pengembangan album koleksi hewan ...repository.uinjambi.ac.id/321/1/skripsi wawan adi...
TRANSCRIPT
i
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PENGEMBANGAN ALBUM KOLEKSI HEWAN VERTEBRATA
BERBASIS KONSEP MATERI KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Tadris Biologi
WAWAN ADI SUCIPTO
NIM. TB120832
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
ii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ii
iii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamualaikum W.W.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Wawan Adi Sucipto
NIM : TB120832
Judul Skripsi : Pengembangan Album Koleksi Hewan Vertebrata Berbasis Konsep
Materi Klasifikasi Mahluk Hidup Sebagai Media Pembelajaran
Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris
Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut diatas dapat
segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.
Waalaikumsalam. W.W
Jambi, Oktober 2017
Pembimbing I
Dr. M. Syahran Jailani, M.Pd
NIP:196908181996031002
iii
iv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamualaikum W.W.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Wawan Adi Sucipto
NIM : TB120832
Judul Skripsi : Pengembangan Album Koleksi Hewan Vertebrata Berbasis Konsep
Materi Klasifikasi Mahluk Hidup Sebagai Media Pembelajaran
Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris
Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut diatas dapat
segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.
Waalaikumsalam. W.W
Jambi, Oktober 2017
Pembimbing II
Reny Safita, M.Pd
NIP.19822102920091272003
iv
v
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
v
vi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta Mungkin
anakmu ini tidak dapat membalas semua yang telah bapak dan ibu berikan kepada
ananda, mungkin dengan terselesaikannya skripsi ini bisa membuat Bapak dan Ibu
merasa bangga dan bahagia kepada ananda. Terus do’akan ananda supaya bisa
berhasil dimanapun ananda berada.Untuk adik-adikku, Terimakasih yang tiada tara
ku ucapkan atas segala motivasi dan semangatnya hingga detik ini.
Terima kasih kepada teman, sahabat, kawanku seperjuangan angkatan 2012
yang tak dapat disebutkan namanya satu prsatu. berkat semangat, dorongan, dan
bantuan dari kalian aku bisa menyelesaikan skripsi ini, tanpa kalian aku rasa tidak
bisa menyelesaikan skripsi ini berbarengan dengan kalian.
Terima kasih semuanya.
vii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
﴿٣١:لأعرافا ﴾
( ١۳:رؤ۶ل١ )
“makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S Al A'raf
Ayat 31)
viii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai satrat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sebenarnya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsure plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku
Jambi, Oktober 2017
Wawan Adi Sucipto
NIM : TB120832
viii
ix
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan RidhoNya, sehingga penulis dapat, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul :“ Pengembangan Album
Koleksi Hewan Vertebrata Berbasis Konsep Materi Klasfikasi Mahluk Hidup
Sebagai Media Pembelajaran Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo”. Kemudian tidak luput pulapenulis kirimkan sholawat teriring
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberi kita petunjuk dari
alam kebodohan menuju alam yang terang benderang, dengan Iman dan Islam.
Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
strata satu (S.1) dalam Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi. Dalam rangka proses tersusunnya skripsi tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. M. Syahran Jailani, M.Pd, dan Ibu Reny Safita, M.Pd selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan
sumbangan pemikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
5. Ibu Nining Nuraida, M.Pd, Ibu Devi Novaliyan, M.Pd, dan Ibu Elly Suraya,
S.Ag, M.Pd, selaku Dosen Validator Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi
6. Bapak dan Ibu Bagian Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. Ibu Kepala sekolah serta Guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tebo
yang juga telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan
penelitian.
x
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khsusnya dan pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Jambi, Juni 2016
Penulis
Wawan Adi Sucipto
NIM : TB120832
x
xi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Wawan Adi Sucipto
Jurusan : Pendidikan Biologi
Judul : Pengembangan Album Koleksi Hewan Vertebrata Berbasis
Konsep Materi Klasfikasi Mahluk Hidup Sebagai Media
Pembelajaran Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo
Penelitian ini membahas tentang pengembangan album koleksi hewan
vertebrata berbasis konsep materi klasfikasi mahluk hidup sebagai media
pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo, belum
ada media yang dapat menyampaikan materi pembelajaran khususnya pada materi
klasfikasi mahluk hidup (vertebrata), guru menyampaikan materi pembelajaran
masih menggunakan buku pelajaran dalam LKS sebagai penyelesaian soal, serta
guru biasanya mengajar dengan media yang ada di dalam ruangan saja seperti
gambar gambar. Sehingga membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan
hanya mencatat saja. Guru yang berkompeten berani mencoba media yang baru
yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka media
pembelajaran harus diusahakan tepat, efektif dan efisien. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian pengembangan, yang berupaya membuat suatu produk baru dalam
sistem pembelajaran yaitu album koleksi hewan vertebrata dengan prosedur
pengembangan 3D, define, design, devlop. Hasil validitas media oleh pakar media
diperoleh data dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas media album hewan
vertebrata berbasis gambar dengan nilai rata-rata skor 18 dengan pesentase 90%
pada kategori valid/praktis. Hasil validitas materi oleh pakar materi diperoleh data
dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas materi media album hewan vertebrata
berbasis gambar nilai rata-rata 27 dengan skor 84.3. Hasil validitas bahasa oleh
pakar bahasa diperoleh data dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas bahasa media
album hewan vertebrata berbasis gambar dengan nilai rata-rata skor 62%, hasil uji
coba kelompok kecil diperoleh hasil praktikalitas 10 orang siswa berada 82.5%. Hal
ini berarti media album hewan vertebrata berbasis gambar dalam proses
pembelajaran sudah termasuk pada kategori praktis, hasil uji coba kelompok besar
diperoleh hasil praktikalitas 30 orang siswa berada 84.7%. Hal ini berarti media
album hewan vertebrata berbasis gambar dalam proses pembelajaran sudah
termasuk pada kategori praktis. Efektifitas dari produk yang telah di dikembangkan
setelah di ujicobakan pada siswa kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri
7 Kabupaten Tebo, hasil uji coba kelompok besar diperoleh hasil praktikalitas 30
orang siswa berada 84.7%. Hal ini berarti media album hewan vertebrata berbasis
gambar dalam proses pembelajaran sudah termasuk pada kategori praktis.
.
Kata kunci : Album Koleksi Hewan Vertebrata. Materi Klasfikasi Mahluk
Hidup
xii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
NOTA DINAS .................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
MOTTO .............................................................................................................. vii
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 3
C. Batasan Masalah ................................................................................... 3
D. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
E. Tujuan Pengembanagan ........................................................................ 4
F. Kegunaan Pengembangan ..................................................................... 4
G. Spesifikasi Produk yang diharapkan .................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Model ............................................................. 6
B. Kajian Teoritik ...................................................................................... 8
1. Media Pembelajaran .............................................................................. 8
2. Media Album ......................................................................................... 11
3. Penelitian dan Pengembangan ............................................................... 13
4. Vertebrata .............................................................................................. 21
C. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 31
B. Karateristik Sasaran penelitian.............................................................. 31
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan ............................................ 32
1. Analisis Kebutuhan ................................................................................ 32
2. Rancangan Pengembangan Album Foto Koleksi Hewan Vertebrata Taman
Rimba Kota Jambi ..................................................................................... 33
3. Prosedur Pengembangan ....................................................................... 35
4. Validitas, Ujicoba, Evaluasi dan Revisi Model ..................................... 39
5. Implementasi Model ............................................................................. 42
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data .................................................. 42
7. Analisis Data ......................................................................................... 45
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Model .................................................................. 47
B. Kelayakan Model .................................................................................... 68
xiii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Pembahasan Pengembangan ................................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 68
C. Saran ........................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha
meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen
sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus (Piet. A,
2000:76).
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat menjadi
pelopor dalam pembaharuan dan perubahan. Dalam meningkatkan mutu
pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pengembangan dan
perbaikan kurikulum, penataan guru, pengadaan buku penunjang, dan pembenahan
metode pembelajaran.
Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM, juga diperlukan suatu media
pembelajaran yang tepat dan efisien. Menurut Ibrahim, Nana Syaodih (2003:122)
Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, merangsang
perhatian, perasaan, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar baik buruknya tingkat pencapaian hasil di
dalam proses belajar mengajar pada umumnya sangat tergantung pada faktor-faktor
yang sangat mempengaruhinya diantaranya yaitu faktor ekstern metode mengajar.
Menurut Ign. S. Ulih (dalam Slameto, 2003:65) mengajar adalah menyajikan bahan
pelajaran oleh guru kepada murid, agar murid menerima, menguasai, dan
mengembangkannya.
Media pembelajaran yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru
kurang mampu menggunakan media pada saat menyampaikan pelajaran dan kurang
menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas/sikap
guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik,
1
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran/ gurunya. Akibatnya siswa malas
untuk belajar.
Hasil observasi awal pada tanggal 15 Maret sampai dengan 21 April 2016
peneliti di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo, belum ada media
yang dapat menyampaikan materi pembelajaran khususnya pada materi klasfikasi
mahluk hidup (vertebrata), guru menyampaikan materi pembelajaran masih
menggunakan buku pelajaran dalam LKS sebagai penyelesaian soal, serta guru
biasanya mengajar dengan media yang ada di dalam ruangan saja seperti gambar
gambar. Sehingga membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya
mencatat saja. Guru yang berkompeten berani mencoba media yang baru yang
dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka media
pembelajaran harus diusahakan tepat, efektif dan efisien.
Keterbatasan sarana dan prasarana sebaiknya tidak membatasi kreativitas
guru dalam memberikan pembelajaran yang memotivasi siswa agar aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan
adalah dengan membuat album. Album yang akan dibuat ini merupakan album
berisikan gambar-gambar yang dapat membantu guru menyampaikan materi
pelajaran untuk pokok bahasan klasfikasi mahluk hidup. Album ini diharapkan
dapat menyampaikan pesan yang diberikan oleh guru. Album tersebut berupa
album foto yang berisi foto dengan keterangan gambar yang di susun berdasarkan
klasfikasi kelas hewan vertebrata, dimulai dari kelas reptil, aves dan mamalia yang
ada di taman rimba Kota Jambi sebagai media pembelajaran.
Agar dapat memberi pengaruh yang positif pada anak atau siswa sehingga
dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini untuk membangkitkan minat
belajar siswa terhadap materi pelajaran. Sebagai contoh bidang studi Ilmu biologi
yang merupakan sub sistem pendidikan yang dipandang memiliki dimensi yang
lebih spesifik apalagi jika dilihat sebagai satu kesatuan dalam pelajaran perlu
adanya media belajar yang baik. Berdasarkan hasil grand tour awal peneliti di
sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo, maka dianalisis kebutuhan
media pembelajaran berupa album foto koleksi hewan vertebrata yang terdapat pad
ataman rimba Kota Jambi, untuk membantu proses pembelajaran pada pokok
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bahasan klasfikasi mahluk hidup maka peneliti melakukan penelitian Receard and
development (R&D) dengan judul “Pengembangan album koleksi hewan vertebrata
berbasis konsep materi klasfikasi mahluk hidup sebagai media pembelajaran siswa
kelas VII Sekolah Mengengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah yang ada maka identifikasi masalah
penelitian ini ialah:
1. Media pembelajaran yang digunakan belum dapat menyampaikan pesan
penmbelajaran secara baik karena media yang ada di ruangan saja.
2. Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru tanpa melihat gambar hewan
tersebut secara langsung
3. Hasil belajar siswa masih kurang baik, karena tidak semua pesan materi
pelajaran dapat di terima secara baik.
C. Batasan Masalah
Dari berbagai masalah yang ada di atas, maka penelitian ini memiliki
batasan masalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa album koleksi hewan
vertebrata yang berada pada taman rimba Kota Jambi.
2. Media pembelajaran hanya dapat digunakan pada materi pokok bahasan
klasfikasi mahluk hidup untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo.
3. Uji coba terbatas terhadap validitas praktikalitas dan efektifitas produk
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Mengembangkan media foto dokumentasi hewan vertebrata berbasis
konsep materi klasfikasi mahluk hidup untuk siswa kelas VII di Sekolah
Mengengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo?
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Apakah produk media pembelajaran berupa album koleksi hewan vertebrata
di taman rimba Kota Jambi sudah dinyatakan valid oleh tim ahli?
3. Bagaimana praktikalitas dari produk yang telah dikembangkan setelah di
ujicobakan pada siswa kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo?
4. Bagaimana efektifitas dari produk yang telah di dikembangkan setelah di
ujicobakan pada siswa kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo?
E. Tujuan Pengembanagan
Adapun tujuan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan media foto album hewan vertebrata berbasis gambar di
taman rimba Kota Jambi sebagai media pembelajaran biologi materi
klasifikasi makhluk hidup kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri
7 Kabupaten Tebo.
2. Ingin membuktikan validitas, praktikalitas dan efektifitas media
pembelajaran dokumentasi hewan vertebrata berupa album koleksi hewan
vertebrata di taman rimba Kota Jambi?
F. Kegunaan Pengembangan
Adapun kegunaan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai media pembelajaran biologi materi klasifikasi
makhluk hidup kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo.
G. Spesifikasi Produk yang diharapkan
Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dihasilkan berupa album foto koleksi hewan yang
berada di Taman rimba kota Jambi.
2. Album foto koleksi hewan fertebrata ini digunakan sebagai media
pembelajaran untuk materi pokok bahasan klasfikasi mahluk hidup .
3. Album foto koleksi hewan vertebrata ini di desain semenarik mungkin sesuai
karatristik siswa SMP.
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Sistematika penyusunan album foto ini dimulai dari hewan vertebrata tingkat
rendah ke tingkat tinggi
5. Foto diberi keterangan nama ilmiah cirri-ciri dan klasfikasinya dari kengelom
sampai tingkat spesies.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Model
Model pada hakekatnya merupakan visualisasi atau kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat
diartikan sebagai suatu desain yang disderhanakan dari suatu system kegiatan dan
dapat mewakili system yang sesungguhnya. Mills mendefenisikan bahwa model
adalah bentuk reperentasi akurat sebagai proses actual yang memungkinkan
seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak berdasarkan pijakan yang
terpresentasi dari model itu (Danin, hal28)
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan.
Dalam peelitian ini, peneliti memilih menggunakan jenis pengembangan media
model 4-D dari Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefenisian
(define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap
penyebaran (dessiminate).
Melalui empat tahap pengembanga tersebut, maka penelitian
pengembangan ini merujuk pada pengembangan media model 4-D. namun pada
praktiknya penelitian pengembangan ini hanaya pada tahap pendefenisian (define),
tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (devlope). Pada tahap
keempat yakni tahap penyebaran (desiminate) tidak di lakukan, karena keterbatasan
waktu dan dana. Sehingga dapat dikatakan penelitian ini menggunakan 3 prosedur
pengembangan 3-D di adopsi dari pengembangan media model tiagarajan yang
menggunakan pengembangan media model 4-D.
6
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar II.1 Alur Pengembangan Model yang akan digunakan dalam penelitian
Tahap pertama yaitu tahap pendefenisisan (define). Tahap ini bertujuan
untuk menetapkan dan mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran, yang terdiri dari
empat langkah antara lain analisis awal, analisis siswa, analisis tugas, analisis
konsep, perumusan tujuan pembelajaran.
