pengembangan bahan ajar dengan pendekatan …repository.usd.ac.id/36918/2/151434066_full.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
i
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA
MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
Veronica Juliani Dew
151434066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ibrani 13:6
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku.
“Dream, though your beginnings may be humble, may the end be prosperous.”
-Bangtan (BTS)
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tua terkasih: Bapak Agustinus Kueng dan Alm. Ibu Kristina
Lahai, ungkap rasa hormat dan baktiku, terima kasih atas cinta, doa, dan
pengorbanannya untukku.
Saudara kandungku terkasih Firdaus Nelson, terima kasih atas dukungan
dan doanya.
Om, tante, nenek, kakek dan seluruh keluarga besar, terima kasih atas
dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada saya.
Gratianus Daeli, terima kasih atas segala dukungan, doa, semangat, dan
bantuan yang diberikan.
Dosen pembimbingku, Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd terima kasih
telah sabar membimbingku dari awal pembuatan skripsi sampai selesai.
Teman-temanku terkasih: Lidia, Sil, Elvinta, Novi, Ruth, Marlin dan
Klaudius, terima kasih atas dukungan, doa, dan semangat yang diberikan.
Bangtan (BTS), terima kasih sudah membuat lagu yang bagus dan
membuatku selalu semangat dalam mengerjakan skripsi.
Segenap keluargaku, almamaterku Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2019
Penulis,
Veronica Juliani Dew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Veronica Juliani Dew
Nim : 151434066
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA
MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII”
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Desember 2019
Yang menyatakan,
Veronica Juliani Dew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas segala
berkat dan penyertaannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Dengan
Pendekatan Kontekstual Berbasis Project Based Learning Materi Bioteknologi
untuk SMA Kelas XII” dengan baik dan lancar sebagai salah satu persyaratan
akademik untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan
sebagaimana mestinya tanpa bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih khususnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun setiap langkah dan usaha yang
saya lakukan dalam proses penyusunan skripsi sampai terciptanya suatu
karya yang luar biasa ini.
2. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan masukan-masukan yang berguna
dalam penyusunan proposal hingga penyusunan naskah akhir skripsi.
3. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Retno Herrani, M.Biotech, Bapak
Sugiyana S.Pd, dan Bapak Harmana S.Pd yang dengan kerendahan hati
sudah bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.
4. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
5. Keluarga dan teman-teman yang sudah mendukung dan memberi
semangat kepada saya selama pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap
kritik dan saran dari semua pihak. Demikian karya ini saya tulis, semoga
bermanfaat bagi semua pembaca.
Yogyakarta, 18 Desember 2019
Veronica Juliani Dew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI
BIOTEKNOLOGI UNTUK SMA KELAS XII
Veronica Juliani Dew
151434066 Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan survei kebutuhan di lima sekolah menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual perlu dilakukan agar peserta didik lebih mudah memahami materi. Maka penelitian ini menggunakan model pembelajaran project based learning karena dengan menciptakan suatu produk, materi akan lebih lama tersimpan dalam ingatan peserta didik. Bahan ajar yang digunakan masih berupa buku paket yang disediakan oleh sekolah. Maka buku ajar tambahan sangat diperlukan oleh guru untuk membantu peserta didik lebih mudah untuk memahami materi dan materi dapat diingat lebih lama oleh peserta didik serta peserta didik dapat belajar dengan mandiri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar bioteknologi SMA kelas XII dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dan mencapai tujuan kurikulum 2013, yaitu memberikan peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan oleh Borg dan Gall dengan pembatasan sampai pada lima langkah pengembangan. Buku ajar yang telah dikembangkan selanjutnya, divalidasi oleh dua orang pakar/ ahli materi dan dua orang guru biologi SMA kelas XII yang bertujuan untuk menilai kelayakan buku ajar yang telah dikembangkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, produk yang dikembangkan berupa buku ajar bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning untuk SMA kelas XII layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Perolehan skor rerata rekapitulasi dari dua orang pakar/ ahli materi dan dua orang guru biologi SMA kelas XII yaitu 3,12 dengan kriteria “Sangat Baik”.
Kata kunci: Buku ajar bioteknologi SMA kelas XII, pendekatan kontekstual, dan project based learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
ABSTRAK DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS WITH CONTEXTUAL
APPROACH BASED ON PROJECT BASED LEARNING ON BIOTECHNOLOGY MATERIALS FOR CLASS XII
Veronica Juliani Dew
151434066 Sanata Dharma University
Based on a survey of needs in five schools, it was shown that the use of contextual approaches was carried out so that students could more easily understand the material. So this study uses the project based learning model because by creating a product, the material will be longer stored in the memory of students. The teaching materials used are still in the form of textbooks provided by schools. Additional textbooks that can help students to more easily understand the material and so the material can be remembered longer by students and students can learn independently are needed by the teacher in learning. Therefore this study aims to develop high school class XII biotechnology textbooks with a project based learning based contextual approach that can help teachers in the learning process and achieve the 2013 curriculum goals, which provide opportunities for students' creativity in stimulating work procedure skills. This research is a research and development (R&D) adapted from the development steps by Borg and Gall with restrictions on up to 5 (five) development steps. The textbook that has been developed further, is validated by two experts / material experts and two biology class XII high school teachers whose aim is to assess the feasibility of the textbook that has been developed. The results showed that, the product developed in the form of biotechnology textbooks with contextual approach based on project based learning for class XII high schools was worth testing with improvements according to suggestions. The average recapitulation score of two material experts / experts and two biology class XII high school teachers was 3.12 with the criteria of "Very Good". Keywords: Class XII biotechnology textbooks, contextual approaches, and project based learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Batasan Masalah ................................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 9
G. Definisi operasional ............................................................................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 12
1. Bahan Ajar .............................................................................. 12
2. Bahan Ajar Cetak .................................................................... 22
3. Pendekatan Kontekstual .......................................................... 24
4. Project Based Learning .......................................................... 28
5. Materi Bioteknologi ................................................................ 34
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 35
C. Desain Diagram Penelitian.................................................................. 38
D. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 44
B. Prosedur Penelitian ............................................................................. 48
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 51
D. Instrumen Penilaian ............................................................................ 52
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 59
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan ............................................................................. 66
B. Deskripsi Produk Awal ....................................................................... 72
C. Data Hasil Validasi Produk ................................................................. 75
D. Produk Akhir ....................................................................................... 81
E. Kendala dan Keterbatasan ................................................................... 94
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 95
B. Saran ................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97
LAMPIRAN .................................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan ........................................ 53
Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ......................................... 54
Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi ............ 56
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi ........................................................... 58
Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Ahli Materi ...................................................... 61
