pengembangan dan pemasaran taman satwa taru … · 2013. 7. 22. · tugas akhir ini. commit to user...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN TAMAN SATWA
TARU JURUG SEBAGAI OBJEK WISATA POTENSIAL DI
KOTA SURAKARTA
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada
Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Oleh :
Nanda Pradana
C9407017
DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARATA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Teruslah berjuang selama kau masih bernafas karena hidup adalah
perjuangan tanpa henti
Kita tak pernah kalah karena mencintai seseorang. Kita selalu kalah
karena tidak berterus terang
( Barbara DeAngelis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tulisan ini kupersembahkan untuk :
Bapak yang ada di surga.....
Ibuku tersayang....
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
Karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir ini yang disusun guna melengkapi persayaratan untuk menyelesaikan
progam studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan
dari beberapa pihak, Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terselesaiakan dengan
lancar dan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu,
terutama kepada :
1. Bapak Riyadi Santosa Ed.Ph.D selaku dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan
kesempatan untuk menyelesaiakan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Dra. Isnaini, Wijaya Wardhani.MPd, selaku Ketua Program Diploma III
Usaha Perjalanan Wisata dan sebagai Dosen Pembimbing I yang dengan sabar
memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan sampai selesainya
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd., selaku sekertaris Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memeberikan petunjuk dan saran-saran serta
pengarahan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Bapak Sugiman, S.E, M.Par, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
berkenan membimbing penulis.
5. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ilmunya.
6. Seluruh staff dan pengelola Taman Satwa Taru Jurug, Pak Tunjung, mas
Nonot, ibu Sri atas segala informasi dan bantuan yang telah diberikan.
7. Kakak kakakku mbak Indah, mbak Febri dan mas Yudi, mbak Via dan mas
Wahyu, mbak Ambar terima kasih adas dukungan kalian.
8. Cucu Pangestuti A.K.A Cucay Cha’rissa Terima kasih untuk semuannya.
9. Teman teman terbaikku Sigit, Bintang , Ryan Adi Susilo, Iman, Totok, Fery,
Imam, Ivan, Andi, Sugianto, mas Woyo, Ayubi, Hendra, Mindek dan semua
teman teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih untuk
dukungan dan suport kalian selama ini.
10. Seluruh mahasiswa-mahasiswi Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Angkatan 2007 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
khususnya Rhezky, Wahyu, Majid, Nanda, Nimas, Eko Prasetyo dan semua
teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima Kasih
untuk persahabatannya selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis Tugas Akhir masih belum
sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran pembaca akan
diterima dengan senang hati demi penyempurnaan tulisan ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat.
Surakarata, 11 Februari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
Nanda Pradana, 2011. Pengembangan dan Pemasaran Taman Satwa
Taru Jurug sebagai Objek Wisata Potensial di Kota Surakarta, Progam Diploma
III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.
Rumusan masalah yang dikaji dalam laporan tugas akhir ini mengenai
potensi yang dimiliki Taman Satwa Taru Jurug sebagai objek wisata, sistem
pengelolaanya, pemasarannya, pengembangannya serta faktor penghambat dan
pendukung yang mempengaruhi perkembangannya di masa depan.
Metode yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah dengan
melakukan observasi secara langsung di Taman Satwa Taru Jurug disertai dengan
wawancara dengan beberapa informan yang dapat memberikan informasi yang
akurat. Data data tersebut diperkuat dengan studi pustaka, dokumen dan arsip
untuk kemudian dilakukan analisa data.
Dari data data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Taman Satwa
Taru Jurug memiliki potensi yang kuat sebagai objek dan tujuan wisata dengan
koleksi hewan dan tumbuhan yang dimiliki sekaligus sebagai lembaga konservasi,
terlebih bagi wisata pendidikan. Berbagai upaya pengembangan dilakukan pihak
pengelola agar taman tersebut tetap bertahan dan mampu bersaing di pasar
pariwisata dan untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Meskipun masih terdapat
kekurangan, namun keunggulan-keunggulan lain dari taman ini mampu menarik
minat wisatawan untuk datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN iii
MOTTO iv
PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI xi
BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
E. Kajian Pustaka 6
F. Metode Penelitian 12
G. Sistematika Penulisan 14
BAB II SEJARAH DAN DAN GAMBARAN UMUM TAMAN SATWA
TARU JURUG 16
A. Sejarah Taman Satwa Taru Jurug 16
B. Urutan Pengelola Taman Satwa Taru Jurug 16
1. PT Bengawan Permai 18
2. Yayasan Bina Satwa Taru Jurug 18
3. PT Solo Citra Perkasa 19
4. TIM Pengelola Taman Satwa Taru Jurug 20
5. Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug 21
6. Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
7. Perusda Taman Satwa Taru Jurug 26
BAB III
POTENSI TAMAN SATWA TARU JURUG SEBAGAI
DESTINASI WISATA 28
A. Analisa 4A 28
B. Analisa S.W.O.T 38
C. Pengembangan Taman Satwa Taru Jurug 42
D. Pemasaran Taman Satwa Taru Jurug 45
E. Faktor Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Taman Satwa Taru Jurug 47
BAB IV
PENUTUP 50
A. Kesimpulan 50
B. Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 54
LAMPIRAN 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Daftar Lampiran
Lampiran I Tampak depan TSTJ 52
Lampiran II Koleksi Satwa TSTJ 55
Lampiran III Gajah dan Unta tungganan 56
Lampiran IV Surat ijin observasi di TSTJ 62
Lampiran V Data pengunjung TSTJ tahun 2006 - 2010 63
LampiranVI Struktur Organisasi TSTJ ( terbaru ) 64
Lampiran VII Denah lokasi TSTJ 65
Lampiran VIII Data inventaris tanaman TSTJ 66
Lampiran IX Laporan keadaan satwa TSTJ 70
Lampiran X Daftar informan 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi wisata yang
beragam, karena terdapat berbagai suku bangsa yang berberda-beda. Bagi Indonesia
industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja.
Pariwisata telah tumbuh menjadi sektor indutri yang menguntungkan dan memiliki
prospek ke depan yang cerah bagi pembangunan Nasional.
Derasnya arus informasi dan promosi negara tujuan wisata semakin
meningkatkan keinginan manusia untuk saling berkunjung ke Negara-negara tujuan
wisata. Departemen Pariwisata dan Kebudayaan sangatlah berperan bagi
perkembangan pariwisata di Indonesia. Pengelolaan yang baik dari pemerintah
diharapkan dapat meningkatkan manajemen pariwisata dalam rangka menarik
wisatawan baik domestik maupun asing, sehingga dapat meningkakan pendapatan
asli dari sektor pariwisata. Sedangkan bagi masyarakat sekitar objek wisata
mempunyai pengaruh positif yang mungkin timbul dari pengembangan ini.
Industri pariwisata dewasa ini mendapatkan prioritas utama dari pemerintah
karena memiliki manfaat multiguna yaitu dapat mendorong dan meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat serta pendapatan asli daerah dan meningkatkan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pendapatan nasional apabila dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Usaha
untuk mengembangkan industri pariwisata pada saat ini bukan hal yang mudah, hal
ini disebabkan banyaknya kendala akibat dampak krisis multidimensi yang melanda
bangsa Indonesia. Keadaan ini sangat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan
baik domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan
keanekaragaman budaya Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman alam baik
flora maupun fauna yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan ciri dan
kekhasan masing masing. Dewasa ini keanekaragaman alam baik flora maupun fauna
di Indonesia ini terancam punah baik karena alam ataupun karena ulah manusia yang
apabila dibiarkan akan dapat membahayakan kelangsungan dan kelestarian populasi
jenis tertentu baik flora maupun fauna. Untuk itu perlunya dibuat semacam sarana
pelestarian seperti cagar alam, pusat konservasi, suakamargastwa, kebun binatang
ataupun pusat penangkaran.
