pengaruh tingkat pendidikan, usia, dan motivasi membayar pajak terhadap ... · pengaruh tingkat...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI
Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Kupang
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
NIM : 142114061
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI
Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Kupang
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
NIM : 142114061
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Dalam kesesakan aku telah berseruh kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku
dengan memberi kelegaan
(Mazmur 118:5)
Skripsi ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus
Bunda Maria,
Bapakku Yoseph Marianus Laynurak
Ibuku Yovita Meriana Bere
Kakakku Ignasia Dyan Yosita Lainurak (Alm)
Kakakku Ignatia Berlian Yosevin Lainurak
dan semua keluarga yang setia mendukungku
Terima kasih atas dukungan kalian
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP
Pratama Kupang dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 18 Januari 2019 adalah
hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasa yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Yang membuat pernyataan,
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Faustin Dyan Kristanti Lainurak
N I M : 142114061
Demi pembangunan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI
Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Kupang
Berserta perangkat yang diberikan. Demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media
lain, mengelolahnya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Yang membuat pernyataan,
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Yang Maha Baik, karena atas
rahmat, hikmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama
Kupang)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Johanes Eka Pryatma, M. Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Ignatius Aryono Putranto, S.E., M.Acc., Ak., selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kedua orang tua, papa Yosep M. Laynurak dan mama Yovita M. Bere
yang telah memberikan dukungan, doa, semangat dan motivasi untuk
penulis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
4. Kakak-kakakku tercinta, Ignasia Dyan Yosita Lainurak (Alm) dan Ignatia
Berlian Yosevin Lainurak yang telah memberikan dukungan, doa,
semangat dan motivasi untuk penulis.
5. Mbah Via, serta semua keluarga besar Lainurak, Kadarsoyo, Apo-Ledjo
yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.
6. Saudara-saudara tercinta Verany Anastasya Mauboi dan Azarya Bees yang
selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi dan doa.
7. Sahabat-sahabat tercinta: Ambar, Mbak Valen, Mbak Yiyin, Mbak Gita,
Della, dan Viani Toda, serta teman-teman akuntansi kelas B angkatan
2014, yang telah memberikan semangat dan motivasi.
8. Teman-teman MPAT bimbingan pak Aryono yang saling menyemangati
dan mau berbagi.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………………. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS………………….. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xiv
ABSTRAK………………………………………………………………………… xv
ABSTRACT……………………………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A Latar Belakang Masalah…….………………………………………… 1
B Rumusan Masalah…………………………………………………….. 3
C Batasan Masalah……………………………………………………… 4
D Tujuan Penelitian……………………………………………………… 4
E Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 5
F Sistematika Penulisan…………………………………………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….. 7
A Pajak…………………………………………………………………… 7
B Sistem Pemungutan Pajak …………………………………………… 9
C Kepatuhan Perpajakan………………………………………………… 10
D Wajib Pajak (WP)…………………………………………………….. 15
E Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi……………………… 19
F Usia Wajib Pajak Orang Pribadi………………………………………. 19
G Motivasi Membayar Pajak…………………………………………….. 20
H Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 21
I Hipotesis………………………………………………………………. 22
J Kerangka Pemikiran…………………………………………………… 26
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….. 27
A Jenis Penelitian…………………………………………………………… 27
B Subjek dan Objek Penelitian………………………………………….. 27
C Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………………. 27
D Populasi dan Sampel…………………………………………………... 28
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
E Sumber Data…………………………………………………………… 29
F Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………. 29
G Variabel Penelitian …………………………………………………… 32
H Teknik pengujian Instrument ………………………………………… 37
I Teknik Analisis Data ………………………………………………… 38
BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA KUPANG…………………… 41
A Sejarah KPP Pratama Kupang ……………………………………….. 41
B Bentuk Instasi dan Bidang Kerja……………………………………… 42
C Visi, Misi dan Tujuan KPP Pratama Kupang…………………………. 42
D Tujuan KPP Pratama Kupang…………………………………………. 43
E Struktur Organisasi KPP Pratama Kupang……………………………. 43
F Uraian Tugas KPP Pratama kupang…………………………………… 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………………. 50
A Deskripsi Data Responden…………………………………………….. 50
B Pengujian Instrumen…………………………………………………... 54
C Deskripsi Data Variabel………………………………………………. 62
D Analisis Data..………………………………………………………… 65
E Pembahasan…………………………………………………………... 73
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………. 79
A Kesimpulan…………………………………………………………… 79
B Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 80
C Saran………………………………………………………………….. 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 82
LAMPIRAN………………………………………………………………………. 85
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Berpikir …………………………………………………. 26
Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi KPP Pratama Kupang ………………... 44
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pernyataan Kepatuhan Wajib Pajak…………….…………………….. 30
Tabel 2 Pernyataan Motivasi Membayar Pajak……...........…………………... 30
Tabel 3 Skor Pada Kuesioner.............................................................................. 37
Tabel 4 Tingkat Pengembalian Kuesioner…………………………………….. 51
Tabel 5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………. 51
Tabel 6 Data Responden Berdasarkan Usia…………………………................ 52
Tabel 7 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir………................... 52
Tabel 8 Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan………………………... 53
Tabel 9 Data Responden Berdasarkan Lama Waktu menjadi Wajib
Pajak…………………………………………………………………...
54
Tabel 10 Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak……………... 55
Tabel 11 Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak……………... 55
Tabel 12 Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak…………………………………………………………..............
56
Tabel 13 Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak…………………………………………………………………..
57
Tabel 14 Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak……………... 58
Tabel 15 Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak…………………………………………………………...............
59
Tabel 16 Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak…………... 60
Tabel 17 Analisis Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak…………………………………………………………………..
60
Tabel 18 Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak…………... 61
Tabel 19 Analisis Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak………………………….………………………………………..
61
Tabel 20 Hasil Uji Statistik Kepatuhan Wajib Pajak…………………………... 62
Tabel 21 Hasil Uji Statistik Tingkat Pendidikan WP OP………………............. 63
Tabel 22 Hasil Uji Statistik Usia WP OP……………………………….............. 63
Tabel 23 Hasil Uji Statistik Motivasi Membayar Pajak……………………….. 64
Tabel 24 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (H1)………..…………………… 65
Tabel 25 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H1)………….……….............. 66
Tabel 26 Hasil Uji t (H1)………..……………………………………………… 66
Tabel 27 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (H2)………..…………………… 68
Tabel 28 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H2)………….……….............. 69
Tabel 29 Hasil Uji t (H2)………..……………………………………………… 69
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 30 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (H3)………..…………………… 71
Tabel 31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H3)………….……….............. 72
Tabel 32 Hasil Uji t (H3)………..……………………………………………… 72
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian…………………………………………………… 86
Lampiran 2 Data Responden………………………………………………………... 91
Lampiran 3 Tabulasi Data Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pilot test…….... 95
Lampiran 4 Tabulasi Data Motivasi Membayar Pajak Pilot test..………………… 97
Lampiran 5 Tabulasi Data Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150
Responden……………………………………………………………...
98
Lampiran 6 Tabulasi Data Motivasi Membayar Pajak 150 Responden ……………. 103
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pilot Test … 108
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak Pilot Test …………….. 110
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150
Responden………………………………………………………………
112
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak 150
Responden………………………………………………………………
113
Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Pilot Test ……………………………………………………….
114
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Membayar Pajak Pilot Test…………... 114
Lampiran 13 Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150
Responden………………………………………………………………
115
Lampiran 14 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Membayar Pajak 150
Responden……………………………………………………………...
115
Lampiran 15 Uji Hipotesis…………….……………………………………………... 115
Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian…………………………………………………….. 118
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN MOTIVASI
MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI
Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Kupang
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
NIM: 142114061
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, usia,
dan motivasi membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
wilayah KPP Pratama Kupang. Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Teknik
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel yang digunakan
dalam penelitian berjumlah 150 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner.
Teknik analisis data menggunakan metode analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Pendidikan WP OP
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan WP OP, dibuktikan dengan
koefisien regresi 2,226, nilai t hitung > t tabel (2,613>1,97635) dan nilai signifikansi
0,010 < 0,05, (2) Usia WP OP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Kepatuhan WP OP, dibuktikan koefisien regresi 0,786, nilai t hitung < t tabel (1,016
< 1,97635) dan nilai signifikansi 0,311 > 0,05, (3) Motivasi Membayar Pajak
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan WP OP, dibuktikan dengan
koefisien regresi 0,504, nilai t hitung > t tabel (10,200>1,97635) dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05.
Kata Kunci: Kepatuhan WP OP, Motivasi Membayar Pajak, Tingkat Pendidikan,
Usia, Wajib Pajak Orang Pribadi.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EDUCATION LEVEL, AGE, AND MOTIVATION OF
PAY TAXES TOWARD OF INDIVIDUAL TAXPAYERS’ COMPLIANCE
An Empirical Study at Pratama Tax Office Kupang
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
NIM: 142114061
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The aim of this research is to understand the influence of education level, age,
and motivation of pay taxes toward of individual taxpayers’ compliance in Pratama
Tax Office Kupang. The type of the research was an empirical study. The samples
were obtained using simple random sampling. The total samples that used in this
research were 150 respondents. The research used questionnaire as a tool for data
gathering. The research used simple linear regression as the data analysis technique.
This research result indicated that (1) education level was significantly
influence toward of Individual Taxpayers’ Compliance, it was proven by the
regression coefficient 2,226, the value of t-amount > t-table (2,613 > 1,97635) and
significant value 0,010 < 0,05, (2) Age was not significantly influence toward of
Individual Taxpayers’ Compliance, it is proven by the regression coefficient 0,786,
the value of t-amount < t-table (1,016 < 1,97635) and significant value 0,311 > 0,05,
(3) motivation of pay taxes was significantly influence toward of Individual
Taxpayers’ Compliance, it was proven by the regression coefficient 0,504, the value
of t-amount > t-table (10,200 > 1,97635) and significant value 0,000 < 0,05.
Keyword: Individual Taxpayers’ Compliance, Motivation of Pay Taxes, Education
Level, Age, Individual Taxpayer.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini masyarakat diberi kepercayaan sepenuhnya dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan, yaitu dalam hal menghitung, melapor dan membayar pajaknya. Pohan
(2017) menjelaskan bahwa, keaktifan pelaksanaan administrasi perpajakan terletak
pada Wajib Pajak sendiri, sedangkan aparatur pajak tidak lagi seperti yang terjadi
pada waktu lampau.
Awal tahun 1984, pemerintah Indonesia mulai menerapkan reformasi di bidang
perpajakan secara menyeluruh. Sejak saat itulah, negara Indonesia memulai menganut
self assessment system sehingga para Wajib Pajak berhak untuk menghitung,
membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya sendiri (Adiningsi, 2017).
Pohan (2017) menjelaskan bahwa, dengan dianutnya sistem self assessment dalam
sistem perpajakan di Indonesia, maka pengetahuan perpajakan yang memadai
merupakan syarat yang harus dimiliki oleh Wajib Pajak agar dapat memenuhi
kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Selain itu, dengan adanya self-
assessment system, masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dalam menjalankan
kewajiban mereka untuk membayar pajak.
Kesadaran yang dimiliki oleh Wajib Pajak diduga dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seorang individu maka pola pikir dan cara bertingkah lakunya juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lebih maju dan berkembang (Putri, 2016). Hal ini juga didukung oleh Siahaan
(dalam Wiratama dkk, 2011), yang mengatakan bahwa kesadaran masyarakat
membayar pajak sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sebab semakin
tinggi pengetahuan masyarakat maka akan semakin mudah pemerintah untuk
menyadarkan masyarakat bahwa dalam kehidupan tidak ada satu pun yang
dapat diperoleh tanpa membayar atau mengorbankan sesuatu, yaitu salah
satunya adalah dengan membayar pajak.
Selain faktor di atas, usia juga merupakan salah satu faktor penting yang
diduga dapat memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajiban. Jackson & Milliron, (dalam Tyas, 2013) mengatakan bahwa, umur
pembayar pajak adalah satu yang terpenting dari faktor yang menentukan
kepatuhan pajak. Lebih lanjut dijelaskan oleh Tittle (dalam Tyas, 2013) bahwa,
hubungan antara umur dengan ketidakpatuhan pajak disebabkan oleh
pengalaman dan perbedaan generasi. Wajib Pajak yang lebih muda, lebih berani
mengambil resiko, kurang sensitif terhadap hukuman, dan reflek sosial dan
perbedaan psikologi berhubungan dengan periode dimana mereka mendapat
peringkat tertinggi (perbedaan generasi). Penelitian sebelumnya menemukan
bahwa usia Wajib Pajak yang lebih tua biasanya lebih patuh daripada Wajib
Pajak yang lebih muda (Aryati, 2012).
Faktor lain yang diduga turut mendorong orang melaksanakan suatu
kewajiban adalah motivasi. Putri (2016) menjelaskan bahwa, motivasi
merupakan salah satu faktor yang penting yang harus dimiliki individu agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mereka tergerak untuk melaksanakan suatu aktivitas, dalam hal ini adalah
motivasi untuk membayar pajak, sehingga nantinya tujuan perpajakan dapat
tercapai. Tanpa adanya motivasi orang akan lemah, pesimis dan tidak ada
dorongan untuk melakukan suatu aktivitas.
Untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajibannya perlu dilakukan upaya-upaya yang bersifat luas dan lengkap serta
berkelanjutan oleh pemerintah, agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai.
Kajian yang berkaitan dengan faktor yang berpengaruh terhadap ketaatan
membayar pajak misalnya tingkat pendidikan, usia, dan juga motivasi
membayar pajak merupakan faktor yang muncul dari dalam diri setiap Wajib
Pajak Orang Pribadi yang harus terus menerus diteliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Apakah faktor tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?
