pengelolaan bank sampah terhadap peningkatan …
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN BANK SAMPAH TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
BARRANG LOMPO KECAMATAN KEPULAUAN SANGKARRANG
SKRIPSI
Oleh
AYUDIA TAUFIK
NIM 105721125216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2021
ii
PENGELOLAAN BANK SAMPAH TERHADAP PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
BARRANG LOMPO KECAMATAN KEPULAUAN
SANGKARRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
AYUDIA TAUFIK
NIM 105721125216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (qs. Al-insyirah: 6)”
“kita tidak akan paham arti kesuksesan tanpa kesulitan terlebih dahulu”
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya ini untuk :
1. Kepada kedua orang tua saya, ayahanda taufik idrus dan ibunda
tercinta hj. Maryam ya selalu mendoakanku. Ini sebagai tanda
hormat dan bakti ananda.
2. Untuk kakak2 ku yang selalu suport
3. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama
ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan
memberi arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Untuk teman-temanku yang membantu, mengarahkan dan
memberikan semangat terima kasih, kalian semua luar biasa
semoga kalian semua selalu dalam lindungan allah swt .
iv
v
v
vi
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya panjat kan ke hadrat allah swt atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti di berikan kepada hamba- nya. Shalawat
dan salam tak lupa saya kirimkan kepada rasulullah muhamad saw beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan proposal ini yang berjudul ‘’pengelolaan bank sampah
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di kelurahan barrang lompo
kec. Kepulauan sangkarrang’’.
Skripsi yang saya buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (s1) pada fakultas ekonomi dan bisnis
universitas muhammadiyah makassar.
teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua saya taufik idrus dan hj maryam yang senantiasa memberi harapan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-
saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat
hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah kalian berikan kepada saya
menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dalam dunia dan akhirat.
saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tapa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada :
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag., rektor universitas muhammadiyah
makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, dekan fakultas ekonomi universitas
muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur rasyid, SE., MM., selaku ketua program studi
manajemen universitas muhammadiyah makassar.
4. Bapak Dr., Agus Salim Harrang , SE.,MM., selaku pembimbing i yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM., selaku pembimbing ii yang telah
senantiasa membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
Akhirnya saya sungguh sangat menyadari skripsi ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman, saya senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya dengan kesempurnaan skripsi ini.
Muda-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya
kepada almamater kampus biru universitas muhammadiyah makassar.
Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khairat, wassalamu;alaikum wr.wb
Makassar, 06 Februari 2021
Ayudia taufik
viii
ABSTRAK
AYUDIA TAUFIK , 2021. Pengelolaan bank sampah terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat di kelurahan barrang lompo kecamatan kepulauan
sangkarrang. Skripsi program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis
universitas muhammadiyah makassar. Dibimbing oleh agus salim hr dan muh.
Nur rasyid.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan
limbah sampah oleh bank sampah terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui bank sampah samaturu di pulau barrang lompo kelurahan
barrang lompo, kecamatan kepulauan sangkarrang, kota makassar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam praktik pengelolaan sampah
pada bank sampah samaturu untuk kesejahteraan masyarakat di pulau barrang
lompo tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan perekonomian. Akan tetapi
ada manfaat yang dirasakan masyarakat dari adanya pengelolaan sampah
tersebut lingkungan mereka lebih terlihat bersih dan rapi, warga lebih bersadar
diri atas sampah-sampah yang ada di sekeliling mereka. Praktik pengelolaan
sampah yang dilakukan bank sampah samaturu dengan melibatkan potensi
masyarakat dalam pengelolaan sampah dan menjalankan program bank
sampah. Selain bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat, adanya
bank sampah ini meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan
lingkungan yang bersih. Kesejahteraan masyarakat di pulau barrang lompo,
kelurahan barrang lompo cukup baik dari hasil pengelolaan sampah dan dari
hasil kunjungan dari pemerintah kota, dan dinas lingkungan hidup (dlh).
Kata kunci : pengelolaan, bank sampah, kesejahteraan masyarakat
ix
ABSTRACT
AYUDIA TAUFIK, 2021. Waste bank management for improving community
welfare in barrang lompo village, sangkarrang islands district. Thesis
management study program, faculty of economics and business, muhammadiyah
university of makassar. Supervised by agus salim hr and muh. Nur rasyid.
The research aims to find out how the process of waste management by
garbage banks for improving community welfare through the samaturu garbage
bank on barrang lompo island, barrang lompo village, sangkarrang islands
district, makassar city.
The results of this study indicate that the waste management practices at
the samaturu waste bank for the welfare of the people on barrang lompo island
are not too significant in improving the economy. However, there are benefits that
the community feels from the existence of waste management. Their environment
looks clean and tidy, residents are more aware of the rubbish that is around
them. Waste management practices performed by the samaturu garbage bank by
involving community potential in waste management and running the waste bank
program. Apart from aiming to help the community's economy, the existence of
this waste bank improves the quality of life of the community and creates a clean
environment. Community welfare in barrang lompo island, barrang lompo village
is quite good from the results of waste management and from the results of visits
from the city government, and the environment agency (dlh).
Keywords: management, waste bank, community welfare
x
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................ ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Tinjauan teori ...................................................................................... 6
1. Pengertian bank sampah ............................................................... 6
2. Bank sampah ................................................................................ 8
3. Pengelolaan sampah ................................................................... 10
4. Undang-undang mengenai bank sampah .................................... 15
5. Metode pengelolaan sampah ...................................................... 17
6. Nilai ekonomis sampah ............................................................... 19
7. Manfaat pengelolaan sampah bagi masyarakat ........................... 20
8. Pengertian peningkatan ............................................................... 24
9. Kesejahteraan masyarakat .......................................................... 25
10. Definisi masyarakat ..................................................................... 28
11. Manajemen lingkungan ............................................................... 33
xi
B. Penelitian terdahulu ........................................................................... 35
C. Kerangka konsep ............................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 44
A. Jenis penelitian .................................................................................. 44
B. Fokus penelitian ................................................................................. 44
C. Pemilihan lokasi dan situasi penelitian ............................................... 44
D. Sumber data ...................................................................................... 45
E. Teknik pengumpulan data ................................................................. 46
F. Instrumen penelitian ........................................................................... 47
G. Teknik analisis ................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 48
A. Gambaran umum objek penelitian ..................................................... 48
1. Sejarah pulau barrang lompo ...................................................... 48
2. Sejarah berdirinya bank sampah samaturu ................................. 52
3. Visi dan misi pengelolaan bank sampah samaturu ...................... 54
4. Tujuan dan manfaat berdirinya bank sampah samaturu .............. 54
5. Struktur kepengurusan ................................................................ 55
6. Macam-macam kegiatan bank sampah samaturu ....................... 56
7. Ruang lingkup kegiatan bank sampah samaturu ......................... 56
B. Hasil penelitian .................................................................................. 57
1. Proses pelaksanaan pengelolaan bank sampah untuk
Kesejahteraan masyarakat ......................................................... 57
2. Dampak pengelolaan bank sampah terhadap peningkatan
Kesejahteraan masyarakat ......................................................... 64
3. Fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan bank sampah
Samaturu .................................................................................... 65
4. Faktor penghambat dan pendukung dalam penelitian ................. 70
C. Pembahasan ..................................................................................... 71
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 75
A. Kesimpulan ....................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ................................................................ 35
Tabel 4.1 Daftar harga limbah sampah di bank sampah samaturu ............... 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 prinsip 3R dalam pengeluaran sampah ...................................... 17`
Gambar 2.2 alur daur pengelolaan sampah oleh pengelolah sampah ............... 19
Gambar 2.3 kerangka konsep ........................................................................... 42
Gambar 4.1 peta kelurahan barrang lompo ....................................................... 48
Gambar 4.2 citra satelit pulau barrang lompo ................................................... 49
Gambar 4.3 diagram jumlah penduduk kelurahan barrang lompo setiap tahunnya
.......................................................................................................................... 51
Gambar 4.4 struktur pengurusan bank sampah samaturu ................................ 55
Gambar 4.5 pengelolaan bank sampah dalam administrasi .............................. 63
Gambar 4.6 pengelolaan bank sampah samaturu dalam sampah non-organik
.......................................................................................................................... 64
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, kebutuhan manusia juga
semakin berkembang. Hal ini disebabkan oleh keingintahuan manusia yang
semakin maju. Oleh karena itu ilmu pengetahuan pun semakin hari semakin
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Hal ini
menyebabkan manusia tidak bertindak semaunya meskipun sudah ada
peraturan- peraturan dalam pengendalian proses produksi kebutuhan
manusia terutama kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Hal ini akan
menyebabkan sda semakin lama semakin berkurang jika tidak ada
pengendaliannya dalam proses pemenuhan kebutuhan manusia. Oleh
karena itu, sebagai pemerintah yang bijak harus mengoptimalkan peraturan
mengenai lingkungan yang biasa disebut dengan manajemen lingkungan.
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada
implementasi kebijakan lingkungan. Pengertian lainnya yaitu manajemen
lingkungan ialah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan
mengontrol dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya adalah
resiko lingkungan.
.
2
sampah adalah salah satu sumber polusi yang dapat mengakibatkan
pencemaran udara, tanah dan air, baik untuk lingkungan maupun manusia.
Polusi yang dihasilkan sampah dapat berupa asap hasil pembakaran
sampah, bau busuk sampah yang menyengat, cairan dari sampah yang
membusuk, dan lain-lain. Sampah juga dapat mengakibatkan bencana
seperti banjir bila tidak ditanggulangi secara benar.penanggulangan sampah
sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah dengan menyediakan tpa
(tempat pembuangan akhir) di setiap pulau agar masyarakat di kelurahan
barrang lompo kec, kepulauan sangkarrang tidak lagi membuang
sampahnya ke laut. Namun usaha itu belum cukup untuk menyelesaikan
masalah sampah di setiap daerah dikarenakan terlalu banyak sampah yang
harus ditanggulangi sedangkan sumber daya manusia yang mengelolanya
sedikit.
Sampah menurut undang-undang pengelolaan sampah no 18 tahun 2008
yaitu berupa sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah terhadap lingkungan memiliki dua komponen yang
saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain, contohnya dengan suatu
keadaan yang sudah tidak seimbang karena satu hal maka akan
mempengaruhi organisme dan ekosistem di sekitarnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan
ialah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
mengakibatkan peningkatan jumlah konsumsi terhadap barang dan jasa, dari
peningkatan tersebut akan menghasilkan jumlah sampah yang akan
semakin meningkat pula. Peningkatan sampah akan menjadi permasalahan
lingkungan, sedangkan dalam hal penanganannya sampai saat ini masih
3
belum ditanggapi dengan tuntas, terutama pada daerah yang padat
penduduk seperti perkotaan.
Bank pengelolaan sampah menciptakan cara pengelolaan sampah yang
baru, sedangkan pengelolaan yang lama yaitu sampah, kumpul, angkut
buang. Pengelolaan yang baru yaitu menggunakan pendekatan melalui
reduce, reuse, dan recycle (batasi sampah, guna ulang sampah dan daur
ulang sampah) atau disebut juga 3r adalah segala aktivitas masyarakat untuk
mengurangi sampah, penggunaan kembali sampah untuk fungsi sama atau
fungsi lain yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan produk baru. Sampai
tidak lagi dipandang barang yang tidak bermanfaat atau tidak berguna, akan
tetapi melalui pendekatan 3r sampah dapat dijadikan sesuatu yang bernilai
tambah jual yang tinggi.
Peningkatan sampah merupakan dampak dari peningkatan jumlah
penduduk, hal tersebut tidak hanya menjadi isapan jempol belaka. Pesatnya
pertumbuhan penduduk dan berkembangnya suatu perekonomian sehingga
membawa dampak yang sangat besar bagi keberadaan suatu kota. Seperti
halnya berkembangnya perekonomian di kelurahan barrang lompo, seiring
dengan bertambahnya penduduk dan keanekaragaman kegiatan yang
berpotensi menimbulkan produk samping dari kegiatan tersebut, yaitu
sampah.
Untuk meminimalisir penumpukan sampah pemerintah mencoba untuk
merangkul masyarakat agar sampah tidak hanya menjadi sampah, namun
dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.seperti halnya menghadirkan
bank sampah di barrang lompo yang diharapkan akan mampu menekan
4
sebanyak 20 persen sampah agar dapat didaur ulang menjadi barang yang
bermanfaat.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kelurahan barrang lompo
berjumlah maksimal, karena warga masih enggan untuk mengelolanya dan
masih kurangnya motivasi melaksanakannya. Akan tetapi kelurahan barrang
lompo kecamatan kepulauan sangkarrang mulai bergerak untuk mengadakan
bank sampah, yang nantinya sampah akan dikelola menjadi menjadikan
barang bekas sebagai kerajinan tangan yang nantinya akan bernilai dan
berguna lagi.
Adanya bank sampah bagi kalangan umum masih terasa asing bagi
individu yang belum bisa merasakan manfaat dengan adanya sampah,
karena dengan bank sampah kita dapat memberikan manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat dan alam sekitar.
Salah satunya ialah dengan memproduksi ulang sampah. Produksi
merupakan sebuah proses yang lahir seiring dengan keberadaan manusia di
muka bumi. Karena produksi berprinsip bagi kelangsungan hidup dan juga
peradaban manusia dan bumi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik meneliti lebih dalam
mengenai proses pengelolaan sampah yang dilakukan oleh ketua pengelola
dan pengurus bank sampah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dan bagaimana pengelolaan sampah, maka penulis tertarik untuk
menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul ”pengelolaan bank
sampah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di kelurahan
barrang lompo kecamatan kepulauan sangkarrang”
5
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian adalah :
”bagaimana proses pengelolaan bank sampah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan barrang lompo,
kecamatan kepulauan sangkarrang?”
C. Tujuan penelitian
sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
“untuk mengetahui bagaimanakah proses pengelolaan bank sampah
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di kelurahan barrang
lompo kecamatan kepulauan sangkarrang.”
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat menambah dan
memperluas wawasan berpikir penulis tentang berbagai konsep atau
teori manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia
2. Manfaat praktis
Untuk memberikan masukan sekaligus menjadi bahan pertimbangan
bagi masyarakat khususnya mengenai pengaruh fasilitas pembakaran
sampah di kelurahan barrang lompo kecamatan kepulauan
sangkarrang.dan sebagai bahan bacaan atau literatur bagi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Pengelolaan bank sampah
Sampah alam, adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar
diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun
kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering
di lingkungan pemukiman. Sampah manusia (human waste) adalah
istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan yang utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara
hidup yang higienis dan sanitasi.
Demi kelancaran proses penanganan dan pemanfaatan sampah,
maka perlu pengaturan dan penyediaan fasilitas yang memadai.
Pengaturan disini meliputi perumahan penduduk, pasar dan daerah
industri dengan jalan-jalan yang memadai sehingga memudahkan lalu
lintas armada sampah, pengaturan tempat pengumpulan, penimbunan
dan pembuangan sampah (Bahar,1986:9).
Termasuk didalamnya merupakan perkembangan teori penyaluran
pipa (plumbing), sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
7
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Sampah konsumsi merupakan
sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah-sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian,
jumlah sampah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan
dan industri. Seperti sampah nuklir, sampah industri, sampah
pertambangan, yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti
(Thomas,1991:13).
Pengertian pengelolaan sampah merupakan semua kegiatan yang
dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan
pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah
meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transpor
dan trasfor, pengolahan, dan pembuangan akhir (Kuncoro, 2009:24).
Sedangkan pengelolaan sampah sendiri di dalam Undang undang No. 18
Tahun 2008 adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Di Indonesia sendiri ada bermacam-macam sistem pengelolaan sampah,
salah satunya menggunakan sistem pengelolaan sampah dengan cara
pengumpulan, pemindahan, metode penarikan dan pembuangan, dan
dengan berbagai strategi perencanaan dan pendanaan yang memadai.
ada pula beberapa definisi pengelolaan oleh para ahli, diantaranya:
a. Menurut George R. Terry (2006) sebagaimana dikutip Kuncoro
(2009:25) mengatakan bahwa pengelolaan ialah pemanfaatan
sumber daya manusia atau pun sumber daya lainnya yang dapat
8
diwujudkan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Menurut Harold Koontz, sebagaimana dikutip Kuncoro (2009:25)
pengelolaan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menggunakan tenaga orang lain. Berdasarkan pengertian
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan ialah
serangkaian aktivitas dan pemanfaatan sumber daya manusia atau
pun lainnya yang dapat diwujudkan dalam kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
2. Bank Sampah
Secara istilah, bank sampah terdiri atas dua kata,yaitu kata bank dan
sampah. Kata Bank berasal dari bahasa italia yaitu banca yang berarti
tempat penukaran uang (Soekanto,2002:243). Secara sederhana bank
dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa jasa bank lainya
(Rozak,2014:19).
Bank Sampah merupakan lembaga yang hadir di tengah kehidupan
masyarakat untuk mengelola sampah dengan menerapkan prinsip
pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang. Ketiga prinsip
tersebut dapat diimplementasikan dengan baik jika melibatkan partisipasi
masyarakat. Partisipasi bisa mendorong gerakan bersama untuk peduli
dan cinta lingkungan. Kecintaan pada lingkungan perlu dikembangkan
agar masyarakat menjadi benar-benar sukarela dan sadar akan
9
perlindungan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan menjadikan
masyarakat relatif sehat sehingga memiliki ketahanan di bidang
kesehatan (Ali M,2019: 212).
Sedangkan pengertian sampah ada banyak sekali referensi tentang
sampah, diantaranya sampah adalah semua benda atau produk sisa
dalam bentuk padat akibat aktivitas manusia yang dianggap tidak
bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang sebagai
barang yang tidak berguna (Sastrohadiwiryo,2003:114).
Limbah yang dikenal sebagai sampah merupakan buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga), yang kehadiranya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Limbah juga memberi arti teknis yaitu sebagai bahan yang sudah tidak
terpakai. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Pengertian sampah diatas merupakan benda yang sudah tidak
memiliki manfaat apa pun bagi kehidupan manusia sehingga benda
tersebut dibuang, dan keberadaan benda tersebut tidak bisa dihindari
selama masih ada aktivitas manusia (Rozak,2015:19).
Sedangkan bank sampah ialah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan
sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan
kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah
10
dikelola menggunakan sistem seperti perbankan. Penyetor adalah warga
yang tinggal di sekitar lokasi bank sampah serta mendapat buku
tabungan seperti menabung di Bank (Rozak,2015:5).
3. Pengelolaan Sampah
Waste management yang memiliki artian adalah cara pengelolaan
sampah atau waste treatment pengolahan limbah dari bahan buangan
industri dan teknologi yang dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran
lingkungan, cara mengelola limbah industri dan teknologi tergantung pada
sifat dan kandungan limbah serta tergantung pada rencana pembuangan
olahan limbah secara permanen.
Mengetahui jenis-jenis sampah adalah penting dalam penelitian studi
tentang sampah. Menurut jenisnya sampah dibanding menjadi dua yaitu
sampah basah (mudah membusuk/organik) dan sampah kering (sampah
yang tidak dapat membusuk/anorganik). Dan sampah ada yang membaginya
berdasarkan zat pembentukan atau komposisi kimia (Azwar,1998:54).
a. Pengertian Sampah Organik
Sampah ini berasal dari bahan penyusunan tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari proses pertanian, perikanan atau yang
lain yang termasuk jenis sampah organik antara lain sampah dapur yang
berupa sisa sayuran, kulit buah, sampah kebun yang berupa ranting, bunga,
daun, rumput. Ciri sampah adalah mudah diuraikan dalam proses alami.
b. Sampah Anorganik
Sampah ini berasal dari sumber daya tak terbaharui (mineral, minyak
bumi) dan sampah industri, yang termasuk jenis sampah kering antara
lain adalah plastik, aluminium, kaca, kaleng, logam dan lain-lain. Ciri
11
sampah ini lambat terurai secara alami atau bahkan tidak terurai sama
sekali. Adapun pembagian atas dasar sifatnya, yaitu:
1) Sampah yang secara alami mudah terurai (degradable waste) atau
sampah yang mudah membusuk.
2) Sampah yang sukar terurai atau tidak mudah membusuk (non-
degradable waste).
3) Sampah yang mudah terbakar (combustible)
4) Sampah yang sulit atau tidak mudah terbakar (non-combustible)
(Azwar,1998:55).
Dengan melihat realita yang sudah ada mengenai sampah ini
manusia itu sendiri yang mendapatkan kerugian dari sampah-sampah
tersebut, yang dapat mengganggu kesehatan kita.
Tentu saja semua ini tidak akan terjadi jika perilaku manusia itu
sendiri kita yang merubahnya dengan perilaku “sadar” karena sampah
tersebut akan berdampak negatif jika tidak diperlakukan dengan baik,
begitu juga dengan lingkungan.
“Sadar” disini bukan hanya sekedar dalam artian dia mengingat diri,
dan tetapi sadar disini adalah dimana bahwasanya manusia itu sendirilah
penyebab akan kerusakan yang ada di bumi ini yang indah dan nyaman.
karena tidak ada akibat dari suatu perbuatan tanpa ada sebab yang jelas.
Semua kegiatan manusia yang mempunyai dampak pada
lingkungan hidup. Kegiatan hayatinya seperti pembuangan sisa
metabolismenya dalam bentuk air seni dan tinja, berdampak pada
lingkungan hidup. Pada waktu jumlah manusia masih kecil, maka kecil
pula dampak yang didapat. Sedangkan, semakin besarnya jumlah
12
manusia dan ditambahnya dengan bekembangnya kegiatan ekonomi
maka semakin besar pula dampak yang diberikan kepada lingkungan.
Sejak awal dalam perkembangan budayanya manusia telah berusaha
untuk mengelola dampak kegiatannya terhadap lingkungan hidup.
Semakin besar dan berkembangnya kegiatan ekonomi dan teknologinya
maka semakin perlu pula untuk pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup
diartikan sebagai usaha sadar bencana untuk mengurangi dampak
kegiatan terhadap lingkungan hidup sampai pada tahap minimum dan
untuk mendapatkan manfaat yang optimum dari lingkungan hidup untuk
mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
c. Fungsi Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah diselenggarakan untuk mengurangi dan
menanggulangi berdampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh kemajuan industri dan meningkatnya jumlah penduduk. Selain hal
tersebut tujuan diselenggarakannya ialah untuk mencapai kesejahteraan
yang sesungguhnya dan beriringan dengan majunya industri.
Penerapan aspek manajemen dalam pengelolaan limbah, khususnya
sampah perkotaan dapat dilakukan melalui pendekatan manajemen yakni
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi,
pemanfaatan fungsi manajemen dalam pengelolaan sampah perkotaan
ini akan lebih efektif bila dilakukan mulai dari perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan, berikut beberapa fungsinya.
Fungsi perencanaan dalam manajemen meliputi serangkaian
keputusan-keputusan termasuk penentuan-penentuan tujuan, kebijakan,
13
membuat program, menentukan metode dan prosedur serta menciptakan
jadwal waktu pelaksanaan. Dalam implementasinya fungsi perencanaan
dibutuhkan dalam pengelolaan sampah perkotaan, dengan menentukan
tujuan ”bersih itu adalah sehat”.
Fungsi pengorganisasian, adalah proses pelaksanaan dari rencana
yang telah ditetapkan, dimulai dari kebutuhan alat atau fasilitas,
manusia/pekerja, termasuk hubungan antara personal yang melakukan
kegiatan tersebut.
Fungsi pengawasan, adalah proses pengamatan terhadap
pelaksanaan seluruh kegiatan untuk menjamin agar seluruh kegiatan
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan
dievaluasi sebagai suatu proses penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan
d. Pemanfaatan sampah
Pemanfaatan sampah dapat dilakukan dengan pendekatan yang
komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang
berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, ialah pada fase produk
sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian
dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pemanfaatan sampah
sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan..
Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan
dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan
sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan
pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan
14
e. Tahap-tahapan Pengelolaan Sampah
Pengolahan limbah dari bahan buangan industri dan teknologi
dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara
pengelolaan ini sering disebut waste management. Secara umum dikenal
tingkatan proses pengolahan limbah sebagai berikut.
Pengolahan awal, awalnya bahan buangan industri di tampung di
suatu tempat dan dengan sampah yang telah dipilah atau dipisahkan
antara sampah plastik, anorganik. Kemudian, dipilih bagian sampah yang
dapat didaur dan tidak dapat didaur, kemudian memisahkan antara
sampah cair dan padat.
Pengolahan lanjutan, apabila proses pertama belum bersih dan boleh
dibuang lingkungan, maka dilanjutkan proses lanjutan, yaitu dengan
menambahkan mikroorganisme untuk mendegradasikan bahan buangan.
Pengolahan akhir, pada proses terakhir diharapkan bahwa setelah
melalui tahapan terakhir sudah menjadi bersih sehingga dapat dibuang ke
lingkungan. Pengurangan bahan-bahan terlarut seperti bahan-bahan
kimia dapat ditambahkan dengan karbon aktif untuk mengadsorpsi bahan-
bahan berbahaya sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan.
f. Hubungan Sampah dengan Kesejahteraan Sosial
Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera
di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan
permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan
berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat
dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana
manusia beraktifitas di dalamnya.
15
Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat
diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi,
bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan
dalam tiga tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan
pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan
akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan yang hijau, bersih dan sehat serta menguatkan inisiatif
masyarakat dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan fungsi
lingkungan. Masalah partisipasi masyarakat merupakan bidang kajian
praktek pekerjaan sosial atau sangat relevan dengan fungsi dan tugas
pekerjaan sosial dalam memberikan intervensi pada pertolongan individu,
kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah sosial.
4. Undang-Undang Mengenai Bank Sampah
Pada tanggal 15 Oktober 2012, Pemerintah Republik Indonesia,
mengundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis. Sampah Rumah
Tangga yang juga merupakan peraturan pelaksana dari Undang-Undang No.
18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah sekaligus memperkuat
landasan hukum bagi penyelenggaraan pengelolaan sampah di Indonesia.
Terdapat beberapa muatan pokok yang penting diamanatkan oleh peraturan
pemerintah, yaitu:
a. Memberikan landasan yang lebih kuat bagi pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan
16
dari berbagai aspek antara lain, manajemen, teknis operasional,
pembiayaan, kelembagaan, dan sumber daya manusia.
b. Memberikan kejelasan perihal pembagian tugas dan peran seluruh
para pihak terkait dalam pengelolaan sampah mulai dari
kementerian/lembaga di tingkat pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten /kota, dunia usaha, pengelola kawasan
sampai masyarakat.
c. Memberikan landasan operasional bagi implementasi 3R dalam
pengelolaan sampah menggantikan paradigma lama kumpul-angkut-
buang.
d. Memberikan landasan hukum yang kuat bagi pelibatan dunia usaha
untuk turut bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 tentang pengelolaan sampah, kebijakan pengelolaan sampah dimulai.
Kebijakan pengelolaan sampah yang selama lebih dari tiga dekade hanya
bertumpu pada pendekatan kumpul-angkut- buang (end of pipe) dengan
mengandalkan keberadaan TPA, diubah dengan pendekatan reduce at source
dan resource recycle melalui penerapan 3R.
17
TPS/TPA yang
berwawasan lingkungan TPS/TPA
Gambar 2 .1 Prinsip 3R dalam Pengelolaan Sampah
Oleh Karena itu seluruh lapisan masyarakat diharapkan mengubah
pandangan dan memperlakukan sampah sebagai sumber daya alternatif yang
sejauh mungkin dimanfaatkan kembali, baik secara langsung, proses daur ulang,
maupun proses lainnya. Lima tahap penanganan ialah pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah dilakukan oleh
seluruh lapisan masyarakat secara bertahap dan terencana, serta didasarkan
pada kebijakan dan strategi yang jelas.
5. Metode Pengelolaan Sampah
Konsep pengelolaan sampah yang dilakukan di bank sampah merupakan
penerapan dari konsep (zero waste). Yakni pendekatan serta penerapan sistem
teknologi pengolahan sampah perkotaan skala kawasan secara terpadu dengan
Pengelolaan
Sisa
Konsumsi
Langkah 2:
pemanfaatan
kembali
sampah
Produksi
Langkah 1:
pembatasan
sampah
Sumber daya
Alam
Langkah 3b:
daur ulang
sampah
menjadi
energi .
Langkah
3a: daur
ulang
sampah
(material
recovery)
18
melakukan penanganan sampah dengan tujuan dapat mengurangi sampah
sedikit mungkin. Konsep ini adalah konsep pengelolaan sampah yang sesuai
dengan apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008,
ialah pengelolaan sampah melalui pendekatan reduce, reuse, dan recycle atau
sering dikenal dengan 3R.
a. Pendekatan Reduce
Merupakan upaya untuk mengurangi volume sampah sebelum dan sesudah
Diproduksi. Seperti upaya mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber
dan bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan dengan cara
merubah pola hidup konsumtif, yaitu merubah kebiasaan boros dan
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan sedikit sampah
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010:9)
b. Pendekatan Reuse
Reuse (menggunakan kembali) Merupakan upaya untuk memakai kembali
bahan atau material agar tidak menjadi sampah secara langsung tanpa
mengolahnya terlebih dahulu, misalnya ember bekas menjadi pot bunga, koran
menjadi pembungkus, dll. Anggota keluarga dapat berperan melakukan kegiatan
ini (Kementerian Pekerjaan Umum, 2010:9)
c. Pendekatan recycle
Recycle (mendaur ulang) merupakan menetapkan target pengurangan
sampah secara bertahap. Atau upaya memanfaatkan kembali sampah melalui
daur ulang setelah melalui proses pengolahan tertentu, misalnya sampah dapur
diolah menjadi pupuk kompos dan lain sebagainya. Pengumpulan bahan baku di
sumbernya (on-site) dapat dilakukan oleh rumah tangga penghasil sampah
sedangkan di luar sumbernya misalnya di tempat pengumpulan sampah
19
sementara atau di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah dapat dilakukan oleh
pemulung atau pengelola sampah. Proses daur ulang dapat dilakukan oleh
industri rumah tangga maupun industri manufaktur (Kementerian Pekerjaan
Umum, 2010:9.
6. Nilai Ekonomis Sampah
Dalam perspektif nilai jual sampah, terdapat klasifikasi sampah yang
memiliki nilai ekonomis. Hal ini setidaknya dapat terbaca dari perlakuan para
pengelola industri sampah yang secara umum adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2
Alur Daur oleh Industri Pengelolaan Sampah
Adapun perincian sampah dari warga yang memiliki penilaian adalah sebagai
berikut:
a. Sampah organik bisa didaur ulang seperti HVS, kertas buram, kardus,
Koran, majalah, dan lainnya.
Bisa di daur
ulang
Di jual
Tidak bisa di
daur ulang
Dimusnahkan
Bisa di daur
ulang
Di Jual
Tidak bisa di
daur ulang
Kompos
Sampah
Non-organik
Organik
20
b. Sampah organik tak bisa di daur ulang seperti sisa makanan, daun, sisa
sayuran, dan yang sejenisnya.
c. Sampah non-organik bisa didaur ulang dari segala jenis logam seperti
besi, aluminium, tembaga dan juga aneka sampah berbahan kaca botol,
bekas botol minuman, kaleng plastik, dan lain-lain.
d. Sampah non-organik tak bisa didaur ulang seperti plastik yang tidak bisa
didaur ulang, baterai bekas, cairan limbah rumahan.
Limbah sampah yang bisa didaur ulang baik organik maupun non-
organik bisa dijual oleh pengepul. Pengepul barang- barang bekas datang ke
lokasi pengelolaan sampah. Dalam satu minggu minimal mereka bisa
mendapatkan dana tambahan dari barang bekas daur ulang. Nilai jual sampah
non-organik ini justru lebih tinggi dari pada pengolahan sampah organik
menjadi kompos. Walaupun kompos dapat diolah lagi menjadi pupuk organik
untuk dijual. Atau digunakan sendiri untuk menanam tanaman hias, tanaman
apotik hidup, atau tanaman sayuran atau buah-buahan nilai jualnya masih
dibawah limbah sampah non- organik.
7. Manfaat pengelolaan sampah bagi masyarakat
Suatu usaha pemanfaatan sampah bagi masyarakat dikatakan berhasil
bila produk yang dihasilkannya dapat berguna bagi masyarakat dan bernilai
ekonomis sehingga laku terjual. Demikian pula dengan bermacam-macam
produk hasil pengolahan sampah, akan terasa manfaatnya bila dapat
dirasakan oleh masyarakat banyak serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat yang mana mata
pencariannya banyak menggantungkan diri dengan mengais sampah di TPA-
TPA yang ada.
21
Masyarakat mulai menyadari akan pentingnya melakukan pengelolaan
sampah mandiri, akan tetapi kemandirian dalam pengelolaan sampah belum
menjadi gerakan yang massive sehingga belum dapat menurunkan jumlah
volume sampah secara konsisten (Farid,2019:84).
Tentu saja untuk mencapai hal ini perlu adanya suatu usaha untuk
mengelola hasil pemanfaatan sampah dan pemasaran produksi hasil
pemanfaatan sampah sehingga laku terjual. Selain itu kelayakan usahanya
perlu diketahui dengan adanya analisis finansial sehingga tujuan yang dicapai
dapat terpenuhi dan menghasilkan untung bagi yang mengelolanya. Macam-
macam hal yang dapat dihasilkan oleh pengelolaan sampah yaitu:
a. Sampah menjadi kompos produksi kegiatan pengolahan sampah kota
ialah kompos, tenaga listrik, dan bahan yang bisa dijual. Peluang pasar
tenaga listrik selalu ada karena indonesia dewasa ini dan akan datang akan
selalu kekurangan energi. Tenaga listrik yang dibangkitkan dari sampah kota
merupakan termasuk murah dibandingkan dengan PLTD. Aspek
pemasarannya tidak menjadi masalah. Sementara bahan organik dan
anorganik yang dapat dijual akan habis dan merupakan bagian sosial dari
kegiatan ini untuk meningkatkan kehidupan masyarakat golongan ekonomi
lemah.
Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai 60- 70%,
sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai.
Pengomposan dapat berfungsi mengendalikan pencemaran yang mungkin
terjadi sekaligus menghasilkan keuntungan. Pengomposan adalah penguraian
dan pemantapan bahan-bahan organik secara biologis dalam suhu tinggi
22
dengan hasil akhir berupa bahan yang cukup bagus untuk diaplikasikan ke
tanah. Pengomposan dapat dilakukan secara bersih, tidak beracun atau
berbahaya bagi kesehatan, dan tanpa menghasilkan kebisingan didalam
maupun diluar ruangan.Teknologi pengomposan sampah beragam, baik
secara aerob maupun anaerob, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan
tambahan yang bisa digunakan merupakan cacing dan mikroorganisme
dekomposer. Keunggulan proses pengomposan antara lain teknologinya yang
sederhana, biaya penanganan yang relatif rendah, serta dapat menangani
sampah dalam jumlah yang banyak (tergantung luas lahan)
(Kuncoro,2009:20).
Kompos merupakan suatu produk yang sangat diperlukan dan
seharusnya mudah untuk dijual di Indonesia. Perkembangan pasar terkait
pupuk kompos di masa datang sangat bergantung pada perkembangan
pertanian organik di Indonesia dan dunia.
Ada beberapa alasan yang mendukung hal tersebut yaitu sebagai
berikut:
1) Daratan Indonesia, khususnya di luar jawa, sebagian besar merupakan
tanah yang miskin hara dan miskin bahan organik (podsolik). Tanah
yang subur hanya di pulau jawa saja.
2) Sebagian besar tekstur, sifat fisik, dan keasaman tanah lahan
pertanian yang subur sudah rusak oleh pupuk kimia.
3) Harga pupuk kimia tinggi dan sangat dipengaruhi oleh harga minyak
bumi. Selain itu, pupuk kimia banyak dipalsukan dan dapat merusak
tanah.
23
4) Di Masa depan, pertanian Indonesia,bahkan dunia akan kembali ke
pertanian organik.
Berdasarkan alasan tersebut, seyogyanya kebutuhan pupuk di dalam
negeri digantikan oleh pupuk kompos. Pergantian ini hanya bisa dilaksanakan
dengan bantuan kebijakan pemerintah yang mengharuskan penggunaan
pupuk kompos untuk seluruh bidang kegiatan seperti pertanian pangan,
perkebunan, dan kehutanan. Dan perlu juga dibuat peraturan yang
mengalihkan pemasaran pupuk kimia secara bertahap untuk tujuan ekspor.
Proses pergantian ini harus dilakukan secara bertahap, disesuaikan
dengan terbentuknya sistem produksi dan tata niaga kompos di setiap kota
dan kabupaten.
Sampah menjadi bahan daur ulang ialah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, dan pembuatan produk atau materi bekas pakai. Kunci
keberhasilan program daur ulang ialah justru di pemilahan awal akan
memudahkan proses selanjutnya. Kita tidak perlu lagi menyortir dan memilih,
tinggal mengolahnya kembali. Materi anorganik yang dapat didaur ulang
antara lain adalah sebagai berikut: botol bekas wadah kecap, saos, sirup,
creamer, dan lain-lain, baik yang putih bening maupun yang berwarna
terutama gelas atau kaca yang tebal. Kertas, terutama kertas bekas dari
kantor, atau kertas koran, majalah, kardus. Aluminium bekas wadah minuman
ringan, bekas kemasan kue. Besi bekas rangka meja, tempat tidur, mobil, besi
rangka beton. Plastik bekas wadah air mineral, shampo, jerigen, ember,
sedotan, dan lain-lain.
24
Apabila barang-barang tersebut didaur ulang, maka harganya akan
berlipat-lipat dari pada sebelumnya. Hambatan terbesar daur ulang ialah
kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur ulang jika sudah tidak
terpakai lagi.
8. Pengertian Peningkatan
Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan
derajat taraf dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan
sebagainya 1 proses cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan
sebagainya kini telah diadakan di bidang pendidikan menteri kesehatan
menentukan perlunya pengawasan terhadap usaha perdagangan eceran
obat2 sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan Mutu
adalah ukuran baik buruk suatu benda taraf atau derajat kepandaian,
kecerdasan, dan sebagainya kualitas.
Sebelum membahas tentang mutu pendidikan terlebih dahulu akan
dibahas tentang mutu dan pendidikan banyak ahli yang mengemukakan
tentang mutu seperti yang dikemukakan oleh Edward Sallis mutu adalah
sebuah filosofis dan metodologis yang membantu institusi untuk
merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi
tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. Lalu Sumayang menyatakan
quality, mutu adalah tingkat dimana rancangan spesifikasi sebuah produk
barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunaannya disamping itu
quality adalah
tingkat dimana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan
rancangan spesifikasinya berdasarkan pendapat ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa mutu (quality) adalah sebuah filosofis dan
25
metodologis tentang (ukuran) dan tingkat baik buruk suatu benda, yang
membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur
agenda rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai
dengan fungsi dan penggunaannya agenda dalam menghadapi tekanan-
tekanan eksternal yang berlebihan.
Dalam pandangan Zamroni dikatakan bahwa peningkatan mutu
sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang
berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat
dicapai dengan lebih efektif dan efisien
9. kesejahteraan Masyarakat
1. pengertian Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh W.J.S
Poerwodarminto, Kesejahteraan merupakan keamanan dan keselamatan
(kesenangan hidup). Adapun, sejahtera ialah aman sentosa dan makmur
agar masyarakat dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik dan
layak,, selamat (terlepas dari segala gangguan kesukaran dan
sebagainya). Kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera”. Sejahtera ini
mengandung pengertian dari bahasa sansekerta “Catera” yang berarti
payung. Dalam konteks ini, kesejahteraan yang terkandung dalam
arti ”cetera” (payung) merupakan orang yang sejahtera yaitu orang yang
dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau
kekhawatiran sehingga hidupnya aman tenteram, baik lahir maupun batin.
Pengertian Kesejahteraan sebagaimana digunakan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 ataupun dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007
26
tersebut tampaknya mempunyai padanan secara internasional. Jones
(1990) misalnya, menyatakan bahwa ”the achievement of social welfare
means, first and foremost, the alleviation of poverty in its many
manifestations”. Social welfare yang dimaksud oleh jones tersebut dapat
diartikan sama dengan kesejahteraan, kesejahteraan umum, dan
kesejahteraan sosial sebagaimana yang digunakan dalam dokumen-
dokumen resmi republik Indonesia tersebut. Kesejahteraan material dan
spiritual merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan
haruslah dicapai tidak saja dalam aspek material, tetapi juga dalam aspek
spiritual.
dalam sebuah proses pembangunan hanya diarahkan untuk
mencapai keberhasilan material maka bisa dipastikan kesejahteraan
masyarakat yang diinginkan tidak akan bisa tercapai. Masyarakat akan
merasakan kehidupan yang hampa dan tanpa makna meskipun semua
fasilitas tersedia. Kesejahteraan oleh sebagian masyarakat selalu
dikaitkan dengan konsep kualitas hidup. Konsep kualitas hidup adalah
gambaran tentang keadaan kehidupan yang baik. World Health
Organization mengartikan kualitas hidup sebagai sebuah persepsi
individu terhadap kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya
dan sistem nilai yang ada yang terkait dengan tujuan, harapan, standar,
dan juga perhatian terhadap kehidupan. Konsep ini memberikan makna
yang lebih luas karena dipengaruhi oleh kondisi fisik individu, psikologis,
tingkat kemandirian, dan hubungan sosial individu dengan lingkungannya.
27
Kesejahteraan yang dimulai dengan islam, ialah penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah. Sebab tidak mungkin jiwa akan merasakan
ketenangan apabila kepribadian berpecah (selit personaliti).contoh,
kesejahteraan sosial dimulai dari kesadaran bahwa apapun keputusan
Allah, setelah usaha maksimal, merupakan yang terbaik dan selalu
mengandung hikmah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada
manusia untuk berusaha semaksimal mungkin, kemudian berserah diri
kepadanya. Firman Allah:
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)
pada dirimu sendiri) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu)
supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong
lagi membanggakan diri” (QS. Al-Hadid (57): 22-23.
2. Tujuan Kesejahteraan
Kesejahteraan mempunyai tujuan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam tercapainya standar
kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan,
dan relasi-relasi sosial yang harmonis dengan lingkungannya.
b. Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan
masyarakat di lingkungan, contohnya dengan menggali sumber-
sumber, meningkatkan, dan mengembangkan taraf hidup yang
memuaskan.
3. Indikator Kesejahteraan
28
Beberapa pendapat mengenai indikator kesejahteraan masyarakat
sebagai berikut:
a. Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan beberapa indikator
kesejahteraan rakyat dikaji dari delapan bidang, meliputi:
(1) kependudukan,
(2) kesehatan dan gizi
(3) pendidikan
(4) ketenagakerjaan
(5) taraf dan pola konsumsi
(6) perumahan dan lingkungan
(7) kemiskinan
(8) sosial lainnya yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan
kualitas hidup.
b. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari berbagai
aspek, yakni
(1) angka kematian dan angka harapan hidup
(2) tingkat pendidikan masyarakat
(3) pekerjaan
(4) taraf dan pola konsumsi
(5) fasilitas rumah yang dimiliki
10. Definisi Masyarakat
Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia
yang luas sifatnya. Pengertian keseluruhan kompleks dalam definisi
tersebut berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang
membentuk suatu kesatuan yang didalamnya terdiri atas bagian-bagian
29
yang membentuk hubungan sosial (Murdiyatmoko, 2007: 18). Horton
dan Hunt (1987:59) dalam kutipan Damsar dan Indrayani (2016: 71)
mendefinisikan masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang secara
relatif mandiri, yang hidup bersama sama cukup lama, yang mendiami
suatu wilayah mandiri, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan
sebagian besar kegiatanya dalam kelompok tersebut. Manusia
merupakan makhluk sosial(home socus) yang selalu berhubungan satu
dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengertian masyarakat yang diungkapkan oleh abdulsyani(2007:30) :
Kata masyarakat berasal dari musyarak(arab), yang artinya
bersama-sama, kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya
berkumpul bersama, hidup bersama saling berhubungan dan saling
berpengaruh, selanjutnya mendapatkan kesepakatan menjadi masyarakat
(indonesia)
Menurut mac iver dan page dalam soerjono soekanto (2009:22)
” masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasan dan tata cara, dari
wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan
pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia.”
Menurut auguste comte dalam abdulsyani (2007:31)
“masyarakat yaitu kelompok-kelompok makhluk hidup dengan
realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri
dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.”
Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa pengertian masyarakat
ialah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama dan adanya kontak
sosial.
30
a. Ciri-ciri masyarakat
Pengertian masyarakat mewujudkan adanya syarat-syarat sehingga
disebut dengan masyarakat, yaitu adanya pengalaman hidup bersama
dalam jangka waktu yang cukup lama dan adanya kerja sama diantara
anggota kelompok memiliki pikiran dan perasaan menjadi bagian dari
suatu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama ini
menimbulkan kerja sama, adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah
laku anggota.
Menurut soerjono soekanto (2009:22) masyarakat mempunyai ciri
pokok yaitu:
1. Manusia yang hidup bersama
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama
3. Mereka merupakan suatu sistem yang hidup yang sama
b. Syarat-syarat masyarakat
Menurut abu ahmadi dalam abdul sani (2007:32) menyatakan bahwa
masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah
tertentu.
c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur
mereka untuk kepentingan dan tujuan yang sama.
Berdasarkan pernyataan disimpulkan bahwa ciri-ciri dan syarat
masyarakat di atas, masyarakat bukan hanya sekumpulan. Tipe
masyarakat dijelaskan dalam Soekanto (2012: 136-138) dibagi menjadi
31
dua tipe yaitu:
a. Masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan merupakan suatu masyarakat mempunyai
hubungan yang lebih erat dan mendalam. Sistem kehidupan biasanya
berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat
pedesaan umumnya hidup dari pertanian. Walaupun terlihat adanya
tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, dan
bahkan tukang catut (ingat sistem ijon), inti pekerjaan penduduk
pedesaan ialah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian
hanya pekerjaan sambilan saja karena bila tiba masa panen atau
menanam padi, pekerjaan-pekerjaan sambilan tadi segera ditinggalkan.
b. Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan ialah masyarakat yang tidak tertentu jumlah
penduduknya. Tekanan pengertian pada “kota” terletak pada sifat serta
ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada
beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota. yang pertama,
kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan
agama di desa. Kedua, orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Ketiga,
pembagian kerja di antar warga kota juga lebih tegas dan punya batas
nyata. Keempat, kemungkinan untuk mendapat pekerjaan, juga lebih
banyak diperoleh warga kota daripada warga desa karena pembagian
kerja yang tegas tersebut di atas. Kelima, jalan pikiran rasional yang
pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi-
interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada
32
pribadi. Keenam, jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan
pentingnya faktor waktu, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat
penting. Ketujuh, perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di
kota-kota karena kota biasanya terbuka menerima pengaruh luar
(Soekanto, 2012: 136-138).
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan
masyarakat ialah:
a. Manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri atas
dua orang individu.
b. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama.
Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru,
dan sebagai akibat dari kehidupan bersama tersebut akan timbul
sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antar manusia.
c. Menyadari bahwa kehidupan mereka adalah satu kesatuan.
d. sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari
perasaan saling terkait antara satu dengan lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekelompok
manusia yang tinggal di suatu daerah tertentu dalam kurun waktu yang
cukup lama, setiap anggota yang bertempat tinggal di lingkungan
tersebut melakukan regenerasi, dan mempunyai aturan atau norma
sebagai pengatur kehidupan untuk menuju pada tujuan yang di cita-
citakan bersama.
33
manusia pada dasarnya membutuhkan hidup berkelompok sebagai
reaksi terhadap lingkungan kita sering menyebutnya zoon politicon,
manusia tidak bisa hidup sendiri karena membutuhkan orang .
Kehidupan manusia dengan alam lingkungan, diantaranya
terdapat gejala tarik-menarik yang pokok permasalahannya antara
kehidupan manusia dan alam lingkungannya ialah alam yang selalu
berubah seperti cuaca, kemudian keadaan geografis yang berbeda satu
wilayah dengan wilayah lain. Keadaan ini yang membuat manusia
dengan alam saling mempengaruhi keadaan geografis wilayah
mempengaruhi pola perilaku masyarakat, sebaliknya perilaku
masyarakat juga dapat mempengaruhi keadaan alam atau lingkungan
tempat tinggalnya.
11. Manajemen lingkungan
Manajemen lingkungan merupakan aspek-aspek dari keseluruhan
fungsi manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan
membawa pada implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam
ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen
Lingkungan merupakan suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan
ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur,
mengelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan secara efektif,
dan oleh karenanya risiko-risiko lingkungan. Manajemen lingkungan
selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam kondisi terpecah-
pecah dan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah dengan daerah
lain, dan secara internasional berbeda penerapannya antara negara satu
dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara
34
sistematis, prosedural, dan dapat diulang disebut dengan sistem
manajemen lingkungan (EMS).
Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996), sistem manajemen
lingkungan (EMS) adalah 'that part of the overall management system
which includes organizational structure planning, activities,
responsibilities, practices, procedures, processes, and resources for
developing, implementing, achieving, reviewing, and maintaining the
environmental policy'. Jadi disimpulkan bahwa menurut ISO 14001, EMS
adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang berfungsi
menjaga dan mencapai sasaran kebijakan lingkungan. Sehingga EMS
memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan dan
merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan yang lebih luas.
Berdasarkan cakupannya, terdapat pendapat yang membagi manajemen
lingkungan dalam 2 macam yaitu:
lingkungan internal yaitu di dalam lingkungan pabrik / lokasi fasilitas
produksi. Adalah termasuk didalamnya kondisi lingkungan kerja, dampak
yang diterima oleh karyawan dalam lingkungan kerjanya, fasilitas
kesehatan, APD, asuransi pegawai, dll.
lingkungan eksternal yaitu lingkungan di luar lokasi pabrik / fasilitas
produksi. Yaitu segala hal yang dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan disekitarnya, termasuk masyarakat di sekitar lokasi pabrik,
dan pihak yang mewakilinya (Pemerintah, pelanggan, investor/pemilik).
Aktivitas yang terkait yaitu komunikasi dan hubungan dengan masyarakat,
usaha-usaha penanganan pembuangan limbah ke saluran umum,
35
perhatian pada keseimbangan ekologis dan ekosistem di sekitar pabrik,
dll.
Yang dimaksud dengan lingkungan pada tulisan ini ialah yang
dicakup dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001, yaitu yang
berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal. Elemen pokok
manajemen lingkungan sesuai dengan definisi di atas terkait
dengan aspek lingkungan dan dampak lingkungan.
B. Penelitian Terdahulu
Dalam Hal Ini Penelitian Terdahulu Ini Dapat Dilihat Pada Tabel 2.1 Di
Bawah Ini.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Fransiska Tanuwijaya, 2016
Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengelolaan
Sampah Di Bank Sampah
Pitoe Jambangan Kota
Surabaya
Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengelolaan
Sampah Di Bank Sampah
Pitoe Jambangan Kota
Surabaya Partisipasi
Masyarakat Dalam
Kegiatan Pengelolaan
Sampah Di Bank Sampah
Pitoe Jambangan
Berdasarkan Hasil
Penelitian Yang Dilakukan
Oleh Peneliti Diketahui
Bahwa Masyarakat Tidak
36
Dilibatkan Dalam Proses
Evaluasi Di Bank Sampah
Pitoe Jambangan. Proses
Evaluasi Kegiatan
Pengelolaan Sampah Di
Bank Sampah Pitoe
Jambangan Dilakukan
Dengan Dua Cara.
Pertama, Dilakukan
Dalam Rapat Internal
Pengurus Bank Sampah
Pitoe Jambangan Untuk
Kemudian Hasilnya
Disampaikan Kepada
Masyarakat Atau Pilihan
Yang Kedua Adalah
Dengan Menampung
Seluruh Usulan Dan
Masukan Yang
Disampaikan Oleh
Masyarakat Untuk
Kemudian Dibawa Dalam
Rapat Internal Pengurus
Bank Sampah Pitoe
Jambangan. Namun,
Bukan Berarti Usul Dan
Masukan Yang
Disampaikan Oleh
Masyarakat Ini Dapat
Langsung Disetujui Dan
Dilaksanakan Oleh
Pengurus Bank Sampah
Pitoe Jambangan. Hal Ini
37
Bergantung Pada Apakah
Pengurus Sanggup Untuk
Melaksanakan Usul Dan
Masukan Yang Diberikan
Tersebut. Proses Evaluasi
Dilakukan Secara Rutin
Minimal Satu Kali Dalam
Setahun. Laporan
Keuangan Bank Sampah
Pitoe Jambangan Dalam
Satu Tahun Menjadi
Bentuk Evaluasi Yang
Dilakukan Oleh Pengurus
Bank Sampah Pitoe
Jambangan. Secara
Terbuka Pengurus
Memberikan Lembaran
Fotocopy Laporan
Keuangan Selama Satu
Tahun Kepada
Masyarakat.
2 Erni Elviza, Yoskar Fauzi, Muhammad R, Sutomo, 2017
Partisipasi Masyarakat
Dalam Program Bank
Sampah “Pendowo
Berseri” Desa Tritih Wetan
Kecamatan Jeruklegi
Kabupaten Cilacap
Hasil Penelitian
Menunjukkan Bahwa
Sebagian Besar Tingkat
Partisipasi Berdasarkan
Tahapan Menikmati Hasil
Memiliki Kategori Tinggi
Sebanyak 52 Anggota
Nasabah (83,9%) Dan
Kategori Sedang
Sebanyak 10 Anggota
Nasabah (16,1%). Hal Ini
Disimpulkan Bahwa
38
Tahapan Menikmati Hasil
Dalam Tingkat Partisipasi
Masyarakat Tinggi Atau
Sudah Baik, Disebabkan
Karena Tingginya
Keterlibatan Masyarakat
Dalam Pelaksanaan
Program Bank Sampah
Pendowo Berseri Di Desa
Tritih Wetan Jeruklegi.
3 Dona Amelia, Juarsa Badri, 2017
Partisipasi Masyarakat
Pada Pengelolaan Sampah
Dengan Konsep 3r Di Kota
Bukittinggi
Hasil Penelitian Ini
Memperlihatkan Tingginya
Keinginan Masyarakat
Kota Bukittinggi Untuk
Berpartisipasi Pada Bukit
tinggi Program 3r. Sumber
Informasi Dari Kegiatan 3r
Juga Beragam Dimana
Hasil Penelitian
Memperlihatkan Bahwa
Sebagian Besar
Responden Memperoleh
Informasi Tentang 3r Dari
Sosial Media Dan
Penyuluhan. Terdapat
Beberapa Alasan
Masyarakat Belum
Berpartisipasi Dalam
Kegiatan 3r Diantaranya
Yang Paling Menonjol
Adalah Belum Tahu Cara
Melakukan 3r Dan Belum
Tahu Manfaat Dari
39
Program 3r. Ketersediaan
Sarana Pendukung 3r
Juga Masih Terbatas
Dimana Responden
Sebesar 86% Menyatakan
Sarana Pendukung
Kegiatan 3r Masih Belum
Mencukupi. Agar Program
3r Berhasil Dijalankan
Dengan Baik Diperlukan
Kecukupan Sarana
Pendukung, Penegakan
Aturan Serta Kampanye
Yang Intensif Untuk
Keberlanjutan Program 3r.
4. Stefanus T. Tanod, 2014
Partisipasi Masyarakat
Kecamatan Madidir
Terhadap Program
Pengelolaan Sampah Kota
Bitung
Hasil Penelitian Didapat
Bahwa 81 Persen
Responden Merupakan
Warga Asli Bitung, 16
Persen Merupakan
Penduduk Sangihe
Talaud, 2 Persen
Penduduk Asal Jawa, Dan
1 Persen Berasal Dari
Kotamobagu. Responden
Yang Merupakan Warga
Asli Bitung Cenderung
Akan Lebih Menjaga
Kebersihan
Lingkungannya, Dari pada
Warga Yang Merupakan
Pendatang Di Kota Bitung.
Hal Ini Dikarenakan Rasa
40
Memiliki Yang Besar Akan
Tanah Kelahiran Akan
Memunculkan Rasa
Peduli Yang Besar Akan
Kemajuan Daerahnya
Sendiri. Dalam Hal Ini,
Program Pengelolaan
Sampah Yang Dijalankan.
5. Khasbullah Afif : 2016
“Pemberdayaan
Perempuan
Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga
Melalui 3r (Reuse, Reduce,
Recycle) Sampah Plastik
Di Desa Mojorejo, Kota
Batu.
Hasil Penelitian Ini
Menunjukkan Bahwa,
Perempuan Yang
Melakukan Kegiatan
Pengolahan
Sampah Plastik Menjadi
Handycraft Melalui 3r
(Reuse, Reduce, Recycle)
Berperan Dalam
Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga.
Melihat Pada Konsep
Kesejahteraan Keluarga
Bkkbn (Badan
Kependudukan Keluarga
Berencana
Nasional) Subjek Yang
Diteliti Mengalami
Peningkatan
Kesejahteraan Dimana
Sebelumnya Keluarga
Tersebut Termasuk Di
Dalam Tingkat
Kesejahteraan Tahap
Keluarga Sejahtera Ii
41
Menjadi Tahap Keluarga
Sejahtera Iii, Hal Tersebut
Diukur Dari Terpenuhinya
Kebutuhan-Kebutuhan
Psikologis Yang Terdiri
Dari Delapan Indikator
Untuk Ditingkatkan Ke
Tingkat Iii Yang Terdiri
Dari Lima Indikator
Kebutuhan
Pengembangan. Dengan
Meningkatnya Tingkat
Kesejahteraan
Perempuan Di Dalam
Keluarga, Maka Keluarga
Dan Perempuan Tersebut
Akan Semakin Berdaya.
42
C. Kerangka konsep
Input proses output
Gambar 2.3
Kerangka Konsep
Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan
umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang
dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan menurut undang undang Republik Indonesia No. 21 tahun
2008 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit/bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat.
Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena
tidak digunakan lagi atau sesuatu yang sudah dianggap tidak berharga
atau tidak berguna lagi. Sedangkan pengertian sampah menurut world
health organization (WHO) ialah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Rozak,2014:16).
Bank sampah Merupakan suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan
sampah yang sudah dipilah akan diserahkan ke tempat pembuatan
Sampah rumah
tangga dan
tempat umum
Pengelolaan sampah
non organik
Melalui bank sampah
O
Kerajinan,
uang
43
kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah
dikelola menggunakan sistem seperti perbankan (Rozak,2014:17).
Anschutz (1996) sebagaimana dikutip Anih (2014:74) menyatakan
bahwa secara spesifik menyebutkan bahwa program pengelolaan
sampah berbasis masyarakat seringkali gagal karena rendahnya
partisipasi rumah tangga. Apabila pengelolaan sampah tidak dianggap
sebagai suatu kebutuhan, maka akan berimbas pada partisipasi dan
kesediaan membayar yang rendah. Sementara itu Koesrimardiyati (2011)
menyatakan bahwa kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat
dapat terus berlanjut apabila terjadi perubahan perilaku warga mengelola
sampahnya secara mandiri, dengan disertai pengorganisasian
masyarakat yang berpusat pada perempuan di tingkat komunitas, yang
salah satu unitnya adalah rukun warga (Anih,2014:74).
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
ini adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami suatu fenomena
tentang apa yang telah dialami oleh subjek penelitian: perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara dengan cara deskripsi dalam,
bentuk-kata dan bahasan dalam suatu konteks kasus yang alamiyah
dengan pemanfaatan sebagai metode alamiyah (Moleong,2004:6).
B. Fokus penelitian
Fokus penelitian bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek
penelitian yang diangkat manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak
terjebak pada banyaknya data yang diperoleh di lapangan. Penentuan
fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang
akan diperoleh dari situasi perekonomian dan sosial ini dimaksudkan
untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna
memilih mana data yang relevan dan mana data yang tidak relevan.
(Sugiyono 2017;207) pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih
didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan reliabilitas masalah
yang akan dipecahkan.
C. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan barrang lompo kecamatan
kepulauan sangkarrang. Sampai batas waktu yang ditentukan.
45
D. Sumber data
Menurut Lofland (Moleong,2006:189). Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Yang dimaksud kata-kata dan
tindakan disini yaitu kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data utama (primer). Sedangkan
sumber data lainnya bisa berupa sumber tertulis (sekunder), dan
dokumentasi seperti foto.
a. Data primer
Menurut Sugiyono (2012:136) dalam bukunya Metodologi Penelitian
menjelaskan sumber primer adalah sebagai berikut: Sumber primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data”. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara
menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung
dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Peneliti melakukan wawancara dengan informan untuk menggali
informasi mengenai pengelolaan sampah.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang
akan melengkapi data primer. Data tambahan yang dimaksud meliputi
dokumen atau arsip didapatkan dari berbagai sumber, foto pendukung
yang sudah ada, maupun foto yang dihasilkan sendiri, serta data yang
terkait dalam penelitian ini. Data tambahan dalam penelitian ini adalah
arsip pengelolaan sampah tahun 2018.
46
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang
lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan
tertentu.38 Jenis wawancara yang sudah digunakan adalah pembicaraan
informal yaitu pertanyaan yang diajukan bergantung pada pewawancara
itu sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan
pertanyaan kepada terwawancara.
Wawancara yang akan dilaksanakan adalah seputar tentan
proses berjalannya pengelolaan sampah dan proses awal tentang cara
menggerakan ataupun cara pembentukan mindset masyarakat yang
awalnya tidak mempedulikan sampah dan lingkungannya dan yang akan
diwawancarai adalah lurah setempat, pengurus pengelola sampah, dan
masyarakat.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan,
kebijakan,. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar
hidup, sketsa, dan lainnya.
47
c. Observasi
Pengamatan terlibat adalah pengamatan yang dilakukan sambil
sedikit banyak berperan-serta dalam kehidupan orang yang kita teliti,
ada pula strategi lapangan yang secara simultan memadukan analisis
dokumen, wawancara dengan responden dan informan, partisipasi dan
observasi langsung dan intropeksi.
F. Instrumen penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:1630 bahwa metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya, sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih
cermat,lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
G. Teknik analisis
Analisis data adalah proses mengorganisasikan data dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh peneliti cukup
banyak baik berupa catatan lapangan yang diperoleh dari bank sampah
syariah keluarga harapan baik berupa tulisan maupun lisan, tanggapan
peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan dan lain-lain. Sehingga
menjadi sebuah hasil temuan yang mudah dipahami. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan
menggunakan proses berpikir deduktif.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah pulau barrang lompo
Pulau Barrang Lompo adalah salah satu kelurahan di kecamatan
Sangkarrang, kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Luas
wilayah pulau Barrang Lompo yakni 19,23 Ha dengan jumlah penduduk
sebanyak 5384 jiwa yang terdiri dari 2646 laki-laki dan 2718 perempuan.
Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1324 KK dengan jumlah 4 RW / 21 RT.
Gambar 4.1
peta kelurahan barrang lompo
49
Pulau Barrang Lompo berada pada posisi 119˚19˚48” Bujur Timur dan
05˚02˚ 48” Lintang Selatan ini berbatasan dengan pulau Badi di sebelah
utara, Pulau Barrang Caddi di sebelah timur, Makassar di sebelah selatan,
dan pulau Parang Tambung di sebelah barat. Berjarak ±13 km dari kota
Makassar, dengan jarak tempuh ± 45 menit dengan menggunakan perahu
reguler. dan memiliki tingkat kesejahteraan penduduk lebih dari pulau-pulau
lainnya, mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.
Gambar 4.2
Citra Satelit Pulau Barrang Lompo
Pulau Barrang Lompo merupakan ibu kota Kecamatan kepulauan
sangkarrang yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik. Salah
satu sarana pendidikan yakni Marine Field Station Hasanuddin Universitas
Hasanuddin (UNHAS) di mana para peneliti dan mahasiswa-mahasiswi baik
dari Universitas Hasanuddin maupun dari berbagai kampus bisa datang
untuk melakukan praktik lapangan, observasi biota laut ataupun penelitian.
Pulau Barrang Lompo juga telah menjadi pusat kegiatan penelitian baik skala
nasional maupun internasional di Sulawesi Selatan, salah satu contohnya
yakni penelitian kerjasama antara Universitas Hasanuddin dengan the
50
University of California Davis dalam pengelolaan sampah laut yang didanai
oleh Research grant from the U.S. Agency for International Development
(Sur, dkk., 2018:4).
Fasilitas umum di pulau ini cukup maju dibandingkan pulau lainnya
antara lain, tersedia transportasi reguler dari Makassar dengan kapal,
biayanya Rp.10.000,- per orang sekali jalan, sanitasi yang cukup baik,
fasilitas pendidikan: satu Taman Kanak-Kanak (TK), dua Sekolah Dasar
(SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu Sekolah Menengah
Atas (SMA). Pulau ini dilengkapi dengan fasilitas kesehatan berupa, satu
puskesmas dan satu puskesmas pembantu dengan tenaga medis. Instalasi
listrik dengan 2 generator yang berkapasitas 360 KVA yang beroperasi pada
pukul 18.00 – 06.00 WITA. Jalan-jalan utama dibuat dari paving blok.
Fasilitas air yang baik dan memiliki 2 buah dermaga (tradisional dan semi
permanen), dan di pulau ini terdapat “marine field stasiun Universitas
Hasanuddin”.
Sumber air utama di pulau Barrang Lompo berasal dari sumur galian.
Pulau Barrang Lompo dikelilingi oleh perairan Selat Makassar serta memiliki
garis pantai sepanjang 7,20 Km dan berpotensi sebagai tempat
pembudidayaan ikan karena wilayah ini memiliki perairan yang tenang.
Penggunaan lahan di pulau ini hampir seluruhnya untuk keperluan
pemukiman penduduk, namun masih ada ruang terbuka hijau yang terletak di
bagian tengah pulau.
Pulau Barrang Lompo yang dipimpin oleh ibu Lurah Kurniati mempunyai
banyak program pengembangan yang terintegrasi dengan kecamatan
maupun pemerintah kota Makassar. Program-program yang langsung selama
penulis mengambil data yakni penataan lorong-lorong yang ada di pulau
51
Barrang Lompo, penanaman tanaman cabe , pengembangan masyarakat
melalui pelatihan kerajinan berbasis rumahan misalnya membuat kerajinan
bernilai ekonomis dari kulit kerang yang dijadikan sebagai cinderamata
seperti gantungan kunci dari kulit kerang, sampah bekas seperti botol plastik
yang dijadikan pot bunga Yang dapat menghasilkan uang sebagai
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
gambar 4.3
data jumlah penduduk kelurahan barrang lompo setiap tahunnya
seperti yang kita lihat di atas jumlah penduduk semakin tahun meningkat.
sampah merupakan masalah daratan yang terus meningkat karena pertumbuhan
penduduk dan menjadi perhatian utama pihak terkait. Pengelolaan sampah yang
dilakukan pemerintah berada di kota dan memiliki Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA). Hal ini tidak berlaku di pulau kecil karena keterbatasan sarana dan
prasarana. serta kurangnya pengawasan dan pengendalian oleh pihak terkait.
Padahal untuk pulau kecil, permasalahan yang ada lebih kompleks.
Pada pulau-pulau kecil terjadi pembuangan sampah dan penerimaan
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2016 2017 2018 2019 2020
laki-laki
perempuan
Column1
52
sampah secara langsung sepanjang tahun. Sampah yang diterima merupakan
sampah yang terbawa oleh arus maupun gelombang setiap hari. Hal ini
menyebabkan adanya sampah di daerah pantai di seluruh pantai yang ada di
dunia yang akan mempengaruhi ekosistem perairan. Kondisi pulau yang luas
lahannya tidak memungkinkan untuk pembangunan TPA membuat penduduk
pulau kecil menjadikan laut sebagai tempat sampah mereka.
Pulau Barrang Lompo adalah salah satu pulau kecil di Kecamatan Ujung
Tanah, Kotamadya Makassar, dan sekarang sudah menjadi kecamatan
kepulauan sangkarrang sejak tahun 2015 yang diresmikan oleh bapak walikota
makassar. Dan menjadi pulau besar di kecamatan kepulauan sangkarrang. Pada
prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan
sumbernya. Pengelolaan sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT
atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos dapat mengurangi volume
sampah yang diangkut ke TPA, tetapi dalam hal ini pulau tidak memiliki TPA,
sehingga perlu strategi pengelolaan sampah yang tepat bagi pulau kecil yang
berkelanjutan dan dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat khususnya
yang tinggal di pulau tersebut dan dapat dijadikan contoh bagi pulau-pulau kecil
lain yang memiliki masalah yang serupa.
2. Sejarah berdirinya bank sampah samaturu
Lingkungan yang bersih merupakan impian setiap manusia dimana dia
bisa mewujudkan impian hidupnya bersama keluarga dan masyarakat lain dalam
suatu irama yang nyaman dan ideal. Akan tetapi impian itu akan sangat sulit
terwujud jika masing-masing individu itu hanya mementingkan hidupnya tanpa
peduli dengan yang lainnya. Agar orang ingin hidup di lingkungan yang sehat tapi
kurang adanya upaya untuk mengubah perilaku untuk hidup sehat. Allah
53
menciptakan suatu penuh dengan keindahan dan kesucian, tapi manusia lalai
untuk menjaga karunia itu untuk tetap indah. Dengan alasan ekonomi dan
teknologi yang dangkal, semua berubah tanpa kendali. Kelurahan barrang lompo
dulunya merupakan suatu kawasan hijau yang asri, dengan berjalannya waktu
perlahan kawasan ini menjadi lingkungan yang penuh hunian dan padat. Karena
letaknya dikelilingi oleh laut, TPA yang dulunya belum ada maka banyak sampah
yang dibuang sembarangan bahkan di buang ke laut oleh penduduk kelurahan
barrang lompo, ditambah dengan perilaku penduduk yang juga suka membuang
sampah di lahan kosong di sekitar pemukiman.
Alhasil ada tumpukan sampah dimana-mana, dengan aktifnya bapak-
bapak melihat dengan kondisi sekitar banyak sampah, ketika hujan banyak
sampah yang terbawa air hujan, akhirnya bapak-bapak inisiatif ingin membuat
bank sampah dan ibu-ibu yang tergabung dalam gerakan PKK di sosialisasikan
hidup bersih dan sehat secara konkrit. Awalnya dengan gerakan minggu bersih.
Pengelolaan sampah hanya dengan dibakar, kemudian diikuti dengan
terbentuknya bank sampah di kelurahan barrang lompo yang dinamakan Asri
Indah akan tetapi belum ada struktur yang jelas belum adanya administrasi yang
jelas, awal dimulai pada 16 Januari 2018 setiap minggu ada gerakan minggu
bersih belum adanya pengelolaan sampah, hanya mengumpulkan sampah dan
dibakar, pada awal tahun 2019 maka dibentuklah bank sampah samaturu yang
ada di kelurahan barrang lompo yang tadinya ada dua yang satu tidak
difungsikan kembali hanya ada satu bank sampah agar fokus di satu tempat,
nama samaturu juga ada artinya yaitu “satu tujuan satu cerita bersama” akhirnya
di buatlah bank sampah yang terstruktur dan pengadministrasianya jelas dengan
melalui musyawarah bersama.
54
3. Visi Dan Misi Pengelolaan Bank Sampah Samaturu
a. Visi
”terwujudnya lingkungan yang bersih dan hijau, kualitas hidup
masyarakat yang baik, berbudaya hidup bersih, mandiri, dan sejahtera”
b. Misi
1. Memberdayakan masyarakat dalam kemandirian pengelolaan
sampah
2. Menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat
3. Menambah nilai guna dan ekonomi dari sampah
4. Tujuan dan manfaat berdirinya bank sampah samaturu
Berikut ini tujuan dan sasaran bank sampah samaturu:
a. Tujuan umum
Meningkatkan kecerdasan bangsa menuju masyarakat mandiri, berbudi
pekerti, dan ramah lingkungan.
b. Tujuan khusus
1. Menciptakan kehidupan berkualitas bagi lingkungan sekitar
menuju kehidupan yang lebih baik.
2. Mengedukasikan masyarakat sekitar agar merubah budaya
dan kebiasaan dalam membuang sampah.
3. Mengedukasikan dan pendampingan bagi masyarakat dalam
memilah-milah sampah sebagai sumber mata pencaharian.
4. Menciptakan masyarakat yang mandiri.
5. Menciptakan insan yang handal melalui keterampilan tepat
guna dan berhasils.
55
Manfaat Bank Sampah samaturu bagi masyarakat :
a. Sebagai kegiatan pengelolaan sampah yang
berkesinambungan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar
bank sampah samaturu, Kelurahan Barrang lompo,
Kecamatan kepulauan sangkarrang, Kota makassar.
b. Meningkatkan reputasi, Kelurahan Barrang lompo dalam
mengatasi sampah dan kesadaran kebersihan lingkungan.
5. Struktur kepengurusan
gambar 4.4
Struktur Kepengurusan Bank Sampah samaturu
Penasehat
Lurah Barrang Lompo
Pelindung
Camat Kepulauan Sangkarrang
Bendahara
H. Dahlan
Ketua
H.Manda
Sekretaris
Hj. Nurcaya
Pemasaran
Mardiana
Keterampilan
Hasna Senna
Hatija
Devisi Sampah Lain
& Humas
Rika Padalita
Devisi Sampah
Non Organik
Amiruddin
Devisi Sampah
Organik
Salma
56
6. Macam-macam kegiatan bank sampah
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus bank sampah
untuk edukasi masyarakat antara lain:
a. Sosialisasi dari pihak kelurahan atau dari Dinas Lingkungan
Hidup.
b. Pelatihan pemanfaatan sampah organik dengan biopori.
c. Pelatihan ketrampilan dengan bahan limbah.
d. Mengikuti berbagai pameran produk daur ulang.
e. Mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh
pemerintahan.
f. Menyelenggarakan pelatihan dengan mengundang narasumber
dengan tema lingkungan hidup.
g. Memberikan pelatihan kepada kader dari wilayah lain, LSM,
mahasiswa maupun Instansi yang bagaimana cara mendaur ulang
agar menjadi barang yang bermanfaat dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pulau barrang lompo.
h. Memproduksi jenis-jenis produk kerajinan daur ulang untuk
kemudian dijual kepada instansi atau bangsa asing yang
berkunjung ke kelurahan barrang lompo.
7. Ruang lingkup kegiatan bank sampah samaturu
Lingkungan kegiatan pendampingan pengelolaan Bank Sampah
samaturu diantaranya adalah :
57
a. Mengembangkan kelembagaan dan kegiatan yang ada.
b. Pelaksanan pendekatan dialog terhadap masyarakat.
c. Meningkatkan kompetensi pengelolaan sampah.
d. Merubah perilaku dalam memilah-milah sampah.
e. Mendorong terbentuknya pemasukan (income generating) dari
kegiatan pengolahan sampah.
f. Mendorong anak muda untuk menjadi penerus pengelolaan
sampah.
Selain masyarakat pulau barrang lompo yang melakukan
kegiatan ini, bank sampah juga membuka jaringan dengan
pemerintah desa guna melakukan langkah cinta dan kepedulian
terhadap lingkungan serta daur ulang.
B. Hasil penelitian
Dari hasil penelitian dengan metode wawancara kepada pengurus
Bank Sampah samaturu, bendahara bank sampah, angota bank
sampah, masyarakat sekitar Bank Sampah samaturu, Kelurahan
Barrang lompo, Kecamtan kepulauan sangkarrang, Kota makassar
1. Proses Pelaksanaan Pengelolaan Bank Sampah samaturu
untuk Kesejahteraan Masyarakat
Sesuai dengan hasil observasi dan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti kepada pengurus Bank Sampah samaturu,
beberapa pengurus atau anggota program Bank Sampah samaturu,
58
bahkan penulis merasakan turut merasakan kebersihan lingkungan,
masyarakat dan ibu-ibu rumah tangga yang turut merasakan
kebersihan akan lingkungannya maka dapat di analisis pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat melalui program bank sampah
yang berfungsi mengembangkan potensi dan kemampuan para ibu-
ibu dan bapak-bapak yang melakukan pendauran ulang sampah,
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan serta mengembangkan sikap agar tumbuh kembang
secara wajar dan siap mandiri untuk memperoleh masa depan yang
cerah, berguna bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
Bahkan kegiatan daur ulang sampah organik dan anorganik ini
menjadi salah satu menjadi eksistensi baik dari Kota makassar. Dan
masyarakat pulau barrang lompo juga mendapat kunjungan dari
instansi lain: seperti Universitas hasanuddin, dan Dinas Lingkungan
Hidup. Beberapa dari kelurahan lain juga melakukan studi banding
untuk melihat bagaimana cara mengelola bank sampah. Bank
Sampah samaturu, merupakan salah satu program di bawah
naungan ibu-ibu yang bergerak dalam bidang Kesejahteraan
masyarakat dalam menambahkan dan meningkatkan ekonomi
keluarga dan lingkungan.
Dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, tidak langsung
terbentuk atau terjadi secara langsung maupun tiba-tiba. Dalam hal
ini peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan dari perencanaan
dan pelaksanaan, dan melalui beberapa proses, yaitu:
59
1. Tahap assessment 2.
2. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan
3. Tahap pelaksanaan (implementasi) pengelolaan atau
kegiatan
4. Tahap evaluasi.
Secara umum, dalam upaya mengembangkan masyarakat di
tingkat lokal, baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah,
biasanya dibantu oleh kader (indigenous worker). Kader diharapkan
dapat menggantikan peranan tugas pembangunan desa dalam
melanjutkan kegiatan-kegiatan pembangunan desa. Kader adalah
orang-orang yang berasal dari masyarakat setempat yang dengan
sukarela bersedia ikut serta dalam pelaksanaan berbagai kegiatan
dalam pembangunan desa. Seperti contoh yang dilakukan dalam
kegiatan oleh masyarakat yaitu bank sampah dalam naungan PKK,
yang tadinya hanya diurus oleh masyarakat setempat, akhirnya dari
pengurus PKK juga ada yang menjadi pengurus bank sampah, PKK
juga mempunyai program pendampingan pengelolaan sampah yang
mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
program bank sampah masyarakat diberi ruang untuk
menjadikan dan menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas baik
dalam kehidupannya maupun dalam lingkungan pada umumnya.
Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan dalam
pelaksanaan pengelolaan bank sampah.
a. Tahap assesment
60
Proses assessment yang dilakukan disini dilakukan dengan
mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan, felt needs)
dan juga sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat. Mengingat
latar belakang masalah bank sampah samaturu dimana yang
dahulunya lingkungan ini permasalahan utamanya adalah
sampah, banyaknya orang yang membuang sampah
sembarangan yang menimbulkan sampah berserakan dimana-
mana.
b. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan
Pada tahap ini secara partisipatif mencoba melibatkan warga
untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan
bagaimana cara mengatasinya. Dan melibatkan masyarakat
secara partisipatif menangani masalah yang mereka hadapi.
Dalam penanganannya melalui strategi perencanaan, kader-kader
mengajak warga untuk kebersihan lingkungannya, yaitu:
1) Kepemimpinan, strategi dalam memimpin bank sampah ini
dengan membangun kesadaran setiap kader-kadernya
anggotanya. Berawal dengan disosialisasikan rencana
program ketika ada pengumpulan kegiatan atau kader-kader.
Baru mengajak masyarakatnya.
2) Setelah tumbuh kesadaran itu maka yang terjadi ialah
kekompakan dalam bekerja sama. Kompak atau yang kita
sebut dengan solid ini adalah sebuah bentuk kepemimpinan
yang di bangun oleh bapak Darno dalam memimpin para
anggotanya.
61
3) Jika sudah kompak maka yang tumbuh kemudian ialah
hubungan yang harmonis, disebut sebagai hubungan
silaturahmi yang baik dan produktif.
4) Berdialog dengan masyarakat dalam memecahkan setiap
persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Sehingga
dengan demikian bisa ditemukan akar dari masalahnya dan
dengan mudah mencari solusinya.
c. Tahap pelaksanaan implementasi pengelolaan atau kegiatan
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang
paling krusial (penting) dalam proses pengembangan, untuk
kesejahteraan masyarakat, dari sinilah terbentuknya Bank
Sampah samaturu, yang dilakukan oleh warga sekitar, dan
sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik, dapat melenceng
dalam pelaksanaan di lapangan. Namun karena ketua pelaksana
bank sampah sangat empati sekali dengan lingkungan, maka bank
sampah itu berjalan dengan baik akan tetapi dengan adanya
covid, sekarang pelaksanaan ya diberhentikan sementara karena
sesuai protokol dari pemerintah. Adapun tahap pelaksanaan yang
dilakukan oleh Bank Sampah samaturu:
Kegiatan pertama yaitu pada tanggal 16 Januari 2019, disini
masyarakat membuka rumah sampah terlebih dahulu, karena
sampah-sampahnya malah makin bertambah dan itu dilakukan di
rumah bendahara pelaksana bank sampah yaitu bapak h. dahlan,
dan kurangnya efektif maka dari sana terbuka ide untuk membuka
bank sampah, dimana pelaksana bank sampah bekerja sama
62
dengan pengepul dan pendampingan masyarakatnya melalui
kader-kader bank sampah untuk menjalankan lagi apa yang akan
dicapai, yaitu kebersihan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakatnya. Tujuan dilakukannya sosialisasi untuk lebih
terbuka lagi masyarakatnya dalam menangani masalah sampah.
Adapun tahapan pelaksanaan bank sampah ini yang dilakukan
oleh masyarakat sebagai berikut:
1) Pelaksanaan kerja bakti Pelaksanaan kerja bakti ini
adalah sebelum melakukan pelaksanaan dalam
penimbangan yang dilakukan oleh masyarakat. Kerja
bakti ini dilakukan oleh warga kelurahan barrang lompo
guna untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan dan
menjaga tata kenyamanan di desa tersebut. Menurut
penulis, kerja bakti disini sudah cukup efektif karena
dimana warga melakukan kerja bakti membersihkan
wilayah kelurahan barrang lompo, dan bergotong royong
membersihkan kebun yang banyak sampahnya walaupun
bukan kebun sendiri. Setelah adanya kerja bakti sebelum
penimbangan disana juga diadakanpenyumbangan
bergulir untuk kebutuhan masyarakat, seperti membelikan
super pel, membeli makanan untuk warga setelah
membersihkan lingkungan, deterjen, dan lain- lain.
2) Pelaksanaan Penimbangan Pelaksanaan kegiatan bank
sampah ini yang dilakukan oleh warga barrang lompo
ialah setiap minggu, yaitu minggu yang dilakukan pukul
jam 08.00-10.00, lokasinya di depan rumah bendahara
63
Bank sampah. Jumlah anggota yang mengikuti bank
sampah sampai saat ini sudah mencapai 50 orang.
Tabel 4.1
Daftar harga Limbah Sampah di Bank Sampah samaturu
Kode Jenis Harga /Kg
1 Besi Rp. 2.500
2 Aluminium Rp. 7.000
3 Kertas Rp. 1.200
4 Botol Plastik Rp. 2.000
5 Plastik Campuran Rp. 1000
3) Tahap pengelolaan bank sampah
Gambar 4.5
Pengelolaan Bank Sampah dalam Administrasi
Sampah warga
wwaWarga
Buku akhir saldo bank sampah
Bank sampah
Sampah
Buku besar Buku tabungan
per individu
64
Gambar 4.6
Pengelolaan bank sampah samaturu dalam sampah non-organik
d. Tahap evaluasi
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari ketua pelaksana bank
sampah, kader-kader masyarakat dan warga terhadap program
yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya
dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga
diharapkan akan terbentuk suatu sistem komunitas untuk
melakukan pengawasan secara internal.
2. Dampak pengelolaan bank sampah terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat
a. Dampak Kesejahteraan dari Pelatihan Kerajinan Limbah
Bungkus Plastik
Pelatihan kerajinan bungkus kopi memberikan motivasi
untuk memanfaatkan sampah rumah tangga yang berbasis
sampah yang terbuat dari plastik serta bisa bermanfaat dan
Sampah non
organik
Sampah di
pilah,pisahkan
plastik,besi,dan
kertas
Sampah
langsung di jual
ke pengepul
sampah
Timbang sesuai
dengan kriteria
Kumpulkan
sesuai kriteria
65
menjadi karya atau kerajinan.
Tujuan dari pelatihan kerajinan limbah sampah kelurahan
barrang lompo,sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat barrang
lompo, tentang proses pembuatan kerajinan plastik.
2. Agar masyarakat kelurahan barrang lompo setelah pelatihan
ini melakukan pemilahan sampah di rumah.
Adapun peserta yang terlibat dalam melakukan pelatihan
kerajinan plastik adalah semua masyarakat kelurahan barrang
lompo dalam kegiatan ini diadakan di rumah masing-masing.
b. Dampak Kesejahteraan dari Pengelolaan Bank Sampah samaturu
Adapun dari program ini adanya memilah sampah yang ada
di kelurahan barrang lompo. Berdasarkan penelitian peneliti
dengan adanya bank sampah ini masyarakat yang mengumpulkan
sampahnya setiap minggu, awalnya di timbang terlebih dahulu, di
jual ke pengepul dan pemasukan buku tabungannya masing-
masing dari pemilahan sampah ini walau tidak besar.
3. Fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan bank sampah
samaturu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Bantaeng, pada kegiatan program kerja Kantor Pertanahan
telah menerapkan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
dimana kegiatan pelaksanaannya terdiri dari penerapan perencanaan,
66
pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, dan penilaian.
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) adalah sebuah fungsi manajemen yang
meliputi pendefinisian sasaran. Penetapan strategi untuk mencapai
sasaran dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelolah aktifitas-
aktifitas. pengelolaan Bank sampah di kelurahan barrang lompo dengan
seluruh kegiatannya telah direncanakan dengan baik dan seksama.
Hal ini dikatakan juga oleh selaku ketua pelaksana bank sampah
di kelurahan barrang lompo dalam hasil wawancara yang mengatakan
bahwa:
“ pengelolaan bank sampah di kelurahan barrang lompo telah
menerapkan fungsi manajemen dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sumber daya manusia dalam hal ini pada selaku ketua bank
sampah samaturu, kami telah melakukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan kegiatan kami, dengan membuat dokumen-
dokumen dalam perencanaan dari seluruh kegiatan atau aktivitas yang
akan dilakukan.”
Dan Hal serupa juga dikatakan oleh ibu lurah dan Pelaporan
dalam hasil wawancara yang mengatakan bahwa:
“Dalam penerapan fungsi manajemen yang dilakukan oleh
pengelolaan bank sampah samaturu di kelurahan barrang lompo dan
perencanaan evaluasi dan pelaporan melakukan rapat kerja sebelum
mengevaluasi dan melaporkan kegiatan yang telah dilakukan oleh
pengelola bank sampah samaturu”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya
perencanaan telah dilakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana visi
dan misi dari pengelolaan bank sampah samaturu Hal tersebut sesuai
dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.
67
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) adalah menentukan apa yang
harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang
mengerjakannya. Jika dalam proses pengorganisasian dapat
dilaksanakan dengan baik, maka dalam proses pelaksanaan
terhadap pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien dan hasil
kerja yang akan diperoleh menjadi optimal.
Dari hasil wawancara oleh Peneliti yang menanyakan
tentang bagaimana bentuk susunan organisasi pengelolaan bank
sampah samaturu?
Dijawab oleh ketua pelaksana bank sampah samaturu
“Susunan struktur organisasi pada bank sampah samaturu terdiri
dari, pelindung yaitu memberikan dorongan, saran-saran dan
bantuan moril maupun material. Penasehat yaitu memberikan
arahan kebijakan, masukan, nasehat dan pertimbangan-
pertimbangan dalam suatu ide atau program dalam pengembangan
serta kemampuan apresiasi dalam usaha-usaha pengembangan
visi dan misi bank sampah samaturu.ketua bank sampah samaturu
memimpin dan mengendalikan kegiatan para anggota penguru
dalam melaksanakan tugasnya. Sekretaris membantu ketua dalam
melaksanakan rencana program dan kegiatan serta memonitoring
perencanaan serta evaluasi dan pelaporan. Bendahara
mempertanggungjawabkan keuangan.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya
Pengorganisasian (Organizing) Jika suatu organisasi telah memiliki
struktur yang sangat jelas dan tepat, pada pelaksanaan pekerjaan
akan jelas sesuai tugasnya masing-masing.
c. Penggerakan (Motivating)
Penggerakan (Motivating) dapat didefinisikan sebagai
68
keseluruhan proses pemberian dorongan bekerja kepada para
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Dan Hal serupa juga dikatakan oleh seksi penasehat bank
sampah samaturu dalam hasil wawancara yang mengatakan
bahwa:
“Dalam hal tersebut pemberian motivasi terhadap pengelolaan bank
sampah samaturu yang telah cukup baik. Ketua bank sampah
samaturu mengarahkan anggota untuk giat dalam bekerja dan
dengan senang hati akan menuruti keinginan terhadap ketua ,
dikarenakan anggota yang memiliki kepentingan dalam hasil
kerjanya. Jika kinerjanya lebih baik, maka terhadap penerimaan
yang diperoleh pun juga akan lebih tinggi”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat
diketahui bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya
Penggerakan (Motivating) telah dilakukan sesuai dengan prosedur
sebagaimana visi dan misi bank sampah samaturu. Hal tersebut
sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (Controlling) adalah Pengawasan dalam seluruh
aktivitas akan suatu instansi mampu membuat hasil kerja yang akan
diperoleh oleh banyak pegawai pun akan lebih optimal.
Hal ini dikatakan juga oleh selaku pelindung dari pengelolaan
bank sampah samaturu dalam hasil wawancara yang mengatakan
bahwa:
“Tidak mudah untuk melakukan pengawasan kepada seluruh
anggota pengelola bank sampah samaturu, tapi dalam hal
controlling langkah yang dapat saya lakukan yaitu dengan cara
mengawasi kinerja dari setiap anggota dari hasil laporan, dan saya
juga menanamkan kesadaran akan tugas dan tanggung jawab
anggota berdasarkan job description masing-masing yang wajib
69
dikerjakan, sehingga visi dan misi pengelolaan bank sampah
samaturu dapat tercapai dengan optimal.”
Dan Hal serupa juga dilakukan oleh ketua pelaksana
pengelolaan bank sampah samaturu dalam hasil wawancara yang
mengatakan bahwa:
“Dalam pelaksanaan pengawasan peran seorang pemimpin harus
senantiasa memantau semua kegiatan yang dilakukan oleh
anggotanya, apakah sudah sesuai dengan program yang ditetapkan
atau tidak. Maka pengawasan yang dilakukan pimpinan terhadap
anggotanya harus bisa menunjukkan tingkat kedisiplinan yang baik
terhadap atasannya.
e. Penilaian (Evaluating)
Evaluating merupakan fungsi dalam memberikan suatu
penilaian terhadap kegiatan serta dalam menilai sejauh mana usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Hal ini dikatakan juga
oleh selaku penasehat pengelolaan bank sampah samaturu dalam
hasil wawancara yang mengatakan bahwa:
1. Tentang Kedisiplinan waktu
a) Apakah anggota selalu datang tepat pada waktunya saat
bekerja
b) Apakah semua pekerjaan selesai dengan dan sesuai
pada waktunya
2. Tentang Attitude dan Komitmen
a) Apakah bersikap baik dengan atasan atau rekan kerja di
lapangan.
b) Bagaimana cara anggota berkoordinasi dengan semua
elemen di lapangan baik kepada atasan maupun rekan
tim.
70
4. Faktor penghambat dan pendukung dalam penelitian
Dalam pembahasan Bank Sampah samaturu tidak lepas dari
beberapa faktor penghambat dan pendukung antara lain sebagai
berikut:
a. Faktor pendukung
1) Peranan dari pemerintah. Sebagai pemerintah Kota makassar,
memiliki tanggung jawab dalam penyediaan prasarana dan
sarana dalam pengelolaan sampah.
2) Peranan dari masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat baik
terhadap adanya pengelolaan bank sampah
3) Peranan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak
Kelurahan Barrang lompo yang senantiasa memberikan arahan
dalam proses penelitian di daerah barrang lompo.
b. Faktor penghambat
1) Kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah samaturu seperti
sosialisasi, pelatihan operasional pengelolaan sampah sangat
membutuhkan dukungan anggaran baik dari pemerintah daerah
maupun kota.
2) Dengan adanya pandemi Covid-19 ini dalam penelitian proses
pengumpulan data, observasi, wawancara dan pengambilan
dokumentasi sangatlah terbatas.
71
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan bank sampah terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat di kelurahan barrang lompo
kecamatan kepulauan sangkarrang sebagai berikut:
Menurut hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti
bahwasanya pengelolaan bank sampah terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat di kelurahan barrang lompo kecamatan
kepulauan sangkarrang, agar tujuan dari visi misi dari pengelolaan bank
sampah samaturu dapat tercapai. Sebagaimana yang dikatakan informan
selaku pengelola bank sampah samaturu:
“pengelolaan bank sampah di pulau barrang lompo telah menerapkan
fungsi-fungsi manajemen dalam hal ini pada sistem pengelolaan bank
sampah samaturu, kami telah melakukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan kegiatan kami, agar dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam mengelolah sampah dengan baik yang
dapat menghasilkan nilai ekonomis dan bermanfaat dengan membuat
dokumen-dokumen dalam perencanaan dari seluruh kegiatan atau aktivitas
yang akan dilakukan.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas dapat diketahui
bahwa penerapan fungsi manajemen terkhususnya perencanaan telah
dilakukan sesuai dengan prosedur sebagaimana visi dan misi dari
pengelolaan bank sampah samaturu di kelurahan barrang lompo. Hal
tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti selama di lapangan.
Selanjutnya Dari hasil wawancara oleh Peneliti yang menanyakan tentang
bagaimana bentuk susunan organisasi dan tugas masing-masing
pengelolaan bank sampah samaturu di kelurahan barrang lompo?
Sebagaimana yang dikatakan oleh informan selaku ketua pengelolaan bank
sampah samaturu di kelurahan barrang lompo mengatakan bahwa:
“Susunan struktur organisasi pada bank sampah samaturu terdiri dari,
72
pelindung yaitu memberikan dorongan, saran-saran dan bantuan moril
maupun material. Penasehat yaitu memberikan arahan kebijakan, masukan,
nasehat dan pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide atau program
dalam pengembangan serta kemampuan apresiasi dalam usaha-usaha
pengembangan visi dan misi bank sampah samaturu.ketua bank sampah
samaturu memimpin dan mengendalikan kegiatan para anggota penguru
dalam melaksanakan tugasnya. Sekretaris membantu ketua dalam
melaksanakan rencana program dan kegiatan serta memonitoring
perencanaan serta evaluasi dan pelaporan. Bendahara
mempertanggungjawabkan keuangan.”
Penelitian ini Menunjukkan Bahwa Dalam Praktik Pengelolaan Sampah
Pada Bank Sampah Samaturu Untuk Kesejahteraan Masyarakat Di Pulau
Barrang Lompo Tidak Terlalu Signifikan Dalam Meningkatkan Perekonomian.
Akan Tetapi Ada Manfaat Yang Dirasakan Masyarakat Dari Adanya
Pengelolaan Sampah Tersebut Lingkungan Mereka Lebih Terlihat Bersih Dan
Rapi, Warga Lebih Berserah Diri Atas Sampah-Sampah Yang Ada Di
Sekeliling Mereka. Praktik Pengelolaan Sampah Yang Dilakukan Bank
Sampah Samaturu Dengan Melibatkan Potensi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Dan Menjalankan Program Bank Sampah. Selain
Bertujuan Untuk Membantu Perekonomian Masyarakat, Adanya Bank
Sampah Ini Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Dan Menciptakan
Lingkungan Yang Bersih. Kesejahteraan Masyarakat Di Pulau Barrang
Lompo, Kelurahan Barrang Lompo Cukup Baik Dari Hasil Pengelolaan
Sampah Dan Dari Hasil Kunjungan Dari Pemerintah Kota, dan (DLH)
Dengan hasil peneltian fransiska tanuwijaya, 2016 dengan
judul ”partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di bank sampah
pitoe jembang kota surabaya.” dengan hasil penelitian bahwa masyarakat
dalam mengelolah sampah di bank sampah pitoe jombang kota surabaya
bahwa masyarakat tidak di libatkan dalam proses evaluasi di bank sampah.
73
Keterkaitannya adalah sampah masyarakat sama-sama di olah di bank
sampah dan yang membedakan adalah Penelitian Yang Dilakukan Oleh
fransiska Diketahui Bahwa Masyarakat Tidak Dilibatkan Dalam Proses
Evaluasi Di Bank Sampah hanya menampung usulan dan masukan dan
itupun masukan yang masyrakat sampaikan belum tentu di setujui oleh
pengurus pitoe jambang. sedangkan penelitian saya masyarakat sangat
antusias dan bekerja sama dengan pengurus bank sampah. Penelitian erni
elviza,yoskar fauzi,muhammad R, sutomo, 2017 dengan judul “partisipasi
masyarakat dalam program bank sampah Pendowo Berseri Desa Tritih
Wetan Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap.” Keterkaitanya adalah
sama-sama melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program bank
sampah. dan yang membedakan adalah penulis penelitian fokus pada tingkat
partisipasi masyarakat.
Penelitian Dona Amelia, Juarsa Badri, 2017 yang berjudul “Partisipasi
Masyarakat Pada Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3r Di Kota
Bukittinggi.” Keterkaitannya adalah sama-sama mengelolah sampah dengan
konsep 3R. Penelitian Stefanus T. Tanod, 2014 yang berjudul “Partisipasi
Masyarakat Kecamatan Madidir Terhadap Program Pengelolaan Sampah
Kota Bitung.” Keterkaitanya adalah untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam mengelolah sampahnya. Penelitian Khasbullah Afif : 2016
yang berjudul “Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga Melalui 3r (Reuse, Reduce, Recycle) Sampah
Plastik Di Desa Mojorejo, Kota Batu. Keterkaitanya ialah dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan konsep 3R. Dan yang membedakan
adalah hanya membahas pemberdayyan perempuan bukan pengelolaan
bank sampah tapi sudah terkait dengan penelitian yang saya teliti.
74
Dari ke 5 (lima) penelitian terdahulu di atas bahwa penelitian saya
berkaitan dengan ke 5 (lima) nya. Yaitu dengan sama-sama mengelolah
sampah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hanya saja beda-
beda konsepnya.tapi tujuannya sama yaitu mengelolah sampah untuk
kesejahteraan masyarakat.
75
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka
dapat penulis simpulkan mengenai hasil penelitian yang dilakukan di pulau
barrang lompo Kelurahan barrang lompo, Kecamatan kepulauan sangkarrang,
Kota makassar.
A. Kesimpulan
Tujuan dilibatkannya masyarakat dalam kegiatan pengelolaan bank
sampah untuk kesejahteraan masyarakat adalah agar mereka mampu
menghadapi dalam permasalahan sampah dengan mandiri dan mampu
mengajarkannya kepada generasi penerusnya, dan serta dapat
meningkatkan kehidupan sosial mereka. Kehidupan sosial mereka
dalam berpartisipasi untuk masyarakat dan menjaga lingkungan.
Tentu saja kegiatan ini tidak akan berhasil dengan sempurna jika
tidak adanya intervensi dari pihak eksternal yaitu semangat atau
dorongan dari masyarakatnya yang tergabung dalam suatu komunitas
tertentu. Dan hubungan antara masyarakat dengan bank sampah ialah
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik dari segi
kepuasan batiniyah dan lahiriyah (peningkatan pendapatan). Yaitu dari
yang belum sejahtera menjadi sejahtera.
1. Pengelolaan Bank Sampah samaturu pulau barrang lompo,
Kelurahan Barrang lompo, Kecamatan kepulauan sangkarrang,
Kota makassar. Dalam teknis pelaksanaannya dan pengelolaanya
ada beberapa tahapan yaitu: tahap assessment, tahap perencanaan
alternatif program atau kegiatan, tahap pelaksanaan (implementasi)
76
2. pengelolaan dan tahap evaluasi, dimana setiap kegiatan
pelaksanaan tahap tersebut selalu melibatkan masyarakat.
Hasil dari pengelolaan Bank sampah untuk kesejahteraan
masyarakat pulau barrang lompo, Kelurahan Barrang lompo,
Kecamatan kepulauan sangkarrang, Kota makassar, dapat
dikatakan tidak terlalu signifikan, tetapi, walaupun hasil yang
didapatkan masyarakat masih relatif kecil, masyarakat sudah
merasa terbantu dengan adanya bank sampah samaturu di pulau
barrang lompo, Kelurahan Barrang lompo, Contohnya lingkungan
menjadi sehat dan bersih, masyarakat mendapatkan ilmu tentang
lingkungan, dan masyarakat dapat menabung menggunakan
sampah.
3. Pengelolaan Bank Sampah samaturu merupakan bank sampah
dikelola dengan baik dan dapat didaur ulang menjadi barang yang
berguna dan tidak ada yang sia-sia. Dan Bank Sampah samaturu
menerima barang-barang yang memiliki manfaat dan bisa
menghasilkan nilai ekonomis sehingga dari pengelolaan dan
program bank sampah dapat dinikmati masyarakat sekitar pulau
barrang lompo. Bahwa pengelolaan Bank Sampah samaturu sudah
sesuai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena
dalam sistem pengelolaan sampah mengutamakan aspek
lingkungan hidup dan menjaga lingkungan hidup.
4. Pengelolaan bank sampah samaturu menerapkan fungsi-fungsi
manajemen agar dapat berjalan sesuai yang telah diterapkan dan
dapat mengatur jalannya kegiatan agar berjalan dengan baik dan
77
sesuai fungsinya. Dengan adanya fungsi manajemen dalam
kegiatan bank sampah ini diharapkan semua dapat berjalan
dengan teratur untuk mencapai tujuan bersama.
B. Saran
1. Untuk masyarakat agar senantiasa berperan serta mendukung
setiap kegiatan yang bersangkutan dengan lingkungan terutama
masalah sampah. Karena sampah yang kita hasilkan saat ini akan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan generasi kita selanjutnya.
2. Pemerintah setempat harus memperhatikan kondisi pengelolaan
bank sampah tersebut agar kiranya dapat memberikan wadah atau
tempat yang layak agar masyarakat disekitarnya tidak diresahkan
dengan adanya pengelolaan sampah yang terbuka.
3. Kegiatan yang ini telah dilakukan oleh pengurus Bank Sampah
samaturu selama ini cukup baik. akan tetapi, diperlukan lagi
sosialisasi kepada masyarakat supaya dapat mengelolah
sampahnya yang dapat bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi
masyarakt itu sendiri.
4. Agar penelitian ini dapat dijadikan suatu masukan untuk yang positif
untuk peneliti yang ingin meneliti mengenai hal pengelolaan
sampah yang berada di daerahnya masing-masing.
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, Bandung,, 2012
Ali, M., & Hasan, S. 2019. Da'wah bi al-Hal in Empowering Campus-Assisted
Community through Waste Bank Management. Ilmu Dakwah:
Academic Journal for Homiletic Studies, 13(2):201
Anih, Sri Suryani, 2014. Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan
Sampah. ASPIRASI. 5(1):71
Bahar,Yul H.1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah.
Jakarta: Waca Utama Pramesti
Dona Amelia, Juarsa Badri, 2017. Partisipasi Masyarakat Pada Pengelolaan
Sampah Dengan Konsep 3r Di Kota Bukittinggi” ilmu Ekonomi El Hakim,
Solok
Edward Sallis, Total Quality Management In Education, alih Bahasa Ahmad Ali
Riyadi (Jogjakarta : IRCiSoD, 2006)
Erni elviza,yoskar fauzi,muhammad R,sutomo. 2017. Partisifasi masyarakat
dalam program bank sampah “pendowo berseri” desa tritih wetan
kecamatan jeruklegi kabupaten cilacap.
Farid, Muhammad Rafa‟at. 2019. Peran Pemuda Majelis
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendampingan Komunitas
Pemulung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu. Islamic
Management and Empowerment Journal. 1(2):84
Fauzi, Muhammad R, Sutomo, 2017. Partisipasi Masyarakat Dalam Program
Bank Sampah “Pendowo Berseri” Desa Tritih Wetan Kecamatan
Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Alumni Pendidikan Geografi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Fransiska Tanuwijaya, 2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
di Bank Sampah Pitoe Jambangan Kota Surabaya. Mahasiswa
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga.
Hikmat harry, strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung, 2010
Hikmatussa'adah, Partisipasi Masyarakat Dalam Mengelolah Kebersihan Lingkungan Melalui Program Bank Sampah, Semarang,2018.
79
Kasbullah afif, 2016. Pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 3R sampah plastik di desa mojorejo,kota batu.
Kementrian Pekerjaaan Umum- Badan Penelitandan pembangunan. 2010. Modul
pengelolaan Sampah Berbasis 3R. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan
Kuncoro, Sejati. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Murdiyatmoko dan Handayani, R. 2004. Interaksi Sosial dalam Dinamika. Artikel
http://www.tempo-interaktif.com/interaksi-osial-dalam-dinamika.
N. Karuniastuti, Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan, pusdiklat
Forum Teknologi, Vol. 3 No. 1,
http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K
Nugraha, D.A.P. 2014. Studi Deskriptif Tentang Model Pengelolaan Sampah Masyarakat Untuk Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Kelurahan Sukawarna Kec.Sukajadi. Kota Bandung.
Otto Soemarwoto, Atur Diri Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
Hidup, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009)
Peter salim dan yenny salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta :
Modern Press, 1995),
Prianto, R.A. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengolahan Sampah Di Kelurahan Jambang. Kota Semarang.
Rohiman Notowidagdo, Pengantar Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Amzah, 2016,.
Rozak, Abdul. 2014. Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL)
dalam Pemberdayaan Perekonomian Nasabah. Skripsi S1 Ekonomi
Syariah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Soekanto, Sujono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009
80
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Stefanus T. Tanod, 2014. Partisipasi Masyarakat Kecamatan Madidir Terhadap
Program Pengelolaan Sampah Kota Bitung. Jurusan Arsitektur
Universitas Sam Ratulangi
Sugeng Riyadi, Reinventing Bank Sampah: Optimalisasi Nilai Ekonomis Limbah
Berbasis Pengelolaan Komunal Terintegrasi, Jambi: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Thomas, Outerbridge, (Ed). 1991. Limbah Padat di Indonesia (Masalah atau
Sumber Daya). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah, http://www.menlh.go.id/DATA/UU18-2008.pdf
Wibowo, H.E. 2010. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Permukiman Di Kampung Kamboja. Kota Pontianak.
Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, (Yogyakarta: Andi
Offset, 1995)
Yudithia, 2012. Pengaruh Keberadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara (Tps) Terhadap Kualitas Udara Mikrobiologis Di Sekitarnya Jakarta
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
INFORMAN WAWANCARA
No.
Kode
Nama
Jabat
an
Alamat
1.
BHM Bapak
H. Manda
Ketua pengurus
Bank Sampah Ertu
P. barlom
Rt.03 Rw.04
2.
BHD Bapak
H. Dahlan
Bendahara
pengurus bank
sampah Ertu
p. barlom
Rt.05 Rw.04
3.
IR
Ibu rika Anggota pengelola
bank sampah Ertu
p. barlom
Rt.03 Rw.03
4.
IS
Ibu Salma Anggota pengelola
bank sampah Ertu
p.barlom
Rt.01 Rw.02
5.
IM
Ibu mantang Masyarakat
sekitar bank
sampah Ertu
p. barlom
Rt.01 Rw.01
6.
BA Bapak ady Masyarakat
sekitar bank
sampah Ertu
p. barlom
Rt.01 Rw.01
Lampiran 2
Pedoman wawancara
1. Pertanyaan Wawancara Ketua Pengurus Bank Sampah
No Pertanyaan
1. Bagaimana sejarah atau profil berdirinya Bank Sampah samaturu di
Kelurahan Barrang lompo Kecamatan kepulauan sangkarrang.
2 Apa tujuan dan manfaat didirikannya Bank Sampah samaturu didirikan.
3 Adakah Struktur kepengurusan Bank Sampah samaturu.
4 Apa dampak positif dan negatif dengan adanya Bank Sampah
samaturu.
5 Bagaimana proses pengelolaan Bank Sampah samaturu, dan kendala
yang dihadapi dalam pengelolaan.
6 Apa saja materi atau kegiatan yang diberikan kepada anggota atau
masyarakat, selain praktik pengelolaan bank sampah.
7 Apa saja yang dihasilkan dari daur ulang sampah di Bank Sampah
samaturu.
8 Apa keuntungan dari pengelolaan yang diperoleh masyarakat dan
pengurus Bank Sampah samaturu.
9 Bagaimana partisipasi masyarakat barrang lompo dengan adanya Bank
Sampah samaturu.
10 Apakah perlu adanya bank sampah di lingkungan masyarakat
khususnya Kelurahan Barrang lompo.
2. Pertanyaan Wawancara Bendahara Pengurus Bank Sampah
No Pertanyaan
1 Berapa indek penghasilan yang diperoleh dari pengelolaan Bank Sampah
samaturu dalam kurun waktu satu bulan.
2 Berapa biaya pengeluaran untuk pengelolaan Bank Sampah samaturu
dalam satu bulan.
3 Apakah dalam pengelolaan bank sampah samaturu ini mengalami naik
turun indek penghasilan
4 Apa dampak positif dan negatif dengan adanya Bank Sampah samaturu
5 Apa saja yang dihasilkan dari daur ulang sampah di Bank Sampah
samaturu
6 Bagaimana proses pengelolaan bank sampah samaturu, dan kendala
yang dihadapi dalam pengelolaan
7 Keuntungan pengolahan dari Bank Sampah samaturu, di pergunakan
untuk apa saja.
8 Bagaimana partisipasi masyarakat pulau barrang lompo dengan adanya
Bank Sampah samaturu.
3. Pertanyaan Wawancara Anggota Pengurus Bank Sampah
No Pertanyaan
1 Bagaimana proses pengelolaan Bank Sampah samaturu, dan kendala
yang dihadapi dalam pengelolaan.
2 Apa saja yang dihasilkan dari daur ulang sampah di Bank Sampah
samaturu.
3 Keuntungan pengelolaan Bank Sampah samaturu, di pergunakan untuk
apa saja
4 Bagaimana partisipasi masyarakat pulau barrang lompo dengan adanya
Bank Sampah samaturu.
4. Pertanyaan Wawancara Masyarakat Sekitar Bank Sampah
No Pertanyaan
1
Apakah Perlu Adanya Bank Sampah Di Lingkungan Masyarakat
Khususnya Di Kelurahan Barrang lompo Kecamatan kepulauan
sangkarrang.
2 Apa Dampak Positif Dan Negatif Dengan Adanya Bank Sampah samaturu
Untuk Masyarakat.
3 Apa Keuntungan Yang Diperoleh Dari Pengelolaan Bank Sampah
samaturu, Untuk Masyarakat.
4 Apakah Ikut Berpartisipasi Dalam Pengelolaan Bank Sampah samaturu.
Lampiran 3
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tangga : Rabu, 17 Februari 2021
Waktu : 14.51 WIB
Tempat : Rumah Bapak H. Manda
Informan : Bapak H. Manda
Fokus Wawancara : Sejarah Berdirinya Bank Sampah Samaturu
Wawancara 1
Peneliti : Ayudia Taufik
Informan : Bapak H. Manda
1. Peneliti : Bagaimana sejarah atau profil berdirinya bank sampah samaturu ini pak?
Bapak HM :“Bank sampah yang ada di pulau barrang lompo ini sejak
tahun 2011, yang dinamakan samaturu, waktu itu belum ada
kepengurusan yang terstruktur yg mengelola hanya Rw, Rt
dan masyarakat yang mau gotong royong setiap hari minggu
untuk mengelola bank sampah. Pada tahun 2019 bank
sampah di pulau barrang lompo dikelola kembali dengan 1
bank sampah saja, karena agar terfokus pada satu tempat
yang bisa mencakup 21 Rt yang ada di pulau barrang lompo
agar dalam administrasi lebih jelas, struktur kepengurusan
kelas dengan hasil yang diperoleh dalam pengelolaan
sampah itu masyarakat setempat juga bisa merasakan”.
2. Peneliti : Apa tujuan dan manfaat didirikannya bank sampah samaturu Ini pak?
Bapak HM :“Ya kalau tujuannya secara umum agar masyarakat bisa lebih
mandiri,dan bisa lebih menjaga lingkungan dengan baik ”.
3. Peneliti : Adakah struktur kepengurusan bank sampah samaturu pak?
Bapak HM :“Ada dan sudah ada SK kepengurusan Dari kelurahan,”.
4. Peneliti : Apa dampak positif dan negatif dengan adanya bank sampah Ertu ini pak?
Bapak HM :“Dampak positif bagi Masyarakat yaitu memberikan motivasi
kepada masyarakat lainnya agar sampah yang hari-hari kita
buang sembarangan sekiranya bisa bermanfaat dan dapat
menghasilkan nilai ekonomis, untuk ibu-ibu ya bisa
mempunyai ketrampilan membuat barang dari bahan limbah
sampah yang sudah tidak terpakai, itu juga kan bisa
membuat masyarakat lebih produktif,dan lingkungan pun
bersih. .
Dampak negatifnya yaitu sebagai sarang nyamuk yang
kadang masih banyak warga sekitar yang merasa
diresahkan dengan adanya bank sampah ini.
5. Peneliti : Bagaimana proses pengelolaan bank sampah samaturu, dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pak?
Bapak HM : Yang pertama kami harus bisa menggerakan masyarakat
agar peduli terhadap lingkungan apalagi terhadap limbah
sampah,dan perlu di terapkan fungsi manajemen yang
pertama perencanaan, menyusun struktur kepengurusan
agar ada kepengurusan yang jelas sehingga lebih mudah
untuk pengkondisian masyarakat,kedua pengorganisasian
dulu saat bank sampah ada 2 dan belum ada struktur
kepengurusan yang jelas kami masih susah untuk
pengkondisian mbak maka dari itu dibentuk
pengorganisasian, dan kami merancang Bank Sampah
samaturu ini fokus pengelolaan melakukan perkumpulan
musyawarah bersama masyarakat pulau barrang lompo
agar menjadi satu tujuan, mengolah limbah sampah
sehingga bisa bernilai ekonomis, mampu
mensejahterakan masyarakat pulau barrang lompo dari
segi jasmani dan rohani, dan pastinya ada evaluasi mbak.
Kendala dari segi transportasi”.
6. Peneliti : Apa saja yang dihasilkan dari daur ulang sampah di bank sampah samaturu ini pak ?
Bapak HM:“Untuk sampah non organik, kami menjualnya untuk bahan
kertas, dan botol, untuk bahan bungkus plastik kita buat
untuk kerajinan, menjadi tas , dll.
7. Peneliti : Apa keuntungan dari pengelolaan yang diperoleh masyarakat dan pengurus dari bank sampah ini pak?
Bapak HM :“Dari segi ekonomi kami pastinya mendapatkan uang mbak,
dari penjualan limbah sampah yang masyarakat disetorkan
setiap seminggu sekali, dan dari segi lingkungan lebih
bersih, dengan adanya bank sampah ini masyarakat lebih
tergerak contohnya di setiap rumah sudah ada tong
sampah, dan di halaman setiap rumah ketika ada limbah
sampah daun atau plastik langsung dibersihkan, kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan meningkat. Secara rohani
dari hati kami senang melihat masyarakat bisa kerjasama
gotong royong lingkungan dipandang lebih tertata dan
rapi”.
8. Peneliti : Bagaimana partisipasi masyarakat Pulau Barrang Lompo dengan adanya bank sampah Samaturu ini pak?
Bapak HM:“Partisipasi masyarakat pulau barrang lompo sangat
merespon adanya bank sampah ini mbak, akan tetapi tidak
semua warga ikut berpartisipasi dalam kegiatan bank
sampah samaturu ini, dikarenakan disini ada yang
bekerja,dan rata-rata ibu-ibu yang ikut partisipasi di
karenakan bapak-bapak sini dominan nelayan malaut
tetapi itu masih seimbang antara yang ikut berpartisipasi
atau tidak dalam pengelolaan bank sampah”.
9. Peneliti : Apakah perlu adanya bank sampah di lingkungan masyarakat khususnya di pulau barrang lompo, Kelurahan Barrang lompo ini pak?
Bapak HM:”Menurut kami sangat perlu, dan perbedaanya pun sangat
mencolok ketika sebelum adanya bank sampah dengan
yang sekarang sudah adanya bank sampah. Yang dulunya
sampah masyarakat di buang sampahnya ke laut karena
tidak adanya wadah atau tempat pembuangan terakhir dan
laut jadi sasaran dan lahan kosong, dan dengan adanya
bank sampah ini masyarakat berpikir untuk membuang
sampahnya karna bank sampah dapat bernilai ekonomis
dan bermanfaat.
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tangga : kamis , 18 Februari 2021
Waktu : 08.00-10-00 Wib
Tempat : Rumah Bapak H. Dahlan
Informan : Bapak H. Dahlan
Fokus Wawancara :Indek Penghasilan Yang Diperoleh Dari Bank Sampah
Samaturu
Wawancara 2
Peneliti : Ayudia Taufik
Informan : Bapak HD
Jabatan : Bendahara Bank Sampah Samaturu
1. Peneliti : Berapa Indek Penghasilan Yang Diperoleh Dari Pengelolaan Bank Sampah Samaturu Dalam Kurun Waktu Satu Bulan Ini Pak?
Bapak HD :“Untuk Pendapatan Atau Penghasilan Yang Didapat Dari
Pengelolaan Bank Sampah Dari Penjualan Sampah Non-
Organik Seperti Botol, Besi, Kertas Dll, Itu Perminggu 35.000
- 50.000, Soalnya Kami Melakukan Penimbangan Seminggu
Dua Kali Sabtu Dan Minggu Dandan Penghasilan
Perbulannya Yaitu Dalam 1 Ton Bisa Mencapai 3.000.000-
4.000.000 Per Bulan”.
2. Peneliti : Berapa Biaya Pengeluaran Untuk Pengelolaan Bank Sampah Samaturu Dalam Satu Bulan Ini Pak?
Bapak HD : “Dari Uang Pengeluaran Untuk Biaya Perawatan, Pembelian
Plastik Untuk Kemasan Dll, Itu Biasanya Kami Beli Ketika
Sudah Habis Biasanya 150.000-200.000 Per 2 Bulan
Sekali Atau Lebih”. Dan Pengeluaran Biaya Transportasi
Kapal Jika Sampah DI Bawa Untuk D Jual Di
Kota.100.000-150.000.
3. Peneliti : Dan Untuk Pengelolaan Bank Sampah Samaturu Ini Apakah Mengalami Naik Turun Indek Penghasilan?
Bapak HD : “Semua Pasti Mengalami Naik Turun Mbak Namanya Juga
Kami Mengambil Limbahnya Dari Limbah Rumah Tangga
Warga Sini, Tapi Kalau Sampai Sekarang Masih Sama Aja,
Tetapi Masih Stabil Lah Mbak, Semenjak Corona Ini Mbak
Kami Berhenti Dulu Ini Sudah 3 Bulan Ini, Nanti Bulan Depan
Kalau Situasi Sudah Membaik, Kami Lanjutkan Lagi
Kegiatan Bank Sampah Ini Mbak”.
4. Peneliti : Apa Dampak Positif Dan Negatif Dengan Adanya Bank
Sampah Samaturu Ini Pak? Bapak HD :“Gini Mbak Untuk Segi Ekonomi Sangat Membantu,
Khususnya Buat Ibu-Ibu Atau Botol Plastik Bisa
Dikumpulkan Dan Setorkan Ke Bank Sampah, Dan
Mendapat Uang, Dan Uangnya Tidak Bisa Diambil Dulu
Harus Di Tabung Mbak Kalau Disini,Tapi Jika Ada Yang Mau
Langsung Ambil Bisa Berupa Uang Atau Bahan Pokok
Seperti Sembako,Alat Mandi,Dll. Jadi Limbah Sampah Yang
Tidak Terpakai Bisanya Hanya Dibuang,”.
5. Peneliti : Bagaimana proses pengelolaan Bank Sampah samaturu dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pak?
Bapak HD :“Pengelolaan dalam pengadministrasian itu mbak, dari
sampah warga, masuk ke bank sampah, trs di catat di buku
besar bank sampah, buku tabungan individu, dan terakhir di
catat di buku saldo akhir bank sampah dan ada evaluasi
setiap bulan sekali di akhir bulan”.
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tangga : senin, 22 februari 2021
Waktu : 08.00-10-00 WiB
Tempat : Rumah ibu rika
Informan : ibu rika
Fokus Wawancara : proses pengelolaan bank sampah samaturu
Wawancara 3
Peneliti : Ayudia Taufik
Informan : ibu R
Jabatan : divisi peneliti di bank samaturu
1. Peneliti : Bagaimana proses pengelolaan bank sampah samaturu, dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan ini bu?
Ibu R :“ Untuk pengelolaan,nya ya mbak, kami menerima sampah dari
masyarakat, kalau sampah itu berupa plastik, botol plastik, besi,
atau kaleng, kita timbang dan kita jual ke pengepul sampah
yang setiap minggu juga datang mengambil,seperti
perencanaan mencari pengepul untuk sudah kerjasama mbak
dan semua anggota bekerja mbk di bagi ada yang di sampah
plastik, dan ada evaluasi di setiap bulan agar bisa tau
kekurangannya apa bisa diperbaiki lagi”.
2. Peneliti : Apa saja yang dihasilkan dari daur ulang sampah di Bank Sampah samaturu ini bu?
Ibu R : “Hasil yang didapat ya kalau sampah non- organik, dibuat
kerajinan tangan yang bermanfaat yang dapat menghasilkan
nilai ekonomis. Yang bisa dipasarkan kepada pengunjung
orang asing yg ke pulau barrang lompo misalnya tas,tempat
air gelas, ada juga cinderamata yang terbuat dari kulit kerang
sampah laut.”
3. Peneliti : Keuntungan pengolahan dari Bank Sampah samaturu, dipergunakan untuk apa saja bu?
Ibu R :“Untuk saya pribadi sebagai anggota pengurus keuntungan dari
pengelolaan bank sampah ini saya bisa mengolah sampah
yang dapat bernilai barang yang berguna bisa dijual dan bisa
pula untuk kita sendiri. seperti tempat minuman yang terbuat
dari atasan gelas plastik yang dibuat menjadi tempat air
minum yg berguna bisa dipakai untuk acara-acara.”
4. Peneliti : Bagaimana partisipasi masyarakat pulau barrang lompo dengan adanya bank sampah ini bu?
Ibu R : “Kalau disini ya mbak partisipasi masyarakat dengan adanya
bank sampah itu tidak semuanya ikut ibaratnya pasti ada
yg merespon baik dan ada yang kurang merespon, bahkan
ada yang tidak ikut dalam berpartisipasi”.
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tangga : Rabu , 24 februari 2021
Waktu : 08.00-10-30 Wib
Tempat : Rumah Ibu Salma
Informan : Ibu Salma
Fokus Wawancara : Proses Pengelolaan Bank Sampah Samaturu
Wawancara 4
Peneliti : Ayudia Taufik
Informan : Ibu S
Jabatan : Definisi Pengelolaan Di Bank Sampah Samaturu
1. Peneliti : Bagaimana Proses Pengelolaan Bank Sampah Samaturu, Dan Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengelolaan Ini Bu?
Ibu S :“Jadi Ya Mbak Sampah Warga Setiap Minggu Sekali
Disetorkan Ke Bank Sampah Ertu, Dibatasi Untuk Waktunya
Dari Pukul 08:00-11.30 Mbak, Untuk Sore Hari Pukul 15.30-
17.00, Kalau Gak Dibatasi Susah Mbak Kami Juga Sibuk Harus
Ngurus Yang Dirumah Apa Masak Apa Nyuci, Makannya
Dibatasi Biar Warga Datang Pagi Dan Sore Mbak, Sudah
Dijadwalkan Agar Masyarakat Disiplin Dan Dari Pengelola Juga
Tanggung Jawab Atas Pekerjaanya, Tadikan Setelah Di
Timbang Mbk, Selanjutnya Di Timbang, Habis Ditimbang Kami
Catat Di Buku Besar, Buku Tabungan Individu, Setelah Sampah
Terkumpul Kami Sudah Bekerja Sama Dengan Pengepul
Sampah Dari Pemiliknya Dari Partai, Yang Dikelola Oleh
Perseorangan, Siangnya Langsung Diambil Oleh Pengepul”.
2. Peneliti : Apa Saja Yang Dihasilkan Dari Daur Ulang Sampah Di Bank Sampah Samaturu Bu?
Ibu S :”Yang Dihasilkan Untuk Limbah Sampah Non-Organik Kami Jual
Kaya Botol Plastik, Besi, Kertas, Kardus, Dan Sebagian Kami
Kelola Lagi Mbak Jadi Bahan Yang Bisa Digunakan Lagi”.
3. Peneliti : Keuntungan Pengolahan Dari Bank Sampah Samaturu, Dipergunakan Untuk Apa Saja Bu?
Ibu S :“Pastinya Mendapatkan Uang Mbak, Tapi Yang Paling Penting
Mendapatkan Pengalaman Mbak, Jadi Punya Ketrampilan”.
4. Peneliti : Bagaimana Partisipasi Masyarakat Pulau Barrang Lompo Dengan Adanya Bank Sampah Samaturu Ini Bu?
Ibu S :“Menurut Saya Ya Mbak, Warga Pulau Barrang Lompo Dalam
Berpartisi Dalam Pengelolaan Bank Sampah Itu Tinggi Walaupun
Ada Yang Tidak Ikut Berpartisipasi”.
TRANSKRIP WAWANCARA
Hari/Tangga : kamis , 25 februari 2021
Waktu : 08.00-10-30 Wib
Tempat : Rumah mantang
Informan : Ibu mantang
Fokus Wawancara : keuntungan pengelolaan bank sampah samaturu untuk
masyarakat
Wawancara 5
Peneliti : Ayudia Taufik
Informan : Ibu M
Jabatan : masyarakat sekitar bank sampah samaturu di pulau barrang
lompo
1. Peneliti : Apakah perlu adanya Bank Sampah samaturu di lingkungan masyarakat khususnya di pulau barrang lompo bu?
Ibu M : “Menurut saya sangat perlu mbak, khususnya saya merasakan
sendiri bagaimana sebelum bank sampah ini ada, sampah
plastik dimana-mana mbak, kalau anak-anak setelah jajan itu
buang sampah ya di jalan, di kebon namanya juga anak-anak
mbak, tapi ya itu tetap mbak sampahnya kalo ngak di sapu ya
sampainya keliatan banyak mbak, tapi sekarang kan udah ada
bank sampah dan disetiap rumah disediakan di kasih mbak
tong sampah, sekarang dari mulai anak-anak sampai orang tua,
sudah tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat
mbak”.
2. Peneliti : Apa dampak positif dan negatif dengan adanya Bank Sampah samaturu untuk masyarakat bu?
Ibu M :“Saya bisa membuat ketrampilan dari bahan bekas, ketika ada
penyuluhan, dan kita setiap minggu membuat kerajinan entah
itu taplak meja, tas, tempat tisu dari kertas, dari plastik dll,
setelah itu saya praktik sendiri dirumah seperti membuat hiasan
kecil-kecil dari limbah kertas dan plastik”.
3. Peneliti : Apa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan Bank Sampah samaturu, untuk masyarakat bu?
Ibu M : “Menurut saya ya mendapatkan uang , kita sering melakukan
gotong royong, itu kan yang membuat hubungan kekeluargaan
lebih erat antar tetangga , itu yang saya rasakan, dan hal seperti
itu sulit kita dapat”.
4. Peneliti : Apakah ikut berpartisipasi dalam pengelolaan Bank Sampah samaturu bu?
Ibu M :“Ikut berpartisipasi, itu positif ketika lurah memberikan arahan ayo
kita buat bank sampah dan dikelola sendiri, mungkin saya
sebagai warga pulau barrang lompo ketika tidak merespon
dengan adanya pengelolaan bank sampah ini, mungkin pulau
saya ini masih tetap sampah berserakan di mana-mana , dengan
tetangga tidak pernah berkumpul, bahkan yang tadinya tidak
kenal sekarang bisa lebih kenal, karena disini itu masyarakatnya
sendiri-sendiri masa bodo sama tetangga”.
TRANSKIP WAWANCARA
Hari, Tanggal : selasa, 23 februari 2021 Waktu : 15.00-16.00 WIB Tempat : Halaman rumah Bapak Baharuddin Informan : Bapak Baharuddin Fokus Wawancara : Keuntungan Pegelolaan Bank Sampah
samaturu untuk Masyarakat Wawancara 6 Peneliti : Ayudia taufik Informan : Bapak B Jabatan : Masyarakat sekitar Bank Sampah samaturu rw 02
rt 04
1. Peneliti : Apakah perlu adanya bank sapah di lingkungan masyarakat khususnya di Dliko Sari pak?
Bapak B :“Ya sangat perlu mbak, agar ada penampungan sampah sendiri,
membantu pemerintah untuk mengatasi masalah sampah mbak”.
2. Peneliti : Apa dampak positif dan ngatif dengan adanya Bank Sampah Ertu untuk masyarakat pak?
Bapak B:“Lingkungan lebih bersih, masyarakat yang tadinya cuek terhadap
sampah sekarang sudah mulai peduli bahwa sampah bisa
menimbulkan musibah yang besar, dengan adanya bank sampah
ini juga kami mendapatkan juara kebersihan ditingkat kelurahan”.
3. Peneliti : Apa keuntungan yang di peroleh dari pengelolan Bank Sampah Ertu, untuk masyakat pak?
Bapak B: “Mendapat uang mbak, dan mendapat pengalaman, bisa tau caranya
membuat kerjinan”.
4. Peneliti : Apakah ikut berpartisipasi dalam pengelolaan Bank Sampah Ertu?
Bapak B :“Saya ikut mbak,ketika kumpulan untuk membuat kerajinan”.
5. Penelitian : Dalam pengelolaan bank sampah ertu disini apakah merujuk dalam pengelolaan berbasis Islam bu?
Bapak B : “Saya kurang tau karna saya bukan pengurus”.
Lampiran 4
TRIANGULASI DATA
No Rumusan Masalah Hasil Wawancara Keterangan
1 Bagaimana proses
pengelolaan Bank
Sampah samaturu
dalam upaya
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat pulau
barrang lompo,
Kelurahan Barrang
lompo, Kecamatan
kepulauan
sangkarrang, Kota
makassar?
a. Bapak H.manda
Pengelolaan yang dilakukan
di Bank Sampah samaturu
yaitu meliputi perencanaan,
pengorganisasian,
pengelolaan, evaluasi,
seperti pembuatan struktur
kepengurusan, pembuatan
rancangan
pengadministrasian.
b. Bapak H.dahlan Penerapan pengelolaan sampah di bank sampah yaitu perencanaan, seperti
melakukan musyawarah,
terkait pengadministrasian,
pengelolaan,sedangkan
dalam pengevaluasian
sendiri dilakukan setiap
sebulan sekali.
c. Ibu Rika Pengelolaan bank sampah meliputi perencanaan, seperti melakukan kerjasama dengan pihak, Pengelolaan barang bekas, dan pengorganisasian bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya,dan evaluasi
d. Ibu nurcaya Pengelolaan bank sampah sama seperti pengelolaan pada umumnya ada perencanaan untuk waktu kegiatan,semuanya sudah terorganisir sesuai dengan tanggung jawabnya
masing- masing
Tahap
perencanaan
alternatif
program atau
kegiatan, tahap
pelaksanaan
(implementasi)
pengelolaan dan
tahap evaluasi,
dimana setiap
kegiatan
pelaksanaan
tahap tersebut
selalu melibatkan
masyarakat.
masyarakat
sudah merasa
terbantu dengan
adanya Bank
Sampah
samaturu di
pulau barrang
lompo,
Kelurahan
Barrang lompo,
misalnya
lingkungan
menjadi sehat
dan bersih,
masyarakat
mendapatkan
ilmu tentang
lingkungan, dan
masyarakat
dapat menabung
menggunakan
sampah.
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Hasil Penelitian Pengelolaan Bank Sampah terhadap peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan barrang lompo Kota makassar
BIOGRAFI PENULIS
AYUDIA TAUFIK, Lahir di ujung pandang kelurahan
barrang lompo tanggal 21 agustus 1999 dari pasangan
suami istri bapak taufik idrus dan ibu hj maryam.
Peneliti adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara
peneliti sekarang tinggal di barrang lompo Rt 04 Rw
02, kelurahan barrang lompo kecamatan kepulauan
sangkarrang.
Pendididkan yang telah di tempuh oleh peneliti yaitu SD Negri barrang lompo
lulus tahun 2010, SMP Negri 28 makassar lulus tahun 2013, SMA barrang lompo
lulus tahun 2016, dan mulai 2016 mengikuti program S1 Manajemen kampus
universitas muhammadiyah makassar sampai sekarang. Sampai dengan menulis
skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa program S1 manajemen
universitas muhammadiyah makassar.