pengelolaan kegiatan pendidikan (praktek) dan penelitian
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN PENDIDIKAN (PRAKTEK) KLINIK
DAN PENELITIAN BAGI PESERTA DIDIK
DI RUMAH SAKIT
PADA ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Oleh: NurYADI
Disampaikan pada Pelatihan Tata Kelola Kegiatan Pendidikan dan Penelitian di RS pada Era AKB
Tgl 27-28 November 2020, diselenggarakan oleh Nusantara Hospital Training and Consulting
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 1
Pokok Bahasan
A. PendahuluanB. Pendidikan Klinik
1. Persiapan pendidikan (praktek) klinik2. Perencanaan pembelajaran (praktek) klinik3. Orientasi peserta didik4. Supervisi (bimbingan) praktek klinik5. Monitoring dan evaluasi pembelajaran (praktek) klinik
C. Penelitian Kesehatan1. Program penelitian RS2. Tata laksana penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 2
PENDAHULUAN• New Normal adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh
masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut untukmelakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbedadengan sebelumnya.
• Selanjutnya agar New Normal lebih mudah diinternalisasikan oleh masyarakat maka “New Normal” dinarasikan menjadi “Adaptasi KebiasaanBaru”.
• Tujuan dari Adaptasi Kebiasaan Baru adalah agar masyarakat tetapproduktif dan aman dari Covid-19 di masa pandemi.
Bisa bekerja, belajar dan beraktivitas dengan produktif di era PandemiCovid-19.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 3
• Kegiatan pendidikan (praktek) dan penelitian di RS → bisa dilakukan kalau kita
beradaptasi dengan kebiasaan baru yaitu disiplin hidup sehat dengan menerapkan
protokol kesehatan secara ketat.
• Protokol kesehatan secara ketat
1. Selalu menggunakan masker dengan benar, dan face shield
2. Jaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain → tempat duduk ruang kerja
mahasiswa di ruang pelayanan, ruang diskusi, ruang belajar
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk dan sesudah keluar
dari gedung rumah sakit. memakai hand sanitizer setiap kontak dengan area rumah
sakit dan setiap akan menyentuh area wajah
4. Tidak makan bersama (dua orang atau lebih) di lingkungan RS
5. Tempat duduk searah, tidak berhadap-hadapan
6. Tidak menggunakan peralatan pribadi bersama (peralatan sholat, makan, dll.)
7. Dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh dan anamnesa riwayat
sakit, riwayat perjalanan, dan riwayat kontak dengan pasien positif covid-19
8. Jika pulang ke rumah segeralah untuk membersihkan badan dan mengganti pakaian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 4
• Hidup sehat:
1. Nutrisi yang cukup: sebelum mulai kegiatan praktek
dan penelitian di RS terlebih dahulu mengkonsumsi
makanan yang diperkirakan cukup untuk aktivitas
selama shift praktek
2. Istirahat yang cukup
3. Mental sehat
4. Disinfeksi tempat kerja (ruang kerja) mahasiswa,
ruang diskusi, disamping fasilitas pelayanan yang ada
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 5
PENDIDIKAN KLINIK
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 6
Kegiatan Pendidikan (Praktek) Klinik di RS
Kegiatan pendidikan (praktek) klinik di RS:
1. Persiapan pembelajaran klinik
2. Perencanaan pembelajaran (praktek) klinik
3. Orientasi peserta didik dengan menerapkan konsep mutu dan
keselamatan pasien
4. Supervisi (bimbingan) praktek klinik
5. Evaluasi pembelajaran (praktek) klinik
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 7
Persiapan Pendidikan Klinik1. Membuat pedoman tata laksana (atau pengelolaan) pendidikan
(praktek) klinik di masa pandemi covid 192. Penghitungan tarif pendidikan klinik per peserta didik3. Persiapan sarana prasarana (infra struktur):
• Ruang kantor• Ruang belajar/diskusi• Ruang pelayanan administrasi• Skill lab• Ruang kerja peserta didik di tiap unit pelayanan• Kamar jaga laki – laki dan perempuan• Ruang perpustakaan• Fasilitas cuci tangan dan handrub • Pengaturan meja dan kursi sesuai prinsip physical distancing• Sarana penunjang pendidikan: Peralatan audio visual, Alat peraga