2. Apakah faktor usia Wajib Pajak Orang pribadi memengaruhi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi?
3. Apakah faktor motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, diketahui bahwa kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Tingkat
Pendidikan, Usia, dan Motivasi Membayar Pajak. Selain dari ketiga faktor
tersebut ada pula faktor-faktor lain yang diduga memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi yaitu, jenis kelamin, pengetahuan pajak, tingkat
penghasilan, persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan, kondisi sistem
administrasi perpajakan suatu negara, tarif pajak, kejelasan undang-undang dan
peraturan perpajakan serta pelayanan fiskus, tetapi faktor-faktor tersebut tidak
dimasukan dalam faktor-faktor yang akan diteliti oleh peneliti. Alasan
pemilihan ketiga faktor tersebut karena dari penelitian-penelitian sebelumnya,
penelitian tentang tingkat pendidikan, usia, dan motivasi membayar pajak
belum banyak diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Mengetahui usia Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi.
3. Mengetahui motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait
diantaranya yaitu:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait pajak
dan pengetahuan mengenai manfaat yang diterima dari pajak untuk
masyarakat dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan
kewajibannya untuk membayar pajak.
2. Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
referensi bagi peneliti lain yang berminat dengan pajak khususnya mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan sebagai
media untuk menambah wawasan dalam bidang perpajakan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi terdiri dari enam bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori pendukung dan perumusan hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, teknik pengambilan sample, teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, teknik pengujian
instrumen, teknik analisis data dan uji hipotesis.
BAB IV Gambaran Umum KPP Pratama Kupang
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai sejarah, visi dan misi,
serta struktur organisasi dari KKP Pratama Kupang.
BAB V Analisi Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan
pembahasannya.
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pajak
Prof. Dr. Rochmat Sumitro, SH (dalam Pohan, 2017: 31) menyatakan bahwa
pajak merupakan iuran rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang
(yang dapat di paksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
yang langsung dapat di tunjukkan dan yang di gunakan untuk membayar
pengeluaran umum. Definisi yang sama diperkuat oleh Suprianto (2011:1) yang
menyebutkan bahwa pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut
oleh pemerintah dari masyarakat (Wajib Pajak) untuk menutupi pengeluaran
rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk
secara langsung.
Pohan (2017: 35) menyatakan bahwa pada umumnya dikenal empat macam
fungsi pajak, yakni:
1. Fungsi Pajak Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Fungsi budgetair disebut dengan fungsi utama pajak atau fiskal, yaitu suatu
fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukan dana
secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Fungsi ini disebut sebagai fungsi utama karena fungsi inilah yang secara
historis pertama kali timbul. Berdasarkan fungsi ini pemerintah memungut
dana dari penduduknya untuk membiayai berbagai kepentingan negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Fungsi Pajak Regulerend (Mengatur)
Fungsi regulerend disebut juga sebagai fungsi tambahan bagi pajak, yaitu
fungsi pajak dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.
Disebut fungsi tambahan karena fungsi ini adalah sebagai fungsi
tambahan pelengkap dari fungsi yang utama, dan untuk mencapai tujuan
tersebut maka pajak digunakan sebagai alat kebijaksanaan pemerintah.
3. Fungsi Stabilitas
Pemerintah dapat menggunakan sarana perpajakan untuk stabilitas
ekonomi. Sebagian barang-barang impor dikenakan pajak agar produksi
dalam negeri dapat bersaing. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
dan menjaga agar defisit perdagangan tidak semakin melebar, pemerintah
dapat menetapkan kebijakan pengenaan PPnBM terhadap impor produk
tertentu yang bersifat mewah. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam
impor barang mewah yang berkontribusi terhadap defisit neraca
perdagangan.
4. Fungsi Redistribusi
Pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai pembangunan
infrastruktur, seperti jalan raya dan jembatan, jalan kereta api, Mass Rapid
Transportation (MRT). Kebutuhan akan dana itu dapat dipenuhi melalui
pajak yang hanya dibebankan kepada mereka yang mampu membayar
pajak. Namun demikian, infrastruktur yang dibangun tadi, dapat juga
dimanfaatkan oleh mereka yang tidak mampu membayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Sistem Pemungutan Pajak
Pohan (2017: 66), menyatakan sistem pemungutan pajak terdiri dari:
1. Self Assessments System (Sistem Menghitung Pajak Sendiri)
Self Assessments System adalah sistem pemungutan pajak memberikan
wewenang, kepercayaan, dan tangguang jawab kepada Wajib Pajak untuk
melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakan.
Ciri-ciri self assessment system adalah
a. Wewenang menetukan besarnya pajak yang terutang diberikan pada pihak
Wajib Pajak. Fiskus hanya mengawasi dan tidak boleh ikut campur;
b. Wajib pajak bersifat aktif dalam menghitung, memotong/memungut,
menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang;
c. Surat Ketetapan Pajak hanya dikeluarkan sebagai produk hukum dari
hasil pemeriksaan pajak oleh fiskus.
2. Official Assesment System (Pemungutan dengan Sistem Ketetapan)
Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak, yang
memberikan wewenang kepada fiskus untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang.
Ciri-ciri Official Assesment System adalah:
a. Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang diberikan pada
pihak fiskus;
b. Wajib Pajak bersifat pasif dalam menghitung pajak yang terutang;
c. Utang pajak timbul setelah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Withholding System
Withholding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberikan wewenang kepada pihak tertentu atau pihak ketiga (withholder)
untuk memotong atau memungut pajak yang terutang berdasarkan persentase
tertentu terhadap jumlah pembayaran yang dilakukan dengan penerimaan
penghasilan.
Ciri-ciri Withholding System adalah:
a. Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang dari
pemotongan/pemungutan pajak ada pada pihak pemotong atau pihak
pemungut pajak (withholder);
b. Wajib Pajak pemungut/pemotong (withholder) bersifat aktif dalam
menghitung, memotong/memungut, menyetor dan melaporkan sendiri
pajak yang dipotong/dipungutnya;
c. Utang pajak timbul setelah adanya pemotongan/pemungutan pajak dan
diterbitkan Bukti Pemotongan atau Pemungutan Pajak oleh pihak pajak
pemotong atau pihak pemungut pajak (withholder).
C. Kepatuhan Perpajakan
1. Definisi Kepatuhan Perpajakan
Sarfi Nurmantu (dalam Pohan, 2017:155) menyatakan kepatuhan perpajakan
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Tingkat Kepatuhan Pajak
Pohan (2017) menyatakan bahwa, Compliance Model yang digambarkan
oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)
Centre for Tax Policy and Administration dalam menjelaskan tingkat
kepatuhan pajak (OECD Centre for Tax Policy and Administration, 2004:38)
menunjukan hubungan antara sikap kepatuhan pajak (attitude to compliance)
dengan strategi kepatuhan dalam merespons ketidakpatuhan pajak.
Berdasarkan model OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development) Centre for Tax Policy and Administration dapat diketahui
bahwa perilaku kepatuhan Wajib Pajak sifatnya variatif. Terdapat 4 (empat)
macam alternatif strategi kepatuhan yang merupakan produk dari kebijakan
perpajakan yang dipilih oleh fiskus, diantaranya:
a. Willing to do right things: dalam model kepatuhan OECD, tingkatan ini
adalah tingkatan yang paling ideal ditandai dengan tingkat kesadaran
yang sangat tinggi yang dimiliki oleh Wajib Pajak dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya dengan baik.
Strategi kepatuhan yang sebaiknya dilancarkan oleh fiskus adalah
melaksanakan komitmennya secara konsisten memberikan kemudahan
dalam pelayanan yang terbaik.
b. Try to but not always succeed: Wajib Pajak selalu mencoba-coba untuk
memanfaatkan peluang untuk menghindar pajak walau tidak selalu
berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Strategi kepatuhan yang sebaiknya dilancarkan oleh fiskus adalah dengan
memberikan bantuan pelayanan dan pencerahan bagaimana memahami
aturan pajak dan prosedur administrasi yang menyertainya dengan benar.
c. Don’t want to comply: Wajib Pajak tidak bersedia memenuhi aturan
perpajakan yang berlaku, selalu dengan aktif menghindari pajak dengan
alasan/motif yang berbeda-beda.
Strategi kepatuhan dengan melakukan pencegahan penghindaran pajak
dengan upaya i. pencarian fakta-fakta yang menjadi alasan Wajib Pajak
untuk menghindar. ii. menemukan data atau informasi yang berkaitan
dengan potensi penyimpangan aturan pajak.
d. Have decided not to comply: Wajib Pajak benar-benar tidak mau
mematuhi ketentuan perpajakan, dan tidak mau membayar pajak yang
menjadi kewajibannya dengan cara melakukan segala upayanya untuk
menghindari pajak, menyelundupkan atau menggelapkan pajak yang
dapat menggerus penerimaan pajak.
Strategi kepatuhan yang dilakukan yaitu penegakan hukum harus
dilakukan mulai dari pemeriksaan pajak sampai dengan penyidikan
pajak bilamana ditemukan bukti permulaan indikasi adanya tindak
pidana perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak
Nowak (dalam Dewi 2013), menyatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak
sebagai salah satu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban
perpajakan tercemin dalam situasi dimana:
a. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua Ketentuan
Peraturan Peundang-undangan Perpajakan;
b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas;
c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar;
d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Nasucha (dalam Dewi, 2013) menyatakan bahwa kepatuhan Wajib Pajak
dapat diidentifikasikan dari:
a. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri;
b. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT);
c. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan;
d. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.
4. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak
Pohan (2017) menyatakan bahwa indikator kepatuhan Wajib Pajak yang
dapat digunakan sebagai parameter adalah:
a. Kepatuhan dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak
Tahap pertama kewajiban perpajak harus dilakukan oleh Wajib Pajak
adalah mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak untuk mendapatkan NPWP
sehingga memenuhi ketentuan pada Pasal 2 ayat (1) UU KUP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menyatakan “Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak”.
b. Kepatuhan dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT)
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dan
menyampaikan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lainnya yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
c. Kepatuhan dalam pelaporan yang benar (atas perhitungan dan
pembayaran pajak terutang)
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar,
lengkap, dan jelas. Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk
benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya; lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan; dan jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Kepatuhan dalam pembayaran (atas tunggakan pajak akhir tahun)
Tunggakan pajak adalah jumlah pokok pajak yang belum dilunasi
berdasarkan Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya terdapat pokok pajak
yang terutang. Bagi Wajib Pajak yang sudah diterbitkan Surat Tagihan
Pajak (STP) tetapi belum melunasi kewajiban perpajakannya akan
ditindaklanjuti dengan proses peonagihan aktif yang dimulai dengan
penyampaian Surat Tegoran, Surat Paksa, Sita, dan Lelang.
D. Wajib Pajak (WP)
1. Definisi Wajib Pajak (WP)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pasal 1 ayat 2
menyatakan bahwa Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
2. Jenis-jenis Wajib Pajak (WP OP)
Wajib Pajak dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP)
Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) sebagai Subjek Pajak Dalam
Negeri. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, pasal 2 ayat 3a menyatakan
bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai Subjek Pajak Dalam Negeri
adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi
yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia.
2. Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) sebagai Subjek Pajak Luar
Negeri. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, pasal 2 ayat 4a dan 4b
menyatakan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai Subjek Pajak
Luar Negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan
di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia dan orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
b. Wajib Pajak Badan (WP Badan)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan (KUP), pasal 1 ayat 3
menyatakan bahwa badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi,
dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk
badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
3. Hak-Hak Wajib Pajak
Mardiasmo (dalam Dewi, 2013), mengatakan bahwa hak-hak Wajib Pajak
antara lain:
a. Mengajukan surat keberatan dan surat banding;
b. Menerima tanda bukti pemasukan SPT;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukan;
d. Mengajukan permohonan penundaan penyampaian SPT;
e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran
pajak;
f. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat
ketetapan pajak;
g. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
h. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta
pembetulasan surat ketetapan pajak yang salah;
i. Memberikan kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban pajak;
j. Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak;
k. Mengajukan keberatan dan banding.
4. Kewajiban Wajib Pajak
Mardiasmo (dalam Dewi, 2013) menyatakan bahwa kewajiban Wajib Pajak
antara lain:
a. Mendaftakan diri untuk mendapatkan NPWP;
b. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP;
c. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar;
d. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan memasukkan ke
Kantor Pelayana Pajak (KPP) dalam batas waktu yang telah ditentukan;
e. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan;
f. Jika diperiksa wajib:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Memperlihatkan dan atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang
menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib
Pajak, atau objek yang terutang pajak;
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang
dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
g. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu
kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakab oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.
E. Tingkat Pendidikan Wajib Pajak
Soyamukti (2015:21) menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses untuk
memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan
diri. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 mengenai Ketentuan
Umum menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
F. Usia Wajib Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Usia merupakan salah satu faktor penting yang diduga dapat memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban. Tittle (dalam Tyas,
2013) menjelaskan bahwa hubungan antara umur dengan ketidakpatuhan pajak
disebabkan oleh pengalaman dan perbedaan generasi. Wajib Pajak yang lebih
muda, lebih berani mengambil resiko, kurang sensitif terhadap hukuman, dan
reflek sosial dan perbedaan psikologi berhubungan dengan periode dimana
mereka mendapat peringkat tertinggi (perbedaan generasi). Penelitian
sebelumnya menemukan bahwa usia Wajib Pajak yang lebih tua biasanya lebih
patuh daripada Wajib Pajak yang lebih mudah (Aryati, 2012).
