pengembangan bahan ajar komik pada materi sistem

10
Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi Sistem Transportasi Makhluk Hidup untuk Vol. 6, No. 1, Nov 2016 Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya ISSN : 2089-1776 1090 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM TRANSPORTASI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Abdul Wahab 1) , Wasis 2) , Sifak Indana 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya 2), 3) Dosen Pascasarjana Prodi Pendidikan Sains Univesrtitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak: Salah satu indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar IPA adalah tercapainya hasil belajar peserta didik baik kompetensi spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Banyak faktor yang membuat hasil belajar ini rendah di antaranya adalah minat baca terhadap matapelajaran IPA masih rendah dan bahan ajar IPA yang tersedia tidak mencukupi serta bersifat monoton. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar komik pada materi sistem transportasi makhluk hidup yang valid, praktis, dan efektif sehingga mampu menumbuhkan minat baca dan meningkatkan hasil belajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk menerapkan bahan ajar komik ini adalah pendekatan saintifik sesuai anjuran Kurikulum 2013. Pengembangan bahan ajar menggunakan model 4D dan desain penelitian menggunakan one group pre-test post-test design. Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Sekar Bojonegoro. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahan ajar yang dikembangkan valid, praktis dan efektif; (2) pembelajaran terlaksana dengan kategori baik; (3) peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran; (4) minat baca peserta didik mengalami pertumbuhan dengan prosentase peningkatan 56,36%; (5) hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dengan skor N-gain berkategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar komik yang telah dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk menumbuhkan minat baca dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kata kunci: Model Bahan Ajar Komik, Minat Baca dan Hasil Belajar. Abstract: One indicator of the success of a learning process IPA is the achievement of learning outcomes of students both competence spiritual, social, knowledge and skills. Many factors make the results of this study are lower among reading of the science lesson is still low and science teaching materials available is insufficient and monotonous. This research aims to produce teaching materials on the comic material transportation system of living things are valid, practical, and effective so as to foster interest in reading and improve learning outcomes. Learning approach used to implement the teaching materials of this comic is the scientific approach as recommended by Curriculum 2013. The development of teaching materials using 4D models and design studies using one group pre-test post-test design. The experiment was conducted on students of class VIII SMPN 1 Sekar Bojonegoro. Data were analyzed using descriptive qualitative. The results of data analysis showed that: (1) a valid teaching materials developed, practical and effective; (2) study carried out by both categories; (3) more active learners in learning; (4) reading learners experiencing growth with a percentage increase of 56.36%; (5) the study of students has increased by a score of N-gain high category. Based on the above results, it can be concluded that the teaching materials have been developed comic valid, practical, and effective way to foster interest in reading and improve the learning outcomes of students. Keywords: Subjects Comic, Reading Interest and Learning Outcomes. I. PENDAHULUAN Tata kelola kurikulum 2013 telah mengalami beberapa penguatan salah satu diantaranya adalah penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Salah satu sarana dan prasana dalam pembelajaran adalah bahan ajar yang cukup dan layak. SMP Negeri 1 Sekar merupakan salah satu sekolah yang berada di daerah pegunungan dan jauh dari kemajuan kota sehingga untuk memenuhi ketersedian bahan ajar sangat sulit dilakukan, selama ini bahan ajar yang digunakan hanya mengandalkan buku pembelian dari dana BOS sehingga setiap dua anak memegang satu buku dengan kondisi fisik buku kurang layak padahal keberadaan bahan ajar dalam pembelajaran merupakan faktor penting untuk mendukung keberhasilan suatu pendidikan khususnya pembelajaran di sekolah. Peserta didik SMP Negeri 1 Sekar Bojonegoro rata- rata berasal dari keluarga tidak mampu, berdasarkan data dari bagian Administrasi Sekolah (TU) diperoleh

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1090

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERISISTEM TRANSPORTASI MAKHLUK HIDUP UNTUK

MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN MENINGKATKANHASIL BELAJAR

Abdul Wahab1), Wasis2), Sifak Indana3)

1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya2), 3)Dosen Pascasarjana Prodi Pendidikan Sains Univesrtitas Negeri Surabaya

E-mail: [email protected]

Abstrak: Salah satu indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar IPA adalah tercapainya hasil belajar peserta didik baikkompetensi spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Banyak faktor yang membuat hasil belajar ini rendah di antaranyaadalah minat baca terhadap matapelajaran IPA masih rendah dan bahan ajar IPA yang tersedia tidak mencukupi serta bersifatmonoton. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar komik pada materi sistem transportasi makhluk hidup yangvalid, praktis, dan efektif sehingga mampu menumbuhkan minat baca dan meningkatkan hasil belajar. Pendekatan pembelajaranyang digunakan untuk menerapkan bahan ajar komik ini adalah pendekatan saintifik sesuai anjuran Kurikulum 2013.Pengembangan bahan ajar menggunakan model 4D dan desain penelitian menggunakan one group pre-test post-test design.Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Sekar Bojonegoro. Teknik analisis data menggunakandeskriptif kualitatif. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahan ajar yang dikembangkan valid, praktis danefektif; (2) pembelajaran terlaksana dengan kategori baik; (3) peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran; (4) minat bacapeserta didik mengalami pertumbuhan dengan prosentase peningkatan 56,36%; (5) hasil belajar peserta didik mengalamipeningkatan dengan skor N-gain berkategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajarkomik yang telah dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk menumbuhkan minat baca dan meningkatkan hasil belajarpeserta didik.

Kata kunci: Model Bahan Ajar Komik, Minat Baca dan Hasil Belajar.

Abstract: One indicator of the success of a learning process IPA is the achievement of learning outcomes of students bothcompetence spiritual, social, knowledge and skills. Many factors make the results of this study are lower among reading of thescience lesson is still low and science teaching materials available is insufficient and monotonous. This research aims to produceteaching materials on the comic material transportation system of living things are valid, practical, and effective so as to fosterinterest in reading and improve learning outcomes. Learning approach used to implement the teaching materials of this comic isthe scientific approach as recommended by Curriculum 2013. The development of teaching materials using 4D models anddesign studies using one group pre-test post-test design. The experiment was conducted on students of class VIII SMPN 1 SekarBojonegoro. Data were analyzed using descriptive qualitative. The results of data analysis showed that: (1) a valid teachingmaterials developed, practical and effective; (2) study carried out by both categories; (3) more active learners in learning; (4)reading learners experiencing growth with a percentage increase of 56.36%; (5) the study of students has increased by a score ofN-gain high category. Based on the above results, it can be concluded that the teaching materials have been developed comicvalid, practical, and effective way to foster interest in reading and improve the learning outcomes of students.

Keywords: Subjects Comic, Reading Interest and Learning Outcomes.

I. PENDAHULUANTata kelola kurikulum 2013 telah mengalami

beberapa penguatan salah satu diantaranya adalahpenguatan sarana dan prasarana untuk kepentinganmanajemen dan proses pembelajaran. Salah satu saranadan prasana dalam pembelajaran adalah bahan ajaryang cukup dan layak. SMP Negeri 1 Sekar merupakansalah satu sekolah yang berada di daerah pegunungandan jauh dari kemajuan kota sehingga untuk memenuhiketersedian bahan ajar sangat sulit dilakukan, selama ini

bahan ajar yang digunakan hanya mengandalkan bukupembelian dari dana BOS sehingga setiap dua anakmemegang satu buku dengan kondisi fisik buku kuranglayak padahal keberadaan bahan ajar dalampembelajaran merupakan faktor penting untukmendukung keberhasilan suatu pendidikan khususnyapembelajaran di sekolah.

Peserta didik SMP Negeri 1 Sekar Bojonegoro rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu, berdasarkandata dari bagian Administrasi Sekolah (TU) diperoleh

Page 2: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1091

bahwa 80% wali murid bekerja sebagai buruh tani, 15%bekerja sebagai tani dan sisanya bekerja sebagaiwiraswasta. Kaadaan perekonomian ini secara tidaklangsung mempengaruhi keberadaan peserta didiksebagai contoh sarana dan prasana perserta didik sangattidak lengkap. Mereka mengalami kesulitan dalammenganggarkan dana untuk pembelian buku atau bahanajar diluar yang disediakan sekolah.

Berdasarkan hasil angket yang disebarkan pada 108peserta didik SMP Negeri 1 Sekar Bojonegoro diperoleh data hanya 10,5% peserta didik yangmempunyai minat baca tinggi terhadap buku IPAsedangkan hasil ujian nasional yang diperoleh SMPNegeri 1 Sekar Bojonegoro pada tahun pelajaran2013/2014 masih berkategori kurang dengan nilai D.Interview yang dilakukan terhadap 108 peserta didikmengenai bacan komik dihasilkan data 85% pesertadidik menyukai bacaan komik, kemudian berdasarkanangket yang disebarkan peneliti 97% peserta didiksangat setuju apabila buku pelajaran IPA dibuat dalambentuk komik.

Menurut Permendikbud No. 58 Tahun 2013menjelaskan bahwa proses pembelajaran saat ini harusberpusat pada peserta didik dan guru hanya menjadifasilitator dan bukan satu-satunya sumber belajar bagipeserta didik. Kenyataan ini tentunya menuntut seorangguru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukanpembelajaran dikelas sedangkan dari segi peserta didik,guru bukan satu-satunya sumber belajar mengharuskanpeserta didik lebih aktif dalam mencari sumber belajarlain salah satunya adalah bahan ajar atau bukupelajaran. Peserta didik yang aktif tentunya harusdidukung oleh beberapa faktor baik faktor dari dalamdan faktor dari luar. Faktor dari dalam salah satunyaadalah minat baca yang tinggi karena sangat sulitmemahami sumber belajar kalau minat baca pesertadidik rendah sedangkan faktor dari luar salah satunyatersedianya bahan ajar yang menarik dan layak bagipeserta didik sehingga mereka bisa membaca dalamkondisi yang senang dan santai.

Penelitian ini tergolong penelitian pengembanganbertujuan untuk mengembangkan sebuah bahan ajarkomik yang valid, praktis dan efektif sehingga dapatdigunakan sebagai buku pegangan peserta didik danguru IPA yang lainnya. Kevalidan bahan ajar komikditentukan dari hasil validasi oleh pakar, kepraktisanditunjukkan dari keterlaksanaan pembelajaran danaktivitas peserta didik selama pembelajaran dankeefektifan ditentukan dari hasil belajar yang dicapaioleh peserta didik baik hasil belajar kompetensi sikap,kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.

Manfaat penelitian ini dapat dirasakan olehbeberapa pihak antara lain: 1) bagi guru, bahan ajarkomik ini dapat digunakan dalam membantu para gurudalam pembelajaran khususnya pada materi sistem

transportasi dan 2) bagi peserta didik, dapatmenumbuhkan minat baca peserta didik terhadapmatapelajaran IPA sehingga diharapkan hasil belajarmereka bisa meningkat. Manfaat lain adalah bagipeneliti yang ingin mengembangkan bahan ajar yangmenarik dan disukai oleh peserta didik bisamenggunakan bahan ajar komik ini sebagai salah satuliteratur atau contoh sehingga hasil penelitiannya bisalebih sempurna.

Pengembangan bahan ajar komik dewasa ini telahmedapat perhatian dari berbagai kalangan, pada tahun2011 Derektorat Pembinaan Sekolah MenengahPertama telah menerbitkan beberapa buku ajar komikmata pelajaran IPA dengan materi yang masih terpisahantara materi Fisika dan Materi Biologi. Muhtaroh(2012) melakukan sebuah penelitian dan hasilnyamenunjukkan bahwa pengembangan komik sebagaimedia pembelajaran Fisika mampu meningkatkan lamamembaca peserta didik dari 1-2 jam perminggu menjadi5-7 jam perminggu. Penelitian Rohmah (2015)menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa peserta didikmenunjukkan respon yang sangat baik pada bahan ajaryang dikembangkan dalam bentuk komik.

Menurut Denise (2007) penggunaan komik dalampembelajaran mampu menarik peserta didik yangenggan membaca lambat laun menjadi suka membacadan akhirnya mampu membaca buku biasa yang penuhdengan tulisan. Penggunaan komik merupakan salahsatu cara baru dalam memotivasi peserta didik danmembantu peserta didik dalam mengembangkanpotensi yang ada di dalam diri mereka (Orets, 2012).Anak-anak yang mempunyai kemampuan membacaterbataspun dapat dibantu dengan menggunakan bahanajar komik, menurut Cheesman (2006) komik dapatdigunakan untuk menilai pemahaman konsep pesertadidik terhadap Ilmu Pengetahuan Alam dan dapatdigunakan untuk mendapatkan perhatian peserta didik,mengenalkan topik baru, merangsang pemikiran kritisdan melatihkan etika atau sopan santun saat diskusi dikelas.

Berdasarkan uraian di atas maka dipandang perlubagi peneliti untuk mengembangkan sebuah bahan ajarkomik pada materi sistem transportasi makhluk hidupyang layak sehingga mampu menumbuhkan minat bacadan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

II. METODE PENELITIANDesain pengembangan bahan ajar komik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah modelpengembangan 4D. Sesuai dengan namanya, modelpengembangan 4D terdiri dari 4 tahap pengembanganyaitu Define, Design, develop dan disseminate. Kempattahap tersebut tidak digunakan seluruhnya dalampenelitian pengembangan bahan ajar komik ini tetapihanya 3 tahap saja yaitu Define, Design dan develop

Page 3: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1092

untuk tahap Desseminate tidak dilakukan denganpertimbangan waktu penelitian dan biaya yangdiperlukan dalam penelitian.

Tahap Define dilakukan melalui empat sub tahapyaitu analisis tugas, analisis kurikulum, analisis konsepdan analisis peserta didik. Pada analisis tugas bertujuanuntuk menentukan isi satuan pelajaran dengan caramengidentifikasi dan merinci materi dalam bentuk garisbesar mengacu pada Permendikbud No. 58 Tahun 2013lampiran II dan buku pegangan Guru kurikulum 2013yaitu materi sistem transportasi makhluk hidup.Analisis kurkulum memberikan gambaran secara umummasalah yang akan dihadapi peneliti dan solusi yangmungkin ditempuh untuk mengatasi masalah tersebutsedangkan analisis konsep bertujuan untukmengidentifikasi konsep-konsep utama yang akandiajarkan selama penelitian secara rinci dan sistematis.Sub tahap terakhir analisis peserta didik bertujuanuntuk mengetahui karakteristik peserta didik yang akandigunakan sebagai wahana melakukan penelitian bahanajar yang digunakan, hasil analisis peserta didik iniakan membantu peneliti menentukan strategi yangharus digunakan dalam pembelajaran selama penelitianberlangsung.

Tahap Design dilakukan melalui beberapa sub tahapantara lain: 1) peneliti membuat story board, 2)membuat sketsa komik pada kertas A4 berdasarkanstory board yang sudah divalidasi, 3) penintaanmenggunakan program manga studio ex 4 pada sketsayang telah discan dalam bentuk jpg, 4) pewarnaanmenggunakan manga studio ex 4 terhadap sketsa yangtelah dibuat di dalam komputer dan 5) tahap letteringyaitu memberikan balon dialog sesuai dengan ceritayang dibuat dalam story board.

Tahap develop merupakan tahap akhir dalampenelitian ini, bahan ajar komik yang sudah selesaikemudian divalidasi dan dilakukan beberapa revisikemudian hasil akhirnya diimplementasikan pada 28peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 SekarBojonegoro. Pengembangan yang dilakukan bukanhanya bahan ajar komik tetapi perangkat lain yangdiperlukan dalam penelitian juga dikembangkan antaralain: Silabus, Rencana Pembelajaran, Lembar KerjaPeserta didik, Intrumen minat baca, Instrumen penilaianhasil belajar dan lembar observasi keterlaksanaanpembelajaran serta aktivitas peserta didik.Secara ringkas alur pengembangan menggunakanmodel 4D dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Model pengembangan bahan ajar komik, adaptasi dari Thiagarajan (1974)

Rancangan penelitian menggunakan desain one-group pretest-posttest (Millan, 2001). Penelitiandilakukan pada satu kelas eksperimen yang menjadisampel dalam penelitian tanpa kelas pembanding. Padadesain one-group pretest – posttest kelompok sampel

tunggal diberikan pretest/awal (O1) kemudian diberikanperlakuan (X) dan diakhir pembelajaran diberikanposttest/ tes akhir (O2). Bentuk dari desain one-grouppretest –posttest dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 4: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1093

Gambar 2. Desain penelitian One-group Pretest-Posttest.

Keterangan:O1 = Tes awal (Pretest)O2 = Tes akhir (Posttest)X = Penerapan bahan ajar komik dalam

pembelajaran.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antaralain: 1) validitas bahan ajar, 2) keterlaksanaanpembelajaran, 3) aktivitas peserta didik, 4) minat bacadan 5) hasil belajar. Validitas bahan ajar merupakankelayakan bahan ajar komik yang telah divalidasi olehdua validator, keterlaksanaan pembelajaran adalahpenilaian terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaranmenggunakan bahan ajar komik. Semua kegiatan yangdilakukan peserta didik diamati dan dimasukkan kedalam hasil pengamatan aktivitas peserta didik. Minatbaca yang diamati merupakan kecenderungan pesertadidik untuk membaca bahan ajar komik dengan hatiyang senang dan tanpa paksaan dari dunia luar.

Hasil belajar yang di tes dalam penelitian inimeliputi kompetensi sikap spritual dan sikap sosial,kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.Kompetensi sikap spiritual diukur menggunakaninstrumen penilaian diri sedangkan kompetensi sikapsosial diukur menggunakan instrumen penilaian antarpeserta didik. Kompetensi pengetahuan diukurmenggunakan tes tulis pilihan ganda dan kompetensiketerampilan diukur menggunakan tes kinerja. Secaraumum instrumen dalam penelitian ini antara lain:lembar validasi bahan ajar komik, lembar pengamatanketerlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatanaktivitas peserta didik, angket minat baca, dan lembartes hasil belajar.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secaradeskriptif. Analisis validitas bahan ajar menggunakananalisis statistik percentage of agreement yangditunjukkan oleh pesamaan:

Keterangan :R = reliabitas instrumenA = Frekuensi kecocokan antar penilaiD = Ketidak cocokan antar penilai.

Kriteria penentuan reliabilitas persentase kecocokanmenurut Watkins (2001) adalah jika R < 40% makadinyatakan tidak baik, jika 40% < R ≤ 60% makadinyatakan cukup baik, jika 60% < R ≤ 75% maka

dinyatakan baik dan jika R > 75% maka dinyatakansangat baik sedangkan menurut Borich (Ibrahim, 2005)instrumen dikatakan reliabel jika penilaianreliabilitasnya ≥ 75%.

Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajarandianalisis menggunakan diskriptif kualitatif denganteknik persentase yang dinyatakan dalam persamaan:

(2)

Keterangan:P = Persentase keterlaksanaan pembelajaran∑A= Aspek yang terlaksana∑N= Jumlah keseluruhan aspek yang diamati.

Aktivitas peserta didik diamati oleh dua pengamatmenggunakan lembar observasi dan hasil keduapengamat tersebut dianalisis menggunakan deskriptifkualitatif dengan menggunakan persamaan:

Keterangan:P = PersentaseF = Frekuensi dalam satu menit aktivitas peserta

didik yang teramatiN = Jumlah seluruh aktivitas dalam satu menit.

Data minat baca yang diperoleh kemudian dianalisisdengan cara meminta peserta didik mengisi angketminat baca kemudian dianalis secara deskriptifkualitatis menggunkan persamaan:

Keterangan:P = Persentase minat baca peserta didik,∑R = Jumlah skor minat baca yang diisi oleh

peserta didik∑N = jumlah skor total minat baca yang diberikan

di angket.

Peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakanN-g dinormalisasi dengan persamaan

Keterangan:N-g = Peningkatan hasil belajar,Spre = Rata-rata pretest (%)Spost = Rata-rata posttest (%).

Sedangkan kategori n-gain dapat ditentukan sebagaiberikut: jika N-g > 7 maka dinyatakan berkategoritinggi, jika 7 ≥ N-g > 0,3 maka dinyatakan berkategorisedang dan jikan N-g ≤ 0,3 maka dinyatakanberkategori rendah.

(3)

(1)

(4)

(5)

Page 5: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1094

III. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSIPenelitian ini difokuskan pada pengembangan

bahan ajar komik namun tetap dilengkapi denganperangkat pembelajaran lain yaitu Rencanapelakasanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik,instrumen minat baca dan instrumen penilaian hasilbelajar.A. Validitas Bahan Ajar Komik dan Perangkat

Pembelajaran PendukungBahan ajar komik yang telah selesai dikembangkan

kemudian divalidasi oleh dua validator dari segi materidan dari segi media. Hasil penilaian validasi dari keduavalidator diperoleh dari segi materi bahan ajar yangdikembangkan mendapat skor rata-rata 4,2 dan dari segimedia mendapat skor rata-rata 4,5 dengan kategorisangat valid (Ratumanan, 2006) sedangkan rata-ratareliabilitas bahan ajar komik dari segi materi sebesar96,9% dan dari segi media sebesar 95,6%. Hasil inimemberikan gambaran bahwa bahan ajar yangdikembangkan dapat dinyatakan valid dan layaksebagai buku pegangan peserta didik.

Perangkat pendukung dalam penelitian yang telahdikembangkan juga divalidasi oleh dua validator danmenghasilkan data sebagai berikut: 1) Rencana

pelaksanaan pembelajaran diperoleh hasil penilaiandengan skor rata-rata sebesar 3,7 berkategori sangatvalid dan reliabilitasnya sebesar 96,3%, 2) Lembarkerja peserta didik setelah divalidasi diperoleh hasilpenilaian dengan nilai rata-rata sebesar 3,4 berkategorivalid dengan reliabilitas sebesar 87,0%%, 3) Instrumenminat baca dengan hasil penilaian rata-rata sebesar 3,5berkategori valid dengan reliabilitas sebesar 90,4%, 4)Instrumen tes kompetensi pengetahuan dengan hasilpenilaian rata-rata sebesar 3,5 berkategori valid denganreliabilitas sebesar 88,7%, 5) Instrumen tes kompetensiketerampilan dengan hasi penilaian rata-rata sebesar 3,7berkategori sangat valid dan reliabilitas sebesar 91,3%dan 6) Lembar pengamatan sikap peserta didik denganhasil penilaian rata-rata sebesar 3,67 berkategori sangatvalid sedangkan reliabilitas lembar pengamatan pesertadidik dari segi bahasa sebesar 87,5% dan dari segi isisebesar 92,5%.

B. Keterlaksanaan PembelajaranPengamatan terhadap keterlaksanaan rencana

pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh duapengamat selama 5 kali pertemuan didapatkan dataseperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran

Berdasarkan Gambar 3 dan analisis keterlaksanaanrencana pelaksanaan pembelajaran yang diamati olehdua pengamat sebagai penerapan pengembanganrencana pelaksanaan pembelajaran dalam mendukungpenggunaan bahan ajar komik diperoleh bahwa semuatahap-tahap yang ada pada rencana pelaksanaanpembelajaran sudah terlaksana dengan skor rata-ratasebesar 3,7 berkategori baik dan reliabilitasketerlaksanaan pembelajaran sebesar 96,35%.

Tahapan pada rencana pelaksanaan pembelajaranterdiri dari 3 tahap utama yaitu pendahuluan, kegiataninti dan penutup. Pada tahap utama dalam rencanapelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan sudah

mengakomodir kegiatan membaca bahan ajar komikdengan sintak pembelajaran menggunakan pendekatansaintifik. Terlaksananya semua tahapan dalam rencanapelaksanaan pembelajaran selama penelitian membuatskor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran yangdiperoleh tinggi.

C. Aktivitas Peserta DidikHasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik

dalam penelitian dilakukan oleh dua pengamat selama 5kali pertemuan secara ringkas dapat dilihat padaGambar 4.

Page 6: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1095

Gambar 4. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik

Aktivitas peserta didik yang diamati selamapembelajaran terdiri dari 9 aktivitas yaitu: 1)melakukan pengamata, 2) menyusun pertanyaan, 3)melakukan kegiatan penyelidikan / simulasi, 4)membaca bahan ajar komik, 5) menjawab pertanyaanpada LKP, 6) bertanya kepada guru jika membutuhkanbimbingan, 7) mengkomunikasikan hasil kegiatan, 8)menyimpulkan hasil pembelajaran dan 9) tindakan yangtidak relevan.

Berdasarkan Gambar 4 dan hasil analisispengamatan aktivitas peserta didik selamapembelajaran diperoleh reliabilitas pengamatan sebesar99,1% dan semua aktivitas peserta didik sudah sesuaidengan sintak pada pendekatan saintifik yangdigunakan dalam penelitian. Aktivitas – aktivitas padaGambar 4 memberi gambaran bahwa peserta didiksangat aktif selama pembelajaran, mereka melakukankegiatan secara mandiri dengan sedikit bimbingan danberinteraksi dengan sesama peserta didik. Interaksisosial dalam pembelajaran mampu mengembangkankognitif peserta didik, hal ini sejalan dengan pendapatVygostky bahwa perkembangan proses dalam hidupbergantung pada interaksi sosial dan pembelajaransosial berperan penting dalam perkembangan kognitifseseorang (Khulthau & Todd, 2008).

Peserta didik menunjukkan ekspresi senang saataktivitas membaca komik berlangsung, merekamembaca dengan antusias tak terlihat rasa bosan diwajah mereka, kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 4dimana aktivitas membaca bahan ajar komik menjadisalah satu aktivitas yang menonjol selamapembelajaran. Aktivitas membaca bahan ajar komikmelatihkan peserta didik menyukai membaca bukupelajaran dan membantu mereka menemukan intimateri dengan cepat dan mengingat informasi padabacaan lebih mudah bila dibandingkan dengan bukupelajaran IPA biasa. Menurut Alison (2015)menjelaskan bahwa informasi yang kompleks dapatlebih mudah diserap melalui kombinasi kata-kata dangambar bahkan komik mampu mendorong seseorang

membaca tanpa terintimidasi oleh tanda-tanda bacadalam suatu bacaan.

D. Minat Baca Peserta DidikMinat baca peserta didik diperoleh dari hasil

pengisian angket minat baca yang diberikan disetiapakhir pertemuan dengan tujuan untuk mengetahuisecara detail persentase pertumbuhan minat baca mulaipertemuan pertema hingga pertemuan terakhir. Hasilanalisis minat baca secara ringkas ditunjukkan padaGambar 5.

Gambar 5. Persentase minat baca peserta didik

Berdasarkan Gambar 5 dan analisis angket minatbaca peserta didik diperoleh hasil bahwa adapertumbuhan minat baca dari pertemuan pertamahingga pertemuan kelima yang ditunjukkan daripeningkatan persentase skor minat baca peserta didik.Rata-rata persentase peningkatan minat baca secarakeseluruhan sebesar 56,36% dan jika diamatipeningkatan tiap pertemuan didapatkan rata-ratapersentase sekitar 10,5%. Hal ini disebabkan semakinlama ketertarikan peserta didik terhadap bahan ajarsemakin besar dan peserta didik merasa senangmembaca bahan ajar komik.

Menurut Zimmerman (2008) peserta didik yangkemampuan membacanya terbatas akan lebih mudahmemahami isi suatu bacaan melalu media komik

Page 7: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1096

dibandingkan dari sebuah buku yang berisi berpuluh-puluh paragraf, dalam komik hanya dibutuhkanbeberapa kata dan gambar untuk menjelaskan satumateri dan itu tidak bisa dilakukan pada buku pelajaranbiasa. Kondisi seperti inilah yang membuat para pesertadidik lebih mudah memahami materi pada bahan ajarkomik dibandingkan materi pada buku pelajaran IPAbiasa.

E. Hasil Belajar Kompetensi Sikap SpiritualHasil analisis tes kompetensi sikap spiritual yang

dilakukan dengan penilaian diri pada indikatormenunjukkan sikap bersyukur kepada Allah SWTsebagai wujud pengamalan ajaran agama Islam dalamsetiap pertemuan selama penelitian menunjukkanperkembangan yang baik, secara ringkas dapatdiperhatikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Persentase skor rata-rata sikap spiritual

Kompetensi sikap spiritual yang diamati dan dinilaidalam penelitian ini terbatas pada indikatormenunjukkan sikap bersyukur kepada Allah SWTsebagai bentuk pengamalan ajaran Agama Islamsedangkan indikator bersyukur sendiri dibagi menjadi 4indikator yaitu 1) mengucapkan atau membaca“bismillah” sebelum melakukan sesuatu, 2)mengucapkan “subhanaallah” ketika menemukan hal-hal yang menarik, 3) mengucapkan “Alhamdulillah”ketika selesai mengerjakan semua kegiatan dan 4)menunjukkan ekspresi senang setiap mengikutipembelajaran.

Skor rata-rata sikap bersyukur yang teramati selama5 kali pertemuan sebesar 67,67% dengan kategori baik.Peningkatan ini tidak terlepas dari pemuatan sikapspiritual dalam bahan ajar komik yang mengajakpeserta didik membiasakan diri membaca “Basmallah”ketika memulai suatu pekerjaan, membaca“Subahanaallah” ketika bertemua dengan sesuatu yangmenajubkan dan membaca “Alhamdulillah” ketikaselesai melakukan suatu pekerjaan. Desain bahan ajaryang menarik juga mampu mengkondisikan pesertadidik membaca dalam kondisi senang dan santai.

F. Hasil Belajar Kompetensi Sikap SosialSikap sosial yang diamati atau dinilai dalam

penelitian ini terbatas pada dua sikap saja yaitu sikapjujur dan sikap menghormati teman lain. Hasil analisistes penilaian antar peserta didik terhadap kedua sikapsosial ini didapatkan skor rata-rata persentase sikapjujur sebesar 66,12% dan skor rata-rata persentasesebesar 67,50% dengan kategori baik (Kemendikbud,2014). Secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 7 danGambar 8.

Gambar 7. Persentase peningkatan sikap jujur selama 5kali pertemuan.

Gambar 8. Persentase peningkatan sikap menghormariorang lain selama 5 kali pertemuan.

Berdasarkan Gambar 7 dan Gambar 8 dapatdijelaskan bahwa sikap sosial baik sikap jujur danmengormati orang lain mengalami peningkatan daripertemuan pertama hingga pertemuan kelima.Peningkatan sikap jujur tidak terlepas dari peran sertabahan ajar komik yaitu dengan cara menyajikan materidalam bentuk gambar telah memudahkan peserta didikmemahami materi dengan jelas, pemahaman iniberimplikasi terhadap peningkatan kepercayaan dirisehingga mereka tidak perlu lagi melihat jawaban darikelompok yang lain dan tanpa mereka sadarikepercayaan diri ini telah menghilangkan kesenjanganakibat perbedaan kemampuan yang dimiliki tiap pesertadidik dan menuntun mereka melakukan setiap kegiatandengan jujur. Menurut Bronzo (2013) penggunaankomik dalam pembelajaran mampu menghilangkankesenjangan yang disebabkan perbedaan kemampuanakademik setiap peserta didik.

Page 8: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1097

Pembicaraan tokoh dalam bahan ajar komik yangselalu meminta ijin sebelum bertanya menjadi salahsatu peran bahan ajar komik dalam meningkatkan sikapmenghormati orang lain, secara perlahan sikap memintaijin sebelum bertanya mulai terbentuk dari pertemuanpertama dan semakin baik ketika pertemuan kelimadimana peserta didik sudah terbiasa selalu meminta ijinketika hendak bertanya atau hendak menyampaikanpendapat mereka selama kegiatan mengkomunikasikanhasil kegiatan berlangsung. Kathryn (2015)menjelaskan bahwa meminta peserta didik membacakomik mampu mendorong mereka melakukanpenemuan, pemecahan masalah, membuat desain, dansecara mendasar membaca komik mampumempengaruhi sikap peserta didik.

G. Hasil Belajar Kompetensi PengetahuanPengukuran kompetensi pengetahuan peserta didik

dilakukan menggunakan instrumen tes kompetensipengetahuan berupa soal pilihan ganda sejumlah 26butir soal. Pengukuran ini dilakukan dua kali yaitusebelum diberi perlakuan (Pretest) digunakan untukmenentukan pengetahuan awal peserta didik terhadapmateri yang akan diajarkan selama penelitian dan tessetelah diberi perlakukan (Posttest) digunakan untukmengetahui apakah kompetensi pengetahuan pesertadidik mengalami peningkatan setelah diberi perlakuanberupa bahan ajat komik. Secara ringkas hasil teskompetensi pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Hasil analisis tes kompetensi pengetahuan peserta didik pretest dan posttest.

Berdasarkan Gambar 9 dan analisis hasil teskompetensi pengetahuan diperoleh ada peningkatanhasil belajar peserta didik dengan n-gain sebesar 0,8berkategori tinggi, sedangkan pencapaian ketuntasanindikator rata-rata sebesar 85,85 dan semua indikatortuntas baik secara klasikal maupun secara individual.Pada pretest ketuntasan belajar peserta didik adalah 0%yang artinya tidak satupun peserta didik yang tuntassetelah diberi prestest tentang materi sistem transportasimakhluk hidup, hal ini disebabkan peserta didik belummenerima materi sistem transportasi makhluk hidup danmereka belum membaca bahan ajar tentang sistemtransportasi makhluk hidup. Setelah diberi perlakuanyaitu penerapan bahan ajar komik dalam pembelajaranselama 5 kali pertemuan dengan menggunakanpendekatan saintifik kemudian peserta didik dimintamenyelesaikan posttest diperoleh hasil bahwaketuntutasan belajar peserta didik 100%. Hal inimenunjukkan bahwa penerapan bahan ajar komikdalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifikmampu meningkatkan hasil belajar kompetensipengetahuan peserta didik.

Peningkatan ini salah satu penyebabkandikarenakan peserta didik merasa mudah menemukanide atau inti materi dalam bahan ajar komik dan pesertadidik mampu mengingat informasi yang ada dalambahan ajar komik lebih lama dibandingkan ketikamereka membaca dari buku ajar biasa. Miller (2006)melakukan penelitian serupa dan menghasilkan databahwa penggunaan komik dapat meningkatkankemampuan peserta didik dalam memahami maknasuatu kalimat dan membuat mereka mudah mengingatsetiap informasi yang disajikan.

H. Hasil Belajar Kompetensi KeterampilanKompetensi keterampilan peserta didik diukur

dengan menggunakan instrumen tes kinerja yang sudahdivalidasi oleh dua validator sedangkan kompetensiketerampilan yang diukur adalah menyelidiki tekananzat cair pada kedalaman tertentu dan menyelidikitekanan zat cair pada ruang tertutup. Pengambilan tesketerampilan dilakukan sebanyak dua kali yaitusebelum penelitian dengan memberikan pretest dansetelah penelitian dengan memberikan posttest. Hasiltes kompetensi keterampilan dapat dilihat pada Gambar10.

Page 9: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1098

Gambar 10. Hasil tes kompetensi keterampilan saat pretest dan posttest.

Berdasarkan Gambar 10 dan analisis hasil teskompetensi keterampilan didapatkan data bahwa adapeningkatan kompetensi keterampilan dengan n-gainsebesar 0,8 dengan kategori tinggi dan ketuntasan hasilbelajar peserta didik kompetensi pengetahuan adalah100%. Peningkatan kompetensi keterampilandikarenakan pada bahan ajar komik telah memuatdengan jelas kegiatan penyeledikan dalam bentukgambar dan kata-kata sehingga peserta didik merasasangat terbantu serta didukung oleh lembar kerjapeserta didik yang didesain mendorong kemampuanpenyelidikan mereka. Kombinasi antara bahan ajarkomik dan lembar kerja peserta didik telah terbuktimampu meningkatkan hasil belajar kompetensiketerampilan pada materi sistem transportasi makhlukhidup.

I. Temuan PenelitianBerdasarkan analisis hasil penelitian yang telah

dilakukan diperkuat oleh kejadian-kejadian selamapembelajaran di dapat beberapa temuan antara lain:a. Bahan ajar komik yang dikembangkan untuk

menumbuhkanminat baca dan meningkatkan hasilbelajar peserta didik dinyatakan valid dan dapatdigunakan dalam pembelajaran IPA kelas VIIIsemester genap.

b. Bahan ajar komik yang dikembangkan dinyatakanpraktis dengan melihat keterlaksanaan rencanapelaksanaan pembelajaran yang terlaksana denganskor rata-rata sebesar 3,7 berkategori baik dansemua aktivitas peserta didik telah sesuai dengansintaks pada pendekatan saintifik.

c. Bahan ajar komik yang dikembangkan dinyatakanefektif dengan mengacu peningkatan hasil belajarpeserta didik antara lain: 1) hasil belajar kompetensisikap spiritual mengalami peningkatan dengan skorpersentase rata-rata sebesar 67,67%, kompetensisikap sosial mengalami peningkatan persentase rata-rata sebesar 66,11% untuk sikap jujur dan 67,50%untuk sikap menghormati orang lain, 2) hasil belajarkompetensi pengetahuan mengalami peningkatan

dengan n-gain sebesar 0,8 berkategori tinggi dan 3)kompetensi keterampilan mengalami peningkatandengan n-gain sebesar 0,8 berkategori tinggi.

d. Penerapan bahan ajar komik dalam pembelajarandengan pendekatan saintifik mampu menumbuhkanminat baca peserta didik dengan rata-rata persentasepeningkatan sebesar 10,35% tiap pertemuan.

IV. KESIMPULANA. Simpulan

Berdasakan hasil analisis, diskusi, dan pembahasanmaka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar komik yangdikembangkan sudah valid, praktis dan efektif sehinggalayak digunakan untuk menumbuhkan minat baca danmeningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMPNegeri 1 Sekar Bojonegoro pada materi sistemtransportasi makhluk hidup.

B. SaranSaran yang bisa disampaikan kepada peneliti lain

adalah1. Sebelum melakukan penelitian, berilah gambaran

yang jelas kepada peserta didik tentang metode,model atau pendekatan yang akan digunakan penelitiselama pembelajaran.

2. Perlu dikembangkan bahan ajar komik pada materilain karena bahan ajar komik mampu menumbuhkanminat baca dan meningkatkan hasil belajar pesertadidik.

3. Sebelum melakukan penelitian menggunakanpendekatan saintifik sebaiknya melatih peserta didikkemampuan-kemampuan dasar yaitu mengamati,menaya, mengumpulkan informasi, menalar danmengkomunikasikan.

REFERENSI

Alison, Flood. (2014). Comics laureate to be superheroof literacy: Gibbons names as first to hold rolethat uses graphic novels to promote reading.London: Guardian News & Media Limited.

Page 10: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK PADA MATERI SISTEM

Pengembangan Bahan Ajar Komik pada Materi SistemTransportasi Makhluk Hidup untuk …

Vol. 6, No. 1, Nov 2016Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri SurabayaISSN : 2089-1776

1099

Bronzo, William G. (2013). “From Mangan 2”.Educational Leadership. Vol. 71. p58-61.

Cap, Orest. (2012). “Digital Comic in HumanEcology”. International Journal in Learning.Vol. 19, p27-44.

Chessman, Kerry. (2006). “Using Comis in the ScienceClassroom”. Journal of College ScienceTeaching. Vol. 35 Issue 4, p48-51. 4p.

Comer, Kathryn. (2015). “Illustrating Praxis: ComicComposition, Narrative Rhetoric, and CriticalMultiliteracies”. Composition Studies Spring.Vol. 43. p75-104.

Denise, Schipani. (2007). Comics boost reading skills.New York: Scolastic Inc.

Ibrahim, M. (2005). Assesmen Berkelanjutan.Surabaya: Unesa University Press.

Kemendikbud. (2014a). Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014 tentangKurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kemendikbud.

Kuhlthau & Todd. 2007. “Guided Inquiry: Aframework for learning through schoollibrariesin 21st century schools”. New Jersey:CISSL. (Online). (http://cissl.-scils.rutgers.edu/guided inquiry/introduction.-html.htm. diakses tanggal 3 Juli 2014).

Milan Mc and Schumacher. (2001). Research inEducation. London: Longman.

Miller, P.H. (2000). Theories of DevelopmentalPscychology. New York: W.H. Freeman andCompany.

Mutaroh, dkk. (2012). “Pengembangan media komiksebagai media pembelajaran fisika untuk siswaSMA”. “Prosiding seminar nasional fisika2012”. Halaman 126-131.

Ratumanan, T.G. (2006). Evaluasi Hasil Belajar yangRelevan dengan Kurikulum BerbasisKompetensi. Surabaya: Unesa University Press.

Rohmah. (2015). “Pengembangan komik sebagai mediapembelajaran IPA kelas VIII SMP pada materipokok sistem transportasi”. Jurnal OnlineMahasiswa Universitas Riau. Vol. 2 No. 2.

Thiagarajan, S. Semmel, Dorothy S, Semmel, Melvyn I.(1974). Instructional Development for TrainingTeachers of Exceptional Children. Washington,DC: National Center for ImprovementEducational.

Watkins, M.W anf Pacheco, M. (2001). “InterobserverAgreement in Behavioral Research: Importanceanda Calculation”. Journal of BehavioralEducation, 10 (4) 205-212.

Zimmerman, Bill. (2008). Creating Comics FostersReading, Writing, and Creativity. Online lamanwww.eddigest.com.