaksimum untuk mengetahui kecepatan reaksi enzim karenasebagian besar enzim mengalami denaturasi pada suhu 55-65C.
Faktor-faktor yang dapat mempenaruhi kerja enzim
diantaranya adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat,pengaruh suhu, pengaruh pH, dan adanya inhibitor(Poedjiadi, 2005).
Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasidapat menaikkan kecepatan reaksi. Koefisien suhu suatureaksi diartikan sebagai kenaikan kecepatan reaksi sebagaiakibat kenaikan suhu 10 C. Kenaikan suhu pada saat mulaiterjadinya proses denaturasi akan mengurangi kecepatanreaksi. Oleh karena adanya dua pengaruh yang berlawanan,
-
5/26/2018 pengaruh suhu
8/15
maka akan terjadi suatu titik optimum, yaitu suhu yang palingtepat bagi suatu reaksi yang menggunakan enzim tertentu(Poedjiadi, 2005).
Gambar 5. Grafik Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas EnzimSuhu optimum adalah suhu yang menyebabkan
terjadinya reaksi kimia dengan kecepatan paling besar. Padaumumnya enzim yang terdapat pada hewan mempunyai suhuoptimum antara 40 C 50 C, sedangkan pada tumbuhanantara 50 C 60 C. Sebagian besar enzim terdenaturasi
pada suhu di atas 60C (Poedjiadi, 2005).
Untuk enzim, suhu optimal antara 35C dan 40C, yaitusuhu tubuh. Pada suhu di atas dan di bawah optimalnya,aktifitas enzim akan berkurang. Di atas suhu 50 C enzimsecara bertahap menjadi inaktif karena protein terdenaturasi.Pada suhu 100 C semua enzim rusak. Pada suhu yangsangat rendah, enzim tidak benar-benar rusak tetapiaktivasinya sangat banyak berkurang (Gaman, 1994).
Suhu yang tinggi akan menaikkan aktivitas enzim namunsebaliknya juga akan mendenaturasi enzim
(Martoharsono, 1994). Peningkatan temperatur dapatmeningkatkan kecepatan reaksi karena molekul atommempunyai energi yang lebih besar dan mempunyaikecenderungan untuk berpindah. Ketika temperaturmeningkat, proses denaturasi juga mulai berlangsung danmenghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini dikarenakanadanya rantai protein yang tidak terlipat setelah pemutusanikatan yang lemah sehingga secara keseluruhan kecepatanreaksi akan menurun (Lee, 1992).
-
5/26/2018 pengaruh suhu
9/15
Seperti katalis lain, kecepatan suatu reaksi yangmenggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzimtersebut. Pada konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi
bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim(Poedjiadi, 1994).
Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzimdengan enzim yang derajat kemurnianya tinggi. Aktivitasenzim merupakan ukuran lenyapnya reaktan atau munculnya
produk dari reaksi yang dikatalisis. Hubungan antara lajurekasi dengan konsentrasi enzim berbanding lurus. Semakinbesar konsentrasi enzim maka makin cepat laju reaksi(Pelczhar, 1986).
Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkankecepatan reaksi enzimatik. Dapat dikatakan bahwakecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengankonsentrasi enzim [E]. Makin besar konsentrasi enzim, reaksimakin cepat (Soewoto, 2000).
Konsentrasi enzim yang tetap dan konsentrasi substratakan menaikkan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada bataskonsentrasi tertentu tidak terjadi kenaikkan kecepatan reaksiwalaupun konsentrasi substrat diperbesar. Agar dapat terjadi
kompleks enzim substrat diperlukan adanya kontak atauhubungan antara substrat dengan enzim. Kontak tersebutterjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebutbagian aktif. Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktifenzim hanya menampung substrat sedikit. Bila konsentrasisubstrat diperbesar maka makin banyak substrat yang dapatberhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makinbesar. Pada hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan
reaksi. Pada suatu batas konsentrasi substrat tertentu, semuabagian aktif enzim telah dipenuhi oleh substrat atau telahjenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini, bertambahbesarnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan bertambahbesarnya konsentrasi kompleks enzim substrat sehingga
jumlah hasil reaksi-reaksipun tidak bertambah besar(Poedjiadi, 2005).
Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadapefektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks
-
5/26/2018 pengaruh suhu
10/15
enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ionpada enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat menyebabkanterjadinya proses denaturasi dan akan mengakibatkan
menurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 2005).Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim
tergantung pada pH lingkungannya. Enzim dapat berbentukion positif, ion negatif atau ion bermuatan ganda (zwitter ion).dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruhterhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentukkompleks enzim substrat (Poedjiadi, 2005).
Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi disebutinhibitor. Hambatan yang dilakukan oleh inhibitor dapat berupa
hambatan tidak reversibel atau hambatan reversibel.Hambatan tidak reversibel pada umumnya disebabkan olehterjadinya proses dekstruksi atau modifikasi sebuah gugusfungsi atau lebih yang terdapat pada molekul enzim.Hambatan tidak reversibel berupa hambatan bersaing atautidak bersaing (Poedjiadi, 2005).
Gambar 6. Kacang Kedelai
Kandungan gizi kacang kedele yaitu, Mineral 3261 mg,Mineral Kalium 1835 mg, Magnesium 225 mg, Protein 2,8 g,Lemak 1,5 g, Karbohidrat 3,6 g, Serat 0,1 g, Vitamin A 110mcg, Vitamin B 407 mcg, Kalori 331 g, Hidrat arang 34,8 g,Fosfor 585 g, dan sebagian besar didalam kandungan inimemiliki nilai gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh(Junaidi, 2013).
-
5/26/2018 pengaruh suhu
11/15
Gambar 7. Kentang
Kandungan gizi kentang per 100 g BDD adalah :Tabel 2. Kandungan Pada Kentang
Kandungan Gizi Jumlah
Energi 83,00 kal
Protein 2,00 g
Lemak 0,10 g
Karbohidrat 19,10 g
Kalsium 11,00 mg
Fosfor 56,00 mg
Serat 0,30 g Besi 0,70 mg
Vitamin A 0,00 RE
Vitamin B1 0,09 mg
Vitamin B2 0,03 mg
Vitamin C 16,00 mg
Niacin 1,40 mg
(Hidayah, 2013).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan(2) Saran.
5.1. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan pada uji pengaruh suhu
terhadap aktivitas enzim dapat disimpulkan bahwa enzim aktifbekerja pada suhu 37C.
-
5/26/2018 pengaruh suhu
12/15
5.2. SaranLebih teliti dan memahami prosedur agar didapat hasil
yang tepat, serta jangan lupa membersihkan alat yang akan
digunakan untuk praktikum sebelum memulai percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Gaman, P.M & K.B. Sherrington. (1994). Ilmu Pangan,Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi.Universitas Gadjah Mada press. Yogyakarta.
Hidayah, N. (2013). Manfaat Kentang Bagi Kesehatan.Melalui
http://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=185:manfaat-kentang-bagi-kesehatan&catid=53:artikel&Itemid=49. Diakses : 23-04-2013. Bandung.
Junaidi. (2013). Kandungan Gizi dan Manfaat KacangKedelai. Melalui http://wawan-
junaidi.blogspot.com/2009/11/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang.html. diakses : 23-04-2013. Bandung.
Lee, J. M. (1992). Biochemical Engineering. Prentice HallInc. New Jersey.
Martoharsono, S. (1994). Biokimia jilid 1. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta.
Pelczhar, Michael J. (1986). Mikrobiologi Dasar. PenerbitUniversitas Indonesia. Jakarta
Poedjiadi, Anna. (1994), Dasa-Dasar Bokimia. UniversitasIndonesia Press; Jakarta.
Soewoto, Hafiz, dkk. (2000). Biokimia EksperimenLaboratorium. Widya Medika; Jakarta.
-
5/26/2018 pengaruh suhu
13/15
LAMPIRAN INTERNET
ManfaatKentang Bagi
Kesehatan
PDF Array Cetak Array E-mail
Oleh Bq. Nurul Hidayah
Senin, 05 Januari 2009 20:09
Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin yang
cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang
terlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati
menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur.
Juga menghasilkan keluwesan tubuh dan berguna untuk proses
peremajaan. Selain itu, baik untuk pengobatan jantung dan dapatpula digunakan untuk pengobatan catarrhal (penyakit hidung
tenggorokan yang menyebabkan hidung selalu beringus). Kandungan
protease inhibitornya yang tinggi dapat menetralkan virus-virus
tertentu dan menghambat serangan kanker. Inhibitor yang diekstrak
dari kentang mempunyai kemampuan sebagai aktivitas yang sangat
kuat. Selain bagian isi, kulitnyapun cukup bermanfaat. Bagian ini
ternyata kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegah
mutasi sel-sel yang mengarah pada kanker. Dalam hal ini kulit
kentang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang dapatmenetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang akan mengarahpada sejumlah penyakit, termasuk kanker. Kentang yang dibuat sop
bermanfaat bagi pengobatan asam urat, ginjal, dan penyakit
lambung. Selain itu juga, dapat digunakan untuk mengganti mineral
dalam system tubuh.