G. Motivasi Membayar Pajak
“Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan
sebelumnya” (Uno, 2007: 1). Lebih lanjut dijelaskan oleh Wibowo (dalam
Putra. A.K & Agus Frianto, 2013) bahwa motivasi merupakan dorongan
terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Porter
dan Lawler (dalam Putra. A.K & Agus Frianto, 2013) menjelaskan bahwa
terdapat dua rangsangan motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik melibatkan orang yang melakukan suatu
kegiatan karena mereka merasa menarik dan memperoleh kepuasan langsung
dari kegiatan itu sendiri sedangkan motivasi ekstrinsik membutuhkan
perantara antara aktivitas dan beberapa konsekuensi yang dipisahkan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penghargaan nyata, sehingga kepuasan berasal dari konsekuensi ekstrinsik
yang menuntun kegiatan.
H. Penelitian Terdahulu
Fitriyani. D, dkk (2014) melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Jambi dengan jumlah responden sebanyak 399 orang. Penelitian
tersebut berjudul “Pengaruh Gender, Latar Belakang Pekerjaan, dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Hasil penelitian Fitriyani Dewi,
dkk (2014) menunjukkan bahwa gender tidak memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak. Latar belakang pekerjaan maupun tingkat pendidikan memiliki pengaruh
langsung terhadapt kepatuhan Wajib Pajak. Latar belakang pekerjaan atau
profesi seorang Wajib Pajak akan memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
Begitupun tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan Wajib Pajak,
maka akan semakin memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi
kewajiban pajaknya. Sementara itu secara bersama gender, latar belakang
pekerjaan dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh interaksi terhadap
kepatuhan Wajib Pajak. Hal yang sama dilakukan oleh Dewi (2013), pada
penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Mataram Barat dengan jumlah
responden sebanyak 95 responden. Penelitian tersebut berjudul “Pengaruh
Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Studi Empiris di KPP Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Mataram Barat. Hasil penelitian Dewi ( 2013 ) menunjukkan bahwa untuk
pengujian hipotesis menggunakan uji F, pengetahuan pajak, kualitas pelayanan
dan sanksi perpajakan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan WP OP. Pengujian hipotesis menggunakan uji t
menunjukkan bahwa pengetahuan pajak dan sanksi perpajakan secara parsial
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan WP OP sedangkan
kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan WP OP. Selanjutnya penelitian yang sama dilakukan oleh
Mangoting dan Arja Sadjiarto (2015) dengan menggunakan sampel sebanyak
36 Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki usaha kecil. Penelitian tersebut
judul “Pengaruh Postur Motivasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivational posture berupa
variabel commitment, capitulation, resistance dan disengagement secara parsial
tidak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan
kepatuhan pajak, sedangkan faktor motivasi dengan menggunakan indikator
motivational posture berupa variabel game playing secara parsial memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.
Secara bersama-sama, seluruh variabel memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.
I. Hipotesis
Menurut Kerlinger, F.N; & Lee, H.B (1973), hipotesis adalah pernyataan
dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan penjabaran teori penelitian terdahulu, maka diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh antara Tingkat Pendidikan Wajib Pajak dengan Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
Menurut Hasan (dalam Istanto, 2010), pendidikan pada dasarnya
merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan
secara sistematis, pragmatis dan berjenjang agar menghasilkan manusia-
manusia yang berkualitas yang dapat memberikan manfaat dan sekaligus
meningkatkan harkat dan martabatnya.
Purwantini dan Suratna (dalam Wiratama dkk, 2011) menjelaskan
bahwa, Wajib Pajak yang mempunyai pendidikan rendah akan cenderung
mempunyai sikap perlawanan pasif dibandingkan dengan Wajib Pajak
yang mempunyai pendidikan lebih tinggi. Lebih lanjut dijelaskan oleh
Siahaan, (dalam Wiratama dkk, 2011), kesadaran masyarakat membayar
pajak sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Hal ini sesuai dengan
penelitian Ikhsan (dalam Tyas, 2013) tentang kajian faktor-faktor yang
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak yang menyimpulkan bahwa tingkat
pendidikan Wajib Pajak secara statistik berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Memengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Pengaruh antara Usia Wajib Pajak dengan Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi (WPOP)
Jackson & Milliron (dalam Tyas, 2013) menjelaskan bahwa, umur
pembayar pajak adalah satu yang terpenting dari faktor yang menentukan
kepatuhan pajak. Lebih lanjut dijelaskan oleh Tittle (dalam Tyas, 2013)
bahwa hubungan antara umur dengan ketidakpatuhan pajak disebabkan
oleh pengalaman dan perbedaan generasi. Wajib Pajak yang lebih muda,
lebih berani mengambil resiko, kurang sensitif terhadap hukuman, dan
reflek sosial dan perbedaan psikologi berhubungan dengan periode dimana
mereka mendapat peringkat tertinggi (perbedaan generasi). Penelitian
sebelumnya menemukan bahwa usia Wajib Pajak yang lebih tua biasanya
lebih patuh daripada Wajib Pajak yang lebih mudah (Aryati, 2012). Hal ini
sesuai dengan penelitian Sutiono, M. A & Yenni Mangoting (2014)
tentang Pengaruh Pandangan Sosial, Usia, dan Kepercayaan Kepada
Pemerintah Terhadap Praktik Penggelapan Pajak di Surabaya. Hasil dari
penelitian ini adalah secara simultan dan parsial faktor pandangan sosial,
usia dan tingkat kepercayaan terhadapt pemerintah berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tindakan penggelapan pajak oleh Wajib Pajak.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dikembangkan hipotesis sebagai
berikut:
H2: Usia Wajib Pajak Memengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi.
3. Pengaruh antara Motivasi Membayar Pajak dengan Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
Motivasi Membayar Pajak merupakan faktor yang berasal dari dalam
individu. Motivasi Membayar Pajak merupakan faktor penting untuk
meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jika seorang Wajib
Pajak memiliki motivasi yang tinggi untuk membayar pajak maka akan
terjadi peningkatan terhadap kepatuhannya dalam membayar pajak. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Mangoting, Y dan Arja Sadjiarto (2015) yang
menunjukkan bahwa motivational posture berupa variabel commitment,
capitulation, resistance dan disengagement secara parsial tidak
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan
kepatuhan pajak, sedangkan faktor motivasi dengan menggunakan indikator
motivational posture berupa variabel game playing secara parsial
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan
kepatuhan pajak. Secara bersama-sama, seluruh variabel memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan kepatuhan
pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dikembangkan hipotesis
sebagai berikut:
H3: Motivasi Membayar Pajak Memengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi
J. Kerangka Pemikiran
Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2015:91) menjelaskan bahwa kerangka
berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Sehingga dapat dilihat kerangka pemikiran dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor yang diduga memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam membayar pajak. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel dependen yaitu kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (WP OP) sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen
dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, usia dan motivasi membayar
pajak.
Usia Wajib Pajak
Motivasi
Membayar Pajak
Kepatuhan WP OP H2
H3
Tingkat Pendidikan
Wajib Pajak
H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi empiris.
Studi empiris yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh
berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian empiris umumnya lebih
menekankan pada penyelidikan aspek perilaku dari pada opini (Indriantoro &
Supomo, 2009:29).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP)
yang berada di ruang lingkup Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Kupang
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, usia dan motivasi
membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu dan lokasi penelitian ini adalah:
1. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018.
2. Lokasi penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Kupang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan penjabaran teori di atas, populasi dalam
penelitian ini adalah Wajib Pajak yang berada dalam kawasan KPP Pratama
Kupang
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:118), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu responden yang berada pada KPP Pratama
Kupang. Peneliti akan menggunakan Simple Random Sampling. Dikatakan
simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu (Sugiyono, 2015:120).
Bentuk sampling ini termasuk ke dalam probability sampling yang
merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penghitungan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011:158) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
n = 𝑁
1+𝑁𝑒2
Keterangan:
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e = error level (tingkat kesalahan)
E. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara
mendistribusikan kuesioner secara langsung (Sugiyono, 2015). Kuesioner berisi
pernyataan-pernyataan mengenai kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, tingkat
pendidikan, usia Wajib Pajak dan motivasi membayar pajak. Kuesioner yang
disebarkan berisi identitas responden dan pernyataan-pernyataan yang bersifat
tertutup.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Identitas. Pada bagian ini akan berisi identitas responden secara umum,
seperti nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan tahun
perolehan Nomor Pokok Wajib Pajak;
2. Pernyataan terkait variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu
variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini
adalah kepatuhan Wajib Pajak dan variabel bebas dalam penelitian ini
adalah tingkat pendidikan Wajib Pajak (x1), usia Wajib Pajak (x2) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
motivasi membayar pajak (x3). Dibawah ini adalah pernyataan-
pernyataan dari setiap variabel yang diuji:
Tabel 1. Pernyataan Kepatuhan Wajib Pajak
NO Pernyataan
1 Saya mendaftarkan NPWP atas kemauan sendiri
2 Saya mendaftarkan NPWP secara suka rela
3 Saya mendaftarkan NPWP atas kesadaran sendiri
4
Setiap Wajib Pajak harus mendaftarkan diri untuk
mendapatkan NPWP sebagai bentuk pengabdian kepada
Negara
5 Cara menghitung pajak adalah dengan mengalikan tarif
pajak dengan dasar pengenaan pajaknya (DPP)
6 Saya mampu menghitung pajak terutang dengan benar dalam
SPT
7 Saya telah mengisi SSP dengan benar
8 Saya mengetahui dimana tempat untuk membayar pajak
9 Banyaknya tempat pembayaran pajak dapat mempermudah
Wajib Pajak untuk membayar pajaknya secara tepat waktu
10 Saya tepat waktu dalam membayar pajak atas kesadaran
sendiri
11 Saya tidak pernah mendapat sanksi atau denda pajak karena
kelalaian saya
12 Saya bersedia membayar kewajiban pajak saya beserta
tunggakan pajaknya atau denda (jika ada)
(Rolalita, 2016)
Tabel 2. Pernyataan Motivasi Membayar Pajak
NO Pernyataan
1 Saya telah melaksanakan prosedur perpajakan sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku
2 Saya telah mengisi SPT sesuai dengan kenyataan yang ada
3 Saya tidak melakukan manipulasi penghasilan agar beban
pajak yang harus saya tanggung tidak terlalu besar
4 Saya bersedia memberikan data yang diperlukan dalam
proses pemeriksaan pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
NO Pernyataan
5 Saya berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
6 Saya melaksanakan kewajiban perpajakan dengan sukarela
dan timbul dari kesadaran sendiri
7
Saya dengan senang hati membayar pajak dan melaporkan
SPT karena hal tersebut merupakan kewajiban setiap warga
Negara
8 Dengan membayar pajak berarti saya telah ikut mewujudkan
sistem gotong royong nasional
9 Dengan membayar pajak berarti saya telah ikut mewujudkan
sistem gotong royong nasional
10 Dengan membayar pajak, maka saya telah ikut membantu
dalam usaha mengurangi tingkat kemiskinan
11 Akan ada banyak manfaat yang bisa saya rasakan jika saya
memenuhi kewajiban perpajakan
12
Pemberian informasi tentang pentingnya pajak sangat
diperlukan karena banyak diantara masyarakat yang belum
mengetahui hal tersebut
13 Sosialisasi atau penyuluhan tentang pajak perlu dilakukan
oleh aparat pajak guna meningkatkan pemahaman Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya
14
Pemberian penghargaan atau hadiah oleh kantor pajak
kepada Wajib Pajak terbaik diperlukan untuk merangsang
Wajib Pajak dalam membayar pajak. (Motivasi)
15 Saya taat pajak karena ingin memberikan contoh yang baik
kepada anak-anak saya
16 Saya merasa perlu membayar pajak karena teman-teman dan
kerabat saya melakukan hal yang sama (taat pajak)
17 Saya akan merasa malu dengan lingungkan kerja saya jika
saya tidak membayar pajak (Motivasi)
(Rolalita, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Sugiyono (2015:61) menjelakan bahwa variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Kepatuhan Wajib Pajak. Indikator
variabel Kepatuhan Wajib Pajak adalah:
a. Kepatuhan dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak;
b. Kepatuhan dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT);
c. Kepatuhan dalam pelaporan yang benar (atas perhitungan dan
pembayaran pajak terutang);
d. Kepatuhan dalam pembayaran (atas tunggakan pajak akhir tahun)
2. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Sugiyono (2015:61) menjelaskan bahwa variabel bebas merupakan variabel
yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Tingkat Pendidikan (X1), Usia Wajib Pajak (X2) dan Motivasi Membayar
Pajak (X3).
a. Tingkat Pendidikan
Menurut Soyamukti (2015: 21), “ Pendidikan adalah proses untuk
memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memberdayakan diri”. Tingkat pendidikan menggambarkan perilakunya
sehari-hari. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin
tinggi pemahamannya mengenai banyak hal, salah satunya adalah
kewajibannya dalam membayar pajak. Dengan tingkat pendidikan
kepatuhannya dalam membayar pajak dapat dilihat.
Variabel tingkat pendidikan merupakan variabel dummy. Variabel
dummy merupakan variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan
variabel yang bersifat kualitatif. Ghozali (2011) menyatakan bahwa, cara
pemberian kode dummy umumnya menggunakan kategori yang
dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Sehingga variabel tingkat pendidikan
dalam penelitian ini akan di kategorikan menjadi 2 (Putri, 2016), yaitu:
1) Tidak Sekolah – SMA (Non Perguruan tinggi)
2) Diploma – Doktor (Perguruan Tinggi)
b. Usia
Usia merupakan salah satu faktor penting yang diduga dapat
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban.