Tahap kedua yaitu tahap perencanaan (design). Tahap ini bertujuan untuk
merancang album vertebrata taman rimba Kota Jambi. Tahap ini dimulai setelah
ditetapkan indicator. Kegiatan pada tahap ini terdiri dari peyusunan standar tes
(criterion-tes) construction, pemilihan format (format selection) yakni mengkaji
format-format bahan yang ada dan menetapkan format bahan yang akan
dikembangkan dan membuat rancangan awal (initial design) sesuai format yang
dipilh.
Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan (develop tahap ini bertujuan untuk
menghasilkan usulan para ahli. Langkah yang perlu dilakukan yaitu penilaian ahli
yang diikuti dengan revis. Dan uji coba produck pengembangan.
Pendefenisian (define)
Perencanaan (Design)
Pengembangan (devlop)
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Kajian Teoritik
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak
atau kutub) atau suatu alat. Dalam Webster Dictionary (1960), media atau
medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang,
atau apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak
atau dua hal (Siti Anitah, 2010:4)
Ada beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang media belajar
antara lain sebagai berikut:
1) Association for education and Communication Technology (AECT)
mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses
penyaluran informasi
2) Santoso S. Hamidjaya berpendapat media merupakan semua bentuk
perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga idea tau gagasan itu
sampai pada penerima.
3) Media adalah channel (saluran) karena pada hakikatnya media telah
memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan,
mendengar dan melihat dalam batas batas jarak, ruang dan waktu tertentu.
Dengan bantuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak ada (M. C.
Luhan)
4) Saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau
menyampaikan sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau
alat dengan mana suatu pesan berjalan antara komunikator dengan
komunikan (Black and Horalsen) (Nuryani, 2003:135)
5) Menurut Brigg, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
yang merangsang yang sesuai untuk belajar, misalnya: media cetak, media
elektronik (film, video) (Ahmad, 2014:2)
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA)
memiliki pengertian yang berbeda, media adalah bentuk komunikasi baik
cetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun persamaan pada
batasan dari pengertian media yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar (Sadiman, 2007:6)
Menurut Nana Saodih, (2003:112) media pengajaran diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
atau isi pelajaran, merangsang pikiran, merangsang perhatian, perasaan, dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
b. Fungsi Media
Secara umum fungsi media adalah alat bantu penyampai pesan
pembelajaran. Arsyad dalam Sumato dalam Akbar (2003:119)
mengidentifikasi manfaat media, yaitu: 1) Memperjelas penyajian pesan
dan informasi; 2) Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung; 3) Mengatasi
keterbatasan indra, ruang, dan waktu; dan 4) Memberikan kesamaan
pengalaman belajar pada siswa. 5) Memungkinkan anak didik belajar
sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Menurut Kemp dan Dayton dalam Ashar Arsyad (2010:13) tiga
fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a. Memotivasi minat atau tindakan
b. Menyajikan informasi
c. Memberi instruksi.
Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman dalam Fatah,
(2008:26) Media Pembelajaran, membeberkan beberapafungsi, antara lain:
a) Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan
membantu memudahkan mengajar bagi guru atau dosen.
b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi
konkret)
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak
membosankan)
d) Semua indera murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat
diimbangi oleh kekuatan indra lainnya.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.
Brown dalam buku Teaching by Principle: An Interaktive Approach
to Language Pedagogy mengemukakan bahwa penggunaan media yang
beravriasi dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar dan menyimpan
memory lebih baik tentang apa yang mereka pelajari sehingga mereka dapat
mengembangkan kompetensi yang diharapkan (Brown, 2001:p.I)
c. Pertimbangan Pemilihan Media
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media
antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa atau mahasiswa, kesediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media, sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang
digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
Faktor umur, intelegensi dan lingkungan menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang
perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna
dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai (Asnawir, :15)
Dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media pertimbangan
yang paling penting dalam pemilihan media adalah media yang digunakan
harus bias memenuhi kebutuhan atau pencapaian tujuan yang diinginkan
dalam pembelajaran.
2. Media Album
Ada beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam
proses pengajaran, salah satunya adalah media grafis seperti gambar, foto,
grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik,dll. Media grafis sering
disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang
dan lebar (Harjanto, 2008:237)
Menurut Anisatul (2009:103) media grafis artinya media-media yang
dalam menyalurkan pesan ajaran melalui indera penglihatan. Adapun yang
termasuk jenis media grafis diantaranya adalah; Gambar atau foto, sketsa atau
gambar sederhana/draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya saja
tanpa detail, diagram atau skema, bagan (chart), grafik, karton, poster, peta,
dan globe.
Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas pengertian
pada peserta didik. Sehingga dengan menggunakan gambar peserta didik
dapat lebih memperhatikan terhadap benda-benda atau hal-hal yang belum
pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran. Manfaat media gambar
dalam proses instruksional adalah penyampaian dan penjelasan mengenai
informasi, pesan, ide, dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan
bahasa-bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan (Rohani, 2007:76).
Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa
(gambar garis). Tujuan utama menampilkan berbagai jenis gambar ini adalah
untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa
(Azhar, 2003:113)
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Menampilkan gambar di dalam kelas, dapat memberikan pengalaman
langsung kepada para siswa saat pembelajaran. Gambar-gambar seperti foto
mati jadi tidak hidup seperti dalam film,akan tetapi gambar dapat menangkap
suatu gerak. Anak-anak harus dididik melihat dan menafsirkan gambar bukan
hanya sekedar melihat apa yang ada pada gambar itu, akan tetapi harus pula
dapat mengambil kesimpulan (Nasution, 2000:107)
Menurut Azhar (2003:127) sebagai media pembelajaran, foto haruslah
dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, foto bisa memenuhi fungsinya untuk
membangkitksn motivasi dan minat siswa, mengembangkan kemampuan
siswa berbahasa, dan membantu siswa menafsirkan serta mengingat isi
pelajaran yang berkenaan dengan foto-foto tersebut.
Album foto yang dibuat ini merupakan foto hewan vertebrata yang
diambil dari internet, yang didalamnya berisi foto, nama ilmiah, klasifikasi,
ciriciri, dan keterangan mengenai contoh hewan vertebrata yang kemudian
dicetak dalam bentuk buku.
a. Kelebihan Media Foto
Media foto mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
a) Sifatnya konkret, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal.
b) Dapat mengatasi ruang dan waktu.
c) Dapat memperjelas masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia
muda maupun tua.
d) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam
penyampaiannya.
b. Kelemahan Media Foto
Media foto juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a) Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing
anak terhadap hal yang dijelaskan
b) Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar
hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi
yang dibahas kurang sempurna.
c) Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan
kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan
yang lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang
belakang semakin kabur (Asnawir, 2010:50)
3. Penelitian dan Pengembangan
a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau sering disebut research and
development (R&D) merupakan metode atau strategi yang sering digunakan
dalam menciptakan sebuah produk yang memiliki manfaat dan telah teruji
kualitas produk tersebut. Penelitian dan pengembangan ini telah banyak
dimanfaatkan dalam bidang ilmu alam dan teknik. Hampir seluruh produk yang
dihasilkan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan mulai dari
teknologi elektronik, industry ddan pembangunan gedung bertingkat.
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata (2013) “penelitian dan
pengembangan atau research and Development (R&D) adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan”
(Hlm. 164). “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut” (Prof. Dr. Sugiyono, 2009, hlm 61).
Dalam perkembangan bidang dunia industry hamper 4-5% biaya
digunakan untuk mengadakan penelitian dan pengembangan sehingga
perkembangan di bidang industry dapat melaju dengan pesat. Hal sebaliknya
terjadi pada dunia pendidikan kita dimana hanya memanfaatkan 0,5-1% biaya
saja untuk penelitian dan pengembangan. Sehingga nasib pendidikan kurang
mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan.
Dalam penelitian dan pengembangan di dunia pendidikan tidak hanya
produk perangkat keras (hardware) saja yang dikembangkan seperti modul,
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
buku, alat pembelajaran, atau alat praktikum dalam laboratorium. Namun dapat
juga berupa perangkat lunak (software) seperti program computer, pengolahan
data dalam perpustakaan, pembelajaran dalam kelas, dll. Penelitian dan
pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi,
pendidikan dan social masihlah rendah. Padahal banyak produk yang dpaat
dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan yang dapat memajukan
kehidupan di bidang administrasi, social dan pendidikan khususnya.
b. Langkah-langkah penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar 2.1
di bawah ini
Gambar II.2 Langkah-langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan
Research and Develompmet (R&D)
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian Revisi
Produk
Uji Coba
produk
Revisi
Desain
Validasi
Desain Desain
Produk
Pengumpulan
Data
Potensi dan
masalah
Produksi
Massal
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dari masalah. Potensi salah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai
contoh Sungai Bahar merupakan desa yang memiliki perkebunan sawit yang luas
dan hasil sisa penggilingan kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
sawit. Contoh di atas merupakan sebuah potensi yang dimiliki sebuah desa yang
kurang dimanfaatkan.
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, seperti
minyak, batu bara, hutan, emas, dan pertanian tetapi belum dapat didayagunakan
oleh bangsa sendiri. Semua potensi yang ada akan menjadi sebuah masalah bila
kita tidak dapat mendayagunakan potensi tersebut. Masalah juga dapat dijadikan
potensi apabila kita dapat mendayagunakannya.
Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui penelitian dan pengembangan dengan
cara meneliti sehingga ditemukan suatu model, pola atau system penanganan
yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang timbul.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjang
dengan data empiric.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi
berdasarkan laporan peneltian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan
dari perorangan atau instansi tertentu yangmasih up to date.
2. Pengumpulan Informasi
Setelah proses dan masalah dapat ditujukan secara factual dan up to date,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sevagai bahan utnuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut. Disini diperlukan metode peneltian tersendiri.
Metode yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dari
ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam poenelitian dan pengembangan atau
research and Development bermacam-macam. Mulai dari bidang teknologi,
bidang administrasi, pendidikan dan pertanian. Semua jenis produk yang akan
dihasilkan membutuhkan desain dari spesifikasi produk yang akan dihasilkan.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan. Sehingga
dapat digunakan sebagai pegangan dalam menilai dan pembuatannya. Desain ini
masih bersifat hipotik. Hipotik yang dimaksudkan disini ialah efektifitas produk
yang akan dihasilkan masih belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah
dilakukan pengujian terhadap produk yang akan dihasilkan. Setiap desain
produk yang akan dibuat memerlukan gambar atau bagan yang menjadi
gambaran dalam pembuatan produk sehingga memudahkan dalam pembuatan
produk.
4. Validasi Desain.
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk yang akan dihasilkan memiliki keefektifan atau tidak dan jika
produk yang akan dibuat dikembangkan dari produk yang telah ada maka
prroduk yang baru tersebut lebih efektif atau tidak dibandingkan dengan produk
yang lama.
Validasi produk dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang telah memiliki keahlian dan pengalaman dalam menilai
produk yang telah dirancang tersebut. Melalui penilaian inilah akan diketahui
kelemahan dan keunggulan produk yang telah dirancang.
5. Perbaikan Desain
Setelah dilakukan validasi desain maka telah didapatkan kelemahan dan
keunggulan produk yang telah dirancang. Kelemahan tersebutlah yang
kemudian diperbaiki dan dirancang ulang. Sehingga dapat mengurangi
kelemahan dalam produk yang dihasilkan.
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah produk yang akan dihasilkan selesai
dibuat. Setelah itu dilakukan pengujian yang dapat dilakukan melalui
eksperimen. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah memakai produk (before-after). Dalam hal ini
terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kotrol.. Dengan demikian
eksperimen pertama dapat digambarkan sepeti gambar di bawah ini:
X
Gambar II.3 Desain eksperimen (before-after). O1 nilai sebelum treatment dan
O2 nilai sesudah treatment
Berdasarkan gambar di atas dapat diberikan penjelasan sebagai berikut.
Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. O1
adalah nilai sebelum menggunakan produk yang bartu dihasilkan. Sedangkan O2
adalah nilai setelah menggunakan produk yang baru dihasilkan. Produk yang
dihasilkan dikatakan efektif jika nilao O2 lebih besar dari nilai O1.
7. Revisi Produk
Setelah dilakukan uji coba produk dan mendapatkan nilai dari produk
yang ada langkah selanjutnya ialah merevisi ulang produk yang dibuat. Setelah
direvisi ulang maka prodduk yang telah direvisi diuji ulang seperti langkah-
langkah uji produk di atas. Selanjutnya setelah produk yang baru diproduksi
missal atau digunakan pada lingkup yang lebih luas.
8. Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian pada produk berhasil, maka selanjutnya produk baru
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Namun produk
baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan dan kelemahan yang muncul guna
untuk perbaikan lebih lanjut.
X O2 O1
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata
terdapat kekurangan atau kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat
produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk yang dihasilkan,
sehingga dapat digunakan untuk menyempurnakan dan pembuatan produk baru
lagi.
10. Pembuatan Produksi Massal
Pembuatan produksi masal dilakukan apabila produk yang telah diuji
coba dinyatakan efektif dan layak untuk digunakan. Dan produksi masal ini
perlu bekerja sama oleh suatu perusahaan agar dapat diproduksi secara masal.
Menurut Borg dan Gall (1989) ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi
penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and Information collecting).
Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2. Perencanaan (planning) . menyusun rencana penelitian, meliputi
kemampuan yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian, rumusan
yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-
langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup batas.
3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument
evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilapangkan
pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba (guru). Selama
uji coba diadakan pengamatan wawancara dan pendekatan angket.
5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau
menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang luas 5
sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba.
Data kualitatif penampilan guru sebelum dan subjek uji coba. Data
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kualitatif penampilan guru sebelum dan subjek uji coba. Data kualitatif
penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang
dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau
mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision).
Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10
sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai 200 subjek. Pengujian
dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision) penyempurnaan
dilaksanakan berdasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Desiminasi dan implementasi (dissemination and implementation).
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal.
Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran
untuk pengontrolan kualitas (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2013,
hlm: 169)
Jika langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini diikuti dengan
benar, dapat menghasilkan produk pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan, siap dioperasikan dan memiliki manfaat yang luas.
4. Vertebrata
Menurut Neil, (2008:277) vertebrata adalah satu diantara tiga subfilum
Chordata. Vertebrata merupakan kraniata bertulang belakang. Vertebrata
memiliki ciri utama, yaitu susunan saraf berada dirongga tulang belakang dan
mempunyai otak didalam kranium (tengkorak). yaitu kelompok hewan yang
memiliki ruas tulang belakang.38 Hewan Vertebrata dibagi menjadi lima
kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)
Habitat (tempat hidup) ikan adalah di air laut, air tawar, dan air payau;
alat pernapasan berupa insang yang berbentuk seperti sisir dibagian kepala
dengan pembuluh-pembuluh darah untuk mengikat oksigen yang terlarut
dalam air; alat gerak ikan berupa sirip; mempunyai surat sisi untuk
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengetahui perubahan tekanan air, gurat sisi terlihat seperti garis yang
tersamar dari kepala kearah ekor dibagian samping tubuh; berkembang biak
dengan cara bertelur (ovipar); pembuahan umumnya terjadi di luar tubuh
(fertilisasi eksternal); bersifat poikiloterm artinya memiliki suhu tubuh yang
dapat berubah-ubah bergantung pada pengaruh suhu lingkungannya; tubuh
ditutupi sisik (Daroji, 2002:79)
Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas
Agnatha atau vertebrata tidak berahang, kelas Osteichtyes atau ikan bertulang
sejati, kelas Chondrichtyes atau ikan bertulang rawan. Contoh: ikan bertulang
rawan (Condrichthyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati
(Osteichthyes); ikan merah, ikan salem.