Pemerintah dan masyarakat dalam hal ini mempunyai andil penting dalam
terlaksananya pelestarian flora dan fauna. Pemerintah perlu membuat kebijakan
ataupun Undang-undang yang mengatur tentang perlindungan flora dan fauna
pembangunan sarana dan prasarana pelestarian sehingga dapat berfungsi baik dari
dua arah, sedangkan masyarakat berkewajiban menjaga dan melestarikan alam
maupun flora fauna yang ada didalamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kota Surakarta sendiri memiliki Taman Satwa Taru Jurug yaitu satu tempat
dimana dikumpulkan berbagai jenis tumbuhan dan satwa, dipelihara diperagakan
untuk umum guna diwujudkan sebagai sarana rekreasi alam yang sehat untuk
membidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam ikut memelihara
keseimbangan kelestarian lingkungan hidup dan konservasi pelestarian flora dan
fauna yang dapat dijadikan tempat sarana pelestarian, pembelajaran, pendidikan
sekaligus tempat rekreasi yang menarik di kota Surakarta dan berpotensi sebagai
objek dan daya tarik wisata.
Krisis perekonomian akhir akhir ini berdampak buruk dan sangat terasa dalam
perjalanan Taman Satwa Taru Jurug. Sebagai salah satu objek wisata, Taman Satwa
Taru Jurug juga memmpunyai beberapa kendala dalam hal pengembangan dan
pemasaran sehingga mempengaruhi pendapatan yang berati juga mempengaruhi
pengelolaan.
Berdasar latar belakang masalah di atas maka dambil judul “ Pengembangan
dan Pemasaran Taman Satwa Taru Jurug sebagai Objek Wisata Potensial di Kota
Surakarta ”. Laporan ini disusun sebagai Tugas Akhir guna memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya di Program Pendidikan Diploma III
Kepariwisataan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan - permasalahan dalam penelitian ini yaitu
1. Apa potensi dan daya tarik wisata yang ada di Taman Satwa Taru Jurug?
2. Bagaimana usaha yang dilakukan pengelola Taman Satwa Taru Jurug dalam
pengembangan dan pemasarannya untuk menjadi objek wisata yang potensial?
3. Apa kendala yang dihadapi Taman Satwa Taru Jurug dalam pengembangan
dan pemasarannya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini,yaitu:
1. Mengetahui potensi dan daya tarik wisata yang ada di Taman Satwa Taru
Jurug.
2. Mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan pengelola Taman Satwa Taru
Jurug dalam mengembangan dan memasarkan objek wisata Taman Satwa
Taru Jurug.
3. Mengetahui kendala yang dihadapi Taman Satwa Taru Jurug dalam
pengembangan dan pemasarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
Dalam penulisan laporan ini sudah dapat dipastikan agar mendapatkan sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi penulis, obyek wisata, akademik, maupun lembaga
yang bersangkutan.adapun manfaat penulisan laporan ini berupa :
1. Manfaat Akademik
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah untuk menguji konsep
konsep tentang pemasaran pariwisata, aplikasi analisis 4 A dan analisis S.W.O.T.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan semua pihak yang
memerlukan referensi sebagai penelitiannya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis,
para pembaca, dan juga pihak-pihak yang terkait pada obyek wisata Taman Satwa
Taru Jurug. Memberikan redaksi dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan
kepariwisataan selain yang didapat di bangku kuliah. Hasil penelitian diharapkan
mampu memberikan manfaat bagi perkembangan kepariwisataan di Indonesia
khususnya di obyek wisata Taman Satwa Taru Jurug dan bagi sejumlah pihak yang
baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan obyek wisata yang
diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian pariwisata
Pariwisata secara umum adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
beberapa orang atau individu yang bersifat sementara untuk mendapatkan hiburan
setelah melakukan kegiatan sehari-hari. Kegiatan pariwisata ini dilakukan pada saat
liburan atau pada waktu luang, sehingga mendapatkan suatu hiburan yang dapat
dinikmati
Pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar
yang mendapatkan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu
sendiri (diuar negeri), meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (daerah
tertentu, suatu negara atau benua) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan
yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap (Oka A. Yoeti 1983 : 107 ).
Pariwisata secara luas adalah perpindahan ke tempat yang lain bersifat
sementara yang dilakukan perorangan ataupun kelompok sebagai usaha mencari
keselarasan, keseimbangan, dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial budaya,alam dan ilmu ( Kompas,21 september 1983 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan berasal dari bahasa Sansekerta yang berasal dari kata “ wisata”
yang berarti perjalanan, ditambah dengan akhiran “ wan “ berarti orang yang
melakukan perjalanan ( Musanef, 1995 : 14 )
Menurut H. Kodhyat Ramaini wisatawan dikelompokkan menjadi :
a. Wisatawan asing, adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata
memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara dimana ia biasa
tinggal.
b. Wisatawan individu atau perorangan
c. Wisatawan nusantara atau dalam negeri
3. Pengertian Objek Wisata ( H. Kodhyat Ramaini, 1992 : 32 )
Obyek wisata menurut Musanef adalah tempat atau keadaan alam yang
mempunyai sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik wisata dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi oleh
wisatawan.
Menurut H. Kodhyat Ramaini dalam bukunya obyek wisata dikelompokkan
menjadi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Obyek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta mempunyaui
daya tarik bagi wisatawan
b. Obyek wisata Budaya adalah obyek wisata dengan daya tarik yang bersumber
pada obyek kebudayaan seperti peninggalan budaya, sejarah, museum, atraksi-
atraksi kesenian, peristiwa-perisstiwa khusus, serta obyek-obyek lain berkaitan
dengan obyek wisata budaya.
c. Obyek wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan untuk rekreasi
maupun olahraga air, dilengkapi dengan segala macam fasilitas pendukungnya.
( H. Kodhyat Ramaini, 1992 : 32 )
Menurut Hari Karyono obyek dan daya tarik wisata, dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
Wisata alam adalah jenis obyek wisata yang menonjolkan keindahan alam,
seperti : mendaki gunung, perkemahan, dan lain sebagainya. Wisata alam adalah
bentuk kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata
lingkunganya. Kegiatan wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata,
penelitian kebudayaan dan cinta alam yang dilakukan didalam obyek wisata alam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Wisata budaya dilakukan karena keinginan para wisatawan untuk mengetahui
lebih jelas dan dekat suatu budaya yang dimiliki oleh suatu daerah. Oyek wisata yang
dikunjungi dapat berupa hasil karya manusia. Misalnya : candi, museum, dan adat
istiadat suatu daerah. ( Hari Karyono, 1997 : 18 )
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, aktivitas,
dan karya manusia yang diperoleh dengan proses belajar yang dimiliki dalam
masyarakat ( Koentjaraningrat, 1983: 19 ).
Wisata budaya adalah yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan
ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat
istiadat, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
c. Obyek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Wisata Minat Khusus merupakan kegiatan wisata yang dilakukan karena
ketertarikan terhadap jenis wisata tertentu, seperti : wisata bahari, agrotourism, sport
tourism, dan lain sebagainya.
4. Pengertian Pengelolaan Objek Wisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Pengelolaan obyek adalah mengurus, mengusahakan suatu obyek wisata
menjadi daerah tujuan wisata untuk wisatawan yang dikemas menjadi paket wisata
yang akan ditawarkan.
5. Pemasaran pariwisata
Menurut Saleh Wahab pemasaran adalah proses manajemen yang digunakan
oleh organisasi-organisasi pariwisata nasionl atau perusahaan- perusahaan
kepariwisatan untuk mengidentifikasi wisatawan-wisatawan yang meeka pilih baik
yang aktual maupun yang potensial dan berkomunikasi dengan mereka untuk
menemukan dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesenangan dan
ketidaksenangan ( like and dislike mereka pada tingkat lokal, regional,nasional, dan
internasional. Dan untuk merumuskan dan menyesuaikan produk pariwisata mereka
yang sesuai dengan situasi dan maksud untuk mencapai kepuasan wisatawan yang
sebesar besarnya dan dengan demikian mencapai sasaran mereka ( Salah Wahab,
Tourism Marketing, 1976 : 218 )
6. Potensi
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1995 : 784 ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Potensi di daerah tujuan wisata di pengaruhi adanya 4 pendekatan yang
lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain ;
1) Atraksi
Atraksi merupakan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata,yang
dapat dinikmati oleh wisatawan ditempat tujuan yang merupakan sasaran para
wisatawan datang berkunjung.
2) Aksesibilitas ( kemudahan )
Sarana yang memberikan kemudahan untuk mencapai dearah tujuan
wisata,yang mana tempat tersebut mudah dijangkau dan sarana yang diperlukan
wisatawan mudah ditemukan.
3) Amenitas
Tersedianya fasilitas pendukung ditempat tujuan wisata untuk memudahkan
wisatawan sebelum berkunjung seperti : penginapan, restoran, hiburan, transportasi
local, alat komunikasi, fasilitas perbankan, fasilitas kesehatan dan lainya.
4) . Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan selama tinggal
di daerah tujuan wisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
F. Metode Penelitian
1) Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Taman Satwa Taru Jurug Kecamatan
Kentingan Kotamadya Surakarta. Lokasi ini terletak di 5 km dari pusat kota .
Penelitian dilakukan di Taman Satwa Taru Jurug selama bulan November 2010
sampai bulan April 2011.
2) Teknik Pengumpulan data
a) Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan
mengamati , meneliti atau melihat kejadian yang sedang berlangsung, observasi
dilakukan di Taman Satwa Taru Jurug. Dalam observasi ini penulis melakukan
pengamatan dari bulan November 2010 sampai bulan April 2011 sebanyak 8 kali
observasi. Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi empirik, tata
ruang, keanekaragaman flora dan fauna, perilaku pengunjung, dan infrastruktur yang
ada di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber, adapun narasumber dalam
penelitian ini diambi dengan metode purputif. Pelaksanaan wawancara diakukan
dengan menggunakan metode wawancara. Narasumber dalam wawancara ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dari pihak pengelola Taman Satwa Taru Jurug antara lain Ir. Tunggul sebagai kepala
bagian Tata Usaha, Nonot Harwanto sebagai staf bagian Promosi dan Hiburan, Sri
Jarwati sebagai staf bagian Pendapatan, Yohana Tri Utami sebagai staf bagian
Edukasi di Taman Satwa Taru Jurug. Pengunjung, yaitu Sugianto, Mahasiswa Ilmu
Komputer dari Purwodadi yang sedang berekreasi di Taman Satwa Taru Jurug dan
dengan beberapa orang pedagang di lokasi Taman Satwa Taru Jurug.
c) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memeperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi laporan kegiatan
berupa gambar ,foto dan data yang relevan untuk penelitian. Adapun data-data
tersebut berupa arsip-arsip obyek wisata Taman Satwa Taru Jurug serta data-data dari
pihak terkait yang berupa lembaran lembaran rencana pembangunan Taman Satwa
Taru Jurug, lembaran daerah dari Pemkot Surakarta, brosur – brosur dan lain
sebagainnya.
d) Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dari mengkaji buku-buku
literature yaitu mengutip bagian – bagian yang kiranya mempunyai kaitan langsung
dengan judul masalah. Tahap ini digunakan untuk memperoleh data – data yang
akurat sebagai pendukung data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara.
Sumber sumber diperoleh dari perpustakaan progam Diploma 3 Usaha Pejalanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Wisata, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan dari arsip – arsip Taman
Satwa Taru Jurug.
3) Teknik Analisa Data
Dalam penulisan ini, analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif adalah menguraikan apa yang terjadi dari permasalahan dalam
penilitian. Tujuan dari penelitian adalah memuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudahkan pemahaman mengenai isi pembahasan laporan ini ,
maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan , berisi tentang latar belakang , rumusan masalah , tujuan
dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Gambaran umum kepariwisataan Surakarta , membahas mengenai ,
Gambaran umum tentang Taman Satwa Taru Jurug dan sejarah Taman Satwa Taru
Jurug.
BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai potensi
Taman Satwa Taru Jurug, Pengembangan Taman Satwa Taru Jurug, pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Taman Satwa Taru Jurug dan kendala yang dihadapi dalam Pengembangan Taman
Satwa Taru Jurug.
BAB IV Penutup , membahas mengenai Kesimpulan dan Saran dari bab –
bab sebelumnya .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK TAMAN SATWA TARU JURUG
A. Sejarah Taman Satwa Taru Jurug
Taman Satwa Taru Jurug merupakan sebuah objek wisata yang terletak di tepi
sungai Bengawan Solo Surakarta yang berdampingan dengan Universitas Sebelas
Maret tepatnya di Jln.Ir.Sutami No.109 kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Surakarta.
Pada mulanya Taman Satwa Taru Jurug tersebut merupakan pindahan dari Kebun
Binatang Swiwedari atau Kebun Raja ( Mbon Rojo ) yang artinya tempat hiburan
bagi keluarga Raja. Didirikan atas perkenan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada
tanggal 20 Jumadilakhir 1381 atau 17 juli 1901 dan akhirnya berkembang sebagai
tempat rekreasi masyarakat dan diresmikan menjadi objek wisata pada tahun 1976.
Pada tahun 1983, Taman Jurug mengalami pengembangan, yaitu dari taman bersantai
menjadi wisata satwa atau kebun binatang. Pengembangan dan penambahan satwa di
taman ini, merupakan akibat dari adanya perluasan stadion Sriwedari yang menggeser
keberadaan Kebun Binatang Sriwedari, warisan Raja Surakarta, yaitu Paku Buwono
X. Akibat pemugaran itu, satwa-satwa yang ada di Kebun Binatang Sriwedari
kemudian dipindahkan ke Taman Jurug. ( sumber : Laporan pengelolaan,Arsip TSTJ
tahun 2010)
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Taman Jurug adalah sebutan populer untuk Taman Satwa Taru Jurug. Taman
yang dibangun pada tahun 1975 ini menempati area seluas 14 hektar dan merupakan
tempat rekreasi keluarga yang menawarkan pemandangan alam yang indah, fasilitas
hiburan gratis, sarana permainan anak-anak, tempat-tempat bersantai, dan lain-lain.
Sebagai salah satu taman wisata kebanggaan Pemerintah Kota Surakarta,
Taman Satwa Taru Jurug mengalami pengembangan dan renovasi di segala bidang.
Pengembangan itu bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke taman ini.
Beberapa pengembangan tersebut di antaranya ialah pembuatan Taman Gesang dan
Petilasan Joko Tingkir serta pementasan panggung hiburan terbuka di hari-hari libur.
Pengembangan itu merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menjadikan
taman ini sebagai obyek wisata unggulan di Jawa Tengah. Di samping itu, dengan
dibentuknya empat instansi pemerintah untuk turut serta menjadi pengelola taman ini,
yaitu Dinas Pertanian (sebagai pengawas flora dan fauna), Dinas Pendapatan Daerah
(sebagai pengelola management keuangan), Dinas Tata Kota (sebagai pengelola
fungsi ruang dan investasi), dan yang ke empat ialah Kantor Pengelola Aset Daerah.
Selain sebagai tempat wisata, Taman Satwa Taru Jurug Solo juga sering digunakan
sebagai tempat penelitian berbagai satwa liar dengan koleksi satwa sekitar 207 jenis
yang berasal dari lokal maupun mancanegara. Sedangkan tumbuhan yang hidup di
taman ini di antaranya yaitu cemara, flamboyan, akasia, munggur, dan lain
sebagainya. ( sumber : Laporan Pengelolaan,Arsip TSTJ tahun 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Sejak awal pendirian taman ini mengalami beberapa kali penggantian
pengelola yaitu mulai dari PT. Bengawan Permai, Yayasan Bina Satwa Taru Jurug,
PT. Solo Citra Perkasa, Tim Pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug, Unit
pengelola Taman Satwa Taru Jurug dan yang terakhir adalah Perusda Taman Satwa
Taru Jurug. (sumber : Laporan Pengelolaan,Arsip TSTJ tahun 2010)
B. Urutan Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
1. PT. Bengawan Permai
Pada tahun 1983 Kebun Binatang Sriwedari dipindahkan ke Taman Satwa
Taru Jurug karena keberadaanya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kota
dikarenakan berada di tengah Kota Surakarta. Pada mulanya pemindahan kebun
binatang Sriwedari ke Taman Satwa Taru Jurug hanya bersifat titipan dari pemerintah
Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. PT Bengawan Permai yang pada waktu itu
menjadi pengelola tempat rekreasi Taman Jurug menjadi pengelola pindahan kebun
Binatang Sriwedari. ( sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010)
2. Yayasan Bina Satwa Taru Jurug
Pada perkembangannya PT. Bengawan Permai tidak mampu lagi mengelola
satwa titipan tersebut dan akhirnya pada tahun 1986 pengelolaanya diserahkan
kembali kepada Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Melalui surat
Keputusan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Surakarta No.556/96/1986,
pengelolaanya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Surakarta. Agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pengelolaanya lebih profesional maka dibentuklah suatu badan dan terbentuklah
Yayasan Bina Satwa Taru Jurug yang berdasar akte notaris Budi Maknawi , S.H
No.36 tanggal 19 November 1986 yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur
Pemerintahan, Profesional, Tokoh Masyarakat, Usahawan, dan Unsur pendidikan.
