pengelolaan-sampah

Upload: a-nurfatiha-jafar

Post on 15-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyuluhan kesehatan masyarakat

TRANSCRIPT

  • PENGELOLAAN SAMPAH

    Oleh

    Drs. Sudrajat,S.U.FMIPA Unmul2009

  • PENDAHULUANLimbah Padat /SampahTidak dianggap produksi, tetapi timbulanDaur Material

    SDADU BuatanDU AlamiPabrikKonsumenPengolahanBuangan+= Konstan

  • DefinisiSAMPAH :- Semua jenis buangan yang bersifat padat atau semi padat yang dibuang karena tidak dipergunakan dan tidak diinginkan keberadaannya ( Referensi : Tchobano Glous)

    Sesuatu yang tidak dapat digunakan, dibuang, yang berasal dari kegiatan atau aktivitas manusia ( Referensi A.P.H.A)

    Sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak disenangi atau dibuang, sisa aktifitas kelangsungan hidup manusia

  • JENIS BUANGAN PADATBUANGAN PADAT PERKOTAAN (Municipal Solid Waste)Pemukiman, Komersial, Lahan terbuka, instalasi pengolahan limbahBUANGAN PADAT INDUSTRIBUANGAN PADAT B3 (BAHAN BERBAHAYA & BERACUN) (Hazardous Solid Waste)Buangan Padat RS Patogenik Solid WasteBuangan Padat Industri

  • KLASIFIKASI SAMPAH KOTAGARBAGERUBBISHTerbakarTak TerbakarDUST, ASHESKertas, plastik, tekstil, karton, karet, kulit, kayu, sampah kebun, Kaca, kaleng, aluminium, ferrous. Non ferrousDEMOLITION & CONSTRUCTION WASTESPECIAL WASTETREATMENT-PLANT WASTEMobil bekas, bangkai binatang, sampah jalan

  • KARAKTERISTIK SAMPAH KOTAKuantitas dan Kualitas sangat tergantung pada income (GNP)Low income < High income

    Cs = Pertambahan kuantitas sampah (%); Cp = Pertambahan produk pertanian (%); Ci= Pertambahan produk industri (%); Cg = Pertambahan GNP (%)P= Pertambahan jumlah penduduk (%)

    Faktor lain: Lokasi geographis, musim, frekuansi pengangkutan, pencacah sampah, karakteritik populasi, sikap penduduk, recycle, peraturan

  • TYPICAL COMPOSITIONSampah sisa makanan (6 26 %)Kertas (15 45%)Karton (3 15%)Plastik(2 8%)Tekstil (0 4%)Karet (0 2%)Kulit (0 -2%)Sampah kebun (0 -20%)

    Kayu (1 4%)Bahan organik lain (0 - 5%)Kaca (4 16%)Kaleng (2 8%)Non Ferrous metal (0 -1%)Debu, bongkahan (0 10%)

  • Istilah Limbah padat sangat luas mencakup bukan hanya limbah padat tradisional yang tidak berbahaya, seperti garbage, tetapi juga limbah padat berbahaya.

    Persoalan sampah pada dasarnya adalah persoalan judgement, karena kita melakukan keputusan bahwa sesuatu itu tidak bernilai. Sepanjang benda itu tidak kita anggap bernilai, maka benda tersebut berstatus sebagai sampah.

  • Semua orang tidak mudah bersepakat dalam menetapkan judgment. Penilaian kita terhadap sesuatu benda bisa berubah dari waktu ke waktu dan mungkin sekelompok orang menganggap suatu benda sebagai sampah, namun bagi orang lain benda itu dapat dinilai sebagai sumberdaya alam ( bahan baku suatu unit usaha)

    Sehingga dapat dikatakan bahwa mengelola sampah, sama dengan mengelola tatanilai masyarakat.

  • Limbah padat terdiri atas :

    Garbage, misalnya sisa susu dan sisa produk lain yang mudah busukRefuse, sisa potongan logam, jaringan, papan, containerSludges, dari jaringan pengolahan limbah jaringan pengolah limbah, jaringan pengolahan penyediaan air atau fasilitas control polusiMaterial buangan lain, termasuk material padat, semipadat, cairan atau material yang mengandung gas yang berasal dari industri, perdagangan, pertambangan, pertanian dan kegiatan masyarakat.

  • Secara umum komposisi dari sampah di setiap kota bahkan negara hampir sama yaitu:- Kertas dan katun35 %- Logam7 % Gelas5 %- Sampah halaman dan dapur37 %- Kayu3 %- Plastik, karet, dan kulit7 %- Lain-lain6 %

  • SIFAT FISIK SAMPAH KOTABerguna untuk penyediaan alat & antisipasi dampakTerdiri dari:Berat jenis (target = 600 kg/m3)Kandungan air/kelembabanUkuran partikel & distribusi ukuranKapasitas medanKoefisien kelulusan air pada sampah yg sudah terkompaksi

  • SIFAT KIMIA SAMPAH KOTATerdiri dariUnsur kimia dominan (C,H,O,N,S, Ash)Kalori bakar (energy content) 6001400 BTUT pada proses dekomposisiT untuk pembakaran abu (1200C)Analisa penyusutan setelah pembakaran, analisa partikel terlepas ke atm dan residu abu

  • SIFAT BIOLOGI SAMPAH KOTAKomposisi bahan organik pembentukan gas vektor lalatProses laju penguraian tgt habitat aerobik, anaerobik & fakultatifDihasilkannya air lindi (leachate)Vol dipengaruhi curah hujanPengolahan kolam oksidasi atau kolam anaerab (td = 30 hr)Dead zone (60-70C)Breeding zone (20-40C)Migration zone

  • Dengan jumlah penduduk th 2006 diperkirakan 224 jutaan, maka jutaan sampah setiap hari akan muncul di Indonesia. Hal ini dapat dihitung dengan kontribusi sampah per kepala/hari x jumlah penduduk Untuk sektor informal, kontribusinya 1.3 kg/hari/kepala Untuk sektor formal, kontribusinya 3.3 kg/hari/kepala Untuk sektor pemukiman kumuh dan rumah-rumah liar , kontribusinya 1.6 kg/hari/kepala

  • Sampah/ limbah padat mempunyai implikasi kepada kesehatan dan lingkungan : the potential risk to health and environment.

    Selain itu secara ekonomis akan merugikan lingkungan hidup baik secara langsung atau tidak langsung dan besarnya biaya untuk pengelolaannya yang harus dipikul masyarakat.

  • Pengelolaan sampah atau buangan /limbah padat pada umumnya merupakan suatu problem yang tidak akan pernah ada akhirnya, baik dari aspek kuantitas maupun kualitas sampah. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tuntutan kualitas hidup yang lebih baik. ------------------- Perlu Upaya pengendalian dan pengolahannya untuk menciptakan lingkungan yg : Bersih aman sehat

  • Pengelolaan Persampahan Kegiatan yang berhubungan dengan penanganan sampah disumbernya, penyimpanan, pengumpulan, transfer/transport, proses dan penyingkiran, dengan memperhatikan aspek-aspek :Kesehatan masyarakatEkonomi - sosialTeknologiEstetika

  • Kedangkalan berfikirDi kalangan pengkaji manajemen lingkungan, telah lama diajukan kritik terhadap kecenderungan pengelolaan suatu kegiatan industri/kegiatan di ujung akhir persoalan ( end of the pipe approach). Hingga kini masih banyak manajemen persampahan yang mengadopsi pendekatan ini, sehingga kita mengenal Tempat pembuangan sementara ( TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir ( TPA).

  • Manajemen sampah di kota makin kompleks, karena adanya natalitas dan urbaniasi yang tinggi, tingginya standard kehidupan, gaya hidup dan adanya pasokan barang dari kawasan hinterland berupa sayuran, makanan, buah-buahan, yang kemudian dikemas lebih lanjut oleh para pekerja komersial di kota.

  • Sumber dan Tipe Sampah Padat di Area Perkotaan Wilayah pemukinan ( kertas, plastik, kain/tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, gelas, metal dan beberapa sampah rumah tangga lainnya) Wilayah Industri ( sampah pengepakan, sisa material bangunan, sisa potongan material, ampas biji besi, sisa pembuangan jahitan, sisa pembuangan kotoran gas, kardus, makanan masal, kayu, plastik, besi, commersial paper Wilayah Publik ( sampah jalanan, taman, pantai, endapan lumpur, sampah guguran dan pangkasan pohon.

  • Sifat sampah Sampah Burbanable ( dapat dibakar) Sampah organik Dapat digunakan sebagai bahan kompos Dapat didaur ulang ( recycling)

  • CARA PENGELOLAAN LIMBAH PADAT Ada 2 pola dasar, yakni : (1) Konvensional, bersifat pasif yang lebih menekankan kepada penanganan sampah yg dihasilkan ( end of pipe). Sistematika kerja masih bisa mengandalkan berbagai pola penanganan yang dilakukan pemerintah. Misalnya sistem manajemen pembentukan TPA, pengolahan akhir yang dapat dipakai berulang ( sanitary landfill reusable), penggunaan alat pembakar sampah ( incinerator), penanaman sampah ( landfilling), sistem pembuangan terbuka ( open dumping), hingga bentuk kerjasama penanganan sampah yang melibatkan beberapa jaringan internasional.

  • KarakteristiknyaAdanya keterlibatan Pemda dan negara ( penyediaan TPA, anggaran keuangan, pajak sampah, penyediaan sarana angkut, sdm)Memerlukan lahan yang luasMerupakan ajaran klasik, namun belum menyentuh akar permasalahan manajemen sampah

  • (2).Mencegah timbulnya masalah sampah sebelum ada ( clean production) - Merupakan penanganan yang sifatnya preventif - Mengutamakan penyadaran masyarakat - Kesadaran dimulai dari perlakukan terhadap komoditi barang dengan prinsif 4 R ( Recycling, Reuse, Reduce and Replace) - Konsep ini dijalankan secara mandiri oleh konsumen - Pemilihan gaya hidup konsumen yang bersifat clean production tampak ketika menentukan skala prioitas sebelum membeli suatu komoditi. - Pemilihan tersebut berupa pemilihian komoditis yg tahan lama, dapat didaur ulang dan ramah lingk. - Mengedepankan lokalitas, dimana setiap individu mempunyai kebijakan loka dalam menangani masalah sampah yang muncul.

  • Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.

  • Proses Recycle ( daur ulang) agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle atau didaur-ulang seperti kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-ulang menjadi kompos (pupuk).

  • Proses Recycle (daur-ulang) ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

  • PENGELOLAAN LIMBAHCleaner Production / Waste PreventionWaste Minimization / Source ReductionRecyclingWaste TreatmentWaste DisposalMaterial substitutionProcess modification, equipment redesignNew productThermal destruction, physical, chemical, biologicalLandfill

  • PENGELOLAAN LIMBAHRaw MaterialUse of MaterialWaste GenerationWaste Collection/Storage, Transportation and Treatment (On Site)Waste Transportation,Treatment and Disposal (Off site)EnvironmentRecycleReuseWaste tradersWaste traders

  • SISTEM PENGELOLAAN6 unsur fungsional dalam manajemen pengelolaanTIMBULAN / GENERATIONPEWADAHAN / STORAGEPENGUMPULANTEMPAT PEMBUANGAN AKHIRPEMINDAHAN/PENGANGKUTANPENGOLAHAN

  • SISTEM PENGELOLAANS U M B E R S A M P A HDOMESTIKKumuhFormalNon FormalINSTITUSIINDUSTRILaboratorium/ RSKantor & KomersialMITCMATCT CallMATTTRANSFERDipo / ContainerSTANDARDTREATMENTMATCTTPATPA KHUSUSMATCT

  • SISTEM PENGELOLAANOn site handlingPerlakuan terhadap sampah sampai pada tempat pengumpulan sementaraOn site storageContainers and LocationCollection Service Angkutan sampah kota dan Angkutan sampah industriSystem: Hauled-Container System (HCS) = Sistem Wadah AngkutStationary-Container System (SCS) = Sistem Wadah Tinggal

  • SWA conventional modeGARASITerminal Akhir

  • SWA exchange modeGARASITerminal Akhir

  • SWA Combination modeGARASITerminal Akhir

  • Transfer dan transportTransfer station Direct dischargeStorage DischargeLocationAkses mudah ke daerah layananAkses mudah ke jalan raya utamaMinimum gangguan ke masyarakatEkonomisTransportation MeansSistem hidrolis u/ kompaksi 2-3 kaliTangan otomatis Front loading, side loading, rear loading

  • PENGOLAHAN SAMPAHFisikaPembakaran insineratorKimiaDesinfeksi BiologiKomposting aerobAnaerobic digesterLandfill

  • FAKTOR2 YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MENGOLAH LIMBAH PADAT1. Jumlah limbahsedikit: mudah ditangani sendiribanyak: membutuhkan penanganan khusus (tempat dan sarana pembuangan) 4 m3 limbah padat/hari.

    2. Sifat fisik dan kimia limbahSifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana pengangkutan dan pilihan pengolahan.Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan cara membentuk senyawa baru.

  • 3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkunganKarena lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran, maka perlu diperhatikan: a. Tempat pembuangan akhir (TPA) b. Unsur yang akan terkena c. Tingakat pencemaran yang akan timbul

    4. Tujuan akhir dari pengolahanAda 2 tujuan akhir, yaitu:Bersifat ekonomis dan non-ekonomisTujuan pengelolaan yang bersifat ekonomis: Meningkatkan efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna untuk didaur ulang/dimanfaatkan lain.Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis: Untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

  • PRINSIF PENGOLAHAN LIMBAH PADATAda 4 proses, yaitu:PemisahanPenyusutan ukuranPengomposanPembuangan limbah

  • TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DI TPA

    Metode DumpingMetode LandfillMetode CompostingMetode Submarine disposalIncineratorPyrolysisRecyclingTerpadu

  • Metode Dumping Sampah dibuang begitu saja ke suatu jurang Perlu areal yang luas Telah menimbulkan masalah pencemaran lingkungan

    2. Metode Sanitary Landfill Sampah ditampung dalam areal kecil dan direduksi menjadi partikel- partikel kecil. Sampah yang telah diolah kemudian ditanam di tanah dengan kedalaman tertentu yang telah dilapisi oleh tanah liat setebal 1-2 m atau plastik khusus untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan. Kegiatan ini untuk menghindari serbuan lalat dan serangga lainnya. Lapisan tanah ini juga untuk meminimalisasi masuknya air ke sampah ataupun keluarnya gas bau dari timbunan sampah.

  • TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)Capacity The available voidspace must be calculated by comparison of the landform with a proposed restoration profile. Density of the wastes, Amount of intermediate and daily cover, Amount of settlement that the waste will undergo following tipping, Thickness of capping, Construction of lining and drainage layers. Protection of soil and water through: Installation of liner and collection systems. Storm water controlLeachate management. Landfill gas migration. Nuisances and hazards management. Costs Feasibility studies Site after care Site investigations Site respect

  • TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)non hazardous waste landfills, mustConfined to as small an area as possible. Compacted to reduce their volume. Covered (usually daily) with layers of soil.

  • TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)LAHAN URUG SANITER (LUS)Sanitary Landfill Tidak terjadi pencemaran airTidak terjadi perkembangan vektor penyakitPolusi udaraPencemaran estetikaGangguan-gangguan lingkunganSampah tertutup tanah setiap akhir hari kerjaTerhindar dari limpasan air hujan

  • TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)CONTROLED LANDFILL (LUT)Dilakukan 30 tahun proses dekomposisi selesai (produksi gas berhenti)Pengurugan dilakukan 1 minggu sekali / tidak setiap hari

  • Tempat pembuangan akhir (sanitary landfill) yang didisain dengan baik.

  • INCINERATIONInfectious, un recover/un recyclable general wasteOperational Parameters: Burning rate (pound/hour), heating value (Btu/pound), heat release value (Btu/cubic feet per hour)Alternatives: Controlled-air incinerators Rotary-kiln incineratorsAir Pollution ControlsWet Scrubbers: impaction of particles with countercurrent flow reactorDry Scrubbers: Reacting particles and gases in spray-dryer section, collection of particles in a baghouse collectoR

  • Ilustrasi: Raven et al. 1998, Miller 2000

  • Ilustrasi: Raven et al. 1998, Miller 2000Penanganan limbah berbahaya/beracun : Limbah dimasukkan ke dalam tanki/drum yang ditutup dengan kotak-kotak beton, kemudian disimpan dalam ruang bawah tanah.

  • 3. Metode Komposting Memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk, dilakukan melalui beberapa tahap yakni pra pengomposan, proses pengomposan, pascapengomposan.Setiap kali produksi, paling tidak memerlukan waktu 3 hingga 4 bulan

  • PENGELOLAAN LIMBAH PADAT SECARA INDIVIDUAL ( ON SITE) DILAKUKAN SETEMPAT, LANGSUNG OLEH PENGHASIL LIMBAH, MENGGUNAKAN CARA TEKNOLOGI SEDERHANA ANTARA LAIN DENGAN CARA MEMBAKAR, DIBUAT KOMPOS, DLL BAIK UNTUK DAERAH PEDESAAN DAN PEMUKIMAN DALAM KOTA DENGAN HALAMAN CUKUP LUAS DAPAT MENGURANGI JUMLAH SAMPAH YG HARUS DITANGANI SECARA PERKOTAAN

  • PENGELOLAAN LIMBAH PADAT SISTEM PERKOTAAN DILAKUKAN SECARA TERPUSAT MELALUI OPERASI PENGUMPULAN, PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN BENTUK DAN BESARAN SISTEM TERGANTUNG :

    .BESAR TIMBULAN DAN KARAKTERISTIK SAMPAH

    2). SIFAT DAN KARAKTERISTIK DAERAH LAYANAN

    KEBERHASILAN DAN EFEKTIFNYA SISTEM INI TERGANTUNG TERUTAMA PADA KETEPATAN PEMILIHAN, POLA PENGELOLAAN PEMILIHAN TEKNOLOGI DAN SUMBERDAYA MANUSIA YG MENDUKUNG

  • KOMPONEN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH subsistem pengumpulanmengembangkan pola mempertimbangkan factor local : iklim, fisik kota, sosial ekonomiunsur penting : waktu dan frekuensi pengambilan, peralatan dan personel dan organisasi pengelolaan subsistem transportasisistem operasi : rute dan jarakperalatan, kendaraan : kapasitas, kecepatan, bahan bakar, biaya operasi transportasi pembuangan akhir atau pengolahan

    Ada tiga cara utama dan biasa dipakai antara lain :INCINERATORCOMPOSTINGSANITARY LANDFILL

  • *********************************************