Tabel 3.6 Interval Kriteria Penilaian ............................................................... 63
Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ................. 65
Tabel 4.1 Hasil wawancara Survei Kebutuhan ............................................... 67
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Validasi oleh Pakar/ Ahli Materi ....................... 75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi oleh Guru Biologi SMA Kelas XII ..... 78
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Validasi oleh Pakar/ Ahli Materi
dan 2 Guru Biologi SMA Kelas XII .................................................. 81
Tabel 4.5 Komentar/ Saran dan Revisi Validator I ......................................... 81
Tabel 4.6 Komentar/ Saran dan Revisi Validator II........................................ 82
Tabel 4.7 Komentar/ Saran dan Revisi Validator III ...................................... 83
Tabel 4.8 Komentar/ Saran dan Revisi Validator IV ...................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian .......................................................... 39
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir ............................................................ 43
Gambar 4.1 Cover Depan dan Belakang Produk Awal .................................. 87
Gambar 4.2 Cover Depan dan Belakang Produk Setelah Revisi .................... 87
Gambar 4.3 Kesalahan Penulisan Nama Spesies Sebelum Revisi .................. 88
Gambar 4.4 Kesalahan Penulisan Nama Spesies Setelah Revisi .................... 89
Gambar 4.5 Gambar Kurang Proporsional Sebelum Direvisi ........................ 90
Gambar 4.6 Gambar Kurang Proporsional Setelah Direvisi ........................... 90
Gambar 4.7 Option Jawaban Pilihan Ganda Sebelum Revisi ......................... 92
Gambar 4.8 Option Jawaban Pilihan Ganda Setelah Revisi ........................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajara Bioteknologi ........................................... 99
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 107
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik 1 .................................................... 147
Lampiran 4. Lembar Kerja Peserta Didik 2 .................................................... 155
Lampiran 5. Lembar Kerja Peserta Didik 3 .................................................... 163
Lampiran 6. Lembar Kerja Peserta Didik 4 .................................................... 170
Lampiran 7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Materi Bioteknologi .............................. 176
Lampiran 8. Soal Evaluasi Materi Bioteknologi ............................................. 183
Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Materi Bioteknologi ................... 188
Lampiran 10. Instrumen Penilaian .................................................................. 190
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Patuk ....................................... 195
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Playen ...................................... 196
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian SMA N 2 Playen ...................................... 197
Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian SMA Dominikus Wonosari ..................... 198
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian SMA N 1 Semin ...................................... 199
Lampiran 16. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ..................................... 200
Lampiran 17. Hasil Validasi Produk Awal ..................................................... 210
Lampiran 18. Kartu Bimbingan Tugas Akhir ................................................. 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Sistem pendidikan nasional menjadi landasan dalam pelaksanaan
pendidikan di Indonesia. Dinamika dan perubahan pada sistem pendidikan
nasional merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan kemajuan.
Sistem pendidikan nasional memberikan arah dan rambu-rambu dalam
menjalankan pendidikan, baik yang menyangkut individu, kelompok,
organisasi masyarakat, dan masyarakat pada umumnya. Tujuan pendidikan
nasional merupakan koridor yang mengarahkan setiap komponen pendidikan
untuk bekerja. Pencapaian setiap komponen pendidikan akan menjadikan
tujuan pendidikan nasional juga tercapai.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang dipahami
sebagai ilmu kealaman, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
kimia. Biologi merupakan bidang ilmu yang lebih ditekankan pada
pendekatan keterampilan proses, sehingga peserta didik dapat menemukan
fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah peserta
didik itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas
proses pendidikan maupun produk pendidikan.
Proses belajar mengajar biologi tidak hanya menghafal fakta, prinsip
atau teori saja, tetapi juga lebih melatih keterampilan proses peserta didik
berdasarkan fakta-fakta yang ada di lingkungan sekitar mereka. Untuk itu
perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri
ide-idenya. Sesuai dengan karakteristik sasaran pembelajaran pada kurikulum
2013 yaitu dengan mencapai kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi
dasar keterampilan.
Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum
2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2014 dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Kompetensi dalam kurikulum 2013 mencakup Kompetensi Inti dan
Kompetensi dasar. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik (Kemendikbud, 2013).
Saat ini guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik,
pada kurikulum 2013 guru juga berperan sebagai fasilitator dan peserta didik
yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu sumber belajar
yang tepat sangat dibutuhkan agar peserta didik dapat memahami materi
dengan baik. Sumber belajar sangatlah banyak, seiring dengan perkembangan
teknologi peserta didik dapat belajar dengan mandiri. Selain itu guru juga
harus memberikan sumber belajar yang tepat dan berkualitas bagi peserta
didik agar tidak terjadi perbedaan pemahaman antara peserta didik. Guru juga
dituntut untuk mengembangkan bahan ajar yang menarik agar materi yang
disampaikan mudah dipahami.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan baik berupa informasi, alat,
maupun teks yang disusun secara sistematis yang dibuat sesuai dengan
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
(Prastowo,2013). Adapun beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan bahan ajar atau materi pembelajarannya yaitu relevansi,
konsistensi, dan kecukupan materi.
Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilai-
nilai moral untuk peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan
kualitas peserta didik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menjadi inti dalam kurikulum 2013. Tetapi berdasarkan pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
terjadi bahan ajar yang digunakan oleh guru masih dalam bentuk buku yang
disiapkan oleh sekolah. Untuk inovasi pengembangan bahan ajar masih
kurang dilakukan oleh guru dikarenakan waktu yang sangat terbatas. Hal
seperti ini yang membuat penyampaian materi kurang dipahami oleh peserta
didik karena bahan ajar yang diberikan hanya dalam bentuk buku.
Berdasarkan hal tersebut, pengembangan bahan ajar berbasis project based
learning dapat menjadi salah satu solusi yang akan digunakan pada
pembelajaran biologi khususnya pada materi bioteknologi. Pengembangan
bahan ajar berbasis project based learning juga diharapkan dapat membuat
peserta didik lebih aktif serta dapat memahami materi yang disampaikan
dengan baik.
Menurut Ruhiman & Yani (2018) yang dikutip dari Buck Institute For
Education (BIE) pembelajaran berbasis proyek (Project based Learning)
adalah model pembelajaran yang memposisikan peserta didik mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan dengan bekerja untuk jangka waktu yang
panjang melalui proses menyelidiki, menjawab pertanyaan, mengatasi
masalah atau tantangan secara otentik, menarik dan komplek. Berdasarkan
pada pengertian di atas model pembelajaran berbasis proyek banyak
melibatkan peserta didik dalam proses penyelidikan dan diarahkan untuk
menciptakan suatu karya sebagai representasi dari wujud pengetahuan yang
telah diperoleh perserta didik selama proses pembelajaran.
Materi bioteknologi merupakan ilmu terapan yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari mahluk hidup itu sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
yang digunakan sebagai komponen penting dalam memproduksi barang dan
jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pemilihan materi dikarenakan
materi bioteknologi sulit dipahami secara teori saja karena banyak
menyangkut kehidupan nyata yang harus dipraktekkan oleh peserta didik.
Contoh pada materi bioteknologi konvensional yang banyak mengharuskan
peserta didik untuk membuat suatu produk untuk lebih memperjelas
pemahaman peserta didik terhadap pengetahuan yang didapat dari teori. Maka
pada materi ini digunakan model pembelajaran yang menarik yaitu project
based learning karena dengan model pembelajaran ini peserta didik tidak
hanya mempelajari teori saja tetapi juga dapat merancang proyek dengan
menciptakan suatu produk dari materi yang dipelajari. Penggunaan
pendekatan kontekstual juga bertujuan agar peserta didik dapat mengaitkan
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.