Pada pengelolaan oleh Yayasan Bina Satwa Taru Jurug Pemerintah Kotamadya
Daerah Tingkat II Surakarta meberikan subsidi untuk pakan sebesar Rp.
50.000.000,00 setiap tahunnya lewat APBD Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta
( antara tahun 1986 – 1997 ). Selain subsidi pakan tersebut Taman Satwa Taru Jurug
juga mendapat dana bantuan proyek dari APBD I maupun APBD II. Taman Satwa
Taru Jurug berkewajiban menberikan pajak tontonan kepada Pemerintah Kotamadya
Daerah Tingkat II Surakarta. Selama dikelola yayasan tersebut, pembangunan fisik
dan koleksi taman tidak mengalami perkembangan yang berarti sesuai dengan
harapan masyarakat. Pengelolaannya belum ditangani secara profesinoal dan
pendanaan yang kurang untuk pengembangan dan pembangunan. Yayasan tersebut
hanya beroperasi hingga tahun 1997. (sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun
2010)
3. PT Solo Citra Perkasa
Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug kemudian jatuh ke tangan investor PT.
Solo Citra Perkasa. Berdasarkan surat perjanjian dengan Pemerintah Kotamadya
Daerah Tingkat II Surakarta. No 556.4/1992 dan No. 035/PT.SCP/VII/1997 tanggal 7
Juli 1997 perjanjian tersebut kemudian berakhir pada tanggal 8 November 2000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
karena investor yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban kewajiban
sebagaimana yang tertera dalam surat perjanjian. Selain itu juga terjadi berbagai
protes dari berbagai pihak yang antara lain berasal dari pihak karyawan lama, para
pedagang hingga anggota dewan yang mempersoalkan profesioanalitas investor,
terutama berkaitan dengan banyaknya binatang yang mati. Setelah melalui proses
yang cukup panjang, pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug kembali diambil alih oleh
Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta melalui surat keputusan
Walikota nomor 556.4/252/1/2000 tentang pencabutan keputusan Walikota
Kotamadaya Surakarta nomor 556.4/073/1/1997 tentang kontrak bagi keuntungan
dalam rangka pengelolaan dan pengembangan Taman Satwa Taru Jurug di Surakarta
dengan PT. Solo Citra Perkasa. (sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010)
4. Tim Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
Pada tanggal 8 November 2000 dengan berbagai pertimbangan dan proses
yang panjang, Pemerintah Kota Surakarta mengambil alih pengelolaan Taman Satwa
Taru Jurug melalui surat keputusan Walikota No.556.4.05/256/I/2000 dan dibentuk
Tim pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug yang diketuai oleh Asisten I Tata
Praja dan beranggotakan Instansi terkait dibantu dari Kebun Binatang Gembiraloka
Yogyakarta. Pada waktu dikelola tim tersebut terdapat penembahan jumlah koleksi
satwa yang terdiri dari kelahiran sebanyak 60 ekor dan sumbangan sebanyak 28 ekor.
Dalam waktu satu tahun sejak pengambilalihan dari PT. Surya Citra Perkasa, tim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
tersebu mampu menaikan jumlah pengunjung dari 183.310 orang menjadi 569.517
orang pertahun. (sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010)
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota No.556.4.05/894.A/I/2001 tentang
perubahan Tim Pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug dan ditetapkan sistem
pengelolaan mandiri, artinya segala pembiayaan dan pembangunan yang berkaitan
dengan penglolaan dan pengembangan Taman Satwa Taru Jurug dibebankan dari
hasil pendapatan Taman Satwa Taru Jurug sendiri.
5. Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
Setelah Tim pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug berjalan kurang
lebih 2 tahun, kemudian Walikota Surakarta membentuk Unit Pengelola Taman
Satwa Taru Jurug yang berdasar pada :
1) Keputusan Walikota Surakarta No. 13 tahun 2002 tanggal 13 November 2002
tentang Pembentukan Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.
2) Surat Keputusan Walikota Surakarta No.556.4/974/I/2002 tanggal 20 januari
2003 tentang pengangkatan keanggotaan Dewan Pembina Taman Satwa Taru
Jurug Surakarta.
3) Surat Keputusan Walikota Surakarta No. 821/2/0271/2002 tanggal 14 November
2002 tentang Pengangkatan Kepala Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta ini berlangsung dari tanggal 13
November 2002 sampai dengan tanggal 8 mei 2006. (sumber : Sejarah TSTJ, Arsip
TSTJ tahun 2010
6. Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug
Sesuai dengan perkembangan ternyata bentuk Unit pengelola ini dipandang
kurang sesuai, sehingga perlu disempurnakan menjadi bentuk BUMD. Melalui
Peraturan Walikota Surakarta No. 7 tahun 2006 tertanggal 8 mei 2006 tentang
pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta yang
dirubah dengan Peraturan Walikota Surakarta No.8A tahun 2006 tentang Perubahan
Atas Peraturan Walikota Surakarta No. 7 tahun 2006 tentang pembentukan Satuan
Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta tertanggal 1 Juni 2006,
keputusan Walikota Surakarta nomor 13 tahun 2002 tentang pembentukan Unit
Pengelolaan Taman Taman Satwa Taru Jurug Surakarta dinyatakan tidak sah.
Maksud dan tujuan pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa
Taru Jurug Surakarta adalah :
1) Mengoptimalkan nilai Taman Satwa Taru Jurug agar berdaya saing yang kuat.
2) Untuk mendorong pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug agar menjadi lebih
professional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Mendorong agar seluruh jajaran Taman Satwa Taru Jurug bekerja dengan
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhdap peraturan, kesadaran akan
tanggung jawab terhadap pelayanan publik, keselamatan satwa dan lingkungan.
4) Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
5) Mewujudkan sumber daya yang dimiliki sebagai aset wisata yang atraktif.
6) Sebagai pengelola sementara dalam rangka menuju terbentuknya BUMD
Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug juga menyelenggarakan
Pengelolaan Sementara Taman Satwa Taru Jurug dalam rangka persiapan
pembentukan menjadi BUMD. Satuan Tugas Taman Satwa Taru Jurug ini bertugas
selama 6 ( enam ) bulan sejak ditetapkan Peraturan Walikota nomor 7 tahun 2006.
Namun sampai berakhirnya Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug ini
menjalankan tugasnya, ternyata draft pembentukan PT Taman Jurug yang diajukan
oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta belum mendapat pengesahan dari Dewan
Perwakilan Daerah Kota Surakarta. Karena masih dalam proses pembahasan DPRD
Kota Surakarta.
Untuk itu Walikota Surakarta melalui Surat Tugas Nomor : 800/3.786.1
tertanggal 9 November 2006. Menunjuk Tim Pengelola baru Taman Satwa Taru
Jurug Surakarta yang mana susunan Tim Pengelola ini terdiri dari :
1) Ir. Sudjadi selaku Koordinator Tim Pengelola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2) Kepala Dinas Pertanian Kota Surakarta selaku pengelola flora dan fauna.
3) Kepala Dinas Pendapatan Kota Surakarta selaku Pengelola Manajemen
Keuangan.
4) Kepala Dinas Tata Ruang Kota selaku pengelola fungsi ruang, lahan, dan
investasi.
5) Kepala kantor Pengelola aset daerah,selaku Pengelola Konsolidasi dan Akusisi
aset. Untuk mengelola Taman Satwa Taru Jurug sampai PT. Taman Jurug
terbentuki dalam sebuah badan usaha yang baku.
Dengan mundurya Bapak Ir. Sudjadi selaku koordinator Tim Pengelola
Taman Satwa Taru Jurug. Walikota Surakarta mengeluarkan Surat Tugas Nomor :
800/2009.1 tanggal 9 Pebruari 2009 dengan susunan tim sebagai berikut.
Koordinator : Asisten perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan RakyatSekda
Kota Surakarta
Anggota :
1) Kepala Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan,dan Aset Kota Surakarta,
mengampu bidang personal dan keuangan.
2) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surakarta mengampu bidang
Atraksi dan Hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3) Kepala Dinas Tata Ruang Kota Surakarta dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
mengampu bidang Pemetaan ruang dan Prasarana fisik.
4) Kepala Dinas Pertanian kota Surakarta mengampu bidang Konsrevasi Flora dan
Fauna.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta pada
masa transisi sampai terbentuknya kelembagaan yang baru dengan melaksanakan
tugasnya sebagai berikut.
1) Mengamankan seluruh aset yang bergerak maupun tidak bergerak sehingga
pemanfaatannya dapat lebih diberdayakan.
2) Mengoptimalkan kinerja Sumber Daya Manusia berdasar standar kompetensi
guna memperoleh budaya dan etos kerja yag berkualitas.
3) Memaksimalkan perolehan sumber sumber pendapatan dari seluruh kegiatan di
Taman Satwa Taru Jurug Surakarta termasuk sumber sumber pendapatan yang
diakibatkan oleh keberadaan Taman Satwa Taru Jurug serta menata kembali
wisata belanja yang timbul akibat kegiatan Taman Satwa Taru Jurug agar lebih
efisien, wajar, terpercaya dan akuntabel.
4) Menyusun rencana kerja pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug.
5) Melaporkan perkembangan kegiatan secara periodik kepada Walikota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Dengan ditetapkannya surat Tugas ini maka Surat Tugas Nomor : 800/3.3.375.1
tanggal 4 September 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi (sumber :
Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010)
7. Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug
Dengan tidak berlakunya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 tahun
2007 tentang pendirian Perseroan Terbatas ( P.T ) Taman Jurug Surakarta, maka
sesuai dengan Peraturan Daerah kota Surakarta Nomor 6 tahun 2010 tentang
pendirian Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta bahwa Taman
Satwa Taru Jurug Surakarta adalah kawasan yang merupakan kekayaan daerah yang
mempunyai fungsi konservatif, edukatif, historis, rekreatif dan mempunyai nilai
strategis serta ekonomis yang potensial, maka perlu dikelola secara maksimal dan
profesional dengan menganut prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik
sehingga terwujud pengelolaan yang efektif dan efisien agar memperoleh pendapatan
yang optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) maka dipandang
perlu mendirikan Perusahaan Daerah ( PERUSDA ) guna menunjang pertumbuhan
perekonomian daerah.
Dengan persetujuan bersama DPRD kota Surakarta dan Walikota Surakarta
menetapkan peraturan daerah tentang pendirian BUMD yang berbentuk Perusahaan
Daerah yang diberi nama Perusda Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dibentuknya Perusda Taman Satwa Taru Jurug Surakarta diharapkan dapat membawa
kemajuan bagi Taman Satwa Taru Jurug Surakarta. (sumber : Sejarah TSTJ, Arsip
TSTJ tahun 2010)
Pengelola Perusda Taman Satwa Taru Jurug dilantik oleh Walikota Surakarta
pada tanggal 21 maret 2011, yang bertempat di Gedung Tawang Arum Komplek
Balaikota Surakarta. Lilik Kristianto S.Sos, M.Si sebagai Direktur Utama, Windu
Winarso SH sebagai Direktur Operasional, Danang Sri Hartanto sebagai Direktur
Administrasi dan Keuangan, untuk Dewan Pengawas Dr. Weni Ekawati dilantik
sebagai Ketua merangkap anggota, Ir. Totok Sunarto dan Bambang Sugiatmaji
sebagai anggota ( sumber : solopos.com )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
Potensi Taman Satwa Taru Jurug sebagai Destinasi Wisata
Taman Satwa Taru Jurug merupakan aset potensial kota Surakarta dan
menjadi salah satu kebanggan wong Solo. Potensi Taman Satwa Taru Jurug
diibaratkan bagai tambang emas. Dimana pihak pengelola adalah penambang dan
Taman Satwa Taru Jurug adalah tambang emas yang berlimpah. Selain faktor
lokasi strategis Taman Satwa Taru Jurug, Taman Satwa Taru Jurug mempunyai
koleksi flora dan fauna, keadaaan alam dan banyak faktor pendukung lainnya.
Lagu Bengawan Solo yang terkenal sampai ke Jepang juga menjadi satu ikon
tersendiri dan menjadi ciri khas yaitu Bengawan Solo yang bersebelahan dengan
Taman Satwa Taru Jurug. Potensi Taman Satwa Taru Jurug Dilhat Dari Analisa
4A dan analisa S.W.O.T.
A. Analisa 4A
1. Atraksi
Atraksi wisata merupakan faktor pendukung yang sangat berpengaruh
dalam menganalisa suatu objek wisata. Atraksi merupakan daya tarik yang
mampu menarik perhatian wisatawan dan merupakan pusat dari industri
pariwisata. Atraksi yang dimiki oleh Taman Satwa Taru Jurug antara lain koleksi
berbagai jenis satwa, tumbuhan langka, keadaan alam, pertunjukan kesenian,
acara adat, wahana dan permainan.
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
a. Koleksi Satwa
Koleksi satwa bagi kebun binatang adalah daya tarik utama yang dimilki.
Taman Satwa Taru Jurug memiliki berbagai macam jenis satwa berjumlah kurang
lebih 300 ekor yang terdiri dari mamalia, aves, primata dan reptilia. Taman Satwa
Taru Jurug juga telah berhasil menangkarkan beberapa jenis satwa antara lain
kangguru, onta punuk satu, harimau Sumatra dan berbagai jenis ayam. Berikut ini
daftar koleksi satwa Taman Satwa Taru Jurug;
Tabel 1.a.1 Koleksi satwa TSTJ Surakarta juli 2010
No. Jenis satwa Jumlah No. Jenis Satwa Jumlah
Mamalia AVES
1. Beruang Hitam 3 14. Banteng 3
2. Gajah 3 15. Kuda Nil 1
3. Kijang 1 16. Kuda Nil Mini 1
4. Kangguru Tanah 10 17. Kuda 3
5. Landak 15 18. Angsa Putih 3
6. Lingsang 1 19. Ayam Arab 5
7. Harimau Sumatra 6 20. Ayam Cemani 1
8. Macan Tutul 1 21. Ayam Kanada 13
9. Musang 1 22. Ayam Kapas 25
10. Unta 5 23. Ayam Mutiara 6
11. Rusa Bawean 16 24. Ayam Persilangan 17
12. Rusa Tutul 4 25. Bangau Tongong 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
13. Singa 1 26. Bayan 6
27. Blekok 1 52 Rajawali 1
28. Burung Hantu 1 PRIMATA
31. Dara Persia 1 53. Beruk 4
32. Dara Wingo 2 54. Kera Jawa 19
33. Elang Bondol 4 55. Lutug Hitam 2
34. Gagak Besar 1 56. Orangutan 1
35. Gagak Gaok 2 57. Wau- wau 4
36. Kakaktua jbl kuning 1 REPTILIA
37. Kakaktua Putih 2 58. Biawak 1
38. Kakaktua Raja 1 59. Buaya Muara 4
39. Kakaktua Seram 1 60. Buaya Senyulong 1
40. Kalkun 1 61. Iguana 1
41. Kasuari Gel 1 1 62. Komodo -
42. Kasuari Gel 2 1 63. Kura-kura 3
43. Koak 51 64. Sanca Kembang 5
44. Kuntul 2 65. Aligator 2
45. Merak Biru 2
46. Merak Hijau 15
47. Pelikan 3
48. Puter 1
49. Nuri 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
50. Rangkok 1
51. Elang/ Elang Laut 2
Sumber : Arsip TSTJ, laporan keadaan satwa Juli 2010
b. Tumbuhan Langka
Area Taman Satwa Taru Jurug mulanya adalah hutan kota, digunakan
sebagai tempat rekreasi keluarga dan memilki koleksi tanaman langka berjumlah
ratusan yang masih terpelihara hinga sekarang. Tanaman yang ada selain menjadi
koleksi juga mejadi sarana pendidikan dan pembelajaran tentang keanekaragaman
jenis tumbuhan kepada anak anak dan instansi pendidikan yang berhubungan
dengan tumbuhan dan pertanian.
Tabel 1.b.1 tabel koleksi Tanaman Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
No. Nama Tanaman Jumlah 15. Bodhi 6
1. Agava Hijau 11 16. Bogenvil 109
2. Akasia 93 17. Buah Roda 44
3. Alamanda 0 18. Buah Sosis 29
4. Andong - 19. Bungur 33
5. Anggur Laut 2 20. Bulu 2
6. Angsana 271 21. Cemara 118
7. Asam 21 22. Cemara Kipas 1
8. Asam londho 11 23. Dadap Merah 1
9. Bambu Apel 2 24. Daun Kupu-kupu 54
10. Bambu Cendani 0 25. Daun Sapu Tangan 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
11. Bambu Kuning 16 26. Duwet 130
12. Bambu Putih 6 27. Duwet Putih 3
13. Beringin 118 28. Euphorbia 1
14. Biola Cantik 2 29. Fisilium 48
30. Flamboyan 79 53. Kelapa 3
31. Gamal 15 54. Kelapa Sawit 1
32. Gondopuro 21 55. Kelengkeng 6
33 Glodokan 154 56. Kembang Sepatu 4
34 Jambu Air 5 57. Kenari 34
35 Jambu Biji 125 58. Kepel 108
36. Jambu Jamaika 6 59 Kepuh 1
37. Jambu Mawar 1 60. Ketapang 30
38. Jambu Mete 22 61. Kol Banda 1
39. Jambu Mete Australia 1 62. Kroton 10
40. Jaranan 6 63. Kurma 1
41. Jati 30 64. Lidah Mertua 0
42. Jati Belanda 59 65. Lo 1
43. Jeruk Manis 1 66. Mahoni 324
44. Johar 78 67. Mojo 3
45. Joho 1 68. Mangga 41
46. Kantil Putih 1 69. Matoa 150
47. Kaktus 10 70. Mengkudu 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
48. Kamboja Merah 9 71. Merak 10
49. Kamboja Putih 4 72. Philodendron 3
50. Karet Kebo 6 73. Mlanding 7
51. Kedodong Laut 2 78. Oleander 1
52. Keladi 2
79. Pakis Haji 2 102. Sepatodea 12
80. Palem Kol 1 103. Suru 2
81. Palem kuning 7 104. Sri Rejeki 9
82. Palem Merah 1 105. Srikaya 2
83. Palem Jepang 5 106. Tanjung 17
84. Palem Phonik 1 107. Tekik 4
85. Palem Putri 11 108. Thevita 4
86. Palem Raja 10 109. Trembalo 11
87. Palem Wrengu 9 110. Trembesi 175
88. Pisang 5 111. Trengguli 4
89. Pisang Kipas 1 112. Widoro 2
90. Pohon Gerigi 2 113. Wuni 100
91. Prana Jiwa 2 114. Bil Bus 25
92. Puring 2 115. Palem ekor Tupai 10
93. Rambutan 1 116. Beringin Putih 4
94. Randu 1 117. Sapu Tangan 2
95. Randu Alas 7 118. Dewo Daru 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
96. Saga 25 119. Kenanga 100
97. Sawo Bludru 30 120. Klara Payung 100
98 Sawo Kecik 34 121. Keben 106
99. Sawo Manila 1 122. Cemara Laut 55
100. Talok 25 123. Nogosari 50
101. Sokka 26 124. Ketapang Kencana 2
125. Cempaka kuning 2 129. Sukun 420
126. Malaba 2 130. Salam 100
127. Mlinjo 375 131. Nangka 100
128. Petai 400
Sumber : Arsip TSTJ, data inventaris tanaman Juli 2010
c. Keadaan Alam
Lokasi Taman Satwa Taru Jurug berada di gerbang timur masuk kota Solo
sangat memudahkan akses wisatawan. Dengan luas +/- 14 hektar dan keadaan
alam Taman Satwa Taru Jurug masih sangat alami sangat memadai dengan
banyaknya vegetasi, banyaknya pepohonan sehingga menjadikan suasana menjadi
asri dan sejuk. Bengawan Solo sebagai ciri khas kota Surakarta juga menjadi ciri
khas dari Taman Satwa Taru Jurug karena letaknya yang berbatasan langsung
dengan objek wisata Taman Satwa Taru Jurug dalam rencana penataan Taman
Satwa Taru Jurug juga akan melakukan penanaman 1.000 pohon di lokasi tersebut
untuk menghijaukan Taman Satwa Taru Jurug ( wawancara dengan Nonot minggu
12 Desember 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Pertunjukan dan Kesenian
Dalam area Taman Satwa Taru Jurug terdapat Sanggar Gesang yang
merupakan tempat pertunjukan orkes keroncong. Sanggar tersebut dibangun oleh
para penggemar Gesang di Jepang. Lagu Bengawan Solo sangat terkenal dan
populer hingga ke Jepang. Namun sayang sekali pertunjukan orkes keroncong
Gesang kini sudah jarang diadakan lagi yang terakhir diadakan pada hari
meninggalnya Bapak Gesang sebagai tanda penghormatan kepada beliau.
Selain Sanggar Gesang terapat juga panggung tepat pementasan kesenian
tradisional maupun jenis musik yang lainnya seperti dangdut, pop atau kesenian
daerah lainnya. ( wawancara dengan Nonot, Minggu 12 Desember 2010 )
e. Acara Adat
Setiap satu tahun sekali diadakan Pekan Syawalan yang diadakan pada
awal bulan syawal yaitu tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri. Acara tersebut
diakhiri dengan Pesta Ketupat dan Larung Gethek Joko Tingkir yang rutenya
melewati sungai Bengawan Solo. Pekan Syawalan mampu menarik puluhan ribu
pengunjung dari dalam ataupun luar Surakarta.
Berbagai acara diadakan saat Pekan Syawalan misalnya Pasar Rakyat yang
menggelar dan memamerkan berbagai produk mulai dari industri kerajinan,
industr rumah tangga, otomotif, furniture, bursa buku elekronik dan sebagainya.
Selain itu juga terdapat berbagai kesenian tradisional seperti campursari, dangdut,
Qosidah modern, wayang kulit, ketoprak, seni tayub, tari tarian tadisional, jathilan
dan lain lain ( wawancara dengan Nonot , Minggu 12 Desember 2010 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor yang mendukung dan mempermudah
wisatawan mencapai objek wisata. Aksesibilitas dapat diukur menurut waktu,
biaya, frekuensi dan kesenangan. Selain jarak menuju objek faktor terpenting
dalam dalam aksesibilitas adalah lamanya waktu atau lamanya perjalanan,
terutama bagi wisatawan yang hanya sedikit waktunya ( Spillane, 1996:66 )
Kondisi jalan menuju Taman Satwa Taru Jurug sudah bagus dan
mendukung, dari jalan utama di tepi jalan raya dan dilalui bus kota dan jalur bus
Solo – Jawa Timur. Wisatawan dapat mengakses Taman Satwa Taru Jurug dengan
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Selain itu juga mudah
diakses dari Bandara Adi Sumarmo, terminal bus Tirtonadi. Dari Terminal
Tirtonadi pengunjung dapat naik bus jurusan Surakarta Surabaya atau Solo
Tawangmangu dan turun di lokasi. Stasiun stasiun yang ada di kota Surakarta juga
mudah diakses. Sarana transportasi yang terdapat di sekitar Taman Satwa Taru
Jurug juga mudah didapat. Mudahnya aksesibitas tersebut menjadi salah satu
faktor pendukung dalam pengembangan Taman Satwa Taru Jurug dan
menguntungkan bagi wisatawan, dari Terminal Tirtonadi sampai ke Taman Satwa
Taru Jurug hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Lahan parkir yang
tersedia juga cukup luas hingga mampu menampung banyak kendaraan baik roda
2 maupun roda 4. Kemacetan juga jarang terjadi karena badan jalan yang lebar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Amenitas
Amenitas merupakan fasilitas pendukung kelancaran kegiatan pariwisata
yang memberikan keyamanan kepada wisatawan. Hal tersebut erat kaitannya
dengan suport industri seperti akomodasi, pusat kesehatan, perbankan, sarana
komunikasi dan sebagainya. Letak industri tersebut harus di tempat yang mudah
dicapai wisatawan. Jumlah dan jenisnya harus sesuai dengan kebutuhan
wisatawan serta harga dan kualitasnya juga harus bagus ( Spillane, 1994 : 68 )
Taman Satwa Taru Jurug didukung oleh faktor pendukung yang ada di
dalam atau di luar Taman Satwa Taru Jurug. Akomodasi yang ada di kota
Surakarta mulai dari hotel bintang lima sampai hotel melati dapat diakses dengan
mudah dan dekat dari objek Taman Satwa Taru Jurug. Ketersediaan rumah makan
atau restoran, stand stand cinderamata, jasa telekomunikasi, jasa perbankan, pusat
informasi, pelayanan kesehatan dan lainnya. Fasilitas fasilitas tersebut membantu
dan memudahkan para wisatawan.
4. Aktifitas
Aktifitas dapat pula dikaitkan dengan someting to do, something to see,
dan something to buy yaitu selain sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan, dapat
dilakukan dan dapat dibeli. objek wisata harus menyediakan fasilitas fasilitas
rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama ( Oka A. Yoeti,
1983 : 164 )
Wisatawan Taman Satwa Taru Jurug dapat melakukan aktifitas serperti
berjalan jalan menikmati keindahan suasana Taman Satwa Taru Jurug yang masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
alami dan sejuk. Wahana wahana permainan yang tersedia misalnya flying fox,
kereta mini, kuda bendi, perahu gethek, naik unta dan yang naik gajah yang
harganya relatif terjangkau menjadi suatu hal menarik yang dapat dilakukan di
Taman Satwa Taru Jurug.
Wisatawan juga dapat melihat koleksi binatang dan tumbuhan, belajar
tentang perilaku binatang untuk menambah wawasan atau hanya sekedar ingin
melihat. Pengunjung juga dapat melihat pertunjukan kesenian apabila ada
keroncong maupun dangdut Sanggar Gesang menjadi obat rindu akan alunan lagu
keroncong dari maestro keroncong Bapak Gesang. Biasanya acara acara tersebut
diadakan pada saat hari hari besar atau libur.
Wisatawan juga dapat membeli oleh oleh khas Kota Surakarta di sekitar
area Taman Satwa Taru Jurug misalnya mainan, pakaian dan makanan khas Kota
Surakarta, misalnya intip, brondong beras, batik dan sebagainnya.
B. Analisa S.W.O.T
Analisa S.W.O.T adalah analisa yang mengkaji tentang strength
(kekuatan) weakness (kelemahan) opportunity (peluang) dan treaths (ancaman)
yang ada di tempat atau objek wisata sehingga dapat diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dimiliki suatu objek dan daya tarik
wisata tersebut.
1) Strength ( kekuatan )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Kekuatan yang dimilki Taman Satwa Taru adalah pada koleksi satwa dan
tumbuhan yang beranekaragam jenisnya. Keadaan alam yang asri dan luas serta
memiliki pohon pohon besar dan rindang sebagai tempat berteduh. Akses jalan
menuju lokasi Taman Satwa Taru Jurug yang mudah dicapai. Sungai Bengawan
Solo juga secara tidak langsung menjadi daya tarik karena letaknya yang
berbatasan langsung dengan Taman Satwa Taru Jurug.
( sumber : Wawancara dengan Tunggul, minggu 19 Desember 2010 )
2) Weakness ( Kelemahan )
Kelemahan Taman Satwa Taru Jurug adalah pada bangunan fisik taman.
Mulai dari kebersihan taman ataupun kandang satwa. Hal ini dikarenakan tenaga
kebersihan taman kurang mencukupi dan taman yang begitu luas hanya ada 8
karyawan yang mengurusi 14 hektar taman. Keadaan kandang satwa banyak yang
rusak dan belum adanya perbaikan. Keadaan satwa yang perawatannya kurang
maksimal. Sarana dan prasarana dasar seadanya, misalnya Sanggar gesang yang
terbengkalai, Aquarium air tawar yang mangkrak, akses menuju kandang dan
jalan yang masih seadanya. Penataan stand pedagang kaki lima dan cinderamata
juga terlihat kurang rapi sehingga menjadikan pemandangan menjadi kurang
indah. Namun, selain kelemahan fisik Taman Satwa Taru Jurug juga memiliki
kelemahan lain, misalnya pegawai yang kurang atau tidak mempunyai kompetensi
dalam bidang konservasi, manajemen SDM, kualitas pelayanan, pengelolaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
keuangan. Banyaknya karyawan yang sudah tidak produktif, berusia di atas 50
tahun ( 24 orang ) ( sumber : Laporan pengelolaan, Arsip TSTJ tahun 2011 )
3) Opportunity ( Peluang )
Peluang Taman Satwa Taru Jurug adalah adanya dukungan melalui
Kebijakan Kota Surakarta yaitu sebagai kota Pariwisata, Wisata Budaya, Wisata
Belanja, MICE, Wisata Kuliner, Wisata Alam ( konservasi ) dan rekreasi, dalam
hal ini yang dimaksud adalah Taman Satwa Taru Jurug dapat menjaring sebanyak
banyaknya wisatawan.
Peluang untuk mengintegrasikan lahan “Pondok Persada“ dan “Taman
Ronggowarsito” dalam kawasan konservasi dan wisata Taman Satwa Taru Jurug.
Kondisi yang mendukung industri pariwisata di Kota Surakarta yaitu :
a) Posisi geografis kota Surakarta sebagai simpul strategis jalur transportasi,
perdagangan dan jasa.
b) Diversifikasi objek dan daya tarik wisata, ditambah dengan semakin
berkembangnya usaha perhotelan, jasa Tourism dan kota Surakarta
sebagai kota MICE ( meeting, incentive, convention, dan exihibition )
c) Keadaan kota Surakarta yang semakin kondusif untuk investasi, didukung
pelayanan dan fasilitas publik yang menunjang antara lain : kemudahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
mengurus perijinan, hotel dan penginapan, Bandara Adi Sumarmo yang
menjadi simpul jalur transportasi udara antar kota besar dan Internasional,
Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi yang menjadi simpul transportasi
darat antar kota antar provinsi, mall dan pasar tradisional, Bank dan
fasilitas penunjang wisata lainnya ( Kereta Prameks, Bus Solo Batik
Trans, Kereta Uap Jaladara dan yang terbaru Bis Tingkat Werkudara )
d) Dorongan masyarakat untuk berekreasi yang tetap tinggi ( misalnya Objek
wisata Sondokoro dan beberapa kawasan Outbond di Solo Raya yang
dikunjung warga Solo Raya ). ( Wawancara dengan Nonot, minggu 19
Desember 2010 )
4) Threats ( ancaman )
Ancaman yang ada di Taman Satwa Taru Jurug adalah pengelolaan taman
dan perawatan satwa yang kurang maksimal. Kurang maksimalnya perawatan
taman dan satwa membuat kandang, satwa ataupun kawasan taman menjadi
kurang indah dipandang dan menggangu kesehatan hewan ataupun pegunjung.
Ancaman ancaman tersebut dapat membuat pengunjung menjadi enggan datang
lagi ke Taman Satwa Taru Jurug. Ketakutan akan bencana banjir sungai
Bengawan Solo dan juga semakin banyaknya kompetitor juga menjadi ancaman
bagi Taman Satwa Taru Jurug. ( Wawancara dengan Nonot, minggu 19 Desember
2010 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
C. Pengembangan Taman Satwa Taru Jurug
Taman Satwa Taru Jurug adalah satu-satunya kebun binatang yang ada di
Surakarta. Taman Satwa Taru Jurug selain sebagai sarana rekreasi kebun binatang
juga sebagai sarana konservasi dan pendidikan. Dalam perkembangannya Taman
Satwa Taru Jurug lebih banyak mengalami ketidakberhasilan dalam hal
pengelolaan. Dengan kondisi sarana dan prasana yang terbatas dan tidak memadai
rata – rata setiap tahun Taman Satwa Taru Jurug dikunjungi antara 300.000
wisatawan. Untuk lebih memajukan objek dan meningkatakan jumlah
pengunjung, Taman Satwa Taru Jurug selain menjaga koleksi yang sudah ada juga
melakukan beberapa pengembangan. Pengembangan pengembangan tersebut
diharapkan mampu membuat Taman Satwa Taru Jurug menjadi objek wisata yang
potensial di kota Surakarta. Berikut beberapa usaha pengelola dalam
mengembangkan dan merevitalisasi Taman Satwa Taru Jurug.
1) Promosi dan Publikasi
Kegiatan promosi dan publikasi yang sering dilakukan oleh pengelola
adalah melaui above the line atau media massa, baik cetak maupun elektronik
misalnya surat kabar, spanduk, billboard, selebaran, brosur ataupun leaflet.
Apabila ada event event tertentu promosi dilakukan berkeliling meggunakan
mobil dan dengan menyebar brosur maupun leaflet. Taman Satwa Taru Jurug juga
pernah melakukan promosi dengan beberapa radio salah satunya adalah radio JPI
103.6 fm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Taman Satwa Taru Jurug kini juga mempunyai web resmi yaitu
www.tamanjurug.com di web ini dijelaskan mengenai Taman Satwa Taru Jurug
secara garis besar, mulai dari sejarah, koleksi binatang dan berbagai informasi
mengenai objek. Diharapkan promosi dan publiksai yang dilakukan mampu
meningkatkan jumlah pengunjung dan mengangkat pamor Taman Satwa Taru
Jurug. ( sumber : wawancara dengan Nonot, minggu 19 Desember 2010 )
2) Pengadaan Event
Event event secara rutin diadakan oleh pengelola Taman Satwa Taru Jurug
untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Berbagai jenis acara yang diadakan
sebagai usaha untuk menarik wisatawan. Berbagai permainan diadakan sebagai
hiburan pelengkap koleksi binatang di Taman Satwa Taru Jurug.
Event yang diadakan misalnya pekan Syawalan, Larungan Joko Tingkir,
Gebyar Tahun Baru, orkes Keroncong di Sanggar Gesang, pertunjukan musik di
panggung hiburan serta pengadaan lomba bagi anak anak misalnya lomba
menggambar. (wawancara denagan Nonot, minggu 26 Desember 2010)
3) Pembenahan Sarana dan Prasarana
Pembenahan sarana dan prasana yang dilakukan antara lain perbaikan
jalan menuju koleksi satwa, pembangunan mushola dalam taman, arena bermain
anak, pembersihan dan penataan bantaran sungai Bengawan Solo, pembersihan
taman sekitasr Kandang satwa bagian depan ( Rusa, Burung, Gajah ),
pembersihan area Aquarium panggung dangdut dan Karantina. Pembenahan
dilakukan untuk memperlancar kerja pengelola dan mempermudah akses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
pengunjung. Penataan stand stand cinderamata juga dilakukan agar terkesan rapi
dan indah. ( Rencana Pembangunan TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2011)
Selain itu dalam rencana pembenahan sarana dan prasarana yang rencana
akan diadakan antara bulan April – Mei 2011 akan dilaksanakan pembenahan
kandang dan fasilitas satwa yaitu :
a) Pembuatan kandang rusa di pulau bagian barat.
b) Pembuatan kandang angsa bebek, mentok di pulau tengah.
c) Pemberian pasir di kandang unta.
d) Pembenahan ( tambal sulam ) kandang merak dan bangau tongtong.
e) Pembuatan tlasah kandang kuda dan banteng.
f) Reparasi pintu kandang macan.
g) Renovasi kandang macan.
h) Peraataan area banteng dan kuda.
i) Pembuatan saluran depan rusa Bawean.
j) Penyediaan bibit ikan untuk pancingan, bibit ikan wader pari untuk pakan
Burung Koak Malam.
Namun dalam pembenahan sarana dan prasarana terbentur dalam hal dana,
maka pembenahan dilakukan secara bertahap. ( Rencana Pembangunan TSTJ,
Arsip TSTJ tahun 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4) Pembuatan Rencana Pengembangan ke Depan
Dalam pengembangan suatu objek perlu dilakukan perencanaan yang
terorganisir denga baik. Pengelola Taman Satwa Taru Jurug sudah menyusun
master plan dan blue print untuk menentukan langkah langkah ke depan yang
akan diambil untuk pengembangannya. ( Rencana Pembangunan TSTJ, Arsip
TSTJ tahun 2011)
D. Pemasaran Taman Satwa Taru Jurug
Pemasaran yang dilakukan Taman Satwa Taru Jurug dengan berorientasi
pada segmen anak- anak, remaja, Keluarga serta kalangan profesional di Solo
Raya, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I.Y, Jawa Barat bagian timur walaupun masih
sekedar melalui promosi dan publikasi seadanya. Melalui brosur, leaflet,
selebaran, baliho, billboard dan promosi melalui surat kabar atau radio. Dengan
promosi yang seadannya ini jumlah kunjungan Taman Satwa Taru Jurug masih
terbilang kurang. Hal ini dibuktikan dengan minimnya jumlah kunjungan, hanya
pada hari libur atau musim musim tertentu saja jumlah pengunjung meningkat,
maka dari itu diperlukan strategi pemasaran yang lebih maju untuk memasarkan
Taman Satwa Taru Jurug. Dinas pariwisata kota Surakarta juga ikut membantu
memasarkan Taman Satwa Taru Jurug dengan menjadikan Taman Satwa Taru
Jurug sebagai pilihan Wisata alternatif yang irekomendasikan dalam peta wisata
Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kunjungan terbanyak adalah pada
tahun 2007 dimana jumlah kunjungan sebanyak 263.660 kunjungan, yang terdiri
dari 233.387 pengunjung dewasa dan 30.273 pengunjung anak – anak. Sedangkan
kunjungan terbanyak pada bulan juni, hal ini dikarenakan bulan tersebut adalah
hari raya dan liburan sekolah. Tahun 2008 adalah jumlah kunjungan paling sedikit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
yaitu sebanyak 208.329 kunjungan, dimana jumlah kunjungan adalah sebanyak
186.171 pengunjung dewasa dan 22.158 pengunjung anak – anak. Tahun 2009
jumlah kunjungn mencapai 220.831 terdiri dari 197.223 pengunjung dewasa dan
23.608 pengunjung anak anak. Tahun 2010 jumlah kunjungn sebanyak 219.597
yang terdiri dari 195.358 pengunjung dewasa dan 24.239 pengunjung anak – anak.
E. Faktor Faktor yang Mempengaruh Perkembangan
Taman Satwa Taru Jurug
Taman Satwa Taru Jurug dalam perkembangannya mempuyai faktor faktor
yang mempengaruhi. Potensi Taman Satwa Taru Jurug sebagai faktor pendukung
dan juga kelemahan sebagai faktor penghambat. Berikut adalah faktor pendukung
dan faktor penghambat yang mempengaruhi perkembangan Taman Satwa Taru
Jurug.
1 Faktor Pendukung
a. Lokasi Taman Satwa Taru Jurug yang strategis di tepi jalan raya sehingga
mudah dijangkau oleh berbagai jenis kendaraan darat. Selain itu juga dekat
dengan berbagai fasilitas penunjang seperti hotel, jasa telekomunkasi,
terminal, stasiun, pusat perbankan, restoran dan rumah makan, pusat
kesehatan dan sebagainya.
b. Keadaan alam Taman Satwa Taru Jurug yang asri dan indah dengan
banyaknya pepohonan yang rindang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
c. Taman Satwa Taru Jurug memiki daya tarik tersendiri sebagai pusat
konservasi, rehabilitasi, pendidikan, dan pariwisata. Sebagai sarana
penangkaran satwa yang hampir punah.
d. Taman Satwa Taru Jurug terbuka dalam hal kerjasama dengan berbagai
pihak yang sekiranya dapat membuat objek lebih berkembang.
e. Tersedianya lahan sisa yang cukup luas sehingga masih mungkin untuk
dikembangkan.
2 Faktor Penghambat
a. Belum adanya investor yang bersedia bekerja sama dengan TSTJ.
b. Keterbatasan dana untuk membiayai proyek pembangunan lebih lanjut.
Dana yang masuk hanya dari tiket masuk pendapatan Taman Satwa Taru
Jurug hanya cukup untuk operasional dan gaji pengelola.
c. Kondisi kandang satwa yang kurang baik dan kurang representatif dan
perlu penggantian dan penataan ulang.
d. SDM yang masih kurang kompeten dalam bidangnnya.
e. Kebersihan yang perlu ditingkatkan.
f. Tidak adanya tenaga pemandu wisata untuk memfasilitasi pegunjung.
g. Keberadaan stand cinderamata maupun pedagang kaki lima yang kurang
rapi dan memerlukan penataan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Beberapa faktor pendukung tersebut mampu membuat Taman Satwa Taru
Jurug tetap eksis dengan pengunjung yang cukup banyak. Peran serta dari
berbagai pihak dan masih tersedianya lahan memungkinkan taman tersebut untuk
lebih dikembangkan meskipun terdapat kekurangan yang bersifat teknis serta
keterbatasan dana menjadi faktor paling utama. Apabila pemaksimalan potensi
dilakukan dengan baik dan kerjasama dari berbagai pihak sangat mungkin Taman
Satwa Taru Jurug menjadi objek wisata potensial di kota Surakarta.