praktik klinik, Alat penunjang pendidikan, Akses internet4. Membuat sistem informasi terpadu terkait pendidikan klinik
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 8
Isi Pedoman Pengelolaan Pendidikan (Praktek) Klinik di
Masa Pandemi Covid 19
A. Pendahuluan
B. Tujuan pendidikan klinik
C. Organisasi komkordik
D. Dosen/pembimbing klinik
E. Peserta didik : seleksi penerimaan, tata tertib peserta didik,
peraturan selama praktek
F. Tata laksana : persiapan, perencanaan pembelajaran klinik,
orientasi, supervisi (bimbingan) klinik, evaluasi pembelajaran
klinik
G. Penutup
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 9
Perencanaan Pembelajaran (Praktek) Klinik
RS Pendidikan membuat perencanaan pembelajaran klinik :1. Persiapan penerimaan peserta didik → daya tampung (kuota), surat
permohonan dari institusi pendidikan2. Melakukan seleksi penerimaan peserta didik untuk praktek klinik3. Membuat tata tertib praktek klinik4. Membuat peraturan selama pendidikan (praktek) bagi peserta didik5. Berkoordinasi dengan institusi pendidikan terkait kompetensi dan target
pembelajaran klinik → sesuai dengan kurikulum6. Berkoordinasi dengan institusi pendidikan terkait buku panduan
klinik/modul pembelajaran klinik, dan log book mahasiswa7. Memodifikasi metode pendidikan klinik di masa pandemi covid 198. Menentukan metode penugasan peserta didik: presentasi kasus, laporan
asuhan, dll.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 10
Daya tampung pendidikan klinik dokter
No SMF dan Unit PelayananDaya Tampung
Max (org)
Daya Tampung
bagi FK.... (org)
1 Penyakit Dalam (Rajal, Ranap)
2 Bedah (IGD, Rajal, Ranap)
3 Kebidanan (Rajal, Ranap, IBS)
4 Anak (Rajal, Ranap)
Dst...
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 11
Seleksi Peserta Didik • Sebaiknya dilakukan secara online
Persyaratan seleksi penerimaan peserta didik :1. Surat penyataan menyetujui mengikuti pendidikan klinis dengan risiko
penularan Covid-19 (ditanda tangani peserta didik dan orang tua/wali)2. Mengikuti sosialisasi tata laksana pendidikan klinis pada era AKB scr
online, dan post test tertulis scr online3. Surat keterangan sehat dari RS tempat pendidikan klinis4. Isolasi mandiri 14 hari bila baru tiba dari luar kota (melakukan
perjalanan luar kota)5. Rapid test eclia atau tes swab menjelang pelaksanaan pendidikan klinis
di RS. ECLIA (Electro Chemiluminescence Immunoassay Anti-SARS-CoV-2)
6. Sertifikat pra klinik dari institusi pendidikan → sesuai kompetensi7. Ujian praktek: cuci tangan dan pemakaian APD
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 12
Keputusan penerimaan peserta didik
1. Surat penyataan menyetujui mengikuti pendidikan klinis dengan risiko penularan Covid-19 telah ditanda tangani peserta didik dan orang tua/wali
2. Telah mengikuti sosialisasi tatalaksana pendidikan klinis pada era AKB scr online, dan lulus post test tertulis scr online
3. Dinyatakan sehat berdasarkan surat keterangan sehat dari RS tempat pendidikan klinis
4. Telah isolasi mandiri 14 hari bila berasal dari luar kota (melakukan perjalanan)
5. Hasil rapid test non reaktif atau hasil swab negatif pada saat menjelang pelaksanaan pendidikan klinis di RS
6. Lulus ujian pra klinik sesuai kompetensi pendidikan klinik yg diselenggarakan institusi pendidikan
7. Lulus ujian praktek: cuci tangan dan pemakaian APD
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 13
Tata Tertib Peserta Didik1. Memakai seragam sesuai dengan Institusi Pendidikan beserta tanda pengenal. 2. Jam pendidikan/praktek klinik
• Pagi : 07.00 - 14.00 WIB • Sore : 14.00 - 20.00 WIB • Malam : 20.00 - 07.00 WIB
3. Hadir maksimal 5 menit sebelum jam praktek4. Mengisi daftar hadir setiap datang dan pulang di ketahui oleh pembimbing klinik atau
petugas yang ditugaskan.5. Segala Kegiatan hendaknya dikonsultasikan dengan pembimbing.6. Membawa buku panduan praktek klinik dan loog book peserta didik. Khusus peserta
didik kedokteran membawa alat pemeriksaan fisik dasar (stetoskop, tensimeteraneuroid, thermometer, penlight)
7. Tidak diperbolehkan membawa pulang status pasien /peralatan RS8. Tidak boleh menulis catatan pasien di dokumen Rekam Medik9. Tidak boleh menyampaikan diagnosa pasien pada keluarga ataupun pasiennya sendiri,
yang berwenang hanya DPJP10. Wajib menjaga kerahasiaan informasi medik pasien
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 14
11. Selalu memperkenalkan diri pada pasien / keluarga pasien12. Dilarang membawa HP saat pelayanan13. Tidak Merokok di lingkungan rumah sakit14. Peserta didik wajib menjaga mutu pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien.
Sanki atas pelanggaran tata tertib :1. Apabila tidak masuk tanpa keterangan wajib mengganti 3 hari2. Apabila tidak masuk dengan alasan ijin harus dengan persetujuan pembimbing baik
dari Institusi maupun dari RS maka wajib mengganti 2 hari.3. Apabila tidak masuk dikarenakan sakit harus menyertakan surat keterangan dokter
dan wajib mengganti praktek sesuai surat sakitnya.4. Penggantian jadwal dinas harus berdasarkan persetujuan resmi (surat resmi ) dari
Institusi dan Rumah Sakit5. Tidak boleh mengganti jadwal dinas pada saat pelaksanaan praktek klinik6. Sanksi lain akan ditentukan kemudian oleh RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 15
Peraturan Selama Praktek/Pelayanan Masa Pandemi Covid 19
1. Sebelum masuk RS wajib: cuci tangan, pakai masker dengan benar, skrining covid-19 (pengukuran suhu tubuh, pengisian form skrining)
2. Selama jam praktek klinik di RS wajib selalu pakai masker dengan benar, pakai face shield, cuci tangan sesuai indikasi, dan jaga jarak
3. Tidak makan bersama (2 orang atau lebih) dengan dengan sesama peserta didik atau petugas
4. Tidak diperbolehkan makan di kantin/warung5. Tidak diperbolehkan penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat,
alat makan, dan lain lain6. Tindakan pada kasus non aerosol → menggunakan APD level 27. Tindakan pada kasus aerosol → menggunakan APD level 3, ruang bertekanan
negatif, supervisi tinggiAPD: topi/head cup, pelindung wajah, pelindung mata (kaca mata/goggles), masker, sarung tangan, baju kerja/scrub, gaun/apron dan coverall, sepatu karet/bot dan cover shoes
8. Mematuhi alur masuk dan keluar ruang pelayanan
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 16
Tingkatan (Level) Penggunaan Alat Pelindung Diri
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 17
Metode Pendidikan Klinik
Metode pendidikan klinik di era adaptasi kebiasaan baru yang dapat digunakan:1. Tatap muka → pada tahap: seleksi, orientasi,
supervisi/bimbingan dan evaluasi2. Kombinasi tatap muka dan online (blended system)
Tatap muka → pada tahap: supervisi/bimbingan dan evaluasiOnline → pada tahap: seleksi, orientasi, sebagian supervisi/bimbingan, dan sebagian evaluasi
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 18
• Program orientasi peserta didik dengan menerapkan konsep mutu dan
keselamatan pasien
• Materi orientasi peserta pendidikan klinik → secara online:
1. Pengenalan RS Pendidikan
2. Tata laksana pendidikan klinik di masa pandemi covid 19
Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup materi (SNARS 1.1):
3. Mutu dan keselamatan pasien (TKRS 4, TKRS 4.1, TKRS 5, TKRS 11,
dan TKRS 11.2)
4. Pengendalian infeksi dan PPRA (PPI 5, Prognas Standar 4.1)
5. Keselamatan penggunaan obat (PKPO 7.1)
6. Sasaran keselamatan pasien.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 19
Orientasi Peserta Didik
Orientasi lapangan:
1. Orientasi lapangan secara offline (bila diperlukan) dengan
didampingi dosen/pembimbing klinik atau petugas yang
ditunjuk → seluruh unit tempat praktek sekaligus, atau bertahap
untuk unit yang akan ditempati praktek
2. Orientasi lapangan secara online oleh dosen/pembimbing klinik
→ seluruh unit tempat praktek sekaligus, atau bertahap untuk
unit yang akan ditempati praktek
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 20
Supervisi (Bimbingan) Praktek Klinik
• Supervisi → mengamati, mengawasi, atau membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan peserta didik dengan maksud untukperbaikan.
• Supervisi diperlukan untuk memastikan asuhan pasien yang amandan merupakan bagian proses belajar bagi peserta pendidikanklinis sesuai dengan jenjang pembelajaran dan levelkompetensinya.
• Pelaksanaan supervisi didokumentasikan dalam logbook pesertadidik dan logbook dosen/pembimbing klinis yang memberikanpendidikan klinis
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 21
RS Pendidikan membuat perencanaan supervisi/bimbingan klinik :
1. Menentukan dan menetapkan dosen/pembimbing klinik
2. Menyusun log book supervisi/bimbingan klinik
3. Menentukan metode supervisi/bimbingan klinik
4. Membuat dan menetapkan jadwal supervisi/bimbingan klinik
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 22
• Penetapan tingkat supervisi peserta didik dilakukan oleh dosen/pembimbing klinis yang memberikan pendidikan klinis, setelah melakukan evaluasi kompetensi peserta didikmenggunakan perangkat evaluasi pendidikan yang dibuat oleh institusi pendidikan.
Ada 4 tingkatan supervisi berdasarkan kompetensi dan kewenangan peserta didik(untuk pendidikan klinik kedokteran, untuk pendidikan klinik lainnya menyesuaikan):1. Supervisi tinggi
▪ Kemampuan asesmen peserta didik belum sahih → keputusan dalam membuatdiagnosis dan rencana asuhan harus dilakukan oleh DPJP.
▪ Tindakan medis dan operatif hanya boleh dilakukan oleh DPJP. ▪ Pencatatan pada berkas rekam medis harus dilakukan oleh DPJP
2. Supervisi moderat tinggi▪ Kemampuan asesmen peserta didik sudah dianggap sahih, namun kemampuan
membuat keputusan belum sahih → rencana asuhan yang dibuat peserta didik harusdisupervisi oleh DPJP.
▪ Tindakan medis dan operatif dapat dikerjakan oleh peserta didik dengan supervisilangsung (onsite) oleh DPJP.
▪ Pencatatan pada berkas rekam medis diperbolehkan oleh peserta didik denganverifikasi dan validasi oleh DPJP.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 23
3. Supervisi moderat: ▪ Kemampuan melakukan asesmen sudah sahih, tetapi kemampuan
membuat keputusan belum sahih → keputusan rencana asuhan harusmendapat persetujuan DPJP sebelum dijalankan, kecuali pada kasusgawat darurat.
▪ Tindakan medis dan operatif dapat dilaksanakan oleh peserta didikdengan supervisi tidak langsung oleh DPJP (dilaporkan setelahpelaksanaan).
▪ Pencatatan pada berkas rekam medis oleh peserta didik dengan verifikasidan validasi oleh DPJP
4. Supervisi rendah▪ kemampuan asesmen dan kemampuan membuat keputusan sudah sahih → dapat membuat diagnosis dan rencana asuhan, namun karena belummempunyai legitimasi tetap harus melapor kepada DPJP.