Peneliti melakukan analisis kebutuhan di lima sekolah yaitu di SMA 1
Patuk Wonosari, SMA 1 Playen, SMA 2 Playen, SMA 1 Semin, dan SMA
Dominikus Wonosari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi
kelas XII, metode/model pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah sesuai
dengan kurikulum 2013 yaitu untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan berfikir namun untuk keterampilan proses peserta didik seperti
merancang dan melaksanakan praktikum yang menerapkan langsung teori
kekehidupan nyata peserta didik masih kurang karena kegiatan pembelajaran
yang dilakukan masih sebatas penyampaian teori saja. Untuk pembelajaran
berbasis project based learning sebagian besar guru sudah mengetahui tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
model pembelajaran tersebut tetapi belum pernah menerapkan dalam proses
pembelajaran dikarenakan waktu mengajar dikelas XII sangat terbatas dan
penerapannya yang cukup lama. Adapun guru yang pernah menerapkan
pembelajaran berbasis project based learning tetapi belum sepenuhnya
terpenuhi dikarenakan alat penunjang yang belum cukup memadai.
Pendekatan kontekstual sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran
dari hasil wawancara juga semua guru pernah menerapkannya saat proses
pembelajaran dikarenakan peserta didik lebih mudah memahami
pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan oleh guru masih menggunakan
buku paket dari berbagai macam penerbit dengan menggunakan model/metode
pembelajaran yang sama yaitu lebih mengembangkan pengetahuan peserta
didik saja. Respon dari peserta didik juga bermacam-macam ada yang merasa
biasa saja dan ada juga yang merasa cukup dengan metode/model yang
digunakan oleh guru selama ini dalam menyampaikan pembelajaran. Dari
hasil wawancara yang dilakukan guru sangat tertarik untuk menggunakan
bahan ajar yang akan dikembangkan dan sangat dibutuhkan oleh guru dalam
pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berfikir dan juga keterampilan proses peserta didik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengembangkan bahan ajar biologi untuk ketercapaian tujuan pembelajaran
dan kurikulum 2013 yang memberikan peluang bagi peserta didik dalam
merangsang keterampilan prosedur kerja. Bahan ajar yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
yaitu bahan ajar biologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based
learning pada materi bioteknologi SMA kelas XII.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi
pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based
learning?
2. Bagaimana kualitas pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII
materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project
based learning?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari topik pembahasan dan
menjadi terarah, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut:
1. Produk bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini sesuai
dengan kurikulum 2013 dilengkapi dengan peta konsep, lembar kerja
peserta didik (LKPD), gambar-gambar yang relevan, latihan soal,
rangkuman dan evaluasi diri.
2. Materi pokok yang ditulis dalam bahan ajar biologi yang dikembangkan
adalah materi Ruang Lingkup Biologi yaitu bioteknologi SMA kelas XII
Semester II pada (KD) 3.10 Menjelaskan arti, prinsip dasar, sejarah, jenis-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
jenis bioteknologi dan dampak negatif penerapan bioteknologi. (KD) 4.10
Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip
bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi pokok
bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based
learning.
2. Mengetahui kualitas pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII
materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project
based learning
E. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan bahan ajar ini dianggap penting karena
diharapkan dapat:
1) Untuk peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
keterampilan dalam membuat bahan ajar yang menarik untuk
meningkatkan kreatifitas dan minat belajar peserta didik.
2) Untuk guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru dalam menyampaikan
pembelajaran biologi dengan metode yang lebih menarik dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
3) Untuk peserta didik
Penelitian ini dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi
yang disampaikan guru serta membangkitkan minat belajar peserta didik
sehingga dapat memotivasi untuk lebih aktif dalam belajar.
4) Untuk pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian yang
relevan khususnya bagi dunia pendidikan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Produk yang dikembangkan merupakan bahan ajar biologi sesuai dengan
kurikulum 2013.
2. Bahan ajar berisi kompetensi yang akan dicapai yaitu SK, KD, Indikator,
dan tujuan pembelajaran.
3. Bahan ajar berisi peta konsep, petunjuk belajar bagi guru dan siswa
4. Bahan ajar yang dikembangkan berisi materi beserta gambar-gambar
penunjang yang relevan dengan materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
5. Bahan ajar dilengkapi dengan informasi pendukung yang terkait dengan
materi pembelajaran.
6. Informasi pendukung yang dicantumkan adalah kasus-kasus terkini yang
membuat peserta didik lebih mudah memahami materi.
7. Bahan ajar yang dikembangkan juga berisi rangkuman, latihan-latihan,
petunjuk kerja dapat berupa lembar kerja peserta didik.
8. Bahan ajar juga berisi evaluasi dan balikan terhadap hasil evaluasi.
9. Bahan ajar ini berbentuk media cetak.
10. Produk bahan ajar menggunakan kertas HVS A4.
G. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menyamakan
persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istilah yang
dipergunakan.
1. Penelitian Pengembangan
Penelitian Pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
agar dapat digunakan dalam pembelajaran.
2. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah pedoman pelaksanaan pembelajaran, baik itu yang
berisi informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis. Bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
ajar dapat disajikan dalam bentuk bahan cetak seperti hand out, buku,
modul, lembar kerja siswa,
3. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang
sering disingkat dengan CTL merupakan kosep belajar yang
menghubungkan materi dengan dunia nyata peserta didik. Selain itu juga
dapat mendorong peserta didik untuk lebih terampil dan reflektif dalam
mengorelasi materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata.
4. Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang di
singkat dengan PBjL adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan
membuat projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran. Projek yang di
kerjakan oleh peserta didik akan dilakukan secara berkelanjutan dengan
jangka waktu yang diberikan. Penekanan model pembelajaran ini terletak
pada keterampilan peserta didik dalam menghasilkan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil
proyek dalam bentuk desain, karya tulis, karya teknologi/prakarya dan
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara
sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar (Prastowo 2013). Menurut National Center for competency
Based Training juga mengatakan bahwa bahan ajar merupakan segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Semakin lengkap
bahan ajar yang dikumpulkan dan semakin luas wawasan serta
pemahaman pendidik terhadap materi serta semakin baik pembelajaran
yang dilaksanakan (Trianto 2013). Dari beberapa pandangan mengenai
pengertian bahan ajar tersebut, dapat dikatakan bahwa bahan ajar
merupakan alat yang digunakan guru dalam pembelajaran berupa teks
yang berisi informasi dan telah disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
Menurut Daryanto (2014), bahan ajar memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Menimbulkan minat baca
2. Ditulis dan dirancang untuk peserta didik
3. Menjelaskan tujuan instruksional
4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
5. Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan
kompetensi akhir yang dicapai
6. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk berlatih
Menurut Prastowo (2013) pembuatan bahan ajar memiliki
empat pokok tujuan yang melingkupinya antara lain:
a. Bahan ajar dapat membantu peserta didik dalam mempelajari
sesuatu yang diajarkan oleh guru.
b. Bahan ajar menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar,
sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik.
c. Bahan ajar dapat memudahkan peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran
d. Bahan ajar dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Selain itu bahan ajar juga memiliki manfaat penulisan yaitu
bagi guru dan peserta didik. Menurut Depdiknas (2008), manfaat
penulisan bahan ajar dibagi menjadi 2 macam yaitu bagi guru dan bagi
peserta didik. Berikut manfaat penulisan bahan ajar bagi guru antara
lain:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan
peserta didik.
b. Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit
diperoleh.
c. Bahan ajar menjadi lebih kaya, karena dikembangkan dari berbagai
referensi.
d. Menambahkan khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam
penulisan bahan ajar.
e. Bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran yang
efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik lebih
percaya kepada pendidiknya.
f. Diperoleh bahan ajar yang mampu membantu pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
g. Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai mampu menambah
angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat.
h. Menambah penghasilan guru jika hasil karya diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Selain manfaat bagi guru terdapat juga manfaat bagi peserta
didik yaitu:
a. Kegiatan pembelajaran yang lebih menarik.
b. Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar
mandiri dengan bimbingan pendidik.
c. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari
kompetensi yang harus dikuasai.
