pengembangan bahan ajar dengan pendekatan …repository.usd.ac.id/36918/2/151434066_full.pdf ·...

237
i PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: Veronica Juliani Dew 151434066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN

    KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA

    MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Biologi

    Disusun oleh:

    Veronica Juliani Dew

    151434066

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    Ibrani 13:6

    Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut.

    Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku.

    “Dream, though your beginnings may be humble, may the end be prosperous.”

    -Bangtan (BTS)

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    Tuhan Yesus Kristus

    Kedua orang tua terkasih: Bapak Agustinus Kueng dan Alm. Ibu Kristina

    Lahai, ungkap rasa hormat dan baktiku, terima kasih atas cinta, doa, dan

    pengorbanannya untukku.

    Saudara kandungku terkasih Firdaus Nelson, terima kasih atas dukungan

    dan doanya.

    Om, tante, nenek, kakek dan seluruh keluarga besar, terima kasih atas

    dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada saya.

    Gratianus Daeli, terima kasih atas segala dukungan, doa, semangat, dan

    bantuan yang diberikan.

    Dosen pembimbingku, Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd terima kasih

    telah sabar membimbingku dari awal pembuatan skripsi sampai selesai.

    Teman-temanku terkasih: Lidia, Sil, Elvinta, Novi, Ruth, Marlin dan

    Klaudius, terima kasih atas dukungan, doa, dan semangat yang diberikan.

    Bangtan (BTS), terima kasih sudah membuat lagu yang bagus dan

    membuatku selalu semangat dalam mengerjakan skripsi.

    Segenap keluargaku, almamaterku Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 18 Desember 2019

    Penulis,

    Veronica Juliani Dew

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Veronica Juliani Dew

    Nim : 151434066

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN

    KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA

    MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII”

    Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk

    menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk

    pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di

    internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

    saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

    saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Yogyakarta

    Pada tanggal : 18 Desember 2019

    Yang menyatakan,

    Veronica Juliani Dew

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas segala

    berkat dan penyertaannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

    penyusunan skripsi yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Dengan

    Pendekatan Kontekstual Berbasis Project Based Learning Materi Bioteknologi

    untuk SMA Kelas XII” dengan baik dan lancar sebagai salah satu persyaratan

    akademik untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

    Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan

    sebagaimana mestinya tanpa bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai

    pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

    terima kasih khususnya kepada:

    1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun setiap langkah dan usaha yang

    saya lakukan dalam proses penyusunan skripsi sampai terciptanya suatu

    karya yang luar biasa ini.

    2. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan dukungan, semangat, dan masukan-masukan yang berguna

    dalam penyusunan proposal hingga penyusunan naskah akhir skripsi.

    3. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Retno Herrani, M.Biotech, Bapak

    Sugiyana S.Pd, dan Bapak Harmana S.Pd yang dengan kerendahan hati

    sudah bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.

    4. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    5. Keluarga dan teman-teman yang sudah mendukung dan memberi

    semangat kepada saya selama pengerjaan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa, masih banyak kekurangan dan kelemahan

    dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap

    kritik dan saran dari semua pihak. Demikian karya ini saya tulis, semoga

    bermanfaat bagi semua pembaca.

    Yogyakarta, 18 Desember 2019

    Veronica Juliani Dew

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI

    BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII

    Veronica Juliani Dew

    151434066 Universitas Sanata Dharma

    Berdasarkan survei kebutuhan di lima sekolah menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual perlu dilakukan agar peserta didik lebih mudah memahami materi. Maka penelitian ini menggunakan model pembelajaran project based learning karena dengan menciptakan suatu produk, materi akan lebih lama tersimpan dalam ingatan peserta didik. Bahan ajar yang digunakan masih berupa buku paket yang disediakan oleh sekolah. Maka buku ajar tambahan sangat diperlukan oleh guru untuk membantu peserta didik lebih mudah untuk memahami materi dan materi dapat diingat lebih lama oleh peserta didik serta peserta didik dapat belajar dengan mandiri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar bioteknologi SMA kelas XII dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dan mencapai tujuan kurikulum 2013, yaitu memberikan peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kerja.

    Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan oleh Borg dan Gall dengan pembatasan sampai pada lima langkah pengembangan. Buku ajar yang telah dikembangkan selanjutnya, divalidasi oleh dua orang pakar/ ahli materi dan dua orang guru biologi SMA kelas XII yang bertujuan untuk menilai kelayakan buku ajar yang telah dikembangkan.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa, produk yang dikembangkan berupa buku ajar bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning untuk SMA kelas XII layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Perolehan skor rerata rekapitulasi dari dua orang pakar/ ahli materi dan dua orang guru biologi SMA kelas XII yaitu 3,12 dengan kriteria “Sangat Baik”.

    Kata kunci: Buku ajar bioteknologi SMA kelas XII, pendekatan kontekstual, dan project based learning

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    ABSTRAK DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS WITH CONTEXTUAL

    APPROACH BASED ON PROJECT BASED LEARNING ON BIOTECHNOLOGY MATERIALS FOR CLASS XII

    Veronica Juliani Dew

    151434066 Sanata Dharma University

    Based on a survey of needs in five schools, it was shown that the use of contextual approaches was carried out so that students could more easily understand the material. So this study uses the project based learning model because by creating a product, the material will be longer stored in the memory of students. The teaching materials used are still in the form of textbooks provided by schools. Additional textbooks that can help students to more easily understand the material and so the material can be remembered longer by students and students can learn independently are needed by the teacher in learning. Therefore this study aims to develop high school class XII biotechnology textbooks with a project based learning based contextual approach that can help teachers in the learning process and achieve the 2013 curriculum goals, which provide opportunities for students' creativity in stimulating work procedure skills. This research is a research and development (R&D) adapted from the development steps by Borg and Gall with restrictions on up to 5 (five) development steps. The textbook that has been developed further, is validated by two experts / material experts and two biology class XII high school teachers whose aim is to assess the feasibility of the textbook that has been developed. The results showed that, the product developed in the form of biotechnology textbooks with contextual approach based on project based learning for class XII high schools was worth testing with improvements according to suggestions. The average recapitulation score of two material experts / experts and two biology class XII high school teachers was 3.12 with the criteria of "Very Good". Keywords: Class XII biotechnology textbooks, contextual approaches, and project based learning

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

    ABSTRAK ...................................................................................................... ix

    ABSTRACT ...................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Permasalahan ............................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

    C. Batasan Masalah ................................................................................. 7

    D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

    E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

    F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 9

    G. Definisi operasional ............................................................................ 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Pustaka .................................................................................... 12

    1. Bahan Ajar .............................................................................. 12

    2. Bahan Ajar Cetak .................................................................... 22

    3. Pendekatan Kontekstual .......................................................... 24

    4. Project Based Learning .......................................................... 28

    5. Materi Bioteknologi ................................................................ 34

    B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 35

    C. Desain Diagram Penelitian.................................................................. 38

    D. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................................... 44

    B. Prosedur Penelitian ............................................................................. 48

    C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 51

    D. Instrumen Penilaian ............................................................................ 52

    E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 59

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Kebutuhan ............................................................................. 66

    B. Deskripsi Produk Awal ....................................................................... 72

    C. Data Hasil Validasi Produk ................................................................. 75

    D. Produk Akhir ....................................................................................... 81

    E. Kendala dan Keterbatasan ................................................................... 94

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 95

    B. Saran ................................................................................................... 95

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97

    LAMPIRAN .................................................................................................... 99

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan ........................................ 53

    Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ......................................... 54

    Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi ............ 56

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi ........................................................... 58

    Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Materi ...................................................... 61

    Tabel 3.6 Interval Kriteria Penilaian ............................................................... 63

    Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ................. 65

    Tabel 4.1 Hasil wawancara Survei Kebutuhan ............................................... 67

    Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi oleh Pakar/ Ahli Materi ....................... 75

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi oleh Guru Biologi SMA Kelas XII ..... 78

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi oleh Pakar/ Ahli Materi

    dan 2 Guru Biologi SMA Kelas XII .................................................. 81

