pengelolaan limbah radioaktif
DESCRIPTION
Pengelolaan Limbah B3TRANSCRIPT
-
1PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
Pusdiklat BATAN
-
2POKOK BAHASAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGERTIAN, TUJUAN DAN KETENTUAN UMUMA. Pengertian dan tujuanB. PerizinanC. Tanggung jawab dan KewajibanD. Jaminan Kualitas Pengelolaan Limbah
BAB III KLASIFIKASI DAN KARAKTERISASI LIMBAH A. Klasifikasi Limbah RadioaktifB. Karakterisasi Limbah Radioaktif
-
3POKOK BAHASAN
BAB IV TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
A. Pengumpulan dan Pengelompokan (Pra-olah)B. Pengangkutan Limbah RadioaktifC. Pengolahan Limbah RadioaktifD. Penyimpanan Limbah Radioaktif danE. Penanggulangan Keadaan DaruratF. Program Dekomisioning
-
4Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta mampu menjelaskan prinsip pengelolaan limbah radioaktif
-
5Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari modul ini peserta mampu :1. menyebutkan klasifikasi limbah radioaktif2. menyebutkan karakterisasi limbah radioaktif3. menjelaskan manajemen perizinan limbah
radioaktif4. menyebutkan tugas dan tanggung jawab
penghasil limbah radioaktif5. menjelaskan tahap pengelolaan limbah
radioaktif6. menjelaskan prinsip pengolahan limbah radioaktif
-
6BAB II Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
Limbah Radioaktif :
Zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak digunakan lagi
-
7BAB II. Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi dan kontaminasi
berdasarkan Asas Proteksi Radiasi yang meliputi asas justifikasi, limitasi dan optimasi
Pengelolaan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, aspek teknis berupa pengurangan volume dan aktivitas limbah radioaktif, serta aspek ekonomis
-
8BAB II. Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
Asal Limbah Radioaktif :
bidang industri
bidang medik
Bidang litbang dan pendidikan
instalasi nuklir
dekontaminasi/ dekomisioning
-
9BAB II. Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
Dasar Hukum :
PP No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan
Limbah Radioaktif
SK Kepala BAPETEN No. 03/Ka-Bapeten/V-99tentang Ketentuan Keselamatan Pengelolaan Limbah Radioaktif
-
10
BAB II. Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
Kegiatan Pengelolaan Limbah Radioaktif :
pengumpulan/ penampungan
pengelompokkan
pengolahan
pengangkutan
penyimpanan sementara dan lestari
dan atau pembuangan limbah radioaktif
-
11
BAB II. Pengertian, Tujuan dan Ketentuan Umum
Perizinan :- dikembalikan ke negara asal (reekspor)atau dikelola Badan Pelaksana izin BAPETEN
- persetujuan reekspor dari BAPETEN 30 hari
- bukti pengembalian 14 hari- LRA dari luar negeri tidak diizinkan
disimpan di wilayah RI
-
12
Tanggung jawab Badan Pelaksana
menyusun dan menetapkan prosedur juknis mengelola limbah ( mengolah, menyimpan
sementara atau menyimpan lestari) menyediakan tempat :
penyimpanan LRA tingkat rendah dan sedang penyimpanan lestari LRA tingkat tinggi
melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan LRA bagi pengelola dan penghasil LRA
-
13
Kewajiban penghasil limbah
menyimpan sementara LRA tingkat rendahdan sedang (harus seizin BAPETEN)
mempunyai tempat penampungan sesuai dengan volume dan karakteristika limbah
mempunyai peralatan untuk mendeteksi limbah
melaksanakan dokumentasi limbah
-
14
Jaminan Kualitas Pengelolaan Limbah
Pengolah limbah radioaktif harus : mempunyai program dan melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan di sekitar instalasi secara berkala. Hasil pemantauan harus dicatat dan dilaporkan kepada badan Pengawas setiap 6 bulan
melakukan analisis limbah secara lengkap untuk menentukan metode pengolahan yang tepat
memiliki sistem proteksi menggunakan unit pengolah yang sesuai dengan metode
pengolahan mempunyai tempat penampungan sementara limbah
radioaktif
-
15
BAB III KLASIFIKASI DAN KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF
Tujuan :
1. menjamin sifat kimia dan fisika LRA memberikan
faktor keselamatan pada proses pengelolaan
2. menjamin sifat fisik dan mekanik bahan matriks
dan blok hasil pengolahan LRA akan