Sedangkan menurut Prastowo (2013) Adapun manfaat atau
kegunaan dari pembuatan bahan ajar bagi pendidik. Terdapat tiga
kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pendidk, diantaranya sebagai
berikut:
a. Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
b. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk
menambah angka kredit guru guna keperluan kenaikan
pangkat.
c. Menambah penghasilan bagi guru jika hasil karyanya
diterbitkan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa bahan ajar
memiliki tujuan dan manfaat yang sangat besar dalam pelaksanaan
pembelajaran baik dari guru dan peserta didik itu sendiri. Melalui
bahan ajar guru dapat terbantukan untuk mempermudah penyampaian
materi kepada peserta didik. Sedangkan bagi peserta didik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
adanya bahan ajar akan mudah memahami materi dan dapat
mempelajari materi secara mandiri.
Bahan ajar sangat dibutuhkan untuk kelangsungan
pembelajaran bagi guru dan peserta didik. Menurut Prastowo (2013),
ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar sebagaimana diuraikan
berikut ini:
a. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar
Berdasarkan pihak-pihak yang membutuhkan bahan ajar,
fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik.
1) Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain:
a) Bahan ajar dapat menghemat waktu pendidik dalam mengajar.
b) Peran pendidik hanya sebagai fasilitator bagi peserta didik saat
proses pembelajaran
c) Bahan ajar menjadi pedoman bagi pendidik untuk
mengarahkan semua aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya
diajarkan kepada peserta didik.
d) Bahan ajar digunakan sebagai alat evaluasi pencapaian atau
penguasaan hasil pembelajaran.
2) Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain:
a) Peserta didik dapat belajar dengan mandiri tanpa harus ada
pendidik atau teman peserta didik yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
b) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia
kehendaki.
c) Peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing
d) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya
sendiri.
e) Bahan ajar juga dapat membantu potensi peserta didik untuk
menjadi pelajar yang mandiri.
f) Bahan ajar digunakan sebagai pedoman bagi peserta didik yang
akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
b. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi
bahan ajar dapat ddibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi
dalam pembelajaran klasikal, fungsi dalam pembelajaran
individual, dan fungsi dalam pembelajaran kelompok.
1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain :
a) Bahan ajar sebagai satu-satunya sumber informasi serta
pengawas dan pengendalian proses pembelajaran. Dalam
hal ini peserta didik bersifat pasif dan belajar sesuai dengan
kecepatan pendidik saat mengajar.
b) Bahan ajar digunakan sebagai bahan pendukung proses
pembelajaran yang diselanggarakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:
a) Bahan ajar digunakan sebagai media utama dalam proses
pembelajaran.
b) Bahan ajar digunakan sebagai alat untuk peserta didik
dalam memperoleh informasi.
c) Bahan ajar digunakan sebagai penunjang media
pembelajaran individual lainnya.
3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:
a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan cara memberikan
informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang
peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok
serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya
sendiri.
b) Sebagai bahan pendukung bahan ajar utama, dan apabila
dirancang sedemikian rupa maka dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
Adapun beberapa unsur-unsur bahan ajar yang perlu dipahami.
Bahan ajar merupakan sebuah susunan dan berisi informasi dari
berbagai sumber belajar yang dibuat secara sistematis (Prastowo,
2013). Oleh karena itu untuk membuat bahan ajar yang baik maka
harus memiliki unsur-unsur tertentu. Terdapat enam komponen yang
perlu diketahui berkaitan dengan unsur-unsur tersebut, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
1. Petunjuk belajar
Komponen pertama yaitu petunjuk belajar. Petunjuk belajar
dibuat untuk pendidik dan peserta didik. Di dalam petunjuk belajar
terdapat petunjuk bagi pendidik bagaimana sebaiknya mengajarkan
materi kepada peserta didik dan bagaimana pula peserta didik
mengikuti pembelajaran dan mempelajari materi di dalam bahan
ajar tersebut.
2. Kompetensi yang akan dicapai
Komponen kedua menjelaskan tentang kompetensi yang
akan dicapai oleh peserta didik. Di dalam bahan ajar pendidik
harus mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai peserta
didik. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang terdapat di
dalam bahan ajar dapat tercapai oleh peserta didik.
3. Informasi pendukung
Komponen ketiga merupakan informasi pendukung.
Informasi pendukung merupakan informasi tambahan yang dapat
melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik dapat dengan mudah
memhami materi yang diajarkan. Selain itu pengetahuan yang
diperoleh peserta didik akan semakin komprehensif.
4. Latihan-latihan
Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang
diberikan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
setelah mempelajari bahan ajar. Dengan demikian, kemampuan
yang dipelajari peserta didik akan semakin terasah dan terkuasai
secara matang.
5. Petunjuk kerja atau lembar kerja
Komponen kelima yaitu petunjuk kerja atau lembar kerja
yang berisi sejumlah langkah atau petunjuk prosedur cara
pelaksanaan kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta
didik terkait dengan praktik dan lain sebagainya.
6. Evaluasi
Komponen terakhir ini merupakan salah satu bagian dari
proses penilaian. Sebab, dalam komponen evaluasi terdapat
sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk
mengukur seberapa jauh penguasaan kompetensi yang berhasil
mereka kuasai setelah mengikuti pembelajaran. Dengan demikian,
pendidik dapat mengetahui seberapa efektivitas bahan ajar yang
dibuat.
Menurut Widodo dan Jasmadi (2008), terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang mampu
membuat peserta didik untuk belajar mandiri dan memperoleh
ketuntasan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Memuat contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka
mendukung pemaparan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
b. Memberikan kemungkinan bagi peserta didik untuk memberikan
umpan balik atau mengukur penguas aannya terhadap materi yang
diberikan dengan memberikan soal-soal latihan tugas, dan
sejenisnya.
c. Konstekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana
dan konteks tugas dan lingkungan peserta didik.
d. Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena peserta didik
hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.
Bahan tidak sama dengan sumber belajar, sebab bahan ajar
memiliki berbagai jenis dan bentuk. Beberapa kriteria yang menjadi
acuan dalam membuat klasifikasi tersebut adalah berdasarkan
bentuknya, cara kerjanya, dan sifatnya. Di bawah ini akan dijelaskan
bahan ajar berdasarkan bentuknya sebagaimana diuraikan dalam
penjelasan berikut.
