pengaruh value added intellectual capital...

134
i PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN” (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Lutfi Destio Prakoso (1111082000106) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2015

Upload: voque

Post on 23-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

i

“PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN”

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Lutfi Destio Prakoso (1111082000106)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2015

Page 2: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

ii

PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Lutfi Destio Prakoso

NIM: 1111082000106

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Yessi Fitri, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

NIP. 19490602 197803 1 001 NIP. 19760924 200604 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 3: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jumat, 10 April 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Lutfi Destio Prakoso

2. NIM : 1111082000106

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Value Added Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2015

1. Zaenal Muttaqin, MPP

NIP. 19790503 201101 1 006

2. Zuwesty Eka Putri, M.Ak

NIP. 19800416 200901 2 006 Penguji II

3. Nur Wachidah, M.S.Ak (_________________)

NIP. Penguji III

Page 4: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 22 September 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Lutfi Destio Prakoso

2. NIM : 1111082000106

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Value Added Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 September 2015

1. Dr. Desmadi Saharauddin,Lc., MA (________________)

NIP.19720711 200511 007 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, S.E., Ak, MM (________________)

NIP. 19720516 200901 1 006 Sekretaris

3. Dr. Yahya Hamja, MM (________________)

NIP. 19490602 197803 1 001 Pembimbing I

4. Yessi Fitri, S.E.,M.Si.,Ak.,CA (________________)

NIP. 19760924 200604 2 002 Pembimbing II

5. Yusar Sagara, S.E.,M.Si (________________)

NIDN. 2009058601 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lutfi Destio Prakoso

No. Induk Mahasiswa : 1111082000106

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembukuan yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 22 September 2015

Lutfi Destio Prakoso

Page 6: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Lutfi Destio Prakoso

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juni 1993

3. Alamat : Perumahan Cipondoh Makmur Blok G7

No. 16 Jalan Gelora III RT 008/06,

Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15148.

4. Telepon : 089631390879/(021)5547655

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Cipondoh 8 Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 4 Tangerang Tahun 2005-2008

3. SMA Negeri 7 Tangerang Tahun 2008-2011

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

Page 7: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

vii

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Sekretaris Umum Radio Sekolah “RADIUS 7” SMA Negeri 7

Tangerang periode 2008-2009

2. Ketua Radio Sekolah “RADIUS 7” SMA Negeri 7 Tangerang periode

2009-2010

3. Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

(HMJ) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2011-2012.

4. Menjadi Anggota Divisi Seni dan Olahraga “Himpunan Mahasiswa

Jurusan” Akuntansi (HMJ) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode

2012 – 2013.

IV. PENGALAMAN KEPANITIAAN

1. Divisi Acara OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan) 2012, HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Divisi Acara Trivia 2012, HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Divisi Acara OPAK 2013, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Divisi Acara Trivia 2013, HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Divisi Sponsorship Accounting Fair 2014, HMJ Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 8: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

viii

6. Divisi Acara Accounting Fair 2014, HMJ Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

7. Ketua pelaksana KKN Navigasi 2014, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

V. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Akuntansi SMA Tingkat Kota

Tangerang, 2010.

2. Peserta Simulasi Pasar Modal, “Knowing More Doing More To Be

Smart Investor”, 2012.

3. Peserta Seminar Penanggulangan HIV/AIDS “Lets Avoid HIV/AIDS

With Legal Relationship”, 2013.

4. Peserta Seminar Nasional “Kredibilitas Seorang Akuntan Dalam

Menghadapi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia”, 2014.

5. Peluang dan Tantangan Profesi Akuntan di Indonesia (Sudut Pandang

Auditor Eksternal dan Auditor Internal), 2014.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sardjono Tjipto Hartono

2. Ibu : Asriyah (Almh.)

3. Kakak kandung : Illa Dewi Astini (Almh.) dan Ardias Prasastyo

4. Anak Ke Dari : 3 dari 3 bersaudara

Page 9: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

ix

ABSTRACT

The Effects of Value Added Intellectual Capital on Return On Asset

The purpose of this research is, to examine the effect of value added

intellectual capital on return on asset. This research using Pulic’s methods to

measure value added intellectual capital. This method divide value added

intellectual capital into three models of variable which is capital employed

efficiency, human capital efficiency, and structure capital efficiency. And for the

way to measure profitability, this research is using return on asset indicator. This

research used Indonesian banking sector companies listed in IDX as sampels for

five years observation.

It was an empirical study with multiple linear regression for data analysis.

After tested with EViews, the conclusion for this research is that only value added

intellectual capital dan human capital efficiency has influenced to return on asset,

while capital employed efficiency and structure capital efficiency hasn’t influence

return on asset.

Keywords : intellectual capital, capital employed efficiency, human capital

efficiency, structure capital efficiency, return on asset

Page 10: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

x

ABSTRAK

Pengaruh Value Added Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas

Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh dari value

added intellectual capital terhadap return on asset. Pada penelitian ini digunakan

metode pengukuran Pulic yaitu Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)

yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari

aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang

dimiliki perusahaan. Metode pengukuran ini membagi intellectual capital kedalam

tiga model, yakni capital employed efficiency, human capital efficiency, serta

structure capital efficiency. Sedangkan profitabilitas dalam penelitian ini

menggunakan pengukuran return on asset. Objek penelitian yang dipilih dalam

penelitian ini merupakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014 sehingga total sampel selama 4 tahun

periode penelitian ini adalah 120 sampel.

Metode penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda untuk

mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen terhadap variabel

dependen. Metode yang digunakan dalam melakukan pemilihan sampel penelitian

adalah dengan metode purposive sampling dengan teknik berdasarkan

pertimbangan atau kriteria tertentu (judgement sampling). Metode pengumpulan

data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara dan studi pustaka, data pada

penelitian ini diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses

pada alamat www.idx.co.id, data yang digunakan adalah annual report yang

dilaporkan oleh perusahaan terkait.

Berdasarkan hasil uji statistik t dan F yang telah dilakukan, menunjukkan

hasil bahwa variabel human capital efficiency berpengaruh terhadap return on asset

perusahaan, selain itu variabel value added intellectual capital juga berpengaruh

terhadap return on asset. Sedangkan dua variabel lain, yakni capital employed

efficiency dan structure capital efficiency tidak mempengaruhi variabel dependen

return on asset. Selanjutnya, uji simultan yang dilakukan juga menunjukkan bahwa

nilai Adjusted R Square berada pada angka 0,828 yang menunjukkan bahwa

variabel dependen yaitu return on asset dapat dijelaskan sebesar 82,8% oleh

variabel independen yaitu, value added intellectual capital.

Kata kunci : intellectual capital, capital employed efficiency, human capital

efficiency, structure capital efficiency, return on asset

Page 11: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tidak ada kata yang lebih tepat selain mengucapkan puji dan

syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu, ruang, waktu, kesehatan

dan kesempatan bagi penulis dan atas semua limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Value

Added Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris

Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah menjadi teladan bagi semua umat manusia.

Penelitian ini merupakan tugas akhir yang wajib diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah

peneliti ucapkan atas kekuatan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda Sardjono Tjipto Hartono dan ibunda

Asriyah (Almh.) atas segala kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasihat,

perhatian, semangat, dukungan dan doa yang tiada henti yang telah

diberikan kepada penulis. Mereka adalah sumber semangat dan motivasi

utama penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

2. Kakak penulis, Illa Dewi Astini (Almh.) dan Ardias Prasastyo tersayang

yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita dapat menjadi anak-anak berguna

bagi nusa dan bangsa, serta dapat dibanggakan oleh kedua orang tua baik di

dunia maupun di akhirat kelak.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 12: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xii

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk

membimbing dan membagi ilmunya kepada penulis selama menyusun

skripsi dengan sabar dan ikhlas. Terima kasih untuk semua nasihat, ilmu,

bimbingan, motivasi, dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktu, pemikiran, ilmu, serta tenaganya untuk

memberikan pengarahan, saran, motivasi dan bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan dan ilmu

yang telah diberikan selama ini.

8. Seluruh Dosen-dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama menuntut ilmu

yang akan menjadi bekal dan pengalaman yang berharga bagi penulis di

masa depan.

9. Sahabat-sahabat penulis Dhika, Siva, dan Yuki yang selalu memberikan

semangat, motivasi, canda, tawa dan semua perhatian yang telah diberikan

selama ini. Yang telah memberikan hiburan dan semangat di saat penulis

merasa jenuh dan sedih. Terimakasih atas segala bantuan, dukungan,

perhatian, kasih sayang dan nasihat-nasihat yang telah kalian berikan,

semoga kita semua menjadi orang yang sukses di masa yang akan datang.

10. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi bagian dari kehidupan

penulis sehingga memberikan berbagai pengalaman yang berharga dan

warna kehidupan tersendiri dalam kehidupan penulis. Semoga kita semua

dimudahkan jalannya untuk menjadi manusia sukses seperti yang kita cita-

citakan selama ini.

Page 13: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xiii

11. Kepada Rizki Riyana Rumaidah yang selalu setia memberikan doa,

semangat dan dukungannya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada seluruh sahabat-sahabat seperjuangan Dhea, Soraya, Marnita,

Abrar, Arifin, Yoga, Rifqi, Asyraf, Ikhsan, Nara, Rendi, Arief, Ody, Randi,

Irfan Khalil, Hamdan, Gita, Chika, serta sahabat lainnya, terima kasih atas

segala bentuk doa dan dukungan yang telah diberikan, serta canda tawa

yang telah dilalui selama ini bersama penulis.

13. Kepada seluruh keluarga besar Akuntansi A UIN 2011 dan KKN Navigasi

2014 atas doa, serta semangat yang diberikan kepada penulis.

14. Kepada keluarga besar Yayasan Anak Ceria atas doa dan dukungan, serta

pengalaman yang telah diberikan kepada penulis.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu namun tanpa

mengurangi rasa hormat penulis. Terima kasih atas segala bantuan yang

telah diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan maupun

kritikan yang akan membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 22 September 2015

Lutfi Destio Prakoso

Page 14: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xiv

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ..................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ........................................... v

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. vi

Abstract ...................................................................................................... ix

Abstrak ...................................................................................................... x

Kata Pengantar ......................................................................................... xi

Daftar Isi .................................................................................................. xiv

Daftar Tabel .............................................................................................. xvii

Daftar Gambar ......................................................................................... xviii

Daftar Grafik ............................................................................................ xix

Daftar Lampiran ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 13

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 15

A. Tinjauan Literatur ..................................................................... 15

1. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ............................... 15

2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) .................................. 18

3. Intangible Assets .................................................................. 21

4. Intellectual Capital .............................................................. 25

5. Komponen Intellectual Capital

a. Human Capital ............................................................. 35

b. Structural Capital ......................................................... 37

c. Capital Employed/Physical Capital............................... 38

6. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) ................... 39

Page 15: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xv

a. Capital Employed Efficiency (CEE) ............................. 41

b. Human capital Efficiency (HCE) .................................. 41

c. Structure capital Efficiency (SCE) ................................ 42

7. Return On Asset (ROA) ....................................................... 42

8. Hubungan Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas ........ 44

B. Penelitian Terdahulu ................................................................ 49

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 52

D. Perumusan Hipotesis ................................................................ 54

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 59

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 60

D. Metode Analisis Data ............................................................... 61

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel .................................. 61

a. Uji Chow ..................................................................... 62

b. Uji Hausman ................................................................ 62

2. Statistik Deskriptif .............................................................. 63

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 63

a. Uji Normalitas ............................................................... 63

b. Uji Autokorelasi ............................................................. 64

c. Uji Heterokedastisitas ..................................................... 65

d. Uji Multikolinieritas ...................................................... 66

3. Uji Hipotesis ...................................................................... 67

a. Uji Koefisien determinasi (Adj R2) ................................ 67

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)....................... 69

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..... 69

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................ 70

1. Variabel Independen............................................................. 70

a. Capital Employed Efficiency (CEE) ................................ 71

b. Human Capital Efficiency (HCE) ................................... 72

c. Structure Capital Efficiency (SCE) ................................ 72

Page 16: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xvi

2. Variabel Dependen ............................................................... 73

a. Return On Asset (ROA) ................................................. 73

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 74

A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 74

B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan ........................................ 76

a. Pemilihan Model Regresi Data Panel .................................. 76

a) Uji Chow ..................................................................... 76

b) Uji Hausman ................................................................ 77

b. Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 78

c. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 79

a. Uji Normalitas ............................................................... 79

b. Uji Autokorelasi ............................................................ 81

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 82

d. Uji Multikolinieritas ....................................................... 83

d. Uji Hipotesis ........................................................................ 83

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 84

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............. 85

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji Statistik t) ................................................................ 86

1) Pengaruh Capital Employed Efficiency terhadap

Return On Asset ........................................................ 87

2) Pengaruh Human Capital Efficiency terhadap

Return On Asset ....................................................... 88

3) Pengaruh Structure Capital Efficiency terhadap

Return On Asset ........................................................ 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 91

A. Kesimpulan ............................................................................. 91

B. Implikasi ................................................................................. 92

C. Saran ........................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 94

LAMPIRAN ............................................................................................. 99

Page 17: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Perbandingan Standar Akuntansi Tentang Aktiva Tak

Berwujud ............................................................................... 23

2.2 Intellectual Capital Menurut Beberapa Peneliti Sebelumnya .. 28

2.3 Definisi Intellectual Capital menurut Stewart, Sveiby,

dan Edvinsson ........................................................................ 29

2.4 Penelitian-penelitian Empiris Tentang Intellectual Capital .... 31

2.5 Pengklasifikasian Intellectual Capital Menurut Penelitian

Terdahulu .............................................................................. 35

2.6 Penelitian-Penelitian Empiris Tentang Hubungan

Intellectual Capital dan Kinerja Perusahaan .......................... 45

4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ............................... 73

4.2 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ..................................... 74

4.3 Hasil Uji Chow ..................................................................... 76

4.4 Hasil Uji Hausman ................................................................ 77

4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................. 77

4.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test ..................................... 80

4.7 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................ 80

4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Menggunakan Uji Park .............. 82

4.9 Hasil Uji Multikolineritas ...................................................... 83

4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adj R2) .............................. 83

4.11 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .... 85

4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................... 88

Page 18: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 53

Page 19: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xix

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Jarque-Bera ................... 79

Page 20: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Sampel Penelitian ......................................................... 97

2 Perhitungan Data Variabel Independen dan Variabel

Dependen ............................................................................... 99

3 Hasil Output EViews .............................................................. 106

xx

Page 21: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi, manusia selalu dihadapkan dengan dua hal

yang saling berkaitan, yaitu permintaan dan penawaran. Kedua hal tersebut

tidak terlepas dari adanya dua hal yang selalu dihadapi dan dirasakan oleh

manusia, yakni kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan ialah segala sesuatu

(barang atau jasa) yang kita butuhkan dan harus dipenuhi demi

kelangsungan hidup manusia. Sedangkan keinginan adalah segala sesuatu

(barang atau jasa) yang kita inginkan namun tidak harus dipenuhi saat itu

juga karena tidak mempengaruhi kelangsungan hidup manusia, melainkan

hanya sebagai pendukung.

Saat ini, manusia dihadapkan oleh banyaknya pilihan dalam usaha

memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehari-hari, hal tersebut tidak

terlepas dari semakin berkembang dan terus berkembangnya pola berpikir

manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang diterapkan pada segala

bidang dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dunia ekonomi sehingga

menyebabkan kebutuhan dan keinginan manusia ikut berkembang dan

mengalami perubahan. Dengan semakin banyaknya pilihan yang tersedia,

tentu hal tersebut akan berdampak terhadap semakin ketatnya tingkat

persaingan yang terjadi dalam suatu pasar.

Di era globalisasi seperti saat ini, dimana tingkat persaingan pasar

semakin ketat, membuat setiap pihak yang terlibat di dalam pasar harus

Page 22: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

2

berusaha semaksimal mungkin untuk terus dapat bersaing dan bertahan

dalam persaingan pasar, atau bahkan terus berusaha merebut pangsa pasar.

Bertumbuh dan berkembangnya kebutuhan dan keinginan yang terjadi pada

konsumen, membuat pihak produsen selaku pihak yang menciptakan

produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dituntut untuk

selalu belajar dan berinovasi agar dapat mengatasi kebutuhan dan keinginan

manusia (pelanggan) yang bersifat tak terbatas. Tujuannya tidak lain karena

pihak konsumen adalah target sasaran dari kegiatan operasional yang

mereka lakukan, juga sebagai pihak yang dimanfaatkan perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan, yaitu menjual produk yang mereka hasilkan

sebanyak-banyaknya guna menghasilkan laba dan memenuhi ekspektasi

dari para pemilik dan pemegang saham perusahaan. Semakin kompleks dan

variatifnya kebutuhan serta keinginan yang dimiliki konsumen, maka

semakin besar tantangan yang akan dihadapi pihak produsen, karena

bagaimanapun juga, produsen lahir untuk memberikan solusi terhadap

permintaan yang diberikan oleh konsumen.

Agar dapat tetap bersaing dan mempertahankan eksistensinya dalam

pasar, belajar dan terus menciptakan inovasi-inovasi dalam menemukan

hal-hal baru yang dibutuhkan pihak konsumen merupakan hal yang mutlak

harus dilakukan oleh perusahaan di masa kini. Adanya inovasi akan

membuat produsen dapat terus menghasilkan produk yang diminati

konsumen dan mendapat tempat khusus bagi pelanggan setianya, sehingga

perusahaan akan tetap bersaing dan bertahan di pasaran, memperoleh laba

Page 23: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

3

pada tingkat yang diinginkannya, serta mempengaruhi nilai perusahaannya

dari segi persepsi konsumen.

Setiap perusahaan didirikan memiliki tujuan jangka pendek dan

jangka panjangnya masing-masing. Namun, secara umum tujuan akhir

perusahaaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal dan sebesar

mungkin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara ekonomis,

efektif, dan efisien, sehingga perusahaan dapat memenuhi keinginan para

pemilik perusahaan atau pemegang saham. Seiring dengan bertambahnya

kemakmuran mereka, maka akan membuat para pemilik perusahaan dan

investor yang ada akan terus menanamkan kekayaannya, bahkan dapat

menarik pemodal baru sehingga perusahaan dapat berkembang menjadi unit

yang lebih besar lagi.

Profit atau keuntungan adalah suatu keadaan dimana suatu entitas

atau perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang lebih besar dibanding

sumber daya (alam atau modal) yang dimiliki atau digunakan, baik melalui

proses penjualan produk yang merupakan kegiatan utamanya, atau melalui

kegiatan lainnya seperti penjualan saham, aset dan lain sebagainya dalam

satu periode. Profit atau keuntungan merupakan tujuan akhir setiap entitas

atau perusahan dan keberadaannya merupakan suatu hal yang mutlak karena

berkaitan erat dengan pertanggungjawaban kepada pihak investor sebagai

pemilik perusahaan atau sebagai pemilik modal dari kegiatan operasional

yang berlangsung.

Page 24: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

4

Setiap perusahaan tentu menginginkan agar perusahaannya selalu

memiliki laba yang terus tumbuh dan berkembang setiap tahunnya, namun

tentu saja hal tersebut bukanlah perkara mudah untuk diwujudkan. Banyak

aspek yang dapat diteliti untuk melihat pengaruh tingkat profitabilitas suatu

perusahaan, mulai dari tingkat penjualan, kualitas produk, kualitas dan

kinerja manajemen, kepercayaan konsumen, teknologi, hingga sumber daya

manusia yang dimiliki perusahaan tersebut. Banyak penelitian terdahulu

yang telah meneliti bagaimana pengaruh masing-masing aspek tersebut

terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, akan tetapi perbedaan aspek

tersebut menghasilkan pengaruh yang besarnya berbeda-beda tergantung

jenis perusahaan, variabel yang diteliti, bagaimana proses kerja penelitian

yang dilakukan, atau bahkan tempat dan waktu penelitian yang pada

akhirnya akan menimbulkan hasil penelitian yang berbeda-beda.

Perbedaan pengetahuan dan pemanfaatan teknologi mungkin

menjadi salah satu penyebab perbedaan hasil penelitian tersebut. Hal ini

dikarenakan pada era knowledge based business, pengetahuan dan

teknologi memegang peranan penting. Perbedaan perkembangan dan

penggunaan teknologi mungkin dapat mengakibatkan perbedaan dalam

implikasi dan penggunaan teori yang menyebabkan perbedaan hasil

penelitian.

Pada pendekatan ilmu akuntansi secara tradisional, profitabilitas

diukur atau bergantung kepada seberapa besar suatu perusahaan dapat

menjual produk (tingkat penjualan), baik barang atau jasa yang dimilikinya

Page 25: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

5

setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan atau biaya produksinya.