    Tabel 4.5 Komentar/ Saran dan Revisi Validator I ......................................... 81

    Tabel 4.6 Komentar/ Saran dan Revisi Validator II........................................ 82

    Tabel 4.7 Komentar/ Saran dan Revisi Validator III ...................................... 83

    Tabel 4.8 Komentar/ Saran dan Revisi Validator IV ...................................... 84

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian .......................................................... 39

    Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir ............................................................ 43

    Gambar 4.1 Cover Depan dan Belakang Produk Awal .................................. 87

    Gambar 4.2 Cover Depan dan Belakang Produk Setelah Revisi .................... 87

    Gambar 4.3 Kesalahan Penulisan Nama Spesies Sebelum Revisi .................. 88

    Gambar 4.4 Kesalahan Penulisan Nama Spesies Setelah Revisi .................... 89

    Gambar 4.5 Gambar Kurang Proporsional Sebelum Direvisi ........................ 90

    Gambar 4.6 Gambar Kurang Proporsional Setelah Direvisi ........................... 90

    Gambar 4.7 Option Jawaban Pilihan Ganda Sebelum Revisi ......................... 92

    Gambar 4.8 Option Jawaban Pilihan Ganda Setelah Revisi ........................... 93

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Silabus Mata Pelajara Bioteknologi ........................................... 99

    Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 107

    Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik 1 .................................................... 147

    Lampiran 4. Lembar Kerja Peserta Didik 2 .................................................... 155

    Lampiran 5. Lembar Kerja Peserta Didik 3 .................................................... 163

    Lampiran 6. Lembar Kerja Peserta Didik 4 .................................................... 170

    Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Materi Bioteknologi .............................. 176

    Lampiran 8. Soal Evaluasi Materi Bioteknologi ............................................. 183

    Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Materi Bioteknologi ................... 188

    Lampiran 10. Instrumen Penilaian .................................................................. 190

    Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Patuk ....................................... 195

    Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Playen ...................................... 196

    Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian SMA N 2 Playen ...................................... 197

    Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian SMA Dominikus Wonosari ..................... 198

    Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Semin ...................................... 199

    Lampiran 16. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ..................................... 200

    Lampiran 17. Hasil Validasi Produk Awal ..................................................... 210

    Lampiran 18. Kartu Bimbingan Tugas Akhir ................................................. 220

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Permasalahan

    Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

    secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

    spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

    mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

    negara.

    Sistem pendidikan nasional menjadi landasan dalam pelaksanaan

    pendidikan di Indonesia. Dinamika dan perubahan pada sistem pendidikan

    nasional merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan kemajuan.

    Sistem pendidikan nasional memberikan arah dan rambu-rambu dalam

    menjalankan pendidikan, baik yang menyangkut individu, kelompok,

    organisasi masyarakat, dan masyarakat pada umumnya. Tujuan pendidikan

    nasional merupakan koridor yang mengarahkan setiap komponen pendidikan

    untuk bekerja. Pencapaian setiap komponen pendidikan akan menjadikan

    tujuan pendidikan nasional juga tercapai.

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang dipahami

    sebagai ilmu kealaman, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.

    Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    kimia. Biologi merupakan bidang ilmu yang lebih ditekankan pada

    pendekatan keterampilan proses, sehingga peserta didik dapat menemukan

    fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah peserta

    didik itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas

    proses pendidikan maupun produk pendidikan.

    Proses belajar mengajar biologi tidak hanya menghafal fakta, prinsip

    atau teori saja, tetapi juga lebih melatih keterampilan proses peserta didik

    berdasarkan fakta-fakta yang ada di lingkungan sekitar mereka. Untuk itu

    perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara

    aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri

    ide-idenya. Sesuai dengan karakteristik sasaran pembelajaran pada kurikulum

    2013 yaitu dengan mencapai kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi

    dasar keterampilan.

    Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum

    2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis

    Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2014 dan Kurikulum

    Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

    Kompetensi dalam kurikulum 2013 mencakup Kompetensi Inti dan

    Kompetensi dasar. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang

    seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Dasar

    adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai

    peserta didik (Kemendikbud, 2013).

    Saat ini guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik,

    pada kurikulum 2013 guru juga berperan sebagai fasilitator dan peserta didik

    yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu sumber belajar

    yang tepat sangat dibutuhkan agar peserta didik dapat memahami materi

    dengan baik. Sumber belajar sangatlah banyak, seiring dengan perkembangan

    teknologi peserta didik dapat belajar dengan mandiri. Selain itu guru juga

    harus memberikan sumber belajar yang tepat dan berkualitas bagi peserta

    didik agar tidak terjadi perbedaan pemahaman antara peserta didik. Guru juga

    dituntut untuk mengembangkan bahan ajar yang menarik agar materi yang

    disampaikan mudah dipahami.

    Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan baik berupa informasi, alat,

    maupun teks yang disusun secara sistematis yang dibuat sesuai dengan

    kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses

    pembelajaran dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran

    (Prastowo,2013). Adapun beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

    penyusunan bahan ajar atau materi pembelajarannya yaitu relevansi,

    konsistensi, dan kecukupan materi.

    Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilai-

    nilai moral untuk peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan

    kualitas peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

    menjadi inti dalam kurikulum 2013. Tetapi berdasarkan pengalaman yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    terjadi bahan ajar yang digunakan oleh guru masih dalam bentuk buku yang

    disiapkan oleh sekolah. Untuk inovasi pengembangan bahan ajar masih

    kurang dilakukan oleh guru dikarenakan waktu yang sangat terbatas. Hal

    seperti ini yang membuat penyampaian materi kurang dipahami oleh peserta

    didik karena bahan ajar yang diberikan hanya dalam bentuk buku.

    Berdasarkan hal tersebut, pengembangan bahan ajar berbasis project based

    learning dapat menjadi salah satu solusi yang akan digunakan pada

    pembelajaran biologi khususnya pada materi bioteknologi. Pengembangan

    bahan ajar berbasis project based learning juga diharapkan dapat membuat

    peserta didik lebih aktif serta dapat memahami materi yang disampaikan

    dengan baik.

    Menurut Ruhiman & Yani (2018) yang dikutip dari Buck Institute For

    Education (BIE) pembelajaran berbasis proyek (Project based Learning)

    adalah model pembelajaran yang memposisikan peserta didik mendapatkan

    pengetahuan dan keterampilan dengan bekerja untuk jangka waktu yang

    panjang melalui proses menyelidiki, menjawab pertanyaan, mengatasi

    masalah atau tantangan secara otentik, menarik dan komplek. Berdasarkan

    pada pengertian di atas model pembelajaran berbasis proyek banyak

    melibatkan peserta didik dalam proses penyelidikan dan diarahkan untuk

    menciptakan suatu karya sebagai representasi dari wujud pengetahuan yang

    telah diperoleh perserta didik selama proses pembelajaran.

    Materi bioteknologi merupakan ilmu terapan yang mempelajari

    pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari mahluk hidup itu sendiri

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    yang digunakan sebagai komponen penting dalam memproduksi barang dan

    jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pemilihan materi dikarenakan

    materi bioteknologi sulit dipahami secara teori saja karena banyak

    menyangkut kehidupan nyata yang harus dipraktekkan oleh peserta didik.

    Contoh pada materi bioteknologi konvensional yang banyak mengharuskan

    peserta didik untuk membuat suatu produk untuk lebih memperjelas

    pemahaman peserta didik terhadap pengetahuan yang didapat dari teori. Maka

    pada materi ini digunakan model pembelajaran yang menarik yaitu project

    based learning karena dengan model pembelajaran ini peserta didik tidak

    hanya mempelajari teori saja tetapi juga dapat merancang proyek dengan

    menciptakan suatu produk dari materi yang dipelajari. Penggunaan

    pendekatan kontekstual juga bertujuan agar peserta didik dapat mengaitkan

    materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.