(2) Amphibia (amfibi)
Amphibia berasal dari kata amphibious, berarti “kedua cara hidup”,
mengacu pada tahap-tahap kehidupan dari banyak spesies katak yang
awalnya hidup di air dan kemudian di daratan (George, 2005:285)
Daroji (2002:80) amphibia memiliki ciri-ciri bernafas dengan insang
(masih muda) dan paru-paru (sudah dewasa), hidup di air (masih kuda) dan
hidup di darat (sudah dewasa), suhu badan poikiloterm, berkembang biak
dengan bertelur dan pembuahan di luar tubuh (fertilisasi eksternal). Contoh:
katak pohon, salamander.
(3) Reptilia (reptil)
George (2005:352) reptilia memiliki sisik pada integument (kulit) yang
kasar dan tahan air serta melindungi dari kekeringan. Modifikasi-modifikasi
lain yang penting bagi kesuksesannya di darat antara lain adalah paruparu
yang fungsional, telur yang terbungkus cangkang (cledoic), yang didalamnya
embrio dapat mengabsorpsi kuning telur dan berkembang dalam rendaman
cairan amniotik yang melindunginya, serta terlindungi oleh cangkang yang
keras, fertilisasi internal (di dalam tubuh betina).
Daroji (2005:82) alat gerak reptilia umumnya berupa kaki, kecuali pada
ular. Reptilian yang hidup di air, kakinya berbentuk seperti sirip untuk
berenang. Suhu badan poikiloterm.44 Contoh: kadal, penyu, buaya, ular.
(4) Aves (burung)
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Aves atau burung telah sangat termodifikasi untuk terbang. Rangkanya
cukup ringan, dan banyak tulangnya yang berongga. Gigi reptil yang berat
tergantikan oleh paruh yang keras namun lebih ringan. Bulu, yang barangkali
berevolusi dari sisik reptil, menyediakan permukaan yang ideal untuk
terbang. Jantung yang berkamar empat dan gaya hidup endotermik
menyokong usaha-usaha fisik eksterm yang diperlukan untuk terbang
(George, 2003:352)
Sukiya (2001:64) tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh,
tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas
yaitu suhu tubuh tetap atau konstan. Berkembang biak dengan bertelur dan
pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung
kutilang, burung walet dan sebagainya.
Reni (2014) Aves adalah unggas atau burung. Ciri utama Aves yang
tidak dimiliki oleh kelompok lainnya, yaitu bulu sebagai penutup tubuh.
Menurut evolusinya, bulu merupakan modifikasi dari sisik reptilian. Bulu
tampak berkilau, kuat, eleastis, water proof dan berwarna-warni. Untuk
memahami karakter kelas aves orang biasa mengambil contoh burung merpati
(Columba livia). Burung adalah hewan homoiotermis atau dengan bahasa
sederhana disebut hewan berdarah panas, artinya temperature tubuh stabil di
berbagai tempat yang temperaturnya berbeda atau temperature lingkungan
tidak mempengaruhi temperatur tubuh. Sifat ini ada kaitannya dengan kerja
jantung burung yang sudah terbagi menjadi empat ruang secara sempurna.
Anggota tubuh depan mengalami modifikasi menjadi sayap, memiliki
paruh dari zat tanduk yang kuat, tak memiliki gigi. Bentuk tubuh burung
sangat spesifik. Keragaman jenisnya tidak terlalu jauh berbeda sehingga
seluruh anggota Aves mudah dikenal, yaitu tubuh ditutupi bulu, berkaki dua,
kaki ditutupi dengan sisik yang keras, berparuh dari zat tanduk dan bersayap.
a) Anatomi Kelas Aves
Alat pernafasan burung. Larynx (berhubungan dengan rongga mulut yang
terdiri dari tulang rawan, ) Tracea (merupakan pipa yang tersusun dari
lingkaran bercabang dua disebut bronchus), Paru-paru ( tergolong kecil dan
sedikit menggelembung), Kantong hawa ( Saccus pneumoticus)
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yangmerupakan gelembungyang dibutuhkan oleh pelebaran selaput lender
yang melapisi bronchus dari dalam. Alat pernafasan atau respirasi burung
adalah paru-paru dan dibantu dengan kantung udara. Sewaktu istirahat
burung menggunakan paru-paru dan sewaktu terbang burung menggunakan
kantung udara.
1) Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan
berjumlah sepasang
2) Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
3) Celah trakea terdapat pada faring dan mneghubungkan trakea
4) Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran.
Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat
percabangan ini disebut dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian
akan menghubungkan siring dan paru-paru.
Saluran pencernaan terdiri atas esophagus, proventrikulus (lambung
kelenjar), empedal (gizzard), usus halus dan usus besar. Pada merpati
(burung umumnya) tidak mempunyai kandung empedu, walaupun mungkin
terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada esophagus.
Sel-sel pelapis tembolok itu mudah lepas dan membentuk “susu merpati”
yang dipakai sebagai makanan anaknya.
Alat pengeluaran (eksresi) pada burung berupa pari-pari, hati, ginjal
dan kulit. Aluran ginjal , saluran kelamin dan saluran pencernaan bermuara
pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Burung menghasilkan kelenjar
minyak yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar ini menghasilkan
minyak untuk membasahi bulu-bulunya.
Alat sirkulasi berupa jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan seks
sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi pada Aves sama seperti manusia.
Sirkulasi darah pada Aves : darah dari vena kava masuk pada atrium kanan,
lalu kevertikal kanan. Kemudian darah dipompa ke paru-paru melalui
pulmonalis lalu menuju ke vertical kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh
melalui aorta.
Alat reproduksi pada class Aves:
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(a) Reproduksi jantan
(1) Testis yang berjumlah sepasang berbentuk ovalo atau bulat, bagian
permukaan licin, terletak disebelah ventral lobus renis bagian
permukaan cranial.
(2) Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferens
dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen.
(3) Efididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi
dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma
dan menuju ke duktus deferens.
(4) Duktus deferens berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus
sedang pada hewan tua Nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal
menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
(b) Reproduksi Betina
(1) Ovaruim yang berkembang hanya yang sebelahb kiri dan terletak
dibagian dorsal rongga abdomen
(2) Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuk panjang, bergulung, diletak pada dinding tubuh oleh
mesosilfing.
(3) Vagina, selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12
cm). Di sini kultikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian
pori-pori kerabang. Secara normal, telur tinggal di dalam vagina
selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal
beberapa jam.
(5) Mammalia (hewan menyusui)
Mammalia sangat menguasai habitat terestrial, seperti juga serangga.
mammalia memiliki rambut (fur), yang merupakan mekanisme efisien untuk
isolasi panas, terutama ketika piloereksi (ereksi rambut) meningkatkan
ketebalan lapisan pengisolasi tersebut. Jantung mammalia memiliki empat
kamar. Terdapat sebuah diafragma yang meningkatkan efisiensi paruparu.
Endotermi selalu dipertahankan. Karakteristik paling penting yang dimiliki
semua mammalia adalah kemampuan induk betina untuk menghasilkan susu.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paruparu. Contoh:
harimau, monyet, tikus, gajah, lumbalumba, kanguru, dan sebagainya.
Menurut Reni (2014) Kelompok mamalia memiliki anggota yang
paling kompleks struktur tubuh dan system fisiologinya. Menurut anatomi
dan fisiologi , manusia termasuk kelompok mamalia. Sebutan mamalia
sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui
bahwa mamalia betina menyusui anaknya dan memanfaatkan keberadaan
kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan
berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memliki
kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina. Mamalogy adalah bagian dari ilmu
zoology yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
hewan mamalia.
Mamalia merupakan salah satu hewan vertebrata yang berperan
penting dalam kelangsungan dsan kelestarian alma semesta. Secara umum
cirri-ciri dari mamalia selain memiliki kelenjar mamae dan rambut mamalia
juga memiliki kelenjar keringat, melahirkan anak, gigi umumnya heterodont,
terdiri dari dua set gigi, yaItu gigi susu dan gigi permanent, mempunyai daun
telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebrae-cortex
yang telah mengalami pengembangan serta mempunyai anus dan kloaka.
Mamalia terbagi menjadi tiga taksa infrakelas utama tergantung bagaimana
mereka dilahirkan. Taksa ini adalah monotremes, marsupial dan plancentals.
Kecuali untuk lima jenis monotremes (yang bertelur), segala jenis mamalia
melahirkan hidup muda. Kebanyakan mamalia juga memiliki gigi khusus,
dan kelompok terbesar dari mamalia, yaitu placentals, yang menggunakan
plasenta selama kehamilan.
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Yang betina
mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak
depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang,
berenang dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar atau tracak.
Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia
hewan, termasuk dalam kelas ini adalah tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan
paus, kuda, kijang, manusia dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup
dengan kulit yang berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas
homoitherm).
Adapun cirri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya
diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak
mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu.
Cranium atau tempurung kepala memiliki occipital condyle, tulang lehernya
biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-
gerakkan. Ci ri khas dari mamalia adalah :
a) Menyusui anaknya.
Anak dilahirkan (vivipar) dan disusui, tidak bertelur kecuali landak dari
Australia dan Iran serta hewan berparuh dari Australia. Keduanya bertelur
(ovipar) dan menyusui
b) Umumnya hidup di darat
Kecuali ikan paus, lumba-lumba hidup di laut dan kalong hidup di udara
c) Berdarah panas
Temperatur tubuh tidak tergantung pada lingkungan
d) Jantung mempunyai empat ruang
e) Bernafas dengan paru-paru
f) Ada yang memakan tumbuh-tumbuhan saja (herbivora), ada yang
memakan daging (carnivore)
Ciri khusus mamalia adalah sebagai berikut:
a) Tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodic.
Kulit banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat bau,
dan susu
b) Cranium (tulang tempurung kepala) memiliki dua occcipitale condyle,
vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan
dapat digerak-gerakkan.
c) Regio nasalis (bagian dari hidung) umumnya silendris, mulutnya
mengandung gigi (jarang tidak terdapat ) yang tertanam dalam kanting
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(alviola). Gigi itu terletak pada kedua belah rahang dan berdeferensiasi
sesuai dengan makanannya, lidah mulut digerak-gerakkan memiliki
pelupuk mata yang mudah digerak-gerakkan, memiliki alat pendengar dan
memiliki daun telinga.
d) Memiliki 4 anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak
memiliki kaki belakang), masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5
jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keprluan berjalan,
lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari terkait
tanduk atau berkuku atau teracak dengan bantalan-bantalan daging.
e) Jantung sempurna terbagi empat ruangan (dua articula dan dua
ventrikulus)
f) Pernafasannya dengan pulmo (paru-paru), larynk mempunyai tali suara,
memiliki musculus diagpragmaticus yang sempurna memisahkan jantung
dna pulmo dengan rongga abdominalis
g) Memiliki vesica urinaria, hasil ekskresi berupa cairan urine
h) Memiliki duabelas nervi cranalis, otak berkembang baik, kedua cereblum
besar
i) Pada hewan jantan memiliki alat corpulasi berupa penis, testis umumnya
terdapat scortum yang terletak di luar abdomen.
C. Penelitian yang Relevan
Berikut akan dilakukan pengkajian terhadap beberapa penelitian yang
relevan dengan metode pembelajaran yang digunakan peneliti pada penelitian ini
diantara nya yaitu:
1. Rahayu Fitriyah dan Rohmawati, judul penelitian “Pengembangan kartu domino
sebagai media pembelajaran akutansi pada materi ayat jurnal penyesuaian”.
Hasil penelitian menghasilkan kartu domino akutansi yang terdiri dari satu set
katu domino akutansi dan buku panduan dengan presentase kelayakan (82,46%)
dengan kategori dsangat layak. Respon siswa terhadap kartu domino akutansi
dapat dilihat setelah siswa belajar dengan menggunakan kartu domino akutans.
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa respon siswa terhadap kartu domino
akutansi sangat baik dengan presentase sebesar (95,4%). Berdasarkan analisis
dan penilaian dapat diambil kesimpulan bahwa media kartu domino akutansi
yang dikembangkan sangat layak digunakan.
Perbedaan penelitian yang dilakuka oleh Rahayu Fitriyah Nengsih dan
Rochmawati terhadap penelitian yang akan dilakukan terletak pada mata
pelajaran yang akan di uji. Rahayu fitriyah ningsih dan Rochmawati melakukan
pengembangan kartu domino sebagai media pembelajaraan pada mata pelajaran
Akutansi.
2. Hersinta judul penelitian “Pengembangan Media album gambar Pada Materi
Makluk hidup dan Sifatnya siswa Kelas VII SMP Negeri 145 Tanggerang” Hasil
penelitian menghasilkan album gambar hewan sebagai media pembelajaran
dengan presentase kelayakan (79,3%) dengan kategori sangat layak. Respon
siswa terhadap media album gambar hewan dapat dilihat setelah siswa belajar
dengan menggunakan album gambar hewan. Berdasarkan hasil angket diketahui
bahwa respon siswa terhadap album gambar hewan sangat baik dengan
presentase sebesar (93,28%). Berdasarkan analisis dan penilaian dapat diambil
kesimpulan bahwa media album gambar hewan yang dikembangkan sangat
layak digunakan.
Perbedaan penelitian yang dilakuka oleh Hersinta terhadap penelitian yang
akan dilakukan terletak pada mata pelajaran yang akan di uji. Hersinta
melakukan pengembangan album gambar hewan sebagai media pembelajaraan
pada mata pelajaran biologi.
2. Luthfiana Maulida “Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrata Taman
Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar di SMP Annindlomiyah
Kendal” Aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol, dengan rata-rata keaktifan 89,29% pada kelas eksperimen dan 51,72%
pada kelas kontrol. Hasil uji Gain menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen
yang mempunyai gain tinggi sebesar 14,26% dan kelas kontrol sebesar 3,45%.
Hasil belajar siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal 85,71% dan
kelas kontrol sebesar 72,41%. Hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan
terdapat perbedaan hasil. Kinerja guru dalam pembelajaran memperoleh kriteria
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
baik. Selain itu, siswa dan guru memberikan tanggapan yang sangat baik
terhadap proses pembelajaran.
Perbedaan penelitian yang dilakuka oleh Luthfiana Maulida terhadap
penelitian yang akan dilakukan terletak pada mata pelajaran yang akan di uji.
Hersinta melakukan pengembangan Pemanfaatan Album Vertebrata Taman
Margasatwa pada mata pelajaran biologi.
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ada dua tempat, pada tahap awal yaitu tahap
pengembangan yaitu dilakukan di Taman Rimba Kota Jambi, dengan cara
pengambilan poto hewan fertebrata koleksi Taman Rimba Kota Jambi. Tempat
kedua di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo yaitu untuk
mengetahui danmenguji coba terbatas dari produk yang dikembangkan. Waktu
penelitian dari 12 Desember 2016 sampai dengan tanggal 5 Maret 2016.
B. Karateristik Sasaran penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan, yang berupaya
membuat suatu produk baru dalam sistem pembelajaran yaitu album vertebrata
taman rimba. Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo dipilih sebagai
tempat penelitian karena berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan,
penggunaan media yang masih sangat minim dalam proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran sering kali dilakukan hanya dengan menggunakan metode ceramah,
media tradisional (papan tulis dan spidol) dan terpaku pada lembar kerja siswa
(LKS).
Bagi sebagian siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Kabupaten Tebo, pembelajaran biologi atau IPA terpadu masih terasa sulit, karena
karena pelajaran tersebut merupakan materi menghafal dan sulit dipahami karena
tidak dapat melihat bentuk fisik dari apa yang telah disampaikan oleh guru selama
proses pembelajaran khususnya materi klasifikasi makhluk hidup, siswa masih
senag belajar dengan menggunakan gambar karena lebih cepat memahami materi
yang di ajarkan, siswa selalu bertanya jika materi yang disampaikan tanpa ada
keterangan dan gambar pada materi tersebut.
29
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan bertujuan memunculkan masalah dasar yang
dibutuhkan dalam pengembangan album foto koleksi hewan vertebrata taman
rimba Kota Jambi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis
kebutuhan ini adalah analisis satuan acara materi klasfikasi mahluk hidup.
Peneliti menganalisis SK dan KD yang terdapat pada klasfikasi mahluk
hidup. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan Indikator, Analisis ini
berfungsi sebagai (a) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (b)
kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c)
panduan siswa dalam belajar.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaman baik
individu maupun kelompok. Analisis mahasiswa merupakan telaah
karakteristik mahasiswa yang meliputi latar belakang pengetahuan, tingkat
perkembangan kognitif, psikomotor, dan keterampilan sosial.
Menurut Kemp (1994: 61) bahwa pada awal perencanaan sangat penting
untuk memperhatikan ciri, kemampuan dan pengalaman siswa, baik secara
kelompok maupun secara perorangan.
Analisis kebutuhan meliputi studi pendahuluan dan identifikasi
kebutuhan. Data analisis diperoleh melalui hasil angket dan observasi langsung
yang dilakukan oleh peneliti terhadap dosen mata kuliah vertebrata berbasis
gambar taman rimba Kota Jambi Jurusan Pendidikan Biologi FITK IAIN STS
Jambi.
Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama
yang akan diajarkan oleh dosen untuk materi klasfikasi mahluk hidup yang
akan dibuat. Tujuan analisis ini adalah untuk menetapkan hirarki konsep yang
akan dibahas dalam proses belajar dan mengajar. Konsep atau materi harus
benar-benar dipertimbangkan sehingga semua disusun berdasarkan
pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai oleh siswa pada pelajaran
sebelumnya atau pada tahap lebih awal dari pelajaran. Konsep atau tugas pada
pengembangan perangkat ini, ditulis secara berurutan dengan memulai dari
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pembahasan pengetahuan yang sederhana kemudian dilanjutkan dengan
pengetahuan yang lebih kompleks. Urut-urutan konsep untuk anatomi hewan
adalah sebagai berikut:
1) Foto
2) Nama ilmiah
3) Klasifikasi
4) Ciri-ciri
5) Keterangan mengenai contoh hewan vertebrata.
2. Rancangan Pengembangan Album Foto Koleksi Hewan Vertebrata Taman
Rimba Kota Jambi
Prosedur pengembangan album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota
Jambi ini menggunakan perangkat model 3-D yang diadaptasi prangkat model 4-D
dari model pengembangan Thiagarajan yang terdiri dari tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop).
Tahap pendefinisian (define) tahap ini terdiri dari empat langkah antara lain
analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, perumusan tujuan pembelajaran.
Tahap perancangan (design) kegiatan pada tahap ini terdiri dari penyusunan standar
tes (criterion-test construction), pemilihan format (format selection) yakni
mengkaji format-format bahan yang ada dan menetapkan format bahan yang akan
dikembangkan dan membuat rancangan awal (initial design) sesuai format yang
dipilih. Tahap pengembangan (develop). Adapun kegiatan dari tahap ini antara lain
validasi penuntun praktikum oleh ahli materi, ahli desain dan ahli bahasa, revisi
penuntun praktikum, uji coba terbatas. Tahap penyebaran (dessiminate) pada tahap
ini penuntun praktikum yang dikembangakan nantinya digunakan pada skala yang
lebih luas misalnya digunakan di universitas lain, oleh dosen lain dan sebagainya.
Tahap penyebaran ini tidak dilakukan oleh peneliti. Dalam pengembangan ini
peneliti hanya sampai pada tahap pengembangan saja.
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar III. 1 Kerangka Rancangan Pengembangan Penuntun Praktikum
Validasi Penuntun oleh Pakar
Define
Design
Analisis media foto dokumentasi Vertebrata Berbasis
Gambar Taman rimba Kota Jambi
Analisis
kebutuhan Analisis
tugas
Analisis
siswa Analisis
konsep
Merancang Album Vertebrata Berbasis Gambar Taman rimba
Kota Jambi
Berorientasi Direct Intruction
Revisi I Revisi II
Uji Coba Terbatas pada siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Tebo
Develope
Analisis Hasil Uji Coba
Penuntun Praktikum yang Valid
Penuntun Materi Klasfikasi Mahluk Hidup
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penuntun praktikum ini menggunakan 3 tahap dari
4–D models yang diadaptasi dari model pengambangan Thiagarajan yang
dimodifikasi dari Astriani (2006: 37) terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop).
a) Tahap pendefinisian (define)
Tahap ini terdiri dari empat langkah antara lain analisis siswa,
analisis tugas, analisis konsep, perumusan tujuan pembelajaran. Tahap
pendefenisian bertujuan mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran di
antaranya: mengidentifikasi antara tujuan materi klasfikasi mahluk hidup
yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut
model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan.
Tahapan pendefenisian dilakukan dengan menganalisis kebutuhan,
analisis tugas, analisis siswa, analisis konsep, dan analisis tujuan
pembelajaran.
Analisis kebutuhan bertujuan memunculkan masalah dasar yang
dibutuhkan dalam pengembangan album vertebrata berbasis gambar taman
rimba Kota Jambi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis
kebutuhan ini adalah analisis materi klasfikasi mahluk hidup yang ada di
kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tebo.
Analisis siswa ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal
dan karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaman
baik individu maupun kelompok. Analisis siswa merupakan telaah
karakteristik siswa yang meliputi latar belakang pengetahuan, tingkat
perkembangan kognitif, psikomotor, dan keterampilan sosial.
Analisis tugas bertujuan mengidentifikasi tingkah laku awal/
karakteristik siswa (Identity Entry Behaviours, Characteristic) ketika
melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu
dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus
dipertimbangkan keterampilan apa yang telah dimiliki siswa saat mulai
mengikuti pengajaran. Yang penting juga untuk diidentifikasi adalah
karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran. Hasil analisis ini dapat dijadikan
gambaran untuk mengembangkan media pembelajaran klasfikasi mahluk
hdup.
b) Tahap perancangan (design)
Tahap kedua yaitu tahap perancangan (design). Tahap ini bertujuan
untuk merancang penuntun praktikum. Tahap ini dimulai setelah
ditetapakan indikator. Kegiatan pada tahap ini terdiri dari penyusunan
standar tes (criterion-test construction), pemilihan format (format
selection) yakni mengkaji format-format bahan yang ada dan menetapkan
format bahan yang akan dikembangkan dan membuat rancangan awal
(initial design) sesuai format yang dipilih. Tujuan tahap perancangan
adalah merancang penuntun materi pembellajaran klasfikasi mahluk hidup
sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Merancang dan menulis penuntun materi pembellajaran klasfikasi
mahluk hidup ini dilakukan pada tahap kedua yaitu design phase. Hasil-
hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis penuntun materi
pembellajaran klasfikasi mahluk hidup yang dibutuhkan. Hasil penuntun
materi pembellajaran klasfikasi mahluk hidup selanjutnya divalidasi dan
diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas. Adapun langkah-
langkah tahap design yang peneliti lakukan sebagai berikut:
1) Penyusunan Tes Acuan Patokan
Penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah yang
menghubungkan antara tahap pendefinisian (define) dengan tahap
perancangan (design). Merupakan tindakan pertama untuk mengetahui
kemampuan siswa. Tes yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan
kognitif siswa.
2) Pemilihan Format
Pemilihan format dalam pegembangan materi pembellajaran
klasfikasi mahluk hidup ini dimaksudkan untuk mendesain atau
merancang album vertebrata yang akan dikembangkan. Format yang
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dipilih ialah format yang memenuhi kriteria menarik, memudahkan dan
membantu siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3) Rancangan Draft awal Penuntun praktikum anatomi hewan
Dalam tahap perancangan peneliti membuat produk dilanjutkan
ke tahap berikutnya, yaitu rancangan produk album vertebrata. Sebelum
tahap rancangan produk dilanjutkan ketahap berikutnya, yaitu
rancangan produk penuntun praktikum perlu divalidasi. Validasi
dilakukan oleh para pakar dan para ahli dari materi yang sesuai.
c) Tahap pengembangan (develop)
Tahap develop bertujuan untuk mengembangkan album
vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi. Tahap ini terdiri
dari:
1) Validasi dan revisi
Penuntun praktikum anatomi hewan yang sudah
dirancang terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar ahlinya
atau dosen pengampu matakuliah anatomi hewan, kemudian
rancangan tersebut dinilai oleh orang-orang yang berkompeten
(validator) yang telah memahami prinsip pembelajaran
berorientasi direct intruction. Validator tersebut terdiri dari
dosen. Ada dua macam validasi yang digunakan pada perangkat
pembelajaran berikut ini:
a) Validitas isi, yaitu apakah perangkat pembelajaran berbasis
kontekstual yang telah dirancang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
b) Validitas konstruk, yaitu kesesuaian komponen-komponen
perangkat pembelajaran dengan indikator yang telah
ditetapkan.
Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar
validasi penuntun praktikum dan diskusi dengan validator sampai
diperoleh suatu perangkat pembelajaran yang valid dan layak
untuk digunakan. Validasi penuntun praktikum album vertebrata
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berbasis gambar taman rimba Kota Jambi dilakukan oleh dosen
pengampu mata kkuliah anatomi hewan sesuai dengan bidang
kajiannya. Penuntun praktikum anatomi hewan akan direvisi jika
penuntun dinyatakan tidak valid oleh pakar. Kegiatan revisi
meliputi perbaikan penuntun sesuai dengan saran oleh pakar.
Kemudian penuntun yang dikembangkan divalidasi untuk yang
kedua kalinya. Jika penuntun praktikum sudah dinyatakan valid,
penelitian dilanjutkan dengan uji coba produk.
2) Uji coba produk
Uji coba produk dilakukan secara terbatas menggunakan
penuntun pembelajaran album vertebrata berbasis gambar taman
rimba Kota Jambi yang telah dikembangkan. Uji coba ini
bertujuan untuk melihat praktikalitas dari album vertebrata
berbasis gambar taman rimba Kota Jambi yang sudah
dikembangkan dan dinyatakan valid oleh ahli. Pada tahap ini
dilakukan uji coba terbatas dengan mengoperasionalkan
perangkat pembelajaran yang telah direvisi. Uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui praktikalitas produk atau
keterpakaian album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota
Jambi
Media Pembelajaran album vertebrata berbasis gambar
taman rimba Kota Jambi dikatakan memiliki praktikalitas yang
tinggi apabila bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya.
Dalam hal ini, mudah penggunaannya, mudah pemeriksaannya,
serta lengkap dengan petunjuk yang jelas. Praktikalitas penuntun
praktikum anatomi hewan diketahui dengan penyebaran angket
dengan indikator sebagai berikut:
(1) Kemudahan dalam penggunaan album vertebrata berbasis
gambar taman rimba Kota Jambi.
(2) Kelengkapan komponen penuntun praktikum album
vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi
(3) Kesesuaian dengan alokasi waktu yang tersedia
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Validitas, Ujicoba, Evaluasi dan Revisi Model
a) Telaah Pakar (Expert Judgement)
Draft penuntun album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota
Jambi yang akan digunakan oleh dosen dan siswa terlebih dahulu divalidasi atau
di telaah oleh pakar yang dijadikan validator dari album vertebrata berbasis
gambar, yaitu validasi isi dan konstruksinya. Validasi isi, yaitu apakah p album
vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi yang telah dirancang sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Validasi konstruk, yaitu kesesuaian komponen-komponen penuntun
praktikum dengan indikator yang telah ditetapkan. Validasi penuntun praktikum
dilakukan oleh validator yang terdiri dari dua orang dosen biologi IAIN STS
Jambi sesuai dengan bidang keahlian untuk mata pelajaran klasfikasi mahluk
hidup dan satu orang dosen Bahasa Indonesia. Selain itu, digunakan juga dosen
yang mengampu mata kuliah vertebrata di kelas uji coba sebagai validator.
Tujuan validasi ini adalah untuk menentukan berfungsi tidaknya suatu produk
berdasarkan kriteria materi, konstruksi dan bahasa (Surapranata: 2004: 50).
Bagian utama yang divalidasi adalah kesesuaian KD, indikator,
kebenaran konsep dan bahasa yang digunakan. Validasi dikatakan selesai,
apabila validator menyatakan album vertebrata berbasis gambar taman rimba
Kota Jambi sudah siap untuk diuji cobakan. Masukan dari validator digunakan
untuk memperbaiki atau merevisi model album vertebrata berbasis gambar
taman rimba Kota Jambi yang dikembangkan. Kegiatan validasi dalam bentuk
mengisi lembar validasi album vertebrata berbasis gambar taman rimba dan
diskusi sampai diperoleh suatu album vertebrata berbasis gambar taman rimba
Kota Jambi yang valid menurut pakar dan dosen pengampu.
Langkah selanjutnya adalah menguji validitas penuntun album
vertebrata berbasis gambar taman rimba yang dilakukan oleh pakar ahli.
Langkah tersebut sebagai berikut:
1) Meminta kesediaan dan bantuan dari dua orang dosen pembina mata kuliah
biologi dan satu orang dosen Bahasa Indonesia. Ketiga validator akan
melihat kelayakan draft penuntun album vertebrata yang sedang
dikembangkan, serta kebenaran konsep pembelajaran.
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Ketiga pakar diminta untuk memberikan penilaian terhadap album
vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi. Penilaian dibuat
berdasarkan item-item yang ada pada lembar validitas. Juga sangat
diharapkan kritik dan saran dosen terhadap kekurangan yang ditemukan
dalam penuntun praktikum anatomi hewan yang telah dihasilkan.
Berdasarkan telaah pakar yang dilakukan oleh pakar yaitu untuk
mencermati produk yang telah dihasilkan, kemudian mereka (pakar) diminta
memberikan masukan tentang produk tersebut. Berdasarkan masukan dari
pakar, produk tersebut direvisi dari hasil penilaian dan diskusi dengan dosen
atau pakar. Selanjutnya penulis melakukan revisi dari album vertebrata berbasis
gambar taman rimba Kota Jambi. Nama validator dapat dilihat pada Tabel III.1
berikut
Tabel III.1. Daftar Nama Validator
No Nama Validator Jabatan
1. Nining Nuraida, M.Pd Ahli Materi
2. Deve Novaliyan, M.Pd. Ahli Bahasa
3. Elly Suraya, S.Ag, M.Pd Ahli Media
b) Uji coba
Uji coba produk dilakukan secara terbatas menggunakan
album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi yang
telah dikembangkan. Uji coba ini bertujuan untuk melihat
praktikalitas dari album vertebrata berbasis gambar taman rimba
Kota Jambi yang sudah dikembangkan dan dinyatakan valid oleh
ahli. Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas dengan
mengoperasionalkan perangkat pembelajaran yang telah direvisi. Uji
coba ini dilakukan untuk mengetahui praktikalitas produk atau
keterpakaian album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota
Jambi.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group Try-out)
Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada
kelompok kecil dengan mengumpulkan 10 orang siswa kelas
VII. 10 orang siswa ini dipilih berdasarkan memiliki
karakteristik sama. Selanjutnya mereka diminta memberikan
saran/komentar. Berdasarkan komentar atau saran dari small
group inilah peneliti merevisi draft album vertebrata berbasis
gambar taman rimba Kota Jambi.