Namun, ilmu akuntansi modern memandang bahwa tingkat keuntungan

yang diraih oleh suatu perusahaan disebabkan oleh banyak faktor, baik

faktor internal maupun eksternal, bukan hanya berdasarkan penjualan

produk semata.

Salah satu pokok bahasan dalam ilmu akuntansi modern yang

banyak menjadi bahan penelitian dalam mengukur besarnya tingkat

profitabilitas perusahaan saat ini adalah mengenai pentingnya perusahaan

dalam memiliki, menggunakan, serta melakukan pengelolaan aset yang

bersifat tidak berwujud atau yang disebut dengan intangible asset. Ilmu

akuntansi saat ini memiliki pemahaman bahwa dengan memliki dan

mengelola aset tidak berwujud (intangible asset) seperti lisensi, hak paten,

trade mark, goodwiil, franchise, dan intellectual capital merupakan salah

satu kunci agar perusahaan dapat terus menghasilkan keuntungan setiap

tahunnya, serta bersaing dan bertahan melawan kompetitor mereka di

pasaran. Karena dengan adanya intangible asset tersebut merupakan modal

dasar perusahaan untuk terus dapat belajar dan berinovasi serta dipercaya

konsumen sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan, atau bahkan

menguasai pasar.

Menurut (Sawarjuwono, 2003), agar dapat terus bertahan dengan

cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan pada

tenaga kerja (labour-based business), menuju bisnis yang berdasarkan pada

pengetahuan (knowledge-based business), sehingga karakteristik

Page 26: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

6

perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Seiring

dengan perubahan ekonomi yang berkarakteristik ekonomi berbasis ilmu

pengetahuan dengan penerapan manajemen pengetahuan (knowledge

management) maka kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada

suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri.

Ilmu akuntansi tradisional menganggap bahwa sulitnya pengukuran

intangible asset mengakibatkan banyak perusahaan cenderung

mengabaikannya. Zéghal dan Maaloul (2010) menyatakan bahwa mengukur

intellectual capital sulit karena bersifat tak berwujud dan non fisik. Model

akuntansi tradisional yang dikandung dalam operasi perusahaan dalam

suatu ekonomi industrial tetap fokus pada aset keuangan dan fisik dan

mengabaikan aset intellectual capital.

Namun, Sejak tahun 1990-an, perhatian terhadap praktik

pengelolaan aset tidak berwujud (intangible assest) telah meningkat secara

dramatis (Harrison dan Sullivan, 2000). Salah satu pendekatan yang

digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible asset tersebut adalah

intellectual capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai

bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi

(Petty dan Guthrie, 2000; Sullivan dan Sullivan, 2000).

Menurut Cut Zurnali (2008), istilah modal intektual (intellectual

capital) digunakan untuk semua yang merupakan aset dan sumberdaya non-

tangible atau non-physical dari sebuah organisasi, yaitu mencakup proses,

kapasitas inovasi, pola-pola, dan pengetahuan yang tidak kelihatan dari para

Page 27: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

7

anggotanya dan jaringan kolaborasi serta hubungan organisasi. Perhatian

manajemen pada pengelolaan aset tak berwujud (intangible asset) telah

meningkat secara tajam, hal ini membawa sebuah peningkatan perhatian

pada modal intelektual (Hasan, et al. 2012).

Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah

munculnya PSAK No. 19 tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak

dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah

mendapat perhatian. Menurut PSAK No.19 (revisi 2009), aset tidak

berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud

fisik. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

atau nilai wajar sumber daya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset pada

saat aset tersebut diakuisisi atau dibangun, atau saat tersedia, nilai tersebut

diatribusikan pada aset ketika pengakuan awal sesuai dengan persyaratan

tertentu PSAK.

Implementasi Intellectual Capital merupakan sesuatu yang masih

tergolong baru, bukan saja di Indonesia tetapi juga di lingkungan bisnis

global. Pada umumnya kalangan bisnis belum menemukan jawaban yang

tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai lebih ini

sendiri dapat berasal dari kemampuan berproduksi suatu perusahaan sampai

pada loyalitas pelanggan terhadap perusahaan (Sawarjuwono, 2003). Di

samping itu perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan perhatian

lebih terhadap human capital, Structure capital, dan customer capital.

Padahal semua ini merupakan elemen pembangun IC perusahaan

Page 28: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

8

(Sawarjuwono, 2003). Pengungkapan intellectual capital dianggap banyak

pihak merupakan suatu hal penting, karena pengungkapan tersebut dapat

memberikan gambaran lebih rinci kepada investor tentang perusahaan yang

akan ditanamkan modalnya. Pengungkapan informasi mengenai intellectual

capital dianggap dapat mencerminkan bagaimana proses dan kinerja

manajemen di dalam suatu perusahaan yang merupakan hal yang lebih

penting sebelum seorang investor akan menanamkan modalnya.

Meningkatnya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku

perusahaan telah menarik perhatian peneliti untuk menyelidiki nilai yang

hilang dari laporan keuangan (e.g. Lev and Zarowin, 1999; Lev, 2001; Lev

and Radhakrishnan, 2003) dalam Chen et al (2005). Lev (2001, p.9 dalam

Chen et al (2005) mencatat bahwa selama periode tahun 1977-2001, rasio

nilai pasar terhadap nilai buku dari US Standard Poors (S&P) 500

perusahaan meningkat dari 1 sampai 5. Hal ini menyatakan secara tidak

langsung bahwa sekitar 80% dari nilai pasar perusahaan tidak tercermin

dalam laporan keuangan.

Seiring dengan semakin besarnya permintaan akan adanya

pengungkapan unsur intellectual capital di dalam laporan keuangan

perusahaan, Pulic (1998) memperkenalkan pengukuran intellectual capital

secara tidak langsung dengan menggunakan Value Added Intellectual

Coefficient (VAIC™), yaitu suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai

tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan. Sumber daya

perusahaan yang juga merupakan komponen utama dari VAIC™ adalah

Page 29: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

9

physical capital (VACA - Value Added Capital Employed), human capital

(VAHU - Value Added Human capital), Structure capital (STVA -

Structure Capital Value Added).

Pulic menyatakan bahwa VAIC™ dianggap memenuhi kebutuhan

dasar ekonomi kontemporer dari “sistem pengukuran” yang menunjukkan

nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan, karena tujuan utama dalam

ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value

added. Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran

yang tepat tentang physical capital (yaitu dana-dana keuangan) dan

intellectual potential (direpresentasikan oleh karyawan dengan segala

potensi dan kemampuan yang melekat pada mereka). Selanjutnya Pulic

(dalam Ulum, 2008) menyatakan bahwa intellectual ability (yang kemudian

disebut dengan VAIC™) menunjukkan bagaimana kedua sumber daya

tersebut (physical capital dan intellectual potential) telah secara efisien

dimanfaatkan oleh perusahaan.

Menurut Kaplan dan Norton (dalam Najibullah, 2005) Intellectual

capital memainkan peran penting dalam meningkatakan kemampuan

perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Ditambahkan

(Najibullah, 2005), dengan munculnya keakuratan ekonomi secara

keseluruhan dalam kegiatan dan keseimbangan ekonomi global, merupakan

hal yang penting untuk meningkatkan pemahaman pengembangan

intellectual capital dalam aturan sosial politik dan ekonomi yang berbeda.

Manfaat lain yang diperoleh perusahaan dengan melaporkan intellectual

Page 30: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

10

capital, selain untuk mengkomunikasikan keunggulan mereka, perusahaan

juga dapat menarik sumberdaya yang bernilai tambah (Mouritsen

et.al.,2004).

Menurut Suwarjono dan Kadir (2003) laporan keuangan tradisional

telah dirasakan gagal untuk dapat menyajikan informasi yang penting ini.

Bagi perusahaan yang sebagian besar asetnya dalam bentuk modal

intelektual, tidak adanya informasi ini dalam laporan keuangan akan

menyesatkan, karena dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Oleh

karena itu laporan keuangan harus dapat mencerminkan adanya aktiva tidak

berwujud dan besarnya nilai yang diakui. Adanya perbedaan yang besar

antara nilai pasar dan nilai yang dilaporkan akan membuat laporan

keuangan menjadi tidak berguna untuk pengambilan keputusan.

Intellectual Capital menjadi suatu objek yang menarik untuk diteliti

karena kaitannya yang dapat mencakup ke semua lini dan jenis perusahaan,

baik industri jasa, manufaktur, otomotif, makanan, dan lain sebagainya. Hal

tersebut karena intellectual capital dianggap banyak pihak sebagai salah

satu elemen dasar penentu kesuksesan suatu perusahaan di masa mendatang.

Intellectual capital pada level organisasi muncul dari proses dimana

level pengetahuan individual, bertindak sebagai komponen dengan

mekanisme struktural dalam bentuk komunikasi dan lingkungan, yang

terdapat pada perangkat struktural organisasi yang berinteraksi untuk

mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Manusia saat ini menjadi pusat

perhatian karena berkaitan dengan peningkatan pengembangan ilmu

Page 31: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

11

ekonomi dan sosiologi. Para ahli dibidang ini menyepakati bahwa modal

manusia memiliki peran penting atau bahkan lebih penting daripada faktor

teknologi dalam menjalankan pertumbuhan ekonomi. Pendidikan adalah

salah satu cara untuk meningkatkan modal manusia (Shanti dan Yudhanti,

2011).

Di dalam perspektif ekonomik, peningkatan pertumbuhan ekonomik

menunjuk pada ekonomik berbasis pengetahuan dan pengimplementasian

manajemen pengetahuan. Sistem ini membagi opini modal secara

konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan sumber

daya aset berwujud yang kurang berarti tanpa modal berbasis pengetahuan

dan modal berbasis teknologi. Pengimplementasian modal berbasis

pengetahuan dan teknologi akan mengaselerasi keefisienan dan keefektifan

implementasi sumber daya lain sehingga sumber daya tersebut dapat

mempengaruhi keuntungan perusahaan secara kompetitif (Shanti dan

Yudhanti, 2011).

Banyak kerancuan yang terjadi hingga saat ini yang berkaitan

dengan pemahaman intellectual capital, banyak muncul pertanyaan bahwa

apakah intellectual capital sama dengan intangible asset, ataukah berbeda,

jika memang berbeda, dimanakah letak perbedaannya.

Selain itu, penelitian ini ingin menguji seberapa besarkah perhatian

dan fokus perusahaan perbankan di Indonesia mengenai pelaporan

intellectual capital di dalam laporan keuangan yang mereka terbitkan setiap

tahunnya, mengingat akuntansi internasional sudah memberikan perhatian

Page 32: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

12

dan fokusnya yang besar mengenai pentingnya pelaporan intellectual

capital di dalam laporan keuangan, karena intellectual capital merupakan

salah satu komponen penting, krusial dan potensial perusahaan dalam

menghasilkan value creation, value added, atau return yang selalu menjadi

tujuan perusahaan setiap tahunnya. Pelaporan intellectual capital dalam

laporan keuangan juga merupakan salah satu indikator new economy yang

harus dimiliki oleh perusahaan saat ini, karena perusahaan saat ini dituntut

untuk melibatkan unsur teknologi dalam produk yang mereka hasilkan agar

dapat bersaingan di lingkungan bisnis perusahaan, dan teknologi tersebut

salah satunya berasal dari intellectual capital itu sendiri sehingga

pelaporannya dalam laporan keuangan menjadi sangat penting adanya.

Penelitian ini merupakan penelitan adaptasi yang telah dilakukan

oleh Ihyaul Ulum pada tahun 2007, Ulum meneliti tentang bagaimana

pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan

perbankan di Indonesia, bahkan Ulum melakukan analisis tentang

bagaimana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan di masa

mendatang. Dalam penelitian ini, value added intellectual capital diukur

dengan menggunakan tiga variabel, yakni capital employed efficiency,

human capital efficiency, dan structure capital efficiency.

Dengan melihat semakin tingginya kebutuhan dan permintaan

berbagai pihak akan adanya pengungkapan unsur-unsur intellectual capital

dalam laporan keuangan perusahaan saat ini dan berdasarkan latar belakang

yang telah diutarakan oleh penulis, maka penulis memberi judul penelitian

Page 33: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

13

skripsi ini dengan “Pengaruh Value Added Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada bagian

sebelumnya, selanjutnya rumusan masalah yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh capital employed efficiency terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan?

b. Bagaimana pengaruh human capital efficiency terhadap profitabilitas

perusahaan perbankan?

c. Bagaimana pengaruh structure capital efficiency terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan?

C. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui secara empiris:

a. Pengaruh capital employed efficiency terhadap profitabilitas

perusahaan perbankan.

b. Pengaruh human capital efficiency terhadap profitabilitas perusahaan

perbankan.

Page 34: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

14

c. Pengaruh structure capital efficiency terhadap profitabilitas

perusahaan perbankan.

D. Manfaat Penelitian

Peneltian ini diharapkan dapat memiliki manfaat positif yang dapat

digunakan oleh banyak pihak yang berkepentingan, baik pihak internal

perusahaan, seperti direktur, pemegang saham, karyawan, pihak eksternal

perusahaan, seperti calon investor, pemerintah, serta masyarakat umum dan

akademisi.

a. Sebagai tambahan literatur akuntansi, khususnya mengenai pengaruh

Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan.

b. Sebagai referensi bagi pihak investor untuk menilai kinerja Intellectual

Capital perusahaan di sektor perbankan di Indonesia sehingga calon

investor dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai indikasi perusahaan

tersebut memiliki competitive advantage yang lebih.

c. Sebagai petunjuk para manajer perusahaan dalam mengelola dan

menilai Intellectual Capital yang dimiliki sehingga dapat menciptakan

nilai bagi perusahaan (firm’s value creation).

Page 35: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Terdapat dua teori yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian ini, yakni

teori stakeholder dan teori legitimasi. Keduanya menjelaskan alasan

pengungkapan suatu informasi oleh perusahaan dalam laporan keuangan.

Kedua teori tersebut juga dapat dijadikan dasar dalam menjelaskan hubungan

antara kinerja IC (VAIC™) dengan kinerja keuangan perusahaan (Ulum,

2011). Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) menjelaskan tentang hubungan

antara perusahaan dan stakeholder yang saling berkaitan, sementara teori

legitimasi (Legitimacy Theory) menjelaskan tentang proses interaksi antara

perusahaan dan masyarakat.

1. Stakeholder Theory

Menurut Freeman dan Reed (Ulum, 2011), stakeholder adalah:

“any identifiable group or individual who can affect the achievement of

an organisation’s objectives, or is affected by the achievement of an

organisation’s objectives”.

Stakeholder adalah pihak-pihak baik kelompok atau individu

yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proses pencapaian

tujuan suatu organisasi.

Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan

untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder

mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada

stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki

Page 36: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

16

hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas organisasi

mempengaruhi mereka (sebagai contoh, melalui polusi, sponsorship,

inisiatif pengamanan, dll), bahkan ketika mereka memilih untuk tidak

menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat

secara langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan

hidup organisasi (Deegan, 2004).

Lebih lanjut Deegan (2004) menyatakan bahwa teori stakeholder

menekankan akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan

atau ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan

memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja

lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi dan di atas

permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau

yang diakui oleh stakeholder. Tujuan utama dari teori stakeholder adalah

untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder

mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara

keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka.

Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder adalah

untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari

dampak aktifitas-aktifitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian

bagi stakeholder. Pada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder

terletak pada apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder

menjalankan hubungan mereka.

Page 37: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

17

Dalam konteks untuk menjelaskan hubungan VAIC™ dengan

kinerja keuangan perusahaan, teori stakeholder harus dipandang dari

kedua bidangnya, baik bidang etika (moral) maupun bidang manajerial.

Bidang etika berargumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk

diperlakukan secara adil oleh organisasi, dan manajer harus mengelola

organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder (Deegan, 2004). Ketika

manajer mampu mengelola organisasi secara maksimal, khususnya

dalam upaya penciptaan nilai bagi perusahaan, maka itu artinya manajer

telah memenuhi aspek etika dari teori ini. Penciptaan nilai (value

creation) dalam konteks ini adalah dengan memanfaatkan seluruh

potensi yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital), aset

fisik (physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang

baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi

perusahaan (dalam hal ini disebut dengan VAIC™) yang kemudian dapat

mendorong kinerja keuangan perusahaan untuk kepentingan stakeholder.

Bidang manajerial dari teori stakeholder berpendapat bahwa

kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi manajemen korporasi harus

dipandang sebagai fungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas

sumber daya yang dibutuhkan organisasi (Watts dan Zimmerman, 1986).

Ketika para stakeholder berupaya untuk mengendalikan sumber daya

organisasi, maka orientasinya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

mereka. Kesejahteraan tersebut diwujudkan dengan semakin tingginya

return yang dihasilkan oleh organisasi.

Page 38: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

18

Dalam konteks ini, para stakeholder berkepentingan untuk

mempengaruhi manajemen dalam proses pemanfaatan seluruh potensi

yang dimiliki oleh organisasi. Karena hanya dengan pengelolaan yang

baik dan maksimal atas seluruh potensi inilah organisasi akan dapat

menciptakan value added untuk kemudian mendorong kinerja keuangan

perusahaan yang merupakan orientasi para stakeholder dalam

mengintervensi manajemen (Ulum, 2011).

2. Legitimacy Theory

Secara praktis, teori legitimasi ini berbicara tentang bagaimana

hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Karena setiap

perusahaan, tanpa terkecuali pasti memiliki ‘kontrak sosial’ dengan

masyarakat dimana perusahaan itu berada, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Teori legitimasi ini berkaitan dengan

bagaimana perusahaan harus dapat menjaga nilai-nilai dan norma-

norma sosial yang berlaku di wilayah tersebut. Karena bagaimanapun

juga, perusahaan telah memanfaatkan sumber ekonomi yang ada di

wilayah tersebut.

Teori legitimasi ini menyatakan bahwa sesungguhnya

perusahaan membutuhkan adanya pengakuan dan penilaian positif dari

lingkungan sekitar, dan hal tersebut salah satunya dapat dilakukan

dengan cara pengungkapan dalam laporan keuangan. Di sisi lain,

Page 39: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

19

perusahaan juga harus memenuhi ekspektasi para stakeholder secara

bersamaan.

Sejumlah studi terdahulu melakukan penilaian atas

pengungkapan sukarela laporan tahunan dan memandang pelaporan

informasi lingkungan dan sosial sebagai metode yang digunakan

organisasi untuk merespon tekanan publik (Guthrie et al., 2006)

Menurut Deegan (2004), dalam perspektif teori legitimasi, suatu

perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika

manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan

komunitas. Teori legitimasi bergantung pada premis bahwa terdapat

’kontrak sosial’ antara perusahaan dengan masyarakat di mana

perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu cara untuk

menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana

seharusnya organisasi melaksanakan operasinya.

Berdasarkan teori legitimasi, organisasi harus secara

berkelanjutan menunjukkan telah beroperasi dalam perilaku yang

konsisten dengan nilai sosial (Guthrie dan Parker, 1989). Hal ini

seringkali dapat dicapai melalui pengungkapan (disclosure) dalam

laporan perusahaan. Organisasi dapat menggunakan disclosure untuk

mendemonstrasikan perhatian manajemen akan nilai sosial, atau untuk

mengarahkan kembali perhatian komunitas akan keberadaan pengaruh

negatif aktifitas organisasi (Lindblom, 1994 dalam Ulum, 2011).

Page 40: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

20

Menurut Dowling dan Pfeffer (dalam Paramita 2013), ketika

ada perbedaan antara nilai-nilai yang dianut perusahaan dengan nilai-

nilai masyarakat, maka perusahaan akan berada pada posisi terancam.

Perbedaan ini dinamakan Legitimacy Gap dan dapat mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usahanya.

Perusahaan harus memantau dan mengevaluasi ketika menemukan

kemungkinan munculnya gap tersebut, karena apabila perusahaan dapat

menyamakan konsep nilai-nilai yang dimilikinya dengan nilai-nilai

sosial yang terdapat di dalam masyarakat, dapat menandakan bahwa

perusahaan tersebut telah memberikan perhatian terhadap masyarakat,

yang nantinya akan berpengaruh pada pengakuan dan penilaian positif

lingkungan terhadap perusahaan.

Berdasarkan kajian tentang teori stakeholder dan teori

legitimacy, dapat disimpulkan bahwa kedua teori tersebut memiliki

penekanan yang berbeda tentang pihak-pihak yang dapat

mempengaruhi luas pengungkapan informasi di dalam laporan

keuangan perusahaan. Teori stakeholder lebih mempertimbangkan

posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok

stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan

dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi

di dalam laporan keuangan. Sedangkan teori legitimacy menempatkan

persepsi dan pengakuan publik sebagai dorongan utama dalam

melakukan pengungkapan suatu informasi di dalam laporan keuangan.

Page 41: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

21

3. Intangible Assets

Paragraf 8 PSAK 19 (revisi 2009) mendefinisikan aktiva tidak

berwujud sebagai Aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang

dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Biaya perolehan adalah jumlah

kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar sumber daya yang

dikeluarkan untuk memperoleh aset pada saat aset tersebut diakuisisi

atau dibangun, atau saat tersedia, nilai tersebut diatribusikan pada aset

ketika pengakuan awal sesuai dengan persyaratan tertentu PSAK

Paragraf 9 PSAK 19 (revisi 2009) menyatakan, entitas sering

kali mengeluarkan sumber daya maupun menciptakan liabilitas dalam

perolehan, pengembangan, pemeliharaan atau peningkatan sumber

daya tidak berwujud, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain

dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan

intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang (termasuk

merek produk dan judul publisitas). Contoh umum lainnya: piranti

lunak komputer, paten, hak cipta, film, daftar pelanggan, hak pelayanan

jaminan, hak memancing, kuota impor, waralaba, hubungan dengan

pemasok atau pelanggan, kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan hak

pemasaran.

Namun, paragraph 10 PSAK 19 (revisi 2009) menyatakan, tidak

semua unsur yang dicantumkan pada paragraf 9 memenuhi definisi aset

tidak berwujud, yakni keteridentifikasian, pengendalian atas

Page 42: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

22

sumber daya dan adanya keuntungan ekonomis di masa depan. Jika

suatu unsur yang tercakup dalam Pernyataan ini tidak memenuhi

definisi aset tidak berwujud, maka pengeluaran untuk memperoleh atau

menciptakan aset tersebut (secara internal) diakui sebagai beban pada

saat terjadinya. Namun, jika unsur tersebut diperoleh dalam suatu

kombinasi bisnis, maka unsur tersebut diperlakukan sebagai bagian dari

goodwill pada tanggal akuisisi.

Tabel 2.1 dibawah ini akan merangkum perbandingan diantara

standar akuntansi tentang aktiva tidak berwujud (Ulum, 2007).

Page 43: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

23

Tabel 2.1

Perbandingan Standar Akuntansi Tentang Aktiva Tak Berwujud

FRS 10

Goodwill and

Intangible

Assets

IAS 38

Intangible

Assets

APB 17

Intangible

Assets

PSAK 19 Aktiva

Tidak Berwujud

Definisi

Intangible

Assets

Aktiva tetap

non-keuangan yang tidak

mempunyai

wujud fisik tetapi dapat

diidentifikasi

dan

dikendalikan oleh entitas

melalui

penjagaan dan undang- undang

Aktiva non-

moneter yang dapat

diidentifikasi

dan tidak mempunyai

wujud fisik serta

dimiliki untuk

digunakan dalam

menghasilkan

atau menyerahkan

barang atau jasa,

disewakan

kepada pihak lainnya, atau

untuk tujuan

administratif.

Tidak ada

definisi yang eksplisit.

aset non-moneter

yang dapat diidentifikasi

tanpa wujud fisik.

Biaya perolehan adalah jumlah kas

atau setara kas

yang dibayarkan

atau nilai wajar sumber daya yang

dikeluarkan untuk

memperoleh aset pada saat aset

tersebut diakuisisi

atau dibangun,

atau saat tersedia, nilai tersebut

diatribusikan pada

aset ketika pengakuan awal

sesuai dengan

persyaratan tertentu PSAK.

Klasifikasi

Intangible

Assets

Suatu kategori:

aktiva tidak berwujud yang

memiliki ciri,

fungsi atau kegunaan yang

sama di dalam

bisnis

perusahaan, misalnya:

lisensi, kuota,

paten, hak cipta, franchises dan

trademarks.

Ilmu

pengetahuan dan teknologi,

desain dan

implementasi sistem atau

proses baru,

lisensi, hak

kekayaan intelektual,

pengetahuan

mengenai pasar dan merek

dagang.

Diklasifikasi

berdasarkan beberapa dasar

yang berbeda:

dapat diidentifikasi,

cara

perolehannya,

masa manfaat yang

diharapkan,

dapat dipisahkan dari

keseluruhan

perusahaan.

ilmu pengetahuan

dan teknologi, desain dan

implementasi

sistem atau proses baru, lisensi, hak

kekayaan

intelektual,

pengetahuan mengenai pasar

dan merek dagang

(termasuk merek produk dan judul

publisitas).

Page 44: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

24

FRS 10

Goodwill and

Intangible

Assets

IAS 38

Intangible

Assets

APB 17

Intangible

Assets

PSAK 19 Aktiva

Tidak Berwujud

Pengakuan

(recognition)

Suatu aktiva

tidak berwujud

yang

dikembangkan secara internal

mungkin

dikapitalisasi hanya jika ia

memiliki nilai

pasar yang dapat

diketahui.

Aktiva tidak

berwujud diakui

jika, dan hanya

jika: kemungkinan

besar

perusahaan akan memperoleh

manfaat

ekonomis masa

depan dari aktiva tersebut;

biaya perolehan

aktiva tersebut dapat diukur

secara andal.

Suatu aktiva

tidak berwujud

yang

dikembangkan secara internal

harus diakui

jika: (a) secara khusus dapat

diidentifikasi;

(b) memiliki

umur yang jelas; (c) dapat

dipisahkan dari

keseluruhan entitas.

Aktiva tidak

berwujud diakui

jika, dan hanya

jika a) kemungkinan

besar perusahaan

akan memperoleh manfaat ekonomis

masa depan dari

aktiva tersebut;

dan b) biaya perolehan aktiva

tersebut dapat

diukur secara andal.

Amortisasi Aktiva tidak

berwujud yang memiliki masa

manfaat

ekonomis yang terbatas, maka

aktiva tersebut

harus diamortisasi

secara sistematis

selama masa

manfaat tersebut.

Sedangkan

aktiva tidak berwujud yang

masa manfaat

ekonomisnya tidak dapat

didefinisikan,

maka aktiva

tersebut tidak dapat

diamortisasi.

Jumlah yang

dapat diamortisasi dari

aktiva tidak

berwujud harus dialokasikan

secara sistematis

berdasarkan perkiraan terbaik

dari masa

manfaatnya.

Aktiva tidak

berwujud harus

diamortisasi

melalui pembebanan

secara

sistematis selama periode

pendapatan

berdasarkan

masa manfaat yang

diperkirakan.

Amortisasi harus

dimulai ketika aset tersedia untuk

digunakan, yakni

ketika aset berada pada lokasi dan

dalam kondisi

untuk beroperasi sesuai dengan

ketentuan yang

diinginkan

manajemen. Amortisasi harus

dihentikan pada

waktu mana yang lebih dahulu antara

ketika aset

digolongkan sebagai aset yang

dimiliki untuk

dijual

Sumber: Brennan dan Connell (2000); Ulum (2007); IAI (2009), diolah.

Page 45: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

25

4. Intellectual Capital

Salah satu definisi IC yang banyak digunakan adalah yang

ditawarkan oleh Organisation for Economic Co-operation and

Development (OECD, 1999 dalam Ulum, 2007) yang menjelaskan IC

sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: (1)

organisational (Structure) capital; dan (2) human capital.

Lebih tepatnya, organisational (Structure) capital mengacu

pada hal-hal seperti sistem software, jaringan distribusi, dan rantai

pasokan. Human capital meliputi sumber daya manusia di dalam

organisasi (yaitu sumber daya tenaga kerja/karyawan) dan sumber daya

eksternal yang berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan

supplier. Seringkali, istilah IC diperlakukan sebagai sinonim dari aktiva

tidak berwujud. Meskipun demikian, definisi yang diajukan OECD

menyajikan cukup perbedaan dengan meletakkan IC sebagai bagian

terpisah dari dasar penetapan intangible asset secara keseluruhan suatu

perusahaan. Dengan demikian, terdapat item-item intangible asset yang

secara logika tidak membentuk bagian dari IC suatu perusahaan. Salah

satunya adalah reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan mungkin

merupakan hasil sampingan (atau suatu akibat) dari penggunaan IC

secara bijak dalam perusahaan, tetapi itu bukan merupakan bagian dari

IC.

Stewart (1997) mendefinsikan intellectual capital sebagai total

saham atas kolektif pengetahuan, informasi, teknologi, hak properti

Page 46: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

26

intelektual, pengalaman, pem- belajaran organisasi dan kompetensi,

sistem komunikasi tim, hubungan pelanggan, dan merek yang mampu

untuk menciptakan nilai perusahaan.

Bontis, N., Keow, W.C.C. dan Richardson, S. (2000)

memberikan definisi intellectual capital dari berbagai ringkasan

peneliti:

a. Intellectual capital adalah sukar dipahami, tetapi sekali ditemukan

dan diekploitasi maka kemungkinan akan memberikan suatu

organisasi dengan sebuah sumber daya yang baru untuk bersaing

dan menang (Bontis 1996).

b. Intellectual capital adalah suatu bentuk untuk mengkombinasikan

aset tak berwujud pasar, properti intelektual, manusia dan

infrastruktur yang memampukan perusahaan untuk menjalankan

fungsi (Brooking, 1996).

c. Intellectual capital memasukkan seluruh proses dan aset yang

bukan secara normal ditunjukkan dalan laporan posisi keuangan

dan seluruh aset tak berwujud (merek dagang, paten dan merek)

yang metode akuntansi modern mempertimbangkan memasukkan

seluruh pengetahuan anggotanya dan memprak- tekkan

pengetahuannya (Roos et al., 1997).

d. Intellectual capital adalah material intelektual pengetahuan,

informasi, properti intelektual, pengalaman yang dapat diambil

untuk digunakan untuk menciptakan kesejahteraan. Intellectual

Page 47: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

27

capital adalah kekuatan otak kolektif yang memanfaatkan

pengetahuan (Stewart 1997).

e. Intellectual capital adalah pencarian penggunaan pengetahuan

yang efektif (barang jadi) sebagai lawan untuk informasi (bahan

baku baru) (Bontis 1998) dan

f. Intellectual capital dianggap sebagai elemen nilai pasar

perusahaan seperti halnya premium pasar (Olve et al., 1999).

Koistra dan Zijlstra (dalam Puspita Dewi, 2011) mendefinisikan

modal intelektual sebagai material yang telah diformalkan, diperoleh,

dan dimanfaatkan untuk menghasilkan aset yang bernilai lebih tinggi.

Pendapat ini serupa dengan pendapat Sawarjuwono (2003) yang

menyatakan bahwa intelellectual capital merupkan jumlah dari apa

yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital,

structure capital, dan customer capital) yang berkaitan dengan

pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi

perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi.

Namun demikian, Dzinkowski (dalam Puspita Dewi, 2011)

berpendapat bahwa intellectual capital merupakan hasil akhir dari

proses transformasi pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri yang

ditransformasikan ke dalam intellectual property atau intellectual

assets perusahaan. Tabel 2.2 akan menjelaskan bagaimana definisi

intellectual capital menurut para peneliti sebelumnya.

Page 48: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

28

Tabel 2.2

Intellectual Capital Menurut Beberapa Peneliti Sebelumnya

Brooking (UK) Ross (UK) Stewart (USA) Bontis (Canada)

Human-centered

assets

Skill, abilities and

expertise, problem

solving abilities

and leadership

styles

Human capital

Competence,

attitude, and

intellectual ability

Human capital

Employees are

organization's

most important

asset

Human capital

The individual-

level knowledge

that each

employee

possesses

Infrastructure

Assets

Organizational

Capital

Structure

Capital

Structure Capital

All the

technologies,

processe and

methodologies

that enable

company to

function

All organisational,

innovation,

processes,

intellectual

property, and

cultural assets

Knowlegde

embedded in

information

technology

Non-human

assets are

organizational

capabilites used

to meet market

requirements

Intellectual

Property

Renewal and

Development

Capital

Structure

Capital

Intellectual

Capital

Know-how,

trademarks and

patents

New patents and

training efforts

All patents,

plans, and

trademarks

Unlike, IC, IP is a

protected asset

and has a legal

definition

Market Assets

Brands, customer,

customer loyalty

and distribution

channels

Relational Capital

Relationship with

included internal

and external

stakeholders

Customer

Capital

Market

information used

to capture and

retained

customer

Relational

Capital

Customer capital

is only one

feature of the

knowledge

embadded in

organizational

relationships Sumber: Bontis et al (2000)

Sedangkan, Tabel 2.3 berikut ini akan memberikan uraian

tentang beberapa definisi Intellectual Capital yang diberikan oleh

Stewart, Sveiby, dan Edvinsson (dalam Chandra Dwipayani, 2014).

Page 49: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

29

Tabel 2,3

Definisi Intellectual Capital menurut Stewart, Sveiby, dan Edvinsson

Human capital Structure capital Customer Capital

Sveiby, 1997 Involves capacity

to act in wide

variety of situation

to create both

tangible and

intangible assets.

Internal structure

include patents,

concepts, models, and

computer and

administrative systems

The external

structure include

relationships

with customers

and suppliers. It

also encompasses

brand names,

trademarks, and

the company’s

reputation or

image.

Stewart, 1997 Money talks but it

does not think:

machines perform,

often better than

any human being

can, but do not

intent…(the)

primary purpose

of the human

capital is

innovation

whether of new

products and

services or if

improving in

business process.

Knowledge that

doesn’t go home at

night…it belongs to

organization as a

whole. It can be

reproduced and

shared…technologies,

invention data,

publications,..strategy

and culture, structures

and systems,

organizational

routines and

procedures.

…is” the value of

its franchine, it’s

on going

relationships with

the people or

organizations to

which it

sells…(like)

market share,

customer

retention and

defection rates,

and per customer

profitability.

Page 50: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

30

Human capital Structure capital Customer Capital

Edvinssons, 1997 Combined

knowledge, skill,

innovativeness and

ability of the

company’s

individual

employees…it also

includes the

company’s value,

culture, and

philosophy. The

company can not

own human

capital

Hardware, software, database,

organizational structure, patents,

trademarks, and everything else of

organizational capability that supports

those employee’s productivity… (it is)

everything left at the office when the

employees go home…unlike human

capital, Structure capital. Can be owned

and thereby traded.

(Sumber: Mouritsen, Larsen, P.N. Bukh dalam Chandra Dwipayani, 2014)

5. Komponen Intellectual Capital

Penelitian mengenai Intellectual Capital sudah dimulai dari

sekitar tahun 1990-an sehingga kini cakupan bahasannya sudah menjadi

sangat luas dan beragam. Selain itu, metode yang digunakan para

peneliti terdahulu dalam meneliti tentang IC ini juga beragam, namun

metode yang paling banyak digunakan adalah studi kasus dan content

analysis. Tabel 2.4 akan merangkum beberapa penelitian terdahulu

yang pernah dilakukan sejak tahun 1990-an

Page 51: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

31

Tabel 2.4

Penelitian-penelitian Empiris Tentang Intellectual Capital

Peneliti Negara Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Bidang Kajian

Danish Trade and Industry

Development

Council (1997)

Denmark

dan Swedia

Sifat alami dari

Laporan IC Wawancara

Tujuan, isi, dampak, pengorganisasian dan

definisi yang termasuk

dalam akun-akun IC.

Bornemann et al.

(1999) Austria

Nilai IC dari perspektif

stakeholders

Wawancara

Kuesioner Content

analysis

Ukuran non-keuangan,

perbandingan usaha kecil di Austria dengan

perusahaan

internasional.

Backhuijs et al.

(1999) Belanda

Kerangka kerja

untuk indikator IC Studi kasus

Signifikansi dari aset

tidak berwujud, identifikasi dan definisi

untuk indikator.

Johanson et al. (1999)

Swedia

Karakteristik aktiva tidak

berwujud Studi kasus

Klasifikasi aktiva tidak berwujud, hubungan

antar aktiva tidak

berwujud.

Johanson et al.

(1999) Swedia

Pengukuran dan

pengelolaan

aktiva tidak

berwujud

Studi kasus

Pengembangan, tujuan,

isi dan outcome dari

sistem pengukuran.

Achten (1999) Belanda

Transparansi aset

produksi tidak

berwujud Studi kasus

Identifikasi aset

produksi tidak

berwujud dan pengukuran input

Andriessen et al.

(1999) Belanda

Penilaian aktiva

tidak berwujud Studi kasus

Pengukuran aktiva

tidak berwujud dalam bentuk kapasitas laba

masa depan

Miller et al. (1999)

Kanada Pengukuran dan pelaporan IC

Kuesioner Focus groups

Indikator-indikator IC

Canibano et al.

(1999)

Spanyol Pengukuran IC Studi kasus Indikator-indikator IC

Page 52: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

32

Peneliti Negara Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Bidang Kajian

Hoogendoorn et al. (1999)

Belanda Pengembangan laporan IC

Kuesioner Wawancara

Identifikasi IC,

perhitungan aktiva tidak berwujud,

Indikator-indikator

IC

Danish Agency

for Trade and

Industry (1999)

Denmark

Pengembangan

laporan IC Studi kasus

Pengukuran IC,

acuan (guidelines)

bagi perusahaan

Guthrie et al.

(1999) Australia Pelaporan IC

Content

analysis

Studi kasus

Isi dari laporan IC,

peran industri

sebagai kekuatan

penggerak bagi IC

Brennan (1999) Irlandia Pelaporan IC

Content

analysis

Isi dari laporan IC,

perbandingan nilai

pasar dan nilai

buku

Bozzolan

(2003) Italia

Pengungkapan

IC

Content

analysis

Isi dari laporan IC,

faktor-faktor yang mempengaruhi

perbedaan

pelaporan

Goh dan Lim

(2004) Malaysia

Pengungkapan

IC

Content

analysis

Isi dari laporan IC,

baik kualitatif

maupun kuantitatif

Bukh (2005) Danish

Pengungkapan

IC

Content

analysis

Studi kasus

Isi dari laporan IC

di IPO

Guthrie et al.

(2006)

Hong Kong

dan Australia Pengungkapan

IC

Content

analysis

Isi dari laporan IC,

membandingkan

bukti dari Hong

Kong dan Australia

Sumber: Diolah dari beberapa hasil penelitian, (dalam Ulum 2007).

Selain itu, beberapa penelitian terdahulu juga melakukan

klasifikasi komponen Intellectual Capital kedalam versi mereka

masing-masing. Petrash (1996) mengembangkan model klasifikasi

yang dikenal dengan value platform model. Model ini

mengklasifikasikan IC sebagai akumulasi dari human capital,

organisational capital dan customer capital.

Edvinsson dan Malone (1997) mengembangkan the Skandia

Value Scheme, yang mengklasifikasikan IC ke dalam Structure capital

Page 53: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

33

dan human capital. Haanes dan Lowendahl (1997) mengelompokkan

IC suatu perusahaan ke dalam competence dan relational resources.

Model yang dikembangkan Lowendahl (1997) memperbaiki model di

atas dan membagi kategori kompetensi dan rasional menjadi dua sub-

group (Tan et al., dalam Ulum 2007):

a. individual; dan

b. collective.

Stewart (dalam Ulum, 2007) mengklasifikasikan IC ke dalam

tiga format dasar, yaitu:

a. human capital;

b. Structure capital; dan

c. customer capital.

Metode pengukuran IC dapat dikelompokkan ke dalam dua

kategori (Tan et al., 2007), yaitu:

a. Kategori yang tidak menggunakan pengukuran moneter; dan

b. Kategori yang menggunakan ukuran moneter.

Metode yang kedua tidak hanya termasuk metode yang mencoba

mengestimasi nilai uang dari IC, tetapi juga ukuran-ukuran turunan dari

nilai uang dengan menggunakan rasio keuangan. Berikut adalah daftar

ukuran IC yang berbasis moneter (Tan et al., 2007):

a. The Balance Scorecard, dikembangkan oleh Kaplan dan Norton

(1992);

b. Brooking’s Technology Broker method (1996);

Page 54: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

34

c. The Skandia IC Report method oleh Edvinssion dan Malone

(1997);

d. The IC-Index dikembangkan oleh Roos et al. (1997);

e. Intangible Asset Monitor approach oleh Sveiby (1997);

f. The Heuristic Frame dikembangkan oleh Joia (2000);

g. Vital Sign Scorecard dikembangkan oleh Vanderkaay (2000);

dan

h. The Ernst & Young Model (Barsky dan Marchant, 2000).

Sedangkan model penilaian IC yang berbasis moneter adalah

(Tan et al., 2007):

a. The EVA and MVA model (Bontis et al., 1999);

b. The Market-to-Book Value model (beberapa penulis);

c. Tobin’s q method (Luthy, 1998);

d. Pulic’s VAIC™ Model (1998, 2000);

e. Calculated intangible value (Dzinkowski, 2000); dan

f. The Knowledge Capital Earnings model (Lev dan Feng, 2001).

Tabel 2.5 akan menjelaskan secara singkat mengenai

pengklasifikasian IC menurut penelitian terdahulu berikut ini

Page 55: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

35

Tabel 2.5

Pengklasifikasian Intellectual Capital Menurut Penelitian Terdahulu

Dikembangkan Oleh Kerangka Kerja Klasifikasi

Kaplan dan Norton

(1992) Balanced Scorecard

Internal process perspectives

Customer perspectives

Learning and growth perspectives

Financial perspectives

Haanes dan Lowendahl (1997)

Classification of Resources

Competence Relational

Lowendahl (1997) Classification of

Resources

Competence

Relational

Sveiby (1997) Intangible Asset Monitor

Internal structure External structure

Competence of personnel

Edvinsson dan Malone

(1997)

Skandia Value

Scheme

Human capital

Structure capital

Customer Capital

Petrash (1996) Value Platform Human capital Customer capital

Organisational capital

Danish Confederation of Trade Unions (1999)

Three categories of “Knowledge”

People System Market

Pulic (1999) VAIC™

Efficiency of human capital

Structure capital efficiency Capital employed efficiency

Sumber: diolah dari beberapa sumber (dalam Ulum, 2007).

Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan IC

kedalam tiga kelompok seperti yang dilakukan oleh Edvinson

(1997), Stewart (1998), Bontis (2002), juga Ting dan Lean (2009),

yakni:

a. Human capital

Human capital (HC) merepresentasikan individual

knowledge stock suatu organisasi yang dapat dilihat dari

karyawannya. HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance;

education; experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis

(Bontis et,al, dalam Ulum, 2007).

Page 56: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

36

Human capital merupakan pengetahuan, skill, dan

pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan

(Puspita Dewi, 2011) yang meliputi pengetahuan individu suatu

organisasi yang ada pada pegawainya (Bontis, Crossan dan Hulland

dalam Astuti, 2005) yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan

kecerdasan intelektual (Roos, Edvinson dan Dragonetti dalam

Astuti, 2005).

Human capital (modal manusia) mencerminkan kemampuan

kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki orang-orang dalam perusahaan tersebut.

Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu

menggunakan pegetahuan yang dimiliki oleh karyawannya

(Sawarjuwono, 2003). Perusahaan tidak dapat menciptakan

pengetahuan dengan sendirinya tanpa inisiatif dari individu yang

terlibat dalam proses organisasi. Oleh karena itu human capital

sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena human

capital merupakan penggabungan sumberdaya-sumberdaya

intangible yang melekat dalam diri anggota organisasi. Human

capital merupakan akumulasi nilai-nilai investasi dalam pelatihan

karyawan dan kompetensi sumber daya manusia (Puspita Dewi,

2011).

Human capital menjadi sangat penting karena merupakan

aset perusahaan dan sumber inovasi serta pembaharuan. Karyawan

Page 57: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

37

dengan human capital yang tinggi akan lebih memungkinkan untuk

memberikan layanan yang berkualitas sehingga dapat

mempertahankan maupun menarik pelanggan baru. Jika informasi

mengenai kualitas layanan suatu perusahaan tersedia, tingkat

pendidikan dan pengalaman dapat bertindak sebagai indikator

kemempuan dan kompetensi perusahaan tersebut, sehingga

diharapkan dalam era berikutnya perusahaan lebih mempedulikan

human capital yang dimiliki (Puspita Dewi, 2011).

b. Structure Capital

Structure capital (modal organisasi) merupakan kemampuan

organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas

perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis

secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses

manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua

bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan

(Sawarjuwono, 2003).

Structure capital meliputi seluruh non-human storehouses of

knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah

database, organizational charts, process manuals, strategies,

routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar

daripada nilai materialnya (Ulum, 2008). Structure capital dalam

suatu perusahaan terdiri atas empat elemen yaitu:

Page 58: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

38

1) System, merupakan cara dimana proses organisasi (informasi,

komunikasi, dan pembuatan keputusan) dan output (product,

service, dan capital proceed) dijalankan.

2) Structure, merupakan penyusunan tanggung jawab dan

penghitungan yang mendefinisikan posisi dan hubungan

diantara anggota-anggota organisasi.

3) Strategy, merupakan tujuan-tujuan organisasi dan cara untuk

mencapainya.

4) Culture, merupakan penjumlahan opini-opini individual,

pemikiran bersama, nilai-nilai dan norma dalam organisasi.

Perusahaan dengan Structure capital yang kuat akan

memiliki dukungan budaya yang memungkinkan perusahaan untuk

mencoba sesuatu, untuk belajar, dan untuk mencoba kembali

sesuatu. Konsep intellectual capital memungkinkan intellectual

capital untuk diukur dan dikembangkan dalam suatu perusahaan

(Anatan, 2004)

c. Capital Employed/Physical Capital

Salah satu indikator untuk mengukur value added adalah

yang diterima dari pemanfaatkan satu unit modal fisik. Perusahaan

berhasil memanfaatkan CA dengan baik apabila CA menghasilkan

keuntungan yang lebih besar. Pulic (1998) mengasumsikan bahwa

jika satu unit dari capital employed (CE) menghasilkan return yang

lebih besar dari pada perusahaan yang lain, maka berarti perusahaan

Page 59: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

39

tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya. Mengacu pada

Skandia Navigator Scheme (Edvinsson, 1997, Edvinsson and

Malone, 1997 dalam Artinah, 2011), capital employee mengacu

pada financial capital perusahaan yang terdiri dari monetary capital

dan physical capital.

6. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)

Metode VAIC™, dikembangkan oleh Pulic (1998), didesain

untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset

berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets)

yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan

perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added adalah

indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value

creation) (Pulic, 1998).

VA dihitung sebagai selisih antara output (revenue dan

mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar) dan input

(seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue tidak

termasuk beban karyawan (labour expenses). VA dipengaruhi oleh

efisiensi dari capital employed (CE), Human capital (HC), dan

Structure Capital (SC). Hubungan VA dengan CE menjadi VACA,

hubungan VA dengan HC menjadi VAHC dan hubungan SC dengan

VA menjadi STVA.

Page 60: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

40

Keunggulan metode Pulic adalah kemudahan dalam perolehan

data yang digunakan dalam penelitian. Data yang dibutuhkan untuk

menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka keuangan

standar yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Pengukuran

alternatif intellectual capital selain model Pulic terbatas pada

pengukuran indikator keuangan dan non keuangan yang bersifat unik

yang ada pada perusahaan secara individu. Kemampuan penerapan

pengukuran alternatif intellectual capital tersebut memiliki

keterbatasan untuk jumlah sampel yang besar dan terdiversifikasi

secara luas (dalam Suhendah, 2012).

Secara lebih ringkas, Pulic (1998) membuat formulasi dari

tahapan perhitungan VAIC sebagai berikut:

a. Menghitung Value Added Capital Employed (VACA).

b. Menghitung Value Added Human capital (VAHU).

c. Menghitung Structural Capital Value Added (STVA).

d. Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC).

Sedangkan menurut Tan, et al (2007), Value Added Intellectual

Efficiency (VAIC™) ini merupakan penjumlahan dari beberapa

komponen Intellectual Capital, yaitu:

a. Capital Employed Efficiency (CEE)

CEE adalah indikator untuk Value added (VA) yang

diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Perhitungan dari

Page 61: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

41

model ini adalah diawali dengan mengetahui nilai Value Added

(VA) Perusahaan. VA didapatkan dari selisih antara pendapatan

dikurangi dengan beban yang dimiliki oleh perusahaan kecuali

beban karyawan. Selanjutnya untuk mengetahui nilai CEE

dicari nilai capital employed (CE).

Menurut Pulic (1998), diasumsikan bahwa jika 1 unit dari

CE menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan

yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam

memanfaatkan CE yang dimilikinya. Dengan demikian,

pemanfaatan CE yang lebih baik merupakan bagian dari IC

perusahaan.

b. Human capital Efficiency (HCE)

Rasio ini menghitung berapa banyak VA dapat dihasilkan

dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Sehingga

mengindikasikan kemampuan dari Human capital untuk

menciptakan nilai di dalam perusahaan (Pulic, 1998). Human

capital dalam hal ini diukur dari Beban Gaji dan Upah atau

beban karyawan yang terlihat pada laporan laba rugi

perusahaan.

Human capital merupakan tempat bersumbernya

pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan

kompetensi dalam suatu perusahaan. Human capital

mencerminkan kemampuan kolektif untuk menghasilkan solusi

Page 62: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

42

terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-

orang yang berada di perusahaan untuk menambah nilai pada

perusahaan. Human capital merupakan kombinasi dari

pengetahuan, keahlian (skill), kemampuan melakukan inovasi

dalam penyelesaian tugas meliputi nilai perusahaan, kultur dan

filsafat (Bontis, 2000).

c. Structure capital Efficiency (SCE)

Menurut Pulic (1998), Structure capital Efficiency (SCE)

menunjukan kontribusi Structure capital (SC) dalam penciptaan

nilai. Besarnya nilai SC juga tergantung pada nilai Human

capital (HC) pada perusahaan. Semakin besar nilai HC maka

akan semakin kecil nilai SC. Hal ini dikarenakan nilai SC

didapatkan dari jumlah pengurangan Value Added (VA) dengan

Human capital (HC).

7. Return On Assets (ROA)

Return on asset (ROA) merefleksikan keuntungan bisnis dan

efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total asset (Chen et al, 2005).

Rasio ini mewakili rasio profitabilitas, yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset

yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, semakin efisien

perusahaan dalam menggunakan assetnya, baik aset fisik maupun aset

Page 63: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

43

non-fisik (intellectual capital) akan menghasilkan keuntungan bagi

perusahaan.

ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan

dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki

oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva oleh

perusahaan untuk beroperasi sehingga akan memperbesar laba. Laba

yang besar akan menarik investor karena perusahaan tersebut memiliki

tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa ROA adalah suatu alat pengukuran yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba

berdasarkan penggunaan aktiva perusahaan (Adha Putera et. al., 2014).

Menurut Horne dan Wachowicz (dalam Gitaya, 2015), ROA

mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui

aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan laba dari modal yang

diinvestasikan. Profitabilitas tinggi akan mencerminkan laba yang

tinggi dan ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.

Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula

posisi perusahaan dari segi penggunaan asset.

Jewell dan Mankin (2010) menyatakan bahwa rasio dari return

on asset dapat dihitung dengan cara membagi operating profit dengan

Page 64: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

44

total asset perusahaan. Penggunaan operating profit akan berfokus

pada profitabilitas yang dihasilkan dari kegiatan operasional

perusahaan. Informasi dari operating profit perusahaan dapat dilihat

dari income statement, sedangkan untuk total asset yang terdiri dari

current asset, fixed asset, dan other asset dapat dilihat di balance sheet

perusahaan (Joo, Nixon dan Stoeberl dalam Ciawi dan Hatane, 2015).

8. Hubungan Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas

Penelitian mengenai hubungan antara intellectual capital terhadap

kinerja keuangan telah banyak dilakukan di seluruh dunia. Bontis

(1998) mengawali penelitian tentang IC dengan melakukan eksplorasi

hubungan diantara komponen-komponen IC (human capital, customer

capital, dan Structure capital). Penelitian tersebut menggunakan

instrumen kuesioner dan mengelompokkan industri dalam kategori jasa

dan non-jasa. Kebanyakan penelitian tentang IC menggunakan data

sekunder berupa laporan keuangan (tahunan). Beberapa peneliti

menggunakan VAIC™, baik untuk mengukur kinerja IC itu sendiri

maupun untuk melihat hubungan antara IC dengan kinerja keuangan

perusahaan (dalam Ulum, 2007). Tabel 2.6 akan merangkum penelitan

terdahulu mengenai hubungan IC dengan kinerja keuangan perusahaan.

Page 65: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

45

Tabel 2.6

Penelitian-Penelitian Empiris Tentang Hubungan Intellectual Capital dan

Kinerja Perusahaan

PENELITI NEGARA METODE HASIL

Bontis (1998b) Kanada Kuesioner,

PLS

HC berhubungan dengan SC dan CC; CC

berhubungan dengan SC; CC dan SC berhubungan dengan kinerja industri.

Bontis et al.

(2000) Malaysia

Kuesioner,

PLS

HC berhubungan dengan SC dan CC; CC

berhubungan dengan SC; SC berhubungan

dengan kinerja industri.

Riahi-Belkaoui (2003)

USA

Laporan

tahunan, regresi

IC (diproksikan dengan RVATA) secara

signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan multinasional di USA.

Firer dan

Williams (2003)

Afrika

Selatan

VAIC™,

regresi linier

VAIC™ berhubungan dengan kinerja

perusahaan (ROA, ATO, MB).

Astuti dan Sabeni

(2005) Indonesia

Kuesioner,

AMOS

HC berhubungan dengan SC dan CC; CC

dan SC berhubungan dengan kinerja

industri.

Mavridis (2004) Jepang VAIC™, regresi

VAIC™ digunakan untuk merangking

perusahaan perbankan di Jepang berdasarkan kinerja IC.

Abdol

mohammadi

(2005)

USA Content analysis

Frekuensi pengungkapan elemen IC

meningkat dari tahun ke tahun. Kelompok “new industry” lebih banyak

mengungkapkan informasi IC daripada

“old industry”.

Chen et al. (2005) Taiwan

VAIC™,

korelasi,

regresi

IC berpengaruh terhadap nilai pasar dan

kinerja perusahaan; R&D berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Kamath (2007) India VAIC™, regresi

VAIC™ digunakan untuk merangking

perusahaan perbankan di India berdasarkan kinerja IC.

Page 66: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

46

PENELITI NEGARA METODE HASIL

Tan et al. (2007) Singapore VAIC™,

PLS

IC berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, baik masa kini maupun masa

mendatang; rata-rata pertumbuhan IC

berhubungan positif dengan kinerja

perusahaan di masa mendatang; kontribusi IC terhadap kinerja perusahaan berbeda

berdasarkan jenis industrinya.

Sumber: diolah dari beberapa hasil penelitian (Ulum, 2007).

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan dan tabel-tabel yang telah

dipaparkan sebelumnya terlihat bahwa intellectual capital memliki

hubungan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Intellectual capital

merupakan salah satu komponen utama dan terpenting dalam suatu

entitas dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, karena

komponen-komponen IC merupakan salah satu pihak yang mengelola

dan terlibat dengan operasional perusahaan secara langsung sehingga

kinerja keuangan perusahaan cukup bergantung kepadanya. Jika suatu

manajemen perusahaan dapat mengelola IC dengan baik, maka

dampaknya adalah perusahaan akan menghasilkan return yang semakin

tinggi sehingga manajemen perusahaan dapat memenuhi ekpekstasi para

stakeholder.

Apabila perusahaan mampu mengelola human capital dengan

baik dengan memaksimalkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki

setiap karyawan, maka perusahaan dapat menciptakan nilai tambah bagi

perusahaan yang juga berpengaruh terhadap profit yang didapat

perusahaan. Selain itu dengan pengelolaan structural capital yang

efisien, maka akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan

Page 67: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

47

tentunya akan berimbas positif pada pendapatan dan profit perusahaan.

Begitu pula dengan jenis IC yang ketiga yaitu

relational/customer/employee capital, apabila perusahaan dapat

mengelolanya dengan baik maka akan meningkatkan kinerja keuangan,

pertumbuhan perusahaan, dan nilai pasar (Kusumo, 2012).

Firer dan Williams (2003) menguji hubungan VAIC™ dengan

kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Hasilnya mengindikasikan bahwa

hubungan antara efisiensi dari value added IC dan tiga dasar ukuran

kinerja perusahaan (yaitu profitability, productivity, dan market

valuation) secara umum adalah terbatas dan mixed. Secara keseluruhan,

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa physical capital merupakan

faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

di Afrika Selatan.

Chen et al. (2005) menggunakan model Pulic (VAIC™) untuk

menguji hubungan antara IC dengan nilai pasar dan kinerja keuangan

perusahaan dengan menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan.

Hasilnya menunjukkan bahwa IC berpengaruh secara positif terhadap

nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Bahkan, Chen et al. (2005)

juga membuktikan bahwa IC dapat menjadi salah satu indikator untuk

memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang. Selain itu,

penelitian ini juga membuktikan bahwa investor mungkin memberikan

penilaian yang berbeda terhadap tiga komponen VAIC™ (yaitu physical

capital, human capital, dan structural capital).

Page 68: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

48

Hasil penelitian yang berbeda dialami oleh Kuryanto dan

Syafruddin (2009) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh modal

intelektual terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar

di BEI pada tahun 2003 – 2005 kecuali perusahaan keuangan. Kinerja

perusahaan yang digunakan adalah ROE, EPS dan ASR. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa IC tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dan kinerja perusahaan masa depan.

Page 69: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

49

B. Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti

dan Tahun

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1. Bontis, et al (2000)

Intellectual capital and

business performance in

Malaysian industries

VAIC, Kinerja Keuangan

Membandingkan objek penelitian di

perusahaan jasa

dan non-jasa,

serta

menggunakan

metode

pengumpulan data

menggunakan

kuesioner

Hasil penelitian menunjukkan bahwa human dan customer capital menjadi

faktor yang signifikan dalam

melaksanakan usaha perusahaan dan

Structure capital memiliki pengaruh

positif pada kinerja perusahaan.

2. Firer dan

Williams (2003)

Intellectual capital and

traditional measures of

corporate performance

Variabel

Intellectual Capital,

ROA, dan ATO

Penggunaan

variabel Market to

Book Value (MtBV) sebagai

variabel dependen

hubungan antara efisiensi dari value

added IC (VAIC™) dan tiga dasar

ukuran kinerja perusahaan (ROA, ATO, dan MtBV) secara umum

adalah terbatas dan tidak konsisten.

Secara keseluruhan, hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa phisical

capital merupakan faktor yang

paling signifikan berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan di

Afrika Selatan.

Page 70: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

50

No. Nama Peneliti

dan Tahun

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3. Chen et al. (2005) An empirical investigation of

the relationship between

intellectual capital and firms’

market value and financial

performance

VAIC, ROA ROE, GR, Value

Added per-

employee (EP)

sebagai proksi

variabel

profitabilitas

Hasilnya menunjukkan bahwa IC

berpengaruh secara positif terhadap

nilai pasar dan kinerja keuangan

perusahaan. Bahkan IC juga dapat

menjadi salah satu indikator untuk

memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.

4. Ulum, Ihyaul

(2007)

Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan di

Indonesia

Variabel

intellectual

capital

(independen), dan

ROA dan ATO

(dependen)

Menggunakan

variabel Growth

Revenue (GR)

sebagai proksi

pengukuran

profitabilitas, dan

menggunakan

Pertumbuhan IC

sebagai salah satu

rumusan masalah

Hasilnya Intellectual Capital

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan termasuk juga

kinerja perusahaan di masa depan.

(hanya ROA yang signifikan).

Sedangkan pertumbuhan IC

(ROGIC) terhadap kinerja keuangan

perusahaan masa depan

5. Kuryanto, dan

Syafrudin (2009)

Pengaruh Modal Intelektual

Terhadap Kinerja Perusahaan

Intellectual

Capital

ROE, EPS, ASR

sebagai proksi pengukuran

profitabilitas

Tidak ada pengaruh positif antara IC

terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga ada indikasi

penggunaan aktiva fisik dan

keuangan masih mendominasi untuk

memberi kontribusi pada kinerja

keuangaan perusahaan.

Page 71: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

51

No. Nama Peneliti

dan Tahun

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

6. Suhendah,

Rousilita (2012)

Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Profitabilitas,

Produktivitas, dan Penilaian Pasar Pada Perusahaan yang

Go Public di Indonesia Pada

Tahun 2005-2007

VAIC, ROA,

ATO

Tambahan

penggunaan Market

valuation sebagai variabel dependen,

serta objek

penelitiannya

meliputi banyak

jenis perusahaan

(tidak hanya

perbankan saja)

Intellectual capital berpengaruh

signifikan positif terhadap

profitabilitas, namun signifikan negatif terhadap produktivitas, dan

tidak berpengaruh signifikan

terhadap penilaian pasar.

Selain itu, Physical capital tidak

berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas,produktivitas, dan

penilaian pasar

7. Budi Wahyuaji,

dan Hermawan (2013)

Analisis Pengaruh Intellectual

Capital terhadap Kemampuan Laba Perusahaan Manufaktur

Consumer Goods di Bursa

Efek Indonesia

VAIC, ROA Penggunaan proksi

NPM, GPM, dan ROE dalam

pengukuran

profitabilitas

Tidak ada pengaruh signifikan

terhadap GPM dan NPM. Sedangkan untuk ROE dan ROA

terdapat pengaruh yang signifikan,

namun berupa pengaruh yang

negatif. IC memiliki pengaruh

negatif terhadap ROA.

8. Mahfoudh Abdul

Karem Al-Musali,

Ku Nor Izah Ku

Ismail (2014)

Intellectual capital and its

effect on financial

performance of banks:

Evidence from Saudi Arabia

Variabel VAIC,

dan ROA

Penggunaan ROE

sebagai proksi

pengukuran

profitabilitas

VAIC berpengaruh positif lemah

terhadap ROA dan ROE, sedangkan

secara terpisah, komponen IC

memiliki pengaruh beragam (human

capital efficiency memiliki pengaruh

paling besar)

Sumber: Diolah dari berbagai penelitian terdahulu

Page 72: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

52

C. Kerangka Berpikir

Menurut Hamid (2012:15) mendefinisikan kerangka berpikir

sebagai berikut:

“Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori

yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan

gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau

alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan”.

Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

diidentifikasikan sebagai masalah penting. Adapun masalah-masalah

yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah Value Added

Intellectual Capital dan Profitabilitas. Sedangkan kerangka konseptual

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

53

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengaruh Value Added Intellectual Capital Terhadap Return on Asset

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perusahaan Perbankan go public yang terdaftar di BEI

Value Added Intellctual

Capital

Return On Asset

Pemilihan Model Regresi Panel

Metode Estimasi Data Panel

Pooled Least Square Fixed Effect

Random Effect

Uji Hausman Uji Lagrange Multiplier Uji Chow

Uji Asumsi Klasik

Heterokedastisitas Multikolonieritas Normalitas

Uji F Uji t Adjusted R2

Uji Signifikansi

Analisis dan Pembahasan

Autokorelasi

Page 74: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

54

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus

dibuktikan lagi kebenarannya. Jika intellectual capital merupakan

sumber daya yang terukur untuk peningkatan competitive

advantages, maka intellectual capital akan memberikan kontribusi

terhadap kinerja keuangan perusahaan (Harrison dan Sullivan, Chen

at al, Abdolmohammadi dalam Ulum, 2008). Apabila intellectual

capital meningkat, maka kinerja keuangan akan semakin meningkat,

begitu juga sebaliknya.

1) Pengaruh Value Added Intellectual Capital terhadap

Profitabilitas (Return On Asset)

Pengukuran profitabilitas yang diproksikan dengan

menggunakan ROA menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber

daya yang dimiliki. Penggunaan sumber daya perusahaan secara

efisien dapat memperkecil biaya sehingga akan meningkatkan

laba perusahaan. Hal ini sesuai dengan pandangan stakeholder

theory dan knowledge-based theory yaitu apabila perusahaan

dapat mengembangkan dan memanfaatkan pengetahuan yang

dimiliki sebagai sarana untuk meningkatkan laba, hal ini akan

menguntungkan para stakeholder.

Page 75: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

55

Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005) dan Ulum

(2008) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh

positif terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu,

apabila perusahaan dapat mengelola dan mengembangkan

intellectual capital yang dimiliki dengan baik, maka akan terjadi

peningkatan terhadap ROA yang mengindikasikan kinerja

keuangan yang semakin baik, sehingga menghasilkan

keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Dengan menggunakan metode VAIC™ yang dikembangkan

oleh Pulic sebagai ukuran kemampuan intelektual perusahaan,

maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1= capital employed efficiency (CEE) berpengaruh

terhadap return on asset (ROA).

Salah satu sumber daya yang dimiliki perusahaan adalah

berupa modal fisik, modal ini dapat dimanfaatkan oleh

manajemen untuk memaksimalkan tingkat profitabilitas. Hal ini

karena sumber daya berbentuk fisik (seperti hardware dan

software) merupakan salah satu faktor pendukung yang

memudahkan dan memberi kelancaran proses operasional

perusahaan. Dengan memiliki serta memanfaatkan sumber daya

fisik yang baik, akan memudahkan para karyawan dalam

menciptakan value added atau value creation sehingga akan

Page 76: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

56

berdampak pada besarnya jumlah tingkat pengembalian yang

akan dihasilkan.

H2= human capital efficiency (HCE) berpengaruh terhadap

return on asset (ROA).

Berdasarkan teori human capital yang telah dikemukakan

pada bagian sebelumnya, jika suatu perusahaan dapat

memanfaatkan serta mengelola seluruh elemen human capital

yang dimilikinya dengan baik, maka perusahaan akan

mendapatkan efek yang bermanfaat bagi perusahaan dan

kepentingan stakeholder, karena dengan mampu

mengoptimalkan peran human capital perusahaan, akan

menghasilkan value creation dan competitive advantage yang

akan berimbas pada besarnya tingkat profitabilitas yang akan

dihasilkan.

H3= Structure Capital Efficiency (SCE) berpengaruh

terhadap return on asset (ROA).

Selain pemanfaatan sumber daya melalui modal karyawan

modal fisik serta kemampuan per individu, terdapat structure

capital yang merupakan additional capital yang juga dapat

berperan penting dalam proses value creation yang dilakukan

oleh manajemen. Structure capital yang dapat berupa budaya

Page 77: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

57

perusahan, strategi perusahaan, serta struktur organisasi

perusahaan akan memudahkan pihak manajemen dan karyawan

dalam menghasilkan kinerja intelektual yang optimal dalam

rangka menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan

oleh pihak stakeholder.

Page 78: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

99

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel

atau lebih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui media perantara. Data tersebut dapat berupa laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh perusahaan, laporan tahunan perusahaan, laporan hasil

RUPS, dan lain-lain. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh Value

Added Intellectual Capital terhadap Return On Asset pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

tahunan dan laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan setiap tahun

pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Data diperoleh dari

laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah di audit yang diperoleh

melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id, Indonesian

Capital Market Directory (ICMD), Fact Book dan diambil langsung dari

Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia,

atau berasal dari perusahaan perbankan secara langsung.

58

Page 79: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

59

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara Purposive

(Judgement) Sampling, yaitu salah satu teknik pengambilan sampel Non

Probabilistic yang dilakukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu

(Indriantoro dan Bambang, 2002). Adapun kriteria dalam penentuan sampel

yang akan digunakan diantaranya adalah:

a. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian

b. Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode penelitian

c. Data laporan keuangan perusahaan tersedia selama periode penelitian

d. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir

pada 31 Desember selama periode penelitian

e. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara

lengkap.

f. Perusahaan mengalami laba positif selama periode penelitian.

g. Perusahaan tidak memiliki nilai kekayaan negatif selama periode

penelitian.

Pemilihan sektor perbankan sebagai objek penelitian mengacu pada

penelitian Firer dan William (2003) yang menyebut sektor perbankan sebagai

salah satu (dari 4) sektor yang merupakan IC intencive industry sector. Selain

itu, sektor perbankan dipilih karena dari aspek intelektual, secara

keseluruhan, karyawan di sektor perbankan lebih homogen dibandingkan

dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo dan Saka, 2002 dalam Ulum, 2007).

Page 80: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

60

Homogenitas ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan

memiliki tingkat pengetahuan yang tidak terlalu beragam (heterogen),

sehingga perlakuan terhadap human capital menjadi lebih objektif. Perlakuan

human capital dalam hal ini terkait dengan gaji, pelatihan, kesempatan

jenjang karir, dan sebagainya.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam

menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang

bisa digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang umumya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Data sekunder lebih

mudah untuk diperoleh karena sudah tersedia dan peneliti dapat langsung

mengolah data tersebut. Dalam menggunakan data sekunder peneliti harus

lebih hati-hati karena suatu data yang dilaporkan sumber yang berbeda ada

kemungkinan datanya juga berbeda (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,

(2002).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang

Page 81: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

61

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan

dengan cara:

a. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil

cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara

lain berupa jurnal ilmiah, buku, skripsi dan tesis.

b. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam format

elektronik. Data ini antara lain berupa laporan keuangan yang terdapat

di PRPM BEI dan yang di publikasikan di situs BEI yang berupa file

komputer dari internet.

D. Metode Analisis Data

a. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Sehubungan dengan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data panel, maka sebelum melakukan uji statistik deskriptif, uji

asumsi klasik, serta uji hipotesis, maka data dalam penelitian ini harus

di uji terlebih dahulu, pengujian dilakukan untuk mengetahui model

data panel apa yang digunakan dalam penelitian ini.

Widarjono (2009) menyatakan terdapat beberapa metode yang

biasa digunakan dalam mengestimasi model regresi dengan data panel,

yaitu pooling least square (Common Effect), pendekatan efek tetap

(Fixed Effect), serta pendekatan efek random (Random Effect).

Pengujian terhadap model data panel dilakukan dengan menggunakan

Uji Chow, Uji Hausman, serta Uji Lagrange-Multiplier.

Page 82: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

62

a) Uji Chow

Chow test merupakan uji untuk membandingkan model

common effect dengan fixed effect (Widarjono, 2009). Chow test

dalam penelitian ini menggunakan program Eviews. Hipotesis

yang dibentuk dalam Chow test adalah sebagai berikut:

H0 : Model Common Effect

H1 : Model Fixed Effect

H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%.

b) Uji Hausman

Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan

random effect dalam menentukan model yang terbaik untuk

digunakan sebagai model regresi data panel (Gujarati, 2012).

Hausman test menggunakan program yang serupa dengan Chow

test yaitu program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam

Hausman test adalah sebagai berikut:

H0: Model Random Effect

H1: Model Fixed Effect

H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%.

Page 83: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

63

b. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan

agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data

serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik

secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan

gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, nilai maksimum dan minimum.

c. Uji Dasar Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis

regresiterhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi

klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model

regresi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang

digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah

terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal.

Page 84: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

64

Pada penelitian ini, jenis uji normalitas yang digunakan

adalah menggunakan Uji Jarque-Bera. Uji Jarque Bera adalah salah

satu uji normalitas jenis goodness of fit test yang mengukur apakah

skewness dan kurtosis sampel sesuai dengan distribusi normal. Uji

ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai skewness dan kurtosis

dari distribusi normal sama dengan nol. Oleh karena itu, nilai

absolut dari parameter ini bisa menjadi ukuran penyimpangan

distribusi dari normal. Dalam aplikasinya nilai Jarque-Bera (JB)

dibandingkan dengan nilai Chi-Square Tabel pada derajat

kebebasan.

Untuk meyakinkan hasil uji normalitas, penelitian ini juga

melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolgomorov-

Smirnov Test. Cara untuk mengetahui bahwa data tersebut

terdistribusi secara normal dengan uji statistik nonparametrik

Kolmograv-Smirnov (K-S) adalah, apabila sesuai dengan kriteria:

Asym.sig (2-Tailed) > kriteria signifikansi (p-value) 0,05, maka

data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya.

b) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

Page 85: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

65

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah

ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada

data time series (Ghozali, 2013). Uji yang digunakan adalah Uji

Durbin – Watson (DW test). Keputusan ada atau tidak autokorelasi

menurut Ghozali (2013) adalah:

1) 0 < d < dl : tidak ada autokorelasi positif

2) dl< d < du : tidak dapat disimpulkan

3) 4 - dl < d < 4 : tidak ada autokorelasi negative

4) 4 - du < d < 4 - dl : tidak dapat disimpulkan

5) du < d < 4 - du : tidak ada autokorelasi positif maupun negatif

Keterangan:

d : Nilai Durbin-Watson

du : Nilai batas atas

dl : Nilai batas bawah

Sedangkan Sunyoto (2009) menyatakan bahwa suatu regresi

bebas masalah autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan

+2.

c) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Page 86: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

66

Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

Heterokedastisitas (Ghozali, 2013). Uji heterokedastisitas yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji

Park. Uji ini dikembangkan oleh Park pada tahun 1966, pengujian

dilakukan dengan meregresikan nilai log residual kuadrat sebagai

variabel dependen dengan variabel independennya. Perhatikan

formula di bawah ini:

In(resid2) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

ln (resid2) : nilai residual kuadrat yang ditransformasikan ke

dalam log natural (sebagai variabel dependen)

B0 : konstanta

B1X1 : Koefisien regresi dari variabel X1

B2X2 : Koefisien regresi dari variabel X2

e : Error term

Kriteria uji park ini adalah pada uji t, jika nilai signifikan

pada variabel independen (X1 dan X2 dan X3) tidak signifikan, maka

tidak terjadi pelanggaran heterokedastisitas.

d) Uji multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

Page 87: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

67

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

2013). Uji multikolineritas dalam penelitian ini menggunakan uji

multikolineritas (correlations) dalam program eviews 9 dimana

jika nilai dari correlations dari variabel-variabel bebas <0,8 maka

penelitian tersebut dapat dikatakan terbebas dari gejala

multikolineritas.

d. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model ini

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen

terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio

dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002).

Variabel independen penelitian ini adalah Intellectual Capital, yang

terdiri dari Capital Employed Efficiency, Human capital Efficiency, dan

Structure Capital Efficiency sedangkan variabel dependennya adalah

Profitabilitas yang terdiri dari Return On Assets.

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan

Adjusted R Square (Adj R2), uji statistik t, dan uji statistik F.

a) Uji Koefisien determinasi (Adj R2)

Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

Page 88: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

68

variasi variabel dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan

satu. Jika nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R2. Semakin mendekati

angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2011).

Dalam kenyataan, nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif,

walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati

(dikutip oleh Ghozali, 2013), jika dalam uji empiris didapatkan

nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap

bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1 maka Adjusted

R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0 maka adjusted R2 = (1 -

k)/(n – k), jika k >1 maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini telah dirumuskan sebagai berikut :

ROA = α+ β1CEE + β2HCE + β3SCE + Ɛ

Keterangan :

ROA = Return On Asset

CEE = Capital Employed Efficiency

HCE = Human capital Efficiency

SCE = Structure Capital Efficiency

α = Konstansta

Page 89: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

69

β1,2,3, = Koefisien variabel

Ɛ = Error

b) Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. (Ghozali, 2013). Jika probability F lebih kecil

dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Jika hasil uji F menunjukkan hasil yang signifikan, maka

model regresi bisa digunakan untuk prediksi/pengujian secara

parsial (individu), sebaliknya jika hasil menunjukkan non/tidak

signifikan, maka model regresi tidak bisa digunakan untuk

prediksi/pengujian parsial (individu).

c) Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika t hitung < t tabel maka variabel independen secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Jika t hitung > t tabel maka variabel independen secara

individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 90: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

70

Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t

masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi

menggunakan SPSS. Jika angka signifikansi t lebih kecil dari α

(0,05) maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat

antara variabel independen dengan variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Untuk menjelaskan lingkup penelitian dan mencapai obyektivitas

penelitian khususnya yang berkaitan dengan pengukuran variabel, maka perlu

ditentukan definisi operasional dari variabel yang diteliti terlebih dahulu.

Definisi operasional merupakan salah satu cara dari pendefinisian suatu

gagasan.

a. Variabel Independen (bebas)

Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain.

Variabel independen yang terdapat di dalam penelitian ini adalah Value

Added Intellectual Capital yang terdiri dari Capital Employed

Efficiency Human capital Efficiency, dan Structure Capital Efficiency

dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Coefficient

(VAIC™) sebagai cara pengukurannya.

Page 91: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

71

a) Capital Employed Efficiency (CEE)

Menurut Pulic (1998) CEE menunjukkan berapa banyak VA

yang dapat diciptakan oleh satu unit capital employed (CE). Jika

satu unit CE dapat menghasilkan return yang lebih besar pada

suatu perusahaan maka perusahaan tersebut mampu memanfaatkan

CE dengan lebih baik. Pemanfaatan CEE dengan lebih baik

merupakan bagian dari Intellectual Capital perusahaan. Sehingga

CEE menjadi indicator kemampuan intelektual perusahaan untuk

memanfaatkan Capital Employed dengan lebih baik. Cara

menghitung Capital Employed Efficient adalah:

VA = OUT - IN

Dimana:

OUT = Output yaitu jumlah pendapatan keseluruhan produk dan

jasa yang telah terjual ditambah pendapatan lain.

IN = Input yaitu beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain

beban gaji dan upah atau beban karyawan).

CEE = VA / CA

Dimana:

VA = value added

CA = Modal yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

b) Human capital Efficiency (HCE).

Page 92: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

72

Menurut Pulic (1998) HCE menunjukkan berapa banyak Value

Added (VA) yang diperoleh dari pengeluaran uang untuk pegawai.

Jika satu unit Human capital dapat menghasilkan penghasilan yang

lebih besar pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut

mampu memanfaatkan Human capital dengan lebih baik. HCE

menjadi indikator kualitas SDM yang dimiliki perusahaan dan

kemampuannya dalam menghasilkan VA. Cara menghitung human

capital efficiency adalah sebagai berikut:

HCE = VA / HC

VA didapatkan dari Jumlah Pendapatan yang diperoleh

perusahaan dikurangi Beban Operasional kecuali Beban Gaji dan

Upah atau beban karyawan. Sedangkan HC merupakan Human

capital yang terdiri dari total beban gaji dan upah atau beban

karyawan.

c) Structure Capital Effficiency (SCE).

Menurut Pulic (1998) Rasio ini mengukur jumlah Structure

Capital (SC) yang dibutuhkan untuk menghasilkan Value Added

(VA) dan merupakan indikasi seberapa sukses Structure Capital

(SC) dalam melakukan proses penciptaan nilai pada perusahaan.

SCE = SC / VA

Page 93: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

73

Dimana:

SCE = Structure Capital Efficiency adalah total VA dikurangi HC

VA = Value Added

HC = Human capital yaitu Beban Gaji Karyawan

b. Variabel Dependen (terikat)

Adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Profitabilitas dengan menggunakan Return

On Asset sebagai pengukurannya.

Return On Asset Merupakan rasio profitabilitas yang mengukur

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk

menghasilkan keuntungan perusahaan.

Return On Asset (ROA) lebih dipilih daripada Return On Equity

(ROE) karena total ekuitas yang merupakan denominator ROE adalah

salah satu komponen dari VACA. Jika menggunakan ROE, maka akan

terjadi double counting atas akun yang sama (yaitu ekuitas), dimana

VACA (yang dibangun dari akun ‘ekuitas’ dan laba bersih) sebagai

variabel independen, begitu pula dengan ROE sebagai variabel

dependen.

ROA = Laba bersih ÷ Total Aset

Page 94: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

99

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Yaitu

dengan melakuakan teknik pengambilan sampel Non Probabilistic yang

dilakukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Indriantoro dan

Bambang, 2002:120). Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI adalah

sebanyak 41 perusahaan. Setelah melakukan tahap seleksi, terdapat 24

perusahaan perbankan yang terbukti memenuhi kriteria dan layak untuk

dijadikan objek penelitian sehingga menghasilkan data berupa 120 laporan

keuangan (2010-2014). Tabel 4.1 menyajikan tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI hingga tahun 2014 41

Jumlah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2010-2014 30

Jumlah perusahaan yang mengalami kerugian atau memiliki nilai ROA negative

6

Jumlah perusahaan yang lolos seleksi sesuai kriteria 24

Tahun pengamatan penelitian 5

Jumlah sampel total selama periode pengamatan 120

Sumber: Annual report perusahaan yang telah diolah, 2015

74

Page 95: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

75

Sedangkan tabel 4.2 menyajikan daftar lengkap perusahaan perbankan yang

dijadikan objek dalam penelitian ini.

Tabel 4.2

Daftar Perusahaan Sampel Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

2. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

3. BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk

4. BBCA Bank Central Asia Tbk

5. BBKP Bank Bukopin Tbk

6. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

7. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk

8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

11. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

12. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

13. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

14. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

15. BNLI Bank Permata Tbk

16. BSWD Bank Swadesi Tbk

17. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

18. BVIC Bank Victoria Internasional Tbk

19. INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk

20. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

21. MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

22. MEGA Bank Mega Tbk

23. NISP Bank NISP OCBC Tbk

24. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk Sumber: Annual report perusahaan yang telah diolah, 2015

Page 96: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

76

B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

linear berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran menyeluruh

mengenai pengaruh variabel independen (Capital Employed Efficiency, Human

capital Efficiency, dan Structure Capital Efficiency) terhadap variabel

dependen yaitu Return On Asset.

a. Hasil Pemilihan Model Regresi Data Panel

a) Hasil Uji Chow

Hipotesis yang dibentuk dalam Chow test adalah sebagai

berikut:

H0 : Model Common Effect

H1 : Model Fixed Effect

H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%. Tabel 4.3 akan menampilkan hasil uji chow

yang telah dilakukan dalam penelitian ini.

Page 97: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

77

Tabel 4.3

Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: UJI_CHOW

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.247336 (23,93) 0.0000

Cross-section Chi-square 193.567562 23 0.0000 Berdasarkan data yang ditampilkan oleh tabel 4.3 dapat

diketahui bahwa nilai probability/p-value menunjukkan angka

0,0000 yang artinya <p-value sehingga H0 ditolak (menerima model

fixed effect). Selanjutnya, pengujian data panel harus diyakinkan

dengan menggunakan uji hausman.

b) Hasil Uji Hausman

Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman test adalah sebagai

berikut:

H0: Model Random Effect

H1: Model Fixed Effect

H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%. Hasil dari uji hausman ditampilkan dalam

tabel 4.4

Page 98: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

78

Tabel 4.4

Hasil Uji Hausman

Berdasarkan uji hausman yang telah dilakukan, nilai

probability/p-value menunjukkan angka 0,0000 yang artinya <0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data panel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data panel dengan model fixed effect.

b. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau

deskripsi atas variabel-variabel penelitian. Pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai

maksimum. Tabel 4.5 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing

variabel penelitian.

Tabel 4.5

Hasil Uji Statistik Deskriptif

ROA HCE CEE SCE VAIC_

Mean 0.015175 2.003738 0.278173 0.417886 2.699797

Median 0.012943 1.808985 0.275079 0.447202 2.563298

Maximum 0.034102 3.963514 0.647357 0.747699 5.313627

Minimum 0.002222 0.374641 0.020615 -1.669222 -1.273966

Std. Dev. 0.007886 0.673162 0.109204 0.341776 1.017037

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 30.134199 3 0.0000

Page 99: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

79

Tabel 4.5 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel

penelitian. Berdasarkan tabel tersebut, hasil analisis menggunakan statistik

deskriptif terhadap capital employed efficiency (CEE) menunjukkan nilai

minimum sebesar 0.020615 dan nilai maksimum sebesar 0.647357 dengan

rata-rata sebesar 0.278173 dan standar deviasi 0.109204.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

human capital efficiency (HCE) menunjukkan nilai minimum sebesar

0.374641 dan nilai maksimum sebesar 3.963514 dengan rata-rata 2.003738

dan standar deviasi sebesar 0.673162.

Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap structure

capital efficiency (SCE) menunjukkan nilai minimum sebesar -1.669222

dan nilai maksimum sebesar 0.747699 dengan rata-rata 0.417886 dan

standar deviasi sebesar 0.341776. Dan hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif terhadap value added intellectual capital (VAIC™)

menunjukkan nilai minimum sebesar -1.273966 dan nilai maksimum

sebesar 5.313627 dengan nilai rata-rata 2.699797 dan standar deviasi

sebesar 1.017037.

c. Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah

terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Page 100: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

80

Dalam penelitian ini, jenis uji normalitas yang digunakan

adalah uji Jarque-Bera.

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Jarque-Bera

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-0.0075 -0.0050 -0.0025 0.0000 0.0025 0.0050

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2014

Observations 120

Mean -1.93e-19

Median 0.000367

Maximum 0.006174

Minimum -0.009481

Std. Dev. 0.002937

Skewness -0.478494

Kurtosis 3.445485

Jarque-Bera 5.571408

Probability 0.061686

Sumber: Output Eviews 9

Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa nilai probability

menunjukkan angka 0,061 yang artinya >0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi

secara normal.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya uji normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogorov-smirnov test yang menunjukkan

bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal,

dimana nilai siginifikansinya mencapai 0,2 yang melebihi batas

normalitas yaitu 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data yang

digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal.

Page 101: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

81

Tabel 4.6

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 120

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .00646185

Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .040

Negative -.054

Test Statistic .054

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Output SPSS 22

b) Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menunjukkan hasil yang dapat mendeteksi

ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai

Durbin-Watson.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

R-squared 0.866211 Mean dependent var 0.015175

Adjusted R-squared 0.828808 S.D. dependent var 0.007886

S.E. of regression 0.003263 Akaike info criterion -8.417233

Sum squared resid 0.000990 Schwarz criterion -7.790048

Log likelihood 532.0340 Hannan-Quinn criter. -8.162530

F-statistic 23.15873 Durbin-Watson stat 1.680375

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin-

Watson stat berada pada angka 1,6803 yang artinya nilai D-W

Page 102: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

82

berada diantara -2 dan +2 (Sunyoto, 2009:91-92) dan memenuhi

unsur bebas gejala autokorelasi baik positif maupun negatif.

c) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas

(Ghozali, 2011:139).

Jenis uji heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Uji Park, dimana uji ini dilakukan dengan meregresi

variabel Log(Res2) sebagai variabel dependen, dengan variabel

independen capital employee efficiency (CEE), human capital

efficiency (HCE), dan Structure Capital Efficiency (SCE) dimana

suatu penelitian dapat dikatakan bebas dari heterokedastisitas

(homokedastisitas) apabila nilai probabilitynya > 0,05.

Page 103: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

83

Tabel 4.8

Hasil Uji Heterokedastisitas Menggunakan Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:29

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -13.77394 0.848787 -16.22780 0.0000

CEE 5.995618 3.681912 1.628398 0.1068

HCE 0.480773 0.614494 0.782388 0.4360

SCE -0.484746 0.982497 -0.493381 0.6229

Sumber: Output Eviews 9

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa seluruh nilai

probability dalam penelitian ini, baik capital employee efficiency

(CEE), human capital efficiency (HCE), dan Structure Capital

Efficiency (SCE) berada diatas 0,05 (CEE = 0,1068, HCE = 0,463,

dan SCE = 0,6229) yang artinya tidak terdapat gejala

heterokedastisitas pada model persamaan regresi sehingga model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi Return On Asset.

d) Hasil Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik ada model yang tidak

mengandung multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).

Page 104: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

84

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolineritas

SCE HCE CEE

SCE 1.000000 0.729355 0.539262

HCE 0.729355 1.000000 0.521141

CEE 0.539262 0.521141 1.000000

Sumber: Output Eviews 9

Berdasarkan hasil uji diatas, terlihat bahwa nilai dari seluruh

variabel independen, baik CEE, HCE, dan SCE berada dibawah 0,8

yang merupakan syarat dari bebasnya gejala multikolineritas.

d. Hasil Uji Hipotesis

a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen, yaitu capital employee efficiency (CEE),

human capital efficiency (HCE), dan Structure Capital Efficiency

(SCE) dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu Return On Asset.

Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel 4.11

berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)

R-squared 0.866211 Mean dependent var 0.015175

Adjusted R-squared 0.828808 S.D. dependent var 0.007886

S.E. of regression 0.003263 Akaike info criterion -8.417233

Sum squared resid 0.000990 Schwarz criterion -7.790048

Log likelihood 532.0340 Hannan-Quinn criter. -8.162530

F-statistic 23.15873 Durbin-Watson stat 1.680375

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews 9

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10 menunjukkan

bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,828 nilai ini menunjukkan

bahwa variabel dependen yang terdapat dalam penelitian ini yaitu

Page 105: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

85

Return On Asset dapat dijelaskan sebesar 82,8% oleh variabel

independen yaitu, Capital Employee Efficiency (CEE), Human

capital Efficiency (HCE), dan Structure Capital Efficiency (SCE).

Sedangkan sisanya 17,2% (100%-82,8%) dijelaskan oleh variabel-

variabel lain yang tidak disertakan dalam model penelitian kali ini.

b) Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh

variabel independen yang ada dalam model regresi secara simultan

atau bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikan 0,05. Jika probability F lebih kecil dari 0,05 maka

Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika lebih besar dari 0,05

maka H0 diterima dan menolak Ha. Berikut tabel hasil uji statistik F.

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik F

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:29

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120

Hasil uji statistik F sebagaimana yang terdapat dalam tabel

4.12 menyatakan bahwa tingkat signifikansi uji F berada pada angka

0,0000 yang artinya bahwa tingkat signifikansi tersebut lebih kecil

F-statistic 23.15873

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

86

dari 0,05 yang menandakan bahwa secara bersama-sama, variabel

capital employed efficiency, human capital efficiency, dan structure

capital efficiency berpengaruh signifikan terhadap return on asset

(ROA).

Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki

stakeholders, bukan sekedar shareholder. Kelompok-kelompok

‘stake’ tersebut meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan,

pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat (Riahi-Belkaoui,

2003). Dalam konteks ini, karyawan telah berhasil ditempatkan dan

menempatkan diri dalam posisi sebagai stakeholders perusahaan,

sehingga mereka memaksimalkan intellectual ability-nya untuk

menciptakan nilai bagi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan

adanya value creation yang dilakukan oleh karyawan meskipun

dengan penerimaan (gaji, biaya pelatihan, dsb.) yang tidak maksimal

dari perusahaan (Ulum, 2007).

Dengan demikian, hasil ini konsisten dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Chen et.al (2005), Ulum (2007), Artinah

(2011), Suhendah (2012), serta Adha Putera et.al (2014).

c) Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengatahui apakah dalam

suatu model regresi ada atau tidaknya pengaruh dari masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika probabilitas t lebih

Page 107: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

87

kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika

nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan

menolak Ha. Dalam penelitian ini, model uji t dibagi ke dalam dua

model. Model pertama merupakan pengaruh value added

intellectual capital (VAIC™) terhadap return on asset, dan model

kedua merupakan pengaruh dari unsur-unsur (VAIC™) yakni

capital employed efficiency (CEE), human capital efficiency (HCE),

dan structure capital efficiency (SCE).

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:29

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HCE 0.002261 0.001109 2.037709 0.0444

CEE -0.000893 0.006647 -0.134414 0.8934

SCE -0.002553 0.001774 -1.439452 0.1534

C 0.011960 0.001532 7.804946 0.0000

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh capital employed efficiency (CEE)

terhadap return on asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji yang ditampilkan dalam tabel 4.11,

dapat diketahui bahwa variabel capital employed efficiency (CEE)

memiliki nilai probabiltas sebesar 0,8934 yang artinya bahwa H0

diterima dan menolak H1 bahwa capital employed efficiency tidak

berpengaruh terhadap return on asset.

Page 108: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

88

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengelolaan aset

fisik perusahaan perbankan masih dalam kategori kurang baik,

selain itu hasil ini juga memungkinkan bahwa aset-aset fisik pada

perusahaan knowledge based bukan merupakan aset utama yang

dapat meningkatkan kinerja perusahan. Hasil ini sesuai dengan

kondisi saat ini di mana dalam perusahaan terdapat intangible asset

yang masih belum mampu diukur dan dilaporkan dalam laporan

keuangan perusahaan perbankan di Indonesia. Hasil penelitian ini

sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Ahangar (2011) dimana

variabel capital employed tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan.

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh human capital efficiency (HCE)

terhadap return on asset (ROA)

Hasil uji statistik t variabel human capital efficiency (HCE)

terhadap variabel return on asset (ROA) menunjukkan bahwa

variabel human capital efficiency memiliki pengaruh signifikan

terhadap return on asset. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas

HCE yang berada pada angka 0,0444 yang merupakan lebih kecil

dari tingkat signifikasi yang dibutuhkan yaitu 0,05 sehingga H2

diterima.

Hasil ini sesuai dengan teori human capital yang

menyatakan pengelolaan dan pemanfaat bahwa human capital

Page 109: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

89

seperti kecerdasan, kompetensi, kemampuan memecahkan masalah,

dan skiil yang optimal oleh perusahaan, akan berdampak positif

terhadap tingkat produktivitas perusahaan yang secara langsung

juga akan berdampak pada tingginya tingkat profitabilitas yang

dihasilkan, karena human capital merupakan salah satu unsur yang

sangat krusial dan potensial dalam peningkatan profitabilitas

perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bontis et.al (2000), Chen et.al (2005), Ulum (2007),

serta Al-Musali dan Ismail (2014).

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh structure capital efficiency (SCE)

terhadap return on asset (ROA)

Berdasarkan angka yang tercantum di dalam tabel 4.11, nilai

probabilitas dari SCE berada pada angka 0,1534 yang berarti

variabel structure capital efficiency tidak berpengaruh terhadap

return on asset sehingga H0 diterima dan menolak H3.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Chen et.al.

(2005) yang menyatakan bahwa SCE bukan merupakan ukuran yang

tepat karena hanya merefleksikan value added dari structural

capital. SCE mengabaikan dua hal lain yaitu innovative capital dan

relational capital. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang

dilakukan oleh Artinah (2011) dan Ahangar (2011) dimana

Page 110: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

90

structural capital tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan.

Secara umum, hasil penelitian ini konsisten dengan yang

telah dilakukan oleh Firer dan Williams (2003), serta Ulum (2007).

Persamaan yang dimaksud adalah bahwa (1) tidak seluruh

komponen VAIC™ memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan, dan (2) bahwa tidak semua ukuran kinerja

keuangan yang digunakan berkorelasi dengan komponen-komponen

VAIC™, dalam penelitian ini hanya HCE yang berpengaruh

signifikan terhadap ROA sedangkan variabel lainnya, yakni CEE

dan SCE tidak berpengaruh terhadap ROA.

Page 111: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh value added intellectual capital

(VAIC™) (yang diproksikan oleh capital employed efficiency (CEE), human

capital efficiency (HCE), dan structure capital efficiency (SCE) terhadap

return on asset (ROA). Analisis dalam penelitian dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi berganda dengan program Eviews versi 9. Data

sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 24 perusahaan

dengan 5 tahun pengamatan sehingga menghasilkan 120 data dari perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2014.

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa capital employed

efficiency tidak berpengaruh terhadap return on asset perusahaan

perbankan selama periode pengamatan 2010-2014. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Ahangar (2011).

2. Berdasarkan hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa human capital

efficiency berpengaruh signifikan terhadap return on asset perusahaan

perbankan selama periode pengamatan 2010-2014. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Bontis et.al (2000), Chen et.al (2005), Ulum

(2007), serta Al-Musali dan Ismail (2014).

91

Page 112: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

92

3. Berdasarkan hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa structure capital

efficiency tidak mempengaruhi return on asset perusahaan perbankan

selama periode pengamatan 2010-2014. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Artinah (2011) dan Ahangar (2011).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

unsur-unsur intellectual capital dapat memberikan pengaruh yang signifikan

dan positif terhadap tingkat profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan,

khususnya perbankan, karena unsur-unsur intellectual capital dapat

memberikan competitive advantages bagi perusahaan itu sendiri dalam rangka

mempertahankan eksistensinya bahkan memperbesar pangsa pasarnya.

Selain itu, pelaporan atau pemberian informasi mengenai intellectual

capital dalam laporan keuangan perusahaan, juga akan memberikan dampak

yang positif, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi calon investor,

karena dengan adanya unsur intellectual capital yang disebutkan dalam laporan

keuangan, akan meningkatkan nilai perusahaan di mata publik, sedangkan bagi

calon investor, pelaporan unsur-unsur intellectual capital dapat memberikan

gambaran yang lebih mendetail kepada mereka terhadap kinerja dari

manajemen perusahaan tempat mereka akan menanamkan modalnya sehingga

investor akan merasa lebih yakin untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut.

Page 113: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

93

C. Saran

Untuk mendapatkan hasil peneliitian yang lebih berkualitas, penelitian

mengenai value added intellcctual capital terhadap profitabilitas di masa depan

diharapkan mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan jenis perusahaan lain atau

bahkan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI agar dapat

membandingkan bagaimana pengaruh value added intellcctual capital

terhadap profitabilitas pada masing-masing jenis perusahaan.

2. Peneltian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menguji

pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan dengan lag 2-3 tahun.

Artinya, IC tahun ke-n diuji dengan kinerja tahun ke-n+2 atau ke-n+3.

3. Peneltian selanjutnya dapat mengukur pengaruh value added

intellcctual capital dengan variabel yang berbeda misalnya yang

berbasis market value seperti market to book value ratio (MtBV),

market capitalization, atau earning per share (EPS).

4. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran value added

intellcctual capital yang berbeda, seperti The Skandia IC Report

method, Tobin q, dan sebagainya.

5. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan penggunaan metode

uji lainnya seperti PLS.

Page 114: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karem Al-Musali, Mahfoudh, Ku Nor Izah Ku Ismail. “Intellectual capital

and its effect on financial performance of banks: Evidence from Saudi

Arabia”. Kuala Lumpur, Malaysia. International Conference on Accounting

Studies 2014, 2014

Adha Putera, Fauzan., Alamsyah Hasan, Murdika., Zirman.“Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Food and Beverages Yang

Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2012”. Riau. Fakultas

Ekonomi Universitas Riau, Indonesia, 2014.

Ahangar, R.G. The Relationship between Intellectual Capital and Financial

Performance: An Empirical Investigation in an Iranian Company. African

Journal of Business Management Vol. 5(1), pp. 88-95, 4 January 2011, 2011.

Ardhan, Jendra Dasse, dan Saarce Elsye Hatane. “Analisa Pengaruh Intellectual

Capital dan Inventory Turnover terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi

Kasus pada Perusahaan Ritel dan Grosir yang terdaftar di BEI tahun 2009 –

2013)”. Business Accounting Review Vol. 3, No.1, Januari 2015. pp. 55-66,

2015.

Artinah, Budi. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas (Studi

Empiris Pada Perusahaan Perbankan)”. Banjarmasin. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin, 2011.

Astuti, Partiwi Dwi. “Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance.”

Jurnal MAKSI. Vol 5, 34-58. 2005.

Yudhanti, Bintang Hari Ceicilia., Josepha C. Shanti. “Intellectual Capital dan

Ukuran Fundamental Kinerja Keuangan Perusahaan”. Surabaya. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 13, NO. 2 pp. 57-66. 2011.

Bontis, N., Keow, W.C.C. & Richardson, S. “Intellectual capital and business

performance in Malaysian industries”, Journal of Intellectual Capital, 1(1),

page 85-100, 2000.

Breenan, N, and B. Connell. “Intellectual capital: current issues and policy

implications”. Journal of Intellectual Capital Vol. 1 No. 3. pp. 206-240, 2000.

Brooking, A. “Intellectual Capital - Core Asset for the Third Millennium Enterprise

Vol.8”. London. International Thomson Business Press, 1996.

Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. “An empirical investigation of the relationship

between intellectual capital and firms’ market value and financial

performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 N0. 2. pp. 159-176,

2005.

94

Page 115: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

95

Ciawi, Aaron, Saarce Elsye Hatane. “Pengaruh Marketing Activity Terhadap

Return On Asset, dan Market To Book Value Perusahaan di Sektor Industri

Keuangan Non-bank”. Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra, 2015.

Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. Sydney. McGraw-Hill Book

Company.

Dewi, Citra Puspita. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

Pada Perusahan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2007-2009”,

Semarang. Universitas Diponegoro, 2011.

Edvinsson L, and Malone M.S. “Intellectual capital: The proven way to establish

your company's real value by measuring its hidden brainpower”. London.

Judy Piatkus. 1997.

Firer, S., and S. Mitchell Williams. “Intellectual capital and traditional measures of

corporate performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. pp. 348-

360, 2003.

Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”.

Cetakan VII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Gitaya, Nindya. “Pengaruh Earning Per Share, Return On Equity, Price Earning

Ratio, dan Return On Asset, Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Malang. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.

Guthrie, J., and L.D. Parker. “Corporate social reporting: a rebuttal of legitimacy

theory”. Accounting and Business Research. Vol. 19 No. 76. pp. 343-52,

1989.

_________, R. Petty, and F. Ricceri. “The voluntary reporting of intellectual

capital; comparing evidence from Hong Kong and Australia”. Journal of

Intellectual Capital. Vol. 7 No. 2. pp. 254-271, 2006.

Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

Harrison, S., and P.H. Sullivan. “Profitting form intellectual capital; Learning from

leading companies”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 1. pp. 33- 46,

2000.

Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19.

Salemba Empat. Jakarta, 2009.

Imaningati. “Pengaruh Intellectual Capital pada Nilai Pasar Perusahaan dan Kinerja

Perusahaan”. Semarang. Program Studi Magister Akuntansi Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2007.

Page 116: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

96

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metedologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama,. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

2002.

Kubo, I., and A. Saka. “An inquairy into the motivations of knowledge workers in

the Japanese financial industry”. Journal of Knowledge Management. Vol. 6

No. 3. pp. 262-271, 2002.

Kuryanto, Benny, dan Muchamad Syafruddin. “Pengaruh Modal Intelektual

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Semarang. Fakultas Ekonomi Ekonomika

dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 2009.

Kusumo, B.P. “Studi Empiris Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja

Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Nilai Pasar pada Perusahaan

yang terdaftar di BEI”. Jurnal akuntansi. Universitas Diponegoro. 2012.

Mouritsen, J., Bukh, P.N., & Marr, B. “Intellectual Capital and New Public

Management: Reintroducing Enterprise”. Learning Organization, 11(4/5):

380-392, 2004.

Najibullah, Syed. “An Empirical Investigation of The Relationship Between

Intellectual Capital and Firms’ Market Value and Financial Performance in

Context of Commercial Banks of Bangladesh”. Bangladesh. School of

Business Independent University, Bangladesh, pp. 19-22, 2005.

Olve, N.G., Roy, J. and Wetter, M. “A Practical Guide to Using the Balanced

Scorecard - Performance Drivers”. Chichester. John Wiley & Son, 1999.

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). International

Symposium on Measuring and Reporting Intellectual Capital: Experience,

Issues and Prospects. Amsterdam, 1999.

Paramita. “Determinan Dan Konsekuensi Investasi Lingkungan (Studi Empiris

Pada Perusahaan yang Memperoleh Penilaian PROPER)”. Semarang.

Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,

2013.

Petrash, G. "Dow's journey to a knowledge value management culture". European

Management Journal, Vol. 14 No. 4. pp. 365-73. 1996.

Petty, P. and J. Guthrie. “Intellectual capital literature review: measurement,

reporting and management”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 2. pp.

155-75, 2000.

Pulic, Ante. “Measuring the performance of intellectual potential in knowledge

economy”. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on

Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for

Intellectual Potential, 1998.

Page 117: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

97

Riahi, Belkaoui. “Intellectual capital and firm performance of US multinational

firms: a study of the resource-based and stakeholder views”. Journal of

Intellectual Capital. Vol. 4 No. 2. pp. 215-226, 2003.

Roos, G., Roos, J., Edvinsson, L. dan Dragonetti, N.C. “Intellectual capital-

Navigating in the New Business Landscape”. NY : New York University

Press, 1997.

Sawarjuwono, T. “Intellectual capital: perlakuan, pengukuran, dan pelaporan

(sebuah library research)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1.

pp. 35-57, 2003.

_____________, dan Agustine P. Kadir. Intellectual Capital: Perlakuan,

Pengukuran dan Pelaporan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5 (1), 35-57,

2003.

Shanti C, Josepha. dan Bintang Hari Yudhanti, Ceicilia. “Intellectual Capital dan

Ukuran Fundamental Kinerja Keuangan Perusahaan”. Surabaya. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 13, No. 2, November 2011: 57-66, 2011.

Stewart, T. A. “Intellectual Capital: The New Wealth of Organization,

Doubleday/Currency”. New York, 8, 62- 68, 1997.

Sullivan Jr., P.H. and P.H. Sullivan Sr. “Valuing intangible companies, an

intellectual capital approach”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 4.

pp. 328-340, 2000.

Suhendah, Rousilita. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas,

Produktivitas, dan Penilaian Pasar Pada Perusahaan yang Go Public di

Indonesia Pada Tahun 2005-2007”. Banjarmasin. Simposium Nasional

Akuntansi ke-15, 2012.

Sullivan Jr., P.H. and P.H. Sullivan Sr. “Valuing intangible companies, an

intellectual capital approach”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 4.

pp. 328-340, 2000.

Tan, H.P., D. Plowman, P. Hancock. “Intellectual capital and financial returns of

companies”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 8 No. 1. pp. 76-95, 2007.

Ulum, Ihyaul. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan di Indonesia”. Tesis. Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro, 2007.

____________. “Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di

Indonesia.”. Paper disajikan pada SNA 11. Pontianak, 2008.

____________. “Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”. Yogyakarta.

Graha Ilmu, 2009.

Page 118: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

98

____________, Ghozali, I. dan Chairi, A. “Intellectual Capital dan Kinerja

Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares”.

Pontianak. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak, 2008.

Wahyuaji, Maharis Budi, dan Sigit Hermawan. “Analisis Pengaruh Intellectual

Capital terhadap Kemampuan Laba Perusahaan Manufaktur Consumer

Goods di Bursa Efek Indonesia”. Sidoarjo. Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo, 2013.

Watts, R.L. and J.L. Zimmerman. Positive Accounting Theory. Prentice-Hall.

Englewood Cliffs. NJ, 1986.

Woodcock, J., H.R. Whiting. “Intellectual Capital Disclosure by Australian

Companies”. Paper accepted for presentation at the AFAANZ Conference,

Adelaide, Australia, 2009.

Zéghal, Daniel dan Maaloul. “Analysing Value Added as an indicator of intellectual

capital and its consequences on company performance”, Journal of

Intellectual Capital; Vol. 11, No. 1, page 39-60, 2010.

Page 119: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

99

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL PENELITIAN

Page 120: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

100

Lampiran I

Data Perusahaan Perbankan Sebagai Objek Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

2. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

3. BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk

4. BBCA Bank Central Asia Tbk

5. BBKP Bank Bukopin Tbk

6. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

7. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk

8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

11. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

12. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

13. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

14. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

15. BNLI Bank Permata Tbk

16. BSWD Bank Swadesi Tbk

17. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

18. BVIC Bank Victoria Internasional Tbk

19. INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk

20. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

21. MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

22. MEGA Bank Mega Tbk

23. NISP Bank NISP OCBC Tbk

24. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI hingga tahun 2014 41

Jumlah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2010-2014 30

Jumlah perusahaan yang mengalami kerugian atau memiliki nilai ROA

negative

6

Jumlah perusahaan yang lolos seleksi sesuai kriteria 24

Tahun pengamatan penelitian 5

Jumlah sampel total selama periode pengamatan 120

Page 121: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

101

LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN DATA VARIABEL

INDEPENDEN DAN VARIABEL

DEPENDEN

Page 122: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

102

Lampiran II

\Hasil Perhitungan Variabel Value Added Intellectual Capital

No Kode Perusahaan Tahun LK OUT IN VA CA CEE HC HCE SC SCE VAIC

1 AGRO 2010 363,133,760 284,585,691 78,548,069 278,286,057 0.282256574 55,985,415 1.403009498 22562654 0.28724645 1.972512522

2 AGRO 2011 372,593,479 272,824,434 99,769,045 347,616,163 0.287009223 70,578,374 1.413592285 29190671 0.292582444 1.993183953

3 AGRO 2012 356,497,890 220,887,675 135,610,215 371,924,556 0.364617535 72,325,131 1.875008218 63285084 0.466669004 2.706294758

4 AGRO 2013 441,882,521 309,420,143 132,462,378 836,906,513 0.158276194 94,583,762 1.400476944 37878616 0.285957542 1.844710681

5 AGRO 2014 657,994,389 435,200,267 222,794,122 904,021,593 0.246447788 105,538,525 2.111021752 117255597 0.526295739 2.883765279

6 BACA 2010 366,307,000 294,777,000 71,530,000 543,870,000 0.1315204 33,094,000 2.161418988 38436000 0.537340976 2.830280364

7 BACA 2011 466,162,000 355,849,000 110,313,000 608,788,000 0.181201009 45,395,000 2.430069391 64918000 0.588489117 3.199759517

8 BACA 2012 472,140,000 366,803,000 105,337,000 657,788,000 0.160138221 57,766,000 1.823512101 47571000 0.451607697 2.435258019

9 BACA 2013 572,336,000 446,430,000 125,906,000 906,390,000 0.1389093 73,119,000 1.72193274 52787000 0.419257224 2.280099263

10 BACA 2014 823,110,000 666,560,000 156,550,000 974,193,000 0.16069711 89,480,000 1.749552973 67070000 0.428425423 2.338675506

11 BAEK 2010 1,539,134,000 1,030,991,000 508,143,000 2,302,859,000 0.220657452 369,942,000 1.373574777 138201000 0.271972653 1.866204882

12 BAEK 2011 1,721,796,000 1,043,241,000 678,555,000 2,542,772,000 0.266856407 450,401,000 1.50655749 228154000 0.336235088 2.109648985

13 BAEK 2012 2,911,859,000 1,174,933,000 1,736,926,000 2,683,102,000 0.647357424 537,490,000 3.231550354 1199436000 0.690551008 4.569458787

14 BAEK 2013 2,279,263,000 1,414,258,000 865,005,000 2,966,188,000 0.291621772 544,410,000 1.588885215 320595000 0.370627915 2.251134902

15 BAEK 2014 2,563,313,000 1,778,893,000 784,420,000 3,023,145,000 0.259471511 567,382,000 1.382525353 217038000 0.276685959 1.918682823

16 BBCA 2010 28,931,828,000 15,597,530,000 13,334,298,000 34,107,844,000 0.390945203 4,544,611,000 2.934090068 8789687000 0.659178833 3.984214105

17 BBCA 2011 32,054,624,000 16,080,056,000 15,974,568,000 42,027,340,000 0.380099431 5,204,359,000 3.069459274 10770209000 0.674209719 4.123768424

18 BBCA 2012 35,873,434,000 17,321,275,000 18,552,159,000 51,897,942,000 0.357473886 6,154,966,000 3.014177333 12397193000 0.668234517 4.039885735

19 BBCA 2013 41,062,839,000 21,193,913,000 19,868,926,000 63,966,678,000 0.310613692 6,864,614,000 2.894398141 13004312000 0.65450503 3.859516862

20 BBCA 2014 53,449,599,000 25,613,944,000 27,835,655,000 77,920,617,000 0.357230937 8,670,906,000 3.210236047 19164749000 0.688496427 4.25596341

21 BBKP 2010 4,384,180,000 3,192,899,000 1,191,281,000 2,891,958,000 0.411928873 556,307,000 2.14140933 634974000 0.533017819 3.086356021

22 BBKP 2011 5,268,034,000 3,772,891,000 1,495,143,000 4,734,094,000 0.315824527 613,296,000 2.437881545 881847000 0.589807798 3.34351387

23 BBKP 2012 5,793,948,000 4,075,724,000 1,718,224,000 4,996,742,000 0.343868865 720,481,000 2.384829024 997743000 0.580682728 3.309380617

24 BBKP 2013 6,755,038,000 5,101,371,000 1,653,667,000 6,213,369,000 0.266146595 873,391,000 1.893386811 780276000 0.471845904 2.631379309

25 BBKP 2014 8,081,317,000 6,301,168,000 1,780,149,000 6,821,480,000 0.260962284 879,894,000 2.023140287 900255000 0.505718903 2.789821475

26 BBNI 2010 26,656,815,000 17,856,714,000 8,800,101,000 33,149,525,000 0.265466881 4,126,640,000 2.132509984 4673461000 0.531069018 2.929045883

27 BBNI 2011 28,646,757,000 18,159,782,000 10,486,975,000 37,843,024,000 0.277117785 5,042,161,000 2.079857228 5444814000 0.519197767 2.87617278

28 BBNI 2012 31,541,401,000 18,804,346,000 12,737,055,000 43,525,291,000 0.292635723 5,577,867,000 2.28349923 7159188000 0.562075613 3.138210566

29 BBNI 2013 34,538,779,000 20,809,157,000 13,729,622,000 47,683,505,000 0.287932315 6,083,876,000 2.256722852 7645746000 0.55687957 3.101534738

30 BBNI 2014 45,343,670,000 26,647,897,000 18,695,773,000 61,021,308,000 0.30638106 6,781,041,000 2.757065324 11914732000 0.6372955 3.700741883

31 BBNP 2010 637,440,345 324,478,763 312,961,582 519,512,323 0.602414164 78,960,632 3.963514147 234000950 0.747698642 5.313626954

32 BBNP 2011 637,440,345 448,369,425 189,070,920 582,910,554 0.324356659 120,925,152 1.563536757 68145768 0.360424374 2.24831779

33 BBNP 2012 773,198,221 534,766,482 238,431,739 661,259,661 0.360572031 153,001,908 1.558357945 85429831 0.358298905 2.277228881

34 BBNP 2013 966,500,763 685,499,058 281,001,705 1,052,398,335 0.267010784 175,767,678 1.598710913 105234027 0.374496044 2.240217742

35 BBNP 2014 1,122,351,562 831,278,372 291,073,190 1,138,101,488 0.255753281 194,540,695 1.496207207 96532495 0.331643375 2.083603863

36 BBRI 2010 51,332,544,000 31,098,072,000 20,234,472,000 36,673,110,000 0.551752278 8,675,721,000 2.332310133 11558751000 0.571240554 3.455302966

37 BBRI 2011 55,252,665,000 31,649,407,000 23,603,258,000 49,820,329,000 0.473767606 8,700,847,000 2.712754057 14902411000 0.631370932 3.817892595

38 BBRI 2012 59,182,507,000 30,841,159,000 28,341,348,000 64,881,779,000 0.436815211 9,605,547,000 2.950518903 18735801000 0.661076566 4.04841068

39 BBRI 2013 68,645,979,000 35,515,585,000 33,130,394,000 79,327,422,000 0.417641128 12,231,994,000 2.708503127 20898400000 0.630792378 3.756936633

40 BBRI 2014 87,246,853,000 48,733,639,000 38,513,214,000 97,737,429,000 0.39404775 14,111,461,000 2.72921521 24401753000 0.633594304 3.756857264

Page 123: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

103

No Kode Perusahaan Tahun LK OUT IN VA CA CEE HC HCE SC SCE VAIC

41 BBTN 2010 7,026,708,000 4,974,286,000 2,052,422,000 6,447,278,000 0.318339305 1,136,484,000 1.805940075 915938000 0.446271771 2.570551151

42 BBTN 2011 7,975,661,000 5,685,397,000 2,290,264,000 7,321,643,000 0.312807385 1,321,601,000 1.732946631 968663000 0.422948184 2.4687022

43 BBTN 2012 9,383,950,000 6,448,014,000 2,935,936,000 10,278,871,000 0.285628256 1,486,938,000 1.974484477 1448998000 0.493538687 2.753651421

44 BBTN 2013 11,432,618,000 8,203,433,000 3,229,185,000 11,556,753,000 0.279419747 1,613,152,000 2.001785945 1616033000 0.500446088 2.781651779

45 BBTN 2014 13,704,141,000 10,992,378,000 2,711,763,000 12,206,406,000 0.222159004 1,595,409,000 1.699729035 1116354000 0.411670931 2.33355897

46 BDMN 2010 18,823,414,000 12,000,899,000 6,822,515,000 18,609,028,000 0.366623931 3,838,754,000 1.777273303 2983761000 0.437340336 2.58123757

47 BDMN 2011 22,078,042,000 14,338,599,000 7,739,443,000 25,709,556,000 0.301033709 3,079,996,000 2.512809432 4659447000 0.602039061 3.415882203

48 BDMN 2012 24,707,114,000 15,461,786,000 9,245,328,000 28,733,311,000 0.321763406 3,387,887,000 2.728936355 5857441000 0.633556862 3.684256623

49 BDMN 2013 26,505,057,000 16,715,413,000 9,789,644,000 31,552,983,000 0.310260491 5,712,891,000 1.713605948 4076753000 0.416435266 2.440301705

50 BDMN 2014 29,000,308,000 20,371,239,000 8,629,069,000 33,017,524,000 0.261348156 5,810,672,000 1.485038047 2818397000 0.326616579 2.073002782

51 BMRI 2010 43,765,421,000 28,824,164,000 14,941,257,000 42,070,036,000 0.35515199 5,802,173,000 2.575114013 9139084000 0.61166768 3.541933683

52 BMRI 2011 54,850,448,000 35,604,521,000 19,245,927,000 62,654,408,000 0.307175945 6,766,471,000 2.844307912 12479456000 0.648420624 3.799904481

53 BMRI 2012 61,587,689,000 37,285,392,000 24,302,297,000 76,532,865,000 0.317540667 8,045,716,000 3.020526327 16256581000 0.668931871 4.006998865

54 BMRI 2013 71,072,130,000 43,644,707,000 27,427,423,000 88,790,596,000 0.308900089 9,431,337,000 2.908116103 17996086000 0.656134774 3.873150966

55 BMRI 2014 88,117,628,000 55,786,917,000 32,330,711,000 104,844,562,000 0.30836803 10,848,031,000 2.980329887 21482680000 0.664466674 3.95316459

56 BNBA 2010 249,184,800 161,491,512 87,693,288 440,436,511 0.199105401 54,401,728 1.611957767 33291560 0.379636353 2.19069952

57 BNBA 2011 297,023,424 194,651,054 102,372,370 476,131,107 0.215008783 59,747,773 1.713408967 42624597 0.416368176 2.344785926

58 BNBA 2012 338,334,358 207,694,374 130,639,984 522,505,346 0.250026119 73,524,245 1.776828637 57115739 0.437199525 2.464054281

59 BNBA 2013 416,874,898 266,867,650 150,007,248 564,402,771 0.265780495 87,553,172 1.713327394 62454076 0.416340389 2.395448278

60 BNBA 2014 552,308,154 404,769,873 147,538,281 602,139,607 0.245023379 95,710,443 1.541506615 51827838 0.351284003 2.137813997

61 BNGA 2010 14,130,593,000 9,756,768,000 4,373,825,000 13,840,500,000 0.316016401 1,991,272,000 2.196498017 2382553000 0.544729842 3.05724426

62 BNGA 2011 17,481,504,000 12,063,844,000 5,417,660,000 18,369,491,000 0.294927061 2,227,739,000 2.431909663 3189921000 0.588800515 3.315637239

63 BNGA 2012 19,505,444,000 12,341,069,000 7,164,375,000 22,651,912,000 0.316281248 2,881,704,000 2.486159231 4282671000 0.597773148 3.400213627

64 BNGA 2013 21,666,687,000 13,788,761,000 7,877,926,000 25,886,687,000 0.304323454 3,229,054,000 2.439700916 4648872000 0.590113692 3.334138062

65 BNGA 2014 23,504,219,000 17,995,233,000 5,508,986,000 28,447,694,000 0.193653166 3,281,221,000 1.678943905 2227765000 0.404387486 2.276984557

66 BNII 2010 8,509,163,000 6,406,784,000 2,102,379,000 7,459,196,000 0.281850618 1,571,253,000 1.33802704 531126000 0.252630948 1.872508605

67 BNII 2011 10,145,285,000 7,591,881,000 2,553,404,000 7,954,003,000 0.321021252 1,919,220,000 1.330438407 634184000 0.248368061 1.89982772

68 BNII 2012 12,467,366,000 8,149,778,000 4,317,588,000 9,667,493,000 0.446608857 2,244,098,000 1.9239748 2073490000 0.480242673 2.850826329

69 BNII 2013 14,828,091,000 8,936,712,000 5,891,379,000 12,408,401,000 0.47478954 2,355,970,000 2.500617156 3535409000 0.600098721 3.575505416

70 BNII 2014 16,328,248,000 12,455,405,000 3,872,843,000 14,650,051,000 0.264356964 2,155,647,000 1.796603526 1717196000 0.443394168 2.504354657

71 BNLI 2010 6,953,433,000 4,660,388,000 2,293,045,000 8,014,918,000 0.286097125 1,281,960,000 1.788702456 1011085000 0.440935525 2.515735106

72 BNLI 2011 8,810,769,000 6,209,723,000 2,601,046,000 9,136,208,000 0.284696452 1,510,469,000 1.72201217 1090577000 0.419284011 2.425992633

73 BNLI 2012 10,461,326,000 8,591,431,000 1,869,895,000 12,495,534,000 0.149645065 1,939,294,000 0.964214297 -69399000 -0.037113849 1.076745513

74 BNLI 2013 13,634,371,000 9,910,103,000 3,724,268,000 14,126,644,000 0.263634307 2,093,150,000 1.779264745 1631118000 0.437970092 2.480869144

75 BNLI 2014 17,742,311,000 13,825,105,000 3,917,206,000 17,094,536,000 0.229149595 2,270,091,000 1.725572235 1647115000 0.420482099 2.375203928

76 BSWD 2010 178,912,813 107,520,044 71,392,769 318,715,237 0.224001744 21,129,852 3.378763325 50262917 0.704033724 4.306798793

77 BSWD 2011 163,174,695 152,886,991 10,287,704 346,488,323 0.029691344 23,844,484 0.431450058 -13556780 -1.317765363 -0.856623962

78 BSWD 2012 227,417,087 167,873,107 59,543,980 373,769,087 0.159306861 28,739,952 2.071819048 30804028 0.517332365 2.748458274

79 BSWD 2013 305,764,351 222,835,548 82,928,803 454,861,542 0.182316585 32,868,583 2.523041623 50060220 0.603652991 3.309011199

80 BSWD 2014 475,743,863 334,171,122 141,572,741 560,587,547 0.2525435 35,846,735 3.949390119 105726006 0.746796348 4.948729967

Page 124: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

104

No Kode Perusahaan Tahun LK OUT IN VA CA CEE HC HCE SC SCE VAIC

81 BTPN 2010 5,752,821,000 3,624,596,000 2,128,225,000 4,217,291,000 0.504642672 1,291,406,000 1.64799064 836819000 0.393200437 2.545833749

82 BTPN 2011 7,668,706,000 4,886,739,000 2,781,967,000 5,617,198,000 0.495258846 1,382,216,000 2.01268615 1399751000 0.503151547 3.011096544

83 BTPN 2012 9,586,983,000 5,757,862,000 3,829,121,000 7,733,927,000 0.495106949 1,853,571,000 2.065807568 1975550000 0.515927807 3.076842324

84 BTPN 2013 11,351,920,000 7,041,369,000 4,310,551,000 9,907,865,000 0.435063558 2,179,574,000 1.977703441 2130977000 0.494363018 2.907130017

85 BTPN 2014 13,038,900,000 8,653,004,000 4,385,896,000 12,060,534,000 0.363656866 2,514,957,000 1.743924846 1870939000 0.426580794 2.534162507

86 BVIC 2010 1,043,622,844 883,681,697 159,941,147 742,690,031 0.215353836 53,139,205 3.009852086 106801942 0.66775776 3.892963681

87 BVIC 2011 989,756,814 705,433,521 284,323,293 1,212,113,645 0.234568181 73,735,824 3.855972275 210587469 0.740662036 4.831202492

88 BVIC 2012 1,264,769,858 1,013,358,618 251,411,240 1,469,192,278 0.171122081 112,406,003 2.236635351 139005237 0.55289985 2.960657283

89 BVIC 2013 1,638,963,189 1,419,268,716 219,694,473 1,626,554,990 0.135067351 154,569,827 1.421328323 65124646 0.296432792 1.852828465

90 BVIC 2014 2,200,553,792 1,897,387,082 303,166,710 1,759,828,875 0.172270562 182,101,184 1.664825584 121065526 0.399336477 2.236432624

91 INPC 2010 1,576,064,867 1,274,787,551 301,277,316 1,054,457,558 0.285717821 217,608,074 1.384495118 83669242 0.27771504 1.947927979

92 INPC 2011 1,723,994,000 1,382,789,000 341,205,000 1,154,341,000 0.295584234 230,721,000 1.478864083 110484000 0.323805337 2.098253653

93 INPC 2012 1,942,184,000 1,528,260,000 413,924,000 1,937,327,000 0.213657271 261,673,000 1.581836873 152251000 0.367823562 2.163317706

94 INPC 2013 2,045,687,000 1,504,786,000 540,901,000 2,608,691,000 0.207345753 318,096,000 1.700433203 222805000 0.411914565 2.31969352

95 INPC 2014 2,341,691,000 1,865,903,000 475,788,000 2,719,276,000 0.174968631 365,203,000 1.302804194 110585000 0.232424946 1.710197771

96 MAYA 2010 1,089,011,069 839,765,331 249,245,738 1,483,399,226 0.168023371 170,355,730 1.463089841 78890008 0.316514973 1.947628185

97 MAYA 2011 1,383,292,063 981,186,795 402,105,268 1,663,595,795 0.241708514 221,908,699 1.812030217 180196569 0.448132823 2.501871555

98 MAYA 2012 1,744,661,220 1,086,773,271 657,887,949 1,845,739,034 0.35643606 259,726,649 2.533001336 398161300 0.60521142 3.494648817

99 MAYA 2013 2,364,210,161 1,944,143,074 420,067,087 2,412,324,121 0.174133767 302,880,359 1.38690765 117186728 0.278971459 1.840012876

100 MAYA 2014 3,667,780,267 3,227,870,593 439,909,674 2,852,233,795 0.154233385 373,916,653 1.176491259 65993021 0.150014935 1.480739579

101 MCOR 2010 387,809,000 297,885,000 89,924,000 521,420,000 0.172459821 64,686,000 1.390161704 25238000 0.280659223 1.843280749

102 MCOR 2011 536,994,000 418,176,000 118,818,000 557,634,000 0.213075243 82,604,000 1.43840492 36214000 0.30478547 1.956265633

103 MCOR 2012 655,201,000 454,132,000 201,069,000 755,665,000 0.266082193 106,988,000 1.879360302 94081000 0.467904053 2.613346547

104 MCOR 2013 696,252,000 502,191,000 194,061,000 1,035,379,000 0.187429917 115,755,000 1.676480498 78306000 0.403512298 2.267422712

105 MCOR 2014 1,059,413,000 743,377,000 316,036,000 1,220,139,000 0.259016391 131,390,000 2.405327651 184646000 0.584256224 3.248600265

106 MEGA 2010 4,809,313,000 3,279,436,000 1,529,877,000 4,366,219,000 0.350389433 769,947,000 1.986990014 759930000 0.496726207 2.834105654

107 MEGA 2011 6,216,064,000 4,354,015,000 1,862,049,000 4,876,388,000 0.38185005 1,066,037,000 1.746702038 796012000 0.42749251 2.556044597

108 MEGA 2012 6,585,127,000 4,267,819,000 2,317,308,000 6,262,821,000 0.370010256 1,164,165,000 1.99053227 1153143000 0.497621809 2.858164335

109 MEGA 2013 6,100,256,000 4,429,663,000 1,670,593,000 6,118,505,000 0.273039411 1,122,177,000 1.488707218 548416000 0.328276247 2.090022876

110 MEGA 2014 7,666,559,000 5,730,315,000 1,936,244,000 6,956,675,000 0.278328943 1,098,074,000 1.763309212 838170000 0.432884492 2.474522647

111 NISP 2010 4,197,566,000 2,885,127,000 1,312,439,000 5,830,743,000 0.225089495 893,777,000 1.468418856 418662000 0.318995397 2.012503749

112 NISP 2011 4,885,821,000 3,182,680,000 1,703,141,000 6,590,379,000 0.258428385 949,353,000 1.79400181 753788000 0.442586961 2.495017156

113 NISP 2012 5,833,535,000 3,864,336,000 1,969,199,000 8,951,476,000 0.219985955 1,172,793,000 1.679067832 796406000 0.404431446 2.303485234

114 NISP 2013 7,079,398,000 4,818,275,000 2,261,123,000 13,496,552,000 0.167533382 1,357,879,000 1.665187399 903244000 0.399466991 2.232187771

115 NISP 2014 8,865,679,000 5,907,930,000 2,957,749,000 14,907,176,000 0.198411087 1,468,683,000 2.01387842 1489066000 0.503445695 2.715735202

116 PNBN 2010 9,633,368,000 7,489,701,000 2,143,667,000 13,496,754,000 0.158828338 705,290,000 3.039412157 1438377000 0.670989011 3.869229505

117 PNBN 2011 12,167,956,000 11,840,207,000 327,749,000 15,898,236,000 0.020615432 874,835,000 0.374640932 -547086000 -1.669222484 -1.27396612

118 PNBN 2012 13,464,738,000 12,548,815,000 915,923,000 17,647,765,000 0.051900226 1,099,771,000 0.832830653 -183848000 -0.200724297 0.684006583

119 PNBN 2013 14,423,847,000 13,851,573,000 572,274,000 19,958,433,000 0.028673293 1,376,420,000 0.415769896 -804146000 -1.405176541 -0.960733352

120 PNBN 2014 17,904,524,000 16,197,024,000 1,707,500,000 23,228,703,000 0.073508194 1,597,772,000 1.068675631 109728000 0.064262372 1.206446196

Page 125: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

105

No Kode Perusahaan Tahun LK Laba (Rugi) Bersih Total Asset ROA

1 AGRO 2010 14,026,715 3,054,092,727 0.00459276

2 AGRO 2011 32,856,381 3,481,155,340 0.009438355

3 AGRO 2012 33,026,578 4,040,140,235 0.008174612

4 AGRO 2013 52,439,708 5,124,070,015 0.010233995

5 AGRO 2014 62,001,106 6,385,191,484 0.00971014

6 BACA 2010 23,166,000 4,399,405,000 0.005265712

7 BACA 2011 27,807,000 4,694,939,000 0.005922761

8 BACA 2012 47,714,000 5,666,177,000 0.008420845

9 BACA 2013 70,477,000 7,139,276,000 0.009871729

10 BACA 2014 74,553,000 9,251,776,000 0.008058237

11 BAEK 2010 296,043,000 21,522,321,000 0.013755161

12 BAEK 2011 247,557,000 24,099,084,000 0.010272465

13 BAEK 2012 191,666,000 25,365,299,000 0.007556229

14 BAEK 2013 241,245,000 28,750,162,000 0.008391083

15 BAEK 2014 66,050,000 29,726,856,000 0.002221897

16 BBCA 2010 8,479,273,000 324,419,069,000 0.02613679

17 BBCA 2011 10,817,798,000 381,908,353,000 0.028325639

18 BBCA 2012 11,718,460,000 442,994,197,000 0.026452852

19 BBCA 2013 14,256,239,000 496,304,573,000 0.028724779

20 BBCA 2014 16,511,670,000 552,423,892,000 0.029889493

21 BBKP 2010 492,761,000 47,489,366,000 0.010376239

22 BBKP 2011 741,478,000 57,183,463,000 0.012966651

23 BBKP 2012 834,719,000 65,689,830,000 0.012706975

24 BBKP 2013 934,622,000 69,457,663,000 0.013455995

25 BBKP 2014 726,808,000 79,051,268,000 0.009194135

26 BBNI 2010 4,103,198,000 248,580,529,000 0.016506514

27 BBNI 2011 5,808,218,000 299,058,161,000 0.0194217

28 BBNI 2012 7,048,362,000 333,303,506,000 0.021146978

29 BBNI 2013 9,057,941,000 386,654,815,000 0.023426428

30 BBNI 2014 10,829,379,000 416,573,708,000 0.025996309

31 BBNP 2010 51,084,535 5,280,892,166 0.009673467

32 BBNP 2011 68,145,768 6,565,510,103 0.010379356

33 BBNP 2012 85,429,831 8,212,208,488 0.010402784

34 BBNP 2013 105,234,027 9,985,735,803 0.010538435

35 BBNP 2014 96,532,495 9,468,873,488 0.010194718

36 BBRI 2010 11,472,385,000 404,285,602,000 0.028376932

37 BBRI 2011 15,087,996,000 469,899,284,000 0.032109

38 BBRI 2012 18,687,380,000 551,336,790,000 0.033894673

39 BBRI 2013 21,354,330,000 626,182,926,000 0.034102383

40 BBRI 2014 24,253,845,000 801,955,021,000 0.030243398

Hasil Perhitungan Variabel Return On Asset

Page 126: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

106

41 BBTN 2010 915,938,000 68,385,539,000 0.013393738

42 BBTN 2011 1,118,661,000 89,121,459,000 0.012552095

43 BBTN 2012 1,363,962,000 111,748,593,000 0.01220563

44 BBTN 2013 1,562,161,000 131,169,730,000 0.011909463

45 BBTN 2014 1,115,592,000 144,575,961,000 0.007716304

46 BDMN 2010 2,983,761,000 118,206,573,000 0.025241921

47 BDMN 2011 3,402,209,000 142,292,206,000 0.023910017

48 BDMN 2012 4,117,148,000 155,791,308,000 0.026427328

49 BDMN 2013 4,159,320,000 184,237,348,000 0.022575879

50 BDMN 2014 2,682,662,000 195,708,593,000 0.013707431

51 BMRI 2010 9,369,226,000 449,774,551,000 0.020830938

52 BMRI 2011 12,695,885,000 551,891,704,000 0.023004305

53 BMRI 2012 16,043,618,000 551,891,704,000 0.029070229

54 BMRI 2013 18,829,934,000 733,099,762,000 0.025685364

55 BMRI 2014 20,654,783,000 855,039,673,000 0.02415652

56 BNBA 2010 28,113,202 2,661,902,011 0.010561321

57 BNBA 2011 42,624,596 2,963,148,453 0.014384901

58 BNBA 2012 57,115,739 3,483,516,588 0.016396

59 BNBA 2013 56,197,424 4,045,672,277 0.01389075

60 BNBA 2014 51,827,836 5,155,422,644 0.010053072

61 BNGA 2010 2,562,553,000 143,652,852,000 0.005697417

62 BNGA 2011 3,176,960,000 166,801,130,000 0.019046394

63 BNGA 2012 4,249,861,000 197,412,481,000 0.021527823

64 BNGA 2013 4,296,151,000 218,866,409,000 0.019629102

65 BNGA 2014 2,343,840,000 233,162,423,000 0.010052392

66 BNII 2010 531,126,000 75,130,433,000 0.007069386

67 BNII 2011 671,096,000 94,919,111,000 0.007070188

68 BNII 2012 1,211,121,000 115,772,908,000 0.010461178

69 BNII 2013 1,570,316,000 140,546,751,000 0.011172909

70 BNII 2014 712,328,000 143,318,466,000 0.004970246

71 BNLI 2010 1,011,085,000 73,844,642,000 0.013692056

72 BNLI 2011 1,156,878,000 101,324,002,000 0.011417611

73 BNLI 2012 1,368,132,000 131,798,595,000 0.010380475

74 BNLI 2013 1,725,873,000 165,833,922,000 0.010407237

75 BNLI 2014 1,586,971,000 185,349,861,000 0.00856203

76 BSWD 2010 35,092,115 1,570,331,769 0.022346943

77 BSWD 2011 48,072,269 2,080,427,739 0.023106916

78 BSWD 2012 54,996,241 2,540,740,993 0.021645749

79 BSWD 2013 81,495,346 3,601,335,866 0.022629199

80 BSWD 2014 106,167,729 5,199,184,618 0.020420073

No Kode Perusahaan Tahun LK Laba (Rugi) Bersih Total Asset ROA

Page 127: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

107

No Kode Perusahaan Tahun LK Laba (Rugi) Bersih Total Asset ROA

81 BTPN 2010 836,819,000 34,522,573,000 0.024239763

82 BTPN 2011 1,400,063,000 46,651,141,000 0.030011335

83 BTPN 2012 1,978,986,000 59,090,132,000 0.033490973

84 BTPN 2013 2,131,101,000 69,661,464,000 0.030592251

85 BTPN 2014 1,869,031,000 75,014,737,000 0.024915518

86 BVIC 2010 106,801,942 10,304,852,773 0.010364238

87 BVIC 2011 187,402,442 11,802,562,942 0.015878114

88 BVIC 2012 205,571,047 14,352,840,454 0.014322673

89 BVIC 2013 244,415,384 19,153,130,890 0.012761119

90 BVIC 2014 105,699,344 21,364,882,284 0.00494734

91 INPC 2010 83,669,240 17,063,094,176 0.004903521

92 INPC 2011 100,430,000 19,185,436,000 0.0052347

93 INPC 2012 133,349,000 20,558,770,000 0.006486234

94 INPC 2013 222,805,000 21,197,512,000 0.010510903

95 INPC 2014 110,585,000 23,453,347,000 0.004715105

96 MAYA 2010 76,954,223 10,102,287,636 0.007617505

97 MAYA 2011 171,275,437 12,951,201,232 0.013224676

98 MAYA 2012 263,289,326 17,166,551,873 0.015337345

99 MAYA 2013 385,351,499 24,015,571,540 0.016045902

100 MAYA 2014 435,561,942 36,173,590,792 0.012040882

101 MCOR 2010 28,293,000 4,354,460,000 0.006497476

102 MCOR 2011 36,214,000 6,452,794,000 0.005612143

103 MCOR 2012 94,081,000 6,495,246,000 0.014484594

104 MCOR 2013 78,306,000 7,917,214,000 0.0098906

105 MCOR 2014 52,876,000 9,769,591,000 0.005412304

106 MEGA 2010 951,800,000 51,596,960,000 0.018446823

107 MEGA 2011 1,073,352,000 61,909,027,000 0.017337569

108 MEGA 2012 1,377,412,000 65,219,108,000 0.021119761

109 MEGA 2013 524,780,000 66,475,698,000 0.007894313

110 MEGA 2014 599,238,000 66,647,891,000 0.008991102

111 NISP 2010 418,662,000 50,141,559,000 0.008349601

112 NISP 2011 752,654,000 59,834,397,000 0.012578952

113 NISP 2012 915,456,000 79,141,737,000 0.011567297

114 NISP 2013 1,142,721,000 97,524,537,000 0.011717267

115 NISP 2014 1,332,182,000 103,123,179,000 0.012918357

116 PNBN 2010 1,448,937,000 108,995,334,000 0.013293569

117 PNBN 2011 2,053,115,000 124,755,428,000 0.01645712

118 PNBN 2012 2,278,335,000 148,792,615,000 0.015312151

119 PNBN 2013 2,454,475,000 164,055,578,000 0.014961241

120 PNBN 2014 2,582,627,000 172,581,667,000 0.014964666

Page 128: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

108

LAMPIRAN 3

HASIL OUTPUT EViews

Page 129: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

109

Lampiran III

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: UJI_CHOW

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.247336 (23,93) 0.0000

Cross-section Chi-square 193.567562 23 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:35

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CEE 0.022754 0.006691 3.400882 0.0009

HCE 0.007202 0.001336 5.390253 0.0000

SCE -0.010149 0.002667 -3.805501 0.0002

C -0.001344 0.002273 -0.591412 0.5554 R-squared 0.328628 Mean dependent var 0.015175

Adjusted R-squared 0.311265 S.D. dependent var 0.007886

S.E. of regression 0.006545 Akaike info criterion -7.187504

Sum squared resid 0.004969 Schwarz criterion -7.094587

Log likelihood 435.2502 Hannan-Quinn criter. -7.149770

F-statistic 18.92684 Durbin-Watson stat 0.733801

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 130: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

110

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 30.134199 3 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. SCE -0.002553 -0.003545 0.000000 0.0663

HCE 0.002261 0.002827 0.000000 0.2388

CEE -0.000893 0.005024 0.000011 0.0772

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:36

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.011960 0.001532 7.804946 0.0000

SCE -0.002553 0.001774 -1.439452 0.1534

HCE 0.002261 0.001109 2.037709 0.0444

CEE -0.000893 0.006647 -0.134414 0.8934 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.866211 Mean dependent var 0.015175

Adjusted R-squared 0.828808 S.D. dependent var 0.007886

S.E. of regression 0.003263 Akaike info criterion -8.417233

Sum squared resid 0.000990 Schwarz criterion -7.790048

Log likelihood 532.0340 Hannan-Quinn criter. -8.162530

F-statistic 23.15873 Durbin-Watson stat 1.680375

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 131: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

111

Hasil Uji Statistik Deskriptif

ROA HCE CEE SCE VAIC_

Mean 0.015175 2.003738 0.278173 0.417886 2.699797

Median 0.012943 1.808985 0.275079 0.447202 2.563298

Maximum 0.034102 3.963514 0.647357 0.747699 5.313627

Minimum 0.002222 0.374641 0.020615 -1.669222 -1.273966

Std. Dev. 0.007886 0.673162 0.109204 0.341776 1.017037

Skewness 0.690138 0.530421 0.498783 -4.299914 -0.797283

Kurtosis 2.457456 3.606041 4.155394 24.48808 6.196095

Jarque-Bera 10.99759 7.463364 11.65037 2678.472 63.78832

Probability 0.004092 0.023953 0.002952 0.000000 0.000000

Sum 1.820954 240.4486 33.38075 50.14627 323.9756

Sum Sq. Dev. 0.007401 53.92446 1.419145 13.90051 123.0894

Observations 120 120 120 120 120

Page 132: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

112

Hasil Uji Regresi Berganda

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:29

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. HCE 0.002261 0.001109 2.037709 0.0444

CEE -0.000893 0.006647 -0.134414 0.8934

SCE -0.002553 0.001774 -1.439452 0.1534

C 0.011960 0.001532 7.804946 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.866211 Mean dependent var 0.015175

Adjusted R-squared 0.828808 S.D. dependent var 0.007886

S.E. of regression 0.003263 Akaike info criterion -8.417233

Sum squared resid 0.000990 Schwarz criterion -7.790048

Log likelihood 532.0340 Hannan-Quinn criter. -8.162530

F-statistic 23.15873 Durbin-Watson stat 1.680375

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Uji Normalitas (Jarque-Bera)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-0.0075 -0.0050 -0.0025 0.0000 0.0025 0.0050

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2014

Observations 120

Mean -2.89e-20

Median 0.000472

Maximum 0.006111

Minimum -0.009353

Std. Dev. 0.002885

Skewness -0.471880

Kurtosis 3.389550

Jarque-Bera 5.212153

Probability 0.073824

Page 133: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

113

Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 120

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .00646185

Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .040

Negative -.054

Test Statistic .054

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Hasil Uji Multikolineritas

SCE HCE CEE

SCE 1.000000 0.729355 0.539262

HCE 0.729355 1.000000 0.521141

CEE 0.539262 0.521141 1.000000

Page 134: PENGARUH VALUE ADDED INTELLECTUAL CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33136/1/LUTFI... · Anggota Divisi Humas “Himpunan Mahasiswa Jurusan” Akuntasi

114

Hasil Uji Heterokedastisitas (Uji Park)

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/02/15 Time: 23:29

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 24

Total panel (balanced) observations: 120 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -13.77394 0.848787 -16.22780 0.0000

CEE 5.995618 3.681912 1.628398 0.1068

HCE 0.480773 0.614494 0.782388 0.4360

SCE -0.484746 0.982497 -0.493381 0.6229 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.438193 Mean dependent var -11.34535

Adjusted R-squared 0.281128 S.D. dependent var 2.131644

S.E. of regression 1.807342 Akaike info criterion 4.216699

Sum squared resid 303.7830 Schwarz criterion 4.843885

Log likelihood -226.0019 Hannan-Quinn criter. 4.471402

F-statistic 2.789893 Durbin-Watson stat 2.274353

Prob(F-statistic) 0.000165