▪ Tindakan medis dan operatif dapat dilakukan dengan supervisi tidaklangsung oleh DPJP.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 24
Metode Supervisi/Bimbingan
Supervisi/bimbingan → perangkat yang dapat digunakan :
1. Bed site teaching
2. Mini Clinical Evaluation Exercise for trainee (Mini-CEX)
3. Case Based Discussion (CBD)
4. Directly Observed Procedural Skill (DOPS)
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 25
Materi supervisi/bimbingan klinik:
1. Implementasi dari program orientasi
2. Implementasi protokol kesehatan
3. Praktek sesuai kompetensi yang dicapai → landasan
teori dan asuhan
4. Sikap dan perilaku
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 26
Kriteria dosen/pembimbing klinik
1. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal satu tingkat diatas peserta didik
(untuk pendidikan klinis kedokteran)
2. Memiliki pengalaman kerja 3 tahun
3. Memiliki surat tanda registrasi (STR)
4. Mengisi surat kesediaan
5. Memiliki surat penugasan
6. Memiliki sertifikat pelatihan CI/perceptorship/pekerti/Applied Aproach
7. Memiliki sertifikat pelatihan OSCE bagi penguji (untuk pendidikan klinis
kedokteran)
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 27
Tugas dan tanggung jawab dosen/pembimbing klinik
1. Mengorientasikan peserta didik tentang ruangan yang akan digunakan
untuk praktik klinik dan mengorientasikan peraturan yang berlaku di
rumah sakit
2. Merencanakan model bimbingan klinik yang sesuai bagi peserta didik
3. Melakukan pembimbingan kepada peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
4. Melakukan evaluasi pada peserta didik selama proses bimbingan
klinik dan membuat laporan tentang penilaian peserta didik.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 28
Wewenang Dosen/Pembimbing Klinik
1. Memfasilitasi peserta didik mencapai kompetensi yang ditetapkan.
2. Melakukan verifikasi pencapaian kompetensi peserta didik dengan
mengisi logbook harian sesuai tingkat kompetensi yang dicapai.
3. Melakukan tutorial klinik menggunakan kasus yang telah ditentukan.
4. Melakukan verifikasi terhadap laporan kasus yang dibuat peserta didik
sebelum diserahkan ke dosen pembimbing akademik
5. Mengisi lembar penilaian peserta didik.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 29
Evaluasi Pembelajaran (Praktek) Klinik
Kedokteran
• Hasil refleksi kasus selama
pelaksanaan praktek
• Referat untuk dokter muda
• Kompetensi yang sudah dilakukan
selama praktek (foto copy logbook)
Keperawatan
• Laporan asuhan keperawatan
• Kompetensi yang sudah dilakukan
selama praktek (foto copy logbook)
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 30
• Pada akhir pelaksanaan praktek tiap unit/bagian, peserta pendidikan klinik
menyerahkan:
Metode Evaluasi (Ujian)
1. Ujian tulis
2. Ujian lisan
3. Mini CEX (clinical evaluation excercise)
4. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 31
Penilaian Akhir
• Komponen penilaian akhir untuk praktek klinik kedokteran (kepaniteraan klinik)
1. Pencapaian kompetensi ketrampilan klinik → Logbook
2. Refleksi kasus
3. Mini CEX dan sejenisnya
4. Ujian (tulis, lisan, OSCE)
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 32
PENELITIAN KESEHATAN
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 33
Pengelolaan Penelitian Kesehatan di RS
▪ Program penelitian RS
▪ Tata laksana penelitian
• Persiapan pengelolaan penelitian
• Pendaftaran, seleksi, dan penerimaan proposal penelitian
• Pelaksanaan penelitian
• Monitoring dan evaluasi penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020
34
Program Penelitian Rumah SakitRumah sakit seharusnya mempunyai program penelitian tiap tahun untuk pegawai. Sebagai contoh...
NurY
AD
I/F
KM
Univ
. Jem
ber/2
02
0
35
Alternatif Tema Penelitian RS
1. Tindakan dan prosedur medis-keperawatan dan penunjang medis
2. Tata laksana medis-keperawatan dan penunjang medis
3. Terapi medis dan farmakalologi
4. Manajemen pelayanan di RS
5. Sistem informasi dan teknologi informasi RS, dll.
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 36
Sasaran pelaksana penelitian di RS
1. Peserta didik/Mahasiswa
2. Dosen/pembimbing klinik RS
3. Pegawai RS
4. Perseorangan atau lembaga dari pihak ekternal
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 37
Persiapan Pengelolaan Penelitian
Persiapan pengelolaan layanan penelitian:
1. Membuat pedoman tata laksana (atau pengelolaan)
penelitian di masa pandemi covid 19
2. Penghitungan tarif penelitian per jenis penelitian atau
aktivitas penelitian
3. Penyediaan ruang pertemuan/diskusi untuk uji etik
4. Membentuk KEPK rumah sakit dan pendaftaran ke KEPPK
Kemenkes
5. Membuat sistem informasi terkait layanan penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 38
Pendaftaran, Seleksi, dan Penerimaan
Proposal Penelitian
• Administrasi pendaftaran dan perijinan → persyaratan pengajuan
ijin penelitian
• Seleksi → desk proposal, dan atau uji etik (tanpa pertemuan
klarifikasi), dan atau uji etik (plus pertemuan klarifikasi)
• Prosedur etik penelitian → offline atau online
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 39
Persyaratan ijin penelitian
• Surat dari Institusi perihal permohonan ijin penelitian.
• Proposal penelitian yang disetujui pembimbing. Bagi
pegawai RS → mengetahui atasan unit kerja
• Mengisi formulir etik penelitian atau protokol etik
penelitian
• Mengisi surat pernyataan: bertanggung jawab atas
kegiatan, mematuhi peraturan, dan menyerahkan hasil
penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 40
Bagan Alur Pengajuan
Kelaikan Etik RS “X”
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 41
Prosedur etik online• Memasuki system/link
• Registrasi: Informasi akun, Verifikasi email dan HP
• Pengajuan ijin penelitian → e-proposal: judul, peneliti
• Pengajuan kelaikan etik: jenis penelitian, kategori penelitian, subyek/sampel, manfaat penelitian
• Penerimaaan kelaikan etik penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 42
Penerimaan proposal penelitian
• Penerbitan sertifikat laik etik penelitian
• Penerbitan surat jawaban RS terhadap permohonan institusi pendidikan
Pelaksanaan Penelitian
Persyaratan pelaksanaan penelitian:1. Memahami tata laksana penelitian pada era AKB → membaca
dokumen atau scr online2. Surat penyataan menyetujui melakukan penelitian dengan risiko
penularan Covid-19 (ditanda tangani peserta didik dan orang tua/wali)
3. Surat keterangan sehat dari RS tempat pendidikan klinis dan Rapid test eclia atau tes swab menjelang pelaksanaan pendidikan klinis di RS.
4. Isolasi mandiri 14 hari bila baru tiba dari luar kota (melakukan perjalanan luar kota)
5. Membayar biaya penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 43
Peraturan Selama Kegiatan Penelitian Masa Pandemi Covid 19
1. Sebelum masuk RS wajib: cuci tangan, pakai masker dengan benar, skrining covid-19 (pengukuran suhu tubuh, pengisian form skrining)
2. Selama kegiatan penelitian wajib selalu pakai masker dengan benar, pakai face shield, cuci tangan sesuai indikasi, dan jaga jarak
3. Tidak makan bersama (2 orang atau lebih) dengan dengan sesama peserta didik atau petugas
4. Tidak diperbolehkan makan di kantin/warung5. Tidak diperbolehkan penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat,
alat makan, dan lain lain6. Mematuhi alur masuk dan keluar ruangan yang ada
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 44
Monitoring dan evaluasi penelitian
• Supervisi kegiatan penelitian oleh supervisor penelitian
• Pengisian form monitoring progres pengumpulan data
• Evaluasi: presentasi hasil penelitian (bila diperlukan),
pengumpulan laporan penelitian, surat keterangan selesai
penelitian
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 45
Terima Kasih...
NurYADI/FKM Univ. Jember/2020 46