1) Bahan ajar menurut bentuknya
Menurut Majid (2013), berdasarkan bentuknya bahan ajar
dibedakan menjadi empat macam, yaitu bahan ajar cetak, bahan
ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar
interaktif.
a) Bahan ajar cetak (printed), antara lain handout, buku,
modul, lembar kerja siswa dan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
b) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, video, piring hitam
dan lainnya.
c) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), seperti video
compact disk dan film.
d) Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials) seperti
compact disk interactive.
Dari bentuk-bentuk bahan ajar yang sudah dijelaskan,
terdapat empat jenis bahan ajar yang dapat digunakan oleh
pendidik saat proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti
mengembangkan bahan ajar berbentuk bahan ajar cetak yang
disajikan dalam bentuk kertas. Bahan ajar berbentuk cetak ini
berisi informasi berupa petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja atau
lembar kerja, dan evaluasi.
2. Bahan ajar cetak
Bahan ajar terdiri atas susunan bagian-bagian yang kemudian
dipadukan, sehingga menjadi layak untuk sebut bahan ajar. Bahan ajar
memiliki strukturnya bentuknya masing-masing sesuai dengan jenis
bahan ajar yang digunakan. Namun dari beraneka ragam jenis bahan
ajar yang ada, secara umum hanya memiliki tujuh komponen dalam
setiap bahan ajar yaitu, judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja,
dan penilaian.
Menurut Prastowo (2013), struktur bahan ajar cetak dibagi
menjadi beberapa bentuk bahan ajar diantaranya adalah handout, buku,
modul, LKS, dan lainnya. Masing-masing bahan ajar ini memiliki
struktur yang berlainan, sebagaimana dijelaskan berikut ini.
a) Handout. Struktur bahan ajar handout sangat sederhana, hanya
terdiri atas dua komponen, yaitu judul dan informasi pendukung.
b) Buku. Struktur bahan ajar buku terdiri atas empat komponen, yaitu
judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan dan penilaian.
c) Modul. Struktur bahan ajar modul terdiri atas tujuh komponen,
yaitu judul, petuntuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja dan
penilaian.
d) LKS (Lembar Kerja Siswa). Struktur bahan ajar LKS lebih
sederhana dari pada modul, namun lebih kompleks dari pada pada
buku, yaitu terdiri dari enam komponen meliputi judul, petunjuk
belajar, kompetensi dasar atau meteri pokok, informasi pendukung,
tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Dalam hal ini bahan ajar cetak terbagi lagi menjadi
beberapa jenis antara lain handout, buku, modul, dan LKS. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan bahan ajar cetak berbentuk
buku teks untuk dikembangkan. Menurut Daryanto (2014), buku
teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur
dan urutan berdasarkan bidang ilmu tententu.
3. Pendekatan Kontekstual
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan dalam kehidupan
mereka (Sanjaya, 2006).
Menurut Sanjaya (2006), terdapat lima karakteristik penting
dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge), artinya apa
yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah
dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
peserta didik adalah pengetahuan yang utuh dan memiliki
keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring
knowledge). Pengetahuan baru ini diperoleh dengan cara dedukatif,
artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara
keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk
dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan
dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan
berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu
dikembangkan.
4. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta
didik, sehingga tampak perubahan perilaku peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan
balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
Adapun langkah-langkah pembelajaran kontekstual secara
sederhana dilakukan di dalam kelas sebagai berikut (Sugiyanto,
2009):
1. Kembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan
barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan pembelajaran secara
nyata untuk semua topik.
3. Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya.
4. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan peserta didik
dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik.
5. Hadirkan model pembelajaran yang menarik.
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya pada akhir pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Menurut Putra (2013), pembelajaran kontekstual memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam penerapannya
yaitu:
a. Kelebihan pembelajaran kontekstual
1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan rill
2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
penguatan konsep pada peserta didik
3) Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan
pada aktivitas peserta didik secara penuh
4) Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat
untuk memperoleh informasi melainkan untuk menguji data
hasil temuan di lapangan
5) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik
6) Penerapan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat
menciptakan suasana belajar yang bermakna.
b. Kekurangan pembelajaran kontekstual
1) Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran
2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka, dapat
menciptakan suasana kelas yang kurang kondusif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
3) Guru lebih intensif dalam membingbing peserta didik
4) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan ide-idenya sendiri, namun dalam hal ini guru juga
harus membimbing secara ekstra agar tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik.
4. Project Based Learning
Project based learning merupakan sebuah metode
pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat. Jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia, project based learning bermakna sebagai pembelajaran
berbasis proyek. Project based learning merupakan sebuah metode
pembelajaran yang inovatif, menekankan pembelajaran yang nyata
dalam kegiatan-kegiatan yang kompleks. Menurut Wena (2009), yang
dikutip dari (Thomas, dkk, 1999) pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja
proyek. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar
untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan
bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek memuat
tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan
permasalahan yang sangat menantang dan menuntut peserta didik
untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
membuat kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bekerja secara mandiri (Weda, 2009).
Menurut Moursund, di dalam Weda (2009) Keuntungan
pembelajaran project based learning antara lain sebagai berikut:
a. Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan keaktifan belajar peserta didik terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan peserta didik sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, peserta didik merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
b. Increased problem-solving ability. Beberapa sumber
mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan
masalah-masalah yang bersifat kompleks.
c. Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis
proyek mempersyaratkan peserta didik harus mampu secara cepat
memperoleh informasi dari sumber-sumber informasi, maka
keterampilan peserta didik untuk mencari dan mendapatkan
informasi akan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
d. Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan peserta didik mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
e. Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis
proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada
peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Langkah-langkah pembelajaran project based learning untuk
guru menurut Ruhiman & Yani (2018) adalah:
a. Proyek dimulai dari pertanyaan esensial.
Guru mengajukan pertanyaan yang akan melibatkan banyak
peserta didik. Tahap ini sangat menentukan proyek, maka harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Jika pertanyaan kurang tepat,
maka akan menimbulkan masalah pada tahap berikutnya bahkan
menurunkan motivasi belajar.
b. Rancangan proyek
Pada tahap perancangan proyek, penting untuk diingat standar
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Proyek harus
dirancang untuk melibatkan peserta didik dalam perencanaan.
Dengan ini peserta didik akan terlibat aktif dalam mengambil
keputusan. Guru harus memilih kegiatan yang mendukung
pencapaian kompetensi mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
c. Membuat jadwal
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun jadwal
adalah:
1. Jatah waktu yang diberikan untuk mengerjakan proyek.
2. Proyek dilaksanakan sepanjang hari di sekolah atau dalam
waktu tertentu secara khusus.
3. Proyek membutuhkan berapa hari untuk diselesaikan.
Untuk mendukung keberhasilan dalam penyusunan jadwal, perlu
dipikirkan beberapa strategi berikut:
1. Guru membantu peserta didik agar tidak melewati batas waktu
yang sudah dijadwalkan.
2. Tolok ukur keberhasilan proyek ditetapkan.
3. Guru memberikan arahan yang jelas untuk mengatur waktu
peserta didik dalam menjalankan proyek.
4. Guru mengajari peserta didik bagaimana cara membuat jadwal
untuk mengerjakan tugas masing-masing.