memberikan faktor keselamatan pada
penyimpanan
-
16
III. 1. Klasifikasi Limbah Radioaktif
Asal terbentuknya (alamiah, hasil fisi, hasil aktivasi, akibat kontaminasi)
Fasa(padat, cair dan gas)
Aktivitas(rendah, sedang dan tinggi)
-
17
III. 1. Klasifikasi Limbah Radioaktif
Rendah : di atas tingkat aman (clearance level) tetapi di bawah tingkat sedang yang tidak memerlukan penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan
Sedang : limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat rendah tetapi di bawah tingkat tinggi yang tidak memerlukan pendingin, dan memerlukan penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan;
-
18
III.1. Klasifikasi (lanjutan)
Tinggi : aktivitas di atas tingkat sedang, yang memerlukan pendingin dan penahan radiasi dalam penanganan pada keadaan normal dan pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir bekas
-
19
III. 1. Klasifikasi Limbah Radioaktif (lanjutan)
Batas atas tingkat aktivitas LRAtergantung pada : tipe radionuklida yang di kandung fasilitas pengolahan kadar tertinggi yang diizinkan dibuang
ke lingkungan
-
20
KLASIFIKASI LRA GAS (standar IAEA)
Perlu diperhatikan : aktivitas total Dipengaruhi faktor lokal : lokasi, tinggi
cerobong,arah dan kecepatan angin
Kategori Batas Aktivitas (Ci/m3) Keterangan
1 A 10 -10 tidak diolah
2 10 -10 < A 10 -6 diolah dengan penyaringan
3 A > 10 -6 diolah dengan proses khusus (scrubbing, filtrasi)
-
21
KLASIFIKASI LRA PADAT (standar IAEA)
Golongan Laju Paparan pd permukaan (R/jam)
Catatan
123
X 0,20,2 < X 2
X > 2
pemancar dan ,pemancar dapat diabaikan
4 Konsentrasi dlm Ci/m3 pemancar ,pemancar dan dapat diabaikan
-
22
KLASIFIKASI LRA CAIR (standar IAEA)
Golongan Konsentrasi A (Ci/m3) Catatan
1 A 10 -6 pada umumnya tidak diolah
2 10 -6 < A 10 -3 * peralatan proses tanpa penahan radiasi
3 10 -3 < A 10 -1 * peralatan proses mungkin perlu penahan radiasi
4 10 -1 < A 10 4 * peralatan proses perlu penahan radiasi
5 A > 10 4 perlu pendingin
* Diolah dengan cara biasa
-
23
III. 2. Karakterisasi Limbah Radioaktif
Untuk : Pelaksanaan proses pengolahan
Klasifikasi aktivitas dan penangananselanjutnya : aktivitas : tk rendah, sedang dan tinggi pemancar : alpha, beta dan gamma penanganan : penyimpanan sementara ,
penyimpanan lestari
Analisis keselamatan
-
24
III. 2. Karakterisasi Limbah Radioaktif (lanjutan)
Untuk proses pengolahan : Sifat radionuklida :
jenis radionuklida, aktivitas, waktu paro Sifat kimia :
korosif, organik, eksplosif, volatil Sifat fisika :
dapat dikompaksi, dapat dibakar, dapat didekontaminasi
asal limbah
-
25
BAB IV TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF
Pengumpulan dan Pengelompokan (Pra-olah)diatur berdasarkan : fasa aktivitas waktu paro Jenis radiasi Sifat fisika dan kimia Toksisitas Asal limbah
-
26
a. Penampungan Limbah Radioaktif
Penampungan LRA Cair Penampungan LRA Padat
-
27
b. Pengangkutan Limbah Radioaktif
Pengangkutan limbah radioaktif wajib memenuhi ketentuan pengangkutan zat radioaktif sesuai PP No. 26 Tahun 2002 dan SK Ka. Bapeten No. 04/Ka-.Bapeten / V/ 1999,
Ketentuan pengangkutan pada umumnya, baik melalui jalan umum, maupun angkutan umum.
Wadah yang digunakan untuk mengumpulkan limbah radioaktif harus memenuhi ketentuan pengangkutan limbah radioaktif, sehingga tidak mengakibatkan tersebarnya zat radioaktif tersebut.
-
28
Pengangkutan Limbah (lanjutan)
tidak mengakibatkan tersebarnya LRA tersebut
-
29
IV. C. Pengolahan Limbah Radioaktif
LRA tingkat rendah dan sedang dapat diolah sendiri atau diserahkan ke Badan Pelaksana
LRA tingkat tinggi harus diserahkan ke Badan Pelaksana atau dikirim kembali ke negara asal (re ekspor)
Pengelola LRA harus mempunyai dan melaksanakan Program Jaminan Kualitas yang sudah disetujui BAPETEN
-
30
IV. c. Pengolahan Limbah Radioaktif(lanjutan)
Tiga prinsip :
Pengenceran dan pembauran(dilute and disperse)
Penangguhan dan peluruhan(delay and decay)
Pengonsentrasian dan pengungkungan( concentration and contain)
-
31
IV.C. 1. Pengenceran dan pembauran
terutama limbah cair tingkat rendah dan sedang yang mempunyai sifat mudah larut / tersebardalam air.