2) Uji Coba Lapangan (Field Try-out)
Peneiliti menjelaskan prosedur dan hasil uji coba
lapangan. Isi penjelasan adalah uji coba dilakukan kepada
sejumlah responden yang banyak dengan subyek yang lebih
heterogen. Kalau uji coba kepada para pakar dan kelompok kecil
bisa dilakukan oleh pihak internal yang terlibat dalam kegiatan
penelitian pengembangan, maka uji coba dilakukan pada
kelompok besar. Masukan uji coba menjadi dasar terakhir bagi
perbaikan dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki
melalui masukan dilapangan, maka produk yang dihasilkan
dianggap final.
5. Implementasi Model
Pada tahap selanjutnya dilakukan uji coba produk pada album vertebrata
berbasis gambar taman rimba Kota Jambi. album vertebrata berbasis gambar
taman rimba Kota Jambi di uji coba terbatas pada siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Tebo sebagai Subjek Uji Coba. Uji coba terbatas
dilakukan untuk mengukur tingkat praktikalitas dari album vertebrata berbasis
gambar taman rimba Kota Jambi yang dikembangkan. Tahap penyebaran
(dessiminate). Pada tahap album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota
Jambi yang dikembangakan nantinya digunakan pada skala yang lebih luas
misalnya digunakan disekolah lain, oleh gurulain dan sebagainya. Tahap
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penyebaran ini tidak dilakukan oleh peneliti. Dalam pengembangan ini peneliti
hanya sampai pada tahap pengembangan saja.
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data
a. Jenis Data
Pada dasarnya data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif
yang biasa disebut data sekuensial (sequential mixed methods). Data kuantitatif
diperoleh berupa angka yang diperoleh dari angket penilaian produk
pengembangan yang menggunakan skala likert (skala bertingkat). Data kualitatif
berupa komentar dan saran yang dituangkan dalam angket.
b. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa kuesioner. Kuesioner ini digunakan sebagai alat ukur dari kualitas dan
praktikalitas penuntun praktikum yang akan dikembangakan. Memalui
kuesioner inilah peneliti mendapatkan data dari ahli desain, ahli materi dan ahli
bahasa serta siswa yang digunakan untuk memvalidasi penuntun praktikum
yang akan dikembangakan. Instrumen kelayakan penuntun praktikumanatomi
hewan menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban sangat tidak baik,
tidak baik, sedang, baik, sangat baik. Dengan skor dari setiap jawaban sangat
sesuai = 5, sesuai = 4, sedang = 3, tidak sesuai = 2, sangat tidak sesuai = 1.
1) Angket Untuk Ahli Materi, Ahli Desain dan Ahli Bahasa
Angket ahli materi, desain, dan bahasa disusun berdasarkan kriteria
penuntun praktikum, angket ahli materi ini digunakan untuk melihat
kesesuaian penuntun praktikum yang digunakan dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan siswa.
2) Angket Praktikalitas
Angket praktikalitas ditinjau dari tiga indikator yaitu 1) kemudahan
pemakaian, 2) waktu yang dipakai, 3) keterkaitan mahasiswa terhadap
penuntun praktikum. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui
praktikalitas album vertebrata berbasis gambar taman rimba Kota Jambi ini
ialah memberikan angket respon kepada siswa setelah menggunakan
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penuntun praktikum yang telah dikembangkan peneliti. Adapun aspek-
aspek yang akan dinilai dapat dilihat pada tabel III.2
Tabel III. 2 Angket Respon Siswa
No Standar penilaian Penilaian
1 2 3 4 5
1 Apakah kamu berminat untuk memakai
media pembelajaran album vertebrata taman
rimba Kota Jambi?
2 Apakah media pembelajaran album
vertebrata taman rimba Kota Jambi dapat
memudahkan dalam menerima materi yang
disampaikan?
3 Apakah keterbacaan media pembelajaran
album vertebrata taman rimba Kota Jambi
jelas dan dimengerti?
4 Apakah gambar dan ilustrasi dapat membantu
kamu dalam menguatkan ingatanmu dalam
pemahaman konsep materi klasfikasi mahluk
hidup (vertebrata)?
5 Apakah media pembelajaran album
vertebrata taman rimba Kota Jambi menarik
minatmu dalam belajar materi biologi?
6 Apakah waktu yang disediakan dalam belajar
album vertebrata taman rimba Kota Jambi
sudah cukup untuk kamu?
Keterangan :
1 = sangat tidak sesuai
2 = tidak sesuai
3 = sedang
4 = sesuai
5 = sangat sesuai
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7) Analisis Data
Menurut prof. Dr. Sugiyono (2013) “Analisis data adalah prosess mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”(hlm. 335).
“Data angket atau kuesioner dari ahli materi, ahli media, guru, dan siswa
dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tenpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” (Prof. Dr.
Sugiyono, 2009, hlm. 147). Statistik deskriptif ini dipilih karena statistik deskriptif
digunakan pada penelitian yang menggunakan sampel bukan untuk populasi atau
skala besar.
Data yang diperoleh dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data
dengan rumus :
𝑉 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑋 100%
𝑃 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑋 100%
Keterangan : (V) Validasi penuntun , (P) Praktikalitas penuntun
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel III.3 Kategori Validitas dan Praktikalitas Album foto
dokumentasi Vertebrata Berbasis Gambar Taman
Rimba Kota Jambi
(%) Kategori Valid Kategori Praktis
0 – 20
21 – 40
41 – 60
61 – 80
81 – 100
Tidak valid
Kurang valid
Cukup valid
Valid
Sangat valid
Tidak praktis
Kurang praktis
Cukup praktis
Praktis
Sangat praktis
(Reny Safita dalam Riduwan, 2007 : 88)
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Model
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan, yang
berupaya membuat suatu produk baru dalam sistem pembelajaran yaitu
pengembangan album hewan vertebrata berbasis gambar. Penelitian
pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu
produk berupa pengembangan album hewan vertebrata berbasis gambar.
Prosedur pengembangan album vertebrata berbasis gambar ini
menggunakan perangkat model 3-D, yang terdiri dari tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop). Berikut
ini adalah hasil tahap pengembangan pengembangan album hewan vertebrata
berbasis gambar:
1. Hasil Tahap Pendefenisian (define)
Tahap pendefinisian (define) tahap ini terdiri dari empat langkah antara
lain analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, perumusan tujuan
pembelajaran. Prototipe album hewan vertebrata berbasis gambar dirancang
berdasarkan analisis media album hewan vertebrata berbasis gambar
menyatakan proses pembelajaran siswa lebih menekankan pada kompetensi
siswa, dimana siswa selain memahami konsep dan prinsip keilmuan juga
harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan
konsep dan prinsip keilmuan yang akan di pelajarai melalui pembelajaran.
Kompetensi Dasar (KD) adalah Klasifikasi makhluk hidup. Berdasarkan SK
dan KD di atas peneliti merumuskan indikator-indikator pembelajaran
klasfikasi mahluk hidup.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dirumuskan untuk mata
pelajaran klasfikasi mahluk hidup adalah Menyebutkan cirri-ciri umum
Vertebrata. Menyebutkan perbedaan cirri-ciri pada masing-masing golongan
dalam vertebrata (Pisces dan Amphibi). Menyebutkan klasifikasi Vertebrata
(Pisces dan Amphibi). Untuk mencapai indikator tersebut peneliti
mengembangkan album hewan vertebrata berbasis gambar materi klasfikasi
44
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mahluk hidup yang dapat memvisualisasikan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga siswa dapat memahami pertumbuhan dan
perkembangan secara langsung dengan baik.
Berdasarkan indikator-indikator yang ada maka dilahirkan konsep-
konsep untuk media album hewan vertebrata berbasis gambar materi
klasfikasi mahluk hidup yang disusun secara sistematis sehingga membentuk
suatu media pembelajaran berupa album hewan vertebrata berbasis gambar
materi klasfikasi mahluk hidup yang mampu mengantarkan langsung siswa
mengetahui klasfikasi mahluk hidup dari yang kecil sampai yang terbesar.
Konsep materi pada pengembangan media ini, ditulis secara berurutan dengan
memulai pembahasan dari pengetahuan yang sederhana yang kemudian
dilanjutkan dengan pengetahuan yang lebih kompleks. Konsep-konsep diatas
disusun dalam bentuk langkah kerja dan dilengkapi dengan ilustrari gambar
berwarna.
Pendefenisian bertujuan untuk menyesuaikan media album hewan
vertebrata berbasis gambar yang telah dibuat oleh peneliti. Proses
pembelajaran menuntut siswa belajar langsung dan harus aktif dalam
membangun pengetahuannya agar mendapatkan pengalaman belajar yang
baik. Sementara guru hanya sebagai fasilitator dari kegiatan proses
pembelajaran.
Salah satu tujuan pembelajaran materi klasfikasi mahluk hidup
adalah memperoleh pengalaman belajar secara nyata melalui perkenalan
jenis hewan bewrdasarkan klasfikasinya, untuk mengetahui dan
memahami materi dari klasfikasi mahluk hidup. Setelah dianalisis langkah
selanjutnya merancang media album hewan vertebrata berbasis gambar
tersebut.
Model pelajaran yang dianggap cocok untuk mata pelajaran biologi
materi klasfikasi mahluk hidup adalah model pembelajaran langsung.
Penggunaan model pembelajaran langsung dapat memberikan pengalaman
secara langsung yang berhubungan dengan materi klasfikasi mahluk
hidup.
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hasil Tahap Perancangan (design)
Tujuan tahap perancangan adalah merancang media album hewan
vertebrata berbasis gambar materi klasfikasi mahluk hidup sesuai dengan
indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Merancang
media album hewan vertebrata berbasis gambar materi klasfikasi mahluk
hidup ini dilakukan pada tahap kedua yaitu design phase. Hasil-hasil pada
tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis media album hewan vertebrata
berbasis gambar materi klasfikasi mahluk hidup.
Setelah tahap defenisi selesai, baru peneliti menganalisis materi
klasfikasi mahluk hidup. Penyusunan tes acuan patokan merupakan
langkah yang menghubungkan antara tahap pendefinisian (define) dengan
tahap perancangan (design). Ini merupakan tindakan pertama untuk
mengetahui kemampuan siswa. Tes yang dikembangkan sesuai dengan
kemampuan kognitif siswa. Media album hewan vertebrata berbasis
gambar materi klasfikasi mahluk hidup dirancang berorientasi model
pembelajaran langsung dianalisis sesuai kebutuhan siswa dan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan ini dimulai dari menganalisis satuan pembelajaran,
analisis media album hewan vertebrata berbasis gambar yang telah ada,
dan analisis siswa. Prototipe media album hewan vertebrata berbasis
gambar. Adapun langkah-langkah tahap design yang peneliti lakukan
sebagai berikut:
1) Penyusunan Tes Acuan Patokan
Penyusunan tes acuan patokan merupakan langkah yang
menghubungkan antara tahap pendefinisian (define) dengan tahap
perancangan (design). Merupakan tindakan pertama untuk mengetahui
kemampuan siswa. Tes yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan
kognitif siswa.
2) Pemilihan Format
Pemilihan format dalam pegembangan media album hewan
vertebrata berbasis gambar ini dimaksudkan untuk mendesain atau
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
merancang album hewan vertebrata berbasis gambar yang akan
dikembangkan. Format yang dipilih ialah format yang memenuhi
kriteria menarik, memudahkan dan membantu siswa dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
3) Rancangan Draft awal media album hewan vertebrata berbasis gambar
Dalam tahap perancangan peneliti membuat produk dilanjutkan
ke tahap berikutnya, yaitu rancangan produk album hewan vertebrata
berbasis gambar. Sebelum tahap rancangan produk dilanjutkan ketahap
berikutnya, yaitu rancangan produk album hewan vertebrata berbasis
gambar perlu divalidasi. Validasi dilakukan oleh para pakar dan para
ahli dari materi yang sesuai.
3. Hasil Tahap Pengembangan (develop)
Aspek media album hewan vertebrata berbasis gambar yang
dikembangkan adalah kedalaman ruang lingkup album hewan vertebrata
berbasis gambar mulai dari materi klasfikasi mahluk hidup. Adapun
langkah-langkah pengembangan album hewan vertebrata berbasis gambar
yaitu:
1. menyusun uraian penyajian materi sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan,
2. membuat album hewan vertebrata berbasis gambar semenarik
mungkin dan mudah dipahami oleh siswa,
3. materi yang disajikan mampu menjawab setiap gambaran yang
dimunculkan di album hewan vertebrata berbasis gambar.
4. penulisan album hewan vertebrata berbasis gambar harus mengikuti
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berikut ini merupakan hasil pengembangan media sebelum dan
sesudah dilaksanakannya validasi media:
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Halaman caver
KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup yang ada di sekitarmu sangat beraneka ragam. Secara spesifikkeaneka ragaman berarti perbedaan ciri-ciri dan sifat pada makhluk hidup yangberlainan jenis. Contoh seperti berbagai macam jenis hewan yang ada di tamanrimba kota jambi.
Semua jenis hewan yang ada di taman rimba kota jambi termasuk kedalamsubfilum vertebrata.
Vertebrata memiliki ciri berupa tulang belakang. Tulang belakang (tulang punggung)merupakan sumbu penyokong tubuh sekunder yang berasal dari notokord.
Vertebrata dapat di kelompokan kedalam 5 kelas :
1) Kelas Pisces
2) Kelas Amphibia
3) Kelas Reptilia
4) Kelas Aves
5) Kelas Mammalia
Gambar IV.1 Caver Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.1 album hewan vertebrata berbasis gambar pada
bagian awal sebelum dilakukan validasi media dan materi masih perlu di
perbaiki dan di buat caver seperti layaknya media album, serta gambar di
perjelas. Berikut merupakan hasil yang sudah di validasi.
Klasfikasi Mahluk Hidup Hewan Vertebrata
di Taman Rimba Kota Jambi
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPMakhluk hidup yang ada di sekitarmu sangat beraneka ragam. Secara spesifik keanekaragaman berarti perbedaan ciri-ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Contohseperti berbagai macam jenis hewan yang ada di taman rimba kota jambi.
Semua jenis hewan yang ada di taman rimba kota jambi termasuk kedalam subfilumvertebrata.
Hewan vertebrata memiliki ciri –ciri diantaranya, bertulang belakang (kerangka tubuh)merupakan sumbu penyokong tubuh sekunder yang berasal dari notokord.
Vertebrata dapat di kelompokan kedalam 5 kelas :
1) Kelas Pisces
2) Kelas Amphibia
3) Kelas Reptilia
4) Kelas Aves
5) Kelas Mammalia
Berikut ini merupakan paparan kelas dalam klasfikasi mahluk hidup. (George H. Fried, 2013: 63)
Gambar IV.2 Caver Sesudah dilakukan validasi
Pada gambar IV.2 diatas setelah dilakukan validasi, telah di buat
caver media dan halaman awal di beri keterangan mengenai penjelasan
klasfikasi mahluk hidup.