5. Guru memberi penjelaskan terhadap pertanyaan penting dan
sederhana dari peserta didik.
d. Memantau kemajuan proyek
Untuk menjamin keberhasilan proyek, guru perlu melakukan
pemantauan kemajuan proyek yaitu dengan mengajari peserta didik
bagaimana cara bekerja sama, menentukan peran yang spesifik
untuk anggota kelompok agar tidak ada yang lebih dominan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
dalam kelompok, guru meminta agar peserta didik memilih
perannya sendiri yang disukai namun tetap bertanggung jawab dan
interaktivitas untuk semua peran kelompok. Setiap bagian dari
proses pelaksanaan proyek membutuhkan keterlibatan semua
anggota kelompok. Guru memberikan sumber dan panduan yang
jelas untuk mengerjakan proyek. Proses dalam pelaksanaan proyek
perlu dinilai melalui rubrik anggota tim dan rubrik hasil proyek
yang telah disusun oleh peserta didik.
e. Menilai hasil proyek
Guru membutuhkan beberapa teknik untuk menilai hasil proyek,
antara lain:
1. Guru memberikan umpan balik yang bersifat diagnostik.
2. Guru membantu peserta didik dalam menetapkan standar yang
akan dicapai
3. Guru mengevaluasi kemajuan dan menghubungkan kemajuan
itu dengan peserta didik yang lain
4. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang
seberapa pemahaman mereka terhadap informasi yang
disampaikan sehingga mereka dapat memperbaiki diri.
f. Evaluasi atas pengalaman pengerjaan proyek.
Pada tahap ini peserta didik diharapkan dapat mensistesis
pengetahuan barunya setelah mengerjakan proyek. Evaluasi
bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar, memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
dorongan belajar atau memotivasi peserta didik untuk menjadi
lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.
g. Refleksi atas pengalaman pengerjaan proyek.
Kegiatan refleksi adalah tahap memberikan makna belajar pada
kegiatan bagi peserta didik. Kegiatan refleksi dapat dilakukan
dengan langkah berikut:
1. Kegiatan refleksi dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
2. Dalam kegiatan refleksi, peserta didik dapat mengungkapkan
perasaan dan pengalaman.
3. Kegiatan refleksi dilakukan dengan mendiskusikan hal-hal
positif dan hal yang perlu di ubah atau diperbaiki.
4. Guru memberikan motivasi bagi peserta didik agar dapat
melakukan proyek lainnya yang lebih menantang.
Pembelajaran project based learning atau sering disingkat
dengan PjBL memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing pada
penerapannya dalam proses pembelajaran. Menurut Ngalimun (2013),
kelebihan pembelajaran project based learning yaitu:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2. Belajar dalam proyek lebih menyenangkan dari pada komponen
kurikulum lainnya.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
4. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam
proyek memerlukan peserta didik mengembangkan dan
mempraktikan keterampilan komunikasi.
5. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
6. Memberikan pengalaman kepada peserta didik saat pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan mengalokasi waktu
serta sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
Menurut Dzamarah & Zain (2006), kekurangan pembelajaran
project based learning antara lain:
1. Sekolah-sekolah yang berada di Indonesia saat ini baik di daerah
berkembang maupun pedalaman belum menunjang pelaksanaan
model pembelajaran ini karena keterbatasan fasilitas dan
penerapannya yang memakan waktu yang lama.
2. Pemilihan topik yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
fasilitas yang cukup, dan sumber-sumber belajar yang diperlukan,
bukanlah pekerjaan yang mudah.
3. Materi pokok pelajaran yang sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan unit yang dibahas.
5. Materi Bioteknologi
Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu makhluk hidup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
keterkaitan antara makhluk hidup itu sendiri, makhluk tak hidup dan
benda mati.
Bioteknologi merupakah salah satu materi pokok bahasan yang
termasuk bagian dari pembelajaran biologi. Menurut Aryulina, Manaf
& Muslim (2011), bioteknologi berasal dari istilah latin yaitu bio
(hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu), yang secara
harfiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi.
Pengertian biologi yang lebih lengkap adalah pemanfaatan prinsip-
prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem atau proses
biologi untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme
dalam bentuk produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Pada penelitian ini, peneliti memilih materi pokok bahasan
bioteknologi. (KD) yang akan dibahas dalam pengembangan bahan
ajar yaitu (KD) 3.10 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis
bioteknologi dan (KD) 4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional berdasarkan
scientific method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
B. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini, peneliti akan paparkan mengenai penelitian dan
pengembangan terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan
juga dapat digunakan sebagai referensi.
Yusnira, Hilda, dan Muis (2015), melakukan penelitian tentang
Pengembangan Modul Pembelajaran Genetika Berbasis Proyek Pada
Siswa Kelas XII SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk melatih peserta
didik belajar mandiri dengan penggunaan modul pembelajaran serta
peserta didik dapat belajar mandiri dan membangun pengetahuannya
secara pribadi tanpa kehadiran seorang guru dengan menggunakan modul
pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and
Development) dengan menggunakan langkah-langkah Borg & Gall. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran termasuk dalam
kategori valid dengan nilai 4,48 dan unggul dalam aspek didactical
concept.
Oktarinah, Wiyono, dan Zulherman (2015), melakukan penelitian
tentang pengembangan bahan ajar berbasis model pembelajaran proyek
materi alat-alat optik untuk kelas X SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menghasilkan bahan ajar yang valid dan praktis sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
pembelajaran dapat disampaikan dengan baik kepada peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and Development).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan ajar ditinjau dari segi
content, bahasa, dan desain diperoleh rerata nilai 4,02 dengan kategori
valid.
Hidayat, Emilia, dan Harfian (2017), melakukan penelitian tentang
Pengembangan Modul Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi
Keanekaragaman Hayati dengan Model Project Based Learning. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul dengan model Project
Based Learning pada materi keanekaragaman hayati untuk
memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa dan kelayakan modul
untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini
merupakan penelitian R & D (Research and Development) dengan
menggunakan langkah-langkah Borg & Gall. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengembangan modul diperoleh rata-rata pada aspek
materi sebesar 69,50% menunjukkan kualifikasi baik, aspek
pengembangan media modul sebesar 71,87% menunjukkan kualifikasi
baik, aspek perangkat pembelajaran sebesar 76,57% menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
kualifikasi baik, dan aspek bahasa sebesar 73,75% hasil menunjukkan
kualifikasi baik.
C. Desain Diagram Penelitian
Berikut adalah desain diagram penelitian yang dilakukan oleh
Yusnira, Hilda, dan Muis (2015), tentang Pengembangan Modul
Pembelajaran Genetika Berbasis Proyek, kemudian penelitian yang
dilakukan Oktarinah (2015) tentang pengembangan bahan ajar berbasis
model pembelajaran proyek materi alat-alat optik, dan juga penelitian yang
dilakukan oleh Hidayat, Emilia, dan Harfian (2017) Pengembangan Modul
Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragaman Hayati dengan
Model Project Based Learning. Penelitian dapat dibuat dalam bentuk
bagan seperti pada bagan 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
Gambar 2.1 Desain Diagram Penelitian
Bahan Ajar (Buku)
Yusnira, Hilda, dan
Muis (2015)
Pengembangan
Modul Pembelajaran
Genetika Berbasis
Proyek
Menghasilkan
produk modul bahan
ajar berupa buku
pada materi genetika
kelas XII
Oktarinah (2015)
Pengembangan
bahan ajar berbasis
pembelajaran proyek
materi alat-alat optik
Menghasilkan
produk berupa buku
ajar materi alat-alat
optik yang valid dan
praktis.
Hidayat, Emilia, dan
Harfian (2017)
Pengembangan
Modul Kemampuan
Berpikir Kritis pada
Materi
Keanekaragaman
Hayati dengan
Model Project Based
Learning
Menghasilkan
produk modul bahan
bahan ajar berupa
buku
Menghasilkan bahan ajar berupa buku yang bertujuan untuk
memudahkan penyampaian materi agar dapat dipahami oleh
peserta didik
Peneliti
Pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi
pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis
project based learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
D. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran IPA lebih menekankan kepada keterampilan
proses yang melibatkan kemampuan peserta didik dalam mempelajarinya.
Biologi merupakan bagian dari pembelajaran IPA yang mempelajari
semua hal tantang alam dari partikel hidup hingga yang tak hidup.
Mempelajari biologi tak lepas dari keterampilan proses yang
melibatkan peserta didik untuk terjun langsung kelapangan untuk
mengetahui teori yang dipelajari dengan nyatanya seperti apa. Salah satu
metode yang dapat memberikan pengalaman utuh kepada peserta didik
adalah dengan menggunakan model/metode pembelajaran yang tepat dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain
itu bahan ajar yang digunakan oleh guru juga harus diperhatikan sehingga
materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik. Dalam
pembelajaran di sekolah, model/ metode pembelajaran yang digunakan
masih bersifat ceramah, sehingga guru hanya menyampaikan teori saja
tanpa melakukan praktek langsung, begitupun dengan bahan ajar yang
digunakan masih bersumber dari buku paket yang difasilitasi oleh sekolah.
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Yusnira, Hilda, dan Muis
(2015) yaitu tentang Pengembangan Modul Pembelajaran Genetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas XII SMA, Oktarinah (2015), meneliti
tentang Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Pembelajaran Proyek
Materi Alat-Alat Optik untuk Kelas X SMA, dan Hidayat, Emilia, dan
Harfian (2017), yaitu tentang Pengembangan Modul Kemampuan Berpikir
Kritis pada Materi Keanekaragaman Hayati dengan Model Project Based
Learning. Penelitian pengembangan yang dihasilkan dalam bentuk buku
yang dapat memudahkan penyampaian materi agar dapat dipahami dengan
baik oleh peserta didik.
Dilihat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusnira,
Oktariah, dan Hidayat, peneliti ingin melakukan penelitian yang
menghasilkan produk akhir berupa buku cetak yaitu pengembangan bahan
ajar biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan
kontekstual berbasis project based learning.
Dalam proses penelitian ini diperlukan beberapa prosedur untuk
menghasilkan produk akhir berupa buku. Prosedur yang dilakukan yaitu
melakukan survei kebutuhan di sekolah, merancang penelitian yang
dikembangkan yaitu bahan ajar dengan pendekatan kontekstual berbasis
project based learning dan validasi oleh para ahli dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Survei kebutuhan sekolah dilakukan untuk mengetahui kenyataan
di lapangan seperti apa dan kebutuhan guru terhadap bahan ajar yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Setelah melakukan survei kebutuhan di lima
sekolah yang berbeda dilanjutkan dengan merancang pengembangan
bahan ajar berupa buku cetak. Bahan ajar dalam bentuk buku cetak yang
sudah selesai dikembangkan ini akan divalidasi oleh dua ahli dan dua guru
kelas XII. Dari validasi ini akan diliat penilaian kelayakan bahan ajar yang
dikembangkan setelah itu bahan ajar yang dikembangkan dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Gambar 2.2. Skema Kerangka Berfikir
Survei kebutuhan pada 5
sekolah menunjukkan bahwa:
Kebutuhan guru terhadap bahan
ajar biologi dengan pendekatan
kontekstual berbasis project
based learning yang
dikembangkan
Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh
Yusnira (2015) , Oktariah (2015),
dan Hidayat (2017) yang
menghasilkan produk bahan ajar
dan modul pembelajaran dalam
bentuk buku yang bertujuan untuk
memudahkan dalam penyampaian
materi sehingga dapat dipahami
dengan baik oleh peserta didik
Peneliti:
pengembangan bahan ajar biologi SMA kelas XII materi
pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis
project based learning.
Produk akhir dalam bentuk buku cetak yaitu bahan ajar biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan kontekstual berbasis project based learning yang layak diuji coba.
Validasi para ahli dan guru SMA kelas XII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian dan
pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development
(RnD). Menurut Sugiyono (2010), penelitian dan pengembangan adalah
jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut.
Produk yang dimaksud tidak selalu berbentuk benda atau perangkat
keras (hardware) seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas
atau di laboratorium, tetapi bisa juga berupa perangkat lunak (software)
seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,
bimbingan, evaluasi dan lain lain. Selain di bidang pendidikan,
penggunaan metode penelitian dan pengembangan juga biasa
diaplikasikan dalam bidang industri, bisnis, kemiliteran, teknologi
kedokteran dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Menurut Sanjaya (2011), penelitian Research and Development
(RnD) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. RnD bertujuan untuk menghasilkan produk dari berbagai aspek
pembelajaran dan pendidikan yang biasanya produk tersebut
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
b. Proses pelaksanaan RnD diawali dengan studi dan survei yang
dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang terjadi
dilapangan sesuai dengan objek pengembangan yang dapat
digunakan. survey dilakukan dengan studi lapangan dan studi
keperpustakaan sebagai dasar pengembangan desain.
c. Proses pengembangan dilakukan secara terus-menerus dalam
beberapa siklus dengan melibatkan subjek penelitian di
lapangan tanpa mengganggu sistem dan proses yang sudah
direncanakan serta ditata sebelumnya.
d. Menguji validasi untuk menguji kelayakan model hasil
pengembangan dilihat dari proses pembelajaran (validasi
eksternal) maupun sisi hasil belajar (validasi internal).
e. RnD tidak menguji teori atau tidak menghasilkan prinsip dan
hukum kecuali yang berkaitan dengan yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Menurut Borg & Gall dalam Syaodih (2006), memaparkan
sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan
sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information
collecting) yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur,
penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari
segi nilai
2. Perencanaan (planning) yaitu penyunusanan rencana penelitian,
meliputi kemampuan yang diperlukan dalam penelitian, rumusan
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, desain atau langkah-
langkah penelitian, dan kemungkinan dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product),
pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan
instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing), uji coba
dibeberapa sekolah dan subjek uji coba (guru). Selama uji coba
dilakukan pengamatan wawancara dan pengedaran angket.
5. Merevisi hasil uji coba (main product revision)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
6. Ujin coba lapangan (main field testing), melakukan uji coba yang
lebih luas. Data kuantitatif penampilan guru sebelumnya dan
sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product
revision).
8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), pengujian
dilakukan menggunakan angket, wawancara, observasi, analisis
hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision).
10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).
Berdasarkan pengertian para ahli, dapat disimpulkan penelitian
Research and Development (RnD) merupakan penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan produk baru atau penyempurnaan produk lama.
Pada penelitian pengembangan ini peneliti hanya melakukan
penelitian sampai lima tahap saja yaitu tahap revisi produk berdasarkan
hasil analisis produk awal sehingga menjadi produk yang lebih baik.
Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan bahan ajar
biologi SMA kelas XII materi pokok bioteknologi dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
kontekstual berbasis project based learning. Tingkat kelayakan bahan ajar
dalam bentuk buku ini diketahui melalui validasi oleh ahli materi, validasi
oleh ahli media, dan validasi oleh guru.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian pengembangan ini, peneliti
mengadaptasi langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh
Borg & Gall dengam pembatasan sesuai dengan kebutuhan dalam
penelitian ini. Menurut Borg & Gall dalam Emzir (2013), menyatakan
bahwa memungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil,
termasuk membatasi langkah penelitian. Penerapan langkah-langkah
pengembangan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti.
Dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai lima langkah
pengembangan saja dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Adapun
lima langkah dalam penelitian ini antara lain (1) pengumpulan informasi,
(2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk, dan
(5) revisi produk hasil validasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Penelitian pengembangan ini dialidasi oleh para ahli dan guru
Biologi kelas XII untuk dinilai kelayakan dari produk yang dihasilkan.
Untuk penjelasan lebih detail maka peneliti menjelaskan lebih rinci
terhadap lima tahap dalam penelitian pengembangan ini. Adapun lima
tahap yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pengumpulan informasi
Tahap pengumpulan informasi ini dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan sekolah dan kebutuhan peserta didik di
kelas.
2. Perencanaan
Hasil wawancara dengan guru Biologi kelas XII tentang
bahan ajar dikumpulkan sebagai dasar dalam melakukan
pengembangan produk yang akan dihasilkan berupa buku ajar
Biologi.
3. Pengembangan produk awal
Langkah-langkah dalam mendesain buku ajar Biologi
dalam penelitian ini meliputi:
a. Menentukan materi pokok bahasan Biologi kelas XII yang akan
dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
b. Merumuskan tujuan yang akan dicapai peserta didik
c. Pembuatan desain halaman depan
d. Pembuatan halaman kata pengantar dan daftar isi
e. Penulisan bagian penyajian isi materi bahan ajar
f. Penulisan glosarium dan daftar pustaka
g. Pembuatan sampul belakang
4. Validasi produk
Produk awal pengembangan bahan ajar akan diserahkan
kepada ahli untuk dievaluasi dan divalidasi. Tahap validasi produk
ini bertujuan untuk memberikan penilaian terkait kelayakan dan
kualitas produk yang dihasilkan, sehingga dapat terlihat kelebihan
dan kelemahan yang terlihat dari desain produk. Produk
pengembangan bahan ajar akan di validasi oleh 2 pakar pendidikan
dan 2 guru SMA kelas XII.
5. Revisi produk hasil validasi
Hasil validasi yang sudah dinilai dari para ahli kemudian
direvisi untuk penyempurnaan desain produk. Revisi desain produk
ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan pada produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
sehingga menghasilkan kualitas produk akhir yang layak untuk
diujicoba.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian Pengembangan Bahan
Ajar Biologi SMA Kelas XII Materi Pokok Bioteknologi Dengan
Pendekatan Kontekstual Berbasis Project Based Learning diperlukan
instrumen sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara si penanya dan
pewawancara (Nazir, 2009). Metode wawancara yang digunakan
dalam pengumpulan data ini adalah metode wawancara terpimpin
(guided interview). Menurut Santoso (2005), wawancara terpimpin
merupakan tanya jawab menggunakan kerangka pertanyaan
sebagai pedoman umum jalannya tanya jawab. Metode ini
digunakan untuk analisis kebutuhan yang digunakan dalam
pembelajaran.
2. Metode Kuesioner (angket)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
Kuesioner (angket) adalah sebuah set pertanyaan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap
pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna
dalam menguji hipotesis Nazir (2009). Dalam penelitian ini angket
digunakan untuk uji kelayakan dan uji validitas bahan ajar, serta
tanggapan guru. Jenis angket untuk uji kelayakan dan uji validitas
bahan ajar pada penelitian ini adalah daftar cocok (check list) yaitu
deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-singkat) dimana
responden tinggal membubuhkan check list (√) ditempat yang
disediakan (Suharsimi, 2006).
D. Instrumen Penilaian
Untuk menganalisa kebutuhan dalam pengembangan bahan ajar
dilakukan wawancara. Instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran
1. Indikator pada wawancara survei kebutuhan terdapat pada tabel 3.1 dan
indikator tersebut dijabarkan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dalam
survei kebutuhan yang nampak pada tabel 3.2 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan
Aspek Indikator No. Item Pengalaman
Mengajar dan Model
Pembelajaran
1. Penjelasan model pembejaran yang biasa digunakan 2. Kesesuaian dengan pencapaian kurikulum
2013
1 2
Pengetahuan
guru tentang
pendekatan
kontekstual
1. Penjelasan pendekatan kontekstual 2. Penerapan pendekatan kontektual 3. Kelebihan dan kekurangan pendekatan kontekstual
3
4,5 6
Fasilitas pembelajaran
1. Penjelasan fasilitas yang digunakan saat mengajar
7
Bahan ajar 1. Buku yang digunakan guru saat mengajar
2. Kesesuaian sumber materi/bahan ajar dengan
pemahaman peserta didik
8,9
10
Materi
biotektonologi
1. Model pembelajaran yang digunakan pada
materi bioteknologi dan kekurangannya
2. Pendapat terkait model pembelajaran
11,13
12
Penerapan bahan
ajar berbasis
project based
learning
1. Penjelasan pengetahuan guru tentang model
pembelajaran berbasis project based learning
2. Apakah pernah diterapkan dan pada materi
apa
3. Pendapat terkait pembelajaran berbasis
project based learning
3. Perlukah dikembangkan bahan ajar berbasis
project based learning
14
15,16
17
18,19,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan
NO Pertanyaan 1. Dalam kegiatan pembelajaran biologi, metode/model apakah yang sering
digunakan saat mendampingi proses pembelajaran ?
2. Apakah model pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan Kurikulum 2013, yaitu memberikan peluang bagi peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kerja ?
3. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendekatan kontekstual pada kurikulum 2013 ?
4. Selama proses pembelajaran apakah bapak/ibu pernah menggunakan pendekatan kontekstual ?
5. Apakah menurut bapak/ibu perlu menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ?
6. Jika perlu, jelaskan kelebihan dan kekurangannya ?
7. Fasilitas apa saja yang sering bapak/ibu gunakan saat melakukan pembelajaran dikelas ?
8. Selama proses pembelajaran apakah bapak/ibu pernah menggunakan buku sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran dikelas ?
9. Jika menggunakan buku, sebutkan buku yang sering bapak/ibu gunakan ?
10. Seberapa pemahaman peserta didik terhadap penyampaian materi yang diberikan dengan sumber yang digunakan ?
11. Metode/model pembelajaran apa saja yang bapak/ibu sudah gunakan dalam penyampaian materi bioteknologi ?
12. Bagaimana pendapat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tersebut ?
13. Apakah terdapat kekurangan saat bapak/ibu menyampaian materi bioteknologi dengan metode/model pembelajaran yang digunakan ?