1. Penambahan cairan / larutan untuk memperkecil konsentrasinya
2. Melepaskan limbah cair sedikit demi sedikit dalam waktu yang cukup lama
3. Melepaskan limbah cair ke dalam kumpulan air yang besar (seperti lautan, danau )
-
32
IV.C.2. Penangguhan dan Peluruhan
radionuklida kehilangan keradioaktifannya melalui peluruhan
waktu paro pendek limbah cair, padat, gas
-
33
IV.C.3. Pengonsentrasian dan pengungkungan
sebagian besar radioaktivitas yang ditimbulkan oleh LRA harus dipisahkan/ diisolasikan dari lingkungan manusia
radionuklida yang mempunyai waktu paro sedangsampai tinggi
limbah harus dikungkung untuk waktu yang lama
-
34
IV. c. Pengolahan Limbah Radioaktif(lanjutan)
LIMBAH RADIOAKTIFPADAT CAIR
TERBAKAR
TERMAMPATKAN
TERBAKAR
EVAPORASI
HASIL KOMPAKSI
INSENERASI
ABUKOMPAKSI
SEMENTASI
PENYIMPANANSEMENTARA
KONSENTRAT
YA YA
Shell 950 l
Drum 200 l
Drum 100 l
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
Shell 950 l
-
35
IV.C.. Pengolahan Limbah Radioaktif(lanjutan)
-
36
IV. c. Pengolahan Limbah Radioaktif(lanjutan)
Kompaktor LRA padat Fasilitas pengolahan secara kimia
-
37
IV. d. Penyimpanan Limbah Radioaktif
1.Penyimpanan sementara
kemasan limbah memenuhi kualitas keselamatan
tidak memberikan kontaminasi internal maupun eksternal
2. Penyimpanan akhir/ lestari
-
38
IV.d.1Penyimpanan sementara (lanjutan)
Contoh tempat penyimpanan sementara
-
39
IV.d.1.Penyimpanan sementara (lanjutan)
Kondisioning sumber bekas
(spent fuel)
Penyimpanan sementara limbah aktivitas tinggi
-
40
IV.d.2. Penyimpanan akhir/ lestari
Persyaratan yang harus dipenuhi :a. lokasi bebas banjirb. tahan gempa + memenuhi karakteristik materi bumi
dan sifat kimia airc. didisain sehingga terhindar dari kekritisand. ada sistem pemantauan radiasi dan
radioaktivitas lingkungane. ada sistem pendinginf. ada penahan radiasig. ada sistem proteksi fisikh. memenuhi distribusi populasi penduduk dan tata
wilayah sekitar lokasi penyimpanan
-
41
IV.d.2.Penyimpanan akhir/ lestari (lanjutan)
Contoh tempat penyimpanan lestari
-
42
Penyimpanan akhir/ lestari (lanjutan)
Contoh tempat penyimpanan lestari
-
43
IV.e. Penanggulangan Kecelakaan
Nuklir dan atau Radiasi
Penghasil Pengolah pencegahan kecelakaan Pengelola
Tindakan penanggulangan dilaporkan ke Badan Pengawas selambat-lambatnya 30 hari
-
44
IV. f. Program dekomisioning
Dekomisioning :kegiatan untuk menghentikan secara tetap beroperasinya suatu instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan zat radioaktif
meliputi :- pemindahan zat radioaktif,- pembongkaran komponen instalasi,- dekontaminasi- pengamanan akhir
-
45
IV. f. Program dekomisioning (lanjutan)
Pengolah LRA yang melaksanakan dekomisioning harus :
mempunyai program dekomisioning yang sudah disahkan oleh BAPETEN
memiliki izin dekomisioning limbah hasil dekomisioning diserahkan ke
BATAN
-
46
Tarif Pengelolaan LRA(PP NO. 77/2005)
a. Limbah cair aktivitasRendah dan sedang, pemancar ,
liter Rp. 2.200,00
b. Limbah semi cair aktivitasRendah dan sedang, pemancar ,
liter Rp. 57.200,00
c. Limbah padat aktivitas rendah dan sedang,pemancar , terbakar terkompaksi tak terbakar dan tak terkompaksi
Per 100 LPer 100 LPer 100 L
Rp. 900.000,00Rp.1.1 00.000,00Rp. 1.300.000,00
d. Limbah cair aktivitas rendah Pemancar
liter Rp. 81.000,00
-
47
Tarif Pengelolaan LRA(PP NO. 77/2005)
e. Penangkal petir Per buah Rp. 775.000,00
f. Ra-226 A < 0.1 Per buah Rp. 466.000,00
g. Selain Ra-2261 Ci A < 6 Ci
Per buah Rp.4.063.00,00
h. Selain Ra-2260,1 Ci A < 1 Ci
Per buah Rp.3.325.000,00
i. Selain Ra-226A < 0.1 Ci
Per buah Rp.2.276.000,00
-
48
Tarif Transportasi LRA (PP NO. 16/2001)
1. JABOTABEK Paket Rp. 200.000,00
2. P. JAWA (selain Jabotabek)
Per km Rp. 4.000,00
3. LUAR P. JAWA Per km Rp. 5.000,00
-
49
PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF, BATANKawasan Puspiptek, Serpong
Tangerang 15310Telpon (021) 7560905
Fax (021) 7560923
BADAN PELAKSANA