Dari beberapa pustaka dan informasi lainnya dapat disimpulkan
bahwa kentang sangat bermanfaat bagi:- Pencegahan kanker
- Pengobatan asam urat, ginjal, system lambung, dan jantung- Kesehatan lever, jaringan tubuh dan otot
- Proses peremajaan sel-sel/jaringan tubuh
Kelemahannya, kentang mempunyai indeks glycemia yang cukuptinggi dan mengandung solanin. Indeks glycemia yang tinggi dapat
menaikkan insulin dan gula darah dengan cepat sehingga dapat
merugikan penderita diabetes. Kandungan solanin bila terlalu banyak
dapat menyebabkan mual, muntah dan diare. Untuk mencegah hal
tersebut yaitu dengan cara menurunkan reaksi solanin dengan cara
-
5/26/2018 pengaruh suhu
14/15
penyimpanan di tempat pendingin atau lembab. Kentang memiliki
kadar air yang cukup tinggi, sekitar 78%, sumber vitamin C dan B1
serta beberapa jenis mineral seperti fospor, zat besi, dan kalium.
Karbohidrat merupakan zat gizi terbesar yang dikandung kentang.Selain itu, kentang juga mengandung protein dalam jumlah yang
lumayan serta thiamin dan niasin. Dalam 100 g kentang terkandung
83 kalori. Kandungan gizi kentang per 100g BDD disajikan dalam
table berikut:Tabel: Kandungan Gizi Kentang per 100 g BDD
Kandungan Gizi Jumlah
Energi 83,00 kal
Protein 2,00 g
Lemak 0,10 g
Karbohidrat 19,10 g
Kalsium 11,00 mg
Fosfor 56,00 mg
Serat 0,30 g
Besi 0,70 mg
Vitamin A 0,00 RE
Vitamin B1 0,09 mg
Vitamin B2 0,03 mg
Vitamin C 16,00 mgNiacin 1,40 mg
Sumber: Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 dalam Buah
dan Sayur untuk Terapai
(BNH, taken from Buletin Teknopro Hortikultura dalam Kumpulan
Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna : Kentang. Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian bekerjasama
dengan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi
Badan Litbang Pertanian, 2007)
Disclaimer
Hak Cipta 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
NTB
Jl. Raya Peninjauan Narmada, Lombok Barat - NTB (83371),
Indonesia
Telp. (0370) 671312 Fax. (0370) 671620 e-mail: bptp-
-
5/26/2018 pengaruh suhu
15/15
Home
Biologi
Pendidikan
Sosial Sejarah
Browse Home BIOLOGI , Budidaya Pertanian Kandungan gizi
dan Manfaat Kacang kedelai
Kandungan gizi dan Manfaat Kacang kedelaiKANDNGAN GIZI KACANG KEDELAI
Kandungan gizi kacang kedele yaitu, Mineral 3261 mg, Mineral
Kalium 1835 mg, Magnesium 225 mg, Protein 2,8 g, Lemak1,5 g,
Karbohidrat 3,6 g, Serat 0,1 g, Vitamin A 110 mcg, Vitamin B 407
mcg, Kalori 331 g, Hidrat arang 34,8 g, Fosfor 585 g, dan sebagianbesar didalam kandungan ini memiliki nilai gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh.
MANFAAT KACANG KEDELAI
Protein yang terkandung dalam kacang kedele kaya akan asam
amino arginin dan glisin. Kedua asam amino ini merupakan
komponen penyusun hormon insulin dan glukogen yang diseskresi
oleh kelenjar pankreas dalam tubuh kita dengan itu jaringan tubuh
akan makin meingkat. Dengan meningkatnya kadar hormon insulin
ini, kadar glukosa darah akan berkurang karena sebagian akandiubah menjadi energi. Inilah yang pada akhirnya akan membuat
gejala diabetes dapat tertekan. Selain sebagai penekan diabetes
kacang kedele juga dapat mengatasi hipertensi karena didalam susu
kacang kedele terdapat suatu zat bernama isoflavon yang mampu
mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit diantaranya
adalah hipertensi dan diabetes. Selain untuk mencegah dan
mengobati hipertensi dan diabetes kacang kedele juga untuk,
melancarkan metabolisme, melancarkan pencernaan, merupakan
nutrisi pelengkap, meningkatkan sistem imunitas, memperkuatstruktrur matrixs tulang, mencegah obesitas, mencegah penyakit
ginjal, mengurangi gejalajantung koroner, mengurangi gejala stroke,
mengurangi gejala rematik dan asam urat, mengurangi gejala maag.
Hal itu dapat terjadi karena kandungan isoflavon dalam kacang
kedele.
Publish By Admin Saturday, November 21, 2009Kategory Kandungan gizi dan Manfaat Kacang kedelai
BIOLOGI , Budidaya Pertanian Media Pembelajaran