    Peneliti melakukan analisis kebutuhan di lima sekolah yaitu di SMA 1

    Patuk Wonosari, SMA 1 Playen, SMA 2 Playen, SMA 1 Semin, dan SMA

    Dominikus Wonosari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi

    kelas XII, metode/model pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah sesuai

    dengan kurikulum 2013 yaitu untuk mengembangkan pengetahuan dan

    kemampuan berfikir namun untuk keterampilan proses peserta didik seperti

    merancang dan melaksanakan praktikum yang menerapkan langsung teori

    kekehidupan nyata peserta didik masih kurang karena kegiatan pembelajaran

    yang dilakukan masih sebatas penyampaian teori saja. Untuk pembelajaran

    berbasis project based learning sebagian besar guru sudah mengetahui tentang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    model pembelajaran tersebut tetapi belum pernah menerapkan dalam proses

    pembelajaran dikarenakan waktu mengajar dikelas XII sangat terbatas dan

    penerapannya yang cukup lama. Adapun guru yang pernah menerapkan

    pembelajaran berbasis project based learning tetapi belum sepenuhnya

    terpenuhi dikarenakan alat penunjang yang belum cukup memadai.

    Pendekatan kontekstual sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran

    dari hasil wawancara juga semua guru pernah menerapkannya saat proses

    pembelajaran dikarenakan peserta didik lebih mudah memahami

    pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan oleh guru masih menggunakan

    buku paket dari berbagai macam penerbit dengan menggunakan model/metode

    pembelajaran yang sama yaitu lebih mengembangkan pengetahuan peserta

    didik saja. Respon dari peserta didik juga bermacam-macam ada yang merasa

    biasa saja dan ada juga yang merasa cukup dengan metode/model yang

    digunakan oleh guru selama ini dalam menyampaikan pembelajaran. Dari

    hasil wawancara yang dilakukan guru sangat tertarik untuk menggunakan

    bahan ajar yang akan dikembangkan dan sangat dibutuhkan oleh guru dalam

    pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat mengembangkan

    pengetahuan, kemampuan berfikir dan juga keterampilan proses peserta didik.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

    mengembangkan bahan ajar biologi untuk ketercapaian tujuan pembelajaran

    dan kurikulum 2013 yang memberikan peluang bagi peserta didik dalam

    merangsang keterampilan prosedur kerja. Bahan ajar yang dikembangkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    yaitu bahan ajar biologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based

    learning pada materi bioteknologi SMA kelas XII.

    B. Rumusan Masalah

    Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu:

    1. Bagaimana mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi

    pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based

    learning?

    2. Bagaimana kualitas pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII

    materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project

    based learning?

    C. Batasan Masalah

    Agar penelitian ini tidak menyimpang dari topik pembahasan dan

    menjadi terarah, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut:

    1. Produk bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini sesuai

    dengan kurikulum 2013 dilengkapi dengan peta konsep, lembar kerja

    peserta didik (LKPD), gambar-gambar yang relevan, latihan soal,

    rangkuman dan evaluasi diri.

    2. Materi pokok yang ditulis dalam bahan ajar biologi yang dikembangkan

    adalah materi Ruang Lingkup Biologi yaitu bioteknologi SMA kelas XII

    Semester II pada (KD) 3.10 Menjelaskan arti, prinsip dasar, sejarah, jenis-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    jenis bioteknologi dan dampak negatif penerapan bioteknologi. (KD) 4.10

    Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip

    bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.

    D. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi pokok

    bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based

    learning.

    2. Mengetahui kualitas pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII

    materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project

    based learning

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian pengembangan bahan ajar ini dianggap penting karena

    diharapkan dapat:

    1) Untuk peneliti

    Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta

    keterampilan dalam membuat bahan ajar yang menarik untuk

    meningkatkan kreatifitas dan minat belajar peserta didik.

    2) Untuk guru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru dalam menyampaikan

    pembelajaran biologi dengan metode yang lebih menarik dan mudah

    dipahami oleh peserta didik.

    3) Untuk peserta didik

    Penelitian ini dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi

    yang disampaikan guru serta membangkitkan minat belajar peserta didik

    sehingga dapat memotivasi untuk lebih aktif dalam belajar.

    4) Untuk pihak lain

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian yang

    relevan khususnya bagi dunia pendidikan.

    F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

    Spesifikasi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Produk yang dikembangkan merupakan bahan ajar biologi sesuai dengan

    kurikulum 2013.

    2. Bahan ajar berisi kompetensi yang akan dicapai yaitu SK, KD, Indikator,

    dan tujuan pembelajaran.

    3. Bahan ajar berisi peta konsep, petunjuk belajar bagi guru dan siswa

    4. Bahan ajar yang dikembangkan berisi materi beserta gambar-gambar

    penunjang yang relevan dengan materi yang diajarkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    5. Bahan ajar dilengkapi dengan informasi pendukung yang terkait dengan

    materi pembelajaran.

    6. Informasi pendukung yang dicantumkan adalah kasus-kasus terkini yang

    membuat peserta didik lebih mudah memahami materi.

    7. Bahan ajar yang dikembangkan juga berisi rangkuman, latihan-latihan,

    petunjuk kerja dapat berupa lembar kerja peserta didik.

    8. Bahan ajar juga berisi evaluasi dan balikan terhadap hasil evaluasi.

    9. Bahan ajar ini berbentuk media cetak.

    10. Produk bahan ajar menggunakan kertas HVS A4.

    G. Definisi Operasional

    Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menyamakan

    persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istilah yang

    dipergunakan.

    1. Penelitian Pengembangan

    Penelitian Pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk

    menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

    agar dapat digunakan dalam pembelajaran.

    2. Bahan Ajar

    Bahan ajar adalah pedoman pelaksanaan pembelajaran, baik itu yang

    berisi informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis. Bahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    ajar dapat disajikan dalam bentuk bahan cetak seperti hand out, buku,

    modul, lembar kerja siswa,

    3. Pendekatan Kontekstual

    Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang

    sering disingkat dengan CTL merupakan kosep belajar yang

    menghubungkan materi dengan dunia nyata peserta didik. Selain itu juga

    dapat mendorong peserta didik untuk lebih terampil dan reflektif dalam

    mengorelasi materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

    4. Project Based Learning

    Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang di

    singkat dengan PBjL adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan

    membuat projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran. Projek yang di

    kerjakan oleh peserta didik akan dilakukan secara berkelanjutan dengan

    jangka waktu yang diberikan. Penekanan model pembelajaran ini terletak

    pada keterampilan peserta didik dalam menghasilkan produk pembelajaran

    berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil

    proyek dalam bentuk desain, karya tulis, karya teknologi/prakarya dan

    lainnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Pustaka

    1. Bahan Ajar

    Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara

    sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta

    lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk

    belajar (Prastowo 2013). Menurut National Center for competency

    Based Training juga mengatakan bahwa bahan ajar merupakan segala

    bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur

    dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Semakin lengkap

    bahan ajar yang dikumpulkan dan semakin luas wawasan serta

    pemahaman pendidik terhadap materi serta semakin baik pembelajaran

    yang dilaksanakan (Trianto 2013). Dari beberapa pandangan mengenai

    pengertian bahan ajar tersebut, dapat dikatakan bahwa bahan ajar

    merupakan alat yang digunakan guru dalam pembelajaran berupa teks

    yang berisi informasi dan telah disusun secara sistematis untuk

    mencapai tujuan pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Menurut Daryanto (2014), bahan ajar memiliki ciri-ciri sebagai

    berikut:

    1. Menimbulkan minat baca

    2. Ditulis dan dirancang untuk peserta didik

    3. Menjelaskan tujuan instruksional

    4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

    5. Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan

    kompetensi akhir yang dicapai

    6. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk berlatih

    Menurut Prastowo (2013) pembuatan bahan ajar memiliki

    empat pokok tujuan yang melingkupinya antara lain:

    a. Bahan ajar dapat membantu peserta didik dalam mempelajari

    sesuatu yang diajarkan oleh guru.

    b. Bahan ajar menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar,

    sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik.

    c. Bahan ajar dapat memudahkan peserta didik dalam melaksanakan

    pembelajaran

    d. Bahan ajar dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Selain itu bahan ajar juga memiliki manfaat penulisan yaitu

    bagi guru dan peserta didik. Menurut Depdiknas (2008), manfaat

    penulisan bahan ajar dibagi menjadi 2 macam yaitu bagi guru dan bagi

    peserta didik. Berikut manfaat penulisan bahan ajar bagi guru antara

    lain:

    a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan

    peserta didik.

    b. Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit

    diperoleh.

    c. Bahan ajar menjadi lebih kaya, karena dikembangkan dari berbagai

    referensi.

    d. Menambahkan khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam

    penulisan bahan ajar.

    e. Bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran yang

    efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik lebih

    percaya kepada pendidiknya.

    f. Diperoleh bahan ajar yang mampu membantu pelaksanaan

    kegiatan pembelajaran.

    g. Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai mampu menambah

    angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat.

    h. Menambah penghasilan guru jika hasil karya diterbitkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Selain manfaat bagi guru terdapat juga manfaat bagi peserta

    didik yaitu:

    a. Kegiatan pembelajaran yang lebih menarik.

    b. Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar

    mandiri dengan bimbingan pendidik.

    c. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari

    kompetensi yang harus dikuasai.

    Sedangkan menurut Prastowo (2013) Adapun manfaat atau

    kegunaan dari pembuatan bahan ajar bagi pendidik. Terdapat tiga

    kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pendidk, diantaranya sebagai

    berikut:

    a. Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu

    dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

    b. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk

    menambah angka kredit guru guna keperluan kenaikan

    pangkat.

    c. Menambah penghasilan bagi guru jika hasil karyanya

    diterbitkan.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa bahan ajar

    memiliki tujuan dan manfaat yang sangat besar dalam pelaksanaan

    pembelajaran baik dari guru dan peserta didik itu sendiri. Melalui

    bahan ajar guru dapat terbantukan untuk mempermudah penyampaian

    materi kepada peserta didik. Sedangkan bagi peserta didik dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    adanya bahan ajar akan mudah memahami materi dan dapat

    mempelajari materi secara mandiri.

    Bahan ajar sangat dibutuhkan untuk kelangsungan

    pembelajaran bagi guru dan peserta didik. Menurut Prastowo (2013),

    ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar sebagaimana diuraikan

    berikut ini:

    a. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar

    Berdasarkan pihak-pihak yang membutuhkan bahan ajar,

    fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

    fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik.

    1) Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain:

    a) Bahan ajar dapat menghemat waktu pendidik dalam mengajar.

    b) Peran pendidik hanya sebagai fasilitator bagi peserta didik saat

    proses pembelajaran

    c) Bahan ajar menjadi pedoman bagi pendidik untuk

    mengarahkan semua aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

    dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya

    diajarkan kepada peserta didik.

    d) Bahan ajar digunakan sebagai alat evaluasi pencapaian atau

    penguasaan hasil pembelajaran.

    2) Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain:

    a) Peserta didik dapat belajar dengan mandiri tanpa harus ada

    pendidik atau teman peserta didik yang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    b) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia

    kehendaki.

    c) Peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing

    d) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya

    sendiri.

    e) Bahan ajar juga dapat membantu potensi peserta didik untuk

    menjadi pelajar yang mandiri.

    f) Bahan ajar digunakan sebagai pedoman bagi peserta didik yang

    akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

    pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang

    seharusnya dipelajari atau dikuasainya.

    b. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan

    Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi

    bahan ajar dapat ddibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi

    dalam pembelajaran klasikal, fungsi dalam pembelajaran

    individual, dan fungsi dalam pembelajaran kelompok.

    1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain :

    a) Bahan ajar sebagai satu-satunya sumber informasi serta

    pengawas dan pengendalian proses pembelajaran. Dalam

    hal ini peserta didik bersifat pasif dan belajar sesuai dengan

    kecepatan pendidik saat mengajar.

    b) Bahan ajar digunakan sebagai bahan pendukung proses

    pembelajaran yang diselanggarakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:

    a) Bahan ajar digunakan sebagai media utama dalam proses

    pembelajaran.

    b) Bahan ajar digunakan sebagai alat untuk peserta didik

    dalam memperoleh informasi.

    c) Bahan ajar digunakan sebagai penunjang media

    pembelajaran individual lainnya.

    3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:

    a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan cara memberikan

    informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang

    peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok

    serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya

    sendiri.

    b) Sebagai bahan pendukung bahan ajar utama, dan apabila

    dirancang sedemikian rupa maka dapat meningkatkan

    motivasi belajar peserta didik.

    Adapun beberapa unsur-unsur bahan ajar yang perlu dipahami.

    Bahan ajar merupakan sebuah susunan dan berisi informasi dari

    berbagai sumber belajar yang dibuat secara sistematis (Prastowo,

    2013). Oleh karena itu untuk membuat bahan ajar yang baik maka

    harus memiliki unsur-unsur tertentu. Terdapat enam komponen yang

    perlu diketahui berkaitan dengan unsur-unsur tersebut, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    1. Petunjuk belajar

    Komponen pertama yaitu petunjuk belajar. Petunjuk belajar

    dibuat untuk pendidik dan peserta didik. Di dalam petunjuk belajar

    terdapat petunjuk bagi pendidik bagaimana sebaiknya mengajarkan

    materi kepada peserta didik dan bagaimana pula peserta didik

    mengikuti pembelajaran dan mempelajari materi di dalam bahan

    ajar tersebut.

    2. Kompetensi yang akan dicapai

    Komponen kedua menjelaskan tentang kompetensi yang

    akan dicapai oleh peserta didik. Di dalam bahan ajar pendidik

    harus mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

    indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai peserta

    didik. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang terdapat di

    dalam bahan ajar dapat tercapai oleh peserta didik.

    3. Informasi pendukung

    Komponen ketiga merupakan informasi pendukung.

    Informasi pendukung merupakan informasi tambahan yang dapat

    melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik dapat dengan mudah

    memhami materi yang diajarkan. Selain itu pengetahuan yang

    diperoleh peserta didik akan semakin komprehensif.

    4. Latihan-latihan

    Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang

    diberikan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    setelah mempelajari bahan ajar. Dengan demikian, kemampuan

    yang dipelajari peserta didik akan semakin terasah dan terkuasai

    secara matang.

    5. Petunjuk kerja atau lembar kerja

    Komponen kelima yaitu petunjuk kerja atau lembar kerja

    yang berisi sejumlah langkah atau petunjuk prosedur cara

    pelaksanaan kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta

    didik terkait dengan praktik dan lain sebagainya.

    6. Evaluasi

    Komponen terakhir ini merupakan salah satu bagian dari

    proses penilaian. Sebab, dalam komponen evaluasi terdapat

    sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk

    mengukur seberapa jauh penguasaan kompetensi yang berhasil

    mereka kuasai setelah mengikuti pembelajaran. Dengan demikian,

    pendidik dapat mengetahui seberapa efektivitas bahan ajar yang

    dibuat.

    Menurut Widodo dan Jasmadi (2008), terdapat beberapa hal

    yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang mampu

    membuat peserta didik untuk belajar mandiri dan memperoleh

    ketuntasan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

    a. Memuat contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka

    mendukung pemaparan materi pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    b. Memberikan kemungkinan bagi peserta didik untuk memberikan

    umpan balik atau mengukur penguas aannya terhadap materi yang

    diberikan dengan memberikan soal-soal latihan tugas, dan

    sejenisnya.

    c. Konstekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana

    dan konteks tugas dan lingkungan peserta didik.

    d. Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena peserta didik

    hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.

    Bahan tidak sama dengan sumber belajar, sebab bahan ajar

    memiliki berbagai jenis dan bentuk. Beberapa kriteria yang menjadi

    acuan dalam membuat klasifikasi tersebut adalah berdasarkan

    bentuknya, cara kerjanya, dan sifatnya. Di bawah ini akan dijelaskan

    bahan ajar berdasarkan bentuknya sebagaimana diuraikan dalam

    penjelasan berikut.

    1) Bahan ajar menurut bentuknya

    Menurut Majid (2013), berdasarkan bentuknya bahan ajar

    dibedakan menjadi empat macam, yaitu bahan ajar cetak, bahan

    ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar

    interaktif.

    a) Bahan ajar cetak (printed), antara lain handout, buku,

    modul, lembar kerja siswa dan lainnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    b) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, video, piring hitam

    dan lainnya.

    c) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), seperti video

    compact disk dan film.

    d) Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials) seperti

    compact disk interactive.

    Dari bentuk-bentuk bahan ajar yang sudah dijelaskan,

    terdapat empat jenis bahan ajar yang dapat digunakan oleh

    pendidik saat proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti

    mengembangkan bahan ajar berbentuk bahan ajar cetak yang

    disajikan dalam bentuk kertas. Bahan ajar berbentuk cetak ini

    berisi informasi berupa petunjuk belajar, kompetensi yang akan

    dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja atau

    lembar kerja, dan evaluasi.

    2. Bahan ajar cetak

    Bahan ajar terdiri atas susunan bagian-bagian yang kemudian

    dipadukan, sehingga menjadi layak untuk sebut bahan ajar. Bahan ajar

    memiliki strukturnya bentuknya masing-masing sesuai dengan jenis

    bahan ajar yang digunakan. Namun dari beraneka ragam jenis bahan

    ajar yang ada, secara umum hanya memiliki tujuh komponen dalam

    setiap bahan ajar yaitu, judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja,

    dan penilaian.

    Menurut Prastowo (2013), struktur bahan ajar cetak dibagi

    menjadi beberapa bentuk bahan ajar diantaranya adalah handout, buku,

    modul, LKS, dan lainnya. Masing-masing bahan ajar ini memiliki

    struktur yang berlainan, sebagaimana dijelaskan berikut ini.

    a) Handout. Struktur bahan ajar handout sangat sederhana, hanya

    terdiri atas dua komponen, yaitu judul dan informasi pendukung.

    b) Buku. Struktur bahan ajar buku terdiri atas empat komponen, yaitu

    judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan dan penilaian.

    c) Modul. Struktur bahan ajar modul terdiri atas tujuh komponen,

    yaitu judul, petuntuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,

    informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja dan

    penilaian.

    d) LKS (Lembar Kerja Siswa). Struktur bahan ajar LKS lebih

    sederhana dari pada modul, namun lebih kompleks dari pada pada

    buku, yaitu terdiri dari enam komponen meliputi judul, petunjuk

    belajar, kompetensi dasar atau meteri pokok, informasi pendukung,

    tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Dalam hal ini bahan ajar cetak terbagi lagi menjadi

    beberapa jenis antara lain handout, buku, modul, dan LKS. Pada

    penelitian ini, peneliti menggunakan bahan ajar cetak berbentuk

    buku teks untuk dikembangkan. Menurut Daryanto (2014), buku

    teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur

    dan urutan berdasarkan bidang ilmu tententu.

    3. Pendekatan Kontekstual

    Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi

    pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

    secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

    menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

    mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan dalam kehidupan

    mereka (Sanjaya, 2006).

    Menurut Sanjaya (2006), terdapat lima karakteristik penting

    dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.

    1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan

    pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge), artinya apa

    yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah

    dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    peserta didik adalah pengetahuan yang utuh dan memiliki

    keterkaitan satu sama lain.

    2. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka

    memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring

    knowledge). Pengetahuan baru ini diperoleh dengan cara dedukatif,

    artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara

    keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

    3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya

    pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk

    dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan

    dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan

    berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu

    dikembangkan.

    4. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

    knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang

    diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta

    didik, sehingga tampak perubahan perilaku peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

    pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan

    balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

    Adapun langkah-langkah pembelajaran kontekstual secara

    sederhana dilakukan di dalam kelas sebagai berikut (Sugiyanto,

    2009):

    1. Kembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih

    bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

    mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan

    barunya.

    2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan pembelajaran secara

    nyata untuk semua topik.

    3. Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya.

    4. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan peserta didik

    dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik.

    5. Hadirkan model pembelajaran yang menarik.

    6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

    7. Lakukan penilaian yang sebenarnya pada akhir pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Menurut Putra (2013), pembelajaran kontekstual memiliki

    kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam penerapannya

    yaitu:

    a. Kelebihan pembelajaran kontekstual

    1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan rill

    2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan

    penguatan konsep pada peserta didik

    3) Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan

    pada aktivitas peserta didik secara penuh

    4) Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat

    untuk memperoleh informasi melainkan untuk menguji data

    hasil temuan di lapangan

    5) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik

    6) Penerapan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat

    menciptakan suasana belajar yang bermakna.

    b. Kekurangan pembelajaran kontekstual

    1) Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran

    2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka, dapat

    menciptakan suasana kelas yang kurang kondusif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    3) Guru lebih intensif dalam membingbing peserta didik

    4) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

    menemukan ide-idenya sendiri, namun dalam hal ini guru juga

    harus membimbing secara ekstra agar tujuan pembelajaran

    tercapai dengan baik.

    4. Project Based Learning

    Project based learning merupakan sebuah metode

    pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara

    maju seperti Amerika Serikat. Jika diterjemahkan dalam bahasa

    Indonesia, project based learning bermakna sebagai pembelajaran

    berbasis proyek. Project based learning merupakan sebuah metode

    pembelajaran yang inovatif, menekankan pembelajaran yang nyata

    dalam kegiatan-kegiatan yang kompleks. Menurut Wena (2009), yang

    dikutip dari (Thomas, dkk, 1999) pembelajaran berbasis proyek

    merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

    guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja

    proyek. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar

    untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan

    bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek memuat

    tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan

    permasalahan yang sangat menantang dan menuntut peserta didik

    untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    membuat kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada

    peserta didik untuk bekerja secara mandiri (Weda, 2009).

    Menurut Moursund, di dalam Weda (2009) Keuntungan

    pembelajaran project based learning antara lain sebagai berikut:

    a. Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat

    meningkatkan keaktifan belajar peserta didik terbukti dari beberapa

    laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang

    menyatakan peserta didik sangat tekun, berusaha keras untuk

    menyelesaikan proyek, peserta didik merasa lebih bergairah dalam

    pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat

    berkurang.

    b. Increased problem-solving ability. Beberapa sumber

    mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis

    proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,

    membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan

    masalah-masalah yang bersifat kompleks.

    c. Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis

    proyek mempersyaratkan peserta didik harus mampu secara cepat

    memperoleh informasi dari sumber-sumber informasi, maka

    keterampilan peserta didik untuk mencari dan mendapatkan

    informasi akan meningkat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    d. Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

    memerlukan peserta didik mengembangkan dan mempraktikan

    keterampilan komunikasi.

    e. Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis

    proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada

    peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi

    proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

    seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

    Langkah-langkah pembelajaran project based learning untuk

    guru menurut Ruhiman & Yani (2018) adalah:

    a. Proyek dimulai dari pertanyaan esensial.

    Guru mengajukan pertanyaan yang akan melibatkan banyak

    peserta didik. Tahap ini sangat menentukan proyek, maka harus

    diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Jika pertanyaan kurang tepat,

    maka akan menimbulkan masalah pada tahap berikutnya bahkan

    menurunkan motivasi belajar.

    b. Rancangan proyek

    Pada tahap perancangan proyek, penting untuk diingat standar

    kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Proyek harus

    dirancang untuk melibatkan peserta didik dalam perencanaan.

    Dengan ini peserta didik akan terlibat aktif dalam mengambil

    keputusan. Guru harus memilih kegiatan yang mendukung

    pencapaian kompetensi mata pelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    c. Membuat jadwal

    Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun jadwal

    adalah:

    1. Jatah waktu yang diberikan untuk mengerjakan proyek.

    2. Proyek dilaksanakan sepanjang hari di sekolah atau dalam

    waktu tertentu secara khusus.

    3. Proyek membutuhkan berapa hari untuk diselesaikan.

    Untuk mendukung keberhasilan dalam penyusunan jadwal, perlu

    dipikirkan beberapa strategi berikut:

    1. Guru membantu peserta didik agar tidak melewati batas waktu

    yang sudah dijadwalkan.

    2. Tolok ukur keberhasilan proyek ditetapkan.

    3. Guru memberikan arahan yang jelas untuk mengatur waktu

    peserta didik dalam menjalankan proyek.

    4. Guru mengajari peserta didik bagaimana cara membuat jadwal

    untuk mengerjakan tugas masing-masing.

    5. Guru memberi penjelaskan terhadap pertanyaan penting dan

    sederhana dari peserta didik.

    d. Memantau kemajuan proyek

    Untuk menjamin keberhasilan proyek, guru perlu melakukan

    pemantauan kemajuan proyek yaitu dengan mengajari peserta didik

    bagaimana cara bekerja sama, menentukan peran yang spesifik

    untuk anggota kelompok agar tidak ada yang lebih dominan di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    dalam kelompok, guru meminta agar peserta didik memilih

    perannya sendiri yang disukai namun tetap bertanggung jawab dan

    interaktivitas untuk semua peran kelompok. Setiap bagian dari

    proses pelaksanaan proyek membutuhkan keterlibatan semua

    anggota kelompok. Guru memberikan sumber dan panduan yang

    jelas untuk mengerjakan proyek. Proses dalam pelaksanaan proyek

    perlu dinilai melalui rubrik anggota tim dan rubrik hasil proyek

    yang telah disusun oleh peserta didik.

    e. Menilai hasil proyek

    Guru membutuhkan beberapa teknik untuk menilai hasil proyek,

    antara lain:

    1. Guru memberikan umpan balik yang bersifat diagnostik.

    2. Guru membantu peserta didik dalam menetapkan standar yang

    akan dicapai

    3. Guru mengevaluasi kemajuan dan menghubungkan kemajuan

    itu dengan peserta didik yang lain

    4. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang

    seberapa pemahaman mereka terhadap informasi yang

    disampaikan sehingga mereka dapat memperbaiki diri.

    f. Evaluasi atas pengalaman pengerjaan proyek.

    Pada tahap ini peserta didik diharapkan dapat mensistesis

    pengetahuan barunya setelah mengerjakan proyek. Evaluasi

    bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar, memberikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    dorongan belajar atau memotivasi peserta didik untuk menjadi

    lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.

    g. Refleksi atas pengalaman pengerjaan proyek.

    Kegiatan refleksi adalah tahap memberikan makna belajar pada

    kegiatan bagi peserta didik. Kegiatan refleksi dapat dilakukan

    dengan langkah berikut:

    1. Kegiatan refleksi dapat dilakukan secara individu maupun

    kelompok

    2. Dalam kegiatan refleksi, peserta didik dapat mengungkapkan

    perasaan dan pengalaman.

    3. Kegiatan refleksi dilakukan dengan mendiskusikan hal-hal

    positif dan hal yang perlu di ubah atau diperbaiki.

    4. Guru memberikan motivasi bagi peserta didik agar dapat

    melakukan proyek lainnya yang lebih menantang.

    Pembelajaran project based learning atau sering disingkat

    dengan PjBL memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing pada

    penerapannya dalam proses pembelajaran. Menurut Ngalimun (2013),

    kelebihan pembelajaran project based learning yaitu:

    1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

    2. Belajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponen

    kurikulum lainnya.

    3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    4. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam

    proyek memerlukan peserta didik mengembangkan dan

    mempraktikan keterampilan komunikasi.

    5. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

    6. Memberikan pengalaman kepada peserta didik saat pembelajaran

    dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan mengalokasi waktu

    serta sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk

    menyelesaikan tugas.

    Menurut Dzamarah & Zain (2006), kekurangan pembelajaran

    project based learning antara lain:

    1. Sekolah-sekolah yang berada di Indonesia saat ini baik di daerah

    berkembang maupun pedalaman belum menunjang pelaksanaan

    model pembelajaran ini karena keterbatasan fasilitas dan

    penerapannya yang memakan waktu yang lama.

    2. Pemilihan topik yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik,

    fasilitas yang cukup, dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,

    bukanlah pekerjaan yang mudah.

    3. Materi pokok pelajaran yang sering menjadi luas sehingga dapat

    mengaburkan unit yang dibahas.

    5. Materi Bioteknologi

    Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang

    kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu makhluk hidup,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    keterkaitan antara makhluk hidup itu sendiri, makhluk tak hidup dan

    benda mati.

    Bioteknologi merupakah salah satu materi pokok bahasan yang

    termasuk bagian dari pembelajaran biologi. Menurut Aryulina, Manaf

    & Muslim (2011), bioteknologi berasal dari istilah latin yaitu bio

    (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu), yang secara

    harfiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi.

    Pengertian biologi yang lebih lengkap adalah pemanfaatan prinsip-

    prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem atau proses

    biologi untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme

    dalam bentuk produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

    Pada penelitian ini, peneliti memilih materi pokok bahasan

    bioteknologi. (KD) yang akan dibahas dalam pengembangan bahan

    ajar yaitu (KD) 3.10 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis

    bioteknologi dan (KD) 4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan

    penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional berdasarkan

    scientific method.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    B. Penelitian yang Relevan

    Pada bagian ini, peneliti akan paparkan mengenai penelitian dan

    pengembangan terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan

    juga dapat digunakan sebagai referensi.

    Yusnira, Hilda, dan Muis (2015), melakukan penelitian tentang

    Pengembangan Modul Pembelajaran Genetika Berbasis Proyek Pada

    Siswa Kelas XII SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk melatih peserta

    didik belajar mandiri dengan penggunaan modul pembelajaran serta

    peserta didik dapat belajar mandiri dan membangun pengetahuannya

    secara pribadi tanpa kehadiran seorang guru dengan menggunakan modul

    pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and

    Development) dengan menggunakan langkah-langkah Borg & Gall. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran termasuk dalam

    kategori valid dengan nilai 4,48 dan unggul dalam aspek didactical

    concept.

    Oktarinah, Wiyono, dan Zulherman (2015), melakukan penelitian

    tentang pengembangan bahan ajar berbasis model pembelajaran proyek

    materi alat-alat optik untuk kelas X SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah

    untuk menghasilkan bahan ajar yang valid dan praktis sehingga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    pembelajaran dapat disampaikan dengan baik kepada peserta didik.

    Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and Development).

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan ajar ditinjau dari segi

    content, bahasa, dan desain diperoleh rerata nilai 4,02 dengan kategori

    valid.

    Hidayat, Emilia, dan Harfian (2017), melakukan penelitian tentang

    Pengembangan Modul Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi

    Keanekaragaman Hayati dengan Model Project Based Learning. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul dengan model Project

    Based Learning pada materi keanekaragaman hayati untuk

    memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa dan kelayakan modul

    untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini

    merupakan penelitian R & D (Research and Development) dengan

    menggunakan langkah-langkah Borg & Gall. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa pengembangan modul diperoleh rata-rata pada aspek

    materi sebesar 69,50% menunjukkan kualifikasi baik, aspek

    pengembangan media modul sebesar 71,87% menunjukkan kualifikasi

    baik, aspek perangkat pembelajaran sebesar 76,57% menunjukkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    kualifikasi baik, dan aspek bahasa sebesar 73,75% hasil menunjukkan

    kualifikasi baik.

    C. Desain Diagram Penelitian

    Berikut adalah desain diagram penelitian yang dilakukan oleh

    Yusnira, Hilda, dan Muis (2015), tentang Pengembangan Modul

    Pembelajaran Genetika Berbasis Proyek, kemudian penelitian yang

    dilakukan Oktarinah (2015) tentang pengembangan bahan ajar berbasis

    model pembelajaran proyek materi alat-alat optik, dan juga penelitian yang

    dilakukan oleh Hidayat, Emilia, dan Harfian (2017) Pengembangan Modul

    Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragaman Hayati dengan

    Model Project Based Learning. Penelitian dapat dibuat dalam bentuk

    bagan seperti pada bagan 2.1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian

    Bahan Ajar (Buku)

    Yusnira, Hilda, dan

    Muis (2015)

    Pengembangan

    Modul Pembelajaran

    Genetika Berbasis

    Proyek

    Menghasilkan

    produk modul bahan

    ajar berupa buku

    pada materi genetika

    kelas XII

    Oktarinah (2015)

    Pengembangan

    bahan ajar berbasis

    pembelajaran proyek

    materi alat-alat optik

    Menghasilkan

    produk berupa buku

    ajar materi alat-alat

    optik yang valid dan

    praktis.

    Hidayat, Emilia, dan

    Harfian (2017)

    Pengembangan

    Modul Kemampuan

    Berpikir Kritis pada

    Materi

    Keanekaragaman

    Hayati dengan

    Model Project Based

    Learning

    Menghasilkan

    produk modul bahan

    bahan ajar berupa

    buku

    Menghasilkan bahan ajar berupa buku yang bertujuan untuk

    memudahkan penyampaian materi agar dapat dipahami oleh

    peserta didik

    Peneliti

    Pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi

    pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis

    project based learning.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    D. Kerangka Berfikir

    Proses pembelajaran IPA lebih menekankan kepada keterampilan

    proses yang melibatkan kemampuan peserta didik dalam mempelajarinya.

    Biologi merupakan bagian dari pembelajaran IPA yang mempelajari

    semua hal tantang alam dari partikel hidup hingga yang tak hidup.

    Mempelajari biologi tak lepas dari keterampilan proses yang

    melibatkan peserta didik untuk terjun langsung kelapangan untuk

    mengetahui teori yang dipelajari dengan nyatanya seperti apa. Salah satu

    metode yang dapat memberikan pengalaman utuh kepada peserta didik

    adalah dengan menggunakan model/metode pembelajaran yang tepat dan

    melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain

    itu bahan ajar yang digunakan oleh guru juga harus diperhatikan sehingga

    materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik. Dalam

    pembelajaran di sekolah, model/ metode pembelajaran yang digunakan

    masih bersifat ceramah, sehingga guru hanya menyampaikan teori saja

    tanpa melakukan praktek langsung, begitupun dengan bahan ajar yang

    digunakan masih bersumber dari buku paket yang difasilitasi oleh sekolah.

    Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Yusnira, Hilda, dan Muis

    (2015) yaitu tentang Pengembangan Modul Pembelajaran Genetika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas XII SMA, Oktarinah (2015), meneliti

    tentang Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Pembelajaran Proyek

    Materi Alat-Alat Optik untuk Kelas X SMA, dan Hidayat, Emilia, dan

    Harfian (2017), yaitu tentang Pengembangan Modul Kemampuan Berpikir

    Kritis pada Materi Keanekaragaman Hayati dengan Model Project Based

    Learning. Penelitian pengembangan yang dihasilkan dalam bentuk buku

    yang dapat memudahkan penyampaian materi agar dapat dipahami dengan

    baik oleh peserta didik.

    Dilihat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusnira,

    Oktariah, dan Hidayat, peneliti ingin melakukan penelitian yang

    menghasilkan produk akhir berupa buku cetak yaitu pengembangan bahan

    ajar biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan

    kontekstual berbasis project based learning.

    Dalam proses penelitian ini diperlukan beberapa prosedur untuk

    menghasilkan produk akhir berupa buku. Prosedur yang dilakukan yaitu

    melakukan survei kebutuhan di sekolah, merancang penelitian yang

    dikembangkan yaitu bahan ajar dengan pendekatan kontekstual berbasis

    project based learning dan validasi oleh para ahli dan guru.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Survei kebutuhan sekolah dilakukan untuk mengetahui kenyataan

    di lapangan seperti apa dan kebutuhan guru terhadap bahan ajar yang akan

    dikembangkan oleh peneliti. Setelah melakukan survei kebutuhan di lima

    sekolah yang berbeda dilanjutkan dengan merancang pengembangan

    bahan ajar berupa buku cetak. Bahan ajar dalam bentuk buku cetak yang

    sudah selesai dikembangkan ini akan divalidasi oleh dua ahli dan dua guru

    kelas XII. Dari validasi ini akan diliat penilaian kelayakan bahan ajar yang

    dikembangkan setelah itu bahan ajar yang dikembangkan dapat digunakan

    dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Gambar 2.2. Skema Kerangka Berfikir

    Survei kebutuhan pada 5

    sekolah menunjukkan bahwa:

    Kebutuhan guru terhadap bahan

    ajar biologi dengan pendekatan

    kontekstual berbasis project

    based learning yang

    dikembangkan

    Penelitian Relevan

    Penelitian yang dilakukan oleh

    Yusnira (2015) , Oktariah (2015),

    dan Hidayat (2017) yang

    menghasilkan produk bahan ajar

    dan modul pembelajaran dalam

    bentuk buku yang bertujuan untuk

    memudahkan dalam penyampaian

    materi sehingga dapat dipahami

    dengan baik oleh peserta didik

    Peneliti:

    pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi

    pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis

    project based learning.

    Produk akhir dalam bentuk buku cetak yaitu bahan ajar biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning yang layak diuji coba.

    Validasi para ahli dan guru SMA kelas XII

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian dan

    pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development

    (RnD). Menurut Sugiyono (2010), penelitian dan pengembangan adalah

    jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

    menguji keefektifan produk tersebut.

    Produk yang dimaksud tidak selalu berbentuk benda atau perangkat

    keras (hardware) seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas

    atau di laboratorium, tetapi bisa juga berupa perangkat lunak (software)

    seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,

    perpustakaan, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,

    bimbingan, evaluasi dan lain lain. Selain di bidang pendidikan,

    penggunaan metode penelitian dan pengembangan juga biasa

    diaplikasikan dalam bidang industri, bisnis, kemiliteran, teknologi

    kedokteran dan lain-lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Menurut Sanjaya (2011), penelitian Research and Development

    (RnD) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:

    a. RnD bertujuan untuk menghasilkan produk dari berbagai aspek

    pembelajaran dan pendidikan yang biasanya produk tersebut

    diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

    b. Proses pelaksanaan RnD diawali dengan studi dan survei yang

    dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang terjadi

    dilapangan sesuai dengan objek pengembangan yang dapat

    digunakan. survey dilakukan dengan studi lapangan dan studi

    keperpustakaan sebagai dasar pengembangan desain.

    c. Proses pengembangan dilakukan secara terus-menerus dalam

    beberapa siklus dengan melibatkan subjek penelitian di

    lapangan tanpa mengganggu sistem dan proses yang sudah

    direncanakan serta ditata sebelumnya.

    d. Menguji validasi untuk menguji kelayakan model hasil

    pengembangan dilihat dari proses pembelajaran (validasi

    eksternal) maupun sisi hasil belajar (validasi internal).

    e. RnD tidak menguji teori atau tidak menghasilkan prinsip dan

    hukum kecuali yang berkaitan dengan yang dikembangkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Menurut Borg & Gall dalam Syaodih (2006), memaparkan

    sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan

    sebagai berikut:

    1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information

    collecting) yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur,

    penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari

    segi nilai

    2. Perencanaan (planning) yaitu penyunusanan rencana penelitian,

    meliputi kemampuan yang diperlukan dalam penelitian, rumusan

    tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, desain atau langkah-

    langkah penelitian, dan kemungkinan dalam lingkup terbatas.

    3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product),

    pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan

    instrumen evaluasi.

    4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing), uji coba

    dibeberapa sekolah dan subjek uji coba (guru). Selama uji coba

    dilakukan pengamatan wawancara dan pengedaran angket.

    5. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    6. Ujin coba lapangan (main field testing), melakukan uji coba yang

    lebih luas. Data kuantitatif penampilan guru sebelumnya dan

    sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan.

    7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product

    revision).

    8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), pengujian

    dilakukan menggunakan angket, wawancara, observasi, analisis

    hasilnya.

    9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision).

    10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).

    Berdasarkan pengertian para ahli, dapat disimpulkan penelitian

    Research and Development (RnD) merupakan penelitian yang digunakan

    untuk mengembangkan produk baru atau penyempurnaan produk lama.

    Pada penelitian pengembangan ini peneliti hanya melakukan

    penelitian sampai lima tahap saja yaitu tahap revisi produk berdasarkan

    hasil analisis produk awal sehingga menjadi produk yang lebih baik.

    Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan bahan ajar

    biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    kontekstual berbasis project based learning. Tingkat kelayakan bahan ajar

    dalam bentuk buku ini diketahui melalui validasi oleh ahli materi, validasi

    oleh ahli media, dan validasi oleh guru.

    B. Prosedur Penelitian

    Prosedur dalam penelitian pengembangan ini, peneliti

    mengadaptasi langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh

    Borg & Gall dengam pembatasan sesuai dengan kebutuhan dalam

    penelitian ini. Menurut Borg & Gall dalam Emzir (2013), menyatakan

    bahwa memungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil,

    termasuk membatasi langkah penelitian. Penerapan langkah-langkah

    pengembangan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan

    peneliti.

    Dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai lima langkah

    pengembangan saja dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Adapun

    lima langkah dalam penelitian ini antara lain (1) pengumpulan informasi,

    (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk, dan

    (5) revisi produk hasil validasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Penelitian pengembangan ini dialidasi oleh para ahli dan guru

    Biologi kelas XII untuk dinilai kelayakan dari produk yang dihasilkan.

    Untuk penjelasan lebih detail maka peneliti menjelaskan lebih rinci

    terhadap lima tahap dalam penelitian pengembangan ini. Adapun lima

    tahap yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu:

    1. Pengumpulan informasi

    Tahap pengumpulan informasi ini dilakukan untuk

    mengetahui kebutuhan sekolah dan kebutuhan peserta didik di

    kelas.

    2. Perencanaan

    Hasil wawancara dengan guru Biologi kelas XII tentang

    bahan ajar dikumpulkan sebagai dasar dalam melakukan

    pengembangan produk yang akan dihasilkan berupa buku ajar

    Biologi.

    3. Pengembangan produk awal

    Langkah-langkah dalam mendesain buku ajar Biologi

    dalam penelitian ini meliputi:

    a. Menentukan materi pokok bahasan Biologi kelas XII yang akan

    dibahas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    b. Merumuskan tujuan yang akan dicapai peserta didik

    c. Pembuatan desain halaman depan

    d. Pembuatan halaman kata pengantar dan daftar isi

    e. Penulisan bagian penyajian isi materi bahan ajar

    f. Penulisan glosarium dan daftar pustaka

    g. Pembuatan sampul belakang

    4. Validasi produk

    Produk awal pengembangan bahan ajar akan diserahkan

    kepada ahli untuk dievaluasi dan divalidasi. Tahap validasi produk

    ini bertujuan untuk memberikan penilaian terkait kelayakan dan

    kualitas produk yang dihasilkan, sehingga dapat terlihat kelebihan

    dan kelemahan yang terlihat dari desain produk. Produk

    pengembangan bahan ajar akan di validasi oleh 2 pakar pendidikan

    dan 2 guru SMA kelas XII.

    5. Revisi produk hasil validasi

    Hasil validasi yang sudah dinilai dari para ahli kemudian

    direvisi untuk penyempurnaan desain produk. Revisi desain produk

    ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan pada produk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    sehingga menghasilkan kualitas produk akhir yang layak untuk

    diujicoba.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada penelitian Pengembangan Bahan

    Ajar Biologi SMA Kelas XII Materi Pokok Bioteknologi Dengan

    Pendekatan Kontekstual Berbasis Project Based Learning diperlukan

    instrumen sebagai berikut:

    1. Metode Wawancara

    Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

    tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara si penanya dan

    pewawancara (Nazir, 2009). Metode wawancara yang digunakan

    dalam pengumpulan data ini adalah metode wawancara terpimpin

    (guided interview). Menurut Santoso (2005), wawancara terpimpin

    merupakan tanya jawab menggunakan kerangka pertanyaan

    sebagai pedoman umum jalannya tanya jawab. Metode ini

    digunakan untuk analisis kebutuhan yang digunakan dalam

    pembelajaran.

    2. Metode Kuesioner (angket)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Kuesioner (angket) adalah sebuah set pertanyaan yang

    secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap

    pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna

    dalam menguji hipotesis Nazir (2009). Dalam penelitian ini angket

    digunakan untuk uji kelayakan dan uji validitas bahan ajar, serta

    tanggapan guru. Jenis angket untuk uji kelayakan dan uji validitas

    bahan ajar pada penelitian ini adalah daftar cocok (check list) yaitu

    deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-singkat) dimana

    responden tinggal membubuhkan check list (√) ditempat yang

    disediakan (Suharsimi, 2006).

    D. Instrumen Penilaian

    Untuk menganalisa kebutuhan dalam pengembangan bahan ajar

    dilakukan wawancara. Instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran

    1. Indikator pada wawancara survei kebutuhan terdapat pada tabel 3.1 dan

    indikator tersebut dijabarkan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dalam

    survei kebutuhan yang nampak pada tabel 3.2 sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan

    Aspek Indikator No. Item Pengalaman

    Mengajar dan Model

    Pembelajaran

    1. Penjelasan model pembejaran yang biasa digunakan 2. Kesesuaian dengan pencapaian kurikulum

    2013

    1 2

    Pengetahuan

    guru tentang

    pendekatan

    kontekstual

    1. Penjelasan pendekatan kontekstual 2. Penerapan pendekatan kontektual 3. Kelebihan dan kekurangan pendekatan kontekstual

    3

    4,5 6

    Fasilitas pembelajaran

    1. Penjelasan fasilitas yang digunakan saat mengajar

    7

    Bahan ajar 1. Buku yang digunakan guru saat mengajar

    2. Kesesuaian sumber materi/bahan ajar dengan

    pemahaman peserta didik

    8,9

    10

    Materi

    biotektonologi

    1. Model pembelajaran yang digunakan pada

    materi bioteknologi dan kekurangannya

    2. Pendapat terkait model pembelajaran

    11,13

    12

    Penerapan bahan

    ajar berbasis

    project based

    learning

    1. Penjelasan pengetahuan guru tentang model

    pembelajaran berbasis project based learning

    2. Apakah pernah diterapkan dan pada materi

    apa

    3. Pendapat terkait pembelajaran berbasis

    project based learning

    3. Perlukah dikembangkan bahan ajar berbasis

    project based learning

    14

    15,16

    17

    18,19,20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan

    NO Pertanyaan 1. Dalam kegiatan pembelajaran biologi, metode/model apakah yang sering

    digunakan saat mendampingi proses pembelajaran ?

    2. Apakah model pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan Kurikulum 2013, yaitu memberikan peluang bagi peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kerja ?

    3. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendekatan kontekstual pada kurikulum 2013 ?

    4. Selama proses pembelajaran apakah bapak/ibu pernah menggunakan pendekatan kontekstual ?

    5. Apakah menurut bapak/ibu perlu menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ?

    6. Jika perlu, jelaskan kelebihan dan kekurangannya ?

    7. Fasilitas apa saja yang sering bapak/ibu gunakan saat melakukan pembelajaran dikelas ?

    8. Selama proses pembelajaran apakah bapak/ibu pernah menggunakan buku sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran dikelas ?

    9. Jika menggunakan buku, sebutkan buku yang sering bapak/ibu gunakan ?

    10. Seberapa pemahaman peserta didik terhadap penyampaian materi yang diberikan dengan sumber yang digunakan ?

    11. Metode/model pembelajaran apa saja yang bapak/ibu sudah gunakan dalam penyampaian materi bioteknologi ?

    12. Bagaimana pendapat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tersebut ?

    13. Apakah terdapat kekurangan saat bapak/ibu menyampaian materi bioteknologi dengan metode/model pembelajaran yang digunakan ?