Jackson & Milliron (dalam Tyas, 2013) menjelaskan bahwa, umur
pembayar pajak adalah satu yang terpenting dari faktor yang
menentukan kepatuhan pajak. Lebih lanjut dijelaskan oleh Tittle (dalam
Tyas, 2013) bahwa hubungan antara umur dengan ketidakpatuhan pajak
disebabkan oleh pengalaman dan perbedaan generasi. Wajib Pajak yang
lebih muda, lebih berani mengambil resiko, kurang sensitif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
hukuman, dan reflek sosial dan perbedaan psikologi berhubungan
dengan periode dimana mereka mendapat peringkat tertinggi (perbedaan
generasi). Penelitian sebelumnya menemukan bahwa usia Wajib Pajak
yang lebih tua biasanya lebih patuh daripada Wajib Pajak yang lebih
mudah (Aryati, 2012).
Dewasa ini, banyak juga anak-anak yang memiliki penghasilan
melampaui PTKP (Penghasilan tidak Kena Pajak), mereka adalah para
pekerja seni. Dengan melihat kondisi ini, kita tahu bahwa seorang anak
yang sudah memiliki penghasilan diatas PTKP (Penghasilan Tidak Kena
Pajak) baru memiliki kewajiban untuk mendaftarkan dirinya sebagai
wajib pajk dengan memiliki NPWP yaitu ia berusia 18 tahun atau belum
berusia 18 tahun tapi sudah menikah, kecuali untuk anak perempuan
yang hak dan kewajiban perpajakannya termasuk NPWP ditanggung
oleh suami, kecuali suaminya berstatus Wajib Pajak luar negeri
(Adiningsi, 2017). Akan tetapi, dalam Kitab Undang-Undang Hukum
perdata Bab XV Tentang Kedewasaan dan Perwalian, Bagian I
mengenai Kedewasaan Pasal 330 mengatakan bahwa yang belum
dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu
tahun dan tidak kawin sebelumnya. Bila perkawinan dibubarkan
sebelum umur mereka genap dua puluh satu tahun, maka mereka tidak
kembali berstatus belum dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Variabel usia merupakan variabel dummy. Variabel dummy merupakan
variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat
kualitatif. Ghozali (2011) menyatakan bahwa, cara pemberian kode
dummy umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka
1 atau 0. Sehingga variabel usia dalam penelitian ini akan di kategorikan
menjadi 2 berdasarkan indikator usia menurut KUHP Bab XV Tentang
Kedewasaan dan Perwalian, Bagian I Mengenai Kedewasaan Pasal 330
yaitu:
1) Kategori muda: usia 21 – 39
2) Kategori tua: usia 40 ke atas
c. Motivasi Membayar Pajak
Motivasi membayar pajak lahir dari dalam diri setiap individu Wajib
Pajak dan menjadi awal seseorang untuk melakukan tindakan. Motivasi
membayar pajak menjadi cerminan tingkat kepatuhannya terhadap
peraturan perpajakan. Indikator motivasi adalah:
1) Kesadaran
Wajib Pajak sadar akan kewajiban mereka sebagai warga negara yang
baik yaitu dengan membayar pajak.
2) Kejujuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Wajib Pajak diberikan kebebasan dalam menghitung sendiri pajak
mereka. Dengan adanya kebebasan tersebut masyarakat diharapkan
jujur dalam melaporan hasil perhitungan pajak mereka.
3) Kemauan
Tanpa adanya kemauan yang kuat dari dalam diri Wajib Pajak, maka
penerapan Self Assesmentt System ini tidak dapat dijalankan
sebagaimana mestinya.
3. Pengukuran Variabel
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner.
Skala yang digunakan adalah skala Likert. Sugiyono (2015:134)
menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Lebih lanjut
dijelaskan oleh Sugiyono (2015:134-135) bahwa dengan menggunakan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat beruba pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata antara lain : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, yaitu :
Tabel 3. Skor pada Kuesioner
Sumber : Sugiyono, 2015
H. Teknik Pengujian Instrumen
Menurut Sugiyono (2015:148) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian
terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011: 52). Lebih lanjut dijelaskan oleh Ghozali, mengukur
Opsi Pilihan
Nilai untuk
pernyataan
positif
Nilai untuk
pernyataan
negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
validitas dapat dilakukan dengan tiga cara,yaitu: (1) Melakukan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total skor variabel, (2) Uji validitas dapat
juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing
skor indikator dengan total skor, dan (3) Uji dengan Confirmatory Factor
Analysis (CFA). Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan masing-masing item skor dengan total skor. Dalam
pengujian ini, setelah r hitung ditemukan, r hitung tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang valid dan tidak
valid. Dengan pedoman bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5% maka
butir dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item tersebut
dianggap tidak valid. Butir yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
butir yang valid (Ghozali, 2011 : 53).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70 (Ghozali, 2011:47-48).
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen (Ghozali, 2011:96).
1. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kasual satu variable independen dengan satu variable dependen.
Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun persamaan regresi dan membuat garis regresi linier
sederhana
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Variabel dependen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi variabel independen
X = Variabel independen
2) Mencari Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai r2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data
silang relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-
masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu biasanya
memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi.
3) Menguji signifikansi dengan uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelasan/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Berikut ini, rumus hipotesis untuk penelitian:
a. 𝐻0: 𝑏1 = 0, artinya tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak tidak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi
𝐻𝑎 : 𝑏1 ≠ 0, artinya tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
b. 𝐻0: 𝑏2 = 0, artinya usia Wajib Pajak Orang Pribadi tidak
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
𝐻𝑎 : 𝑏2 ≠ 0, artinya usia Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
c. 𝐻0: 𝑏3 = 0, artinya motivasi membayar pajak tidak memengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
𝐻𝑎 : 𝑏3 ≠ 0, artinya motivasi membayar pajak memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Kriteria pengujian:
𝐻0 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan dikatakan signifikan jika >
0,05
𝐻0 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan dikatakan signifikan jika <
0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA KUPANG
A. Sejarah KPP Pratama Kupang
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang sebelum tahun 1972
merupakan Kantor Dinas Luar (KDL) Tingkat 1 di bawah Kantor
Inspeksi Pajak Singaraja. Sejak 1 januari 1972 secara resmi Kantor Dinas
(KD) Tingkat 1 menjadi Kantor Inspeksi Pajak Kupang dengan wialayah
kerja meliputi wilayah-wilayah pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT) dan Timor-Timur (sekarang Timor Leste).
Berkenaan dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor: 276/ KMK.01.1989, maka Kantor Inspeksi Pajak Kupang
dimekarkan kembali menjadi:
1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang
Dengan wilayah kerja meliputi: Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu,
Alor, Sumba Barat dan Sumba Timur.
2. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Maumere
Dengan wilayah kerja meliputi: Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende,
Bejawa dan Ruteng.
3. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Dili yang kini telah dilikuidasi karena
Dili telah menjadi Negara sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada tanggal 1 Desember 2008, KPP Kupang diganti namanya
menjadi kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang dan wilayah kerja
yang disebut Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi perpajakan
(KP2P). KPP Pratama dimekarkan menjadi 3 bagian yaitu KPP Pratama
Kupang, KPP Pratama Atambua, KPP Pratama Waingapu.
B. Bentuk Instansi dan Bidang Kerja
1. Bentuk Instansi
KPP Pratama Kupang merupakan instansi pemerintah yang bergerak
dalam bidang keuangan yang kegiatannya diatur dan diawasi oleh
pemerintah yang tidak mencari keuntungan.
2. Bidang Kerja
KPP Pratama Kupang bergerak dalam bidang Pelayanan jasa kepada
masyarakat umum, dimana Wajib Pajak yang membayar pajak tidak
mendapat kontra prestasi langsung, tetapi melalui cara-cara tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah.
C. Visi dan Misi KPP Pratama Kupang
Visi dan misi dari KPP Pratama Kupang, yaitu:
1. Visi KPP Pratama Kupang
Visi KPP Pratama Kupang adalah menjadi institusi pemerintah
penghimpun pajak negara yang terbaik di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Misi KPP Pratama Kupang
Misi KPP Pratama Kupang adalah menyelenggarakan fungsi
administrasi perpajakan dengan menerapkan undang-undang perpajakan
secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan negara demi
kemakmuran rakyat.
D. Tujuan KPP Pratama Kupang
Tujuan dari KPP Pratama Kupang adalah
1. Mendatangkan pajak sebanyak-banyaknya bagi Negara
2. Mengecek dan mencari tahu kebenaran jumlah barang dan jasa kena
pajak yang dimiliki setiap Wajib Pajak.
3. Menguji Kepatuhan Wajib Pajak dalam mengisi Surat Pemberitahuan
Pajak.
4. Mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya.
E. Struktur Organisasi KPP Pratama Kupang
Untuk mencapai tujuan serta mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, salah satu faktor penunjang terpenting yang harus diperhatikan
adalah struktur organisasi yang menunjukkan hubungan wewenang dari
atas ke bawah, dari puncak pimpinan sampai karyawan yang paling bawah
yang mana semuanya mempunyai fungsi yang sama penting dan diperlukan
koordinasi yang baik KPP Pratama Kupang memiliki struktur organisasi
yang berbentuk lini. Struktur organisasi KPP Pratama Kupang dapat dilihat
pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi KPP Pratama Kupang
Sumber: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
F. Uraian Tugas KPP Pratama Kupang
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka dapat diuraikan tugas- tugas
dari tiap-tiap seksi sebagai berikut:
1. Bagian Umum
Tugas-tugas yang dilakukan oleh sub bagian umum adalah sebagai
berikut:
a. Mengurus kenaikan pangkat, usulan pensiun dan cuti pegawai.
b. Mengurus pemutasian pegawai.
c. Mengurus pembayaran gaji pegawai
d. Melayani permintaan nota bon Alat Tulis Kantor (ATK) dari masing-
masing seksi.
e. Mengurus surat ke KP2KP.
f. Mengurus pengolahan belanja rutin.
g. Mengurus pembayaran Imbalan Prestasi Kerja (IPK).
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Tugas–tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Menangani perekaman data PPh Pasal 21/26, pasal 22, pasal 23/26,
pasal 4 ayat 2, PPN, PPnBM, PBB, PPh Badan baik masa maupun
tahunan.
b. Mengoperasikan komputer baik secara teknis maupun program.
c. Membuat surat himbauan bagi calon Wajib Pajak baru.
d. Memperbaiki program komputer yang bermasalah atau terkena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
virus.
3. Seksi pengawasan dan Konsultasi I (WASKON I)
Tugas-tugas yang dilkukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Surat tagihan Pajak.
b. Meneliti syarat formal berkas permohonan keberatan, berkas harus
sesuai dengan ketentuan UU Perpajakan.
c. Menganalisis data Wajib Pajak dan menghitung potensi pajak dari
Wajib Pajak tersebut.
d. Mengawasi penerimaan PPh Masa dan Tahunan, PBB, PPN,
PPnBM dan lain-lain.
e. Memberi penjelasan yang berkaitan dengan PPh, PPN, PPnBM,
PBB dan lain-lain kepada Wajib Pajak yang belum mengerti.
f. Membuat Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).
4. Seksi Pelayanan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Melayani Wajib Pajak yang menyetor atau membayar pajak.
b. Menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB dari Bank.
c. Mengirim surat teguran kepada Wajib Pajak yang terlambat PPh
Tahunan atas pemberitahuan dari seksi pengawasan dan konsultasi
(WASKON).
d. Menerima berkas permohonan keberatan dan meneliti kelengkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
administrasi.
e. Memberi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kepada Wajib Pajak
baru.
f. Bersama Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) memberi penyuluhan kepada Wajib Pajak
Orang Pribadi (OP) dan Badan tentang hak dan kewajibannya.
5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (WASKON II)
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Surat Tagihan Pajak (STP).
b. Meneliti syarat formal berkas permohonan keberatan, berkas, harus
sesuai dengan ketentuan UU Perpajakan.
c. Menganalisis data Wajib Pajak dan menghitung potensi pajak dari
WP tersebut.
d. Mengawasi penerimaan PPh Masa dan Tahunan, PBB, PPN,
PPnBM dan lain-lain.
e. Memberi penjelasan yang berkaitan dengan PPh, PPN, PPnBM dan
lain-lain kepada Wajib Pajak yang belum mengerti.
6. Seksi Penagihan
Tugas yang diberikan oleh seksi ini adalah menagih pajak kepada
Wajib Pajak yang belum atau terlambat bayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (WASKON III)
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Surat Tagihan Pajak (STP).
b. Meneliti syarat formal berkas permohonan keberatan, berkas harus
sesuai dengan ketentuan UU Perpajakan.
c. Menganalisis data Wajib Pajak dan menghitung potensi pajak dari
WP tersebut.
d. Mengawasi penerimaan PPh Masa dan Tahunan, PBB, PPN,
PPnBM dan lain-lain.
e. Memberi penjelasan yang berkaitan dengan PPh, PBB, PPnBM,
dan lain-lain kepada Wajib Pajak yang belum mengerti.
8. Seksi Pemeriksaan
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan restitusi.
b. Melakukan pemeriksaan khusus terhadap Wajib Pajak yang
bermasalah dalam kaitannya dengan pembayaran pajak.
c. Melakukan penghapusan NPWP.
d. Melakukan pemeriksaan lapangan Wajib Pajak baik badan maupun
Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
9. Seksi Ekstensifikasi
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Mendata usaha-usaha yang belum memiliki NPWP.
b. Mendata PBB.
10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV (WASKON IV)
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Surat Tagihan Pajak (STP).
b. Meneliti syarat formal berkas permohonan keberatan, berkas harus
sesuai dengan ketentuan UU Perpajakan.
c. Menganalisis data Wajib Pajak (WP) dan menghitung potensi pajak
dari Wajib Pajak (WP) tersebut.
d. Mengawasi peneriman Pajak Penghasilan (PPh) Masa dan Tahunan,
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Penghasilan Bea Materai (PPnBM).
Memberi penjelasan yang berkaitan dengan Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan Bea Materai
(PPnBM) kepada Wajib Pajak (WP) yang belum mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Responden
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Kupang, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) efektif yang
tercatat sebesar 120.208. Penghitungan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011:158) sebagai berikut:
n = 𝑁
1+𝑁𝑒2
n = 120.208
1+120.208(0.05)2
n = 120.208
120.508.52
n = 0,99 dibulatkan 100
Keterangan:
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e = error level (tingkat kesalahan) 5%
Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
berada dalam wilayah KPP Pratama Kupang. Kuesioner yang disebarkan
kepada WP OP berjumlah 150 kuesioner. Dari keseluruhan kuesioner yang
telah disebarkan, kuesioner yang kembali adalah sebanyak 150 responden.
Rincian perolehan kuesioner dalam penelitian ini ditunjukan pada tabel
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 150
Kuesioner yang kembali 150
Kuesioner yang dapat diolah 150 Sumber: Data yang Diolah (2018)
Dengan melihat tabel tingkat pengembalian kuesioner, maka response rate
pada penelitian ini adalah sebesar 100%.
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan
presentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama waktu menjadi
wajib pajak. Berikut ini hasil dari deskripsi karakteristik data responden yang
diolah oleh peneliti:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Wajib Pajak.
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Wajib Pajak dapat dilihat
dari tabel berikut:
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa frekuensi responden laki-laki
lebih tinggi dibandikan dengan frekuensi responden perempuan. Frekuensi
responden laki-laki sebanyak 84 responden atau sebanyak 56% dan frekuensi
responden perempuan sebanyak 66 responden atau sebanyak 44%.
Tabel 5. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 84 56.0
Perempuan 66 44.0
Jumlah 150 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Wajib Pajak
Deskripsi responden berdasarkan usia Wajib Pajak dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 6. Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
18-39 Tahun 62 41.3
>40 Tahun 88 58.7
Jumlah 150 100.0
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa frekuensi responden tertinggi
dalam penelitian ini berusia >40 tahun yaitu sebesar 88 responden atau
sebanyak 58.7%.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel 7. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
Terakhir
Tidak Sekolah-SMA 39 26.0
Diploma-Doktor 111 74.0
Jumlah 150 100.0 Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa frekuensi responden Diploma-
Doktor lebih tinggi dibandikan dengan frekuensi responden Tidak Sekolah-
SMA. Frekuensi responden Diploma-Doktor sebanyak 111 responden atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sebanyak 74% dan frekuensi responden Tidak Sekolah-SMA sebanyak 39
responden atau sebanyak 26%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 8. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Frekuensi Persentase (%)
Pekerjaan
PNS 62 41.3
Pekerja Swasta 59 39.3
Wiraswasta 29 19.3
Jumlah 150 100.0
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa frekuensi responden pekerja
swasta lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi responden PNS dan
wiraswata. Frekuensi responden pekerja swasta sebanyak 62 responden atau
sebanyak 41.3% sedangkan frekuensi responden PNS sebanyak 59
responden atau sebanyak 39,3% dan frekuensi responden wiraswasta
sebanyak 29 responden atau sebanyak 19.3%.
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Waktu menjadi Wajib Pajak
Deskripsi responden berdasarkan lama waktu menjadi Wajib Pajak dapat
dilihat dari tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 9. Data Responden Berdasarkan Lama Waktu menjadi
Wajib Pajak
Lama Waktu
Frekuensi Persentase (%) Menjadi
Wajib Pajak
<10 Tahun 90 60.0
11-20 Tahun 34 22.7
21-30 Tahun 25 16.7
31-40 Tahun 1 0.7
Jumlah 150 100.0 Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa responden dengan lama waktu
menjadi Wajib Pajak < 10 tahun mempunyai frekuensi lebih banyak sebesar
90 responden atau 60% dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011: 52). Dalam penelitian ini, pengujian validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing item skor dengan total
skor. Dalam pengujian ini, setelah r hitung ditemukan, r hitung tersebut
kemudian dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang valid
dan tidak valid. Dengan pedoman bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5%
maka butir dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item
tersebut dianggap tidak valid. Butir yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah butir yang valid (Ghozali, 2011 : 53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sebelumnya telah dilakukan pilot test dengan jumlah responden sebanyak
20 orang . Berikut hasil uji validitas Variabel kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi:
Tabel 10. Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,785 0,44 Valid
p2 0,670 0,44 Valid
p3 0,788 0,44 Valid
p4 0,480 0,44 Valid
p5 0,701 0,44 Valid
p6 0,755 0,44 Valid
p7 0,697 0,44 Valid
p8 0,061 0,44 Tidak Valid
p9 0,416 0,44 Tidak Valid
p10 0,748 0,44 Valid
p11 0,712 0,44 Valid
p12 0,666 0,44 Valid Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 10, diketahui bahwa ada beberapa butir pernyataan yang tidak
valid yaitu p8 sebesar 0,061 dan p9 sebesar 0,416. Butir-butir pernyataan
yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dari daftar pernyataan yang ada.
Setelah adanya penghapusan butir-butir pernyataan yang tidak valid tersebut,
peneliti melakukan pengujian validitas yang kedua. Berikut ini hasil uji
validitas kedua:
Tabel 11. Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,827 0,44 Valid
p2 0,712 0,44 Valid
p3 0,811 0,44 Valid
p4 0,490 0,44 Valid
p5 0,660 0,44 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p6 0,724 0,44 Valid
p7 0,652 0,44 Valid
p10 0,759 0,44 Valid
p11 0,744 0,44 Valid
p12 0,708 0,44 Valid Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 11, diketahui bahwa tidak terdapat butir-butir pernyataan yang
tidak valid. Dengan demikian hasil uji validitas kepatuhan Wajib Pajak pada
pilot test, dengan butir pernyataan sebanyak 10 dinyatakan valid, karena
memenuhi syarat bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5% maka butir
dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item tersebut
dianggap tidak valid (Ghozali, 2011: 53).
Selanjutnya dilakukan uji validitas terhadap motivasi membayar pajak.
Berikut hasil uji validitas motivasi membayar pajak:
Tabel 12. Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar Pajak
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,668 0,44 Valid
p2 0,887 0,44 Valid
p3 0,662 0,44 Valid
p4 0,727 0,44 Valid
p5 0,529 0,44 Valid
p6 0,853 0,44 Valid
p7 0,638 0,44 Valid
p8 0,640 0,44 Valid
p9 0,640 0,44 Valid
p10 0,475 0,44 Valid
p11 0,432 0,44 Tidak Valid
p12 0,377 0,44 Tidak Valid
p13 0,299 0,44 Tidak Valid
p14 0,592 0,44 Valid
p15 0659 0,44 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p16 0,501 0,44 Valid
p17 0,702 0,44 Valid Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 12, diketahui bahwa ada beberapa butir pernyataan yang tidak
valid yaitu p11 sebesar 0,432, p12 sebesar 0,377 dan p13 sebesar 0,299.
Butir-butir pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dari
daftar pernyataan yang ada. Setelah adanya penghapusan butir-butir
pernyataan yang tidak valid tersebut, peneliti melakukan pengujian validitas
yang kedua. Berikut ini hasil uji validitas kedua:
Tabel 13. Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar Pajak
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,648 0,44 Valid
p2 0,873 0,44 Valid
p3 0,678 0,44 Valid
p4 0,724 0,44 Valid
p5 0,494 0,44 Valid
p6 0,847 0,44 Valid
p7 0,651 0,44 Valid
p8 0,699 0,44 Valid
p9 0,699 0,44 Valid
p10 0,516 0,44 Valid
p14 0,579 0,44 Valid
p15 0664 0,44 Valid
p16 0,469 0,44 Valid
p17 0,732 0,44 Valid Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 13, diketahui bahwa tidak terdapat butir-butir pernyataan yang
tidak valid. Dengan demikian hasil uji validitas motivasi membayar pajak
pada pilot test, dengan butir pernyataan sebanyak 14 dinyatakan valid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
karena memenuhi syarat bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5% maka
butir dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item tersebut
dianggap tidak valid (Ghozali, 2011: 53).
Setelah melakukan pilot test terhadap 20 responden, selanjutnya peneliti
melakukan pengujian validitas terhadap 150 responden. Berikut hasil uji
validitas kepatuhan Wajib Pajak terhadap 150 responden:
Tabel 14. Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
S
u
m
b
e
r
:
D
a
t
a
Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 14, diketahui bahwa tidak terdapat butir-butir pernyataan yang
tidak valid. Dengan demikian hasil uji validitas kepatuhan Wajib Pajak pada
150 responden, dengan butir pernyataan sebanyak 10 dinyatakan valid,
karena memenuhi syarat bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5% maka
butir dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item tersebut
dianggap tidak valid (Ghozali, 2011: 53).
Selanjutnya dilakukan uji validitas motivasi membayar pajak terhadap
150 responden. Berikut hasil uji validitas motivasi membayar pajak:
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,777 0,1603 Valid
p2 0,687 0,1603 Valid
p3 0,765 0,1603 Valid
p4 0,497 0,1603 Valid
p5 0,576 0,1603 Valid
p6 0,720 0,1603 Valid
p7 0,688 0,1603 Valid
p10 0,683 0,1603 Valid
p11 0,651 0,1603 Valid
p12 0,590 0,1603 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 15. Analisis Uji Validitas Variabel Motivasi Membayar Pajak
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
p1 0,598 0,1603 Valid
p2 0,675 0,1603 Valid
p3 0,547 0,1603 Valid
p4 0,622 0,1603 Valid
p5 0,468 0,1603 Valid
p6 0,655 0,1603 Valid
p7 0,681 0,1603 Valid
p8 0,661 0,1603 Valid
p9 0,638 0,1603 Valid
p10 0,502 0,1603 Valid
p14 0,542 0,1603 Valid
p15 0,601 0,1603 Valid
p16 0,540 0,1603 Valid
p17 0,644 0,1603 Valid Sumber: Data yang diolah (2018)
Dari tabel 15, diketahui bahwa tidak terdapat butir-butir pernyataan yang
tidak valid. Dengan demikian hasil uji validitas motivasi membayar pajak
pada 150 responden, dengan butir pernyataan sebanyak 10 dinyatakan valid,
karena memenuhi syarat bila r hitung > r tabel pada signifikansi 5% maka
butir dianggap valid, sedangkan bila r hitung < r tabel maka item tersebut
dianggap tidak valid (Ghozali, 2011:53).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70 (Ghozali, 2011:47-48).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sebelumnya telah dilakukan pilot test dengan jumlah responden sebanyak
20 orang . Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang menunjukkan
reliabilitas variabel dengan jumlah responden sebanyak 20 orang:
Tabel 16. Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,884 10
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 16 di atas dapat diketahui hasil uji reliabilitas terhadap
20 responden, nilai Cronbanch’s Alpha yang dihasilkan 0,884 > 0,70
menunjukkan bahwa variabel penelitian ini reliabel.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas motivasi membayar pajak terhadap
20 responden. Berikut hasil uji validitas motivasi membayar pajak:
Tabel 17. Analisis Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,886 14
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 17 di atas dapat diketahui hasil uji reliabilitas terhadap
20 responden, nilai Cronbanch’s Alpha yang dihasilkan 0,886 > 0,70
menunjukkan bahwa variabel penelitian ini reliabel.
Setelah melakukan uji reliabilitas terhadap 20 responden, peneliti
selanjutnya melakukan pengujian ulang reliabilitas terhadap variabel
kepatuhan Wajib Pajak dan motivasi membayar pajak untuk 150 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang menunjukkan reliabilitas
variabel dengan jumlah responden sebanyak 150 orang:
Tabel 18. Analisis Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,860 10
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 18 di atas dapat diketahui hasil uji reliabilitas terhadap
150 responden, nilai Cronbanch’s Alpha yang dihasilkan 0,860 > 0,70
menunjukkan bahwa variabel penelitian ini reliabel.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas motivasi membayar pajak terhadap
150 responden. Berikut hasil uji validitas motivasi membayar pajak:
Tabel 19. Analisis Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Membayar
Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,840 14
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 19 di atas dapat diketahui hasil uji reliabilitas terhadap
150 responden, nilai Cronbanch’s Alpha yang dihasilkan 0,840 > 0,70
menunjukkan bahwa variabel penelitian ini reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Deskripsi Data Variabel
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel kepatuhan
Wajib Pajak dan motivasi membayar pajak, langkah selanjutnya yang dilakukan
peneliti adalah mengolah data variabel.
Pengukuran keempat variabel menggunakan SPSS 24.0 dengan jumlah
responden sebanyak 150. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
kepatuhan Wajib Pajak, tingkat pendidikan, usia, dan motivasi membayar
pajak. Deskripsi hasil kuesioner memuat data statistik seperti rerata (mean),
median, mode, serta skor minimum dan skor maksimum. Deskripsi hasil
kuesioner secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 20. Hasil Uji Statistik Kepatuhan Wajib Pajak
Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P10 P11 P12
N Valid 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,05 4,01 4,06 4,53 4,01 3,75 3,97 4,03 4,06 4,03
Median 4,00 4,00 4,00 5,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
Mode 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
Std. Deviation 0,780 0,742 0,735 0,527 0,755 0,837 0,655 0,639 0,658 0,634
Minimum 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Sumber: Data diolah (2018)
Dari hasil uji statistik deskriptif pada variabel kepatuhan Wajib Pajak, dapat
dilihat bahwa responden paling banyak menjawab setuju untuk pernyataan p1,
p2, p3, p5, p6, p7,p10, p11, dan p12. Jawaban sangat setuju banyak dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
oleh responden pada pernyataan p4. Jawaban tersebut dapat dilihat dari nilai
mode yang terdapat pada tabel 20.
Tabel 21. Hasil Uji Statistik Tingkat Pendidikan
Statistics N Valid 150
Missing 0
Mean 0,74
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation 0,440
Minimum 0
Maximum 1
Sumber: Data diolah (2018)
Dari hasil uji statistik deskriptif pada variabel tingkat pendidikan dapat
diketahui bahwa, responden dengan tingkat pendidikan diploma-doktor (1)
lebih banyak dibandingkan responden dengan tingkat pendidikan tidak sekolah-
SMA (0). Jawaban tersebut dapat dilihat dari nilai mode yang terdapat pada
tabel 21.
Tabel 22. Hasil Uji Statistik Usia
Statistics N Valid 150
Missing 0
Mean 0,59
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation 0,494
Minimum 0
Maximum 1
Sumber: Data diolah (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari hasil uji statistik deskriptif pada variabel usia dapat diketahui bahwa,
responden dengan usia >40 tahun (1) lebih banyak dibandingkan responden
dengan usia 18-39 tahun (0). Jawaban tersebut dapat dilihat dari nilai mode
yang terdapat pada tabel 22.
Tabel 23. Hasil Uji Statistik Motivasi Membayar Pajak Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P14 P15 P16 P17
N Valid 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,05 4,08 4,06 4,15 3,89 3,94 4,21 4,29 4,26 3,87 3,72 4,09 3,46 4,01
Median 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Std. Deviation
0,502 0,562 0,616 0,439 0,592 0,707 0,583 0,727 0,709 1,131 0,970 0,708 1,060 0,773
Minimum 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 7 7 5 5 5 5 5 5
Sumber: Data diolah (2018)
Dari hasil uji statistik deskriptif pada variabel motivasi membayar pajak,
dapat dilihat bahwa responden paling banyak menjawab setuju untuk semua
penyataan. Jawaban tersebut dapat dilihat dari nilai mode yang terdapat pada
tabel 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
D. Analisis Data
1. Uji Hipotesis
a. Pengaruh Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
1) Persamaan Regresi
Tabel 24. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (H1)
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 24 di atas, diketahui konstanta sebesar 38,846
dan koefisien regresi tingkat pendidikan WP OP (X1) terhadap
kepatuhan WP OP (Y) sebesar 2, 226. Dari hasil tersebut, dibuat
persamaan regresi sebagai berikut Y = 38,846 + 2,226 X1
Persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar
38,846. Hal ini menyatakan bahwa apabila variabel tingkat pendidikan
WP OP dianggap konstan, maka kepatuhan WP OP akan konstans
sebesar 38,846.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta
1 (Constant) 38,846 0,733 53,002 0,000
TINGKAT
PENDIDIKAN WP OP
2,226 0,852 0,210 2,613 0,010
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Koefisien regresi pada variabel tingkat pendidikan WP OP 2,226
menunjukkan bahwa apabila variabel independen bertambah sebanyak
satu satuan, maka variabel kepatuhan WP OP akan bertambah 2,226
satuan.
2) Koefisien Determinasi Sederhana (r2)
Tabel 25. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H1)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .210a 0,044 0,038 4,577
a. Predictors: (Constant), TINGKAT PENDIDIKAN WP OP
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 25 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi (r2) sebesar 0,044. Nilai ini menunjukan bahwa kepatuhan
WP OP di wilayah KPP Pratama Kupang dipengaruhi oleh 4,4%
variabel tingkat pendidikan WP OP.
3) Uji Signifikan dengan Uji t
T abel 26. Hasil Uji t H1
Sumber: Data yang diolah (2018)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 38,846 0,733 53,002 0,000
TINGKAT
PENDIDIKAN WP
OP
2,226 0,852 0,210 2,613 0,010
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis untuk variabel Tingkat
Pendidikan Wajib Pajak:
𝐻0: Tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi tidak memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
𝐻𝑎 : Tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan tabel 26 di atas, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,613,
dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel sebesar 1,97635 dengan
taraf signifikansi alpha (α) 5% yang didapat dari perhitungan:
T tabel= (α/2; n-k-1)
T tabel= (0,05/2; 150-3-1)
T tabel= (0,025;146)
Setelah ditemukan nilai t tabel sebesar 1,97635, kemudian dilihat
nilai signifikan yang terdapat ditabel, dimana nilai signifikan yang
didapat sebesar 0,010 lebih kecil dibandingkan nilai signifikan alpha
(α) sebesar 5% atau 0,05. Dengan melihat t hitung lebih besar dari t
tabel dengan nilai signifikan ditabel lebih kecil dari nilai signifikan 5%
atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya tingkat
pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Pengaruh Usia Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
1) Persamaan Regresi
Tabel 27. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (H2)
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 27 di atas, diketahui konstanta sebesar 40,032
dan koefisien regresi usia WP OP (X2) terhadap kepatuhan WP OP
(Y) sebesar 0,786. Dari hasil tersebut, dibuat persamaan regresi
sebagai berikut Y = 40,032 + 0,786 X2
Persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar
40,032. Hal ini menyatakan bahwa apabila variabel usia WP OP
dianggap konstan, maka kepatuhan WP OP akan konstans sebesar
40,032.
Koefisien regresi pada variabel usia WP OP 0,786 menunjukkan
bahwa apabila variabel independen bertambah sebanyak satu satuan,
maka variabel kepatuhan WP OP akan bertambah 0,786 satuan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 40,032 0,592 67,568 0,000
USIA WP
OP
0,786 0,774 0,083 1,016 0,311
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2) Koefisien Determinasi Sederhana (r2)
Tabel 28. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H2)
Model Summary
Model R
R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .083a 0,007 0,000 4,665
a. Predictors: (Constant), USIA WP OP
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 28 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi (r2) sebesar 0,007. Nilai ini menunjukan bahwa kepatuhan
WP OP di wilayah KPP Pratama Kupang dipengaruhi oleh 0,7%
variabel usia WP OP.
3) Uji Signifikan dengan Uji t
Tabel 29. Hasil Uji t H2
Sumber: Data diolah (2018)
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis untuk variabel Usia Wajib
Pajak:
𝐻0: Usia Wajib Pajak Orang Pribadi tidak memengaruhi kepatuhan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 40,032 0,592 67,568 0,000
USIA WP
OP
0,786 0,774 0,083 1,016 0,311
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Wajib Pajak Orang Pribadi
𝐻𝑎 : Usia Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan tabel 29 di atas, diperoleh nilai t hitung adalah sebesar
1,016, dimana nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel sebesar
1,97635 dengan taraf signifikan alpha (α) 5% yang didapat dari
perhitungan:
T tabel= (α/2; n-k-1)
T tabel= (0,05/2; 150-3-1)
T tabel= (0,025;146)
Setelah ditemukan nilai t tabel sebesar 1,97635, kemudian dilihat
nilai signifikan yang terdapat ditabel, dimana nilai signifikan yang
didapat sebesar 0,311 lebih besar dibandingkan nilai signifikan alpha
(α) sebesar 5% atau 0,05. Dengan melihat t hitung lebih kecil dari t
tabel dengan nilai signifikan ditabel lebih besar dari nilai signifikan
5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya
usia Wajib Pajak tidak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c. Pengaruh Motivasi Membayar Pajak dengan Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi (WPOP)
1) Persamaan Regresi
Tabel 30. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (H3)
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 30 di atas, diketahui konstanta sebesar 12,235
dan koefisien regresi motivasi membayar pajak (X3) terhadap
kepatuhan WP OP (Y) sebesar 0,504. Dari hasil tersebut, dibuat
persamaan regresi sebagai berikut Y = 12,235 + 0,504 X3
Persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar
12,235. Hal ini menyatakan bahwa apabila variabel motivasi
membayar pajak dianggap konstan, maka kepatuhan WP OP akan
konstans sebesar 12,235.
Koefisien regresi pada variabel motivasi membayar pajak 0,504
menunjukkan bahwa apabila variabel independen bertambah sebanyak
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 12,235 2,786 4,392 0,000
MOTIVASI
MEMBAYAR
PAJAK
0,504 0,049 0,642 10,200 0,000
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
satu satuan, maka variabel kepatuhan WP OP akan bertambah 0,504
satuan.
2) Koefisien Determinasi Sederhana (r2)
Tabel 31. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (H3)
Sumber: Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel 31 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi (r2) sebesar 0,413. Nilai ini menunjukan bahwa kepatuhan
WP OP di wilayah KPP Pratama Kupang dipengaruhi oleh 41,3%
variabel motivasi membayar pajak.
3) Uji Signifikan dengan Uji t
Tabel 32. Hasil Uji t H3
Sumber: Data diolah (2018)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .642a 0,413 0,409 3,587
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI MEMBAYAR PAJAK
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 12,235 2,786 4,392 0,000
MOTIVASI
MEMBAYAR
PAJAK
0,504 0,049 0,642 10,200 0,000
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis untuk variabel motivasi
membayar pajak:
𝐻0: Motivasi membayar pajak tidak memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi
𝐻𝑎 : Motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi
Berdasarkan tabel 32 di atas, diperoleh nilai t hitung sebesar
10,200, dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel sebesar 1,97635
dengan taraf signifikansi alpha (α) 5% yang didapat dari perhitungan:
T tabel= (α/2; n-k-1)
T tabel= (0,05/2; 150-3-1)
T tabel= (0,025;146)
Setelah ditemukan nilai t tabel sebesar 1,97635, kemudian dilihat
nilai signifikan yang terdapat ditabel, dimana nilai signifikan yang
didapat sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan nilai signifikan alpha
(α) sebesar 5% atau 0,05. Dengan melihat t hitung lebih besar dari t
tabel dengan nilai signifikan ditabel lebih kecil dari nilai signifikan 5%
atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak, artinya
Motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
E. Pembahasan
1. Pengaruh antara Tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP)
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis alternatif berkaitan dengan faktor
tingkat pendidikan WP OP. Hipotesis alternatif tersebut menyatakan bahwa
tingkat pendidikan WP OP memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi diterima. Hal ini ditunjukan dengan pengujian hipotesis
menggunakan uji t, di mana diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel = 2,613 >
1, 97635 dengan nilai signifikan 0,010 < 0,05.
Pada data penelitian, kesadaran yang paling tinggi diperoleh pada tingkat
pendidikan diploma sampai dengan tingkat pendidikan doktor sedangkan
pada tingkat tidak sekolah sampai SMA memiliki kesadaran yang rendah.
Tingkat pendidikan masyarakat yang tinggi akan berpengaruh pada pola
pikir mereka, hal ini disebabkan karena mereka memahami dan menyadari
tentang ketentuan-ketentuan dan juga sanksi yang berlaku apabila mereka
tidak menjalankan kewajiban mereka sebagai Wajib Pajak yang patuh. Lain
halnya yang terjadi dengan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan
yang rendah. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah tidak
menyadari apa yang akan terjadi apabila mereka tidak mematuhi ketentuan-
ketentuan dan sanksi yang berlaku. Seperti yang diketahui, tingkat
pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam mengembangkan cara
berpikir seseorang, hal ini disebabkan karena dengan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pendidikan yang tinggi seseorang dapat menjadi dewasa dalam berpikir dan
bertindak. Dengan dewasa dalam berpikir dan bertindak seseorang dapat
melakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam melakukan sesuatu.
Dari pernyataan ini, dapat ditegaskan bahwa seseorang dengan tingkat
pendidikan yang tinggi mampu berpikir dan bertindak bijak dalam mematuhi
kewajibannya sebagai warga negara yang baik dengan cara menghitung dan
membayar pajak dengan tepat. Selain itu, dengan tingkat pendidikan yang
tinggi, secara tidak langsung orang tersebut membantu pihak-pihak terkait
dalam memberikan pemahaman pada orang-orang yang berada di
lingkungan sekitarnya yang minim pemahaman tentang membayar pajak dan
manfaatnya bagi individu tersebut serta apa konsekuensi yang diterima
apabila individu tersebut lalai dalam membayar dan melaporkan pajak
mereka. Dengan begitu orang dengan tingkat pendidikan rendah pun
akhirnya dapat memahami pentingnya membayar pajak dan dengan hal ini
orang dengan tingkat pendidikan rendah bisa memiliki konstribusi yang baik
bagi negara dari segi aspek pembangunan. Berdasarkan uraian di atas, dapat
dikatakan bahwa tingkat pendidikan Wajib Pajak memengaruhi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi dalam membayar pajak, karena semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi juga kepatuhan
mereka dalam membayar pajak.
Hasil ini didukung oleh penelitian dari Fitriyani. D, dkk (2014) yang
mengatakan bahwa Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap Kepatuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Wajib Pajak Orang Pribadi, dibuktikan dengan hasil uji anova diperoleh p-
value 0.009. Penelitian ini menjelaskan, bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan Wajib Pajak, maka akan semakin patuh. Hal yang sama
didukung oleh penelitian Tyas (2015) yang menyatakan bahwa pendidikan
Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan. Dan sejalan dengan dua
penelitian di atas, penelitian Purnama (2015) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan Wajib
Pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di desa Sumber Jaya
kabupaten Muaro Jambi.
2. Pengaruh antara Usia dengan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
(WP OP)
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis alternatif berkaitan dengan faktor
usia Wajib Pajak. Hipotesis alternatif tersebut menyatakan bahwa usia Wajib
Pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ditolak. Hal ini
ditunjukan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t, di mana diperoleh
hasil yaitu t hitung < t tabel = 1,016 < 1, 97635 dengan nilai signifikan 0,311
> 0,05.
Dengan melihat hasil hipotesis ini, dapat dikatakan bahwa baik usia muda
maupun usia tua tidak ada jaminan bahwa orang tersebut patuh atau tidak
dalam menjalankan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik
dengan membayar pajak. Hal ini di karenakan walaupun individu tersebut
berusia tua maupun muda tetapi mereka tidak memiliki kesadaran maka hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
membayar pajak tidak menjadi prioritas dalam kehidupan mereka. Terlebih
lagi individu dengan usia yang muda cenderung lebih berani mengambil
resiko dan kurang sensitif terhadap hukum (Tittle dalam Tyas, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa usia Wajib Pajak tidak
memengaruhi kepatuhan seseorang dalam membayar pajak. Hal ini
disebabkan karena baik individu tersebut berusia muda maupun tua namun
jika tidak merasa bahwa membayar pajak itu penting maka individu tersebut
tidak akan melaksanakan kewajiban yang harus dilakukannya.
Hasil ini didukung oleh penelitian Adiningsih. S.A (2017) yang
mengatakan bahwa Usia Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini menjelaskan bahwa makin tua usia
Wajib Pajak, maka tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
3. Pengaruh antara Motivasi Membayar Pajak dengan Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi (WP OP)
Sebelumnya telah dirumuskan hipotesis alternatif berkaitan dengan faktor
motivasi membayar pajak. Hipotesis alternatif tersebut menyatakan bahwa
motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi diterima. Hal ini ditunjukan dengan pengujian hipotesis
menggunakan uji t, di mana diperoleh hasil yaitu t hitung > t tabel = 10,200
> 1, 97635 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Seperti yang diketahui bahwa motivasi membayar pajak merupakan
faktor yang berasal dari dalam diri setiap individu. Motivasi membayar pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
merupakan faktor penting untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jika seorang Wajib Pajak memiliki motivasi yang tinggi
untuk membayar pajak maka akan terjadi peningkatan terhadap
kepatuhannya dalam membayar pajak. Motivasi juga merupakan suatu tolok
ukur yang dapat membantu mengarahkan perilaku individu. Jika semakin
tinggi motivasi seorang Wajib Pajak maka semakin tinggi pula kepatuhan
individu tersebut dalam menjalankan kewajibannya. Hal ini dikarenakan
individu tersebut memiliki kesadaran bahwa, patuh dalam membayar pajak
adalah kewajiban bagi setiap warga negara. Selain dari dalam diri individu,
motivasi juga timbul dari luar diri individu tersebut. Hal ini dikarenakan
individu tersebut sudah mendapat keuntungan atau manfaat dari membayar
pajak, sehingga individu tersebut semakin termotivasi untuk membayar
pajak. Motivasi juga didapat dari lingkungan sekitar, yang mana orang-orang
yang berada dilingkungan tersebut merupakan Wajib Pajak yang aktif dalam
menjalankan kewajiban membayar pajak, secara tidak langsung individu
tersebut mendapatkan motivasi untuk menjadi yang paling patuh.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa, motivasi membayar pajak
memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini disebabkan
karena motivasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri individu
dapat mendorong seseorang untuk menjadi lebih patuh dan taat sebagai
Wajib Pajak yang baik.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Putri,(2016), bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Motivasi Membayar Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kanwil DJP DIY tahun 2015.
Hasil ini semakin didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Margonting, dkk (2013) yang menyatakan bahwa faktor motivasi dengan
menggunakan indikator motivation posture berupa variabel game playing
secara parsial memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
melaksanakan kepatuhan pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab lima, maka
disimpulkan bahwa:
1. Faktor tingkat pendidikan Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pada data penelitian, kesadaran
yang paling tinggi diperoleh pada tingkat pendidikan diploma sampai
dengan tingkat pendidikan doktor sedangkan pada tingkat tidak sekolah
sampai SMA memiliki kesadaran yang rendah. Tingkat pendidikan
masyarakat yang tinggi akan berpengaruh pada pola pikir mereka, hal ini
disebabkan karena mereka memahami dan menyadari tentang ketentuan-
ketentuan dan juga sanksi yang berlaku apabila mereka tidak menjalankan
kewajiban mereka sebagai Wajib Pajak yang patuh. Sedangkan
masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah tidak menyadari apa
yang akan terjadi apabila mereka tidak mematuhi ketentuan-ketentuan dan
sanksi yang berlaku.
2. Faktor usia Wajib Pajak Orang Pribadi memengaruhi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Seperti yang di ketahui, baik usia muda maupun usia
tua tidak ada jaminan bahwa orang tersebut patuh atau tidak dalam
menjalankan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik dengan
membayar pajak. Hal ini di karenakan walaupun individu tersebut berusia
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tua maupun muda tetapi mereka tidak memiliki kesadaran maka hal
membayar pajak tidak menjadi prioritas dalam kehidupan mereka.
3. Faktor motivasi membayar pajak memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Orang pribadi. Hal ini karena motivasi membayar pajak merupakan faktor
penting untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jika
seorang Wajib Pajak memiliki motivasi yang tinggi untuk membayar
pajak maka akan terjadi peningkatan terhadap kepatuhannya dalam
membayar pajak. Motivasi juga merupakan suatu tolok ukur yang dapat
membantu mengarahkan perilaku individu. Jika semakin tinggi motivasi
seorang Wajib Pajak maka semakin tinggi pula kepatuhan individu
tersebut dalam menjalankan kewajibannya.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami oleh peneliti
yaitu Penyebaran kuesioner yang tidak merata mengakibatkan data
responden menjadi tidak seimbang, hal tersebut dapat dilihat dari proporsi
setiap data yang telah dibuat, terlebih pada data responden berdasarkan usia
dan tingkat pendidikan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dilakukan oleh peneliti,
maka saran yang dapat diberikan yaitu:
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan variabel
lainnya yang berhubungan dengan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa
saja yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi selain tingkat
pendidikan Wajib Pajak, usia Wajib Pajak, dan motivasi membayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, S. A. (2017) “Analisis Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Usia Wajib
Pajak, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Makassar Selatan)” Skripsi.
Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Hasanuddin, Makassar
Aryanti, T. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Badan”. Media Ekonomi dan Manajemen Vol.25 No.1.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas, Jakarta.
Dewi, Fransisca Novieta Afsari (2013) “Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas
pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi” Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Edy, Suprianto. 2011. Perpajakan di Indonesia. Graha Ilmu, Yogyakarta
Fitriyani.D, Eko Prasetyo, Reni Yustien, dan Achmad Hazazi. (2014). “Pengaruh
Gender, Latar Belakang Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak,”.Jurnal Investasi, Vol. 10, No. 2, Desember 2014.
Hal. 115-122. Universitas Jambi.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Istanto, Fery. 2010. Analisis pengaruh pengetahuan tentang pajak, kualitas
pelayanan pajak, ketegasan sanksi perpajakan dan tingkat pendidikan terhadap
motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak. Skripsi.Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah .Jakarta
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kerlinger, F. N., & Lee, H. B. (2000). Fondations of behavior research (4th
Edition ed). Fort Worth, TZ: Harcourt College Publisher.
Kitap Undang-Undang Perdata, Bab XV Tentang Kedewasaan dan Perwalian,
Bagian I Kebelumdewasaan, Pasal 330
Mangoting, Y. dan Arja Sadjiarto, 2013. “Pengaruh Postur Motivasi Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ”. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
VOL. 15, NO. 2, November 2013: 106-116.
Noor, Juliansyah. 2011.Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Edisi Pertama. Prenadamedia Group, Jakarta.
Pohan, Chairil A. 2017. Pembahasan Komperhensif, Pengantara
Perpajakan. Edisi Kedua. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Purnama, Rika M. S (2015) “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Desa Sumber
Jaya Kabupaten Muaro Jambi” Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi
Putra, A. K. dan Agus Frianto, 2013. “Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi
Ekstrinsik Terhadap Kepuasan Kerja”. Jurnal Ilmu Manajemen . Volume 1
Nomor 1 Januari 2013.
Putri, Rolalita Lukmana. (2016) “Pengaruh Motivasi Membayar Pajak Dan
Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2015”. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri,
Yogyakarta.
Soyamukti, N. 2015. Teori-Teori Pendidikan. Dari Tradisional, ( Neo ) Liberal,
Marxis-Sosialis, Hingga Postmodern. Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D . Alfabeta, Bandung.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Penerbit CV Alfabeta, Badung.
Sutiono.M.A, dan Yenni Mangoting, 2014.“ Pengaruh Pandangan Sosial, Usia,
dan Kepercayaan Kepada Pemerintah Terhadap Praktik Penggelapan Pajak di
Surabaya”. Tax & Accounting Review, Vol. 4, No.1, 2014.
Tyas, Isthi Wahyuning. 2013. “Pengaruh Umur, Pendidikan, Penghasilan Bruto,
Dan Moral Terhadap Kepatuhan Pembayaran Pajak ”. Jurnal TEKUN/Volume
IV, No. 02, September 2013. Hlm. 279-304.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tatacara Perpajakan (KUP).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pajak
Penghasilan.
Uno, Hamzah B.2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang
Pendidikan. Edisi satu. Bumi Aksara, Jakarta.
Wiratama. S.G, Siti Khairani, Icha Fajriana. (2011). “Pengaruh Tingkat
Pendidikan, Pelayanan Fiskus, Dan Pekerjaan Wajib Pajak Terhadap
Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak”.Jurnal-
2011210015. STIE MDP PALEMBANG, Jurusan Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 1. Kuesioner Penelitan
Hal: Permohonan Pengisin Kuesioner
Dengan hormat,
Saya yang mengirim kuesioner ini:
Nama: Faustin Dyan Kristanti Lainurak
Status: Mahasiswi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sehubungan dengan penelitian ilmiah guna menyusun skripsi Program Studi Akuntansi, saya
memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang sedang saya lakukan. Informasi yang
saya peroleh melalui respon Bapak/Ibu/Sdr dalam mengisi kuesioner yang dilampirkan akan
sangat membantu saya dalam menganalisis pengaruh tingkat pendidikan Wajib Pajak, usia Wajib
Pajak, dan motivasi membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Informasi yang saya
terima tidak disajikan dalam bentuk spesifik seperti jawaban Bapak/Ibu/Sdr. Dengan tidak
disajikannya jawaban secara spesifik maka sesuai dengan etika penelitian, saya akan menjaga
kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Sdr. Saya sangat mengharapkan kerja sama yang baik dari
Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner ini. Atas perhatian dan kerja
sama yang baik, saya menyampaikan terima kasih.
Peneliti
Faustin Dyan Kristanti Lainurak
142114061
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
KUESIONER PENELITIAN
I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan/pernyataan dengan jawaban yang telah disediakan
yang menurut anda benar.
2. Anda cukup memberi centang (√) pada jawaban yang paling sesuai
menurut anda.
3. Apabila anda salah menjawab, cukup lingkari (O) tanda centang yang salah tersebut.
4. Mohon periksa kembali semua jawaban anda dan yakinkan bahwa tidak ada
pertanyaan/pernyatan yang terlewatkan.
II. DATA RESPONDEN
1. Nama : ...............................................(boleh dikosongkan)
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : ........ Tahun
4. Pendidikan terakhir :
5. Jenis Pekerjaan : PNS Pekerja Swasta Wiraswasta
6. Lama waktu menjadi Wajib Pajak: ...............................................
Tidak Sekolah SD SMP
SMA Diploma S1
S2 S3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
III. DATA PENELITIAN
Keterangan :
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. N : Netral
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
Kepatuhan Wajib Pajak
NO Pernyataan Pilihan
STS TS N S SS
1 Saya mendaftarkan NPWP atas kemauan sendiri
2 Saya mendaftarkan NPWP secara
suka rela
3 Saya mendaftarkan NPWP atas kesadaran
sendiri
4
Setiap Wajib Pajak harus mendaftarkan diri
untuk mendapatkan NPWP sebagai bentuk
pengabdian kepada negara
5
Cara menghitung pajak adalah dengan
mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan
pajaknya (DPP)
6 Saya mampu menghitung pajak terutang dengan
benar dalam SPT
7 Saya telah mengisi SSP dengan benar
8 Saya mengetahui dimana tempat untuk
membayar pajak
9
Banyaknya tempat pembayaran pajak dapat
mempermudah Wajib Pajak untuk membayar
pajaknya secara tepat waktu
10 Saya tepat waktu dalam membayar pajak atas
kesadaran sendiri
11
Saya tidak pernah mendapat sanksi atau denda
pajak karena kelalaian saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
NO Pernyataan Pilihan
STS TS N S SS
12 Saya bersedia membayar kewajiban pajak saya
beserta tunggakan pajaknya atau denda (jika ada)
(Rolalita, 2016)
Motivasi Membayar Pajak
NO Pernyataan Pilihan
STS TS N S SS
1 Saya telah melaksanakan prosedur perpajakan
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku
2 Saya telah mengisi SPT sesuai dengan kenyataan
yang ada
3
Saya tidak melakukan manipulasi penghasilan
agar beban pajak yang harus saya tanggung tidak
terlalu besar
4 Saya bersedia memberikan data yang diperlukan
dalam proses pemeriksaan pajak
5
Saya berusaha untuk memahami semua
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
6
Saya melaksanakan kewajiban perpajakan
dengan sukarela dan timbul dari kesadaran
sendiri
7
Saya dengan senang hati membayar pajak dan
melaporkan SPT karena hal tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara
8 Dengan membayar pajak berarti saya telah ikut
mewujudkan sistem gotong royong nasional
9 Dengan membayar pajak berarti saya telah ikut
mewujudkan sistem gotong royong nasional
10
Dengan membayar pajak, maka saya telah ikut
membantu dalam usaha mengurangi tingkat
kemiskinan
11
Akan ada banyak manfaat yang bisa saya
rasakan jika saya memenuhi kewajiban
perpajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
NO Pernyataan Pilihan
STS TS N S SS
12
Pemberian informasi tentang pentingnya pajak
sangat diperlukan karena banyak diantara
masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut
13
Sosialisasi atau penyuluhan tentang pajak perlu
dilakukan oleh aparat pajak guna meningkatkan
pemahaman Wajib Pajak dalam memenuhi
kewajiban pajaknya
14
Pemberian penghargaan atau hadiah oleh kantor
pajak kepada Wajib Pajak terbaik diperlukan
untuk merangsang Wajib Pajak dalam membayar
pajak. (Motivasi)
15 Saya taat pajak karena ingin memberikan contoh
yang baik kepada anak-anak saya
16
Saya merasa perlu membayar pajak karena
teman-teman dan kerabat saya melakukan hal
yang sama (taat pajak) (Motivasi)
17 Saya akan merasa malu dengan lingungkan kerja
saya jika saya tidak membayar pajak (Motivasi)
(Rolalita, 2016)
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2. Data Responden
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Jenis
Pekerjaan
Lama Waktu
Menjadi Wajib Pajak
1 1 1 2 1 1
2 2 2 1 3 2
3 1 2 2 2 3
4 2 2 2 2 1
5 2 2 2 1 1
6 2 1 2 3 1
7 2 1 2 2 1
8 1 1 2 2 1
9 1 2 2 2 2
10 1 2 2 3 2
11 2 2 2 3 1
12 1 2 2 3 1
13 1 1 2 3 1
14 1 2 2 1 2
15 1 2 2 1 3
16 2 1 2 2 1
17 1 2 2 3 3
18 1 2 2 1 3
19 2 2 2 2 1
20 1 1 1 2 1
21 1 2 1 2 2
22 2 1 2 1 1
23 2 1 2 2 1
24 2 2 2 2 4
25 2 2 1 1 3
26 1 1 1 2 2
27 1 2 1 2 2
28 2 2 1 2 3
29 2 2 1 2 3
30
2 1 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Jenis
Pekerjaan
Lama Waktu
Menjadi Wajib Pajak
31 2 1 2 2 1
32 1 2 1 2 3
33 1 2 2 2 3
34 2 1 1 2 1
35 1 2 2 2 3
36 2 1 2 2 1
37 1 1 2 2 1
38 1 2 2 1 3
39 2 2 2 1 2
40 2 2 2 1 2
41 2 2 2 1 2
42 2 2 1 1 1
43 1 1 2 1 2
44 2 1 2 1 1
45 2 1 1 2 1
46 1 2 2 1 3
47 2 2 2 1 2
48 2 2 2 1 2
49 2 2 2 1 3
50 1 2 2 1 1
51 2 1 2 1 1
52 2 1 2 2 1
53 2 2 2 1 1
54 1 1 2 1 1
55 2 1 2 1 1
56 2 1 2 1 1
57 1 1 2 1 1
58 1 2 1 1 3
59 2 1 2 1 1
60 1 2 1 1 1
61 2 1 1 2 1
62 1 2 2 1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Jenis
Pekerjaan
Lama Waktu
Menjadi Wajib Pajak
63 2 2 1 3 3
64 1 2 2 1 1
65 1 1 2 2 1
66 2 2 1 2 2
67 1 2 2 1 3
68 2 2 2 1 3
69 1 2 1 1 2
70 1 1 2 1 1
71 2 1 2 1 1
72 2 2 2 2 2
73 1 2 2 2 3
74 1 2 2 2 2
75 2 1 2 2 1
76 1 1 2 2 1
77 1 2 2 2 3
78 2 1 2 2 1
79 2 2 2 2 2
80 1 2 1 2 1
81 1 2 1 2 2
82 2 2 2 2 1
83 2 1 2 2 1
84 2 1 2 1 1
85 2 1 2 1 1
86 1 1 2 3 1
87 2 1 1 3 1
88 1 1 1 3 1
89 1 1 1 3 1
90 1 1 2 3 1
91 1 1 2 3 1
92 2 2 2 1 2
93 2 2 2 1 2
94 2 2 2 1 2
95 2 1 2 1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Jenis
Pekerjaan
Lama Waktu
Menjadi Wajib Pajak
96 2 1 2 1 1
97 2 2 2 1 2
98 2 1 1 3 1
99 1 2 2 2 1
100 2 2 1 2 1
101 1 2 2 2 2
102 1 2 2 1 3
103 1 2 2 1 1
104 2 2 2 1 3
105 1 2 2 1 3
106 1 1 1 2 1
107 1 2 2 1 2
108 1 1 1 1 2
109 1 2 2 2 2
110 1 2 2 2 2
111 1 2 1 2 1
112 1 2 2 2 1
113 1 2 2 3 1
114 1 2 1 3 2
115 1 2 2 1 2
116 1 2 2 1 2
117 1 2 2 1 1
118 1 2 2 1 1
119 1 2 2 2 2
120 1 2 2 1 1
121 1 2 2 1 2
122 1 2 2 1 1
123 1 2 2 1 1
124 1 2 2 1 1
125 2 2 2 1 1
126 1 2 2 1 1
127 1 2 2 3 3
128 2 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir
Jenis
Pekerjaan
Lama Waktu
Menjadi Wajib Pajak
129 1 1 1 3 1
130 2 1 2 1 1
131 1 1 2 2 1
132 1 1 2 2 1
133 2 1 2 2 1
134 1 1 1 3 1
135 2 1 2 2 1
136 1 2 2 2 1
137 2 1 1 3 1
138 1 1 2 2 1
139 2 1 2 3 1
140 1 2 1 3 1
141 2 1 2 2 1
142 1 1 1 2 1
143 1 1 2 2 1
144 2 1 1 3 1
145 1 2 1 3 2
146 1 2 1 3 3
147 2 1 1 3 1
148 1 2 1 3 1
149 1 1 2 3 1
150 1 2 2 2 1
Lampiran 3. Tabulasi Data Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pilot Test 20
Responden
a. Data Uji Pertama
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 2 2 5 4 3 3 4 5 3 3 3 39
2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 43
3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 54
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Data Uji Kedua
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 43
7 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 43
8 4 4 4 4 3 2 3 5 5 4 4 4 46
9 5 5 5 5 2 3 3 4 4 4 4 5 49
10 2 2 2 4 2 1 3 5 4 2 2 2 31
11 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52
12 5 5 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 48
13 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 42
14 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 47
15 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
16 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 54
17 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 50
18 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 56
19 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 3 51
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
No Kepatuhan Wajib Pajak Total
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
1 2 2 2 5 4 3 3 3 3 3 30
2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35
3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 41
6 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 35
7 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 35
8 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 36
9 5 5 5 5 2 3 3 4 4 5 41
10 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 22
11 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
12 5 5 3 5 4 2 4 4 4 4 40
13 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 34
14 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4. Tabulasi Data Motivasi Membayar Pajak Pilot Test 20 Responden
a) Data Uji Pertama
No Motivasi Membayar Pajak Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 57
2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 57
3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 4 62
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 3 4 4 3 66
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4 4 3 66
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 66
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 66
8 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 5 5 3 5 2 5 72
9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 5 5 2 5 1 4 65
10 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 51
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 63
12 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 77
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 58
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 68
15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 3 4 4 4 67
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 4 62
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 3 3 3 64
18 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 82
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 67
20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 69
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
17 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 41
18 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 47
19 4 4 4 5 4 3 5 5 5 3 42
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b) Data Uji Kedua
No Motivasi Membayar Pajak Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
1 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 44
2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 45
3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 51
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 52
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 54
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
8 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 5 2 5 59
9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 2 5 1 4 51
10 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 51
12 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 63
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 54
15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 52
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 51
18 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 57
Lampiran 5. Tabulasi Data Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150 Responden
No Kepatuhan Wajib Pajak Total
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
1 2 2 2 5 4 3 3 3 3 3 30
2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35
3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 41
6 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 35
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
7 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 35
8 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 36
9 5 5 5 5 2 3 3 4 4 5 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 22
11 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
12 5 5 3 5 4 2 4 4 4 4 40
13 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 34
14 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
17 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 41
18 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 47
19 4 4 4 5 4 3 5 5 5 3 42
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
22 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 42
23 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36
24 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
25 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38
26 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38
27 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40
28 4 4 4 5 2 4 4 5 5 4 41
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 37
31 4 5 4 4 4 3 4 3 3 5 39
32 2 4 4 5 4 2 4 4 4 4 37
33 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 39
34 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 41
35 4 3 3 5 3 3 3 4 4 5 37
36 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 40
37 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 40
38 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 41
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
41 3 1 5 5 2 2 4 5 2 5 34
42 4 4 3 5 2 3 4 3 2 4 34
43 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 43
44 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 45
45 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 38
46 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 45
49 5 5 5 4 4 2 2 3 3 4 37
50 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 47
51 4 4 4 5 3 3 3 4 2 4 36
52 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 37
53 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
54 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 37
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
56 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 45
57 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
60 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 43
61 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
64 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 39
65 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
66 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 40
67 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 47
68 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 32
69 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
71 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
73 5 5 5 5 3 3 4 4 5 3 42
74 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 43
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
76 3 3 3 5 3 5 5 5 5 5 42
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
78 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 37
79 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 33
80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
81 2 2 2 4 3 2 4 3 4 4 30
82 4 4 4 5 4 3 5 5 5 3 42
83 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
85 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
86 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
87 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34
88 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 39
89 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 39
90 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 39
91 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 39
92 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 41
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
94 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
97 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
98 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
100 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 37
101 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 45
102 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 46
103 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 45
104 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
105 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 47
106 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 45
107 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
108 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
109 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47
110 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
111 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 45
112 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 46
113 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
114 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
115 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 44
116 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35
117 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 43
118 5 5 4 4 3 2 4 4 4 4 39
119 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 37
120 2 4 2 4 4 2 3 4 4 2 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
121 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
122 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 47
123 2 4 2 4 3 2 3 3 4 3 30
124 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
126 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
127 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 41
128 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
129 2 2 2 4 4 3 2 4 4 4 31
130 2 3 2 5 5 2 3 4 4 4 34
131 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
132 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
133 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 39
134 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33
135 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
136 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
137 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
138 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
139 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 41
140 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 37
141 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
142 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
No Kepatuhan Wajib Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
143 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
144 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
145 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 35
146 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
147 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33
148 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36
149 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 43
150 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 40
Lampiran 6. Tabulasi Data Motivasi Membayar Pajak 150 Responden
No Motivasi Membayar Pajak Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
1 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 44
2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 51
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 52
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 54
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
8 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 5 2 5 59
9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 2 5 1 4 51
10 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 51
12 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 63
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 54
15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 52
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 51
18 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 57
21 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 61
No Motivasi Membayar Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
22 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 57
23 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 44
24 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 4 5 55
25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 5 2 5 53
26 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 52
27 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 51
28 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 51
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
30 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 53
31 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 64
32 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 2 4 55
33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 52
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
35 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 63
36 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 58
37 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 2 5 57
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 54
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
40 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 51
41 5 5 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 4 4 62
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
43 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63
44 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 60
45 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 51
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
48 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 4 4 4 53
49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 55
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 1 4 54
51 3 4 4 4 3 4 5 2 2 4 4 3 4 3 49
52 3 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 54
53 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 62
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 57
55 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
No Motivasi Membayar Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
56 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 55
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 69
58 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 52
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 54
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 54
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 60
66 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 62
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
68 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 2 5 53
69 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 1 4 58
70 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 60
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
73 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4 59
74 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 51
75 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 3 5 3 4 59
76 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
77 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 59
78 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 62
79 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 52
80 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 53
81 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 50
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
83 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 63
84 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 2 4 56
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 53
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
87 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 56
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 51
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 59
No Motivasi Membayar Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 59
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 59
92 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 61
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
94 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 60
95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
96 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 61
97 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 61
98 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 60
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55
100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 53
101 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 56
102 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 65
103 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 68
104 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
105 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68
106 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 64
107 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 63
108 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 65
109 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 64
110 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 67
111 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 64
112 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 66
113 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
114 5 4 5 4 4 4 7 7 4 5 5 4 5 5 68
115 4 4 4 4 2 4 4 5 5 1 5 5 5 5 57
116 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 62
117 4 4 5 5 4 4 4 5 5 1 4 5 4 4 58
118 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 3 5 3 5 55
119 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 2 2 58
120 4 4 4 4 3 2 4 5 5 1 2 5 3 3 49
121 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 2 2 58
122 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 1 5 2 5 58
123 4 4 4 4 2 2 4 3 3 2 3 4 3 3 45
No Motivasi Membayar Pajak
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15 16 17
124 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 51
125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 62
126 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 5 4 4 52
127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 51
128 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
129 2 2 4 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35
130 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 41
131 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 56
132 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 2 4 54
133 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 2 3 55
134 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 48
135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 53
136 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 57
137 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 2 4 55
138 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 2 3 54
139 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 2 4 55
140 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 2 2 54
141 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 4 2 3 55
142 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 57
143 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 56
144 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 55
145 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 52
146 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 52
147 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 47
148 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 55
149 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 3 5 62
150 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 1 2 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pilot Test
a) Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
b) Hasil Uji Validitas Kepatuha Motivasi Membayar Pajak Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak Pilot Test
a. Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150 Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Motivasi Membayar Pajak 150 Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pilot Test
Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Membayar Pajak Pilot Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 150 Responden
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Membayar Pajak 150 Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 15. Uji Hipotesis
a. Tingkat Pendidikan WP OP
b. Usia WP OP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
c. Motivasi membayar Pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI