pengelolaan bmd
DESCRIPTION
PENGELOLAAN BMDTRANSCRIPT
1
Sesuai PP Nomor 27 Tahun 2014dan
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007
OlehISTI NURYATI, M.P.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Nama : Isti Nuryati, M.P.TTL : Klaten, 09 Desember 1976Jabatan : Widyaiswara Instansi : Badan Pengembangan
SDM Kemendagri
Alamat Kantor : Jln. Pahlawan No. 08 Kalibata Jakarta Selatan
No. Telp. Kantor: 021-7943420No. HP : 085813116372
2
ASET?
3
PENGERTIAN ASET MENURUT:
1. BahasaAset adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar
2. HukumAset adalah benda yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang tercakup dalam aktiva atau harta kekayaan suatu instansi
3. UU 1 /2004, PP 27/2014, Permendagri 17/2007Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah
4
5
Brg yg dibeli atau diperoleh atas beban APBD.
Brg yg berasal dari perolehan lainnya yg sah :
* Brg dr hibah/sumbangan atau sejenis. * Brg yg diperoleh sbg pelaks. dr perjanjian/kontrak * Brg yg diperoleh berdasarkan ketentuan UU atau * Brg yg diperoleh berdasarkan putusan pengadilan
yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Dilengkapi dgn dokumen pengadaan, Berita Acara Serah Terima
(disertai bukti kepemilikan yang sah)
4. BARANG MILIK DAERAH4. BARANG MILIK DAERAH(UU 1/2004, PP 27/2014, Permendagri 17/2007) (UU 1/2004, PP 27/2014, Permendagri 17/2007)
6
UU 1/2004
Pasal 49 (6)
PP 27/2014
KEBIJAKAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH
PERMENDAGRINO 17/2007
(proses revisi)
FUNGSI ASET/
BARANG MILIK
DAERAH
FUNGSI PELAYANAN
FUNGSI BUDGETER
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
8
Fungsi pelayanan lebih menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan organisasi untuk instansi pengguna dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
9
fungsi budgeter dibagi dua yaitu:1. pemanfaatan 2. pemindahtanganan.
Pemanfaatan:- sewa- kerja sama pemanfaatan- bangun guna serah/bangun serah guna.
Pemindahtanganan:- penjualan- tukar menukar- hibah- penyertaan modal.
LINGKUP PENGELOLAANLINGKUP PENGELOLAAN BMD BMD
10Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
• Sewa• Pinjam Pakai• Kerjasama Pemanfaatan• Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna• Kerjasama Penyediaan Insfrastruktur
PEMANFAATAN
PEMINDAHTANGANAN
• Penjualan• Tukar Menukar• Hibah• Penyertaan Modal Pemerintah
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
Pengawasan/ pengendalian.
BERDASARKAN ASAS FUNGSIONAL, KEPASTIAN HUKUM, TRANSPARANSI,
EFISIENSI, AKUNTABILITAS, DAN
KEPASTIAN NILAIPasal 3 PP 27/2014
11
BMD SELAIN TANAH/BANGUNAN
BMD BERUPA TANAH/BANGUNAN TERTENTU
PENERBITAN PERSETUJUAN PEMANFAATAN DAN PEMINDAH TANGANAN
SESUAI BATAS KEWENANGAN
DPRD
•PENATAUSAHAAN
PEMBUKUAN PELAPORAN
INVENTARISASI
DAFTAR BMD
INPUT
NERACA PEMERINTAH DAERAH
PENGGUNAAN BMD
PENYELENGGARAAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI SATKER PERANGKAT DAERAH
PELAKSANAAN PEMANFAATAN DAN PEMINDAHTANGANAN
BMD SELAIN TANAH / BANGUNAN DENGAN PERSETUJUAN PENGELOLA BARANG
BMD TANAH DAN BANGUNAN TERTENTU DENGAN PERSETUJUAN PENGELOLA BARANG
GUBERNUR/BUPATI/Kepala
Daerah
SESUAI BATAS
KEWENANGAN
DPRD
Kewajiban penetapan status penggunaan BMD
Penetapan status penggunaan BMD
SESUAI KEWENANGAN
•PEMUSNAHAN BMD
PEMANFAATAN
•SEWA
•PINJAM PAKAI
•KSP
•KPI
•BSG-BGS
PEMINDAHTANGANN
•PENJUALAN
•TUKAR MENUKAR
•PMD
•HIBAH
•PENGAWASAN/PENGENDALIAN
•PENGHAPUSAN BMD
•PENILAIAN BMD
•PEMELIHARAAN BMD
•PEMBAHASAN RENCANA KEBUTUHAN BMD
PENGGUNA BARANG
PENGGUNA BARANG
PENGGUNA BARANG
PENGGUNA BARANG
PENGGUNA BARANG
PENGGUNA BARANGPENGELO
LA BARANG
PEMANFAATAN DAN PEMINDAHTANGANAN BMD
BERUPA TANAH /ATAU BANGUNAN
Penyerahan BMD tanah/bangunan yang idle/ tidak digunakan sesuai
TUPOKSI
Pemindahan status penggunaan BMD
MANAJEMEN BARANG MILIK DAERAHMANAJEMEN BARANG MILIK DAERAH
1 Fungsional Pengambilan keputusan sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing2
2 Kepastian hukum Berdasarkan hukum dan peraturan Perundang-undangan
3 Transparansi Thdp hak masyarakat dlm memperoleh informasi
4 Efisiensi Sesuai standar kebutuhan utk menyelenggarakan tupoksi secara optimal
5 Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat
6 Kepastian Nilai Diperoleh jumlah dan nilai yang pasti (Neraca)
12
13
PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN BMD
GUBERNUR / BUPATI/WALIKOTA
PEJABATPENGELOLAANBMD
SEKRETARISDAERAH
PENGELOLA BMD
KEPALASKPD
PENGGUNA BMD
14
KEBIJAKANKEBIJAKANPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAHPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
* Hak* Wewenang* Tanggung Jawab
* Lap. Pertanggungjawaban
* Neraca SKPD/Daerah
Dibantu
SEKDA selaku Pengelola Barangdibantu Karo/Kabag/Unit Pengelola Brg Drh
Kepala SKPD selaku Pengguna Barangdibantu : - Penyimpan BMD
- Pengurus BMD
15
Pejabat Pengelola BMD
KDHPemegang Kekuasaan
16
A. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGEL. BRG MLK DRH
B. MENETAPKAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN ATAU
PEMINDAHTANGANAN TANAH DAN BANGUNAN
C. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN BMD
D. MENETAPKAN PEJABAT YANG MENGURUS DAN MENYIMPAN BMD
E. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD YG
MEMERLUKAN PERSTJ. DPRD
F. MENYETUJUI USUL PEMINDAHTANGANAN, PEMUSNAHAN DAN
PENGHAPUSAN BRG MLK DRH SESUAI BATAS KEWENANGANNYA
G. MENYETUJUI USUL PEMANFAATAN BRG MLK DRH SELAIN
TANAH DAN BANGUNAN
H. MENYETUJUI USUL PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH DALAM BENTUK KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR. (Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur adalah kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan)
17
PENGELOLA BRG MLK DRH BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB :
A. MENETAPKAN PEJABAT YG MENGURUS DAN MENYIMPAN BMD
B. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUTUHAN BRG MLK DRH.
C. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUT PEMEL./PERAWT BMD
D. MENGATUR PELAKSANAAN PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN
pemusnahan BRG MLK DRH YG TELAH DISETUJUI OLEH GUB/BUP/Kepala Daerah.
E. Mengatur pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah yang telah disetujui oleh Gubernur/ Bupati/Walikota atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
F. MELAKUKAN KOORDINASI DLM PELAK. INVENTARISASI BMD
G.MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGEL.
BRG MLK DRH.
Wewenang dan Tanggung Jawab Kabiro/Kabag Perlengkapan selaku Pembantu
Pengelola18
Bertanggungjawab mengkoordinir
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD
19
A. MENGAJUKAN RKBD RKPBMD BAGI SKPD YG DIPIMPINNYA.B. MENGAJUKAN PERMOHONAN PENETAPAN STATUS UTK PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN BMD YG DIPEROLEH DR APBD DAN PEROLEHAN LAIN YG SAHC. MELAKUKAN PENCATATAN DAN INVENTARISASI BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYAD. MENGGUNAKAN BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA UTK KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYAE. MENGAMANKAN DAN MEMELIHARA BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYAF. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG TDK MEMERLUKAN PERSET DPRD DAN BRG SELAIN TNH DAN BANGUNANG. MENYERAHKAN TANAH DAN BANGUNAN YG TDK DIMANFAATKAN UTK KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA KPD GUB/BUP/WLKT MELALUI PENGELOLA BRG.H. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGGUNAAN BMD I. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN BRG PENGGUNA SEMESTERAN (LBPS)DAN LAP BRG PENGGUNA TAHUNAN (LBPT) KPD PENGELOLA BRG.J. mengajukan usul Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Daerah yang berada dalam penguasaannya
A. MENGAJUKAN RKBD RKPBMD BAGI UNIT KERJA YG DIPIMPINNYA KPD KEPALASKPD B. MELAKUKAN PENCATATAN DAN INVENTARISASI BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYAC. MENGGUNAKAN BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA UTK KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYAD. MENGAMANKAN DAN MEMELIHARA BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYAE. MELAKUKAN PENGAWAAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGGUNAAN BMD F. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN BRG PENGGUNA SEMESTERAN (LBPS)DAN LAP BRG PENGGUNA TAHUNAN (LBPT) YG BERADA DLM PENGUASAANNYA KPD KEPALA SKPD
20
1. Menerima, menyimpan dan menyalurkan BMD
2. Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima
3. Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan
4. Mencatat BMD yg ada dlm persediaan5. Mengamankan BMD yg ada dlm
persediaan6. Membuat laporan penerimaan, penyaluran
dan stok/persediaan BMD kpd kepala SKPD
21
1. Mencatat seluruh BMD yg berada di masing2 SKPD yg berasal dr APBD maupun perolehan lain yg sah ke dlm KIB, KIR, BI, BII, sesuai kodefikasi dan penggolongan BMD
2. Melakukan pencatatan BMD yg dipelihara/diperbaiki ke dlm kartu pemeliharaan
3. Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran dan Laporan Barang Pengguna Tahunan serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yg berada di SKPD kpd pengelola
4. Menyiapkan usulan pemindahtanganan atau pemusnahan BMD yg rusak atau tdk dipergunakan lagi, untuk selanjutnya dihapuskan.
22
1. Golongan Tanah2. Golongan Peralatan dan Mesin3. Golongan Gedung dan Bangunan4. Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan5. Golongan Aset Tetap Lainnya6. Golongan Konstruksi dalam
Pengerjaan
23
B. SIKLUS DAN TAHAPAN
PENGELOLAAN ASET
24
PP 6 Th. 2006a. Perencanaan
Kebutuhan dan Penganggaran;
b. Pengadaan;c. Penggunaan; d. Pemanfaatan;e. Pengamanan
dan Pemeliharaan;
f. Penilaian;g. Penghapusan;h. Pemindahtanga
nani. Penatausahaan
;j. Pembinaan,
Pengawasan dan pengendalian
Permendagri 17 Thn 2007a. Perencanaan
Kebutuhan dan Penganggaran;
b. Pengadaan;c. Penyimpanan
dan Penyaluran;d. Penggunaan;e. Penatausahaan;f. Pemanfaatan;g. Pengamanan;h. Pemeliharaan;i. Penilaian;j. Penghapusan;k. Pemindahtangan
an;l. Pembinaan,
Pengendalian dan Pengawasan;
m. Pembiayaan
LINGKUP PENGATURAN PENGELOLAANLINGKUP PENGATURAN PENGELOLAAN
PP 27 Thn. 2014a. Perencanaan Kebutuhan dan
penganggaran;b. pengadaan;c. Penggunaan;d. Pemanfaatan;e. pengamanan dan pemeliharaan;f. Penilaian;g. Pemindahtanganan;h. Pemusnahan;i. Penghapusan;j. Penatausahaan; dank. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
PP 27 Thn. 2014a. Perencanaan Kebutuhan dan
penganggaran;b. pengadaan;c. Penggunaan;d. Pemanfaatan;e. pengamanan dan pemeliharaan;f. Penilaian;g. Pemindahtanganan;h. Pemusnahan;i. Penghapusan;j. Penatausahaan; dank. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
26
KEGIATAN MERUMUSKAN RINCIAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH UNTUK MENGHUBUNGKAN
PENGADAAN BARANG YG TELAH LALU DENGAN KEADAAN YG SEDANG BERJALAN SEBAGAI DASAR DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN YANG AKAN DATANG
PENGERTIAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
UTK MENGISI KEBUTUHAN BARANG PD MASING2 SKPD SESUAI BESARAN ORGANISASI/JUMLAH PEGAWAI DALAM SATU ORGANISASI
ADANYA BARANG YG RUSAK, DIJUAL, MATI ATAU SEBAB LAIN YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
UTK MENJAGA TINGKAT KETERSEDIAAN BMD BAGI SETIAP TAHUN ANGGARAN AGAR EFISIESN DAN EFEKTIF
27
PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHANBARANG MILIK DAERAH
DIPERLUKAN ADANYA PEMAHAMAN DARI SELURH SKPD, PEMBANTU PENGELOLA DAN KEPALA DAERAH, SEHINGGA KOORDINASI DAN
SINKRONISASI DLM KEGIATAN TSB DPT DILAKUKAN DGN BAIK
28
Berpedoman pd :1. Standar Brg2. Standar Kebutuhan3. Standar Harga SK KDH
Pengguna Barang
Disusun dlm Rencana Kerja dan Anggaran SKPD setelah
memperhatikan Brg Drh yg ada
RKBMD dan RKPBMD(Himpun)
Ke Pengelola (Pembantu pengelola)
Pengelola/Pembantu Pengelola Dan pengguna Brg membahas
DKBMDDKPBMD
SK KDH
TELITI
LANJUTAN ……….
TAHAP KEGIATAN
Ditetapkan Perda
Permendagri No. 7 Th 2006 JO Permendagri No. NO. 11 TH 007
RENCANA KEBUTUHAN PEMELIHARAAN ASET DAERAH
Konsekuensi dari pembelian aset/barang adalah timbulnya biaya pemeliharaan agar aset/barang dpt bertahan lama dan terpelihara baik.
29
30
KEPALA BIRO/BAGIAN PERLENGKAPAN/UMUM/UNIT PENGELOLA BMD, SESUAI TUGAS DAN FUNGSINYA
DUDUK SEBAGAI TIM PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH(Pasal 10 Permendagri No 17 Tahun 2007)
TIM PENYUSUNAN RAPBD
31
C. PENATAUSAHAAN
BARANG MILIK DAERAH
C. PENATAUSAHAAN
BARANG MILIK DAERAH
32
PENEGASAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH
(1) GUB/BUP/Kepala Daerah MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.
(2) KEPALA SATUAN KERJA PENGELOLAAN KEUDA MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PENGEL BRG SESUAI KEBIJAKAN YG DITETAPKAN GUB/BUP/Kepala Daerah.
(3) KEPALA SATUAN KERJA SEBAGAI PENGGUNA BARANG.
PASAL 44UU NO 1 TAHUN 2004
PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA BARANG WAJIB MENGELOLA DAN MENATAUSAHAKAN BARANG MILIK DAERAH
YG BERADA DLM PENGUASAANNYA
PASAL 43 UU NO 1 TAHUN 2004
33
Pelaksanaan Inventarisasi dan Pelaporan
Inventarisasi dan Pelaporan terhadap BMD yang telah ditetapkan status
penggunaannya oleh KDH, secara teknis dilaksanakan oleh Pengurus
Barang sesuai Tugas dan Tanggung jawab Pengurus Barang.
34
Berasal APBD
Perolehan lain yg sah
-Sumbangan/Hibah-Tukar-menukar-Penyerahan Pem
Penyimpan Brg Pengurus Brg
Unit Pemakai
KIB AKIB BKIB CKIB DKIB EKIB FKIR
BIREKAPLMBDMB
REKAP
PENGURUS BRG
BAHANNERACA
SK KDH
35
Bagaimana dengan Barang Milik Pusat,Milik Provinsi dan Barang Milik Desa?
• Barang Milik Pusat dan Provinsi yang dipergunakan oleh Pemerintah Kab/Kota, dicatat oleh pengguna barang dalam BI tersendiri dan dilaporkan kpd pengelola.
• Barang Milik Pemda yg digunakan oleh Pemdes, dpt dihibahkan kepada Pem Desa atau dpt juga di pinjampakaikan (namun tetap dicatat sbg BMD).
36
Penyimpanan Dokumen Kepemilikan ?
dokumen kepemilikan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan disimpan oleh pengelola;
sedangkan dokumen kepemilikan selain tanah
dan/atau bangunan disimpan oleh pengguna.
37
KODEFIKASI
KODE LOKASI14 digit
KODE BARANG14 digit
Pemilik Barang
Propinsi
Kab./Kota
Bidang
Dinas/Badan/Ktr
Thn Pembelian
Sub Dinas/S.K/UPT
Bidang Barang
Kel. Barang
Sub Kel. Brg
Sub.Sub.Kel. Brg
Golongan
No register 38
39
40
KODEFIKASI :
PEMBERIAN PENGKODEAN BRG PD SETIAPBRG INV. MLK PEMDA YG MENYATAKAN
KODE LOKASI DAN KODE BARANG
Utk mengamankan dan memberikan kejelasan statusKepemilikan dan status penggunaan brg pd masing2
pengguna
SASARAN
SEMUA BRG MLK PEM. YG ADADAN DIGUNAKAN OLEH PEMDA- BRG MLK KAB/KOTA- BRG MLK PROVINSI- BRG MLK PEM PST (BM/KN)
TUJUAN
40
41
NO NAMA PROPINSI NO.KODE1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
NAD
SUMUT
SUMBAR
RIAU
JAMBI
BENGKULU
SUMSEL
LAMPUNG
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI. YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
BALI
NTB
NTT
MALUKU
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
NO NAMA PROPINSI NO.KODE18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PAPUA
SULUT
SULTENG
SULTRA
SULSEL
KALTM
KALTENG
KALSEL
KALBAR
MALUKU UTARA
BANTEN
BABEL
GORONTALO
IRIAN JAYA BRT
KEPRI
SULAWESI BARAT
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Dicatat pd digit ke 3&441
KODE KEPEMILIKAN
A. BRG MILIK PEMERINTAH PUSAT
B. BRG MILIK PEMERINTAH PROVINSI
C. BRG MILIK PEMERINTAH KAB/KOTA
00
11
12
42
43
1. Sekwan/DPRD;2. Gubernur/Bupati/Walikota;3. Wakil Gubernur/Bupati/Walikota;4. Sekretariat Daerah;5. Bidang Kimpraswil/PU;6. Bidang Perhubungan;7. Bidang Kesehatan;8. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan;9. Bidang Sosial;10. Bidang Kependudukan;11. Bidang Pertanian;12. Bidang Perindustrian;13. Bidang Pendapatan;14. Bidang Pengawasan;15. Bidang Perencanaan;
44
16. Bidang Lingkungan Hidup;17. Bidang Pariwisata;18. Bidang Kesatuan Bangsa;19. Bidang Kepegawaian;20. Bidang Penghubung;21. Bidang Komunikasi, Informasi dan
Dokumentasi;22. Bidang BUMD;23 s/d 49 Bidang Cadangan;50. Kecamatan diberi Nomor Kode mulai
dari Nomor Urut 50 (lima puluh) dan seterusnya sesuai jumlah kecamatan pada masing-masing Kabupaten/Kota
PENGELOMPOKAN BIDANG
45
Nomor kode lokasiNomor kode lokasiDalam rangka Penatausahaan Barang Milk Daerah, setiap Barang
Milik Daerah diberi nomor kode sebagai berikut ;A. Nomor Kode Lokasi
1. Nomor Kode Lokasi menggambarkan/ menjelaskan status penggunaan barang daerah, bidang, SKPD dan unit kerja serta tahun pembelian barang;
2. Nomor Kode Lokasi terdiri 14 digit atau lebih sesuai kebutuhan daerah;3. Nomor Kode urutan Provinsi sebagaimana tercantum dalam Lampiran
39;4. Nomor Kode urutan Kabupaten sebagaimana tercantum dalam
lampiran 40;B. Nomor Kode SKPD Kabupaten ………….. ditetapkan sebagai
berikut : 1. Sekwan/DPRD; 1) Bagian …………… (01)
2) Bagian …………… (02) 3) Bagian …………… (03)
4) Bagian …………… (04)2. Bupati; 1) Kantor (01) 2) Rumah Jabatan (02)3. Wakil Bupati;
1) Kantor 2) Rumah Jabatan
46
4. Sekretariat Daerah ;
Sekretaris daerah (01)
1). Asisten I (02) a). Bagian 1 b). Bagian 2 c). Bagian 3 2). Asisten II (03) a). Bagian 1 b). Bagian 2 c). Bagian 3
3). Asisten II (03)a). Bagian 1b). Bagian 2c). Bagian 3
47
5. Bidang PU; Dinas Pekerjaan Umum
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Pekerjaan Umum (06)
6. Bidang Perhubungan; Dinas Perhubungan
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Perhubungan (06)
48
7. Bidang Kesehatan;
Dinas Kesehatan (01)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Kesehatan 06)
RSUD…………… (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
49
8. Bidang Pendidikan; Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (01)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (06)
9. Bidang Sosial Dinas Sosial (01)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Sosial (06)
Dinas Tenaga Kerja (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Tenaga Kerja (07)
50
51
10. Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 01)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (06)
Badan Pemberdayaan Masyarakat (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (03)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
11. Bidang Pertanian; Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Holtikurtural (01)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Holtikurtural
(06)
Dinas Pekebunan (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Pekebunan (06)
52
Dinas Kehutanan (03)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Kehutanan (06)
Dinas Kelautan dan Perikanan (04)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan (06)
53
54
12. Bidang Perindustrian;
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (06)
55
13. Bidang Pendapatan;
Dinas Pendapatan Daerah1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Pendapatan Daerah (06)
56
14. Bidang Pengawasan; Inspektorat Daerah (01)
1. Sekretariat2. Inspektur Wilayah 13. Inspektur Wilayan 24. Inspektur Wilayah 3
Kantor Satpol PP (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
15. Bidang Perencanaan;
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Pengembangan dan Penanaman Modal Daerah
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
57
58
16. Bidang Lingkungan Hidup;
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (01)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (06)
Kantor Lingkungan Hidup (02)1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
59
17. Bidang Pariwisata; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (06)
18. Bidang Kesatuan Bangsa;Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
19. Bidang Kepegawaian;Badan Kepegawaian Daerah
1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)
20. Bidang Penghubung; Kantor Perwakilan Provinsi
60
21. Bidang Komunikasi, Informasi dan Dokumentasi
Dinas Informatika dan Komunikasi1. Sekretariat (01)2. Bidang 1 (02)3. Bidang 2 (03)4. Bidang 3 (04)5. Bidang 4 (05)6. UPTD Dinas Informatika dan Komunikasi (06)
61
62
22. Bidang BUMD;
23 – 49 Cadangan
50. KecamatanCamat 1 (01)
1. Camat (00)2. Sekretaris camat (01)3. Seksi ……1 (02)4. Seksi …….2 (03)5. Seksi …….3 (04)6. Kelurahan (05)
Camat 3(03)1. Camat (00)2. Sekretaris camat (01)3. Seksi ……1 (02)4. Seksi …….2 (03)5. Seksi …….3 (04)
Camat 2 (02)1.Camat (00)2.Sekretaris camat (01)3.Seksi ……1 (02)4.Seksi …….2 (03)5.Seksi …….3 (04)
Camat 4 (04)1.Camat (00)2.Sekretaris camat (01)3.Seksi ……1 (02)4.Seksi …….2 (03)5.Seksi …….3 (04)6.Kelurahan (05)
63
Kode Barang ?
Pemberian nomor kode atas setiap jenis barang yang menggambarkan atau yang menjelaskan golongan, bidang, kelompok , sub kelompok
dan sub-sub kelompok.
64
Tujuan Kodefikasi barang Milik Daerah:
1. Memberi tanda pada administrasi BMD secara tepat dan benar.
2. Memudahkan identifikasi BMD
3. Menghindari kesimpangsiuran pengelolaan BMD (termasuk tertib
pemeliharaan).
65
66
ASET TETAP P.P. 24 THN 2005 TTG SAP
1. Tanah2. Peralatan dan mesin : a. Alat-alat besar. b. Alat-alat angkutan c. Alat-alat bengkel dan alat ukur d. Alat-alat pertanian/peternakan e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga. f. Alat Studio dan alat komunikasi g. Alat-alat kedokteran h. Alat-alat laboratorium. i. Alat Keamanan3. Gedung dan bangunan : a. Bangunan gedung. b. Bangunan Nomumen4. Jalan, irigasi dan jaringan : a. Jalan dan Jembatan. b. Bangunan air/irigasi c. Instalasi. d. Jaringan5. Aset tetap lainnya : a. Buku dan perpustakaan. b. Barang bercorang kesenian/kebudayaan c. Hewan/ternak dan tumbuhan.6. Konstruksi dalam pengerjaan.
KIB A
KIB B
KIB C
KIB D
KIB E
KIB F
66
01 – Tanah (KIB. A) 01 – 01 Tanah
02 – Peralatan dan Mesin (KIB. B) 02 – 02 Alat Besar 02 – 03 Alat Angkutan 02 – 04 Alat Bengkel dan Alat Ukur 02 – 05 Alat Pertanian 02 – 06 Alat Kantor dan Rumah Tangga 02 – 07 Alat Studio dan Alat Komunikasi 02 – 08 Alat-alat Kedokteran 02 – 09 Alat Laboratorium 02 – 10 Alat-alat Persenjataan / Keamanan
TABEL KODE BARANG ( 6 GOLONGAN, 19 BIDANG)
67
03 – Golongan Gedung dan Bangunan (KIB. C) 03 – 011 Bangunan dan Gedung 03 – 012 Monumen
04 – Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan (KIB. D) 04 – 13 Jalan dan Jembatan 04 – 14 Bangunan Air dan Irigasi 04 – 15 Instalasi 04 – 16 Jaringan
05 – Golongan Aset Tetap Lainnya (KIB. E) 05 – 17 Buku dan Perpustakaan 05 – 18 Barang Bercorak Kebudayaan 05 – 19 Hewan, Tanah, dan Tanaman
06 – Kontruksi dalam Pengerjaan (KIB. F)
68
69
Tanah Perkampungan, Pertanian, Perkebunan, Kebun Campuran, Hutan, Kolam Ikan, Danau/Rawa, Sungai, Tanah tandus/rusak, alang-alang dan padang rumput, penggunaan lain, bangunan, pertambangan, badan jalan dan lain sejenisnya
70
Alat-alat besar Alat-alat angkutan Alat-alat bengkel dan alat ukur Alat-alat pertanian/peternakan Alat-alat kantor dan rumah
tangga Alat studio dan alat komunikasi Alat-alat kedokteran Alat laboratorium Alat-alat keamanan
71
Bangunan gedung Bangunan monumen
72
Jalan dan jembatan Bangunan air/irigasi Instalasi Jaringan
73
KIB E (ASET TETAP LAINNYA) 05KIB E (ASET TETAP LAINNYA) 05
Buku perpustakaanBarang bercorak kesenian/kebudayaanHewan/ternak dan tumbuhan
74
KIB F (KONTRUKSI DLM PENGERJAAN) 06KIB F (KONTRUKSI DLM PENGERJAAN) 06
Aset tetap yg masih dlm proses pengerjaan pd tgl pelaporan digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dlm pengerjaan
Konstruksi dlm penyelesaian yg sudah selesai dibangun dan telah siap dipakai diklasifikasikan ke dlm aset tetap
75
CONTOH KODE LOKASI DANCONTOH KODE LOKASI DANKODE BARANG MILIK DAERAHKODE BARANG MILIK DAERAH
INVENTARISBarang-barang Milik Daerah
Kode lokasi
Kode barang
LOGO
PEMDA
Lain-lain/ KeteranganLain-lain/ Keterangan1. Cara pencatatan dan pemberian Nomor
Kode bagi barang yang belum ada Nomor Kode jenis barangnya, supaya mempergunakan Nomor Kode jenis barang “lain-lain” dari sub kelompok barang yang dimaksud atau dibakukan oleh Bupati masing-masing dengan mengikuti nomor urut jenis barang lain-lain;
2. Barang Milik Daerah yang dipisahkan (Perusahaan Daerah) tetap menjadi milik Pemerintah Daerah, oleh karena itu semua barang inventaris yang dipisahkan, diperlakukan sama dengan barang inventaris milik Pemerintah Daerah;
76
3. Tidak termasuk Barang Milik Daerah tersebut di atas yaitu barang usaha / barang yang diperdagangkan sesuai dengan bidang usaha dari Perusahaan Daerah tersebut;
4. Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah yang cepat dan akurat, Pemerintah Daerah menerapkan aplikasi inventarisasi melalui Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).
77
Pemasangan Kode Barang danPemasangan Kode Barang danTanda KepemilikanTanda Kepemilikan
1. Kode barang dan tanda kepemilikan harus dicantumkan pada setiap barang inventaris, kecuali apabila ruang/tempat yang tersedia tidak dapat memuatnya, cukup dicatat dalam BI, KIB, dan KIR;
2. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat) ditempatkan di bagian luar yang mudah dilihat;
3. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) ditempatkan pada bagian badan yang mudah dilihat; 78
4. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk kendaraan bermotor lainnya ditempatkan di tempat yang mudah dilihat;
5. Kode Barang dan tanda kepemilikan Rumah Dinas dicantumkan pada sebuah papan yang berukuran 15 x 25 cm, sedangkan untuk tanah kosong pada sebuah papan yang berukuran sekurang-kurangnya 60 x 100 cm;
6. Pemasangan kode barang dan tanda kepemilikan rumah dinas daerah dicantumkan pada tembok rumah bagian depan sehingga tampak nyata dari jalan umum, yang berbentuk papan kecil dengan ukuran ;a. Lebar 15 cmb. Panjang 25 cmc. Gambar lambang daerah berbentuk bulat ukuran garis tengah 6 cmd. Tinggi huruf 2 cm.
79
LATIHAN:
TULISKAN KODE LOKASI DAN KODE BARANG
1. Kantor Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 03 Maret 2011 mulai membangun gedung pertemuan dengan bangunan permanen di atas tanah seluas 300 m2 dengan dokumen nomor 1001. Biaya berasal dari dana APBD dengan nilai kontrak sebesar Rp 500.000.000,-. Gedung pertemuan ini baru pertama kalinya dibangun, namun blm bisa diselesaikan pada tahun 2011
80
81
PENGGUNAAN
DAN
PEMANFAATAN BMD
PENGGUNAAN
DAN
PEMANFAATAN BMD
1. Status penggunaan BMD dittpkan dgn Kep. KDH2. Penetapan status Barang Milik Daerah dilakukan
dengan pertimbangan: digunakan untuk menyelenggarakan
Tupoksi SKPD; menunjang penyelenggaraan Tupoksi.
3. Aset tdk digunakan sesuai Tupoksi hrs diserahkan ke KDH
82
TERTIB INVENTARISASI DIAWALI DENGAN
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
4. Tindak lanjut pengelolaan atas penyerahan BMD tersebut adalah:
Ditetapkan status pengunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah lainnya;
Dimanfaatkan dalam rangka optimalisasi Barang Milik Daerah;
Dipindahtangankan5. Pengguna Barang yang tidak menyerahkan
Barang Milik Daerah yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok, dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan
6. Tanah dan atau bangunan yang tdk digunakan Tupoksi, dicabut penetapan status penggunaannya
83
Tertib Penggunaan/Inventarisasi; Pengamanan Barang Milik Daerah; Kepastian hak, wewenang dan tanggungjawab Menghindari terjadinya perpindahan BMD
antar SKPD; Sebagai lampiran memori serah terima
jabatan*
84
MANFAAT
PENETAPAN
STATUS
PENGGUNAAN
Penetapan status Penggunaan tidak dilakukan terhadap : a.Barang Milik Negara/Daerah berupa: 1. barang persediaan; 2. konstruksi dalam pengerjaan; atau 3. barang yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan. b. Barang Milik Negara yang berasal dari dana
dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan, yang direncanakan untuk diserahkan;
c. Barang Milik Negara lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Barang; atau
d. Barang Milik Daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
85
Gubernur/Bupati/Walikota dapat mendelegasikan penetapan status Penggunaan atas Barang Milik
Daerah selain tanah dan/atau bangunan dengan kondisi tertentu kepada Pengelola Barang Milik Daerah.
86
Pengguna barang, melaporkan seluruh barang yang diterima baik dari APBD maupun bantuan Phk III;
Pengelola barang melalui pembantu pengelola barang, meneliti usul penggunaan dan menyiapkan draft SK Penggunaan setiap SKPD;
Kepala Daerah (Menetapkan status penggunaan).
87
88
PEMANFAATAN
Bentuk Pemanfaatan Barang Milik DaerahBentuk Pemanfaatan Barang Milik DaerahPP No. 27 Tahun 2014 dan Permendagri No. PP No. 27 Tahun 2014 dan Permendagri No.
17 Tahun 200717 Tahun 2007
Bentuk Pemanfaatan
Sewa
Pinjam Pakai
Kerja Sama Pemanfaatan
Bangun Guna Serah (BGS)Dan Bangun Serah Guna (BSG)
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
90
S E W Aa. MENGOPTIMALKAN DAYA GUNA (BMD belum dimanfaatkan)
b. MENGUNTUNGKAN PEMDA
c. PENYERAHAN HAK PENGGUNAAN
d. TDK MERUBAH STATUS KEPEMILIKAN
e. JANGKA WAKTU PALING LAMA MAKSIMAL 5 TH DAN DPT DIPERPANJANG
f. DIATUR DLM SURAT PERJANJIAN
g. FORMULA BESARAN SEWA TIM PENAKSIR
f. DITUANGKAN DLM PERJANJIAN SEWA MENYEWA
SELAIN SEWA, DPT DIKENAKAN RETRIBUSI DAN DITETAPKAN PERDA PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH
HASIL SEWA DAN RETRIBUSI DISETOR KE KAS DAERAH
1. Antara Pemerintah - Pusat – Daerah. - Daerah – Pusat. - Antar Daerah1. Jangka waktu paling lama 5
(lima) tahun dapat diperpanjang 1x.2. Tanpa menerima imbalan.3. Tidak merubah status kepemilikan.4. Biaya Ops dan Pemeliharaan
ditanggung oleh Peminjam.
91
Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik daerah dan meningkatkan penerimaan daerah
Tidak perlu persetujuan DPRD karena pelaksanaannya tidak membebani APBD dan tidak terjadi pemindahtanganan.
Pihak Ketiga/pihak lain (selain lembaga Pemerintah dan SKPD) wajib membayar kontribusi tetap dan pembagian hasil keuntungan kepada Pemda.
Pihak ketiga ditetapkan melalui tender Jangka waktu kerasama pemanfaatan paling lama 30 (tiga puluh)
Kerja Sama Pemanfaatan atas Barang Milik Negara/Daerah untuk penyediaan infrastruktur berupa:
a. infrastruktur transportasi meliputi pelabuhan laut, sungai dan/atau danau, bandar udara, terminal,
dan/atau jaringan rel dan/atau stasiun kereta api; b. infrastruktur jalan meliputi jalan jalur khusus, jalan tol, dan/atau
jembatan tol; c. infrastruktur sumber daya air meliputi saluran pembawa air baku
dan/atau waduk/bendungan; d. infrastruktur air minum meliputi bangunan pengambilan air baku,
jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan/atau instalasi pengolahan air minum; e. infrastruktur air limbah meliputi instalasi pengolah air limbah,
jaringan pengumpul dan/atau jaringan utama, dan/atau sarana persampahan yang meliputi pengangkut
dan/atau tempat pembuangan; f. infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi; g. infrastruktur ketenagalistrikan meliputi pembangkit, transmisi,
distribusi dan/atau instalasi tenaga listrik; dan/atau h. infrastruktur minyak dan/atau gas bumi meliputi instalasi
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi, dan/atau distribusi minyak dan/atau gas bumi.
94
Dalam hal mitra Kerja Sama Pemanfaatan atas Barang Milik Negara/Daerah untuk penyediaan infrastruktur berbentuk Badan Usaha Milik Negara/Daerah,
kontribusi tetap dan pembagian keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari hasil perhitungan tim
95
1. Pembentukan Tim Penaksir/Penilai BMD atas besaran kontribusi (hasilnya ditetapkan dgn Keputusan KDH)
2. Pembentukan Tim Pemanfaatan dgn Keputusan KDH (Membuat Berita Acara hasil penelitian/Pengkajian);
3. Pembentukan Panitia Lelang;
4. Menetapkan mitra pihak ketiga dengan SK KDH;
5. Perjanjian Kerjasama memuat hak, kewajiban dan sanksi;
6. Berita Acara Serah Terima.
Permohonan oleh calon mitra pihak ketiga kepada Panitia Lelang/Tender dengan melampirkan Rencana/Konsep KSP.
Panitia Pemanfaatan menerima dan meneliti secara administrastif permohonan;
Membuat Berita Acara Hasil Penelitian dan Menyiapkan Keputusan Kepala Daerah tentang Persetujuan Pemanfaatan;
Surat Perjanjian ditandatangani oleh Sekda atas nama Kepala Daerah dan mitra kerjasama.
1. Objek KSP dalah barang milik Pemda (jelas status kepemilikannya);
2. Setelah masa kerjasama berakhir, pihak ketiga harus mengembalikan kepada Pemda;
3. Besaran Kontribusi Tetap dan pembagian Hasil Keuntungan) kepada Pemda;
1. Nilai barang milik Pemda (yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah);
2. Besaran Investasi secara keseluruhan;
3. Perbandingan nilai barang milik Pemda dengan nilai investasi secara keseluruhan;
4. Kontribusi tetap dan pembagian hasil keuntungan menggunakan pola prosentase atau ditetapkan dengan rupiah.
Gedung yang dibangun harus sesuai dengan kebutuhan Pemda bagi penyelengaraan Pemerintahan daerah utk kepentingan pelayanan umum dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
Tanah tersebut belum dimanfaatkan; Tidak tersedia dana dalam APBD untuk
penyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud.
Membayar kontribusi tetap kpd Pemda100
101
● Kewajiban mitra BGS :
− Membayar kontribusi tetap besaran ditetapkan dalamperjanjian (Tim)
− Tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan – objek BGS (HPL)− Memelihara obyek BGS/BSG
● BGS dituangkan dalam perjanjian kerjasama (MOU)● BGS tidak merubah status kepemilikan● Kerjasama berakhir seluruh aset harus diserahkan kepada KDH setelah dilakukan audit oleh pengawas fungsional
Lanjutan …..
Dalam jangka waktu pengoperasian, hasil Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna harus dapat digunakan langsung untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Pusat/Daerah paling sedikit 10% (sepuluh persen).
102
Izin mendirikan bangunan dalam rangka Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna harus diatasnamakan:
Pemerintah Daerah, untuk Barang Milik Daerah. Semua biaya persiapan Bangun Guna Serah atau
Bangun Serah Guna yang terjadi setelah ditetapkannya mitra Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna dan biaya pelaksanaan Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna menjadi beban mitra yang bersangkutan.
Mitra Bangun Guna Serah Barang Milik Daerah harus menyerahkan objek Bangun Guna Serah kepada Gubernur/Bupati/Walikota pada akhir jangka waktu pengoperasian, setelah dilakukan audit oleh aparat
pengawasan intern Pemerintah.103
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas Barang Milik Negara/Daerah dilakukan antara Pemerintah dan Badan Usaha.
Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan usaha yang berbentuk:
a. Perseroan Terbatas; b. Badan Usaha Milik Negara; c. Badan Usaha Milik Daerah; dan/atau d. Koperasi.
104
Aset yg digunausahakan dicatat dlm Daftar Inventaris tersendiri
Sertifikat Hak Pengelolaan disimpan di Pengelola
MOU dan Surat Perjanjian disimpan di Pengelola
105
Pengamanan Dokumen
Dokumen Tersendiri
( KSP, BGS DAN BSG)
PEMINDAHTANGANAN
Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/Daerah
Barang Milik Negara/Daerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah dapat dipindahtangankan.
Pemindahtanganan:PenjualanTukar MenukarHibah; atauPenyertaan Modal Pemerintah Pusat/Daerah . 107
PemindahtangananPemindahtangananPemindahtangananPemindahtanganan
Tidak Diperlukan utk penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Tidak Diperlukan utk penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
SK Penetapa
n KDH
SK Penetapa
n KDH
Pemindahtanganan Tanah dan/bangunan dillakukan setelah Persetujuan DPRD, kecuali Pemindahtanganan tanah dan/bangunan yg tidak memerlukan persetujuan DPRD
• sdh tdk sesuai dgn tata ruang
• dana utk pembangunan pengganti sudah ada
• utk Pegawai Negeri
• utk kepentingan umum
• Dikuasai negara berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yg jika status kepemilikanya dipertahankan tidal layak scr ekonomis.
Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan s/d Rp. 5 M dilakukan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan KDH.
Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan diatas Rp. 5 M dilakukan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan DPRD
Pemindahtanganan Tanah dan/bangunan dillakukan setelah Persetujuan DPRD, kecuali Pemindahtanganan tanah dan/bangunan yg tidak memerlukan persetujuan DPRD
• sdh tdk sesuai dgn tata ruang
• dana utk pembangunan pengganti sudah ada
• utk Pegawai Negeri
• utk kepentingan umum
• Dikuasai negara berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yg jika status kepemilikanya dipertahankan tidal layak scr ekonomis.
Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan s/d Rp. 5 M dilakukan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan KDH.
Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan diatas Rp. 5 M dilakukan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan DPRD
PEMINDAHTANGANANPEMINDAHTANGANAN
Penjualan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/Daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang
.
110
Untuk OptimalisasiBerlebih tidak digunakan utk kepentingan Tugas & Fungsi
PENJUALANPENJUALAN
Penjualan Barang Milik Daerah, dilakukan dalam rangka:
Sebagai pelaksanaan Ketentuan Undang-Undang
Lebih menguntungkan Pemerintah Daerah
PenjualanDilaksanakan di Pengelola Barang
setelah persetujuan KDH
PenjualanDilaksanakan di Pengelola Barang
setelah persetujuan KDH
LelangBersifat Terbuka untuk umumPenawaran harga tertulis/lisan Pengumuman lelangDihadapan Pejabat Lelang
LelangBersifat Terbuka untuk umumPenawaran harga tertulis/lisan Pengumuman lelangDihadapan Pejabat Lelang
KecualiBersifat Khusus
Mis. Rumah Gol IIIBMD lainnya yg ditetapkan KDH
KecualiBersifat Khusus
Mis. Rumah Gol IIIBMD lainnya yg ditetapkan KDH
Nilai Penjualan BMD dilakukan dng
Memperhitungkan Faktor Penyesuaian
Kepala DaerahKepala Daerah
Disampaikan
Disampaikan
TATA CARA PENJUALANTATA CARA PENJUALAN
PENGGUNA BARANGSelain Tanah
dan/atau Bangunan
PENGELOLABARANG
KEPALA DAERAH
Disertai pertimbangan aspek teknis,
ekonomis, dan yuridis
Disertai pertimbangan aspek teknis,
ekonomis, dan yuridis
Meneliti dan mengkaji
pertimbangan perlu tidaknya
Penjualan Barang Milik Daerah selain tanah
dan/atau bangunan dari aspek teknis,
ekonomis, dan yuridis.
MELALUI
USUL
Memenuhi syarat
MENYETUJUI DAN
MENETAPKAN
Apabila Memerlukan persetujuan
DPRD
KDH mengajukan usul penjualan disertai dengan
pertimbangan usulan tersebut
KDH mengajukan usul penjualan disertai dengan
pertimbangan usulan tersebut
Tanah dan/atau Bangunan
Di Pengelola
Barang
Kasda
114
KEND. DINAS YG DPT DIJUAL
KEND. PERORANGAN
DINAS
KEND. DINAS
OPERASIONAL
JENIS SEDAN, JEEP DAN STATION WAGON
PENJUALAN KENDARAAN DINAS
GUB/BUP/WLKT DAN WAKIL
-JENIS SEDAN, JEEP DAN
STATION WAGON
- KEND.RODA DUA (MTR/SKUTER)
MINI BUS & PICK UP, KECUALI KEND. LAP SPT :
- MBL PENGANGKUT JENAZAH
- MBL PEMADAM
- BUS, TRUK, DAN
- ALAT BESAR
- PESAWAT
•Tdk mengganggu kelancaran tugas•Sudah ada kendaraan pengganti
KENDARAAN DINASKENDARAAN DINAS
115
KENDARAAN PERORANGAN DINAS
(5 Tahun/lebih)
KENDARAAN PERORANGAN DINAS
(5 Tahun/lebih)
DISEDIAKAN & DIPERGUNAKANUNTUK PEJABAT NEGARA
DIPERUNTUKAN BAGI PEMANGKU JABATAN KDH DAN
WAKIL KDH
DIPERUNTUKAN BAGI PEMANGKU JABATAN KDH DAN
WAKIL KDH
STANDAR MAX JUMLAH DAN
KAPASITAS CC SERTA JENIS
KENDARAAN DINAS (lanjutan …)KENDARAAN DINAS (lanjutan …)
116
KENDARAAN DINAS OPS /
DINAS JABATAN(5 Tahun/lebih)
DISEDIAKAN & DIPERGUNAKANUNTUK
KEGIATAN OPERASIONAL PERKANTORAN
DAPAT DIPERUNTUKANBAGI
PEJABAT ESELON I, II, III, IV, V
DAPAT DIPERUNTUKANBAGI
PEJABAT ESELON I, II, III, IV, V
STANDAR MAX JUMLAH DAN
KAPASITAS CC SERTA JENIS
DIPERUNTUKAN BAGI
PIMPINAN DPRD
DIPERUNTUKAN BAGI
PIMPINAN DPRD
KENDARAAN DINAS (lanjutan …)KENDARAAN DINAS (lanjutan …)
117
KENDARAAN DINAS OPS KHUSUS / LAP(10 Tahun/lebih)
DISEDIAKAN & DIPERGUNAKANUNTUK
PELAYANAN OPS KHUSUS/LAP DAN PELAYANAN UMUM
UNTUK MENUNJANG TUGAS KHUSUS/LAPANGAN
UNTUK MENUNJANG TUGAS KHUSUS/LAPANGAN
STANDAR SESUAI KEBUTH &
KEMAMPUAN KEUDA
STANDAR SESUAI KEBUTH &
KEMAMPUAN KEUDA
KENDARAAN PERORANGAN DINASKENDARAAN PERORANGAN DINAS
No.
Jabatan Jumlah Jenis Kendaraan Kapasitas/Isi silinder
(maksimal)
1. Gubernur 1 (satu) unit
Sedan 3.000 cc
1 (satu) unit
Jeep 4.200 cc
2. Wakil Gubernur 1 (satu) unit
Sedan 2.500 cc
1 (satu) unit
Jeep 3.200 cc
3. Bupati/Kepala Daerah
1 (satu) unit
Sedan 2.500 cc
1 (satu) unit
Jeep 3.200 cc
4. Wakil Bupati/ Wakil Kepala
Daerah
1 (satu) unit
Sedan 2.000 cc
1 (satu) unit
Jeep 2.500 cc118
KENDARAAN DINAS OPERASIONALKENDARAAN DINAS OPERASIONAL(Permendagri No. 11 Tahun 2007)(Permendagri No. 11 Tahun 2007)
No. Jabatan Jumlah Jenis Kendaraan Kapasitas/Isi silinder (maksimal)
1. Ketua DPRD Provinsi 1 (satu) unit Sedan atau Jeep 2.700 cc
2. Wakil Ketua DPRD Provinsi 1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.500 cc
3. Ketua DPRD Kabupaten/Kota
1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.500 cc
4. Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota
1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.200 cc
5. Pejabat Eselon I 1 (satu) unit Sedan atau Jeep 2.700 cc
6. Pejabat Eselon II 1 (satu) unit - Sedan atau Minibus (bensin)- Minibus (solar)
2.200 cc2.500 cc
7. Pejabat Eselon III 1 (satu) unit -Minibus (bensin)- Minibus (solar)
1.600 cc2.500 cc
8. Pejabat Eselon IV dan Eselon V
1 (satu) unit Sepeda Motor 200 cc
119
Kendaraan operasional khusus/lapangan, seperti; mobil ambulans, pemadam kebakaran, bus/mikro bus, truk, patroli dan pengawalan, alat-alat berat/besar, pesawat terbang, dan kendaraan di atas air, disediakan sesuai kebutuhan.
120
RUMAH DINAS
RUMAH DIN GOL. I RMH MILIK DAERAH YG DISEDIAKAN
UTK DITEMPATI OLEH PEMEGANG JAB TTT YH BERHUB DGN SIFAT DINAS
DAN JABATANNYA
(RUMAH JABATAN)
RUMAH DIN GOL. II
RMH MILIK DAERAH YG TDK BOLEH DIPINDAHTANGANKAN
DARI SATU DINAS KE DINAS LAIN & HANYA DISEDIAKAN UTK
DITEMPATI OLEH PEG DINAS YBS
RUMAH DIN GOL. III
RUMAH MILIK DAERAH YG DISEDIAKAN UTK DITEMPATI
OLEH PEG NEGERI
RUMAH DINASRUMAH DINAS
121
RUMAHJABATAN
DIPERUNTUKANBAGI PEMANGKU JABATANKDH, WAKIL KDH, SEKDA,PIMPINAN DPRD
DILENGKAPIPERLENGKAPAN & PERABOT RMH TANGGA
MASA PENGHUNIAN TERBATAS SELAMA MEMANGKU JABATAN
STANDAR MAX LUAS TANAH, BANG & PENDOPO
GOL I
RUMAH DINAS (lanjutan …)RUMAH DINAS (lanjutan …)
122
RUMAH INSTANSI / RUMAH DINAS
DIPERUNTUKANBAGI PEGAWAI INSTANSI & ANGGOTA DPRD
DAPAT DISEDIAKANPERLENGKAPAN
MASA PENGHUNIAN TERBATAS SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS PD INSTANSINYA
STANDAR MAX LUAS TANAH DAN BANGUNAN
GOL II
RUMAH DINAS (lanjutan …)RUMAH DINAS (lanjutan …)
123
RUMAH INSTANSI / RUMAH DINAS
DIPERUNTUKANBAGI PEGAWAI INSTANSI & ANGGOTA DPRD
DAPAT DISEDIAKANPERLENGKAPAN
MASA PENGHUNIAN TERBATAS SELAMA MELAKSANAKAN TUGAS PD INSTANSINYA
STANDAR MAX LUAS TANAH DAN BANGUNAN
GOL II
RUMAH DINAS (lanjutan …)RUMAH DINAS (lanjutan …)
124
RUMAH PEGAWAI
DAPAT DISEDIAKANOLEH PEMDA
DIPERUNTUKANBAGI PNS, TNI, POLRI
STANDAR MAX LUAS TANAH DAN BANGUNAN
GOL III
Penggolongan Rumah DaerahPenggolongan Rumah Daerah
1. Gol. I Rumah Jabatan2. Gol. II Rumah Instansi3. Gol. III Rumah Pegawai
sudahkah Pemda menetapkan Golongan Rumah Daerah penetapan Rumah Daerah ditetapkan dgn SK KDH
Surat Izin Pemanfaatan (SIP)
125
126
1. RUMAH DAERAH GOL. II YG TELAH DIRUBAH KE GOL III;
2. RUMAH DAERAH GOL. III YG SUDAH BERUMUR 10 THN ATAU LEBIH;
RUMAH DINAS YANG DAPAT DIJUALBELIKAN
PERSYARATAN PEMBELI
• PENGHUNI PEMEGANG SIP
• MASA KERJA PEGAWAI 10 THN LEBIH.
127
1. RUMAH DAERAH GOL. I;
2. RUMAH DAERAH GOL. II (KECUALI YG SUDAH DIALIHKAN MENJADI GOL. III;
3. RUMAH DAERAH GOL. III YG MASIH SENGKETA;
4. RUMAH DAERAH GOL. III YG BELUM BERUMUR 10 TAHUN
5. RUMAH FLAT
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL(PP 40 TAHUN 1994 TTG PENJUALAN RMH NEGARA)
128
1. RUMAH DAERAH GOL. II DPT DIRUBAH MENJADI GOLONGAN I, APABILA PEMDA MEMERLUKAN RUMAH JABATAN
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL(PP 31 TAHUN 2005)
Tukar Menukar adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/Daerah yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian utama dalam bentuk barang, paling sedikit dengan nilai seimbang
Tukar Menukar dilaksanakan dengan pertimbangan:a.Untuk memenuhi kebutuhan operasional
penyelenggaraan pemerintahanb.Untuk Optimalisasi BMDc. Tidak teesedia dana APBD
.
129
Pemerintah Pusat
Pemerintah Lainnya
Pemerintah Lainnya
BUMN/BUMD atau bahan
hukum lainnya yang dimiliki
negara
BUMN/BUMD atau bahan
hukum lainnya yang dimiliki
negara
SwastaSwasta
Tukar Menukar dilaksanakan dengan Pertimbangan :
1.Utk Kebutuhan Operasional Penyelenggara Pemerintah2.Optimalisasi BMD3.Tidak tersedia dana APBD
TUKAR MENUKAR
Obyek Tukar Menukar
Obyek Tukar Menukar
Tanah dan/atau bangunan di
serahkan ke KDH
Tanah dan/atau bangunan di
serahkan ke KDH
SK Penetapan
KDH
Tanah dan/atau di Pengguna
Selain tanah dan/atau bangunan
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
MENYETUJUI DAN
MENETAPKAN
MENYETUJUI DAN
MENETAPKAN
TATA CARA TUKAR MENUKARTanah dan/atau Bangunan
TATA CARA TUKAR MENUKARTanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANG
PENGELOLA
BARANG
KEPALA
DAERAH
Meneliti dan mengkaji
pertimbangan perlu tidaknya tukar menukar Barang Milik
Daerah tanah dan/atau
bangunan.
Disertai pertimbangan
dan kelengkapan data
Disertai pertimbangan
dan kelengkapan data
MELALUI
USUL
Memenuhi syarat
Apabila Memerlukan persetujuan
DPRD
KDH mengajukan
usul penjualan disertai dengan pertimbangan
usulan tersebut
KDH mengajukan
usul penjualan disertai dengan pertimbangan
usulan tersebut
Pelaksanaa Pengelola
Pelaksanaa Pengelola
Berita Acara Serah Terima
Berita Acara Serah Terima
TATA CARA TUKAR MENUKARSelain Tanah dan/atau Bangunan
TATA CARA TUKAR MENUKARSelain Tanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANG PENGELOLA
BARANGDisertai
pertimbangan dan kelengkapan
data, Hasil Pengkajian Tim
Intern Pengguna Barang
Disertai pertimbangan
dan kelengkapan data, Hasil
Pengkajian Tim Intern Pengguna
Barang
USUL
US
UL
Memenuhi syarat
menyetujui dan
menetapkan
Memerlukan persetujuan DPRD nilai Lebih 5 M
KDH mengajukan usul Htukar menukar
disertai dengan pertimbangan
usulan tersebut
KDH mengajukan usul Htukar menukar
disertai dengan pertimbangan
usulan tersebut
PENGELOLABARANG
Memenuhi syarat
menyetujui dan menetapkan
Nilai s/d 5 M
Nilai >5 M
KEPALA DAERAH
KEPALA DAERAH
DilakukanDitungkan dlm BAST
DilakukanDituangkan dlm BAST
Meneliti dan mengkaji pertimbangan usul tukar menukar : Aspek Teknis, Ekonomi dan Yuridis
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau dari Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah kepada Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian.
134
Pertimbangan :Untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan,
kemanusian, pendidikan yang bersifat non komersial dan penyelenggaran Pemerintah Negara/Daerah .
Pertimbangan :Untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan,
kemanusian, pendidikan yang bersifat non komersial dan penyelenggaran Pemerintah Negara/Daerah .
HIBAHHIBAH
Persyaratan :a. Bukan merupakan barang rahasia Negarab. Bukan merup. Barang yg menguasai hajat
hidup orang banyakc. Tidak diperlukan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Persyaratan :a. Bukan merupakan barang rahasia Negarab. Bukan merup. Barang yg menguasai hajat
hidup orang banyakc. Tidak diperlukan dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Obyek HibahObyek Hibah
Tanah dan/atau bangunan di serahkan
ke KDH
Tanah dan/atau bangunan di serahkan
ke KDH
SK Penetapan
KDH
Tanah dan/atau di Pengguna
Selain tanah dan/atau bangunan
Dilaksanakan oleh Pengelola setelah persetujuan KDH
Dilaksanakan oleh Pengelola setelah persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengguna setelah mendapat persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengguna setelah mendapat persetujuan KDH
TATA CARA HIBAHTanah dan/atau Bangunan
TATA CARA HIBAHTanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANGTanah dan/atau
Bangunan
PENGELOLA
BARANG
KEPALA
DAERAH
Disertai pertimbangan
dan Kelengkapan Data
Disertai pertimbangan
dan Kelengkapan Data
Meneliti dan mengkaji Pertimbangan usul Hibah utk kepentingan:•Kepentingan sosial•Budaya•Keagamaan•Pendidikan non komersial•Penyelenggaraan Pemerintah negara/daerah
MELALUI
USUL
Memenuhi syarat
MENYETUJUI DAN
MENETAPKAN
Apabila Memerlukan persetujuan
DPRD
KDH mengajukan usul Hibah disertai
dengan pertimbangan usulan
tersebut
KDH mengajukan usul Hibah disertai
dengan pertimbangan usulan
tersebut
Tanah dan/atau Bangunan
Di Pengelola
Barang
DilaksanakanPengelola
BA serah Terim
a
BA serah Terim
a
TATA CARA HIBAHSelain Tanah dan/atau Bangunan
TATA CARA HIBAHSelain Tanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANG PENGELOLABARANG
Disertai pertimbangan
dan kelengkapan data, Hasil
Pengkajian Tim Intern Pengguna
Barang
Disertai pertimbangan
dan kelengkapan data, Hasil
Pengkajian Tim Intern Pengguna
Barang
USUL
US
UL
Memenuhi syarat
menyetujui dan
menetapkan
Memerlukan
persetujuan DPRD nilai Lebih 5 M
KDH mengajukan usul Hibah disertai
dengan pertimbangan
usulan tersebut
KDH mengajukan usul Hibah disertai
dengan pertimbangan
usulan tersebut
PENGELOLA
BARANG
Memenuhi syarat
menyetujui dan menetapkan
Nilai s/d 5 M
Nilai >5 M
KEPALA DAERAH
KEPALA DAERAH
DilakukanDitungkan dlm BAST
DilakukanDituangkan dlm BAST
Meneliti dan mengkaji pertimbangan usul Hibah utk kepentingan:sosial,Budaya,Keagamaan Pendidikan non komersial,Penyelenggaraan Pemerintah negara/daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Pusat/Daerah adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/Daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara atau daerah pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara.
139
Dilakukan :1. Pendirian2. Memperbaiki struktur permodalan3. Meningkatkan kapasitas usaha BUMN/BUMD atau Badan
hukum lainnya yg dimiliki sesuai peraturan per UUPertimbangan
1. Awal pengadaan sesuai dengan dokumen penggangaran diperuntukkan pada BUMN/BUMD atau badan hukum lainnya yg dimiliki negara dalam rangka penugasan pemerintah;
2. Lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN/BUMD atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara dlm rangka penugasan Pemerintah
Dilakukan :1. Pendirian2. Memperbaiki struktur permodalan3. Meningkatkan kapasitas usaha BUMN/BUMD atau Badan
hukum lainnya yg dimiliki sesuai peraturan per UUPertimbangan
1. Awal pengadaan sesuai dengan dokumen penggangaran diperuntukkan pada BUMN/BUMD atau badan hukum lainnya yg dimiliki negara dalam rangka penugasan pemerintah;
2. Lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN/BUMD atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara dlm rangka penugasan Pemerintah
PENYERTAAN MODALPENYERTAAN MODAL
Obyek Penyertaan
Modal
Obyek Penyertaan
Modal
Tanah dan/atau bangunan di
serahkan ke KDH
Tanah dan/atau bangunan di
serahkan ke KDH
SK Penetapan KDH
Tanah dan/atau di Pengguna
Selain tanah dan/atau bangunan
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
Dilaksanakan di Pengelola setelah mendapat persetujuan KDH
TATA CARA PENYERTAAN MODALTanah dan/atau Bangunan
TATA CARA PENYERTAAN MODALTanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANGTanah dan/atau
Bangunan
PENGELOLA
BARANG
KEPALA DAERAH
Disertai pertimbangan
dan Kelengkapan Data
Disertai pertimbangan
dan Kelengkapan Data
Meneliti dan mengkaji pertimbangan usul Hibah utk kepentingan:•Pendirian•Memperbaiki struktur permodalan•Meningkatkan kapasitas usaha BUMN/BUMD atau badan hkm lainnya yg dimiliki negara sesuai ketentuan
MELALUI
USUL
Memenuhi syarat
MENYETUJUI DAN
MENETAPKAN
Apabila Memerlukan persetujuan
DPRD
KDH mengajukan usul penyertaan modal disertai
dengan pertimbangan usulan
tersebut
KDH mengajukan usul penyertaan modal disertai
dengan pertimbangan usulan
tersebut
Tanah dan/atau Bangunan
Di Pengelola
Barang
Perda Penyertaan
Modal
BA serah
Terima
BA serah
Terima
TATA CARA PENYERTAAN MODALSelain Tanah dan/atau BangunanTATA CARA PENYERTAAN MODALSelain Tanah dan/atau Bangunan
PENGGUNA BARANGPENGELOL
ABARANG
Disertai pertimbangan dan kelengkapan data,
Hasil Pengkajian Tim Intern Pengguna
Barang
Disertai pertimbangan dan kelengkapan data,
Hasil Pengkajian Tim Intern Pengguna
Barang
USUL
US
UL
Memenuhi syarat
menyetujui dan
menetapkan
Memerlukan persetujuan DPRD nilai Lebih 5 M
KDH mengajukan usul penyertaan modal disertai
dengan pertimbangan
usulan tersebut
KDH mengajukan usul penyertaan modal disertai
dengan pertimbangan
usulan tersebut
PENGELOLA
BARANG
Memenuhi syarat
MENYETUJUI
Nilai s/d 5 M
Nilai >5 M
KEPALA DAERAH
KEPALA DAERAH
Menyiapkan rancangan
penyertaan modal bersama instansi
lain
Menyiapkan rancangan
penyertaan modal bersama instansi lain
Meneliti dan mengkaji pertimbangan usul penyertaan modal
Pemusnahan adalah tindajan memusnakan fisik dan/atau kegunaan BMN/D.
Dilakukan dalam hal tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindahtangankan atau alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan atau cara lain sesuai dengan ketentuan.
PEMUSNAHANPEMUSNAHAN
Pengguna Barang setelah persetujuan KDH
Pelaksanaan PemusnahanPelaksanaan Pemusnahan
Pelaksanaan dituangkan Berita Acara dan dilaporkan KDH
Pemusnahan
Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara/Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
.146
Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna
PENGHAPUSANPENGHAPUSAN
Sudah tdk dlm
penguasaan
SK Pengelola
KDH
Penghapusan Persediaan
Persetujuan
Pendelegasian
Penghapusan oleh Pengelola
1.Penyerahan ke Pengelola Brg
2.Pengalihan Status Penggunaan selain tanah dan/atau bangunan ke pengguna lain
3.Pemindahtanganan BMD selain tanah dan/atau bangunan ke pihak lain
4.Putusan pengadilan5.Pemusnahan6.Sebab-sebab lain (hilang,
kecurian terbakar, susut, menguap dan mencair
Kecuali Pengalihan status penggunaanPemindahtangananPemusnahan
Kecuali Pengalihan status penggunaanPemindahtangananPemusnahan Pelaksanaan Penghapusan
dilaporkan kepada KDH
PENGHAPUSANPENGHAPUSAN
Penghapusan dari daftar
Barang Milik Daerah
Penghapusan dari daftar
Barang Milik Daerah
Penghapusan oleh KDH
Terjadi Pemusnahan
Sebab-sebab lain
1.Pemindahtanganan2.Putusan Pengadilan
yg memperoleh kekuatan hukum tetap dan tdk ada upaya Hukum lain
Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap,dan mencair
RUANGAN KANTORRUANGAN KANTOR
A. Ruangan kantor Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:1. Ruang kerja 60 M2;2. Ruang tamu 40 M2;3. Ruang rapat 48 M2;4. Ruang rapat utama 100 M2;5. Ruang tunggu 20 M2;6. Ruang staf/adc 25 M2;7. Ruang istirahat 20 M2;8. Ruang kamar mandi/toilet 9 M2;9. Dan lain-lain.
B. Ruangan kantor Wakil Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:1. Ruang kerja 40 M2;2. Ruang tamu 25 M2;3. Ruang rapat 40 M2; 4. Ruang tunggu 15 M2; 5. Ruang staf/adc 20 M2;6. Ruang istirahat 15 M2; 7. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;8. Dan lain-lain.
149
C. Ruangan kantor Bupati/Walikota yang terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:1. Ruang kerja 40 M2;2. Ruang tamu 30 M2;3. Ruang rapat 40 M2;4. Ruang rapat utama 80 M2;5. Ruang tunggu 15 M2;6. Ruang staf/adc 20 M2;7. Ruang istirahat 15 M2;8. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;9. Dan lain-lain.
D. Ruangan kantor Wakil Bupati/Wakil Walikota yang terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 30 M2;2. Ruang tamu 25 M2;3. Ruang rapat 36 M2;4. Ruang tunggu 15 M2;5. Ruang staf/adc 15 M2;6. Ruang istirahat 13 M2;7. Ruang kamar mandi/toilet 6 M2;8. Dan lain-lain.
150
E. Ruangan kantor Ketua/Wakil Ketua DPRD Provinsi yang terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal: 1. Ruang kerja 30 M2;2. Ruang tamu 20 M2;3. Ruang rapat 36 M2;4. Ruang tunggu 15 M2;5. Ruang staf/adc 9 M2;6. Ruang istirahat 9 M2;7. Ruang kamar mandi/toilet 6 M2;8. Dan lain-lain.
F. Ruangan kantor Ketua/Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota yang terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 25 M2;2. Ruang tamu 15 M2;3. Ruang rapat 30 M2;4. Ruang tunggu 9 M2;5. Ruang staf/adc 9 M2;6. Ruang istirahat 6 M2;7. Ruang kamar mandi/toilet 4 M2;8. Dan lain-lain.
151
RUMAH JABATANRUMAH JABATAN
1. Rumah jabatan Gubernur dengan ukuran maksimal : a. Luas bangunan 600 M2;b. Luas tanah 5.000 M2;c. Luas Pendopo 300 M2.
2. Rumah jabatan Wakil Gubernur dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 400 M2;b. Luas tanah 2.000 M2 ;c. Luas Pendopo 200 M2.
3. Rumah jabatan Bupati/Walikota dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 500 M2;b. Luas tanah 3.000 M2 ; c. Luas Pendopo 250 M2.
152
4. Rumah jabatan Wakil Bupati/Wakil Walikota dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 350 M2;b. Luas tanah 1.500 M2;c. Luas Pendopo 175 M2.
5. Rumah jabatan Ketua DPRD Provinsi dengan ukuran maksimal : a. Luas bangunan 350 M2;b. Luas tanah 1.000 M2.
6. Rumah jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 300 M2;b. Luas tanah 750 M2 ;
153
RUMAH INSTANSIRUMAH INSTANSI
1. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon II / anggota DPRD, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 150 M2;b. Luas tanah 350 M2.
2. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon III, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 70 M2; b. Luas tanah 200 M2.
3. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon IV, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 54 M2; b. Luas tanah 150 M2.
4. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon V, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 45 M2; b. Luas tanah 120 M2.
5. Rumah instansi untuk staf, dengan ukuran maksimal: a. Luas bangunan 36 M2; b. Luas tanah 100 M2.
154
RUMAH PEGAWAIRUMAH PEGAWAI
1. Rumah pegawai golongan IV, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 70 M2;b. Luas tanah 200 M2.
2. Rumah pegawai golongan III, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 54 M2;b. Luas tanah 150 M2.
3. Rumah pegawai golongan II, dengan ukuran maksimal:
a.Luas bangunan 45 M2;b.Luas tanah 120 M2.
4. Rumah pegawai golongan I, dengan ukuran maksimal:
a.Luas bangunan 36 M2;b.Luas tanah 100 M2.
155
156
PELAPORANBARANG MILIK
DAERAH
PELAPORANBARANG MILIK
DAERAH
157
PENGHAPUSAN BARANG MILIK
DAERAH
PENGHAPUSAN BARANG MILIK
DAERAH
158
PENILAIANBARANG MILIK
DAERAH
PENILAIANBARANG MILIK
DAERAH
159
DASAR PERTIMBANGAN
MASUKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA
DAERAH
PEMANFAATAN BMD
PEMINDAHTANGANAN BMD
P.P. No. 27 Tahun 2014
Permendagri 17 2007 (Proses Revisi)
Landasan Kebijakan
160
Penilaian Penilaian NeracaNeraca
Berpedoman pd Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Akuntansi Aset Tetap Pengakuan aset tetap
1. Mempunyai masa lebih dari 12 bulan2. Biaya perolehan dapat diukur3. Tidak bermaksud untuk dijual4. Diperoleh/dibangun utk digunakan
P.P. No. 71 Th. 2010
161
OBYEK PENILAIAN
SELURUH BARANG DAERAH YANG
DIMILIKI DAN DIKUASAI
MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS.
SUDAH DIMANFAATKAN, DOKUMEN BELUM LENGKAP
LENGKAP DOKUMENNYA
Rp ?
162
PENDEKATAN PENILAIAN
- PENDEKATAN PERBANDINGAN DATA PASAR DILAKUKAN BERDASARKAN KEPADA ESTIMASI HARGA PASAR PADA SAAT INI ATAS BRG YG SEJENIS.
- PENDEKATAN KALKULASI BIAYA DILAKUKAN BERDASARKAN KEPADA ESTIMASI BIAYA PENGGANTI ATAU BIAYA REPRODUKSI BRG SAAT INI DIKURANGI BIAYA PENYUSUTAN.
MekanismeStandar Penilaian Indonesia (SPI)
Prinsip PelaporanPrinsip Pelaporan
Pengguna/kuasa pengguna yang menyusun laporan barang semesteran
Disampaikan kepada KDH melalui pengelola/pembantu pengelola
Pembantu pengelola menghimpun laporan pengguna untuk disusun sebagai Laporan Barang Milik Daerah
Laporan Barang Milik Daerah sebagai bahan untuk menyusun neraca
Penyusunan pelaporan diharapkan bisa menggunakan sistem
Pengguna/kuasa pengguna yang menyusun laporan barang semesteran
Disampaikan kepada KDH melalui pengelola/pembantu pengelola
Pembantu pengelola menghimpun laporan pengguna untuk disusun sebagai Laporan Barang Milik Daerah
Laporan Barang Milik Daerah sebagai bahan untuk menyusun neraca
Penyusunan pelaporan diharapkan bisa menggunakan sistem
163
PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PENGAMANAN, PEMELIHARAAN BARANG MILIK
DAERAH
164
PEMBINAAN- Kewenangan Pembinaan Pengelolaan BMD- Pedoman Pengelolaan BMD- Bimbingan dan Pelatihan Pengelolaan BMD- Mekanisme Supervisi Pengelolaan BMD
PENGENDALIAN- Pengertian dan Lingkup Pengendalian BMD- Mekanisme Pengendalian Pengelolaan BMD
PENGAWASAN- Pengertian dan Lingkup Pengawasan BMD- Pengawasan atas Pengelolaan BMD
* Pelaksanaan Pengawasan* Mekanisme Pelaporan Hasil* Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
165
Pengertian pembinaan barang milik daerah adalah usaha atau kegiatan melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan dan supervisi untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pengelolaan BMD secara berdayaguna dan berhasil guna.
166
Sesuai dengan PP No.60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah, menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 167
Merujuk pada PP No. 60 tahun 2008, dari unsur pengendalian sendiri meliputi lima (5) unsur yaitu :
1) lingkungan pengendalian; 2) penilaian risiko; 3) kegiatan pengendalian; 4) informasi dan komunikasi; dan 5) pemantauan pengendalian intern.
168
Upaya-upaya pengendalian dapat dilakukan melalui : a. penegakan integritas dan nilai etika; b. komitmen terhadap kompetensi; c. kepemimpinan yang kondusif; d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan; e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang tepat; f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
tentang pembinaan sumber daya manusia; g. perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif; dan h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
169
PENGAWASAN
Pengawasan merupakan usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan, apakah dilakukan sesuai peraturan perundang- undangan.
Selanjutnya apabila ditemukan sesuatu dan memerlukan audit maka pengelola dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit. Pengawas fungsional ini dapat berasal dari internal pemerintah daerah (Itwilprov/itwilkab/kota maupun
BPKP). Sedangkan pengawas fungsional eksternal bersal dari BPK
170
PENGAWASAN
a. Berorientasi pada Perbaikan b. Penemuan Fakta-fakta pada setiap
permasalahan c. Bersifat Preventif d. Pengawasan adalah Sarana bukan Tujuan e. Pendekatan pada masa sekarang (aktual) f. Efisiensi Pelaksanaan kegiatan pengawasan g. Tindak lanjut hasil pengawasan h. Bersifat Pembinaan
171
TEKNIK-TEKNIK PENGAWASAN1) Pemeriksaan (Audit) Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah,
analitis dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalaninformasi mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (UU No. 15 tahun 2004)
Jenis pemeriksaan sendiri menurut UU No. 15 tahun 2004 tersebut meliputi :
1. Pemeriksaan Kinerja, 2. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan 3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu 172
2) Inspeksi Inspeksi merupakan salah satu teknik
pengawasan dengan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan
3) Supervisi Supervisi merupakan bentuk pengawasan yang
paling efektif karena melakukan pengawasan secara langsung dan sangat dekat dengan pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan.
4) Pemantauan (Monitoring) Pemantauan adalah pengawasan tidak langsung
melalui pengembangan sistem informasi dan pelaporan serta review dan evaluasi terhadap laporan atau informasi yang diterima. 173
5) Verifikasi verifikasi adalah pemeriksaan tentang
kebenaran laporan,
174
Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan pengelolaan Barang Milik Daerah dan menetapkan kebijakan sesuai dengan kebijakan umum.
Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Daerah dilakukan oleh:
Pengguna Barang melalui pemantauan dan penertiban; dan/atau
Pengelola Barang melalui pemantauan dan investigasi.
Pengawasan dan PengendalianPengawasan dan PengendalianPengawasan dan PengendalianPengawasan dan Pengendalian
Pengguna Barang
Pengelola
Pemantauan & Penertiban
Pemantauan & investigasi
• Penggunaan• Pemanfaaatan• Pemindatangana
n• Penatausahaan• Pemeliharaan• Pengamanan
• Penggunaan• Pemanfaaatan• Pemindatanganan• Penatausahaan• Pemeliharaan• Pengamanan
Audit pengawas
intern
Audit pengawas
intern
ISSUE PERMASALAHAN PENGELOLAAN BMD TERKAIT PENYAJIAN LAP.
KEUANGAN PEMDA
ISSUE PERMASALAHAN PENGELOLAAN BMD TERKAIT PENYAJIAN LAP.
KEUANGAN PEMDA
1. Pedoman tentang Penetapan Standar Kebutuhan2. Pedoman tentang Tata Cara Penyimpanan Dokumen Kepemilikan
Barang Milik Daerah3. Pedoman tentang Penilaian Barang Milik Daerah4. Pedoman tentang Persetujuan DPRD Terhadap
Pemindahtanganan5. Pedoman tentang Tata Cara Penjualan Barang Milik Daerah6. Pedoman tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik
Daerah7. Pedoman dan tata cara pelaksanaan pembukuan, Inventarisasi,
dan Pelaporan barang Milik Daerah8. Pedoman tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah9. Pedoman tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan
Pengendalian atas Barang Milik Daerah10. Pedoman tentang Tata Cara Penggunaan, Pemindahtanganan,
Penghapusan, Penatausahaan, Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Daerah berupa Rumah Negara
11. Pedoman tentang Pemberian Insentif dan Tunjangan kepada pejabat atau pegawai yang melaksanakan pengelolaan Barang Milik Daerah.
AMANAT PP 27/2014KEPADA MENTERI DALAM NEGERI
AMANAT PP 27/2014KEPADA MENTERI DALAM NEGERI
pengamananpengamananFisik pagar, patok, plangAdministrasi bukti kepemilikan, tempat
penyimpanan, formulir bukti penyimpananHukum sengketa; perdata, pidana
Langkah KerjaLangkah Kerja
Pedoman ? Kalau belum buatBerdasar Pedoman lakukan PengamananCara Pengamanan Tanah Cara pengamanan Peralatan MesinCara Pengamanan Gedung dan BangunanCara Pengamanan jalan, jembatan dan
irigas Cara pengamanan aset tetap lainnya
PemeliharaanPemeliharaanPedoman? Kalau belum ada buat duluCek berkala dengan mennyusun jadwal pengecekan;Menyiapkan formulir pengecekanMelaksanakan pengecakanMenyimpulkan baraang yang kan
dipelaiharaDiusulkan untuk dipelihara secara rutin,
sedang/berat dengan membuat kegiatan
182