3. Halaman Pembahasan Kelas Reptil Sebelum Validasi
Kelas ReptilReptil merupakan hewan melata dan menghasilkan telur amnion.Amnion merupakan membran yang memiliki embrio, menyediakanoksigen, makanan, dan air bagi embrio. Membran tersebut jugaberfungsi membuang sisa metabolisme
Reptil terbagi menjadi 4 ordo yaitu sebagai berikut :
a) Ordo Testudinata (Chelonia), ciri – ciri nya memiliki karapasmisalnya : Penyu dan Kura – kura
b) Ordo Squamata, ciri – ciri nya memiliki kulit yang mengandung zattanduk, misalnya : Kadal, Cicak, dan Ular
c) Ordo Loricata (Crocodila), ciri-ciri nya memiiki tubuh bersisik,misalnya buaya dan aligator
d) Ordo Rhynchocepholia, ciri-cirinya memiliki kulit yang mengandungzat tanduk, bersisik dan punggung berduri, misalnya tuatara
Gambar IV.3 Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.3 di atas bagian penjelasan mengenai kelas reptil
belum di berikan penjelasan selanjutnya dan masih banyak kata-kata dan
penulisan yang perlu di perbaiki. Berikut merupakan hasil yang sudah di
validasi.
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kelas ReptilReptil merupakan hewan melata dan menghasilkan telur amnion. Amnionmerupakan membran yang memiliki embrio, menyediakan oksigen,makanan dan air bagi embrio. Membran tersebut juga berfungsi membuangsisa metabolisme
Reptil terbagi menjadi 4 ordo yaitu sebagai berikut :
a) Ordo Testu dinata (Chelonia), ciri – ciri nya memiliki karapas misalnya :Penyu dan Kura – kura
b) Ordo Squa mata, ciri – ciri nya memiliki kulit yang mengandung zattanduk, misalnya : Kadal, Cicak, dan Ular
c) Ordo Lori cata (Crocodila), ciri-ciri nya memiiki tubuh bersisik, misalnyabuaya dan aligator
d) Ordo Rhynchocepholia, ciri-cirinya memiliki kulit yang mengandung zattanduk, bersisik dan punggung berduri, misalnya tuatara
Berikut Ini merupakan paparan mengenai klasfikasi, penyebaran,deskripsi, perkembangbiakan dan pakan mahluk hidup kelas reptilGeorge H. Fried, 2013: 64)
Gambar IV.4 Sesudah dilakukan validasi
Pada gambar IV.4 pada bagian halaman kelas reptil, sudah di
perbaiki kalimat yang salah dan di tambah penjelasan materi penjelasan
selanjutnya.
3. Halaman Media materi klasfikasi reptil
Kura kura batokcuora amboinensis
KLASIFIKASI ILMIAH
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Famili : Geoemydidae
Genus : Cuora
Spesies : C.amboinensis
Penyebaran
Pulau Indonesia bagian barat, Sumatera, Jawa, danSumbawa
Descripsi
Punggung bewarna kehitaman, kecoklatan hinggacoklat zaitun. Perutnya putih kotor atau krem denganbercak-bercak besar kehitaman. Kepala bewarnahitam dengan 3 garis kuning yang khas, padasekekliling kepala di atas mata,pipi,dan bagianbibirnya. Garis kuning juga terddapat padasepanjang tepi kaki-kaki nya.
Perkembangbiakan
Kura-kura batok berkembangbiak dengan carabertelur (ovipar). Setiap kali bertelur akan di letakanpada lubang pasir di tepi sungai untuk kemudian ditimbun. Dan di biarkan menetas dengan bantuanpanas matahari. Telur akan menetas kurang lebihselama 2 bulan.
Pakan
Ian kecil, Udang dan Cacing, dapat juga di berikanmakanan tambahan berupa pelet dan sayuran.
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
IGUANA HIJAUIguana iguana
KLASIFIKASIKERAJAAN : ANIMALIAPHYLUM : CHORDATACLASS : REPTILORDO : SQUAMATAFAMILY : CHAMALEONIDAEGENUS : IGUANASPESIES : I. iguana
penyebaran
Amerika bagian tengah dan bagian selatan, mexico dan pero
Descripsi
Iguana adalah hewan yang aktiv pada siang hari, pada leher terdapat
gelambir kulit yang lebar, gelambir ini berfungsi sebagai alat pengatur suhu
tubuh. Iguana juga memiliki jengger yang sangat nyata dan kuat berbentuk
seperti duri dari garis tengah leher bagian lengan memanjang kepunggung,
iguana muda berkulit biru kehijauan dan ekornya terdapat gelang-gelang
warna gelap, bila deawassa kulitnya akan berubah seperti warna tanah dan
tubuh garis-garis vertikal pada tubuh sampai ekor.
Perkembangbiakan
Musim kawin terjadi pada bulan januari – pebruari setiap tahunnya, masa
bertelurnya berlangsung selama 2 bulan dalam satu musim bertelur, serta
induk iguana dapat menghasilkan 25 – 45 butir telur.
Pakan
Buah – buahan, sayur-sayuran, kembang sepatu dan mawar, telur serangga,
hewan kecil seperti anak burung dan anak tikus.
Tahukah anda
Iguana memiliki sederet lubang yang berjajar di sebelah bawah kedua
gulnya. Sderatan lubang ini merupakan kelenjar yang mengeluarkan bahan
lilin lembek (wax) dan di pergunakan untuk menandakan wilayah
Gambar IV.4 Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.4 pada bagian halaman materi kelas reptil,
penjelasan materi perlu diperbaiki, warna pada penulisan diperjelas,
penambahan keterangan gambar. Berikut merupakan hasil yang sudah di
validasi.
Kura-kura batok Cuora amboinensis
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Famili : Geoemydidae
Genus : Cuora
Spesies : C.Amboinensis
Penyebaran
Pulau Indonesia bagian barat, Sumatera, Jawa, danSumbawa
Deskripsi
Punggung bewarna kehitaman, kecoklatan hinggacoklat. Perutnya putih kotor atau krem denganbercak-bercak besar kehitaman. Kepala bewarnahitam dengan 3 garis kuning yang khas, padasekeliling kepala di atas mata,pipi,dan bagianbibirnya. Garis kuning juga terddapat padasepanjang tepi kaki-kaki nya.
Perkembangbiakan
Kura-kura batok berkembangbiak dengan carabertelur (ovipar). Setiap kali bertelur akan di letakanpada lubang pasir di tepi sungai untuk kemudian ditimbun. Dan di biarkan menetas dengan bantuanpanas matahari. Telur akan menetas kurang lebihselama 2 bulan.
Pakan
Makanan kura-kura batok yaitu ikan kecil, Udangdan Cacing, dapat juga di berikan makanantambahan berupa pelet dan sayuran.
Gambar 1. Kura-kura Batok
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
IGUANA HIJAUIguana iguana
KlasifikasiKerajaan : AnimaliaPhylum : ChordataClass : ReptilOrdo : SquamataFamily : ChamaleonidaeGenus : IguanaSpesies : I. Iguana
Penyebaran
Penyebaran iguana hijau adalah dari Amerika bagian tengah dan bagian
selatan, mexico dan pero
Deskripsi
Iguana adalah hewan yang aktiv pada siang hari, pada leher terdapat
gelambir kulit yang lebar, gelambir ini berfungsi sebagai alat pengatur suhu
tubuh. Iguana juga memiliki jengger yang sangat nyata dan kuat berbentuk
seperti duri dari garis tengah leher bagian lengan memanjang kepunggung,
iguana muda berkulit biru kehijauan dan ekornya terdapat gelang-gelang
warna gelap, bila deawassa kulitnya akan berubah seperti warna tanah dan
tubuh garis-garis vertikal pada tubuh sampai ekor.
Perkembangbiakan
Musim kawin terjadi pada bulan januari – pebruari setiap tahunnya, masa
bertelurnya berlangsung selama 2 bulan dalam satu musim bertelur, serta
induk iguana dapat menghasilkan 25 – 45 butir telur.
Pakan
Adapun yang di makan iguana seperti buah – buahan, sayur-sayuran,
kembang sepatu dan mawar, telur serangga, hewan kecil seperti anak
burung dan anak tikus.
Gambar 2. Iguana Hija
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
Gambar IV.5 Sesudah dilakukan validasi
Pada gambar IV.5 pada bagian halaman materi kelas reptil,
penjelasan materi sudah diperbaiki, warna pada penulisan sudah diperjelas
serta sudah penambahan keterangan gambar.
6. Halaman Media Materi Kelas Aves
Kelas AvesAves atau burung adalah hewan yang memiliki paruh, berbulu, bersayap, danumumnya bisa terbang.
Beberapa ordo yang termasuk kelas Aves adalah sebagai berikut :
a) Ordo Galliformes, misalnya Ayam hutan, Kalkun dan Puyuh
b) Ordo Psittaciformes, misalnya kakatua dan betet
c) Ordo passeriformes, misalnya Burung Layang-layang, Gagak, Kutilang, danJalak.
d) Ordo Columbiformes, misalnya Merpati dan Perkutut
e) Ordo Strigiformes, do misalnya burung Hantu
f) Ordo Piciformes, misalnya burung pelatuk
g) Ordo Gelliformes, misalnya burung Merak
h) Ordo Falconiformes, misalnya Elang Bondol
i) Ordo casuariiformes, misalnya kasuari
j) Ordo Struthioni formes, misalnya burung Unta
Gambar IV.6 Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.6 pada bagian awal penjelasan materi kelas aves,
latar gambar di rubah penulisan di perbaiki serta beri keterangan lanjutan
penjelasan jenis-jenis aves. Berikut merupakan hasil yang sudah di validasi
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kelas AvesAves atau burung adalah hewan yang memiliki paruh, berbulu, bersayap, dan umumnya bisa terbang.
Beberapa ordo yang termasuk kelas Aves adalah sebagai berikut :
a) Ordo Galliformes, misalnya Ayam hutan, Kalkun dan Puyuh
b) Ordo Psittaciformes, misalnya kakatua dan betet
c) Ordo passeriformes, misalnya Burung Layang-layang, Gagak, Kutilang, dan Jalak.
d) Ordo Columbiformes, misalnya Merpati dan Perkutut
e) Ordo Strigiformes, do misalnya burung Hantu
f) Ordo Piciformes, misalnya burung pelatuk
g) Ordo Gelliformes, misalnya burung Merak
h) Ordo Falconiformes, misalnya Elang Bondol
i) Ordo casuariiformes, misalnya kasuari
j) Ordo Struthioni formes, misalnya burung Unta
Berikut ini merupakan paparan klasfikasi, penyebaran, deskripsi, perkembangbiakan danpakan mahluk hidup kelas reptil (George H. Fried, 2013: 71)
Gambar IV.7 Setelah dilakukan validasi
Pada gambar IV.7 pada bagian awal penjelasan materi kelas aves,
latar gambar sudah rubah penulisan sudah di perbaiki serta sudah diberi
keterangan lanjutan penjelasan jenis-jenis aves.
8. Halaman Materi jenis-jenis Aves
KLASIFIKASI ILMIAHKerajaan : AnimaliaKingdom : ChordataKelas : avesOrdo : GalliformesFamili : PhasianidaeGenus : PavoSpesies : P.muticus
Penyebaran
Tiongkok,Indocina, Indonesi (jawa)
Descripsi
Merak hijau mempunyai bulu yang indah bewarna hijau keemasan. Burung jantan dewasaberukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300 cm, dngan penutup ekor yangsangat panjang, di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebihkecil di bandibg burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengkilap. Bewarna hijau keabu-abuandan tanpa di hiasi penutup ekor.
Perkembangbiakan
Pada musim berbiak burung jantan memekarkan ekornya di depan burung betina yangterbuka berbentuk mata. biasanya Berkembangbiak 1-2 kali setahun. Menghasilkan 3-6butir telur. Di erami selama 30 hari
Pakan
Aneka biji-bijian, pucuk rumput dan aneka dedaunan serta serangga.
MERAK HIJAUPavo Muticus
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KAKATUA KECIL JAMBUL KUNINGcacatua sulphurea
KLASIFIKASI ILMIAHKarajaan : AnimaliaFilum : ChordataKelas : AvesOrdo : psittaciformesFamili : CacatuidaeGenus : CacatuaSpesies : C.sulphurea
Descripsi
Kakatua kecil jambul kuning adalah kakatua berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm.
Burung ini hampir semua bulunya bewarna putih. Dikepalanya terdapat jambul bewarna kuning
yang dapat di tegakkan. Kakatua kecil jambul kuning berbaruh hitam. Kulit sekitar matanya
bewarna kebiruan dan kakinya bewarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekor juga bewarna
kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan.
Perkembangbiakan
Burung betina bertelur 2-3 butir telur dalam sarangnya
Tahukah anda
Burung betina memiliki iris bewarna merah
Penyebaran
Kepulauan Sunda kecil, Sulawesi, Bali, dan Timur
Gambar IV.8 Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.8 pada bagian materi pklasfikasi aves, keterangan
gambar diperjelas, tulisan perlu di rapikan dan dibuat keterangan
pembahasan selanjutnya. Berikut merupakan hasil yang sudah di validasi
Klasifikasi Kerajaan : AnimaliaKingdom : ChordataKelas : AvesOrdo : GalliformesFamili : PhasianidaeGenus : PavoSpesies : P.muticus
Penyebaran
Adapun penyebarannya yaitu Tiongkok,Indocina, Indonesi (jawa)
Deskripsi
Merak hijau mempunyai bulu yang indah bewarna hijau keemasan. Burungjantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dngan penutup ekor yang sangat panjang, di atas kepalanya terdapatjambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil di bandibg burung jantan.Bulu-bulunya kurang mengkilap. Bewarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi penutup ekor.
Perkembangbiakan
Pada musim berbiak burung jantan memekarkan ekornya di depan burungbetina yang terbuka berbentuk mata. biasanya Berkembangbiak 1-2 kalisetahun. Menghasilkan 3-6 butir telur. Di erami selama 30 hari
Pakan
Makanan yang di makan merak hijau seperti aneka biji-bijian, pucuk rumputdan aneka dedaunan serta serangga.
MERAK HIJAUPavo muticus
Gambar 8. Merak Hijau
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KAKATUA KECIL JAMBUL KUNINGCacatua sulphurea
Klasifikasi
Karajaan : AnimaliaFilum : ChordataKelas : AvesOrdo : PsittaciformesFamili : CacatuidaeGenus : CacatuaSpesies : C.sulphurea
Deskripsi
Kakatua kecil jambul kuning adalah kakatua berukuran
sedang, dengan panjang sekitar 35 cm. Burung ini
hampir semua bulunya bewarna putih. Dikepalanya
terdapat jambul bewarna kuning yang dapat di tegakkan.
Kakatua kecil jambul kuning berbaruh hitam. Kulit sekitar
matanya bewarna kebiruan dan kakinya bewarna abu-
abu. Bulu-bulu terbang dan ekor juga bewarna kuning.
Burung betina serupa dengan burung jantan.
Perkembangbiakan
Burung betina bertelur 2-3 butir telur dalam sarangnya
Gambar 9. Kakaktua Kecil Jambul Kuning
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
Gambar IV.9 Setelah dilakukan validasi
Pada gambar IV.8 pada bagian materi pklasfikasi aves, keterangan
gambar sudah diperjelas, tulisan sudah di rapikan dan sudah dibuat
keterangan pembahasan selanjutnya.
9. Halaman Media Materi Kelas Mamalia
Kelas MammaliaCiri khas mammalia memiliki kelenjar susu (kelenjar mamae) untuk menyusui anaknya. Kelas Mammalia
terbagi menjadi dua Subkelas, Prototheria dan Theria.
Subkelas Prototheria memiliki paruh yang bersifat ovivar, terdiri atas ordo Monotremata. Contohnya Platipus
dan Landak pemakan semut (ekidna)
Subkelas Theria terdiri atas beberapa ordo, yaitu sebagai berikut :
a) Ordo Marsupialia (mammalia berkantung), misalnya Kanguru
b) Ordo Rodentia (mammalia pengerat), misalnya Tikus, Marmut dan Tupai
c) Ordo pholidota ( mammalia bersisik dan tidak bergigi) misalnya Trenggiling
d) Ordo Cetasea (mammalia tidak berambut) misalnya, paus, pesut dan lumba-lumba
e) Ordo Insectivora (mammalia pemakan serangga) misalnya Crucut
f) Ordo Chiroptera, cirinya mempunyai sayap dari jaringan kulit, dan mampu menentukan lokasi
menggunakan gema suara (echolocation), misalnya, Kelelawar
g) Ordo Sirenia misalnya Duyung atau Dugong
h) Ordo Artiodactyla, merupakan mammalia berkuku genap, misalnya babi, unta, dan kerbau
i) Ordo Perissodactyla, merupakan mammalia berkuku ganjil, misalnya badak dan kuda
j) Ordo Primata, merupakan mammalia yang setiap anggota geraknya memiliki jari beserta kuku dengan ibu
jari yang berlawanan, misalnya, Kera, Gorilla, dan Manusia.
k) Ordo Carnivora, merupakan mammalia pemakan daging, misalnya, Harimau, Srigala dan Beruang
l) Ordo Proboscidae, merupakan mammalia yang memiliki belali dan gading misalnya, Gajah
Gambar IV.10 Sebelum dilakukan validasi
Pada gambar IV.10 pada bagian awal penjelasan mengenai
klasfikasi mamalia, warna gambar di rubah agar lebih menarik, penulisan di
rapikan. Berikut merupakan hasil yang sudah di validasi
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kelas MammaliaCiri khas mammalia memiliki kelenjar susu (kelenjar mamae) untuk menyusui anaknya. Kelas Mammalia terbagi menjadi dua Subkelas,
Prototheria dan Theria. Subkelas Prototheria memiliki paruh yang bersifat ovivar, terdiri atas ordo Monotremata. Contohnya Platipus dan
Landak pemakan semut (ekidna)
Subkelas Theria terdiri atas beberapa ordo, yaitu sebagai berikut :
a) Ordo Marsupialia (mammalia berkantung), misalnya Kanguru
b) Ordo Rodentia (mammalia pengerat), misalnya Tikus, Marmut dan Tupai
c) Ordo pholidota ( mammalia bersisik dan tidak bergigi) misalnya Trenggiling
d) Ordo Cetasea (mammalia tidak berambut) misalnya, paus, pesut dan lumba-lumba
e) Ordo Insectivora (mammalia pemakan serangga) misalnya Crucut
f) Ordo Chiroptera, cirinya mempunyai sayap dari jaringan kulit, dan mampu menentukan lokasi menggunakan gema suara
(echolocation), misalnya, Kelelawar
g) Ordo Sirenia misalnya Duyung atau Dugong
h) Ordo Artiodactyla, merupakan mammalia berkuku genap, misalnya babi, unta, dan kerbau
i) Ordo Perissodactyla, merupakan mammalia berkuku ganjil, misalnya badak dan kuda
j) Ordo Primata, merupakan mammalia yang setiap anggota geraknya memiliki jari beserta kuku dengan ibu jari yang berlawanan,
misalnya, kera, gorilla dan manusia.
k) Ordo Carnivora, merupakan mammalia pemakan daging, misalnya, harimau, srigala dan beruang
l) Ordo Proboscidae, merupakan mammalia yang memiliki belali dan gading misalnya, gajah (George H. Fried, 2013: 76)
Pada gambar IV.10 pada bagian awal penjelasan mengenai
klasfikasi mamalia, warna gambar sudah di rubah agar lebih menarik,
penulisan sudah di rapikan.
10. Halaman Penjelasan Materi Klasfikasi Mamalia
BAJING KELAPACallosciurus notatus
KLASIFIKASI ILMIAHKerajaan : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MammaliaOrdo : RodentiaFamili : SciuridaeGenus : CallosciurusSpesies : C.notatus
Penyebaran
Semenanjung Malaya, Thailand, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok,serta pulau-pulau di sekitarnya
Descripsi
Memiliki 3 pola warna pada bagian tubuh. Bagian dorsal bewarna coklat kehitaman.Pada bagian ventral terddapat warna coklat orange dan pada bagian lateralterdapat garis keputihan, sarangnya sering di temukan di lobang kayu, [pelepahkelapa atau sawit. Berupa bola yang terbuat dari ranting dan serat tumbuhan yangberlapis-lapis
Perkembangbiakan
Bajing betina memiliki masa bunting selama 3 minggu. Jumlah anak yang dilahirkan 2-3 ekor. Gigi seri tumbuh pada umur 22 hari dan mata akan terbuka padaumur 30 hari
Pakan
Kelaopa, Pepaya, Pisang, sayur-sayuran dan Serangga kecil
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
TRENGGILINGManis javanicus
KLASIFIKASI ILMIAHKingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : mammaliaOrdo : PholidotaFamili : ManidaeGenus : ManisSpesies : M. javanicus
Penyebaran
Vietnam, Laos, Kamboja, Malaysia, Birma, dan Indonesia
Descripsi
Memiliki ukuran kepala dan mata yang kecil yang di lindungi oleh kelopak yangtebal. Kelopak mata ini melindungi dari gigitan semut. Trenggiling memiliki dauntelinga yang kecil dan bentuk nya seperti sabit. Dan juga memiliki lidah yangberbentuk ramping dan panjang.
Perkembangbiakan
Trenggiling di perkirakan berkembangbiak pada musim kemarau. Jumlah anakyang dilahirkan umumnya satu.
Pakan
Telur Semut, Semut dan Rayap.
Tahukah anda
Trenggiling adalah hewan nokturnal yang aktiv pada malam hari, trenggilingmampu berjalan satu kilometer dan balik lagi kesarangn yang di tempatinyauntuk beberapa bulan.
Gambar IV.11 Setelah dilakukan validasi
Pada gambar IV.11 pada bagian penjelasan materi klasfikasi
mamalia, keternagan gambar di buat, keterangan materi gambar di
persingkat serta penulisan di perbaiki. Berikut merupakan hasil yang sudah
di validasi
BAJING KELAPACallosciurus notatus
Klasifikasi
Kerajaan : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MammaliaOrdo : RodentiaFamili : SciuridaeGenus : CallosciurusSpesies : Callosciurus Notatus
Penyebaran
Semenanjung Malaya, Thailand, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok,serta pulau-pulau di sekitarnya
Deskripsi
Memiliki 3 pola warna pada bagian tubuh. Bagian dorsal bewarna coklat kehitaman.Pada bagian ventral terddapat warna coklat orange dan pada bagian lateral terdapatgaris keputihan, sarangnya sering di temukan di lobang kayu, [pelepah kelapa atausawit. Berupa bola yang terbuat dari ranting dan serat tumbuhan yang berlapis-lapis
Perkembangbiakan
Bajing betina memiliki masa bunting selama 3 minggu. Jumlah anak yang di lahirkan2-3 ekor. Gigi seri tumbuh pada umur 22 hari dan mata akan terbuka pada umur 30hari
Pakan
Jenis makanan yang dimakan bajing kelapa seperti Kelaopa, Pepaya, Pisang, sayur-sayuran dan Serangga kecil
Gambar 14. Bajing Kelapa
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
TRENGGILINGManis javanicus
Klasifikasi
Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : mammaliaOrdo : PholidotaFamili : ManidaeGenus : Manis
Spesies : M. javanicus
Penyebaran
Adapun penyebarannya yaitu Vietnam, Laos, Kamboja, Malaysia, Birma, danIndonesia
Deskripsi
Memiliki ukuran kepala dan mata yang kecil yang di lindungi oleh kelopakyang tebal. Kelopak mata ini melindungi dari gigitan semut. Trenggilingmemiliki daun telinga yang kecil dan bentuk nya seperti sabit. Dan jugamemiliki lidah yang berbentuk ramping dan panjang.
Perkembangbiakan
Trenggiling di perkirakan berkembangbiak pada musim kemarau. Jumlahanak yang dilahirkan umumnya satu.
Pakan
Makanan yang di makan treinggiling seperti : telur semut, semut dan rayap.
Gambar 15. Trenggiling
Sumber: Foto Dokumentasi Pribadi
Pada gambar IV.11 pada bagian penjelasan materi klasfikasi mamalia,
keternagan gambar sudah di buat, keterangan materi gambar sudah di
persingkat serta penulisan sudah di perbaiki.
Setelah dilakukan pengembangan hasil pengamatan dengan dosen
ahli media, ahli materidan ahli bahasa media album hewan vertebrata
berbasis gambar untuk materi yang bersifat hafalan atau teori diperlukan
model pembelajaran langsung yang tidak membuat siswa bingung
memahami prosedur kerja kegiatan media album hewan vertebrata berbasis
gambar materi klasfikasi mahluk hidup.
Analisis siswa sangat penting dan dapat dijadikan gambaran untuk
mengembangkan media album hewan vertebrata berbasis gambar.
Berdasarkan analisis siswa diperoleh gambaran bahwa siswa
membutuhkan media album hewan vertebrata berbasis gambar yang
bertujuan menambah pengalaman belajar yang tidak hanya diperoleh dari
teori saja akan tetapi dari fakta/kenyataan melalui media album hewan
vertebrata berbasis gambar dengan prosedur kerja tidak berbelit-belit.
Selama proses pengembangan banyak terdapat kendala namun bisa
di atasi adapun masalah yang di hadapi selama proses pengembangan ini
adalah mencari gambar media dengan mendatangi taman Rimba Kota
Jambi, penyesuaian gambar terhadap materi, bahasa yang di gunakan.
Peneliti melakukan konsultasi dengan pembimbing, ahli materi. ahli
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
media, dan ahli bahasa. Berdasarkan masukan dan saran dari ahli media,
ahli materi dan ahli bahasa pembelajaran, dilakukan evaluasi produk yang
di kembangkan oleh peneliti. Adapun revisi yang disarankan oleh ahli
media dan materi sebagai berikut.
Tahap develop bertujuan untuk mengembangkan media album
hewan vertebrata berbasis gambar . Tahap ini terdiri dari:
4. Validasi dan revisi
Media album hewan vertebrata berbasis gambar yang sudah
dirancang terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar ahlinya atau
dosen, kemudian rancangan tersebut dinilai oleh orang-orang yang
berkompeten (validator) yang telah memahami prinsip pembelajaran.
Validator tersebut terdiri dari dosen. Berdasarkan hasil validasi pakar
media, pakar materi dan pakar bahasa terhadap draft awal media album
hewan vertebrata berbasis gambar diperoleh data sebagai berikut:
a. Validasi Media Album Hewan Vertebrata Berbasis Gambar Oleh
Ahli
Validasi media bertujuan untuk mengetahui validitas yang diperoleh
dari hasil draft media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh
peneliti.
Tabel IV.1 Hasil Validasi Media Album Hewan Vertebrata Berbasis Gambar
NO Aspek yang Di Validasi Skor
ᾶ %
1 Keterlibatan siswa 4 100
2 Mendorong siswa untuk mencari informasi
lebih jauh
3 75
3 Berpusat pada siswa 3 75
4 Kesesuaian media foto dokumentasi
vertebrata dengan karakteristik kontekstual
pada materi klasfikasi mahluk hidup.
4 100
5 Dapat menimbulkan suasana belajar
kondusif
4 100
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Skor yang di peroleh 18 450
Validitas (%) 90
Berdasarkan hasil validitas media oleh pakar media diperoleh data
dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas media album hewan vertebrata
berbasis gambar dengan nilai rata-rata skor 18 dengan pesentase 90% pada
kategori valid/praktis. Hal ini berarti pakar ahli menyatakan media album
hewan vertebrata berbasis gambar pada skala penilaian dikatakan valid
sudah dapat di pergunakan sebagai media pembelajaran.
b. Validasi Materi Album Hewan Vertebrata Berbasis Gambar Oleh
Ahli
Validasi materi bertujuan untuk mengetahui kedalaman album
hewan vertebrata berbasis gambar yang diperoleh dari hasil media materi
klasfikasimahluk hidup yang telah dikembangkan oleh peneliti.
Tabel IV.2 Hasil Validasi Materi media Album Hewan Vertebrata Berbasis
Gambar
No Aspek yang di Validasi Skor
ᾶ %
1 Kesesuaian Materi 3 75
2 Kedalaman materi klasfikasi mahluk hidup 3 75
3 Indikator pembelajaran 4 100
4 Kebenaran konsep 3 75
5 Bahasa yang digunakan 3 75
6 Penjabaran materi 4 100
7 Penyajian materi berurutan 4 100
8 Akurasi fakta yang disajikan 3 75
Skor yang diperoleh 27 675
Validitas (%) 84.3
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan hasil validitas materi oleh pakar materi diperoleh data
dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas materi media album hewan
vertebrata berbasis gambar nilai rata-rata 27 dengan skor 84.3. Hal ini
berarti pakar ahli materi media album hewan vertebrata berbasis gambar
pada skala penilaian valid/praktis untuk di ujicoba.
c. Validasi Bahasa Media album hewan vertebrata berbasis gambar
Validasi bahasa bertujuan untuk mengetahui kedalaman bahasa dari
media album hewan vertebrata berbasis gambar yang diperoleh dari hasil
media album hewan vertebrata berbasis gambar yang telah dikembangkan
oleh peneliti.
Tabel IV.3 Hasil Validasi Bahasa media album hewan vertebrata berbasis
gambar
No Aspek yang di Validasi Skor
ᾶ %
1 Kesuaian diksi dengan tingkat perkembangan
intlektual dan emosional siswa
2
50
2 Komunikatif 3 75
Skor yang diperoleh 5 125
Validitas (%) 62.5%
Berdasarkan hasil validitas bahasa oleh pakar bahasa diperoleh
data dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas bahasa media album hewan
vertebrata berbasis gambar dengan nilai rata-rata skor 62%. Hal ini berarti
pakar ahli materi media album hewan vertebrata berbasis gambar skala
penilaian sangat valid untuk di ujicobakan.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Uji Coba
Uji coba produk dilakukan secara terbatas menggunakan media
album hewan vertebrata berbasis gambar yang telah dikembangkan. Uji
coba ini bertujuan untuk melihat praktikalitas dari media album hewan
vertebrata berbasis gambar yang sudah dikembangkan dan dinyatakan
valid oleh ahli. Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas dengan
mengoperasionalkan media pembelajaran yang telah direvisi. Uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui praktikalitas produk atau keterpakaian media
album hewan vertebrata berbasis gambar.
a) Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group Try-out)
Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada kelompok kecil
dengan mengumpulkan 10 orang siswa sebagai responden. 10 orang siswa
ini dipilih berdasarkan memiliki karakteristik sama. Selanjutnya mereka
diminta memberikan saran/komentar. Berdasarkan komentar atau saran.
Inilah peneliti merevisi draft media album hewan vertebrata berbasis
gambar. Berikut ini adalah hasil penilaian responden terhadap media
album hewan vertebrata berbasis gambar.
Tabel IV.4 Hasil Respon Siswa Terhadap Media album hewan
vertebrata berbasis gambar
No Aspek yang diamati Skor
1. Apakah kamu berminat untuk memakai album
penggolongan hewan? 77.5
2.
Apakah album penggolongan hewan dapat
memudahkanmu dalam menerima materi yang
disampaikan ?
80
3. Apakah keterbacaan album penggolongan hewan jelas
dan mudah dimengerti? 85
4.
Apakah gambar dan ilustrasi dapat membantu dalam
menguatkan ingatanmu dalam pemahaman konsep
materi penggolongan hewan?
80
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Apakah album penggolongan hewan menarik minatmu
dalam belajar materi penggolongan hewan? 90
Skor Rata-rata 82.5
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil diperoleh hasil
praktikalitas 10 orang siswa berada 82.5%. Hal ini berarti media album
hewan vertebrata berbasis gambar dalam proses pembelajaran sudah
termasuk pada kategori praktis.
b) Uji coba lapangan (Field Try-out)
Hasil uji coba lapangan dilakukan kepada sejumlah responden yang
banyak dengan subyek yang lebih heterogen. Kalau uji coba kepada para
pakar dan kelompok kecil bisa dilakukan oleh pihak internal yang terlibat
dalam kegiatan penelitian pengembangan, maka uji coba dilakukan pada
kelompok besar. Masukan uji coba menjadi dasar terakhir bagi perbaikan
dan penyempurnaan produk. Setelah diperbaiki melalui masukan
dilapangan, maka produk yang dihasilkan dianggap final.
Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada ujicoba dengan
mengumpulkan satu kelas sebagai responden. 30 orang siswa ini
heterogen. Berikut ini adalah hasil penilaian responden uji coba lapangan
terhadap media album hewan vertebrata berbasis gambar.
Tabel IV.5 Hasil Respon Siswa Terhadap Media album hewan
vertebrata berbasis gambar
No Aspek yang diamati Skor
1. Apakah kamu berminat untuk memakai album
penggolongan hewan? 85,0
2.
Apakah album penggolongan hewan dapat
memudahkanmu dalam menerima materi yang
disampaikan ? 85,0
3. Apakah keterbacaan album penggolongan hewan jelas
dan mudah dimengerti? 81,7
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4.
Apakah gambar dan ilustrasi dapat membantu dalam
menguatkan ingatanmu dalam pemahaman konsep
materi penggolongan hewan? 85,8
5. Apakah album penggolongan hewan menarik minatmu
dalam belajar materi penggolongan hewan? 85,8
Skor Rata-rata 84.7
Berdasarkan hasil uji coba kelompok besar diperoleh hasil
praktikalitas 30 orang siswa berada 84.7%. Hal ini berarti media album
hewan vertebrata berbasis gambar dalam proses pembelajaran sudah
termasuk pada kategori praktis.
B. Kelayakan Model
Analisis kebutuhan yang diperoleh dari hasil penelitian dalam
pengembangan album foto koleksi hewan vertebrata taman rimba Kota Jambi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis kebutuhan ini adalah analisis
satuan acara materi klasfikasi mahluk hidup. Selama proses penelitian peneliti
menganalisis SK dan KD yang terdapat pada media klasfikasi mahluk hidup yang
di sesuaikan dengan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan
Indikator, dengan adanya analisis kebutuhan dapat berjalan kegiatan kegiatan
pembelajaran, serta kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar
siswa.
Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang
diajarkan oleh guru untuk materi klasfikasi mahluk hidup yang dibuat. Tujuan
analisis ini adalah untuk menetapkan konsep yang dibahas dalam proses belajar dan
mengajar. Konsep atau materi benar-benar dipertimbangkan sehingga semua
disusun berdasarkan pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai oleh siswa pada
pelajaran sebelumnya atau pada tahap lebih awal dari pelajaran.
Setelah dilakukannya analisi kebutuhan selanjutnya dilakukan pengembangan
media oleh peneliti dan tim ahli, dari hasil penegembangan yang di lakukan hasil
validitas media oleh pakar media diperoleh data dan dianalisis diperoleh hasil uji
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
validitas media album hewan vertebrata dengan hasil tersebut diperoleh perbaikan
selama tiga kali, sehingga memperoleh hasil yang valid media oleh pakar media.
Setelah uji validitas media dilakukan uji validitas materi oleh pakar materi yang
membahas mengenai kecocokan materi dengan media yang di kembangkan, dari
hasil revisi yang dilakukan sebanyak tiga kali hasil tersebut dinyatakan valid dan
media yang di kembangkan sudah sesuai dengan materi yang di ajarkan.
Setelah uji validitas materi dilanjutkan uji validitas bahasa, dari hasil uji
validitas tersebut dilakukan perbaikan sebanyak dua kali, guna mengetahui bahasa
yang di pergunakan pada media sudah layak atau belum, dari hasil validitas bahasa
media sudah layak dikembangkan.
C. Pembahasan Pengembangan
Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah hasil data yang di peroleh
dari pengisian angket oleh tim ahli pada saat validasi dan dari respon guru serta
persepsi siswa pada saat uji kelompok kecil. Ada dua data yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
Data dalam penelitian ini adalah hasil data dalam bentuk angket. Pada
panelitian ini, instrument berupa angket. Data angket dianalisis dengan skala
linkert. Dalam skala linkert pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh responden.
Media album hewan vertebrata berbasis gambar ini diharapkan dapat menjadi
contoh membuat media pembelajaran. Selain itu, guru dan calon guru diharapkan
memahami cara membuat media album hewan vertebrata berbasis gambar yang
baik dan benar agar siswa aktif dalam belajar, karena media album hewan vertebrata
berbasis gambar ini sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh
pengalaman belajar.
Guru bukan hanya sebagai sumber dan medium informasi, namun sekarang
guru hanya sebagian dari sumber dan medium informasi, dahulu guru aktif
mengajar, tetapi sekarang guru aktif membimbing dan mengembangkan
kemampuan siswa (Lufri, 2007: 22).
Media teka-teki silang yang telah dirancang sebelum di ujicobakan juga telah
divalidasi oleh pakar pendidikan sehingga diperoleh media album hewan vertebrata
berbasis gambar yang telah dinyatakan valid. Setelah media album hewan
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
vertebrata berbasis gambar dinyatakan valid, kemudian diujicobakan untuk
mengetahui kepraktisan dalam penggunaanya.
Validasi yang dilakukan pada penelitian ini menekankan pada validitas
media, validitas materi dan validitas bahasa. Validitas isi disini dinyatakan valid
oleh validator karena media album hewan vertebrata berbasis gambar yang
dikembangkan telah sesuai dengan materi yang seharusnya disajikan dan validitas
media dinyatakan valid oleh validator karena susunan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat penyusunan media album hewan
vertebrata berbasis gambar yang baik.
Hasil validasi di atas menunjukkan bahwa media album hewan vertebrata
berbasis gambar yang dihasilkan telah teruji kualitasnya dan telah dinyatakan valid
oleh validator. Validasi dilakukan pada penelitian ini menekankan pada validitas
media dan validitas materi.
Berdasarkan validasi terhadap kesesuaian kompetensi dasar, indikator,
kebenaran konsep dan bahasa yang digunakan pada media album hewan vertebrata
berbasis gambar diperoleh hasil bahwa media album hewan vertebrata berbasis
gambar yang dikembangkan memperoleh rata-rata nilai dengan kategori baik.
Hasil validasi menunjukkan bahwa media album hewan vertebrata berbasis
gambar yang dihasilkan telah teruji kualitasnya dan telah dinyatakan valid oleh
validator. Sehingga tahap selanjutnya dalam penelitian ini dapat dilanjutkan yaitu
berupa tahap ujicoba. Hal ini dipertegas oleh pendapat yang dikemukakan oleh
Riduwan (2008: 98) bahwa”setelah validitas selesai dari para ahli, maka diteruskan
dengan langkah selanjutnya yaitu ujicoba instrumen”.
Hasil observasi media album hewan vertebrata berbasis gambar dan respon
siswa dapat disimpulkan bahwa media album hewan vertebrata berbasis gambar
sudah praktis. Berikut ini diuraikan tentang praktikalitas media album hewan
vertebrata berbasis gambar dinilai dari berbagai aspek yang tertinggi pada aspek
membuat mahasiswa termotivasi untuk mengikuti proses belajar, media album
hewan vertebrata berbasis gambar dapat mempermudah siswa dalam memahami
konsep materi, prosedur kerja dapat membantu menguatkan ingatan siswa pada
konsep materi yang telah diberikan.
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penilaian kepraktisan media album hewan vertebrata berbasis gambar oleh
dosen dan siswa menilai bahwa media album hewan vertebrata berbasis gambar ini
sudah praktis digunakan oleh dosen dan siswa. Berdasarkan penilaian media album
hewan vertebrata berbasis gambar oleh dosen, media album hewan vertebrata
berbasis gambar dianggap telah mempunyai kepraktisan yang baik. Artinya
penuntun media album hewan vertebrata berbasis gambar daya dan minat belajar
siswa, proses pengembangan media album hewan vertebrata berbasis gambar yang
sederhana jika dikembangkan oleh dosen dapat mencapai waktu mengajar. Penulis
dapat jelaskan meningkatnya daya dan minat belajar siswa dihadapkan pada suatu
masalah dari materi yang dipelajarinya. Pembelajaran berpusat pada siswa, dimana
siswa mencari informasi dari objek yang diamatinya, siswa diberi motivasi oleh
team teaching sehingga mereka aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut
Sukardi (dalam Rifai, 2011:3) pertimbangan praktikalisasi dapat dilihat dalam
aspek kemudahan penggunaan, dapat digunakan sewaktu-waktu, singkat, cepat,
sebagai pengganti atau variasi serta biaya murah jika hendak menggunakannya.
Siswa dikondisikan untuk belajar dalam kelompok belajar tersebut membuat
mereka dapat berdiskusi, saling bertukar informasi diantara mereka untuk
memecahkan masalah. Jika mereka terbentur dengan suatu masalah, siswa meminta
bantuan dari laboran yang berada dekat mereka.
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian yang dilakukan adalah pengembangan album koleksi hewan
vertebrata berbasis konsep materi klasfikasi mahluk hidup sebagai media
pembelajaran siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kabupaten Tebo.
2. Produk media pembelajaran berupa album koleksi hewan vertebrata di taman
rimba Kota Jambi sudah dinyatakan valid oleh tim ahli, hasil validitas media
oleh pakar media diperoleh data dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas
media album hewan vertebrata berbasis gambar dengan nilai rata-rata skor 18
dengan pesentase 90% pada kategori valid/praktis. hasil validitas materi oleh
pakar materi diperoleh data dan dianalisis diperoleh hasil uji validitas materi
media album hewan vertebrata berbasis gambar nilai rata-rata 27 dengan skor
84.3. hasil uji validitas bahasa media album hewan vertebrata berbasis
gambar dengan nilai rata-rata skor 62%. Hal ini berarti pakar ahli materi
media album hewan vertebrata berbasis gambar skala penilaian sangat valid.
2. Praktikalitas dari produk yang telah dikembangkan setelah di ujicobakan pada
siswa, hasil uji coba kelompok kecil diperoleh hasil praktikalitas 10 orang
siswa berada 82.5%. Hal ini berarti media album hewan vertebrata berbasis
gambar dalam proses pembelajaran sudah termasuk pada kategori praktis,
hasil uji coba kelompok besar diperoleh hasil praktikalitas 30 orang siswa
berada 84.7%. Hal ini berarti media album hewan vertebrata berbasis gambar
dalam proses pembelajaran sudah termasuk pada kategori praktis.
3. Efektifitas dari produk yang telah di dikembangkan setelah di ujicobakan
pada siswa kelas VII di Sekolah Mengengah Pertama Negeri 7 Kabupaten
Tebo, hasil uji coba kelompok besar diperoleh hasil praktikalitas 30 orang
siswa berada 84.7%. Hal ini berarti media album hewan vertebrata berbasis
gambar dalam proses pembelajaran sudah termasuk pada kategori praktis
68
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Informasi efektifitas media foto dokumentasi hewan vertebrata belum ada ,
maka terbuka peluang bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih lanjut tentang
keefektifitas media foto dokumentasi hewan vertebrata.
2. Media foto dokumentasi hewan vertebrata hendaknya dilengkapi dengan
alat evaluasi.
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006. Manajemen Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Dhian Prastikawatik. 2012. perbedaan hasil belajar praktikum sistematika hewan
vertebrata (SHV) Antara Menggunakan Media Video Dan Power Point
Pada Asistensi Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik 2011/2012
Erman Suherman, dkk. 2003.“Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
(Edisi Revisi)” . Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Any Nurussalam. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Album Foto Binatang
Vertebrata Untuk Peningkatan Minat Belajar Materi Vertebrata Pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mranggen.
Huinker, D. dan Laughlin, C. 1996. ”Talk Your Way into Writing”. Dalam
Communication in Mathematics K-12 and Beyond, 1996 year book. The
National Council of Teachers of Mathematics (Diakses dari.
http//modelpembelajaran//.co.com)
Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
Alfabeta.
Luthfiana Maulida. 2013. Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrta Taman
Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar Dengan Model Group
Investigation Di SMP Annindlomiyah Kendal.
Martinis Yamin dan Bansu. I. Antasari. 2009. “Taktik Pengembangan Kemampuan
Individual Siswa”. Gaung Persada Press: Jakarta.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta
Nana Syaodiah Sukmadinata. 2013. Metode Penelitian pendekatan . bandung: PT
remaja Rosdakarya.
Ningsih Rahayu Fitriyah, dkk. Pengembangan Kartu domino sebagai media
pembelajaran akutansi pada materi ayat Jurnal Penyesuaian
Piet A. 2000. Konsep-konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya manusia. Jakarta: Rineka cipta.
Reny Safita. 2009. Pengembangan Perangkat pembelajaran Biologi SMP Berbasis
Konsep Untuk Materi Organisasi Kehidupan pada Kelas VII Semester II.
Padang: Universitas Negeri Padang.
70
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta)
Uno, Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruvistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruvistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 1
Hasil Validasi Media Album Hewan Vertebrata Berbasis Gambar
NO Aspek yang Di Validasi
Skor
ᾶ %
1 Keterlibatan siswa 4 100
2 Mendorong siswa untuk mencari informasi
lebih jauh
3 75
3 Berpusat pada siswa 3 75
4 Kesesuaian media foto dokumentasi
vertebrata dengan karakteristik kontekstual
pada materi klasfikasi mahluk hidup.
4 100
5 Dapat menimbulkan suasana belajar
kondusif
4 100
Skor yang di peroleh 18 450
Validitas (%) 90
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 2
Hasil Validasi Materi media Album Hewan Vertebrata Berbasis Gambar
No Aspek yang di Validasi Skor
ᾶ %
1 Kesesuaian Materi 3 75
2 Kedalaman materi klasfikasi mahluk hidup 3 75
3 Indikator pembelajaran 4 100
4 Kebenaran konsep 3 75
5 Bahasa yang digunakan 3 75
6 Penjabaran materi 4 100
7 Penyajian materi berurutan 4 100
8 Akurasi fakta yang disajikan 3 75
Skor yang diperoleh 27 675
Validitas (%) 84.3
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 3
Hasil Validasi Bahasa media album hewan vertebrata berbasis gambar
No pAspek yang di Validasi Skor
ᾶ %
1 Kesuaian diksi dengan tingkat perkembangan
intlektual dan emosional siswa
2
50
2 Komunikatif 3 75
Skor yang diperoleh 5 125
Validitas (%) 62.5%
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 4
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
82
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
83
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi